anfis & patofisiologi cerna 1

8
Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan MANUSIA PERLU BERAKTIFITAS UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP TUBUH /SEL-SEL TUBUH PERLU NUTRIEN UNTUK MELAKUKAN FUNGSINYA NUTRIEN T.D. PROTEIN, LEMAK, KH, VIT, MINERAL, & SERAT SELULOSA/BAHAN SAYURAN LAIN YANG TIDAK BERNILAI NUTRISI Tujuan utama sistem pencernaan makanan adalah memecah bahan makanan menjadi ukuran yang cukup kecil sehingga bisa diserap & menembus dinding usus masuk kedalam pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. ALAT PENCERNAAN TERDIRI DARI: 1. SALURAN PENCERNAAN 2. KELENJAR PENCERNAAN PROSES PENCERNAAN à 3 tahap 1. Dalam rongga mulut 2. Dalam lambung 3. Dalam usus halus Panjang total: sekitar 40 cm dr mulut melalui eosofagus, lambung, dan usus sampai anus Rongga Mulut SECARA MEKANIS à GIGI DAN LIDAH SECARA KIMIAWI à KELENJAR LUDAH GLANDULA SALIVA à 3 PASANG 1. Parotid Gland 2. Sublingual Gland 3. Submandibular Gland Glandula Saliva à air liur à komposisi air , lendir, dan enzim Eosofagus terletak di rongga mediastinum, anterior terhadap tulang punggung & posterior terhadap trakea Lambung: sebelah kiri atas abd tepat di bawah diafragma kiri, Dibagi menjadi kardia (jl masuk), fundus, korpus, dan pilorus dpt berdistensi dg kapasitas kira2 1500 ml, bagian pertemuan antara eospfagus dan lambung dikelilingi oleh cincin otot halus disebut spingter kardia Spingter pilorus mengontrol lubang antara lambung dan usus halus Usus halus merupakan segmen paling panjang dr saluran GI (2/3 dr panjang total) Kira2 7000 cm permukaan untuk sekresi dan absorbsi Dibagi menjadi: duodenum (bag atas),yeyunum (bag tengah), ileum (bag bawah)

Upload: riskayanti-ramadhani

Post on 02-Aug-2015

77 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anfis & Patofisiologi Cerna 1

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan

MANUSIA PERLU BERAKTIFITAS UNTUK MEMPERTAHANKAN HIDUP

TUBUH /SEL-SEL TUBUH PERLU NUTRIEN UNTUK MELAKUKAN FUNGSINYA

NUTRIEN T.D. PROTEIN, LEMAK, KH, VIT, MINERAL, & SERAT SELULOSA/BAHAN SAYURAN LAIN YANG TIDAK BERNILAI NUTRISI

Tujuan utama sistem pencernaan makanan adalah

memecah bahan makanan menjadi ukuran yang cukup kecil

sehingga bisa diserap & menembus dinding usus masuk

kedalam pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

ALAT PENCERNAAN

TERDIRI DARI:

1. SALURAN PENCERNAAN

2. KELENJAR PENCERNAAN

PROSES PENCERNAAN à 3 tahap

1. Dalam rongga mulut

2. Dalam lambung

3. Dalam usus halus

Panjang total: sekitar 40 cm dr mulut melalui eosofagus,

lambung, dan usus sampai anus

Rongga Mulut

SECARA MEKANIS à GIGI DAN LIDAH

SECARA KIMIAWI à KELENJAR LUDAH

GLANDULA SALIVA à 3 PASANG

1. Parotid Gland

2. Sublingual Gland

3. Submandibular Gland

Glandula Saliva à air liur à komposisi air , lendir, dan enzim

Eosofagus terletak di rongga mediastinum, anterior

terhadap tulang punggung & posterior terhadap

trakea

Lambung:

sebelah kiri atas abd tepat di bawah

diafragma kiri,

Dibagi menjadi kardia (jl masuk), fundus,

korpus, dan pilorus

dpt berdistensi dg kapasitas kira2 1500

ml,

bagian pertemuan antara eospfagus dan

lambung dikelilingi oleh cincin otot halus

disebut spingter kardia

Spingter pilorus mengontrol lubang

antara lambung dan usus halus

Usus halus merupakan segmen paling panjang dr

saluran GI (2/3 dr panjang total)

Kira2 7000 cm permukaan untuk sekresi

dan absorbsi

Dibagi menjadi: duodenum (bag

atas),yeyunum (bag tengah), ileum (bag

bawah)

Duktur koledokus, memungkinkan

empedu & sekresi pankreas ke

duodenum pd ampula Vater

Pertemuan antara ileum deng sekum disebut

ileosekal, berf’ mengontrol isi usus ke dlm usus

besar dan mencegah refluk bakteri ke dalam usus

halus, juga terdapat Apendiks Veriformis

Usus besar terdiri dari: asenden, transversum, dan

desenden

Bag ujug usus besar td kolon sigmoid & rektum,

rektum berlanjut pd anus (otot lurik membentuk

spingter internal & eksternal)

SUPLAI DARAH

Mendapat suplai darah dr arteri yg berasal dr

sepanjang seluruh aorta torakal dan abdominal, bag

pentingnya adalah arteri gastrik & mesentrika

inferior

Page 2: Anfis & Patofisiologi Cerna 1

Oksigen & nutrien disuplai ke lambung o/ a.gastrik

Komponen esensial disuplai ke usus o/a.mesentrika

Kemudian darah dialirkan o/ vena2 ke organ2 u/

membentuk pembuluh darah besar disebut

V.portalà dibawa ke hepar

Aliran drh ke seluruh GI kira2 20% dr total curah jtg,

meningkat secara bermakna setelah makan.

PERSARAFAN SALURAN GI

Sal GI dipersarafi o/ bag simpatis dan parasimpatis

dr sistem saraf otonom

Saraf simpatis memberikan efek inhibisi

Sekresi & motilitas gastrik menurun

Konstriksi sfingter & motilitas gastrik di

bawah pengaruh stimulus simpatis

Stimulus saraf parasimpatis

Menyebabkan peristaltik terjadi &

meningkatkan aktivitas sekretorik

Sfingter rileks

Hanya bagian esofagus atas & sfingter anal eksterna

di bawah kontrol volunter

Fungsi Utama

o MEMECAHKAN PARTIKEL MAKANAN KE DALAM

BENTUK MOLEKULER UNTUK DI CERNA BERSAMA

BERBAGAI SEKRESI ENZIM

o MENGABSORPSI HASIL PENCERNAAN DALAM

BENTUK MOLEKUL KECIL KE DALAM ALIRAN DARAH

o MENGELIMINASI MAKANAN YANG TIDAK

TERCERNA / TERABSORPSI & PRODUK SISA LAIN

DARI TUBUH

Pencernaan Oral

DIMULAI DENGAN MENGUNYAH, MAKANAN DIPECAH MJD

PARTIKEL KECIL (MUDAH DITELAN), DICAMPUR ENZIM – ENZIM

U/ MERUBAH DARI BENTUK PARTIKEL MJD MOLEKULER

Sekresi Pertama Yang Kontak Dengan Makanan Adh SALIVA

REFLEX SALIVASI DIPENGARUHI OLEHMakan, Melihat, Mencium Atau Mencicip Makanan

SALIVA DISEKRESI OLEH KELENJAR DALAM MULUT a.l. KEL

Sublingualis, Submandibularis Dan Parotis

SEKRESI SALIVA / HARI ± 1,5 L

KANDUNGAN / KOMPOSISI SALIVA :

. Enzim PTIALIN/AMILASE U/

Mencerna KH

. MUKUS U/ Pelumas Makanan Agar

Mudah Ditelan

MENELAN

Dimulai Dg AKTIVITAS VOLUNTER Yang Diatur Oleh

Pusat Menelan Di Medula Dari Sist. Saraf Pusat

oblongata

Berakhir Dg AKTIVITAS REFLEX

Saat Menelan, EPIGLOTIS MENUTUP LUBANG

TRAKEA U/. Mencegah Aspirasi Makanan Ke Dalam

Paru

Menelan Mengakibatkan BOLUS MAKANAN Menuju

ESOFAGUS ATAS

U/ Mendorong Bolus Makanan, Otot Halus Dinding

Esofagus Berkontraksi Dalam Urutan Irama Dari

Esofagus Ke Lambung (=PERISTALTIK ESOFAGUS)

Selama Proses Peristaltik , SFINGTER ESOFAGUS

BAWAH RILEX Shg Bolus Makanan Masuk Lambung

Setelah Bolus Mkn Masuk Lambung, SFINGTER

ESOFAGUS MENUTUP RAPAT U/ M’cegah Refluks

Isi Lambung Ke Esofagus

BILA ADA REFLUKS, KANDUNGAN ASAM DARI

LAMBUNG DPT MENYEBABKAN Sensasi tidak

nyaman dibawah sternum (disebut NYERI ULU HATI)

Page 3: Anfis & Patofisiologi Cerna 1

KERJA LAMBUNG

Kelenjar lambung MENSEKRESI:

CAIRAN YG SANGAT ASAM yu: Asam Hidroklorida, pH dpt

mencapai 1

Fungsi asam hidroklorida lambung :

memecah makanan mjd komponen yg lebih dapat diabsorpsi u/

membantu destruktif kebanyakan bakteri pencernaan . Sekresi

asam hidroklorida ± 2,4 L/H . Enzim Pepsin U/ memulai

pencernaan protein polipeptida

FUNGSI INSTRINSIK

Berkombinasi dg vit B12, shg vit dpt diabsorbsi di

ILEUM,

Jika mukosa rusak, Fx. Instrinsik tidak ada, vit B12

tdk dpt diabsorbsi

ANEMIA PERNISIOSA (tanda & akibat: lemah, pucat,

parestesi extremitas, kesulitan jaga keseimbangan

krn kerusakan sumsum tlg blkg, ggl jantung & ginjal

KERJA USUS HALUS

Dari lambung proses pencernaan berlanjut ke

Duodenum

Sekresi dalam duodenum berasal dari : Pankreas,

Hepar, & Kelenjar dinding Usus

Pankreas

pH sekresi Alkalin à konsentrasi bikarbonatnya

tinggi, guna : u/ netralisir asam lambung

Sekresi enzim :

Tripsin u/ pencernaan protein &

polipeptida, dipeptida, asam amino

Amilase u/ pencernaan zat pati

dekstrin, maltosa, glukosa

Lipase u/ pencernaan lemak / trigliserida

asam lemak, digliserida, monogliserida

Total sekresi : 1 L/hari

Hepar

ZAT Stimul

us u/

roduk

si

Jar.

t

arget

Efek

pd

sekresi

Efek pd

motilitas

Hormon :

Gastrin

Disten

si

lambu

ng Dg

maka

nan

Kelen

jar

lamb

ung

sekresi

getah

lambu

ng yg

kaya

HCL

Motilitas

lambg

¯ waktu

pengosongn

lambg,relax

ss sfgtr

ileosekal,

konstrks

sfgtr

gastroesofa

gus

Neuroreg

ulator :As

etil kolin

Mliha

t,

mciu

m,

mngu

nyah

mknn,

disten

si

lambu

ng

Kelen

jar

lamb

ung,

kelen

jar

sekre

tori

lain,

otot

GI

P’ning

katn

asam

lambu

ng

Scr umum

meningkat;

penurunan

tonus

sfinkter

Histamin Tidak

jelas;

zat

dlm

mknn

Kelen

jar

lamb

ung

Menin

gkat-

kan

produk

si

asam

lambu

ng

Page 4: Anfis & Patofisiologi Cerna 1

Mensekresi EMPEDU, disimpan dikandung empedu

Guna EMPEDU : mengemulsi lemak agar mudah

dicerna + absorpsi

Total sekresi : 0,5 L/hari

Kelenjar Dinding USUS

Sekresi t.d. MUKUS

Fgs mukus : menyelimuti/melindungi sel-sel/mukosa

dari serangan HCl, hormon, elektrolit, & enziM

Total sekresi : 3 L/hari

Tipe kontraksi USUS t.d 2 tipe :

Kontraksi SEGMENTASI

menghasilkan campuran gelombang

yang menggerakkan isi usus ke belakang

dan ke depan dalam gerakan mengaduk.

PERISTALTIK Usus

gerakan usus mendorong isi usus halus

ke arah kolon

Bentuk - bentuk molekul makanan yang siap diabsorpsi

USUS:

KARBOHIDRAT

DISAKARIDA spt sukrosa, maltosa

MONOSAKARIDA spt glukosa, fruktosa

& galaktosa

GLUKOSA adh karbohidrat utama yg

digunakan sel sbg bahan bakar

PROTEIN

Asam Amino Dan Peptida

LEMAK

Monogliserida Dan Asam Lemak

Vit & Mineral tidak dicerna, tp lgsg diabsobpsi

tanpa perubahan secara esensial

KERJA KOLON

Dalam 4 jam setelah makan, MATERI SISA RESIDU

keluar dari ileum terminalis melalui KATUP

ILEOSEKAL menuju PROKSIMAL KOLON

Komponen Utama Isi Kolon adalah :

Populasi Bakteri, fgsnya : membantu menyelesaikan

pemecahan materi residu dan garam empedu

Sekresi Kolon td :

MUKUS,

fgs : melindungi mukosa

kolon dari isi interluminal dan

memberikan perlekatan pada

massa fekal

LARUTAN ELEKTROLIT (larutan

Bikarbonat),

fgs : menetralisir produk

akhir yang terbentuk dari

kerja bakteri kolonik

Tipe gerakan isi kolonik adh

LAMBAT dengan aktivitas peristaltik yang lemah,

Shg memungkinkan REABSORPSI efisien terhadap

AIR DAN ELEKTROLIT.

KUAT INTERMITEN untuk waktu tertentu, Apabila

makanan lain dimakan, hormon perangsang usus

keluar, dan materi sisa residu mencapai &

mengembangkan ANUS ( ± dalam 12jam stlh

makanan dimakan)

Jumlah yang melewati anus ± ¾ materi sisa residu,

¼ masih tetap berada di rektum 3 hari stlh

makanan di cerna.

DEFEKASI

Defekasi terjadi akibat :

Distensi Rektum yg mybbkan kontraksi otot-otot

rektum merilexkan sfingter internal

Page 5: Anfis & Patofisiologi Cerna 1

Kontrol sadar dari kortek serebral sfingter eksternal

secara volunter rilex

Otot abdomen kontraksi (peregangan) u/

memudahkan pengosongan kolon.

Sistem fingter ANUS t.d :

Sf. Internal, dikontrol oleh sistem saraf otonom

Sf. External , dibawah kontrol sadar dari kortex

serebral

Krn dapat dikontrol scr sadar maka defekasi dapat

dihambat dg mempertahankan sfingter eksternal

tertutup

Frekuensi rata-rata defekasi pada manusia 1 (satu)

kali sehari, tapi dapat bervariasi diantara individu

Peningkatan pada frekuensi defekasi disebut Diare,

sebaliknya Penurunan frekuensi disebut Konstipasi

faces

bahan makanan yang tidak tercerna, materi

anorganik, air, dan bakteri.

75 % Materi cair dan 25 % materi padat

Normal : warna coklat, akibat pemecahan empedu

oleh bakteri usus

Bau, scr kimiawi dibentuk oleh bakteri usus

Khususnya indol dan skatol)

Flatus

adh keluarnya gas dari rektum

Secara kimiawi gas-gas dibentuk oleh bakteri usus,

a.l: metan, sulfida hidrogen, dan amonia.

GI mengandung 150 cc gas-gas tsb, yang diabsorpsi

didalam sirkulasi portal dan didetoksifikasi oleh

hepar.

Pasien dengan penyakit hepar sering diobati dg

antibiotik u menurunkan jlh bakteri kolonik, shg

menghambat produksi gas-gas toksik.

PATOFISIOLOGI

disfagia

Disfagia atau kesadaran subjektif akan adanya gg

transport aktif zat yang dimakan dr faring,

merupakan gejala utama penyakit faring & esofagus.

Dapat bersifat obstruktif atau motorik

Disfagia akibat gg non esofagus, misal akibat gg

peredaran darah otak, distropi otot.

(Price & Wilson, 1995)

Pirosis

Pirosis (nyeri ulu hati) adalah gejala penyakit

esofagus lain, ditandai sensasi panas, terbakar di

epigastrium/belakang prosesus xipoideus &

menyebar ke atas.

Dapat disebabkan o/ refluks asam lambung atau

sekret empedu ke esofagus bag bawah à

mengiritasi mukosa

Odinofagia

• Adalah nyeri menelan & dapat terjadi bersama

disfagia

• Dirasakan sbg sensasi ketat/nyeri membakarß tidak

dapat dibedakan dg nyeri ulu hati bag tengah dada

• Disebabkan o/spasme esofagus akibat peregangan

akut, sekunder krn peradangan mukosa esofagus

Water Brash

Page 6: Anfis & Patofisiologi Cerna 1

Regurgitasi isi lambung ke dlm rongga mulut tanpa

tenaga, beda dg muntah yg diikuti nausea

Sering terjadi pd bayi akibat perkembangan sfingter

esofagus bawah tidak sempurna

Akalasia

Merupakan gg hipomotilitas yg jarang terjadi

Ditandai : peristaltik lemah & tidak teraturà

kegagalan sfingter esofagus bawah u/ relaksasi

secara sempurna saat menelan “aperistalsis korpus

esofagus”

Etiologi belum diketahui

Pembedahan akalasia

Esofagitis

Peradangan mukosa esofagus dpt akut/kronik

Jenis yg tidak berbahaya terjadi setelah menelan air

panas

Sensasi panas substernum dpt terjadi dlm waktu

singkat & terkait dg edema superfisial &

esofagospasme