antara siswa sekolah menengah kejuruan (smk) di … · smk banyak yang bukan berasal dari guru...

112
PERBEDAAN TINGKAT EMPLOYABILITY ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KOTA DAN DESA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Francisca Rahmadita Dewi 139114086 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hangoc

Post on 28-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PERBEDAAN TINGKAT EMPLOYABILITY

ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DI KOTA DAN DESA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Francisca Rahmadita Dewi

139114086

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

SKRIPSI

PERBEDAAN TINGKAT EMPLOYABILI TY

ANTARA SISWA SNKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DI KOTA DAN DESA

Disusun oleh:

Francisca Rahmadita Dewi

l.{IM: 139114086

Telah Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing,

ranggal: 2g i[t- 2017Paulus Eddv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

SKRIPSI

PERBEDAAI\I TINGKAT EMPLOYABILI TTAr[TAnA SrSWA SEKOLATT MENENGATT KEJI]RUAN (SMI()

DI KOTA DAN DESA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Francisca Rahmadita Dewi

NIM:139114086

Panitia Penguji

Penguji l: Paul

Penguji 2: Minta

Yogyakarta 2E JUL 201f

Faku{as Psikologi

*]tl

1tl;lltlt tll,

k:,,*rUy*

111

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

iv

HALAMAN MOTTO

Hanya orang hebat yang terdorong dan berusaha sekuat tenaga untuk membuat orang

berkata “Ya” saat mereka ingin berkata “Tidak”.

(NN)

Every accomplishment starts with the decision to try.

Pikiran merupakan permulaan segala pekerjaan dan pertimbangan mesti mendahului setiap perbuatan. (Sirakh 37:16)

“Cita-cita yang tinggi memang bukan kunci kesuksesan, tapi rahasia dari orang sukses adalah memiliki cita-cita yang tinggi.”

(Susi Pudjiastuti)

Life stops when you stop dreaming. Hope ends when you stop believing.

(eferde)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

v

Karya ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu

mendengarkan doaku di setiap malam

Keluargaku, Bapak, Mama, Mbak Tiva yang tak henti-hentinya

memberikan doa dan dukungan

Pacar, sahabat, dan teman-teman yang sudah menyemangati

dan mendukungku

Serta seluruh pihak yang sudah mendukung pembuatan skripsi

ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

vii

PERBEDAAN TINGKAT EMPLOYABILITY ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

DI KOTA DAN DESA

Francisca Rahmadita Dewi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat employability antara siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota dan desa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di kota dan desa. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 211 siswa yang terdiri dari 112 siswa SMK di desa dan 99 siswa SMK di kota. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala employability dalam bentuk skala likert yang dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas skala penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,864. Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney U Test. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,410 (p > 0,05) yang artinya tidak ada perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di kota dan desa.

Kata kunci: employability, siswa, sekolah menengah kejuruan, kota, desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

viii

THE DIFFERENCE IN EMPLOYABILITY LEVEL BETWEEN VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS

IN CITY AND COUNTRYSIDE

Francisca Rahmadita Dewi

ABSTRACT

This research aims to find out the differences in employability level between the students of vocational high schools in the city and countryside.The hypothesis of this research is there are significant differences in employability level between the students of vocational high schools in the city and countryside. The participants of this research are 211 students. They are comprised of 112 vocational high school students in the countryside and 99 vocational high school students in the city. The data gathering instrument is employability scale for likert-type scale which is modified by the researcher. The reliability scale of this research uses Cronbach's Alpha reliability coefficient (α = 0.864). The data analysis technique uses Mann Whitney U Test. The result shows a significant number as 0.410 (p > 0.05) which means there is no significant difference in employability level between the students of vocational high schools in the city and countryside.

Keywords: employability, student, vocational high school, city, countryside

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai

sehingga pembuatan skripsi ini dapat selesai. Salah satu tujuan dalam penulisan

skripsi ini adalah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Psikologi (S.Psi). Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini dapat selesai

karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma. Terimakasih juga kesempatan untuk

pengalaman luar biasa mendampingi sebagai asisten DPA Pak Priyo untuk

PPKMB 2015.

2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi

Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan juga sebagai

dosen pembimbing skripsi yang sudah mendampingi dan memberikan

saran dalam pembuatan skripsi ini.

3. Bapak T.M. Raditya Hernawa, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang selalu membantu dalam pengisian KRS dan memberikan

motivasi untuk menyelesaikan studi.

4. Seluruh Karyawan di Fakultas Psikologi, khususnya bagian sekretariat

yang sudah menyempatkan untuk membuat surat penelitian skripsi ini dan

bagian laboratorium yang sudah menjadi tempat curhatan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

xi

5. Segenap kepala sekolah, karyawan, guru, dan siswa di SMK N 2

Yogyakarta, SMK N 6 Yogyakarta, SMK Marsudi Luhur, SMK

Tamansiswa Jetis, SMK N 1 Saptosari, SMK N 1 Purwosari, SMK

Muhammadiyah Semin, dan SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul.

6. Keluargaku, bapak dan mama, serta Mbak Tiva yang sudah menunggu

penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi, terima kasih

dukungannya tercinta.

7. Yohanes Aditya Kalasansius yang tidak berhenti untuk menyemangati dan

mendengarkan semua curhatan penulis.

8. Teman-teman yang membantu penulis untuk mencari tempat SMK dan

menemani penulis dalam mengambil data penelitian terima kasih Eco,

Asti, Ninda, Vera, Hans, Yesi, Dhani, Sefa, dan Monik.

9. Teman-teman Staff PMB dan Promosi USD 2016 yang sudah mendukung

satu sama lain.

10. Teman-temanku, Yesi, Dhani, Paskal, Mbakdia, Clak, Ko Edwin, Lia,

Leviana, Bebing, Praba, Gabby, Sefa, Rani, SS, Hans, Anet, Vio, Tom,

Doni dan semua Psikologi A 2013 yang sudah kompak dan solid 4 tahun

ini.

11. Teman-teman prapatan Munggi dan Semanu, terima kasih Eco, Asti,

Retha, dan Dian.

12. Mbah Nginang karo Ngilo, terima kasih semangatnya Mbah Monik, Mbah

Nata, Mbah Niken, Mbah Widha, Mbah Riya, dan Mbah Vera.

13. Semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................... vi

ABSTRAK...................................................................................................... vii

ABSTRACT...................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH.................................. ix

KATA PENGANTAR.................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 8

1. Manfaat Teoritis............................................................................ 8

2. Manfaat Praktis............................................................................. 8

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 9

A. Employability...................................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

xiii

1. Definisi Employability.................................................................. 9

2. Dimensi Employability.................................................................. 12

3. Faktor yang Mempengaruhi Employability.................................. 18

B. SMK di Desa dan di Kota................................................................... 20

1. Desa............................................................................................... 20

2. Kota............................................................................................... 22

3. Siswa SMK................................................................................... 24

C. Dinamika Perbedaan Employability antara Siswa SMK di Kota dan

Desa..................................................................................................... 26

D. Kerangka Berpikir............................................................................... 31

E. Hipotesis Penelitian............................................................................ 31

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 32

A. Jenis Penelitian.................................................................................... 32

B. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................... 32

C. Definisi Operasional........................................................................... 33

1. Employability................................................................................ 33

2. Siswa SMK di Kota dan Desa...................................................... 33

D. Subjek Penelitian................................................................................ 34

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data.................................................. 35

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur................................................... 37

1. Validitas Alat Ukur....................................................................... 37

2. Reliabilitas Item............................................................................ 38

3. Reliabilitas Alat Ukur................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

xiv

G. Prosedur Pengambilan Data................................................................ 40

H. Analisis Data....................................................................................... 40

1. Uji Asumsi.................................................................................... 40

a. Uji Normalitas......................................................................... 40

b. Uji Homogenitas..................................................................... 41

2. Uji Hipotesis................................................................................. 41

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 43

A. Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 43

B. Deskripsi Subjek Penelitian................................................................ 44

C. Deskripsi Data Penelitian.................................................................... 47

D. Hasil Penelitian................................................................................... 48

1. Uji Asumsi.................................................................................... 48

a. Uji Normalitas......................................................................... 48

b. Uji Homogenitas..................................................................... 49

2. Uji Hipotesis................................................................................. 50

3. Hasil Tambahan............................................................................ 51

E. Pembahasan......................................................................................... 52

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 57

A. Kesimpulan......................................................................................... 57

B. Saran................................................................................................... 57

1. Bagi Siswa SMK........................................................................... 58

2. Bagi Guru SMK............................................................................ 58

3. Bagi Peneliti Selanjutnya.............................................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

xv

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 59

LAMPIRAN.................................................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Skala Likert Employability..................................................... 36

Tabel 2. Blueprint Skala Employability........................................................ 36

Tabel 3. Sebaran Item Skala Employability Sebelum Uji Coba................... 37

Tabel 4. Sebaran Item Skala Employability Setelah Uji Coba..................... 39

Tabel 5. Jadwal Pengambilan Data di SMK................................................. 43

Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Asal Sekolah................ 44

Tabel 7. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia.............................. 45

Tabel 8. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelas............................ 45

Tabel 9. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin............... 45

Tabel 10. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Sekolah.............. 46

Tabel 11. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jurusan......................... 46

Tabel 12. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Rencana Setelah Lulus

SMK...............................................................................................

46

Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian............................................................... 47

Tabel 14. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov............................................. 49

Tabel 15. Uji Homogenitas Levene’s Test...................................................... 49

Tabel 16. Hasil Uji Non-parametric Mann Whitney U Test........................... 50

Tabel 17. Uji Perbedaan Negeri dan Swasta serta Laki-Laki dan

Perempuan.....................................................................................

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penelitian..................................................................... 67

Lampiran 2. Reliabilitas Item Skala Employability................................... 76

Lampiran 3. Deskriptif Data Penelitian..................................................... 79

Lampiran 4. Hasil Uji Beda Mean (t-test).................................................. 80

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas.............................................................. 81

Lampiran 6. Hasil Uji Homogenitas.......................................................... 81

Lampiran 7. Hasil Uji Non-parametric Mann Whitney U Test.................. 81

Lampiran 8. Hasil Tambahan..................................................................... 82

Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian.......... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepala BPS Jawa Timur, Sairi Hasbullah mengatakan bahwa

tingkat pengangguran lulusan SD, SMP, SMA, Diploma, dan Universitas

lebih sedikit daripada lulusan SMK (news.liputan6.com, diakses pada 18

September 2016). Dari data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

pada penduduk Indonesia didominasi oleh lulusan SMK sebesar 9,05%

pada tahun 2015 (bisnis.liputan6.com, diakses pada 16 September, 2016).

Pada tahun 2016, TPT SMK justru naik menjadi 9,84%

(bisnis.liputan6.com, diakses pada 5 Februari 2017). TPT merupakan

persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja

(bps.go.id, diakses pada 16 September 2016).

Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar menyatakan

bahwa lulusan SMK masih memilih jenis pekerjaan sesuai dengan

jurusannya dibandingkan lulusan SD yang lebih memilih jenis pekerjaan

apapun (beritajatim.com, diakses pada 16 September 2016). Hal tersebut

membuat para lulusan SMK menjadi kurang fleksibel dalam mencari

pekerjaan. Menurut Kasubdit Statistik Ketenagakerjaan BPS Wachyu

Winarsih mengatakan bahwa lulusan SMK dapat berwirausaha dengan

cara mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan ketika belajar di

sekolah (bisnis.liputan6.com, diakses pada 5 Februari 2017). Wachyu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

2

Winarsih menambahkan bahwa lulusan SMK belum siap untuk

berwirausaha dan lebih memilih bekerja di suatu industri.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mulai

diterapkan di berbagai negara ASEAN (news.liputan6.com, diakses pada

16 September, 2016). Seluruh negara ASEAN membuka secara bebas

delapan sektor jasa antar negara ASEAN, seperti tenaga kesehatan,

perawat, arsitektur, tenaga ahli, akunting, tenaga survei, dan pariwisata.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyatakan bahwa siswa SMK

perlu memiliki semangat yang besar untuk meningkatkan keterampilan

dan memacu diri untuk lebih handal menghadapi dunia kerja dalam

persaingan MEA (news.okezone.com, diakses pada 16 September, 2016).

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa tenaga pengajar di

SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak

berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi, dan

sebagainya (nasional.kompas.com, diakses pada 5 Februari 2017). Hal

tersebut kurang sesuai dengan karakter pendidikan SMK yang berorientasi

pada pekerjaan. Model penyelenggaran pendidikan kejuruan salah satunya

adalah membuat semua hal di tempat kerja dapat diajarkan di SMK dan

semua sumber belajar juga tersedia di SMK (kemdikbud.go.id, diakses

pada 5 Februari 2017).

Penelitian menemukan bahwa banyak negara di dunia yang

menghadapi kekurangan kemampuan employability dari para pekerja (Iyer

& Dave, 2015). Banyak perusahaan saat ini mencari pekerja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

3

berkualitas dari segi akademis, kemampuan berpikir kreatif, memecahkan

masalah, kemampuan beradaptasi, serta kemampuan memberikan alasan

dalam suatu pekerjaan (Shafie & Nayan, 2010). Survei yang dilakukan

oleh situs pencari kerja Jobstreet.com menyatakan bahwa perusahaan

masih kesulitan dalam mendapatkan calon karyawan yang memenuhi

kualifikasi perusahaan (jobstreet.com, diakses pada 27 Februari 2017).

Persaingan para siswa SMK untuk mendapatkan pekerjaan

semakin ketat karena perusahaan juga semakin selektif dalam memilih

calon tenaga kerjanya (bisnis.liputan6.com, diakses pada 5 Februari 2017).

Siswa SMK memiliki tingkat pengangguran terbuka yang paling tinggi

karena kurang mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan

(liputan6.com, diakses pada 25 Juli 2017). Disisi lain, siswa yang

mengimplementasikan ilmunya memiliki pembelajaran yang efektif

sehingga berpengaruh pada tingkat employability siswa SMK (Sunardi,

Purnomo, & Sutadji, 2016). Pendidikan juga merupakan dasar

terbentuknya employability (Iyer & Dave, 2015). Employability yang

tinggi dapat membantu meningkatkan kesempatan seseorang dalam

memperoleh pekerjaan (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).

Employability merupakan kemampuan untuk memperoleh

pekerjaan dan mempertahankan pekerjaan (Hillage & Pollard, 1998;

Rothwell & Arnold, 2007). Employability mempersiapkan seseorang untuk

sukses dalam mendapatkan pekerjaan (Rasul, Rauf, Mansor, &

Puvanasvaran, 2012). Employability yang tinggi dapat membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

4

meningkatkan kesempatan seseorang dalam memperoleh pekerjaan

(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Employability dapat meningkat

ketika memiliki kemampuan berkomunikasi (Tymon, 2013; Machi,

Carrion, Yepes, & Pellicer, 2013; Paadi, 2014; Shafie & Nayan, 2010;

Wilton, 2014), kemampuan untuk bekerjasama dan memberikan alasan

(Rasul, Rauf, & Mansor, 2013; Shafie & Nayan, 2010), kemampuan

memecahkan masalah (Finch, Hamilton, Baldwin, & Zehner, 2013; Shafie

& Nayan, 2010; Wilton, 2014), kemampuan berpikir kreatif dan inovatif

(Shafie & Nayan, 2010; Rasul, Rauf, & Mansor, 2013; Wickramasinghe &

Perera, 2010), kemampuan dalam belajar (Wickramasinghe & Perera,

2010; Wilton, 2014), dan kemampuan menggunakan suatu teknologi

(Mansour & Dean, 2016; Hinchliffe & Jolly, 2011).

Seseorang yang memiliki employability dan kompetensi dalam hal

kemampuan teknis merupakan aset berharga dari perusahaan (Rasul, Rauf,

Mansor, & Puvanasvaran, 2012) seperti kemampuan dalam menggunakan

teknologi komputer untuk melihat kompetensi employability dari

karyawan (Wilton, 2014). Bunn dan Stewart, 1998 (dalam Rasul, Rauf,

Mansor, & Puvanasvaran, 2012) melaporkan bahwa kemampuan dalam

menggunakan teknologi sangat penting untuk mengembangkan

kemampuan dasar seseorang dalam bekerja. Para pekerja diharapkan untuk

dapat mengaplikasikan teknologi karena perusahaan menggunakan

teknologi terbaru (Rasul, Rauf, Mansor, & Puvanasvaran, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

5

Pendidikan merupakan salah satu faktor employability (Iyer &

Dave, 2015; McQuaid & Lindsay, 2005). Menurut Harvey, 2003 (dalam

Pitan, 2016) institusi pendidikan akan membantu dalam mempersiapkan

siswa untuk bertransisi dari mencari pekerjaan sampai mendapatkan

pekerjaan. Kompetensi yang dimiliki oleh pekerja juga diperoleh melalui

sekolah formal dan pendidikan kejuruan (Almeida, 2007; McQuaid &

Lindsay, 2005). Salah satu pendidikan kejuruan di Indonesia adalah SMK.

Para siswa diberikan keterampilan untuk memasuki pasar tenaga kerja

(Raybould & Sheedy, 2005). Selain itu, siswa dapat diajak untuk melihat

dunia pekerjaan secara nyata melalui kunjungan industri, pengalaman

alumni, dan lain-lain untuk meningkatkan employability (Mason,

Williams, & Cranmer, 2009).

Faktor lain yang mempengaruhi employability adalah external

factor (McQuaid & Lindsay, 2005). External factor berhubungan dengan

lokasi tempat tinggal (Lindsay, McCracken, & McQuaid, 2003). Hasil

penelitian Lindsay, McCracken, dan McQuaid (2003) menunjukkan bahwa

ada kesenjangan employability assets dalam hal kurangnya keterampilan,

kualifikasi akademik, dan pengalaman bekerja. Ketidakmampuan untuk

melakukan pekerjaan (skills gap) di daerah pedesaan lebih tinggi daripada

di perkotaan (Owen, Li, & Green, 2013). Data menunjukkan bahwa daerah

pedesaan memiliki lebih sedikit pelamar kerja sesuai dengan keterampilan,

pengalaman, dan kualifikasi yang dibutuhkan daripada di daerah perkotaan

(Owen, Li, & Green, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

6

Hasil penelitian Lindsay, McCracken, dan McQuaid (2003)

menyatakan bahwa employability yang rendah di desa terkait dengan

masalah akses jaringan internet. Hal tersebut membuat lemahnya

pelayanan infrastruktur dan kurangnya akses informasi mengenai

lowongan pekerjaan. Oleh karena itu, pencarian kerja lebih sulit dilakukan

di desa karena letak geografis membuat jaringan internet dan personal

contact kurang mudah diakses (Lindsay, McCracken, & McQuaid, 2003).

Lindsay, McCracken, dan McQuaid (2003) serta Owen, Li, dan

Green (2013) masih menyatakan bahwa employability di daerah pedesaan

lebih rendah daripada perkotaan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa

perkembangan yang ada di desa masih sedikit. Namun, perkembangan di

pedesaan saat ini sudah semakin berkembang walaupun belum merata ke

seluruh daerah pedesaan di Indonesia (Jenni, 2016). Menurut Yulir (2014)

dan Iskandar (2013), meskipun di desa sudah mengalami perkembangan

tetapi karakteristik pedesaan dan perkotaan tetap memiliki perbedaan.

Salah satu perbedaannya yaitu perkotaan lebih memiliki perkembangan

industri yang pesat daripada pedesaan sehingga persaingan dalam

mendapatkan pekerjaan lebih tinggi di perkotaan (Yulir, 2014). Untuk

melihat perbedaan tingkat employability di kota dan desa perlu memilih

SMK yang memiliki akreditasi sama agar memiliki sistem penilaian

sekolah yang setara (Pratiwi, 2013) sehingga hanya berfokus pada lokasi

SMK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

7

Employability dipengaruhi langsung oleh interaksi manusia dengan

lingkungan sekitarnya, misalnya dukungan sosial, dukungan jaringan

internet, dan dukungan finansial (Insa, Gonzalez, & Inesta, 2016;

McQuaid & Lindsay, 2005). Fasilitas sarana dan prasarana dalam

pendidikan di daerah pedesaan dilaporkan masih sangat minim

(tribunnews.com, diakses pada 9 Februari 2017). Sumber belajar dan

teknologi yang memadai didapatkan pada sekolah yang berada di kota

daripada di desa (Fan & Chen, 1999). Salah satu sumber dari tersedianya

pekerja dilihat dari dunia pendidikan adalah kualitas dari sarana dan

prasarana pengajaran serta cara pengajaran (McQuaid & Lindsay, 2005).

Semakin baik dan lengkap sarana dan prasarana pada sebuah sekolah maka

akan mendorong efektivitas proses transfusi ilmu bagi para siswa

(jurnalasia.com, diakses pada 9 Februari 2017).

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berasumsi bahwa lokasi dan

pendidikan berpengaruh pada tingkat employability. Selain itu, karakter

dari institusi juga dapat berpengaruh pada employability (Mason,

Williams, & Cranmer, 2009). Siswa SMK dipilih menjadi subjek

penelitian karena tingginya tingkat pengangguran SMK dan subjek

tersebut masih jarang diteliti padahal pendidikan merupakan dasar dari

terbentuknya employability (Iyer & Dave, 2015). Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melihat perbedaan tingkat employability antara siswa SMK

di kota dan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

8

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan tingkat employability antara siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) di kota dan desa?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perbedaan tingkat employability antara siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) di kota dan desa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan secara

efektif dalam bidang Psikologi Industri Organisasi dan Psikologi

Pendidikan terkait dengan konsep employability.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa SMK

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang baru

mengenai tingkat employability siswa SMK yang terletak di desa

dan di kota serta memberikan pemahaman mengenai employability

dalam mempersiapkan dirinya memasuki dunia kerja.

b. Bagi Guru SMK

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada

guru mengenai pentingnya employability sehingga dapat

mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di SMK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Employability

1. Definisi Employability

Istilah employability diperkenalkan pertama kali oleh Beveridge

pada tahun 1909 dan berkembang di Amerika Serikat dengan

mengandung arti ketersediaan pekerja secara fisik (De Grip, Van Loo,

& Sanders, 2004). Employability mulai digunakan untuk penelitian

pada tahun 1990an (Thijssen, Heijden, & Rocco, 2008). Setelah itu,

employability digunakan dalam berbagai konteks dan sudah muncul

dalam berbagai literatur sebagai pusat perhatian dalam media

internasional (Hillage & Pollard, 1998; De Grip, Van Loo, & Sanders,

2004; McQuaid & Lindsay, 2005). Employability dipelajari dari

berbagai disiplin seperti akademik, bisnis, manajemen, human

resource management (HRD), psikologi, sains, dan karir (Thijssen,

Heijden, & Rocco, 2008).

Istilah Employability pertama kali digunakan oleh Beveridge, 1909

(dalam De Grip, Van Loo, & Sanders, 2004) untuk membedakan

orang-orang yang dapat dipekerjakan. Employability kemudian

berkembang sebagai kemampuan untuk mencari pekerja yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan untuk cepat dalam melakukan

perubahan (De Grip, Van Loo, & Sanders, 2004). Employability

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

10

tersebut berkembang dengan mengkombinasikan sikap, pengetahuan,

keterampilan, dan situasi pasar tenaga kerja dalam bekerja.

Setelah employability berkembang, banyak peneliti yang

mengemukakan definisi masing-masing. Secara sederhana,

employability dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mencari

dan mempertahankan suatu pekerjaan yang diinginkan (Hillage &

Pollard, 1998; Glover, Law, & Youngman, 2002; Rothwell & Arnold,

2005). Yorke (2004) mengemukakan bahwa employability merupakan

suatu kemampuan, pemahaman, dan sifat personal yang dapat

membuat calon pekerja memperoleh suatu pekerjaan dan sukses

dengan pilihan pekerjaannya. Employability juga dikemukakan sebagai

kemampuan yang berhubungan dengan karir untuk secara adaptif

meningkatkan kognisi, afeksi, dan perilaku serta mencocokkan antara

bidang ilmu yang didalami dan bidang kerja yang akan digeluti

(Coetzee, 2012).

Banyak penelitian memfokuskan employability pada karakteristik

individu (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004; Rothwell & Arnold,

2005; Mansour & Dean, 2016) seperti pengetahuan, sikap dalam

bekerja, dan cara calon pekerja untuk melihat peluang pekerjaan.

Employability mendorong pekerja untuk dapat secara adapatif

mengelola kognisi, perilaku, dan afeksinya untuk memperoleh

pekerjaan (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Selain itu,

employability merupakan kemampuan individu yang dikelola secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

11

efektif dalam hal pengetahuan, sikap (Hillage & Pollard, 1998),

kemampuan untuk belajar (Bagshaw, 1996) dan kemampuan untuk

menyesuaikan potensi diri dalam pasar tenaga kerja.

Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004) mendefinisikan employability

dengan berfokus pada diri seseorang. Hal tersebut dapat membantu

seseorang untuk secara efektif beradaptasi dengan perubahan yang

berkaitan dengan pekerjaan. Pengertian mengenai employability oleh

Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004) secara lebih rinci, yakni suatu

kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan kognisi untuk

menyesuaikan diri dalam mempertinggi tingkat hubungan antara diri

dan pekerjaan. Employability bagi para lulusan tidak hanya digunakan

untuk memperoleh pekerjaan, tetapi juga dapat membuat kontribusi

yang produktif dan objektif dalam hal kemampuan, motivasi, dan

keputusan untuk membuka suatu usaha (Mason, Williams, & Cranmer,

2006).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa employability

adalah kemampuan untuk mencari, mendapatkan, dan

mempertahankan pekerjaan melalui pengetahuan, sikap, dan kognisi

dengan menyesuaikan diri terhadap tuntutan lingkungan untuk melihat

kesempatan kerja sehingga dapat sukses dalam pilihan pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

12

2. Dimensi Employability

Ada tiga dimensi dari employability yang dikembangkan oleh

Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004) melalui karakteristik yang

terdapat dalam masing-masing individu, yaitu career identity, personal

adaptability, dan social and human capital. Ketiga dimensi ini jika

digabungkan akan memberikan nilai bagi employability (Fugate &

Kinicki, 2008). Dimensi yang dikembangkan oleh Fugate, Kinicki, dan

Ashforth (2004) digunakan sebagai landasan hipotesis penelitian lain

(McArdle, Waters, & Briscoe, 2007).

a. Career Identity

Career identity merupakan suatu gambaran diri mengenai

tujuan, harapan, ketakutan, sifat kepribadian, nilai, kepercayaan,

norma, dan gaya interaksi (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).

Career identity digunakan untuk mengetahui definisi diri masing-

masing dalam konteks kerja. Seseorang yang memiliki career

identity percaya bahwa mereka dapat mencapai karir yang

diinginkan (Lysova, Richardson, Khapova, & Jansen, 2015)

Kognisi dan afeksi dari career identity membuat masing-masing

individu memiliki perbedaan seperti dalam hal pengetahuan,

keterampilan, kemampuan, dan sifat. Career identity juga berperan

sebagai pedoman pekerja untuk memotivasi dirinya dalam

meningkatkan employability serta memberikan dasar kognisi dan

afeksi yang kuat pada employability (Fugate, Kinicki, & Ashforth,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

13

2004). Career identity dalam employability juga memberikan

pengaruh yang kuat pada pencarian kerja (McArdle, Waters,

Briscoe, & Hall, 2007).

Berzonsky, 1990 (dalam Fugate, Kinicki, & Ashforth,

2004) mengatakan bahwa career identity juga mencerminkan gaya

identitas seseorang. Seseorang dengan gaya identitas “information

orientation” cenderung mencari informasi untuk pekerjaan yang

sedang dikerjakan. Seseorang dengan gaya identitas “normative

orientation” cenderung menyesuaikan diri dengan harapan orang

lain. Sedangkan seseorang dengan gaya identitas “avoidant

orientation” cenderung menjauhi cerminan dirinya. Oleh karena

itu, gaya identitas “information orientation” merupakan gaya

identitas yang dapat meningkatkan kemampuan dan menyadari

identifikasi peluang karir dalam employability.

b. Personal Adaptability

Pekerja yang dapat beradaptasi memiliki kemampuan untuk

menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya (Fugate,

Kinicki, & Ashforth, 2004). Personal adaptability merupakan

kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan berbagai

perubahan situasi dan bermacam-macam manusia atau organisasi

(Zhu, Wolff, Hall, Heras, Gutierrez, & Kram, 2013). Personal

adaptability berfokus pada perbedaan individu untuk menghadapi

suatu tantangan dalam berbagai situasi (Chan, 2000; Fugate,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

14

Kinicki, & Ashforth, 2004; Koller, 2016). Menurut Fugate,

Kinicki, dan Ashforth (2004), pekerja yang memiliki tingkat

employability yang tinggi memiliki lima komponen personal

adaptability, yaitu:

1) Optimisme

Optimisme merupakan suatu ekspektasi yang positif mengenai

kejadian di masa depan dan menunjukkan kepercayaan pada

kemampuan seseorang untuk menangani tantangan secara

objektif dan afektif (Peterson, 2000; Fugate, Kinicki, &

Ashforth, 2004). Selain itu, rasa optimis juga mendorong

dalam mencapai hasil dan tujuan (Green, Medlin, & Whitten;

2004) serta berpengaruh pada performansi individu (Medlin &

Green, 2009). Oleh karena itu, optimisme mendukung untuk

aktif dan adaptif dalam mencapai perkembangan employability

(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).

2) Kecenderungan untuk belajar

Kecenderungan untuk belajar merupakan dasar kemampuan

untuk beradaptasi. Pekerja yang memiliki sifat proaktif dalam

bekerja cenderung memiliki employability yang tinggi dalam

mempelajari lingkungannya sehingga dapat mempermudah

mereka dalam melihat kesempatan kerja (Fugate, Kinicki, &

Ashforth, 2004). Kecenderugan untuk belajar digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

15

melihat perubahan dalam diri dan perubahan dalam konteks

lingkungan pekerjaan (Gustavsson, 2012).

3) Keterbukaan

Pekerja yang memiliki keterbukaan cenderung untuk lebih

fleksibel ketika dihadapkan dengan situasi yang tidak menentu

dan merasa nyaman dalam situasi yang tidak biasa (Fugate,

Kinicki, & Ashforth, 2004). Orang yang terbuka mudah untuk

menerima tantangan dan mudah untuk menerima teknologi

baru. Orang yang memiliki keterbukaan adalah orang yang

memiliki ketertarikan terhadap seseuatu yang baru (Zopiatis &

Constanti, 2012). Oleh karena itu, orang yang terbuka terhadap

pengalaman baru dan terhadap perubahan dapat menyesuaikan

diri dan lebih memiliki employability.

4) Internal Locus of Control

Rotter, 1966 (dalam Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004)

mengemukakan bahwa orang dengan internal locus of control

mempercayai bahwa mereka dapat mempengaruhi peristiwa di

sekitarnya daripada orang yang memiliki external locus of

control yang percaya bahwa kejadian di sekitarnya dipengaruhi

oleh kontrol di luar dirinya. Jika semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin seseorang tersebut

memiliki internal locus of control (Chen & Silverthorne,

2008). Internal locus of control membuat seseorang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

16

tingkat stress kerja yang lebih rendah, kepuasan dan

performansi kerja semakin meningkat (Chen & Silverthorne,

2008). Seseorang dengan internal locus of control dalam

bekerja dapat lebih beradaptasi karena memilki perencanaan

dalam situasi yang tidak menentu serta lebih proaktif (Fugate,

Kinicki, & Ashforth, 2004).

5) Generalized self-efficacy (GSE)

GSE mendukung personal adaptability. Ashford dan Taylor,

1990 (dalam Fugate, Kinicki, & Ashforth 2004) menyatakan

bahwa self efficacy merupakan kondisi internal yang penting

dibutuhkan untuk secara efektif menyesuaikan diri dengan

keadaan. GSE menunjukkan persepsi dan pertimbangan

seseorang mengenai kemampuannya untuk melakukan

berbagai hal dalam berbagai situasi (Fugate, Kinicki, &

Ashforth, 2004). Seseorang yang memiliki GSE tinggi akan

memiliki tujuan performansi kerja yang tinggi juga (Fort,

Jacquet, & Leroy, 2011). GSE sangat penting dalam dimensi

personal adaptability serta memfasilitasi dalam hal identifikasi

dan wujud nyata kesempatan karir (Fugate, Kinicki, &

Ashforth, 2004).

c. Social and Human Capital

Social capital berkontribusi terhadap keterbukaan sosial

dan elemen interpersonal pada employability. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

17

employability memberi informasi serta pengaruh dari suatu relasi

(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Social capital dipengaruhi

oleh besar jaringan dan kekuatan jaringan yang dimiliki (Seibert,

Kraimer, & Crant, 2001; Higgins & Kram, 2001). Besar jaringan

yakni kemampuan pekerja untuk menentukan besar informasi dan

pengaruh yang dimiliki dalam menyadari kesempatan kerja.

Kekuatan jaringan digunakan untuk menentukan besar timbal balik

dan solidaritas individu dengan orang lain sehingga pekerja akan

merasa berharga. Keuntungan dari social capital dan pengaruhnya

pada employability terlihat dalam perilaku seseorang yang mencari

kerja. Seseorang yang dapat mengembangkan social capital

dengan baik sering menggunakan pencarian kerja melalui relasi

informal (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).

Kemampuan pekerja untuk menyadari kesempatan dalam

pasar pekerjaan dipengaruhi oleh human capital masing-masing.

Human capital mengarah pada kumpulan faktor yang

mempengaruhi kemajuan karir seseorang, seperti umur,

pendidikan, performansi, pengalaman, training, kemampuan

kognitif, emotional inteligence, dan sebagainya (Fugate, Kinicki, &

Ashforth, 2004; McArdle, Waters, Briscoe, & Hall, 2007).

Krichmeyer, 1998 (dalam Fugate, Kinicki & Ashforth, 2004)

mengemukakan bahwa pendidikan dan pengalaman merupakan

faktor terkuat dalam human capital sebagai prediktor karir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

18

Kemauan untuk belajar mengembangkan human capital dalam

membangun employability (McArdle, Waters, Briscoe, & Hall,

2007). Secara lebih singkat, human capital mengarah pada

kemampuan individual untuk memenuhi harapan dari performansi

dalam pekerjaannya.

3. Faktor yang Mempengaruhi Employability

McQuaid dan Lindsay (2005) meneliti berbagai teori employability

sehingga menemukan tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi

employability:

a. Individual factor

Banyak penelitian yang sudah mengemukakan mengenai

berbagai macam faktor individu yang dapat berpengaruh pada

employability (Mansour & Dean, 2016; Rasul, Rauf, Mansor &

Puvanasvaran, 2012; Hillage & Pollard, 1998; Shafie & Nayan,

2010; Wilton, 2014; Machi, Carrion, Yepes, & Pellicer, 2013;

Mason, Williams, & Cranmer, 2009; Juhdi, Pa’Wan, Othman, &

Moksin, 2010). Salah satu faktor individu adalah karakteristik

demografik, seperti umur, jenis kelamin, ras, dan pendidikan dapat

berpengaruh terhadap motivasi seseorang untuk mendapatkan

pekerjaan (McQuaid & Lindsay, 2005). Pendidikan berpengaruh

kuat terhadap employability (Juhdi, Pa’Wan, Othman, & Moksin,

2010). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

19

tinggi pula tingkat employability yang dimiliki (Juhdi, Pa’Wan,

Othman, & Moksin, 2010).

b. Personal circumstances

Keadaan personal (personal circumstances) termasuk

dalam ranah sosial ekonomi kontekstual faktor (McQuaid &

Lindsay, 2005). Hillage dan Pollard (1998) juga menyebutkan

bahwa keadaan personal menjadi faktor dari employability.

Dukungan dari keluarga untuk mencari pekerjaan dapat

meingkatkan employability seseorang dalam melihat kesempatan

karirnya (McQuaid & Lindsay, 2005). McQuaid dan Lindsay

(2005) juga menyebutkan bahwa budaya kerja dalam memberikan

dukungan terhadap rekan kerja dapat berpengaruh pada sikap

seseorang untuk meningkatkan employability. Keadaan personal

yang lain, seperti status sudah berumah tangga, tanggung jawab

untuk merawat keluarga, dan ketidakmampuan dalam bekerja dapat

berpengaruh juga dalam pencarian peluang pekerjaan (Hillage &

Pollard, 1998).

c. External factors

Lokasi menjadi salah satu faktor dari employability, seperti

persoalan lokasi area terpencil atau area pusat dan kompetisi untuk

mendapat pekerjaan (McQuaid & Lindsay, 2005). Hal tersebut juga

berpengaruh terhadap lowongan pekerjaan dan proses rekrutmen.

Di pedesaan, lowongan pekerjaan lebih sulit terisi daripada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

20

daerah perkotaan (Owen, Li, & Green, 2013). Hal tersebut

dikarenakan akses transportasi yang sulit di pedesaan (McQuaid &

Lindsay, 2005). Employability seseorang yang berada di desa lebih

rendah daripada di kota karena kurangnya keterampilan,

pengalaman bekerja, dan kualifikasi akademik (Lindsay

McCracken, & McQuaid, 2003).

B. SMK di Desa dan di Kota

1. Desa

Di Indonesia, penjelasan mengenai desa telah dijabarkan dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2014, bahwa:

“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama

lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal

usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam

sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

Selain itu, Bintarto juga mengungkapkan bahwa desa adalah hasil

perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiologis,

sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah

serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lainnya (Yulir,

2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

21

Desa memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Durkheim, 1964

(dalam Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009) desa

memiliki kepadatan penduduk yang rendah, homogen, adanya sistem

kepercayaan, kolektivis, dan gaya hidup agrikultural. Desa memiliki

jumlah penduduk kurang dari 10.000 orang dan secara geografik jauh

dari area perkotaan (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009).

Tingkat pendidikan dan pendapatan di desa tergolong rendah

(Saphores, Nixon, Ogunseitan, & Shapiro, 2006). Secara lebih

lengkap, ciri-ciri masyarakat pedesaan dijabarkan sebagai berikut

(Yulir, 2014):

a. Kehidupan masyarakat erat dengan alam. Lingkungan pedesaan

memiliki alam yang bebas dan tidak terlalu tercemar polusi.

b. Struktur perekonomian bersifat agraris. Mayoritas pekerjaan di

dalam masyarakat pedesaan adalah bertani. Kondisi tersebut

membuat penduduk desa usia produktif tidak bekerja sehingga

pengangguran lebih banyak terjadi di pedesaan. Di perkotaan,

pekerjaan lebih bervariasi dan sesuai dengan keahlian masing-

masing sehingga kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih

besar.

c. Hubungan antar masyarakat desa berdasarkan ikatan

kekeluargaan.

d. Norma agama dan hukum adat masih kuat sehingga mobilitas

penduduk rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

22

e. Masyarakat pedesaan cenderung melakukan kegiatan secara

bersama-sama. Hal tersebut merupakan cara agar diterima di

dalam masyarakat.

f. Corak kehidupan pedesaan masih homogen karena berada dalam

kekeluargaan yang sama.

2. Kota

Kota adalah suatu ruang yang berisikan pemukiman dan dihuni

oleh sejumlah besar manusia dan manusia tersebut memiliki aktivitas

yang terkonsentrasi pada area atau ruang tertentu di kota tersebut,

misalnya terkait dengan fungsi ekonomi, fungsi bekerja, fungsi

kesehatan, dan sebagainya (Iskandar, 2013). Menurut Durkheim, 1964

(dalam Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009) kota

memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan tidak saling bergantung

satu sama lain dalam melaksanakan pekerjaan. Jumlah penduduk di

kota lebih dari 10.000 orang dan memiliki tingkat pendidikan serta

pendapatan yang tinggi (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau,

2009; Saphores, Nixon, Ogunseitan, & Shapiro, 2006). Masyarakat

kota cenderung untuk melakukan kegiatan dengan sendiri tanpa

bergantung pada orang lain. Secara fisik, kota memiliki ciri-ciri

sebagai berikut (Yulir, 2014):

a. Terdapat tempat untuk pasar dan pertokoan.

b. Terdapat tempat untuk parkir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

23

c. Terdapat tempat untuk rekreasi dan olahraga

Karakteristik masyarakat perkotaan dijabarkan oleh Iskandar (2013)

sebagai berikut:

a. Heterogen

Kota memiliki daya tarik yang cukup besar sehingga penduduk

cenderung berpindah ke daerah kota dan mengakibatkan kota

memiliki keanekaragaman budaya. Hal tersebut mengakibatkan

perubahan budaya asli yang ada di kota sehingga sering kali

budaya gotong royong hilang.

b. Fungsi ekonomi semakin kompleks

Fungsi ekonomi membuat kota memiliki aktivitas interaksi antara

penjual dan pembeli dan interaksi antara desa dan kota. Semua

aktivitas transaksi memiliki tempat sendiri, seperti pasar, toko

besar atau kecil, dan warung. Transaksi yang dilakukan bukan

hanya sekedar dalam bidang pertanian, tetapi juga dalam bidang

industri dan jasa.

c. Perkembangan industri

Kota akan mengolah barang baku dari desa untuk membuat

sebuah barang. Industri dapat menimbulkan pencemaran udara

sehingga lokasi industri ditempatkan paling pinggir kota (batas

kota). Jalan untuk menuju industri dibuat semakin baik karena di

sekitar industri juga didirikan rumah bagi pekerjanya. Hal

tersebut berdampak munculnya aktivitas ekonomi di pinggir kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

24

sehingga seluruh bagian kota menjadi ramai. Yulir (2014)

menambahkan bahwa kota disebut sebagai pusat perdagangan dan

pusat industri. Hal itu disebabkan aksesibilitas yang lebih tinggi

dan kota memiliki potensi untuk pengembangan transportasi darat

dan laut.

d. Gaya hidup penghuni kota besar

Banyak kebutuhan penghuni kota yang harus terpenuhi, seperti

kebutuhan fisiologis (makan dan minum), kebutuhan rasa aman,

kebutuhan berteman, hingga kebutuhan untuk dihargai. Hal

tersebut membuat penghuni kota menjaga penampilan dirinya.

Toko-toko kecil hingga pusat perbelanjaan (mal) semakin pesat

perkembangannya. Oleh karena itu, gaya hidup penghuni kota

semakin berkembang.

3. Siswa SMK

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa “jenis pendidikan

adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan

suatu satuan pendidikan”. Salah satu jenis pendidikan adalah

pendidikan kejuruan. Menurut Peraturan Pemerintah No 74 Tahun

2008 pasal 1 ayat 21 menyatakan bahwa:

“Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK

adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

25

menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang Pendidikan

Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang

sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau

setara SMP atau MTs.”

SMK memiliki banyak bidang keahlian sesuai minat masing-

masing individu. Program keahlian tersebut juga berdasarkan dengan

kebutuhan dalam pasar tenaga kerja. Kurikulum SMK juga dibuat

untuk mempersiapkan siswanya dalam menghadapi dunia kerja.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

1990, pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa

untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap

profesional.

Dalam kurikulum SMK Dikmenjur, 2008 (dalam Sirsa et al.,

2014), tujuan pendidikan SMK adalah menciptakan siswa atau lulusan

agar mampu:

a. Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional

b. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan

mengembangkan diri

c. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

dunia usaha/ dunia industri saat ini dan masa yang akan datang

d. Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif dan kreatif.

Siswa SMK biasanya berumur 15-19 tahun. Dikmenjur, 2008

(dalam Sirsa et al, 2014) menyebutkan bahwa dalam kurikulum SMK,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

26

terdapat praktik kerja yang lebih banyak daripada pendidikan lanjutan

yang lainnya. Praktek kerja tersebut tentunya mengunakan peralatan

teknologi. Perkembangan teknologi lebih pesat di perkotaan daripada

di pedesaan (Iskandar, 2013).

Berdasarkan karakteristik pedesaan, perkotaan, dan SMK, peneliti

mengemukakan definisi siswa SMK di desa dan siswa SMK di kota. Siswa

SMK di desa merupakan seseorang yang mempersiapkan dirinya untuk

bekerja dengan cara menempuh pendidikan kejuruan di sekolah formal

yang terletak di lingkungan yang homogen, kolektif, gaya hidup

agrikultural, dan industri belum berkembang pesat. Siswa SMK di kota

adalah seseorang yang menempuh pendidikan kejuruan di sekolah formal

yang terletak di lingkungan yang heterogen, memiliki fungsi ekonomi

yang aktif, industri yang berkembang pesat, dan gaya hidup yang tinggi

untuk berpartisipasi aktif dalam mempersiapkan diri dalam pekerjaan

setelah lulus.

C. Dinamika Perbedaan Tingkat Employability antara Siswa SMK di

Kota dan Desa

McQuaid dan Lindsay (2005) menyebutkan beberapa faktor yang

mempengaruhi employability. Lokasi (Lindsay, McCracken, & McQuaid,

2003; McQuaid & Lindsay, 2005) dan pendidikan (McQuaid & Lindsay,

2005; Juhdi, Pa’Wan, Othman, & Moksin, 2010; Iyer & Dave, 2015)

adalah faktor yang mempengaruhi employability. Pendidikan di Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

27

memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah pendidikan kejuruan

yaitu SMK. SMK bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam dunia

pekerjaan dan dapat melihat peluang karir (Sirsa, Dantes, & Sunu, 2014).

Selain itu, pendidikan SMK bertujuan menciptakan lulusan yang mampu

menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif, dan kreatif (Sirsa, Dantes, &

Sunu, 2014). Dalam employability, individu perlu memiliki pengalaman

yang cukup dalam pendidikannya dengan fasilitas yang memadai agar

dapat bersaing dalam dunia kerja (Juhdi, Pa’Wan, Othman, & Moksin,

2010).

SMK tersebar di berbagai lokasi baik di perkotaan maupun

pedesaan (kemdikbud.go.id, diakses pada 16 Juni 2017). Seseorang yang

bertempat tinggal di desa memiliki kekurangan kemampuan, pengalaman

bekerja, dan kualifikasi akademik dalam employability (Lindsay,

McCracken, & McQuaid, 2003). Perkembangan infrastruktur dan akses

informasi yang belum memadai merupakan faktor yang membuat

rendahnya employability di daerah pedesaan (Lindsay, McCracken, &

McQuaid, 2003). Saat ini, fasilitas sarana dan prasarana pendidikan

maupun pembangunan sudah berkembang di berbagai lokasi seperti

pedesaan tetapi sumber daya manusia dalam mengelola fasilitas tersebut

masih terbatas (Mayowan, 2016).

Employability antara siswa SMK di kota dan desa dapat dilihat

melalui kombinasi dari tiga dimensi, yaitu career identity, personal

adaptability, dan social and human capital (Fugate, Kinicki, & Ashforth,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

28

2004). Seseorang memiliki identitasnya masing-masing dalam dimensi

career identity,. Career identity merupakan gambaran diri seperti tujuan,

nilai, kepercayaan, sikap, harapan, dan sebagainya untuk mendefinisikan

dirinya di tempat kerja (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004; McArdle,

Waters, & Briscoe, 2007). Sesuai dengan karakteristik desa, siswa yang

bersekolah di SMK desa cenderung menyesuaikan diri dengan harapan

orang lain untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama (Iskandar,

2013). Siswa yang berada di kota cenderung untuk melakukan

pekerjaannya tanpa bergantung dengan orang lain. Hal tersebut

menggambarkan bahwa siswa SMK di kota cenderung memiliki career

identity dalam bekerja sehingga memiliki employability yang lebih tinggi

daripada siswa SMK di desa.

Personal adaptability merupakan dimensi employability yang

sering diaplikasikan untuk beradaptasi dalam menyesuaikan suatu

lingkungan. Penyesuaian diri dan harga diri siswa yang berasal dari kota

akan lebih tinggi daripada yang berasal dari desa (Acahrya & Deshmukh,

2012; Venkateshaiah, 2013). Seseorang yang memiliki employability yang

tinggi dapat digunakan untuk memprediksi keaktifan dalam penyesuaian

diri pada pekerjaan (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Seseorang yang

memiliki tingkat employability tinggi akan percaya bahwa mereka dapat

mengidentifikasi alternatif karir lainnya dan melihat kesempatan adanya

peluang karir secara lebih luas (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

29

Siswa di daerah perkotaan memiliki keanekaragaman budaya

(Iskandar, 2013) sehingga tingkat penyesuaian diri siswa di kota lebih

tinggi daripada di desa. Keterbukaan terhadap pengalaman baru berada di

dalam budaya yang beraneka ragam akan meningkatkan employability

(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Selain itu, orang dengan

employabiliy yang tinggi percaya bahwa ia dapat mempengaruhi segala

sesuatu di sekitarnya dan yakin dengan kemampuan dirinya (Fugate,

Kinicki, & Ashforth, 2004). Karena padatnya penduduk, siswa yang

berada di kota cenderung melakukan pekerjaan sendiri sesuai dengan

kemampuannya (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009). Oleh

karena itu, siswa kota memiliki personal adaptability yang tinggi dalam

dimensi employability.

Dalam dimensi social capital, pencarian kerja lebih mudah

dilakukan melalui relasi orang lain (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).

Siswa di desa mengalami kesulitan dalam mendapatkan lowongan

pekerjaan karena letak geografis dan personal contact lebih sulit

didapatkan (Lindsay, McCracken, & McQuaid, 2003). Kurangnya bantuan

dalam belajar di rumah dan tingkat pendidikan masyarakat desa yang

mayoritas rendah (Tayyaba, 2012) membuat human capital kurang

berfungsi dalam prediktor karir (Fugate, Kinicki & Ashforth, 2004).

Human capital berfungsi kuat ketika memiliki pengalaman yang banyak

dan pendidikan yang lebih tinggi (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004;

Juhdi, Pa'Wan, Othman, & Moksin, 2010). Mayoritas pekerjaan di desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

30

adalah bertani sedangkan di kota lebih bervariasi sehingga pengalaman

dalam bekerja lebih banyak didapatkan di daerah kota (Yulir, 2014).

Employability dimediasi langsung oleh interaksi manusia dengan

lingkungan sekitarnya, misalnya dukungan sosial dan akses menuju

sumber daya seperti dukungan jaringan internet, dukungan finansial, dan

lain-lain (Insa, Gonzalez, & Inesta, 2016; McQuaid & Lindsay, 2005).

Para siswa di perkotaan sudah terbiasa dengan perkembangan industri

yang sangat pesat (Iskandar, 2013). Hal tersebut dapat membuat para siswa

sebagai calon pekerja mampu menguasai sistem dan teknologi serta dapat

mengaplikasikannya dalam pekerjaan (Rasul, Rauf, Mansor, &

Puvanasvaran, 2012).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa employability

siswa SMK di desa dan di kota memiliki perbedaan. Siswa SMK di kota

cenderung memiliki employability yang tinggi daripada siswa SMK di

desa. Hal tersebut dapat dilihat dari career identity yang jelas, memiliki

kemampuan personal adaptability, dan memiliki social capital and human

capital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

31

D. Kerangka Berpikir

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang diujikan dalam penelitian ini adalah ada

perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di kota

dan desa. Tingkat employability siswa SMK di kota lebih tinggi daripada

siswa SMK di desa.....................................................................................

SMK

KOTA DESA

a. Tingkat pendidikan tinggi b. Individual c. Penyesuaian diri tinggi d. Harga diri tinggi e. Heterogen f. Lowongan pekerjaan sering

didapat melalui relasi informal

g. Pekerjaan bervariasi h. Industri dan teknologi

berkembang pesat

a. Tingkat pendidikan rendah

b. Kolektif c. Penyesuaian diri rendah d. Harga diri rendah e. Homogen f. Lowongan pekerjaan

sulit karena keterbatasan akses

g. Mayoritas pertanian h. Industri dan teknologi

masih berkembang

Employability tinggi Employability rendah

Career identity jelas, personal adaptability tinggi, memiliki social and human capital.

Career identity belum jelas, personal adaptability rendah, kurang memiliki social and human capital.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang

datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik

(Sangadji & Sopiah, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian komparatif

yang sifatnya membandingkan variabel satu dengan lainnya (Sangadji &

Sopiah, 2010). Data dalam bentuk angka yang telah diperoleh kemudian

dianalisis menggunakan teknik analisis data komparasi. Dalam penelitian

ini, peneliti ingin mengukur perbedaan tingkat employabiilty antara siswa

SMK di kota dan desa sehingga jenis penelitian yang tepat digunakan

adalah penelitian kuantitatif komparatif.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi kemunculan dari

variabel terikat (Kerlinger, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah siswa SMK, terbagi menjadi:

a. Siswa SMK di kota

b. Siswa SMK di desa.........................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

33

2. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi dan yang mengikuti

perubahan atau variasi dari variabel bebas (Kerlinger, 2006). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah tingkat employability.

C. Definisi Operasional

1. Employability

Employability adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa SMK

yang digunakan untuk secara aktif mengidentifikasi, mencari,

mendapatkan, dan mempertahankan pekerjaan yang diinginkan serta

menarik calon perusahaan untuk melihat dirinya siap dalam hal

pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam bekerja.

Employability pada siswa SMK di desa dan di kota diukur

menggunakan skala employability. Semakin tinggi skor siswa pada

skala employability maka semakin tinggi pula tingkat employbility

yang dimiliki oleh siswa SMK tersebut. Sebaliknya, jika skor siswa

pada skala employability rendah maka tingkat employability yang

dimiliki siswa tersebut juga rendah.

2. Siswa SMK di kota dan desa

Siswa SMK adalah orang yang belajar di jenjang sekolah

menengah dan berfokus pada pendidikan kejuruan tertentu serta

pendidikan ditempuh rata-rata selama 3 tahun. Siswa SMK dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

34

penelitian ini dibagi menjadi dua berdasarkan ciri-ciri demografisnya,

yaitu siswa SMK di kota dan siswa SMK di desa. Siswa SMK di kota

merupakan siswa yang berdomisili di kota dan mendapatkan

pendidikan kejuruan dengan letak sekolah berada di kota sesuai

dengan ciri-ciri demografis kota. Siswa SMK di desa merupakan siswa

yang berdomisili di desa dan mendapatkan pendidikan kejuruan

dengan letak sekolah berada di desa sesuai dengan ciri-ciri demografis

desa.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa SMK yang belum

mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) atau semacamnya. Siswa SMK

diharapkan sudah memiliki banyak materi mengenai kompetensi yang

digunakan dalam bidang kerjanya. Dalam penelitian ini tidak

menggunakan siswa PKL karena dapat meningkatkan rasa percaya diri dan

sikap profesional siswa untuk memasuki dunia kerja (Syahroni, 2014).

SMK dipilih melalui observasi daerah sekolah untuk mengetahui

sekolah yang letaknya berada di desa dan di kota. SMK yang dipilih

berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peneliti memilih

SMK yang terletak di Kota Yogyakarta dan di Kabupaten Gunungkidul.

SMK yang dipilih memiliki akreditasi yang sama, masing-masing

berstatus swasta dan negeri. Akreditasi yang sama pada SMK yang

menjadi subjek penelitian dapat diartikan memiliki kebijakan, prosedur,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

35

fasilitas, kegiatan pembelajaran, dan manajemen sistem yang sama

(Pratiwi, 2013) sehingga penelitian ini hanya membedakan daerah kota

dan desa.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan sesuai dengan tujuan

penelitian dan tergantung dari beberapa faktor seperti jenis data dan ciri

responden (Gulo, 2010). Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan cara menyebarkan skala penelitian kepada subjek yang

sudah ditentukan. Skala penelitian yang digunakan adalah skala

employability. Skala tersebut disusun dengan model skala Likert. Skala

Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap individu

terhadap objek psikologis atau tentang kepemilikan individu atas atribut

psikologis (Supratiknya, Pengukuran psikologis, 2014).

Skala employability dalam penelitian ini disusun dengan cara

memberikan 4 respon jawaban pada suatu pernyataan. Respon jawaban

tersebut adalah Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S),

Sangat Sesuai (SS). Peneliti menggunakan 4 respon jawaban untuk

menghindari jawaban netral dari subjek (Supratiknya, 2014). Isi dari

pernyataan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu favorable dan

unfavorable (Supratiknya, 2014). Pernyataan favorable adalah pernyataan

yang jika diiyakan maka menunjukkan sikap positif terhadap objek terkait.

Sebaliknya, pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

36

diiyakan maka menunjukkan sikap negatif terhadap objek terkait. Berikut

ini pemberian skor pada skala employability:

Tabel 1 Skor Skala Likert Employability

Respon Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sesuai (S) 3 2 Sangat Sesuai (SS) 4 1

Skala employability yang digunakan dalam penelitian ini disusun

dari konstruk employability dari Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004).

Employability tersebut terdiri dari tiga dimensi, yaitu career identity,

personal adaptability, social and human capital. Berikut ini blueprint

skala employability.

Tabel 2 Blueprint skala employability

No Dimensi Employability Jumlah item %

1. Career Identity 16 37,2% 2. Personal Adaptability 19 44,2% 3. Social and Human Capital 8 18,6%

Total: 43 100%

Contoh item skala employability pada dimensi career identity

adalah “Saya sudah memiliki cita-cita untuk bekerja di suatu tempat”.

Contoh item pada dimensi personal adaptability yaitu “Saya mudah

bekerja dengan orang-orang baru”. Contoh item pada dimensi social and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

37

human capital adalah “Saya merasa tidak percaya diri untuk bekerja

dengan umur yang masih muda”. Berikut ini sebaran item skala

employaibility sebelum dilakukan uji coba.

Tabel 3 Sebaran item skala employability sebelum uji coba

No Dimensi Employability Favorable Unfavorable Jumlah

item %

1. Career Identity 1,2,3,4,5,6,7,8

9,10,11,12,13,14,15,16 16 37,2%

2. Personal Adaptability

17,18,21,22,25,26,29,30,

32,33

19,20,23,24,27,28,31,34,35 19 44,2%

3. Social and Human Capital

36,37,40,41 38,39,42,43 8 18,6%

Total: 22 21 43 100%

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas diperlukan untuk melihat bukti-bukti empiris atau teoritis

untuk mendukung interpretasi dari skor tes yang sesuai dengan tujuan

penggunaan tes (Supratiknya, 2014). Validitas memiliki beberapa

jenis, antara lain validitas isi, validitas terkait proses respon yang

diberikan subjek, criterion related validation, internal validation, dan

validitas konsekuensi (Supratiknya, 2014; Kerlinger, 2006). Peneliti

memilih untuk menggunakan validitas isi karena ingin mengetahui

kesesuaian antara isi tes dan konstruk yang diukur dengan analisis

logis yang sesuai dengan teori. Analisis logis dapat dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

38

orang yang berkompeten di bidangnya atau yang disebut expert

judgement (Supratiknya, 2014). Peneliti menggunakan analisis logis

dari dosen pembimbing skripsi untuk dapat mengukur validitas isi

2. Reliabilitas Item

Peneliti melakukan uji coba untuk melihat item yang memenuhi

syarat untuk menjadi alat ukur. Reliabilitas item dalam penelitian dapat

dilihat melalui komputasi statistik Corrected item-total correlation.

Korelasi item total digunakan untuk menunjukkan item-item yang

paling baik mengukur konstruk yang sedang diukur. Menurut

Supratiknya (2014), item yang memiliki reliabilitas yang baik adalah

item yang memiliki skor rix ≥ 0,30. Jika banyak item yang tidak lolos

seleksi maka peneliti dapat menurunkan kriteria penilaian menjadi skor

rix ≥ 0,25 (Azwar, 2009). Rentang yang didapatkan bekisar antara 0,00

– 1,00. Semakin skor rix item yang diperoleh mendekati angka 1,00

maka item tersebut dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika skor rix

item yang diperoleh mendekati angka 0,00 maka item tersebut

dikatakan kurang reliabel.

Subjek yang digunakan untuk uji coba sebanyak 101 siswa yang

berasal dari sekolah negeri dan swasta masing-masing terletak di desa

dan kota. Peneliti mengugurkan item yang memiliki rix ≤ 0,3 sehingga

mendapatkan jumlah item sebanyak 28 buah. Item yang gugur antara

lain item 1, 2, 6, 9, 12, 22, 24, 25, 29, 30, 31, 36, 39, 40, 41. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

39

dilakukan pengguguran item, peneliti memeriksa kembali koefisien

korelasi 28 item dan mendapatkan item 7 dan item 33 memiliki rix

kurang dari 0,3 sehingga peneliti juga menggugurkan item tersebut.

Jumlah item yang digunakan dalam pengujian hipotesis setelah

dilakukan penguguran sejumlah 26 buah.

Tabel 4 Sebaran item skala employability setelah uji coba

No Dimensi Employability Favorable Unfavorable Jumlah

item %

1. Career Identity 3,4,5,8 10,11,13,14,15,16 10 38,46%

2. Personal Adaptability

17,18,21,26,32

19,20,23,27,28,34,35 12 46,15%

3. Social and Human Capital

37 38,42,43 4 15,38%

Total: 10 16 26 100%

3. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan alat ukur mengukur yang

seharusnya diukur (Kerlinger, 2006). Reliabilitas alat ukur yang

digunakan adalah koefisien alpha cronbach. Setelah dilakukan seleksi

item dengan cara meloloskan item yang memiliki rit di atas 0,30 maka

reliabilitas alat ukur dihitung dengan pengoperasian SPSS alpha

cronbach. Rentang skor yang diperoleh berkisar antara 0,00 sampai

dengan 1,00.

Koefisien reliabilitas skala menggunakan alpha cronbach sebelum

dilakukan pengguguran item sebesar 0,861. Setelah terpilih 26 item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

40

menghasilkan koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,864.

Skor reliabilitas alpha cronbach di atas 0,70 yang diperoleh setelah

adanya seleksi item menunjukkan bahwa alat ukur yang dibuat

memiliki reliabilitas yang tinggi (Supratiknya, 2014). Reliabel berarti

alat ukur dapat mengukur sesuai dengan konstruk yang diukur.

G. Prosedur Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan

sekolah. Peneliti membagikan informed consent untuk diisi sendiri oleh

siswa. Setelah mendapatkan persetujuan penelitian dari siswa, peneliti

dapat memberikan skala employability kepada siswa SMK. Peneliti

kemudian menjelaskan cara pengisian skala employability kepada siswa.

Peneliti mendampingi siswa dalam proses pengisian agar semua

pernyataan sudah terisi.

H. Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji kolmogorov smirnov IBM SPSS 21 Statistic dengan sampel

besar. Sampel besar untuk uji kolmogorov smirnov yaitu memiliki

sampel lebih dari 30 (Nazir, 2005). Uji komlogorov smirnov

digunakan untuk menguji hipotesis bahwa tidak ada perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

41

antara dua buah distribusi pada dua sampel yang independen

(Nazir, 2005). Data memiliki sebaran normal dengan level

significance > 0,05 (Nazir, 2005).

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas diperlukan dalam penelitian komparasi

untuk menguji varian dari setiap sampel relatif sama atau tidak.

Data penelitian dikatakan homogen jika p dari nilai F lebih besar

dari 0,05 (p > 0,05). Uji homogenitas yang digunakan adalah

Levene’s test IBM SPSS 21 Statistic. Uji Levene’s test

menggunakan nilai mean sample untuk melihat ketidaknormalan

data.

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan metode statistik analisis

komparasional. Analisis komparasional merupakan metode analisis

data statistik yang melihat hubungan antara variabel satu dengan yang

lainnya menggunakan alat analisis berupa uji beda, uji anova, anakova,

chi kuadrat, dan sebagainya (Sangadji & Sopiah, 2010). Dalam

penelitian ini, analisis komparasional yang digunakan adalah uji beda

yaitu menggunakan independent sample t-test untuk membandingkan

dua kelompok yang tidak saling mempengaruhi (Suparno, 2011).

Selain itu, metode statistik independent sample t-test membandingkan

dua kelompok tersebut dengan melihat mean dari sampel, standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

42

deviasi sampel, dan besarnya sampel (Suparno, 2011; Santoso, 2013).

Jika sebaran data tidak normal, maka penghitungan uji beda

independent sample t-test dilakukan dengan penghitungan Non-

parametric Mann Whitney U Test...........................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan tanggal yang

tertera dalam surat perijinan yaitu antara tanggal 11 April 2017 – 31 Mei

2017. Peneliti memilih 4 sekolah negeri di area kota dan 4 sekolah swasta

di area desa dengan Akreditasi A sesuai dalam Badan Akreditasi Nasional

Sekolah Menengah (BAN-SM). Tanggal untuk pengambilan data dapat

dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5 Jadwal pengambilan data di SMK

NO NAMA SEKOLAH TANGGAL 1. SMK N 2 Yogyakarta 29 April 2017 2. SMK N 6 Yogyakarta 20 April 2017 3. SMK N 1 Saptosari 18 April 2017 4. SMK N 1 Purwosari 18 April 2017 5. SMK Tamansiswa Jetis 20 April 2017 6. SMK Marsudi Luhur Yogyakarta 15 Mei 2017 7. SMK Muhammadiyah Semin 03 Mei 2017 8. SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul 12 Mei 2017

Peneliti membagikan skala penelitian sesuai dengan jumlah siswa

di kelas. Semua skala yang sudah diisi dikumpulkan langsung kepada

peneliti sehingga dapat diteliti kembali semua jawaban agar tidak ada

pernyataan yang terlewatkan. Proses pengisian skala berlangsung kurang

lebih 20 menit di setiap kelas. Jumlah skala terisi secara keseluruhan

adalah 211 buah.............................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

44

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa SMK yang belum mengikuti

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan semacamnya. Para siswa bersekolah di

SMK daerah perkotaan dan daerah pedesaan. Daerah perkotaan yang

dipilih adalah Kota Yogyakarta dan daerah pedesaan yang dipilih adalah

Kabupaten Gunungkidul. Berikut ini tabel mengenai sebaran sekolah di

daerah perkotaan dan daerah pedesaan.

Tabel 6 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan asal sekolah

NO NAMA SEKOLAH AREA JUMLAH 1. SMK N 2 Yogyakarta Kota Yogyakarta 29 2. SMK N 6 Yogyakarta Kota Yogyakarta 28 3. SMK N 1 Saptosari Kabupaten

Gunungkidul 33

4. SMK N 1 Purwosari Kabupaten Gunungkidul

26

5. SMK Tamansiswa Jetis Kota Yogyakarta 20 6. SMK Marsudi Luhur Kota Yogyakarta 22 7. SMK Muhammadiyah Semin Kabupaten

Gunungkidul 24

8. SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul

Kabupaten Gunungkidul

29

Total 211

Jumlah siswa sebanyak 211 orang yang berusia antara 15 – 19

tahun. Siswa berasal dari kelas X dan XI sesuai ijin dari sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

45

Tabel 7 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia

UMUR KOTA DESA JUMLAH 15 12 23 35 16 61 76 137 17 16 13 29 18 8 0 8 19 2 0 2

TOTAL 99 112 211

Tabel 8 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan kelas

KELAS KOTA DESA JUMLAH X 79 112 191 XI 20 0 20

TOTAL 99 112 211

Peneliti membedakan subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin.

Berikut tabel untuk deskripsi berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 9 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

JENIS KELAMIN KOTA DESA JUMLAH LAKI-LAKI 56 18 74

PEREMPUAN 43 94 137 TOTAL 99 112 211

SMK yang dipilih berasal dari sekolah berstatus negeri dan sekolah

berstatus swasta. Berikut ini tabel deskripsi subjek penelitian berdasarkan

status sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

46

Tabel 10 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan status sekolah

STATUS KOTA DESA JUMLAH NEGERI 57 59 116 SWASTA 42 53 95

TOTAL 99 112 211

Peneliti juga mengumpulkan data subjek penelitian mengenai

jurusan yang diambil. Terdapat 7 jurusan dan dapat dilihat dalam tabel

berikut ini.

Tabel 11 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jurusan

NO JURUSAN JUMLAH 1. AUDIO VIDEO 29 2. TATA BUSANA/BUSANA BUTIK 80 3. PERHOTELAN 26 4. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 20 5. TEKNIK KENDARAAN RINGAN 22 6. AKUNTANSI 24 7. ADMINISTRASI PERKANTORAN 10

TOTAL 211

Rencana setelah lulus dari SMK yang paling banyak dituju adalah

bekerja. Berikut ini data rencana setelah lulus SMK.

Tabel 12 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan rencana setelah lulus SMK

RENCANA SETELAH LULUS KOTA DESA JUMLAH

KERJA 55 82 137 KULIAH 31 19 50

KERJA DAN KULIAH 11 11 22 LAIN-LAIN 2 0 2

TOTAL 99 112 211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

47

C. Deskripsi Data Penelitian

Peneliti menggunakan deskripsi data penelitian untuk meilhat

gambaran subjek dalam menjawab. Peneliti mendeskripsikan data

penelitian dengan menghitung mean, median, skor tertinggi, skor terendah,

dan standar deviasi berdasarkan analisis statistik IBM SPSS 21. Peneliti

membandingkan mean empiris dan mean teoritis pada variabel

employability untuk mengetahui subjek dalam penelitian ini cenderung

memiliki skor tinggi atau tidak. kemudian, dilakukan uji t untuk melihat

perbedaan yang diperoleh menunjukkan nilai signifikansi atau tidak.

berikut ini tabel hasil deskripsi data.

Tabel 13 Deskripsi data penelitian N Skor

minimum Skor

Maksimum Mean

Empirik Mean

Teoritik Std.

Deviation DESA 112 52 96 73,63 65 8,447 KOTA 99 54 101 73,87 65 7,075

Siswa yang bersekolah di desa memiliki skor minimum sebesar 52

dan skor maksimum sebesar 96. Mean empirik dari siswa yang bersekolah

di desa sebesar 73,63. Nilai mean teoritik sebesar 65. Nilai mean empirik

siswa yang bersekolah di desa lebih besar dari nilai mean teoritik. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa tingkat employability siswa yang bersekolah

di desa cenderung tinggi. Uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa mean

empirik dan mean teoritis berbeda secara signifikan (p = 0,000 ≤ 0,05).

Hasil uji t dapat dilihat pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

48

Siswa yang bersekolah di kota memiliki skor minimum 54 dan skor

maksimum 101. Siswa yang bersekolah di kota memiliki mean empirik

sebesar 73,87. Nilai mean teoritik sebesar 65. Nilai mean empirik siswa

yang bersekolah di kota lebih besar dari nilai mean teoritik. Hasil tersebut

juga menunjukkan bahwa tingkat employability siswa di kota cenderung

tinggi. Berdasarkan hasil uji t (p = 0,000 ≤ 0,05), tingkat employability

siswa yang bersekolah di kota cenderung berbeda secara signifikan. Dapat

disimpulkan bahwa tingkat employability siswa yang bersekolah di desa

dan di kota cenderung tinggi dan siginifikan. Hasil uji t dapat dilihat pada

lampiran.

D. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

Uji asumsi digunakan untuk mengetahui uji hipotesis yang akan

digunakan dalam analisis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat sebaran data

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan

uji kolmogorov smnirnov karena jumlah subjek lebih dari 30

(Nazir, 2005). Data dikatakan terdistribusi normal jika p >

0,05. Berikut tabel hasil uji normalitas kolmogorov smirnov.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

49

Tabel 14 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Area Sekolah

Kolmogorov-Smirnova Statistik Df Sig.

Desa 0,113 112 0,01 Kota 0,103 99 0,12

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi

dari siswa yang bersekolah di desa sebesar 0,01 (p < 0,05) dan

siswa yang bersekolah di kota sebesar 0,12 (p > 0,05). Kedua

hasil tersebut menunjukkan bahwa data siswa di desa tidak

terdistribusi normal dan siswa di kota terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas diperlukan untuk menguji varian dari

setiap sampel relatif sama atau tidak. Uji homogenitas yang

digunakan adalah Levene’s test karena dianggap lebih peka

terhadap ketidaknormalan data. Jika nilai p > 0,05 maka data

dikatakan memiliki varian yang sama atau homogen. Berikut

data uji Levene’s test.

Tabel 15 Uji homogenitas Levene’s test

Levene statistic df1 df2 Sig.

Based on mean

2,991 1 209 0,085

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

50

Nilai signifikansi dari Levene’s test sebesar 0,085 (p >

0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa data berasal dari varian

yang sama atau homogen.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Non-parametric Mann

Whitney U Test karena data tidak terdistribusi normal. Jika nilai

signifikansi (2-tailed) lebih dari 0,05 maka tidak ada perbedaan tingkat

employability antara siswa SMK di kota dan di desa. Jika sebaliknya

nilai siginifikansi (2-tailed) kurang dari 0,05 maka ada perbedaan

tingkat employability antara siswa SMK di kota dan di desa. Berikut

tabel hasil uji Non-parametric Mann Whitney U Test.

Tabel 16 Hasil uji Non-parametric Mann Whitney U Test Nilai Mann Whitney U 5180,000 Z -0,824 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,410 Exact Sig. (2-tailed) 0,411 Exact Sig. (1-tailed) 0,206

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi (2-tailed)

sebesar 0,410 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di

kota dan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

51

3. Hasil Tambahan

Dari data yang diperoleh, peneliti dapat melihat perbedaan tingkat

employability antara siswa SMK negeri dan swasta serta antara siswa

laki-laki dan perempuan. Berikut ini hasil olah uji normalitas, uji

homogenitas, dan uji Mann Whitney U Test.

Tabel 17 Uji perbedaan negeri dan swasta serta laki-laki dan perempuan

Mean Uji Normalitas Kolmogorov

Smirnov

Uji Homogenitas

Levene’s Test

Uji Mann

Whitney U

Status Sekolah

Negeri 74,91 p = 0,000 p = 0,367 p = 0,005 Swasta 72,33 p = 0,191

Jenis Kelamin

Laki-laki 73,66 p = 0,051 p = 0,541 p = 0,709 Perempuan 73,79 p = 0.002

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari

siswa yang bersekolah di negeri sebesar 0,000 (p < 0,05) dan siswa

yang berjenis kelamin perempuan memiliki nilai signifikansi sebesar

0,002 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data

tidak terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada data siswa yang

bersekolah di swasta sebesar 0,191 (p ≥ 0,05) dan siswa yang berjenis

kelamin laki-laki memiliki nilai signifikansi sebesar 0,051 (p > 0,05).

Hasil tersebut menunjukkan sebaran data memiliki distribusi yang

normal.

Uji homogenitas kemudian dilakukan untuk melihat data memiliki

varian yang sama atau tidak. Setelah dilakukan uji Levene’s test, nilai

signifikansi berdasarkan status sekolah sebesar 0,367 (p > 0,05) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

52

berdasarkan jenis kelamin sebesar 0,541 (p > 0,05). Hal tersebut

menunjukkan bahwa data berasal dari varian yang sama atau

homogen.

Uji normalitas menunjukkan bahwa sebaran data untuk siswa yang

bersekolah di negeri dan siswa perempuan tidak terdistribusi secara

normal, maka untuk melihat perbedaan dilakukan dengan pengujian

menggunakan uji Non-parametric Mann Whitney U Test. Hasil

menunjukkan bahwa nilai signifikansi (2-tailed) berdasarkan status

sekolah sebesar 0,005 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

berdasarkan status sekolah ada perbedaan tingkat employability yang

signifikan antara siswa SMK di negeri dan swasta dengan nilai mean

dari SMK negeri (74,91) lebih tinggi daripada SMK swasta (72,33).

Berdasarkan jenis kelamin, nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,709

(p > 0,05). Hasil berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa tidak

ada perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa

SMK laki-laki dan perempuan dengan nilai mean laki-laki (73,65)

lebih rendah daripada perempuan (73,79).

E. Pembahasan

Mean empirik tingkat employability siswa SMK di desa sebesar

73,63 dan siswa SMK di kota sebesar 73,87. Jika dibandingkan dengan

nilai mean teoritis yaitu sebesar 65, maka nilai mean empirik lebih besar

dari nilai mean teoritis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

53

employability pada siswa SMK di kota dan di desa cenderung tinggi. Data

tingkat employability yang diperoleh kemudian diolah dengan uji

perbedaan antara siswa SMK di kota dan desa. Hasil analisis uji Non-

parametric Mann Whitney U Test menunjukkan bahwa nilai p sebesar

0,410 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

tingkat employability antara siswa SMK di kota dan desa.

Sesuai dengan teori, peneliti sudah memilih SMK di desa yang

secara geografis jauh dari daerah perkotaan (Kennedy, Beckley,

McFarlane, & Nadeau, 2009). Peneliti juga sudah memilih siswa yang

bersekolah di SMK yang secara geografis terletak di tengah perkotaan.

Selain itu, mata pencaharian penduduk di desa lebih banyak bertani

daripada di kota (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009).

Menurut data kependudukan.jogjaprov.go.id jumlah penduduk di desa

yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 235.948 orang dibandingkan

dengan penduduk kota yang hanya berkisar 41 orang. Namun, letak desa

dan kota tidak dapat membedakan tingkat employability siswa SMK.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Lindsay,

McCracken, dan McQuaid (2003) yang menemukan bahwa calon pencari

kerja di desa memiliki kesenjangan kemampuan dan pengalaman dalam

bekerja sehingga tingkat employability menjadi berkurang. Salah satu guru

SMK yang berada di desa mengatakan bahwa sekolah juga sudah

menyediakan pameran lowongan pekerjaan dan memiliki kerjasama serta

sudah dipercaya oleh perusahaan ternama sehingga para siswa sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

54

dipersiapkan sejak dini untuk memasuki dunia pekerjaan (Komunikasi

Pribadi, 18 April 2017). Hal tersebut menyebabkan akses pencarian

informasi mengenai dunia pekerjaan menjadi lebih mudah. Selain itu, guru

SMK yang berada di kota juga mengatakan bahwa perusahaan banyak

mencari siswa SMK yang berada di desa sehingga sekolah di desa dan

kota tetap berusaha meningkatkan mutu sekolah masing-masing

(Komunikasi Pribadi, 22 April 2017).

Hasil penelitian sebelumnya mengatakan bahwa penyesuaian diri

dan harga diri siswa yang berasal dari kota lebih tinggi daripada dari desa

(Acahrya & Deshmukh, 2012; Venkateshaiah, 2013). Namun, sekolah

merupakan kebutuhan primer untuk tempat bersosialisasi di luar rumah

sehingga penyesuaian diri atau adaptasi personal juga dapat dikembangkan

oleh semua siswa yang bersekolah (Ludden, 2012). Hal tersebut dapat

menjadi salah satu faktor tidak adanya perbedaan tingkat employability

antara siswa SMK di kota dan desa. Selain itu, siswa SMK juga memiliki

tingkat employability yang tinggi karena telah mengembangkan

kemampuan penyesuaian diri mereka.

Pencarian kerja berhubungan dengan reputasi dari suatu organisasi.

Reputasi merupakan tingkat penghargaan dari suatu organisasi yang

dipegang oleh para pemangku kepentingan (Deephouse & Carter, 2005).

Reputasi akademik merupakan hal yang penting dan daya tarik dari suatu

perusahaan serta akademisi (Finch, Hamilton, Baldwin, & Zehner, 2013).

Reputasi akademik dari para siswa didapatkan melalui sekolah masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

55

masing. Chevalier dan Conlon, 2003 (dalam Finch, Hamilton, Baldwin, &

Zehner, 2013) menyatakan bahwa reputasi akademik dari suatu sekolah

atau kategori sekolah dapat meningkatkan employability dari para lulusan

suatu institusi. Reputasi akademik dapat mempengaruhi employability dari

para lulusan dilihat dari level institusi berserta rangking dari institusi

tersebut (Finch, Hamilton, Baldwin, & Zehner, 2013).

Finch et al., (2013) menyatakan karakteristik institusi, seperti

reputasi institusi berpengaruh terhadap employability. Reputasi dapat

dilihat melalui akreditasi sekolah. SMK yang dipilih sudah terakreditasi A

dan beberapa SMK sudah memiliki sertifikat berstandar internasional yaitu

ISO. Kurikulum pembelajaran berjalan sesuai dengan standar yang sudah

ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kriteria evaluasi pendidikan

memiliki kesetaraan yang sama antara SMK yang berada di kota dan desa.

Oleh karena itu, tidak ada perbedaan tingkat employability antara siswa

SMK di kota dan desa.

Hasil penelitian tambahan menemukan bahwa SMK yang berstatus

negeri dan swasta memiliki perbedaan dalam employability. Siswa SMK

negeri memiliki tingkat employability yang lebih tinggi daripada siswa

SMK swasta. Deraney dan Abdelsalam (2012) menemukan bahwa siswa

yang berasal dari sekolah negeri lebih cepat dalam belajar sehingga dapat

memprediksi kesuksesan akademik siswanya. Figlio dan Stone (2012)

mengemukakan bahwa biaya di sekolah swasta lebih mahal daripada

negeri sehingga sekolah negeri lebih banyak dicari oleh calon siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

56

Semakin tinggi performansi sekolah maka kompetisi yang dimiliki oleh

sekolah tersebut juga tinggi (Harrison & Rouse, 2014).

Dari segi pengajaran di sekolah, Garg dan Rastogi (2006) meneliti

mengenai perbedaan guru di sekolah negeri dan swasta. Guru di sekolah

negeri lebih memiliki sifat profesional dalam bekerja, sedikit absen,

menggunakan kemampuan yang dimiliki pada kegiatan sekolah, dan

mendampingi para siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar di luar

waktu pelajaran (Garg & Rastogi, 2006). Oleh karena itu, guru di sekolah

negeri lebih meningkatkan siswanya dalam pencapaian akademik (Cheng,

2004).

Dari hasil penelitian yang didapatkan, tingkat employability siswa

SMK kurang dipengaruhi oleh lokasi desa dan kota. Tingkat employability

siswa SMK lebih dipengaruhi oleh karateristik guru, siswa, dan kompetisi

sekolah. Hal tersebut dapat dilihat melalui hasil tingkat employability

siswa SMK negeri berbeda secara signifikan dengan siswa SMK swasta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

employability yang signifikan antara siswa SMK di kota dan desa dengan

nilai signifikansi 0,410 (p > 0,05). Nilai mean empirik siswa SMK di kota

sebesar 73,87 dan siswa SMK di desa sebesar 73,63. Nilai mean empirik

tersebut lebih besar dari nilai mean teoritis yaitu 65. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa siswa SMK di kota dan desa memiliki tingkat

employability yang tinggi. Dari hasil uji beda mean (t-test) antara mean

empirik dan mean teoritis juga menunjukkan bahwa nilai mean keduanya

berbeda secara signifikan (p = 0,000 < 0,05). Jika dilihat dari hasil analisis

tambahan, siswa SMK negeri dan swasta memiliki perbedaan tingkat

employability yang signifikan (p = 0,005 > 0,05). Hasil menunjukkan

bahwa siswa SMK negeri (µ: 74,91) memiliki tingkat employability yang

lebih tinggi dari siswa SMK swasta (µ: 72,33).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan, peneliti memberikan

saran yang dapat berguna bagi subjek penelitian dan bagi peneliti

selanjutnya. Saran yang diberikan peneliti antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

58

1. Bagi Siswa SMK

Berdasarkan hasil penelitian, tingkat employability siswa SMK di

kota dan desa tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal tersebut

terlihat dari hasil tingkat employability siswa SMK di kota dan desa

yang cenderung tinggi. Para siswa disarankan untuk mempertahankan

tingkat employability mereka agar dapat terus bersaing di dunia kerja

dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berikut ini beberapa saran bagi peneliti selanjutnya:

a. Peneliti menemukan bahwa ada perbedaan tingkat employability

yang signifiikan antara siswa SMK negeri dan swasta. Nilai

signifikansi yang diperoleh melalui uji Non-parametric Mann

Whitney U Test menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,005 (p <

0,05). Penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih jauh mengenai

tingkat employability bagi instansi negeri dan swasta.

b. Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat employability yang relevan dengan situasi

saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

59

DAFTAR PUSTAKA

Acahrya, P. B., & Deshmukh, M. R. (2012). Self-esteem and academic achievement of secondary school students. International Referred Research Journal, 3 (29).

Almeida, A. J. (2007). Employability, work contexts and labour market in Portugal. Educational Sciences Journal (2), 51-58.

Andrews, J., & Higson, H. (2008). Graduate Employability, ‘Soft Skills’ Versus ‘Hard’ Business Knowledge: A European Study. Higher Education in Europe, 33 (4), 411-422.

Ariyanti, Fiki. (2015, Mei 5). 7,45 Juta penduduk ri menganggur, terbanyak lulusan SMK. Liputan 6. Dari http://liputan6.com

Ariyanti, Fiki. (2016, Mei 4). Penganggur Lulusan SMK dan Universitas Naik, Ini Penyebabnya. Liputan 6.

Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogykarta: Pustaka Pelajar.

Dari http://liputan6.com

Badan Pusat Statistik. (diakses pada 16 September 2016). Tenaga Kerja: Konsep/Penjelasan Teknis. Badan Pusat Statistik. Dari

Bajema, D. H., Miller, W. W., & Williams, D. L. (2002). Apirations of rural youth. Journal of Agricultural Education, 43 (3), 61-71.

http://bps.go.id

Chan, D. (2000). Understanding adaptation to changes in the work environment: integrating individual difference and learning perspectives. Research in personnel and human resources management, 18, 1-42.

Chen, J. C., & Silverthorne, C. (2008). The impact of locus of control on job stress, job performance and job satisfaction in Taiwan. Leadership & OrganizationDevelopment Journal, 29 (7), 572-582.

Cheng, J. (2004). The influential model of teachers’ organizational citizenship behaviors in elementary and junior high schools. Journal of Taiwan Normal University, 49 (1).

Coetzee, M. (2012). A framework for developing student graduateness and employability in the economic and management sciences at the University of South Africa. Randburg: Knowres Publishing.

Damayanti, Dian Ayu. (2014, Agustus 22). OPINI: SMK “Sekolah Mental Kerja”. Joglosemar. Dari http://joglosemar.co

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

60

Damarjati, Taufiq. (2016, September 2). Konsep Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Pembinaan SMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari

De Grip, A., Van Loo, J. B., & Sanders, J. (2004). The industry employability index: taking account of supply and demand characteristic. Research Center for Education and the Labour Market (ROA), 143 (3), 212-233.

http://kemdikbud.go.id

Deephouse, D. L., & Carter, S. M. (2005). An Examination of Differences Between Organizational Legitimacy and Organizational Reputation. Journal of Management Studies, 42 (2), 329-360.

Dent, V. F. (2006). Observations of school library impact at two rural Ugandan schools. New Library World, 107 (1228/1229), 403-421.

Deraney, P. M., & Abdelsalam, H. M. (2012). Private VS public school education as a predictor for success for female students at a private university in Saudi Arabia. Journal of Arts, Science, & Commerce, 3 (1).

DIY, B. T. (2016). Statistik Penduduk D.I. Yogyakarta. Dari kependudukan.jogjaprov.go.id

Fan, X., & Chen, M. J. (1999). Academic achievement of rural school students: A multi-year comparison with their peers in suburban and urban schools. Journal of Research in Rural Education, 15 (1), 31-46.

Faisol, Ahmad. (2014, Mei 4). Protes Kesenjangan Fasilitas Pendidikan Desa dan Kota. Tribunnews. Dari

Figlio, D.N., & Stone, J.A. (2012). Introduction to "are private schools really better". Research in Labor Economics, 35, 215-244.

http://tribunnews.com

Finch, D. J., Hamilton, L. K., Baldwin, R., & Zehner, M. (2013). An exploratory study of factors affecting undergraduate employability. Education + Training, 5 (7), 681-704.

Fort, I., Jacquet, F., Leroy, N. (2011). Self-efficacy, goals, and job search behaviours. Career Development International, 16 (5), 469-481.

Fugate, M., Kinicki, A. J., & Ashforth, B. E. (2004). Employability: A psycho-social construct, its dimensions, and applications. Journal of Vocational Behaviour , 65, 14-38.

Garg, P., & Rastogi, R. (2006). Climate profile and OCB's teacher in public and private schools of India. International Journal of Educational Management, 20 (7), 529-541

Glover, D., Law, S., & Youngman, A. (2002). Graduateness and employability: Student perceptions of the personal outcome of university education. Post-Compulsory Education, 7 (3), 293-306.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

61

Goodman, S., & Tredway, G. (2016). Antecedents of perceived graduate employability: A study of student volunteers in a community-based organisation. SA Journal of Industrial Psychology, 42 (1).

Green, K. W., Medlin, B., & Whitten, D. (2004). Developing optimism to improve performance: an approach for the manufacturing sector. Industrial Management & Data System, 104 (2), 106-114.

Gulo, W. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Gustavsson, M. (2012). Learning and propensity for changing the job situation during downsizing. Journal of Workplace Learning, 24 (7/8), 497-508.

Harrison, J., & Rouse, P. (2014). Competiton and public high school performance. Socio-Economics Planning Sciences, 48, 10-19.

Higgins, M. C., & Kram, K. E. (2001). Reconceptualizing mentoring at work: a developmental network perspective. Academy of Management Review, 26 (2), 264-288.

Hillage, J., & Pollard, E. (1998). Employability: developing a framework for policy analysis. Research brief (85).

Hinchliffe, G. W., & Jolly, A. (2011). Graduate identity and employability. British Educational Research Journal, 37 (4), 563-584.

Hogan, R., Chamorro-Premuzic, T., & Kaiser, R. B. (2013). Employability and career success: bridging the gap between theory and reality. Industrial and Organizational Psychology, 6, 3-16.

Insa, L. I., Gonzalez, J. J., & Inesta, A. I. (2016). Discussing employability: current perspectives and key elements from a bioecological model. Employee Relations2, 38 (6), 961-974.

Iskandar, Z. (2013). Psikologi lingkungan: metode dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Iyer, V. M., & Dave, K. (2015). Industry’s role in employability. Industrial and Commercial Training, 47 (3), 151-158.

Jenni. (2016, April 23). Iptek pedesaan. Berdesa. Dari http://berdesa.com

Jobstreet.com. (diakses pada 27 Februari 2017). Tenaga kerja berkualitas kini sulit ditemui. Jobstreet. Dari

.

Juhdi, N., Pa'Wan, F., Othman, N. A., & Moksin, H. (2010). Factors Influencing Internal And External Employability Of Employees. Business and Economics Journal.

http://jobstreet.co.id

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

62

Kemendesa. (2007, 14 November). 20.000 Sekolah peroleh akses teknologi informasi dan komunikasi. (2007, November 14). Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. Dari http://kemendesa.go.id

Kennedy, E. H., Beckley, T. M., McFarlane, B. L., & Nadeau, S. (2009). Rural-Urban Differences in Environmental Concern in Canada. Rural Sociology, 74 (3), 309-329.

Kerlinger, F. N. (2006). Foundation of behavioral research (3nd Edition ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Koller, M. R. T. (2016). Exploring adaptability in organizations. Journal of Organizational Change Management, 29 (6), 837-854.

Lindsay, C., McCracken, M., & McQuaid, R. W. (2003). Unemployment duration and employability in remote rural labour markets. Journal of Rural Studies, 19, 187-200.

Ludden, A. B. (2012). Social goals, social status, and problem behavior among low-achieving and high-achieving adolescents from rural schools. Journal of Research in Rural Education, 27 (7).

Lysova, E. I., Richardson, J., Khapova, S. N., Jansen, P. G. W. (2015). Change-supportive employee behaviour : a career identity explanation. Career Development International, 20 (1), 38-62.

Machi, T., Carrion, A., Yepes, V., & Pellicer, E. (2013). Employability of graduate students in construction management. Journal of Profesional Issues in Engineering Education & Practice, 139 (2), 163-170.

Mansour, B. E., & Dean, J. C. (2016). Employability Skills as Perceived by Employers and University Faculty in the Fields of Human Resource Development (HRD) for Entry Level Graduate Jobs. Journal of Human Resource and Sustainability Studies, 4, 39-49.

Mason, G., Williams, G., & Cranmer, S. (2009). Employability skills initiatives in higher education: What effects do they have on graduate labour market outcomes? Education Economics, 17 (1), 1-30.

McArdle, S., Waters, L., & Briscoe, J. P. (2007). Employability during unemployment: adaptability, career identity and human and social capital. Journal of Vocational Behaviour (71), 247-264.

McCracken, D. J., & Barcinas, J. D. (1991). Differences Between Rural and Urban Schools, Student Characteristics, and Student Aspirations in Ohio. Journal of Research in Rural Education, 7 (2), 29-40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

63

McQuaid, R. W., & Lindsay, C. (2005). The Concept of Employability. Urban Studies, 42 (2), 197-219.

Medlin, B., & Green, K. W. (2009). Enhancing performance through goal setting, engagement, and optimism. Industrial Management & Data System, 109 (7), 943-956.

Nasional, D. P. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Nasional, D. P. (1999). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah. Depdiknas.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.

Owen, D., Li, Y., & Green, A. (2013). Secondary analysis of employer surveys Urban and rural differences in jobs, training, and skills. England: Institute for Employment Research, University of Warwick.

Paadi, K. (2014, August). Perceptions on employability skills necessary to enhance human resource management graduates prospects of securing a relevant place in the labour market. European Scientific Journal, 129-143.

Pemerintah, P. (1990). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990.

Pemerintah, P. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Peterson, C. (2000). The future of optimism. American Psychologist, 55, 44–55.

Pitan, S. O. (2016). Employability development opportunities (EDOs) as measures of students’ enhanced employability. Higher Education, Skills and Work-Based Learning, 6 (3).

Pool, L. D., & Sewell, P. (2007). The key to employability: developing a practical model of graduate employability. Education + Training, 49 (4), 277-289.

Pratiwi, Y. R. (2013). Efektivitas sekolah menengah kejuruan berstandar ISO 9001:2008 terhadap pencapaian standar isi, standar proses dan standar kompetensi lulusan. Jurnal Pendidikan Sains, 1 (3), 217-227.

Putri, Risma M. (2016, Oktober 11). Pengaruh MEA terhadap tenaga kerja Indonesia. Kompasiana. Dari http://kompasiana.com

Rahayu, S., Lestari, E., & Maryadi. (2009). Nuansa geografi: untuk SMA / Ma Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

64

Rasul, M. S., Rauf, R. A., & Mansor, A. N. (2013). Employability skills indicator as perceived by manufacturing employers. Asian Social Science, 9 (8), 42-46.

Rasul, M. S., Rauf, R. A., Mansor, A. N., & Puvanasvaran, P. (2012). Employability skills assessment tool development. International Education Studies, 5 (5), 43-56.

Raybould, J., & Sheedy, V. (2005). Are graduates equipped with the right skills in the employability stakes? Industrial and Commercial Training, 37 (5), 259-263.

Rothwell, A., & Arnold, J. (2007). Self-perceived employability: development and validation of a scale. Personnel Review, 36 (1), 23-41.

Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Santoso, S. (2013). Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Saphores, J. M., Nixon, H., Ogunseitan, O., & Shapiro, A. (2006). Household willingness to recycle electronic waste: an application to California. Environment and Behaviour, 38, 183-208.

Seibert, S. E., Kraimer, M. L., & Crant, J. M. (2001). What do proactive people do? A longitudinal model linking proactive personality and career success. Personnel Psychology, 54 (4), 845-874.

Shafie, L. A., & Nayan, S. (2010). Employability awaness among malaysian undergraduates. International Journal of Business and Management, 5 (8), 119-123.

Sidabalok, E. M. N. (2012). Persepi siswa SMK Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta tentang aspek employability skill yang dilatihkan dalam praktik pengolahan makanan kontinental. Eprintsuny.

Sirsa, I. M., Dantes, N., & Sunu, I. G. (2014). Kontribusi ekspektasi karir, motivasi kerja, dan pengalaman kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 2 Seririt. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 5.

Soekanto, S. (2006). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sunardi, Purnomo, & Sutadji, Eddy. (2016). Pengembangan employability skills siswa SMK ditinjau dari implementasi pendekatan siantifik. Jurnal Pendidikan, 1 (7), 1391-1398.

Suparno, P. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

65

Supratiknya, A. (2015). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Syahroni, F. (2014). Persepsi siswa terhadap manfaat pelaksanaan praktek kerja industri di SMK N 1 Lembah Gumanti. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2 (1), 281-831.

Tayyaba, S. (2012). Rural-urban gaps in academic achievement, schooling conditions, student, and teachers’ characteristics in Pakistan. International Journal of Educational Management, 26 (1), 6-26.

Thijssen, J. G., Heijden, B. I., & Rocco, T. S. (2008). Toward the employability-link model: current employment transition to future employment perspective. Human Resource Development Review, 7 (2), 165-183.

Tymon, A. (2013). The student perspective on employability. Studies in Higher Education, 38 (6), 841-856.

Venkateshaiah, S. K. (2013). Assessement of adjustment of rural and urban student of Sc/St and others. Asian Journal of Development Matters (7).

Wickramasinghe, V., & Perera, L. (2010). Graduates', university lecturers' and employers' perceptions towards employability skills. Education + Training, 52 (3), 226-244.

Wilcox, K. C., Angelis, J. I., Baker, L., & Lawson, H. A. (2014). The Value of People, Place and Possibilities: A Multiple Case Study of Rural High School Completion. Journal of Research in Rural Education, 29 (9), 1-18.

Wilton, N. (2014). Employability is in the eye of the beholder. Higher Education, Skills and Work-based Learning, 4 (3), 242 - 255.

Wirawan, Oryza A. (2016, Februari 11). Lulusan SMK lebih banyak menganggur daripada lulusan SD. Beritajatim. Dari http://beritajatim.com.

Yorke, M. (2004). Employability in the undergraduate curriculum: Some student perspectives. European Journal of Education, 39 (4), 409-427.

Yulir, Y. (2014). Geografi 3 SMA Kelas XII. Jakarta Timur: Yudhistira.

Zhu, G., Wolff, S. B., Hall, D. T., Heras, M. L., Gutierrez, B., & Kram, K. (2013). Too much or little? A study of the impact of career complexity on executive adaptability. 18 (5), 457-483.

Zopiatis, A., & Constanti, P. (2012). Extraversion, opennes, and conscientiousness: the route of transformational leadership in the hotel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

66

industry. Leadership & Organization Development Journal, 33 (1), 86-104.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

66

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

67

LAMPIRAN 1:

Skala Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

68

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Francisca Rahmadita Dewi

139114086

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

69

Yogyakarta, April 2017

Yth. Siswa-siswi SMK

Saya Francisca Rahmadita Dewi sedang melakukan penelitian untuk

menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan, saya memohon

bantuan dan kesediaan Anda untuk mengisi skala penelitian saya. Skala penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui gambaran diri Anda dalam menghadapi kejadian

di kehidupan sehari-hari.

Skala penelitian ini memiliki beberapa pernyataan yang terdiri dari empat

pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),

Sangat Tidak Sesuai (STS). Anda harus memilih salah satu jawaban yang

mewakili diri Anda dalam pernyataan yang telah disediakan. Tidak ada jawaban

yang salah atau benar dalam pernyataan ini sehingga silakan Anda menjawab

dengan jujur dan sesuai dengan diri Anda. Jawablah pernyataan dengan secepat

mungkin dan berikan jawaban pertama yang terlintas dalam pikrian Anda.

Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang Anda isi dalam

skala penelitian ini. Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan

Anda untuk berpartisipasi dalam pengisian skala penelitian ini.

Hormat Saya,

Francisca Rahmadita Dewi

139114086/Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

70

PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan kesediaan secara

sukarela dalam mengisi skala penelitian ini tanpa ada paksaan untuk dapat

terlaksananya penelitian ini.

Nama :

SMK :

Kelas :

Jurusan :

Saya menjawab pernyataan ini sesuai dengan kondisi saya saat ini dan

bukan berdasarkan jawaban masyarakat pada umumnya. Saya mengijinkan

jawaban yang saya berikan untuk digunakan sebagai data dalam penelitian ini.

....................,...........................2017

Menyetujui

(..................................................)

Tanda tangan dan nama terang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

71

IDENTITAS DIRI

NAMA

UMUR

JENIS KELAMIN

*)

PEREMPUAN

LAKI-LAKI

SMK

KELAS *) X XI XII

JURUSAN

STATUS PKL *) BELUM PKL

SEDANG PKL

SUDAH PKL

PENGALAMAN

KERJA

RENCANA

SETELAH LULUS

SMK *)

KERJA

KULIAH

LAINNYA

(sebutkan):...........................................................

*) Berikan tanda centang (√) pada kriteria yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

72

PETUNJUK PENGERJAAN Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan mengenai diri Anda. Baca dan pahami pernyataan yang tersedia dengan seksama. Berikanlah tanda centang (√) pada jawaban pernyataan yang menggambarkan diri Anda. Kemungkinan jawaban yang dapat Anda pilih adalah sebagai berikut: SS : bila keadaan Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. S : bila keadaan Anda Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. TS : bila keadaan Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. STS : bila keadaan Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. Dalam mengisi skala penelitian ini tidak ada jawaban yang SALAH maupun BENAR. Jawaban hanya diisi sesuai dengan gambaran diri Anda. Hasil dari pengisian skala penelitian ini tidak terkait dengan nilai dalam pelajaran sekolah Anda. Apabila Anda telah selesai dalam mengisi jawaban dari semua pernyataan, silakan memeriksa dan memastikan bahwa tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

Contoh cara pengisian:

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya menyukai kegiatan di luar

sekolah √

Jika Anda ingin mengganti jawaban, silakan memberi tanda sama dengan (=) pada

jawaban sebelumnya, lalu memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang

sesuai dengan diri Anda.

Contoh cara penggantian jawaban:

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya menyukai kegiatan di luar

sekolah √ √

-Selamat Mengerjakan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

73

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya dapat menyelesaikan tantangan

dalam setiap masalah yang saya hadapi di

tempat kerja.

2. Saya lelah untuk terus memperbaharui

ilmu mengenai teknologi yang terus

berkembang.

3. Saya tidak siap melakukan banyak hal

dalam berbagai situasi sekaligus.

4. Saya merasa tidak percaya diri untuk

bekerja dengan umur yang masih muda.

5. Saya merasa bahwa siswa yang lain lebih

memiliki kualitas dalam mengolah

keterampilannya.

6. Saya merasa belum mampu untuk

menerima tantangan pekerjaan.

7. Saya yakin dapat bekerja secara optimal.

8. Saya aktif mencari tahu mengenai

perkembangan lingkungan kerja untuk

mendukung pekerjaan saya.

9. Saya belum memiliki tujuan pekerjaan

yang jelas untuk masa depan saya.

10. Saya merasa kemampuan saya belum

cukup untuk menerima tantangan di

tempat kerja.

11. Saya merasa kurang percaya diri untuk

melamar pekerjaan di perusahaan besar.

12. Saya merasa kecil jika bekerja dengan

lulusan yang lebih tinggi dari SMK.

13. Saya takut gagal dalam bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

74

NO PERNYATAAN SS S TS STS

14. Saya sudah memiliki cita-cita untuk

bekerja di suatu tempat.

15. Saya tidak mudah untuk memasuki

lingkungan pekerjaan yang tidak biasa

bagi saya.

16. Saya merasa tidak membutuhkan

informasi yang terkait dengan pekerjaan

untuk saat ini.

17. Saya yakin dapat menyelesaikan

pekerjaan dalam situasi yang sulit.

18. Teman-teman saya memiliki keterampilan

bekerja yang jauh lebih baik dari saya.

19. Saya mudah bekerja dengan orang-orang

baru.

20. Saya percaya bahwa keterampilan yang

saya miliki tidak kalah dengan

keterampilan orang lain.

21. Saya mendapat dukungan untuk bekerja

dari teman-teman dan guru.

22. Saya tidak yakin dapat menyelesaikan

banyak pekerjaan.

23. Saya merasa tertekan dan tidak nyaman

jika memiliki banyak masalah dalam

pekerjaan.

24. Saya dapat bekerja dengan baik

walaupun saya sedang memiliki masalah.

25. Saya merasa minder jika bekerja dengan

orang yang lebih terampil dari saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

75

NO PERNYATAAN SS S TS STS

26. Saya dapat bersaing dengan teman-teman

yang jauh lebih terampil dari saya.

-TERIMAKASIH-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

76

LAMPIRAN 2: Reliabilitas Item Skala Employability

A. Hasil Reliabilitas Item Skala Employability Sebelum Uji Coba

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,861 43

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted ITEM1 121,55 116,490 ,253 ,859 ITEM2 121,50 117,132 ,215 ,860 ITEM3 121,52 115,452 ,382 ,857 ITEM4 121,76 114,803 ,406 ,857 ITEM5 121,70 115,251 ,371 ,857 ITEM6 121,82 116,428 ,272 ,859 ITEM7 121,42 115,805 ,343 ,858 ITEM8 121,69 113,155 ,435 ,856 ITEM9 122,91 116,902 ,216 ,860 ITEM10 122,55 113,410 ,417 ,856 ITEM11 122,55 114,790 ,359 ,857 ITEM12 122,29 119,547 ,012 ,866 ITEM13 122,27 111,898 ,494 ,854 ITEM14 122,29 113,607 ,375 ,857 ITEM15 122,09 112,462 ,409 ,856 ITEM16 121,91 113,362 ,461 ,855 ITEM17 121,89 116,838 ,406 ,858 ITEM18 122,03 114,249 ,442 ,856 ITEM19 122,44 114,948 ,338 ,858 ITEM20 122,19 113,154 ,435 ,856 ITEM21 121,74 114,133 ,413 ,856 ITEM22 121,60 117,122 ,228 ,860 ITEM23 121,97 114,289 ,377 ,857 ITEM24 122,50 117,252 ,134 ,863 ITEM25 122,03 117,649 ,162 ,861

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

77

ITEM26 121,96 114,538 ,444 ,856 ITEM27 122,54 112,910 ,430 ,856 ITEM28 122,62 112,297 ,416 ,856 ITEM29 121,37 116,474 ,261 ,859 ITEM30 121,83 118,041 ,186 ,860 ITEM31 121,91 116,842 ,227 ,860 ITEM32 122,15 114,428 ,406 ,856 ITEM33 122,14 115,541 ,300 ,859 ITEM34 122,06 114,216 ,418 ,856 ITEM35 122,33 112,642 ,469 ,855 ITEM36 121,54 118,710 ,094 ,862 ITEM37 121,75 114,908 ,393 ,857 ITEM38 121,71 114,727 ,404 ,857 ITEM39 122,03 116,769 ,224 ,860 ITEM40 121,77 117,318 ,259 ,859 ITEM41 121,54 117,570 ,216 ,860 ITEM42 122,24 113,043 ,385 ,857 ITEM43 122,11 114,058 ,366 ,857

B. Hasil Reliabilitas Item Skala Employability Setelah Seleksi Item

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

,864 26

Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted ITEM3 69,97 69,149 ,276 ,862 ITEM4 70,21 67,926 ,380 ,860 ITEM5 70,15 68,328 ,339 ,861 ITEM8 70,14 67,081 ,374 ,860 ITEM10 71,00 66,480 ,425 ,859 ITEM11 71,00 66,600 ,457 ,858 ITEM13 70,71 65,027 ,527 ,855 ITEM14 70,73 66,098 ,425 ,859

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

78

ITEM15 70,53 65,811 ,410 ,859 ITEM16 70,36 66,772 ,440 ,858 ITEM17 70,34 69,746 ,333 ,861 ITEM18 70,48 67,832 ,382 ,860 ITEM19 70,88 66,906 ,416 ,859 ITEM20 70,63 65,694 ,495 ,856 ITEM21 70,19 67,834 ,348 ,861 ITEM23 70,42 67,165 ,385 ,860 ITEM26 70,41 67,664 ,424 ,859 ITEM27 70,99 65,150 ,518 ,856 ITEM28 71,07 65,605 ,423 ,859 ITEM32 70,59 67,584 ,386 ,860 ITEM34 70,50 66,932 ,446 ,858 ITEM35 70,77 65,558 ,507 ,856 ITEM37 70,20 68,540 ,313 ,862 ITEM38 70,16 67,835 ,381 ,860 ITEM42 70,68 65,279 ,463 ,857 ITEM43 70,55 66,790 ,390 ,860

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

79

LAMPIRAN 3: Deskriptif Data Penelitian

A. Deskriptif Data Penelitian Siswa SMK di Desa

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Employability 112 52 96 73,63 8,447 Valid N (listwise)

112

B. Deskriptif Data Penelitian Siswa SMK di Kota

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Employability 99 54 101 73,87 7,075 Valid N (listwise)

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

80

LAMPIRAN 4: Hasil Uji Beda Mean (t-test)

A. Hasil Uji Beda Mean Tingkat Employability Siswa SMK di Desa

One-Sample Test Test Value = 65

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Employability

10,817 111 ,000 8,634 7,05 10,22

B. Hasil Uji Beda Mean Tingkat Employability Siswa SMK di Kota

One-Sample Test Test Value = 65

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Employability

12,473 98 ,000 8,869 7,46 10,28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

81

LAMPIRAN 5: Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality AREASEKO

LAH Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Employability KOTA ,103 99 ,012 ,964 99 ,008 DESA ,113 112 ,001 ,979 112 ,075

a. Lilliefors Significance Correction

LAMPIRAN 6: Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

Employability

Based on Mean 2,991 1 209 ,085 Based on Median 2,798 1 209 ,096 Based on Median and with adjusted df

2,798 1 204,918 ,096

Based on trimmed mean

2,967 1 209 ,086

LAMPIRAN 7: Hasil Uji Non-Parametric Mann Whitney U Test

Test Statisticsa

SKORTOTAL Mann-Whitney U 5180,000 Wilcoxon W 11508,000 Z -,824 Asymp. Sig. (2-tailed) ,410 Exact Sig. (2-tailed) ,411 Exact Sig. (1-tailed) ,206 Point Probability ,000 a. Grouping Variable: AREASEKOLAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

82

LAMPIRAN 8: Hasil Tambahan

A. Hasil Uji Normalitas

1. Uji Normalitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Negeri

dan Swasta

Tests of Normality

STATUS Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Employability NEGERI ,129 116 ,000 ,979 116 ,069

SWASTA ,078 95 ,191 ,974 95 ,059

a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Normalitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Laki-laki

dan Perempuan

Tests of Normality

JENISKELAMIN Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Employability LAKI-LAKI ,103 74 ,051 ,965 74 ,037

PEREMPUAN ,101 137 ,002 ,987 137 ,220

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

83

B. Hasil Uji Homogenitas

1. Uji Homogenitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Negeri

dan Swasta

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

Employability

Based on Mean ,816 1 209 ,367 Based on Median ,758 1 209 ,385 Based on Median and with adjusted df

,758 1 205,927 ,385

Based on trimmed mean ,773 1 209 ,380

2. Uji Homogenitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Laki-

laki dan Perempuan

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic

df1 df2 Sig.

Employability

Based on Mean ,375 1 209 ,541 Based on Median ,294 1 209 ,588 Based on Median and with adjusted df

,294 1 202,605 ,588

Based on trimmed mean ,342 1 209 ,560

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

84

C. Uji Non-parametric Mann Whitney U Test

1. Uji Non-parametric Mann Whitney U Test Tingkat Employability

antara Siswa SMK Negeri dan Swasta

Test Statisticsa

Employability Mann-Whitney U 4284,000 Wilcoxon W 8844,000 Z -2,782 Asymp. Sig. (2-tailed)

,005

a. Grouping Variable: STATUS

2. Uji Non-parametric Mann Whitney U Test Tingkat Employability

antara Siswa SMK Laki-laki dan Perempuan

Test Statisticsa Employability Mann-Whitney U 4911,500 Wilcoxon W 7686,500 Z -,373 Asymp. Sig. (2-tailed)

,709

a. Grouping Variable: JENISKELAMIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

85

LAMPIRAN 9:

SURAT IJIN PENELITIAN

DAN

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI … · SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI