anev contra flow i (ruas tol cawang - semanggi)

28
1 | Page ANALISA DAN EVALUASI PELAKSANAAN UJI COBA “CONTRA FLOW” PADA RUAS TOL CAWANG – SEMANGGI PERIODE I : TANGGAL 1 s.d 4 MEI 2012 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ruas Tol dalam kota Cawang – Semanggi merupakan jalur pertemuan dengan Tol dari arah Cikampek, Tol Jagorawi maupun Tol Tanjung Priuk. Ruas Tol Cawang – Semanggi sebagai salah satu akses utama menuju Bandara Internasional Soekarno – Hatta dan sekaligus sebagai salah satu akses jalan utama menembus dan menuju jantung kota Jakarta serta sebagai salah satu lintasan perjalanan VVIP. Volume lalu lintas yang begitu padat pada ruas Tol Cawang – Semanggi khususnya pada peak hours pagi, yaitu mulai pukul 06.00 s.d 10.00 WIB dan diperparah dengan semakin menurunnya kinerja lalu lintas pada jalan arteri MT. Haryono maupun Jalan Gatot Subroto sebagai akibat semakin bertambahnya volume lalu lintas, pengurangan kapasitas jalan akibat adanya operasionalisasi Transjakarta Busway koridor IX dan bottle neck, serta adanya upaya penghindaran melintasi koridor 3 in 1 pada Jalan Gatot Subroto sehingga mengakibatkan setiap peak pagi selalu terjadi antrian panjang kendaraan tepatnya pada Off Ramp Tegal Parang dan mengganggu jalur utama ruas Tol sehingga menimbulkan kemacetan sampai Gerbang Tol Cililitan (dari arah Bogor) dan Gerbang Tol Halim (dari arah Cikampek/Bekasi). Pengaturan dengan cara pemasangan traffic cone menjelang Off Ramp Tegal Parang yang selama ini dilakukan oleh Satuan PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, tidak menjadikan ruas Tol Cawang – Kuningan menjadi lancar. Upaya- upaya mengatasi kemacetan khususnya pada ruas Tol Cawang – Semanggi pada peak hours pagi tidak memungkinkan lagi dilakukan dengan cara pelebaran jalan maupun membuat storage/penampungan antrian kendaraan. Untuk itulah, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya secara proakktif melakukan koordinasi dan kerja sama dengan PT. Jasa Marga untuk melakukan uji coba Contra Flowpada ruas Tol Cawang Semanggi guna mengurangi kemacetan lalu lintas. 2. Dasar A. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Upload: yakub-dedy-karyawan

Post on 02-Aug-2015

178 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Lebih baik berbuat dari pada protesSistem contra flow ini memang bukan satu-satunya solusi atasi kemacetan Jakarta. Dari hasil anev uji coba I sistem contra flow , dapat disimpulkan bhw kinerja Tol dalam kota Jakarta semakin meningkat (volume kendaraan bertambah dan waktu tempuh berkurang).

TRANSCRIPT

Page 1: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

1 | P a g e

ANALISA DAN EVALUASI PELAKSANAAN UJI COBA “CONTRA FLOW”

PADA RUAS TOL CAWANG – SEMANGGI PERIODE I : TANGGAL 1 s.d 4 MEI 2012

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Ruas Tol dalam kota Cawang – Semanggi merupakan jalur pertemuan dengan Tol dari arah Cikampek, Tol Jagorawi maupun Tol Tanjung Priuk. Ruas Tol Cawang – Semanggi sebagai salah satu akses utama menuju Bandara Internasional Soekarno – Hatta dan sekaligus sebagai salah satu akses jalan utama menembus dan menuju jantung kota Jakarta serta sebagai salah satu lintasan perjalanan VVIP.

Volume lalu lintas yang begitu padat pada ruas Tol Cawang – Semanggi khususnya pada peak hours pagi, yaitu mulai pukul 06.00 s.d 10.00 WIB dan diperparah dengan semakin menurunnya kinerja lalu lintas pada jalan arteri MT. Haryono maupun Jalan Gatot Subroto sebagai akibat semakin bertambahnya volume lalu lintas, pengurangan kapasitas jalan akibat adanya operasionalisasi Transjakarta Busway koridor IX dan bottle neck, serta adanya upaya penghindaran melintasi koridor 3 in 1 pada Jalan Gatot Subroto sehingga mengakibatkan setiap peak pagi selalu terjadi antrian panjang kendaraan tepatnya pada Off Ramp Tegal Parang dan mengganggu jalur utama ruas Tol sehingga menimbulkan kemacetan sampai Gerbang Tol Cililitan (dari arah Bogor) dan Gerbang Tol Halim (dari arah Cikampek/Bekasi).

Pengaturan dengan cara pemasangan traffic cone menjelang Off Ramp Tegal Parang yang selama ini dilakukan oleh Satuan PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, tidak menjadikan ruas Tol Cawang – Kuningan menjadi lancar.

Upaya- upaya mengatasi kemacetan khususnya pada ruas Tol Cawang – Semanggi pada peak hours pagi tidak memungkinkan lagi dilakukan dengan cara pelebaran jalan maupun membuat storage/penampungan antrian kendaraan. Untuk itulah, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya secara proakktif melakukan koordinasi dan kerja sama dengan PT. Jasa Marga untuk melakukan uji coba “Contra Flow” pada ruas Tol Cawang – Semanggi guna mengurangi kemacetan lalu lintas.

2. Dasar

A. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Page 2: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

2 | P a g e

B. Undang – Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan;

C. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;

D. 20 Program Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan dalam Penanganan Transportasi di Jabodetabek;

E. Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/601/2012 tentang Jukrah upaya mewujudkan kamseltibcar lantas di 10 kota besar;

F. Hasil Rapat Koordinasi dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. pada hari Senin tanggal 23 April 2012 tentang Rencana Pelaksanaan Pengaturan Lalu Lintas “Contra Flow” di ruas Tol dalam kota.

3. Maksud dan Tujuan

A. Laporan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi kepada Pimpinan tentang sampai sejauh mana hasil pelaksanaan uji coba pengaturan lalu lintas “Contra Flow” di ruas Tol dalam kota.

B. Tujuan dari laporan ini adalah untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan Pimpinan dalam menentukan kebijakan dan langkah serta tindak lanjut dari pelaksanaan uji coba pengaturan lalu lintas “Contra Flow” di ruas Tol dalam kota.

4. Sistematika

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 2. Dasar 3. Maksud dan tujuan 4. Sistematika

II. KONDISI AWAL

5. Volume Kendaraan dan Kinerja Lalu Lintas 6. Kondisi Kemacetan 7. Upaya yang Telah Dilakukan 8. Tanggapan dan Keluhan Masyarakat

III. PELAKSANAAN UJI COBA “CONTRA FLOW”

9. Tahap Persiapan 10. Tahap Penyempurnaan Prasarana 11. Tahap Sosialisasi 12. Pelaksanaan Uji Coba “Contra Flow”

Page 3: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

3 | P a g e

A. Lay Out “Contra Flow” dan Kelengkapan Sarana Lalu Lintas

B. Perlibatan dan Penempatan Petugas C. Operasionalisasi “Contra Flow” D. Dokumentasi Pelaksanaan Uji Coba “Contra Flow”

IV. HASIL PELAKSANAAN UJI COBA “CONTRA FLOW”

13. Hasil Survey Traffic Counting 14. Kondisi Kemacetan dan Panjang Antrian 15. Peningkatan Kapasitas Jalan 16. Kecepatan Rata – Rata dan Waktu Tempuh 17. Respons Masyarakat dan Kliping Berita

V. PENUTUP 18. Kesimpulan 19. Rekomendasi

II. KONDISI AWAL

5. Volume Kendaraan dan Kinerja Lalu Lintas

A. Jalan Gatot Subroto (Jalan Arteri dari TL. Pancoran s.d TL. Kuningan)

1). Fluktuasi Sepeda Motor

Sumber : Hasil Survey Tim Konsultan PT. Pamentory Cipta 2011

Puncak peak pagi untuk mobilitas sepeda motor di ruas Jalan Gatot Subroto adalah arus lalu lintas dari arah Timur menuju Barat (TL. Pancoran ke TL. Kuningan) yaitu pada pukul 07.00 s.d 08.00 WIB. Dilanjutkan pada pukul 08.00 s.d 10.00 WIB. Dengan kondisi di jalan arteri Gatot Subroto seperti ini, tentunya sangat mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas yang akan keluar Off Ramp Tol Tegal Parang.

2). Kinerja Lalu Lintas Pada Peak Pagi (06.00 s.d. 10.00 WIB)

Page 4: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

4 | P a g e

Sumber : Hasil Survey Subdit Kamsel bulan Januari 2012

Kinerja lalu lintas pada jalan arteri Gatot Subroto, yaitu dari arah TL. Pancoran s.d Kuningan pada peak pagi dengan nilai V/C = 1,67. Artinya tingkat pelayanan(LoS) masuk golongan F (>1) , yaitu kondisi arus lalu lintas dalam kondisi macet.

Akibat kemacetan di jalan arteri Gatot Subroto berimbas terjadinya antrian kendaraan saat keluar Off Ramp Tol Tegal Parang yang menyebabkan kemacetan lalu lintas hingga GT. Cililitan dan GT. Halim.

B. Ruas Tol Dalam Kota ( Cawang – Pluit )

Sumber Data : PT. Jasa Marga

C. Traffic Counting Ruas Tol Kuningan 2 - Tebet

Sumber Data : PT. Jasa Marga

Traffic Counting dilakukan di ruas Tol Kuningan – Tebet guna menghitung volume lalu lintas dari GT. Kuningan 2 dan Main Road B. V/C Ratio rata-rata < 0,8 , artinya kondisi arus lalu lintas pada ruas tol Kuningan – Tebet pada pukul 06.30 s.d 09.30 WIB masih stabil dengan kecepatan terbatas. Sehingga masih layak bila dilakukan “ Contra Flow”

Page 5: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

5 | P a g e

6. Kondisi Kemacetan

A. Kondisi antrian kendaran pada Off Ramp Tegal Parang dan Jalan arteri (Jalan Gatot Subroto)

1). Antrian panjang kendaraan yang akan keluar Off Ramp Tegal Parang menghambat arus lalu lintas dalam tol yang akan ke arah Semanggi :

Sumber : Foto Udara oleh TMC Dit. Lantas Polda Metro Jaya Januari 2012

2). Kemacetan baik pada ruas Tol Cawang – Kuningan maupun Jalan Gatot Subroto (Depan MBAU dan TL. Kuningan) :

Sumber : Dokumentasi Tim Survey Subdit Kamsel Januari 2012

Page 6: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

6 | P a g e

B. Kondisi kemacetan dari mulai GT. Cililitan s.d Off Ramp Tegal Parang maupun dari GT. Halim s.d Off Ramp Tegal Parang :

1). Gerbang Tol Cililitan :

2). Kemacetan Tol Halim arah Cawang s.d Off Ramp Tegal Parang :

Page 7: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

7 | P a g e

3). Peta kemacetan ruas Tol TMII – Cawang – Off Ramp Tegal Parang dan ruas Tol Halim – Cawang – Off Ramp Tegal Parang pada peak pagi (06.00 s.d 10.00 WIB) :

Sumber : Paparan PT. Jasa Marga 2012

7. Upaya – Upaya yang Telah Dilakukan

Upaya yang selama ini dilakukan oleh Satuan PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama PT. Jasa Marga dalam mengantisipasi adanya antrian panjang kendaraan yang akan keluar pada Off Ramp Tegal Parang, antara lain adalah : penyekatan dengan pemasangan traffic cone berjarak ± 100 meter dari Off Ramp Tegal Parang, Pengaturan oleh Petugas PJR di Off Ramp Tol Tegal Parang dan penarikan arus lalu lintas dari arah Pancoran secara prioritas pada traffic light Kuningan.

Walaupun sudah dilakukan upaya-upaya tersebut di atas, antrian kendaraan yang akan keluar Off Ramp Tegal Parang tetap saja mengganggu jalur utama sehingga berdampak bagi timbulnya kemacetan yang panjang yang terjadi setiap peak pagi yaitu mulai pukul 06.00 s.d 10.00 WIB sampai dengan GT. Cililitan dan GT. Halim.

A. Pemasangan traffic cone sebagai pembatas arus lalu lintas pada Off Ramp Tegal Parang dan pengaturan oleh petugas Satuan PJR.

Sumber : Dokumentasi Tim Survey Subdit Kamsel Januari 2012

Page 8: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

8 | P a g e

B. Antrian kendaraan yang akan keluar Off Ramp Tegal Parang tetap saja mengganggu kendaraan yang akan mengarah ke Semanggi hingga menyebabkan kemacetan panjang.

Sumber : Dokumentasi Tim Survey Subdit Kamsel Januari 2012

8. Tanggapan dan Keluhan Masyarakat

Page 9: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

9 | P a g e

III. PELAKSANAAN UJI COBA “CONTRA FLOW”

Pelaksanaan uji coba pengaturan arus lalu lintas dengan sistem “Contra Flow” pada ruas Tol dalam kota (Cawang – Semanggi) dimulai sejak tanggal 1 Mei 2012 dan direncanakan akan dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari yaitu s.d tanggal 14 Mei 2012.

Tahapan – tahapan yang telah dilakukan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama dengan PT. Jasa Marga , antara lain meliputi :

Page 10: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

10 | P a g e

9. Tahap Persiapan

A. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya

1). Melaksanakan survey lapangan pada bulan Januari 2012; 2). Foto Udara terhadap Kondisi kemacetan ruas Tol Januari

2012.

B. PT. Jasa Marga

1). Melaksanakan Traffic Counting ruas Tol Kuningan – Tebet pada bulan Oktober 2011 ; 2). Survey Lapangan dan menentukan lokasi sodetan pada bulan Februari 2012 ; 3). Pengadaan rambu dan bongkar MCB U – Turn pada bulan April 2012.

C. Rapat Koordinasi Persiapan Uji Coba “Contra Flow” pada tanggal 23 April 2012 bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor PT. Jasa Marga Cabang Cawang – Tomang – Cengkareng.

10. Tahap Penyempurnaan Prasarana

Leveling dan penyempurnaan U – Turn pada Km 03+050 , Km 07+150 dan Km 08+600 yang dilaksanakan pada bulan April 2012 oleh PT. Jasa Marga.

Page 11: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

11 | P a g e

11. Tahap Sosialisasi

Sosialisasi telah dilakukan secara intensif baik via media on line, media cetak, radio dan media elektronik (TV Swasta) serta Website TMC, Hummas maupun Website PT. Jasa Marga dan lain-lain serta melalui spanduk-spanduk.

A. Press release PT. Jasa Marga (Persero) Tbk

Page 12: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

12 | P a g e

B. Press Realease Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya

C. Pemasangan Spanduk

12. Pelaksanaan Uji Coba “Contra Flow”

Pelaksanaan uji coba pengaturan arus lalu lintas melawan arus (contra flow) pada ruas Tol Cawang – Kuningan mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2012 , yang pelaksanaannya dilakukan setiap hari Senin s.d Jum’at, yaitu dari mulai pukul 06.00 s.d 10.00 WIB.

Page 13: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

13 | P a g e

A. Lay Out Contra Flow dan Kelengkapan Sarana Lalu Lintas

Keterangan :

I. RAMBU DARURAT : 26 buah

Page 14: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

14 | P a g e

I B. RAMBU DARURAT KATA – KATA

Rambu No. 1 Rambu No. 3

I C. RAMBU SWING : 2 buah

Rambu No. 14 Rambu No. 15

II . RAMBU PRISMA : 3 buah

Rambu No. 11 Rambu No. 12

Rambu No. 13

III. PENATAAN

Jarak Rambu Darurat per 40 meter Jarak Traffic Cone ( ada 400 buah ) :

- Menerus 26 meter (lompat 1 marka centre line) - Awal, kemiringan minimum 100 m dan jarak per

2,5 m. - Pada U – Turn per 2,5 m

Page 15: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

15 | P a g e

B. Perlibatan dan Penempatan Petugas

1). Petugas Satuan PJR Dit. Lantas Polda Metro Jaya = 15

(lima belas) personel. 2). Pekerja / Petugas dari PT. Jasa Marga = 20 (dua puluh)

orang yang terdiri dari : 3 (tiga) orang sopir pengangkut rambu dan traffic cone, 6 (enam) orang pekerja / petugas perambuan dan 8 (delapan) orang petugas bendera (flag man) serta 3 (tiga) orang petugas survey traffic counting.

C. Operasionalisasi “Contra Flow”

1). Pukul 05.00 s.d 06.00 WIB

a. Setelah APP, seluruh petugas Satuan PJR mengamankan petugas yang menempatkan Rambu dan Traffic Cone dari mulai Km 08+600 s.d Km 03+050 (main road B : Semanggi – Tebet) maupun pada Sodetan (U – Turn) Km 03+050 , Km 07+150 dan Km 08+600 (main road A : Tebet – Semanggi);

b. Lampu pada rambu pengatur lajur Km 7+200B, bahu jalan dihijaukan;

c. Setelah proses pemasangan rambu dan traffic cone, 1 (satu) unit Patroli PJR dan petugas perambuan dari PT. Jasa Marga menempatkan diri di contra flow (maib road B) KM 03+050 dan kendaraan derek Standby di belakang GT. Pejompongan dan Kuningan 2 ;

d. Petugas Sat. PJR yang lain, petugas bendera, petugas perambuan dan petugas survey

Page 16: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

16 | P a g e

menempatkan diri di lokasi sodetan KM 03+050, Km 07+150 dan KM 08+600.

2). Pukul 06.00 s.d 10.00 WIB

a. Setelah siap petugas perambuan dari PT. Jasa Marga mulai melaksanakan sweeping lajur Contra Flow ;

b. Pembukaan lajur contra flow di awali oleh kendaraan Patroli PJR yang sudah siap di sodetan KM 03+050 , lalu diikuti oleh pengguna jalan yang melewati jalur contra flow;

c. Petugas bendera dan petugas pengatur lalu lintas yang lain mulai melakukan pengaturan.

3). Pukul 10.00 WIB lajur Contra Flow ditutup :

a. Proses pengangkatan rambu dan sarana lainnya dengan pengawalan PJR dan Kendaraan Patroli Jasa Marga dan petugas yang lain membantu mengamankan dengan melakukan pengaturan arus lalu lintas;

b. Lampu pada rambu pengatur lajur dimerahkan kembali dan penggunaan lajur jalan pada ruas Tol dalam Kota normal kembali;

c. APP dan Laporan Hasil Pelaksanaan Tugas.

D. Dokumentasi Pelaksanaan Uji Coba “Contra Flow”

Page 17: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

17 | P a g e

IV. HASIL PELAKSANAAN UJI COBA “CONTRA FLOW”

13. Hasil Survey Traffic Counting

A. Hasil Uji Coba Contra Flow hari II ( 2 Mei 2012)

Sumber : Tim Survey Jasa Marga

Volume kendaraan yang melintas pada ruas Tol dalam kota (Cawang arah ke Barat) pada peak pagi yaitu mulai jam 06.00 s.d 10.00 WIB adalah sebanyak 18.760 Unit. Di mana ada 13.284 unit (70,81%) kendaraan yang melewati jalur Tol utama (main road A) dan kendaraan yang melewati jalur contra flow sebanyak 5.476 unit kendaraan (29,19%).

B. Hasil Uji Coba Contra Flow hari III ( 3 Mei 2012)

Sumber : Tim Survey Jasa Marga

Volume kendaraan yang melintas pada ruas Tol dalam kota (Cawang arah ke Barat) pada peak pagi yaitu mulai jam 06.00 s.d 10.00 WIB adalah sebanyak 18.830 Unit. Di mana ada 13.358 unit (70,94%) kendaraan yang melewati jalur Tol utama (main road A) dan kendaraan yang melewati jalur contra flow sebanyak 5.472 unit kendaraan (29,06%).

C. Hasil Uji Coba Contra Flow hari IV (4 Mei 2012)

Sumber : Tim Survey Jasa Marga

Page 18: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

18 | P a g e

Volume kendaraan yang melintas pada ruas Tol dalam kota (Cawang arah ke Barat) pada peak pagi yaitu mulai jam 06.00 s.d 10.00 WIB adalah sebanyak 19.115 Unit. Di mana ada 13.330 unit (69,59%) kendaraan yang melewati jalur Tol utama (main road A) dan kendaraan yang melewati jalur contra flow sebanyak 5.472 unit kendaraan (30,41%).

14. Kondisi Kemacetan dan Panjang Antrian

Kondisi kemacetan ruas Tol Cawang – Kuningan pada peak pagi (06.00 s.d 10.00 WIB) disebabkan selain faktor tingginya volume lalu lintas pada ruas Tol tersebut, juga diakibatkan oleh adanya antrian panjang kendaraan yang akan keluar Off Ramp Tegal Parang yang berakibat mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang lain (arus lalu lintas ke arah Semanggi) pada jalur utama.

Kemacetan dan panjang antrian dari Off Ramp Tegal Parang s.d GT. Cililitan bahkan sampai Tol Jagorawi dan GT. Halim tanpa terputus.

Namun setelah dilakukan uji coba contra flow, terjadi peningkatan kapasitas ruas Tol Cawang – Kuningan atau dengan kata lain kinerja lalu lintas menjadi lebih optimal dibandingkan dengan kondisi sebelum dilakukan uji coba contra flow. Di mana sampai hari IV uji coba hampir 2,416 Km terjadi pengurangan panjang antrian (dari Km 03+050 s.d Off Ramp Tegal Parang).

15. Peningkatan Kapasitas Jalan

Sumber : Tim Survey Jasa Marga

Terjadi trend kenaikan dengan grafik terus menanjak terhadap volume harian rata-rata kendaraan yang melintasi segment Tol Cawang – Semanggi selama dilaksanakannya uji

Page 19: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

19 | P a g e

coba Contra Flow yaitu sebesar 1,3 % per hari. Bila dibandingkan dengan kondisi sebelum dilakukan uji coba Contra Flow, maka telah terjadi peningkatan kapasitas jalan sebesar > 29%.

16. Kecepatan Rata – Rata dan Waktu Tempuh

Sumber : Tim Survey Subdit Kamsel

Pada peak pagi (06.00 s.d 10.00 WIB) kecepatan rata – rata kendaraan pada ruas tol Cawang mengarah ke Semanggi pada saat sebelum dilakukan uji coba contra flow adalah 0 s.d 20 Km/Jam. Namun setelah dilakukan uji coba rata-rata kecepatan kendaraan yang melewati jalur contra flow (main road B) terjadi peningkatan kecepatan yang sangat besar, yaitu + 45 Km/Jam. Sedangkan kendaraan pada ruas Tol Cawang menuju Semanggi yang masih memanfaatkan jalur utama (main road A) juga mengalami peningkatan kecepatan rata-rata, yaitu sebesar + 10 Km/Jam.

Dengan adanya peningkatan kecepatan rata-rata pada ruas Tol Cawang menuju Semanggi, maka waktu tempuh dari Cawang s.d Semanggi melalui main road B (jalur contra flow) mengalami penurun yang drastis, yaitu rata-rata sebesar – 31,5 menit. Sedangkan kendaraan yang masih memanfaatkan jalur utama (main road A) juga mengalami penurunan waktu tempuh, yaitu sebesar – 10 s.d - 15 menit.

Bila setiap hari rata-rata kendaraan pada ruas Tol Cawang menuju Semanggi yang melintasi jalur contra flow adalah sebesar 29 % , maka 29% unit kendaraan tersebut mengalami kenaikan kecepatan rata-rata sebesar 45 Km/Jam dan mengalami penurunan waktu tempuh rata-rata sebesar 31,5 menit.

Page 20: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

20 | P a g e

17. Respons Masyarakat dan Kliping Berita

A. Hasil wawancara Tim Redaksi TMC dengan pengguna jalan :

Wawancara dilakukan oleh Tim Redaksi TMC Dit. Lantas Polda Metro Jaya pada tanggal 3 Mei 2012 terhadap pengguna jalan yang memanfaatkan jalur contra flow pada ruas Tol Cawang – Kuningan.

1). Bapak Mahmud Zain (Sopir Taxi Gamya) :

“ ... Dengan sistem pengaturan lalu lintas melawan arus, yang biasanya dari Condet menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta ditempuh dalam waktu 45 menit, sekarang bisa dicapai dalam waktu kurang dari 30 menit “

2). Sdri. Karin (Mahasiswi Univ. Tri Sakti) :

“ ... Saya tinggal di Bekasi dan setiap hari berangkat kuliah ke Tri Sakti – Grogol bisa sampai 2 (dua) jam di jalan. Tapi sekarang jadi lebih cepat sampai di Kampus ..”

Page 21: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

21 | P a g e

B. Pendapat pakar :

1). Azas Tigor Nainggolan anggota Dewan Transprotasi Kota

Jakarta (DTKJ) menilai uji coba "contra flow" atau lawan

arus di ruas jalan tol dalam kota (JTDK) Cawang menuju

Semanggi melanggar aturan. Pasalnya, sistem tersebut

bertentangan dengan Undang-Undang (UU) No. 22 tahun

2010 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu,

kebijakan tersebut dinilai semakin mendorong warga di

daerah mitra Jakarta untuk membawa kendaraan

pribadinya masuk ke ibu kota (Berita Satu, 2 Mei

2012);

2). Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI), Tulus Abadi, menegaskan pada prinsipnya

penerapan contra flow di seluruh dunia sangat berbahaya.

Seharusnya, penerapan sistem contra flow ini dilakukan

sesudah adanya kesiapan infrastruktur yang memadai dan

membantu keselamatan para pengemudi kendaraan

bermotor. "Jadi jangan hanya pakai traffic cone saja.

Harus ada kajian yang matang lah, sebab traffic cone

tidak bisa menahan benturan mobil dengan kecepatan

tinggi. Potensi kecelakaan fatal tetap tinggi

kemungkinannya terjadi (Berita Satu, 2 Mei 2012).

C. Tanggapan Gubernur DKI Jakarta dan komentar masyarakat :

Page 22: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

22 | P a g e

D. Tanggapan Menteri BUMN Dahlan Iskan :

E. Tanggapan Calon Wakil Gubernur DKI Nono Sampono :

Page 23: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

23 | P a g e

F. Kliping Berita :

Page 24: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

24 | P a g e

V. PENUTUP

18. Kesimpulan

Contra flow merupakan salah satu solusi sementara untuk meningkatkan / optimalisasi kinerja segment Tol Cawang – Kuningan yang saat ini selalu terjadi kemacetan yang parah hingga menimbulkan panjang antrian lebih dari 8 Km pada saat peak pagi atau pada saat para komuter dari Bodetabek mengarah ke wilayah DKI Jakarta.

Penerapan contra flow ini diharapkan mampu memberikan hasil yang cukup signifikan dalam mengatasi masalah Kemacetan di Jakarta walaupun untuk jangka pendek. Sistem ini sebelumnya dan sampai saat ini masih diterapkan di dua lokasi, yaitu pada ruas Tol Karang Tengah – Tomang maupun jalan Raya Bekasi – Cakung, yang terbukti cukup efektif dalam meningkatkan kinerja lalu lintas pada saat ruang jalan sudah tidak mampu lagi menampung volume kendaraan yang begitu banyak.

Dari hasil pelaksanaan survey baik dari PT. Jasa Marga dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya serta pengalaman langsung

Page 25: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

25 | P a g e

yang dirasakan para pengguna jalan , uji coba contra flow selama 4 (empat) hari ini terbukti cukup efektif dalam meningkatkan kinerja lalu lintas pada ruas Tol Cawang – Kuningan. Di mana selama pelaksanaan uji coba, kapasitas jalan terus mengalami kenaikan rata-rata pada saat peak pagi sebesar 1,3 % per hari (jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, maka telah terjadi peningkatan kapasitas jalan sebesar > 29%) dan mampu meningkatkan kecepatan rata-rata dari 29% pengguna jalan sebesar + 45 Km/Jam dan perbaikan waktu tempuh menjadi berkurang 31,5 menit serta terjadi pengurangan panjang antrian pada Off Ramp Tegal Parang sejauh ± 2,41 Km.

Dengan adanya peningkatan kinerja ruas Tol Cawang – Kuningan selama uji coba contra flow ini, tentu saja akan mengurangi terjadinya pemborosan BBM, meningkatkan waktu produktif masyarakat serta dapat memberikan pengaruh bagi berkurangnya biaya logistik perkotaan.

19. Rekomendasi

A. Walaupun ada banyak tanggapan yang terkesan menentang atau kontra terhadap sistem pengaturan contra flow pada ruas Tol Cawang - Semanggi , namun dari hasil uji coba telah terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja lalu lintas pada ruas Tol Cawang – Kuningan. Selain itu pelaksanaan uji coba ini merupakan langkah konkrit di lapangan dan bukan sekedar konsep yang bersifat angan-angan ataupun menunggu waktu lama untuk direalisasikan dalam mengurangi tingkat kemacetan Jakarta walaupun bersifat jangka pendek. Untuk itulah diharapkan uji coba ini terus dilaksanakan sampai dengan selesainya pembangunan ruas Tol JORR W2.U (Ulujami – Kebon Jeruk);

B. Untuk lebih mengoptimalkan hasil penerapan rekayasa lalu lintas dengan sistem “Contra Flow” pada ruas Tol Cawang – Semanggi ini, maka ada beberapa rekomendasi yang diajukan antara lain :

1). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta :

a. Pembenahan sistem signal APIL yang efektif dengan memasang perangkat ATCS pada persimpangan TL. Kuningan yang termonitor secara real time di ITS Centre DKI Jakarta;

b. Mengurangi terjadinya bottle neck pada jalan arteri Gatot Subroto yang ada di dekat Off Ramp Tegal Parang;

c. Mempercepat kajian dan implementasi dalam pelaksanaan manajemen rekaya lalu lintas pada persimpangan Kuningan dengan cara mengurangi

Page 26: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

26 | P a g e

terjadinya titik crossing dengan melakukan pengalihan arus yang ditetapkan dengan Rambu sesuai hasil rapat koordinasi terdahulu.

2). PT. Jasa Marga (Persero) Tbk :

a. Melaksanaan survey bersama di lapangan dan melakukan kajian untuk memperpanjang jalur “contra flow” sehingga antrian ataupun kemacetan dari mulai GT. Cililitan dan GT. Halim bisa diminimalisir;

b. Pengadaan kelengkapan portable traffic system dan pembenahan penempatan rambu, traffic cone , kendaraan dan petugas dalam rangka untuk lebih meningkatkan kamseltibcar lalu lintas pada pelaksanaan contra flow, yaitu antara lain :

Keterangan :

(A) : Traffic Calming (Rubber Speed Bump)

Traffic Calming minimal dipasang melintang sebanyak 5 atau 4 buah dengan jarak masing-

masing minimal 25 meter (jarak pemasangan traffic calming terdepan minimal 200 meter dari

posisi Traffic Cone pertama ). Pemasangan TC ini dimaksudkan selain sebagai pengejut juga untuk mengurangi agresifitas pengemudi dan untuk meningkatkan keamanan dan

keselamatan lalu lintas.

Page 27: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

27 | P a g e

(B) : Arrows Board / Variable Massage Sign

(C) : Petugas Bendera (Flag Man)

Menempatkan pada posisi teraman dan mudah di lihat pengguna jalan.

(D) : Traffic Barrier (untuk melindungi petugas/ antisipasi kendaraan yang masuk jalur contra flow tetap melaju lurus pada Km 08+600).

d. Memperpanjang sodetan (U-Turn) sehingga lebih memudahkan kendaraan manuver saat akan memasuki lajur Contra Flow ;

e. Pemasangan Traffic Barrier :

Pemasangan traffic barrier pada KM 03+050 ataupun sodetan pertama sebagai pembatas yang kuat dan kokoh untuk antisipasi pengemudi out of

Page 28: Anev Contra Flow I (Ruas Tol Cawang  -  Semanggi)

28 | P a g e

control saat akan manuver atau pindah lajur dari jalur utama (main road A) memasuki jalur contra flow (main road B).

Demikianlah Laporan Analisa dan Evaluasi pelaksanaan uji coba

pengaturan lalu lintas dengan sistem “Contra Flow” dibuat, semoga dapat

dijadikan rujukan dalam mengambil suatu kebijakan dan keputusan dalam

rangka terwujudnya pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman,

selamat, tertib dan lancar sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 3

Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan.

Jakarta, 5 Mei 2012