analisis tingkat kepuasan karyawan terhadap program keselamatan dan kesehatan kerja ·...
TRANSCRIPT
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP
PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA
Oleh
SYLVIA MULYAWATI
H24104077
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
ABSTRAK
Sylvia Mulyawati. H24104077. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
Pemberlakuan program pemeliharaan karyawan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Munculnya program-program pengelolaan dan pemeliharaan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, loyalitas, produktivitas dan kepuasan karyawan serta memotivasi karyawan untuk berbuat lebih banyak kepada perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan lebih cepat dicapai.
Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan program ini adalah PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM). PT. Antam Tbk UBPP LM adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam proses pengolahan emas dan pemasarannya, selama ini dikenal sebagai perusahaan pemurnian emas yang lebih banyak pada skala industri, tetapi sejak tahun 2000 yang lalu, mulai mengembangkan kegiatan perdagangan kearah bisnis eceran yang berorientasi pada produk-produk emas sebagai investasi yang menguntungkan melalui peningkatan kooperasi, kolaborasi dan partisipasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Pada dasarnya, kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan karyawan, yaitu apabila karyawan merasa puas, maka kinerja dan produktivitasnya pun akan meningkat, sehingga produksi mengalami kenaikan dan kepuasan pelanggan terpenuhi atau bahkan meningkat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, karyawan akan menghasilkan kinerja yang tinggi apabila merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya dalam pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Maslow, yaitu manusia membutuhkan rasa aman, maka diperlukan pengaturan tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja.
Tujuan dari penelitian ini untuk (1) Mengkaji penerapan program K3 di PT. Antam Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, (2) Mengkaji kepuasan karyawan terhadap penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM, dan (3) Menganalisis faktor dalam program K3 yang berpengaruh pada kepuasan karyawan di PT. Antam Tbk UBPP LM.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) dan Importance Performance Analysis (IPA). IKK digunakan untuk mengetahui seberapa puas karyawan terhadap adanya program K3 yang diterapkan oleh perusahaan. Sedangkan IPA membantu perusahaan dalam menentukan prioritas kepentingan faktor K3 yang dapat dijadikan acuan dalam menjaga atau meningkatkan kepuasan karyawan.
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP
PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DI PT. ANEKA TAMBANG TBK UBPP LM JAKARTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
SYLVIA MULYAWATI
H24104077
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Sylvia Mulyawati
H24104077
Menyetujui, Mei 2008
Dr. Ir. M. Syamsun, M.sc
Dosen Pembimbing I
Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen
Tanggal ujian : Tanggal lulus:
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 11 Maret
1986, sebagai putra ketiga dari tiga bersaudara, dari
pasangan Tato Muhammad dan Tien Sumaryati.
Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah Sekolah
Dasar Swasta Amaliah Ciawi-Bogor, kemudian
melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Bogor, dan Sekolah
Menengah Umum Negeri 1 Bogor. Tahun 2004 Penulis lulus dari SMU Negeri 1
Bogor dan diterima masuk ke Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama
melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) pada
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Manajemen.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti Himpunan Profesi
Departemen Manajemen yaitu Centre Of Management (COM@) sebagai staf
divisi Sumber Daya Manusia periode 2005-2006. Selain itu, sebagai staf
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada tahun 2008 penulis melakukan
penelitian untuk tugas akhir pendidikan yang berjudul : Analisis Tingkat
Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, hidyat, serta pertolongan-Nya, sehingga
penyususnan skripsi ini dapat terselesaikan. Judul skripsi ini adalah Analisis
Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 pada PT. Aneka Tambang
Tbk UBPP Logam Mulia Jakarta. Penulis mengambil tema tersebut karena
pentingnya rasa aman dan kepuasan bagi karyawan dalam melakukan
pekerjaannya dalam rangka memenuhi tujuan perusahaan perlu diperhatikan, salah
satunya yaitu dengan penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Skripsi ini merupakan syarat kelulusan sarjana pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Atas selesainya penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc selaku dosen pembimbing atas
semangat dan dukungan yang diberikan kepada penulis, kesabaran, saran,
kritik serta semua kebaikan yang tak ternilai.
2. Ibu Ratih Maria Dhewi, SP MM dan Bapak Abdul Kohar I, M. Sc yang
telah bersedia meluangkan waktunya menjadi dosen penguji saya dan
membantu menyempurnakan skripsi ini.
3. Seluruh Dosen, staf pengajar dan staf tata usaha Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan manajemen IPB.
4. Pak Budi dan seluruh staf PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM yang telah
membantu penulis dan meluangkan waktunya untuk menyempurnakan
skripsi ini.
5. Kedua Orangtua, Papap dan Mamam, Ir. H. Tato Muhammad dan H. Tien
Sumaryati, atas semua perhatian, dukungan, do’a dan tentu saja kasih
sayang yang tak terbatas (I cant be like this without you).
6. Papa Yosep dan Mama Mara yang telah banyak membantu dan
mendukung dalam segi moril maupun materil (makasih banyak Pa,Ma, I
owe you MUCH)
7. Teh Vani, Te Ina, Dua jagoanku (Kaka Farhan&Ade Rafid), Teh
Arti&baby (Farel), A Ryan, A Sendy, Rangga, Uwa Atit, Uwa Mumu,
Uwa Titin, Teh Pipit, Teh Ida, A Sonson, A Arif, A Imam atas dukungan,
kasih sayang dan do’anya, juga untuk Alm. H. Sylvan Mulyawan
Muhammad, Kakakku, di surga. You teach me Alot, Kang. Semoga
ngkang bisa ngerasain senengnya ajenk juga dari sana.
8. Teman-teman seperjuangan tempat berbagi suka dan duka, My Mimi
Notie Ayu Sucihati(you’re the best!), My Pipiw Andree (Im nothing
without your slide.hehe), Shiera&ichu (thx for weakup earlier in my
”sidang” n ”seminar” day), Citra&Hilman (semangat dan bantuannya), Ila
(ga percuma kita menyebrangi jembatan-jembatan busway itu), Mitha
(selalu ditakdirkan untuk sukses bersama), Nitnot (obat penghilang sakit
pesimisku), Rahma, Anggie, Dina, Aicah, Gitri, Mia. Terimakasih atas
dukungan dan do’anya. Love You All!
9. Dicky Kusdian (for being shoulder to cry on dan atas semangat yang selalu
diberikan), Kaka Sendy, Akew, Kepik, Adit, Dewi, Fika, Neno, Avis,
Vioth, Aris, Dani, Ikhwan dan semua teman yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu atas sms dukungannya, menemani begadang dan do’anya.
10. Dedeh &Firman, Eka, Riny, Gala, Oo, KW, Shidiq, Betet, dan semua
teman-teman Manajemen 41, Manajemen 40, Manajemen 40½, dan
Manajemen 39 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih
atas dukungan, kebersamaan dan do’anya.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga
Allah SWT memberikan pahala dan kebaikan.
Penulis mengharapkan, dengan disusunnya skripsi ini dapat mendatangkan
manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.
Bogor, Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... .... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. .... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... .... ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................... .... x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... .... xi
I. PENDAHULUAN.................................................................................. .... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. .... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ .... 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. .... 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... .... 4
1.5. Ruang Lingkup Penelitian................................................................ .... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ .... 5
2.1. Kecelakaan ....................................................................................... .... 5
2.1.1. Pengertian Kecelakaan.......................................................... .... 5
2.1.2. Faktor-faktor Kecelakaan...................................................... .... 6
2.1.3. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja .................................... .... 6
2.1.4. Pencegahan Kecelakaan........................................................ .... 8
2.2. Penyakit Kerja.................................................................................. .... 9
2.2.1. Umum.................................................................................... .... 9
2.2.2. Faktor-faktor Penyakit Kerja ................................................ .... 10
2.2.3. Pencegahan Penyakit Kerja................................................... .... 11
2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja................................................... .... 13
2.3.1. Pengertian Umum ................................................................. .... 13
2.3.2. Strategi Nasional ................................................................... .... 14
2.3.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ........................... .... 14
2.3.4. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......................... .... 15
2.4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................... .... 16
2.4.1. Pengertian.............................................................................. .... 16
2.4.2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3)...................................................... .... 16
2.4.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) ................................................................................. .... 17
2.5. Landasan Hukum ............................................................................. .... 17
2.6. Kepuasan Kerja ................................................................................ .... 18
2.6.1. Pengertian Kepuasan Kerja ................................................... .... 18
2.6.2. Faktor Kepuasan Kerja.......................................................... .... 19
2.6.3. Teori-teori Kepuasan Kerja................................................... .... 19
2.6.4. Pengukuran Kepuasan Kerja ................................................. .... 21
2.7. Penelitian Terdahulu ........................................................................ .... 22
III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... .... 24
3.1. Kerangka Pemikiran......................................................................... .... 24
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... .... 26
3.3. Pengumpulan Data ........................................................................... .... 26
3.4. Pengolahan dan Analisis Data.......................................................... .... 27
3.4.1. Uji Validitas .......................................................................... .... 27
3.4.2. Uji Reliabilitas ...................................................................... .... 27
3.4.3. Skala Likert ........................................................................... .... 28
3.4.4. Data Interval.......................................................................... .... 28
3.4.5. Analisis Deskriptif ................................................................ .... 29
3.4.6. Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) ....................................... .... 29
3.4.7. Importance Performance Analysis ........................................ .... 30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. .... 31
4.1. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................... .... 31
4.4.1 Sejarah Perusahaan................................................................ .... 31
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................ .... 31
4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan...................................................... .... 32
4.1.4. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 33
4.1.5. Standar Internasional dan Data Statistik Kecelakaan............ .... 34
4.2. Analisis data ..................................................................................... .... 34
4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas....................................... .... 34
4.3. Karakteristik Responden .................................................................. .... 35
4.3.1. Jenis Kelamin ........................................................................ .... 35
4.3.2. Usia ....................................................................................... .... 35
4.3.3. Jabatan dan Pekerjaan ........................................................... .... 36
4.3.4. Lama Bekerja ........................................................................ .... 36
4.3.5. Pendidikan............................................................................. .... 37
4.4. Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan Program K3 ................. .... 37
4.4.1. Pendidikan dan Pelatihan ...................................................... .... 39
4.4.2. Publikasi dan Kontes K3....................................................... .... 39
4.4.3. Kontrol Lingkungan Kerja .................................................... .... 40
4.4.4. Pengawasan dan Disiplin ...................................................... .... 40
4.4.5. Peningkatan Kesadaran K3 ................................................... .... 40
4.4.6. Gambaran Umum Program K3 ............................................. .... 41
4.5. Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 ........................ .... 41
4.6. Importance Performance Analysis................................................... .... 42
4.6.1. Importance Performance Analysis dengan skala ordinal...... .... 47
4.6.2. Importance Performance Analysis dengan skala interval..... .... 52
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... .... 58
1. Kesimpulan ............................................................................................ .... 58
2. Saran ............................................................................................... .... 59
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. .... 60
LAMPIRAN................................................................................................. .... 62
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1...... Bobot nilai jawaban responden ................................................................. 28
2...... Perhitungan indeks karyawan ................................................................... 29
3...... Skala penilaian dalam Importance Performance Analysis........................ 29
4 Nilai skor rataan berdasarkan data ordinal................................................ 36
5 Nilai skor rataan berdasarkan data interval............................................... 36
6 Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data ordinal)..37
7 Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data interval).37
8 Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala ordinal) ........................... 39
9 Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala interval) .......................... 40
10 Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala ordinal)............ 41
11 Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala interval) ........... 43
12 Keterangan diagram kartesius ordinal....................................................... 45
13 Keterangan diagram kartesius interval...................................................... 51
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1...... Kerangka pemikiran penelitian ................................................................. 25
2 Presentase responden berdasarkan jenis kelamin...................................... 33
3 Presentase responden berdasarkan usia..................................................... 34
4 Presentase responden berdasarkan jabatan dan pekerjaan ........................ 34
5 Presentase responden berdasarkan lama bekerja di perusahaan ............... 35
6 Presentase responden berdasarkan pendidikan terakhir karyawan ........... 35
7 Diagram kartesius IPA dari atribut-atribut program K3 dengan skala ordinal ....................................................................................................... 45
8 Diagram kartesius IPA dari atribut-atribut program K3 dengan skala interval ...................................................................................................... 50
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1...... Struktur organisasi perusahaan ................................................................. 62
2 Organisasi manajemen keselamatan pertambangan.................................. 63
3 Data statistik kecelakaan di PT. Antam Tbk UBPP LM........................... 64
4 Kuesioner penelitian ................................................................................. 65
2...... Hasil uji validitas ...................................................................................... 68
3...... Uji reliabilitas............................................................................................ 70
4 Hasil transformasi data dari ordinal ke interval (Kinerja program K3) .... 71
5 Hasil transformasi data dari ordinal ke interval (Kepentingan) ................ 77
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia dalam pengertian manusia-manusia yang handal
dan memiliki potensi kerja serta keterampilan kerja, merupakan salah satu
faktor penting dalam menggerakkan roda usaha suatu organisasi atau
perusahaan. Sumber daya manusia dipandang sebagai kekayaan utama suatu
perusahaan sehingga harus dipelihara dan dikelola dengan baik oleh
perusahaan melalui peran manajemen sumber daya manusia.
Sumber daya manusia sebagai aset suatu perusahaan tentu saja
memiliki resiko dalam usahanya memajukan dan mencapai tujuan
perusahaan. Bukan tidak mungkin sumber daya manusia yang dipekerjakan
oleh suatu perusahaan mendapatkan musibah atau kecelakaan yang ringan
maupun kecelakan serius. Oleh karenanya, faktor-faktor yang mendukung
keefektifan, loyalitas, kinerja, kepuasan karyawan dan bertahannya
sumberdaya manusia dalam sebuah perusahaan perlu diperhatikan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang
dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan
kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan
antisipatif bila terjadi hal demikian.
Pemberlakuan program pemeliharaan karyawan ini bertujuan untuk
memberikan rasa aman bagi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya dan
mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja. Munculnya program-program pengelolaan dan
pemeliharaan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja, loyalitas,
produktivitas dan kepuasan karyawan serta memotivasi karyawan untuk
berbuat lebih banyak kepada perusahaan sehingga tujuan perusahaan yang
telah direncanakan lebih cepat dicapai.
Pemerintah juga telah mengesahkan Undang-Undang mengenai K3
dengan tujuan agar perusahaan dapat segera menerapkan program tersebut,
terutama bagi perusahan-perusahaan yang memiliki risiko tinggi dalam
pencapaian tujuannya, seperti pabrik-pabrik, pertambangan dan kehutanan
serta perusahaan-perusahaan sejenis yang biasanya langsung berhubungan
dengan alam yang pada pelaksanaannya tidak dapat menghindar atas gejala-
gejala alam yang terjadi secara tiba-tiba
Namun masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini bukan
sepenuhnya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab
semua pihak yang terkait. Pemerintah hanya sebagai pencetus dan pembuat
keabsahan program K3. Berikut ini adalah aturan K3 berdasarkan Pasal 3
Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang dibuat oleh
pemerintah, meliputi : mencegah dan mengurangi kecelakaan; mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran; mencegah dan mengurangi
bahaya peledakan; memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; memberikan
pertolongan pada kecelakaan; memberi alat-alat perlindungan diri pada para
pekerja; mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu,
kelembaban, debu kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi, suara dan getaran. Selanjutnya, perusahaan lah yang menentukan
penerapan program ini.
Kondisi K3 dalam lingkungan kerja di Indonesia cukup
memprihatinkan, hal ini terjadi karena minimnya kesadaran dan keengganan
pihak perusahaan untuk menerapkan K3 dalam lingkungan kerjanya
sehingga angka kecelakaan kerja yang mengakibatkan tenaga kerja
mengalami cacat dan meninggal dunia cukup tinggi. Begitu juga dengan
angka kesakitan tenaga kerja terbilang memprihatinkan. Dalam menerapkan
K3 diperlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan dan pekerja.
Sangat disayangkan, tidak semua perusahaan menyadari benar akan arti
pentingnya K3 dan bagaimana mengimplementasikannya dalam lingkungan
perusahaan. Padahal sudah ada pasal yang menjelaskan kewajiban pemberi
kerja yaitu dituangkan dalam Pasal 35 ayat 3, pemberi kerja dalam
memperkerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang
mencakup kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan baik mental maupun
fisik tenaga kerja. Namun masih saja terdapat perusahaan yang belum
menerapkan program K3 dan memahami pentingnya program ini.
Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan program ini adalah PT.
Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia
(PT. Antam Tbk UBPP LM) yang mengacu pada Keputusan Menteri
Pertambangan Dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1985 pasal 23 yang
menyatakan bahwa pada setiap kegiatan usaha pertambangan berdasarkan
pertimbangan jumlah pekerja serta sifat atau luasnya pekerjaan, Kepala
Pelaksana Inspeksi Tambang dapat mewajibkan pengusaha untuk
membentuk unit organisasi yang menangani Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang berada dibawah pengawasan Kepala Teknik Tambang.
PT. Antam Tbk UBPP LM adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dalam proses pengolahan emas dan pemasarannya, selama ini dikenal
sebagai perusahaan pemurnian emas yang lebih banyak pada skala industri,
tetapi sejak tahun 2000 yang lalu, mulai mengembangkan kegiatan
perdagangan kearah bisnis eceran yang berorientasi pada produk-produk
emas sebagai investasi yang menguntungkan melalui peningkatan kooperasi,
kolaborasi dan partisipasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Pada dasarnya, kepuasan pelanggan berkaitan dengan kepuasan
karyawan, yaitu apabila karyawan merasa puas, maka kinerja dan
produktivitasnya pun akan meningkat, sehingga produksi mengalami
kenaikan dan kepuasan pelanggan terpenuhi atau bahkan meningkat. Seperti
telah disebutkan sebelumnya, karyawan akan menghasilkan kinerja yang
tinggi apabila merasa aman dan terpenuhi kebutuhannya dalam
pekerjaannya. Hal ini sesuai dengan teori Maslow, yaitu manusia
membutuhkan rasa aman, maka diperlukan pengaturan tentang perlindungan
keselamatan dan kesehatan pekerja selama bekerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) harus menjadi prioritas utama
di semua perusahaan, terutama yang memiliki tingkat risiko tinggi, seperti
PT. Antam Tbk UBPP LM ini, hal ini bertujuan untuk meminimalkan
potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1.2. Rumusan Masalah
Mengacu pada hal-hal yang telah dibahas di latar belakang, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM ?
2. Bagaimana kepuasan karyawan terhadap program K3 yang diterapkan di
PT. Antam Tbk UBPP LM ?
3. Atribut apakah yang menjadi prioritas dalam program K3 terhadap
kepuasan karyawan di PT. Antam Tbk UBPP LM?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengkaji penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM.
2. Mengkaji kepuasan karyawan terhadap penerapan program K3 di PT.
Antam Tbk UBPP LM.
3. Menganalisis atribut yang menjadi prioritas dalam program K3 di PT.
Antam Tbk UBPP LM.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar lebih mengetahui arti
pentingnya penerapan program K3.
2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan agar lebih meningkatkan lagi
penerapan program K3 sehingga program ini dapat lebih efektif dan
dapat meningkatkan kinerja karyawan.
3. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang mengambil tema
mengenai K3.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
1. Penelitian hanya berfokus pada program K3 di PT. Antam UBPP LM
dan kepuasan karyawan terhadap program K3 tersebut.
2. Penelitian dilakukan kepada karyawan PT. Antam UBPP LM baik
karyawan kantor maupun karyawan pabrik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kecelakaan
2.1.1. Pengertian Kecelakaan
Menurut Suma’mur (1981), kecelakaan adalah suatu kejadian
yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan yang dapat
menyebabkan luka, cidera, cacat ataupun kematian pada manusia dan
menyebabkan kerusakan material atau lingkungan hidup ditempat
kerja. Dengan demikian kecelakaan selalu diikuti oleh kerugian, baik
kerugian langsung maupun kerugian tidak langsung.
Sedangkan kecelakaan kerja adalah kecelakaan berhubung
dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat
berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerja atau pada
waktu melaksanakan pekerjaan. Kadang-kadang kecelakaan akibat
kerja diperluas ruang lingkupnya, sehingga meliputi juga kecelakaan-
kecelakaan karyawan yang terjadi pada saat perjalanan atau transpor ke
dan dari tempat kerja.
Menurut Sugeng (2005), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian
atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap
manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan,
yaitu :
1. Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja karena adanya sumber bahaya atau bahaya
kerja.
2. Kecelakaan dalam perjalanan (community accident yaitu
kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja yang berkaitan dengan
adanya hubungan kerja.
Keadaan hampir celaka (near-accident) adalah suatu kejadian
atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang
sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia,
merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
2.1.2. Faktor-faktor Kecelakaan
Menurut Suardi (2005), faktor-faktor kecelakaan dikemukakan
dalam teori Henrich. Teori Henrich dikenal dengan teori domino, yang
menyebutkan faktor-faktor kecelakaan terdiri dari:
1. Heriditas (keturunan)
2. Kesalahan manusia
3. Perbuatan salah karena kondisi bahaya (tak aman)
4. Kesalahan (accident)
5. Dampak kerugian.
Menurut Suma’mur (1981), faktor kecelakaan terdiri dari dua
golongan :
1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan
(unsafe human acts)
2. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe coditions)
2.1.3. Klasifikasi Kecelakaan Akibat Kerja
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional tahun 1962 dalam
Suma’mur (1981), Klasifikasi kecelakaan adalah sebagai berikut :
1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan :
a. Terjatuh
b. Tertimpa benda jatuh
c. Tertumbuk atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh
d. Terjepit oleh benda
e. Gerakan-gerakan melebihi kemampuan
f. Pengaruh suhu tinggi
g. Terkena arus listrik
h. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi
i. Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan yang data-datanya tidak
cukup atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk
klasifikasi tersebut
2. Klasifikasi menurut penyebab
a. Mesin
b. Alat angkut dan alat angkat
c. Peralatan lain
d. Bahan-bahan, zat dan radiasi
e. Lingkungan kerja
f. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk golongan-
golongan tersebut
g. Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut
atau data tak memadai
3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan
a. Patah tulang
b. Dislokasi/ keseleo
c. Regang otot/urat
d. Memar dan luka dalam lain
e. Amputasi
f. Luka-luka lain
g. Luka dipermukaan
h. Gegar dan remuk
i. Luka bakar
j. Keracunan-keracunan mendadak (akut)
k. Akibat cuaca, dan lain-lain
l. Mati lemas
m. Pengaruh arus listrik
n. Pengaruh radiasi
o. Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya
p. Lain-lain
4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh
a. Kepala
b. Leher
c. Badan
d. Anggota atas
e. Anggota bawah
f. Banyak tempat
g. Kelainan umum
h. Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut
Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002),
kecelakaan terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kecelakaan umum
Adalah kecelakaan yang terjadi tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan, misalnya pada waktu cuti rekreasi atau di rumah.
2. Kecelakaan akibat kerja
Adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja di perusahaan.
Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa kecelakaan dikarenakan
oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan.
2.1.4. Pencegahan Kecelakaan
Menurut Suma’mur (1981), Kecelakan-kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan :
1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan
mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan,
konstruksi, perawatan dan pemeliharaan, pengawasan, pengujian,
dan cara kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh,
latihan, supervisi medis, PPPK, dan pemeriksaan kesehatan.
2. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi
atau tak resmi mengenai misalnya kontruksi yang memenuhi
syarat-syarat keselamatan jenis-jenis peralatan indutri tertentu,
praktek-praktek keselamatan dan higene umum, atau alat-alat
perlindungan diri.
3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-
ketentuan perundang-undangan yang diwajibkan.
4. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-
bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman,
pengujian alat-alat perlindungan dan peralatan lainnya.
5. Riset medis, meliputi efek fisiologis dan patologis, faktor
lingkungan dan teknologi dan keadaan yang mengakibatkan
kecelakaan.
6. Penelitian psikologis, meliputi penelitian tentang pola yang
mengakibatkan kecelakaan.
7. Pendidikan.
8. Latihan-latihan.
9. Penggairahan dan pendekatan lain agar bersikap selamat.
10. Asuransi, yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan
kecelakaan.
11. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan.
Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), sasaran utama
setiap perusahaan adalah mengurangi biaya yang harus ditanggung
sebagai akibat kecelakaan kerja. Inilah sebabnya setiap perusahaan
harus menyusun kerangka tindakan untuk mencegah kecelakaan.
Kerangka tindakan ini harus mencakup :
1. Pengendalian teknis (engineering control) termasuk sistem
ventilasi, penerangan, dan perlengkapan K3.
2. Penyempurnaan ergonomis
3. Pengawasan atas kebiasan kerja
4. Penyesuaian kecepatan arus produksi dengan kemampuan optimum
para karyawan
5. Peningkatan mekanisasi yang tepat guna
6. Penyesuaian volume produksi dengan jam proses yang optimum
7. Pembentukan Panitia K3 di bawah seorang manajer K3 yang
profesional
2.2. Penyakit Kerja
2.2.1. Umum
Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), Penyakit akibat
kerja, dapat timbul setelah seorang karyawan yang tadinya terbukti
sehat memulai pekerjaannya. Memang tidak seluruh pekerjaan
menimbulkan penyakit yang jelas adalah ada pekerjaan yang
menyebabkan beberapa macam penyakit, dan ada pula yang
mencetuskannya. Baik penyebab maupun pencetus dapat dicegah
sedini mungkin.
2.2.2. Faktor-faktor Penyakit Kerja
Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), faktor-faktor
penyebab beberapa penyakit tersebut adalah sebagai berikut :
1. Golongan fisik :
a. Bunyi dan getaran yang bisa menyebabkan ketulian atau pekak
(sementara atau permanen).
b. Suhu ruang kerja. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan
hyperprexia, heat stroke, dan heat cramps.
c. Radiasi sinar rontgen atau sinar-sinar radio aktif yang
menyebabkan kelainan pada kulit, mata, bahkan susunan darah.
d. Tekanan udara yang tinggi menyebabkan ketulian permanen.
e. Penerangan yang kurang baik menyebabkan kelainan pada
mata atau indera penglihatan.
2. Golongan kimia :
a. Debu dan serbuk yang menyebabkan penyakit pada saluran
pernafasan.
b. Kabut dari racun serangga yang menimbulkan keracunan.
c. Gas, misalnya keracunan karbon monoksida, hidrogen sulfide,
dan lain-lain.
d. Uap yang menyebabkan keracunan atau penyakit kulit.
e. Cairan beracun.
3. Golongan biologis
a. Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi.
b. Penyakit anthrax (semacam infeksi) dari hewan atau brucella
pada karyawan penyamak kulit.
4. Golongan fisiologis
a. Konstruksi mesin atau peralatan yang tidak sesuai dengan
mekanisme tubuh manusia.
b. Sikap kerja yang menyebabkan keletihan dan kelainan fisik.
c. Cara bekerja yang membosankan atau meletihkan.
5. Golongan psikologis
a. Proses kerja yang rutin dan membosankan.
b. Hubungan kerja yang terlalu menekan atau sangat menuntut.
c. Suasana kerja yang serba kurang aman.
2.2.3. Pencegahan Penyakit Kerja
Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), langkah-
langkah ke arah pencegahan penyakit akibat kerja terdiri dari :
1. Kesadaran manajemen untuk mencegah penyakit akibat kerja.
Manajemen harus sadar bahwa peningkatan produktivitas kerja
sangat erat kaitannya dengan efisiensi dan prestasi kerja. Kedua hal
ini tidak terlepas dari tenaga kerja yang sehat, selamat, dan
sejahtera. Jadi, peningkatan kesejahteraan dan keselamatan kerja
harus dilengkapi oleh lingkungan yang sehat.
2. Pengaturan tata cara pencegahan
Tata cara pencegahan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Substitusi
Bahan-bahan yang berbahaya atau terbukti dapat menyebabkan
penyakit secara cepat atau lambat harus ditukar dengan yang
lebih aman.
b. Isolasi
Mengisolasi proses yang bising atau pencampuran bahan/
larutan yang menimbulkan gas berbahaya.
c. Ventilasi penyedotan
Kipas penghisap atau exhaust fan pada tempat-tempat tertentu
dipasang agar gas yang berbahaya terhisap keluar dan ditukar
dengan udara yang bersih.
d. Ventilasi umum
Tempat-tempat bekerja bagi karyawan seperti tempat
pengemasan atau dapur produksi harus dilengkapi dengan
ventilasi umum untuk memudahkan peredaran udara.
e. Alat pelindung
Alat-alat yang melindungi tubuh atau sebagian dari tubuh wajib
dipakai oleh karyawan misalnya topi pengaman, masker,
respirator (alat pernafasan), kacamata, sarung tangan, pakaian
kerja, dan sebagainya.
f. Pemeriksaan kesehatan pra-karya
Sebagaimana diterangkan di atas, setiap karyawan harus
terlebih dahulu melalui pemeriksaan kesehatan umum dan
khusus untuk mengindera kelemahan masing-masing.
g. Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan ini perlu untuk mengindera sedini mungkin
apakah faktor-faktor penyebab penyakit di atas sudah
menimbulkan gangguan atau kelainan.
h. Pemeriksaan kesehatan khusus
Karyawan yang menunjukkan gejala yang dicurigai ada
kaitannya dengan lingkungan kerjanya harus dikirim ke klinik
spesialis untuk menjalani pemeriksaan khusus. Langkah seperti
ini sangat membantu karyawan itu sendiri maupun manajemen.
i. Penerangan pra-karya
Sebelum karyawan bekerja ia harus menjalani induksi atau
perkenalan pada lingkungan pekerjaan dan semua peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja. Langkah seperti ini biasanya
menimbulkan rasa berhati-hati dan meningkatkan
kewaspadaan.
j. Pendidikan K3
Setiap penyelia, mandor, anggota panitia pembina K3, petugas
K3, dan ahlinya harus menjalani pendidikan K3 secara
beruntun dan berulang-ulang. Mereka kemudian mendidik
karyawan dalam praktek manufaktur yang baik (Good
Manufacturing Practice) dan kesehatan kerja itu sendiri.
2.3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2.3.1. Pengertian Umum
Menurut Dr. Muzni Tambusai, M. Sc. dalam Tjandra dan Tri
(2002), K3 baik sekarang maupun di masa datang merupakan sarana
menciptakan situasi kerja yang aman, nyaman dan sehat, ramah
lingkungan, sehingga dapat mendorong efisiensi dan produktivitas
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan semua pihak,
baik bagi pengusaha maupun pekerja. Dengan demikian, pemantauan
dan pelaksanaan norma-norma kesehatan dan keselamatan kerja di
tempat kerja merupakan usaha meningkatkan kesejahteraan pekerja,
keamanan aset produksi dan menjaga kelangsungan bekerja dan
berusaha dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (sustainable
development).
Menurut pendapat Leon C. Megginson dalam Mangkunegara
(2001) istilah keselamatan mencakup kedua istilah resiko keselamatan
dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang
aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat
kerja. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan
kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik,
terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
penglihatan dan pendengaran. Semua itu sering dihubungkan dengan
perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan mencakup tugas-
tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan. Sedangkan
kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan
fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan
kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan,
lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik.
Menurut Rivai (2006), Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menunjukkan kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga
kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan. Kondisi fisiologis-fisikal meliputi penyakit-penyakit dan
kecelakaan kerja seperti cedera, kehilangan nyawa, atau anggota
badan. Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh stres pekerjaan dan
kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi
ketidakpuasan, sikap menarik diri, kurang perhatian, mudah marah,
selalu menunda pekerjaan, dan kecenderungan untuk mudah putus asa
terhadap hal-hal yang remeh.
2.3.2. Strategi Nasional
Menurut Dr. Muzni Tambusai, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri
(2002), Strategi nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
sebagai berikut :
1. Restrukturisasi organisasi yang efektif dan efisien.
2. Peningkatan SDM K3.
3. Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan K3, Standar dan
Pedoman K3.
4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembinaan dan pengawasan K3,
5. Penegakan hukum melalui penindakan Pro Justisi dan pemberian
penghargaan.
6. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat menuju pelayanan
prima.
7. Pembentukan Sistem Informasi K3 melalui pemanfaatan teknologi
informasi.
8. Pemantapan jejaring kerja di bidang K3.
2.3.3. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Rivai (2006), tujuan dan pentingnya keselamatan kerja
meliputi :
1. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja
yang hilang.
2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih
berkomitmen.
3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.
4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih
rendah karena menurunnya pengajuan klaim.
5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari
meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.
6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya
citra perusahaan.
Menurut Mangkunegara (2001), tujuan K3 adalah sebagai
berikut :
1. Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
baik secara fisik, sosial dan psikologis.
2. Setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
dan seefektif mungkin.
3. Semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
4. Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
7. Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
Menurut Rivai (2006), perusahaan yang dapat menurunkan
tingkat dan beratnya kecelakaan-kecelakaan kerja, penyakit dan hal-hal
yang berkaitan dengan stres serta mampu meningkatkan kualitas
kehidupan kerja para pekerjanya, maka perusahaan tersebut akan
semakin efektif.
2.3.4. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Suardi (2005), program manajemen tentang
keselamatan dan kesehatan kerja meliputi :
1. Kepemimpinan dan administrasinya.
2. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terpadu.
3. Pengawasan.
4. Analisi pekerjaan dan prosedural.
5. Penelitian dan analisis pekerjaan.
6. Latihan bagi tenaga kerja.
7. Pelayanan kesehatan kerja.
8. Penyediaan alat pelindung diri.
9. Peningkatan kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
10. Sistem pemeriksaan.
11. Laporan dan pendataan.
2.4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
2.4.1. Pengertian
Menurut Bennet dan Rumondang Silalahi (1985), Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada dasarnya mencari dan
mengungkapkan kelemahan operasional yang memungkinkan
terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilaksanakan dengan dua cara :
(a) mengungkapakan sebab-musabab sesuatu kecelakaan (akarnya),
dan (b) meneliti apakah pengendalian secara cermat dilaksanakan atau
tidak. Kesalahan operasional yang menimbulkan kecelakaan tidak
terlepas dari perencanaan yang kurang lengkap; keputusan-keputusan
yang tidak tepat; dan salah perhitungan dalam organisasi,
pertimbangan, dan praktek manajemen yang kurang mantap.
Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002),
Sistem manajemen K3 adalah bagian sistem manajemen yang meliputi
organisasi, perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan, prosedur proses
dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian, pemeliharaan, kebijakan K3 dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar
terciptanya tempat kerja yang aman dan produktif.
2.4.2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002),
tujuan dan sasaran SMK3 adalah menciptakan suatu sistem kesehatan
dan keselamatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman,
efisien, dan intraduktif.
2.4.3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Menurut Dr. Ismoyo Djati, M.Sc. dalam Tjandra dan Tri (2002),
penerapan SMK3 yaitu :
a. Komitmen
i. Kepemimpinan dan komitmen
ii. Tinjauan awal K3 (initial keviar)
iii. Kebijakan K3
b. Perencanaan
i. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian
resiko
ii. Tinjauan ulang kontrak
iii. Pembelian
iv. Prosedur menghadapi keadaan darurat
v. Prosedur menghadapi insiden
vi. Prosedur rencana pemulihan
2.5. Landasan Hukum
Menurut Suma’mur (1985), melihat sasarannya, terdapat dua
kelompok perundang-undangan dalam keselamatan kerja, yaitu sebagai
berikut :
6. Kelompok perundang-undangan yang bersasaran pencegahan kecelakaan
akibat kerja. Kelompok ini terdiri dari Undang-undang nomor 1 tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja dan peraturan-peraturan lain yang
diturunkan atau dapat dikaitkan dengannnya. Selain itu keselamatan
kerja dan pencegahan kecelakaan terdapat dalam undang-undang lain,
seperti misalnya Undang-Undang Kerja (1948-1951)
7. Kelompok perundang-undangan yang bersasaran pemberian kompensasi
terhadap kecelakaan yang sudah terjadi. Kelompok ini terdiri dari
Undang-undang kecelakaan (1947-1957) dan peraturan-peraturan yang
diturunkannya.
Menurut buku Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
555.K/26/M.PE/1995, landasan hukum K3 terdiri dari :
1. Undang-undang nomor 11 tahun 1967 pasal 29.
2. Undang-undang nomor 1 tahun 1970 menimbang pasal 3 ayat 1
3. Undang-undang nomor 13 tahun 2003 pasal 86 dan 87
4. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1969 pasal 64 dan 65
5. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1973 pasal 1,2, dan 3
6. MPR nomor 341 LM 1930
7. Keputusan Menteri nomor 2555K/201/M.PE/1993
8. Keputusan Menteri nomor 555.K/26/M.PE?1995
2.6. Kepuasan Kerja
2.6.1. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yuki (1984), Kepuasan kerja adalah
bagaimana perasaan karyawan terhadap pekerjaan dimana perasaan
bisa bersifat favorable (baik), namun bisa juga unfavorable (tidak
baik). Hal itu tergantung sebagai mana karyawan menilai aspek-aspek
kepuasan kerja itu sendiri.
Menurut Davis dan Newstrom (1994), Kepuasan kerja adalah
seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidak
menyenangkan pekerjaan mereka.
Menurut Hasibuan (1997), kepuasan kerja adalah sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati
dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan,
perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik.
2.6.2. Faktor Kepuasan Kerja
Menurut Strauss dan Sayles (1996), faktor-faktor kepuasan kerja
terdiri dari :
1. Pengharapan (akan rasa aman)
2. Penilaian diri
3. Norma-norma sosial
4. Perbandingan sosial
5. Hubungan input atau output
6. Keikatan
7. Dasar pemikiran
Menurut Hasibuan (1997), kepuasan kerja pegawai dipengaruhi
oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Balas jasa yang adil dan layak
2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian
3. Berat ringannya pekerjaan
4. Suasana dan lingkungan pekerjaan
5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinan
7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak
2.6.3. Teori-teori Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yuki (2003), teori kepuasan dalam lingkup
yang lebih terbatas terdiri dari :
1. Teori ketidaksesuaian (Discrepancy)
Teori ketidaksesuaian dipelopori oleh Porter (1961) yang
mendefinisikan kepuasan sebagai selisih dari banyaknya sesuatu
yang seharusnya ada dengan banyaknya apa yang ada. Menurut
Locke (1969), kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek
pekerjaan tergantung pada selisih (Discrepancy) antara apa yang
telah dianggap, telah didapati dengan apa yang diinginkan dengan
kondisi aktual. Semakin banyak kekurangan dan semakin banyak
hal-hal penting yang diinginkan, semakin besar ketidakpuasannya.
Jika terdapat lebih banyak jumlah faktor pekerjaan yang dapat
diterima secara minimal dan kelebihannya menguntungkan
misalnya upah ekstra, jam kerja yang lebih lama, orang yang
bersangkutan akan sama puasnya bila terdapat selisih dari jumlah
yang diinginkan.
2. Teori keadilan (Equity Theory)
Komponen utama dari teori keadilan adalah input, hasil, orang
bandingan, keadilan dan ketidakadilan. Input adalah sesuatu yang
bernilai bagi seseorang yang dianggap mendukung pekerjaannya,
seperti pendidikan, pengalaman, banyaknya usaha yang
dicurahkan, jumlah jam kerja dan peralatan serta perlengkapan
pribadi yang dipergunakan untuk pekerjaannya. Hasil adalah
sesuatu yang dianggap bernilai oleh seorang pekerja yang
diperoleh dari pekerjaannya seperti upah atau gaji, keuntungan
sampingan, simbol status, penghargaan serta kesempatan untuk
berhasil atau ekspresi diri. Menurut teori ini, seseorang menilai fair
hasilnya dengan membandingkan hasilnya atau rasio inputnya
dengan hasil atau rasio input dari seorang atau sejumlah orang
bandingan. Jika rasio hasil input seorang pekerja adalah sama atau
sebanding dengan rasio orang bandingannya, maka suatu keadaan
adil dianggap ada oleh para pekerja. Jika para pekerja menganggap
perbandingan tersebut tidak adil, maka keadaan ketidakadilan
dianggap ada.
3. Teori dua faktor
Teori dua faktor menyatakan bahwa kepuasan secara kualitatif
berbeda dengan ketidakpuasan kerja. Menurut teori ini,
karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori,
yang satu dinamakan disatisfiers atau hygiene factor dan yang lain
dinamakan satisfiers atau motivators. Hygiene factor meliputi hal-
hal seperti gaji atau upah, pengawasan, hubungan antara pribadi,
kondisi kerja, dan status. Jumlah tertentu dari hygiene factor
diperlakukan untuk memenuhi dorongan biologis serta kebutuhan
dasar seseorang seperti kebutuhan keamanan dan berkelompok.
Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi, seseorang akan tidak
puas. Namun jika dasarnya hygiene factor memadai untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, seseorang tidak akan lagi kecewa
tetapi dia belum terpuaskan. Seseorang hanya terpuaskan jika
terdapat dalam jumlah yang memadai untuk faktor-faktor
pekerjaan-pekerjaan yang dinamakan satisfiers. Satisfiers adalah
karakteristik pekerjaan yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan
urutan lebih tinggi seseorang serta perkembangan psikologisnya,
mencakup pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, kesempatan
untuk berprestasi, penghargaan dan promosi. Jumlah satisfiers
yang tidak mencukupi akan merintangi para pekerja mendapatkan
kepuasan positif yang menyertai pertumbuhan psikologis.
Teori penting tentang kepuasan yang merupakan perwujudan dari
hasil studi yang menentukan bagaimana karyawan dapat terpuaskan,
dikutip oleh Mangkunegara (2001) sebagai berikut :
1. Teori keseimbangan (Equity Theory)
2. Teori perbedaan (Discrepancy Theory)
3. Teori pemenuhan kebutuhan (Need Fullment Theory)
4. Teori pandangan kelompok (Social Reference Group Theory)
5. Teori dua faktor dari Herzberg
2.6.4. Pengukuran Kepuasan Kerja
Menurut Robbins (1998), Kepuasan kerja sebagai suatu sikap
umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Ada dua pendekatan
yang paling banyak digunakan untuk mengukur kepuasan kerja dan
ketidakpuasan kerja yaitu :
1. Menggunakan angka nilai global tunggal (single global rating)
yaitu meminta responden untuk menjawab sejumlah pertanyaan,
kemudian jawaban diberikan nilai antara satu sampai dengan lima
yang berpedoman dengan jawaban dari ”sangat tidak memuaskan”
sampai dengan ”sangat menuaskan”. Apabila responden banyak
memberi jawaban pada nilai kecil, berarti mereka merasa kurang
puas dalam bekerja dan begitu pula sebaliknya.
2. Menggunakan skors penjumlahan (summation scors) yaitu
menetukan terlebih dahulu unsur-unsur utama dalam suatu
pekerjaan, kemudian menyatakan perasaan karyawan untuk setiap
unsur, faktor-faktor ini dinilai dengan angka dalam skala baku
yang sudah ditentukan sebelumnya kemudian dijumlahkan untuk
menciptakan skor kepuasan kerja keseluruhan. Jadi walaupun
kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan sikap yang
menyangkut perasaan senang atau tidak senang seseorang terhadap
pekerjaannya, namun dapat diamati dan dicermati melalui
pengukuran.
2.7. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Mahardika (2005) mengenai Pengaruh Keselamatan
dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (persero) Unit
Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat pengatur Beban (UBS P3B) region
Jawa Timur dan Bali dengan menggunakan analisis regresi berganda
menunjukkan bahwa program K3 mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan sehingga penerapan program K3 yang baik akan
meningkatkan kinerja karyawan.
Lestari (2007) melakukan penelitian tentang Hubungan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan di bagian
pengolahan PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Analisa data dengan
menggunakan analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa semua
faktor K3 memiliki hubungan yang positif dan sangat nyata dengan
produktivitas kerja karyawan.
Sari (2007) melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat Kepuasan
Karyawan Terhadap Kinerja Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Studi Kasus : National Service Division Workshop Sunter PT Toyota Astra
Motor, Jakarta Utara). Hasil dari penelitian ini yaitu secara umum
berdasarkan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) terhadap kinerja program K3
perusahaan menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup puas terhadap
kinerja program K3, dan berdasarkan analisis dengan menggunakan
Importance Performance Analysis (IPA), dapat diketahui tingkat
kepentingan tertinggi dan yang dianggap tidak penting dalam program K3
tersebut.
Susanti (2008) melakukan penelitian tentang proses pelayanan dan
tingkat kepuasan debitur terhadap mutu produk dan pelayanan kredit (kasus
kredit wirausaha di Bank BNI). Untuk mendapatkan tingkat keakuratan hasil
analisis data yang lebih baik, digunakan skala interval. Pada penelitian ini
digunakan metode analisis yaitu Importance Performance Analysis (IPA)
dan rank spearman, tetapi pada perhitungannya tidak menggunakan skala
likert/ordinal melainkan dengan skala interval yang didapat dari hasil
transformasi skala likert/ordinal dengan menggunakan macro minitab. Hasil
dari penelitian, dapat diketahui keeratan hubungan antara pelayanan dengan
tingkat kepuasan debitur, selain itu dapat diketahui atribut yang penting
dalam pelayanan guna meningkatkan kepuasan pelanggan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian
Logam Mulia (PT. Antam Tbk UBPP LM) adalah salah satu perusahaan
yang telah menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
disini dapat dilihat bahwa PT. Antam Tbk UBPP LM sangat memperhatikan
K3 karyawannya.
Penerapan program K3 di PT. Antam Tbk UBPP LM dapat diketahui
melalui wawancara langsung, pengamatan, beberapa dokumen perusahaan
dan kuesioner. Adapun faktor-faktor K3 yang menjadi dasar pencarian data
penelitian yaitu, (1)Pelatihan Keselamatan, (2) Publikasi Keselamatan Kerja,
(3) Kontrol Lingkungan Kerja, (4) pengawasan dan Disipilin, dan (5)
Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penelitian
ini dilakukan baik di bagian kantor maupun pabrik.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan
menggunakan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) dan Importance
Performance Analysis (IPA). IKK digunakan untuk mengetahui seberapa
puas karyawan terhadap adanya program K3 yang diterapkan oleh
perusahaan. Sedangkan IPA membantu perusahaan dalam menentukan
prioritas kepentingan faktor K3 yang dapat dijadikan acuan dalam menjaga
atau meningkatkan kepuasan karyawan. Melalui alat analisis IPA dan IKK
dapat diketahui bagaimana tingkat kepuasan karyawan terhadap program K3
di PT. Antam Tbk UBPP LM. Dengan diketahuinya tingkat kepuasan
tersebut, maka perusahaan dapat menentukan apa-apa saja yang dapat
dilakukan guna menjaga dan meningkatkan kepuasan karyawan. Kerangka
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian
Logam Mulia
Faktor-faktor K3 :
5. Peningkatan Kesadaran K3
Tingkat Kepentingan Karyawan
Program K3 PT Antam Tbk UBPP LM
Indeks Kepuasan Karyawan
Importance Performance Analysis
Karyawan
3. Kontrol Lingkungan Kerja
4. Pengawasan dan Disiplin
1. Pelatihan Keselamatan
2. Publikasi Keselamatan Kerja
Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3 PT Antam Tbk UBPP LM
Menjaga dan Meningkatkan
Kepuasan Karyawan
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis
Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (PT. Antam UBPP LM) dengan
pertimbangan bahwa PT. Antam UBPP LM telah menerapkan program K3
dan perusahaan bersedia untuk dijadikan tempat penelitian. Selain itu,
kemungkinan terjadinya kecelakaan di PT. Antam UBPP LM cukup besar,
terutama di bagian pabrik. Kemungkinan kecelakaan seperti tersentuh benda
panas atau logam panas, bahaya kebakaran dan ledakan, sengatan listrik,
terjepit benda bergerak, terhirup gas beracun dan terpercik larutan beracun
dan berbahaya. Kecelakaan ringan dapat ditemui di bagian kantor misalnya
tergelincir lantai basah dan perokok pasif dalam ruangan. Penelitian ini
dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret sampai Mei 2008.
3.3. Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu, data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan melalui
wawancara, pengisian kuesioner dan pengamatan langsung karyawan PT.
Antam UBPP LM baik bagian kantor maupun pabrik. Data sekunder
diperoleh dari studi literatur, baik dari tulisan, referensi yang relevan, data
dari perusahaan maupun sumber-sumber lain yang menunjang penelitian.
Teknik pengambilan sampel diambil dengan metode sebaran acak, yaitu
responden minimal 10% dari populasi.
Observasi langsung dilakukan untuk memperoleh data yang relevan di
lapangan, mengenai kepuasan karyawan dan pelaksanaan program K3 serta
lingkungan di PT. Antam UBPP LM. Dalam hal ini, dilakukan pencatatan
secara sistematik mengenai kinerja karyawan, perilaku dan kejadian yang
dianggap relevan di lapangan.
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan menggunakan tanya
jawab dan bertatap muka dengan responden secara langsung. Hal ini
dilakukan untuk menggali lebih dalam tentang penerapan K3, kepuasan
karyawan, dan mengetahui seberapa besar perhatian karyawan terhadap
program K3. Untuk mempermudah perolehan data, maka wawancara
dilakukan kepada pihak yang banyak mengetahui perkembangan penerapan
program K3 dan kinerja karyawan di lapangan. Dalam hal ini Safety Officer
di PT. Antam UBPP LM.
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan
daftar pernyataan. Isi kuesioner adalah pernyataan mengenai fakta dan opini
mengenai program K3 dan kepuasan karyawan di PT. Antam UBPP LM.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
3.4.1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui tingkat valid suatu
butir pertanyaan dalam kuesioner. Penghitungan korelasi antara
masing-masing pertanyaan dengan menggunakan Product Moment,
Microsoft Excel.
Rumus korelasi product moment yaitu :
r = ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−
)]()][([
))((2222 YYnXXn
YXXYn
Dimana :
X = skor masing-masing pertanyaan
Y = skor total
n = jumlah responden
r = angka korelasi
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu
butir pertanyaan dalam kuesioner. Menurut Umar (2003), reliabilitas
adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat mengukur
gejala yang sama. Pengujian reliabilitas menggunakan analisis
Cronbach’s Alpha.
Rumus Cronbach’s Alpha adalah :
11r = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−∑
2
2
11 t
b
kk
σ
σ
Dimana :
11r = Keandalan instrumen
k = Jumlah butir pertanyaan 2∑ bσ = Jumlah ragam butir
∑ 2tσ = Ragam total
3.4.3. Skala Likert
Skala pengukuran pada setiap jawaban responden menggunakan
skala Likert dengan 5 kategori dan penentuan skor jawaban responden
dari faktor K3 dan kinerja dapat dilihat di Tabel 1.
Tabel 1. Bobot nilai jawaban responden
Jawaban Responden Bobot Skor
Sangat penting/Sangat puas 5
Penting/Puas 4
Cukup penting/Cukup puas 3
Kurang penting/Kurang puas 2
Tidak penting/Tidak puas 1
3.4.4. Data Interval
Untuk menganalisis dengan menggunakan data interval, maka
data-data ordinal diubah menjadi data interval dengan menggunakan
program macro minitab. Hal ini dilakukan untuk membandingkan
tingkat keakuratan data dengan menggunakan data ordinal yang
menggunakan skala likert dan data yang telah diintervalkan. Menurut
Nazir dalam Waryanto dan Millafati (2006), tipe data ordinal
seringkali menggunakan pendekatan analisis jalur dan untuk itu
membutuhkan perhitungan matematis di dalamnya. Oleh karena itu
data yang dibutuhkan minimal berskala interval. Maka sebelum
dilakukan analisis inferensia lebih lanjut terhadap data responden yang
berskala ordinal, terlebih dahulu dilakukan transformasi data dari skala
pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval.
3.4.5. Analisis Deskriptif
Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan
berbagai karakteristik data seperti rata-rata, median maupun variasi
data. Kegiatan statistika deskriptif antara lain menyajikan data dalam
bentuk tabel dan grafik. Sebuah tabel berguna untuk mengetahui
hubungan antara beberapa variabel.
3.4.6. Indeks Kepuasan Karyawan (IKK)
Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan secara menyeluruh
dengan memperhatikan tingkat kepentingan faktor-faktor K3 yang
menjadi dasar penyusunan kuesioner, digunakan Indeks Kepuasan
Karyawan. Pengukuran atribut menggunakan skala likert 5 tingkatan
yang telah disebutkan sebelumnya (tabel 1). Perhitungan indeks
kepuasan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan indeks karyawan
Atribut Kepentingan (I)
Skala 1-5
Kepuasan (P)
Skala 1-5
Skor (S)
S = I x P
...........
...........
Skor Total Total (I) = (Y) Total (S) = (T)
Rumus Indeks Kepuasan Karyawan (IKK), yaitu :
IKK = T X 100 %
5 x (Y)
Nilai maksimum Indeks Kepuasan adalah 100%. Menurut Bhote
(1996), nilai IKK 50% atau lebih rendah menandakan kinerja
perusahaan kurang bagus di mata karyawan. Nilai IKK antara 50%
sampai 80% menandakan karyawan cukup puas terhadap kinerja
perusahaan. Sedangkan nilai IKK 80% atau lebih tinggi
mengindikasikan karyawan merasa puas terhadap kinerja perusahaan,
dalam hal ini pelaksanaan program K3.
3.4.7. Importance Performance Analysis
Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi program K3
perusahaan terhadap berbagai variabel yang diterima karyawan selama
bekerja di perusahaan. Skala penilaian yang digunakan dalam
Importance Performance Analysis (IPA) disajikan pada tabel 3.
Tabel 3. Skala penilaian dalam importance performance analysis
Kinerja (X) Kepentingan (Y) Skor jawaban
Sangat puas Sangat penting 5
Puas Penting 4
Cukup puas Cukup penting 3
Kurang puas Kurang penting 2
Tidak puas Tidak penting 1
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP
LM) adalah salah satu dari tujuh unit usaha PT. Aneka Tambang Tbk,
UBPP LM adalah satu-satunya pabrik pemurnian logam mulia di
Indonesia yang memurnikan seluruh jenis bullion emas, perak dan
platina, baik yang berasal dari tambang maupun rongsokan/scrap yang
berasal dari tambang kontrak karya maupun hasil tambang rakyat.
Pada awalnya, perusahaan didirikan oleh seorang pedagang emas
bernama RT Brakensiek pada tahun 1930. Pada saat itu, lokasi Aneka
Tambang masih berpindah-pindah sampai akhirnya pada tahun 1937,
mulai menetap di Jl. Gajah Mada No. 84 Jakarta Pusat. Pada masa ini,
Aneka Tambang memiliki tugas memurnikan emas rongsok dan hasil
tambang yang didapat dari Bengkulu dan Cikotok.
Pada tahun 1957, perusahaan diambil alih oleh Bank Industri
Negara dan diubah namanya menjadi PT. Logam Mulia, dan pada
tahun 1961 sesuai dengan PP 281/1961 status PT. Logam Mulia
berubah menjadi PN Logam Mulia. Setelah itu, berdasarkan PP No
320/1974 pada tanggal 31 Desember1974, PN Logam Mulia menjadi
salah satu unit produksi PT. Aneka Tambang (Persero).
Akhirnya, pada tanggal 1 April 1979, perusahaan dipindahkan
dari Jl. Gajah Mada ke Pulo Gadung Jakarta Timur menjadi Unit
Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Unit bisnis ini yang
dikenal hingga sekarang.
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM
(Lampiran 1) dikepalai oleh seorang Vice President yang dibantu oleh
Sub divisi :
1. Safety and environment officer
2. Quality management assurance officer
3. security officer
Kemudian vice president yang dibantu oleh sub divisi tersebut
membawahi divisi-divisi berikut :
1. Operation
2. Quality control
3. Finance
4. Human resources, general affairs and comdev
5. Marketing
6. Procurement
Senior manager (Operasi) membawahi beberapa departemen lagi
yang merupakan bagian pabrik dari Aneka Tambang Tbk UBPP LM.
Departemen-departemen tersebut adalah :
1. Refining
2. Manufacturing
3. Business development and engineering
Bagian refining memiliki tugas-tugas seperti pemurnian emas,
pemurnian perak, peleburan dan pengolahan limbah. Bagian
manufacturing mengatur apa-apa saja yang berhubungan dengan aneka
produk manufaktur dan aneka industri
4.1.3. Visi dan misi perusahaan
Visi adalah suatu keinginan perusahaan atas apa yang akan
dicapai di masa datang Adapun Visi PT. Antam Tbk UBPP LM adalah
”Menjadi perusahaan yang terpercaya dan terkemuka yang
mampu bersaing dalam industri pemurnian, perhiasan dan bahan
baku industri logam mulia baik secara nasional maupun
internasional”.
Adapun Misi PT. Antam Tbk UBPP LM adalah ”Menghasilkan
produk dan jasa dengan kualitas yang terjamin dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan melalui pengelolaan seluruh sumber daya
yang dimiliki secara efisien serta dengan memperhatikan
tanggung jawab terhadap lingkungan sehingga dapat memberikan
manfaat yang optimal kepada seluruh stakeholder”.
4.1.4. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PT. Aneka Tambang Tbk UBPP LM sangat peduli terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja yang merujuk pada landasan dan
dasar hukum :
1. UU RI No. 23/ 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menimbang bahwa lingkungan hidup Indonesia yang
dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa
Indonesia merupakan karunia dan rahmat Nya yang wajib
dilestarikan dan dikembangkan kemampuannya agar tetap menjadi
sumber dan penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa Indonesia
serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan
kualitas hidup itu sendiri.
2. UU No 1/1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menimbang bahwa (1) Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan
perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional, (2) Bahwa setiap orang lainnya yang berada
di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya, dan (3) Bahwa
setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan efisien
3. PP No 19/1973 tentang Pelimpahan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ke Departemen Pertambangan dan Energi.
4. Kep Men No. 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di lingkungan Pertambangan Umum..
PT. Antam Tbk UBPP LM dalam menjalankan usahanya selalu
berusaha menaati dan memenuhi Undang-Undang Peraturan
Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang relevan serta
persyaratan lainnya. Untuk kelestarian lingkungan, PT. Antam Tbk
UBPP LM selalu berusaha mencegah terjadinya pencemaran air, udara,
tanah dan melakukan penghematan sumber daya alam. Target
kecelakaan nihil (zero accident) untuk Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
4.1.5. Standar Internasional dan Data Statistik Kecelakaan
Standar internasional untuk K3 adalah ISO 14000 dan OHSAS
18001. ISO 14000 series merupakan seperangkat standar internasional
bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu
organisasi di seluruh dunia dalam meningkatkan efektivitas kegiatan
pengelolaan lingkungannya. ISO 14000 mencakup beberapa kelompok
perangkat pengelolaan lingkungan antara lain sistem manajemen
lingkungan, audit lingkungan, evaluasi kinerja lingkungan, ekolabel,
dan kajian daur hidup produk.
OHSAS 18001 berisi persyaratan sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja untuk mengendalikan semua resiko serta
meningkatkan kinerja perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan
dan keselamatan kerja. Persyaratan-persyaratan dari OHSAS 18001 ini
dimasukan kedalam sistem manajemen yang sudah dimiliki oleh
perusahaan. Keuntungan dari penerapan ISO 14000 dan OHSAS
18001 adalah meminimalkan resiko, meningkatkan performa bisnis,
dan meningkatkan citra perusahaan.
Berdasarkan standar internasional diatas, maka PT. Antam Tbk
UBPP LM sudah termasuk dalam perusahaan yang cukup sukses
menerapkan K3 di perusahaan. Hal ini terlihat dari laporan data
statistik (Lampiran 3) di PT. Antam Tbk UBPP LM. Bahwa PT.
Antam Tbk UBPP LM sudah dapat mencapai zero accident walaupun
masih juga ada kecelakaan namun tak berakibat kematian.
4.2. Analisis Data
4.2.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil pengujian validitas pertanyaan dengan product momen
pearson menyatakan bahwa 40 pertanyaan dalam kuesioner baik untuk
kepentingan dan kepuasan adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai
korelasi dengan totalnya yang ditunjukkan oleh p-value cukup
signifikan. p-value < level of significant (α) 1%. Setelah diketahui
pertanyaan valid maka dapat digunakan ke tahap selanjutnya dalam
penelitian (Lampiran 5).
Uji reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach
menghasilkan nilai alpha untu kepentingan sebesar 0,975 dan nilai
alpha untuk kepuasan sebesar 0,959. Reliabilitas suatu konstruk
variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60 ,
maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang disebarkan dapat
diandalkan untuk menjadi alat ukur dalam penelitian ini (Lampiran 6).
4.3. Karakteristik Responden
4.3.1. Jenis Kelamin
Karaktreristik responden berdasar jenis kelamin menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM adalah
laki-laki. Dari 51 responden, jumlah responden perempuan sebanyak 1
orang atau 2%, sedangkan jumlah responden pria sebanyak 50 orang
atau 98% (Gambar 2)
Jenis Kelamin
PerempuanLaki-laki
Gambar 2. Presentase responden berdasarkan jenis kelamin
4.3.2. Usia
Dari Gambar 3, dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan
PT. Antam Tbk UBPP LM berusia 35-50 tahun yaitu sebesar 74,51%,
usia 20-35 tahun sebanyak 19,61%, usia lebih dari 50 tahun sebanyak
5,88%, dan tidak ada yang berusia kurang dari 20 tahun.
01020304050607080
< 20 tahun 20-35 tahun 35-50 tahun > 50 tahun
Tingkat Usia
Pres
enta
se
Gambar 3. Presentase responden berdasarkan usia
4.3.3. Jabatan dan Pekerjaan
Berdasarkan jabatannya, karakteristik responden dibagi menjadi
karyawan pembantu vice president, karyawan operasional dan
karyawan kantor. Dari responden, 24% merupakan karyawan dibawah
naungan vice president, 31% adalah karyawan kantor dan 46%
merupakan karyawan operasional.
24%
31%
45%
Vice President
Off ice
Operation
Gambar 4. Presentase responden berdasarkan jabatan dan pekerjaan
4.3.4. Lama Bekerja
Pada Gambar 5, dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan
PT. Antam Tbk UBPP LM telah bekerja selama 15-20 tahun (50,98%),
Karyawan yang telah bekerja selama 10-15 (25,49%), lebih dari 20
tahun (13,73%) dan karyawan yang bekerja kurang dari 10 tahun
(9,80%)
0
10
20
30
40
50
60
< 10 thn 10-15 thn 15-20 thn > 20 thn
Lama Bekerja
Pres
enta
se
Gambar 5. Presentase responden berdasarkan lama bekerja di perusahaan
4.3.5. Pendidikan
Tingkatan pendidikan dalam karakteristik responden yaitu SD,
SMP, SMA dan Perguruan tinggi baik program Diploma maupun
Sarjana. Dari responden, terdapat 1,96% yang berpendidikan terakhir
SD, 9,80% SMP, 54,90% SMU dan 33,34% memiliki pendidikan
terkhir di perguruan tinggi.
0
10
20
30
40
50
60
SD SMP SMU Perguruan Tinggi
Pendidikan
Pres
enta
se
Gambar 6. Presentase responden berdasarkan pendidikan terakhir karyawan
4.4. Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan Program K3
Pada penelitian ini, akan dilakukan uji analisis dengan dua skala yaitu
skala interval dan ordinal. Tujuannya untuk membandingkan penggunaan
skala ordinal dan interval dalam suatu analisis. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada Lampiran 7&8.
Persepsi karyawan akan program K3 perlu diketahui untuk menjadi
acuan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan penerapan program K3
yang dirasa masih kurang oleh karyawan. Seperti telah disebutkan
sebelumnya, kepuasan karyawan akan membantu perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Untuk mengindikasikan bagaimana persepsi karyawan
terhadap program K3 diperlukan nilai skor rataan. Pada penelitian ini,
didapat nilai skor rataan seperti terlihat pada Tabel 4 dan 5.
Tabel 4. Nilai skor rataan berdasarkan data ordinal
Skor Rataan Keterangan
1,00-1,80 Sangat buruk
1,90-2,60 Buruk
2,70-3,40 Cukup baik
3,50-4,20 Baik
4,30-5,00 Sangat baik
Tabel 5. Nilai skor rataan berdasarkan data interval
Skor Rataan Keterangan
1,00-1,97 Sangat buruk
1,98-2,94 Buruk
2,95-3,91 Cukup baik
3,92-4,88 Baik
4,89-5,86 Sangat baik
Tabel 6. Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data ordinal)
No
Faktor-faktor K3
Item (I)
Total Skor (T)
Rataan Skor
T/(NxI)
Kategori
1 Pendidikan dan pelatihan K3 8 1382 3,39 Cukup baik 2 Publikasi dan kontes K3 7 1212 3,39 Cukup baik 3 Kontrol lingkungan kerja 9 1607 3,50 Baik 4 Pengawasan dan disiplin 9 1584 3,45 Baik 5 Peningkatan kesadran K3 7 1265 3,54 Baik Total 40 7050 3,46 Baik
Tabel 7. Hasil rataan skor persepsi responden mengenai faktor K3 (data interval)
No
Faktor-faktor K3
Item (I)
Total Skor (T)
Rataan Skor
T/(NxI)
Kategori
1 Pendidikan dan pelatihan K3 8 1218,83 2,99 Cukup baik 2 Publikasi dan kontes K3 7 1152,44 3,23 Cukup baik 3 Kontrol lingkungan kerja 9 1487,07 3,24 Cukup baik 4 Pengawasan dan disiplin 9 1410,34 3,07 Cukup baik 5 Peningkatan kesadran K3 7 1156,93 3,24 Cukup baik Total 40 7050,00 3,46 Cukup baik
4.4.1. Pendidikan dan Pelatihan K3
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor K3 yang
diperlukan karyawan sebagai pengetahuan karyawan atas keselamatan
kerja dan bagaimana cara penanggulangan bahaya keselamatan dan
kesehatan tersebut. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan K3
diharapkan karyawan akan lebih berhati-hati atas resiko apapun yang
mungkin terjadi di perusahaan dan meningkatkan kesadaran karyawan
akan pentingnya atribut-atribut K3 di perusahaan. Pada faktor ini,
rataan skor dengan menggunakan data ordinal bernilai 3,39 yang
berarti program K3 di perusahaan untuk pendidikan dan pelatihan K3
cukup baik. Sedangkan dengan data interval, bernilai 2,99 yang sama
artinya bahwa program K3 di perusahaan untuk pendidikan dan
pelatihan K3 cukup baik.
4.4.2. Publikasi dan Kontes K3
Salah satu cara komunikasi antara karyawan dengan
pimpinannya dalam program K3 yaitu melalui publikasi. Publikasi
bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi dari pimpinan
perusahaan kepada karyawan atas arti pentingnya program K3.
Publikasi ini dapat dilakukan dengan menempelkan papan tanda
bahaya atau papan larangan atas kegiatan yang mungkin akan
mendatangkan resiko. Kontes karyawan bertujuan memberikan
penghargaan kepada karyawan atas kesadarannya akan program K3.
Kontes ini juga meliputi berbagai demonstrasi penanggulangan
kecelakaan. Rataan skor pada faktor ini dengan menggunakan data
ordinal adalah 3,39. Sedangkan dengan data interval, bernilai 3,23.
Artinya baik menggunakan data ordinal maupun interval, program
publikasi dan kontes K3 yang dilaksanakan perusahaan cukup baik.
4.4.3. Kontrol Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja sudah sepatutnya tertata rapi, bersih
dan nyaman. Penataan yang benar atas barang-barang yang memiliki
kemungkinan bahaya, dapat memperkecil resiko bahaya itu terjadi.
Kondisi ini meliputi suhu ruangan kerja, penerangan, kebersihan
tempat kerja, ketersediaan perlengkapan keamanan dan kesehatan
kerja, serta fasilitas P3K di lingkungan kerja. Rataan skor kontrol
lingkungan kerja dengan menggunakan data ordinal sebesar 3,50 yang
berarti dinilai baik tetapi dengan data interval bernilai 3,24 yang berarti
dinilai cukup baik.
4.4.4. Pengawasan dan Disiplin
Pada faktor ini, rataan skor dengan menggunakan data ordinal
bernilai 3,45. Ini juga berarti bahwa perusahaan telah dengan baik
mengawasi dan mendisiplinkan karyawan atas program K3 yang
diberlakukan. Sedangkan dengan data interval, dinilai cukup baik
dengan nilai 3,07. Pengawasan dan disiplin bertujuan meninjau dan
mengevaluasi apabila ada karyawan yang tidak mengikuti aturan K3
dan termasuk juga pengawasan akan atribut-atribut yang menunjang
program K3.
4.4.5. Peningkatan Kesadaran K3
Segiat apapun pemimpin perusahaan meberlakukan program K3,
apabila karyawan tidak memiliki kesadaran akan pentingnya program
tersebut maka akan sia-sia saja. Karena itulah perlu adanya faktor
peningkatan kesadaran K3 di perusahaan. Pemimpin yang memiliki
komitmen yang kuat dan menjadi motivator yang baik kepada
karyawannya akan meningkatkan kesadaran karyawan akan
pentingnya program K3. Rataan skor bernilai 3,54 yang artinya
program peningkatan kesadaran di PT. Antam Tbk UBPP LM sudah
baik. Sedangkan dengan data interval, bernilai 3,24 yang berarti cukup
baik.
4.4.6. Gambaran Umum Program K3
Dengan menggunakan data ordinal maupun interval, diperoleh
nilai rataan skor sebesar 3,46. Yang membedakan adalah rentang skala
dari data ordinal dan interval, sehingga untuk data ordinal secara
umum terlihat bahwa PT. Antam UBPP LM telah melaksanakan
program K3 dengan baik. Sedangkan untuk data interval, disimpulkan
bahwa PT. Antam UBPP LM telah melaksanakan program K3 dengan
cukup baik.
4.5. Indeks Kepuasan Karyawan Terhadap Program K3
Indeks kepuasan karyawan digunakan untuk menentukan tingkat
kepuasan karyawan terhadap faktor program K3 dengan mempertimbangkan
nilai kepentingan faktor tersebut. Tingkat kepuasan ini yang kemudian
nantinya berpengaruh terhadap tingkat kepuasan total karyawan di
perusahaan.
Tabel 8. Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala ordinal) No
Faktor-faktor K3
Importance
(I) Performance
(P) Score (S)
1 Pendidikan dan pelatihan K3 4,08 3,39 13,83 2 Publikasi dan kontes K3 4,11 3,39 13,93 3 Kontrol lingkungan kerja 4,24 3,50 14,84 4 Pengawasan dan disiplin 4,18 3,45 14,42 5 Peningkatan kesadran K3 4,11 3,54 14,55 Total ∑I (Y) = 20,72 17,27 ∑S (T) = 71,57
IKK = T/5Yx100% = 71,57/5(20,72)x100% = 69,09 % Berdasarkan skala interval, maka dapat diketahui IKK sebagai berikut :
Tabel 9. Perhitungan indeks kepuasan karyawan (skala interval) No Faktor-faktor K3 I P S
1 Pendidikan dan pelatihan K3 2,92 2,99 8,73 2 Publikasi dan kontes K3 3,11 3,23 10,05 3 Kontrol lingkungan kerja 2,66 3,24 8,62 4 Pengawasan dan disiplin 3,04 3,07 9,33 5 Peningkatan kesadran K3 2,86 3,24 9,27
Total ∑I (Y) = 14,59 15,77 ∑S (T) = 45,99 IKK = T/5Yx100% = 45,99/5(14,59)x100% = 63,05 %
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa karyawan cukup puas
terhadap kinerja perusahaan, terlihat dari IKK yang didapatkan adalah
69,09% untuk data ordinal dan 63,05% untuk data inerval. Sesuai dengan
kriteria indeks karyawan, nilai IKK antara 50% sampai 80% menandakan
karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan.
4.6. Importance Performance Analysis
Dengan menggunakan alat analisis IPA, akan diperlihatkan nilai rataan
tiap atribut secara keseluruhan berdasarkan tanggapan karyawan dari
penyebaran kuesioner berdasarkan tingkat kepentingan dan pengukuran
kepuasan atas program K3.
Analisis tingkat kepentingan pada Tabel 8 menunjukkan bahwa nilai
rataan tertinggi diperoleh oleh atribut yang mewajibkan penggunaan alat
pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya sebesar 4,57. Dari hasil
tersebut berarti, atribut mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat
bekerja di kondisi bahaya merupakan prioritas utama yang dilihat dari
program K3 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa mewajibkan
penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya masih perlu
ditingkatkan lagi agar setiap karyawan dapat menerapkan program ini.
Atribut yang dianggap kurang penting oleh karyawan adalah pendidikan
dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dengan nilai rataan
sebesar 3,75.
Sedangkan analisis dengan skala interval dapat dilihat pada Tabel 9.
Nilai rataan tertinggi adalah 3,43, oleh karena itu semua atribut yang
memiliki nilai kepentingan sebesar 3,43 merupakan prioritas utama yang
dilihat dari program K3. Atribut yang kurang dianggap penting adalah
manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan
perusahaan dengan nilai sebesar 2,09.
Tabel 10 Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala ordinal)
Faktor
Atribut
Nilai rataan Tingkat
Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat
Kepuasan (X)
Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 4,04 3,41Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap 4,16 3,43Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat 4,04 3,39Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan 4,10 3,41Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan 4,04 3,43Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 4,04 3,33Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya 4,29 3,51
A. P
endidikan dan Pelatihan K
3 Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan) 3,90 3,18Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang berpotensi bahaya 4,33 3,63Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja 4,06 3,51Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran 4,20 3,55Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat 4,14 3,24Pelaksanaan bulan K3 nasional 3,75 3,18Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya 4,24 3,37
B. P
ublikasi dan Kontes
Keselamatan
Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya 4,10 3,29Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja 4,49 3,76Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja 4,37 3,45Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja 4,12 3,33Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja 4,24 3,41Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja 4,16 3,41Pemeriksaan kesehatan secara berkala 4,41 3,75Kegiatan senam/olahraga ringan 3,98 3,65Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD 4,27 3,47
C. kontrol Lingkungan K
erja Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol) 4,12 3,27
Lanjutan Tabel 10
Faktor
Atribut
Nilai rataan Tingkat
Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat
Kepuasan (X)
Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya 3,92 3,33Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya 4,57 3,82Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat) 4,35 3,51Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3 3,94 3,37Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya 4,27 3,49Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan 4,27 3,33Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan 3,94 3,37Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin 4,12 3,25
D. P
engawasan dan D
isiplin
Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja 4,25 3,57Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3 4,12 3,53Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya 4,41 3,65Pentingnya pelaksanaan K3 4,08 3,53Prioritas pelaksanaan K3 4,06 3,37Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai 3,96 3,43Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talksecara rutin 4,06 3,47
E. P
eningkatan Kesadaran K
3
Penyempurnaan prosedur kerja K3 4,06 3,82
Dari Tabel 10, dapat diketahui juga bahwa terdapat dua atribut yang
memliki nilai rataan kepuasan tertinggi yaitu pelaksanaan safety patrol,
safety meeting dan safety talk secara rutin serta penyempurnaan prosedur
kerja K3 yang masing-masing memiliki nilai 3,82. Nilai ini menunjukkan
bahwa karyawan merasa puas terhadap dua atribut tersebut yang telah
diterapkan perusahaan. Hal ini dikarenakan petugas safety patrol yang
secara rutin melaksanakan pengawasan dan kontrol lingkungan perusahaan
sehingga karyawan selalu merasa nyaman. Nilai rataan terendah terdapat
pada dua atribut K3 yaitu pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan
pegawai tidak tetap dan pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap
dengan masing-masing nilai 3,18.
Tabel 11. Nilai rataan tingkat kepentingan dan program K3 (skala interval)
Faktor
Atribut
Nilai rataan Tingkat
Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat
Kepuasan (X)
Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 3,43 3,43Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap 3,43 2,60Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat 2,17 2,41Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan 3,16 2,41Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan 2,09 2,76Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap 3,43 3,43Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya 2,47 3,43
A. P
endidikan dan Pelatihan K
3 Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan) 3,16 3,43Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang berpotensi bahaya 3,43 3,43Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja 2,99 3,16Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran 2,41 3,16Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat 3,43 2,99Pelaksanaan bulan K3 nasional 3,16 2,99Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya 3,16 3,43
B. P
ublikasi dan Kontes K
eselamatan
Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya 3,16
3,43
Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja 2,76 3,43Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja 3,43 2,87Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja 3,43 2,99Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja 2,31 3,16Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja 2,47 3,43Pemeriksaan kesehatan secara berkala 2,68 3,43Kegiatan senam/olahraga ringan 3,43 3,43Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD 3,43 3,43
C. kontrol Lingkungan K
erja Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol) 3,43 2,99
:Lanjutan Tabel 11
Faktor
Atribut
Nilai rataan Tingkat
Kepentingan (Y)
Nilai rataan Tingkat
Kepuasan (X)
Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya 3,43 3,43Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya 2,76 2,99Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat) 2,68 3,16Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3 2,17 2,53Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya 3,16 3,43Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan 3,16 3,16Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan 3,16 2,36Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin 3,43 3,16
D. P
engawasan dan D
isiplin
Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja 3,43 3,43Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3 2,87 3,43Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya 3,43 3,43Pentingnya pelaksanaan K3 3,43 2,87Prioritas pelaksanaan K3 3,43 2,68Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai 3,43 3,43Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talksecara rutin 3,43 3,43
E. P
eningkatan Kesadaran K
3 Penyempurnaan prosedur kerja K3 3,43 3,43
Sedangkan pada Tabel 11, dapat diketahui bahwa atribut yang memliki
nilai rataan kepuasan tertinggi yaitu semua atribut yang memiliki nilai rataan
sebesar 3,43. Dan nilai kepuasan karyawan terendah adalah 2,36 yaitu
atribut audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan.
Hal ini perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepuasan karyawan.
Nilai rataan yang terdapat di tabel, kemudian dimasukkan ke dalam
digram kartesius yang telah dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis yang
membagi diagram menjadi empat kuadran diperoleh dari pembagian total
rataan atribut dengan jumlah atribut., untuk diagram dengan skala ordinal
diperoleh hasil 3,46 untuk tingkat kinerja (sumbu X) dan 4,15 untuk tingkat
kepentingan (sumbu Y). Untuk skala ordinal diperoleh hasil 3,15 untuk
tingkat kinerja (sumbu X) dan 3,08 untuk tingkat kepentingan (sumbu Y)
4.6.1. Importance Performance Analysis dengan skala ordinal
Sebaran masing-masing atribut dalam diagram tersebut dapat dilihat
pada Gambar 7
8
13
12 32 24 15
6
18
25
3014
28&31
37
3 5
4
19
20 2
21
38
17
23
39
29 7
10
27
3436
1133
9
22
35 21
16
26
40
3.55
3.70
3.85
4.00
4.15
4.30
4.45
4.60
4.75
2.98 3.14 3.30 3.46 3.62 3.78 3.94
1
Kep
entin
gan
K inerja
Gambar 7. Diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) dari atribut-atribut program K3 dengan skala ordinal
Masing-masing kuadran pada diagram kartesius (A, B, C dan D)
menggambarkan keadaan yang berbeda-beda, berikut tabel keterangan
diagram kartesius serta uraiannya :
Tabel 12. Keterangan diagram kartesius ordinal
No Peubah Kinerja Kepentingan KUADRAN TINDAK LANJUT
1 3,41 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 2 3,43 4,16 Kuadran A Prioritas Utama 3 3,39 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 4 3,41 4,10 Kuadran C Prioritas rendah 5 3,43 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 6 3,33 4,04 Kuadran C Prioritas rendah 7 3,51 4,29 Kuadran B Dipertahankan 8 3,18 3,90 Kuadran C Prioritas rendah 9 3,63 4,33 Kuadran B Dipertahankan
Lanjutan Tabel 12 No
Peubah Kinerja Kepentingan KUADRAN TINDAK LANJUT 10 3,51 4,06 Kuadran D Berlebihan 11 3,55 4,20 Kuadran B Dipertahankan 12 3,24 4,14 Kuadran C Prioritas rendah 13 3,18 3,75 Kuadran C Prioritas rendah 14 3,37 4,24 Kuadran A Prioritas Utama 15 3,29 4,10 Kuadran C Prioritas rendah 16 3,76 4,49 Kuadran B Dipertahankan 17 3,45 4,37 Kuadran A Prioritas Utama 18 3,33 4,12 Kuadran C Prioritas rendah 19 3,41 4,24 Kuadran A Prioritas Utama 20 3,41 4,16 Kuadran A Prioritas Utama 21 3,75 4,41 Kuadran B Dipertahankan 22 3,65 3,98 Kuadran D Berlebihan 23 3,47 4,27 Kuadran B Dipertahankan 24 3,27 4,12 Kuadran C Prioritas rendah 25 3,33 3,92 Kuadran C Prioritas rendah 26 3,82 4,57 Kuadran B Dipertahankan 27 3,51 4,35 Kuadran B Dipertahankan 28 3,37 3,94 Kuadran C Prioritas rendah 29 3,49 4,27 Kuadran B Dipertahankan 30 3,33 4,27 Kuadran A Prioritas Utama 31 3,37 3,94 Kuadran C Prioritas rendah 32 3,25 4,12 Kuadran C Prioritas rendah 33 3,57 4,25 Kuadran B Dipertahankan 34 3,53 4,12 Kuadran D Berlebihan 35 3,65 4,41 Kuadran B Dipertahankan 36 3,53 4,08 Kuadran D Berlebihan 37 3,37 4,06 Kuadran C Prioritas rendah 38 3,43 3,96 Kuadran C Prioritas rendah 39 3,47 4,06 Kuadran D Berlebihan 40 3,82 4,06 Kuadran D Berlebihan
a. Kuadran A (Prioritas Utama)
Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut
yang penting oleh responden, dalam hal ini karyawan PT. Antam Tbk UBPP
LM, tetapi dalam pelaksanaannya tidak optimal sehingga karyawan merasa
tidak puas akan atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang termasuk di
dalam prioritas utama yaitu :
1. Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap
2. Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan
berpotensi bahaya
3. Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja
4. Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di
lingkungan kerja
5. Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja
6. Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan
Pada perhitungan dengan skala ordinal, atribut-atribut ini menjadi
prioritas utama karena karyawan masih merasa belum puas atas atribut-
atribut program K3 tersebut, padahal karyawan merasa atribut-atribut ini
penting. Perusahaan perlu menyediakan kelengkapan peralatan keselamatan
dan kesehatan kerja, termasuk P3K untuk jaga-jaga atas terjadinya
kecelakaan yang tiba-tiba dan tidak memungkinkan penderita menempuh
perjalanan di luar perusahaan.
Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja juga menjadi
perhatian oleh karyawan karena hal-hal tersebut dapat langsung dirasakan
oleh karyawan. Apabila karyawan merasa tidak nyaman karena suhu
ruangan yang panas atau karena pencahayaan yang kurang, maka
produktivitas karyawan serta kinerjanya akan menurun dan hal ini akan
berakibat negatif pada perusahaan.
b. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut
yang penting oleh responden, dan kinerjanya sudah baik sehingga karyawan
merasa puas akan atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang termasuk di
dalam atribut yang harus dipertahankan prestasinya yaitu :
1. Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan
lainnya dan disertai cara penggunaannya
2. Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang
berpotensi bahaya
3. Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran
4. Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja
5. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
6. Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem
hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD
7. Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi
bahaya
8. Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu
darurat)
9. Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya
10. Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja
11. Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang
kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya
Penggunaan dan kesadaran yang tinggi mengenai penyediaan dan
penggunaan alat pelindung diri (APD) pada PT. Antam Tbk UBPP LM
adalah hal yang harus dipertahankan karena dengan adanya atribut ini pada
kuadran B, berarti perusahaan sudah menerapkan atribut tersebut dengan
baik, tingkat kepentingan menurut karyawan pun tinggi dan karyawan sudah
puas terhadap kinerjanya.
c. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut
yang kurang penting oleh responden, dan pelaksanaan kinerjanya pun masih
rendah. Atribut-atribut yang termasuk di dalam prioritas rendah yaitu :
1. Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
2. Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat
3. Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan
4. Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan
perusahaan
5. Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
6. Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan
housekeeping (kerumahtanggaan)
7. Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan
darurat
8. Pelaksanaan bulan K3 nasional
9. Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya
bagi kesehatan disertai cara penanganannya
10. Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja
11. Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang
teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol)
12. Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur
dan membuat laporannya
13. Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3
14. Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan
15. Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin
16. Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai
17. Prioritas pelaksanaan K3
Sosialisasi mengenai hal-hal keselamatan kerja termasuk pendidikan
dan pelatihan dirasa kurang penting oleh karyawan. Karyawan menganggap
atribut-atribut ini tidak terlalu penting karena tidak membawa pengaruh
yang signifikan kepada kepuasan karyawan dan rasa aman karyawan selama
bekerja di perusahaan. Perusahaan menempatkan atribut-atribut ini ke dalam
prioritas rendah dimana atribut-atribut ini mungkin diperhatikan setelah
atribut-atribut lain yang dinilai lebih penting.
d. Kuadran D (Berlebihan)
Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut
yang kurang penting oleh responden, tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan
dengan optimal oleh perusahaan. Atribut-atribut yang termasuk di dalam
kuadran berlebihan yaitu :
1. Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja
2. Kegiatan senam/olahraga ringan
3. Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3
4. Pentingnya pelaksanaan K3
5. Penyempurnaan prosedur kerja K3
6. Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talk secara rutin
Perusahaan melaksanakan program-program yang kiranya dibutuhkan
oleh karyawan, tetapi karena faktor seperti kesibukan, karyawan merasa
program tersebut tidak terlalu penting meskipun karyawan merasa puas
karena perusahaan telah melaksanakan program secara optimal. Hal ini
tercermin dari kegiatan olahraga setiap minggu dan safety meeting yang
kerap kali dilaksanakan dirasakan kurang penting.
4.6.2. Importance Performance Analysis dengan skala interval
Menurut Joreskeg (2002), Variabel ordinal tidak memiliki keaslian
suatu unit pengukuran mean, variasi dan kovarian dari variabel ordinal tidak
memiliki arti. Variabel ordinal bukanlah suatu variabel yang kontinu, oleh
karena itu variabel ordinal perlu dikonversi menjadi variabel interval
sehingga dapat diketahui jawabannya dengan Method of Successive Interval
(MSI). Hasil dari perhitungan interval dan ordinal berbeda karena nilai skala
interval lebih menyebar normal. Tetapi hasil yang berbeda ini tetap dapat
menjadi acuan untuk mengambil keputusan dalam suatu masalah analisis.
IPA
5
31
3
4
28
2 3717&36
13
26
12,18&2432
19
27
30
10
11
21
8,29,14&15
7&20
34
9,23,35,25,38,22,39,33,6,40&1
16
1.48
2.28
3.08
3.88
2.25 2.40 2.55 2.70 2.85 3.00 3.15 3.30 3.45 3.60 3.75
K inerja
Kep
entingan
IP A
Gambar 8. Diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) dari
atribut-atribut program K3 dengan skala interval
Berikut tabel keterangan diagram kartesius serta uraiannya :
Tabel 13. Keterangan diagram kartesius interval
No Peubah Kinerja Kepentingan KUADRAN TINDAK LANJUT
1 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 2 2,60 3,43 Kuadran A Prioritas utama 3 2,41 2,17 Kuadran C Prioritas rendah 4 2,41 3,16 Kuadran A Prioritas utama 5 2,76 2,09 Kuadran C Prioritas rendah 6 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 7 3,43 2,47 Kuadran D Berlebihan 8 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 9 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 10 3,16 2,99 Kuadran D Berlebihan 11 3,16 2,41 Kuadran D Berlebihan 12 2,99 3,43 Kuadran A Prioritas utama 13 2,99 3,16 Kuadran A Prioritas utama 14 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 15 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 16 3,43 2,76 Kuadran D Berlebihan 17 2,87 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 18 2,99 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 19 3,16 2,31 Kuadran D Berlebihan 20 3,43 2,47 Kuadran D Berlebihan 21 3,43 2,68 Kuadran D Berlebihan 22 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 23 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 24 2,99 3,43 Kuadran A Prioritas utama 25 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 26 2,99 2,76 Kuadran C Prioritas rendah 27 3,16 2,68 Kuadran D Berlebihan 28 2,53 2,17 Kuadran C Prioritas rendah 29 3,43 3,16 Kuadran B Dipertahankan 30 3,16 3,16 Kuadran A Prioritas utama 31 2,36 3,16 Kuadran C Prioritas rendah 32 3,16 3,43 Kuadran B Dipertahankan 33 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 34 3,43 2,87 Kuadran D Berlebihan 35 3,43 3,43 Kuadran B Dipertahankan 36 2,87 3,43 KuadranA Prioritas utama 37 2,68 3,43 Kuadran A Prioritas utama 38 3,43 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 39 3,43 3,43 Kuadran C Prioritas rendah 40 3,43 3,43 Kuadran C Prioritas rendah
a. Kuadran A (Prioritas Utama)
Berdasarkan perhitungan dengan skala interval, atribut yang termasuk
dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut yang penting oleh responden,
dalam hal ini karyawan PT. Antam Tbk UBPP LM, tetapi dalam
pelaksanaannya tidak optimal sehingga karyawan merasa tidak puas akan
atribut-atribut tersebut.
Atribut-atribut yang termasuk di dalam prioritas utama ini yaitu :
1. Prioritas pelaksanaan K3
2. Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan
3. Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan
darurat
4. Pelaksanaan bulan K3 nasional
5. Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang
teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol)
6. Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan
7. Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap
Pemeriksaan mesin, instalasi lain, ruang kerja dan peralatan kerja lain
yang memiliki potensi bahaya sebelum digunakan cenderung tidak
dilakukan, padahal hal ini menurut karyawan merupakan faktor yang
penting. Perusahaan biasanya hanya melakukan pengecekan beberapa kali
selama sebulan padahal seyogyanya pengecekan dilakukan setiap sebelum
digunakan karena mesin dan peralatan lain yang digunakan selama 8 jam
kerja setiap hari memiliki resiko yang tinggi dan tak terduga setiap harinya.
b. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut
yang penting oleh responden, dan kinerjanya sudah baik sehingga karyawan
merasa puas akan atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang harus
dipertahankan prestasinya berdasar skala interval yaitu :
1. Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
2. Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
3. Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan
housekeeping (kerumahtanggaan)
4. Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat yang
berpotensi bahaya
5. Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan
berpotensi bahaya
6. Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya
bagi kesehatan disertai cara penanganannya
7. Kegiatan senam/olahraga ringan
8. Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem pemadam tetap, sistem
hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD
9. Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian penggunaan prosedur
dan membuat laporannya
10. Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya
11. Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin
12. Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja
13. Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang
kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya
Publikasi yang diterapkan oleh PT. Antam Tbk UBPP LM sudah
memuaskan karyawan, karena dengan kepentingan yang cukup tinggi,
perusahaan telah melaksanakan kinerjanya dengan baik. Peraturan-peraturan
yang ada juga dapat dilaksanakan dengan baik oleh karyawan sehingga
terciptalah kepuasan karyawan. Keadaan seperti ini harus dipertahankan
oleh perusahaan guna menjaga atau meningkatkan kepuasan karyawan.
c. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut
yang kurang penting oleh responden, dan pelaksanaan kinerjanya pun masih
rendah. Atribut-atribut yang termasuk di dalam prioritas rendah dalam skala
interval yaitu :
1. Pelatihan penanggulangan keadaan darurat/penderita gawat darurat
2. Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang diadakan
perusahaan
3. Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja
4. Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja
5. Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi
bahaya
6. Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3
7. Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan
8. Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai
9. Penyempurnaan prosedur kerja K3
10. Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan safety talksecara rutin
Pelatihan akan keadaan darurat dianggap kurang penting oleh
karyawan karena untuk hal itu sudah ada bagian tersendiri yang
menanggulangi sehingga karyawan merasa tidak perlu mendapatkan
pelatihan akan keadaan darurat tersebut. Selain itu, kinerja pelatihan ini
belum terlalu baik sehingga aribut ini masuk ke dalam kuadran C
d. Kuadran D (Berlebihan)
Atribut yang termasuk dalam kuadran ini dianggap sebagai atribut
yang kurang penting oleh responden, tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan
dengan optimal oleh perusahaan. Atribut-atribut yang termasuk di dalam
kuadran berlebihan dalam skala interval yaitu :
1. Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan
lainnya dan disertai cara penggunaannya
2. Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja
3. Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran
4. Perusahaan menyediakan alat pelindung diri untuk bekerja
5. Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di
lingkungan kerja
6. Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja
7. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
8. Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu
darurat)
9. Pentingnya pelaksanaan K3
10. Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terhadap K3
Banyaknya pesan-pesan keselamatan di lingkungan perusahaan
dianggap berlebihan oleh karyawan, karena walaupun karyawan puas, hal-
hal seperti itu dianggap kurang penting oleh karyawan. Pesan-pesan
keselamatan tersebut menjadi hanya sekedar jargon-jargon atau tempelan dan
sekedar formalitas.
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
1. Sebagai perusahan tambang yang memiliki banyak resiko, PT Aneka
Tambang Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnia Logam Mulia dinilai
sudah baik dan cukup baik dalam penerapan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Dua penilaian yang berbeda ini didapatkan dari skala
yang berbeda yang digunakan dalam analisis data yaitu skala interval dan
ordinal. Untuk data ordinal secara umum terlihat bahwa PT. Antam UBPP
LM telah melaksanakan program K3 dengan baik. Sedangkan untuk data
interval, disimpulkan bahwa PT. Antam UBPP LM telah melaksanakan
program K3 dengan cukup baik.
2. Berdasarkan Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) dapat disimpulkan bahwa
karyawan cukup puas terhadap kinerja perusahaan, terlihat dari IKK yang
didapatkan adalah 69,09% untuk data ordinal dan 63,05% untuk data
interval. Sesuai dengan kriteria indeks karyawan, nilai IKK antara 50%
sampai 80% menandakan karyawan cukup puas terhadap kinerja
perusahaan.
3. Berdasarkan Importance Performance Analysis (IPA) didapatkan atribut-
atribut yang dapat dijadikan prioritas utama oleh perusahaan. Dengan
menggunakan data ordinal, atribut yang harus menjadi prioritas utama
adalah pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap; sosialisasi prosedur
keselamatan kerja untuk pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya; kondisi
ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja; ketersediaan perlengkapan
keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja; perusahaan
memiliki fasilitas P3K di tempat kerja; dan pemeriksaan peralatan kerja
dan mesin-mesin sebelum digunakan.
Dengan menggunakan data interval, atribut yang harus menjadi prioritas
utama adalah prioritas pelaksanaan K3; pelatihan mengenai pencegahan
kecelakaan; sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan
keadaan darurat; pelaksanaan bulan K3 nasional; kontrol dan perbaikan
instalasi; ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki
potensi bahaya (safety patrol); pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-
mesin sebelum digunakan; dan pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak
tetap
2. Saran
Dalam penelitian ini, penulis menyarankan beberapa hal kepada perusahaan
untuk dapat meningkatkan lagi kepuasan karyawannya guna memperlancar
pencapaian tujuan perusahaan. Berikut hal-hal yang disarankan :
1. Pada perhitungan skala ordinal, atribut-atribut yang mayoritas berada pada
kontrol lingkungan kerja memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi
karyawan tetapi penerapan yang dilakukan oleh perusahaan kurang
maksimal sehingga karyawan kurang puas terhadap faktor tersebut.
Sedangkan pada perhitungan skala interval, atribut yang perlu diperhatikan
berada pada faktor pendidikan dan pelatihan serta publikasi dan kontes
keselamatan. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut perlu menjadi prioritas
utama bagi perusahaan untuk menjaga loyalitas karyawan terhadap
perusahaan baik dengan meningkatnya kinerja karyawan maupun
produktivitas karyawan dalam melaksankan pekerjaannya, sehingga
kepuasan karyawan pun meningkat.
2. Prestasi perusahaan akan penerapan program K3 yang dinilai baik dalam
skala ordinal dan cukup baik dalam skala interval serta kepuasan karyawan
yang dinilai cukup puas setelah dilakukan analisis dengan indeks kepuasan
karyawan, diharapkan dapat dipertahankan dan akan lebih bagus lagi
apabila dapat tingkatkan yaitu dengan memperhatikan faktor-faktor yang
menjadi prioritas utama yaitu pendidikan dan pelatihan, publikasi dan
kontes keselamatan, serta kontrol lingkungan kerja.
3. Untuk penelitian lanjutan tentang program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, disarankan menambah alat analisis lain, menambah atribut dan teori
serta menggunakan skala interval untuk mengurangi informasi yang
hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Bennet, N.B. Silalahi dan B. Rumondang. 1985. Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Davis, K. Dan J.W. Newstrom. 1994. Perilaku dalam Organisasi. Erlangga,
Jakarta.
Hasibuan, M. S.P. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Ikrar Mandiri
Abadi, Jakarta.
Joreskog, K.G. 2002. Structural Equation Modelling With Ordinal Variable Using
LISREL. http://www.ssicentral.com/lisrel/corner.htm[28 Juli 2007]
Lestari, T. 2007. Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
produktivitas kerja karyawan (studi kasus Bagian Pengolahan PTPN
VIII Gunung Mas Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, IPB, Bogor.
Mahardika, R. 2005. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kineja
Karyawan di PT. PLN(persero) Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan
Pusat Pengaturan Beban (UBS P3B) Region Jawa Timur dan Bali
Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor.
Mangkunegara, A.A. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT
Remaja Rosda Karya, Bandung.
Papu, J. 2001. Analisa Hubungan Stress Kerja, Kepribadian dan Kinerja Manajer
Bank. (Handoko. 1994). e-psikologi.com.
Rivai, V. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktik. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Robbins, S.P. 1998. Perilaku Organisasi. Jilid I. Edisi Kedelapan. Prentice-Hall
Inc.
Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS: Statistik Multivariat. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Sari, S.M. 2007. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Kinerja Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Studi Kasus National Service
Division Workshop Sunter PT. Toyota Astra Motor, Jakarta Utara.
Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor.
Strauss, G dan L. R Sayles. 1996. Manajemen Personalia Segi Manusia dalam
Organisasi. Jilid Satu. CV Taruna Grafika, Jakarta.
Suardi, R. 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penerbit
PPM, Jakarta.
Sugeng, A.M., dkk. 2005. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Edisi Kedua. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Suma’mur, P.K. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. PT
gunung Agung, Jakarta.
_____________. 1985. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.CV Haji
Masagung, Jakarta.
Susanti, A.2008. Proses Pelayanan dan Tingkat Kepuasan Debitur Terhadap Mutu
Produk dan Pelayanan Kredit.Tesis pada Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Tjandra, Y.A dan H. Tri. 2002. Kesehatan dan Keselamatan Kerja..Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
Waryanto, B., dan Y.A. Millafati. 2006. Transformasi Data Skala Ordinal ke
Interval dengan Menggunakan Makro Minitab. Jurnal Informatika
Pertanian(15:881)http://www.litbang.deptan.go.id/warta_ip/pdf-file/4.bu
diwaryanto-ipvol-15.pdf
Wexley, K.N dan G.A. Yuki. 1984. Organizational Behaviour and Personnel
Phsycology. E-psikologi.com.
_______________________. 2003. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia.
Rineke Cipta, Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Perusahaan
Eksternal dan internal audit
Komite K3
Kepala Teknik Tambang
Pengawas operasional
Pengawas teknis
Program K3
No Zero accident
Yes
Manager K3
Lampiran 2. Organisasi Manajemen Keselamatan Pertambangan
Lampiran 3. Data statistik kecelakaan di PT. Antam Tbk UBPP LM
DATA KECELAKAAN TAMBANG UNIT BISNIS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN
LOGAM MULIA TAHUN 1978 - 2007
No Tanggal Kejadian Sifat Kecelakaan Lokasi 1 23 Maret 1978 Ringan Bengkel Teknik Konstruksi 2 13 Januari 1979 Ringan Ruang Pemurnian 3 28 Juni 1979 Ringan Peleburan Timah Hitam 4 29 September 1979 Ringan Peleburan Timah Hitam 5 18 Desember 1980 Ringan Peleburan Timah Hitam 6 16 Juli 1981 Ringan Pemurnian 7 14 Agustus 1981 Ringan Ruang Tamu 8 14 Agustus 1981 Ringan Ruang Tamu 9 29 Nopember 1982 Ringan Scrubber 10 13 April 1983 Ringan Lapangan Tennis 11 16 Mei 1983 Ringan Ruang Makan Belakang 12 12 Desember 1984 Ringan Bengkel Teknik Listrik 13 28 Februari 1985 Ringan Bagian Gilas 14 12 Juli 1985 Ringan Bagian Gilas 15 6 Februari 1988 Ringan Ruang Pemurnian 16 26 September 1989 Ringan Bengkel Teknik Listrik 17 23 Juli 1993 Ringan Pemurnian Perak 18 26 Mei 1994 Ringan Peleburan 19 24 September 1997 Ringan Pemurnian 20 12 Januari 1999 Ringan Pemrunian Perak 21 17 Mei 2002 Ringan Laboratorium Analisa 22 1 April 2003 Ringan/Berat Pemurnian Perak 23 29 Julli 2004 Ringan Pemurnian Emas 24 13 Mei 2006 Ringan Manufaktur 25 23 Maret 2007 Ringan Peleburan 26 19 September 2007 Ringan Gudang Terbuka
Lampiran 4. Kuesioner penelitian
KUESIONER A. Pengantar
Kuesioner ini adalah salah satu alat pengumpulan data untuk memenuhi kebutuhan penelitian tugas akhir saya, Sylvia Mulyawati, NIM : H24104077, sebagai mahasiswa Program Sarjana Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia”.
Tujuan penyebaran kuesioner ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan tingkata kepuasan karyawan terhadap program tersebut yang telah diterapkan oleh PT. Aneka Tambang UBPP Logam Mulia. Mengingat pentingnya kuesioner ini dalam penelitian saya, maka sangat diharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk menjawab secara jujur sesuai dengan kondisi yang dirasakan PT. Aneka Tambang UBPP Logam Mulia. Kuesioner ini tidak berpengaruh pada apapun dan dijamin kerahasiaannya.
B. Daftar Pertanyaan
Faktor K3 Cara pengisian kuesioner : Berilah tanda silang (X) pada kolom penilaian yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari paling menggambarkan keadaan/pelaksanaan program K3 di PT. Aneka Tambang Tbk UBPP Logam Mulia. Keterangan : Kepentingan / Kepuasan 1 = Tidak Penting / Tidak Puas 2 = Kurang Penting / Kurang Puas 3 = Cukup Penting / Cukup Puas
4 = Penting / Puas 5 = Sangat Penting / Sangat Puas 1. Pendidikan dan Pelatihan
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan
No
Pernyataan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 51 Pendidikan dasar K3 bagi pegawai tetap dan
pegawai tidak tetap
2 Pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap 3 Pelatihan penanggulangan keadaan
darurat/penderita gawat darurat
4 Pelatihan mengenai pencegahan kecelakaan 5 Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan
pelatihan yang diadakan perusahaan
6 Sosialisasi K3 kepada pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
7 Perusahaan mensosialisasikan alat pelindung diri atau alat keselamatan lainnya dan disertai cara penggunaannya
8 Perusahaan memberikan pengetahuan tentang hygiene (kebersihan) dan housekeeping (kerumahtanggaan)
Lanjutan Lampiran 4. 2. Publikasi dan Kontes Keselamatan
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan
No
Pernyataan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 59 Pemasangan tanda peringatan dan tanda bahaya
di tempat yang berpotensi bahaya
10 Di lingkungan perusahaan terdapat pesan-pesan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
11 Perusahaan mensosialisasikan penggunaan alat pemadam api/kebakaran
12 Sosialisasi kesiapsiagaan/tanggap darurat dan penanggulangan keadaan darurat
13 Pelaksanaan bulan K3 nasional 14 Sosialisasi prosedur keselamatan kerja untuk
pelaksana pekerjaan berpotensi bahaya
15 Perusahaan mensosialisasikan limbah hasil produksi yang berbahaya bagi kesehatan disertai cara penanganannya
3. Kontrol Lingkungan Kerja
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan
No
Pernyataan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 516 Perusahaan menyediakan alat pelindung diri
untuk bekerja
17 Kondisi ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja
18 Pemeriksaan kebersihan dan penataan tempat kerja
19 Ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja
20 Perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja 21 Pemeriksaan kesehatan secara berkala 22 Kegiatan senam/olahraga ringan 23 Kondisi alat pemadam (APAT, APAR, sistem
pemadam tetap, sistem hidran/sprinkler, hidran portable) dan APD
24 Kontrol dan perbaikan instalasi, ruang kerja dan peralatan kerja yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya (safety patrol)
4. Pengawasan dan Disiplin
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan
No
Pernyataan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 525 Pelaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan
pengujian penggunaan prosedur dan membuat laporannya
26 Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri saat bekerja di kondisi bahaya
Lanjutan Lampiran 4. Program K3 Perusahaan
Kepentingan Kepuasan
No
Pernyataan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
27 Pemeriksaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan program K3 (alat pemadam api, pompa pemadam, tandu dan pintu darurat)
28 Pemberlakuan dan pelaksanaan peraturan yang berkaitan dengan K3
29 Pengawasan terhadap bahan-bahan beracun dan berbahaya
30 Pemeriksaan peralatan kerja dan mesin-mesin sebelum digunakan
31 Audit eksternal dan internal terhadap pelaksanaan K3 di perusahaan
32 Pengecekan alat-alat keselamatan kerja secara rutin
33 Perusahaan memiliki peraturan-peraturan keselamatan kerja
5. Peningkatan Kesadaran K3
Program K3 Perusahaan Kepentingan Kepuasan
No
Pernyataan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 534 Perhatian pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
terhadap K3
35 Penggunaan APD dan atau alat keselamatan lain saat bekerja di ruang kerja, lapangan atau tempat yang berbahaya
36 Pentingnya pelaksanaan K3 37 Prioritas pelaksanaan K3 38 Motivasi pelaksanaan K3 dari seluruh pegawai 39 Pelaksanaan safety patrol, safety meeting dan
safety talksecara rutin
40 Penyempurnaan prosedur kerja K3 C. Identitas Responden
1. Nama : 2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Usia : <20 tahun 20-35 tahun
35-50 tahun Lainnya, sebutkan... 4. Seksi/Jabatan : 5. Masa kerja : <10 tahun 10-15 tahun
15-20 tahun Lainnya, sebutkan... 6. Pendidikan terakhir : SD SMP
SMU PT (Diploma dan Sarjana)
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASIBAPAK/IBU/SAUDARA/SAUDARI
Lampiran 5. Hasil Uji validitas UJI VALIDITAS UNTUK PERTANYAAN-PERTANYAAN KEPENTINGAN C1 C2 C3 C4 M3_1 0.748 0.614 0.607 0.537 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C5 C6 C7 C8 M3_1 0.603 0.744 0.580 0.653 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C9 C10 C11 C12 M3_1 0.736 0.830 0.739 0.776 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C13 C14 C15 C16 M3_1 0.785 0.695 0.777 0.675 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C17 C18 C19 C20 M3_1 0.739 0.726 0.728 0.672 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C21 C22 C23 C24 M3_1 0.625 0.713 0.704 0.696 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C25 C26 C27 C28 M3_1 0.715 0.568 0.746 0.771 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C29 C30 C31 C32 M3_1 0.769 0.660 0.752 0.768 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C33 C34 C35 C36 M3_1 0.768 0.825 0.687 0.745 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C37 C38 C39 C40 M3_1 0.766 0.808 0.772 0.781 0.000** 0.000** 0.000** 0.000 Cell Contents: Pearson correlation P-Value
Lanjutan Lampiran 5 UJI VALIDITAS UNTUK PERTANYAAN-PERTANYAAN KEPUASAN Correlations: Pendidikan d, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8, ... C1 C2 C3 C4 M3_1 0.517 0.664 0.650 0.660 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C5 C6 C7 C8 M3_1 0.761 0.724 0.708 0.747 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C9 C10 C11 C12 M3_1 0.791 0.762 0.693 0.697 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C13 C14 C15 C16 M3_1 0.748 0.712 0.799 0.740 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C17 C18 C19 C20 M3_1 0.704 0.745 0.813 0.681 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C21 C22 C23 C24 M3_1 0.517 0.426 0.816 0.782 0.000** 0.002** 0.000** 0.000** C25 C26 C27 C28 M3_1 0.744 0.793 0.808 0.840 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C29 C30 C31 C32 M3_1 0.803 0.756 0.815 0.841 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C33 C34 C35 C36 M3_1 0.750 0.831 0.803 0.742 0.000** 0.000** 0.000** 0.000** C37 C38 C39 C40 M3_1 0.760 0.805 0.748 0.285 0.000** 0.000** 0.000** 0.043* Cell Contents: Pearson correlation P-Value
Lampiran 6. Uji Reliabilitas Kinerja program K3 (kepuasan karyawan) Case Processing Summary N %
Valid 51 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 51 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.959 40 Tingkat Kepentingan Case Processing Summary N %
Valid 51 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 51 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.975 40
Lampiran 7. Hasil transformasi data dari ordinal ke interval Kinerja program K3 (kepuasan) Tally for Discrete Variables: 1 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 5 0.098039 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.52644 1.90173 3 3 24 0.470588 0.58824 0.22301 0.389144 -0.40775 3.02042 4 4 14 0.274510 0.86275 1.09274 0.219594 0.61765 4.04582 5 5 7 0.137255 1.00000 * * 1.59990 5.02807 Tally for Discrete Variables: 2 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 7 0.137255 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.59990 1.00000 2 3 22 0.431373 0.56863 0.17288 0.393025 -0.40204 2.19786 3 4 15 0.294118 0.86275 1.09274 0.219594 0.58966 3.18956 4 5 7 0.137255 1.00000 * * 1.59990 4.19980 Tally for Discrete Variables: 3 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 10 0.196078 0.19608 -0.855712 0.276634 -1.41083 1.00000 2 3 20 0.392157 0.58824 0.223008 0.389144 -0.28690 2.12393 3 4 12 0.235294 0.82353 0.928899 0.259145 0.55250 2.96333 4 5 9 0.176471 1.00000 * * 1.46849 3.87932 Tally for Discrete Variables: 4 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 10 0.196078 0.19608 -0.855712 0.276634 -1.41083 1.00000 2 3 20 0.392157 0.58824 0.223008 0.389144 -0.28690 2.12393 3 4 11 0.215686 0.80392 0.855712 0.276634 0.52164 2.93247 4 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 3.82167
Tally for Discrete Variables: 5 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 5 0.098039 0.09804 -1.29281 0.172974 -1.76434 1.00000 2 3 26 0.509804 0.60784 0.27370 0.384276 -0.41448 2.34986 3 4 13 0.254902 0.86275 1.09274 0.219594 0.64606 3.41040 4 5 7 0.137255 1.00000 * * 1.59990 4.36424 Tally for Discrete Variables: 6 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 6 0.117647 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.46186 1.96631 3 3 25 0.490196 0.62745 0.32511 0.378406 -0.32398 3.10419 4 4 13 0.254902 0.88235 1.18683 0.197262 0.71064 4.13881 5 5 6 0.117647 1.00000 * * 1.67673 5.10489
Tally for Discrete Variables: 7 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 9 0.176471 0.19608 -0.85571 0.276634 -1.29780 2.13037 3 3 13 0.254902 0.45098 -0.12318 0.395927 -0.46800 2.96017 4 4 19 0.372549 0.82353 0.92890 0.259145 0.36715 3.79532 5 5 9 0.176471 1.00000 * * 1.46849 4.89666
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 8 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 13 0.254902 0.27451 -0.59923 0.333379 -1.12109 2.30708 3 3 18 0.352941 0.62745 0.32511 0.378406 -0.12758 3.30059 4 4 14 0.274510 0.90196 1.29281 0.172974 0.74836 4.17653 5 5 5 0.098039 1.00000 * * 1.76434 5.19251
Tally for Discrete Variables: 9 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 4 0.078431 0.09804 -1.29281 0.172974 -1.59838 1.82979 3 3 18 0.352941 0.45098 -0.12318 0.395927 -0.63170 2.79647 4 4 18 0.352941 0.80392 0.85571 0.276634 0.33800 3.76617 5 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 4.83900 Tally for Discrete Variables: 10 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 7 0.137255 0.17647 -0.92890 0.259145 -1.27025 1.89207 3 3 15 0.294118 0.47059 -0.07379 0.397858 -0.47162 2.69070 4 4 17 0.333333 0.80392 0.85571 0.276634 0.36367 3.52600 5 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 4.57316 Tally for Discrete Variables: 11 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 5 0.098039 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.37493 1.78740 3 3 17 0.333333 0.47059 -0.07379 0.397858 -0.53479 2.62754 4 4 17 0.333333 0.80392 0.85571 0.276634 0.36367 3.52600 5 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 4.57316 Tally for Discrete Variables: 12 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 3 0.058824 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.99390 1.00000 2 2 8 0.156863 0.21569 -0.78685 0.292731 -1.11845 1.87545 3 3 19 0.372549 0.58824 0.22301 0.389144 -0.25879 2.73510 4 4 16 0.313725 0.90196 1.29281 0.172974 0.68904 3.68294 5 5 5 0.098039 1.00000 * * 1.76434 4.75824 Tally for Discrete Variables: 13 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 3 0.058824 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.99390 1.00000 2 2 11 0.215686 0.27451 -0.59923 0.333379 -1.00187 1.99202 3 3 19 0.372549 0.64706 0.37739 0.371521 -0.10238 2.89151 4 4 10 0.196078 0.84314 1.00744 0.240172 0.66988 3.66378 5 5 8 0.156863 1.00000 * * 1.53109 4.52499 Tally for Discrete Variables: 14 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 8 0.156863 0.17647 -0.92890 0.259145 -1.34853 2.07964 3 3 19 0.372549 0.54902 0.12318 0.395927 -0.36715 3.06102 4 4 17 0.333333 0.88235 1.18683 0.197262 0.59599 4.02416 5 5 6 0.117647 1.00000 * * 1.67673 5.10489
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 15 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 12 0.235294 0.25490 -0.65914 0.321045 -1.16209 2.26607 3 3 17 0.333333 0.58824 0.22301 0.389144 -0.20430 3.22387 4 4 13 0.254902 0.84314 1.00744 0.240172 0.58443 4.01260 5 5 8 0.156863 1.00000 * * 1.53109 4.95926
Tally for Discrete Variables: 16 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 3 0.058824 0.07843 -1.41570 0.146454 -1.68033 1.74784 3 3 14 0.274510 0.35294 -0.37739 0.371521 -0.81989 2.60828 4 4 22 0.431373 0.78431 0.78685 0.292731 0.18265 3.61082 5 5 11 0.215686 1.00000 * * 1.35721 4.78538 Tally for Discrete Variables: 17 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 4 0.078431 0.07843 -1.41570 0.146454 -1.86729 1.00000 2 2 3 0.058824 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.24338 1.62390 3 3 21 0.411765 0.54902 0.12318 0.395927 -0.42824 2.43905 4 4 12 0.235294 0.78431 0.78685 0.292731 0.43858 3.30587 5 5 11 0.215686 1.00000 * * 1.35721 4.22449 Tally for Discrete Variables: 18 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 3 0.058824 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.99390 1.00000 2 2 11 0.215686 0.27451 -0.59923 0.333379 -1.00187 1.99202 3 3 11 0.215686 0.49020 -0.02458 0.398822 -0.30342 2.69048 4 4 18 0.352941 0.84314 1.00744 0.240172 0.44951 3.44340 5 5 8 0.156863 1.00000 * * 1.53109 4.52499 Tally for Discrete Variables: 19 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 5 0.098039 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.37493 1.78740 3 3 21 0.411765 0.54902 0.12318 0.395927 -0.42824 2.73409 4 4 16 0.313725 0.86275 1.09274 0.219594 0.56206 3.72439 5 5 7 0.137255 1.00000 * * 1.59990 4.76223 Tally for Discrete Variables: 20 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 5 0.098039 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.52644 1.90173 3 3 22 0.431373 0.54902 0.12318 0.395927 -0.46054 2.96763 4 4 18 0.352941 0.90196 1.29281 0.172974 0.63170 4.05987 5 5 5 0.098039 1.00000 * * 1.76434 5.19251 Tally for Discrete Variables: 21 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 3 0.058824 0.07843 -1.41570 0.146454 -1.68033 1.74784 3 3 14 0.274510 0.35294 -0.37739 0.371521 -0.81989 2.60828 4 4 23 0.450980 0.80392 0.85571 0.276634 0.21040 3.63857 5 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 4.83900
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 22 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 2 0.039216 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.77676 1.65141 3 3 21 0.411765 0.47059 -0.07379 0.397858 -0.68138 2.74679 4 4 17 0.333333 0.80392 0.85571 0.276634 0.36367 3.79184 5 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 4.83900 Tally for Discrete Variables: 23 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 5 0.098039 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.52644 1.90173 3 3 20 0.392157 0.50980 0.02458 0.398822 -0.51398 2.91419 4 4 19 0.372549 0.88235 1.18683 0.197262 0.54103 3.96920 5 5 6 0.117647 1.00000 * * 1.67673 5.10489 Tally for Discrete Variables: 24 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 3 0.058824 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.99390 1.00000 2 2 6 0.117647 0.17647 -0.92890 0.259145 -1.20579 1.78811 3 3 22 0.431373 0.60784 0.27370 0.384276 -0.29007 2.70382 4 4 14 0.274510 0.88235 1.18683 0.197262 0.68126 3.67516 5 5 6 0.117647 1.00000 * * 1.67673 4.67062 Tally for Discrete Variables: 25 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 8 0.156863 0.17647 -0.92890 0.259145 -1.34853 2.07964 3 3 22 0.431373 0.60784 0.27370 0.384276 -0.29007 3.13809 4 4 13 0.254902 0.86275 1.09274 0.219594 0.64606 4.07423 5 5 7 0.137255 1.00000 * * 1.59990 5.02807 Tally for Discrete Variables: 26 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 3 0.058824 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.99390 1.00000 2 3 16 0.313725 0.37255 -0.32511 0.378406 -0.83231 2.16158 3 4 19 0.372549 0.74510 0.65914 0.321045 0.15397 3.14786 4 5 13 0.254902 1.00000 * * 1.25949 4.25338 Tally for Discrete Variables: 27 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 6 0.117647 0.15686 -1.00744 0.240172 -1.32068 1.84164 3 3 17 0.333333 0.49020 -0.02458 0.398822 -0.47595 2.68638 4 4 16 0.313725 0.80392 0.85571 0.276634 0.38947 3.55180 5 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 4.57316
Tally for Discrete Variables: 28 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 8 0.156863 0.15686 -1.00744 0.240172 -1.53109 1.00000 2 3 22 0.431373 0.58824 0.22301 0.389144 -0.34535 2.18575 3 4 15 0.294118 0.88235 1.18683 0.197262 0.65240 3.18349 4 5 6 0.117647 1.00000 * * 1.67673 4.20782
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 29 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 6 0.117647 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.46186 1.96631 3 3 20 0.392157 0.52941 0.07379 0.397858 -0.45457 2.97360 4 4 15 0.294118 0.82353 0.92890 0.259145 0.47162 3.89979 5 5 9 0.176471 1.00000 * * 1.46849 4.89666 Tally for Discrete Variables: 30 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 10 0.196078 0.23529 -0.72152 0.307514 -1.13585 2.02647 3 3 17 0.333333 0.56863 0.17288 0.393025 -0.25653 2.90579 4 4 13 0.254902 0.82353 0.92890 0.259145 0.52522 3.68755 5 5 9 0.176471 1.00000 * * 1.46849 4.63082
Tally for Discrete Variables: 31 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 11 0.215686 0.21569 -0.786845 0.292731 -1.35721 1.00000 2 3 19 0.372549 0.58824 0.223008 0.389144 -0.25879 2.09841 3 4 12 0.235294 0.82353 0.928899 0.259145 0.55250 2.90970 4 5 9 0.176471 1.00000 * * 1.46849 3.82570
Tally for Discrete Variables: 32 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 9 0.176471 0.21569 -0.78685 0.292731 -1.17829 1.98403 3 3 22 0.431373 0.64706 0.37739 0.371521 -0.18265 2.97968 4 4 10 0.196078 0.84314 1.00744 0.240172 0.66988 3.83221 5 5 8 0.156863 1.00000 * * 1.53109 4.69342 Tally for Discrete Variables: 33 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 5 0.098039 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.52644 1.90173 3 3 17 0.333333 0.45098 -0.12318 0.395927 -0.59599 2.83217 4 4 20 0.392157 0.84314 1.00744 0.240172 0.39718 3.82534 5 5 8 0.156863 1.00000 * * 1.53109 4.95926
Tally for Discrete Variables: 34 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 4 0.078431 0.09804 -1.29281 0.172974 -1.59838 1.82979 3 3 22 0.431373 0.52941 0.07379 0.397858 -0.52132 2.90685 4 4 15 0.294118 0.82353 0.92890 0.259145 0.47162 3.89979 5 5 9 0.176471 1.00000 * * 1.46849 4.89666 Tally for Discrete Variables: 35 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 4 0.078431 0.09804 -1.29281 0.172974 -1.59838 1.82979 3 3 16 0.313725 0.41176 -0.22301 0.389144 -0.68904 2.73913 4 4 21 0.411765 0.82353 0.92890 0.259145 0.31571 3.74388 5 5 9 0.176471 1.00000 * * 1.46849 4.89666
Lanjutan Lampiran 7 Tally for Discrete Variables: 36 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 4 0.078431 0.07843 -1.41570 0.146454 -1.86729 1.00000 2 3 24 0.470588 0.54902 0.12318 0.395927 -0.53013 2.33716 3 4 15 0.294118 0.84314 1.00744 0.240172 0.52957 3.39685 4 5 8 0.156863 1.00000 * * 1.53109 4.39838 Tally for Discrete Variables: 37 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 6 0.117647 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.67673 1.00000 2 3 26 0.509804 0.62745 0.32511 0.378406 -0.35532 2.32140 3 4 13 0.254902 0.88235 1.18683 0.197262 0.71064 3.38737 4 5 6 0.117647 1.00000 * * 1.67673 4.35345 Tally for Discrete Variables: 38 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 8 0.156863 0.17647 -0.92890 0.259145 -1.34853 2.07964 3 3 20 0.392157 0.56863 0.17288 0.393025 -0.34139 3.08678 4 4 12 0.235294 0.80392 0.85571 0.276634 0.49466 3.92283 5 5 10 0.196078 1.00000 * * 1.41083 4.83900 Tally for Discrete Variables: 39 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 6 0.117647 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.46186 1.96631 3 3 18 0.352941 0.49020 -0.02458 0.398822 -0.50781 2.92036 4 4 20 0.392157 0.88235 1.18683 0.197262 0.51398 3.94215 5 5 6 0.117647 1.00000 * * 1.67673 5.10489 Tally for Discrete Variables: 40 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 10 0.196078 0.21569 -0.78685 0.292731 -1.25011 2.17806 3 3 21 0.411765 0.62745 0.32511 0.378406 -0.20807 3.22010 4 4 12 0.235294 0.86275 1.09274 0.219594 0.67495 4.10312 5 5 6 0.117647 0.98039 2.06192 0.047611 1.46186 4.89002 6 33 1 0.019608 1.00000 * * 2.42817 5.85634
Lampiran 8. Hasil transformasi data dari ordinal ke interval Kepentingan Tally for Discrete Variables: 1 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 13 0.254902 0.27451 -0.59923 0.333379 -1.12109 2.30708 3 4 19 0.372549 0.64706 0.37739 0.371521 -0.10238 3.32579 4 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.48081 Tally for Discrete Variables: 2 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 12 0.235294 0.25490 -0.65914 0.321045 -1.16209 2.26607 3 4 16 0.313725 0.56863 0.17288 0.393025 -0.22944 3.19873 4 5 22 0.431373 1.00000 * * 0.91110 4.33927 Tally for Discrete Variables: 3 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 15 0.294118 0.29412 -0.541395 0.344558 -1.17150 1.00000 2 4 19 0.372549 0.66667 0.430727 0.363600 -0.05111 2.12039 3 5 17 0.333333 1.00000 * * 1.09080 3.26230 Tally for Discrete Variables: 4 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 3 11 0.215686 0.25490 -0.65914 0.321045 -1.09533 2.06699 3 4 18 0.352941 0.60784 0.27370 0.384276 -0.17915 2.98317 4 5 20 0.392157 1.00000 * * 0.97990 4.14223 Tally for Discrete Variables: 5 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 17 0.333333 0.33333 -0.430727 0.363600 -1.09080 1.00000 2 4 15 0.294118 0.62745 0.325110 0.378406 -0.05034 2.04046 3 5 19 0.372549 1.00000 * * 1.01572 3.10652 Tally for Discrete Variables: 6 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 14 0.274510 0.29412 -0.54140 0.344558 -1.08173 2.34643 3 4 18 0.352941 0.64706 0.37739 0.371521 -0.07639 3.35177 4 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.48081 Tally for Discrete Variables: 7 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 9 0.176471 0.17647 -0.928899 0.259145 -1.46849 1.00000 2 4 18 0.352941 0.52941 0.073791 0.397858 -0.39302 2.07547 3 5 24 0.470588 1.00000 * * 0.84545 3.31394 Tally for Discrete Variables: 8 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 3 14 0.274510 0.31373 -0.48532 0.354621 -0.98293 2.17940 3 4 22 0.431373 0.74510 0.65914 0.321045 0.07784 3.24016 4 5 13 0.254902 1.00000 * * 1.25949 4.42181
Lanjutan Lampiran 8
Tally for Discrete Variables: 9 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 6 0.117647 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.46186 1.96631 3 4 19 0.372549 0.50980 0.02458 0.398822 -0.48108 2.94708 4 5 25 0.490196 1.00000 * * 0.81360 4.24176 Tally for Discrete Variables: 10 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 3 0.058824 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.99390 1.00000 2 3 7 0.137255 0.19608 -0.85571 0.276634 -1.16095 1.83295 3 4 25 0.490196 0.68627 0.48532 0.354621 -0.15909 2.83480 4 5 16 0.313725 1.00000 * * 1.13035 4.12425 Tally for Discrete Variables: 11 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 10 0.196078 0.19608 -0.855712 0.276634 -1.41083 1.00000 2 4 21 0.411765 0.60784 0.273702 0.384276 -0.26142 2.14942 3 5 20 0.392157 1.00000 * * 0.97990 3.39074 Tally for Discrete Variables: 12 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 8 0.156863 0.17647 -0.92890 0.259145 -1.34853 2.07964 3 4 25 0.490196 0.66667 0.43073 0.363600 -0.21309 3.21508 4 5 17 0.333333 1.00000 * * 1.09080 4.51897 Tally for Discrete Variables: 13 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 4 0.078431 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.43393 1.72840 3 3 13 0.254902 0.37255 -0.32511 0.378406 -0.71064 2.45168 4 4 18 0.352941 0.72549 0.59923 0.333379 0.12758 3.28990 5 5 14 0.274510 1.00000 * * 1.21445 4.37678 Tally for Discrete Variables: 14 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 3 5 0.098039 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.37493 1.78740 3 4 23 0.450980 0.58824 0.22301 0.389144 -0.37596 2.78637 4 5 21 0.411765 1.00000 * * 0.94506 4.10739 Tally for Discrete Variables: 15 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 3 9 0.176471 0.21569 -0.78685 0.292731 -1.17829 1.98403 3 4 22 0.431373 0.64706 0.37739 0.371521 -0.18265 2.97968 4 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.21497 Tally for Discrete Variables: 16 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 5 0.098039 0.09804 -1.29281 0.172974 -1.76434 1.00000 2 4 16 0.313725 0.41176 -0.22301 0.389144 -0.68904 2.07530 3 5 30 0.588235 1.00000 * * 0.66155 3.42589
Lanjutan Lampiran 8 Tally for Discrete Variables: 17 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 6 0.117647 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.46186 1.96631 3 4 17 0.333333 0.47059 -0.07379 0.397858 -0.53479 2.89338 4 5 27 0.529412 1.00000 * * 0.75151 4.17968 Tally for Discrete Variables: 18 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 2 0.039216 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.77676 1.65141 3 3 4 0.078431 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.30440 2.12377 4 4 27 0.529412 0.66667 0.43073 0.363600 -0.27201 3.15616 5 5 17 0.333333 1.00000 * * 1.09080 4.51897 Tally for Discrete Variables: 19 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 12 0.235294 0.23529 -0.721522 0.307514 -1.30693 1.00000 2 4 15 0.294118 0.52941 0.073791 0.397858 -0.30717 1.99976 3 5 24 0.470588 1.00000 * * 0.84545 3.15238 Tally for Discrete Variables: 20 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 9 0.176471 0.17647 -0.928899 0.259145 -1.46849 1.00000 2 4 25 0.490196 0.66667 0.430727 0.363600 -0.21309 2.25540 3 5 17 0.333333 1.00000 * * 1.09080 3.55929 Tally for Discrete Variables: 21 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 6 0.117647 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.67673 1.00000 2 4 18 0.352941 0.47059 -0.07379 0.397858 -0.56835 2.10837 3 5 27 0.529412 1.00000 * * 0.75151 3.42824 Tally for Discrete Variables: 22 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 2 0.039216 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.77676 1.65141 3 3 12 0.235294 0.29412 -0.54140 0.344558 -0.96590 2.46227 4 4 18 0.352941 0.64706 0.37739 0.371521 -0.07639 3.35177 5 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.48081 Tally for Discrete Variables: 23 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 5 0.098039 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.52644 1.90173 3 4 24 0.470588 0.58824 0.22301 0.389144 -0.40775 3.02042 4 5 21 0.411765 1.00000 * * 0.94506 4.37323 Tally for Discrete Variables: 24 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 11 0.215686 0.23529 -0.72152 0.307514 -1.20500 2.22317 3 4 20 0.392157 0.62745 0.32511 0.378406 -0.18078 3.24739 4 5 19 0.372549 1.00000 * * 1.01572 4.44389
Lanjutan Lampiran 8 Tally for Discrete Variables: 25 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 1 0.019608 0.03922 -1.75986 0.084797 -1.89648 1.53168 3 3 11 0.215686 0.25490 -0.65914 0.321045 -1.09533 2.33284 4 4 26 0.509804 0.76471 0.72152 0.307514 0.02654 3.45471 5 5 12 0.235294 1.00000 * * 1.30693 4.73510 Tally for Discrete Variables: 26 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 5 0.098039 0.09804 -1.29281 0.172974 -1.76434 1.00000 2 4 12 0.235294 0.33333 -0.43073 0.363600 -0.81016 1.95418 3 5 34 0.666667 1.00000 * * 0.54540 3.30974 Tally for Discrete Variables: 27 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 6 0.117647 0.11765 -1.18683 0.197262 -1.67673 1.00000 2 4 21 0.411765 0.52941 0.07379 0.397858 -0.48716 2.18957 3 5 24 0.470588 1.00000 * * 0.84545 3.52217 Tally for Discrete Variables: 28 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 3 15 0.294118 0.29412 -0.541395 0.344558 -1.17150 1.00000 2 4 24 0.470588 0.76471 0.721522 0.307514 0.07872 2.25022 3 5 12 0.235294 1.00000 * * 1.30693 3.47843
Tally for Discrete Variables: 29 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 3 8 0.156863 0.19608 -0.85571 0.276634 -1.22296 1.93937 3 4 15 0.294118 0.49020 -0.02458 0.398822 -0.41544 2.74689 4 5 26 0.509804 1.00000 * * 0.78230 3.94463 Tally for Discrete Variables: 30 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 3 5 0.098039 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.37493 1.78740 3 4 21 0.411765 0.54902 0.12318 0.395927 -0.42824 2.73409 4 5 23 0.450980 1.00000 * * 0.87792 4.04025 Tally for Discrete Variables: 31 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 2 0.039216 0.03922 -1.75986 0.084797 -2.16233 1.00000 2 2 1 0.019608 0.05882 -1.56473 0.117288 -1.65703 1.50529 3 3 13 0.254902 0.31373 -0.48532 0.354621 -0.93108 2.23125 4 4 17 0.333333 0.64706 0.37739 0.371521 -0.05070 3.11163 5 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.21497 Tally for Discrete Variables: 32 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 10 0.196078 0.21569 -0.78685 0.292731 -1.25011 2.17806 3 4 22 0.431373 0.64706 0.37739 0.371521 -0.18265 3.24552 4 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.48081
Lanjutan Lampiran 8 Tally for Discrete Variables: 33 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 9 0.176471 0.19608 -0.85571 0.276634 -1.29780 2.13037 3 4 17 0.333333 0.52941 0.07379 0.397858 -0.36367 3.06450 4 5 24 0.470588 1.00000 * * 0.84545 4.27362 Tally for Discrete Variables: 34 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 4 0.078431 0.07843 -1.41570 0.146454 -1.86729 1.00000 2 3 6 0.117647 0.19608 -0.85571 0.276634 -1.10653 1.76076 3 4 21 0.411765 0.60784 0.27370 0.384276 -0.26142 2.60587 4 5 20 0.392157 1.00000 * * 0.97990 3.84719 Tally for Discrete Variables: 35 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 6 0.117647 0.13725 -1.09274 0.219594 -1.46186 1.96631 3 4 15 0.294118 0.43137 -0.17288 0.393025 -0.58966 2.83850 4 5 29 0.568627 1.00000 * * 0.69118 4.11935 Tally for Discrete Variables: 36 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 11 0.215686 0.23529 -0.72152 0.307514 -1.20500 2.22317 3 4 21 0.411765 0.64706 0.37739 0.371521 -0.15545 3.27272 4 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.48081 Tally for Discrete Variables: 37 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 12 0.235294 0.25490 -0.65914 0.321045 -1.16209 2.26607 3 4 21 0.411765 0.66667 0.43073 0.363600 -0.10335 3.32482 4 5 17 0.333333 1.00000 * * 1.09080 4.51897 Tally for Discrete Variables: 38 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 1 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 2 3 0.058824 0.07843 -1.41570 0.146454 -1.68033 1.74784 3 3 10 0.196078 0.27451 -0.59923 0.333379 -0.95332 2.47485 4 4 20 0.392157 0.66667 0.43073 0.363600 -0.07706 3.35110 5 5 17 0.333333 1.00000 * * 1.09080 4.51897 Tally for Discrete Variables: 39 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 11 0.215686 0.23529 -0.72152 0.307514 -1.20500 2.22317 3 4 23 0.450980 0.68627 0.48532 0.354621 -0.10446 3.32371 4 5 16 0.313725 1.00000 * * 1.13035 4.55852 Tally for Discrete Variables: 40 Data Display Row ordinal frek prop prop_kum z_val z*_val sv interval 1 2 1 0.019608 0.01961 -2.06192 0.047611 -2.42817 1.00000 2 3 13 0.254902 0.27451 -0.59923 0.333379 -1.12109 2.30708 3 4 19 0.372549 0.64706 0.37739 0.371521 -0.10238 3.32579 4 5 18 0.352941 1.00000 * * 1.05264 4.48081