andai hitler tak tidur saat sekutu mendarat di normandia... - kompas

5
AP Photo Andai Hitler Tak Tidur Saat Sekutu Mendarat di Normandia... Jumat, 6 Juni 2014 | 09:41 WIB Pasukan AS keluar dari sebuah kapal pendarat yang mengantarkan mereka ke Pantai Normandia pada 6 Juni 1944. Operasi militer bertajuk Operasi Overlord itu dianggap salah satu operasi militer paling menentukan dalam Perang Dunia II. Di Perancis, Obama Peringati D-Day Penilaian Obama terhadap Peran D-Day dalam Sejarah Kapal Sekutu Itu Akan Dijadikan Museum di Ancol Peringati D-Day, Ratu Inggris Tandang ke Perancis Berita terkait 55 Share

Upload: galih-kusuma

Post on 22-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Dibalik kekalahan Hitler

TRANSCRIPT

  • AP Photo

    Andai Hitler Tak Tidur Saat Sekutu Mendarat di

    Normandia...Jumat, 6 Juni 2014 | 09:41 WIB

    Pasukan AS keluar dari sebuah kapal pendarat yang mengantarkan mereka ke Pantai Normandia pada 6 Juni 1944.Operasi militer bertajuk Operasi Overlord itu dianggap salah satu operasi militer paling menentukan dalam Perang Dunia II.

    Di Perancis, Obama

    Peringati D-Day

    Penilaian Obama

    terhadap Peran D-Day

    dalam Sejarah

    Kapal Sekutu Itu Akan

    Dijadikan Museum di

    Ancol

    Peringati D-Day, Ratu

    Inggris Tandang ke

    Perancis

    Berita terkait

    55

    Share

  • 10

    Operasi Overlord atau pendaratan sekutu di Pantai Normandia, Perancis

    6 Juni 1944, dianggap menjadi sebuah operasi militer yang paling

    berpengaruh dalam menjatuhkan Jerman dan mengakhiri Perang Dunia

    II. Meski sudah berlalu 70 tahun, selalu ada hal menarik yang bisa

    diungkap dari peristiwa bersejarah itu, salah satunya

    coba Kompas.com sampaikan di bawah ini.

    KOMPAS.com Hari ini 70 tahun lalu, tepatnya 6 Juni 1944, sebuah

    pendaratan militer terbesar dalam sepanjang sejarah akan menentukan

    arah sejarah dunia. Pendaratan pasukan sekutu di pantai Normandia,

    Perancis, dianggap sebagai salah satu operasi militer yang paling

    menentukan kejatuhan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler.

    Namun, banyak yang berpendapat Jerman bisa saja memenangkan perang

    jika para pembantu Hitler saat itu berani membangunkan sang "Der Fuhrer"

    dari tidurnya.

    Sebagai pemimpin Jerman, Hitler adalah seorang yang karismatik dan

    memiliki kendali penuh atas militer Jerman saat itu. Dia juga adalah yang

    paling bertanggung jawab untuk menangkal invasi sekutu di Normandia.

    Sayangnya, Hitler juga dikenal sebagai seorang yang temperamental dan

    bisa marah meledak-ledak untuk sebuah kesalahan terkecil yang dilakukan

    bawahannya.

    Itulah sebabnya, saat kabar kemungkinan mendaratnya pasukan sekutu di

    pantai Normandia pada pukul 04.00 pagi tiba di markas besar Hitler pada

  • BBC

    6 Juni 1944, tak seorang pun staf Hitler berani membangunkan sang

    pemimpin.

    Mungkin mereka berpikir, lebih baik membiarkan sang pemimpin tidur dulu

    sehingga saat dia terjaga semua informasi lengkap bisa disampaikan

    kepada dia.

    Saat itu kebingungan memang melanda Jerman soal jadi atau tidaknya

    sekutu mendaratkan pasukannya di Normandia. Apalagi cuaca di perairan

    Normandia berkabut dengan ombak laut yang cukup tinggi.

    Dengan kondisi cuaca semacam itu, banyak perwira tinggi Jerman yakin

    pendaratan sekutu akan berakhir dengan kegagalan. Selain itu, Jerman

    sudah menyiapkan penyambutan di pantai Calais, Perancis, titik terdekat

    pendaratan dari Inggris.

    Ternyata, sekutu dan intelijennya berhasil melakukan tipuan dengan

    membuat Nazi percaya sekutu akan mendaratkan pasukannya di Calais

    padahal sekutu memilih pantai Normandia yang lebih jauh dalam cuaca

    yang buruk. Sebuah efek kejutan yang luar biasa.

    Keraguan para perwira Nazi itu terbukti mengakibatkan Jerman harus

    membayar mahal. Sekutu memiliki keunggulan 12 jam yang sangat vital.

    Divisi tank duduk menunggu

    Pemimpin Nazi, Adolf Hitler.

  • Akibat tidak dibangunkannya Hitler dari tidurnya di Berlin, pasukan

    cadangan tank dan infanteri Jerman, yang seharusnya bisa merespons

    pendaratan itu dalam hitungan menit, duduk diam dan menunggu perintah.

    Sebanyak 10.000 personel pasukan perbatasan Jerman bersembunyi saja

    di parit-parit perlindungan dan membiarkan 175.000 personel pasukan

    Inggris, AS, Kanada, dan Perancis mendarat di pantai.

    Kesialan Jerman tak berhenti di sana. Jenderal Erwin Rommel yang

    berjuluk Si Rubah Gurun, yang diberi tanggung jawab di pesisir Perancis

    itu, tengah berada di kediamannya di Jerman, memperingati ulang tahun

    ke-50 dirinya.

    Mendengar sekutu sudah mendarat, Rommel bergegas kembali ke garis

    depan, tetapi dia juga tak bisa berbuat apa-apa karena sebagian besar

    pasukan Jerman di Perancis hanya bisa digerakkan dengan perintah

    langsung Hitler.

    Rommel berusaha menghubungi Hitler di markasnya, tetapi hanya diminta

    menunggu. Pada pukul 07.00 atau satu jam setelah pendaratan sekutu,

    salah satu perwira tinggi Jerman, Gerd von Rundstedt, memberanikan diri

    melangkahi wewenangnya.

    Dia memerintahkan dua divisi tank cadangan untuk bergerak ke kota Caen

    untuk mencegat gerak maju pasukan sekutu. Namun, ketika mengetahui

    inisiatif Von Rundstedt ini, markas besar AB Jerman justru

    memerintahkannya untuk tak menyerang. "Von Rundstedt harus menunggu

    perintah Hitler," demikian perintah markas besar.

    Dan, saat Hitler sudah cukup segar untuk memahami apa yang terjadi di

    garis depan, pada pukul 16.00 dia merestui gerak maju Von Rundstedt ke

    Caen. Perintah Hitler itu terlambat hampir 12 jam, yang membuat sekutu

    telanjur memiliki pijakan kuat di Normandia dan sekitarnya.

    Saat itu tak hanya pasukan darat sekutu yang terus maju, pesawat-pesawat

    tempur Typhoon, Mustang, dan Mosquito sudah menguasai udara,

    menghancurkan apa pun yang bergerak di bawahnya.

  • Editor : Ervan Hardoko

    Sumber : Berbagai Sumber

    Sementara itu, meski kacau-balau pada awal pendaratan, pasukan Sekutu

    berhasil mendesak pasukan Jerman yang bertahan di pantai dan

    mendaratkan berbagai peralatan berat seperi tank, artileri berat, dan

    berton-ton amunisi.

    Tak ada yang bisa dilakukan Jerman untuk menghentikan gerak maju

    sekutu saat itu. Semuanya hanya karena tak ada yang berani

    membangunkan Hitler dari tidurnya.