aplikasi taman bunga berbasis internet of things …digilib.unila.ac.id/58587/19/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
APLIKASI TAMAN BUNGA BERBASIS INTERNET
OF THINGS (STUDI KASUS TAMAN KUPU-KUPU
GITA PERSADA)
(Skripsi )
Oleh
HARLIKA NOBRA SETIA
1515061029
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMTAIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
APLIKASI TAMAN BUNGA BERBASIS INTERNET OF THINGS
(STUDI KASUS TAMAN KUPU-KUPU GITA PERSADA)
Oleh
HARLIKA NOBRA SETIA
Selama ini penyiraman dan pemantauan tanaman pada Taman Kupu-kupu Gita
Persada yang berada di provinsi lampung dilakukan secara manual. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat aplikasi taman bunga berbasis teknologi internet of
things. Aplikasi yang dapat membantu meringankan kegiatan penyiraman dan
pemantauan dengan sistem otomatis menggunakan metode prototype dengan
tahapan communication, quick plan and modelling quick design, construction of
prototype, dan deployment delivery and feed back. Aplikasi ini menggunakan
mikrokontroler arduino uno sebagai pengendali utama, sensor suhu, kelembapan
udara (DHT11), kelembapan tanah, sensor ultrasonik (HC-SR04) dan aplikasi pada
smartphone android untuk pemantauan. Pengiriman data antar perangkat arduino,
smartphone dan database menggunakan website service terdapat library firebase
pada website service untuk menghubungkan ke firebase. Data dikirimkan oleh
perangkat arduino melalui protokol http dengan perintah get, send, dan push,
kemudian di terima oleh website service dan di teruskan untuk di simpan pada
firebase. Berdasarkan data yang didapat pada pemantauan suhu udara dan
kelembapan udara di sekitar kebun pintar selama 31 hari sejak tanggal 8 April 2019
sampai 8 Mei 2019, suhu udara terendah 25 pada jam 08.00 WIB, 26 April 2019
dan Suhu udara tertinggi 30 pada jam 12.00 Wib, 19 April 2019. Nilai
kelembapan udara rata-rata berada di 95%.
Kata kunci — Arduino uno, sensor dht11, sensor hc-sr04
ABSTRACT
APPLICATION OF FLOWER GARDEN BASED
INTERNET OF THINGS
(CASE STUDY OF TAMAN KUPU GITA PERSADA)
By
HARLIKA NOBRA SETIA
During this time watering and monitoring of plants in the Gita Persada Butterfly
Park in Lampung province is done manually. The research aims to create a flower
garden application based on internet of things technology. Application that can help
relieve watering activities and monitoring with automated system using prototype
method with communication stage, quick Plan and modelling quick design,
construction of prototype, and deployment delivery and feedback. This application
uses microcontroller Arduino Uno the main controller, temperature sensor, air
humidity (DHT11), soil humidity, ultrasonic sensors (HC-SR04) and application
on Smartphones Android for monitoring. Data delivery between Arduino devices,
Smartphones and databases using website Service There is a firebase library on
Website Service to connect to firebase. Data transmitted by the device Arduino
through the Protocol http with the command get, send, and push, then received by
website Service and in the forward to be saved on firebase. Based on the data
obtained at the air temperature and humidity monitoring around the smart garden
for 31 days from April 8, 2019 to May 8, 2019, the lowest air temperature is 25°c
at 08.00 WIB, 26 April 2019 and the highest air temperature 30 ° C at 12.00 WIB,
19 April 2019. The average air humidity value is at 95%.
Keywords — Arduino uno, sensor dht11, sensor hc-sr04
APLIKASI TAMAN BUNGA BERBASIS INTERNET OF THINGS
(STUDI KASUS TAMAN KUPU-KUPU GITA PERSADA)
Oleh
HARLIKA NOBRA SETIA
(Skripsi )
Sebagai Salah Satu Sarat Mencapai Gelar
SARJANA TEKNIK
Pada
Program Studi Teknik Informatika
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Kalianda, Lampung Selatan 17 November
2019. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara
dari pasangan Bapak Setiawan dan Ibu Rohmalela.
Riwayat Pendidikan penulis yaitu TK Darma Wanita
Lampung Selatan pada tahun 2001-2003. Kemudian
melanjutkan pendidikan di SD Negeri 2 Way Urang pada tahun 2003-2009.
Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Kalianda pada tahun 2009-
2012. Kemudian Melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 2 Bandar Lampung
jurusan Teknik Audio dan Video dan lulus pada tahun 2015.
Penulis melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi menjadi mahasiswa program
studi Teknik Informatika Universitas Lampung pada tahun 2015. Selama menjadi
mahasiswa, penulis pernah menjadi Korps Muda BEM (KMB) XI dan staf ahli
kementerian komunikasi dan informasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Lampung (BEM U). Penulis pernah melakukan kerja praktik di PT. Indonesia Air
Asia pada Department Inovation, comercial and teknology (ICT) dengan karya
“Perancangan User Interface Website Inventory Department Innovation,
Comersial, And Technology Pada PT. XYZ Menggunakan Metode Task Centered
System Design(TCSD)”. Penulis juga pernah mengikuti kegiatan lomba
IndonesiaNEXT2018 yang di selenggarakan oleh Telkomsel dan memperoleh the
best Twenty Two National Telents of Indonesia Next. Penulis juga pernah
mengikuti pelatihan ICAgile di Singapura dan memiliki ke ahlian di bidang lain
dengan memiliki sertifikat standar kompetensi kerja nasional Indonesia bidang
Network Admistrator Madya, Google Adword Fundamental, Microsoft Office
Specialist, Communication Skill by Takking, Profesional Busness Agility
Foundation ICAgile.
Karyaku aku persembahkan untuk
Kedua orang tuaku, Bapak Setiawan, S.E dan
Ibu Rohmalela, S.Pd.
Keluarga Besar, Dosen, Sahabat dan Almamater
“ Jika Kau tenang di saat semuanya panik maka Kondisi terkendali.”
“ Pasti ada pintu di setiap dinding”
- Harlika
SANWACANA
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat sehat dan kesempatan yang diberikan
kepada penulis sehingga dapat melaksanakan penelitian skripsi serta menyelesaikan
laporan penelitian skripsi dengan baik. Shalawat serta salam selalu dihaturkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW yang isya Allah menjadi tauladan bagi umat
manusia.
Laporan penelitian skripsi ini berjudul “Aplikasi Taman Bunga Berbasis Internet
Of Things”. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum
mata kuliah Penelitian skripsi pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas
Teknik, Universitas Lampung. Laporan penelitian skripsi ini merupakan media
penyampaian informasi hasil penelitian skripsi yang dilaksanakan penulis di
Pada saat penelitian skripsi, penulis banyak mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman baru yang tidak diperoleh dibangku perkuliahan. Selama penelitian
skripsi sampai hingga laporan ini selesai penulis juga banyak mendapatkan
dukungan dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu suatu ke banggan bagi
penulis untuk memberikan ucapan terima kasih kepada:
xiii
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran dan rezeki
kepada penulis serta Rasulullah Muhammad SAW yang telah menjadi suri
tauladan dalam berperilaku selama kegiatan penelitian skripsi berlangsung.
2. Ibu dan Ayah selaku orang tua serta keluarga penulis yang selalu memberikan
dukungan dalam hal moril, materil, dan spiritual.
3. Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. Herman Halomoan Sinaga, S.T., M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Universitas Lampung.
5. Ibu Yessi Mulyani, S.T. M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
Universitas Lampung.
6. Bapak Meizano Ardhi Muhammad, S.T, M.T. Selaku dosen Pembimbing
Akademik penulis dan penguji utama atas bimbingan serta masukan dalam
penyelesaian skripsi.
7. Bapak Gigih Forda Nama, S.T., M.T.I dan bapak Muhamad Komarudin, S.T.,
M.T. Selaku dosen Pembimbing Laporan penelitian skripsi yang memberikan
bimbingan-bimbingan hingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian
skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Teknik Elektro dan Informatika atas bimbingan dan kesabaran
dalam penyelesaian skripsi.
9. Mbak Rika, Mbak Ning, serta seluruh staf Jurusan Teknik Elektro yang telah
membantu penulis dalam segala urusan admistrasi.
10. Andria Kharistian Pasya dan Liestira Asrika Setia kakak yang selalu membantu
dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian skripsi.
xiv
11. Imran Setiadi, Muhammad Haqi Yusuf, Muhammad Reyhan Adithia, Yosa
Anggara, Maulid Fernando, selaku rekan penelitian skripsi yang selalu
membantu dan menyemangati penulis selama pelaksanaan penelitian skripsi
dan penulisan laporan penelitian skripsi.
12. Siti Faradila Suardi Putri, Albi Tarigan dan Umar Mukhtar selaku teman,
sahabat dan penyemangat penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian
skripsi.
13. Serta seluruh teman-teman Teknik Informatika 2015 atas kebersamaan yang
diberikan selama perkuliahan
14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan
penelitian skripsi ini. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran konstruktif
dari semua pihak demi kemajuan bersama. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT membalas kebaikan semua
pihak yang membantu.
Bandar Lampung, 09 Agustus 2019
Penulis,
Harlika Nobra Setia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
1. BAB I .............................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 3
1.3.1 Rumusan masalah.............................................................................. 3
1.3.2 Batasan masalah ................................................................................ 3
1.3.3 Sistematik Penulisan ......................................................................... 3
2. BAB II ............................................................................................................. 5
2.1 Taman Kupu-kupu Gita Persada .............................................................. 5
2.2 Kadar Air .................................................................................................. 6
2.3 Penelitian terkait ....................................................................................... 7
2.4 Internet Of Things .................................................................................... 8
2.5 Balsamiq Mockup ..................................................................................... 9
ii
2.6 User Interface ........................................................................................... 9
2.7 Prototype................................................................................................. 10
2.8 Website Service ...................................................................................... 13
2.9 RESTful Website Service ....................................................................... 14
2.10 Android Studio .................................................................................... 14
2.11 Android ............................................................................................... 15
2.12 Java Development Kit (JDK) .............................................................. 17
2.13 Firebase ............................................................................................... 17
2.14 Application Programming Interface ................................................... 19
2.15 Unified Modelling Language .............................................................. 20
2.15.1 Use case Diagram ........................................................................... 20
2.15.2 Activity Diagram.............................................................................. 21
2.15.3 Sequence Diagram ........................................................................... 21
2.16 White Box Testing .............................................................................. 21
2.17 Arduino UNO ..................................................................................... 22
2.17.1 Spesifikasi dan pin Arduino UNO................................................... 23
2.17.2 Arduino IDE .................................................................................... 23
2.18 Sensor.................................................................................................. 24
2.18.1 LDR (Light Defendent Resistor) ..................................................... 24
2.18.2 Sensor Kelembapan dan Suhu udara (DHT11) ............................... 25
2.18.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04 ........................................................... 25
iii
2.18.4 Sensor Kelembapan Tanah .............................................................. 25
2.19 Relai .................................................................................................... 26
2.20 LCD (Liquid Cristal Display) ............................................................. 26
3. BAB III.......................................................................................................... 28
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 28
3.2 Alat dan bahan ........................................................................................ 29
3.3 Tahapan penelitian.................................................................................. 30
3.4 Communication ...................................................................................... 30
3.4.1 Use case Diagram ........................................................................... 32
3.4.2 Skenario Use Case .......................................................................... 33
3.5 Quick Plan and Modelling Quick Design ............................................... 39
3.5.1 Kodifikasi fitur ................................................................................ 39
3.5.2 Perancangan Perangkat lunak ......................................................... 40
3.5.3 Perancangan perangkat keras .......................................................... 53
3.6 Pengujian Prototype ............................................................................... 56
3.6.1 Skenario Pengujian Software .......................................................... 57
3.6.2 Skenario Pengujian Hardware ........................................................ 61
5. BAB V ........................................................................................................... 65
5.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 65
5.2 SARAN................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
iv
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Prototype Paradigma[13] ....................................................... 11
Gambar 2.2 Diagram UML ................................................................................... 20
Gambar 2.3 Pin-pin pada Arduino UNO ............................................................... 23
Gambar 3.1 Diagram Metode Prototype ............................................................... 30
Gambar 3.2 Essential fitur .................................................................................... 31
Gambar 3.3 Use case Diagram.............................................................................. 32
Gambar 3.4 Activity Diagram Melihat Nilai Suhu Udara ..................................... 40
Gambar 3.5 Activity Diagram Melihat Nilai Kelembapan Udara ......................... 41
Gambar 3.6 Activity Diagram Melihat Nilai Kelembapan Tanah Udara .............. 41
Gambar 3.7 Activity Diagram Menghidupkan Lampu .......................................... 42
Gambar 3.8 Activity Diagram Menghidupkan/Mematikan Pengisian Bak Air ..... 42
Gambar 3.9 Activity Diagram Menghidupkan/Mematikan Penyiraman ............... 43
Gambar 3.10 Activity Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Udara .................... 43
Gambar 3.11 Activity Diagram Mengirim Nilai Suhu .......................................... 44
Gambar 3.12 Activity Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Tanah ................... 44
Gambar 3.13 Activity Diagram Pengisian Bak Air Otomatis ................................ 45
Gambar 3.14 Activity Diagram Lampu Taman Otomatis..................................... 45
Gambar 3.15 Activity Diagram Penyiraman Otomatis .......................................... 46
Gambar 3.16 Sequence Diagram Melihat Nilai Suhu Udara ................................ 47
vi
Gambar 3.17 Sequence Diagram Melihat Nilai Kelembapan Udara .................... 47
Gambar 3.18 Sequence Diagram Melihat Nilai Kelembapan Tanah .................... 48
Gambar 3.19 Sequence Diagram Menghidupkan / Mematikan Lampu Taman .... 48
Gambar 3.20 Sequence Diagram Menghidupkan / Mematikan Pengisian Bak Air
............................................................................................................................... 49
Gambar 3.21 Sequence Diagram Menghidupkan/Mematikan Penyiraman .......... 49
Gambar 3.22 Sequence Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Udara ................. 50
Gambar 3.23 Sequence Diagram Mengirim Nilai Suhu Udara ............................. 50
Gambar 3.24 Sequence Diagram mengirim Nilai Kelembapan Tanah ................. 51
Gambar 3.25 Sequence Diagram Pengisian Bak Air Otomatis ............................. 51
Gambar 3.26 Sequence Diagram lampu otomatis ................................................. 52
Gambar 3.27 Sequence Diagram penyiraman otomatis ........................................ 52
Gambar 3.28 Blok diagram perangkat keras ......................................................... 53
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pin pada sensor DHT11 ........................................................................ 25
Tabel 2.2 Pin pada Sensor HC-SR04 .................................................................... 25
Tabel 2.3 Pin pada Sensor Kelembapan ................................................................ 26
Tabel 2.4 Pin pada LCD 16x2 ............................................................................... 27
Tabel 3.1 Waktu penelitian ................................................................................... 28
Tabel 3.2 Skenario use case suhu udara................................................................ 33
Tabel 3.3 Skenario use case kelembapan udara .................................................... 33
Tabel 3.4 Skenario use case kelembapan tanah .................................................... 34
Tabel 3.5 Skenario use case lampu taman ............................................................ 34
Tabel 3.6 Skenario use case Pengisian bak air ..................................................... 35
Tabel 3.7 Skenario use case penyiraman .............................................................. 35
Tabel 3.8 Skenario use case mengirim nilai suhu udara ....................................... 36
Tabel 3.9 Skenario use case mengirim nilai kelembapan udara ........................... 36
Tabel 3.10 Skenario use case mengirim nilai kelembapan udara ......................... 37
Tabel 3.11 Skenario use case pengisian bak air otomatis ..................................... 37
Tabel 3.12 Skenario use case lampu otomatis ...................................................... 38
Tabel 3.13 Skenario use case penyiraman otomatis ............................................. 38
Tabel 3.14 Tabel Kodifikasi Fitur Tombol ........................................................... 39
Tabel 3.15 Tabel Kodifikasi Fitur Tampilan......................................................... 39
viii
Tabel 3.16 Tabel Kodifikasi Fitur Otomatis ......................................................... 39
Tabel 3.17 Tabel Kodifikasi Fitur Pengiriman ..................................................... 40
Tabel 3.18 Skenario Pengujian Penyiraman ......................................................... 57
Tabel 3.19 Skenario Pengujian Penampungan Air ............................................... 57
Tabel 3.20 Skenario Pengujian Lampu Taman ..................................................... 58
Tabel 3.21 Skenario Pengujian Suhu .................................................................... 58
Tabel 3.22 Skenario Pengujian Kelembapan Udara ............................................. 59
Tabel 3.23 Skenario Pengujian Menampilkan Kelembapan Tanah ...................... 59
Tabel 3.24 Skenario Pengujian Penyiraman Otomatis .......................................... 60
Tabel 3.25 Skenario Pengujian Penampungan Air Otomatis ................................ 60
Tabel 3.26 Skenario Pengujian Lampu Taman Otomatis ..................................... 61
Tabel 3.27 Skenario Pengujian Pembacaan Sensor Ultrasonik ........................... 61
Tabel 3.28 Skenario Pengujian Bacaan Sensor DHT11........................................ 62
Tabel 3.29 Skenario Pengujian Pembacaan Sensor Kelembapan Tanah .............. 62
Tabel 3.30 Skenario Pengujian Pengiriman Data Suhu Udara ............................. 63
Tabel 3.31 Skenario Pengujian Pengiriman Data Kelembapan Udara ................. 63
Tabel 3.32 Skenario Pengujian Pengiriman Data Kelembapan Udara ................. 64
1
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Taman adalah sebuah tempat yang dibuat oleh manusia, terdapat di luar ruangan,
dibuat untuk menunjukkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami.
Taman dibagi dalam dua katagori taman alami dan taman buatan. Taman sering di
jumpai pada halaman rumah, taman bermain, taman lingkungan, dan taman kupu-
kupu. Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti
kesenangan, yang di artikan taman adalah suatu tempat yang difungsikan untuk
memberikan kesenangan yang dirawat keberadaannya.
Taman Kupu-kupu Gita Persada berada di Provinsi Lampung merupakan tempat
wisata yang berada di jalan Wan Abdurrahman, kecamatan hutan, Lampung, 35158.
Taman kupu-kupu gita persada memiliki koleksi lebih dari 100 spesies kupu-kupu
Sumatra, selain memiliki koleksi kupu-kupu yang hidup bebas di alam taman ini
juga memiliki lebih dari 100 koleksi kupu-kupu yang sudah di awetkan semenjak
tahun 1997. Taman gita persada memiliki taman bunga yang merupakan tempat
kupu-kupu mencari makan dan merupakan habitat asli kupu-kupu. Perawatan
bunga dilakukan dengan cara konvensional dengan cara menyiram bunga setiap
2
pagi dan menghidupkan lampu taman pada malam hari agar taman tidak menjadi
gelap.
Pada era revolusi industri 4.0, salah satu teknologi yang berkembang adalah Internet
Of Things. Internet Of Things ini merupakan teknologi yang digunakan untuk
menghubungkan peralatan, mesin dan benda fisik lainnya dengan sensor jaringan
dan actuator, memungkinkan alat untuk bekerja sama dan dapat bertindak
berdasarkan informasi baru yang didapat secara independen.
Taman bunga pintar merupakan sebuah sistem taman bunga yang menggunakan
teknologi internet of things untuk melakukan proses perawatan bunga. Taman
bunga pintar ini berfungsi untuk merawat bunga secara otomatis dengan adanya
kontrol terhadap air, suhu dan cahaya. Dengan adanya rancangan taman bunga
pintar diharapkan dapat mempermudah melakukan perawatan bunga sehingga tidak
perlu melakukan proses perawatan secara konvensional karena sudah dilakukan
dengan otomatis, sehingga bunga dapat tumbuh dan mekar secara sempurna
sehingga kupu-kupu dapat mendapatkan makanan dengan tercukupi.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Membuat aplikasi taman bunga berbasis Internet Of Things
3
1.3 Kerangka Pemikiran
1.3.1 Rumusan masalah
Rumusan masalah dari penulisan penelitian yaitu :
1. Menghasilkan alat otomatis untuk mengatasi masalah penyiraman pada taman
bunga dengan menggunakan arduino, sensor dan actuator
1.3.2 Batasan masalah
Batasan masalah dari penulisan penelitian yaitu :
1. Tidak membahas jenis tanaman bunga.
2. Tidak membahas pertumbuhan bunga.
3. Pengujian hanya dilakukan pada Taman Kupu-kupu Gita Persada.
1.3.3 Sistematik Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir ini,
maka tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan
masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang teori yang mendukung pembuatan taman
bunga pintar, serta teori-teori metode yang akan digunakan, yaitu
metode.
4
BAB III : METODE PENELITIAN
Berisi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan yang digunakan,
garis besar metode yang diusulkan, serta diagram alir metode yang
di usulkan.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Menjelas hasil penelitian, alat dan bahan yang digunakan, garis
besar metode yang diusulkan, serta diagram alir metode yang
diusulkan.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang
dilakukan dan berisikan saran atau masukan untuk pengembangan
aplikasi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Taman Kupu-kupu Gita Persada
Taman Kupu-kupu gita persada merupakan lokasi konservasi dan pariwisata yang
dikelola oleh Yayasan Sahabat Alam dengan maksud meningkatkan pengetahuan
konservasi lingkungan hidup, meningkatkan fungsi dan manfaat fauna dan flora.
Berdasarkan tujuan tersebut pada tahun 1999 Yayasan Sahabat Alam membangun
Taman Kupu-kupu yang di beri nama Taman Kupu-kupu Gita Persada yang
bertujuan melakukan konservasi kupu-kupu khas Sumatera. Taman Kupu-kupu
Gita Persada merupakan taman percontohan di dalam kota yang berada di alam
terbuka seluas 4,8Ha dengan ketinggian 460 m di atas permukaan laut, letaknya di
Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling[1].
Taman Kupu-kupu Gita Persada menjadi lokasi konservasi kupu-kupu dan
pelestarian alam yang memiliki aneka ragam kupu-kupu khas Sumatera, keindahan
warna-warni sayapnya beterbangan di lingkungan yang masih alami. Selain itu
terdapat museum yang menyimpan koleksi kupu-kupu yang telah diawetkan dan
dapat dijadikan suvenir[1].
6
Taman Kupu-kupu Gita Persada melakukan konservasi di dome penangkaran,
Dome menyediakan pakan dan tempat yang layak untuk kupu-kupu perkembangan
dan bermetamorfosis. Dengan adanya Taman Gita Persada ini pengembangbiakan
kupu-kupu tetap terjaga dengan cara melakukan penangkaran pada habitat aslinya.
Taman Kupu-kupu Gita Persada sudah memperbaiki lahan kritis di hutan Gunung
Betung yang mengalami kerusakan dengan menanami berbagai tanaman sebagai
pakan alami kupu-kupu dan lingkungan yang baik untuk berkembang biak.
Ketersediaan beragam vegetasi tanaman pakan merupakan faktor penting yang
dibutuhkan kupu-kupu untuk kelangsungan hidupnya[1].
2.2 Kadar Air
Kadar air adalah jumlah air yang terkandung di dalam suatu benda. Kadar air pada
tanah yang disebut juga kadar kelembaban tanah, berbatuan, bahan pertanian, dan
sebagainya. Kadar air juga digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan dimuat
dalam rasio, dimulai dari 0 yaitu kondisi kering total hingga nilai jenuh air di mana
semua pori-pori terisi air. Tanaman hias membutuhkan kadar air pada tanah yang
bervariasi. Beberapa tanaman hias yang membutuhkan tanah lembap, kering, atau
bahkan berair. Berikut Contoh beberapa tanaman hias beserta tingkat kadar air yang
di perlukan:
1. Euphorbia (Kering)
2. Plumaria/Kamboja (Lembap)
3. Aglonema (Berair)
7
Untuk pertumbuhan tanaman yang optimal diperlukan suatu keadaan kadar air yang
baik dan seimbang sehingga akar tanaman mudah menyerap unsur hara. Kadar air
dan udara yang ideal pada tanah adalah pori terisi air minimal 10% dan pori terisi
udara minimal 10% atau lebih[2].
2.3 Penelitian terkait
Perawatan tanaman dilakukan dengan cara penyiraman dengan teratur hal ini
dilakukan dengan cara manual. Sudah ada beragam penelitian yang terkait
penyiraman otomatis sehingga perawatan tanaman tidak perlu dilakukan secara
manual. Terdapat beberapa penelitian yang berhubungan dengan penyiraman
otomatis, seperti penyiram otomatis dengan menggunakan ATMega 8535, pada
penelitian ini dilakukan penyiraman secara otomatis, namun penyiraman hanya
dilakukan pada waktu tertentu ketika nilai suhu melebihi batas set poin yang telah
ditentukan [3] . Lalu penyiraman tanaman otomatis dengan telepon seluler, dalam
penelitian ini dilakukan pengiriman data ke web server melalui internet lalu data
ditampilkan pada telepon seluler namun belum adanya fungsi penyiraman manual
ketika pemilik ingin melakukan penyiraman manual[4]. Smart watering system for
gardens using wireless sensor networks, dalam penelitian ini dilakukan pemantauan
kadar kelembapan tanah pertanaman, tetapi belum mengatur penyiraman tanaman
secara otomatis[5]. Lalu penelitian Smart Home Garden Irrigation System Using
Raspberry Pi, dalam penelitian ini dilakukan pemantauan terhadap taman rumah
kemudian mengirimkan notifikasi melalui email, namun pada penelitian ini
penyiraman belum dilakukan secara otomatis, pengguna masih perlu
menghidupkan dan mematikan penyiraman secara manual[6]. Lalu penelitian
8
pengecekan kesuburan tanah dengan ATMega8535 penelitian ini membahas
pengecekan kesuburan tanah pada tumbuhan padi[7]. Intelligent management of
urban garden irrigation, dalam penelitian ini membahas tentang sistem pengairan
pintar dengan menggunakan GIS[8].
2.4 Internet Of Things
Internet Of Things. Internet Of Things ini merupakan teknologi yang digunakan
untuk menghubungkan peralatan, mesin dan benda fisik lainnya dengan sensor
jaringan dan actuator, memungkinkan mesin untuk bekerja sama dan dapat
bertindak berdasarkan informasi baru yang didapat secara independen. Dengan
tujuan mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan mesin lebih mudah,
bahkan mesin satu dengan mesin lainya dapat berkomunikasi. Manusia tidak perlu
mengatur mesin, tetapi mesin dapat mengatur dirinya sendiri dan dapat
berkomunikasi dengan mesin lain. Hal itu membuat mesin dapat bekerja sendiri
tanpa perintah dari manusia dapat menikmati hasil kerja masin tanpa harus
mengatur[9].
Cara kerja internet of things, setiap alat harus memiliki IP Address. IP Address
adalah sebuah identitas dalam jaringan yang membuat benda tersebut bisa
menerima perintah dan memberikan perintah dari benda lain dalam jaringan yang
sama. IP Address tersebutkan dikoneksikan ke jaringan internet. Pada benda
tersebut terpasang sebuah sensor, sensor tersebut digunakan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan. Setalah mendapatkan informasi, informasi tersebut
akan langsung diolah setelah pengolahan informasi selesai alat dapat bekerja
9
dengan sendirinya dan berkomunikasi dengan benda-benda lain yang terhubung
dalam jaringan. Internet of things juga memungkinkan sebuah benda untuk
melakukan optimalisasi terhadap dirinya sendiri. Benda dapat mengolah data yang
diperoleh dari sensor. Kemudian mengolah data tersebut menjadi untuk membuat
keputusan.
2.5 Balsamiq Mockup
Balsamiq Mockup adalah software yang berfungsi untuk pembuatan tampilan user
interface. Software ini menyediakan tools yang dapat memudahkan pengembangan
dalam membuat desain prototype dari aplikasi yang akan dibuat. Software ini
berfokus pada konten yang ingin digambarkan dan fungsionalitas yang dibutuhkan
oleh pengguna. balsamiq mockups membantu seorang web desain membuat
tampilan web dalam bentuk gambar, agar membuat tampilan (desain) website
menarik juga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Dengan aplikasi
perancangan mock up maka seorang pengembang web desainer dapat menganalisis
desain, tata letak, serta fungsi[10].
2.6 User Interface
Interface adalah suatu bit program yang terdiri dari menu, tombol yang saling
berhubungan satu dengan yang lain atau suatu bagian perangkat lunak yang
digunakan oleh end user yang bisa dilihat di layar monitor jika program
dijalankan[11]. User Interface (UI) Merupakan salah satu bagian dari sistem
komputer yang menghubungkan antara sistem komputer dan pengguna. UI
dikatakan baik apabila desain UI dapat mendorong interaksi yang mudah, alami dan
10
menarik di antara pengguna dan sistem. UI merupakan bagian dari komputer dan
perangkat lunak di mana orang dapat melihaty, mendengar, menyentuh,
berkomunikasi dengannya. User Interface pada dasarnya memahami sesuatu
seperti menu, windows, keyboard, mouse dan suara yang berasal dari komputer dan
pada umumnya, semua kanal informasi yang membantu pengguna berinteraksi
dengan komputer. User Interface berperan strategis dalam sistem komputer dengan
adanya user interface memberikan kemudahan pada pengguna dalam
pengoperasian perangkat komputer [12].
2.7 Prototype
Prototype merupakan salah satu metodologi penelitian pengembangan perangkat
lunak yang memfokuskan pada pendekatan aspek desain, fungsi dan user interface.
Pengembang dan pengguna berfokus pada user interface dan bersama melakukan
menentukan tujuan umum, mendefinisikan kebutuhan pengguna, fungsi, desain dan
cara kerja aplikasi. Pengembang melakukan pengumpulan detail dari kebutuhan
untuk memberikan gambaran dengan dalam bentuk cetak biru (prototype), atau
menghapus kebutuhan yang tidak diperlukan pengguna. Proses akan terjadi terus
menerus sampai produk sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut gambar
prototype paradigma [13]:
11
Gambar 2.1 Model Prototype Paradigma[13]
Pada gambar 2.4.1 Model Prototype Paradigma dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Communication
Pada tahapan ini, pengembang dan pengguna bertemu dan melakukan
komunikasi untuk mendefinisikan obyektif keseluruhan perangkat lunak,
mengidentifikasi kebutuhan, mengidentifikasi masalah dari pengguna serta
mendefinisikan tujuan dari pengembangan perangkat lunak yang akan dibuat
dan sasaran yang akan dicapai.
2. Quick Plan and Modelling Quick Design
Pada tahapan ini meneruskan proses yang telah dilalui pada tahapan
commucation, yaitu rancangan perencanaan dan permodelan, pada tahap lebih
berfokus dalam menyajikan aspek strategis yang akan ditampilkan kepada
pengguna.
12
3. Construction of Prototype
Tahap ini merupakan tahapan lanjutan dari model prototype setelah tahapan
Quick Plan and Modelling Quick Design. Dengan kata lain merupakan proses
pembuatan program, setelah mendapatkan detail kebutuhan spesifikasi sistem
dan desain perancangan yang didapatkan dari hasil tahapan Quick Plan and
Modelling Quick Design.
4. Deployment Delivery and Feedback
Pada tahapan ini setelah prototype jadi, prototype tersebut akan diberikan ke
pengguna dan kemudian di lakukan evaluasi oleh pengguna. Feedback yang
didapat baik keluhan ataupun saran yang diberikan oleh pengguna setelah
pengguna mengevaluasi prototype yang telah dicoba. Feedback digunakan
untuk memberikan masukan dan untuk pengembangan prototype berikutnya
sampai prototype sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Manfaat dari metode prototype adalah sebagai berikut :
1. Pengguna dapat memberikan masukan, saran, kritik dan melakukan perubahan
selama aplikasi masih dalam bentuk prototype
2. Dapat memberikan hasil yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya, hal ini
karena fitur yang diinginkan sudah dapat diketahui dengan baik.
Pengguna merasa puas, dengan melakukan prototype (dengan analisis yang ada)
pengguna belajar mengenai perangkat yang akan dibuat untuknya, pengguna
terlibat langsung sejak awal pembuatan perangkat dan memberikan motivasi untuk
mendukung analisis selama proyek berlangsung.
13
2.8 Website Service
Website Service adalah software yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas
interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Web service mempunyai sistem
interaksi antar sistem sebagai penunjang interoperabilitas, baik agregasi
(pengumpulan) dan sindikasi (penyatuan). Web service memiliki layanan terbuka
untuk integrasi dan kolaborasi data, data dapat diakses melalui internet oleh
berbagai pengembang dengan menggunakan teknologi yang dimiliki oleh masing-
masing pengembang. Meskipun hampir menyerupai dengan Application
Programming Interface (API) berbasis web, web service lebih unggul karena dapat
dipanggil dari jarak jauh melalui internet. Pemanggilan web service dapat
menggunakan beragam bahasa pemrograman dan dalam beragam platform,
sedangkan Application Programming Interface hanya bisa digunakan dalam
platform tertentu. Web service dapat dipahami sebagai Remote Procedure Call
(RPC) yang mampu memproses fungsi-fungsi yang didefinisikan pada sebuah
aplikasi web dan mengekspos sebuah Application Programming Interface atau User
Interface melalui web. Kelebihan web service adalah[14] :
1. Lintas platform.
2. Language independent.
3. Jembatan penghubung dengan database tanpa perlu driver database dan tanpa
perlu mengetahui jenis Database Management System (DBMS).
4. Mempermudah proses pertukaran data, serta penggunaan kembali komponen
aplikasi.
14
2.9 RESTful Website Service
RESTful web services adalah web service yang berbasis arsitektur REST. REST
merupakan singkatan REpresentational State Transfer. Merupakan setandar dalam
arsitektur web yang menggunakan Protocol HTTP untuk pertukaran data. Cara
kerja REST server menyediakan jalur akses resource atau data, sedangkan REST
client melakukan akses resource dan kemudian menampilkan atau
menggunakannya. Resource yang di keluarkan berupa teks, namun memiliki format
beragam bergantung keinginan pengembang, umumnya adalah JSON dan
XML[15]. Dalam mengakses sebuah resource, REST juga menggunakan konsep
URL di mana ada method yang digunakan, by default adalah GET. Berikut ini
metode-metode yang mendukung REST :
1. GET, cocok untuk resource yang hanya perlu dibaca saja (read only)
2. PUT, cocok digunakan untuk membuat/create resource baru.
3. DELETE, cocok digunakan untuk menghapus suatu resource.
4. POST, cocok digunakan untuk meng-update suatu resource.
5. OPTIONS, cocok digunakan untuk mendapatkan operasi yang di support pada
resource.
2.10 Android Studio
Android Studio adalah IDE resmi untuk pengembangan android, dan dengan sekali
unduh sudah meliputi segala yang dibutuhkan untuk mulai mengembangkan
aplikasi android, di antaranya :
1. IntelliJ IDEA + Android Studio Plugin
2. Android SDK Tools
15
3. Android Platform-tools
4. Emulator Android dengan gambar sistem android termasuk Layanan Google
Play.
2.11 Android
Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis Linux yang
mencakup sistem operasi middleware. Android menyediakan platform open source
yang dapat digunakan para pengembang untuk membuat aplikasi. Google Inc
membeli android Inc yang merupakan software pendatang baru yang membuat
untuk smartphone. Untuk mengembangkan android dibentuk Open Handset
Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan perangkat keras, perangkat lunak dan
telekomunikasi termasuk Google, Intel, Motorola, Nvidia, HTC, Qualcomm dan T-
mobile [16].
Keuntungan utama dari sistem operasi android adalah adanya pendekatan aplikasi
secara terpadu. Pengembang hanya berkonsentrasi pada aplikasi, aplikasi tersebut
dapat berjalan pada beragam perangkat yang berbeda selama android menjadi
sistem operasi perangkat tersebut, pengembang tidak perlu mempertimbangkan
jenis perangkatnya. Sistem operasi android terbagi dalam lima tingkatan:
1. Linux kernel
Linux kernel adalah kernel dasar android. Pada tingkat ini berisi semua tentang
driver perangkat tingkat rendah untuk komponen-komponen hardware
perangkat android.
16
2. Libraries
Level ini berisi seluruh kode program yang menyediakan layanan utama sistem
operasi android. Contohnya adalah library SQLite yang memberikan dukungan
database sehingga aplikasi android dapat menggunakannya untuk lokasi
penyimpan data. Library WebKit yang menyediakan fungsi-fungsi web browser
dan lain-lain.
3. Android Runtime
Sama dengan libraries, android runtime berisikan kumpulan pustaka inti yang
dapat digunakan oleh pengembang untuk membuat aplikasi android dengan
menggunakan bahasa pemrograman java. Dalvik Virtual Manchine akan
berfungsi jika aplikasi android diproses (aplikasi android dikompilasi menjadi
Dalvik Executable). Dalvik adalah mesin virtual yang dirancang khusus untuk
Android yang dapat mengoptimalkan daya battery smartphone dengan memori
dan CPU terbatas.
4. Application Framework
Semacam kumpulan class build-in yang tertanam dengan sistem operasi
android, pengembang dapat menggunakannya untuk membuat aplikasi yang
sedang dibangun.
5. Application
Pada tingkat ini sistem pelacakan di kembangan, contoh dari aplikasi ini,
seperti: Phone, Contact, Browse dan lain-lain. Seperti aplikasi android pada
umumnya yang dapat di-download dan di-install dari market android. Semua
aplikasi yang pengembang buat terletak pada tingkat application.
17
2.12 Java Development Kit (JDK)
Android menggunakan Bahasa pemrograman java. Sehingga diperlukan JDK atau
Java Development Kit. JDK berfungsi saat menuliskan kode program seperti JRE
(Java Runtime Environment), JDK memiliki JVM (Java Virtual Machine) di
dalamnya, JDK pada java digunakan untuk proses pengkodean pada proses
pengembangan perangkat lunak berorientasi objek [17]. Java memiliki tiga
komponen teknologi penting, yaitu:
1. Programming Language Spesification
2. Application Programming Interface
3. Virtual Machine Spesification.
JDK diperlukan untuk pemrograman java tidak untuk bahasa pemrograman
lainnya, JDK yang digunakan untuk pembuatan program android adalah JDK Veri
5, 6, dan 7.
2.13 Firebase
Database adalah koleksi data yang terorganisir. Database dapat disimpan secara
lokal di komputer atau dapat di simpan cloud storages. Setiap aplikasi Android,
IOS atau aplikasi web memiliki database sendiri. Dalam aplikasi Android, kita
bisa membuat database menggunakan SQLite, shared preferences, websites atau
beberapa situs penyimpanan berbasis cloud. Ide dasar pembuatan database adalah
menyimpan data secara sistematis dan mengambil data bila diperlukan. Firebase
merupakan database yang digunakan untuk pembuatan aplikasi pada sistem
operasi Android, IOS dan web. Firebase adalah database yang di kembangkan
oleh google yang disediakan API yang digunakan untuk mengambil data pada
18
database secara real time dengan menggunakan beberapa baris kode. Data pada
firebase disimpan dalam format JSON dan dapat diakses melalui semua platform.
Firebase adalah layanan berbayar dan dengan mendapatkan 200 MB ruang
penyimpanan secara gratis [18].
Setelah API firebase dimasukkan ke dalam aplikasi Android atau IOS bisa
memberi firebase fitur dengan baris kode sederhana. Fitur yang disediakan
Firebase tercantum di bawah ini [18].
1. Analytics: Fitur ini memungkinkan pengembang aplikasi memahami
bagaimana pengguna menggunakan aplikasinya. SDK menangkap event dan
properti sendiri dan juga memungkinkan pengguna untuk melakukan
modifikasi pengambilan data. Dasbor memberikan rinci seperti pengguna
yang paling aktif atau fitur aplikasi yang paling banyak digunakan. Selain itu
memberikan data ringkas bagi pengguna.
2. Authentication: Fitur auth di firebase memberikan pengguna mengizinkan
hanya pengguna yang berwenang mengakses aplikasi. Firebase menyediakan
login melalui Gmail, Github, Twitter Facebook dan juga mengizinkan
pengembang dalam kustomisasi autentikasi.
3. Messaging: Cloud messaging firebase memungkinkan pengguna dalam
menyampaikan pesan ke berbagai platform tanpa biaya. Pesan juga digunakan
untuk tujuan notifikasi.
4. Real-time Database: Database di firebase adalah database berbasis cloud dan
tidak memerlukan query berbasis SQL untuk menyimpan dan mengambil data.
19
Database sangat andal dan supercepat artinya data di update dan disinkronkan
dalam waktu singkat dan data tetap terjaga bahkan user lost koneksi internet.
5. Storage: Firebase juga menyediakan fasilitas penyimpanan. Ini dapat
menyimpan dan mengambil konten seperti gambar, video dan audio langsung
dari SDK klien. Mengunggah dan mengunduh dilakukan di bagian
background. Penyimpanan data aman dan satu- satunya pengguna yang
berwenang dapat mengaksesnya.
6. Hosting: Firebase digunakan untuk keperluan hosting. Firebase memberikan
konten web dengan sangat cepat dan konten selalu terkirim dengan aman.
7. Crash Reporting: Fitur pelaporan crash di firebase membuat laporan kesalahan
di aplikasi setelah diluncurkan. Kesalahan dikelompokkan ke dalam
kelompok yang berbeda sesuai dengan seberapa parah kesalahannya.
Pengguna juga dapat membuat acara khusus untuk menangkap langkah-
langkah yang mengarah pada perampokan aplikasi.
2.14 Application Programming Interface
Application Programming Interface merupakan teknologi yang digunakan untuk
melakukan pertukaran data antara dua atau lebih aplikasi perangkat lunak. API
merupakan virtual antarmuka antara dua fungsi perangkat lunak yang saling bekerja
sama, contohnya adalah word processor dan spreadsheet. API menjelaskan
bagaimana cara programmer memanfaatkan suatu fitur tertentu yang terdapat
dalam sebuah komputer. API tersedia dalam sistem windowing, sistem basis data
dan sistem jaringan 8.
20
2.15 Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa permodelan dalam sistem atau
software yang berorientasi objek. UML hadir disebabkan adanya kebutuhan
permodelan visual dalam membuat spesifikasi, menggambarkan, membangun, dan
dokumentasi dari sistem software. UML adalah bahasa visual dalam permodelan
dan komunikasi tentang sebuah sistem yang menggunakan diagram dan teks
pendukung[19].
Gambar 2.2 Diagram UML
2.15.1 Use case Diagram
Use case menjelaskan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
yang akan dibuat. Use case difungsikan untuk mengetahui fitur yang terdapat pada
sebuah aplikasi dan siapa yang dapat menggunakan fitur tersebut. Pada use case
terdapat dua hal utama antara lain penjelasan aktor dan use case [19].
21
1. Aktor
Adalah orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang
akan dibuat, meski simbol dari aktor merupakan manusia, tetapi aktor belum
tentu adalah manusia.
2. Use case
Use case Adalah fungsionalitas yang disediakan oleh sistem sebagai unit-unit
untuk saling berkirim pesan antar aktor.
2.15.2 Activity Diagram
Activity diagram menjelaskan aliran kerja dari sebuah sistem atau proses bisnis yang
terdapat pada perangkat lunak. Aktifity diagram menjelaskan aktivitas sistem bukan
apa yang dilakukan aktor, sehingga aktivitas hanya dilakukan oleh sistem[19].
2.15.3 Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan massage yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Banyaknya sequence Diagram yang harus dijelaskan adalah minimal
sebanyak use case yang telah dijelaskan hubungan jalannya pesan didalam
sequence diagram. Semakin banyak use case yang dijelaskan sequence diagram
juga harus dibuat semakin banyak[19].
2.16 White Box Testing
White Box Testing merupakan metode untuk menguji aplikasi dengan melihat
modul untuk dapat meneliti dan menganalisis kode dari program yang dibuat benar
22
atau salah. Jika modul yang telah di hasilkan memberikan output yang tidak sesuai
dengan yang di harapkan maka dilakukan perbaikan dan dicek kembali kode-kode
tersebut sampai sesuai apa yang diharapkan[20].
2.17 Arduino UNO
Arduino merupakan salah satu jenis proyek open source (microcontroller) yang
terdiri dari dua jenis perangkat yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software). Arduino awalnya dibuat untuk membuat rancangan atau desain
serta seniman platform prototype untuk kursus desain rancang interaksi. Namun,
pada era sekarang banyak digunakan oleh para konsumen dan penggemar arduino
di seluruh dunia untuk rekayasa serta proyek komputasi fisik, arduino dapat
digunakan untuk mengembangkan proyek elektronika mulai dari prototype sampai
perlatan canggih. Arduino memiliki beragama macam jenis dan nama berdasarkan
fungsi dan spesifikasinya, dan berikut ini merupakan penjelasan mengenai jenis
arduino yang digunakan sebagai microcontroller pada alat ini yaitu Arduino UNO.
Arduino UNO adalah suatu komponen elektronika yang merupakan board
microcontroller yang berdasarkan pada prinsip Atmega328. Pada papan (board)
arduino UNO terdapat 14 pin digital yang terbagi pada bagian input dan output, di
mana 6 dari 14 pin tersebut berfungsi sebagai PWM, satu buah koneksi kabel USB,
satu buah power jack, satu buah ICSP header dan satu buah tombol reset yang
berwarna merah terdapat di tengah board. Arduino UNO memiliki perbedaan di
banding dengan jenis arduino lainnya, pada arduino UNO tidak menggunakan chip
23
driver FTDI USB to serial. Sedangkan pada fitur atmega 16U2 diprogram untuk
pengubah USB serial yang tidak terdapat pada arduino UNO[21].
2.17.1 Spesifikasi dan pin Arduino UNO
Arduino memiliki beragam jenis, pada tiap jenis arduino tersebut memiliki
spesifikasi yang berbeda-beda. Berikut ini merupakan spesifikasi dari arduino
UNO yang digunakan dalam pembuatan alat. Berikut ini didefinisikan fungsi setiap
Pin pada arduino UNO:
Gambar 2.3 Pin-pin pada Arduino UNO
2.17.2 Arduino IDE
Arduino IDE (integrated development environment) merupakan jenis aplikasi
berbasis bahasa java dan berasal dari bahasa pemrograman assembler. Aplikasi
arduino IDE menuliskan program dengan lebih mudah, karena bahasa yang
digunakan dalam Arduino IDE mudah diterapkan dan dimengerti. Dalam
konstruksinya Arduino IDE terdiri dari atas editor program, complier dan upload.
Arduino IDE mempunyai lembar kerja yang berfungsi untuk pemrograman saat
24
penulisan program yang akan dituliskan, compling program dan uploading
program pada windows disebut dengan editor program. Sedangkan compiler sendiri
adalah sebuah option dan syntax Arduino UNO dan bekerja pada sebuah kode
program dan dituliskan dengan program. Uploader adalah suatu pilihan dalam
menu di software Arduino IDE dan berfungsi untuk mengirim kode yang telah
diprogramkan ke dalam microntroller arduino UNO[21].
2.18 Sensor
Sensor adalah perangkat yang ditujukan untuk mendeteksi keberadaan suatu
kejadian atau perubahan nilai di sekitar lingkungan perangkat tersebut dan
memberikan tanggapan berupa suatu keluaran [21]. Adapun jenis sensor yang
digunakan untuk pengoperasian alat ini sebagai berikut :
2.18.1 LDR (Light Defendent Resistor)
Sensor cahaya adalah segala sensor yang memberikan segala informasi mengenai
karakteristik cahaya. Light Defendent Resistor (LDR) atau fotoresistor adalah suatu
komponen elektronika yang hambatannya berubah-ubah tergantung cahaya yang
diterima di permukaannya[21]. Pada kondisi tidak ada cahaya resistansi yang ada
pada LDR adalah sekitar 10M Ω sedangkan saat pada kondisi banyak cahaya nilai
resistasi berkisar 1K Ω. Kaki-kaki pada LDR tidak memiliki polaritas.
25
2.18.2 Sensor Kelembapan dan Suhu udara (DHT11)
Sensor DHT11 adalah Sensor yang memungkinkan untuk dapat mengukur
kelembapan udara 20% sampai 90% serta dengan ketelitian 5% dan memberikan
informasi temperatur antara nol sampai lima puluh derajat celcius dengan ketelitian
dua derajat celcius[21]. DHT11 memiliki 4 buah pin dengan rinci seperti berikut:
Tabel 2.1 Pin pada sensor DHT11
No Pin pada sensor Keterangan
1 Pin VCC Dihubungkan pada tegangan 5v atau 3,3v
2 Pin GND Dihubungkan pada ground
3 Pin A0 Dihubungkan pada Pin Analog
2.18.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04
Sensor ultrasonik atau dinamakan sensor sonar adalah sensor yang menggunakan
suara ultrasonik untuk mendeteksi objek yang ada di hadapannya dan dapat
digunakan untuk menghitung jarak terhadap objek tersebut. Sensor ini memiliki 4
pin. Kegunaan masing-masing pin adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Pin pada Sensor HC-SR04
No Pin pada sensor Keterangan
1 Pin VCC Dihubungkan pada tegangan 5v
2 Pin GND Dihubungkan pada ground
3 Pin Trig Dihubungkan pada pin digital arduino untuk
mengirim gelombang suara
4 Pin Echo Dihubungkan pada pin digital arduino untuk
menerima gelombang suara
2.18.4 Sensor Kelembapan Tanah
Sensor Kelembapan tanah berguna untuk mengukur kadar air pada media tanah
secara relatif [21]. Kelembapan adalah konsentrasi uap air udara., angka konsentrasi
ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik, dan
kelembapan relatif, mengacu pada SI (Satuan Internasional), satuan kelembapan
26
adalah RH (Relative Humidity) dengan simbol (%) [22]. Pin yang terdapat pada
modul sensor adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Pin pada Sensor Kelembapan
No Pin pada sensor Keterangan
1 Pin VCC Dihubungkan pada tegangan 5v atau 3,3v
2 Pin GND Dihubungkan pada Ground
3 Pin DO Dihubungkan pada pin digital
4 Pin AO Dihubungkan pada pin analog
2.19 Relai
Relai merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan pada beberapa
peralatan elektronika dan di berbagai bidang lainnya. Relai adalah sakelar
elektronika yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan
kendali dari rangkaian elektronika lain. Pada modul relai, jika masukan relai
bernilai high makan relai dalam keadaan terhubung.
2.20 LCD (Liquid Cristal Display)
Liquid Cristal Display (LCD) terdiri dari dua lapisan campuran yaitu, lapisan
organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dan
lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan diberikan
medan listrik (tegangan). Molekul organik yang panjang dan silindris
menyesuaikan dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer
cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horizontal belakang yang diikuti
dengan lapisan fektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melalui molekul-
molekul yang telah menyesuaikan diri kemudian segmen yang telah aktif terlihat
menjadi gelap dan berbentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
27
Tabel 2.4 Pin pada LCD 16x2
No. Pin pada LCD Keterangan
1 Pin VSS Ground
2 Pin VCC Tegangan 5v
3 Pin Vee Seting kontras
4 Pin RS Instruksi input
5 Pin R/W Menulis ke LCD
6 Pin E Mengaktifkan sinyal
7 Pin DB0 Data pin 0
8 Pin DB1 Data pin 1
9 Pin DB2 Data pin 2
10 Pin DB3 Data pin 3
11 Pin DB4 Data pin 4
12 Pin DB5 Data pin 5
13 Pin DB6 Data pin 6
14 Pin DB7 Data pin 7
15 Pin VB + Lampu Latar (5volt)
16 Pin VB - Lampu Latar (0volt)
3. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian dalam pembuatan alat ini adalah :
Tempat penelitian : Taman Kupu-kupu Gita Persada
Alamat : Jl. Wan Abdurrahman, Kecamatan Hutan,
Lampung, 35158
Waktu Penelitian : 8 April 2019 Sampai dengan 8 Mei 2019
Tabel 3.1 Waktu penelitian
No Aktivitas Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi literatur
2 Communication
3
Quick Plan and
Modelling
Quick Design
3 Seminar I
6 Construction of
prototype
7
Deployment
Delivery and
feedback
8 Analisa
kesimpulan
10 Seminar II
11 Sidang
komprehensif
29
3.2 Alat dan bahan
Dalam mengerjakan penelitian ini mulai dari tahapan observasi sampai tahapan
perancangan dan pengujian, penulis menggunakan komputer dan arduino sebagai
media untuk menjalankan program. Alat penelitian yang diperlukan merupakan alat
yang mendukung terealisasinya perangkat taman kebun pintar yaitu berupa
perangkat keras dan perangkat lunak. Ada pun alat dan bahan yang diperlukan
adalah sebagai berikut :
1. Alat
a) Komputer, Intel core I3 7th generation
b) Arduino IDE
c) Android studio
d) Firebase
e) PHP
f) Web Server
g) Visual paradigm
h) Windows 10
i) Tool Box
2. Bahan
a) Arduino UNO
b) Sensor suhu dan kelembapan udara (DHT11)
c) Sensor Cahaya (LDR)
d) Sensor Ultrasonik (HC-SR04)
e) Sensor Kelembapan tanah
30
f) Kabel Jumper
g) Relai
h) Pompa air
i) Pipa
3.3 Tahapan penelitian
Dalam proses pengembangan sistem taman bunga pintar ini penulis menggunakan
metode prototype, di mana pengolahan dan pembuatan perangkat keras
mikrokontroler dan perangkat lunak lebih mudah, dan didukung dengan open
source arduino. Metode pengembangan prototype terdiri dari beberapa tahapan :
Gambar 3.1 Diagram Metode Prototype
3.4 Communication
Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah untuk mengidentifikasi kebutuhan
pengguna di antaranya yaitu menganalisis masalah dan literatur masalah. Cara yang
dilakukan dalam pengumpulan data yaitu dengan metode observasi dan wawancara
31
yang dilakukan dengan penjaga taman bunga yang bertugas di taman kupu-kupu
gita persada. Berdasarkan hasil wawancara kepada penjaga kebun bunga pada
taman kupu-kupu gita persada mampu mengidentifikasi masalah yaitu belum
adanya teknologi yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan
perawatan secara teratur pada bunga. Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem
internet of things yang disebut dengan taman bunga pintar pada perangkat arduino
uno dengan fitur:
Gambar 3.2 Essential fitur
Adapun literatur yang dipelajari dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Datasheet LDR (Light Defendent Resistor)
2. Datasheet DHT11 (sensor suhu dan kelembapan)
3. Datasheet HC-SR04 (Sensor ultrasonik)
4. Datasheet sensor kelembapan tanah
5. Cara kerja dan pemrograman mikrokontroler Arduino UNO
6. Karakteristik komponen-komponen yang digunakan serta prinsip kerjanya.
32
Jika ada tambahan kebutuhan pengguna maka akan dilakukan kembali proses
identifikasi pengguna sampai kebutuhan pengguna terpenuhi.
3.4.1 Use case Diagram
Pada rancangan use case diagram dapat dilihat aktivitas apa yang dapat dilakukan
pengguna pada rancangan taman bunga pintar. Pada penerapannya pengguna dapat
melakukan penyiraman manual dan dapat melihat informasi terkini tentang nilai
suhu dan kelembapan tanah. Adapun use case Diagram penelitian ini dijelaskan
pada gambar 3.3 sebagai berikut :
Gambar 3.3 Use case Diagram
33
3.4.2 Skenario Use Case
Berikut merupakan scenario, yang telah menggambarkan urutan interaksi antara
aktor dan use case:
Nama use case : Melihat nilai suhu udara
Skenario :
Tabel 3.2 Skenario use case suhu udara
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Menekan tombol lihat suhu 1. Memproses data
2. Menampilkan data suhu dan
kelembapan udara
Nama use case : Melihat nilai kelembapan udara
Skenario :
Tabel 3.3 Skenario use case kelembapan udara
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Menekan tombol
Kelembapan udara
2. Memproses data
3. Menampilkan data
kelembapan udara
34
Nama use case : Melihat nilai kelembapan tanah
Skenario :
Tabel 3.4 Skenario use case kelembapan tanah
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Menekan tombol
Kelembapan tanah
2. Memproses data
3. Menampilkan data
kelembapan tanah
Nama use case : Menghidupkan/mematikan lampu taman
Skenario :
Tabel 3.5 Skenario use case lampu taman
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Menekan tombol nyalakan 1. Memproses perintah
2. Menyalakan lampu
Alternatif
1. Menekan tombol matikan 1. Memproses perintah
2. Mematikan lampu
35
Nama use case : Menghidupkan/mematikan pengisian bak air
Skenario :
Tabel 3.6 Skenario use case Pengisian bak air
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Menekan tombol nyalakan 1. Memproses perintah
2. Menyalakan pompa air
Alternatif
1. Menekan tombol matikan 1. Memproses perintah
2. Mematikan pompa air
Nama use case : Menghidupkan/mematikan penyiraman
Skenario :
Tabel 3.7 Skenario use case penyiraman
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Menekan tombol nyalakan 1. Memproses perintah
2. Menyalakan penyiraman
Alternatif
1. Menekan tombol matikan 1. Memproses perintah
2. Mematikan penyiraman
36
Nama use case : Mengirim nilai suhu udara
Skenario :
Tabel 3.8 Skenario use case mengirim nilai suhu udara
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Mendeteksi nilai suhu udara 1. Memproses perintah
2. Mengirim nilai suhu udara
database
Nama use case : Mengirim nilai kelembapan udara
Skenario :
Tabel 3.9 Skenario use case mengirim nilai kelembapan udara
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Mendeteksi nilai
kelembapan udara
2. Memproses perintah
3. Mengirim nilai kelembapan
udara ke database
37
Nama use case : Mengirim nilai kelembapan tanah
Skenario :
Tabel 3.10 Skenario use case mengirim nilai kelembapan udara
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Mendeteksi nilai
kelembapan udara
2. Memproses perintah
3. Mengirim nilai kelembapan
udara ke database
Nama use case : Menghidupkan/mematikan pengisian bak air otomatis
Skenario :
Tabel 3.11 Skenario use case pengisian bak air otomatis
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Mendeteksi rendahnya muka
air bak penampungan
1. Memproses perintah
2. Menyalakan pompa air
Alternatif
1. Mendeteksi tingginya muka
air bak penampungan
1. memproses perintah
2. Mematikan pompa air
38
Nama use case : Menghidupkan/mematikan lampu otomatis
Skenario :
Tabel 3.12 Skenario use case lampu otomatis
Aksi aktor Reaksi sistem
Skenario normal
1. Mendeteksi intensitas
cahaya
2. Memproses perintah
3. Menyalakan lampu
Alternatif
1. Mendeteksi intensitas
adanya cahaya
2. Memproses perintah
3. Mematikan lampu
Nama use case : Menghidupkan/mematikan penyiraman otomatis
Skenario :
Tabel 3.13 Skenario use case penyiraman otomatis
Aksi aktor Reaksi sistem
1. Mendeteksi nilai
kelembapan tanah rendah
1. Memproses perintah
2. Menyalakan penyiraman
Alternatif
2. Mendeteksi nilai
kelembapan tanah tinggi
1. Memproses perintah
2. Mematikan penyiraman
39
3.5 Quick Plan and Modelling Quick Design
Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype sesuai dengan kebutuhan
pengguna, sesuai data diperoleh dari proses identifikasi kebutuhan pengguna.
Pembuat prototype dilakukan dengan dua tahapan yaitu perancangan perangkat
keras dan perancangan perangkat lunak.
3.5.1 Kodifikasi fitur
Melakukan kodifikasi fitur-fitur pada aplikasi taman bunga berbasis internet of
things sesuai dengan kebutuhan yang di dapat dari tahap communication :
1. Fitur Tombol
Tabel 3.14 Tabel Kodifikasi Fitur Tombol
No Fungsional ID Deskripsi
1. KP-TO-01 Menghidupkan / mematikan lampu
2. KP-TO-02 Menghidupkan / mematikan penyiraman
3. KP-TO-03 Menghidupkan / mematikan penampungan air
2. Fitur Tampilan
Tabel 3.15 Tabel Kodifikasi Fitur Tampilan
No Fungsional ID Deskripsi
1. KP-MA-01 Menampilkan grafik suhu
2. KP-MA-02 Menampilkan grafik kelembapan udara
3. KP-MA-03 Menampilkan grafik kelembapan tanah
3. Fitur Otomatis
Tabel 3.16 Tabel Kodifikasi Fitur Otomatis
No Fungsional ID Deskripsi
1. KP-OT-01 Penyiraman otomatis
2. KP-OT-02 Lampu taman otomatis
3. KP-OT-03 Pengisian bak air otomatis
40
4. Fitur Pengiriman
Tabel 3.17 Tabel Kodifikasi Fitur Pengiriman
No Fungsional ID Deskripsi
1. KP-PE-01 Pengujian pengiriman data suhu
2. KP-PE-02 Pengujian pengiriman data kelembapan udara
3. KP-PE-03 Pengujian pengiriman data kelembapan tanah
3.5.2 Perancangan Perangkat lunak
Langkah awal dalam perancangan perangkat lunak adalah analisis dan penentuan
kebutuhan perangkat lunak. Sebelum melakukan pemrograman, hal utama yang
dilakukan adalah membuat diagram alir perangkat lunak.
a. Activity Diagram
Activity Diagram adalah menggambarkan aktivitas dari aplikasi kebun pintar yang
telah dibangun berdasarkan use case yang telah dibuat. Aktivitas dari aplikasi
kebun pintar dapat dilihat pada gambar berikut :
1. Activity Diagram Melihat Nilai Suhu Udara
Activity Diagram melihat nilai suhu udara dapat dilihat pada gambar 3.4
Gambar 3.4 Activity Diagram Melihat Nilai Suhu Udara
41
2. Activity Diagram Melihat Nilai Kelembapan Udara
Activity Diagram melihat nilai kelembapan udara dapat dilihat pada gambar 3.5
Gambar 3.5 Activity Diagram Melihat Nilai Kelembapan Udara
3. Activity Diagram Melihat Nilai Kelembapan Tanah
Activity Diagram melihat nilai kelembapan tanah dapat dilihat pada gambar 3.6
Gambar 3.6 Activity Diagram Melihat Nilai Kelembapan Tanah Udara
42
4. Activity Diagram Menghidupkan / Mematikan Lampu Taman
Activity Diagram menghidupkan / mematikan lampu taman dapat dilihat pada
gambar 3.7
Gambar 3.7 Activity Diagram Menghidupkan Lampu
5. Activity Diagram Menghidupkan / Mematikan Bak Air
Activity Diagram menghidupkan / mematikan bak air dapat dilihat pada gambar 3.7
Gambar 3.8 Activity Diagram Menghidupkan/Mematikan Pengisian Bak Air
43
6. Activity Diagram Menghidupkan/Mematikan Penyiraman
Activity Diagram menghidupkan/mematikan penyiraman dapat dilihat pada gambar
3.9
Gambar 3.9 Activity Diagram Menghidupkan/Mematikan Penyiraman
7. Activity Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Udara
Activity Diagram mengirim nilai kelembapan udara dapat dilihat pada gambar 3.10
Gambar 3.10 Activity Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Udara
44
8. Activity Diagram Mengirim Nilai Suhu Udara
Activity Diagram mengirim nilai suhu udara dapat dilihat pada gambar 3.11
Gambar 3.11 Activity Diagram Mengirim Nilai Suhu
9. Activity Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Tanah
Activity Diagram mengirim nilai kelembapan tanah dapat dilihat pada gambar 3.12
Gambar 3.12 Activity Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Tanah
45
10. Activity Diagram Pengisian Bak Air Otomatis
Activity Diagram pengisian bak air otomatis dapat dilihat pada gambar 3.13
Gambar 3.13 Activity Diagram Pengisian Bak Air Otomatis
11. Activity Diagram Lampu Taman Otomatis
Activity Diagram lampu taman otomatis dapat dilihat pada gambar 3.14
Gambar 3.14 Activity Diagram Lampu Taman Otomatis
46
12. Activity Diagram Penyiraman Otomatis
Activity diagram penyiraman otomatis dapat dilihat pada gambar 3.15
Gambar 3.15 Activity Diagram Penyiraman Otomatis
b. Sequence Diagram
Berdasarkan use case Diagram, untuk menggambarkan proses operasi sistem
dengan timing interaksi yang terjadi pada setiap obyek pada sistem, dibuat sequence
diagram sebagai berikut:
47
1. Sequence Diagram Melihat Nilai Suhu Udara
Sequence Diagram melihat nilai suhu udara dapat dilihat pada gambar 3.16
Gambar 3.16 Sequence Diagram Melihat Nilai Suhu Udara
2. Sequence Diagram Melihat Nilai Kelembapan Udara
Sequence Diagram melihat nilai kelembapan udara dapat dilihat pada gambar 3.17
Gambar 3.17 Sequence Diagram Melihat Nilai Kelembapan Udara
48
3. Sequence Diagram Melihat Nilai Kelembapan Tanah
Sequence Diagram melihat nilai kelembapan tanah dapat dilihat pada gambar 3.18
Gambar 3.18 Sequence Diagram Melihat Nilai Kelembapan Tanah
4. Sequence Diagram Menghidupkan / Mematikan Lampu Taman
Sequence Diagram menghidupkan / mematikan lampu taman dapat dilihat pada
gambar 3.19
Gambar 3.19 Sequence Diagram Menghidupkan / Mematikan Lampu Taman
49
5. Sequence Diagram Menghidupkan / Mematikan Bak Air
Sequence Diagram menghidupkan / mematikan bak air dapat dilihat pada gambar
3.20
Gambar 3.20 Sequence Diagram Menghidupkan / Mematikan Pengisian Bak Air
6. Sequence Diagram Menghidupkan / Mematikan Penyiraman
Sequence Diagram menghidupkan / mematikan penyiraman dapat dilihat pada
gambar 3.21
Gambar 3.21 Sequence Diagram Menghidupkan/Mematikan Penyiraman
50
7. Sequence Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Udara
Sequence Diagram mengirim nilai kelembapan udara gambar 3.22
Gambar 3.22 Sequence Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Udara
8. Sequence Diagram Mengirim Nilai Suhu Udara
Sequence Diagram mengirim nilai suhu udara gambar 3.23
Gambar 3.23 Sequence Diagram Mengirim Nilai Suhu Udara
51
9. Sequence Diagram Mengirim Nilai Kelembapan Tanah
Sequence Diagram mengirim nilai kelembapan tanah gambar 3.24
Gambar 3.24 Sequence Diagram mengirim Nilai Kelembapan Tanah
10. Sequence Diagram Pengisian Bak Air Otomatis
Sequence Diagram pengisian bak air otomatis dapat dilihat pada gambar 3.25
Gambar 3.25 Sequence Diagram Pengisian Bak Air Otomatis
52
11. Sequence Diagram Lampu Otomatis Taman
Sequence Diagram lampu otomatis dapat dilihat pada gambar 3.26
Gambar 3.26 Sequence Diagram lampu otomatis
12. Sequence Diagram Penyiraman Otomatis
Sequence Diagram penyiraman otomatis dapat dilihat pada gambar 3.27
Gambar 3.27 Sequence Diagram penyiraman otomatis
53
3.5.3 Perancangan perangkat keras
Perancangan perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 3.28 Blok diagram perangkat keras
Keterangan :
1. Sensor Light Defender Resistor 2. Sensor DHT11
3. Sensor Soil Moisture YL-69 4. Pompa air
5. Sensor Ultrasonik HC-SR04 X 6. Lampu
7. Arduino Uno 8. Nodemcu
9. Modem Wifi 10. Internet
11. Smartphone
`
54
1. Sensor LDR
LDR merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk mengukur
intensitas cahaya, yang dapat mengubah besaran fisis menjadi besaran elektrik.
Pada saat gelap LDR memiliki nilai tahanan yang besar dan pada saat terang
memiliki nilai tahanan yang kecil.
2. Sensor Kelembapan dan Suhu Udara
Sensor Kelembapan dan Suhu udara berfungsi untuk mengukur nilia
kelembapan dan suhu udara pada sekitar bunga.
3. Sensor Kelembapan Tanah
Sensor Kelembapan Tanah berfungsi untuk mengukur kadar air pada tanah,
pada kondisi tanah yang kering atau nilai kadar air pada tanah melewati nilai
set poin yang telah di tentukan maka sensor kelembapan tanah akan
memberikan input untuk melakukan penyiraman.
4. Pompa air
Pompa air digunakan untuk mengisi penampungan air dan menyiram tanaman.
Pompa air akan bekerja dengan input yang diberikan oleh sensor ultrasonik dan
sensor kelembapan tanah untuk memberi respon pada relai agar bekerja dari
normaly open menjadi normaly close atau sebaliknya.
5. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik digunakan untuk mengukur ketinggian muka air pada
penampungan, pada kondisi penampungan air kosong atau muka air melewati
nilai set poin yang telah di tentukan maka sensor ultrasonik akan memberikan
input untuk melakukan pengisian.
55
6. Lampu Taman
Lampu taman digunakan untuk pencahayaan pada saat kondisi di sekitar kebun
gelap. Lampu taman akan bekerja dengan input yang diberikan oleh sensor
LDR untuk memberikan respon pada relai agar bekerja dari normaly open
menjadi normaly close atau sebaliknya.
7. Arduino Uno
Arduino Uno digunakan sebagai mikrokontroler yang merupakan tempat
memproses data dari sensor dan memberikan perintah ke actuator.
8. NodeMCU
NodeMCU digunakan sebagai penerima dan pengirim data dari dan menuju
internet menggunakan jaringan wifi, yang berkomunikasi secara serial rx dan
tx dengan arduino uno.
9. Modem Wifi
Modem Wifi digunakan sebagai penyedia layanan internet yang memancarkan
sinyal wifi dengan ssid: kebunpintar.id dan password: semangatwisuda.
10. Internet
Internet digunakan sebagai layanan jaringan menyimpan website service dan
database. Website service merupakan platform yang memberikan layanan
untuk komunikasi antara perangkat arduino ke database dan dari database ke
smartphone. Database merupakan lokasi penyimpanan data, data yang di
kirimkan oleh perangkat seluruhnya di simpan pada firebase.
56
11. Smartphone
Smartphone digunakan sebagai alat pemantau dan kontrol perangkat
mikrokontroler dari jauh, pada smartphone terdapat tampilan grafik untuk
memantau perubahan kondisi dan tombol On/Off untuk kontrol perangkat.
3.6 Pengujian Prototype
Pada tahapan ini melakukan pengujian terhadap prototype yang telah dibuat,
kemudian menentukan apakah prototype telah bekerja dengan baik sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan pengguna. Jika setelah pengujian prototype masih
belum mampu memenuhi kebutuhan pengguna, maka dilakukan kembali
identifikasi kebutuhan pengguna. Hasil pengujian dan saran yang diberikan oleh
pengguna berguna untuk merancang dan membangun prototype selanjutnya.
Skenario pengujian software dan hardware :
57
3.6.1 Skenario Pengujian Software
1. Skenario Pengujian Fitur On/Off Penyiraman
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-TO-02
Judul unit : Kontrol Penyiraman
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.18 Skenario Pengujian Penyiraman
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Menekan Tombol
Penyiraman Aktif Alat melakukan penyiraman
Menekan Tombol
Penyiraman Tidak Aktif
Alat tidak melakukan
penyiraman
*Berhasil atau Tidak Berhasil
2. Skenario Pengujian Fitur On/Off Penampungan Air
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-TO-03
Judul unit : Kontrol Penampungan Air
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.19 Skenario Pengujian Penampungan Air
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Menekan Tombol
penampungan air Aktif
Alat melakukan pengisian
penampungan air
Menekan Tombol
penampungan air Tidak
Aktif
Alat Tidak melakukan
pengisian penampungan air
*Berhasil atau Tidak Berhasil
58
3. Skenario Pengujian Fitur On/Off Lampu Taman
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-TO-01
Judul unit : Kontrol Lampu taman
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.20 Skenario Pengujian Lampu Taman
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Menekan Tombol Lampu
Taman Aktif
Alat menghidupkan lampu
taman
Menekan Tombol Lampu
Taman Tidak Aktif Alat mematikan lampu taman
*Berhasil atau Tidak Berhasil
4. Skenario Pengujian Fitur Menampilkan Suhu
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-MA-01
Judul unit : Menampilkan Suhu
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.21 Skenario Pengujian Suhu
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Menekan Tombol Suhu Menampilkan Grafik Suhu
*Berhasil atau Tidak Berhasil
59
5. Skenario Pengujian Fitur Menampilkan Kelembapan Udara
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-MA-02
Judul unit : Menampilkan Kelembapan Udara
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.22 Skenario Pengujian Kelembapan Udara
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Menekan Tombol
Kelembapa udara
Menampilkan Grafik
Kelembapan udara
*Berhasil atau Tidak Berhasil
6. Skenario Pengujian Fitur Menampilkan Kelembapan Tanah
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-MA-03
Judul unit : Menampilkan Kelembapan Tanah
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.23 Skenario Pengujian Menampilkan Kelembapan Tanah
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Menekan Tombol
Kelembapan Tanah
Menampilkan Grafik
Kelembapan Tanah
*Berhasil atau Tidak Berhasil
60
7. Skenario Pengujian Fitur Penyiraman Otomatis
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-OT-01
Judul unit : Penyiraman Otomatis
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.24 Skenario Pengujian Penyiraman Otomatis
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Kondisi tanah kering Alat melakukan penyiraman
Kondisi tanah basah Alat tidak melakukan
penyiraman
*Berhasil atau Tidak Berhasil
8. Skenario Pengujian Fitur Penampungan Air Otomatis
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-OT-03
Judul unit : Penampungan Air Otomatis
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.25 Skenario Pengujian Penampungan Air Otomatis
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Kondisi penampungan air
kosong Alat melakukan pengisian air
Kondisi penampungan air
penuh
Alat tidak melakukan
pengisian air
*Berhasil atau Tidak Berhasil
61
9. Skenario Pengujian Fitur Lampu Taman Otomatis
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario pengujian fitur pada aplikasi.
Kode unit : KP-OT-02
Judul unit : Lampu Taman Otomatis
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.26 Skenario Pengujian Lampu Taman Otomatis
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Kondisi lingkungan gelap Alat menghidupkan lampu
Kondisi lingkungan terang Alat mematikan lampu
*Berhasil atau Tidak Berhasil
3.6.2 Skenario Pengujian Hardware
1. Skenario Pengujian Sensor Ultrasonik
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario hardware.
Kode unit : KP-OT-03
Judul unit : Pembacaan data oleh sensor ultrasonik
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.27 Skenario Pengujian Pembacaan Sensor Ultrasonik
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Sensor ultrasonik dapat
mengambil data
Sensor ultrasonik dapat
mengambil data
*Berhasil atau Tidak Berhasil
62
2. Skenario Pengujian Sensor DHT11
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario hardware.
Kode unit : KP-MA-02
Judul unit : Pembacaan data oleh sensor DHT11
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.28 Skenario Pengujian Bacaan Sensor DHT11
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Sensor DHT11 dapat
mengambil data suhu dan
kelembapan udara
Sensor DHT11 dapat
mengambil data suhu dan
kelembapan udara
*Berhasil atau Tidak Berhasil
3. Skenario Pengujian Sensor Kelembapan Tanah
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario hardware.
Kode unit : KP-OT-01
Judul unit : Pembacaan data oleh sensor kelembapan tanah
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.29 Skenario Pengujian Pembacaan Sensor Kelembapan Tanah
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Sensor kelembapan tanah
dapat mengambil data
kelembapan tanah
Sensor kelembapan tanah
dapat mengambil data
kelembapan tanah
*Berhasil atau Tidak Berhasil
63
4. Skenario Pengujian Fitur Pengiriman Data Suhu Udara
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario hardware.
Kode unit : KP-OT-01
Judul unit : Pengiriman data suhu udara
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.30 Skenario Pengujian Pengiriman Data Suhu Udara
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Alat mengirimkan data
suhu udara ke database
Alat mengirimkan data suhu
udara ke database
*Berhasil atau Tidak Berhasil
5. Skenario Pengujian Fitur Pengiriman Data Kelembapan Udara
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario hardware.
Kode unit : KP-MA-02
Judul unit : Pengiriman data kelembapan udara
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.31 Skenario Pengujian Pengiriman Data Kelembapan Udara
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Alat mengirimkan data
kelembapan udara ke
database
Alat mengirimkan data
kelembapan udara ke database
*Berhasil atau Tidak Berhasil
64
6. Skenario Pengujian Fitur Pengiriman Data Kelembapan Tanah
Pada tahap ini dilakukan pembuatan skenario hardware.
Kode unit : KP-MA-03
Judul unit : Pengiriman data kelembapan Tanah
Deskripsi unit : Pada pengujian ini dilakukan pemeriksaan kesesuaian informasi
dan tindakan sesuai dengan fitur yang telah di terapkan.
Tabel 3.32 Skenario Pengujian Pengiriman Data Kelembapan Udara
Deskripsi Yang diharapkan Hasil
Alat mengirimkan data
kelembapan tanah ke
database
Alat mengirimkan data
kelembapan tanah ke database
*Berhasil atau Tidak Berhasil
5. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di dapat dalam penelitian ini :
1. Berdasarkan hasil penelitian, sistem yang dibuat berhasil melaksanakan
perawatan bunga sesuai dengan tujuan penelitian, penyiraman otomatis,
pengisian bak penampungan air otomatis, menghidupkan lampu taman
otomatis, pemantauan terhadap suhu dan kelembapan udara pada sekitar taman
pintar serta kelembapan tanah.
2. Berdasarkan data yang didapat pada pemantauan suhu udara dan kelembapan
udara di sekitar kebun pintar, suhu udara terendah 25 pada jam 08.00 Wib
26 April 2019 dan Suhu udara tertinggi 30 pada jam 12.00 Wib 19 April
2019. Nilai kelembapan udara rata-rata berada di 95%.
3. Berdasarkan hasil pengujian yang di lakukan menggunakan metode whitebox
testing menunjukkan hasil, pengujian software dari pengujian software yang
dilakukan sebanyak 9 pengujian didapatkan 9 tes berhasil atau sesuai dengan
yang diharapkan dan pengujian hardware dari pengujian hardware yang
dilakukan sebanyak 6 pengujian didapatkan 6 tes berhasil atau sesuai dengan
yang diharapkan dan pengujian.
66
5.2 SARAN
Adapun saran pada penelitian ini adalah :
1. Diharapkan pengembangan penelitian ini ke depannya adalah sistem
penyiraman yang dibangun harus dipastikan merata sehingga seluruh tanaman
dapat mendapatkan suplai air yang mencukupi.
2. Ke depannya sistem yang dibangun dari segi perangkat keras ditambah
actuator pemberian pupuk dan pestisida menggunakan sistem otomatis yang
terhubung dengan mikrokontroler yang dimiliki taman bunga pintar.
3. Ke depannya sistem yang dibangun memiliki aturan agar aplikasi dapat
digunakan tidak hanya dari satu smartphone dan aplikasi tetap dapat dibuka
meski terdapat data null pada database.
DAFTAR PUSTAKA
[1] “Home - Sumatran Butterflies.” [Online]. Available:
http://gitapersada.weebly.com/home.html. [Accessed: 07-Nov-2018].
[2] J. Sartohadi, Suratman, Jamulya, and N. sari indah, Pengantar Geografi
Tanah. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 1993.
[3] E. Nasrullah, A. Trisanto, and L. Utami, “Rancang Bangun Sistem
Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan Sensor Suhu LM35
Berbasis Mikrokontroler ATMega8535,” J. Rekayasa dan Teknol. Elektro,
vol. 5, no. 3, pp. 182–192, 2011.
[4] F. Amir, D. Rahmawati, and M. Ulum, “Penyiraman Tanaman Media
Otomatis Berbasis Telepon Seluler PIintar dan Jaringan Sensor Fuzzy Tanpa
Kabel,” Semin. Nas. Mat. dan Apl. Univ. Airlangga., 2017.
[5] A. H. Abbas, M. M. Mohammed, G. M. Ahmed, E. A. Ahmed, and R. A. A.
A. Abul Seoud, “Smart watering system for gardens using wireless sensor
networks,” ICET 2014 - 2nd Int. Conf. Eng. Technol., 2015.
[6] Syaza Norfilsha Binti Ishak, “Smart Home Garden Irrigation System With
Raspberry Pi,” in 2017 IEEE 13th Malaysia International Conference on
Communications (MICC), 2008, vol. 16, no. June, p. 24.
[7] J. Hutagalung, J. Hutahaean, and Y. Siagian, “Rancang Bangun pengecekan
Pengecekan Kesuburan Tanah Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
68
dengan Menggunakan Sensor Resistivitas Tanah,” in Conference: Seminar
Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi, At Tuk-Tuk, Siadong Sumatera
Utara, 2015.
[8] F. Caetano, R. Pitarma, and P. Reis, “Intelligent management of urban
garden irrigation,” in Iberian Conference on Information Systems and
Technologies, CISTI, 2014.
[9] A. Junaidi, “Internet of Things , Sejarah , Teknologi Dan Penerapannya :
Review,” J. Ilm. Teknol. Infromasi Terap., vol. 1, no. 3, pp. 62–66, 2016.
[10] Balsamiq, “Balsamiq. Rapid, effective and fun wireframing software. -
Balsamiq,” 2015. [Online]. Available: https://balsamiq.com/. [Accessed: 14-
Nov-2018].
[11] Sudarmawan, Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta, 2007.
[12] C. P. Putra, M. K. Sabrina, and S. Widowati, “Perancangan User Interface
E-Commerce Neitzo Company menggunakan Metode Task Centered System
Design (TCSD),” e-proceeding Eng., vol. 2, no. 3, p. 7790, 2015.
[13] R. S. Pressman, CS605-Software Engineering Practitioner’s Approach.
2010.
[14] E. Sutanta and K. Mustofa, “Kebutuhan Web Service Untuk Sinkronisasi
Data Antar Sistem Informasi dalam E-Gov di Pemkab Bantul Yogyakarta,”
JURTIK - STMIK Bandung, vol. 2, no. 3, pp. 20–26, 2012.
[15] “RESTful Web Services Tutorial.” [Online]. Available:
https://www.tutorialspoint.com/restful/index.htm. [Accessed: 06-Nov-
2018].
69
[16] S. Nazruddin, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC
Berbasis Android. Bandung: Bandung Informatika, 2011.
[17] D. Suprianto, Pemrograman Aplikasi Android Step By Step Membuat
Aplikasi Android untuk Smartphone. Yogyakarta: Mediakom, 2012.
[18] B. Sivakumar and K. Srilatha, “Study of Google Firebase API for Android
Navdeep,” Int. J. Innov. Res. Comput. Commun. Eng., vol. 4, no. 9, pp. 365–
373, 2016.
[19] M. Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Objek. Bandung: Bandung Informatika, 2014.
[20] S. Nidhra, “Black Box and White Box Testing Techniques - A Literature
Review,” Int. J. Embed. Syst. Appl., vol. 2, no. 2, pp. 29–50, 2012.
[21] A. Kadir, Arduino dan Sensor. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2018.
[22] A. Fadholi, “Persamaan Regresi Untuk Simulasi Prediksi Total Hujan,” J.
CAUCHY, vol. 3, no. 1, pp. 1–9, 2013.
[23] “Penginstalan & Penyiapan REST API | Firebase.” [Online].
Available: https://firebase.google.com/docs/database/rest/start?hl=id.
[Accessed: 25-Jul-2019].