anti corruption and good governance 26839

47
 A n t i Co r r uption and Good Governance Oleh Dadang Soli hi n Disampaikan pada Disk usi Dua-Min ggu an Sekretari at Pengembangan Publi c Good Governance Bappenas Jakart a, 24 Ag us tu s 2000 BAPPENAS

Upload: irvan-zulhakim

Post on 13-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    1/47

    Anti Corruption and

    Good Governance

    OlehDadang Solihin

    Disampaikan pada Diskusi Dua-Mingguan

    Sekretariat Pengembangan Public Good

    Governance Bappenas

    Jakarta, 24 Agustus 2000

    BAPPENAS

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    2/47

    dadang-solihin.blogspot.com 2

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    3/47

    Materi Good Governance

    Korupsi? Tipologi Korupsi

    Penelitian Empirik

    Kasus Korupsi di Indonesia

    Korupsi Pada Jajaran Pegawai Negeri

    Strategi Pemberantasan Korupsi Nasional

    Pendekatan Perumusan Strategi

    Kesimpulan

    dadang-solihin.blogspot.com 3

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    4/47

    Good Governance Troika yang ditarik oleh tiga ekor kuda: negara,

    pasar, dan masyarakat. Negara memainkan peran yang sangat terbatas

    dalam pengelolaan ekonomi.

    Peran institusi pasar sangat dominan sedangkanperan institusi negara semakin mengecil.

    dadang-solihin.blogspot.com 4

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    5/47

    Good Governance (MTI)

    transparansi (transparency), pertanggungjawaban (accountability),

    kewajaran atau kesetaraan (fairness), kesinambungan (sustainability).

    dadang-solihin.blogspot.com 5

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    6/47

    Transparansi Transparansi bermakna tersedianya informasi yang cukup,

    akurat dan tepat waktu tentang kebijakan publik, dan prosespembentukannya.

    Dengan ketersediaan informasi seperti ini, masyarakat dapat

    ikut sekaligus mengawasi sehingga kebijakan publik yang

    muncul bisa memberikan hasil yang optimal bagi masyarakat,serta mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi yang

    hanya akan menguntungkan salah satu kelompok masyarakat

    saja secara tidak proporsional.

    Dalam kerangka ini, maka peranan parlemen sebagai lembaga

    perwakilan rakyat menjadi penting, demikian pula dengan

    pers, yang menjadi jembatan informasi antara elit kekuasaan

    dan masyarakat.

    dadang-solihin.blogspot.com 6

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    7/47

    Akuntabilitas Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban dengan

    menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan padaberbagai lembaga pemerintah, sehingga mengurangi

    penumpukkan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi

    saling mengawasi (check and balance system).

    Lembaga pemerintahan yang dimaksud adalah eksekutif

    (presiden, wakil presiden, dan kabinetnya), yudikatif (MA dan

    system peradilan), serta legislatif (MPR dan DPR).

    Peranan pers yang semakin penting dalam fungsi pengawasanini menempatkannya sebagai pilar keempat.

    dadang-solihin.blogspot.com 7

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    8/47

    Kewajaran atau kesetaraan

    Kewajaran atau kesetaraan bermakna memberikan

    kesempatan yang sama bagi semua kelompok

    masyarakat untuk ambil bagian dalam pengambilan

    keputusan publik.

    dadang-solihin.blogspot.com 8

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    9/47

    Kesinambungan

    Penerapan prinsip-prinsip Good Governance

    dipercaya akan menciptakan kesinambungan

    pemerintahan yang baik, siapapun yang berkuasa.

    dadang-solihin.blogspot.com 9

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    10/47

    Korupsi

    Negara Rugi Pribadi Untung

    dadang-solihin.blogspot.com 10

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    11/47

    Tipologi Korupsi

    1. Transactive corruption

    2. Exortive corruption

    3. Investive corruption

    4. Nepotistic corruption5. Defensive corruption

    6. Autogenic corruption

    7. Supportive corruption

    dadang-solihin.blogspot.com 11

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    12/47

    Transactive corruption

    Adanya kesepakatan timbal balik antara pihak

    pemberi dan pihak penerima demi keuntungan

    kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan

    tercapainya keuntungan ini oleh kedua-duanya.

    Korupsi jenis ini biasanya melibatkan dunia usahadan pemerintah atau masyarakat dan pemerintah.

    dadang-solihin.blogspot.com 12

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    13/47

    Exortive corruption

    Jenis korupsi di mana pihak pemberi dipaksa untuk

    menyuap guna mencegah kerugian yang sedang

    mengancam dirinya, kepentingannya, atau orang-

    orang dan hal-hal yang dihargainya.

    dadang-solihin.blogspot.com 13

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    14/47

    Investive corruption

    Pemberian barang atau jasa tanpa ada pertalian

    langsung dengan keuntungan tertentu, selain

    keuntungan yang dibayangkan akan diperoleh di

    masa yang akan datang.

    dadang-solihin.blogspot.com 14

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    15/47

    Nepotistic corruption

    Penunjukkan yang tidak sah terhadap teman atau

    sanak saudara untuk memegang jabatan dalam

    pemerintahan, atau tindakan yang memberikan

    perlakuan yang mengutamakan, dalam bentuk uang

    atau bentuk-bentuk lain, kepada mereka, secarabertentangan dengan norma dan peraturan yang

    berlaku.

    dadang-solihin.blogspot.com 15

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    16/47

    Defensive corruption

    Perilaku korban korupsi dengan pemerasan.

    Korupsinya adalah dalam rangka mempertahankan

    diri.

    dadang-solihin.blogspot.com 16

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    17/47

    Autogenic corruption

    Korupsi yang tidak melibatkan orang lain dan

    pelakunya hanya seorang diri.

    Misalnya pembuatan laporan keuangan yang tidak

    benar.

    dadang-solihin.blogspot.com 17

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    18/47

    Supportive corruption

    Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk melindungi

    atau memperkuat korupsi yang sudah ada.

    Misalnya menyewa preman untuk berbuat jahat,

    menghambat pejabat yang jujur dan cakap agar

    tidak menduduki jabatan tertentu, dsb.

    dadang-solihin.blogspot.com 18

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    19/47

    Penelitian Empirik

    Gunnar Myrdal

    Mauro

    Shleifer dan Vishny

    Busse Glynn

    Ackerman

    Johnston

    dadang-solihin.blogspot.com 19

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    20/47

    Gunnar Myrdal (1968)Although corruption is very much issue in the public

    debate in all South Asian countries, ... , it is almost

    taboo as a research topic and is rarely mentioned in

    scholarly discussions of the problems of government

    and planning.

    dadang-solihin.blogspot.com 20

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    21/47

    Mauro (1995) Menganalisa satu set data terbaru yang berisi indek subjektif

    korupsi, besarnya red tape, efisiensi sistem hukum, danberbagai kategori stabilitas politik negara-negara secara cross

    section.

    Menurut analisanya, korupsi terbukti menurunkan investasi,

    oleh karena itu menurunkan pertumbuhan ekonomi.

    Hasilnya adalah kuat mengontrol endogenitas dengan

    mempergunakan index ethnolinguistic fractionalization sebagai

    instrumen.

    dadang-solihin.blogspot.com 21

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    22/47

    Shleifer dan Vishny (1993) Struktur kelembagaan pemerintah dan proses politik adalah

    sangat penting dalam menentukan tingkat korupsi, khususnya

    pemerintahan yang lemah yang tidak mengontrol badan-

    badannya mengalami tingkat korupsi yang sangat tinggi.

    Ilegalnya korupsi dan kebutuhan akan kerahasiahan

    membuatnya makin menyimpang dan mahal dibanding pajak. Hasilnya dapat dijelaskan mengapa di beberapa negara

    berkembang korupsi sangatlah tinggi intensitasnya, dan

    sangat mahal membebani pembangunan.

    dadang-solihin.blogspot.com 22

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    23/47

    Busse (1996) Mengembangkan "Market Discipline Corruption Model"

    (MDCM), di mana didapati hubungan yang signifikan antara

    terbongkarnya korupsi dan FDI dari negara yang diteliti. Peramal untuk MDCM sudah dikembangkan melalui informasi

    yang didapat dari survey yang melibatkan 53 orang yang

    terlibat dalam bisnis internasional.

    Temuan survey menegaskan ranking terakhir yangdipublikasikan mengenai tingkat korupsi di seluruh dunia.

    Survey ini mengungkapkan hubungan antara ukuran bisnis,

    area fungsional, dan negara dimana bisnis dijalankan dan

    persepsi mengenai korupsi.

    dadang-solihin.blogspot.com 23

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    24/47

    Glynn, dkk (1999) Menganalisa bahwa di negara-negara yang tengah mengalami

    masa transisi dari pemerintah otoriter kepada demokrasi danekonomi pasar, maka akibat-akibat korupsi dapat menjadi

    lebih rumit.

    Korupsi telah didesentralisasikan, suap yang tadinya

    dibayarkan di tingkat federal, kini dibayarkan kepada pejabatpemerintah negara bagian.

    dadang-solihin.blogspot.com 24

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    25/47

    Ackerman (1999) Korupsi terjadi di perbatasan antara sektor pemerintah dan

    sektor swasta. Apabila seorang pejabat pemerintah memilikikekuasaan penuh terhadap pendistribusian keuntungan atau

    biaya kepada sektor swasta, maka terciptalah suatu insentif

    untuk penyuapan.

    Jadi korupsi tergantung kepada besarnya keuntungan danbiaya yang berada di bawah pengendalian pejabat pemerintah.

    dadang-solihin.blogspot.com 25

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    26/47

    Johston (1999) Korupsi cenderung menyertai perubahan politik dan ekonomi

    yang cepat. Definisi korupsi pada umumnya sebagai suatu

    penyalahgunaan peranan atau sumber daya publik, atau

    menggunakan bentuk-bentuk pengaruh politik secara tidak sah

    oleh pihak publik atau swasta.

    dadang-solihin.blogspot.com 26

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    27/47

    Kasus Korupsi di

    Indonesia 30% dari APBN?

    Kesenjangan ekonomi

    Distribusi hasil-hasil pembangunan

    High Cost Economy Inefisiensi

    Pertumbuhan ekonomi

    Kehidupan bernegara

    dadang-solihin.blogspot.com 27

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    28/47

    Kasus Korupsi di Indonesia

    Sumitro (1996): Korupsi telah menggerogoti APBN)lebih dari

    30% setiap tahunnya. Singgih (1997): Dalam kasus Indonesia terbukti bahwa korupsi

    dapat memperluas jurang kaya dan miskin serta dapat

    menghambat pemerataan distribusi hasil-hasil pembangunan.

    Korupsi bahkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi,merusak tatanan masyarakat serta merusak kehidupan

    negara.

    dadang-solihin.blogspot.com 28

    Wibi (1997)

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    29/47

    Wibisono (1997) Yang melemahkan daya saing Indonesia adalah high cost

    economy yang bersumber dari korupsi dan kolusi, sehingga

    akan selalu membebani daya saing produk Indonesia di pasar

    global.

    Black economy yang sekarang membelit perkonomian

    sehingga biaya per unit produk lebih mahal dari negara lain

    yang juga mengalami korupsi, akan terbukti pada hasil

    akhirnya, yaitu kemampuan barang dan jasa Indoneisa dibeli

    oleh dunia luar.

    Jika high cost mengakibatkan pabrik kita menjual barang di

    pasar domestik lebih tinggi, karena pungutan pelbagai oknum

    aparat birokrasi untuk membiayai kepentingan pribadi maupunhura-hura hari-hari peringatan yang butuh biaya ekstra, maka

    tentu saja biaya itu akan tetap terpantau dari harga jual di

    pasar domestik.

    dadang-solihin.blogspot.com 29

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    30/47

    Kwik Kian Gie (1997) Hampir semua masalah ekonomi nasional selalu berakar pada

    rendahnya efisiensi. Ini disebabkan struktur pembiayaanproduksi yang amat terbebani oleh korupsi, biaya kolusi, pungli

    dan sebagainya.

    Defisit neraca transaksi berjalan yang besar, yang mendorong

    devaluasi rupiah juga berakar dari ekonomi biaya tinggi dankorupsi.

    dadang-solihin.blogspot.com 30

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    31/47

    Sukardi (1997) Yang menjadi masalah bagi para investor dan pengusaha

    asing adalah adanya ketidakpastian di negara di mana merekamelakukan aktivitas bisnis sebab mereka tidak mungkin

    membuat perencanaan bisnis atas dasar ketidakpastian.

    Kalau korupsi sudah bersifat endemik, maka yang dijadikan

    komoditas itu adalah perizinan, dimana korupsi ini akansemakin banyak manakala birokrasi kita semakin besar dan

    membengkak, karena pemerintah akan membuat banyak

    sekali bentuk perizinan. Parahnya lagi, di Indonesia yang

    namanya izin itu bisa dirubah setiap saat.

    dadang-solihin.blogspot.com 31

    Saefuddin (1997)

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    32/47

    Saefuddin (1997)

    Implikasi korupsi terhadap pembangunan sangatlah tidakefisien. Tingkat inefisiensi tersebut mengakibatkan incremental

    capital output ratio (ICOR) Indonesia di bawah ideal.

    Untuk masa Pelita lV dan V, nilai ICOR itu sekitar 5. Kisaran

    angka ini merupakan gambaran perbandingan bahwa denganrata-rata investasi per tahun 33,4% dan laju pertumbuhan

    6,8%, maka angka ICOR-nya 4,9. Jika angka ICOR ditekan

    menjadi 3,5, maka tingkat pertumbuhan ekonomi bukan sekitar

    7%, melainkan harus sekitar 10%.

    Baik angka 3,5 maupun 5 untuk ICOR tersebut, yang jelas kita

    dapat menegaskan bahwa ICOR setingkat itu tergolong tinggi.

    Hal ini menggambarkan ekonomi biaya tinggi dan ketaktepatan

    aplikasi pembangunan karena tergerogoti korupsi dan

    penyalahgunaan wewenang lainnya.

    dadang-solihin.blogspot.com 32

    Wi t (1995)

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    33/47

    Winters (1995)

    Dampak korupsi terhadap laju pertumbuhan ekonomi

    Indonesia sangatlah nyata. 35 tahun yang lalu Pendapatan

    Nasional Bruto (PNB) perkapita Indonesia kurang lebih sama

    dengan PNB perkapita Taiwan dan Korea Selatan.

    Namun saat ini PNB perkapita dari ketiga negara tersebut

    sangatlah berbeda, dimana pada tahun 1970-an PNB

    perkapita Taiwan dan Korea Selatan mulai meningkat dengan

    sangat tajam, sementara PNB perkapita Indonesia hanya

    meningkat sedikit hampir mendatar sampai tahun 1990-an.

    dadang-solihin.blogspot.com 33

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    34/47

    Solihin (1996) Apabila Indonesia dapat memperbaiki kinerja

    efisiensi birokrasinya sampai seperti kinerjabirokrasi Singapura, maka rasio investasi Indonesia

    akan naik sebesar hampir 18%, dan laju

    pertumbuhan PNB perkapita akan naik sebesarhampir 4,7%.

    dadang-solihin.blogspot.com 34

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    35/47

    Korupsi pada Jajaran PNS + ABRI

    Tribalism:

    Ikatan kekeluargaan/kedaerahan

    College Tribalism,

    Organizational Tribalism,

    Institutional Tribalism.

    Sate Business Management

    Multi Fungsi

    dadang-solihin.blogspot.com 35

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    36/47

    Ikatan kekeluargaan Ikatan kekeluargaan merupakan bentuk nepotisme yang

    paling sederhana, karena mudah dikenali. Hal ini terjadikarena biasanya ikatan kekeluargaan tercermin dari kesamaan

    nama belakang atau kemiripan wajah.

    Memang menarik apabila diperhatikan di jajaran pegawai

    negeri, terutama di kantor Pemda, banyak yang memiliki wajahyang mirip serta nama belakang yang sama. Mereka memang

    dalam kehidupan sebagai rakyat biasa adalah bersaudara.

    dadang-solihin.blogspot.com 36

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    37/47

    Ikatan kekeluargaan (2) Lebih luas dari ikatan kekeluargaan ini adalah adanya

    fenomena pegawai suatu instansi yang berasal dari suku atausuatu daerah tertentu.

    Sebagai contoh fenomena yang terjadi di kantor Pemda DKI.

    Walaupun berganti-ganti gubernur, tetapi para pejabat

    terasnya biasanya berasal dari suatu daerah yang dikenaldengan sebutan Babi Kuning, yaitu dari daerah Batak, Bima,

    dan Kuningan.

    Atau fenomena pen-Jabar-an di kantor Depdagri pada waktu

    menterinya berasal dari Jawa Barat.

    Contoh lain adalah fenomena SDM (Semua Dari Makassar)

    pada saat presiden Indonesia adalah putera daerah Sulawesi

    Selatan. Dan masih banyak contoh lainnya.dadang-solihin.blogspot.com 37

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    38/47

    College Tribalism College Tribalism adalah bentuk nepotisme yang biasanya

    terjadi bilamana para pelakunya alumni dari perguruan tinggiatau jurusan yang sama.

    Tidaklah aneh ketika pimpinan suatu unit kerja adalah alumni

    suatu perguruan tinggi atau jurusan tertentu, maka mereka

    akan merekrut sebagian besar stafnya dari alumni perguruantinggi atau jurusan yang sama.

    Bahkan, lebih jauh lagi, counterpart di instansi teknis, serta

    rekanannya juga diatur sedemikian rupa sehingga merupakan

    rombongan dari perguruan tinggi atau jurusan yang sama.

    dadang-solihin.blogspot.com 38

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    39/47

    Organizational Tribalism Organizational Tribalism adalah bentuk nepotisme dimana

    para pelakunya adalah sama-sama anggota suatu organisasi,seperti partai politik, organisasi profesi, organisasi pemuda, dll.

    Bentuk nepotisme ini akan menjadi sangat berbahaya apabila

    mereka memiliki misi untuk memperjuangkan suatu

    kepentingan politik. Hal ini akan menyebabkan pegawai negerimenjadi orang-orang partisan.

    Patut disadari bahwa korupsi untuk membiayai kepentingan

    politik memerlukan biaya yang sangat besar.

    dadang-solihin.blogspot.com 39

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    40/47

    Institutional Tribalism Institutional Tribalism adalah bentuk nepotisme dimana para

    pelakunya adalah berasal dari instansi yang sama di luarinstansinya saat ini.

    Biasanya seorang pimpinan yang berasal dari instansi lain

    akan membawa pegawai yang datang secara bergerombol

    maupun bertahap.

    Bentuk nepotisme ini juga dicirikan dengan masih kentalnya

    ikatan pegawai instansi tersebut dengan instansi asalnya.

    dadang-solihin.blogspot.com 40

    Sate Business Management

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    41/47

    Sate Business Management

    Manajemen tukang sate adalah suatu bentuk kolusi yang agak

    sulit untuk dibuktikan, tapi sangat terasa keberadaannya di

    jajaran pegawai negeri. Jenis kolusi ini diibaratkan tukang sate

    yang membeli ayam sendiri, mencabuti bulunya, memotongdaging, menusuk, memanggang, lalu menjual satenya sendiri,

    dan malah pembelinya adalah saudaranya atau temannya

    sendiri.

    Dalam prakteknya, modus operandi ini dapat dijelaskansebagai berikut. Seorang pegawai negeri pada instansi

    perencanaan yang dapat bekerja sama dengan departemen

    teknis, Departemen Keuangan, dan pengusaha

    (rekanan/konsultan) dapat membentuk semacam jaringanyang sangat solid untuk keuntungan kelompok tersebut.

    Seluruh rangkaian proses pembangunan dari hulu sampai ke

    hilir diusahakan ada pada kendali kelompoknya.

    dadang-solihin.blogspot.com 41

    Sate Business Management (2)

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    42/47

    Sate Business Management (2)

    Berbagai macam rapat, koordinasi instansi terkait,

    perencanaan top-down dan bottom-up, pembentukan tim, serta

    penyusunan agenda ini dan itu sebetulnya hanyalah

    pertemuan di antara anggota kelompok mereka dalam rangkamengawal proyeknya.

    Akhir dari cerita, pelaksanaan kegiatan itu akan dikerjakan

    oleh rekanan yang masih dalam jaringan mereka.

    Inilah si tukang sate. Dia bersama jaringannya bisamelaksanakan setiap langkah mulai dari tahap paling awal

    perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan.

    dadang-solihin.blogspot.com 42

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    43/47

    Multi Fungsi Adanya resistensi masyarakat terhadap dwi fungsi ABRI

    adalah suatu kenyataan. Padahal apa yang terjadi padajajaran pegawai negeri bukan hanya dwi fungsi, melainkan

    multi fungsi.

    Beberapa pejabat tinggi ternyata bukan hanya sebagai pejabat

    pada instansi tersebut, tetapi juga merangkap sebagai dosen,komisaris di BUMN, pengusaha di perusahaan swasta,

    konsultan, sertajualan sate.

    Tentu saja deretan multi fungsi tersebut akan bertambah

    panjang apabila pejabat tersebut juga adalah anggota ABRI

    yang masih aktif, padahal lapangan kerja yang tersedia untuk

    menyerap tenaga kerja sangatlah terbatas di negeri ini.

    dadang-solihin.blogspot.com 43

    Strategi Pemberantasan

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    44/47

    Strategi Pemberantasan

    Korupsi Nasional

    1. Adanya komitmen politik nasional untukmemberantas korupsi.

    2. Adanya sejumlah aktivitas yang dapat dilihat oleh

    masyarakat luas sebagai entry-point

    dadang-solihin.blogspot.com 44

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    45/47

    Pendekatan Perumusan StrategiPreventif

    Posisi sebelum perbuatan korupsi terjadiDetektif

    Posisi perbuatan korupsi terjadi, upaya

    mengidentifikasi atau mendeteksi terjadinyakorupsi

    Represif

    Posisi setelah perbuatan korupsi terjadi, upayauntuk meyelesaikannya secara hukum

    dadang-solihin.blogspot.com 45

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    46/47

    Kesimpulan Korupsi sangat dinamis, maka penanganannya

    harus inovatif.

    Korupsi berdampak negatif terhadap

    pembangunan nasional.

    Kleptokrasi membuka peluang untuk melakukanpraktek korupsi.

    Fenomena tribalisme sangat menonjol di jajaran

    pegawai negeri.

    dadang-solihin.blogspot.com 46

  • 5/23/2018 Anti Corruption and Good Governance 26839

    47/47

    47

    Terima Kasih

    dadang-solihin.blogspot.com