arie nizar laporan magang rsud banjarnegara
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
1/67
i
LAPORAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
DI RSUD BANJARNEGARA
TAHUN 2010
OLEH:
ARIE NIZAR SIDQI P17433107104
DIYAH MEGAWATI P17433107109
ERNA KUSUMASARI P17433107114
EVA YUNITA F P174331071xx
LAELI NURROHMAH P17433107128
TURSINA HABDIDIN P17433107154
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2010
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
2/67
ii
LAPORAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
DI RSUD BANJARNEGARA
TAHUN 2010
Laporan Praktek Kerja / Magang Ini Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Mengikuti Ujian Akhir Program Diploma III Kesehatan Lingkungan
OLEH:
ARIE NIZAR SIDQI P17433107104
DIYAH MEGAWATI P17433107109
ERNA KUSUMASARI P17433107114
EVA YUNITA F P174331071xx
LAELI NURROHMAH P17433107128
TURSINA HABDIDIN P17433107154
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN
PURWOKERTO
2010
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
3/67
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan praktek kerja / magang di RSUD Banjarnegara yang dilaksanakan
mulai tanggal 17 Maret 2010 sampai dengan tanggal 10 April 2010 ini, telah
kami setujui.
Banjarnegara,10 April 2010
Pembimbing Institusi
Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes
NIP.196511 16198902 1 001
Pembimbing Lapangan
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah DPMKL
Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes
NIP.196511 16198902 1 001
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
4/67
iv
BIODATA PENYUSUN
Laporan praktek kerja / magang ini disusun oleh:
1. Nama :NIM :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
Nomor Telp :
2. Nama :NIM :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
Nomor Telp :
3. Nama :NIM :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
Nomor Telp :
4. Nama :NIM :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
Nomor Telp :
Arie Nizar Sidqi
P17433107104
Pemalang, 26 Januari 1989
Jl. R.A Kartini No. 343, RT 33 RW 04
Kec. Randudongkal, Kab. Pemalang
085643388555
Diyah Megawati
P17433107109
Banjarnegara, 21 Desember 1985
Kelurahan Argasoka, RT 02 RW 08 Banjarnegara
085728468810
Erna Kusumasari
P17433107114
Banjarnegara, 06 April 1989
Kelurahan Argasoka, RT 02 RW 08 Banjarnegara
085726449955
Eva Yunita Ferliana Sari
P174 331071
Banjarnegara, 25 Juni 1987
JL. Letnan Karsono No.102 RT02 RW 07
Parakancanggah, Banjarnegara
081391101006
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
5/67
v
5. Nama :NIM :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
Nomor Telp :
6. Nama :NIM :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
Nomor Telp :
Laeli Nurrohmah
P17433107128
Kebumen, 19 September 1989
Kaliputih, RT 04 RW VI, Kec. Kutowinangun,
Kab. Kebumen.
081802800759
Tursina Habdidin
P174331071
Magelang, 3 Februari 1988
Keron Sigug, RT 08 RW 06 Kec. Sawangan Kab.
Magelang
085729217788
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
6/67
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktek kerja / magang di RSUD Banjarnegara. Tujuan
penulis dalam menyusun laporan pratek kerja ini adalah untuk mencapai derajat
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik materiil maupun moril, sehingga penyusunan laporan praktek
kerja ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada:
1. Bapak Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc, selaku direktur Politeknik KesehatanDepkes Semarang
2. Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP, selaku Ketua Jurusan Kesehatan LingkunganPurwokerto.
3. Bapak Sugeng Abdullah, SST, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma IIIKesehatan Lingkungan Purwokerto.
4. Bapak Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes, selaku koordinator mata kuliahDPMKL dan selaku pembimbing institusi.
5. Ibu Drg. Puji Astuti, M.Kes selaku Direktur RSUD Banjarnegara6. Ibu Dra. Agustin Isnaeni K, selaku Kepala seksi penunjang non medis7. Ibu Dra. Sri Susiani M, M.Si, selaku Kepala instalasi diklat8. Bapak Susmantono, SKM, selaku Kepala Unit Penyehatan Lingkungan9. Ibu Ida Fitri Leksanawati, Amd.KL, selaku pembimbing lapangan.10.Bapak dan Ibu karyawan di Lingkungan RSUD Banjarnegara yang telah
membantu dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini.
11.Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mencurahkan cinta, kasih sayang tiadaterkira sehingga laporan kerja praktek / magang dapat terselesaikan.
12.Semua pihak yang tidak dapat disebuutkan satu persatu yang ikut membantupenyusunan laporan praktek kerja / maganng.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
7/67
vii
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan praktek kerja / magang ini
masih jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan praktek kerja /
magang.
Banjarnegara, April 2009
Penulis
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
8/67
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..............
HALAMAN JUDUL .
HALAMAN PERSETUJUAN
BIODATA PENYUSUN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR GAMBAR ..
DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...B. Tujuan C. Manfaat ..D. Waktu .E. Lokasi .
BAB II HASIL
A. Gambaran Umum ...B. Gambaran Program Kesehatan Lingkungan Secara Umum ...
BAB III GAMBARAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
KHUSUS
A. Identifikasi Masalah ...B. Penentuan Prioritas Masalah ..C. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah D. Rencana Tindakan ..E. Tindakan Intervensi
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
x
xi
xii
1
2
3
3
3
4
7
13
15
16
20
21
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
9/67
ix
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
23
25
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
10/67
x
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Dosis Penggunaan Detergen
3.2 Dosis Penggunaan Pewangi Pakaian
Halaman
18
18
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
11/67
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1 Pengelolaan Linen
3.2 Rencana Tindakan Pengelolaan Linen
Halaman
14
20
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
12/67
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar kegiatan harian praktek kerja / magang2. Instrument penilaian3. Inspeksi Sanitasi RS
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
13/67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangKesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang
bersifat asasi. Bagi setiap Negara, masalah kesehatan merupakan pencerminan
nyata kondisi dan kekuatan masyarakatnya, seperti layaknya kata bijak yang
menyebutkan Rakyat Sehat Negara Kuat sebagai salah satu Negara
berkembang, Indonesia mempunyai tingkat kesehatan dan kondisi pelayanan
yang kurang memadai dibandingkan dengan Negara-negara maju.
Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu
dilaksanakan melalui peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan (Depkes RI,
1995, h. 7).
Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan
tenaga kesehatan dan penelitian ( Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 986 /
MENKES / XI / 1992). Rumah sakit merupakan bagian penting dari suatu
sistem kesehatan, karena rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif
kompleks, pelayanan gawat darurat, berfungsi sebagai tempat rujukan, serta
pusat alih pengetahuan dan teknologi.
Salah satu mutu pelayanan kesehatan yang perlu ditingkatkan
diantaranya adalah Unit Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
(UPSPRS). Yang merupakan salah satu hal penting yang berhubungan dengan
pasien pada bagian UPSPRS adalah linen, pengelolaan sampah medis dan non
medis, pengelolaan air bersih dan pengelolaan limbah cair. Bila hal tersebut
dapat dikelolaan dengan baik maka akan meminimalkan resiko penyakit
infeksius .
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
14/67
2
Salah satu rumah sakit yang ada di jawa tengah yaitu Rumah Sakit
Umum Banjarnegara yang didirikan tahun 1940. Pada tahun 1994 RSUD
Banjarnegara ditetapkan menjadi Rumah Sakit kelas C.
Dalam rangka meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan bagi
masyarakat, secara bertahap RSUD Banjarnegara menambah kapasitas tempat
tidur di ruang perawatan, dan sampai tahun 2009 total jumlah tempat tidur
adalah 158 buah. Penambahan jumlah kapasitas tempat tidur disebabkan oleh
mulai dioperasikannya ruang perawatan ICU 2 TT dan ruang perawatan VIP
sebanyak 2 TT.
Kapasitas tempat tidur disiapkan untuk pasien kelas III yaitu sebanyak
76 TT (446,9%). Sedangkan untuk golongan menengah ke atas tersedia 16 TT
(10,5%) untuk pasien kelas paviliun, dan 6 TT (3,7%) untuk kelas utama.
Untuk pasien golongan menengah ke bawah tersedia 22 TT (13,6%) untuk
kelas I dan 38 (23,5%) untuk kelas II. Karena tingkat hunian yang tinggi
maka perlu penyediaan sarana rumah sakit yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Misalnya pada pengelolaan linen, meskipun linen tidak digunakan
secara langsung dalam proses pengobatan namun secara langsung dapat dilihat
pengaruhnya. Apabila pengelolaannya tidak baik dapat menimbulkan
penularan penyakit yaitu melalui infeksi silang.
B. Tujuan1. Mendapatkan pengalaman belajar secara terapan dalam melaksanakan atau
mengelola kegiatan kesehatan lingkungan di RSUD Banjarnegara.
2. Mengidentifikasi masalah kesehatan lingkungan di RSUD Banjarnegara.3. Menentukan prioritas masalah kesehatan lingkungan di RSUD
Banjarnegara.
4. Menganalisis alternatif pemecahan masalah kesehatan lingkungan diRSUD Banjarnegara.
5. Merencanakan tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan diRSUD Banjarnegara.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
15/67
3
C. Manfaat1. Bagi Mahasiswa
Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
dan ketrampilannya di bidang kesehatan lingkungan di lahan praktek.
Mengenalkan dan mempromosikan ketrampilan diri dalam pengelolaan
kesehatan lingkkungan.
2. Bagi Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik KesehatanDepkes Semarang
Koreksi dan bahan pengembangan kesenjangan ilmu kesehatan lingkungan
yang ada diproses pembelajaran dengan lahan praktek.
3. Bagi Instansi / TempatPraktek Kerja / MagangMembantu pelaksanaan program kesehatan lingkungan yang sedang
berjalan.
D. WaktuWaktu pelaksanaan praktek kerja / magang yaitu tanggal 17 maret sampai
dengan 11 april 2010.
E. LokasiLokasi praktek kerja / magang adalah di Rumah Sakit Umum Daerah
BanjarnegaraJln. Jenderal Sudirman No. 42, Banjarnegara.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
16/67
4
BAB II
HASIL
A. Gambaran Umum1.Data Daerah
a. Nama Daera h : Kabupaten Banjarnegarab.Luas Wilayah (2008) : 106.970.997 Ha (3,29% Provinsi
Jawa Tengah
c. Jumlah Penduduk : 1.009.331 jiwa, dengan 241.527KK
d.Jumlah Keluarga Miskin : 85.420 KKe. Besarnya APBD (2010) :
Pendapatan : RP. 717.108.456.000;
Belanja : RP. 751.600.856.000;
Defisit : RP. 34.492.440.000;
f. PAD : RP. 60.035.077.000;Target Pendapatan Retribusi : RP. 40.393.434.000;
g.Target Pendapatan RSUD : RP. 21.517.000.000;
h.Anggaran RSUD : RP. 35.001.341.000;i. Belanja Langsung : RP. 19.133.402.000;
2.Identitas Rumah Sakita. Nama Rumah Sakit : RSUD Kab. Banjarnegarab.Status Kepemilikan : Pemkab Banjarnegarac. Kependudukan : Lembaga Teknis Daerahd.Kode Registrasi : 33.04.010e. No Ijin operasi RS : HK.07.06/III/678/2008f. Kelas Rumah Sakit : Kelas Type C
(SK No.495/SK/1994)
g.Status Akreditasi : Tingkat Dasar (5 Pelayanan 2003)h.Alamat : Jln. Jenderal Sudirman No. 42, Banjarnegara
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
17/67
5
i. Telp / Fax : (0286) 591464 / 592462
3. Pelayanana.Jenis Pelayanan
Untuk melaksanakan tugas pokoknya RSUD Banjarnegara
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pelayanan sesuai dengan
fungsinya, yang meliputi :
1). Pelayanan Medis, terdiri dari :a). Pelayanan Medis Specialb). Pelayanan Medis Umumc). Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulutd). Pelayanan Gawat Darurat Medis
2). Pelayanan Penunjang Medis, terdiri dari :a). Pelayanan Laboratorium Patologi Klinikb). Pelayanan Radiologi dan Radiodiagnostikc). Pelayanan Farmasid). Pelayanan Rehabilitasi Medise). Pelayanan Gizif). Pelayanan Rekam Medik
3). Pelayanan Asuhan Keperawatan4). Pelayanan Penunjang Non Medis, terdiri dari :
a). Pelayanan Transportasi Pasienb). Pelayanan Pemulasaran Jenazahc). Pelayanan Medikolegal
5). Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan6). Pelayanan Penelitian dan Pengembangan7). Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan8). Pelayanan lain yang mungkin diadakan menurut peningkatan dan
pengembangan RSUD Banjarnegara.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
18/67
6
b.Kapasitas Tempat TidurDalam rangka meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan bagi
masyarakat, secara bertahap RSUD Banjarnegara menambah kapasitas
tempat tidur di ruang perawatan, dan sampai tahun 2009 total jumlah
tempat tidur adalah 158 buah. Penambahan jumlah kapasitas tempat
tidur disebabkan oleh mulai dioperasikannya ruang perawatan ICU 2
TT dan ruang perawatan VIP sebanyak 2 TT.
Kapasitas tempat tidur disiapkan untuk pasien kelas III yaitu
sebanyak 76 TT (446,9%). Sedangkan untuk golongan menengah ke
atas tersedia 16 TT (10,5%) untuk pasien kelas paviliun, dan 6 TT
(3,7%) untuk kelas utama. Untuk pasien golongan menengah ke bawah
tersedia 22 TT (13,6%) untuk kelas I dan 38 (23,5%) untuk kelas II.
c.Proses Produksi PelayananProses produksi jasa pelayanan saat ini masih di dukung oleh
komitmen yang cukup tinggi dari para karyawan, walaupun berdasarkan
hasil survey pengaduan masyarakat menunjukan adanya ketidakpuasan
masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit. Hal ini mungkin
disebabkan oleh mulai lunturnya budaya dan falsafah pelayanan prima
yang mempunyai makna pelayanan yang cepat, tepat, ramah dan
inofatif.
d.Pemasaran PelayananBerbagai upaya pemasaran sebenarnya telah mulai digerakan
sejak tahun 2002, dengan melaksanakan kegiatan promosi melalui
sosialisasi dan PKMRS, siaran radio, pengisian rubrik konsultasi sehat
pada media Derap Serayu, pemasaran social keluar Rumah Sakit
sebagai upaya perluasan/peningkatan cakupan pangsa pasar serta
peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga. Dalam pelaksanaanya
ternyata kegiatan pemasaran ini tidak dapat berjalan dengan baik dan
konsisten, bahkan bias dikatakan terhenti karena keterbatasan sumber
daya yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
19/67
7
B. Gambaran Program Kesehatan Lingkungan Secara Umum1. Pengelolaan Air Bersih
a. Sumber AirSumber air bersih yang dipakai dalam kegiatan sehari-hari di
RSUD Banjarnegara berasal dari PDAM yang selanjutnya di
tampung pada grounteng. Jumlah grounteng yang ada di RSUD
Banjarnegara berjumlah 2 buah. Air dari grounteng setelah di
kaporisasi kemudian di distribusikan ke seluruh ruangan.
Kebutuhan air bersih rata-rata 16m3/grounteng.
b. Permasalahan1). Tidak dilakukannya pemeriksaan kualitas air secara rutin dari
pihak Rumah Sakit.
c. Alternatif pemecahan masalah1). Perlu dilakukannya pemeriksaan kualitas air secara berkala dari
pihak Rumah Sakit dengan cara pengambilan sampel air
melalui proses bakteriologi dan kimia.
2. Pengelolaan dan Pengawasan Air Limbaha. Cara Pengolahan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah suatu
bangunan untuk menampung dan mengolah air limbah rumah sakit.
Limbah rumah sakit adalah semua air buangan dan tinja yang
berasal dari rumah sakit yang kemungkinan besar mengandung
mikroorganisme pathogen, bahan kimia beracun dan radioktif. IPAL
RSUD Banjarnegara dibangun pada tahun 1995. IPAL Kapasitas
IPAL saat ini 2 x 2 x 5 = 20 m3. Limbah yang dihasilkan berasal
dari ruang pelayanan medis dan non medis.
Sistem pengelolaan limbah cair di RSUD Banjarnegara
disarankan menerapkan sistem semi lengkap (secondary treatment).
Pada sistem ini semua limbah masuk kedalam instalasi dan
selanjutnya dibersihkan melalui proses biologis. Proses
menggunakan metoda aerob dengan pertimbangan ekonomis dan
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
20/67
8
sesuai dengan kapasitas produksi limbah cair dengan jumlah tempat
tidur dibawah 300 bed. Dalam metoda aerob digunakan oksigen
untuk mempercepat bakteri dalam menguraikan zat organis
sehingga effluent yang dihasilkan akan jernih, baik dan tidak
berbau. Standar kualitas effluenf pada proses pengolahan dengan
metoda aerob adalah BOD 20 -30 ppm dan SS 20 ppm.
Adapun sistem pengolahan air limbah yang ada di RSUD
Banjarnegara adalah sebagai berikut :
1).Limbah yang diolah berupa limbah cair yaitu buangan yangberasal dari ruang bangsal perawatan, dapur, laboratorium,
perkantoran.
2).Saluran perpipaan IPAL terpisah dengan saluran air hujan.3).Saluran dibuat tertutup agar tidak terjadi pencemaran yang
disebabkan oleh bakteri dan dari segi estetika akan lebih baik.
4).Effluent yang sudah melalui IPAL selanjutnya masuk ke roilkota.
b.PermasalahanSalah satu ruang perawatan berdekatan dengan lokasi pengolahan
air limbah, sedangkan sistem pengilahan air limbah yang digunakan
secara terbuka sehingga kadang menimbulkan bau pada ruang
perawatan tersebut.
c. Alternatif pemecahan masalah1).Pemeriksaan secara berkala minimal 6 bulan sekali.2).Pembersihan sistem pengolahan limbah secara berkala pada bak
penampungan limbah awal dan jangan menunggu sampai bak
tersebut penuh.
3. Pertamanana. Jenis Sarana
Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan yang
mempunyai fungsi utama penyembuhan dan pemulihan. Untuk
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, RSUD
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
21/67
9
Banjarnegara berupaya meningkatkan pelayanan rumah sakit mulai
dari penambahan sarana, prasarana dan sumber daya manusia
sampai dengan upaya pemeliharaan kebersihan bangunan serta
pengelolaan taman dan lingkungan.
Kebersihan lingkungan meliputi ruang perawatan, kantor,
ruang pelayanan dan perawatan taman, pengawasan kebersihan
lingkungan dilakukan oleh Unit Pemeliharaan Sarana Prasarana
Rumah Sakit (UPSPRS) yang dilaksanakan oleh Cleaning Service
sebanyak 24 orang dan cleaning service dari pihak ketiga sebanyak
12 orang.
b.Permasalahan1).Satu pasien ditunggui oleh banyak kerabat sehingga
menyebabkan sampah menumpuk dan pengunjung tidak
membuang sampah sesuai dengan tempat sampah yang tersedia
yaitu tempat sampah kering dan tempat sampah basah.
2).Lantai licin bila musim hujan walaupun sudah dipel dikarenakan bangunan rumah sakit yang masih dalam tahap
pembangunan sehingga banyak jalan-jalan di rumah sakit yang
masih becek bercampur lumpur yang menyebabkan lantai kotor
dan licin.
3).Terkadang sampah medis dan non medis masih tercampurkarena masih terdapat berberapa petugas medis yang kurang
disiplin.
4).Cleaning service tidak memakai APD walaupun sudah diberiperalatan APD.
c. Alternatif Pemecahan Masalah1).Pemberian sosialisasi kepada para pengunjung tentang
pembuangan sampah yang benar dengan pemberian poster
tentang pembuangan sampah yang benar di samping tempat
sampah yang telah disediakan.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
22/67
10
2).Pembersihan lantai secara rutin apabila lantai sudah terlihatkotor dan pada musim penghujan sehingga lantai terlihat bersih
dan terawat.
3).Pemberian sosialisasi kepada para petugas medis baik secaralisan misalnya teguran kepada petugas medis yang membuang
sampah medis tidak sesuai tempatnya, maupun tulisan tentang
pembuangan sampah medis.
4).Pemberian sosialisasi kepada petugas cleaning service tentangkegunaan APD dan bahaya yang ditimbulkan jika APD tidak
digunakan.
4. Pengelolaan Sampah Medisa. Jenis sampah medis
Sampah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit ditampung
sementara di masing-masing ruangan, sebelum dibakar sampah
medis terlebih dahulu ditimbang untuk mengetahui volume sampah
medis per ruangan. Pembakaran sampah medis di incinerator pada
suhu 8000C-1000
0C sehingga tidak memungkinkan bakteri dapat
hidup. Hasil pembakaran sampah medis diambil oleh DLHK.
b.Permasalahan1).Tidak dibedakan antara sampah medis sebagaimana menurut
buku pedoman sanitasi rumah sakit di Indonesia tahun 1997,
yaitu pengelolaan dapat dikategorikan menjadi 5 golongan
limbah klinis :
a). Golongan ADressing Bedah, swab dan semua limbah terkontaminasi
dari daerah ini.
Bahan-bahan linen dari kasus penyakit infeksius
Seluruh jaringan tubuh manusia (terinfeksi maupun
tidak), bangkai / jaringan hewan dari laboratorium dan
hal-hal ini yang berkaitan dengan swab dan dressing.
b). Golongan B
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
23/67
11
Syringe bekas, jarum, cartridge, pecahan gelas dan benda
tajam lainnya.
c). Golongan CLimbah dari ruang laboratorium dan postmartum kecuali
yang termasuk dalam golongan A.
d). Golongan DLimbah bahan kimia dan bahan-bahan farmasi tertentu.
e). Golongan EPelapis Bed-pan disposable, urinoir, incontinence-pad dan
stamagbags.
2).Tidak adanya pemberian label yang jelas dari berbagai jenislimbah.
3).Tidak adanya pemberian plastik pada setiap tempat sampahyang ada di setiap ruangan.
c. Alternatif pemecahan masalah1).Dibedakan antara sampah medis sebagaimana menurut buku
pedoman sanitasi rumah sakit di Indonesia tahun 1997.
2).Adanya pemberian label yang jelas dari berbagai jenis limbah.3).Adanya pemberian plastik pada setiap tempat sampah yang ada
di setiap ruangan.
5. Pengelolaan Sampah Non Medisa Pengelolaan sampah
Sampah non medis yang dihasilkan ditampung sementara ditempat
sampah yang ada di masing-masing ruangan, setiap hari petugas
kebersihan mengambilnya menggunakan gerobak kemudian
dimasukkan ke container (TPS) milik DKP. Pengangkutan sampah
oleh DKP dilakukan setiap hari.
b Permasalahan dan alternatif pemecahan masalah1). Jalur sampah yang sama antara pengunjung, linen bersih dan
sampah.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
24/67
12
2). Masih bercampurnya sampah organic dan anorganikdikarenakan kurangnya kesadaran pengunjung untuk
membedakan antara sampah organic dan anorganik.
6. Pengawasan Serangga dan Binatang PenggangguPenularan penyakit di rumah sakit dapat juga disebabkan oleh serangga
(lalat, nyamuk, kecoa) dan binatang pengganggu (tikus dan kucing)
Pengendalian serangga dilakukan sementara dengan pemeliharaan
kebersihan tempat-tempat berkembangnya serangga.
7. Pengelolaan LinenKegiatan ini dilakukan mulai dari pengambilan kotor dari masing-
masing ruang perawatan kemudian dikumpulkan di laundry untuk
dilakukan proses pencucian sampai dengan penyetrikaan hingga linen
siap dipakai kembali.
Menurut kami pengelolaan linen yang ada di RSUD Banjarnegara
sudah cukup baik sesuai dengan pedoman pengelolaan linen yang ada.
Untuk lebih jelasnya tentang linen serta pengelolaannya akan dibahas
pada bab selanjutnya.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
25/67
13
BAB III
GAMBARAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
KHUSUS (PENGELOLAAN LINEN)
A. Identifikasi Masalah1. Pengertian Linen
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit, pengertian laundry rumah sakit adalah
tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya
berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam boiler),
pengering, meja dan meja setrika.
Pengertian pengelolaan linen berdasarkan buku sanitasi rumah
sakit Indonesia bagian A tahun 1988 disebutkan bahwa Pengelolaan
linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen kotor
dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian, penyetrikaan,
penyimpanan, dan pengangkutan linen yang sudah bersih.
Linen kotor merupakan sumber kontaminasi penting di dalamrumah sakit. Penanganan linen di RSUD Banjarnegara rutin dilakukan
setiap hari mulai dari pengangkutan linen kotor dari ruangan,
pengelolaan linen di laundry kemudian pendistribusian linen bersih ke
ruang perawatan, IBS (Instalasi Bedah Sentral), ICU, IGD.
2. Jenis LinenJenis linen di RSUD Banjarnegara antara lain:
a. Selimutb. Spreic. Stik lakend. Baju operasie. Handukf. Sarung guling
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
26/67
14
g. Taplakh. Lap tangani. Topi operasij. Perlak
3. Bagan Alir Pengelolaan Linen
Gambar 3.1 Pengelolaan Linen
Linen kotor ditimbang
sesuai dengan ruangan
Pengangkutan dengan
menggunakan troli
Linen Non-Infeksius
Linen yang ada di ember
diambil dari ruangan
Penyortiran linen
Linen Infeksius
Mesin cuciPerendaman +
klorin/desinfektan selama
jam
DijemurSetrika
Pengangkutan dengan menggunakan
troli ke ruangan
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
27/67
15
B. Penentuan Prioritas Masalaha. Penanganan dan Pengangkutan Linen
1. Dalam pengangkutan linen, petugas telah menggunakan keretadorong tetapi belum terdapat jalur khusus untuk pengangkutan
linen.
2. Linen kotor (infeksius dan non infeksius) masih belum terpisahmulai dari ruang penghasil linen dan tidak dimasukkan ke dalam
kantong plastik sehingga petugas laundry harus melakukan
pemisahan linen infeksius dan non infeksius sendiri.
3. Kurangnya kesadaran petugas akan pentingnya penggunaan APDdalam penanganan dan pengangkutan linen.
b. Pencucian Linen Kotor1. Dalam melakukan pencucian linen kotor, kurangnya kesadaran
petugas dalam penggunaan APD. Hal tersebut sangat berisiko
terjadinya penularan penyakit dari linen kotor ke petugas.
2. Pengetahuan petugas tentang pengelolaan linen yang benar masihrendah.
3. Kurangnya petugas loundy.c. Penjemuran linen
Pada saat penjemuran, alat angkut yang digunakan masih sangat
sederhana yaitu hanya menggunakan ember dan lokasi penjemuran
berada di lantai atas tanpa adanya jalur khusus sehingga menyulitkan
dalam penjemuran linen.
d. Penanganan Linen Bersih1. Belum dilakukan sterilisasi untuk linen yang sudah bersih.2. Belum dilakukan pengemasan pada linen bersih.3. Belum dilakukannya uji usap alat untuk mengetahui jumlah kuman
yang ada pada linen bersih.
4. Tidak adanya lemari khusus untuk peletakan linen bersih.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
28/67
16
5. Dalam pendistribusian linen bersih, troli yang digunakan tidaktertutup sehingga memungkinkan linen bersih terkontaminasi oleh
kuman pada saat pengangkutan.
e. Tenaga Pengelola1. Kurangya pengetahuan petugas laundry di RSUD Banjarnegara
tentang pengelolaan linen yang baik.
2. Kurangnya tenaga petugas laundry.
C. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah1. Penanganan dan Pengangkutan Linen
Dalam pengelolaan linen harus diperhatikan mulai dari sumber
linen kotor yaitu dari ruang penghasil linen kotor. Di RSUD
Banjarnegara di ruang perawatan, IGD, ICU, IBS sebenarnya telah
disediakan ember untuk peletakan linen infeksius dan non-infeksius
tetapi terkadang petugas ruang tersebut belum memisahkan linen
menurut jenisnya. Sebaiknya linen telah dilakukan pemilahan mulai
dari sumber yaitu pemisahan antara linen infeksius dan non-infeksius
oleh petugas ruang penghasil linen kemudian di masukkan ke dalam
kantong plastik sesuai dengan jenisnya dan diberi label.
Pemakaian kantong plastik tersebut bertujuan agar linen kotor
tersebut pada saat pengangkutan lebih aman sehingga tidak terjadi
suatu penularan penyakit dari linen kotor.
Pada saat pengangkutan linen sebaiknya terdapat jalur khusus sehingga
pengangkutan linen tidak mengganggu aktifitas dalam rumah sakit dan
memudahkan dalam pengangkutannya.
Petugas sebaiknya dalam pengangkutan linen lebih
memperhatikan dalam menggunakan APD seperti sarung tangan,
sepatu bot dan masker. Di RSUD Banjarnegara petugas pada saat
penangan dan pengangkutan telah menggunakan APD seperti masker.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
29/67
17
2. Pencucian Linen KotorSebaiknya linen kotor disortir terlebih dahulu pada saat di ruang
penghasil linen dan sebelum dicuci disortir kembali. Keuntungan
penyortiran antara lain:
a. Mengurangi risiko petugas tertular penyakit dari linen kotor kepetugas dalam menangani linen kotor mulai dari sumbernya.
b. Mempermudah dalam proses selanjutnya.Tahapan pencucian linen di laundry adalah sebagai berikut:
1) Pembilasan pertamaUntuk menghilangkan noda-noda yaitu pada linen
infeksius, perendaman dengan air detergen bertujuan untuk
menghilangkan noda-noda. Kemudian setelah itu linen
dimasukkan kedalam bak untuk pembilasan pertama yang
diberi dengan desinfektan dengan penambahan klorin. 1 bak
diberi klorin sebanyak 100 ml dengan jumlah linen kotor 5
kg.
2) PencucianApabila linen infeksius telah dilakukan pembilasan pertama
dan linen non-infeksius kemudian masuk ke tahap penyabunan.
Pada tahap ini telah menggunakan mesin cuci. Tahap ini
merupakan kegiatan pencucian pokok dan suhu yang
digunakan bervariasi. Pada mesin cuci, pencucian
menggunakna air panas dengan suhu 95oC selama 2 jam.
Sabun/ detergen yang digunakan merupakan detergen yang
ramah lingkungan dan telah ditetapkan dosis yang harus
digunakan seperti:
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
30/67
18
Tabel 3.1 Dosis Penggunaan Detergen
Tingkat
kotoran
Jenis Cucian Dosis/kg
cucian kering
Ringan Daily wears (pakaian sehari-hari) 5 gram
Sedang Linen, Katun, handuk, selimut 10 gram
Berat Serbet, taplak meja, seragam kerja 15 gram
Untuk menghilangkan/ membunuh bakteri ditambahkan
chlorine sebanyak 150 ml untuk 7 kg linen. Untuk setiap 200
ml chlorine dilarutkan dengan air sebanyak 10 20 liter air.
Agar linen berbau segar juga ditambahkan pewangi pakaian
dengan dosis sebagai berikut:
Tabel 3.2 Dosis Penggunaan Pewangi Pakaian
Jenis cucian Dosis/kg cucian
Handuk, selimut 4 6 ml
Pakaian sehari-hari 2 4 ml
3) Penjemuran linenPada tahap penjemuran linen, linen yang telah dicuci
dijemur di tempat khusus penjemuran linen yang berada di
lantai atas ruang laundry. Pengangkutan linen yang telah dicuci
ke tempat penjemuran menggunakan ember.
Lokasi penjemuran yang berada di atas seharusnya
menggunakan jalur khusus yang dapat di lewati dengan
menggunakan troli karena jalur yang ada adalah tangga
sehingga dalam pengangkutannya sedikit menyulitkan petugas.
4) Penanganan linen bersihDalam penanganan linen bersih harus diperhatikan seperti:
a) Para petugas yang menangani linen bersih seharusnya lebihmemperhatikan tentang pentingnya penggunaan APD
seperti mengenakan topi yang berambut panjang,
menggunakan sarung tangan, sepatu bot, dan masker. Di
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
31/67
19
RSUD Banjarnegara petugas juga telah menggunakan APD
seperti sepatu bot, dan masker.
b) Adanya pembungkus untuk linen bersih. Hal ini bertujuanagar menjaga linen lebih steril, pembungkus dapat
menggunakan dengan plastik. Plastik transparan bersih
mempunyai keuntungan untuk bisa melihat isi linen yang
ada.
c) Dilakukannya uji usap pada linen bersih. Hal ini bertujuanuntuk mengetahui jumlah kuman pada linen bersih sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Standar kuman bagi
linen bersih setelah keluar dari proses tidak mengandung 6
x 103 spora spesies Bacilus per inci persegi.
d) Disediakannya lemari khusus untuk linen bersih agar linentidak terkontaminasi dengan udara luar dan agar
memudahkan dalam penataan linen bersih.
e) Troli yang digunakan tidak berpenutup sehinggamemungkinkan terjadinya terkontaminasi linen dengan
mikroba.
5) Tenaga pengelolaPemberian sosialisasi dan pengetahuan kepada petugas
linen untuk pengelolaan linen yang lebih baik dan mengenai
penggunaan APD pada saat pengolahan linen.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
32/67
20
D. Rencana TindakanRencana tindakan yang perlu dilakukan untuk pengelolaan linen
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2 Rencana Tindakan Pengelolaan Linen
Linen dari ruangan
Linen dari non-infeksiusLinen infeksius
PenjemuranPencucian
SterilisasiPenyetrikaan
Lemari steril Distribusi linen bersih
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
33/67
21
E. Tindakan IntervensiBerdasarkan hasil pengamatan serta rencana tindakan di ruang laundry
maka dapat dilakukan tindakan intervensi di RSUD Banjarnegara adalah
sebagai berikut:
1. RuanganLinen kotor yang ada di tiap ruang perawatan sebaiknya di
masukkan dahulu ke kantong plastic berlabel yang telah dipisahkan
oleh perawat antara linen infeksius dan non-infeksius.
2. Pengangkutan linen kotorPengangkutan linen kotor sebaiknya menggunakan kereta dorong
yang berbeda serta jalur antara linen kotor dan linen bersih juga
berbeda. Dan adanya kesadaran petugas untuk menggunakan APD
seperti sarung tangan, masker dan sepatu boot. Walaupun di RSUD
Banjarnegara petugas telah menggunakan APD seperti masker.
3. PencucianPada tahap pencucian petugas lebih memperhatikan tentang
pentingnya penggunaan alat pelindung diri seperti masker, sarung
tangan dan sepatu boot.
4. PenjemuranPada saat pengangkutan penjemuran sebaiknya menggunakan troli
dan terdapat jalur khusus untuk pengangkutan agar mempermudah
pada proses pengangkutan dari dan ke tempat penjemuran yang berada
di lantai atas.
5. PenyetrikaanPetugas lebih teliti dalam melakukan penyetrikaan sehingga hasil
kain yang disetrika lebih rapi.
6. Sterilisasia. Hendaknya disediakan ruang sterilisasi yang terpisah dengan
ruang pencucian maupun ruang penyetrikaan.
b. Sterilisasi menggunakan autoklaf yang dilakukan sesuai denganprosedur penggunaan yang ada.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
34/67
22
c. Terdapat lemari steril yang digunakan untuk tempat linen yangsudah disterilisasi.
d. Linen yang sudah disterilisasi dikemas (dimasukkan kedalamkantong plastik bersih kemudian diberi kode atau label)
7. Distribusi linen bersiha. Linen yang sudah bersih sebaiknya dibawa dengan troli berpenutup
melalui jalur khusus.
b. Distribusi untuk ruang perawatan lantai atas dan ruang perawatanlantai bawah hendaknya dibedakan antara jam pengangkutan dan
pendistribusiannya. Misalnya: pagi untuk pendistribusian dan siang
untuk pengangkutan linen kotor.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
35/67
23
BAB IV
PENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan hasil praktek kerja lapangan / magang yang telah
dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 10 April 2010 di RSUD Banjarnegara,
maka dapat disimpulkan :
1.Program kesehatan lingkungan secara umum yang ada disana adalah :a. Pengelolaan air bersihb. Pengelolaan dan pengawasan air limbahc. Pemeliharaan kebersihan ruang, taman dan lingkungand. Pengelolaan sampah medise. Pengelolaan sampah non medisf. Pengawasan serangga dan binatang pengganggug. Pengelolaan linen
2.Permasalahan yang paling banyak dapat kita temukan adalah pada linendan pada bagian sampah medis yang masih tercampur dengan sampah non
medis. Permasalahan tersebut antara lain :a. Linen
1). Permasalahan yang ada pada linen antara lain:a). Pada saat penanganan dan pengangkutan linen yaitu linen kotor
(infeksius dan non infeksius) masih belum terpisah mulai dari
ruang penghasil linen dan tidak dimasukkan ke dalam kantong
plastik sehingga petugas laundry harus melakukan pemisahan
linen infeksius dan non infeksius sendiri.
b). Pencucian linen kotor yaitu Dalam melakukan pencucian linenkotor, kurangnya kesadaran petugas dalam penggunaan APD.
Hal tersebut sangat berisiko terjadinya penularan penyakit dari
linen kotor ke petugas dan pengetahuan petugas dalam
pengelolaan linen yang masih rendah.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
36/67
24
c). Penjemuran linen yaitu lokasi penjemuran yang berada di lantaiatas dan pengangkutan dengan menggunakan ember tanpa
adanya jalur khusus.
d). Penanganan linen bersih yaitu belum dilakukan sterilisasiterhadap linen bersih, belum tersedianya lemari khusus, belum
dilakukan pengemasan terhadap linen bersih dan pada saat
pengangkutan troli yang digunakan belum berpenutup.
e). Kurangnya petugas pengelola laundry.2). Analisis alternative pemecahan masalah linen :
a). Penanganan dan pengangkutan linen1). Penyediaan kantong plastik untuk mengumpulkan linen
kotor.
2). Alat pengangkut utama linen di RSUD Banjarnegara adalahtroli berpenutup, sebaiknya menggunakan trolly berpenutup
yang berbeda dalam mengangkut linen bersih dan kotor.
b). Pada tahap pencucian linen sebaiknya petugas lebihmemperhatikan tentang pentingnya penggunaan alat pelindung
diri guna keselamatan dan kesehatan petugas.
c). Dibuat jalur khusus ke tempat penjemuran linen untukmempermudah dalam proses penjemuran.
d). Untuk penanganan linen bersih sebaiknya dilakukan sterilisasi,disediakan lemari khusus linen bersih, dan pada saat
pengangkutan linen bersih sebaiknya linen bersih di bungkus
dengan plastik.
e). Penambahan petugas laundry.3.Sampah medis dan non medis
a. Permasalahan:1) Pada beberapa ruangan masih terlihat bahwa sampah medis dan
non medis masih tercampur padahal sudah tersedia tempat sampah
medis dan non medis.
2) Penangan sampah medis dan non medis masih belum maksimal.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
37/67
25
3) Tenaga kebersihan pada waktu menangani sampah medis tidakmenggunakan APD.
b. Analisis alternatif pemecahan tersebut adalah :1) Pemberian sosialisasi kepada para petugas medis baik secara lisan
misalnya teguran kepada petugas medis yang membuang sampah
medis tidak sesuai tempatnya, maupun tulisan tentang pembuangan
sampah medis.
2) Pemberian sosialisasi kepada petugas cleaning service tentangkegunaan APD dan bahaya yang ditimbulkan jika APD tidak
digunakan
c. Rencana tindakan dan tindakan intervensi:Perlu adanya inspeksi sanitasi pada setiap ruang perawatan
tentang pemisahan sampah medis dan non medis dan apabila
ditemukan petugas medis membuang sampah medis tidak pada tempat
yang telah disediakan maka perlu diberi teguran kepada petugas
tersebut. Pengangkutan sampah medis dan non medis dilakukan setiap
hari pada pagi hari oleh petugas cleaning service. Dalam melakukan
penganan sampah medis dan non medis petugas menggunakan APD
namum penggunaannya tidak maksimal. Penanganan sampah medis
sebelum di bakar dengan menggunakan incinerator maka perlu
dilakukan penimbangan, sedangkan untuk sampah non medis langsung
dibuang ke TPS yang selanjutnya diambil oleh DLHK untuk di buang
ke TPA.
B. Saran1.Perlu adanya sosialisasi tentang pentingnya kesehatan lingkungan rumah
sakit dan pentingya penggunaan APD pada saat melakukan aktifitas.
2.Ada koordinasi yang baik antara petugas sanitasi dengan petugas medis diruang perawatan.
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
38/67
Lampiran 1
DAFTAR KEGIATAN HARIAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : 1. Arie Nizar Sidqi
2. Diyah Megawati
3. Erna Kusumasari
4. Eva Yunita F
5. Laeli Nurrohmah
6. Tursina Habdidin
Tempat Magang : RSUD Banjarnegara
Waktu Magang : 17 Maret 11 April 2010
Nama Pembimbing Lapangan : 1. Susmantono, SKM
2. Ida Fitri Leksanawati, Amd. KL
No. Hari, Tanggal Uraiian Kegiatan Paraf Pembimbing
Lapangan
1. Rabu, 17 Maret 2010 1.Apel pagi2.Penyelesaian administrasi3.Pengenalan tempat magang4.Pengenalan lahan praktek:
a. IPALb.Pengelolaan air bersihc. Sampah medis dan non medisd.Linen / laundry
Susmantono
2. Kamis, 18 Maret 2010 1.Apel pagi
2.Pembagian tugas:a.Linenb.Pengelolaan sampahc.Pemantauan ruangan Ida Fitri L
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
39/67
3. Jumat, 19 Maret 2010 1.Apel pagi2.Mengambil sampah jarum3.Merekap data linen4.Penimbangan sampah medis dan
pembuangan ke incenerator
5.Kegiatan jumat bersih
Susmantono
4. Sabtu, 20 Maret 2010 1.Apel pagi2.Survey linen:
a.Melihat prosedur pengelolaanlinen
b.Mengikuti pelaksanaanpengangkutan linen kotor dan
bersih
c.Melihat cara pencucian,penjemuran, dan penyetrikaan
linen
Ida Fitri L
5. Minggu, 21 Maret 2010 LIBUR
6. Senin, 22 Maret 2010 IZIN
7. Selasa, 23 Maret 2010 1.Apel pagi2.Pengambilan sampah medis3.Pemantauan ruangan4.Penimbangan, pencatatan dan
pembuangan sampah medis ke
incinerator
5.Bertanya prosedur kerja alat keDKK
Susmantono
8. Rabu, 24 Maret 2010 1.Apel pagi2.Pengambilan sampah medis3.Pemantauan ruangan4.Penimbangan, pencatatan dan Ida Fitri L
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
40/67
pembuangan sampah medis ke
incinerator
5.Merekap data linen9. Kamis, 25 Maret 2010 1.Apel pagi
2.Pengambilan, penimbangan,pencatatan dan pembuangan
sampah medis ke incinerator.
3.Pengambilan sampel air secarakimia dan mikrobiologis
4.Pemberian kaporit padagroundteng air bersih
Susmantono
10 Jumat, 26 Maret 2010 1.Apel pagi2.Senam pagi3.Kegiatan jumat bersih4.Merekap data linen Ida fitri L
11 Sabtu, 27 Maret 2010 1.Apel pagi2.Pengambilan sampah medis3.Meminjam alat ke DKK4.Pengambilan sampel air
mikrobiologis dan sampel angka
kuman pada beberapa ruangan.
5.Pemberian kapotit padagroundteng penyediaan air bersih
Susmantono
12 Minggu, 28 Maret 2010 LIBUR
13 Senin, 29 Maret 2010 1.Apel pagi2.Pengambilan, penimbangan,
pencatatan dan pembuangan
sampah medis ke incinerator,
3.Merekap data linen4.Pembuatan tempat sampah jarum
Ida Fitri L
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
41/67
dari kardus.
14 Selasa, 30 Maret 2010 1.Apel pagi2.Pengambilan, penimbangan,
pencatatan dan pembuangan
sampah medis ke incinerator,
3.Pembuatan tempat sampah jarum4.Pendistribusian tempat sampah Susmantono
15 Rabu, 31 Maret 2010 1.Apel pagi2.Merekap data linen3.Pembuatan tempat sampah jarum Ida Fitri L
16 Kamis, 01 April 2010 1.Apel pagi2.Pembuatan tempat sampah jarum3.Konsultasi ke DKK4.Pembuatan pupuk kompos Susmantono
17 Jumat, 02 April 2010 LIBUR
18 Sabtu, 03 April 2010 1.Apel pagi2.Pemberian kaporit pada
groundteng penyediaan air bersih
3.Pembuatan tempat sampah jarum4.Pembuatan pupuk kompos Ida Fitri L
19 Minggu, 04 April 2010 LIBUR
20 Senin, 05 April 2010 1.Apel pagi2.Mengecek sampah medis di
setiap ruangan.
3.Merekap data linen4.Persiapan membuat pupuk
kompos
Susmantono
21 Selasa, 06 April 2010 1.Apel pagi2.Membuat pupuk kompos3.Presentasi evaluasi kegiatan Ida Fitri L
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
42/67
magang
4.Membuat Clorin diffuser22 Rabu, 07 April 2010 1.Apel pagi
2.Konsultasi laporan kepembimbing lapangan.
3.Inspeksi Sanitasi RS Susmantono23 Kamis, 08 April 2010 1.Apel pagi
2.Penyusunan laporan3.Inspeksi sampah medis4.Inspeksi Sanitasi RS Ida Fitri L
24 Jumat, 09 April 2010 1.Apel pagi2.Konsultasi laporan dengan dosen
lapangan.
3.Pengambilan,penimbangan danpembuangan sampah medis ke
incinerator.
Susmantono
25 Sabtu, 10 April 2010 1.Apel pagi2.Pemasangan clorine diffuser3.Pelepasan
Ida Fitri L
26 Minggu, 11 April 2010 LIBUR
Mengetahui
Pembimbing lapangan,
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
43/67
Lampiran 2
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Arie Nizar Sidqi
NIM : P17433107104
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
44/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Diyah Megawati
NIM : P17433107109
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010
Pembimbing Lapangan,
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
45/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Erna Kusumasari
NIM : P17433107114
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010
Pembimbing Lapangan,
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
46/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Eva Yunita F
NIM : P17433107116
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010
Pembimbing Lapangan,
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
47/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Laeli Nurrohmah
NIM : P17433107128
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
48/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Tursina Habdidin
NIM : P17433107154
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Susmantono, SKM
NIP. 19630922 198703 1 005
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
49/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Arie Nizar Sidqi
NIM : P17433107104
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Ida Fitri Leksanawati, Amd.KL
NIP. 19800813 200701 2 008
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
50/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Diyah Megawati
NIM : P17433107109
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Ida Fitri Leksanawati, Amd.KL
NIP. 19800813 200701 2 008
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
51/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Erna Kusumasari
NIM : P17433107114
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Ida Fitri Leksanawati, Amd.KL
NIP. 19800813 200701 2 008
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
52/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Eva Yunita F
NIM : P17433107116
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Ida Fitri Leksanawati, Amd.KL
NIP. 19800813 200701 2 008
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
53/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Laeli Nurrohmah
NIM : P17433107128
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Ida Fitri Leksanawati, Amd.KL
NIP. 19800813 200701 2 008
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
54/67
INSTRUMEN PENILAIAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA / MAGANG
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
Nama Mahasiswa : Tursina Habdidin
NIM : P17433107154
Lokasi Praktek Kerja / Magang : RSUD Banjarnegara
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI
1. Kehadiran
2. Inisiatif
3. Kerjasama
4. Kesopanan
Nilai Rata Rata
Catatan:
1. Nilai menggunakan skala : 1 1002. Nilai lulus3. Penilaian ini diisi oleh Pembimbing Lapangan
Banjarnegara, 10 April 2010Pembimbing Lapangan,
Ida Fitri Leksanawati, Amd.KL
NIP. 19800813 200701 2 008
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
55/67
Lampiran 3
HASIL PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
(INSPEKSI SANITASI) RUMAH SAKIT
A. Data Umum
1. Nama Rumah Sakit : RSUD Banjarnegara
2. Alamat Rumah Sakit : Jl.Jendral Sudirman No.42 Banjarnegara
3. Kelas Rumah Sakit : - A/B/C/D (RS Pemerintah, BUMN/BUMD) *)
- Utama/Madya/Pratama (RS Swasta) *)
- I/II/III/IV (RS TNI/POLRI) *)
4. Jumlah Tempat Tidur : 158 (buah)
5. Tanggal Pemeriksaan : 07 APRIL 2010
B. Data Khusus
No. Variable upaya kesling Bobot Kompopnen yang dinilai Nilai Skor
I Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit ( Jumlah bobot = 8)
1. Lantai 2 a. Kuat/utuhb.Bersihc. Pertemuan lantai dan dinding
berbentuk konus
d.Kedap aire. Rataf. Tidak licing.Mudah dibersihkan
20
20
15
15
10
10
10
40
40
0
30
20
20
20
2. Dinding 1 a. Ratab.Bersihc. Berwarna terangd.Mudah dibersihkan
30
30
20
20
30
30
20
20
3. Ventilasi3.1 Ventilasi Gabungan 1 a. Ventilasi alam, lubang ventilasi 50 50
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
56/67
minimum 15 % x luas lantai
b.Vetilasi mekanis (Fan, AC,Exhauster)
50 50
3.2 Ventilasi alam 1 Lubang ventilasi min 5 % x luas
lantai
100 100
3.3 Ventilasi Mekanis 1 (Fan, AC, Exhauster) 100 100
4. Atap 0,5 a. Bebas seranggan dan tikusb.Tidak bocorc. Berwarna terangd.Mudah dibersihkan
50
30
10
10
25
15
5
5
5. Langit-langit 0,5 a. Tinggi langit-langit min 2,7 mdari lantai
b.Kuatc. Berwarna terangd.Mudah dibersihkan
50
30
10
10
25
15
5
5
6. Konstruksi Balkon 0,5 a.Tidak ada genangan air padaBeranda dan Talang
b.Tidak jentikc.Mudah dibersihkan
30
40
30
15
20
15
7. Pintu 0,5 a.Dapat mencegah masuknyaserangga dan tikus
b.Kuat
60
40
30
20
8. Pagar 0,5 a.Amanb.Kuat
60
40
30
20
9. Halaman taman dantempat parkir
0,5 a.Bersihb.Mampu menampung mobil
Karyawan dan pengunjung
c.Tidak berdebu/becekd.Tersedia tempat sampah yang
cukup
30
20
30
20
15
10
0
10
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
57/67
10.Jaringan Instalasi 0,5 a. Aman (bebas cross connection)b.Terlindung
60
40
30
20
11.Saluran Air Limbah 1 a.Tertutupb.Aliran air lancer
50
50
50
50
II. II RUANG BANGUNAN (Jumlah Bobot 10)
1.Ruang Perawatan 2 a. Rasio luas lantai dengan tempattidur
1.Dewasa : 4,5 m2/tt2.Anak/bayi : 2 m2/tt
b.Rasio tempat tidur dengankamar mandi 1-10 tt/km mandi
dan toilet
c. Angka kuman maksimal 200-500 CFU/m
3udara
d.Bebas serangga/tikuse. Kadar debu maksimal 150 g/m3
udara
f. Tidak berbau (terutama H2Sdan/atau NH3
g.Pencahayaan 100-200 luxh.Suhu 220C - 24C (dengan AC),
apabila menggunakan AC
central cooling towernya tidak
menjadi perindukan bakteri
ligionella atau suhu kamar
(tanpa AC)
i. Kelembaban 45% -60%(dengan AC) kelembaban udara
ambien (tanpa AC)
j. Kebisingan < 45 dBA
15
15
15
10
10
10
5
10
5
5
30
30
20
-
20
0
0
0
10
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
58/67
2.Lingkungan RS 1 a. Kawasan bebas rokokb.Penerangan dengan intensitas
cukup
c. Saluran air limbah tertutupd.Saluran drainase aliran lancar
30
20
25
25
0
20
25
25
3.Ruang Operasi 2 a. Bebas kuman patogenb.Angka kuman 10 CFU/m3 udarac. Dinding terbuat dari porselind.Pintu harus dalam keadaan
tertutup
e. Langit-langit tidak bercelahf. Ventilasi dengan AC tersendiri
dilengkapi filter bakteri
g.Suhu 19C - 25Ch.Kelembaban 45% - 60%i. Pencahayaan ruang 300 lux -
500 lux
j. Pencahayaan meja operasi10.000 lux - 20.000 lux
k.Tinggi langit-langit 2,7 m - 3,3m dari lantai
15
15
10
10
10
10
10
5
5
5
5
20
20
20
20
20
10
10
10
10
4.Ruang Laboratorium 1 a. Dinding terbuat dari porselen/keramik setinggi 1,5 m dari
lantai
b.Lantai dan meja kerja tahanterhadap bahan kimia dan
getaran
c. Dilengkapi dengan dapur,kamar mandi dan toiet
d.Tinggi langit-langit 2,7 m - 3,3
30
30
20
10
30
30
0
20
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
59/67
m dari lantai
e. Kebisingan < 65 dBA 10 205.Ruang Sterilisasi 1,5 a. Pintu masuk terpisah dengan
pintu keluar
b.Tersedia ruangan khususc. Dinding terbuat dari porselin/
keramik
d.setinggi 1,5 m dari lantai
50
30
20
-
-
-
6.Ruang Radiologi 0,5 a. Dinding dan daun pintu dilapisitimah hitam
b.Kaca jendela menggunakankaca timah hitam
c. Tinggi langit-langit 2,7 m - 3,3m dari lantai
d.Hubungan dengan ruang gelapharus dengan loket
30
30
20
20
15
15
20
20
7. Ruang Pendingin 1 a. Suhu -10C s/d + 5Cb.Bebas tikus dan kecoac. Dilengkapi rak untuk
menyimpan, makanan dengan
tinggi 20 cm - 25 cm dari lantai
50
40
10
-
-
-
8. Ruang Mayat 1 a. Dinding dilapisiPorselin/keramik
b.Terletak dekat dengan bagianPathologi/laboratorium
c. Jauh dari poliklinik/ruangpemeriksaan
d.Mudah dicapai dari ruangperawatan, UGD, dan ruang
operasi
25
20
20
10
25
20
20
10
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
60/67
e. Dilengkapi dengan saluranpembuangan air limbah
f. Dilengkapi dengan ruang gantipakaian petugas dan toilet
g.Dilengkapi denganperlengkapan dan bahan
pemilisan jenazah termasuk
meja memandikan mayat
10
10
5
10
10
5
9. Toilet dan KamarMandi
1 a.Rasio toilet/kamar mandidengan tempat tidur 1 : 10
b.Toilet tersedia pada setiapunit/ruang khusus untuk unit
rawat inap dan karyawan harus
tersedia kamar mandi
c.Letak tidak berhubunganlangsung dengan dapur, kamar
operasi, dan ruang khusus
lainnya
d.Saluran pembuangan air limbahdilengkapi dengan penahan bau
(water seal)
e.Lubang penghawaan harusberhubungan langsung dengan
udara luar
f. Kamar mandi dan toilet untukpria,wanita, dan karyawan
terpisah
30
20
20
10
10
10
30
20
20
10
10
0
III. PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN (Jumlah Bobot 15)
1. Bahan Makanan danMakanan Jadi
3 a. Kondisi bahan makanan danmakanan jadi secara fisik
50 150
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
61/67
memenuhi syarat
b.Kondisi bahan makanan danmakanan jadi secara
bakteriologis memenuhi syarat
50 -
2.TempatPenyimpanan Bahan
Makanan dan
Makanan Jadi
3 a.Makanan yang mudahmembusuk disimpan pada suhu
> 56,5 C atau < 4 C
b.Makanan yang akan disajikan >6 jam disimpan pada suhu -5
0C
s/d -1 C
c.Bersihd.Terlindung dari debue.Bebas gangguan serangga dan
tikus
f. Bahan makanan dan makananjadi terpisah
30
30
10
10
10
10
90
90
30
30
30
30
3.Penyajian Makanan 2 a.Menggunakan kereta dorongtertutup
b.Tidak menyajikan makanan jadiyang sudah menginap
c.Lalu lintas makanan jadimenggunakan jalur khusus
40
40
20
80
80
0
4.Tempat PengolahanMakanan (Dapur)
4 a. Lantai dapur sebelum dansesudah kegiatan dibersihkan
dengan antiseptic
b.Dilengkapi dengan sungkup dancerobong asap
c. Pencahayaan > 200 lux
50
25
25
200
0
100
5. Penjamah Makanan 2 a.Memiliki surat keterangan sehatyang berlaku
40 80
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
62/67
b.Tidak berkuku panjang, koreng,dan sejenisnya
c.Menggunakan pakaianpelindung pengolahan makanan
d.Selalu menggunakan peralatandalam menjamah makanan jadi
e.Berperilaku sehat selamabekerja
30
10
10
10
60
20
20
20
6.Peralatan 2 a.Sebelum digunakan dalamkondisi bersih
b.Tahan karat dan tidakmengandung bahan beracun
c.Utuh, tidak retakd.Dicuci dengan disinfektan atau
dikeringkan dengan sinar
matahari / pemanas butan dan
tidak dibersihkan dengan kain
40
30
15
15
80
60
30
30
IV PENYEHATAN AIR (Jumlah Bobot 16)
1. Kuantitas 8 a.Tersedia air bersih > 500 lt/tt/hrdan tersedia air minum sesuai
dengan kebutuhan
b.Air minum tersedia pada setiaptempat kegiatan
70
30
560
0
2.Kualitas 3 Kualitas :a. Bakteriologisb.Kimiac. Fisika
80
15
5
0
45
15
3.Sarana 5 a.Sumber PDAM, air tanah diolahb.Distribusi tidak bocorc.Penampungan tertutup
50
30
20
250
150
100
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
63/67
V PENGELOLAAN LIMBAH (Jumlah Bobot 16)
1.Pengelolaan LimbahPadat
10 a.Pemusnahan limbah padatinfeksius, sitotoksis, dan
farmasi dengan insinerator
(suhu > 10000C) atau khusus
untuk sampah infeksius dapat
disterilkan dengan auto clave
atau radiasi microwave sebelum
dibuang ke landfill
b.Bagi yang tidak punyainsinerator ada MoU antara RS
dan pihak yang melakukan
pemusnahan limbah medis
c.Tempat limbah padat kuat,tahan karat, kedap air, dengan
penutup, dan kantong plastik,
dengan warna dan lambang
sesuai pedoman. Minimal 1
(satu) buah tiap radius 20 pada
ruang tunggu/terbuka
d.Tempat pengumpulan danpenampungan limbah sementara
segera didisinfeksi setelah
dikosongkan
e.Diangkut ke TPS >2 kali/haridan ke TPA 1 kali/hari
f. Limbah domestik dibuang keTPA yang ditetapkan PEMDA
g.Sampah radioaktif ditanganisesuai peraturan yang berlaku
25
20
20
15
5
5
10
0
200
0
150
50
50
100
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
64/67
2.Pengelolaan LimbahCair
4 a.Dilakukan pengolahan melaluiinstalasi pengolahan limbah
b.Disalurkan melalui salurantertutup, kedap air, dan lancar
80
20
320
80
3.Kualitas effluentyang dibuang ke
dalam lingkungan
2 Memenuhi persyaratan Kepmen
LH Nomor 58 Tahun 1995 atau
Perda setempat
100 200
VI TEMPAT
PENCUCIAN LINEN
5 a.Terdapat keran air bersih dgnkapasitas, kualitas, kuantitas,
dan tekanan yang memadai
serta disediakan keran air panas
untuk disinfeksi awal
b.Dilakukan pemilahan antaralinen infeksius dan non-
infeksius
c.Tersedia ruang pemisah antarabarang bersih dan kotor
d.Lokasi mudah dijangkau olehkegiatan yang memerlukan dan
jauh dari pasien serta tidak
berada di jalan
e.Lantai terbuat dari beton/plesteryang kuat, rata, tidak licin,
dengan kemiringan > 2-3 %
f. Pencahayaan > 200 luxg.Terdapat sarana pengering
untuk alat-alat sehabis dicuci
30
15
15
15
10
10
5
150
75
75
75
50
50
25
VII PENGENDALIAN
SERANGGA DAN
TIKUS
4 a.Fisik : Konstruksi bangunan,tempat Penampungan air,
penampungan sampah tidak
80 0
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
65/67
memungkinkan sebagai tempat
berkembang biaknya serangga
dan tikus
b.Kimia : Insektisida yang dipakaimemiliki toksisitas rendah
terhadap manusia dan tidak
bersifat persisten
20 80
VIII DEKONTAMINASI
MELALUI
DESINFEKSI DAN
STTERILISASI
10 a. Menggunakan peralatansterilisasi uap (autoclave) gas
dengan suhu sekitar 134PPC
atau peralatan radiasi
gelombang
mikroPPmicrowaveP atau
dengan cara lain yang
memenuhi syarat
b.Alat dan perlengkapan medisyang sudah disterilkan disimpan
pada tempat khuus yang steril
c. Alat dan perlengkapan medisyang sudah disterilkan atau
didesinfeksi terlebih dahulu,
dibersihkan dari darah, jaringan
tubuh, dan sisa bahan lain
d.Peralatan sterilisasi dikalibrasiminimal sekali/tahun
e. Ruang operasi yang telah dipaaiharus dilakukan desinfeksi
sebelum operasi berikutnya.
40
20
20
10
10
400
200
200
100
100
IX PENGAMANAN
RADIASI
2 a. Ada izin mengoperasikanperalatan yang memancarkan
40 80
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
66/67
radiasi
b.Dosis radiasi pengion terhadappekerja dan masyarakat tidak
boleh melebihi NBD
c. Ada sistem manajemenkesehatan dan keselamatan
kerja pada pekerja dan
masyarakat terhadap radiasi
pengion, organisasi, peralatan
proteksi radiasi, pemantauan
dosis perorangan
d.Instalasi dan gudang peralatanradiasi ditempatkan pada lokasi
yang jauh dari tempat yang
rawan kebakaran, tempat
berkumpul orang banyak
e. Tebal bahan perlindungan padamasing-masing ruangan
berdasarkan jenis dan energi
radiasi, aktifitas dan dimensi
sumber radiasi serta sifat bahan
pelindung sesuai peraturan yang
berlaku.
20
20
10
10
40
40
20
20
X PENYULUHAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
6 Dilakukan penyuluhan kesehatan
secara langsung maupun tidak
langsung kepada:
a. Karyawan medis/non-medisb.Pasienb.Pedagang makanan dalam
lingkungan RS
c. Pengunjung
40
20
20
20
240
120
120
120
-
8/7/2019 Arie Nizar Laporan Magang RSUD Banjarnegara
67/67
XI UNIT/INSTANSI
SANITASI RS ***)
8 a. Dipimpin oleh tenaga teknisyang sudah mengikuti pelatihan
sanitasi RS
b.Dipimpin oleh tenaga teknisyang belum mengikuti pelatihan
sanitasi RS
c. Dipimpin oleh tenaga non-teknis yang sudah mengikuti
pelatihan sanitasi RS
50
30
20
400
-
-
**) Pilih salah satu yang sesuai
***) Pilih salah satu yang sesuai
KESIMPULAN HASIL PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Dengan catatan skor minimal untuk masing-masing variabel upaya adalah
seperti tersebut pada tabel berikut :
Skor Minimal dari masing-masing variable upaya (%)Tipe /
Kelas RS I II III IV V VI VII VIII IX X XI
A *) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
B *) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
C *) 75 75 90 80 80 55 20 70 50 60 60
D*) 70 75 80 80 80 55 20 70 50 60 20
Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi diperoleh hasil sebagai berikut:
Skor Minimal dari masing-masing variable upaya (%)Tipe