analisis strategi pengembangan kelompok usaha …repository.utu.ac.id/63/1/bab i_v.pdfperikanan...

77
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI GUNAWAN 06CI0432030 PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2013

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOKUSAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP

KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

GUNAWAN06CI0432030

PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH

2013

Page 2: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOKUSAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP

KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

GUNAWAN06CI0432030

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menjadi SarjanaPada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH

2013

Page 3: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Strategi Pengembangan Kelompok UsahaBersama (KUB) Perikanan TangkapKecamatanJohan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

Nama : Gunawan

NIM : 06C10432030

Program Studi : Perikanan

Menyetujui,Komisi Pembimbing

Ketua

Ir. Said Mahjali, MMNIDN : 0110116502

Anggota

Muhammad Rizal, S.Pi., M.SiNIDN : 0111018301

KetuaProgram Studi Perikanan

Muhammad Rizal, S.Pi., M.SiNIDN : 01-1101-8301

DekanFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Uswatun Hasanah, S.Si., M.SiNIDN : 01-2105-7802

Tanggal Ujian Sarjana : 22 Maret 2013 Tanggal Lulus :

Page 4: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHABERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP KECAMATAN

JOHAN PAHLWAN KABUPATEN ACEH BARAT

Yang disusun oleh :

Nama : Gunawan

Nim : 06C10432030

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

Prodi : Perikanan

Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 22 Maret 2013 dengan

dinyatakan memenuhi syarat untuk di terima.

Susunan dewan penguji

1. Ir. Said Mahjali, MM

(Dosen Penguji I) .................................

2. Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si

(Dosen Penguji II) .................................

3. Yuli Erina, S.Si., M.Si

(Dosen Penguji III) .................................

4. Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si

(Dosen Penguji IV) .................................

Alue Penyareng, 10 April 2013Dekan Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan

Uswatun Hasanah, S.Si,.M.SiNIDN : 01-2105-7802

Page 5: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

RIWAYAT HIDUP

Gunawan, dilahirkan di Gampong Mugo Rayeuk Kecamatan

Panton Reu Kab Aceh Barat tanggal 24 Juli 1984. Merupakan

anak Ketiga dari 5 bersaudara dari pasangan Samsukri dan

Cut Hafsah.

Memasuki pendidikan formal pada tahun 1991-1997 di MIN

Negeri Meulaboh. Pada tahun 1997-2000 melanjutkan

pendidikan di SLTP Negeri 3 Meulaboh. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di SUPM Negeri Ladong di Banda Aceh pada tahun 2001-2003. Pada

Tahun 2004 -2006. Penulis mengikuti magang di Jepang di kapal Pole And Line

di Desa Nichinan Kecamatan Miyazaki Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa program studi Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan.

Selama mahasiswa penulis pernah aktif sebagai asisten dalam pelaksanaan

mata kuliah Ekologi Laut Tropis di bawah bimbingan dan Penanggung Jawab

Bapak Rahmadsyah Deny Siregar, S.Pi dan Wakil Dekan I Ibu Yuli Erina S. Si.

M. Si. Periode 2007- 2008

Pada akhir tahun 2012 penulis melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Srategi Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB)

Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan Kab Aceh Barat” salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.

Page 6: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Analisis Srategi

Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di

Kecamatan Johan Pahlawan Kab Aceh Barat adalah karya saya sendiri dengan

arahan dosen pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi.

Alue Penyareng, Maret 2013

Penulis

Page 7: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOKUSAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAP

KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT

Oleh

Gunawan1)Said Mahjali2)Muhammad Rizal2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui strategi pengembanganKelompok Usaha Bersama perikanan tangkap Kecamatan Johan Pahlawan. Hasilanalisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan bahwa nilai faktoreksternal dalam penelitian ini adalah peluang 1,46 dan ancaman 0,75. Sedangkanfaktor internal meliputi dengan nilai kekuatan yaitu 1,65 dan kelemahan 1,18.Dari hasil analisis faktor eksternal memiliki selisih antara 0,71 dan dari hasilanalisis internal memiliki selisih antar 0,47. Dari hasil analisis diketahui KUBPerikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan berada pada posisi kuadran I.Kelompok Usaha Bersama Perikanan Tangkap di kecamatan Johan Pahlawanmemiliki peluang untuk dikembangkan dimasa depan dan pada sisi lain tidakterjadi banyak kendala yang berarti kecuali hanya saja kelemahan di sisi fasilitasyang belum memadai untuk sebuah KUB perikanan tangkap.

Kata kunci :KUB, Strategi, Pengembangan, Kecamatan Johan Pahlawan

RINGKASAN

1)MahasiswaFakultasPerikanandanIlmuKelautanUniversitasTeuku Umar2)DosenFakultasPerikanandanIlmuKelautanUniversitasTeuku Umar

Page 8: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

ANALYSIS OF DEVELOPMENT STRATEGY OF JOINT BUSINESSGROUP (KUB) FISHING CAPTURE JOHAN PAHLAWAN

SUB-DISTRICT WEST ACEH DISTRICT

by

Gunawan1) Said Mahjali2) Muhammad Rizal2)

ABSTRACT

This studyis to determine the strategy of development of the Joint BusinessGroup (KUB) of fishing capturein Johan Pahlawan sub-district.Results using theSWOT analysis can be explained that the value of external factorsin this studyarethe opportunities 1.46 and threats 0.75.While internal factor sinclude thestrength values are 1.65 and weakness value 1.18. From the analysis results haveamargin 0.71external and internal views of the results has a difference of between0.47.From the analysis results are known KUB fishing capture Johan Pahlawansub-district position edquadrant I. Joint Business Groupin the Johan Pahlawansub-district has a chance to be developedin the future and theother hand does nothappena lot of constraints, which means it's just weakness in the facilities inadequate for a KUB fisheries.

Keywords: KUB, Strategy, Development, Johan Pahlawan sub-district

1)Student in Fisheries and Marine Science Faculty, University of Teuku Umar2)Lecturer in Fisheries and Marine Science Faculty, University of Teuku Umar

Page 9: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

RINGKASAN

GUNAWAN (06C10432030) ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGANKELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN TANGKAPKECAMATAN JOHAN PAHLAWAN, DI BAWAH BIMBINGAN BAPAKIr. SAID MAHJALI, MM DAN BAPAK MUHAMMAD RIZAL, S.Pi., M.Si

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan

Desember 2012 di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh, untuk

mengetahuistrategi Kelompok Usaha Bersama perikanan tangkap Kecamatan

Johan Pahlawan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Metode survei adalah

penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang

ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual mengenai faktor-faktor

penghambat dan strategi pengembangan KUB Perikanan Tangkap baik tentang

institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok yang ada.

Analisispengembangan ekonomi perikanan tangkap Kelompok Usaha

Bersama(KUB) Perikanan Tangkap terhadap permasalahan di yang terjadi,

pengambilan data yang di gunakan juga memakai Analisis Deskriptif dan analisis

SWOT terhadap permasalahan yang mengahambat pengembangan ekonomi KUB

Perikanan Tangkap, pada analisis ini juga ditampilkan dalam bentuk Gambar dan

Tabel.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan

bahwa nilai faktor eksternal dalam penelitian ini adalah peluang 1,46 dan

ancaman 0,75. Sedangkan faktor internal meliputi dengan nilai kekuatan yaitu

1,65 dan kelemahan 1,18. Dari hasil eksternal memiliki selisih antara 0,71 dan

dilihat dari hasil internal memiliki selisih antar 0,47 dan terletak pada kuadran I.

Page 10: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat

Hidayah dan Ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan

judul”Analisis Strategi Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB)

Perikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”.

Shalawat berserta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada pangkuan Nabi

Besar Muhammad SAW karena dengan berkat perjuangan beliaulah kita dapat

hidup sejahtera di bumi Allah SWT.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Said Mahjali, MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia

membantu penulis demi terselenggara Skripsi ini.

2. Bapak Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia membantu penulis demi terselenggara Skripsi ini.

3. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Teuku Umar.

4. Bapak Muhammad Rizal, S.Pi., M.Si selaku ketua jurusan Perikanan Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar.

5. Kepada kedua orang tua tercinta Ayahnda dan Ibunda yang telah banyak

memberi semangat dukungan baik moril maupun materil sehingga penulis

dapat menyelesaikan kuliah dan Skripsi ini.

6. Kawan-kawan atas dorongan semangat dan dukungan yang telah diberikan

pada penulis sehingga terselesainya Skripsi ini.

Page 11: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

ii

Penulis menyadari bahwa Skipsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik

dilihat dari isi maupun pembahasan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik

dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Skipsi ini.

Penulis hanya bisa berdoa semoga amal yang telah diberikan mendapatkan

pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin

Meulaboh, Maret 2013

Penulis

Page 12: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... iDAFTAR ISI.............................................................................................. iiiDAFTAR TABEL ..................................................................................... vDAFTAR GAMBAR ................................................................................. viDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ................................................................................. 11.2 Perumusan Masalah.......................................................................... 31.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 41.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 41.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 4

II. TINJTAUAN PUSTAKA2.1 KUB Perikanan Tangkap.................................................................. 5

2.1.1 Bidang KUB Perikanan Tangkap ........................................... 62.1.2 Pertumbuhan KUB Perikanan Tangkap ................................. 7

2.2 Perikanan Tangkap ........................................................................... 92.2.1 Tenaga Perikanan Tangkap .................................................... 112.2.2 Pengembangan KUB Perikanan Tangkap .............................. 12

2.3 Permodalan....................................................................................... 152.4 Kegiatan KUB Perikanan Tangkap .................................................. 172.5 Definisi SWOT................................................................................. 18

III. METODE PENELITIAN3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 213.2 Metode Penelitian............................................................................. 213.3 Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 223.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 233.5 Analisis Data .................................................................................... 24

3.5.1 Mengidentifikasi KUB Perikanan Tangkap ........................... 243.5.2 Memberikan gambaran alternatif terhadap permasalahan

KUB Perikanan Tangkap ....................................................... 24

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN4.1 Letak Geografis Daerah Penelitian................................................... 304.2 Keadaan Perikanan Tangkap ............................................................ 31

Page 13: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

iv

4.2.1 Kapal Penangkapan Ikan ........................................................ 314.2.2 Alat Tangkapan ...................................................................... 344.2.3 Produksi Perikanan Tangkap.................................................. 35

4.3 Nelayan............................................................................................. 374.4 KUB Perikanan Tangkap.................................................................. 38

4.4.1 Siklus KUB Perikanan Tangkap ............................................ 404.4.2 Penyuluhan KUB Perikanan Tangkap.................................... 41

V. HASIL DAN PEMBAHASAN5.1 Hasil Penelitian................................................................................. 42

5.1.1 Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di KecamatanJohan Pahlawan..................................................................... 42

5.1.2 Fasilitas Pokok ....................................................................... 435.1.3 Fasilitas Fungsional................................................................ 44

5.2 Pembahasan ...................................................................................... 455.2.1 Permasalahan Fasilitas ........................................................... 455.2.2 Tahapan Analisis SWOT........................................................ 46

VI. KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Kesimpulan....................................................................................... 506.2 Saran................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 51

LAMPIRAN............................................................................................... 53

Page 14: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

v

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Daftar responden pada penelitian......................................................... 22

2. Cara menggunakan faktor strategi eksternal ........................................ 27

3. Cara menggunakan faktor strategi internal .......................................... 28

4. Matrik SWOT ...................................................................................... 28

5. Kapal penangkapan ikan di Kec Johan Pahlawan thn 2007-2011 ....... 31

6. Jumlah alat tangkap ikan di Kec Johan Pahlawan thn 2007-2011....... 35

7. Data produksi perikanan tangkap di Kec Johan Pahlawan

thn 2007-2011 ...................................................................................... 36

8. Jumlah nelayan Kec Johan Pahlawan thn 2007-2011.......................... 38

9. Perkembangan KUB Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan

thn 2011 ............................................................................................... 39

10. Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan ................ 42

11. Diagram matrik SWOT KUB Perikanan Tangkap di Kec

Johan Pahlawan.................................................................................... 46

Page 15: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Lokasi Penelitian.................................................................................. 21

2. Diagram Analisis SWOT ..................................................................... 25

3. Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan Kec Johan

Pahlawan thn 2007-2011...................................................................... 33

4. Perkembangan jumlah produksi perikanan tangkap Kec Johan

Pahlawan thn 2007-2011..................................................................... 37

5. Posisi KUB Perikanan Tangkap........................................................... 48

Page 16: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Panduan kuesioner yang digunakan dalam penelitian .......................... 53

2. EFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap..................... 56

3. IFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap...................... 57

4. Posisi KUB Perikanan Tangkap............................................................ 58

5. Foto Penelitian ...................................................................................... 59

Page 17: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Aceh Barat terletak di bagian ujung pulau sumatera di pesisir

barat Provinsi Aceh dengan letak geografis 04o 06’ 36” Lintang Utara dan 95o 52’

43” 96o 16 45” Bujur Timur. Dengan luas wilayah kabupaten Aceh Barat

mencapai 2.927.95 Km2 atau seluas 292.795 Ha, sedangkan panjang garis pantai

diperhitungkan 50,55 Km luas laut 233 Km2.

Secara geografis Kabupaten Aceh Barat berbatasan, disebelah utara

dengan kabupaten Aceh jaya dan Kabupaten pidie, sebelah timur dengan

kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya, sebelah barat dengan

Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya.

Jumlah Penduduk Aceh Barat berjumlah 157.871 Jiwa. Mata pencarian

utama masyarakat umumnya bergerak pada sektor Pertanian, Perkebunan dan

Perikanan (nelayan) serta disektor Perdagangan dan Jasa, sebenarnya Kabupaten

Aceh Barat sebagai salah satu Kabupaten di Nanggroe Aceh yang memiliki

potensi besar dibidang kelautan dan perikanan. Namun demikian masih banyak

yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal sehingga belum mampu

memberikan mamfaat dan kontribusi terhadap pembangunan.

Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan nelayan salah satu

upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan skala ekonomi usaha dalam

wadah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap. Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah suatu kelompok yang dibentuk

berdasarkan hasil kesepakatan atau musyawarah seluruh anggota yang dilandasi

Page 18: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

2

oleh keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan

secara bersama guna meningkatkan pendapatan anggota (Anonim, 2006).

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap diharapkan dapat

mengakomodasikan seluruh anggota keluarga nelayan (termasuk wanita dan

taruna nelayan), dalam membangun kegiatan usaha yang saling menunjang

menuju tercapainya efisiensi usaha serta meningkatnya pendapatan keluarga

nelayan. Pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

kedepan menjadi acuan pelaksanaan berbagai kegiatan penanggulangan

kemiskinan khususnya pemberdayaan usaha nelayan skala kecil (Anonim, 2005).

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dibentuk

berdasarkan kesepakatan dan musyawarah seluruh anggota berdasarkan

kepentingan, serta kebutuhan dan keinginan bersama untuk dilaksanakan dan

dipertanggun jawabkan bersama. Proses penumbuhan Kelompok Usaha Bersama

(KUB) Perikanan Tangkap merupakan serangkaian kegiatan untuk memotivasi

dan mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Bersama melalui berbagai

kegiatan bimbingan dan pelatihan. Pemerintah berperan sebagai mitra kerja yang

memberikan bimbingan dan pelatihan kepada nelayan agar mampu berperan aktif

dan turut serta mengembangkan perikanan tangkap di wilayahnya (Anonim,

2005).

Masyarakat nelayan merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang

tinggal di daerah pesisir. Pada umumnya mereka adalah kelompok masyarakat

tertinggal yang berada pada level paling bawah, baik tertinggal secara ekonomi,

sosial, maupun budaya. Karena penghasilan mereka masih tergantung pada

kondisi alam, maka sulit bagi mereka untuk merubah kehidupannya menjadi lebih

Page 19: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

3

baik. Nelayan tradisional setiap saat berhadapan dengan ketidakpastian

pendapatan dan tekanan musim paceklik ikan yang panjang, tetapi mereka juga

dihadapkan manajemen pengelolaan keuangan dan pemasaran hasil produksinya.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk berusaha

meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan, baik melalui pemberian

bantuan peralatan tangkap, kemudahan akses permodalan, maupun melalui

program pemberdayaan masyarakat pesisir. Dimana semua program tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kesejehteraan masyarakat pesisir, termasuk

nelayan. Akan tetapi tidak semua program tersebut tepat sasaran dan hasil yang

diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan (DKP, 2011).

Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian mendalam untuk mengetahui

faktor-faktor pengembangan KUB Perikanan Tangkap dalam program

pemberdayaan masyarakat nelayan di Kabupaten Aceh Barat, serta untuk

merumuskan kembali strategi kebijakan pemberdayaan masyarakat nelayan

khususnya KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi pada saat ini dimana Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap Kabupaten Aceh Barat berdasarkan dari latar

belakang penelitian diatas yaitu bagaimana strategi pengembangan Kelompok

Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan.

Page 20: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

4

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di

Kecamatan Johan Pahlawan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai

analisis pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan, menjadi dasar pengembangan ilmu yang

mengkaji tentang masalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap,

serta mengkaji aspek-aspek yang mempengaruhi perikanan tangkap serta sebagai

pedoman bagi instansi terkait.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu untuk melihat

masyarakat nelayan khususnya nelayan tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan.

Page 21: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah kelompok

warga atau keluarga binaan sosial yang dibentuk oleh warga atau keluarga binaan

sosial yang telah dibina melalui proses kegiatan untuk melaksanakan kegiatan

kesejahteraan sosial dan usaha ekonomi dalam semangat kebersamaan sebagai

sarana untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya (Anonim, 2006).

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah badan

usaha non badan hukum ataupun yang sudah berbadan hukum yang berupa

kelompok yang dibentuk oleh nelayan berdasarkan hasil kesepakatan atau

musyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh keingininan bersama dan

dipertanggungjawabkan secara bersama guna meningkatkan pendapatan anggota

(DKP, 2009).

Menurut Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Departemen Kelautan

dan Perikanan (2009), sebagai dasar pembentukan Kelompok Usaha Bersama

antara lain :

a. Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat

dilakukan atas dasar kesamaan jenis usaha maupun bersifat multi usaha yang

saling terkait. Sedangkan mungkin perlu diupayakan Kelompok Usaha

Bersama tersebut dapat mengakomodasikan selruruh anggota keluarga

nelayan (termasuk wanita dan taruna nelayan), dalam membangun kegiatan

usaha yang saling menunjang menuju tercapainya efisiensi usaha serta

meningkatnya pendapatan keluarga nelayan.

Page 22: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

6

b. Kelompok Usaha Bersama Perikanan Tangkap merupakan bentuk

kelembagaan perikanan yang bergerak dalam bidang usaha penangkapan

ikan, penanganan dan pengolahan produk perikanan, pemasaran hasil

periknan maupun usaha pendukung kegiatan perikanan tangkap.

c. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap merupakan wadah dan

sarana untuk meningkatkan kegiatan perikanan dan sebagai wahana dalam

penyerapan teknologi dan informasi yang bermanfaat bagi anggotanya.

Kelompok Usaha Bersama dapat menjadi motor penggerak tumbuhnya jiwa

kewirausahaan (enterpreunership) bagi nelayan yang pada akhirnya

diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan usaha.

2.1.1 Bidang Usaha Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Berdasarkan Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) dijelaskan

bahwa, bidang usaha utama Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

adalah usaha penangkapan ikan. Namun demikian dalam pengembangan

usahanya, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat melakukan

kegiatan usaha pendukung perikanan tangkap, atau yang bersifat melengkapai

usaha yang telah ada. Usaha penangkapan dapat dilakukan dengan berbagai jenis

alat tangkap yang secara legal diperbolehkan dan teknologinya dikuasai oleh

anggota. Usaha penangkapan ikan dapat dibedakan berdasarkan jenis alat tangkap

dan skala armada perikanan tangkap. Usaha penangkapan ikan yang dapat

dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

penangkapan dengan spesifikasi jenis alat tangkap antara lain :

1. Usaha penangkapan ikan dengan jarring gill net;

2. Usaha penangkapan ikan dengan jarring set net;

Page 23: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

7

3. Usaha penangkapan ikan dengan long line;

Dalam pengembangan usaha selain penangkapan ikan, Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat bergerak dalam bidang penanganan dan

pengolahan serta pemasaran produk hasil perikanan, maupun usaha pendukung

kegiatan perikanan tangkap. Sedangkan pada bidang usaha Kelompok Usaha

Bersama pengolahan ikan, masing-masing anggotanya mempunyai kegiatan usaha

pengolahan hasil perikanan serta melakukan kegiatan proses produksi secara

mandiri. Kelompok Usaha Bersama secara kelembagaan usaha bertanggungjawab

dalam pemasaran hasil, membantu pengadaan bahan dan sarana produksi,

membantu permodalan bagi anggota yang membutuhkan, memfasilitasi kerjasama

dengan pihak lain, mefasilitasi kegiatan kebersamaan anggota Kelompok Usaha

Bersama (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap menargetkan

keuntungan (management fee) dari kegiatan yang dilakukan. Keuntungan yang

diperoleh tersebut selanjutnya dipergunakan untuk mengembangkan unit usaha

dan ataupun sebagai cadangan modal bagi anggota yang membutuhkan. Secara

berkala, anggota memperoleh pembagian keuntungan usaha Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap secara proporsional (Departemen Kelautan

dan Perikanan, 2009).

2.1.2 Pertumbuhan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di bentuk dari hasil

kesepakatan atau musyawarah seluruh anggota berdasarkan kepentingan,

kebutuhan dan keinginan bersama untuk di laksanakan dan di pertanggung

jawabkan bersama. Pertumbuhan Kelompok Usaha Bersama (KUB)

Page 24: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

8

Perikanan Tangkap diawali oleh pembinaan terhadap nelayan/wanita

nelayan/taruna nelayan untuk pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB)

Perikanan Tangkap yang disesuaikan dengan potensi daerah dan pembinaan.

Upaya penumbuhan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

dilakukan dengan meningkatkan pemahaman terhadap bidang usaha Kelompok

Usaha Bersama dan langkah pembentukan nya (Departemen Kelautan dan

Perikanan, 2009).

Berdasarkan Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) dijelaskan

langkah-langkah yang ditempuh oleh aparatur pembina dalam pembentukan

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap secara singkat dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a. Potensi sumber daya perikanan yang tersedia di wilayah yang bersangkutan

merupakan modal dasar untuk penumbuhan dan pengembangan Kelompok

Usaha Bersama. Identifiasi sumberdaya diarahkan untuk memperoleh data

dan informasi sumberdaya perikanan, sumberdaya manusia maupun

sumberdaya pendukung yang ada di daerah tersebut yang berpeluang

dikembangkan pengelolaannya. Hasil identifikasi dapat dijadikan dasar dalam

menyusun perencanaan Kelompok Usaha Bersama yang akan dibentuk.

b. Berdasarkan hasil analisis teknis, ekonomis maupun sosial, maka dapat

ditentukan jenis usaha potensial untuk dikembangkan melalui wadah

Kelompok Usaha Bersama. Selain mempertimbangkan jenis usaha yang telah

ada, juga perlu dilakukan telaah terhadap peluang usaha lain yang berpeluang

mencapai sukses untuk dikembangkan. Salah satu faktor penting yang perlu

diperhatikan dan menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dan menjadi

Page 25: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

9

faktor pertimbangan utama dalam identifikasi usaha potensial adalah

keterkaitannya dengan pemasaran hasil.

c. Dalam upaya mengarahkan agar Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan

Tangkap dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan,

maka lokasi binaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

harus dipertimbangan secara seksama,sehingga pembinaan Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dapat dilakukan secara

berkesinambungan.

Menurut Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Departemen Kelautan

dan Perikanan (2009) syarat pembentukan KUB (KUB) Perikanan Tangkap

adalah sebagai berikut :

1. KUB perikanan tangkap dibentuk oleh nelayan/wanita nelayan/taruna nelayan

yang sekurang kurangnya berjumlah 10 (sepuluh) orang berdasarkan prakarsa

sendiri atau dengan dorongan/inisiatif dari pembina yang berasal dari instansi

pemerintah/swasta; yang bersepakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan

pendapatan anggota KUB;

2. KUB Perikanan Tangkap mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah

Negara Republik Indonesia.

2.2 Perikanan Tangkap

Dalam rangka mewujudkan perikanan tangkap yang berkelanjutan

(sustainable fisheries cupture) sesuai dengan ketentuan pelaksanaan perikanan

yang bertanggung jawab (FAO Code of conduct for Responsible Fisheries/CCRF)

maka eksploitasi sumberdaya hayati laut harus dapat dilakukan secara

bertanggung jawab (Responsible fisheries) (Baskoro, 2002).

Page 26: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

10

Berdasarkan data dari SOFIA (The State of World Fisheries and

Aquaculture) menyatakan bahwa 5 % dari perikanan dunia dalam status deplesi

atau penurunan produksi secara terus menerus, 16 % terlah dieksploitasi secara

berlebihan dan melampaui batas optimim produksi, 52 % telah penuh eksploitasi,

23 % pada tahap moderat yang artinya produksinya masih dapat ditingkatkan

meskipun dalam jumlah yang kecil, 3 % sumberdaya ikan masih dibawah tingkat

eksploitasi optimumnya dan hanya 1 % yang dalam proses pemulihan melalui

program-program konservasi (Baskoro, 2002).

Berdasarkan tersebut di atas, untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan

perlu dikaji penggunaan alat-alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan dari

segi pengoperasian alat penangkapan ikan, daerah penangkapan dan lain

sebagainya sesuai dengan tata laksana untuk perikanan yang bertanggungjawab

atau Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Kedepan, trend

pengembangan teknologi penangkapan ikan ditekankan pada teknologi

penangkapan ikan yang ramah lingkungan (environmental friendly fishing

tecnology) dengan harapan dapat memanfaatkan sumberdaya perikanan secara

berkelanjutan. Teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan adalah suatu alat

tangkap yang tidak memberikan dampat negatif terhadap lingkungan, yaitu sejauh

mana alat tangkap tersebut tidak merusak dasar perairan, tidak berdampak negatif

terhadap biodiversity, target resources dan non target resources

Di Indonesia saat ini dikenal 3 (tiga) klasifikasi alat penangkapan ikan. yang

pertama : menurut klasifikasi A. Von Brandt, (1964), Kedua : klasifikasi statistik

internasional alat tangkap standar FAO, yang ketiga : klasifikasi standar alat

tangkap berdasarkan statistik perikanan Indonesia (Anonim, 2007).

Page 27: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

11

2.2.1 Tenaga Pendamping Perikanan Tangkap

Tenaga Pendamping Perikanan Tangkap (TPPT) adalah petugas teknis

lapang yang mendampingi usaha KUB dan berfungsi sebagai motivator, mediator

dan fasilitator untuk memberikan bimbingan teknis ataupun manajemen usaha,

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, atau usulan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi, atau Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

atau Kota. Sumber tenaga pendamping diutamakan dari Tenaga Penyuluh Teknis

di bawah koordinasi Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan

Perikanan (BPSDMKP) (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).

Tenaga pendamping perikanan tangkap yang telah memnuhi syarat

ditempatkan di Kabupaten/Kota berdasarkan penempatan dan penugasan yang

diberikan oleh Bupati/Walikota. Tugas TPPT utamanya adalah :

1. Melakukan identifikasi potensi usaha KUB;

2. Melakukan inventarisasi data KUB;

3. Memberikan bimbingan teknis usaha penangkapan ikan dan pasca panen;

4. Membantu memfasilitasi kemudahan akses terhadap sarana produksi,

teknologi dan pasar;

5. Membantu KUB dalam membuat laporan perkembangan usaha.

Kegiatan TPPT secara administratiif dikoordinasikan oleh lembaga unit

Bisnis Nelayan Terpadu (UBNT) di bawah bidang pembinaan teknis dan usaha.

Anggaran operasional TPPT dibiayai dari anggaran Pemerintah melalui

Bupati/Walikota (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).

Dalam rangka memperkuat kelembagaan KUB Perikanan Tangkap

menjadi sebuah lembaga usaha kerakyatan yang memiliki bargaining position

Page 28: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

12

kuat dalam jaringan bisnis nasional maupun regional, perlu kiranya dibentuk

Forum Komunikasi KUB (FKKUB). Lembaga FKKUB berfungsi sebagai wadah

komunikasi antar KUB dengan tujuan sebagai berikut :

1. Sarana komunikasi KUB dalam membentuk jaringan usaha

2. Sarana pertukaran informasi tentang teknologi, pemasaran hasil perikanan

dan kerjasama usaha

3. Wakil peserta “forum pertemuan” tahunan pada tingkat Kabupaten/Kota,

Propinsi dan Nasional.

Forum Komunikasi KUB (FKKUB) ditingkat Kabupaten/Kota dibentuk

melalui musyawarah gabungan antar KUB se-kabupaten/Kota dengan difasilitasi

Dinas Kelauatn dan Perikanan Kab/Kota. Sebagai ketua FKKUB ditunjuk

pengurus UBNT daerah setempat. Berdasarkan kesepakatan secara berjenjang

dilakukan musyawarah lanjutan untuk membentuk FKKUB pada tingkat Propinsi

dan Nasional (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).

2.2.2 Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat dalam upaya mempercepat

peningkatan kesejahteraan nelayan adalah dengan mendorong pengembangan

KUB Perikanan Tangkap, baik secara kuantitas yaitu jumlah KUB meningkat,

maupun kualitas yaitu volume dan skala usaha KUB meningkat (Departemen

Kelautan dan Perikanan, 2009).

Pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap antara lain dipengaruhi

oleh aspek internal terutama tingkat motivasi dan kreativitas anggota KUB yang

ingin maju, juga ditentukan oleh kondisi eksternal yang mempengaruhi

pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap tersebut. Mengingat biasanya

Page 29: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

13

usaha pokok KUB adalah penangkapan ikan maka salah satu aspek eksternal yang

dominan berpengaruh terhadap prospek pengembangan usaha adalah ketersediaan

sumberdaya ikan, antara lain potensi dan jarak ke fishing ground. Kondisi ini

bersifat alamiah dan sulit untuk merubahnya. Sedangkan aspek eksternal lainnya

yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha KUB antara lain kondisi input

sarana produksi, kewirausahaan, akses modal dan akses pasar (Departemen

Kelautan dan Perikanan, 2009).

Guna mendukung percepatan pengembangan usaha KUB Perikanan

Tangkap perlu dilakukan upaya penguatan secara kongkrit dan berkelanjutan

terhadap aspek-aspek tersebut sehingga tercapai kondisi sesuai dengan harapan

anatara lain :

1. Kemudahan KUB Perikanan Tangkap untuk memenuhi kebutuhan sarana

produksi (kapal, alat tangkap, alat bantu dan lain-lain), logistik, melaut,

perbaikan kapal dengan cepat dan harga yang wajar.

2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anggota KUB Perikanan

Tangkap secara teknis penguasaan teknologi penangkapan, pemahaman

tentang periknan dan karakteristik sumberdaya ikan serta secara administrasi

pemahaman anggota terhadap aspek manajemen dan pengelolaan usaha.

3. Kemudahan KUB Perikanan Tangkap untuk memperoleh sumber

pembiayaan/lending model dari bank maupun lembaga keunagan non bank

lainnya dengan tingkat bunga yang rendah.

4. Kemudahan KUB Perikanan Tangkap untuk menjual hasil produksinya

dengan harga yang wajar, berkembang jaringan kemitraan antara KUB

Page 30: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

14

Perikanan Tangkap dengan investor yang bergerak dalam bidang pemasaran

dan pengolahan ikan.

Kemajuan perkembangan KUB Perikanan Tangkap maka sesuai dengan

tuntutan organisasi kelembagaan KUB Perikanan Tangkap semakin berkembang

pula. Adapun indikator terjadinya pengembangan KUB Perikanan Tangkap

ditunjukan sebagai berikut :

1. Anggota kelompok semakin berkembang dan jumlah lembaga/kelompok

bertambah. Suatu lembaga dapat dikatakan berkembang apabila jumlah

anggota maupun jumlah kelompoknya semakin bertambah.

2. Kegiatan usaha dan aset kelompok berkembang (pembagian hasil usaha

berdasarkan besarnya transaksi usaha). Dengan berkembangnya kelembagaan

berarti pula keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha maupun aset yang

dimiliki oleh kelompok semakin besar dan pembagian hasil usaha ditentukan

pada keaktifan anggota, dimana anggota yang melakukan transaksi terbanyak

akan mendapatkan pembagian keuntungan yang paling besar.

3. Perluasan wilayah kerja dan bidang usaha. Dalam suatu kelembagaan yanbg

sehat dan dinamis perluasan wilayah kerja dan bidang usaha merupakan

kebijakan strategis terbaik yang perlu dilakukan dalam pengembangan

kelembagaan.

4. Terjalin kerjasama antar lembaga/kelompok berkembang, untuk

mengembangkan kelembagaan perlu membangun dan menghimpun jejaring

kerjasama antar lembaga/kelompok agar bisa saling mendukung dalam

kegiatan usahanya dan dapat juga mensinergikan rencana kegiatan anatar

lembaga/kelompok.

Page 31: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

15

5. Partisipasi lembaga/kelompok dalam pengambilang keputusan yang terkait

dengan sektor perikanan budidaya semakin besar. Dengan berkembangnya

kelembagaan akan semakin besar pula pengaruhnya sehingga dapat

berpartisipasi secara aktif memberikan saran-saran baik kepada publik

maupun pemerintah dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan sektor

perikanan budaya.

6. Peningkatan kelas kemampuan lembaga/kelompok. Dengan semakin

berkembangnya kelembagaan yang berarti pula akan meningkatnya

kemampuan lembaga/kelompok baik di bidang teknis, administratif,

manajerial maupun keungan, dengan demikian secara optimis kelas

kemampuan lembaga/kelompok akan meningkat dari pemula sampai

ketingkat utama.

7. Kemandirian kelompok meningkat. Dengan semakin berkembangnya

kelembagaan yang berarti pula akan meningkatnya kemampuan

lembaga/kelompok baik di bidang teknis, administratif, manajerial maupun

keungan, sehingga kemandirian lemabaga/kelompok meingkat. Disamping

posisi tawar (Bargaining posision) lembaga tersebut akan semakin kuat dan

mandiri.

2.3 Permodalan

Permodalan usaha KUB Perikanan Tangkap merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan dan kelancaran usaha KUB Perikanan Tangkap. Oleh karena

itu, perlu diupayakan agar permodalan KUB Perikanan Tangkap secara bertahap

dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung pengembangan usaha sesuai

Page 32: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

16

dengan yang direncanakan. Sumber-sumber permodalan KUB Perikanan Tangkap

berasal dari :

a. Permodalan mandiri anggota KUB Perikanan Tangkap. Penghimpunan modal

dapat dilakukan dari anggota malalui tabungan anggota maupun dalam

bentuk penjualan saham usaha kepada anggota. Modal yang berasal dari

perhimpunan dari dalam KUB Perikanan Tangkap ini diharapkan menjadi

modal utama dalam menjalankan operasional KUB Perikanan Tangkap.

b. Kredit dari kelembagaan keungan (bank dan non bank. Apabila permodalan

dari anggota tidak mencukupi untuk melaksanakan program pengembangan

usaha yang direncanakan pihak KUB Perikanan Tangkap dapat melakukan

pencarian modal dari perbankan. Dalam penyaluran kreditnya, lembaga

keuangan atau bank yang sangat selektif, oleh karena itu perlu di upayakan

agar persyaratan dari lembaga tersebut dapat dipenuhi secara maksimal. Salah

satu pertimbangan yang sangat mendasar adalah tingkat kelayakan dari usaha

yang diajukan.

c. Dukungan dari pemerintah atau dari pihak ke tiga. Sebagai stimulan,

pemerintah secara selektif dapat menyalurkan bantuan permodalan, melalui

penyampaian paket kredit lunak dalam bentuk paket bergulir untuk

mendukung pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap. Demikian halnya

beberapa donatur dari yayasana atau perusahan swasta dapat melakukan hal

yang sama. Oleh karena itu, pengurus KUB Perikanan Tangkap diharapkan

dapat proaktif melakukan pencarian sumber modal tersebut yang dapat

diperuntukan bagi pengembangan usaha KUB Perikanan Tangkap maupun

usaha para anggotanya (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009).

Page 33: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

17

Berdasarkan Departemen Kelautan dan Perikanan (2009) dijelaskan

bahwa kepengurusan sudah terbentuk maka pengurus beserta seluruh komponen

anggota KUB Perikanan Tangkap segera menyusun rencana kerja KUB Perikanan

Tangkap. Rencana kerja KUB Perikanan Tangkap terdiri dari 2 jenis yaitu rencana

kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka pendek. Adapun langkah-langkah

dalam penyusunan rencana KUB Perikanan Tangkap adalah berikut :

a. Penetapan tujuan

b. Penyusunan langkah mencapai tujuan

c. Penetapan jadwal kegiatan

d. Pembagian tugas pekerjaan

e. Penetapan jenis dan volume usaha

f. Perencanaan modal dan sumber-sumbernya serta pengembaliannya

g. Rencana pengadaan bahan baku, peralatan dan pemasaran hasil

h. Rencana pengembangan usaha

i. Pola pengembangan usaha

j. Rapat pengurus dan rapat anggota.

2.4 Kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Menurut Direktorat Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan (2012),

upaya pemberdayaan nelayan dalam rangka penanggulangan kemiskinan melalui

penumbuhan jiwa wirausaha kelompok usaha bersama (KUB) Perikanan Tangkap

di pedesaan. Adapun tujuan dan sasaran nya adalah :

1. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan nelayan sesuai dengan potensi

sumberdaya ikan.

2. Menumbuhkan kewirausahaan nelayan.

Page 34: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

18

3. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi nelayan menjadi jejaring atau

mitra lembaga keuangan dalam rangka akses permodalan.

Adapun menu dari kegiatan tersebut antara lain :

1. Pengadaan dan perbaikan sarana penangkapan (perahu/mesin/bahan alat

penangkapan ikan/alat bantu penangkapan ikan).

2. Biaya operasional (termasuk kapal Inka Mina), contoh : bensin/solar/minyak

tanah/pelumas/es.

3. Perbengkelan nelayan.

4. Asuransi.

5. Pengurusan dokumen kapal.

2.5 Definisi SWOT

Menurut Rangkuti (2009) mengatakan bahwa analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunites), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Dalam http: //infomanfaat.com/275/manfaat-analisa-swot-dalam-bisnis

(2012), Analisa SWOT meliputi 4 hal utama yang akan dinilai yakni sebagai

berikut:

1. Strengths atau kekuatan, yakni kekuatan apa yang dimiliki oleh sebuah

perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu keuntungan.

2. Weaknesses atau kelemahan, yakni kelemahan apa yang dimiliki oleh sebuah

perusahaan sehingga tidak mampu mengambil peluang dan keuntungan bisnis.

Page 35: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

19

3. Opportunities atau peluang, merupakan kesempatan-kesempatan yang dimiliki

oleh perusahaan untuk dapat tampil mendapatkan keuntungan sebanyak-

banyaknya.

4. Threats atau ancaman, merupakan hal-hal yang akan menjadi ancaman di masa

akan datang terkait penyelenggaraan sebuah usaha bisnis. Ancaman bisa dari

dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Dari luar perusahaan misalnya

munculnya pendatang baru atau adanya kompetitor yang cukup kuat.

Menurut Rangkuti (2009) manfaat berikut ini beberapa diantaranya:

1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis

terkait rencana dan pelaksanaan di masa akan datang. Dengan adanya analisa

ini, maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan dan rencana

terbaik untuk perkembangan bisnis di masa akan datang.

2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan

sebuah perusahaan. Analisa SWOT akan membantu perusahaan dalam

memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan

mana yang menguntungkan. Menetapkan berbagai rancangan terbaru sebagai

solusi berbagai masalah yang ditemukan melalui evaluasi analisa SWOT

tersebut.

3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui

informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan

maupun perancang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru

sebagai solusi atas hasil analisa yang sudah ada.

4. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen perusahaan.

Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan

Page 36: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

20

yang kecil ataupun ancaman dari pihak luar akan mendorong bagian dari

manajemen perusahan untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang lebih

fresh dan akan lebih efektif menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang

ada.

Page 37: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

21

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan bulan

Desember 2012 di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.

Lokasi penelitian akan di tunjukan pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Lokasi Penelitian di Kecamatan Johan Pahlawan (Di acu dalam Rozi, 2012)

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Metode survei adalah

penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang

ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual mengenai faktor-faktor

penghambat dan strategi pengembangan KUB Perikanan Tangkap baik tentang

institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok yang ada (Nazir, 2005).

Page 38: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

22

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Pegambilan sampel dilakukan dengan secara sengaja purposive sampling

yaitu data yang didapatkan secara sengaja (Suryabrata, 2005), pada setiap KUB

Perikanan Tangkap dari instansi terkait di Kecamatan Johan pahlawan. Dasar

pertimbangan dalam penentuan atau pemilihan responden dengan kriteria sebagai

berikut :

1. Kesediaanya responden untuk di wawancarai tentang KUB Perikanan

Tangkap.

2. Memiliki pengetahuan pada bidang KUB Perikanan Tangkap.

3. Memiliki pengalaman dalam bidang KUB Perikanan Tangkap.

4. Keberadaan responden tahu benar tentang kondisi dan permasalahan

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di Aceh Barat.

Untuk lebih jelas daftar responden dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Daftar responden pada penelitian

No Responden Jumlah(orang)

1

2

3

4

5

6

Dinas Kelautan Dan Perikanan Aceh Barat

PPTK (Petugas Penyuluh Tenaga Kontrak) Aceh

Barat

Pengurus/pengelola KUB Perikanan Tangkap

Tokoh Masyarakat

Panglima Laot Kabupaten

Panglima Laot Lhok

2 orang

1 orang

8 orang

2 orang

1 orang

2 orang

Jumlah 16 orang

Page 39: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

23

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis data yaitu

data primer dan data sekunder sebagai berikut :

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan dengan melakukan pengamatan atau yang bersangkutan yang

memerlukannya. Data ini diperoleh secara langsung dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan dari hasil observasi, wawancara dan partisipasi

aktif (Hasan, 2002).

- Observasi yaitu pengamatan langsung terhadap mereka yang terkait

dengan penelitian ini. Disamping itu, melalui pengamatan ini diiharapkan

bahwa realitas dan konteks penelitian akan dapat dipahami secara

mendalam (Hasan, 2002).

- Wawancara dilakukan kepada informan yang ditemui di lokasi penelitian

Wawancara yang digunakan adalah wawancara berstruktur. Pertanyaan

disusun sedemikian rupa sehingga permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini dapat diungkap dari informan penelitian (Riduwan, 2008).

- Partisipasi aktif ini merupakan suatu kegiatan dimana kita turut serta

secara langsung dalam semua kegiatan yang berkaitan dengan KUB.

- Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh data sekunder, berupa hasil

observasi, catatan lapangan, dan sumber bacaan yang terkait dengan

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini (Riduwan, 2008).

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya

Page 40: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

24

diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data

sekunder disebut juga data tersedia (Hasan, 2002).

3.5 Analisis Data

3.5.1 Mengindetifikasi Kelompok Usaha Bersama (KUB) PerikananTangkap

Analisis pengembangan Perikanan Tangkap Kelompok Usaha Bersama

(KUB) Perikanan Tangkap yang ada di Kabupaten Aceh Barat khususnya yang

berada di kecamatan Johan Pahlawan, pengambilan data yang digunakan adalah

analisis deskriptif terhadap Kolompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

yang sedang berjalan. Pada Analisis yang ini nantinya akan diwujudkan dalam

bentuk Tabel dan Gambar.

3.5.2 Memberikan gambaran alternatif terhadap PermasalahanKelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Analisis pengembangan ekonomi perikanan tangkap Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap terhadap permasalahan di yang terjadi,

pengambilan data yang di gunakan juga memakai Analisis Deskriptif dan analisis

SWOT terhadap permasalahan yang mengahambat pengembangan ekonomi KUB,

pada analisis ini juga ditampilkan dalam bentuk Gambar dan Tabel.

Menurut Rangkuti (2009) mengatakan bahwa analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunites), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Dengan demikian

perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi

Page 41: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

25

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada

saat ini.

Analisis pengembangan Srategi Perikanan Tangkap dan permasalahan di

KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan menggunakan analisis

SWOT untuk mengetahui tentang faktor-faktor tersebut yaitu : kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman akan dijadikan dasar pedoman dalam

menetukan strategi pemecahan permasalahan.

Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan

Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunites dan

Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal peluang (Opportunites)dan ancaman (Threats) dengan faktor

internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness.) (Rangkuti 2009).

Adapun gambar diagram analisi SWOT ditunjukan pada Gambar 2 berikut ini.

3. Mendukung 1. Mendukungstrategi turn strategi agresifaround

4.Mendukung 2. Mendukungstrategi strategidefensif difersifikasi

Gambar 2. Diagram Analisis SWOT (Rangkuti, 2009)

BERBAGAI PELUANGPEPELUANG

KEKUATANINTERNAL

KELEMAHANINTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

Page 42: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

26

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresis (Growth oriented strategi) (Rangkuti, 2009).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau jasa)

(Rangkuti, 2009).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan

internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question

Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga

dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple

menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang

dipergunakan dengan cara menarwarkan produk-produk baru dalam

microcoputer (Rangkuti, 2009).

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal

(Rangkuti, 2009).

Page 43: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

27

Berikutnya tahap pengumpulan data tentang srategi pengembangan dan

permasalahan KUB perikanan tangkap dengan menggunakan faktor eksternal dan

internal meliputi :

1. Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik Faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui

terlebih dahulu faktor srtategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara-cara

penetuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS). Adapun cara-cara penentuan faktor

strategi eksternal yang ditujukan pada Tabel 2.

Tabel 2. Cara menentukan faktor strategi eksternal

FAKTOR-FAKTORSTRATEGIEKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT XRANTING KOMENTAR

PELUANG

............. ................ .............. .............

ANCAMAN

.............. .............. ............... ............

TOTAL ............. .............. .............. .............

2. Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diindentifikasi,

suatu tabel IFAS (Internal Strategic Faktors Analysis Summary) disusun untuk

merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strength and

Wekness perusahaan. Adapun cara-cara penentuan faktor strategi internal

ditunjukan pada Tabel 3.

Page 44: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

28

Tabel 3. Cara menentukan faktor strategi internal

FAKTOR-FAKTORSTRATEGIINTERNAL

BOBOT RATING BOBOT XRANTING KOMENTAR

KEKUATAN

........... ............ ............. ............

KELEMAHAN

............ ............ .............. ............

TOTAL ........... ............. ............. ............

Analisis yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan

adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan

empat set kemungkinan alternatif strategi (Rangkuti, 2009). Adapun matrik

SWOT ditunjukan pada Tabel 4.

Tabel 4. Matrik SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

OPPORTUNES (O) STRATEGI SO

.........................

STRATEGI WO

.........................

TREATHS (T) STRATEGI ST

.........................

STRATEGI WT

..........................

Page 45: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

29

Keterangan Tabel

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Page 46: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

30

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Letak Geografis Daerah penelitian

Kabupaten Aceh Barat terletak di bagian ujung pulau sumatera di pesisir

barat Provinsi Aceh dengan letak geografis 04o 06’ 36” Lintang Utara dan 95o 52’

43” 96o 16 45” Bujur Timur. Dengan luas wilayah kabupaten Aceh Barat

mencapai 2.927.95 Km2 atau seluas 292.795 Ha, sedangkan panjang garis pantai

diperhitungkan 50,55 Km luas laut 233 Km2.

Secara geografis Kabupaten Aceh Barat berbatasan, disebelah utara

dengan kabupaten Aceh jaya dan Kabupaten pidie, sebelah timur dengan

kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Nagan Raya, sebelah barat dengan

Samudera Indonesia dan Kabupaten Nagan Raya.

Kabupaten ini memiliki empat Kecamatan yang berbatasan langsung

dengan Samudera Indonesia dan merupakan Kecamatan pesisir yaitu kecamatan

Johan Pahlawan, Meureubo, Samatiga dan kecamatan arongan lambalek. Dan

kecamatan daratan ada 8 (delapan) meliputi yaitu kaway XVI, Sungai Mas, Pantee

Ceuremen, Panton Ree, Bubon, Woyla Barat dan Woyla Timur. Pada penelitian

ini dilakukan di Kecamatan Johan Pahlawan.

Kecamatan Johan Pahlawan merupakan pusat ibu kota Kabupaten Aceh

Barat yang memililiki jumlah penduduk terbanyak dari kecamatan-kecamatan lain

nya. Jumlah penduduk kecamatan Johan Pahlawan yang tercatat oleh Badan Pusat

Statistik pada tahun 2010 adalah 56.050 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak

26.950 orang dan perempuan sebanyak 26.130 orang, sekitar 25% adalah nelayan.

Page 47: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

31

4.2 Keadaan Perikanan Tangkap

4.2.1 Kapal Penangkapan Ikan

Kapal perikanan merupakan bagian dari armada penangkapan yang terdiri

dari nelayan, alat tangkap dan kapal itu sendiri. Pengertian kapal perikanan sendiri

menurut UU No. 45 tahun 2009 tentang perikanan adalah kapal, perahu, atau alat

apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung

operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan

ikan, pelatihan dan penelitian atau eksplorasi perikanan. Kapal perikanan secara

garis besar terdiri dari 3 kategori, yakni perahu motor, perahu motor tempel dan

kapal motor.

1. Perahu tanpa motor, terdiri dari jukung, perahu papan besar.

2. Perahu motor tempel adalah yang menggunakan motor atau mesin tempel

sebagai tenaga penggerak yang diletakkan di sisi kiri dan kanan badan atau di

butiran kapal

3. Kapal motor adalah kapal yang menggunakan tenaga mesin dalam sebagai

penggerak utamanya.

Jumlah kapal penangkapan ikan di Kecamatan Johan Pahlwan ditunjukan

pada Tabel 5.

Tabel 5. Kapal penangkapan ikan di Kec Johan Pahlawan tahun 2007-2011Jenis Armada

(Unit)Tahun

2007 2008 2009 2010

PTMKecil 8 6 6 8Sedang 5 5 5 5Besar 7 2 2 7

Jumlah PTM 20 13 13 20

PM MT 36 36 36 36KM 436 470 295 297

Jumlah PM 472 506 331 333Total 492 519 344 353

Sumber : DKP 2007-2011 Kabupaten Aceh Barat; diolah kembali 2012

Page 48: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

32

Keterangan : PTM = Perahu Tanpa MotorMT = Motor TempelKM = Kapal Motor

Perahu tanpa motor adalah kendaraan air yang tidak menggunakan mesin,

perhu tanpa motor ada dua jenis yaitu jukung dan perahu papan. Motor tempel

adalah perahu yang menggunakan mesin tempel sebagai alat penggerak ,

transmisi, propeler ataupun jet air. Mesin ditempelkan pada buritan perahu. Selain

sebagai penggerak mesin tempel juga digunakan untuk mengemudikan

perahu/kapal dengan memutar mesin beserta propeler pada suatu sumbu. Kapal

motor adalah kapal yang mempunyai mesin pembakaran dalam, biasanya mesin

diesel.

Kapal penangkapan ikan yang beroperasi di Kecamatan Johan pahlawan

terdiri dari perahu tanpa motor, perahu tanpa motor pada tahun 2007 sejumlah 20

perahu, pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan dan jumlah perahu nya

adalah 13 unit dan terjadi peningkatan kembali pada tahun 2010 mencapai 20 unit

perahu.

Perahu motor (PM) yang beroperasi di Meulaboh sejumlah 472 unit pada

tahun 2007, terjadi peningkatan pada tahun 2008 sejumlah 506 unit sedangkan

pada tahun 2009-2010 terjadi penurunan jumlah kapal yaitu sejumlah 333 unit

kapal. Sedangkan perahu tanpa motor (PTM) terbagi dalam perahu tanpa motor

kecil, sedang dan besar. Sedangkan perahu motor tempel terbagi dalam perahu

motor tempel dan kapal motor (KM). Jumlah kapal penangkapan ikan di

kecamatan Johan Pahlawan periode tahun 2007-2011 dapat dilihat di atas pada

Tabel 5.

Page 49: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

33

Gambar 3. Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan Kec JohanPahlawan tahun 2007 – 2010

Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan secara keseluruhan pada

periode 2007-2011 cenderung mengalami penurunan walaupun tetap terjadi

peningkatan pada tahun tertentu. Pada tahun 2007 jumlah kapal 492 unit

(28,80%). Jumlah kapal pada tahun 2008 menjadi 519 unit (30,38%), terjadi

peningkatan jumlah kapal disebabkan banyaknya bantuan, dan pada tahun 2009

kapal kembali mengalami penurunan menjadi 344 unit (20,14%), dan pada tahun

2010 peningkatan jumlah kapal menjadi 355 unit (20,66%) (Anggraini, 2012).

DKP (2006) menerangkan bahwa penurunan jumlah kapal penangkapan

ikan di Kecamatan Johan Pahlawan dikarenakan terjadinya gempa dan gelombang

Tsunami sehingga terjadi perubahan armada penangkapan ikan yang dimiliki oleh

para nelayan dari mulai dari mulai kualitas dan kuantitas yang bersumber bantuan

juga relatif menurun dan kualitasnya rendah (Anggraini, 2012).

Page 50: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

34

4.2.2 Alat Tangkapan

Alat tangkap adalah suatu alat yang digunkan untuk melakukan kegiatan

penangkapan ikan. Adapun jenis-jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di

kecamatan Johan Pahlawan adalah sebagai berikut :

1. Pancing ulur adalah jenis alat tangkap yang menggunakan benang pancing

yang diturunkan dari atas kapal dengan memakai pemberat timah/besi dan

nelayan yang memakai alat tangkap ini hanya dalam skala kecil.

2. Pursesaine adalah alat tangkap jaring dengan skala besar, mata jaringnya 7-8

cm dengan kedalaman hingga 3000-5000 meter di dalam perairan

3. Rawai longline adalah alat tangkap yang terdiri dari rangkaian tali utama

yang meliputi tali pelampung, tali utama, tali cabang dan mata pancing,

kemudian alat pelengkapnya penggulung rawai,

4. Pukat trawl mini merupakan jenis alat tangkap yang menggunakan rangkaian

pemberat papan dengan dilapisi dan sisi kiri serta kanan pada alat ini terdapat

tali panjang untuk menarik pada dasar peraiaran dengan kedalaman 10-20 M

5. Pancing longline merupakan jenis alat tangkap yang paling banyak digunakan

oleh nelayan karena alat tangkap ini tidak banyak menghabiskan biaya seperti

alat tangkap lain nya.

6. Bubu merupakan alat tangkap yang bersifat pasif yang memanfaatkan

kebodohan ikan dengan sistem jebakan.

7. Jaring insang (gill net) satu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang

bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring dari bagian utama

ukurannya sama.

Page 51: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

35

Adapun jumlah alat tangkapan dapat di lihat pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Alat tangkap ikan di Kec Johan Pahlawan tahun 2007-2011Jenis Alat Tangkap

(Unit)Tahun

2007 2008 2009 2010Pancing Ulur 86 81 86 91Pursesaine 13 10 15 17Rawai Longline 86 83 86 87Pukat Trawl Mini 8 5 3 2Pancing Longline 86 81 86 91

Total 279 260 276 288Sumber : DKP 2007-2011 Kabupaten Aceh Barat; diolah kembali 2012

4.2.3 Produksi Perikanan tangkap

Sumberdaya ikan yang sangat besar dan memiliki keanekaragaman hayati

yang tinggi, dimana perairan Indonesia memiliki 27,2% dari seluruh spesies flora

dan fauna yang terdapat di dunia yang meliputi 12,0% mamalia, 23,8% amphibia,

31,8% reptilian, 44,7% ikan, 40% molluska dan 8,6% rumput laut (Mallawa,

2006).

Potensi sumberdaya ikan meliputi : pelagis besar, pelagis kecil,

sumberdaya udang dan krustasea lainnya, sumberdaya ikan demersal, sumberdaya

moluska dan teripang, sumberdaya cumi-cumi, sumberdaya benih alam komersial,

sumberdaya karang, sumberdaya ikan konsumsi, sumberdaya ikan hias,

sumberdaya penyu laut, sumberdaya mamalia laut, dan sumberdaya rumput laut

(Mallawa, 2006).

Produksi perikanan tangkap adalah suatu sumber hasil yang diperoleh dari

hasil tangkapan nelayan laut. Produksi perikanan tangkap nasional pada tahun

2007 mencapai 5,04 juta ton, meningkat 4,9 persen dibanding tahun 2006 dan

tumbuh 2,9 persen per tahun sejak tahun 2002.

Page 52: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

36

Jenis produksi penangkapan ikan di perairan laut dan sungai secara umum

terdiri dari produksi ikan, udang, cumi-cumi dan kepiting, Ikan hiu, ikan cakalang,

ikan dencis, ikan layur, ikan kembung, ikan swangi, ikan biji nangka, ikan gelama

dan ikan domersal seperti kakap merah dan tenggiri.

Tabel 7. Data Produksi Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan tahun 2007-2011

No Tahun Produksi Ikan (Ton) Nilaiproduksi/Rp

1 2007 10.808,70 133.573.0002 2008 11.076,63 209.071.3913 2009 9.297,25 231.690.930,704 2010 6.225,27 138.445.574,715 2011 8.233,78 241.867.287,50

Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2011

Berdasarkan Tabel 7 data produksi perikanan tangkap di kecamatan Johan

pahlawan periode 2007-2011, menunjukan bahwa produksi perikanan tangkap

ikan setiap tahun selalu mengalami perubahan, pada tahun 2007 produksi

perikanan tangkap berjumlah 10,808.70 (23.68%), kemudian tahun 2008 naik

11,076.63 (24.26%), dan pada tahun 2009 kembali menurun 9,297.25 (20.37%),

dan pada tahun 2010 jumlah produksi ikan berjumlah 6,225.27 (13.63%) dan pada

tahun 2011 jumlah produksi ikan kembali meningkat menjadi 8,233,78 (18.04)

(Anggraini, 2012).

Page 53: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

37

Gambar 4. Perkembangan jumlah produksi perikanan tangkap Kec JohanPahlawan tahun 2007 – 2011

Dari data tersebut di atas terlihat adanya perkembangan terjadinya naik

turun produksi dari tahun ke tahun kondisi ini di sebabkan oleh dua musim yaitu

musim barat dan musin timur, bila musim timur datang jumlah produksi ikan

menurun penyebabnya adalah, gelombang besar, pengaruh cuaca, serta adanya

(ilegal fishing) pencurian ikan dan perkembangan sarana dan prasarana perikanan

tangkap di Kabupaten Aceh Barat, dan pada musim barat jumlah ikan meningkat

disebabkan oleh cuaca yang sudah stabil. Namun demikian jumlah produksi

tersebut di perkirakan masih jauh dari potensi lestari yang ada dan pendapatan

masyarakat nelayan sangat rendah sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat

nelayan masih memprihatinkan, kondisi ini akibat peralatan penangkapan ikan

yang di gunakan oleh nelayan masih sangat terbata (Anggraini, 2012).

4.3 Nelayan

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan

ikan. Dalam statistik perikanan perairan umum, nelayan adalah orang yang secara

aktif melakukan operasi penangkapan ikan di perairan umum. Berdasarkan data

Page 54: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

38

DKP, Nelayan di kecamatan Johan Pahlawan pada tahun 2007 berjumlah 1,811

jiwa, dan pada tahun 2008 berjumlah 1,596 jiwa, di ikuti pada tahun 2009 nelayan

berjumlah 1,621 jiwa, pada tahun 2010 jumlah para nelayan berkisar 1,698 jiwa.

Secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut.

Tabel 8. Jumlah nelayan menurut Kec Johan pahlawan tahun 2007-2010

No Tahun Johan Pahlawan(Jumlah orang)

1 2007 1,8112 2008 1,5963 2009 1,6214 2010 1,698

Jumlah 6726Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat Tahun 2011

Berdasarkan Tabel 8 jumlah nelayan pada kecamatan Johan Pahlawan

selama perieode 2007-2010 menunjukan bahwa jumlah nelayan mengalami

penurunan walaupun pada tahun tertentu adanya peningkatan. Peningkatan jumlah

nelayan pada tahun 2007 tingkat pertumbuhannya yaitu 1,811 (26.92%),

kemudian pada tahun 2008 jumlah nelayan mengalami penurunan menjadi

sebanyak 1,596 (23.72%), hal ini disebabkan banyak nelayan yang beralih profesi

ke yang lain, seperti pendagang, tukang becak, tukang bangunan, dan pada tahun

2009 jumlah nelayan meningkat menjadi 1,621 (24.10%), pada tahun 2010

jumlah nelayan lebih meningkat menjadi 1,698 (25.24%), nelayan yang tadinya

jarang pergi melaut sekarang sudah kembali menjadi nelayan abadi.

4.4 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Pengembangan usaha Perikanan Tangkap melalui Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap di kecamatan Johan pahlawan yang terdapat

pada 3 (tiga) wilayah. Sejalan dengan program peningkatan kehidupan nelayan

Page 55: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

39

(PKN) melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), dalam

upaya pengembangan dan pembinaan usaha perikanan tangkap perlu didukung

dengan pemahaman terhadap maksud dan tujuan KUB itu sendiri, baik dikalangan

nelayan maupun para aparatur pembina (DKP, 2011)

Secara umum, dengan terbentuknya kelompok Usaha bersama (KUB)

Perikanan Tangkap diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi

usaha nelayan dalam meningkatkan daya saing nelayan dalam pemasaran hasil

penangkapan ikan. Berdasarkan DKP kecamatan Johan pahlawan pada tahun 2011

telah terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap yang terdiri

dari 8 kelompok pada kecamatan Johan Pahlawan, dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Perkembangan KUB Perikanan Tangkap Kec Johan pahlawan tahun2011

No Nama KUB TPI/PPI Alamat/kecJumlah

Anggota Ket

1 Aneuk Laot UjungBaroh

JohanPahlawan 18 Berbadan

Hukum

2 Mitra UjungBaroh

JohanPahlawan 17

BerbadanHukum

3 Bacut-Bacut UjungBaroh

JohanPahlawan 21

BerbadanHukum

4 Rakan SyedaraUjungBaroh

JohanPahlawan 19

BerbadanHukum

5 Rizkie Tamita UjungBaroh

JohanPahlawan 12 Pengukuhan

6 Putra Nelayan UjungBaroh

JohanPahlawan 15 Pengukuhan

7 Kakap Merah UjungBaroh

JohanPahlawan 16 Berbadan

Hukum

8 Camar laut UjungBaroh

JohanPahlawan 16 Berbadan

HukumSumber : DKP Kabupaten Aceh Barat periode tahun 2011

Page 56: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

40

Bantuan yang diberikan oleh pemerintah ada dua macam/kategori yaitu

bantuan berbentuk barang seperti, alat tangkap, alat perbengkelan dan alat

navigasi. Selain bantuan berbentuk barang ada juga bantuan berupa dana hibah.

4.4.1 Siklus Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dibentuk

berdasarkan kesepakatan dan musyawarah seluruh anggota berdasarkan

kepentingan, serta kebutuhan dan keinginan bersama untuk dilaksanakan dan

dipertanggun jawabkan bersama. Siklus pada KUB Perikanan Tangkapdijalankan

menurut peraturan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Perikanan

Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan, dimana siklus dimulai dari rincian

kegiatan untuk menentukan kegitan perikanan tangkap, lalu dilakukan pembuatan

konsep pembangunan perikanan tangkap dalam rangka pemberantasan

kemiskinan, kemudian barulah dibentuk KUB perikanan tangkap sebagai wadah

penerima dan pengelola program pengembangan perikanan tangkap. Untuk

mewujudkan KUB Perikanan Tangkap maju, mandiri dan bankable perlu adanya

peranan nelayan untuk mengembangkan usaha, pemerintah melakukan pembinaan

dan pengembangan serta memberikan program-program, kegiatan dan anggaran.

Sedangkan masyarakat mendukung penguatan KUB Perikanan Tangkap serta

memberikan akses teknologi dan informasi. Dalam dunia usaha KUB Perikanan

Tangkap harus berperan aktif membangun mitra usaha dan akses permodalan

sehingga tercapailan nelayan yang makmur.

Page 57: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

41

4.4.2 Penyuluhan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Penyuluhan KUB Perikanan Tangkap dilaksanakan oleh Tenaga

Pendamping Perikanan Tangkap (TPPT) adalah petugas teknis lapang yang

mendampingi usaha KUB Perikanan Tangkap berfungsi sebagai motivator,

mediator dan fasilitator untuk memberikan bimbingan teknis maupun manajemen

usaha, ditetapkan oleh Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, atas usulan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi, atau Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten/Kota. Sumber tenaga pendamping diutamakan dari tenaga penyuluhan

teknis di bawah koordinasi Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan

dan Perikanan (BPSDMKP).

Dua elemen pokok dalam penyuluhan pengembangan masyarakat nelayan

perikanan tangkap yaitu :

1. Mandiri, dalam penyuluhan mandiri dibagi menjadi tiga antara lain; 1)

Penyuluhan secara ekonomi, dimana penyuluhan tersebut menjelaskan KUB

tersebut mampu bertahan dalam keadaan krisis; 2) Penyuluhan menajemen,

dimana penyuluhan ini menjelaskan mampu membuat perencanan sendiri

seperti kegiatan musrembang dan lain-lain; 3) Penyuluhan intelektual, dimana

penyuluhan ini pembentukan dasar pengetahuan otonom oleh masyarakat

(tidak mudah di tipu oleh pihak tertentu).

2. Partisipasi aktif, dimana penyuluhan ini dilakukan proses aktif dan inisiatif

yang dijalankan oleh masyarakat nelayan itu sendiri namun dibimbing oleh

cara berfikir dengan menggunakan sarana dan proses.

Page 58: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

42

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan

Tingkat operasional di KUB perikanan tangkap sangat di pengaruhi oleh

keberadaan fasilitas. Fasilitas yang terdapat di KUB Kecamatan Johan Pahlawan

terdiri atas fasilitas pokok, fungsional dan penunjang.

Fasilitas pokok yang terdapat di KUB Perikanan Tangkap Kecamatan

Johan Pahlawan terdiri atas Area, Alat Tangkap, Alat Navigasi, Armada. Fasilitas

fungsional terdiri dari kantor KUB Perikanan Tangkap, Stempel KUB, Aset KUB,

dan papan nama KUB Perikanan Tangkap. Adapun fasiltas yang dimiliki KUB

Perikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan dapat dilihat pada Tabel 10

berikut ini.

Tabel 10. Fasilitas KUB Perikanan Tangkap di Kec Johan Pahlawan

No Fasilitas Fungsi KondisiFasilitas Pokok1 Lahan Aktif Baik2 Alat tangkap Aktif Kurang memadai3 Alat navigasi Aktif Kurang memadai4 Armada Aktif Kurang memadaiFasilitas Fungsional1 Kantor KUB Aktif Baik2 Stempel KUB Aktif Baik3 Aset KUB Aktif Baik4 Papan nama KUB Aktif Baik

Sumber : DKP Kabupaten Aceh Barat 2011; diolah

Page 59: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

43

5.1.2 Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok fasilitas dasar yang berfungsi untuk menjamin keamanan

dan kelancaran KUB Perikanan Tangkap sewaktu berlayar keluar maupun masuk

pelabuhan, beberapa fasilitas pokok di KUB Perikanan Tangkap Kecamatan Johan

Pahlawan sebagai berikut :

1. Lahan KUB Perikanan Tangkap

Lahan KUB Perikanan Tangkap merupakan salah satu fasilitas penting

yang perlu dipehitungkan untuk pengembangan KUB Perikanan Tangkap. Lahan

KUB Perikanan Tangkap yang memadai dapat menghindari terjadinya

pembebasan lahan. Kecilnya lahan pelabuhan dapat memberi keterbatasan bagi

pelaku usaha untuk melakukan aktifitasnya.

Lahan KUB Perikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahalawan rata-rata

memiliki luas 6 x 8 m. Dengan lahan yang demikian mampu melakukan kegiatan

KUB Perikanan Tangkap dengan baik serta mampu memberikan kontribusi

kepada nelayan-nelayan perikanan tangkap kecamatan Johan Pahlawan.

2. Alat tangkap nelayan

Alat tangkap adalah suatu alat yang digunakan nelayan untuk menangkap

hasil perikanan di perairan. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan kecamatan

Johan pahlawan berupa pancing ulur, pursesaine, rawai longline, pukat trawl mini

dan pancing longline.

3. Alat navigasi

Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan

penangkapan hasil perikanan. Alat-alat yang digunakan oleh KUB Perikanan

Page 60: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

44

Tangkap kecamatan Johan Pahlawan yang bergerak di bidang perikanan tangkap

belum memadai mencakup GPS, kompas, radio dan echosonder.

4. Armada tangkapan

Armada yang digunakan oleh KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan

Pahlawan yang bergerak di bidang perikanan tangkap belum memadai mencakup

perahu tanpa motor, motor tempel dan kapal motor.

5.1.3 Fasilitas Fungsional

Fasilitas fungsional sering disebut sebagai supra struktur, yang berfungsi

meningkatkan nilai guna dari fasilitas pokok. Fasilitas ini tujuannya adalah

memberikan pelayanan, sehingga dapat menunjang aktifitas di KUB Perikanan

Tangkap. Fasilitas fungsional di KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan

Pahlawan meliputi :

1. Kantor KUB Perikanan Tangkap

Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan

administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Berarti segala macam

urusan dalam organisasi harus melewati kegiatan kantor dan keluar masuknya

informasi menyangkut organisasi juga harus melalui kantor. Kantor KUB

Perikanan Tangkap sudah harus mencakup Aset KUB Perikanan Tangkap,

Stempel KUB Perikanan Tangkap dan papan nama KUB Perikanan Tangkap

serta luas kantornya adalah 5 x 15 meter.

Page 61: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

45

5.2 Pembahasan

5.2.1 Permasalahan Fasilitas

Permasalahan fasilitas yang terjadi pada KUB Perikanan Tangkap

kecamatan Johan Pahlawan melingkup dari fasilitas pokok dan fasilitas

fungsional. Permasalahan yang terjadi pada fasilitas pokok pada KUB Perikanan

Tangkap kecamatan Johan Pahlawan meliputi kurang memadai alat tangkapan,

kurang memadai alat navigasi nelayan serta armada tangkapan nelayan.

Permasalahan pertama yaitu mengenai alat tangkap yang di gunakan oleh nelayan

belum memadai sehingga hasil tangkapan kurang mencapai target yang untuk

meningkatkan hasil KUB Perikanan Tangkap tersebut.

Permasalahan kedua mengenai alat navigasi yang digunakan oleh nelayan

yang kurang memadai sehingga nelayan kurang maksimal dalam melakukan

penangkapan. Alat navigasi yang digunakan nelayan KUB Perikanan Tangkap

kecamatan Johan Pahlawan pada kapal motor 1-3 GT hanya GPS, kompas dan

radio, sedangkan kapal motor diatas 3 GT mempunyai alat navigasi berupa GPS,

kompas, radio dan echosonder.

Permasalahan ketiga pada fasilitas pokok yaitu armada tangkapan nelayan

belum adanya kemerataan armada tangkap yang sesuai dengan kebutuhan nelayan

yang bergerak di KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan. Peran

pemerintah dalam meningkatkan kemajuan hasil KUB perikanan tangkap

kecamatan Johan Pahlwan yaitu memberikan modal secara peminjaman atau

hibah, pelatihan mengenai perikanan tangkap, bantuan alat tangkap serta kerja

sama yang baik dengan pemerintah.

Page 62: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

46

5.2.2 Analisis SWOT

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat ada beberapa faktor yang

mempengaruhi terhadap penetapan dan permasalahan KUB Perikanan Tangkap,

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada proses analisis SWOT untuk

mengetahui persepsi pakar atau pihak yang mengetahui kondis ril dan terlibat

dalam kebijakan tentang fasilitas KUB Perikanan Tangkap dan permasalahannya.

Oleh karena itu matrik SWOT penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 11 berikut

ini.

Tabel 11. Diagram matrik SWOT KUB Kec Johan PahlawanIFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

Struktur organisasi Fasilitas KUB

Perikanan Tangkap Manajemen Keuangan

WEAKNESSES (W)

Jenis alat tangkap Pemamfaatan KUB

Perikanan Tangkap Pendapatan Data hasil tangkapan

OPPORTUNES (O)

MendatangkanInvestor

Hasil tangkapanmeningkata

Teknologi memadai Sumberdaya yang

memadai

STRATEGI SO

Meningkatkan fasilitasserta memantapkanmanajemen organisasidan keuangan denganinvestor yang masukdan dengan teknologimemadai

STRATEGI WO

Meningkatkan hasiltangkapan sertameningkatkanpemamfaatan KUBPerikanan Tangkap

TREATHS (T)

Keamanan KUBPerikanan Tangkap

Manajemen organisasi Aspek legalitas Efektifitas KUB

Perikanan Tangkap KUB yang lain

STRATEGI ST

Memperjelas strukturorganisasi danmanajemen keuanganuntuk mengatasimanajemen organisasiyang tidak sesuai sertameningkatkanefektifitas KUBPerikanan Tangkap

STRATEGI WT

Meningkatkanpemamfaatan KUBPerikanan Tangkapagar aspek legalitasjelas sertameningkatkankeamanan KUBPerikanan Tangkap

Page 63: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

47

a. Strategi SO

Meningkatkan fasilitas KUB Perikanan Tangkap dengan memanfaatkan

investor dari dalam dan luar daerah serta meningkatkan teknologi.

Memperjelas manajemen keuangan KUB perikanan tangkap, antisipasi

terhadap mitra kerja serta mengetahui pengelolaan hasil perikanan

tangkap.

b. Strategi ST

Membuat Ad/Art KUB Perikanan Tangkap yang jelas untuk membuat

aspek legalitas KUB Perikanan Tangkap serta efektifitas KUB lebih maju.

Meningkatkan fasilitas KUB Perikanan Tangkap untuk tercapai keamanan

KUB Perikanan Tangkap.

c. Strategi WO

Meningkatkan data hasil pemasaran serta data hasil produksi untuk

pertumbuhan hasil tangkapan dan menumbuh mitra kerja.

Meningkatkan alat tangkapan nelayan untuk memaksimalkan hasil

tangkapan serta pengelolaan hasil tangkapan.

d. Strategi WT

Meningkatkan pemamfaatan KUB Perikanan Tangkap agar tercapainya

keamanan KUB Perikanan Tangkap serta terciptanya aspek legalitas.

Adapun posisi KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan

Berdasarkan analisis SWOT 2012 dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.

Page 64: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

48

Gambar 5. Posisi KUB Perikanan Tangkap

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan

bahwa nilai faktor eksternal dalam penelitian ini adalah peluang 1,46 dan

ancaman 0,75. Sedangkan faktor internal meliputi dengan nilai kekuatan yaitu

1,65 dan kelemahan 1,18. Dari hasil eksternal memiliki selisih antara 0,71 dan

dilihat dari hasil internal memiliki selisih 0,47.

Dari hasil diatas diketahui KUB Perikanan Tangkap kecamatan Johan

Pahlawan berada pada posisi kuadran I, artinya strategi pengembangan KUB

Perikanan Tangkap kecamatan Johan Pahlawan adalah strategi S-O (strategi

agresif) dimana KUB Perikanan Tangkap di kecamatan Johan Pahlawan memiliki

peluang untuk dikembangkan dimasa depan dan pada sisi lain tidak terjadi banyak

kendala yang berarti hanya saja kelemahan di sisi fasilitas yang belum memadai

untuk sebuah KUB perikanan tangkap.

PELUANG

KELEMAHAN KEKUATAN

ANCAMAN

Posisi KUB PerikananTangkap di kecamatan

Johan Pahlawan(0,47.0,71)

0,71

0,47

Page 65: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

49

Alternatif strategi yang tepat untuk pengembangan KUB Perikanan

Tangkap di kecamatan Johan Pahlawan adalah :

1. Meningkatkan/memantapkan fasilitas KUB Perikanan Tangkap dengan

mendatangkan investor dari dalam dan luar daerah serta meningkatkan

teknologi.

2. Meningkatkan mutu manajemen keuangan dan manajemen organisasi KUB

perikanan tangkap, menjaga hasil tangkapan apabila melimpah dengan

mencari mitra kerja yang telah membuat kesepakatan.

Page 66: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

50

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SWOT dapat dijelaskan

KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan berada pada posisi

kuadran I, artinya strategi pengembangan KUB Perikanan Tangkap di Kecamatan

Johan Pahlawan adalah strategi S-O (strategi agresif) dimana KUB Perikanan

Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan memiliki peluang untuk dikembangkan

dimasa depan.

Alternatif strategi yang tepat untuk pengembangan KUB Perikanan

Tangkap di Kecamatan Johan Pahlawan adalah sebagai berikut 1. meningkatkan

fasilitas KUB Perikanan Tangkap dengan mendatangkan investor dari dalam dan

luar daerah. 2. meningkatkan teknologi 3. memperjelas/memantapkan manajemen

keuangan dan manajemen organisasi KUB perikanan tangkap. 4 Meningkatkan

Kerjasama dengan mitra kerja.

6.2 Saran

Diharapkan kepada semua pihak atau instansi terkait untuk lebih

memperhatikan KUB Perikanan Tangkap yang ada di kecamatan Johan Pahlawan,

sehingga KUB perikanan tangkap yang ada di kecamatan Johan Pahlawan mampu

berkembang dengan baik.

Page 67: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

51

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, 2012. Studi Fasilitas dan Permaslahan di Pangkalan Pendaratan Ikan(PPI) Ujong Baroh Kabupaten Aceh Barat. Meulaboh

Anonim, 2005. Pembentukan Kelompok Usaha Bersama. Jakarta(www.google.com).(Dikunjungi pada tanggal 22 September 2012)

Anonim, 2006. Kelompok Usaha Bersama. Jakarta

Anonim. 2007. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Indonesia. Balai BesarPengembangan Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal PerikananTangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Anonim. 2012. Manfaat Analis SWOT Dalam Bisnis.http://infomanfaat.com/275/manfaat-analisa-swot-dalam-bisnis/bisnis(Dikunjungi pada tanggal 22 September 2012).

Baskoro,S.B,2002. Metode Penangkapan Ikan. Diktat Kuliah (tidakdipublikasikan). Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan IPB, Bogor.

Dinas Kelautan dan Perikanan, 2011. Kelompok Usaha Bersama PerikananTangkap. Aceh Barat. Meulaboh

Dinas Kelautan dan Perikanan, 2011. Perikanan Tangakap Meulaboh. AcehBarat. Meulaboh

Dinas Kelautan dan Perikanan, 2006. Armada Tangkap Meulaboh. Aceh Barat.Meulaboh

Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan, 2009.Pedoman Umum Pembinaan Kelompok Usaha Bersama PerikananTangkap, Cetakan Ke-4. Jakarta.

Hasan, I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.Jakarta. Ghalia Indonesia. 260 hal.

Lubis, 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Lab. Pelabuhan Perikanan. JurusanPemamfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan-IPB. ISBN : 979-9336-08-2.

Nazir, M, 2005. Metode Penelitian. Indonesia : Penerbit Ghalia 2005

Rangkuti F. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.

Page 68: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

52

Riduwan, 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung :Alfabeta. 189 hal.

Suryabrata, 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.165hal.

Undang-undang Perikanan. 2009. Undang-undang Perikanan No. 45 TentangPerikanan. Jakarta

Page 69: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

53

LAMPIRAN

Lampiran 1. Panduan kuesioner yang digunakan dalam penelitianPanduan Kuesioner Lapangan

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGANKELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) PERIKANAN

TANGKAP KECAMATAN JOHAN PAHLAWANKABUPATEN ACEH BARAT

Nama Responden :...........................................Nama KUB :............................................Alamat :............................................

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANPROGRAM STUDI PERIKANANUNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH2012

Page 70: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

54

Pendahuluan

Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap dibentuk

berdasarkan kesepakatan dan musyawarah seluruh anggota berdasarkan

kepentingan, serta kebutuhan dan keinginan bersama untuk dilaksanakan dan

dipertanggun jawabkan bersama. Proses penumbuhan Kelompok Usaha Bersama

(KUB) Perikanan Tangkap merupakan serangkaian kegiatan untuk memotivasi

dan mendorong terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan

Tangkap melalui berbagai kegiatan bimbingan dan pelatihan. Pemerintah berperan

sebagai mitra kerja yang memberikan bimbingan dan pelatihan kepada nelayan

agar mampu berperan aktif dan turut serta mengembangkan perikanan tangkap di

wilayahnya.

Oleh karena itu untuk meningkatkan pendapatan nelayan salah satu

upaya yang ditempuh adalah dengan meningkatkan skala ekonomi usaha dalam

wadah kelompok usaha bersama (KUB) Perikanan Tangkap. Kelompok Usaha

Bersama (KUB) Perikanan Tangkap adalah suatu kelompok yang dibentuk

berdasarkan hasil kesepakatan/musyawarah seluruh anggota yang dilandasi oleh

keinginan bersama untuk berusaha bersama dan dipertanggungjawabkan secara

bersama guna meningkatkan pendapatan anggota.

Maka perlu dilakukan sebuah penelitian ”Analisis Strategi

Pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Perikanan Tangkap

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Dalam penentuan

pemanfaatan KUB yang ada saat ini perlu masukan dari berbagai responden.

Page 71: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

55

Kuesioner yang diajukan pada setiap responden

1. Bagaimana struktur organisasi KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)

2. Kantor sekretariat KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)

3. Ad/Art KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)

4. Manajemen organisasi

a. Buku daftar pengurus dan anggota KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)

b. Buku tamu dan bimbingan (ada/tidak ada)

c. Daftar nama anggota KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)

5. Manajemen keuangan

a. Buku kas (ada/tidak ada)

b. Buku tabungan anggota (ada/tidak ada)

c. Buku pinjaman/kredit anggota (ada/tidak ada)

d. Laporan laba/rugi (ada/tidak ada)

6. Data produksi tangkap (ada/tidak ada)

7. Data hasil pemasaran (ada/tidak ada)

8. Buku tabungan atas nama kelompok (ada/tidak ada)

9. Surat pengukuhan (ada/tidak ada)

10. Keamanan KUB Perikanan Tangkap (bagus/tidak bagus)

11. Aspek legalitas KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)

12. Efektifitas KUB Perikanan Tangkap (bagus/tidak bagus)

13. Investor dari dalam/luar daerah (ada/tidak ada)

14. Pemamfaatan KUB Perikanan Tangkap (bagus/tidak bagus)

15. Jenis-jenis alat tangkap yang digunakan (layak/tidak layak)

16. Mitra kerja untuk pemasaran hasil KUB Perikanan Tangkap (ada/tidak ada)

17. Hasil tangkapan?

18. Pengelolaan hasil tangkapan?

19. Teknologi kapal?

20. Fasilitas KUB Perikanan Tangkap?

Page 72: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

56

Lampiran 2. EFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap

FAKTOR-FAKTORSTRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING

BOBOTX

RATINGKOMENTAR

PELUANG- Mendatangkan Investor- Mitra kerja yang baik dan

luas- Hasil tangkapan yang

memberikan penambahanpendapatan

- Pengelolaan hasil tangkapanyang dilakukan demimengurangi kerugian

- Teknologi kapal yangmemadai dalam melakukanpenangkapan ikan

0,12

0,12

0,13

0,10

0,10

2

3

2

4

2

0,24

0,36

0,26

0,40

0,20

Lokasi yangstrategis

Peluang sangatbaik

Mampumeningkatkankemajuan

Jumlah 0,57 13 1,46ANCAMAN

- Keamanan KUBPerikanan Tangkap yangkurang stabil

- Aspek legalitas KUBPerikanan Tangkap yangmasih belum jelas

- Efektifitas KUB PerikananTangkap belum berjalandengan lancar

- Surat pengukuhan belummemadai

- Manajemen organisasiyang masih belum jelasmengenai tugas pokokanggota KUB PerikananTangkap

0,10

0,08

0,10

0,07

0,08

2

1

1

3

2

0,20

0,08

0,10

0,21

0,16

Kondisikurang amanserta suratpengukuhanKUBPerikananTangkap yangbelum jelassehinggaefektifitasKUBPerikananTangkap tidakstabil

Jumlah 0,43 9 0,75Total 1,00

Selisih antara peluang dan ancaman = O-T = 1,46 – 0,75 = 0,71

Page 73: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

57

Lampiran 3. IFAS struktur analisis SWOT KUB Perikanan Tangkap

FAKTOR-FAKTORSTRATEGI INTERNAL BOBOT RATING

BOBOTX

RATINGKOMENTAR

KEKUATAN- Struktur organisasi yang

kokoh menunjang kerja KUBPerikanan Tangkap

- Kantor sekretariat milikKUB Perikanan Tangkap

- Ad/Art yang di buat olehKUB sehingga jelaskedudukan KUB PerikananTangkap

- Fasilitas KUB di tingkatkandemi kelancaran KUBPerikanan Tangkap

- Manajemen keuangan yangbagus

0,10

0,15

0,12

0,09

0,10

3

2

4

3

3

0,30

0,30

0,48

0,27

0,30

Fasilitasmerupakanfaktor yangmembangunKUBPerikananTangkap lebihbagus danmampumemberikankeuntungan

Jumlah 0,56 15 1,65KELEMAHAN

- Data produksi yang kurangdi publikasi

- Data hasil pemasaranbelum stabil

- Buku tabungan atas namaKUB Perikanan Tangkapyang kurang diketahuianggota

- Pemamfaatan KUBPerikanan Tangkap yangkurang memenuhi standarKUB

- Jenis-jenis alat tangkapyang belum memadai

0,09

0,10

0,06

0,05

0,14

2

3

3

2

3

0,18

0,30

0,18

0,10

0,42

Kondisikurang amanserta suratpengukuhanKUB yangbelum jelassehinggaefektifitasKUB tidakstabil

Jumlah 0,44 13 1,18Total 1,00

Selisih antara kekuatan dan kelemahan = S-W = 1,65 – 1,18 = 0,47

Page 74: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

58

Lampiran 4. Posisi KUB Perikanan Tangkap

PELUANG

KELEMAHAN KEKUATAN

ANCAMAN

Posisi KUB PerikananTangkap kecamatan

Johan Pahlawan(0,47.0,71)

0,71

0,47

Page 75: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

59

Lampiran 5. Foto penelitian

Page 76: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

60

Lampiran 6. Foto penelitian

Page 77: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK USAHA …repository.utu.ac.id/63/1/BAB I_V.pdfPerikanan Tangkap Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”. Shalawat berserta salam tidak

61