analisis tingkat kepuasan konsumen di strawberry cafe jakarta · keahlian ekowisata direktorat...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI
STRAWBERRY CAFE JAKARTA
SKRIPSI
IMAN WAHYUDI
H34096046
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
ii
RINGKASAN
IMAN WAHYUDI. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen di Strawberry
Cafe Jakarta. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan POPONG
NURHAYATI).
Setiap manusia memiliki kebutuhan hidupnya masing-masing. Salah
satunya adalah kebutuhan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman untuk
bertahan hidup. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi oleh setiap manusia. Kehidupan masyarakat di ibukota DKI Jakarta
dalam perkembangannya semakin modern. Kesibukan, perubahan gaya hidup dan
mobilitas yang tinggi diantara masyarakat, menjadi faktor pendorong
meningkatnya konsumsi makanan di luar rumah. Selain itu, masyarakat Jakarta
saat ini memerlukan konsep restoran yang tidak hanya menyajikan makanan dan
minuman, tetapi juga menyajikan suatu keunikan dan entertainment di dalamnya.
Strawberry Café beroperasi pada tahun 2004. Restoran ini merupakan
restoran yang memiliki konsep full entertainment (hiburan). Strawberry Cafe
menyajikan berbagai makanan dan minuman yang semuanya berbahan dasar dari
buah strawberry. Segmentasi utama restoran ini ditujukan untuk keluarga dan
kalangan muda. Keberhasilan dan keberlangsungan restoran ini tergantung pada
tingkat kepuasan konsumen yang datang dan sudah melakukan aktifitas konsumsi
di sana. Hal ini penting karena Strawberry Cafe bukan saja menjual makanan dan
minuman, tapi juga menyediakan berbagai permainan dan hiburan yang menjadi
keunikan tersendiri. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Tujuan
penelitian ini adalah (1) mengetahui karakteristik konsumen yang datang ke
Strawberry Cafe, (2) melihat proses keputusan pembelian konsumen Strawberry
Cafe, (3) menganalisis tingkat kepuasan konsumen Strawberry Cafe dan
memberikan rekomendasi kepada Strawberry Cafe terkait dengan peningkatan
kinerja.
Penelitian ini dilaksanakan di Strawberry Café yang berlokasi di Jalan
Gandaria 1 No.75 Jakarta Selatan. Alasan utama memilih Strawberry Café adalah
karena konsep dan makanan yang ditawarkan berbeda dibandingkan dengan
restoran-restoran yang ada baik di Jakarta maupun di Indonesia. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2011. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Pengumpulan sampling
data yang dilakukan menggunakan teknik convenience sampling. Sampel
berjumlah 50 orang dimana syarat responden ditentukan peneliti yaitu pernah
datang dan melakukan kegiatan pembelian di Strawberry Cafe minimal satu kali.
Pada pra penelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan responden
berjumlah 20 orang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer
Satisfaction Index (CSI).
Hasil penelitian menunjukkan konsep entertainment di Strawberry Cafe
menjadi faktor utama pengunjung yang datang oleh pengunjung dengan usia
dibawah 30 tahun, sesuai dengan segmentasi yang diharapkan yaitu kalangan
iii
muda dan remaja. Konsumen yang datang umumnya berasal dari wilayah Jakarta
dan Tangerang dengan mayoritas menggunakan mobil pribadi. Pekerjaan terbesar
yang datang ke Strawberry Cafe adalah pelajar dan mahasiswa sehingga dapat
dilihat dari tingkat pendidikan terakhirnya yang rata-rata adalah sekolah
menengah atas (SMA). Rata-rata uang saku konsumen muda Strawberry Cafe
yaitu Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000.
Proses keputusan konsumen dikategorikan sebagai pemecahan masalah
jajaran tengah (PMJT). Konsumen Strawberry Cafe termasuk dalam PJMT karena
keputusan pembeliannya tidak dapat dikotak-kotakkan secara rapi. Pemilihan
Strawberry Cafe didasarkan oleh pencarian informasi yang berasal dari media dan
rekan yang sudah pernah melakukan kegiatan pembelian. PJMT dapat
diselesaikan secara cepat tanpa pertimbangan mendalam. Tahap awal yaitu tahap
pengenalan kebutuhan, mayoritas konsumen mengenal Strawberry Cafe sebagai
restoran yang menyediakan free board games dengan konsep full entertainment.
Alasan konsumen utamanya lebih menginginkan permainan yang ditawarkan.
Tahap pencarian informasi, sumber informasi berasal dari teman dan orang-orang
terdekat. Hal ini umumnya dikenal dengan penyampaian informasi dari mulut ke
mulut (mouth to mouth). Bentuk kedatangan ke Strawberry Cafe sebagian besar
adalah bersama teman dan kerabat. Serabi ice cream strawberry, strawberry float,
strawberry volcano dan jumanji merupakan makanan, minuman dan mainan
favorit konsumen. Tahap evaluasi alternatif, konsumen menilai alasan utama
dalam pertimbangan memilih restoran adalah cita rasa hidangan dan Strawberry
Cafe sudah melakukan dengan sesuai. Tahap keputusan pembelian, mayoritas
konsumen datang ke Strawberry Cafe secara terencana dan pada hari libur. Rata-
rata pengeluaran dalam melakukan kegiatan konsumsi adalah Rp 50.000-Rp
100.000. Tahap pasca pembelian, seluruh konsumen mengatakan puas dan akan
melakukan pembelian ulang di kemudian hari.
Berdasarkan hasil analisis berdasarkan Importance Performance Analysis
(IPA) atribut yang terdapat pada kuadran I adalah harga produk, pemberian
diskon, kecepatan penyajian dan fasilitas yang disediakan. Kuadran II adalah cita
rasa hidangan, lokasi restoran, keberagaman board games, keramahan dan
pelayanan pramusaji, pelayanan restoran, kenyamanan restoran dan kebersihan
restoran. Kuadran III adalah promosi media dan areal parkir. Kuadran IV adalah
variasi menu, tampilan hidangan, penampilan pramusaji dan arsitektur ruangan.
Sementara nilai pada Customer Satisfaction Index (CSI) adalah 80,81 %. Dilihat
dari indeks kepuasan konsumen, maka dapat dikatakan konsumen yang datang ke
Strawberry Café untuk seluruh atribut yang diuji masuk dalam kategori sangat
puas (80 % < CSI ≤ 100%)
iv
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI
STRAWBERRY CAFE JAKARTA
IMAN WAHYUDI
H34096046
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
v
Judul Skripsi : Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen di Strawberry Cafe Jakarta
Nama : Iman Wahyudi
NIM : H34096046
Disetujui,
Pembimbing
Ir. Popong Nurhayati, MM
NIP 19670211 199203 2 002
Diketahui,
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS
NIP 19580908 198403 1 002
Tanggal Lulus :
vi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Tingkat
Kepuasan Konsumen di Strawberry Cafe Jakarta” adalah karya sendiri dan belum
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, November 2011
Iman Wahyudi
H34096046
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, 3 Oktober 1988. Penulis adalah anak ke dua
dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Irmawan Kanani dan Ibu Emma Hani
Nurani.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Triguna Jakarta pada tahun
1994 hingga tahun 2000. Kemudian pada tahun 2000 hingga tahun 2003 penulis
melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 11 Jakarta. Pada tahun 2003 hingga
2006, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA 3
Jakarta. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai Mahasiswa Program
Keahlian Ekowisata Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor melalui
jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan lulus pada tahun 2009.
Penulis kemudian diterima untuk melanjutkan jenjang pendidikan pada
tahun 2009 di Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus (Ekstensi) di
Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis
Tingkat Kepuasan Konsumen di Strawberry Cafe Jakarta”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pada seluruh atribut
yang diuji dan melihat tingkat kepuasan konsumen yang datang ke Strawberry
Cafe. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak
manajemen restoran dalam melakukan seluruh kegiatannya dan mampu
memberikan kinerja yang baik guna meningkatkan kepuasan konsumen yang
datang ke Strawberry Cafe.
Penulis telah bekerja keras agar hasil skripsi ini sesuai dengan yang
diharapkan. Namun demikian, disadari mungkin masih ada kekurangan di dalam
penyelesaian skripsi ini karena disebabkan adanya keterbatasan dan kendala yang
dihadapi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, November 2011
Iman Wahyudi
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada :
1. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan,
arahan, waktu, dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama
proses penyusunan skripsi ini.
2. Kedua Orang tua dan seluruh keluarga tercinta, yaitu Bapak Irmawan Kanani
dan Ibu Emma Hani Nurani, keluarga Kanani, dan keluarga Dasuki untuk
setiap dukungan dan doanya yang selalu diberika kepada penulis. Semoga
skripsi ini dapat menjadi persembahan terbaik.
3. Indri Tryana dan keluarga atas segala dukungan, doa, dan kasih sayang yang
diberikan kepada penulis. Semoga skripsi ini menjadi salah satu kebahagiaan.
4. Manajemen dan seluruh pegawai Strawberry Cafe atas waktu, kesempatan,
informasi dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
5. Sahabat baik (Igyt, Octa, Atrek, Ade) dan teman satu bimbingan (Mul, Ega,
Rudi, Nurdin) atas doa, semangat dan bantuan selama penulisan skripsi ini.
6. Seluruh teman-teman Ekstensi Agribisnis angkatan 7 atas doa, semangat,
perhatian, sharing dan bantuan selama penelitian hingga penulisan skripsi,
serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih.
Bogor, November 2011
Iman Wahyudi
x
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 5
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
2.1 Deskripsi Restoran .................................................................... 6
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................. 9
III KERANGKA PEMIKIRAN ......................................................... 11
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................... 11
3.1.1 Definisi Konsumen .......................................................... 11
3.1.2 Perilaku Konsumen .......................................................... 11
3.1.3 Proses Keputusan Pembelian ........................................... 12
3.1.4 Kepuasan Konsumen ........................................................ 14
3.1.5 Analisis Importance dan Performance Analysis (IPA) .... 15
3.1.6 Customer Satisfaction Index (CSI) ................................... 15
3.1.7 Dimensi Pengukuran Terhadap Penampilan Toko ........... 16
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ............................................. 18
IV METODE PENELITIAN ............................................................. 20
4.1 Lokasi dan Waktu ..................................................................... 20
4.2 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 20
4.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 20
4.4.Pengujian Kuesioner ................................................................. 21
4.4.1 Uji Validitas .................................................................... 21
4.4.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 23
4.5 Metode Analisis Data ................................................................ 24
4.5.1 Analisis Deskriptif ........................................................... 24
4.5.2 Importance Performance Analysis (IPA) ........................ 24
4.5.3 Customer Satisfaction Index (CSI) .................................. 27
4.6 Definisi Operasional .................................................................. 28
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................ 31
5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe ............................ 31
5.2 Struktur Organisasi Strawberry Cafe ........................................ 32
5.3 Strategi Pemasaran Strawberry Cafe ......................................... 34
VI HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 37
6.1 Karakteristik Umum Responden ............................................... 37
6.1.1 Usia .................................................................................. 37
xi
6.1.2 Daerah Asal ...................................................................... 37
6.1.3 Jenis Kelamin ................................................................... 38
6.1.4 Tingkat Pendidikan .......................................................... 38
6.1.5 Pekerjaan .......................................................................... 39
6.1.6 Pendapatan ....................................................................... 39
6.1.7 Transportasi ...................................................................... 39
6.2 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen .............................. 40
6.2.1 Pengenalan Kebutuhan ..................................................... 40
6.2.2 Pencarian Informasi ......................................................... 41
6.2.3 Evaluasi Alternatif ........................................................... 44
6.2.4 Keputusan Pembelian ....................................................... 45
6.2.5 Pasca Pembelian ............................................................... 46
6.3 Pengukuran Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Konsumen Terhadap Atribut Restoran ...................................... 47
6.4 Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen ..................................... 59
6.5 Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) .............................. 63
6.6 Rekomendasi Manajerial ........................................................... 64
VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 66
7.1 Kesimpulan ............................................................................... 66
7.2 Saran .......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 68
LAMPIRAN ............................................................................................... 70
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk DKI Jakarta tahun 1971-2010 .... 1
2 Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran DKI Jakarta tahun 2005-2010 ......................................... 2
3 Jumlah Restoran di DKI Jakarta tahun 1999-2004 ........................ 3
4 Atribut Strawberry Cafe yang Dianalisis
Dalam Kepuasan Konsumen .......................................................... 17
5 Atribut-Atribut untuk Uji Validitas ................................................ 22
6 Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Berdasarkan Usia ........................................................................... 37
7 Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Berdasarkan Daerah Asal ............................................................... 38
8 Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................ 38
9 Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ..................................... 38
10 Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Berdasarkan Pekerjaan ................................................................... 39
11 Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Berdasarkan Pendapatan / Uang Saku per Bulan ........................... 39
12 Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Berdasarkan Alat Transportasi ....................................................... 40
13 Data Responden Mengenai Hal Yang Diketahui Tentang
Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ........................................ 40
14 Data Responden Mengenai Alasan Berkunjung
ke Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ................................... 41
15 Data Responden Mengenai Sumber Informasi
Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ........................................ 41
16 Data Responden Mengenai Bentuk Kedatangan
ke Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ................................... 42
17 Data Responden Mengenai Jenis Makanan Favorit
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 42
18 Data Responden Mengenai Minuman Favorit
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 43
19 Data Responden Mengenai Mainan Favorit
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 44
xiii
20 Data Responden Mengenai Atribut yang Dipertimbangkan
Dalam Berkunjung ke Restoran Periode Mei-Juni 2011 ................ 44
21 Data Responden Mengenai Kesesuaian Atribut yang Dipertimbangkan
Dalam Berkunjung ke Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ... 44
22 Data Cara Responden Memutuskan Berkunjung ke Restoran
Periode Mei-Juni 2011 ................................................................... 45
23 Data Waktu Kunjungan Responden
ke Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ................................... 45
24 Data Responden Mengenai Rata-Rata Pengeluaran
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 45
25 Tanggapan Responden Setelah Melakukan Kegiatan Konsumsi
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 46
26 Keinginan Responden Untuk Melakukan Pembelian Ulang
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 46
27 Keinginan Responden Untuk Merekomendasikan Strawberry Cafe
Kepada Orang Lain Periode Mei-Juni 2011 .................................. 46
28 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Citarasa Makanan
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 47
29 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Variasi Menu
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 48
30 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Tampilan Hidangan
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 49
31 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Lokasi Restoran
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 49
32 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Keberagaman Board Games
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 50
33 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Harga Produk
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 51
34 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Promosi Media
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 51
xiv
35 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Pemberian Diskon
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 52
36 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Keramahan dan Pelayanan
Pramusaji di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ................... 53
37 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Atribut Penampilan Pramusaji
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 53
38 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Pelayanan Restoran
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 54
39 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Kecepatan Penyajian
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 52
40 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Fasilitas Yang Disediakan
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 55
41 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Areal Parkir
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 56
42 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Arsitektur Ruangan
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 57
43 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Kenyamanan Restoran
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 58
44 Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan
Tingkat Kepentingan Pada Kebersihan Restoran
di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 .................................... 59
45 Nilai Rata-Rata Kinerja dan Kepentingan Responden
Pada Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 ............................... 60
46 Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)
Strawberry Café ............................................................................... 64
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen ..................... 12
2 Tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian ................................ 13
3 Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan .......................................... 15
4 Kerangka Pemikiran Operasional .................................................. 19
5 Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Kepentingan
dan Kinerja ..................................................................................... 26
6 Peta Lokasi Strawberry Cafe Jakarta ............................................. 31
7 Struktur Organisasi Strawberry Cafe ............................................. 34
8 Diagram Kartesius Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Terhadap Strawberry Cafe ............................................................. 61
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1 Kuesioner Penelitian ...................................................................... 71
2 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 79
3 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 82
4 Indikator Atribut ............................................................................. 83
5 Dokumentasi Strawberry Cafe ....................................................... 87
1
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap manusia memiliki kebutuhan hidupnya masing-masing. Salah
satunya adalah kebutuhan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman untuk
bertahan hidup. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi oleh setiap manusia.
Di Indonesia jumlah penduduk cenderung terpusat di daerah perkotaan,
utamanya adalah di Ibukota DKI Jakarta. DKI Jakarta saat ini telah menjadi
daerah megapolitan dengan kota-kota penyangga yaitu Bogor, Depok, Tanggerang
dan Bekasi atau lebih dikenal dengan istilah JABODETABEK. Selain menjadi
kota megapolitan, Jakarta juga merupakan pusat bisnis sekaligus pemerintahan
Indonesia. Jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2010 menurut sensus penduduk
yang dilakukan oleh BPS tercatat 9.588.198 jiwa dengan kepadatan rata-rata
14.470 jiwa per meter persegi. Pertumbuhan jumlah penduduk Kota Jakarta dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk DKI Jakarta tahun 1971-2010
Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)
1971 4.579.303
1980 6.503.449
1990 8.259.266
1995 9.112.652
2000 8.389.443
2010 9.588.198
Sumber : BPS Indonesia, 2010 dalam http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12¬ab=1
[5 November 2010]
Pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang semakin bertambah dan
semakin pesatnya kemajuan segala aspek pada era globalisasi seperti ini
menyebabkan terjadinya perubahan pola perilaku konsumsi masyarakat.
Ketersediaan waktu yang semakin sedikit dan kemacetan yang terdapat di kota
Jakarta, membuat banyak masyarakat yang mengkonsumsi makanan di luar
rumah. Faktor lain yang menyebabkan semakin meningkatnya konsumsi makanan
di luar rumah adalah perubahan gaya hidup yang semakin modern khususnya di
2
kota besar seperti kota Jakarta. Gaya hidup memang tidak bisa terlepas dari
lingkungan sekitar setiap individu.
Dari data terakhir pada semester dua tahun 2010 yang dikeluarkan oleh
BPS DKI Jakarta, hampir semua sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali
sektor pertambangan-penggalian. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor
pengangkutan dan komunikasi yakni 15,01 persen, kemudian disusul oleh sektor
perdagangan-hotel-restoran sebesar 7,41 persen dan sektor konstruksi sebesar 7,25
persen. Restoran dalam hal ini merupakan subsektor yang pertumbuhannya
merupakan yang kedua tertinggi bersama dengan perdagangan dan hotel.
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa sektor perdagangan, hotel dan restoran
merupakan sektor yang setiap tahun pertumbuhannya semakin meningkat. Dengan
semakin meningkatnya persentase dari restoran, maka semakin banyak pula
restoran-restoran yang ada di DKI Jakarta. Persaingan subsektor restoran menjadi
lebih tinggi dan dibutuhkan diferensiasi pada setiap restoran yang ada.
Tabel 2. Persentase Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran DKI Jakarta
tahun 2005-2010
Tahun Persentase Pertumbuhan (%)
Semester 1 Semester 2
2005 10,36 5,59
2006 6,16 8,16
2007 7,10 7,43
2008 6,18 5,80
2009 4,37 4,84
2010 7,08 7,41
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta, 2011 dalam http://www.jakarta.bps.go.id [5 Juni 2011]
Peningkatan persentase pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan
restoran di DKI Jakarta searah dengan peningkatan jumlah restoran yang ada di
DKI Jakarta dari tahun 1999 hingga tahun 2004. Hal ini dapat dilihat pada Tabel
3. Diferensiasi dan keunikan yang berbeda di antara masing-masing restoran yang
ada membuat semakin banyaknya alternatif pilihan untuk konsumen. Hal ini
diperlukan karena saat ini restoran berkembang bukan saja menjadi tempat untuk
makan dan minum, tapi juga sudah dituntut untuk menjadi sebuah tempat yang
3
memiliki konsep entertaiment. Perbedaan di dalam bisnis restoran dapat dilihat
dalam hal pelayanan, makanan yang disajikan, suasana, tempat dan aksesibilitas.
Tabel 3. Jumlah Restoran di DKI Jakarta tahun 1999-2004
Tahun Jumlah (unit)
1999 1.302
2000 1.589
2001 1.592
2002 1.611
2003 1.688
2004 1.751
Sumber : Dinas Pariwisata DKI Jakarta, 2011
Ketersediaan waktu luang (leisure time) yang minim mampu dilihat dan
ditangkap oleh Strawberry Cafe sehingga menerapkan konsep baru yaitu
entertainment. Konsep entertainment merupakan penggabungan jasa pelayanan
tentang penyediaan makanan dan minuman yang digabungkan dengan hiburan
berupa permainan yang menjadi bagian di dalamnya.
1.2. Perumusan Masalah
Kehidupan masyarakat di ibukota DKI Jakarta dalam perkembangannya
semakin modern. Kesibukan dan mobilitas yang tinggi diantara masyarakat,
praktis membuat semakin sedikitnya ketersediaan waktu luang yang dimiliki
masing-masing individu. Minimnya ketersediaan waktu untuk luang khususnya
dalam menyiapkan makanan dan minuman serta perubahan gaya hidup membuat
banyak masyarakat yang memerlukan konsep restoran yang tidak hanya
menyajikan makanan dan minuman, tetapi juga memberikan suatu keunikan dan
entertainment di dalamnya.
Strawberry Café beroperasi pada tahun 2004. Restoran ini merupakan
restoran yang memiliki konsep full entertainment (hiburan). Strawberry Cafe
menyajikan berbagai makanan dan minuman yang semuanya berbahan dasar buah
strawberry. Saat ini Strawberry Cafe dapat dikatakan menjadi pemain utama di
bidang restoran berkonsep hiburan yang ada di Jakarta dengan brand awareness
kuat dan berbagai prestasi termasuk tercatat di buku rekor Indonesia.
4
Kalangan muda dan remaja yang menjadi segmentasi utama dari
Strawberry Cafe. Kesesuaian antara segmentasi dengan konsumen yang datang
menjadi salah satu faktor utama diperlukannya identifikasi karakteristik konsumen
yang datang ke Strawberry Cafe. Selain itu, keberhasilan dan keberlangsungan
suatu usaha restoran tergantung pada tingkat kepuasan konsumen yang datang dan
sudah melakukan aktifitas konsumsi di sana. Hal ini penting karena Strawberry
Cafe bukan saja menjual makanan dan minuman, tapi juga menyediakan berbagai
permainan dan hiburan yang menjadi keunikan tersendiri. Ditambah dengan
persaingan restoran di Jakarta yang setiap tahun jumlahnya semakin meningkat,
maka perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian dan kepuasan konsumen.
Dari uraian dan pemaparan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen Strawberry Cafe ?
2. Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan
proses keputusan pembelian di Strawberry Cafe ?
3. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen di Strawberry Cafe ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristik konsumen yang datang ke Strawberry Cafe.
2. Mengetahui proses keputusan pembelian konsumen Strawberry Cafe
3. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen Strawberry Cafe dan memberikan
rekomendasi kepada Strawberry Cafe terkait dengan peningkatan kinerja.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat berguna untuk :
1. Bagi Strawberry Cafe, penelitian ini diharapkan mampu membantu pihak
Strawberry Cafe dalam melakukan kegiatan pemasaran dan mengetahui
karakteristik, keputusan pembelian dan kepuasan konsumen.
5
2. Bagi peneliti, menerapkan pengetahuan dan melatih kemampuan analisis
mengenai permasalahan tentang perilaku konsumen.
3. Pihak lain yang membaca penelitian ini diharapkan mampu menambah
pengetahuan, informasi dan bahan tambahan di dalam melakukan kegiatan
penelitian berikutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini terbatas pada analisis mengenai keputusan pembelian dan
kepuasan konsumen. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu, biaya dan
kemampuan dalam melakukan kegiatan penelitan ini. Penelitian ini mengambil
data sampel responden dengan syarat responden pernah datang dan melakukan
kegiatan pembelian di Strawberry Cafe minimal satu kali.
6
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Restoran
Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW
105/MPPT-85, restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang
bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian,
dan penjualan makanan dan minuman untuk umum. Pengusahaan restoran
meliputi jasa pelayanan makan dan minum kepada tamu restoran sebagai usaha
pokok dan jasa hiburan didalam bangunan restoran sebagai usaha penunjang yang
tidak terpisahkan dari usaha pokok sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
teknis yang ditetapkan.
Menurut Torsina (2000) dalam Manurung (2008), restoran memiliki
beberapa jenis atau bentuk, yaitu :
a. Family Conventional. Restoran tradisi untuk keluarga. Mengutamakan
masakan enak, suasana, dan harga bersahabat. Biasanya pelayanan dan
dekorasinya biasa saja.
b. Fast Food. Eat-in (makan di restoran) dan take out (dibungkus untuk dibawa
pulang). Menu siap/segera tersedia, agak terbatas dalam jenis, mahal,
mengutamakan banyak langganan. Jenis restoran inilah yang makin menjamur
dewasa ini.
c. Cafetaria. Biasanya di dalam gedung-gedung perkantoran atau pusat
perbelanjaan, sekolah atau pabrik-pabrik. Swalayan dengan menu agak
terbatas seperti yang sering disajikan dirumah, menu bisa berganti-ganti dan
bahannya ekonomis.
d. Gourmet. Ini adalah restoran yang berkelas. Memerlukan suasana yang sangat
nyaman dengan dekor artistik. Ditujukan bagi mereka yang menuntut standar
penyajian yang tinggi dan bergengsi. Disamping makanan juga disajikan wine
dan liquor.
e. Etnik. Menyajikan masakan dari daerah (suku atau negara) yamg spesifik
misalnya Jawa Timur, Manado, China dan India. Dekorasi tentu disesuaikan
dengan entik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam dari para
pekerjanya juga bernuansa etnik. Ada juga yang masuk dalam tipe snack bar
7
etnik yang menyajikan menu yang murah, terbatas pada sajian-sajian umum
yang dikenal.
f. Buffet. Biasanya swalayan, tetapi untuk wine, liquor atau bir bisa dilayani
khusus. Ciri utama adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa
yang disajikan pada buffet. Peragaan dan display makanan sangat penting
disini karena akan menarik perhatian pengunjung.
g. Coffee Shop. Ditandai dengan cepatnya pelayanan makanan dan pergantian
tempat duduk. Banyak seating menempati counter service untuk menekankan
suasana informal. Lokasi utamanya di gedung perkantoran atau pusat
perbelanjaan dengan traffic yang tinggi demi menangkap pengunjung-
pengunjung untuk makan siang dan coffe break (walau pelayanan untuk
sarapan pagi juga bisa dilakukan).
h. Snack Bar. Ruangan biasanya lebih kecil dan cukup untuk melayani orang-
orang yang ingin makanan kecil, tetapi nisa memperoleh volume penjualan
yang lumayan karena waktu makan ditambah dengan pesanan take out.
i. Drive In / Thru or Parking. Para pembeli yang memakai mobil tidak perlu
turun dari mobilnya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk “eat in”
(sementara parkir) atau take away. Jenis makanan harus bisa dikemas secara
praktis. Lokasi tentu harus sesuai untuk parkir mobil / motor.
j. Speciality Restaurant. Merupakan jenis restoran yang terletak jauh dari
keramaian, tetapi menyajikan masakan khas menarik dan berkualitas serta
ditujukan kepada turis atau orang-orang yang ingin menraktir teman atau
keluarganya dalam suasana yang lain dari pada yang lain. Disini terdapat
keuntungan ekstra bahwa pemilik restoran tidak perlu melakukan investasi
berlebih untuk ruang sewa/tempat di lokasi-lokasi komersial.
Definisi lain restoran menurut UU RI No.34 Tahun 2000, restoran adalah
tempat menyantap makanan dan minuman yang disediakan dengan dipungut
bayaran, tidak termasuk usaha jenis tataboga atau catering. Menurut Marsum
(1994), restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara
komersial yang menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya
baik berupa makan dan minum.
8
Ada beberapa tipe restoran yang ada menurut Marsum (1994), yaitu:
a. Table D’ hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual makanan
menu table d’ hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan
pembuka sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang
telah ditentukan pula.
b. Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya
berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan
makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang
relatif murah, kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara prasmanan.
c. Cafetaria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan
cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh.
d. Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau
sekolah.
e. Dining Room, terdapat di hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak
lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya
disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi
para tamu dari luar.
f. Inn Tavern adalah restoran dengan harga murah yang dikelola oleh perorangan
di tepi kota.
g. Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual Pizza, kadang-kadang
juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.
h. Speciality Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya
disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran
semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia dan sebagainya.
Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara negara tempat asal
makanan spesial tersebut.
i. Familly Type Restaurant adalah satu restoran sederhana yang menghidangkan
makanan dan minuman dengan harga yang tidak mahal, terutama disediakan
untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.
9
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai konsumen umumnya menggunakan pengambilan data
sampel atau responden. Novian (2009) melakukan penelitian terhadap Analisis
Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Terhadap Mid East Cafe
Lounge And Sisha Bogor dan Harnasari (2009) dalam penelitiannya mengenai
Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Cimory Yoghurt
Drink di Cimory Shop Bogor sama-sama menggunakan teknik convenience
sampling. Teknik ini digunakan dalam menentukan responden penelitiannya.
Teknik tersebut merupakan teknik dimana populasi dipilih berdasarkan
kemudahan dan kesediaan untuk menjadi sampel (Simamora, 2004). Teknik ini
membuat sampel yang menjadi responden adalah sampel yang memenuhi syarat
yang ditentukan oleh peneliti masing-masing.
Novian (2009) menjadikan pengunjung yang telah datang lebih dari satu
kali dan melakukan aktivitas pembelian yang layak untuk dijadikan responden
penelitiannya. Sementara Harnasari (2009) mensyaratkkan sampel yang dapat
dijadikan responden adalah konsumen Cimory yoghurt Drink yang pernah
mengkonsumsi maksimal dalam sebulan terakhir. Peneliti juga hanya menjadikan
konsumen yang berumur diatas 15 tahun yang dijadikan respondennya agar data
yang dihasilkan dapat sesuai dan relevan dengan yang diharapkan oleh peneliti.
Dalam pengukuran analisis tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen,
Novian (2009), Harnasari (2009), Satya (2009) dan Manurung (2008)
menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis (IPA) dilengkapi
dengan Customer Satisfaction Index (CSI). Menurut Supranto (2001) Importance
Performance Analysis (IPA) adalah suatu metode untuk menganalisis sejauh mana
tingkat kepuasan seseorang terhadap kinerja suatu perusahaan didasarkan pada
hasil dan penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kerja.
Novian (2009) dalam penelitiannya yang membahas tentang Analisis
Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Terhadap Mid East Cafe
Lounge And Sisha Bogor menunjukkan bahwa suasana tempat yang nyaman,
strategis, dan unik menjadi motivasi utama dalam konsumen melakukan
keputusan untuk datang ke restoran Mid East Cafe Lounge And Sisha Bogor.
10
Harnasari (2009) menujukkan bahwa kesetiaannya dan pembelian
berulang yang dilakukan konsumen menjadi nilai tambah dan positif bahwa
loyalitas konsumen dalam mengkonsumsi produk Cimori Yoghurt Drink begitu
besar. Ini dapat diidentifikasi dengan penggunaan IPA yang memang digunakan
peneliti di dalam melihat proses keputusan pembelian konsumen di Cimory Shop
Bogor.
Manurung (2008) dalam penelitiannya mengenai Keputusan Pembelian
dan Penilaian Konsumen Terhadap Restoran Vegetarian Karunia Baru Bogor,
menyatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi proses keputusan pembelian
konsumen adalah keramahan pelayanan, kecepatan penyajian dan citarasa
makanan itu sendiri.
Umumnya, Importance Performance Analysis (IPA) dilengkapi dengan
Customer Satisfaction Index (CSI). CSI fungsi utamanya adalah untuk mengetahui
tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dengan melihat tingkat
kepentingan dari atribut-atribut produk atau jasa tersebut. CSI ini dapat dijadikan
ukuran tentang puas atau tidaknya konsumen terhadap berbagai aspek (atribut)
dari suatu produk atau jasa. CSI sendiri memiliki empat kuadran yang masing-
masing kuadran memiliki tingkat kepentingan.
Novian (2009) dalam perhitungan tingkat kepuasan konsumen Mid East
Cafe Lounge and Sisha Bogor ini, keseluruhan responden menyatakan puas
dengan nilai CSI 69,16% dan berdasarkan hasil IPA kinerja yang rendah terdapat
pada porsi makanan, keramahan dan promosi. Harnasari (2009) dalam
perhitungan berdasarkan CSI-nya, menunjukan nilai indeks 74,23% sehingga
dapat dikategorikan puas karena skalanya berada pada rentang 50% - 75%.
Kepuasan atribut tertinggi dimiliki atribut informasi dan kepuasan terendah
dimiliki volume atribut.
Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas seperti yang
dilakukan Satya (2009). Hal ini dilakukan agar seluruh atribut yang digunakan
pada penelitian ini valid dan dapat dilanjutkan. Atribut yang digunakan pada
penelitian ini berbeda karena ada atribut yang khas yang tidak dimiliki oleh
seluruh peneliti sebelumnya yaitu keberagaman board games.
11
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan
aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang
dilakukan konsumen merupakan gambaran bagi produsen tentang keputusan
pembelian. Proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen memiliki
beberapa tahapan. Pada bagian ini dipaparkan dan dijelaskan teori-teori tentang
hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan teori-
teori ini menjadi landasan pemikiran di dalam melakukan penelitian.
3.1.1 Definisi Konsumen
Konsumen adalah adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli
atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi (Kotler, 2001).
Menurut Sumarwan (2004) konsumen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu melakukan
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan secara pribadi dan merupakan konsumen
akhir dalam penggunaan barang dan jasa. Sementara konsumen organisasi
meliputi organisasi bisnis, yayasan dan lembaga lainnya merupakan konsumen
yang menggunakan produk dan jasa untuk menjalankan kegiatan organisasinya
tersebut.
3.1.2 Perilaku Konsumen
Menurut Dharmestha (1999) dalam Manajemen Pamasaran tentang
Analisa Perilaku Konsumen menyebutkan bahwa konsumen membeli barang dan
jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Barang dan jasa
itu sendiri tidaklah sepenting kebutuhan dan keinginan manusia yang
dipenuhinya, melainkan karena barang-barang tersebut dianggap dapat memenuhi
kebutuhan yang diinginkannya. Konsumen membeli karena kegunaan yang dapat
diberikan barang tersebut atau kemampuan barang tersebut untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan.
Menurut Engel et al (1994) perilaku konsumen didefinisikan sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
12
menghabiskan produk tersebut termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan tersebut. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang membentuk proses keputusan pembelian yaitu faktor individu, faktor
lingkungan dan proses psikologis (Engel et al, 1994). Faktor-faktor ini dapat
digambarkan dalam suatu model sederhana dalam melakukan keputusan
pembelian (Gambar 1)
Gambar 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen Sumber : Engel et al (1994)
3.1.3 Proses Keputusan Pembelian
Perilaku manusia dalam melakukan keputusan pembelian berbeda diantara
masing-masing individu. Keputusan pembelian memerlukan beberapa tahapan
sebelum akhirnya konsumen membeli suatu produk dan jasa. Menurut Engel et al
(1994) terdapat lima tahapan proses keputusan konsumen yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan
evaluasi hasil (Gambar 2).
Pengaruh
Lingkungan
Budaya, kelas sosial,
pengaruh pribadi,
keluarga, situasi
Proses Psikologis
Pemrosesan informasi
Pembelajaran
Perubahan sikap
Perbedaan Individu
Sumberdaya konsumen
Motivasi dan
keterlibatan
Pengetahuan
Sikap dan gaya hidup
Demografi
Proses Keputusan
Pengenalan kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi alternatif
Pembelian
Hasil
Strategi Pemasaran
Harga
Produk
Promosi
Distribusi
13
Gambar 2. Tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Engel et al (1994)
Pengenalan Kebutuhan, merupakan persepsi antara keadaan yang
diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan
proses keputusan. Pengenalan kebutuhan tidak secara langsung dapat
mengaktifkan tindakan pembelian. Kondisi tersebut tergantung dari faktor
kebutuhan yang dikenali adalah kebutuhan yang penting dan pemenuhan
kebutuhan konsumen berada dalam batas kemampuannya.
Pencarian Informasi, pencarian sebagai aktivasi termotivasi dari
pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan (internal) atau memperoleh
informasi dari lingkungan (eksternal). Pencarian internal merupakan tahapan
pertama setelah pengenalan kebutuhan. Jika ingatan dan pengetahuan konsumen
kurang dalam memenuhi kebutuhan maka konsumen akan melakukan pencarian
eksternal untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhannya. Pencarian internal
juga dapat diperoleh dari kepuasan konsumen terhadap pembelian sebelumnya.
Evaluasi Alternatif, sebagai proses suatu alternatif pilihan dievaluasi dan
dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Engel et al (1994) menyatakan
bahwa konsumen memerlukan beberapa tahapan pada proses evaluasi alternatif
yaitu (1) menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai
alternatif; (2) memutuskan alternatif yang akan dipertimbangkan; (3) menilai
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Membeli
Evaluasi Hasil
14
kinerja alternatif yang dipertimbangkan; (4) memilih dan menerapkan kaidah
keputusan untuk membuat pilihan akhir. Kriteria evaluasi yang dapat digunakan
oleh konsumen adalah harga, merek dan negara asal. Namun kriteria evaluasi juga
bervariasi dalam kepentingan relatif untuk menilai alternatif. Pada proses
pemutusan alternatif dan penilaian kinerja alternatif, konsumen dapat
mengandalkan informasi yang dimiliki oleh ingatan konsumen. Jika konsumen
tidak memiliki pengetahuan (internal) maka konsumen dapat melakukan
pencarian ekternal untuk menentukan alternatif dan menilai kinerja alternatif.
Pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti
yang dapat diterima bila perlu. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk melakukan keputusan membeli. Pertama adalah sikap orang lain
terhadap perilaku pembelian yang dilakukan akan memberi motivasi positif atau
negatif terhadap konsumen. Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak
terantisipasi, seperti adanya kebutuhan yang mendesak, kehilangan dan
sejenisnya.
Evaluasi Hasil, konsumen mengevaluasi apakah pembelian tersebut
mampu memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan. Konsumen
merasa puas jika hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan harapan. Hal ini akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian ulang atau tidak terhadap suatu produk atau jasa.
3.1.4 Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler (2001), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi produk yang
dirasakan dan diharapkannya. Memberikan kepuasan konsumen merupakan salah
satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena
dengan puasnya konsumen, maka konsumen tersebut memiliki peluang untuk
melakukan pembelian berulang. Sementara konsumen yang tidak puas secara
langsung akan berdampak pada hilangnya konsumen.
Umar (2000) menyatakan bahwa kepuasan konsumen dapat dianalisis dari
dua dimensi yaitu harapan-harapan atas sesuatu dan kenyataan yang diterima
15
konsumen. Konsep kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat
kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Konsep tersebut dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan Sumber : Rangkuti (2006)
3.1.5 Analisis Importance dan Performance Analysis (IPA)
Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan beberapa metode, salah satunya
adalah dengan menggunakan metode IPA (Importance Performance Analysis)
yang menghitung tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang harus dilakukan
untuk memperbaiki kinerja perusahaan untuk meningkatkan kepuasan konsumen.
Metode IPA sering digunakan untuk menganalisis suatu merek dan tidak efektif
jika digunakan untuk membandingkan beberapa merek (Santoso, 2006).
Pengukuran kepuasan pelanggan dengan metode IPA dapat memberikan
gambaran tentang atribut yang harus dipertahankan, ditingkatkan dan berlebihan
melalui kuadran dalam diagram cartesius.
3.1.6 Customer Satisfaction Index (CSI)
Indeks kepuasan pelanggan mencerminkan tingkat kepuasan pelanggan
yang dihitung dari bobot setiap nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat
kinerja atribut produk. Customer Satisfaction Index digunakan untuk menentukan
tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan penilaian
kinerja dan kepentingan dari konsumen. Keunggulan CSI adalah dapat
Tujuan Perusahaan
Produk
Nilai produk bagi
pelanggan
Kebutuhan dan
keingginan pelanggan
Harapan pelanggan
terhadap produk
Tingkat Kepuasan
Pelanggan
16
mengetahui skor kepuasan pelanggan terhadap keseluruhan atribut berada pada
suatu rentang skala (Maharani, 2008).
3.1.7 Dimensi Pengukuran Terhadap Penampilan Toko
Restoran merupakan menyajikan gabungan dari produk dan jasa.
Pengukuran yang dapat digunakan di dalam mengukur sikap konsumen terhadap
penampilan restoran mengacu pada atribut-atribut mencolok dalam kaitannya
dengan keputusan memilih toko (Engel et al, 1994). Dimensi tersebut meliputi :
1. Lokasi. Dipengaruhi oleh rincian tentang tempat eceran. Kemudahan akses
menuju lokasi menjadi faktor utama dalam pemilihan toko.
2. Sifat dan Kualitas Keragaman. Kualitas keragaman barang yang ada di dalam
suatu toko penting dalam menarik konsumen untuk datang. Keragaman terkait
dengan jenis produk dan jasa yang dapat diberikan untuk konsumen yang
datang.
3. Harga. Merupakan faktor utama dan penting, namun tergantung dari sifat
pembeli. Kesesuaian harga akan memberikan kepuasan bagi konsumen.
4. Iklan dan Promosi. Diperlukan di dalam pengenalan dan peningkatan
penjualan barang atau jasa yang dimiliki. Keefektifan iklan dan promosi
tergantung pada jenis produk dan jasa yang ada, karena memiliki karakteristik
dan kelebihan yang berbeda.
5. Personel Penjualan. Wiraniaga memiliki peran penting di dalam proses
pembelian. Pelayanan dan service yang baik akan meningkatkan kepuasan
konsumen terhadap toko tersebut.
6. Pelayanan yang Diberikan. Pelayanan menyeluruh mulai dari konsumen
datang hingga akhir harus dilakukan dengan baik dan sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Hal ini penting karena akan meningkatkan kepuasan
dan peluang menciptakan konsumen yang loyal.
7. Atribut fisik. Fasilitas di dalam toko merupakan faktor penting dalam
pemilihan toko. Fasilitas keseluruhan meliputi semua yang terdapat di dalam
toko seperti WC, penggunaan pendingin udara, ketersediaan mushola, tata
letak meja dan kursi makan serta arsitektur yang ditampilkan.
17
8. Sifat Pelanggan Toko. Tipe orang yang datang dan berbelanja pada sebuah
toko mempengaruhi pilihan karena umumnya konsumen berusaha
menyesuaikan citra diri dengan toko yang bersangkutan.
9. Atmosfer Toko. Merupakan determinan penting atas pemilihan toko. Istilah
atmosferik toko adalah perancangan secara sadar atas ruang untuk
menciptakan efek tertentu kepada konsumen.
10. Pelayanan Sesudah Transaksi. Konsumen menginginkan adanya pelayanan
sesudah transaksi. Hal ini penting karena akan memberikan kesan akhir yang
baik. Untuk memberikan kesan positif, pelayanan dari awal hingga akhir harus
dilakukan secara maksimal.
Variabel mengenai produk ditambahkan karena tidak adanya dimensi
tersebut di dalam atribut-atribut mencolok yang ada menurut (Engel et al, 1994)
sehingga terjadi penambahan atribut baru. Hal ini dilakukan agar semua atribut
yang dianalisis dapat sesuai untuk mengukur kepuasan konsumen yang datang ke
Strawberry Cafe Jakarta.
Tabel 4. Atribut Strawberry Cafe yang Dianalisis dalam Kepuasan Konsumen
Variabel Atribut yang dianalisis
1. Produk Cita Rasa Hidangan
Variasi Menu
Tampilan Hidangan
2. Lokasi Lokasi Restoran
3. Sifat dan kualitas keragaman Keberagaman Board Games
Jenis Merchandise
4. Harga Harga Produk
5. Iklan dan Promosi Promosi di Media-Media
Pemberian Diskon
6. Personel Penjualan Keramahan dan Pelayanan Pramusaji
Penampilan Pramusaji
7. Pelayanan yang diberikan Pelayanan Restoran
Kecepatan Penyajian
8. Atribut fisik Fasilitas Yang Disediakan
Areal Parkir
9. Atmosfer toko Arsitektur Ruangan
Kenyamanan Restoran
Kebersihan Restoran
10. Pelayanan sesudah transaksi Kritik dan Saran
18
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Kehidupan masyarakat di ibukota DKI Jakarta dalam perkembangannya
semakin modern. Kesibukan dan mobilitas yang tinggi diantara masyarakat,
praktis membuat semakin sedikitnya ketersediaan waktu luang yang dimiliki
masing-masing individu. Minimnya ketersediaan waktu untuk luang khususnya
dalam menyiapkan makanan dan minuman membuat banyak masyarakat yang
memerlukan konsep restoran yang tidak hanya menyajikan makanan dan
minuman, tetapi juga menyajikan suatu keunikan dan entertainment di dalamnya.
Strawberry Café mulai beroperasi pada tahun 2004. Restoran ini
merupakan restoran yang memiliki konsep full enternaiment (hiburan). Strawberry
Cafe menyajikan berbagai makanan dan minuman yang semuanya berbahan dasar
dari buah strawberry. Segmentasi utama restoran ini ditujukan untuk keluarga dan
kalangan muda. Saat ini Strawberry Cafe dapat dikatakan menjadi pemain utama
di bidang cafe bersegmen kaum muda dengan brand awareness yang kuat dan
berbagai prestasi termasuk tercatat di buku rekor Indonesia .
Keberhasilan dan keberlangsungan suatu usaha restoran ini tergantung
pada tingkat kepuasan konsumen yang datang dan sudah melakukan aktifitas
konsumsi di sana. Hal ini penting karena Strawberry Cafe bukan saja menjual
makanan dan minuman, tapi juga menyediakan berbagai permainan dan hiburan
yang menjadi keunikan tersendiri.
Keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengaruh
lingkungan, pengaruh individu dan pengaruh psikologis. Atribut-atribut yang
menjadi kepuasan konsumen akan diukur dengan Importance Performance
Analysis (IPA) dan mengukur kepuasan responden dengan menggunakan metode
Customer Satisfaction Index (CSI). Bagan alur pemikiran operasional dapat dilihat
pada Gambar 4.
19
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional
Pertumbuhan Restoran di DKI Jakarta yang semakin tinggi
Strawberry Cafe menjadi pemain utama di bidang cafe bersegmen kaum
muda dengan brand awareness yang kuat dengan keunikan yang tidak
dimiliki restoran lain
Semakin tingginya rutinitas dan minimnya waktu luang masyarakat yang
tinggal di DKI Jakarta
Kebutuhan pengetahuan tentang perilaku konsumen dan bagaimana
kinerja atribut restoran menurut konsumen
Karakteristik umum
konsumen (usia, jenis
kelamin, status
pernikahan,
pendidikan terakhir,
pekerjaan, pendapatan,
transportasi yang
digunakan)
Atribut restoran (Cita Rasa
Hidangan, Variasi Menu,
Tampilan Hidangan, Lokasi
Restoran, Keberagaman Board
Games, Harga Produk, Promosi
Media, Pemberian Diskon,
Keramahan dan Pelayanan
Pramusaji, Penampilan Pramusaji,
Pelayanan Restoran, Kecepatan
Penyajian, Fasilitas Yang
Disediakan, Areal Parkir,
Arsitektur Ruangan, Kenyamanan
Restoran, Kebersihan Restoran)
Analisis
deskriptif
CSI
IPA
Rekomendasi Manajerial
Tingkat Kepuasan
Konsumen
Uji Validitas
dan
Reliabilitas
20
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Strawberry Café yang berlokasi di Jalan
Gandaria 1 No.75 Jakarta Selatan. Lokasi penelitian ini dipilih dan ditentukan
dengan sengaja sesuai dengan pertimbangan dari peneliti. Alasan utama memilih
Strawberry Café adalah konsep entertainment yang ditawarkan serta keunikan
makanan dan minuman yang ditawarkan kepada pengunjung berbeda
dibandingkan dengan restoran-restoran yang ada baik di Jakarta maupun di
Indonesia.
Strawberry Café menyajikan makanan dan minuman yang semuanya
berbahan dasar buah strawberry mulai dari nasi goreng strawberry hingga
strawberry wine. Selain keunikan dari makanan dan minuman yang disajikan,
Strawberry Café juga menawarkan lebih dari 50 jenis permainan gratis (free
games) yang dapat dimainkan oleh setiap pelanggan yang datang. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2011.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumber
primer sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian dengan menggunakan
kuesioner yang telah dibuat dan disusun sebelumnya serta wawancara dengan
manajemen terkait.
Data sekunder diperoleh dari hasil studi literatur yang berhubungan
dengan penelitian ini. Sumber berasal dari berbagai instansi terkait seperti Badan
Pusat Statistik (BPS), Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta, Perpustakaan LSI
IPB, buku mengenai kepuasan konsumen dan jenis-jenis sumber infomasi lainnya
baik dari media elektornik maupun cetak.
4.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan sampling data yang dilakukan untuk menunjang penelitian
tersebut menggunakan teknik convenience sampling. Sampel responden adalah
responden yang bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuesioner. Hasil dari
21
metode ini diharapkan mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian karena
pengambilan sampel dilakukan disaat ketersediaan dan kenyamanan sampel dalam
mengisi kuesioner.
Sampel berjumlah 50 orang dimana syarat responden ditentukan peneliti.
Syarat menjadi responden dalam penelitian ini adalah pernah datang dan
melakukan kegiatan pembelian di Strawberry Cafe minimal satu kali. Hal ini
dilakukan agar data yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan dan harapan dari
peneliti. Menurut Siagian (2003) syarat minimal sampel data terdistribusi normal
dalam statistik berjumlah 30 sampel, sehingga 50 sampel sudah memenuhi syarat
minimal tersebut.
4.4 Pengujian Kuesioner
4.4.1 Uji Validitas
Pengujian kuesioner perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
responden mengerti dan memahami pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Uji
validitas yang dilakukan adalah dengan menyebarkan atau memberikan kuesioner
pendahuluan yang berisi tentang seluruh atribut-atribut yang akan digunakan di
dalam penelitian ini kepada 20 sampel responden dengan kriteria sudah pernah
melakukan pembelian di Strawberry Cafe minimal satu kali. Hal ini sesuai dengan
syarat minimal pengujian validitas menurut (Umar, 2005).
Uji validitas ini menggunakan metode Cochran Q Test. Kuesioner
pendahuluan yang disediakan mencakup seluruh atribut yang terdapat di
Strawberry Café dan mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu. Responden
diminta untuk memilih atribut-atribut yang dianggap perlu dan berhubungan
dengan produk yang ada di Strawberry Café. Atribut-atribut tersebut dapat dilihat
pada Tabel 4. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui atribut-atribut yang valid
sehingga dapat dijadikan sebagai atribut yang akan dinilai untuk melihat dan
menganalisis tingkat kinerja, kepentingan, serta kepuasan konsumen sesuai
dengan tujuan penelitian.
22
Tabel 5. Atribut-atribut untuk Uji Validitas
No Atribut yang di Uji Apakah Menjadi Pertimbangan
Ya Tidak
1 Cita Rasa Hidangan
2 Variasi Menu
3 Tampilan Hidangan
4 Lokasi Restoran
5 Keberagaman Board Games
6 Jenis Merchandise
7 Harga Produk
8 Promosi di Media-Media
9 Pemberian Diskon
10 Keramahan dan Pelayanan Pramusaji
11 Penampilan Pramusaji
12 Pelayanan Restoran
13 Kecepatan Penyajian
14 Fasilitas Yang Disediakan
15 Areal Parkir
16 Arsitektur Ruangan
17 Kenyamanan Restoran
18 Kebersihan Restoran
19 Kritik dan Saran
Untuk mengetahui atribut yang valid, dilakukan test Cochran Q Test
dengan prosedur berikut :
1. Menentukan hipotesis awal, yaitu :
Ho : Kemungkinan seluruh atribut yang diuji dipertimbangkan oleh
seluruh responden.
H1 : Kemungkinan seluruh atribut yang diuji tidak dipertimbangkan
oleh seluruh responden.
2. Rumus untuk mencari Q hitung :
Qhitung =
n
i
n
i
i
k
i
k
i
i
CRk
CCkk
1
2
2
1)1(
Keterangan :
k : Jumlah atribut yang diuji
Ci : Jumlah skor atribut i
Ri : Jumlah skor responden I
23
3. Penentuan Qtabel dengan α – 0,05 dengan dK (derajat bebas) = k-1 maka akan
diperoleh Qtabel (0,05;dK) pada tabel Chi Square Distribution.
4. Keputusan :
Tolak Ho dan terima H1 jika Qhit > Qtabel
Terima Ho dan tolak H1 jika Qhit < Qtabel
Untuk jawaban Ya makan akan diberikan nilai 1 dan jawaban Tidak diberi
nilai 0. Jika Qhit > Qtabel maka atribut dengan nilai terkecil tidak akan
dimasukkan kedalam atribut yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Proses uji
validitas ini akan terus dilakukan sampai tercapai Qhit < Qtabel atau seluruh
atribut dianggap valid.
Hasil dari uji validitas yang telah dilakukan menghasilkan dua atribut yang
disimpulkan tidak valid yaitu atribut keberagaman merchandise serta kritik dan
saran. Kedua atribut tersebut memiliki nilai terkecil sehingga tidak bisa masuk ke
dalam atribut yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Uji validitas dilakukan
hingga tiga kali sampai keseluruh atribut valid. Hasil perhitungan dari uji validitas
ini dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji keterandalan instrumen yang digunakan dalam
penelitian. Instrumen penelitian yang baik akan mampu mengungkapkan
informasi sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Uji realibilitas pada
penelitian ini menggunakan metode Hoyt. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui keterandalan atribut-atribut yang diajukan kepada responden dalam
kuesioner penelitian ini (Durianto et al. 2004)
Uji reliabilitas dilakukan sebelum dilakukannya penyebaran kuesioner
untuk mengetahui apakah instrumen pengumpulan data sudah reliable (dapat
diandalkan) atau belum sehingga dapat diperoleh atribut yang valid dan konsisten.
Jumlah responden yang dilibatkan sesuai dengan jumlah sampel pada Uji
Validitas yaitu sebanyak 20 responden. Jika hasilnya reliable, maka penelitian ini
dapat dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner.
Hasil dari uji reliabilitas menyatakan bahwa seluruh atribut (17 atribut)
yang sebelumnya telah dilakukan melalui uji validitas, disimpulkan reliabel
24
sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan. Adapun perhitungan pada uji reliabilitas
ini dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.5 Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Deskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen yang datang ke
Strawberry Cafe, Importance Performance Analysis (IPA) untuk melihat tingkat
kepuasan dan kepentingan seluruh atribut yang dianalisis serta Customer
Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara
keselurhan di Strawberry Cafe Jakarta.
4.5.1 Analisis Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2005). Tujuan dari analisis deskriptif dalam
penelitian ini adalah untuk menggambarkan karakteristik konsumen (umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan perbulan). Data tersebut
didapatkan dari hasil kuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden
yang dibutuhkan. Kuesioner tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif.
Analisis deskriptif digunakan karena dapat mendeskripsikan secara
terperinci mengenai karakteristik konsumen yang datang serta adanya proses
keputusan pembelian di dalam penelitian ini. Karakteristik dan perilaku konsumen
dapat dilihat dari data hasil kuesioner dengan persentase yang paling tinggi /
besar.
4.5.2 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja atau Importance
Performance Analysis (IPA)
Analisis tingkat kepentingan dan kinerja (Importance Performance
Analysis) digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis
sejauh mana tingkat kepuasan seseorang terhadap tingkat kinerja perusahaan.
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa tingkat kepentingan mewakili harapan
konsumen terhadap kinerja Strawberry Cafe. Perhitungan IPA dimulai dari jumlah
25
penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja perusahaan yang dirata-ratakan
terhadap jumlah responden yaitu 50 orang yang kemudian diformulasikan ke
dalam diagram Importance-Performance.
Jika bobot tingkat kinerja lebih besar atau sama dengan dengan bobot
tingkat kepentingan (harapan), aka kinerja suatu produk telah memenuhi harapan
dari pengunjung. Sementara, jika bobot kinerja lebih kecil dari bobot tingkat
kepentingan (harapan), maka kinerja masih di bawah harapan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kepuasan pengunjung belum tercapai. Masing-masing atribut
diposisikan ke dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata penilaian pada tingkat
pelaksanaan (kinerja) xi menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu c
sementara posisi atribut sumbu y ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat
kepentingan (harapan) pengunjung terhadap sumbu yi.
n
xx
1
_
n
yy
i
_
Keterangan: _
x = skor rata-rata tingkat kepuasan / kinerja _
y = skor rata-rata tingkat kepentingan
n = jumlah responden
Hubungan antara tingkat kepuasan (kinerja) dan tingkat kepentingan
ditentukan dengan menggunakan diagram kartesius. Diagram kartesius merupakan
suatu bangun yang terdiri dari empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis
yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( x , y ) dimana x adalah rata-rata
dari rata-rata skor tingkat kinerja atau kepuasan konsumen seluruh faktor atau
atribut dan y merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh
faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Titik tersebut diperoleh dari :
k
x
x
n
i
1
1
, k
y
x
n
i
1
1
Keterangan:
x = skor rata-rata dari tingkat kepuasan seluruh atribut komponen mutu
pelayanan dan kinerja.
26
y = skor rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh atribut komponen mutu
pelayanan dan kinerja.
k = banyaknya atribut dari komponen mutu pelayanan dan kinerja yang
mempengaruhi kepuasan konsumen.
Selanjutnya tingkat kinerja dan kepentingan atribut tersebut akan
dijabarkan dan diplotkan ke dalam empat bagian, yaitu kuadran I, II, III dan IV.
Hal ini dapat dilihat pada diagram kartesius (Gambar 5).
Kepentingan y
Kinerja / Pelaksanaan x
Gambar 5. Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Kepentingan dan Kinerja Sumber : Supranto, 2001
Keterangan:
Kuadran I : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang sangat penting bagi
konsumen, akan tetapi pihak perusahaan belum melaksanakan
sesuai dengan keinginan konsumen sehingga menimbulkan rasa
tidak puas.
Kuadran II : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianggap penting oleh
konsumen telah dilaksanakan dengan baik dan dapat memuaskan
pelanggan.
Kuadran III : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang memang dianggap oleh
konsumen kurang penting, dimana sebaiknya perusahaan
menjalankan secara sedang.
Kuadran IV : menunjukkan bahwa atribut-atribut yang dianggap kurang penting,
tetapi dijalankan dengan baik oleh perusahaan atau memuaskan.
Prioritas Utama
I
Prioritas Rendah
III
Pertahankan Prestasi
II
Berlebihan
IV
27
4.5.3 Customer Satisfaction Index (CSI)
Indeks kepuasan pelanggan atau Customer Satisfaction Index merupakan
salah satu alat ukur yang dapat mendukung analisis IPA. Indeks kepuasan
pelanggan juga dapat menginterpretasikan kepuasan pengunjung secara
menyeluruh dilihat dari tingkat kepentingan dari atribut produk. Tahapan
pengukuran CSI terdiri dari empat tahapan perhitungan (Stratford, 2008) yaitu :
1. Menjumlahkan semua skor tingkat kepentingan rata-rata hasil perhitungan
IPA dari tiap atribut.
n
Yi
MIS
n
i
1
n
Xi
MSS
n
i
1
Keterangan :
n = Jumlah Konsumen
Yi = Nilai Kepentingan Atribut X ke-i
Xi = Nilai Kinerja Atribut X ke-i
2. Membuat Weight Factors (WF). Bobot ini berasal dari nilai Mean Importance
Score (MIS) pada masing-masing atribut terhadap nilai total dari MIS seluruh
atribut.
p
i
MISi
MISiWF
1
Keterangan :
p = Atribut Kepentingan ke-p
3. Membuat Weight Score (WS). Bobot ini merupakan hasil perkalian dari
Weight Factors (WF) dengan rata-rata tingkat kepuasan (MSS) pada setiap
atribut.
WSi = WFi x MSSi
28
4. Menghitung Customer Satisfaction Index (CSI) adalah total dari WSi dibagi
dengan skor pada skala tertinggi yaitu pada penelitian ini adalah skor bernilai
lima (5) kemudian dikalikan dengan 100 %.
%1001 xHS
WSi
CSI
p
i
Keterangan :
HS = Skala Tertinggi (5)
Indeks kepuasan pelanggan menggunakan rentak skala untuk
menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk. Rumus rentang skala
yang digunakan berdasarkan Simamora (2004) sebagai berikut :
b
nmRS
Keterangan :
m = skor tertinggi, n = skor terendah, b = jumlah kelas kategori yang akan dibuat.
Dalam penelitian ini, rentang skala yang digunakan adalah :
%205
%0%100
RS
Rentang skala menunjukkan tanggapan konsumen terhadap pilihan-pilihan
yang dibuat berjenjang mulai dari prioritas rendah hingga prioritas tinggi. Maka
kriteria kepuasan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
0 % < CSI ≤ 20% (sangat tidak puas)
20 % < CSI ≤ 40% (tidak puas)
40 % < CSI ≤ 60% (cukup puas)
60 % < CSI ≤ 80% (puas)
80 % < CSI ≤ 100% (sangat puas)
4.6 Definisi Operasional
1. Perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan konsumen
dalam membeli, memakai atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa.
29
2. Kepuasan pengunjung adalah penilaian pengunjung terhadap apa yang
diharapkan dengan membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa yang
terdapat di Strawberry Cafe.
3. Pengunjung adalah orang yang mengunjungi dan melakukan aktivitas
pembelian di Strawberry Cafe.
4. Responden adalah pengunjung Strawberry Cafe yang telah berkunjung dan
melakukan kegiatan pembelian lebih dari satu kali.
5. Pendidikan adalah pendidikan terakhir responden yang dikategorikan atas SD,
SMP, SMU dan Sarjana.
6. Pendapatan adalah sejumlah uang yang diterima oleh responden atas
pekerjaannya per bulan (dalam bentuk rupiah). Untuk pelajar, pendapatan
adalah uang saku yang diterima setiap bulan.
7. Tahapan pencarian informasi adalah tahap dimana responden mencari
informasi tentang keberadaan Strawberry Cafe. Tahap ini diukur dari sumber
memperoleh informasi tentang produk, informasi penting yang diketahui dan
media promosi yang paling mempengaruhi.
8. Buah strawberry adalah buah yang dijadikan sebagai bahan baku utama di
dalam proses pembuatan makanan dan minuman di Strawberry Cafe.
9. Citarasa adalah rasa yang terdapat pada setiap makanan dan minuman yang
disajikan oleh pihak Strawberry Cafe untuk para konsumen.
10. Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk membeli
dan mengkonsumsi produk dari Strawberry Cafe. Harga menu di Strawberry
Cafe rata-rata berkisar antara Rp. 10.000 hingga Rp. 50.000 tergantung jenis
menu yang dipesan.
11. Unik adalah perbedaan yang tidak dimiliki oleh restoran-restoran lainnya dan
hanya dimiliki oleh Strawberry Cafe utamanya dalam hal menu dan permainan
yang disajikan.
12. Entertainment adalah suatu konsep hiburan yang ditawarkan dari Strawberry
Cafe kepada pengunjung yang datang. Hiburannya berbentuk board games
dan sejenisnya.
30
13. Lokasi adalah daerah Strawberry Cafe berada sehingga pengunjung dapat
datang. Alamat Strawberry Cafe sendiri terletak di Jalan Gandaria 1 No.75
Jakarta Selatan.
14. Kecepatan penyajian adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam
penyajian produk makanan dan minuman yang dipesan oleh pengunjung.
15. Kenyamanan restoran adalah suasana yang diberikan dan dimiliki oleh
Strawberry Cafe agar pengunjung senang dan nyaman.
16. Tingkat kepentingan adalah penilaian pengunjung terhadap penting atau
tidaknya suatu atribut di Strawberry Cafe.
17. Tingkat kinerja adalah kondisi aktual (nyata) dari atribut-atribut pada
Strawberry Cafe yang dinilai oleh responden.
31
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe
Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi
di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan restoran yang memiliki
konsep full entertainment (hiburan). Strawberry Cafe menyajikan berbagai
makanan dan minuman yang semuanya berbahan dasar dari buah strawberry.
Segmentasi utama restoran ini ditujukan untuk keluarga dan kalangan muda. Saat
ini Strawberry Cafe dapat dikatakan menjadi pemain utama di bidang cafe
bersegmen kaum muda dengan brand awareness yang kuat dan berbagai prestasi
termasuk tercatat di buku rekor Indonesia .
Dalam perkembangannya, Strawberry Cafe telah menambah unit
restorannya di daerah Gandaria, Jakarta Selatan dan pada tahun 2012 berencana
menambah unit baru di daerah Margonda, Depok. Penempatan lokasi Strawberry
Cafe disesuaikan menurut segmentasi yang ada di masing-masing lokasi tersebut.
Pada kedua lokasi yang telah ada, Strawberry Cafe memang mencari segmen
pelajar dan mahasiswa. Ini dapat dilihat dari lingkungan sekitar yang banyak
dikelilingi oleh sekolah dan universitas. Kapasitas Strawberry Cafe sekitar 175
tempat duduk. Jam operasional Strawberry Cafe adalah buka setiap hari pada
pukul 12.00 sampai dengan pukul 00.00 WIB. Sementara untuk sabtu, minggu dan
hari libur tutup sampai pukul 02.00 WIB.
Gambar 6. Peta Lokasi Strawberry Cafe Jakarta Sumber : Data Strawberry Cafe, 2011
32
Strawberry Cafe memiliki dua keunikan utama yang menjadi nilai lebih
dari restoran ini yaitu hidangan yang disajikan berbahan baku buah strawberry dan
ketersediaan free board games. Strawberry Cafe memiliki kebun buah strawberry
sendiri di daerah Cisarua Bogor. Luas perkebunan strawberry yang dimiliki
sekitar 2 Ha. Perkebunan ini dibutuhkan untuk menjaga kualitas dan kuantitas
bahan baku buah strawberry agar tetap tersedia. Ketersediaan board games juga
beraneka ragam. Strawberry Cafe memiliki lebih dari lima puluh jenis dan
melakukan penambahan jenis permainan minimal satu minggu sekali. Hal ini
dilakukan agar permainan yang disediakan restoran Strawberry Cafe tidak
membosankan.
Strawberry Cafe juga memiliki kerjasama ekslusif dengan pihak istana
kepresidenan Republik Indonesia dalam mempersiapkan makanan khususnya
untuk jenis serabi. Kerjasama ini dimulai sejak tahun 2006. Makanan yang
disediakan Strawberry Cafe umumnya dalam rangka acara hari Kemerdekaan
Indonesia dan penyambutan tamu-tamu negara. Hal ini menggambarkan bahwa
Strawberry Cafe memiliki standarisasi makanan yang sudah teruji.
5.2 Struktur Organisasi Strawberry Cafe
Strawberry Cafe memiliki struktur organisasi yang diperlukan untuk
menunjang segala kegiatan dan aktivitas yang ada di restoran tersebut. Organisasi
di Strawberry Cafe memiliki fungsi dan peran masing-masing. Adapun struktur
organisasinya dapat dilihat pada Gambar 7. Owner merupakan posisi tertinggi dari
struktur organisasi di Strawberry Cafe. Di bawahnya terdapat supervisor yang
bertugas untuk mengontrol secara penuh semua kegiatan restoran setiap hari.
Adapun deskripsi mengenai tugas karyawan yang ada di Strawberry Cafe adalah
sebagai berikut :
1. Owner (satu orang) : merupakan pemilik langsung Strawberry Cafe. Beliau
merupakan wirausaha muda. Bertugas untuk membuat inovasi-inovasi baru
mulai dari resep makanan, mainan dan kegiatan hiburan.
2. Supervisor (satu orang) : bertanggung jawab atas semua kegiatan yang
dilakukan di Strawberry Cafe.
33
3. Games (lima orang) : bertugas untuk membimbing dan membantu semua
kegiatan bermain yang dilakukan oleh pelanggan Strawberry Cafe.
4. Kasir (tiga orang) : bertugas dan bertanggung jawab atas segala penerimaan
uang dari konsumen yang telah melakukan kegiatan konsumsi di Strawberry
Cafe.
5. Kitchen (empat orang) : bertugas dan bertanggung jawab dalam menyediakan
pesanan makanan untuk konsumen.
6. Bar (lima orang) : bertugas dan bertanggung jawab dalam meracik dan
menyediakan pesanan minuman untuk konsumen.
7. Waiters (delapan orang) : bertugas dan bertanggung jawab untuk
mengantarkan konsumen duduk di tempatnya, memberikan menu, mencatat
pesanan dan menginformasikan pesanan kepada kitchen dan bar.
8. Steward (empat orang) : bertugas dan bertanggung jawab dalam menjaga
kebersihan Strawberry Cafe secara keseluruhan.
Setiap divisi yang ada harus membantu divisi lainnya khususnya pada saat
weekend dimana pengujung yang datang lebih banyak dibandingkan hari biasa.
Strawberry Cafe menerapkan sistem tiga shift pada setiap karyawannya per hari.
Sistem shift ini dilakukan agar karyawan yang bekerja tidak terlalu lelah. Hal ini
berguna untuk menjaga mood karyawan karena merupakan hal yang penting
dalam kaitannya dengan konsep yang dianut oleh Strawberry Cafe yaitu restoran
dengan konsep Entertainment (hiburan).
Sumber daya manusia yang ada di Strawberry Cafe tidak memiliki kriteria
khusus baik dari segi lulusan atau keahlian. Perekrutan karyawan yang dilakukan
oleh pihak manajemen yaitu setiap karyawan akan dilakukan tes masuk sesuai
dengan kemampuannya. Tes ini berguna agar manajemen tahu penempatan yang
tepat dari masing-masing karyawan.
Struktur organisasi Strawberry Cafe selengkapnya dapat dilihat pada
Gambar 7.
34
Gambar 7. Struktur Organisasi Strawberry Cafe Sumber : Supervisor Strawberry Cafe, 2011
5.3 Strategi Pemasaran Strawberry Cafe
Manajemen restoran Strawberry Cafe menerapkan strategi pemasaran
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Strategi pemasaran ini dilakukan
dengan strategi STP (segmentation, targeting, dan positioning). Adapun strategi
pemasaran yang dilakukan berdasarkan pendekatan STP, yaitu :
Segmentation
Segmentasi pasar yang dibidik oleh Strawberry Cafe adalah kelompok usia
remaja dan dewasa muda dengan tingkat ekonomi rata-rata menengah keatas.
Keunikan dan board games yang ditawarkan menjadi salah satu faktor segmentasi
yang ingin dicapai oleh manajemen.
Targeting
Target dari Strawberry Cafe menurut manajemen telah sesuai dengan
segmentasi yang telah ditetapkan yaitu kelompok usia remaja dan dewasa muda.
Hal ini karena target tersebut umumnya suka tempat yang nyaman untuk
berkumpul sesamanya. Selain itu, kelompok usia ini cocok dengan jenis hidangan
dan permainan yang disediakan Strawberry Cafe.
Positioning
Posisi Strawberry Cafe adalah sebagai pionir restoran yang pertama kali
menghadirkan konsep entertainment. Keunikan makanan dan minuman yang
berbahan dasar buah strawberry serta dipadukan dengan permainan membuat
Owner
Supervisor
Games Kasir Kitchen Bar Waiters Steward
Karyawan
35
Strawberry Cafe disukai dan disenangi karena pengunjung yang datang bukan
hanya melakukan kegiatan konsumsi, tetapi tertarik dengan hiburan yang dimiliki
oleh restoran ini.
Pendekatan strategi pemasaran lain yang dilakukan oleh Strawberry Cafe
adalah melalui strategi 4P. Strategi pemasaran ini terdiri dari produk (product),
harga (price), promosi (promotion) dan lokasi (place). Penjelasan mengenai
strategi 4P ini adalah sebagai berikut :
Produk (product)
Strategi produk utama yang dilakukan oleh Strawberry Cafe adalah dengan
menjadikan buah strawberry sebagai bahan baku utama untuk keseluruhan menu
yang ada, baik makanan maupun minuman. Makanan dan minuman tersebut
diantaranya nasi goreng strawberry, serabi ice cream strawberry, strawberry wine,
jus strawberry dan lainnya. Hal ini dilakukan agar terjadi kesesuaian antara nama
restoran, menu yang ada dan konsep entertainment yang diterapkan oleh pihak
Strawberry Cafe yaitu restoran dengan kegiatan yang penuh dengan hiburan dan
keunikan.
Ketersediaan permainan juga menjadi faktor penunjang dalam penerapan
strategi produk. Permainan yang ada di Strawberry Cafe memiliki lebih dari 50
jenis dan akan terus bertambah setiap minggunya. Permainan yang disediakan
merupakan fasilitas gratis yang diberikan untuk konsumen yang datang ke
Strawberry Cafe. Semua ini diberikan dan dikonsep dengan baik karena
segmentasi yang dituju oleh manajemen restoran adalah remaja dan kalangan
muda (pelajar dan mahasiswa).
Harga (price)
Strategi penetapan harga makanan dan minuman yang terdapat di
Strawberry Cafe didasarkan pada penentuan segmentasi konsumen yang dijadikan
target yaitu pelajar dan mahasiswa. Untuk range harga makanan berkisar mulai
dari Rp 10.000 sampai Rp 40.000 dan minuman berkisar antara Rp 5.000 sampai
Rp 30.000.
Harga yang terdapat di menu merupakan harga yang sudah kena pajak.
Menurut manajemen, penetapan harga untuk seluruh menu yang ada sudah sesuai
36
dengan kemampuan konsumen yang datang, salah satu indikatornya adalah selalu
ramainya pengunjung yang datang dan minim keluhan mengenai harga.
Promosi (promotion)
Promosi merupakan bagian penting terutama dalam mengenalkan dan
meningkatkan pengunjung untuk datang ke Strawberry Cafe. Pihak manajemen
melakukan beberapa cara strategi promosi diantaranya melalui website dan
jejaring media sosial yaitu facebook. Promosi yang ditampilkan adalah jenis-jenis
makanan, minuman dan permainan unik yang ada di Strawberry Cafe. Hal ini
bertujuan untuk menarik pengunjung yang belum pernah datang ke Strawberry
Cafe.
Lokasi (place)
Strategi lokasi Strawberry Cafe berada di daerah Gandaria, Jakarta
Selatan. Lokasi ini dipilih karena memang dekat dengan perumahan, sekolah dan
universitas. Sekolah yang dekat dengan lokasi Strawberry Cafe diantaranya
Labschool Kebayoran Baru, SD/SMP/SMA/Universitas Muhammadiyah Limau
dan lainnya.
Akses yang mudah juga menjadi dasar pemilihan lokasi restoran.
Strawberry Cafe dekat dengan pusat aktivitas di daerah Jakarta Selatan
diantaranya daerah Radio Dalam, Pondok Indah, Kebayoran Baru dan Gandaria.
Pemilihan lokasi ini menjadi nilai lebih restoran Strawberry Cafe dalam
menjalankan kegiatannya.
37
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Umum Responden
Karakteristik umum responden pada penelitian ini dilihat dari segi usia,
alamat asal, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan /
uang saku dan alat transportasi yang digunakan. Jumlah responden pada penelitian
ini berjumlah 50 orang, yaitu pengunjung yang telah melakukan kegiatan
konsumsi lebih dari satu kali di Strawberry Cafe.
6.1.1 Usia
Mayoritas responden Strawberry Cafe adalah kaum muda dan remaja. Ini
dapat dilihat pada Tabel 6 sebaran yang datang. Usia 17-21 tahun sebanyak 37
orang (74%) kemudian usia 22-26 tahun sebanyak 12 orang (24%) dan usia 12-16
tahun (2%). Hal ini sesuai dengan segmentasi konsumen yang diharapkan oleh
manajemen Strawberry Cafe yaitu kalangan muda. Konsep entertainment yang
merupakan konsep di Strawberry Cafe menjadi faktor utama pengunjung yang
datang oleh pengunjung dengan usia dibawah 30 tahun.
Tabel 6. Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Berdasarkan Usia
Usia Jumlah (orang) Persentase (%)
12-16 tahun 1 2
17-21 tahun 37 74
22-26 tahun 12 24
Total 50 100
6.1.2 Daerah Asal
Mayoritas responden Strawberry Cafe yang datang berasal dari Jakarta
sebanyak 28 orang (56%) dan Tangerang dengan 18 orang (36%). Strawberry
Cafe sendiri berada di daerah Jakarta Selatan, sehingga mayoritas responden yang
datang berasal dari Jakarta dan Tangerang. Tangerang menjadi daerah asal kedua
terbanyak karena Tangerang merupakan daerah perbatasan langsung dengan
Jakarta Selatan. Lokasi restoran dan kemudahan akses yaitu berada di pusat
Jakarta Selatan merupakan faktor utama daerah asal responden yang datang
kebanyakan dari Jakarta dan Tangerang.
38
Tabel 7. Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Berdasarkan Daerah
Asal
Daerah Asal Jumlah (orang) Persentase (%)
Jakarta 28 56
Tangerang 18 36
Depok 1 2
Bekasi 2 4
Bogor 1 2
Total 50 100 %
6.1.3 Jenis Kelamin
Responden Strawberry Cafe jika dilihat pada Tabel 8 memiliki sebaran
yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. Perempuan memiliki jumlah yang
lebih banyak 26 orang (52 %) dibandingkan dengan laki-laki 24 orang (48 %).
Persentase antara laki-laki dan perempuan tidak terlalu jauh karena umumnya
pengunjung yang datang bersama teman-teman, sehingga terdapat laki-laki dan
perempuan di dalamnnya.
Tabel 8. Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-Laki 24 48
Perempuan 26 52
Total 50 100
6.1.4 Tingkat Pendidikan
Mayoritas tingkat pendidikan terakhir responden Strawberry Cafe adalah
tingkat SMU sebanyak 31 orang (62 %), kemudian diikuti tingkat SMP sebanyak
9 orang (18 %). Tingkat pendidikan terakhir SMU mendominasi karena responden
yang datang adalah mahasiswa-mahasiswa yang senang dan tertarik dengan
konsep yang dihadirkan oleh pihak Strawberry Cafe. Hal ini sesuai berhubungan
dengan Tabel 6 mengenai usia pengunjung yang datang dengan rata-rata berumur
17-21 tahun.
Tabel 9. Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
SMP 9 18
SMU 31 62
Diploma / sederajat 4 8
Sarjana 6 12
Total 50 100
39
6.1.5 Pekerjaan
Mayoritas responden Strawberry Cafe dilihat dari pekerjaannya, pelajar /
mahasiswa sebanyak 40 orang (80 %). Pekerjaan ini berhubungan langsung
dengan usia dan pendidikan terakhir responden. Penerapan konsep entertainment
pada Strawberry Cafe merupakan faktor utama yang menarik minat para kalangan
muda untuk datang. Selain itu, harga makanan dan minuman yang ditawarkan
juga sesuai dengan kemampuan responden.
Tabel 10. Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Berdasarkan
Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)
Pelajar / Mahasiswa 40 80
Pegawai Negeri / BUMN 4 8
Pegawai Swasta 2 4
Wiraswasta / Pengusaha 3 6
Ibu Rumah Tangga 1 2
Total 50 100
6.1.6 Pendapatan
Mayoritas responden Strawberry Cafe memiliki pendapatan / uang saku
per bulan > Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 sebanyak 20 orang (40 %) kemudian Rp
500.000 - Rp 1.000.000 sebanyak 16 orang (32 %). Pendapatan responden
Strawberry Cafe lebih tepat disebut uang saku karena mayoritas yang datang
adalah pelajar yang belum memiliki pendapatan tetap.
Tabel 11. Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Berdasarkan
Pendapatan / Uang Saku per Bulan
Pendapatan Jumlah (orang) Persentase (%)
Rp 500.000 - Rp 1.000.000 16 32
> Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 20 40
> Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000 11 22
> Rp 4.000.000 3 6
Total 50 100
6.1.7 Transportasi
Mayoritas responden datang ke Strawberry Cafe dengan menggunakan
mobil pribadi sebanyak 34 orang (68 %). Hal ini terjadi karena penggunaan mobil
pribadi lebih mudah untuk mencari lokasi restoran. Selain itu, penggunaan mobil
pribadi karena banyak responden yang datang bersama teman-teman, sehingga
membutuhkan alat transportasi dengan kapasitas yang sesuai. Lahan parkir yang
40
disediakan oleh pihak Strawberry Cafe untuk kendaraan pribadi sudah mampu
mengakomodasi hal ini.
Tabel 12. Data Responden Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Berdasarkan Alat
Transportasi
Transportasi Jumlah (orang) Persentase (%)
Mobil pribadi 34 68
Motor pribadi 10 20
Angkutan Umum (Bis, Taxi dan sejenisnya) 6 12
Total 50 100
6.2 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Perilaku manusia dalam melakukan keputusan pembelian berbeda diantara
masing-masing individu. Keputusan pembelian memerlukan beberapa tahapan
sebelum akhirnya konsumen membeli suatu produk dan jasa. Ada lima tahapan
proses pengambilan keputusan konsumen yaitu, pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian
(Engel et al, 1994).
6.2.1 Pengenalan Kebutuhan
Tahap awal dari proses pengambilan keputusan untuk datang ke suatu
restoran adalah dengan pengenalan kebutuhan. Hal ini diperlukan untuk
mengetahui informasi tentang alasan dan motivasi yang diinginkan oleh
konsumen untuk datang ke Strawberry Cafe.
Mayoritas responden mengenal Strawberry Cafe adalah restoran yang
menyediakan free board games dengan konsep full entertainment sebanyak 37
orang (74 %). Hal ini karena memang masih jarang restoran di Jakarta yang
memiliki konsep ini sehingga responden yang datang bukan saja hanya ingin
melakukan kegiatan makan dan minum, tetapi lebih menginginkan permainan
yang ditawarkan oleh pihak Strawberry Cafe.
Tabel 13. Data Responden Mengenai Hal Yang Diketahui Tentang Strawberry Cafe
Periode Mei-Juni 2011
Hal Yang Diketahui Jumlah (orang) Persentase (%)
Restoran yang menyajikan berbagai macam
makanan dan minuman yang berbahan baku
buah strawberry
13 26
Restoran yang menyediakan free board games
dengan konsep full entertainment
37 74
Total 50 100
41
Hal ini didukung kuat oleh hasil Tabel 14 mengenai alasan responden
berkunjung ke Strawberry Cafe. Alasan tentang permainan yang disediakan
menjadi yang terbanyak dengan 36 orang (72 %). Permainan gratis yang
disediakan untuk pengujung berpengaruh untuk mendatangkan pengunjung ke
Strawberry Cafe. Hal ini dibarengi pula dengan yang dilakukan manajemen
restoran dengan selalu berinovasi dengan menambah jenis-jenis permainan setiap
minggunya.
Tabel 14. Data Responden Mengenai Alasan Berkunjung ke Strawberry Cafe Periode
Mei-Juni 2011
Alasan Berkunjung Jumlah (orang) Persentase (%)
Citarasa makanan 5 10
Keunikan jenis makanan 9 18
Permainan yang disediakan 36 72
Total 50 100
6.2.2 Pencarian Informasi
Tahapan pencarian informasi ini dibutuhkan konsumen untuk mengetahui
mengenai Strawberry Cafe. Dari data responden yang ada, mayoritas sumber
informasi Strawberry Cafe berasal dari teman sebanyak 39 orang (78 %) dan
disusul keluarga 11 orang (22 %). Artinya, sumber informasi pengunjung yang
datang ke Strawberry Cafe ini berasal dari teman dan orang-orang terdekat
mereka, bukan dari media elektronik, cetak maupun media informasi lainnya. Hal
ini umumnya dikenal dengan penyampaian informasi dari mulut ke mulut (mouth
to mouth).
Tabel 15. Data Responden Mengenai Sumber Informasi Strawberry Cafe Periode Mei-
Juni 2011
Sumber Informasi Jumlah (orang) Persentase (%)
Teman 39 78
Keluarga 11 22
Total 50 100
Konsep entertainment yang diciptakan pihak Strawberry Cafe berpengaruh
pada bentuk kedatangan konsumen. Mayoritas konsumen yang datang adalah
bersama teman dan kerabat sebanyak 44 orang (88 %) kemudian oleh keluarga
sebanyak enam orang (12 %). Keramaian dan keseruan yang dilakukan bersama
42
teman dalam melakukan aktivitas di Strawberry Cafe, khususnya bermain board
game menjadi faktor utama alasan datang bersama teman dan kerabat.
Tabel 16. Data Responden Mengenai Bentuk Kedatangan ke Strawberry Cafe Periode
Mei-Juni 2011
Bentuk Kedatangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Keluarga 6 12
Teman dan Kerabat 44 88
Total 50 100
Banyaknya variasi makanan yang ada di Strawberry Cafe menjadikan data
responden mengenai makanan favorit memiliki GAP persentase yang tidak terlalu
jauh. Terdapat tiga besar makanan favorit yaitu serabi ice cream strawberry
sebanyak delapan orang (16 %) , fish and chip tujuh orang (14 %) dan nasi hainan
lima orang (10 %). Serabi ice cream strawberry sendiri merupakan makanan yang
paling direkomendasikan oleh pelayan untuk pengunjung yang baru pertama kali
datang dan bingung dalam memilih pesanan. Sebagai info tambahan, serabi ice
cream strawberry juga sering di pesan oleh pihak Istana Kepresidenan pada acara-
acara penjamuan makan untuk tamu negara.
Tabel 17. Data Responden Mengenai Jenis Makanan Favorit di Strawberry Cafe
Periode Mei-Juni 2011
Makanan Favorit Jumlah (orang) Persentase (%)
Serabi Ice Cream Strawberry 8 16
Strawberry Split 4 8
Nasi Goreng Strawberry 4 8
Nasi Goreng Kambing 2 4
Nasi Goreng Seafood 3 6
Nasi Hainan 5 10
Fish and Chip 7 14
Udang Mayonaise 1 2
Omelete 1 2
Sate Maranggi 1 2
Chicken Katsu 2 4
Chicken Steak 4 8
Cheese Burger 2 4
Spaghetti 4 8
Lasagna 1 2
Fettuchini 1 2
Total 50 100
Sama pula halnya dengan jenis minuman favorit di Strawberry Cafe.
Persentase diantara masing-masing jenis minuman ini tidak terlalu jauh. Tiga
besar minuman favorit menurut responden adalah strawberry float dan strawberry
43
volcano masing-masing sebanyak delapan orang (16 %) kemudian adalah teh tarik
sebanyak enam orang (12 %). Strawberry float dan strawberry volcano memang
memiliki penyajian yang unik sehingga banyak pengunjung yang penasaran ingin
mencoba minuman ini. Penyajian untuk kedua minuman ini yaitu dengan
penggunaan kembang api dan irisan buah strawberry sebagai hiasannya. Ditambah
dengan penggunaan gelas yang berbeda dengan minuman lainnya.
Tabel 18. Data Responden Mengenai Jenis Minuman Favorit di Strawberry Cafe
Periode Mei-Juni 2011
Minuman Favorit Jumlah (orang) Persentase (%)
Strawberry Milk Shake 3 6
Strawberry Float 8 16
Strawberry Volcano 8 16
Strawberry Wine 2 4
Strawberry Flame 3 6
Strawberry Juice 1 2
Strawberry Ice Tea 1 2
Oreo Delight 1 2
Teh Tarik 6 12
Ice Tea 1 2
Ice Capuchino 2 4
Ice Frapuchino 3 6
Ice Chocolate 2 4
Ice Coffe 2 4
Lemon Squash 2 4
Fanta Float 1 2
Mocca Float 1 2
Orange Juice 3 6
Total 50 100
Mayoritas responden yang ada memfavoritkan permainan jumanji
sebanyak 24 orang (48 %). Permainan ini memang paling banyak ditunggu dan
sebagian besar konsumen yang datang ke Strawberry Cafe ingin bermain jumanji.
Jumanji adalah salah satu permainan yang terdapat di Strawberry Cafe. Jumanji
mengharuskan peserta menyelesaikan suatu misi agar dapat menyelesaikan
permainan tersebut. Permainan ini terdiri dari empat tahapan permainan yang
semuanya menggunakan board games. Dalam menyelesaikan permainan ini,
peserta akan diganggu oleh pegawai Strawberry Cafe berpakaian hantu.
Permainan ini ada pada setiap hari mulai pukul 18.00 WIB. Namun pada hari
sabtu dan dalam keadaan penuh pengunjung, permainan ini tidak dapat dilakukan
44
karena keterbatasan tempat dan pegawai. Khusus permainan jumanji dikenakan
biaya tambahan sebesar Rp 5.000/orang.
Tabel 19. Data Responden Mengenai Jenis Mainan Favorit di Strawberry Cafe Periode
Mei-Juni 2011
Mainan Favorit Jumlah (orang) Persentase (%)
Jumanji 24 48
Monopoli 11 22
Kartu Uno 3 6
Uno Stacko 8 16
Ular Tangga 3 6
Rainbow Jump 1 2
Total 50 100
6.2.3 Evaluasi Alternatif
Tahap ketiga dari proses keputusan pembelian adalah evaluasi alternatif.
Tahapan ini merupakan proses evaluasi konsumen dalam melakukan pilihan yang
bermanfaat sesuai dengan harapan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif
yang dipilih (Engel et al. 1994).
Pada Tabel 19 mayoritas responden menilai bahwa di dalam pertimbangan
memilih restoran, cita rasa makanan merupakan alasan utama sebanyak 29 orang
(58 %) disusul oleh atribut harga 15 orang (30 %). Kenikmatan makanan dan
minuman pada setiap restoran memang wajib dilakukan karena merupakan produk
utama yang dimiliki.
Tabel 20. Data Responden Mengenai Atribut yang Dipertimbangkan Dalam
Berkunjung ke Restoran Periode Mei-Juni 2011
Atribut Yang Dipertimbangkan Jumlah (orang) Persentase (%)
Citarasa makanan 29 58
Harga 15 30
Kenyamanan 4 8
Pelayanan Yang Ramah 2 4
Total 50 100
Seluruh responden sebanyak 50 orang (100 %) menilai bahwa atribut yang
dipertimbangkan dalam berkunjung ke Strawberry Cafe sudah sesuai. Ini dapat
dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Data Responden Mengenai Kesesuaian Atribut yang Dipertimbangkan Dalam
Berkunjung ke Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Kesesuaian Atribut Jumlah (orang) Persentase (%)
Ya 50 100
Tidak 0 0
Total 50 100
45
6.2.4 Keputusan Pembelian
Tahap keempat dari proses keputusan pembelian adalah aktivitas
pembelian itu sendiri. Keputusan konsumen dalam berkunjung ke Strawberry
Cafe dapat dilihat dari cara responden memutuskan. Pada Tabel 22 dapat dilihat
sebanyak 25 orang (50 %) datang secara terencana, kemudian 21 orang (42 %)
tidak terencana (spontan).
Tabel 22. Data Cara Responden Memutuskan Berkunjung ke Restoran Periode Mei-
Juni 2011
Atribut Yang Dipertimbangkan Jumlah (orang) Persentase (%)
Terencana 25 50
Tidak Terencana (Spontan) 21 42
Ikut-Ikutan 4 8
Total 50 100
Terencananya waktu kunjungan responden ke Strawberry Cafe dapat
dilihat pada Tabel 23. Mayoritas berkunjung pada hari libur sebanyak 39 orang
(78 %) seperti sabtu, minggu dan hari libur nasional. Hal ini dikarenakan banyak
konsumen yang memang ingin mengisi waktu luang (leisure time) dengan
bermain games yang disediakan restoran Strawberry Cafe.
Tabel 23. Data Waktu Kunjungan Responden ke Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Kesesuaian Atribut Jumlah (orang) Persentase (%)
Hari Libur 39 78
Hari Kerja 11 22
Total 50 100
Untuk pengeluaran rata-rata di dalam kegiatan konsumsi baik makanan,
minuman dan permainan dapat dilihat pada Tabel 24. Mayoritas responden
mengeluarkan Rp 50.000 – Rp 100.000 sebanyak 39 orang (78 %) per orang.
Pengeluaran ini sudah termasuk pengeluaran keseluruhan (makanan, minuman
dan permainan khususnya jumanji).
Tabel 24. Data Responden Mengenai Rata-Rata Pengeluaran di Strawberry Cafe
Periode Mei-Juni 2011
Rata-Rata Pengeluaran Jumlah (orang) Persentase (%)
< Rp 50.000 7 14
Rp 50.000 – Rp 100.000 39 78
> Rp 100.000 4 8
Total 50 100
46
6.2.5 Pasca Pembelian
Tahap kelima atau terakhir dari proses keputusan pembelian adalah pasca
pembelian. Konsumen yang telah melakukan kegiatan konsumsi umumnya
menilai kepuasan yang didapatkan. Hal ini penting bagi restoran Strawberry Cafe
karena jika tingkat kepuasan tinggi, maka akan tercipta pembelian ulang dan
konsumen yang loyal. Dilihat dari Tabel 25, seluruh responden (100 %)
menyatakan puas setelah melakukan kegiatan konsumsi di Strawberry Cafe. Nilai
sempurna tentang kepuasan secara keseluruhan, artinya bahwa kinerja Strawberry
Cafe sudah baik.
Tabel 25. Tanggapan Responden Setelah Melakukan Kegiatan Konsumsi di Strawberry
Cafe Periode Mei-Juni 2011
Tingkat Kepuasan Jumlah (orang) Persentase (%)
Puas 50 100
Tidak Puas 0 0
Total 50 100
Persentase kepuasan sebesar 100 % pada Tabel 25 berhubungan langsung
dengan keinginan responden untuk datang kembali dan melakukan pembelian
ulang ke Strawberry Cafe. Tabel 26 menunjukan bahwa seluruh responden (100
%) ingin melakukan pembelian ulang.
Tabel 26. Keinginan Responden Untuk Melakukan Pembelian Ulang di Strawberry
Cafe Periode Mei-Juni 2011
Keinginanan Untuk Kembali Jumlah (orang) Persentase (%)
Ya 50 100
Tidak 0 0
Total 50 100
Selain pembelian ulang, responden yang puas terhadap kinerja Strawberry
Cafe mengatakan bahwa mereka akan merekomendasikan dan menginformasikan
kepada orang lain bahwa restoran ini patut untuk dikunjungi. Hal ini berdampak
positif kepada pihak manajemen restoran. Manajemen tidak perlu melakukan
promosi besar-besaran untuk mengenalkan Strawberry Cafe kepada calon
konsumen.
Tabel 27. Keinginan Responden Untuk Merekomendasikan Strawberry Cafe Kepada
Orang Lain Periode Mei-Juni 2011
Keinginan Merekomendasikan Jumlah (orang) Persentase (%)
Ya 50 100
Tidak 0 0
Total 50 100
47
6.3 Pengukuran Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Konsumen
Terhadap Atribut Restoran
Pengukuran tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dibutuhkan untuk
melihat seberapa besar tingkat kepuasan konsumen terhadap Strawberry Cafe.
Kepuasan merupakan faktor penting, utamanya dalam konsumen melakukan
kegiatan berulang. Tahap ini dilakukan pasca melakukan kegiatan konsumsi di
Strawberry Cafe. Penelitian ini menggunakan 50 responden yang menilai 17
atribut restoran. Adapun atribut yang dinilai adalah sebagai berikut :
A. Cita Rasa Hidangan
Restoran dengan cita rasa hidangan yang enak merupakan syarat wajib dan
faktor yang paling penting. Ada berbagai faktor yang menyebabkan cita rasa
hidangan itu menjadi enak, mulai dari proses pembuatan, bahan baku yang dibuat
sampai peran penting dari koki yang memasak hidangan itu sendiri.
Dari hasil penilaian responden pada Tabel 28, mayoritas menilai sangat
setuju bahwa cita rasa hidangan yang ada di Strawberry Cafe sesuai dengan selera
sebanyak 32 orang (64 %). Sementara dilihat dari kepentingannnya, seluruh
responden menilai bahwa atribut cita rasa hidangan menjadi hal yang paling
penting di dalam menilai Strawberry Cafe.
Tabel 28. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Atribut Citarasa Makanan di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
32
18
0
0
0
64
32
0
0
0
160
72
0
0
0
Total 50 100 232
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
50
0
0
0
0
100
0
0
0
0
250
0
0
0
0
Total 50 100 250
48
B. Variasi Menu
Strawberry Cafe memiliki lebih dari 40 jenis makanan dan minuman.
Adanya variasi menu, membuat konsumen yang datang ke Strawberry Cafe bisa
bebas memilih makanan dan minuman yang disukai. Dari hasil penilaian
responden pada Tabel 29, sebanyak 36 orang (72 %) mengatakan sangat setuju
bahwa variasi menu di Strawberry Cafe beragam. Sementara dilihat dari tingkat
kepentingannya, sebanyak 31 orang (62 %) mengatakan variasi menu sangat
penting untuk dilakukan. Terdapat kesesuaian antara tingkat kinerja dengan
tingkat kepentingan yang diharapkan responden terhadap atribut variasi menu.
Tabel 29. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Atribut Variasi Menu di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
36
14
0
0
0
72
28
0
0
0
180
56
0
0
0
Total 50 100 236
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
31
17
2
0
0
62
34
4
0
0
155
68
6
0
0
Total 50 100 229
C. Tampilan Hidangan
Tampilan hidangan merupakan faktor penunjang lain yang diperhatikan
oleh Strawberry Cafe. Hidangan menarik biasanya dapat menambah selera
konsumen. Pada Tabel 30 dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 28 orang (56
%) setuju tampilan hidangan makanan dan minuman yang ada di Strawberry Cafe
menarik dan penuh hiasan. Sementara dari tingkat kepentingannya, 29 orang (58
%) mengatakan tampilan hidangan itu penting. Hidangan makanan dan minuman
yang terdapat di Strawberry Cafe pada umumnya memiliki hiasan unik,
diantaranya dengan penggunaan buah strawberry, warna-warna cerah yang
dijadikan sebagai saos dan hiasan lainnya.
49
Tabel 30. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Tampilan Hidangan di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
15
28
7
0
0
30
56
14
0
0
75
112
21
0
0
Total 50 100 208
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
12
29
9
0
0
24
58
18
0
0
60
116
27
0
0
Total 50 100 203
D. Lokasi Restoran
Lokasi yang mudah dijangkau dan dekat dengan sekolah dan universitas
menjadi nilai tambah setiap tempat, sesuai dengan strategi lokasi (place) yang
diterapkan oleh manajemen. Pada Tabel 31 dilihat dari tingkat kinerjanya,
sebanyak 38 orang (76 %) mengatakan setuju bahwa mudah untuk sampai ke
Strawberry Cafe. Sementara dari tingkat kepentingannya, sebanyak 33 orang (66
%) mengatakan atribut lokasi restoran merupakan hal yang sangat penting.
Tabel 31. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Lokasi Restoran di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
10
38
2
0
0
20
76
4
0
0
50
152
6
0
0
Total 50 100 208
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
33
15
2
0
0
66
30
4
0
0
165
60
6
0
0
Total 50 100 231
50
E. Keberagaman Board Games
Keberagaman board games di Strawberry Cafe merupakan faktor yang
penting. Dengan menganut konsep entertainment (hiburan), Strawberry Cafe
menyajikan berbagai jenis permainan (> 50 jenis) yang dapat digunakan secara
cuma-cuma oleh setiap pengunjung yang datang. Pada Tabel 32 dilihat dari
tingkat kinerjanya, sebanyak 48 orang (96 %) mengatakan sangat setuju mengenai
keberagaman board games yang ada di Strawberry Cafe. Sementara dilihat dari
tingkat kepentingannya, sebanyak 43 orang (86 %) mengatakan bahwa atribut
keberagaman board games sangat penting. Terdapat kesesuaian antara tingkat
kinerja dan tingkat kepentingan untuk atribut keberagaman board games.
Tabel 32. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Keberagaman Board Games di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
48
2
0
0
0
96
4
0
0
0
240
8
0
0
0
Total 50 100 248
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
43
6
1
0
0
86
12
2
0
0
215
24
3
0
0
Total 50 100 % 242
F. Harga Produk
Harga produk menjadi indikator murah atau mahalnya menu hidangan
yang ada di Strawberry Cafe. Semakin mahal hidangan yang ada, kemungkinan
semakin buruk penilaiannya. Hal ini dikarenakan segmen pasar Strawberry Cafe
adalah kalangan pelajar dan mahasiswa yang memiliki tingkat pendapatan/uang
saku yang terbatas. Pada Tabel 33 dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 30
orang (60 %) mengatakan setuju makanan dan minuman di Strawberry Cafe
terjangkau. Sementara itu dilihat dari tingkat kepentingannya, sebanyak 43 orang
(86 %) mengatakan bahwa atribut harga sangat penting.
51
Tabel 33. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Harga Produk di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
5
30
15
0
0
10
60
30
0
0
25
120
45
0
0
Total 50 100 190
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
43
7
0
0
0
86
14
0
0
0
215
28
0
0
0
Total 50 100 243
G. Promosi di Media-Media
Promosi media berfungsi untuk memperkenalkan Strawberry Cafe, baik
konsumen yang sudah pernah berkunjung maupun yang belum pernah
berkunjung. Pada Tabel 34 dilihat dari tingkat kinerjanya, 36 orang (72 %)
mengatakan cukup setuju bahwa promosi di media-media sudah dilakukan oleh
Strawberry Cafe. Sementara dilihat dari tingkat kepentingannya, 28 orang (56 %)
mengatakan bahwa penting dilakukan promosi untuk Strawberry Cafe.
Tabel 34. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Promosi Media di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
0
5
36
9
0
0
10
72
18
0
0
20
108
18
0
Total 50 100 146
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
16
28
6
0
0
32
56
12
0
0
80
112
18
0
0
Total 50 100 210
52
H. Pemberian Diskon
Pemberian diskon umumnya dilakukan sebagai salah satu strategi
marketing untuk menarik minat konsumen untuk datang ke Strawberry Cafe. Pada
Tabel 35 dilihat dari tingkat kinerjanya, 20 orang (40 %) mengatakan tidak setuju.
Artinya, pihak Strawberry Cafe jarang sekali melakukan pemberian diskon kepada
konsumennya. Sementara dilihat dari tingkat kepentingannya, 34 orang (68 %)
mengatakan bahwa pemberian diskon ini sangat penting. Pihak manajemen harus
mencoba memberikan diskon-diskon atau promosi lainnya agar semakin
meningkatkan pengunjung yang datang.
Tabel 35. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Pemberian Diskon di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
0
5
12
13
20
0
10
24
26
40
0
20
36
26
20
Total 50 100 102
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
34
14
2
0
0
66
28
4
0
0
170
56
6
0
0
Total 50 100 232
I. Keramahan dan Pelayanan Pramusaji
Pramusaji di Strawberry Cafe diharuskan untuk selalu ramah dan ceria di
dalam melakukan pelayanan karena mereka berhubungan langsung dengan
konsumen yang datang dan melakukan kegiatan pembelian. Keramahan dan
pelayanan yang baik dapat menciptakan suasana nyaman dan aman. Pada Tabel
36 dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 35 orang (70 %) mengatakan setuju
bahwa pramusaji yang ada ramah dan baik kepada pengunjung Strawberry Cafe.
Sementara dilihat dari tingkat kepentingannya, sebanyak 33 orang (66 %)
mengatakan sangat penting atribut keramahan dan pelayanan pramusaji.
53
Tabel 36. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Keramahan dan Pelayanan Pramujasi di Strawberry Cafe Periode Mei-
Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
13
35
2
0
0
26
70
4
0
0
65
140
6
0
0
Total 50 100 211
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
33
17
0
0
0
66
34
0
0
0
165
68
0
0
0
Total 50 100 233
J. Penampilan Pramusaji
Pramusaji di Strawberry Cafe selalu berpenampilan menarik. Setiap
harinya, pramusaji selalu berseragam dan memakai pernak-pernik buah strawberry
mulai dari baju, celemek, hingga hiasan rambu. Pada Tabel 37 dilihat dari tingkat
kinerjanya 25 orang (50 %) setuju dengan penampilan pramusaji yang menarik.
Sementara dilihat dari tingkat kepentingannya, sebanyak 25 orang (50 %)
mengatakan penting atribut penampilan pramusaji ini.
Tabel 37. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Penampilan Pramusaji di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
23
25
2
0
0
46
50
4
0
0
115
100
6
0
0
Total 50 100 221
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
19
25
6
0
0
38
50
12
0
0
95
100
18
0
0
Total 50 100 213
54
K. Pelayanan Restoran
Pelayanan restoran merupakan suatu hal yang berhubungan langsung
dengan respon terhadap kegiatan pemesanan yang dilakukan oleh konsumen di
Strawberry Cafe. Pelayanan yang prima dibutuhkan untuk mengakomodir
kebutuhan konsumen saat berada Strawberry Cafe. Pelayanan ini mulai dari
penyambutan pengunjung yang datang, penempatan kursi, pemesanan sampai
dengan proses pembayaran akhir di bagian kasir.
Pada Tabel 38 dilihat dari tingkat kinerjanya sebanyak 31 orang (62 %)
mengatakan setuju bahwa pelayanan Strawberry Cafe memuaskan. Sementara
dilihat dari tingkat kepentingannya, sebanyak 40 orang (80 %) mengatakan bahwa
atribut pelayanan restoran itu adalah sangat penting.
Tabel 38. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Pelayanan Restoran di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
18
31
1
0
0
36
62
2
0
0
90
124
3
0
0
Total 50 100 217
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
40
10
0
0
0
80
20
0
0
0
200
40
0
0
0
Total 50 100 240
L. Kecepatan Penyajian
Kecepatan penyajian adalah seberapa cepat waktu yang dibutuhkan
pelayan dalam memproses makanan dan minuman kemudian menyajikannya
kepada konsumen. Semakin sedikit waktu menunggu konsumen terhadap pesanan
yang diinginkannya, maka akan semakin baik kinerjanya. Kecepatan penyajian ini
bukan saja kecekatan pramusaji dalam mengantarkan pesanan kepada konsumen,
tetapi juga pada proses pemilihan bahan baku, pengolahan, pemasakan, penyajian
makanan dan minuman ke dalam piring dan gelas sesuai dengan ketetapan serta
55
proses finishing yaitu pemberian hiasan yang dilakukan oleh koki dan bagian
dapur.
Pada Tabel 39 dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 33 orang (66 %)
mengatakan setuju penyajian makanan di Strawberry Cafe sudah cepat. Sementara
dilihat dari tingkat kepentingan, sebanyak 42 orang (84 %) mengatakan bahwa
atribut kecepatan penyajian ini sangat penting dengan harapan konsumen tidak
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menunggu.
Tabel 39. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Kecepatan Penyajian di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011 Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
1
33
16
0
0
2
66
32
0
0
5
132
48
0
0
Total 50 100 185
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
42
8
0
0
0
84
16
10
0
0
210
32
0
0
0
Total 50 100 242
M. Fasilitas Yang Disediakan
Fasilitas merupakan faktor penunjang yang disediakan restoran Strawberry
Cafe untuk konsumen seperti ketersediaan kamar mandi, pendingin udara, tempat
beribadah dan fasilitas lainnya. Ketersediaan fasilitas juga harus dibarengi dengan
perawatan dan kelayakan fasilitas itu sendiri agar tetap terjaga. Perawatan fasilitas
yang ada di Strawberry Cafe dilakukan oleh bagian khusus yaitu divisi pembersih
dan perawatan (steward).
Pada Tabel 40 dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 40 orang (80 %)
setuju bahwa fasilitas di Strawberry Cafe sudah memadai. Sementara dilihat dari
tingkat kepentingan sebanyak 32 orang (64 %) mengatakan atribut fasilitas yang
disediakan ini penting guna menunjang kegiatan dan aktivitas konsumsi yang ada
di Strawberry Cafe.
56
Tabel 40. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Fasilitas Yang Disediakan di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
0
40
9
1
0
0
80
18
2
0
0
160
27
2
0
Total 50 100 189
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
32
18
0
0
0
64
32
0
0
0
160
72
0
0
0
Total 50 100 232
N. Areal Parkir
Areal parkir berfungsi sebagai tempat pengunjung menyimpan kendaraan
yang digunakan ke Strawberry Cafe baik kendaraan roda dua dan roda empat.
Pada Tabel 41 dilihat dari kinerjanya, sebanyak 38 orang (76 %) mengatakan
setuju areal parkir yang disediakan mampu menampung kendaraan secara baik.
Sementara dilihat dari tingkat kepentingannya, sebanyak 28 orang (56 %)
mengatakan bahwa ketersediaan parkir yang luas itu merupakan hal yang penting.
Tabel 41. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Ketersediaan Areal Parkir di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
4
38
8
0
0
8
76
16
0
0
20
152
24
0
0
Total 50 100 196
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
22
28
0
0
0
44
56
0
0
0
110
112
0
0
0
Total 50 100 222
57
O. Arsitektur Ruangan
Arsitektur ruangan yang ada di Strawberry Cafe dibuat berwarna-warni.
Penggunaan hiasan pohon dan tumbuhan plastik serta buah strawberry membuat
arsitektur ruangan menarik dan menyerupai hutan belantara. Arsitektur ini dibuat
oleh manajemen Strawberry Cafe agar memiliki keunikan yang berbeda
dibandingkan dengan restoran lain. Konsep hutan ini dimaksudkan pula agar
konsumen serasa berada di suatu tempat yang jauh dari keramaian.
Pada Tabel 42 dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 32 orang (64 %)
mengatakan setuju dengan arsitektur ruangan yang menarik. Sementara dilihat
dari tingkat kepentingan, sebanyak 28 orang (56 %) mengatakan bahwa atribut
arsitektur ruangan ini penting.
Tabel 42. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Arsitektur Ruangan di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
13
32
5
0
0
26
64
10
0
0
65
128
15
0
0
Total 50 100 208
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
17
28
5
0
0
34
56
10
0
85
112
15
0
0
Total 50 100 212
P. Kenyamanan Restoran
Kenyamanan restoran identik dengan seberapa puasnya konsumen
terhadap suasana yang dihadirkan selama mereka melakukan kegiatan konsumsi
di Strawberry Cafe. Atmosfir ruangan yang kondusif dan bersahabat akan
menciptakan ketenangan dalam pengunjung melakukan kegiatan konsumsi di
Strawberry Cafe. Hal ini dapat mempengaruhi baik/buruknya mood konsumen
pada saat berada di Strawberry Cafe.
58
Pada Tabel 43, dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 27 orang (54 %)
mengatakan setuju bahwa Strawberry Cafe memberikan kenyamanan yang baik.
Sementara dilihat dari tingkat kepentingan, sebanyak 46 orang (92 %) mengatakan
atribut kenyamanan restoran ini sangat penting.
Tabel 43. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Kenyamanan Restoran di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
22
27
1
0
0
44
54
2
0
0
110
108
3
0
0
Total 50 100 221
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
46
4
0
0
0
92
8
0
0
0
230
16
0
0
0
Total 50 100 246
Q. Kebersihan Restoran
Kebersihan menjadi atribut terakhir yang digunakan untuk menilai
kepuasan konsumen yang datang ke Strawberry Cafe. Ruangan yang bersih akan
memberikan nilai tambah bagi pengunjung yang datang. Sebuah restoran memang
dituntut untuk selalu bersih dan rapi karena secara langsung mempengaruhi selera
makan konsumen. Strawberry Cafe memiliki pegawai yang bertugas khusus untuk
membersihkan semua ruangan yang ada mulai dari meja, kursi, lantai, westafel,
mushola, hingga ruang masak. Divisi kebersihan dan perawatan (steward) adalah
yang memiliki tugas untuk menjaga kebersihan restoran.
Pada Tabel 44 dilihat dari tingkat kinerjanya, sebanyak 37 orang (74 %)
setuju bahwa kebersihan yang ada di restoran Strawberry Cafe terjaga dengan
baik. Sementara dilihat dari tingkat kepentingannya, sebanyak 47 orang (94 %)
mengatakan bahwa kebersihan restoran merupakan atribut yang sangat penting.
Harapan konsumen Strawberry Cafe adalah agar manajemen mampu semaksimal
mungkin memperhatikan kebersihan interior dan eksterior restoran.
59
Tabel 44. Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Pada Kebersihan Restoran di Strawberry Cafe Periode Mei-Juni 2011
Uraian Jumlah Responden Persentase (%) Jumlah Nilai Bobot
Tingkat Kinerja
- Sangat Setuju
- Setuju
- Cukup Setuju
- Kurang Setuju
- Tidak Setuju
11
37
2
0
0
22
74
4
0
0
55
148
6
0
0
Total 50 100 209
Tingkat Kepentingan
- Sangat Penting
- Penting
- Cukup Penting
- Kurang Penting
- Tidak Penting
47
3
0
0
0
94
6
0
0
0
235
12
0
0
0
Total 50 100 247
6.4 Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan hal yang penting dan menjadi salah satu
alat ukur dalam menilai kinerja dari suatu restoran, termasuk Strawberry Cafe.
Dalam hal ini, penilaian kepuasan konsumen dapat dilihat melalui perbandingan
dan perhitungan tingkat kinerja dan tingkat kepentingan terhadap semua atribut
yang dianalisis. Kinerja dan kepentingan setiap atribut akan berpengaruh langsung
pada tingkat kepuasan secara keseluruhan di Strawberry Cafe. Analisis tingkat
kepuasan konsumen (Importance Performance Analysis) Strawberry Cafe
digunakan karena mampu melihat nilai dari masing-masing atribut dan
keseluruhan, sehingga lebih mudah untuk dilakukan analisis selanjutnya.
Proses awal adalah mencari total nilai kinerja dan total nilai kepentingan
pada masing-masing atribut yang dianalisis. Kemudian dari total penilaian
tersebut, dirata-ratakan sehingga mendapatkan nilai rata-rata untuk kinerja (sumbu
X) dan rata-rata kepentingan (sumbu Y). Total rata-rata pada keseluruh atribut
yang ada berfungsi untuk dijadikan garis potong yang selanjutnya akan digunakan
sebagai pembatas kuadran pada diagram kartesius. Perhitungan lengkap rata-rata
dari total penilaian 50 responden terhadap 17 atribut Strawberry Cafe dapat dilihat
pada Tabel 45. Penilaian yang ada ini dilakukan berdasarkan periode yang telah
ditetapkan yaitu dari bulan Mei sampai Juni 2011.
60
Tabel 45. Nilai Rata-Rata Kinerja dan Kepentingan Responden Pada Strawberry Cafe
Periode Mei-Juni 2011
No Atribut Penilaian Rata-Rata
Kinerja Kepentingan Kinerja (X) Kepentingan (Y)
1 Cita Rasa Hidangan 232 250 4.64 5.00
2 Variasi Menu 236 229 4.72 4.58
3 Tampilan Hidangan 208 203 4.16 4.06
4 Lokasi Restoran 208 231 4.16 4.62
5 Keberagaman Board
Games
248 242 4.96 4.84
6 Harga Produk 190 243 3.80 4.86
7 Promosi Media 146 210 2.92 4.20
8 Pemberian Diskon 102 232 2.04 4.64
9 Keramahan dan
Pelayanan Pramusaji
211 233 4.22 4.66
10 Penampilan Pramusaji 221 213 4.42 4.26
11 Pelayanan Restoran 217 240 4.34 4.80
12 Kecepatan Penyajian 185 242 3.70 4.84
13 Fasilitas Yang
Disediakan
189 232 3.78 4.64
14 Areal Parkir 196 222 3.92 4.44
15 Arsitektur Ruangan 208 212 4.16 4.24
16 Kenyamanan Restoran 221 246 4.42 4.92
17 Kebersihan Restoran 209 247 4.18 4.94
Jumlah 68.54 78.54
Total Rata - Rata 4.03 4.62
Hasil dari Tabel 45 ini kemudian dilanjutkan dengan memplotkan seluruh
atribut yang telah dianalisis ke dalam diagram kartesius. Diagram kartesius dapat
menggambarkan plot setiap atribut untuk masuk ke dalam salah satu kuadran dari
empat kuadran yang ada seperti pada Gambar 8.
Kuadran-kuadran tersebut memiliki pengertian dan fungsi. Keempat
kuadran yang terdapat pada diagram kartesius nantinya akan dapat membantu
pihak manajerial dalam menilai ke-17 atribut yang ada mulai dari cita rasa
hidangan hingga kebersihan restoran Strawberry Cafe.
61
Gambar 8. Diagram Kartesius Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Terhadap
Strawberry Café
Keterangan :
Kuadran I : A6 (Harga Produk), A8 (Pemberian Diskon), A12 (Kecepatan
Penyajian) dan A13 (Fasilitas Yang Disediakan)
Kuadran II : A1 (Cita Rasa Hidangan), A4 (Lokasi Restoran), A5 (Keberagaman
Board Games), A9 (Keramahan dan Pelayanan Pramusaji), A11
(Pelayanan Restoran), A16 (Kenyamanan Restoran) dan A17
(Kebersihan Restoran)
Kuadran III : A7 (Promosi Media) dan A14 (Areal Parkir)
Kuadran IV : A2 (Variasi Menu), A3 (Tampilan Hidangan), A10 (Penampilan
Pramusaji) dan A15 (Arsitektur Ruangan)
1. Kuadran I (Prioritas Utama)
Terdapat empat atribut yang berada pada kuadran I yaitu harga produk,
pemberian diskon, kecepatan penyajian dan fasilitas yang disediakan masuk ke
dalam kuadran prioritas utama. Kuadran ini menunjukan bahwa kinerja atribut
lebih rendah dibanding tingkat kepentingan konsumen. Atribut yang masuk dalam
kuadran ini harus ditingkatkan dan diperhatikan oleh manajemen Strawberry Cafe
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
3,2
3,4
3,6
3,8
4
4,2
4,4
4,6
4,8
5
2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5
Kep
enti
ng
an
(y
)
Kinerja (x)
A8
A7
A3
A15
A14
A10
A2
A12 A6
A13
A17 A1A5A16
A11A9A4Kuadran I
Kuadran III Kuadran IV
Kuadran III
62
sehingga kinerjanya dapat sesuai dengan harapan konsumen dan meningkatkan
kepuasan konsumen.
Harga produk di Strawberry Cafe dirasakan mahal bagi pengunjung yang
memang mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa. Pemberian diskon di
Strawberry Cafe memang dapat dikatakan kurang. Manajemen perlu memberikan
diskon-diskon khusus dan ini akan berhubungan langsung dengan peningkatan
kinerja pada atribut harga produk. Kinerja atribut kecepatan penyajian juga perlu
ditingkatkan, salah satunya dengan cara penambahan koki masak pada jam-jam
sibuk. Penyajian memang dirasakan sedikit lebih lama pada saat Strawberry Cafe
penuh. Atribut fasilitas yang disediakan juga perlu ditingkatkan kinerjanya.
Utamanya adalah fasilitas tambahan berupa alat pemutar musik atau televisi. Hal
ini memang tidak tersedia karena manajemen merasa dengan adanya board games
membuat konsumen tidak merasa bosan.
2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Terdapat tujuh atribut yang berada pada kuadran II yaitu cita rasa
hidangan, lokasi restoran, keberagaman board games, keramahan dan pelayanan
pramusaji, pelayanan restoran, kenyamanan restoran dan kebersihan restoran.
Kuadran ini menunjukan kesesuaian antara kinerja dan harapan dari konsumen.
Kesesuaian ini menjadikan atribut yang ada di dalam kuadran II sudah
memenuhi keinginan konsumen, sehingga manajemen Strawberry Cafe
diharapkan dapat mempertahankan kinerja ketujuh atribut tersebut. Kuadran ini
menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian skor tingkat kepuasan
konsumen.
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Terdapat dua atribut yang terdapat pada kuadran III yaitu promosi media
dan areal parkir. Kuadran ini menunjukan atribut yang dinilai oleh responden
tidak terlalu penting dan kinerjanya juga rendah. Promosi media memang kurang
dilakukan oleh manajemen karena pengunjung yang datang dan mengetahui
informasi tentang Strawberry Cafe bersumber dari teman atau kerabat yang
63
sebelumnya sudah pernah datang atau istilahnya adalah penyampaian informasi
dari mulut ke mulut (mouth to mouth).
Areal parkir menurut responden juga tidak terlalu berpengaruh penting
pada kepuasan karena hanya merupakan atribut di luar areal Strawberry Cafe.
Maksud dari atribut luar areal, karena areal parkir tidak berhubungan langsung
dengan proses pembelian yang dilakukan konsumen selama berada di Strawberry
Cafe. Areal parkir yang ada dapat dikatakan sudah cukup untuk menampung
kendaraan pribadi pengunjung dan manajemen Strawberry Cafe juga tidak terlalu
memfokuskan untuk menambah kapasitas atau memperbaiki areal parkir yang
telah tersedia sebelumnya.
4. Kuadran IV (Berlebihan)
Terdapat empat atribut yang terdapat pada kuadran IV yaitu variasi menu,
tampilan hidangan, penampilan pramusaji dan arsitektur ruangan. Kuadran ini
menunjukan tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut tersebut rendah,
namun kinerja yang diberikan pihak Strawberry Cafe baik sehingga dapat
dikatakan berlebihan. Atribut ini sebaiknya tidak perlu meningkatkan kinerjanya
lagi, dan pihak manajemen lebih memfokuskan pada atribut yang berada di
kuadran III.
Atribut variasi menu dikatakan berlebihan karena jumlah hidangan yang
mencapai lebih dari 50 jenis membuat atribut ini dirasakan konsumen terlalu
berlebihan jika dibandingkan dengan tingkat kepentingan yang diharapkan.
Begitupun dengan atribut tampilan hidangan yang memang terlihat ramai dengan
penambahan hiasan-hiasan pada makanan dan minuman. Penampilan pramusaji
dikatakan berlebihan karena standar yang diterapkan oleh manajemen
mengharuskan pelayan menggunakan seragam dengan hiasan strawberry mulai
dari baju, celemek hingga topi. Arsitektur ruangan yang diset seperti hutan dinilai
pengunjung terlalu berlebihan.
6.5 Analisis Customer Satisfaction Index (CSI)
Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk menganalisis tingkat
kepuasan konsumen secara keseluruhan dengan menggunakan nilai rata-rata
64
tingkat kinerja dengan nilai rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut
Strawberry Cafe. CSI ini digunakan untuk mengetahui mengenai tingkat kepuasan
konsumen terhadap kinerja keseluruhan yang ada di Strawberry Café. Hal ini
diperlukan kedepannya untuk keperluan manajemen di dalam meningkatkan
kinerja yang ada untuk menjadi lebih baik lagi. Nilai CSI Strawberry Café dapat
dilihat pada Tabel 46.
Tabel 46. Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Strawberry Café
Atribut MIS MSS WF WS
1 5 4.64 0.06 0.30
2 4.58 4.72 0.06 0.28
3 4.06 4.16 0.05 0.22
4 4.62 4.16 0.06 0.24
5 4.84 4.96 0.06 0.31
6 4.86 3.8 0.06 0.24
7 4.2 2.92 0.05 0.16
8 4.64 2.04 0.06 0.12
9 4.66 4.22 0.06 0.25
10 4.26 4.42 0.05 0.24
11 4.8 4.34 0.06 0.27
12 4.84 3.7 0.06 0.23
13 4.64 3.78 0.06 0.22
14 4.44 3.92 0.06 0.22
15 4.24 4.16 0.05 0.22
16 4.92 4.42 0.06 0.28
17 4.94 4.18 0.06 0.26
TOTAL 78.54 68.54 4.04
CSI 80,81%
Berdasarkan tingkat kepuasan konsumen di Strawberry Café dilihat dari
nilai Customer Satisfaction Index (CSI) menunjukan hasil 80,81 %. Dilihat dari
indeks kepuasan konsumen, maka dapat dikatakan konsumen yang datang ke
Strawberry Café untuk seluruh atribut yang diuji termasuk ke dalam kategori
sangat puas (80 % < CSI ≤ 100%).
Hasil ini membuat Strawberry Cafe selalu ramai dikunjungi setiap harinya.
Walaupun demikian, manajemen perlu memperbaiki beberapa kinerjanya karena
sebesar 19,19 % menunjukkan ketidakpuasan pengunjung saat melakukan
kegiatan konsumsi di Strawberry Cafe Jakarta.
6.6 Rekomendasi Manajerial
Kinerja pada restoran Strawberry Café Jakarta sudah baik. Ini dapat dilihat
dari tingkat kepuasan konsumen yang diukur melalui nilai Customer Satisfaction
65
Index (CSI) secara keseluruhan atribut yang diuji. Hasil sebesar 80,81 % dapat
dikategorikan bahwa konsumen yang datang ke Strawberry Café sangat puas
dengan kinerja restoran tersebut.
Ada beberapa atribut yang harus diperhatikan manajemen Strawberry Café
agar kedepannya bisa lebih baik. Kinerja pada atribut harga produk, pemberian
diskon, kecepatan penyajian dan fasilitas yang disediakan lebih ditingkatkan lagi.
Harga produk dan pemberian diskon dapat ditingkatkan kinerjanya secara
bersama-sama. Manajemen memang kurang melakukan kegiatan pemberian
diskon kepada konsumennya. Kedepannya, manajemen harus lebih bisa
melakukan kegiatan pemberian diskon dan ini akan berdampak langsung kepada
harga produk.
Atribut kecepatan penyajian juga harus ditingkatkan kinerjanya dengan
cara menambah jam kerja karyawan pada saat Strawberry Cafe dalam keadaaan
penuh, umumnya pada hari sabtu, minggu dan libur. Fasilitas yang disediakan
juga harus diperhatikan manajemen. Konsumen berharap ada terdapat
penambahan fasilitas berupa peralatan elektronik yang menunjang kegiatan yang
ada seperti pendingin udara, televisi dan alat pemutar musik. Kedua alat tersebut
dinilai penting oleh konsumen ketika berada di Strawberry Cafe.
Secara umum, strategi STP dan 4P yang telah ditetapkan pihak manajemen
telah tepat dan sesuai dengan sasarannya. Konsep entertainment dengan
mengkombinasikan variasi menu yang unik dengan permainan berupa board
games telah menjadi ciri khas yang tidak dimiliki restoran lainnya. Kedepannya,
manajemen akan melakukan pembukaan cabang baru Strawberry Cafe di daerah
Depok. Hal ini memang sesuai dengan strategi lokasi yang diharapkan oleh
manajemen, yaitu dekat dengan universitas dan sekolah-sekolah yang memang
menjadi segmentasi pasar Strawberry Cafe.
66
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai kepuasan konsumen
di Strawberry Cafe, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Konsep entertainment yang merupakan konsep di Strawberry Cafe menjadi
faktor utama pengunjung yang datang oleh pengunjung dengan usia dibawah
30 tahun, sesuai dengan segmentasi yang diharapkan yaitu kalangan muda dan
remaja. Konsumen yang datang umumnya berasal dari wilayah Jakarta dan
Tangerang dengan mayoritas menggunakan mobil pribadi. Pekerjaan terbesar
yang datang ke Strawberry Cafe adalah pelajar dan mahasiswa sehingga dapat
dilihat dari tingkat pendidikan terakhirnya yang rata-rata adalah sekolah
menengah atas (SMA). Rata-rata uang saku konsumen muda Strawberry Cafe
yaitu Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000.
2. Proses keputusan konsumen dikategorikan sebagai pemecahan masalah jajaran
tengah (PMJT). Konsumen Strawberry Cafe termasuk dalam PJMT karena
keputusan pembeliannya tidak dapat dikotak-kotakkan secara rapi. Pemilihan
Strawberry Cafe didasarkan oleh pencarian informasi yang berasal dari media
dan rekan yang sudah pernah melakukan kegiatan pembelian. PJMT dapat
diselesaikan secara cepat tanpa pertimbangan mendalam. Tahap awal yaitu
tahap pengenalan kebutuhan, mayoritas konsumen mengenal Strawberry Cafe
sebagai restoran yang menyediakan free board games dengan konsep full
entertainment. Alasan konsumen datang bukan saja hanya ingin melakukan
kegiatan makan dan minum, utamanya lebih menginginkan permainan yang
ditawarkan. Tahap pencarian informasi, sumber informasi berasal dari teman
dan orang-orang terdekat konsumen. Hal ini umumnya dikenal dengan
penyampaian informasi dari mulut ke mulut (mouth to mouth). Bentuk
kedatangan ke Strawberry Cafe sebagian besar adalah bersama teman dan
kerabat. Serabi ice cream strawberry, strawberry float, strawberry volcano dan
jumanji merupakan makanan, minuman dan mainan favorit konsumen. Tahap
evaluasi alternatif, konsumen menilai alasan utama dalam pertimbangan
memilih restoran adalah cita rasa hidangan dan Strawberry Cafe sudah
melakukan dengan sesuai. Tahap keputusan pembelian, mayoritas konsumen
67
datang ke Strawberry Cafe secara terencana dan pada hari libur. Rata-rata
pengeluaran dalam melakukan kegiatan konsumsi adalah Rp 50.000-Rp
100.000. Tahap pasca pembelian, seluruh konsumen mengatakan puas dan
akan melakukan pembelian ulang di kemudian hari. Selain itu, konsumen akan
merekomendasikan kepada orang lain, baik teman, kerabat atau keluarga.
3. Berdasarkan hasil analisis berdasarkan Importance Performance Analysis
(IPA) atribut yang terdapat pada kuadran I adalah harga produk, pemberian
diskon, kecepatan penyajian dan fasilitas yang disediakan. Kuadran II adalah
cita rasa hidangan, lokasi restoran, keberagaman board games, keramahan dan
pelayanan pramusaji, pelayanan restoran, kenyamanan restoran dan kebersihan
restoran. Kuadran III adalah promosi media dan areal parkir. Kuadran IV
adalah variasi menu, tampilan hidangan, penampilan pramusaji dan arsitektur
ruangan. Sementara nilai pada Customer Satisfaction Index (CSI) adalah 80,81
%. Dilihat dari indeks kepuasan konsumen, maka dapat dikatakan konsumen
yang datang ke Strawberry Café untuk seluruh atribut yang diuji masuk dalam
kategori sangat puas (80 % < CSI ≤ 100%).
7.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis secara keseluruhan mengenai
restoran Strawberry Cafe, ada beberapa saran yang sekiranya perlu dan berguna :
1. Pelayan lebih menjelaskan mengenai tata cara permainan yang diinginkan
konsumen agar lebih mengerti dan memahami games yang dipesan.
2. Memiliki pemisah antara ruang bebas asap rokok dengan perokok. Hal ini
memang cukup mengganggu khususnya untuk para konsumen yang tidak
merokok. Salah satunya dapat dilakukan dengan cara penggunaan sekat dan
alat sirkulasi udara agar asap rokok tidak menyebar ke seluruh ruangan.
3. Kegiatan promosi dan pemberian diskon harus lebih ditingkatkan lagi agar
Strawberry Cafe lebih dikenal oleh masyarakat luas, terlebih dalam melakukan
ekspansi pasar baru, yaitu seperti kalangan pekerja dan orang tua. Kegiatan
promosi yang belum terlalu maksimal adalah melalui media cetak dan
elektronik. Promosi ini bisa dibarengi dengan pemberian diskon agar menarik
konsumen-konsumen baru untuk datang ke Strawberry Cafe.
68
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Pertumbuhan Jumlah Penduduk DKI Jakarta
1971-2010. Jakarta.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12
¬ab=1 [5 November 2010]
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta. Jakarta.
http://www.jakarta.bps.go.id [12 Maret 2011]
Durianto, et al. 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Engel, J.F, R.D. Blackwell dan P.W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Ed ke-6,
Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara
Harnasari, A. 2009. Analisis Proses Keputusan Pembelian Dan Kepuasan
Konsumen Cimory Yoghurt Drink di Cimory Shop Bogor [skripsi]. Bogor:
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Kotler, P. 2001. Manajemen Pemasaran Jilid 1 (terjemahan). Jakarta:
Prenhallindo.
Manurung, D. 2008. Keputusan Pembelian dan Penilaian Konsumen Terhadap
Restoran Vegetarian “Karunia Baru” Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Marsum, W. 1994. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi
Offiset
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: PT. Ghalia Indonesia
Novian, M.H. 2009. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan
Konsumen Terhadap Mid East Cafe Lounge and Sisha, Bogor [skripsi].
Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Putra, P.K.L. 2011. Analisis Kepuasan Pengunjung Restoran Bukit Gumati
Batutulis Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Rama, F. 2008. Analisis Sikap dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Kunjungan Konsumen Kafe Baca di Buku Kafe, Depok Jawa Barat
[skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
69
Santoso, S. 2006. Menggunakan SPSS da Excel untuk Mengukur Sikap dan
Kepuasan Konsumen. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Satya, D.D. 2009. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran Lasagna
Gulung Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Siagian D, Sugiarto. 2003. Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama
Stratford on Avon District Council. 2008. Customer Satisfaction Index July 2008
Result. http://www.statford.gov.uf [12 Maret 2011]
Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan
Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
71
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI
STRAWBERRY CAFÉ JAKARTA
Nama (NRP) : IMAN WAHYUDI (H34096046)
PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS ALIH JENIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Petunjuk : Beri tanda (X) pada salah satu jawaban anda
Screening
1) Sudah berapa kali anda datang dan makan di strawberry cafe Jakarta
(termasuk saat ini) ?
a. Satu kali (stop)
b. Dua kali atau lebih (lanjutkan wawancara)
Bagian I. Identitas Responden
1) Nama :..............................................................
2) Usia :..............................................................
3) Alamat Asal :..............................................................
4) Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
5) Tingkat pendidikan terakhir :
a. SD d. Sarjana
b. SMP e. Pascasarjana
c. SMU f. Lainnya, sebutkan ................................
d. Diploma / sederajat
6) Pekerjaan
a. Pelajar / Mahasiswa e. Ibu Rumah Tangga
b. Pegawai Negeri / BUMN f. Lainnya, sebutkan ...............................
c. Pegawai Swasta
d. Wiraswasta / Pengusaha
7) Pendapatan / uang saku Anda per bulan :
a. < Rp. 500.000
b. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
c. > Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000
d. > Rp. 2.000.000 - Rp. 4.000.000
e. > Rp. 4.000.000
72
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)
8) Alat transportasi yang digunakan ke strawberry cafe :
a. Mobil pribadi
b. Motor pribadi
c. Angkutan Umum (Bis, Taxi dan sejenisnya)
Bagian II. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
1. Pengenalan Kebutuhan
1) Apa yang anda ketahui tentang Strawberry Cafe ?
a. Restoran yang menyajikan berbagai macam makanan dan minuman
yang berbahan baku buah strawberry
b. Restoran yang menyediakan free board games dengan konsep full
entertainment
c. Lainnya ................................
2) Apa alasan anda berkunjung ke Strawberry Café ?
a. Citarasa makanan c. Permainan yang disediakan
b. Keunikan jenis makanan d. Tempat yang nyaman
3) Hal apa yang menjadi alasan anda untuk memutuskan berkunjung ke
Strawberry Café ?
a. Citarasa makanan d. Tempat yang nyaman
b. Keunikan jenis makanan e. Lainnya, sebutkan.......................
c. Permainan yang disediakan
2. Pencarian Informasi
1) Dari sumber informasi apakah anda mengetahui tentang Strawberry Café ?
a. Media informasi
b. Teman
c. Keluarga
d. Lainnya,sebutkan.......................
2) Bersama siapa anda biasa datang ke Strawberry Cafe ?
a. Sendiri
b. Keluarga
c. Teman dan kerabat
e. Lainnya,sebutkan......................
3) Jenis makanan, minuman, dan board game apa yang biasa anda pesan ?
Makanan favorit anda ............................................................
Minuman favorit anda ............................................................
Permainan favorit anda ............................................................
73
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)
3. Evaluasi Alternatif
1) Menurut anda, atribut apa yang paling anda pertimbangkan saat akan
berkunjung pada suatu Restoran ?
a. Citarasa makanan d. Pelayanan yang ramah
b. Harga e. Lainnya,sebutkan.......................
c. Kenyamanan
2) Dari atribut yang anda pertimbangkan tersebut, apakah Strawberry Cafe
sudah memenuhinya ?
a. Ya b. Tidak
4. Keputusan Pembelian
1) Bagaimana anda memutuskan untuk datang ke Strawberry Cafe ?
a. Terencana
b. Tidak Terencana (Spontan)
c. Ikut-ikutan
2) Kapan anda datang ke Strawberry Cafe ?
a. Hari kerja
b. Hari libur
3) Berapa rata-rata pengeluaran yang anda keluarkan di Strawberry Cafe (per
orang) ?
a. < Rp 50.000
b. Rp 50.000 – Rp 100.000
c. > Rp 100.000
5. Pasca Pembelian
1) Apakah Anda merasa puas setelah melakukan kegiatan konsumsi (makanan,
minuman dan board game) di Strawberry Cafe ?
a. Ya b. Tidak
2) Apakah kepuasan tersebut membuat anda ingin kembali berkunjung ke
Strawberry Cafe ?
a. Ya b. Tidak
3) Apakah Anda akan merekomendasikan Strawberry Cafe kepada orang lain
(teman, kerabat, keluarga) ?
a. Ya b. Tidak
74
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)
Bagian III. Penilaian Konsumen Terhadap Kinerja Strawberry Cafe
Arti dari skala pengukuran :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
1. Cita rasa hidangan enak
a. SS : cita rasa makanan yang disajikan sangat sesuai dengan selera anda
b. S : cita rasa makanan yang disajikan sesuai dengan selera anda, namun ada
yang sedikit kurang.
c. CS : cita rasa makanan yang disajikan biasa saja, tidak terlalu istimewa
d. KS : cita rasa makanan yang disajikan kurang enak dan tidak sesuai dengan
harapan.
e. TS : cita rasa makanan tidak enak dan anda tidak akan mengkonsumsi
makanan yang ada di sini kembali.
2. Variasi menu beraneka ragam a. SS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu memiliki > 20
jenis
b. S : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu memiliki 16-20
jenis
c. CS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu memiliki 11-15
jenis
d. KS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu memiliki 6-10
jenis
e. TS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu memiliki ≤ 5 jenis
3. Tampilan hidangan menarik a. SS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan sangat berwarna dan
terdiri dari banyaknya hiasan.
b. S : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan berwarna dan
memiliki hiasan.
c. CS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan cukup menarik.
d. KS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan biasa saja
e. TS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan tidak menarik karena
tidak memiliki hiasan apapun.
4. Lokasi Restaurant mudah diakses a. SS : Sangat mudah untuk sampai ke Strawberry Cafe
b. S : Mudah untuk sampai ke Strawberry Cafe
c. CS : Mudah, namun perlu bantuan tertentu untuk sampai ke Strawberry Cafe
d. KS : Sedikit sulit untuk sampai ke Strawberry Cafe
e. TS : Sulit dan tidak ada angkutan umum untuk sampai ke Strawberry Cafe
75
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)
5. Keberagaman Board Games
a. SS : Memiliki > 20 jenis Board Games
b. S : Memiliki 16-20 jenis Board Games
c. CS : Memiliki 11-15 jenis Board Games
d. KS : Memiliki 6-10 jenis Board Games
e. TS : Memiliki ≤ 5 jenis Board Games
6. Harga makanan dan minuman terjangkau
a. SS : Range harga makanan dan minuman yang ada di Strawberry Cafe Rp 5.000 –
Rp 15.000
b. S : Range harga makanan dan minuman yang ada di Strawberry Cafe Rp 15.000 –
Rp 25.000
c. CS : Range harga makanan dan minuman yang ada di Strawberry Cafe Rp 25.000 –
Rp. 35.000
d. KS : Range harga makanan dan minuman yang ada di Strawberry Cafe Rp 35.000 –
Rp 50.000
e. TS : Range harga makanan dan minuman yang ada di Strawberry Cafe > Rp 50.000
7. Promosi di Media-Media
a. SS : Promosi tentang Strawberry Cafe dapat dengan mudah dilihat di media-media
elektornik, cetak dan internet.
b. S : Promosi tentang Strawberry Cafe dapat dengan mudah namun tidak terlalu
banyak pada media iklan elektornik, cetak dan internet.
c. CS : Promosi tentang Strawberry Cafe tidak terlalu banyak terdapat di media-media
elektornik, cetak dan internet.
d. KS : Promosi tentang Strawberry Cafe dapat dilihat namun sedikit di media-media
seperti elektornik, cetak dan internet.
e. TS : Promosi tentang Strawberry Cafe tidak ada di media-media seperti elektornik,
cetak dan internet.
8. Adanya pemberian diskon
a. SS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe sangat banyak dan
beraneka ragam
b. S : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe banyak, tapi tidak terlalu
beraneka ragam
c. CS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe sedikit
d. KS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe minim karena hanya pada
waktu tertentu saja
e. TS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe tidak ada
9. Pelayanan pramusaji yang ramah
a. SS : Pramusaji di Strawberry Cafe ramah, baik, dan mudah tersenyum kepada
pengunjung.
b. S : Pramusaji di Strawberry Cafe ramah dan baik kepada pengunjung.
c. CS : Keramahan pramusaji di Strawberry Cafe biasa saja
d. KS : Pramusaji di Strawberry Cafe baik namun tidak pernah senyum.
e. TS : Pramusaji di Strawberry Cafe galak dan menunjukkan raut muka cemberut.
76
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)
10. Penampilan pramusaji menarik
a. SS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe sangat menarik dan sesuai dengan
konsep Entertainment
b. S : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe menarik dan sesuai dengan
konsep Entertainment
c. CS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe cukup menarik namun kurang
sesuai dengan konsep Entertainment
d. KS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe kurang menarik dan tidak sesuai
dengan konsep Entertainment
e. TS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe tidak menarik dan tidak sesuai
dengan konsep Entertainment
11. Pelayanan Restaurant memuaskan
a. SS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan makanan,
permainan dan lainnya sangat memuaskan.
b. S : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan makanan,
permainan dan lainnya memuaskan.
c. CS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan makanan,
permainan dan lainnya cukup memuaskan namun tidak cekatan.
d. KS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan makanan,
permainan dan lainnya cukup lama.
e. TS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan makanan,
permainan dan lainnya sangat lama dan tidak responsif.
12. Penyajian makanan cepat
a. SS : Penyajian makanan dan minuman ≤ 5 menit
b. S : Penyajian makanan dan minuman sekitar 6-10 menit
c. CS : Penyajian makanan dan minuman sekitar 11-15 menit
d. KS : Penyajian makanan dan minuman sekitar 16-20 menit
e. TS : Penyajian makanan dan minuman > 20 menit
13. Fasilitas restoran memadai
a. SS : Tersedianya kamar mandi, mushola, pendingin udara, alat elektronik (TV
dan pemutar musik)
b. S : Tersedianya kamar mandi, mushola dan pendingin udara
c. CS : Tersedianya kamar mandi dan mushola
d. KS : Hanya tersedia kamar mandi
e. TS : Tidak memiliki fasilitas penunjang
77
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)
14. Areal parkir luas
a. SS : Sangat mudah mendapat parkir untuk kendaraan dan kapasitas parkir >
15 untuk kendaraan pribadi (mobil atau motor)
b. S : Mudah untuk mendapat parkir untuk kendaraan dan kapasitas 11-15
untuk kendaraan pribadi (mobil atau motor)
c. CS : Mudah untuk mendapat parkir untuk kendaraan dan kapasitas 6-10 untuk
kendaraan pribadi (mobil atau motor)
d. KS : Agak sulit mendapat parkir untuk kendaraan dan kapasitas 1-5 untuk
kendaraan pribadi (mobil atau motor)
e. TS : Sangat sulit mendapat parkir kendaraan karena tidak memiliki areal
parkir
15. Arsitektur ruangan menarik
a. SS : Kursi, meja makan, cat dan hiasan-hiasan dinding ruangan Strawberry
Cafe sangat menarik
b. S : Kursi, meja makan, cat dan hiasan-hiasan dinding ruangan Strawberry
Cafe menarik namun perpaduannya kurang.
c. CS : Kursi, meja makan, dan cat dinding ruangan Strawberry Cafe menarik
namun hiasan-hiasannya kurang
d. KS : Hanya beberapa arsitektur ruangan Strawberry Cafe yang cukup menarik.
e. TS : Arsitektur ruangan di Strawberry Cafe tidak menarik sama sekali.
16. Restaurant nyaman
a. SS : Strawberry Cafe sangat nyaman dan cocok untuk dijadikan tempat
kunjungan bersama teman, rekan dan keluarga karena makanan dan mainan
yang ada beragam.
b. S : Strawberry Cafe nyaman dan cocok untuk dijadikan tempat kunjungan
untuk bersama teman, rekan dan keluarga namun ada beberapa fasilitas yang
kurang memadai.
c. CS : Strawberry Cafe cukup nyaman namun suasana yang ada kurang
mendukung (seperti berisik dan ramai)
d. KS : Strawberry Cafe kurang nyaman untuk dijadikan sebagai tempat makan
dan bermain.
e. TS : Strawberry Cafe tidak nyaman sama sekali baik dari suasana, makanan
yang disajikan dan mainan yang ada.
17. Kebersihan Restaurant terjaga
a. SS : Interior dan eksterior Strawberry Café bersih dan tidak ada sampah/
kotoran sedikitpun.
b. S : Interior dan eksterior Strawberry Café bersih, namun ada sedikit kotoran-
kotoran kecil.
c. CS : Interior dan eksterior Strawberry Café cukup bersih, namun ada kotoran
yang cukup mengganggu.
d. KS : Interior dan eksterior Strawberry Café kurang bersih karena banyak
kotoran yang tidak dibersihkan.
e. TS : Interior dan eksterior Strawberry Café kotor dan banyak kotoran yang
tidak dibersihkan oleh petugas yang ada.
78
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian (lanjutan)
Bagian IV. Tingkat Kepentingan / Harapan Konsumen Terhadap
Strawberry Cafe
Petunjuk Pengisan : Berilah tanda (√) sesuai dengan pilihan Anda Arti dari skala pengukuran :
1. Tidak Penting
2. Kurang Penting
3. Cukup Penting
4. Penting
5. Sangat Penting
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
1 Cita rasa hidangan enak
2 Variasi menu beraneka ragam
3 Tampilan hidangan menarik
4 Lokasi Restaurant mudah diakses
5 Keberagaman Board Games
6 Harga makanan dan minuman terjangkau
7 Promosi di Media-Media
8 Adanya pemberian diskon
9 Pelayanan pramusaji yang ramah
10 Penampilan pramusaji menarik
11 Pelayanan Restaurant memuaskan
12 Penyajian makanan cepat
13 Fasilitas restoran memadai
14 Areal parker luas
15 Arsitektur ruangan menarik
16 Restaurant nyaman
17 Kebersihan Restaurant terjaga
Kritik dan saran terhadap Restoran Strawberry Cafe :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
-TERIMA KASIH-
79
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas
Resp Atribut yang Diuji
Ri Ri2
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 289
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 324
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 289
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 324
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
Ci 20 20 18 20 20 11 20 19 20 20 18 20 20 19 20 18 20 20 14 357 6387
Ci2 400 400 324 400 400 121 400 361 400 400 324 400 400 361 400 324 400 400 196 6811
Ri = 357
Ri2 = 6387
Ci = 357
Ci2 = 6811
k = 19
k-1 = 18
Q-Hitung = 09,896387)35719(
]357)681119[(18 2
x
x
Q-Tabel = 28,9
Q-Hitung > Q-Tabel maka tolak Ho. Artinya perlu dilakukan uji validitas
ke-2 dan mengeluarkan atribut dengan proporsi nilai Ci terkecil. Dalam uji
pertama ini adalah atribut A6 (Jenis Merchandise).
80
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas (lanjutan)
Responden Atribut yang Diuji
Ri Ri2
A1 A2 A3 A4 A5 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 289
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 256
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 289
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 256
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 289
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 289
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
Ci 20 20 18 20 20 20 19 20 20 18 20 20 19 20 18 20 20 14 346 5994
Ci2 400 400 324 400 400 400 361 400 400 324 400 400 361 400 324 400 400 196 6690
Ri = 346
Ri2 = 5994
Ci = 346
Ci2 = 6690
k = 18
k-1 = 17
Q-Hitung = 14,515994)34619(
]346)669018[(17 2
x
x
Q-Tabel = 27,6
Q-Hitung > Q-Tabel maka tolak Ho. Artinya perlu dilakukan uji validitas
ke-3 dan mengeluarkan atribut dengan proporsi nilai Ci terkecil. Dalam uji kedua
ini adalah atribut A19 (Kritik dan Saran).
81
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas (lanjutan)
Resp Atribut yang Diuji
Ri Ri2
A1 A2 A3 A4 A5 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 256
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 256
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 256
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
Ci 20 20 18 20 20 20 19 20 20 18 20 20 19 20 18 20 20 332 5516
Ci2 400 400 324 400 400 400 361 400 400 324 400 400 361 400 324 400 400 6494
Ri = 332
Ri2 = 5516
Ci = 332
Ci2 = 6494
k = 17
k-1 = 16
Q-Hitung = 75,215516)33217(
]332)649417[(16 2
x
x
Q-Tabel = 26,3
Q-Hitung < Q-Tabel maka terima Ho. Artinya ke-17 atribut yang diuji
dipertimbangkan oleh seluruh responden. Seluruh atribut yang ada pada uji
validitas ke-3 ini dapat digunakan sebagai atribut untuk penelitian kepuasan
konsumen di Strawberry Cafe.
82
Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas
N Atribut yang Diuji
Xt Xt2
A1 A2 A3 A4 A5 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 256
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 256
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 256
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 256
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 289
5516
b 20 20 18 20 20 20 19 20 20 18 20 20 19 20 18 20 20 332
b2 400 400 324 400 400 400 361 400 400 324 400 400 361 400 324 400 400 6494
s 0 0 2 0 0 0 1 0 0 2 0 0 1 0 2 0 0 8
∑ Xt = 332 b = 332 N = 20
∑ Xt2
= 5516 b2 = 6494 k = 17
s = 8
R-Tabel (0,05) = 0,444
R11 = Vr
Vs1
353,0015,0
023,01
R11 > R-Tabel maka dapat disimpulkan bahwa seluruh atribut yang akan
diuji dapat diandalkan (Reliable) sehingga penelitian tentang kepuasan konsumen
di Strawberry Cafe ini dapat dilanjutkan.
Sumber Varians Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Varians
Responden (JKr) 20-1 = 19 0.28 0.015
Atribut (JKa) 17-1 = 16 0.51 0.032
Sisa (JKs) 339-19-16 = 304 7.02 0.023
Total (JKt) 339 7.81
83
Lampiran 4. Indikator Atribut
Pada setiap atribut pengujian, memiliki masing-masing indikator di
dalamnya. Indikator-indikator tersebut adalah sebagai berikut:
No Atribut Indikator
1 Cita rasa hidangan enak SS: cita rasa makanan yang disajikan sangat sesuai dengan
selera anda
S : cita rasa makanan yang disajikan sesuai dengan selera anda,
namun ada yang sedikit kurang.
CS : cita rasa makanan yang disajikan biasa saja, tidak terlalu
istimewa
KS : cita rasa makanan yang disajikan kurang enak dan tidak
sesuai dengan harapan.
TS : cita rasa makanan tidak enak dan anda tidak akan
mengkonsumsi makanan yang ada di sini kembali.
2 Variasi menu beraneka
ragam
SS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu
memiliki > 20 jenis
S : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu
memiliki 16-20 jenis
CS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu
memiliki 11-15 jenis
KS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu
memiliki 6-10 jenis
TS : jenis makanan dan minuman yang terdapat pada menu
memiliki ≤ 5 jenis
3 Tampilan hidangan
menarik
SS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan sangat
berwarna dan terdiri dari banyaknya hiasan.
S : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan berwarna
dan memiliki hiasan.
CS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan cukup
menarik.
KS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan biasa
saja
TS : tampilan makanan dan minuman yang dihidangkan tidak
menarik karena tidak memiliki hiasan apapun.
4 Lokasi Restaurant mudah
diakses
SS : Sangat mudah untuk sampai ke Strawberry Cafe
S : Mudah untuk sampai ke Strawberry Cafe
CS : Mudah, namun perlu bantuan tertentu untuk sampai ke
Strawberry Cafe
KS : Sedikit sulit untuk sampai ke Strawberry Cafe
TS : Sulit dan tidak ada angkutan umum untuk sampai ke
Strawberry Cafe
5 Keberagaman Board
Games
SS : Memiliki > 20 jenis Board Games
S : Memiliki 16-20 jenis Board Games
CS : Memiliki 11-15 jenis Board Games
KS : Memiliki 6-10 jenis Board Games
TS : Memiliki ≤ 5 jenis Board Games
6 Jenis Merchandise
beranekaragam
SS : Memiliki > 20 jenis Merchandise tentang Strawberry Cafe
S : Memiliki 16-20 jenis tentang Strawberry Cafe
CS : Memiliki 11-15 jenis tentang Strawberry Cafe
KS : Memiliki 6-10 jenis tentang Strawberry Cafe
TS : Memiliki ≤ 5 jenis tentang Strawberry Cafe
7 Harga makanan dan
minuman terjangkau
SS : Range harga makanan dan minuman yang ada di
Strawberry Cafe Rp 5.000 – Rp 15.000
S : Range harga makanan dan minuman yang ada di Strawberry
Cafe Rp 15.000 – Rp 25.000
84
CS : Range harga makanan dan minuman yang ada di
Strawberry Cafe Rp 25.000 – Rp. 35.000
KS : Range harga makanan dan minuman yang ada di
Strawberry Cafe Rp 35.000 – Rp 50.000
TS : Range harga makanan dan minuman yang ada di
Strawberry Cafe > Rp 50.000
8 Promosi di Media-Media SS : Promosi tentang Strawberry Cafe dapat dengan mudah
dilihat di media-media elektornik, cetak dan internet.
S : Promosi tentang Strawberry Cafe dapat dengan mudah
namun tidak terlalu banyak pada media iklan elektornik, cetak
dan internet.
CS : Promosi tentang Strawberry Cafe tidak terlalu banyak
terdapat di media-media elektornik, cetak dan internet.
KS : Promosi tentang Strawberry Cafe dapat dilihat namun
sedikit di media-media seperti elektornik, cetak dan internet.
TS : Promosi tentang Strawberry Cafe tidak ada di media-media
seperti elektornik, cetak dan internet.
9 Adanya pemberian
diskon
SS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe sangat
banyak dan beraneka ragam
S : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe banyak,
tapi tidak terlalu beraneka ragam
CS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe
sedikit
KS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe
minim karena hanya pada waktu tertentu saja
TS : Pemberian diskon dan sejenisnya di Strawberry Cafe tidak
ada
10 Pelayanan pramusaji
yang ramah
SS : Pramusaji di Strawberry Cafe ramah, baik, dan mudah
tersenyum kepada pengunjung.
S : Pramusaji di Strawberry Cafe ramah dan baik kepada
pengunjung.
CS : Keramahan pramusaji di Strawberry Cafe biasa saja
KS : Pramusaji di Strawberry Cafe baik namun tidak pernah
senyum.
TS : Pramusaji di Strawberry Cafe galak dan menunjukkan raut
muka cemberut.
11 Penampilan pramusaji
menarik
SS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe sangat menarik dan
sesuai dengan konsep Entertainment
S : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe menarik dan sesuai
dengan konsep Entertainment
CS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe cukup menarik
namun kurang sesuai dengan konsep Entertainment
KS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe kurang menarik dan
tidak sesuai dengan konsep Entertainment
TS : Seragam pramusaji di Strawberry Cafe tidak menarik dan
tidak sesuai dengan konsep Entertainment
12 Pelayanan Restaurant
memuaskan
SS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan
makanan, permainan dan lainnya sangat memuaskan.
S : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan
makanan, permainan dan lainnya memuaskan.
CS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan
makanan, permainan dan lainnya cukup memuaskan namun
tidak cekatan.
KS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan
makanan, permainan dan lainnya cukup lama.
TS : Respon terhadap permintaan pengunjung untuk memesan
makanan, permainan dan lainnya sangat lama dan tidak
85
responsif.
13 Penyajian makanan cepat SS : Penyajian makanan dan minuman ≤ 5 menit
S : Penyajian makanan dan minuman sekitar 6-10 menit
CS : Penyajian makanan dan minuman sekitar 11-15 menit
KS : Penyajian makanan dan minuman sekitar 16-20 menit
TS : Penyajian makanan dan minuman > 20 menit
14 Fasilitas restoran
memadai
SS : Tersedianya kamar mandi, mushola, pendingin udara, alat
elektronik (TV dan pemutar musik)
S : Tersedianya kamar mandi, mushola dan pendingin udara
CS : Tersedianya kamar mandi dan mushola
KS : Hanya tersedia kamar mandi
TS : Tidak memiliki fasilitas penunjang
15 Areal parker luas SS : Sangat mudah mendapat parkir untuk kendaraan dan
kapasitas parkir > 15 untuk kendaraan pribadi (mobil atau
motor)
S : Mudah untuk mendapat parkir untuk kendaraan dan
kapasitas 11-15 untuk kendaraan pribadi (mobil atau motor)
CS : Mudah untuk mendapat parkir untuk kendaraan dan
kapasitas 6-10 untuk kendaraan pribadi (mobil atau motor)
KS : Agak sulit mendapat parkir untuk kendaraan dan kapasitas
1-5 untuk kendaraan pribadi (mobil atau motor)
TS : Sangat sulit mendapat parkir kendaraan karena tidak
memiliki areal parkir
16 Arsitektur ruangan
menarik
SS : Kursi, meja makan, cat dan hiasan-hiasan dinding ruangan
Strawberry Cafe sangat menarik
S : Kursi, meja makan, cat dan hiasan-hiasan dinding ruangan
Strawberry Cafe menarik namun perpaduannya kurang.
CS : Kursi, meja makan, dan cat dinding ruangan Strawberry
Cafe menarik namun hiasan-hiasannya kurang
KS : Hanya beberapa arsitektur ruangan Strawberry Cafe yang
cukup menarik.
TS : Arsitektur ruangan di Strawberry Cafe tidak menarik sama
sekali.
17 Restaurant nyaman SS : Strawberry Cafe sangat nyaman dan cocok untuk dijadikan
tempat kunjungan bersama teman, rekan dan keluarga karena
makanan dan mainan yang ada beragam.
S : Strawberry Cafe nyaman dan cocok untuk dijadikan tempat
kunjungan untuk bersama teman, rekan dan keluarga namun ada
beberapa fasilitas yang kurang memadai.
CS : Strawberry Cafe cukup nyaman namun suasana yang ada
kurang mendukung (seperti berisik dan ramai)
KS : Strawberry Cafe kurang nyaman untuk dijadikan sebagai
tempat makan dan bermain.
TS : Strawberry Cafe tidak nyaman sama sekali baik dari
suasana, makanan yang disajikan dan mainan yang ada.
18 Kebersihan Restaurant
terjaga
SS : Interior dan eksterior Strawberry Café bersih dan tidak ada
sampah/ kotoran sedikitpun.
S : Interior dan eksterior Strawberry Café bersih, namun ada
sedikit kotoran-kotoran kecil.
CS : Interior dan eksterior Strawberry Café cukup bersih, namun
ada kotoran yang cukup mengganggu.
KS : Interior dan eksterior Strawberry Café kurang bersih
karena banyak kotoran yang tidak dibersihkan.
TS : Interior dan eksterior Strawberry Café kotor dan banyak
kotoran yang tidak dibersihkan oleh petugas yang ada.
19 Pelayanan sesudah
transaksi (tanggapan
terhadap keluhan)
SS : Sangat baik dan tanggap dalam menanggapi keluhan dan
kritik pengunjung yang datang ke Strawberry Cafe.
S : keluhan dan kritik pengunjung yang datang ke Strawberry
86
Cafe diterima dengan baik namun kurang tanggap.
CS : keluhan dan kritik pengunjung yang datang ke Strawberry
Cafe diterima dengan respon yang biasa saja.
KS : keluhan dan kritik pengunjung yang datang ke Strawberry
Cafe diterima dengan biasa saja dan tidak ada respon dalam
menindaklanjuti kedepannya.
TS : Tidak peduli dan tanggap terhadap keluhan dan kritik
pengunjung yang datang ke Strawberry Cafe.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju