annual report
DESCRIPTION
contoh annual reportTRANSCRIPT
Turning Challenges into Growth Opportunities
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
01 04
05
06
Ikhtisar LaporanReport Highlights
Daftar IsiContents
Tema: Turning Challenges into Growth OpportunitiesTheme: Turning Challenges into Growth Opportunities
Sekilas AstraAstra at A Glance
Catur Dharma, Misi & VisiOur Philosophy, Mission & Vision
Peristiwa Penting 20122012 Event Highlights
Penghargaan 20122012 Awards
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Ikhtisar SahamStock Highlights
Laporan Dewan KomisarisReport From the Board of Commissioners
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Units
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Tinjauan Unit Pendukung BisnisReview of Business Support Unit
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
1
2
4
6
7
8
10
14
22
132
134
148
166
210
08
07
Laporan KeuanganFinancial Report
Data PerseroanCorporate Data
Laporan KeuanganFinancial Report
Data PerseroanCorporate Data
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profile
Profil DireksiBoard of Directors’ Profile
Profil Komite AuditAudit Committee’ Profile
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Informasi PerusahaanCorporate Information
Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Pengendalian BersamaSubsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities
236
212
214
220
225
226
229
230
02
03
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Laporan BisnisBusiness Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Laporan BisnisBusiness Report
Struktur BisnisBusiness Structure
Otomotif Automotive
Jasa KeuanganFinancial Services
Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining
AgribisnisAgribusiness
Infrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistics
Teknologi Informasi Information Technology
34
56
58
60
84
104
114
120
128
Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, ‘Perseroan’ mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. ‘Astra’ dan ‘Grup Astra’ mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. Laba bersih mengacu pada laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term ‘the Company’ refers to PT Astra International Tbk as the parent company. ‘Astra’ and ‘Astra Group’ refers to PT Astra International Tbk, subsidiaries and affiliates. Net income refers to profit attributable to owners of the parent.
1Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Melalui kegiatan usaha di berbagai sektor dan tersebar luas di seluruh tanah air, Astra senantiasa mencari dan mengembangkan peluang-peluang yang ada dengan selalu waspada menghadapi berbagai tantangan dan secara hati-hati menginternalisasinya ke dalam strategi pengembangan dan rencana bisnis ke depan untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan.
Through diverse and extensive business operations nationwide, Astra continues to actively seek and develop opportunities by being constantly vigilant of challenges faced and cautiously internalizing them into future development strategies and plans to promote sustainable growth.
Turning Challenges into Growth Opportunities
2 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sekilas ASTRA
Astra pertama kali didir ikan sebagai
perusahaan perdagangan di sebuah ruang
kecil di Jakarta pada tahun 1957. Di usia yang
ke-55 tahun saat ini, Astra telah berkembang
menjadi salah satu perusahaan terbesar
nasional yang diperkuat dengan 185.580
orang karyawan di 170 perusahaan termasuk
anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities.
Ketekunan dalam menjalin kerja sama dan
kemitraan dengan berbagai perusahaan
ternama di mancanegara telah mengantarkan
banyak peluang bagi Astra untuk melayani
berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia melalui 6 bidang usahanya, yang
terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat
dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur
Astra was first established in 1957 as a garage-
based trading company in Jakarta. After 55
years in operation, Astra has developed into
one of the largest national companies which
is supported by 185,580 employees in 170
companies, including subsidiaries, associates,
and jointly controlled entities.
Dedication in fostering cooperation and
partnerships with leading international
companies has opened many opportunities
for Astra to serve many aspects of everyday
life in Indonesia, through its six business
segments, made up of: Automotive, Financial
Services, Heavy Equipment and Mining,
Agribusiness, Infrastructure and Logistics,
ASTRA at a Glance
2 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
3Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
dan Logistik, serta Teknologi Informasi.
Komitmen pada prinsip-prinsip luhur Catur
Dharma juga terus mendorong interaksi non-
bisnis yang luas dengan masyarakat Indonesia
melalui berbagai program tanggung jawab
sosial (CSR) di bidang Pendidikan, Lingkungan,
Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) dan Kesehatan. Keselarasan langkah
tersebut merupakan bagian dari perjalanan
Astra untuk menjadi Perusahaan Kebanggaan
Bangsa.
Pada tahun 1990, Astra mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Kapitalisasi
pasar Astra pada akhir tahun 2012 sebesar
Rp 307,7 triliun.
and Information Technology. Commitment
to the traditional principles of Catur Dharma
consistently drives extensive non-business
interaction with the nation through a wide
range of corporate social responsibility (CSR)
programs in education, health, small medium
enterprise, and the environment. This strategic
alignment is an essential part of Astra’s
journey to become the Pride of the Nation.
In 1990, Astra listed its shares on the
Indonesia Stock Exchange. The market
capitalization of Astra at the end of 2012 was
Rp 307.7 trillion.
3Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
4 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Catur Dharma, Misi & VisiOur Philosophy, Mission & Vision
Foto Ilustrasi Indonesia sama dgn tema
4 ASTRA International •
Moto Per Aspera Ad AstraBerjuang dan menembus segala tantangan
untuk mencapai bintang.
Through difficulties to reach a star.
ASTRA International •
Through difficulties to reach a star.
ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Foto Ilustrasi Indonesia sama dgn tema
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Foto Ilustrasi Indonesia sama dgn tema
Motto
5Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Cita-Cita Sejahtera bersama bangsaTo prosper with the nation
Aim
Catur Dharma• MenjadiMilikyangBermanfaatbagiBangsadanNegara
• MemberikanPelayananTerbaikkepadaPelanggan
• MenghargaiIndividudanMembinaKerjaSama
• SenantiasaBerusahaMencapaiyangTerbaik
Misi• Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai
terbaik kepada stakeholder kami
Visi• Menjadisalahsatuperusahaandenganpengelolaanterbaik
di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan
yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi
• Menjadi perusahaan yangmempunyai tanggung jawab
sosial serta sadar lingkungan
Our Philosophy• TobeanAssettotheNation
• ToProvidetheBestServicetoOurCustomers
• ToRespectIndividualsandPromoteTeamwork
• ToContinuallyStriveforExcellence
Mission• Toprosperwiththenationbyprovidingthebest
value to our stakeholders
Vision• TobeoneofthebestmanagedcorporationsinAsia
Pacific with an emphasis on sustainable growth by
building competence through people development,
solid financial structure, customer satisfaction and
efficiency
• Tobe a socially responsible andenvironmentally
conscious corporation
6 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Peristiwa Penting
2012
FebruariFebruary
AprilApril
AprilAprilRapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa tahun 2012 PT Astra International TbkPT Astra International Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Antara lain telah diputuskan dalam RUPST pembagian dividen tunai tahun buku 2011 senilai Rp 8 triliun, sedangkan RUPSLB menyetujui dilakukannya perubahan atau pemecahan nilai nominal saham (stock split) Perseroan dengan rasio 1:10.
PT Astra International Tbk Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders in 2012PT Astra International Tbk held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Among others, the AGMS resolved a cash dividend for financial year 2011 of Rp 8 trillion, while the EGMS approved a stock split with ratio of 1:10.
MeiMay
JuniJune
JuliJuly
AgustusAugust
J e l a j a h i D u n i a A s t r a diselenggarakan di 5 kotaPembukaan Jelajahi Dunia Astra (JDA) dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah, dihadiri oleh Direksi Astra serta sejumlah Menteri Republik Indonesia. JDA juga digelar di 4 kota lainnya, yaitu Medan, Balikpapan, Makassar dan ditutup di Surabaya.
Explore the World of Astra held in 5 citiesThe opening ceremony for Explore the World of Astra took place in Taman Mini Indonesia Indah, with Astra’s Board of Directors and a number of Ministers of the Republic of Indonesia in attendance. The event was also held in 4 other cities, namely Medan, Balikpapan, Makassar, and finally Surabaya for its closing.
Astra Green LifestyleAstra Green Lifestyle merupakan salah satu dukungan Astra dalam program l ingkungan untuk mencapai Millennium Development Goals (MDG’S) ke 7 tentang menjamin daya dukung lingkungan hidup.
Astra Green LifestyleAstra Green Lifestyle is one of Astra’s mainstay environmental programs in support of the Millennium Development Goal (MDG) no. 7 on ensuring environmental sustainability.
Program Astra Tanam 550.000 Pohon di Bogor Eco Edu ForestPenanaman bibit pohon pada acara Pencanangan Penanaman 550.000 Pohon kerja sama antara PT Astra International Tbk dan Perum Perhutani di Bogor Eco Edu Forest Babakan Madang, Sentul, Jawa Barat.
Astra Plants 550,000 Trees Program in Bogor Eco Edu ForestP l an t i ng t re e s du r i ng t he inauguration of Astra’s Plant 550 ,000 Trees p rogram, a collaborative effort between PT Astra International Tbk and Perum Perhutani in Bogor Eco Edu Forest Babakan Madang, Sentul, West Java.
Winteq Ekspor Perdana Mesin ke ThailandPT Astra Otoparts Tbk – Divisi Workshop for Industrial Equipment (Winteq) melakukan ekspor perdana Tip-End Finish Grinding Machine untuk proses produksi engine valve ke Nittan Valve Co. Ltd., Thailand.
Winteq’s First Machine Export to ThailandPT Astra Otoparts Tbk – Workshop for Industrial Equipment (Winteq) Division made its first export ofTip-End Finish Grinding Machine for engine valve process production to Nittan Valve Co. Ltd., Thailand.
SeptemberSeptemberAkuisisi Tambang Piranti Jaya UtamaPT United Tractors Tbk melalui anak perusahaannya PT Tuah Turangga Agung (TTA) mengakuisisi 100% saham PT Borneo Berkat Makmur (BBM). BBM memiliki 60% saham di PT Piranti Jaya Utama (PJU), konsesi tambang batu bara di Kapuas, Kalimantan Tengah.
Acquisition of Piranti Jaya Utama MinePT United Tractors Tbk through its subsidiary, PT Tuah Turangga Agung (TTA) acquired 100% shares of PT Borneo Berkat Makmur (BBM). BBM owned 60% shares of PT Piranti Jaya Utama (PJU), a coal mine concession in Kapuas, Central Kalimantan.
HUT ke-55 Astra “Berbagi Bersama Bangsa”Pada tanggal 20 Februari 2012, Astra merayakan HUT ke-55 dengan tema “Berbagi Bersama Bangsa” yang diilanjutkan dengan InnovAstra ke-28 bagi karyawan.
Astra’s 55th Anniversary “Share With the Nation”On 20 February 2012 Astra celebrated its 55th anniversary with a theme to “Share With the Nation”, which was followed by 28th InnovAstra, an award ceremony for employees’ innovation.
Kerja sama Astra Otoparts dan PirelliAstra Otoparts dan Pirelli sepakat membangun usaha patungan (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) untuk memproduksi ban sepeda motor konvensional di Indonesia. Acara penandatanganan kerja sama yang bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Italia Giulio Terzi beserta delegasi pemerintahan dan pengusaha Italia. Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Presiden Direktur Astra Otoparts, Siswanto Prawiroatmodjo yang didampingi oleh Direktur, Darmawan Widjaja dan Senior Vice President Pirelli, Uberto Thun, dan disaksikan oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat dan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan.
Cooperation Astra Otoparts and PirelliAstra Otoparts and Pirelli agreed to established a joint venture (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) to manufacture conventional motorcycles tyres in Indonesia. The signing ceremony was held in conjunction with the visit of the Italian Minister of Foreign Affairs, Giulio Terzi, and his entourage, consisting of a delegation of government officials and businessmen. The joint-venture agreement was signed by President Director of Astra Otoparts, Siswanto Prawiroatmodjo, accompanied by Director, Darmawan Widjaja, and Senior Vice President Pirelli, Uberto Thun, as witnessed by the Minister of Industries, MS Hidayat and the Minister of Trade, Gita Wirjawan.
Event Highlights
7Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Penghargaan
SeptemberSeptemberAstra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, Kebanggaan untuk Indonesia, Kolaborasi Astra International – Toyota – DaihatsuKolaborasi ini merupakan tonggak penting dalam sejarah industri otomotif di Indonesia, selain dirancang mengikuti program pemerintah Low-Cost Green Car (LCGC), inilah produk otomotif pertama yang desainnya dibuat oleh putra bangsa, dipilih secara global mengalahkan desainer dari Italia, Perancis dan Jepang.
Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, Pride for Indonesia, a Collaboration of Astra International – Toyota – DaihatsuThis collaborative effort is a significant milestone in the history of Indonesia’s automotive industry. The car product is made in support of the government’s Low-Cost Green Car (LCGC) policy, as the first automotive product designed by Indonesian designers and elected from a lineup of world-class designers from Italy, France and Japan.
OktoberOctober
OktoberOctober
NovemberNovember
DesemberDecember
Peluncuran Buku Inspirasi Astra Untuk BangsaPeluncuran buku secara simbolis yang berjudul “Inspirasi Astra Untuk Bangsa” yang diprakarsai oleh Kelompok Kompas Gramedia. Di dalam buku ini terdapat seratus tokoh yang berbicara mengenai Astra.
L a u n c h i n g o f : I n s p i r a s i Astra Untuk Bangsa (Astra’s Inspiration for the Nation)Launching of book titled “Inspirasi Astra Untuk Bangsa” as initiated by publishing giant Kompas Gramedia Group. The book conta ins comments and insights on Astra by 100 distinguished figures.
Malam Apresiasi Astra Untuk Bangsa “SATU Indonesia Awards 2012”Malam Apresiasi Astra Untuk Bangsa dianugerahkan kepada 5 Penerima Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2012.
Astra’s Appreciation Night for the Nation “SATU Indonesia Awards 2012”Astra’s Appreciation Night for the Nation was dedicated to honor 5 recipients of the SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards 2012.
Astra Serahkan SDN Percontohan Meulaboh PT Ast ra In te rnat iona l Tbk menyerahkan gedung sekolah dan sarana pendidikan SDN Percontohan Meulaboh yang merupakan hasil rekonstruksi pasca bencana tsunami tahun 2004 kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat.
Astra Handed Over SDN Percontohan Meulaboh (Model School in Aceh)PT Astra International Tbk handed over to the local government of West Aceh school buildings and facilities of SDN Percontohan Meulaboh, which comprise part of the reconstruction efforts of Aceh’s tsunami disaster of 2004.
Permatabank menyelesaikan proses Rights Issue VPada tanggal 19 Desember 2012, PermataBank telah menyelesaikan proses PUT V (Rights Issue V) dengan dana hasil Rights Issue sebesar Rp 2 triliun. Seluruh dana Rights Issue ini, akan digunakan untuk penyaluran kredit dalam rangka pengembangan usaha perseroan.
Permatabank concluded Right Issue VO n 1 9 D e c e m b e r 2 0 1 2 , PermataBank completed the issuance of Rights Issue V with resulting proceeds amounting to Rp 2 trillion, which will be used entirely to support the Bank’s growing business.
Awards
Fortune Indonesia - Most Admired Companies 2012The Best 20 Most Admired Companies in Indonesia
The Best in Others Industrial Sector
The First Winner in Cross-Sector Industry
Asiamoney - Corporate Governance Pool 2011No 2 Best For Responsibilities of Management and The Board of Directors in Indonesia
No 3 Overall Best Company in Indonesia for Corporate Governance
No 3 Best For Disclosure and Transparency in Indonesia
Bapepam-LK, IDX,KPEI, KSEI - Capital Market Awards 2012Penerima Nominasi Emiten Saham Terbaik kapitalisasi pasar di atas Rp 10 T
Majalah Swa - Indonesia Green Company Achievement 2012
Majalah Swa dan Yayasan Kehati - SRI KEHATI Appreciation 2012 (Komitmen Dalam Pelestarian Lingkungan)
Warta Ekonomi - Social Business Innovation Award 201220 Green CEO Award 2012 - Bp. Prijono Sugiarto
Mix CommunicationBest CSR Program 2012
Best Internal Public Relations Program 2012
Warta Ekonomi - Indonesia Best Companies 2012
South East Asia’s Institutional Investor Corporate Awards 2012Most Organised Investor Relations
Strongest Adherence to Corporate Governance
Most Consistent Dividend
Best Strategic Corporate Social Responsibility
8 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Ikhtisar Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Highlights
8 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dinyatakan dalam miliar Rupiah dan menggunakan notasi bahasa Inggris kecuali disebutkan lain.
Numerical notation in all tables and graphs in billions of Rupiah and in English format, unless stated otherwise.2012 2011 2010 2009 2008
Laporan Laba Rugi Profit and Loss Account
Pendapatan Bersih 188,053 162,564 129,038 98,526 97,064 Net Revenue
Laba Bruto 36,200 32,034 25,921 22,771 21,730 Gross Profit
Laba tahun berjalan 22,742 21,077 17,004 12,444 11,298 Profit for the year
Laba yang diatribusikan kepada: Profit attributable to:
Pemilik entitas induk 19,421 17,785 14,366 10,040 9,191 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 3,321 3,292 2,638 2,404 2,107 Non-controlling interests
Laba komprehensif tahun berjalan 22,460 21,348 17,255 12,699 11,273 Comprehensive Income for the year
Laba komprehensif yang diatribusikan kepada: Comprehensive Income attributable to:
Pemilik entitas induk 19,053 18,058 14,641 10,295 9,176 Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 3,407 3,290 2,614 2,404 2,097 Non-controlling interests
Posisi Keuangan (Neraca) Financial Position (Balance Sheets)
Jumlah Aset 182,274 154,319 113,362 88,938 80,740 Total Assets
Aset Lancar 75,799 66,065 46,926 36,742 35,531 Current Assets
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas
19,801 16,997 15,153 11,484 10,636Investments in Associates and
Jointly Controlled Entities
Aset Tetap 34,326 28,983 22,239 18,535 15,441 Fixed Asset
Liabilitas Jangka Pendek 54,178 49,169 36,873 26,377 26,883 Current Liabilities
Jumlah Pinjaman 56,757 44,990 31,738 21,921 23,533 Total Borrowings
Jumlah Liabilitas 92,460 78,481 54,559 40,006 40,163 Total Liabilities
Modal Kerja Bersih 1 19,043 10,974 10,958 7,583 8,018 Net Working Capital 1
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
71,201 60,449 49,424 39,894 33,080Equity Attributable to
Owners of the Parent
Jumlah Ekuitas 89,814 75,838 58,8032 48,9322 40,5772 Total Equity
Analisa Rasio dan Informasi Lain Ratio Analysis and Other Information
Laba bersih terhadap Aset 3 12% 14% 15% 14% 14% Return on Assets 3
Laba bersih terhadap Ekuitas 4 25% 28% 29% 25% 28% Return on Equity 4
Marjin Laba Kotor 19% 20% 20% 23% 22% Gross Profit Margin
Rasio Laba terhadap Pendapatan 12% 13% 13% 13% 12% Net Income Margin
Rasio Lancar (x) 1.4 1.3 1.3 1.4 1.3 Current Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x) 0.5 0.5 0.5 0.4 0.5 Liabilities to Total Assets Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x) 1.0 1.0 0.9 0.8 1.0 Liabilities to Total Equity Ratio (x)
Saham Beredar (dalam Jutaan) 5 40,484 40,484 40,484 40,484 40,484 Issued Shares (in millions) 5
Laba per Saham (Rp) 5 480 439 355 248 227 Earnings per Share (Rp) 5
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp) 5 1,759 1,493 1,221 985 817 Net Asset Value per Share (Rp) 5
Dividen Interim per Saham (Rp) 5 66 60 47 29 30 Interim Dividend per Share (Rp) 5
Dividen Final per Saham (Rp) 5 1506 138 113 83 57 Final Dividend per Share (Rp) 5
Rasio Utang Bersih terhadap Jumlah Ekuitas 7 9.9% 0.8% 6.0% -1.5% 4.5% Net Debt to Equity Ratio 7
1. Trade Receivables + Inventories - Current Trade Payables. 2. Reclassified in order to fulfill PSAK No. 1 “Presentation of Financial Statements” which is
effective in 2011. 3. Profit for the year divided by Total Assets 4. Profit for the year divided by Total Equity. 5. Adjusted to the proportion of stock split ratio of 1:10. 6. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in April 2013.7. Net debt excluding Financial Services debt divided by equity.
1. Piutang Usaha + Persediaan - Utang Usaha Jangka Pendek. 2. Direklasifikasi untuk memenuhi PSAK No. 1 “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku efektif di
2011. 3. Laba tahun berjalan dibagi Jumlah Aset. 4. Laba tahun berjalan dibagi Jumlah Ekuitas. 5. Disesuaikan dengan proporsi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10. 6. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan April 2013. 7. Utang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan dibagi Jumlah Ekuitas.
9Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
2011 201220102008
227248
355
439
480
2009
Laba Bersih per Saham (Rp)
Net Earnings per Share (Rp)
2011 201220102008
97,064 98,526
129,038
162,564
188,053
2009
Pendapatan Bersih (Rp miliar)
Net Revenue (Rp billion)
2011 201220102008
9,19110,040
14,366
17,78519,421
2009
Laba Bersih (Rp miliar)
Net Income (Rp billion)
2011 201220102008
87
57
112
83
160
113
198
138
216
150*Final
Interim
2009
Dividen per Saham (Rp)
Dividend per Share (Rp)
2011 201220102008
80,74088,938
113,362
154,319
182,274
2009
Jumlah Aset (Rp miliar)
Total Assets (Rp billion)
2011 201220102008
40,57748,932
58,803
75,838
89,814
2009
Jumlah Ekuitas (Rp miliar)
Total Equity (Rp billion)
9Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
* Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan April 2013* Subject to approval of shareholders at AGMS in April 2013
Catatan: Jumlah saham telah disesuaikan dengan rasio pemecahan saham 1:10 pada tanggal 8 Juni 2012.
Note: Total share has subjected to stock split ratio of 1:10 on 8 June 2012.
6047
2930
66
10 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Ikhtisar SahamStock Highlights
10 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Harga dan Volume Perdagangan Saham 2011-20122011-2012 Share Price and Trading Volume
Harga dan Volume Perdagangan Saham per Triwulan 2011-20122011-2012 Quarterly Share Price and Trading Volume
PeriodeHarga Tertinggi (Rp)
Highest Price (Rp)Harga Terendah (Rp)
Lowest Price (Rp)Harga Penutupan (Rp)
Closing Price (Rp)
Rata-rata Volume Perdagangan Harian (Unit)
Average Daily Trading Volume (Unit)
Period
2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012
Triwulan I 5,825 7,965 4,525 6,710 5,700 7,395 57,193,310 36,856,615 1st Quarter
Triwulan II 6,425 7,650 5,360 6,120 6,355 6,850 32,882,950 33,054,511 2nd Quarter
Triwulan III 7,595 7,550 5,500 6,250 6,365 7,400 50,004,750 30,818,485 3rd Quarter
Triwulan IV 7,500 8,300 5,730 6,800 7,400 7,600 29,799,140 33,367,371 4th Quarter
Catatan: Harga saham di tahun 2011 dan triwulan I dan II di tahun 2012 telah disesuaikan dengan proporsi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10 yang terjadi pada tanggal 8 Juni 2012Note: The price of shares in the year 2011 and 1st and 2nd quarter of 2012 have been adjusted to the proportion of the stock split ratio of 1:10 which occurred on 8 June 2012
2011 2012
8,500 250,000,000
175,000,000
200,000,000
225,000,000
150,000,000
Sumber Source: Thomson Reuters
6,500
7,000
7,500
8,000
6,000
5,500
5,000
4,500
25,000,000
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec0
125,000,000
100,000,000
75,000,000
50,000,000
Harga Penutupan Closing Price (LHS) Volume Perdagangan Trading Volume (RHS)
11Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International 11Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Deskripsi31 Desember 201231 December 2012
31 Desember 201131 December 2011 Description
No. of Investors No. of Shares % No. of Investors No. of Shares %
Domestik Domestic
1. Ritel 14,725 380,320,580 0.94% 4,122 22,309,802 0.55% 1. Retail
2. Korporasi 212 575,654,978 1.42% 151 26,053,595 0.64% 2. Corporation
3. Asuransi 61 520,581,213 1.29% 39 48,238,503 1.19% 4. Insurance
4. Yayasan 216 275,505,450 0.68% 112 25,015,335 0.62% 5. Foundation
5. Koperasi 4 22,514,530 0.06% 5 2,248,453 0.06% 6. Cooperative
6. Lain-lain 177 787,328,521 1.94% 158 90,181,357 2.23% 7. Others
Sub Total 15,395 2,561,905,272 6.33% 4,587 214,047,045 5.29% Sub Total
Internasional International
1. Ritel 204 7,317,660 0.02% 154 807,708 0.02% 1. Retail
2. Institusi 1,487 37,914,330,208 93.65% 1,640 3,833,500,561 94.69% 2. Institutional
Sub Total 1,691 37,921,647,868 93.67% 1,794 3,834,308,269 94.71% Sub Total
Total 17,086 40,483,553,140 100.00% 6,381 4,048,355,314 100.00% Total
Pemecahan Nilai Nominal Saham 1:10 pada tanggal 8 Juni 2012 Stock Split Ratio of 1:10 on 8 June 2012
Sumber: Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra Source: Share Registrar PT Raya Saham Registra
Komposisi Pemegang SahamComposition of Shareholders
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang tercatat di bursa Singapura dan anggota grup Jardine Matheson. JC&C memiliki 50,11% saham Astra International, serta kepemilikan di perusahaan otomotif lainnya di Asia Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, JC&C mengendalikan beberapa anak perusahaan di Singapura dan Malaysia. Perusahaan asosiasi JC&C antara lain adalah Tunas Ridean di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.
Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-listed company and a member of the Jardine Matheson group. It has a 50.11% interest in Astra International and other automotive companies in Southeast Asia. JC&C controls several subsidiaries operating in Singapore and Malaysia under the Cycle & Carriage banner. JC&C associates include Tunas Ridean in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.
Pemegang Saham per 31 Desember 2012 dan 2011Shareholders as at 31 December 2012 and 2011
*) Seluruh saham dimiliki melalui | All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.Catatan: Jumlah saham di tahun 2011 telah disesuaikan dengan proporsi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10 yang terjadi pada tanggal 8 Juni 2012.Note: Number of shares in the year 2011 has been adjusted to the proportion of the stock split ratio of 1:10 which occurred on 8 June 2012.
31 Desember 201231 December 2012
31 Desember 201131 December 2011
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan
Percentage of ownership
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan
Percentage of ownership
Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 20,288,255,040 50.11%
Budi Setiadharma (Presiden Komisaris | President Commissioner)
8,540,000 0.02% 8,490,000 0.02%
Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris | Commissioner)*
6,100,000 0.02% 6,100,000 0.02%
Lain-lain | Others (masing-masing dibawah | each less than 5%)
20,180,658,100 49.85% 20,180,708,100 49.85%
TOTAL 40,483,553,140 100.00% 40,483,553,140 100.00%
12 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report12 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Riwayat DividenDividend History
Dividen untuk Tahun KeuanganDividend for Financial Year
DividenDividend
InterimInterim
Tanggal PembayaranPayment Date
FinalFinal
Tanggal PembayaranPayment Date
Rasio Pembayaran DividenDividend Payout Ratio
Posisi SahamOutstanding Shares
2008 Rp 300 14 November 2008 Rp 570 03 July 2009 38.3% 4,048,355,314
2009 Rp 290 16 November 2009 Rp 830 05 July 2010 45.2% 4,048,355,314
2010 Rp 470 15 November 2010 Rp 1,130 16 June 2011 45.1% 4,048,355,314
2011 Rp 600 14 November 2011 Rp 1,380 06 June 2012 45.1% 4,048,355,314
2012 Rp 66 07 November 2012 Rp 150* 07 June 2013* 45.0%* 40,483,553,140
*) Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan April 2013 *) Subject to the approval of shareholders at GMS in April 2013
Pemecahan Nilai Nominal SahamStock Split
Tanggal PelaksanaanDate of Execution
RasioRatio
Jumlah Saham BeredarNumber of Shares Outstanding
Nilai Nominal SahamNominal Value of Shares
SebelumBefore
SesudahAfter
SebelumBefore
SesudahAfter
8 June 2012 01:10 4,048,355,314 40,483,553,140 Rp 500 Rp 50
Pemegang Saham Pengendali PT Astra International Tbkoleh Jardine Cycle & Carriage Limited tertanggal 31 Desember 2012
Shareholding Interest in PT Astra International Tbk by Jardine Cycle & Carriage Limited as at 31 December 2012
Jardine Matheson Holdings Limited BermudaPerusahaan Publik yang tercatat (premium listing) di London
Public Company with premium listing in London
Jardine Strategic Holdings Limited BermudaPerusahaan Publik yang tercatat (premium listing) di London
Public Company with premium listing in London
55.15%82.12%
44.85%
17.88%
27.82%
49.89%
50.11%
Lainnya (semua < 10%) Other (all < 10%)
PT Astra International Tbk IndonesiaPerusahaan Publik yang tercatat di Indonesia
Public Company listed in Indonesia
Jardine Cycle & Carriage Limited SingaporePerusahaan Publik yang tercatat di Singapura
Public Company listed in Singapore
Lainnya (semua < 10%) Other (all < 10%)
Lainnya (semua < 10%) Other (all < 10%)
Lainnya (semua < 5%) Other (all < 5%)
72.18%
13Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International 13Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Kronologis Struktur PermodalanChronological Capital Structure
TahunYear
Kebijakan/Tindakan PerusahaanPolicy/Corporate Actions
1990
Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price ofRp 14,850 (full Rupiah) per share.
1994
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Kapitalisasi tambahan modal disetor Pembagian saham bonus yang berasal dari sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.
1997
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.
Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders. Changes in par value from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474.
1999
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.
The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut.
Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised.
2002
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.
2012
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari 4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham.
Changes in par value from Rp 500 (full Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share, changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140 shares.
14 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report14 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
President Commissioner
15Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Hingga hari ini perekonomian dunia masih
dibayangi oleh krisis terutama yang terjadi di
kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Beberapa
indikasi dan pengaruhnya dapat kita lihat dari
turunnya harga komoditi dan indeks harga
saham dunia. Kondisi ini merupakan tantangan
serius bagi dunia usaha Indonesia dalam upaya
untuk mempercepat pertumbuhannya dalam
mendukung perkembangan perekonomian
nasional. Kami bersyukur, meskipun krisis dunia
masih berlanjut, perekonomian Indonesia masih
menunjukkan tingkat pertumbuhan diatas 6%
dan peringkat negara kita pun telah dinaikkan
menjadi “investment grade” oleh lembaga-
lembaga pemeringkat dunia (Fitch, Moodys, R&I)
dengan stable outlook.
Sebagai perusahaan yang hampir seluruh
bisnisnya fokus pada ekonomi domestik, Astra
ikut mengalami pertumbuhan seiring dengan
bertumbuhnya ekonomi Indonesia. Kami bangga
Astra telah menorehkan prestasi bisnis yang
patut diperhitungkan di usianya yang menginjak
55 tahun pada tahun 2012. Astra telah menjadi
tempat berkarya yang diandalkan bagi 185.580
karyawan di seluruh nusantara yang tersebar di
170 perusahaan di dalam Grup Astra.
Today, the world’s economy remains under the
shadow of crisis, particularly the financial crisis
in Europe and the United States of America. The
indicators and impacts are clearly visible from the
downward movements in both commodity prices
and global stock market indices. Such conditions
pose grave challenges to Indonesian businesses
in their effort to accelerate growth in support of
national economic development. We are grateful
that despite the global crisis, the Indonesian
economy still manages growth of above 6%,
and international rating agencies (Fitch, Moodys,
R&I) upgraded the country’s rating to “investment
grade” with stable outlook.
As a company with businesses predominantly
focused on the domestic economy, Astra
continues to grow alongside Indonesia’s economy.
We are extremely proud that Astra has carved
significant business milestones as we celebrated
its 55th anniversary in the year 2012. Astra has
become a dependable employer to 185,580
people across the nation through a network of
170 companies under Astra Group.
Report from The Board of Commissioners
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Dear Stakeholders,
16 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Atas Pengelolaan Perusahaan Sejak tahun 2010, manajemen Astra telah
melakukan peninjauan ulang dan penajaman
strategi jangka panjang Astra dengan fokus
pada aspek Strategic Triple Roadmap, yaitu
Portfolio Roadmap, People Roadmap, dan Public
Contribution Roadmap. Pengarahan strategis
tersebut telah membuahkan hasil yang semakin
menggembirakan di tahun 2012.
Ditinjau dari segi Portfolio Roadmap, kinerja
bisnis Astra secara keseluruhan pada tahun 2012
terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya,
kendati kinerja beberapa perusahaan sektor
tertentu mengalami sedikit penurunan. Penurunan
tersebut lebih disebabkan karena dampak dari
faktor eksternal, khususnya kondisi perekonomian
Eropa dan Amerika Serikat yang masih dibayangi
krisis keuangan yang berimbas pada melemahnya
aktifitas ekonomi global dan harga komoditas
internasional yang pada akhirnya mempengaruhi
kinerja berbagai industri di Indonesia.
Dalam pengembangan People Roadmap, kami
sangat mendukung langkah manajemen Astra
untuk semakin memperdalam implementasi dan
ketaatan terhadap prinsip-prinsip Catur Dharma
yang telah lama menjadi budaya dan fondasi kuat
Astra. Dewan Komisaris juga turut mendukung
pengembangan signifikan yang dilakukan pada
rangkaian program pelatihan dan manajemen
Astra yang semakin ekstensif. Kami percaya bahwa
keunggulan tersebut merupakan salah satu faktor
penting yang mendorong semakin banyaknya
lulusan universitas dan talenta-talenta terbaik
bangsa untuk memilih Astra sebagai salah satu
top employer di Indonesia.
Perayaan ulang tahun Astra yang ke-55 tahun
di tahun 2012 dimeriahkan dengan mengusung
berbagai inisiatif Public Contribution yang difokuskan
pada bidang Pendidikan, Lingkungan Hidup, Usaha
Kecil dan Menengah (UKM)/Income Generating
Activities (IGA) dan Kesehatan di lima kota besar
dengan puncaknya pada acara Malam Apresiasi
Astra Untuk Anak Bangsa Semangat Astra Terpadu
Assessment on the Board of Directors’ Performance in Managing the CompanySince 2010, Astra’s management has reviewed
and reasserted long-term corporate strategies
with focus on the Strategic Triple Roadmap,
comprising the Portfolio Roadmap, People
Roadmap, and Public Contribution Roadmap.
This strategic direction has produced increasingly
better results during 2012.
From the perspective of the Portfolio Roadmap,
in 2012 Astra gained steady business growth in
comparison to previous years, although selected
companies in particular sectors experienced a
downturn in overall performance. This condition
was principally due to developments in the external
environment, specifically economic conditions in
Europe and the United States that are still plagued
by financial crisis, and in turn, weakening global
economic activities and prices of internationally
traded commodities, thus ultimately affecting
various industries in Indonesia.
In developing the People Roadmap, we fully
support management’s programs that are designed
to deepen the day-to-day implementation
and adherence to the principles of Catur
Dharma, which have been the strong corporate
culture and foundation for Astra. The Board
of Commissioners also commend significant
improvements introduced to an extensive line up
of Astra’s training and management programs.
We are confident that such advantage assumes
a critical role in encouraging more and more of
the nation’s leading university graduates and
outstanding talent to choose Astra as one of
Indonesia’s top employers.
The commemoration of Astra’s 55th anniversary in
2012 was held by promoting a wide range of Public
Contribution initiatives focused on Education,
Environment, Small and Medium Enterprises
(SME)/Income Generating Activities (IGA), and
Health in five major cities, with the highlight
event ‘Malam Apresiasi Astra Untuk Anak Bangsa
Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU
17Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pelaksanaan Strategic Triple Roadmap telah membuahkan hasil yang menggembirakan di tahun 2012.
Implementation of the Strategic Triple Roadmap has resulted in improved performance during 2012.
dari kiri ke kananfrom left to right
Erry FirmansyahKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Anthony John Liddell NightingaleKomisaris Commissioner
Budi SetiadharmaPresiden KomisarisPresident Commissioner
Benjamin William KeswickKomisarisCommissioner
Kyoichi TanadaKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Jonathan ChangKomisarisCommissioner
Chiew Sin CheokKomisarisCommissioner
David Alexander NewbiggingKomisarisCommissioner
Mark Spencer GreenbergKomisarisCommissioner
17Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
18 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards yang
memberikan penghargaan bagi anak-anak bangsa
yang memberikan kontribusi yang luar biasa bagi
masyarakat luas. Dewan Komisaris melihat bahwa
dengan semangat dan inovasi generasi muda
bangsa yang melimpah ruah ini, maka merupakan
peran dan kewajiban Astra, juga pemerintah dan
komunitas bisnis, untuk memfasilitasi generasi
muda tersebut dengan kemampuan, kapasitas dan
jangkauan luas yang dimilikinya untuk mendorong,
mendukung dan memacu perubahan-perubahan
positif yang mereka rintis.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) telah
menjadi komitmen Astra untuk berbagi dengan
bangsa dan masyarakat Indonesia. Masing-masing
bisnis Astra wajib secara aktif menyelenggarakan
program CSR sebagai penyeimbang dari fokus
usahanya. Walaupun Astra telah mengerahkan
sumber daya, upaya dan tenaga yang sangat besar
dalam implementasi program CSR, kedepannya
hal tersebut diharapkan dapat diselaraskan
dengan inisiatif komunikasi dan sosialisasi yang
lebih luas sehingga menyuarakan dorongan bagi
masyarakat umum dan para pelaku bisnis untuk
turut serta dalam mewujudkan tanggung jawab
sosial dan bersama-sama memajukan bangsa
dan negara.
Pandangan Atas Prospek Usaha Perusahaan yang Disusun Oleh DireksiProspek usaha pada tahun 2013 masih akan
mengalami berbagai tantangan. Sektor agribisnis
dan sektor berbasis sumber daya alam masih akan
menghadapi tekanan harga dan permintaan di pasar
akibat kondisi perekonomian global yang belum
kondusif dan dibayangi ketidakpastian atas situasi
krisis di Eropa dan Amerika Serikat. Namun, kami
menilai bahwa prospek usaha di Indonesia secara
umum masih tetap menjanjikan berkat dukungan
daya tahan ekonomi lokal yang kuat serta daya beli
konsumen yang tinggi dan terjaga. Hal ini ditunjang
pula oleh kebijakan pemerintah terkait tingkat inflasi
yang stabil dan suku bunga rendah.
Indonesia) Awards’ which Astra presented awards
to young individuals who succeeded in making an
outstanding contribution to the community. The
Board views that given this display of abundant
spirit and innovation by the young generation, it
is the role and responsibility of Astra, as well as the
government and business community, to facilitate
these promising young people with our extensive
abilities, capacity, and reach to encourage, support,
and usher in positive changes that they have
pioneered.
Corporate Social Responsibility (CSR) has long
been a commitment of Astra, with the objective
of sharing with the nation and its people. Every
single of Astra’s business is required to actively
engage in CSR programs that would provide
balance to business focus. While Astra has
dedicated an enormous amount of resources,
effort, and energy to the effective implementation
of CSR activities, in the future we expect that
these programs will be aligned with better and
more extensive communication and socialization
initiatives so that we may be able to voice
encouragement to the general public as well
as other business players to join us in fulfilling
social responsibility and together prosper with
the nation and its people.
View on the Company’s Business Prospect Prepared by the Board of DirectorsBusiness outlook in 2013 will continue to be
dominated by various challenges. The agribusiness
and natural resource-based industries will still face
pressure from market prices and demand due to
global economic conditions and uncertainties on
the back of the crisis situation in Europe and the
United States. However, we believe that the business
environment in Indonesia remains promising,
considering the resilience of the local economy and
strong consumer purchasing power. Government
policies on stable inflation and low interest rates
further reinforced this condition.
19Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Kendati telah memiliki fondasi bisnis dan sumber
daya manusia yang baik, manajemen Astra harus
tetap waspada dan mengantisipasi berbagai faktor
eksternal yang kurang positif terhadap usahanya,
termasuk siklus bisnis, kondisi global yang masih
belum menentu dan juga masalah perburuhan
yang kerap timbul dan berpotensi mengganggu
kegiatan usaha sehari-hari. Kami yakin dengan
langkah-langkah antisipatif yang inovatif dan
direncanakan serta diimplementasikan secara
seksama, maka manajemen akan mampu
mengendalikan biaya dan operasional untuk
memaksimalkan tingkat produktivitas dan
efisiensi. Bersamaan dengan itu kami meyakini
komitmen manajemen untuk tetap menjunjung
tinggi kualitas, inovasi produk, jasa dan layanan
yang diberikan pada konsumen, termasuk salah
satunya dengan terus menggalakkan Quality
Control Circle (QCC) dan Quality Circle Project
(QCP) sehingga menghasilkan standar-standar
baru yang lebih unggul, dan terus menjalankan
kaizen/continuous improvement sebagai bagian
dari budaya kerja Astra. Dengan pendekatan
menyeluruh tersebut, Astra dapat terus mampu
mengatasi setiap tantangan dan kendala yang
dihadapi saat ini dan di masa-masa mendatang.
Kinerja Komite-Komite Dewan KomisarisAstra senantiasa berkomitmen kuat dalam
menerapkan praktik bisnis yang sehat dan standar
internasional terbaik dalam setiap kegiatan
yang dirintis dan ditekuninya. Hal tersebut juga
tercermin dalam tata kelola perusahaan yang
senantiasa diakui oleh berbagai lembaga eksternal
di tingkat nasional dan internasional.
Dalam aplikasi tata kelola sehari-harinya, Dewan
Komisaris aktif terlibat dalam melakukan evaluasi
dan penilaian melalui Komite Audit, Komite
Remunerasi dan Nominasi serta Executive
Committee. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan
agar dapat secara efektif memberikan keyakinan
bahwa implementasi tata kelola serta isu-isu
penting lainnya telah dan akan ditangani dengan
sebaik-baiknya sesuai peraturan dan norma-
norma yang berlaku umum.
Though Astra has built a solid business and
human resource foundation, management must
continue to exercise caution and anticipate
external factors that may be detrimental to the
business. These consist of the business cycle,
uncertainties in the global conditions, and also
labor issues that surface from time to time and
could potentially disrupt daily business activities.
We are confident that with precautionary
measures that are innovative and carefully
planned and implemented, management will
have greater control over costs and operations
in order to ensure optimum levels of productivity
and efficiency. We also believe in management’s
commitment to uphold as their primary priorities
the level of quality and innovation in every product
and service delivered to customers, including
through intensive application of the Quality
Control Circles (QCC) and Quality Circle Projects
(QCP) as the means to enhance new and improved
standards, as well as maintaining focus on kaizen/
continuous improvement as part of Astra’s work
culture. Given this well-rounded approach, Astra
will continue to manage and overcome challenges
and difficulties that may emerge today and in the
coming years.
Performance of the Board of Commissioners Committees Astra is fully committed in implementing sound
business practices and world-class best practice
standards in all businesses being developed and
those currently operational. These practices and
standards are also reflected in our governance
system, which continually receives recognition
from local and international agencies.
In governance implementation on a day-to-day basis,
the Board of Commissioners is actively involved in
evaluation and assessment through the Audit
Committee, the Remuneration and Nomination
Committee, as well as the Executive Committee. All
these activities are carried out in order to effectively
provide assurance that implementation of Astra’s
governance system and other important issues are
being or have been optimally handled in accordance
with prevailing regulations and norms.
20 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Selama tahun 2012, pemantauan operasional
dan organisasi terus dilakukan secara intensif
oleh anggota Komite Audit melalui kerja sama
erat yang dibina dengan perangkat organisasi
perusahaan, khususnya internal audit, dan juga
auditor eksternal. Temuan dan hasil dari proses
evaluasi dilaporkan dalam Laporan Triwulanan
Komite Audit. Sedangkan Komite Remunerasi dan
Nominasi terus berupaya menjaga agar struktur
insentif yang diberlakukan dalam lingkungan
Astra efektif dalam menjamin kesejahteraan yang
baik serta mendorong terciptanya karya terbaik
seluruh karyawan dan manajemen. Executive
Committee juga terus berupaya memastikan
bahwa pengelolaan bisnis dan organisasi
perusahaan dalam naungan Astra berjalan sesuai
dengan peraturan dan dalam rambu-rambu yang
benar.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Di penghujung tahun 2012, Astra kehilangan
salah satu putra terbaiknya, yaitu Bapak Djunaedi
Hadisumarto, Komisaris Independen Astra, yang
tutup usia. Bersama ini, seluruh jajaran manajemen
dan karyawan Astra memanjatkan doa mengiringi
kepulangan beliau ke pangkuanNya serta
menghaturkan rasa apresiasi dan terima kasih
setinggi-tingginya atas seluruh ide, daya dan
tenaga selama masa-masa berkarya bersama.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Akira Okabe dan Bapak Muhamad
Chatib Basri, selama menjabat sebagai Komisaris
Independen, atas semua kontribusi dan saran
yang telah membantu memajukan Astra
selama masa jabatan mereka. Selanjutnya, kami
menyambut kehadiran Bapak Kyoichi Tanada
sebagai Komisaris Independen dan Bapak David
Alexander Newbigging sebagai Komisaris.
Kami yakin bahwa keahlian dan pengalaman
mereka akan dapat semakin mendorong Astra
mencapai kinerja yang lebih baik di tahun-tahun
mendatang.
During 2012, operational and organizational
monitoring was consistently and intensively carried
out by members of the Audit Committee, through
close cooperation with the company’s functional
units, particularly internal audit, as well as the external
auditor. Findings and results from the evaluation
process were reported in the Audit Committee
Quarterly Reports. Also, the Remuneration and
Nomination Committee pursued efforts that would
render Astra’s incentive structure effective in fulfilling
its intended functions of promoting employees’
prosperity and encouraging the delivery of excellence
from all employees and management. Meanwhile,
the Executive Committee worked to ensure that the
management of the business and organization across
Astra observes sound and regulatory boundaries.
Changes in the Board of Commissioners Composition Towards the end of 2012, Astra must bid farewell
to one of its finest members, namely Independent
Commissioner, Mr. Djunaedi Hadisumarto, who
passed away. On this occasion, the management
and employees at Astra send prayers for his
journey to return to the Almighty and express
our deep gratitude and highest appreciation for
all valuable ideas and guidance during his tenure
at Astra.
Much appreciation is also conveyed to Mr. Akira
Okabe and Mr. Muhamad Chatib Basri, who
have served as Independent Commissioners,
for all contribution and advice that have been
essential to Astra’s development during their
service to the Company. We also welcome
Mr. Kyoichi Tanada who has been appointed
as Independent Commissioner and Mr. David
Alexander Newbigging as Commissioner. We
are confident that their extensive expertise and
experience will further drive Astra in achieving
greater success for many years to come.
21Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Akhir kata, dalam kesempatan ini pula, Dewan
Komisaris menghaturkan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada seluruh pemangku kepentingan
atas segala bentuk dukungan dan kepercayaan
yang memungkinkan Astra terus meraih hasil
terbaik tahun demi tahun. Kepada pemerintah
Republik Indonesia atas upayanya yang senantiasa
menciptakan suasana yang kondusif untuk
berbisnis dan berinvestasi. Kepada mitra kerja Astra
yang terus menunjang seluruh aspek operasional
Astra untuk dapat menuju kesempurnaan
operasional. Bagi konsumen dan pelanggan,
kami berterimakasih atas segala dukungan
dan loyalitas, sekaligus berjanji akan terus
berusaha memenuhi harapan konsumen dengan
memberikan pelayanan terbaik setiap saat. Kepada
manajemen dan karyawan, kami berterimakasih
atas kerja sama dan dedikasi serta komitmen untuk
selalu menghargai individu dan membina kerja
sama yang baik. Dengan bersatu dalam kekuatan
filosofi perusahaan yang selalu dijunjung tinggi
oleh Astra, niscaya prospek yang cerah ke depan
akan senantiasa mengiringi Astra sehingga dapat
mewujudkan cita-cita menjadi aset yang berguna
bagi bangsa.
Jakarta, Maret | March 2013
Budi Setiadharma
Presiden Komisaris
President Commissioner
In closing, allow myself, on behalf of the Board
of Commissioners, to convey the highest
appreciation to all stakeholders for all support and
trust provided to Astra so that we can continue to
record excellent achievements through the years.
To the government of the Republic of Indonesia,
for their continual efforts in sustaining a positive
environment for business and investments to
grow. To all Astra business partners, for their
valuable support to all business activities so
that we may attain operational excellence. To
all consumers and customers, our gratitude for
your support and loyalty, plus our promise to
always work hard in meeting your expectations
by providing the best service at all times. To all
management and employees of Astra, we thank
you for your continued hard work and dedication,
as well as commitment to always respect
individuals and promote teamwork. By our unity
through Astra’s solid corporate philosophy that is
consistently upheld throughout the Company, we
believe that Astra will be able to record greater
successes in our journey to realize our aspiration
to be an asset to the nation.
Budi Setiadharma
22 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Tahun 2012 tepat 55 tahun Astra berkiprah di
dunia bisnis Indonesia. Kami sangat bersyukur
bahwa di usia tersebut Astra dapat terus meraih
prestasi bisnis yang cukup membanggakan.
Perayaan ulang tahun Astra ke-55 di tahun
2012 dilaksanakan dengan menyelenggarakan
serangkaian program sosial dan kemasyarakatan
yang menyatukan tidak hanya 170 perusahaan
dan 185.580 karyawannya saat ini, namun juga
dengan masyarakat umum di beberapa kota besar
Indonesia. Sungguh sebuah pencapaian yang
sangat mengesankan, dan sekaligus kian memacu
semangat dan tekad kami untuk bekerja lebih
keras agar Astra tetap langgeng dan semakin
berkembang di masa mendatang.
Perkembangan Ekonomi dan Industri di Indonesia Tahun 2012Prestasi Astra yang baik selama ini dapat terwujud
berkat perkembangan kondisi perekonomian dan
industri nasional yang kondusif. Di tahun 2012,
ekonomi Indonesia tetap mampu mempertahankan
pertumbuhan diatas 6%, dengan didukung tingkat
inflasi dan suku bunga yang terkendali dengan baik
serta cadangan devisa yang memadai. Investasi terus
berkembang, termasuk proyek-proyek strategis di
The year 2012 marks Astra’s 55-year presence
in the business community in Indonesia. We are
extremely grateful that this year, Astra continued
to deliver business successes that made us
proud. Astra’s 55th anniversary celebration this
year was carried out through a series of social
and community programs that serve not only to
unify our 170 companies and 185,580 employees
today, but also the general public in several major
cities in Indonesia. It was truly a remarkable
achievement, and also an inspiration to further
our will and determination to work even harder
and support Astra in attaining sustainable growth
into the future.
Developments in the Economy and Industries in Indonesia in 2012Astra’s outstanding achievements to date have
been made possible with positive developments
in the local economy and industries. In 2012,
Indonesia’s economy maintained growth above
6%, supported by inflation and interest rates
that were well managed as well as adequate
foreign exchange reserves. Investment growth
continued, among other strategic infrastructure
Report from The Board of Directors
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Dear Stakeholders,
23Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International 23Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur
President Director
24 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
bidang infrastruktur. Sesuai peringkat investment
grade yang diberikan oleh lembaga pemeringkat
dunia, Indonesia diakui sebagai salah satu tujuan
investasi paling prospektif di tengah melemahnya
perekonomian dunia akibat krisis finansial yang
terus mendera perekonomian Eropa dan Amerika
Serikat.
Namun, menurunnya aktivitas ekonomi dan
industri global yang berkelanjutan mulai
berimbas pada negara berekonomi kuat
termasuk Cina dan memberi tekanan pada
harga komoditas dunia, termasuk batu bara dan
minyak sawit mentah. Harga batu bara dunia
terus merosot mencapai titik terendah USD
81/ton di semester kedua jika dibandingkan
harga rata-rata sepanjang semester pertama
yang mencapai USD 105/ton dan rekor harga
tertinggi sepanjang tahun 2012 sebesar USD
122/ton (sumber: Global Coal (NEWC) Index).
Sebagai salah satu penghasil dan eksportir
batu bara dan minyak sawit mentah terbesar
di dunia, Indonesia juga mulai turut merasakan
dampak pelemahan kinerja industri-industri
terkait. Karenanya, kalangan bisnis masih
menjaga sikap kehati-hatian dalam menyikapi
perkembangan pasar di tahun mendatang.
Astra pun menyambut tahun 2012 dengan
antisipasi akan adanya perubahan pada peta
bisnis otomotif nasional dengan dikeluarkannya
berbagai peraturan pemerintah. Pertama, isu
kebijakan subsidi BBM kembali menghangat
di tahun 2012. Bagaimanapun juga, kenaikan
harga BBM berpotensi membawa dampak
signifikan pada Astra yang mayoritas bisnisnya
bergantung pada penjualan otomotif
dan aktivitas bidang transportasi lainnya.
Selanjutnya, peraturan yang menetapkan batas
minimum uang muka pembiayaan konsumen,
termasuk produk kendaraan, diberlakukan
efektif 15 Juni 2012, yang kami perkirakan
akan menyebabkan perubahan yang signifikan
pada cara penjualan produk otomotif, terutama
sepeda motor.
projects. With investment grade ratings from
international rating agencies, Indonesia is
recognized as one of the most favorable
investment destinations amid weakening
global economies on the back of the financial
crisis that continues to weigh down economic
conditions in Europe and the United States.
However, impacts from prolonged weakening
of global economic and industrial activities
spread into countries with relatively strong
economies, including China, and put pressure
on prices of world commodities, including
coal and crude palm oil. Coal prices gradually
declined, reaching a record low at USD 81/ton
in the second half of 2012 compared to the
average price of USD 105/ton in the first half
and record high of USD 122/ton during 2012
(source: Global Coal (NEWC) Index). As one of
the world’s largest producers and exporters of
coal and palm oil, Indonesia also began to feel
the pressure, with weakening performance of
related industries. Consequently, businesses
will continue to maintain a prudent outlook
toward developments in the market in the
coming years.
Coming into 2012, Astra anticipated changes
to the environment in the wake of issuance
of a number of government regulations.
First, the lingering issue of fuel subsidy
resurfaced in 2012. Undeniably, rising fuel
prices will trigger significant impacts on
Astra, whose businesses are predominantly
dependent on automotive sales and other
transportation-related activities. Furthermore,
a government ruling to impose the minimum
down payment for consumer loans, including
vehicle products, was enacted and took
effect on 15 June 2012, and we estimated
this would result in significant changes in the
way we sell automotive products, especially
motorcycles.
25Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Portfolio Roadmap telah berhasil mengantarkan seluruh bisnis Astra mengarungi kondisi positif maupun negatif dengan kemampuan beradaptasi yang luar biasa untuk terus memenangkan persaingan pasar.The Portfolio Roadmap has enabled all of Astra’s businesses to navigate through both positive and negative conditions with remarkable adaptability to win competition.
25Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
dari kiri ke kananfrom left to right
Djoko PranotoDirekturDirector
Widya WiryawanDirekturDirector
Angky TisnadisastraDirekturDirector
Sudirman Maman RusdiDirekturDirector
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Gunawan GeniusahardjaDirekturDirector
Johnny Darmawan DanusasmitaDirekturDirector
Johannes LomanDirekturDirector
Simon Collier DixonDirekturDirector
26 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kinerja di Tahun 2012Menyikapi tren pergerakan industri yang
berpotensi meredam laju pertumbuhan
penjualan kendaraan, jajaran manajemen Astra
justru memacu tim otomotif untuk melakukan
akselerasi aktivitas penjualan di awal tahun dalam
rangka mengoptimalkan momentum pasar
yang masih baik dan terutama ditunjang oleh
peluncuran model terbaru produk terlaris Astra
yaitu Toyota All New Avanza dan Daihatsu All
New Xenia pada November tahun 2011.
Penjualan mobil nasional kembali mencetak
rekor baru dan bahkan mampu menembus
batas 1 juta unit kendaraan. Animo konsumen
otomotif juga senantiasa direspons baik
dengan memperkenalkan berbagai variasi
model terbaru yang menarik, baik untuk mobil
dan sepeda motor sepanjang tahun 2012.
Astra mampu meningkatkan penjualan produk
otomotif di tahun 2012 menjadi 605.000 unit
mobil dengan pangsa pasar sebesar 54,2%
dibandingkan 483.000 unit dan pangsa pasar
54,0% di tahun 2011. Pemberlakuan peraturan
pemerintah mengenai pembayaran uang
muka minimum untuk pembelian kendaraan
bermotor mempunyai dampak yang minimal
pada sektor mobil; namun berdampak lebih
besar pada sektor industri sepeda motor.
Pasar sepeda motor yang secara fundamental
mulai mengalami pelemahan sejak awal tahun
2012, ditambah dengan dampak berlakunya
peraturan pembayaran uang muka minimum,
telah menekan penjualan sepeda motor
nasional menjadi sejumlah 7,1 juta unit, atau
turun 11,8% dibandingkan dengan tahun
2011 yang tercatat sejumlah 8,0 juta unit.
Walaupun terjadi penurunan yang cukup besar
pada pasar nasional, Astra dapat menekan
penurunan penjualan sepeda motor Honda,
dimana total penjualan sepanjang tahun 2012
tercatat sejumlah 4,1 juta unit atau turun 4,3%
dibandingkan dengan tahun 2011. Di samping
itu, Astra berhasil meningkatkan pangsa pasar
di tahun 2012 menjadi 57,9%, naik dari 53,3%
di tahun 2011.
Performance in 2012In response to industry developments that could
potentially decelerate the pace of vehicle sales,
Astra’s management, in fact, encouraged the
automotive team to aggressively push sales
activities early in the year. This way, Astra would
optimally capitalize on the current momentum
in the market, particularly supported by the
launching of Astra’s latest best-selling models,
namely Toyota All New Avanza and Daihatsu All
New Xenia, in November 2011.
The industry saw a new record in car sales,
which ultimately surpassed the level of one
million cars. Automotive companies actively
stimulated consumer interest by introducing
a wide variety of exciting new models,
both for cars and motorcycles, throughout
2012. Astra managed to boost sales of
automotive products to 605,000 units with
a market share of 54.2% in 2012 compared
to 483,000 units and 54.0% market share
in 2011. Implementation of government
regulation related to minimum down payment
requirement for motor vehicle transactions
had limited influence on the car segment, but
affected the motorcycle industry.
The fundamentals of the motorcycle industry
began to weaken from early 2012, and
combined with added pressure from the loan-
to-value regulation, resulted in a reduction of
total domestic motorcycle sales to 7.1 million
units, 11.8% lower than the 2011 figure
of 8.0 million units. Despite the significant
decline in the local market, Astra managed
to limit the negative impacts on the overall
sales of Honda motorcycles, posting total
sales for 2012 of 4.1 million units, or down
by 4.3% compared to performance in 2011.
Furthermore, Astra succeeded in raising
market share to 57.9% in 2012, up from
53.3% in 2011.
27Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Kinerja otomotif Astra tentunya tidak
terlepas dari perusahaan jasa keuangan
yang turut mendukung ketersediaan fasilitas
pembiayaan kredit bagi para konsumennya.
Di tahun 2012, perusahaan pembiayaan
Astra masih menikmati tingkat suku bunga
yang kompetitif dan stabil serta likuiditas
yang ditopang oleh sumber pendanaan
yang luas dan terdiversifikasi, termasuk
penggalangan dana masyarakat sejumlah
Rp 12,8 triliun melalui emisi obligasi perusahaan
pembiayaan Astra pada tahun 2012. Dengan
kapasitas yang kuat dan sistem manajemen
risiko yang handal, perusahaan pembiayaan
Astra terus berinovasi untuk memitigasi kendala
regulasi dan memastikan sinergi yang kuat bagi
pertumbuhan bisnisnya maupun perusahaan
otomotif yang didukungnya. PermataBank
terus mampu mencetak pendapatan dan laba
bersih yang tinggi, sekaligus mempertahankan
posisi sebagai bank umum ke-8 terbesar
di Indonesia dari sisi aset dan memperkuat
bisnis syariahnya hingga mencapai posisi lima
teratas nasional. Sementara itu, bisnis asuransi
Astra melalui Asuransi Astra Buana senantiasa
memberi perlindungan dan kenyamanan
bagi nasabah ritel dan korporasi di Indonesia
dan terus menjadi favorit pemilik kendaraan
dengan produk asuransi Garda Oto.
Pada sektor alat berat dan pertambangan,
kontraksi aktivitas penambangan di Indonesia
memicu penurunan tingkat penjualan alat
berat di PT United Tractors Tbk. Penjualan
Komatsu tahun 2012 menurun dari 8.467 unit
menjadi 6.202 unit. Namun, bisnis kontraktor
pertambangan dapat mencetak hasil yang
memuaskan sesuai target dan kontrak kerja
yang telah disepakati dengan pelanggan
perusahaan pertambangan, yang sebagian
besar merupakan perusahaan tambang besar
di Indonesia. Bisnis kontraktor penambangan
batu bara mencatat kenaikan produksi batu
bara dan pemindahan tanah (overburden
removal ) masing-masing sebesar 9%
dan 7% menjadi 94,4 juta ton dan 855 juta
bcm di tahun 2012. Untuk mengoptimalkan
profitabilitas, program efisiensi dan produktivitas
The overall performance of Astra’s automotive
companies is tightly linked to financial services
companies that support the availability of
automotive credit for customers. In 2012,
Astra finance companies still benefited
from stable and competitive interest rates
as well as adequate liquidity with access to
multiple and diversified funding sources,
including raising Rp 12.8 trillion of public
funds through the issuance of bonds of
several Astra financial companies in 2012.
Supported by strong capacity and reliable
risk management systems, Astra financial
companies consistently innovate to mitigate
regulatory constraints and also promote
strong synergy to secure sound growth of
their businesses as well as those of automotive
companies that they support. PermataBank
also posted higher revenues and profitability,
while maintaining its market position as the
eighth largest commercial bank in Indonesia
in terms of assets as well as strengthening the
sharia business into a top five position within
the industry. Meanwhile, Astra’s insurance
business through Asuransi Astra Buana
provides protection and convenience for retail
and corporate clients in Indonesia, and is still
a favorite among car owners with its Garda
Oto automotive insurance plan.
In the heavy equipment and mining industry,
a contraction in mining activities in Indonesia
triggered a drop in sales of heavy equipment
of PT United Tractors Tbk. Komatsu sales in
2012 fell from 8,467 units to 6,202 units.
However, the mining contractor business
recorded favorable results in accordance
with targets and contract provisions that
were established with customers, most of
whom are large-scale mining companies in
Indonesia. The coal mining contractor business
posted an increase in total coal production
and overburden removal of 9% and 7%
respectively to 94.4 million tonnes and 855
million bcm in 2012. To maximize profitability,
efficiency and productivity programs are
widely promoted at every business line within
the heavy equipment and mining value chain
28 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
digalakkan secara luas pada setiap lini usaha
alat berat dan pertambangan sebagai langkah
untuk menanggulangi kondisi eksternal yang
kurang menguntungkan saat ini. Sementara
itu, Divisi Pertambangan Batu Bara mencatat
pertumbuhan penjualan batu bara sebesar
24% menjadi 5,6 juta ton.
Sektor agribisnis, seperti juga sektor alat
berat dan pertambangan, menghadapi
kendala eksternal yang cukup berat dengan
fundamental industri dan harga pasar
internasional yang cenderung menurun.
Pada tahun 2012, PT Astra Agro Lestari Tbk
(AAL) berhasil mempertahankan kinerja laba
bersihnya. Kendati mengalami penurunan
harga rata-rata minyak sawit mentah, AAL
berhasil meningkatkan output produksi
tandan buah segar sebesar 15% menjadi
5,5 juta ton dan minyak sawit sebesar 16%
menjadi 1,5 juta ton. Prestasi ini bertumpu
pada sukses yang dicapai dalam program
intensifikasi di semua lini proses produksi
dan perkebunan. Terbukti perkebunan AAL
saat ini dapat meningkatkan yield per hectare
minyak sawit mentah yang menjadi 5,2 ton/
ha dari 5,0 ton/ha di tahun 2011. Alhasil,
peningkatan pendapatan mencapai 7%
menjadi Rp 11,6 triliun.
Kinerja yang baik juga dibukukan oleh usaha-
usaha di bidang infrastruktur dan logistik
serta bisnis teknologi informasi (TI). Tekad
Astra untuk mengukuhkan reputasi sebagai
investor dan operator yang handal di bidang
infrastruktur terus diwujudkan dengan ekspansi
portofolio pada proyek infrastruktur yang
strategis bagi bangsa serta menyempurnakan
proses pengembangan proyek dan aspek
operasional secara menyeluruh. Selanjutnya,
komitmen untuk melayani seluruh pelanggan
dengan rentang solusi dokumen dan teknologi
yang lengkap terus menopang pertumbuhan
bisnis Astragraphia. Di tahun 2012, masing-
masing bisnis infrastruktur dan logistik serta TI
menyumbangkan porsi sebesar 3% dan 1%
terhadap keseluruhan pendapatan Astra.
as essential measures to cope with today’s
adverse external conditions. In addition, the
Coal Mining Division recorded sales growth
of 24% with 5.6 million tonnes.
Similar to the heavy equipment and mining
industry, the agribusiness sector also faced
severe external challenges on the back
of weakening industry fundamentals and
international market prices. In 2012, PT Astra
Agro Lestari Tbk (AAL) managed to maintain
overall profitability. Despite the decline in
the average price of crude palm oil (CPO),
AAL could sustain higher fresh fruit bunches
output by 15% to 5.5 million tonnes and palm
oil production by 16% to 1.5 million tonnes.
This achievement rests on the success of its
intensification program, which was applied
to all areas of the plantation and production
processes. Today, AAL has successfully raised
its CPO yield per hectare to 5.2 tonnes/
ha from 5.0 tonnes/ha in 2011, therefore
ultimately boosting revenues by 7% to Rp
11.6 trillion.
Astra companies in the infrastructure and
logistics value chain as well as its information
technology (IT) business also recorded positive
performance. Astra is determined to establish
a solid reputation as a reliable investor and
operator in infrastructure undertakings and
continually expands its portfolio into other
infrastructure projects with strategic value
for the nation, and at the same time pursues
comprehensive improvement of project
development processes and operational
aspects. Finally, the commitment to serve
customers with a complete range of technology
and document solutions forms the basis to
sustain growth of Astragraphia’s business. In
2012, the infrastructure and logistics value
chain and the IT business accounted for 3%
and 1% respectively to Astra’s total revenues.
29Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Sejak tahun 2010, Astra telah menerapkan
Strategic Triple Roadmap yang ditekankan
pada Portfolio Roadmap (tahun 2010),
People Roadmap (tahun 2011) dan Public
Contribution Roadmap (tahun 2012). Terlihat
bahwa rumusan strategi jangka pendek dan
panjang yang digariskan dalam Portfolio
Roadmap telah berhasil mengantarkan
seluruh bisnis Astra pada tahun 2012 ini
mengarungi kondisi positif maupun negatif
dengan kemampuan beradaptasi yang luar
biasa untuk terus memenangkan persaingan
pasar. Menyaksikan dinamika dan sinergi yang
terus bergulir semakin luas dan besar di tubuh
Astra, meyakinkan manajemen untuk semakin
mempertajam dan mempercepat pencapaian
Roadmap-nya di tahun-tahun mendatang.
Manajemen dan Sumber Daya Manusia AstraPada tahun 2012, tidak ada perubahan pada
susunan Direksi Astra.
Salah satu fokus utama yang secara terus
menerus menjadi perhatian tim manajemen
Astra adalah tantangan untuk menyiapkan
kader masa depan dalam rangka menjamin
keberlanjutan usaha ke depan. Astra terus
berupaya untuk dapat merekrut karyawan
dengan karakter dan prestasi yang terbaik,
diantaranya dengan mengutus 80 brand
ambassador di universitas nasional terkemuka.
Untuk memastikan kualitas pelatihan yang
selaras dengan budaya dan karakter internal
Astra, manajemen turut berpartisipasi aktif
dalam program pelatihan kandidat eksekutif
dan manajemen, baik sebagai narasumber
dalam berbagai program pelatihan maupun
melalui proses coaching dan mentoring.
Bagi manajemen juga penting untuk
membangun jiwa kepemimpinan yang kuat
dalam setiap insan Astra. Hal ini tidak hanya
ditekankan pada mereka yang menduduki
posisi jabatan eksekutif namun seluruh jajaran
karyawan secara luas, sebagai bagian dari
implementasi People Roadmap. Karenanya,
program pelatihan dimulai sejak saat pertama
Since 2010, Astra has implemented the
Strategic Triple Roadmap with focus on
the Portfolio Roadmap (in 2010), the
People Roadmap (in 2011), and the Public
Contribution Roadmap (in 2012). We have
clearly seen in 2012 that the short-term and
long-term strategies formulated and outlined
in the Portfolio Roadmap have enabled all
of Astra’s businesses to navigate through
both positive and negative conditions with
remarkable adaptability to win competition.
By observing the dynamics and synergy
that pervade fast and wide within Astra,
management is even more convinced of the
need to further refine and accelerate progress
of the Roadmap in the coming years.
Astra Management and Human CapitalIn 2012, there was no change in the composition
of the Board of Directors at Astra.
A principal focus constantly deserving
attention of Astra’s management is the
challenge to prepare future leaders, in order
to provide assurance for sustainability of the
business in the future. Astra continually strives
to recruit employees with the best character
and achievements, among others, by assigning
80 brand ambassadors at leading universities
nationwide. To ensure that the quality of
training is aligned to the corporate culture
and Astra’s internal character, management
actively participates in training programs for
executive and managerial candidates, both as
speakers and through an intensive coaching
and mentoring process.
Management recognizes the importance
of building strong leadership credentials in
every individual at Astra. Such focus is not
only limited to those holding management
and executive positions. It applies to all
employees extensively, as part of the People
Roadmap implementation. Therefore, training
is provided from the moment that an employee
30 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
karyawan bergabung dengan Astra dan
terus berlanjut dengan rangkaian program
yang dirancang khusus bagi setiap individu.
Kesempatan dan peluang yang luas juga
diberikan dalam rangka pengembangan diri
selaras dengan perkembangan teknologi dan
industri yang pesat, termasuk pelatihan dan
pendidikan lanjutan di lembaga internasional
terkemuka, untuk mendorong semangat
inovasi dalam berkarya sehingga winning team
Astra terus dapat dipertahankan.
Pada tahun 2012, kami menyaksikan berbagai
prestasi hebat yang telah ditunjukkan
karyawan Astra. Peningkatan produktivitas
perkebunan kelapa sawit AAL telah dimotori
oleh sukses tim internal (dari UTPE, Traktor
Nusantara dan Winteq) untuk melakukan
mekanisasi alat-alat perkebunan. Kemampuan
rekayasa juga telah menghasilkan beberapa
jenis mesin dan peralatan lainnya, termasuk
produk trailer yang telah diekspor ke Mongolia
dan mesin-mesin produksi (grinding machine)
yang diekspor ke Thailand. Desain proyek
Low Cost Green Car (LCGC) yang diciptakan
oleh insan Indonesia berhasil mengungguli
hasil karya desainer manca negara dan
membuahkan peluang bagi putra-putri terbaik
bangsa untuk mengembangkan produk
kembar LCGC tersebut di Karawang dengan
menyematkan nama ASTRA pada kedua
mobil tersebut yakni Astra Toyota AGYA dan
Astra Daihatsu AYLA. Berbagai cerita sukses
tersebut membuktikan kemajuan yang luar
biasa pada aspek pengembangan sumber
daya manusia. Seyogyanya perjuangan untuk
menjadi kebanggaan bangsa tidak hanya
dapat mewujudkan Astra sebagai perusahaan
terkemuka dengan sistem manajemen yang
unggul (best managed company) namun
juga mampu memunculkan karya putra-putri
terbaik bangsa Indonesia yang diakui dunia.
Perkembangan Tata KelolaDalam hal tata kelola perusahaan, telah menjadi
sebuah tradisi bagi Astra untuk senantiasa
mengedepankan setiap pemangku kepentingan
joins Astra and is followed by a series of
programs that are designed specifically for
each employee. Each individual is also given
extensive opportunities for self-development
in line with the fast pace of technological
and industrial advances, including through
training and higher education in leading
international institutions. Such an approach
is expected to foster a spirit of innovation that
will be applied in their work, so that Astra
sustain a winning team.
In 2012, we witnessed a number of tremendous
achievements made by Astra employees.
Notably, an increase in the overall productivity
of AAL’s oil palm plantation was principally
driven by the success of our team (from
UTPE, Traktor Nusantara and Winteq) to
complete mechanization enhancements on
plantation equipment. Significant advances in
our engineering capability have also produced
several types of machinery and other equipment,
including trailer products that have been
exported to Mongolia and grinding machines
that are currently exported to Thailand. The
designs for our Low Cost Green Car (LCGC)
project was fully created by Indonesians and
was rated as being superior to those prepared
by other international designers, thereby
presenting greater opportunities for our best
and talented people to further develop the
twin LCGC models in Karawang, earning the
honor of pinning ASTRA’s name on the two cars
named Astra Toyota AGYA and Astra Daihatsu
AYLA. These success stories are testimony of
the remarkable progress that Astra has made
in developing our valuable human capital. We
must maintain that our journey to become the
pride of the nation would not only be able to
propel Astra into becoming a best-managed
company but would also facilitate the nation’s
best talents to produce excellent work and
creations that are recognized worldwide.
Developments in GovernanceIn the area of corporate governance, Astra
has always observed a tradition to constantly
uphold every stakeholder and their interests, as
31Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
dan kepentingannya, sebagaimana dimuat
secara khusus dalam prinsip-prinsip Catur
Dharma. Prinsip-prinsip tersebut kami jalankan
dengan penuh kesungguhan dan ketulusan,
agar tata kelola perusahaan kami dapat berjalan
dan terpelihara dengan baik. Sebagai mekanisme
check and recheck, seluruh fungsi auditor internal,
auditor eksternal, beserta Audit Komite bekerja
secara bersama-sama dan berkesinambungan
guna memastikan bahwa tata kelola perusahaan
telah berjalan efektif dengan menghasilkan
transparansi, akuntabilitas, independensi,
kewajaran dan tanggung jawab dalam setiap
proses organisasi.
Salah satu bentuk tanggung jawab korporasi
kami adalah peran serta aktif Astra dalam
membangun masyarakat yang sejahtera,
seperti tertuang dalam Public Contribution
Roadmap. Di tahun 2012, kami mengusung
rangkaian program penghijauan, donor darah,
berbagi ilmu, serta pemberdayaan usaha kecil
dan menengah dengan tema Jelajahi Dunia
Astra dalam rangka perayaan Ulang Tahun
Astra ke-55 yang diselenggarakan di lima kota.
Dalam rangkaian program public contribution
tersebut, Astra telah memberikan kontribusi
dengan menanam sebanyak 1,2 juta pohon,
menyumbangkan 81 ribu kantong darah,
melaksanakan 79 ribu jam Astra berbagi
ilmu dan 237 ribu jam pelatihan usaha
kecil menengah, dimana jumlah tersebut
telah melampaui target yang dicanangkan.
Keberhasilan tersebut merupakan sebuah
persembahan yang terlahir dari adanya sinergi
dan ketulusan berbagi bersama bangsa
serta menunjukkan bahwa Astra merupakan
aset bangsa yang dapat dibanggakan.
Salah satu warisan menarik yang telah
dipersembahkan oleh Astra pada momen
bersejarah ini adalah diluncurkannya buku
“Inspirasi Astra untuk Bangsa: Kesan dari 100
Tokoh” yang dilakukan bersamaan dengan
pemberian SATU Indonesia Awards, sebuah
penghargaan yang diberikan Astra bagi
generasi muda Indonesia yang berprestasi
dan telah memberikan kontribusi positif untuk
lingkungan dan masyarakat sekitar.
specifically outlined in the principles of Catur
Dharma. As we implement these principles
with full determination and sincerity, our
governance system is able to run smoothly and
be consistently well-maintained. As a check
and recheck mechanism, the internal auditors,
external auditors, and the Audit Committee
function collectively and continually to ensure
that corporate governance is operating
effectively and, in the process, strengthen
the level of transparency, accountability,
independence, fairness, and responsibility in
all organizational processes.
As part of our corporate responsibility, Astra
actively participates in building a prosperous
society as set out in the Public Contribution
Roadmap. In 2012, we promoted a series of
green programs, blood donation, education,
and knowledge sharing as well as empowering
small and medium enterprises, under the theme
Explore the World of Astra in conjunction
with Astra’s 55th anniversary celebration held
in five major cities. In the series of public
contribution programs as mentioned, Astra
contributed 1.2 million trees, donated 81
thousand blood bags, performed 79 thousand
hours of Astra sharing knowledge, and 237
thousand hours of Astra training for small and
medium enterprises, where the numbers have
exceeded the established targets. This success
was presented by Astra on the basis of synergy
and sincerity to share with the nation, and at
the same time a testament demonstrating
that Astra is an asset to the nation of which
we can be proud. A fascinating heritage that
Astra has given during this historic moment is
the publication of “Astra’s Inspiration for the
Nation: Thoughts from 100 Figures”, which
was launched coinciding with the presentation
of SATU Indonesia Awards, an award provided
by Astra in recognition of outstanding
members of the younger generation who
have made positive contributions to society
and the surrounding community.
32 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Prospek di Tahun 2013Kita patut bersyukur bahwa krisis keuangan
yang masih melanda Eropa dan Amerika
belum terlalu banyak berimbas pada
perekonomian nasional. Goldman Sachs
bahkan juga telah menobatkan Indonesia,
beserta Meksiko, Korea Selatan dan Turki,
sebagai negara dengan kekuatan ekonomi
yang tangguh, melebihi Brasil, Rusia, India dan
Cina (BRIC). Kendati demikian, masih banyak
ketidakpastian yang membayangi dunia
usaha di tahun 2013 serta kekhawatiran akan
kemungkinan terjadinya krisis ekonomi global.
Di tahun 2012, telah terlihat penurunan
ekspor Cina, juga gejolak yang melanda harga
minyak dan pasar komoditas dunia yang
turut berpengaruh langsung pada kinerja
beberapa perusahaan Astra. Khusus bagi
sektor otomotif nasional, penyesuaian uang
muka minimum bagi pembiayaan syariah
akan memberikan dampak penurunan pasar
otomotif, khususnya pada sepeda motor dan
segmen mobil kelas menengah bawah.
Walau tidak memiliki kendali atas berbagai
kondisi makro yang terjadi, manajemen Astra
senantiasa proaktif dalam mengambil langkah
agar kita siap menghadapi skenario yang
terburuk sekalipun. Karenanya, Astra masih
akan bersikap waspada dalam menghadapi
perkembangan di tahun 2013, dan tentunya
akan terus mempertahankan prinsip efisiensi
dan kesederhanaan yang telah mewarnai
Astra hingga saat ini. Sebaliknya, kami tetap
optimis bahwa dalam kondisi krisis pun masih
tetap ada peluang untuk berkarya. Karenanya
tim Group Corporate Development and
Strategy Astra dan para eksekutif business
development di anak-anak perusahaan terus
menggali berbagai potensi pengembangan
bisnis, baik yang berada di mata rantai
maupun usaha baru yang perlu dirintis.
Outlook in 2013We should be grateful that the financial crisis
afflicting Europe and the United States has
not such a major impact on our economy. In
fact, Goldman Sachs has named Indonesia,
along with Mexico, South Korea, and Turkey,
as countries with strong economic power,
outpacing Brazil, Russia, India, and China
(BRIC). Nonetheless, there remains much
uncertainty overshadowing the business
climate in 2013 and concern about the
possibility of a global economic crisis. In
2012, we saw the decline in China’s exports,
as well as fluctuations in oil prices and world
commodity markets that directly influenced
the financial performance of some Astra
companies. In the case of the domestic
automotive market, revision to the minimum
amount of down payment applicable to sharia
financing will yet again challenge automotive
sales, especially for motorcycle and low and
medium class car segments.
While we have no control over prevailing
macro conditions, Astra’s management
consistently adopts a proactive attitude as our
defensive strategy in facing adverse or even
the worst-case scenario. Hence, Astra will
maintain vigilance in responding to conditions
arising in 2013 and also continually uphold
our characteristic principles of efficiency
and simplicity that Astra has traditionally
embraced. On the other hand, we remain
optimistic that even in a crisis situation,
there are still opportunities. Therefore,
Astra’s Group Corporate Development and
Strategy team and business development
executives in our subsidiary companies
work tirelessly to initiate development of
business opportunities that currently exist
within our value chains as well as new areas
to explore.
33Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
ApresiasiAkhir kata, saya dan seluruh jajaran Direksi
mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pelanggan atas loyalitas pada produk
dan layanan Astra; kepada Pemerintah dan
pihak regulator yang senantiasa bekerja keras
untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif
bagi investasi yang langgeng; segenap mitra
dan relasi bisnis yang senantiasa menunjang
operasional Astra agar dapat terus berkiblat
pada kesempurnaan proses dan hasil; dan
pada masyarakat secara luas yang selalu
mendukung kami di berbagai wilayah tanah
air. Rasa bangga dan apresiasi juga tertuju
pada seluruh karyawan atas kontribusi
pemikiran dan kerja keras sehingga banyak
pencapaian yang diraih Astra hingga tahun
2012 ini. Dengan rendah hati saya mengajak
seluruh insan Astra untuk terus bersama-
sama memupuk dedikasi, komitmen dan
rasa sayang pada pekerjaan dan perusahaan
sebagai bekal bagi aspirasi Astra untuk
senantiasa tumbuh dan sejahtera bersama
dan menjadi Kebanggaan Bangsa.
Jakarta, Maret | March 2013
Prijono Sugiarto
Presiden Direktur
President Director
AppreciationIn closing, the Board of Directors would like
to thank all customers for their continued
loyalty to Astra products and services; to the
government and regulators for their best
efforts in building a favorable business climate
that is conducive to sustainable investment;
all business partners and associates for
their constant support to daily operations,
thus enabling Astra to deliver excellence in
processes and results on an ongoing basis;
and the Indonesian people for supporting
us in all forms and at all times throughout
the country. We also express utmost pride
and appreciation to all employees for their
valuable contribution both in the form of
ideas and hard work, so that Astra achieved
outstanding success in 2012. Let us, both
management and employees at Astra, unite
in our dedication, commitment, and care to
our work and to Astra, becoming the force
behind our aspiration to grow and prosper
together to be the Pride of the Nation.
Jakarta, Maret |
Prijono Sugiarto
34 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report34 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
35Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Sinergi bisnis yang luas menopang tingkat profitabilitas dan kekuatan
finansial Astra.
Extensive business synergies supported Astra’s profitability and financial strength.
35Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
36 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisis ManajemenManagement’s Discussion and Analysis
Ikhtisar KeuanganKinerja Astra yang baik sepanjang tahun
2012 yang didukung terutama oleh tingginya
penjualan mobil, membuat Astra kembali
mencatat rekor baru laba bersih dan aset bersih
per saham. Menurunnya permintaan alat berat
yang disebabkan oleh melemahnya harga batu
bara, serta turunnya harga CPO meskipun
produksinya meningkat, telah mempengaruhi
tingkat keuntungan Perseroan.
Laba per saham Astra mengalami kenaikan
sebesar 9% menjadi Rp 480, dengan adanya
peningkatan kontribusi dari segmen usaha
mobil dan jasa keuangan yang mampu
mengimbangi penurunan laba di segmen
usaha alat berat dan pertambangan serta bisnis
sepeda motor. Secara keseluruhan penjualan
mobil Astra meningkat sebesar 25% menjadi
605.000 unit, sedangkan penjualan sepeda
motor Astra mengalami penurunan sebesar
4% menjadi 4,1 juta unit. Jumlah pembiayaan
melalui perusahaan pembiayaan konsumen
otomotif Astra meningkat 2%. Penjualan unit
Komatsu menurun sebesar 27%, sedangkan
produksi kontrak penambangan batu bara
dan pemindahan tanah meningkat masing-
masing sebesar 9% dan 7%.
Financial HighlightsThe Group’s good result for the year 2012
was due primarily to strong car sales, enabling
Astra to report another year of record earnings
and net assets value per share. Slowing
demand in the heavy equipment business
reflected weakening coal prices, while falling
CPO prices also affected profitability despite
output increasing.
The Group’s net earnings per share were up
9% to Rp 480, with improved contributions
from the Group’s car and financial services
businesses partially offset by a lower
profit contribution from the Group’s heavy
equipment and mining, and motorcycle
businesses. Astra’s wholesale car sales rose by
25% to 605,000 units while Astra’s wholesale
motorcycle sales volume declined by 4%
to 4.1 million units. The amount financed
through Astra’s automotive-focused consumer
finance operations grew by 2%. Komatsu unit
sales declined by 27%, and contract coal
production and overburden removal increased
by 9% and 7%, respectively.
16%Pertumbuhan pendapatan bersih di
tahun 2012
Net revenue growth in 2012
37Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Beban operasional, yang terdiri dari beban
penjualan, beban umum dan administrasi, naik
sebesar 15% menjadi Rp 16,3 triliun, terutama
berasal dari kenaikan beban penjualan sebesar
19% menjadi Rp 7,9 triliun seiring kenaikan
volume penjualan, khususnya pada divisi
penjualan otomotif, dan kenaikan beban
pegawai sebesar 14% menjadi Rp 6,4 triliun,
sebagai akibat dari meningkatnya jumlah
tenaga kerja dan kenaikan gaji. Pada tanggal
31 Desember 2012, jumlah karyawan Perseroan
dan anak perusahaannya adalah 123.003, atau
meningkat 10% dari tahun sebelumnya. Total
Operating expenses, comprising selling,
general and administrative expenses, increased
by 15% to Rp 16.3 trillion, primarily due to
an increase in selling expenses by 19% to
Rp 7.9 trillion due to higher volumes particularly
in the automotive sales operations, and an
increase in employee benefits expenses by
14% to Rp 6.4 trillion as a consequence of
higher employee headcount and salaries.
As at 31 December 2012 the headcount of
the Company and subsidiaries was 123,003,
an increase of 10% over last year. Including
associates and jointly controlled entities the
Laporan Laba Rugi Komprehensif KonsolidasianKegiatan usaha Astra terfokus pada enam
segmen bisnis, yaitu otomotif; jasa keuangan;
alat berat dan pertambangan; agribisnis;
infrastruktur dan logistik; dan informasi
teknologi.
Grup Astra mencatat pendapatan bersih
konsolidasian, yang terdiri dari pendapatan
Perseroan dan anak perusahaannya, sebesar
Rp 188,1 triliun atau meningkat sebesar 16%
dibandingkan tahun 2011.
Consolidated Statements of Comprehensive IncomeThe Group’s activities are focused on six
business segments – automotive; financial
services; heavy equipment and mining;
agribusiness; infrastructure and logistics; and
information technology.
The Group recorded consolidated net revenue,
comprising revenue from the Company and
subsidiaries, of Rp 188.1 trillion, an increase
of 16% compared to 2011.
Kinerja Astra yang baik sepanjang tahun 2012 yang didukung terutama oleh tingginya penjualan mobil, membuat Astra kembali mencatat rekor baru laba bersih dan aset bersih per saham.
The Group’s good result for the year 2012 was due primarily to strong car sales, enabling Astra to report another year of record earnings and net assets per share.
38 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
karyawan termasuk perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities, mencapai 185.580
karyawan, naik 10% dari tahun sebelumnya.
Penghasilan lain-lain terutama berasal dari
penghasilan atas bea balik nama kendaraan,
penghasilan komisi yang berasal dari divisi
penjualan otomotif serta pendapatan dividen
yang diperoleh dari investasi pada perusahaan
yang tidak dikonsolidasi dan tidak dibukukan
dengan metode ekuitas dalam laporan
keuangan Astra.
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities menurun sebesar
1% menjadi Rp 5,7 triliun yang terutama
disebabkan oleh penurunan kontribusi Astra
Honda Motor. Perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities dari bidang usaha
otomotif memberi kontribusi 81% dari seluruh
hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities. PermataBank, yang 44,56%
sahamnya dimiliki oleh Astra dan merupakan
perusahaan patungan dengan Standard
Chartered Bank, memberikan kontribusi
sebesar Rp 612 miliar pada bagian atas hasil
bersih dari perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities, meningkat sebesar 5%.
Beban pajak penghasilan yang dibukukan dalam
laporan laba rugi konsolidasian mencerminkan
pajak penghasilan tahun berjalan dan pajak
penghasilan tangguhan bagi Perseroan dan
anak perusahaan. Beban pajak penghasilan
dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities sudah termasuk dalam bagian atas
hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities. Beban pajak penghasilan
meningkat 10% menjadi Rp 5,2 triliun,
sejalan dengan kenaikan laba yang diperoleh
Perseroan dan anak perusahaan selama tahun
2012. Perusahaan publik yang memenuhi
persyaratan tertentu, seperti jumlah ekuitas
free-float sebesar 40%, berhak memperoleh
penurunan tarif pajak penghasilan sebesar
5% dari tarif pajak penghasilan badan yang
Group’s headcount was 185,580, an increase
of 10% over last year.
Other income is comprised mainly of income
from vehicle registrations, commission income
earned by the Group’s automotive sales
operations, and dividend income earned from
those investments that are not consolidated
nor equity accounted in the Group’s financial
statements.
The Group’s share of results of associates
and jointly controlled entities decreased by
1% to Rp 5.7 trillion primarily due to a lower
contribution from Astra Honda Motor. The
Group’s automotive associates and jointly
controlled entities comprise 81% of the share
of results of associates and jointly controlled
entities. PermataBank, the Group’s 44.56%
held joint venture with Standard Chartered
Bank, contributed Rp 612 billion to the share
of results of associates and jointly controlled
entities, an increase of 5%.
Income tax expense recorded in the consolidated
profit and loss account represents the current
and deferred income tax for the Company
and its subsidiaries. Income tax in relation to
the Group’s associates and jointly controlled
entities is presented within the share of results
of associates and jointly controlled entities.
Income tax expense increased by 10% to
Rp 5.2 trillion, consistent with the higher profits
earned by the Company and its subsidiaries
during 2012. Publicly listed entities which
comply with certain requirements, namely
the maintenance of a 40% equity free-float,
are entitled to a 5% tax rate reduction from
the applicable corporate income tax rates.
Since the fiscal year 2009 the Company
and United Tractors complied with these
39Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
berlaku. Sejak tahun fiskal 2009, Perseroan dan
United Tractors telah memenuhi persyaratan
tersebut dan karenanya telah menerapkan tarif
pajak yang lebih rendah.
Laba bersih yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk sebesar Rp 19,4 triliun,
mengalami peningkatan sebesar Rp 1,6 triliun
atau 9% dibandingkan dengan laba tahun
2011. Laba bersih divisi otomotif meningkat
15%, khususnya dari usaha mobil Grup
Astra yang meraih rekor penjualan tertinggi,
serta peningkatan laba bersih divisi jasa
keuangan sebesar 12% seiring kenaikan
jumlah pembiayaan, terutama dari bisnis
kredit mobil Astra Credit Companies.
Pada laba bersih tahun 2012 tidak terdapat
pos-pos one-off yang bersifat material seperti
penghapusbukuan, penyesuaian atas nilai
wajar ataupun pelepasan aset.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut
mengenai kinerja keuangan Astra berdasarkan
segmen usaha. Pendapatan bersih per segmen
usaha yang disajikan dalam laporan Pembahasan
dan Analisis Manajemen merupakan pendapatan
bersih setelah eliminasi.
OtomotifPendapatan bersih dari bisnis otomotif pada
tahun 2012 mencapai Rp 99,6 triliun, naik
sebesar 25% dari Rp 79,7 triliun pada tahun
2011. Bisnis otomotif Astra memberikan
kontribusi pendapatan bersih sebesar 53%
dari total pendapatan bersih Grup pada
tahun 2012. Laba bersih meningkat sebesar
15% menjadi Rp 9,5 triliun, yang terdiri dari
Rp 4,9 triliun berasal dari Perseroan dan
anak perusahaan serta Rp 4,6 triliun dari
perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities di bidang otomotif. Ketentuan baru
terkait jumlah minimum uang muka untuk
pembiayaan otomotif yang berlaku efektif
pada pertengahan Juni 2012 mengakibatkan
pelemahan pada penjualan sepeda motor
secara nasional, walaupun hal ini tidak
requirements and have therefore applied the
lower tax rates.
Net income, being profit attributable to
owners of the parent, was Rp 19.4 trillion,
an increase of Rp 1.6 trillion or 9% compared
to 2011. Net income in the automotive
division increased by 15%, in particular from
the Group’s car business on record sales
volumes, and financial services net income
increased 12% on higher amounts financed,
particularly in the Group’s car focused Astra
Credit Companies.
Net income for the year 2012 does not
include any material one-off items, such as
write-downs, fair value adjustments or asset
disposals.
A more detailed discussion of the Group’s
financial performance by business activity
follows. Net revenue by business activity
stated in the Management’s Discussion and
Analysis report represents a post-elimination
figure.
AutomotiveNet revenue from the Group’s automotive
businesses amounted to Rp 99.6 trillion in
2012, growing by 25% from Rp 79.7 trillion in
2011. The Group’s automotive businesses net
revenue contributed 53% to total Group net
revenue in 2012. Net income grew by 15%
to Rp 9.5 trillion, comprising Rp 4.9 trillion
from the Company and subsidiaries and
Rp 4.6 trillion from its automotive associates
and jointly controlled entities. New minimum
down-payment requirements in automotive
financing in mid-June 2012 adversely affected
motorcycle market sales, however, the impact
on car sales was mild. In the automotive
sector, net income from the Company and
subsidiaries is derived predominantly from
the Group’s automotive sales operations and
Jumlah laba bersih di tahun 2012
Total net profit in 2012
Peningkatan pendapatan bersih
grup otomotif di tahun 2012
Group’s automotive net revenue
growth in 2012
Rp19.4 triliuntrillion
25%
40 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Peningkatan pendapatan bersih
grup jasa keuangan di tahun 2012
Group’s financial services net
revenue growth in 2012
15%
terlalu berdampak terhadap penjualan mobil.
Kontribusi laba bersih dari Perseroan dan
anak perusahaan otomotif sebagian besar
dihasilkan dari aktivitas penjualan otomotif
dan bisnis komponen otomotif. Laba bersih
dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities bidang usaha otomotif terutama
berasal dari perusahaan yang bergerak di
bidang produksi dan distribusi otomotif.
Total penjualan mobil nasional sepanjang
2012 naik sebesar 25% menjadi 1,1 juta
unit. Penjualan mobil Astra meningkat
sebesar 25% menjadi 605.000 unit dengan
pangsa pasar yang stabil sebesar 54%. Pasar
sepeda motor nasional mengalami penurunan
sebesar 12% menjadi 7,1 juta unit. Penjualan
Astra Honda Motor turun sebesar 4% menjadi
4,1 juta unit, namun pangsa pasar meningkat
dari 53% menjadi 58%.
Astra Otoparts, yang 95,7% sahamnya
dimiliki Astra dan bergerak di bidang produksi
komponen, mencatat laba bersih sebesar
Rp 1,1 triliun, atau meningkat 5%, dimana
sebesar 74% hasil tersebut merupakan
kontribusi dari perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities. Peningkatan pendapatan
sebesar 12%, yang didominasi oleh bisnis
original equipment for manufacturers dan
pasar suku cadang pengganti, tergerus
sebagian oleh meningkatnya biaya bahan
baku dan tenaga kerja yang tidak dapat
sepenuhnya dibebankan kepada pelanggan.
Jasa KeuanganBidang usaha jasa keuangan mencatat
pendapatan bersih sebesar Rp 12,7 triliun, yang
mencerminkan tingkat pertumbuhan sebesar
15%. Bidang usaha jasa keuangan memberikan
kontribusi pendapatan bersih sebesar 7% dari
total pendapatan bersih Grup pada tahun 2012.
Laba bersih dari segmen usaha ini meningkat
sebesar 12% dari Rp 3,3 triliun di tahun 2011
menjadi Rp 3,7 triliun pada tahun 2012.
Total nilai pembiayaan dari divisi pembiayaan
otomotif Astra, yang terdiri dari Federal
automotive components businesses. Net
income from automotive associates and jointly
controlled entities is derived predominantly
from the Group’s automotive manufacturing
and distribution interests.
During 2012, the wholesale market for cars
grew by 25% to 1.1 million units. Astra’s car
sales rose by 25% to 605,000 units with a
stable market share of 54%. The wholesale
market for motorcycles declined by 12% to
7.1 million units. Astra Honda Motor’s sales
declined by 4% to 4.1 million units, with its
market share increasing from 53% to 58%.
Astra Otoparts, the Group’s 95.7%-owned
component manufacturing business, reported
a net income of Rp 1.1 trillion, an increase
of 5%, of which 74% was contributed from
associates and jointly controlled entities.
The 12% increase in revenue, which was
mainly in respect of the original equipment
for manufacturers and replacement markets,
was partly offset by higher raw material and
labour costs that could not be fully passed on
to customers.
Financial ServicesThe Group’s financial services businesses
recorded a net revenue of Rp 12.7 trillion,
reflecting a growth rate of 15%. The Group’s
financial services businesses net revenue
contributed 7% to the total Group’s net
revenue in 2012. Net income from the
businesses grew by 12% from Rp 3.3 trillion
in 2011 to Rp 3.7 trillion in 2012.
The aggregated amount financed through
Astra’s automotive-focused consumer
41Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Internat iona l F inance, Astra Credi t
Companies dan Toyota Astra Financial
Services, tumbuh sebesar 2% menjadi
Rp 50,3 triliun, termasuk di dalamnya jumlah
yang didanai joint bank financing without
recourse. Hal ini ditunjukkan ditunjukkan oleh
pertumbuhan pada unit usaha kredit mobil Astra
Credit Companies dan Toyota Astra Financial
Services, terkoreksi sebagian oleh penurunan
pembiayaan kredit motor melalui Federal
International Finance. Total nilai pembiayaan
dari divisi pembiayaan alat berat, yaitu melalui
Surya Artha Nusantara Finance dan Komatsu
Astra Finance, menurun sebesar 2% menjadi
Rp 7,1 triliun.
PermataBank, perusahaan patungan yang
44,56% sahamnya dimiliki oleh Astra,
membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun atau
meningkat sebesar 18% seiring pertumbuhan
pendapatan bunga bersih dan pendapatan
berbasis biaya, meskipun terkoreksi sebagian
akibat kenaikan biaya operasional yang lebih
tinggi. Pada bulan Desember 2012, PermataBank
telah menyelesaikan proses penawaran umum
terbatas dan penerbitan obligasi subordinasi
sehingga memperkuat rasio kecukupan modal
bank menjadi 16% (2011: 14%).
Perusahaan asuransi milik Astra, Asuransi Astra
Buana, mencatat laba bersih yang lebih tinggi
dengan pertumbuhan premi kotor yang sangat
baik meskipun sebagian terkoreksi oleh biaya
komisi dan klaim yang lebih tinggi.
Alat Berat dan PertambanganBidang usaha alat berat dan pertambangan
Astra membukukan pendapatan bersih
sebesar Rp 55,8 triliun pada tahun 2012, naik
sebesar 2% dari Rp 54,9 triliun pada tahun
2011. Kontribusi terhadap pendapatan bersih
Grup untuk tahun 2012 dari divisi alat berat
dan pertambangan adalah sebesar 30%.
Laba bersih dari bidang usaha alat berat
dan pertambangan Astra turun 2% menjadi
Rp 3,5 triliun pada tahun 2012, dibandingkan
dengan Rp 3,6 triliun pada tahun 2011.
finance operations, Federal International
Finance, Astra Credit Companies and Toyota
Astra Financial Services, grew by 2% to
Rp 50.3 trillion, including balances financed
through joint bank financing without
recourse, represented by strong growth in
the car-focused Astra Credit Companies and
Toyota Astra Financial Services, offset by a
decline in the amount financed through the
motorcycle-focused Federal International
Finance. The aggregated amount financed
through Astra’s heavy equipment-focused
finance operations, Surya Artha Nusantara
Finance and Komatsu Astra Finance, declined
by 2% to Rp 7.1 trillion.
Ast ra ’s 44.56%-held jo int venture,
PermataBank, reported net income of Rp 1.4
trillion, an increase of 18%, with growth in net
interest income and fee-based income partly
offset by higher operating costs. In December
2012, PermataBank successfully completed
an equity rights issue and subordinated debt
issuance, strengthening its year end capital
adequacy ratio to 16% (2011: 14%).
Group insurance company, Asuransi Astra
Buana, recorded higher earnings with strong
growth in gross written premiums, partly
offset by higher commissions and claims
expenses.
Heavy Equipment and MiningThe Group’s heavy equipment and mining
businesses recorded net revenue of
Rp 55.8 trillion in 2012, representing 2%
growth from Rp 54.9 trillion in 2011. The
contribution to the Group’s net revenue
in 2012 from its heavy equipment and
mining businesses was 30%. The Group’s
net income from its heavy equipment and
mining businesses was down by 2% to
Rp 3.5 trillion in 2012, compared to Rp 3.6
trillion in 2011. United Tractors, which is
Peningkatan pendapatan bersih
grup alat berat dan pertambangan
di tahun 2012
Group’s heavy equipment and
mining net revenue growth in 2012
2%
42 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Peningkatan pendapatan bersih
grup agribisnis di tahun 2012
Group’s agribusiness net revenue
growth in 2012
7%
United Tractors, yang 59,5% sahamnya
dimiliki Astra, melaporkan penurunan laba
bersih 2% menjadi Rp 5,8 triliun sedangkan
pendapatan bersih naik sebesar 2%.
Dalam bisnis mesin konstruksi, pendapatan
bersih menurun sebesar 19% sedangkan
tingkat penjualan alat berat Komatsu turun
27% menjadi 6.202 unit, seiring melemahnya
tingkat permintaan sektor pertambangan
akibat rendahnya harga batu bara yang
dimulai di semester kedua tahun 2012, dan
meningkatnya persaingan yang disebabkan
oleh kelebihan produksi alat berat di Cina
yang dialihkan ke pasar Indonesia. Dampak
tersebut sebagian dapat diatasi dengan
pertumbuhan pendapatan dari penjualan
suku cadang dan layanan purna jual.
Kegiatan usaha kontrak penambangan
United Tractors melalui anak perusahaannya
Pamapersada Nusantara , mencata t
peningkatan pendapatan bersih sebesar 25%
sebagai akibat dari kenaikan nilai kontrak
produksi batu bara sebesar 9% menjadi 94,4
juta ton dan peningkatan sebesar 7% dalam
kontrak pemindahan tanah yang mencapai
855 juta bank cubic metres (bcm).
Anak perusahaan milik United Tractors
di bidang pertambangan membukukan
peningkatan pendapatan bersih sebesar 7%,
dengan penjualan batu bara yang lebih tinggi
24% menjadi 5,6 juta ton. Namun penurunan
harga rata-rata batu bara yang dimulai sejak
semester kedua tahun 2012 disertai kenaikan
harga bahan bakar memberikan dampak
yang negatif terhadap marjin laba kotor.
United Tractors beserta anak perusahaannya
mempunyai kepemilikan atas 9 tambang batu
bara dengan total cadangan diperkirakan
sebesar 424 juta ton.
AgribisnisPendapatan bersih dari bidang usaha agribisnis
pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 11,6 triliun,
atau 7% lebih tinggi dibandingkan dengan
tahun 2011. Kontribusi divisi agribisnis terhadap
59.5%-owned, reported net income down
2% at Rp 5.8 trillion as net revenue rose
2%.
In the construction machinery business,
net revenues decreased by 19% as sales
of Komatsu heavy equipment fell 27% to
6,202 units, following a decline in mining
sector demand due to the fall in coal prices
in the second half of 2012, and increased
competition from excess production redirected
from the Chinese market to the Indonesian
market. The earnings impact was partly
mitigated by strong spare parts sales and after
sales service revenue growth.
The coal mining contracting operations
of United Tractors through its subsidiary,
Pamapersada Nusantara, reported a 25%
improvement in net revenue as contract coal
production increased 9% to 94.4 million
tonnes and contract overburden removal rose
7% to 855 million bank cubic metres (bcm).
While United Tractors’ mining subsidiaries
reported an increase in net revenue of 7%,
with coal sales increasing 24% to 5.6 million
tonnes, the decline in average coal sale prices
starting second half of 2012 and increased
fuel costs negatively impacted gross profit
margins. United Tractors and its subsidiaries
own interests in 9 coal mines with combined
reserves estimated at 424 million tonnes.
AgribusinessThe Group’s net revenue from agribusiness
amounted to Rp 11.6 trillion in 2012, or
7% higher compared to 2011’s figure. The
contribution from agribusiness division to
43Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
pendapatan bersih Grup pada tahun 2012
adalah 6%. Laba bersih divisi agribisnis sebesar
Rp 1,9 triliun masih sama dibandingkan dengan
tahun 2011. Astra Agro Lestari, yang 79,7%
sahamnya dimiliki Astra, mencatat laba bersih
sebesar Rp 2,4 triliun, relatif tidak berubah dari
pencapaian laba di tahun 2011.
Walaupun harga rata-rata minyak sawit mentah
sebesar Rp 7.322/kg atau 3% lebih rendah
dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
namun volume penjualan minyak sawit (CPO)
meningkat sebesar 13% mencapai 1,4 juta
ton, sehingga menghasilkan peningkatan
pendapatan sebesar 7%. Namun, laba bersih
masih sama dengan tahun sebelumnya karena
biaya produksi dan biaya operasional yang
relatif lebih tinggi.
Infrastruktur dan LogistikPendapatan bersih dari bidang usaha
infrastruktur dan logist ik mencapai
Rp 6,5 triliun, meningkat 40% dibandingkan
dengan Rp 4,7 triliun pada tahun 2011,
dan memberikan sumbangan sebesar 3%
terhadap pendapatan bersih Grup Astra pada
tahun 2012. Laba bersih dari infrastruktur
dan logistik naik sebesar 13% menjadi
Rp 683 miliar.
Jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km
yang dioperasikan oleh Marga Mandalasakti,
anak perusahaan yang 79,3% sahamnya
dimiliki oleh Astra, mencatat peningkatan
volume lalu lintas sebesar 15%, menjadi
37 juta kendaraan. Sementara itu jalan tol
Kertosono-Mojokerto, dengan panjang 40,5
km, yang diakuisisi pada akhir tahun 2011
dengan kepemilikan Astra sebesar 95%,
hingga saat ini masih dalam tahap konstruksi
dengan target penyelesaian pada tahun 2014
apabila proses akuisisi lahan berjalan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan. Bersama-
sama dengan kepemilikan Astratel sebesar
40% pada jalan tol lingkar luar Jakarta rute
Kunciran - Serpong sepanjang 11,2 km,
maka secara keseluruhan Grup Astra memiliki
konsesi atas jalan tol sepanjang 124,2 km.
the Group’s net revenue in 2012 was 6%.
Net income from the Group’s agribusiness
division was Rp 1.9 trillion or flat compared
to 2011’s figure. Astra Agro Lestari, which is
79.7%-held, reported net income of Rp 2.4
trillion, or flat compared to 2011’s figure.
While average crude palm oil prices achieved
were 3% lower compared with last year at
Rp 7,322/ kg, crude palm oil (CPO) sales
volume increased 13% to 1.4 million tonnes,
leading to a 7% increase in revenue. However,
net income was flat due to higher production
costs and operating expenses.
Infrastructure and LogisticsNet revenue from infrastructure and logistics
amounted to Rp 6.5 trillion, increasing by
40% compared to Rp 4.7 trillion in 2011, and
contributed 3% to the Group’s net revenue
in 2012. Net income from infrastructure and
logistics grew by 13% to Rp 683 billion.
The 72.5 km Tangerang-Merak to l l
road operated by 79.3%-owned Marga
Mandalasakti reported a 15% increase in
traffic volume to 37 million vehicles. The
Group’s 95%-owned greenfield 40.5 km
Kertosono-Mojokerto toll road near Surabaya,
which was acquired in late 2011, remains
under construction and is expected to be
completed in 2014, subject to the timely
completion of land acquisitions. Taken
together with Astratel’s 40% interest in the
greenfield 11.2 km Kunciran - Serpong toll
road on Jakarta’s outer ring-road the Group
has a combined interest in 124.2 km of toll
road.
Peningkatan pendapatan bersih
grup infrastruktur dan logistik di
tahun 2012
Group’s infrastructure and logistics
net revenue growth in 2012
40%
44 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PAM Lyonnaise Jaya, sebagai penyedia air
bersih kawasan Jakarta wilayah Barat, berhasil
meningkatkan volume penjualan sebesar 4%
menjadi 160 juta meter kubik air.
Peningkatan laba Serasi Autoraya didukung
oleh peningkatan sebesar 12% pada jumlah
kontrak sewa kendaraan di bisnis rental
kendaraan TRAC, yang mencapai lebih dari
31.000 unit.
Teknologi InformasiPendapatan bersih dari divisi teknologi
informasi mencapai Rp 1,8 triliun, naik
24% dibandingkan dengan Rp 1,5 triliun
pada tahun 2011. Laba bersih dari bisnis
teknologi informasi meningkat sebesar 22%
menjadi Rp 132 miliar. Astra Graphia, yang
76,9% sahamnya dimiliki Astra, bergerak
di bidang solusi Document Information
and Communication Technology (DICT)
dan sekaligus sebagai distributor tunggal
peralatan kantor Fuji Xerox di Indonesia,
melaporkan laba bersih sebesar Rp 171 miliar
atau mengalami kenaikan 23%.
Pada tahun 2011, Astragraphia melakukan
kerja sama dengan Monitise Asia Pacific untuk
mengembangkan layanan mobile banking,
layanan pembayaran dan perdagangan di
Indonesia. Kerja sama ini mulai beroperasi
secara komersial di tahun 2013.
Tinjauan Operasi per Bidang UsahaInformasi yang lebih rinci terkait bidang usaha
Grup Astra diungkapkan dalam Laporan
Bisnis, dengan rincian sebagai berikut:
1. Lini usaha dan produk dan/atau jasa yang
ditawarkan;
2. Kapasitas Produksi dan perubahan yang
terjadi selama tahun 2012; dan
3. Aspek pemasaran.
PAM Lyonnaise Jaya, which operates the
western Jakarta water utility system, increased
its sales volume by 4% to 160 million cubic
metres.
Serasi Autoraya’s improved profit was
supported by a 12% increase in vehicles
under contract at its TRAC car rental business
to over 31,000 units.
Information TechnologyNet revenue f rom the in format ion
technology division amounted to Rp 1.8
trillion, increasing by 24% compared to
Rp 1.5 trillion in 2011. Net income from
information technology grew by 22% to
Rp 132 billion. Astra Graphia, 76.9%-owned,
which is active in the area of Document
Information and Communication Technology
(DICT) solutions and is the sole distributor
of Fuji Xerox office equipment in Indonesia,
reported net income of Rp 171 billion, up
23%.
During 2011 Astragraphia entered into a joint
venture with Monitise Asia Pacific to offer
mobile banking, payments and commerce
services in Indonesia. This joint venture
commenced its commercial operations in
2013.
Operational Review by Business Segment More detailed information on the Group’s
business segments is provided under the
section Business Report, covering the following
details:
1. Line of Business and products and/or
services offered;
2. Production Capacity and changes in 2012;
and
3. Marketing aspects.
Peningkatan pendapatan bersih
grup teknologi informasi di tahun
2012
Group’s information technology net
revenue growth in 2012
24%
45Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Ekuitas
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk adalah sebesar Rp 71,2
triliun, atau Rp 1.759 per saham pada tanggal 31
Desember 2012, meningkat 18% dibandingkan
posisi pada akhir tahun 2011, yang disebabkan
oleh laba bersih di tahun 2012, terkoreksi
sebagian oleh pembayaran dividen sebesar
Rp 8,2 triliun.
Aset
Pada tanggal 31 Desember 2012, total
aset mencapai Rp 182,3 triliun, meningkat
18% dari tahun 2011, mencerminkan
p e n i n g k a t a n k e g i a t a n u s a h a d a n
belanja modal. Aset lancar mencapai
Rp 75,8 triliun, yaitu 42% dari total aset
sedangkan total aset tidak lancar sebesar
Rp 106,5 triliun, 58% dari total aset.
Nilai tercatat aset tetap setelah dikurangi
akumulasi penyusutan meningkat sebesar 18%
menjadi Rp 34,3 triliun pada 31 Desember
2012. Peningkatan ini terutama disebabkan
oleh pembelian alat berat dan mesin sebesar
Rp 5,4 triliun, terutama berasal dari Pamapersada
yang melakukan ekspansi kapasitas bisnis
kontrak penambangan, kenaikan sebesar
Rp 1,8 triliun pada armada kendaraan bermotor
untuk disewakan oleh Serasi Autoraya seiring
dengan pertumbuhan dalam memenuhi
permintaan pelanggan, dan investasi tanah dan
bangunan sebesar Rp 3,2 triliun, terutama untuk
digunakan bagi penambahan sejumlah dealer
baru dalam divisi penjualan otomotif Astra. Pada
akhir tahun 2012, Perseroan telah memiliki 242
dealer otomotif roda empat (2011: 223) dan
132 dealer sepeda motor (2011: 126).
Properti pertambangan terutama merupakan
konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh anak
perusahaan United Tractors di beberapa wilayah
konsesi penambangan yang akan berakhir pada
beberapa waktu tertentu hingga tahun 2032. Nilai
properti pertambangan tersebut, setelah dikurangi
Consolidated Statements of Financial Position
Equity
The total value of equity attributable to
owners of the Company of Rp 71.2 trillion,
or Rp 1,759 per share, at 31 December 2012
was 18% higher than at the end of 2011,
due to 2012 net income, partially offset by
dividends paid of Rp 8.2 trillion.
Assets
As at 31 December 2012 total assets were
Rp 182.3 trillion, an 18% increase from
2011, reflective of increased business activity
and capital expenditure. Current assets
stand at Rp 75.8 trillion, 42% of total
assets and total non-current assets were
Rp 106.5 trillion, 58% of total assets.
F i x e d a s s e t s n e t o f a c c u m u l a t e d
deprec ia t ion inc reased by 18% to
Rp 34.3 trillion at 31 December 2012. The
increase is mainly due to the purchase of
heavy equipment and machinery of Rp 5.4
trillion, predominantly by Pamapersada in
response to capacity expansion in its mine
contracting business, an increase of Rp 1.8
trillion in the fleet of motor vehicles held
for lease by Serasi Autoraya in response
to the growth of customer demand, and
investments in land and buildings of Rp 3.2
trillion mainly attributable to new dealerships
within Astra’s sales operations. The Company
at year end has 242 automotive dealerships
(2011: 223) and 132 motorcycle dealerships
(2011: 126).
Mining properties mainly represent contractual
rights held by subsidiaries of United Tractors
to mine coal reserves in specific concession
areas which will expire at various points until
2032. Mining properties net of accumulated
depreciation increased by 86% to Rp 10.6
Jumlah ekuitas yang
diatribusikan kepada perusahaan
induk di tahun 2012
The total value of equity
attributable to owners of the
Company in 2012
Rp71.2triliuntrillion
46 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
akumulasi penyusutan, meningkat sebesar 86%
menjadi Rp 10,6 triliun per 31 Desember 2012,
terutama setelah dilakukan akuisisi 2 anak
perusahaan baru. Kepemilikan konsesi tambang
yang diperoleh tanpa adanya pengendalian,
dicatat sebagai investasi pada perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities.
Hak konsesi meliputi hak konsesi jalan tol yang
memberi hak kepada pemegang konsesi untuk
menerima pembayaran tol dari penggunanya,
sebagai pengganti atas pembiayaan dan
pembangunan infrastruktur jalan tol yang
bersangkutan. Konsesi ini berkaitan dengan nilai
wajar aset tersebut ditambah biaya pinjaman
yang dikapitalisasi selama masa konstruksi.
Konsesi jalan tol ini dimiliki oleh anak perusahaan,
yaitu Marga Harjaya Infrastruktur (pemegang
konsesi jalan tol Kertosono – Mojokerto
sepanjang 40,5 km) dan Marga Mandalasakti
(pemegang konsesi jalan tol Tangerang – Merak
sepanjang 72,5 km) yang masing-masing
memiliki masa konsesi yang berakhir pada tahun
2045 dan 2047. Hak konsesi, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan, meningkat sebesar
17% menjadi Rp 3,4 triliun, terutama akibat
pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto
yang saat ini tengah berjalan.
Piutang pembiayaan jangka pendek dan
jangka panjang merupakan kategori aset
terbesar yang dimiliki Grup. Portofolio
piutang pembiayaan yang dimiliki Astra
terdiri dari 82% pembiayaan konsumen dan
18% sewa pembiayaan, meningkat sebesar
19% menjadi Rp 48,6 triliun pada tanggal
31 Desember 2012. Portofolio piutang
konsumen terutama terkait dengan kredit
kepemilikan kendaraan yang didistribusikan
oleh Astra, termasuk Toyota, Daihatsu dan
Isuzu di pasar mobil dan Honda di pasar
sepeda motor. Portofolio sewa pembiayaan
terutama adalah pembiayaan leasing untuk
mendukung penjualan alat berat Komatsu.
Seluruh pembiayaan dijamin dengan kendaraan
ataupun alat berat yang dibiayai. Tingkat suku
bunga efektif tahunan bagi piutang pembiayaan
berkisar antara 7,5% hingga 43,2% untuk
pembiayaan Rupiah dan antara 7,0% hingga
11,7% untuk pembiayaan dalam Dollar AS.
trillion at 31 December 2012, mainly through
the acquisition of 2 new subsidiaries. Interests
in mining concessions obtained through
non-controlling acquisitions are recorded
within investments in associates and jointly
controlled entities.
Concession rights are toll road concession
rights that grant the holder the right to
receive tolls from users in consideration
for the financing and construction of the
infrastructure. This right corresponds to the
fair value of the asset under concession plus
the borrowing costs capitalized during the
construction phase. Toll road concession
rights held by subsidiaries Marga Harjaya
Infrastruktur (holds the 40.5 km Kertosono –
Mojokerto toll road concession) and Marga
Mandalasakti (holds the 72.5 km Tangerang
- Merak toll road concession) are valid until
2045 and 2047. Concesion rights net of
accumulated amortisation increased by 17%
to Rp 3.4 trillion, largely as a consequence of
the ongoing construction of the Kertosono-
Mojokerto toll road.
Current and non-current financing receivables
are the Group’s largest category of asset. The
Group’s portfolio of financing receivables is
82% consumer financing receivables and
18% finance lease receivables, and increased
by 19% to Rp 48.6 trillion at 31 December
2012. The consumer portfolio primarily relates
to auto loans, supporting the makes that
Astra distributes, including Toyota, Daihatsu
and Isuzu in the car market and Honda in
the motorcycle market. The finance lease
portfolio primarily comprises equipment
leased to support the sale of Komatsu heavy
equipment. All loans are collateralized against
the vehicle or heavy equipment. The effective
annual interest rate for financing receivables
ranges from 7.5% to 43.2% for Rupiah
financing and 7.0% to 11.7% for US dollar
financing.
47Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Kerugian piutang pembiayaan diakui pada
saat terjadinya, dimana hal ini mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi
atas kemungkinan timbulnya kerugian
sesuai dengan karakteristik portofolio.
Estimasi dilakukan dengan melihat riwayat
kerugian di masa lalu, yang disesuaikan
dengan kondisi yang dihadapi saat ini, dan
mempertimbangkan data yang dimiliki saat
ini, termasuk di dalamnya kondisi ekonomi
saat ini, seperti rata-rata tingkat tunggakan,
kondisi keuangan konsumen dan segmen
pasar, nilai jaminan serta tingkat suku bunga
yang berlaku saat ini maupun yang diharapkan
di masa yang akan datang. Penyisihan piutang
ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp 2,5 triliun, dibandingkan
dengan Rp 2,0 triliun pada tanggal 31
Desember 2011, mengalami peningkatan
sebesar 21%. Secara persentase dari total
piutang pembiayaan, total penyisihan ini telah
meningkat dari 5,0% menjadi 5,1%.
Modal kerja bersih, merupakan jumlah piutang
usaha dan persediaan dikurangi dengan
utang usaha, tercatat sebesar Rp 19,0 triliun
pada tanggal 31 Desember 2012, meningkat
dibandingkan dengan Rp 11,0 triliun per 31
Desember 2011, terutama sebagai dampak
dari meningkatnya kegiatan usaha di segmen
otomotif dan kenaikan modal kerja pada
segmen usaha alat berat.
Piutang usaha sebagian besar terdiri dari
piutang United Tractors dari pelanggannya,
piutang Perseroan dari dealer mobil dan
sepeda motor, serta piutang usaha Astra
Otoparts. Peningkatan piutang usaha sebesar
13% menjadi Rp 16,4 triliun mencerminkan
adanya volume penjualan yang lebih tinggi dari
kegiatan segmen otomotif pada tahun 2012,
terkoreksi sebagian oleh penurunan piutang
United Tractors akibat volume penjualan
yang lebih rendah. Perputaran piutang usaha
Perseroan adalah 31 hari pada tahun 2012,
dibandingkan 32 hari di tahun 2011.
Losses on financing receivables are recognized
when they are incurred, which requires
management to estimate probable losses
inherent in the portfolio. Such estimate
requires consideration of historical loss
experience, adjusted for current conditions,
and judgments about the probable effects of
relevant observable data, including present
economic conditions such as delinquency
rates, financial health of specific customers
and market segments, collateral values and
the present and expected future levels of
interest rates. The provision for doubtful
receivables at 31 December 2012 totaled
Rp 2.5 trillion, compared with Rp 2.0 trillion at
31 December 2011, an increase of 21%. As a
percentage of total financing receivables, the
overall provision has slightly increased from
5.0% to 5.1%.
Net working capital, representing trade receivables
and inventories, less trade payables, was
Rp 19.0 trillion at 31 December 2012,
compared to Rp 11.0 trillion at 31 December
2011, largely as a consequence of increased
business activity in the automotive segment
and an increase in working capital in the heavy
equipment business.
Trade receivables predominantly comprise
of amounts owing to United Tractors from
customers, amounts owing to the Company
from third party automotive and motorcycle
dealers, and amounts owing to Astra Otoparts.
The increase in trade receivables by 13% to
Rp 16.4 trillion is indicative of the higher
sales volumes experienced by the Group’s
automotive operations during 2012, partially
offset by a decline in amounts owing to
United Tractors on lower sales volumes. Trade
receivables turnover was 31 days in 2012,
compared with 32 days in 2011.
48 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Persediaan sebagian besar terdiri dari alat-alat
berat dan suku cadang yang dimiliki oleh United
Tractors, unit-unit kendaraan dan suku cadang
otomotif yang dimiliki oleh Perseroan dan minyak
sawit mentah yang dimiliki oleh Astra Agro
Lestari. Nilai persediaan meningkat sebesar 27%
menjadi Rp 15,3 triliun pada 31 December 2012,
terutama karena penambahan kendaraan pada
sales operation Astra dan minyak sawit mentah
pada Astra Agro Lestari, sedangkan tingkat
persediaan United Tractors setara dengan yang
tercatat pada akhir tahun lalu.
Liabilitas
Pada akhir tahun 2012, jumlah liabilitas
tercatat sebesar Rp 92,5 triliun, mengalami
peningkatan sebesar 18% dari tahun 2011.
Sekitar 59% atau sejumlah Rp 54,2 triliun
merupakan liabilitas jangka pendek sedangkan
total liabilitas jangka panjang mencapai
Rp 38,3 triliun, 41% dari total liabilitas.
Utang usaha terutama berasal dari utang
usaha milik United Tractors kepada pemasok
(termasuk didalamnya utang kepada Grup
Komatsu), utang usaha milik sales operation
Astra terkait pembelian mobil dan motor,
serta utang usaha milik Astra Otoparts atas
pembelian bahan baku dan barang jadi.
Utang usaha kepada pihak ketiga per 31
Desember 2012 termasuk utang kepada
Grup Komatsu sebesar Rp 2,7 triliun (2011:
Rp 3,9 triliun) yang dijamin dengan letters of
credit. Penurunan utang usaha sebesar 24%
menjadi Rp 9,7 triliun, terutama disebabkan
penurunan utang United Tractors akibat
pengurangan jangka waktu pembayaran
utang usaha.
Saldo keseluruhan utang bersih Grup, di luar
utang anak perusahaan jasa keuangan Astra,
adalah Rp 8,9 triliun, dibandingkan dengan
utang bersih sebesar Rp 572 miliar pada
akhir tahun 2011. Peningkatan terutama
didorong oleh investasi dan belanja modal di
bidang usaha alat berat dan pertambangan,
otomotif, dan agribisnis.
Inventories mainly comprised of heavy
equipment and spare parts held by United
Tractors, vehicle and spare parts held by the
Company and crude palm oil held by Astra
Agro Lestari. Inventories increased by 27%
to Rp 15.3 trillion at 31 December 2012,
mainly due to additional vehicles held by the
Group’s sales operations and crude palm oil
held by Astra Agro Lestari, whereas inventory
levels at United Tractors were similar to the
prior year end.
Liabilities
At the end of 2012, total liabilities stood
at Rp 92.5 tri l l ion, an 18% increase
f rom 2011. Approx imate ly 59% or
Rp 54.2 trillion consists of current liabilities,
and total non-current l iabil ities were
Rp 38.3 trillion, 41% of total liabilities.
Trade payables are predominantly comprised of
amounts owing by United Tractors to suppliers,
including Komatsu Group, amounts owing by
Astra’s sales operations for the purchase of
cars and motorcycles, and amounts owing
by Astra Otoparts for the purchase of raw
materials and finished units. Trade payables to
third parties as at 31 December 2012 includes
Rp2.7 trillion (2011: Rp 3.9 trillion) owing to
Komatsu Group which are secured by letters
of credit. The decrease in trade payables
by 24% to Rp 9.7 trillion is largely due to
a decline in United Tractors trade payables
balance as a consequence of a reduction in
trade payable days.
Overall net debt, exclusive of the Group’s
financial services subsidiaries, was Rp 8.9
trillion, compared to net debt of Rp 572 billion
at the end of 2011. The increase was primarily
due to investment and capital expenditure in
the heavy equipment and mining, automotive,
and agribusiness segments.
Jumlah liabilitas di tahun 2012
Total liabilities in 2012
Rp92.5triliuntrillion
49Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Utang jangka panjang, termasuk di dalamnya
bagian yang jatuh tempo kurang dari setahun,
meningkat sebesar 23% menjadi Rp 49,6 triliun
pada 31 Desember 2012. Dari jumlah tersebut,
sebesar 24% adalah pinjaman bilateral dari
bank, 32% merupakan pinjaman sindikasi
bank, 4% adalah pinjaman non-bank, dan
40% berupa obligasi dan medium term notes.
Utang jangka panjang terutama berkaitan
dengan bisnis jasa keuangan. Anak perusahaan
jasa keuangan memiliki saldo utang bersih
sebesar Rp 36,7 triliun, dibandingkan dengan
Rp 31,2 triliun pada akhir tahun 2011, yang
mana mencerminkan peningkatan jumlah
pembiayaan yang diberikan. Bisnis jasa
keuangan Grup didanai melalui berbagai
sumber pendanaan, mencakup utang bank,
obligasi dan ekuitas.
Laporan Arus Kas KonsolidasianArus kas masuk dari aktivitas operasi untuk
tahun 2012 adalah Rp 8,9 triliun. Angka
ini menunjukkan penurunan sebesar
Rp 1,1 triliun dari tahun 2011, hal ini terutama
diakibatkan oleh peningkatan pembayaran
pajak penghasilan badan sebesar 36%,
sebagai konsekuensi dari peningkatan laba dan
pengembalian pajak penghasilan yang diterima
oleh Pamapersada Nusantara di tahun 2011.
Arus kas keluar dari aktivitas investasi
untuk tahun 2012 mencapai Rp 9,4 triliun,
mengalami peningkatan sebesar Rp 92
miliar. Belanja modal bersih meningkat
sebesar 5% menjadi Rp 10,6 triliun. Dividen
tunai yang telah diterima adalah sebesar
Rp 4,1 triliun, menurun 4%, terutama akibat
penurunan dari dividen yang diterima dari
jointly controlled entities dan perusahaan
asosiasi bidang otomotif.
Arus kas keluar dari aktivitas pendanaan adalah
sebesar Rp 1,9 triliun, mencakup penerimaan
bersih utang jangka panjang dan utang jangka
pendek sebesar Rp 9,2 triliun. Dividen tunai
yang dibayarkan adalah sebesar Rp 9,8 triliun,
meningkat sebesar 19%.
Long-term debt, inclusive of the current
portion, increased by 23% to Rp 49.6 trillion
at 31 December 2012. Of the total amount,
24% were bilateral loans from banks, 32%
were syndicated bank loans, 4% were
non-bank loans and 40% were bonds
and medium-term notes. Long-term debt
predominantly relates to the Group’s financial
services businesses. The Group’s financial
services subsidiaries had net debt of Rp 36.7
trillion, compared to Rp 31.2 trillion at 2011
year end, due to an increase in the volume
financed. The Group’s financial services
businesses are funded through a mixture of
bank debt, bonds and equity capital.
Consolidated Statements of Cash FlowsThe cash inflow from operating activities for
the year was Rp 8.9 trillion. This represented
a decrease of Rp 1.1 trillion from 2011,
principally due to a 36% increase in payments
of corporate income tax, as a consequence
of increased profits and a one-off refund of
corporate income tax received by Pamapersada
Nusantara during 2011.
The cash outflow from investing activities
for the year was Rp 9.4 trillion, an increase
of Rp 92 billion. Net capital expenditure
increased by 5% to Rp 10.6 trillion. Cash
dividends received were Rp 4.1 trillion,
a decrease of 4%, predominantly from
a decrease in dividend from the Group’s
automotive jointly controlled entities and
associates.
The cash outflows from financing activities
were Rp 1.9 trillion, and include the net
proceeds of long-term debt and short-term
borrowings of Rp 9.2 trillion. Cash dividends
paid were Rp 9.8 trillion, a 19% increase.
50 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pendanaan, Utang dan Struktur ModalPada akhir tahun 2012, jumlah fasilitas pinjaman
yang mengikat yang belum digunakan adalah
sebesar Rp 13,9 triliun. Selain itu, Astra Grup
memiliki kas dan setara kas yang berjumlah
Rp 11,1 triliun. Astra memiliki posisi yang kuat
untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka
pendek dengan aset lancar yang sebesar 40%
di atas nilai kewajiban jangka pendek.
Pada tanggal 31 Desember 2012 sekitar 48%
dari pinjaman Grup, di luar perusahaan jasa
keuangan, menggunakan tingkat bunga
mengambang dan 52% sisanya menggunakan
tingkat bunga tetap atau menggunakan lindung
nilai suku bunga. Termasuk perusahaan jasa
keuangan, sekitar 19% dari total pinjaman Grup
menggunakan tingkat bunga mengambang
dan sisanya sebesar 81% menggunakan
tingkat bunga tetap atau telah menggunakan
lindung nilai suku bunga. Seluruh lindung
nilai suku bunga dilakukan melalui institusi
keuangan yang kredibel.
Secara umum, pengaturan pendanaan Grup
dirancang sedemikian rupa untuk memastikan
adanya keseimbangan yang memadai antara
nilai ekuitas dan utang, baik jangka pendek
ataupun jangka panjang, untuk memberikan
fleksibilitas dalam mengembangkan bisnis.
Grup Astra secara aktif dan teratur mengkaji
dan mengelola struktur permodalan dalam
rangka memastikan optimalisasi dalam
struktur permodalan dan imbal hasil bagi
pemegang saham sekaligus. Hal tersebut
dilakukan dengan pertimbangan terhadap
efisiensi modal Grup dan kebutuhan modal di
masa yang akan datang, tingkat profitabilitas
saat ini dan proyeksi laba ke depan, proyeksi
arus kas operasional, rencana belanja modal
serta proyeksi akan peluang investasi yang
strategis. Dalam rangka mempertahankan
atau menyesuaikan struktur modal, Grup
dapat melakukan penyesuaian jumlah dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham,
menerbitkan saham baru atau menjual aset
untuk mengurangi jumlah utang.
Funding, Debt and Capital StructureAt the year end, undrawn committed facilities
totaled Rp 13.9 trillion. In addition, the Group
had available cash and cash equivalents of
Rp 11.1 trillion. The Group remains in a strong
position to cover current liabilities with current
assets 40% above current liabilities.
As at 31 December 2012 approximately
48% of the Group’s borrowings, exclusive
of financial services companies, were at
floating rates and the remaining 52% were
either at fixed rates or covered by interest
rate hedges. Inclusive of financial services
companies approximately 19% of the Group’s
borrowings were at floating rates and the
remaining 81% were either at fixed rates or
covered by interest rate hedges. All interest
rate hedges are with major creditworthy
financial institutions.
Overall, the Group’s funding arrangements
are designed to keep an appropriate balance
between equity and debt, both short and
long term, to give flexibility to develop the
business. The Group actively and regularly
reviews and manages its capital structure
to ensure optimal capital structure and
shareholder returns, taking into consideration
the future capital requirements and capital
efficiency of the Group, prevailing and
projected profitability, projected operating
cash flows, projected capital expenditures and
projected strategic investment opportunities.
In order to maintain or adjust the capital
structure, the Group may adjust the amount
of dividends paid to shareholders, issue new
shares or sell assets to reduce debt.
Jumlah kas dan setara kas di
tahun 2012
The total cash and cash
equivalents in 2012
Rp11.1triliuntrillion
51Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Grup memantau tingkat modal yang
dimiliki berdasarkan rasio utang (gearing)
konsolidasian. Gearing ratio dihitung
sebagai perbandingan antara jumlah utang
bersih terhadap total ekuitas. Grup juga
memantau rasio utang bersih terhadap
ekuitas konsolidasian secara terpisah
untuk perusahaan non-jasa keuangan
dan perusahaan jasa keuangan, dengan
pertimbangan bahwa perusahaan jasa
keuangan memiliki kondisi operasional yang
mengandalkan jumlah utang yang lebih
besar dibandingkan unit usaha diluar jasa
keuangan. Pada akhir tahun 2012, rasio
utang bersih terhadap ekuitas Grup, di luar
anak perusahaan jasa keuangan, adalah 10%
(2011: 1%). Termasuk anak perusahaan jasa
keuangan, rasio tersebut pada akhir tahun
2012 mencapai 51% (2011: 42%). Astra
tidak memberlakukan kebijakan tertentu
yang mengatur jumlah utang bersih terhadap
ekuitas konsolidasian.
Selama 2012, beberapa anak perusahaan
Astra menerbitkan obligasi dengan total
nilai sejumlah Rp 12,8 triliun, sehingga
jumlah obligasi Grup secara keseluruhan
pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
Rp 19,8 triliun. Informasi terkait obligasi
yang diterbitkan selama 2012 adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal
27 April 2012, Perseroan telah melaksanakan
pemecahan nilai nominal saham dengan
ketentuan perbandingan 1:10, yang
mengakibatkan perubahan nilai nominal
saham dari Rp 500 menjadi Rp 50. Jumlah
saham beredar meningkat dari 4.048.355.314
menjadi 40.483.553.140 lembar saham.
The Group monitors capital on the basis
of the Group’s consolidated gearing ratio.
The gearing ratio is calculated as net debt
divided by total equity. The Group also
separately monitors the consolidated net
debt of non-financial services companies
and financial services companies given the
Group’s financial services companies operate
with higher levels of leverage than the Group’s
non-financial services companies. As at year
end the Group’s net debt to equity ratio,
exclusive of its financial services subsidiaries,
was 10% (2011: 1%). Inclusive of the Group’s
financial services subsidiaries, the net debt to
equity ratio as at year end was 51% (2011:
42%). The Group does not have a defined
consolidated net debt to equity policy.
During 2012, Group subsidiaries issued
bonds with total value of Rp 12.8 trillion,
consequently the Group’s total bonds as at
31 December 2012 amounted to Rp 19.8
trillion. Details of the bonds issued during
2012 are as follows:
Based on Resolution of the Extraordinary
GMS on 27 April 2012, Astra completed
a 1:10 stock split, effecting a change in
nominal value of its shares from Rp 500 to
Rp 50. Total outstanding shares increased
from 4,048,355,314 to 40,483,553,140.
The purpose of this exercise is to support
liquidity of Astra’s shares, particularly with
retail investors. The stock split information
Keterangan ObligasiBonds Description
Pokok Obligasi (Rp Miliar)Bonds Principal (Rp Billion)
Jatuh TempoMaturity
Tingkat BungaInterest Rate
PeringkatRating
Federal International Finance Continuous Bonds I 4,000 2013 - 2015 6.40% - 7.65% idAA+ (Pefindo)
SAN Finance Bonds II 1,500 2013 - 2015 7.20% - 8.40% idAA- (Pefindo)
Serasi Auto Raya Bonds III 780 2013 - 2016 6.90% - 8.75% idA+ (Pefindo)
Astra Sedaya Finance Continuous Bonds I - Phase I 5,000 2013 - 2017 6.60% - 8.60% idAA+ (Pefindo)
Astra Sedaya Finance Continuous Bonds I - Phase II 1,530 2013 - 2014 6.65% - 7.50% idAA+ (Pefindo)
52 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Usulan manajemen untuk rasio
pembayaran dividen tahun buku
2012
Management’s suggestion for
dividend payout ratio of the fiscal
year of 2012
45%
Tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk
mendukung likuiditas perdagangan saham
Astra, khususnya bagi kegiatan investasi
oleh investor ritel. Informasi pemecahan nilai
nominal saham ini telah diumumkan kepada
masyarakat umum melalui dua surat kabar
nasional, yaitu Bisnis Indonesia dan Sinar
Harapan pada tanggal 30 Mei 2012.
Kebijakan KeuanganAstra menggunakan berbagai teknik dan
instrument keuangan dalam menjaga potensi
risiko keuangannya. Tujuan utama dari
kebijakan tersebut adalah untuk membatasi
tingkat risiko yang disebabkan oleh perubahan
nilai tukar mata uang dan suku bunga,
serta untuk memberikan tingkat kepastian
terhadap biaya. Investasi terhadap dana yang
dimiliki Grup dilakukan dengan tujuan untuk
meminimalkan risiko tanpa mengabaikan
upaya untuk meningkatkan imbal hasil.
DividenManajemen mengusulkan dividen final sebesar
Rp 150 per lembar saham (2011: Rp 138 per
lembar saham), sehingga total dividen untuk
tahun 2012 adalah sebesar Rp 216 per lembar
saham (2011: Rp 198 per lembar saham), setelah
memperhitungkan dividen interim sebesar
Rp 66 per lembar saham (2011: Rp 60 per
lembar saham) yang telah dibayarkan pada
tanggal 7 November 2012. Jumlah total
dividen tersebut merepresentasikan rasio
pembayaran dividen sebesar 45% (2011:
45%). Keputusan akhir terhadap besarnya
dividen akan diputuskan pada Rapat Umum
Tahunan Pemegang Saham di bulan April
2013. Kebijakan dividen Perseroan secara
lengkap diungkapkan di halaman 190 pada
Laporan Tahunan ini.
was announced to the public through two
nation wide newspapers, Bisnis Indonesia and
Sinar Harapan on 30 May 2012.
Treasury PolicyThe Group manages its exposure to financial
risk using a variety of techniques and
instruments. The main objectives are to
limit exchange and interest rate risks and to
provide a degree of certainty about costs. The
investment of the Group’s cash resources is
managed so as to minimize risk while seeking
to enhance yield.
DividendsManagement is recommending a final
dividend of Rp 150 per share (2011: Rp 138
per share), giving a total dividend of Rp 216
per share for the year (2011: Rp 198 per
share) after taking into account the interim
dividend of Rp 66 per share (2011: Rp 60
per share) which was paid on 7 November
2012, representing a dividend payout ratio of
45% (2011: 45%). A final determination on
dividend will be decided at the Annual General
Meeting of Shareholders in April 2013. The
Company’s dividend policy is disclosed on
page 190 of this Annual Report.
53Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi dan/atau Utang/Restrukturisasi ModalPerusahaan tidak melakukan divestasi dan/
atau restrukturisasi utang/modal selama tahun
2012. Kegiatan investasi, ekspansi dan akuisisi
aset atau proyek oleh anak perusahaan dan
perusahaan asosiasi dilakukan berdasarkan
keputusan untuk meningkatkan kegiatan
operasional bisnis sesuai penjelasan dalam
bagian Laporan Bisnis. Dana untuk kegiatan-
kegiatan tersebut umumnya berasal dari dana
internal atau utang.
Peristiwa Setelah Periode PelaporanTidak ada kejadian yang berdampak secara
signifikan yang perlu diungkapkan, yang
terjadi antara tanggal neraca dan 26 Februari
2013, yang merupakan tanggal laporan
keuangan disetujui untuk diterbitkan.
Transaksi Pihak Berelasi dan Transaksi dengan Benturan KepentinganEnam bisnis utama Grup Astra tergabung dalam
struktur rantai usaha dengan kegiatan bisnis
yang berkaitan erat serta saling mendukung
dalam kegiatan operasional masing-masing.
Dalam aktivitas operasional yang dijalankan
oleh jajaran bisnisnya tersebut, Grup melakukan
transaksi dengan pihak terkait, utamanya dalam
transaksi penjualan, pembelian dan transaksi
keuangan lainnya. Terkait hal tersebut, Astra
memberlakukan kebijakan atas pelaksanaan
transaksi tersebut harus dilakukan sesuai
dengan prinsip kewajaran yang berlaku di
pasar dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Informasi
lebih lanjut mengenai transaksi dengan pihak
terkait dapat dilihat pada Catatan atas Laporan
Keuangan Konsolidasian pada Catatan 34
Informasi mengenai Pihak Berelasi.
Pada tahun 2012, Astra tidak melakukan
transaksi yang mengandung benturan
kepentingan.
Investment, Expansion, Divestment, Acquisition and/or Debt/Capital RestructuringThe Company did not conduct divestment
and/or debt/capital restructuring during
2012. Investment, expansion and acquisition
of assets or projects made by subsidiaries
and associated companies were based on
decisions to enhance business operations as
described in the respective Business Report
section. These initiatives are generally funded
by internally generated funds or debt.
Subsequent Events
There are no material events that have
occurred between the balance sheet date
and 26 February 2013 (being the date the
financial statements are authorized for issue)
that otherwise require disclosure.
Related Party Transactions and Transactions with Conflict of InterestAstra Group’s six main businesses are designed
on a value chain structure/business model and
are, therefore, tightly linked and mutually
supportive in their operations. In the normal
course of business the Group enters into
transactions with related parties, primarily
consisting of sales, purchases and other
financial transactions. It is the policy of the
Group that such transactions are entered into
on an arm’s length basis and in compliance
with the applicable regulations. Further
information on related party transactions is
contained within the Notes to the Consolidated
Financial Statements under Note No. 34
Related Party Information.
During 2012, the Group did not enter into
transactions that conflicted with the interests
of stakeholders.
54 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Standar Akuntansi yang BaruPerseroan menerapkan standar dan interpretasi
baru serta sesuai dengan revisi yang berlaku
efektif pada tahun 2012. Perubahan atas
kebijakan akuntansi tersebut telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam masing-masing standar dan interpretasi
terkait. Berikut ini adalah daftar standar
akuntansi baru yang diberlakukan:
1. PSAK No 10: Pengaruh Perubahan Nilai
Tukar Valuta Asing
2. PSAK No 13: Properti Investasi
3. PSAK No 16: Aset Tetap
4. PSAK No 24: Imbalan Kerja
5. PSAK No 26: Biaya Pinjaman
6. PSAK No 28: Akuntansi Asuransi
Kerugian
7. PSAK No 30: Sewa
8. PSAK No 33: Aktivitas Pengelupasan
Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup pada Pertambangan Umum
9. PSAK No 34: Akuntans i Kontrak
Konstruksi
10. PSAK No 46: Akuntansi Pajak Penghasilan
11. PSAK No 50: Instrumen Keuangan:
Penyajian
12. PSAK No. 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran
13. PSAK No. 56: Laba per Saham
14. PSAK No 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan
15. PSAK No 62: Kontrak Asuransi
16. PSAK No. 64: Eksplorasi dan Evaluasi
Sumber Daya Mineral
17. ISAK No. 15: Batas Aset Imbalan Pasti,
Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya
18. ISAK No 16: Perjanjian Konsesi Jasa
19. ISAK No. 20: Pajak Penghasilan - Perubahan
dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham
20. ISAK No 22: Pengungkapan Perjanjian
Konsesi Jasa
21. ISAK No. 23: Sewa Operasi - Insentif
22. ISAK No 25: Hak atas Tanah
23. ISAK No. 26: Penilaian Ulang Derivatif
Melekat
New Accounting StandardsThe Company adopted new and revised
accounting standards and interpretations that
are effective in 2012. Changes to the Group’s
accounting policies have been made as
required, in accordance with the transitional
provisions in the respective standards and
interpretations. The following is a list of new
standards adopted:
1. PSAK No. 10: The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rates
2. PSAK No. 13: Investment Property
3. PSAK No. 16: Fixed Assets
4. PSAK No. 24: Employee Benefits
5. PSAK No. 26: Borrowing Cost
6. PSAK No. 28: Accounting for Loss
Insurance
7. PSAK No. 30: Leasing
8. PSAK No. 33: Stripping Activities and
Environmental Management on General
Mining
9. PSAK No. 34: Construction Contracts
10. PSAK No. 46: Income Taxes
11. PSAK No. 50 : Financial Instruments:
Presentation
12. PSAK No. 55: Financial Instruments:
Recognition and Measurement
13. PSAK No. 56: Earnings per Share
14. PSAK No. 60: Financial Instrument :
Disclosures
15. PSAK No. 62: Insurance Contract
16. PSAK No. 64: Exploration for and
Evaluation of Mineral Resources
17. ISAK No. 15: The Limit on a Defined Benefit
Asset, Minimum Funding Requirements
and their Interaction
18. ISAK No. 16: Service Concession
Arrangements
19. ISAK No. 20: Income Taxes - Changes
in the Tax Status of an Entity or its
Shareholders
20. ISAK No. 22: Service Concession
Arrangements: Disclosure
21. ISAK No. 23: Operating Leases -
Incentives
22. ISAK No. 25: Land Rights
23. ISAK No. 26: Remeasurement of Embedded
Derivative
55Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Dampak penerapan standar akuntansi
yang baru serta revisinya yang berlaku
efektif sejak tahun 2012 terhadap laporan
keuangan konsolidasian Grup dapat dilihat
dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Konsolidasian.
Perubahan Hukum dan Peraturan yang Berdampak Signifikan Terhadap PerusahaanMulai dari tanggal 15 Juni 2012, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.43/PMK.010/2012,
terkait persyaratan jumlah minimum uang
muka dalam pembiayaan otomotif. Peraturan
tersebut secara langsung mempengaruhi
penjualan pasar sepeda motor, sedangkan
dampaknya relatif kecil pada penjualan
mobil.
Prospek Tahun 2013Astra memiliki posisi keuangan yang
kuat, dengan fokus untuk meraih posisi
utama dalam berbagai bidang usaha
yang dijalankannya, serta berada dalam
posisi yang tepat untuk memanfaatkan
potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia,
potensi sumber daya alam, dan kebutuhan
Indonesia akan pembangunan infrastruktur.
Meskipun prospek bisnis kami tetap baik,
proyeksi bisnis ke depan masih dipengaruhi
oleh ketidakstabilan harga komoditas dan
peraturan uang muka minimum pada
pembiayaan otomotif syariah.
The impact of the adoption of the new and
revised accounting standards that are effective
in 2012 on the Group’s consolidated financial
statements are contained within the Notes to
the Consolidated Financial Statements.
Changes in Laws and Regulations having Significant Impact on the CompanyStarting from 15 June 2012, the government
issued Regulation of the Ministry of Finance
of Indonesian Republic No.43/PMK.010/2012,
regarding the new minimum down-payment
requirements in automotive financing. The
new regulation directly affected motorcycle
market sales, while the impact on car sales
was mild.
Outlook For 2013The Group is financially strong, focused on
leadership in its various markets and well
placed to benefit from Indonesia’s economic
growth, natural resources and need for
infrastructure development. Although the
prospects for our businesses remain sound,
the outlook is susceptible to commodity
price volatility as well as the effects of new
minimum down-payment regulations in
automotive shariah-financing.
56 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report56 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
57Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Laporan BisnisBusiness Report
57Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Inovasi berkelanjutan dan strategi yang tepat agar tanggap beradaptasi
dengan kondisi ekonomi yang dinamis.
Continuous innovation and the right strategy to respond and adapt in a dynamic economy.
58 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
AUTOMOTIVE
MobilCarToyotaDaihatsuIsuzuUD TrucksPeugeotBMW
Sepeda MotorMotorcycleHonda
KomponenComponentsPT Astra Otoparts Tbk
Lain-lainOthersAstraWorld
Pembiayaan MobilCar FinancingPT Astra Sedaya FinancePT Toyota Astra Financial Services
Pembiayaan Sepeda MotorMotorcycle FinancingPT Federal International Finance
Pembiayaan Alat BeratHeavy Equipment FinancingPT Surya Artha Nusantara FinancePT Komatsu Astra Finance
Asuransi UmumGeneral InsurancePT Asuransi Astra Buana
PerbankanBankingPT Bank Permata Tbk
Mesin KonstruksiConstruction MachineryPT United Tractors TbkPT Traktor Nusantara
Kontraktor PenambanganMining ContractorPT Pamapersada Nusantara
PertambanganMiningPT Tuah Turangga AgungPT Agung Bara PrimaPT Duta SejahteraPT Duta NurcahyaPT Piranti Jaya UtamaPT Prima Multi MineralPT Asmin Bara JaanPT Asmin Bara BronangPT Bukit Enim Energi
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
FINANCIAL SERVICES
Struktur BisnisBusiness Structure
59Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
AgribisnisAgribusinessPT Astra Agro Lestari Tbk
Infrastruktur UmumGeneral InfrastructurePT Astratel NusantaraPT Intertel Nusaperdana
Mata Rantai LogistikLogistic Value ChainPT Serasi Autoraya
Jalan TolToll RoadPT Marga MandalasaktiPT Marga Trans Nusantara PT Marga Harjaya Infrastruktur
Pengelola Air BersihWater OperatorPT Pam Lyonnaise Jaya
Penampungan Bahan Bakar MinyakFuel TankingPT Gresik Distribution Terminal
Solusi DokumenDocument SolutionPT Astra Graphia Tbk
Solusi TIIT SolutionPT Astra Graphia Information Technology
AGRIBUSINESS INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
INFORMATION TECHNOLOGY
60 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kendati masih menghadapi dampak krisis finansial global serta kendala regulasi pembiayaan otomotif, jajaran perusahaan otomotif Astra berhasil mencetak kinerja yang baik di tahun 2012, dimotori berbagai program kerja yang inovatif dan inisiatif untuk tetap mampu memposisikan kendaraan Astra dalam jajaran favorit di Indonesia.
Faced with uncertainties of the global financial crisis and regulatory constraints on automotive financing, Astra’s automotive companies performed well, driven by a wide range of innovative programs and initiatives to position Astra’s vehicles among the nation’s most favorite automotive brands.
OtomotifAutomotive
60 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
61Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Jaringan bisnis otomotif Astra telah
berkembang menjad i yang ter luas ,
terdepan dan terintegrasi di Indonesia.
Astra menawarkan variasi pilihan kendaraan
bermotor sesuai kebutuhan konsumen
individu dan komersil, mulai dari sepeda
motor Honda hingga berbagai model dan
ukuran mobil dan truk bermerek Toyota,
Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan UD
Trucks, serta beragam jenis suku cadang
dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra
Otoparts. Pada tahun 2012, untuk pertama
kalinya Astra berhasil melekatkan namanya
pada dua model kendaraan terbaru: Astra
Toyota AGYA dan Astra Daihatsu AYLA, hasil
kolaborasi yang dikembangkan oleh tim
internal Astra bersama dengan Toyota dan
Daihatsu.
Untuk tahun 2012, hampir seluruh jajaran
perusahaan otomotif Astra berhasil mencetak
kinerja positif, dimotori berbagai inisiatif dan
program kerja yang dirancang dengan seksama
untuk selalu mengedepankan kebutuhan,
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Bagi setiap
segmen konsumen selalu tersedia variasi pilihan
model kendaraan terbaru yang ekstensif dan
Astra’s automotive value chain has grown
to become the leading, most extensive and
integrated automotive business in Indonesia.
Astra offers a wide range of automotive
choices to match the needs of individual
and commercial consumers, from Honda
motorcycles to a complete lineup of models
and sizes of cars and trucks carrying the
Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot,
and UD Trucks brands, complemented by a
large variety of automotive spare parts and
accessories manufactured by Astra Otoparts.
In 2012, for the first time, Astra earned
the honor to place its name on new twin
car models: Astra Toyota AGYA and Astra
Daihatsu AYLA, as the final products of a
collaborative development project by Astra,
Toyota and Daihatsu.
During 2012, nearly all of Astra’s automotive
companies posted positive performance,
driven by a wide range of work programs
and initiatives that are carefully designed
with customers’ needs, satisfaction, and
loyalty in mind. Every market segment is
served with an extensive variety of the newest
and most trendy models. A large selection
Kesempurnaan proses dan produk
terus menunjang popularitas
kendaraan Astra
Perfection of the process and
product help Astra vehicles in
gaining popularity.
62 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
trendi. Sejumlah alternatif kredit konvensional
dan syariah yang inovatif dan terjangkau juga
ditawarkan melalui kerja sama erat yang dibina
dengan perusahaan pembiayaan Astra. Layanan
purnajual juga senantiasa dikembangkan. Pola
pelayanan yang menyeluruh dan multi fase ini
memastikan terjalinnya hubungan pelanggan
yang berkualitas sehingga Astra dapat terus
bermitra dengan pelanggan secara menyeluruh
pada setiap tahap dalam siklus kepemilikan dan
penggunaan kendaraan. Komitmen tersebut
menghasilkan kemudahan, kenyamanan dan
kesempurnaan yang melekat pada setiap
produk Astra dan pada akhirnya memposisikan
kendaraan Astra dalam jajaran favorit pilihan
masyarakat Indonesia.
Sebanyak 605.191 unit mobil Astra terjual
sepanjang tahun 2012 atau naik 25,4% dari
482.659 unit pada tahun 2011, sedangkan
jumlah sepeda motor Honda yang terjual
turun dari 4,3 juta unit menjadi 4,1 juta unit.
Penjualan suku cadang juga meningkat seiring
pergerakan angka penjualan sektor otomotif.
Total pendapatan bisnis otomotif Astra
meningkat 25% dari Rp 79,7 triliun menjadi
Rp 99,6 triliun. Pangsa pasar Astra pada sektor
otomotif roda empat adalah sebesar 54,2%,
meningkat dari 54,0% pada tahun 2011 dan
untuk pangsa pasar otomotif roda dua, Astra
menguasai 57,9% pangsa pasar atau naik dari
53,3% pada tahun sebelumnya.
Perkembangan Industri Otomotif di Tahun 2012Sepanjang tahun 2012, bisnis otomotif Astra
terus bersikap berhati-hati namun inovatif.
Dengan demikian, manajemen dapat secara
efektif beradaptasi terhadap perkembangan
ekonomi yang masih rentan terhadap dampak
krisis finansial global serta rambu-rambu
regulasi yang berpotensi meredam animo
konsumen otomotif nasional dalam jangka
pendek, termasuk kebijakan yang mengatur
kenaikan jumlah minimal uang muka kredit
serta isu perpajakan, terutama pajak progresif,
pajak barang mewah dan bea balik nama
kendaraan. Di sisi positif, pemerintah juga
of innovative and affordable conventional
as well as sharia financing options is made
available through close partnership with
Astra financing companies. After-sales
service is also developed on a continual
basis. This comprehensive and multi-phase
service platform ensures that Astra fosters
high-quality customer relationships through a
consistent and holistic mechanism to partner
customers at every stage in the cycle of
vehicle ownership and use. Such commitment
optimally builds convenience, comfort, and
excellence that are internalized into every
Astra product, hence ultimately positioning
Astra’s vehicles among the nation’s most
favorite automotive brands.
As much as 605,191 Astra cars were sold
during the year 2012, or up 25.4% from
482,659 units transacted in 2011, whereas
the purchase of new Honda motorcycles fell
from 4.3 million units to 4.1 million units.
Spare parts volume also improved in line with
the movement of automotive sector sales.
Total sales generated by Astra’s automotive
business grew 25% from Rp 79.7 trillion to
Rp 99.6 trillion. Astra’s control of market share
in the car sector stands at 54.2%, slightly up
from 54.0% in 2011, while market share in
the motorcycle segment reached 57.9% or
higher from 53.3% in the previous year.
Developments in Automotive Industry in 2012During 2012, Astra’s automotive business
maintained a precautionary yet innovative
attitude. This way, management could
effectively adapt to the developments in the
economy, which remains susceptible to the
effects of the global financial crisis, as well as
regulatory boundaries that could potentially
dampen interests of automotive consumers
in the short term, including policies on
increasing the minimum downpayment on
loans as well as taxation issues, particularly
progressive taxes, luxury taxes, and vehicle
registration requirements. On the positive
Pangsa pasar Astra pada sektor mobil
Astra’s market share in car sector
Pangsa pasar Astra pada sektor
sepeda motor
Astra’s market share in motorcycle
sector
54.2%
57.9%
63Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
telah mencanangkan program kendaraan
Low Cost Green Car (LCGC) yang lebih
ramah lingkungan, khususnya melalui
rencana pemberian fasilitas pajak untuk
produk-produk yang menunjang Low Carbon
Emission Program (LCEP).
Sejalan dengan perkembangan perekonomian
Indonesia yang positif, kenaikan tingkat
pendapatan masyarakat, yang juga ditopang
oleh tingkat inflasi yang stabil serta suku
bunga rendah, telah mendorong pertumbuhan
omset bisnis, industri dan barang konsumer,
termasuk otomotif. Peraturan uang muka
kredit yang diterapkan tidak menyurutkan
laju angka penjualan otomotif di tahun
2012, kecuali segmen konsumen ekonomi
kelas bawah dan menengah serta sepeda
motor yang mana uang muka kredit masih
merupakan faktor kunci dalam keputusan
membeli kendaraan. Transaksi mobil baru
tidak hanya lebih tinggi dari 894.164 unit
yang tercatat di tahun 2011, namun juga
melampaui batas 1 juta unit dan mencetak
rekor baru 1,1 juta unit pada tahun 2012.
Sementara penjualan sepeda motor turun
sekitar 11,8% dari 8 juta unit di tahun 2011
menjadi 7,1 juta unit. Segmen komersil tidak
terpengaruh dampak regulasi uang muka dan
mampu mempertahankan pertumbuhan yang
baik. Namun bagi segmen kendaraan komersil
medium dan berat, iklim kondusif ini tidak
berlanjut pada paruh kedua 2012 sebagai
imbas dari melemahnya kinerja pelanggan
di sektor pertambangan batu bara dan
perkebunan, ditengah tekanan penurunan
harga komoditas dan pembatasan ekspor
bahan mineral tertentu.
Prospek Industri & Bisnis Otomotif Prospek industri otomotif di Indonesia untuk
tahun 2013 dan seterusnya akan tetap
baik, mengingat kondisi perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat yang diperkirakan
akan terus membaik serta mobilitas yang
tinggi ditunjang oleh pengembangan
infrastruktur jalan baik di kota-kota besar
side, the government also issued support for
the Low Cost Green Car (LCGC) program,
particularly proposal to grant tax facilities for
products promoting the Low Carbon Emission
Program (LCEP).
Following positive growth of the economy
in Indonesia, improvement in the disposable
income, which is additionally supported by
stable inflation and low interest rates, has
propelled growth in turnover of businesses,
industries, and consumer goods, including
automotive. Implementation of the minimum
downpayment ruling did not slow down
automotive sales during 2012, with the
exception of the low- and medium-income
consumer segments and motorcycles, for
which downpayment in financing packages still
constitutes a key factor in the final decision for
vehicle purchase. Wholesale car transactions
did not merely exceed 894,164 units recorded
in 2011, but passed the one million units
mark to reach new record sales of 1.1 million
units in 2012. Meanwhile, motorcycle sales
dropped by approximately 11.8% from 8
million units in 2011 to 7.1 million units. The
commercial segment was not affected by the
down payment regulation, thereby managing
a favorable growth rate. However, the medium
to heavy commercial vehicle segments did not
continue to enjoy this positive environment
going into the second semester of 2012 as
a direct impact of weakened performance of
customers in the coal mining and plantation
sectors, amidst pressures of falling commodities
prices, and export limitation on certain mineral
products.
Outlook for the Automotive Industry & Business The outlook for the automotive industry in
Indonesia for the year 2013 and beyond will
remain positive, considering that improvement
in the domestic economy and income levels
is expected to continue coupled with higher
mobility of the population on the back of
massive development efforts related to road
64 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
maupun antar provinsi. Tingkat kepemilikan
mobil di Indonesia juga masih tergolong
rendah, yaitu 1 mobil untuk setiap 22 orang,
sehingga kedepannya masih terdapat ruang
untuk bertumbuh.
Masih besarnya potensi pasar otomotif
domestik juga berarti makin meningkatnya
iklim persaingan. Hal ini terlihat dari jumlah
pemain baru serta model-model kendaraan
terbaru yang membanjiri pasar otomotif
nasional. Salah satu segmen baru yang
diperkirakan akan mendorong pertumbuhan
industri ke depan adalah kendaraan ekonomis
dan ramah lingkungan atau LCGC, dimana
Astra memiliki keunggulan sebagai perusahaan
pertama yang memasuki pasar ini dengan
berhasi l memperkenalkan AGYA dan
AYLA pada akhir 2012. Faktor kunci untuk
mensukseskan segmen ini adalah pelaksanaan
proses operasional yang sempurna, meliputi
semua aspek produk, produksi, pemasaran,
distribusi dan layanan purna jual secara
komprehensif.
Meskipun secara umum pasar otomotif
nasional masih menjanjikan, Perseroan terus
mencermati tantangan eksternal lainnya
yang masih memiliki potensi mengancam
prospek bisnis perusahaan termasuk krisis
keuangan global berkelanjutan, rencana
penyesuaian subsidi BBM yang tertunda di
tahun 2012 serta kenaikan upah minimum
yang berpotensi mendorong laju inflasi.
Regulasi uang muka akan diberlakukan pula
pada pembiayaan syariah di tahun 2013 dan
dampaknya akan kembali dirasakan langsung
oleh perusahaan otomotif.
infrastructure in big cities and provinces. Car
ownership percentage in Indonesia also stays
relatively low, at one car for every 22 people,
and there is room for growth in the future.
The huge potential in the domestic automotive
market also means a more intensive competitive
environment. This is evident in the number of
new players and a long list of new models
flooding the domestic car market. A critical
new segment that is estimated to drive the
industry’s future growth is the Low-Cost Green
Car, or LCGC, in which Astra has first entry
advantage with the launching of twin models
AGYA and AYLA toward the end of 2012. The
key success factor for this segment is excellent
execution of operational processes, covering
comprehensively all aspects of products,
production, marketing, distribution, and after-
sales service.
While the local automotive market remains
generally promising, the Company must still
carefully anticipate other external challenges
that could potentially threaten business
prospects, including the lingering global
financial crisis, delayed plans of 2012 for fuel
subsidy adjustment, and a proposed increase
in minimum wages that would drive up
inflation. Minimum down payment regulation
will also be extended to sharia financing in
2013 and this will directly impact automotive
companies.
65Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Grup MobilAutomobile Group
Toyota PT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah agen
tunggal untuk penjualan berbagai kendaraan
bermerek Toyota di Indonesia. TAM dimiliki
oleh Astra International dan Toyota Motor
Corporation (TMC), yang masing-masing
memegang kepemilikan saham sebesar
51% dan 49%. Sebagian besar kekuatan
distribusi nasional Toyota dikelola secara
langsung melalui Toyota Sales Operation
(TSO), atau lebih dikenal oleh masyarakat
dengan nama Auto2000, yang dimiliki
sepenuhnya oleh Astra. Sebagai dealer
terbesar Toyota, Auto2000 bertanggung
jawab atas sekitar 75% penjualan Toyota
dan memegang peranan penting dalam
menjaga kepemimpinan Toyota dalam
pasar otomotif nasional. Untuk semakin
memperkuat cakupan distribusi di Indonesia
secara menyeluruh, TAM juga bekerja sama
dengan 4 dealer utama lainnya.
Toyota PT Toyota-Astra Motor (TAM) is the sole
agent for sales in Indonesia of all vehicles
carrying the Toyota brand. TAM is owned
jointly by Astra International and Toyota
Motor Corporation (TMC), respectively with
share ownership of 51% and 49%. The
majority of Toyota’s national distribution
power is managed directly under Toyota
Sales Operation (TSO), or more popularly
known as Auto2000, which is fully owned by
Astra. As the largest among Toyota dealers,
Auto2000 is responsible for approximately
75% of Toyota sales and plays a significant
role in securing Toyota’s market leadership in
the national automotive landscape. To further
extend distribution reach across all areas of
Indonesia, TAM also cooperates with 4 other
main dealers.
Toyota Avanza merupakan salah
satu mobil pilihan keluarga
Indonesia
Toyota Avanza is one of the most
popular family car in Indonesia
66 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kemampuan untuk senantiasa merespons
kebutuhan konsumen dengan penawaran
model dan fitur kendaraan yang beragam
merupakan salah satu kunci sukses Toyota
selama ini. Di tahun 2012 diluncurkan
sebanyak 16 model baru Toyota dan Lexus
di berbagai kategori segmen pasar. Dengan
berkolaborasi bersama Astra, Toyota dan
Daihatsu, juga telah diperkenalkan Astra
Toyota AGYA dalam kelas otomotif terbaru
LCGC.
One of Toyota’s key success factors has
been its consistent ability to respond to
customers’ vehicle needs with a wide selection
of models and features. In 2012, a total
of 16 of the newest Toyota and Lexus
models were launched, catering to numerous
market segment categories. The result of
a collaboration between Astra, Toyota,
and Daihatsu, Astra Toyota AGYA was also
introduced in the newest LCGC automotive
class.
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2008
2008
2008
2008
2008
2008
2008
66
6
198
91
3
28
4
67
6
201
90
3
31
4
72
12
216
91
3
34
4
75
13
223
92
3
35
5
83
14
242
96
5
39
5
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
Outlet Penjualan Langsung Astra
Toyota
UD Trucks
Total
Daihatsu
Peugeot
Isuzu
BMW
Astra Direct Sales Outlets
Manufaktur kendaraan dengan
standar produksi berkelas dunia
Vehicle manufacturing with
world-class production standards
67Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Fokus pada segmen pasar berjalan paralel
dengan rangkaian inisiatif untuk memperkuat
kepemimpinan Toyota di setiap provinsi. Untuk
meningkatkan kompetensi pelayanan dan
penjualan, dimutakhirkan budaya pelayanan
yang menjadi ciri khas Auto2000 serta
mengimplementasikannya secara menyeluruh
untuk mewujudkan tingkat kepuasan optimal
bagi pemilik kendaraan Toyota, yang dimulai
sejak proses transaksi pembelian. Sedangkan
intensifikasi kedekatan dengan pelanggan
dilakukan melalui penambahan 18 sales outlet
dan 21 service outlet sehingga pada akhir
tahun 2012 terdapat 232 sales outlet dan 213
service outlet di seluruh Indonesia. Penguatan
jaringan juga dilakukan terhadap operasional
logistik, khususnya dengan membuka 2 unit
body and paint dan 1 common yard baru
serta melanjutkan dan mempercepat proses
instalasi sistem teknologi Auto2000 yang telah
dimulai sejak tahun 2011 pada seluruh kantor
penjualan. Tahap pengembangan selanjutnya
Focus on market segments is carried out in
combination with a series of initiatives to
further cement Toyota’s leadership in every
province. Improvement in sales and service
competence was initiated by updating the
service culture that has become a unique
characteristic of Auto2000, along with its
comprehensive implementation in order to
build optimum satisfaction for Toyota owners,
starting from the purchase transaction
process. While to increase presence near
customers, Auto2000 has added 18 sales
outlets and 21 service outlets, such that at
the end of 2012, the company commands
a total of 232 sales outlets and 213 service
outlets in Indonesia. Network intensification
was also directed toward logistics operations,
specifically by opening 2 body and paint
units and 1 new common yard as well as by
continuing and accelerating the installation
of the Auto2000 technology system at all
sales offices, a program that began since
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2008
2008
2008
2008
2008
2008
125
14
74
8
43
264
127
14
78
8
49
276
131
13
88
8
52
292
139
12
89
7
52
299
149
11
100
6
53
319
2009
2009
2009
2009
2009
2009
Outlet Penjualan Non-Astra
Toyota
UD Trucks
Daihatsu
Peugeot
Isuzu
Total
Non-Astra Sales Outlet
Toyota Fortuner untuk memenuhi
kebutuhan pasar kendaraan SUV
Toyota Fortuner to fulfill the need
of the SUV market
68 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
adalah kemampuan untuk memudahkan
manajemen dalam memonitor pencapaian
target operasional dengan sistem Auto2000
Management Information System.
Hasil dari program kerja sepanjang tahun
2012 menunjukkan bahwa Toyota berhasil
mencetak rekor baru penjualan mobil
sebanyak 406.026 unit, atau naik 30,5%
dari 311.136 unit pada tahun sebelumnya.
Dilihat dari pangsa pasar, ada peningkatan
dari sebelumnya 34,8% menjadi 36,4%.
Penjualan Toyota masih didominasi oleh
tipe Avanza di segmen low compact MPV
dengan porsi 47,3% dari total penjualan
Toyota, kemudian diikuti oleh Kijang Innova
17,7%, Rush 8,4% dan tipe-tipe Sedan
sebesar 4,7%.
Kendati Toyota tetap bertahan di urutan
pertama sebagai merek mobil paling populer
di Indonesia, TAM akan terus meningkatkan
kesiapan tim penjualan pada tahun 2013
bersama Auto2000, antara lain melalui
ekspansi sales and service outlet serta
penambahan fasilitas depo, pre delivery
center dan body and paint untuk menghadapi
intensitas persaingan industri otomotif
nasional.
DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah agen
tunggal mobil Daihatsu di Indonesia, dan
didukung oleh Daihatsu Sales Operation
(DSO) yang mengelola jaringan distribusi di
seluruh Indonesia.
Pada tahun 2012, Daihatsu melakukan
peninjauan ulang terhadap target konsumen,
yang sebagian besar merupakan pengguna
mobil ekonomi kelas bawah dan menengah
yang paling terpengaruh oleh ketentuan
baru uang muka kredit. Untuk menyiasati
hal tersebut serta mendampingi konsumen
dalam merencanakan pembiayaan kendaraan
dengan struktur kredit yang terjangkau,
sehat dan menguntungkan kedua belah
2011. The next phase of development
involves capabilities to facilitate management
monitoring operational target achievement
with the aid of the Auto2000 Management
Information System.
The implementation of 2012 work programs
resulted in Toyota’s success in reaching a
new car sales record of 406,026 units, a
30.5% increase from 311,136 units the year
before. In terms of market share, there was
an improvement from 34.8% previously to
36.4%. Toyota sales were still dominated by
the Avanza type in the low-compact MPV
segment, which accounted for 47.3% of
total Toyota sales, followed by Kijang Innova
17.7%, Rush 8.4%, and sedans 4.7%.
Though Toyota is successful in maintaining
top ranking as the most popular car brand in
Indonesia, TAM will continue to enhance its sales
team in 2013 together with Auto2000. These
initiatives include an expansion of sales and
service outlets, as well as the addition of yards/
depot, pre-delivery center, and body and paint
facilities, all geared toward effectively meeting
increasing competition in the local automotive
industry.
DaihatsuPT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole
agent for Daihatsu cars in Indonesia, and
supported by the Daihatsu Sales Operation
(DSO) in managing its distribution network
throughout Indonesia.
In 2012, Daihatsu revisited its target
customers, which consist mostly of users of
low- and medium-class passenger vehicles
who are most affected by the new regulation
on credit down payment. To overcome
these challenges and simultaneously assist
customers in arranging a car loan scheme
that is affordable, prudent, and mutually
beneficial, the Company adopted programs
to educate customers and offer them a range
Daihatsu All New Xenia, Indonesia
Value for Money Car pada tahun
2012
Daihatsu All New Xenia, Indonesia
Value for Money Car for 2012
69Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
pihak, maka secara intensif dilakukan edukasi
pelanggan dan penawaran alternatif skema
kredit, termasuk melalui pembiayaan syariah
dan sewa guna usaha. Pada saat bersamaan,
cakupan distribusi diperluas dengan ekspansi
15 gerai baru sehingga menambah keseluruhan
jaringan outlet penjualan menjadi 196 outlet
yang beroperasi di seluruh Indonesia pada
akhir tahun 2012. Untuk memperkuat posisi
merk Daihatsu, seiring dengan peringatan
105 tahun Daihatsu di dunia, Daihatsu di
Indonesia memperkenalkan slogan identitas
baru yaitu “Daihatsu Sahabatku” dimana
Daihatsu adalah sahabat para pelanggan yang
bersedia memberikan pelayanan lebih.
Alhasil, penjualan mobil Daihatsu mampu
mencapai rekor baru sebesar 162.742 unit,
atau naik sekitar 16,6% dari 139.544 unit
pada tahun sebelumnya. Angka tersebut
memenuhi sasaran untuk mempertahankan
posisi sebagai perusahaan otomotif kedua
terbesar di Indonesia dengan menguasai
pangsa pasar sebesar 14,6%, atau turun
sedikit dari 15,6% di tahun 2011. Model
Xenia pada segmen low compact MPV
masih menempati urutan teratas pada
penjualan produk-produk Daihatsu di pasar
domestik yakni sebesar 45,1%, diikuti oleh
Daihatsu Gran Max dan Terios dengan porsi
masing-masing sebesar 32,3% dan 14,7%,
sementara model lainnya mengambil porsi
7,9% dari total penjualan domestik Daihatsu.
Di Indonesia, Daihatsu juga terus mendapat
pengakuan dari institusi nasional dan
internasional, antara lain peringkat pertama
dalam survei layanan pelanggan yang diukur
oleh JD Power berdasarkan sales satisfaction
index dan penghargaan “Indonesia Value for
Money Car of The Year 2012” dari Frost &
Sullivan untuk model All New Xenia.
Pada kuartal empat tahun 2012, ADM
telah menyelesaikan pembangunan pabrik
perakitan baru di Karawang Timur, Jawa Barat
dimana pada saat beroperasi penuh pada
tahun 2013 kapasitasnya dapat mencapai
120.000 unit mobil per tahun. Aktivitas ini
of financing package alternatives, including
sharia financing and leases. At the same
time, distribution coverage was expanded
with 15 new outlets, thereby increasing the
entire sales outlet network to a total of 196
outlets operating across Indonesia at the end
of 2012. To strengthen market position of the
Daihatsu brand, in conjunction with the 105th
anniversary of its global presence, Daihatsu in
Indonesia introduced a new identity with the
slogan “Daihatsu Sahabatku”, which portrays
Daihatsu as the customers’ best friend who
would provide value-added service.
As a result, sales of Daihatsu cars reached a
new record of 162,742 units, or up by about
16.6% from 139,544 units in the previous
year. This figure fulfilled specified targets
to maintain the second top position among
automotive companies in Indonesia with
control of 14.6% market share, or lower from
15.6% in 2011. Xenia, in the segment of
low-compact MPV, still occupied top position
in terms of sales of Daihatsu products in the
domestic market with 45.1%, followed by
Daihatsu Gran Max and Terios respectively
with 32.3% and 14.7%, whereas other
models accounted for 7.9% of total domestic
sales of Daihatsu. In Indonesia, Daihatsu
also continued to receive recognition from
international and local institutions, among
others, first rank in a customer service survey
by J.D. Power, which is based on a sales
satisfaction index, and “Indonesia Value for
Money Car of the Year 2012” award from
Frost & Sullivan for the All-New Xenia.
In the fourth quarter of 2012, ADM completed
the construction of a new assembly plant in
East Karawang, West Java, which would
add a maximum capacity of 120,000 cars
per year when it is fully operational in
2013. This initiative represents part of an
Daihatsu Terios turut serta
memperkuat penjualan mobil
Daihatsu di tahun 2012
Daihatsu Terios also reinforces
Daihatsu’s total car sales for 2012
jaringan outlet penjualan menjadi 196
70 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
merupakan bagian dari program ekspansi
30% kapasitas produksi pabrik Daihatsu yang
telah berlangsung sejak tahun 2010 dalam
rangka menanggulangi terjadinya proses
produksi di atas kapasitas yang tersedia serta
menciptakan biaya produksi yang kompetitif
untuk memenuhi permintaan pasar domestik
sekaligus sebagai basis produksi Astra dalam
memenuhi kebutuhan ekspor yang semakin
besar. Dengan pabrik baru tersebut, ADM
akan memiliki total kapasitas produksi sebesar
460.000 unit per tahun di tahun 2013.
Langkah bersejarah juga dicapai pada tahun
2012, yaitu dilakukannya pengenalan ke
pasar Astra Daihatsu AYLA, mobil hemat
energi dan ekonomis dalam kelas LCGC
dengan prospek masa depan yang sangat
baik dalam memenuhi kebutuhan konsumen
kelas menengah dengan memanfaatkan
ajang Indonesia International Motor Show
2012. Untuk pertama kalinya, tim internal
Astra telah membuktikan kemampuan dan
inovasi yang luar biasa, sehingga tidak hanya
nama Astra berhasil dilekatkan pada hasil
karya yang merupakan kolaborasi antara
Astra dengan Toyota dan Daihatsu, namun
kegiatan penelitian dan pengembangan serta
aktivitas produksinya di masa mendatang
akan difokuskan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Daihatsu yang terletak di
Karawang Assembly Plant, Jawa Barat.
Untuk mensukseskan proyek LCGC dan
memperkuat strategi peringkat kedua
terbesar di tahun-tahun mendatang, maka
Daihatsu akan mempertajam kesempurnaan
operasionalnya baik dari sisi produksi maupun
penjualan. Produksi akan memfokuskan
peningkatan pada proses yang menghasilkan
kualitas global dan efisiensi biaya, sementara
dari sisi penjualan akan diutamakan pada
peningkatan dan pemutakhiran jumlah dan
kualitas jaringan penjualan serta tenaga
wiraniaga, layanan purnajual, suku cadang dan
stock yard guna menopang pengembangan
usaha ke depan secara multi dimensi.
expansion program to increase production
capacity at Daihatsu’s plant by 30%, which
began in 2010. This initiative is expected to
eliminate the occurrence of over-capacity
production and create economic of scale for
a more competitive cost structure, in order
to meet demand in the domestic market and
simultaneously serve as Astra’s production
base to meet the increasing export demand.
With the new plant, ADM will command a
total production capacity of 460,000 units
per year in 2013.
A historic milestone was also recorded in
2012, when Daihatsu took the momentum
of the Indonesia International Motor Show
2012 to introduce the Astra Daihatsu AYLA
in the LCGC category, which is expected to
have favorable future prospects in fulfilling
the needs of middle-income car consumers.
Astra’s internal team has proven outstanding
capabilities and innovation. Consequently, for
the first time, not only will Astra’s name be
formally attached to the final design of this
collaborative effort between Astra, Toyota,
and Daihatsu, but subsequent research &
development activities as well as production
activities in the coming years will be focused
in the Daihatsu Research and Development
Center located in the Karawang Assembly
Plant, West Java.
To gain success in the LCGC project and
strengthen the top-two market position
strategy in the coming years, Daihatsu will
significantly sharpen operational excellence,
both in production as well as sales aspects.
Production will focus on process improvement
measures to build world-class quality and
cost efficiency, whereas sales will focus on
enhancing and aligning the size and quality
of sales network as well as salespeople, after-
sales service, spare parts, and stock yards to
support future business development through
a multi-dimensional approach.
71Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) adalah
agen tunggal dan produsen kendaraan
komersil Isuzu bermesin diesel beserta
komponennya. Dibawah distributor tunggal
Isuzu Sales Operation (ISO) ditawarkan
kendaraan komersil multi fungsi yang terdiri
dari Panther (MPV), Isuzu Pick-up, D-Max
(Pick-up 4x4), Bison (Pick-up), N series (Light
Truck/kategori 2) dan F series (Medium Truck/
kategori 3).
Secara umum, penerapan uang muka
minimum tidak berpengaruh pada penjualan
Isuzu karena skema kredit yang selama ini
diberlakukan telah memenuhi ketentuan
regulasi yang baru. Total penjualan Isuzu
mencapai 33.165 unit pada tahun 2012, naik
15,4% dari 28.746 unit tahun sebelumnya
dengan pangsa pasar tetap berada di
kisaran 3,0%. Kinerja segmen komersil
Isuzu meningkat dari sisi pangsa pasar,
sementara Panther terlihat menurun karena
kecenderungan konsumen untuk beralih pada
mobil yang lebih kecil.
Pada tahun 2012, fokus kerja lebih terarah pada
peningkatan pangsa pasar segmen kendaraan
komersil melalui harga yang kompetitif serta
strategi pengembangan produk, khususnya
penambahan 8 varian baru untuk melengkapi
kategori F series secara menyeluruh dan
melakukan penyempurnaan pada 7 varian
N series. Ekspansi jaringan distribusi juga
terus dijalankan, dengan penambahan outlet
penjualan dari 86 outlet menjadi 92 outlet
(Astra: 39, Non-Astra: 53), sedangkan gerai
suku cadang dikembangkan luas cakupannya
dari 1.611 gerai di 265 kota pada tahun 2011
menjadi 1.802 gerai di 295 kota.
Da lam jangka pan jang, IAMI akan
mempertajam reputasinya sebagai produsen
kendaraan komersil yang berkomitmen
penuh pada kepuasan pelanggan dan
kesempurnaan kualitas produk dan layanan
IsuzuPT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) is
the sole agent and manufacturer of Isuzu
diesel-engined commercial vehicles and
their components. Sole distributor Isuzu
Sales Operation (ISO) offers multi-functional
commercial vehicles, made up of Panther
(MPV), Isuzu Pick-up, D-Max (Pick-up 4x4),
Bison (Pick-up), N series (Light Truck/ category
2), and F series (Medium Truck/ category 3).
In general, the application in the minimum
down payment did not pose significant
effects on Isuzu sales because its existing
financing structure has complied with the new
regulation. Total sales of Isuzu was 33,165
units in 2012, up by 15.4% from 28,746 units
the year before, with a market share relatively
unchanged at about 3.0%. Isuzu’s commercial
vehicles improved its performance in terms of
market share, whereas Panther sales declined
due to consumers’ general tendency to switch
to smaller cars.
In 2012, operational focus was directed toward
boosting market share of the commercial
vehicle segment through more competitive
pricing and product development strategies,
particularly by introducing eight new variants
to build a more comprehensive F series
category and making enhancements on seven
variants of the N series. Further expansion of
the distribution network was carried out by
adding new sales outlets from a total of 86
outlets to 92 outlets (Astra: 39, Non-Astra:
53), whereas the number of spare part shops
increased from 1,611 shops in 265 cities in
2011 to 1,802 shops in 295 cities.
In the long run, IAMI has the aim to be the
commercial vehicle manufacturer that is fully
committed to total customer satisfaction with
excellent product and service quality to win
the competition. Production facilities under
Isuzu Giga F series, hadir sebagai
pilihan kendaraan komersil
Isuzu yang komprehensif sesuai
kebutuhan pelanggan
Isuzu Giga F series provides a
comprehensive lineup of Isuzu
commercial vehicles to suit
customers’ every need
72 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
untuk memenangkan persaingan pasar.
Fasilitas produksi dalam proses pembangunan
diperkirakan akan mulai beroperasi pada
tahun 2014. Dengan peningkatan kapasitas
tersebut, IAMI akan semakin intensif dalam
mengembangkan variasi produknya dan
mewujudkan rencana untuk mengekspor
kendaraan komersial ke negara-negara
tetangga/berkembang.
UD Trucks PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT
Indonesia) adalah agen tunggal dan produsen
UD Trucks beserta produk pendukungnya.
Produk UD Trucks dipasarkan oleh UD Trucks
Sales Operation sebagai distributor resmi
melalui 13 cabang beserta jaringan 12 dealer
lainnya.
Di tahun 2012, AMT Indonesia juga
mempersiapkan produk siap pakai seperti
kendaraan pengangkut mobil dan dump
truck bagi konsumennya. Melemahnya nilai
Rupiah terhadap Yen Jepang mendorong
kenaikan harga sekitar 5,0%, yang diimbangi
secara paralel dengan melakukan program
efisiensi biaya melalui pembelian bahan baku
dari beberapa sumber, value engineering dan
negosiasi ulang kontrak kerja untuk menjaga
tingkat penjualan dan profitabilitas yang
optimal. Total penjualan UD Trucks di tahun
2012 adalah 2.925 unit, sedikit mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar 3.045 unit. Selain penjualan di pasar
domestik, AMT Indonesia juga mengekspor
suku cadang pelengkap dengan tujuan negara-
negara ASEAN.
AMT Indonesia berkomitmen dalam
mewujudkan solusi transportasi yang handal
bagi pelanggannya. Program kerja untuk
menunjang peran tersebut meliputi penguatan
kemampuan rekayasa, produksi dan
pelayanan pelanggan, termasuk penajaman
layanan purnajual kepada konsumen dan
penyelenggaraan program hubungan
pelanggan “UD Truckers”. Budaya organisasi
construction are expected to be operational
by 2014. Given this capacity expansion, IAMI
will be more intensive in developing the
variety of its products and carry out plans to
export its commercial vehicles to neighboring/
developing countries.
UD Trucks PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia)
is the sole agent and manufacturer of UD Trucks
and their supporting products. Marketing of
UD Trucks is managed under UD Trucks Sales
Operation as the official distributor, through
its 13 branches and a network of 12 other
dealers.
In 2012, AMT Indonesia also offered to its
customers a line of ready-to-use products,
such as auto carriers and dump trucks. The
depreciation of Rupiah against Japanese
yen forced a price increase of about 5.0%,
which was simultaneously offset by cost-
efficiency programs, including procurement
of raw materials from multiple sources, value
engineering, and contract renegotiation
to maintain optimum levels of sales and
profitability. Total UD Trucks sales in 2012
was 2,925 units, a little lower compared to
the year before which was 3,045 units. In
addition to serving the domestic market, AMT
Indonesia also exports complementary spare
parts to the ASEAN countries.
AMT Indonesia is committed in delivering
a reliable transportation solution to its
customers. Work programs that support
this commitment consisted of strengthening
capabilities in engineering, production, and
customer service, including emphasis on after-
sales service to customers and on a customer
relationship program, “UD Truckers”.
Organizational culture alignment was also
UD Trucks tipe CWM330, hadir
sebagai solusi transportasi yang
handal bagi konsumen UD Trucks
UD Trucks’ CWM330 model is the
reliable transportation solution for
UD Trucks consumers
73Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
juga diselaraskan agar AMT Indonesia mampu
bergerak sesuai dinamika perkembangan
pasar dan tren produk.
Peugeot Rangkaian produk otomotif Peugeot
ditawarkan oleh Astra di Indonesia, dengan
operasional di bawah anak perusahaan
PT Tjahja Sakti Motor (TSM) sebagai importir
tunggal dan Peugeot Sales Operation (PSO)
sebagai unit distribusi bagi TSM.
Dengan jaringan 11 outlet di seluruh Indonesia,
Perseroan semakin memperluas jangkauan
dan memperkuat efektivitas rangkaian
program pemasaran, promosi dan loyalitas
pelanggan untuk mengukuhkan reputasi
sebagai salah satu mobil Eropa terpopuler
di Indonesia. Strategi untuk senantiasa
meremajakan produk yang ditawarkan,
termasuk memperkenalkan model terbaru
kembali mendongkrak penjualan sebesar
77,1% menjadi 333 unit di tahun 2012.
BMW BMW Sales Operation (BSO) merupakan divisi
usaha Astra yang memiliki hak untuk menjual
mobil BMW di Indonesia dan memberikan
layanan purna jual, bekerja sama dengan
BMW Indonesia sebagai distributor utama
nasional. Dengan jaringan distribusi terdiri dari
1 kantor pusat dan 5 cabang di pulau Jawa,
BSO mencatat perbaikan kinerja dengan
menjual sebanyak 750 unit, atau naik 39,9%
dari 536 unit di tahun 2011.
Menghadapi persaingan harga yang semakin
tajam dalam segmen kendaraan premium,
BSO bertekad untuk memacu pertumbuhan
ke depan dengan mengukuhkan reputasi
sebagai dealer pilihan konsumen yang
mengedepankan kesempurnaan layanan dan
kepuasan pelanggan.
undertaken so that AMT Indonesia can quickly
adapt to the dynamic developments taking
place in the market and product trends.
Peugeot Astra offers Peugeot automotive products
in Indonesia, under its subsidiary PT Tjahja
Sakti Motor (TSM), as the sole importer, and
Peugeot Sales Operation (PSO), as TSM’s
distribution unit.
With its network of 11 outlets in Indonesia,
the Company expanded its customer reach
and reinforced the effectiveness of marketing,
promotional, and customer loyalty programs
in order to cement its reputation as one of the
most popular European cars in Indonesia. The
Company’s strategy to continually rejuvenate
its product offering included launching the
new models, has boosted sales by 77.1% to
333 units in 2012.
BMW BMW Sales Operation (BSO) is an operational
division within Astra with rights to sell BMW
cars in Indonesia and to provide after-sales
service in cooperation with BMW Indonesia as
the main national distributor. With distribution
coverage consisting of one head office and
five branches in Java, BSO recorded improved
performance by selling a total of 750 units,
or higher by 39.9% from 536 units sold in
2011.
BSO responds to increasingly intensive price-
based competition in the premium vehicle
segment is by being fully committed to drive
future growth by reaffirming its reputation
as the dealer of choice and an emphasis on
service excellence and complete customer
satisfaction.
Peugeot RCZ, melengkapi pilihan
model yang ditawarkan oleh
Peugeot
Peugeot RCZ complements
Peugeot’s attractive model offering
Peugeot Rangkaian produk otomotif Peugeot
ditawarkan oleh Astra di Indonesia, dengan
Keunggulan produk dan pelayanan
bagi pengendara setia mobil
premium BMW
Product and service excellence is
dedicated to loyal BMW premium
car owners
74 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Segmentasi Pasar Mobil DomestikDomestic Car Market Segmentation
(dalam % dari total | in percentage of total)
2011 2012
Wholesale Market (Unit) Astra Market Share Wholesale Market (Unit) Astra Market Share
Sedan 26,622 49.4% 34,221 57.3%
4X2 & 4X4 575,323 67.4% 746,564 64.4%
Commercial 292,219 28.0% 335,445 31.2%
Total 894,164 54.0% 1,116,230 54.2%
Kepemilikan Astra Tahun 2012 di Perusahaan-Perusahaan Manufaktur OtomotifAstra’s 2012 Ownership in the Automotive Manufacturing Companies
NamaName
SingkatanAbbreviation
Persentase Kepemilikan SahamPercentage of Shareholding
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN 5.0%
PT Astra Daihatsu Motor ADM 31.9%
PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI 44.9%
PT Astra Multi Trucks Indonesia AMT Indonesia 75.0%
PT Tjahja Sakti Motor TSM 100.0%
PT Astra Honda Motor AHM 50.0%
PT Astra Otoparts Tbk AOP 95.7%
Sumber Source : Gaikindo
75Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pangsa Pasar Mobil KeseluruhanWholesale Car Market Share
2012
Toyota 36.4%
Daihatsu 14.6%
Isuzu 3.0%
Peugeot & UD Trucks 0.3%
Mitsubishi 13.3%
Honda 6.2%
Suzuki 11.3%
Nissan 6.0%
Others 8.9%
2011
Toyota 34.8%
Daihatsu 15.6%
Isuzu 3.2%
Peugeot & UD Trucks 0.4%
Mitsubishi 15.0%
Honda 5.1%
Suzuki 10.6%
Nissan 6.3%
Others 9.0%
Sumber Source : Gaikindo
Kapasitas Produksi Terpasang Astra Astra’s Installed Production Capacity
PerusahaanCompanies
2011 2012Produk
Products
PT Astra Daihatsu Motor 330,000 460,000 Toyota & Daihatsu
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 110,000 117,000 Toyota Innova & Fortuner
PT Isuzu Astra Motor Indonesia 19,000 19,000 Isuzu Elf & Borneo
PT Gaya Motor 98,000 98,000 Isuzu Panther & Pickup, UD Trucks, BMW Series
76 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sepeda Motor HondaHonda Motorcycle
PT Astra Honda Motor (AHM) adalah
pemegang lisensi sebagai produsen dan
distributor sepeda motor Honda di wilayah
Indonesia. AHM merupakan perusahaan
patungan dengan kepemilikan saham 50:50
oleh PT Astra International Tbk dan Honda
Motor Company Ltd. AHM dibantu oleh
Honda Sales Operation (HSO) sebagai main
dealer dalam Grup Astra Internasional
yang bertanggung jawab atas operasional
penjualan sepeda motor Honda, berikut
suku cadang dan layanan purnajual Honda di
beberapa wilayah Indonesia. Sebanyak 30,4%
penjualan sepeda motor Honda berasal dari
penjualan HSO.
Pember lakuan regu las i uang muka
minimum berdampak signifikan terutama
pada konsumen sepeda motor yang secara
umum mengandalkan kredit dalam transaksi
pembelian. Secara nasional, penjualan sepeda
motor mengalami penurunan sebesar 11,8%
menjadi 7.064.457 unit dibandingkan dengan
8.012.540 unit di tahun 2011.
PT Astra Honda Motor (AHM) is the licensed
manufacturer and distributor of Honda
motorcycles in Indonesia. AHM is a joint venture
company with equal 50:50 shareholding by
PT Astra International Tbk and Honda Motor
Company Ltd. AHM’s sales support is carried
out by Honda Sales Operation (HSO) as the
main dealer within Astra Group responsible
for sales operations of Honda motorcycles,
spare parts, and after-sales service in various
areas throughout Indonesia. HSO accounts
for approximately 30.4% of total Honda
motorcycle sales.
Implementation of the minimum down
payment regulation significantly affected
motorcycle consumers as they generally
rely on financing for purchase. Motorcycle
sales nationwide declined by about 11.8%
to 7,064,457 units compared to 8,012,540
units in 2011.
Jaringan winning Honda senantiasa
dekat dengan konsumen
Honda’s winning network is always
present nearby to serve customers
77Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Dengan total penjualan AHM sebesar 4.088.888
unit, terbukti bahwa manajemen AHM mampu
mengendalikan dampak negatif dalam iklim
usaha sektor kendaraan roda dua dan meraih
keunggulan kinerja sekaligus mempertahankan
posisi kepemimpinan di pasar. Pangsa pasar
Honda meningkat dari 53,3% menjadi 57,9%.
AHM menstimulasi konsumen dengan model-
model baru yang dilengkapi dengan teknologi
fuel injection yang rendah emisi, yaitu Vario
Techno Fi, Beat Fi, dan CB150R Streetfire Fi. AHM
senantiasa menawarkan harga yang menarik dan
terus memahami kebutuhan konsumen, antara
lain dengan memberi pilihan paket pembiayaan
syariah untuk mengatasi kenaikan uang muka.
Keunggulan Astra dalam mengelola jaringan
distribusi, menjadikan AHM semakin dekat
dengan konsumen melalui jaringan ‘winning’
Honda yang meliputi 1.801 dealer, 3.675 gerai
With total sales of AHM amounting to 4,088,888
units, AHM management was able to control the
negative impacts in the business environment of
the motorcycle sector to attain solid performance
and at the same time maintain market leadership
position. Honda’s market share increased from
53.3% to 57.9%.
AHM actively sought market interest by launching
various new models that are equipped with
the fuel injection technology for low emission
advantage, including Vario Techno Fi, Beat Fi,
and CB150R Streetfire Fi. AHM can consistently
offer affordable prices and strives to understand
customer needs, among others by preparing
sharia financing alternatives as the solution
to overcoming the higher down payment
requirement. Astra’s expertise in managing
distribution channels enable AHM to get even
closer to customers with its ‘winning’ Honda
Segmentasi Pasar Sepeda Motor DomestikDomestic Motorcycle Market Segmentation
(dalam % dari total | in percentage of total)
2011 2012
Wholesale Market (Unit) Astra Market Share Wholesale Market (Unit) Astra Market Share
Cub 3,008,747 55.4% 1,852,792 57.1%
Scooter 4,150,591 57.4% 4,208,219 68.0%
Sport & Others 853,202 26.3% 1,003,446 17.0%
Total 8,012,540 53.3% 7,064,457 57.9%
Kapasitas Produksi Motor Motorcycle Production Capacity
PerusahaanCompanies
2011 2012Produk
Products
PT Astra Honda Motor 4,300,000 4,500,000 Honda Scooter, Cub, Sport
Pangsa Pasar Sepeda Motor KeseluruhanWholesale Motorcycle Market Share
2012
Honda 57.9%
Yamaha 34.3%
Suzuki 5.9%
Kawasaki 1.7%
Others 0.2%
2011
Honda 53.3%
Yamaha 39.1%
Suzuki 6.2%
Kawasaki 1.2%
Others 0.2%
Honda senantiasa berupaya
memuaskan pelanggan dengan
semangat One Heart
Honda constantly strives to satisfy
customers with its One Heart spirit
Sumber Source : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
keunggulan kinerja sekaligus mempertahankan
posisi kepemimpinan di pasar. Pangsa pasar
Honda meningkat dari 53,3% menjadi 57,9%.
AHM menstimulasi konsumen dengan model-
model baru yang dilengkapi dengan teknologi
fuel injection
Techno Fi, Beat Fi, dan CB150R
senantiasa menawarkan harga yang menarik dan
terus memahami kebutuhan konsumen, antara
lain dengan memberi pilihan paket pembiayaan Honda senantiasa berupaya
78 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
bengkel dan 7.464 toko suku cadang serta
beragam program pelanggan yang dirancang
untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan,
salah satunya melalui program keamanan dalam
berkendara (safety riding) yang memberi nilai
tambah bagi masyarakat luas.
Ke depan, AHM akan terus mempertahankan
komitmen pada keselarasan strategi dan
fokus yang dikerahkan pada satu tujuan,
yaitu memenangkan persaingan dan menjadi
pemimpin terdepan di dalam industri dengan
semangat One Heart (“Satu Hati”). Tujuan
strategi One Heart adalah untuk mewujudkan
mimpi para konsumen pemilik sepeda motor
Honda dengan menawarkan produk terbaik
yang inovatif, serta menciptakan jaringan
distribusi dengan pelayanan yang prima untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan.
network, which covers 1,801 dealers, 3,675
service outlets, and 7,464 spare parts shops, as
well as a wide range of customer programs that
are designed to raise customer engagement. One
such program is safety riding program which
provided added value to the public at large.
In the future, AHM will consistently uphold
commitment on alignment of business strategy
and focus, which are driven toward one direction,
that is, to beat the competition and become the
undisputable industry leader with the spirit of
One Heart (“Satu Hati”). The main objective of
the One Heart strategy is to realize the dream
of Honda motorcycle owners by offering the
best and most innovative product, supported by
distribution network that commands excellent
service to enhance customer loyalty.
Keunggulan teknologi fuel injection
Honda yang rendah emisi
Honda’ s winning advantage of
fuel injection technology with low
emission
79Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Produsen Komponen OtomotifAutomotive Component Manufacturer
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) merupakan produsen
komponen otomotif terkemuka di Indonesia
yang melayani kebutuhan suku cadang untuk
mobil dan sepeda motor. Sebagai produsen
yang terkenal akan komitmen pada standar
kualitas yang tinggi, AOP telah memasarkan
produknya kepada produsen sepeda motor,
seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan
mobil, seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan,
Hino, Mitsubishi dan Isuzu. Selain menjual
produknya ke pasar segmen pabrikan otomotif
atau Original Equipment for Manufacturers (OEM),
AOP juga menjual produknya ke segmen pasar
suku cadang pengganti atau Replacement Market
(REM) melalui jaringan distribusinya yang terdiri
dari 70 jaringan distribusi (48 dealer di area luar
Jawa-Bali dan 22 kantor penjualan di area Jawa-
Bali). Produk AOP juga dipasarkan melalui jaringan
distribusi ritel modern gerai Shop&Drive. Gerai
dengan konsep waralaba ini mendistribusikan
suku cadang seperti aki, pelumas, dan shock
absorber. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2012, gerai Shop&Drive AOP telah berjumlah 222
gerai dan meningkat cukup pesat dibandingkan
saat pertama kali didirikan pada bulan November
1998 yang berjumlah 2 gerai dengan nama
PT Astra Otoparts Tbk (AOP) is a leading
automotive component manufacturer in
Indonesia that caters to spare part needs for
motorcycle and car vehicles. As a producer known
for its commitment to high-quality standards,
has marketed its products to motorcycle
manufacturers such as Honda, Yamaha,
Suzuki, Kawasaki, as well as car companies
such as Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino,
Mitsubishi, and Isuzu. In addition to serving
the Original Equipment for Manufacturers
(OEM) market, AOP also sells its products to
the Replacement Market (REM) through its
distribution network of 70 distribution networks
(48 dealers outside Java-Bali area and 22
dealers inside Java-Bali area). AOP products
have been also available for retail purchase in
a modern distribution network operated by
Shop&Drive, using a supermarket concept for
the distribution of various automotive parts,
such as battery, lubricants, and shock absorbers.
As at 31 December 2012, AOP operated a total
of 222 Shop&Drive retail outlets, growing at a
tremendous rate since it was first established
in November 1998 with the opening of two
outlets under the name Super (“Suku cadang
Memenuhi kebutuhan komponen
dan suku cadang yang handal
bagi konsumen domestik dan
internasional
Responds to the need for reliable
automotive component and
spare parts for the domestic and
international markets
80 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
sebelumnya Super (Suku cadang dan Perawatan) A,
yang kemudian berganti nama menjadi Shop&Drive
di bulan April 2001. Komponen hasil produksi AOP
pun telah merambah pasar otomotif internasional
melalui dua kantor perwakilan yang berlokasi di
Dubai dan Singapura dengan cakupan 40 negara di
wilayah Timur Tengah, Asia, Oceania, Afrika, Eropa
dan Amerika Serikat.
Di tahun 2012, AOP mengalami kenaikan biaya
tenaga kerja dan bahan baku produksi bersamaan
dengan menurunnya penjualan sektor sepeda
motor. Di tengah kendala eksternal tersebut, AOP
tetap mampu menghasilkan kinerja keuangan yang
baik dengan membukukan kenaikan total penjualan
sebesar 12,4% dari Rp 7,4 triliun menjadi Rp 8,3
triliun. Sebesar 51% pendapatan AOP berasal dari
pasar OEM, 40% dari REM, dan sisanya sebesar
9% dari pasar ekspor. AOP terus meningkatkan
program efisiensi biaya agar senantiasa dapat
menawarkan harga yang bersaing di pasar serta
terus meningkatkan sinergi dengan mitra bisnisnya
untuk memperkuat merek produk sehingga dapat
menguasai posisi dan pangsa pasar yang baik. Saat
ini, produk aki GS Astra telah menjadi salah satu
produk paling dipercaya konsumen di pasar suku
cadang pengganti di Indonesia. Selain itu, merek
Aspira yang merupakan merek orisinil AOP juga
telah memperoleh berbagai penghargaan untuk
kategori suku cadang kendaraan bermotor dan
diakui di pasar otomotif Indonesia.
Pengembangan usaha dilakukan dengan
memperluas kemampuan yang dimiliki dan
membangun konsep pemasaran dan penjualan
yang terencana bagi produk-produk baru,
seperti oli pelumas Shell-Astra. Hal ini berjalan
paralel dengan ekspansi infrastruktur fasilitas
produksi oleh anak perusahaan dan perusahaan
afiliasi AOP dengan tujuan untuk meningkatkan
kapasitas produksi, selaras dengan pertumbuhan
tingkat permintaan pasar maupun pemutakhiran
kemampuan produksi untuk mengakomodasi
tren produk dan teknologi terkini. Beberapa
fasilitas baru diantaranya pembangunan pabrik
baru PT Inti Ganda Perdana di Karawang,
pembangunan pabrik baru PT Gemala Kempa
Daya di Cikampek, pembangunan pabrik ketiga
dan Perawatan”) A and subsequently renamed
Shop&Drive in April 2001. AOP components are
also sold in international automotive markets
through its two representative offices that
are located in Dubai and Singapore, providing
market access in 40 countries in the Middle
East, Asia, Oceania, Africa, Europe, and the
United States.
In 2012, AOP faced rising labor and production
materials costs, combined with declining sales
in the motorcycle segment. Despite these
external challenges, AOP posted improved
financial performance with an increase in
total sales of 12.4% from Rp 7.4 trillion to
Rp 8.3 trillion. Approximately 51% of AOP’s
sales was from OEM market, 40% from REM,
and the remaining 9% was from export. AOP
continued intensify its cost- efficiency programs
in order to consistently offer more competitive
pricing in the market and increased synergy
with business partners to strengthen brand
names that would enable greater control over
market share and leadership positions. Today,
GS Astra battery product has become one of
the most reliable and trusted products in the
local spare parts market. In addition, AOP’s
original brand Aspira has received various
awards for automotive spare parts category
and is widely recognized in the automotive
market in Indonesia.
Business development activities involved
enhancing existing capabilities and developing
a well planned marketing and sales concept
for new products, such as Shell-Astra lubricant
oil. This development strategy runs in parallel
with expansion in production facilities that is
undertaken by AOP’s subsidiaries and affiliated
companies. Expansion programs are intended
to push production capacity in line with the
overall growth in market demand or to align
production capabilities to accommodate
the latest product trends and technological
advances. Development of new facilities
include the construction of a new plant by
PT Inti Ganda Perdana in Karawang, new
plant construction of PT Gemala Kempa Daya
Kenaikan pendapatan bersih AOP di
tahun 2012
AOP net revenue growth in 2012
12.4%
81Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
in Cikampek, the addition of the third plant of
PT Denso Indonesia in Bekasi Fajar Industrial
Center, West Cikarang, as well as soft launching of
the Engineering Development Center in Greenland
International Industrial Center, Central Cikarang,
Bekasi. In 2012, AOP also entered joint venture
projects with a number of global principals. For these
projects, several new subsidiaries were formed,
including PT Evoluzione Tyres, a joint venture
company between AOP and Pirelli Tyre S.p.A,
PT Astra Juoku Indonesia, a joint program
between AOP with Juoku Technology Co.
Ltd., and PT Takagi Sari Multi, as well as
PT Astra Nippon NHK Precision, a joint venture
between PT Astra Nippon Gasket Indonesia (AOP
subsidiary) and NHK Precision Co. Ltd. Japan.
AOP also established a fully owned subsidiary
PT Velasto Indonesia, engaged in the production
of automotive components from rubber and
metals and PT Autoplastik Indonesia which
produces automotive components from plastic
materials, as well as initiated the construction of
a new plant in November 2012. Distribution and
sales reach is another area for expansion in the
coming years.
PT Denso Indonesia di Kawasan Industri Bekasi
Fajar, Cikarang Barat, serta soft launching
Engineering Development Center di Kawasan
Industri Greenland International Industrial Center,
Cikarang Pusat, Bekasi. Kerja sama dengan
beberapa perusahaan prinsipal luar negeri juga
telah dilakukan sepanjang tahun 2012 untuk
membentuk anak usaha baru, di antaranya
PT Evoluzione Tyres yang merupakan perusahaan
patungan antara AOP dengan Pirelli Tyre S.p.A,
PT Astra Juoku Indonesia, kerja sama antara
AOP dengan Juoku Technology Co. Ltd. dan
PT Takagi Sari Multi, serta PT Astra Nippon
NHK Precision yang merupakan kerja sama
antara PT Astra Nippon Gasket Indonesia (anak
perusahaan AOP) dengan NHK Precision Co.
Ltd. Jepang. Selain itu juga didirikan anak usaha
baru yang 100% sahamnya dimiliki oleh AOP,
yaitu PT Velasto Indonesia yang memproduksi
komponen otomotif dari karet dan logam, dan
PT Autoplastik Indonesia yang memproduksi
komponen otomotif dari plastik dan telah
memulai pembangunan pabrik barunya di
bulan November 2012. Jangkauan distribusi
dan penjualan juga akan semakin diperluas di
tahun-tahun mendatang.
Komitmen pada standar kualitas
yang tinggi semakin memperluas
jaringan mitra komponen otomotif
internasional
Commitment to high quality
standards promote expansion
of international automotive
component partners
82 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
AstraWorldAstraWorld
AstraWorld mengemban tugas penting
dalam rantai bisnis otomotif Astra. Dengan
menyelenggarakan rangkaian program
Customer Relationship Management (CRM),
AstraWorld memfasilitasi terciptanya nilai
tambah bagi pelanggan dan hubungan yang
berkelanjutan dalam setiap tahap kepemilikan
kendaraan Astra.
Sesuai mottonya “Memberikan Lebih Banyak
Manfaat”, AstraWorld membantu calon
konsumen dan pemilik kendaraan Astra
dengan layanan konsultasi untuk pembelian
kendaraan baru, asuransi dan pembiayaan,
informasi pemeliharaan rutin kendaraan dan
bantuan tanggap darurat jalan raya melalui
contact center 500898 dan 9 kantor regional
AstraWorld dengan cakupan area operasional
meliputi 13 kota besar di Indonesia.
Beragam media komunikasi digunakan dalam
rangka menyediakan akses komunikasi dua
arah dan distribusi informasi yang luas dan
fleksibel untuk kepuasan dan kenyamanan
pelanggan yang optimal melalui sistem yang
terintegrasi. Dengan menggunakan Complaint
AstraWorld holds a critical function within
Astra’s automotive value chain. By holding a
series of Customer Relationship Management
(CRM) programs, AstraWorld facilitates the
delivery of added value and a sustainable
relationship with customers at every stage of
ownership of Astra vehicles.
In line with its philosophy “Deliver More Value”,
AstraWorld assists potential customers and
owners of Astra vehicles with consultation
services for matters such as purchasing a new
vehicle, insurance and financing, information on
periodic maintenance needs of the vehicle, and
roadside emergency assistance through a contact
center 500898 and 9 regional AstraWorld offices
with an operational area covering 13 major cities
across Indonesia.
A large variety of media is used in order to
provide adequate access for an effective
two-way communication as well as extensive
and flexible information distribution to attain
maximum levels of customer satisfaction and
comfort through an integrated system. With
Senantiasa siaga mendampingi
konsumen setiap saat
Always ready to assist customers at
all times
83Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Management System, AstraWorld melakukan
pemantauan dan penanganan tepat waktu
dan menyeluruh terhadap semua keluhan,
masukan dan permintaan pelanggan yang
disampaikan.
Pada tahun 2012, lebih dari 85% dari jumlah
keluhan pelanggan yang diterima berhasil
ditangani sesuai Service Level Agreement yang
telah ditentukan. Dengan semangat untuk
meningkatkan pelayanan dan learning process,
AstraWorld berhasil meraih medali emas dalam
bidang Green Contact Center dalam ajang
Contact Center World 2012 di Las Vegas,
Amerika Serikat. Hal ini dilakukan sebagai
komitmen AstraWorld dalam mendukung
program CSR Grup Astra.
Ke depan, AstraWorld akan terus mengusung
program, layanan dan fasilitas yang dirancang
secara inovatif dan personal bagi pelanggan
serta meningkatkan sinergi dengan Grup
Astra, baik di bidang otomotif maupun sektor
lainnya, dalam rangka mewujudkan aspirasi
menjadi mitra terbaik bagi para pelanggan
sekaligus mitra penyelenggara program
CRM yang handal bagi segenap perusahaan
Astra.
the use of its Complaint Management System,
AstraWorld performs active monitoring and
provides timely and comprehensive response
to all complaints, input, and requests that the
customers reported.
In 2012, the Company resolved more than 85%
of customer complaints received according to
the specified Service Level Agreement. With
focus on continual improvement in service level
and learning process, AstraWorld was awarded
the gold medal for Green Contact Center in the
event Contact Center World 2012, held in Las
Vegas, the United States. This is testimony of
AstraWorld’s commitment in supporting CSR
programs at Astra Group.
Going forward, AstraWorld will continue to
promote programs, services, and facilities that are
carefully designed to be innovative and personal
to serve all customers and increase synergy within
Astra Group, in the automotive as well as other
businesses and sectors. These activities are intended
to realize AstraWorld’s aspirations to become
the best driving partner for customers and, at
the same time, a reliable CRM specialist to Astra
companies.
Bantuan tanggap darurat yang
memberikan lebih banyak manfaat
Emergency assistance that delivers
more value
84 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Bisnis jasa keuangan Astra yang terdiversifikasi luas mencetak kinerja usaha yang sangat baik dari segi profitabilitas maupun dalam menjalankan perannya yang strategis untuk memperkuat kinerja operasional rantai usaha bisnis lainnya.
Astra’s well-diversified financial services business posted very strong results, in terms of earnings as well as in serving a strategic role to strengthen the operational performance of other sectoral value chains.
Jasa KeuanganFinancial Services
84 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
85Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Portofolio Astra di sektor jasa keuangan
terdiversifikasi pada seluruh segmen industri
dengan memiliki peran yang strategis dalam
memperkuat kinerja operasional rantai usaha
bisnis lainnya. PT Federal International Finance
(FIF) mendukung pembiayaan sepeda motor
Honda. Bisnis mobil Astra mengandalkan kredit
yang ditawarkan oleh Astra Credit Companies
(ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAFS),
sedangkan pembiayaan alat berat disalurkan
melalui Surya Artha Nusantara Finance (SANF)
dan Komatsu Astra Finance (KAF). Asuransi
Astra Buana (AAB) memberikan perlindungan
asuransi di berbagai bidang bagi konsumen
individu dan komersil, sedangkan PermataBank
menawarkan jasa layanan perbankan yang
mutakhir bagi masyarakat luas di Indonesia.
Pada tahun 2012, bisnis jasa keuangan Astra
mencetak hasil yang sangat baik, tidak hanya
dilihat dari jumlah pendapatan yang naik 15%
menjadi Rp 12,7 triliun namun juga kontribusi
terhadap profitabilitas Astra secara keseluruhan
yang meningkat dari 18,7% di tahun 2011
menjadi 19,1%. Berkat keseimbangan fokus
pada sistem manajemen risiko yang hati-hati
dan menyeluruh, peningkatan profitabilitas
Astra’s portfolio in the financial services sector
is diversified in all industry segments, critically
assuming a strategic role in strengthening the
operational performance of its other sectoral
value chains. PT Federal International Finance
(FIF) functions to support financing of Honda
motorcycles. Astra’s car businesses rely on
credit offered by Astra Credit Companies
(ACC) and Toyota Astra Financial Services
(TAFS), while heavy equipment financing is
distributed through Surya Artha Nusantara
Finance (SANF) and Komatsu Astra Finance
(KAF). Asuransi Astra Buana (AAB) provides
insurance protection for various needs to
individual and commercial customers, while
PermataBank offers sophisticated banking
services for the general public in Indonesia.
In 2012, Astra financial services posted very
strong results, both in terms of total revenues
which jumped 15% to Rp 12.7 trillion as
well as contribution to the Group’s overall
profitability which increased from 18.7%
in 2011 to 19.1%. Given their balanced
focus on prudent and comprehensive risk
management systems, higher profitability is
achieved in conjunction with improved asset
Layanan jasa keuangan yang
komprehensif untuk menunjang
beragam transaksi ritel dan bisnis
Comprehensive financial services
business to support retail and
corporate transactions
86 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
juga diiringi dengan perbaikan kualitas aset dan
tingkat rasio kredit bermasalah yang menurun.
Perusahaan jasa keuangan Astra juga
secara aktif melakukan aksi korporasi untuk
menggalang dana masyarakat, melalui
penerbitan obligasi oleh ASF, FIF dan SANF
dengan total jumlah dana yang berhasil
dihimpun selama tahun 2012 sebesar Rp12,0
triliun, sedangkan PermataBank memperkuat
struktur modal dan pendanaannya melalui
proses penawaran Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu dan pinjaman subordinasi.
Selain itu, Astra juga mengandalkan fasilitas
pinjaman dari berbagai bank nasional dan
internasional untuk menopang likuiditas
dan memanfaatkan biaya dana yang relatif
rendah didukung oleh peringkat surat utang
Grup dan perusahaan-perusahaan Astra yang
sangat baik, yaitu berkisar antara AA- hingga
AAA. Seluruh inisiatif pendanaan merupakan
langkah untuk meningkatkan kapasitas usaha
dalam mengantisipasi perkembangan sektor
otomotif dan jasa keuangan kedepannya.
Perkembangan Industri Jasa Keuangan di Tahun 2012 Secara kolektif Bank Indonesia dan Kementrian
Keuangan mengambil langkah mendorong
peningkatan kualitas aset sektor keuangan,
dengan mengatur jumlah minimum uang muka
(loan to value atau LTV) dalam pembiayaan
konsumen, khususnya transaksi pembelian
aset properti, mobil dan motor. Efektif 15 Juni
2012, ketentuan minimum uang muka kredit
yang disalurkan oleh perbankan Indonesia
adalah: 30% untuk mobil dan aset properti serta
25% untuk sepeda motor, sedangkan untuk
pembiayaan oleh lembaga keuangan non-bank
mewajibkan uang muka minimum sebesar 25%
untuk mobil dan 20% untuk sepeda motor. Hal
tersebut diharapkan akan berdampak positif pada
kesehatan perusahaan jasa keuangan dalam
jangka panjang untuk mencegah terjadinya
bubble pada kredit konsumen sektor keuangan.
Paket regulasi yang sama akan diterapkan pula
terhadap pembiayaan syariah di tahun 2013.
quality and gradually lower levels of non-
performing loans.
Further, Astra financial services companies
actively undertook corporate actions to raise
public funds, including the issuance of bonds
of ASF, FIF and SANF with total proceeds of
Rp 12.0 trillion during 2012, while PermataBank
strengthened its capital structure and funding
through a rights issue and subordinated loans.
Also, Astra relied on credit facilities from a
number of national and international banks
to support liquidity and simultaneously take
advantage of the relatively low cost of funds
on the back of favorable debt ratings of
the Group and individual Astra companies,
ranging from AA-to AAA. This comprehensive
funding initiative is a massive effort to expand
capacity in preparation of the development of
the automotive and financial services sectors
going forward.
Developments in the Financial Services Industry in 2012Collectively, Bank Indonesia and the Ministry
of Finance took steps to promote higher asset
quality in the financial sector, partly by setting
the minimum level for down payment (loan to
value or LTV) in consumer finance, particularly
property, car, and motorcycle purchase
transactions. Effective on 15 June 2012, the
stipulations on the minimum down payment
on credit extended by banks in Indonesia are:
30% for cars and property assets as well as
25% for motorcycles, whereas lending by non-
bank financial institutions requires a minimum
down payment of 25% for cars and 20%
for motorcycles. This regulatory amendment
is expected to push a positive impact on the
overall financial soundness of financial service
companies in the long run by preventing a
consumer credit bubble in the financial sector.
Application of a similar regulatory scheme will
be extended to sharia financing in 2013.
Jumlah dana dari penerbitan
obligasi perusahaan jasa keuangan
Astra di tahun 2012
Total proceeds of bonds issuance by
Astra financial services companies
in 2012
Rp12.0triliuntrillion
87Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pembiayaan Sepeda MotorMotorcycle Financing
PT Federal International Finance (FIF)FIF merupakan perusahaan pembiayaan
yang dimiliki sepenuhnya oleh Astra. FIF
menawarkan jasa pembiayaan konvensional
dan syariah atas sepeda motor Honda serta
barang konsumsi lainnya seperti barang
elektronik dan peralatan rumah tangga.
Pada tahun 2012, FIF memiliki 3,4 juta
nasabah aktif dan membiayai 1,18 juta unit
sepeda motor Honda baru dengan pangsa
pasar sebesar 46,5% dari total pembiayaan
sepeda motor Honda baru di Indonesia, serta
berhasil membukukan total nilai pembiayaan
sepeda motor Honda baru sebesar Rp 14,1
triliun.
Kapasitas pembiayaan juga harus ditunjang
oleh likuiditas yang baik. Dengan kolektibilitas
yang lebih baik dan didukung pula oleh
diversifikasi sumber pendanaan melalui
fasilitas pinjaman bilateral, utang sindikasi
baik dari bank nasional maupun internasional,
PT Federal International Finance (FIF)FIF is a finance company wholly owned by
Astra. FIF offers conventional and sharia
financing of Honda motorcycles and other
consumer goods, such as electronics and
home appliances.
In 2012, FIF maintained 3.4 million active
customers and financed 1.18 million units
of new Honda motorcycles, representing a
market share of 46.5% of total financing of
new Honda motorcycles in Indonesia, as well
as succeeded to post a total value of new
Honda motorcycle credit of Rp 14.1 trillion.
Financing capacity must also be supported by
adequate liquidity. With better collectibility
and strong support from divers if ied
funding sources through bilateral loans,
syndicated loans from onshore and offshore
banks as well as issuance of Continuous
Pelayanan yang fokus pada
kebutuhan masing-masing
pelanggan
Providing service that focuses on
personal needs of customers’
88 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
serta emis i Obl igasi Berkelanjutan I
Tahap I Tahun 2012 dengan tingkat bunga
tetap sebesar Rp 4,0 triliun pada bulan April
2012. Obligasi tersebut mendapat peringkat
idAA+ dari Pefindo.
Sebagai bentuk konsistensinya dalam
memenuhi kebutuhan dan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada konsumen,
FIF senantiasa melakukan pengembangan
jaringannya. Tercatat pada akhir tahun 2012,
FIF memiliki 164 kantor cabang dan 364
point of services dari 152 kantor cabang di
tahun 2011.
D i t ahun 2013 , F I F t e tap opt im i s
mempertahankan pangsa pasar melalui kerja
sama yang baik dengan dealer-dealer Honda
dan mengembangkan program-program
retensi yang atraktif serta upaya penguatan
kemampuan distribusi dengan membuka
kantor cabang dan point of services baru di
beberapa daerah potensial.
Bonds I Phase I 2012 with a fixed interest rate
worth Rp 4.0 trillion in April 2012. The bonds
are rated idAA+ by Pefindo.
As evidence of its consistency in meeting
customer needs and delivering the best
services to customers, FIF continues to
enhance its network. As of the end of 2012,
FIF has a total of 164 branch offices and 364
point of services from 152 branch offices in
2011.
For 2013, FIF remains optimistic in maintaining
its market share by working with Honda
dealers and developing attractive retention
programs coupled with efforts to strengthen
distribution capabilities by opening new
branch offices and point of services in several
potential locations.
FIF senantiasa melakukan
pengembangan jaringannya
FIF continuously expands its
distribution network
89Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pembiayaan MobilCar Financing
Astra menyediakan jasa pembiayaan mobil
melalui dua perusahaan utama, yaitu Astra
Credit Companies dan Toyota Astra Financial
Services.
Astra Credit Companies (ACC) ACC te rd i r i da r i l ima pe rusahaan
pembiayaan, yaitu PT Astra Sedaya Finance,
PT Swadharma Bakti Sedaya Finance,
PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya
Finance dan PT Pratama Sedaya Finance.
Sebagai anak perusahaan Astra, ACC menjadi
bagian strategis dalam Astra automotive
value chain yang mendukung penjualan
mobil-mobil Astra melalui berbagai produk
dan layanan pembiayaan yang ditawarkan.
Dengan jaringan usaha yang tersebar di 63
titik layanan di 50 kota dan 35.000 payment
point termasuk bank, ATM dan kantor pos di
seluruh Indonesia, saat ini ACC melayani lebih
dari 318.000 pelanggan dan didukung oleh
3.500 dealer rekanan.
Astra provides automobile financing services
through its two major companies, namely
Astra Credit Companies and Toyota Astra
Financial Services.
Astra Credit Companies (ACC)ACC consists of five finance companies,
name l y PT As t r a Sedaya F i nance ,
PT Swadharma Bakti Sedaya Finance,
PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya
Finance, and PT Pratama Sedaya Finance. As
a subsidiary of Astra, ACC plays a strategic
part in the Astra automotive value chain by
supporting the sales of Astra cars through
a wide selection of financing products and
services. With a business network extending
across 63 service points in 50 cities and 35,000
payment points, including banks, ATMs, and
post offices throughout Indonesia, ACC
presently serves more than 318,000 customers
with support of 3,500 dealer partners.
Perencanaan keuangan yang
profesional dan handal
Professional and reliable financial
planning
90 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sekitar 61% dari total pembiayaan yang
disalurkan ACC merupakan mobil-mobil
Astra, sedangkan pembiayaan mobil bekas
dan alat berat berkontribusi masing-masing
sebesar 27% dan 7%. Sisanya merupakan
pembiayaan untuk kendaraan lain di luar
Astra.
P a d a t a h u n 2 0 1 2 , A C C b e r h a s i l
mempertahankan pertumbuhan dan kinerja
bisnis yang baik dan mendorong kenaikan
pendapatan, aset dan laba bersih lebih
tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Jumlah
pembiayaan naik 7,3% dari Rp 21,6 triliun
menjadi Rp 23,2 triliun dengan jumlah
keseluruhan 166.045 unit pembiayaan, atau
meningkat 8,1% dari tahun sebelumnya.
Pangsa pasar ACC pada segmen pembiayaan
kendaraan baru adalah 9,3% dari total
penjualan wholesale dan 16,5% dari
keseluruhan penjualan mobil baru Astra.
Approximately 61% of ACC’s total financing
is for credit sales of Astra cars, while used car
and heavy equipment financing contributed
27% and 7% respectively. The remaining
balance consists of loans for non-Astra
vehicles.
In 2012, ACC managed to maintain growth
and good business performance, achieving
higher growth in revenues, assets, and net
income compared to previous years. Total
financing rose 7.3% from Rp 21.6 trillion
to Rp 23.2 trillion, accounting for a total of
166,045 units financed or increasing by 8.1%
from the previous year. ACC’s market share
in the segment of new vehicle financing was
9.3% of the total car wholesales and 16.5%
of Astra’s new car sales.
Peningkatan jumlah unit
pembiayaan ACC di 2012
Increase in ACC total unit financed
in 2012
8.1%
ACC selalu mendukung kebutuhan
mobilitas konsumen
ACC constantly supports
customers’ mobility
91Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Dalam hal likuiditas, ACC mengandalkan
sumber pendanaan yang terdiversifikasi,
termasuk pinjaman sindikasi, joint financing
dan pinjaman bilateral. Astra Sedaya Finance
(ASF) kembali melakukan emisi Obligasi
Berkelanjutan I ASF Tahap I dan Tahap II senilai
Rp 6,5 triliun, dengan peringkat idAA+ dari
Pefindo.
Untuk mempertahankan keunggulan ditengah
maraknya persaingan dengan perusahaan
pembiayaan yang semakin banyak jumlahnya,
ACC juga menaruh perhatian besar pada
kesempurnaan operasional dan kultur
pengelolaan risiko pembiayaan yang hati-
hati untuk menghasilkan pertumbuhan
yang seimbang antara volume dan kualitas
pembiayaan yang merupakan strategi
jangka panjang perusahaan. Selain itu juga
telah dimulai proyek perbaikan operasional
perusahaan pada tahun 2012 dan akan
berlanjut hingga 2013 yang melibatkan
seluruh cabang dan meliputi standarisasi proses
operasional mulai dari proses underwriting
hingga penagihan, pengukuran produktivitas
untuk setiap proses operasional dan fungsi
yang menjalankannya, serta penerapan
standar pelayanan nasabah.
Setelah 3 cabang baru dibuka pada tahun
2012, ACC berencana akan menambah
beberapa cabang baik di dalam maupun
di luar pulau Jawa seiring perkembangan
ekonomi dan pertumbuhan sektor otomotif
di tahun 2013. ACC juga akan semakin
mendekati dan memperhatikan pelanggan
dengan memperluas dan mempermudah
akses serta perbaikan layanan melalui
sinergi pengelolaan contact center dengan
AstraWorld.
In terms of liquidity, ACC relied on diversified
sources of funding, including loan syndication,
joint financing, and bilateral loans. Astra
Sedaya Finance (ASF) issued more bonds,
namely Continuous Bonds I ASF Phase I and
Phase II worth a total of Rp 6.5 trillion, with
idAA+ rating by Pefindo.
To maintain a competitive edge in the industry
in the face of a growing number of finance
companies, ACC consistently emphasizes on
operational excellence and a solid culture of
prudent risk management to create a balanced
growth in volume and asset quality as the core
of its long-term strategies. In 2012, new
improvement projects were also initiated and
will continue into 2013, involving all branches
and encompassing the standardization
of operational processes, starting from
underwrit ing to bi l l ing, productiv ity
measurement for each operational process,
and the functional unit in charge of running
it, as well as implementation of customer
service standards.
After opening 3 new branches in 2012,
ACC plans to add several branches both in
and outside Java in line with the growth of
the economy and the automotive sector in
2013. ACC will also intensively approach
and serve customers by expanding and
facilitating access, as well as by improving
services through the synergy of contact
center management in cooperation with
AstraWorld.
92 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT Toyota Astra Financial Services (Toyota Astra Finance)Toyota Astra Finance merupakan perusahaan
patungan 50:50 yang dimiliki oleh Astra dan
Toyota Financial Services Corporation dan
memiliki peran inti dalam rantai bisnis Toyota
di Indonesia. Memasuki operasional tahun ke
tujuh (sejak 2006), Toyota Astra Finance terus
berkembang seiring pertumbuhan penjualan
dan cakupan area distribusi Toyota. Kini,
jaringan operasional Toyota Astra Finance
terdiri dari 23 kantor cabang dan 1 kantor
perwakilan di Indonesia. Untuk memberi
kemudahan pelanggan dan layanan yang
optimal juga disediakan akses nasional 24-jam
dengan menghubungi 500-550.
Pada tahun 2012, Toyota Astra Finance
membukukan pembiayaan sebesar 54.777
unit kendaraan atau meningkat 13,3%
dibandingkan 48.343 unit di tahun 2011,
dengan jumlah pembiayaan disalurkan
sebesar Rp 8,3 triliun melalui tiga produk
utama yaitu pembiayaan konsumen ritel,
pembiayaan bisnis ritel dan pembiayaan
armada.
Memasuki tahun 2013, fokus kerja Toyota
Astra Finance dalam rangka perbaikan sistem
dan proses operasional yang berkelanjutan
meliputi implementasi New Core IT System
di awal tahun, serta penguatan jaringan
distribusi di Kalimantan, melakukan persiapan
untuk menghadapi peluncuran kendaraan
ekonomis dalam segmen LCGC serta
meningkatkan fleksibilitas akses pendanaan
untuk menopang pertumbuhan bisnis Toyota
di masa mendatang.
PT Toyota Astra Financial Services (Toyota Astra Finance) Toyota Astra Finance, a joint venture company
with a 50:50 ownership between Astra and
Toyota Financial Services Corporation, has
a central role in Toyota’s business chain in
Indonesia. With its seven-year presence in the
domestic market (since 2006), Toyota Astra
Finance continues to expand parallel with
the growth in Toyota’s sales and distribution
area. Today, the network operated by Toyota
Astra Finance consists of 23 branches and 1
representative office throughout Indonesia.
For customer’s convenience and optimum
services, customers are also provided 24-hour
national access by calling 500-550.
In 2012, Toyota Astra Finance recorded total
financing of 54,777 vehicles, an increase of
13.3% compared to 48,343 units in 2011.
A total credit of Rp 8.3 trillion, was distributed
through three main products made up of
retail consumer financing, retail commercial
financing, and fleet financing.
Going into 2013, the focus of Toyota
Astra Finance’s working programs related
to continual improvement in operational
processes and systems is the implementation
of the New Core IT System early in the year.
Other activities include an expansion of
the distribution network into Kalimantan,
preparatory programs in the wake of
Astra launching its more affordable LCGC
models, as well as enhancing the flexibility of
funding sources to support Toyota’s business
development into the future.
Berkembang seiring pertumbuhan
penjualan dan cakupan area
distribusi Toyota
Developing in line with growth of
Toyota sales and area coverage
93Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pembiayaan Alat BeratHeavy Equipment Financing
PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF merupakan perusahaan patungan
antara Astra (60%) dan Marubeni Corporation
(40%) yang menawarkan fasilitas pembiayaan
sewa guna usaha bagi pembeli alat berat
melalui 11 kantor pemasaran (Jakarta,
Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi,
Surabaya, Pontianak, Samarinda, Balikpapan,
Banjarmasin, Makasar) yang tersebar di
seluruh Indonesia. Salah satu peran SANF
dalam struktur bisnis Grup Astra adalah
mendukung sinergi operasional PT United
Tractors Tbk sebagai distributor tunggal
produk alat berat Komatsu.
SANF melayani mayoritas perusahaan
pertambangan, khususnya kontraktor
pertambangan batu bara. Pada tahun 2012,
pemberlakuan regulasi pemerintah terkait
pembatasan ekspor bahan pertambangan
tertentu dan pajak ekspor komoditas batu
bara bersamaan dengan penurunan harga
PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF)SANF is a joint venture company between
Astra (60%) and Marubeni Corporation
(40%), which offers finance lease facility
to buyers of heavy equipment through
a network of 11 sales offices (Jakarta,
Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi,
Surabaya, Pontianak, Samarinda, Balikpapan,
Banjarmasin, Makassar) across Indonesia. One
of SANF’s roles within Astra Group’s extensive
business structure is to provide support
through synergy with PT United Tractors Tbk
as the sole distributor of Komatsu heavy
equipment.
SANF serves the majority of mining companies,
particularly coal mining contractors. In 2012,
government regulations related to export
restrictions on certain mining commodities
and export taxes on coal were put into effect
coinciding with a decline in world prices of
coal, thereby further pressuring a downturn
SANF melayani pembiayaan dengan
mayoritas di sektor pertambangan
SANF grants financing to
predominantly the mining industry
94 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
batu bara dunia, hal ini berimbas pada
melesunya kegiatan dan investasi di sektor
pertambangan, termasuk kebutuhan untuk
pembiayaan alat berat.
Namun demikian, di tahun 2012 SANF
berhasil membukukan total pembiayaan
baru sebesar Rp 4,6 triliun atau relatif sama
dengan pencapaian tahun sebelumnya.
Jumlah unit alat berat yang dibiayai sedikit
turun dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar 4,5% dari 3.892 unit menjadi
3.715 unit. Secara total, portofolio piutang
pembiayaan yang dikelola SANF mencapai
Rp 7,3 triliun dengan mayoritas pembiayaan
pada sektor pertambangan.
SANF memenuhi kebutuhan dana dengan
tingkat bunga yang kompetitif melalui
berbagai pinjaman perbankan nasional
maupun internasional, penerbitan obligasi
senilai Rp 1,5 triliun, serta penerbitan Medium
Term Notes (MTN) senilai Rp 500 miliar yang
keduanya mendapatkan peringkat idAA- dari
Pefindo.
Diperkirakan kinerja sektor pertambangan
belum sepenuhnya pulih di tahun 2013 karena
adanya kendala regulasi dan harga komoditas
yang rendah. Untuk menghadapi hal tersebut
SANF akan terus memprioritaskan strategi
manajemen risiko yang hati-hati dan program
perbaikan produktivitas dan efisiensi seraya
melakukan ekspansi produk pada pembiayaan
peralatan konstruksi, infrastruktur, agribisnis
dan factoring yang dinilai prospektif di masa
datang.
in the overall activities and investment in the
mining sector, including their corresponding
needs for heavy equipment financing.
Nonetheless, in 2012 SANF successfully
booked a total new financing of Rp 4.6
trillion or relatively unchanged as the previous
year’s achievement. The number of heavy
equipment units being financed was slightly
lower, or down by 4.5% from 3,892 units in
the previous year to 3,715 units. In total, the
accounts receivable portfolio managed by
SANF was Rp 7.3 trillion, with the majority of
financing in the mining sector.
SANF fulfilled funding requirements at
competitive interest rates through loans from
local and international banks, as well as the
issuance of bonds worth Rp 1.5 trillion and
Medium Term Notes (MTN) worth Rp 500
billion, both of which were rated idAA- by
Pefindo.
The mining sector is not expected to be fully
recovered in 2013 due to a combination of
regulatory constraints and low commodity
prices. In facing these unfavorable conditions,
SANF will continue to focus on its prudent
risk management strategy as well as efficiency
and productivity improvement programs,
while simultaneously seeking expansion
into financing construction equipment,
infrastructure, agribusiness as well as factoring,
that are considered to have future prospects.
95Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
PT Komatsu Astra Finance (KAF)KAF merupakan perusahaan patungan
(50:50) antara Astra (melalui PT Sedaya
Multi Investama) dan PT Komatsu Indonesia
(KI) untuk mendukung aktivitas penjualan
alat berat Komatsu, khususnya dengan
menyediakan alternatif solusi pembiayaan
kepada konsumen alat berat dan produk
pendukung bermerek Komatsu, terutama
untuk pelanggan sektor pertambangan.
Melemahnya kegiatan pertambangan nasional
di tahun 2012 turut berimbas pada kinerja
KAF. Sejumlah 377 unit alat berat dibiayai
oleh KAF di tahun 2012, atau turun 19,3%
dari 467 unit di tahun 2011 dengan jumlah
pembiayaan keseluruhan menurun dari
Rp 2,7 triliun menjadi Rp 2,5 triliun. Kinerja
tersebut ditunjang berbagai program kerja
utama meliputi penawaran produk baru,
yaitu pembiayaan suku cadang yang diberikan
kepada basis pelanggan KAF saat ini untuk
melengkapi layanan sekaligus diversifikasi
pendapatan, serta memperluas program
pembiayaan bersama dengan SANF. Dalam
hal pendanaan, KAF bekerja sama dengan
Komatsu sebagai prinsipal yang berusaha
untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
dengan tingkat bunga yang kompetitif, yang
sebagian besar diperoleh dari perbankan
Jepang.
Pada tahun 2013, prospek bisnis perusahaan
masih tergantung pada situasi harga komoditas
dunia khususnya batu bara. Namun demikian,
dengan didukung oleh perkembangan
perekonomian dan politik yang stabil di
Indonesia serta potensi penguatan bisnis
melalui sinergi antara bisnis alat berat dan
jasa keuangan Grup Astra, maka diharapkan
dalam jangka panjang bisnis KAF akan
terus bertumbuh. KAF akan tetap melayani
kebutuhan pelanggan industri batu bara
nasional, khususnya perusahaan kelas
premium dan pelanggan kelas menengah
yang prospektif. Fokus pada program efisiensi
biaya, produktivitas, budaya pelayanan
PT Komatsu Astra Finance (KAF) KAF is a joint venture company (50:50)
established by Astra (through PT Sedaya
Multi Investama) and PT Komatsu Indonesia
(KI) to support sales of Komatsu heavy
equipment, specifically by providing financing
solution alternatives to consumers of the
Komatsu brand heavy equipment and
supporting products, especially for mining
sector customers.
Weakening domestic mining activities in 2012
contributed to KAF’s overall performance.
A total of 377 heavy equipment units were
financed by KAF in 2012, down by 19.3% from
467 units in 2011, and correspondingly, a lower
total financing amount from Rp 2.7 trillion to
Rp 2.5 trillion. This performance was supported
by a series of operational improvement
programs, including new product offering,
such as spare parts financing that was
provided to KAF’s existing customer base in
order to build a more comprehensive service
package, as well as revenue diversification,
and expansion of financing programs through
a joint finance scheme with SANF. For funding,
KAF cooperates closely with Komatsu as
principal to satisfy the needs for adequate
funds at competitive interest rates, mostly
sourced from Japanese banks.
In 2013, business prospects will depend largely
on movements in world commodity prices,
particularly coal. However, with support of
stable economic and political conditions
in Indonesia coupled with potentials for
strengthening business synergy between
the heavy equipment value chain with Astra
Group’s financial services, KAF’s business is
expected to sustain favorable development
in the long run. KAF will continue to cater
to the needs of customers in the domestic
coal industry, especially premium companies
and prospective middle-class customers.
Focus will continue to be given to programs
that promote cost efficiency, productivity,
KAF melayani kebutuhan
pelanggan khususnya perusahaan
kelas premium dan kelas menengah
KAF serves mostly premium and
middle segment customers
96 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
yang unggul dan jenis pembiayaan yang
bervariasi, antara lain transaksi sale and
lease back juga terus dikedepankan dalam
rangka meningkatkan kualitas portofolio dan
profitabilitas.
Prospek Industri dan Bisnis Jasa KeuanganDampak krisis keuangan global masih
akan membayangi prospek perekonomian
domestik di tahun 2013, sehingga dunia
usaha akan tetap mengambil sikap hati-hati.
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi
nasional masih akan bergerak positif karena
Indonesia masih merupakan salah satu tujuan
investasi yang baik di dunia. Tantangan riil
juga timbul dari permasalahan tenaga kerja,
khususnya potensi kenaikan upah minimum
regional, yang dapat menjadi hambatan iklim
investasi di Indonesia secara umum sekaligus
mendorong kenaikan tingkat inflasi dan suku
bunga.
Dengan sikap kehati-hatian serta keahlian
dan kompetensi manajemen, Astra mampu
mengendalikan tantangan dan kendala
industri yang timbul di tahun 2012. Jumlah
pembiayaan yang dibukukan oleh perusahaan
Astra tidak terlalu terpengaruh karena
permasalahan uang muka mampu diatasi
dengan mengalihkan sebagian pembiayaan
menggunakan skema syariah.
a superior service culture, and a wide
variety of financing solutions, such as sale
and lease-back transactions as measures
targeting portfolio quality and profitability
improvement.
Outlook for the Financial Services Industry and BusinessThe impacts of the global financial crisis
will continue to weigh down the general
prospects for the domestic economy in
2013, and businesses will correspondingly
take more cautious measures. However,
national economic growth will still move
on a positive course since Indonesia is
still considered as a favorable investment
destination. Real challenges also arise from
labor issues, particularly a planned increase
in minimum wage as a potential constraint
to the investment climate in general and a
driving factor to inflation and interest rate
increases.
With a prudent att i tude as wel l as
management’s skills and competencies,
Astra could manage industry challenges
and unfavorable conditions in the external
environment throughout 2012. Total financing
that was recorded by Astra companies was
minimally affected by the down payment
revision and was mostly resolved by switching
some financings to the sharia financing
scheme.
97Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Walau memiliki portfolio pada sektor otomotif
dalam jumlah yang signifikan dan uang muka
pembiayaan syariah juga akan disesuaikan
efektif awal tahun 2013, perusahaan jasa
keuangan Astra tetap akan berkonsentrasi
pada pertumbuhan bisnis otomotif ke depan.
Hal tersebut dikarenakan adanya kebutuhan
akan moda transportasi dan mobilitas di tanah
air yang tinggi, terutama dengan prospek
kendaraan LCGC yang lebih ekonomis, Astra
yakin penyaluran kredit otomotif tidak akan
menciptakan penggelembungan kredit.
Selanjutnya, fokus strategi akan semakin
ditekankan pada perbaikan proses operasional
yang berkelanjutan, proses manajemen risiko
secara hati-hati (prudent risk management)
dan sinergi yang luas dalam Grup Astra untuk
dapat menghasilkan peningkatan kualitas
portofolio pembiayaan dan menciptakan
sistem operasional yang mudah beradaptasi
baik dalam melayani sektor otomotif maupun
rantai bisnis lainnya.
Although its business portfolio is predominantly
in the automotive sector and adjustment to the
down payment for sharia financing will also be
applied effective in early 2013, Astra financial
services companies will focus on continued
growth of the automotive market in the
coming years. Considering a real and growing
need for safe transportation and mobility in the
country and driven by the future prospects of
the more affordable LCGC newcomers, Astra is
convinced that its automotive lending will not
pose a threat to forming a credit bubble.
Furthermore, the focus of the strategy rests
on continuous improvement of operational
processes, prudent risk management, and
extensive business synergy across the entire
Astra Group to generate better quality of
the overall credit portfolio and establish
solid operational systems that can adapt
effectively and effortlessly to serve the Group’s
automotive and other value chains.
98 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Asuransi Astra Buana (AAB) merupakan
perusahaan asuransi umum dengan visi
memberikan rasa aman dan tenteram kepada
jutaan pelanggannya dengan beragam
produk dan layanannya yang komprehensif.
AAB menawarkan asuransi kendaraan
bermotor dengan tiga produk utama, yaitu
Garda Oto, Toyota Insurance, Garda Motor,
dan asuransi kesehatan Garda Medika. Selain
itu AAB juga memiliki asuransi komersial dan
syariah yang menyediakan berbagai jenis
perlindungan seperti untuk alat berat, properti
dan kecelakaan diri, pengangkutan, migas,
rekayasa dan kebutuhan proteksi usaha
komersil lainnya. Produk yang ditawarkan
juga ditunjang oleh kemudahan layanan 24-
jam untuk bantuan darurat kendaraan di jalan
dan jasa derek dari Garda Siaga serta contact
center Garda Akses. Jaringan distribusi produk
dan layanan AAB mencakup 25 cabang dan
20 unit layanan yang tersebar di seluruh
Indonesia.
PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Asuransi Astra Buana (AAB) is a general
insurance company with a vision of providing
security and peace of mind to millions of
customers with a comprehensive lineup of
products and services. AAB coverage is available
for motor vehicle insurance, with three main
products, namely Garda Oto, Toyota Insurance,
and Garda Motor; and health insurance under
Garda Medika. Furthermore, AAB also carries
a line of commercial and sharia insurance
for comprehensive protection of heavy
equipment, property, and personal accident,
transportation, oil and gas, engineering, and
other commercial business insurance needs.
Products offered are also complemented by
the convenience of its 24-hour emergency
roadside and towing assistance from Garda
Siaga as well as Garda Akses’ contact center.
AAB’s product and service distribution
network covers 25 branches and 20 service
points extended throughout Indonesia.
Pertumbuhan premi kotor AAB di
tahun 2012
Gross premium growth of AAB in
2012
14%
Asuransi UmumGeneral Insurance
99Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Perkembangan perekonomian dan industri
nasional yang positif turut mendorong
kinerja perusahaan di tahun 2012, dengan
pertumbuhan premi kotor yang dibukukan
oleh AAB meningkat 14% dari Rp 2,7 triliun
menjadi Rp 3,1 triliun pada akhir tahun 2012,
sedangkan total aset tumbuh 16% menjadi
Rp 7,7 triliun dibandingkan Rp 6,7 triliun pada
tahun 2011. Seperti tahun-tahun sebelumnya,
AAB terus menerima berbagai penghargaan
nasional dan internasional, antara lain
dalam kategori kepuasan pelanggan, digital,
perusahaan dan brand terbaik serta asuransi
kendaraan terfavorit untuk Garda Oto.
Favorable developments in the local
economy and industry drove better financial
performance for 2012, as AAB recorded
a 14% growth in gross premiums from
Rp 2.7 trillion to Rp 3.1 trillion at year-end
2012 and an 16% increase in total assets to
Rp 7.7 trillion from Rp 6.7 trillion in 2011.
As in previous years, AAB also received
numerous national and international awards,
among others, for the categories of customer
satisfaction, digital, best company and brand,
as well as the most favorite automotive
insurance for Garda Oto.
AAB mengunggulkan kemudahan
layanan 24-jam untuk bantuan
darurat kendaraan di jalan
AAB provides convenience of
24-hour roadside and emergency
assistance
100 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Prospek Industri dan Bisnis AsuransiKe depan, bisnis asuransi di Indonesia masih
memiliki prospek perkembangan yang sangat
cerah, dimotori oleh tingkat penetrasi asuransi
yang masih relatif rendah. Jumlah penduduk
Indonesia dalam golongan kelas menengah
dengan tingkat pendapatan dan pendidikan
yang baik juga semakin berkembang, sehingga
tingkat kesadaran dan kebutuhan akan
pentingnya perlindungan bagi masa depan dan
aset keluarga juga turut meningkat. Namun
industri asuransi nasional juga menghadapi
tuntutan regulasi untuk peningkatan
permodalan dan kualitas pengelolaan dalam
rangka memperkuat kapasitas dan kesehatan
finansial perusahaan asuransi Indonesia.
Sebagai bagian inti dari Grup Astra, AAB
memainkan peranan pent ing dalam
mendukung rantai usaha Astra. Melalui
sinergi serta akses pada sumber daya yang
kuat, AAB berpotensi untuk memperdalam
kompetensi pada industri otomotif yang
menjadi salah satu basis usahanya saat ini
sekaligus memperluas inisiatif-inisiatif yang
telah dikembangkan sejak beberapa tahun
terakhir untuk mendorong pertumbuhan
keragaman basis portofolio asuransi dengan
memperluas basis nasabah eksternal, baik di
sektor otomotif maupun non-otomotif.
Outlook for the Insurance Industry and BusinessGoing forward, the insurance business in
Indonesia has positive growth prospects,
driven by today’s relatively low level of
insurance penetration. The middle-class
population in Indonesia, with a better income
and education level, also continues to rise.
Therefore, there is growing awareness of
the importance and need for protection
of the family’s future and assets. However,
the national insurance industry also faces
regulatory demands for capital expansion and
better quality management in the effort to
strengthen capacity and financial soundness
of local insurance companies.
As a core part of the Astra Group, AAB plays
an important role in supporting Astra’s value
chains. Through business synergies and solid
access to resources, AAB has significant
opportunities to deepen competencies in
the automotive industry as one of the pillars
of its existing business as well as to widen
initiatives that have been developed in recent
years to encourage a larger diversity of its
insurance portfolio by expanding the external
customer base, both in the automotive and
non-automotive sectors.
Asuransi kesehatan Garda Medika
merupakan salah satu produk
utama AAB di sektor non-otomotif
Garda Medika health care insurance
is one of AAB’s main non-
automotive products
101Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
PerbankanBanking
PermataBankPermataBank merupakan bank pengendalian
bersama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
dengan kepemilikan saham oleh Astra dan
Standard Chartered Bank masing-masing sebesar
44,56%. PermataBank menyediakan rangkaian
layanan dan produk perbankan yang lengkap,
dengan fokus utama pada segmen komersial
dan konsumen, khususnya kredit perumahan
dan otomotif. Kompetensi yang kuat juga telah
dibangun untuk mendukung usaha kecil dan
menengah (UKM) serta wholesale banking
yang terkonsentrasi pada segmen perusahaan
menengah dan rantai bisnis.
Jaringan operasional Permatabank tersebar di
58 kota di Indonesia, terdiri dari 300 kantor
cabang (287 konvensional dan 13 syariah)
serta 261 kantor layanan syariah, 15 mobile
branches, 2 poin pembayaran dan 811 ATM.
Fasilitas distribusi fisik yang luas juga dilengkapi
dengan fasilitas e-channel yang canggih dan
terus menerus dikembangkan, serta diakui
keunggulannya khususnya fasilitas mobile
banking.
PermataBankPermataBank is a jointly controlled bank
listed on the Indonesia Stock Exchange with a
44.56% share ownership by Astra and Standard
Chartered Bank respectively. PermataBank
offers a complete range of banking products
and services, with main business focus on
the commercial and consumer segments, in
particular, mortgages and automotive loans.
The Bank has also built solid competence
in support of small and medium enterprises
(SMEs) as well as the wholesale banking
segment, which is concentrated on medium-
sized companies and value chains.
PermataBank’s operational network covers 58
cities in Indonesia, made up of 300 branches
(287 conventional and 13 sharia) as well as
261 sharia channeling offices, 15 mobile
branches, 2 payment points and 811 ATMs.
Extensive physical distribution facilities are also
complemented with sophisticated e-channel
advantages that are continually developed and
recognized for their superiority, particularly the
mobile banking facilities.
Peningkatan total aset PermataBank
di tahun 2012
PermataBank total asset growth
in 2012
30%
102 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pada tahun 2012, PermataBank mencetak
kinerja yang baik. Total aset meningkat 30%
menjadi Rp 131,8 triliun dari Rp 101,3 triliun pada
akhir tahun sebelumnya dengan pertumbuhan
portofolio kredit sebesar 36% dari Rp 69,5 triliun
menjadi Rp 95,1 triliun diiringi peningkatan dana
pihak ketiga sebesar 27% dari Rp 82,8 triliun
pada akhir tahun 2011 menjadi Rp 104,9 triliun.
Tingkat permodalan terus berada di posisi kuat,
dengan rasio kecukupan modal bank sebesar
16% dibandingkan 14% pada akhir tahun
2011. Kualitas kredit tetap terjaga dengan baik,
tercermin pada tingkat rasio kredit bermasalah
bruto (NPL) yang terus bergerak turun dari 2,0%
di tahun 2011 menjadi 1,4%, lebih rendah
dibandingkan rata-rata NPL industri perbankan
secara keseluruhan, yaitu 2,0%.
PermataBank dengan gencar memperluas
jaringan bisnis syariah dengan pertumbuhan
aset tercatat lebih tinggi daripada aset rata-
rata industri bank syariah. Dengan memiliki
13 cabang syariah serta penawaran produk-
produk perbankan syariah melalui cabang-
cabang konvensionalnya, PermataBank
menduduki peringkat kelima terbesar dalam
industri perbankan syariah yang meliputi bank
dan unit usaha syariah.
Prospek Industri dan Bisnis PerbankanPerbankan nasional dalam beberapa tahun
terakhir didominasi oleh tren pertumbuhan
kredit yang signifikan, peningkatan pinjaman
konsumen, dan desentralisasi kegiatan
perbankan. Tingkat persaingan juga semakin
meningkat mengingat bahwa sekitar 60%
hingga 65% pangsa pasar dikuasai oleh
jajaran 10 bank peringkat teratas. Hal tersebut
telah memicu tren penurunan suku bunga
pinjaman yang lebih tajam dibandingkan
beban pembiayaan, sehingga marjin yang
diperoleh semakin menipis.
Dalam menopang sistem perbankan yang
sehat, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan
peraturan batas kepemilikan bank di Indonesia
untuk menstimulasi terjadinya penggabungan
In 2012, PermataBank sustained a favorable
financial performance. Total assets increased
by 30% to Rp 131.8 trillion from Rp 101.3
trillion at the end of the previous year with
a 36% growth in its loan portfolio from
Rp 69.5 trillion to Rp 95.1 trillion, accompanied
by an increase in third-party funds of 27% from
Rp 82.8 trillion at the end of 2011 to Rp 104.9
trillion. The Bank’s capitalization remained in a
strong position, with bank’s capital adequacy
ratio of 16% compared to 14% at year-end
2011. Credit quality was also well-maintained,
as reflected in the Bank’s gross non-performing
loan (NPL), which consistently declined from
2.0% in 2011 to 1.4%, or lower than the
average NPL of the entire banking industry of
approximately 2.0%.
PermataBank aggressively expands its sharia
business network, posting a higher increase
in total assets relative to the average assets
growth of the sharia banking sector. With
13 sharia branches coupled with channeling
sharia products through conventional banking
branches, PermataBank ranked as the fifth
largest in the sharia banking sector, which
comprises of sharia banks and business
units.
Outlook for the Banking Industry and BusinessIn recent years, the national banking sector
has been largely characterized by significant
credit growth, higher consumer loans, and
decentralized banking activities. Competition
within the industry continues to intensify,
considering that approximately 60% up to
65% of the market is controlled by the top 10
banks. Such conditions have sparked a pattern
of sharp drops in lending rates relative to cost
of funds, thereby reducing earnings margin.
To sustain a healthy banking system, Bank
Indonesia (BI) has issued a regulation limiting
bank ownership in Indonesia in the effort to
stimulate mergers among the 120 banks that
103Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
di antara 120 bank yang beroperasi, terutama
bank kecil dan menengah. Fokus regulasi lainnya
adalah peningkatan kualitas kredit, antara lain
dengan pemberlakuan regulasi uang muka
minimum kredit konsumen dan pembatasan
kartu kredit. Dengan regulasi tersebut diharapkan
dapat memperkuat kualitas kredit dan perbankan
di Indonesia.
Dalam merespons tingkat persaingan industri,
PermataBank terus berupaya menopang
pertumbuhan dan perbaikan efisiensi dan
produktivitas berkelanjutan, salah satunya
dengan terus mengerahkan investasi dalam
jumlah signifikan pada sistem terkini di bidang
manajemen risiko, keuangan dan operasional
guna mengurangi proses operasional yang
dilakukan secara manual. Keunggulan fasillitas
e-channel dan pelayanan yang sempurna juga
menjadi dasar untuk memperkokoh posisi sebagai
bank pilihan bagi nasabah ritel dan keluarganya,
serta mempertahankan kepemimpinan di segmen
UKM. Sedangkan untuk bisnis wholesale banking,
fokus utama ditekankan pada bisnis model rantai
bisnis, peningkatan pendapatan berbasis biaya dari
kegiatan transaksi perbankan dan memperkuat
posisi di segmen kelas menengah dan korporasi
yang telah menjadi andalan selama ini.
are currently operational, especially the small
and medium-sized banks. Other regulatory focus
includes credit quality improvement, among
others, with implementation of minimum down
payment regulation for consumer credit and
credit card limits. These regulations are designed
to strengthen asset quality and financial
soundness of banks in Indonesia.
In response to industry competition, PermataBank
consistently supports growth as well as ongoing
efficiency and productivity improvements, among
others, by substantial investment in the latest
systems for risk management, finance, and
operations in order to reduce operational processes
that are performed manually. Superior e-channel
advantage and service excellence provide a basis
for strengthening its position as the bank of choice
for retail customers and their families as well as
maintaining its leadership in the SME segment. As
for the wholesale banking business, the main focus
is on the value chain business model, an increase
in fee-based income from transaction banking
activities, and a stronger position in the middle
market and corporate segments that have become
the Bank’s core advantage over the years.
PermataBank hadir dengan fokus
utama pada segmen komersial
dan konsumen, khususnya kredit
perumahan dan otomotif
PermataBank caters to a majority
of commercial and consumer target
markets, particularly with mortgage
and automotive credit products
104 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Lesunya kegiatan perekonomian dunia menyebabkan penurunan harga komoditas batu bara, yang mengakibatkan melemahnya kinerja sektor pertambangan dunia dan domestik serta menekan tingkat permintaan produk alat berat Astra.
Sluggish global economic activities led to a general reduction in coal prices, consequently weakening global and local mining industries and demand for Astra’s heavy equipment products.
Alat Berat dan PertambanganHeavy Equipment and Mining
104 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
105Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
PT United Tractors Tbk (UT) tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan 59,5% sahamnya dimiliki
oleh Astra Internasional. UT mengelola segmen
usaha alat berat dan pertambangan dalam
Grup Astra yang terbagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu penjualan mesin konstruksi, bisnis
kontraktor penambangan, dan pertambangan
batu bara.
Dalam penjualan Mesin Konstruksi, UT
melayani sektor-sektor industri strategis
nasional termasuk pertambangan, perkebunan,
konstruksi, dan kehutanan. Sementara bisnis
kontraktor penambangan yang dijalankan
oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak
perusahaan dari UT, memiliki daftar klien yang
sebagian besar merupakan perusahaan besar
pemegang konsesi pertambangan di tanah
air.
Pada tahun 2012, pendapatan UT meningkat
2% menjadi Rp 56,0 triliun dibandingkan
tahun 2011. Penjualan alat berat memberikan
kontribusi 39,6% bagi total pendapatan UT
(49,4% di tahun 2011), diikuti oleh kontrak
penambangan sebesar 50% (40,7% pada
PT United Tractors Tbk (UT) is listed on the
Indonesia Stock Exchange with 59.5% share
ownership held by Astra International. UT
manages the Group’s heavy equipment and
mining business portfolio, which is divided
into three main activities, namely construction
machinery, mining contracting, and coal
mining.
In its construction machinery activities, UT
caters to the country’s strategic sectors,
including the mining, plantation, construction,
and forestry industries. Meanwhile, the mining
contracting operations run by UT subsidiary
PT Pamapersada Nusantara (Pama), serve
clients which are mostly blue-chip mining
companies holding concession rights in
various locations throughout the country.
In 2012, UT’s net revenue increased 2% to
Rp 56.0 trillion compared to 2011. Heavy
equipment sales account for 39.6% of UT’s
total revenues (49.4% in 2011), followed
by mining contracting revenues with 50%
(40.7% in 2011), and the balance of 10.4%
Varian produk alat berat dan
pertambangan mendukung
pertumbuhan kinerja usaha
A wide variety of heavy equipment
and mining machines to support
business growth
106 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
tahun 2011) dan sisanya sebesar 10,4% berasal
dari aktivitas pertambangan (9,9% di tahun
2011).
Perkembangan Industri Alat Berat dan Pertambangan di Tahun 2012Lesunya kegiatan perekonomian dunia
menyebabkan harga komoditas pertambangan
termasuk harga batu bara mengalami
penurunan. Akibatnya, aktivitas sektor
pertambangan melemah secara signifikan dan
pada akhirnya menekan tingkat kebutuhan alat
berat dari sektor tersebut.
Harga internasional minyak kelapa sawit
juga turut bergerak turun. Namun secara
keseluruhan penjualan alat berat ke sektor
perkebunan tetap tumbuh didorong oleh
maraknya aktivitas pembukaan lahan baru
perkebunan kelapa sawit, pemeliharaan
dan penanaman kembali perkebunan, serta
pembangunan infrastruktur jalan di lahan
perkebunan. Selain itu, meningkatnya kegiatan
pembangunan infrastruktur di tanah air juga
menjadi salah satu faktor yang memotori
pertumbuhan penjualan alat berat di sektor
konstruksi.
generated by mining activities (9.9% in
2011).
Developments in the Heavy Equipment and Mining Industry in 2012Sluggish global economic activities led to
a general reduction in prices of mining
commodit ies, inc luding coal pr ices.
Consequently, business in the mining
industries weakened significantly, ultimately
resulting in diminishing demand for heavy
equipment across the sector.
International prices of crude palm oil also
moved along a downward trend. Nonetheless,
overall sales of heavy equipment to the
plantation sector maintained its growth, driven
by intensive initiatives of plantation owners in
land clearing, plantation maintenance, and
replanting activities as well as the construction
of road infrastructure within the plantation
areas. In addition, increased focus on state
projects in infrastructure development became
a key driver to continued growth of heavy
equipment sales to the construction sector.
2011 201220102008
4,345
8% 9% 6%6%8%14% 11% 16%10%
15%22%
55%24% 19%
24%17%
54%61%
54%
67%
3,111
5,404
8,467
6,202
2009
Volume Penjualan Komatsu Per Sektor (Dalam Unit)Komatsu Sales Volume By Sector (In Unit)
Pertumbuhan Volume Produksi Batu Bara dan Pemindahan Tanah (2008-2012)Growth of Coal Production Volume and Overburden Removal (2008-2012)
2008 2009 2010 2011 2012
Pemindahan Tanah (dalam juta bcm) 442.0 597.9 651.5 796.4 855.5 Overburden Removal (in million bcm)
Batu bara (dalam juta ton) 58.9 68.0 77.9 86.8 94.4 Coal (in million tonnes)
Pertambangan | Mining
Perkebunan | Agribusiness
Konstruksi | Construction
Kehutanan | Forestry
107Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Prospek Industri dan Bisnis Alat Berat dan Pertambangan UT menilai bahwa perkembangan pasar alat
berat di Indonesia masih kondusif ke depan,
dan turunnya harga batu bara mencapai titik
terendah USD 81 per ton (pada semester 2
di tahun 2012) merupakan bagian dari siklus
bisnis akibat perlambatan ekonomi global.
Namun prospek jangka panjang industri
batu bara sebagai sumber energi yang relatif
murah masih memiliki nilai strategis bagi
negara, begitupun sektor perkebunan kelapa
sawit karena Indonesia masih merupakan
produsen CPO terbesar dunia dan masih
berekspansi di masa mendatang. Kegiatan
investasi proyek konstruksi dan infrastruktur,
khususnya di wilayah Indonesia Timur, juga
didukung kebijakan pemerintah terkait
program Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),
dan karenanya masih membuahkan potensi
yang cukup besar akan permintaan alat berat
di masa yang akan datang.
Di bidang Kontraktor Penambangan,
Pama merespons persaingan pasar dengan
meningkatkan ef is iensi operas ional ,
mempertajam sinergi dengan pelanggan,
kontraktor utama dan sub kontraktor, serta
memperluas kerja sama dengan ekspansi
layanan yang ditawarkan bahkan bisnis baru
melalui usaha patungan. Sedangkan di bidang
Pertambangan, UT terus meningkatkan
jumlah produksi maupun penambahan
konsesi tambang.
Outlook for the Heavy Equipment and Mining Industry and Business UT believes that the future developments of
the heavy equipment market in Indonesia
remain positive, and falling coal prices,
recorded the lowest at USD 81 per ton (in
the second semester of 2012), is part of the
natural business cycle on the back of the
global economic slowdown. However, the
long-term prospects of coal, as a relatively
cheap source of energy, provide a strategic
value for the country and similarly so with the
palm oil sector since Indonesia remains the
world’s largest palm oil producer, with growth
potentials in the future. Investment activities
in construction and infrastructure projects,
particularly in the eastern part of Indonesia,
is supported by government policies related
to the Masterplan for the Acceleration
and Expansion of Indonesia’s Economic
Development (MP3EI). Therefore, there is
huge potential for an increase in demand for
heavy equipment in the future.
In the business of Mining Contracting,
Pama manages market competition by a
combination of the following strategies:
improving operational efficiency; sharpening
synergy with its customers, main suppliers,
and sub-contractors; and extending
cooperation by expanding its service offering
and establishing new businesses through joint
ventures. While in the Mining operations, UT
will continually pursue increases in production
levels and expansion or addition of mining
concessions.
108 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Mesin KonstruksiConstruction Machinery
UT merupakan distributor eksklusif untuk
produk alat berat Komatsu di Indonesia.
Melalui kerja sama dengan berbagai
perusahaan ternama lainnya seperti UD
Trucks, Scania, Bomag, Komatsu Forest dan
Tadano, UT melayani kebutuhan pelanggan
dengan menawarkan rentang ragam produk
yang lengkap dan bervariasi terdiri dari
excavator/shovel, bulldozer, wheel loader,
motor grader, dump truck, compactor, heavy
duty truck, truck crane, forklift, generator
sets, serta forest machines. UT juga menjamin
ketersediaan suku cadang pengganti,
pemberian garansi serta dukungan tenaga
mekanik yang handal dalam memastikan
pemeliharaan mesin yang optimal.
UT mengelola jaringan layanan nasional
yang luas mencakup 18 kantor cabang,
22 kantor pendukung di lapangan dan 12
kantor perwakilan, yang dilengkapi dengan
fasilitas call center 24 jam UT Call melalui
nomor telepon 021-500072 untuk akses
komunikasi yang lebih cepat dan luas. UT
menerapkan strategi pemasaran dengan
komitmen untuk memberikan layanan
UT is the exclusive distributor for Komatsu
heavy equipment products in Indonesia.
Through cooperation with other reputable
companies, such as UD Trucks, Scania, Bomag,
Komatsu Forest, and Tadano, UT fulfills
customers’ needs by offering a complete
range of product variety, consisting of
excavators/shovels, bulldozers, wheel loaders,
motor graders, dump trucks, compactors,
heavy duty trucks, truck cranes, forklifts,
generator sets, and forest machines. UT also
ensures the availability of replacement parts,
product warranty, and adequate technical
experts to provide reliable and optimal
mechanical support and maintenance of all
machines.
UT manages an extensive national service
network, encompassing 18 branch offices,
22 site support offices, and 12 representative
offices, and complemented with UT Call, a 24-
hour call center available to customers for fast
and nation-wide communication access simply
by dialing 021-500072. UT’s marketing strategy
is based on solid commitment to provide
optimum, end-to-end solution for customers,
33%33%
Berkomitmen untuk memberikan
layanan terbaik end-to-end solution
Committed to provide the best end-
to-end solution
109Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
terbaik end-to-end solution yang mencakup
pemberian jasa konsultasi pra penjualan
hingga pasca penjualan, mulai dari survei
lokasi, pemilihan alat berat yang tepat sesuai
dengan kebutuhan operasional, penyediaan
mekanik dan operator alat berat, serta layanan
purna jual, termasuk pembelian kembali untuk
peremajaan alat berat. Kemitraan dengan
lembaga pembiayaan rujukan memastikan
ketersediaan dukungan finansial untuk para
pelanggannya.
Secara keseluruhan, penjualan alat berat
Komatsu pada tahun 2012 mengalami
penurunan, yaitu 6.202 unit jika dibandingkan
dengan 8.467 unit yang terjual di tahun 2011.
Hal ini dipicu oleh menurunnya permintaan
dari sektor tambang karena turunnya harga
batu bara dan meningkatnya kompetisi.
Meskipun demikian, dampak penurunan
penjualan alat berat dapat dikurangi oleh
tingginya pertumbuhan pendapatan dari
penjualan suku cadang dan layanan purna
jual. Pangsa pasar Komatsu pada tahun 2012
mencapai 43% (sumber: riset internal).
Kedepannya, UT memfokuskan rencana
ekspansi dengan memperkuat rantai
bisnis alat berat dan pertambangan. Salah
satunya adalah pengembangan di bidang
pengangkutan batu bara melalui sungai
yang dikembangkan baik untuk kebutuhan
transportasi batu bara secara internal maupun
eksternal.
including consultancy services beginning from
pre-sales and up to the after-sales phase,
covering issues such as site surveys, selection
of appropriate equipment in accordance
with operational needs, providing mechanics
and heavy equipment operators, as well as
other after-sales services, such as facilitating a
repurchase transaction in the event of machine
replacement with newer models. UT fosters
partnership with financial institutions to ensure
the availability of adequate financial support to
its customers.
In 2012, total sales of Komatsu heavy
equipment was lower, with 6,202 units when
compared to 8,467 units sold in 2011. This was
triggered by a slower demand from the mining
sector on the back of the decline in coal prices
and more intensive competition. Nevertheless,
the reduction in heavy equipment sales could
be offset against higher growth from sales of
spare parts and after-sales service. Komatsu’s
market share in 2012 reached 43% (source:
internal research).
Going forward, UT will focus on expansion
plans that would strengthen the overall heavy
equipment and mining value chain. One such
initiative is to develop coal transportation by
rivers that would cater to internal requirement
for transporting its coal products as well as
serve external customers.
110 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kontraktor PenambanganMining Contractor
Unit usaha kontraktor penambangan
PT Pamapersada Nusantara (Pama) merupakan
kontraktor penambangan utama di 14
perusahaan pemegang konsesi tambang batu
bara skala menengah dan atas di Indonesia.
Hal tersebut menjadikan Pama memiliki
pangsa pasar yang terbesar di Indonesia
berdasarkan pendapatan yang diperoleh,
yaitu sekitar 41% (sumber: riset internal).
Merosotnya harga batu bara dunia sepanjang
tahun 2012 telah menyebabkan klien Pama
mengurangi tingkat produksinya demi
menjaga tingkat keseimbangan pasar.
Namun, program efisiensi dan peningkatan
produktivitas yang dilansir oleh Pama sejak
awal tahun 2012 telah membuahkan hasil
produksi sesuai target yang ditetapkan, dari
sejumlah 86,8 juta ton batu bara pada tahun
2011 menjadi 94,4 juta ton atau meningkat
sebesar 8,8%, sedangkan pemindahan tanah
(overburden removal) menjadi 855,5 juta bcm
atau meningkat sebesar 7,4% dibanding
796,4 juta bcm pada tahun 2011. Untuk
menunjang kegiatan operasional kontraktor
penambangan, Pama memiliki armada alat
UT’s mining contractor business unit
PT Pamapersada Nusantara (Pama) is the main
mining contractor at 14 mining companies
with concession rights to middle and upper-
scale coal mines throughout Indonesia.
This provides Pama with the largest market
share in Indonesia based on earnings, which
is approximately 41% (source: internal
research).
A steady reduction in world coal prices
throughout 2012 has forced Pama’s clients to
lower production levels in order to maintain
market equilibrium position. However, a series
of efficiency and productivity improvement
programs launched since early 2012, has
driven Pama to achieve production figures in
accordance with established targets, from a
total of 86.8 million tonnes of coal in 2011
to 94.4 million tonnes, an increase of 8.8%,
while overburden removal reached 855.5
million bcm, or increasing by 7.4% compared
to 796.4 million bcm in 2011. To support
the mining contractor operations, Pama has
a fleet of heavy equipment, which totaled
3,140 units by the end of 2012, consisting of
111Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
berat sebanyak 3.140 unit pada akhir tahun
2012, yang terdiri dari 303 bulldozer, 326
excavator & shovel, 2.280 dump truck, 163
prime mover dan 68 wheel loader.
Kedepannya pertumbuhan Pama akan
ditargetkan melalui penambahan proyek
dan tambang baru yang diimbangi dengan
efisiensi operasional melalui pengembangan
berbagai sistem yang mendukung optimalisasi
penggunaan kapasitas dan budaya kerja yang
aman (zero accident) dan bersahabat dengan
lingkungan untuk menjamin kelanggengan
usaha dalam jangka panjang.
303 bulldozers, 326 excavators and shovels,
2,280 dump trucks, 163 prime movers, and
68 wheel loaders.
Going forward, Pama’s growth will be sourced
from expanding its portfolio of projects
and mines, which will be balanced with
operational efficiency by developing various
systems that support the optimization of
capacity utilization and a working culture that
is safe (zero accident) and environmentally
friendly to ensure business continuity in the
long run.
Mengutamakan budaya kerja
yang aman (zero accident) dan
bersahabat dengan lingkungan
Continuously promotes zero
accident and environmentally
friendly work culture
112 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PertambanganMining
Bisnis pertambangan UT dikelola melalui dua
perusahaan, yaitu PT Prima Multi Mineral
(PMM) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA).
Pada tahun 2012, PMM mencatat volume
penjualan batu bara sebesar 2,7 juta ton,
turun 21,1% dari 3,4 juta ton di tahun
2011, sedangkan TTA menghasilkan 2,8 juta
ton di tahun 2012 atau naik 173,1% dari
1 juta ton setahun sebelumnya. Perbaikan
kinerja tersebut ditunjang oleh peningkatan
kapasitas produksi, khususnya tambang TTA
yang telah mencapai skala produksi optimal
pada tahun 2012.
Dalam rangka pengembangan bisnis
pertambangan batu bara di masa mendatang,
operasional konsesi PMM dan TTA juga akan
diperkuat dengan 7 tambang greenfield,
terdiri dari PT Agung Bara Prima, PT Bukit
Enim Energi, PT Asmin Bara Bronang,
PT Asmin Bara Jaan, PT Duta Nurcahya, PT Duta
Sejahtera, dan PT Piranti Jaya Utama. Saat ini
tambang-tambang tersebut masih dalam
tahap persiapan dan perencanaan produksi,
termasuk pembangunan infrastruktur jalan
UT’s mining activities are managed by two
companies, namely PT Prima Multi Mineral
(PMM) and PT Tuah Turangga Agung (TTA).
In 2012, PMM recorded coal sales volume
of 2.7 million tonnes, or down by 21.1%
from 3.4 million tonnes in 2011, while TTA
produced 2.8 million tonnes in 2012, or up by
173.1% from 1 million tonnes a year earlier.
The improved performance was supported by
an increase in production capacity, particularly
at the TTA mine which has achieved optimal
scale of production in 2012.
Related to future expansion of the coal
mining business, PMM and TTA concession
operations will also be strengthened by
seven greenfield mines, consisting of
PT Agung Bara Prima, PT Bukit Enim Energi,
PT Asmin Bara Bronang, PT Asmin Bara Jaan,
PT Duta Nurcahya, PT Duta Sejahtera, and
PT Piranti Jaya Utama. Today, these mines
are still in the process of preparation
and production planning, including the
construction of roads and other mine facilities.
Peningkatan volume penjualan batu
bara di tahun 2012
Coal sales volume growth in 2012
173%
113Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Konsesi Tambang Batu Bara Coal Mines Concessions
NoKonsesi
Concession
Persentasi Kepemilikan
Percentage of Ownership
Lokasi Location
Penambangan Cadangan
(dalam jutaan ton) Mineable Reserves (in million tonnes)
Kualitas Quality
(Kcal/kg) adb
Produksi di tahun 2012 (dalam jutaan ton)Production in 2012 (in million tonnes)
1 PMM Mines 100%/Pama Rantau, Kalimantan Selatan 8 6,700 2.7
2 Tuah Turangga Agung (TTA) Mine 100% Kapuas, Kalimantan Tengah 32.8 6,300 2.8
3 Agung Bara Prima (ABP) Mine 100%/TTA Kapuas, Kalimantan Tengah 9.2 6,300 -
4 Bukit Enim Energi (BEE) Mine 20%/Pama Muara Enim, Sumatera Selatan 200 4,500-5,900 -
5-6Asmin Bara Bronang (ABB) dan Asmin Bara Jaan (ABJ)
60.4%/PamaKapuas dan Murung Raya, Kalimantan Tengah
84 5,800-7,100 -
7-8Duta Sejahtera Mine (DS) dan Duta Nurcahya (DN) Mine
60%/TTABarito Utara, Kalimantan Tengah
45 6,000-6,300 -
9 Piranti Jaya Utama 60%/TTA Kapuas, Kalimantan Tengah 45 5,400 -
424 5.6
dan fasilitas tambang lainnya. Hasil survei
terhadap tambang-tambang baru tersebut
memperkirakan jumlah keseluruhan cadangan
batu bara yang dikuasai UT mencapai 424
juta ton.
A survey of these new mines estimated total
combined coal reserves held by UT of 424
million tonnes.
Perbaikan kinerja yang ditunjang
oleh peningkatan kapasitas
produksi
Performance improvement is
supported by growing production
capacity
114 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report114 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Program intensifikasi terhadap seluruh aspek proses produksi dan perkebunan yang berjalan dengan sangat baik menghasilkan kinerja operasional yang baik di tahun 2012 walaupun menghadapi kondisi pasar dan harga CPO yang kurang kondusif.
Successful intensification programs on all plantation and production processes generated positive operational performance in 2012 though facing unfavorable market conditions and lower CPO prices.
AgribisnisAgribusiness
115Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
2011 20112012 20122010 20102008 2008
193,709 250,883206,797 264,036206,042 263,281206,579 266,706212,622 272,994
2009 2009
Lahan Inti (ha)Nucleus Area (ha)
Total Lahan Tertanam (ha)Total Planted Area (ha)
Melalui kepemilikan 79,7% saham PT Astra
Agro Lestari Tbk (AAL), Astra mengelola salah
satu bisnis kelapa sawit terbesar nasional,
dengan total lahan kelapa sawit tertanam
seluas 272.994 hektar. AAL memiliki 8
pabrik pengepresan inti kelapa sawit (kernel
pressing) dengan total kapasitas 920 ton
kernel/hari dan 26 pabrik pengolahan minyak
kelapa sawit dengan total kapasitas produksi
sebesar 1.230 ton Tandan Buah Segar (TBS)/
jam pada akhir tahun 2012.
Through 79.7% ownership in PT Astra Agro
Lestari Tbk (AAL) shares, Astra manages one
of the nation’s largest palm oil businesses,
with total palm oil planted area covering
272,994 hectares. AAL operates eight kernel-
pressing facilities with a total operational
capacity of 920 tonnes of kernel/day and 26
palm oil mills with a total production capacity
of 1,230 tonnes Fresh Fruit Bunch (FFB)/hour
at the end of 2012.
AAL berhasil mempertahankan
kinerja operasional yang baik
sepanjang 2012
AAL sustained a favorable
operational performance in 2012
116 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
TBS Inti (‘000 ton)Nucleus FFB (‘000 tonnes)
Yield TBS (ton/ha)Yield FFB (tonnes/ha)
Yield CPO (ton/ha)Yield CPO (tonnes/ha)
Penanaman Baru (ha)New Palm Planting (ha)
Penanaman Kembali (ha)Replanting (ha)
Total Produksi TBS (‘000 ton)Total FFB Production (‘000 tonnes)
AAL berhasil mempertahankan kinerja
operasional yang baik sepanjang tahun 2012,
kendati menghadapi kondisi pasar yang
kurang menguntungkan karena melemahnya
permintaan CPO yang disebabkan oleh krisis
ekonomi global, yang memicu penurunan
harga rata-rata penjualan CPO Perseroan
sebesar 3,4%. Total pendapatan mencapai
Rp 11,6 triliun atau naik 7,3% dari Rp 10,8
triliun pada tahun 2011, sedangkan laba
bersih naik 0,2% menjadi Rp 2,4 triliun.
Saat ini penjualan CPO perusahaan masih
didominasi untuk memenuhi kebutuhan
pasar domestik. Total hasil produksi CPO
AAL mengambil porsi sekitar 5,7% dari
keseluruhan produksi CPO nasional.
Kinerja positif perusahaan sepanjang
tahun 2012 tidak terlepas dari program
intensifikasi di semua lini proses produksi
dan perkebunan, termasuk mekanisasi,
pengolahan tanah, pengelolaan air dan
AAL could sustain positive overall operational
performance during 2012, although facing
unfavorable market conditions with softening
CPO demand on the back of the global
economic crisis, which in turn, pressured
a reduction in the average price of the
Company’s CPO products by about 3.4%.
Total sales amounted Rp 11.6 trillion or up
7.3% from Rp 10.8 trillion in 2011, while
net income slightly increased by 0.2% to
Rp 2.4 trillion. Presently, the Company’s CPO
sales are predominantly focused on fulfilling
demand in the domestic market. AAL’s total
CPO production accounts for approximately
5.7% of the aggregate national CPO yield.
Such positive performance over 2012 was partly
attributed to the Company’s intensification
programs. Targeting all aspects of the plantation
and production processes, these measures
included mechanization, soil treatment, water
2011
2011
2011
2011
2011
2011
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2008
2008
2008
2008
2008
2008
22,263
2,910
477
20.89
3,938
4.71
13,153
3,337
2,481
21.81
4,295
5.05
3,577
3,329
3,693
20.35
4,235
4.67
3,470
3,570
3,377
22.08
4,798
4.98
6,341
4,132
2,714
23.45
5,498
5.23
2009
2009
2009
2009
2009
2009
117Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
perbaikan infrastruktur, yang telah diluncurkan
selama beberapa tahun terakhir, serta diiringi
inisiatif peningkatan kapasitas produksi.
AAL menyelesaikan pembangunan empat
pabrik pengolahan kelapa sawit baru,
dua berlokasi di Kalimantan Timur dan
lainnya di Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Tengah. Masing-masing pabrik menyumbang
penambahan kapasitas produksi sebesar 45 ton
TBS/jam, sehingga total kapasitas produksi
management and infrastructure improvement
that were continually launched over the
past few years, coupled with initiatives for
production capacity expansion. AAL completed
the construction of four new palm oil mills,
of which two are located in East Kalimantan
and the remaining two in South Kalimantan
and Central Sulawesi. Each facility contributes
an additional 45 tonnes FFB/hour, thereby
boosting the Company’s total production
2011 20112012 20122010 20102008 2008
981
7,134
1,0836,242
1,113
7,0271,268
7,5761,4767,322
2009 2009
Total Produksi Minyak Sawit (‘000 ton)Total CPO Production (‘000 Tonnes)
Rata-rata Harga Jual CPO (Rp/Kg)Average CPO Selling Price (Rp/Kg)
Pengolahan TBS untuk
menghasilkan CPO berkualitas
terbaik
FFB processing to produce premium
quality CPO.
118 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
secara keseluruhan menjadi 1.230 ton TBS/jam
atau naik 17,1% dari total kapasitas produksi
1.050 ton TBS/jam di akhir tahun 2011.
Alhasil, produktivitas TBS kebun inti kembali
meningkat menjadi 23,6 ton/ha dari 22,2 ton/
ha pada tahun 2011 serta produksi minyak
kelapa sawit menjadi 1,5 juta ton dari 1,3 juta
ton. Untuk menunjang kelangsungan usaha
dalam jangka panjang dilakukan juga program
penanaman kembali pada lahan seluas 2.714
hektar, khususnya terfokus di daerah yang
memiliki tingkat produktivitas relatif rendah.
Selain itu juga, AAL terus melakukan program
perluasan lahan (land bank) meskipun masih
terdapat banyak kendala yang dihadapi dalam
hal pembebasan lahan.
Untuk menunjang proses operasional
sehari-hari, AAL terus memperkuat peran
Penelitian dan Pengembangan (Research &
Development) dengan melakukan program
pembibitan terintegrasi untuk menghasilkan
bibit kelapa sawit berkualitas tinggi yang
akan tumbuh menjadi pohon yang memiliki
karakter-karakter unggulan, seperti tingkat
produksi yang tinggi, toleransi terhadap hama
dan penyakit, kualitas minyak yang baik,
dan lainnya. Bekerja sama dengan Institute
of Agricultural Research for Development
(IRAD) dari Kamerun sejak tahun 2008,
tahap pertama program pembibitan AAL
telah selesai pada tahun 2012 dengan
mengumpulkan bahan tanam. Selanjutnya
pada tahap kedua program akan dilakukan
penanaman bibit yang telah dikumpulkan
untuk menghasilkan benih bagi program
cross breeding yang dicanangkan, sehingga
kedepannya AAL akan mampu memproduksi
berbagai kebutuhan benih secara internal.
capacity to 1,230 tonnes FFB/hour, a 17.1%
increase from 1,050 tonnes FFB/hour at end
of 2011.
Consequently, the FFB productivity at the
nucleus palm plantation further increased,
to 23.6 tonnes/ha from 22.2 tonnes/ha in
2011, as well as palm oil production to 1.5
million tonnes from 1.3 million tonnes. To
promote business sustainability over the long
term, the Company carried out extensive
replanting efforts covering 2,714 hectares,
particularly focusing on areas with relatively
low productivity yield. In addition, AAL
consistently pursued expansion of its land
bank despite many challenges related to land-
clearing matters.
To support improvement to daily operational
processes, AAL further strengthened its
research & development capabilities with
an integrated breeding program to produce
high-quality palm oil seeds that would grow
into plants with excellent characteristics,
such as superior yield, high tolerance to
pests and diseases, high oil quality, and many
others. In collaboration with the Institute of
Agricultural Research for Development (IRAD)
from Cameroon since 2008, the first phase of
AAL’s breeding project was concluded in 2012
by collecting planting materials. In the second
phase, the collected materials will be planted
to produce seeds for the Company’s planned
cross-breeding activities. Hence, AAL expects
to fulfill its seeds requirement internally over
the long run.
Peningkatan kapasitas produksi
minyak kelapa sawit
CPO production capacity growth
17.1%%
119Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Perkembangan Industri Minyak Kelapa Sawit di Tahun 2012Pada tahun 2012, krisis ekonomi global turut
berimbas pada melemahnya tingkat permintaan
CPO yang mengakibatkan kelebihan pasokan
dan pada akhirnya menekan harga jual
internasional. Namun pada saat bersamaan,
pemerintah Indonesia mendorong investasi
pada industri kelapa sawit nasional yang
terpadu dengan melakukan revisi pajak ekspor
yang memberi keuntungan pada kegiatan
hilir.
Prospek Industri dan Bisnis Minyak Kelapa SawitPerusahaan menilai bahwa tren pertumbuhan
tingkat permintaan CPO dunia masih memiliki
prospek yang baik. Seperti halnya bahan
komoditas yang diperdagangkan di seluruh
dunia, pergerakan siklus bisnis CPO tentunya
dipengaruhi oleh berbagai faktor global
maupun lokal, termasuk situasi ekonomi
dan politik internasional yang stabil serta
dukungan pemerintah nasional yang mampu
menciptakan kondisi usaha yang kondusif.
Untuk memanfaatkan pe luang dan
perkembangan regulasi terkait investasi
di industri hilir, AAL juga telah merancang
program untuk semakin melengkapi rantai
nilai bisnis kelapa sawit dengan pembangunan
sebuah kilang (refinery) di Sulawesi yang
diperkirakan akan mulai beroperasi secara
komersial pada awal 2014. Bersamaan
dengan ini, AAL juga mulai meneliti potensi
diversifikasi usaha dalam jangka panjang pada
jenis komoditas selain kelapa sawit dan mulai
melakukan uji kelayakan secara ekonomi,
sosial dan lingkungan hidup.
Developments in the Palm Oil Industry in 2012
In 2012, the global economic crisis contributed
to a softening in CPO demand, which in turn
caused a short-term over-supply in the global
market and ultimately lower international
CPO price. However, at the same time the
Indonesian government encouraged domestic
investment into an integrated palm oil sector
by introducing export tax revision that offers
fiscal benefits in downstream activities.
Outlook for the Palm Oil Industry and BusinessThe Company views that the potential for
growth of global CPO demand remains
positive. As with other commodities traded in
international markets, movements in the cycle
of the CPO market are affected by both global
and local factors, including stability of the
world’s political and economic environment as
well as support from the local government in
creating a positive climate for business.
To capitalize on the opportunity from
regulatory development in downstream
investment, AAL also formulated a program
for further integration of its palm oil value
chain with the construction of a refinery
located in Sulawesi, which is scheduled
for commercial production in early 2014.
Simultaneously, AAL also initiated long-term
efforts for business diversification in various
commodities other than oil palm and started
feasibility studies of economic, social and
environmental aspects.
120 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report120 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Astra terus meningkatkan kegiatan bisnis di bidang infrastruktur dan logistik yang strategis dan mampu memberikan kontribusi yang semakin besar pada laba Perusahaan serta peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial bangsa.
Astra continually enhances its strategic infrastructure and logistic operations, and grow its contribution to Astra’s bottom line and the nation’s improved economic and social welfare.
Infrastruktur dan LogistikInfrastructure and Logistics
121Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Bisnis infrastruktur dan logistik Astra
dikelola oleh t iga anak perusahaan:
PT Astratel Nusantara (Astratel) dan
PT Intertel Nusaperdana (Intertel) untuk
bisnis infrastruktur dengan portofolio proyek
terdiri dari konsesi pembangunan dan
pengelolaan jalan tol, bisnis layanan air
bersih serta fasilitas penampungan bahan
bakar minyak. Sementara PT Serasi Autoraya
(SERA) merupakan perusahaan transportasi
dan logistik yang terintegrasi dengan empat
lini bisnis yang terdiri dari penyewaan mobil
melalui TRAC-Astra Rent A Car, penjualan
mobil bekas melalui Mobil88 dan Ibid, layanan
logistik yang dikelola SELOG dan transportasi
umum Orenz taxi.
Pada tahun 2012, pendapatan dari usaha
infrastruktur dan logistik menyumbangkan
sejumlah Rp 6,5 triliun atau sebesar 3%
kontribusi terhadap jumlah keseluruhan
pendapatan Astra. Laba bersih yang dihasilkan
sebesar Rp 683 miliar atau naik 13% dari
tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan
strategi Astra dalam hal diversifikasi usaha
yang merespon pertumbuhan ekonomi
Astra Group’s infrastructure and logistic
business is managed under three subsidiaries:
PT Astratel Nusantara (Astratel) and PT Intertel
Nusaperdana (Intertel) for the infrastructure
business line, with a portfolio of projects
comprising concessions for construction and
operation of toll roads, clean water distribution
services and fuel storage facilities. In turn,
PT Serasi Autoraya (SERA) is an integrated
transportation and logistic company with four
business lines, covering vehicle leasing and
rental services under TRAC-Astra Rent A Car,
used car sales units Mobil88 and Ibid, logistics
operation managed by SELOG, and public
transportation service with Orenz taxi.
In 2012, revenues generated by the
infrastructure and logistic companies
provided the amount of Rp 6.5 trillion or 3%
contribution to the Astra Group’s total sales.
Profit earned was Rp 683 billion or rising 13%
from the previous year. This is in line with
Astra’s strategy of business diversification
through its distinctive synergic value chain
business model approach as the holistic
Segmen usaha infrastruktur dan
logistik berada dalam posisi yang
strategis untuk berkembang
The infrastructure and logistic
business is well-positioned for
sustainable growth
122 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pertumbuhan volume lalu-lintas
jalan tol ruas Tangerang-Merak
Traffic volume growth of
Tangerang-Merak toll road
14.9%
nasional dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia secara luas dengan pendekatan
bisnis model berbasis sinergi value chain.
Jaringan Infrastruktur Astra terus aktif mengembangkan peluang
investasi pada proyek-proyek infrastruktur di
tanah air yang dapat menciptakan dampak
positif bagi Indonesia maupun Astra.
Dengan fundamental proyek yang tepat,
portofolio infrastruktur Astra diharapkan
menjadi sumber pendapatan yang stabil dan
berkelanjutan dengan keunggulan struktur
tarif yang cenderung bergerak sejalan dengan
perkembangan angka inflasi.
Berikut uraian singkat terkait kinerja
dan perkembangan yang diraih jaringan
infrastruktur Astra pada tahun 2012:
PT Marga Mandalasakti (MMS)
MMS adalah operator jalan tol ruas Tangerang-
Merak sepanjang 72,5 Km dengan masa
konsesi hingga tahun 2047. Sejak tahun 2008,
MMS melaksanakan program rekonstruksi
jalan tol secara bertahap, yang mana di tahun
2012 telah dilakukan peningkatan kapasitas
jalan dengan penambahan 1 lajur di kedua
jalur Bitung-Cikupa dan juga diselesaikan
rekonstruksi pengerasan fleksibel sehingga
seluruh rekonstruksi jalan telah rampung
dilakukan dengan jangka waktu lebih cepat
dari rencana semula.
Pada t ahun 2012 MMS menca ta t
pertumbuhan volume lalu-lintas sebesar
14,9% yang mencerminkan total volume
kendaraan sebesar 37,5 juta atau rata-rata
102.410 kendaraan per hari. Dengan volume
lalu lintas yang terus meningkat setiap
tahun, maka di tahun-tahun mendatang
direncanakan peningkatan kapasitas jalan,
yang mencakup penambahan lajur jalan dan
lajur transaksi di beberapa lokasi gerbang.
Hal ini diiringi program layanan pendukung
guna terus mewujudkan pelayanan terbaik
response to the national economic growth
and higher disposable income in Indonesia.
Infrastructure Value Chain Astra remains active in developing opportunities
to invest in national infrastructure projects
that promise significant development for
both Indonesia and Astra. With proper project
fundamentals, Astra’s infrastructure portfolio
is expected to grow into a stable and continual
revenue source with the added advantage of
tariff structure that generally moves in line
with inflation.
The following is a brief summary on the overall
performance and developments in Astra’s
infrastructure business in 2012:
PT Marga Mandalasakti (MMS)
MMS is the operator for the Tangerang-
Merak toll road, which stretches over 72.5
Km for a concession period up to 2047.
Since 2008, MMS has embarked on a multi-
phase toll road reconstruction program. In
2012, the Company completed a capacity
expansion initiative with the construction of
an additional lane in both directions of Bitung-
Cikupa section, along with the completion of
the flexible pavement, so that the entire road
reconstruction effort was realized earlier than
scheduled.
In 2012, MMS recorded traffic volume
growth of 14.9%, reflecting total vehicle
volume of 37.5 million, or an average of
102,410 vehicles per day. Given consistently
rising volume over the years, going forward
the Company plans to increase overall road
capacity, which include increasing the number
of lanes as well as transaction lines at several
exit locations. This initiative is made in tandem
with service facilities programs, for continued
delivery of the best service made available to
toll road customers in support of promoting
123Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
bagi konsumen pengguna jalan dalam rangka
meningkatkan kelancaran, keamanan dan
kenyamanan berkendara di jalan tol.
PT Marga Trans Nusantara
PT Marga Trans Nusantara adalah perusahaan
yang didirikan oleh Astratel (40%) dan PT
Jasa Marga Tbk (60%) yang bertanggung
jawab untuk membangun dan mengelola
Jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2
km yang merupakan bagian dari ruas Jalan
Tol Lingkar Luar Jakarta tahap II. Total biaya
proyek diperkirakan senilai Rp 2,6 triliun
dengan target penyelesaian konstruksi jalan
tol pada tahun 2014.
PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI)
MHI yang 95% sahamnya dimiliki oleh
Astratel merupakan pemegang hak konsesi
untuk membangun dan mengelola Jalan
Tol Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5
km di Jawa Timur. Hingga akhir tahun
2012 proses konstruksi masih berjalan
dan penyelesaiannya sangat bergantung
terhadap kemajuan proses pembebasan
lahan. Ruas jalan tol yang merupakan
bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa
ini diperkirakan akan mulai beroperasi
pada tahun 2014 dengan keseluruhan nilai
investasi pembangunan jalan tol sekitar
Rp 3,5 triliun yang meliputi biaya pembebasan
lahan dan pembangunan jalan beserta fasilitas
pendukungnya.
PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA)
PALYJA merupakan perusahaan patungan
layanan distribusi air bersih untuk wilayah
barat Jakarta antara Astra dengan Suez
Environment, lini usaha GDF SUEZ France
yang kepemilikannya dalam proses untuk
dialihkan ke Manila Water. Pada tahun 2012,
PALYJA kembali mencetak kinerja usaha yang
baik, dengan kenaikan volume penjualan
sebesar 4,3% dari 153,2 juta m3 air di tahun
2011 menjadi 159,8 juta m3 atau tertinggi
sejak 14 tahun beroperasi, dengan jumlah
pelanggan sebanyak 407.459. Mengingat
tidak adanya perubahan tarif air sejak awal
smooth, safe and comfortable driving on toll
roads.
PT Marga Trans Nusantara
PT Marga Trans Nusantara, a company
established by Astratel (40%) and PT Jasa
Marga Tbk (60%), is charged with the
responsibility of constructing and later
operating the 11.2 km Kunciran-Serpong
toll road, which constitutes a section of the
Jakarta Outer Ring Road Network phase II. The
project’s estimated value is Rp 2.6 trillion and
the target completion date for construction
is 2014.
PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI)
MHI, which is 95% owned by Astratel, holds
the concession rights to build and operate
the Kertosono-Mojokerto Toll Road, which
stretches over 40.5 km in East Java. At the end
of 2012, the project’s construction was still
underway, and its completion largely rests on
the progress of land clearance. The toll road is
a section of the Trans-Java Toll Road Network
and is estimated to begin operation in 2014.
Total investment for construction is estimated
at approximately Rp 3.5 trillion, covering the
costs of initial land clearance and construction
of the toll road and its supporting facilities.
PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA)
PALYJA operates a clean water distribution
service for the western part of Jakarta. It
is a joint venture company between Astra
and Suez Environment, a business line of
GDF SUEZ France, whose ownership is in
the process of being transferred to Manila
Water. In 2012, PALYJA once again achieved
a positive performance, posting an increase
in sales volume of 4.3% from 153.2 million
m3 of water in 2011 to 159.8 million m3,
the Company’s highest in its 14 years in
operation, with customer accounts totaling
407,459. Because a tariff adjustment has not
been implemented since early 2007, whereas
124 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
tahun 2007 sedangkan dalam beberapa
tahun terakhir PALYJA menghadapi kendala
biaya operasional yang terus meningkat, maka
fokus Perseroan kedepan masih ditekankan
pada investasi yang dipilih dengan seksama
berdasarkan prioritas utama serta program
peningkatan efisiensi dan produktivitas,
antara lain melalui kontrol terhadap tingkat
kehilangan air yang pada tahun 2012 dapat
diturunkan ke level 38%.
PT Gresik Distribution Terminal (GDT)
GDT merupakan perusahaan patungan antara
Astra (40%) dengan PT Shell Indonesia dalam
usaha penampungan bahan bakar minyak di
kawasan Gresik, Jawa Timur. Dengan fasilitas
penampungan bahan bakar berkapasitas
35.000 kilo-liter, jumlah bahan bakar yang
telah disalurkan pada tahun 2012 mencapai
197.000 kilo-liter, atau meningkat 165,5%
dari tahun sebelumnya (74.200 kilo-liter).
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka
Pada tanggal 7 Desember 2012, Astratel
menandatangan i cond i t iona l share
purchase agreement atas pengambilalihan
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka. Pada saat
ini PT Pelabuhan Penajam Banua Taka sedang
membangun pelabuhan yang terletak di
Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan
Timur. Pelabuhan ini diharapkan dapat
berkontribusi terhadap perekonomian daerah,
khususnya di Balikpapan, Penajam dan
sekitarnya yang mempunyai sumber daya
ekonomi yang melimpah.
Jaringan Transportasi & LogistikPada tahun 2012, bisnis transportasi dan
logistik Astra yang dikelola di bawah SERA
membukukan pendapatan sebesar Rp 6,3
triliun, atau naik 32,1% dibandingkan tahun
2011. Kontribusi terbesar disumbangkan
oleh bidang usaha sewa kendaraan TRAC
dengan 43,0% dari total pendapatan SERA,
disusul oleh unit usaha penjualan mobil
bekas Mobil88 sebesar 41,2%, pendapatan
bisnis logistik SELOG 14,7% dan transportasi
PALYJA has sustained incurring higher
operating expenses, the Company presently
maintains focus on both selective investments
that are carefully measured on a scale of
priorities and programs for improvement in
operational efficiency and productivity, among
others, through greater control on water
loss, which in the year 2012 was successfully
reduced to 38%.
PT Gresik Distribution Terminal (GDT)
GDT is a joint venture between Astra (40%)
and PT Shell Indonesia, engaged in the
business of oil fuel tanking in Gresik, East Java.
The Company operates fuel storage facilities
with a total capacity of 35,000 kiloliters, and
total fuel distribution during 2012 reached
197,000 kiloliters, or higher by 165.5% from
the year before (74,200 kiloliters).
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka
On 7 December 2012, Astratel signed a
conditional share purchase agreement to
acquire PT Pelabuhan Penajam Banua Taka.
Presently, PT Pelabuhan Penajam Banua
Taka is undertaking the construction of a
seaport located in Kabupaten Penajam Paser
Utara, East Kalimantan. The port is expected
to make a significant contribution to the
local economy, particularly in Balikpapan,
Penajam and the surrounding areas, which are
endowed with abundant economic resources
and potential.
Transportation & Logistic Value ChainIn 2012, Astra’s transportation and logistic
business, which is managed by SERA,
recorded total revenues of Rp 6.3 trillion, a rise
of 32.1% on 2011. The largest contribution
was provided by vehicle leasing and rental unit
TRAC with 43.0% of SERA’s total revenues,
followed by used car sales business Mobil88
with 41.2%, SELOG’s logistics revenues with
14.7% and general transportation’s portion
of 1.1%. Net income was Rp 301 billion,
125Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
umum 1,1%. Laba bersih mencapai Rp 301
miliar atau meningkat 14,7% dibandingkan
pencapaian tahun 2011 (dengan kontribusi
sewa kendaraan 69,5%, operasional mobil
bekas 15,4%, kegiatan logistik 14,2% dan
transportasi umum 0,9%).
Di akhir tahun 2012, TRAC berhasil meningkatkan
jumlah armada kendaraan operasionalnya
sebesar 11,1% dengan jumlah keseluruhan
sebanyak 34.417. Sementara Mobil88 dan
Ibid memperluas jaringan distribusi dengan
penambahan kantor cabang di luar pulau Jawa.
Secara keseluruhan, telah terjual 26.359 unit
mobil bekas, atau tumbuh sekitar 21% dari
pencapaian di tahun 2011. Untuk memperkuat
kemampuan logistik, SELOG menambahkan
fasilitas dan armada transportasinya sebanyak
78 truk dan 2 kapal, sehingga total fasilitas yang
dikelolanya terdiri dari bangunan gudang seluas
73.500 m2, fasilitas yard seluas 67.500 m2, 791
truk dan 13 kapal. Bisnis taksi yang beroperasi
di Surabaya dengan nama Orenz berkembang
dengan menambah 36.0% armada taksinya
menjadi 737 unit taksi pada akhir tahun 2012.
an increase of 14.7% in comparison to its
achievement in 2011 (consisting of vehicle
leasing and rental operations with 69.5%,
used car 15.4%, logistic activities 14.2% and
0.9% from public transportation).
At the end of 2012, TRAC increased its
operational fleet by 11.1% to a total of
34,417 vehicles. At the same time, Mobil88
and Ibid expanded its distribution reach with
the opening of several branches outside of
Java. A total of 26,359 units of used cars were
sold, an increase of approximately 21% from
2011. To strengthen logistic capacity, SELOG
added its transportation fleet and facilities,
consisting of 78 additional trucks and 2 more
vessels, such that the facilities in operation
consist of 73,500 m2 of warehouse facilities,
a total yard area of 67,500 m2, 791 trucks
and 13 vessels. Growth of the Company’s
taxi business, which operates in Surabaya
under the brand name Orenz, took place by
increasing its fleet size by 36.0% to a total of
737 taxis at the end of 2012.Berpotensi menyumbangkan
kontribusi signifikan pada
keberlanjutan pertumbuhan usaha
Potentially a significant contributor
to sustainable business growth
Peningkatan jumlah armada
kendaraan operasional TRAC
TRAC operational fleet growth
11.3%
126 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Ke depan, bisnis transportasi dan logistik
Astra tetap akan berkembang sejalan
dengan tuntutan perkembangan pasar
dan mewujudkan solusi yang lengkap
untuk kebutuhan transportasi dan logistik
pelanggan, baik pelanggan eksternal maupun
dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan
fungsi dalam lingkup rantai usaha Astra yang
ekstensif.
Perkembangan Industri Infrastruktur dan Logistik di Tahun 2012Pemerintah telah mencanangkan Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025
dalam rangka mempercepat dan memperluas
pengembangan ekonomi nasional menuju
negara maju, dimana tujuannya adalah
pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui
beberapa koridor ekonomi sebagai sentra
koordinasi berbasis wilayah. Salah satu fondasi
dalam program tersebut tentunya upaya
pembangunan sarana penghubung, yaitu
berbagai jenis infrastruktur yang mencakup
jalan tol, pelabuhan, bandar udara dan lainnya,
yang ditargetkan pada tahap awal program. Hal
tersebut juga ditunjang oleh UU Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan
Umum yang telah disahkan menjelang akhir
2011, yang memberi kepastian akan keamanan
investasi di tanah air, khususnya untuk menarik
minat investor swasta dan asing dalam
keterlibatan di proyek-proyek infrastruktur ke
depan. Pada awal 2012 diperkirakan lebih dari
30 proyek jalan tol yang sedang atau dalam
persiapan tender. Mengingat potensi yang besar
tersebut, terutama mengingat fokus Astra di
bidang infrastruktur masih terpusat pada sarana
infrastruktur dasar seperti jalan tol, pembangkit
listrik, sarana air bersih dan pelabuhan, maka
Astra memiliki peluang besar ke depan untuk
memperluas portofolio proyek infrastruktur
yang dimiliki.
Going forward, Astra’s transportation and
logistic business will continue to grow in line
with the demands of market development
and will deliver comprehensive solutions
to the transportation and logistic needs of
customers, both external consumers as well
as servicing existing demand and functions
within Astra’s extensive value chain.
Developments in the Infrastructure and Logistics Industry in 2012The government has implemented the
Indonesia Economic Masterplan 2011–2025
to accelerate and expand national economic
development in support of its transformation
into a developed country with prominent
economic growth through economic corridors
as area-based coordinating centers. At the
heart, and the initial phase, of the masterplan
is an aggressive plan for infrastructure
development, encompassing toll roads, ports,
airports, and other infrastructure facilities,
to facilitate national connectivity. The land
reform bill, which was passed by parliament
towards the end of 2011, provides the
necessary regulatory framework that supports
certainty and security of domestic investment,
particularly aimed to protect the interests of
private and foreign investors for their future
involvement in upcoming infrastructure
projects. In early 2012, no less than 30 toll
road projects were under process of tender,
or otherwise under such preparation. Given
the massive development potential and
considering that Astra’s current focus and
capabilities remain vested on traditional
forms of infrastructure such as toll roads,
power plants, clean water system and ports,
there are significant opportunities for Astra
to further expand infrastructure holdings in
the coming years.
127Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Prospek Industri dan Bisnis Infrastruktur dan LogistikDi masa yang akan datang, pertumbuhan usaha
infrastruktur dan logistik Astra akan semakin
dipacu oleh perkembangan ekonomi Indonesia
yang berkelanjutan ke depan. Dengan krisis
keuangan global yang berkepanjangan dan
ketahanan perekonomian Indonesia yang relatif
kuat, maka potensi investasi di dalam negeri
akan terus berkembang, seperti yang telah
gencar dilansir oleh fund manager dan lembaga
pemeringkat internasional. Dengan aktivitas
bisnis yang menjalankan fungsi penunjang
bagi kegiatan ekonomi secara luas, segmen
usaha logistik milik Astra berada dalam posisi
yang strategis untuk berkembang seiring
prospek ekonomi yang amat menjanjikan
ke depan, baik dalam perannya melayani
kebutuhan internal di lingkup Grup Astra
maupun dengan pelanggan pihak eksternal.
Dalam bisnis infrastruktur, Astra telah jauh
meningkatkan reputasinya sebagai investor dan
operator di bidang infrastruktur yang handal,
demikian pula dengan kemampuan penanganan
proyek yang dimilikinya, seiring kegigihan dalam
upaya ekspansi portofolio bidang infrastruktur
yang ditekuni dalam beberapa tahun terakhir.
Ditunjang lebih jauh oleh kapasitas finansial yang
luas, Astra meyakini untuk semakin memperluas
keterlibatan di masa yang akan datang dalam
proyek-proyek infrastruktur yang berpotensi
menyumbangkan kontribusi signifikan pada
keberlanjutan pertumbuhan usahanya serta
peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial
bangsa.
Outlook for Infrastructure and Logistics Industry and BusinessIn the future, growth of Astra’s infrastructure
and logistic business will be driven by
continued growth of Indonesia’s economy.
With the lingering global financial crisis and
relatively-strong resilience of the Indonesian
economy, investment potentials in the
domestic market will continue to remain high,
as largely recognized by fund managers and
rating agencies world-wide. In serving an
important support function to a wide range of
economic activities, Astra’s logistic operation
is strategically positioned to benefit from such
vast economic prospects, both in catering to
the needs of Astra companies internally as well
as external customers. In the infrastructure
business, Astra has significantly enhanced its
reputation as a reliable infrastructure investor
and operator as well as project management
capabilities, given its intensive expansion of
infrastructure project portfolio in recent years.
Coupled with extensive financing capacity,
Astra is confident in leveraging more active
involvement in future infrastructure projects
that promise significant benefits for both
Astra’s sustainable growth and the nation’s
improved economic and social welfare.
128 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report128 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Divisi Teknologi Informasi Astra mencatat kenaikan pendapatan dan laba yang signifikan seiring dengan pertumbuhan industri solusi dokumen dan teknologi informasi yang berkembang pesat serta upaya ekspansi jaringan distribusi dan kegiatan usaha yang semakin agresif.
Astra Information Technology business posted outstanding growth in revenues and profit on the back of the rapid growth of the document solution and information technology industries, coupled with aggressive programs to expand distribution network and business segments.
Teknologi InformasiInformation Technology
129Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia)
merupakan anak perusahaan Astra dengan
kepemilikan sebesar 76,9% yang sahamnya
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Astragraphia
menawarkan solusi bisnis berbasis Document,
Information, & Communication Technology
(DICT). Solusi dokumen dijalankan langsung
oleh Astragraphia sebagai distributor eksklusif
dari Fuji Xerox. Solusi ICT dijalankan oleh
anak perusahaannya, yaitu PT Astra Graphia
Information Technology (AGIT) yang menjalin
kerja sama dengan SAP, Oracle, HP, IBM,
Microsoft, dan Cisco. Selanjutnya, solusi mobile
banking dijalankan oleh PT AGIT Monitise
Indonesia, yang merupakan perusahaan
patungan dari AGIT yang bermitra dengan
Monitise Asia Pacific.
PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia),
a subsidiary in which Astra holds a 76.9%
shareholding, is listed on the Indonesia Stock
Exchange. Astragraphia provides business
solutions based on Document, Information,
& Communication Technology (DICT). As
the exclusive distributor for Fuji Xerox,
Astragraphia directly operates document
solution activities. The ICT solution business,
which is managed by subsidiary PT Astra
Graphia Information Technology (AGIT),
establishes partnerships with SAP, Oracle,
HP, IBM, Microsoft, and Cisco. Furthermore,
mobile banking solutions are provided by
PT AGIT Monitise Indonesia, a joint venture
company held by AGIT and Monitise Asia
Pacific.
Potensi industri solusi dokumen
terus meningkat seiring
pertumbuhan kebutuhan dokumen
cetak maupun digital
Prospects of the document solution
industry rise alongside growth in
the demand for printed and digital
documents
130 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Astragraphia mempunyai 24 kantor
cabang dan 79 depo layanan di Indonesia.
Pada tahun 2012 pendapatan bersih
Astragraphia meningkat sebesar 19,7%
dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,1
triliun, dengan kenaikan laba bersih sebesar
22,7% dari tahun sebelumnya, menjadi
Rp 171 miliar.
Perkembangan Industri Teknologi Informasi di tahun 2012Pada tahun 2012, kondisi ekonomi global
masih belum terlalu membaik, namun kondisi
makro Indonesia tetap bertumbuh dengan
baik dan situasi politik dan keamanan tetap
kondusif. Secara mikro, kondisi persaingan di
industri DICT terus semakin marak dan penuh
tantangan dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan.
Untuk merespons kebutuhan pelanggan dan
sekaligus mengantisipasi pertumbuhan ke
depan, Astragraphia memperluas jaringan
pemasaran dan titik layanan. Astragraphia
juga melakukan sinergi bersama AGIT
dalam melakukan penetrasi ke pasar serta
penguatan bisnis inti, dan penambahan bisnis
baru guna memperkokoh penguasaan pasar.
Sedangkan untuk meningkatkan daya saing
perusahaan, Astragraphia aktif melakukan
promosi dan eksibisi dengan melibatkan
produk utama, pembenahan internal dan
penguatan jaringan kemitraan dengan jasa
keuangan untuk mempermudah pemberian
pembiayaan kepada pelanggan.
Astragraphia has 24 branch offices and 79
service points throughout Indonesia. In 2012,
they posted net revenues of Rp 2.1 trillion,
growth of 19.7% on last year’s figure, with
an increase in net profit of 22.7% from a year
ago, to achieve a figure of Rp 171 billion.
Developments in the Information Technology Industry in 2012In 2012, the global economy has not
improved significantly, but macro conditions
in Indonesia continue to grow positively,
supported by stable political and safety
conditions. At micro level, competition in
the DICT industry continue to intensify,
characterized by challenges in fulfilling the
needs of customers.
In response to customer needs as well as to
anticipate potential growth in the future,
Astragraphia expanded its network of
marketing and service points. At the same time,
Astragraphia capitalized on synergy with AGIT
to deepen market penetration and strengthen
its core business, as well as expanding into
new ventures to reinforce market control. In
order to enhance market competitiveness,
Astragraphia actively engaged in promotional
events and exhibitions with product principals,
internal restructuring initiatives, and intensive
partnership building, particularly with financial
institutions that provide extensive access to
financial support for customers.
Pertumbuhan laba bersih
Astragraphia di tahun 2012
Astragraphia net profit growth in
2012
22.7%
131Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Prospek Industri dan Bisnis Teknologi Informasi
Potensi industri solusi dokumen terus
bertumbuh seiring dengan pertumbuhan
informasi yang membutuhkan dokumen, baik
dalam bentuk media cetak maupun digital.
Sementara itu industri ICT tetap bertumbuh
akibat keterkaitan antara proses kerja dengan
perangkat teknologi ICT, baik perangkat keras
maupun perangkat lunak.
Outlook for the Information Technology Industry and BusinessThe prospects of the document solution
industry continued to grow in line with the
increasing traffic of information that requires
documents, both in the form of printed copy
and digital documents. At the same time,
the ICT industry also grew on the back of a
greater dependency of work processes to ICT
technology hardware as well as software.
Mengantisipasi kebutuhan
pelanggan ke depan dengan
memperluas jaringan pemasaran
dan titik layanan
Anticipating the customers’ future
needs with continuous expansion
of the marketing and service points
network
132 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report132 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
133Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Tinjauan Unit Pendukung Bisnis
Review of Business Support Units
Fokus pada pengembangan sumber daya manusia untuk pertumbuhan
berkelanjutan.
Focus on human capital to empower sustainable growth.
133Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
134 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sejak tahun 2010, Astra telah menerapkan
strategi ASTRA 2020 – Pride of the Nation
dengan panduan Strategi Triple Roadmap,
yang diuraikan dalam Portfolio Roadmap,
People Roadmap dan Public Contribution
Roadmap.
Efektivitas implementasi strategi bisnis sangat
bergantung pada keselarasan kemampuan
sumber daya manusia. Karenanya, peran
Corporate Human Capital Development
(CHCD) Astra dalam memacu pengembangan
dan pengelolaan karyawan semakin
dipertajam.
Sistem ManajemenSistem manajemen Astra pada dasarnya
dilandaskan pada filosofi Plan – Do – Check
– Action (PDCA), dan melalui mekanisme
ini secara berkelanjutan terjadi penyesuaian
antara strategi bisnis dan strategi sumber daya
manusia di Astra. Untuk implementasinya,
Astra menggunakan sistem yang disebut
Astra Human Resource Management System
(AHRM).
Since 2010, Astra has implemented the
strategy of ASTRA 2020 - Pride of the
Nation with guidelines in the Strategic Triple
Roadmap, as further outlined in the Portfolio
Roadmap, People Roadmap, and Public
Contribution Roadmap.
The effectiveness of this business strategy
implementation largely rests on the alignment
of the human resource capacity. On this basis,
Astra further intensified the role of Corporate
Human Capital Development (CHCD) in
spurring the development and management
of human capital.
Management SystemAstra’s management system is basically
founded on the philosophy of Plan - Do -
Check - Action (PDCA), and through this
mechanism, continuous adjustments are
made between the business strategies
and the personnel strategies at Astra. For
implementation, Astra relies on the Astra
Human Resource Management System
(AHRM).
Sumber Daya ManusiaHuman Capital
135Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Budaya PerusahaanAstra telah membangun budaya korporasi yang
kuat berdasarkan nilai-nilai Catur Dharma yang
telah tertanam dalam organisasi sejak lama.
Catur Dharma menuntut komitmen, integritas,
dedikasi dan kompetensi yang unggul dari
setiap insan Astra. Dengan karakter dan sikap
demikian, senantiasa tercipta pelayanan terbaik
bagi konsumen, kerja sama yang erat dan sikap
menghargai setiap individu serta pencapaian
kinerja terbaik sehingga setiap karyawan
Corporate CultureAstra has built a strong corporate culture
based on a set of values called Catur Dharma
that have long been embedded throughout
the organization. Catur Dharma requires
commitment, integrity, dedication and
superior competence from every member of
Astra. With such character and attitude, there
will be built the best service for consumers,
close cooperation and respect for each
individual, as well as achieving the best
Setiap insan Astra berpedoman pada nilai-nilai luhur Catur Dharma dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Each Astra person is guided by the basic philosophy of Catur Dharma in carrying out business activities.
AHRM merupakan rangkaian sistem di bidang
pengelolaan sumber daya manusia. Dalam
hal ini, sistem dan kebijakan sumber daya
manusia ditetapkan pada tingkat korporasi
dan diturunkan ke setiap jenjang organisasi
di semua perusahaan Astra. Efektivitas dan
kesesuaian implementasinya ditinjau secara
sistematis dengan proses audit internal
melalui praktek Kriteria Implementasi Praktik
ke-HRD-an Astra (KIPKA).
Selain itu, proses internalisasi pengelolaan
sumber daya manusia Astra berpedoman
pada budaya korporasi berdasarkan nilai-nilai
luhur Catur Dharma.
AHRM is a series of human resource
management systems. Under this structure,
the overall HRD system and policies are
established at corporate level and then applied
down into every organizational level in all
Astra’s companies. Systematic review of its
effective and appropriate implementation
is done through an internal audit process,
through KIPKA, or Astra HRD Practice
Implementation Criteria.
Furthermore, the internalization of human
resource management is guided by the basic
corporate philosophy of Catur Dharma.
136 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
dapat mewujudkan diri menjadi milik yang
bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Nilai-nilai luhur Catur Dharma serta norma-
norma dan perilaku bisnis dan sosial yang
berlaku umum diurai dalam Kode Etik Astra
yang berfungsi sebagai pedoman utama dalam
menjalankan kegiatan bisnis. Kode Etik Astra
mengatur antara lain, kesetaraan karyawan
dalam hal rekrutmen serta peningkatan
kompetensi dan karir, tanpa memandang
latar belakang gender, usia, etnik, agama
maupun kondisi cacat fisik. Terhadap seluruh
karyawan diberikan target kerja yang jelas dan
penilaian pencapaiannya ditentukan secara
komprehensif dan kolektif untuk hasil yang
obyektif, sebagai dasar untuk penentuan
remunerasi, bonus dan promosi jabatan.
Sosialisasi terkait budaya perusahaan dimulai
pada program orientasi karyawan yang
wajib diikuti oleh setiap karyawan yang
baru bergabung dengan Astra. Pemahaman
dan implementasinya terus ditingkatkan
secara berkesinambungan di seluruh jenjang
organisasi.
RekrutmenProses rekrutmen menganut s i s tem
desentralisasi yang diterapkan oleh masing-
masing unit bisnis Astra dengan menggunakan
acuan standar yang ditetapkan di tingkat
korporasi. Rangkaian standar tersebut didasari
pada kebutuhan 2C, yaitu Competence
(Kompetensi) yang ditetapkan dalam Astra
Leadership Competencies (ALC) dan Character
(Karakter/Perilaku) yang sejalan dengan nilai-
nilai Catur Dharma.
CHCD melalui Astra Recruitment Center
(ARC) memberikan dukungan sistem dan
bimbingan bagi unit bisnis dalam melakukan
proses rekrutmen yang efektif. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan karyawan yang
berkualitas, seleksi utamanya dilakukan dari
performance. Therefore, each employee will
attain self-actualization to become an asset
to the nation.
Catur Dharma’s noble values, as well as
generally acceptable business and social
norms and behaviors, are contained in the
Astra Code of Ethics, which serve as the main
guidelines for running business activities.
Among other things, the Astra Code of Ethics
manages equality among employees for
opportunities in recruitment and development
in competence and career, regardless of
their background in terms of gender, age,
ethnicity, religion or disability. All employees
are given clearly-defined work targets, and
an assessment of individual achievement is
made comprehensively and collectively to yield
objective results, which are used as the basis
for determining remuneration, bonuses and
job promotions.
Socialization related to the corporate culture
starts at the employee orientation program,
which is mandatory for every employee
upon joining Astra. The understanding and
implementation continue to be improved
on an ongoing basis at all levels of the
organization.
RecruitmentAstra adopts a decentralized recruitment
system that is applied by each business unit
using a standard set of guidelines that have
been previously established at corporate
level. These standards are based on the 2C
requirements, made up of Competence, as
outlined in the Astra Leadership Competencies
(ALC), and Character (Behavior) that are
consistent with Catur Dharma values.
CHCD, through Astra Recruitment Center
(ARC), provides support in systems and advisory
services for business units in implementing
recruitment effectively. To meet the demand
for qualified employees, selection is primarily
made from a pool of talented Astra employees
Peningkatan jumlah karyawan
Grup Astra
Astra Group total employee growth
10%
137Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Usia 18-25 tahun18-25 years old
Sampai dengan SLTAHighschool
Usia 46-55 tahun46-55 years old
S2Post Graduate
Usia 36-45 tahun36-45 years old
S1Under Graduate
Jumlah KaryawanTotal Employees
Usia 26-35 tahun26-35 years old
2011 2012
60,444
69,803
2011 2012
123,311137,297
2011 2012
779 818
2011 2012
9,839 10,541
2011 2012
65,213 70,237
2011 2012
17,964 18,947
2011 2012
168,703
185,580
2011 2012
272 301
2011 2012
32,935 34,698
2011 2012
26,649 28,518
2011 2012
168,703
185,580
D1 - D3Diploma
>55 tahun>55 years old
Jumlah KaryawanTotal Employees
Karyawan Grup Astra Berdasarkan UsiaAstra Group Employees by Age
Karyawan Grup Astra Berdasarkan PendidikanAstra Group Employee by Education
138 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
kalangan karyawan Astra yang memiliki
kompetensi dan potensi sesuai kebutuhan
yang ada, baik melalui proses pengembangan
kompetensi, mekanisme Internal Job Posting
(IJP) atau rotasi. Sedangkan kandidat karyawan
baru diutamakan fresh graduate dari berbagai
universitas terbaik di Indonesia.
Sejak beberapa tahun lalu, sistem rekrutmen
telah diperkuat dengan mengembangkan
secara internal perangkat seleksi karyawan
baru yang digunakan untuk memastikan
akurasi dalam mengidentifikasi bakat yang
who possess the required competence
and potential for the available positions,
either through competency development,
Internal Job Posting (IJP) or job rotation. New
employees are preferably fresh graduates from
leading universities in Indonesia.
In recent years, the recruitment system was
strengthened with a new internally developed
set of employee selection criteria/tools, which
are used to ensure accuracy in identifying the
best talent and the selection of individuals
OtomotifAutomotive
AgribisnisAgribusiness
Jumlah KaryawanTotal Employees
Alat Berat, Pertambangan dan EnergiHeavy Equipment, Mining and Energy
Teknologi InformasiInformation Technology
Jasa KeuanganFinancial Services
Infrastruktur dan LogistikInfrastructure and Logistics
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Lini BisnisAstra Group by Number of Business Line
2011 2012
74,966
86,284
2011 2012
28,931 28,931
2011 2012
168,703 185,580
2011 2012
27,746 27,736
2011 2012
11,122
13,500
2011 2012
24,542
27,690
2011 2012
1,396 1,439
139Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
terbaik serta pemilihan individu yang selaras
dengan tuntutan karakter dan kompetensi
oleh Astra. Dengan kalangan universitas,
Astra secara aktif membina kerja sama yang
erat untuk menarik minat lulusan universitas
terbaik bangsa serta mengukuhkan reputasi
sebagai salah satu employer terpilih di tanah
air.
Keterlibatan dalam berbagai program dengan
komunitas akademisi di tanah air mencakup
pemberian beasiswa untuk mahasiswa yang
dinobatkan sebagai wakil Perusahaan dan
menyandang gelar Astra Ambassador, serta
partisipasi karyawan dan pejabat Astra
sebagai narasumber atau pembicara dalam
sesi sharing dengan mahasiswa. Astra juga
berupaya menjembatani dunia pendidikan
dan dunia kerja dengan memfasilitasi
kunjungan ke berbagai anak perusahaan
serta menyediakan kesempatan magang bagi
pelajar dan mahasiswa. Astra juga berupaya
untuk mengakomodasi perkembangan tren
dan dunia generasi muda dengan lebih luas
mengandalkan jaringan media sosial serta
peralatan teknologi (gadget) yang canggih
sesuai tuntutan perkembangan teknologi
dan industri.
Pengembangan Sumber Daya ManusiaAstra memiliki reputasi untuk menumbuhkan
dari dalam (‘groom from within’) sumber
daya manusia yang dimiliki. Hal tersebut
selaras dengan fokus Astra pada Strategic
Triple Roadmap untuk terus meningkatkan
kualitas sumber daya manusia secara
berkesinambungan dan menjaga winning
team yang tangguh untuk menunjang
pergerakan arah bisnis dalam portofolio
usaha yang bersinergi luas dan memenangkan
persaingan di pasar.
Astra menjunjung tinggi prinsip kewajaran
dalam mengelola sumber daya manusia. Astra
memberikan kesempatan yang setara kepada
pegawai dalam mengembangkan karir dan
melaksanakan tugasnya secara profesional
who match Astra’s demands of character and
competence. With national universities, Astra
actively fosters close cooperation to attract
the nation’s best university graduates, and has
forged a reputation as one of the employers
of choice in the country.
Astra’s nationwide involvement with the
academic community includes granting
scholarships to students who are nominated
as the Company’s representative, better
known as the Astra Ambassadors, as well as
participation of Astra employees and officials
as speakers in numerous sharing sessions with
students. Astra also seeks to facilitate a bridge
for students, making a connection between
the classrooms and the realities of the business
world through visits to its many subsidiaries,
as well as internship opportunities. Astra
also continually accommodates the latest
developments in trends and lifestyles of the
younger generation by proactively engaging
in a wider network of social media, as well as
sophisticated technology (gadgets) in line with
the demands of technological and industrial
advances.
Human Resource DevelopmentAstra has a reputation for ‘grooming from
within’ its human resources. This is consistent
with its focus on the Strategic Triple Roadmap
of pursuing continuous improvement in the
quality of human resources and sustaining a
solid winning team to support the direction
of the business within a broad portfolio of
businesses with strong synergic association,
and ultimately winning competition in the
market.
Astra strongly upholds fairness as the basic
principle in managing human resources.
Astra ensures that equal opportunity is
provided to all employees in their career
development and performance of duties in
140 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
tanpa membedakan suku, agama, ras,
golongan, gender atau kondisi fisik.
Dalam pengembangan karyawan, Astra tidak
menetapkan jumlah dana secara khusus
untuk kebutuhan pelatihan. Melainkan
rancangan program pelatihan disusun
berdasarkan kebutuhan masing-masing
individu sesuai hasil dari penilaian people
review yang dilakukan secara kolektif oleh
perusahaan Astra dan CHCD serta dikaitkan
dengan kebutuhan bisnis berdasarkan
formulasi strategi dalam jangka pendek dan
jangka panjang.
Program pelat ihan difokuskan pada
peningkatan kompetensi kepemimpinan,
kompetensi teknikal dan karakter dasar
karyawan berdasarkan kebutuhan pada jenjang
manajemen yang berbeda. Hal ini dilakukan
mengingat luasnya cakupan pelatihan yang
dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan bisnis
Astra yang ekstensif.
Beberapa p rogram pengembangan
kepemimpinan yang telah disusun dan
dilaksanakan secara berkala sejak beberapa
tahun terakhir adalah:
• Astra Leadership Program: Serangkaian
program pembelajaran berjenjang yang
diperuntukkan bagi kandidat pemimpin di
Astra, mulai dari Astra Basic Management
Program (bagi lulusan universitas) hingga
Astra Advance Executive Program (pejabat
eksekutif).
• Astra Development Center (ADC): Unit
yang berfungsi melakukan penilaian bagi
jajaran pejabat eksekutif dan manajer
senior Perusahaan untuk menentukan
kebutuhan pengembangan kompetensi
(development gap) pada masing-masing
individu. Hasil penilaian ADC digunakan
oleh pemimpin dan pejabat di bidang SDM
untuk menentukan metode pengembangan
yang tepat.
a professional manner, without prejudice
to race, religion, economic class, gender or
physical condition.
For strategic employee development, Astra
does not apply a specific amount of funds
for its annual training budget. Instead,
training programs are set on the basis of each
individual’s needs as measured by the results
of the people review, which is collectively
conducted by each Astra company and CHCD,
and at the same time are associated with the
needs of the business, as dictated by its short-
and long-term strategies.
The focus of training programs is on
enhancing leadership competencies, technical
competencies and the basic character of
employees in accordance with different
requirements of the management hierarchy. A
wide and structured training scope is deemed a
more fitting solution to the demands of Astra’s
extensive businesses.
The following is a list of leadership development
programs that have been developed and
implemented on a regular basis for the past
several years:
•Astra Leadership Program: A series of
multi-tier learning programs designed for
management candidates at Astra, starting
from Astra Basic Management program (for
university graduates) up to Astra Advance
Executive program (executive officer).
•Astra Development Center (ADC): A
functional unit with responsibility to assess
the Company’s executive officers and
senior managers, with the objective of
determining the development gap on an
individual basis. ADC assessment results are
used by top management and HR officials
to formulate the appropriate development
approaches.
141Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
• Astra Seasonal Development Program:
Program yang dikembangkan secara khusus
untuk memenuhi kebutuhan bakat/jabatan
tertentu dalam unit bisnis di lingkungan
Grup Astra.
Astra juga telah membentuk sebuah lembaga
yang fokus pada pengembangan SDM
yaitu Astra Management Development
Institute (AMDI). Sebagai pusat pembelajaran
Perusahaan, AMDI khususnya bertanggung
jawab atas penyelenggaraan program
pelatihan dan pengembangan kemampuan
manajemen karyawan. Kader manajemen
terpilih yang mengikuti sesi belajar di AMDI
terdiri dari karyawan baru yang bergabung
dengan Astra dan karyawan Astra yang
telah bekerja dalam berbagai tingkatan
organisasi.
Fokus program terletak pada unsur-unsur budaya
perusahaan, kompetensi dasar, manajemen
dan kepemimpinan. Muatan program pelatihan
terintegrasi mencakup pengetahuan teoritis dan
praktek melalui penempatan bekerja (learning
by doing). Dalam menyelenggarakan program-
program tersebut, AMDI bekerja sama dengan
•Astra Seasonal Development Program:
A program developed specifically to fill a
talent gap/vacancy within a business unit
in the Astra Group.
Astra has also established a dedicated
institution responsible for focused HR
development, named Astra Management
Development Institute (AMDI). As a corporate
learning center, AMDI is principally responsible
for training programs and company-wide
development of management capabilities.
Those attending AMDI learning sessions are
selected management nominees, made up of
new hires and existing employees who occupy
various levels of Astra’s organization.
The program focuses on elements of the
corporate culture, core competencies,
management and leadership. The content
of training programs is integrated, covering
theoretical knowledge and learning by doing
through job assignments. In organizing its
programs, AMDI establishes partnerships with
Astra berpartisipasi dalam Career
Days di beberapa universitas terbaik
Indonesia
Astra participated in Career Days in
some of the best universities across
Indonesia
142 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
berbagai institusi akademik lokal dan internasional
agar dapat dikembangkan pemimpin-pemimpin
terbaik yang berwawasan global.
Seluruh program pembelajaran ditutup
dengan pelaksanaan penilaian untuk
mengukur tingkat efektivitas masing-masing
program. Hal lain yang dilakukan dalam
penilaian adalah termasuk survei kepuasan
karyawan serta umpan balik yang disediakan
oleh divisi kerja dimana para karyawan yang
dilatih telah ditempatkan.
Pada tahun 2012, program pelatihan
kepemimpinan menjaring partisipan sebagai
berikut:
• Astra Basic Management Program (ABMP)
diikuti oleh 440 peserta (2011: 257 peserta)
• Astra First-line Management Program
(AFMP) diikuti oleh 271 peserta (2011: 166
peserta)
• Astra Middle Management Program
(AMMP) diikuti oleh 244 peserta (2011:
180 peserta)
• Astra Senior Management Program
(ASrMP) diikuti oleh 102 peserta (2011:
16 peserta)
• Astra General Management Program
(AGMP) diikuti oleh 65 peserta (2011: 32
peserta)
• Program lanjutan seperti Astra Executive
Program (AEP) dan Astra Advance Executive
Program (AAEP) yang baru pertama kali
dilakukan, telah diikuti oleh 7 orang
eksekutif Astra.
Program Persiapan KepemimpinanBagi Astra, menyiapkan calon pemimpin
baik untuk penempatan pada anak
perusahaan Astra maupun Kantor Pusat
Astra International adalah agenda kerja yang
mutlak ditekuni untuk menjamin keselarasan
visi dan kesinambungan bisnis di masa yang
akan datang. Untuk memenuhi kebutuhan
ini, salah satu hal yang dilakukan di setiap
perusahaan Astra adalah melakukan program
mentoring dalam rangka mempersiapkan
numerous local and international academic
institutions to impart global perspectives in
the future leaders whom it trains.
At the conclusion of all learning programs is
an assessment session, intended to measure
the effectiveness of each course. Other issues
addressed by and incorporated into the
assessment function are employee satisfaction
surveys and feedback provided by the
divisions/units where the trained employees
are placed.
In 2012, overall participation in the leadership
training programs is as follows:
• AstraBasicManagementProgram(ABMP)
recorded 440 participants (2011: 257
participants)
•Astra First-line Management Program
(AFMP) recorded 271 participants (2011:
166 participants)
•Astra Middle Management Program
(AMMP) recorded 244 participants (2011:
180 participants)
• AstraSeniorManagementProgram(ASrMP)
recorded 102 participants (2011: 16
participants)
•Astra General Management Program
(AGMP) recorded 65 participants (2011: 32
participants)
• AdvancedprogramnamelyAstraExecutive
Program (AEP) and Astra Advance Executive
Program (AAEP), that were initially
conducted, were attended by 7 Astra
executives.
Succession
For Astra, grooming future leaders for
placement in subsidiaries or at Head Office
of Astra International is an absolute and
constant corporate agenda that serves to
ensure the alignment of vision and continuity
of the business into the future. To accomplish
this, one of the main management activities
implemented in every Astra company is
a mentoring program that is designed
to prepare candidates for management
143Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
karyawan menghadapi jenjang manajemen.
Bagi level manajemen eksekutif, juga
dilengkapi dengan program coaching, yaitu
Astra Leadership Performance Coaching
(ALPC) yang difasilitasi oleh Astra Kantor Pusat
(CHCD) dan melibatkan para pejabat eksekutif
Astra dan pembimbing yang terakreditasi,
sehingga akselerasi proses pengembangan
pemimpin dapat dicapai.
CHCD juga berkoordinasi dengan seluruh unit
bisnis dalam pelaksanaan rotasi karyawan,
sebagai salah satu bagian inti dari mekanisme
pengembangan calon-calon pemimpin masa
depan secara multidimensi.
Selain itu, CHCD bertanggung jawab untuk
menelaah pelaksanaan program persiapan
manajemen (succession planning) di berbagai
perusahaan Astra untuk memastikan kemajuan
yang akurat dan efektif.
EngagementSesuai visi untuk sejahtera bersama bangsa,
komitmen dan persepsi dalam fokus
pengelolaan sumber daya manusia di Astra
adalah membina hubungan yang sejahtera
dengan karyawan. Bagi Astra, karyawan
merupakan aset terpenting yang dimilikinya.
Karenanya, hubungan karyawan dengan
perusahaan dibina berdasarkan semangat
kemitraan yang kuat. Berbagai upaya secara
konsisten ditujukan untuk memaksimalkan
kenyamanan dan kepercayaan karyawan
terhadap Perusahaan agar tumbuh ikatan
dan rasa saling memiliki/apresiasi yang kuat
dengan Perusahaan.
Hubungan yang harmonis dan komunikasi dua
arah dengan serikat pekerja juga senantiasa
dipelihara dengan baik. Forum bipartit
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
sebagai ajang berbagi ide dan pengalaman
antara manajemen dan perwakilan karyawan.
Hal ini memungkinkan terfasilitasinya upaya
optimalisasi produktivitas bagi kepentingan
perusahaan sekaligus tingkat kesejahteraan
yang terbaik bagi karyawan, sehingga
positions. Specifically for the executive
management level, this is complemented by
a coaching program, namely Astra Leadership
Performance Coaching (ALPC), which is
facilitated by Astra Head Office (CHCD) and
involves Astra executive officers as well as
accredited counselors to gain accelerated
progress of leadership development.
CHCD also coordinates with all business units
in the implementation of employee rotation as
a core part of a multidimensional mechanism
in grooming prospective future leaders.
Furthermore, CHCD is responsible for
reviewing the implementation of succession
planning in various Astra companies to
provide assurance for continually accurate
and effective progress.
EngagementIn line with the corporate vision to prosper with
the nation, commitment and focus of people
management at Astra are similarly founded
on the same principle, which is to foster a
prosperous relationship with employees. For
Astra, employees are the most important
assets. Therefore, the relationship between
company and employees is built on a strong
spirit of partnership. A wide range of initiatives
are consistently designed to create maximum
comfort and confidence in the employees as the
foundation to forge a solid bond and a sense of
belonging/appreciation to the Company.
Astra also actively maintains a harmonious
relationship and two-way communication
with worker unions. Bipartite forum is a
routine activity that serves as a venue for
representatives of management and employees
to share ideas and experiences. This allows
facilitated efforts to optimize productivity
for the enterprise and the best welfare for
employees, thereby further strengthening the
responsibility and commitment of both parties
144 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
semakin memperkokoh tanggung jawab dan
komitmen bersama untuk mengedepankan
keberlangsungan usaha Astra ke depan.
Astra memberlakukan sistem penilaian
kinerja yang berorientasi pada pengukuran
produktivitas sekaligus sebagai motivasi bagi
setiap karyawan dalam hal remunerasi dan
peningkatan karir. Sistem remunerasi dan
fasilitas lain ditentukan oleh Astra Kantor Pusat
dan diimplementasikan secara spesifik oleh
masing-masing perusahaan sesuai dengan
karakteristik industri dan bisnis yang berbeda.
Secara garis besar, sistem didasarkan pada
target di tingkat korporasi yang diturunkan
pada masing-masing karyawan berdasarkan
fungsi yang diemban melalui Individual
Performance Plan (IPP). Terhadap IPP dilakukan
penilaian untuk menelaah implementasinya,
dan hasil tersebut menjadi acuan untuk
menentukan kenaikan gaji, bonus akhir tahun
dan juga promosi jabatan.
Astra memperhatikan kesejahteraan karyawan
dari segala aspek dan menyediakan bagi
setiap karyawan tetap berbagai fasilitas dan
manfaat di luar imbalan moneter berupa gaji
yang dibayarkan. Fasilitas tersebut mencakup
manfaat kesehatan dan perawatan rumah
sakit, asuransi kematian, fasilitas kacamata,
kepemilikan kendaraan bermotor (mobil
ataupun sepeda motor), serta pemberian
beasiswa bagi karyawan dan keluarganya.
Astra juga senantiasa mendesain lingkungan
kantor untuk memberikan kenyamanan dalam
bekerja dan berinteraksi layaknya rumah kedua
bagi para karyawannya.
Selain itu, Astra juga terus berupaya mempererat
kebersamaan, kerja sama dan sinergi antara
karyawan dengan pihak manajemen dan
juga antara sesama anggota keluarga besar
dalam lingkup Grup Astra secara luas. Dalam
hal ini, berbagai aktivitas dan kegiatan
diselenggarakan untuk mencapai tujuan
tersebut, antara lain melalui Family Day, Pekan
Olah Raga dan Seni (PORSE) dan acara-acara
penting lainnya.
to promote the continuity of Astra businesses
into the future.
Astra’s performance appraisal system functions
as a productivity measurement mechanism and
simultaneously act as a motivation system for
employees in terms of remuneration and career
advancement. Policies on the remuneration
system and other facilities are set by Astra Head
Office and implemented specifically by each
company according to the unique characteristics
of the industries and businesses. In general,
the system is focused on established targets
at corporate level, which are delegated to
individual employees based on their respective
functions within the organization and outlined
in the Individual Performance Plan (IPP). IPP is
assessed to examine its overall implementation,
for which the results serve as reference in
determining salary increases, year-end bonuses
and job promotion.
Astra views employee welfare from a variety
of aspects, hence it provides each employee
with a wide range of facilities and benefits
in addition to monetary compensation in
the form of monthly salaries. These facilities
include health benefits and hospital care, life
insurance, eyeglasses allowance, automotive
(car or motorcycle) ownership program, and
various types of scholarships that are available
for employees and their families. Astra also
designs the office environment to impart
maximum comfort at the workplace and
induce interaction among employees as if in
their second home.
Astra also continually strives to strengthen
solidarity, cooperation and synergy between
employees and management, as well as
among the extended Astra family across the
nation. To further this goal, a wide range of
events and activities are organized by Astra,
including Family Day, a week of sports and
Arts (PORSE), as well as other important
events.
145Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Seluruh upaya untuk membangun engagement/
ikatan yang kuat dengan karyawan merupakan
bagian inti dari pengelolaan bisnis sekaliber
Grup Astra yang menjangkau berbagai bidang
industri dan wilayah yang luas di tanah air.
Hingga akhir tahun 2012, Astra memiliki sekitar
185.580 karyawan, atau meningkat sekitar
10% dari sejumlah 168.703 orang setahun
sebelumnya.
InovasiDalam rangka mendorong karya dan kreativitas
di tubuh Astra, Astra Kantor Pusat menggelar
InnovAstra sebagai forum tahunan untuk
menampilkan dan menghargai kemampuan
berinovasi seluruh insan Astra di tanah air.
Berbagai proyek yang mengagas program
perbaikan operasional dan inovasi diusung
dalam InnovAstra dan telah berhasil diterapkan
dalam kegiatan rutin operasional, sehingga
semakin mendorong aktualisasi pengembangan
karyawan, proses kerja dan kinerja untuk meraih
perbaikan berkelanjutan.
All initiatives intended to build a strong
bond with employees are a core element in
managing a business of Astra’s caliber, with
its extensive coverage of industries as well as
geographic area nationwide. As at the end
of 2012, Astra had approximately 185,580
employees, an increase of almost 10% on the
168,703 people it had a year earlier.
InnovationTo encourage the best work and creativity
throughout the enterprise, Astra Head
Office holds InnovAstra as an annual forum
to showcase and appreciate innovation
capabilities by all Astra employees nation-
wide. Various projects promoting a wide
range of operational improvements and
innovation take part in InnovAstra and were
in fact subsequently adopted in routine
operations, thereby further accelerating
progress of development in people, work
processes and performance to achieve
sustainable improvements.
InnovAstra, pemberian apresiasi
bagi karyawan Astra yang
melakukan perbaikan dan inovasi
InnovAstra, bestowing
commendation for Astra
employees for their contribution in
improvement and innovation
146 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pada tahun 2012, jumlah proyek yang
ditampilkan untuk menyemarakkan ajang
kreativitas ini semakin meningkat, dengan
rincian sebagai berikut:
•Suggestion Systems (SS) – 462.148 proyek
(2011: 358.435 proyek)
•Quality Control Circle (QCC) – 6.477 proyek
(2011: 4.798 proyek)
•Quality Circle Project (QCP) – 878 proyek
(2011: 687 proyek)
•Business Performance Improvement (BPI) –
54 proyek (2011: 42 proyek)
Dana Pensiun Astra (DPA)Kesejahteraan karyawan setelah masa bakti
pada Perusahaan juga senantiasa diperhatikan.
Setiap karyawan tetap Astra diikutsertakan
dalam program yang dikelola oleh Dana
Pensiun Astra (DPA) sebagai pelengkap dari
manfaat yang diberikan melalui program
pensiun pemerintah Jamsostek.
Program Persiapan Pensiun (Purna Bhakti)
di Astra dimulai dalam rentang waktu
dua tahun sebelum efektif masa pensiun.
Untuk menghasilkan manfaat yang optimal,
kegiatan diselaraskan dengan kebutuhan
dan minat masing-masing karyawan dan
dirancang secara multi dimensi, terdiri dari
tiga tahap utama, yaitu:
•Dua tahun sebelum memasuki masa
pensiun dilakukan persiapan diri dan
mental karyawan dan pasangannya melalui
program konseling untuk menghadapi
perubahan kegiatan rutinitas sehari-hari;
•Satu tahun sebelum masa pensiun
dipusatkan pada program pengembangan
kemampuan kewirausahaan dan keahlian
(life skills) berdasarkan minat karyawan;
• Enambulansebelummasapensiunadalah
Masa Persiapan Pensiun (MPP), dimana
karyawan mulai dapat meninggalkan
pekerjaannya untuk mempersiapkan
kegiatan setelah masa pensiun kelak.
In 2012, a rising number of projects were
submitted and presented to this creativity-
based event, including:
•SuggestionSystems(SS)–462,148projects
(2011: 358,435 projects)
•QualityControlCircle(QCC)–6,477projects
(2011: 4,798 projects)
•QualityCircleProject(QCP)–878projects
(2011: 687 projects)
•BusinessPerformanceImprovement(BPI)–
54 projects (2011: 42 projects)
Astra Pension Fund (DPA)Astra also gives much consideration to the
continued well-being of employees post-
retirement. Every permanent employee at
Astra is a registered participant in programs
administered by the Astra Pension Fund
(DPA), as supplementary benefits to those
provided through the state pension program
Jamsostek.
Astra’s Retirement Preparation Program
(Purna Bhakti) spans over a period of
two years prior to effective retirement. To
produce maximum benefits, the activities
are aligned with the needs and interests of
each individual employee and designed with
a multi-dimensional structure, consisting of
three main stages:
• Twoyearsbeforeretirement,theprogramis
initiated with counseling to provide physical
and mental preparation for employees and
their spouses in dealing with forthcoming
changes in daily routines;
• Aperiodofoneyearbeforeretirementis
dedicated to developing the employee’s
entrepreneurial capabilities and life skills
based on their individual interests;
•Six months prior to retirement is the
Retirement Preparation Period (MPP),
during which employees can begin to leave
their job in order to prepare their future
activities after retirement.
147Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Koperasi Astra International (KAI)KAI adalah koperasi yang beranggotakan
karyawan Grup Astra. Dengan dukungan dari
Perusahaan, KAI menyelenggarakan berbagai
program dan kegiatan yang menyeluruh
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
beserta keluarga mereka. Dalam masa bakti
sebagai karyawan Astra, para anggota
dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang
ditawarkan KAI, seperti pinjaman jangka
pendek untuk berbagai keperluan, kredit
uang muka rumah dan bantuan beasiswa.
Pada tahun 2012, KAI memberikan total
pinjaman sebesar Rp 244,6 miliar sedangkan
dana beasiswa yang disalurkan mencapai
jumlah Rp 4,0 miliar bagi 2.548 anak.
Astra International Cooperative (KAI)KAI is a cooperative whose members are
Astra Group employees. With the Company’s
support, KAI organizes various programs and
activities to improve the overall well-being
of members and their families. During their
service as employees of Astra, the members
can take advantage of many facilities offered
by KAI, such as short-term loans for many
personal needs, down payment on mortgages
and scholarships.
In 2012, KAI disbursed a total of Rp 244.6
billion in loans while scholarship funds
amounted to Rp 4.0 billion provided to 2,548
children.
Koperasi Astra International
dan Dana Pensiun Astra turut
mendukung kesejahteraan
karyawan
Astra International Cooperative
and Astra Pension Fund collectively
promotes overall employee welfare
148 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report148 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
149Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International 149Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Berkomitmen untuk selalu mendukung terwujudnya bangsa yang cerdas, sehat, sejahtera serta
berwawasan lingkungan.
Full commitment to support a healthy, prosperous and dignified nation.
150 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sebagai warga korporasi yang bertanggung
jawab, Astra menyadari bahwa kinerja usahanya
tidak hanya diukur dari kinerja keuangan semata.
Bagi Astra, menjadi perusahaan kebanggaan
bangsa berarti mampu meraih keberlanjutan
usahanya dalam jangka panjang, termasuk
As a responsible corporate citizen, Astra
is fully aware that its performance is not
absolutely measured by financial performance
alone. For Astra, to be the pride of the nation
means that it must also be able to achieve
long-term sustainability of the business,
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Jelajahi Dunia Astra merupakan
rangkaian peringatan HUT ke-55
Astra
Jelajahi Dunia Astra (Explore the
World of Astra) as the highlight
events for Astra’s 55th Anniversary
celebration
151Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
sebagai salah satu aset bangsa yang berharga.
Peringatan HUT ke-55 Astra dengan tema
‘Berbagi Bersama Bangsa’, diselenggarakan
sepanjang tahun dengan penyelenggaraan
berbagai program dan aktivitas Tanggung
Jawab Sosial (CSR) yang mencerminkan
apresiasi Astra terhadap bangsa dan negara
Indonesia yang telah menjadi sumber inspirasi
selama perjalanannya sampai saat ini.
assets. Astra’s anniversary celebration with the
theme “Sharing With the Nation’, is carried
out year-round with the implementation of a
wide range of Corporate Social Responsibility
(CSR) programs and activities to demonstrate
Astra’s tremendous appreciation to Indonesia,
which has continued to be its source of
inspiration from its humble beginning until
today.
dengan sebaik-baiknya mengelola dampak
sosial dan dampak lingkungan sehingga tercipta
hubungan yang harmonis dan sinergis dengan
masyarakat di lingkungan sekitar instalasi Astra,
bagi bangsa dan bagi dunia secara luas. Menjadi
perusahaan kebanggaan bangsa juga berarti Astra
mampu menjadi perusahaan yang dihormati dan
dicintai oleh seluruh pemangku kepentingan.
Menginjak usia yang ke-55, merupakan
momen yang istimewa dan sekaligus
kesempatan yang baik untuk kembali
mempertegas kehadiran Astra di Indonesia
including exerting its best efforts to manage
the resulting social and environmental
impacts in order to create optimal solutions
for communities around Astra, for the nation
and for the world at large. Being the pride
of the nation also requires Astra to be a
company that is respected and loved by all
its stakeholders.
Astra’s 55th anniversary in 2012 represents a
special moment, and simultaneously a unique
opportunity to re-emphasize Astra’s presence
in Indonesia as one of the nation’s valuable
Untuk menjadi perusahaan kebanggaan bangsa, Astra harus mampu meraih keberlanjutan usaha dalam jangka panjang, termasuk mengelola dampak sosial dan dampak lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan sinergis dengan masyarakat dalam lingkungannya, bagi bangsa dan bagi dunia secara luas.
To become a pride of the nation, Astra should be able to achieve long-term sustainability of the business, including managing the social and environmental impacts in order to create the optimal solution for the people within its environment, for the nation and for the world at large.
152 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Program CSR HUT ke-55 AstraMengusung tema ‘Berbagi Bersama Bangsa’,
HUT ke-55 Astra merupakan momen yang
bersejarah untuk dimeriahkan dengan rangkaian
penyelenggaraan program CSR sebagai wujud
apresiasi Astra serta komitmen untuk tumbuh
kembang bersama bangsa Indonesia. Usia 55
tahun Astra tahun 2012 dirayakan di seluruh
Indonesia dengan program khusus kegiatan CSR
sebagai wujud dari Berbagi Bersama Bangsa.
Peringatan HUT ke-55 Astra ditandai dengan
program 55.000 jam Astra Berbagi Ilmu, 55.000
jam Pelatihan Usaha Kecil Menengah, 550.000
pohon Astra untuk Lingkungan, dan 55.000
kantong darah untuk Kesehatan. Seluruh
program tersebut tercapai melebihi target
yang dicanangkan dengan melibatkan seluruh
kelompok bisnis Astra.
Rangkaian kegiatan lainnya adalah: (1)
Jelajah Dunia Astra, sebuah acara edukatif
dan hiburan bagi seluruh anggota keluarga,
termasuk pelanggan dan karyawan Astra
berupa pameran produk dan jasa Grup Astra di
enam lini bisnisnya, acara hiburan di Alun-Alun
Astra, kuliner Aneka Jajanan Khas Nusantara di
Kedai Astra, area bermain anak sambil belajar
Astra’s 55th Anniversary CSR Programs Given the theme ‘Sharing With the Nation’,
Astra’s 55th anniversary is a historic moment to
be celebrated by implementing a series of CSR
programs to manifest Astra’s appreciation today
and commitment to grow with the nation in the
years to come. In celebration of its 55th anniversary
in 2012, Astra engaged in a special CSR program
as a way to share with the nation. The program
comprises of 55,000 hours of Astra Knowledge
Sharing, 55,000 hours of Astra Training for Small
and Medium Enterprises, 550,000 trees in Astra
for the Environment, and 55,000 blood bags in
Astra for Health. All these activities sought active
participation of all Astra companies and successfully
exceeded the established targets.
Astra also conducted other activities as well, namely: (1)
Jelajahi Dunia Astra, an educational and entertainment
event for families, including those of Astra’s customers
and employees, and comprising of an exhibition of
products and services in the six business lines of the
Astra Group, open-air entertainment shows at Alun-
Alun Astra, traditional culinary delights of Indonesia at
Kedai Astra, a playground area where children can also
Program 55.000 Jam Astra Berbagi
Ilmu yang mencapai 79.043 Jam
sampai dengan akhir 2012
55,000 Hours of Astra Sharing
Knowledge, with final achievement
of 79,043 hours by end of 2012
153Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
mengenal produk-produk Astra di Zona Anak
Astra dan informasi tentang kegiatan CSR Astra
selama 55 tahun di Galeri Foto 55 Tahun Astra;
(2) Astra Green Lifestyle, dihadiri lebih dari
15.000 pengunjung yang mengikuti berbagai
aksi lingkungan pemilahan sampah dan
pembuatan biopori, Eco Exhibition, Fun Bike,
uji emisi dan Green Talk; (3) SATU Indonesia
Awards, memberikan penghargaan bagi
generasi muda Indonesia yang berprestasi dan
memiliki kontribusi positif untuk lingkungan
dan masyarakat sekitarnya.
Seluruh perusahaan Grup Astra dan yayasan-
yayasan turut berpartisipasi aktif dalam ke-
empat program yang berlangsung selama
bulan Februari hingga Oktober 2012, dengan
hasil sebagai berikut:
Tabel Pencapaian Public Contribution
(per 26 Desember 2012)
KegiatanActivities
TargetTarget
PencapaianAchievement
Lingkungan - Penanaman PohonEnvironment - Trees Plantation
550,000 pohon trees 1,225,802 pohon trees
Kesehatan - Donor DarahHealth - Blood Donation
55,000 kantong darah blood bag 81,588 kantong darah blood bag
Pendidikan - Astra Berbagi IlmuEducation - Astra Sharing Knowledge
55,000 jam hour 79,043 jam hour
Pengembangan Wirausaha - PelatihanEntrepreneur Development - Training
55,000 jam hour 237,182 jam hour
Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) di Tahun 2012Pengelolaan LK3 merupakan komitmen Astra
untuk penanganan setiap aspek yang terkait
kegiatan produksi dan operasional di instalasi
Astra, dengan menimbang dampak yang
dihasilkan terhadap karyawan, masyarakat, dan
lingkungan hidup di sekitar instalasi Astra.
Kebijakan LK3
Dalam setiap kegiatan bisnisnya, Grup Astra
berkomitmen penuh untuk menegakkan
peraturan yang berwawasan lingkungan,
kesehatan dan keselamatan kerja (LK3). Hal
ini bertujuan agar dari kegiatan usahanya
dampak negatif dapat diminimalkan dan
dampak positif dapat ditingkatkan.
learn about Astra’s products at Zona Anak Astra,
and information about 55 years of Astra’s CSR
activities in Galeri Foto 55 Tahun Astra; (2) Astra
Green Lifestyle event, where more than 15,000
visitors participated in a variety of environment-
related activities such as garbage collection
competition, bio-pore digging, Eco Exhibition,
Fun Bike, free car emission test, and Green Talk,
and; (3) SATU Indonesia Awards, in appreciation
of outstanding achievements of Indonesia’s
young generation that have contributed in
various positive ways to the environment and
surrounding communities.
All Astra Group companies and foundations
participated actively in all four programs,
which lasted from February to October 2012,
with the following results:
Achievement of Public Contribution
(As at 26 December 2012)
Environmental, Health and Safety (EHS) in 2012
EHS Management represents Astra’s
commitment to handle all aspects of
production and operational activities at
Astra facilities, giving full consideration to the
resulting effects on employees, the public, and
the environment around Astra.
EHS Policy
In every business activity, Astra Group is fully
committed to enforce regulations related to
the environment, health and safety (EHS), with
the main objective of minimizing the negative
impacts and continuously improving positive
impacts from all business practices.
154 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Secara garis besar, kebijakan LK3 Astra
dirangkum dalam kriteria yang menjadi sistem
pengukur pencapaian kinerja masing-masing
unit bisnis dalam pelaksanaan LK3 pada
kegiatan bisnis sehari-harinya, yaitu Astra
Green Company (AGC). Mulai diterapkan
sejak tahun 1999 dan terus dikembangkan
secara berkala, AGC memuat kriteria di
bidang LK3 yang meliputi:
• Green Strategy bagi manajemen puncak dalam
memberikan komitmen, menyusun rencana,
menelaah, dan mendokumentasikan sistem;
• Green Process untuk pengembangan proses
bisnis yang aman, nyaman dan bersih;
• Green Product untuk pembuatan produk-
produk yang aman dan ramah bagi lingkungan,
termasuk juga dalam hal layanan;
• Green Employees untuk meningkatkan
kepedulian dan kompetensi dalam pengelolaan
lingkungan, keselamatan kerja dan kesehatan
serta inovasi dalam LK3.
Dalam setiap perencanaan serta kegiatan
operasional di lapangan, seluruh aktivitas kerja
diarahkan pada kepatuhan terhadap program
identifikasi bahaya dan pengendalian risiko
secara menyeluruh dan seksama dalam upaya
senantiasa melindungi kondisi kesehatan
In general, Astra’s EHS policies are summarized
within criteria that function as a measument
mechanism to the achievement of performance
by each business unit related to EHS
implementation in their respective day-to-
day business activities, namely Astra Green
Company (AGC). AGC was first implemented in
1999 and is continually developed to encompass
a comprehensive set of EHS criteria as follows:
• GreenStrategyaimsfortopmanagement
commitment, planning, review and system
documentation;
• Green Process aims at developing safe,
comfortable and clean business processes;
•Green Product a ims at producing
environmentally-friendly and safe products
including services;
•Green Employees aims at increasing
awarenes s and competenc i e s i n
environmental, safe and healthy practices
as well as EHS innovation.
In planning and operational activities, all work
activities are geared toward full and thorough
compliance with hazard identification and risk
control programs in support of continuous
efforts to protect employee health. This
includes, among others, monitoring working
Program 550.000 Pohon
Astra untuk Lingkungan yang
mendukung perwujudan hijaunya
Indonesia dengan pencapaian
1.225.802 sampai dengan akhir
2012
550,000 Trees from Astra for the
Environment program to support
green Indonesia initiative, with final
achievement of 1,225,802 trees
planted by end of 2012
155Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
karyawan. Hal tersebut, antara lain, dengan
memantau kondisi karyawan dalam bekerja,
serta mengajak mereka berdialog secara
berkala guna mendapatkan pola kerja yang
aman sehingga proses usaha yang dijalankan
menghasilkan kepuasan kerja, kapasitas bisnis
dan sejahtera bersama bangsa.
Sertifikasi Perusahaan
Dalam menerapkan sistem kerja dengan
standar dan praktik terbaik yang berlaku
di masing-masing industri bisnisnya, Astra
juga berupaya mendapatkan masukan dan
sertifikasi dari pihak eksternal.
Astra memiliki sertifikasi untuk fasilitas
produksi sebagai berikut:
(Tabel daftar sertifikasi dapat dilihat di Laporan
Berkelanjutan halaman132)
Kegiatan yang dilakukan di Bidang
Lingkungan
Di bidang lingkungan, Astra menjalankan
berbagai program baik yang terkait langsung
dengan kegiatan operasional maupun upaya
perlindungan dan konservasi alam, sebagai
salah satu komitmen Astra untuk membantu
dalam upaya menjaga keseimbangan alam baik
pembangunan bangsa yang berkelanjutan.
Da lam keg iatan operas iona l , Ast ra
senantiasa melakukan program lingkungan
dan pengukuran yang sistematis guna
menjaga efektivitas kegiatan operasional
yang dijalankan. Program-program tersebut
terdiri dari:
1. Program efisiensi energi dan sumber
daya alam, mencakup langkah-langkah
efisiensi penggunaan air, listrik, dan bahan
bakar;
2. Program pengurangan limbah, gas emisi
(Gas Rumah Kaca - GRK) dan bahan
perusak ozone (BPO); dan
3. Program pengolahan limbah cair dan
padat
conditions, and engaging employees in
periodic dialogues on the need to work
safely. Hence, running business processes
will simultaneously produce job satisfaction,
business capacity and prosper with the
nation.
Company Certification
In running work systems that internalize
the best standards and practices applied in
different business sectors, Astra actively seeks
external advice and certifications.
Today, Astra has certification for the following
production facilities:
(The table of certifications obtained, can be
found in Sustainability Report page132)
Activities in Environmental
Astra runs a wide range of environmental
programs, encompassing those that are
directly related to operational activities as
well as initiatives in environmental protection
and conservation. This is testimony of Astra’s
commitment to contribute in maintaining
a satisfactory and balanced focus to the
environment to promote the nation’s
sustainable development.
In business operation, Astra consistently
observes environmental programs and their
systematic measurement in order to secure
optimum effectiveness in running operational
activities. These programs consist of:
1. Programs for efficiency of energy and
natural resources, encompassing efficiency
measures in the water, electricity, and fuel
consumption;
2. Programs to reduction waste, greenhouse
gas emissions and ozone depleting
substances; and
3. Waste management programs, for both
liquid and solid wastes
156 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Kegiatan yang dilakukan di Bidang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
terkandung dalam proses bisnis yang aman,
nyaman dan bersih (Green Process) sebagai
bagian dari Green Strategy yang dijalankan
untuk melindungi keamanan dan kenyamanan
karyawan dalam bekerja. Untuk pelaksanaan K3
yang sistematis, Astra merumuskan pedoman
dan prosedur kerja yang mengatur keberadaan
karyawan sesuai wewenang masing-masing
serta penggunaan alat pelindung diri dan
alat pengamanan dalam proses kerja, diiringi
dengan proses sosialisasi yang terus menerus
dilakukan di lapangan. Pada prakteknya,
program yang dilakukan sangat bervariasi
berdasarkan industri yang ditekuni dan
khususnya penilaian risiko (risk assessment)
yang dilakukan oleh masing-masing unit
bisnis. Namun keseluruhan upaya tersebut
memiliki satu tujuan, yaitu untuk meningkatkan
kesadaran karyawan dan pihak terkait dalam
kegiatan operasional akan aspek kesehatan
dan keamanan dalam rangka mencapai sasaran
zero workplace incident.
Dampak Keuangan dari Kegiatan LK3
Pencapaian kinerja LK3 perusahaan Astra
diukur melalui sistem AGC.
Melalui penilaian di tingkat Corporate
Assessment, Group Assessment, dan Self-
Assessment yang dilakukan secara berkala,
pencapaian diterapkan pada pemenuhan
kriteria AGC dengan penilaian dalam bentuk
kategori ‘Emas’, ‘Hijau’, ‘Biru’, ‘Merah’ dan
‘Hitam’ berurutan sebagai tingkat tertinggi
hingga terendah. Berikut ini adalah pencapaian
penilaian AGC pada tahun 2012 terhadap 467
instalasi perusahaan di Grup Astra:
Activities in Occupational Health and
Safety
Health and Safety concerns are incorporated into
business processes that are safe, comfortable
and clean (Green Process) as part of a Green
Strategy that is implemented in order to
protect the safety and comfort of employees in
performing their work. For implementation of
systematic HS programs, Astra has formulated
guidelines and procedures governing the
activities of employees at designated locations
based on respective authority and the use of
protective devices and safety equipment for
work processes, coupled with the ongoing
socialization at the workplace. In practice,
applied programs are greatly dictated by the
unique characteristics of the different industries
and particularly based on risk assessments
performed for each business unit. Nonetheless,
these efforts have only one goal, which is to
increase overall awareness of employees and
other parties involved in Astra’s operational
activities of the health and safety aspects in
achieving a common goal of zero-workplace
incident.
Financial Impact of EHS Programs
Astra’s EHS achievement is measured by the
AGC system.
Through a structured and periodic review
consisting of Corporate Assessment, Group
Assessment and Self-Assessment, the overall
performance is applied based on compliance
with the AGC criteria, rated by category
of ‘Gold’, ‘Green’, ‘Blue’, ‘Red’ and ‘Black’
from the highest to the lowest rating. Results
of the 2012 AGC assessments toward 467
installations within Astra Group are provided
in the following table:
2012
Emas Gold 16%
Hijau Green 58%
Biru Blue 20%
Merah Red 3%
Hitam Black 3%
157Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Selain itu, dampak keuangan lain juga dapat
dinikmati terkait program efisiensi perusahaan
dengan hasil yang dicapai sebagai berikut:
Pengelolaan CSR di tahun 2012Melalui program-program yang menyeluruh dan
inovatif serta dilaksanakan dengan koordinasi
yang baik, Astra berupaya menjadi agen
perubahan agar kontribusi dari kegiatan
CSR yang dilakukannya dapat menghasilkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat
Indonesia menuju bangsa yang cerdas, sehat,
sejahtera serta berwawasan lingkungan.
Kebijakan CSR
Dalam pelaksanaan kegiatan CSR, Grup Astra,
beserta yayasan, perusahaan dan unit-unit
kerja memfokuskan program CSR pada empat
pilar utama yaitu:
• Pendidikan:programyangdifokuskanpada
wilayah miskin di sekeliling lokasi Grup
Astra
• SME/IGA:fokuspadasub-kontraktorAstra
dan komunitas lokal di setiap wilayah
operasi Grup Astra
• Lingkungan:fokuspadaprogramkonservasi
dan pencegahan polusi
• Kesehatan:fokuspadamasalahkesehatanibu
dan anak, bekerja sama dengan pemerintah
dan masyarakat setempat
In addition, direct financial impacts and
benefits from the company’s efficiency
programs are as described below:
CSR Management in 2012Through comprehensive and innovative
p r o g r a m s w i t h w e l l - c o o r d i n a t e d
implementation, Astra will seek to be an agent
of change so that the overall contribution of
CSR activities will promote increased welfare
of the Indonesian people towards a smart,
healthy, prosperous and dignified nation.
CSR Policy
In the implementation of CSR activities, Astra
Group, along with its foundations, companies
and work units identify four pillars as the main
focus of CSR programs:
•Education: programs focused on less
privileged regions surrounding Astra Group
locations
• SME/IGA:focusonsubcontractorsofAstra
and the local community surrounding each
Astra Group location
• Environment: focus on conservation and
pollution prevention programs
•Health: focus on maternal and child
health issues, in cooperation with the local
governments and communities
Gas Rumah KacaGreenhouse Gases
AirWater
ListrikElectricity
SolarDiesel Fuel
OliOil
8.2%9.7%
15.5%
4.7%
-0.4%
2011
2012
4.0% 4.0%
14.6%
12.3%
8.0%
Efisiensi Energi & Sumber Daya AlamEfficiency of Energy & Natural Resources
158 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Untuk memaksimalkan hasil dari upaya CSR,
maka dalam menetapkan program CSR,
Astra melakukan pemetaan sosial untuk
memperoleh kondisi masyarakat di sekitar
daerah tujuan program, serta dilanjutkan
dengan dialog partisipatif dengan kelompok
dan tokoh masyarakat setempat untuk
memahami berbagai harapan dan kepentingan
yang relevan. Dialog dilakukan pada tahapan
perencanaan dan selama penerapan program
sehingga tercipta saling pengertian diantara
Pemangku kepentingan. Pembiayaan masing-
masing program dilakukan dengan sinergi
antara program korporat dan entitas bisnis
Astra lainnya.
Seperti halnya AGC bagi aspek LK3, maka
program CSR juga diukur pencapaiannya melalui
rangkaian kriteria yang tercakup dalam Astra
Friendly Company (AFC). Dikembangkan pada
tahun 2005, AFC adalah sistem ditujukan untuk
menjadi panduan serta mendorong peningkatan
kualitas hubungan sosial perusahaan dengan
seluruh pemangku kepentingan internal maupun
eksternal, termasuk dalam mengantisipasi
dampak sosial dan peluang untuk membangun
hubungan yang lebih baik. AFC merupakan
pelaksanaan operasional Public Contribution
Roadmap di Astra.
To obtain maximum results from CSR efforts,
in the process of formulating CSR programs
Astra conducts social mapping to get a picture
of surrounding communities at program
locations, followed by a participatory dialogue
with local community groups and leaders to
understand their expectations and interests.
Dialogue is actively conducted at the planning
stage and during implementation of the
program so as to create mutual understanding
among stakeholders. Funding for each
program is prepared through synergy between
corporate programs and other business
entities of Astra.
As with AGC for EHS aspects, performance
of CSR programs are similarly measured
by a series of criteria incorporated within
Astra Friendly Company (AFC). Developed in
2005, AFC is the system used as guide and
driver to encourage each Astra company in
their efforts to improve the quality of social
relationships with all internal and external
stakeholders, including anticipating their
relevant social impacts and opportunities
to further their relationships. AFC is the
operational implementation of the Public
Contribution Roadmap at Astra.
(atas kiri/above left)
Program 55.000 Jam Pelatihan
Astra untuk Usaha Kecil Menengah
dengan pencapaian 237.182 Jam
Pelatihan pada akhir 2012
55,000 Hours of Astra Training for
Small and Medium Enterprises, with
final achievement of 237,182 hours
training by the end of 2012
(atas kanan/above right)
Program 55.000 Kantong Darah
Astra untuk Kesehatan yang telah
mengumpulkan 81.588 kantong
darah sampai dengan akhir 2012
55,000 Blood Bags from Astra
for Health program, with final
collection of 81,588 blood bags at
the end of 2012
159Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Kegiatan CSR yang dilakukan
Pada tahun 2012, Astra melakukan kegiatan
CSR pada bidang-bidang sesuai dengan
empat pilar utama yakni Pendidikan, SME/
IGA, Lingkungan, dan Kesehatan.Lebih detail
terkait kegiatan CSR Astra dapat dilihat pada
Laporan Berkelanjutan Astra tahun 2012.
Dampak Keuangan dari Kegiatan CSR
Pencapaian di bidang CSR oleh perusahaan
Astra diukur melalui sistem AFC dengan
penilaian terhadap kualitas hubungan sosial
perusahaan dengan seluruh pemangku
kepentingan internal maupun eksternal.
Penilaian bagi instalasi Astra diberikan dengan
kategori bintang 5, 4, 3, 2, 1 berurutan
sebagai tingkat tertinggi hingga terendah,
melalui proses Corporate Assessment, Group
Assessment, dan Self-Assessment yang
dilakukan secara berkala.
Berikut ini adalah pencapaian penilaian
AFC pada tahun 2012 terhadap 72 instalasi
perusahaan di Grup Astra:
Pengelolaan Tanggung Jawab kepada Konsumen di tahun 2012Berbekal semangat untuk “Memberikan
pelayanan yang terbaik kepada pelanggan”
sebagai bagian perwujudan filosofi Catur
Dharma, maka seluruh insan Astra di berbagai
industri berlomba untuk melayani setiap
konsumen dengan lebih baik.
Kebijakan Konsumen
Standar pelayanan kepada konsumen diukur
secara terus menerus menggunakan prinsip
Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral dan
CSR Activities
In 2012, Astra carried out CSR activities in areas
corresponding to the four pillars, consisting
of Education, SME/IGA, Environment and
Health. More detailed information on Astra’s
CSR activities is provided in Astra Sustainability
Report 2012.
Financial Impact of CSR Activities
AFC measures achievement of CSR
performance by Astra companies, particularly
for assessment of the quality of corporate
social relations with all internal and external
stakeholders. Company assessment is made
by star category of 5, 4, 3, 2, and 1 from the
highest to the lowest level, based on results
of Corporate Assessment, Group Assessment
and Self-Assessment that are conducted
periodically.
Results of the 2012 AFC assessments toward
72 installations within Astra Group are
provided in the following table:
Managing Responsibilities to Consumer in 2012
Based on the spirit to “Provide the best
service to customers” as included within
Catur Dharma, all Astra employees in their
respective industries compete against each
other in serving each and every customer
even better.
Consumer Policy
Standards of service delivery are constantly
measured against the principles of Quality,
Cost, Delivery, Safety, Morale and Environment
2012
Bintang 5 Star 35%
Bintang 4 Star 26%
Bintang 3 Star 38%
Bintang 2 Star 1%
Bintang 1 Star 0%
160 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Environment (QCDSME). Astra senantiasa
menerapkan kebijakan prosedur, proses internal
yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dalam hal perlindungan konsumen.
Karenanya, setiap perusahaan Astra dituntut
untuk memberikan pelayan terbaik yang
menyeluruh sehingga perlindungan akan
hak dan kepentingan pelanggan senantiasa
terjaga.
Kegiatan Konsumen yang Dilakukan
Dalam melayani pelanggan, Astra menerapkan
aspek-aspek sebagai berikut:
1. Standar Produk
Faktor keselamatan senantiasa menjadi
fokus utama dalam paket layanan
komprehensif yang diberikan oleh Astra.
Standar keselamatan dijaga melalui sistem
kontrol yang ketat yang terkandung
dalam proses yang ramah lingkungan
(cleaner production) dan standar desain
yang telah teruji.
2. Informasi dan Pendidikan kepada
Konsumen
Kewajiban Astra dalam hal keselamatan
konsumen juga tercakup dalam kewajiban
memberikan informasi yang lengkap dan
transparan untuk penggunaan produk
yang dihasilkan serta memberikan informasi
tambahan dalam mendidik masyarakat
untuk menggunakan produk dengan
bertanggung jawab agar memperoleh nilai
guna produk yang optimal. Hal tersebut
termasuk pemberian brosur dan manual
produk yang lengkap maupun program
safety riding Honda yang mengajak publik
untuk berkendara dengan aman.
3. Komunikasi dan Layanan Pelanggan
Astra senantiasa menjaga kepuasan pelanggan,
salah satunya dengan mendorong pelanggan
untuk memberikan masukan dan ide secara
aktif melalui berbagai media komunikasi
yang lengkap. Dalam penerapannya, jajaran
perusahaan otomotif Astra mengandalkan
layanan AstraWorld untuk menangani
layanan purna jual melalui berbagai program
Customer Relationship Management (CRM)
bagi konsumen produk otomotif Astra serta
layanan darurat 24-jam melalui Emergency
(QCDSME). Astra consistently enforces
implementation of internal policies, procedures
and processes that comply with the statutory
regulations related to consumer protection.
Therefore, every Astra company is required
to provide the best service comprehensively
in order to continually uphold the protection
of rights and interests of all customers.
Consumer Activities
In serving customers, Astra observes the
following:
1. Product Standards
Safety remains as a primary focus
in a comprehensive service package
provided by Astra. Safety standards are
strictly applied using a control system
incorporated in an environmentally
friendly process (cleaner production) and
design standards that have been tested.
2. I n f o r m a t i o n a n d E d u c a t i o n t o
Consumers
Astra’s responsibility in consumer safety
is also covered by obligations to provide
complete and transparent information for
appropriate use of every Astra product
as well as giving additional information
to educate public to use its products
responsibly, thus allowing consumers to
obtain maximum value from its products.
These include providing brochures and
complete product manuals as well as
Honda’s safety riding program that aims
to encourage safety on the road.
3. Communication and Service to Customers
Astra continuously strives to maximize
customer satisfaction, among others by
seeking active customer involvement in
providing input and suggestions through
a complete range of communication
media. In practice, Astra’s automotive
companies rely on AstraWorld to handle
their after-sales service through a variety
of Customer Relationship Management
(CRM) programs aimed at consumers
of Astra automotive products as well as
24-hour Emergency Roadside Assistance
administered by AstraWorld. Astra also
161Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Roadside Assistance yang dikelola oleh
AstraWorld. Astra juga melakukan survei
terkait kepuasan pelanggan, seperti Customer
Satisfaction Index, guna mengetahui keluhan
pelanggan dan sebagai dasar untuk langkah
perbaikan di masa yang akan datang.
YAYASANDelapan yayasan di bawah naungan Grup Astra
merangkul seluruh stakeholder Grup Astra
dalam mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan program untuk memaksimalkan
manfaat yang dihasilkan. Berikut profil
Yayasan Astra beserta kegiatannya:
Yayasan Toyota Astra (YTA)
YTA didirikan pada tahun 1974 oleh
PT Astra International Tbk dan PT Toyota
Astra Motor untuk turut berkontribusi
membangun kehidupan intelektual bangsa
melalui penyediaan bantuan dana dan
pembiayaan untuk kegiatan pendidikan, riset
dan pengembangan ilmu sains dan teknologi,
terutama teknologi otomotif. Dana bantuan
disalurkan dalam bentuk beasiswa; bantuan
kepada universitas untuk penyelenggaraan
acara-acara terkait sains dan penelitian serta
hibah penelitian; dan juga sumbangan alat
bantu mengajar dan buku-buku teknis.
Pada tahun 2012, YTA telah memberikan
dana beasiswa kepada 3.743 siswa, di 542
sekolah di seluruh tanah air. Selain itu juga
telah diberikan bantuan kegiatan pendidikan
lainnya, yaitu 368 pelatihan guru dan 547
sekolah bantuan hardware, software, dan
brainware.
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan
sejak tahun 1980 oleh pendiri Astra Bapak
William Soeryadjaya dengan mengemban misi
pembinaan dan pengembangan UMKM di tanah
air, juga sekaligus sebagai perkuatan value chain
usaha Astra melalui program pemberdayaan atau
Income Generating Activity (IGA) masyarakat di
sekitar Grup Astra.
conducts customer satisfaction surveys,
such as the Customer Satisfaction Index.
Based on the CSI results, Astra seeks
to understand customer complaints
and determine corrective action in the
future.
FOUNDATIONSEight foundations under Astra Group
coordinate planning and implementation
of programs by engaging all stakeholders of
Astra Group in order to maximize the benefits
generated. The following is a brief profile
of Astra foundations and their respective
activities:
Toyota Astra Foundation (YTA)
YTA was founded in 1974 by PT Astra
International Tbk and PT Toyota Astra Motor to
contribute to building the nation’s intellectual
life through the provision of financial assistance
and funding for education, research and
development of science and technology,
especially automotive technology. Assistance
funds are supplied in the form of scholarships,
assistance to universities for organizing events
related to science and research and research
grants, as well as donations of teaching aids
and technical books.
In 2012, YTA provided scholarship funds
to 3,743 students, in 542 schools across
the country. There was also support given
in other educational activities, including
368 trainings for teachers and 547 schools
receiving hardware, software and brainware
supports.
Dharma Bhakti Astra Foundation
Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) was
founded in 1980 by Astra founder William
Soeryadjaya with the mission of fostering and
development of MSMEs in the country, as well
as strengthening Astra’s value chain through
empowerment programs or Income Generating
Activity (IGA) targeting communities around
the Astra Group.
Fokus utama YTA adalah pada riset
dan pengembangan ilmu sains
dan teknologi terutama teknologi
otomotif
YTA focuses primarily on research
and development of automotive
science and technology
162 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Program pembinaan yang diberikan antara
lain di bidang manajemen, teknologi, akses
pasar, fasilitas pembiayaan, dan teknologi
informasi dengan memaksimalkan sinergi
pada jaringan value chain Grup Astra secara
terintegrasi.
Pada tahun 2012, YDBA mendampingi sekitar
7.482 UMKM, 432 training mekanik, 11
pendirian LPB, 10 pendirian LPM, 61 UKM
Mandiri, dan 244 UKM subkon Astra.
Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) – Politeknik
Manufaktur Astra (Polman Astra)
Pada tahun 1995, PT Federal Motor saat ini
PT Astra Honda Motor mendirikan Yayasan
Federal Bina Ilmu yang membawahi Akademi
Teknik Federal untuk memberi solusi akan
kebutuhan tenaga kerja yang handal dan
terampil, terutama di bidang industri sepeda
motor. Seiring dengan perkembangan
bisnis, Yayasan Federal Bina Ilmu berubah
menjadi Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan
Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik
Manufaktur Astra (Polman Astra), dengan
misi menyelenggarakan institusi pendidikan
yang profesional dalam bidang teknologi,
khususnya pada bidang yang terkait otomotif
dan sumber daya alam, untuk menghasilkan
lulusan siap pakai dengan kualitas terbaik
di Indonesia. YABI melalui Polman Astra
sejak tahun 2009 menyediakan beasiswa
bagi siswa berprestasi mencakup 35% dari
jumlah mahasiswa yang direkrut dari seluruh
Indonesia. Pada tahun 2012, Polman Astra
mewisuda 218 mahasiswa termasuk 48
mahasiswa penerima beasiswa dari 6 provinsi
di Indonesia.
Yayasan Pendidikan Astra – Michael D.
Ruslim (YPA-MDR)
Pada 2009 didirikan Yayasan Astra Bina
Pendidikan yang khusus mengelola bantuan
pendidikan untuk daerah prasejahtera. Pada
semester I tahun 2010, dilakukan penggantian
nama yayasan menjadi Yayasan Pendidikan
Astra - Michael D Ruslim (YPA-MDR) untuk
menghormati almarhum Bapak Michael D.
Development programs are provided in,
among other areas, the field of management,
technology, market access, facilitation of
financing and information technology to
maximize synergies in the integrated value chain
networks of Astra Group.
In 2012, YDBA assisted approximately 7,482
MSMEs, 432 training for mechanics, 11 LPB,
10 LPM, 61 self-sufficient SMEs, and 244
Astra subcon SMEs.
Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) - Astra
Manufacturing Polytechnic (Polman Astra)
In 1995, PT Federal Motor, or PT Astra Honda
Motor today, established the Federal Bina
Ilmu Foundation that oversees the Academy
of Federal Engineering Sciences to provide
workforce solutions that need a reliable and
skilled workforce, especially in the motorcycle
industry. Along with business development,
Federal Bina Ilmu Foundation turned into
Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) and
Academy of Federal Engineering Sciences
became Astra Manufacturing Polytechnic
(Polman Astra), with a mission to organize
the professional educational institutions in
the field of technology, particularly in the
areas of automotive and natural resources,
to produce graduates with the highest quality
in Indonesia. YABI through Polman Astra
since 2009 has provided scholarships for
outstanding students from all over Indonesia,
with scholarships awarded at 35% of the total
capacity each year. In 2012, Polman Astra
has graduated 218 students including 48
scholarship students granted from 6 provinces
in Indonesia.
Astra Education Foundation – Michael D.
Ruslim (YPA-MDR)
In 2009, the Astra Bina Pendidikan Foundation
was established as a special entity to manage
educational assistance to underprivileged
areas. In the first semester of 2010, the
Foundation was renamed Astra Education
Foundation - Michael D. Ruslim (YPA-MDR)
in honor of the late Mr. Michael D. Ruslim –
Salah satu pelatihan yang diadakan
oleh YDBA
One of the training programs for
SMEs fostered by YDBA
Polman Astra menyiapkan tenaga
kerja handal terutama di bidang
industri sepeda motor
Polman Astra prepares reliable
workforce, especially for the
motorcycle industry
163Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Ruslim – Presiden Direktur Astra tahun 2005-
2010 yang memulai program ini. Visi YPA-MDR
adalah membantu sekolah-sekolah yang berada
di daerah prasejahtera agar siswa siswanya
mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan
kompetensi kecakapan hidup (life skill) serta
memiliki karakter yang didasarkan pada nilai
luhur Bangsa Indonesia.
Misi YPA-MDR adalah berperan aktif sebagai
agen perubahan (agent of change) dan agen
pengembangan (agent of development)
dalam peningkatan mutu sekolah-sekolah,
pengembangan sumber daya manusia yang
terarah, serta pengembangan kurikulum dan
manajemen sekolah yang profesional. Jenjang
sekolah yang mendapatkan bantuan adalah
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama
dan Sekolah Menengah Kejuruan di 5 wilayah
Indonesia yaitu Leuwiliang, Yogyakarta,
Lampung, Kutai Barat dan Pacitan.
Pada tahun 2012, YPA-MDR membina 42
sekolah binaan dengan total 9.534 siswa
dan 638 guru.
Yayasan Astra Honda Motor (YAHM)
YAHM didirikan pada tahun 1995 sebagai
organisasi sosial yang mandiri dengan misi
mendukung kehidupan masyarakat di bidang
pendidikan dan Income Generating Activities
(IGA). Di bidang pendidikan, YAHM memberikan
beasiswa bagi siswa prasejahtera dan donasi
fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan
serta program edukasi masyarakat tentang
keselamatan di jalan. Sedangkan dukungan di
bidang sosial mencakup kegiatan peningkatan
kesejahteraan masyarakat melalui pelatihan
keterampilan hidup, program pelestarian
lingkungan hidup seperti penghijauan dan
kampanye eco-riding, serta kegiatan amal untuk
berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk
bencana alam.
Di tahun 2012, YAHM telah memberikan
1.758 beasiswa, 3 program safety riding dan
5.500 penanaman pohon.
President Director of Astra in 2005-2010 who
started the program. YPA-MDR’s vision is to
assist schools in disadvantaged areas so that
students are able to improve themselves, as
well as their intellectuals and competency skills
(life skills), also to internalize characters based
on the noble values of the nation.
YPA-MDR’s mission is an active role as an
agent of change and agent of development
in efforts to improve the quality of schools,
well-planned human resource development,
as well as to develop the academic curriculum
and professional management of schools.
The schools receiving assistance range from
primary level, junior secondary school and
vocational high school in 5 regions, namely
Leuwiliang, Yogyakarta, Lampung, West Kutai
and Pacitan.
In 2012, YPA-MDR assisted 42 foster schools
with 9,534 students and 638 teachers.
Astra Honda Motor Foundation (YAHM)
YAHM was founded in 1995 as an independent
social organization with the mission of
supporting the life of the community in
education and Income Generating Activities
(IGA). YAHM provides support in the field of
education through scholarships for students
and donations in support facilities for
educational institutions and public education
programs on road safety. Assistance in the
social field includes activities to increase
community welfare through life skills training,
environmental protection programs such as
tree planting and eco-riding campaign, as well
as charity events for various social and cultural
activities, including natural disasters.
In 2012, YAHM provided 1,758 scholarships,
3 safety riding programs and planted 5,500
trees.
YAHM, mendukung peningkatan
kualitas di bidang IGA, pendidikan
dan sosial
YAHM supports quality
improvement in IGA, educational
and social sectors
YPA-MDR meningkatkan kualitas
dan sumber daya manusia sekolah
YPA-MDR improves the schools
quality and human resources
164 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Karya Bakti United Tractors Foundation
(YKBUT)
Established in 2008, Karya Bakti United
Tractors Foundation implements an intensive
educat ion program preparing heavy
equipment operators and mechanics that
are professional and highly skilled in line with
international standards. YKBUT, through UT
Schools that are spread all over Indonesia,
provides a variety of long-term educational
programs and short-term training programs
as required by Astra Group companies and
customers, and to support the development
of vocational schools in order to encourage
improved quality and standards of the
national industry.
In 2012, there were a total of 2,091 students
in 19 school locations. UT School alumni
numbering 5,794 people are currently working
for UT customers, within AHEME Group, or
serve UT’s internal personnel need.
Amaliah Astra Foundation (YAA)
YAA has a mission to build the Intellectual
Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) and
Spiritual Quotient through activities in the
socio-religious purposes in order to be Muslim
Astra employees who are professional and to
create surrounding communities of religious
devotion. Through the Astra Mosque, YAA
organizes activities of religious celebrations and
Islamic Quiz Astra (CCIA) in Astra Gema Islami
(AGI), whose function is to strengthen solidarity
among Muslims and increase their knowledge
of Islam. The Astra Mosque also develops and
nurtures future leaders through Astra religious
preachers Development Program. Through
Lazis Amaliah Astra, YAA also facilitates
the provision of charity, alms and donations
to scholarships and the entrepreneurial
community.
Yayasan Karya Bakti United Tractors
(YKBUT)
Berdiri pada tahun 2008, Yayasan Karya Bakti
United Tractors menjadi wadah pelaksanaan
program pendidikan yang secara intensif
mempersiapkan operator dan mekanik alat
berat yang professional dan terampil sesuai
persyaratan internasional. Tersebar di seluruh
Indonesia, YKBUT dalam bentuk UT School tidak
hanya menyelenggarakan berbagai program
pendidikan jangka panjang dan program
pelatihan jangka pendek sesuai kebutuhan
perusahaan Grup Astra dan pelanggan secara
khusus tapi juga mendukung pengembangan
sekolah kejuruan dalam rangka mendorong
peningkatan mutu dan standar industri
nasional.
Pada tahun 2012, jumlah siswa telah mencapai
2.091 di 19 lokasi sekolah. Para alumni UT
School yang secara akumulatif berjumlah 5.794
orang yang telah bekerja di para pelanggan
UT, Grup AHEME, atau untuk kebutuhan UT
sendiri.
Yayasan Amaliah Astra (YAA)
YAA memiliki misi untuk membangun
Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient
(EQ) dan Spiritual Quotient melalui kegiatan
di bidang sosial-keagamaan, tujuannya agar
karyawan muslim Astra menjadi muslim yang
profesional dan masyarakat di sekitarnya
memiliki ketaatan beragama. Melalui Masjid
Astra, YAA menyelenggarakan aktivitas perayaan
keagamaan dan Cerdas Cermat Islami Astra
(CCIA) dalam Astra Gema Islami (AGI), fungsinya
mempererat solidaritas sesama umat Muslim dan
meningkatkan pengetahuan agama Islam. Masjid
Astra juga mengembangkan dan membina
calon pemimpin agama melalui Astra Mubaligh
Development Program. Melalui Lazis Amaliah
Astra, YAA juga memfasilitasi pemberian zakat,
infaq dan sedekah (ZIS) yang disalurkan untuk
beasiswa dan modal wirausaha masyarakat.
YKBUT menyiapkan operator dan
mekanik alat berat yang profesional
melalui pendidikan secara intensif
YKBUT provides training for
professional heavy equipment
operators and mechanics through
intensive education
YAA juga menyalurkan bantuan
beasiswa dan modal wirausaha bagi
masyarakat
YAA also gives scholarships and
provides entrepreneurial capital for
the community
165Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL)
YAAL didirikan pada 10 Juni 2010 dengan
fokus kegiatan sosial di bidang pendidikan
di 3 wilayah operasionalnya yaitu Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi. YAAL berkomitmen
untuk menyediakan pendidikan yang lebih
baik bagi keluarga karyawan dan masyarakat
sekitar, dengan membangun sekolah mulai TK
hingga SMP berikut manajemen sekolah dan
menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas.
Selain itu YAAL juga membangun rumah bagi para
tenaga pengajar dan memberikan training bagi
mereka. Sekolah-sekolah di 3 area operasional
AAL ditargetkan menjadi salah satu sekolah
terbaik di wilayah operasi perkebunan. Hal ini
sudah mulai dibuktikan dengan pencapaian
beragam penghargaan dalam berbagai kompetisi
keilmuan.
Pada tahun 2012, YAAL telah membina 24
sekolah yang terdiri dari 19 Sekolah Dasar
(SD), 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP),
dan didukung oleh 403 guru.
Astra Agro Lestari Foundation (YAAL)
YAAL was established on June 10, 2010
with a focus on social activities in the field of
education in three operational areas of Sumatra,
Kalimantan and Sulawesi. YAAL is committed
to provide a better education for the families
of employees and the surrounding community,
by building schools from kindergarten to
junior high school levels as well as improving
school management and providing qualified
teachers. In addition, YAAL also builds houses
for teachers and provides training for them.
Schools in AAL’s three operational areas are
targeted to be some of the best schools within
the plantation area. This is evidently shown by
various achievements in terms of awards in
numerous science competitions.
In 2001, YAAL has foster 24 schools,
comprising 19 Primary Schools, 5 Junior High
Schools, and supported by 403 teachers.
YAAL berkomitmen untuk
mendukung pendidikan bagi
keluarga karyawan dan masyarakat
sekitar dari TK hingga SMP.
YAAL is committed to provide
educational support for employees’
family and surrounding community
from Kindergarten to Junior High
School.
166 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report166 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
167Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Asas-asas tata kelola perusahaan yang baik, yang berlandaskan pada filosofi
Catur Dharma, tercermin dalam semua aspek operasional perusahaan.
Good corporate governance principles based on the philosophy of Catur Dharma are internalized into all
aspects of company operations.
167Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
168 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Pendekatan kami terhadap tata kelola
didasarkan pada kepercayaan bahwa
penerapan praktik tata kelola perusahaan yang
baik dalam Perusahaan akan menanamkan
pada manajemen dan karyawan kami: visi,
proses dan struktur yang diperlukan dalam
mengambil keputusan yang mendorong Astra
untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Prinsip dan kebijakan tata kelola Astra
berlandaskan pada filosofi Perusahaan,
yaitu Catur Dharma, dan bersumber pada
Pedoman Good Corporate Governance (GCG)
Indonesia, peraturan perundang-undangan
dan praktik yang berlaku di Indonesia maupun
internasional.
Sebagai perusahaan induk, Astra terus
memberikan pengarahan dan pedoman
kepada anak-anak perusahaan dalam
mematuhi prosedur tata kelola perusahaan
yang baik, diselaraskan dengan kegiatan usaha
masing-masing anak perusahaan sehingga
kebijakan dan prosedur GCG yang tepat dapat
diterapkan untuk mendorong Grup Astra
tumbuh secara berkelanjutan.
Our approach to governance is predicated
on the belief that the implementation of
good corporate governance practices in the
Company will be instilled in our management
and employees: the vision, processes and
structures needed to make decisions which
would drive Astra to grow in a sustainable
manner.
Astra’s governance principles and policies
are based on the Company’s philosophy,
namely Catur Dharma, and derived from the
Indonesia Good Corporate Governance (GCG)
Guideline, laws and regulations and practices
applicable in Indonesia and international.
As a parent company, Astra continues
to provide direction and guidance to its
subsidiaries in complying with Group-wide
good corporate governance procedures and
aligning it with the business activity of each
subsidiary to insure the proper implementation
of GCG’s policies and procedures can be
carried out to drive Astra to grow sustainably
in the long run.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
169Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
1. Struktur Tata Kelola PerusahaanSesuai ketentuan dalam Undang-Undang
Perseroan Terbatas, struktur tata kelola
Astra terdiri dari 3 (tiga) organ perusahaan,
yaitu Rapat Umum Pemegang Saham,
Dewan Komisaris dan Direksi.
Masing-masing organ perusahaan
memiliki tugas dan wewenang yang
berbeda dan memiliki independensi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya untuk
kepentingan Perusahaan. Jika dinilai
perlu, Dewan Komisaris dan Direksi juga
dapat membentuk unit atau komite yang
berfungsi untuk membantu pelaksanaan
tugas dan wewenang yang lebih efektif.
1. Corporate Governance StructurePursuant to the provisions of the Limited
Liability Company Law, Astra governance
structure consists of 3 (three) bodies within
the company, namely the General Meeting
of Shareholders, the Board of Commissioners
and the Board of Directors.
Each body of the company has different
duties and authorities with independence
to carry out its duties and functions
for the interest of the Company. If
considered necessary, the Board of
Commissioners and the Board of Directors
may also establish one or more unit or
committee whose function is to assist the
effective implementation of their tasks
and authority.
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan Luar Biasa PT Astra
International Tbk
PT Astra International Tbk’s Annual
and Extraordinary General Meeting
of Shareholders
170 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
2. Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Dewan Komisaris dan
Direksi, dengan batasan yang ditentukan
dalam peraturan perundang undangan
dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan.
Wewenang tersebut antara lain membuat
keputusan atas hal-hal sebagai berikut:
- P e r u b a h a n A n g g a r a n D a s a r
Perusahaan;
- Permodalan Perusahaan;
- Penggunaaan keuntungan bersih
Perusahaan;
- Pengangkatan dan pemberhentian
anggota Dewan Komisar is dan
Direksi;
- Persetujuan atas laporan tahunan dan
pengesahan laporan Dewan Komisaris
dan laporan keuangan Perusahaan;
- Penetapan jumlah dan jenis remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi;
- Penunjukan akuntan publik;
- Penggabungan, peleburan atau
pemisahan Perusahaan; dan
- Dilakukannya transaksi yang melebihi
nilai tertentu dan transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.
RUPS terdiri dari (i) RUPS Tahunan dan
(ii) RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan wajib
diselenggarakan setiap tahun paling lambat
enam (6) bulan setelah ditutupnya tahun
buku Perusahaan, sedangkan RUPS Luar
Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.
Dewan Komisaris atau pemegang
saham yang sendiri atau bersama-sama
mewakili sekurang-kurangnya 1/10 dari
jumlah seluruh saham Perusahaan dapat
meminta Direksi untuk memanggil dan
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa.
Permintaan tersebut harus disampaikan
secara tertulis dengan menyebutkan hal-hal
yang ingin dibicarakan disertai alasannya.
2. General Meeting of ShareholdersGeneral Meeting of Shareholders (GMS)
has all powers not granted to the Board
of Commissioners and Board of Directors,
within the limits prescribed in legislation and/
or Articles of Association of the Company.
The powers include making decisions on
the following:
- Change in the Articles of Association of
the Company;
- Capitalization of the Company;
- Use of net profit;
- The appointment and dismissal of
members of the Board of Commissioners
and Board of Directors;
- Approval of the annual report and
ratification of the report of the Board of
Commissioners as well as the financial
report of the Company;
- The determination of the amount and
type of remuneration for the Board of
Commissioners and Board of Directors;
- The appo in tment o f a pub l i c
accountant;
- Merger, consolidation or spin-off of the
Company; and
- Execution of transaction exceeding a
certain value and conflict of interest
transactions.
GMS consists of (i) the Annual GMS and
(ii) the Extraordinary GMS. Annual GMS
shall be held each year no later than six (6)
months after the closing of the Company’s
fiscal year, while the Extraordinary GMS may
be held at any time when needed.
The Board of Commissioners or a
shareholder holding or shareholders jointly
holding at least 1/10 of the total shares of
the Company may request the Board of
Directors to call and hold an Extraordinary
GMS. The request must be in writing and
be submitted setting out the matters to
be discussed and the reasoning thereof.
171Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Secara umum, RUPS dapat dilangsungkan
apabila dihadiri oleh pemegang saham
yang mewakili lebih dari setengah bagian
dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan
oleh Perusahaan. Semua keputusan RUPS
diusahakan diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai, maka keputusan diambil
berdasarkan suara setuju lebih dari 50%
bagian dari seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam RUPS.
Persyaratan kuorum dan pemungutan
suara RUPS yang berbeda dan lebih ketat
berlaku dalam hal RUPS menentukan hal-
hal penting tertentu, seperti persetujuan
penggabungan, konsolidasi atau pemisahan
Perusahaan. Ketentuan mengenai hal ini
dan mengenai RUPS diatur dalam Anggaran
Dasar Perusahaan.
RUPS Perusahaan yang terakh i r
diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012,
yang terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS
Luar Biasa Perseroan. Seluruh keputusan
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa secara
lengkap telah dipublikasikan dalam surat
kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta
Post pada tanggal 30 April 2012 sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Ringkasan dari keputusan-keputusan
yang diambil dalam RUPS Tahunan dan
RUPS Luar Biasa tersebut adalah sebagai
berikut:
RUPS Tahunan
Agenda 1:
Menyetujui dan menerima baik Laporan
Tahunan untuk tahun buku 2011, termasuk
mengesahkan Laporan Dewan Komisaris
Perseroan, serta mengesahkan Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk
tahun buku 2011 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana & Rekan sebagaimana dimuat
In general, a GMS can be held if attended
by shareholders representing more than
half of the total shares issued by the
Company. While the aim is to make
decisions by consensus, in the case of
a decision not reached by consensus,
then decisions are taken based on an
affirmative vote of more than 50% of
the shares with voting rights represented
at the GMS.
Different and stricter quorum and voting
requirements apply for holding a GMS
approving certain important matters,
such as approving a merger, consolidation
or spin off of the Company. Provisions
relating to this issue and the GMS are set
out in the Articles of Association of the
Company.
The Company held the last GMS on 27
April 2012, which is a combination of
the Annual GMS and Extraordinary GMS
of the Company. All resolutions of the
Annual GMS and Extraordinary GMS in
full have been published in Bisnis Indonesia
and The Jakarta Post newspapers on 30
April 2012 in accordance with applicable
regulations.
Summary of the decisions taken at the
Annual GMS and Extraordinary GMS are
as follows:
Annual GMS
Agenda 1:
Approved and accepted the Annual Report
for fiscal year 2011, including the Report
of the Board of Commissioners as well
as ratified the Company’s Consolidated
Financial Statements for fiscal year
2011 which has been audited by Public
Accountant Tanudiredja, Wibisana &
Partners, as stated in their report dated 24
172 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
dalam laporan mereka tanggal 24 Februari
2012 dengan pendapat wajar dalam
semua hal yang material.
Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan
disahkannya Laporan Dewan Komisaris
Perseroan dan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan tersebut, semua
anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan diberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
(acquit et decharge) atas tindakan
pengurusan dan pengawasan yang mereka
lakukan selama tahun buku 2011, sejauh
tindakan-tindakan tersebut tercermin
dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun
buku 2011.
February 2012 rendering the opinion of
fairly stated in all material respects.
With the approval of the Annual
Report and ratification of the Board of
Commissioners of the Company and
the Company’s Consolidated Financial
Statements, all members of the Board of
Directors and Board of Commissioners
were granted full release and discharge
of responsibilities (acquit et decharge)
of their management and supervision
actions carried out during the financial
year 2011, to the extent of such actions
were reflected in the Annual Report and
Consolidated Financial Statements for
fiscal year 2011.
Forum Genba Grup Astra yang
diselenggarakan di berbagai
wilayah di Indonesia
Astra Group Genba Forum held
in various locations throughout
Indonesia
173Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Agenda 2:
Menyetujui penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar
Rp 17.785.292.319.684 (tujuh belas
triliun tujuh ratus delapan puluh lima
miliar dua ratus sembilan puluh dua juta
tiga ratus sembilan belas ribu enam ratus
delapan puluh empat Rupiah) sebagai
berikut:
a. sebesar Rp 8.015.743.521.720 (delapan
triliun lima belas miliar tujuh ratus empat
puluh tiga juta lima ratus dua puluh
satu ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah)
dibagikan sebagai dividen tunai, atau
sebesar Rp 1.980 (seribu sembilan
ratus delapan puluh Rupiah) setiap
saham, yang akan diperhitungkan
dengan dividen interim sebesar
Rp 600 (enam ratus Rupiah) setiap saham
yang telah dibayarkan pada tanggal 14
November 2011, sehingga sisanya sebesar
Rp 1.380 (seribu tiga ratus delapan
puluh Rupiah) setiap saham akan
dibayarkan pada tanggal 6 Juni 2012
kepada Pemegang Saham Perseroan yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang
Saham Perseroan pada tanggal 23 Mei
2012 pukul 16:00 WIB;
b. Sisanya sebesar Rp 9.769.548.797.964
(sembilan triliun tujuh ratus enam
puluh sembilan miliar lima ratus
empat puluh delapan juta tujuh ratus
sembilan puluh tujuh ribu sembilan
ratus enam puluh empat Rupiah)
dibukukan sebagai laba ditahan
Perseroan.
Agenda 2:
Approved the use of the Company’s
net profit for the fiscal year ended
31 December 2011 amounting to
Rp 17,785,292,319,684 (seventeen trillion
seven hundred and eighty-five billion, two
hundred and ninety-two million three
hundred nineteen thousand six hundred
and eighty-four Rupiah) as follows:
a. an amount of Rp 8,015,743,521,720
(eight trillion fifteen billion seven
hundred and forty-three million five
hundred twenty-one thousand seven
hundred and twenty Rupiah) shall
be distributed as cash dividends, or
Rp 1,980 (one thousand nine hundred
and eighty Rupiah ) per share, which
will be offset by interim dividend of
Rp 600 (six hundred Rupiah) per share
which was paid on 14 November
2011, so the remaining Rp 1,380 (one
thousand three hundred and eighty
Rupiah) per share will be paid on 6
June 2012 to the Shareholders of the
Company whose names were recorded
in the Register of Shareholders of the
Company on 23 May 2012 at 16:00
Indonesian Western Time;
b. The remaining Rp 9,769,548,797,964
(nine billion seven hundred and
sixty-nine billion, five hundred and
forty-eight million seven hundred and
ninety-seven thousand nine hundred
and sixty-four Rupiah) would be
recorded as retained earnings of the
Company.
174 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Agenda 3:
a. Mengangkat anggota Dewan
Komisaris Perseroan dengan susunan
sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Budi Setiadharma Presiden Komisaris President Commissioner
Djunaedi Hadisumarto Komisaris Independen Independent Commissioner
Muhamad Chatib Basri Komisaris Independen Independent Commissioner
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris Independen Independent Commissioner
Erry Firmansyah Komisaris Independen Independent Commissioner
Kyoichi Tanada Komisaris Independen Independent Commissioner
Anthony John Liddell Nightingale Komisaris Commissioner
Benjamin William Keswick Komisaris Commissioner
Mark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner
Chiew Sin Cheok Komisaris Commissioner
Jonathan Chang Komisaris Commissioner
David Alexander Newbigging Komisaris Commissioner
Untuk masa jabatan terhitung sejak 27
April 2012 sampai dengan penutupan
RUPS Tahunan Perseroan tahun
2014.
b. (1) Memberikan wewenang kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk
menetapkan gaji dan tunjangan
anggota Direksi Perseroan, dengan
memperhatikan pendapat dari
Komite Remunerasi dan Nominasi
Perseroan; serta
(2) Menetapkan untuk seluruh
anggota Dewan Komisar i s
P e r s e r o a n , p e m b e r i a n
honorarium maksimum sejumlah
Rp 1.000.000.000 (satu miliar
Rupiah) gross per bulan yang
dibayarkan sebanyak 13 (tiga belas)
kali dalam satu tahun, mulai berlaku
terhitung sejak 1 Mei 2012 hingga
penutupan RUPS Tahunan tahun
2013, dan memberikan wewenang
kepada Presiden Komisaris untuk
menetapkan pembagian jumlah
honorarium tersebut di antara
Agenda 3:
a. Appointed members of the Board of
Commissioners with the following
composition:
For a term commencing from 27
April 2012 until the closing of the
Company’s Annual GMS in 2014.
b. (1) Granting authority to the Board
of Commissioners to determine
the salary and allowances of
the members of the Board of
Directors of the Company, taking
into account the opinion of the
Remuneration and Nomination
Committee of the Company; as
well as
(2) Approving the giving of honorarium
to all members of the Board of
Commissioners in the maximum
amount of Rp 1,000,000,000 (one
billion Rupiah) gross per month,
paid 13 (thirteen) times in one year
commencing 1 May 2012 until the
closing of Annual GMS in 2013,
and authorized the President
Commissioner to determine the
distribution of the honorarium
amongst the members of the
Board of Commissioners of the
Company, taking into account
175Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
para anggota Dewan Komisaris
Perseroan, dengan memperhatikan
pendapat dari Komite Remunerasi
dan Nominasi Perseroan.
Agenda 4:
Memberi wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk:
(a) menunjuk salah satu kantor akuntan
publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan
salah satu dari empat besar kantor
akuntan publik internasional dan terdaftar
di Bapepam-LK, untuk melakukan audit
laporan keuangan Perseroan untuk tahun
buku 2012, dan
(b) menetapkan jumlah honorarium dan
persyaratan lainnya sehubungan
dengan penunjukan kantor akuntan
publik tersebut.
RUPS Luar Biasa
Agenda 1:
Menyetujui dilakukannya perubahan
atau pemecahan nilai nominal saham
(stock split) Perseroan, dari sebelumnya
sebesar Rp 500 (lima ratus Rupiah) per
saham, menjadi sebesar Rp 50 (lima
puluh Rupiah) per saham, dengan tetap
mengindahkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
bidang pasar modal Indonesia.
Dengan adanya perubahan nilai nominal
saham ini:
(a) jumlah saham Perseroan meningkat
dari semula 6.000.000.000 (enam
miliar) saham dengan nilai nominal
masing-masing sebesar Rp 500 (lima
ratus Rupiah) tiap sahamnya menjadi
60.000.000.000 (enam puluh miliar)
saham dengan nilai nominal masing-
masing sebesar Rp 50 (lima puluh
Rupiah) tiap sahamnya.
(b) jumlah saham yang telah ditempatkan
dan disetor Perseroan meningkat,
dari semula sebanyak 4.048.355.314
(empat miliar empat puluh delapan juta
tiga ratus lima puluh lima ribu tiga ratus
the opinion of the Remuneration
and Nomination Committee of the
Company.
Agenda 4:
Authorized the Board of Directors of the
Company to:
(a) appoint a public accounting firm in
Indonesia, which is affiliated with one
of the four major international public
accounting firms and registered with
the Bapepam-LK, to audit the financial
statements of the Company for the
fiscal year 2012, and
(b) determine the honorarium and
other requirements with respect
to the appointment of such public
accounting firm.
Extraordinary GMS
Agenda 1:
Approve a change in the nominal value of
shares (stock split) of the Company, from
Rp 500 (five hundred Rupiah) per share to
Rp 50 (fifty Rupiah) per share, with due
regard to the applicable capital market
regulations in Indonesia.
With the change in the nominal value of
these shares:
(a) the number of shares of the Company
increased from 6,000,000,000 (six
billion) shares with a nominal value
of Rp 500 (five hundred Rupiah) per
share to 60,000,000,000 (sixty billion)
shares with a nominal value of Rp 50
(fifty Rupiah) per share.
(b) the issued and paid up shares
of the Company increased from
4,048,355,314 (four billion forty eight
million three hundred and fifty-five
thousand three hundred fourteen)
shares to 40,483,553,140 (forty
billion, four hundred and eighty-
176 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
empat belas) saham menjadi sebanyak
40.483.553.140 (empat puluh miliar
empat ratus delapan puluh tiga juta lima
ratus lima puluh tiga ribu seratus empat
puluh) saham.
Agenda 2:
Menyetujui perubahan pasal 4 ayat 1
dan ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan
sehingga untuk selanjutnya ditulis dan
berbunyi sebagai berikut:
1. Modal dasar Perseroan ini berjumlah
Rp 3.000.000.000.000 (tiga triliun
Rupiah), terbagi atas 60.000.000.000
(enam puluh miliar) saham, masing-
masing bernilai nominal Rp 50 (lima
puluh Rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor penuh dengan
uang tunai sebanyak 40.483.553.140
(empat puluh miliar empat ratus delapan
puluh tiga juta lima ratus lima puluh
tiga ribu seratus empat puluh) saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp 2.024.177.657.000 (dua triliun dua
puluh empat miliar seratus tujuh puluh
tujuh juta enam ratus lima puluh tujuh
ribu Rupiah).
3. Dewan KomisarisDewan Komisaris merupakan organ
yang bertugas mengawasi Direksi dalam
(i) menetapkan kebijakan pengurusan
Perseroan dan (ii) mengelola Perseroan.
Dewan Komisaris juga bertugas memberikan
nasehat dan rekomendasi kepada Direksi
dalam menjalankan Perseroan.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Secara umum, tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris antara lain adalah:
•Melakukan pengawasan atas risiko
usaha Perseroan;
• M e l a k u k a n p e n g a w a s a n a t a s
pelaksanaan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dalam kegiatan
usaha; dan
three million five hundred fifty-three
thousand one hundred and forty)
shares.
Agenda 2:
Approved changes to Article 4, paragraph
1 and paragraph 2 of the Articles of
Association of the Company, to read as
follows:
1. The Company’s authorized capital shall
be Rp 3,000,000,000,000 (three billion
Rupiah), divided into 60,000,000,000
(sixty billion) of shares, with a nominal
value Rp 50 (fifty Rupiah).
2. O f such au tho r i z ed cap i t a l ,
40,483,553,140 (forty billion, four
hundred and eighty-three million five
hundred and fifty-three thousand
one hundred forty) shares have
been issued and fully paid up with
an aggregate nominal value of
Rp 2,024,177,657,000 (two trillion
twenty four billion one hundred
seventy-seven million six hundred fifty
seven thousand Rupiah).
3. Board of CommissionersThe Board of Commissioners serves as the
governing body that supervises the Board
of Directors in (i) adopting the management
policies of the Company and (ii) managing
the Company. The Board of Commissioners
also provide advice and recommendations to
the Board of Directors.
Responsibilities of the Board of
Commissioners
In general, the duties and responsibilities
of the Board of Commissioners are,
among others:
• MonitoringtheriskoftheCompany’s
business;
•Monitoring the implementation of
the principles of Good Corporate
Governance in the business; and
Rasio pemecahan nilai nominal saham
PT Astra International Tbk (ASII)
Stock split ratio of PT Astra
International Tbk (ASII)
1:10
177Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
• Memberikantanggapan,rekomendasi
dan juga persetujuan, jika diperlukan,
atas usulan dan rencana yang diajukan
Direksi untuk melaksanakan strategi dan
rencana pengembangan Perseroan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan
Komi sa r i s me lakukannya un tuk
kepentingan Perseroan dengan itikad baik,
kehati-hatian dan tanggung jawab sesuai
dengan Anggaran Dasar Perusahaan,
peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Dewan Komisaris merupakan suatu
majelis dan setiap anggota Dewan
Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-
sendiri. Presiden Komisaris bertugas
mengkoordinasikan berbagai kegiatan
Dewan Komisaris.
Pada saat pengangkatannya, Dewan
Komisaris Perseroan terdiri dari 12 anggota,
termasuk 5 (lima) diantaranya menjabat
sebagai Komisaris Independen.
• Providing feedback, recommendation
and approval, if required, on proposals
put forward by the Board of Directors
to implement the Company’s strategy
and development plan.
In the implementation of their duties,
the Board of Commissioners acts in good
faith for the benefit of the Company, with
prudence, and responsibility in accordance
with the Articles of Association, the
regulations in force and the principles
of GCG.
The Board of Commissioners is a council and
each member of the Board of Commissioners
cannot act alone but must be based by a
decision of the Board of Commissioners.
The President Commissioner is in charge
of coordinating the various activities of the
Board.
Upon the appointment, the Board
of Commissioners consists of 12
members, including 5 (five) Independent
Commissioners.
Rapat Executive Committee di
Yogyakarta
Executive Committee Meeting in
Yogyakarta
178 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Komisar is Independen memenuhi
ketentuan independensi sebagai berikut:
1. Berasal dari luar Perseroan;
2. T idak mempunyai saham baik
langsung maupun tidak langsung
pada Perseroan;
3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi
dengan Perusahaan, Komisaris,
Direksi atau pemegang saham utama
Perseroan; dan
4. Tidak memiliki hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan kegiatan
usaha Perseroan.
Komposisi Dewan Komisaris
Sebagaimana diputuskan dalam RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa Perseroan
2011 dan dimuat dalam Akta Notaris
No.60, tanggal 27 April 2012, maka
susunan anggota Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Affiliasi dengan Pemegang Saham Utama Affiliation with Main Shareholder
Budi Setiadharma Presiden Komisaris President Commissioner -Djunaedi Hadisumarto* Komisaris Independen Independent Commissioner -
Muhamad Chatib Basri** Komisaris Independen Independent Commissioner -
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris Independen Independent Commissioner -
Erry Firmansyah Komisaris Independen Independent Commissioner -
Kyoichi Tanada Komisaris Independen Independent Commissioner -
Anthony John Liddell Nightingale Komisaris Commissioner Director of JCC
Benjamin William Keswick Komisaris Commissioner Director of JCC
Mark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner Director of JCC
Chiew Sin Cheok Komisaris Commissioner Director of JCC
Jonathan Chang Komisaris Commissioner -
David Alexander Newbigging Komisaris Commissioner Managing Director of JCC
* Djunaedi Hadisumarto meninggal dunia pada tanggal 23 Desember 2012. Djunaedi Hadisumarto passed away on 23 December 2012. ** Muhamad Chatib Basri mengundurkan diri pada tanggal 14 Juni 2012 dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan berlaku efektif pada tanggal 14 Agustus 2012. Muhamad Chatib Basri has resigned on 14 June 2012 and was effectively commenced on 14 August 2012 pursuant to the Articles of Association of the Company.
Tidak terdapat perubahan komposisi
Dewan Komisaris setelah tahun buku
2012 berakhir sampai dengan batas
penyampaian Laporan Tahunan ini.
Profil para anggota Dewan Komisaris dapat
dilihat pada bagian Data Perusahaan di
halaman 208 Laporan Tahunan ini.
An Independent Commissioner must
comply with the following independence
provisions:
1. Originated from outside the company;
2. Has no shares, directly or indirectly, in
the Company;
3. Has no affiliation with the Company,
Board of Commissioners, Board of
Directors or the Company’s main
shareholders; and
4. Does not have a business relationship,
either directly or indirectly related to
the business of the Company.
The Board of Commissioners Composition
As decided in the Company’s Annual GMS
and Extraordinary GMS 2011 and stated
in Notarial Deed No.60, dated 27 April
2012, the composition of the Board of
Commissioners are as follows:
There has been no change in the composition
of the Board of Commissioners after the end
of the fiscal year 2012 until the issuance of
this Annual Report.
Profiles of the Board of Commissioners
can be found in Corporate Data section
on page 208 in this Annual Report.
179Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan,
Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan
secara berkala sekurang-kurangnya sekali
dalam 3 bulan. Bergantung pada agenda
rapat, Direksi dapat diundang untuk hadir
dalam Rapat Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2012, Dewan Komisaris
telah mengadakan rapat 4 kali dan
menerbitkan 7 keputusan Dewan Komisaris
yang dilakukan melalui sirkular. Direksi
hadir dalam rapat Dewan Komisaris
berdasarkan undangan.
Tingkat kehadiran rata-rata rapat Dewan
Komisaris di tahun 2012 adalah 85%.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Pada tahun 2012, Dewan Komisaris telah
melakukan antara lain, kegiatan sebagai
berikut:
1. Pengangkatan Daniel Phua sebagai
Kepala Grup Internal Audit;
2. Pengangkatan anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi periode 2012
hingga 2014;
3. Pengangkatan anggota Executive
Committee periode 2012 hingga 2014;
4. Pengangkatan anggota Komite Audit
periode 2012 hingga 2014;
5. Memberi persetujuan atas pembagian
dividen interim tahun buku 2012;
6. Memberi persetujuan atas Penawaran
Umum Saham Terbatas V PT Bank
Permata Tbk; dan
7. Memberi persetujuan atas rencana kerja
2013.
Board of Commissioners Meeting
In accordance with the Company’s policy,
the Board of Commissioners shall hold
meetings regularly at least once every
3 months. Depending on the agenda
of the meeting, the Board of Directors
may be invited to attend the Board of
Commissioners meeting.
Throughout the year 2012, the Board of
Commissioners convened 4 meetings and
issued 7 circular resolutions of the Board
of Commissioners. The Board of Directors
attended the meetings of the Board of
Commissioners based on invitation.
Average meeting attendance rate of the Board
of Commissioners in 2012 was 85%.
Implementation of the Duties of the
Board of Commissioners
In 2012, the Board of Commissioners has
conducted, among others, the following
activities:
1. Appointment of Daniel Phua as the Head
of Group Internal Audit;
2. Appointment of members of the
Remuneration and Nomination
Committee for the period 2012 to
2014;
3. Appointment of Executive Committee
members for the period 2012 to 2014;
4. Appointment of the Audit Committee
for the period 2012 to 2014;
5. Gave approval for distribution of an
interim dividend for financial year
2012;
6. Gave approval for the Rights Issue V of
PT Bank Permata Tbk; and
7. Approved the 2013 work plan.
180 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Komite-Komite Dewan Komisaris
Komite Audit
Pembentukan Komite Audit oleh Dewan
Komisaris mengacu pada ketentuan
Peraturan Bapepam-LK. Komite Audit
be r tanggung j awab mengawas i
dan memberi saran kepada Dewan
Komisaris tentang efektivitas mekanisme
pengendalian internal, kepatuhan
terhadap peraturan internal dan eksternal
yang berlaku, termasuk peraturan
Bapepam–LK, serta melaksanakan tugas
lain yang diminta oleh Dewan Komisaris.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
membantu Dewan Komisaris dalam
melakukan fungsi pemantauan terhadap
hal-hal berikut:
• Keuangan-kredibilitasdanobjektivitas
dari informasi keuangan yang akan
disebarluaskan oleh Perseroan kepada
pihak eksternal, termasuk laporan
keuangan dan data keuangan lainnya;
• Manajemen risiko dan pengendalian
internal - kecukupan proses untuk
melakukan identifikasi dan memitigasi
risiko keuangan dan bisnis;
• KegiatanAssurance - rencana dan hasil
dari kegiatan yang dilakukan oleh Grup
Internal Audit dan Risk Advisory, dan
auditor eksternal untuk menilai apakah
risiko-risiko utama telah ditangani
dengan tepat dan dievaluasi dalam
pelaksanaan kerja;
• Objekt iv i tas dan Independensi-
objektivitas dan independensi auditor
internal dan eksternal;
• Hukum - status dan pelaporan kasus
hukum yang material terhadap Grup
Astra; dan
• Kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan serta Kode Etik Perusahaan.
Board of Commissioners Committees
Audit Committee
The Audit Committee was established by
the Board of Commissioners, pursuant
to Bapepam-LK Regulations. The Audit
Committee is responsible to oversee and
advise the Board of Commissioners of the
effectiveness of internal control mechanisms,
compliance with applicable internal and
external regulations, including Bapepam-LK
regulations as well as carrying out other tasks as
requested by the Board of Commissioners.
Duties and responsibi l it ies of the
Audit Committee assists the Board of
Commissioners to monitor the following
matters:
• Financial–credibilityandobjectivityof
the Company’s financial information
that will be issued to external parties,
including financial statements and other
financial data;
• RiskManagementandinternalcontrol
– adequacy of processes to identify and
mitigate financial and business risks;
• AssuranceActivities–plansandresults
of activities conducted by Group
Internal Audit and Risk Advisory, and
External Auditor to assess whether
key risks are appropriately covered and
evaluated in the performance of their
work;
•Objectivity and Independence –
objectivity and independence of the
internal and external auditors;
• Legal – progress and reporting of
significant legal cases of Astra Group;
and
• Compliancewith lawand regulations
and the Company’s Code of Conduct.
181Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pengangkatan Komite Audit
Pengangkatan anggota Komite Audit
di lakukan oleh Dewan Komisar is
berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan
Komisaris tertanggal 16 Mei 2012. Masa
jabatan Komite Audit berlaku efektif sejak
27 April 2012 sampai dengan ditutupnya
RUPS Tahunan 2014.
Independensi Komite Audit
Se lu ruh Anggota Komi te Aud i t
merupakan para profesional di bidangnya
dan dipilih antara lain, berdasarkan
integritas, kompetensi, pengalaman
dan pengetahuan di bidang keuangan.
Anggota Komite juga wajib memenuhi
persyaratan independensi, yaitu anggota
tidak memiliki hubungan keuangan,
manajer ial , kepemil ikan dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau
Pemegang Saham utama dan/atau dengan
PT Astra International Tbk.
Komposisi Komite Audit
Pada akhir tahun 2012, keanggotaan
Komite Audit mencakup empat (4)
orang anggota, yaitu satu (1) Komisaris
Independen yang menjabat sebagai Ketua
dan dua (2) anggota independen, serta
tambahan satu (1) anggota khusus yang
tidak memiliki hak suara. Komposisi Komite
Audit adalah sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningkrat Ketua Chairman
Inget Sembiring Anggota Member
Harry Wiguna Anggota Member
Chiew Sin Cheok Anggota Khusus* Special Member
* Tidak memiliki hak suara | No voting rights
Profil para anggota Komite Audit dapat
dilihat pada bagian Data Perusahaan di
halaman 219 Laporan Tahunan ini.
Appointment of the Audit Committee
The appointment of members of the Audit
Committee by the Board of Commissioners
was based on the Circular Resolutions of
the Board of Commissioners dated 16 May
2012. The term of office of the Committee
members took effect as of 27 April 2012 up
to the close of the Company’s Annual GMS
in 2014.
Independence of Audit Committee
All members of the Audit Committee are
professionals in their field and selected
based among others, on integrity,
competence, experience and knowledge
in financial matters. Committee members
are also required to meet the independency
requirements namely, the member must
be free from any financial, managerial,
shareholding and/or familial relationship
with the Board of Commissioners, Board of
Directors and/or controlling shareholders
and/or with PT Astra International Tbk.
Audit Committee Composition
At the end of 2012, the membership of
the Audit Committee comprises four (4)
members, namely of one (1) Independent
Commissioner as Chairman, and two (2)
independent members, as well as one
(1) additional special member with no
voting right. The composition of the Audit
Committee is as follows:
Profiles of Audit Committee members can
be seen in Corporate Data section on page
219 in this Annual Report.
182 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Rapat Komite Audit
Sesuai Piagam Komite Audit, rapat rutin
Komite wajib dilaksanakan dengan ketentuan
diselenggarakan satu kali dalam setiap kuartal
dan rapat tambahan jika dibutuhkan. Komite
juga dapat memanggil rapat khusus yang
berfungsi untuk melakukan pembahasan
masalah tertentu.
Selama tahun 2012, Komite Audit
Perusahaan telah melaksanakan 6 kali
rapat. Tingkat kehadiran rata-rata rapat
Komite Audit sepanjang tahun 2012
adalah 100%.
Pelaksanaan Tugas Komite Audit
Pada tahun 2012, Komite Audit telah
melakukan antara lain, kegiatan sebagai
berikut:
1. Pengawasan atas laporan keuangan
interim dan laporan keuangan tahunan
2012;
2. Pengawasan atas rencana kerja serta
hasil dari auditor eksternal;
3. Pengawasan atas rencana kerja dan
hasil pelaporan Grup Internal Audit
dan Risk Advisory; dan
4. Pengawasan atas pelaporan Divisi
Legal atas kasus-kasus hukum.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas
untuk memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris perihal nominasi dan
remunerasi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi. Komite tersebut juga
memberi saran terkait calon-calon yang
akan ditunjuk sebagai Eksekutif Senior
Perseroan, serta merekomendasikan
pembagian tugas anggota Direksi kepada
Dewan Komisaris.
Komposisi Komite Remunerasi dan
Nominasi
Pengangkatan anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi dilakukan oleh Dewan
Komisaris berdasarkan Keputusan Sirkuler
Audit Committee Meeting
Pursuant to the Audit Committee Charter,
the Committee shall hold a routine
meeting once in every three months and
additional meetings as required. The
Committee can also convene a special
meeting to conduct discussion on a
particular issue.
During 2012, the Company’s Audit
Committee has conducted 6 meetings.
The average attendance rate of the Audit
Committee meeting during 2012 was
100%.
Implementation of the Duties of the
Audit Committee
In 2012, the Audit Committee conducted
among others, the following activities:
1. Supervision of interim financial
statements and the annual financial
statements 2012;
2. Supervision on the work plan and
results/findings of the external auditor;
3. Supervision of the work plan and
report the results of Group Internal
Audit and Risk Advisory; and
4. Oversight on reports of the Legal
Division on legal cases.
Remuneration and Nomination
Committee
The Remuneration and Nomination Committee
is tasked to provide recommendations to
the Board of Commissioners regarding the
nomination and remuneration for the Board
of Commissioners and Board of Directors. The
Committee also provides recommendations
regarding nomination of candidates for
the Company’s Senior Executives, and
recommendations on allocation of Board of
Directors’ duties.
Remuneration and Nomination
Committee Composition
The appointment of members of the
Remuneration and Nomination Committee
by the Board of Commissioners was based
183Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Dewan Komisaris tertanggal 30 Mei 2012.
Masa jabatan Komite Remunerasi dan
Nominasi berlaku efektif sejak 1 Mei 2012
sampai dengan penutupan RUPS Tahunan
Perseroan 2014. Pada akhir tahun 2012,
susunan Komite Remunerasi dan Nominasi
terdiri dari tiga (3) orang anggota, dengan
struktur sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Benjamin William Keswick Ketua Chairman
Anthony John Liddell Nightingale Anggota Member
Prijono Sugiarto Anggota Member
Rapat Komite Remunerasi dan
Nominasi
Selama tahun 2012, Komite Remunerasi
dan Nominasi telah melaksanakan 5 kali
rapat. Tingkat kehadiran rata-rata rapat
Komite Nominasi dan Remunerasi di
tahun 2012 adalah 100%.
Pelaksanaan Tugas Komite Remunerasi
dan Nominasi
Pada tahun 2012, Komite Remunerasi dan
Nominasi telah secara aktif memberikan
masukan dan evaluasi melalui antara lain,
kegiatan sebagai berikut:
1. Perencanaan staff;
2. Penetapan remunerasi Direksi.
Executive Committee
Executive Committee bertanggung
jawab melakukan kajian atas keputusan
dan kebijakan bisnis yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris serta hal-hal
penting lainnya yang diajukan Direksi.
Komposisi Executive Committee
Pengangkatan anggota Executive
Committee dilakukan oleh Dewan
Komisaris berdasarkan Keputusan Sirkuler
Dewan Komisaris tertanggal 30 Mei 2012.
Masa jabatan Executive Committee berlaku
on the Circular Resolutions of the Board of
Commissioners dated 30 May 2012. The
term of office of the Committee members
took effect as of 1 May 2012 until the closing
of the Company’s Annual GMS in 2014. At
the end of 2012, with the composition of the
Nomination and Remuneration Committee
consisting of three (3) members, with the
following structure:
Remuneration and Nomination
Committee Meeting
During 2012, the Remuneration and
Nomination Committee has conducted
5 meetings. The Attendance rate of the
Nomination and Remuneration Committee
meeting in 2012 was 100%.
Implementation of the Duties of
the Remuneration and Nomination
Committee
In 2012, the Remuneration and Nomination
Committee actively provided feedback and
evaluation through among others, the
following activities:
1. Staff planning;
2. Determination of remuneration of the
Board of Directors.
Executive Committee
The Executive Committee is responsible
for reviewing the decisions and policies
that require the approval of the Board of
Commissioners as well as other important
issues put forth by the Board of Directors.
Executive Committee Composition
The appointment of members of the
Executive Committee by the Board of
Commissioners was based on the Circular
Resolutions of the Board of Commissioners
dated 30 May 2012. The term of office
184 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
efektif sejak 1 Mei 2012 sampai dengan
penutupan RUPS Tahunan Perseroan
2014. Pada akhir tahun 2012, susunan
Executive Committee terdiri dari tujuh (7)
orang anggota sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Benjamin William Keswick Ketua Chairman
Mark Spencer Greenberg Anggota Member
David Alexander Newbigging Anggota Member
Chiew Sin Cheok Anggota Member
Budi Setiadharma Anggota Member
Prijono Sugiarto Anggota Member
Simon Collier Dixon Anggota Member
Rapat Executive Committee
Sesuai dengan kebijaksanaan Perusahaan,
Executive Committee diadakan sekali
sebulan dan rapat tambahan j ika
dibutuhkan. Selama tahun 2012, Executive
Committee telah melaksanakan 12 kali
rapat. Tingkat kehadiran rata-rata rapat
Executive Committee di tahun 2012 adalah
100%.
Pe laksanaan Tugas Execut i ve
Committee
Pada tahun 2012, Executive Committee
telah melakukan kegiatan, antara lain,
sebagai berikut:
1. Menyed iakan i n fo rmas i a t a s
perkembangan bisnis dan transaksi
tertentu kepada Dewan Komisaris;
2. Menyelenggarakan kajian atas rencana
strategis dan kinerja Grup dan tiap
segmen bisnisnya;
3. Memberikan konsultasi serta saran
kepada Dewan Komisar is atas
keputusan strategis dan arahan untuk
Grup.
4. DireksiDireksi bertanggung jawab untuk
memimpin dan mengurus Perusahaan untuk
kepentingan Perusahaan. Direksi wajib
melaksanakan tugas pokoknya dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab
of the Committee members took effect
as of 1 May 2012 until the closing of the
Company’s Annual GMS in 2014. At the end
of 2012, the composition of the Executive
Committee consisted of seven (7) members
as follows:
Executive Committee Meeting
Pursuant to the policy of the Company, the
Executive Committee shall hold a routine
meeting once a month and additional
meetings as required. During 2012, the
Executive Committee conducted 12
meetings. The average attendance rate
of Executive Committee meeting in 2012
was 100%.
Implementation of the Duties of the
Executive Committee
In 2012, the Executive Committee has
conducted, among others, the following
activities:
1. Provision of information to the
Board of Commissioners on business
deve lopments and par t i cu la r
transactions;
2. Regular review of strategic plan and
performance of the Group and each
business segment performance;
3. Consultation with and furnishing advice
to the Board of Commissioners on
strategic decisions and direction of the
Group.
4. Board of DirectorsThe Board of Directors is responsible for
leading and managing the Company for
the benefit of the Company. The Board
of Directors shall execute its tasks in
good faith and with full responsibility in
185Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan,
peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Komposisi Direksi
Sebagaimana diputuskan dalam RUPST
Tahun 2011 dan ditetapkan dalam Akta
Notaris No.04, tanggal 6 Mei 2011, Direksi
terdiri dari sembilan (9) orang Direktur,
dengan susunan anggota Direksi sebagai
berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director
Gunawan Geniusahardja Direktur Director
Johnny Darmawan Danusasmita Direktur Director
Djoko Pranoto Direktur Director
Widya Wiryawan Direktur Director
Angky U. Tisnadisastra Direktur Director
Sudirman Maman Rusdi Direktur Director
Simon Collier Dixon Direktur Director
Johannes Loman Direktur Director
Profil para anggota Direksi dapat dilihat
pada bagian Data Perusahaan di halaman
214 Laporan Tahunan ini.
Tidak terdapat perubahan komposisi
Direksi setelah tahun buku 2012 berakhir
sampai dengan batas penyampaian
Laporan Tahunan ini.
Tanggung jawab Direksi
Tugas dan tanggung jawab Direksi dalam
mencapai maksud dan tujuan Perseroan,
antara lain, adalah:
1. Menyusun visi, misi dan nilai-nilai
Perseroan serta rencana strategis
Perseroan dalam bentuk rencana
korporasi (corporate plan) dan rencana
bisnis (business plan);
2. Menetapkan struktur organisasi
Perseroan lengkap dengan rincian
tugas setiap divisi dan unit usaha;
3. Mengelola sumber daya yang dimiliki
Perseroan secara efektif dan efisien;
4. Membentuk sistem pengendalian
internal dan manajemen risiko
Perseroan; dan
accordance with the Articles of Association
of the Company, applicable laws and
regulations and the principles of GCG.
Board of Directors Composition
As decided during the Annual GMS in
2011 and set forth in Notarial Deed No.04,
dated 6 May 2011, the Board of Directors
consists of nine (9) Directors, with the
composition of the Board of Directors as
follows:
Profiles of the Board of Directors members
can be found in the Corporate Data section
on page 214 in this Annual Report.
There has been no change in the
composition of the Board of Directors
after the end of the fiscal year 2012 until
the issuance of this Annual Report.
Board of Directors Responsibilities
The Board of Directors duties and
responsibilities in achieving the goals
and objectives of the Company, among
others, are:
1. Determining the vision, mission and
values of the Company as well as the
Company’s strategic plan in the form
of a corporate plan and business plan;
2. E s t a b l i s h i n g t h e C o m p a n y ’s
organizational structure complete
with the job description of each
division and business unit;
3. Managing the Company’s resources
effectively and efficiently;
4. Establishing an internal control and
risk management system of the
Company; and
186 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
5. Memperhatikan kepentingan dari
pemangku kepentingan Perseroan.
Tanggung jawab masing-masing anggota
Direksi dapat dilihat pada bagian Data
Perusahaan di halaman 226 Laporan
Tahunan ini.
Rapat Direksi
Sesuai dengan kebijakan Perusahaan,
pada prinsipnya Rapat Direksi diadakan
rata-rata empat kali sebulan, atau lebih
sepanjang dirasakan perlu oleh anggota
Direksi. Sepanjang tahun 2012, Direksi
telah mengadakan rapat 36 kali dan
menerbitkan 1 keputusan Direksi melalui
sirkular.
Tingkat kehadiran rata-rata rapat Direksi
di tahun 2012 adalah 87%.
Pelatihan Direksi
Dalam rangka pen ingkatan dan
pengembangan kompetensi untuk
menunjang tugas pengelolaan Perusahaan
serta sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan
pengetahuan dengan masyarakat, Direksi
telah mengikuti berbagai seminar, workshop,
conference dan talk show baik di dalam
maupun luar negeri.
Pada tahun 2012, Direktur Perusahaan
telah mengikuti kegiatan adalah, antara
lain, sebagai berikut:
TanggalDate
TopikTopic
TempatPlace
25-29 January 2012 World Economic Forum 2012 Switzerland
17 January 2012 Executive Risk and Control Forum 2012 Indonesia
9 May 2012 Kuliah Umum Institut Pertanian Bogor (Speaker) Indonesia
29 May 2012 Kuliah Umum Universitas Prasetya Mulya (Speaker) Indonesia
12 July 2012 PermataBank Executive Sharing (Speaker) Indonesia
12 July 2012 Asia Marketing Federation Conference Japan
11-14 September 2012 Euromoney Conference : Myanmar Global Investment Forum Myanmar
14 September 2012 Sharing Magister Manajemen Universitas Indonesia (Speaker) Indonesia
17-18 September 2012 Indonesia Investment Forum (Speaker) Indonesia
28 November 2012 Seminar CEO Forum Magister Business Institut Pertanian Bogor Indonesia
5. Observing the interest for the
Company’s stakeholders.
The responsibility of each member of the
Board of Directors can be found in the
Corporate Data section on page 226 in
this Annual Report.
Board of Directors Meeting
In accordance with the Company’s policy,
in principle the meeting of the Board of
Directors is held four times in a month, or
more if consider necessary by the Board of
Directors. During the year 2012, the Board
of Directors has convened 36 meetings and
issued 1 circular resolutions of the Board
of Directors.
The average attendance rate of the Board
of Directors meeting was 87%.
Training for Board of Directors
In order to improve and develop the
competencies to support the duties of
managing the Company and as the tools
to share their knowledge with the nation,
the Board of Directors have attended
various seminars, workshops, conferences
and talkshows, either locally or abroad.
In 2012, Directors of the Company have
attended, among others as follows:
187Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Pelaksanaan RUPS Tahunan
Seluruh keputusan RUPS Tahunan tahun
2012 telah direalisasikan sebagaimana
mestinya.
5. Penilaian Kinerja dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Pencapaian pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi diukur setiap tahunnya melalui
proses penilaian yang terstruktur.
Kriteria/Indikator Kinerja
Kriteria untuk proses asesmen terhadap
k iner ja Dewan Komisar i s ada lah
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan atas
kebijakan pengurusan dan jalannya
Perseroan dan memberi nasihat kepada
Direksi untuk kepentingan dan mencapai
tujuan Perseroan. Penilaian juga mencakup
evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
khusus yang telah diberikan sesuai
Anggaran Dasar dan/atau berdasarkan
keputusan RUPS.
Sedangkan indikator kinerja untuk
mengukur kinerja Direksi mencakup:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab masing-masing anggota Direksi
sesuai Anggaran Dasar Perusahaan;
2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS
Tahunan 2012; dan
3. Pencapaian realisasi dari rencana
kerja.
Pihak yang Melaksanakan Penilaian
Penilaian atas kinerja Dewan Komisaris
dilaksanakan melalui RUPS, sedangkan
penilaian terhadap kinerja Direksi
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
dan RUPS. Dalam melakukan penilaian
Implementation of the Annual GMS
All resolutions of the Annual GMS 2012 have
been implemented.
5. Assessment of Performance and Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of DirectorsAch ievement of the dut ies and
the responsibilities of the Board of
Commissioners and Board of Directors is
measured each year through a structured
assessment process.
Performance Criteria/Indicators
Criteria for the assessment of the
performance of the Board of Commissioners
is the implementation of the duties of the
Board of Commissioners in monitoring the
management policies and the running of
the Company and providing advice to the
Board of Directors in the interests and to
attain the objectives of the Company. The
assessment also includes an evaluation of
the implementation of specific tasks that
have been given according to the Articles of
Association and/or by decision of the GMS.
While the indicators to measure the
performance of the Board of Directors
include:
1. Execution of the duties and responsibilities
of each member of the Board of
Directors in accordance to the Articles
of Association of the Company;
2. Implementation of the decisions of the
2012 Annual GMS; and
3. Actual achievement of the work plans.
Party Conducting the Assessment
The evaluation of the Board of Commissioners
performance is conducted through the GMS,
while evaluate on the accomplishment of the
Board of Directors is conducted by the Board
of Commissioners and the GMS. In assessing
188 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris
mengacu kepada indikator KPI Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi akan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas dan pencapaian kinerja mereka
untuk periode 2012 dalam RUPS Tahunan
yang akan diselenggarakan pada tahun
2013.
Remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi
Prosedur dan Dasar Penetapan Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi
ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan
lingkup dan tanggung jawab pekerjaan
serta standar domestik dan regional
yang berlaku saat ini. Secara garis besar,
penetapan remunerasi di setiap level
dalam organisasi Perusahaan dirancang
untuk memberikan penghargaan kepada
karyawan sesuai dengan jabatannya dan
mendorong mereka mencapai kinerja
yang terbaik.
Komite Remunerasi dan Nominasi
m e n y u s u n r e k o m e n d a s i s e r t a
mengusulkan kepada Dewan Komisaris
besaran remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi. Setelah ditelaah oleh Dewan
Komisaris, usulan remunerasi tersebut
diajukan ke RUPS untuk dimintakan
persetujuan.
RUPS Tahunan dapat juga memberikan
wewenang kepada Dewan Komisaris
untuk menentukan remunerasi Direksi
dengan mempertimbangkan rekomendasi
dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
the performance of the Board of Directors,
the Board of Commissioners refers to the KPI
indicators.
The Board of Commissioners and the
Board of Directors will account for their
actions and result of their performance
for the period 2012 at the Annual GMS
to be held in 2013.
Remuneration for the Board of
Commissioners and Board of Directors
Procedures and Bases Determining
Remunerat ion for the Board of
Commissioners and the Board of
Directors are set based on the scope
and responsibilities of the task as well
as the applicable domestic and regional
standards. Generally speaking, the
remuneration provisions in every level of
the organization are designed to reward
the staff in accordance with his/her
position and encourage them to achieve
the best possible performance.
The Remuneration and Nomination
Committee make recommendations and
propose to the Board of Commissioners
regarding the remuneration of the Board of
Commissioners and Board of Directors. Once
reviewed by the Board of Commissioners, the
proposed remuneration is submitted to the
GMS to be approved.
The GMS could also authorize the Board
of Commissioners to determine the
remuneration of the Board of Directors
taking into account the recommendation
of the Remuneration and Nomination
Committee.
189Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Remunerasi Dewan Komisaris Tahun
2012
Penetapan remunerasi bagi Dewan
Komisaris mengacu pada hasil keputusan
RUPS Tahunan tanggal 27 April 2012 yaitu
pemberian kepada semua anggota Dewan
Komisaris honorarium yang keseluruhan
maksimum sejumlah Rp 1.000.000.000
(satu miliar Rupiah) bruto per bulan yang
dibayarkan sebanyak 13 (tiga belas) kali
dalam satu tahun, mulai berlaku terhitung
sejak 1 Mei 2012 hingga penutupan RUPS
Tahunan tahun 2013. RUPS melimpahkan
wewenang kepada Presiden Komisaris untuk
menetapkan pembagian jumlah honorarium
tersebut di antara para anggota Dewan
Komisaris Perseroan, dengan memperhatikan
pendapat dari Komite Remunerasi dan
Nominasi Perseroan.
Komponen penghasilan Dewan Komisaris
terdiri dari honorarium, tunjangan, fasilitas
dan tantiem/insentif kinerja.
Remunerasi Direksi Tahun 2012
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan
tahun 2012, penetapan remunerasi
anggota Direksi Astra pada tahun 2012
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris
melalui rapat Dewan Komisaris, dengan
memperhatikan pendapat dari Komite
Remunerasi dan Nominasi Perseroan.
Untuk tahun 2012, jumlah remunerasi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Astra
dan anak perusahaan yang terkonsolidasi
(230 orang) adalah sebesar Rp 944 miliar
yang terdiri dari imbalan kerja jangka
pendek, pasca-kerja dan imbalan jangka
panjang lainnya.
Remuneration of the Board of
Commissioners in 2012
Determination of remuneration for the
Board of Commissioners refers to the
decision made by the Annual GMS on
27 April 2012 in which honorarium was
given to all members of the Board of
Commissioners in the total maximum
amount of Rp 1,000,000,000 (one
billion Rupiah) gross per month, paid 13
(thirteen) times in one year, commencing
1 May 2012 until closing of the Annual
GMS in 2013. The GMS authorized the
President Commissioner to determine
the distribution of the honorarium
amongst the members of the Company’s
Board of Commissioners, taking into
account the opinion of the Remuneration
and Nomination Committee of the
Company.
The Board of Commissioners income
components consist of honoraria, allowances,
facilities and bonus/incentive performance.
Remuneration of the Board of
Directors in 2012
Based on the decision of the Annual
GMS in 2012, the remuneration for the
Board of Directors of Astra in 2012 was
delegated to the Board of Commissioners,
with due regard to the opinion of the
Company’s Remuneration and Nomination
Committee.
For 2012, the amount of remuneration of
the Board of Commissioners and Board
of Directors of Astra and its consolidated
subsidiaries (230 people) is Rp 944 billion.
The components of the remuneration
consists of short-term, post-employment
benefits and other long-term employee
benefits.
190 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
6. Hubungan Keluarga, Opsi Saham dan Pemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan DirekturTidak ada hubungan kekeluargaan antara
para anggota Dewan Komisaris dan/atau
Direksi hingga derajat kedua.
Saat ini, Astra tidak menyelenggarakan
program opsi saham bagi manajemen
Perseroan.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak
ada anggota Direksi yang memiliki saham
PT Astra International Tbk. Sedangkan
di antara anggota Dewan Komisaris,
dua (2) Komisaris Perseroan, yaitu Budi
Setiadharma (Presiden Komisaris) dan
Anthony J.L. Nightingale, masing-masing
memiliki saham PT Astra International Tbk
sebesar 0,02%. Kepemilikan dalam jumlah
kecil ini dianggap tidak menimbulkan
benturan kepentingan dalam pelaksanaan
tugas pengawasan demi kepentingan
Perseroan.
7. Kebijakan DividenDalam RUPS Tahunan Perseroan,
Direksi merekomendasikan jumlah
dividen yang akan dibagikan dengan
mempertimbangkan kinerja Perseroan
tahun berjalan, pergerakan pertumbuhan
Perseroan dan imbal hasil menarik yang
sewajarnya diterima para pemegang
saham Perusahaan, serta saldo laba yang
positif Perusahaan.
Distribusi dividen dilakukan melalui
pembayaran dividen interim kepada
pemegang saham sesuai usulan Direksi
yang telah mendapatkan persetujuan
Dewan Komisaris, disusul dengan
pembayaran dividen f inal setelah
memperoleh persetujuan RUPS Tahunan.
6. Family Relations, Stock Option and Share Ownership by the Board of Commissioners and the Board of DirectorsThere are no family relationships
between the members of the Board
of Commissioners and/or the Board of
Directors until the second degree.
Currently, Astra does not have stock
options program for the Company’s
management.
As of 31 December 2012, none of
members of the Board of Directors hold
any shares of PT Astra International
Tbk. Meanwhile, among the members
of the Board of Commissioners, two (2)
Commissioners, namely Budi Setiadharma
(President Commissioner) and Anthony JL
Nightingale, each owns 0.02% shares of
PT Astra International Tbk. These small
holdings are deemed not to create any
conflict of interest in carrying out their
supervisory duties in the interests of the
Company.
7. Dividend PolicyIn the Company’s Annual GMS, the Board
of Directors recommends the amount of
dividends to be declared after considering
the Company’s performance during the
current year, the growth, a reasonable
return received by shareholders, and
the positive retained earnings of the
Company.
Dividend distribution was made through
the interim payment of dividends to the
shareholders pursuant to the proposal of
the Board of Directors which has been
approved by the Board of Commissioners,
followed by the payment of final dividends
after obtaining the approval of the Annual
GMS.
191Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang
diselenggarakan pada tanggal 27 April
2012 telah diputuskan pembagian dividen
tunai sebesar Rp 8.015.743.521.720 atau
sebesar Rp 198 setiap saham, dengan rasio
pembayaran dividen sebesar 45%. Pada
tahun 2011, Perusahaan telah membagikan
dividen sebesar Rp 6,5 triliun atau Rp 160
per saham dan rasio pembayaran dividen
sebesar 45%.
8. Sistem Pengendalian InternalPerseroan menerapkan konsep three lines
of defence, dimana:
1. Pihak manajemen bertanggung jawab
atas pengawasan pengendalian untuk
memastikan bahwa penyimpangan
yang terjadi dapat teridentifikasi dan
dilakukan tindak lanjut dengan tepat
waktu;
2. Fungs i manajemen r i s iko dan
pengendalian lainnya melakukan
pemantauan secara berkala terhadap
kegiatan pengendalian yang berjalan;
dan
3. Auditor internal and eksternal
melakukan proses audit dalam rangka
pemeriksaan terhadap struktur dan
proses pengendalian yang berjalan.
Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal
Grup Internal Audit memiliki tanggung
jawab utama untuk memberikan keyakinan
adanya koordinasi yang baik antara fungsi-
fungsi pengendalian Perusahaan sehingga
dapat berfungsi dengan efektif. Unit
Quality Assurance juga telah dibentuk
dalam struktur Grup Internal Audit dengan
tugas utama melaksanakan pengkajian
dan memberikan keyakinan bahwa
pemeriksaan audit telah dilakukan secara
menyeluruh sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Konsultan independen
juga telah ditugaskan sejak Januari 2013
untuk mengkaji efektivitas proses audit
internal secara keseluruhan.
In the Company’s Annual GMS that
was held on 27 April 2012 it was
decided to distribute a cash dividend of
Rp 8,015,743,521,720 or Rp 198 per
share, with a dividend payout ratio of
45%. In 2011, the Company distributed
a dividend of Rp 6.5 trillion or Rp 160
per share and a dividend payout ratio
of 45%.
8. Internal Control Systems
The Company applies the concept of three
lines of defence where:
1. Management is responsible for putting
in place monitoring controls to ensure
control deviations are detected and
responded to timely;
2. Risk management and other assurance
functions conducts periodic monitoring
on controls operations; and
3. Internal and external audits conduct
rotational audits to confirm controls
design and operations.
Effectiveness of Internal Control
Systems Evaluation
Group Internal Audit has the primary
responsibility for ensuring the various
assurance functions are coordinated
to provide reasonable assurance that
controls are operating effectively. A
Quality Assurance unit has also been
established within Group Internal Audit
and its primary function is to review and
ensure that audits carried out across the
Group are in accordance with established
standards. The Company has also engaged
an external consultant to review the
effectiveness of internal audit starting
January 2013.
Jumlah pembagian dividen tunai
untuk tahun buku 2011
Total cash dividend distributed for
the fiscal year of 2011
Rp8.0 triliuntrillion
192 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
9. Manajemen RisikoFungsi manajemen risiko merupakan
tanggung jawab seluruh jajaran manajemen
pada setiap unit bisnis; dengan tugas
mengidentifikasi dan mengelola risiko sesuai
dengan wewenang yang melekat pada
masing-masing unit terkait. Dalam hal ini,
Risk Management Advisory (RMA) berfungsi
untuk membantu pihak manajemen dalam
membangun kerangka kerja Enterprise
Risk Management (ERM) yang kuat sesuai
dengan profil risiko dan kebutuhan masing-
masing bisnis. RMA juga berperan penting
membantu Direksi mengkonsolidasikan dan
melaporkan risiko utama yang diidentifikasi
di berbagai unit bisnis dan selanjutnya
mengkomunikasikan risiko strategis yang
menjadi perhatian Direksi kepada seluruh
unit bisnis.
Kerangka Risiko dan Langkah Mitigasi
Berikut ini adalah beberapa risiko utama
yang berpotensi mengakibatkan dampak
yang kurang menguntungkan bagi
kegiatan operasional bisnis:
1. Risiko Keuangan
Grup bergerak dalam industri jasa
keuangan, serta aktif melakukan
kegiatan impor/ekspor bahan baku
produksi dan komponen. Oleh
karena itu, kegiatan operasional
yang dijalankan menghadapi berbagai
risiko terkait suku bunga, nilai tukar
mata uang asing dan kredit.
2. Risiko Harga Komoditas
Perubahan harga komoditas dunia
dapat mempengaruhi pendapatan
Grup secara langsung maupun tak
langsung. Pergerakan harga komoditas
minyak sawit mentah dan batu bara
akan berdampak pada tingkat penjualan
yang dibukukan oleh divisi agribisnis, alat
berat dan pertambangan, sedangkan
perubahan harga bahan bakar akan
mempengaruhi penjualan divisi otomotif.
9. Risk ManagementRisk management is the accountability
of management personnel at all business
level; to identify and manage risks in
accordance with their area of responsibility.
To assist management in this regard, the Risk
Management Advisory (RMA) division helps
management set up a robust Enterprise
Risk Management (ERM) framework that is
tailored to respective businesses’ risk profiles
and needs. Another key role performed
by RMA is to act as a central conduit to
consolidate and report risks identified from
the business units to the Board of Directors
and in turn to disseminate strategic risk
concerns from the Board of Directors to the
business units.
Risk Framework and Mitigation Steps
The Company has identified the following
key risks that may negatively impact its
business:
1. Financial Risk
The Group is engaged in the financial
services industry. It also imports/exports
raw materials and components. Its
operations are therefore exposed
to a range of interest rate, foreign
exchange, and credit risks.
2. Commodity Price Risk
Changes in commodity prices could
affect the Group’s income directly
or indirectly. Changes in the prices
of CPO and coal will impact sales in
the agribusiness, heavy equipment
and mining divisions, whilst changes
in energy prices will affect sales of
the automotive division. In addition,
manufacturers need access to raw
193Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Selain itu, kegiatan manufaktur Grup juga
mengandalkan akses pasokan bahan
mentah dan perubahan harga bahan
baku akan mempengaruhi struktur biaya
produksi.
3. Risiko Pengadaan Pasokan dan
Layanan
Grup mengandalkan pasokan berbagai
bahan komponen manufaktur,
sehingga kendala dalam rantai
pasokan berpotensi mengganggu
proses produksi.
4. Risiko Bencana Alam
Kegiatan operasional Grup terutama
terletak di Indonesia, yang rentan
terhadap gempa bumi, banjir, tsunami,
letusan gunung berapi dan wabah
penyakit.
Upaya untuk mengelola risiko tersebut:
1. Risiko Keuangan
Grup Treasury melakukan koordinasi
a ta s imp lementas i keb i j akan
pengelolaan risiko keuangan secara
keseluruhan dibawah arahan Direksi.
Kebijakan treasury Grup dirancang
untuk mengelola dampak keuangan
dari fluktuasi suku bunga dan nilai
tukar mata uang asing dan untuk
meminimalkan risiko keuangan Grup.
Berbagai instrumen keuangan derivatif,
terutama interest rate swap, cross-
currency swap, kontrak berjangka
valuta asing dan foreign currency
option, digunakan sebagai transaksi
lindung nilai yang tepat dalam upaya
pengelolaan aset dan liabilitas Grup
sesuai dengan kebijakan manajemen
risiko keuangan yang berlaku. Risiko
kredit dikelola melalui rangkaian kajian
rutin atas portofolio kredit, penerapan
sistem penilaian kredit yang baik,
materials and raw material prices will
affect cost structure.
3. Risk of Supply and Services
Procurement
The Group relies on its suppliers for
various manufacturing components
and supply chain disruptions could
interfere with planned production
schedule.
4. Disaster Risk
The Group’s operations are primarily
situated in Indonesia which is a
country proned to earthquakes,
floods, tsunamis, volcanic eruptions
and disease outbreaks.
Risk mitigation steps:
1. Financial Risk
The Group Treasury funct ion
co-ord inates the group wide
implementation of financial risk
management policies under the
direction of the Board of Directors.
The Group’s treasury policies are
designed to manage the financial
impact of fluctuations in interest rates
and foreign exchange rates and to
minimize the Group’s financial risks.
The Group uses derivative financial
instruments, principally interest
rate swaps, cross-currency swaps,
forward foreign exchange contracts
and foreign currency options as
appropriate for hedging transactions
and managing the Group’s assets
and liabilities in accordance with the
Group’s financial risk management
policies. Credit risks are managed
through the regular review of credit
194 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
dan pemantauan terhadap berbagai
indikator sehingga dapat mengambil
tindakan awal/tepat waktu dalam
mengatasi potensi permasalahan kredit
yang mungkin timbul.
2. Risiko Harga Komoditas
Secara umum, Grup memberlakukan
kebijakan untuk tidak melakukan lindung
nilai terhadap risiko harga komoditas.
Namun dengan pertimbangan strategis
tertentu, dapat melakukan lindung
nilai secara terbatas dimana Grup
akan menggunakan kontrak berjangka
terhadap risiko harga. Grup melakukan
kajian secara berkala atas tren harga
minyak sawit mentah, batubara, energi,
dan komoditas penting lainnya sehingga
dapat mengambil langkah-langkah aktif
untuk menekan potensi dampak yang
kurang baik.
3. Risiko Pengadaan Pasokan dan
Layanan
Grup secara aktif membangun hubungan
kerja sinergis dan menerapkan standar
tata kelola perusahaan yang tinggi
pada semua mitra pemasok bahan
produksi dalam rangka memastikan
pengiriman pasokan dilakukan secara
efisien dan tepat waktu. Prosedur
manajemen risiko rantai pasokan
juga diterapkan untuk mendeteksi
area dengan potensi gangguan yang
dinilai tinggi dan langkah pencegahan
yang akan ditetapkan, termasuk
penggunaan beberapa sumber pasokan
bahan baku.
4. Risiko Bencana Alam
Grup telah menyiapkan Business
Continuity Plan untuk berbagai unit
fungsional penting dan melakukan kajian
tahunan atas kecukupan perlindungan
asuransi yang dimiliki. Grup juga
aktif terlibat dalam berbagai aktifitas
CSR sebagai kesempatan bekerja
portfolio, implementation of robust
credit grading system, and monitoring
of various lead indicators to take early
action on potential credit issues.
2. Commodity Price Risk
The Group’s policy is generally not to
hedge commodity price risk, although
limited hedging is undertaken for
strategic reasons. In such cases the
Group uses forward contracts to
hedge the price risk. The Group
reviews the outlook for CPO, coal,
energy, and other commodity prices
regularly and takes active actions to
minimise potential impact.
3. Risk of Supply and Services
Procurement
The Group actively encourages
synergistic working relationships and
applies high standards of corporate
governance to all of its suppliers
with the aim of ensuring supplies
are delivered in an efficient and
timely manner. Supply chain risk
management procedures are also in
place to identify area with high risk
of disruption and identify appropriate
countermeasures such as the use of
multi-sourcing.
4. Disaster Risk
The Group has prepared Business
Continuity Plans for all its key
functions and undertake annual
review on insurance adequacy. The
Group also undertakes active activities
through its CSR programs to work
with government and community
195Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
sama dengan pihak pemerintah dan
komunitas terkait langkah-langkah
untuk meminimalisir dampak negatif
yang mungkin timbul dari datangnya
bencana alam di Indonesia.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem
Manajemen Risiko
Divisi Risk Management Advisory (RMA)
setiap tahun melakukan penilaian atas
kecukupan Enterprise Risk Management
(ERM) di semua unit bisnis. Sebagai
bagian dari penilaian tersebut, dilakukan
tinjauan atas efektivitas dan konsistensi
kegiatan manajemen risiko serta dibuat
rekomendasi untuk tindak lanjut
ke depan. RMA juga mengkaji dan
membuat rekomendasi atas kecukupan
dan efektivitas Business Continuity Plan
dan cakupan asuransi di unit-unit ini.
10. Grup Internal Audit (GIA)
G IA be rpe rang pent ing da lam
memberikan advis secara independen
dan obyektif bagi manajemen Grup
Astra sehubungan dengan efektivitas
pelaksanaan sistem pengendalian untuk
mendukung tujuan Perusahaan dan
mengelola risiko.
Struktur, Kedudukan dan Tanggung
Jawab Grup Internal Audit
GIA berada langsung dibawah Presiden
Direktur dan bekerja erat dengan
Komite Audit. Perusahaan menerapkan
model audit internal dimana unit audit
internal anak perusahaan memiliki jalur
koordinasi kepada GIA.
Kepala Grup Internal Audit diangkat
(dan dapat diberhentikan) oleh Presiden
Direktur dengan persetujan Dewan
Komisaris.
groups to implement measures for
minimising the impact of natural
disaster events on Indonesia.
Evaluation of the Effectiveness of
Risk Management Systems
The Risk Management Advisory (RMA)
division conducts annual assessment
of Enterprise Risk Management (ERM)
maturity at all key business units. As part
of this assessment, the effectiveness and
consistency of risk management activities
are reviewed and recommendations
made for further follow up. RMA also
reviews and makes recommendations
on the adequacy and effectiveness of
business units’ Business Continuity Plan
and insurance coverage.
10. Group Internal Audit (GIA)
GIA assumes a critical role in providing
independent and objective advice to
Astra Group management in respect
of effective implementation of control
systems to support the Company’s
objectives and mitigate risks.
Structure, Position and Responsibilities
of the Internal Audit
Group Internal Audit reports directly to
the President Director and maintains a
close working relationship with the Audit
Committee. The Company maintains a
federated internal audit model where
internal audit units of group companies
maintain a dotted reporting line to
Group Internal Audit.
The Head of Group Internal Audit is
appointed (and can be terminated) by the
President Director with approval from the
Board of Commissioners.
196 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Profil Pimpinan dan Auditor dalam
Grup Internal Audit
Kepala Grup Internal Audit dijabat oleh
Daniel Phua efektif sejak April 2012,
dengan pengangkatan yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No.065/DIR/IV/2012 Tanggal 2 April
2012.
Daniel Phua
Warga negara Australia, Daniel diangkat
sebagai Kepala Grup Internal Audit
sejak April 2012. Beliau menyelesaikan
pendidikan dengan gelar Bachelor of
Commerce dari University of Western
Australia dan meraih Certified Practicing
Accountant (CPA Australia), Certified
Information System Auditor (CISA), dan
Certified Internal Auditor (CIA). Daniel
mempunyai pengalaman dalam bidang
audit selama 18 tahun, dan sebelumnya
bekerja di Jardine Matheson, Telstra
Australia, dan Ernst & Young.
Pada akhir tahun 2012, jumlah pegawai
pada Grup Internal Audit adalah 41 orang
dengan komposisi sebagai berikut:
Posisi Position
Jumlah Pegawai Total Employee
Managerial (Chief, Division Head, Department Head) 6
Senior Auditor 7
Middle Auditor 19
Junior Auditor 6
Sekretariat dan Administrasi | Secretariat and Administration 3
Jumlah Pegawai | Total Employees 41
Sertifikasi
Dalam melaksanakan kegiatan audit, GIA telah
didukung dengan tenaga audit profesional
yang dilengkapi sertifikasi terkait.
Profile of Head and Auditors of
Group Internal Audit
Effective from April 2012, Daniel Phua
serves as the Head of Group Internal
Audit, by virtue of Board of Directors’
appointment letter No.065/DIR/IV/2012
dated 2 April 2012.
Daniel Phua
Citizen of Australia, Daniel Phua was
appointed as the Head of Group Internal
Audit in April 2012. Daniel graduated
with a Bachelor of Commerce from the
University of Western Australia and is
a Certified Practicing Accountant (CPA
Australia), Certified Information System
Auditor (CISA), and Certified Internal
Auditor (CIA). Daniel has over 18 years of
audit experience and previously worked
for Jardine Matheson, Telstra Australia, and
Ernst & Young.
At the end of 2012, the number of
employees in Group Internal Audit is 41
people with the following composition:
Certification
In conducting audit activities, GIA is
supported by professionally certified
audit team members.
197Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Adapun komposisi auditor bersertifikasi
adalah sebagai berikut:
Sertifikasi Certification
Jumlah OrangTotal People
Pra Managerial & Qualified Internal Auditor 13
Certified Internal Auditor 1
Certified Public Accountant 1
Certified Information System Auditor 3
Certified Ethical Hacker 1
Certified Information System Manager 1
Business Continuity Certified Planner 1
Enterprise Risk Management Certified Professional 1
Certified Risk Management Professional 1
Pe lat ihan yang ters t ruktur dan
berkelanjutan memastikan bahwa
semua tenaga auditor memiliki keahlian
dan pengalaman yang memadai dalam
melaksanakan proses audit sesuai
kebutuhan Perusahaan.
Kegiatan Grup Internal Audit di
Tahun 2012
Audit berbasis risiko dilaksanakan
berdasarkan standar internasional dari
Institute of Internal Audit (IIA) dan the
Committee of Sponsoring Organizations
of the Treadway Commission (COSO).
Tujuan utama dari pelaksanaan audit
ini adalah untuk memberikan jaminan
yang independen kepada manajemen
bahwa sistem pengendalian utama
telah dirancang dan berfungsi secara
maksimal untuk mengelola risiko dalam
acuan yang diharapkan. Kegiatan audit
dilakukan berdasarkan pemetaan proses
utama yang sistematis. Surveillance audit
(continuous audit) dan sistem manajemen
audit berfungsi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas audit.
GIA menjalin kerja sama erat dengan
pihak audit internal setiap unit di
seluruh Grup Astra dan menyusun
rencana kerja berdasarkan Common
Audit Universe.Penyusunan rencana
kerja audit melibatkan beberapa pihak
manajemen yang bersangkutan dan
The composition of certified auditors is
as follows:
Ongoing and structured training ensures
that all auditors have relevant skills
and experience to conduct audits in
accordance with the requirements of
the Company.
Group Internal Audit Activities in
2012
Risk based audit is carried out based
on international standards from the
Institute of Internal Audit (IIA) and the
Committee of Sponsoring Organizations
of the Treadway Commission (COSO).
The primary objective of these audits is
to provide management with reasonable
assurance that key controls are designed
and operating satisfactorily to manage
risks within an acceptable level. Audit
activit ies are executed based on
systematic mapping of key processes.
Audit surveillance (continuous audit) and
audit management systems are used to
improve the efficiency and effectiveness
of audit.
Group Internal Audit works closely with
internal audit units throughout the Group
and carries out joint audit planning based
on a common audit universe. The audit
work plan is prepared in consultation
with relevant management personnel
and presented to the Board of Directors
198 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
wajib disetujui oleh Direksi dan Komite
Audit. Secara periodik, ringkasan dari
temuan, rekomendasi, dan tindak
lanjutnya dilaporkan secara langsung
kepada Direksi, dan juga kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit.
11. Penunjukan Auditor Eksternal
Dalam rangka menyelenggarakan tata kelola
perusahaan yang transparan dan akuntabel,
setiap tahunnya pada RUPS Tahunan
Perusahaan melakukan penunjukan auditor
eksternal, dengan mempertimbangkan
beberapa faktor, antara lain: independensi,
reputasi dan kompetensi. Dalam
melaksanakan tugasnya, auditor eksternal
berkewajiban menjaga independensinya
dengan berpedoman pada standar audit
yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia.
Untuk tahun buku 2012, Perseroan telah
menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk
melakukan audit atas laporan keuangan
konsolidasian Perseroan. Penunjukan ini
merupakan tahun ketiga secara berturut-
turut KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan
telah menjadi auditor eksternal Perseroan,
yaitu sejak tahun buku 2010.
12. Kalender Finansial Tahun buku Perseroan berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012. Pengumuman
hasil kinerja Perseroan selama tahun buku
2012 adalah sebagai berikut:
- Kuartal pertama pada 25 April 2012
- Semester pertama pada 26 Juli 2012
- Kuartal ketiga pada 31 Oktober
2012
- Satu tahun pada 28 Februari 2013
and Audit Committee for approvals.
Periodically, summary of findings,
recommendations, and follow up results
are reported to the Board of Directors;
and the Board of Commissioners through
the Audit Committee.
11. Appointment of External Auditor
In order to conduct corporate governance
that is transparent and accountable,
every year the Company’s Annual
GMS appoints an external auditor,
taking into account several factors,
such as: independence, reputation
and competence. In performing its
duties, the external auditor is obliged
to maintain its independence based on
the auditing standards issued by the
Indonesian Institute of Certified Public
Accountants.
For fiscal year 2012, the Company has
appointed Public Accounting Firm (KAP)
Tanudiredja, Wibisana & Partners to
conduct an audit of the consolidated
financial statements of the Company.
This appointment is the third year in
a row KAP Tanudiredja, Wibisana &
Partners has been chosen as the external
auditor of the Company since 2010.
12. Financial Calendar The fiscal year of the Company ends on
31 December 2012. The announcement
of the Company’s performance during
the fiscal year 2012 is as follows:
- The first quarter on 25 April 2012
- The first semester on 26 July 2012
- The third quarter on 31 October
2012
- Full year on 28 February 2013
199Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
13. Kepatuhan Hukum Per 31 Desember 2012, Perusahaan dan
segenap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi tidak menghadapi kasus legal
dan tidak dikenai sanksi administratif
oleh otoritas pasar modal maupun
otoritas lainnya yang memiliki pengaruh
material terhadap kinerja keuangan
Perusahaan.
Dalam penanganan aspek hukum,
Divisi Group General Counsel berfungsi
melindungi kepentingan Grup dari sisi
hukum dan dalam kepatuhan terhadap
peraturan dan perundangan yang berlaku
di Indonesia. Dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya, Astra terus berupaya mencapai
standar produksi dan layanan tertinggi
untuk menjaga kualitas terbaik pada
produk dan jasa yang diberikan. Kendati
demikian, risiko ketidakpuasan pelanggan
maupun ketidaksepakatan dengan pihak
lainnya selalu ada, sehingga dapat memicu
kasus atau gugatan hukum terhadap
Perseroan.
14. Komunikasi Perusahaan Astra memanfaatkan berbagai media
untuk menjalin komunikasi yang efektif
dan luas baik untuk kepentingan internal
maupun eksternal. Informasi material
yang wajib diungkap dipublikasikan dalam
laporan tahunan, laporan kuartalan, siaran
pers serta, sedangkan informasi internal
disebarluaskan melalui majalah karyawan
dan surat edaran manajemen. Selanjutnya,
Perusahaan juga berupaya menjaring
minat para pemangku kepentingan untuk
memberikan pendapat, input dan masukan
lainnya yang berguna bagi Perusahaan.
Sekretaris Perusahaan
Sesuai ketentuan Bapepam-LK, Astra
memiliki Sekretaris Perusahaan yang
bertugas membantu Direksi dalam
penyelenggaraan komunikasi dengan
otoritas pasar modal, bursa dan publik
secara luas.
13. Regulatory Compliance As at 31 December 2012, the
Company and members of the Board
of Commissioners and the Board of
Directors did not face any legal case
and are not subject to any administrative
sanction imposed by the capital market
authority as well as other authority that
has a material effect on the financial
performance of the Company.
In handling the legal aspects, Group
General Counsel Division serves to
protect the legal interests of the Group
and in complying with Indonesian
rules and regulations. In conducting
its business activities, Astra continues
to achieve the highest standards of
production and services to maintain
the best quality products and services.
Nevertheless, the risk of customer
dissatisfaction or disagreement with
others could always arise, that may
trigger a case or a lawsuit against the
Company.
14. Corporate Communications Astra utilizes a variety of media to establish
effective communication and for both
internal and external interests. Material
information that must be disclosed is
published in the annual report, quarterly
reports, press releases, while the internal
information disseminated through
employee magazines and management
circular letters. Furthermore, the Company
is also seeking the interest of the
stakeholders to give their opinions, input
and other contributions that are useful for
the Company.
Corporate Secretary
Pursuant to the provisions of Bapepam-
LK, Astra has a Corporate Secretary
to assists the Board of Directors in
communicating with the capital market
authority, stock exchange and the general
public at large.
200 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Sekretaris Perusahaan juga memberikan
sa ran kepada D i reks i mengena i
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang
baik di Perseroan.
Selain menyampaikan laporan ke otoritas
pasar modal, Sekretaris Perusahaan
berkoordinasi dengan divisi lain Perseroan,
termasuk legal, dalam memberikan
informasi kepada manajemen tentang
perubahan dan perkembangan terkini di
lingkungan peraturan pasar modal. Tugas
lainnya adalah mengelola Daftar Pemegang
Saham dan memberikan informasi yang
tepat waktu kepada para pemegang
saham tentang kinerja Perseroan.
Jabatan Sekretaris Perusahaan Grup Astra
dipegang oleh Gita Tiffany Boer.
Gita Tiffany Boer
Sekretaris Perusahaan
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan
sejak tanggal 1 Juli 2011 berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Perusahaan
tanggal 26 Juni 2011. Sebelumnya partner
pada kantor konsultan hukum Mochtar
Karuwin Komar. Meraih gelar sarjana
hukum dari Fakultas Hukum, Universitas
Indonesia tahun 1990 dan gelar LL.M dari
Washington College of Law, American
University tahun 1993.
Pada tahun 2012, Sekretaris Perusahaan
telah melakukan antara lain:
1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan
dan RUPS Luar Biasa Perusahaan pada
tanggal 27 April 2012;
2. Menyelengarakan rapat-rapat Direksi
dan Dewan Komisaris Perusahaan;
3. Merencakan program sosialisasi Astra
Code of Conduct;
4. Melakukan keterbukaan informasi
terkait kegiatan korporasi Perusahaan,
termasuk penetapan dan pelaksanaan
pemecahan nilai nominal saham dan
pembagian dividen final dan dividen
interim.
The Corporate Secretary also give advice
to the Board of Directors regarding the
implementation of the principle of Good
Corporate Governance in the Company.
In addition to submission of a report to
the capital market authority, the Corporate
Secretary in cooperation with other divisions
of the Company, including legal division,
provides information to management
about changes and developments in the
capital market regulatory environment.
Other duties are to manage the Register
of Shareholders and to provide timely
information to its shareholders on the
Company’s performance.
Astra Group Corporate Secretary position
is held by Gita Tiffany Boer.
Gita Tiffany Boer
Corporate Secretary
Served as Secretary of the Company since
1 July 2011 based on the Companys’s
Board of Directors’ appointment letter
dated 26 June 2011. Formerly a partner
at the law firm Mochtar Karuwin Komar.
She holds a law degree from the Faculty of
Law, University of Indonesia in 1990 and
LL.M degree from the Washington College
of Law, American University in 1993.
In 2012, the Corporate Secretary has carried
out, among others, the following activities:
1. Convened the Annual GMS and
Extraordinary GMS of the Company
on 27 April 2012;
2. Convened meetings of the Board
of Directors and the Board of
Commissioners;
3. Prepared plan for socialization of Astra
Code of Conduct;
4. Undertaken disclosure of information
relating to the Company’s corporate
actions, including the stock split
decision and its implementation and
the distribution of final and interim
dividends.
201Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Hubungan Investor (IR)
Hubungan Investor Astra bertanggung
jawab atas pemenuhan ketentuan pasar
modal terkait komunikasi yang efektif
antara Perseroan dan komunitas investor
pasar modal.
Pada tahun 2012, IR Astra telah melakukan
sebanyak 220 kegiatan, terdiri dari rapat
dengan analis, rapat dengan investor,
konferensi telepon, paparan publik dan
sejumlah konferensi domestik maupun
internasional, serta kunjungan pabrik dan
dealer Astra bagi kalangan analis dan
investor untuk memberikan gambaran dan
pemahaman yang jelas tentang kegiatan
bisnis Perusahaan. Informasi Perusahaan
dan presentasi kuartalan “Business Update”
juga dimuat melalui situs Perseroan dalam
rangka memastikan akses yang memadai
bagi kalangan investor dan pasar modal.
Melalui IR, Perusahaan juga mendukung
berbagai kegiatan Bursa Efek Indonesia (BEI),
termasuk partisipasi dalam konferensi pasar
modal dan pertemuan dengan investor lokal
dan media pasar modal.
Investor Relations (IR)
Astra Investor Relations is responsible
for compliance with the provisions of
capital market in conducting effective
communication between the Company and
the capital market investor community.
In 2012, Astra IR has carried out 220
events, consisting of meetings with
analysts, investors, conference calls,
public expose and a number of domestic
and international conferences, as well as
factory and dealer visits for analysts and
investors in order for Astra to provide
an overview and clear understanding
about the Company’s business activities.
Company information and quarterly
presentation “Business Update” are also
posted through the Company’s website
in order to ensure adequate access to
investors and capital markets. Through
IR, the Company also supports a variety of
activities of the Indonesia Stock Exchange
(IDX), including participation in the capital
market conference and meetings with
local investors and the capital market
media.
Jumlah kegiatan Hubungan Investor
Astra selama tahun 2012
Total of Astra Investor Relations
activities during 2012
220
Analyst Gathering diselenggarakan
untuk memperkuat komunikasi
manajemen dengan analis
Analyst Gathering is intended
to strengthen communication
between management and market
analysts
202 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Keluhan Pelanggan
Dalam menjalankan roda usaha, Grup Astra
beserta anak perusahaannya berkomitmen
untuk senantiasa memberikan yang terbaik
bagi para pelanggan, karena Astra percaya
bahwa kepercayaan pelanggan merupakan
hal utama dalam keberlangsungan usaha
dan meraih kesuksesan bisnis. Hal ini
sejalan dengan salah satu butir filosofi
Astra Catur Dharma yaitu “Memberikan
Pelayanan yang Terbaik bagi Pelanggan”.
Bagi Astra, pelanggan adalah mitra, untuk
itu Astra selalu membuka komunikasi
terhadap pelanggannya melalui layanan
customer service di outlet Astra, telepon
hotline service atau melalui email di
website Perusahaan. Melalui sarana
komunikasi tersebut, pelanggan dapat
dengan mudah memberikan masukan,
kritik (keluhan) dan saran yang membangun
untuk Astra. Sebagai perusahaan yang
mengutamakan kepercayaan pelanggan,
Astra selalu melakukan pemantauan
keluhan pelanggan dan penanganannya.
Adapun kritik dan saran juga disampaikan
pelanggan melalui media cetak, media
elektronik (online) dan email yang masuk
ke milis Corporate Communications Astra,
yang diantaranya berisi tentang keluhan
terhadap pemenuhan pelayanan produk
dan jasa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Total keluhan pelanggan untuk Grup
Astra pada tahun 2012 adalah 147,
menurun 22% dibandingkan tahun 2011
yang mencapai 160 keluhan pelanggan.
Sampai akhir tahun 2012, seluruh (atau
100%) keluhan pelanggan telah selesai
ditangani dengan baik oleh masing-
masing bidang bisnis.
Pada akhirnya, kepercayaan yang
telah diberikan oleh pelanggan akan
menjadi semangat bagi Astra untuk terus
meningkatkan kualitas layanan produk
Customer Complaints
In running the business, Astra Group is
always striving to provide the best for its
customers because Astra believes that
customer trust is central to support the
sustainability of its business and to achieve
the success of the business. This is in line
with one value of Astra Catur Dharma
philosophy “To Provide the Best Service
to Our Customer”.
For Astra, the customer is a partner, hence
Astra is always open for communication
with the customers through customer
service in Astra outlets, hotline phone
service or via email on the Company’s
website. Through such means of
communication, the customer can easily
give feedback, criticism (complaints) and
constructive suggestions for Astra. As a
company who prioritize on customer trust,
Astra constantly monitors and handles
customer complaints.
Criticism and suggestions could also
be submitted through print media,
electronic media (online) and email
to the mailing list of Astra Corporate
Communications, which among others
contains a complaint against the products
and services in accordance with the
relevant regulations.
Total customer complaints of Astra
Group in 2012 was 147, down by 22%
compared to 2011’s figure of more than
160 customer complaints. Until end
of 2012, all of (100%) the customer
complaints has been handled properly by
each business unit.
Eventually, the trust that has been given
by the customers will be the spirit for
Astra to continue improving our product
and service quality in order to achieve
Penurunan total keluhan pelanggan
Decrease in total customer
complaints
22%
203Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
dan jasa untuk mencapai kepuasan
pelanggan yang merupakan kunci dalam
menciptakan loyalitas pelanggan.
Hubungan Masyarakat
Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Astra
membuka saluran komunikasi dalam rangka
menyelenggarakan keterbukaan informasi
yang efektif sesuai dengan kebutuhan para
pemangku kepentingan Perusahaan dan
ketentuan perundangan yang berlaku.
Humas melayani fungsi komunikasi dengan
pemangku kepentingan di lingkungan
internal Perusahaan, yaitu karyawan, anak
perusahaan dan kantor cabang, serta pihak
eksternal masyarakat, pemerintah dan
media massa.
Komunikasi dengan Karyawan
Humas juga bertugas mengelola dan
mengembangkan komunikasi internal yang
kokoh sebagai sebuah investasi dalam
menciptakan organisasi yang berjalan dengan
baik. Selain itu tentunya diperlukan upaya
yang lebih dalam menjangkau secara merata
sejumlah 185.580 karyawan yang tersebar
customer satisfaction as the key in
creating customer loyalty.
Public Relations
Public Relations (PR) Astra opens its
channels of communication in order to
conduct effective information disclosure
in accordance with the needs of the
stakeholders of the Company and the
provisions of laws and regulations. PR
serves the function of communication with
internal stakeholders within the company,
namely the employees, subsidiaries and
branch offices, as well as the external
community, government and media.
Communication with Employees
PR is also in charge of managing
and deve lop ing s t rong in te r na l
communications as an investment in
creating a well-functioning organization.
This required more effort in reaching
the 185,580 employees that are widely
spread throughout the archipelago. The
Forum Komunikasi
Person In Charge Public Relations
(PIC PR) Grup Astra untuk
koordinasi di internal Grup Astra
Communication Forum of Astra
Group’s Person In Charge Public
Relations (PIC PR) for better internal
coordination within the Astra
Group
204 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
luas di seluruh nusantara. Media informasi
yang digunakan bervariasi, terdiri dari
publikasi internal berupa Majalah Astra yang
terbit secara bulanan dan Majalah Dinding
Astra yang terbit dua bulan sekali, hingga
Astranet yang dikelola melalui kerja sama
dengan Corporate Organization and Human
Capital Development (CHCD), sebagai sarana
informasi penting terkait perkembangan
Perseroan dan melibatkan partisipasi aktif
karyawan dalam menyumbang informasi dan
saran kepada manajemen tentang kebutuhan
dan kondisi di lingkungan Perusahaan.
Keterlibatan langsung jajaran manajemen
Astra juga terlihat jelas dengan interaksi
aktif yang difasilitasi melalui berbagai
pertemuan dan dialog antara Presiden
Direktur, para Direktur lain dan Manajer
Senior Grup Astra dengan para Kepala
Departemen dan key personnel Grup
Astra di berbagai wilayah di Indonesia,
dalam forum “Genba”. Upaya turun ke
lapangan tersebut dilakukan minimal
dua kali putaran dalam satu tahun
(satu putaran dilaksanakan empat kali,
yang masing-masing diselenggarakan
di tiga kota yang berbeda) agar terjalin
komunikasi dua arah, serta peninjauan
secara langsung kondisi yang terjadi dalam
keseharian operasional Perusahaan.
Manajemen juga memahami kebutuhan
untuk memperhatikan, mendengarkan
dan menanggapi keprihatinan dan aspirasi
para karyawan sehingga mendukung
penyelenggaraan Forum Komunikasi Internal
yang dikelola secara regional. Diketuai
Koordinator Regional, sistem ini berfungi
untuk mengkoordinasi komunikasi aktif
karyawan melalui media komunikasi yang
dilaksanakan secara reguler, seperti Forum
Komunikasi Person In Charge Public Relations
yang diselenggarakan sebanyak empat kali
selama 2012, Forum Human Resource,
dua kali Forum Hubungan Investor, Forum
Finansial, Forum Legal, Forum Sekuriti yang
diadakan enam kali bersama Person in Charge
medium used varies, consisting of internal
publications such as Astra Magazine
which is published monthly and Astra
Wall Magazine, published bimonthly,
to Astranet managed in cooperation
with the Corporate Organization and
Human Capital Development (CHCD), as
a means of critical information related
to development of the Company and
the active participation of employees
in contributing to the management of
information and advice about the needs
and conditions in the Company.
The direct involvement of Astra top
level management is evident with active
interaction facilitated through meetings
and dialogue between the President
Director, the other Directors and Senior
Managers of Astra Group with the Head
of the Department and key personnel
of Astra Group in various regions in
Indonesia, in the forum “Genba”. Efforts
to get on the field is conducted at least
two rounds in a year (four times per
round, where in each of which is held
in three different cities) so that two way
communication can be established, as
well as direct observation on conditions
that occur in the daily operations of the
Company.
Management understand the need to
pay attention, listen and respond to the
concerns and aspirations of the employees
that support the implementation of Internal
Communications Forum managed regionally.
Headed by Regional Coordinators, the system
functions as a way to coordinate active
employee communication through regular
communication media, namely Person In
Charge Public Relations Communication
Forum, which was conducted four times
in 2012, Human Resource Forum, Investor
Relations Forum for two times, Financial
Forum, Legal Forum, Security Forum for six
times with the Person in Charge and once
with Director in Charge of Security, Internal
205Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Sekuriti dan satu kali bersama Director in
Charge Sekuriti, Forum Internal Audit dan
Forum Environment Social Responsibility
sebanyak dua kali penyelenggaraan dalam
satu tahun. Pertukaran informasi melalui
forum-forum tersebut di satu sisi membantu
menciptakan tanggapan positif dari para
peserta dan di sisi lain membuahkan gagasan-
gagasan bermanfaat bagi Perseroan.
Astra menyadari pentingnya peranan
pers dan media massa bagi dunia usaha,
Dalam berhubungan dengan media,
selama ini Astra senantiasa membuka
saluran komunikasi, mengedepankan
keterbukaan informasi dan memberikan
informasi terbaru melalui siaran pers
sebanyak 50 kali selama tahun 2012
kepada media massa terkait data kinerja,
penjualan mobil motor, aksi korporasi
yang bersifat materiil dan informasi
kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR).
Audit Forum and the Environment Social
Responsibility Forum two times in a year.
The exchange of information throughout
the forums on the one hand help to create
a positive response from the participants
and on the other hand led to ideas that are
beneficial to the Company.
Astra understands the importance of press
and mass media in the business world. In
media communication, Astra constantly
has opened communication channels and
prioritizes the information disclosure as
well as providing the latest information
namely financial performance, motor
car sales, substantial corporate actions
and information on Corporate Social
Responsibility (CSR) to the related media
through press releases, which were
published 50 times through out 2012.
Direksi serta manajemen Grup
Astra rutin melaksanakan
program edukasi dalam Workshop
Wartawan
Astra Group’s Board of Directors
and management holds Journalist
Workshop, a routine education
program
206 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Berbagai program dalam komunikasi
dengan media dilakukan Astra rutin
setiap tahun dengan menghadirkan
Presiden Direktur serta jajaran manajemen
diantaranya Program Edukasi dalam
Workshop yang dilaksanakan dua kali
menjelang akhir tahun, yaitu adalah
Workshop Wartawan Pasar Modal,
Workshop Wartawan Industri dan
Otomotif, tiga kali kunjungan media
sepanjang 2012, satu kali diskusi Direksi
dan redaksi media massa, 13 kali
konferensi pers, 26 kali wawancara di
tahun 2012 dan 10 kali terselenggaranya
buka puasa bersama.
Sebagai perusahaan yang senantiasa
menjunjung tinggi Good Corporate
Governance, Astra juga senantiasa mengajak
para karyawan untuk mematuhi norma-
norma GCG dalam setiap kegiatan yang
dilakukan serta memastikan pemahaman
akan nilai-nilai dan kode etik Astra yang
menunjang pelaksanaan tata kelola yang
baik. Berbagai macam media komunikasi
dipergunakan untuk mensosialisasikan hal
tersebut.
Various programs in media communication
are conducted annually by Astra and
attended by the President Director as
well as management, include among
others Education Programs conducted in
two workshops at the end of the year,
namely a workshop for Capital Market
Reporters, Industrial and Automotive
Journalists Workshop, three media visits,
one discussion between the Board of
Directors and the mass media editors, 13
press conferences, 26 interviews and 10
fast breaking events.
As a company that always upholds
Good Corporate Governance, Astra
actively invites employees to comply
with corporate governance norms in
every activity undertaken thus ensuring
the understanding of Astra’s values
and codes of conduct that support the
implementation of good governance.
A wide range of media communication is
used to promote this.
Astra turut berpartisipasi dalam
Investor Summit 2012 yang
diselenggarakan oleh Bursa Efek
Indonesia
Astra participated in Investor
Summit 2012 held by the Indonesia
Stock Exchange
207Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
15. Penilaian Tata Kelola PerusahaanInternal Audit dan unit-unit kepatuhan
lain Perusahaan mempertahankan
penerapan tata kelola yang sehat
dengan melakukan penelaahan secara
intensif dan berkesinambungan terhadap
efektivitas sistem dan pengendalian.
Hasil dari evaluasi tersebut ditindaklanjuti
secara rutin.
Pernyataan Dewan
Dewan Komisaris dan Direksi cukup
puas bahwa pengendalian internal yang
memadai, yang meliputi pengendalian
keuangan, operasional dan kepatuhan serta
sistem manajemen risiko, telah berjalan
dengan baik untuk memberikan keyakinan
terhadap risiko kerugian material.
16. Penerapan Kode Etik
Sebagai warga korporasi (corporate
citizen), Perusahaan memiliki tekad
dan upaya untuk mencapai cita-cita
“Sejahtera bersama Bangsa”. Astra
ingin menjadi institusi bisnis yang
mendatangkan kemaslahatan, baik
kepada pemegang saham maupun bagi
seluruh pemangku kepentingan yang
ada di bumi pertiwi Indonesia.
Partisipasi Astra dalam upaya sejahtera
bersama bangsa tersebut hanya
dimungkinkan, bila Perusahaan dapat
hidup dan bertumbuh secara sehat dan
berkelanjutan. Usaha Astra yang semakin
bertumbuh-kembang niscaya akan
menjadi motor pembangunan bangsa
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
15. Assessment of Corporate GovernanceInternal Audit and other compliance
units within the Company maintain
implementation of good corporate
governance by conducting intensive
and continuous review on effectiveness
of systems and controls. The results of
these evaluations are regularly followed
up.
Statement of the Board
The Board of Commissioners and the
Board of Directors are reasonably satisfied
that adequate internal controls, including
financial, operational, compliance controls,
and risk management systems, are in place
to provide reasonable assurance against the
risk of material loss.
16. Implementation of the Code of ConductAs a corporate citizen, Astra is fully
committed in attaining its aspiration to
“Prosper with the Nation”. Astra desires
to be a business entity that produces and
creates benefits for shareholders and for
all stakeholders throughout Indonesia.
Astra’s part in the effort to prosper
with the nation is possible only if the
Company can continue to sustain the
business and sound growth into the
future. Astra’s diversified business today
will serve as a significant motor for
growth of the nation and improvement
in the general welfare of the Indonesian
people.
208 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Astra menyadari bahwa keberlanjutan
perusahaan tersebut sangat dipengaruhi
oleh perilaku Perusahaan sebagai warga
korporasi. Oleh karenanya, sedari awal
Astra meneguhkan niatnya untuk menjadi
warga korporasi yang baik (good corporate
citizen), yang bersikap dan berperilaku
selaras dengan hukum, peraturan dan etika,
mengimplementasikan sistem manajemen
yang efektif, serta memberikan manfaat bagi
masyarakat luas. Perusahaan memilih dan
menjalankan bisnis dengan memperhatikan
norma moral dan sosial serta kepentingan
masyarakat umum.
Dalam rangka membangun Astra sebagai
good corporate citizen, Astra telah menyusun
Astra Good Corporate Governance sebagai
suatu pedoman perilaku untuk menjadi
panduan bagi segenap insan Astra dalam
bersikap dan berperilaku secara pantas dan
semestinya dalam mencapai cita-cita “Sejahtera
Bersama Bangsa”.
Astra Code of Conduct merupakan bagian
dari Astra Good Corporate Governance. Astra
telah memiliki Code of Conduct sejak tahun
2001. Pada tahun 2012, Astra melakukan revisi
atas Astra Code of Conduct setelah dilakukan
penelaahan kembali dan penyesuaian kebijakan
dengan peraturan dan praktik-praktik yang
berlaku saat ini.
Astra Code of Conduct memuat hal-hal
sebagai berikut:
a. Pedoman etika bisnis dan etika kerja
b. Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris
c. Pedoman Sekretaris Perusahaan
d. Pedoman audit dan manajemen risiko
e. Pedoman securities dealing rules
f. Pedoman transaksi afiliasi dan transaksi
benturan kepentingan
g. Pedoman kebijakan donasi
Atas Astra Code of Conduct yang baru
saja direvisi, Perusahaan merencanakan
untuk mulai melakukan sosialisasi
Astra acknowledges that corporate
sustainability is highly determined by the
Company’s conduct as a corporate citizen.
Consequently, from the beginning Astra
has affirmed commitment to become a
good corporate citizen, whose actions
and conducts conform to the law and
ethical standards, and who implement
an effective management system and
contribute many benefits to society at
large. The Company chooses to and
conducts business by observing moral and
social norms and serving the interests of
the general public.
To grow into a good corporate citizen, Astra
has formulated Astra Good Corporate
Governance as a code of conduct to serve
as guidelines for all Astra employees in
promoting proper actions and conducts
in collectively attaining aspiration to
“Prosper with the Nation”.
Astra Code of Conduct is an integral part
of Astra Good Corporate Governance, and
was formally introduced in 2001. In 2012,
the Company has revised the Astra Code
of Conduct, following a re-evaluation and
policy alignment to applicable regulations,
and practices.
Astra Code of Conduct covers the
following topics:
a. Business ethics and work ethics
b. Board of Directors and Board of
Commissioners Guidelines
c. Corporate Secretary
d. Audit and risk management
e. Securities dealing rules
f. Affiliated transactions and conflict of
interest transactions
g. Donation policy
Related to newly revised Astra Code of
Conduct, the Company has planned
to socialize it to the Board of Directors,
209Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Board of Commissioners and employees
in 2013.
Astra Code of Conduct shall apply to
the Company, Board of Directors, Board
of Commissioners and employees. Non
compliance to the Astra Code of Conduct
is subject to sanctions in accordance with
the applicable provisions.
17. Capital Market Supporting Professional Institutions
Issuers or Public Companies within the
Group use professional services from
corporate supporting professional
institutions to support its businesses,
such as independent auditor, appraiser,
actuary, and rating agency, with total
fees amounting to Rp 30 billion in
2012.
18. Significant Issues There were no significant issues arising
in 2012 which negatively impacted the
Company’s ability to continue current
efforts in the agreed direction.
kepada Direktur, Komisaris dan karyawan
Perusahaan di tahun 2013.
Astra Code of Conduct berlaku bagi
Perusahaan, Direktur, Komisaris dan
karyawan Perusahaan. Penyimpangan
terhadap Astra Code of Conduct dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
17. Profesi Penunjang Pasar Modal
Perusahaan terbuka didalam Grup
menggunakan jasa profesional dari
institusi profesi penunjang perusahaan,
yaitu antara lain akuntan independen,
jasa penilai, aktuaris, dan lembaga
pemeringkat dengan jumlah pembayaran
keseluruhan sekitar Rp 30 miliar pada
tahun 2012.
18. Isu-isu Signifikan T idak ada i su s ign i f i kan yang
dihadapi Perusahaan pada tahun
2012, yang memiliki dampak negatif
terhadap kemampuan Perseroan
dalam melanjutkan usahanya sesuai
dengan rencana strategis yang telah
ditetapkan.
Konferensi Pers dilakukan sebagai
sarana untuk keterbukaan informasi
dengan media masa
Press conference is a channel for
information disclosure to serve the
mass media
210 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Komite Audit membantu Dewan Komisaris
dalam pelaksanaan pengawasan yang
independen terhadap aspek laporan kondisi
keuangan, audit internal, manajemen
risiko, kepatuhan terhadap peraturan
perundangundangan/hukum serta audit
eksternal.
Manajemen bertanggung jawab atas fungsi
pengendalian internal dan pelaporan keuangan
konsolidasian Perusahaan. Pihak eksternal
auditor bertanggung jawab atas proses audit
terhadap laporan keuangan tahunan konsolidasi
Perusahaan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku umum dan memastikan bahwa
laporan keuangan telah menyajikan hasil kinerja
operasional dan posisi keuangan Perusahaan
secara wajar. Komite Audit melakukan
pemantauan dan pengawasan terhadap proses-
proses tersebut sesuai dengan Piagam Komite
Audit.
Komite Audit telah melaksanakan enam
rapat Komite sepanjang tahun 2012 dan
melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
1. Mengkaji dan membahas dengan pihak
manajemen laporan keuangan konsolidasi
Perseroan setiap triwulan.
The Audit Committee assists the Board of
Commissioners by performing independent
oversight of the Company’s financial
reporting, internal audit, risk management,
legal/regulatory compliance activities, and
external audit.
The management is responsible for the
Company’s internal control and consolidated
financial reporting. The Company’s external
auditor is responsible for auditing the
Company’s annual consolidated financial
statements in accordance with generally
accepted accounting standards and assess if
that the financial statements fairly present the
Company’s result of operations and financial
position. The Audit Committee monitors and
oversees these processes in accordance with
the Audit Committee Charter.
The Audit Committee held six meetings
during 2012 and conducted the following
activities:
1. Reviewed and discussed with the
management the Company’s consolidated
financial reports on a quarterly basis.
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
211Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
2. Reviewed and discussed with the
internal auditor about its audit plan and
activities.
3. Reviewed key findings from the internal
and external auditors; and monitored
the subsequent implementation of
recommendations from these findings.
4. Reviewed and discussed the Audit Service
Plan of the external auditor and the result
of the final audit.
5. Reviewed and discussed the Company’s
risk management plan and activities.
6. Reviewed and discussed the Company’s
legal and regulatory compliance matters.
In addition to the above, the Audit Committee
also performs informal follow up and
discussions with the Head of Group Internal
Audit as and when required. In 2012, 968
internal audit projects were performed across
the Group and 68% of these were graded
as ‘Effective’. The follow up results on audits
performed had been generally satisfactory.
The Audit Committee also interviewed and
noted the results from appointed external
consultant that conducted an external quality
review of the Astra International Group
Internal Audit function with an assessment
result of ‘generally conforms’, which is the
highest rating in the Institute of Internal
Auditor’s Quality Assessment Manual.
The Audit Committee has reviewed the
2012 consolidated financial statements and
accompanied external auditor’s report and
noted with satisfaction the responses provided
by management during the review process.
Jakarta, 1 March 2013
2. Mengkaji dan membahas dengan unit
audit internal terkait rencana dan kegiatan
audit yang akan dilakukan.
3. Mengkaji temuan hasil audit yang
signifikan dengan pihak audit internal
dan eksternal; dan memantau proses
implementasi atas rekomendasi hasil
audit.
4. Mengkaji dan membahas dengan eksternal
auditor terkait Audit Service Plan dan hasil
pemeriksaan audit akhir.
5. Mengkaji dan membahas rencana dan
kegiatan manajemen risiko Perseroan.
6. Mengkaji dan membahas hal-hal terkait
kepatuhan Perseroan terhadap aspek
hukum dan peraturan yang berlaku.
Selain itu, Komite Audit juga telah melaksanakan
tindak lanjut dan pembahasan secara informal
dengan Ketua Grup Internal Audit sesuai
kebutuhan. Pada tahun 2012, sebanyak 968
proyek audit internal telah dilakukan di seluruh
lingkungan Grup Astra dengan sebanyak 68%
diantaranya mendapatkan hasil penilaian ‘Efektif’.
Tindak lanjut atas hasil audit yang dilakukan telah
berjalan memuaskan secara keseluruhan. Komite
Audit telah mewawancara dan mencatat hasil
laporan atas kajian kualitas yang dilakukan
konsultan eksternal terhadap Grup Internal Audit
dengan hasil asesmen ‘generally conforms’, yang
merupakan kategori penilaian tertinggi yang
diberikan sesuai Quality Assessment Manual yang
digunakan oleh Institute of Internal Auditor.
Komite Audit telah mengkaji laporan keuangan
konsolidasi tahun 2012 beserta laporan auditor
eksternal, dan menyatakan kepuasan atas seluruh
penjelasan dan tanggapan yang diberikan oleh
pihak manajemen dalam proses pengkajian
tersebut.
Jakarta, 1 Maret 2013
Soemadi D.M. Brotodiningrat Inget Sembiring Harry WigunaChairman of Audit Committee Member of Audit Committee Member of Audit CommitteePT Astra International PT Astra International PT Astra International
Inget SembiringSoemadi D.M. Brotodiningrat
Jakarta, 1 March 2013
Harry Wiguna
212 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
213Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Data Perseroan
Corporate Data
214 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Budi Setiadharma Presiden KomisarisPresident Commissioner
Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970.
An Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and was appointed as a President Director of the Company in 2002-2005. He held several other positions at Astra including Vice President Director of the Company (1998-2002), President Director (1978-2000) of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda Division of PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as a Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007 to 1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now. Budi Setiadharma is a graduate of Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.
Djunaedi Hadisumarto* Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Independen Perseroan pada bulan Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS, Anggota Kelompok Kerja pada Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tim Penasehat Ahli pada Joint Forum on Investment (JFI) dan Penasehat Korporasi PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto adalah Sekretaris Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) - Nias, Sumatera Utara (2005-2009) anggota Kelompok Kerja Kerja sama Ekonomi Indonesia-Jepang (2002-2005), Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina (1999-2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1999-2001), Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1998-1999), Komisaris Bank Pembangunan Indonesia/BAPINDO (1994-1998), Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan/EKUWASBANG (1993-1998), Ketua Tim Deregulasi (1993-1998), Komisaris BUMN Pelayaran (1979-1984), Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Republik Indonesia (1983-1991), Sekretaris Dewan Moneter (1997-1998), Wakil Ketua Tim Peningkatan Ekspor (1997-1998) dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1978-1984). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master dari University of California, USA diperoleh tahun 1966 serta sebuah gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada tahun 1969. Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA diraihnya pada tahun 1974.
An Indonesian citizen, he became an Independent Commissioner in May 2003. At this time also served as Advisor of the Minister of National Development Planning/Chairman of BAPPENAS, Member of the Working Group on the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Expert Advisory Team in the Joint Forum on Investment (JFI) and Corporate Advisory PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he was Secretary of the Board of Trustees of the Rehabilitation and Reconstruction Agency for Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and Nias, North Sumatra (2005-2009) member of the Working Group on Indonesia-Japan Economic Cooperation (2002-2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Commissioner of Bank BCA (1999-2002), Government Representative Commissioner of Pertamina (1999-2001), Chairman of National Development Planning/BAPPENAS (1999-2001), Deputy Head of the National Development Planning/BAPPENAS (1998 - 1999), Commissioner Bank Pembangunan Indonesia/BAPINDO (1994-1998), Assistant for Economic Affairs Coordinating Minister for Economy, Finance and Development Supervision/EKUWASBANG (1993-1998), Chairman of the Deregulation (1993-1998), Commissioner of State Enterprises in Shipping (1979-1984), Secretary General of the Ministry of Transportations Republic of Indonesia (1983-1991), Secretary of Monetary Council (1997-1998), Vice Chairman of the Indonesia Export Council (1997-1998) and Dean Faculty of Economics University of Indonesia (1978-1984). He earned a Bachelor of Economics degree from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1962, a Master’s degree from the University of California, USA in 1966, a Master’s degree from the University of Southern California, USA in 1969 and a Ph.D. from the University of Southern California, USA in 1974.
* Meninggal dunia tanggal 23 Desember 2012 Passed away on 23 December 2012
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile
215Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Warga negara Indonesia, Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri (1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia untuk Jepang di Tokyo (1998-2002), Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC (2002-2005) dan tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Jepang. Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Pertahanan untuk Kerja sama Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Soemadi menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1965 dan Institut International D’Administration Publique Paris di tahun 1969.
An Indonesian citizen, Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat has been an Independent Commissioner of the Company since May 2006. Previously, he served as Ambassador/Permanent Representative of Indonesia to the United Nations and other International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director General of Foreign Economic Relations Department of Foreign Affairs (1995-1998). Soemadi also once held the positions of the Indonesian Ambassador to Japan in Tokyo (1998-2002), Ambassador of Indonesia to United States in Washington DC (2002-2005) and from 2005-2008 as Chairman of the Indonesian delegation for the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Japan. Currently Soemadi is entrusted again to chair the RI delegation in negotiations for EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. He also serves as Advisor to Minister of Defense for International Cooperation, member of the Board of Governors of the Asia - Europe Foundation, in addition to lecturing at the Centre for Education and Training Ministry of Foreign Affairs. Soemadi graduated from the University of Gadjah Mada in Yogyakarta in 1965 and the Institut International D’Administration Publique Paris in 1969.
Kyoichi Tanada Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Warga Negara Jepang, Kyoichi Tanada diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak April 2012. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Presiden Toyota Motor Thailand Co., Ltd. (2009), General Manager Asia, Oceania & Middle East Project Division, Toyota Motor Corporation (2006), Direktur Delphys (2001), Deputy General Manager HRD Division (1995). Beliau menyelesaikan pendidikannya di jurusan Foreign Studies dari Tokyo University. Japanese citizen, Kyoichi Tanada was appointed as an Independent Commissioner of the Company since April 2012. Previously, he was President of Toyota Motor Thailand Co., Ltd. (2009), General Manager of Asia, Oceania & Middle East Project Division, Toyota Motor Corporation (2006), Director of Delphys (2001), Deputy General Manager, HRD Division (1995). He completed his studies in Foreign Studies from Tokyo University.
216 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Erry Firmansyah Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Warga Negara Indonesia, Erry Firmansyah menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk and Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (sampai Agustus 2010), PT Elang Mahkota Teknologi dan PT Makmur Sejahtera Wisesa. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981.
An Indonesian citizen, Erry Firmansyah has been an Independent Commissioner of the Company since May 2010. Currently, he is also an Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also served as Commissioner of the PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi and PT Makmur Sejahtera Wisesa. Previously, he worked as the President Director of Indonesia Stock Exchange (2007-2009), President Director of Jakarta Stock Exchange (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2002) and Executive Director of the Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah is a graduate of the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta in 1981.
Anthony John Liddell Nightingale KomisarisCommissioner
Warga negara Inggris, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage hingga bulan Maret 2012 serta masih merupakan Direktur dari perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau menjabat sebagai Senior Adviser untuk Academic Partnerships International (API) dan sebagai Adviser untuk Dickson Concept. Beliau tercatat sebagai anggota non-official Commission on Strategic Development dan perwakilan Hong Kong untuk Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council serta menjabat sebagai Komisaris Action Plan and Advocacy Committee. Beliau menjabat sebagai Wakil Presiden dari The Real Estate Developers Association of Hong Kong, anggota dewan Employers’ Federation of Hong Kong, dan anggota UK ASEAN Business Council Advisory Panel. Beliau juga seorang Profesor Kehormatan di School of Business of the Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace and Chairman of The Sailors Home and Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics dari Peterhouse, Cambridge.
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2000. He was the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage until March 2012 and remains a director of these companies. He is a Senior Adviser to Academic Partnerships International (API) and an Adviser to Dickson Concepts. He is a non-official member of the Commission on Strategic Development and a Hong Kong representative to the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Advisory Council and the Chairman of its Action Plan and Advocacy Committee. He is a Vice President of The Real Estate Developers Association of Hong Kong, a council member of the Employers’ Federation of Hong Kong, and a member of the UK ASEAN Business Council Advisory Panel. He is also an Honorary Professor of the School of Business of the Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace and Chairman of The Sailors Home and Missions to Seamen in Hong Kong. He holds a Bachelor’s degree (Honours) in Classics from Peterhouse, Cambridge University.
217Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Benjamin William Keswick KomisarisCommissioner
Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau merupakan Managing Director Jardine Matheson Holdings. Beliau telah menjabat berbagai posisi eksekutif semenjak bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun 1998, diantaranya Finance Director dan Chief Executive Officer Jardine Pacific di antara tahun 2003 sampai 2007, sesudah itu Beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage hingga bulan Maret 2012. Beliau adalah Chairman pada Jardine Matheson Limited dan Jardine Cyle & Carriage dan Managing Director dari Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic dan Mandarin Oriental. Beliau juga menjabat Direktur Jardine Pacific dan Jardine Motors serta Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk. Beliau adalah seorang Sarjana Teknik di bidang Agricultural Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business Administration dari INSEAD.
A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings. He has held a number of executive positions since joining the Jardine Matheson Group in 1998, including Finance Director and then Chief Executive Officer of Jardine Pacific between 2003 and 2007 and thereafter, Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage until March 2012. He is Chairman of Jardine Matheson Limited and Jardine Cycle & Carriage and Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental. He is also Director of Jardine Pacific and Jardine Motors and Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk. He graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.
Mark Spencer Greenberg KomisarisCommissioner
Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern.
A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2006. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson and also a Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental, and a Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He had previously spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. After graduating from Hertford College, Oxford University in 1990. He was awarded a Master of Arts degree in Modern History.
218 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Chiew Sin Cheok KomisarisCommissioner
Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya Beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, anggota Komite Audit dan Advisory PT Tunas Ridean Tbk dan Direktur di Cycle & Carriage Bintang.
Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science (Economics) dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris & Wales dan telah menyelesaikan Program Advance Management di Harvard Business School. Mr Chiew duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal di Hong Kong.
A Malaysian citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2007. He has been the Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, a member of the Audit and Advisory Committee of PT Tunas Ridean Tbk and Director of Cycle & Carriage Bintang.
He graduated from London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science (Economics) degree and obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London. He is a member of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales and has completed the Advanced Management Program at the Harvard Business School. Mr Chiew sits on the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.
Jonathan Chang KomisarisCommissioner
Warga Negara Indonesia, Beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer JP Morgan Chase (1999-2004) dan Indonesian Country Head Jardine Fleming sampai tahun 1999. Beliau bersertifikat akuntan publik lulus dari Monash University, Australia pada tahun 1985.
Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2010. He served as Country Chairman Jardine Matheson Ltd in Indonesia since 2009. He served as Country Head & Chairman of PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country Officer of JP Morgan Chase (1999-2004) and the Indonesian Country Head of Jardine Fleming until 1999. He is certified public accountant graduated from Monash University, Australia in 1985.
219Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
David Alexander Newbigging KomisarisCommissioner
Warga Negara Inggris. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak April 2012. Pada saat ini beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage. Beliau juga telah bekerja dengan Jardine Matheson sejak tahun 1995 dalam berbagai posisi, termasuk di bidang business process outsourcing, jasa layanan aviation, ritel dan rekayasa dengan basis di berbagai negara termasuk Filipina, Australia, Malaysia, Hong Kong dan kini di Singapura. Sebelum jabatannya saat ini, juga pernah memegang posisi sebagai Chief Executive Jardine Engineering Corporation dan juga General Manager IKEA Hong Kong. Beliau adalah Chairman Cycle & Carriage Bintang. Beliau lulus dari University of Edinburgh dengan gelar Master of Arts (Honours) di bidang mental philosophy dan telah menyelesaikan General Management Program di Harvard Business School.
A British citizen, he was appointed Commissioner of the Company in April 2012. He is currently the Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage. He has been employed by Jardine Matheson since 1995 in a variety of roles, spanning the fields of business process outsourcing, aviation services, retailing and engineering, and over this period was based in the Philippines, Australia, Malaysia, Hong Kong and now Singapore. Prior to his current appointment he was Chief Executive of Jardine Engineering Corporation and before that, General Manager of IKEA Hong Kong. Mr Newbigging is Chairman of Cycle & Carriage Bintang. He graduated from the University of Edinburgh with a Master of Arts (Honours) degree in mental philosophy and has completed the General Management Program at the Harvard Business School.
220 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Prijono Sugiarto Presiden DirekturPresident Director
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Honda Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.
An Indonesian citizen, he has been President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for all areas of the Group. He was previously Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Honda Motor as well as Vice President Commissioner of PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor. Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He holds a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984 and the degree Dipl.-Wirtschaftsing in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.
Gunawan Geniusahardja DirekturDirector
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance dan Wakil Presiden Komisaris PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Graphia Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990-1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.
An Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2001 and is responsible for the Financial Services businesses. He started his career at the Company in 1981 and currently also holds the position of President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, and Vice President Commissioner of PT Asuransi Astra Buana and Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Graphia Tbk. He was appointed President Director of PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) and had served as Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990-1997). He graduated from the Christian University of Indonesia, Jakarta in 1981.
Profil DireksiBoard of Directors Profile
221Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Johnny Darmawan Danusasmita DirekturDirector
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif (Toyota). Beliau juga menjabat Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2002, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia sejak tahun 2003, Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk sejak tahun 2010, Komisaris PT Astratel Nusantara sejak tahun 2006 dan Komisaris PT Serasi Autoraya sejak tahun 2008. Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi Astra. Menjabat Direktur Keuangan dan IT PT Toyota-Astra Motor dari 1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai Direktur HRD & GA dan pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales Operation. Sebelum bergabung dengan Astra bekerja sebagai Auditor pada Pricewaterhouse. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti Jurusan Akuntansi. Beliau juga aktif sebagai Komisaris PT Bursa Efek Indonesia, Ketua Gaikindo, Wakil Ketua APINDO, Presiden Komisaris PT Suryarara Prawira, dan Presiden Komisaris PT Brahmayasa Bahtera.
An Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2005 and is responsible for the Automotive business (Toyota). He has also been the President Director of PT Toyota-Astra Motor since 2002, Vice President Director of PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia since 2003, President Commissionaire in PT Astra Otoparts Tbk since 2010, Commissioner of PT Astratel Nusantara since 2006, and Commissioner PT Serasi Autoraya since 2008. He started his career at Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra and was appointed Director of Finance and IT PT Toyota-Astra Motor from 1992 until 2000. From 1996 to 2000 he also served as Director of HRD & GA and in 2000 as Chief Executive Officer of Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company, he worked as an auditor at Pricewaterhouse. He graduated from the University of Trisakti Accounting Department. He is also active as Commissionaire in PT Bursa Efek Indonesia, Chairman of Gaikindo, Vice Chairman of APINDO, President Commissioner or PT Suryaraya Prawira, and President Commissioner of PT Brahmayasa Bahtera.
Djoko Pranoto DirekturDirector
Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Djoko juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007 setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dari tahun 2001. Beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. sejak tahun 1995, Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2007 dan Komisaris PT United Tractors Semen Gresik sejak tahun 1999. Di UT, beliau menjadi General Manager Marketing (1991-1996) dan seterusnya menjabat sebagai Direktur (1997-2000). Djoko Pranoto menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Universitas Trisakti Jakarta.
A citizen of Indonesia, Djoko Pranoto has served as Director of the Company since May 2008. Djoko also served as President Director of PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007 after serving as Vice President Director from 2001. He also serves as the Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. since 1995, Commissioner of PT Pamapersada Nusantara since 2007 and Commissioner of PT United Tractors Semen Gresik since 1999. At UT, he became General Manager of Marketing (1991-1996) and so served as Director (1997-2000). Djoko Pranoto completed his studies at the Faculty of Mechanical Engineering at the University of Trisakti, Jakarta.
222 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Widya Wiryawan DirekturDirector
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama. Widya Wiryawan menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Sydney, Australia.
An Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. He joined Astra in 1994 and currently, he is serving as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and earlier as Executive Vice President Director from 2006. Previously, he served as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000). He later served as Director of Finance of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) before being appointed as Vice President Director in 2006 in the same company. He finished his studies at the Bogor Agricultural University and holds a Master of Business Administration from the University of Sydney, Australia.
Angky Tisnadisastra DirekturDirector
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Sejak tahun 2005 hingga Mei 2010 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astratel Nusantara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Wakil Presiden Direktur (1993-2005). Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Intertel Nusaperdana dari tahun 2005 hingga April 2011, dengan sebelumnya menjadi Wakil Presiden Direktur dan Direktur. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Mandalasakti (sejak 2005), Presiden Komisaris di PT Surya Artha Nusantara Finance (sejak April 2010) dan PT PAM Lyonnaise Jaya (sejak 2006). Di PT Asuransi Astra Buana, beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2000 hingga 2008 dan saat ini ditunjuk sebagai Presiden Komisaris, sementara di PT Sedaya Multi Investama menjadi Presiden Direktur sejak tahun 2000 hingga sekarang. Angky U. Tisnadisastra menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
An Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. From 2005 until May 2010 he served as President Director of PT Astratel Nusantara, after previous serving as Director and Vice President Director (1993-2005). He also served as President Director of PT Intertel Nusaperdana from 2005 to April 2011, and previously as Vice President Director and Director. In addition, he also serves as a Commissioner of PT Marga Mandalasakti (since 2005), President Commissioner of PT Surya Artha Nusantara Finance (since April 2010) and PT PAM Lyonnaise Jaya (since 2006). At PT Asuransi Astra Buana, he served as Commissioner from 2000 to 2008 and is currently appointed as President Commissioner, while in PT Sedaya Multi Investama he is President Director since 2000. Angky U. Tisnadisastra completed his studies at the Faculty of Economics, University of Indonesia.
223Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Sudirman Maman Rusdi DirekturDirector
Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Februari 2011 dan Direktur Daihatsu Motor Co. Ltd sejak Juni 2011. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor pada tahun 1978 dan menjabat sebagai Director Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1991), Direktur PT Gaya Motor (1996-2010), Direktur Technical, Engineering & Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) dan Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). Di samping itu, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo periode 2010–2013 dan terpilih kembali untuk periode 2013–2016. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu dan Yayasan Amaliah Astra. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang Dan Industri Indonesia periode 2013-2015
An Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in March 2010. He also served as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since February 2011 and Director of Daihatsu Motor Co. Ltd since June 2011. He started his career at PT Astra Daihatsu Motor in 1978 and serving as Director of PT Astra Daihatsu Motor Manufacturing (1991), Director of PT Gaya Motor (1996-2010), Director of the Technical, Engineering & Manufacturing (1998-2006), Vice President Directure of PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). In addition, he hold a position as Chairman of Gaikindo period 2010-2013 and reelected for the period of 2013-2016. He is also active as a board member of Yayasan Astra Bina Ilmu and Yayasan Amaliah Astra. Currently, he holds the position of Vice Chairman for Industry Sector in Indonesian Chamber of Commerce and Industry for the period of 2013-2015.
Simon Collier Dixon DirekturDirector
Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan & Akutansi, Perencanaan korporasi, Pembendaharaan Korporasi & Hubungan Investor dan Sistem & Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance, dan juga Wakil Presiden Komiaris PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan Fellow dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for Corporate Finance & Accounting, Corporate Planning, Corporate Treasury & Investor Relations and Corporate Information Systems & Technology. He also serves as a Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance, and is Vice President Commissioner of PT Astra Sedaya Finance. Prior to joining the Company he worked for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a Partner. He holds a Bachelor of Economics (Accounting) from Flinders University, Australia and is an Associate Member of the Institute of Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
224 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Johannes Loman DirekturDirector
Warga negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing sejak tahun 2009 dan PT Federal International Finance sejak tahun 2007. Selain itu Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Suryaraya Rubberindo Industries dan Executive Vice President Direktur di PT Astra Honda Motor. Beliau telah bergabung di Astra sejak tahun 1984 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Marketing di PT Astra Daihatsu Motor dan PT Astra Honda Motor.
An Indonesian citizen, he was appointed as a Director in the Company since May 2011. Currently, he is also a Commisionnaire in PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing since 2009 and in PT Federal International Finance since 2007. Moreover, he also serves as President Commisionnaire in PT Suryaraya Rubberindo Industries and Executive Vice President Direktur di PT Astra Honda Motor. He has joined Astra since 1984 and prior to that he has ever held a position as a Marketing Director in PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Honda Motor.
225Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat KetuaChairmanProfil lihat pada Profil Dewan Komisaris See profile in Board of Commissioners profile
Chiew Sin Cheok Anggota KhususSpecial MemberProfil lihat pada Profil Dewan Komisaris See profile in Board of Commissioners profile
Inget Sembiring AnggotaMember
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Astra Graphia Tbk, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors Tbk (2001-2006), Anggota KPKPN (2001-2004). Beliau juga aktif saat ini dalam berbagai organisasi sosial, termasuk sebagai Ketua Yayasan BPK Gunung Mulia, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM). Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Manajemen LPPM Jakarta pada tahun 1970 dan Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1967. An Indonesian citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee since June 2012. Presently, he also serves as Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Astra Graphia Tbk, Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Previously, he was Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Bank Permata Tbk (2006-2010), Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT United Tractors Tbk (2001-2006), Member of the Commission for Wealth Investigation of Government Official (2001-2004). He is also presently active in many social organizations, including as Chairman of BPK Gunung Mulia Foundation, Vice Chairman of the Board of Trustee of PPM School of Management. He completed his studies in Management School LPPM Jakarta in 1970 and School Faculty of Economics, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Indonesia in 1967.
Harry Wiguna AnggotaMember
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Toyota Astra Financial Services, Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Direktur Utama PT Eagle Capital, Komisaris Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan Komisaris Independen PT Eatertainment International Tbk. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Central Counterparty PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), Direktur Utama PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Komisaris PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Komisaris PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Komisaris PT Danareksa Finance (2005-2009), Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (1999-2002), Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas (1995-1999). Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia. An Indonesian citizen. He was appointed as Member of the Company’s Audit Committee since June 2012. Presently, he also serves as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Toyota Astra Financial Services, President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, President Director of PT Eagle Capital, Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, and Independent Commissioner of PT Eatertainment International Tbk. Previously, he was Independent Commissioner of Indonesia Central Counterparty, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010), President Director of PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Commissioner of PT Danareksa Sekuritas (2008-2009), Commissioner of PT Danareksa Investment Management (2005-2008), Commissioner of PT Danareksa Finance (2005-2009), Director Listing of PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Director of Trading and Listing of PT Bursa Efek Jakarta (1999-2002), President Director of PT Sinarmas Sekuritas (1995-1999). He completed his studies in Accounting, Faculty of Economics, Universitas Indonesia.
Profil Komite AuditAudit Committee Profile
226 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Board of CommissionersPresident Commissioner : Budi SetiadharmaCommissioners : Djunaedi Hadisumarto Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Erry Firmansyah Kyoichi Tanada Anthony John Liddell Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging
President Director : Prijono SugiartoDirectors : Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan Danusasmita Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Utarya Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Johannes Loman
Chairman : Benjamin William KeswickMembers : Anthony John Liddell Nightingale Prijono Sugiarto
Prijono Sugiarto
Board of Directors
Chief Executive Officer
Chairman : Benjamin William KeswickMembers : Mark Spencer Greenberg David Alexander Newbigging Chiew Sin Cheok Budi Setiadharma Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon
Executive Committee
Chairman : Soemadi Djoko Moerdjono BrotodiningratMembers : Inget Sembiring Harry Wiguna Chiew Sin Cheok**
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
DIC: Prijono Sugiarto
DIC: Simon Collier Dixon
DIC: Johnny Darmawan Danusasmita
DIC: Johannes Loman
Deputy DIC: Suparno Djasmin
Corporate Functions
Corporate Secretary & Group General Counsel
Chief: Gita Tiffany Boer
Group Corporate Development & Strategy Chief: Kishanjit Singh Gill
Corporate Human Capital Development
Chief: F.X. Sri Martono
Corporate Communication Chief: Arief Istanto
Corporate Security, Environment & Social Responsibility
Chief: Arief Istanto
Group Audit & Risk Advisory Chief: Daniel Phua Meng Kuan
Corporate Planning Chief: Erik Tjahyadi Sadikin
Group Treasury & Investor Relations Chief: Iwan Hadiantoro
Corporate Finance & Accounting Chief: Regina Okthory S.
Corporate Information System & Technology
Chief: Ganda Kusuma
Corporate Operations
Toyota Sales Operation Chief: Jodjana Jody
Honda Sales Operation Chief: Sigit Prabowo Kumala
Daihatsu Sales Operation Chief: Suparno Djasmin
Isuzu Sales Operation Chief: Supranoto
UD Trucks Sales Operation Chief: Dandy Pawitan
BMW Sales Operation Chief: Ernando Demily
Peugeot Sales Operation Chief: C. Herlijoso
AstraWorld Chief: Denny Suharja
** Tidak mempunyai hak suara | Has no voting rights
227Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Prijono Sugiarto
Chief Executive Officer
CEO/MDLine of Business
DIC: Johannes Loman Johannes LomanAstra Motor I
Honda
DIC: Johnny Darmawan Danusasmita Johnny Darmawan Danusasmita
DIC: Sudirman Maman Rusdi Sudirman Maman Rusdi
DIC: Johnny Darmawan Danusasmita
DIC: Djoko Pranoto
Siswanto Prawiroatmodjo
Djoko PranotoSudiarso Prasetio
DIC: Gunawan GeniusahardjaDjony Bunarto Suhartono Buntoro Muljono
DIC: Widya Wiryawan Widya Wiryawan
Lukito DewandayaPongki Pamungkas
DIC: Angky Utarya Tisnadisastra
Deputy DIC: Paulus Bambang W.E.S.
Hardi Montana
Astra Motor II
Toyota
Astra Motor III Manufacturing
Non Toyota
Astra Motor IV
Astra Infrastructure
Astra Component
AN
Astra Finance Companies & Banking
ACC, FIF, TAFS, KAF, SANF, PB
Astra Resources
Agribusiness
Astra System (Document, IT Services, Logistic & Value Chain
AG, SERA
Astra Insurance Company
AAB
Astra Heavy Equipment &Mining Value Chain
Irawan Santoso
228 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Board of Commissioners
Board of Directors
Executive Committee
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Prijono Sugiarto
Chief Executive Officer
Astra Foundations
DIC: Prijono Sugiarto
DIC: Djoko Pranoto
DIC: Angky Utarya Tisnadisastra
Yayasan Dharma Bhakti Astra
Yayasan Astra Bina Ilmu
Koperasi Astra International
Chief: F.X. Sri Martono
Chief: Siswanto Prawiroatmodjo
Chief: Pongki Pamungkas
Yayasan Pendidikan AstraMichael D. Ruslim
Chief: Yusnani T. Winarto
Jakarta, 15 Juni 2012
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Dana Pensiun Astra Chief: Hendra Sugiharto
Jakarta, 15 Juni 2012
Prijono Sugiarto
229Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Presiden Komisaris : Budi SetiadharmaPresident Commissioner
Komisaris Independen : Djunaedi HadisumartoIndependent Commissioners Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Erry Firmansyah Kyoichi Tanada
Komisaris : Anthony John Liddell NightingaleCommissioners Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang David Alexander Newbigging
DireksiBoard of Directors
Presiden Direktur : Prijono SugiartoPresident Director
Direktur : Gunawan GeniusahardjaDirectors Johnny Darmawan Danusasmita Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Utarya Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Johannes Loman
Komite AuditAudit CommitteeKetua : Soemadi Djoko Moerdjono BrotodiningratChairmanAnggota : Inget SembiringMembers Harry Wiguna Chiew Sin Cheok
Sekretaris Perusahaan : Gita Tiffany BoerCorporate Secretary [email protected]
Hubungan Investor : Tira ArdiantiInvestor Relations [email protected]
AuditorAuditorKantor Akuntan PublikTanudiredja, Wibisana & Rekana member firm of PwC Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940Tel. (62-21) 521 2901Fax. (62-21) 5290 5555Homepage: www.pwc.com/id
Biro Administrasi EfekShare RegistrarPT Raya Saham RegistraPlaza Sentral Building, Floor 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930Tel. (62-21) 252 5666Fax. (62-21) 252 5028
Saham TercatatShare ListedBursa Efek Indonesia (BEI)Indonesia Stock Exchange (IDX)Ticker: ASII.IJ/ASII.JK
Alamat PerusahaanRegistered OfficeAstra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter IIJakarta 14330Tel. (62-21) 652 2555Fax. (62-21) 6530 4957Homepage: www.astra.co.ide-mail: [email protected]
Informasi PerusahaanCorporate Information
230 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Pengendalian BersamaSubsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities
ASTRA MOTOR I/MOTORCYCLE
PT Astra Honda MotorJl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara
PT Suryaraya Rubberindo IndustriesKawasan Industri Menara PermaiJl. Narogong Raya Km 23,8, Cileungsi, Bogor
ASTRA MOTOR II/TOYOTA
PT Toyota Astra MotorJl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara
ASTRA MOTOR III/AUTOMOTIVE-NON TOYOTA
PT Astra Daihatsu MotorJl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT Astra Multi Truck Indonesia(d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia)Danau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT Fuji Technica IndonesiaKIIC Lot A-7, Tol Jakarta - Cikampek Km. 47
PT Gaya MotorJl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara
PT Inti Pantja Press IndustryJl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi
PT Isuzu Astra Motor IndonesiaGd. Isuzu Lt. 7, Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30Sunter II, Jakarta Utara
PT Pulogadung Pawitra LaksanaJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta
PT Tjahja Sakti MotorJl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta ASTRA MOTOR IV - COMPONENT
PT Astra Otoparts TbkJl. Pegangsaan Dua Km2,2 Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT Aisin IndonesiaEast Jakarta Industrial Park (EIJP) Plot 5J, Cikarang Selatan, Bekasi
PT Ardendi Jaya SentosaJl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
PT Astra Daido Steel IndonesiaJl. Kasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung, Kodya TangerangBanten, Jawa Barat
PT Astra Komponen IndonesiaJl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
PT Astra Nippon Gasket Indonesia (d/h PT NHK Gasket Indonesia)Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC, Karawang Barat
PT AT IndonesiaJl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC TolJakarta Cikampek Km. 47, Karawang
PT Century Batteries IndonesiaJl. Raya Bekasi Km 25, Cakung, Jakarta Timur
PT Denso IndonesiaJl. Gaya Motor I No. 6, Sunter II, Jakarta Utara
PT DIC Astra ChemicalsJl. Pulo Buaran Raya Blok III DD 5-10, Kawasan Industri Pulo Gadung
PT Federal Izumi ManufacturingKawasan Industri Menara PermaiJl. Raya Narogong Km 23,8, Cileungsi, Bogor
PT Federal Nittan IndustriesJl. Halmahera Blok DD9, Kawasan Industri MM 2100Cikarang Barat, Bekasi
PT FSCM Manufacturing IndonesiaJl. Raya Pulogadung No. 30, Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur - 13930
PT Gemala Kempa DayaJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6, Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT GS BatteryJl. Laksamana Muda Yos Sudarso, Sunter I, Jakarta Utara
PT Indokarlo PerkasaJl. Raya Jakarta - Bogor Km 47, Cibinong, Bogor 16912
231Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
PT Inti Ganda PerdanaJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6 Kelapa Gading, Jakarta Utara
PT Kayaba IndonesiaJl. Jawa Blok II No. 4 Kawasan Industri MM2100Cikarang Barat – Bekasi
PT Menara Terus MakmurJl. Jababeka XI Blok H 3 No.12, Cikarang, Bekasi
PT Nusa Keihin IndonesiaJl. Pegangsaan Dua Km 2,1 Kelapa Gading, Jakarta 14250
PT Senantiasa Makmur
PT Toyoda Gosei Safety Systems IndonesiaJl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47,5, RT 02 RW 03Nanggewer, Cibinong, Bogor
PT Wahana Eka ParamitraJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6, Kelapa Gading, Jakarta Utara
AOP Australia Pty Ltd10 Hopegood Place Lynbrook, VIC, 3975
PT Denso Sales Indonesia
PT Astra Visteon IndonesiaJl. Lanbau RT 005/010, Kel. Karangasem BaratKec. Citeureup, Bogor 16810
PT TD Automotive Compressor IndonesiaJl. Kalimantan Blok E1-2, Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi 17520 - Jawa Barat
Akebono Brake Astra Vietnam Co. LtdJl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km. 1.6Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
ASTRA HEAVY EQUIPMENT
PT United Tractors TbkJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Bina PertiwiJl. Raya Bekasi km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Ekasatya YanatamaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Kadya Caraka MuliaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Kalimantan Prima PersadaJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Komatsu Remanufacturing AsiaJl. Raya Bekasi Km 22, Cakung, Jakarta Timur
PT Multi Prima UniversalJl. Raya Bekasi Km 22, Cakung, Jakarta Timur
PT Nusantara Citra Jaya AbadiJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Pama Indo Mining
PT Pamapersada NusantaraJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Patria Maritime LineJl. Jababeka XI, Blok H 30-40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi
PT Prima Multi MineralJl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur
PT Swadaya Harapan NusantaraJl. Pulogadung Raya No. 32, Jakarta Timur
PT Telen Orbit PrimaJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT Traktor NusantaraPulo Gadung 32, Pulo Gadung, Jakarta Timur
PT Tuah Turangga AgungJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
PT United Tractors Pandu Eng.Jl. Jababeka XI, Blok H 30-40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi
PT United Tractors Semen Gresik (Persero)Jl. Veteran, Gresik, Jawa Timur
UT Heavy Industries PTE. LTD11 Tuas View Crescent (off Tuas South Ave 3), Singapura 637643
PT Anugerah Gunung MasJl. Raya Bekasi KM 22, Cakung, Jakarta Timur 13910
PT Andalan Multi KencanaJl. Raya Bekasi KM 22, Cakung, Jakarta Timur 13910 PT Agung Bara PrimaJl. Raya Bekasi KM 22, Cakung, Jakarta Timur 13910
PT Komatsu Patria AttachmentKawasan Industri MM 2100 Blok JJ-4-1, Desa Jatiwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi 17520
Allmakes Asia Pasific Pte Ltd. 11 Tuas View Crescent (off Tuas South Ave. 3) Multico Building, Singapore - 637643
PT Asmin Bara BronangAPOL 2nd FloorJl. Abdul Muis No.50 Jakarta 10160
PT Asmin Bara JaanAPOL 2nd Floor Jl. Abdul Muis No.50 Jakarta 10160
Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Entitas Pengendalian Bersama
232 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT Universal Tekno ReksajayaKalimantan
PT Bukit Enim EnergiJl. Basuki Rahmat No. 2 RT.010/RW. 003Kel. 20 Ilir II, Kabupaten Muara Enim, Palembang 30127 Sumatera Selatan
PT Patria Maritime IndustryJl. Jababeka XI, Blok H 30-40, Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi
PT Duta SejahteraJl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur
ASTRA RESOURCES - AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari TbkJl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur
PT Agro Menara RachmatKalimantan Tengah
PT Agro Nusa AbadiSulawesi Tengah
PT Bhadra CemerlangKalimantan Tengah
PT Bhadra SuksesSulawesi Barat
PT Borneo Indah MarjayaKalimantan Timur
PT Cakradenta Agung PertiwiKalimantan Selatan
PT Cakung Permata NusaKalimantan Selatan
PT Cipta Agro NusantaraSulawesi Tengah
PT Cipta Narada LestariKalimantan Timur
PT Eka Dura PerdanaRiau
PT Eka Dura IndonesiaRiau
PT Gunung Sejahtera Dua IndahKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Ibu PertiwiKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Puti PesonaKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Raman PermaiKalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera Yoli MakmurKalimantan Tengah
PT Karya Tanah SuburAceh
PT Karyanusa EkadayaKalimantan Timur
PT Kimia Tirta Utama Riau
PT Lestari Tani TeladanSulawesi Tengah
PT LetawaSulawesi Barat
PT MamuangSulawesi Barat
PT Nirmala Agro LestariKalimantan Tengah
PT Pandji WaringinBanten
PT Pasang KayuSulawesi Barat
PT Perkebunan Lembah BhaktiAceh
PT Persada Bina Nusantara AbadiKalimantan Tengah
PT Persada Dinamika LestariKalimantan Selatan
PT Rimbunan Alam SentosaSulawesi Tengah
PT Sari Aditya LokaJambi
PT Sari Lembah SuburRiau
PT Sawit Asahan IndahRiau
PT Sawit Jaya AbadiSulawesi Tengah
PT Subur Abadi PlantationsKalimantan Timur
233Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
PT Subur Agro MakmurKalimantan Selatan
PT Sukses Tani Nusa SuburKalimantan Timur
PT Sumber Kharisma PersadaKalimantan Timur
PT Surya Indah Nusantara PagiKalimantan Tengah
PT Suryaraya LestariSulawesi Barat
PT Tunggal Perkasa PlantationsRiau
PT Waru Kaltim PlantationKalimantan Timur
PT Tribuana MasKalimantan Selatan
ASTRA SYSTEM I - INFORMATION TECHNOLOGY
PT Astra Graphia TbkJl. Kramat Raya no. 43, Jakarta Pusat 10220
PT Astra Graphia Information TechnologyANZ Tower Lt. 22, Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220
PT AGIT Monitise IndonesiaJl. Kramat Raya no. 43, Jakarta Pusat 10220
ASTRA SYSTEM II - INFRASTRUCTURE
PT Astratel NusantaraSetiabudi Atrium Lt. 3, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Gresik Distribution TerminalTalavera Office Park 22nd-27th Floor Jl. Letjen Simatupang Kav.22-26, Jakarta Selatan - 12430
PT Indonesia NetworkSetiabudi Atrium Lt. 3, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Intertel NusaperdanaSetiabudi Atrium Lt. 3, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Marga MandalsaktiKarawaci Office Park Blok H No. 66-68Lippo Karawaci - Tangerang 15811
PT Marga Trans NusantaraRuko Bidex Blok H No. 07Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321
PT PAM Lyonnaise JayaGedung Sentral Senayan Lt.7,Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta Pusat 10270
PT Sedaya Multi InvestamaSetiabudi Atrium Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Toyofuji Logistics IndonesiaGedung TRAC – Grha SeraJl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Transutama Arya SejahteraSetiabudi Atrium Lt. 3, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303Kuningan - Jakarta Selatan 12920
PT Marga Harjaya InfrastrukturSetiabudi Atrium Lt. 7, Jl. H.R. Rasuna Said suite 701B.Kuningan - Jakarta Selatan 12920
SAR GROUP
PT Balai Lelang SerasiGedung TRAC – Grha SeraJl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Daya Mitra SerasiJl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur
PT Harmoni Mitra UtamaBlok C.02 – SBU Kawasan Cakung
PT Serasi Autoraya (TRAC)Gedung TRAC – Grha SeraJl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT Serasi Transportasi NusantaraJl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
PT Serasi Logistics IndonesiaJl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda, Jakarta Utara 14120
PT Toyofuji Serasi IndonesiaGedung TRAC – Grha SeraJl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara
PT United Automobil 90 Utama Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya
PT Serasi Mitra Mobil
PT Serasi Shipping Indonesia
ASTRA FINANCE
PT Astra Auto FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90Jakarta Selatan 12530
234 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT Astra Mitra VenturaJl. Gaya Motor I No. 10 Sunter IIJakarta Utara
PT Astra Multi FinanceJl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Astra Sedaya FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Asuransi Astra BuanaGrha Asuransi Astra, Jl. TB. Simatupang Kav. 15Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
PT Bank Permata TbkPermata Tower I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Pusat 12920
PT Federal International FinanceJl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Komatsu Astra FinanceJl. TB. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Pratama Sedaya FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Samadista Karya
PT Sedaya PratamaGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Staco Estika Sedaya FinanceGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Stacomitra GrahaGedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530
PT Surya Artha Nusantara FinancePerkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan
PT Swadharma Bhakti Sedaya FinanceGraha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha GadingKav A1 Center Business, Jakarta Utara 14240
PT Toyota Astra Financial ServicesGd. Mega Plaza Lt. 8, Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan
PT Garda Era Sedaya
PT Jardine Lloyd Thompson
MISCELLANEOUS
PT Arya KharismaJl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II - Jakarta Utara
PT Brahmayasa BahteraApartemen Casablanca, Lt. Dasar - Tower IIJl. Casablanca Kav.12, Jakarta Pusat 12870
PT Suryaraya PrawiraApartemen Casablanca Tower IIJl. Casablanca Kav. 12, Jakarta Selatan
235Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Kami yang bertandatangan di bawah ini bertanggung jawab atas kebenaran isi
Laporan Tahunan ini yang ditandatangani pada bulan Maret 2013.
We, the undersigned, hereby declare that we are responsible for the correctness
of the contents of this Annual Report signed in March 2013.
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Soemadi D. M. BrotodiningratKomisaris Independen
Independent Commissioner
Kyoichi TanadaKomisaris Independen
Independent Commissioner
Erry FirmansyahKomisaris Independen
Independent Commissioner
Benjamin William KeswickKomisaris
Commissioner
Anthony John Liddell NightingaleKomisaris
Commissioner
Mark Spencer GreenbergKomisaris
Commissioner
Chiew Sin CheokKomisaris
Commissioner
Jonathan ChangKomisaris
Commissioner
David Alexander NewbiggingKomisaris
Commissioner
Budi SetiadharmaPresiden Komisaris
President Commissioner
DireksiBoard of Directors
Angky TisnadisastraDirekturDirector
Simon Collier DixonDirekturDirector
Johannes LomanDirekturDirector
Sudirman Maman RusdiDirekturDirector
Johnny Darmawan D.DirekturDirector
Widya WiryawanDirekturDirector
Gunawan GeniusahardjaDirekturDirector
Djoko PranotoDirekturDirector
Prijono SugiartoPresiden DirekturPresident Director
Budi Setiadharma
Soemadi D. M. Brotodiningrat Erry Firmansyah
Independent Commissioner
Anthony John Liddell Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
KomisarisCommissioner
Jonathan Chang
Commissioner
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan D. Djoko PranotoDirektur
Presiden DirekturPresident Director
Widya Wiryawan
Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier DixonDirektur
Johannes Loman
236 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
237Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
Laporan Keuangan
Financial Report
PT Astra International Tbk dan Anak PerusahaanPT Astra International Tbk and Subsidiaries
Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Statements
31 Desember 2012 dan 201131 December 2012 and 2011
238 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
239Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
PPTT AASSTTRRAA IINNTTEERRNNAATTIIOONNAALL TTbbkkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2012 DAN/AND 2011
240 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
241Laporan Tahunan 2012 Annual Report • ASTRA International
242 ASTRA International • Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.
Halaman - 1 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011DAN 1 JANUARI 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION
AS AT 31 DECEMBER 2012, 31 DECEMBER 2011AND 1 JANUARY 2011
(Expressed in billions of Rupiah,unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2012 2011*)
1 Jan2011*)
ASET ASSETS
Aset lancar Current assetsKas dan setara kas 4 11,055 13,111 7,005 Cash and cash equivalentsInvestasi lain-lain 5 172 79 73 Other investmentsPiutang usaha, setelah dikurangi Trade receivables, net of provision
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of 163163 (31/12/2011: 127, 1/1/2011: 126): (31/12/2011: 127, 1/1/2011: 126):- Pihak berelasi 6,34g 701 522 415 - Related parties- Pihak ketiga 6 15,742 14,004 8,976 - Third parties
Piutang pembiayaan, 7 28,157 22,322 15,904 Financing receivables,setelah dikurangi penyisihan net of provision for doubtfulpiutang ragu-ragu sebesar 1.416 receivables of 1,416 (31/12/2011:(31/12/2011: 1.159, 1/1/2011: 1.021) 1,159, 1/1/2011: 1,021)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provisionpenyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of 4sebesar 4 (31/12/2011: 4, 1/1/2011: 27): (31/12/2011: 4, 1/1/2011: 27):- Pihak berelasi 8,34h 182 117 71 - Related parties- Pihak ketiga 8 1,509 1,238 847 - Third parties
Persediaan 9 15,285 11,990 10,842 InventoriesPajak dibayar dimuka 10a 1,491 1,190 1,722 Prepaid taxesPembayaran dimuka lainnya 1,505 1,492 1,071 Other prepayments
Jumlah aset lancar 75,799 66,065 46,926 Total current assets
Aset tidak lancar Non-current assetsPiutang pembiayaan, 7 20,474 18,711 14,001 Financing receivables,
setelah dikurangi penyisihan net of provision for doubtfulpiutang ragu-ragu sebesar 1.056 receivables of 1,056(31/12/2011: 883, 1/1/2011: 709) (31/12/2011: 883, 1/1/2011: 709)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provisionpenyisihan piutang ragu-ragu sebesar for doubtful receivables of nilnihil (31/12/2011: nihil, 1/1/2011: 17): (31/12/2011: nil, 1/1/2011: 17):- Pihak berelasi 8,34h 545 515 524 - Related parties- Pihak ketiga 8 1,168 890 346 - Third parties
Investasi pada entitas asosiasi 11 3,926 3,177 2,300 Investments in associatesInvestasi pada pengendalian bersama 12 15,875 13,820 12,853 Investments in jointly controlled
entitas entitiesInvestasi lain-lain 5 4,726 4,116 3,449 Other investmentsAset pajak tangguhan 10d 1,957 1,408 1,083 Deferred tax assetsProperti investasi 653 538 225 Investment propertiesTanaman perkebunan, setelah dikurangi 13 4,473 3,796 3,184 Plantations, net of accumulated
akumulasi penyusutan sebesar 936 depreciation of 936 (31/12/2011:(31/12/2011: 774, 1/1/2011: 700) 774, 1/1/2011: 700)
Aset tetap, setelah dikurangi 14 34,326 28,983 22,239 Fixed assets, net ofakumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation23.976 (31/12/2011: 19.481, of 23,976 (31/12/2011: 19,481,1/1/2011: 15.778) 1/1/2011: 15,778)
Properti pertambangan, setelah 15 10,623 5,726 2,222 Mining properties, net ofdikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciationsebesar 895 (31/12/2011: 665, of 895 (31/12/2011: 665,1/1/2011: 467) 1/1/2011: 467)
Hak konsesi, setelah 16 3,389 2,886 1,341 Concession rights, net ofdikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortisation ofsebesar 148 (31/12/2011: 105, 148 (31/12/2011: 105,1/1/2011: 74) 1/1/2011: 74)
Goodwill 1,392 1,392 1,353 GoodwillAset takberwujud lainnya 1,124 844 537 Other intangible assetsAset lain-lain 1,824 1,452 779 Other assets
Jumlah aset tidak lancar 106,475 88,254 66,436 Total non-current assets
JUMLAH ASET 182,274 154,319 113,362 TOTAL ASSETS
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 2a. *) Reclassified, refer to Note 2a.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.
Halaman - 2 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGANKONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012, 31 DESEMBER 2011DAN 1 JANUARI 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION
AS AT 31 DECEMBER 2012, 31 DECEMBER 2011AND 1 JANUARY 2011
(Expressed in billions of Rupiah,unless otherwise stated)
Catatan/Notes 2012 2011*)
1 Jan2011*)
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 17 7,202 4,681 4,689 Short-term borrowingsUtang usaha: Trade payables:
- Pihak berelasi 18,34i 2,972 2,780 2,061 - Related parties- Pihak ketiga 18 9,713 12,762 7,214 - Third parties
Liabilitas lain-lain: Other liabilities:- Pihak berelasi 19,34j 93 82 44 - Related parties- Pihak ketiga 19 4,649 3,992 3,213 - Third parties
Utang pajak 10b 1,886 1,596 1,281 Taxes payableAkrual 20 5,067 4,291 3,182 AccrualsProvisi 4 4 4 ProvisionsLiabilitas imbalan kerja 21 206 192 174 Employee benefit obligationsPendapatan ditangguhkan 22 2,795 2,430 1,897 Unearned incomeBagian jangka pendek dari Current portion of long-term debt:
utang jangka panjang:- Pinjaman bank dan pinjaman 23 14,260 11,976 8,887 - Bank loans and other loans
lain-lain- Surat berharga yang diterbitkan 24 4,805 3,957 3,902 - Debt securities in issue- Utang sewa pembiayaan 526 426 325 - Obligations under finance leases
Jumlah liabilitas jangka pendek 54,178 49,169 36,873 Total current liabilities
Liabilitas jangka panjang Non-current liabilitiesLiabilitas lain-lain - pihak ketiga 19 682 121 135 Other liabilities - third partiesPendapatan ditangguhkan 22 1,954 1,688 1,259 Unearned incomeLiabilitas pajak tangguhan 10d 2,868 1,835 1,014 Deferred tax liabilitiesProvisi 73 72 62 ProvisionsLiabilitas imbalan kerja 21 2,741 1,646 1,281 Employee benefit obligationsUtang jangka panjang, setelah Long-term debt, net of current
dikurangi bagian jangka pendek: portion:- Pinjaman bank dan pinjaman 23 14,219 16,895 10,151 - Bank loans and other loans
lain-lain- Surat berharga yang diterbitkan 24 14,820 6,515 3,365 - Debt securities in issue- Utang sewa pembiayaan 925 540 419 - Obligations under finance leases
Jumlah liabilitas jangka panjang 38,282 29,312 17,686 Total non-current liabilities
Jumlah liabilitas 92,460 78,481 54,559 Total liabilities
EKUITAS EQUITYModal saham+): Share capital+):
- Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share
- Modal ditempatkan dan disetor 25 2,024 2,024 2,024 - Issued and fully paid -penuh - 40.483.553.140 saham biasa 40,483,553,140 ordinary shares
Tambahan modal disetor 26 1,106 1,106 1,106 Additional paid-in capitalSaldo laba: Retained earnings:
- Dicadangkan 28 425 425 425 - Appropriated- Belum dicadangkan 65,864 55,203 44,420 - Unappropriated
Komponen ekuitas lainnya 1,782 1,691 1,449 Other reservesEkuitas yang dapat diatribusikan 71,201 60,449 49,424 Equity attributable to
kepada pemilik entitas induk owners of the parentKepentingan nonpengendali 29 18,613 15,389 9,379 Non-controlling interests
Jumlah ekuitas 89,814 75,838 58,803 Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 182,274 154,319 113,362 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 2a.+) Setelah pemecahan saham, lihat Catatan 1c.
*) Reclassified, refer to Note 2a.+)After stocks split, refer to Note 1c.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.
Halaman - 3 - Page
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFCOMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2012Catatan/
Notes 2011
Pendapatan bersih 188,053 30 162,564 Net revenue
Beban pokok pendapatan (151,853) 31 (130,530) Cost of revenue
Laba bruto 36,200 32,034 Gross profit
Beban penjualan (7,886) 31 (6,603) Selling expensesBeban umum dan administrasi (8,444) 31 (7,599) General and administrative expensesPenghasilan bunga 691 696 Interest incomeBeban bunga (1,021) (710) Interest expense(Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih (215) 118 Foreign exchange (loss)/gain, netPenghasilan lain-lain 3,011 32 2,192 Other incomeBeban lain-lain (114) (114) Other expensesBagian atas hasil bersih entitas asosiasi 1,112 11 947 Share of results of associatesBagian atas hasil bersih pengendalian 4,564 12 4,813 Share of results jointly controlled
bersama entitas entities
Laba sebelum pajak penghasilan 27,898 25,774 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan (5,156) 10c (4,697) Income tax expenses
Laba tahun berjalan 22,742 21,077 Profit for the year
Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Keuntungan selisih revaluasi aset tetap - 286 Gain on revaluation of fixed assets
Selisih kurs karena penjabaran laporan 408 25 Exchange difference on translatingkeuangan dalam valuta asing financial statements in foreign
currencies
Aset keuangan tersedia untuk dijual: Available for sale financial assets:- Keuntungan bersih yang timbul 273 105 - Net gain arising during
selama tahun berjalan the year- Transfer ke laba rugi (208) (179) - Transfer to profit or loss
Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:- (Kerugian)/keuntungan bersih yang (233) 35 - Net (loss)/gain arising during
timbul selama tahun berjalan the year- Transfer ke laba rugi 84 1 - Transfer to profit or loss
Kerugian aktuarial imbalan pasca-kerja (606) 21 - Actuarial loss from post-employment benefit
Bagian pendapatan komprehensif (26) 11 - Share of other comprehensivelain dari entitas asosiasi, setelah pajak income of associates, net of tax
Bagian pendapatan komprehensif (152) 12 5 Share of other comprehensivelain dari pengendalian bersama income of jointly controlledentitas, setelah pajak entities, net of tax
Pajak penghasilan terkait 178 10d (7) Related income tax
Pendapatan komprehensif lain (282) 271 Other comprehensive incometahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying notes form an integral part of these consolidatedfinancial statements.
Halaman - 4 - Page
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFKONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OFCOMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2012Catatan/
Notes 2011
Laba tahun berjalan (saldo dipindahkan 22,742 21,077 Profit for the year (balancedari halaman sebelumnya) carry foward from previous
page)
Pendapatan komprehensif lain (282) 271 Other comprehensive incometahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax(saldo dipindahkan dari halaman (balance carry foward fromsebelumnya) previous page)
Jumlah laba rugi komprehensif 22,460 21,348 Total comprehensive incometahun berjalan for the year
Laba rugi yang diatribusikan kepada: Profit attributable to:Pemilik entitas induk 19,421 17,785 Owners of the parentKepentingan nonpengendali 3,321 29 3,292 Non-controlling interests
22,742 21,077
Laba rugi komprehensif yang dapat Comprehensive incomediatribusikan kepada: attributable to:Pemilik entitas induk 19,053 18,058 Owners of the parentKepentingan nonpengendali 3,407 29 3,290 Non-controlling interests
22,460 21,348
Laba per saham - dasar dan dilusian 480 35 439*) Earnings per share - basic and(dalam satuan Rupiah) diluted (full Rupiah)
*) Disajikan kembali, lihat Catatan 1c dan 35. *) Restated, refer to Note 1c and 35.
PTAS
TRA
INTE
RN
ATIO
NA
LTb
kD
AN
ENTI
TAS
AN
AK
/AN
DSU
BSI
DIA
RIE
S
Cat
atan
atas
lapo
ran
keua
ngan
kons
olid
asia
nm
erup
akan
bagi
anya
ngtid
akte
rpis
ahka
nda
rila
pora
nke
uang
anko
nsol
idas
ian.
The
acco
mpa
nyin
gno
tes
form
anin
tegr
alpa
rtof
thes
eco
nsol
idat
edfin
anci
alst
atem
ents
.
Hal
aman
-5-
Page
LAPO
RA
NPE
RU
BA
HA
NEK
UIT
AS
KO
NSO
LID
ASI
AN
UN
TUK
TAH
UN
YAN
GB
ERA
KH
IR31
DES
EMB
ER20
12D
AN
2011
(Din
yata
kan
dala
mm
iliar
anR
upia
h)
CO
NSO
LID
ATE
DST
ATE
MEN
TSO
FC
HA
NG
ESIN
EQU
ITY
FOR
THE
YEA
RS
END
ED31
DEC
EMB
ER20
12A
ND
2011
(Exp
ress
edin
billi
ons
ofR
upia
h)
Cat
atan
/N
otes
Dia
trib
usik
anke
pada
pem
ilik
entit
asin
duk/
Attr
ibut
able
toow
ners
ofth
epa
rent
Dia
trib
usik
anke
pada
kepe
ntin
gan
nonp
enge
ndal
i/A
ttrib
utab
leto
non-
cont
rolli
ngin
tere
sts
Jum
lah
ekui
tas/
Tota
lequ
ity
Mod
alsa
ham
/Sh
are
capi
tal
Tam
baha
nm
odal
dise
tor/
Add
ition
alpa
id-in
capi
tal
Sald
ola
ba/R
etai
ned
earn
ings
Selis
ihre
valu
asi
aset
teta
p/Fi
xed
asse
tre
valu
atio
nre
serv
e
Selis
ihku
rska
rena
penj
abar
anla
pora
nke
uang
anda
lam
valu
taas
ing/
Exch
ange
diffe
renc
eon
tran
slat
ing
finan
cial
stat
emen
tsin
fore
ign
curr
enci
es
Aset
keua
ngan
ters
edia
untu
kdi
jual
/A
vaila
ble
for
sale
finan
cial
asse
ts
Lind
ung
nila
iar
uska
s/C
ash
flow
hedg
esLa
in-la
in/
Oth
ers
Jum
lah/
Tota
lD
icad
angk
an/
App
ropr
iate
d
Bel
umdi
cada
ngka
n/U
napp
ropr
iate
d
Sal
do1
Janu
ari2
011
2,02
41,
106
425
44,4
2013
022
473
(51)
875
49,4
249,
379
58,8
03B
alan
ceat
1Ja
nuar
y20
11
Laba
rugi
kom
preh
ensi
ftah
unbe
rjala
n-
--
17,7
8528
614
(38)
11-
18,0
583,
290
21,3
48C
ompr
ehen
sive
inco
me
fort
heye
ar
Div
iden
27-
--
(7,0
02)
--
--
-(7
,002
)(1
,192
)(8
,194
)D
ivid
end
Ent
itas
anak
baru
--
--
--
--
--
1,24
61,
246
New
subs
idia
ries
Pen
erbi
tan
saha
mke
pada
--
--
--
--
--
2,71
32,
713
Issu
ance
ofsh
ares
toke
pent
inga
nno
npen
gend
ali
non-
cont
rolli
ngin
tere
sts
Lain
-lain
--
--
--
--
(31)
(31)
(47)
(78)
Oth
ers
Sal
do1
Janu
ari2
012
2,02
41,
106
425
55,2
0341
636
435
(40)
844
60,4
4915
,389
75,8
38B
alan
ceat
1Ja
nuar
y20
12
Laba
rugi
kom
preh
ensi
ftah
unbe
rjala
n-
--
18,9
20-
197
58(1
22)
-19
,053
3,40
722
,460
Com
preh
ensi
vein
com
efo
rthe
year
Div
iden
27-
--
(8,2
59)
--
--
-(8
,259
)(1
,515
)(9
,774
)D
ivid
end
Ent
itas
anak
baru
--
--
--
--
--
1,39
91,
399
New
subs
idia
ries
Lain
-lain
--
--
--
--
(42)
(42)
(67)
(109
)O
ther
s
Sal
do31
Des
embe
r201
22,
024
1,10
642
565
,864
416
233
493
(162
)80
271
,201
18,6
1389
,814
Bal
ance
at31
Dec
embe
r201
2
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman - 6 - Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah)
2012 2011
Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities:Penerimaan dari pelanggan 201,353 166,584 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (170,132) (138,291) Payments to suppliersPembayaran kepada karyawan (10,402) (8,636) Payments to employeesPenerimaan dari aktivitas operasi lainnya 905 552 Receipts from other operating activitiesPembayaran untuk aktivitas operasi lainnya (7,779) (6,717) Payments for other operating activitiesKas yang dihasilkan dari operasi 13,945 13,492 Cash generated from operationsPenghasilan bunga yang diterima 675 696 Interest income receivedPembayaran pajak penghasilan badan (5,688) (4,177) Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari 8,932 10,011 Net cash flows provided fromaktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities:Dividen kas yang diterima 4,064 4,240 Cash dividends receivedPenjualan dan capital repayment 1,956 1,129 Sale and capital repayments of other
investasi lain-lain investmentsPenjualan aset tetap 323 107 Sale of fixed assetsPenjualan entitas anak, setelah 21 15 Sale of subsidiary, net of cash disposed
dikurangi kas yang dikeluarkanPembelian aset tetap (9,543) (8,779) Acquisitions of fixed assetsPenambahan investasi lain-lain (2,341) (1,680) Additions to other investmentsPenambahan investasi pada pengendalian (1,309) (21) Additions to investment in jointly controlled
bersama entitas entitiesPembelian entitas anak, setelah (856) (2,423) Purchase of subsidiaries, net
dikurangi kas yang diperoleh of cash acquiredPenambahan tanaman perkebunan (824) (801) Additions to plantationsPembelian aset takberwujud lainnya (226) (122) Acquisitions of other intangible assetsPenambahan hak konsesi (522) (462) Additions to concession rightsPenambahan aset lain-lain (130) (105) Additions to other assetsPenambahan piutang lain-lain (35) (15) Addition to other receivables
kepada pihak-pihak berelasi from related partiesPembelian properti investasi (10) - Acquisition of investment propertyPenambahan investasi pada entitas asosiasi (5) (283) Additions to investment in associatesPenjualan properti investasi - 36 Sale of investment propertyPelepasan entitas asosiasi - 10 Disposal of associatePembelian properti pertambangan - (191) Acquisitions of mining properties
Arus kas bersih yang digunakan (9,437) (9,345) Net cash flows used in investing activitiesuntuk aktivitas investasi
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Halaman - 7 - Page
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah)
2012 2011
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities:Penerimaan utang jangka panjang 27,030 28,339 Proceeds from long-term debtPenerimaan pinjaman jangka pendek 13,324 16,050 Proceeds from short-term borrowingsPenerbitan saham kepada kepentingan 1 2,668 Issuance of shares to non-controlling
nonpengendali interestsPembayaran kembali utang jangka panjang (20,141) (16,696) Repayments of long-term debtPembayaran kembali pinjaman jangka pendek (11,050) (16,112) Repayments of short-term borrowingsDividen kas yang dibayarkan kepada pemegang (8,253) (6,999) Cash dividend paid to the Company’s
saham Perseroan shareholdersDividen kas yang dibayarkan kepada (1,515) (1,192) Cash dividend paid to non-controlling interest
kepentingan nonpengendaliPembayaran bunga (990) (662) Interest paidPerubahan kepentingan pengendali (101) (14) Change in controlling interests in subsidiaries
pada entitas anakPembayaran uang muka kepada kepentingan (232) - Payment of advance to non-controlling interest
nonpengendali atas penambahan kepentingan for additional interest in subsidiarypada entitas anak
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ (1,927) 5,382 Net cash flows (used in)/provided fromdiperoleh dari aktivitas pendanaan financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih kas, setara kas (2,432) 6,048 (Decrease)/increase in cash, cash equivalentsdan cerukan and bank overdrafts
Kas, setara kas dan cerukan 13,163 7,093 Cash, cash equivalents and bank overdraftspada awal tahun at beginning of year
Dampak perubahan selisih kurs 178 22 Effect of exchange rate differencesterhadap kas, setara kas dan on cash, cash equivalents andcerukan bank overdrafts
Kas, setara kas dan cerukan pada 10,909 13,163 Cash, cash equivalents and bankakhir tahun overdrafts at end of year
Aktivitas signifikan yang tidak Significant activities not affectingmempengaruhi arus kas: cash flows:
Perolehan aset tetap melalui 976 907 Acquisition of fixed assets throughutang jangka panjang long-term debt
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprisethe following:
2012 2011
Kas dan setara kas 11,055 13,111 Cash and cash equivalentsKas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 94 92 Restricted cash and cash equivalentsCerukan (240) (40) Bank overdrafts
10,909 13,163
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 8 - Page
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan informasi lainnya a. Establishment and other information
PT Astra International Tbk (“Perseroan”)didirikan pada tahun 1957 dengan namaPT Astra International Incorporated. Padatahun 1990, Perseroan mengubah namanyamenjadi PT Astra International Tbk.
PT Astra International Tbk (the “Company”)was established in 1957 as PT AstraInternational Incorporated. In 1990, theCompany changed its name to PT AstraInternational Tbk.
Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor RayaNo. 8, Sunter II, Jakarta.
The Company is domiciled in Jakarta,Indonesia, with its head office at JI. GayaMotor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan sepertiyang tertuang dalam Anggaran Dasarnyaadalah perdagangan umum, perindustrian,jasa pertambangan, pengangkutan,pertanian, pembangunan dan jasakonsultasi. Ruang lingkup kegiatan utamaentitas anak, entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas meliputiperakitan dan penyaluran mobil, sepedamotor berikut suku cadangnya, penjualandan penyewaan alat berat, pertambangandan jasa terkait, pengembanganperkebunan, jasa keuangan, infrastrukturdan teknologi informasi.
The scope of the Company’s activities asset out in its Articles of Association is toengage in general trading, industry, mining,transportation, agriculture, constructionand consultancy services. Thesubsidiaries’, associates and jointlycontrolled entities main activities are theassembly and distribution of automobiles,motorcycles and related spare parts, heavyequipment sales and rentals, mining andrelated services, development ofplantations, financial services,infrastructure and information technology.
b. Anggaran dasar b. Articles of association
Perseroan didirikan dengan Akta Notaris SieKhwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari1957 dan disahkan oleh Menteri KehakimanRepublik Indonesia dalam Surat KeputusanNo. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.
The Company was established by NotarialDeed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20February 1957 and approved by theMinister of Justice of the Republic ofIndonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5dated 1 July 1957.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamibeberapa kali perubahan. Perubahanterakhir dibuat oleh Akta Notaris KumalaTjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61tanggal 27 April 2012 terkait denganpemecahan nilai nominal saham dari Rp 500(dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham, sehinggamengubah jumlah modal dasar dari6.000.000.000 saham menjadi60.000.000.000 saham. PerubahanAnggaran Dasar ini disetujui oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei 2012.Sampai dengan tanggal laporan keuangankonsolidasian ini diotorisasi, perubahanAnggaran Dasar tersebut masih dalamproses untuk diumumkan dalam BeritaNegara.
The Company's Articles of Associationhave been amended several times. Thelatest amendment was made by NotarialDeed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H.,M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012related to a stock split from Rp 500 (fullRupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share,that has changed the authorised sharecapital from 6,000,000,000 shares to60,000,000,000 shares. The amendmentwas approved by the Minister of Law andHuman Rights of Republic of Indonesiabased on Decision Letter No. AHU-AH01.10-16756 dated 9 May 2012. As at thedate the consolidated financial statementswere authorised, the amendment of theArticle of Association is still in the processto be published in the State Gazette.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 9 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan c. Changes in capital structure
Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/
Year Policy/Corporate actionsPenawaran Umum Perdana 30 juta saham,dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalamsatuan Rupiah) per saham, hargapenawaran Rp 14.850 (dalam satuanRupiah) per saham.
1990 Initial Public Offering 30 million shares,with a par value of Rp 1,000 (fullRupiah) per share, offering price ofRp 14,850 (full Rupiah) per share.
Penawaran Umum Terbatas dengan HakMemesan Efek Terlebih Dahulu atas48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850(dalam satuan Rupiah) per saham.Pembagian saham bonus yang berasal darikapitalisasi tambahan modal disetorsejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan871.912.800 saham.
1994 Limited Public Offering with pre-emptiverights of 48,439,600 shares at the priceof Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Distribution of bonus shares from thecapitalisation of additional paid-in capitalamounting to Rp 872 billion, equivalentto 871,912,800 shares.
Konversi obligasi menjadi 280.837 sahamyang dilakukan oleh sebagian pemegangobligasi konversi.
Pemecahan nilai nominal saham dariRp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per sahammenjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) persaham, yang mengakibatkan kenaikanjumlah saham yang beredar menjadi2.325.662.474.
1997 Conversion of bonds into 280,837shares by certain convertiblebondholders.
Changes in par value fromRp 1,000 (full Rupiah) per share toRp 500 (full Rupiah) per share,increasing the number of shares issuedto 2,325,662,474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada parakreditur dan pemegang obligasi sehubungandengan restrukturisasi utang, satu rightberhak untuk membeli satu sahamPerseroan dengan hargaRp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham.Sejumlah 253.158.665 saham telahditerbitkan sehubungan denganpelaksanaan rights ini.
Persetujuan atas kompensasi berbasissaham bagi karyawan dan eksekutifPerseroan sampai dengan 70 juta saham.Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah64.754.000 saham telah diterbitkansehubungan dengan eksekusi opsi sahamkaryawan tersebut.
1999 The issuance of 258,398,155 rights tocreditors and bondholders in relation toa debt restructuring, one share of theCompany for every right held at theprice ofRp 500 (full Rupiah) per share.253,158,665 shares were issued as aresult of the rights exercised.
Approval for stock-based compensationfor the Company's employees andexecutives up to 70 million shares. As atthe expiry date, 64,754,000 shares hadbeen issued as a result of employeestock options exercised.
Penawaran Umum Terbatas dengan HakMemesan Efek Terlebih Dahulu,1.404.780.175 saham dengan hargaRp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
2002 Limited Public Offering in respect of arights issue with pre-emptive rights,1,404,780,175 shares at the price ofRp 1,000 (full Rupiah) per share.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 10 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Perubahan struktur permodalan (lanjutan) c. Changes in capital structure (continued)
Kebijakan/Tindakan PerusahaanTahun/
Year Policy/Corporate actionsPemecahan nilai nominal saham dari Rp 500(dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham, yangmengubah jumlah saham beredar dari4.048.355.314 saham menjadi40.483.553.140 saham.
2012 Changes in par value from Rp 500 (fullRupiah) to Rp 50 (full Rupiah) pershare, changing the number of issuedshares from 4,048,355,314 shares to40,483,553,140 shares.
Seluruh saham Perseroan telah dicatatkanpada Bursa Efek Indonesia.
All of the Company's issued shares arelisted on the Indonesia Stock Exchange.
d. Struktur Grup d. The Group Structure
Dimulainyakegiatan
komersial/Commence-
ment ofcommercialoperations
Persentasekepemilikan efektif/
Effective percentageof ownership
Jumlah aset(sebelum eliminasi)/
Total assets(before elimination)
2012 2011 2012 2011
ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES a):OTOMOTIF/AUTOMOTIVE
PT Arya Kharisma 1988 100.00 100.00 522 473PT Astra Multi Trucks Indonesia 1984 75.00 75.00 815 615PT Astra Otoparts Tbk b) 1991 95.65 95.65 8,882 6,964PT Gaya Motor 1970 100.00 100.00 325 295PT Inti Pantja Press Industri 1990 89.36 89.36 527 416PT Pulogadung Pawitra Laksana 1980 100.00 100.00 337 276PT Tjahja Sakti Motor 1962 100.00 100.00 428 339PT Fuji Technica Indonesia 1996 59.63 59.63 312 247PT Astra Autoprima e) - 100.00 - 17 -
JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICESPT Astra Mitra Ventura 1992 99.85 99.85 133 109PT Federal International Finance 1989 100.00 100.00 19,129 17,390PT Sedaya Multi Investama b) 1989 100.00 100.00 16,135 12,661PT Astra Multi Finance 1991 100.00 100.00 472 447PT Astra Sedaya Finance 1983 100.00 100.00 24,911 18,610PT Sedaya Pratama b) 1993 100.00 100.00 262 250PT Staco Estika Sedaya Finance c) 1990 100.00 57.26 316 414PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance d) 1986 100.00 90.50 1,204 1,560PT Asuransi Astra Buana b) 1981 95.70 95.70 7,666 5,837PT Garda Era Sedaya 1998 100.00 100.00 1,465 1,206
a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a) Including significant indirect subsidiaries.b) Dan entitas anak. b) And subsidiary/subsidiaries.c) Pada bulan Juni 2012, PT Sedaya Multi Investama,
entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, mengakuisisi42,74% saham di PT Staco Estika Sedaya Finance yangmenyebabkan kepemilikan efektif Perseroan menjadi100%.
c) In June 2012, PT Sedaya Multi Investama, a whollyowned subsidiary, acquired 42.74% interest inPT Staco Estika Sedaya Finance which result theCompany’s effective ownership to 100%.
d) Pada bulan Agustus 2012, PT Sedaya Multi Investama,entitas anak yang dimiliki sepenuhnya, menambahkepemilikan saham di PT Swadharma Bakti SedayaFinance sebesar 9,5% sehingga kepemilikan efektifPerseroan menjadi 100%.
d) In August 2012, PT Sedaya Multi Investama, awholly owned subsidiary, increased its ownership inPT Swadharma Bakti Sedaya Finance by 9.5% whichincreased the Company’s effective ownership to100%.
e) Didirikan pada Desember 2012. e) Established in December 2012.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 11 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
d. Struktur Grup (lanjutan) d. The Group Structure (continued)
Dimulainyakegiatan
komersial/Commence-
ment ofcommercialoperations
Persentasekepemilikan efektif/
Effective percentageof ownership
Jumlah aset(sebelum eliminasi)/
Total assets(before elimination)
2012 2011 2012 2011ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES a):AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari Tbk b) 1995 79.68 79.68 12,420 10,204
TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGYPT Astra Graphia Tbk b) 1975 76.87 76.87 1,240 1,126
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY EQUIPMENT AND MININGPT United Tractors Tbk b) 1973 59.50 59.50 50,301 46,440PT Pamapersada Nusantara b) 1993 59.50 59.50 27,650 24,578
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK/INFRASTRUCTURE AND LOGISTICPT Serasi Autoraya b) 1990 100.00 100.00 7,715 6,533PT Astratel Nusantara b) 1996 100.00 100.00 4,692 4,329PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 100.00 32 24PT Marga Mandalasakti 1990 79.31 79.31 1,646 1,409PT Suryaraya Prawira 1994 100.00 100.00 151 147PT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 100.00 164 110
a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan. a) Including significant indirect subsidiaries.b) Dan entitas anak. b) And subsidiary/subsidiaries.
Seluruh entitas anak langsung dan tidaklangsung yang signifikan berdomisili diIndonesia.
All direct subsidiaries and significantindirect subsidiaries are domiciled inIndonesia.
Pemegang saham terbesar Perseroan adalahJardine Cycle & Carriage Ltd, perusahaanyang didirikan di Singapura. Jardine Cycle &Carriage Ltd merupakan entitas anak dariJardine Matheson Holdings Ltd, perusahaanyang didirikan di Bermuda.
The Company’s largest shareholder isJardine Cycle & Carriage Ltd, acompany incorporated in Singapore.Jardine Cycle & Carriage Ltd is asubsidiary of Jardine Matheson HoldingsLtd, a company incorporated inBermuda.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 12 - Page
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Auditdan Karyawan
e. Board of Commissioners, Directors,Audit Committee and Employees
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksidan Audit Komite Perseroan adalah sebagaiberikut:
The members of the Company's Boards ofCommissioners, Directors and AuditCommittee are as follows:
2012 2011
Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden Komisaris Budi Setiadharma Budi Setiadharma President CommissionerKomisaris Independen: Djunaedi Hadisumarto a)
Muhamad Chatib Basri b)Djunaedi HadisumartoMuhamad Chatib Basri
IndependentCommissioners:
Soemadi Djoko MoerdjonoBrotodiningrat
Soemadi Djoko MoerdjonoBrotodiningrat
Erry FirmansyahKyoichi Tanada
Akira OkabeErry Firmansyah
Komisaris: Anthony John Liddell Nightingale Anthony John Liddell Nightingale Commissioners:Benjamin William KeswickMark Spencer Greenberg
Benjamin William KeswickMark Spencer Greenberg
Chiew Sin CheokJonathan ChangDavid Alexander Newbigging
Chiew Sin CheokJonathan Chang
Direksi DirectorsPresiden Direktur Prijono Sugiarto Prijono Sugiarto President DirectorDirektur: Gunawan Geniusahardja Gunawan Geniusahardja Directors:
Johnny DarmawanDanusasmita
Johnny DarmawanDanusasmita
Djoko Pranoto Djoko PranotoWidya Wiryawan Widya WiryawanAngky Tisnadisastra Angky TisnadisastraSudirman Maman Rusdi Sudirman Maman RusdiSimon Collier Dixon Simon Collier DixonJohannes Loman Johannes Loman
Komite Audit Audit CommitteeKetua Soemadi Djoko Moerdjono
BrotodiningratDjunaedi Hadisumarto Chairman
Anggota: Inget Sembiring Sidharta Utama Members:Harry Wiguna Tamiza Saleh
Anggota Khusus c) Chiew Sin Cheok Chiew Sin Cheok Special Member c)
a) Meninggal dunia pada tanggal 23 Desember 2012. a) Passed away on 23 December 2012.b) Mengundurkan diri efektif pada tanggal 14 Agustus 2012. b) Resigned effectively on 14 August 2012.c) Tidak memiliki hak suara. c) Does not have voting rights.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan danentitas anak memiliki 123.003 karyawan (2011:112.003 karyawan) - tidak diaudit.
As at 31 December 2012, the Company and itssubsidiaries had 123,003 employees (2011:112,003 employees) - unaudited.
Jumlah karyawan termasuk entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas, pada tanggal31 Desember 2012 adalah 185.580 karyawan(2011: 168.703 karyawan) - tidak diaudit.
The number of employees including associatesand jointly controlled entities, as at31 December 2012 was 185,580 employees(2011: 168,703 employees) - unaudited.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 13 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES
Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan danentitas anak (“Grup”) disusun berdasarkanStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia dandiotorisasi oleh Direksi pada tanggal 26 Februari2013.
The consolidated financial statements of theCompany and its subsidiaries (“the Group”)have been prepared in accordance withIndonesian Financial Accounting Standards andwere authorised by the Directors on26 February 2013.
a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansiyang signifikan yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Presented below are the significantaccounting policies adopted in preparingthe consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian disusunberdasarkan konsep harga perolehan, kecualidinyatakan khusus pada Catatan 2i, 2j dan 2rdan menggunakan dasar akrual (accrualsbasis), kecuali untuk laporan arus kaskonsolidasian.
The consolidated financial statements havebeen prepared on the basis of historicalcost, except as disclosed in Notes 2i, 2jand 2r and using the accruals basis, exceptin the consolidated statement of cashflows.
Laporan arus kas konsolidasian disusundengan menggunakan metode langsungdengan mengelompokkan arus kas ke dalamaktivitas operasi, investasi dan pendanaan.Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikansetelah dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flowsare prepared using the direct method byclassifying cash flows on the basis ofoperating, investing and financing activities.For these purposes, cash and cashequivalents are shown net of bankoverdrafts.
Seluruh angka dalam laporan keuangankonsolidasian ini, dibulatkan menjadi dandisajikan dalam miliaran Rupiah, kecualidinyatakan lain.
Figures in the consolidated financialstatements are rounded to and expressedin billions of Rupiah unless otherwisestated.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(“PSAK”) dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (“ISAK”) yangberlaku efektif pada tahun 2012
Statements of Financial AccountingStandards (“PSAK”) and Interpretationsof Financial Accounting Standards(“ISAK”) which become effective in 2012
Grup melakukan penerapan standarakuntansi dan interpretasi baru/revisi yangberlaku efektif pada tahun 2012. Perubahankebijakan akuntansi Grup telah dibuat sepertiyang disyaratkan, sesuai dengan ketentuantransisi dalam masing-masing standar daninterpretasi.
The Group adopted new/revisedaccounting standards and interpretationsthat are effective in 2012. Changes to theGroup’s accounting policies have beenmade as required, in accordance with thetransitional provisions in the respectivestandards and interpretations.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 14 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(“PSAK”) dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (“ISAK”) yangberlaku efektif pada tahun 2012 (lanjutan)
Statements of Financial AccountingStandards (“PSAK”) and Interpretationsof Financial Accounting Standards(“ISAK”) which become effective in 2012(continued)
Penerapan standar dan interpretasibaru/revisi berikut, yang relevan denganoperasi Grup dan menimbulkan dampakterhadap laporan keuangan konsolidasian,terdiri dari:
The adoption of the following new/revisedstandards and interpretations, which arerelevant to the Group’s operations andresulted in an effect on the consolidatedfinancial statements, as follows:
PSAK No. 24: Imbalan Kerja PSAK No. 24: Employee Benefits
PSAK No. 24 memberikan panduan dalamperhitungan dan pengungkapan imbalankerja. PSAK No. 24 yang baru memberikanopsi tambahan dalam pengakuankeuntungan/kerugian aktuarial imbalan pasca-kerja dimana keuntungan/kerugian aktuarialdapat diakui seluruhnya melalui pendapatankomprehensif lain.
PSAK No. 24 provides guidance forcalculation and disclosure for employeebenefits. The revised PSAK No. 24 addsanother option for recognition of actuarialgain/loss from post-employment benefits,which is full recognition through othercomprehensive income.
Grup telah memilih untuk mengubahkebijakan akuntansi dari pendekatan koridormenjadi pengakuan keuntungan/kerugianaktuarial secara keseluruhan melaluipendapatan komprehensif lainnya. Sesuaidengan ketentuan transisi standar ini, Gruptelah mengakui semua kerugian aktuarialakumulatif sampai dengan 31 Desember 2011sebesar Rp 131 miliar pada pendapatankomprehensif lain tahun 2012.
The Group has elected to change itsaccounting policy from the corridorapproach to full recognition of actuarialgain/loss through other comprehensiveincome. In accordance with the transitionalprovisions of the standard, the Group hasrecognised accumulated actuarial losses ofRp 131 billion as at 31 December 2011 inthe 2012 other comprehensive income.
PSAK No. 62: Kontrak Asuransi PSAK No. 62: Insurance Contract
PSAK No. 62 memberikan panduan tentangpelaporan keuangan terkait kontrak asuransioleh setiap entitas yang menerbitkan kontrakasuransi, termasuk kontrak reasuransi.Kontrak asuransi pada umumnya masih tetapdiukur dan dicatat dengan praktek akuntansiyang ada, kecuali perlakuan atas asetreasuransi dan liabilitas asuransi yang tidakdapat saling dihapus.
PSAK No. 62 provides guidance aboutfinancial reporting for insurance contracts,including reinsurance contracts. Insurancecontracts in general continue to bemeasured and accounted for under existingaccounting practices, except reinsuranceassets shall not be offset against therelated insurance liabilities.
Sesuai dengan ketentuan PSAK No. 62, Gruptelah melakukan reklasifikasi pendapatanditangguhkan dan liabilitas lain-lain terkaitkontrak reasuransi sejumlah Rp 798 miliarpada tanggal 31 Desember 2011 ke piutanglain-lain.
In accordance with PSAK No. 62, theGroup has reclassified unearned incomeand other liabilities related to reinsurancecontracts amounting to Rp 798 billion as at31 December 2011 to other receivables.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 15 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)
ISAK No. 16: Perjanjian Konsesi Jasa danISAK No. 22: Pengungkapan PerjanjianKonsesi Jasa
ISAK No. 16: Service ConcessionArrangements and ISAK No. 22: ServiceConcession Arrangements: Disclosure
ISAK No. 16 berlaku untuk perjanjian konsesijasa dimana operator sektor swastaberpartisipasi dalam pembangunan,pendanaan, operasi dan pemeliharaaninfrastruktur untuk layanan sektor publik.Standar ini mensyaratkan operator untukmengakui dan mengukur kewajiban serta hakterkait dalam perjanjian konsesi jasa,khususnya untuk memperhitungkanpendapatan dan biaya konstruksi sesuaidengan PSAK No. 34 - Kontrak konstruksi.
ISAK No. 16 applies to service concessionarrangements whereby a private sectoroperator participates in the development,financing, operation and maintenance ofinfrastructure for public sector services. Itrequires the operator to recognise andmeasure obligations and also related rightsin service concession arrangements,particularly to account for revenue and costrelating to construction in accordance withPSAK No. 34 - Construction contracts.
ISAK No. 16 juga memberikan panduanpengakuan di buku operator atas asetkeuangan, aset takberwujud atau keduanya,tergantung pada persyaratan kontraktual dariperjanjian.
ISAK No. 16 also provides guidance forrecognition at the operator side for afinancial asset, an intangible asset or both,depending on the contractual terms of thearrangement.
Hak pengusahaan jalan tol yang dimiliki Grupmemenuhi kriteria untuk dapat diakui sebagaiaset takberwujud. Penerapan interpretasitersebut tidak mempunyai dampak materialterhadap hasil usaha dari Grup. Asetkerjasama operasi jalan tol pada tanggal31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011masing-masing sebesar Rp 2,9 triliun danRp 1,3 triliun telah direklasifikasi sebagai asettakberwujud - hak konsesi sesuai denganketentuan transisi. Selain itu Grup telahmengungkapkan informasi mengenaiperjanjian konsesi jasa yang dipersyaratkanoleh ISAK No. 22 (lihat Catatan 38a).
The toll road concession rights that areowned by the Group have fulfilled thecriteria to be recognised as an intangibleasset. The adoption of the interpretationdoes not have material impact to the resultof the Group. Joint operation assets - tollroads as at 31 December 2011 and1 January 2011 amounting to Rp 2.9 trillionand Rp 1.3 trillion, respectively have beenreclassified as intangible asset -concession rights, in accordance with thetransitional provision. In addition, the Grouphas disclosed information on serviceconcession arrangements as required byISAK No. 22 (refer to Note 38a).
PSAK No. 60: Instrumen Keuangan:Pengungkapan
PSAK No. 60: Financial Instrument:Disclosures
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapanbaru terkait dengan instrumen keuangan.Standar ini tidak berdampak pada klasifikasidan penilaian atas instrumen keuangan Grup.
PSAK No. 60 introduces new disclosurerequirements relating to financialinstruments. The standard does not haveany impact on the classification andvaluation of the Group’s financialinstruments.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 16 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)
PSAK No. 60: Instrumen Keuangan:Pengungkapan (lanjutan)
PSAK No. 60: Financial Instrument:Disclosures (continued)
Selain itu, Grup telah menerapkan lebih dinipenyesuaian atas PSAK No. 60, yangterutama terkait dengan penghapusanketentuan penyajian nilai wajar agunan yangdimiliki sebagai jaminan atas aset keuangandan nilai tercatat atas aset keuangan yangbelum jatuh tempo dan tidak mengalamipenurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
In addition, the Group has early adoptedthe annual improvements to PSAK No. 60,which mainly relate to removal of therequirement to disclose fair value ofcollateral held as security for financialassets and carrying amount of financialassets that are neither past due norimpaired whose terms have beenrenegotiated.
ISAK No. 25: Hak atas Tanah ISAK No. 25: Land Rights
Interpretasi ini mensyaratkan biaya awaluntuk mendapatkan hak atas tanah ketikatanah diperoleh pertama kali diakui sebagaibagian dari harga perolehan tanah, dan olehkarenanya tidak disusutkan. Biaya selanjutnyayang timbul untuk memperbaharui hak atastanah dikapitalisasikan sebagai bagian dariaset takberwujud dan disusutkan.
This interpretation requires that the initiallegal costs paid to obtain land use rightsare considered to be part of the cost ofland, and therefore they are notdepreciated. Subsequent costs incurred torenew land use rights are capitalised aspart of intangible assets and are amortised.
Sesuai dengan perubahan ketentuaninterpretasi ini, pada tanggal 1 Januari 2012,Grup telah menghentikan amortisasi bebantangguhan terkait biaya awal untukmendapatkan hak atas tanah dan telahmereklasifikasi sisa nilai sebesar Rp 179miliar pada aset tetap.
In accordance with the transitionalprovisions of the interpretation as at1 January 2012, the Group has ceasedamortising the deferred charges relating tothe initial legal cost and has reclassified theremaining amount of Rp 179 billion to fixedassets.
Lain-lain Others
Penerapan dari standar dan interpretasibaru/revisi berikut, yang relevan denganoperasi Grup, namun tidak menimbulkan efeksignifikan terhadap laporan keuangankonsolidasian adalah:
The adoption of the following new/revisedstandards and interpretations, which arerelevant to the Group’s operations, but didnot result in a significant effect on theconsolidated financial statements, are asfollows:
- PSAK No. 10 :Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing/The Effects of Changes inForeign Exchange Rates
- PSAK No. 13 : Properti Investasi/Investment Property- PSAK No. 16 : Aset Tetap/Fixed Assets- PSAK No. 26 : Biaya Pinjaman/Borrowing Cost- PSAK No. 28 : Akuntansi Asuransi Kerugian/Accounting for Loss Insurance- PSAK No. 30 : Sewa/Leasing- PSAK No. 33 : Aktivitas Pengelupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada Pertambangan Umum/Stripping Activities and EnvironmentalManagement on General Mining
- PSAK No. 34 : Akuntansi Kontrak Konstruksi/Construction Contracts
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 17 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangankonsolidasian (lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidatedfinancial statements (continued)
Lain-lain (lanjutan) Others (continued)
- PSAK No. 46 : Akuntansi Pajak Penghasilan/Income Taxes- PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation- PSAK No. 55 : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/Financial Instruments:
Recognition and Measurement- PSAK No. 56 : Laba per Saham/Earnings per Share- PSAK No. 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral/Exploration for and Evaluation
of Mineral Resources- ISAK No. 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/
The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements andtheir Interaction
- ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Saham/Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or itsShareholders
- ISAK No. 23 : Sewa Operasi - Insentif/Operating Leases - Incentives- ISAK No. 26 : Penilaian Ulang Derivatif Melekat/Remeasurement of Embedded Derivative
Standar yang berlaku efektif pada tahun2013
Standards which become effective in2013
Standar akuntansi revisi yang relevanterhadap kegiatan operasi Grup, telahdipublikasikan dan akan efektif pada tahun2013 adalah PSAK No. 38 - Kombinasi BisnisEntitas Sepengendali.
The following revised accounting standardwhich is relevant to the Group’s operations,published and to be effective in 2013 isPSAK No. 38 - Business CombinationUnder Common Control.
Grup masih mempelajari dampak yangmungkin timbul atas penerbitan standarakuntansi keuangan tersebut.
The Group is still evaluating the possibleimpact on the issuance of this financialaccounting standard.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputilaporan keuangan Perseroan dan entitasanak.
The consolidated financial statementsinclude the financial statements of theCompany and its subsidiaries.
Entitas anak adalah entitas dimana Grupmemiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakankeuangan dan operasional. Metode akuisisidigunakan untuk mencatat akuisisi entitasanak oleh Grup. Biaya perolehan termasuknilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggalakuisisi. Dalam kombinasi bisnis yangdilakukan secara bertahap, Grup mengukurkembali kepemilikan ekuitas yang dimilikisebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisidan mengakui keuntungan atau kerugianyang dihasilkan dalam laba rugi.
Subsidiaries are entities over which theGroup has the power to govern thefinancial and operating policies. Thepurchase method of accounting is used toaccount for the acquisition of subsidiariesby the Group. The cost of an acquisitionincludes the fair value at the acquisitiondate of any contingent consideration. In abusiness combination achieved in stages,the Group remeasures its previously heldinterest at its acquisition date at fair valueand recognised the resulting gain or loss inprofit or loss.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 18 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitasinduk pada entitas anak yang tidakmengakibatkan hilangnya pengendaliandicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketikapengendalian atas entitas anak hilang, bagiankepemilikan yang tersisa di entitas tersebutdiukur kembali pada nilai wajarnya dankeuntungan atau kerugian yang dihasilkandiakui dalam laba rugi.
Changes in a parent’s ownership interest ina subsidiary that do not result in the loss ofcontrol are accounted for as equitytransactions. When control over a previoussubsidiary is lost, any remaining interest inthe entity is remeasured at fair value andthe resulting gain or loss is recognised inprofit or loss.
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dankerugian intra kelompok usaha yang belumdirealisasi dan material telah dieliminasi.
All material intercompany transactions,balances, unrealised surpluses and deficitson transactions between Group companiesare eliminated.
Pengendalian bersama entitas adalah suatuentitas dimana Grup memiliki pengendalianbersama dengan satu venturer atau lebih.Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yangbukan merupakan entitas anak ataupunpengendalian bersama entitas, tetapi Grupmemiliki pengaruh signifikan. Entitas asosiasidan pengendalian bersama entitas dicatatdengan menggunakan metode ekuitas.
Jointly controlled entities are entities whichthe Group jointly controls with one or moreother venturers. Associates are entities, notbeing subsidiaries or jointly controlledentities, over which the Group exercisessignificant influence. Associates and jointlycontrolled entities are accounted for usingthe equity method.
Setiap akhir periode pelaporan, Grupmelakukan assessment ketika terdapat buktiobyektif bahwa investasi pada entitas asosiasidan pengendalian bersama entitas mengalamipenurunan nilai.
At the end of each reporting period, theGroup assesses when there is objectiveevidence that an investment in associatesand jointly controlled entities is impaired.
Kepentingan nonpengendali merupakanproporsi atas hasil usaha dan aset bersihentitas anak yang tidak diatribusikan padaGrup.
Non-controlling interests represent theproportion of the results and net assets ofsubsidiaries not attributable to the Group.
Hasil usaha entitas anak, entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas dimasukkanatau dikeluarkan di dalam laporan keuangankonsolidasian masing-masing sejak tanggalakuisisi atau tanggal pelepasan.
The results of subsidiaries, associates andjointly controlled entities are included orexcluded in the consolidated financialstatements from their effective dates ofacquisition or disposal respectively.
c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation
Pos-pos dalam laporan keuangan setiapentitas di dalam Grup diukur denganmenggunakan mata uang dari lingkunganekonomi utama di mana entitas beroperasi("mata uang fungsional").
Items included in the financial statementsof each of the Group’s entites aremeasured using the currency of the primaryeconomic environment in which the entityoperates (“the functional currency”).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 19 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)
Mata uang fungsional Perseroan adalahRupiah. Laporan keuangan konsolidasiandisajikan dalam mata uang Rupiah.
The functional currency of the Company isRupiah. The consolidated financialstatements are presented in Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkanke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs yang berlaku padatanggal transaksi.
Foreign currency transactions aretranslated into Rupiah using the exchangerates prevailing at the dates of thetransactions.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uangasing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiahdengan menggunakan kurs yang berlakupada akhir periode pelaporan. Keuntungandan kerugian selisih kurs yang timbul daripenyelesaian transaksi dalam mata uangasing dan dari penjabaran aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang asing diakui didalam laba rugi, kecuali apabila ditangguhkandi dalam ekuitas sebagai lindung nilai aruskas yang memenuhi syarat dan yangtermasuk dalam biaya pinjaman yang terkaitsecara langsung dengan qualifying assetsseperti yang dinyatakan di Catatan 2k, 2l dan2m.
Foreign currency monetary assets andliabilities are translated into Rupiah at therates of exchange prevailing at the end ofthe reporting period. Foreign exchangegains and losses resulting from thesettlement of foreign currency transactionsand from the translation of monetary assetsand liabilities denominated in foreigncurrencies are recognised in profit or loss,except when recognised in equity asqualifying cash flow hedges and thoseincluded in borrowing costs that directlyrelate to qualifying assets as disclosed inNotes 2k, 2l and 2m.
Perubahan nilai wajar efek moneter dalammata uang asing yang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual dipisahkanantara selisih penjabaran yang timbul dariperubahan biaya perolehan diamortisasi danperubahan lainnya atas nilai tercatat efek.Selisih penjabaran yang terkait denganperubahan biaya perolehan diamortisasidiakui di dalam laba rugi dan perubahanlainnya pada nilai tercatat diakui di dalampendapatan komprehensif lain.
Changes in the fair value of monetarysecurities denominated in foreign currencyclassified as available-for-sale areanalysed between translation differencesresulting from changes in the amortisedcost of the security and other changes inthe carrying amount of the security.Translation differences arising fromchanges in the amortised cost arerecognised in profit or loss and otherchanges in carrying amount are recognisedin other comprehensive income.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 20 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)
Untuk tujuan konsolidasi, laporan posisikeuangan entitas anak yang menggunakanmata uang selain Rupiah dijabarkanberdasarkan kurs yang berlaku pada akhirperiode pelaporan dan hasilnya dijabarkan kedalam Rupiah dengan kurs rata-rata selamasetahun. Selisih kurs yang dihasilkan diakuipada pendapatan komprehensif lainnya dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasiandan diakumulasikan dalam ekuitas di dalamcadangan selisih kurs karena penjabaranlaporan keuangan dalam valuta asing.
For the purpose of consolidation, thestatement of financial position ofsubsidiaries reporting in a currencies otherthan Rupiah are translated using the ratesof exchange prevailing at the end of thereporting period and the results aretranslated into Rupiah at the averageexchange rates for the financial year. Theresulting exchange differences arerecognised in other comprehensive incomein the consolidated statements ofcomprehensive income and accumulated inequity under the exchange difference ontranslating financial statements in foreigncurrencies reserve.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkankurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia,adalah sebagai berikut (dalam satuanRupiah):
The main exchange rates used, based onthe mid rates published by Bank Indonesia,are as follows (full Rupiah):
2012 2011
Dolar Amerika Serikat (“USD”) 9,670 9,068 United States Dollars (“USD”)Yen Jepang (“JPY”) 112 117 Japanese Yen (“JPY”)
d. Kas, setara kas dan deposito d. Cash, cash equivalents and deposits
Kas dan setara kas mencakup kas, simpananyang sewaktu-waktu bisa dicairkan, investasilikuid jangka pendek lainnya, yang jatuhtemponya tiga bulan atau kurang.
Cash and cash equivalents include cash onhand, deposits held at call with banks,other short-term highly liquid investments,with original maturities of three months orless.
Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebihdari tiga bulan disajikan dalam “Investasi lain-lain”.
Call and time deposits with maturities overthree months are included within “Otherinvestments”.
Kas dan deposito berjangka yang dibatasipenggunaannya, disajikan sebagai bagiandari ”Aset lain-lain”.
Cash and time deposits which arerestricted in use, are classified as part of“Other assets”.
Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dansetara kas disajikan setelah dikurangicerukan.
In the consolidated statements of cashflows, cash and cash equivalents ispresented net of bank overdrafts.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 21 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
e. Piutang usaha dan piutang lain-lain e. Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain padaawalnya diakui sebesar nilai wajar danselanjutnya diukur pada biaya perolehandiamortisasi, setelah dikurangi penyisihanpiutang ragu-ragu.
Trade and other receivables arerecognised initially at fair value andsubsequently measured at amortised cost,less provision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk padasaat terdapat bukti obyektif bahwa saldopiutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragudihapus pada saat piutang tersebut tidak akantertagih.
Provision for doubtful receivables areestablished when there is objectiveevidence that the outstanding amounts willnot be collected. Doubtful accounts arewritten-off during the period in which theyare determined to be not collectible.
f. Piutang pembiayaan konsumen danpiutang sewa pembiayaan
f. Consumer financing receivables andfinance lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen dan piutangsewa pembiayaan pada awalnya diakuisebesar nilai wajar ditambah dengan biayatransaksi dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif, setelah dikurangipenyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables andfinance lease receivables, are recognisedinitially at fair value plus transaction costsand subsequently measured at amortisedcost using the effective interest method,less provision for doubtful receivables.
Piutang pembiayaan konsumen disajikansebesar jumlah piutang setelah dikurangipendapatan bunga ditangguhkan danpenyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are shownnet of unearned interest income andprovision for doubtful receivables.
Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesarpiutang sewa pembiayaan ditambah dengannilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewapembiayaan, dikurangi dengan pendapatansewa pembiayaan yang ditangguhkan,simpanan jaminan dan penyisihan piutangragu-ragu.
Finance lease receivables are shown asthe finance lease receivables plus theguaranteed residual values at the end ofthe lease period, net of unearned financelease income, security deposits andprovision for doubtful receivables.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk padasaat terdapat bukti obyektif bahwa saldopiutang tidak dapat ditagih berdasarkanketentuan awal piutang. Piutang yang telahditurunkan nilainya akan dihapuskan setelahmenunggak lebih dari 150 hari atau pada saatpiutang tersebut tidak tertagih.
A provision for doubtful receivables isestablished when there is objectiveevidence that the outstanding amounts willnot be collected according to the originalterms of the receivables. Impairedaccounts are written-off when they areoverdue for more than 150 days ordetermined to be not collectible.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 22 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
f. Piutang pembiayaan konsumen danpiutang sewa pembiayaan (lanjutan)
f. Consumer financing receivables andfinance lease receivables (continued)
Piutang pembiayaan konsumen dan piutangsewa pembiayaan yang jatuh tempo kurangdari 12 bulan setelah periode pelaporandiklasifikasikan sebagai aset lancar. Piutangpembiayaan konsumen dan piutang sewapembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12bulan setelah periode pelaporandiklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Consumer financing receivables andfinance lease receivables with maturitiesless than 12 months after the reportingperiod are classified under current assets.Consumer financing receivables andfinance lease receivables with maturitiesmore than 12 months after the reportingperiod are classified under non-currentassets.
Entitas anak yang bergerak dalam jasakeuangan, mengadakan perjanjianpembiayaan bersama dengan beberapa bankdimana risiko kredit ditanggung bersamasesuai dengan porsinya masing-masing(without recourse). Piutang pembiayaanbersama, disajikan secara bersih di laporanposisi keuangan konsolidasian. Pendapatanpembiayaan konsumen dan beban bungayang terkait dengan pembiayaan bersama,disajikan secara bersih di laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.
Financial service subsidiaries enter intojoint financing agreements with bankswhere the credit risk is borne in accordancewith their portion (without recourse). Jointfinancing receivables are presented on anet basis in the consolidated statement offinancial position. Consumer financingincome and interest expenses related tojoint financing are presented on a net basisin the consolidated statement ofcomprehensive income.
g. Agunan yang diambil alih g. Repossessed collateral
Agunan yang diambil alih merupakan agunanyang diperoleh dari pelanggan sehubungandengan penyelesaian piutang karenawanprestasi. Nilai agunan yang diambil alihtersebut dinyatakan dengan nilai yang lebihrendah antara nilai tercatat piutang dan nilairealisasi bersih agunan. Pelanggan memberikuasa kepada entitas anak yang bergerakdalam jasa keuangan untuk menjual agunanyang diambil alih ataupun melakukan tindakanlainnya dalam upaya penyelesaian piutangtersebut. Kelebihan nilai jual agunan yangdiambil alih setelah dikurangi piutang akandikembalikan kepada pelanggan.
Repossessed collateral representscollateral obtained from customers towardsettlement of receivables which are indefault. Repossessed collateral is stated atthe lower of carrying amount of receivablesor net realisable value of collateral.Customers give the right to the financialservice subsidiaries to sell the repossessedcollateral or take any other action to settlethe outstanding receivables. Any excess ofproceeds from the sale of repossessedcollateral after deducting the outstandingreceivables is refunded to the customer.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 23 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
h. Persediaan h. Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yanglebih rendah antara harga perolehan dan nilairealisasi bersih. Harga perolehan padaumumnya ditentukan dengan menggunakanmetode rata-rata tertimbang untuk barangjadi, barang dalam penyelesaian dan sukucadang, kecuali pada entitas anak tertentu,yang ditentukan dengan menggunakanmetode “masuk pertama, keluar pertama”atau metode “identifikasi khusus” untuk unitCompletely-Knocked-Down (“CKD”), unitCompletely-Built-Up (“CBU”), unit alat beratdan alat berat dalam proses. Harga perolehanbarang jadi dan barang dalam penyelesaianterdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerjaserta alokasi biaya overhead yang dapatdiatribusi secara langsung baik yang bersifattetap maupun variabel. Nilai realisasi bersihadalah estimasi harga penjualan dalamkegiatan usaha biasa, dikurangi estimasibiaya penyelesaian dan estimasi bebanpenjualan.
Inventories are stated at the lower of costor net realisable value. Cost is generallydetermined by the weighted averagemethod for finished goods, work-in-progress and spare parts, except forcertain subsidiaries for which cost isdetermined by the “first-in, first-out” methodor by the “specific identification” methodfor Completely-Knocked-Down (“CKD”)units, Completely-Built-Up (“CBU”) units,units of heavy equipment and work-in-progress of heavy equipment. The cost offinished goods and work-in-progresscomprise of raw materials, labour and anappropriate proportion of directlyattributable fixed and variable overheads.Net realisable value is the estimated sellingprice in the ordinary course of business,less an estimation of the cost of completionand selling expenses.
i. Investasi pada instrumen utang, instrumenekuitas dan reksadana
i. Investments in debt instruments, equityinstruments and mutual funds
Investasi pada instrumen utang, instrumenekuitas dan reksadana pada awalnya diakuisebesar nilai wajar ditambah dengan biayatransaksi. Investasi tersebut selanjutnyadiukur berdasarkan klasifikasinya.
Investment in debt instruments, equityinstruments and mutual funds are initiallyrecognised at fair value plus transactioncosts. Subsequent measurement ofinvestments depends on their classification.
Investasi tersebut diklasifikasikan sebagaiefek yang dimiliki hingga jatuh tempo atautersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantungpada tujuan pada saat investasi tersebutdiperoleh dan ditentukan pada saatpengakuan awal.
Investments are classified as held-to-maturity or available-for-sale. Theclassification is dependent on the purposefor which the investment was acquired anddetermined at initial recognition.
Instrumen utang diklasifikasikan sebagaidimiliki hingga jatuh tempo apabilamanajemen bermaksud dan mampu untukmemiliki investasi tersebut hingga jatuhtempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuhtempo dicatat berdasarkan biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif.
Debt instruments are classified as held-to-maturity when management has theintention and ability to hold the investmentsto maturity. Held-to-maturity investmentsare carried at amortised cost using theeffective interest method.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 24 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
i. Investasi pada instrumen utang, instrumenekuitas dan reksadana (lanjutan)
i. Investments in debt instruments, equityinstruments and mutual funds(continued)
Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagaiyang dimiliki hingga jatuh tempo,diklasifikasikan sebagai investasi yangtersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilaiwajarnya. Keuntungan dan kerugian yangbelum direalisasi atas perubahan nilaiwajarnya dicatat di pendapatan komprehensiflain. Ketika investasi ini dijual, akumulasipenyesuaian nilai wajar yang dicatat padaekuitas, diakui di dalam laba rugi.
Investments not classified as held-to-maturity investments, are classified asavailable-for-sale investments and carriedat fair value. Unrealised gains and lossesarising from changes in the fair value arerecognised in other comprehensiveincome. On disposal of an investment, thecumulative fair value adjustmentsrecognised in equity, is recognised in profitor loss.
Investasi pada instrumen ekuitas yang nilaiwajarnya tidak dapat diukur secara andal,dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity instruments whosefair values can not be realibly measuredare stated at cost.
Pada setiap tanggal akhir periode pelaporan,Grup mengevaluasi apakah terdapat buktiobyektif bahwa suatu investasi mengalamipenurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektifpenurunan nilai atas investasi dalam kategoridimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untukdijual, penurunan tersebut dibebankan dalamlaba rugi.
At the end of each reporting period, theGroup assesses whether there is objectiveevidence that an investment is impaired. Ifthere is a permanent decline in the fairvalue of held-to-maturity and available-for-sale investments, the decline is charged toprofit or loss.
Nilai investasi yang telah diturunkan tersebutmenjadi basis biaya perolehan yang baru,kecuali untuk investasi dalam kategoritersedia untuk dijual yang dicatat pada nilaiwajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajarinstrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual diakui dipendapatan komprehensif lain. Untukinstrumen utang yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual, kerugianpenurunan nilai wajar dipulihkan melalui labarugi.
Written down values of such investmentsbecome their new cost basis, except foravailable-for-sale investments carried atfair value. Any subsequent increase in thefair value of available-for-sale investmentsin equity instruments carried at fair value isrecognised in other comprehensiveincome. While for available-for-saleinvestments in debt instruments, theimpairment loss in the fair value is reversedthrough profit or loss.
Harga pokok efek yang dijual ditentukandengan metode rata-rata tertimbang.
Cost of securities sold is determined by theweighted average method.
Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakuipada saat diumumkan.
Dividends from investments in equitysecurities are recognised when declared.
j. Properti investasi j. Investment property
Properti investasi merupakan tanah ataubangunan yang dimiliki untuk sewa operasiatau kenaikan nilai, dan tidak digunakanmaupun dijual dalam kegiatan operasi.
Investment property represents land orbuildings held for operating lease or forcapital appreciation purposes, rather thanfor use or sale in the ordinary course ofbusiness.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 25 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
j. Properti investasi (lanjutan) j. Investment property (continued)
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar,yang mencerminkan kondisi pasar yangditentukan oleh penilai independen.Perubahan nilai wajar properti investasi diakuipada laba rugi.
Investment property is stated at fair value,which reflects the market conditiondetermined by independent valuers.Changes in the fair value of investmentproperty are recorded in profit or loss.
k. Tanaman perkebunan k. Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakansebesar harga perolehan yang meliputi biayapersiapan lahan, penanaman, pemupukan danpemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yangdigunakan untuk membiayai pengembangantanaman belum menghasilkan dan biaya tidaklangsung lainnya yang dialokasikanberdasarkan luas hektar tertanam.
Immature plantations are stated atacquisition cost which includes costsincurred for field preparation, planting,fertilising and maintenance, capitalisation ofborrowing costs incurred on loans used tofinance the development of immatureplantations and an allocation of otherindirect costs based on planted hectares.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan,akumulasi harga perolehan tersebutdireklasifikasi ke tanaman menghasilkan.Penyusutan tanaman menghasilkan dimulaipada tahun dimana tanaman tersebutmenghasilkan, dengan menggunakan metodegaris lurus selama taksiran masa manfaatekonomis yaitu 20 tahun.
When the plantations are mature, theaccumulated costs are reclassified to matureplantations. Depreciation of matureplantations commences in the year whenthe plantations are mature using thestraight-line method over the estimateduseful life of 20 years.
l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan,dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Asettetap, kecuali tanah dan aset dalampenyelesaian, disusutkan denganmenggunakan metode garis lurus,berdasarkan estimasi masa manfaat asettetap sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, lessaccumulated depreciation. Fixed assets,except land and assets under construction,are depreciated using the straight-linemethod, based on the estimated usefullives of the fixed assets as follows:
Tahun/YearsBangunan dan fasilitasnya 02 - 25 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 02 - 20 Machinery and equipmentAlat berat 05 - 80 Heavy equipmentAlat pengangkutan 02 - 25 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 02 - 10 Furniture and office equipmentAlat berat yang disewakan 5 Heavy equipment for leasePeralatan kantor yang disewakan 02 - 50 Office equipment for leaseAlat pengangkutan yang disewakan 04 - 80 Transportation equipment for lease
Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.
Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalampenyelesaian, disusutkan sampai dengan nilaisisanya.
Fixed assets, except land and assets underconstruction, are depreciated to theirresidual value.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 26 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation (continued)
Akumulasi biaya konstruksi bangunan danpemasangan mesin dikapitalisasi sebagai“Aset dalam penyelesaian”. Biaya tersebutdireklasifikasi ke akun aset tetap pada saatproses konstruksi atau pemasangan selesai.Penyusutan mulai dibebankan pada saat asettersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the constructionof buildings and the installation ofmachinery are capitalised as “Assets underconstruction”. These costs are reclassifiedto the appropriate fixed assets accountswhen the construction or installation iscompleted. Depreciation is charged fromthe date when assets are ready for use.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal asetdiakui sebagai bagian dari nilai tercatat asetatau sebagai aset yang terpisah,sebagaimana seharusnya, hanya apabilakemungkinan besar Grup akan mendapatkanmanfaat ekonomis di masa depan berkenaandengan aset tersebut dan biaya perolehanaset dapat diukur dengan handal. Nilai yangterkait dengan penggantian komponen tidakdiakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaandibebankan ke dalam laba rugi selamaperiode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in theasset’s carrying amount or recognised as aseparate asset, as appropriate, only when itis probable that future economic benefitsassociated with the item will flow to theGroup and the cost of the item can bemeasured reliably. Amounts in respect ofreplaced parts are derecognised. All otherrepairs and maintenance are charged toprofit or loss during the period in which theyare incurred.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metodepenyusutan ditelaah, dan jika perludisesuaikan, pada setiap akhir periodepelaporan.
The assets’ residual values, useful livesand depreciation method are reviewed, andadjusted if appropriate, at the end of eachreporting period.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatatdan akumulasi penyusutannya dikeluarkandari laporan posisi keuangan konsolidasiandan keuntungan atau kerugian yangdihasilkan diakui dalam laba rugi.
When fixed assets are disposed of, theircarrying values and the relatedaccumulated depreciation are eliminatedfrom the consolidated statements offinancial position and the resulting gain orloss on the disposal of fixed assets isrecognised in profit or loss.
m. Properti pertambangan m. Mining properties
Properti pertambangan adalah hak kontrakuntuk melakukan pertambangan atascadangan batu bara yang terdapat di wilayahkonsesi pertambangan tertentu dan diakuisebesar harga perolehan dikurangi denganakumulasi penyusutan dan kerugian ataspenurunan nilai. Nilai dari propertipertambangan ini disusutkan menggunakanmetode unit produksi mulai dari awal operasikomersial perusahaan. Penyusutan tersebutdihitung berdasarkan estimasi cadangan.Perubahan dalam estimasi cadangandilakukan secara prospektif, dimulai sejakperiode terjadinya perubahan.
Mining properties are contractual rights tomine coal reserves in specified concessionareas and are stated at cost lessaccumulated depreciation and impairmentlosses. The value attributable to the miningproperties is depreciated using the units ofproduction method from the date of thecommencement of commercial operations.The depreciation is calculated based onestimated reserves. Changes in estimatedreserves are accounted for, on aprospective basis, from the beginning ofthe period in which the change occurs.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 27 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
n. Hak konsesi n. Concession rights
Hak konsesi merupakan hak pengusahaanjalan tol berdasarkan perjanjian konsesi jasa.Hak konsesi jalan tol diakui sebesar hargaperolehan, dikurangi dengan akumulasiamortisasi dan kerugian penurunan nilai. Hakkonsesi jalan tol diakui sebagai bagian asettakberwujud yang diamortisasi denganmenggunakan metode garis lurus, selamamasa konsesi, yang dimulai sejak jalan tolsiap digunakan.
Concession rights are operating rights fortoll roads under service concessionarrangements. Toll road concession rightsare stated at cost, less accumulatedamortisation and impairment losses. Tollroad concession rights are recognised aspart of intangible assets and depreciatedusing a straight-line method over the periodof the concession starting from the datewhen the toll roads are ready for use.
o. Goodwill o. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih biayaperolehan atas kepemilikan Grup terhadapnilai wajar aset neto teridentifikasi entitasanak, entitas asosiasi atau pengendalianbersama entitas pada tanggal akuisisi.Kepentingan nonpengendali diukur padaproporsi kepemilikan kepentingannonpengendali atas aset neto teridentifikasipada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehanlebih rendah dari nilai wajar aset neto yangdiperoleh, perbedaan tersebut diakui dalamlaba rugi.
Goodwill represents the excess of the costof an acquisition over the fair value of theGroup’s share of the net identifiable assetsof the acquired subsidiary, associate orjointly controlled entity at the effective dateof acquisition. Non-controlling interests aremeasured at their proportionate share ofthe net identifiable assets at the acquisitiondate. If the cost of acquisition is less thanthe fair value of the net assets acquired,the difference is recognised directly in profitor loss.
Goodwill atas akuisisi entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas disajikan didalam investasi pada entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas. Goodwilldicatat sebesar biaya perolehan dikurangidengan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Goodwill on acquisitions of associates andjointly controlled entity is included ininvestment in associates and jointlycontrolled entities. Goodwill is carried atcost less accumulated impairment loss.
Goodwill atas akuisisi entitas anak diujipenurunan nilainya setiap tahun dan ketikaterdapat indikasi penurunan nilai. Goodwilldialokasikan pada setiap unit penghasil kasatau kelompok unit penghasil kas untuk tujuanuji penurunan nilai.
Goodwill on acquisition of subsidiaries istested for impairment annually andwhenever there is indication of impairment.Goodwill is allocated to cash-generatingunits or groups of cash-generating units forthe purpose of impairment testing.
Keuntungan atau kerugian atas pelepasanentitas anak, entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas termasuk nilaitercatat dari goodwill yang terkait denganentitas yang dijual.
The profit or loss on disposal ofsubsidiaries, associates and jointlycontrolled entities includes the carryingamount of goodwill relating to the entitysold.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 28 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
p. Biaya eksplorasi dan pengembangan p. Exploration and developmentexpenditure
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi mencakuppenemuan sumber daya pertambangan,penentuan evaluasi kelayakan teknis dankomersial atas penambangan. Pengeluarantersebut dikapitalisasi setelah cadangantambang dapat dibuktikan kelayakan teknisdan komersialnya.
Exploration and evaluation activity involvesthe search for mining resources, thedetermination of technical feasibility andthe assesment of commercial viability of anidentified resource. The expenditure iscapitalised when the existence of acommercially viable mining reserves havebeen established.
Biaya pengembangan merupakan biaya yangberkaitan langsung dengan pembangunansebuah tambang dan infrastrukturnya.
Development expenditure is cost directlyattributable to the construction of a mineand the related infrastructure.
Kapitalisasi biaya eksplorasi, evaluasi danpengembangan, jika berupa aset berwujud,dicatat sebagai bagian dari aset tetap yangdiakui sebesar harga perolehan dikurangidengan penurunan nilai. Sedangkan, biayalainnya dicatat sebagai aset takberwujud.
Capitalised exploration, evaluation anddevelopment expenditure considered to betangible is recorded as a component offixed assets at cost less impairmentcharges. Otherwise, it is recorded as anintangible assets.
Biaya eksplorasi dan pengembangantangguhan, disajikan sebagai bagian dari”Aset takberwujud lainnya”.
Deferred exploration and developmentexpenditure, are classified as a part of“Other intangible assets”.
q. Penurunan nilai aset non-keuangan q. Impairment of non-financial assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya,termasuk aset takberwujud, ditelaah untukmengetahui apakah telah terjadi penurunannilai bilamana terdapat kejadian atauperubahan keadaan yang mengindikasikanbahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapatdiperoleh kembali. Kerugian akibat penurunannilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatataset dengan nilai yang dapat diperolehkembali dari aset tersebut.
Fixed assets and other non-current assets,including intangible assets, are reviewedfor impairment whenever events orchanges in circumstances indicate that thecarrying amount may not be recoverable.An impairment loss is recognised for theamount by which the carrying amount ofthe asset exceeds its recoverable amount.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalahnilai yang lebih tinggi antara nilai wajardikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakaiaset. Dalam rangka mengukur penurunannilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecilyang menghasilkan arus kas terpisah.
Recoverable amount is the higher of its fairvalue less cost to sell and its value in useof the assets. For the purposes ofassessing impairment, assets are groupedat the lowest levels for which there areseparately identifiable cash flows.
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan,selain goodwill, yang telah mengalamipenurunan nilai ditelaah untuk menentukanapakah terdapat kemungkinan pemulihanpenurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapitidak boleh melebihi akumulasi rugipenurunan nilai yang telah diakuisebelumnya.
At each balance sheet date, non-financialassets, other than goodwill, that sufferedimpairment are reviewed for possiblereversal of the impairment. Recoverableamount is immediately recognised in profitor loss, but not in excess of anyaccumulated impairment loss previouslyrecognised.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 29 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
r. Instrumen keuangan derivatif r. Derivative financial instruments
Grup hanya melakukan kontrak instrumenkeuangan derivatif untuk melindungi eksposuryang mendasarinya (“underlying”). Instrumenkeuangan derivatif diukur sebesar nilaiwajarnya. Metode pengakuan keuntunganatau kerugian yang timbul tergantung dariapakah derivatif tersebut dimaksudkansebagai instrumen lindung nilai untuk tujuanakuntansi dan sifat dari item yang dilindungnilai. Grup menentukan derivatif sebagailindung nilai atas risiko suku bunga dan nilaitukar mata uang asing sehubungan denganliabilitas yang diakui (lindung nilai atas aruskas).
The Group only enters into derivativefinancial instrument contracts in order tohedge underlying exposures. Derivativefinancial instruments are recognised at theirfair values. The method of recognising theresulting gains or losses is dependent onwhether the derivative is designated as ahedging instrument for accountingpurposes and the nature of the item beinghedged. The Group designates derivativesas hedges of the interest rate and foreignexchange rate risk associated with arecognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yangditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilaiatas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagianefektifnya, diakui di pendapatan komprehensiflain. Ketika instrumen derivatif tersebutkadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriterialindung nilai untuk tujuan akuntansi, makakeuntungan atau kerugian kumulatif diekuitas, diakui pada laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives thatare designated and qualify as cash flowhedges for accounting purposes and thatare effective, are recognised in othercomprehensive income. When a hedginginstrument expires, or when a hedge nolonger meets the criteria for hedgeaccounting, the cumulative gain or loss inequity is recognised in profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidakmemenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuanakuntansi diakui pada laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives thatdo not meet the criteria of hedging foraccounting purposes are recorded in profitor loss.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatifdiklasifikasikan sebagai aset atau liabilitastidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumenkeuangan derivatif yang dilindung nilai lebihdari 12 bulan.
The fair value of derivative financialinstruments is classified as a non-currentasset or liability if the remaining maturitiesof the derivative financial instruments aregreater than 12 months.
Pengukuran nilai wajar atas interest rateswaps, cross currency swaps dan kontrakberjangka mata uang asing ditentukanberdasarkan tingkat suku bunga kuotasianyang diberikan oleh bank atas kontrak yangdimiliki Grup pada tanggal posisi laporankeuangan yang dihitung berdasarkan tingkatsuku bunga pasar dan kurs valuta asing yangdapat diobservasi.
The fair value measurements of interestrate swaps, cross currency swaps andforward foreign exchange contracts havebeen determined using rates quoted by thebank for contracts owned by the Group atthe balance sheet date and calculated byreference to observable market interestrates and foreign exchange rates.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 30 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
r. Instrumen keuangan derivative (lanjutan) r. Derivative financial instruments(continued)
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interestrate swaps dan cross currency swaps yangditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yangsecara efektif menghapus variabilitas arus kasdari pinjaman terkait, dicatat di pendapatankomprehensif lain. Nilai ini kemudian diakuidalam laba rugi sebagai penyesuaian atas labaatau rugi selisih kurs dan beban bungapinjaman terkait yang dilindung nilai padaperiode yang sama dimana selisih kurs danbeban bunga tersebut mempengaruhi laba rugi.
Changes in the fair value of the interest rateswaps and cross currency swapsdesignated as hedging instruments thateffectively offset the variability of cash flowsassociated with the borrowings arerecorded in other comprehensive income.The amounts are subsequently recognisedin profit or loss as adjusments of theexchange rate differences and interestpayments related to the hedged borrowingsin the same period in which the relatedexchange rate differences and interestaffect earnings.
s. Utang usaha s. Trade payables
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilaiwajar dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi.
Trade payables are initially measured atfair value and subsequently measured atamortised cost.
t. Provisi t. Provisions
Provisi diakui apabila Grup mempunyaikewajiban kini (baik bersifat hukum maupunkonstruktif) sebagai akibat peristiwa masa laludan besar kemungkinan penyelesaiankewajiban tersebut mengakibatkan arus keluarsumber daya dan kewajiban tersebut dapatdiestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Grouphas a present obligation (legal as well asconstructive) as a result of past events andit is more likely than not that an outflow ofresources embodying economic benefitswill be required to settle the obligation anda reliable estimate of the amount of theobligation can be made.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasiterbaik manajemen atas pengeluaran yangdiperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kinipada akhir periode pelaporan. Tingkat diskontodigunakan untuk menentukan nilai kini danrisiko yang terkait dengan kewajiban.Peningkatan provisi seiring dengan berjalannyawaktu diakui sebagai beban bunga.
Provisions are measured at the presentvalue of management’s best estimate ofthe expenditure required to settle thepresent obligation at the end of thereporting period. The discount rate used todetermine the present value and the risksspecific to the liability. The increase in theprovision due to the passage of time isrecognised as interest expense.
u. Pinjaman u. Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakuisebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya,pinjaman diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif.
Borrowings are initially recognised at fairvalue, net of transaction costs incurred.Subsequently, borrowings are stated atamortised cost using the effective interestmethod.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 31 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
u. Pinjaman (lanjutan) u. Borrowings (continued)
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikansecara langsung dengan akuisisi ataukonstruksi qualifying assets, dikapitalisasihingga aset tersebut selesai secarasubstansial. Biaya pinjaman lainnya diakuisebagai beban dalam laba rugi pada periodeterjadinya.
Borrowing costs, which are directlyattributable to the acquisition orconstruction of a qualifying assets, arecapitalised until the asset is substantiallycompleted. All other borrowing costs arerecognised in profit or loss in the period inwhich they are incurred.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitasjangka panjang kecuali yang akan jatuh tempodalam waktu 12 bulan setelah periodepelaporan.
Borrowings are classified under non-current liabilities unless their maturities arewithin 12 months after the reporting period.
v. Imbalan kerja v. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saatterutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits arerecognised when they accrue to theemployees.
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits
Grup memiliki program pensiun imbalan pastidan iuran pasti.
The Group has defined benefit and definedcontribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang menetapkan jumlahimbalan pensiun yang akan diterima olehkaryawan pada saat pensiun, yang biasanyatergantung pada beberapa faktor, sepertiumur, masa kerja dan jumlah kompensasi(Dana Pensiun Astra 1).
A defined benefit pension plan is a pensionplan that defines an amount of pension thatwill be received by the employee onbecoming entitled to a pension, whichusually depends on factors, such as age,years of service and compensation (DanaPensiun Astra 1).
Program pensiun iuran pasti adalah programpensiun dimana Grup akan membayar iurantetap kepada sebuah entitas terpisah (DanaPensiun Astra 2).
Defined contribution plans are pensionplans under which the Group pay fixedcontributions into a separate entity (DanaPensiun Astra 2).
Liabilitas imbalan pensiun tersebutmerupakan nilai kini liabilitas imbalan pastipada akhir periode pelaporan dikurangidengan nilai wajar aset program danpenyesuaian atas biaya jasa lalu yang belumdiakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiaptahun oleh aktuaris independen denganmenggunakan metode projected unit credit.
The pension benefit obligation is thepresent value of the defined benefitobligation at end of the reporting periodless the fair value of plan assets, togetherwith adjustments for unrecognised pastservice costs. The defined benefitobligation is calculated annually by anindependent actuary using the projectedunit credit method.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 32 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
v. Imbalan kerja (lanjutan) v. Employee benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkatbunga obligasi pemerintah jangka panjangpada akhir periode pelaporan dalam matauang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan danyang memiliki jangka waktu yang sesuaidengan liabilitas imbalan pensiun yangbersangkutan.
The present value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows using theyield at end of the reporting period of long-term government bonds denominated inRupiah in which the benefits will be paidand that have terms to maturity similar tothe related pension obligation.
Grup diharuskan menyediakan imbalanpensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003, yang merupakan liabilitas imbalanpasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UUNo. 13/2003 lebih besar dari program pensiunyang ada, selisih tersebut diakui sebagaibagian dari liabilitas imbalan pensiun.
The Group is required to provide aminimum pension benefit as stipulated inthe Law No.13/2003, which represents anunderlying defined benefit obligation. If thepension benefits based on Law No.13/2003 are higher than those based onthe existing pension plan, the difference isrecorded as part of the overall pensionbenefits obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahan dalamasumsi-asumsi aktuarial langsung diakuiseluruhnya melalui pendapatan komprehensiflainnya dan dilaporkan di saldo laba.
Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions are directlyrecognised in other comprehensive incomeand reported in retained earnings.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalamlaba rugi, kecuali perubahan terhadapprogram pensiun tersebut mensyaratkankaryawan untuk bekerja selama periode waktutertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akandiamortisasi secara garis lurus sepanjangperiode tersebut.
Past service costs are recognisedimmediately in profit or loss, unless thechanges to the pension plan are conditionalon the employees remaining in service for aspecified period of time. In this case, thepast service costs are amortised on astraight-line basis over that period.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 33 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
v. Imbalan kerja (lanjutan) v. Employee benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Perseroan dan beberapa entitas anakmemberikan imbalan pasca-kerja lainnya,seperti uang pisah, cuti masa persiapanpensiun dan uang penghargaan. Imbalanberupa uang pisah, dibayarkan kepadakaryawan yang mengundurkan diri secarasukarela, setelah memenuhi minimal masakerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiunumumnya diberikan tiga atau enam bulansebelum memasuki usia pensiun. Imbalanberupa uang penghargaan diberikan apabilakaryawan bekerja hingga mencapai usiapensiun. Imbalan ini dihitung denganmenggunakan metodologi yang sama denganmetodologi yang digunakan dalamperhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries alsoprovide other post-employment benefits,such as separation pay, retirementpreparation leave and service pay. Theseparation pay benefit is paid to employeeswho voluntarily resign, subject to aminimum number of years of service.Entitlement to retirement preparation leavevests typically three or six months beforeretirement. The service pay benefit vestswhen the employees reach their retirementage. These benefits are accounted forusing the same methodology as for thedefined benefit pension plan.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperticuti berimbalan jangka panjang danpenghargaan jubilee dihitung denganmenggunakan metode projected unit creditdan didiskontokan ke nilai kini. Imbalan inidihitung dengan menggunakan metodologiyang sama dengan metodologi yangdigunakan dalam perhitungan programpensiun imbalan pasti, kecuali untukkeuntungan dan kerugian aktuarial yang diakuisegera pada laba rugi.
Other long-term employee benefits suchas long service leave and jubilee awardsare calculated using the projected unitcredit method and discounted to presentvalue. These benefits are accounted forusing the same methodology as for thedefined benefit pension plan, except foractuarial gain and losses which arerecognised immediately in profit or loss.
w. Saham w. Shares
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkaitdengan penerbitan saham atau opsi barudisajikan pada bagian ekuitas sebagaipengurang, sebesar jumlah yang diterimabersih setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable tothe issue of new shares or options areshown in equity as a deduction, net of tax,from the proceeds.
x. Pengakuan pendapatan dan beban x. Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih diukur pada nilai wajarimbalan yang diterima atau yang dapatditerima. Pendapatan bersih adalahpendapatan Grup yang diperoleh daripenjualan barang dan jasa yang diberikandalam kegiatan usaha normal, termasuk jasakeuangan setelah dikurangi diskon, retur,insentif penjualan, pajak penjualan barangmewah, pajak pertambahan nilai danpungutan ekspor.
Net revenue is measured at fair value ofthe consideration received or receivable.Net revenue represents revenue earnedfrom the sale of the Group’s products andservices provided in the normal course ofbusiness, including financial services, netof discounts, returns, sales incentives,luxury sales tax, value added tax andexport duty.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 34 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Pengakuan pendapatan dan beban(lanjutan)
x. Revenue and expense recognition(continued)
Grup mengakui pendapatan pada saat jumlahpendapatan dapat diukur dengan andal, besarkemungkinan bahwa manfaat ekonomi masadepan akan mengalir ke entitas dan ketikakriteria tertentu terpenuhi untuk setiapaktivitas Grup seperti yang dijelaskan dibawah.
The Group recognises revenue when theamount of revenue can be reliablymeasured, it is probable that futureeconomic benefits will flow to the entity andwhen specific criteria have been met foreach of the Group’s activities as describedbelow.
Pendapatan dari penjualan barang diakuipada saat risiko dan manfaat kepemilikanbarang secara signifikan telah berpindahkepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods isrecognised when the significant risks andrewards of ownership of the goods havebeen transferred to customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasadiberikan.
Revenue from the rendering of services isrecognised when services are rendered.
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dansewa pembiayaan diakui sesuai denganjangka waktu kontrak berdasarkan metodesuku bunga efektif.
Revenue from consumer financing andfinance leases are recognised over theterm of the respective contracts using theeffective interest method.
Pendapatan jasa konstruksi atas perjanjiankonsesi jasa (lihat Catatan 2n) diakuiberdasarkan metode kontrak biaya-plussesuai dengan PSAK No. 34 ”KontrakKonstruksi”.
Revenue relating to construction servicesunder service concession arrangement(refer to Note 2n) is recognised based oncost-plus method, in accordance withPSAK No. 34 “Construction Contract”.
Pendapatan jasa operasi dan pemeliharaanatas perjanjian konsesi jasa diakui pada saatpenyerahan jasa.
Revenue relating to operation andmaintenance service under serviceconcession arrangements is recognisedwhen the services are rendered.
Beban diakui pada saat terjadinya, denganmenggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on anaccruals basis.
y. Perpajakan y. Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajakpenghasilan kini dan pajak penghasilantangguhan. Pajak tersebut diakui dalam labarugi, kecuali apabila pajak tersebut terkaitdengan transaksi atau kejadian yang langsungdiakui ke ekuitas.
The income tax expense comprises currentand deferred income tax. Tax is recognisedin profit or loss, except to the extent that itrelates to items recognised directly toequity.
Pajak penghasilan kini dihitung denganmenggunakan tarif pajak yang berlaku padatanggal posisi keuangan.
The current income tax is calculated usingtax rates that have been enacted at thefinancial position date.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 35 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
y. Perpajakan (lanjutan) y. Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan diakui denganmenggunakan balance sheet liability method,untuk semua perbedaan temporer antara dasarpengenaan pajak atas aset dan liabilitasdengan nilai tercatatnya di masing-masingperusahaan. Semua perbedaan temporerkena pajak diakui sebagai pajak tangguhan,kecuali perbedaan temporer kena pajak yangberasal dari pengakuan awal goodwill,pengakuan awal aset atau liabilitas daritransaksi yang bukan kombinasi bisnis sertapengakuan awal aset atau liabilitas padawaktu transaksi tidak mempengaruhi labaakuntansi dan laba kena pajak.
Deferred income tax is provided using thebalance sheet liability method, for alltemporary differences arising between thetax bases of assets and liabilities and theircarrying amount for each entity. Deferredtax shall be recognised for all taxabletemporary differences, except to the extentthat the deferred tax arises from the initialrecognition of goodwill, the initialrecognition of an asset or liability in atransaction which is not a businesscombination and also the initial recognitionof an asset or liability in a transaction whichat the time of transaction, affects neitheraccounting profit nor taxable profit.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukandengan menggunakan tarif pajak yangberlaku atau secara substansi telahdiberlakukan pada tanggal posisi keuangandan diharapkan berlaku pada saat aset pajaktangguhan direalisasi atau liabilitas pajaktangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined usingtax rates that have been enacted orsubstantially enacted as at the financialposition date and is expected to applywhen the related deferred tax asset isrealised or the deferred tax liability issettled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan jumlah penghasilan kena pajakdi masa mendatang akan memadai untukdikompensasi dengan perbedaan temporeryang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yangmasih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to theextent that it is probable that future taxableprofit will be available against which thedeductible temporary differences and taxlosses carried forward can be utilised.
z. Sewa z. Leases
i. Sewa pembiayaan – Grup merupakanpihak yang menyewa
i. Finance leases – the Group is thelessee
Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewaaset tetap dimana Grup memiliki secarasubstansi seluruh risiko dan manfaatkepemilikan aset, diklasifikasikan sebagaisewa pembiayaan. Sewa pembiayaandikapitalisasi pada awal masa sewasebesar nilai terendah antara nilai wajaraset tetap sewaan atau nilai kinipembayaran sewa minimum.
The Group leases certain fixed assets.Leases of fixed assets where the Grouphas substantially all the risks andrewards of ownership, are classified asfinance leases. Finance leases arecapitalised at the commencement of thelease at the lower of the fair value of theleased fixed assets and the presentvalue of the minimum lease payments.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 36 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
z. Sewa (lanjutan) z. Leases (continued)
i. Sewa pembiayaan – Grup merupakanpihak yang menyewa (lanjutan)
i. Finance leases – the Group is thelessee (continued)
Setiap pembayaran sewa dialokasikanantara porsi pelunasan liabilitas dan bebankeuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelahdikurangi beban keuangan, disajikansebagai liabilitas jangka panjang kecualiuntuk bagian yang jatuh tempo dalamwaktu 12 bulan atau kurang yang disajikansebagai liabilitas jangka pendek. Unsurbunga dalam beban keuangan dibebankanke laba rugi selama masa sewa yangmenghasilkan tingkat suku bunga konstanatas saldo liabilitas. Aset tetap yangdiperoleh melalui sewa pembiayaandisusutkan selama jangka waktu yanglebih pendek antara umur manfaat asetdan masa sewa.
Each lease payment is allocatedbetween the liability portion and afinance charge. The correspondingrental obligations, net of finance chargesare included in other long-term liabilities,except for those with maturities of 12months or less which are included incurrent liabilities. The interest element ofthe finance cost is charged to profit orloss over the lease period so as toproduce a constant rate of interest onthe remaining balance of the liability.Fixed assets acquired under financeleases are depreciated over the shorterof the useful life of the assets or thelease term.
ii. Sewa pembiayaan – Grup merupakanpihak yang menyewakan
ii. Finance leases – the Group is thelessor
Lihat Catatan 2f dan 2x. Refer to Notes 2f and 2x.
iii. Sewa operasi – Grup merupakan pihakyang menyewa
iii. Operating leases – the Group is thelessee
Sewa dimana bagian signifikan dari risikodan manfaat kepemilikan aset beradapada lessor diklasifikasikan sebagai sewaoperasi.
Leases where a significant portion of therisks and rewards of ownership areretained by the lessor are classified asoperating leases.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewaoperasi dibebankan ke laba rugi dengandasar garis lurus selama masa sewa.
Payments made under operating leasesare charged to profit or loss on astraight-line basis over the period of thelease.
iv. Sewa operasi – Grup merupakan pihakyang menyewakan
iv. Operating leases – the Group is thelessor
Pendapatan sewa diakui dengan dasargaris lurus selama masa sewa. LihatCatatan 2l dan 14 atas aset sewaanuntuk sewa operasi.
Rental income is recognised on astraight-line basis over the lease term.Refer to Notes 2l and 14 on assetsleased out under operating lease.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 37 - Page
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
aa. Laba per saham aa. Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung denganmembagi laba periode berjalan denganjumlah rata-rata tertimbang saham biasa yangberedar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated bydividing profit for the period by theweighted average number of ordinaryshares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,tidak ada efek yang berpotensi menjadisaham biasa. Oleh karena itu, laba per sahamdilusian sama dengan laba per saham dasar.
As at 31 December 2012 and 2011, therewere no existing instruments which couldresult in the issue of further ordinaryshares. Therefore, diluted earnings pershare is equivalent to basic earnings pershare.
ab. Dividen ab. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagailiabilitas ketika dividen tersebut disetujuiRapat Umum Pemegang Saham Perseroan.Pembagian dividen interim diakui sebagailiabilitas ketika dividen disetujui berdasarkankeputusan rapat Direksi dan persetujuanDewan Komisaris telah diperoleh serta sudahdiumumkan kepada publik.
Final dividend distributions are recognisedas a liability when the dividends areapproved in the Company’s GeneralMeeting of the Shareholders. Interimdividend distributions are recognised as aliability when the dividends are approvedby a Board of Directors’ resolution,approval has been obtained from the Boardof Commissioners and a publicannouncement has been made.
ac. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi ac. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikandalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldoyang material dengan pihak-pihak berelasidiungkapkan dalam catatan atas laporankeuangan konsolidasian.
The Group enters into transactions withrelated parties as defined in PSAK No. 7“Related Party Disclosures”. All significanttransactions and balances with relatedparties are disclosed in the notes to theconsolidated financial statements.
ad. Pelaporan segmen ad. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yangkonsisten dengan pelaporan internal yangdiberikan kepada pengambil keputusanoperasional. Pengambil keputusanoperasional bertanggung jawab untukmengalokasikan sumber daya, menilai kinerjasegmen operasi dan membuat keputusanstrategis.
Operating segments are reported in amanner consistent with the internalreporting provided to the chief operatingdecision-maker. The chief operatingdecision-maker is responsible for allocatingresources, assessing performance of theoperating segments and making strategicdecisions.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 38 - Page
3. KOMBINASI BISNIS YANG SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATION
Tabel berikut merupakan rangkuman hargaperolehan yang dibayar atas akuisisi entitas anakselama tahun 2012, jumlah aset teridentifikasiyang diperoleh, liabilitas yang diambil-alih dankepentingan nonpengendali pada tanggal akuisisi:
The following table summarises theconsideration paid for subsidiary undertakingsin 2012, the amounts of the identifiable assetsacquired, the liabilities assumed and non-controlling interests at the acquisition date:
Kas dan setara kas 1 Cash and cash equivalentsAset tetap 4 Fixed assetsProperti pertambangan 4,637 Mining propertiesAset lainnya 18 Other assetsLiabilitas (1,161) LiabilitiesKepentingan nonpengendali (1,399) Non-controlling interests
Jumlah harga perolehan 2,100 Total purchase considerationKas dan setara kas (1) Cash and cash equivalentsImbalan kontijensi (609) Contingent considerationUang muka (634) Advance paymentArus kas keluar atas akuisisi 856 Cash outflow from acquisition
Kombinasi bisnis yang signifikan selama tahun2012 dilakukan oleh PT Tuah Turangga Agung(“TTA”), salah satu entitas anak langsung melaluiPT United Tractors Tbk (“UT”). TTA telahmenyelesaikan akuisisi 60% PT Duta Nurcahya(“DN”) pada bulan April 2012 dengan hargaperolehan Rp 1,6 triliun, dimana Rp 609 miliarberupa imbalan kontijensi yang merupakan nilaiwajar kontrak jasa yang terjadi sehubungandengan diterimanya jasa pertambangan.
The significant business combinations in 2012were done by PT Tuah Turangga Agung(“TTA”), one of PT United Tractors’ Tbk (“UT”)direct subsidiary. TTA completed theacquisition of a 60% interest in PT DutaNurcahya (“DN”) in April 2012 for purchaseconsideration of Rp 1.6 trillion, out of whichRp 609 billion is in the form of contingentconsideration representing the fair value of aservice charges expected to be incurred formining services.
Nilai tercatat imbalan kontinjensi pada tanggal31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 640 miliar.Maksimum imbalan kontijensi yang tidakdidiskontokan yang mungkin harus ditanggungoleh Grup adalah sebesar Rp 1,5 triliun.
The carrying value of the contingentconsideration as at 31 December 2012amounted to Rp 640 billion. The maximumundiscounted contingent consideration whichmay be borne by the Group amounted toRp 1.5 trillion.
Pada bulan September 2012, TTA jugamengakuisisi 100% PT Borneo Berkat Makmur(“BBM”) yang merupakan pemegang 60% di PTPiranti Jaya Utama (“PJU”), dengan hargaperolehan sebesar Rp 489 miliar. DN dan PJUmerupakan pemegang hak pertambangan diKalimantan Tengah.
In September 2012, TTA also acquired a 100%interest in PT Borneo Berkat Makmur (“BBM”)which hold a 60% interest in PT Piranti JayaUtama (“PJU”), for purchase consideration ofRp 489 billion. Both DN and PJU hold miningconcession rights in Central Kalimantan.
Nilai wajar dari properti pertambangan yangdiperoleh didasarkan pada penilaian oleh penilaiindependen. Nilai wajar aset dan liabilitasteridentifikasi lainnya mendekati nilai buku padatanggal akuisisi.
The fair value of the acquired mining propertiesis based on a valuation by an independentvaluer. The fair value of other identifiableassets and liabilities approximates their bookvalue at the dates of acquisition.
Rugi bersih yang diakui sejak akuisisi entitas anakyang diperoleh pada tahun 2012 adalah sebesarRp 11 miliar.
Net loss since the acquisition of subsidiariesundertakings acquired in 2012 amounted toRp 11 billion.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 39 - Page
3. KOMBINASI BISNIS YANG SIGNIFIKAN(lanjutan)
3. SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATION(continued)
Kombinasi bisnis yang signifikan selama tahun2011, termasuk akuisisi atas 60,4% PT AsminBara Bronang dan PT Asmin Bara Jaan yangmemegang hak pertambangan di KalimantanTengah oleh PT Pamapersada Nusantara denganharga perolehan sebesar Rp 1,76 triliun danakuisisi atas 95% PT Marga Hanurata Intrinsicyang kemudian pada bulan Oktober 2011 berubahnama menjadi PT Marga Harjaya Infrastruktur(“MHI”), pemegang hak konsesi jalan tol ruasKertosono - Mojokerto oleh PT Astratel Nusantaradengan harga perolehan Rp 750,5 miliar.
Significant business combination in 2011,including acquisition of a 60.4% interest inPT Asmin Bara Bronang and PT Asmin BaraJaan which hold mining rights in CentralKalimantan by PT Pamapersada Nusantarawith a purchase consideration of Rp 1.76 trillionand acquisition of 95% interest in PT MargaHanurata Intrinsic and then in October 2011changed to become PT Marga HarjayaInfrastruktur (“MHI”), the concession rightholder of Kertosono - Mojokerto toll road byPT Astratel Nusantara with a purchaseconsideration of Rp 750.5 billion.
Manajemen berkeyakinan transaksi kombinasibisnis yang dilakukan oleh Grup telah sesuaidengan peraturan Bapepam-LK.
Management believes the businesscombination conducted by the Group is inaccordance with the Bapepam-LK’s regulations.
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2012 2011Kas 137 114 Cash on handBank 6,958 5,658 Cash in bankDeposito berjangka dan call deposits 3,960 7,339 Time and call deposits
11,055 13,111
a. Bank/Cash in bank
2012 2011Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f)
PT Bank Permata Tbk 2,249 1,995
Pihak ketiga/Third parties:Rupiah:
PT Bank Central Asia Tbk 744 384PT Bank Mega Tbk 223 406PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 219 192PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 162 1PT Bank Danamon Indonesia Tbk 145 188PT Bank Internasional Indonesia Tbk 142 30PT Bank CIMB Niaga Tbk 119 14PT Bank Pan Indonesia Tbk 113 214PT Bank DBS Indonesia 101 2PT Bank Panin Syariah 100 -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 95 112PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 82 90PT Bank UOB Indonesia 61 1PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 57 28Standard Chartered Bank 52 206PT Bank Rabobank International Indonesia 7 91Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 224 205
Others (below Rp 50 billion each)2,646 2,164
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 40 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
a. Bank (lanjutan)/Cash in bank (continued)
2012 2011Pihak ketiga/Third parties:
Mata uang asing/Foreign currenciesStandard Chartered Bank 945 545PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 405 150Citibank N.A. 258 56Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 103 -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 77 139The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 74 158Sumitomo Mitsui Banking Corporation 73 4PT Bank Danamon Indonesia Tbk 27 236PT Bank DBS Indonesia 1 102Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 100 109
Others (below Rp 50 billion each)2,063 1,499
Jumlah pihak ketiga/Total third parties 4,709 3,663
Jumlah bank/Total cash in bank 6,958 5,658
b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits
2012 2011Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f)
PT Bank Permata Tbk 1,527 1,578
Pihak ketiga/Third parties:Rupiah:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 327 468PT Bank Mega Tbk 323 531PT Bank UOB Indonesia 286 569PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 248 735PT Bank CIMB Niaga Tbk 169 110PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 166 156PT Bank Danamon Indonesia Tbk 126 112PT Bank ICBC Indonesia 120 277PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 114 867PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 113 326PT Bank Internasional Indonesia Tbk 109 1PT Bank Syariah Mandiri 63 -PT Bank Pan Indonesia Tbk 41 67PT Bank DBS Indonesia 21 50PT Bank ANZ Indonesia - 90Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 69 103
Others (below Rp 50 billion each)2,295 4,462
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 41 - Page
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
b. Deposito berjangka dan call deposits (lanjutan)/Time and call deposits (continued)
2012 2011
Pihak ketiga/Third parties:Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Bank UOB Indonesia 40 50PT Bank ICBC Indonesia 29 84PT Bank Internasional Indonesia Tbk 13 257PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8 360PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7 172PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 227PT Bank ANZ Indonesia 1 91Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 40 58
Others (below Rp 50 billion each)138 1,299
Jumlah pihak ketiga/Total third parties 2,433 5,761
Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits 3,960 7,339
c. Informasi lainnya c. Other information
Informasi lainnya sehubungan dengan kasdan setara kas adalah sebagai berikut:
Other information relating to cash and cashequivalents is as follows:
Suku bunga tahunan atas depositoberjangka dan call deposits adalah:
Time and call deposits, attractedinterest at the following annual rates:
2012 2011Rupiah 2.90% - 8.50% 3.25% - 8.75% RupiahMata uang asing 0.15% - 3.50% 0.05% - 3.00% Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2012, kasdan setara kas Grup, dalam penyimpanandan dalam perjalanan diasuransikanterhadap risiko kehilangan dengan nilaipertanggungan yang setara denganRp 335 miliar (2011: Rp 329 miliar), yangmenurut pendapat manajemen cukupuntuk menutup kerugian yang mungkintimbul.
As at 31 December 2012, cash andcash equivalents of the Group atpremises and in transit are covered byinsurance against loss equivalent toRp 335 billion (2011: Rp 329 billion),which management believes isadequate to cover losses which mayarise.
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalammata uang asing.
Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 42 - Page
5. INVESTASI LAIN-LAIN 5. OTHER INVESTMENTS
2012 2011Investasi tersedia untuk dijual Available-for-sale investments
Reksadana 2,930 3,561 Mutual fundsSaham 435 432 SharesObligasi 1,513 141 Bonds
4,878 4,134Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity investments
Obligasi BondsNilai nominal 20 60 Nominal valuePremi yang belum diamortisasi - 1 Unamortised premium
20 614,898 4,195
Bagian lancar (172) (79) Current portionBagian tidak lancar 4,726 4,116 Non-current portion
Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesarRp 4,4 triliun (2011: Rp 3,7 triliun) adalah investasiyang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana,entitas anak tidak langsung, terkait dengankegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.
Included within the above amounts areinvestments of Rp 4.4 trillion (2011: Rp 3.7trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, anindirect subsidiary, in the ordinary course ofgeneral insurance business.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidakterdapat penurunan nilai atas investasi tersediauntuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
As at 31 December 2012 and 2011, there wasno impairment in respect of available-for-saleand held-to-maturity investments.
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam matauang asing.
Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.
a. Investasi tersedia untuk dijual a. Available-for-sale investments
Pengukuran nilai wajar atas investasi tersediauntuk dijual ditentukan sebagai berikut (lihatCatatan 36):
The fair value measurements of available-for-sale investments are determined on thefollowing bases (refer to Note 36):
2012 2011Harga kuotasian dalam pasar aktif 4,579 3,858 Quoted prices in active marketsTeknik penilaian lainnya berdasarkan Other valuation techniques using
input yang tidak dapat diobservasi 299 276 unobservable inputs4,878 4,134
Pada tanggal 31 Desember 2012, keuntunganyang belum direalisasi atas investasi yangtersedia untuk dijual sebesar Rp 541 miliar(2011: Rp 476 miliar) diakui dalam ekuitas didalam cadangan aset keuangan tersediauntuk dijual.
As at 31 December 2012, the unrealisedgains on available-for-sale investments ofRp 541 billion (2011: Rp 476 billion) wererecognised in equity under available-for-sale financial assets reserve.
Rincian dari reksadana adalah sebagaiberikut:
Details of mutual funds are as follows:
2012 2011Obligasi 2,314 2,492 BondsSaham 616 954 SharesCampuran - 115 Mixed
2,930 3,561
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 43 - Page
5. INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER INVESTMENTS (continued)
b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo b. Held-to-maturity investments
Pengukuran nilai wajar atas investasi dimilikihingga jatuh tempo ditentukan berdasarkanharga kuotasian dalam pasar aktif.
The fair value measurements of held-to-maturity investments is determined basedon quoted prices in active market.
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajaratas obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempoberdasarkan harga pasar adalah sebesarRp 20 miliar (2011: Rp 62 miliar).Pembayaran atas investasi tersebut akanjatuh tempo pada tanggal 9 April 2013.Obligasi tersebut memiliki peringkat idAA+.
As at 31 December 2012, the fair value ofthe held-to-maturity bonds based on marketprice was Rp 20 billion (2011: Rp 62 billion).The repayments will be due on 9 April 2013.The bonds were rated idAA+.
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
2012 2011Pihak berelasi (lihat Catatan 34g): Related parties (refer to Note 34g):
Rupiah 682 504 RupiahMata uang asing 19 18 Foreign currencies
701 522
Pihak ketiga: Third parties:Rupiah 6,876 5,197 RupiahMata uang asing 9,029 8,934 Foreign currencies
15,905 14,131Penyisihan piutang ragu-ragu (163) (127) Provision for doubtful receivables
15,742 14,00416,443 14,526
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:
The movement of the provision for doubtfulreceivables is as follows:
2012 2011Pada awal tahun 127 126 At beginning of yearPenambahan penyisihan, bersih 72 16 Increase in provision, net of amount
setelah pemulihan recoveredPenghapusan (36) (15) Written-off
Pada akhir tahun 163 127 At end of year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to cover losson non-collectible trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,piutang usaha sejumlah Rp 10 miliar telahdijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (lihatCatatan 17).
As at 31 December 2012 and 2011, tradereceivables amounting to Rp 10 billion havebeen used as collateral for short termborrowings (refer to Note 17).
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam matauang asing.
Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 44 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN 7. FINANCING RECEIVABLES
2012 2011Piutang pembiayaan konsumen, bersih 39,784 33,977 Consumer financing receivables, netPiutang sewa pembiayaan 8,847 7,056 Finance lease receivables
48,631 41,033Bagian lancar (28,157) (22,322) Current portion
Bagian tidak lancar 20,474 18,711 Non-current portion
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih a. Consumer financing receivables, net
2012 2011Piutang pembiayaan konsumen, kotor Consumer financing receivables, gross
Pembiayaan sendiri 49,561 42,252 Direct financingPembiayaan yang dibiayai bersama 15,085 19,634 Joint financing without recourse
pihak-pihak lain without recourse64,646 61,886
Pembiayaan bersama without recourse, (12,441) (16,271) Joint financing without recourse,bagian yang dibiayai pihak lain amount financed by other parties
Bagian Grup 52,205 45,615 The Group’s portion
Dikurangi: Less:Bagian Grup atas pendapatan The Group’s portion on unearned
pembiayaan konsumen yang income on consumer financing:belum diakui:Pembiayaan sendiri (9,009) (8,066) Direct financingPembiayaan yang dibiayai bersama (1,302) (1,703) Joint financing without recourse
pihak-pihak lain without recourse(10,311) (9,769)41,894 35,846
Penyisihan piutang ragu-ragu (2,110) (1,869) Provision for doubtful receivablesBersih 39,784 33,977 NetBagian lancar (23,149) (18,487) Current portion
Bagian tidak lancar 16,635 15,490 Non-current portion
Piutang pembiayaan konsumen kotor yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh tempoadalah sebagai berikut:
Gross consumer financing receivablesclassified according to year of maturity is asfollows:
2012 2011Dalam 1 tahun 31,600 26,182 Within 1 year1 sampai 5 tahun 20,605 19,433 Between 1 and 5 years
52,205 45,615
Piutang pembiayaan konsumen bersih,sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh tempoadalah sebagai berikut:
Net consumer financing receivables, beforeprovision for doubtful receivables, classifiedaccording to year of maturity is as follows:
2012 2011Dalam 1 tahun 24,510 19,603 Within 1 year1 sampai 5 tahun 17,384 16,243 Between 1 and 5 years
41,894 35,846
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 45 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih(lanjutan)
a. Consumer financing receivables, net(continued)
Informasi lainnya sehubungan dengan piutangpembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
Other information relating to consumerfinancing receivables is as follows:
- Piutang pembiayaan konsumen terutamaberhubungan dengan pembiayaankendaraan bermotor dan sepeda motor.
- The consumer financing debtors relateprimarily to motor vehicle and motorcyclefinancing.
- Tingkat suku bunga efektif per tahun ataspiutang pembiayaan konsumen untuk IDRberkisar antara 7,5% hingga 43,2% danuntuk USD sebesar 7,0% hingga 9,5% (2011:untuk IDR berkisar antara 9,3% hingga46,1% dan untuk USD berkisar antara 7,0%hingga 10,0%).
- The effective annual interest rates ofconsumer financing receivables for IDRranged from 7.5% to 43.2% and for USDwas 7.0% to 9.5% (2011: for IDR rangedfrom 9.3% to 46.1% and for USD rangedfrom 7.0% to 10.0%).
- Piutang pembiayaan konsumen dijamindengan pengalihan fidusia atas BuktiPemilikan Kendaraan Bermotor dan BuktiPemilikan Alat Berat atas porsi pembiayaandimana Grup menanggung risiko kredit.
- Consumer financing receivables aresecured by fiduciary transfers of MotorVehicle Ownership Certificates and HeavyEquipment Ownership Certificates inrespect of finance on which the Groupbear the credit risk.
- Pada tanggal 31 Desember 2012, piutangpembiayaan konsumen bersih sejumlahRp 20,8 triliun (2011: Rp 18,3 triliun)dijaminkan untuk pinjaman dan utangobligasi yang diterima oleh entitas anaktertentu yang bergerak di bidang jasakeuangan (lihat Catatan 17, 23d dan 24a).
- As at 31 December 2012, net consumerfinancing receivables amounting toRp 20.8 trillion (2011: Rp 18.3 trillion)have been pledged as collateral for loansand bonds obtained by certain financialservices subsidiaries (refer to Notes 17,23d and 24a).
- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalammata uang asing.
- Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.
b. Piutang sewa pembiayaan b. Finance lease receivables
2012 2011Piutang sewa pembiayaan, kotor 10,484 8,248 Finance lease receivables, grossNilai sisa yang terjamin 3,002 2,251 Guaranteed residual valuesSimpanan jaminan (3,002) (2,251) Security depositsPendapatan sewa pembiayaan (1,275) (1,019) Unearned finance lease income
ditangguhkan 9,209 7,229Penyisihan piutang ragu-ragu (362) (173) Provision for doubtful receivables
8,847 7,056Bagian lancar (5,008) (3,835) Current portionBagian tidak lancar 3,839 3,221 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 46 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) b. Finance lease receivables (continued)
Grup menyewakan kelompok aset berikutmelalui sewa pembiayaan:
The Group leases out the following classesof assets under finance leases:
Periode sewapembiayaan
(dalam tahun)/Lease period
(in years)Kendaraan bermotor 3 – 5 Motor vehiclesKomputer dan printer 1 – 5 Computers and printersMesin dan peralatan 1 – 2 Machinery and equipmentAlat berat 3 – 4 Heavy equipment
Simpanan jaminan dari penyewa akandigunakan untuk melunasi harga jual aset yangdisewakan pada akhir masa sewa jika penyewamenggunakan hak opsinya untuk membeli asettersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikankepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.
Security deposits from lessees will beapplied against the selling price of theleased assets at the end of the lease termif the lessee exercises the option topurchase the asset. The deposit will berefunded to the lessee if the purchaseoption is not exercised.
Piutang sewa pembiayaan kotor yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh temponyaadalah sebagai berikut:
Gross finance lease receivables classifiedaccording to year of maturity is as follows:
2012 2011Dalam 1 tahun 5,926 4,588 Within 1 year1 sampai 5 tahun 4,558 3,660 Between 1 and 5 years
10,484 8,248
Piutang sewa pembiayaan bersih, sebelumpenyisihan piutang ragu-ragu, yangdiklasifikasikan menurut tahun jatuh temponyaadalah sebagai berikut:
Net finance lease receivables, beforeprovision for doubtful receivables, classifiedaccording to year of maturity is as follows:
2012 2011Dalam 1 tahun 5,063 3,878 Within 1 year1 sampai 5 tahun 4,146 3,351 Between 1 and 5 years
9,209 7,229
Informasi lainnya sehubungan dengan piutangsewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
Other information relating to finance leasereceivables are as follows:
- Tingkat suku bunga efektif per tahun ataspiutang sewa pembiayaan untuk IDR berkisarantara 9,3% hingga 17,5% dan untuk USDberkisar antara 7,0% hingga 11,7% (2011:untuk IDR berkisar antara 10,8% hingga19,2% dan untuk USD berkisar antara 7,0%hingga 11,7%).
- The effective annual interest rates offinance lease receivables for IDR rangedfrom 9.3% to 17.5% and for USD rangedfrom 7.0% to 11.7% (2011: for IDRranged from 10.8% to 19.2% and forUSD ranged from 7.0% to 11.7%).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 47 - Page
7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued)
b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) b. Finance lease receivables (continued)
- Pada tanggal 31 Desember 2012, piutangsewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 3,1triliun (2011: Rp 3,2 triliun) dijaminkan untukpinjaman, utang obligasi dan Medium TermNotes yang diterima oleh entitas anak tertentuyang bergerak di bidang jasa keuangan (lihatCatatan 23d, 24a dan 24b).
- As at 31 December 2012, net financelease receivables amounting to Rp 3.1trillion (2011: Rp 3.2 trillion) have beenpledged as collateral for loans, bondsand Medium Term Notes obtained bycertain financial services subsidiaries(refer to Notes 23d, 24a and 24b).
- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalammata uang asing.
- Refer to Note 39 for details of balancesin foreign currencies.
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untukpiutang pembiayaan adalah sebagai berikut:
The movement of provision for doubtfulfinancing receivables is as follows:
2012 2011Pada awal tahun 2,042 1,730 At beginning of yearPenambahan penyisihan, bersih 1,268 1,025 Increase in provision, net of amount
setelah pemulihan recoveredPenghapusan (838) (713) Written-offPada akhir tahun 2,472 2,042 At end of yearBagian lancar (1,416) (1,159) Current portion
Bagian tidak lancar 1,056 883 Non-current portion
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu untuk piutang pembiayaantersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidaktertagihnya piutang pembiayaan.
Management believes that the provision fordoubtful financing receivables is adequate tocover loss on non-collectible financingreceivables.
8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES
2012 2011Aset derivatif 900 533 Derivative assetsEstimasi kerugian bagi pihak reasuransi 533 636 Reinsurers’ share of estimated lossesSurat utang subordinasi 484 453 Subordinated notePinjaman karyawan 377 339 Loans to officers and employeesPendapatan tangguhan atas premi 208 162 Unearned premium on reinsurance
reasuransi contractAgunan yang diambil alih - bersih 136 112 Repossessed collateral - netPiutang pelepasan entitas anak 98 98 Receivable from disposal of subsidiaryPiutang dividen 33 - Dividend receivablesLain-lain 639 431 Others
3,408 2,764Penyisihan piutang ragu-ragu (4) (4) Provision for doubtful receivables
3,404 2,760Bagian lancar (1,691) (1,355) Current portion
Bagian tidak lancar 1,713 1,405 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 48 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi padatanggal 31 Desember 2012 adalah sebesarRp 727 miliar (2011: Rp 632 miliar), lihat Catatan34h.
Other receivables to related parties as at31 December 2012 was Rp 727 billion (2011:Rp 632 billion), refer to Note 34h.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupikerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the provision fordoubtful receivables is adequate to cover losson non-collectible receivables.
a. Aset dan liabilitas derivatif a. Derivative assets and liabilities
31 Desember/December 2012
Jumlahnosionala)/
Notional amounta)
Asetderivatif/
Derivativeassets
Liabilitasderivatifb)/Derivativeliabilitiesb)
Instrumen InstrumentsLindung nilai arus kas: Cash flow hedges:
Kontrak berjangka valuta JPY 713,688,956 - 5 Forward foreign exchangeasing USD 100,000,000 7 - contracts
Interest rate swaps USD 433,276,628 - 22 Interest rate swapsCross currency swaps USD 1,520,069,445 893 - Cross currency swaps
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges:lindung nilai:Kontrak berjangka valuta JPY 211,134,644 - 1 Forward foreign exchange
asing USD 800,000 - - contracts900 28
Bagian lancar (144) (12) Current portionBagian tidak lancar 756 16 Non-current portion
31 Desember/December 2011
Jumlahnosionala)/
Notional amounta)
Asetderivatif/
Derivativeassets
Liabilitasderivatifb)/Derivativeliabilitiesb)
Instrumen InstrumentsLindung nilai arus kas: Cash flow hedges:
Kontrak berjangka valuta JPY 813,612,816 - 1 Forward foreign exchangeasing contracts
Interest rate swaps IDR 60,000,000,000 - 1 Interest rate swapsUSD 390,242,447 1 18
Cross currency swaps USD 1,601,658,331 506 70 Cross currency swapsJPY 1,392,904,852 25 -
Tidak dikategorikan sebagai Not designated as hedges:lindung nilai:Kontrak berjangka valuta JPY 945,908,999 1 - Forward foreign exchange
asing contracts533 90
Bagian lancar (31) (11) Current portionBagian tidak lancar 502 79 Non-current portion
a) Dalam satuan penuh. a) In full amount.b) Liabilitas derivatif disajikan sebagai liabilitas lain-lain (lihat
Catatan 19).b) Derivative liabilities are presented under other liabilities
(refer to Note 19).
Kerugian nilai wajar bersih yang diakui dalamlaba rugi adalah sebesar Rp 1 miliar (2011:keuntungan Rp 0,3 miliar).
Fair value losses recognised in profit or lossamounted to Rp 1 billion (2011: gain Rp 0.3billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 49 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
a. Aset dan liabilitas derivatif (lanjutan) a. Derivative assets and liabilities(continued)
Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas crosscurrency swap dan interest rate swap akandiakui pada laba rugi sepanjang periode kontraksesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yangbersangkutan (maksimum lima tahun).
Gains and losses recognised in equity oncross currency and interest rate swaps willbe released to profit or loss following thematurity of the related loans (maximum fiveyears).
Pada tanggal 31 Desember 2012, tingkat sukubunga tetap sehubungan dengan interest rateswaps untuk mata uang asing berkisar antara0,6% sampai 4,9% (2011: 0,7% sampai 5,5%)dan untuk IDR antara 6,2% sampai 10,4%(2011: 6,6% sampai 12,6%). Suku bungamengambang yang utama adalah SBI, LIBORdan SIBOR.
As at 31 December 2012, the fixed interestrates relating to interest rate swaps forforeign currencies vary from 0.6% to 4.9%(2011: 0.7% to 5.5%) and for IDR from6.2% to 10.4% (2011: 6.6% to 12.6%). Themain floating rate are SBI, LIBOR andSIBOR.
Informasi lain mengenai aset dan liabilitasderivatif pada tanggal 31 Desember 2012adalah sebagai berikut:
Other information relating to derivativeassets and liabilities as at 31 December2012 is as follows:
Pihak dalam kontrak/Counterparties Jadwal penyelesaian/Settlement schedulePT Bank Central Asia Tbk 3 Januari/January 2013The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Januari/January 2013 – September 2013Citibank N.A. Oktober/October 2013 – November 2013Natixis 10 Maret/March 2014PT Bank UOB Indonesia Mei/May 2014 – Juni/June 2014PT Bank Mizuho Indonesia Januari/January 2013 – September 2014PT Bank Danamon Indonesia Tbk September 2013 – Januari/January 2015Standard Chartered Bank Januari/January 2013 – Mei/May 2015PT Bank Internasional Indonesia Tbk Juli/July 2014 - Juli/July 2015PT Bank CIMB Niaga Tbk Februari/February 2015 – Juli/July 2015Chinatrust Commercial Bank Ltd Juni/June 2015 – Juli/July 2015PT Bank BNP Paribas Indonesia Oktober/October 2013 – September 2015JP Morgan Chase Bank N.A. Maret/March 2013 – Oktober/October 2015The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd April 2013 – Oktober/October 2015Sumitomo Mitsui Banking Corporation Maret/March 2013 – April 2016PT Bank OCBC NISP Tbk Januari/January 2013 – Mei/May 2016PT Bank DBS Indonesia Oktober/October 2013 – Maret/March 2017PT Bank ANZ Indonesia Januari/January 2013 – Mei/May 2017Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd November 2013 – Mei/May 2017
b. Surat utang subordinasi b. Subordinated note
Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeliSurat utang subordinasi yang diterbitkan olehPT Bank Permata Tbk (“BP”) senilai USD 50juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni2021.
In June 2009, the Company subscribed toa Subordinated note issued by PT BankPermata Tbk (“BP”) amounting to USD 50million which will mature in June 2021.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 50 - Page
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
b. Surat utang subordinasi (lanjutan) b. Subordinated note (continued)
Surat utang subordinasi dapat dibayar ataspilihan BP secara keseluruhan pada Juni2016 (callable option), atau pada suatutanggal pembayaran bunga setelahnya,dengan persetujuan terlebih dahulu dari BankIndonesia.
The Subordinated note may be redeemedat the option of BP in whole in June 2016(callable option), or on any interestpayment date thereafter, with prior consentof Bank Indonesia.
BP dapat mengganti Surat utang subordinasidengan instrumen modal pengganti (berupainstrumen dengan kualitas yang setara ataulebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jikaperubahan dalam rasio kecukupan modalmenyebabkan Surat utang subordinasi tidakmemenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dandalam kondisi tertentu lainnya (antara lainperubahan signifikan di kondisi pasar). Setiappenggantian memerlukan persetujuan dariBank Indonesia.
BP may exchange the Subordinated notewith replacement capital instruments (beinginstruments of equivalent or better qualityfor capital adequacy purpose) if a changein capital adequacy requirement results inthe Subordinated note ceasing to beeligible as Tier 2 capital and in certain othercircumstances (for instance a materialchange in market conditions). Anyexchange requires the approval of BankIndonesia.
Surat utang subordinasi ini bersifatunsecured, tidak tercatat di bursa, dengantingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% pertahun untuk tahun pertama hingga tahunketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR6 bulanan + 6,6035% per tahun.
The Subordinated note is unsecured, notlisted, with a fixed interest rate of 9.75%per annum for the first year up to theseventh year and USD 6 months LIBOR +6.6035% per annum thereafter.
c. Pinjaman karyawan c. Loans to officers and employees
Perseroan dan entitas anak tertentumemberikan pinjaman kepada karyawannyauntuk membeli kendaraan bermotor. Pinjamanini dilunasi secara angsuran melaluipemotongan gaji bulanan.
The Company and certain subsidiariesprovide vehicle loans to their officers andemployees. These loans are repaid ininstalments through deductions frommonthly salaries.
9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES
2012 2011Barang jadi termasuk unit CBU 11,694 8,186 Finished goods including CBU unitsBarang habis pakai 958 665 Consumables goodsBahan baku dan unit CKD 857 529 Raw materials and CKD unitsBarang dalam perjalanan 595 1,748 Goods in transitSuku cadang 631 514 Spare partsBarang dalam penyelesaian 489 352 Work-in-progressLain-lain 204 156 Others
15,428 12,150Penyisihan persediaan usang (143) (160) Provision for obsolete
dan tidak lancar and slow moving inventory15,285 11,990
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpersediaan usang dan tidak lancar cukup untukmenutup kerugian karena penurunan nilaipersediaan.
Management believes that the provision forobsolete and slow moving inventory is adequateto cover loss due to the decline in the value ofinventories.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 51 - Page
9. PERSEDIAAN (lanjutan) 9. INVENTORIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,persediaan sejumlah Rp 20 miliar telah dijaminkanuntuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 17).
As at 31 December 2012 and 2011, inventoriesamounting to Rp 20 billion have been used ascollateral for short-term loans (refer to Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan Gruptelah diasuransikan terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan setaradengan Rp 9,9 triliun (2011: Rp 6,3 triliun) yangmenurut pendapat manajemen cukup untukmenutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2012, the inventories of theGroup were covered by insurance against lossby fire and other risks equivalent to Rp 9.9 trillion(2011: Rp 6.3 trillion) which managementbelieves is adequate to cover losses which mayarise.
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidaklancar adalah sebagai berikut:
The movement in the provision for obsolete andslow moving inventory is as follows:
2012 2011Pada awal tahun 160 99 At beginning of year(Penurunan)/penambahan penyisihan (14) 71 (Decrease)/increase in provisionPenghapusan (3) (10) Written-off
Pada akhir tahun 143 160 At end of year
10. PERPAJAKAN 10. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes
2012 2011Perseroan The CompanyPajak Penghasilan Badan 9 - Corporate Income TaxPajak Penjualan Barang Mewah 209 137 Luxury Sales Tax
218 137
Entitas anak SubsidiariesPajak Penghasilan Badan 908 594 Corporate Income TaxPajak Pertambahan Nilai 359 454 Value Added TaxPajak Penjualan Barang Mewah 6 5 Luxury Sales Tax
1,273 1,053
1,491 1,190
Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihanbayar pajak penghasilan badan dan pajaklainnya yang belum diperiksa oleh DirektoratJenderal Pajak (“DJP”) serta pembayaranatas surat ketetapan pajak yang diterimaoleh Grup dimana keberatan dan bandingtelah diajukan kepada DJP. Status dari pajakdibayar dimuka adalah sebagai berikut:
Prepaid taxes represent overpayments ofcorporate income tax and other taxeswhich have not been audited by theDirectorate General of Tax (“DGT”) andpayments of tax assessments received bythe Group for which objections and appealshave been submitted to the DGT. Thestatus of the prepaid taxes are as follows:
2012 2011
Belum/sedang diperiksa 1,210 1,005 Not yet audited/in progressKeberatan dan banding 281 185 Objections and appeals
1,491 1,190
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 52 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
b. Utang pajak b. Taxes payable
2012 2011Perseroan The CompanyPajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 189 168 Article 21Pasal 23 dan 26 27 24 Article 23 and 26Pasal 25/29 166 60 Article 25/29
Pajak Pertambahan Nilai 144 113 Value Added Tax
526 365Entitas anak SubsidiariesPajak penghasilan: Income taxes:
Pasal 21 289 270 Article 21Pasal 22 - 1 Article 22Pasal 23 dan 26 69 63 Article 23 and 26Pasal 25/29 939 854 Article 25/29
Pajak Pertambahan Nilai 46 30 Value Added TaxPajak Penjualan Barang Mewah 17 11 Luxury Sales TaxPajak Bumi dan Bangunan - 2 Land and Building Tax
1,360 1,231
1,886 1,596
c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expenses
2012 2011Perseroan The CompanyKini: Current:
Tidak final (1,176) (909) Non finalFinal (28) (28) Final
Tangguhan 112 82 Deferred
(1,092) (855)Entitas anak SubsidiariesKini: Current:
Tidak final (4,412) (4,061) Non finalFinal (126) (126) Final
Tangguhan 474 345 Deferred
(4,064) (3,842)Konsolidasian ConsolidatedKini: Current:
Tidak final (5,588) (4,970) Non finalFinal (154) (154) Final
Tangguhan 586 427 Deferred
(5,156) (4,697)
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 53 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilankonsolidasian dan hasil perhitungan teoritislaba sebelum pajak penghasilankonsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between consolidatedincome tax expenses and the theoreticaltax amount on consolidated profit beforeincome tax is as follows:
2012 2011Laba konsolidasian sebelum 27,898 25,774 Consolidated profit before
pajak penghasilan income taxBagian atas hasil bersih entitas (5,676) (5,760) Share of results of associates and
asosiasi dan pengendalian bersama jointly controlled entitiesentitas
Laba konsolidasian sebelum pajak 22,222 20,014 Consolidated profit beforepenghasilan income tax
Pajak dihitung pada tarif pajak (4,979) (4,476) Tax calculated at applicable taxyang berlaku rates
Penghasilan bukan obyek pajak 193 128 Income not subject to taxBeban yang tidak dapat dikurangkan (431) (457) Non-deductible expensesKerugian pajak yang tidak diakui pada (96) (58) Tax losses arising in the year not
tahun berjalan recognisedLain-lain 157 166 Others
Beban pajak penghasilan (5,156) (4,697) Consolidated income tax expenseskonsolidasian
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakPerseroan dengan penghasilan kena pajakPerseroan untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalahsebagai berikut:
The reconciliation between profit beforeincome tax of the Company and theCompany’s taxable income for the yearsended 31 December 2012 and 2011 is asfollows:
2012 2011
Laba sebelum pajak 12,916 12,788 Profit before income taxpenghasilan Perseroan of the Company
Penyesuaian pajak: Fiscal adjustments:Pelayanan purna jual 282 218 After sales serviceBeban imbalan kerja 240 139 Employee benefit expensesInsentif dealer 206 97 Dealer incentivesPendapatan dividen (7,345) (8,692) Dividend incomeNilai wajar dari properti investasi (284) (26) Fair value of investment propertiesPenghasilan kena pajak final (164) (158) Income subject to final taxIklan dan promosi (9) 120 Advertising and promotionLain-lain 37 57 Others
(7,037) (8,245)
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 54 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expenses (continued)
2012 2011
Penghasilan kena pajak Perseroan 5,879 4,543 Taxable income of the Company
Beban pajak penghasilan kini 1,176 909 Current income tax expensesPerseroan - tidak final of the Company - non final
Pembayaran pajak dimuka (1,010) (849) Prepayment of income taxesPerseroan of the Company
Utang pajak penghasilan Perseroan 166 60 Income tax payable of the CompanyBeban pajak penghasilan kini 4,412 4,061 Current income tax expenses
entitas anak - tidak final of subsidiaries - non finalPembayaran pajak dimuka (3,473) (3,207) Prepayment of income taxes
entitas anak of subsidiariesUtang pajak penghasilan 939 854 Income tax payable
entitas anak subsidiaries
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,jumlah penghasilan kena pajak didasarkanatas perhitungan sementara, karenaPerseroan belum menyampaikan SuratPemberitahuan Tahunan pajak penghasilanbadan.
In these consolidated financialstatements, the amount of taxableincome is based on preliminarycalculations, as the Company has not yetsubmitted its corporate income taxreturns.
d. Aset dan liabilitas pajak tangguhan d. Deferred tax assets and liabilities
2012
Pada awaltahun/
Atbeginning
of year
Dikreditkan/(dibebankan)ke laba rugi/
Credited/(charged)to profit or loss
Dikreditkan/(dibebankan)
ke pendapatankomprehensif lain/Credited/(charged)
to othercomprehensive
incomeReklasifikasi/
ReclassificationsLain-lain*)/Others*)
Pada akhirtahun/
At end ofyear
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets ofPerseroan: the Company:
Akrual 447 92 - - - 539 AccrualsLiabilitas imbalan 86 23 11 - - 120 Employee benefit
kerja obligationsLain-lain 1 (3) (2) - - (4) OthersAset pajak tangguhan 534 112 9 - - 655 Deferred tax assets of
Perseroan, bersih the Company, net
Aset pajak tangguhan 874 380 163 (116) 1 1,302 Deferred tax assets ofentitas anak, bersih subsidiaries, net
1,408 492 172 (116) 1 1,957
Liabilitas pajak (1,835) 94 6 116 (1,249) (2,868) Deferred tax liabilities oftangguhan entitas subsidiaries, netanak, bersih
*) Terutama terkait akuisisi PT Duta Nurcahya dan PT Borneo BerkatMakmur (lihat Catatan 3).
*) Mainly related to acquisitions of PT Duta Nurcahya andPT Borneo Berkat Makmur (refer to Note 3).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 55 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
d. Aset dan liabilitas pajak tangguhan(lanjutan)
d. Deferred tax assets and liabilities(continued)
2011
Pada awaltahun/
Atbeginning
of year
Dikreditkan/(dibebankan)ke laba rugi/
Credited/(charged)to profit or loss
Dikreditkan/(dibebankan)
ke pendapatankomprehensif lain/Credited/(charged)
to othercomprehensive
incomeReklasifikasi/
ReclassificationsLain-lain*)/Others*)
Pada akhirtahun/
At end ofyear
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets ofPerseroan: the Company:
Akrual 368 79 - - - 447 AccrualsLiabilitas imbalan 75 11 - - - 86 Employee benefit
kerja obligationsLain-lain 9 (8) - - - 1 OthersAset pajak tangguhan 452 82 - - - 534 Deferred tax assets of
Perseroan, bersih the Company, net
Aset pajak tangguhan 631 286 (12) (38) 7 874 Deferred tax assets ofentitas anak, bersih subsidiaries, net
1,083 368 (12) (38) 7 1,408
Liabilitas pajak (1,014) 59 5 38 (923) (1,835) Deferred tax liabilities oftangguhan entitas subsidiaries, netanak, bersih
*) Terutama terkait akuisisi PT Asmin Bara Bronang dan PT MargaHarjaya Infrastruktur.
*) Mainly related to acquisitions of PT Asmin Bara Bronang andPT Marga Harjaya Infrastruktur.
Aset pajak tangguhan sebesar Rp 176 miliar(2011: Rp 81 miliar) yang timbul dari rugifiskal yang tidak dapat dikompensasi sebesarRp 703 miliar (2011: Rp 323 miliar) tidakdiakui dalam laporan keuangan konsolidasian.Rugi fiskal tersebut akan kadaluarsa padabeberapa tahun fiskal sampai dengan tahun2017.
Deferred tax assets of Rp 176 billion (2011:Rp 81 billion) arising from unused tax lossesof Rp 703 billion (2011: Rp 323 billion) havenot been recognised in the consolidatedfinancial statements. The unused tax losseswill expire over several fiscal years up to2017.
e. Administrasi e. Administration
Undang-undang Perpajakan yang berlaku diIndonesia mengatur bahwa masing-masingperusahaan dalam Grup menghitung,menetapkan dan membayar sendiri besarnyajumlah pajak yang terutang secara individu.
The taxation laws of Indonesia require thateach company in the Group submitsindividual tax returns on the basis of self-assessment.
Berdasarkan UU yang berlaku, DirekturJenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkanatau mengubah kewajiban pajak dalamjangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebutadalah sepuluh tahun sejak saat terutangnyapajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013,sedangkan untuk tahun pajak 2008 danseterusnya, jangka waktunya adalah limatahun sejak saat terutangnya pajak.
Under prevailing regulations, the DirectorGeneral of Tax (“DGT”) may assess oramend taxes within a certain period. Forfiscal years 2007 and before, this period iswithin ten years from the time the taxbecomes due, but not later than 2013, whilefor fiscal years 2008 and onwards, theperiod is within five years from the time thetax becomes due.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 56 - Page
10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued)
f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments
Pada tahun 2012 dan 2011, Grup telahmenerima beberapa surat ketetapan pajakuntuk berbagai tahun pajak. Grup menyetujuisebagian ketetapan pajak tersebut dan telahmembukukan sebesar Rp 29 miliar (2011:Rp 72 milar) dalam laba rugi.
In 2012 and 2011, Group has received anumber of assessments for various fiscalyears. The Group has accepted a portion ofthese assessments and booked Rp 29billion (2011: Rp 72 billion) in profit or loss.
Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukankeberatan dan banding. Pada tanggal31 Desember 2012 dan 2011, jumlahketetapan pajak yang masih dalam proseskeberatan dan banding adalah sebagaiberikut:
For the remaining amounts, the Group hasfiled objections and appeals. As at31 December 2012 and 2011, the amountof assessments in the process of objectionand appeal were as follows:
2012 2011
Pajak penghasilan badan 175 24 Corporate income taxPajak lainnya 106 161 Other taxes
281 185
g. Tarif pajak g. Tax rates
Perusahaan terbuka yang memenuhi syarat-syarat tertentu berhak memperolehpenurunan tarif pajak penghasilan sebesar5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku.Untuk tahun fiskal 2012 dan 2011, Perseroandan PT United Tractors Tbk, entitas anaklangsung, memenuhi syarat-syarat tersebutdan telah menerapkan tarif pajak yang lebihrendah.
Publicly listed entities which comply withcertain requirements are entitled to a 5%tax rate reduction from the applicable taxrates. For the fiscal year 2012 and 2011,the Company and PT United Tractors Tbk,a direct subsidiary, complied with theserequirements and have therefore appliedthe lower tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan per31 Desember 2012 dan 2011 telah dihitungdengan memperhitungkan tarif-tarif pajakyang berlaku pada saat realisasi.
Deferred tax assets and liabilities as at31 December 2012 and 2011 have beencalculated taking into account tax ratesexpected to prevail at the time theycrystallise.
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES2012
Investee
% kepemilikanefektif/% of
effectiveownership
Pada awaltahun/
At beginningof year
Bagian atashasil bersih/
Share ofresults
Pendapatankomprehensif
lain/Othercomprehensive
incomeDividen/
DividendsPembelian/Purchase
Pada akhir tahun/At end of
year
PT Astra Daihatsu Motor 31.87 2,296 898 (15) (300) - 2,879PT Denso Indonesia a) 24.55 433 162 (7) (30) - 558PT Bukit Enim Energi 11.90 183 - - - - 183PT Komatsu Remanufacturing Asia 29.15 96 48 (4) (7) - 133PT TD Automotive Compressor 24.58 46 6 (1) - - 51
IndonesiaLain-lain (masing-masing di bawah 123 (2) 1 (5) 5 122
Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) b) 3,177 1,112 (26) (342) 5 3,926
a) Dan entitas anak. a) And subsidiary.
b) Entitas asosiasi - lain-lain terdiri dari PT Marga Trans Nusantara, PTUnited Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria Attachment dan PTJardine Llyod Thompson.
b) Associates - others consist of PT Marga Trans Nusantara, PT UnitedTractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria Attachment and PTJardine Llyod Thompson.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 57 - Page
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI(lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)
2011
Investee
% kepemilikanefektif/% of
effectiveownership
Pada awaltahun/
At beginningof year
Bagian atashasil bersih/
Share ofresults
Pendapatankomprehensif
lain/Othercomprehensive
incomeDividen/
DividendsPembelian/Purchase
Lain-lain/Others
Pada akhirtahun/
At end ofyear
PT Astra Daihatsu Motor 31.87 1,726 832 - (262) - - 2,296PT Denso Indonesia a) 24.55 414 95 - (76) - - 433PT Bukit Enim Energi 11.90 - - - - 183 - 183PT Komatsu Remanufacturing Asia 29.15 85 16 - (5) - - 96PT TD Automotive Compressor 24.58 - (7) - - 53 - 46
IndonesiaLain-lain (masing-masing di bawah 75 11 - (4) 47 (6) 123
Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) b) 2,300 947 - (347) 283 (6) 3,177
a) Dan entitas anak. a) And subsidiary.
b) Entitas asosiasi - lain-lain terdiri dari PT Marga Trans Nusantara, PTUnited Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria Attachment dan PTJardine Llyod Thompson.
b) Associates - others consist of PT Marga Trans Nusantara, PT UnitedTractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria Attachment and PTJardine Llyod Thompson.
Entitas asosiasi yang dimiliki oleh Grupseluruhnya beroperasi di Indonesia.
Associates of the Group exclusively operate inIndonesia.
Bagian Grup atas aset dan liabilitias entitasasosiasi adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the assets and liabilities ofassociates are as follows:
2012 2011Jumlah aset 7,052 6,060 Total assetsJumlah liabilitas 3,143 2,900 Total liabilities
Bagian Grup atas hasil usaha dari entitas asosiasiadalah sebagai berikut:
The Group’s share of the results of associatesare as follows:
2012 2011Pendapatan bersih 17,096 13,086 Net revenueLaba tahun berjalan 1,112 947 Profit for the year
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 58 - Page
12. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMAENTITAS
12. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLEDENTITIES
2012
Investee
% kepemilikanefektif/% of
effectiveownership
Pada awaltahun/
At beginningof year
Bagian atashasil bersih/
Share ofresults
Pendapatankomprehensif
lain/Othercomprehensive
incomeDividen/
DividendsPembelian/Purchase
Lain-lain e)/Others e)
Pada akhirtahun/
At end ofyear
PT Bank Permata Tbk a) b) 44.56 5,305 612 1 - - 891 6,809PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,275 2,200 (120) (2,477) - - 2,878PT Toyota-Astra Motor c) 51.00 997 671 (13) (633) - - 1,022PT PAM Lyonnaise Jaya 49.00 718 118 - (98) - - 738PT Toyota Astra Financial 50.00 502 121 (15) - 75 - 683
ServicesPT Isuzu Astra Motor 44.94 431 69 - (31) - - 469
IndonesiaPT Kayaba Indonesia 47.83 382 89 (1) (70) - - 400PT GS Battery 47.83 349 101 (4) (47) - - 399PT Akebono Brake Astra 47.83 364 86 (11) (51) - - 388
Indonesia a)
PT Komatsu Astra Finance 50.00 207 50 20 (15) 91 - 353PT AT Indonesia 38.26 172 71 (1) (25) 136 - 353PT Aisin Indonesia 32.52 288 109 (3) (66) - - 328PT Traktor Nusantara a) 50.00 184 68 (5) (31) - - 216PT Inti Ganda Perdana 40.65 170 78 (3) (43) - - 202PT Federal Nittan Industries 38.26 123 26 - (17) - - 132PT Astra Auto Finance c) 60.00 111 26 - (12) - - 125PT Wahana Eka Paramita 41.61 65 44 - (40) - - 69PT Evoluzione Tyres 38.26 - (1) - - 68 - 67Lain-lain (masing-masing di bawah 177 26 3 (16) 54 - 244
Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) d) 13,820 4,564 (152) (3,672) 424 891 15,875
a) Dan entitas anak. a) And subsidiary.
b) Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa EfekIndonesia pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 6,3 triliun.
b) The fair value based on the quoted price on the Indonesia StockExchange as at 31 December 2012 was Rp 6.3 trillion.
c) Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor(“TAM”) dan 60% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (“AAF”), namunTAM dan AAF merupakan entitas dibawah pengendalian bersamadimana seluruh keputusan yang bersifat strategis harus disetujui olehsemua pemegang saham.
c) Whilst the Group owns 51% of PT Toyota-Astra Motor (“TAM”) and60% of PT Astra Auto Finance (“AAF”), they are operated under ascheme of joint control, whereby all strategic decisions must beratified by all shareholders.
d) Pengendalian bersama entitas - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji LogisticsIndonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia,PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety SystemsIndonesia, PT AGIT Monitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PTAstra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, PT AlamSemesta Mulia, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd dan PT Astra JuokuIndonesia.
d) Jointly controlled entities - others consist of PT Toyofuji LogisticsIndonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji SerasiIndonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda GoseiSafety Systems Indonesia, PT AGIT Monitise Indonesia, PT DICAstra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake AstraVietnam Co Ltd, PT Alam Semesta Mulia, Superior Chain(Hangzhou) Co Ltd and PT Astra Juoku Indonesia.
e) Penerbitan saham oleh PT Bank Permata Tbk. e) Right issue by PT Bank Permata Tbk.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 59 - Page
12. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMAENTITAS (lanjutan)
12. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLEDENTITIES (continued)
2011
Investee
% kepemilikanefektif/% of
effectiveownership
Pada awaltahun/
At beginningof year
Bagian atashasil bersih/
Share ofresults
Pendapatankomprehensif
lain/Othercomprehensive
incomeDividen/
DividendsPembelian/Purchase
Lain-lain/Others
Pada akhirtahun/
At end ofyear
PT Bank Permata Tbk a) b) 44.52 4,709 582 14 - - - 5,305PT Astra Honda Motor a) 50.00 3,448 2,617 - (2,790) - - 3,275PT Toyota-Astra Motor c) 51.00 973 572 - (548) - - 997PT PAM Lyonnaise Jaya 49.00 624 104 - (10) - - 718PT Toyota Astra Financial 50.00 427 86 (11) - - - 502
ServicesPT Isuzu Astra Motor 44.94 360 112 - (41) - - 431
IndonesiaPT Kayaba Indonesia 47.83 362 108 - (88) - - 382PT Akebono Brake Astra 47.83 304 103 - (43) - - 364
Indonesia a)
PT GS Battery 47.83 294 98 - (43) - - 349PT Aisin Indonesia 32.52 280 89 - (81) - - 288PT Komatsu Astra Finance 50.00 183 31 3 (10) - - 207PT Traktor Nusantara a) 50.00 147 60 - (23) - - 184PT AT Indonesia 38.26 149 51 - (28) - - 172PT Inti Ganda Perdana 40.65 122 80 - (32) - - 170PT Federal Nittan Industries 38.26 111 35 - (23) - - 123PT Astra Auto Finance c) 60.00 99 24 (1) (11) - - 111PT Wahana Eka Paramita 41.61 56 26 - (17) - - 65PT Fuji Technica Indonesia 49.00 55 8 - - - (63) -Lain-lain (masing-masing di bawah 150 27 - (21) 21 - 177
Rp 50 miliar)/Others (belowRp 50 billion each) d) 12,853 4,813 5 (3,809) 21 (63) 13,820
a) Dan entitas anak. a) And subsidiary.
b) Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa EfekIndonesia pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 5,5 triliun.
b) The fair value based on the quoted price on the Indonesia StockExchange as at 31 December 2011 was Rp 5.5 trillion.
c) Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor(“TAM”) dan 60% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (“AAF”), namunTAM dan AAF merupakan entitas dibawah pengendalian bersamadimana seluruh keputusan yang bersifat strategis harus disetujui olehsemua pemegang saham.
c) Whilst the Group owns 51% of PT Toyota-Astra Motor (“TAM”) and60% of PT Astra Auto Finance (“AAF”), they are operated under ascheme of joint control, whereby all strategic decisions must beratified by all shareholders.
d) Pengendalian bersama entitas - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji LogisticsIndonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia,PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety SystemsIndonesia, PT AGIT Monitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PTAstra Visteon Indonesia dan Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd.
d) Jointly controlled entities - others consist of PT Toyofuji LogisticsIndonesia, PT Gresik Distribution Terminal, PT Toyofuji SerasiIndonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda GoseiSafety Systems Indonesia, PT AGIT Monitise Indonesia, PT DICAstra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia and Akebono BrakeAstra Vietnam Co Ltd.
Pengendalian bersama entitas yang dimiliki olehGrup hampir seluruhnya beroperasi di Indonesia.
Jointly controlled entities of the Group almostexclusively operate in Indonesia.
Bagian Grup atas aset dan liabilitias pengendalianbersama entitas adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the assets and liabilitiesof jointly controlled entities are as follows:
2012 2011Jumlah aset lancar 52,204 42,508 Total current assetsJumlah aset tidak lancar 30,565 23,759 Total non-current assetsJumlah liabilitas jangka pendek 58,936 46,818 Total current liabilitiesJumlah liabilitas jangka panjang 9,230 6,901 Total non-current liabilities
Bagian Grup atas hasil usaha dari pengendalianbersama entitas adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the results of jointlycontrolled entities are as follows:
2012 2011Pendapatan bersih 69,179 57,697 Net revenueLaba tahun berjalan 4,564 4,813 Profit for the year
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 60 - Page
13. TANAMAN PERKEBUNAN 13. PLANTATIONS
2012Pada awal
tahun/At beginning
of yearPenambahan/
AdditionsPengurangan/
DisposalsReklasifikasi/
Reclassifications
Pada akhirtahun/
At end ofyear
Harga perolehan Acquisition costTanaman menghasilkan 2,126 8 (28) 1,215 3,321 Mature plantationsTanaman belum menghasilkan 2,444 859 - (1,215) 2,088 Immature plantations
4,570 867 (28) - 5,409Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanaman menghasilkan (774) (178) 16 - (936) Mature plantations
Nilai buku bersih 3,796 4,473 Net book value
2011Pada awal
tahun/At beginning
of yearPenambahan/
AdditionsPengurangan/
DisposalsReklasifikasi/
Reclassifications
Pada akhirtahun/
At end ofyear
Harga perolehan Acquisition costTanaman menghasilkan 1,781 - (42) 387 2,126 Mature plantationsTanaman belum menghasilkan 2,103 849 (121) (387) 2,444 Immature plantations
3,884 849 (163) - 4,570Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationTanaman menghasilkan (700) (109) 35 - (774) Mature plantations
Nilai buku bersih 3,184 3,796 Net book value
Seluruh penyusutan tanaman menghasilkandialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mature plantations has beenallocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidakada tanaman perkebunan yang dijaminkan untukpinjaman.
As at 31 December 2012 and 2011, there wereno plantations that have been pledged assecurity for borrowings.
Dengan pertimbangan asas manfaat dan biayaasuransi serta tersebarnya perkebunan diberbagai wilayah, dibandingkan dengankemungkinan terjadinya risiko kebakaran, wabahpenyakit dan risiko lainnya, maka seluruhtanaman belum menghasilkan dan tanamanmenghasilkan tidak diasuransikan.
With due consideration to the benefit and costsof insurance, as well as the different regions,against the risk of fire, plight and other risks, allof the immature plantations and matureplantations are not insured.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 61 - Page
14. ASET TETAP 14. FIXED ASSETS
2012Pada awal tahun/At beginning of
yearPenambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/Reclassifications
Entitas anakbaru/ New
subsidiariesPada akhir tahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition costKepemilikan langsung: Directly owned:Tanah 3,674 670 (13) 176 - 4,507 LandBangunan dan fasilitasnya 6,429 363 (38) 1,721 6 8,481 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 5,764 606 (249) 873 - 6,994 Machinery and equipmentAlat berat 16,968 2,486 (595) 813 - 19,672 Heavy equipmentAlat pengangkutan 1,521 367 (52) 268 - 2,104 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 1,949 325 (57) 30 - 2,247 Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:
Alat pengangkutan 5,573 1,750 (23) (950) - 6,350 Transportation equipmentPeralatan kantor 639 204 (6) (82) - 755 Office equipmentAlat berat 681 38 - 41 - 760 Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,482 841 - - - 2,323 MachineryAlat pengangkutan 1 4 - - - 5 Transportation equipmentAlat berat - - - 10 - 10 Heavy equipment
Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 1,652 2,161 - (1,808) - 2,005 BuildingsMesin dan alat berat 2,131 2,321 - (2,363) - 2,089 Machinery and heavy equipment
48,464 12,136 (1,033) (1,271) 6 58,302
Akumulasi penyusutan Acquisition costKepemilikan langsung: Directly owned:Bangunan dan fasilitasnya (2,316) (547) 28 1 (2) (2,836) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (2,999) (808) 245 - - (3,562) Machinery and equipmentAlat berat (9,656) (2,673) 473 3 - (11,853) Heavy equipmentAlat pengangkutan (735) (222) 42 (5) - (920) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (1,425) (243) 54 - - (1,614) Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:
Alat pengangkutan (1,181) (874) 9 486 - (1,560) Transportation equipmentPeralatan kantor (502) (75) 5 11 - (561) Office equipmentAlat berat (152) (139) - 90 - (201) Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin (515) (350) - (2) - (867) MachineryAlat berat - (2) - - - (2) Heavy equipment
(19,481) (5,933) 856 584 (2) (23,976)
Nilai buku bersih 28,983 34,326 Net book value
2011
Pada awaltahun/
At beginningof year
Penambahan/Additions
Pengurangan/Disposals
Reklasifikasi/Reclassi-fications
Entitas anakbaru/ New
subsidiaries
Selisihpenilaiankembali
aset tetap/Fixed assetrevaluation
reserve
Pada akhirtahun/
At end of year
Harga perolehan Acquisition costKepemilikan langsung: Directly owned:Tanah 2,956 700 - (266) 37 247 3,674 LandBangunan dan fasilitasnya 5,379 279 (25) 731 26 39 6,429 Buildings and improvementsMesin dan peralatan 4,662 549 (48) 490 111 - 5,764 Machinery and equipmentAlat berat 14,180 2,852 (319) 255 - - 16,968 Heavy equipmentAlat pengangkutan 1,113 166 (62) 301 3 - 1,521 Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor 1,648 321 (69) 39 10 - 1,949 Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:
Alat pengangkutan 4,150 2,400 (16) (961) - - 5,573 Transportation equipmentPeralatan kantor 599 79 (30) (9) - - 639 Office equipmentAlat berat 604 235 (1) (157) - - 681 Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance lease:Mesin 1,040 431 - 11 - - 1,482 MachineryAlat pengangkutan - 1 - (1) 1 - 1 Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian: Assets under construction:Bangunan 866 1,597 - (812) 1 - 1,652 BuildingsMesin dan alat berat 820 2,379 - (1,077) 9 - 2,131 Machinery and heavy equipment
38,017 11,989 (570) (1,456) 198 286 48,464
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationKepemilikan langsung: Directly owned:Bangunan dan fasilitasnya (1,919) (425) 19 25 (16) - (2,316) Buildings and improvementsMesin dan peralatan (2,441) (500) 45 (7) (96) - (2,999) Machinery and equipmentAlat berat (7,636) (2,340) 315 5 - - (9,656) Heavy equipmentAlat pengangkutan (615) (146) 45 (16) (3) - (735) Transportation equipmentPerabot dan peralatan kantor (1,283) (200) 67 - (9) - (1,425) Furniture and office equipmentAset yang disewakan: Assets for lease:
Alat pengangkutan (1,036) (701) 9 547 - - (1,181) Transportation equipmentPeralatan kantor (474) (63) 30 5 - - (502) Office equipmentAlat berat (132) (122) 1 101 - - (152) Heavy equipment
Aset sewa pembiayaan: Assets under finance leases:Mesin (242) (273) - - - - (515) Machinery
(15,778) (4,770) 531 660 (124) - (19,481)
Nilai buku bersih 22,239 28,983 Net book value
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 62 - Page
14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued)
Penambahan aset tetap terdiri dari: Additions to fixed assets consist of:
2012 2011
Perolehan 11,303 10,954 AcquisitionsPindahan dari uang muka 825 1,035 Transfer from advance paymentsSelisih kurs karena penjabaran laporan 8 - Exchange difference on translating
keuangan dalam valuta asing financial statements in foreigncurrencies
12,136 11,989
Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalahsebagai berikut:
Details of gains from the disposal of fixedassets are as follows:
2012 2011Harga jual 322 111 ProceedsNilai buku bersih (177) (39) Net book value
145 72
Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:
2012 2011Beban pokok pendapatan 5,324 4,267 Cost of revenueBeban penjualan 83 62 Selling expensesBeban umum dan administrasi 483 393 General and administrative expensesPerkebunan plasma dan tanaman 43 48 Plasma and immature plantations
belum menghasilkan5,933 4,770
Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat HakGuna Bangunan dan Hak Guna Usaha denganmasa berlaku yang akan berakhir antara tahun2013 sampai 2099. Hak atas tanah tersebut dapatdiperbaharui.
Land rights are held under “Hak GunaBangunan” and “Hak Guna Usaha” titles, whichwill expire between 2013 and 2099. The landrights are renewable.
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilaiwajar dan nilai tercatat aset tetap selain tanah.Nilai wajar tanah pada tanggal 31 Desember 2012berdasarkan laporan penilai independen adalahsebesar Rp 14,0 triliun.
There is no significant difference between thefair value and carrying amount of fixed assetsother than land. The fair values of the land as at31 December 2012 based on independentappraisal reports is Rp 14.0 trillion.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 63 - Page
14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued)
Sebagian besar bangunan dan mesin dalampenyelesaian diperkirakan akan selesai antaratahun 2013 dan 2014 dengan persentasepenyelesaian antara 4% - 96%.
Most of the building and machinery underconstruction are estimated to be completedbetween 2013 and 2014 with percentage ofcompletion between 4% - 96%.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetaptertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 1,7triliun (2011: Rp 1,8 triliun) dijaminkan untukpinjaman jangka pendek, pinjaman bank danpinjaman lain-lain jangka panjang dan utang sewapembiayaan (lihat Catatan 17 dan 23d).
As at 31 December 2012, certain fixed assetswith a net book value of Rp 1.7 trillion(2011: Rp 1.8 trillion) have been used ascollateral for short-term borrowings, long-termbank loans and other loans and obligationsunder finance leases (refer to Notes 17 and23d).
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetaptertentu yang dimiliki oleh Grup telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan setaradengan Rp 43,1 triliun (2011: Rp 42,3 triliun) yangmenurut pendapat manajemen cukup untukmenutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2012, certain fixed assetsof the Group are covered by insurance againstloss by fire and other risks equivalent toRp 43.1 trillion (2011: Rp 42.3 trillion), whichmanagement believes is adequate to coverlosses which may arise.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapatpenurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.
Management is of the view that there has beenno impairment in the carrying amount of fixedassets.
15. PROPERTI PERTAMBANGAN 15. MINING PROPERTIES
2012
Pada awaltahun/
Atbeginning
of yearPenambahan/
Additions
Selisih kurs karenapenjabaran laporan
keuangan dalamvaluta
asing/Exchangedifference on
translating financialstatements in foreign
currencies
Entitas anakbaru/New
subsidiaries
Pada akhirtahun/
At end ofyear
Harga perolehan 6,391 - 490 4,637 11,518 Acquisition costAkumulasi penyusutan (665) (202) (28) - (895) Accumulated depreciation
Nilai buku bersih 5,726 10,623 Net book value
2011Pada awal tahun/At beginning of
yearPenambahan/
AdditionsEntitas anak baru/New subsidiaries
Pada akhir tahun/At end of year
Harga perolehan 2,689 191 3,511 6,391 Acquisition costAkumulasi penyusutan (467) (198) - (665) Accumulated depreciation
Nilai buku bersih 2,222 5,726 Net book value
Properti pertambangan terutama merupakan hakkontrak untuk melakukan penambangan atascadangan batubara di berbagai wilayah konsesipenambangan tertentu yang akan berakhir padabeberapa waktu tertentu sampai tahun 2032.
Mining properties mainly represent contractualrights to mine coal reserves in specifiedconcession areas which will expire at variousdates until 2032.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 64 - Page
15. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 15. MINING PROPERTIES (continued)
Seluruh penyusutan properti pertambangandialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All depreciation of mining properties has beenallocated to cost of revenue.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidakada properti pertambangan yang dijaminkan untukpinjaman.
As at 31 December 2012 and 2011, there wereno mining properties that have been pledged assecurity for borrowings.
Properti pertambangan tidak diasuransikan. Mining properties are not insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapatpenurunan atas nilai tercatat propertipertambangan.
Management is of the view that there has beenno impairment in the carrying amount of miningproperties.
16. HAK KONSESI 16. CONCESSION RIGHTS
2012
Pada awal tahun/At beginning of year
Penambahan/Additions
Reklasifikasi/Reclassifications
Pada akhir tahun/At end of year
Harga perolehan 2,991 546 - 3,537 Acquisition costAkumulasi amortisasi (105) (43) - (148) Accumulated amortisation
Nilai buku bersih 2,886 3,389 Net book value
2011 *)
Pada awaltahun/
Atbeginning
of yearPenambahan/
AdditionsPenghapusan/
Write offReklasifikasi/
Reclassifications
Entitas anakbaru/Newsubsidiary
Lain-lain/Others
Pada akhirtahun/
At end ofyear
Harga perolehan 1,415 433 (2) 10 1,212 (77) 2,991 Acquisition costAkumulasi amortisasi (74) (32) 1 - - - (105) Accumulated amortisation
Nilai buku bersih 1,341 2,886 Net book value
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 2a. *) Reclassified, refer to Note 2a.
Hak konsesi merupakan hak pengusahaan jalantol. Hak konsesi jalan tol dimiliki oleh PT MargaHarjaya Infrastruktur dan PT Marga Mandalasakti,entitas anak tidak langsung, masing-masingberlaku sampai dengan tahun 2045 dan 2047.
Concession rights are toll road concessionrights. The toll road concession rights which areheld by PT Marga Harjaya Infrastruktur andPT Marga Mandalasakti, indirect subsidiaries,are valid until 2045 and 2047, respectively.
Seluruh amortisasi hak konsesi jalan toldialokasikan ke beban pokok pendapatan.
All amortisation of toll road concession rightshas been allocated to cost of revenue.
17. PINJAMAN JANGKA PENDEK 17. SHORT-TERM BORROWINGS
2012 2011
Pinjaman bank 4,495 3,941 Bank loansPinjaman sindikasi 2,467 700 Syndicated loansCerukan 240 40 Overdraft
7,202 4,681
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 65 - Page
17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
a. Pinjaman bank a. Bank loans
2012 2011Pihak ketiga/Third partiesRupiah
PT Bank Central Asia Tbk 1,135 1,051PT Bank Pan Indonesia Tbk 580 781PT Bank Mizuho Indonesia 472 360PT Bank CIMB Niaga Tbk 380 -PT Bank ANZ Indonesia 318 -The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 299 -PT Bank Danamon Indonesia Tbk 161 287The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 100 50PT Bank OCBC NISP Tbk 30 350Citibank N.A. - 250PT Bank Victoria International Tbk - 114JP Morgan Chase Bank N.A. - 110PT Bank Ekonomi Raharja Tbk - 100PT Bank BNP Paribas Indonesia - 70Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 81 115
Others (below Rp 50 billion each)3,556 3,638
USDOversea-Chinese Banking Corporation Ltd 387 -Mizuho Corporate Bank Ltd 338 -Sumitomo Mitsui Banking Corporation 97 -The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd - 252Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ 25 -
Others (below Rp 50 billion each)847 252
JPYMarubeni Corporation 77 47
SGDUnited Overseas Bank Ltd 15 4
4,495 3,941
b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans
Pada tanggal 29 November 2010, Perseroanmenandatangani Perjanjian Fasilitas Revolvingdengan 22 bank senilai USD 200 juta danRp 1,5 triliun dengan Standard Chartered Bank,Hongkong sebagai facility agent.
On 29 November 2010, the Company signeda Revolving Facilities Agreement with 22banks for amounts of USD 200 million andRp 1.5 trillion with Standard Chartered Bank,Hongkong as the facility agent.
Fasilitas ini tersedia selama 3 tahun dengantingkat bunga per tahun SIBOR + 1,4% untukUSD dan JIBOR + 1,4% untuk IDR. Jumlahpinjaman yang terhutang atas fasilitas ini padatanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 2,5 triliun(2011: Rp 700 miliar).
This facility is available for 3 years withannual interest rate at SIBOR + 1.4% for theUSD facility and at JIBOR + 1.4% for the IDRfacility. Total outstanding loans under thisfacility as at 31 December 2012 were Rp 2.5trillion (2011: Rp 700 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 66 - Page
17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendekdigunakan untuk modal kerja dan pendanaankegiatan umum. Debitur diwajibkan memenuhikewajiban tertentu, antara lain kewajiban rasiokeuangan.
The funds received from short-term borrowingsare to be used for working capital and generalcorporate funding. The borrowers are requiredto comply with certain covenants, such asfinancial ratio covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2012, pinjamanjangka pendek sejumlah Rp 1,1 triliun (2011: USD27,7 juta dan Rp 2,5 triliun, secara total setaradengan Rp 2,8 triliun) yang diperoleh entitas anaklangsung dan tidak langsung tertentu dijamindengan piutang usaha, piutang pembiayaankonsumen, persediaan dan aset tetap dari entitasanak langsung dan tidak langsung yangbersangkutan (lihat Catatan 6, 7a, 9 dan 14).
As at 31 December 2012, short-termborrowings amounting to Rp 1.1 trillion (2011:USD 27.7 million and Rp 2.5 trillion, equivalentin total to Rp 2.8 trillion) obtained by certaindirect and indirect subsidiaries are secured bytrade receivables, consumer financingreceivables, inventories and fixed assets of therespective direct and indirect subsidiaries (referto Notes 6, 7a, 9 and 14).
Informasi lain mengenai pinjaman bank jangkapendek pada tanggal 31 Desember 2012 adalahsebagai berikut:
Other information relating to short-term bankloans as at 31 December 2012 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 5.75% - 7.15%PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 SBI + 0.25%
LPS + 2.15%8.70% - 9.00%
PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 8.50% - 9.55%JIBOR + 2.15%
PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 5.75% - 8.25%JIBOR + 2.00%LPS + 2.15%
PT Bank ANZ Indonesia Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 9.00% - 9.40%JIBOR + 2.10%
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 JIBOR + 2.00% - 2.15%PT Bank Danamon Indonesia Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 6.90% - 10.66%The Hongkong and Shanghai Banking 25 Januari/January 2013 6.90% - 8.70%
Corporation LtdPT Bank OCBC NISP Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 JIBOR + 2.15%Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 LIBOR + 2.05% - 2.35%Mizuho Corporate Bank Ltd 1 Januari/January 2013 LIBOR + 2.15%Sumitomo Mitsui Banking Corporation 14 Februari/February 2013 LIBOR + 2.20%Marubeni Corporation 31 Juli/July 2013 TIBOR + 1.20%United Overseas Bank Ltd 18 Februari/February 2013 5.00%
18. UTANG USAHA 18. TRADE PAYABLES
2012 2011Pihak berelasi (lihat Catatan 34i): Related parties (refer to Note 34i):
Rupiah 2,782 2,531 RupiahMata uang asing 190 249 Foreign currencies
2,972 2,780Pihak ketiga: Third parties:
Rupiah 4,126 7,747 RupiahMata uang asing 5,587 5,015 Foreign currencies
9,713 12,762
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 67 - Page
18. UTANG USAHA (lanjutan) 18. TRADE PAYABLES (continued)
Utang usaha berasal dari pembelian barang danjasa.
Trade payables arise from the purchases ofgoods and services.
Utang usaha kepada pihak ketiga per31 Desember 2012 termasuk utang kepada GrupKomatsu sebesar Rp 2,7 triliun (2011: Rp 3,9triliun) yang dijaminkan dengan letters of credit.
Trade payable to third parties as at31 December 2012 includes Rp 2.7 trillion(2011: Rp 3.9 trillion) owing to Komatsu Groupwhich are secured by letters of credit.
Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam matauang asing.
Refer to Note 39 for details of balances inforeign currencies.
19. LIABILITAS LAIN-LAIN 19. OTHER LIABILITIES
2012 2011
Uang jaminan pembelian dari pelanggan 2,116 1,828 Purchase guarantees from customersdan uang muka penjualan and sales advances
Estimasi klaim asuransi 1,073 1,104 Estimated insurance claimsImbalan kontinjensi 640 - Contingent considerationUtang iklan dan promosi 229 94 Advertising and promotion payableUtang premi asuransi 111 118 Insurance premium payableUtang komisi 85 89 Commission payableUtang fidusia 79 77 Fiduciary payableUtang pembiayaan bersama 64 68 Joint financing payableUtang dividen 34 27 Dividend payableLiabilitas derivatif (lihat Catatan 8a) 28 90 Derivative liabilities (refer to Note 8a)Lain-lain 965 700 Others
5,424 4,195Bagian jangka pendek (4,742) (4,074) Current portion
Bagian jangka panjang 682 121 Non-current portion
Liabilitas lain-lain kepada pihak berelasi per31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 93 miliar(2011: Rp 82 miliar), lihat Catatan 34j.
Other liabilities to related parties as at31 December 2012 was Rp 93 billion (2011:Rp 82 billion), refer to Note 34j.
20. AKRUAL 20. ACCRUALS
2012 2011
Iklan dan promosi 1,270 939 Advertising and promotionKomisi penjualan 1,131 835 Sales commissionsBeban bunga 403 298 Interest expensesBiaya produksi 322 305 Production costImbalan kerja 309 366 Employee benefitDistribusi, gudang dan pengepakan 213 218 Distribution, warehousing and
packagingRoyalti 129 127 RoyaltyPerbaikan dan pemeliharaan 117 104 Repair and maintenanceJasa tenaga ahli 96 60 Professional feePelatihan 65 47 TrainingPelayanan purna jual 22 87 After sales serviceLain-lain 990 905 Others
5,067 4,291
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 68 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS
2012 2011
Imbalan pasca-kerja 1,965 1,106 Post-employment benefitsImbalan kerja jangka panjang lainnya 982 732 Other long-term employee benefits
2,947 1,838Bagian jangka pendek (206) (192) Current portion
Bagian jangka panjang 2,741 1,646 Non-current portion
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh PT EldridgeGunaprima Solution dan PT Padma RadyaAktuaria, aktuaris independen.
The employee benefit obligations are valued byPT Eldridge Gunaprima Solution and PT PadmaRadya Aktuaria, independent actuaries.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalahsebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used areas follows:
2012 2011
Tingkat diskonto 6.0% - 7.0% 7.0% - 9.0% Discount rateHasil aset program yang diharapkan 10.0% 10.0% Expected return on plan assetsKenaikan gaji di masa datang 7.5% 8.0% Future salary increases
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui dilaporan posisi keuangan konsolidasian adalahsebagai berikut:
The post-employment benefit obligationsrecognised in the consolidated statements offinancial position are determined as follows:
2012 2011
Nilai kini kewajiban 3,085 2,345 Present value of obligationNilai wajar aset program (972) (958) Fair value of plan assets
2,113 1,387Kerugian aktuarial yang belum diakui - (131) Unrecognised actuarial lossesBiaya jasa lalu yang belum diakui (148) (150) Unrecognised past service costs
1,965 1,106
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakuipada laporan posisi keuangan konsolidasianadalah sebagai berikut:
The movements of post-employment benefitliabilities recognised in the consolidatedstatements of financial position are as follows:
2012 2011
Pada awal tahun 1,106 871 At beginning of yearJumlah yang dibebankan pada 325 299 Expenses charged in profit or loss
laba rugiKerugian aktuarial 606 - Actuarial lossesIuran/imbalan yang dibayarkan (71) (58) Contributions/benefits paidEntitas anak yang diakuisisi - 4 Acquired subsidiariesPindahan ke entitas afiliasi (1) (10) Transfer to affiliated companies
Pada akhir tahun 1,965 1,106 At end of yearBagian jangka pendek (110) (91) Current portion
Bagian jangka panjang 1,855 1,015 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 69 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS(continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagaiberikut:
The amounts recognised in profit or loss are asfollows:
2012 2011
Biaya jasa kini 224 182 Current service costBiaya bunga 177 169 Interest costHasil aset program yang diharapkan (92) (89) Expected return on plan assetsKerugian aktuarial bersih yang diakui - 22 Net actuarial loss recognised during
selama tahun berjalan the yearBiaya jasa lalu 16 15 Past service cost
325 299
Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut: The movement in the presents value ofobligation are as follows:
2012 2011
Pada awal tahun 2,345 2,029 At the beginning of yearEntitas anak yang diakuisisi - 11 Acquired subsidiariesBiaya jasa kini 224 182 Current service costBiaya bunga 177 169 Interest costKerugian aktuarial 470 45 Actuarial lossesIuran pekerja 11 10 Employee’s contributionsImbalan yang dibayar (157) (105) Benefits paidPerubahan imbalan program 15 4 Plan amendment
Pada akhir tahun 3,085 2,345 At the end of year
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagaiberikut:
The movement in the fair value of plan assetsare as follows:
2012 2011
Pada awal tahun (958) (907) At the beginning of yearEntitas anak yang diakuisisi - (6) Acquired subsidiariesHasil aset program yang diharapkan (92) (89) Expected return on plan assetsKerugian aktuarial 5 17 Actuarial lossesIuran pemberi kerja (2) (3) Employer’s contibutionsIuran pekerja (11) (10) Employee’s contributionsImbalan yang dibayar 87 50 Benefits paidPindahan ke entitas afiliasi (1) (10) Transfer to affiliated companies
Pada akhir tahun (972) (958) At the end of year
Keuntungan aktual aset program pensiun imbalanpasti adalah Rp 87 miliar (2011: keuntunganRp 72 miliar).
The actual gain on plan assets of the definedbenefit pension plan was Rp 87 billion (2011:gain of Rp 72 billion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 70 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS(continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Aset program terdiri dari: Plan assets comprise the following :
2012 2011Instrumen ekuitas 408 380 Equity instrumentsInstrumen utang 505 473 Debt instrumentsLain-lain 59 105 Others
972 958
Aset program termasuk investasi di saham danobligasi Perseroan, beberapa entitas anak danpengendalian bersama entitas, dengan nilai wajarsejumlah Rp 286 miliar (2011: Rp 277 miliar).Hasil yang diharapkan dari aset programditentukan atas dasar rata-rata pengembalianjangka panjang sebesar 10% per tahun danalokasi jangka panjang antara ekuitas dan obligasipada setiap program.
Plan assets include investment in shares andbonds of the Company, certain subsidiaries andjointly controlled entities, with a fair value ofRp 286 billion (2011: Rp 277 billion). Theexpected return on plan assets is determinedon the basis of long-term average returns of10% per annum and the long-term benchmarkallocation of assets between equities andbonds in each plan.
Jumlah kontribusi yang diharapkan untuk programimbalan pasca-kerja dalam satu tahun ke depanadalah sebesar Rp 185 miliar.
Expected contributions to post-employmentbenefit plans for the next year are Rp 185billion.
Penyesuaian program untuk periode lima tahunadalah sebagai berikut:
The five year history of experience adjustmentsis as follows:
2012 2011 2010 2009 2008Nilai kini kewajiban 3,085 2,345 2,029 1,865 1,372 Present value of obligationNilai wajar aset program (972) (958) (907) (770) (483) Fair value of plan assetsDefisit program 2,113 1,387 1,122 1,095 889 Deficit in the plan
Penyesuaian aset program 5 17 (150) (219) 94 Experience adjustments on planassets
Penyesuaian liabilitas program 71 45 (142) 281 (68) Experience adjustments on planliabilities
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjanglainnya yang diakui pada laporan posisi keuangankonsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements in other long-term employeebenefit liabilities recognised in the consolidatedstatements of financial position are as follows:
2012 2011
Pada awal tahun 732 584 At beginning of yearJumlah yang dibebankan pada 357 229 Expenses charged in profit or loss
laba rugiImbalan yang dibayarkan (107) (85) Benefits paidEntitas anak yang diakuisisi - 4 Acquired subsidiariesPada akhir tahun 982 732 At end of yearBagian jangka pendek (96) (101) Current portionBagian jangka panjang 886 631 Non-current portion
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 71 - Page
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS(continued)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term employee benefits(continued)
Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagaiberikut:
The amounts recognised in profit or loss are asfollows:
2012 2011
Biaya jasa kini 222 152 Current service costBiaya bunga 47 43 Interest costKerugian aktuarial bersih yang 88 26 Net actuarial loss recognised
diakui selama tahun berjalan during the yearBiaya jasa lalu - 8 Past service cost
357 229
22. PENDAPATAN DITANGGUHKAN 22. UNEARNED INCOME
2012 2011
Pendapatan premi 3,271 2,899 Premium incomePendapatan jasa servis 1,161 867 Service revenueLain-lain 317 352 Others
4,749 4,118Bagian jangka pendek (2,795) (2,430) Current portionBagian jangka panjang 1,954 1,688 Non-current portion
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS
2012 2011Pinjaman bank 11,841 12,486 Bank loansPinjaman sindikasi 15,959 15,333 Syndicated loansPinjaman dari pihak selain bank 679 1,052 Non-bank loans
28,479 28,871Bagian jangka pendek (14,260) (11,976) Current portionBagian jangka panjang 14,219 16,895 Non-current portion
a. Pinjaman bank a. Bank loans
2012Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesRupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 3,324 1,320 2,004PT Bank Central Asia Tbk - 1,924 998 926PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 1,059 541 518PT Bank UOB Indonesia - 473 207 266PT Bank Pan Indonesia Tbk - 394 166 228PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat - 235 37 198
dan Banten Tbk
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 72 - Page
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)
2012Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesRupiah
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) - 213 168 45PT Bank Mizuho Indonesia - 159 31 128PT Bank ICBC Indonesia - 151 26 125PT Bank DKI - 78 41 37Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 57 17 40
Others (below Rp 50 billion each)8,067 3,552 4,515
Mata uang asing/Foreign currenciesNetherland Development Finance Co USD 78 743 253 490Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 62 598 326 272Standard Chartered Bank USD 57 547 375 172Mizuho Corporate Bank Ltd USD 42 405 224 181The Hongkong and Shanghai Banking USD 35 338 338 -
Corporation LtdThe Japan Bank for International Cooperation USD 25 242 97 145Citibank N.A. USD 24 232 213 19DBS Bank Ltd USD 15 145 145 -PT Bank CIMB Niaga Tbk USD 15 140 80 60Bank of China Ltd USD 11 105 65 40Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 10 97 97 -The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 10 97 97 -PT Bank Ekonomi Raharja Tbk USD 9 85 85 -
3,774 2,395 1,379Jumlah/Total 11,841 5,947 5,894
2011Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesRupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 2,750 1,112 1,638PT Bank Central Asia Tbk - 2,507 1,116 1,391PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 1,605 621 984PT Bank Pan Indonesia Tbk - 487 353 134PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) - 374 166 208PT Bank UOB Indonesia - 301 98 203PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 180 132 48PT Bank Mizuho Indonesia - 170 14 156PT Bank ICBC Indonesia - 149 74 75PT Bank CIMB Niaga Tbk - 145 83 62PT Bank DKI - 121 41 80PT Bank OCBC NISP Tbk - 95 66 29PT Bank ANZ Indonesia - 60 60 -Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ - 69 43 26
Others (below Rp 50 billion each)9,013 3,979 5,034
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 73 - Page
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)
2011Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Kreditur/LendersPihak ketiga/Third partiesMata uang asing/Foreign currencies
Standard Chartered Bank USD 76 691 306 385Mizuho Corporate Bank Ltd USD 63 567 151 416Citibank N.A. USD 60 544 444 100The Japan Bank for International Cooperation USD 35 316 90 226Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 30 272 119 153The Hongkong and Shanghai Banking USD 30 272 136 136
Corporation LtdPT Bank CIMB Niaga Tbk USD 23 206 75 131Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 20 182 91 91Bank of China Ltd USD 17 158 60 98DBS Bank Ltd USD 10 90 45 45PT Bank Ekonomi Raharja Tbk USD 8 72 38 34PT Bank Mizuho Indonesia USD 8 70 70 -Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ JPY 285 33 33 -
Others (below Rp 50 billion each)3,473 1,658 1,815
Jumlah/Total 12,486 5,637 6,849
Informasi lain mengenai pinjaman bank padatanggal 31 Desember 2012 adalah sebagaiberikut:
Other information relating to bank loans asat 31 December 2012 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2016) 8.25% - 12.75%PT Bank Central Asia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2017) 7.50% - 13.00%PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) 9.75% - 12.65%PT Bank UOB Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) 8.65% - 11.25%PT Bank Pan Indonesia Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) 8.75% - 9.50%PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2016) 9.40%
dan Banten TbkPT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) 9.00% - 10.50%PT Bank Mizuho Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2016) JIBOR + 2.15% - 2.35%PT Bank ICBC Indonesia Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2016) 9.75% - 9.90%PT Bank DKI Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2014) 10.50%Netherland Development Finance Co Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2016) LIBOR + 1.85% - 2.15%Sumitomo Mitsui Banking Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2016) LIBOR + 1.80% - 1.90%Standard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 1.90% - 2.00%
SIBOR + 1.90% - 2.35%Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2016) LIBOR + 1.85% - 2.00%The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 LIBOR + 1.90% - 3.00%
Corporation LtdThe Japan Bank for International Cooperation Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) 4.44%Citibank N.A. Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2014) LIBOR + 1.75% - 2.00%DBS Bank Ltd Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 LIBOR + 1.90% - 2.00%PT Bank CIMB Niaga Tbk Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2014) LIBOR + 1.80%Bank of China Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2014) LIBOR + 3.00%Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd 24 Agustus/August 2013 LIBOR + 1.90% - 2.00%The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd 8 Januari/January 2013 LIBOR + 2.00%PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2013 SIBOR + 3.00%
LIBOR + 1.90% - 2.00%
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 74 - Page
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
a. Pinjaman bank (lanjutan) a. Bank loans (continued)
Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman,debitur diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu seperti kewajiban rasiokeuangan.
As specified by the loan agreements, theborrowers are required to comply withcertain covenants, such as financial ratiocovenants.
Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.
Refer to Note 23d for details of the securityfor the loans.
b. Pinjaman sindikasi b. Syndicated loans
2012Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Facility agentsMata uang asing/Foreign currencies
Mizuho Corporate Bank Ltd USD 399 3,839 2,492 1,347The Hongkong and Shanghai Banking USD 377 3,624 1,973 1,651
Corporation LtdStandard Chartered Bank USD 280 2,689 1,293 1,396The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd USD 225 2,145 787 1,358Chinatrust Commercial Bank Ltd USD 133 1,272 473 799Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd USD 85 791 103 688The Japan Bank for International Cooperation USD 80 759 147 612Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 50 482 482 -CIMB Bank Berhad USD 38 358 158 200
Jumlah/Total 15,959 7,908 8,051
2011Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Facility agentsRupiah
PT Bank Central Asia Tbk - 238 238 -Standard Chartered Bank - 50 50 -
288 288 -
Mata uang asing/Foreign currenciesMizuho Corporate Bank Ltd USD 538 4,821 1,642 3,179The Hongkong and Shanghai Banking USD 515 4,622 1,236 3,386
Corporation LtdStandard Chartered Bank USD 507 4,551 2,004 2,547Sumitomo Mitsui Banking Corporation USD 117 1,051 601 450
15,045 5,483 9,562
Jumlah/Total 15,333 5,771 9,562
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 75 - Page
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) b. Syndicated loans (continued)
Informasi lain mengenai pinjaman sindikasipada tanggal 31 Desember 2012 adalahsebagai berikut:
Other information relating to syndicatedloans as at 31 December 2012 is asfollows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Facility agents Repayment schedule Interest rates
Mizuho Corporate Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 1.65% - 2.60%The Hongkong and Shanghai Banking Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 0.17% - 1.85%
Corporation LtdStandard Chartered Bank Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 1.65% - 2.10%The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 2.00% - 2.20%Chinatrust Commercial Bank Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 2.00%Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2017) LIBOR + 2.00% - 2.60%The Japan Bank for International Cooperation Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 1.70% - 2.00%Sumitomo Mitsui Banking Corporation 28 Maret/March 2013 LIBOR + 0.17% - 1.85%CIMB Bank Berhad Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 1.65%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debiturdiwajibkan memenuhi kewajiban-kewajibantertentu seperti kewajiban rasio keuangan,kewajiban dividen dan persyaratanadministrasi.
As specified by the loan agreements, theborrowers are required to comply withcertain covenants, such as financial ratiocovenants, dividend restrictions andadministrative requirements.
Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.
Refer to Note 23d for details of the securityfor the loans.
c. Pinjaman dari pihak selain bank c. Non-bank loans
2012Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Kreditur/LendersPihak berelasi/Related parties
(lihat Catatan/refer to Note 34k)Rupiah
PT Toyota Astra Financial Services - 51 45 6
Pihak ketiga/Third partiesMata uang asing/Foreign currencies
Mitsui & Co Ltd USD 25 237 87 150JA Mitsui Leasing Ltd USD 21 205 135 70MG Leasing Corporation USD 12 112 64 48Marubeni Corporation USD 5 50 50 -Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 USD 2 22 22 -
miliar)/Others (below Rp 50 billion each) JPY 18 2 2 -
628 360 268
Jumlah/Total 679 405 274
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 76 - Page
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) c. Non-bank loans (continued)
2011Jumlah mata uang Ekuivalen Rp/Rp equivalent
asing dalamjutaan/Amount Jangka Jangka
of foreign Jumlah/ pendek/ panjang/currency in million Total Current Non-current
Kreditur/LendersPihak berelasi/Related parties
(lihat Catatan/refer to Note 34k)Rupiah
PT Toyota Astra Financial Services - 121 71 50
Pihak ketiga/Third partiesMata uang asing/Foreign currencies
Mitsui & Co Ltd USD 35 320 106 214JPY 649 76 76 -
JA Mitsui Leasing Ltd USD 21 192 90 102JPY 458 53 53 -
Marubeni Corporation USD 14 128 82 46Sumitomo Mitsui Finance and Leasing USD 8 74 54 20
Company LtdMG Leasing Corporation USD 8 70 31 39Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 JPY 155 18 5 13
miliar)/Others (below Rp 50 billion each)931 497 434
Jumlah/Total 1,052 568 484
Informasi lain mengenai pinjaman dari pihakselain bank pada tanggal 31 Desember 2012adalah sebagai berikut:
Other information relating to non bankloans as at 31 December 2012 is asfollows:
Jadwal pembayaran/ Tingkat bunga/Kreditur/Lenders Repayment schedule Interest rates
PT Toyota Astra Financial Services Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2014) 13.50%Mitsui & Co Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 1.85%JA Mitsui Leasing Ltd Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 2.88% - 3.25%MG Leasing Corporation Beberapa cicilan/several instalments (2013 - 2015) LIBOR + 2.50% - 3.00%Marubeni Corporation 4 Agustus/August 2013 LIBOR + 2.60%
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debiturdiwajibkan memenuhi batasan-batasantertentu seperti batasan rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, theborrowers are required to comply withcertain covenants, such as financial ratiocovenants.
Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan ataspinjaman ini.
Refer to Note 23d for details of the securityfor the loans.
d. Informasi lainnya d. Other information
Dana yang diperoleh digunakan antara lainuntuk modal kerja, pendanaan umum,pembiayaan kembali pinjaman danpembiayaan.
The funds received are to be used forworking capital, general funding, loanrefinancing and financing.
Sepanjang tahun 2012, Grup telah melakukanpembayaran pinjaman bank dan pinjamanlain-lain jangka panjang sejumlah Rp 20 triliun(2011: Rp 16,7 triliun).
In 2012, the Group has paid long termbank loans and other loans amounted toRp 20 trillion (2011: Rp 16.7 trillion).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 77 - Page
23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAINJANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHERLOANS (continued)
d. Informasi lainnya (lanjutan) d. Other information (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, pinjamansejumlah USD 1,6 miliar dan Rp 4,7 triliun,secara total setara dengan Rp 20,6 triliun(2011: USD 1,7 miliar, JPY 1,1 miliar danRp 7,3 triliun, secara total setara denganRp 22,5 triliun) dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen, piutang sewapembiayaan dan aset tetap dari entitas anaklangsung dan tidak langsung yangbersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 14).
As at 31 December 2012, loans amountingto USD 1.6 billion and Rp 4.7 trillion,equivalent to a total of Rp 20.6 trillion(2011: USD 1.7 billion, JPY 1.1 billion andRp 7.3 trillion, equivalent to a total ofRp 22.5 trillion) are secured by consumerfinancing receivables, finance leasereceivables and fixed assets of therespective direct and indirect subsidiaries(refer to Notes 7a, 7b and 14).
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 24. DEBT SECURITIES IN ISSUE
2012 2011Utang obligasi 19,425 9,776 BondsMedium Term Notes 200 696 Medium Term Notes
19,625 10,472Bagian jangka pendek (4,805) (3,957) Current portion
Bagian jangka panjang 14,820 6,515 Non-current portion
a. Utang obligasi a. Bonds
Rincian dari utang obligasi adalah sebagaiberikut:
Details of bonds are as follows:
2012PeringkatPefindo/ Jangka JangkaPefindo Jumlah/ pendek/ panjang/Rating Total Current Non-current
Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 idAA+ 444 174 270dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 idAA+ 1,556 237 1,319dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAA+ 4,960 745 4,215Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance idAA+ 1,525 586 939Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II
Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 idAA+ 898 399 499dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 idAA+ 2,345 480 1,865dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance idAA+ 3,992 997 2,995Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I
Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 idAA- 390 98 292dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 idAA- 1,500 553 947dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 idA+ 653 184 469dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 idA+ 777 159 618dengan Tingkat Bunga Tetap
Private Shogun Bonds - 385 193 192
Jumlah/Total 19,425 4,805 14,620
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 78 - Page
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)
2011PeringkatPefindo/ Jangka JangkaPefindo Jumlah/ pendek/ panjang/Rating Total Current Non-current
Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 idAA+ 260 260 -dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 idAA+ 968 524 444dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 idAA+ 2,043 587 1,456dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 idAA+ 541 541 -dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 idAA+ 1,097 199 898dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 idAA+ 2,934 621 2,313dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 idAA- 496 104 392dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 idA+ 897 244 653dengan Tingkat Bunga Tetap
Private Shogun Bonds - 540 181 359
Jumlah/Total 9,776 3,261 6,515
Semua utang obligasi dicatatkan di BursaEfek Indonesia dalam mata uang Rupiah,kecuali Private Shogun Bonds yangditerbitkan di Jepang oleh PT FederalInternational Finance dalam mata uang USD(USD 60 juta) yang dijamin oleh SumitomoMitsui Banking Corporation, cabangSingapura.
All bonds are listed on the IndonesianStock Exchange and denominated inRupiah, except for Private Shogun Bondswhich were issued in Japan by PT FederalInternational Finance and denominated inUSD (USD 60 million) which areguaranteed by Sumitomo Mitsui BankingCorporation, Singapore branch.
Informasi lain mengenai utang obligasi padatanggal 31 Desember 2012 adalah sebagaiberikut:
Other information relating to bonds as at31 December 2012 is as follows:
Pokokobligasi/
Utang obligasi/ Bonds Wali amanat/ Jadwal pembayaran / Tingkat bunga/Bonds principal Trustee Repayment schedule Interest rates
Obligasi Astra Sedaya Finance XI 545 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 10.40% - 10.90%Tahun 2010 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2014)Bunga Tetap a)
Obligasi Astra Sedaya Finance XII 1,560 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 8.90% - 10.00%Tahun 2011 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2015)Bunga Tetap a)
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya 5,000 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 6.60% - 8.60%Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2017)Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya 1,530 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 6.65% - 7.50%Finance Tahun 2012 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2014)Bunga Tetap Tahap II a)
Obligasi Federal International Finance X 1,000 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 10.15% - 10.55%Tahun 2010 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2014)Bunga Tetap a)
Obligasi Federal International Finance XI 2,378 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 8.80% - 9.60%Tahun 2011 dengan Tingkat Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2014)Bunga Tetap a)
Catatan/Note:a) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan
7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 79 - Page
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)Pokok
obligasi/Utang obligasi/ Bonds Wali amanat/ Jadwal pembayaran / Tingkat bunga/
Bonds principal Trustee Repayment schedule Interest ratesObligasi Berkelanjutan I Federal 4,000 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 6.40% - 7.65%
International Finance Tahun 2012 Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2015)dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 495 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 8.90% - 9.30%dengan Tingkat Bunga Tetap b) Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2014)
Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 1,500 PT Bank Rakyat Beberapa pembayaran/ 7.20% - 8.40%dengan Tingkat Bunga Tetap b) Indonesia (Persero) Tbk Several payments (2013 - 2015)
Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011 655 PT Bank Mega Tbk Beberapa pembayaran/ 9.10% - 10.20%dengan Tingkat Bunga Tetap c) Several payments (2013 - 2015)
Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012 780 PT Bank Mega Tbk Beberapa pembayaran/ 6.90% - 8.75%dengan Tingkat Bunga Tetap c) Several payments (2013 - 2016)
Private Shogun Bonds a) 387 Sumitomo Mitsui Beberapa pembayaran/ LIBOR + 1.65%Banking Corporation Several payments (2013 - 2014)
Catatan/Note:a) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan
7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a).b) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan 7b)/
Secured by fiduciary guarantee over finance lease receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7b).c) Tidak dijamin/Unsecured.
Dana yang diperoleh dari penerbitan utangobligasi digunakan untuk tujuan modal kerjadan penerbit dibatasi untuk melakukancorporate actions tertentu dan harusmempertahankan sejumlah rasio keuangantertentu.
The funds received from issue of bonds areto be used for working capital purposesand issuers are restricted from takingcertain corporate actions and mustmaintain certain financial ratios.
b. Medium Term Notes b. Medium Term Notes
Rincian dari Medium Term Notes (“MTN”)adalah sebagai berikut:
Details of Medium Term Notes (“MTNs”)are as follows:
2012PeringkatPefindo/ Jangka JangkaPefindo Jumlah/ pendek/ panjang/Rating Total Current Non-current
RupiahMTN SAN Finance II Tahun 2012 idAA- 200 - 200
2011PeringkatPefindo/ Jangka JangkaPefindo Jumlah/ pendek/ panjang/Rating Total Current Non-current
RupiahMTN Federal International Finance III Tahun 2010 idAA+ 300 300 -MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010 idA+ 96 96 -MTN SAN Finance I Tahun 2010 idAA- 300 300 -
696 696 -
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 80 - Page
24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)
b. Medium Term Notes (lanjutan) b. Medium Term Notes (continued)
Informasi lain mengenai MTN pada tanggal31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Other information relating to MTNs as at31 December 2012 is as follows:
Pokok/ Wali amanat/ Jatuh tempo/ Tingkat bunga/principal Trustee Maturity Interest rates
MTN SAN Finance II Tahun 2012 *) 200 PT Bank Rakyat Indonesia 28 Maret/March 2014 8.35%(Persero) Tbk
Catatan/Note:*) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 60% dari jumlah pokok Medium Term Note yang terutang (lihat
Catatan 7b)/Secured by fiduciary guarantee over finance lease receivables amounting to 60% of the total outstanding Medium Term Note principle(refer to Note 7b).
Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatanMTN, entitas anak diwajibkan memenuhikewajiban-kewajiban tertentu sepertikewajiban rasio keuangan dan dibatasi untukmelakukan corporate actions tertentu.
As specified by the trustee agreements ofthe MTNs, subsidiaries are required tocomply with certain covenants, such asfinancial ratio covenants and are restrictedfrom taking certain corporate actions.
25. MODAL SAHAM 25. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham berdasarkan catatanyang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biroadministrasi efek, adalah sebagai berikut:
Details of shareholders based on recordsmaintained by PT Raya Saham Registra, theshare administrator, are as follows:
2012Jumlah sahamditempatkandan disetor
penuh/Number of
shares issuedand
fully paid
Persentasekepemilikan/Percentage
ofownership
Jumlah/Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage LtdBudi Setiadharma (Presiden 8,540,000 0.02% - Budi Setiadharma (President
Komisaris) Commissioner)Anthony John Liddell Nightingale 6,100,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris) a) (Commissioner) a)
Lain-lain (masing-masing 20,180,658,100 49.85% 1,009 Others (each less than 5%)di bawah 5%)
40,483,553,140 100% 2,024
a) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus. a) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-TreatyOmnibus.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 81 - Page
25. MODAL SAHAM (lanjutan) 25. SHARE CAPITAL (continued)
2011Jumlah sahamditempatkandan disetor
penuh/Number of
shares issuedand
fully paid b)
Persentasekepemilikan/Percentage
ofownership
Jumlah/Amount
Jardine Cycle & Carriage Ltd 20,288,255,040 50.11% 1,015 Jardine Cycle & Carriage LtdBudi Setiadharma (Presiden 8,490,000 0.02% - Budi Setiadharma (President
Komisaris) Commissioner)Anthony John Liddell Nightingale 6,100,000 0.02% - Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris) a) (Commissioner) a)
Lain-lain (masing-masing 20,180,708,100 49.85% 1,009 Others (each less than 5%)di bawah 5%)
40,483,553,140 100% 2,024
a) Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus. a) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-TreatyOmnibus.
b) Setelah pemecahan saham (lihat Catatan 1c). b) After stocks split (refer to Note 1c).
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR 26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2012dan/and
2011
Selisih antara pembayaran yang diterima 1,099 Excess of proceeds over par value, netdengan nilai nominal, bersih
Rights yang habis masa berlakunya 2 Expired rightsKompensasi berbasis saham karyawan 5 Expired employee share-based
yang habis masa berlakunya compensation1,106
27. DIVIDEN 27. DIVIDENDS
Pada tanggal 24 September 2012, Perseroanmengumumkan pembagian dividen kas interimuntuk tahun 2012 sejumlah Rp 2,7 triliun atauRp 66 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividentersebut telah dibayarkan pada tanggal7 November 2012.
On 24 September 2012, the Company declaredthe distribution of an interim cash dividend for2012 amounting to Rp 2.7 trillion or Rp 66 (fullRupiah) per share. The dividend was paid on7 November 2012.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 27 April 2012, pemegangsaham telah menyetujui pembagian total dividenkas untuk tahun 2011 sejumlah Rp 8 triliun atauRp 198 (dalam satuan Rupiah) per saham.Termasuk di dalamnya dividen kas interimsejumlah Rp 2,4 triliun atau Rp 60 (dalam satuanRupiah) per saham yang telah dibayarkan padatanggal 14 November 2011. Sisanya sebesarRp 5,6 triliun atau Rp 138 (dalam satuan Rupiah)per saham telah dibayarkan pada tanggal 6 Juni2012.
At the Company’s Annual General Meeting ofShareholders held on 27 April 2012, a totaldividend for 2011 of Rp 8 trillion or Rp 198 (fullRupiah) per share was approved. This includedthe interim cash dividend amounting to Rp 2.4trillion or Rp 60 (full Rupiah) per share, paid on14 November 2011. The remaining Rp 5.6trillion or Rp 138 (full Rupiah) per share waspaid on 6 June 2012.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 82 - Page
27. DIVIDEN (lanjutan) 27. DIVIDENDS (continued)
Pada Rapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan tanggal 6 Mei 2011, pemegang sahamtelah menyetujui pembagian total dividen kasuntuk tahun 2010 sejumlah Rp 6,5 triliun atauRp 160 (dalam satuan Rupiah) per saham.Termasuk di dalamnya dividen kas interimsejumlah Rp 47 (dalam satuan Rupiah) per sahamyang telah dibayarkan pada tanggal 15 November2010. Sisanya sebesar Rp 4,6 triliun atau Rp 113(dalam satuan Rupiah) per saham telahdibayarkan pada tanggal 16 Juni 2011.
At the Company’s Annual General Meeting ofShareholders held on 6 May 2011, a totaldividend for 2010 of Rp 6.5 trillion or Rp 160(full Rupiah) per share was approved. Thisincluded the interim cash dividend of Rp 47 (fullRupiah) per share, paid on 15 November 2010.The remaining Rp 4.6 trillion or Rp 113 (fullRupiah) per share was paid on 16 June 2011.
28. SALDO LABA DICADANGKAN 28. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Undang-undang PerseroanTerbatas, perusahaan diharuskan untuk membuatpenyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yangditempatkan dan disetor penuh.
Under Indonesian Company Law, companiesare required to set up a statutory reserveamounting to at least 20% of the company’sissued and paid up capital.
Saldo laba dicadangkan Perseroan pada tanggal31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesarRp 425 miliar atau 21% dari modal yangditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
The balance of the appropriated retainedearnings reserve of the Company as at31 December 2012 and 2011 is Rp 425 billionor 21% of the Company’s issued and paid upcapital.
29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 29. NON-CONTROLLING INTERESTS
Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitasdan bagian atas hasil bersih entitas anak yangdikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Details of non-controlling interests in the equityand share of results of consolidatedsubsidiaries are as follows:
2012
Pada awaltahun/
At beginningof year
Laba rugi/Profit or loss
Pendapatankomprehensif
lain/Othercomprehensive
incomeDividen/Dividend
Lain-lain*)/Others*)
Pada akhirtahun/
At end ofyear
PT United Tractors Tbk 10,657 2,342 (1) (996) - 12,002PT Astra Agro Lestari Tbk 1,655 490 (14) (296) - 1,835PT Asmin Bara Bronang 1,152 (18) 111 - - 1,245PT Duta Nurcahya - (6) - - 1,073 1,067PT Surya Artha Nusantara Finance 414 88 (3) (36) - 463PT Piranti Jaya Utama - - - - 326 326PT Astra Otoparts Tbk 193 45 (2) (13) - 223PT Marga Mandalasakti 172 53 - (24) - 201PT Astra Graphia Tbk 128 40 (2) (20) - 146PT Gemala Kempa Daya 99 51 (1) (10) - 139PT Asuransi Astra Buana 88 30 3 (18) - 103PT Kimia Tirta Utama 87 23 (1) (7) - 102Lain-lain (masing-masing dibawah 744 183 (4) (95) (67) 761
Rp 100 miliar)/Others (belowRp 100 billion each)
Jumlah/Total 15,389 3,321 86 (1,515) 1,332 18,613
*) Lain-lain terutama disebabkan akuisisi PT Duta Nurcahya dan PT BorneoBerkat Makmur (lihat Catatan 3).
*) Others mainly arise due to acquisitions of PT Duta Nurcahya andPT Borneo Berkat Makmur (refer to Note 3).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 83 - Page
29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) 29. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)
2011
Pada awaltahun/
At beginningof year
Laba rugi/Profit or loss
Pendapatankomprehensif
lain/Othercomprehensive
incomeDividen/Dividend
Lain-lain*)/Others*)
Pada akhirtahun/
At end ofyear
PT United Tractors Tbk 6,532 2,390 (15) (687) 2,437 10,657PT Astra Agro Lestari Tbk 1,466 489 - (301) 1 1,655PT Asmin Bara Bronang - (3) 7 - 1,148 1,152PT Surya Artha Nusantara Finance 197 73 5 (21) 160 414PT Astra Otoparts Tbk 169 44 - (20) - 193PT Marga Mandalasakti 145 47 - (20) - 172PT Astra Graphia Tbk 108 32 - (12) - 128PT Gemala Kempa Daya 76 47 - (24) - 99PT Asuransi Astra Buana 81 30 - (23) - 88PT Kimia Tirta Utama 71 22 - (6) - 87Lain-lain (masing-masing dibawah 534 121 1 (78) 166 744
Rp 100 miliar)/Others (belowRp 100 billion each)
Jumlah/Total 9,379 3,292 (2) (1,192) 3,912 15,389
*) Lain-lain terutama disebabkan penerbitan saham baru oleh PT UnitedTractors Tbk dan PT Surya Artha Nusantara Finance serta akuisisiPT Asmin Bara Bronang.
*) Others mainly arise due to the share issue by PT United Tractors Tbkand PT Surya Artha Nusantara Finance and the acquisition ofPT Asmin Bara Bronang.
30. PENDAPATAN BERSIH 30. NET REVENUE
2012 2011Penjualan barang 139,845 123,520 Sales of goodsJasa dan sewa 35,505 27,991 Services and rentalJasa keuangan 12,703 11,053 Financial services
188,053 162,564Pihak-pihak berelasi (lihat Catatan 34b) (11,349) (8,963) Related parties (refer to Note 34b)
Pihak ketiga 176,704 153,601 Third parties
Insentif penjualan sejumlah Rp 2,2 triliun (2011:Rp 1,7 triliun) dicatat sebagai bagian daripendapatan bersih dari penjualan barang.
Sales incentives of Rp 2.2 trillion (2011: Rp 1.7trillion) were recorded as part of net revenueattributable to sales of goods.
Tidak ada pendapatan dari pelanggan individuyang melebihi 10% dari jumlah pendapatanbersih.
No revenue earned from individual customersexceeded 10% of total net revenue.
31. KARAKTERISTIK BEBAN BERDASARKANSIFATNYA
31. EXPENSES BY NATURE
Jumlah beban pokok pendapatan, bebanpenjualan, beban umum dan administrasi adalahsebagai berikut:
The total cost of revenue, selling expenses,general and administrative expenses are asfollows:
2012 2011Beban pokok pendapatan 151,853 130,530 Cost of revenueBeban penjualan 7,886 6,603 Selling expensesBeban umum dan administrasi 8,444 7,599 General and administrative expenses
168,183 144,732
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 84 - Page
31. KARAKTERISTIK BEBAN BERDASARKANSIFATNYA (lanjutan)
31. EXPENSES BY NATURE (continued)
Karakteristik beban berdasarkan sifatnya untukbeban pokok pendapatan, beban penjualan,beban umum dan administrasi yang signifikanadalah sebagai berikut:
Significant expenses by nature of cost ofrevenue, selling expenses, general andadministrative expenses are as follows:
2012 2011Bahan baku dan barang habis pakai 130,220 109,618 Raw materials and consumable used
digunakan serta pembelian barang jadi and purchase of finished goodsPerubahan persediaan barang jadi dan (3,645) (440) Changes in inventory of finished goods
barang dalam penyelesaian work-in-progressBeban imbalan kerja 10,829 9,098 Employee benefit expensesDepresiasi dan amortisasi 6,713 5,385 Depreciation and amortisationPerbaikan dan perawatan 6,129 5,366 Repair and maintenanceBeban keuangan 3,682 3,082 Financing chargesDistribusi, gudang dan pengepakan 3,229 2,734 Distribution, warehousing and
packagingIklan, promosi dan komisi penjualan 1,792 1,434 Advertising, promotion and sales
commissionJasa tenaga ahli 1,491 1,302 Professional feesPenyisihan piutang ragu-ragu 1,200 885 Provision for doubtful receivablesUtilitas 1,191 1,027 UtilitiesKlaim asuransi dan reasuransi 1,120 727 Insurance and reinsurance claimsBeban sewa 854 617 Rent expensesRugi penjualan agunan yang diambil alih 731 711 Loss on sale of repossessed collateral
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketigayang melebihi 10% dari jumlah beban pokokpendapatan konsolidasian.
No purchases from third party suppliersexceeded 10% of the total consolidated cost ofrevenue.
Lihat Catatan 34c untuk rincian pembelian daripihak-pihak berelasi.
Refer to Note 34c for details of purchases fromrelated parties.
32. PENGHASILAN LAIN-LAIN 32. OTHER INCOME
2012 2011Penghasilan dari bea balik nama 1,209 827 Income from vehicle registrations
kendaraanPenghasilan komisi 278 232 Commission incomeKeuntungan penjualan surat berharga 247 191 Gain on sale of marketable securitiesPenghasilan dividen 212 228 Dividend incomeDiskon dari asuransi 160 129 Income from discount on insuranceKeuntungan pelepasan aset tetap 149 92 Gain on disposal of fixed assetsNilai wajar dari properti investasi 137 9 Fair value of investment propertiesPenjualan barang sisa 52 72 Scrap salesLain-lain 567 412 Others
3,011 2,192
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 85 - Page
33. INFORMASI SEGMEN 33. SEGMENT INFORMATION
Informasi mengenai segmen operasi Grup adalahsebagai berikut:
Details of the Group’s operating segments areas follows:
2012
Otomotif/Automotive
Jasakeuangan/Financialservices
Alat berat danpertambangan/
Heavyequipment and
miningAgribisnis/
Agribusiness
Infrastrukturdan
logistik/Infrastructureand logistic
Teknologiinformasi/
Informationtechnology
Jumlaheliminasi/
Totalelimination
Konsolidasian/Consolidated
Pendapatan bersih 100,979 12,857 55,954 11,564 7,425 2,064 (2,790) 188,053 Net revenueBeban pokok (89,443) (5,010) (45,433) (7,207) (5,538) (1,487) 2,265 (151,853) Cost of revenue
pendapatanLaba bruto 11,536 7,847 10,521 4,357 1,887 577 (525) 36,200 Gross profit
Beban penjualan (4,836) (2,141) (872) (381) (108) (198) 650 (7,886) Selling expensesBeban umum dan (2,741) (2,554) (2,091) (522) (572) (152) 188 (8,444) General and administrative
administrasi expensesPenghasilan bunga 261 199 226 22 27 6 (50) 691 Interest incomeBeban bunga (173) (29) (281) (29) (551) (4) 46 (1,021) Interest expenseKeuntungan/(kerugian) 35 - (247) (1) 1 (3) - (215) Foreign exchange
selisih kurs, bersih gain/(loss), netPenghasilan lain-lain 2,311 650 209 97 49 5 (310) 3,011 Other incomeBeban lain-lain (16) (2) (75) (18) (4) - 1 (114) Other expenseBagian atas hasil 1,065 4 44 - (1) - - 1,112 Share of results of
bersih entitas associatesasosiasi
Bagian atas hasil 3,555 808 68 - 135 (2) - 4,564 Share of results ofbersih pengendalian jointly controlled entitiesbersama entitas
Laba sebelum pajak 10,997 4,782 7,502 3,525 863 229 - 27,898 Profit before income taxpenghasilan
Beban pajak (1,346) (937) (1,688) (1,005) (123) (57) - (5,156) Income tax expensespenghasilan
Laba tahun berjalan 9,651 3,845 5,814 2,520 740 172 - 22,742 Profit for the year
Laba yang dapat Profit attributable to:diatribusikan kepada:- Pemilik entitas 9,472 3,714 3,500 1,920 683 132 - 19,421 - Owners of the
induk parent- Kepentingan 179 131 2,314 600 57 40 - 3,321 - Non-controlling
nonpengendali interests9,651 3,845 5,814 2,520 740 172 - 22,742
Depresiasi dan 497 456 4,207 477 999 94 - 6,730 Depreciation andamortisasi amortisation
Pengeluaran modal 1,946 172 5,943 2,582 2,662 236 - 13,541 Capital expenditure
Jumlah aset 28,864 59,989 49,903 12,420 11,444 1,219 (1,366) 162,473 Total assetsInvestasi pada 3,488 23 378 - 37 - - 3,926 Investment in associates
entitas asosiasiInvestasi pada 6,832 7,970 217 - 835 21 - 15,875 Investment in jointly
pengendalian controlled entitiesbersama entitas
Jumlah aset 39,184 67,982 50,498 12,420 12,316 1,240 (1,366) 182,274 Consolidated totalkonsolidasian assets
Jumlah liabilitas (16,336) (48,002) (18,000) (3,054) (7,827) (607) 1,366 (92,460) Consolidated totalkonsolidasian liabilities
(Utang bersih)/ (1,570) (36,719) (1,261) (744) (5,399) 85 - (45,608) (Net debt)/net cashkas bersih
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 86 - Page
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 33. SEGMENT INFORMATION (continued)
2011
Otomotif/Automotive
Jasakeuangan/Financialservices
Alat berat danpertambangan/
Heavyequipment and
miningAgribisnis/
Agribusiness
Infrastrukturdan
logistik/Infrastructureand logistic
Teknologiinformasi/
Informationtechnology
Jumlaheliminasi/
Totalelimination
Konsolidasian/Consolidated
Pendapatan bersih 81,230 11,212 55,052 10,773 5,319 1,725 (2,747) 162,564 Net revenueBeban pokok (71,915) (4,311) (44,859) (6,838) (3,776) (1,237) 2,406 (130,530) Cost of revenue
pendapatanLaba bruto 9,315 6,901 10,193 3,935 1,543 488 (341) 32,034 Gross profit
Beban penjualan (3,971) (1,814) (719) (291) (81) (170) 443 (6,603) Selling expensesBeban umum dan (2,473) (2,217) (2,043) (444) (447) (149) 174 (7,599) General and administrative
administrasi expensesPenghasilan bunga 302 121 224 93 26 7 (77) 696 Interest incomeBeban bunga (116) (4) (213) (6) (447) (1) 77 (710) Interest expenseKeuntungan/(kerugian) (4) - 122 - - - - 118 Foreign exchange
selisih kurs, bersih gain/(loss), netPenghasilan lain-lain 1,609 539 210 80 22 8 (276) 2,192 Other incomeBeban lain-lain (1) (8) (68) (34) (3) - - (114) Other expenseBagian atas hasil 920 4 23 - - - - 947 Share of results of
bersih entitas associatesasosiasi
Bagian atas hasil 3,915 723 60 - 115 - - 4,813 Share of results ofbersih pengendalian jointly controlled entitiesbersama entitas
Laba sebelum pajak 9,496 4,245 7,789 3,333 728 183 - 25,774 Profit before income taxpenghasilan
Beban pajak (1,052) (807) (1,886) (834) (75) (43) - (4,697) Income tax expensespenghasilan
Laba tahun berjalan 8,444 3,438 5,903 2,499 653 140 - 21,077 Profit for the year
Laba yang dapat Profit attributable to:diatribusikan kepada:- Pemilik entitas 8,271 3,321 3,566 1,917 602 108 - 17,785 - Owners of the
induk parent- Kepentingan 173 117 2,337 582 51 32 - 3,292 - Non-controlling
nonpengendali interests8,444 3,438 5,903 2,499 653 140 - 21,077
Depresiasi dan 378 373 3,457 331 775 82 - 5,396 Depreciation andamortisasi amortisation
Pengeluaran modal 2,039 199 6,209 1,930 2,996 89 - 13,462 Capital expenditure
Jumlah aset 21,215 49,953 46,059 10,204 10,054 1,117 (1,280) 137,322 Total assetsInvestasi pada 2,775 24 345 - 33 - - 3,177 Investment in associates
entitas asosiasiInvestasi pada 6,699 6,125 183 - 804 9 - 13,820 Investment in jointly
pengendalian controlled entitiesbersama entitas
Jumlah aset 30,689 56,102 46,587 10,204 10,891 1,126 (1,280) 154,319 Consolidated totalkonsolidasian assets
Jumlah liabilitas (11,422) (40,099) (18,913) (1,777) (6,982) (568) 1,280 (78,481) Consolidated totalkonsolidasian liabilities
(Utang bersih)/ 236 (31,215) 2,450 838 (4,294) 198 - (31,787) (Net debt)/net cashkas bersih
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 87 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 34. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakantransaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutamameliputi transaksi-transaksi penjualan, pembeliandan transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grupatas transaksi seperti tersebut di atas adalahmenggunakan prinsip arm’s length.
In the normal course of business, the Groupengages in transactions with related parties,primarily consisting of sales, purchases andother financial transactions. It is the policy ofthe Group that such transactions be enteredinto on an arm’s length basis.
a. Sifat hubungan dan transaksi a. Nature of relationships and transactions
Rincian sifat hubungan dan transaksi denganpihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of the nature of relationships andtransactions with related parties are asfollows:
i. Entitas anak langsung dan tidaklangsung.
i. Direct and indirect subsidiaries.
Lihat Catatan 1d untuk rincian entitasanak langsung dan entitas anak tidaklangsung yang signifikan dari Perseroan.
Refer to Note 1d for details of theCompany’s direct subsidiaries andsignificant indirect subsidiaries.
ii. Entitas asosiasi dan pengendalianbersama entitas langsung dan tidaklangsung.
ii. Direct and indirect associates andjointly controlled entities.
Lihat Catatan 11 dan 12 untuk rincianentitas asosiasi dan pengendalianbersama entitas langsung dan tidaklangsung Perseroan.
Refer to Notes 11 and 12 for details ofthe Company’s direct and indirectassociates and jointly controlledentities.
Entitas anak dari entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas adalahsebagai berikut:
Subsidiary of associate and jointlycontrolled entity are as follows:
Melalui/Through PT Bank Permata Tbk : PT Sahabat Finansial KeluargaMelalui/Through PT Denso Indonesia : PT Denso Sales Indonesia
iii. Entitas asosiasi langsung dan tidaklangsung dari induk perusahaanlangsung Perseroan:
iii. Direct and indirect associates of theCompany’s immediate holdingcompany:
PT Tunas Ridean TbkPT Tunas Mobilindo PerkasaPT Tunas Dwipa MatraPT Surya Sudeco
iv. Entitas asosiasi tidak langsung daripemegang saham utama Perseroan:
iv. Indirect associate of the Company’sultimate holding company:
JLT Specialty Pte Ltd (dahulu/formerly JLT Risk Solutions Asia Pte Ltd)
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 88 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
a. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan) a. Nature of relationship and transactions(continued)
v. Personil manajemen kunci v. Key management personnel
Personil manajemen kunci Grup adalahanggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan dan entitas anak.
Key management personnel of theGroup are members of the Boards ofCommissioners and Directors of theCompany and subsidiaries.
vi. Program imbalan pasca-kerja vi. Post-employment benefit plan
Dana Pensiun Astra 1Dana Pensiun Astra 2
b. Pendapatan b. Revenue
Rincian pendapatan yang diperoleh daripihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of revenue earned from relatedparties are as follows:
2012 2011% *) Rp % *) Rp
PT Tunas Ridean Tbk 2.68 5,037 2.16 3,511PT Astra Honda Motor 1.04 1,956 1.22 1,961PT Tunas Mobilindo Perkasa 0.95 1,776 0.85 1,389PT Astra Daihatsu Motor 0.35 662 0.28 454PT Isuzu Astra Motor Indonesia 0.26 491 0.26 422PT Tunas Dwipa Matra 0.15 274 0.19 307PT Inti Ganda Perdana 0.15 270 0.13 219PT Toyota-Astra Motor 0.10 181 0.06 95PT United Tractors Semen Gresik 0.05 95 0.04 57PT AT Indonesia 0.05 87 0.07 117PT Bank Permata Tbk 0.04 73 0.03 53PT Kayaba Indonesia 0.03 58 0.04 67PT TD Automotive Compressor Indonesia 0.03 56 0.02 26PT Surya Sudeco 0.02 47 0.02 32PT Denso Indonesia 0.02 44 0.04 57PT Aisin Indonesia 0.01 28 0.01 16PT Akebono Brake Astra Indonesia 0.01 24 0.01 18PT Jardine Lloyd Thompson 0.01 23 0.01 22PT Komatsu Remanufacturing Asia 0.01 22 0.02 33PT Astra Visteon Indonesia 0.01 21 0.00 -PT Traktor Nusantara 0.01 20 0.01 15PT GS Battery 0.01 19 0.02 30PT AGIT Monitise Indonesia 0.01 15 0.00 -PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia 0.01 14 0.00 7PT Toyota Astra Financial Services 0.01 13 0.00 9PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.01 12 0.01 13PT Federal Nittan Industries 0.00 9 0.01 13Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.01 22 0.01 20
Others (below Rp 10 billion each)Jumlah/Total 6.04 11,349 5.52 8,963
*) % terhadap jumlah pendapatan bersih. *) % of total net revenue.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 89 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
c. Pembelian barang dan jasa c. Purchase of goods and services
Rincian pembelian barang dan jasa daripihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of purchases of goods and servicesfrom related parties are as follows:
2012 2011% *) Rp % *) Rp
PT Toyota-Astra Motor 27.85 46,843 22.81 33,010PT Astra Daihatsu Motor 8.21 13,800 7.96 11,516PT Astra Honda Motor 7.68 12,924 8.85 12,812PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.44 4,106 2.22 3,213PT GS Battery 0.88 1,488 0.96 1,396PT Komatsu Remanufacturing Asia 0.54 906 0.59 857PT Denso Sales Indonesia 0.24 406 0.24 346PT Toyofuji Logistics Indonesia 0.10 162 0.10 140PT Kayaba Indonesia 0.07 113 0.07 96PT Traktor Nusantara 0.03 46 0.03 46PT Tunas Dwipa Matra 0.01 25 0.02 28PT Toyofuji Serasi Indonesia 0.01 15 0.03 39PT Akebono Brake Astra Indonesia 0.01 10 0.01 8Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 0.02 28 0.01 26
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total 48.09 80,872 43.90 63,533
*) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan, beban penjualan, umumdan administrasi.
*) % of total cost of revenue, selling, general andadministrative expenses.
d. Penghasilan dan beban bunga d. Interest income and expense
Rincian penghasilan dan beban bunga daripihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of interest income and expensefrom related parties are as follows:
Penghasilan bunga/Interest income 2012 2011% *) Rp % *) Rp
PT Bank Permata Tbk 27.79 192 30.18 210Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 1.30 9 0.57 4
Others (below Rp 10 billion each)Jumlah/Total 29.09 201 30.75 214
*) % terhadap jumlah penghasilan bunga. *) % of total interest income.
Suku bunga per tahun untuk IDR berkisarantara 0,25% dan 11% dan untuk USDberkisar antara 0,05% dan 9,75% (2011:untuk IDR antara 0,03% dan 11% dan untukUSD berkisar antara 0,01% dan 9,75%).
The interest rates per annum for IDRranged between 0.25% and 11% and forUSD ranged between 0.05% and 9.75%(2011: for IDR between 0.03% and 11%and for USD was between 0.01% and9.75%).
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 90 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
d. Penghasilan dan beban bunga (lanjutan) d. Interest income and expense (continued)
Beban bunga/Interest expense
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember2012, beban bunga sejumlah Rp 20 miliaratau 1,96% dari total beban bunga berasaldari PT Komatsu Astra Finance danPT Toyota Astra Finance (2011: Rp 35 miliaratau 4,93% dari beban bunga).
For the year ended 31 December 2012,interest expense amounting to Rp 20 billionor 1.96% of total interest expense was paidto PT Komatsu Astra Finance andPT Toyota Astra Finance (2011: Rp 35billion or 4.93% of total interest expense).
e. Penghasilan komisi e. Commission income
2012 2011% *) Rp % *) Rp
PT Astra Honda Motor 5.98 180 7.89 173PT Isuzu Astra Motor Indonesia 2.75 83 1.64 36Jumlah/Total 8.73 263 9.53 209
*) % terhadap jumlah penghasilan lain-lain. *) % of other income.
Penghasilan komisi yang diterima olehPerseroan dihitung berdasarkan jumlah unitpenjualan.
Commission income received by theCompany is determined on the number ofunits sold.
f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi saldo bank dandeposito berjangka dan call deposits padaPT Bank Permata Tbk. Rincian saldo padaPT Bank Permata Tbk adalah sebagaiberikut:
Cash and cash equivalents include cash inbank and time and call deposits in PT BankPermata Tbk. Details of balances withPT Bank Permata Tbk are as follows:
2012 2011Bank: Cash in bank:
Rupiah 1,748 1,756 RupiahMata uang asing 501 239 Foreign currencies
2,249 1,995Deposito berjangka dan call deposits: Time and call deposits:
Rupiah 1,292 1,033 RupiahMata uang asing 235 545 Foreign currencies
1,527 1,578Jumlah 3,776 3,573 Total
Persentase terhadap jumlah aset 2.07% 2.32% Percentage to total assets
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 91 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
g. Piutang usaha g. Trade receivables
Piutang usaha dari pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:
Trade receivables from related parties areas follows:
2012 2011Rupiah:
PT Astra Honda Motor 243 202PT Toyota Astra Financial Services 96 46PT Tunas Ridean Tbk 78 46PT Astra Daihatsu Motor 75 74PT Isuzu Astra Motor Indonesia 39 33PT Toyota-Astra Motor 35 13PT Inti Ganda Perdana 23 12PT AT Indonesia 13 10PT Bank Permata Tbk 12 6PT United Tractors Semen Gresik 11 8PT Surya Sudeco 6 12Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 51 42
Others (below Rp 10 billion each)682 504
Mata uang asing/Foreign currencies:Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 19 18
Others (below Rp 10 billion each)Jumlah/Total 701 522
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.38% 0.34%
h. Piutang lain-lain h. Other receivables
Piutang lain-lain dari pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:
Other receivables from related parties areas follows:
2012 2011Rupiah:
PT Toyofuji Serasi Indonesia 50 21PT Astra Honda Motor 47 61PT Wahana Eka Paramita 33 -PT Isuzu Astra Motor Indonesia 21 19Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 26 11
Others (below Rp 10 billion each)177 112
Mata uang asing/Foreign currencies:PT Bank Permata Tbk 485 455PT Gresik Distribution Terminal 63 63Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 2 2
Others (below Rp 10 billion each)550 520
Jumlah/Total 727 632
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 0.40% 0.41%
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 92 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
h. Piutang lain-lain (lanjutan) h. Other receivables (continued)
Semua piutang lain-lain tidak dikenakanbunga, kecuali piutang dari:
All other receivables are non-interestbearing, except receivables from:
Mata uang/ Tingkat bunga per tahun/Debitur/Debitor Currency Interest rate per annum
PT Toyofuji Serasi Indonesia IDR 11%PT Bank Permata Tbk USD 9.75%PT Gresik Distribution Terminal USD LIBOR + 5.5%
i. Utang usaha i. Trade payables
Utang usaha kepada pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:
Trade payables to related parties are asfollows:
2012 2011Rupiah:
PT Astra Honda Motor 1,206 1,110PT Toyota-Astra Motor 867 721PT GS Battery 225 181PT Astra Daihatsu Motor 203 280PT Isuzu Astra Motor Indonesia 139 130PT Denso Sales Indonesia 72 62PT Kayaba Indonesia 20 24PT United Tractors Semen Gresik 20 6JLT Specialty Pte Ltd (dahulu/formerly JLT Risk Solutions Asia Pte Ltd) 13 3Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 17 14
Others (below Rp 10 billion each)2,782 2,531
Mata uang asing/Foreign currencies:PT Komatsu Remanufacturing Asia 164 235PT GS Battery 22 12Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 4 2
Others (below Rp 10 billion each)190 249
Jumlah/Total 2,972 2,780
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 3.21% 3.54%
j. Liabilitas lain-lain j. Other liabilities
Liabilitas lain-lain kepada pihak-pihak berelasiadalah sebagai berikut:
Other liabilities to related parties are asfollows:
2012 2011Rupiah:
PT Bank Permata Tbk 55 53PT Toyofuji Serasi Indonesia 2 14Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/ 36 15
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total 93 82
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 0.10% 0.10%
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 93 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
k. Pinjaman jangka panjang k. Long-term debts
Pinjaman jangka panjang kepada pihak-pihakberelasi adalah sebagai berikut:
Long-term debts to related parties are asfollows:
2012 2011PT Komatsu Astra Finance 396 305PT Toyota Astra Financial Services 51 121Jumlah/Total 447 426
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities 0.48% 0.54%
Suku bunga atas utang sewa pembiayaankepada PT Komatsu Astra Finance adalahsebesar SIBOR + 2,25% - 4,00% per tahun.
Interest rates for obligations under financelease to PT Komatsu Astra Finance isSIBOR + 2.25% - 4.00% per annum.
Lihat Catatan 23 untuk suku bunga ataspinjaman jangka panjang.
Refer to Note 23 for interest rates of long-term borrowings.
l. Pembiayaan bersama l. Joint financing
Beberapa entitas anak menandatanganiperjanjian kerjasama dengan pihak-pihakberelasi, dalam penyediaan fasilitaspembiayaan konsumen bersama withoutrecourse. Fasilitas ini bersifat tidak mengikatsampai dengan penarikan.
Certain subsidiaries have entered intoagreements with related parties, in providingjoint consumer financing without recoursefacilities. These facilities are uncommitteduntil they are drawn down.
Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihakberelasi adalah sebagai berikut:
Joint financing balance from related partiesare as follows:
2012 2011PT Bank Permata Tbk 9,037 10,308PT Sahabat Finansial Keluarga 326 379PT Komatsu Astra Finance 166 64PT Toyota Astra Financial Services - 8
Jumlah/Total 9,529 10,759
m. Program imbalan pasca-kerja m. Post-employment benefit plan
Grup menyediakan program dana pensiununtuk karyawan melalui Dana Pensiun Astra 1dan Dana Pensiun Astra 2. Jumlahpembayaran yang dilakukan Grup adalahsebagai berikut:
The Group provides post-employmentbenefit plan for its employees through DanaPensiun Astra 1 and Dana Pensiun Astra 2The total payments made by the Group areas follows:
2012 2011% *) Rp % *) Rp
Dana Pensiun Astra 1 0.12 13 0.14 13Dana Pensiun Astra 2 2.23 241 2.05 186Jumlah/Total 2.35 254 2.19 199
*) % terhadap jumlah biaya karyawan. *) % of employee cost.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 94 - Page
34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI(lanjutan)
34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
n. Kompensasi personil manajemen kunci n. Key management personnel compensation
2012 2011Imbalan kerja jangka pendek 889 798 Short-term employee benefitsImbalan pasca-kerja dan Post-employement benefits and other
jangka panjang lainnya 55 58 long-term employee benefits944 856
Jumlah personil manajemen kunci pada tahun2012 adalah 230 orang (2011: 219 orang) -tidak diaudit.
Total key management personnel in 2012are 230 members (2011: 219 members) -unaudited.
35. LABA PER SAHAM 35. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagilaba yang diatribusikan kepada pemilik entitasinduk dengan jumlah rata-rata tertimbang sahambiasa yang beredar pada periode bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated bydividing profit attributable to the owners of theparent by the weighted average number ofordinary shares outstanding during the period.
2012 2011Laba per saham: Earnings per share:Laba yang diatribusikan kepada 19,421 17,785 Profit attributable to the owners
pemilik entitas induk of the parentRata-rata tertimbang jumlah 40,484 40,484 *) Weighted average number of
saham biasa yang beredar - ordinary shares outstanding -dasar dan dilusian (dalam jutaan) basic and diluted (in million)
Laba per saham - dasar dan 480 439 *) Earnings per share - basic anddilusian (dalam satuan Rupiah) diluted (full Rupiah)
*) Setelah pemecahan saham (lihat Catatan 1c). *) After stocks split (refer to Note 1c).
Pada bulan Juni 2012, Perseroan melakukanpemecahan nilai nominal saham yangmengakibatkan kenaikan jumlah saham yangberedar menjadi 40.483.553.140 (lihat Catatan 1c).Sesuai PSAK No. 56: Laba per Saham,perhitungan laba per saham dasar untuk seluruhperiode telah disajikan secara retrospektif.
In June 2012, the Company performed a stocksplit which increased the number of sharesoutstanding to 40,483,553,140 (refer to Note1c). In accordance to PSAK No. 56: Earningsper Shares, the calculation of basic earningsper share for all periods are adjustedretrospectively.
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grupterekspos terhadap berbagai macam risikokeuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukarmata uang asing, risiko tingkat bunga dan risikoharga), risiko kredit serta risiko likuiditas.Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untukmengurangi dampak keuangan dari fluktuasitingkat bunga dan nilai tukar mata uang asingserta meminimalisir potensi kerugian yang dapatberdampak pada risiko keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety offinancial risks: market risk (including foreignexchange risk, interest rate risk and price risk),credit risk and liquidity risk. The Group’streasury policies are designed to mitigate thefinancial impact of fluctuations in interest ratesand foreign exchanges rates and to minimisepotential adverse effects on the Group’sfinancial risk.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 95 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif,terutama interest rate swaps dan cross currencyswaps untuk mengelola aset dan liabilitas Grupsesuai dengan kebijakan keuangan Grup.Kebijakan keuangan Grup adalah tidakmengijinkan adanya transaksi derivatif untuktujuan spekulatif. Nilai nosional dan nilai wajar dariinstrumen keuangan derivatif disajikan padaCatatan 8a.
The Group uses derivative financialinstruments, principally interest rate swaps andcross currency swaps, to manage the Group’sassets and liabilities in accordance with theGroup’s treasury policies. It is the Group’spolicy not to enter into derivative transactionsfor speculative purposes. The notional amountsand fair values of derivative financialinstruments are disclosed in Note 8a.
Faktor-faktor risiko keuangan Financial risk factors
(i) Risiko pasar (i) Market risk
Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk
Grup terekspos risiko nilai tukar mata uangasing yang terutama timbul dari aset danliabilitas moneter yang diakui dalam matauang yang berbeda dengan mata uangfungsional entitas yang bersangkutan.Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakanlindung nilai natural yang berasal dari asetdan liabilitas moneter dalam mata uang asingyang sama.
The Group is exposed to foreign exchangerisk arising from various currencyexposures. Foreign exchange risk primarilyarises from recognised monetary assetsand liabilities that are denominated in acurrency that is not the entity’s functionalcurrency. These exposures are managedpartly by using natural hedges that arisefrom monetary assets and liabilities in thesame foreign currency.
Pinjaman dalam mata uang asing diharuskanuntuk di-swap menjadi mata uang fungsionalperusahaan dengan menggunakan cross-currency swap kecuali jika pinjaman dalammata uang asing tersebut dibayar denganarus kas yang berasal dari mata uang asingyang sama. Tujuan dari aktivitas lindung nilaiini untuk mengantisipasi dampak perubahannilai tukar mata uang asing terhadap aset danliabilitas, serta perkiraan laba rugi Grup.
Foreign currency borrowings are requiredto be swapped into the entity’s functionalcurrency using cross-currency swapsexcept where the foreign currencyborrowings are repaid with cash flowsgenerated in the same foreign currency.The purpose of these hedges is to mitigatethe impact of movements in foreignexchange rates on assets and liabilitiesand the profit or loss of the Group.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,liabilitas moneter bersih Grup terutamadiatribusikan dari USD (lihat Catatan 39 untukaset dan liabilitas moneter bersih dalam matauang asing). Pada tanggal 31 Desember2012, apabila USD menguat/melemahsebesar 10% terhadap Rupiah denganasumsi variabel lainnya tidak mengalamiperubahan, maka laba setelah pajak Grupakan turun/naik sebesar Rp 90 miliar, hal initerutama diakibatkan keuntungan/kerugianselisih kurs yang dicatat di laba rugi.
As at 31 December 2012 and 2011, netmonetary liabilities of the Group areprimarily attributable to USD (refer to Note39 for net monetary assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies). As at31 December 2012, if the USD hadstrengthened/weakened by 10% againstRupiah with all other variables heldconstant, the profit after tax of the Groupwould decrease/increase by Rp 90 billion,arising mainly from foreign exchangegains/losses taken to profit or loss.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 96 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bungayang berasal dari perubahan tingkat bungaatas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga.Risiko ini dikelola pada umumnya denganmenggunakan interest rate swaps untukmengkonversi pinjaman dengan tingkat bungamengambang menjadi tingkat bunga tetap.Kebijakan Grup, untuk perusahaan di luarjasa keuangan adalah menjaga agar minimum40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuhtempo sampai dengan 5 tahun, merupakanpinjaman dengan tingkat suku bunga tetap.Perusahaan jasa keuangan pada umumnyamemperoleh pinjaman dengan tingkat bungamengambang yang harus dikonversikanmenjadi pinjaman dengan tingkat bunga tetapmelalui mekanisme cross-currency swaps.Pinjaman ini menyebabkan Grup tereksposterhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar,dimana risiko ini disalinghapus denganpiutang pembiayaan dengan suku bungatetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenoryang sama dengan piutang pembiayaannya.
The Group is exposed to interest rate riskthrough the impact of rate changes oninterest bearing assets and liabilities.These exposures are managed mainlythrough the use of interest rate swaps,which have the economic effect ofconverting borrowings from floating rate tofixed rate. The Group’s guideline is tomaintain at least 40%-60% of its grossborrowings with a maturity up to 5 years,exclusive of the financial servicescompanies, in fixed rate instruments. Thefinancial services companies borrowpredominantly at a variable rate which needto be converted to fixed rate by cross-currency swaps mechanism. Theborrowings expose the Group to fair valueinterest rate risk, which are offset byfinancing receivables held at a fixed rate.The borrowings generally have a sametenor with the financing receivables.
Eksposur pinjaman Grup atas perubahantingkat suku bunga dan tanggal-tanggalperubahan harga kontraktual pada tanggal31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The exposure of the Group’s borrowings tointerest rate changes and the contractualrepricing dates at 31 December 2012 areas follows:
Dalam 1 tahun 28,407 Within 1 year1 sampai 2 tahun 15,237 Between 1 and 2 years2 sampai 3 tahun 9,821 Between 2 and 3 years3 sampai 4 tahun 945 Between 3 and 4 years4 sampai 5 tahun 2,347 Between 4 and 5 years
56,757
Profil pinjaman Grup setelahmemperhitungkan transaksi lindung nilaiadalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after takinginto account hedging transactions is asfollows:
2012 2011Pinjaman dengan tingkat suku bunga 45,897 36,887 Fixed interest rates borrowings
tetapPinjaman dengan tingkat suku bunga 10,860 8,103 Floating interest rates borrowings
mengambang56,757 44,990
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 97 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, apabilatingkat suku bunga lebih tinggi atau lebihrendah 100 basis poin dengan asumsivariabel lainnya tidak mengalami perubahan,maka laba setelah pajak Grup akan naik/turunsebesar Rp 55 miliar dan cadangan lindungnilai akan naik/turun sebesar Rp 234 miliarsebagai hasil dari perubahan nilai wajar darilindung nilai atas arus kas.
As at 31 December 2012, if interest rateshad been 100 basis points higher/lowerwith all other variables held constant, theGroup’s profit after tax wouldincreased/decreased by Rp 55 billion andthe hedging reserve wouldincreased/decreased by Rp 234 billion as aresult of fair value changes to cash flowhedges.
Analisa sensitivitas ditentukan denganmengasumsikan bahwa perubahan tingkatsuku bunga telah terjadi pada tanggal posisikeuangan dan telah diperhitungkan dalamperhitungan eksposur atas risiko tingkat sukubunga baik untuk instrumen keuanganderivatif maupun non-derivatif yang dimilikipada tanggal tersebut.
The sensitivity analysis has beendetermined assuming that the change ininterest rates had occurred at the balancesheet date and had been applied to theexposure to interest rate risk for bothderivative and non-derivative financialinstruments in existence at that date.
Perubahan dari tingkat suku bunga pasarmempengaruhi pendapatan atau bebanbunga dari instrumen keuangan non-derivatifdengan tingkat suku bunga variabel,pembayaran bunga tersebut tidakdikategorikan sebagai item lindung nilai atasarus kas terhadap risiko tingkat suku bunga.Oleh karenanya termasuk dalam perhitungansensitivitas atas laba setelah pajak.
Changes in market interest rates affect theinterest income or expense of non-derivative variable-interest financialinstruments, the interest payments of whichare not designated as hedged items ofcash flow hedges against interest raterisks. As a consequence, they are includedin the calculation of profit after taxsensitivities.
Perubahan tingkat suku bunga pasar atasinstrumen keuangan yang ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai dalam lindung nilaiatas arus kas untuk melindungi fluktuasipembayaran yang disebabkan olehpergerakan tingkat suku bunga,mempengaruhi cadangan lindung nilai dandengan demikian termasuk dalamperhitungan sensitivitas yang berhubungandengan ekuitas.
Changes in market interest rates offinancial instruments that were designatedas hedging instruments in a cash flowhedge to hedge payment fluctuationsresulting from interest rate movements,affect the hedging reserves and aretherefore taken into consideration in theequity-related sensitivity calculations.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 98 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan) (i) Market risk (continued)
Risiko harga Price risk
Grup terekspos risiko harga yang berasal dariinvestasi dalam efek yang tersedia untukdijual dan dicatat sebesar nilai wajar.Keuntungan dan kerugian yang terjadi atasperubahan nilai wajar investasi efek yangtersedia untuk dijual dicatat di pendapatankomprehensif lain.
The Group is exposed to security price riskbecause of investments which areavailable-for-sale and carried at fair value.Gains and losses arising from changes inthe fair value of available-for-saleinvestments are recognised in othercomprehensive income.
Grup tidak melakukan lindung nilai terhadapinvestasi tersedia untuk dijual. Kinerjainvestasi kategori tersedia untuk dijualdimonitor secara periodik, bersamaan denganpengujian relevansi instrumen investasitersebut terhadap rencana strategis jangkapanjang Grup. Rincian investasi tersediauntuk dijual disajikan dalam Catatan 5.
The Group’s policy is not to hedgeavailable-for-sale investments. Theperformance of the Group’s available-for-sale investments are monitoredperiodically, together with a regularassessment of their relevance to theGroup’s long term strategic plans. Detailsof the Group’s available-for-saleinvestments are set out in Note 5.
Grup terekspos risiko harga komoditas yangberasal dari perubahan harga komoditasterutama minyak kelapa sawit dan batubara.Kebijakan Grup pada umumnya tidakmelakukan lindung nilai terhadap risiko hargakomoditas, meskipun untuk kepentinganstrategis tertentu aktivitas lindung nilaitersebut dapat dilakukan. Dalam kondisiseperti di atas, Grup dapat melakukantransaksi forward contract untuk melakukanpembelian atau penjualan komoditas di masadepan pada tingkat harga tertentu.
The Group is exposed to commodity pricerisk, arising from changes in commodityprices, primarily crude palm oil and coal.The Group’s policy is generally not tohedge commodity price risk, althoughlimited hedging is undertaken for strategicreasons. In such cases, the Group mayenter into a forward contract to sell thecommodity at a fixed price at a future date.
(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk
Grup memiliki risiko kredit yang terutamaberasal dari simpanan di bank, investasidalam bentuk efek, kredit yang diberikankepada pelanggan, serta piutang lain-lain(termasuk aset derivatif). Grup mengelolarisiko kredit yang terkait dengan simpanan dibank, investasi dalam bentuk efek dan asetderivatif dengan memonitor reputasi, creditratings dan menekan risiko agregat darimasing-masing pihak dalam kontrak.
The Group is exposed to credit riskprimarily from deposits with banks,investment securities, credit exposuresgiven to customers and other receivables(including derivative assets). The Groupmanages credit risk exposures from itsdeposits with banks, investment securitiesand derivative assets by monitoringreputation, credit ratings and limiting theaggregate risk to any individualcounterparty.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 99 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
Terkait dengan eksposur kredit atas piutangusaha kepada pelanggan, Grup melakukananalisa kredit dan menetapkan batasan kreditkonsumen sebelum penerimaan konsumenbaru. Batasan kredit ini ditinjau secaraberkala.
In respect of credit exposures of tradereceivable due from customers, the Groupassesses the potential customer’s creditquality and sets credit limits beforeaccepting any new customers. These limitsare reviewed periodically.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepadapelanggan yang berasal dari aktivitaspembiayaan, Grup menerapkan kebijakanpemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kreditsecara berkesinambungan dan melakukanpengelolaan penagihan angsuran ataspiutang pembiayaan untuk meminimalisirrisiko kredit.
In respect of credit exposures given tocustomers that arise from financingactivities, the Group applies prudent creditacceptance policies, performs ongoingcredit portfolio monitoring as well asmanages the collection of financingreceivables in order to minimise the creditrisk exposure.
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karenaGrup memiliki banyak pelanggan tanpaadanya pelanggan individu yang signifikan.
There is no concentration of credit risk asthe Group has a large number of customerwithout any significant individualcustomers.
Eksposur maksimum atas risiko kredittercermin dari nilai tercatat setiap asetkeuangan setelah dikurangi denganpenyisihan piutang ragu-ragu pada laporanposisi keuangan konsolidasian adalahsebagai berikut:
The maximum exposure to credit risk isrepresented by the carrying amount ofeach financial asset in the consolidatedstatement of financial position afterdeducting any provision for doubtfulreceivables is as follows:
2012 2011Kas dan setara kas 10,918 12,997 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 16,443 14,526 Trade receivablesPiutang pembiayaan 48,631 41,033 Financing receivablesPiutang lain-lain 2,663 1,962 Other receivablesInvestasi lain-lain 4,898 4,195 Other investments
83,553 74,713
a. Piutang usaha a. Trade receivables
Rata-rata periode kredit atas penjualanbarang dan jasa bervariasi untuk seluruhbisnis Grup, namun tidak lebih dari 60hari. Kesulitan keuangan yang signifikandari debitur, kemungkinan debiturmengalami pailit, melakukan reorganisasikeuangan dan wanprestasi atautunggakan pembayaran dipertimbangkansebagai indikator penurunan nilai piutang.Penyisihan penurunan nilai dibuatberdasarkan estimasi jumlah yang tidakdapat terpulihkan yang ditentukan darirekam jejak tunggakan masa lalu.
The average credit period on sale ofgoods and services varies amongGroup businesses, but is not morethan 60 days. Significant financialdifficulties of the debtor, probabilitythat the debtor will enter bankruptcy,financial reorganisation and default ordelinquency in payment areconsidered indicators that the debtor isimpaired. An allowance for impairmentis made based on the estimatedirrecoverable amount determined byreference to past default experience.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 100 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
a. Piutang usaha (lanjutan) a. Trade receivables (continued)
Tabel berikut ini menyajikan piutangusaha yang mengalami penurunan nilai,piutang usaha yang telah jatuh tempotetapi tidak mengalami penurunan nilaiserta piutang usaha yang belum jatuhtempo dan tidak mengalami penurunannilai pada tanggal 31 Desember 2012.
The following table presents theimpaired trade receivables, tradereceivables past due but not impairedand trade receivables neither past duenor impaired as at 31 December 2012.
Belum jatuh tempo dan tidak 11,642 Neither past due nor impairedmengalami penurunan nilai
Telah jatuh tempo tetapi tidak 4,339 Past due but not impairedmengalami penurunan nilai
Mengalami penurunan nilai 625 Impaired16,606
Penyisihan piutang ragu-ragu (163) Provision for doubtfulreceivables
16,443
Risiko piutang usaha yang belum jatuhtempo dan tidak mengalami penurunannilai pada tanggal 31 Desember 2012untuk menjadi piutang yang mengalamipenurunan nilai adalah kecil karenadebitur memiliki pengalaman yang baikdengan Grup.
The risk of trade receivables that areneither past due but nor impaired as at31 December 2012 becoming impairedis low as they have a good track recordwith the Group.
Pada tanggal 31 Desember 2012, piutangusaha sebesar Rp 4,3 triliun telah lewatjatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai. Analisis umur piutangusaha ini adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2012, tradereceivables of Rp 4.3 trillion were pastdue but not impaired. The ageinganalysis of these trade receivables isas follows:
Lewat jatuh tempo: Overdue:01 - 30 hari 2,490 01 - 30 days31 - 60 hari 1,354 31 - 60 days61 - 90 hari 335 61 - 90 daysLebih dari 90 hari 160 Over 90 days
4,339
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 101 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
b. Piutang pembiayaan b. Financing receivables
Piutang pembiayaan terutamaberhubungan dengan pembiayaankendaraan bermotor dan sepeda motor.
The financing receivables relateprimarily to motor vehicle andmotorcycle financing.
Periode pinjaman berkisar 6 sampaidengan 60 bulan untuk kendaraanbermotor dan sepeda motor. Kesulitankeuangan yang signifikan dari debitur,kemungkinan debitur mengalami pailit,melakukan reorganisasi keuangan danwanprestasi atau tunggakan pembayarandipertimbangkan sebagai indikatorpenurunan nilai piutang. Penyisihanpenurunan nilai dibuat berdasarkanestimasi jumlah yang tidak dapatterpulihkan yang ditentukan dari rekamjejak masa lalu.
The loan period ranges from 6 to 60months for motor vehicles andmotorcycles. Significant financialdifficulties of the debtor, probability thatthe debtor will enter bankruptcy,financial reorganisation and default ordelinquency in payment are consideredindicators that the debtor is impaired.An allowance for impairment is madebased on the estimated irrecoverableamount by reference to past defaultexperience.
Tabel berikut ini menyajikan piutangpembiayaan yang mengalami penurunannilai, piutang pembiayaan yang telahjatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai serta piutang pembiayaanyang belum jatuh tempo dan tidakmengalami penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2012.
The following table presents theimpaired financing receivables,financing receivables past due but notimpaired and financing receivablesneither past due nor impaired as at31 December 2012.
Piutangpembiayaankonsumen/Consumersfinancing
receivables
Piutang sewapembiayaan/Finance leasereceivables
Jumlah/Total
Belum jatuh tempo 36,346 6,687 43,033 Neither past due nordan tidak mengalami impairedpenurunan nilai
Telah jatuh tempo 5,052 2,517 7,569 Past due but nottetapi tidak mengalami impairedpenurunan nilai
Mengalami penurunan 496 5 501 Impairednilai
41,894 9,209 51,103Dikurangi: Less:Penyisihan piutang (2,110) (362) (2,472) Provision for doubtful
ragu-ragu receivables39,784 8,847 48,631
Provisi penurunan nilai dihitungberdasarkan estimasi historis piutang taktertagih dan kondisi ekonomi saat ini.Penurunan nilai piutang pembiayaanterutama berasal dari pelanggan ritel,yang ditentukan secara kolektif.
The provision for doubtful account waswas made based on estimated historicaldefault experience and currenteconomic conditions. The impairedfinancing receivables arise mainly fromretail customers, which are assessedcollectively.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 102 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)
b. Piutang pembiayaan (lanjutan) b. Financing receivables (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012,termasuk dalam piutang pembiayaanyang belum jatuh tempo dan tidakmengalami penurunan nilai sebesarRp 43,0 triliun, jumlah sebesar Rp 7,0triliun merupakan piutang pembiayaanyang pernah menunggak dan/ataudijadwal ulang.
As at 31 December 2012, included inthe financing receivables that areneither past due nor impaired ofRp 43.0 trillion, is an amount of Rp 7.0trillion which represents financingreceivables that have overdue historyand/or have been rescheduled.
Pada tanggal 31 Desember 2012, analisaumur piutang pembiayaan yang telahjatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2012, the ageinganalysis of financing receivables thatwere past due but not impaired are asfollows:
Piutangpembiayaankonsumen/Consumersfinancing
receivables
Piutang sewapembiayaan/Finance leasereceivables
Jumlah/Total
Lewat jatuh tempo: Overdue:01 - 30 hari 4,073 1,421 5,494 01 - 30 days31 - 60 hari 822 1,041 1,863 31 - 60 days61 - 90 hari 157 55 212 61 - 90 days
5,052 2,517 7,569
(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antaralain dengan memonitor profil jatuh tempopinjaman dan sumber pendanaan, menjagasaldo kecukupan kas dan surat berharga,serta memastikan tersedianya pendanaanberdasarkan kecukupan fasilitas kredit yangmengikat. Kemampuan Grup untuk mendanaikebutuhan pinjamannya dilakukan dengancara mempertahankan sumber pendanaanyang terdiversifikasi, menjaga ketersediaanfasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberipinjaman yang handal serta terus memonitorperkiraan posisi kas dan utang yang dimilikiGrup dalam jangka pendek berdasarkanperkiraan arus kas. Selain itu, dilakukanproyeksi arus kas jangka panjang untukmembantu Grup dalam merencanakankebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.
Prudent liquidity risk management includesmanaging the profile of borrowingmaturities and funding sources, maintainingsufficient cash and marketable securities,and ensuring the availability of funding froman adequate amount of committed creditfacilities. The Group’s ability to fund itsborrowing requirements is managed bymaintaining diversified funding sources withadequate committed funding lines fromhigh quality lenders and by monitoringrolling short-term forecasts of the Group’scash and gross debt on the basis ofexpected cash flows. In addition, long-termcash flows are projected to assist with theGroup’s long-term debt financing plans.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 103 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas (lanjutan) (iii) Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitaskeuangan Grup per 31 Desember 2012 yangdikelompokkan berdasarkan periode yangtersisa pada tanggal laporan posisi keuangansampai dengan tanggal jatuh tempokontraktual.
The table below analyses the Group’sfinancial liabilities at 31 December 2012,grouped based on the remaining period atthe balance sheet date to the contractualmaturity dates.
Satutahun/
Within oneyear
Antarasatu dan
dua tahun/Within one
and twoyears
Antaradua dan
tiga tahun/Within twoand three
years
Antaratiga danempattahun/Withinthree
and fouryears
Antaraempat danlima tahun/Within four
and fiveyears
Lebih darilima tahun/
Beyondfive years
Jumlah kasyang tidak
didiskontokan/Total
undiscountedcashflows
Utang usaha (12,685) - - - - - (12,685) Trade payablesLiabilitas lain-lain (1,550) (45) (54) (75) (90) (393) (2,207) Other liabilities
(selain derivatif) (excluding derivative)Instrumen derivatif (9,028) (4,949) (1,952) (55) - - (15,984) Derivative financial
keuangan - kotor instruments - grossInstrumen derivatif (17) (7) (1) 1 - - (24) Derivative financial
keuangan - bersih instruments - netAkrual (5,067) - - - - - (5,067) AccrualsPinjaman (29,404) (17,694) (11,406) (1,282) (3,457) - (63,243) Borrowings
Jumlah (57,751) (22,695) (13,413) (1,411) (3,547) (393) (99,210) Total
Pengelolaan modal Capital management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untukmempertahankan kelangsungan usaha Grup sertamemaksimalkan manfaat bagi pemegang sahamdan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capitalare to safeguard the Group’s ability to continueas a going concern whilst seeking to maximisebenefits to shareholders and otherstakeholders.
Grup secara aktif dan rutin menelaah danmengelola struktur permodalan untuk memastikanstruktur modal dan hasil pengembalian kepemegang saham yang optimal, denganmempertimbangkan kebutuhan modal masadepan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas saatini dan yang akan datang, proyeksi arus kasoperasi, proyeksi belanja modal dan proyeksipeluang investasi yang strategis. Dalam rangkamempertahankan atau menyesuaikan strukturmodal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividenyang dibayarkan kepada para pemegang saham,mengeluarkan saham baru atau menjual asetuntuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews andmanages its capital structure to ensure optimalcapital structure and shareholder returns, takinginto consideration the future capitalrequirements and capital efficiency of theGroup, prevailing and projected profitability,projected operating cash flows, projectedcapital expenditures and projected strategicinvestment opportunities. In order to maintain oradjust the capital structure, the Group mayadjust the amount of dividends paid toshareholders, issue new shares or sell assetsto reduce debt.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 104 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan) Capital management (continued)
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearingkonsolidasian. Rasio gearing dihitung denganmembagi utang bersih dengan total ekuitas. Utangbersih dihitung dengan mengurangkan jumlahpinjaman dengan kas dan setara kas serta kasyang dibatasi penggunaannya.
The Group monitors capital on the basis of theGroup’s consolidated gearing ratio. The gearingratio is calculated as net debt divided by totalequity. Net debt is calculated as totalborrowings less cash and cash equivalents andrestricted cash.
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2012dan 2011 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as at 31 December 2012and 2011 are as follows:
2012 2011
Jumlah utang 56,757 44,990 Total borrowings
Dikurangi: Less:
Kas dan setara kas (11,055) (13,111) Cash and cash equivalentsKas dan setara kas yang dibatasi (94) (92) Restricted cash and cash equivalents
penggunaannyaUtang bersih 45,608 31,787 Net debt
Jumlah ekuitas 89,814 75,838 Total equity
Rasio gearing konsolidasian (%) 51% 42% Consolidated gearing ratio (%)
Grup juga secara terpisah memonitor utang bersihkonsolidasian dari perusahaan non-jasa keuangandan perusahaan jasa keuangan menimbangperusahaan jasa keuangan beroperasi dengantingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkandengan perusahaan non-jasa keuangan. Jumlahutang bersih pada tanggal 31 Desember 2012 dan2011 terdiri dari:
The Group also separately monitors theconsolidated net debt of non-financial servicescompanies and financial services companiesgiven the Group’s financial services companiesoperate with higher levels of leverage than theGroup’s non-financial services companies. Theamount of net debt as at 31 December 2012and 2011 are as follows:
2012 2011
Utang bersih perusahaan jasa 8,889 572 Net debt of non-financial servicesnon-keuangan companies
Utang bersih perusahaan jasa 36,719 31,215 Net debt of financial services companieskeuangan
45,608 31,787
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 105 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan Fair values of financial instruments
(i) Instrumen keuangan yang diukur padanilai wajar
(i) Financial instruments that are measuredat fair value
Untuk instrumen keuangan yang diukur padanilai wajar pada tanggal posisi keuangan,pengukuran nilai wajarnya diungkapkandengan tingkatan hirarki pengukuran nilaiwajar sebagai berikut:
For financial instruments that are measuredat fair value at balance sheet date, thecorresponding fair value measurements aredisclosed by level of following fair valuemeasurement hierarchy:
a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan)dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitasyang identik (”harga yang tersediadi pasar yang aktif”) - Tingkat 1.
a) Quoted prices (unadjusted) in activemarkets for identical assets or liabilities(”quoted price in active markets”) -Level 1.
b) Input selain harga kuotasian dalam pasaraktif yang dapat diobservasi untuk asetatau liabilitas, baik secara langsung atausecara tidak langsung (”transaksi pasaryang dapat diobservasi”) - Tingkat 2.
b) Inputs other than quoted prices inactive markets that are observable forthe asset or liability, either directly orindirectly (”observable current markettransactions”) - Level 2.
c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukanberdasarkan pada data pasar yang dapatdiobservasi (”transaksi pasar yang tidakdapat diobservasi”) - Tingkat 3.
c) Inputs for the asset and liability that arenot based on observable market data(”non-observable current markettransactions”) - Level 3.
Nilai wajar aset dan liabilitas finansial, besertanilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:
The fair values of financial assets andliabilities, together with the carryingamounts, are as follows:
2012 2011Nilai tercatat/
Carryingvalue
Nilai wajar/Fair
value
Nilai tercatat/Carrying
value
Nilai wajar/Fair
valueAset keuangan: Financial assets:Kas dan setara kas 11,055 11,055 13,111 13,111 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 16,443 16,443 14,526 14,526 Trade receivablesPiutang pembiayaan 48,631 50,984 41,033 41,261 Financing receivablesPiutang lain-lain 2,663 2,667 1,962 1,945 Other receivablesInvestasi lain-lain 4,898 4,871 4,195 4,260 Other investments
83,690 86,020 74,827 75,103
Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Utang usaha (12,685) (12,685) (15,542) (15,542) Trade payablesLiabilitas lain-lain (2,235) (2,235) (1,263) (1,263) Other liabilitiesAkrual (5,067) (5,067) (4,291) (4,291) AccrualsPinjaman jangka pendek (7,202) (7,202) (4,681) (4,681) Short-term borrowingsUtang jangka panjang: Long-term debt:Pinjaman bank dan (28,479) (28,603) (28,871) (29,072) Bank loans and
pinjaman lain-lain other loansSurat berharga yang (19,625) (19,838) (10,472) (10,619) Debt securities
diterbitkan in issueUtang sewa (1,451) (1,448) (966) (966) Obligations under
pembiayaan finance leases(76,744) (77,078) (66,086) (66,434)
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 106 - Page
36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair values of financial instruments(continued)
(i) Instrumen keuangan yang diukur padanilai wajar (lanjutan)
(i) Financial instruments that are measuredat fair value (continued)
Tingkat suku bunga yang digunakan untukmendiskontokan estimasi arus kas di masadatang adalah sebagai berikut:
Interest rates used to discount estimatedfuture cash flows are as follows:
2012 2011Rupiah Rupiah
Piutang pembiayaan 9.25% - 28.88% 14.71% - 28.61% Financing receivablesPiutang lain-lain 13.99% 14.23% Other receivablesUtang jangka panjang 8.17% - 12.75% 7.00% - 13.00% Long-term debts
Mata uang asing Foreign currenciesPiutang pembiayaan 7.50% - 11.70% 7.70% - 09.00% Financing receivablesPiutang lain-lain 06.02% 06.53% Other receivablesUtang jangka panjang 02.22% 2.43% - 03.85% Long-term debts
(ii) Instrumen keuangan yang tidak diukurpada nilai wajar
(ii) Financial instruments that are notmeasured at fair value
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangkapendek mendekati nilai tercatatnya, karenadampak dari diskonto tidak signifikan.
The fair value of current financial assetsand liabilities approximates their carryingamount, as the impact of discounting is notsignificant.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangkapanjang diestimasi sebesar nilai kini dari aruskas di masa datang, yang didiskontokandengan tingkat suku bunga pasar, kecualiuntuk beberapa investasi lain-lain dan obligasiditentukan berdasarkan harga pasar.
The fair values of the non-current financialassets and liabilities are estimated at thepresent value of future cash flows,discounted at the market rate of interest,except for certain other investments andbonds which are based on market prices.
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS
Estimasi dan pertimbangan yang digunakandalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian terus dievaluasi berdasarkanpengalaman historis dan faktor lainnya, termasukekspektasi dari peristiwa masa depan yangdiyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda denganjumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi danpertimbangan yang memiliki pengaruh signifikanterhadap jumlah tercatat aset dan liabilitasdiungkapkan di bawah ini.
Estimates and judgements used in preparing theconsolidated financial statements are continuallyevaluated and are based on historicalexperience and other factors, includingexpectations of future events that are believed tobe reasonable. Actual results may differ fromthese estimates. The estimates, assumptionsand judgements that have a significant effect onthe carrying amounts of assets and liabilities aredisclosed below.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 107 - Page
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)
Akuisisi entitas anak, entitas asosiasi danpengendalian bersama entitas
Acquisitions of subsidiaries, associates andjointly controlled entities
Proses awal atas akuisisi entitas anak, entitasasosiasi dan pengendalian bersama entitasmelibatkan identifikasi dan penentuan nilai wajaryang akan dialokasikan untuk aset, liabilitas danliabilitas kontinjensi yang dapat diidentifikasi darientitas yang diakuisisi. Nilai wajar aset tetap,properti pertambangan, hak konsesi, asettakberwujud dan tanaman perkebunan ditentukanoleh penilai independen dengan mengacu padaharga pasar atau nilai sekarang dari arus kasbersih yang diharapkan dari aset tersebut. Setiapperubahan dalam asumsi dan estimasi yangdigunakan dalam menentukan nilai wajar sertakemampuan manajemen untuk mengukur secaraandal liabilitas kontinjensi entitas yang diakuisisiakan berdampak pada jumlah tercatat dari asetdan liabilitas ini.
The initial process on the acquisition ofsubsidiaries, associates and jointly controlledentities involves identifying and determining thefair values to be assigned to the identifiableassets, liabilities and contingent liabilities of theacquired entities. The fair values of fixed assets,mining properties, concession rights, intangibleassets and plantations are determined byindependent valuers by reference to marketprices or present value of expected net cashflows from the assets. Any changes in theassumptions used and estimates made indetermining the fair values, and management’sability to measure reliably the contingentliabilities of the acquired entity will impact thecarrying amount of these assets and liabilities.
Depresiasi dan amortisasi Depreciation and amortisation
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat,beban penyusutan dan beban amortisasi daritanaman perkebunan, aset tetap, propertipertambangan dan hak konsesi yang dimilikiGrup.
Management determines the estimated usefullives, related depreciation and amortisationcharges for the Group’s plantations, fixed assets,mining properties and concession rights.
Manajemen menggunakan cadangan batubarasebagai dasar untuk menyusutkan propertipertambangan. Estimasi cadangan batubara akandipengaruhi antara lain oleh kualitas batubara,harga komoditas, nilai tukar mata uang dan biayaproduksi. Perubahan asumsi akan berdampakpada tarif depresiasi atas properti pertambangan.
Management uses the coal reserves as thebasis to depreciate its mining properties.Estimated coal reserves will be impacted by coalqualities, commodity prices, exchange rates, andproduction costs. Changes in assumptions willimpact the depreciation rate of the miningproperties.
Manajemen akan menyesuaikan bebanpenyusutan dan amortisasi jika masa manfaatnyaberbeda dari estimasi sebelumnya ataumanajemen akan menghapusbukukan ataumelakukan penurunan nilai atas aset yang secarateknis telah usang atau aset non-strategis yangdihentikan penggunaannya atau dijual.
Management will revise the depreciation andamortisation charge where useful lives aredifferent to those previously estimated, or it willwrite off or write down technically obsolete ornon-strategic assets that have been abandonedor sold.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 108 - Page
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)
Kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan Impairment losses of financing receivables
Grup menelaah portofolio piutang pembiayaanuntuk mengevaluasi kerugian penurunan nilaisetiap tanggal pelaporan. Dalam menentukanapakah kerugian penurunan nilai harus dicatatdalam laba rugi, Grup melakukan penilaianapakah terdapat bukti obyektif mengenaipenurunan nilai dimana saldo piutang tidak dapattertagih berdasarkan ketentuan awal. Arus kasmasa depan dari kelompok piutang yangpenurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,diestimasi berdasarkan kerugian historis yangpernah dialami atas piutang yang memilikikarakteristik risiko kredit yang sama dengankarakteristik risiko kredit tersebut. Metode danasumsi yang digunakan ditelaah secara berkala.
The Group reviews its financing receivablesportfolios to assess impairment at reporting date.In determining whether an impairment lossshould be recorded in profit or loss, the Groupmakes judgements as to whether there is anobjective evidence of impairment that theoutstanding receivables will not be collectedaccording to the original terms of receivables.Future cash flows in a group of receivables thatare collectively evaluated for impairment areestimated on the basis of historical lossexperience for receivables with credit riskcharacteristics similar to those in the group. Themethodology and assumptions used arereviewed regularly.
Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets
Grup melakukan tes penurunan nilai setiap tahununtuk goodwill. Aset non-keuangan lainnyaditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapatkejadian atau perubahan keadaan yangmengindikasikan bahwa jumlah tercatat asetmelebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilaiyang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unitpenghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebihtinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai,yang dihitung berdasarkan asumsi dan estimasimanajemen. Perubahan asumsi penting, termasukjumlah estimasi cadangan batubara, asumsitingkat diskonto atau tingkat pertumbuhan dalamproyeksi arus kas, dapat mempengaruhiperhitungan nilai pakai.
The Group tests annually whether goodwillsuffered any impairment. Other non-financialassets are reviewed for impairment wheneverevents or changes in circumstances indicate thatthe carrying amount of the asset exceeds itsrecoverable amount. The recoverable amount ofan asset or a cash generating unit is determinedbased on the higher of its fair value less costs tosell and its value in use, calculated on the basisof management’s assumptions and estimates.Changing the key assumptions, including theamount of estimated coal reserves, the discountrates or the growth rate assumptions in the cashflow projections, could materially affect thevalue-in-use calculations.
Pajak penghasilan Taxation
Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan diIndonesia. Pertimbangan yang signifikandiperlukan untuk menentukan provisi pajakpenghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabilakeputusan final atas pajak tersebut berbeda darijumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaantersebut akan dicatat di laba rugi pada periodedimana hasil tersebut dikeluarkan.
The Group operates under the tax regulations inIndonesia. Significant judgement is required indetermining the provision for income taxes andvalue added taxes. Where the final tax outcomeof these matters is different from the amountsthat were initially recorded, such differences willbe recorded in profit or loss in the period inwhich such determination is made.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 109 - Page
37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSIYANG PENTING (lanjutan)
37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES ANDJUDGEMENTS (continued)
Liabilitas imbalan kerja Employee benefit obligations
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung padasejumlah faktor yang ditentukan denganmenggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yangdigunakan dalam menentukan biaya bersih untukpensiun termasuk tingkat pengembalian jangkapanjang yang diharapkan atas aset program dantingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahandalam asumsi ini akan berdampak pada nilaitercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefitobligations depends on a number of factors thatare determined on an actuarial basis using anumber of assumptions. The assumptions usedin determining the net cost for pensions includethe expected long-term rate of return on therelevant plan assets and the discount rate. Anychanges in these assumptions will impact thecarrying amount of employee benefit obligations.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkanatas aset program ditentukan secara seragam,dengan mempertimbangkan pengembalianhistoris jangka panjang, alokasi aset danperkiraan masa depan atas pengembalianinvestasi jangka panjang.
The expected return on plan assets assumptionis determined on a uniform basis, taking intoconsideration long-term historical returns, assetallocation and future estimates of long-terminvestment returns.
Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalankerja sebagian didasarkan pada kondisi pasarsaat ini.
Other key assumptions for employee benefitobligations are based in part on current marketconditions.
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES
PERJANJIAN DAN KOMITMEN AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Perjanjian pengusahaan jalan tol a. Toll road concession rights agreement
Grup melalui PT Marga Mandalasakti (”MMS”)dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (”MHI”),keduanya merupakan entitas anak tidaklangsung, menandatangani PerjanjianPengusahaan Jalan Tol (”PPJT”) ruasTangerang - Merak dan ruas Kertosono -Mojokerto dengan Badan Pengatur Jalan Tol(”BPJT”).
The Group through PT Marga Mandalasakti(“MMS”) and PT Marga HarjayaInfrastruktur (“MHI”), which are indirectsubsidiaries, entered into Toll RoadConcession Rights Agreements (“PPJT”)with the Indonesian Toll Road Authority(“BPJT”) for the Tangerang - Merak andKertosono - Mojokerto toll roadsrespectively.
MMS dan MHI berkewajiban untukmelaksanakan pengusahaan jalan tol yangmeliputi kegiatan pendanaan, perencanaanteknik, pelaksanaan konstruksi danrekonstruksi, pelebaran atau penambahanlajur, pengoperasian dan pemeliharaan jalantol.
MMS and MHI are required to conductconstruction work which includes funding,technical planning, construction andreconstruction, broadening and addinglanes, in addition to the operation andmaintenance of the toll roads.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 110 - Page
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS(continued)
a. Perjanjian pengusahaan jalan tol (lanjutan) a. Toll road concession rights agreement(continued)
Pemerintah Republik Indonesia memberikanwewenang kepada MMS dan MHI untukmelakukan pengumpulan tarif tol daripengguna jalan tol. Tarif tol yang berlakuditetapkan oleh Menteri Pekerjaan UmumRepublik Indonesia. Perusahaan pengusahajalan tol berhak untuk memperolehpenyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekaliberdasarkan pengaruh laju inflasi yangditetapkan oleh Badan Pusat Statistik(“BPS”).
The Government of the Republic ofIndonesia granted an authority to MMS andMHI to collect toll tariffs from the toll roadsusers. The prevailing toll tariff is determinedby the Minister of Public Works of theRepublic of Indonesia. Toll companies havethe right to obtain adjustment on toll tariffsevery two years based on the inflation ratequoted by the Center of Statistics Body(“BPS”).
Pada tanggal 31 Desember 2012, MMS danMHI mempunyai komitmen sehubungandengan belanja barang modal sebesarRp 4,7 triliun (2011: Rp 5,0 triliun).
As at 31 December 2012, MMS and MHIhad capital commitments amounting toRp 4.7 trillion (2011: Rp 5.0 trillion).
b. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,merek dagang, keagenan dan distributor
b. Licensing, technical assistance, royalty,trademark, dealership and distributorshipagreements
Perseroan dan entitas anak tertentumempunyai berbagai perjanjian lisensi,bantuan teknis, royalti, merek dagang,keagenan dan distribusi dengan para pemberilisensi berikut:
The Company and certain subsidiarieshave existing licensing, technicalassistance, royalty, trademark, dealershipand distributorship agreements with thefollowing licensors:
Otomotif/Automotive
- Automobiles Peugeot, France- BMW AG, Germany
- MAHLE Engine ComponentJapan Corp, Japan
- PT Isuzu Astra Motor Indonesia- PT Toyota-Astra Motor
- Bridgestone Corp, Japan- Daido Kogyo Co Ltd, Japan- PT Astra Daihatsu Motor
- Mitsubishi Fuso Truck & BusCorp, Japan
- Metalart Corporation, Japan
- Fuji Technica & Miyazu Inc, Japan(dahulu/formerly Fuji TechnicaInc, Japan)
- GS Yuasa International Ltd,Japan
- PT Astra Honda Motor- Sakae Riken Kogyo Co Ltd,
Japan
- UD Trucks Corporation,Japan
- PT BMW Indonesia
- Kawasaki Industrial Co Ltd,Japan
- Kumi Kasei Co Ltd
Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining- Bernie Ostermeyer
Investment Pty Ltd- Komatsu Asia & Pacific Pte
Ltd, Singapore- PT Komatsu Indonesia- Komatsu Ltd, Japan
- BOMAG GmbH & Co OHG,Germany
- PT Komatsu Marketing &Support Indonesia
- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan- Scania CV Aktiebolag, Sweden
- Interlube Systems Sdn Bhd,Malaysia
- Komatsu Forest Pty Ltd,Australia
- Tadano Iron Works Co Ltd, Japan
Teknologi informasi/Information technology
- Fuji Xerox Co Ltd, Japan - Fuji Xerox Asia Pacific PteLtd, Singapore
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 111 - Page
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS(continued)
c. Perkebunan plasma c. Plasma plantations
Sesuai dengan kebijakan PemerintahIndonesia, hak guna usaha tertentu untukperkebunan diberikan kepada pengembangapabila pengembang bersedia untukmengembangkan areal perkebunan untukpetani plasma lokal, disampingmengembangkan perkebunan miliknyasendiri. Pengembangan plasma ini didanaidengan pinjaman bank yang disalurkankepada pengembang atau didanai sendiri olehpengembang.
In accordance with Indonesian Governmentpolicy, certain land rights for plantations aregranted conditional upon the grower’sagreement to develop areas for localplasma farmers, in addition to develop theirown plantations. Plasma development isfunded by bank loans which are channelledthrough the grower or self-financed by thegrower.
Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dantanaman perkebunan plasma serta semuaaset yang berada di atasnya, piutangpenjualan buah dari kebun plasma di masamendatang.
The loans are secured by the land and theplasma plantation including all assetslocated on the plantations and futurereceivables from sales of the plasma crops.
Pada saat mulai menghasilkan, perkebunanplasma akan dialihkan kepada petani plasma,dimana petani plasma berkewajiban untukmenjual hasil panennya kepada Grup gunamengangsur pinjamannya melaluipemotongan dari hasil penjualannya. Grupmenjamin pengembalian pinjaman petaniplasma yang didanai oleh bank.
Upon maturity of the plantations, theplasma plantations will be transferred to theplasma farmers, who are obliged to selltheir harvest to the Group to repay theloans via deductions from sales proceeds.The Group guarantees the repayment ofthe plasma farmer’s bank loans.
d. Fasilitas kredit d. Credit facilities
Perseroan dan beberapa entitas anak tertentumemiliki fasilitas kredit untuk modal kerja,pembiayaan, jaminan bank, letters of creditdan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yangmengikat dan tidak mengikat yang belumdigunakan oleh Perseroan dan entitas anakpada tanggal 31 Desember 2012 masing-masing sejumlah Rp 13,9 triliun danRp 10,2 triliun.
The Company and certain subsidiarieshave credit facilities for working capital,financing, bank guarantees, letters of creditand foreign exchange contracts. The totalavailable committed and uncommittedcredit facilities of the Company andsubsidiaries as at 31 December 2012amounted to Rp 13.9 trillion and Rp 10.2trillion, respectively.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 112 - Page
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) AGREEMENTS AND COMMITMENTS(continued)
e. Komitmen sewa operasi e. Operating lease commitments
Grup menyewakan beberapa jenis aset tetapdibawah perjanjian sewa operasi yang tidakdapat dibatalkan.
The Group leases out various fixed assetsunder non-cancellable operating leasesagreements.
Jumlah piutang sewa minimum yang akanditerima di masa datang yang berasal darikontrak sewa operasi yang tidak dapatdibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutangpada tanggal pelaporan, adalah sebagaiberikut:
The future minimum lease receivablesunder non-cancellable operating leasescontracted for at the reporting date, but notrecognised as receivables, are as follows:
2012 2011Dalam 1 tahun 1,396 957 Within 1 year1 sampai 5 tahun 927 577 Between 1 and 5 yearsLebih dari 5 tahun 21 18 More than 5 years
2,344 1,552
f. Komitmen pembelian barang modal f. Capital commitments
Kontrak pembelian barang modal padatanggal 31 Desember 2012 adalah sejumlahRp 1,6 triliun (2011: Rp 1,9 triliun).
Capital expenditure contracted as at31 December 2012 amounted to Rp 1.6trillion (2011: Rp 1.9 trillion).
Pada tanggal 31 Desember 2012, komitmenpengeluaran barang modal dari entitasasosiasi dan pengendalian bersama entitasadalah sejumlah Rp 453 miliar (2011: Rp 706miliar).
As at 31 December 2012, capitalcommitments of associates and jointlycontrolled entities amounted to Rp 453billion (2011: Rp 706 billion).
LIABILITAS KONTIJENSI CONTINGENCIES
a. Tuntutan PT Era Giat Prima a. PT Era Giat Prima Claim
Dua perkara yang terkait dengan dana sebesarRp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkandalam rekening escrow oleh PT Bank PermataTbk (“BP”), telah melalui proses peninjauankembali di Mahkamah Agung, masing-masinguntuk perkara perdata dan perkara pidana.
Two cases relating to funds amounting toRp 546 billion, which were formerly held inescrow account by PT Bank Permata Tbk(“BP”), have been subject to judicial review inthe Supreme Court, separately in the Civiland Criminal Divisions.
Pada bulan September 1999, PT Era GiatPrima (“EGP”) mengajukan gugatan perdataterhadap BP, mengklaim BP telah melakukanwanprestasi perjanjian yang terkait denganBank Dagang Negara Indonesia dan BankUmum Nasional (“Perjanjian Cessie”) dan jugamengklaim kepemilikan atas dana tersebut. BPberpendapat bahwa Perjanjian Cessie tersebuttelah dibatalkan oleh Badan PenyehatanPerbankan Nasional (“BPPN”) sehinggagugatan tersebut tidak mempunyai dasarhukum.
In September 1999, PT Era Giat Prima(“EGP”) filed a lawsuit in the civil courtsagainst BP, alleging breach of an agreementin respect of Bank Dagang Negara Indonesiaand Bank Umum Nasional (the “CessieAgreement”) and asserting ownership overthese funds. BP's position was that theCessie Agreement had been cancelled bythe Indonesian Bank Restructuring Agency(“IBRA”) and that the lawsuit was thereforewithout merit.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 113 - Page
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
LIABILITAS KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)
a. Tuntutan PT Era Giat Prima (lanjutan) a. PT Era Giat Prima Claim (continued)
Pendapat BP ini diperkuat oleh putusanpeninjauan kembali Mahkamah Agung untukperkara Tata Usaha Negara pada bulanOktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPNberwenang untuk membatalkan PerjanjianCessie tersebut. Pada bulan Mei 2007,Mahkamah Agung telah mengeluarkanputusannya atas perkara perdata yangmemenangkan BP dan menyatakan bahwa BPadalah pemilik dana tersebut.
This position was supported by a SupremeCourt administrative judicial review inOctober 2004, which ruled that IBRA had theauthority to cancel the Cessie Agreement.The Civil Case Supreme Court concluded inMay 2007 in favour of BP and confirmedBP's entitlement to the funds.
Secara terpisah, pada tahun 1999, PemerintahIndonesia menuntut Joko Tjandra, direktur EGPpada saat itu, dalam pengadilan pidana,sehubungan dengan dana disebut di atas, dimana dana tersebut merupakan salah satubukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni2009, Mahkamah Agung mengeluarkanputusannya atas perkara pidana ini yangmemenangkan Pemerintah Indonesia danmemerintahkan dana dalam escrow accountharus dikembalikan ke Kas Negara. Hal initelah dilakukan pada bulan Juni 2009.
Separately, in 1999, the Government ofIndonesia filed a lawsuit in the criminal courtsagainst Joko Tjandra, a director of EGP atthat time, in connection with the above-mentioned funds, in which the fund formedpart of the evidence in the lawsuit. TheCriminal Case Supreme Court concluded thecriminal case in June 2009 in favour of theGovernment of Indonesia and directed thefund in the escrow account be paid over theState Treasury. This was done in June 2009.
Berdasarkan putusan-putusan MahkamahAgung atas perkara perdata dan tata usahanegara, manajemen BP berkeyakinan bahwadana tersebut adalah sah milik BP dan saat initelah mengambil tindakan-tindakan yangbertujuan untuk pengembalian dana tersebut.
Based on the decisions of the Civil andAdministrative Divisions of the SupremeCourt, BP's management is of the opinionthat these funds are legally the property ofBP and steps are currently being taken topursue return of the funds.
b. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat(“LSM”)
b. Claim from a Non GovernmentOrganisation (“NGO”)
Pada tahun 2008, PT Mamuang (“MMG”),entitas anak tidak langsung, digugat oleh LSMPerkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tanidan Nelayan Pesisir Pantai KabupatenMamuju Utara yang mengklaim tanah milikMMG. Pengadilan Negeri Mamuju - SulawesiBarat memutuskan bahwa MMG harusmembayar ganti rugi sebesar Rp 61 miliar,putusan ini diperkuat oleh Pengadilan Tinggi.
In 2008, PT Mamuang (“MMG”), an indirectsubsidiary, was sued by an NGO“Perkumpulan Kelompok PemberdayaanTani dan Nelayan Pesisir Pantai KabupatenMamuju Utara” claiming ownership of landrights owned by MMG. The District Court ofMamuju - West Sulawesi ruled that MMGshould pay compensation of Rp 61 billion,which decision was upheld by the HighCourt.
MMG telah mengajukan kasasi ataskeputusan tersebut kepada MahkamahAgung.
MMG has submitted an appeal against thedecision to the Supreme Court.
Pada bulan Mei 2010, Mahkamah Agungmengabulkan kasasi MMG.
In May 2010, the Supreme Court acceptedMMG’s appeal.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 114 - Page
38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITASKONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
LIABILITAS KONTIJENSI (lanjutan) CONTINGENCIES (continued)
b. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat(“LSM”) (lanjutan)
b. Claim from a Non GovernmentOrganisation (“NGO”) (continued)
Pada bulan Maret 2011, PerkumpulanKelompok Pemberdayaan Tani dan NelayanPesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utaramengajukan Peninjauan Kembali kepadaMahkamah Agung dan pada bulan April 2011,MMG telah mengajukan Kontra MemoriPeninjauan Kembali untuk memperkuatposisinya. Sampai dengan tanggal laporankeuangan konsolidasian ini, perkara tersebutmasih dalam proses.
In March 2011, “Perkumpulan KelompokPemberdayaan Tani and Nelayan PesisirPantai Kabupaten Mamuju Utara”submitted a Judicial Review to theSupreme Court and in April 2011, MMGsubmitted a Counter Memorandum of CivilReview in support of its position. As at thedate of these consolidated financialstatements, the case is still in process.
c. Gugatan PT Indonesia Unggul Bersatu c. Claim from PT Indonesia UnggulBersatu
Pada tahun 2009, PT Indonesia UnggulBersatu (“IUB”) menggugat BadanPertanahan Nasional (“BPN”) Mamuju Utarauntuk membatalkan sertifikat Hak GunaUsaha (“HGU”) yang telah diterbitkan untuksejumlah perusahaan perkebunan, termasuksertifikat seluas 30.442 hektar yangditerbitkan untuk beberapa entitas anak(MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari danPT Pasangkayu).
In 2009, PT Indonesia Unggul Bersatu(“IUB”) sued the National Land Office ofNorth Mamuju to revoke the certificates of“Hak Guna Usaha” (“HGU”) issued to anumber of plantation companies, includingcertificates in respect of 30,442 hectaresissued to certain subsidiaries (MMG,PT Letawa, PT Suryaraya Lestari andPT Pasangkayu).
Pengadilan Tata Usaha Negaramemerintahkan BPN untuk membatalkansertifikat HGU tersebut. BPN dan keempatentitas anak telah mengajukan banding kePengadilan Tinggi Tata Usaha Negara diMakassar.
The State Administrative Court hasinstructed the National Land Office to revokethe certificates. The National Land Officeand the four subsidiaries have submitted anappeal to the High Administrative Court inMakassar.
Pada bulan Mei 2010, Pengadilan Tinggi TataUsaha Negara menerima permohonanbanding tersebut dan membatalkan putusanPengadilan Tata Usaha Negara.
In May 2010, the High Administrative Courthad accepted the appeal and cancelled theState Administrative Court’s decision.
IUB telah mengajukan kasasi ke MahkamahAgung atas keputusan tersebut. PadaNovember 2011, Mahkamah Agungmemutuskan untuk menolak kasasi IUB. Padabulan Oktober 2012, IUB mengajukanpeninjauan kembali dan sampai dengantanggal laporan keuangan konsolidasian ini,masih dalam proses di Mahkamah Agung.
IUB has submitted an appeal against thedecision to the Supreme Court. In November2011, the Supreme Court decided to declineIUB cassation. In October 2012, IUBsubmitted a judicial review and as at thedate of these consolidated financialstatements, the case is still in process inSupreme Court.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 115 - Page
39. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIHDALAM MATA UANG ASING
39. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIESDENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uangasing dengan rincian sebagai berikut (dalamsatuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
The Group has assets and liabilitiesdenominated in foreign currencies as follows(in full amounts, except Rupiah equivalent):
2012Jumlah setara
Lain-lain*)/ Rupiah/USD JPY Others*) Rp Equivalent
Aset AssetsKas dan setara kas 298,779,308 279,609,226 1,906,048 2,939 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 932,089,935 125,262,811 2,211,284 9,048 Trade receivablesPiutang lain-lain 78,012,082 4,436,728 455,003 759 Other receivablesInvestasi lain-lain 37,113,805 - - 359 Other investmentsPiutang pembiayaan 205,426,918 - - 1,986 Financing receivablesAset lain-lain 286,553 - 588,149 9 Other assets
1,551,708,601 409,308,765 5,160,484 15,100Liabilitas LiabilitiesPinjaman jangka pendek (200,790,663) (689,549,076) (1,525,087) (2,033) Short-term borrowingsUtang usaha (580,379,072) (1,133,906,439) (3,859,133) (5,777) Trade payablesLiabilitas lain-lain (68,749,134) (68,276,510) (2,074,918) (693) Other liabilitiesAkrual (23,234,723) (9,445) (147,314) (226) AccrualsUtang jangka panjang (2,308,010,150) (17,894,869) - (22,320) Long-term debt
(3,181,163,742) (1,909,636,339) (7,606,452) (31,049)
Liabilitas bersih (1,629,455,141) (1,500,327,574) (2,445,968) (15,949) Net liabilitiesLiabilitas yang dilindung 1,520,069,445 - - 14,699 Liabilities hedged
nilaiLiabilitas bersih (109,385,696) (1,500,327,574) (2,445,968) (1,250) Net liabilities after hedge
setelah lindung nilaiDalam ekuivalen Rupiah (1,058) (168) (24) (1,250) Rupiah equivalent
(dalam miliaran) (in billions)
2011Jumlah setara
Lain-lain*)/ Rupiah/USD JPY Others*) Rp Equivalent
Aset AssetsKas dan setara kas 385,084,391 539,445,168 4,217,211 3,593 Cash and cash equivalentsPiutang usaha 982,027,769 301,588,336 1,222,353 8,952 Trade receivablesPiutang lain-lain 71,715,476 8,804,308 15,322 651 Other receivablesInvestasi lain-lain 25,545,755 - - 232 Other investmentsPiutang pembiayaan 229,230,476 - - 2,079 Financing receivablesAset lain-lain 351,364 - 582,412 8 Other assets
1,693,955,231 849,837,812 6,037,298 15,515Liabilitas LiabilitiesPinjaman jangka pendek (27,740,000) (398,917,338) (417,073) (303) Short-term borrowingsUtang usaha (559,387,210) (1,247,582,002) (5,049,271) (5,264) Trade payablesLiabilitas lain-lain (4,672,091) (60,165,682) (968,555) (60) Other liabilitiesAkrual (13,172,884) (14,088,554) (115,100) (122) AccrualsUtang jangka panjang (2,290,786,076) (1,547,452,777) - (20,953) Long-term debt
(2,895,758,261) (3,268,206,353) (6,549,999) (26,702)
Liabilitas bersih (1,201,803,030) (2,418,368,541) (512,701) (11,187) Net liabilitiesLiabilitas yang dilindung 1,601,658,331 1,392,904,852 - 14,687 Liabilities hedged
nilaiAset/(liabilitas) bersih 399,855,301 (1,025,463,689) (512,701) 3,500 Net asset/(liabilities) after hedge
setelah lindung nilai
Dalam ekuivalen Rupiah 3,626 (120) (6) 3,500 Rupiah equivalent(dalam miliaran) (in billions)
*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlahyang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periodepelaporan.
*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies arepresented as USD equivalents using the exchange rate prevailing atend of the reporting period.
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asingpada tanggal 31 Desember 2012 dijabarkandengan menggunakan kurs tengah mata uangasing pada tanggal laporan ini, maka liabilitasbersih dalam mata uang asing Grup setelahmemperhitungkan transaksi lindung nilai akanturun sekitar Rp 9 miliar.
If assets and liabilities in foreign currencies asat 31 December 2012 had been translatedusing the mid rates as at the date of this report,the total net foreign currency liabilites of theGroup after taking into account the hedgingtransactions would decrease by approximatelyRp 9 billion.
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkDAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATASLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
NOTES TOTHE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Halaman - 116 - Page
40. REKLASIFIKASI AKUN 40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 telahdireklasifikasi agar sesuai dengan penyajianlaporan keuangan konsolidasian tahun 2012.Rincian reklasifikasi yang signifikan adalahsebagai berikut:
The 2011 consolidated financial statementshave been reclassified to be consistent with thepresentation of the 2012 consolidated financialstatements. The details of significantreclassifications are as follows:
Sebelum Setelahreklasifikasi/ reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/ Afterreclassification Reclassification reclassification
Piutang lain-lain - pihak ketiga - 440 798 1,238 Other receivables - third parties -jangka pendek current
Aset tetap 28,804 179 28,983 Fixed assetsAset kerjasama operasi 2,886 (2,886) - Joint operation assetsHak konsesi - 2,886 2,886 Concession rightsAset takberwujud lainnya 590 24 614 Other intangible assetsAset lain-lain 1,043 (203) 840 Other assetsLiabilitas lain-lain - pihak ketiga - (3,356) (636) (3,992) Other liabilities - third parties -
jangka pendek currentPendapatan ditangguhkan - (2,268) (162) (2,430) Unearned income -
jangka pendek current
41. INFORMASI TAMBAHAN 41. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Informasi tambahan pada halaman 117 sampaidengan halaman 121 adalah informasi keuanganPT Astra International Tbk (induk perusahaansaja) pada dan untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yangmenyajikan investasi Perseroan pada entitas anakberdasarkan metode biaya dan bukan denganmetode konsolidasi serta investasi Perseroanpada entitas asosiasi dan pengendalian bersamaentitas berdasarkan metode biaya dan bukandengan metode ekuitas.
The supplementary information on pages 117to 121 represents financial information ofPT Astra International Tbk (parent companyonly) as at and for the years ended31 December 2012 and 2011, which presentsthe Company’s investments in subsidiariesunder the cost method, as opposed to theconsolidation method and investments inassociates and jointly controlled entities underthe cost method, as opposed to the equitymethod.
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 117 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in billions of Rupiah,unless otherwise stated)
2012 2011
ASET ASSETS
Aset lancar Current assetsKas dan setara kas 1,775 1,301 Cash and cash equivalentsPiutang usaha: Trade receivables:
- Pihak berelasi 376 285 - Related parties- Pihak ketiga 4,546 2,691 - Third parties
Piutang lain-lain, setelah dikurangi Other receivables, net of provisionpenyisihan piutang ragu-ragu for doubtful receivables of 2sebesar 2 (2011: 2): (2011: 2):- Pihak berelasi 262 880 - Related parties- Pihak ketiga 77 55 - Third parties
Persediaan 4,151 2,222 InventoriesPajak dibayar dimuka 218 137 Prepaid taxesPembayaran dimuka lainnya 195 141 Other prepayments
Jumlah aset lancar 11,600 7,712 Total current assets
Aset tidak lancar Non-current assetsPiutang lain-lain: Other receivables:
- Pihak berelasi 739 481 - Related parties- Pihak ketiga 53 51 - Third parties
Investasi pada entitas anak, 19,542 18,506 Investments in subsidiaries,entitas asosiasi dan pengendalian associates and jointly controlledbersama entitas entities
Investasi lain-lain 2 2 Other investmentsAset pajak tangguhan 655 534 Deferred tax assetsProperti investasi 836 553 Investment propertiesAset tetap, setelah dikurangi 4,776 3,775 Fixed assets, net of accumulated
akumulasi penyusutan sebesar depreciation of 1,2781.278 (2011: 1.127) (2011: 1,127)
Aset takberwujud lainnya 22 21 Other intangible assetsAset lain-lain 744 560 Other assets
Jumlah aset tidak lancar 27,369 24,483 Total non-current assets
JUMLAH ASET 38,969 32,195 TOTAL ASSETS
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 118 - Page
LAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAS AT 31 DECEMBER 2012 AND 2011
(Expressed in billions of Rupiah,unless otherwise stated)
2012 2011
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas jangka pendek Current liabilitiesPinjaman jangka pendek 2,467 850 Short-term borrowingsUtang usaha: Trade payables:
- Pihak berelasi 2,550 2,539 - Related parties- Pihak ketiga 476 336 - Third parties
Liabilitas lain-lain: Other liabilities:- Pihak berelasi 53 27 - Related parties- Pihak ketiga 1,850 1,180 - Third parties
Utang pajak 526 365 Taxes payableAkrual 1,750 1,589 AccrualsLiabilitas imbalan kerja 43 44 Employee benefit obligationsPendapatan ditangguhkan 29 21 Unearned income
Jumlah liabilitas jangka pendek 9,744 6,951 Total current liabilities
Liabilitas jangka panjang Non-current liabilitiesPendapatan ditangguhkan 1,141 859 Unearned incomeLiabilitas imbalan kerja 555 387 Employee benefit obligations
Jumlah liabilitas jangka panjang 1,696 1,246 Total non-current liabilities
Jumlah liabilitas 11,440 8,197 Total liabilities
EKUITAS EQUITYModal saham+): Share capital+):
- Modal dasar - 60.000.000.000 - Authorised - 60,000,000,000saham dengan nilai nominal Rp 50 shares with par value of Rp 50(dalam satuan Rupiah) per saham (full Rupiah) per share
- Modal ditempatkan dan disetor 2,024 2,024 - Issued and fully paid -penuh - 40.483.553.140 40,483,553,140 ordinarysaham biasa shares
Tambahan modal disetor 1,106 1,106 Additional paid-in capitalSaldo laba: Retained earnings:
- Dicadangkan 425 425 - Appropriated- Belum dicadangkan 23,551 20,029 - Unappropriated
Komponen ekuitas lainnya 423 414 Other reserves
Jumlah ekuitas 27,529 23,998 Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 38,969 32,195 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
+) Setelah pemecahan saham, lihat Catatan 1c. +)After stocks split, refer to Note 1c.
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 119 - Page
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2012 2011
Pendapatan bersih 91,509 72,996 Net revenue
Beban pokok pendapatan (81,883) (65,266) Cost of revenue
Laba bruto 9,626 7,730 Gross profit
Beban penjualan (4,429) (3,663) Selling expensesBeban umum dan administrasi (2,144) (1,707) General and administrative expensesPenghasilan bunga 195 225 Interest incomeBeban bunga (41) (41) Interest expenseKeuntungan selisih kurs, bersih 36 2 Foreign exchange gain, netPendapatan dividen 7,425 8,782 Dividend incomePenghasilan lain-lain 2,255 1,455 Other incomeBeban lain-lain (7) 5 Other expenses
Laba sebelum pajak penghasilan 12,916 12,788 Profit before income tax
Beban pajak penghasilan (1,092) (855) Income tax expenses
Laba tahun berjalan 11,824 11,933 Profit for the year
Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:
Keuntungan selisih revaluasi aset tetap - 414 Gain on revaluation of fixed assets
Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges:- Keuntungan/(kerugian) bersih yang 11 (1) - Net gain/(loss) arising during
timbul selama tahun berjalan the year- Transfer ke laba rugi - 1 - Transfer to profit or loss
Kerugian aktuarial imbalan pasca-kerja (54) - Actuarial loss from post-employment benefit
Pajak penghasilan terkait 9 - Related income tax
Pendapatan komprehensif lain (34) 414 Other comprehensive incometahun berjalan, setelah pajak for the year, net of tax
Jumlah laba rugi komprehensif 11,790 12,347 Total comprehensive incometahun berjalan for the year
INFO
RM
ASIT
AMB
AH
AN
/SU
PPLE
MEN
TAR
YIN
FOR
MA
TIO
N
PTAS
TRA
INTE
RN
ATIO
NA
LTb
kIN
DU
KPE
RU
SAH
AA
NSA
JA/P
AR
ENT
CO
MPA
NY
ON
LY
Hal
aman
-120
-Pa
ge
LAPO
RA
NPE
RU
BA
HA
NEK
UIT
ASU
NTU
KTA
HU
NYA
NG
BER
AK
HIR
31D
ESEM
BER
2012
DAN
2011
(Din
yata
kan
dala
mm
iliar
anR
upia
h)
STA
TEM
ENTS
OF
CH
AN
GES
INEQ
UIT
YFO
RTH
EYE
AR
SEN
DED
31D
ECEM
BER
2012
AN
D20
11(E
xpre
ssed
inbi
llion
sof
Rup
iah)
Mod
alsa
ham
/Sh
are
capi
tal
Tam
baha
nm
odal
dise
tor/
Add
ition
alpa
id-in
capi
tal
Sald
ola
ba/R
etai
ned
earn
ings
Selis
ihre
valu
asi
aset
teta
p/Fi
xed
asse
tre
valu
atio
nre
serv
es
Lind
ung
nila
iar
uska
s/C
ash
flow
hedg
esJu
mla
h/To
tal
Dic
adan
gkan
/A
ppro
pria
ted
Belu
mdi
cada
ngka
n/Un
appr
opria
ted
Sal
do1
Janu
ari2
011
2,02
41,
106
425
15,0
98-
-18
,653
Bal
ance
at1
Janu
ary
2011
Laba
rugi
kom
preh
ensi
ftah
unbe
rjala
n-
--
11,9
3341
4-
12,3
47C
ompr
ehen
sive
inco
me
fort
heye
ar
Div
iden
--
-(7
,002
)-
-(7
,002
)D
ivid
end
Sal
do1
Janu
ari2
012
2,02
41,
106
425
20,0
2941
4-
23,9
98B
alan
ceat
1Ja
nuar
y20
12
Laba
rugi
kom
preh
ensi
ftah
unbe
rjala
n-
--
11,7
81-
911
,790
Com
preh
ensi
vein
com
efo
rthe
year
Div
iden
--
-(8
,259
)-
-(8
,259
)D
ivid
end
Sal
do31
Des
embe
r201
22,
024
1,10
642
523
,551
414
927
,529
Bal
ance
at31
Dec
embe
r201
2
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA INTERNATIONAL TbkINDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
Halaman - 121 - Page
LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2012 DAN 2011(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)
STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2012 AND 2011(Expressed in billions of Rupiah)
2012 2011
Arus kas dari aktivitas operasi: Cash flows from operating activities:Penerimaan dari pelanggan 91,838 73,947 Receipts from customersPembayaran kepada pemasok (83,480) (64,726) Payments to suppliersPembayaran kepada karyawan (2,588) (2,223) Payments to employeesPenerimaan dari aktivitas operasi lainnya 931 675 Receipts from other operating activitiesPembayaran untuk aktivitas operasi lainnya (4,145) (2,936) Payment for other operating activities
Kas yang dihasilkan dari operasi 2,556 4,737 Cash generated from operationsPenghasilan bunga yang diterima 171 206 Interest income receivedPembayaran pajak penghasilan badan (1,079) (1,000) Payments of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh dari 1,648 3,943 Net cash flows provided fromaktivitas operasi operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi: Cash flows from investing activities:Dividen kas yang diterima 7,425 8,782 Cash dividends receivedPenurunan piutang lain-lain 434 725 Reduction in other receivables
kepada pihak berelasi from related partiesPenjualan aset tetap 32 23 Sale of fixed assetsPembelian aset tetap (1,358) (1,486) Acquisitions of fixed assetsPenambahan investasi pada entitas anak dan (1,036) (5,016) Additions to investments in subsidiaries and
pengendalian bersama entitas jointly controlled entitiesPembelian aset takberwujud lainnya (5) (1) Acquisitions to other intangible assetsPelepasan entitas asosiasi - 10 Disposal of associate
Arus kas bersih yang diperoleh dari 5,492 3,037 Net cash flows provided from investingaktivitas investasi activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Cash flows from financing activities:Penerimaan pinjaman jangka pendek 3,071 3,514 Proceeds from short-term borrowingsDividen kas yang dibayarkan (8,253) (6,999) Cash dividend paidPembayaran kembali pinjaman jangka pendek (1,450) (3,455) Repayments of short-term borrowingsPembayaran bunga (36) (41) Interest paid
Arus kas bersih yang digunakan (6,668) (6,981) Net cash flows used in financinguntuk aktivitas pendanaan activities
Kenaikan/(penurunan) kas 472 (1) Increase/(decrease) in cash anddan setara kas cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun 1,302 1,303 Cash and cash equivalents atbeginning of year
Dampak perubahan selisih kurs 2 - Effects of exchange rate changes onterhadap kas dan setara kas cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada akhir tahun 1,776 1,302 Cash and cash equivalents atend of year
Kas dan setara kas terdiri dari: The cash and cash equivalents comprise the following:
2012 2011
Kas dan setara kas 1,775 1,301 Cash and cash equivalentsKas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 1 1 Restricted cash and cash equivalents
1,776 1,302
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
Printed on recycled paper & FSC certifiedDicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT Astra International Tbk
Astra International BuildingJl. Gaya Motor Raya No. 8Sunter II, Jakarta 14330Indonesia
Telp (62-21) 652 2555Fax (62-21) 653 04957
www.astra.co.id