aplikasi invers semu (pseudoinverse) dengan โ€ฆ

13
40 APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN METODE GREVILLEโ€™S PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Muhtar Safiโ€™i 1 , Khurul Wardati 2 , Moh. Farhan Qudratullah 2 1,2 Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 1 email : [email protected] Abstract Concept of matrix inverse is limited to ร— singular matrix. Matrix with ร— or ร— a singular concept of inverse matrix solved with pseudoinvers. Pseudoinverse + symbol is a matrix of any matrix that meet the 4 traits, namely: = , = , โˆ— = , () โˆ— = , where ( ) โˆ— is the conjugate transpose notation. One of method to find pseudoinverse is Greville's method. A Grevilleโ€™s method is finite iterating method that uses matrix partitions. The amount of iterations this method until columns of the matrix inverse to search all pseudoinverse. This research will discuss the application and the properties of the estimators of regression coefficients in the multiple linear regression. Keyword : Greville's method, Multiple Linear Regression, Pseudoinvers. A. PENDAHULUAN Konsep invers matriks dalam aljabar linear elementer terbatas pada matriks bujur sangkar yang non singular yaitu matriks yang berordo ร— dan determinan tidak sama dengan nol. Jika suatu matriks berodo ร— dan non singular terdapat matriks sedemikian sehingga = = , maka adalah invers dari matriks atau dengan kata lain bahwa = โˆ’1 (Anton, H & Rorres, C: 2005 :46). Definisi invers tersebut mengakibatkan berlaku juga sifat-sifat = , = , () โˆ— = , () โˆ— = dengan ( ) โˆ— adalah konjugat transpose. Jenis matriks yang ada bukan hanya matriks yang berodo dan non singular. Misal terdapat matriks yang berordo ร— atau matriks berordo ร— yang singular. Invers matriks tersebut tidak terdefinisi, tetapi dapat ditentukan suatu matriks yang seolah-olah menjadi invers atau yang memenuhi beberapa sifat invers matriks : = , = , () โˆ— = , () โˆ— = dengan ( ) โˆ— adalah konjugat transpose. Suatu matriks yang memenuhi empat sifat tersebut maka disebut matriks invers semu (pseudoinvers) dari

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

40

APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN METODE

GREVILLEโ€™S PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Muhtar Safiโ€™i1, Khurul Wardati

2, Moh. Farhan Qudratullah

2

1,2Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

1email : [email protected]

Abstract

Concept of matrix inverse is limited to ๐‘› ร— ๐‘› singular matrix. Matrix with ๐‘š ร— ๐‘› or ๐‘› ร— ๐‘›

a singular concept of inverse matrix solved with pseudoinvers. Pseudoinverse ๐ด+ symbol is

a matrix ๐ต of any matrix ๐ด that meet the 4 traits, namely: ๐ด๐ต๐ด = ๐ด, ๐ต๐ด๐ต = ๐‘‹, ๐ต๐ด โˆ— =๐ต๐ด, (๐ด๐ต)โˆ— = ๐ด๐ต, where ( )โˆ— is the conjugate transpose notation. One of method to find

pseudoinverse is Greville's method. A Grevilleโ€™s method is finite iterating method that uses

matrix partitions. The amount of iterations this method until ๐‘› columns of the matrix

inverse to search all pseudoinverse. This research will discuss the application and the

properties of the estimators of regression coefficients in the multiple linear regression.

Keyword : Greville's method, Multiple Linear Regression, Pseudoinvers.

A. PENDAHULUAN

Konsep invers matriks dalam aljabar linear elementer terbatas pada matriks bujur

sangkar yang non singular yaitu matriks yang berordo ๐‘› ร— ๐‘› dan determinan tidak sama

dengan nol. Jika suatu matriks ๐ด berodo ๐‘› ร— ๐‘› dan non singular terdapat matriks ๐ต

sedemikian sehingga ๐ด๐ต = ๐ต๐ด = ๐ผ, maka ๐ต adalah invers dari matriks ๐ด atau dengan kata

lain bahwa ๐ต = ๐ดโˆ’1 (Anton, H & Rorres, C: 2005 :46). Definisi invers tersebut

mengakibatkan berlaku juga sifat-sifat ๐ด๐ต๐ด = ๐ด, ๐ต๐ด๐ต = ๐ต, (๐ต๐ด)โˆ— = ๐ต๐ด, (๐ด๐ต)โˆ— = ๐ด๐ต

dengan ( )โˆ— adalah konjugat transpose.

Jenis matriks yang ada bukan hanya matriks yang berodo ๐‘›๐‘ฅ๐‘› dan non singular. Misal

terdapat matriks ๐‘ƒ yang berordo ๐‘š ร— ๐‘› atau matriks berordo ๐‘› ร— ๐‘› yang singular. Invers

matriks tersebut tidak terdefinisi, tetapi dapat ditentukan suatu matriks ๐‘„ yang seolah-olah

menjadi invers atau yang memenuhi beberapa sifat invers matriks :๐‘ƒ๐‘„๐‘ƒ = ๐‘ƒ, ๐‘„๐‘ƒ๐‘„ = ๐‘„,

(๐‘„๐‘ƒ)โˆ— = ๐‘„๐‘ƒ, (๐‘ƒ๐‘„)โˆ— = ๐‘ƒ๐‘„ dengan ( )โˆ— adalah konjugat transpose. Suatu matriks ๐‘„ yang

memenuhi empat sifat tersebut maka ๐‘„ disebut matriks invers semu (pseudoinvers) dari

Page 2: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Aplikasi Invers Semu (Pseudoinverse) dengan Metode Grevilleโ€™s pada...(Muhtar Safiโ€™i, Khurul Wardati, Moh. Farhan Qudratullah)

41

matriks ๐‘ƒ dengan simbol ๐‘ƒ+ (Setiadji , 2006 :4). Cara untuk menentukan invers semu

mempunyai berbagai metode, salah satu metode adalah metode Grevilleโ€™s. Metode Grevilleโ€™s

adalah metode iterasi yang berhingga dan membutuhkan satu keputusan.

Analisis regresi mempunyai fungsi untuk mencari hubungan dua peubah atau lebih.

Analisis regresi yang menggunakan matriks adalah memiliki lebih dari satu variabel. Analisis

regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan satu variabel tak bebas (Y)

dengan dua atau lebih variabel bebas (X) dengan data kuantitatif. Dalam pembahasannya,

analisis regresi linear berganda merupakan bentuk umum dari sistem persamaan linear yaitu :

ลถ = ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘‹1 + ๐›ฝ2๐‘‹2 + โ‹ฏ + ๐›ฝ๐‘˜๐‘‹๐‘˜ + ๐œ€

Menggunakan metode kuadrat terkecil diperoleh persamaan linear, kemudian didapat

persamaan matriks Xโ€ฒXฮฒ = Xโ€ฒY, sehingga diperoleh estimator dari ฮฒ adalah ฮฒ = (Xโ€ฒX)โˆ’๐ŸXโ€ฒY.

Penelitian ini akan membahas aplikasi dari invers semu (pseudoinvers) menggunakan metode

Grevilleโ€™s dalam menentukan estimator dari koefisien ฮฒ dan sifat-sifatnya pada analisis

regresi linear berganda.

B. DASAR TEORI

1. Persamaan Linear, Matriks, dan Operasi-Opersainya

Definisi Persamaan Linear ( Anton H. , 1987 : 1 )

Suatu persamaan dalam bentuk ๐‘Ž1๐‘ฅ1 + ๐‘Ž2๐‘ฅ2 + โ‹ฏ + ๐‘Ž๐‘›๐‘ฅ๐‘› = ๐‘

dimana ๐‘Ž1, ๐‘Ž2, โ€ฆ , ๐‘Ž๐‘› dan ๐‘ merupakan konstanta konstanta real disebut persamaan linear

dalam ๐‘› peubah.

Definisi Matriks (Anton H, 1987 :22)

Suatu matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-

bilangan dalam susunan tersebut dinamakaan entri dalam matriks dinotasikan dengan ๐‘Ž๐‘–๐‘—

untuk elemen baris keโˆ’๐‘– dan kolom keโˆ’๐‘—.

Page 3: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Kaunia, Vol. IX, No. 1, April 2013: 40-52

42

Misalkan matriks ๐ด = ๐‘Ž๐‘–๐‘— =

๐‘Ž11 ๐‘Ž12 โ€ฆ ๐‘Ž1๐‘›

๐‘Ž21 ๐‘Ž22 โ€ฆ ๐‘Ž2๐‘›

โ‹ฎ๐‘Ž๐‘š1

โ‹ฎ๐‘Ž๐‘š2

โ‹ฑโ€ฆ

โ‹ฎ๐‘Ž๐‘š๐‘›

Ukuran (ordo) sebuah matriks ditentukan oleh banyaknya baris daan kolom. Karena matriks

๐ด tersebut mempunyai ๐‘š baris dan ๐‘› kolom , maka matriks ๐ด tersebut berukuran ๐‘š ร— ๐‘›.

Definisi Konjugat Transpose (Anton, H & Rorres, C: Jilid II: 2005: 115-116)

Konjugat tranpose matriks, yang dinotasikan dengan ๐ดโˆ— ,didefinisikan sebagai ๐ดโˆ— = ๐ด โ€ฒ di

mana ๐ด adalah sebuah matriks yang entri-entrinya adalah konjugat-konjugat kompleks dari

entri-entri yang bersesuaian pada matriks ๐ด dan ๐ด โ€ฒ adalah tranpose dari matriks ๐ด .

Definisi Rank matriks (Goldberg J.L :1991:99)

Rank dari matriks ๐ด, ditulis rank(๐ด), adalah banyaknya baris tak nol setelah ๐ด dibentuk ke

dalam bentuk eselon baris. Suatu matriks ๐ด๐‘šร—๐‘› dikatakan mempunyai full column rank jika

rank(A)=n dan full row rank jika rank(A)=m.

Definisi Invers Matriks (Anton, H & Rorres, C: Jilid I, 2005 :46)

Jika ๐ด adalah matriks bujursangkar, dan jika terdapat matriks ๐ต yang ukurannya sama

sedemikian rupa sehingga ๐ด๐ต = ๐ต๐ด = ๐ผ, maka ๐ด dikatakan dapat dibalik (invertible) dan ๐ต

dinamakan invers (inverse) dari ๐ด. Jika matriks B tidak dapat didefinisikan , maka A

dinyatakan sebagai matriks singular.

Sifat Sifat invers matriks (Anton H. , 1987 : 35)

Diberikan ๐ด dan ๐ต matriks yang mempunyai invers dan mempunyai ordo yang sama berlaku:

i. (๐ด๐ต)โˆ’1 = ๐ตโˆ’1๐ดโˆ’1

ii. ๐ดโˆ’1 dapat dibalik dan (๐ดโˆ’1)โˆ’1 = ๐ด

Definisi Matriks Partisi (Hadley, G:1983:68)

Jika kita coret semua kecuali k baris-naris dan s kolom-kolom dari sebuah matriks A ๐‘š ร— ๐‘›,

maka hasilnya matriks ๐‘˜ ร— ๐‘  disebut matriks bagian dari A.

Page 4: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Aplikasi Invers Semu (Pseudoinverse) dengan Metode Grevilleโ€™s pada...(Muhtar Safiโ€™i, Khurul Wardati, Moh. Farhan Qudratullah)

43

2. Analisis Regresi Linear Berganda (Sembiring, R.K :1995 :91-94)

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan satu variabel

tak bebas (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas (X) dengan data kuantitatif. Dalam

pembahasannya, analisis regresi linear berganda merupakan bentuk umum dari sistem

persamaan linear yaitu :

ลถ = ๐›ฝ0 + ๐›ฝ1๐‘‹1 + ๐›ฝ2๐‘‹2 + โ‹ฏ + ๐›ฝ๐‘˜๐‘‹๐‘˜ + ๐œ€

dengan

ลถ = variabel terikat

๐‘‹1, ๐‘‹2,โ€ฆ , ๐‘‹๐‘› = variabel bebas ke 1, 2,โ€ฆ, n

๐›ฝ0, ๐›ฝ1,โ€ฆ , ๐›ฝ๐‘› = parameter regresi linear berganda ke 1, 2, โ€ฆ,n

ฮต = eror pada penaksiran Y

Analisis regresi linear berganda untuk menaksir koefisien menggunakan metode

kuadrat terkecil. Koefisien dalam analisis regresi linear berganda ini adalah ๐›ฝ0, ๐›ฝ1, dan ๐›ฝ๐‘› .

Menurut metode kuadrat terkecil penaksir tersebut dapat dieproleh dengan meminimumkan

bentuk kuadrat.

๐ฝ = ๐œ€๐‘–2

๐‘›

๐‘–=1

= (Y๐‘– โˆ’ ๐›ฝ0 โˆ’ ๐›ฝ1๐‘‹๐‘–1 โˆ’ ๐›ฝ2๐‘‹๐‘–2)2

๐‘›

๐‘–=1

Nilai minimum tersebut diperoleh dengan mencari turunan dari J terhadap ๐›ฝ0,๐›ฝ1, dan

๐›ฝ๐‘› dan kemudian menyamakan tiap turunan tersebut dengan nol.

๐œ•๐ฝ

๐œ•๐›ฝ0= โˆ’2 (Y๐‘– โˆ’ ๐›ฝ0 โˆ’ ๐›ฝ1๐‘‹๐‘–1 โˆ’ ๐›ฝ2๐‘‹๐‘–2) = 0

๐œ•๐ฝ

๐œ•๐›ฝ1= โˆ’2 (Y๐‘– โˆ’ ๐›ฝ0 โˆ’ ๐›ฝ1๐‘‹๐‘–1 โˆ’ ๐›ฝ2๐‘‹๐‘–2) ๐‘‹๐‘–1 = 0

๐œ•๐ฝ

๐œ•๐›ฝ2= โˆ’2 (Y๐‘– โˆ’ ๐›ฝ0 โˆ’ ๐›ฝ1๐‘‹๐‘–1 โˆ’ ๐›ฝ2๐‘‹๐‘–2) ๐‘‹๐‘–2 = 0

Sehingga diperoleh peersamaan normal :

Page 5: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Kaunia, Vol. IX, No. 1, April 2013: 40-52

44

๐‘›๐›ฝ0 + ๐›ฝ1 ๐‘‹๐‘–1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘–2 = ๐‘Œ๐‘–

๐›ฝ0 ๐‘‹๐‘–1 + ๐›ฝ1 ๐‘‹๐‘–12 + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘–1๐‘‹๐‘–2 = ๐‘Œ๐‘–๐‘‹๐‘–1

๐›ฝ0 ๐‘‹๐‘–2 + ๐›ฝ1 ๐‘‹๐‘–1๐‘‹๐‘–2 + ๐›ฝ2 ๐‘‹๐‘–22 = ๐‘Œ๐‘–๐‘‹๐‘–2

dengan ๐›ƒ =

๐›ฝ0

๐›ฝ1

โ‹ฎ๐›ฝ๐‘›

, ๐— =

11โ‹ฎ1

๐‘‹11

๐‘‹21

โ‹ฎ๐‘‹๐‘›1

๐‘‹12

๐‘‹22

โ‹ฎ๐‘‹๐‘›2

, ๐˜ =

๐‘Œ1

๐‘Œ2

โ‹ฎ๐‘Œ๐‘›

, dan ๐œ€ =

๐œ€1

๐œ€2

โ‹ฎ๐œ€๐‘›

maka Xโ€ฒX =

๐‘› ๐‘‹๐‘–1

๐‘‹๐‘–2

๐‘‹๐‘–1

๐‘‹๐‘–12

๐‘‹๐‘–1๐‘‹๐‘–2

๐‘‹๐‘–2

๐‘‹๐‘–1๐‘‹๐‘–2

๐‘‹๐‘–22

,

dan Xโ€ฒY = 1

๐‘‹11

๐‘‹12

1๐‘‹21

๐‘‹22

โ‹ฏโ‹ฏโ€ฆ

1๐‘‹22

๐‘‹๐‘›2

๐‘Œ1

๐‘Œ2

โ‹ฎ๐‘Œ๐‘›

=

๐‘Œ๐‘– ๐‘‹๐‘–1๐‘Œ๐‘–

โ‹ฎ ๐‘‹๐‘–2๐‘Œ๐‘–

Dari persamaan normal tersebut jika dibentuk matriks, maka persamaan tersebut

berbentuk : Xโ€ฒXฮฒ = Xโ€ฒY, sehingga untuk mencari matriks koefisien ฮฒ adalah ฮฒ = (Xโ€ฒX)โˆ’๐ŸXโ€ฒY.

Asumsi-asumsi analisis regresi linear berganda yaitu :

1. ๐ธ ๐œ€ = 0.

2. ๐ธ ๐œ€๐œ€ โ€ฒ = ๐œŽ๐‘›2๐ผ.

3. ๐‘‹ merupakan suatu himpunan bilangan yang tetap meskipun pengamatan

dilakukan berulang-ulang.

4. Rank dari matriks ๐‘‹ adalah ๐‘˜ < ๐‘›, asumsi ini diperlukan untuk (๐‘‹โ€ฒ๐‘‹) sebagai

matriks non singular.

5.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Invers Semu (Pseudoinvers)

Konsep invers matriks yang sudah dipelajari merupakan konsep invers matriks yang

terbatas pada matriks persegi berordo ๐‘› ร— ๐‘› dan non singular. Matriks yang berordo ๐‘š ร— ๐‘›

Page 6: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Aplikasi Invers Semu (Pseudoinverse) dengan Metode Grevilleโ€™s pada...(Muhtar Safiโ€™i, Khurul Wardati, Moh. Farhan Qudratullah)

45

atau ๐‘› ร— ๐‘› yang singular tidak mempunyai invers. Akan tetapi, terdapat matriks yang seolah-

olah menjadi invers untuk matriks yang berordo ๐‘š ร— ๐‘› dan ๐‘› ร— ๐‘› yang singular. Matriks

tersebut dinamakan invers semu (pseudoinvers).

Definisi Invers Semu (Pseudoinvers) (Setiadji , 2006 : 4)

Diberikan matriks ๐ด berukuran ๐‘š ร— ๐‘› atas bilangan kompleks, suatu matriks ๐‘‹ yang

memenuhi: i ๐ด๐‘‹๐ด = ๐ด

ii. ๐‘‹๐ด๐‘‹ = ๐‘‹

iii. ๐‘‹๐ด โˆ— = ๐‘‹๐ด

iv. (๐ด๐‘‹)โˆ— = ๐ด๐‘‹

dimana ( )โˆ— adalah notasi konjugat transpose dari suatu matriks, disebut invers semu

(pseudoinvers) dari matriks ๐ด yang dinotasikan ๐ด+.

Teorema ketunggalan invers semu (Setiadji , 2006 : 13)

Invers semu ๐ด+ dari matriks ๐ด adalah tunggal.

Sifat invers semu (Boullion T.L. , 1971)

i. ๐ด+ = ๐ดโˆ’1, jika ๐ด matriks berorde ๐‘›ร—๐‘› dan nonsingular.

ii. (๐ด+)+ = ๐ด.

iii. ๐ดโˆ— + = ๐ด+ โˆ—.

iv. Jika A full coloumn rank, maka (๐ดโˆ—๐ด)โˆ’1๐ดโˆ— adalah invers semu dari A.

v. Jika A full row rank, maka ๐ดโˆ—(๐ด๐ดโˆ—)โˆ’1 adalah invers semu dari A.

2. Metode Grevilleโ€™s

Metode Grevilleโ€™s adalah metode iterasi untuk mencari invers semu yang memartisi

matriks menjadi beberapa submatriks. Metode yang mencari ๐ด๐‘˜+

ini sampai ๐‘˜ iterasi dengan

๐‘˜ = 1,2, โ€ฆ , ๐‘› dimana ๐ด๐‘˜ adalah submatriks dari matriks ๐ด yang terdiri dari k kolom pertama.

Anggap ๐ด๐‘˜ terpartisi dalam bentuk ๐ด๐‘˜โˆ’1, ๐‘Ž๐‘˜ dengan ๐‘Ž๐‘˜ adalah kolom ke k dari matriks ๐ด.

Page 7: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Kaunia, Vol. IX, No. 1, April 2013: 40-52

46

Didefinisikan vektor ๐‘‘๐‘˜ = ๐ด๐‘˜โˆ’1+ ๐‘Ž๐‘˜ dan ๐‘๐‘˜ = ๐‘Ž๐‘˜ โˆ’ ๐ด๐‘˜โˆ’1 ๐‘‘๐‘˜ (A.B. Israel dan T.N.E.

Greville : 2003 : 263). Berikut akan dijelaskan teorema mengenai metode Grevilleโ€™s.

Teorema Metode Grevilleโ€™s (A.B. Israel dan T.N.E. Greville : 2003 : 263)

Untuk sebarang matriks ๐ด๐œ–โ„‚๐‘šร—๐‘› , maka invers semu dari ๐ด๐‘˜(๐‘˜ = 2, 3, โ€ฆ , ๐‘›) adalah

๐ด๐‘˜โˆ’1 , ๐‘Ž๐‘˜ + =

๐ด๐‘˜โˆ’1+ โˆ’ ๐‘‘๐‘˜๐‘๐‘˜

๐‘๐‘˜

dimana ๐‘๐‘˜ = ๐‘๐‘˜+ jika ๐‘๐‘˜ โ‰  0,

๐‘๐‘˜ = 1 + ๐‘‘๐‘˜โ€ฒ๐‘‘๐‘˜

โˆ’1 ๐‘‘๐‘˜โ€ฒ ๐ด๐‘˜โˆ’1

+ jika ๐‘๐‘˜ = 0

Langkah-langkah mencari invers semu dengan metode Grevilleโ€™s :

Misal matriks ๐ด, dengan

๐‘Ž๐‘˜ adalah kolom ke k dari matriks ๐ด.

๐ด๐‘˜ adalah matriks yang terdiri dari k kolom pertama, maka langkah-langkahnya untuk

mencari invers semu dari matriks A adalah :

1. Cari invers semu ๐ด1+

dengan rumus ๐ด1+ = (๐ด1

โˆ—๐ด1)โˆ’1๐ด1โˆ—.

2. Hitung ๐‘‘๐‘˜ = ๐ด๐‘˜โˆ’1+ ๐‘Ž๐‘˜ dan ๐‘๐‘˜ = ๐‘Ž๐‘˜ โˆ’ ๐ด๐‘˜โˆ’1 ๐‘‘๐‘˜

jika ๐‘๐‘˜ โ‰  0 maka ๐‘๐‘˜ = ๐‘๐‘˜+ dengan ๐‘๐‘˜

+ = (๐‘๐‘˜โˆ—๐‘๐‘˜)โˆ’1๐‘๐‘˜

โˆ—.

jika ๐‘๐‘˜ = 0 maka ๐‘๐‘˜ = 1 + ๐‘‘๐‘˜โ€ฒ๐‘‘๐‘˜

โˆ’1 ๐‘‘๐‘˜โ€ฒ ๐ด๐‘˜โˆ’1

+

3. Hitung ๐ต๐‘˜ = ๐ด๐‘˜โˆ’1+ โˆ’ ๐‘‘๐‘˜๐‘๐‘˜

Sehingga diperolesh invers semu ๐ด๐‘˜ yaitu ๐ด๐‘˜+ =

๐ต๐‘˜

๐‘๐‘˜

Ulangi langkah 2 dan 3 sehingga apabila matriks A berukuran ๐‘š๐‘ฅ๐‘› maka sebanyak n

langkah.

3. Aplikasi Invers Semu (Pseudoinverse) Pada Analisis Regresi Linear Berganda

Salah satu penggunaan invers semu adalah pada bidang statistika yaitu pada analisis

regresi linear berganda. Analisis regresi berganda telah dibahas pada dasar teori bahwa untuk

mencari matriks koefisien ๐›ฝ adalah ๐›ฝ = ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘Œ. Karena asumsi dari analisis regresi

Page 8: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Aplikasi Invers Semu (Pseudoinverse) dengan Metode Grevilleโ€™s pada...(Muhtar Safiโ€™i, Khurul Wardati, Moh. Farhan Qudratullah)

47

linear berganda yaitu rank dari matriks ๐‘‹ adalah ๐‘˜ < ๐‘›, maka matriks tersebut full coloumn

rank, sedemikian sehingga menurut teorema invers semu tentang ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ = ๐‘‹+, penaksir

koefisien ๐›ฝ pada persamaan diatas menjadi : ๐›ฝ = ๐‘‹+๐‘Œ.

Sifat-sifat dari penaksir koefisien ๐›ฝ harus memiliki sifat yang baik untuk

mendapatkan model yang baik. ๐›ฝ = ๐‘‹+๐‘Œ memenuhi sifat penaksir yang baik (Abdul Azis :

2010 : 19-22)

a. Linear

๐›ฝ = ๐‘‹+๐‘Œ

= ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘Œ full coloumn rank

= ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€ persamaan regresi

= ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€

= ๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ karena ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ = ๐ผ

= ๐›ฝ + ๐‘‹+๐œ€ full coloumn rank

Terbukti bahwa persamaan tersebut menunjukkan bahwa ๐›ฝ adalah fungsi linear dari ๐›ฝ

dan ๐œ€.

b. Takbias (unbiased)

๐ธ ๐›ฝ = ๐ธ ๐›ฝ + ๐‘‹+๐œ€

= ๐ธ ๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ full coloumn rank

= ๐ธ ๐›ฝ + ๐ธ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€

= ๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐ธ ๐œ€

= ๐›ฝ karena ๐ธ ๐œ€ = 0

c. Variasi sampling

๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ = ๐ธ ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ 2

= ๐ธ ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ

Page 9: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Kaunia, Vol. IX, No. 1, April 2013: 40-52

48

=

๐ธ ๐›ฝ 0 โˆ’ ๐›ฝ0

2

๐ธ ๐›ฝ 1 โˆ’ ๐›ฝ1 ๐›ฝ 0 โˆ’ ๐›ฝ0

๐ธ ๐›ฝ 0 โˆ’ ๐›ฝ0 ๐›ฝ 1 โˆ’ ๐›ฝ1

๐ธ ๐›ฝ 1 โˆ’ ๐›ฝ1 2

โ‹ฎ๐ธ ๐›ฝ ๐‘› โˆ’ ๐›ฝ๐‘› ๐›ฝ 0 โˆ’ ๐›ฝ0

โ‹ฎ๐ธ ๐›ฝ ๐‘› โˆ’ ๐›ฝ๐‘› ๐›ฝ 1 โˆ’ ๐›ฝ1

โ‹ฏโ‹ฏ

๐ธ ๐›ฝ 0 โˆ’ ๐›ฝ0 ๐›ฝ ๐‘› โˆ’ ๐›ฝ๐‘›

๐ธ ๐›ฝ 1 โˆ’ ๐›ฝ1 ๐›ฝ ๐‘› โˆ’ ๐›ฝ๐‘›

โ‹ฑโ‹ฏ

โ‹ฎ

๐ธ ๐›ฝ ๐‘› โˆ’ ๐›ฝ๐‘› 2

=

๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ 0 ๐ถ๐‘œ๐‘ฃ ๐›ฝ

0, ๐›ฝ 1

๐ถ๐‘œ๐‘ฃ ๐›ฝ 1, ๐›ฝ 0 ๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ 1

โ‹ฏ ๐ถ๐‘œ๐‘ฃ ๐›ฝ 0, ๐›ฝ ๐‘›

โ‹ฏ ๐ถ๐‘œ๐‘ฃ ๐›ฝ 1,๐›ฝ ๐‘›

โ‹ฎ โ‹ฎ๐ถ๐‘œ๐‘ฃ ๐›ฝ ๐‘› , ๐›ฝ

0 ๐ถ๐‘œ๐‘ฃ ๐›ฝ ๐‘› ,๐›ฝ 1

โ‹ฑ โ‹ฎโ‹ฏ ๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ ๐‘›

Matriks tersebut adalah matriks simetri yang mengandung variansi dari penaksir di

diagonal matriks dan kovariansi pada elemen lainnya, sehingga matriks tersebut

dinamakan matriks Varian-Kovarian dari penaksir kuadrat terkecil. Sedemikian

sehingga didapat ๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ = ๐ธ ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ , kemudian subtitusi ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ

dengan ๐‘‹+๐œ€, maka menjadi :

๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ = ๐ธ ๐‘‹+๐œ€ ๐‘‹+๐œ€ โ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹+๐œ€ ๐‘‹+๐œ€ โ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹+๐œ€๐œ€ โ€ฒ ๐‘‹+ โ€ฒ

= ๐‘‹+๐ธ ๐œ€๐œ€ โ€ฒ ๐‘‹+ โ€ฒ

= ๐‘‹+๐œŽ๐‘›2๐ผ ๐‘‹+ โ€ฒ karena ๐ธ ๐œ€๐œ€ โ€ฒ = ๐œŽ๐‘›

2๐ผ

= ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œŽ๐‘›2๐ผ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ โ€ฒ

= ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œŽ๐‘›2๐ผ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1

= ๐œŽ๐‘›2 ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 karena ๐œŽ๐‘›

2 adalah skalar

= ๐œŽ๐‘›2 ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1

Maka didapat ๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ = ๐œŽ๐‘›2 ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1

d. Variansi minimum

Penaksir terbaik (best estimator) dari semua ๐›ฝ dalam vektor ๐›ฝ didapat apabila

persamaan ๐›ฝ = ๐‘‹+๐‘Œ mempunyai variansi terkecil diantara variansi yang lain yang

mungkin tidak linear dan takbias. Asumsikan bahwa ๐›ฝ adalah penaksir alternatif yang

Page 10: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Aplikasi Invers Semu (Pseudoinverse) dengan Metode Grevilleโ€™s pada...(Muhtar Safiโ€™i, Khurul Wardati, Moh. Farhan Qudratullah)

49

linear dan takbias yang kemudian akan dibuktikan bahwa variansi dari ๐›ฝ lebih besar

daripada variansi dari ๐›ฝ . Anggap ๐›ฝ = ๐‘‹+ + ๐ต ๐‘Œ dimana ๐ต adalah matriks konstanta

๐‘˜๐‘ฅ๐‘› yang diketahui, sehingga :

๐›ฝ = ๐‘‹+ + ๐ต ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€

= ๐‘‹+ ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€ + ๐ต ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€

๐ธ ๐›ฝ = ๐ธ ๐‘‹+ ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€ + ๐ต ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€

= ๐ธ ๐‘‹+๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹+๐œ€ + ๐ต๐‘‹๐›ฝ + ๐ต๐œ€

= ๐ธ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐‘‹๐›ฝ + ๐ต๐œ€

= ๐›ฝ + ๐ต๐‘‹๐›ฝ karena ๐ธ ๐œ€ = 0

Sebab ๐›ฝ telah diasmusikan yang linear dan takbias bagi ๐›ฝ, maka ๐ธ ๐›ฝ seharusnya

sama dengan ๐›ฝ yang berarti bahwa (๐ต๐‘‹๐›ฝ) adalah matriks nol. Jika ๐›ฝ = ๐‘‹+ + ๐ต ๐‘Œ

merupakan penaksir yang takbias, maka dapat dikatakan bahwa ๐ต๐‘‹ = 0.

Variansi dari ๐›ฝ sebagai penaksir alternatif dari ๐›ฝ adalah

๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ = ๐ธ ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ ๐›ฝ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹+ + ๐ต ๐‘Œ โˆ’ ๐›ฝ ๐‘‹+ + ๐ต ๐‘Œ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹+ + ๐ต ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ ๐‘‹+ + ๐ต ๐‘‹๐›ฝ + ๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹+๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹+๐œ€ + ๐ต๐‘‹๐›ฝ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ

๐‘‹+๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹+๐œ€ + ๐ต๐‘‹๐›ฝ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹+๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹+๐œ€ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ

๐‘‹+๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹+๐œ€ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ karena ๐ต๐‘‹ = 0

๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ = ๐ธ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ

๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ

= ๐ธ ๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ

Page 11: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Kaunia, Vol. IX, No. 1, April 2013: 40-52

50

๐›ฝ + ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐œ€ โˆ’ ๐›ฝ โ€ฒ karena ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ = ๐ผ

= ๐ธ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐œ€ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐œ€ โ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐œ€ + ๐ต๐œ€ ๐œ€ โ€ฒ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐œ€ โ€ฒ๐ตโ€ฒ

= ๐ธ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ + ๐ต ๐œ€๐œ€ โ€ฒ ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐ตโ€ฒ

= ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ + ๐ต ๐ธ ๐œ€๐œ€ โ€ฒ ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐ตโ€ฒ

= ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ + ๐ต ๐œŽ๐‘›2๐ผ๐‘› ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐ตโ€ฒ

= ๐œŽ๐‘›2 ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ + ๐ต ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐ตโ€ฒ

= ๐œŽ๐‘›2( ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐ต๐‘‹ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1

+ ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐ตโ€ฒ + ๐ต๐ตโ€ฒ)

= ๐œŽ๐‘›2 ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐ต๐ตโ€ฒ karena ๐ต๐‘‹ = 0

Sehingga diperoleh bahwa ๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ = ๐œŽ๐‘›2 ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1 + ๐œŽ๐‘›

2๐ต๐ตโ€ฒ . Variansi dari penaksir

alternatif dari ๐›ฝ yaitu ๐›ฝ lebih besar dari variansi dari penaksir dari ๐›ฝ yaitu ๐›ฝ .

๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ kelebihan sebesar ๐œŽ๐‘›2๐ต๐ตโ€ฒ daripada ๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ . Jadi terbukti bahwa ๐‘‰๐‘Ž๐‘Ÿ ๐›ฝ

adalah variansi minimum dari ๐›ฝ atau dengan kata lain bahwa ๐›ฝ merupakan penaksir

tebaik (the best estimator).

Keempat sifat tersebut membuktikan bahwa persamaan ๐›ฝ = ๐‘‹+๐‘Œ telah memenuhi

sifat estimator baik atau yang biasa disebut BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Sifat

BLUE tersebut akan berlaku pada matriks ๐‘‹ yang full coloumn rank.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan dari penelitian dan hasil studi literatur yang telah penulis lakukan mengenai

aplikasi invers semu (pseudoinverse) dengan metode grevilleโ€™s pada analisis regresi linear

berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Page 12: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Aplikasi Invers Semu (Pseudoinverse) dengan Metode Grevilleโ€™s pada...(Muhtar Safiโ€™i, Khurul Wardati, Moh. Farhan Qudratullah)

51

1. Invers semu (pseudoinvers) merupakan perluasan dari konsep invers matriks

yang beordo ๐‘›๐‘ฅ๐‘› yang nonsingular. Matriks yang berordo ๐‘š๐‘ฅ๐‘› atau matriks ๐‘›๐‘ฅ๐‘›

yang singular dapat diselesaikan menggunakan konsep matriks invers semu.

2. Mencari invers semu bisa dengan berbagai metode. Salah satu metode yang

adalah metode Grevilleโ€™s. Metode Grevilleโ€™s merupakan metode iterasi berhingga

yang menggunakan matriks partisi. Iterasi metode ini berhingga sampai ๐‘› kolom

dari matriks yang akan dicari invers semunya.

3. Mencari matriks koefisien ๐›ฝ dari analisis regresi linear berganda adalah ๐›ฝ =

๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ๐‘Œ. Asumsi dari analisis regresi linear berganda yaitu rank dari matriks

๐‘‹ adalah ๐‘˜ < ๐‘›, maka matriks tersebut full coloumn rank. Menurut teorema

invers semu tentang ๐‘‹โ€ฒ๐‘‹ โˆ’1๐‘‹โ€ฒ = ๐‘‹+, maka penaksir koefisien ๐›ฝ pada

persamaan diatas menjadi ๐›ฝ = ๐‘‹+๐‘Œ.

4. Penaksir koefisien ๐›ฝ yaitu ๐›ฝ = ๐‘‹+๐‘Œ memiliki sifat penaksir yang baik atau yang

disebut dengan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) dengan syarat

matriks ๐‘‹ adalah full coloumn rank.

DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard. 1981. Aljabar Linear Elementer. Bandung: Erlangga.

Anton, Howard. 1987. Aljabar Linear Elementer. Bandung: Erlangga.

Anton, H. and Rorres, C. 2004. โ€œAljabar Linear Elementer Jilid Iโ€. Jakarta: Erlangga.

Anton, H. and Rorres, C. 2005. โ€œAljabar Linear Elementer Jilid IIโ€. Jakarta: Erlangga

Azis, Abdul. 2010. EKONOMETRIKA Teori dan Praktik Eksperimen dengan MATLAB.

Malang : UIN-MALIKI PRESS

Ben-Israel, Adi. And Greville, Thomas N.E. 2003. Generalized Inverses Theory and

Aplications. New York: Spinger-Verlag.

Bouilion, Thomas L. and Odell, Patruck L. 1971. Generalized Inverse Matrices. New York:

John Wiley&Sons, Inc.

Campbel, Stephen L. and Meyer, Carl D. 1979. Generalized Inverse of Linear

Transformations. London: Pitman Pub.

Page 13: APLIKASI INVERS SEMU (PSEUDOINVERSE) DENGAN โ€ฆ

Kaunia, Vol. IX, No. 1, April 2013: 40-52

52

Goldberg, J.L. 1991. Matrix Theory with Applications. New York: Mc GrawHill, Inc.

Herlambang U, Arif. 2010. Aplikasi Matriks Invers Tergeneralisir Pada Jaringan Listrik.

Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Matematika Fakultas SAINTEK UIN

Ikhwanudin, Achmad. 2007. Aplikasi Matriks Invers Tergeneralisasi pada Cipher Hill.

Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Matematika Fakultas MIPA UGM.

Lains, Alfian. 2003. EKONOMETRIKA TEORI DAN APLIKASI Jilid 1, Jakarta : LP3ES

Misshobah Munir Rahayu, Ida. 2008. Matriks Invers Moore-Penrose dalam Penyelesaian

Sistem Persamaan Linear. Skripsi. Semarang : UNDIP.

Rencher, Alvin C., 1934, Methods of multivariate analysis 2nd ed-2002, New York : A

Wiley-Interscience publication.

Saryono, Joko, 2009. Metode Grevilleโ€™s Untuk Menentukan Invers Moore Penrose Dan

Implementasinya Dengan Bahasa Pemrograman C. Skripsi. Semarang : UNDIP.

Sembiring, RK. 2003. Analisis Regresi Edisi Kedua. Bandung : ITB

Setiadji. 2006. Matriks Invers Tergeneralisasi. Yogyakarta: Pascasarjana UGM.

Setiadji. 2008. Aljabar Linear. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supranto, J., 1998, Pengantar Matriks, Jakarta: PT Rineka Cipta