api halusinasi

11
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien : Tn. M (38 tahun) Nama Mahasiswa : Rosiana Status Interaksi P-K : Pertemuan, ke-13, SP 3 Halusinasi (Melatih kembali cara bercakap- cakap dengan orang lain) Tanggal : 23 Desember 2013 Lingkungan : di bangku depan ruang Yudistira Jam : 15.00 – 15. 20 WIB Deskripsi Klien : Klien saat ditemui sedang duduk di tempat tidur memandangi pintu. Terlihat komat kamit sendiri, menunjuk sesuatu yang tidak jelas. Klien mengungkapkan apa yang ia lihat, yaitu calon istrinya bernama halimah. Verbal klien agak inkoheren, klien mengatakan melihat calon istrinya tetapi saat ditanya dimana calon istrinya, klien menjawab bahwa calon istrinya berada di rumah. Tujuan : Tujuan umum : Klien dapat mengontrol halusinasi Tujuan khusus: - Klien dapat melakukan cakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah/mengontrol halusinasinya

Upload: rosiana-ochi

Post on 23-Oct-2015

729 views

Category:

Documents


134 download

DESCRIPTION

api

TRANSCRIPT

Page 1: API Halusinasi

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIAKEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Tn. M (38 tahun)

Nama Mahasiswa : Rosiana

Status Interaksi P-K : Pertemuan, ke-13, SP 3 Halusinasi (Melatih kembali cara bercakap-cakap dengan orang lain)

Tanggal : 23 Desember 2013

Lingkungan : di bangku depan ruang Yudistira

Jam : 15.00 – 15. 20 WIB

Deskripsi Klien : Klien saat ditemui sedang duduk di tempat tidur memandangi pintu. Terlihat komat kamit sendiri, menunjuk sesuatu yang tidak jelas. Klien mengungkapkan apa yang ia lihat, yaitu calon istrinya bernama halimah. Verbal klien agak inkoheren, klien mengatakan melihat calon istrinya tetapi saat ditanya dimana calon istrinya, klien menjawab bahwa calon istrinya berada di rumah.

Tujuan :

Tujuan umum : Klien dapat mengontrol halusinasi Tujuan khusus: - Klien dapat melakukan cakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah/mengontrol halusinasinya

Page 2: API Halusinasi

Komunikasi VerbalKomunikasi non-

verbalAnalisa berpusat pada

PerawatAnalisa berpusat pada

klienRasional

P: “Asalamualaikum Pak M?

K: “walaikum salam..Ocii..”

P: “Iya Pak, Bapak gimana perasaannya hari ini? Ada yang dikeluhkan?

K: “biasa-biasa saja”

P: “Oke..bapak suka mendengar bisikan-bisikan dan meihat bayangan ga?

P: tersenyum, kontak mata (+), menjabat tangan klienK: menengok ke arah perawat, tersenyum

K: senyum kemudian ekspresi datar kembaliP: tersenyum

P: tersenyum, kontak mata (+), menyentuh pundak klien, menghadap klienK: memandang ke arah sumber suara mahasiswa

K: sambil menggerakkan kedua telapak tangannya ke atasP: memperhatikan klien

P: tersenyum, memandang klien, menyentuh pundak klienK: Kepala menunduk

Perawat bersikap caring, terbuka, terapeutik. Perawat merasa senang

Menghargai klien

Eksplorasi perasaaan klien dan mendengarkan respon klien dengan sentuhan caring

Memperhatikan respon verbal dan non-verbal klien, memberikan klien waktu untuk menceritakan keadaannya

Evaluasi/ validasi isi perkenalan dengan seorang perawat di ruang yudistira

Klien menerima Perawat

Klien masih diam di samping tempat tidur

Klien merasa dihargai karena masalah perasaannya diperhatikan

Klien menjawab dengan pelan

Klien mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya

Teknik komunikasi dan sikap terapeutik sangat penting dalam dalam setiap interaksi. Salam untuk menghargai klien.

Dengan menanyakan bagaimana perasaan klien, Perawat dapat mengeksplorasi masalah apa yang sedang dihadapi klien dan perlu ditangani

Mengetahui kemampuan klien terhadap tindakan yang diajarkan perawat pada pertemuan sebelumnya

Page 3: API Halusinasi

K: (diam)

P: “Ayo, Pak M, kemarin kita ngapain, belajar tentang apa? Untuk mencegah suara-suara muncul lagi dan bayangan-bayangan yang bapak lihat muncul lagi?

K: “Pergi-pergi, bohong kamu suara palsu, pergi-pergi kamu bayangan palsu

P: “wah bagus bapak, itu namanya cara apa?

K: “menghardik”

P: “wah bagus, nah terus selain menghardik cara lain yang digunakan untuk mencegah suara dan bayangan muncul lagi apa ayo pak?

K: hanya diam saja dengan kepala menundukP: memandang klien, memegang tangan klien

P: tersenyum, memandang klien, menyentuh tangan klienK: posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa

K: Klien menutup telingan kemudian menutup mataP: tersenyum

P: menatap Klien, tersenyumK: menunduk kembali

K: memandang ke arah perawat,P: memperhatikan klien

P: memandang klien, menyentuh pundak klienK: posisi kepala menunduk, mata menoleh ke arah perawat

Mendengarkan respon klien dengan sentuhan caring

Memotivasi klien untuk mengingat topik pada pertemuan sebelumnya

Mendengarkan dan memperhatikan klien

Mengingatkan klien tentang cara mengontrol halusinasi pada pertemuan sebelumnya

Mendengarkan klien

Memotivasi klien untuk mengingat topik setelah menghardik pada pertemuan sebelumnya

Klien masih menunduk saja

Klien mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan topik yang diperbincangkan pertemuan sebelumnya

Klien memperagakan cara menghardik yang telah diajarkan perawat pada pertemuan sebelumnya

Klien memperhatikan perawat

Klien menjawab pertanyaan

Klien mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan topik pada pertemuan sebelumnya

Membantu mengingatkan klien tentang topik pada pertemuan sebelumnya

Membantu meningatkan klien tentang siapa cara yang diajarkan perawat untuk mengontrol halusinasi pada pertemuan sebelumnya

Membantu mengingatkan klien tentang topik pada pertemuan sebelumnya

Page 4: API Halusinasi

K:” ngobrol”

P: “ Iya benar, bapak sudah ngobrol-ngobrol dengan teman disini belum?

K: “Belum. Bingung ngobrol apa”

P: “Baik kalau gitu kita coba latihan bercakap-cakap atau ngobrol kembali dengan orang lain ya? 10 menit saja bagaimana di bangku depan yuk?”

K: (diam)

K: mata menoleh ke perawat kemudian menunduk kembali P: memperhatikan klien

P: memandang klien, menyentuh pundak klien, tersenyumK: posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa

K: memandang ke arah perawat. P: tersenyum, memandang klien

P: memandang klien, memegang tangan klien K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat

K: memandang ke arah sumber suara mahasiswa, menganggukP: tersenyum, memandang klien

Mendengarkan klien

Menanyakan apakah klien sudah melakukan cakap-cakap dengan orang lain sesuai pada jadwal yang telah ditentukan di pertemuan sebelumnya

Mendengarkan klien

Membuat kontrak dengan klien

Memotivasi klien untuk menyepakati kontrak

Menunggu respon klien

Klien menjawab pertanyaan dari perawat

Klien mendapatkan kesempatan untuk menyebutkan kembali cara lain untuk mengontrol halusinasi

Klien menjawab pertanyaan perawat Klien hanya diam saat perawat membuat kontrak

Klien mendengarkan perawat

Klien menyepakati kontrak dengan menganggukan kepala

Mengevaluasi kemampuan klien bercakap-cakap sesuai dengan jadwal yang telah dibuat

Membuat kontrak dapat membuat klien mengetahui apa yang akan dilakukan pada pertemuan saat ini

Page 5: API Halusinasi

P: (tiba di bangku depan yudistira)“Nah, kalau di jadwal kan jam 13.00 dan jam 17.00 jadwal bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi bapak belum melakukannya ya. Tadi alasannya karena bapak bingung mau ngobrol apa ya?

K: (diam)

P: “Baik kalau gitu, coba bapak berbincang-bincang dengan teman lain di sini tentang kesukaan atau hobi?”

K: “Iya. Sus..”

P: “ Nah, sekarang coba bagaimana cara mengajak teman lain untuk mengobrol dengan kita dan membicarakan tentang hobi?”

K: (diam)

P: tersenyum, memandang klienK: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat

K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat, menganggukan kepalaP: tersenyum

P: memandang klien, memegang pundak perawat lainK: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat

K: memandang perawat, sambil menganggukan kepalaP: memandang klien, tersenyum

P: tersenyum, memandang klien, K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat

K: menoleh ke perawatP: memandang klien

Mengajak klien beranjak dari samping tempat tidur untuk berkenalan

Menunggu respon klien

Mengajukan topik untuk klien bercakap-cakap dengan orang lain

Mendengarkan klien

Menanyakan kembali kepada klien tentang bagaimana cara mengajak orang lain untuk bercakap-cakap

Menunggu respon klien

Klien mulai beranjak dari samping tempat tidur

Klien hanya menjawab dengan anggukan kepala

Klien mendengarkan perawat

Klien menyepakati topik yang akan klien gunakan untuk bercakap-cakap dengan orang lain

Klien diberikan kesempatan untuk memperagakan kembali cara bercakap-cakap dengan orang lain

Klien belum mempraktekan cara bercakap-cakap dengan orang lain

Memvalidasi penyebab klien belum bercakap-cakap dengan orang lain

Membantu klien untuk mempunyai topik yang bisa digunakan saat bercakap-cakap dengan orang lain

Mengevaluasi kemampuan klien dalam mengajak orang lain untuk bercakap-cakap

Page 6: API Halusinasi

P: “Baik pak, suster contohkan kembali yaa..Pak D, saya mendengar suara dan melihat bayangan, bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol. Mengobrol tentang hobi, bagaimana?..nah, coba praktekan Pak!”

K: “Pak D, saya mendengar suara dan melihat bayangan bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol. Mengobrol tentang hobi, bagaimana?

P: “Wah bagus. Nah, Selanjutnya, bapak dapat berbincang-bincang dengan teman bapak pada jadwal yang sama dengan kemarin ya, jam 13 dan jam 17. Bagaimana?

K: Iya iya

P: “Baik, kalau gitu. Sekarang bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih bercakap-cakap dengan orang lain?”

K: “senang”

P: tersenyum, memandang klien, K: posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa

K: menggaruk-garukan leherP: tersenyum, memandang klien, memegang punggung klien

P: tersenyum, memandang klien, K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat,

K: menganggukan kepalaP: tersenyum, memandang klien,

P: tersenyum, memandang klien, menyentuh tangan klienK: posisi mengarah ke arah sumber suara perawat

K: posisi mengarah ke arah sumber suara perawatP: tersenyum,

Mengulangi cara bercakap-cakap dengan orang lain dengan modifikasi memasukkan topik yang akan diperbincangkan

Mendengarkan dan memperhatikan klien memperagakan cara mengajak orang lain untuk bercakap-cakap

Memuji klien dapat mencontohkan kembali cara bercakap-cakap dengan orang lain dan menyusun jadwal bercakap-cakap

Menunggu respon klien

Mengevaluasi perasaan klien

Memperhatikan klien

Klien mendengarkan perawat

Klien mempraktekan cara bercakap-cakap dengan orang lain

Klien merasa senang dengan reinforcement positif dari perawat

Klien menyepakati jadwal bercakap-cakap dengan anggukan kepala

Klien mendengarkan perawat

Klien menjawab pertanyaan perawat

Memberikan kesempatan kepada klien untuk mempraktekan kembali cara bercakap-cakap dengan orang lain

Reinforcement positif menunjukkan perawat menghargai klien

Evaluasi perasaan perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang dirasakan klien terhadap tindakan yang telah dilakukan

Page 7: API Halusinasi

P: “Baik, kalau gitu coba bapak praktekan kembali cara mengajak orang lain untuk bercakap-cakap dengan kita?”

K: “Pak D, saya mendengar suara dan melihat bayangan bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol. Mengobrol tentang hobi, bagaimana?

P: “Wah bagus sekali pak. Bapak bisa melakukan cakap-cakap dengan orang lain pada jam 13 dan jam 17 ya seperti yang telah kita tetapkan bersama pada jadwal kegiatan harian bapak.

K: “Iya iya”

P: “Baik, kalau gitu besok suster kembali lagi untuk menemui Bapak M. Suster mau tau, Bapak M sudah bercakap-cakap dengan pasien disini apa belum. Bagaimana ?”

K: “Iya sus”

P: “Oke, kalau gitu. Suster pamit dulu yaa..sampai jumpa besok. Assalamualaikum

memandang klien,

P: tersenyum, memandang klien, K: menoleh kea rah perawat

K: memandang ke arah perawatP: memandang klien

P: tersenyum, memandang klien K: klien menoleh ke perawat

K: klien menunduk kembali sambil menganggukP: tersenyum, memandang klien

P: tersenyum, memandang klienK: tersenyum, posisi mengarah ke arah sumber suara mahasiswa

K: menunduk dan menganggukan kepalaP: tersenyum, memandang klien

P: tersenyum, memandang klien

Mengevaluasi klien untuk mempraktekan kembali cara bercakap-cakap dengan orang lain

Memperhatikan klien

Membuat rencana tindak lanjut untuk klien

Mendengarkan respon klien

Membuat kontrak selanjutnya

Mendengarkan respon klien

Melakukan terminasi dan mengucap salam

Klien mendapat kesempatan untuk mempraktekkan kembali cara bercakap-cakap dengan orang lain.

Klien mempraktekkan kembai cara bercakap-cakap dengan orang lain

Klien mendengarkan perawat

Klien menjawab dengan singkat sambil menganggukan kepala menyepakati rencana tindak lanjut untuknya

Klien mendengarkan perawat

Klien hanya menjawab dengan singkat

Klien mendengarkan perawat

Evaluasi objektif perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan klien terhadap tindakan yang telah dilakukan

Rencana tindak lanjut penting untuk melanjutkan intervensi yang dilakukan.

Membuat kontrak penting dilakukanagar klien mengetahui tindakan apa yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya

Salam terminasi penting untuk mengakhiri pertemuan dengan

Page 8: API Halusinasi

K: Wa’alaikumsalam

K: menoleh ke perawat

K: menoleh ke perawatP: tersenyum, memandang klien

Mendengarkan jawaban salam dari klien

Klien menerima terminasi dan mengucap salam

klien

Kesan mahasiswa: Klien dapat melakukan cakap-cakap dengan orang lain secara baik meskipun klien masih sering menjawab dengan singkat pertanyaan dari perawat. Halusinasi klien mulai berkurang jika berinteraksi dengan perawat.