api waham 4 in 1
DESCRIPTION
APITRANSCRIPT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Klien : Tn. MStatus Interaksi : Fase pengkajian dan kerjaPertemuan ke : 2 (dua)Kondisi Klien : Wajah klien terlihat relaks, ekspresi gembira dan klien sering menatap ke arah lantai saat diberikan
pertanyaan seputar wahamnya.Kondisi Lingkungan : Klien dan perawat duduk berhadapan di dalam satu ruangan rumah klien (ruang tamu), suasana rumah sepi
karena hanya ada klien dan istri klien, cahaya yang masuk kedalam ruangan sangat cukup dan tidak terjadi kebisingan suara selama interaksi berlangsung.
Tujuan : Klien dapat menganalisa dan mengatasi masalah jiwa yang telah dialaminyaNama Mahasiswa : Intan Dewi PerwitasariWaktu Interaksi : 09.00-09.30Tanggal : 25 Maret 2014Ruang : Ruang tamu
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus pada Perawat
Analisa Berfokus pada Klien
Rasional
P : Selamat pagi pak, lagi apa pak sekarang?kok terlihat sibuk begitu
K :Pagi, ndak bu.ini lo lagi berkebun,biar tidak bosan di rumah.
P :Memandang K dan tersenyumK:Tersenyum kepada P
K:Tersenyum P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
Perawat menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
Klien Nampak bersedia berinteraksi dengan perawat
Klien berespons positif denga menjawab salam yang diberikan perawat
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu interaksi sehingga dapat membangun rasa saling percaya diantara perawat dan klien
P :Gimana pak kabarnya?bisa tidur pak semalam?
P :Tersenyum dan pandangan mata berfokus pada klien, badan condong kedepan
Perawat mencoba menggali data baru yang ada pada klien
Klien tampak lebih bisa percaya terhadap perawat dibandingkan
Menanyakan kabar adalah salah satu cara perawat untuk
K :Kabar saya baik-baik saja, bisa bu tapi ya masih sering terbangun dan susah tidur kalau malam hari
mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatianK:Memandang P, raut wajah tampak rileks
K:Mengangguk dan memandang P, duduk besandar pada kursiP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat berusaha untuk menunjukkan sikap terbuka terhadap klien
pertemuan sebelumnya
Klien mengungkapkan keadaan yang dirasakannya dengan jujur
menggali informasi terkait keluhan utama atau keadaan yang sedang dirasakan klien sekaligus membina hubungan kedekatan secara professional antara Perawat dan Klien
P :Syukur pak, bapak sekarang saya mau mengobrol dengan bapak?bapak tidak keberatankan? sebentar saja, kira-kira 30 menit, bagaimana Pak ?K :Iya Bu, silahkan saja.
P :Tersenyum dan memandang K, telapak tangan membuka ke atas saat menawarkanK:Memandang P
K:Mengangguk sambil tersenyum kepada PP :Tersenyum terhadap K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat mencoba membuat kontrak waktu dan bersikap profesional
Perawat senang karena klien menerima penawaran perawat untuk mengobrol bersama
Klien berikap positif tentang kehadiran perawat
Klien menyetujui penawaran perawat untuk berbincang
Kontrak pertemuan sangat penting dilakukan diawal untuk menilai ketersediaan dan kesiapan klien berinteraksi dengan Perawat
P :Bapak sudah sarapan Pak ? bagaimana, apa bapak masih minum obat
P :Memandang K dengan tatapan mata menyelidikK:
Perawat mencoba menggali kebiasaan yang dilakukan oleh
Klien tampak memperhatikan apa yang disampaikan oleh
Memulai percakapan dengan menanyakan hal-
untuk malarianya ?
K :Sudah bu, saya makan sedikit soalnya perut saya tidak enak. Iya saya dulu minum obat malaria, 10 bulan soalnya saya sakit malaria.
Memandang P dan lantai bergantian
K:Badan dijondongkan ke depan dan mendekatkan muka ke P sambil memandang PP :Memandang K, badan disandarkan ke kursi sambil tangan memegang perut.
klien
Perawat berusaha bersikap terbuka untuk membina hubungan saling percaya
perawat
Klien mencoba mengingat dan berusaha mulai bersikap terbuka terhadap perawat
hal yag dekat dengan keseharian klien agar lebih mudah dalam membangun kepercayaan klien terhadap perawat
P : Keluhannya apa pak kok minum obat malaria?
K : Badan saya panas, tidak enak.
P :Memandang K dengan tatapan menyelidik, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbukaK:Memandang P dan arah luar rumah secara bergantianK:Memandang P dan terlihat bingung menjelaskan pertanyaan PP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat berusaha untuk memberikan reward terhadap kebiasaan baik klien
Perawat mencoba menjaga sikap keterbukaan terhadap klien agar terbina hubungan yang baik anatara klien dan perawat
klien mencoba berfikir kebelakang dan menggali ingatan
klien mencoba meyakinkan perawat tentang apa yang diyakininya
Menggali terkait kebiasaan/kegiatan yang telah dilakukan.
P : Oh begitu, dulu bapak dapat obatnya dari mana pak ? berobat di Puskesdes atau bagaimana ?
P :Memandang K dan menunjuk kearah PuskesdesK:Memandang P
Perawat mencoba menggali apa yang dilakukan klien dalam menyikapi penyakitnya
Klien berusaha fokus terhadap apa yang
Mengkaji tentang ketersediaan layanan kesehatan bagi klien, bertujuan untuk
K : Tidak bu, saya membeli sendiri, karena saya awalnya periksa darah hasilnya negative untuk malaria, lalu saya periksa lagi karena saya kurang percaya bahkan sampai cek darah 2 kali saya bu.
K:Memandang P dan menunjuk arah Puskesdes dan melambaikan tanganP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat menyimak usaha yang dilakukan klien terhadap penyakitnya
disampaikan perawatKlien menceritakan usaha yang dilakuakn terhadap enyakitnya
mempermudah Perawat terkait menngkatkan kesehatan klien. Dan mengkaji riwayat kesehatan klien untuk menilai kepercayaan klien terhadap layanan kesehatan
P : Oh begitu, kalau saya boleh tau, saat itu apa yang bapak rasakan saat Bapak merasa sakit Malaria ?
K : Badan saya itu rasanya tidak enak, sakit diseluruh tubuh dan menggigil, kejang juga kepala rasanya berat
P :Memandang K dan memutar lalu menengadahkan tangan saat bertanyaK:Memandang P
K:Memandang perawat, berdiri dengan tegak, metakkan tangan di kepala dan memepraktekkan saat K merasa mengigil dan kejang dengan cara menggenggam dengan kuat kedua telapak tangannya serta merapatkan giginyaP :Memandang K, badan condong kedepan
Perawat mengkaji gejala yang dialami klien saat merasakan sakit malaria yang dialami
Perawat memperhatikan gejala yang dirasakan oleh klien saat gejala malaria menyerangnya
Mendengarkan dan memikirkan apa yang ia rasakan saat mengalami gejala malaria yang ia rasakan
Klien berusaha menampilkan keadaan saat ia merasakan gejala malaria menyerang tubuhnya
Mengkaji gejala yang muncul pada klien dan membandingkan dengan gejala yang biasanya timbul pada penderita penyakit sejenis untuk menilai terjadinya gangguan waham terhadap klien
P : Pak, karena bapak saat cek laboratorium hasilnya negative malaria, jadi memang
P : Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka.
Perawat mencoba mengorientasikan klien terhadap realita dan memberikan pujia
Klien merasa senang karena mendapatkan pujian dari perilaku baik yang ia lakukan
Memberikan penghargaan atau pujian terhadap klien dapat meningkatkan
lebih baik bapak tidak mengkonsumsi obat malaria karena ditakutkan nanti dapat merusak ginjal bapak
K : Oh begitu ya bu, iya saya juga takut nanti merusak ginjal, sekarang saya sering sakit maag, tadi pagi saya minum obat maag
K: Memandang P, tersenyum dan mendengarkan dengan penuh perhatian
K: Memandang P, kepala menganguk-angguk, mengubah posisi dengan duduk tegak
P : Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dan tersenyum
terhadap perilaku lien yang sudah baik
Perawat senang karena klien telh bisa bersifat terbuka terhadap dirinya
Klien sudah dapat bersifat sedikit terbuka terhadap perawat yang ditandai oleh memberitahukan keluhan tanpa ditanya oleh perawat
hubungan saling percaya antara klien dan perawat. Orientasi kenyataan dilakkan dengan serileks mungkin dan sebisa mungkin menghindari rasa menghakimi terhadap klien
P : Oh begitu, kira-kira bapak tau tidak kenapa bapak sampai sakit maag ? apakah bapak salah makan atau terlambat makan ?
K : Tidak mbak, saya tidak makan makanan yang aneh-aneh kok, tidak suka makan pedas dan tidak telat makan
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbukaK:Memandang P, mendengarkan dengan seksama, wajah klien menunjukkan ia sedang berfikir
K:Melambaikan tangan, memandang P dan menggeleng-gelengkan kepalaP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dn sesekali mengangguk
Perawat berusaha untuk mengkaji kebutuhan klien yang lain
Perawat mempertahankan sikap empati
Klien mengingat-ingat penyebab mengapa ia merasa memiliki sakit maag
Klien tidak dapat menemukan penyebab mengapa ia merasa sakit maag
Mengkaji kebutuhan klien berdasarkan keluhan yang dialami dan membantu dalam mencari penyebab yang mendasari terjadinya keluhan bersama klien agar dapat meningkatkan hubungan saling percaya antara klien dan perawat
P : Kalau begitu mungkin saja bapak saki maag karena terlalu banyak mengkonsumsi obat malaria Pak, karena yang saya tau salah satu efek samping dari obat malaria dapat menimbulkan maag pak atau bapak terlalu memikirkan tentang penyakit yang bapak rasakan.
K : Oh mungkin juga begitu bu.
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, menepuk-nepuk perut, menengadahkan tangan ke atasK:Memandang P dan mendengarkan dengan seksama
K:memandang P dan sesekali menganggukkan kepala
P :Memandang klien dengan yakin
Perawat menganalisa penyebab K merasa bahwa ia sakit maag
Perawat mencoba menganalisa tentang sakit maag
Klien berusaha untuk fokus terhadap apa yang disampaikan oleh P
Klien berusaha mendengarkan penjelasan perawat dengan baik
Mengorientasikan klien terhadap realita dengan cara meminta klien meunjukkan objek yang mendukung pola pikir klien agar mudah diterima oleh klien
P : Begini saja pak saya punya cara untuk mengurangi nyeri perut yang bapak bilang maag tadi.caranya tarik nafas lewat hidung rasakan oksigen masuk ke paru-paru lalu hembuskan pelan-pelan lewat hidung.bagaimana pak bisa?coba yaa pak?
K : Iya bu saya coba.begini ya bu?
P :Menghadap K sambil memperagakan cara relaksasi.K:Memperhatikan P, dan mencoba memperagakan
K:Memperagakan cara yang diajarkan P
P :Tersenyum, memandang K, dan
Perawat mencoba menjelaskan cara relaksasi untuk mengatasi ansietas yang dialami klien tentang keyakinan penyakit yang dirasakan selama ini
Perawat merasa senang karena K mau mengikuti saran yang diberikan
Klien mengamati dengan baik penjelasan yang diberikan oleh perawat
Klien merasa senang karena diberikan pengetahuan baru oleh perawat tentang cara yang benar dalam mengatasi sakit yang dirasakan tanpa harus terus menerus
Memberikan saran terhadap klien dengan disertai/ditunjang dengan bukti-bukti yang kuat agar lebih mudah mengubah kebiasaan salah klien menjadi benar
memberikan pujian oleh P meminum obat.P : Bagaimana pak sudah bisa?jangan lupa apa yang saya ajarkan di peragakan ya pak?
K : iya bu nanti saya coba.terima kasih
P :Memandang K, badan condong kedepan untuk mempertahankan sikap terbukaK:Memandang ke arah P, mendengarkan dengan seksama
K:Tersenyum, mengangguk dan mempersilahkanP :Tersenyum, mendekati K
Perawat ingin mengkaji keadaan fisik klien terkait dengan tekanan darah
Perawat senang, karena K mau menerima saran yang dianjurkan
Klien bersedia menerima saran dari P
Klien memberikan penerimaan yang baik
Memastikan K terhadap apa yang telah P ajarkan, agar K melakukannya.
P : Baik Pak, mungkin cukup sampai disini pertemuan hari ini.besok saya akan kesini lagi untuk mengobrol ya pak?K : Baik mbak, saya besok di rumah terus kok.
P :Memandang kea rah K, tersenyum dan menjulurkan tangan kearah KK:Tersenyum, memandang kearah P dan sesekali mengangguk
K:Tersenyum, dan menjulurkan tangan kea rah P untuk bersalamanP :Tersenyum dan memandang ke arah K
Perawat menutup pertemuan bersama klien
Perawat senang karena klien bersedia meluangkan waktunya dan puas akan interaksi yang telah berlangsung
Klien senang karena Perawat mau untuk berbagi ilmu dengan klien
Klien senang telah bertemu dengan Perawat
Memberikan penghargaan dan melakukan terminasi terhadap klien agar menjaga hubungan saling percaya antara klien dan perawat
Rekomendasi : berbagai teknik dalam membina hubungan saling percaya antara klien dan perawat contohnya sikap terbuka dan memulai percakapan serta melakukan percakapan tentang hal-hal yang dekat dengan klien. Teknik orientasi terhadap realita yang dilakuakn kepada klien harus dilakukan secara perlahan dan dibarengin dengan adanya bukti-bukti yang akurat dan sebisa mungkin menghindari rasa terhakimi oleh perawat terhadap klien.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Klien : Tn MStatus Interaksi : Fase KerjaPertemuan ke : 3Kondisi Klien : perawat dan Tn. M duduk dalam ruang tamu di rumah Tn.M. duduk berhadapan, didampingi dengan
istri Ny.S. klien duduk dengan rileks, tampak rapi dan tenang.Kondisi Lingkungan : tenangTujuan : klien dapat mengorientasikan diri pada kenyataanNama Mahasiswa : Ayu Novita RahmawatiWaktu Interaksi : 09.30-10.00Tanggal : 26/03/2014
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus pada Perawat
Analisa Berfokus pada Klien
Rasional
P : Selamat pagi pak,sedang apa pak ?
K :Pagi mbak, ini lagi ikat2 sayur mbak, silahkan masuk.
P :Memandang K dan tersenyum, memandang K, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.K:Tersenyum kepada P menerima jabat tangan
K:Tersenyum P :Memandang K, dan tersenyum.
Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
Perawat menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
Klien Nampak bersedia berinteraksi dengan perawat
Klien berespons positif denga menjawab salam yang diberikan perawat
Klien telah bersedia melakukan interaksi pertemuan ke pertama hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina hubungan saling percaya. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan membina hubungan saling percaya sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh perawat
P :Bagaimana kabarnya pak ? apa masih pusing dan tidak bisa tidur?
P :Tersenyum dan pandangan mata berfokus pada klien, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatianK:Memandang P, raut wajah tampak rileks
Perawat mencoba menggali data baru yang ada pada klien
Klien tampak lebih bisa percaya terhadap perawat dibandingkan pertemuan sebelumnya
Perawat menggunakan teknik komunikasi terbuka. Hal ini sesuai dengan teori bahwa sikap terapeutik yaitu keterbukaan, jujur, keiklasan dan
K :Kabar saya baik-baik saja, tadi malam masih sulit tidur sudah kebiasaan mbak hehe,
K:Mengangguk dan memandang P, duduk besandar pada kursiP :Memandang K, mendengarkan penuh perhatian
penggunaan teknik terapeutik akan mempengaruhi keberhasilan interaksiTanda-tanda kecemasan dapat dilihat dari tanda fisiologis, kognitif, dan emosi/ perilaku. Pada kasus ini tanda-tanda yang digunakan adalah tanda-tanda kognitif dan emosi/ perilaku
P :Oia, kita kemarin kan sudah janjian untuk bertemu lagi hari ini ya pak, nanti kira-kira 30 menit kita ngobrol-ngobrol ya pak, bagaimana bapak bersedia?
K :Iya mbak, tidak apa-apa, saya juga tidak kemana-mana ini
P : Badan condong ke depan, ekspresi wajah tenang, sikap terbuka K : Mendengarkan perawat, menggeser badannya untuk berganti posisi, kepala manggut-manggut dan mencoba tersenyumK:
Mengangguk sambil tersenyum kepada PP :Tersenyum terhadap K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat mencoba membuat kontrak waktu dan bersikap profesional
Perawat seang karena klien menerima penawaran perawat untuk berbincang
Klien berikap positif tentang kehadiran perawat
Klien menyetujui penawaran perawat untuk berbincang
Adanya kesepakatan topik antara perawat dan klien menunjukkan ketepatan perawat dalam menganalisa kebutuhan klien saat ini
P :Bapak sudah sarapan Pak ? bagaimana, apa yang bapak keluhkan hari ini?
K :Sudah mbak, saya makannya teratur, tetapi kalau siang sama malam saya makannya hanya sedikit, kan saya sudah tua jadi ya sedikit membatasi saja. Ini Cuma kadang-kadang kalau telat makan perutnya perih. Sama pusing-pusing.
P :Memandang K dengan tatapan mata menyelidikK:Memandang P dan lantai bergantian
K:Badan menyandai ke kursi dan menyilangkan kaki. Memandang PP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dan sesekali mengangguk
Perawat mencoba menggali kebiasaan yang dilakukan oleh klien
Perawat berusaha bersikap terbuka untuk membina hubungan saling percaya
Klien tampak memperhatikan apa yang disampaikan oleh perawat
Klien mencoba mengingat dan berusaha mulai bersikap terbuka terhadap perawat
Fokusing merupakan salah satu teknik komunikasi terapeutik. Sesuai degan konsep komunikasi terapeutik bahawa fokusing sangat diperlukan dalam rangka memfokuskan topik yang akan dibahas dalam suatu pembicaraan
P : Iya, bapak harus makan teratur, biar ndak perih lambungnya, bapak kan menderita maag jd jangan telat makan ya pak. Oia bapak kemarin bercerita kalo pernah menderita malaria ya pak? Itu kapan ya pak? Sekarang masih sakit endak pak?
K : Sudah lama kok mbak, saya itu pas sakit itu 10 bulan konsumsi obat primakuin tanpa putus, saya beli sendiri mbak obatnya, lah sama puskesmas ndak di kasih katanya tes darah malaria saya negatif, padahala saya itu sampek cek dua kali dan ya memang negatif mbak, tapi lho saya merasakan sakit kayak orang malaria gt, menggigil, dan hanya sembuh kalo minum obat primakuin, kok tidak di kasih ya jadi saya beli sendiri
P :Memandang K dengan tatapan menyelidik, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbukaK:Memandang P dan arah luar rumah secara bergantian
K:Memandang P
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat berusaha untuk memberikan reward terhadap kebiasaan baik klien
Perawat mencoba menjaga sikap keterbukaan terhadap klien agar terbina hubungan yang baik anatara klien dan perawat
klien mencoba berfikir kebelakang dan menggali ingatan
klien mencoba meyakinkan perawat tentang apa yang diyakininya
Perawat memfokuskan topik bahasan interaksi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa interaksi yang efektif harus memenuhi teknik komunikasi, salah satunya adalah focusing
P : Oh begitu, kalau saya boleh tau, saat itu apa yang bapak rasakan saat Bapak merasa sakit Malaria ?
K : Badan saya itu rasanya tidak enak, sakit diseluruh tubuh dan menggigil, kejang juga kepala rasanya berat. Tapi ya itu kok bisa ya hasilnya
P :Memandang K dengan penuh penasaran.K:Memandang P
K:Memandang perawat, berdiri dengan tegak, metakkan tangan di kepala nampak sedang berfikir.P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka,
Perawat mengkaji gejala yang dialami klien saat merasakan sakit malaria yang dialami
Perawat memperhatikan gejala yang dirasakan oleh klien saat gejala malaria menyerangnya
Mendengarkan dan memikirkan apa yang ia rasakan saat mengalami gejala malaria yang ia rasakan
Klien berusaha menampilkan keadaan saat ia merasakan gejala malaria menyerang tubuhnya
Dalam menggali faktor presipitasi perawat dapat menggunakan pertanyaan terbuka. Menurut konsep bahwa pertanyaan terbuka akan menghasilkan data kualitatif tentang faktor pencetus terjadinya cemas
negatif darahnya. Kan saya dulu itu kerjaanya menangani malaria ya mbak apa mungkin saya itu mungkin tertular.
mendengarkan penuh perhatian dan sesekali mengangguk
P : Saat merasa seperti itu, apakah Bapak langsung meminum obat ? setelah meminum obat, apa yang Bapak rasakan ?
K : Iya mbak, langsung minum obat karena kalau tidak saya minumi obat rasa sakitnya tidak hilang. Setelah minum obat rasanya langsung sembuh mbak, sudah tidak menggigil lagi dan badan juga terasa lebih baik
P :Memandang klien penuh perhatianK:Memandang P dan memperhatikan dengan baik
K:Memandang P dan sesekali menganggukP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Mencoba mengkaji keberhasilan usaha yang dilakukan oleh klien
Mendengarkan penjelasan klien dengan seksama, mencoba untuk menjalin hubungan yang baik antara klien dan perawat
Klien berusaha berfokus terhadap perawat
Klien menjelaskan perasannya setelah meminum obat yang dianggap sebagai penyembuh
Faktor predisposisi dan presipitasi terjadinya waham sangat diperlukan untuk merencanakan jenis orientasi kenyataan seperti apa yang di butuhkan oleh klien
P : Jadi, meskipun setelah periksa laboratorium negative untuk penyakit malaria Bapak tetap meminum obat malaria ?
K : Iya mbak, mau bagaimana lagi. Kalau tidak minum obat malaria saya tidak akan sembuh. Karena saya dahulu berkerja dibagian pengendalian malaria jadi saya takut kalau saya terkena malaria karena sering kontak langsung dengan penderita malaria
P :Memandang K dan tangan kanan memeraktekkan cara minum obatK:Memandang P
K:Memandang P, menyandarkan badan ke kursi, sesekali mengangguk dan raut wajah seolah sedang berikirP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Mencoba mengkaji orientasi terhadap realita yang seharusnya dilakukan kliien
Menilai apa yang tak seharusnya dilakukan dan yang seharusnya dilakukan oleh klien
Mencoba memperhatikan apa yang disampaikan oleh perawat
Klien mulai mencoba untuk mempertahankan bahw apa yang ia lakukan adalah benar
Faktor predisposisi terjadinya waham sangat diperlukan untuk merencanakan jenis orientasi kenyataan seperti apa yang di butuhkan oleh klien
P : Oh begitu, tadi kan Bapak bilang kalau tidak meminum
P : Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka,
Perawat mencoba mengorientasikan klien
Klien merasa senang karena mendapatkan pujian dari
Perawat memberikan reinforcement terhadap
obat malaria, itu sudah bagus Pak, karena bapak saat cek laboratorium hasilnya negative malaria, jadi memang lebih baik bapak tidak mengkonsumsi obat malaria karena ditakutkan nanti dapat merusak ginjal bapak
K : Oh begitu ya mbak, iya saya juga takut nanti merusak ginjal, sekarang saya sering sakit maag, tadi pagi saya minum obat maag
mengangkat tangan dan menunjukkan 10 jariK: Memandang P, tersenyum dan mendengarkan dengan penuh perhatian
K: Memandang P, kepala menganguk-angguk, mengubah posisi dengan duduk tegak
P : Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dan tersenyum
terhadap realita dan memberikan pujia terhadap perilaku lien yang sudah baik
Perawt senang karena klien telh bisa bersifat terbuka terhadap dirinya
perilaku baik yang ia lakukan
Klien sudah dapat bersifat terbuka terhadap perawat yang ditandai oleh memberitahukan keluhan tanpa ditanya oleh perawat
keberhasilan klien. Hal ini sesuai dengan teori bahwa setiap keberhasilan klien meskipun hanya sedikit harus diberikan umpan balik agar klien termotivasi untuk melaksanakan latihan-latihan berikutnya.
P : Oh begitu, kira-kira bapak tau tidak kenapa bapak sampai sakit maag ? apakah bapak salah makan atau terlambat makan ?
K : Tidak mbak, saya tidak makan makanan yang aneh-aneh kok, tidak suka makan pedas dan tidak telat makan
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbukaK:Memandang P, mendengarkan dengan seksama, wajah klien menunjukkan ia sedang berfikir
K:Menggelengkan kepalaP :Memandang K mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dn sesekali mengangguk
Perawat berusaha untuk mengkaji kebutuhan klien yang lain
Perawat mempertahankan sikap empati
Klien mengingat-ingat penyebab mengapa ia merasa memiliki sakit maag
Klien tidak dapat menemukan penyebab mengapa ia merasa sakit maag
Pada waham ringan-sedang terjadi peningkatan kemampuan orientasi kenyataan klien membaik ditunjukkan dari kemauan klienuntuk di arahkan pada kenyataan dan adanya kemauan untuk menerimnya
P : Kalau begitu mungkin saja bapak sakit maag karena terlalu banyak mengkonsumsi obat malaria Pak, karena yang saya tau salah satu efek samping dari obat malaria dapat menimbulkan maag pak, bisa saya lihat obat
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, menepuk-nepuk perut, menengadahkan tangan ke atasK:Memandang P dan mendengarkan dengan seksama
Perawat menganalisa penyebab K merasa bahwa ia sakit maag
Klien berusaha untuk fokus terhadap apa yang disampaikan oleh P
Pada waham ringan-sedang terjadi peningkatan kemampuan orientasi kenyataan klien membaik ditunjukkan dari kemauan klienuntuk di arahkan pada
maag yang Bapak konsumsi ? bapak meminum obatnya sebelum atau sesudah makan pak ?
K : Oh begitu ya mbak, saya meminum obatnya sebelum makan mbak, kalau saya merasa sakit ya saya minum mbak, ini obatnya mbak
K:Mengambil obat maag, menjulurkan tangan sambil memberikan obat ke P, P :Menjulurkan tangan untuk menerima obat dan pandangan menuju kepada keterangan obat (indikasi, kontraindikasi, aturan minum dll)
Perawat mencoba menganalisa tentang obat yang dikonsumsi oleh K
Klien menunjukkan obat yang dikonsumsi untuk meyakinkan perawat bahwa ia menderita maag, klien berusaha mendengarkan penjelasan perawat dengan baik
kenyataan dan adanya kemauan untuk menerimnya
P : Saya lihat obatnya ya pak, nah disini tertulis kalau obatnya diminum setelah makan Pak, jadi Bapak salah meminumnya Pak, lain kali harus sesudah makan ya Pak. Biasanya kalau Bapak sakit maag, apa yang bapak rasakan, apakah ada mual atau terasa nyeri di perut ?
K : Begitu ya mbak, baik mbak lain kali saya minum setelah makan. Tidak mbak, saya hanya merasa tidak enak saja di perut saya tidak pernah merasa mual
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, menunjukkan aturan minum obat yang ada di keterangan obat kepada K, K:Memandang P, mencondongkan badan kedepan dan melihat kea rah tangan P
K:Tersenyum, memandang P, melambaikan tangan, meneuk-nepuk perutP :Tersenyum, memandang K mempertahankan sikap terbuka, mendengar penuh perhatian
Perawat mencoba menjelaskan aturan pengkonsumsian obat dengan benar, perawat mengkaji gejala yang dirasakan K saat mengalami sakit maag
Perawat merasa senang karena K mau mengikuti saran yang diberikan oleh P
Klien mengamati dengan baik penjelasan yang diberikan oleh perawat
Klien merasa senang karena diberikan pengetahuan baru oleh perawat tentang cara yang benar dalam mengkonsumsi obat maag, klien mencoba menjelaskan apa yang ia rasakan saat peyakit maag dirasakan kambuh
Menurut teori belajar salah satu faktor utama dalam belajat adalah kemauan klien untuk melakukan perubahan
P : Bapak kalau boleh saya Tanya, bapak masih ingat tidak kita tadi berbincang tentang apa saja ? apa yang boleh dan tidak boleh bapak lakukan ?
K : Minum obat maag setelah makan dan makan sayur yang
P :memandang K, memepertahankan sikap terbuka terhadap K, tangan menengadah kedepanK:Memandang klien dan sesekali memandang keluar
K:Memandang P, raut muka memikirkan sesuatu,
Perawat mengevaluasi kemampuan klien setelah diajarkan dua cara mengatasi cemas
Perawat memberikan dukungan atas kemampuan
Klien tampak memahami apa yang disampaikan oleh perawat
Klien mampu mengikuti proses belajar sampai
Evaluasi merupakan suatu cara untuk mengatasi ketercapaian tujuan interaksi yeng telah dilakukan
banyak P : Memandang K memepertahankan sikap terbuka terhadap K dan sesekali mengangguk
klien dengan selesai
P : Iya benar pak, lalu jangan lupa karena bapak saat dilakukan pemeriksaan laboratorium hasilnya negative untuk malaria, jadi Bapak sudah tidak boleh lagi ya mengkonsumsi obat malarianya
K : Baik mbak
P :Ekpresi wajah senang, memperhatikan klien, mengacungkan jempol dan tetap bersikap terbuka K:Memandang kearah P, dan mendengarkan dengan seksama
K:Mengangguk angguk, memandang kearah P, dan mendengarkan dengan seksamaP :Memandang K, memepertahankan sikap terbuka terhadap K dan sesekali mengangguk
Perawat menambahkan dan memperjelas yang sudah di sampaikan
Klien tampak menerima semua saran yang di sampaikan oleh perawat
Klien tampak memhami apa yang di sampaikan oleh perawat
Klien mampu mengikuti proses belajar sampai dengan selesai
Evaluasi merupakan suatu cara untuk mengatasi ketercapaian tujuan interaksi yeng telah dilakukan
P : Baik Pak, mungkin cukup sampai disini saja, ini kunjungan saya yang terakhir ya Pak, semoga Bapak dan keluarga tetap sehat dan terimakasih sudah selalu bersedia untuk meluangkan waktunya
K : Baik mbak, sama-sama, semoga mbaknya semua juga selalu sehat
P :Memandang kea rah K, tersenyum dan menjulurkan tangan kearah KK:Memandang kearah P dan sesekali mengangguk
K:Tersenyum, dan menjulurkan tangan kea rah P untuk bersalamanP :Tersenyum dan memandang kea rah K
Perawat mengakhiri interaksi dengan terminasi
Perawat senang dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
Kebutuhan klien tampak telah terpenuhi dengan proses belajar yang dilakukan bersama perawat
Klien menyetujui hasil pertemuan
Menurut konsep interaksi terapeutik maka akhir interaksi diakhiri dengan terminasi
Rekomendasi: Beberapa teknik komunikasi telah digunakan diantaranya empati, fokusing, sikap terbuka dan role modeling. Teknik ini tepat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan klien terutama klien dengan masalah waham.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Klien : Tn. MNama Mahasiswa : Aliyah Adek Rahmah (105070200111024)Status Interaksi : fase pengkajian dan kerjaPertemuan ke : 3 (tiga)Kondisi Klien : wajah klien terlihat relaks, klien sering melihat kebawah saat diberikan pertanyaan seputar wahamnyaKondisi Lingkungan : klien dan perawat duduk berhadapan di dalam satu ruangan rumah klien (ruang tamu), suasana rumah sepi karena
hanya ada klien dan istri klien, cahaya yang masuk kedalam ruangan sangat cukup dan tidak terjadi kebisingan suara selama interaksi berlangsung
Tujuan : klien dapat sedikit berorientasi terhadap kenyataan yang sedang dialami oleh klienNama Mahasiswa : Aliyah Adek RahmahWaktu Interaksi : 30 menitTanggal : 26 Maret 2014Ruang : Ruang tamu Tn. M (klien)
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus pada Perawat
Analisa Berfokus pada Klien
Rasional
P : Selamat pagi pak,sedang apa pak ? mohon maaf kalau mengganggu bapak
K :Pagi bu, tidak apa-apa, saya hanya memilah-milah sayur saja kok, silahkan duduk bu
P :Memandang K dan tersenyum, memandang K, mencoba bersikap terbukaK:Tersenyum kepada P
K:Tersenyum P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
Perawat menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
Klien Nampak bersedia berinteraksi dengan perawat
Klien berespons positif denga menjawab salam yang diberikan perawat
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu interaksi sehingga dapat membangun rasa saling percaya diantara perawat dan klien
P :Bagaimana kabarnya pak ? apakah lebih baik dari kemarin pak ?
P :Tersenyum dan pandangan mata berfokus pada klien,condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatianK:Memandang P, raut wajah tampak rileks
Perawat mencoba menggali data baru yang ada pada klien
Klien tampak lebih bisa percaya terhadap perawat dibandingkan pertemuan sebelumnya
Menanyakan kabar adalah salah satu cara perawat untuk menggali informasi terkait keluhan utama atau keadaan yang sedang dirasakan klien sekaligus membina hubungan kedekatan
K :Kabar saya baik-baik saja, ya begini saja saya bu
K:Mengangguk dan memandang P, duduk besandar pada kursiP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat berusaha untuk menunjukkan sikap terbuka terhadap klien
Klien mengungkapkan keadaan yang dirasakannya dengan jujur
secara professional antara Perawat dan Klien
P :Syukurlah kalau begitu pak, kalau sekarang kita berbincang-bincang lagi boleh Pak ? sebentar saja, kira-kira 30 menit, bagaimana Pak ?
K :Iya Bu, tidak apa-apa
P :Tersenyum dan memandang K, telapak tangan membuka ke atas saat menawarkanK:Memandang P
K:Mengangguk sambil tersenyum kepada PP :Tersenyum terhadap K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat mencoba membuat kontrak waktu dan bersikap profesional
Perawat seang karena klien menerima penawaran perawat untuk berbincang
Klien berikap positif tentang kehadiran perawat
Klien menyetujui penawaran perawat untuk berbincang
Kontrak pertemuan sangat penting dilakukan diawal untuk menilai ketersediaan dan kesiapan klien berinteraksi dengan Perawat
P :Bapak sudah sarapan Pak ? bagaimana, apa bapak masih minum obat untuk malarianya ?
K :Sudah mbak, saya makannya teratur, tetapi kalau siang sama malam saya makannya hanya sedikit, kan saya sudah tua jadi ya sedikit membatasi saja. Tidak mbak, saya sudah tidak minum obat malarianya kok mbak
P :Memandang K dengan tatapan mata menyelidikK:Memandang P dan lantai bergantian
K:Badan menyandai ke kursi dan menyilangkan kaki. Memandang PP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dan sesekali mengangguk
Perawat mencoba menggali kebiasaan yang dilakukan oleh klien
Perawat berusaha bersikap terbuka untuk membina hubungan saling percaya
Klien tampak memperhatikan apa yang disampaikan oleh perawat
Klien mencoba mengingat dan berusaha mulai bersikap terbuka terhadap perawat
Memulai percakapan dengan menanyakan hal-hal yag dekat dengan keseharian klien agar lebih mudah dalam membangun kepercayaan klien terhadap perawat
P : Oh, bagus kalau memang makannya teratur Pak, klau saya boleh tau sejak kapan bapak
P :Memandang K dengan tatapan menyelidik, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka
Perawat berusaha untuk memberikan reward terhadap kebiasaan baik klien
klien mencoba berfikir kebelakang dan menggali ingatan
Memberikan penghargaan atau pujian terhadap klien terkait kebiasaan/kegiatan yang
berhenti minum obatnya ?
K : Sudah lama kok mbak, saya sudah tidak minum obat malarianya
K:Memandang P dan arah luar rumah secara bergantian
K:Memandang PP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat mencoba menjaga sikap keterbukaan terhadap klien agar terbina hubungan yang baik anatara klien dan perawat
klien mencoba meyakinkan perawat tentang apa yang diyakininya
telah sesuai dengan seharusnya dapat menambah rasa bahagia dan memotivasi klien agar lebih baik lagi, serta dapat meningkatka hubungan baik antara perawat dan klien
P : Oh begitu, dulu bapak dapat obatnya dari mana pak ? berobat di Puskesdes atau bagaimana ?
K : Tidak mbak, saya membeli sendiri, karena saya awalnya periksa darah hasilnya negative untuk malaria, lalu saya periksa lagi karena saya kurang percaya
P :Memandang K dan menunjuk kearah PuskesdesK:Memandang P
K:Memandang P dan menunjuk arah Puskesdes dan melambaikan tanganP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat mencoba menggali apa yang dilakukan klien dalam menyikapi penyakitnya
Perawat menyimak usaha yang dilakukan klien terhadap penyakitnya
Klien berusaha fokus terhadap apa yang disampaikan perawat
Klien menceritakan usaha yang dilakuakn terhadap enyakitnya
Mengkaji tentang ketersediaan layanan kesehatan bagi klien, bertujuan untuk mempermudah Perawat terkait menngkatkan kesehatan klien. Dan mengkaji riwayat kesehatan klien untuk menilai kepercayaan klien terhadap layanan kesehatan
P : Oh begitu, kalau saya boleh tau, saat itu apa yang bapak rasakan saat Bapak merasa sakit Malaria ?
K : Badan saya itu rasanya tidak enak, sakit diseluruh tubuh dan menggigil, kejang juga kepala rasanya berat
P :Memandang K dan memutar lalu menengadahkan tangan saat bertanyaK:Memandang P
K:Memandang perawat, berdiri dengan tegak, metakkan tangan di kepala dan memepraktekkan saat K merasa mengigil dan kejang dengan cara menggenggam dengan kuat kedua telapak tangannya serta merapatkan giginyaP :Memandang K, badan condong
Perawat mengkaji gejala yang dialami klien saat merasakan sakit malaria yang dialami
Perawat memperhatikan gejala yang dirasakan oleh klien saat gejala malaria menyerangnya
Mendengarkan dan memikirkan apa yang ia rasakan saat mengalami gejala malaria yang ia rasakan
Klien berusaha menampilkan keadaan saat ia merasakan gejala malaria menyerang tubuhnya
Mengkaji gejala yang muncul pada klien dan membandingkan dengan gejala yang biasanya timbul pada penderita penyakit sejenis untuk menilai terjadinya gangguan waham terhadap klien
kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dan sesekali mengangguk
P : Saat merasa seperti itu, apakah Bapak langsung meminum obat ? setelah meminum obat, apa yang Bapak rasakan ?
K : Iya mbak, langsung minum obat karena kalau tidak saya minumi obat rasa sakitnya tidak hilang. Setelah minum obat rasanya langsung sembuh mbak, sudah tidak menggigil lagi dan badan juga terasa lebih baik
P :Memandang klien dan tangan kanan memeraktikkan minum obatK:Memandang P dan memperhatikan dengan baik
K:Memandang P dan sesekali menganggukP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Mencoba mengkaji keberhasilan usaha yang dilakukan oleh klien
Mendengarkan penjelasan klien dengan seksama, mencoba untuk menjalin hubungan yang baik antara klien dan perawat
Klien berusaha berfokus terhadap perawat
Klien menjelaskan perasannya setelah meminum obat yang dianggap sebagai penyembuh
Mengakaji tentang kefektian regimen terapi yang dilakukan oleh klien terhadap dampak fisik maupun psikologis bagi klien memudahkan perawat dalam menentukan tindakan selanjutnya
P : Jadi, meskipun setelah periksa laboratorium negative untuk penyakit malaria Bapak tetap meminum obat malaria ?
K : Iya mbak, mau bagaimana lagi. Kalau tidak minum obat malaria saya tidak akan sembuh. Karena saya dahulu berkerja dibagian pengendalian malaria jadi saya takut kalau saya terkena malaria karena sering kontak langsung dengan penderita malaria
P :Memandang K dan tangan kanan memeraktekkan cara minum obatK:Memandang P
K:Memandang P, menyandarkan badan ke kursi, sesekali mengangguk dan raut wajah seolah sedang berikirP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Mencoba mengkaji orientasi terhadap realita yang seharusnya dilakukan klien
Menilai apa yang tak seharusnya dilakukan dan yang seharusnya dilakukan oleh klien
Mencoba memperhatikan apa yang disampaikan oleh perawat
Klien mulai mencoba untuk mempertahankan bahw apa yang ia lakukan adalah benar
Usaha orientasi kenyataan yang dilakukan dimulai dari penekanan antara apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang telah dilakukan oleh klien agar lebih mudah dianalisa secara mandiri dan diterima oleh klien
P : Oh begitu, tadi kan Bapak bilang kalau sudah 10 bulan tidak meminum obat malaria, itu sudah bagus Pak, karena bapak saat cek laboratorium hasilnya negative malaria, jadi memang
P : Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mengangkat tangan dan menunjukkan 10 jariK: Memandang P, tersenyum dan
Perawat mencoba mengorientasikan klien terhadap realita dan memberikan pujia terhadap perilaku lien yang sudah baik
Klien merasa senang karena mendapatkan pujian dari perilaku baik yang ia lakukan
Memberikan penghargaan atau pujian terhadap klien dapat meningkatkan hubungan saling percaya antara klien dan perawat. Orientasi kenyataan
lebih baik bapak tidak mengkonsumsi obat malaria karena ditakutkan nanti dapat merusak ginjal bapakK : Oh begitu ya mbak, iya saya juga takut nanti merusak ginjal, sekarang saya sering sakit maag, tadi pagi saya minum obat maag
mendengarkan dengan penuh perhatian
K: Memandang P, kepala menganguk-angguk, mengubah posisi dengan duduk tegakP : Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dan tersenyum
Perawt senang karena klien telh bisa bersifat terbuka terhadap dirinya
Klien sudah dapat bersifat sedikit terbuka terhadap perawat yang ditandai oleh memberitahukan keluhan tanpa ditanya oleh perawat
dilakkan dengan serileks mungkin dan sebisa mungkin menghindari rasa menghakimi terhadap klien
P : Oh begitu, kira-kira bapak tau tidak kenapa bapak sampai sakit maag ? apakah bapak salah makan atau terlambat makan ?
K : Tidak mbak, saya tidak makan makanan yang aneh-aneh kok, tidak suka makan pedas dan tidak telat makan
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbukaK:Memandang P, mendengarkan dengan seksama, wajah klien menunjukkan ia sedang berfikir
K:Melambaikan tangan, memandang P dan menggeleng-gelengkan kepalaP :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian dn sesekali mengangguk
Perawat berusaha untuk mengkaji kebutuhan klien yang lain
Perawat mempertahankan sikap empati
Klien mengingat-ingat penyebab mengapa ia merasa memiliki sakit maag
Klien tidak dapat menemukan penyebab mengapa ia merasa sakit maag
Mengkaji kebutuhan klien berdasarkan keluhan yang dialami dan membantu dalam mencari penyebab yang mendasari terjadinya keluhan bersama klien agar dapat meningkatkan hubungan saling percaya antara klien dan perawat
P : Kalau begitu mungkin saja bapak saki maag karena terlalu banyak mengkonsumsi obat malaria Pak, karena yang saya tau salah satu efek samping dari obat malaria dapat menimbulkan maag pak, bisa saya lihat obat maag yang Bapak konsumsi ? bapak meminum obatnya
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, menepuk-nepuk perut, menengadahkan tangan ke atasK:Memandang P dan mendengarkan dengan seksama
Perawat menganalisa penyebab K merasa bahwa ia sakit maag
Klien berusaha untuk fokus terhadap apa yang disampaikan oleh P
Mengorientasikan klien terhadap realita dengan cara meminta klien meunjukkan objek yang mendukung pola pikir klien agar mudah diterima oleh klien
sebelum atau sesudah makan pak ?K : Oh begitu ya mbak, saya meminum obatnya sebelum makan mbak, kalau saya merasa sakit ya saya minum mbak, ini obatnya mbak
K:Mengambil obat maag, menjulurkan tangan sambil memberikan obat ke P, memandang P dan sesekali menganggukkan kepalaP :Menjulurkan tangan untuk menerima obat dan pandangan menuju kepada keterangan obat (indikasi, kontraindikasi, aturan minum dll)
Perawat mencoba menganalisa tentang obat yang dikonsumsi oleh K
Klien menunjukkan obat yang dikonsumsi untuk meyakinkan perawat bahwa ia menderita maag, klien berusaha mendengarkan penjelasan perawat dengan baik
P : Saya lihat obatnya ya pak, nah disini tertulis kalau obatnya diminum setelah makan Pak, jadi Bapak salah meminumnya Pak, lain kali harus sesudah makan ya Pak. Biasanya kalau Bapak sakit maag, apa yang bapak rasakan, apakah ada mual atau terasa nyeri di perut ?
K : Begitu ya mbak, baik mbak lain kali saya minum setelah makan. Tidak mbak, saya hanya merasa tidak enak saja di perut saya tidak pernah merasa mual
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, menunjukkan aturan minum obat yang ada di keterangan obat kepada K, dan memutar tangan menunjukkan ekspresi mualK:Memandang P, mencondongkan badan kedepan dan melihat kea rah tangan P
K:Tersenyum, memandang P, melambaikan tangan, meneuk-nepuk perutP :Tersenyum, memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan penuh perhatian
Perawat mencoba menjelaskan aturan pengkonsumsian obat dengan benar, perawat mengkaji gejala yang dirasakan K saat mengalami sakit maag
Perawat merasa senang karena K mau mengikuti saran yang diberikan oleh P
Klien mengamati dengan baik penjelasan yang diberikan oleh perawat
Klien merasa senang karena diberikan pengetahuan baru oleh perawat tentang cara yang benar dalam mengkonsumsi obat maag, klien mencoba menjelaskan apa yang ia rasakan saat peyakit maag dirasakan kambuh
Memberikan saran terhadap klien dengan disertai/ditunjang dengan bukti-bukti yang kuat agar lebih mudah mengubah kebiasaan salah klien menjadi benar
P : Selain obat malaria atau maag, ada tidak pak obat yang sering bapak konsumsi ?
P :Memandang K, badan condong kedepan mempertahankan sikap terbuka, menengadahkan tangan ke atasK:Memandang P, mendengarkan dengan penuh perhatian, raut wajah klien seperti memikirkan sesuatu
P mencoba mengkaji kebiasaan obat yang sering dikonsumsi oleh K
Klien mencoba berfikir tentang apa saja obat yang sering ia konsumsi
Menggali kebiasaan klien dengan menggunakan kata deskripsi waktu yang jelas kepada klien seperti “sering”, “tidak pernah” dll., membantu klien untuk menilai seberapa sering ia melakukan sesuatu secara objektif
K : Obat gatel mbak, saya punya alergi ikan laut, biasanya saya beli obat gatal dan ctm kalau kambuh
K:Memandang P, jari terbuka pada telunjuk dan jempol seperti menghitungP :Tersenyum, Memandang K, mendengarkan dengan penuh perhatian
Perawat senang karena K telah bisa bersikap terbuka terhadap P
Klien telah bersikap terbuka terhadap perawat dengan menceritakan masalah yang dihadapi seputar kesehatan
P : Oh begitu, sudah cocok dengan obat gatalnya pak ? langsung sembuh ya kalau sudah meminum obatnya ?
K : Sudah cocok mbak, biasanya ya saya ketiduran setelah meminum obat gatalnya, setelah bangun gatal-gatalnya hilang
P :Memandang K, badan condong kedepan untuk mempertahankan sikap terbuka, tangan menengadah ke atasK:Memandang P, mendengarkan dengan seksama
K:Memandang P, sesekali mengangguk
P :Memandang K, badan condong kedepan untuk mempertahankan sikap terbuka, mendengarkan dengan penuh perhatian
Mengkaji kebutuhan klien terkait pengobatan masalah kesehatan yang dialami
P mempertahankan hubungan saling terbuka yang telah terjalin antara P dan K
Klien berusaha fokus terhadap apa yang disampaikan oleh P
Klien menyakinkan perawat bahwa obat yang ia konsumsi dapat memberikan efek terapi sesuai yang ia butuhkan
Mengkaji keadaan klien sesudah melakukan tindakan mandiri klien dalam mengatasi masalah kesehatan yang menimpanya, menilai keefektifak regimen terapi yang dipilih memudahkan perwat untuk menentukan langkah selanjutnya dalam membantu klien
P : Kalau begitu saya tensi dulu ya pak
K : iya mbak silahkan
P :Memandang K, badan condong kedepan untuk mempertahankan sikap terbuka, tangan menengadah ke atas sembari menawarkanK:Memandang ke arah P, mendengarkan dengan seksama
K:Tersenyum, mengangguk dan mempersilahkanP :Tersenyum, mendekati K, duduk disebelah k dan mulai menensi K
Perawat ingin mengkaji keadaan fisik klien terkait dengan tekanan darah
Perawat senang, karena K mau diperiksa tekanan darahnya oleh P
Klien bersedia diukur tekanan darahnya oleh perawat
Klien merasa senang karena diperiksa kesehatannya oleh P
Melakukan pemeriksaan fisik untuk memvalidasi antara apa yang dikatakan klien dan bukti fisik yang terjadi pada klien secara objektif
P : Tensinya bagus Pak, hasilnya
P :Memandang K, badan condong ke Perawat menjelaskan hasil Klien berusaha untuk
Memberikan pujian dan penghargaan terhadap
normal yaitu 120/85 mmHg. Kalau bapak makan tetap dijaga dan diatur pola makannya ya pak. Tetap dihindari makanan yang banyak lemaknya dan ditingkatkan makan sayurnya
K : Baik mbak
depan untuk memepertahankan sikap terbukaK:Memandang P, dan mendengarkan dengan seksama
K: Tersenyum, memandang P, mendengarkan dengan seksama dan mengangguk-anggukP : Tersenyu, memandang K, badan agak condong ke depan untuk memepertahankan sikap terbka terhadap K, mendengarkan dengan penuh perhatian
pemeriksaan tekanan darah dan memberikan pujian kepada K terkait keadaan TD yang baik agar terbina hubungan saling percaya antara P dan K yang lebih baik
Perawat senang, karena K terlihat senang atas pujian yang diberikan kepada K
berfokus terhadap P
Klien senang karena P mau menjelaskan tentang keadaan fisiknya dan diberikannya pujian terhadap dirinya
klien atas keadaan fisik yang telah baik/normal yang dicapai oleh klien agar meningkatkan hubungan saling percaya antara perawat dan klien
P : Bapak kalau boleh saya Tanya, bapak masih ingat tidak kita tadi berbincang tentang apa saja ? apa yang boleh dan tidak boleh bapak lakukan ?
K : Minum obat maag setelah makan dan makan sayur yang banyak
P :memandang K, badan agak condong ke depan untuk memepertahankan sikap terbuka terhadap K, tangan menengadah kedepanK:Memandang klien dan sesekali memandang keluar
K:Memandang P, raut muka memikirkan sesuatu, tersenyum, jari tangan terbuka satu-persatu seperti menghitungP : Tersenyum, memandang K, badan agak condong ke depan untuk memepertahankan sikap terbuka terhadap K dan sesekali mengangguk
Perawat berusaha melakukan terminasi terhadap pertemuan saat ini
Perawat merasa senang bahwa klien ingat hamper semua yang isi dari percakapan
Klien berusaha berfokus terhadap perawat
Klien mencoba mengingat-ingat isi dari percakapan yang dilakukan dengan Perawat
Melakukan proses evaluasi kognitif dengan cara menanyakan kembali apa saja isi perbincangan atau apa saja hal-hal yang telah dan harus dilakukan kedepannya oleh klien bertujuan untuk menilai kemampuan klien pasca implementasi yang dilakukan oleh perawat. Serta menilai pemahaman klien tentang apa yang sudah diajarkan ole perawat
P : Iya benar pak, lalu jangan lupa karena bapak saat dilakukan pemeriksaan laboratorium hasilnya negative untuk malaria, jadi Bapak sudah tidak boleh lagi
P :Memandang kearah K, tersenyum dan badan condong ke depan untuk mempertahankan sikap terbukaK:Memandang kearah P, dan
Perawat berusaha mengingatkan klien tentang masalah utama yang sedang dihadapi oleh klien
Klien berusaha fokus terhadap penjelasan perawat
Mengingatkan kembali tindakan utama yang harus dilakukan dalam mengatasi masalah utama yang dialami oleh klien agar mengingatkan
ya mengkonsumsi obat malarianya
K : Baik mbak
mendengarkan dengan seksama
K:Mengangguk angguk, memandang kearah P, dan mendengarkan dengan seksamaP :Memandang K, badan agak condong ke depan untuk memepertahankan sikap terbuka terhadap K dan sesekali mengangguk
Mempertahankan sikap terbuka terhadap klien
Klien setuju dengan apa yang diutarakan dan menerima saran dari Perawat
klien/agar klien tidak lupa
P : Baik Pak, mungkin cukup sampai disini saja, ini kunjungan saya yang terakhir ya Pak, semoga Bapak dan keluarga tetap sehat dan terimakasih sudah selalu bersedia untuk meluangkan waktunya
K : Baik mbak, sama-sama, semoga mbaknya semua juga selalu sehat
P :Memandang kea rah K, tersenyum dan menjulurkan tangan kearah KK:Tersenyum, memandang kearah P dan sesekali mengangguk
K:Tersenyum, dan menjulurkan tangan kea rah P untuk bersalamanP :Tersenyum dan memandang kea rah K
Perawat menutup pertemuan bersama klien
Perawat senang karena klien bersedia meluangkan waktunya dan puas akan interaksi yang telah berlangsung
Klien senang karena Perawat mau untuk berbagi ilmu dengan klien
Klien senang telah bertemu dengan Perawat
Memberikan penghargaan dan melakukan terminasi terhadap klien agar menjaga hubungan saling percaya antara klien dan perawat
Rekomendasi : berbagai teknik dalam membina hubungan saling percaya antara klien dan perawat contohnya sikap terbuka dan memulai percakapan serta melakukan percakapan tentang hal-hal yang dekat dengan klien. Teknik orientasi terhadap realita yang dilakuakn kepada klien harus dilakukan secara perlahan dan dibarengin dengan adanya bukti-bukti yang akurat dan sebisa mungkin menghindari rasa terhakimi oleh perawat terhadap klien.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien : Tn. MStatus interaksi perawat-klien : Fase kerja SP 3 Lingkungan : Perawat dan bapak duduk dalam satu ruangan, duduk berhadapan..Deskripsi klien : Ekspresi klien tampak tenang, pakaian rapi. Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat mengerti dan patuh mengkonsumsi obat.NamaMahasiswa : auliasari siskaningrum
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSATPADA PERAWAT
ANALISA BERPUSATPADA KLIEN
RASIONAL
P : Selamat pagi P : duduk berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum, badan agak membungkuk ke depan, tubuh sikap terbuka
K : Melihat kearah perawat, mengulurkan tangan, ekspresi tampak tenang, tersenyum dan meraih tangan perawat
Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
Klien tampak bersedia berinteraksi
Klien telah bersedia melakukan interaksi pertemuan ke pertama hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terbina hubungan saling percaya. Sesuai dengan teori bahwa keberhasilan membina hubungan saling percaya sangat dipengaruhi oleh komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan oleh perawat
K : Siang, K : klien mengubah posisi kakinya, memandang perawat, menjawab dengan ramah, tampak senang dengan kedatangan perawat,
P : mempertahankan sikap terbuka, badan condong
Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
Klien berespon positif dengan salam yang disampaikan oleh perawat
Perawat mempertahankan sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien. Sesuai dengan teori hal ini
ke depan, memandang dan mendengarkan dengan penuh perhatian
merupakan sikap-sikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespoin positif terhadap interaksi yang dilakukan.
P : Bagaimana perasaanbapak hari ini?
P : Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, memandang klien dengan bersahabat
K : Memandang perawat,
Perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru yang mungkin sangat diperlukan oleh klien
Klien tampak terbuka dan bersedia menjawab pertanyaan
Perawat menunjukkan hubungan yang terbuka dengan klien. Hal ini sesuai dengan teori komunikasi yaitu teknik komunikasi terapeutik dimana bahwa untuk mendapatkan data diperlukan pertanyaan dan sikap terbuka dari perawat dalam memahami kebutuhan klien saat ini
K : Baik K : tersenyum, badan agak bergeser membenarkan posisi duduk, menjawab dengan nada suara agak tinggi
P : menganggukkan kepala, mendengarkan klien dan badan tetap condong ke depan
Perawat mempertahankan sikap terbuka menerima klien apa adanya dan menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan klien
Emosi klien menunjukan inadekuat
Perawat menggunakan teknik komunikasi terbuka. Hal ini sesuai dengan teori bahwa sikap terapeutik yaitu keterbukaan, jujur, keiklasan dan penggunaan teknik terapeutik akan mempengaruhi keberhasilan interaksi
P : Bagaimana kalau 15 menit ke depan kita bicarakan tentang obat bapak, kapan saat meminum
P : Badan condong ke depan, ekspresi wajah tenang, sikap terbuka
K : Mendengarkan perawat, menggeser badannya untuk berganti posisi, kepala manggut-manggut
Perawat mencoba memfokuskan pembicaraan pada satu topik sesuai dengan kebutuhan klien
Klien menunjukkan ketertarikan terhadap topik pembicaraan
Fokusing merupakan salah satu teknik komunikasi terapeutik. Sesuai degan konsep komunikasi terapeutik bahawa fokusing sangat diperlukan dalam rangka memfokuskan topik yang akan dibahas dalam suatu pembicaraan
K : Iya mbak, silahkan K : Menganggukkan kepala, tersenyum dan memandang perawat. Bersemangat untuk bercerita.
P : Tersenyum, tetap memandang klien, mencondongkan kepala
Perawat senang karena telah terjadi kesepakatan topik untuk dibahas sesuai dengan kebutuhan klien saat ini
Klien menyetujui topik yang ditentukan perawat untuk dibahas.
Adanya kesepakatan topik antara perawat dan klien menunjukkan ketepatan perawat dalam menganalisa kebutuhan klien saat ini
P : bapak, ini obat bapak ada 2. Ada warna putih kecil, dan merah muda. Bapak minumnya yang rutin y pak. Sehari 3 kali.
P : Menjelaskan dengan kata-kata yang jelas, menekankan pada topik bahasan
K : Menganggukkan kepala, mendengarkan penjelasan dari perawat
Perawat menjelaskna jenis dan cara minum obat
Klien tampak memperhatikan fokus bahasan dalam interaksi
Perawat memfokuskan topik bahasan interaksi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa interaksi yang efektif harus memenuhi teknik komunikasi, salah satunya adalah focusing
K : diminum semua apa mabk?
K : meragukan banyaknya obat dan bingung
P : Mendengarkan dengan seksama, menganggukkan kepala
Perawat menjelaskna jenis dan cara minum obat
Klien memberikan pertanyaan.
Agar da[at meminum dengan benar.
P : iya pak, ini diminum semua pak, dan rutin minumnya ya pak.
P : Menjelaskan dengan kata-kata yang jelas, menekankan pada topik bahasan
K : Menganggukkan kepala, mendengarkan penjelasan dari perawat
Perawat menjelaskan cara minum obat
Klien tampak memperhatikan fokus bahasan dalam interaksi dan menjawab dengan kooperatif
Perawat menggali faktor presipitasi yang dialami oleh klien.
K : iya mbak, nanti saya minum
K : Memandang perawat,
P : Menganggukkan kepala, mendengarkan klien, tetap mempertahankan sikap terbuka
Perawat bersikap empati Klien menyebutkan kesediaannya.
Dalam hubungan antara perawat dan klien, perawat berkewajiban menempatkan diri dengan sikap empati. Sikap empati akan memberikan kenyamanan pada klien dalam berinteraksi dengan perawat.
P : Baiklah rasanya sudah 15 menit kita ngobrol Coba nanti bapak minum obatnya teratur ya pak Selamat istirahat dan Wassalamu alaikum
P : tersenyum, memandang klien dengan senang, menjelaskan dengan nada suara yang lemah lembut, suara jelas dan memotivasi klien
Perawat mengakhiri interaksi dengan terminasi
Kebutuhan klien tampak telah terpenuhi dengan proses belajar yang dilakukan bersama perawat
Menurut konsep interaksi terapeutik maka akhir interaksi diakhiri dengan terminasi
K : Tersenyum, mengangguk-anggukkankepala
K : Iya, Waalaikum salam K : Tersenyum, membalas uluran tangan
P : tersenyum, ekspresi wajah senang
Perawat senang dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
Klien menyetujui hasil pertemuan
Klien sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa antara klien dan perawat telah terjadi trust. Hal ini sesuai dengan teori bahwa aspek utama untuk mempertahankan hubungan adalah adanya hubungan saling percaya