aplikasi art therapy karoke bersama terhadap...

118
APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP PSIKOSOSIAL WARGA BINAAN SOSIAL DI PANTI SOSIAL KARYA WANITA PASAR REBO JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos ) Disusun Oleh: Fitrah Mulyana Nim. 106054102071 Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H / 2013 M  

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP PSIKOSOSIAL WARGA BINAAN SOSIAL

DI PANTI SOSIAL KARYA WANITA PASAR REBO JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos )

Disusun Oleh:

Fitrah Mulyana Nim. 106054102071

Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

1434 H / 2013 M

 

Page 2: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

 

Page 3: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

 

Page 4: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

i

ABSTRAK

Fitrah Mulyana

Aplikasi Art Therapy Karoke Bersama Terhadap Psikososial Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur

Art Therapy adalah sarana bagi mereka yang sulit mengkomunikasikan diri secara verbal yang bertujuan untuk suatu penyembuhan, namun menggunakan alat seni. Seni digunakan sebagai alat karena menurut penelitian para ahli psikologi, ternyata sejak dahulu kala, seni adalah kegiatan manusia yang memberi kesenangan jiwa pelakunya sendiri.

Dari berbagai macam jenis cabang art therapy, skripsi ini terfokus pada satu jenis terapi seni yaitu terapi musik. Musik telah berabad lamanya dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan jiwa manusia. Sejalan dengan makin mengglobalnya tekhnologi dan kemajuan peradaban, selama beberapa decade terakhir, praktik dan penyembuhan melalui musik telah teruji secara empirik. Terapi musik mendapat tempat sebagai terapi holistik, karena tekhnik penyembuhannya secara langsung menyentuh aspek kognisi, afeksi dan psikomotorik manusia.

Perencanaan program art therapy (terapi musik) di PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur adalah bentuk pengembangan dari program terapi musik yang sudah ada yang dilakukan oleh peneliti. Adapun program terapi musik yang dilaksanakan adalah berbentuk tekhnis pelatihan instrumental dan kreasi seni tarik suara.

Dari hasil perancangan program terapi musik serta penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa; Terapi musik bermanfaat terhadap seseorang tidak hanya untuk penyembuhan secara medis saja, melainkan melainkan secara mental dan psiko sosial dapat berpengaruh positif terhadap seseorang. Program terapi musik yang dilaksanakan di PSKW Mulya Jaya adalah bersifat rekreasional. Program terapi musik yang dilaksanakan di PSKW Mulya Jaya lebih menekankan kepada pelatihan instrumen musik dan bentuk apresiasi seni tarik suara pada program karoke bersama. Program karoke bersama adalah program terapi musik yang paling efektif dilaksanakan di PSKW Mulya Jaya.

 

Page 5: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah memerintahkan

umat-Nya dengan nuun wal qolam, Sang Pencipta uang telam memberi

kemampuan umatNya untuk selalu berpikir, bergerak dan menghasilkan karya

yang bermanfaat.

Shalawat dan salam terlimpah curahkan kepada Baginda Rasulullah

Muhammad Saw yang selalu memberi petunjuk dan pencerahan bagi kehidupan,

yang telah membawa umatnya minadzulumati ilannur, dan kesejahteraan semoga

selalu tercurahkan kepada keluarga besar beliau, sahabat-sahabatnya, tabi’in-

tabi’uttabiní, dan kita sebagai umatnya. Amien.

Sungguh tidak ada zat Maha Kuasa selain Tuhan sekalian alam, Allah

SWT, karena dengan izinNya lah kuliah dapat dikelarkan, skripsi dapat

diselesaikan, dan semoga segala ilmu dapat dapat bermanfaat.

Begitu panjang perjalanan peneliti dalam menyelesaikan study Strata 1 ini.

Begitu banyak kenangan yang tertanam dalam hati dan ingatan ini. Namun

kewajiban peneliti sebagai anak dari seorang tua yang tersisa, ayahku tercinta

bernama Budin Djaenudin, suami dari Ibuku Nunung Muryati (alm) yang

mengharapkan anaknya segera memberi kabar gembira dengan membawa secarik

kertas ijazah. Mohon maaf atas keterlambatanku dan terima kasih atas setiap

lantunan do’a dan harapan indahnya untukku. Semoga peneliti dapat mengejar

 

Page 6: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

iii

semua harapan dan cita- cita serta menyusul teman- teman yang lain dalam karir

kesuksesannya. Amien.

Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran diri, peneliti sadar bahwa

skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril

maupun materil, sudah sepatutnya peneliti mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan demi

terselesaikannya penelitian skripsi ini. Maka peneliti berterima kasih kepada:.

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Pudek I Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A, Pudek II

Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, M.A, dan Pudek III Bapak Drs. Study Rizal

LK, M.A.

2. Kajur kami, Ibu Siti Napsiah, M.SW, dan Bapak Ahmad Zaki, M.Si

sebagai sekretaris Prodi Kesejahteraan Sosial.

3. Bapak Tantan Hermansyah, M.SI, sebagai Dosen Pembimbing akademik

sekaligus Pembimbing Skripsi ini, terimakasih atas arahan, diskusi,

candaan dan bimbingannya dengan sabar membimbing kami hingga

skripsi ini terselesaikan.

4. Ketua Sidang Drs. Study Rizal L.K, MA, yang juga sebagai penguji 1.

Sekretaris sidang Ahmad Zaky, M.SI., yang juga sebagai penguji 2.

Terimakasih atas waktu dan koreksiannya.

5. Dosen-dosen Prodi dan Fakultas yang selalu memberikan ilmu yang

bermanfaat bagi peneliti.

 

Page 7: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

iv

6. Bapak Drs M Ali Samantha, MM selaku pimpinan kepala Panti Sosial

Karya Wanita Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur beserta karyawan;

Bapak Emil Salamun S. Sos I, Bapak Bambang, Bapak Sugi, Ibu Tini,Ibu

Hartini, Ibu Nunung dll, yang sudah mengizinkan dan membantu peneliti

untuk melakukan penelitian skripsi di lembaga ini.

7. Teman- teman WBS PSKW Mulya Jaya; Ningsih, Mega, Suwarjah, April,

Icha, Lilis dll.

8. Keluarga Besar Bapak Budin Djaenudin, kakak- kakakku tercinta; Teteh

Nur dan Ka Udin, Teteh Nana dan Mas Noto, Teteh Dila dan Ka Nesti,

Teteh Bibah dan Ka H. Yudi, Aa Lukman dan Teteh Uwie, serta semua

keponakanku yang lucu- lucu yang dengan sabar menunggu kelulusanku.

9. Anita Solihat yang sangat membantu dan memberi banyak dorongan

kepada peneliti agar segera menyelesaikan skripsi ini, menemani disaat

senang dan sedih. Semoga insya Allah hingga selamanya.

10. Kanda-kanda senior yang banyak memberi arahannya, Ka Muchlas

“Amay”, Kang Muawam, Bang Yusuf “Duplax” dan senior lainnya.

11. Dhany Permadi, Subhi “Chui”, Adul, Faiz, Buhori, Aditya Rizal “Black”,

Irwan “Flores”, Yudha “Kumis”, Sabir, Fahdi, dan Kawan-kawan

seperjuangan di HMI, VOC, KESSOS 2006 s/d sekarang, dan BEMF yang

selalu memberikan energi positif disetiap pertemuan. Dan tidak lupa

dengan pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu dalam

sumbagsihnya pada skripsi ini.

 

Page 8: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

v

Semoga apa yang telah peneliti tuliskan dalam skripsi ini dapat berguna bagi

peneliti sendiri, subjek penelitian, peneliti selanjutnya hingga masyarakat luas.

Jakarta,31 Mei 2013

Fitrah Mulyana

106054102071

 

Page 9: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……….. ................................................ 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............. 5

1. Pembatasan Masalah ................................................. 5

2. Perumusan Masalah .................................................. 5

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian …………….. 5

1. Tujuan Penelitian …………………………………... 5

2. Manfaat Penelitian ………………………………… 6

D. Metodologi Penelitian ................................................... 6

1. Pendekatan Penelitian .............................................. 7

2. Tempat Penelitian .................................................... 8

3. Jenis dan Sumber Data ............................................ 8

4. Tekhnik Pengumpulan Data ………………………. 9

5. Teknik Pemilihan Informan .................................... 10

6. Analisa Data ................................................ ……… 11

E. Sistematika Penulisan ................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Art Therapy (Terapi Seni) ……………………………… 14

1. Definisi Art Therapy (Terapi Seni) ……………….. 14

2. Manfaat Art Therapy (Terapi Seni) ......................... 16

 

Page 10: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

vii

B. Terapi Musik …………………………………………... 19

1. Definisi Terapi Musik ……………………………… 19

2. Tahapan dan Manfaat Terapi Musik ………………. 24

C. Terapi Musik Sebagai Sarana Manajemen Stres ………. 32

1. Pengertian ………………………………………….. 32

2. Tahapan …………………………………………….. 35

D. Terapi Permainan Alat Musik Instrumental dan

Bernyanyi ……………………………………………... 40

E. Teori Pembelajaran Sosial …………………………….. 45

1. Pengertian ………………………………………….. 45

F. Teori Psikososial ………………………………………. 48

1. Pengertian …………………………………………. 48

2. Perkembangan Psikososial ………………………... 50

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Peserta …………………………………………………. 52

B. Lembaga ………………………………………………. 55

1. Profil Lembaga …………………………………….. 55

2. Sejarah Berdirinya …………………………………. 55

3. Visi dan Misi ……………………………………….. 56

4. Struktur Panti ………………………………………. 57

5. Dasar Hukum ………………………………………. 58

6. Sasaran dan Pelayanan …………………………….. 58

7. Persyaratan Calon Siswa ………………………….. 58

8. Kapasitas Tampung ………………………………. 59

9. Uraian Tugas Pejabat Struktural …………………… 59

 

Page 11: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

viii

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA

A. Pelaksanaan Program Karoke Bersama ………………… 67

B. Dinamika Pelaksanaan Program ……………………….. 79

1. Faktor Pendukung …………………………………... 79

2. Faktor Penghambat …………………………………. 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 81

B. Saran ............................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 83

LAMPIRAN- LAMPIRAN

 

Page 12: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

x

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Kutipan Wawancara (Purposive Sampling) ………………. 10 2. Tabel 2 : Daftar Nama WBS yang Mengikuti Program

Karoke Bersama …..………………………………………. 52 3. Tabel 3 : Daftar Nama WBS yang Mengikuti Program

Karoke Bersama ….……………………………………….. 78

 

Page 13: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

ix

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 1 : Struktur Panti ………………………………………………… 57

 

Page 14: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman , maka semakin kompleks pula kebutuhan

manusia. Keadaan ekonomi yang kurang baik di Indonesia, menyebabkan banyak

orang melakukan hal yang tidak lazim untuk mencari nafkah guna memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-harinya.

Seperti yang ada pada WBS (warga binaan sosial) di Panti Sosial Karya

Wanita Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur. Keadaan ekonomi yang lemah

memaksa mereka untuk menjadi pekerja seks komersil yang biasa disebut (PSK).

Karena terdesaknya oleh faktor ekonomi keluarga, minimnya pendidikan,

skill dan sulitnya mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang seimbang, dan

tidak mampu menutupi kebutuhan ekonomi sehari-hari, memaksanya untuk turun

ke jalan menjadi PSK dan rela berkorban demi kehidupan keluarga.

Dalam hal ini, Panti hadir tidak hanya bekerja sebagai wadah pemberdayaan

fungsi sosial bagi WBS saja, melainkan pantipun bertindak sebagai pusat

rehabilitasi sosial atas problematika yang ada pada WBS, agar pemberdayaan

yang telah terbangun dapat berfungsi secara baik bagi para WBS yang ada.

Banyak cara yang dilakukan panti guna mencapai pembinaan mental yang

baik untuk WBS yang ada. Tidak hanya pembinaan mental secara kerohanian

saja, melainkan ada juga cara lain diluar itu. Sala satu diantaranya seperti yang

ada pada Panti Sosial Karya Wanita ( PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta

Timur.

 

Page 15: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

2

Di PSKW Mulya Jaya terdapat satu program pembinaan mental melalui

bidang seni atau bisa disebut juga dengan art therapy (terapi musik). Dalam hal

ini, art therapy terfokus pada bidang musik saja ( terapi musik). Program ini

bersifat rekreasional yang bertujuan untuk kegiatan hiburan bagi WBS yang

berdampak pada mental WBS itu sendiri terhadap kebosanan mereka berada

didalam panti.

Art Therapy adalah sarana bagi mereka yang sulit mengkomunikasikan diri

secara verbal yang bertujuan untuk suatu penyembuhan, namun menggunakan

alat seni. Seni digunakan sebagai alat karena menurut penelitian para ahli

psikologi, ternyata sejak dahulu kala, seni adalah kegiatan manusia yang

memberi kesenangan jiwa pelakunya sendiri. Seseorang yang datang untuk

menonton karya seni saja, yang bersangkutan sudah mendapat pengalaman

kegembiraan hati. Keterlibatan sebagai pelaku seni tentu lain, hal ini dapat

memberi lebih jauh pengalaman kesenangan secara lebih penuh, karena seluruh

perhatian inderanya konsentrasi pada kegiatan daya imajinasinya yang terungkap

dan tertuang diatas peralatan yang tersedia /medium seni untuk tampil sebagai

karyanya sendiri.1

Daya penyembuhan pada pengalaman membuat karya seni dengan

pendamping ahli dalam proses terapi seni diakui berpeluang untuk penyembuhan

fisik, baik dalam bentuk pemulihan atau rehabilitasi, mengatasi penyakit atau

1 Gai Suhardja ”Drawing as Art Therapy”(in progress),( FSRD UK Maranatha Peneliti kajian ilmiah, Tahun 2003). Hal. 21

 

Page 16: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

3

gejala, atau menemukan arti bagi pengalaman serius dari penyakit yang

mengancam jiwa.

Upaya art therapy untuk kesehatan, menekankan penggunaan seni dalam

pemulihan dari penyakit atau prosedur medis. Hasil riset kolega pada tela’ah

ilmu kedokteran mempelajari bahwa kemampuan untuk mengekspresikan diri

melalui senirupa, seni-photografi, seni musik, seni-tari, atau seni menulis

ternyata mempersepsi peningkatan kenyamanan individual. Rasa nyaman

meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis. Berarti “seni”

mampu membantu individu mengatasi bahkan mengubah rasa percaya diri untuk

menghadapi penyakit atau ketidaknyamanan fisik. Keahlian ini sungguh

bermanfaat untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan

karena dirinya sudah tak sanggup lagi menanggung beban berat kehidupan, atau

berhadapan dengan masalah-masalah rumit. Dengan proses terapi seni, akan

terjadi suatu penyembuhan yang melegakan. Membangkitkan kembali semangat

hidup, menemukan kembali spirit kehidupan. Melalui proses terapi seni orang

akan merasa lebih baik, lebih kreatif dan lebih dimampukan dalam memecahkan

kesulitannya. Seorang ahli neurologist Oliver Sacks dari Inggris dalam kajiannya

menyatakan:

“Awakening,basically, is a reversal…the patient ceases to feel the presence

of illness and absence of the world, and comes to feel the absence of his illness

and the full presence of the world” . Seakan-akan ia tak lagi merasa sakit, ada

 

Page 17: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

4

suatu pengalaman yang mendatangkan antusiasme baru, artinya suatu aspek

terapeutik2.

Dari evaluasi yang diperoleh pada proses kajian di lokasi panti rehabilitasi

narkoba menunjukan hasil yang memberi harapan, klien mengalami tanda-tanda

pulih menuju percaya diri, dan mengatasi keterpurukan yang semula telah

menjadikannya putus asa.

Beberapa seniman sebenarnya mengekpresikan dirinya menghadapi rasa

sakit, ketakberdayaan, dan sebagainya. Seperti Frida Kahlo seorang pelukis

surealis dari Mexico yang sepanjang hidupnya melukiskan potret diri dengan

masalah kesehatannya.

Dalam hal ini, peneliti bertindak langsung sebagai pembina program karoke

bersama yang ada di PSKW Mulya Jaya. Maka dari itu peneliti bermaksud untuk

mengetahui seberapa besar efektifitas program karoke bersama yang telah

terlaksana dan berusaha untuk merancang sebuah program kegiatan terapi musik

yang belum ada di PSKW Mulya Jaya berdasarkan teori PAR (Partciipatory

Action Research ).

Dalam penelitian ini , peneliti berusaha mencari tahu dan mempelajari

program terapi musik yang ada di PSKW Mulya Jaya, baik yang telah terlaksana

serta perencanaan program karoke bersama yang akan dilakukan.

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk memperdalam pembahasan skripsi

yang berjudul , ‘’Aplikasi Art Therapy Karoke Bersama Terhadap

2 Gai Suhardja ”Drawing as Art Therapy”(in progress),Hal. 25

 

Page 18: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

5

Psikososial Warga Binaan Sosial Di Panti Sosial Karya Wanita Pasar Rebo

Jakarta Timur ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian terarah dan tidak melebar maka peneliti membatasi

penelitian ini . Pada masalah ‘’ Aplikasi Art Therapy Karoke Bersama

Terhadap Psikososial mWarga Binaan Sosial Di Panti Sosial Karya Wanita

Pasar Rebo Jakarta Timur ”.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan peneliti lakukan adalah:

a. Bagaimana pelaksanaan program karoke bersama di Panti Sosial Karya

(PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur.

b. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam program karoke

bersama di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo

Jakarta Timur.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan program karoke bersama yang sudah

ada di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo

Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan program karoke bersama di PSKW.

 

Page 19: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

6

2. Manfaat Penelitian

a. Segi Akademis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan bagi pemberdayaan ilmu sosial terutama pada jurusan

Kesejahteraan Sosial tentang perencanaan program karoke bersama bagi

warga binaan sosial yang ada di PSKW Mulya Jaya.

b. Secara Praktis

1) Sebagai bahan informasi awal untuk penelitian lebih lanjut.

2) Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan

konsep maupun metodologi dan pengetahuan tentang perencanaan

program karoke bersama bagi WBS di PSKW.

3) Bagi masyarakat hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan

menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya

bagi panti sosial karya wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo

Jakarta timur dalam melaksanakan program karoke bersama.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan data dan analisa data yang diperlukan, guna menjawab

permasalahan yang diselidiki.

Penggunaan metodologi ini dimaksudkan untuk menentukan data valid,

akurat dan signifikan dengan permasalah sehingga dapat digunakan untuk

mengungkapkan permasalahan yang diteliti.

 

Page 20: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

7

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode atau pendekatan

kualitatif yaitu menurut Bodgan dan Tailor, metodologi kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang dari prilaku yang diamati3

Sedangkan menurut Nawawi pendekatan penelitaian kulaitatif dapat

diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi dari

kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan

pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis4.

Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan informasi-

informasi dalam situasi sewajarnya, untuk dirumuskan menjadi suatu

generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.

Disamping itu, penelitian ini juga dilakukan dengan pendekatan teori

Participatory Action Research (PAR). Participatory Action Research adalah

partisipasi didalam sebuah komunitas untuk mengubah sebagian dari situasi

atau struktur sosialnya. Didalam PAR, terdapat 4 subyek yang diamati

peneliti, yaitu ; perencanaan program, pelaksanaan tindakan, penemuan

fakta- fakta dari hasil tindakan dan penemuan makna baru dari pengalaman

sosial5.

3 Moleong, lexy J, metode penelitian kualitatif edisi refisi ( Bandung; PT Remaja Rosda Karya, 2009) hal.5 4 Moleong, lexy J, metode penelitian kualitatif edisi refisi . hal.6 5 Britha Mikkelsen, Metode Penelitian dan Upaya- Upaya Pemberdayaan (Jakarta; Yayasan Obor Indonesia, 2003) hal. 1

 

Page 21: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

8

Peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif serta

pengembangan dari metode parisipatoris ini untuk mendeskripsikan proses

perencanaan program karoke bersama terhadap psikososial warga binaan

sosial di panti sosial karya wanita mulya jaya (PSKW) Pasar Rebo Jakarta

timur.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Panti Sosial Karya Wanita atau biasa disingkat PSKW “Mulya Jaya”

yang beralamat di jl. Tata twam asi komplek depsos pasar rebo-jakarta timur

telp. (021) 8400631.

Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Waktunya

dilakukan setiap kegiatan program art therapy berlangsung. Yaitu pada hari

selasa, kamis, sabtu dan minggu bulan oktober 2011 pada pukul 13.00

samapai dengan selesai.

3. Jenis dan Sumber Data

Bila dilihat dari sumbernya, jenis data terbagi 2 bagian yaitu:

a. Data primer atau data pokok

Merupakan data yang langsung diperoleh dari para informan yang

ada di panti pada waktu penelitian berlangsung, yaitu diperoleh ,melalui

pengamatan dan wawancara. Sumbernya adalah dari WBS (warga

binaan sosial).

b. Data sekunder

Adalah data yang dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi

tidak langsung, seperti dokumen-dokumen.Sumbernya adalah majalah,

 

Page 22: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

9

buku, brosur, karangan ilmiah, arsip dan dokumen yang ada di PSKW

Mulya Jaya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data dan

informasi yang diperlukan untuk dapat menjelaskan dan menjawab

permasalahan penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah:

a. Observasi atau Pengamatan

Peneliti datang ke tempat penelitian yaitu PSKW Mulya Jaya untuk

melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan karoke bersama

serta faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat ketika

kegiatan berlangsung.

b. Wawancara

Yaitu peneliti mendapatkan data dengan cara tanya jawab dan tatap

muka antara peneliti dengan beberapa WBS yang mengikuti program

karoke bersama.

c. Dokumentasi

Peneliti memperoleh data melalui dokumen-dokumen yang ada di

PSKW mulya jaya, serta data-data lain yang dapat dijadikan bahan

analisa dalam penelitian ini diantaranya adalah brosur, surat kabar,

jurnal dan juga internet.

 

Page 23: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

10

5. Teknik Pemilihan Informan

Berkenaan dengan tujuan penelitian, maka pemilihan informan

ditentukan dengan informan kunci (Key Informan) tertentu yang sarat

informasi dengan fokus penelitian, lebih tepat dilakukan secara sengaja

(Purposive sampling) yaitu peneliti memilih WBS yang terlibat dalam

kegiatan karoke bersama menjadi informan untuk diwawancarai.

Tabel 1

Kutipan Wawancara (Purposive sampling)

No Informan Informasi Hasil

1.

2.

Lilis

Rosa

Pekerjaan sebelum

Proses penjaringan sampai berada di panti

Yang didapat di dalam panti Manfaat program karoke bersama Penting atau tidaknya program karoke bersama Pekerjaan sebelum

Proses penjaringan sampai berada di panti

PSK

Tertangkap di Medan, selama tiga bulan dip anti Brastagi, lalu setelah itu dikirim ke PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur Pendidikan, keterampilan, olah raga dan lain- lain Jika mengikuti program ini fikiran terasa tenang dan tidak sters lagi Penting untuk hiburan di dalam panti Penyanyi club malam di Medan Tertangkap di Medan, enam bulan dip anti Brastagi lalu di bawa ke PSKW Mulya Jaya Jakarta

 

Page 24: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

11

3.

Icha

Yang didapat di dalam panti Manfaat program karoke bersama Penting atau tidaknya program karoke bersama Pekerjaan sebelum

Proses penjaringan sampai berada di panti Yang didapat di dalam panti Manfaat program karoke bersama Penting atau tidaknya program karoke bersama

Pelajaran, keterampilan, olah raga dan merpati putih Senang, hati bisa terhibur Penting, agar tidak terkekang di dalam panti Pengamen terminal Bogor Dijual oleh teman, terjaring di Palembang ketika sedang di cafe malam di Palembang Dapat merias, make up dan sak-sak Senang, dapat terhibur Penting, dapat menghibur dan menghilangkan suntuk

6. Analisa data

Ada berbagai cara untuk menganalisa data, tetapi secara garis besarnya

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Yaitu dimana peneliti mencoba memilah data yang relevan dengan

proses pelaksanaan program terapi musik bagi WBS serta faktor

pendukung dan penghambatnya.

 

Page 25: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

12

b. Penyajian Data

Setelah data mengenai program terapi musik bagi WBS serta faktor

pendukung dan penghambat diperoleh, maka data tersebut disusun dan

disajikan dalam bentuk narasi, visual gambar, bagan, maupun tabel.

c. Penyimpulan atas apa yang disajikan

Yaitu pengambilan kesimpulan dengan menghubungkan dari tema

tersebut sehingga memudahkan untuk menarik kesimpulan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan pada skripsi ini berpedoman pada Ceqda UIN Jakarta

tahun 2002. Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini, secara sistematis

penulisannya dibagi dalam 5 bab yang terdiri-dari sub-sub bab, yaitu;

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dikemukakan teori-teori yang melandasi pemikiran dalam

menganalisa dari data-data yang telah dikumpulkan untuk mendukung penelitian.

Adapun teori yang digunakan adalah berkaitan mengenai definisi, proses dan

manfaat Art Therapy. Manfaat dan proses terapi musik. Teori Psikologi Sosial

Metode penelitian dan upaya pemberdayaan berdasarkan teori Participatory

Action Research (PAR) serta teori pembelajaran sosial dan interaksi sosial.

 

Page 26: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

13

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas tentang penjelasan profil kegiatan program karoke bersama

serta profil PSKW Mulya Jaya meliputi: sejarah singkat berdirinya PSKW, visi,

misi, struktur organisasi, sarana dan prasarana, kemitraan,pendanaan, dan juga

jumlah WBS (warga binaan sosial).

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA

Bab ini akan menjabarkan tentang analisa hasil penelitian mengenai temuan-

temuan program karoke bersama di PSKW Mulya Jaya serta faktor pendukung

dan penghambatnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian mengenai program karoke

bersama yang telah dilaksanakan dan diteliti di PSKW Mulya Jaya dan saran-

saran yang membangun untuk perbaikan kedepan, baik itu untuk panti, peneliti,

fakultas atau jurusan.

 

Page 27: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Art Therapy ( Terapi Seni)

1. Definisi Art Therapy ( Terapi Seni)

Berawal dari pembahasan mengenai seni, kata seni berasal dari bahasa

melayu ( melayu-tinggi untuk membedakannya dengan bahasa melayu-

rendah dizaman kolonial) yang berarti kecil. Pada tahun 1936 dalam sajaknya

“ Sesudah Dibajak” Sultan Takdir Alisyahbana masih mempergunakan kata

ini dalam pengertian kecil tadi ( Sedih seni mengiris kalbu). Dan pada tahun

1941, Taslim Ali juga masih mempergunakan kata seni dalam pengertian

kecil dalam sajaknya “ Kepada Murai” ( Hiburkan hati/ Unggaskan seni)1.

Banyak pula persepsi seni menurut tokoh dunia yang diantaranya; Plato

mendefinisikan seni adalah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni

merupakan tiruan dari bentuk alam seperti manusia, binatang dan tumbuhan.

Sedangkan Aristoteles menambahkan bahwa peniruan terhadap alam itu

harus ideal dan serba baik2.

Seni tidak harus selalu dikaitkan dengan seniman seperti penari, pelukis,

atau penyanyi. Seni bersifat universal dan bisa digunakan oleh siapa saja.

Tidak hanya untuk memuaskan mata dan menyenangkan telinga, seni juga

bisa menjadi obat. Terapi seni atau yang dikenal dengan art therapy, bisa

1 Jakob sumarjo, Filsafat Seni ( Bandung; Mizzan) hal.41 2 Setyobudi , Seni Budaya Untuk kelas VII ( Jakarta; Erlangga) hal. 2

 

Page 28: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

15

membantu mengatasi trauma serta masalah tekanan mental lainnya. Seni

merupakan hal yang menyenangkan dan menenangkan. Penderita trauma

mental atau gangguan emosi, dapat menjadikan terapi seni ini sebagai metode

pilihan. Terapi ini didasarkan pada keyakinan bahwa proses kreatif seperti

menggambar, melukis, atau membuat kerajian lainnya bersifat

menyembuhkan dan menguatkan kehidupan. Bagi beberapa orang, trauma

psikologis bisa sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Karena itu,

terapi seni bisa menjadi sarana untuk menggambarkan emosi dan perasaan

tersakiti yang terlalu menyakitkan jika diungkap dengan kata-kata. Dengan

mengikuti terapi ini, klien akan diminta menggambarkan dan mengeluarkan

pikiran-pikiran dan emosinya melalui karya seni.

Gambaran ini bisa dalam bentuk lukisan, gambar, seni pahat atau kreasi

karya seni dari tanah liat. Selanjutnya, terapis akan mengajak klien untuk

mendiskusikan karya ciptaannya. Melalui proses ini, klien akan diajak

terbuka mengenai segala emosi dan perasaan-perasaan terpendam yang ada

didalam dirinya. Melalui analisis ini, klien bisa menggali perasaan dan

menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang membangun dan tidak

menakutkan bagi si penderita .

Manfaat terapi ini sendiri telah dibuktikan secara ilmiah. Sebuah studi

dari University of Granada di Spanyol membuktikan kalau terapi ini bisa

membantu mengatasi gangguan mental. Elizaberta Perez, salah seorang

peneliti, mengikuti perkembangan 20 pasien penderita gangguan mental akut

dari Therapeutic Community of the Northern Area of the Virgen de las Nieves

 

Page 29: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

16

Hospital of Granada selama lebih dari 1 tahun. Pasien tersebut secara

sukarela mengikuti terapi seni selama 2 hari dalam seminggu. Selama

mengikuti terapi, mereka mengadaptasi lukisan karya pelukis seperti Amedeo

Modigliani, Edvard Munch, Vincent Van Gogh, serta menambahpandangan

mereka juga. Para pasien menggunakan lukisan untuk menggambarkan

keinginan terpendam, perasaan, serta emosi dari hati dan pikiran mereka.

Selama proses ini, menurut Perez, para pasien bisa mengungkapkan perasaan

dan emosi-emosi mereka. Dengan begitu, mereka bisa menghilangkan

perasaan yang tidak mereka inginkan dan menyesuaikan dengan apa yang

sebenarnya mereka inginkan3.

2. Manfaat Art Terapi ( Terapi Seni)

a. Penyembuhan pribadi

Terapi seni bisa membantu klien memahami perasaan pribadinya

dengan mengenali dan mengatasi kemarahan, kekesalan dan emosi-

emosi lainnya. Ini khususnya akan sangat membantu selama atau setelah

mengalami insiden atau penyakit yang meninggalkan trauma.Terapi ini

bisa membantu klien menyegarkan kembali semangatnya.

b. Pencapaian Pribadi

Menciptakan sebuah karya seni bisa membangun rasa percaya diri

dan memelihara rasa cinta dan menghargai diri sendiri.

3 Gai Suhardja ”Drawing as Art Therapy”(in progress),( FSRD UK

Maranatha Peneliti kajian ilmiah, 2003). Hal. 21

 

Page 30: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

17

c. Menguatkan

Terapi seni bisa membantu klien menggambarkan emosi dan

ketakutan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Dengan cara

ini, klien lebih bisa mengontrol perasaan-perasaannya.

d. Relaksasi dan meredakan stres

Stres kronis bisa membahayakan baik tubuh maupun pikiran. Terapi

seni bisa digunakan sebagai penanganan tunggal atau dipadukan dengan

teknik relaksasi lainnya untuk meredakan stres dan kecemasan.

e. Meredakan sakit

Terapi seni juga bisa membantu klien mengatasi rasa sakit. Terapi

ini bisa digunakan sebagai terapi pelengkap untuk mengobati pasien

yang sakit.

f. Terapi seni untuk anak

Tidak hanya membantu masalah mental orang dewasa, terapi ini

juga bisa membantu anak-anak yang kekurangan kata untuk

mengekspresikan diri mereka sepenuhnya. Anak-anak pada dasarnya

sangat kreatif dan artistik. Mereka bisa dengan mudah menggambarkan

perasaan dan emosi mereka melalui kreasi karya seni. Dalam hal ini,

terapi seni bisa digunakan sebagai alat komunikasi, lebih dari sekedar

berbicara verbal. Anak-anak juga lebih mudah mengekspresikan

kejadian-kejadian yang meninggalkan trauma melalui kreasi seni

daripada menggunakan kata-kata. Melalui seni, kejadian traumatik yang

sudah tersimpan di alam bawah sadar juga bisa kembali terangkat ke

 

Page 31: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

18

permukaan. Jika emosi sudah dilepaskan, maka proses pemulihan akan

lebih cepat. Seperti halnya terapi pada umumnya, menurut Monty

Santyadarma, psikolog, art therapy atau terapi seni bertujuan mengubah

kondisi dari yang tidak mengenakkan menjadi nyaman. Suatu terapi

dikatakan berhasil jika kondisi ketidaknyamanan itu bisa dieliminir

melalui langkah-langkah terapetik. Terapi dengan metode seni,

bentuknya bisa yang mengkhususkan diri pada karya tiga dimensi atau

dua dimensi4.

Art therapy juga bisa menjadi salah satu upaya untuk memulihkan

trauma. Sebab bisa mengangkat hal-hal yang ditekan oleh korban dalam

alam bawah sadar. Mungkin setelah peristiwa itu, mereka melakukan

penyangkalan terhadap peristiwa yang terjadi.

Umumnya, orang yang mengalami pasca trauma, tidak selalu

terlihat perubahannya secara langsung. Biasanya, baru setelah beberapa

lama stres itu muncul, salah satunya bisa melalui bermacam-macam,

baik itu menggambar, memahat atau membuat patung, dan membuat

keramik, mimpi buruk. Lewat art therapy, mereka diminta

mengungkapkan mimpi yang dialami. Karena mimpi sulit diungkap

secara verbal, hal-hal semacam ini yang digali dari art therapy. Dari situ

akan bisa dilihat kondisi yang dialami secara naratif, secara simbolis,

dan skematis. Dengan terapi, korban diminta menggambar apa yang

sedang dipikirkannya. Hasilnya, terapis bisa memperoleh gambaran

4 Gai Suhardja PhD”Drawing as Art Therapy”(in progress). Hal. 25

 

Page 32: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

19

secara visual apa yang sedang dialami dan dibutuhkan si korban.

Dengan demikian, jika rutin dilakukan, lama-kelamaan terapi bisa

mengurangi tekanan akibat musibah yang menerpanya.

B. Terapi Musik

1. Definisi Terapi Musik

Sebagai manusia normal, pastinya kita senang mendengarkan musik,

apapun jenisnya. Namun mungkin kita selama ini tidak menyadari bahwa

musik yang didengarkan bisa mempengaruhi tubuh, pikiran dan jiwa kita.

Musik yang tepat bisa menyehatkan, sebaliknya musik yang salah bisa

membuat kita sakit. Terapi musik merupakan terapi yang memanfaatkan

musik instrumental atau suara alam yang dirancang khusus untuk terapi.

Banyak penelitian ilmiah telah membuktikan manfaat terapi musik bagi

kesehatan tubuh, kesehatan mental dan pengembangan diri.

Terapi musik terdiri dari dua kata, yaitu “terapi” dan “musik”. Kata

“terapi” berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu

atau menolong orang. Biasanya kata tersebut digunakan dalam konteks

masalah fisik atau mental. Dalam kehidupan sehari- hari, terapi terjadi dalam

berbagai bentuk. Misalnya, para psikolog akan mendengar dan berbicara

dengan klien melalui tahapan konseling yang kadang- kadang disertai terapi.

Seorang terpis musik akan menggunakan musik dan aktifitas musik untuk

memfasilitasi proses terapi dalam membantu kliennya5.

5 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi (Yogyakarta; Galangpress, 2006) hal. 24

 

Page 33: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

20

Kata “musik” dalam “terapi musik” digunakan untuk menjelaskan media

yang digunakan secara khusus dalam rangkaian terapi. Berbeda dengan

berbagai terapi dalam lingkup psikologi yang justru mendorong klien untuk

bercerita tentang permasalahan- permasalahannya6. Terapi musik adalah terapi

yang bersifat nonverbal. Dengan bantuan musik, pikiran klien dibiarkan untuk

mengembara, baik untuk mengenang hal- hal yang membahagiakan,

membayangakan ketakutan- ketakutan yag dirasakan, mengangankan hal yang

diimpikan dan dicita- citakan atau mencoba langsung menguraikan

permasalahan yang ia hadapi.

Dr Mehmet OZ sebagai dokter bedah jantung pada praktek operasinya

menggunakan terapi musik. Semua pasiennya di dorong untuk mendengarkan

rekaman musik lewat headphone sebagai pilihan atau materi yang disediakan

(Rekaman Health Journeys “Naparstek”, Akron, OH)7.

Pasien mulai mendengarkan rekaman sejak kali pertama mengunjungi

praktik dokter, dan rekaman yang sama dimainkan selama operasi. Ada bukti

kuat bahwa alam bawah sadar pasien menyadari apa yang terjadi selama

pembedahan.

Pada klinik Dr Mehmet OZ, pasien dikondisikan untuk merespon melalui

satu atau beberapa cara, bergantung pada jenis rekaman yang di mainkan

untuk pasien di ruang operasi. Sebagai manfaat tambahan, rekaman audiopun

memudahkan pasien dalam menghambat kebisingan “penyakit” yang

6 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 24 7 Mehmet, Healing from the heart (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011) hal. 251

 

Page 34: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

21

mengganggu di ruang bedah dan unit perawatan intensif sehingga mereka

dapat tetap fokus pada penyembuhan8.

Pada terapi musik kebanyakan, bantuan alat musik, klien didorang untuk

berinteraksi, berimprovisasi, mendengarkan, atau aktif bermain musik. Tanpa

harus mengucapkan kata- kata, misalnya klien dapat mengekspresikan

kemarahannya dengan beriprovisasi di alat musik. Pada penderita Alzheimer

yang terlah kehilanagan keterampilan berbahasa, dapat dilakukan pendekatan

dengan memperdengarkan lagu- lagu kenangan, atau sekedar mengikuti irama

musiknya. Terapi musik dirancang dengan pengenalan yang mendalam

terhadap keadaan dan permasalahan klien, sehingga akan berbeda untuk setiap

orang.

Benenzon (1997) mengemukakan, kesesuaian terapi musik akan sangat

ditentukan oleh nilai-nilai individual, falsafah yang dianut, pendidikan,

tatanan klinis dan latar belakang budaya. Namun semua terapi musik

mempunyai tujuan yang sama, yaitu membantu mengekspresikan perasaan,

membantu rehabilitasi fisik,memberi pengaruh positif terhadap kondisi

suasana hati dan emosi, meningkatkan memori, serta menyediakan

kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan

emosional9. Peran musik dalam terapi tentunya bukan seperti obat yang dapat

dengan segera menghilangkan rasa sakit. Musik juga tidak dengan segera

mengatasi sumber penyakit.

8 Mehmet, Healing from the heart hal. 252 9 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 25

 

Page 35: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

22

Dalam kaitannya dengan terapi, perbedaan jenis musik menuntut

penggunaan musik yang berbeda pula. Misalnya, musik dalam tempo cepat

dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi. National Association for

Music Therapy (1960) di Amerika Serikat misalnya, mendefinisikan terapi

musik sebagai penerapan seni musik secara ilmiah oleh seorang terapis, yang

menggunakan musik sebagai sarana untuk mencapai tujuan- tujuan terapi

tertentu melalui perubahan perilaku.

Profesi terapi musik mulai mapan pada 1950 setelah serangkaian

intervensi sosial menggunakan musik untuk para pasien korban Perang Dunia

II. Sampai saat ini telah lebih dari 5000 orang musik bekerja di berbagai

tempat di Amerika Serikat. Sejak 1980, terapi musik berkembang menjadi

pengetahuan baru dan diakui sebagai bagian dari profesi kesehatan. Dalam

rumusan The American Music Therapy Association (1977), terapi musik

secara spesifik disebut sebagai sebuah profesi dibidang kesehatan yang

menggunakan musik dan aktivitas musik untuk mengatasi bebagai masalah

dalam aspek fisik, psikologi, kognitif dan kebutuhan sosial individu yang

mengalami cacat fisik10.

Berbagai definisi masih terus berkembang, Wigram (2006) menyebutkan

bahwa terapi musik adalah penggunaan musik dalam lingkup klinis,

pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan,

pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologi.

10 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 27

 

Page 36: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

23

Definisi terapi musik dapat sangat beragam, tergantung pada populasi

klien dan dengan siapa para terpis bekerja. Pada sebagian kelompok, proses

terapi difokuskan pada rehabilitasi dan peningkatan keterampilan dan

peningkatan kemampuan fungsional.

Dengan maksud agar definisinya dapat lebih umum dan merangkul semua

definisi terapi musik yang ada, maka pada tahun 1996 Federasi Terapi Musik

Dunia (WMFT) mengemukakan definisi terapi musik yang lebih menyeluruh.

Menurut pemahaman WMFT, terapi musik adalah penggunaan musik

dan/atau elemen musik (suara, irama,melodi dan harmoni) oleh seorang terapi

musik yang telah memenuhi kualifikasi, terhadap klien atau kelompok dalam

proses membagun komunikasi, meningkatkan relasi interpersonal, belajar,

meningkatkan mobilitas, mengungkapkan ekspresi, menata diri atau untuk

mencapai berbagai tujuan terapi lainnya. Terapi musik bertujuan

mengembangkan potensi dan/atau memperbaiki fungsi individu, baik melalui

penataan diri sendiri maupun dalam relasinya dengan orang lain agar ia dapat

mencapai keberhasilan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa terapi musik tidak saja bersifat

memperbaiki dan mengatasi suatu kekurangan, tetapi juga dapat dijadikan

sarana prevensi. Beberapa literatur bahkan menyebutkan, pencegahan atau

prevensi adalah bagian terpenting dalam sebuah proses terapi musik.

Terapi musik tidak hanya terkait dengan bidang ilmu psikologi, tetapi

juga dapat dimanfaatkan dikalangan medis dan kedokteraan. Jika ditelaah dari

pengertian awal bahwa ilmu kedokteraan berasal dari bahasa latin yang berarti

 

Page 37: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

24

seni dan sains untuk mencegah serta mengobati penyakit, maka sasaran terapi

musik dalam lapangan kedokteran adalah pada perkembagan manusia sebagai

kesatuan yang unik dan tidak terpisahkan.

Manusia yang diyakini tidak hanya terdiri dari tubuh dan pikiran, harus

dipandang sebagai suatu keseluruhan, dan terapi musik adalah salah satu

teknik penyembuhan yang secara langsung menyentuh kedua sisi secara

menyeluruh. Maka pekerjaan yang terkait dengan kesehatan juga dapat

dilakukan oleh berbagai profesi dan ahli yang tidak selalu mendapatkan

pendidikan kedokteran. Mereka dapat ikut memberikan sumbangan berarti

pada dunia pendidikan, rehabilitasi, penyembuhan penyakit, para penyandang

cacat, atau individu yang memiliki kelainan.

2. Tahapan dan Manfaat Terapi Musik

Di abad pertengahan, sejumlah asumsi teoritis seputar hubungan antara

musik dan pengobatan mulai berkembang. Beberapa diantaranya adalah :

a. Teori bahwa tubuh manusia terdiri dari empat cairan tubuh. Maka

kesehatan terjadi ketika ada keseimbangan diantara keempatnya, dan

ketidakseimbangan dapat menyebabkan gangguan mental.

Keseimbangan empat cairan tubuh ini diyakini dapat dipengaruhi oleh

vibrasi musik.

b. Musik memiliki khasiat dan potensi mempengaruhi pikiran manusia.

 

Page 38: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

25

c. Kesadaran (pikiran) dapat meningkatkan atau mengganggu kesehatan

dan terapi musik melalui pikiran dengan mudah menembus dan

mempengaruhi seseorang untuk mengikuti prinsip- prinsip tertentu11.

Musik juga dikenal memiliki kekuatan khusus yang mampu

melampaui pikiran, emosi dan kesehatan fisik dalam masyakarakat

yunani kuno. Pengobatan musik untuk mengobati gangguan mental,

merefleksikan kepercayaan bahwa musik dapat secara langsung

mempengaruhi emosi dan mengembangkan karakter tertentu. Orang-

orang terkenal zaman Yunani seperti, Aristoteles menghargai musik

sebagai obat jiwa dan Caelius Aurelianus yang anti diskriminasi

menggunakan musik untuk melawan gangguan- gangguan kejiwaan.

Ketika seseorang merasa senang, tingkat stres menurun. Endorfin

membantu mengurangi stres dan gelisah. Saat menyanyikan sebuah lagu

dengan perasaan mendalam, tubuh bernapas lebih dalam dan

memperlambat denyut jantung serta mengurangi kecemasan berlebihan.

Saat stres, kepenatan hilang dengan menyanyikan lagu-lagu kesukaan dan

bergembira12.

Tahapan terapi musik bermacam ragam sesuai kasus yang ditangani,

diantaranya;

11 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 37 12 Diakses http://sorotharapan.blogspot.com. pada jumat, 24 mei 2013 pukul 01.31

 

Page 39: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

26

a. Terapi Musik untuk Penyandang Cacat Fisik pada Anak

1) Sasaran

a) Sasaran Edukasi

- Apakah musik latar dapat meningkatkan rentang perhatian

dan pembelajaran kognitif.

- Apakah sebuah lagu dan nyanyian dapat membantu

mengajarkan konsep akademik misal, tabel perkalian atau

pengetahuan tentang dunia dapat dinyanyikan atau

disertakan dalam lagu.

- Aktifitas musik secara berkelompok dapat dimanfaatkan

untuk mengajarkan keterampilan sosial

- Memainkan alat musik untuk meningkatkan keterampilan

musik.

- Bernyanyi atau pentas drama musikal untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi.13

b) Sasaran Rehabilitasi

Sasaran ini terfokus pada usaha atau terapi pengganti untuk

gangguan fisik seperti menggunakan otot untuk bergerak, sikap,

pernapasan atau persepsi sensorik dalam sistem auditorik atau

visual.

c) Sasaran Perkembangan

13 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 151

 

Page 40: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

27

Sasaran ini terfokus pada peningkatan perkembangan yang

normal melalui upaya memperkaya kehidupannya dengan

berbagi norma sosial, emosi, dan pengalaman sensorimotorik

melalui musik.

2). Pengembangan Keterampilan Motorik

a) Musik dengan volume suara yang rendah dapat digunakan

untuk membantu relaksasi otot pada kondisi otot yang tegang

dan kejang.

b) Musik instrumental atau lagu- lagu dapat digunakan untuk

membentuk dan menunutun latihan lengan dengan tangan,

misal,selama latihan meraih dan menggenggam.

c) Stimuli ritmis dapat memfasilitasi latihan berjalan secara

efektif.

d) Musik dan suara juga dilaporkan berhasil digunakan untuk

memberikan pengaruh arus balik auditorik dan latihan

gerakan ( Talbot dan Junkala, 1981).

e) Stimulasi ritmis dapat digunakan secara efisien sebagai

pembuka jalan atau pencatat struktur kecepatan waktu,

kordinasi spesial, antisipasi dan memotivasi gerakan ritmis

(Thaut, 1985). Stimuli ritmis juga dapat mempengaruhi

 

Page 41: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

28

aktivitas otot. Otot dapat menjadi lebih aktif dan bekerja lebih

efisien ketika gerakan disinkronisasikan dengan irama14.

3). Keterampilan Komunikasi

a) Aktivitas dan pengalaman musik dapat menjadi motivator dan

fasilitator yang baik secara verbal maupun nonverbal.

Bernyanyi mengombinasikan musik dengan permainan atau

sekedar melibatkan anak dalam aktivitas musik dalam suatu

kelompok dapat mendorong dan memotivasi anak untuk

berkomunikasi.

b) Musik dapat menjadi sarana penghargaan yang efisien bagi

anak dalam mendorong dan memperkuat prilaku

komunikasi. Sebagai contoh, anak dapat diberi kesempatan

memainkan alat musik atau mendengarkan lagu yang

disukainya.dengan demikian musik berperan sebagai

reinforcement.

c) Terapi Wicara ;

- Gagap dapat dikurangi dengan berbicara secara ritmis atau

menggunakan perubahan nada melodi yang kuat.

- Bebrapa kekacauan bicara dapat dikurangi kecepatannya

dan ungkapan yang tidak dimengerti dapat diatasi dengan

menggunakan tekhnik yang sama.

14 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 152

 

Page 42: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

29

- Pada kasus gangguan suara, latihan vocal dapat membantu

memperbaiki pitch abnormal, kekerasan bunyi, timbre,

pernapasan dan percakapan15.

4). Keterampilan Kognitif

Materi musik dapat meningkatkan proses belajar kognitif pada anak

penyandang cacat fisik. Musik dapat digunakan dengan sangat efisien

sebagai motivator stimulus, penguatan dan penghargaan dalam usaha

belajar. Lagu- lagu edukatif/ instruksional atau aktivitas yang

mengombinasi bahasa, gerakan dan musik dapat memfasilitasi,

menjelaskan dan menginstruksikan tambahan informasi akademis.

5). Keterampilan sosial

Sesuai usia, aktifitas sosial anak- anak pada umumnya banyak

menggunakan aktivitas gerakan. Karena itu, partisipasi penyandang

cacat fisik dalam aktifitas sosial yang membutuhkan mobilitas

fisikseringkali sangat terbatas. Padahal, tidak terlibatnya anak dalam

aktifitas sosial akan menjauhkan anak dari pengalaman belajar sosial

yang terpenting untuk perkembangan kepribadian. Untuk itu,

bersama ahli kesehatan, guru dan orang tua, terapis musik perlu

memikirkan aktifitas yang dapat mengintegrasikan anak penyandang

cacat fisik kepada pengalaman sosial.

15 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 155- 156

 

Page 43: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

30

6). Keterampilan Emosi

Terapi musik dapat memainkan peranan yang penting dalam

memenuhi kebutuhan emosional klien, karena pengalaman musical

sudah teruji efektif untuk meningkatkan berbagai tingkat kemampuan

sensorik, fisik dan intelektual16.

7). Keterampilan Musik

Sebagai bagian dari keseluruhan strategi untuk memformulasi

kehidupan penyandang cacat fisik, pengembangan bakat khusus,

pengasahan keterampilan rekreasional serta mengisi waktu luang

adalah sangat penting. Dengan menggunakan sumber yang tepat

melalui pemilihan alat musik serta memanfaatkan sumber adaptif

lainnya sebagai referensi dalam keterampilan sosial, terapis dapat

membantu kliennya untuk mencapai sukses secara musikal.

b. Terapi musik pada penyandang autisme

1). Pengenalan berbagai hambatan pada Autisme

National Autism Society Amerika Serikat (1978) memberikan

beberapa kreteria gangguan yang dispakati menggambarkan

terjadinya autisme, yaitu;

a) Tidak terpenuhinya tahapan dan tugas perkembangan yang

seharusnya.

b) Terganggunya respon terhadap stimulasi sensori

c) Hambatan dalam kapasitas wicara, bahasa dan kognitif 16 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 158- 159

 

Page 44: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

31

d) Hambatan dalam relasi interpersonal dengan orang lain, kejadian

dan objek

Secara lebih khusus, terapi musik dapat mengendalikan

fungsional menggunakan alat musik. Misalnya, latihan keyboard

dapat bermanfaat untuk keterampilan jari,

Memainkan alat perkusi dapat melatih koordinasi mata-tangan,

membantu kordinasi lengan dan tangan serta tubuh bagian atas,

meningktkan rentang gerak siku,bahu, pergelangan, atau meningkat-

kan kekuatan otot. Penting untuk melakukan analisis terhadap

kekuatan dan kelemahan fisik pasien yang kemudian dicocokan

dengan alat musik yang membutuhkan posisi tertentu, agar sesuai

dengan kemampuan fisiknya. Semua aplikasi tersebut secara

sistematis dikelompokan dalam tiga kategori metode perlakuan

berupa;

- Stimulasi ritmik auditorik

Sebuah tehnik yang secara khusus memfasilitasi rehabilitasi

gerakan yang pada hakikatnya merupakan ritme biologis. Satu

hal terpenting dari gerakan ritmis ini adalah cara berjalan,

khususnya pada pasien stroke (Prassas et al.,1977) dan pasien

cedera otak (Hurt et al.,1998)

- Peningkatan Pola Sensorik

Menggunakan aspek irama, melodi, harmoni, dan dinamika

untuk memberikan isyarat gerak temporal dan gerak spatial yang

 

Page 45: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

32

merefleksikan latihan fungsional serta kehidupan sehari-hari.

Metode ini lebih luas jangkauannya dari stimulasi ritmik

auditorik karena selain diaplikasikan untuk gerak yang secara

ritmis tidak alamiah (kebanyakan gerak lengan dan tangan, gerak

berulang seperti memakai pakaian, peralihan dari duduk-berdiri),

juga lebih dari sekadar memberikan isyarat temporal.

- Terapi permainan alat musik instrumental

Menggunakan aktifitas bermain musik untuk melatih dan

menstimulasi pola-pola fungsi gerak. Alat musik serta pola

permainan yang dipilih dapat melatih gerak motorik kasar dan

halus dengan penekanan pada rentang gerakan, daya tahan, gerak

jari dan tanagan, kordinasi anggota badan dan lainnya17.

C. Terapi Musik sebagai Sarana Manajemen Sters

1. Pengertian

Stress adalah kecemasan, kebingungan dan ketakutan pada sesuatu

yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas yang dihubungkan

dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Kecemasan merupakan

respon emosi, dengan emosi yang tidak emosi, dengan objek yang tidak

spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara

emosional18.

17 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 190

18Anita Rusmala, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Klien yang Menggunakan Terapi Hiperbarik di RSAL DR Mintoharjo

 

Page 46: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

33

Kecemasan merupakan keadaan dimana individu atau kelompok

mengalami kegelisahan ( penilaian atau opini) dan aktifitas system saraf

otonom dalam berespon terhadap ancaman tidak jelas, non spesifik19.

Stress dapat terjadi perubahan fisiologi tingkah laku dan emosi.

Perubahan fisiologi yang terjadi dapat dilihat secara langsung maupun

tidak langsung.

Menurut Gutza (1989) yang dikutip dari Potter dan Perry, 1997 bahwa

musik telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi

kecemasan dan depresi, serta mengurangi nyeri serta memperbaiki persepsi

waktu20.

Dengan mendengarkan, memainkan atau menyanyikan sebuah lagu,

dapat mengurangi bahkan menghilangkan tingkat stress atau kecemasan

yang ada pada dalam diri manusia.

Secara fisiologis musik dapat memberi manfaat bagi tubuh. Menurut

Agustin dan Hains (1996) musik yang menenagkan dapat membantu

menurunkan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah.

Jakarta,(Riset Keperawatan, Fak Ilmu keperawatan Universitas Indonesia, 2010) hal.1

19 Anita Rusmala, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Klien yang Menggunakan Terapi Hiperbarik di RSAL DR Mintoharjo Jakarta. hal.2

20 Sri Wahyuni, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Peningkatan Relaksasi (Riset Keperawatan, Fak Ilmu keperawatan Universitas Indonesia, 2010) hal.1

 

Page 47: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

34

Secara fisiologis musik juga dipercaya dapat memberikan pengaruh

yang sangat besar pada pusat serebal otak yang dapat dibuktikan dengan

peningkatan atensi, motivasi, memori dan mimpi (Memohan 1978)21.

Salah satu terapi mengusir stress adalah dengan menggunakan musik.

Jenis terapi ini masih terbilang baru dalam dunia keperawatan. Di

Indonesia, sudah ada beberapa ahli yang meneliti hal ini dan menemukan

fakta bahwa pemberian intervensi terapi musik klasik pada mahasiswa

yang sedang menghadapi skripsi memberikan pengaruh berupa penurunan

hormon adrenokortikotropik (ACTH) atau hormon stress. Hal ini kemudian

menyebabkan seseorang menjadi lebih rileks dan tenang sebab musik

klasik merangsang pengeluaran senyawa endorphine dan serotonin, yakni

sejenis morfin alami dalam tubuh.

Tak hanya itu fakta membuktikan bahwa secara fisik intervensi musik

klasik juga mampu mempengaruhi aktivitas sistem saraf otonom di dalam

tubuh dengan munculnya beberapa respon yang bersifat spontan dan

cenderung tidak terkontrol, misalnya mengetukkan jari. Musik klasik juga

dapat mempengaruhi pola pernafasan, tingkat denyut jantung, denyut nadi,

tekanan darah, mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki sistem gerak

juga kordinasi tubuh, memperkuat ingatan, meningkatkan produktivitas

suhu tubuh, serta mengatur beberapa hormon yang berkaitan dengan stres.

21 Anita Rusmala, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan

pada Klien yang Menggunakan Terapi Hiperbarik di RSAL DR Mintoharjo Jakarta. hal.3

 

Page 48: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

35

Terkait dengan penggunaan jenis musik, bergantung pada selera klien.

Akan tetapi, pada prinsipnya penggunaan musik klasik memberikan hasil

yang lebih optimal sebab intervensi nadanya lebih kaya22.

Pada terapi musik, ada istilah respon emosi musikal. Dimana masalah

yang selalu menyertai proses terapi musik. Memahami emosi yang muncul

karena mendengarkan musik, sedikit banyak akan menjelaskan mengapa

seseorang atau sekelompok orang menyukai musik tersebut. Latar belakang

yang mendorong munculnya emosi karena mendengarkan lagu tertentu,

atau musik yag seperti apa yang membuat orang merasa lebih nyaman. Bila

dikaitkan dengan terapi musik, maka sala satu inti perlakuan musik

terhadap klien adalah pada respon emosinya. Artinya respon yang

diberikan akan menunjukan seberapa jauh pengaruh yang ditimbulkan dan

seberapa besarmakna dari perubahan yang terjadi23.

2. Tahapan

Berikut beberapa tekhnik penyembuhan melalui musik untuk

mengurangi stres. Petunjuk pelaksanaan ini digunakan oleh terapis

langsung kepada klien, atau disesuaikan untuk latihan manajemen stres

atau kelompok.

Sebelum mulai latihan perdengarkan suara musik kurang lebih 5

menit. Ketika mendengar, rasakan ketenangan vibrasi musik yang

22 http://tips-menghilangkan-stress.blogspot.com diakses pada jumat, 24 mei 2013

pukul 12.05

23 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 62.

 

Page 49: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

36

mengitari klien. Biarkan diri klien merasakan singkronisasi ritmis pada

lingkungan yang harmonis.

1) Latihan ini membutuhkan waktu 20 menit.

2) Lima menit terakhir harus berguna sebagai kesempatan terakhir bagi

klien untuk “ menghembuskannya” ke dunia luar.

a) Pilih musik dengan durasi 30 menit yang memiliki ketenangan

khusus.

b) Carilah tempat yang nyaman dan aman agar tidak terganggu

tempat dimana klien bisa duduk, berdiri atau berbaring.

c) Jaga suara lingkungan, misalnya dari dering suara telepon

yang mengganggu, beritahukan bahwa klien sedang tidak

mau diganggu.

d) Putarkan musik yang telah dipilih.

e) Diam beberapa saat (3 sampai 5 menit) agar terjadi

sinkronisasi ritmis dengan dunia luar

f) Mulai latihan dibawah ini (untuk kenyamanan, latihan ini

dapat menggunakan musik latar yang klien senangi).

Pejamkan mata.

Bernapas.

Bayangkan tubuhmu adalah sebuah kendang yang

kosong.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan

 

Page 50: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

37

Biarkan suara masuk melalui telapak kakimu.

Bernapas dalam suara.. keluarkan suara bising..

lepaskan.

Biarkan suara napasmu tenang mengikuti irama suara.

Biarkan pikiranmu menemukan kenyamanan dalam

irama suara.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Rasakan gema suara melalui telapak kakimu dan

lepaskan.

Pada setiap denyut nadi, rasakan getaran suara yang

menghilangkan ketegangan.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Ikuti suara ketika merambat naik melalui kakimu.

Setiap ketukan menghilangkan ketegangan dari kakimu.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Ikuti suara yang bergerak naik melalui pergelangan

kakimu.

Rasakan getaran suara melalui udara yang melegakan.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Ikuti suara yang bergerak naik melalui kaki bagian

bawah.

 

Page 51: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

38

Rasakan resonansinya melalui tulang kaki, buang rasa

stres.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Bayangkan suara bergerak ke atas melalui pahamu.

Rasakan nada- nada tertinggi dari musik yag

didengarkan kenada terendah.. rasakan bahwa getaran

dikakimu mulai melambat, dan melambat.. tarik napas

kedalam.. keluar.. dan.. lepaskan.

Biarkan suara mengalir keatas melalui bagian panggul

dan genital.

Rasakan gema vibrasi pada kekosongan panggul, pantat

dan daerah sekitar perut.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Rasakan resonansi suara yang menyenangkan pada

keseluruhan punggung, merambat naik melalui tulang

punggung, dengarkan suara yang meredakan dalam

bentuk spiral, kendurkan satu persatu, lalu biarkan

bergerak naik.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Satukan suara melalui napas dalam tubuhmu yang

kosong.

 

Page 52: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

39

Rasakan suara yang berkibar ke atas melalui tulang

rusuk, dengarkan seolah semua tekanan dicairkan.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Biarkan telinga bagian dalam mengikuti suara yang

naik ke dadamu.

Satukan suara melalui napas yang merambat dibahumu.

Dengarkan suara yang mengendurkan segala kekuatan

seolah meredakan ketegangan.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Ikuti gema suara menenangkan yang naik ke

tenggorokanmu, disana rasakan suara tersebut

menggema di dalam tenggorokan.

Perhatikan denyut nada pulsa yang melarutkan segala

kekuatan.

Tarik napas kedalam.. keluar.. lepaskan.

Dengarkan suara yang naik melalui kekosongan rongga

wajah.

Ikuti bisikan suara yang menyenangkan dan

melembutkan otot wajah.

Rasakan vibrasi yang seolah memijat rahangmu.

Rasakan suara yang masuk kedalam dagu, dan cairkan

semua ketegangan..

 

Page 53: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

40

D. Terapi Permainan Alat Musik Instrumental dan Bernyanyi

Terapi musik tidak hanya melulu mendengarkan jenis musik saja. Melainkan

dengan memainkan instrument dan menyanyikan sebuah lagu juga sala satu

bagian proses dari terapi musik. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, terapi

permainan alat musik instrumental pada anak cacat berpengaruh sebagai bagian

dari keseluruhan strategi untuk memformulasi kehidupan penyandang cacat fisik,

pengembangan bakat khusus, pengasahan keterampilan rekreasional serta

mengisi waktu luang adalah sangat penting. Dengan menggunakan sumber yang

tepat melalui pemilihan alat musik serta memanfaatkan sumber adaptif lainnya

sebagai referensi dalam keterampilan sosial, terapis dapat membantu kliennya

untuk mencapai sukses secara musikal.

Pada anak penyandang cacat, musik instrumental atau lagu- lagu dapat

digunakan untuk membentuk dan menunutun latihan lengan dengan tangan,

misal,selama latihan meraih dan menggenggam.

Aktivitas dan pengalaman musik dapat menjadi motivator dan fasilitator

yang baik secara verbal maupun nonverbal. Bernyanyi mengombinasikan musik

dengan permainan atau sekedar melibatkan anak dalam aktivitas musik dalam

suatu kelompok dapat mendorong dan memotivasi anak untuk berkomunikasi.

Musik dapat menjadi sarana penghargaan yang efisien bagi anak dalam

mendorong dan memperkuat prilaku komunikasi. Sebagai contoh, anak dapat

diberi kesempatan memainkan alat musik atau mendengarkan lagu yang

disukainya. Dengan demikian musik berperan sebagai reinforcement. Materi

musik dapat meningkatkan proses belajar kognitif pada anak penyandang cacat

 

Page 54: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

41

fisik. Musik dapat digunakan dengan sangat efisien sebagai motivator stimulus,

penguatan dan penghargaan dalam usaha belajar. Lagu- lagu edukatif/

instruksional atau aktivitas yang mengombinasi bahasa, gerakan dan musik dapat

memfasilitasi, menjelaskan dan menginstruksikan tambahan informasi akademis

Pada anak penyandang autisme terapi permainan alat musik instrumental

juga berpengaruh pada kemampuan fisiknya. Secara lebih khusus, terapi musik

dapat mengendalikan fungsional menggunakan alat musik. Misalnya, latihan

keyboard dapat bermanfaat untuk keterampilan jari, Memainkan alat perkusi

dapat melatih koordinasi mata-tangan, membantu kordinasi lengan dan tangan

serta tubuh bagian atas, meningktkan rentang gerak siku,bahu,pergelangan, atau

meningkatkan kekuatan otot.

Pada kasus gangguan suara, latihan vocal dapat membantu memperbaiki

pitch abnormal, kekerasan bunyi, timbre, pernapasan dan percakapan.

Berikut manfaat keterampilan bermusik :

a. Materi akademis dapat diajarkan melalui musik. Ketika belajar membaca

notasi musik, klien sebenarnya mengaplikasikan pengetahuan

menerjemahkan symbol dari kiri ke kanan.

b. Bernyanyi dan memainkan alat musik tiup sebenarnya sekaligus

mencakup upaya melatih tekhnik pernafasan dan artikulasi yang benar.

Berbagai tingkat kordinasi motorik dibutuhkan untuk memainkan sebuah

alat musik. Meningkatkan rentang suara dan memperbaiki intonasi jelas

menguntungkan perkembangan bahasa. Latihan ritmis berpotensi untuk

mengembangkan gerakan yang lancar dan teratur.

 

Page 55: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

42

c. Tercapainya sasaran musik seperti menciptakan atau memainkan sebuah

lagu dapat memberikan rasa bangga pada seseorang. Mengekspresikan

diri melalui musik adalah cara memenuhi potensi kreatif yang dimiliki

seseorang.

d. Keterlibatan dengan musik secara tidak langsung meniadakan perilaku

yang tidak diinginkan. Musik mengajarkan pada seseorang untuk lebih

memiliki empati dan menjauhkan dari tindak kekerasan.

e. Setelah menguasai keterampilan bermusik, maka musik dapat menjadi

pilihan mengisi waktu luang dalam kelompok, ansambel atau berbagi

aktivitas sosial.

f. Musik adalah suara yang diorganisir dalam waktu. Musik juga bentuk

seni tingkat tinggi yang dapat mengakomodir interpretasi dan kreativitas

individu.sekelompok orang dalam kegiatan musik tidak pernah

menunjukan adanya dua orang yang mengekspresikan musik dengan cara

yang mutlak dan sama24. Dengan demikian, musik memiliki muatan

bentuk belajar mengenai keunikan orang lain, mengajarkan perbedaan

individual, baik dalam proses kreatif, mengekspresikan diri,

mengorganisir atau menginterpretasikan materi artistik.

Bermain alat musik merupakan salah satu cara menghilangkan

kebosanan. Namun demikian, ternyata bermain alat musik dapat

menyehatkan badan. Pada dasarnya, mendengarkan musik saja sudah banyak

manfaat yang diperoleh, apalagi dengan bermain musik. Menurut beberapa

24 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal.158

 

Page 56: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

43

penelitian, bermain alat musik dapat memberikan manfaat positif bagi

kesehatan. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari

Leiden University Medical Center meneliti efek dari bermain alat musik.

Pasalnya, bermain alat musik dapat menurunkan tekanan darah seseorang.

Mereka meneliti 53 orang berusia 18 sampai 30 tahun yang terdiri dari

musisi dan orang biasa. Alhasil, peneliti menemukan mereka yang bermain

alat musik selama 2 jam per hari dapat menurunkan tekana darah25.

Penurunan tekanan darah ini dinilai dapat menurunkan risiko terserang

penyakit jantung, kardiovaskuler, dan stroke di masa tua. Hal ini disebabkan

mereka yang bermain alat musik memiliki saraf somatosensori baik. Saraf

tersebut berfungsi mengatur aliran darah yang dipompa oleh jantung.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh University of London

mengungkapkan, bermain alat musik dapat meningkatkan kesejahteraan

psikologis. Mereka juga menambahkan, dengan bermain alat musik perasaan

bahagia yang lebih besar akan muncul dengan sendirinya.

Ada beberapa manfaat bernyanyi dilihat dari sudut pandang psikologi.

Menurut tim peniliti Harvard yang mengadakan pertemuan American

Association For The Advancement Of Science di San Diego, Amerika serikat

menyebutkan: Kegiatan bernyanyi mampu menyambungkan kembali bagian

otak yang rusak. Dengan bernyanyi bagian otak yang lain yang berkaitan

dengan pusat bahasa akan di aktifkan. Akibat dari sakit stroke adalah rusaknya

25 Diakses http://health.okezone.com pada jumar, 5 mei 2013 pukul 01.41

 

Page 57: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

44

pusat bahasa di otak. Dalam uji yang dilakukan di ketahui bagian otak tersebut

merespon terapi intonasi melodi.

Dokter-dokter di Jepang bertahun-tahun lalu membuktikan bahwa terapi

menyanyi membuat pasien cepat sembuh dan lebih bersemangat menjalani

program penyembuhan. “Dengan menyanyi maka perasaan sedih, depresi,

panik dan cemas bisa berkurang sehingga mempercepat proses

penyembuhan," ungkapnya.

Menurut dr. Hermawan, “Kegiatan menyanyi mengaktifkan jembatan

otak yang sering disebut golden bridge. Jembatan ini menghubungkan otak

bagian kiri dan kanan”26.

Dalam terapi individu, klien biasanya diberi penawaran materi musik

yang terbatas, seperti misal simbal dan drum dengan menganjurkan

menggunakan vocal dia sendiri. Bermain musik adalah focus dalam sesi

terapi individu. Pengalaman musical akan diserap melalui sesi- sesi yag

berlangsung. Musik dalam bentuk “improvisasi klinis” digunakan untuk

menguatkan relasi dengan klien, memberikan makna komunikasi dan

ekspresi diri, efek perubahan dan realisasi dari potensi yang dimiliki.

Pendekatan ini juga meyakini bahwa musik adalah media pertumbuhan dan

perkembangan, serta bahwa setiap orang (tanpa memperhatikan

ketidakmampuannya) tanpa kecuali, baik mereka yang sakit, mengalami

gangguan atau trauma, pasti mempunyai bagian- bagian yang dapat diraih

26 Diakses http://www.psychologymania.com, pada jumat, 5 Mei 2013 pukul 01.55

 

Page 58: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

45

melalui musik27. Dengan demikian penyembuhan dimungkinkan untuk

terjadi dan setelahnya akan tergenerelesasi dalam kehidupan klien.

Respon klien terhadap alat musik sangat penting, karena seluruh respon

nantinya akan mencerminkan pola hubungan klien dengan orang lain dan

dunia luar. Dari resnpon vocal, klien diharapkan akan diperoleh gambaran

tentang kecenderungan dan pola kepribadian klien. Suara juga dianggap

mewakili cara klien menghadapi dunia diluar dirinya. Melalui respon vocal,

kepekaan terhadap perubahan nada dan dinamika suara, serta lagu- lagu yang

disukai dan dengan mudah dinyanyikan klien akan dicatat oleh terapis.

E. Teori Pembelajaran Sosial

1. Pengertian

Pada tahun 1941, dua orang ahli psikologi, yaitu Neil Miller dan John

Dollard - dalam laporan hasil eksperimennya mengatakan bahawa peniruan

(imitation) merupakan hasil proses pembelajaran yang ditiru dari orang lain.

Proses belajar tersebut oleh Miller dan Dollard dinamakan "social learning"

- "pembelajaran sosial". Perilaku peniruan (imitative behavior) manusia

terjadi kerana manusia merasa telah memperoleh imbalan ketika kita meniru

perilaku orang lain, dan memperoleh hukuman ketika kita tidak

menirunya.28

Dua puluh tahun berikutnya, Albert Bandura dan Richard Walters

(1959, 1963), telah melaksanakan eksperimen lain yang juga berkenaan

27 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 160 28 Diakses http://kulanzsalleh.blogspot.com pada kamis, 4 mei 2013 pukul 01.09

 

Page 59: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

46

dengan peniruan. Hasil eksperimen mereka adalah peniruan boleh berlaku

hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model (orang yang ditiru).

Proses belajar semacam ini disebut "observational learning" atau

pembelajaran melalui pengamatan. Bandura (1971), kemudian menyarankan

agar teori pembelajaran sosial diperbaiki memandangkan teori pembelajaran

sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa memberi

pertimbangan terhadap proses mental seseorang29.

Teori Pembelajaran Sosial yang dikemukakan oleh Bandura telah

memberi penekanan tentang bagaimana perilaku kita dipengaruhi oleh

lingkungan melalui penegasan (reinforcement) dan observational learning,

cara memandang dan cara berfikir yang kita miliki terhadap sesuatu perintah

dan juga sebaliknya, yaitu bagaimana tingkah laku kita mempengaruhi

lingkungan dan menghasilkan penegasan (reinforcement) dan peluang untuk

diperhatikan oleh orang lain (observational opportunity).

Eksperimen yang dilakukan oleh Bandura membentuk sesebuah tingkah

laku melalui beberapa cara, yaitu:

a. Meniru secara langsung

Adalah melihat model sendiri atau secara tidak lansung yaitu dengan

menonton film, video, mendengar atau melihat gambar foto. Contohnya,

anak-anak meniru ibu bapak atau guru dari segi pakaian, pertuturan, gaya

berjalan dan sebagainya.

b. Peniruan melalui orang lain

29Diakses http://kulanzsalleh.blogspot.com pada kamis, 4 mei 2013 pukul 01.20

 

Page 60: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

47

Prilaku merupakan sekatan tingkah laku yang sesuai di dalam situasi A

tetapi tidak sesuai dalam situasi B. Contohnya, murid yang berteriak-

teriak di kantin ketika memanggil temannya tidak melakukannya di

dalam kelas. Ini dipelajari oleh murid-murid karena adanya peraturan-

peraturan kelas yang dapat menyebabkan hukuman jika larangan itu

dilakukan.

c. Peniruan melalui elisitasi

Dalam proses elisitasi, seseorang individu akan melakukan apa saja yang

dilakukan oleh orang lain jika dia telah mengetahui bagaimana

melakukan sesuatu tindakan yang dilakukan oleh orang itu. Contohnya,

apabila melihat seseorang murid membaca buku cerita di dalam kelas,

Hassan pun mengeluarkan buku cerita lalu membacanya. Keinginan

untuk membaca itu timbul setelah melihat murid lain membaca. Setelah

tidak ada murid yang membaca, kemungkinan keinganan Hassan untuk

membaca tidak timbul. Akhirnya , satu-satu gerak balas seseorang

individu hanya timbul setelah memerhati gerak balas orang lain30.

Menurut pandangan Mead, dalam upaya menerangkan pengalaman sosial,

psikologi sosial tradisional memulainya dengan psikologi individual, sebaliknya,

Mead slalu memberikan prioritas pada kehidupan sosial dalam memahami

pengalaman sosial. Mead menerangkan arah perhatiannya adalah : “ Menurut

psikologi sosial, kita tidak membangun prilaku kelompok dilihat dari sudut

30 Diakses http://kulanzsalleh.blogspot.com pada kamis, 4 mei 2013 pukul 01.25

 

Page 61: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

48

masing- masing individu yang membentuknya, kita bertolak dari keseluruhan

sosial dari aktifitas kelompok kompleks tertentu, dan dimana kita menganalisa

prilaku masing- masing individu yang membentuknya. Yakni, kita lebih

berupaya untuk menerangkan perilaku kelompok sosial ketimbang menerangkan

perilaku terorganisir kelompok sosial dilihat dari sudut prilaku masing- masing

individu yang membentuknya”. Menurut psikologi sosial, keseluruhan

(kelompok) adalah lebih dulu dari bagian (individu), bukannya bagian adalah

lebih dulu dari pada keseluruhan dan bagian itu diterangkan dari sudut pandang.

keseluruhan, bukan keseluruhan yang diterangkan dari sudut pandang bagian

atau bagian- bagian31.

F. Teori Psikososial

1. Pengertian

Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan

kelompok. Para ahli dalam bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah

para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli psikologi sosial

menggunakan baik individu atau kelompok sebagai unit analisis mereka32.

Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi

kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial

mendapat posisi yang penting. psikologi sosial telah memberikan pencerahan

bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat

kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan yang dilakukan

31 Faris, Teori Sosiologi Modern (Bandung; Mizan, 2009). Hal 271

32 Uwe Flick ,The Psychology of the Social, (Cambridge University 1998). Hal. 5

 

Page 62: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

49

secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa untuk dapat

memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan situasi,

permasalahan, dan budaya.

Walaupun terdapat banyak kesamaan, para ahli riset dalam bidang psikologi

dan sosiologi cenderung memiliki perbedaan dalam hal tujuan, pendekatan,

metode dan terminologi mereka. Mereka juga lebih menyukai jurnal

akademik dan masyarakat profesional yang berbeda. Periode kolaborasi yang

paling utama antara para ahli sosiologi dan psikologi berlangsung pada

tahun-tahun tak lama setelah Perang Dunia II. Walaupun ada peningkatan

dalam hal isolasi dan spesialisasi dalam beberapa tahun terakhir, hingga

tingkat tertentu masih terdapat tumpang tindih dan pengaruh di antara kedua

disiplin ilmu tersebut.

Pekerjaan para ahli sosiologi lebih berfokus kepada perilaku

dari kelompok, untuk itu menyelidiki fenomena seperti interaksi dan teori

pertukaran sosial pada tingkat mikro, dinamika kelompok dan perkembangan

kelompok, dan psikologi himpunan pada tingkat makroskopik. Para ahli

sosiologi tertarik kepada individu dan kelompok, namun biasanya dalam

konteks struktur dan proses sosial yang lebih besar, seperti peran sosial, ras,

kelas, gender, etnis, dan sosialisasi. Mereka menggunakan kombinasi dari

rancangan riset kualitatif dan metode kuantitatif, seperti prosedur untuk

pengambilan sampel dan survei.

 

Page 63: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

50

Para ahli sosiologi dalam bidang ini tertarik kepada ragam fenomena

demografis, sosial, dan budaya. Beberapa wilayah riset utama mereka adalah

ketaksamaan sosial, dinamika kelompok, perubahan sosial, sosialisasi,

identitas sosial, dan interaksionisme simbolis. Jurnal sosiologi yang utama

adalah Social Psychology Quarterly.

2. Perkembangan Psikososial.

Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang membahas

tentang perkembangan kepribadian manusia khususnya yang berkaitan

dengan emosi, motivasi dan perkembangan kepribadian33.

Manusia adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan dalam sebaik-

baik bentuk. Karena manusia diciptakan oleh Allah dengan mempunyai peran

ganda yaitu sebagai khalifah dan sebagai hamba Allah. Dengan dua peran

fungsi ganda tersebut, maka Allah memberikan kelengkapan kepada manusia

dengan panca indra yang sempurna, akal, hati, nafsu dan agama.

Implementasi dua peran ganda ini ternyata bukan merupakan hal yang

mudah, karena membutuhkan perjuangan dan pengorbanan, hal ini karena,

dalam beraktifitas dan berkarya manusia dihadapkan dengan cobaan.

“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit

ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan

berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah:

155)

33 David G. Myers, Social Psychology, (Bandung; Mizan, 2009). Hal 25

 

Page 64: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

51

Untuk meminimalisir adanya kegagalan, maka manusia mengadakan

penelitian, bahwa setiap kegiatan hendaknya dibuat perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Namun walaupun sudah dibuat

perencanaan yang matang ternyata tidak semua perencanaan sesuai dengan

harapan. Ada yang lebih baik, ada yang seimbang namun ada yang sama

sekali jauh dari harapan. Dari hal ini maka kemudian memunculkan

ketegangan.

Bila mendengar kata-kata stres, kadang yang muncul pada pikiran kita

adalah kondisi tubuh yang linglung, tidak bisa berfikir secara obyektif bahkan

dalam bertindakpun kadang tidak normal, sehingga banyak orang yang

mengatakan bahwa stres itu identik dengan gila. Stres disebabkan karena

kondisi yang tidak sesuai dengan kehendak dirinya dan hal ini terus akan

memunculkan permasalahan. Dan sesungguhnya setiap permasalahan yang

menimpa pada diri seseorang disebut stresor psikososial. Reaksi tubuh ini

dinamakan stres dan bila sampai mengganggu fungsi organ tubuh maka

disebut distres. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Dr. dr. H. Dadang

Hawari, Psikiater. Reaksi kejiwaan lainnya yang erat hubungannya dengan

stres adalah kecemasan (anxiety). Kecemasan dan depresi merupakan dua

gangguan kejiwaan yang satu dengan lainya saling berkaitan34.

34 Diakses http://www.untajiaffan.com pada selasa, 29 September 2013 pukul 13.00

 

Page 65: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

52

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Peserta

Berawal dari ketertarikan peneliti terhadap dunia seni, peneliti bertujuan

membuat sebuah program seni di PSKW Mulya Jaya yang tujuannya adalah

memberikan pemahaman seni khususnya dibidang musik terhadap WBS yang

ada. Program seni ini disebut terapi musik. Program karoke bersama di PSKW

Mulya Jaya adalah sebuah program kegiatan seni yang tujuanya bukan hanya

memberikan pemahaman materi kesenian yang diajarkan terhadap WBS yang

mengikuti program ini saja, melainkan program inipun menjadi sebuah wadah

atas kejenuhan/ kegelisahan yang dialami WBS terhadap rutinitas keseharian di

dalam panti.

Tabel 2

Biodata WBS yang mengikuti program karoke bersama

No. Nama Lengkap Nama Panggilan

Tempat, Tanggal, Lahir

Asal Daerah

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Lilismayanti

Rosalinda Siti Aliah Kartika Putri Maylenita Indah Safitri Nurlela Aprilia Firmanda

Lilis

Rosa Icha Tika Indah Ela April

Palembang, 7 Agustus 1989 Medan, 5 Juni 1982 Bogor, 3 Juli 1991 Bogor, 15 Agustus 1993 Medan, 26 April 1989 Cianjur, 8 Oktober 1983 Malang, 25 April 1996

Palembang

Medan Bogor Bandung Medan Cianjur Malang

 

Page 66: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

53

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Rani Widiawati Suwarja Yoneta Putri Sri Rahayu Ningsih Wati Supriati Amsari Mega Ratnasari Tati Nur Gita Laniyati Nur Hasanah

Rani Miyabi Yoneta Ningsih Wati Amoy Mega Tati Gita Ana

Bogor, 17 Agustus 1993 Bekasi, 26 Febuari 1992 Cianjur, 6 Juli 1993 Bogor, 1 Januari 1991 Sukabumi, 2 Febuari 1988 Cianjur, 19 Juli 1990 Karawang, 20 Desember 1989 Bogor, 21 Maret 1988 Bekasi, 17 September 1988 Cirebon, 20 September 1987

Tasikmalaya Bekasi Cianjur Bogor Sukabumi Cianjur Karawang Bogor Bekasi Cirebon

Melihat dari biodata di atas dan hasil wawancara peneliti, usia WBS yang

mengikuti program terapi musik sebagian besar berkisar antara 16 s/d 26

tahun dan selebihnya bebrapa WBS berusia 26 tahun ke atas dan didominasi

oleh WBS yang berdomisili di wilayah Jawa Barat, lalu sisanya Jawa Tengah

dan Medan.

Rata- rata kebanyakan dari mereka memiliki latar belakang pekerjaan

sebagai wanita penghibur yang menjual dirinya di pinggir jalan, cafe karoke

dan diskotik. Ada juga dari mereka yang memilih profesi wanita penghibur

adalah pekerjaan sampingan setelah bekerja yang sesungguhnya sebagai

penjual makanan dan mengamen. Namun ada juga WBS yang berprofesi

diluar sebagai PSK, diantaranya sebagai penyanyi bar, TKI, dan pengamen.

 

Page 67: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

54

Latar belakang mereka yang terjaring hingga berada di panti cukup

berfariasi. Dari hasil wawancara peneliti, sebagian dari mereka ada yang

memang tertangkap basah oleh aparat sedang mejalani profesinya sebagai

PSK, ada juga yang terjaring ketika mengamen, ketika didiskotik dan korban

kekerasan ketika menjadi TKI di Malaysia sehingga oleh pemerintah di bawa

langsung ke rumah perlindungan dipanti PSKW.

Banyak sekali yang telah didapat oleh WBS ketika berada di dalam panti.

Diantaranya WBS diberikan keterampilan, bimbingan rohani, bimbingan

psikologi, pelatihan baris berbaris dan olah raga serta hiburan musik yang

dipandu oleh peneliti. Adapun keterampilan yang diberikan oleh panti kepada

WBS yaitu; keterampilan menjahit manual, menjahit high speed, olah

pangan, tata rias pengantin, salon dan handycraf ( keterampilan membuat

barang sisa atau sampah menjadi barang yang bermanfaat).

Dari petikan hasil wawancara peneliti terhadap WBS tentang kegiatan

karoke bersama yang dilaksanakan setiap hari selasa sore pukul 16.00 s/d

17.30, sebagian besar dari mereka berpendapat bahwasanya kegiatan tersebut

penting. Adapun alasan mereka adalah kegiatan karoke bersama tersebut

merupakan sebuah program rekreasional atau hiburan bagi mereka atas

kejenuhan dan kepenatan mereka selama berada didalam panti. Bentuk

keceriaan dan tawa serta canda ketika mengikuti program karoke bersama ini

adalah gambaran bahwasanya WBS mampu bangkit kembali atas

keterpurukan dalam hidupnya yang dialami hingga berada didalam panti.

 

Page 68: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

55

Program keterampilan bermusik yang diberiakan peneliti terhadap WBS

memberikan dampak positif kepada WBS atas keberhasilan mereka mengikuti

program tersebut. Terlihat bahwa sebagian dari WBS yang mengikuti

keterampilan bermusik sudah mampu memainkan alat musik yaitu gitar dan

keyboard. Untuk pelatihan vocal, peneliti merasakan sedikit perkembangan skill

bernyanyi WBS yang mengikuti program belajar vocal ini. Hampir sebagian

besar WBS yang mengikuti program keterampilan musik ini berpendapat bahwa

kegiatan keterampilan bermusik ini sangat penting. Karena hampir sebagian

besar WBS yang mengikuti program ini memiliki hoby dan mencintai musik.

Bagi mereka bermain musik dan menyanyikan lagu yang mereka sukai adalah

sala satu sarana pengobat stres mereka atas kejenuhan yang mereka alami.

B. Lembaga

1. Profil Lembaga

Lembaga ini bernama PANTI SOSIAL KARYA WANITA atau biasa

disingkat PSKW “MULYA JAYA” yang beralamat di Jl. Tata Twam Asi

komplek Depsos Pasar Rebo-Jakarta timur Telp. (021) 8400631.

2. Sejarah Berdirinya

Tahun 1959 : Bersetatus Pilot Projek Pusat Pendidikan Wanita, merupakan

projek percontohan Depsos.

Tahun 1960 : Dibuka Mentri Sosial Bpk. H. Moelyadi Djoyomartono

(Alm) dengan Nama : “Mulya Jaya” berdasarkan motto : tangal 20 Desember

1960.

 

Page 69: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

56

Tahun 1963 : Diresmikan menjadi Panti Pendidikan Wanita (PPW) Mulya

Jaya dengan SK Mentri Sosial RI. No. Huk/4-1-9/2005 tanggal 1 juni

1963.Tahun 1969 : Diresmikan menjadai Pusat Pendidikan Pengajaran

Kegunaan Wanita (P3KW).

Tahun 1979 : Disempurnakan menjadi Panti Rehabilitasi Tuna Susila

(PRWTS) “Mulya Jaya” dengan SK Mentri Sosial RI No.

41/HUK/Kep./XI/1979 Nopember 1979.

Tahun 1994 : Ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya

(PSKW) dengan Keputusan Mensos RI. No. 14/HUK/1994 tanggal 23 April

1994.

Tahun 1995 : Ditetapkan menjadi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)

Mulya Jaya dengan Keputusan Mensos RI. No. 14/HUK/1995 tanggal 24

April 1995.

3. Visi dan Misi

Visi :

“Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Susila yang bermutu dan professional’’

Misi :

1. Melaksanakan Pelayanan dan Rehabilitasi dengan panduan yang telah

ada.

2. Mewujudkan Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Susila sesuai dengan

indikator- indikator keberhasilan pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Susila.

 

Page 70: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

57

3. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak-pihak terkait

pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan pelayanan dan

Rehabilitasi Tuna Susila1.

4. Struktur Panti

Bagan 1

Stuktur Panti

1 http/www.pskwmulyajaya.com, diakses pada jumat 21 desember 2012

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Kepala seksi Program dan Advokasi Sosial

Kelompok Jabatan Fungsional

Instalasi Produksi

(Shelter Workshop)

KEPALA PANTI

 

Page 71: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

58

4. Dasar Hukum

a. Undang-undang No. 6 Tahun 1974 tentang ketentuan-ketentuan Pokok

Kesejahteraan Sosial.

b. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

c. Kep. Mensos. RI. No. 20/HK/1999 tentang Rehabilitasi Sosial Bekas

Penyandang Masalah Tuna Susila.

d. Kep. Mensos. RI. No. 06/HUK/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Departmen Sosial.

e. Kep. Mensos. RI. No. 59/HUK/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Panti Sosial di lingkungan Departmen Sosial.

f. Kep. Mensos. RI. No. 59/HUK/2003 tentang Prosedur Kerja Panti Sosial

di lingkungan Departmen Sosial2.

5. Sasaran Pelayanan

a. Wanita Tuna Susila.

b. Wanita Korban Taficking yang dipaksa menjadi pelacur.

6. Persyaratan Calon Siswa

a. Usia 15 s/d 45 tahun.

b. Sehat jasmani dan rohani / tidak sakit ingatan.

c. Mampu didik dan mampu latih.

d. Tidak mengidap penyakit berat dan menular kecuali penyakit kelamin.

e. Wajib tinggal di asrama dan mematuhi ketentuan yang berlaku.

2 http/www.pskwmulyajaya.com, diakses pada jumat 21 desember 2012

 

Page 72: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

59

f. Wajib mengikuti bimbingan mental, sosial dan fisik serta keterampilan

selama 6 bulan.

7. Kapasitas Tampung : 110 Orang

8. Uraian Tugas Pejabat Struktural

Dalam mengoptimalkan tugas dan fungsi jabatan struktural pada panti

sosial di lingkungan direktorat jendral pelayanaan dan rehabilitasi sosial,

serta menghindari penafsiran beragam terhadap tugas pejabat struktural,

sebagai mana termuat pada Keputusan Mentri Sosial RI Nomor ,

40/HUK/2004 tentang Prosedur Kerja Panti Sosial di Lingkungan

Departmen Sosial, 19/PRSI/KEP/R/IX/2004 Tentang Tugas dan Fungsi

Pejabat Struktural Pelaksana Tekhnis di lingkungan Direktorat Jendral

Pelayaanan dan Rehabilitasi Sosial Nomor 498/PRS/XI/2007 tanggal 16

Nopember 2007, dengan penyesuaian tugas sebagai berikut:

a. Kepala Panti

Tugas :

Melaksanakan Tugas menejerial dan tekhnis oprasional

pelayanan dan rehabilitasi sosial sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Fungsi :

1) Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan.

2) Pelaksanaan registrasi, observasi, identivikasi, diagnosa sosial

dan perawatan.

 

Page 73: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

60

3) Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi yang meliputi bimbingan

mental, sosial,fisik dan keterampilan.

4) Pelaksanan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.

5) Pelaksanaan pemberian informasi dan advokasi.

6) Pelaksanaan pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan

rehabilitasi sosial3.

7) Pelaksanaan urusan tata usaha.

Uraian Tugas :

a) Melaksanakan persiapan, mempelajari, memahami

peraturan, perundang- undangan, ketentuan yang berkaitan

dengan tugas dan tanggung jawabnya.

b) Menyusun rencana kegiatan tahunan.

c) Melaksanakan fungsi menejerial dan tekhnis oprasional

pelayanan dan rehabilitasi sosial.

d) Melaksnakan pengkajian, pemberian informasi, advokasi

dan standarisasi pelayanan dan rehabilitasi sosial.

e) Mendelegasikan tugas/wewenang kepada bawahan.

f) Melakukan koordinasi dengan petugas daerah,

instansi/lembaga terkait, masyarakat dan dunia usaha.

g) Melaksanakan pengawasan, pembinaan dan kesejahteraan

pegawai.

3 http/www.pskwmulyajaya.com, diakses pada jumat 21 desember 2012

 

Page 74: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

61

h) Melaksnakan evaluasi pelaksanaan program dan membuat

laporan kegiatan.

i) Melaksanakan penerimaan, rujukan dan penolakan klien.

j) Melaksanakan bantuan stimulant usaha ekonomi produktif

(UEP).

k) Melaksanakan pembinaan pengolahan instalasi.

l) Menyusun kebutuhan pegawai, kepangkatan, gaji dan

pengembangan tenaga jabatan fungsional.

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Tugas :

Melakuakn tugas surat menyurat, kepegawaian, keuangan,

perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan4.

Uraian Tugas :

1) Mempelajari, mmemahami peraturan, perundang-undangan,

ketentuan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya

2) Membagi tugas/kegiatan kepada staf.

3) Melakukan konsultasi kegiatan kepada kepala panti.

4) Melakukan persiapan bahan rencana kegiatan tahunan.

5) Melakukan urusan surat-menyurat.

6) Mendistribusikan dan menindak lanjuti surat.

7) Menyiapkan bahan laporan kegiatan panti.

8) Melakukan kegiatan administrasi perkantoran. 4 http/www.pskwmulyajaya.com, diakses pada jumat 21 desember 2012

 

Page 75: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

62

9) Menghimpun dan merekap DP3, DUK dan daftar hadir.

10) Menyiapkan urusan cuti, karcis/Karsu, Askes dan Taspen.

11) Menyiapkan LAKIP Panti.

12) Melakukan pembahasan dan penyusunan anggaran.

13) Menyiapkan usulan diklat pegawai, kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala.

14) Menyiapkan mutasi dan pembinaan pegawai.

15) Menyaiapkan bahan sanksi administrasi kepegawaian.

16) Menyaipkan analisa kebutuhan pegawai.

17) Menyiapkan urusan gaji dan honor pegawai.

18) Menyiapkan rencana dan analisa penggunaan dana rutin.

19) Menyiapkan laporan realisasi keuangan.

20) Melaksanakan unut akuntansi wilayah (UAW) dan sisten

akuntansi instansi (SAI) mengenai barang dan keuangan.

21) Mengusulkan kepanitiaan perlengkapan.

22) Menyiapkan analisa kebutuhan perlengkapan kantor, dapur dan

asrama.

23) Menyelenggarakan keamanan, kebersihan dan penerangan

lingkungan panti.

24) Menyiapkan bahan makanan dan kebutuhan klien.

25) Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan

fungsional dalam rangka penyusunan laporan kegiatan panti.

26) Menyiapkan bahan kehumasan.

 

Page 76: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

63

27) Menyiapkan bahan dokumentasi pameran dan sosialisasi

program.

28) Melakukan tugas-tugas lain dari kepala panti sesuai dengan

peraturan yang berlaku5.

c. Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial

Tugas :

Melakukan penyusunan rencana dan program, pemberian informasi

dan advokasi, pengkajian dan penyiapan standar pelayan, serta melakukan

pemantauan evaluasi dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi

sosial.

Uraian Tugas :

1) Mempelajari, mmemahami peraturan, perundang-undangan,

ketentuan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2) Membagi tugas/kegiatan kepada staf.

3) Melakukan konsultasi kegiatan kepada kepala panti.

4) Melakukan persiapan bahan rencana kegiatan tahunan.

5) Melakukan pengkajian program, penyiapan standarisasi pelayanan,

pemuatan dan evaliasi.

6) Melakukan penyiapan bahan program pendampingan yang

memerlukan advokasi.

7) Menyiapkan bahan panduan oprasional panti.

8) Menyiapkan bahan panduan petugas pelayanan klien. 5 http/www.pskwmulyajaya.com, diakses pada jumat 21 desember 2012

 

Page 77: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

64

9) Melakukan program persatuan orang tua klien (POT) keluarga.

10) Melakukan pendistribusian informasi ketentuan, peraturan, tataterib

setiap unit dan setiap klien wajib mematuhi.

11) Melakukan identifikasi, registrasi, seleksi dan penerimaan serta

penjelasan program kepada calon klien.

12) Melakuakan penyesuaian pendampingan bagi setiap klien yang

terlambat selama mengikuti tahapan/proses rehabilitasi dalam

panti.

13) Melakukan penghimpunan dan pengolahan data dan informasi

sebagai bahan laporan.

14) Melakukan penghimpunan dan pengolahan perpustakaan.

15) Melakukan penghimpunan dan pengolahan hasil pelaksanaan.

kegiatan sebagai bahan laporan.

16) Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional

dalam rangka penyusunan laporan kegiatan panti.

17) Melakuakn tugas lain dari kepala panti sesuai dengan peraturan

yang berlaku6.

d. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Tugas :

Melakukan registrasi, observasi, identifikasi, pemeliharaan jasmanai

dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan pengetahuan dasar

6 http/www.pskwmulyajaya.com, diakses pada jumat 21 desember 2012

 

Page 78: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

65

pendidikan, mental sosial, fisik, keterampilan resosialisasi penyaluran

dam bimbingan lanjut.

Uraian Tugas :

1) Mempelajari, mmemahami peraturan, perundang-undangan,

ketentuan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2) Membagi tugas/kegiatan kepada staf.

3) Melakukan konsultasi kegiatan kepada kepala panti.

4) Melakukan persiapan rencana kegiatan bimbingan fisik, perawatan

kesehatan, mental, sosial dan rencana keterampilan serta

mengkonsultasikan kepada kepala panti.

5) Melakukan koordinasi kegiatan tahunan dengan unit terkait.

6) Melakukan penyusunan kurikulum seleksi, kegiatan bimbingan

sosial, mental, fisik, kecerdasan dan keterampilan.

7) Melakukan monitoring dan evaliasi kegiatan rehabilitasi sosial,

termasuk perkembangan klien.

8) Melakukan identifikasi, registrasi, seleksi, dan penerimaan serta

penjelasan program kepada calon kilen.

9) Melakukan tes awal untuk melekukan pengungkapan dan

pemahaman masalah (assessment).

10) Melakukan tes penelusuran minat dan bakat, termasuk kemampuan

IQ dan EQ.

11) Melakuakan penempatan klien pada program.

 

Page 79: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

66

12) Melakukan pendekatan kepada masyarakat, dunia usaha, dan instansi

terkait dalam rangka penyiapan resosialisasi.

13) Melakukan magang klien pada perusahaan atau tempat usaha sesuai

jenis keterampilan.

14) Melakukan penyiapan bahan rujukan sesuai masalah.

15) Melakukan konsultasi keluarga.

16) Melakukan penyiapan bahan kelengkapan file klien.

17) Melakukan kegiatan ekstra kulikuler.

18) Melakukan penyelenggaraan pengasramaan.

19) Melakukan penyiapan kegiata UEP, KUBE, magang, wirausaha dan

kunjungan kerja.

20) Melakukan penyiapan bahan bimbingan kecerdasan.

21) Melakukan peningkatan pengetahuan umum dan kecerdasan.

22) Melakukan pembinaan terhadap pengasuh dan instruktur.

23) Melakukan penghimpunan dan pengolahan data sebagai bahan

penyusunan laporan.

24) Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional

dalam rangka penyusunan laporan kegiatan panti dan Melakuakn

tugas lain dari kepala panti sesuai dengan peraturan yang berlaku.7

7 http/www.pskwmulyajaya.com, diakses pada jumat 21 desember 2012

 

Page 80: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

67

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISA

A. Pelaksanaan Program Karoke Bersama

Program karoke bersama ini telah berjalan selama kurang lebih satu

tahun. Sebelum peneliti melakukan penelitian dengan perencanaan program

terapi musik, program kegiatan karoke bersama ini telah terlaksana. Melihat

minat dan antusias WBS yang mengikuti kegiatan ini cukup baik dari setiap

angkatan, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang berkaitan

dengan efektifitas program yang telah berjalan selama kurang lebih satu

tahun ini. Melihat kebanyakan rata- rata dari WBS yang ada memiliki latar

belakang bekerja ditempat karoke malam, dan sebagian besar menyukai lagu

pada khusunya dangdut membuat program ini berjalan cukup efektif.

Program ini bersifat rekreasional, bukan kelas seperti program terapi musik

yang lain yang telah dirancang oleh peneliti. Pada prosesnya program ini

dilaksanakan setiap satu minggu sekali, yaitu setiap hari selasa pukul 16.00

s/d 17.30 yang bertempat dihalaman unit kartini. Bentuk kegiatannya adalah

bagi WBS yang berminat untuk bernyanyi, langsung meminta lagu yang

ingin dinyanyikan kepada peneliti. Keyboard, mic dan disket berisi lagu-

lagu adalah fasilitas yang digunakan pada program ini.

Kebanyakan dari mereka yang sering meminta bernyanyi adalah jenis

lagu dangdut. Seperti yang pernah dipaparkan oleh Legend dangdut

Indonesia, H. Rhoma Irama dalam acara musik disalasatu stasiun tv swasta

 

Page 81: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

68

di Indonesia bahwa “ Pencinta musik dangdut di Indonesia sebagian besar

adalah kalangan kelas menengah kebawah, oleh karena itu musik dangdut

mudah diterima di negeri ini karena memang mayoritas di negeri ini adalah

kelas menengah kebawah dan dangdut adalah sarana kegelisahan masyarakat

atas kehidupan yang semrawut di negeri ini”. Terlihat jelas apa yang telah

dikemukakan oleh H. Rhoma Irama diatas, bahwa pada realitanya

masyarakat kita butuh sesuatu yang dapat menghilangkan satu kejenuhan

dan musik dangdut adalah sala satu sarana solusinya.

Gambaran umum yang peneliti dapatkan pada proses kegiatan karoke

bersama ini adalah adanya dampak positif bagi WBS yang mengikuti

program ini berupa gambaran keceriaan dan kesenangan dalam mengikuti

program ini. Berdendang dan berjoget- joget ria yang dilakukan WBS adalah

bentuk gambaran pada proses kegiatan karoke bersama ini.

Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan, manfaat kegiatan karoke

bersama ini terhadap WBS yang mengikuti adalah adanya suatu bentuk

kesenangan hati ketika mengikuti program ini. Kejenuhan yang dialami

WBS didalam panti terobati ketika mengikuti kegiatan ini. Selain itu,

kegiatan inipun menjadi satu wadah kreasi WBS yang memiliki hobi

bernyanyi. Bagi mereka, kegiatan bernyanyi menjadi sala satu bentuk

ekspresi terhadap kepenatan yang mereka alami. Melalui bernyanyi, mereka

mampu menghilangkan kepenatan yang ada walau sejenak.

 

Page 82: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

69

Sala satu WBS yang bernama Rosa, yang rutin mengikuti program

karoke bersama ini dalam wawancaranya mengungkapkan bahwa; “Ya

senang sih kalau ikut dangdutan (karoke bersama). Ya bisa terhibur hati.

Kegiatan dangdutan (karoke bersama) penting, ya kita inikan biar anak

PSKW disinikan tidak terkekang disini, jadi ada hiburan dangdutan.”

Berikutnya WBS yang bernama Nurlela yang memiliki latar belakang

pekerjaan sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia dalam wawancaranya

mengungkapkan bahwa: “ Meskipun tidak bisa bernyanyi dengan baik,

kegiatan karoke bersama itu menyenangkan dan cukup menghibur teman-

teman di dalam panti dan sangat penting sebagai sarana hiburan serta

menghilangkan kejenuhan.

Peneliti menemukan perubahan setelah WBS mengikuti program karoke

bersama ini adalah terbentuknya interaksi sosial yang baik antar WBS.

Keadaan yang semulanya kurang baik antar WBS yang berbeda unit,

menjadi hangat ketika program ini dilaksanakan. Suka cita, tawa canda dan

keceriaan dalam bernyanyi membuat problem yang semulanya ada menjadi

tak tampak.

Dalam teori pembelajaran soisal, pengalaman sosial bahwasanya

seseorang akan menirukan apa yang diidolakannya. Mead mengatakan: “

Kita tidak bisa membangun pribadi kelompok dilihat dari sudut masing-

masing individu yang membentuknya, melainkan dapat kita lihat dari

aktifitas kelompok”. Artinya kelompok dapat membentuk sudut pandang

 

Page 83: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

70

individu. Dalam hal ini, kegiatan karoke bersama yang dibuat adalah sala

satu upaya untuk pembentukan individu melalui media kelompok.

Sala satu contoh kasus yang terjadi adalah adanya kecemburuan sosial

antara unit kartini dengan unit RPSW. Unit kartini terkenal dengan siswanya

yang kurang disiplin. Sedang unit RPSW dihuni oleh WBS yang memiliki

latar belakang korban kekerasan/ trafficking yang secara pelayanan jelas

bebeda dengan unit lain.

WBS yang bernama Tika contohnya ,berasal dari unit Kartini. WBS

yang memiliki latar belakang sebagai pengamen ini bersikap kurang baik

terhadap WBS yang menghuni unit RPSW atas ketidaknyamanannya

perbedaan pelayanan yang ada didalam panti. Sala satu contoh dari

perbedaan itu diantaranya, WBS dari RPSW diperkenankan menggunakan

alat komunikasi berupa HP. Sedang unit lain tidak diperkenankan. Padahal

jelas perbedaan itu memang diterapkan panti atas dasar memang latar

belakang WBS yang ada di unit RPSW tidaklah sama dengan latar belakang

WBS yang berada di unit lain. Kurangnya pemahaman seperti itu membuat

Tika selaku penghuni unit Kartini merasa iri dengan penghuni unit RPSW.

“ Saya mah sebel sama anak Traficking ( RPSW), banyak gaya. Sama-

sama di dalam panti aja belagu.” ungkap Tika dalam sebuah pertemuan

program karoke bersama.

Program karoke bersama hadir bukan hanya memberikan fasilitas

hiburan saja, disamping itu timbullah secara tidak langsung proses dinamika

 

Page 84: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

71

kelompok melalui musik dan menciptakan interaksi sosial yang baik antar

WBS yang ada didalam panti.

Terapi seni khususnya pada program karoeke bersama ini bisa

membantu klien memahami perasaan pribadinya dengan mengenali dan

mengatasi kemarahan, kekesalan dan emosi-emosi lainnya.

Benenzon (1997) mengemukakan, kesesuaian terapi musik akan sangat

ditentukan oleh nilai-nilai individual, falsafah yang dianut, pendidikan,

tatanan klinis dan latar belakang budaya. Namun semua terapi musik

mempunyai tujuan yang sama, yaitu membantu mengekspresikan perasaan,

membantu rehabilitasi fisik,memberi pengaruh positif terhadap kondisi

suasana hati dan emosi, meningkatkan memori, serta menyediakan

kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan

emosional1.

Pada mulanya proses interaksi sosial pada program inipun tidak terlalu

nampak. Terlihat jelas Tika dkk seunit Kartini belum bisa menerima WBS

RPSW untuk terlibat dalam program karoke bersama ini. Namun seiring

berjalannya waktu dan adanya sedikit pemahaman dari peneliti dan petugas

panti kegiatan karoke bersama inipun berjalan dengan baik tanpa adanya

perbedaan.

WBS dari RPSW yang semulanya tidak diterima oleh WBS unit Kartini

kini membaur menjadi satu. Gelak tawa dan canda serta bergoyang ria secara

1 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 25

 

Page 85: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

72

bersamaan melihatkan bahwa rasanya tak pernah ada konflik sebelumnya

diantara mereka. Tikapun siswa yang terkenal dengan kenakalannya tidak

menaruh dendam kepada WBS peghuni unit RPSW. Bahkan ketika salasatu

dari WBS RPSW bernyanyi Tika tak pernah absen untuk bergoyang

bersama.

Selain itu, individu yang semulanya tidak terlalu aktif dalam

bersosialisasi, menjadi aktif dan mudah bersosialisasi antar WBS di dalam

panti ketika semua terlibat dalam satu kelompok kegiatan karoke bersama

ini. Pribadi yang murung menjadi ceria ketika mengikuti program ini. Dan

program inipun menciptakan pribadi WBS menjadi percaya diri akan

potensinya, khususnya dibidang tarik suara.

Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan antara manusia dan

kelompok. Para ahli dalam bidang interdisipliner ini pada umumnya adalah

para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli psikologi sosial

menggunakan baik individu atau kelompok sebagai unit analisis mereka2.

Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki peranan penting, tapi

kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi modern, psikologi sosial

mendapat posisi yang penting. psikologi sosial telah memberikan pencerahan

bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa dari masyarakat

kita

2 Uwe Flick ,The Psychology of the Social, (Cambridge University 1998). Hal. 5

 

Page 86: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

73

Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang membahas

tentang perkembangan kepribadian manusia khususnya yang berkaitan

dengan emosi, motivasi dan perkembangan kepribadian3

Pada temuan lapangan yang peneliti dapatkan, perkembangan

psikososial yang ada pada seorang WBS yang telah mengikuti program

karoke bersama di PSKW Mulya Jaya yang bernama Nurlela mengalami

perkembangan psikososial yang cukup baik. Dampak positif yang peneliti

temukan adalah interaksi sosial yang ada pada Nurlela terhadap lingkungan

di dalam panti cukup baik.

Nurlela adalah pribadi yang pendiam. Dia adalah korban kekerasan

majikan ketika menjadi TKI di Malaysia. Wanita asal Cianjur ini memang

agak sulit untuk berinteraksi dengan WBS lain. Kecuali dengan teman satu

unitnya di RPSW, khususnya Ana. Nurlela yang kerap disapa Ela ini sering

sekali hadir ketika ada program karoke bersama. Dia memang tidak

bernyanyi karena memang tidak bisa bernyanyi katanya. Namun dia merasa

senang ketika acara karoke bersama ini dilaksanakan. Ela memang tidak

pernah absen untuk bisa hadir di program karoke bersama ini, meskipun

hanya duduk dan melihat saja. Namun Elapun duduk menonton tidak diam

saja, secara tidak langsung ia mengucap pelan- pelan lagu yang didengarnya.

Sambil tertawa- tawa dengan temannya. Perubahan itu terlihat jelas ketika

awal peneliti melihat pribadi Ela. Sampai ia mau diwawancarai oleh peneliti

3 David G. Myers, Social Psychology, (Bandung; Mizan, 2009). Hal 25

 

Page 87: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

74

prihal program ini adalah satu kemajuan yang signifikan. Karena melihat

latar belakang Ela yang sulit untuk bisa diajak bicara.

Contoh nyata lain yang benar terlihat jelas perubahan sikap WBS yang

terlibat program karoke bersama adalah para WBS yang baru saja terjaring

dan baru menghuni panti beberapa hari saja. Dampak depresi dan frustasi

terlihat jelas dialami para WBS baru yang menghuni unit seleksi. Sikap

murung dan berdiam diri sering sekali dilakukan WBS yang baru saja

terjaring.

Selain ketidaksiapan mereka untuk berada didalam panti, faktor belum

bisa terbiasa dengan lingkunganpun mempengaruhi mereka untuk tidak bisa

berbuat apa- apa didalam panti.

Ketika mengetahui bahwa didalam panti ada sebuah program karoke

bersama, merekapun secara langsung tertarik pada program ini. Mereka

terlibat pada program ini awalnya malu- malu dengan melihat- lihat saja dari

unit. Namun setelah melihat beberapa kali program ini berlangsung, mereka

tertarik untuk bernyanyi dan menari dan secara tidak langsung terlibat

interaksi sosial dengan WBS unit lain yang telah dahulu berada didalam

panti. Melalui proses ini akhirnyapun mereka kenal satu sama lain dan tidak

canggung lagi ketika berada didalam panti.

Ada beberapa manfaat bernyanyi dilihat dari sudut pandang psikologi.

Menurut tim peniliti Harvard yang mengadakan pertemuan American

Association For The Advancement Of Science di San Diego, Amerika serikat

 

Page 88: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

75

menyebutkan: Kegiatan bernyanyi mampu menyambungkan kembali bagian

otak yang rusak. Dengan bernyanyi bagian otak yang lain yang berkaitan

dengan pusat bahasa akan di aktifkan. Akibat dari sakit stroke adalah rusaknya

pusat bahasa di otak. Dalam uji yang dilakukan di ketahui bagian otak tersebut

merespon terapi intonasi melodi.

Dokter-dokter di Jepang bertahun-tahun lalu membuktikan bahwa terapi

menyanyi membuat pasien cepat sembuh dan lebih bersemangat menjalani

program penyembuhan. “Dengan menyanyi maka perasaan sedih, depresi,

panik dan cemas bisa berkurang sehingga mempercepat proses

penyembuhan," ungkapnya.

Menurut dr. Hermawan, “Kegiatan menyanyi mengaktifkan jembatan

otak yang sering disebut golden bridge. Jembatan ini menghubungkan otak

bagian kiri dan kanan”4.

Dalam terapi individu, klien biasanya diberi penawaran materi musik

yang terbatas, seperti misal simbal dan drum dengan menganjurkan

menggunakan vocal dia sendiri. Bermain musik adalah focus dalam sesi

terapi individu. Pengalaman musical akan diserap melalui sesi- sesi yag

berlangsung. Musik dalam bentuk “improvisasi klinis” digunakan untuk

menguatkan relasi dengan klien, memberikan makna komunikasi dan

ekspresi diri, efek perubahan dan realisasi dari potensi yang dimiliki.

Pendekatan ini juga meyakini bahwa musik adalah media pertumbuhan dan

4 Diakses http://www.psychologymania.com, pada jumat, 5 Mei 2013 pukul 01.55

 

Page 89: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

76

perkembangan, serta bahwa setiap orang (tanpa memperhatikan

ketidakmampuannya) tanpa kecuali, baik mereka yang sakit, mengalami

gangguan atau trauma, pasti mempunyai bagian- bagian yang dapat diraih

melalui musik5.

Perubahan yang didapat oleh WBS yang mengikuti program karoke

bersama ini dalam tekhnik bernyanyi cukup baik. Melalui proses rutinitas

bernyanyi yang WBS lakukan cukup memudahkan peneliti untuk

mengarahkan materi- materi bernyanyi yang peneliti berikan.

Manfaat yang didapat oleh WBS ketika mengikuti program ini adalah

WBS mampu mempelajari tekhnik- tekhnik dasar dalam bernyanyi agar

mampu bernyanyi dengan baik dan benar. Di program ini pun peneliti

menjelaskan tentang stage performe seorang penyanyi yang baik dan benar

ketika berada di atas panggung sehingga WBS mampu mengembangkan

sikap percaya dirinya dalam bernyanyi.

Dampaknya adalah ketika mengikuti kegiatan karoke bersama. Basic

dasar bernyanyi yang WBS dapatkan pada program ini, di aplikasikan pada

bentuk bernyanyi yang sesungguhnya ketika pada program karoke bersama.

Program karoke bersama adalah pada program pelatihan vocal WBS

disiapkan untuk menjadi penynyi agar mampu bernyanyi dengan baik

dengan cara mempelajari tekhnik- tekhnik dalam bernyanyi tanpa fokus

5 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 160

 

Page 90: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

77

mempelajari lagu . Program karoke bersama adalah sarana pengaplikasian

teori bernyanyi dengan baik dan benar.

WBS yang semulanya bernyanyi ala kadarnya, dengan mengikuti

program karoke bersama ini mereka mampu mengembangkan basic

bernynyinya

Terapi musik tidak hanya melulu mendengarkan jenis musik saja.

Melainkan dengan memainkan instrument dan menyanyikan sebuah lagu

juga sala satu bagian proses dari terapi musik. Seperti yang telah dibahas

sebelumnya, terapi permainan alat musik instrumental pada anak cacat

berpengaruh sebagai bagian dari keseluruhan strategi untuk memformulasi

kehidupan penyandang cacat fisik, pengembangan bakat khusus, pengasahan

keterampilan rekreasional serta mengisi waktu luang adalah sangat penting.

Dengan menggunakan sumber yang tepat melalui pemilihan alat musik serta

memanfaatkan sumber adaptif lainnya sebagai referensi dalam keterampilan

sosial, terapis dapat membantu kliennya untuk mencapai sukses secara

musikal.

 

Page 91: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

78

Tabel 3

Biodata WBS yang mengikuti program karoke bersama

No. Nama Lengkap Nama Panggilan

Tempat, Tanggal, Lahir

Asal Daerah

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Lilismayanti

Rosalinda Siti Aliah Kartika Putri Maylenita Indah Safitri Nurlela Aprilia Firmanda

Lilis

Rosa Icha Tika Indah Ela April

Palembang, 7 Agustus 1989 Medan, 5 Juni 1982 Bogor, 3 Juli 1991 Bogor, 15 Agustus 1993 Medan, 26 April 1989 Cianjur, 8 Oktober 1983 Malang, 25 April 1996

Palembang

Medan Bogor Bandung Medan Cianjur Malang

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Rani Widiawati Suwarja Yoneta Putri Sri Rahayu Ningsih Wati Supriati Amsari Mega Ratnasari Tati Nur Gita Laniyati Nur Hasanah

Rani Miyabi Yoneta Ningsih Wati Amoy Mega Tati Gita Ana

Bogor, 17 Agustus 1993 Bekasi, 26 Febuari 1992 Cianjur, 6 Juli 1993 Bogor, 1 Januari 1991 Sukabumi, 2 Febuari 1988 Cianjur, 19 Juli 1990 Karawang, 20 Desember 1989 Bogor, 21 Maret 1988 Bekasi, 17 September 1988 Cirebon, 20 September 1987

Tasikmalaya Bekasi Cianjur Bogor Sukabumi Cianjur Karawang Bogor Bekasi Cirebon

 

Page 92: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

79

B. Dinamika Pelaksaan Program

1. Faktor Pendukung

a. Sarana dan Prasarana

Fasilitas yang diberikan panti terhadap program terapi musik ini

mungkin terbliang tidak terlalu banyak ketimbang fasilitas yang

diberikan panti terhadap keterampilan lain. Namun tidak mengurangi

terciptanya kegiatan karoke bersama yang kondusif. Fasilitas yang

diberikan panti guna mengsukseskanya program ini diantaranya;

keyboard 1 buah, gitar 2 buah + 1 buah gitar yang dibawa peneliti, mic 1

buah dan disket berisi lagu- lagu sebanyak 3 box serta ruangan kelas

yang kondusif untuk pelatihan vocal, gitar dan keyboard.

b. Minat dan Bakat

Melihat minat dan bakat WBS yang tinggi terhadap kegiatan terapi

musik ini membuat program ini berjalan cukup efektif. Minat WBS

yang cukup tinggi terhadap program terapi musik ini dikarnakan sala

satunya adalah banyak dari mereka memiliki latar belakang bekerja pada

tempat- tempat hiburan malam yang tidak asing dengan kegiatan musik

dan bernyanyi. Ada juga dari mereka yang memiliki latar belakang

sebagai penyanyi dan pengamen, sehingga mempermudah peneliti

dalam memberikan materi pelatihan terhadap sebagian WBS karena

secara basic ia telah memiliki ilmunya.

 

Page 93: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

80

2. Faktor penghambat

Dalam suatu kegiatan pastinya tidak akan terhindar dari yang namanya

hambatan atau kendala. Begitu juga pada proses berjalannya kegiatan

program terapi musik ini, tidak lepas dari hambatan- hambatan atau kendala.

Melaksanakan program terapi musik di PSKW ini bukanlah satu hal yang

mudah, seperti sala satunya adalah latar belakang WBS yang terlibat

kegiatan terapi musik ini yaitu sebagian besar dari mereka memiliki profesi

sebagai PSK, sehingga membuat peneliti cukup berhati- hati dalam

melaksanakan proses program karoke bersama di PSKW ini.

Dengan latar belakang WBS yang seperti ini, tentunya berpengaruh

pada proses program karoke bersama. Diantaranya adanya godaan yang

diberikan WBS terhadap peneliti baik berupa candaan maupun serius.

Tingkat kedisiplinan WBS yang kurang ketika peneliti memberikan materi

terkadang membuat peneliti merasakan kesulitan dalam memberikan materi

ketika program karoke bersama berlangsung.

Disamping itu, kurangnya monitoring dari petugas panti terhadap

pelaksanaan program karoke bersama ini terkadang membuat proses

pelaksanaan program karoke bersama berjalan kurang efektif. Adanya

anggapan bahwa peneliti bukannya petugas panti membuat sebagian WBS

bermalas- malasan dalam mengikuti program karoke bersama ini. Jadual

yang tidak terlalu banyak juga mempengaruhi lambatnya WBS menerima

materi yang diberikan peneliti.

 

Page 94: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari hasil studi

adalah sebagai berikut:

1. Terapi musik bermanfaat terhadap seseorang tidak hanya untuk

penyembuhan secara medis saja, melainkan melainkan secara mental dan

psiko sosial dapat berpengaruh positif terhadap seseorang.

2. Program karoke bersama yang dilaksanakan di PSKW Mulya Jaya adalah

bersifat rekreasional.

3. Program karoke bersama yang dilaksanakan di PSKW Mulya Jaya lebih

menekankan kepada bentuk apresiasi seni tarik suara.

4. Program karoke bersama yang dilaksanakan di PSKW Mulya Jaya berjalan

efektif dikarenakan ;

a. Banyaknya antusias WBS yang mengikuti program karoke bersama

ini.

b. Adanya bakat, hoby dan potensi yang dimiliki WBS dibidang tarik

suara.

c. Kebanyakan dari mereka (WBS) adalah mantan penyanyi- penyanyi

cafe malam.

 

Page 95: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

82

5. Efektifitas Art therapy ( terapi musik) di PSKW Mulya Jaya adalah lebih

tepat sebagai sarana manajemen stres bagi para WBS yang ada.

B. Saran

1. Perlu adanya tindak lanjut program art therapy ( terapi musik) ini yang telah

dilakukan peneliti oleh lembaga. Mengingat begitu pentingnya sarana hiburan

didalam panti sebagai bahan rekreasional WBS.

2. Program karoke bersama yang terlebih dahulu telah terlanksana, diperlukan

adanya inovasi atau konsep baru khususnya berkaitan dengan hal tekhnis

pada program ini. Guna untuk lebih memaksimalkan program ini, mengingat

besarnya antusias WBS terhadap program karoke bersama ini.

 

Page 96: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

83

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Galangpress, 2006.

Faris, Teori Sosiologi Modern, Bandung: Mizan, 2009.

Flick Uwe ,The Psychology of the Social, Cambridge University ,1998

G. Myers David, Social Psychology, Bandung; Mizan, 2009

Mehmet, Healing from the heart, Bandung: PT Mizan Pustaka,

2011.

Mikkelsen, Britha, Metode Penelitian dan Upaya- Upaya Pemberdayaan,

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Moleong, lexy J, metode penelitian kualitatif edisi refisi, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2009.

Rusmala, Anita, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat

Kecemasan pada Klien yang Menggunakan Terapi Hiperbarik di

RSAL DR Mintoharjo Jakarta, Riset Keperawatan, Fak Ilmu

keperawatan Universitas Indonesia, 2010.

Setyobudi, Seni Budaya Untuk kelas VII , Jakarta: Erlangga.

Suhardja, Gai, Drawing as Art Therapy (in progress), Jakarta: FSRD UK

Maranatha Peneliti kajian ilmiah, 2003.

Sumarjo, Jacob, Filsafat Seni , Bandung: Mizzan, 2009.

UIN Jakarta, Ceqda, Jakarta: UIN Press, 2002.

 

Page 97: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

84

Wahyuni, Sri, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Peningkatan Relaksasi

(Riset Keperawatan, Fak Ilmu keperawatan Universitas Indonesia,

2010.

Sumber lain:

http://tips-menghilangkan-stress.blogspot.com

http://health.okezone.com

http://www.psychologymania.com

http://kulanzsalleh.blogspot.com

http://sorotharapan.blogspot.com.

http://www.untajiaffan.com

 

Page 98: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

LAMPIRAN - LAMPIRAN

 

Page 99: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Hasil wawancara peneliti dengan para WBS yang mengikuti program terapi musik.

1.1 Kelompok A

Kelompok A adalah WBS yang mengikuti ke3 program terapi musik. Diantaranya:

1. Nama lengkap : Lilismayanti

Nama panggilan : Lilis

Ttl : 7 Agustus 1989

Alamat asal : Muarasiyau, Palembang

Peneliti : Apa pekerjaan kamu sebelum disini? Responden : Pekerjaan aku sebagai wanita malam,di Medan Peneliti : Terus bisa ada disini bagaimana ceritanya? Responden : Tangkapan dari medan, tiga bulan di Brastagi oleh kepala panti

sana dikirim ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah disini. Peneliti : Lalu apa yang sudah kamu dapatkan selama disini? Responden : Sudah banyaklah, pendidikan, terus apa itu, ke musolah,

banyaklah yang aku dapatkan disini. Kegiatan, keolahragaan ikut terus ga pernah ga hadir.

Peneliti : Setiap selasa sorekan ada kegiatan karoke bersama tuh, yang lilis rasakan kalo ada kegiatan itu bagaimana sih?

Responden : Kalo masalah keyboard setiap hari selasa, kalo di unit aja suntuk.Kalo ada hiburankan pikiran agak tenang, senang.

Peneliti : Menurut lilies, penting ga tuh program karoke bersama itu? Responden : Penting sih, untuk menghibur kita sendiri dan teman- teman. Peneliti : Terus buat kegiatan belajar music yang kemarin, liliskan ikut

belajar gitar, apa yang udah lilies dapat dari belajar gitar kemarin?

Responden : insya allah yang kemarin sudah bisa kunci- kuncinya, sudah dapatin semua, sudah bisa. Sekarangpun aku dikamar sendiri main gitar karena talinya sudah putus, ga bisa main lagi.

Peneliti : Menurut lilies penting ga tuh kegiatan belajar gitar yang kemarin? Responden : Penting sih, ya kalo dikampung nanti, mana tau suntuk ya main

gitar dikampung. Peneliti : Terus buat kegiatan belajar keyboard yang kemarin, yang udah

lilies dapatin tuh apa aja?

 

Page 100: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Responden : Ya banyak sih yang ku dapatkan, main keyboard udah agak lumayan udah agak bisa. Selama ini apapun aku ga ada yang bisa, semenjak di Jakarta ini bisa aku jalanin semua.

Peneliti : Nah, menurut lilies penting ga tuh belajar keyboard yang kemarin?

Responden : Ya, penting sih. Untuk main- mainan mana tau dikampung nanti. Peneliti : Terus belajar vocal, apa yang udah lilies dapat? Responden : Kalo vocal sih baru dikit- dikit yang aku dapat. Karena

dimanapun aku ga pernah belajar vocal. Ya segi- segi lagunya, gerak- geraknya untuk nada- nadanya.

Peneliti : Menurut lilies penting gat uh belajar vocal yang kemarin? Responden : Ya penting sih, kan udah banyak yang jadi artis. Kepingin sih,

he..

2. Nama lengkap : Rosalinda

Nama panggilan : Rosa

Ttl : Medan, 5 Juni 1982

Alamat asal : Desa Pasi Sidikalang, Medan

Peneliti : Yo Rosa, sebelum disini pekerjaanya apa? Responden : Sebagai penyayi pub di Medan. Peneliti : Terus bisa ada disini bagaimana ceritanya? Responden : Ya, pertama ketangkap di Brastagi tiga bulan disana. Sebenarnya

sih harus 6 bulan disana, tetapi kepala pantinya menaruh kita disini.

Peneliti : Terus apa yang sudah rosa dapat selama disini? Responden : Ya pelajaran semualah.Keterampilan, olah raga,senam terus

merpati putih, semualah yang disini fasilitaskan. Peneliti : Terus kalo kegiatan karoke bersama yang setiap selasa sore

diadakan, apa sih yang rosa rasakan kalo ada kegiatan itu? Responden : Ya senang sih. Ya bisa terhibur hati juga. Peneliti : Menurut rosa penting ga tuh kegiatan karoke bersama itu? Responden : Pentinglah, ya kita inikan biar anak PSKWdisinikan tidak

terkekang disini, jadi ada hiburan dangdutan. Peneliti : Terus, rosakan kemarin ikut kegiatan music belajar gitar, apa sih

yang sudah rosa dapat? Responden : Belum ada. Masih kunci pertama yang didapat. Kunci A dan C.

itu aja.

 

Page 101: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Peneliti : Menurut rosa penting ga tuh kegiatan belajar gitar kemarin? Responden : Ya penting juga sih, ya karena kita kan kepingin disaat kita

berkumpul dengan teman- teman lama bisa melakukannya, bermainya gitu.

Peneliti : Rosa jugakan ikut belajar keyboard, kalo keyboard apa yang udah didapat?

Responden : Ya cara gerak- gerak itu. ( sambil menggerakan tanagan) Peneliti : Menurut rosa penting ga tuh program belajar keyboard kemarin? Responden : Pentinglah, memang dari dulu pengen belajar keyboard, makanya

ikut kegiatan ini. Peneliti : Terus kalo belajar vocal apa yang udah rosa dapat? Responden : Belum terlalu banyak. Peneliti : Penting ga tuh program belajar keyboard? Responden : Pentng, biar bisa jadi penyanyi. He..

1.2 Kelompok B

Kelompok B adalah WBS yang mengikuti 2 program terapi musik. Diantaranya :

1. Nama lengkap : Siti Aliah

Nama panggilan : Icha

Ttl : Bogor, 3 Juli 1991

Alamat asal : Batuhulung, Bogor

Peneliti : Pekerjaan sebelumnya icha apa? Responden : Pekerjaan sebelumnya icha ngamen di terminal bubulak bogor. Peneliti : Terus bisa ada disini bagaimana ceritanya? Responden : Icha tuh dijual ama temen. Di jual di Palembang. kerja di café

penjual minuman. Terus aku disitu diboongin, yah ga taunya ga jual minuman, yah malah suruh nemenin om- om. Terus ada razia aku langsung dibawa kesini.

Peneliti : Nah, setelah icha disini apa sih yang udah icha dapetin? Responden : bisanya make up, sanggul untuk pengantin, sak-sak.

Semuanyalah, tadinya ga bisa sak-sak tuh kan tadinya tomboy tuh sekarang udah bisa.

Peneliti : Nah, kalo setiap selasa sorekan ada kegiatan karoke bersama yah? Apa sih yang icha rasain kalo ada kegiatan itu?

Responden : Seneng, karena terhibur ama temen- temen. Peneliti : Menurut icha penting ga sih program karoke bersama itu?

 

Page 102: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Responden : Ya penting, itu bisa menghibur ngilangin bête sebenernya ga ada kegiatan, suntuk.

Peneliti: : Nah, kemarinkan icha ikut program vocal, apa sih yang udah icha dapet dari program belajar vocal itu?

Responden : Dapetnya,, ya tapi suaranya masih itu, kan udah enam bulan disini pengen banget belajar vocal. Belum banget sih.

Peneliti : Menurut icha penting ga tuh program belajar vocal itu? Responden : Penting, emang dari dulu cita- cita pengen jadi penyanyi. He.. Peneliti : Kalo dari belajar gitar, apa yang udah icha dapet? Responden : Kunci A minor ama kunci apa ya.. he.. Peneliti : Penting ga tuh menurut icha program belajar gitar? Responden : Penting, kalo buat ngamenkan lumayan.

2. Nama lengkap : Kartika Putri Maylenita

Nama panggilan : Tika

Ttl : Bogor,12 Agustus 1993

Alamat asal : Bandung

Peneliti : Kalo boleh tau, pekerjaan tika sebelumnya apa? Responden : Ngamen di daerah bogor Peneliti : Terus tika kenapa bisa ada di sini? Responden : Kan saya lagi tidur, temen saya minta dijemput ke taman topi.

Jam 6 itu ga ketemu- temu. Pas jam setengah tujuh ada razia. Pertama ga ditangkep, pegawainyakan udah tau saya pengamen. Pas lagi pulang saya ketuker, gitu. Itu razia wanita malem. Pas lagi diangkut ke mobil saya ketarik. Terus dibawa dah kesini.

Peneliti : Kalo yang udah kamu dapet disini apa aja? Responden : Salon, krimbat. Kalo sayakan emang dari dulu udah pernah

ngikut kegiatan keterampilan salon udah stahun, jadi disini tuh saya cuma pengen ngelancarin aja.

Peneliti : Setiap selasa sorekan ada program karoke bersama, apa sih yang kamu rasain kalo ada program itu?

Responden : Jadikan kalo disinikan bête yah ka, semenjak ada acara itu jadi ngilangin bête aja gitu.

Peneliti : Menurut kamu penting ga program karoke bersama itu? Responden : Ya penting juga sih, kan kalo saya lagi pengen nyanyi ya nyanyi,

tapi kalo lagi ga mau nyanyi paling saya ngeliatin orang lagi nyanyi aja.

 

Page 103: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Peneliti : Kalo dari belajar Vocal, apa yang udah tika dapet? Responden : Kalo pengamen itukan ga ada yang bisa suara- suara gimana gitu

kak ya, asal nyanyi aja. Tapikan kalo disini harus bisa penglafalannya

Peneliti : Menurut tika pentng ga program belajar vocal itu? Responden : Penting sih, kalo pengamenkan suka ada yang ngajak kegiatan

band- band gitukan, nah kalo kita ga bisa bikin vocal aslinya jadi kita ga bisa ngebagusin suara ama vocalis aslinya.

Peneliti : Terus kalo dari program belajar gitar apa yang udah tika dapet? Responden : Sebenernya diajarinnya sedikit, karena saya sudah bisa. Malah

kakak nyuruh saya ngajarin yang lain yang belum bisa Peneliti : Penting ga tuh menurut tika program belajar gitar itu? Responden : Ya penting juga sih kak, karenakan semua orang jugakan pengen

banget belajar gitar. Terus saya sudah bisa banget gitar, kalo saya sia- siainkan percuma banget saya dari kecil bisa main gitar.

3. Nama lengkap : Indah Safitri

Nama panggilan : Indah

Ttl : 26 April 1989

Alamat asal : Jl. Kota cane desa perbulan kecamatan lawabeleng, Medan

Peneliti : Indah sebelum disini pekerjaanya apa? Responden : Kerja di kafe sebagai penyanyi Peneliti : Terus bisa disini bagaimana ceritanya? Responden : Ditangkap razia diMedan Peneliti : Terus setelah disini yang indah dapat apa aja ndah? Responden : Dapat ilmu, keterampilan, agama, kaya psikolog Peneliti : Terus setiap selasa sorekan ada kegiatan karoke bersama tuh, apa

sih yang indah rasain kalo ada kegiatan itu? Responden : Biasa aja, ga ada perasaan apa- apa gituh. Ga apa- apa. Peneliti : Menurut indah penting ga kegiatan karoke bersama itu? Responden : ga tau kalo soal pentingnya. He.. ga tau ah, soal itu mah ga tau. Peneliti : Terus kalo yang indah dapet dari kegiatan belajar keyboard apa

aja? Responden : Belum dapat apa- apa, orang belajarnya masih kurang. Peneliti : Menurut indah penting ga tuh kegiatan belajar keyboard itu? Responden : Pentingnya sih ga penting- penting banget sih, pengen tau aja Peneliti : Kalo belajar keyboard apa yang udah indah dapet?

 

Page 104: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Responden : Kalo gitar, meskipun indah ga belajar gitar tapi sudah bisa. Kan udah dipotong kukunya. He.. mau belajar gitar ga dateng- dateng lagi. Tapi udah dapet kuncinya. Kunci C, F, G, A minor, A major

Peneliti : Terus penting ga tuh program belajar gitar itu? Responden : Hehe.. tau ah.

4. Nama lengkap : Nurlela

Nama panggilan : Nurlela/ ela

Ttl : Cianjur, 8 Oktober 1983

Alamat asal : Cianjur

Peneliti : Sebelumnya nurlela bekerja apa? Responden : TKI di Malaysia Peneliti : Bisa ada disini bagaimana ceritanya? Responden : Pertama di RPTC Bambu Apus lalu dipindahkan kesini Peneliti : Apa yang bisa kamu dapat setelah ada disini? Responden : Keterampilan sih ada… Peneliti : Apa sih yang kamu rasain kalo ada kegiatan karoke bersama itu? Responden : Pengen ikutan tapi ga bisa nyanyi, he.. seneng sih ada hiburan. Peneliti : Menurut Nurlela penting ga sih adanya kegiatan karoke bersama

itu? Responden : Penting, untuk menghibur ama menghilangkan jenuh. Peneliti : Kemarinkan Nurlela ikut kegiatan belajar vocal tuh, apa sih yang

udah didapet dari belajar vocal itu? Responden : Belum dapet apa- apa, belum belajar total sih.. Peneliti : Menurut Nurlela penting ga tuh kegiatan belajar vocal itu? Responden : Penting, supaya kita bisa menyanyilah.. Peneliti : Terus kalo dari belajar keyboard, apa yang udah Nurlela dapet? Responden : Yang didapet ya senang aja bisa main keyboard. Peneliti : Menurut nurlela penting gat uh program belajar keyboard itu? Responden : Ya penting sih, jarang sekalikan ada pelatihan itu

5. Nama lengkap : Aprilia Firmanda

Nama panggilan : April

Ttl : Malang, 25 April 1996

Alamat asal : Malang

 

Page 105: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Peneliti : April sebelumnya bekerja apa? Responden : Aduh kalo nanya masalah kerja aku masih sekolah, kan beda

kasusnya ama yang lain. Peneliti : Bisa disini bagaimana ceritanya? Responden : Disini dibawa ama om. Ayah aku kan suka mukulin aku jadi ama

om aku dibawa kesini jadi om takut aku kenapa- kenapa jadi aku ditaro kesini.

Peneliti : Terus yang udah April dapetin selama disini apa? Responden : Ya kalo keterampilan ada, terus apa ya.. disinikan bimbingan

rohani juga ada, jadi kita disinipun bisa bertobat. Peneliti : Kalo ada kegiatan karoke bersama yang setiap selasa sore itu apa

sih yang april rasain? Responden : Ya Hapy sih.. bisa kumpul bareng, ya bisa menghibur diri

sendirilah. Peneliti : Terus penting ga menurut April Program itu? Responden : Kalo disini penting sih, kita itukan seharian ikut keterampilan,

Ikut bimbingan rohani jadi kita tuh ga ada waktu hapy- hapy sendirian. Itu bagus.

Peneliti : Terus kemarinkan April ikut kegiatan belajar keyboard, apa sih yang udah april dapet?

Responden : Dapet apa ya, he..ya dapet dasarnyalah, itupun belum semua Peneliti : Menurut April penting ga program belajar keyboard itu? Responden : Penting sih, karna andaikata kita keluar dari sini kita disuruh

itupun bisa Peneliti : Kalo belajar vocal apa yang udah april dapet? Responden : Apa ya, kalo kemarenkan emang ga terlalu gitu kan rame juga.

Tapi yang penting kita hapy, kita seneng, kita tau tinggi rendahnya nada kita sendiri

Peneliti : Penting ga menurut april program belajar vocal itu? Responden : Penting, sama ama penjelasan tadi kita bisa alih keterampilan,

dobel sampingan.

6. Nama lengkap : Rani Widiawati

Nama panggilan : Rani

Ttl : Bogor, 17 Agustus 1993

Alamat asal : Tasikmalaya

Peneliti : Kalo boleh tau, Rani sebelmnya bekerja apa?

 

Page 106: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Responden : Kerja ditempat les music sebagai pengurus tempat. Didaerah Bogor

Peneliti : Terus bisa ada disini bagaimana ceritanya? Responden : Sebenernya sih aku salah tangkep. Aku ketangkep pas lagi ikut-

ikutan nongkrong nonton balapan motor di Bogor. Tiba- tiba ada razia satpol PP nangkepin cewe- cewe yang suka nongkrong didaerah situ (PSK) terus aku ditangkep. Kebetulan kaka aku juga pernah ketangkep didaerah situ, mungkin karena aku mukanya mirip sama kaka aku, jadi petugas nangkep aku. Aku dikira kaka aku.

Peneliti : Yang udah Rani dapet selama ada disini apa aja? Responden : Alhamdulilah sih apa yang aku ga bisa jadi bisa, kaya tata rias

pengantin selama aku disini jadi bisa Peneliti : Setiap selasa sorekan ada kegiatan karoke bersama tuh, apa sih

yang Rani rasain kalo ada kegiatan itu? Responden : Antara sedih ama seneng aja gitu. Sedihnya ya biasa nyanyi-

nyanyi ama keluarga sekarang ama orang lain gitu, tapi ada senengnya juga sih. Peneliti : Terus menurut rani penting ga acara karoke bersama itu? Responden : Penting, buat ngilangin bête aja disini. Karna banyak pikiran kan

kalo ada itukan kita bisa sedikit ngilangin beban Peneliti : Kalo dari belajar vocal apa yang udah Rani dapet? Responden : Belum sih kak, soalnya latihannya masih kurang waktunya. Peneliti : Menurut Rani penting ga kegiatan belajar vocal kemarin? Responden : Penting sih, kan aku kerja ditempat les music biar nanti aku biasa

nyanyi- nyanyi disana Peneliti : Kalo dari belajar gitar, apa yang udah Rani dapet? Responden : ya, yang tadinya aku ga bisa main gitar sekarang udah bisa dikit-

dikit Peneliti : Penting ga menurut Rani program belajar gitar kemarin? Responden : Penting, ya penting aja deh… he

7. Nama lengkap : Suwarja

Nama panggilan : Nur / Miyabi

Ttl : Bekasi, 26 Februari 1992

Alamat asal : Bekasi selatan

Peneliti : Sebelumnya kamu bekerja sebagai apa? Responden : Nyuci botol, he.. he.. ya begitu deh, mas tau lah, he..

 

Page 107: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Peneliti : Terus ada disini bagaimana ceritanya? Responden : Sama ama Rani, saya juga lagi nonoton balapan. Tapi emang saya

sering nongkrong disitu Peneliti : Selama disini apa yang udah kamu dapet? Responden : Ya dapet kegiatan tata rias penganten, kegiatan agama, ya sedikit

ilmu pengetahuan lah Peneliti : Kalo yang kamu rasain kalo ada program karoke apa sih? Responden : Ya penting sih, kalo menurut aku penting banget. Soalnya kan

kita disini kebanyakan pikiran ya sedikit ada hiburan lah Peneliti : Apa sih yang udah kamu dapet dari program belajar vocal? Responden : Ya sedikit tau alunan- alunannya aja gitu Peneliti : Menurut kamu penting ga program belajar vocal itu? Responden : Penting sih buat aku, bukan buat orang lain. Soalnya buat

kesenangan sendiri aja bukan buat orang lain. Peneliti : Nah kalo gitar apa yang udah di dapat? Responden : Ya gitar sedikit- sedikit bisa, karena waktunya sedikit ya mesih

kurang aja. Peneliti : Penting ga tuh program belajar gitar itu menurut kamu? Responden : Ya penting buat diri sendiri aja, buat ngehibur diri sendiri aja.

Kalo lagi bengong, disinikan kita kebanyakan bengong, buat iseng- iseng

1.3 Kelompok C

Kelompok C adalah WBS yang hanya memilih satu program terapi musik saja. Diantaranya :

1. Nama lengkap : Yoneta Putri Sri Rahayu

Nama panggilan : Yoneta

Ttl : Cianjur, 6 Juli 1993

Alamat asal : Cianjur

Peneliti : Sebelumnya bekerja dimana? Responden : Aku mah ga kerja, diruamah aja. Jadi ibu ruamah tangga. Peneliti : Terus ceritanya bisa nyampe sini giama tuh? Responden : Kan waktu itu aku diajak ama ibu- ibu kenalan di daerah rumah.

Diajak katanya disuruh jadi pekerja pabrik di Jakarta. Ga taunya aku dibawa ke daerah puncak. Disitu aku disuruh ngelayanin laki- laki. Ga taunya teh si Ibu itu

 

Page 108: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

geremo. Belom ada berapa hari ada razia. Trus aku lang sung dibawa sama satpol PP sampe sini.

Peneliti : Yang udah kamu dapet slama ada disini apa? Responden : Belajar salon Peneliti : Kalo ada kegiatan karoke bersama apa sih yang kamu rasain? Responden : Mau ikutan the malu soalnya belum pada kenal. Tapi seneng deh.. Peneliti : Kalo menurut Yoneta sendiri penting ga sih program karoke

bersama itu? Responden : Penting, jadi kalo kita betekan ada hiburan Peneliti : Kalo dari belajar vocal, apa yang udah Yoneta dapet? Responden : Ya jadi tau aja nada- nada tinggi ama rendah. Peneliti : Menurut Yoneta penting ga program belajar vocal itu? Responden : Penting, ya penting aja deh.. he..

2. Nama lengkap : Ningsih

Nama panggilan : Ningsih

Ttl : Bogor, 1 januari 1991

Alamat asal : Ciheulet, Bogor

Peneliti : Sebelumnya Ningsih bekerja dimana? Responden : Ngejablay, he.. dari umur 14 tahun. Peneliti : Bisa ada disini bagaimana ceritanya? Responden : Ya waktu itukan mau pulang, terus ada razia ditangkep Peneliti : Selama ada disini, apa yang udah Ningsih dapet? Responden : Ya udah bisa bikin kue bolu Peneliti : Apa sih yang Ningsih rasain kalo ada kegiatan karoke bersama? Responden : Ya bisa terhibur Peneliti : Penting ga tuh program karoke bersama itu? Responden : Ya penting, buat ngehibur Peneliti : Dari kegiatan belajar keyboard apa sih yang udah Ningsih dapet? Responden : Belom bisa, soalnya sedikit waktunya. Peneliti : Menurut Ningsih penting ga program belajar keyboard itu? Responden : Penting sih, kan buat bisa main music gituh.

3. Nama lengkap : Wati Supiarti

Nama panggilan : Wati

 

Page 109: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Ttl : Sukabumi, 2 Febuari 1988

Alamat asal : Cisaat, Sukabumi

Peneliti : Sebelumnya bekerja dimana? Responden : Kerja di elektro quantum sebagai operator. Peneliti : Ceritanya bisa nyampe sini gimana? Responden : Lagi dipuncak terus ketangkep razia satpol PP. Peneliti : Apa yang udah Wati dapet selama disini? Responden : Belajar computer, kerohanian, keterampilan salon, olah raga,

senam, PBB. Peneliti : Kalo ada kegiatan karoke bersama, apa sih yang Wati rasain? Responden : Ya seneng aja, aku selalu hadir. Peneliti : Menurut Wati penting ga kegiatan karoke bersama itu? Responden : Sebagai siswa aku sih ikut aja. Semua kegiatan penting tapi ada

yang lebih penting dari itu. Peneliti : Apa sih yang udah Wati dapetin dari program belajar vocal. Responden : Jadi tau tinggi rendah nada. Peneliti : Menrut Wati penting ga kegiatan belajar vocal itu? Responden : Penting, karena belum bisa. Kalo udah bisa kan kita kemana-

mana enak.

4. Nama lengkap : Amsari

Nama panggilan : Amoy

Ttl : Cianjur, 19 Juli 1990

Alamat asal : Cianjur

Peneliti : Amoy sebelumnya bekerja dimana? Responden : Ibu rumah tangga aja. Peneliti : Bisa ada disini bagaimana ceritanaya? Responden : Mau pulang dari puncak ke Cianjur ada razia di tangkep polisi Peneliti : Apa yang udah Amoy dapet selama ada disini? Responden : Ya disini mah cukup bersabar aja, ngikutin kegiatan Peneliti : Apa yang Amoy rasain kalo ada kegiatan karoke bersama? Responden : Ya terasa terhibur dari kesuntukan di unit Peneliti : Menurut Amoy penting ga kegiatan karoke bersama itu? Responden : Penting banget, kita jadi bisa nyanyi- nyanyi. Peneliti : Dari belajar vocal apa yang udah Amoy dapet?

 

Page 110: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Responden : Ya itu, nada- nadanya ada yang tinggi ada yang rendah jadi bisa. Peneliti : Menurut Amoy penting ga program belajar vocal itu? Responden : Ya pentinglah.. orang suka nyanyi. Kan letak kesalahan-

kesalahan kita jadi tau.

5. Nama lengkap : Mega Ratnasari

Nama panggilan : Mega

Ttl : Karawang, 20 Desember 1989

Alamat asal : Karawang

Peneliti : Sebelumnya bekerja dimana? Responden : Dulu sih baby sister dari SMP, tahun 2007 menikah. Karena ga

distujui orang tua akhirnya misah dan suka keluar terjun ke dunia malam gituh Peneliti : Bisa ada disini bagaimana ceritanaya? Responden : Ya posisinya saya lagi ngelayanin. Emang sayakan kerjanya

diwarung di daerah Pekayon, terus ada satpol PP dirazia. Peneliti : Terus apa yang udah dapet selama ada disini? Responden : Ya olah raga, PBB, ke musholah ngaji, dengerin ceramah Peneliti : Apa yang Mega rasain kalo ada kegiatan karoke bersama? Responden : Ya seneng bisa yerhibur, bisa ketawa- ketawa ama temen- temen. Peneliti : Menurut Mega penting ga kegiatan karoke bersama itu? Responden : Penting juga sih, kitakan disini stress juga. Kalo ada hiburan

musikkan menghibur juga bisa ngilangin rasa bête, jenuh juga Peneliti : Dari belajar keyboardl apa yang udah Mega dapet? Responden : Karena jarang ikut ya belom bisa. Peneliti : Menurut Mega penting ga program belajar keyboard itu? Responden : Ya penting, biar bisa.

6. Nama lengkap : Tati Nur

Nama panggilan : Tati

Ttl : Bogor, 21 Maret 1988

Alamat asal : Bogor

Peneliti : Tati sebelumnya bekerja dimana? Responden : Jadi ibu rumah tangga. Peneliti : Bisa ada disini bagaimana ceritanaya?

 

Page 111: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Responden : Yah waktu itu sih lagi nongkrong di daerah Bogor, terus ada razia ketangkep

Peneliti : Apa yang udah Tati dapet selama ada disini? Responden : Aku bisa ngejahit. Disini aku buka vermakan levis, baju, apa aja

aku bisa Peneliti : Apa yang Tati rasain kalo ada kegiatan karoke bersama? Responden : Senang, pokoknya kita terhibur banget deh. Peneliti : Menurut Tati penting ga kegiatan karoke bersama itu? Responden : Penting dah, pokoknya kita hapy dah semenjak ada ka Fitrah. Peneliti : Dari belajar gitar apa yang udah Tati dapet? Responden : Ya baru bisa genjreng- genjreng aja, yang penting senang hati. Peneliti : Menurut Tati penting ga program belajar gitar itu? Responden : Penting lah, siapa tau nanti buat ngamen. He..

7. Nama lengkap : Gita Laniyati

Nama panggilan : Gita

Ttl : Bekasi,17 September 1989

Alamat asal : Bekasi

Peneliti : Sebelumnya Gita bekerja dimana? Responden : Terakhir kerja di outlet kentang sekitar 2 bulanan tapi juga

sampingan nongkrong malem. Peneliti : Terus bisa ada disini bagaimana ceritanaya? Responden : Aku sih emang udah target, lagi posisi ga nongkrong udah

diikutin sama polisi. Peneliti : Apa yang udah Gita dapet selama ada disini? Responden : Sebelumnya akukan ga bisa ngejahit, alhamdulilah semenjak

disini aku bisa ngejahit, PBB juga terakhir kita dapet disekolah terus kita bisa pelajarin lagi disini. Banyaklah yang udah kita dapetin disini.

Peneliti : Apa yang Gita rasain kalo ada kegiatan karoke bersama? Responden : Seneng, Cuma aku kan jarang ikut nyanyi. Peneliti : Menurut Amoy penting ga kegiatan karoke bersama itu? Responden : Sebenernya penting sih yah, kebeneran semuanya pada doyan

dangdut. Banyak juga sih yang demen ama ka Fitrah, he..Cuma sayang waktunya terbatas, coba malem minggu juga gitu yah..

Peneliti : Dari belajar gitar apa yang udah Gita dapet? Responden : Cuma bisa ngedengerin aja sama ngeliatin ka Fitrahnya aja, he.. Peneliti : Menurut Gita penting ga program belajar gitar itu?

 

Page 112: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Responden : Ya penting ga penting sih, lumayan juga buat ngamen.

8. Nama lengkap : Nur Hasanah

Nama panggilan : Ana

Ttl : Cirebon, 20 September 1987

Alamat asal : Susukan Lebak, Cirebon

Peneliti : Ana sebelumnya bekerja dimana? Responden : TKI di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga. Peneliti : Terus bisa ada disini bagaimana ceritanaya? Responden : Awalnya aku lari dari majikan karena ga bener majikannya,

pernah dapet penyiksaan. Terus disana aku diajak temen main di kafe. Karena lupa ga bawa passport, pas lagi minum ada razia. Terus dipenjara disana selama 4 bulan. Lalu dipulangin ama pemerintah ke Tanjung Pinang selama seminggu. Dari sana lalu dibawa ke Pasar Rebo.

Peneliti : Apa yang udah Ana dapet selama ada disini? Responden : Ya alhamdullilah gitu bisa berubah. Yang tadinya saya ga bener

bisa agak bener. Karena disini banyak bimbingan. Kaya kerohanian. Keterampilan salon ama handycraff.

Peneliti : Apa yang Ana rasain sih kalo ada kegiatan karoke bersama? Responden : yah enak gituh bisa ngilangin stress. Kan yag namanya disini

itukan jenuh, bosen ama bimbingan terus jadi kehibur juga adanya ini. Peneliti : Menurut Ana penting ga kegiatan karoke bersama itu? Responden : Ya penting, karena buat hiburan. Peneliti : Dari belajar gitar apa yang udah Ana dapet? Responden : Ya yag tadinya ga bisa udah bisa dikit- dikit. Peneliti : Menurut Ana penting ga program belajar gitar itu? Responden : Ya pentinglah, yang tadinya ga bisakan jadi bisa

 

Page 113: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Absensi Pelatihan Keyboard

PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur

Hari/ Tanggal : ……………………………………..

No Nama Unit Keterangan 1 Murni RPSW 2 Lilis RPSW 3 Rosa RPSW 4 Indah RPSW 5 April RPSW 6 Nurlela RPSW 7 Suwarja Kartini 8 Mega Kartini 9 Tita Kartini

10 11 12 13 14

Mengetahui,

Fitrah Mulyana

( Pendamping / Pembimbing)

 

Page 114: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Absensi Pelatihan Gitar

PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur

Hari/ Tanggal : ……………………………………..

No Nama Unit Keterangan 1 Tati Kartini 2 Gita Kartini 3 Rani Kartini 4 Icha Kartini 5 Tika Kartini 6 Suwarja Kartini 7 Murni RPSW 8 Lilies RPSW 9 Rosa RPSW

10 Ana RPSW 11 12 13 14

Mengetahui,

Fitrah Mulyana

( Pendamping / Pembimbing)

 

Page 115: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Absensi Pelatihan Vocal

PSKW Mulya Jaya Pasar Rebo Jakarta Timur

Hari/ Tanggal : ……………………………………..

No Nama Unit Keterangan 1 Icha Kartini 2 Tika Kartini 3 Yeni Kartini 4 Yoneta Cut nyak dien 5 Wati Cut nyak dien 6 Gita Cut nyak dien 7 Amoy Cut nyak dien 8 Riska s Cut nyak dien 9 Murni RPSW

10 Lilies RPSW 11 Indah RPSW 12 Rosa RPSW 13 Nurlela RPSW 14 April RPSW

Mengetahui,

Fitrah Mulyana

( Pendamping / Pembimbing)

 

Page 116: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

Dokumentasi kegiatan program terapi musik

 

Page 117: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis

 

Page 118: APLIKASI ART THERAPY KAROKE BERSAMA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45818/1/FITRAH... · meningkat bahkan pada orang cacat atau orang berpenyakit kronis