analyze this stan

11

Click here to load reader

Upload: yuliusadi

Post on 28-Oct-2015

252 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

vv

TRANSCRIPT

Page 1: Analyze This Stan

ANALYZE THIS

Nama : Stanley Permana

NIM : 030.08.230

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD) – STASE PSIKIATRI

Jakarta, 24 April 2012

Page 2: Analyze This Stan

RESENSI FILM

Judul Film : Analyze This

Sutradara : Harold Ramis

Produser : Paula Weinstein & Jane Rosenthal

Penulis Naskah : Kenneth Lonergan & Peter Tolan

Pemain : Robert de Niro sebagai Paul Vitti

Billy Crystal sebagai Ben Sobel M.D.

Lisa Kudrow sebagai Laura MacNamara

Joe Viterelli sebagai Jelly

Durasi : 103 menit

Distributor : Warner Bros

Rilis : 5 Maret 1999

Negara : Amerika Serikat & Australia

Deskripsi Tokoh :

1. Paul Vitti adalah bos mafia yang dipenjara tetapi ia pernah ingin dibunuh, karena merasa

tidak aman ia berpura-pura mengalami depresi agar dapat keluar dari penjara

2. Ben Sobel adalah seorang psikiater yang ditugaskan untuk menyelidiki apakah depresi

yang dialami oleh Paul Vitti benar atau hanya berpura-pura saja.

3. Laura MacNamara adalah istri dari Ben Sobel yang merasa keberatan dengan adanya

Paul Vitti yang dianggap orang asing olehnya untuk tinggal di rumahnya.

4. Jelly adalah seorang sahabat dari Paul Vitti yang diminta untuk mencarikan seorang

dokter untuk membantu Paul keluar dari penyakit yang diderita

Page 3: Analyze This Stan

Gejala Pasien

Pasien dalam hal ini Paull Vitti menderita Hipokondriasis Pasien dengan gangguan

hipokondriasis secara khas datang dengan ketakutan dan perhatian terhadap penyakitnya,

dibandingkan dengan gejala yang dirasakannya. Pasien dengan hipokondriasis percaya bahwa

mereka sedang menderita suatu penyakit yang serius yang belum pernah dideteksi, dan tidak

dapat menerima penjelasan akan gangguan yang dideritanya. Mereka terus menyimpan

keyakinan bahwa mereka memiliki penyakit yang serius. Hipokondriasis biasanya disertai

dengan gejala depresi dan anxietas dan biasanya terjadi bersamaan dengan gangguan depresi dan

anxietas.

Diagnosis Gangguan

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV, simtom hipokondriasis

meliputi:

A. Preokupasi dengan ketakutan menderita, atau ide bahwa ia menderita, suatu penyakit serius

didasarkan pada interpretasi keliru orang tersebut terhadap gejala¬gejala tubuh.

B. Preokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis yang tepat dan

penentraman.

C. Keyakinan dalam kriteria A tidak memiliki intensitas waham (seperti gangguan delusional,

tipe somatik) dan tidakterbatas pada kekhawatiran tentang penampilan (seperti pada gangguan

dismorfik tubuh).

D. Preokupasi menyebabkan penderitaan yang bermakna secara kilnis atau gangguan dalam

fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.

E. Lama gangguan sekurangnya 6 bulan.

F. Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan kecemasan umum, gangguan

obsesif-kompulsif, gangguan panik, gangguan depresif berat, cemas perpisahan, atau gangguan

somatoform lain.

Penatalaksanaan

Page 4: Analyze This Stan

Farmakoterapi digunakan sebagai pelengkap dari psikoterapi danterapi edukasi yang

dilakukan. Tujuan dari pemberian farmakoterapi adalahuntuk mengurangi gejala dan gangguan

yang menyertai (contohnya depresi),untuk mencegah komplikasi, dan untuk mengurangi gejala

hipokondrik. Hipokondriasis hampir selalu disertai dengan gangguan depresi,anxietas, obsesif-

kompulsif. Apabila salahsatu dari gangguan diatas ada,  penatalaksanaan yang sesuai haruslah

dilakukan. Biasanya terapi farmakologidiberikan dengan memulai dengan dosis rendah,

kemudian dinaikkan sampai pada dosis terapi. Hal ini untuk mencegah efek samping dimana

pasiendengan gangguan hipokondria sangat sensitif terhadap efek samping obat.

Terapi Kognitif 

Tujuan dari terapi kognitif untuk hipokondriasis adalah untuk mengarahkan pasien

untuk mengenali, bahwa masalah utama mereka adalahrasa takut terhadap menderita

suatu penyakit dan bukannya menderita penyakit itu. Pasien juga diminta untuk memantau

sendiri kekhawatiran yangmuncul dan mengevaluasi kenyataan dan alasannya. Terapis

juga membujuk  pasien untuk mempertimbangkan penjelasan alternatif untuk tanda fisik

yang biasanya mereka interpretasikan sebagai suatu penyakit. Percobaan mengenaikebiasaan

juga digunalan sebagai usaha untuk mengubah kebiasaan pikiran  pa s i en .

S ingka tnya , pa s i en d ibe r i t ahukan un tuk s eca ra i n t ens fokus pada gejala fisik

yang spesifik dan memantau peningkatan rasa cemas yang muncul. Keluarga juga perlu

diikutsertakan untuk mengobservasi rasa cemas yang muncul

Manfaat

Dengan menonton film ini kami dapat mempelajari gambaran hipokondriasis berdasarkan

dari gejala-gejala yang ditunjukkan dalam film ini. Selain itu, kita juga bias mengambil pelajaran

bahwa gejala penyakit somatoform atau hipokondriasis banyak diderita oleh orang orang yang

memiliki pekerjaan yang tingkat kecemasannya tinggi.

Kesimpulan dan Saran

Gangguan hipokondrik merupakan gangguan yang biasanya ditandai dengan adanya

keluhan satu penyakit berat yang dalam pemeriksaan penunjang tidak ditemukan adanya

Page 5: Analyze This Stan

kelainan yang mendasarinya. Terapi Kognitif-Behavioral bertujuan untuk mengubah pola pikir

dan perilaku negatif yang menyebabkan timbulnya gangguan fisik-emosional, sehingga terapi ini

tepat diberikan pada gangguan hipokondrik.

Sinopsis Film

Paul Vitti adalah salah seorang bos mafia. Vitti mempunyai seorang ayah yang juga

seorang bos mafia dan mati ditembak. Suatu hari, salah satu mobil Vitti yang sedang membawa

tawanan didalam bagasinya ditabrak oleh mobil yang berada dibelakangnya. Pengemudi mobil

tersebut adalah Ben Sobol, seorang pskiater yang tidak konsentrasi menyetir karena sedang

berdebat dengan anaknya didalam mobil. Vitti merasa harus segera menjauh dari penabrak mobil

tersebut agar perbuatannya tidak diketahui, namun di lain pihak dr.Sobol merasa bertanggung

jawab dan berniat untuk mengganti kerugian yang dibuatnya. Jelly, pengawal setia Vitti meminta

agar dr.Sobol segera menjauh dan tidak usah mengganti rugi, namun akhirnya setelah berdebat

panjang, dr.Sobol memberikan kartu namanya agar dapat dihubungi apabila suatu saat Vitti

menuntut ganti rugi atas kerusakan mobilnya.

Beberapa hari terakhir, Vitti mulai merasakan ada yang aneh pada dirinya, ia merasa

bahwa ia seperti terkena serangan jantung, ia sudah mengalaminya delapan kali dalam dua

minggu. Ia merasa semakin khawatir pada gejala-gejala yang dirasakannya, terlebih lagi dengan

akan diadakannya pertemuan para bos mafia. Vitti memutuskan untuk pergi kerumah sakit dan

mencari tahu penyakit apa yang sebenarnya ia derita. Dokter di rumah sakit mengatakan bahwa

Vitti berdasarkan segala pemeriksaan ia baik-baik saja dan hasil EKG tidak menunjukkan adanya

kelainan pada jantung. Dokter di rumah sakit mengatakan bahwa kemungkinan Vitti menderita

gangguan panik. Vitti yang begitu yakin bahwa dirinya menderita penyakit jantung, merasa

bahwa dokter yang memeriksanya bodoh karena mengatakan bahwa ia menderita gangguan

panik, ia pun melampiaskan kemarahannya pada sang dokter karena menurutnya dokter itu sama

sekali tidak membantu. Vitti kemudian meminta kepada Jelly untuk mencarikan seorang dokter

yang bisa membantunya, ia meminta untuk dicarikan seorang psikiater. Jelly merekomendasikan

Vitti untuk mendatangi dr.Sobol.

Page 6: Analyze This Stan

Vitti mendatangi dr.Sobol ditengah sesi perbincangannya dengan seorang pasien.

Dr.Sobol merasa terkejut karena didatangi oleh seorang mafia. Vitti memaksa untuk berbicara

dengan dr.Sobol, akhirnya ia pun mengijinkan. Vitti bercerita tentang apa yang dia alami, tapi

dia berkata pada dr.Sobol bahwa yang semua yang diungkapkannya adalah permasalahan

temannya. Dia mengatakan bahwa ditempat umum sering merasa jantungnya berdebar lebih

cepat, cemas, dan juga sesak napas. Dia juga mengeluhkan bahwa akhir-akhir ini tidak bisa tidur

dan menjadi orang yang lebih melankolis, mudah menangis hanya untuk hal-hal sepele seperti

ketika sedang menonton film sedih. Akhirnya dr.Sobol menyimpulkan bahwa teman yang

dimaksud oleh Vitti itu adalah dirinya sendiri dan mengatakan bahwa gejala yang dialami

merupakan gangguan panik. Vitti sempat menyangkal pada awalnya, namun setelah terjadi

perdebatan singkat, Vitti pun mengakui bahwa itu adalah dirinya dan ia merasa lega karena telah

bercerita pada dr.Sobol. ia sangat senang karena dr.Sobol sudah membuatnya merasa lebih baik

dan meminta dr.Sobol untuk menjadi psikiater pribadinya. Dr.Sobol menolak karena ia tidak

ingin berurusan dengan seorang mafia dan ia juga akan melakukan liburan singkat ke Miami

untuk menikah dengan pacarnya disana. Vitti terus memaksa hingga akhirnya dr.Sobol

memberitahu bahwa ia akan berlibur ke Miami.

Sesampainya di Miami, ternyata dr.Sobol diikuti oleh Vitti, bahkan pesta pernikahannya

pun berantakan dan dr.Sobol tidak jadi menikah karena ulah Vitti yang ternyata juga diikuti oleh

musuh bebuyutannya disana. Di sana pun, Vitti diikuti oleh FBI yang sudah lama ingin

membongkar kejahatan-kejahatannya. FBI yang melihat kedekatan hubungan antara Vitti dan

dr.Sobol mencurigai bahwa dr.Sobol adalah rekan kerja baru Vitti.

FBI pun mencari tahu siapa dr.Sobol, dan setelah mengetahui bahwa dr.Sobol adalah

psikiater pribadi Vitti, mereka pun mulai mendekati dr.Sobol. Vitti tidak pernah berpikir untuk

membunuh dr.Sobol walaupun rekan kerjanya menghasut untuk membunuh dr.Sobol karena

mereka menganggap dr.Sobol sudah tahu informasi tentang kehidupan pribadi Vitti terlalu

banyak. FBI pun merencanakan taktik-taktik untuk membuat dr.Sobol untuk percaya bahwa Vitti

berniat untuk membunuhnya. FBI menghasut dr.Sobol untuk bertemu dengan Vitti dan

menyadap pembicaraannya. Dr.Sobol pun awalnya setuju, ia merencanakan untuk bertemu Vitti

di sebuah restaurant. Setelah mereka berbincang-bincang, Jelly tidak sengaja memberi tahu

kepada dr.Sobol, bahwa restaurant ini adalah tempat ayahnya Vitti mati ditembak. Akhirnya

Page 7: Analyze This Stan

dr.Sobol menyadari bahwa kerahasiaan pasien adalah lebih utama, oleh karena itu dia

memutuskan untuk mencabut alat penyadap yang dipasang ditubuhnya oleh FBI.

Dr.sobol dibawa kesebuah tempat oleh Vitti, awalnya dr.sobol diancam akan dibunuh dan

senjata sudah diarahkan ke kepalanya, tapi berkat pikiran kreatifnya, dr.Sobol mengajukan

beberapa petanyaan yang menyinggung mengenai ayah Vitti. Akhirnya dr.Sobol berhasil

membuat Vitti tersentuh dan teringat kembali pada ayahnya yang sangat ia cintai, karena pada

saat ayahnya ditembak mati, Vitti merasa bersalah atas kematian ayahnya dan ingin meminta

maaf karena dia tidak memberi tahu bahwa ada yang ingin membunuh ayahnya.

Vitti tiba-tiba saja menangis karena penyesalan nya, ia merasa bahwa ia sangat bersalah

atas kematian ayahnya, dr.Sobol pun meyakinkan bahwa Vitti tidaklah bersalah. Pada saat yang

bersamaan datanglah musuh Vitti dan berusaha ingin menembak rombongan Vitti. Baku

tembakpun terjadi. Tapi akhirnya kawanan Vitti bisa menang melawan musuhnya.

Semenjak saat itu, Vitti semakin percaya pada dr.Sobol, akhirnya Vitti sadar bahwa yang

dilakukan dia selama ini sebagai mafia adalah salah. Vitti juga sangat mencintai anak laki-

lakinya. Oleh karena itu ia ingin berubah ke kehidupan yang lebih baik yaitu keluar dari

organisasi mafia yang selama ini membesarkan namanya.

Dr.sobol dan Vitti datang ke sebuah perkumpulan mafia, dan Vitti berniat untuk

mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan nya pada teman nya. Beberapa musuh Vitti

berusaha membunuh Vitti, tapi justru yang terkena tembakan adalah lengan kanan dari dr.Sobol.

tidak lama kemudian, tiba-tiba datang FBI dan ingin menangkap semua para anggota mafia

terutama Vitti.

Dengan kejadian ini Vitti merasa sangat berterimakasih kepada dr.Sobol, karena bukan

saja sebagai psikiater, tapi dr.Sobol sudah melindungi Vitti.