antara siswa sekolah menengah kejuruan (smk) di … · smk banyak yang bukan berasal dari guru...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN TINGKAT EMPLOYABILITY
ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
DI KOTA DAN DESA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh:
Francisca Rahmadita Dewi
139114086
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAN TINGKAT EMPLOYABILI TY
ANTARA SISWA SNKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
DI KOTA DAN DESA
Disusun oleh:
Francisca Rahmadita Dewi
l.{IM: 139114086
Telah Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing,
ranggal: 2g i[t- 2017Paulus Eddv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAI\I TINGKAT EMPLOYABILI TTAr[TAnA SrSWA SEKOLATT MENENGATT KEJI]RUAN (SMI()
DI KOTA DAN DESA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Francisca Rahmadita Dewi
NIM:139114086
Panitia Penguji
Penguji l: Paul
Penguji 2: Minta
Yogyakarta 2E JUL 201f
Faku{as Psikologi
*]tl
1tl;lltlt tll,
k:,,*rUy*
111
Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Hanya orang hebat yang terdorong dan berusaha sekuat tenaga untuk membuat orang
berkata “Ya” saat mereka ingin berkata “Tidak”.
(NN)
Every accomplishment starts with the decision to try.
Pikiran merupakan permulaan segala pekerjaan dan pertimbangan mesti mendahului setiap perbuatan. (Sirakh 37:16)
“Cita-cita yang tinggi memang bukan kunci kesuksesan, tapi rahasia dari orang sukses adalah memiliki cita-cita yang tinggi.”
(Susi Pudjiastuti)
Life stops when you stop dreaming. Hope ends when you stop believing.
(eferde)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya ini kupersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu
mendengarkan doaku di setiap malam
Keluargaku, Bapak, Mama, Mbak Tiva yang tak henti-hentinya
memberikan doa dan dukungan
Pacar, sahabat, dan teman-teman yang sudah menyemangati
dan mendukungku
Serta seluruh pihak yang sudah mendukung pembuatan skripsi
ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERBEDAAN TINGKAT EMPLOYABILITY ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
DI KOTA DAN DESA
Francisca Rahmadita Dewi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat employability antara siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota dan desa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di kota dan desa. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 211 siswa yang terdiri dari 112 siswa SMK di desa dan 99 siswa SMK di kota. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala employability dalam bentuk skala likert yang dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas skala penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,864. Teknik analisis data menggunakan uji Mann Whitney U Test. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,410 (p > 0,05) yang artinya tidak ada perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di kota dan desa.
Kata kunci: employability, siswa, sekolah menengah kejuruan, kota, desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DIFFERENCE IN EMPLOYABILITY LEVEL BETWEEN VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS
IN CITY AND COUNTRYSIDE
Francisca Rahmadita Dewi
ABSTRACT
This research aims to find out the differences in employability level between the students of vocational high schools in the city and countryside.The hypothesis of this research is there are significant differences in employability level between the students of vocational high schools in the city and countryside. The participants of this research are 211 students. They are comprised of 112 vocational high school students in the countryside and 99 vocational high school students in the city. The data gathering instrument is employability scale for likert-type scale which is modified by the researcher. The reliability scale of this research uses Cronbach's Alpha reliability coefficient (α = 0.864). The data analysis technique uses Mann Whitney U Test. The result shows a significant number as 0.410 (p > 0.05) which means there is no significant difference in employability level between the students of vocational high schools in the city and countryside.
Keywords: employability, student, vocational high school, city, countryside
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai
sehingga pembuatan skripsi ini dapat selesai. Salah satu tujuan dalam penulisan
skripsi ini adalah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana
Psikologi (S.Psi). Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini dapat selesai
karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Terimakasih juga kesempatan untuk
pengalaman luar biasa mendampingi sebagai asisten DPA Pak Priyo untuk
PPKMB 2015.
2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kepala Program Studi
Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dan juga sebagai
dosen pembimbing skripsi yang sudah mendampingi dan memberikan
saran dalam pembuatan skripsi ini.
3. Bapak T.M. Raditya Hernawa, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang selalu membantu dalam pengisian KRS dan memberikan
motivasi untuk menyelesaikan studi.
4. Seluruh Karyawan di Fakultas Psikologi, khususnya bagian sekretariat
yang sudah menyempatkan untuk membuat surat penelitian skripsi ini dan
bagian laboratorium yang sudah menjadi tempat curhatan penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Segenap kepala sekolah, karyawan, guru, dan siswa di SMK N 2
Yogyakarta, SMK N 6 Yogyakarta, SMK Marsudi Luhur, SMK
Tamansiswa Jetis, SMK N 1 Saptosari, SMK N 1 Purwosari, SMK
Muhammadiyah Semin, dan SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul.
6. Keluargaku, bapak dan mama, serta Mbak Tiva yang sudah menunggu
penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi, terima kasih
dukungannya tercinta.
7. Yohanes Aditya Kalasansius yang tidak berhenti untuk menyemangati dan
mendengarkan semua curhatan penulis.
8. Teman-teman yang membantu penulis untuk mencari tempat SMK dan
menemani penulis dalam mengambil data penelitian terima kasih Eco,
Asti, Ninda, Vera, Hans, Yesi, Dhani, Sefa, dan Monik.
9. Teman-teman Staff PMB dan Promosi USD 2016 yang sudah mendukung
satu sama lain.
10. Teman-temanku, Yesi, Dhani, Paskal, Mbakdia, Clak, Ko Edwin, Lia,
Leviana, Bebing, Praba, Gabby, Sefa, Rani, SS, Hans, Anet, Vio, Tom,
Doni dan semua Psikologi A 2013 yang sudah kompak dan solid 4 tahun
ini.
11. Teman-teman prapatan Munggi dan Semanu, terima kasih Eco, Asti,
Retha, dan Dian.
12. Mbah Nginang karo Ngilo, terima kasih semangatnya Mbah Monik, Mbah
Nata, Mbah Niken, Mbah Widha, Mbah Riya, dan Mbah Vera.
13. Semua pihak yang membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO..................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................... vi
ABSTRAK...................................................................................................... vii
ABSTRACT...................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH.................................. ix
KATA PENGANTAR.................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 8
1. Manfaat Teoritis............................................................................ 8
2. Manfaat Praktis............................................................................. 8
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 9
A. Employability...................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Definisi Employability.................................................................. 9
2. Dimensi Employability.................................................................. 12
3. Faktor yang Mempengaruhi Employability.................................. 18
B. SMK di Desa dan di Kota................................................................... 20
1. Desa............................................................................................... 20
2. Kota............................................................................................... 22
3. Siswa SMK................................................................................... 24
C. Dinamika Perbedaan Employability antara Siswa SMK di Kota dan
Desa..................................................................................................... 26
D. Kerangka Berpikir............................................................................... 31
E. Hipotesis Penelitian............................................................................ 31
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 32
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 32
B. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................... 32
C. Definisi Operasional........................................................................... 33
1. Employability................................................................................ 33
2. Siswa SMK di Kota dan Desa...................................................... 33
D. Subjek Penelitian................................................................................ 34
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data.................................................. 35
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur................................................... 37
1. Validitas Alat Ukur....................................................................... 37
2. Reliabilitas Item............................................................................ 38
3. Reliabilitas Alat Ukur................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Prosedur Pengambilan Data................................................................ 40
H. Analisis Data....................................................................................... 40
1. Uji Asumsi.................................................................................... 40
a. Uji Normalitas......................................................................... 40
b. Uji Homogenitas..................................................................... 41
2. Uji Hipotesis................................................................................. 41
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 43
A. Pelaksanaan Penelitian........................................................................ 43
B. Deskripsi Subjek Penelitian................................................................ 44
C. Deskripsi Data Penelitian.................................................................... 47
D. Hasil Penelitian................................................................................... 48
1. Uji Asumsi.................................................................................... 48
a. Uji Normalitas......................................................................... 48
b. Uji Homogenitas..................................................................... 49
2. Uji Hipotesis................................................................................. 50
3. Hasil Tambahan............................................................................ 51
E. Pembahasan......................................................................................... 52
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 57
A. Kesimpulan......................................................................................... 57
B. Saran................................................................................................... 57
1. Bagi Siswa SMK........................................................................... 58
2. Bagi Guru SMK............................................................................ 58
3. Bagi Peneliti Selanjutnya.............................................................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 59
LAMPIRAN.................................................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Skala Likert Employability..................................................... 36
Tabel 2. Blueprint Skala Employability........................................................ 36
Tabel 3. Sebaran Item Skala Employability Sebelum Uji Coba................... 37
Tabel 4. Sebaran Item Skala Employability Setelah Uji Coba..................... 39
Tabel 5. Jadwal Pengambilan Data di SMK................................................. 43
Tabel 6. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Asal Sekolah................ 44
Tabel 7. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia.............................. 45
Tabel 8. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelas............................ 45
Tabel 9. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin............... 45
Tabel 10. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Status Sekolah.............. 46
Tabel 11. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jurusan......................... 46
Tabel 12. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Rencana Setelah Lulus
SMK...............................................................................................
46
Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian............................................................... 47
Tabel 14. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov............................................. 49
Tabel 15. Uji Homogenitas Levene’s Test...................................................... 49
Tabel 16. Hasil Uji Non-parametric Mann Whitney U Test........................... 50
Tabel 17. Uji Perbedaan Negeri dan Swasta serta Laki-Laki dan
Perempuan.....................................................................................
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian..................................................................... 67
Lampiran 2. Reliabilitas Item Skala Employability................................... 76
Lampiran 3. Deskriptif Data Penelitian..................................................... 79
Lampiran 4. Hasil Uji Beda Mean (t-test).................................................. 80
Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas.............................................................. 81
Lampiran 6. Hasil Uji Homogenitas.......................................................... 81
Lampiran 7. Hasil Uji Non-parametric Mann Whitney U Test.................. 81
Lampiran 8. Hasil Tambahan..................................................................... 82
Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian.......... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala BPS Jawa Timur, Sairi Hasbullah mengatakan bahwa
tingkat pengangguran lulusan SD, SMP, SMA, Diploma, dan Universitas
lebih sedikit daripada lulusan SMK (news.liputan6.com, diakses pada 18
September 2016). Dari data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
pada penduduk Indonesia didominasi oleh lulusan SMK sebesar 9,05%
pada tahun 2015 (bisnis.liputan6.com, diakses pada 16 September, 2016).
Pada tahun 2016, TPT SMK justru naik menjadi 9,84%
(bisnis.liputan6.com, diakses pada 5 Februari 2017). TPT merupakan
persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja
(bps.go.id, diakses pada 16 September 2016).
Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar menyatakan
bahwa lulusan SMK masih memilih jenis pekerjaan sesuai dengan
jurusannya dibandingkan lulusan SD yang lebih memilih jenis pekerjaan
apapun (beritajatim.com, diakses pada 16 September 2016). Hal tersebut
membuat para lulusan SMK menjadi kurang fleksibel dalam mencari
pekerjaan. Menurut Kasubdit Statistik Ketenagakerjaan BPS Wachyu
Winarsih mengatakan bahwa lulusan SMK dapat berwirausaha dengan
cara mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan ketika belajar di
sekolah (bisnis.liputan6.com, diakses pada 5 Februari 2017). Wachyu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Winarsih menambahkan bahwa lulusan SMK belum siap untuk
berwirausaha dan lebih memilih bekerja di suatu industri.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mulai
diterapkan di berbagai negara ASEAN (news.liputan6.com, diakses pada
16 September, 2016). Seluruh negara ASEAN membuka secara bebas
delapan sektor jasa antar negara ASEAN, seperti tenaga kesehatan,
perawat, arsitektur, tenaga ahli, akunting, tenaga survei, dan pariwisata.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyatakan bahwa siswa SMK
perlu memiliki semangat yang besar untuk meningkatkan keterampilan
dan memacu diri untuk lebih handal menghadapi dunia kerja dalam
persaingan MEA (news.okezone.com, diakses pada 16 September, 2016).
Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa tenaga pengajar di
SMK banyak yang bukan berasal dari guru praktik melainkan banyak
berasal dari guru normatif seperti guru matematika, biologi, dan
sebagainya (nasional.kompas.com, diakses pada 5 Februari 2017). Hal
tersebut kurang sesuai dengan karakter pendidikan SMK yang berorientasi
pada pekerjaan. Model penyelenggaran pendidikan kejuruan salah satunya
adalah membuat semua hal di tempat kerja dapat diajarkan di SMK dan
semua sumber belajar juga tersedia di SMK (kemdikbud.go.id, diakses
pada 5 Februari 2017).
Penelitian menemukan bahwa banyak negara di dunia yang
menghadapi kekurangan kemampuan employability dari para pekerja (Iyer
& Dave, 2015). Banyak perusahaan saat ini mencari pekerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berkualitas dari segi akademis, kemampuan berpikir kreatif, memecahkan
masalah, kemampuan beradaptasi, serta kemampuan memberikan alasan
dalam suatu pekerjaan (Shafie & Nayan, 2010). Survei yang dilakukan
oleh situs pencari kerja Jobstreet.com menyatakan bahwa perusahaan
masih kesulitan dalam mendapatkan calon karyawan yang memenuhi
kualifikasi perusahaan (jobstreet.com, diakses pada 27 Februari 2017).
Persaingan para siswa SMK untuk mendapatkan pekerjaan
semakin ketat karena perusahaan juga semakin selektif dalam memilih
calon tenaga kerjanya (bisnis.liputan6.com, diakses pada 5 Februari 2017).
Siswa SMK memiliki tingkat pengangguran terbuka yang paling tinggi
karena kurang mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan
(liputan6.com, diakses pada 25 Juli 2017). Disisi lain, siswa yang
mengimplementasikan ilmunya memiliki pembelajaran yang efektif
sehingga berpengaruh pada tingkat employability siswa SMK (Sunardi,
Purnomo, & Sutadji, 2016). Pendidikan juga merupakan dasar
terbentuknya employability (Iyer & Dave, 2015). Employability yang
tinggi dapat membantu meningkatkan kesempatan seseorang dalam
memperoleh pekerjaan (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
Employability merupakan kemampuan untuk memperoleh
pekerjaan dan mempertahankan pekerjaan (Hillage & Pollard, 1998;
Rothwell & Arnold, 2007). Employability mempersiapkan seseorang untuk
sukses dalam mendapatkan pekerjaan (Rasul, Rauf, Mansor, &
Puvanasvaran, 2012). Employability yang tinggi dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
meningkatkan kesempatan seseorang dalam memperoleh pekerjaan
(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Employability dapat meningkat
ketika memiliki kemampuan berkomunikasi (Tymon, 2013; Machi,
Carrion, Yepes, & Pellicer, 2013; Paadi, 2014; Shafie & Nayan, 2010;
Wilton, 2014), kemampuan untuk bekerjasama dan memberikan alasan
(Rasul, Rauf, & Mansor, 2013; Shafie & Nayan, 2010), kemampuan
memecahkan masalah (Finch, Hamilton, Baldwin, & Zehner, 2013; Shafie
& Nayan, 2010; Wilton, 2014), kemampuan berpikir kreatif dan inovatif
(Shafie & Nayan, 2010; Rasul, Rauf, & Mansor, 2013; Wickramasinghe &
Perera, 2010), kemampuan dalam belajar (Wickramasinghe & Perera,
2010; Wilton, 2014), dan kemampuan menggunakan suatu teknologi
(Mansour & Dean, 2016; Hinchliffe & Jolly, 2011).
Seseorang yang memiliki employability dan kompetensi dalam hal
kemampuan teknis merupakan aset berharga dari perusahaan (Rasul, Rauf,
Mansor, & Puvanasvaran, 2012) seperti kemampuan dalam menggunakan
teknologi komputer untuk melihat kompetensi employability dari
karyawan (Wilton, 2014). Bunn dan Stewart, 1998 (dalam Rasul, Rauf,
Mansor, & Puvanasvaran, 2012) melaporkan bahwa kemampuan dalam
menggunakan teknologi sangat penting untuk mengembangkan
kemampuan dasar seseorang dalam bekerja. Para pekerja diharapkan untuk
dapat mengaplikasikan teknologi karena perusahaan menggunakan
teknologi terbaru (Rasul, Rauf, Mansor, & Puvanasvaran, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pendidikan merupakan salah satu faktor employability (Iyer &
Dave, 2015; McQuaid & Lindsay, 2005). Menurut Harvey, 2003 (dalam
Pitan, 2016) institusi pendidikan akan membantu dalam mempersiapkan
siswa untuk bertransisi dari mencari pekerjaan sampai mendapatkan
pekerjaan. Kompetensi yang dimiliki oleh pekerja juga diperoleh melalui
sekolah formal dan pendidikan kejuruan (Almeida, 2007; McQuaid &
Lindsay, 2005). Salah satu pendidikan kejuruan di Indonesia adalah SMK.
Para siswa diberikan keterampilan untuk memasuki pasar tenaga kerja
(Raybould & Sheedy, 2005). Selain itu, siswa dapat diajak untuk melihat
dunia pekerjaan secara nyata melalui kunjungan industri, pengalaman
alumni, dan lain-lain untuk meningkatkan employability (Mason,
Williams, & Cranmer, 2009).
Faktor lain yang mempengaruhi employability adalah external
factor (McQuaid & Lindsay, 2005). External factor berhubungan dengan
lokasi tempat tinggal (Lindsay, McCracken, & McQuaid, 2003). Hasil
penelitian Lindsay, McCracken, dan McQuaid (2003) menunjukkan bahwa
ada kesenjangan employability assets dalam hal kurangnya keterampilan,
kualifikasi akademik, dan pengalaman bekerja. Ketidakmampuan untuk
melakukan pekerjaan (skills gap) di daerah pedesaan lebih tinggi daripada
di perkotaan (Owen, Li, & Green, 2013). Data menunjukkan bahwa daerah
pedesaan memiliki lebih sedikit pelamar kerja sesuai dengan keterampilan,
pengalaman, dan kualifikasi yang dibutuhkan daripada di daerah perkotaan
(Owen, Li, & Green, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Hasil penelitian Lindsay, McCracken, dan McQuaid (2003)
menyatakan bahwa employability yang rendah di desa terkait dengan
masalah akses jaringan internet. Hal tersebut membuat lemahnya
pelayanan infrastruktur dan kurangnya akses informasi mengenai
lowongan pekerjaan. Oleh karena itu, pencarian kerja lebih sulit dilakukan
di desa karena letak geografis membuat jaringan internet dan personal
contact kurang mudah diakses (Lindsay, McCracken, & McQuaid, 2003).
Lindsay, McCracken, dan McQuaid (2003) serta Owen, Li, dan
Green (2013) masih menyatakan bahwa employability di daerah pedesaan
lebih rendah daripada perkotaan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa
perkembangan yang ada di desa masih sedikit. Namun, perkembangan di
pedesaan saat ini sudah semakin berkembang walaupun belum merata ke
seluruh daerah pedesaan di Indonesia (Jenni, 2016). Menurut Yulir (2014)
dan Iskandar (2013), meskipun di desa sudah mengalami perkembangan
tetapi karakteristik pedesaan dan perkotaan tetap memiliki perbedaan.
Salah satu perbedaannya yaitu perkotaan lebih memiliki perkembangan
industri yang pesat daripada pedesaan sehingga persaingan dalam
mendapatkan pekerjaan lebih tinggi di perkotaan (Yulir, 2014). Untuk
melihat perbedaan tingkat employability di kota dan desa perlu memilih
SMK yang memiliki akreditasi sama agar memiliki sistem penilaian
sekolah yang setara (Pratiwi, 2013) sehingga hanya berfokus pada lokasi
SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Employability dipengaruhi langsung oleh interaksi manusia dengan
lingkungan sekitarnya, misalnya dukungan sosial, dukungan jaringan
internet, dan dukungan finansial (Insa, Gonzalez, & Inesta, 2016;
McQuaid & Lindsay, 2005). Fasilitas sarana dan prasarana dalam
pendidikan di daerah pedesaan dilaporkan masih sangat minim
(tribunnews.com, diakses pada 9 Februari 2017). Sumber belajar dan
teknologi yang memadai didapatkan pada sekolah yang berada di kota
daripada di desa (Fan & Chen, 1999). Salah satu sumber dari tersedianya
pekerja dilihat dari dunia pendidikan adalah kualitas dari sarana dan
prasarana pengajaran serta cara pengajaran (McQuaid & Lindsay, 2005).
Semakin baik dan lengkap sarana dan prasarana pada sebuah sekolah maka
akan mendorong efektivitas proses transfusi ilmu bagi para siswa
(jurnalasia.com, diakses pada 9 Februari 2017).
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berasumsi bahwa lokasi dan
pendidikan berpengaruh pada tingkat employability. Selain itu, karakter
dari institusi juga dapat berpengaruh pada employability (Mason,
Williams, & Cranmer, 2009). Siswa SMK dipilih menjadi subjek
penelitian karena tingginya tingkat pengangguran SMK dan subjek
tersebut masih jarang diteliti padahal pendidikan merupakan dasar dari
terbentuknya employability (Iyer & Dave, 2015). Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melihat perbedaan tingkat employability antara siswa SMK
di kota dan desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan tingkat employability antara siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di kota dan desa?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan tingkat employability antara siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di kota dan desa.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan secara
efektif dalam bidang Psikologi Industri Organisasi dan Psikologi
Pendidikan terkait dengan konsep employability.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa SMK
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang baru
mengenai tingkat employability siswa SMK yang terletak di desa
dan di kota serta memberikan pemahaman mengenai employability
dalam mempersiapkan dirinya memasuki dunia kerja.
b. Bagi Guru SMK
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada
guru mengenai pentingnya employability sehingga dapat
mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di SMK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Employability
1. Definisi Employability
Istilah employability diperkenalkan pertama kali oleh Beveridge
pada tahun 1909 dan berkembang di Amerika Serikat dengan
mengandung arti ketersediaan pekerja secara fisik (De Grip, Van Loo,
& Sanders, 2004). Employability mulai digunakan untuk penelitian
pada tahun 1990an (Thijssen, Heijden, & Rocco, 2008). Setelah itu,
employability digunakan dalam berbagai konteks dan sudah muncul
dalam berbagai literatur sebagai pusat perhatian dalam media
internasional (Hillage & Pollard, 1998; De Grip, Van Loo, & Sanders,
2004; McQuaid & Lindsay, 2005). Employability dipelajari dari
berbagai disiplin seperti akademik, bisnis, manajemen, human
resource management (HRD), psikologi, sains, dan karir (Thijssen,
Heijden, & Rocco, 2008).
Istilah Employability pertama kali digunakan oleh Beveridge, 1909
(dalam De Grip, Van Loo, & Sanders, 2004) untuk membedakan
orang-orang yang dapat dipekerjakan. Employability kemudian
berkembang sebagai kemampuan untuk mencari pekerja yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan untuk cepat dalam melakukan
perubahan (De Grip, Van Loo, & Sanders, 2004). Employability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tersebut berkembang dengan mengkombinasikan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan situasi pasar tenaga kerja dalam bekerja.
Setelah employability berkembang, banyak peneliti yang
mengemukakan definisi masing-masing. Secara sederhana,
employability dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mencari
dan mempertahankan suatu pekerjaan yang diinginkan (Hillage &
Pollard, 1998; Glover, Law, & Youngman, 2002; Rothwell & Arnold,
2005). Yorke (2004) mengemukakan bahwa employability merupakan
suatu kemampuan, pemahaman, dan sifat personal yang dapat
membuat calon pekerja memperoleh suatu pekerjaan dan sukses
dengan pilihan pekerjaannya. Employability juga dikemukakan sebagai
kemampuan yang berhubungan dengan karir untuk secara adaptif
meningkatkan kognisi, afeksi, dan perilaku serta mencocokkan antara
bidang ilmu yang didalami dan bidang kerja yang akan digeluti
(Coetzee, 2012).
Banyak penelitian memfokuskan employability pada karakteristik
individu (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004; Rothwell & Arnold,
2005; Mansour & Dean, 2016) seperti pengetahuan, sikap dalam
bekerja, dan cara calon pekerja untuk melihat peluang pekerjaan.
Employability mendorong pekerja untuk dapat secara adapatif
mengelola kognisi, perilaku, dan afeksinya untuk memperoleh
pekerjaan (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Selain itu,
employability merupakan kemampuan individu yang dikelola secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
efektif dalam hal pengetahuan, sikap (Hillage & Pollard, 1998),
kemampuan untuk belajar (Bagshaw, 1996) dan kemampuan untuk
menyesuaikan potensi diri dalam pasar tenaga kerja.
Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004) mendefinisikan employability
dengan berfokus pada diri seseorang. Hal tersebut dapat membantu
seseorang untuk secara efektif beradaptasi dengan perubahan yang
berkaitan dengan pekerjaan. Pengertian mengenai employability oleh
Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004) secara lebih rinci, yakni suatu
kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan kognisi untuk
menyesuaikan diri dalam mempertinggi tingkat hubungan antara diri
dan pekerjaan. Employability bagi para lulusan tidak hanya digunakan
untuk memperoleh pekerjaan, tetapi juga dapat membuat kontribusi
yang produktif dan objektif dalam hal kemampuan, motivasi, dan
keputusan untuk membuka suatu usaha (Mason, Williams, & Cranmer,
2006).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa employability
adalah kemampuan untuk mencari, mendapatkan, dan
mempertahankan pekerjaan melalui pengetahuan, sikap, dan kognisi
dengan menyesuaikan diri terhadap tuntutan lingkungan untuk melihat
kesempatan kerja sehingga dapat sukses dalam pilihan pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Dimensi Employability
Ada tiga dimensi dari employability yang dikembangkan oleh
Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004) melalui karakteristik yang
terdapat dalam masing-masing individu, yaitu career identity, personal
adaptability, dan social and human capital. Ketiga dimensi ini jika
digabungkan akan memberikan nilai bagi employability (Fugate &
Kinicki, 2008). Dimensi yang dikembangkan oleh Fugate, Kinicki, dan
Ashforth (2004) digunakan sebagai landasan hipotesis penelitian lain
(McArdle, Waters, & Briscoe, 2007).
a. Career Identity
Career identity merupakan suatu gambaran diri mengenai
tujuan, harapan, ketakutan, sifat kepribadian, nilai, kepercayaan,
norma, dan gaya interaksi (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
Career identity digunakan untuk mengetahui definisi diri masing-
masing dalam konteks kerja. Seseorang yang memiliki career
identity percaya bahwa mereka dapat mencapai karir yang
diinginkan (Lysova, Richardson, Khapova, & Jansen, 2015)
Kognisi dan afeksi dari career identity membuat masing-masing
individu memiliki perbedaan seperti dalam hal pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, dan sifat. Career identity juga berperan
sebagai pedoman pekerja untuk memotivasi dirinya dalam
meningkatkan employability serta memberikan dasar kognisi dan
afeksi yang kuat pada employability (Fugate, Kinicki, & Ashforth,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2004). Career identity dalam employability juga memberikan
pengaruh yang kuat pada pencarian kerja (McArdle, Waters,
Briscoe, & Hall, 2007).
Berzonsky, 1990 (dalam Fugate, Kinicki, & Ashforth,
2004) mengatakan bahwa career identity juga mencerminkan gaya
identitas seseorang. Seseorang dengan gaya identitas “information
orientation” cenderung mencari informasi untuk pekerjaan yang
sedang dikerjakan. Seseorang dengan gaya identitas “normative
orientation” cenderung menyesuaikan diri dengan harapan orang
lain. Sedangkan seseorang dengan gaya identitas “avoidant
orientation” cenderung menjauhi cerminan dirinya. Oleh karena
itu, gaya identitas “information orientation” merupakan gaya
identitas yang dapat meningkatkan kemampuan dan menyadari
identifikasi peluang karir dalam employability.
b. Personal Adaptability
Pekerja yang dapat beradaptasi memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya (Fugate,
Kinicki, & Ashforth, 2004). Personal adaptability merupakan
kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan berbagai
perubahan situasi dan bermacam-macam manusia atau organisasi
(Zhu, Wolff, Hall, Heras, Gutierrez, & Kram, 2013). Personal
adaptability berfokus pada perbedaan individu untuk menghadapi
suatu tantangan dalam berbagai situasi (Chan, 2000; Fugate,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kinicki, & Ashforth, 2004; Koller, 2016). Menurut Fugate,
Kinicki, dan Ashforth (2004), pekerja yang memiliki tingkat
employability yang tinggi memiliki lima komponen personal
adaptability, yaitu:
1) Optimisme
Optimisme merupakan suatu ekspektasi yang positif mengenai
kejadian di masa depan dan menunjukkan kepercayaan pada
kemampuan seseorang untuk menangani tantangan secara
objektif dan afektif (Peterson, 2000; Fugate, Kinicki, &
Ashforth, 2004). Selain itu, rasa optimis juga mendorong
dalam mencapai hasil dan tujuan (Green, Medlin, & Whitten;
2004) serta berpengaruh pada performansi individu (Medlin &
Green, 2009). Oleh karena itu, optimisme mendukung untuk
aktif dan adaptif dalam mencapai perkembangan employability
(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
2) Kecenderungan untuk belajar
Kecenderungan untuk belajar merupakan dasar kemampuan
untuk beradaptasi. Pekerja yang memiliki sifat proaktif dalam
bekerja cenderung memiliki employability yang tinggi dalam
mempelajari lingkungannya sehingga dapat mempermudah
mereka dalam melihat kesempatan kerja (Fugate, Kinicki, &
Ashforth, 2004). Kecenderugan untuk belajar digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
melihat perubahan dalam diri dan perubahan dalam konteks
lingkungan pekerjaan (Gustavsson, 2012).
3) Keterbukaan
Pekerja yang memiliki keterbukaan cenderung untuk lebih
fleksibel ketika dihadapkan dengan situasi yang tidak menentu
dan merasa nyaman dalam situasi yang tidak biasa (Fugate,
Kinicki, & Ashforth, 2004). Orang yang terbuka mudah untuk
menerima tantangan dan mudah untuk menerima teknologi
baru. Orang yang memiliki keterbukaan adalah orang yang
memiliki ketertarikan terhadap seseuatu yang baru (Zopiatis &
Constanti, 2012). Oleh karena itu, orang yang terbuka terhadap
pengalaman baru dan terhadap perubahan dapat menyesuaikan
diri dan lebih memiliki employability.
4) Internal Locus of Control
Rotter, 1966 (dalam Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004)
mengemukakan bahwa orang dengan internal locus of control
mempercayai bahwa mereka dapat mempengaruhi peristiwa di
sekitarnya daripada orang yang memiliki external locus of
control yang percaya bahwa kejadian di sekitarnya dipengaruhi
oleh kontrol di luar dirinya. Jika semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka semakin seseorang tersebut
memiliki internal locus of control (Chen & Silverthorne,
2008). Internal locus of control membuat seseorang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tingkat stress kerja yang lebih rendah, kepuasan dan
performansi kerja semakin meningkat (Chen & Silverthorne,
2008). Seseorang dengan internal locus of control dalam
bekerja dapat lebih beradaptasi karena memilki perencanaan
dalam situasi yang tidak menentu serta lebih proaktif (Fugate,
Kinicki, & Ashforth, 2004).
5) Generalized self-efficacy (GSE)
GSE mendukung personal adaptability. Ashford dan Taylor,
1990 (dalam Fugate, Kinicki, & Ashforth 2004) menyatakan
bahwa self efficacy merupakan kondisi internal yang penting
dibutuhkan untuk secara efektif menyesuaikan diri dengan
keadaan. GSE menunjukkan persepsi dan pertimbangan
seseorang mengenai kemampuannya untuk melakukan
berbagai hal dalam berbagai situasi (Fugate, Kinicki, &
Ashforth, 2004). Seseorang yang memiliki GSE tinggi akan
memiliki tujuan performansi kerja yang tinggi juga (Fort,
Jacquet, & Leroy, 2011). GSE sangat penting dalam dimensi
personal adaptability serta memfasilitasi dalam hal identifikasi
dan wujud nyata kesempatan karir (Fugate, Kinicki, &
Ashforth, 2004).
c. Social and Human Capital
Social capital berkontribusi terhadap keterbukaan sosial
dan elemen interpersonal pada employability. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
employability memberi informasi serta pengaruh dari suatu relasi
(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Social capital dipengaruhi
oleh besar jaringan dan kekuatan jaringan yang dimiliki (Seibert,
Kraimer, & Crant, 2001; Higgins & Kram, 2001). Besar jaringan
yakni kemampuan pekerja untuk menentukan besar informasi dan
pengaruh yang dimiliki dalam menyadari kesempatan kerja.
Kekuatan jaringan digunakan untuk menentukan besar timbal balik
dan solidaritas individu dengan orang lain sehingga pekerja akan
merasa berharga. Keuntungan dari social capital dan pengaruhnya
pada employability terlihat dalam perilaku seseorang yang mencari
kerja. Seseorang yang dapat mengembangkan social capital
dengan baik sering menggunakan pencarian kerja melalui relasi
informal (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
Kemampuan pekerja untuk menyadari kesempatan dalam
pasar pekerjaan dipengaruhi oleh human capital masing-masing.
Human capital mengarah pada kumpulan faktor yang
mempengaruhi kemajuan karir seseorang, seperti umur,
pendidikan, performansi, pengalaman, training, kemampuan
kognitif, emotional inteligence, dan sebagainya (Fugate, Kinicki, &
Ashforth, 2004; McArdle, Waters, Briscoe, & Hall, 2007).
Krichmeyer, 1998 (dalam Fugate, Kinicki & Ashforth, 2004)
mengemukakan bahwa pendidikan dan pengalaman merupakan
faktor terkuat dalam human capital sebagai prediktor karir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kemauan untuk belajar mengembangkan human capital dalam
membangun employability (McArdle, Waters, Briscoe, & Hall,
2007). Secara lebih singkat, human capital mengarah pada
kemampuan individual untuk memenuhi harapan dari performansi
dalam pekerjaannya.
3. Faktor yang Mempengaruhi Employability
McQuaid dan Lindsay (2005) meneliti berbagai teori employability
sehingga menemukan tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi
employability:
a. Individual factor
Banyak penelitian yang sudah mengemukakan mengenai
berbagai macam faktor individu yang dapat berpengaruh pada
employability (Mansour & Dean, 2016; Rasul, Rauf, Mansor &
Puvanasvaran, 2012; Hillage & Pollard, 1998; Shafie & Nayan,
2010; Wilton, 2014; Machi, Carrion, Yepes, & Pellicer, 2013;
Mason, Williams, & Cranmer, 2009; Juhdi, Pa’Wan, Othman, &
Moksin, 2010). Salah satu faktor individu adalah karakteristik
demografik, seperti umur, jenis kelamin, ras, dan pendidikan dapat
berpengaruh terhadap motivasi seseorang untuk mendapatkan
pekerjaan (McQuaid & Lindsay, 2005). Pendidikan berpengaruh
kuat terhadap employability (Juhdi, Pa’Wan, Othman, & Moksin,
2010). Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tinggi pula tingkat employability yang dimiliki (Juhdi, Pa’Wan,
Othman, & Moksin, 2010).
b. Personal circumstances
Keadaan personal (personal circumstances) termasuk
dalam ranah sosial ekonomi kontekstual faktor (McQuaid &
Lindsay, 2005). Hillage dan Pollard (1998) juga menyebutkan
bahwa keadaan personal menjadi faktor dari employability.
Dukungan dari keluarga untuk mencari pekerjaan dapat
meingkatkan employability seseorang dalam melihat kesempatan
karirnya (McQuaid & Lindsay, 2005). McQuaid dan Lindsay
(2005) juga menyebutkan bahwa budaya kerja dalam memberikan
dukungan terhadap rekan kerja dapat berpengaruh pada sikap
seseorang untuk meningkatkan employability. Keadaan personal
yang lain, seperti status sudah berumah tangga, tanggung jawab
untuk merawat keluarga, dan ketidakmampuan dalam bekerja dapat
berpengaruh juga dalam pencarian peluang pekerjaan (Hillage &
Pollard, 1998).
c. External factors
Lokasi menjadi salah satu faktor dari employability, seperti
persoalan lokasi area terpencil atau area pusat dan kompetisi untuk
mendapat pekerjaan (McQuaid & Lindsay, 2005). Hal tersebut juga
berpengaruh terhadap lowongan pekerjaan dan proses rekrutmen.
Di pedesaan, lowongan pekerjaan lebih sulit terisi daripada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
daerah perkotaan (Owen, Li, & Green, 2013). Hal tersebut
dikarenakan akses transportasi yang sulit di pedesaan (McQuaid &
Lindsay, 2005). Employability seseorang yang berada di desa lebih
rendah daripada di kota karena kurangnya keterampilan,
pengalaman bekerja, dan kualifikasi akademik (Lindsay
McCracken, & McQuaid, 2003).
B. SMK di Desa dan di Kota
1. Desa
Di Indonesia, penjelasan mengenai desa telah dijabarkan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2014, bahwa:
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Selain itu, Bintarto juga mengungkapkan bahwa desa adalah hasil
perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiologis,
sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah
serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lainnya (Yulir,
2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Desa memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Durkheim, 1964
(dalam Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009) desa
memiliki kepadatan penduduk yang rendah, homogen, adanya sistem
kepercayaan, kolektivis, dan gaya hidup agrikultural. Desa memiliki
jumlah penduduk kurang dari 10.000 orang dan secara geografik jauh
dari area perkotaan (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009).
Tingkat pendidikan dan pendapatan di desa tergolong rendah
(Saphores, Nixon, Ogunseitan, & Shapiro, 2006). Secara lebih
lengkap, ciri-ciri masyarakat pedesaan dijabarkan sebagai berikut
(Yulir, 2014):
a. Kehidupan masyarakat erat dengan alam. Lingkungan pedesaan
memiliki alam yang bebas dan tidak terlalu tercemar polusi.
b. Struktur perekonomian bersifat agraris. Mayoritas pekerjaan di
dalam masyarakat pedesaan adalah bertani. Kondisi tersebut
membuat penduduk desa usia produktif tidak bekerja sehingga
pengangguran lebih banyak terjadi di pedesaan. Di perkotaan,
pekerjaan lebih bervariasi dan sesuai dengan keahlian masing-
masing sehingga kemungkinan mendapatkan pekerjaan lebih
besar.
c. Hubungan antar masyarakat desa berdasarkan ikatan
kekeluargaan.
d. Norma agama dan hukum adat masih kuat sehingga mobilitas
penduduk rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Masyarakat pedesaan cenderung melakukan kegiatan secara
bersama-sama. Hal tersebut merupakan cara agar diterima di
dalam masyarakat.
f. Corak kehidupan pedesaan masih homogen karena berada dalam
kekeluargaan yang sama.
2. Kota
Kota adalah suatu ruang yang berisikan pemukiman dan dihuni
oleh sejumlah besar manusia dan manusia tersebut memiliki aktivitas
yang terkonsentrasi pada area atau ruang tertentu di kota tersebut,
misalnya terkait dengan fungsi ekonomi, fungsi bekerja, fungsi
kesehatan, dan sebagainya (Iskandar, 2013). Menurut Durkheim, 1964
(dalam Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009) kota
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan tidak saling bergantung
satu sama lain dalam melaksanakan pekerjaan. Jumlah penduduk di
kota lebih dari 10.000 orang dan memiliki tingkat pendidikan serta
pendapatan yang tinggi (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau,
2009; Saphores, Nixon, Ogunseitan, & Shapiro, 2006). Masyarakat
kota cenderung untuk melakukan kegiatan dengan sendiri tanpa
bergantung pada orang lain. Secara fisik, kota memiliki ciri-ciri
sebagai berikut (Yulir, 2014):
a. Terdapat tempat untuk pasar dan pertokoan.
b. Terdapat tempat untuk parkir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Terdapat tempat untuk rekreasi dan olahraga
Karakteristik masyarakat perkotaan dijabarkan oleh Iskandar (2013)
sebagai berikut:
a. Heterogen
Kota memiliki daya tarik yang cukup besar sehingga penduduk
cenderung berpindah ke daerah kota dan mengakibatkan kota
memiliki keanekaragaman budaya. Hal tersebut mengakibatkan
perubahan budaya asli yang ada di kota sehingga sering kali
budaya gotong royong hilang.
b. Fungsi ekonomi semakin kompleks
Fungsi ekonomi membuat kota memiliki aktivitas interaksi antara
penjual dan pembeli dan interaksi antara desa dan kota. Semua
aktivitas transaksi memiliki tempat sendiri, seperti pasar, toko
besar atau kecil, dan warung. Transaksi yang dilakukan bukan
hanya sekedar dalam bidang pertanian, tetapi juga dalam bidang
industri dan jasa.
c. Perkembangan industri
Kota akan mengolah barang baku dari desa untuk membuat
sebuah barang. Industri dapat menimbulkan pencemaran udara
sehingga lokasi industri ditempatkan paling pinggir kota (batas
kota). Jalan untuk menuju industri dibuat semakin baik karena di
sekitar industri juga didirikan rumah bagi pekerjanya. Hal
tersebut berdampak munculnya aktivitas ekonomi di pinggir kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sehingga seluruh bagian kota menjadi ramai. Yulir (2014)
menambahkan bahwa kota disebut sebagai pusat perdagangan dan
pusat industri. Hal itu disebabkan aksesibilitas yang lebih tinggi
dan kota memiliki potensi untuk pengembangan transportasi darat
dan laut.
d. Gaya hidup penghuni kota besar
Banyak kebutuhan penghuni kota yang harus terpenuhi, seperti
kebutuhan fisiologis (makan dan minum), kebutuhan rasa aman,
kebutuhan berteman, hingga kebutuhan untuk dihargai. Hal
tersebut membuat penghuni kota menjaga penampilan dirinya.
Toko-toko kecil hingga pusat perbelanjaan (mal) semakin pesat
perkembangannya. Oleh karena itu, gaya hidup penghuni kota
semakin berkembang.
3. Siswa SMK
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa “jenis pendidikan
adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan
suatu satuan pendidikan”. Salah satu jenis pendidikan adalah
pendidikan kejuruan. Menurut Peraturan Pemerintah No 74 Tahun
2008 pasal 1 ayat 21 menyatakan bahwa:
“Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang Pendidikan
Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
setara SMP atau MTs.”
SMK memiliki banyak bidang keahlian sesuai minat masing-
masing individu. Program keahlian tersebut juga berdasarkan dengan
kebutuhan dalam pasar tenaga kerja. Kurikulum SMK juga dibuat
untuk mempersiapkan siswanya dalam menghadapi dunia kerja.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
1990, pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa
untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
profesional.
Dalam kurikulum SMK Dikmenjur, 2008 (dalam Sirsa et al.,
2014), tujuan pendidikan SMK adalah menciptakan siswa atau lulusan
agar mampu:
a. Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional
b. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan
mengembangkan diri
c. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha/ dunia industri saat ini dan masa yang akan datang
d. Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif dan kreatif.
Siswa SMK biasanya berumur 15-19 tahun. Dikmenjur, 2008
(dalam Sirsa et al, 2014) menyebutkan bahwa dalam kurikulum SMK,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
terdapat praktik kerja yang lebih banyak daripada pendidikan lanjutan
yang lainnya. Praktek kerja tersebut tentunya mengunakan peralatan
teknologi. Perkembangan teknologi lebih pesat di perkotaan daripada
di pedesaan (Iskandar, 2013).
Berdasarkan karakteristik pedesaan, perkotaan, dan SMK, peneliti
mengemukakan definisi siswa SMK di desa dan siswa SMK di kota. Siswa
SMK di desa merupakan seseorang yang mempersiapkan dirinya untuk
bekerja dengan cara menempuh pendidikan kejuruan di sekolah formal
yang terletak di lingkungan yang homogen, kolektif, gaya hidup
agrikultural, dan industri belum berkembang pesat. Siswa SMK di kota
adalah seseorang yang menempuh pendidikan kejuruan di sekolah formal
yang terletak di lingkungan yang heterogen, memiliki fungsi ekonomi
yang aktif, industri yang berkembang pesat, dan gaya hidup yang tinggi
untuk berpartisipasi aktif dalam mempersiapkan diri dalam pekerjaan
setelah lulus.
C. Dinamika Perbedaan Tingkat Employability antara Siswa SMK di
Kota dan Desa
McQuaid dan Lindsay (2005) menyebutkan beberapa faktor yang
mempengaruhi employability. Lokasi (Lindsay, McCracken, & McQuaid,
2003; McQuaid & Lindsay, 2005) dan pendidikan (McQuaid & Lindsay,
2005; Juhdi, Pa’Wan, Othman, & Moksin, 2010; Iyer & Dave, 2015)
adalah faktor yang mempengaruhi employability. Pendidikan di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah pendidikan kejuruan
yaitu SMK. SMK bertujuan untuk mempersiapkan siswa dalam dunia
pekerjaan dan dapat melihat peluang karir (Sirsa, Dantes, & Sunu, 2014).
Selain itu, pendidikan SMK bertujuan menciptakan lulusan yang mampu
menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif, dan kreatif (Sirsa, Dantes, &
Sunu, 2014). Dalam employability, individu perlu memiliki pengalaman
yang cukup dalam pendidikannya dengan fasilitas yang memadai agar
dapat bersaing dalam dunia kerja (Juhdi, Pa’Wan, Othman, & Moksin,
2010).
SMK tersebar di berbagai lokasi baik di perkotaan maupun
pedesaan (kemdikbud.go.id, diakses pada 16 Juni 2017). Seseorang yang
bertempat tinggal di desa memiliki kekurangan kemampuan, pengalaman
bekerja, dan kualifikasi akademik dalam employability (Lindsay,
McCracken, & McQuaid, 2003). Perkembangan infrastruktur dan akses
informasi yang belum memadai merupakan faktor yang membuat
rendahnya employability di daerah pedesaan (Lindsay, McCracken, &
McQuaid, 2003). Saat ini, fasilitas sarana dan prasarana pendidikan
maupun pembangunan sudah berkembang di berbagai lokasi seperti
pedesaan tetapi sumber daya manusia dalam mengelola fasilitas tersebut
masih terbatas (Mayowan, 2016).
Employability antara siswa SMK di kota dan desa dapat dilihat
melalui kombinasi dari tiga dimensi, yaitu career identity, personal
adaptability, dan social and human capital (Fugate, Kinicki, & Ashforth,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2004). Seseorang memiliki identitasnya masing-masing dalam dimensi
career identity,. Career identity merupakan gambaran diri seperti tujuan,
nilai, kepercayaan, sikap, harapan, dan sebagainya untuk mendefinisikan
dirinya di tempat kerja (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004; McArdle,
Waters, & Briscoe, 2007). Sesuai dengan karakteristik desa, siswa yang
bersekolah di SMK desa cenderung menyesuaikan diri dengan harapan
orang lain untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama (Iskandar,
2013). Siswa yang berada di kota cenderung untuk melakukan
pekerjaannya tanpa bergantung dengan orang lain. Hal tersebut
menggambarkan bahwa siswa SMK di kota cenderung memiliki career
identity dalam bekerja sehingga memiliki employability yang lebih tinggi
daripada siswa SMK di desa.
Personal adaptability merupakan dimensi employability yang
sering diaplikasikan untuk beradaptasi dalam menyesuaikan suatu
lingkungan. Penyesuaian diri dan harga diri siswa yang berasal dari kota
akan lebih tinggi daripada yang berasal dari desa (Acahrya & Deshmukh,
2012; Venkateshaiah, 2013). Seseorang yang memiliki employability yang
tinggi dapat digunakan untuk memprediksi keaktifan dalam penyesuaian
diri pada pekerjaan (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Seseorang yang
memiliki tingkat employability tinggi akan percaya bahwa mereka dapat
mengidentifikasi alternatif karir lainnya dan melihat kesempatan adanya
peluang karir secara lebih luas (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Siswa di daerah perkotaan memiliki keanekaragaman budaya
(Iskandar, 2013) sehingga tingkat penyesuaian diri siswa di kota lebih
tinggi daripada di desa. Keterbukaan terhadap pengalaman baru berada di
dalam budaya yang beraneka ragam akan meningkatkan employability
(Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004). Selain itu, orang dengan
employabiliy yang tinggi percaya bahwa ia dapat mempengaruhi segala
sesuatu di sekitarnya dan yakin dengan kemampuan dirinya (Fugate,
Kinicki, & Ashforth, 2004). Karena padatnya penduduk, siswa yang
berada di kota cenderung melakukan pekerjaan sendiri sesuai dengan
kemampuannya (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009). Oleh
karena itu, siswa kota memiliki personal adaptability yang tinggi dalam
dimensi employability.
Dalam dimensi social capital, pencarian kerja lebih mudah
dilakukan melalui relasi orang lain (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004).
Siswa di desa mengalami kesulitan dalam mendapatkan lowongan
pekerjaan karena letak geografis dan personal contact lebih sulit
didapatkan (Lindsay, McCracken, & McQuaid, 2003). Kurangnya bantuan
dalam belajar di rumah dan tingkat pendidikan masyarakat desa yang
mayoritas rendah (Tayyaba, 2012) membuat human capital kurang
berfungsi dalam prediktor karir (Fugate, Kinicki & Ashforth, 2004).
Human capital berfungsi kuat ketika memiliki pengalaman yang banyak
dan pendidikan yang lebih tinggi (Fugate, Kinicki, & Ashforth, 2004;
Juhdi, Pa'Wan, Othman, & Moksin, 2010). Mayoritas pekerjaan di desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
adalah bertani sedangkan di kota lebih bervariasi sehingga pengalaman
dalam bekerja lebih banyak didapatkan di daerah kota (Yulir, 2014).
Employability dimediasi langsung oleh interaksi manusia dengan
lingkungan sekitarnya, misalnya dukungan sosial dan akses menuju
sumber daya seperti dukungan jaringan internet, dukungan finansial, dan
lain-lain (Insa, Gonzalez, & Inesta, 2016; McQuaid & Lindsay, 2005).
Para siswa di perkotaan sudah terbiasa dengan perkembangan industri
yang sangat pesat (Iskandar, 2013). Hal tersebut dapat membuat para siswa
sebagai calon pekerja mampu menguasai sistem dan teknologi serta dapat
mengaplikasikannya dalam pekerjaan (Rasul, Rauf, Mansor, &
Puvanasvaran, 2012).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa employability
siswa SMK di desa dan di kota memiliki perbedaan. Siswa SMK di kota
cenderung memiliki employability yang tinggi daripada siswa SMK di
desa. Hal tersebut dapat dilihat dari career identity yang jelas, memiliki
kemampuan personal adaptability, dan memiliki social capital and human
capital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang diujikan dalam penelitian ini adalah ada
perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di kota
dan desa. Tingkat employability siswa SMK di kota lebih tinggi daripada
siswa SMK di desa.....................................................................................
SMK
KOTA DESA
a. Tingkat pendidikan tinggi b. Individual c. Penyesuaian diri tinggi d. Harga diri tinggi e. Heterogen f. Lowongan pekerjaan sering
didapat melalui relasi informal
g. Pekerjaan bervariasi h. Industri dan teknologi
berkembang pesat
a. Tingkat pendidikan rendah
b. Kolektif c. Penyesuaian diri rendah d. Harga diri rendah e. Homogen f. Lowongan pekerjaan
sulit karena keterbatasan akses
g. Mayoritas pertanian h. Industri dan teknologi
masih berkembang
Employability tinggi Employability rendah
Career identity jelas, personal adaptability tinggi, memiliki social and human capital.
Career identity belum jelas, personal adaptability rendah, kurang memiliki social and human capital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik
(Sangadji & Sopiah, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian komparatif
yang sifatnya membandingkan variabel satu dengan lainnya (Sangadji &
Sopiah, 2010). Data dalam bentuk angka yang telah diperoleh kemudian
dianalisis menggunakan teknik analisis data komparasi. Dalam penelitian
ini, peneliti ingin mengukur perbedaan tingkat employabiilty antara siswa
SMK di kota dan desa sehingga jenis penelitian yang tepat digunakan
adalah penelitian kuantitatif komparatif.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi kemunculan dari
variabel terikat (Kerlinger, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah siswa SMK, terbagi menjadi:
a. Siswa SMK di kota
b. Siswa SMK di desa.........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi dan yang mengikuti
perubahan atau variasi dari variabel bebas (Kerlinger, 2006). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah tingkat employability.
C. Definisi Operasional
1. Employability
Employability adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa SMK
yang digunakan untuk secara aktif mengidentifikasi, mencari,
mendapatkan, dan mempertahankan pekerjaan yang diinginkan serta
menarik calon perusahaan untuk melihat dirinya siap dalam hal
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam bekerja.
Employability pada siswa SMK di desa dan di kota diukur
menggunakan skala employability. Semakin tinggi skor siswa pada
skala employability maka semakin tinggi pula tingkat employbility
yang dimiliki oleh siswa SMK tersebut. Sebaliknya, jika skor siswa
pada skala employability rendah maka tingkat employability yang
dimiliki siswa tersebut juga rendah.
2. Siswa SMK di kota dan desa
Siswa SMK adalah orang yang belajar di jenjang sekolah
menengah dan berfokus pada pendidikan kejuruan tertentu serta
pendidikan ditempuh rata-rata selama 3 tahun. Siswa SMK dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
penelitian ini dibagi menjadi dua berdasarkan ciri-ciri demografisnya,
yaitu siswa SMK di kota dan siswa SMK di desa. Siswa SMK di kota
merupakan siswa yang berdomisili di kota dan mendapatkan
pendidikan kejuruan dengan letak sekolah berada di kota sesuai
dengan ciri-ciri demografis kota. Siswa SMK di desa merupakan siswa
yang berdomisili di desa dan mendapatkan pendidikan kejuruan
dengan letak sekolah berada di desa sesuai dengan ciri-ciri demografis
desa.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa SMK yang belum
mengikuti praktek kerja lapangan (PKL) atau semacamnya. Siswa SMK
diharapkan sudah memiliki banyak materi mengenai kompetensi yang
digunakan dalam bidang kerjanya. Dalam penelitian ini tidak
menggunakan siswa PKL karena dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
sikap profesional siswa untuk memasuki dunia kerja (Syahroni, 2014).
SMK dipilih melalui observasi daerah sekolah untuk mengetahui
sekolah yang letaknya berada di desa dan di kota. SMK yang dipilih
berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peneliti memilih
SMK yang terletak di Kota Yogyakarta dan di Kabupaten Gunungkidul.
SMK yang dipilih memiliki akreditasi yang sama, masing-masing
berstatus swasta dan negeri. Akreditasi yang sama pada SMK yang
menjadi subjek penelitian dapat diartikan memiliki kebijakan, prosedur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
fasilitas, kegiatan pembelajaran, dan manajemen sistem yang sama
(Pratiwi, 2013) sehingga penelitian ini hanya membedakan daerah kota
dan desa.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan sesuai dengan tujuan
penelitian dan tergantung dari beberapa faktor seperti jenis data dan ciri
responden (Gulo, 2010). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan cara menyebarkan skala penelitian kepada subjek yang
sudah ditentukan. Skala penelitian yang digunakan adalah skala
employability. Skala tersebut disusun dengan model skala Likert. Skala
Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap individu
terhadap objek psikologis atau tentang kepemilikan individu atas atribut
psikologis (Supratiknya, Pengukuran psikologis, 2014).
Skala employability dalam penelitian ini disusun dengan cara
memberikan 4 respon jawaban pada suatu pernyataan. Respon jawaban
tersebut adalah Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S),
Sangat Sesuai (SS). Peneliti menggunakan 4 respon jawaban untuk
menghindari jawaban netral dari subjek (Supratiknya, 2014). Isi dari
pernyataan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu favorable dan
unfavorable (Supratiknya, 2014). Pernyataan favorable adalah pernyataan
yang jika diiyakan maka menunjukkan sikap positif terhadap objek terkait.
Sebaliknya, pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
diiyakan maka menunjukkan sikap negatif terhadap objek terkait. Berikut
ini pemberian skor pada skala employability:
Tabel 1 Skor Skala Likert Employability
Respon Pernyataan Favorable Unfavorable Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4 Tidak Sesuai (TS) 2 3 Sesuai (S) 3 2 Sangat Sesuai (SS) 4 1
Skala employability yang digunakan dalam penelitian ini disusun
dari konstruk employability dari Fugate, Kinicki, dan Ashforth (2004).
Employability tersebut terdiri dari tiga dimensi, yaitu career identity,
personal adaptability, social and human capital. Berikut ini blueprint
skala employability.
Tabel 2 Blueprint skala employability
No Dimensi Employability Jumlah item %
1. Career Identity 16 37,2% 2. Personal Adaptability 19 44,2% 3. Social and Human Capital 8 18,6%
Total: 43 100%
Contoh item skala employability pada dimensi career identity
adalah “Saya sudah memiliki cita-cita untuk bekerja di suatu tempat”.
Contoh item pada dimensi personal adaptability yaitu “Saya mudah
bekerja dengan orang-orang baru”. Contoh item pada dimensi social and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
human capital adalah “Saya merasa tidak percaya diri untuk bekerja
dengan umur yang masih muda”. Berikut ini sebaran item skala
employaibility sebelum dilakukan uji coba.
Tabel 3 Sebaran item skala employability sebelum uji coba
No Dimensi Employability Favorable Unfavorable Jumlah
item %
1. Career Identity 1,2,3,4,5,6,7,8
9,10,11,12,13,14,15,16 16 37,2%
2. Personal Adaptability
17,18,21,22,25,26,29,30,
32,33
19,20,23,24,27,28,31,34,35 19 44,2%
3. Social and Human Capital
36,37,40,41 38,39,42,43 8 18,6%
Total: 22 21 43 100%
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas Alat Ukur
Validitas diperlukan untuk melihat bukti-bukti empiris atau teoritis
untuk mendukung interpretasi dari skor tes yang sesuai dengan tujuan
penggunaan tes (Supratiknya, 2014). Validitas memiliki beberapa
jenis, antara lain validitas isi, validitas terkait proses respon yang
diberikan subjek, criterion related validation, internal validation, dan
validitas konsekuensi (Supratiknya, 2014; Kerlinger, 2006). Peneliti
memilih untuk menggunakan validitas isi karena ingin mengetahui
kesesuaian antara isi tes dan konstruk yang diukur dengan analisis
logis yang sesuai dengan teori. Analisis logis dapat dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
orang yang berkompeten di bidangnya atau yang disebut expert
judgement (Supratiknya, 2014). Peneliti menggunakan analisis logis
dari dosen pembimbing skripsi untuk dapat mengukur validitas isi
2. Reliabilitas Item
Peneliti melakukan uji coba untuk melihat item yang memenuhi
syarat untuk menjadi alat ukur. Reliabilitas item dalam penelitian dapat
dilihat melalui komputasi statistik Corrected item-total correlation.
Korelasi item total digunakan untuk menunjukkan item-item yang
paling baik mengukur konstruk yang sedang diukur. Menurut
Supratiknya (2014), item yang memiliki reliabilitas yang baik adalah
item yang memiliki skor rix ≥ 0,30. Jika banyak item yang tidak lolos
seleksi maka peneliti dapat menurunkan kriteria penilaian menjadi skor
rix ≥ 0,25 (Azwar, 2009). Rentang yang didapatkan bekisar antara 0,00
– 1,00. Semakin skor rix item yang diperoleh mendekati angka 1,00
maka item tersebut dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika skor rix
item yang diperoleh mendekati angka 0,00 maka item tersebut
dikatakan kurang reliabel.
Subjek yang digunakan untuk uji coba sebanyak 101 siswa yang
berasal dari sekolah negeri dan swasta masing-masing terletak di desa
dan kota. Peneliti mengugurkan item yang memiliki rix ≤ 0,3 sehingga
mendapatkan jumlah item sebanyak 28 buah. Item yang gugur antara
lain item 1, 2, 6, 9, 12, 22, 24, 25, 29, 30, 31, 36, 39, 40, 41. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dilakukan pengguguran item, peneliti memeriksa kembali koefisien
korelasi 28 item dan mendapatkan item 7 dan item 33 memiliki rix
kurang dari 0,3 sehingga peneliti juga menggugurkan item tersebut.
Jumlah item yang digunakan dalam pengujian hipotesis setelah
dilakukan penguguran sejumlah 26 buah.
Tabel 4 Sebaran item skala employability setelah uji coba
No Dimensi Employability Favorable Unfavorable Jumlah
item %
1. Career Identity 3,4,5,8 10,11,13,14,15,16 10 38,46%
2. Personal Adaptability
17,18,21,26,32
19,20,23,27,28,34,35 12 46,15%
3. Social and Human Capital
37 38,42,43 4 15,38%
Total: 10 16 26 100%
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan alat ukur mengukur yang
seharusnya diukur (Kerlinger, 2006). Reliabilitas alat ukur yang
digunakan adalah koefisien alpha cronbach. Setelah dilakukan seleksi
item dengan cara meloloskan item yang memiliki rit di atas 0,30 maka
reliabilitas alat ukur dihitung dengan pengoperasian SPSS alpha
cronbach. Rentang skor yang diperoleh berkisar antara 0,00 sampai
dengan 1,00.
Koefisien reliabilitas skala menggunakan alpha cronbach sebelum
dilakukan pengguguran item sebesar 0,861. Setelah terpilih 26 item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menghasilkan koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,864.
Skor reliabilitas alpha cronbach di atas 0,70 yang diperoleh setelah
adanya seleksi item menunjukkan bahwa alat ukur yang dibuat
memiliki reliabilitas yang tinggi (Supratiknya, 2014). Reliabel berarti
alat ukur dapat mengukur sesuai dengan konstruk yang diukur.
G. Prosedur Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
sekolah. Peneliti membagikan informed consent untuk diisi sendiri oleh
siswa. Setelah mendapatkan persetujuan penelitian dari siswa, peneliti
dapat memberikan skala employability kepada siswa SMK. Peneliti
kemudian menjelaskan cara pengisian skala employability kepada siswa.
Peneliti mendampingi siswa dalam proses pengisian agar semua
pernyataan sudah terisi.
H. Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji kolmogorov smirnov IBM SPSS 21 Statistic dengan sampel
besar. Sampel besar untuk uji kolmogorov smirnov yaitu memiliki
sampel lebih dari 30 (Nazir, 2005). Uji komlogorov smirnov
digunakan untuk menguji hipotesis bahwa tidak ada perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
antara dua buah distribusi pada dua sampel yang independen
(Nazir, 2005). Data memiliki sebaran normal dengan level
significance > 0,05 (Nazir, 2005).
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas diperlukan dalam penelitian komparasi
untuk menguji varian dari setiap sampel relatif sama atau tidak.
Data penelitian dikatakan homogen jika p dari nilai F lebih besar
dari 0,05 (p > 0,05). Uji homogenitas yang digunakan adalah
Levene’s test IBM SPSS 21 Statistic. Uji Levene’s test
menggunakan nilai mean sample untuk melihat ketidaknormalan
data.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan metode statistik analisis
komparasional. Analisis komparasional merupakan metode analisis
data statistik yang melihat hubungan antara variabel satu dengan yang
lainnya menggunakan alat analisis berupa uji beda, uji anova, anakova,
chi kuadrat, dan sebagainya (Sangadji & Sopiah, 2010). Dalam
penelitian ini, analisis komparasional yang digunakan adalah uji beda
yaitu menggunakan independent sample t-test untuk membandingkan
dua kelompok yang tidak saling mempengaruhi (Suparno, 2011).
Selain itu, metode statistik independent sample t-test membandingkan
dua kelompok tersebut dengan melihat mean dari sampel, standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
deviasi sampel, dan besarnya sampel (Suparno, 2011; Santoso, 2013).
Jika sebaran data tidak normal, maka penghitungan uji beda
independent sample t-test dilakukan dengan penghitungan Non-
parametric Mann Whitney U Test...........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan tanggal yang
tertera dalam surat perijinan yaitu antara tanggal 11 April 2017 – 31 Mei
2017. Peneliti memilih 4 sekolah negeri di area kota dan 4 sekolah swasta
di area desa dengan Akreditasi A sesuai dalam Badan Akreditasi Nasional
Sekolah Menengah (BAN-SM). Tanggal untuk pengambilan data dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5 Jadwal pengambilan data di SMK
NO NAMA SEKOLAH TANGGAL 1. SMK N 2 Yogyakarta 29 April 2017 2. SMK N 6 Yogyakarta 20 April 2017 3. SMK N 1 Saptosari 18 April 2017 4. SMK N 1 Purwosari 18 April 2017 5. SMK Tamansiswa Jetis 20 April 2017 6. SMK Marsudi Luhur Yogyakarta 15 Mei 2017 7. SMK Muhammadiyah Semin 03 Mei 2017 8. SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul 12 Mei 2017
Peneliti membagikan skala penelitian sesuai dengan jumlah siswa
di kelas. Semua skala yang sudah diisi dikumpulkan langsung kepada
peneliti sehingga dapat diteliti kembali semua jawaban agar tidak ada
pernyataan yang terlewatkan. Proses pengisian skala berlangsung kurang
lebih 20 menit di setiap kelas. Jumlah skala terisi secara keseluruhan
adalah 211 buah.............................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa SMK yang belum mengikuti
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan semacamnya. Para siswa bersekolah di
SMK daerah perkotaan dan daerah pedesaan. Daerah perkotaan yang
dipilih adalah Kota Yogyakarta dan daerah pedesaan yang dipilih adalah
Kabupaten Gunungkidul. Berikut ini tabel mengenai sebaran sekolah di
daerah perkotaan dan daerah pedesaan.
Tabel 6 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan asal sekolah
NO NAMA SEKOLAH AREA JUMLAH 1. SMK N 2 Yogyakarta Kota Yogyakarta 29 2. SMK N 6 Yogyakarta Kota Yogyakarta 28 3. SMK N 1 Saptosari Kabupaten
Gunungkidul 33
4. SMK N 1 Purwosari Kabupaten Gunungkidul
26
5. SMK Tamansiswa Jetis Kota Yogyakarta 20 6. SMK Marsudi Luhur Kota Yogyakarta 22 7. SMK Muhammadiyah Semin Kabupaten
Gunungkidul 24
8. SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul
Kabupaten Gunungkidul
29
Total 211
Jumlah siswa sebanyak 211 orang yang berusia antara 15 – 19
tahun. Siswa berasal dari kelas X dan XI sesuai ijin dari sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 7 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan usia
UMUR KOTA DESA JUMLAH 15 12 23 35 16 61 76 137 17 16 13 29 18 8 0 8 19 2 0 2
TOTAL 99 112 211
Tabel 8 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan kelas
KELAS KOTA DESA JUMLAH X 79 112 191 XI 20 0 20
TOTAL 99 112 211
Peneliti membedakan subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin.
Berikut tabel untuk deskripsi berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 9 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin
JENIS KELAMIN KOTA DESA JUMLAH LAKI-LAKI 56 18 74
PEREMPUAN 43 94 137 TOTAL 99 112 211
SMK yang dipilih berasal dari sekolah berstatus negeri dan sekolah
berstatus swasta. Berikut ini tabel deskripsi subjek penelitian berdasarkan
status sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 10 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan status sekolah
STATUS KOTA DESA JUMLAH NEGERI 57 59 116 SWASTA 42 53 95
TOTAL 99 112 211
Peneliti juga mengumpulkan data subjek penelitian mengenai
jurusan yang diambil. Terdapat 7 jurusan dan dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.
Tabel 11 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jurusan
NO JURUSAN JUMLAH 1. AUDIO VIDEO 29 2. TATA BUSANA/BUSANA BUTIK 80 3. PERHOTELAN 26 4. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN 20 5. TEKNIK KENDARAAN RINGAN 22 6. AKUNTANSI 24 7. ADMINISTRASI PERKANTORAN 10
TOTAL 211
Rencana setelah lulus dari SMK yang paling banyak dituju adalah
bekerja. Berikut ini data rencana setelah lulus SMK.
Tabel 12 Deskripsi subjek penelitian berdasarkan rencana setelah lulus SMK
RENCANA SETELAH LULUS KOTA DESA JUMLAH
KERJA 55 82 137 KULIAH 31 19 50
KERJA DAN KULIAH 11 11 22 LAIN-LAIN 2 0 2
TOTAL 99 112 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
C. Deskripsi Data Penelitian
Peneliti menggunakan deskripsi data penelitian untuk meilhat
gambaran subjek dalam menjawab. Peneliti mendeskripsikan data
penelitian dengan menghitung mean, median, skor tertinggi, skor terendah,
dan standar deviasi berdasarkan analisis statistik IBM SPSS 21. Peneliti
membandingkan mean empiris dan mean teoritis pada variabel
employability untuk mengetahui subjek dalam penelitian ini cenderung
memiliki skor tinggi atau tidak. kemudian, dilakukan uji t untuk melihat
perbedaan yang diperoleh menunjukkan nilai signifikansi atau tidak.
berikut ini tabel hasil deskripsi data.
Tabel 13 Deskripsi data penelitian N Skor
minimum Skor
Maksimum Mean
Empirik Mean
Teoritik Std.
Deviation DESA 112 52 96 73,63 65 8,447 KOTA 99 54 101 73,87 65 7,075
Siswa yang bersekolah di desa memiliki skor minimum sebesar 52
dan skor maksimum sebesar 96. Mean empirik dari siswa yang bersekolah
di desa sebesar 73,63. Nilai mean teoritik sebesar 65. Nilai mean empirik
siswa yang bersekolah di desa lebih besar dari nilai mean teoritik. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa tingkat employability siswa yang bersekolah
di desa cenderung tinggi. Uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa mean
empirik dan mean teoritis berbeda secara signifikan (p = 0,000 ≤ 0,05).
Hasil uji t dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Siswa yang bersekolah di kota memiliki skor minimum 54 dan skor
maksimum 101. Siswa yang bersekolah di kota memiliki mean empirik
sebesar 73,87. Nilai mean teoritik sebesar 65. Nilai mean empirik siswa
yang bersekolah di kota lebih besar dari nilai mean teoritik. Hasil tersebut
juga menunjukkan bahwa tingkat employability siswa di kota cenderung
tinggi. Berdasarkan hasil uji t (p = 0,000 ≤ 0,05), tingkat employability
siswa yang bersekolah di kota cenderung berbeda secara signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa tingkat employability siswa yang bersekolah di desa
dan di kota cenderung tinggi dan siginifikan. Hasil uji t dapat dilihat pada
lampiran.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi digunakan untuk mengetahui uji hipotesis yang akan
digunakan dalam analisis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat sebaran data
terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan
uji kolmogorov smnirnov karena jumlah subjek lebih dari 30
(Nazir, 2005). Data dikatakan terdistribusi normal jika p >
0,05. Berikut tabel hasil uji normalitas kolmogorov smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 14 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Area Sekolah
Kolmogorov-Smirnova Statistik Df Sig.
Desa 0,113 112 0,01 Kota 0,103 99 0,12
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi
dari siswa yang bersekolah di desa sebesar 0,01 (p < 0,05) dan
siswa yang bersekolah di kota sebesar 0,12 (p > 0,05). Kedua
hasil tersebut menunjukkan bahwa data siswa di desa tidak
terdistribusi normal dan siswa di kota terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas diperlukan untuk menguji varian dari
setiap sampel relatif sama atau tidak. Uji homogenitas yang
digunakan adalah Levene’s test karena dianggap lebih peka
terhadap ketidaknormalan data. Jika nilai p > 0,05 maka data
dikatakan memiliki varian yang sama atau homogen. Berikut
data uji Levene’s test.
Tabel 15 Uji homogenitas Levene’s test
Levene statistic df1 df2 Sig.
Based on mean
2,991 1 209 0,085
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Nilai signifikansi dari Levene’s test sebesar 0,085 (p >
0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa data berasal dari varian
yang sama atau homogen.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Non-parametric Mann
Whitney U Test karena data tidak terdistribusi normal. Jika nilai
signifikansi (2-tailed) lebih dari 0,05 maka tidak ada perbedaan tingkat
employability antara siswa SMK di kota dan di desa. Jika sebaliknya
nilai siginifikansi (2-tailed) kurang dari 0,05 maka ada perbedaan
tingkat employability antara siswa SMK di kota dan di desa. Berikut
tabel hasil uji Non-parametric Mann Whitney U Test.
Tabel 16 Hasil uji Non-parametric Mann Whitney U Test Nilai Mann Whitney U 5180,000 Z -0,824 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,410 Exact Sig. (2-tailed) 0,411 Exact Sig. (1-tailed) 0,206
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi (2-tailed)
sebesar 0,410 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa SMK di
kota dan desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Hasil Tambahan
Dari data yang diperoleh, peneliti dapat melihat perbedaan tingkat
employability antara siswa SMK negeri dan swasta serta antara siswa
laki-laki dan perempuan. Berikut ini hasil olah uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji Mann Whitney U Test.
Tabel 17 Uji perbedaan negeri dan swasta serta laki-laki dan perempuan
Mean Uji Normalitas Kolmogorov
Smirnov
Uji Homogenitas
Levene’s Test
Uji Mann
Whitney U
Status Sekolah
Negeri 74,91 p = 0,000 p = 0,367 p = 0,005 Swasta 72,33 p = 0,191
Jenis Kelamin
Laki-laki 73,66 p = 0,051 p = 0,541 p = 0,709 Perempuan 73,79 p = 0.002
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari
siswa yang bersekolah di negeri sebesar 0,000 (p < 0,05) dan siswa
yang berjenis kelamin perempuan memiliki nilai signifikansi sebesar
0,002 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data
tidak terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada data siswa yang
bersekolah di swasta sebesar 0,191 (p ≥ 0,05) dan siswa yang berjenis
kelamin laki-laki memiliki nilai signifikansi sebesar 0,051 (p > 0,05).
Hasil tersebut menunjukkan sebaran data memiliki distribusi yang
normal.
Uji homogenitas kemudian dilakukan untuk melihat data memiliki
varian yang sama atau tidak. Setelah dilakukan uji Levene’s test, nilai
signifikansi berdasarkan status sekolah sebesar 0,367 (p > 0,05) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
berdasarkan jenis kelamin sebesar 0,541 (p > 0,05). Hal tersebut
menunjukkan bahwa data berasal dari varian yang sama atau
homogen.
Uji normalitas menunjukkan bahwa sebaran data untuk siswa yang
bersekolah di negeri dan siswa perempuan tidak terdistribusi secara
normal, maka untuk melihat perbedaan dilakukan dengan pengujian
menggunakan uji Non-parametric Mann Whitney U Test. Hasil
menunjukkan bahwa nilai signifikansi (2-tailed) berdasarkan status
sekolah sebesar 0,005 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
berdasarkan status sekolah ada perbedaan tingkat employability yang
signifikan antara siswa SMK di negeri dan swasta dengan nilai mean
dari SMK negeri (74,91) lebih tinggi daripada SMK swasta (72,33).
Berdasarkan jenis kelamin, nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,709
(p > 0,05). Hasil berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan tingkat employability yang signifikan antara siswa
SMK laki-laki dan perempuan dengan nilai mean laki-laki (73,65)
lebih rendah daripada perempuan (73,79).
E. Pembahasan
Mean empirik tingkat employability siswa SMK di desa sebesar
73,63 dan siswa SMK di kota sebesar 73,87. Jika dibandingkan dengan
nilai mean teoritis yaitu sebesar 65, maka nilai mean empirik lebih besar
dari nilai mean teoritis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
employability pada siswa SMK di kota dan di desa cenderung tinggi. Data
tingkat employability yang diperoleh kemudian diolah dengan uji
perbedaan antara siswa SMK di kota dan desa. Hasil analisis uji Non-
parametric Mann Whitney U Test menunjukkan bahwa nilai p sebesar
0,410 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
tingkat employability antara siswa SMK di kota dan desa.
Sesuai dengan teori, peneliti sudah memilih SMK di desa yang
secara geografis jauh dari daerah perkotaan (Kennedy, Beckley,
McFarlane, & Nadeau, 2009). Peneliti juga sudah memilih siswa yang
bersekolah di SMK yang secara geografis terletak di tengah perkotaan.
Selain itu, mata pencaharian penduduk di desa lebih banyak bertani
daripada di kota (Kennedy, Beckley, McFarlane, & Nadeau, 2009).
Menurut data kependudukan.jogjaprov.go.id jumlah penduduk di desa
yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 235.948 orang dibandingkan
dengan penduduk kota yang hanya berkisar 41 orang. Namun, letak desa
dan kota tidak dapat membedakan tingkat employability siswa SMK.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Lindsay,
McCracken, dan McQuaid (2003) yang menemukan bahwa calon pencari
kerja di desa memiliki kesenjangan kemampuan dan pengalaman dalam
bekerja sehingga tingkat employability menjadi berkurang. Salah satu guru
SMK yang berada di desa mengatakan bahwa sekolah juga sudah
menyediakan pameran lowongan pekerjaan dan memiliki kerjasama serta
sudah dipercaya oleh perusahaan ternama sehingga para siswa sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dipersiapkan sejak dini untuk memasuki dunia pekerjaan (Komunikasi
Pribadi, 18 April 2017). Hal tersebut menyebabkan akses pencarian
informasi mengenai dunia pekerjaan menjadi lebih mudah. Selain itu, guru
SMK yang berada di kota juga mengatakan bahwa perusahaan banyak
mencari siswa SMK yang berada di desa sehingga sekolah di desa dan
kota tetap berusaha meningkatkan mutu sekolah masing-masing
(Komunikasi Pribadi, 22 April 2017).
Hasil penelitian sebelumnya mengatakan bahwa penyesuaian diri
dan harga diri siswa yang berasal dari kota lebih tinggi daripada dari desa
(Acahrya & Deshmukh, 2012; Venkateshaiah, 2013). Namun, sekolah
merupakan kebutuhan primer untuk tempat bersosialisasi di luar rumah
sehingga penyesuaian diri atau adaptasi personal juga dapat dikembangkan
oleh semua siswa yang bersekolah (Ludden, 2012). Hal tersebut dapat
menjadi salah satu faktor tidak adanya perbedaan tingkat employability
antara siswa SMK di kota dan desa. Selain itu, siswa SMK juga memiliki
tingkat employability yang tinggi karena telah mengembangkan
kemampuan penyesuaian diri mereka.
Pencarian kerja berhubungan dengan reputasi dari suatu organisasi.
Reputasi merupakan tingkat penghargaan dari suatu organisasi yang
dipegang oleh para pemangku kepentingan (Deephouse & Carter, 2005).
Reputasi akademik merupakan hal yang penting dan daya tarik dari suatu
perusahaan serta akademisi (Finch, Hamilton, Baldwin, & Zehner, 2013).
Reputasi akademik dari para siswa didapatkan melalui sekolah masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
masing. Chevalier dan Conlon, 2003 (dalam Finch, Hamilton, Baldwin, &
Zehner, 2013) menyatakan bahwa reputasi akademik dari suatu sekolah
atau kategori sekolah dapat meningkatkan employability dari para lulusan
suatu institusi. Reputasi akademik dapat mempengaruhi employability dari
para lulusan dilihat dari level institusi berserta rangking dari institusi
tersebut (Finch, Hamilton, Baldwin, & Zehner, 2013).
Finch et al., (2013) menyatakan karakteristik institusi, seperti
reputasi institusi berpengaruh terhadap employability. Reputasi dapat
dilihat melalui akreditasi sekolah. SMK yang dipilih sudah terakreditasi A
dan beberapa SMK sudah memiliki sertifikat berstandar internasional yaitu
ISO. Kurikulum pembelajaran berjalan sesuai dengan standar yang sudah
ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kriteria evaluasi pendidikan
memiliki kesetaraan yang sama antara SMK yang berada di kota dan desa.
Oleh karena itu, tidak ada perbedaan tingkat employability antara siswa
SMK di kota dan desa.
Hasil penelitian tambahan menemukan bahwa SMK yang berstatus
negeri dan swasta memiliki perbedaan dalam employability. Siswa SMK
negeri memiliki tingkat employability yang lebih tinggi daripada siswa
SMK swasta. Deraney dan Abdelsalam (2012) menemukan bahwa siswa
yang berasal dari sekolah negeri lebih cepat dalam belajar sehingga dapat
memprediksi kesuksesan akademik siswanya. Figlio dan Stone (2012)
mengemukakan bahwa biaya di sekolah swasta lebih mahal daripada
negeri sehingga sekolah negeri lebih banyak dicari oleh calon siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Semakin tinggi performansi sekolah maka kompetisi yang dimiliki oleh
sekolah tersebut juga tinggi (Harrison & Rouse, 2014).
Dari segi pengajaran di sekolah, Garg dan Rastogi (2006) meneliti
mengenai perbedaan guru di sekolah negeri dan swasta. Guru di sekolah
negeri lebih memiliki sifat profesional dalam bekerja, sedikit absen,
menggunakan kemampuan yang dimiliki pada kegiatan sekolah, dan
mendampingi para siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar di luar
waktu pelajaran (Garg & Rastogi, 2006). Oleh karena itu, guru di sekolah
negeri lebih meningkatkan siswanya dalam pencapaian akademik (Cheng,
2004).
Dari hasil penelitian yang didapatkan, tingkat employability siswa
SMK kurang dipengaruhi oleh lokasi desa dan kota. Tingkat employability
siswa SMK lebih dipengaruhi oleh karateristik guru, siswa, dan kompetisi
sekolah. Hal tersebut dapat dilihat melalui hasil tingkat employability
siswa SMK negeri berbeda secara signifikan dengan siswa SMK swasta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat
employability yang signifikan antara siswa SMK di kota dan desa dengan
nilai signifikansi 0,410 (p > 0,05). Nilai mean empirik siswa SMK di kota
sebesar 73,87 dan siswa SMK di desa sebesar 73,63. Nilai mean empirik
tersebut lebih besar dari nilai mean teoritis yaitu 65. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa SMK di kota dan desa memiliki tingkat
employability yang tinggi. Dari hasil uji beda mean (t-test) antara mean
empirik dan mean teoritis juga menunjukkan bahwa nilai mean keduanya
berbeda secara signifikan (p = 0,000 < 0,05). Jika dilihat dari hasil analisis
tambahan, siswa SMK negeri dan swasta memiliki perbedaan tingkat
employability yang signifikan (p = 0,005 > 0,05). Hasil menunjukkan
bahwa siswa SMK negeri (µ: 74,91) memiliki tingkat employability yang
lebih tinggi dari siswa SMK swasta (µ: 72,33).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan, peneliti memberikan
saran yang dapat berguna bagi subjek penelitian dan bagi peneliti
selanjutnya. Saran yang diberikan peneliti antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1. Bagi Siswa SMK
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat employability siswa SMK di
kota dan desa tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal tersebut
terlihat dari hasil tingkat employability siswa SMK di kota dan desa
yang cenderung tinggi. Para siswa disarankan untuk mempertahankan
tingkat employability mereka agar dapat terus bersaing di dunia kerja
dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berikut ini beberapa saran bagi peneliti selanjutnya:
a. Peneliti menemukan bahwa ada perbedaan tingkat employability
yang signifiikan antara siswa SMK negeri dan swasta. Nilai
signifikansi yang diperoleh melalui uji Non-parametric Mann
Whitney U Test menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,005 (p <
0,05). Penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih jauh mengenai
tingkat employability bagi instansi negeri dan swasta.
b. Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat employability yang relevan dengan situasi
saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
DAFTAR PUSTAKA
Acahrya, P. B., & Deshmukh, M. R. (2012). Self-esteem and academic achievement of secondary school students. International Referred Research Journal, 3 (29).
Almeida, A. J. (2007). Employability, work contexts and labour market in Portugal. Educational Sciences Journal (2), 51-58.
Andrews, J., & Higson, H. (2008). Graduate Employability, ‘Soft Skills’ Versus ‘Hard’ Business Knowledge: A European Study. Higher Education in Europe, 33 (4), 411-422.
Ariyanti, Fiki. (2015, Mei 5). 7,45 Juta penduduk ri menganggur, terbanyak lulusan SMK. Liputan 6. Dari http://liputan6.com
Ariyanti, Fiki. (2016, Mei 4). Penganggur Lulusan SMK dan Universitas Naik, Ini Penyebabnya. Liputan 6.
Azwar, S. (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Yogykarta: Pustaka Pelajar.
Dari http://liputan6.com
Badan Pusat Statistik. (diakses pada 16 September 2016). Tenaga Kerja: Konsep/Penjelasan Teknis. Badan Pusat Statistik. Dari
Bajema, D. H., Miller, W. W., & Williams, D. L. (2002). Apirations of rural youth. Journal of Agricultural Education, 43 (3), 61-71.
http://bps.go.id
Chan, D. (2000). Understanding adaptation to changes in the work environment: integrating individual difference and learning perspectives. Research in personnel and human resources management, 18, 1-42.
Chen, J. C., & Silverthorne, C. (2008). The impact of locus of control on job stress, job performance and job satisfaction in Taiwan. Leadership & OrganizationDevelopment Journal, 29 (7), 572-582.
Cheng, J. (2004). The influential model of teachers’ organizational citizenship behaviors in elementary and junior high schools. Journal of Taiwan Normal University, 49 (1).
Coetzee, M. (2012). A framework for developing student graduateness and employability in the economic and management sciences at the University of South Africa. Randburg: Knowres Publishing.
Damayanti, Dian Ayu. (2014, Agustus 22). OPINI: SMK “Sekolah Mental Kerja”. Joglosemar. Dari http://joglosemar.co
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Damarjati, Taufiq. (2016, September 2). Konsep Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Pembinaan SMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari
De Grip, A., Van Loo, J. B., & Sanders, J. (2004). The industry employability index: taking account of supply and demand characteristic. Research Center for Education and the Labour Market (ROA), 143 (3), 212-233.
http://kemdikbud.go.id
Deephouse, D. L., & Carter, S. M. (2005). An Examination of Differences Between Organizational Legitimacy and Organizational Reputation. Journal of Management Studies, 42 (2), 329-360.
Dent, V. F. (2006). Observations of school library impact at two rural Ugandan schools. New Library World, 107 (1228/1229), 403-421.
Deraney, P. M., & Abdelsalam, H. M. (2012). Private VS public school education as a predictor for success for female students at a private university in Saudi Arabia. Journal of Arts, Science, & Commerce, 3 (1).
DIY, B. T. (2016). Statistik Penduduk D.I. Yogyakarta. Dari kependudukan.jogjaprov.go.id
Fan, X., & Chen, M. J. (1999). Academic achievement of rural school students: A multi-year comparison with their peers in suburban and urban schools. Journal of Research in Rural Education, 15 (1), 31-46.
Faisol, Ahmad. (2014, Mei 4). Protes Kesenjangan Fasilitas Pendidikan Desa dan Kota. Tribunnews. Dari
Figlio, D.N., & Stone, J.A. (2012). Introduction to "are private schools really better". Research in Labor Economics, 35, 215-244.
http://tribunnews.com
Finch, D. J., Hamilton, L. K., Baldwin, R., & Zehner, M. (2013). An exploratory study of factors affecting undergraduate employability. Education + Training, 5 (7), 681-704.
Fort, I., Jacquet, F., Leroy, N. (2011). Self-efficacy, goals, and job search behaviours. Career Development International, 16 (5), 469-481.
Fugate, M., Kinicki, A. J., & Ashforth, B. E. (2004). Employability: A psycho-social construct, its dimensions, and applications. Journal of Vocational Behaviour , 65, 14-38.
Garg, P., & Rastogi, R. (2006). Climate profile and OCB's teacher in public and private schools of India. International Journal of Educational Management, 20 (7), 529-541
Glover, D., Law, S., & Youngman, A. (2002). Graduateness and employability: Student perceptions of the personal outcome of university education. Post-Compulsory Education, 7 (3), 293-306.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Goodman, S., & Tredway, G. (2016). Antecedents of perceived graduate employability: A study of student volunteers in a community-based organisation. SA Journal of Industrial Psychology, 42 (1).
Green, K. W., Medlin, B., & Whitten, D. (2004). Developing optimism to improve performance: an approach for the manufacturing sector. Industrial Management & Data System, 104 (2), 106-114.
Gulo, W. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.
Gustavsson, M. (2012). Learning and propensity for changing the job situation during downsizing. Journal of Workplace Learning, 24 (7/8), 497-508.
Harrison, J., & Rouse, P. (2014). Competiton and public high school performance. Socio-Economics Planning Sciences, 48, 10-19.
Higgins, M. C., & Kram, K. E. (2001). Reconceptualizing mentoring at work: a developmental network perspective. Academy of Management Review, 26 (2), 264-288.
Hillage, J., & Pollard, E. (1998). Employability: developing a framework for policy analysis. Research brief (85).
Hinchliffe, G. W., & Jolly, A. (2011). Graduate identity and employability. British Educational Research Journal, 37 (4), 563-584.
Hogan, R., Chamorro-Premuzic, T., & Kaiser, R. B. (2013). Employability and career success: bridging the gap between theory and reality. Industrial and Organizational Psychology, 6, 3-16.
Insa, L. I., Gonzalez, J. J., & Inesta, A. I. (2016). Discussing employability: current perspectives and key elements from a bioecological model. Employee Relations2, 38 (6), 961-974.
Iskandar, Z. (2013). Psikologi lingkungan: metode dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Iyer, V. M., & Dave, K. (2015). Industry’s role in employability. Industrial and Commercial Training, 47 (3), 151-158.
Jenni. (2016, April 23). Iptek pedesaan. Berdesa. Dari http://berdesa.com
Jobstreet.com. (diakses pada 27 Februari 2017). Tenaga kerja berkualitas kini sulit ditemui. Jobstreet. Dari
.
Juhdi, N., Pa'Wan, F., Othman, N. A., & Moksin, H. (2010). Factors Influencing Internal And External Employability Of Employees. Business and Economics Journal.
http://jobstreet.co.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kemendesa. (2007, 14 November). 20.000 Sekolah peroleh akses teknologi informasi dan komunikasi. (2007, November 14). Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. Dari http://kemendesa.go.id
Kennedy, E. H., Beckley, T. M., McFarlane, B. L., & Nadeau, S. (2009). Rural-Urban Differences in Environmental Concern in Canada. Rural Sociology, 74 (3), 309-329.
Kerlinger, F. N. (2006). Foundation of behavioral research (3nd Edition ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Koller, M. R. T. (2016). Exploring adaptability in organizations. Journal of Organizational Change Management, 29 (6), 837-854.
Lindsay, C., McCracken, M., & McQuaid, R. W. (2003). Unemployment duration and employability in remote rural labour markets. Journal of Rural Studies, 19, 187-200.
Ludden, A. B. (2012). Social goals, social status, and problem behavior among low-achieving and high-achieving adolescents from rural schools. Journal of Research in Rural Education, 27 (7).
Lysova, E. I., Richardson, J., Khapova, S. N., Jansen, P. G. W. (2015). Change-supportive employee behaviour : a career identity explanation. Career Development International, 20 (1), 38-62.
Machi, T., Carrion, A., Yepes, V., & Pellicer, E. (2013). Employability of graduate students in construction management. Journal of Profesional Issues in Engineering Education & Practice, 139 (2), 163-170.
Mansour, B. E., & Dean, J. C. (2016). Employability Skills as Perceived by Employers and University Faculty in the Fields of Human Resource Development (HRD) for Entry Level Graduate Jobs. Journal of Human Resource and Sustainability Studies, 4, 39-49.
Mason, G., Williams, G., & Cranmer, S. (2009). Employability skills initiatives in higher education: What effects do they have on graduate labour market outcomes? Education Economics, 17 (1), 1-30.
McArdle, S., Waters, L., & Briscoe, J. P. (2007). Employability during unemployment: adaptability, career identity and human and social capital. Journal of Vocational Behaviour (71), 247-264.
McCracken, D. J., & Barcinas, J. D. (1991). Differences Between Rural and Urban Schools, Student Characteristics, and Student Aspirations in Ohio. Journal of Research in Rural Education, 7 (2), 29-40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
McQuaid, R. W., & Lindsay, C. (2005). The Concept of Employability. Urban Studies, 42 (2), 197-219.
Medlin, B., & Green, K. W. (2009). Enhancing performance through goal setting, engagement, and optimism. Industrial Management & Data System, 109 (7), 943-956.
Nasional, D. P. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Nasional, D. P. (1999). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah. Depdiknas.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
Owen, D., Li, Y., & Green, A. (2013). Secondary analysis of employer surveys Urban and rural differences in jobs, training, and skills. England: Institute for Employment Research, University of Warwick.
Paadi, K. (2014, August). Perceptions on employability skills necessary to enhance human resource management graduates prospects of securing a relevant place in the labour market. European Scientific Journal, 129-143.
Pemerintah, P. (1990). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990.
Pemerintah, P. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
Peterson, C. (2000). The future of optimism. American Psychologist, 55, 44–55.
Pitan, S. O. (2016). Employability development opportunities (EDOs) as measures of students’ enhanced employability. Higher Education, Skills and Work-Based Learning, 6 (3).
Pool, L. D., & Sewell, P. (2007). The key to employability: developing a practical model of graduate employability. Education + Training, 49 (4), 277-289.
Pratiwi, Y. R. (2013). Efektivitas sekolah menengah kejuruan berstandar ISO 9001:2008 terhadap pencapaian standar isi, standar proses dan standar kompetensi lulusan. Jurnal Pendidikan Sains, 1 (3), 217-227.
Putri, Risma M. (2016, Oktober 11). Pengaruh MEA terhadap tenaga kerja Indonesia. Kompasiana. Dari http://kompasiana.com
Rahayu, S., Lestari, E., & Maryadi. (2009). Nuansa geografi: untuk SMA / Ma Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Rasul, M. S., Rauf, R. A., & Mansor, A. N. (2013). Employability skills indicator as perceived by manufacturing employers. Asian Social Science, 9 (8), 42-46.
Rasul, M. S., Rauf, R. A., Mansor, A. N., & Puvanasvaran, P. (2012). Employability skills assessment tool development. International Education Studies, 5 (5), 43-56.
Raybould, J., & Sheedy, V. (2005). Are graduates equipped with the right skills in the employability stakes? Industrial and Commercial Training, 37 (5), 259-263.
Rothwell, A., & Arnold, J. (2007). Self-perceived employability: development and validation of a scale. Personnel Review, 36 (1), 23-41.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Santoso, S. (2013). Menguasai SPSS 21 di Era Informasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Saphores, J. M., Nixon, H., Ogunseitan, O., & Shapiro, A. (2006). Household willingness to recycle electronic waste: an application to California. Environment and Behaviour, 38, 183-208.
Seibert, S. E., Kraimer, M. L., & Crant, J. M. (2001). What do proactive people do? A longitudinal model linking proactive personality and career success. Personnel Psychology, 54 (4), 845-874.
Shafie, L. A., & Nayan, S. (2010). Employability awaness among malaysian undergraduates. International Journal of Business and Management, 5 (8), 119-123.
Sidabalok, E. M. N. (2012). Persepi siswa SMK Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta tentang aspek employability skill yang dilatihkan dalam praktik pengolahan makanan kontinental. Eprintsuny.
Sirsa, I. M., Dantes, N., & Sunu, I. G. (2014). Kontribusi ekspektasi karir, motivasi kerja, dan pengalaman kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 2 Seririt. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 5.
Soekanto, S. (2006). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sunardi, Purnomo, & Sutadji, Eddy. (2016). Pengembangan employability skills siswa SMK ditinjau dari implementasi pendekatan siantifik. Jurnal Pendidikan, 1 (7), 1391-1398.
Suparno, P. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Supratiknya, A. (2015). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Syahroni, F. (2014). Persepsi siswa terhadap manfaat pelaksanaan praktek kerja industri di SMK N 1 Lembah Gumanti. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2 (1), 281-831.
Tayyaba, S. (2012). Rural-urban gaps in academic achievement, schooling conditions, student, and teachers’ characteristics in Pakistan. International Journal of Educational Management, 26 (1), 6-26.
Thijssen, J. G., Heijden, B. I., & Rocco, T. S. (2008). Toward the employability-link model: current employment transition to future employment perspective. Human Resource Development Review, 7 (2), 165-183.
Tymon, A. (2013). The student perspective on employability. Studies in Higher Education, 38 (6), 841-856.
Venkateshaiah, S. K. (2013). Assessement of adjustment of rural and urban student of Sc/St and others. Asian Journal of Development Matters (7).
Wickramasinghe, V., & Perera, L. (2010). Graduates', university lecturers' and employers' perceptions towards employability skills. Education + Training, 52 (3), 226-244.
Wilcox, K. C., Angelis, J. I., Baker, L., & Lawson, H. A. (2014). The Value of People, Place and Possibilities: A Multiple Case Study of Rural High School Completion. Journal of Research in Rural Education, 29 (9), 1-18.
Wilton, N. (2014). Employability is in the eye of the beholder. Higher Education, Skills and Work-based Learning, 4 (3), 242 - 255.
Wirawan, Oryza A. (2016, Februari 11). Lulusan SMK lebih banyak menganggur daripada lulusan SD. Beritajatim. Dari http://beritajatim.com.
Yorke, M. (2004). Employability in the undergraduate curriculum: Some student perspectives. European Journal of Education, 39 (4), 409-427.
Yulir, Y. (2014). Geografi 3 SMA Kelas XII. Jakarta Timur: Yudhistira.
Zhu, G., Wolff, S. B., Hall, D. T., Heras, M. L., Gutierrez, B., & Kram, K. (2013). Too much or little? A study of the impact of career complexity on executive adaptability. 18 (5), 457-483.
Zopiatis, A., & Constanti, P. (2012). Extraversion, opennes, and conscientiousness: the route of transformational leadership in the hotel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
industry. Leadership & Organization Development Journal, 33 (1), 86-104.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN 1:
Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Francisca Rahmadita Dewi
139114086
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Yogyakarta, April 2017
Yth. Siswa-siswi SMK
Saya Francisca Rahmadita Dewi sedang melakukan penelitian untuk
menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan, saya memohon
bantuan dan kesediaan Anda untuk mengisi skala penelitian saya. Skala penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran diri Anda dalam menghadapi kejadian
di kehidupan sehari-hari.
Skala penelitian ini memiliki beberapa pernyataan yang terdiri dari empat
pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),
Sangat Tidak Sesuai (STS). Anda harus memilih salah satu jawaban yang
mewakili diri Anda dalam pernyataan yang telah disediakan. Tidak ada jawaban
yang salah atau benar dalam pernyataan ini sehingga silakan Anda menjawab
dengan jujur dan sesuai dengan diri Anda. Jawablah pernyataan dengan secepat
mungkin dan berikan jawaban pertama yang terlintas dalam pikrian Anda.
Saya menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang Anda isi dalam
skala penelitian ini. Saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan
Anda untuk berpartisipasi dalam pengisian skala penelitian ini.
Hormat Saya,
Francisca Rahmadita Dewi
139114086/Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan kesediaan secara
sukarela dalam mengisi skala penelitian ini tanpa ada paksaan untuk dapat
terlaksananya penelitian ini.
Nama :
SMK :
Kelas :
Jurusan :
Saya menjawab pernyataan ini sesuai dengan kondisi saya saat ini dan
bukan berdasarkan jawaban masyarakat pada umumnya. Saya mengijinkan
jawaban yang saya berikan untuk digunakan sebagai data dalam penelitian ini.
....................,...........................2017
Menyetujui
(..................................................)
Tanda tangan dan nama terang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
IDENTITAS DIRI
NAMA
UMUR
JENIS KELAMIN
*)
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
SMK
KELAS *) X XI XII
JURUSAN
STATUS PKL *) BELUM PKL
SEDANG PKL
SUDAH PKL
PENGALAMAN
KERJA
RENCANA
SETELAH LULUS
SMK *)
KERJA
KULIAH
LAINNYA
(sebutkan):...........................................................
*) Berikan tanda centang (√) pada kriteria yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PETUNJUK PENGERJAAN Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan mengenai diri Anda. Baca dan pahami pernyataan yang tersedia dengan seksama. Berikanlah tanda centang (√) pada jawaban pernyataan yang menggambarkan diri Anda. Kemungkinan jawaban yang dapat Anda pilih adalah sebagai berikut: SS : bila keadaan Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. S : bila keadaan Anda Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. TS : bila keadaan Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. STS : bila keadaan Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan yang tersedia. Dalam mengisi skala penelitian ini tidak ada jawaban yang SALAH maupun BENAR. Jawaban hanya diisi sesuai dengan gambaran diri Anda. Hasil dari pengisian skala penelitian ini tidak terkait dengan nilai dalam pelajaran sekolah Anda. Apabila Anda telah selesai dalam mengisi jawaban dari semua pernyataan, silakan memeriksa dan memastikan bahwa tidak ada pernyataan yang terlewatkan.
Contoh cara pengisian:
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya menyukai kegiatan di luar
sekolah √
Jika Anda ingin mengganti jawaban, silakan memberi tanda sama dengan (=) pada
jawaban sebelumnya, lalu memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang
sesuai dengan diri Anda.
Contoh cara penggantian jawaban:
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya menyukai kegiatan di luar
sekolah √ √
-Selamat Mengerjakan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya dapat menyelesaikan tantangan
dalam setiap masalah yang saya hadapi di
tempat kerja.
2. Saya lelah untuk terus memperbaharui
ilmu mengenai teknologi yang terus
berkembang.
3. Saya tidak siap melakukan banyak hal
dalam berbagai situasi sekaligus.
4. Saya merasa tidak percaya diri untuk
bekerja dengan umur yang masih muda.
5. Saya merasa bahwa siswa yang lain lebih
memiliki kualitas dalam mengolah
keterampilannya.
6. Saya merasa belum mampu untuk
menerima tantangan pekerjaan.
7. Saya yakin dapat bekerja secara optimal.
8. Saya aktif mencari tahu mengenai
perkembangan lingkungan kerja untuk
mendukung pekerjaan saya.
9. Saya belum memiliki tujuan pekerjaan
yang jelas untuk masa depan saya.
10. Saya merasa kemampuan saya belum
cukup untuk menerima tantangan di
tempat kerja.
11. Saya merasa kurang percaya diri untuk
melamar pekerjaan di perusahaan besar.
12. Saya merasa kecil jika bekerja dengan
lulusan yang lebih tinggi dari SMK.
13. Saya takut gagal dalam bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
NO PERNYATAAN SS S TS STS
14. Saya sudah memiliki cita-cita untuk
bekerja di suatu tempat.
15. Saya tidak mudah untuk memasuki
lingkungan pekerjaan yang tidak biasa
bagi saya.
16. Saya merasa tidak membutuhkan
informasi yang terkait dengan pekerjaan
untuk saat ini.
17. Saya yakin dapat menyelesaikan
pekerjaan dalam situasi yang sulit.
18. Teman-teman saya memiliki keterampilan
bekerja yang jauh lebih baik dari saya.
19. Saya mudah bekerja dengan orang-orang
baru.
20. Saya percaya bahwa keterampilan yang
saya miliki tidak kalah dengan
keterampilan orang lain.
21. Saya mendapat dukungan untuk bekerja
dari teman-teman dan guru.
22. Saya tidak yakin dapat menyelesaikan
banyak pekerjaan.
23. Saya merasa tertekan dan tidak nyaman
jika memiliki banyak masalah dalam
pekerjaan.
24. Saya dapat bekerja dengan baik
walaupun saya sedang memiliki masalah.
25. Saya merasa minder jika bekerja dengan
orang yang lebih terampil dari saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
NO PERNYATAAN SS S TS STS
26. Saya dapat bersaing dengan teman-teman
yang jauh lebih terampil dari saya.
-TERIMAKASIH-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN 2: Reliabilitas Item Skala Employability
A. Hasil Reliabilitas Item Skala Employability Sebelum Uji Coba
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,861 43
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM1 121,55 116,490 ,253 ,859 ITEM2 121,50 117,132 ,215 ,860 ITEM3 121,52 115,452 ,382 ,857 ITEM4 121,76 114,803 ,406 ,857 ITEM5 121,70 115,251 ,371 ,857 ITEM6 121,82 116,428 ,272 ,859 ITEM7 121,42 115,805 ,343 ,858 ITEM8 121,69 113,155 ,435 ,856 ITEM9 122,91 116,902 ,216 ,860 ITEM10 122,55 113,410 ,417 ,856 ITEM11 122,55 114,790 ,359 ,857 ITEM12 122,29 119,547 ,012 ,866 ITEM13 122,27 111,898 ,494 ,854 ITEM14 122,29 113,607 ,375 ,857 ITEM15 122,09 112,462 ,409 ,856 ITEM16 121,91 113,362 ,461 ,855 ITEM17 121,89 116,838 ,406 ,858 ITEM18 122,03 114,249 ,442 ,856 ITEM19 122,44 114,948 ,338 ,858 ITEM20 122,19 113,154 ,435 ,856 ITEM21 121,74 114,133 ,413 ,856 ITEM22 121,60 117,122 ,228 ,860 ITEM23 121,97 114,289 ,377 ,857 ITEM24 122,50 117,252 ,134 ,863 ITEM25 122,03 117,649 ,162 ,861
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
ITEM26 121,96 114,538 ,444 ,856 ITEM27 122,54 112,910 ,430 ,856 ITEM28 122,62 112,297 ,416 ,856 ITEM29 121,37 116,474 ,261 ,859 ITEM30 121,83 118,041 ,186 ,860 ITEM31 121,91 116,842 ,227 ,860 ITEM32 122,15 114,428 ,406 ,856 ITEM33 122,14 115,541 ,300 ,859 ITEM34 122,06 114,216 ,418 ,856 ITEM35 122,33 112,642 ,469 ,855 ITEM36 121,54 118,710 ,094 ,862 ITEM37 121,75 114,908 ,393 ,857 ITEM38 121,71 114,727 ,404 ,857 ITEM39 122,03 116,769 ,224 ,860 ITEM40 121,77 117,318 ,259 ,859 ITEM41 121,54 117,570 ,216 ,860 ITEM42 122,24 113,043 ,385 ,857 ITEM43 122,11 114,058 ,366 ,857
B. Hasil Reliabilitas Item Skala Employability Setelah Seleksi Item
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,864 26
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM3 69,97 69,149 ,276 ,862 ITEM4 70,21 67,926 ,380 ,860 ITEM5 70,15 68,328 ,339 ,861 ITEM8 70,14 67,081 ,374 ,860 ITEM10 71,00 66,480 ,425 ,859 ITEM11 71,00 66,600 ,457 ,858 ITEM13 70,71 65,027 ,527 ,855 ITEM14 70,73 66,098 ,425 ,859
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
ITEM15 70,53 65,811 ,410 ,859 ITEM16 70,36 66,772 ,440 ,858 ITEM17 70,34 69,746 ,333 ,861 ITEM18 70,48 67,832 ,382 ,860 ITEM19 70,88 66,906 ,416 ,859 ITEM20 70,63 65,694 ,495 ,856 ITEM21 70,19 67,834 ,348 ,861 ITEM23 70,42 67,165 ,385 ,860 ITEM26 70,41 67,664 ,424 ,859 ITEM27 70,99 65,150 ,518 ,856 ITEM28 71,07 65,605 ,423 ,859 ITEM32 70,59 67,584 ,386 ,860 ITEM34 70,50 66,932 ,446 ,858 ITEM35 70,77 65,558 ,507 ,856 ITEM37 70,20 68,540 ,313 ,862 ITEM38 70,16 67,835 ,381 ,860 ITEM42 70,68 65,279 ,463 ,857 ITEM43 70,55 66,790 ,390 ,860
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN 3: Deskriptif Data Penelitian
A. Deskriptif Data Penelitian Siswa SMK di Desa
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Employability 112 52 96 73,63 8,447 Valid N (listwise)
112
B. Deskriptif Data Penelitian Siswa SMK di Kota
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Employability 99 54 101 73,87 7,075 Valid N (listwise)
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 4: Hasil Uji Beda Mean (t-test)
A. Hasil Uji Beda Mean Tingkat Employability Siswa SMK di Desa
One-Sample Test Test Value = 65
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Employability
10,817 111 ,000 8,634 7,05 10,22
B. Hasil Uji Beda Mean Tingkat Employability Siswa SMK di Kota
One-Sample Test Test Value = 65
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Employability
12,473 98 ,000 8,869 7,46 10,28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN 5: Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality AREASEKO
LAH Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Employability KOTA ,103 99 ,012 ,964 99 ,008 DESA ,113 112 ,001 ,979 112 ,075
a. Lilliefors Significance Correction
LAMPIRAN 6: Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
Employability
Based on Mean 2,991 1 209 ,085 Based on Median 2,798 1 209 ,096 Based on Median and with adjusted df
2,798 1 204,918 ,096
Based on trimmed mean
2,967 1 209 ,086
LAMPIRAN 7: Hasil Uji Non-Parametric Mann Whitney U Test
Test Statisticsa
SKORTOTAL Mann-Whitney U 5180,000 Wilcoxon W 11508,000 Z -,824 Asymp. Sig. (2-tailed) ,410 Exact Sig. (2-tailed) ,411 Exact Sig. (1-tailed) ,206 Point Probability ,000 a. Grouping Variable: AREASEKOLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN 8: Hasil Tambahan
A. Hasil Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Negeri
dan Swasta
Tests of Normality
STATUS Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Employability NEGERI ,129 116 ,000 ,979 116 ,069
SWASTA ,078 95 ,191 ,974 95 ,059
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji Normalitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Laki-laki
dan Perempuan
Tests of Normality
JENISKELAMIN Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Employability LAKI-LAKI ,103 74 ,051 ,965 74 ,037
PEREMPUAN ,101 137 ,002 ,987 137 ,220
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
B. Hasil Uji Homogenitas
1. Uji Homogenitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Negeri
dan Swasta
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
Employability
Based on Mean ,816 1 209 ,367 Based on Median ,758 1 209 ,385 Based on Median and with adjusted df
,758 1 205,927 ,385
Based on trimmed mean ,773 1 209 ,380
2. Uji Homogenitas Tingkat Employability antara Siswa SMK Laki-
laki dan Perempuan
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic
df1 df2 Sig.
Employability
Based on Mean ,375 1 209 ,541 Based on Median ,294 1 209 ,588 Based on Median and with adjusted df
,294 1 202,605 ,588
Based on trimmed mean ,342 1 209 ,560
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C. Uji Non-parametric Mann Whitney U Test
1. Uji Non-parametric Mann Whitney U Test Tingkat Employability
antara Siswa SMK Negeri dan Swasta
Test Statisticsa
Employability Mann-Whitney U 4284,000 Wilcoxon W 8844,000 Z -2,782 Asymp. Sig. (2-tailed)
,005
a. Grouping Variable: STATUS
2. Uji Non-parametric Mann Whitney U Test Tingkat Employability
antara Siswa SMK Laki-laki dan Perempuan
Test Statisticsa Employability Mann-Whitney U 4911,500 Wilcoxon W 7686,500 Z -,373 Asymp. Sig. (2-tailed)
,709
a. Grouping Variable: JENISKELAMIN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 9:
SURAT IJIN PENELITIAN
DAN
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI