antibiotik tidak mengancam pupuk kandang untuk kebun kopi ... puslitkoka vol 25 no 3... · terbawa...

3
17 << 25 | 3 | Oktober 2013 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta S Antibiotik Tidak Mengancam Pupuk Kandang untuk Kebun Kopi dan Kakao John Bako Baon 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Antibiotik yang ditambahkan dalam pakan ternak tidak terserap sempurna, oleh alat pencernaan ternak sehingga sebagian besar antibiotik terbawa dalam kotoran ternak. Pupuk kandang umumnya digunakan sebagai sumber bahan organik untuk memperbaiki kualitas tanah, guna mendukung pertanian organik yang berkelanjutan. Dalam budidaya kopi dan kakao, masalah antibiotik yang terbawa melalui pupuk kandang sebenarnya sangat minim sebab rantai budidaya kopi dan kakao cukup panjang, dan pupuk kandang sebelum digunakan telah dikomposkan sehingga antibiotik telah terombak. sebelumnya diketahui dapat membunuh manusia dan hewan. Walaupun sebagian besar antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi pada manusia dan hewan, namun sejumlah besar antibiotik juga digunakan sebagai suplemen pakan guna memacu pertumbuhan ternak. Paling sedikit terdapat empat mekanisme yang menjelaskan peranan antibiotik dalam memacu pertumbuhan ternak, yaitu (1) menghambat terjadinya infeksi, (2) mengurangi produksi metabolit mikroba yang menghambat pertumbuhan, (3) mengurangi penggunaan makanan oleh mikroba, dan (4) meningkat- kan penyerapan makanan dari usus halus oleh ternak yang diberi antibiotik. Dosis antibiotik yang diberikan bervariasi 3-220 g/ton makanan tergantung pada jenis dan ukuran ternak serta jenis antibiotik. Diklaim bahwa dosis yang kecil tersebut mampu mendorong terjadinya seleksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik di lingkungan. Sebagian besar antibiotik yang diberikan ke ejak ditemukannya pada awal tahun 1900-an, antibiotik telah digunakan sebagai alat untuk mengobati penyakit infeksi yang Ternak penghasil pupuk organik

Upload: others

Post on 09-Sep-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antibiotik Tidak Mengancam Pupuk Kandang untuk Kebun Kopi ... Puslitkoka Vol 25 No 3... · terbawa melalui pupuk kandang sebenarnya sangat minim sebab rantai budidaya kopi dan kakao

17 <<25 | 3 | Oktober 2013

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

S

Antibiotik Tidak Mengancam PupukKandang untuk Kebun Kopi dan Kakao

John Bako Baon1)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

Antibiotik yang ditambahkan dalam pakan ternak tidak terserap sempurna,oleh alat pencernaan ternak sehingga sebagian besar antibiotik terbawa dalamkotoran ternak. Pupuk kandang umumnya digunakan sebagai sumber bahanorganik untuk memperbaiki kualitas tanah, guna mendukung pertanian organikyang berkelanjutan. Dalam budidaya kopi dan kakao, masalah antibiotik yangterbawa melalui pupuk kandang sebenarnya sangat minim sebab rantai budidayakopi dan kakao cukup panjang, dan pupuk kandang sebelum digunakan telahdikomposkan sehingga antibiotik telah terombak.

sebelumnya diketahui dapat membunuhmanusia dan hewan. Walaupun sebagian besarantibiotik digunakan untuk mengobati infeksipada manusia dan hewan, namun sejumlahbesar antibiotik juga digunakan sebagaisuplemen pakan guna memacu pertumbuhanternak. Paling sedikit terdapat empat mekanismeyang menjelaskan peranan antibiotik dalammemacu pertumbuhan ternak, yaitu (1)menghambat terjadinya infeksi, (2) mengurangiproduksi metabolit mikroba yang menghambatpertumbuhan, (3) mengurangi penggunaanmakanan oleh mikroba, dan (4) meningkat-kan penyerapan makanan dari usus halus olehternak yang diberi antibiotik.

Dosis antibiotik yang diberikan bervariasi3-220 g/ton makanan tergantung pada jenis danukuran ternak serta jenis antibiotik. Diklaimbahwa dosis yang kecil tersebut mampumendorong terjadinya seleksi bakteri yangresisten terhadap antibiotik di lingkungan.Sebagian besar antibiotik yang diberikan ke

ejak ditemukannya pada awaltahun 1900-an, antibiotik telahdigunakan sebagai alat untukmengobati penyakit infeksi yang

Ternak penghasil pupuk organik

Page 2: Antibiotik Tidak Mengancam Pupuk Kandang untuk Kebun Kopi ... Puslitkoka Vol 25 No 3... · terbawa melalui pupuk kandang sebenarnya sangat minim sebab rantai budidaya kopi dan kakao

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta 25 | 3 | Oktober 2013

>> 18

ternak melalui makanan kurang diserap olehpencernaan ternak tersebut, akibatnya sebagianbesar dari antibiotik ini terbuang melalui air kencingdan kotoran padat dan berakhir sebagai kotorankandang. Sebanyak sekitar 90% dari antibiotik yangterbuang melalui kotoran ternak masih dalambentuk senyawa induk.

Kotoran kandang sebagian besar diaplikasikanke lapangan dengan menempatkannya di atastanah untuk kemudian dicampur dengan tanah.Alasan mengapa hal ini dilakukan adalah bahwakotoran kandang masih mengandung cukup banyakhara yang dibutuhkan tanaman di samping alasanuntuk membuang limbah yang tidak diinginkan.Walaupun sangat direkomendasikan bahwa dosispupuk kandang yang diberikan disesuaikan dengantingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanah,namun kenyataannya saran ini sering tidak diikutisehingga sering jumlah pupuk kandang yangdiberikan ke tanah masih kurang dari dosis yangdisarankan. Pada tahun 2012, populasi ternak diIndonesia sekitar 1,7 miliar ekor yang 95% adalahdari ayam pedaging maka diperkirakan kotoranternak yang dihasilkan sekitar 281 juta ton. Jumlahsebesar ini mengindikasikan bahwa keberadaan danbertahan-nya antibiotik ini dalam kotoran kandangsedemikian banyak akan menyumbang masalahterhadap lingkungan, baik dalam bentuk sifatnyayang meracun terhadap mikroflora dan mikrofaunatanah, maupun berpotensi meningkatkan resistensiterhadap antibiotik di lingkungan. Dilaporkan bahwaaplikasi kotoran kandang ke lahan merupakan cara

utama masuknya antibiotik ke lingkungan di mukabumi ini.

Antibiotik yang sangat umum digunakan dipeternakan adalah tetrasiklin, tilosin, dan penisilin.Aplikasi kotoran kandang sebanyak 50 ribu liter perha (setara dengan aplikasi 168 kg N/ha) dapatmenyumbang sebanyak 387 g khlor-tetrasiklin dan202 g tilosin per ha. Beberapa laporan menyebut-kan bahwa antibiotik ini dapat bertahan stabil selamapenyimpanan dan sampai berakhir aplikasi dilapangan pertanian.

Secara tradisional kotoran ternak merupakanunsur utama dalam sistem pertanian organik danberkelanjutan. Dalam hal ini kotoran ternakdiaplikasikan ke lapangan dapat dalam bentukmentah (segar atau kering) atau dikomposkanterlebih dahulu, sebagai sumber pupuk. Walaupunterdapat larangan yang jelas dalam penggunaankotoran ternak yang mentah dalam bertani organikyang terkait dengan adanya kontaminasi denganSalmonella dan Escheria coli, namun tidak adapedoman yang jelas yang mengatur adanyaantibiotik dan hormon dalam pupuk kandang.

Sampai saat ini penelitian mengenai antibiotikterutama ditujukan mengenai pengaruh negatifsecara langsung terhadap manusia dan ternak,namun masih sangat sedikit penelitian tentangpengaruh antibiotik-antibiotik terhadap lingkungantermasuk penyerapannya oleh tanaman yangdibudidayakan pada lahan yang diperlakukandengan kotoran ternak. Konsumen bisa saja tidakmengetahui telah menelan antibiotik ini ketika

Limbah ternak siap dijadikan pupuk organik

Page 3: Antibiotik Tidak Mengancam Pupuk Kandang untuk Kebun Kopi ... Puslitkoka Vol 25 No 3... · terbawa melalui pupuk kandang sebenarnya sangat minim sebab rantai budidaya kopi dan kakao

19 <<25 | 3 | Oktober 2013

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

mengkonsumsi sayuran atau makanan yangberasal dari tanaman yang tumbuh pada lahan yangdipupuk dengan kotoran kandang.

Dari tanaman jagung, kubis, dan bawang yangdiuji diketahui menyerap khlortetrasiklin tetapi tidaktilosin. Walaupun konsentrasi antibiotik ini dalamjaringan tanaman relatif kecil (2-17 ng/g beratsegar) tetapi konsentrasinya meningkat dengantingginya kandungan antibiotik dalam kotorankandang. Hasil ini menunjukkan adanya potensibahaya bagi kesehatan manusia yang meng-konsumsi sayuran mentah dari tanaman yangdibudidayakan pada lahan yang dipupuk denganpupuk kandang. Risiko tersebut tentunya lebihbesar pada manusia yang alergi terhadap antibiotikdan juga ada kemungkinan adanya peningkatanresistensi terhadap antibakteri akibat konsumsimanusia akan sayur-sayuran tersebut.

Dalam budidaya kopi dan kakao, masalahantibiotik yang kemungkinan masuk ke kebunmelalui penggunaan pupuk kandang sebenarnyasangat kecil mengingat rantai budidaya kopi dankakao cukup panjang. Apabila praktek budidayayang baik dan benar dilaksanakan dengan tepatmaka adanya kontaminasi antibiotik dalam produkkopi dan kakao dapat dihindari. Pupuk kandangyang diberikan ke tanaman harus dipastikan telahdikomposkan terlebih dahulu, sehingga selainnisbah C/N bahan organik dapat diturunkanmelalui proses dekomposisi senyawa antibiotik

juga kemungkinan besar juga mengalamiperombakan. Panas yang dihasilkan selamaproses perombakan juga ikut berperan dalammerombak antibiotik yang ada. Selain itu bahwadalam proses pengomposan, aktivitas mikrobajuga meningkat sehingga juga dapat merombakantibiotik yang ada. Pupuk kandang yangdiletakkan di lahan juga memungkinkan terjadi-nya proses foto degradasi terhadap antibiotiktersebut. Antibiotik yang kemungkinan masih adawalaupun jumlahnya sangat sedikit dalam pupukkandang, terlebih lagi masih melalui prosespanjang sehingga kecil kemungkinan dayatahan-nya di komoditas ini sampai pada biji yang dipanendan masih harus diproses untuk siap dikonsumsi.

PenutupProses produksi ternak khususnya ayam

pedaging dan petelur menghasilkan limbahberupa kotoran yang dapat dimanfaatkan untukmendukung pertanian organik. Rantai budidayakopi dan kakao yang panjang ternyata dapatmenetralisir pengaruh negatif antibiotik yangmasih ada dalam pupuk kandang ayam. Namundemikian dalam pemanfaatannya perlu mem-perhatikan cara mengolah limbah ternak tersebuthingga menjadi kompos yang aman saat diaplikasi-kan bagi tanaman dan manusia.

Produksi:Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia