analisis strategi pengembangan kelompok usaha …repository.utu.ac.id/63/1/bab i_v.pdfperikanan...
TRANSCRIPT
![Page 1: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/1.jpg)
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOKUSAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP
KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
GUNAWAN06CI0432030
PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH
2013
![Page 2: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/2.jpg)
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOKUSAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP
KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
GUNAWAN06CI0432030
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menjadi SarjanaPada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar
PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH
2013
![Page 3: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/3.jpg)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pengembangan Kelompok UsahaBersama (KUB) Perikanan TangkapKecamatanJohan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
Nama : Gunawan
NIM : 06C10432030
Program Studi : Perikanan
Menyetujui,Komisi Pembimbing
Ketua
Ir. Said Mahjali, MMNIDN : 0110116502
Anggota
Muhammad Rizal, S.Pi., M.SiNIDN : 0111018301
KetuaProgram Studi Perikanan
Muhammad Rizal, S.Pi., M.SiNIDN : 01-1101-8301
DekanFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Uswatun Hasanah, S.Si., M.SiNIDN : 01-2105-7802
Tanggal Ujian Sarjana : 22 Maret 2013 Tanggal Lulus :
![Page 4: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/4.jpg)
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/tugas akhir dengan judul
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHABERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN
JOHAN PAHLWAN KABUPATEN ACEH BARAT
Yang disusun oleh :
Nama : Gunawan
Nim : 06C10432030
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar
Prodi : Perikanan
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 22 Maret 2013 dengan
dinyatakan memenuhi syarat untuk di terima.
Susunan dewan penguji
1. Ir. Said Mahjali, MM
(Dosen Penguji I) .................................
2. Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si
(Dosen Penguji II) .................................
3. Yuli Erina, S.Si., M.Si
(Dosen Penguji III) .................................
4. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si
(Dosen Penguji IV) .................................
Alue Penyareng, 10 April 2013Dekan Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan
Uswatun Hasanah, S.Si,.M.SiNIDN : 01-2105-7802
![Page 5: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/5.jpg)
RIWAYAT HIDUP
Gunawan, dilahirkan di Gampong Mugo Rayeuk Kecamatan
Panton Reu Kab Aceh Barat tanggal 24 Juli 1984. Merupakan
anak Ketiga dari 5 bersaudara dari pasangan Samsukri dan
Cut Hafsah.
Memasuki pendidikan formal pada tahun 1991-1997 di MIN
Negeri Meulaboh. Pada tahun 1997-2000 melanjutkan
pendidikan di SLTP Negeri 3 Meulaboh. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di SUPM Negeri Ladong di Banda Aceh pada tahun 2001-2003. Pada
Tahun 2004 -2006. Penulis mengikuti magang di Jepang di kapal Pole And Line
di Desa Nichinan Kecamatan Miyazaki Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai
mahasiswa program studi Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan.
Selama mahasiswa penulis pernah aktif sebagai asisten dalam pelaksanaan
mata kuliah Ekologi Laut Tropis di bawah bimbingan dan Penanggung Jawab
Bapak Rahmadsyah Deny Siregar, S.Pi dan Wakil Dekan I Ibu Yuli Erina S. Si.
M. Si. Periode 2007- 2008
Pada akhir tahun 2012 penulis melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Srategi Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan Kab Aceh Barat” salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.
![Page 6: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/6.jpg)
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Analisis Srategi
Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di
Kecamatan Johan Pahlawan Kab Aceh Barat adalah karya saya sendiri dengan
arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi.
Alue Penyareng, Maret 2013
Penulis
![Page 7: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/7.jpg)
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOKUSAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP
KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT
Oleh
Gunawan1)Said Mahjali2)Muhammad Rizal2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untukmengetahui strategi pengembanganKelompok Usaha Bersama perikanan tangkap Kecamatan Johan Pahlawan. Hasilanalisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan bahwa nilai faktoreksternal dalam penelitian ini adalah peluang 1,46 dan ancaman 0,75. Sedangkanfaktor internal meliputi dengan nilai kekuatan yaitu 1,65 dan kelemahan 1,18.Dari hasil analisis faktor eksternal memiliki selisih antara 0,71 dan dari hasilanalisis internal memiliki selisih antar 0,47. Dari hasil analisis diketahui KUBPerikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan berada pada posisi kuadran I.Kelompok Usaha Bersama Perikanan Tangkap di kecamatan Johan Pahlawanmemiliki peluang untuk dikembangkan dimasa depan dan pada sisi lain tidakterjadi banyak kendala yang berarti kecuali hanya saja kelemahan di sisi fasilitasyang belum memadai untuk sebuah KUB perikanan tangkap.
Kata kunci :KUB, Strategi, Pengembangan, Kecamatan Johan Pahlawan
RINGKASAN
1)MahasiswaFakultasPerikanandanIlmuKelautanUniversitasTeuku Umar2)DosenFakultasPerikanandanIlmuKelautanUniversitasTeuku Umar
![Page 8: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/8.jpg)
ANALYSIS OF DEVELOPMENT STRATEGY OF JOINT BUSINESSGROUP (KUB) FISHING CAPTURE JOHAN PAHLAWAN
SUB-DISTRICT WEST ACEH DISTRICT
by
Gunawan1) Said Mahjali2) Muhammad Rizal2)
ABSTRACT
This studyis to determine the strategy of development of the Joint BusinessGroup (KUB) of fishing capturein Johan Pahlawan sub-district.Results using theSWOT analysis can be explained that the value of external factorsin this studyarethe opportunities 1.46 and threats 0.75.While internal factor sinclude thestrength values are 1.65 and weakness value 1.18. From the analysis results haveamargin 0.71external and internal views of the results has a difference of between0.47.From the analysis results are known KUB fishing capture Johan Pahlawansub-district position edquadrant I. Joint Business Groupin the Johan Pahlawansub-district has a chance to be developedin the future and theother hand does nothappena lot of constraints, which means it's just weakness in the facilities inadequate for a KUB fisheries.
Keywords: KUB, Strategy, Development, Johan Pahlawan sub-district
1)Student in Fisheries and Marine Science Faculty, University of Teuku Umar2)Lecturer in Fisheries and Marine Science Faculty, University of Teuku Umar
![Page 9: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/9.jpg)
RINGKASAN
GUNAWAN (06C10432030) ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGANKELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAPKECAMATAN JOHAN PAHLAWAN, DI BAWAH BIMBINGAN BAPAKIr. SAID MAHJALI, MM DAN BAPAK MUHAMMAD RIZAL, S.Pi., M.Si
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan
Desember 2012 di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh, untuk
mengetahuistrategi Kelompok Usaha Bersama perikanan tangkap Kecamatan
Johan Pahlawan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Metode survei adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang
ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual mengenai faktor-faktor
penghambat dan strategi pengembangan KUB Perikanan Tangkap baik tentang
institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok yang ada.
Analisispengembangan ekonomi perikanan tangkap Kelompok Usaha
Bersama(KUB) Perikanan Tangkap terhadap permasalahan di yang terjadi,
pengambilan data yang di gunakan juga memakai Analisis Deskriptif dan analisis
SWOT terhadap permasalahan yang mengahambat pengembangan ekonomi KUB
Perikanan Tangkap, pada analisis ini juga ditampilkan dalam bentuk Gambar dan
Tabel.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan
bahwa nilai faktor eksternal dalam penelitian ini adalah peluang 1,46 dan
ancaman 0,75. Sedangkan faktor internal meliputi dengan nilai kekuatan yaitu
1,65 dan kelemahan 1,18. Dari hasil eksternal memiliki selisih antara 0,71 dan
dilihat dari hasil internal memiliki selisih antar 0,47 dan terletak pada kuadran I.
![Page 10: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/10.jpg)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat
Hidayah dan Ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan
judul”Analisis Strategi Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Perikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”.
Shalawat berserta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada pangkuan Nabi
Besar Muhammad SAW karena dengan berkat perjuangan beliaulah kita dapat
hidup sejahtera di bumi Allah SWT.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Said Mahjali, MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
membantu penulis demi terselenggara Skripsi ini.
2. Bapak Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia membantu penulis demi terselenggara Skripsi ini.
3. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Teuku Umar.
4. Bapak Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si selaku ketua jurusan Perikanan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.
5. Kepada kedua orang tua tercinta Ayahnda dan Ibunda yang telah banyak
memberi semangat dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis
dapat menyelesaikan kuliah dan Skripsi ini.
6. Kawan-kawan atas dorongan semangat dan dukungan yang telah diberikan
pada penulis sehingga terselesainya Skripsi ini.
![Page 11: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/11.jpg)
ii
Penulis menyadari bahwa Skipsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dilihat dari isi maupun pembahasan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Skipsi ini.
Penulis hanya bisa berdoa semoga amal yang telah diberikan mendapatkan
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin
Meulaboh, Maret 2013
Penulis
![Page 12: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/12.jpg)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... iDAFTAR ISI.............................................................................................. iiiDAFTAR TABEL ..................................................................................... vDAFTAR GAMBAR ................................................................................. viDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii
I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ................................................................................. 11.2 Perumusan Masalah.......................................................................... 31.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 41.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 41.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 4
II. TINJTAUAN PUSTAKA2.1 KUB Perikanan Tangkap.................................................................. 5
2.1.1 Bidang KUB Perikanan Tangkap ........................................... 62.1.2 Pertumbuhan KUB Perikanan Tangkap ................................. 7
2.2 Perikanan Tangkap ........................................................................... 92.2.1 Tenaga Perikanan Tangkap .................................................... 112.2.2 Pengembangan KUB Perikanan Tangkap .............................. 12
2.3 Permodalan....................................................................................... 152.4 Kegiatan KUB Perikanan Tangkap .................................................. 172.5 Definisi SWOT................................................................................. 18
III. METODE PENELITIAN3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 213.2 Metode Penelitian............................................................................. 213.3 Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 223.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 233.5 Analisis Data .................................................................................... 24
3.5.1 Mengidentifikasi KUB Perikanan Tangkap ........................... 243.5.2 Memberikan gambaran alternatif terhadap permasalahan
KUB Perikanan Tangkap ....................................................... 24
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN4.1 Letak Geografis Daerah Penelitian................................................... 304.2 Keadaan Perikanan Tangkap ............................................................ 31
![Page 13: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/13.jpg)
iv
4.2.1 Kapal Penangkapan Ikan ........................................................ 314.2.2 Alat Tangkapan ...................................................................... 344.2.3 Produksi Perikanan Tangkap.................................................. 35
4.3 Nelayan............................................................................................. 374.4 KUB Perikanan Tangkap.................................................................. 38
4.4.1 Siklus KUB Perikanan Tangkap ............................................ 404.4.2 Penyuluhan KUB Perikanan Tangkap.................................... 41
V. HASIL DAN PEMBAHASAN5.1 Hasil Penelitian................................................................................. 42
5.1.1 Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di KecamatanJohan Pahlawan..................................................................... 42
5.1.2 Fasilitas Pokok ....................................................................... 435.1.3 Fasilitas Fungsional................................................................ 44
5.2 Pembahasan ...................................................................................... 455.2.1 Permasalahan Fasilitas ........................................................... 455.2.2 Tahapan Analisis SWOT........................................................ 46
VI. KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Kesimpulan....................................................................................... 506.2 Saran................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 51
LAMPIRAN............................................................................................... 53
![Page 14: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/14.jpg)
v
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Daftar responden pada penelitian......................................................... 22
2. Cara menggunakan faktor strategi eksternal ........................................ 27
3. Cara menggunakan faktor strategi internal .......................................... 28
4. Matrik SWOT ...................................................................................... 28
5. Kapal penangkapan ikan di Kec Johan Pahlawan thn 2007-2011 ....... 31
6. Jumlah alat tangkap ikan di Kec Johan Pahlawan thn 2007-2011....... 35
7. Data produksi perikanan tangkap di Kec Johan Pahlawan
thn 2007-2011 ...................................................................................... 36
8. Jumlah nelayan Kec Johan Pahlawan thn 2007-2011.......................... 38
9. Perkembangan KUB Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan
thn 2011 ............................................................................................... 39
10. Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan ................ 42
11. Diagram matrik SWOT KUB Perikanan Tangkap di Kec
Johan Pahlawan.................................................................................... 46
![Page 15: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/15.jpg)
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Lokasi Penelitian.................................................................................. 21
2. Diagram Analisis SWOT ..................................................................... 25
3. Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan Kec Johan
Pahlawan thn 2007-2011...................................................................... 33
4. Perkembangan jumlah produksi perikanan tangkap Kec Johan
Pahlawan thn 2007-2011..................................................................... 37
5. Posisi KUB Perikanan Tangkap........................................................... 48
![Page 16: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/16.jpg)
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Panduan kuesioner yang digunakan dalam penelitian .......................... 53
2. EFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap..................... 56
3. IFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap...................... 57
4. Posisi KUB Perikanan Tangkap............................................................ 58
5. Foto Penelitian ...................................................................................... 59
![Page 17: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/17.jpg)
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Aceh Barat terletak di bagian ujung pulau sumatera di pesisir
barat Provinsi Aceh dengan letak geografis 04o 06’ 36” Lintang Utara dan 95o 52’
43” 96o 16 45” Bujur Timur. Dengan luas wilayah kabupaten Aceh Barat
mencapai 2.927.95 Km2 atau seluas 292.795 Ha, sedangkan panjang garis pantai
diperhitungkan 50,55 Km luas laut 233 Km2.
Secara geografis Kabupaten Aceh Barat berbatasan, disebelah utara
dengan kabupaten Aceh jaya dan Kabupaten pidie, sebelah timur dengan
kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya, sebelah barat dengan
Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya.
Jumlah Penduduk Aceh Barat berjumlah 157.871 Jiwa. Mata pencarian
utama masyarakat umumnya bergerak pada sektor Pertanian, Perkebunan dan
Perikanan (nelayan) serta disektor Perdagangan dan Jasa, sebenarnya Kabupaten
Aceh Barat sebagai salah satu Kabupaten di Nanggroe Aceh yang memiliki
potensi besar dibidang kelautan dan perikanan. Namun demikian masih banyak
yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal sehingga belum mampu
memberikan mamfaat dan kontribusi terhadap pembangunan.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan nelayan salah satu
upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan skala ekonomi usaha dalam
wadah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap. Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah suatu kelompok yang dibentuk
berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah seluruh anggota yang dilandasi
![Page 18: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/18.jpg)
2
oleh keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan
secara bersama guna meningkatkan pendapatan anggota (Anonim, 2006).
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap diharapkan dapat
mengakomodasikan seluruh anggota keluarga nelayan (termasuk wanita dan
taruna nelayan), dalam membangun kegiatan usaha yang saling menunjang
menuju tercapainya efisiensi usaha serta meningkatnya pendapatan keluarga
nelayan. Pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
kedepan menjadi acuan pelaksanaan berbagai kegiatan penanggulangan
kemiskinan khususnya pemberdayaan usaha nelayan skala kecil (Anonim, 2005).
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dibentuk
berdasarkan kesepakatan dan musyawarah seluruh anggota berdasarkan
kepentingan, serta kebutuhan dan keinginan bersama untuk dilaksanakan dan
dipertanggun jawabkan bersama. Proses penumbuhan Kelompok Usaha Bersama
(KUB) Perikanan Tangkap merupakan serangkaian kegiatan untuk memotivasi
dan mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Bersama melalui berbagai
kegiatan bimbingan dan pelatihan. Pemerintah berperan sebagai mitra kerja yang
memberikan bimbingan dan pelatihan kepada nelayan agar mampu berperan aktif
dan turut serta mengembangkan perikanan tangkap di wilayahnya (Anonim,
2005).
Masyarakat nelayan merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang
tinggal di daerah pesisir. Pada umumnya mereka adalah kelompok masyarakat
tertinggal yang berada pada level paling bawah, baik tertinggal secara ekonomi,
sosial, maupun budaya. Karena penghasilan mereka masih tergantung pada
kondisi alam, maka sulit bagi mereka untuk merubah kehidupannya menjadi lebih
![Page 19: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/19.jpg)
3
baik. Nelayan tradisional setiap saat berhadapan dengan ketidakpastian
pendapatan dan tekanan musim paceklik ikan yang panjang, tetapi mereka juga
dihadapkan manajemen pengelolaan keuangan dan pemasaran hasil produksinya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk berusaha
meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan, baik melalui pemberian
bantuan peralatan tangkap, kemudahan akses permodalan, maupun melalui
program pemberdayaan masyarakat pesisir. Dimana semua program tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kesejehteraan masyarakat pesisir, termasuk
nelayan. Akan tetapi tidak semua program tersebut tepat sasaran dan hasil yang
diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan (DKP, 2011).
Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian mendalam untuk mengetahui
faktor-faktor pengembangan KUB Perikanan Tangkap dalam program
pemberdayaan masyarakat nelayan di Kabupaten Aceh Barat, serta untuk
merumuskan kembali strategi kebijakan pemberdayaan masyarakat nelayan
khususnya KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang terjadi pada saat ini dimana Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap Kabupaten Aceh Barat berdasarkan dari latar
belakang penelitian diatas yaitu bagaimana strategi pengembangan Kelompok
Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan.
![Page 20: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/20.jpg)
4
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi
pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di
Kecamatan Johan Pahlawan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
analisis pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan, menjadi dasar pengembangan ilmu yang
mengkaji tentang masalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap,
serta mengkaji aspek-aspek yang mempengaruhi perikanan tangkap serta sebagai
pedoman bagi instansi terkait.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu untuk melihat
masyarakat nelayan khususnya nelayan tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan.
![Page 21: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/21.jpg)
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah kelompok
warga atau keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh warga atau keluarga binaan
sosial yang telah dibina melalui proses kegiatan untuk melaksanakan kegiatan
kesejahteraan sosial dan usaha ekonomi dalam semangat kebersamaan sebagai
sarana untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya (Anonim, 2006).
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah badan
usaha non badan hukum ataupun yang sudah berbadan hukum yang berupa
kelompok yang dibentuk oleh nelayan berdasarkan hasil kesepakatan atau
musyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh keingininan bersama dan
dipertanggungjawabkan secara bersama guna meningkatkan pendapatan anggota
(DKP, 2009).
Menurut Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Departemen Kelautan
dan Perikanan (2009), sebagai dasar pembentukan Kelompok Usaha Bersama
antara lain :
a. Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat
dilakukan atas dasar kesamaan jenis usaha maupun bersifat multi usaha yang
saling terkait. Sedangkan mungkin perlu diupayakan Kelompok Usaha
Bersama tersebut dapat mengakomodasikan selruruh anggota keluarga
nelayan (termasuk wanita dan taruna nelayan), dalam membangun kegiatan
usaha yang saling menunjang menuju tercapainya efisiensi usaha serta
meningkatnya pendapatan keluarga nelayan.
![Page 22: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/22.jpg)
6
b. Kelompok Usaha Bersama Perikanan Tangkap merupakan bentuk
kelembagaan perikanan yang bergerak dalam bidang usaha penangkapan
ikan, penanganan dan pengolahan produk perikanan, pemasaran hasil
periknan maupun usaha pendukung kegiatan perikanan tangkap.
c. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap merupakan wadah dan
sarana untuk meningkatkan kegiatan perikanan dan sebagai wahana dalam
penyerapan teknologi dan informasi yang bermanfaat bagi anggotanya.
Kelompok Usaha Bersama dapat menjadi motor penggerak tumbuhnya jiwa
kewirausahaan (enterpreunership) bagi nelayan yang pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan usaha.
2.1.1 Bidang Usaha Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Berdasarkan Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) dijelaskan
bahwa, bidang usaha utama Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
adalah usaha penangkapan ikan. Namun demikian dalam pengembangan
usahanya, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat melakukan
kegiatan usaha pendukung perikanan tangkap, atau yang bersifat melengkapai
usaha yang telah ada. Usaha penangkapan dapat dilakukan dengan berbagai jenis
alat tangkap yang secara legal diperbolehkan dan teknologinya dikuasai oleh
anggota. Usaha penangkapan ikan dapat dibedakan berdasarkan jenis alat tangkap
dan skala armada perikanan tangkap. Usaha penangkapan ikan yang dapat
dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
penangkapan dengan spesifikasi jenis alat tangkap antara lain :
1. Usaha penangkapan ikan dengan jarring gill net;
2. Usaha penangkapan ikan dengan jarring set net;
![Page 23: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/23.jpg)
7
3. Usaha penangkapan ikan dengan long line;
Dalam pengembangan usaha selain penangkapan ikan, Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat bergerak dalam bidang penanganan dan
pengolahan serta pemasaran produk hasil perikanan, maupun usaha pendukung
kegiatan perikanan tangkap. Sedangkan pada bidang usaha Kelompok Usaha
Bersama pengolahan ikan, masing-masing anggotanya mempunyai kegiatan usaha
pengolahan hasil perikanan serta melakukan kegiatan proses produksi secara
mandiri. Kelompok Usaha Bersama secara kelembagaan usaha bertanggungjawab
dalam pemasaran hasil, membantu pengadaan bahan dan sarana produksi,
membantu permodalan bagi anggota yang membutuhkan, memfasilitasi kerjasama
dengan pihak lain, mefasilitasi kegiatan kebersamaan anggota Kelompok Usaha
Bersama (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap menargetkan
keuntungan (management fee) dari kegiatan yang dilakukan. Keuntungan yang
diperoleh tersebut selanjutnya dipergunakan untuk mengembangkan unit usaha
dan ataupun sebagai cadangan modal bagi anggota yang membutuhkan. Secara
berkala, anggota memperoleh pembagian keuntungan usaha Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap secara proporsional (Departemen Kelautan
dan Perikanan, 2009).
2.1.2 Pertumbuhan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di bentuk dari hasil
kesepakatan atau musyawarah seluruh anggota berdasarkan kepentingan,
kebutuhan dan keinginan bersama untuk di laksanakan dan di pertanggung
jawabkan bersama. Pertumbuhan Kelompok Usaha Bersama (KUB)
![Page 24: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/24.jpg)
8
Perikanan Tangkap diawali oleh pembinaan terhadap nelayan/wanita
nelayan/taruna nelayan untuk pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB)
Perikanan Tangkap yang disesuaikan dengan potensi daerah dan pembinaan.
Upaya penumbuhan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
dilakukan dengan meningkatkan pemahaman terhadap bidang usaha Kelompok
Usaha Bersama dan langkah pembentukan nya (Departemen Kelautan dan
Perikanan, 2009).
Berdasarkan Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) dijelaskan
langkah-langkah yang ditempuh oleh aparatur pembina dalam pembentukan
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap secara singkat dapat
dikemukakan sebagai berikut :
a. Potensi sumber daya perikanan yang tersedia di wilayah yang bersangkutan
merupakan modal dasar untuk penumbuhan dan pengembangan Kelompok
Usaha Bersama. Identifiasi sumberdaya diarahkan untuk memperoleh data
dan informasi sumberdaya perikanan, sumberdaya manusia maupun
sumberdaya pendukung yang ada di daerah tersebut yang berpeluang
dikembangkan pengelolaannya. Hasil identifikasi dapat dijadikan dasar dalam
menyusun perencanaan Kelompok Usaha Bersama yang akan dibentuk.
b. Berdasarkan hasil analisis teknis, ekonomis maupun sosial, maka dapat
ditentukan jenis usaha potensial untuk dikembangkan melalui wadah
Kelompok Usaha Bersama. Selain mempertimbangkan jenis usaha yang telah
ada, juga perlu dilakukan telaah terhadap peluang usaha lain yang berpeluang
mencapai sukses untuk dikembangkan. Salah satu faktor penting yang perlu
diperhatikan dan menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dan menjadi
![Page 25: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/25.jpg)
9
faktor pertimbangan utama dalam identifikasi usaha potensial adalah
keterkaitannya dengan pemasaran hasil.
c. Dalam upaya mengarahkan agar Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan
Tangkap dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan,
maka lokasi binaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
harus dipertimbangan secara seksama,sehingga pembinaan Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat dilakukan secara
berkesinambungan.
Menurut Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Departemen Kelautan
dan Perikanan (2009) syarat pembentukan KUB (KUB) Perikanan Tangkap
adalah sebagai berikut :
1. KUB perikanan tangkap dibentuk oleh nelayan/wanita nelayan/taruna nelayan
yang sekurang kurangnya berjumlah 10 (sepuluh) orang berdasarkan prakarsa
sendiri atau dengan dorongan/inisiatif dari pembina yang berasal dari instansi
pemerintah/swasta; yang bersepakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan anggota KUB;
2. KUB Perikanan Tangkap mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia.
2.2 Perikanan Tangkap
Dalam rangka mewujudkan perikanan tangkap yang berkelanjutan
(sustainable fisheries cupture) sesuai dengan ketentuan pelaksanaan perikanan
yang bertanggung jawab (FAO Code of conduct for Responsible Fisheries/CCRF)
maka eksploitasi sumberdaya hayati laut harus dapat dilakukan secara
bertanggung jawab (Responsible fisheries) (Baskoro, 2002).
![Page 26: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/26.jpg)
10
Berdasarkan data dari SOFIA (The State of World Fisheries and
Aquaculture) menyatakan bahwa 5 % dari perikanan dunia dalam status deplesi
atau penurunan produksi secara terus menerus, 16 % terlah dieksploitasi secara
berlebihan dan melampaui batas optimim produksi, 52 % telah penuh eksploitasi,
23 % pada tahap moderat yang artinya produksinya masih dapat ditingkatkan
meskipun dalam jumlah yang kecil, 3 % sumberdaya ikan masih dibawah tingkat
eksploitasi optimumnya dan hanya 1 % yang dalam proses pemulihan melalui
program-program konservasi (Baskoro, 2002).
Berdasarkan tersebut di atas, untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan
perlu dikaji penggunaan alat-alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan dari
segi pengoperasian alat penangkapan ikan, daerah penangkapan dan lain
sebagainya sesuai dengan tata laksana untuk perikanan yang bertanggungjawab
atau Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Kedepan, trend
pengembangan teknologi penangkapan ikan ditekankan pada teknologi
penangkapan ikan yang ramah lingkungan (environmental friendly fishing
tecnology) dengan harapan dapat memanfaatkan sumberdaya perikanan secara
berkelanjutan. Teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan adalah suatu alat
tangkap yang tidak memberikan dampat negatif terhadap lingkungan, yaitu sejauh
mana alat tangkap tersebut tidak merusak dasar perairan, tidak berdampak negatif
terhadap biodiversity, target resources dan non target resources
Di Indonesia saat ini dikenal 3 (tiga) klasifikasi alat penangkapan ikan. yang
pertama : menurut klasifikasi A. Von Brandt, (1964), Kedua : klasifikasi statistik
internasional alat tangkap standar FAO, yang ketiga : klasifikasi standar alat
tangkap berdasarkan statistik perikanan Indonesia (Anonim, 2007).
![Page 27: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/27.jpg)
11
2.2.1 Tenaga Pendamping Perikanan Tangkap
Tenaga Pendamping Perikanan Tangkap (TPPT) adalah petugas teknis
lapang yang mendampingi usaha KUB dan berfungsi sebagai motivator, mediator
dan fasilitator untuk memberikan bimbingan teknis ataupun manajemen usaha,
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, atau usulan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi, atau Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
atau Kota. Sumber tenaga pendamping diutamakan dari Tenaga Penyuluh Teknis
di bawah koordinasi Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan
Perikanan (BPSDMKP) (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).
Tenaga pendamping perikanan tangkap yang telah memnuhi syarat
ditempatkan di Kabupaten/Kota berdasarkan penempatan dan penugasan yang
diberikan oleh Bupati/Walikota. Tugas TPPT utamanya adalah :
1. Melakukan identifikasi potensi usaha KUB;
2. Melakukan inventarisasi data KUB;
3. Memberikan bimbingan teknis usaha penangkapan ikan dan pasca panen;
4. Membantu memfasilitasi kemudahan akses terhadap sarana produksi,
teknologi dan pasar;
5. Membantu KUB dalam membuat laporan perkembangan usaha.
Kegiatan TPPT secara administratiif dikoordinasikan oleh lembaga unit
Bisnis Nelayan Terpadu (UBNT) di bawah bidang pembinaan teknis dan usaha.
Anggaran operasional TPPT dibiayai dari anggaran Pemerintah melalui
Bupati/Walikota (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).
Dalam rangka memperkuat kelembagaan KUB Perikanan Tangkap
menjadi sebuah lembaga usaha kerakyatan yang memiliki bargaining position
![Page 28: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/28.jpg)
12
kuat dalam jaringan bisnis nasional maupun regional, perlu kiranya dibentuk
Forum Komunikasi KUB (FKKUB). Lembaga FKKUB berfungsi sebagai wadah
komunikasi antar KUB dengan tujuan sebagai berikut :
1. Sarana komunikasi KUB dalam membentuk jaringan usaha
2. Sarana pertukaran informasi tentang teknologi, pemasaran hasil perikanan
dan kerjasama usaha
3. Wakil peserta “forum pertemuan” tahunan pada tingkat Kabupaten/Kota,
Propinsi dan Nasional.
Forum Komunikasi KUB (FKKUB) ditingkat Kabupaten/Kota dibentuk
melalui musyawarah gabungan antar KUB se-kabupaten/Kota dengan difasilitasi
Dinas Kelauatn dan Perikanan Kab/Kota. Sebagai ketua FKKUB ditunjuk
pengurus UBNT daerah setempat. Berdasarkan kesepakatan secara berjenjang
dilakukan musyawarah lanjutan untuk membentuk FKKUB pada tingkat Propinsi
dan Nasional (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).
2.2.2 Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat dalam upaya mempercepat
peningkatan kesejahteraan nelayan adalah dengan mendorong pengembangan
KUB Perikanan Tangkap, baik secara kuantitas yaitu jumlah KUB meningkat,
maupun kualitas yaitu volume dan skala usaha KUB meningkat (Departemen
Kelautan dan Perikanan, 2009).
Pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap antara lain dipengaruhi
oleh aspek internal terutama tingkat motivasi dan kreativitas anggota KUB yang
ingin maju, juga ditentukan oleh kondisi eksternal yang mempengaruhi
pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap tersebut. Mengingat biasanya
![Page 29: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/29.jpg)
13
usaha pokok KUB adalah penangkapan ikan maka salah satu aspek eksternal yang
dominan berpengaruh terhadap prospek pengembangan usaha adalah ketersediaan
sumberdaya ikan, antara lain potensi dan jarak ke fishing ground. Kondisi ini
bersifat alamiah dan sulit untuk merubahnya. Sedangkan aspek eksternal lainnya
yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha KUB antara lain kondisi input
sarana produksi, kewirausahaan, akses modal dan akses pasar (Departemen
Kelautan dan Perikanan, 2009).
Guna mendukung percepatan pengembangan usaha KUB Perikanan
Tangkap perlu dilakukan upaya penguatan secara kongkrit dan berkelanjutan
terhadap aspek-aspek tersebut sehingga tercapai kondisi sesuai dengan harapan
anatara lain :
1. Kemudahan KUB Perikanan Tangkap untuk memenuhi kebutuhan sarana
produksi (kapal, alat tangkap, alat bantu dan lain-lain), logistik, melaut,
perbaikan kapal dengan cepat dan harga yang wajar.
2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota KUB Perikanan
Tangkap secara teknis penguasaan teknologi penangkapan, pemahaman
tentang periknan dan karakteristik sumberdaya ikan serta secara administrasi
pemahaman anggota terhadap aspek manajemen dan pengelolaan usaha.
3. Kemudahan KUB Perikanan Tangkap untuk memperoleh sumber
pembiayaan/lending model dari bank maupun lembaga keunagan non bank
lainnya dengan tingkat bunga yang rendah.
4. Kemudahan KUB Perikanan Tangkap untuk menjual hasil produksinya
dengan harga yang wajar, berkembang jaringan kemitraan antara KUB
![Page 30: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/30.jpg)
14
Perikanan Tangkap dengan investor yang bergerak dalam bidang pemasaran
dan pengolahan ikan.
Kemajuan perkembangan KUB Perikanan Tangkap maka sesuai dengan
tuntutan organisasi kelembagaan KUB Perikanan Tangkap semakin berkembang
pula. Adapun indikator terjadinya pengembangan KUB Perikanan Tangkap
ditunjukan sebagai berikut :
1. Anggota kelompok semakin berkembang dan jumlah lembaga/kelompok
bertambah. Suatu lembaga dapat dikatakan berkembang apabila jumlah
anggota maupun jumlah kelompoknya semakin bertambah.
2. Kegiatan usaha dan aset kelompok berkembang (pembagian hasil usaha
berdasarkan besarnya transaksi usaha). Dengan berkembangnya kelembagaan
berarti pula keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha maupun aset yang
dimiliki oleh kelompok semakin besar dan pembagian hasil usaha ditentukan
pada keaktifan anggota, dimana anggota yang melakukan transaksi terbanyak
akan mendapatkan pembagian keuntungan yang paling besar.
3. Perluasan wilayah kerja dan bidang usaha. Dalam suatu kelembagaan yanbg
sehat dan dinamis perluasan wilayah kerja dan bidang usaha merupakan
kebijakan strategis terbaik yang perlu dilakukan dalam pengembangan
kelembagaan.
4. Terjalin kerjasama antar lembaga/kelompok berkembang, untuk
mengembangkan kelembagaan perlu membangun dan menghimpun jejaring
kerjasama antar lembaga/kelompok agar bisa saling mendukung dalam
kegiatan usahanya dan dapat juga mensinergikan rencana kegiatan anatar
lembaga/kelompok.
![Page 31: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/31.jpg)
15
5. Partisipasi lembaga/kelompok dalam pengambilang keputusan yang terkait
dengan sektor perikanan budidaya semakin besar. Dengan berkembangnya
kelembagaan akan semakin besar pula pengaruhnya sehingga dapat
berpartisipasi secara aktif memberikan saran-saran baik kepada publik
maupun pemerintah dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan sektor
perikanan budaya.
6. Peningkatan kelas kemampuan lembaga/kelompok. Dengan semakin
berkembangnya kelembagaan yang berarti pula akan meningkatnya
kemampuan lembaga/kelompok baik di bidang teknis, administratif,
manajerial maupun keungan, dengan demikian secara optimis kelas
kemampuan lembaga/kelompok akan meningkat dari pemula sampai
ketingkat utama.
7. Kemandirian kelompok meningkat. Dengan semakin berkembangnya
kelembagaan yang berarti pula akan meningkatnya kemampuan
lembaga/kelompok baik di bidang teknis, administratif, manajerial maupun
keungan, sehingga kemandirian lemabaga/kelompok meingkat. Disamping
posisi tawar (Bargaining posision) lembaga tersebut akan semakin kuat dan
mandiri.
2.3 Permodalan
Permodalan usaha KUB Perikanan Tangkap merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan dan kelancaran usaha KUB Perikanan Tangkap. Oleh karena
itu, perlu diupayakan agar permodalan KUB Perikanan Tangkap secara bertahap
dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung pengembangan usaha sesuai
![Page 32: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/32.jpg)
16
dengan yang direncanakan. Sumber-sumber permodalan KUB Perikanan Tangkap
berasal dari :
a. Permodalan mandiri anggota KUB Perikanan Tangkap. Penghimpunan modal
dapat dilakukan dari anggota malalui tabungan anggota maupun dalam
bentuk penjualan saham usaha kepada anggota. Modal yang berasal dari
perhimpunan dari dalam KUB Perikanan Tangkap ini diharapkan menjadi
modal utama dalam menjalankan operasional KUB Perikanan Tangkap.
b. Kredit dari kelembagaan keungan (bank dan non bank. Apabila permodalan
dari anggota tidak mencukupi untuk melaksanakan program pengembangan
usaha yang direncanakan pihak KUB Perikanan Tangkap dapat melakukan
pencarian modal dari perbankan. Dalam penyaluran kreditnya, lembaga
keuangan atau bank yang sangat selektif, oleh karena itu perlu di upayakan
agar persyaratan dari lembaga tersebut dapat dipenuhi secara maksimal. Salah
satu pertimbangan yang sangat mendasar adalah tingkat kelayakan dari usaha
yang diajukan.
c. Dukungan dari pemerintah atau dari pihak ke tiga. Sebagai stimulan,
pemerintah secara selektif dapat menyalurkan bantuan permodalan, melalui
penyampaian paket kredit lunak dalam bentuk paket bergulir untuk
mendukung pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap. Demikian halnya
beberapa donatur dari yayasana atau perusahan swasta dapat melakukan hal
yang sama. Oleh karena itu, pengurus KUB Perikanan Tangkap diharapkan
dapat proaktif melakukan pencarian sumber modal tersebut yang dapat
diperuntukan bagi pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap maupun
usaha para anggotanya (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).
![Page 33: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/33.jpg)
17
Berdasarkan Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) dijelaskan
bahwa kepengurusan sudah terbentuk maka pengurus beserta seluruh komponen
anggota KUB Perikanan Tangkap segera menyusun rencana kerja KUB Perikanan
Tangkap. Rencana kerja KUB Perikanan Tangkap terdiri dari 2 jenis yaitu rencana
kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka pendek. Adapun langkah-langkah
dalam penyusunan rencana KUB Perikanan Tangkap adalah berikut :
a. Penetapan tujuan
b. Penyusunan langkah mencapai tujuan
c. Penetapan jadwal kegiatan
d. Pembagian tugas pekerjaan
e. Penetapan jenis dan volume usaha
f. Perencanaan modal dan sumber-sumbernya serta pengembaliannya
g. Rencana pengadaan bahan baku, peralatan dan pemasaran hasil
h. Rencana pengembangan usaha
i. Pola pengembangan usaha
j. Rapat pengurus dan rapat anggota.
2.4 Kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Menurut Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan (2012),
upaya pemberdayaan nelayan dalam rangka penanggulangan kemiskinan melalui
penumbuhan jiwa wirausaha kelompok usaha bersama (KUB) Perikanan Tangkap
di pedesaan. Adapun tujuan dan sasaran nya adalah :
1. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan nelayan sesuai dengan potensi
sumberdaya ikan.
2. Menumbuhkan kewirausahaan nelayan.
![Page 34: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/34.jpg)
18
3. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi nelayan menjadi jejaring atau
mitra lembaga keuangan dalam rangka akses permodalan.
Adapun menu dari kegiatan tersebut antara lain :
1. Pengadaan dan perbaikan sarana penangkapan (perahu/mesin/bahan alat
penangkapan ikan/alat bantu penangkapan ikan).
2. Biaya operasional (termasuk kapal Inka Mina), contoh : bensin/solar/minyak
tanah/pelumas/es.
3. Perbengkelan nelayan.
4. Asuransi.
5. Pengurusan dokumen kapal.
2.5 Definisi SWOT
Menurut Rangkuti (2009) mengatakan bahwa analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunites), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
Dalam http: //infomanfaat.com/275/manfaat-analisa-swot-dalam-bisnis
(2012), Analisa SWOT meliputi 4 hal utama yang akan dinilai yakni sebagai
berikut:
1. Strengths atau kekuatan, yakni kekuatan apa yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu keuntungan.
2. Weaknesses atau kelemahan, yakni kelemahan apa yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan sehingga tidak mampu mengambil peluang dan keuntungan bisnis.
![Page 35: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/35.jpg)
19
3. Opportunities atau peluang, merupakan kesempatan-kesempatan yang dimiliki
oleh perusahaan untuk dapat tampil mendapatkan keuntungan sebanyak-
banyaknya.
4. Threats atau ancaman, merupakan hal-hal yang akan menjadi ancaman di masa
akan datang terkait penyelenggaraan sebuah usaha bisnis. Ancaman bisa dari
dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Dari luar perusahaan misalnya
munculnya pendatang baru atau adanya kompetitor yang cukup kuat.
Menurut Rangkuti (2009) manfaat berikut ini beberapa diantaranya:
1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis
terkait rencana dan pelaksanaan di masa akan datang. Dengan adanya analisa
ini, maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan dan rencana
terbaik untuk perkembangan bisnis di masa akan datang.
2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan
sebuah perusahaan. Analisa SWOT akan membantu perusahaan dalam
memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan
mana yang menguntungkan. Menetapkan berbagai rancangan terbaru sebagai
solusi berbagai masalah yang ditemukan melalui evaluasi analisa SWOT
tersebut.
3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui
informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan
maupun perancang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru
sebagai solusi atas hasil analisa yang sudah ada.
4. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen perusahaan.
Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan
![Page 36: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/36.jpg)
20
yang kecil ataupun ancaman dari pihak luar akan mendorong bagian dari
manajemen perusahan untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang lebih
fresh dan akan lebih efektif menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang
ada.
![Page 37: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/37.jpg)
21
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan
Desember 2012 di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.
Lokasi penelitian akan di tunjukan pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Lokasi Penelitian di Kecamatan Johan Pahlawan (Di acu dalam Rozi, 2012)
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Metode survei adalah
penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang
ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual mengenai faktor-faktor
penghambat dan strategi pengembangan KUB Perikanan Tangkap baik tentang
institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok yang ada (Nazir, 2005).
![Page 38: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/38.jpg)
22
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Pegambilan sampel dilakukan dengan secara sengaja purposive sampling
yaitu data yang didapatkan secara sengaja (Suryabrata, 2005), pada setiap KUB
Perikanan Tangkap dari instansi terkait di Kecamatan Johan pahlawan. Dasar
pertimbangan dalam penentuan atau pemilihan responden dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Kesediaanya responden untuk di wawancarai tentang KUB Perikanan
Tangkap.
2. Memiliki pengetahuan pada bidang KUB Perikanan Tangkap.
3. Memiliki pengalaman dalam bidang KUB Perikanan Tangkap.
4. Keberadaan responden tahu benar tentang kondisi dan permasalahan
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di Aceh Barat.
Untuk lebih jelas daftar responden dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Daftar responden pada penelitian
No Responden Jumlah(orang)
1
2
3
4
5
6
Dinas Kelautan Dan Perikanan Aceh Barat
PPTK (Petugas Penyuluh Tenaga Kontrak) Aceh
Barat
Pengurus/pengelola KUB Perikanan Tangkap
Tokoh Masyarakat
Panglima Laot Kabupaten
Panglima Laot Lhok
2 orang
1 orang
8 orang
2 orang
1 orang
2 orang
Jumlah 16 orang
![Page 39: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/39.jpg)
23
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis data yaitu
data primer dan data sekunder sebagai berikut :
1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan dengan melakukan pengamatan atau yang bersangkutan yang
memerlukannya. Data ini diperoleh secara langsung dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan dari hasil observasi, wawancara dan partisipasi
aktif (Hasan, 2002).
- Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap mereka yang terkait
dengan penelitian ini. Disamping itu, melalui pengamatan ini diiharapkan
bahwa realitas dan konteks penelitian akan dapat dipahami secara
mendalam (Hasan, 2002).
- Wawancara dilakukan kepada informan yang ditemui di lokasi penelitian
Wawancara yang digunakan adalah wawancara berstruktur. Pertanyaan
disusun sedemikian rupa sehingga permasalahan yang diajukan dalam
penelitian ini dapat diungkap dari informan penelitian (Riduwan, 2008).
- Partisipasi aktif ini merupakan suatu kegiatan dimana kita turut serta
secara langsung dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan KUB.
- Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data sekunder, berupa hasil
observasi, catatan lapangan, dan sumber bacaan yang terkait dengan
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini (Riduwan, 2008).
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya
![Page 40: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/40.jpg)
24
diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data
sekunder disebut juga data tersedia (Hasan, 2002).
3.5 Analisis Data
3.5.1 Mengindetifikasi Kelompok Usaha Bersama (KUB) PerikananTangkap
Analisis pengembangan Perikanan Tangkap Kelompok Usaha Bersama
(KUB) Perikanan Tangkap yang ada di Kabupaten Aceh Barat khususnya yang
berada di kecamatan Johan Pahlawan, pengambilan data yang digunakan adalah
analisis deskriptif terhadap Kolompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
yang sedang berjalan. Pada Analisis yang ini nantinya akan diwujudkan dalam
bentuk Tabel dan Gambar.
3.5.2 Memberikan gambaran alternatif terhadap PermasalahanKelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Analisis pengembangan ekonomi perikanan tangkap Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap terhadap permasalahan di yang terjadi,
pengambilan data yang di gunakan juga memakai Analisis Deskriptif dan analisis
SWOT terhadap permasalahan yang mengahambat pengembangan ekonomi KUB,
pada analisis ini juga ditampilkan dalam bentuk Gambar dan Tabel.
Menurut Rangkuti (2009) mengatakan bahwa analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunites), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Dengan demikian
perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi
![Page 41: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/41.jpg)
25
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini.
Analisis pengembangan Srategi Perikanan Tangkap dan permasalahan di
KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan menggunakan analisis
SWOT untuk mengetahui tentang faktor-faktor tersebut yaitu : kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman akan dijadikan dasar pedoman dalam
menetukan strategi pemecahan permasalahan.
Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunites dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal peluang (Opportunites)dan ancaman (Threats) dengan faktor
internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness.) (Rangkuti 2009).
Adapun gambar diagram analisi SWOT ditunjukan pada Gambar 2 berikut ini.
3. Mendukung 1. Mendukungstrategi turn strategi agresifaround
4.Mendukung 2. Mendukungstrategi strategidefensif difersifikasi
Gambar 2. Diagram Analisis SWOT (Rangkuti, 2009)
BERBAGAI PELUANGPEPELUANG
KEKUATANINTERNAL
KELEMAHANINTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
![Page 42: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/42.jpg)
26
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresis (Growth oriented strategi) (Rangkuti, 2009).
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau jasa)
(Rangkuti, 2009).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan
internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question
Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga
dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple
menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang
dipergunakan dengan cara menarwarkan produk-produk baru dalam
microcoputer (Rangkuti, 2009).
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal
(Rangkuti, 2009).
![Page 43: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/43.jpg)
27
Berikutnya tahap pengumpulan data tentang srategi pengembangan dan
permasalahan KUB perikanan tangkap dengan menggunakan faktor eksternal dan
internal meliputi :
1. Matrik Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matrik Faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu faktor srtategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara
penetuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Adapun cara-cara penentuan faktor
strategi eksternal yang ditujukan pada Tabel 2.
Tabel 2. Cara menentukan faktor strategi eksternal
FAKTOR-FAKTORSTRATEGIEKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT XRANTING KOMENTAR
PELUANG
............. ................ .............. .............
ANCAMAN
.............. .............. ............... ............
TOTAL ............. .............. .............. .............
2. Matrik Faktor Strategi Internal
Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diindentifikasi,
suatu tabel IFAS (Internal Strategic Faktors Analysis Summary) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strength and
Wekness perusahaan. Adapun cara-cara penentuan faktor strategi internal
ditunjukan pada Tabel 3.
![Page 44: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/44.jpg)
28
Tabel 3. Cara menentukan faktor strategi internal
FAKTOR-FAKTORSTRATEGIINTERNAL
BOBOT RATING BOBOT XRANTING KOMENTAR
KEKUATAN
........... ............ ............. ............
KELEMAHAN
............ ............ .............. ............
TOTAL ........... ............. ............. ............
Analisis yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan
adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan
empat set kemungkinan alternatif strategi (Rangkuti, 2009). Adapun matrik
SWOT ditunjukan pada Tabel 4.
Tabel 4. Matrik SWOT
IFAS
EFAS
STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
OPPORTUNES (O) STRATEGI SO
.........................
STRATEGI WO
.........................
TREATHS (T) STRATEGI ST
.........................
STRATEGI WT
..........................
![Page 45: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/45.jpg)
29
Keterangan Tabel
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
![Page 46: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/46.jpg)
30
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Letak Geografis Daerah penelitian
Kabupaten Aceh Barat terletak di bagian ujung pulau sumatera di pesisir
barat Provinsi Aceh dengan letak geografis 04o 06’ 36” Lintang Utara dan 95o 52’
43” 96o 16 45” Bujur Timur. Dengan luas wilayah kabupaten Aceh Barat
mencapai 2.927.95 Km2 atau seluas 292.795 Ha, sedangkan panjang garis pantai
diperhitungkan 50,55 Km luas laut 233 Km2.
Secara geografis Kabupaten Aceh Barat berbatasan, disebelah utara
dengan kabupaten Aceh jaya dan Kabupaten pidie, sebelah timur dengan
kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya, sebelah barat dengan
Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya.
Kabupaten ini memiliki empat Kecamatan yang berbatasan langsung
dengan Samudera Indonesia dan merupakan Kecamatan pesisir yaitu kecamatan
Johan Pahlawan, Meureubo, Samatiga dan kecamatan arongan lambalek. Dan
kecamatan daratan ada 8 (delapan) meliputi yaitu kaway XVI, Sungai Mas, Pantee
Ceuremen, Panton Ree, Bubon, Woyla Barat dan Woyla Timur. Pada penelitian
ini dilakukan di Kecamatan Johan Pahlawan.
Kecamatan Johan Pahlawan merupakan pusat ibu kota Kabupaten Aceh
Barat yang memililiki jumlah penduduk terbanyak dari kecamatan-kecamatan lain
nya. Jumlah penduduk kecamatan Johan Pahlawan yang tercatat oleh Badan Pusat
Statistik pada tahun 2010 adalah 56.050 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak
26.950 orang dan perempuan sebanyak 26.130 orang, sekitar 25% adalah nelayan.
![Page 47: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/47.jpg)
31
4.2 Keadaan Perikanan Tangkap
4.2.1 Kapal Penangkapan Ikan
Kapal perikanan merupakan bagian dari armada penangkapan yang terdiri
dari nelayan, alat tangkap dan kapal itu sendiri. Pengertian kapal perikanan sendiri
menurut UU No. 45 tahun 2009 tentang perikanan adalah kapal, perahu, atau alat
apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung
operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan
ikan, pelatihan dan penelitian atau eksplorasi perikanan. Kapal perikanan secara
garis besar terdiri dari 3 kategori, yakni perahu motor, perahu motor tempel dan
kapal motor.
1. Perahu tanpa motor, terdiri dari jukung, perahu papan besar.
2. Perahu motor tempel adalah yang menggunakan motor atau mesin tempel
sebagai tenaga penggerak yang diletakkan di sisi kiri dan kanan badan atau di
butiran kapal
3. Kapal motor adalah kapal yang menggunakan tenaga mesin dalam sebagai
penggerak utamanya.
Jumlah kapal penangkapan ikan di Kecamatan Johan Pahlwan ditunjukan
pada Tabel 5.
Tabel 5. Kapal penangkapan ikan di Kec Johan Pahlawan tahun 2007-2011Jenis Armada
(Unit)Tahun
2007 2008 2009 2010
PTMKecil 8 6 6 8Sedang 5 5 5 5Besar 7 2 2 7
Jumlah PTM 20 13 13 20
PM MT 36 36 36 36KM 436 470 295 297
Jumlah PM 472 506 331 333Total 492 519 344 353
Sumber : DKP 2007-2011 Kabupaten Aceh Barat; diolah kembali 2012
![Page 48: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/48.jpg)
32
Keterangan : PTM = Perahu Tanpa MotorMT = Motor TempelKM = Kapal Motor
Perahu tanpa motor adalah kendaraan air yang tidak menggunakan mesin,
perhu tanpa motor ada dua jenis yaitu jukung dan perahu papan. Motor tempel
adalah perahu yang menggunakan mesin tempel sebagai alat penggerak ,
transmisi, propeler ataupun jet air. Mesin ditempelkan pada buritan perahu. Selain
sebagai penggerak mesin tempel juga digunakan untuk mengemudikan
perahu/kapal dengan memutar mesin beserta propeler pada suatu sumbu. Kapal
motor adalah kapal yang mempunyai mesin pembakaran dalam, biasanya mesin
diesel.
Kapal penangkapan ikan yang beroperasi di Kecamatan Johan pahlawan
terdiri dari perahu tanpa motor, perahu tanpa motor pada tahun 2007 sejumlah 20
perahu, pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan dan jumlah perahu nya
adalah 13 unit dan terjadi peningkatan kembali pada tahun 2010 mencapai 20 unit
perahu.
Perahu motor (PM) yang beroperasi di Meulaboh sejumlah 472 unit pada
tahun 2007, terjadi peningkatan pada tahun 2008 sejumlah 506 unit sedangkan
pada tahun 2009-2010 terjadi penurunan jumlah kapal yaitu sejumlah 333 unit
kapal. Sedangkan perahu tanpa motor (PTM) terbagi dalam perahu tanpa motor
kecil, sedang dan besar. Sedangkan perahu motor tempel terbagi dalam perahu
motor tempel dan kapal motor (KM). Jumlah kapal penangkapan ikan di
kecamatan Johan Pahlawan periode tahun 2007-2011 dapat dilihat di atas pada
Tabel 5.
![Page 49: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/49.jpg)
33
Gambar 3. Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan Kec JohanPahlawan tahun 2007 – 2010
Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan secara keseluruhan pada
periode 2007-2011 cenderung mengalami penurunan walaupun tetap terjadi
peningkatan pada tahun tertentu. Pada tahun 2007 jumlah kapal 492 unit
(28,80%). Jumlah kapal pada tahun 2008 menjadi 519 unit (30,38%), terjadi
peningkatan jumlah kapal disebabkan banyaknya bantuan, dan pada tahun 2009
kapal kembali mengalami penurunan menjadi 344 unit (20,14%), dan pada tahun
2010 peningkatan jumlah kapal menjadi 355 unit (20,66%) (Anggraini, 2012).
DKP (2006) menerangkan bahwa penurunan jumlah kapal penangkapan
ikan di Kecamatan Johan Pahlawan dikarenakan terjadinya gempa dan gelombang
Tsunami sehingga terjadi perubahan armada penangkapan ikan yang dimiliki oleh
para nelayan dari mulai dari mulai kualitas dan kuantitas yang bersumber bantuan
juga relatif menurun dan kualitasnya rendah (Anggraini, 2012).
![Page 50: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/50.jpg)
34
4.2.2 Alat Tangkapan
Alat tangkap adalah suatu alat yang digunkan untuk melakukan kegiatan
penangkapan ikan. Adapun jenis-jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di
kecamatan Johan Pahlawan adalah sebagai berikut :
1. Pancing ulur adalah jenis alat tangkap yang menggunakan benang pancing
yang diturunkan dari atas kapal dengan memakai pemberat timah/besi dan
nelayan yang memakai alat tangkap ini hanya dalam skala kecil.
2. Pursesaine adalah alat tangkap jaring dengan skala besar, mata jaringnya 7-8
cm dengan kedalaman hingga 3000-5000 meter di dalam perairan
3. Rawai longline adalah alat tangkap yang terdiri dari rangkaian tali utama
yang meliputi tali pelampung, tali utama, tali cabang dan mata pancing,
kemudian alat pelengkapnya penggulung rawai,
4. Pukat trawl mini merupakan jenis alat tangkap yang menggunakan rangkaian
pemberat papan dengan dilapisi dan sisi kiri serta kanan pada alat ini terdapat
tali panjang untuk menarik pada dasar peraiaran dengan kedalaman 10-20 M
5. Pancing longline merupakan jenis alat tangkap yang paling banyak digunakan
oleh nelayan karena alat tangkap ini tidak banyak menghabiskan biaya seperti
alat tangkap lain nya.
6. Bubu merupakan alat tangkap yang bersifat pasif yang memanfaatkan
kebodohan ikan dengan sistem jebakan.
7. Jaring insang (gill net) satu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang
bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring dari bagian utama
ukurannya sama.
![Page 51: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/51.jpg)
35
Adapun jumlah alat tangkapan dapat di lihat pada Tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Alat tangkap ikan di Kec Johan Pahlawan tahun 2007-2011Jenis Alat Tangkap
(Unit)Tahun
2007 2008 2009 2010Pancing Ulur 86 81 86 91Pursesaine 13 10 15 17Rawai Longline 86 83 86 87Pukat Trawl Mini 8 5 3 2Pancing Longline 86 81 86 91
Total 279 260 276 288Sumber : DKP 2007-2011 Kabupaten Aceh Barat; diolah kembali 2012
4.2.3 Produksi Perikanan tangkap
Sumberdaya ikan yang sangat besar dan memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi, dimana perairan Indonesia memiliki 27,2% dari seluruh spesies flora
dan fauna yang terdapat di dunia yang meliputi 12,0% mamalia, 23,8% amphibia,
31,8% reptilian, 44,7% ikan, 40% molluska dan 8,6% rumput laut (Mallawa,
2006).
Potensi sumberdaya ikan meliputi : pelagis besar, pelagis kecil,
sumberdaya udang dan krustasea lainnya, sumberdaya ikan demersal, sumberdaya
moluska dan teripang, sumberdaya cumi-cumi, sumberdaya benih alam komersial,
sumberdaya karang, sumberdaya ikan konsumsi, sumberdaya ikan hias,
sumberdaya penyu laut, sumberdaya mamalia laut, dan sumberdaya rumput laut
(Mallawa, 2006).
Produksi perikanan tangkap adalah suatu sumber hasil yang diperoleh dari
hasil tangkapan nelayan laut. Produksi perikanan tangkap nasional pada tahun
2007 mencapai 5,04 juta ton, meningkat 4,9 persen dibanding tahun 2006 dan
tumbuh 2,9 persen per tahun sejak tahun 2002.
![Page 52: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/52.jpg)
36
Jenis produksi penangkapan ikan di perairan laut dan sungai secara umum
terdiri dari produksi ikan, udang, cumi-cumi dan kepiting, Ikan hiu, ikan cakalang,
ikan dencis, ikan layur, ikan kembung, ikan swangi, ikan biji nangka, ikan gelama
dan ikan domersal seperti kakap merah dan tenggiri.
Tabel 7. Data Produksi Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan tahun 2007-2011
No Tahun Produksi Ikan (Ton) Nilaiproduksi/Rp
1 2007 10.808,70 133.573.0002 2008 11.076,63 209.071.3913 2009 9.297,25 231.690.930,704 2010 6.225,27 138.445.574,715 2011 8.233,78 241.867.287,50
Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2011
Berdasarkan Tabel 7 data produksi perikanan tangkap di kecamatan Johan
pahlawan periode 2007-2011, menunjukan bahwa produksi perikanan tangkap
ikan setiap tahun selalu mengalami perubahan, pada tahun 2007 produksi
perikanan tangkap berjumlah 10,808.70 (23.68%), kemudian tahun 2008 naik
11,076.63 (24.26%), dan pada tahun 2009 kembali menurun 9,297.25 (20.37%),
dan pada tahun 2010 jumlah produksi ikan berjumlah 6,225.27 (13.63%) dan pada
tahun 2011 jumlah produksi ikan kembali meningkat menjadi 8,233,78 (18.04)
(Anggraini, 2012).
![Page 53: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/53.jpg)
37
Gambar 4. Perkembangan jumlah produksi perikanan tangkap Kec JohanPahlawan tahun 2007 – 2011
Dari data tersebut di atas terlihat adanya perkembangan terjadinya naik
turun produksi dari tahun ke tahun kondisi ini di sebabkan oleh dua musim yaitu
musim barat dan musin timur, bila musim timur datang jumlah produksi ikan
menurun penyebabnya adalah, gelombang besar, pengaruh cuaca, serta adanya
(ilegal fishing) pencurian ikan dan perkembangan sarana dan prasarana perikanan
tangkap di Kabupaten Aceh Barat, dan pada musim barat jumlah ikan meningkat
disebabkan oleh cuaca yang sudah stabil. Namun demikian jumlah produksi
tersebut di perkirakan masih jauh dari potensi lestari yang ada dan pendapatan
masyarakat nelayan sangat rendah sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat
nelayan masih memprihatinkan, kondisi ini akibat peralatan penangkapan ikan
yang di gunakan oleh nelayan masih sangat terbata (Anggraini, 2012).
4.3 Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan
ikan. Dalam statistik perikanan perairan umum, nelayan adalah orang yang secara
aktif melakukan operasi penangkapan ikan di perairan umum. Berdasarkan data
![Page 54: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/54.jpg)
38
DKP, Nelayan di kecamatan Johan Pahlawan pada tahun 2007 berjumlah 1,811
jiwa, dan pada tahun 2008 berjumlah 1,596 jiwa, di ikuti pada tahun 2009 nelayan
berjumlah 1,621 jiwa, pada tahun 2010 jumlah para nelayan berkisar 1,698 jiwa.
Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut.
Tabel 8. Jumlah nelayan menurut Kec Johan pahlawan tahun 2007-2010
No Tahun Johan Pahlawan(Jumlah orang)
1 2007 1,8112 2008 1,5963 2009 1,6214 2010 1,698
Jumlah 6726Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 8 jumlah nelayan pada kecamatan Johan Pahlawan
selama perieode 2007-2010 menunjukan bahwa jumlah nelayan mengalami
penurunan walaupun pada tahun tertentu adanya peningkatan. Peningkatan jumlah
nelayan pada tahun 2007 tingkat pertumbuhannya yaitu 1,811 (26.92%),
kemudian pada tahun 2008 jumlah nelayan mengalami penurunan menjadi
sebanyak 1,596 (23.72%), hal ini disebabkan banyak nelayan yang beralih profesi
ke yang lain, seperti pendagang, tukang becak, tukang bangunan, dan pada tahun
2009 jumlah nelayan meningkat menjadi 1,621 (24.10%), pada tahun 2010
jumlah nelayan lebih meningkat menjadi 1,698 (25.24%), nelayan yang tadinya
jarang pergi melaut sekarang sudah kembali menjadi nelayan abadi.
4.4 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Pengembangan usaha Perikanan Tangkap melalui Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di kecamatan Johan pahlawan yang terdapat
pada 3 (tiga) wilayah. Sejalan dengan program peningkatan kehidupan nelayan
![Page 55: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/55.jpg)
39
(PKN) melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), dalam
upaya pengembangan dan pembinaan usaha perikanan tangkap perlu didukung
dengan pemahaman terhadap maksud dan tujuan KUB itu sendiri, baik dikalangan
nelayan maupun para aparatur pembina (DKP, 2011)
Secara umum, dengan terbentuknya kelompok Usaha bersama (KUB)
Perikanan Tangkap diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi
usaha nelayan dalam meningkatkan daya saing nelayan dalam pemasaran hasil
penangkapan ikan. Berdasarkan DKP kecamatan Johan pahlawan pada tahun 2011
telah terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap yang terdiri
dari 8 kelompok pada kecamatan Johan Pahlawan, dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Perkembangan KUB Perikanan Tangkap Kec Johan pahlawan tahun2011
No Nama KUB TPI/PPI Alamat/kecJumlah
Anggota Ket
1 Aneuk Laot UjungBaroh
JohanPahlawan 18 Berbadan
Hukum
2 Mitra UjungBaroh
JohanPahlawan 17
BerbadanHukum
3 Bacut-Bacut UjungBaroh
JohanPahlawan 21
BerbadanHukum
4 Rakan SyedaraUjungBaroh
JohanPahlawan 19
BerbadanHukum
5 Rizkie Tamita UjungBaroh
JohanPahlawan 12 Pengukuhan
6 Putra Nelayan UjungBaroh
JohanPahlawan 15 Pengukuhan
7 Kakap Merah UjungBaroh
JohanPahlawan 16 Berbadan
Hukum
8 Camar laut UjungBaroh
JohanPahlawan 16 Berbadan
HukumSumber : DKP Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2011
![Page 56: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/56.jpg)
40
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah ada dua macam/kategori yaitu
bantuan berbentuk barang seperti, alat tangkap, alat perbengkelan dan alat
navigasi. Selain bantuan berbentuk barang ada juga bantuan berupa dana hibah.
4.4.1 Siklus Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dibentuk
berdasarkan kesepakatan dan musyawarah seluruh anggota berdasarkan
kepentingan, serta kebutuhan dan keinginan bersama untuk dilaksanakan dan
dipertanggun jawabkan bersama. Siklus pada KUB Perikanan Tangkapdijalankan
menurut peraturan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Perikanan
Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan, dimana siklus dimulai dari rincian
kegiatan untuk menentukan kegitan perikanan tangkap, lalu dilakukan pembuatan
konsep pembangunan perikanan tangkap dalam rangka pemberantasan
kemiskinan, kemudian barulah dibentuk KUB perikanan tangkap sebagai wadah
penerima dan pengelola program pengembangan perikanan tangkap. Untuk
mewujudkan KUB Perikanan Tangkap maju, mandiri dan bankable perlu adanya
peranan nelayan untuk mengembangkan usaha, pemerintah melakukan pembinaan
dan pengembangan serta memberikan program-program, kegiatan dan anggaran.
Sedangkan masyarakat mendukung penguatan KUB Perikanan Tangkap serta
memberikan akses teknologi dan informasi. Dalam dunia usaha KUB Perikanan
Tangkap harus berperan aktif membangun mitra usaha dan akses permodalan
sehingga tercapailan nelayan yang makmur.
![Page 57: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/57.jpg)
41
4.4.2 Penyuluhan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Penyuluhan KUB Perikanan Tangkap dilaksanakan oleh Tenaga
Pendamping Perikanan Tangkap (TPPT) adalah petugas teknis lapang yang
mendampingi usaha KUB Perikanan Tangkap berfungsi sebagai motivator,
mediator dan fasilitator untuk memberikan bimbingan teknis maupun manajemen
usaha, ditetapkan oleh Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, atas usulan Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi, atau Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota. Sumber tenaga pendamping diutamakan dari tenaga penyuluhan
teknis di bawah koordinasi Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan
dan Perikanan (BPSDMKP).
Dua elemen pokok dalam penyuluhan pengembangan masyarakat nelayan
perikanan tangkap yaitu :
1. Mandiri, dalam penyuluhan mandiri dibagi menjadi tiga antara lain; 1)
Penyuluhan secara ekonomi, dimana penyuluhan tersebut menjelaskan KUB
tersebut mampu bertahan dalam keadaan krisis; 2) Penyuluhan menajemen,
dimana penyuluhan ini menjelaskan mampu membuat perencanan sendiri
seperti kegiatan musrembang dan lain-lain; 3) Penyuluhan intelektual, dimana
penyuluhan ini pembentukan dasar pengetahuan otonom oleh masyarakat
(tidak mudah di tipu oleh pihak tertentu).
2. Partisipasi aktif, dimana penyuluhan ini dilakukan proses aktif dan inisiatif
yang dijalankan oleh masyarakat nelayan itu sendiri namun dibimbing oleh
cara berfikir dengan menggunakan sarana dan proses.
![Page 58: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/58.jpg)
42
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan
Tingkat operasional di KUB perikanan tangkap sangat di pengaruhi oleh
keberadaan fasilitas. Fasilitas yang terdapat di KUB Kecamatan Johan Pahlawan
terdiri atas fasilitas pokok, fungsional dan penunjang.
Fasilitas pokok yang terdapat di KUB Perikanan Tangkap Kecamatan
Johan Pahlawan terdiri atas Area, Alat Tangkap, Alat Navigasi, Armada. Fasilitas
fungsional terdiri dari kantor KUB Perikanan Tangkap, Stempel KUB, Aset KUB,
dan papan nama KUB Perikanan Tangkap. Adapun fasiltas yang dimiliki KUB
Perikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan dapat dilihat pada Tabel 10
berikut ini.
Tabel 10. Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan
No Fasilitas Fungsi KondisiFasilitas Pokok1 Lahan Aktif Baik2 Alat tangkap Aktif Kurang memadai3 Alat navigasi Aktif Kurang memadai4 Armada Aktif Kurang memadaiFasilitas Fungsional1 Kantor KUB Aktif Baik2 Stempel KUB Aktif Baik3 Aset KUB Aktif Baik4 Papan nama KUB Aktif Baik
Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat 2011; diolah
![Page 59: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/59.jpg)
43
5.1.2 Fasilitas Pokok
Fasilitas pokok fasilitas dasar yang berfungsi untuk menjamin keamanan
dan kelancaran KUB Perikanan Tangkap sewaktu berlayar keluar maupun masuk
pelabuhan, beberapa fasilitas pokok di KUB Perikanan Tangkap Kecamatan Johan
Pahlawan sebagai berikut :
1. Lahan KUB Perikanan Tangkap
Lahan KUB Perikanan Tangkap merupakan salah satu fasilitas penting
yang perlu dipehitungkan untuk pengembangan KUB Perikanan Tangkap. Lahan
KUB Perikanan Tangkap yang memadai dapat menghindari terjadinya
pembebasan lahan. Kecilnya lahan pelabuhan dapat memberi keterbatasan bagi
pelaku usaha untuk melakukan aktifitasnya.
Lahan KUB Perikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahalawan rata-rata
memiliki luas 6 x 8 m. Dengan lahan yang demikian mampu melakukan kegiatan
KUB Perikanan Tangkap dengan baik serta mampu memberikan kontribusi
kepada nelayan-nelayan perikanan tangkap kecamatan Johan Pahlawan.
2. Alat tangkap nelayan
Alat tangkap adalah suatu alat yang digunakan nelayan untuk menangkap
hasil perikanan di perairan. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan kecamatan
Johan pahlawan berupa pancing ulur, pursesaine, rawai longline, pukat trawl mini
dan pancing longline.
3. Alat navigasi
Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan
penangkapan hasil perikanan. Alat-alat yang digunakan oleh KUB Perikanan
![Page 60: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/60.jpg)
44
Tangkap kecamatan Johan Pahlawan yang bergerak di bidang perikanan tangkap
belum memadai mencakup GPS, kompas, radio dan echosonder.
4. Armada tangkapan
Armada yang digunakan oleh KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan
Pahlawan yang bergerak di bidang perikanan tangkap belum memadai mencakup
perahu tanpa motor, motor tempel dan kapal motor.
5.1.3 Fasilitas Fungsional
Fasilitas fungsional sering disebut sebagai supra struktur, yang berfungsi
meningkatkan nilai guna dari fasilitas pokok. Fasilitas ini tujuannya adalah
memberikan pelayanan, sehingga dapat menunjang aktifitas di KUB Perikanan
Tangkap. Fasilitas fungsional di KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan
Pahlawan meliputi :
1. Kantor KUB Perikanan Tangkap
Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan
administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Berarti segala macam
urusan dalam organisasi harus melewati kegiatan kantor dan keluar masuknya
informasi menyangkut organisasi juga harus melalui kantor. Kantor KUB
Perikanan Tangkap sudah harus mencakup Aset KUB Perikanan Tangkap,
Stempel KUB Perikanan Tangkap dan papan nama KUB Perikanan Tangkap
serta luas kantornya adalah 5 x 15 meter.
![Page 61: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/61.jpg)
45
5.2 Pembahasan
5.2.1 Permasalahan Fasilitas
Permasalahan fasilitas yang terjadi pada KUB Perikanan Tangkap
kecamatan Johan Pahlawan melingkup dari fasilitas pokok dan fasilitas
fungsional. Permasalahan yang terjadi pada fasilitas pokok pada KUB Perikanan
Tangkap kecamatan Johan Pahlawan meliputi kurang memadai alat tangkapan,
kurang memadai alat navigasi nelayan serta armada tangkapan nelayan.
Permasalahan pertama yaitu mengenai alat tangkap yang di gunakan oleh nelayan
belum memadai sehingga hasil tangkapan kurang mencapai target yang untuk
meningkatkan hasil KUB Perikanan Tangkap tersebut.
Permasalahan kedua mengenai alat navigasi yang digunakan oleh nelayan
yang kurang memadai sehingga nelayan kurang maksimal dalam melakukan
penangkapan. Alat navigasi yang digunakan nelayan KUB Perikanan Tangkap
kecamatan Johan Pahlawan pada kapal motor 1-3 GT hanya GPS, kompas dan
radio, sedangkan kapal motor diatas 3 GT mempunyai alat navigasi berupa GPS,
kompas, radio dan echosonder.
Permasalahan ketiga pada fasilitas pokok yaitu armada tangkapan nelayan
belum adanya kemerataan armada tangkap yang sesuai dengan kebutuhan nelayan
yang bergerak di KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan. Peran
pemerintah dalam meningkatkan kemajuan hasil KUB perikanan tangkap
kecamatan Johan Pahlwan yaitu memberikan modal secara peminjaman atau
hibah, pelatihan mengenai perikanan tangkap, bantuan alat tangkap serta kerja
sama yang baik dengan pemerintah.
![Page 62: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/62.jpg)
46
5.2.2 Analisis SWOT
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terhadap penetapan dan permasalahan KUB Perikanan Tangkap,
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada proses analisis SWOT untuk
mengetahui persepsi pakar atau pihak yang mengetahui kondis ril dan terlibat
dalam kebijakan tentang fasilitas KUB Perikanan Tangkap dan permasalahannya.
Oleh karena itu matrik SWOT penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 11 berikut
ini.
Tabel 11. Diagram matrik SWOT KUB Kec Johan PahlawanIFAS
EFAS
STRENGTHS (S)
Struktur organisasi Fasilitas KUB
Perikanan Tangkap Manajemen Keuangan
WEAKNESSES (W)
Jenis alat tangkap Pemamfaatan KUB
Perikanan Tangkap Pendapatan Data hasil tangkapan
OPPORTUNES (O)
MendatangkanInvestor
Hasil tangkapanmeningkata
Teknologi memadai Sumberdaya yang
memadai
STRATEGI SO
Meningkatkan fasilitasserta memantapkanmanajemen organisasidan keuangan denganinvestor yang masukdan dengan teknologimemadai
STRATEGI WO
Meningkatkan hasiltangkapan sertameningkatkanpemamfaatan KUBPerikanan Tangkap
TREATHS (T)
Keamanan KUBPerikanan Tangkap
Manajemen organisasi Aspek legalitas Efektifitas KUB
Perikanan Tangkap KUB yang lain
STRATEGI ST
Memperjelas strukturorganisasi danmanajemen keuanganuntuk mengatasimanajemen organisasiyang tidak sesuai sertameningkatkanefektifitas KUBPerikanan Tangkap
STRATEGI WT
Meningkatkanpemamfaatan KUBPerikanan Tangkapagar aspek legalitasjelas sertameningkatkankeamanan KUBPerikanan Tangkap
![Page 63: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/63.jpg)
47
a. Strategi SO
Meningkatkan fasilitas KUB Perikanan Tangkap dengan memanfaatkan
investor dari dalam dan luar daerah serta meningkatkan teknologi.
Memperjelas manajemen keuangan KUB perikanan tangkap, antisipasi
terhadap mitra kerja serta mengetahui pengelolaan hasil perikanan
tangkap.
b. Strategi ST
Membuat Ad/Art KUB Perikanan Tangkap yang jelas untuk membuat
aspek legalitas KUB Perikanan Tangkap serta efektifitas KUB lebih maju.
Meningkatkan fasilitas KUB Perikanan Tangkap untuk tercapai keamanan
KUB Perikanan Tangkap.
c. Strategi WO
Meningkatkan data hasil pemasaran serta data hasil produksi untuk
pertumbuhan hasil tangkapan dan menumbuh mitra kerja.
Meningkatkan alat tangkapan nelayan untuk memaksimalkan hasil
tangkapan serta pengelolaan hasil tangkapan.
d. Strategi WT
Meningkatkan pemamfaatan KUB Perikanan Tangkap agar tercapainya
keamanan KUB Perikanan Tangkap serta terciptanya aspek legalitas.
Adapun posisi KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan
Berdasarkan analisis SWOT 2012 dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.
![Page 64: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/64.jpg)
48
Gambar 5. Posisi KUB Perikanan Tangkap
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan
bahwa nilai faktor eksternal dalam penelitian ini adalah peluang 1,46 dan
ancaman 0,75. Sedangkan faktor internal meliputi dengan nilai kekuatan yaitu
1,65 dan kelemahan 1,18. Dari hasil eksternal memiliki selisih antara 0,71 dan
dilihat dari hasil internal memiliki selisih 0,47.
Dari hasil diatas diketahui KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan
Pahlawan berada pada posisi kuadran I, artinya strategi pengembangan KUB
Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan adalah strategi S-O (strategi
agresif) dimana KUB Perikanan Tangkap di kecamatan Johan Pahlawan memiliki
peluang untuk dikembangkan dimasa depan dan pada sisi lain tidak terjadi banyak
kendala yang berarti hanya saja kelemahan di sisi fasilitas yang belum memadai
untuk sebuah KUB perikanan tangkap.
PELUANG
KELEMAHAN KEKUATAN
ANCAMAN
Posisi KUB PerikananTangkap di kecamatan
Johan Pahlawan(0,47.0,71)
0,71
0,47
![Page 65: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/65.jpg)
49
Alternatif strategi yang tepat untuk pengembangan KUB Perikanan
Tangkap di kecamatan Johan Pahlawan adalah :
1. Meningkatkan/memantapkan fasilitas KUB Perikanan Tangkap dengan
mendatangkan investor dari dalam dan luar daerah serta meningkatkan
teknologi.
2. Meningkatkan mutu manajemen keuangan dan manajemen organisasi KUB
perikanan tangkap, menjaga hasil tangkapan apabila melimpah dengan
mencari mitra kerja yang telah membuat kesepakatan.
![Page 66: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/66.jpg)
50
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan
KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan berada pada posisi
kuadran I, artinya strategi pengembangan KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan
Johan Pahlawan adalah strategi S-O (strategi agresif) dimana KUB Perikanan
Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan memiliki peluang untuk dikembangkan
dimasa depan.
Alternatif strategi yang tepat untuk pengembangan KUB Perikanan
Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan adalah sebagai berikut 1. meningkatkan
fasilitas KUB Perikanan Tangkap dengan mendatangkan investor dari dalam dan
luar daerah. 2. meningkatkan teknologi 3. memperjelas/memantapkan manajemen
keuangan dan manajemen organisasi KUB perikanan tangkap. 4 Meningkatkan
Kerjasama dengan mitra kerja.
6.2 Saran
Diharapkan kepada semua pihak atau instansi terkait untuk lebih
memperhatikan KUB Perikanan Tangkap yang ada di kecamatan Johan Pahlawan,
sehingga KUB perikanan tangkap yang ada di kecamatan Johan Pahlawan mampu
berkembang dengan baik.
![Page 67: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/67.jpg)
51
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, 2012. Studi Fasilitas dan Permaslahan di Pangkalan Pendaratan Ikan(PPI) Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat. Meulaboh
Anonim, 2005. Pembentukan Kelompok Usaha Bersama. Jakarta(www.google.com).(Dikunjungi pada tanggal 22 September 2012)
Anonim, 2006. Kelompok Usaha Bersama. Jakarta
Anonim. 2007. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Indonesia. Balai BesarPengembangan Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal PerikananTangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Anonim. 2012. Manfaat Analis SWOT Dalam Bisnis.http://infomanfaat.com/275/manfaat-analisa-swot-dalam-bisnis/bisnis(Dikunjungi pada tanggal 22 September 2012).
Baskoro,S.B,2002. Metode Penangkapan Ikan. Diktat Kuliah (tidakdipublikasikan). Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan IPB, Bogor.
Dinas Kelautan dan Perikanan, 2011. Kelompok Usaha Bersama PerikananTangkap. Aceh Barat. Meulaboh
Dinas Kelautan dan Perikanan, 2011. Perikanan Tangakap Meulaboh. AcehBarat. Meulaboh
Dinas Kelautan dan Perikanan, 2006. Armada Tangkap Meulaboh. Aceh Barat.Meulaboh
Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009.Pedoman Umum Pembinaan Kelompok Usaha Bersama PerikananTangkap, Cetakan Ke-4. Jakarta.
Hasan, I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.Jakarta. Ghalia Indonesia. 260 hal.
Lubis, 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Lab. Pelabuhan Perikanan. JurusanPemamfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan-IPB. ISBN : 979-9336-08-2.
Nazir, M, 2005. Metode Penelitian. Indonesia : Penerbit Ghalia 2005
Rangkuti F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.
![Page 68: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/68.jpg)
52
Riduwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung :Alfabeta. 189 hal.
Suryabrata, 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.165hal.
Undang-undang Perikanan. 2009. Undang-undang Perikanan No. 45 TentangPerikanan. Jakarta
![Page 69: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/69.jpg)
53
LAMPIRAN
Lampiran 1. Panduan kuesioner yang digunakan dalam penelitianPanduan Kuesioner Lapangan
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGANKELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN
TANGKAP KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT
Nama Responden :...........................................Nama KUB :............................................Alamat :............................................
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANPROGRAM STUDI PERIKANANUNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH2012
![Page 70: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/70.jpg)
54
Pendahuluan
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dibentuk
berdasarkan kesepakatan dan musyawarah seluruh anggota berdasarkan
kepentingan, serta kebutuhan dan keinginan bersama untuk dilaksanakan dan
dipertanggun jawabkan bersama. Proses penumbuhan Kelompok Usaha Bersama
(KUB) Perikanan Tangkap merupakan serangkaian kegiatan untuk memotivasi
dan mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan
Tangkap melalui berbagai kegiatan bimbingan dan pelatihan. Pemerintah berperan
sebagai mitra kerja yang memberikan bimbingan dan pelatihan kepada nelayan
agar mampu berperan aktif dan turut serta mengembangkan perikanan tangkap di
wilayahnya.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan nelayan salah satu
upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan skala ekonomi usaha dalam
wadah kelompok usaha bersama (KUB) Perikanan Tangkap. Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah suatu kelompok yang dibentuk
berdasarkan hasil kesepakatan/musyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh
keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan secara
bersama guna meningkatkan pendapatan anggota.
Maka perlu dilakukan sebuah penelitian ”Analisis Strategi
Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap
Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Dalam penentuan
pemanfaatan KUB yang ada saat ini perlu masukan dari berbagai responden.
![Page 71: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/71.jpg)
55
Kuesioner yang diajukan pada setiap responden
1. Bagaimana struktur organisasi KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)
2. Kantor sekretariat KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)
3. Ad/Art KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)
4. Manajemen organisasi
a. Buku daftar pengurus dan anggota KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)
b. Buku tamu dan bimbingan (ada/tidak ada)
c. Daftar nama anggota KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)
5. Manajemen keuangan
a. Buku kas (ada/tidak ada)
b. Buku tabungan anggota (ada/tidak ada)
c. Buku pinjaman/kredit anggota (ada/tidak ada)
d. Laporan laba/rugi (ada/tidak ada)
6. Data produksi tangkap (ada/tidak ada)
7. Data hasil pemasaran (ada/tidak ada)
8. Buku tabungan atas nama kelompok (ada/tidak ada)
9. Surat pengukuhan (ada/tidak ada)
10. Keamanan KUB Perikanan Tangkap (bagus/tidak bagus)
11. Aspek legalitas KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)
12. Efektifitas KUB Perikanan Tangkap (bagus/tidak bagus)
13. Investor dari dalam/luar daerah (ada/tidak ada)
14. Pemamfaatan KUB Perikanan Tangkap (bagus/tidak bagus)
15. Jenis-jenis alat tangkap yang digunakan (layak/tidak layak)
16. Mitra kerja untuk pemasaran hasil KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)
17. Hasil tangkapan?
18. Pengelolaan hasil tangkapan?
19. Teknologi kapal?
20. Fasilitas KUB Perikanan Tangkap?
![Page 72: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/72.jpg)
56
Lampiran 2. EFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap
FAKTOR-FAKTORSTRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING
BOBOTX
RATINGKOMENTAR
PELUANG- Mendatangkan Investor- Mitra kerja yang baik dan
luas- Hasil tangkapan yang
memberikan penambahanpendapatan
- Pengelolaan hasil tangkapanyang dilakukan demimengurangi kerugian
- Teknologi kapal yangmemadai dalam melakukanpenangkapan ikan
0,12
0,12
0,13
0,10
0,10
2
3
2
4
2
0,24
0,36
0,26
0,40
0,20
Lokasi yangstrategis
Peluang sangatbaik
Mampumeningkatkankemajuan
Jumlah 0,57 13 1,46ANCAMAN
- Keamanan KUBPerikanan Tangkap yangkurang stabil
- Aspek legalitas KUBPerikanan Tangkap yangmasih belum jelas
- Efektifitas KUB PerikananTangkap belum berjalandengan lancar
- Surat pengukuhan belummemadai
- Manajemen organisasiyang masih belum jelasmengenai tugas pokokanggota KUB PerikananTangkap
0,10
0,08
0,10
0,07
0,08
2
1
1
3
2
0,20
0,08
0,10
0,21
0,16
Kondisikurang amanserta suratpengukuhanKUBPerikananTangkap yangbelum jelassehinggaefektifitasKUBPerikananTangkap tidakstabil
Jumlah 0,43 9 0,75Total 1,00
Selisih antara peluang dan ancaman = O-T = 1,46 – 0,75 = 0,71
![Page 73: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/73.jpg)
57
Lampiran 3. IFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap
FAKTOR-FAKTORSTRATEGI INTERNAL BOBOT RATING
BOBOTX
RATINGKOMENTAR
KEKUATAN- Struktur organisasi yang
kokoh menunjang kerja KUBPerikanan Tangkap
- Kantor sekretariat milikKUB Perikanan Tangkap
- Ad/Art yang di buat olehKUB sehingga jelaskedudukan KUB PerikananTangkap
- Fasilitas KUB di tingkatkandemi kelancaran KUBPerikanan Tangkap
- Manajemen keuangan yangbagus
0,10
0,15
0,12
0,09
0,10
3
2
4
3
3
0,30
0,30
0,48
0,27
0,30
Fasilitasmerupakanfaktor yangmembangunKUBPerikananTangkap lebihbagus danmampumemberikankeuntungan
Jumlah 0,56 15 1,65KELEMAHAN
- Data produksi yang kurangdi publikasi
- Data hasil pemasaranbelum stabil
- Buku tabungan atas namaKUB Perikanan Tangkapyang kurang diketahuianggota
- Pemamfaatan KUBPerikanan Tangkap yangkurang memenuhi standarKUB
- Jenis-jenis alat tangkapyang belum memadai
0,09
0,10
0,06
0,05
0,14
2
3
3
2
3
0,18
0,30
0,18
0,10
0,42
Kondisikurang amanserta suratpengukuhanKUB yangbelum jelassehinggaefektifitasKUB tidakstabil
Jumlah 0,44 13 1,18Total 1,00
Selisih antara kekuatan dan kelemahan = S-W = 1,65 – 1,18 = 0,47
![Page 74: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/74.jpg)
58
Lampiran 4. Posisi KUB Perikanan Tangkap
PELUANG
KELEMAHAN KEKUATAN
ANCAMAN
Posisi KUB PerikananTangkap kecamatan
Johan Pahlawan(0,47.0,71)
0,71
0,47
![Page 75: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/75.jpg)
59
Lampiran 5. Foto penelitian
![Page 76: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/76.jpg)
60
Lampiran 6. Foto penelitian
![Page 77: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022071300/609020b2550f1a76b83613b7/html5/thumbnails/77.jpg)
61