analyzing the fall of enron corporation and andersen
DESCRIPTION
Audit dan AtestasiTRANSCRIPT
![Page 1: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/1.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
AUDITING DAN ATESTASI
Kelompok :
ANDI AMIRULLAH ARIF TIRO - 15/391326/EE/07067
PUTERI ERSA AYU PERTIWI - 15/391382/EE/07122
RIZQY AIDDHA YUNIAWATI - 15/391387/EE/07127
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
2016
![Page 2: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/2.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
1. What were the business risks Enron faced and how did those risk increase the
likelihood of material misstatements in Enron’s financial statements?
Resiko yang dihadapi oleh Enron sebagai perusahaan energi adalah ketidakstabilan
harga dan risiko mata uang asing. Selain itu, sifat bisnis Enron yang spekulatif juga
menyebabkan risiko tambahan yang menciptakan tekanan untuk perusahaan sehingga
terdapat kemungkinan untuk melakukan penipuan dalam praktek pelaporan keuangan.
Realisasi risiko ini akhirnya membawa perusahaan kearah kebangkrutan.
Enron sangat bergantung pada harga saham yang tinggi dan meningkat, hal ini
dikarenakan Enron bertindak sebagai broker energi berjangka yang mana ini digunakan
perusahaan untuk memperbesar harga komoditas lainnya. Dengan hal ini tentu akan
berpengaruh pada proses pelaporan keuangan Enron yang ternilai sangat material atau
mampu meningkatkan adanya salah saji pada penyajian laporan keuangan Enron. Contoh
sederhananya dalam kasus Enron ini adalah, Enron menerima dana pinjaman dari
costumer yang mana ini dibuat seolah-olah terlihat seperti pendapatan akan tetapi Enron
tidak mengakuinya di dalam pencatatan liability pada laporan keuangan.
2. What are the responsibility of a company’s board of directors?
Fungsi atau tanggung jawab dari Board of directors adalah melakukan review
terhadap kondisi bisnis secara keseluruhan, melakukan evaluasi dari luar perusahaan
dengan adanya auditor, melihat penyajian laporan keuangan, memonitor secara
keseluruhan performa kinerja perusahaan dan yang terpenting adalah menjamin
kesejahteraan para pemegang saham.
Could the board of directors (BOD) at Enron especially the auditor comitee have
prevented the fall of Enron?
Dengan memperhatikan fungsi dari board of directors, khususnya bagian komite audit
seharusnya BOD Enron memiliki tanggung jawab penuh terhadap kondisi bisnis Enron
dengan cara memastikan Enron memiliki akses kredit yang cukup besar untuk posisi
perdagangan (trading) setiap hari nya, selain itu BOD harus memastikan adanya produktif
fluktusi dari satu kuartal ke kuartal selanjutnya sehingga dapat mempertahankan nilai
kredit yang rendah dan akan berpengaruh juga untuk mendapatkan low-costing. BOD
Enron selama ini mendukung Enron untuk fokus terhadap rating kredit yang diberikan,
aliran kas (cash flow) dan beban utangnya, jika saja Enron lebih memperhatikan strategi
![Page 3: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/3.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
bisnis tersebut dan tidak meningkatkan aliran kas nya, menurunkan utangnya serta
merapikan (mempercantik) laba di laporan keuangan Enron, mungkin bisa saja Enron
tidak akan jatuh seperti saat ini.
Should they have known about the risks and apparent lack of independence with
SPE’s? What should they have done about it?
Seharusnya BOD harus mengetahui permasalahan resiko dalam SPE Enron, dewan
direksi bisa menemukan risiko dan kurangnya independensi dalam SPE Enron. Dewan
direksi mungkin mampu menemukan masalah ini jika mereka bertemu tidak hanya secara
periodik saja, harusnya memiliki lengan investigasi independen (dan dengan demikian
bergantung pada manajemen dan internal dan eksternal auditor untuk informasi yang
akurat), serta memonitor perusahaan yang mereka layani pada secara penuh. Dari
permasalahan ini yang seharusnya BOD lakukan adalah diataranya :
3. In your own words, summarize how enron used SPE’s to hide large amounts of
company debt?
Satu-satunya kasus yang menjelaskan bagaimana cara SPE Enron digunakan untuk
menjual performa aset, sehingga menghapus kerugian dan kewajiban dari laporan
keuangan perusahaan. SPE adalah badan hukum yang terpisah, dibentuk untuk mencapai
tujuan tertentu perusahaan. Enron SPE diciptakan untuk tujuan menjual aset perusahaan
untuk merekam kas arus masuk dan menghapus aset serta setiap kewajiban dari neraca.
Enron menjamin investasi di luar setidaknya tiga persen dari nilai aset yang akan dijual ke
SPE. Dengan kata lain, para investor luar yang menganggap risiko investasi. Namun,
sebagai insentif untuk menanggung risiko, Enron menjamin saham ke investor SPE luar
untuk menghilangkan risiko dalam kasus bahwa aset yang dijual sebagai kehilangan.
Ulasan kewajiban ini tidak dipahami sampai saham Enron mulai berkinerja buruk,
membuat perusahaan tidak dapat menutup kerugian dengan saham. "Chewco," "LJM2,"
dan "Whitewing" tiga dari SPE paling menonjol di Enron. Enron juga diduga
menyembunyikan utang dengan cara bekerja sama dengan bankir investasi besar untuk
mengambil pinjaman besar yang muncul seperti keuangan lindung nilai bukan utang.
![Page 4: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/4.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
4. What are the auditor independence issues surrounding the provision of external
auditing services, internal auditing services, and management consulting services for
the same client?
Sarbanes-Oxley Act of 2002 menyatakan untuk meningkatkan independensi auditor
publik. Bagian 201 dari Sarbanes-Oxley merupakan tindakan khusus untuk memberikan
bimbingan yang berkaitan dengan independensi. Artinya saat auditor akan melakukan atau
memberikan jasa audit ekternal, jasa audit internal dan jasa konsultansi pada klien yang
sama maka akan timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut :
a) Dapatkah auditor independen dalam penampilan ketika menyediakan jasa tersebut?
b) Dapatkah auditor independen pada kenyataannya ketika menyediakan jasa tersebut?
c) Apakah jika auditor menyediakan jasa tersebut dapat mempengaruhi keputusan auditor?
Sehingga independensi dari seorang auditor akan sangat dipertanyakan jika memberikan
semua jasa tersebut terhadap klien yang sama.
Develop arguments for why auditors should be allowed to perform these services for
the same client?
Pendapat yang memungkinkan auditor untuk melakukan audit eksternal dan jasa lainnya
pada saat yang sama, meliputi :
Auditor mewujudkan efisiensi dalam menyelesaikan kedua jasa yaitu, audit eksternal
dan audit internal. Mereka mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kedua audit dengan menghilangkan pekerjaan yang tumpang tindih.
Auditor menemukan inefisiensi dan kelemahan lainnya saat melakukan pekerjaan audit.
Mereka menggunakan keahlian dan pengetahuan mereka dalam memberikan jasa
konsultasi untuk manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Auditor sudah memiliki hubungan yang mantap dengan manajemen. Dengan
memberikan jasa lainnya, mereka menghemat waktu perusahaan dan uang yang akan
dihabiskan dalam memperoleh jasa organisasi lain yang tidak terbiasa dengan kebijakan
dan prosedur perusahaan.
Auditor dapat bertindak secara independen dalam audit eksternal ketika mereka
melakukan jasa lainnya.
Legislasi seharusnya tidak menghalangi kebebasan untuk mengejar pertumbuhan dan
pendapatan di berbagai lini bisnis dalam sistem perdagangan bebas.
![Page 5: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/5.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
Develop separate arguments for why auditors should not be allowed to perform non-
audit services for their audit clients.
Pendapat yang tidak mengizinkan auditor untuk melakukan audit eksternal dan jasa
lainnya di saat yang sama, meliputi:
Auditor mungkin tidak bertindak secara independen dalam audit eksternal ketika
mereka melakukan jasa lain. Insentif untuk melakukan konsultasi dan/atau jasa audit
dapat menyebabkan gangguan pertimbangan.
Jasa audit internal sebaiknya dilakukan oleh personil yang memahami budaya
perusahaan dan praktik. Auditor internal merupakan bagian penting dari perusahaan
pemerintahan dan tidak boleh diganti oleh auditor eksternal yang bertindak sebagai
auditor internal.
Perusahaan memperoleh manfaat dari beberapa sudut pandang. Ini termasuk sudut
pandang dari konsultan dan auditor internal yang tidak berfungsi sebagai auditor
eksternal perusahaan.
5. Explain how “rules-based” accounting standards different from “principle-based”
standards?
Perbedaan rules-base system dan principal-based system adalah pada rules-base
system akuntan dapat memperoleh petunjuk implementasi secara detail sehingga
mengurangi ketidakpastian dan menghasilkan aplikasi aturan yang spesifik dalam standar
secara mekanis. Sementara principal-based system akuntan akan membuat estimasi yang
harus dia pertanggungjawabkan dan mensayaratakan semakin banyaknya penggunaan
professional judgement. Sebagai contoh, kita analogikan seorang pembuat donat. Jika
pembuat donat menggunakan principal-based system pembuat donat akan membuat donat
tanpa melihat buku resep, dia sudah mengetahui bahan-bahan yang diperlukannya dan
utntuk takarannya akan dibuat sesuai seleranya. Sedangkan ketika pembuat donat
menggunakan rules-base system maka pembuat donat akan membuat donat sesuai dengan
buku resep yang ada. Hal ini sama dengan akuntan saat akuntan menggunakan rules-base
system akuntan akan menjalankan keputusan sesuai dengan aturan. Sedangkan saat
menggunakan principal-based system akuntan akan diberikn kewenangan untuk dapat
menentukan suatu proses akuntansi, sehingga mmbutuhkan professional judgement.
How might fundamentally changing accounting standards from bright-line rules to
principle-based standards help prevent another Enron like fiasco in the future?
![Page 6: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/6.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
Are there danger in removing bright-line rules?
What difficulties might be associated with such a change?
6. Is the “run on the bank” analogy valid for both firms? Why or why not?
Istilah “Run On The Bank” memiliki arti dimana suatu perusahaan (bank) krisis
kepercayaan yang diikuti oleh penarikan dana secara besar-besaran oleh para nasabah
atau yang lainnya. Ini sesuai dengan kasus Enron dan Andersen dimana dalam onteks ini
kedua perusahaan tersebut juga mengalami hal yang sama yaitu “loss of reputation and
trust” dari para custumer, klien serta pemegang saham, hal ini menimbulkan penarikan
dana (ganti rugi) terhadap semua pihak yang terkena dari dampak kasus ini.
7. Why did so many companies terminate their relationship with Andersen, given that
the Andersen’s Houston office had no part in servicing those engagements?
Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik tidak hanya melakukan
manipulasi laporan keuangan, Andersen juga telah melakukan tindakan yang tidak etis,
dalam kasus Enron adalah dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang
berkaitan dengan kasus Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode
sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan
pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal
Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas
Arthur Andersen hancur. Disini Andersen telah melanggar sikap profesionallisme sebagai
akuntan independen dengan melakukan tindakan menerbitkan laporan audit yang salah
dan meyesatkan.
Dari kasus ini, Andersen telah menciderai kepercayaan dari pihak stockholder untuk
memberikan suatu informasi yang adil mengenai pertanggungjawaban dari pihak agen
dalam mengemban amanah. Hal ini tentu berdampak pada hilangnya kepercayaan
stockholder untuk menggunakan jasa kantor akuntan ini.
8. A perceived lack of integrity caused irreparable damage to both Andersen and
Enron. How can you apply the principles learned in this case personally?
![Page 7: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/7.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
Integritas merupakan fondasi penting dalam hubungan klien dan karyawan atau
atasan. Integritas setara dengan menempatkan kepercayaan pada seseorang bahwa ia akan
melakukan setiap pekerjaan sesuai dengan standar etika dan moral. Dari kasus ini kita
mempelajari adanya kesalahan yang disebabkan oleh Andersen dan Enron, dari kasus ini
dapat dilihat jika kedua perusahaan telah kehilangan integritas diri dan kepercayaan dari
para klien dan pemegang saham. Hal ini menyebabkan suatu integritas seseorang patut
untuk dipertanyakan. Didalam dunia kerja, secara personal seharusnya kita menyikapinya
dengan cara melakukan setiap pekerjaan sesuai dengan standar etika dan moral dan
membentengi diri dari pengaruh buruk, agar integritas kita dapat dipertanggung jawabkan.
Generate an example of how involvement in unethical or illegal activities, or even the
appearance of such involvement, might adversely affect your career?
Contoh keterlibatan dalam kegiatan yang tidak etis atau ilegal yang dapat
mempengaruhi karir kita adalah mengikuti segala perintah atasan walaupun tidak sesuai
dengan prosedur, undang-undang, etika dan moral yang berlaku terkait dengan pelaporan
keuangan. Contohnya seperti kasus Enron yaitu CFO Enron Andrew Fastow yang
membuat dan memanipulasi angka pada laporan keuangan yang juga memberikan
keuntungan pada dirinya sendiri secara personal.
What are the possible consequences when others question your integrity? What can
you do to preserve your reputation throughout your career?
Untuk mempertahankan reputasi, kita harus selalu melakukan setiap pekerjaan sesuai
dengan standar etika dan moral yang tinggi untuk mempertahankan integritas diri. Dengan
melakukan hal ini akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dimasa mendatang
dalam dunia kerja.
9. Why do audit partners struggle with making tough accounting decisions that may be
contrary to their client’s position on the issue?
Beberapa mitra cenderung membuat keputusan yang sulit karena mereka takut akan
kehilangan pendapatan tambahan yang dihasilkan oleh layanan jasa diluar audit. Seperti
yang kita ketahui dalam banyak kasus, pendapatan dari jasa diluar audit seperti konsultasi
biasaanya menghasilkan pendapatan jauh melebihi dari jasa audit laporan keuangan.
What changes should the profession make to eliminate these obstacles?
![Page 8: Analyzing the Fall of Enron Corporation and Andersen](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022100502/577c85291a28abe054bbfa29/html5/thumbnails/8.jpg)
ANALYZING THE FALL OF ENRON CORPORATION AND ANDERSEN
Untuk mengurangi permasalahan ini maka dibentuklah suatu peraturan yang terkait
dengan pemberian jasa oleh auditor yaitu Sarbanes-Oxley Act of 2002. Peraturan ini
diciptakan untuk lebih membatasi jenis layanan yang diberikan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP). Dengan adanya peraturan ini diharapkan dapat mengurangi keraguan mitra
dalam membuat keputusan akuntansi. Selain itu badan pengawas pemerintah juga
diciptakan untuk memantau kepatuhan eksternal audit, termasuk masalah ini independensi
auditor. Lembaga ini adalah Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang
memberlakukan standar profesional, etika, dan kompetensi akuntansi perusahaan.
10. What has been done, and what more can be done to restore the public trust in the
auditing profession and in the nation’s financial reporting system?
Diberlakukannya Sarbanes-Oxley Act of 2002 adalah upaya untuk membuat
perubahan besar untuk memulihkan kepercayaan publik di kedua profesi akuntansi dan
pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Mengingat masalah dalam kasus
Arthur Andersen dan Enron dimana kedua perusahaan audit eksternal dan manajemen
membuat keputusan etis yang menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat. Selain
perubahan yang diperlukan dari perusahaan audit eksternal UU Sarbanes-Oxley membuat
persyaratan tambahan untuk perusahaan yang terkait dengan akurasi pelaporan keuangan.
Kemudian untuk ke depan, hukum yang berlaku (termasuk persyaratan Sarbanes-
Oxley Act of 2002) harus dikaji secara berkala untuk menentukan apakah peraturan
tersebut telah memadai. Dalam kasus ini di mana perilaku yang tidak etis akan mengarah
ke salah saji laporan keuangan yang menyesatkan investor dan pihak yang terkena dampak
lainnya, selain itu penelitian juga harus dilakukan untuk menentukan apakah undang-
undang atau standar tambahan harus diberlakukan.