analisis sistem berjalan pada pt. igp
DESCRIPTION
Analisis Kondisi Lingkungan Internal & Eksternal BisnisTRANSCRIPT
-
55
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Profil Perusahaan
3.1.1 Sejarah PT. Inti Ganda Perdana
Gambar 3.1 Logo Perusahaan (Company Profile)
IGP Group dimulai dengan berdirinya PT. Gemala Kempa Daya pada
tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Parts sebagai bisnis
utamanya. Menjawab tantangan pasar PT. GKD melengkapi sarana
produksinya dengan mesin press 2000 ton dan 4000 ton
Seiring dengan berkembangnya industri otomotif di tanah air, IGP
Group mulai mengembangkan bisnis otomotifnya dengan berdirinya PT.
Inti Ganda Perdana yang memproduksi Rear Axle & propeller Shaft pada
tahun 1982. Perusahaan terus meningkatkan kompetensi, sehingga selain
proses assembling, berhasil memulai proses machining komponen Rear
Axle & Propeller Shaft.
PT Inti Ganda Perdana didirikan sebagai perusahaan penanaman
modal dalam negeri (PMDN) dan pada saat ini menempati areal seluas
63.300 m2, dalam areal IGP Group, di Jl. Pegangsaan Dua Blok A1, P.O.
Box 1038 JAT Jakarta Indonesia, serta memperkerjakan 671 tenaga
kerja.
-
56
Industri otomotif Indonesia mulai berkembang sejalan dengan
kebijakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA), dalam rangka realisasi Program Pembangunan Lima
Tahun I Republik Indonesia. PT Astra International sebagai induk
kelompok besar perusahaan Astra adalah salah satu pelopor industri
otomotif Indonesia yang menanggani berbagai merek dunia. Sebagai
anggota kelompok perusahaan tersebut IGP Group telah berperan sebagai
industri pendukung yang signifikan.
IGP Group terus melakukan pembenahan terutama dalam hal Quality,
Cost, Delivery dan Development sebagai bagian dari proses adaptasi pada
kondisi pasar global, khususnya dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
Sebagai manufaktur komponent otomotif, keberhasilan IGP Group
ditandai dengan begitu banyaknya penghargaan yng telah diraih dari dalam
maupun luar negeri, serta keberhasilan dalam meraih sertifikat standar
mutu international seperti ISO 14001, ISO/TS 16949 serta OHSAS 18001
untuk kesehatan dan keselamatan kerja, yang merupakan syarat mutlak
untuk tetap bersaing di dunia International.
IGP Group juga menaruh perhatian besar pada kelestarian lingkungan
di sekitar perusahaan, bukan karena mengikuti isu international, melainkan
bentuk komitmen total IGP Group terhadap pembangunan industri yang
mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta berwawasan
lingkungan.
-
57
PT. Inti ganda perdana dengan bisnis utama memproduksi real axle
dan propeller shaft, telah menetapkan misi untuk menjadi produsen drive
shaft dan drive axle yang dapat diandalkan, dengan visi untuk menjadi
perusahaan dengan daya saing terbaik di pasar global.
3.1.2 Visi dan Misi PT. Inti Ganda Perdana
PT. Inti Ganda Perdana sebagai perusahaan besar tentunya memiliki
visi dan misi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mewujudkan
segala tujuan serta terciptanya citra positif di mata publiknya. Berikut ini
adalah visi, Dan misi, yang dimiliki PT. Inti Ganda Perdana yaitu;
3.1.2.1 Visi
Menjadi perusahaan dengan daya saing terbaik di pasar global.
3.1.2.2 Misi
Menjadi produsen drive shaft dan drive axle yang dapat diandalkan
-
58
3.2 Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Struktur Organisasi IT pada PT. Inti Ganda Perdana
-
59
3.2.1 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi
PT. Inti Ganda Perdana adalah sebagai berikut :
1. BOC (Board of commiddioners)
a. Melakukan pengawasan dan perencanaan strategi
b. Mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham
c. Mempelajari dan mendalami bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dan
mengerti mengenai risiko bisnis perusahaan
d. Melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran
bisnis yang telah dipaparkan oleh Dewan Direksi;
e. Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja keuangan
f. Mengevaluasi kinerja dan efektifitas Dewan Komisaris.
2. BOD (Board of Director)
a. Menetapkan arah, sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan.
b. Menentukan dan menetapkan strategi serta kebijaksanaan pengembangan
usaha.
c. Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan
d. Mengatur organisasi dengan menetapkan kebijkan dan tujuan yang luas
e. Pemilihan, pengangkatan, mendukung dan meninjau kinerja kepala
eksekutif
f. Menjamin ketersediaan sumber daya keuangan yang memadai
g. Menyetujui anggaran tahunan
h. Akuntansi kepada para pemangku kepentingan untuk kinerja organisasi.
-
60
3. Finance & Accounting
a. Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan
b. Mengatur dan mengendalikan semua bentuk laporan keuangan di
perusahaan
c. Mengatur dan mengendalikan cash flow perusahaan
d. Mengatur, mengendalikan dan menganalisa semua bentuk informasi
keuangan untuk dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
manager
e. Merencanakan sumber-sumber keuangan dan mengatur pengalokasian
penggunaan dana-dana
f. Bertanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan
g. Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan
h. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan,
dan penyajian laporan keuangan perusahaan
4. IT
a. Bertanggung jawab dalam hal technical support baik pada hardware
maupun software yang digunakan oleh perusahaan
b. Bertugas mengatur dan mengontrol jaringan intranet dan internet yang
ada di perusahaan
c. keuangan untuk dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
manager
-
61
5. Procurement
a. Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang sesuai dengan permintaan
pelanggan
b. Bertanggung jawab dalam hal pembelian barang yang dibutuhkan untuk
proses produksi
6. Human Resource Management (HR)
a. Mengembangkan program sumber daya manusia seperti recruitment,
training dan pendidikan
b. Merencanakan dan mengawasi sumber daya manusia untuk jangka
pendek maupun jangka panjang
c. Mengelola sumber daya manusia sesuai dengan kebijaksanaan
perusahaan
7. Plant
a. Production bertanggung jawab dalam aktivitas produksi yang
berlangsung didalam perusahaan
b. PPC (Production Plan Control) bertanggung jawab dalam menjadwalkan
produksi dan merencanakan kebutuhan material yang di perlukan dalam
aktivitas produksi.
c. Maintenance bertanggung jawab terhadap menjaga, merawat, dan
memperbaiki peralatan peralatan yang ada di pabrik
-
62
8. Engineering, QA ( Quality Assurance) & Marketing
a. Quality System bertanggung jawab terhadap jalannya system agar sesuai
dengan standar perusahaan
b. Quality Control bertanggung jawab dalam mengontrol kualitas dari
barang-barang produksi
c. Process Engineering bertanggung jawab dalam mengawasi jalannya
proses produksi di dalam pabrik
d. Pricing bertanggung jawab dalam menentukan harga dari suatu produk
yang akan dijual
e. Customer Representative bertanggung jawab dalam memantau keluhan-
keluhan pelanggan
9. GA (General Affair) bertanggung jawab terhadap fasilitas-fasilitas karyawan
10. EHS (Environment, Health and Safety) bertanggung jawab mengenai
lingkungan sekitar pabrik, kesehatan pegawai dan prosedur keselamatan dalam
bekerja.
-
63
3.3 Analisis Kondisi Lingkungan Internal & Eksternal
3.3.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
3.3.1.1 Analisis 5 Daya Porter
Untuk mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan bisnis, berikut
ini dilakukan analisis kekuatan persaingan dalam industry dari
Michael Porter yang dapat dilihat pada gambar 3.3. Hasil dari analisis
ini yaitu agar perusahaan dapat mempertahankan diri dalam
lingkungan persaingan yang melibatkan lima kekuatan dan mampu
memahami serta memanfaatkan implikasi dari lima kekuatan tersebut
untuk keuntungan perusahaan. Berikut ini akan dibahas lingkungan
persaingan dari PT. Inti Ganda Perdana :
-
64
Gambar 3.3 Lima Daya Porter PT. Inti Ganda Perdana
Pesaing industri: Jibuhin (Thailand) Co,
Ltd PT Imora Honda Inc.
(1)
Pendatang baru: Jibuhin
(Thailand) Co, Ltd
(2)
Produk substitusi: Potongan Spare part Penggerak depan (PT
Imora Honda Inc) (3)
Pemasok: PT. Aichi Foreging
Indonesia PT.Tri Darma
Wisesa PT.Bukaka Forging
Industry Metal One Petronas PT.Menara Terus
Makmur Nusa Toyotetsu
corp (5)
Pelanggan: PT Krama YudhaTigaBerlian Motor - Mitsubishi PT Astra Daihatsu Motor - Daihatsu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino PT Pantja Motor Isuzu PT Indomobil Suzuki International - Suzuki PT Nissan Motor Indonesia - Nissan PT Unicorn Prima Trada - Mazda
(4)
-
65
1. Pesaing
Persaingan bisnis dalam bidang industri otomotif sekarang ini
bisa dikatakan cukup ketat dikarenakan perusahaan yang bersaing
sebagian besar merupakan perusahaan dari asia tenggara dan
jumlah nya masih sedikit. Selain itu persaingan dalam mencari
pelanggan juga sangat ketat, karena terbatasnya pelanggan yang
ada. Promosi dilakukan secara terang-terangan serta melalui
persaingan harga yang semakin rendah. Setiap perusahaan industri
otomotif menetapkan harga sedemikian rendah untuk menarik
para pelanggan, persaingan yang ada masih dalam ruang lingkup
harga, produk, serta layanan yang diberikan kepada pelanggan,
pesaing utama PT.Inti Ganda Perdana diantaranya:
- Jibuhin (Thailand) Co, Ltd
- PT Imora Honda Inc.
2. Pendatang Baru
Dengan masih sedikit perusahaan yang bersaing dalam bidang ini
terciptanya peluang untuk membentuk suatu perusahaan yang
bergerak pada bidang yang sama. yang merupakan pendatang baru
bagi PT.Inti Ganda Perdana adalah:
- Jibuhin (Thailand) Co, Ltd
Jibuhin (Thailand) Co, Ltd merupakan kompetitor PT.Inti Ganda
Perdana yang berada di Thailand. Bisa saja sewaktu waktu
Jibuhin (Thailand) Co, Ltd melihat potensi pasar yang baik di
indonesia dan membangun perusahaan di Indonesia.
-
66
3. Produk Substitusi
Dengan beragamnya produk - produk otomotif yang ada dan
harga yang masih dirasakan mahal, maka muncullah produk-
produk substitusi yang berupa potongan dari produk (spare part)
yang ada sehingga biaya produksinya menjadi kecil dan harga
jualnya bisa ditekan. PT Inti Ganda Perdana memproduksi rear
axle dan propeller shaft yang hanya bisa berfungsi sebagai
penggerak belakang saja sehingga subtitusi dari penggerak
belakang adalah penggerak depan yang diproduksi oleh PT. Imora
Honda Inc. maka produk substitusi dari PT. Inti Ganda Perdana
adalah spare parts dari komponen produk yang ada dan penggerak
depan yang di produksi PT.Imora Honda Inc.
4. Pelanggan
Kekuatan daya tawar menawar dari pelanggan PT.Inti Ganda
Perdana berdasarkan pada banyaknya pesanan produk yang di
minta oleh pelanggan disesuaikan dengan harga produksi serta
harga bahan baku yang ada. Selain itu, PT. Inti Ganda Perdana
juga menjalin kerjasama yang erat dengan pelanggan,
memberikan solusi terbaik, usulan perbaikan, modifikasi design
produk maupun proses produksi untuk menghasilkan produk yang
berkualitas dengan efisiensi biaya yang bersaing. Pelanggan PT.
Inti Ganda Perdana adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang assembling (perakitan) mobil yaitu :
- PT Kramayudha Tiga Berlian Motor - Mitsubishi
-
67
- PT Astra Daihatsu Motor - Daihatsu
- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota
- PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD
- PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino
- PT Pantja Motor Isuzu
- PT Indomobil Suzuki International - Suzuki
- PT Nissan Motor Indonesia Nissan
- PT Unicorn Prima Trada Mazda
5. Pemasok
Pemasok pemasok yang bekerja sama dengan PT.Inti Ganda
Perdana telah memiliki kriteria yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan baik dari segi kualitas bahan, ketersediaan bahan, dan
harga. Produk - produk dari PT. Inti Ganda Perdana merupakan
produk jadi dimana dapat langsung dijual kepada pelanggannya
yang merupakan perusahaan perakitan mobil. Dalam pembuatan
produknya, PT. Ini Ganda Perdana bekerjasama dengan beberapa
perusahaan yang membantu dalam memasok bahan baku yaitu :
- PT. Aichi Foreging Indonesia
- PT.Tri Darma Wisesa
- PT.Bukaka Forging Industry
- Metal One
- Petronas
- PT. Menara Terus Makmur
- Nusa Toyotetsu corp.
-
68
3.3.1.2 Analisis PEST
Politik
Keadaan politik sangat mempengaruhi kinerja dari PT. Inti Ganda
Perdana. Kondisi politik yang belum stabil khususnya di Indonesia,
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para investor asing
masih ragu-ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain
itu hukum yang diterapkan di Indonesia yang kurang menyakinkan
menyebabkan para investor takut, dan di khawatirkan hukum yang
ada malah akan membuat mereka terjerat dan merugi. Selain itu
kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pajak juga dapat
mempengaruhi penjualan produk di PT. Inti Ganda Perdana.
Ekonomi
Secara umum pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin
berkembang, sehingga menyebabkan adanya angin positif juga ke
area industri dan tidak terkecuali di industri otomotif. Kondisi
ekonomi sangat berpengaruh terhadap perusahaan misalnya nilai
tukar kurs naik maka akan berdampak kepada bahan baku yang akan
diproduksi sehingga harga produk akan meningkat.
Sosial
Jika kita perhatikan perkembangan industri otomotif terhadap faktor
sosial adalah dari segi kenyamanan masyarakat sekitar pabrik tempat
pengolahan produk-produk otomotif misalnya saja perusahaan
membuat saluran pembuangan limbah agar tidak mengganggu dan
tidak menimbulkan adanya keluhan masyarakat terhadap pembuangan
-
69
limbah pabrik ke saluran air, maupun dari segi perhatian terhadap
keamanan sekitar misalnya jika terjadi demonstrasi/ kerusuhan di
sekitar lingkungan perusahaan maka akan menghambat proses
pengiriman barang. PT.Inti Ganda Perdana sudah memiliki standar
internasional yaitu ISO 14001 mengenai standar manajemen
lingkungan dan OHSAS 18001 untuk kesehatan dan keselamatan
kerja, yang merupakan syarat mutlak untuk tetap bersaing di dunia
International.
Teknologi
Jika kita berbicara tentang teknologi tentu saja sudah menjadi suatu
gaya hidup yang baru dalam abad ke-21 ini. Perkembangannya pun
tidak luput dirasakan oleh industri otomotif, hal ini dapat kita lihat
dari perkembangan di dalam industri otomotif yang mulai
mengurangi penggunaan sumber daya manusia dan beralih kepada
teknologi mesin.
Berdasarkan analisis PEST, kesimpulan yang didapat adalah
pengaruh kegiatan politik, ekonomi, sosial, serta teknologi berdampak
penting bagi PT. Inti Ganda Perdana. Pada dasarnya Indonesia
memiliki peluang dalam perkembangan industri terutama di industri
otomotif, karena industri otomotif semakin berkembang pesat dan
menjadi suatu kebutuhan. Dari segi politik dapat kita lihat, bahwa
sesungguhnya kita dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dan
negara apabila kita mau secara bersama sama untuk membangun
negara yang adil, damai, dan taat hukum sehingga para investor pun
-
70
senang berinvestasi disini. Selain itu juga dari faktor diatas tentu saja
akan mempengaruhi bidang ekonomi karena semakin banyak
perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia maka semakin
meningkat pula perkembangan ekonomi di negara ini. Dari bidang
sosial, kita dapat melihat bahwa perkembangan otomotif merupakan
gaya hidup yang selalu berkembang, seiring dengan perkembangan
teknologi yang digunakan.
3.3.1.3 Matriks Boston Consulting Group (BCG) Matriks BCG metode yang didasarkan pada siklus hidup produk
teori yang dapat digunakan untuk menentukan apa yang harus
diberikan prioritas dalam portofolio produk unit bisnis. Matrik BCG
memiliki 2 dimensi yaitu pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.
Ide dasar dibalik itu adalah bahwa semakin besar pangsa pasar suatu
produk atau produk yang lebih cepat tumbuh pasar semakin baik bagi
perusahaan. Menempatkan produk dalam matriks BCG hasil dalam 4
kategori dalam portofolio perusahaan:
Tabel 3.1 Matriks BCG PT. Inti Ganda Perdana
STARS
PT. Inti Ganda Perdana
QUESTION MARK
CASH COW DOG
-
71
Berdasarkan pada matriks Boston Consulting Group (BCG),
PT.Inti Ganda Perdana termasuk pada bagian STAR. Karena PT.
Inti Ganda Perdana sedang meraih kesuksesan didalam lingkungan
bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar dalam
industri otomotif sedang meningkat dan PT. Inti Ganda Perdana telah
mempunyai kemampuan untuk mengambil peluang dari pangsa pasar
yang sedang meningkat tersebut. Buktinya PT. Inti Ganda Perdana
telah mendapatkan kepercayaan dari PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia dan PT. General Motor di Thailand yang
menjadi produsen otomotif yang pertama dan kedua di dunia.
3.3.1.4 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan pengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat).
Kekuatan:
- IGP memiliki fasilitas manufaktur dari sembilan komponen (R/A
housing, yoke, Axle Shaft, SB nut, pinion shaft, companion flange,
prop. yube,dif case, diff carrier )
- IGP telah diterima oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek)
sebagai pemasok OE (original equiptment)
- IGP telah diterima oleh Toyota Jepang sebagai supplier tingkat
pertama
-
72
- Prop shaft desain sendiri sudah diproduksi secara masal (General
Motor Captiva dan Daihatsu Gran Max).
Kelemahan:
- Tidak memiliki fasilitas pengujian sendiri.
- Mesin-mesin yang digunakan sudah tua sehingga biaya perawatan
yang tinggi, tingkat barang yang rusak tinggi
- Mesin utama produksi jumlahnya masih sedikit
- Kurangnya pengetahuan akan bahan-bahan yang digunakan
- Kurangnya tenaga di bidang teknik ( sumber daya manusia) baik
jumlah maupun kualitas nya.
- Kekuatan tawar menawar masih lemah baik dengan pelanggan
maupun dengan pemasok
- Tingkat kualitas produk masih kurang
Peluang:
- Banyak permintaan rear axle dan propeller shaft tetapi tidak bisa
dipenuhi oleh industri otomotif di indonesia.
- Indonesia sebagai pusat produksi untuk mobil van (mobil niaga)
dan truk.
Ancaman:
- Komponen-komponen otomotif yang sudah jadi dan diimport
- Mobil-mobil import dan mobil listrik
-
73
- Beralihnya trend otomotif menuju mobil-mobil dengan penggerak
depan
- Kemunduran loyalitas pelanggan
- Pesaing utama di Thailand memulai bisnis prop shaft di Indonesia
Tabel 3.2 IFAS (Internal Factor Analysis Summary) PT. Inti Ganda Perdana
FAKTOR FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
KEKUATAN
- IGP memiliki fasilitas
manufaktur dari sembilan
komponen (R/A housing,
yoke, Axle Shaft, SB nut,
pinion shaft, companion
flange, prop. yube,dif case,
diff carrier )
- IGP telah diterima oleh ATPM
sebagai pemasok OE
- IGP telah diterima oleh
Toyota Jepang sebagai
supplier tingkat pertama
- Prop shaft desain sendiri
sudah diproduksi secara masal
(General Motor Captiva dan
Daihatsu Gran Max).
0.5
0.10
0.15
0.10
4
4
5
3
0.20
0.40
0.75
0.30
Total Kekuatan 0.40 1.65
KELEMAHAN
- Tidak memiliki fasilitas
pengujian sendiri.
- Mesin-mesin yang digunakan
sudah tua sehingga biaya
perawatan yang tinggi, tingkat
barang yang rusak tinggi
- Mesin utama jumlahnya masih
sedikit
0.10
0.10
0.5
2
1
2
0.20
0.10
0.10
-
74
- Kurangnya pengetahuan akan
bahan-bahan yang digunakan
- Kurangnya tenaga di bidang
teknik ( sumber daya manusia)
baik jumlah maupun kualitas
nya.
- Kekuatan tawar menawar masih
lemah baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok
- Tingkat kualitas produk masih kurang
0.5
0.10
0.10
0.10
3
3
3
3
0.15
0.30
0.30
0.30
Total Kelemahan 0,60 1.45
Total IFAS 1 3.1
Tabel 3.3 EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) PT. Inti Ganda Perdana
FAKTOR FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
PELUANG
- Banyak permintaan rear axle dan
propeller shaft tetapi tidak bisa
dipenuhi oleh industri otomotif di
indonesia.
- Indonesia sebagai pusat produksi
untuk mobil gerbong dan truk.
0,25
0.10
5
3
1.25
0.30
Total Peluang 0.35 1.55
ANCAMAN
- Komponen-komponen otomotif
yang sudah jadi dan diimport
- Mobil-mobil import dan mobil
listrik
- Beralihnya trend otomotif menuju
mobil-mobil dengan penggerak
depan
- Kemunduran loyalitas pelanggan
- Pesaing utama di Thailand
memulai bisnis prop shaft di
0.5
0.10
0.15
0.20
0.15
3
2
3
2
2
0.15
0.20
0.15
0.40
0.30
-
75
Indonesia
Total Ancaman 0.65 1.20
TOTAL EFAS 1 2.75
Keterangan rating:
Faktor kekuatan dan peluang:
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Faktor kelemahan dan ancaman:
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Untuk mencari posisi PT. Inti Ganda Perdana adalah dengan mencari selisih pada IFAS
dan EFAS yaitu :
Titik x (internal ) = kekuatan kelemahan
Titik y ( eksternal) = peluang ancaman
-
76
Tabel 3.4 Hasil IFAS dan EFAS
IFAS EFAS
Kekuatan 1.65 Peluang 1.55
Kelemahan 1.45 Ancaman 1.20
Hasil (x) 0.20 Hasil (y) 0.35
Dari perhitungan ini, maka kami menyimpulkan kondisi perusahaan
pada titik koordinat perhitungan SWOT seperti pada gambar dibawah
ini:
Gambar 3.4 Titik Koordinat Perhitungan SWOT
Peluang
Kelemahan Kekuatan
Ancaman
0.35
0.20
Mendukung strategi agresif SO
-
77
Tabel 3.5 Matriks SWOT PT. Inti Ganda Perdana
IFAS
EFAS
Strengths (S)
(S1) IGP memiliki fasilitas manufaktur dari sembilan komponen (R/A housing, yoke, Axle Shaft, SB nut, pinion shaft, companion flange, prop. yube,dif case, diff carrier )
(S2) IGP telah diterima oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai pemasok OE (original equiptment)
(S3) IGP telah diterima oleh Toyota Jepang sebagai supplier tingkat pertama
(S4) Prop shaft desain sendiri sudah diproduksi secara masal (General Motor Captiva dan Daihatsu Gran Max).
Weaknesses (W)
(W1) Tidak memiliki fasilitas pengujian sendiri.
(W2) Mesin - mesin yang digunakan sudah tua. sehingga Biaya perawatan yang tinggi, Tingkat barang yang rusak tinggi
(W3) Mesin utama jumlahnya masih sedikit
(W4) Kurangnya pengetahuan akan bahan-bahan yang digunakan
(W5) Kurangnya tenaga di bidang teknik ( sumber daya manusia) baik jumlah maupun kualitas nya.
(W6) Kekuatan tawar menawar masih lemah baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok
(W7) Tingkat kualitas produk masih kurang
Opportunities(O)
(O1) banyak permintaan rear axle dan propeller shaft tetapi tidak bisa dipenuhi oleh industri otomotif di indonesia.
(O2) Indonesia sebagai pusat produksi untuk mobil van dan truk.
Strategi SO (mengambil peluang dengan melihat kekuatan yang ada) (S1-O1) Meningkatkan efisiensi proses
produksi Memperkuat jaringan distribusi dan
mempercepat proses pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan cepat.
(S2,S3-O1,O2) Menjalin hubungan bisnis yang baik
dengan pelanggan dalam rangka meningkatkan sinergi bagi kedua belah pihak, termasuk dalam pengembangan produk-produk baru yang mampu meningkatkan penjualan Perusahaan.
(S4-O2) Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya dalam aspek Quality, Cost, Development and Delivery.
Strategi WO (Mengambil peluang dengan
memperbaiki kelemahan) (W1-O1) Membuat fasilitas
pengujian sendiri. (W2,W8-O1) Mengganti
mesin-mesin yang sudah tua untuk meningkatkan kualitas produk.
(W3-O1) Menambah mesin utama untuk meningkatkan kuantitas produk.
(W5-O1,O2) Meningkatkan sumber daya manusia yang ahli di bidang teknik
(W6-O1,O2) Meningkatkan kekuatan tawar-menawar dengan pelanggan dan pemasok.
KURANG DOMINAN
-
78
Threats (T)
(T1) Komponen-komponen otomotif yang sudah jadi dan diimport (T2) Mobil-mobil import dan mobil listrik (T3) Beralihnya trend otomotif menuju mobil-mobil dengan penggerak depan (T4) Kemunduran loyalitas pelanggan (T5) Pesaing utama di Thailand memulai bisnis prop shaft di Indonesia
Strategi ST (Mengatasi ancaman dengan kekuatan yang dimiliki)
(S2,S3-T4) Meningkatkan loyalitas pelanggan dengan memenuhi kebutuhan pelanggan
(S4-T3) Mengembangkan produk sesuai
dengan kemajuan teknologi. (S3-T5)
Menyediakan akses informasi yang cepat dan akurat bagi eksekutif
Menjalin kerjasama dengan pesaing-pesaing baru
KURANG DOMINAN
Strategi WT (Menggunakan kelemahan untuk mencegah ancaman)
KURANG DOMINAN
Berdasarkan dari titik koordinat diatas maka PT. Inti Ganda Perdana
menggunakan strategi kekuatan dan peluang. Perusahaan
menggunakan semua kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang
ada. Strategi yang digunakan adalah :
1. Meningkatkan efisiensi proses produksi
Dengan berkembangnya indutri otomotif yang ada di indonesia
dan meningkatnya permintaan rear axle dan propeller shaft di
pasar indutri otomotif, PT.Inti Ganda Perdana dapat meraih
peluang yang ada dengan meningkatkan efidiensi proses produksi
sehingga biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
2. Memperkuat jaringan distribusi dan mempercepat proses
pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku
dengan mudah dan cepat.
-
79
Dengan Memperkuat jaringan distribusi dan mempercepat proses
pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku
dengan mudah dan cepat dengan demikian dapat mempermudah
dalam mengkoordinasikan bahan baku untuk melancarkan proses
produksi dan membantu melaporkan status dan kondisi barang
dengan cepat.
3. Menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan dalam
rangka meningkatkan sinergi bagi kedua belah pihak, termasuk
dalam pengembangan produk-produk baru yang mampu
meningkatkan penjualan Perusahaan.
Dengan Menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan.
Dapat meningkatkan sinergi antara kedua belah pihak, termasuk
dalam pengembangan produk produk baru yang mampu
meningkatkan penjualan perusahaan.
4. Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya
dalam aspek Quality, Cost, Development and Delivery.
Dengan Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan
kebutuhannya dalam aspek Quality, Cost, Development and
Delivery perusahaan dapat memenuhi kepuasan pelanggan
pelanggan nya sehingga kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan dapat terjalin dengan baik.
-
80
3.3.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis
3.3.2.1 Analisis CSF dan KPI
Faktor faktor yang mendukung keberhasilan dari PT.Inti
Ganda Perdana adalah :
Tabel 3.6 Analisis CSF dan KPI
Perspektif CSF KPI
Internal 1.Implementasi TPS
(Toyota Production System)
2.Level kualitas produk
1.mengurangi biaya produksi, dan
kualitas produk meningkat 20%
2. kualitas produk meningkat 20%
Finance Efisiensi biaya Dapat menekan keuangan perusahaan
hingga 10 %
Innovation Desain produk dan kemampuan
dalam pengembangan produk
Keahlian karyawan meningkat
Customer Impelementasi Supply Chain
Management
Dengan distribusi produk yang cepat
sehingga Tingkat kepuasan pelanggan
meningkat hingga 20%
1. Desain produk dan kemampuan dalam pengembangan produk
Dengan mengembangkan kemampuan mendesain dan
kemampuan dalam pengembangan produk sehingga perusahaan
akan memiliki nilai tambah didalam menghadapi persaingan dan
dapat mengambil peluang yang ada dalam menghadapi tren
teknologi yang akan datang.
-
81
Perusahaan dapat mengembangkan keahlian dan
pengetahuan dalam mengolah teknologi untuk dapat mendesain
produk untuk mobil penumpang karena saat ini perusahaan hanya
bisa membuat produk berpenggerak belakang (mobil niaga seperti
inova,granmax, dll.)
2. Implementasi TPS ( Toyota Production System)
TPS (Toyota Production System) adalah adalah sistem
terpadu sosio-teknis, yang dikembangkan oleh Toyota, yang terdiri
dari filosofi manajemen dan praktik. Mengatur TPS manufaktur dan
logistik untuk pabrik mobil, termasuk interaksi dengan pemasok
dan pelanggan. Dengan mengimplementasi TPS manfaat yang dapat
adalah untuk mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas.
TPS (Toyota Production System) Merupakan kunci sukses
PT.Inti Ganda Perdana memasuki era globalisasi yang didasari Just
In Time, built-in-quality, autonomation (otomatisasi dengan
kecerdasan manusia), Standarisasi kerja dan continuos
improvement.
3. Efisiensi biaya
Mengontrol siklus keuangan dan mengurangi biaya-biaya produksi
yang tidak perlu atau merugikan perusahaan.
4. Level kualitas produk
Terdapat 4 level dari kualitas, yaitu :
i. Core of Quality (kualitas inti)
-
82
Level kualitas ini adalah level inti dari kualitas yang merupakan
minimal yang harus dipenuhi oleh produsen atau penjual yang
ingin menawarkan suatu produk kepada konsumen di dalam
pasar tertentu. Level kualitas inti terdiri dari :
a. Produk berjalan dengan baik secara fungsional.
b. Spesifikasi sesuai dengan yang benar-benar ada atau realitas
produk.terkadang produk bisa berfungsi, tetapi spesifikasi
yang tertera dalam label tidak sesuai dengan yang ada atau
yang terjadi, sehingga ada keluhan dari pelanggan.
c. Kemasan. Baik warna, packing, pegangan, beratnya, atau
pembungkusannya yang berupa plastik.
ii. Marketable Quality (good quality)
Setelah kualitas inti bisa Anda lampaui, maka Anda perlu
memenuhi marketable quality, yaitu kualitas yang perlu
ditambahkan dengan maksud agar produk tersebut marketable
atau ada nilai yang menjadi daya saing produk Anda
(competitive advantage), antara lain :
a. Menambah kualitas jaminan (assurance).
b. Meningkatkan strategi komunikasi tentang kualitas produk
Anda.
c. Menambah manfaat untuk kualitas produk Anda di atas
kualitas inti misalnya dengan tambahan pengantaran tanpa
dipungut biaya, co-branding dengan produk lain, tambahan
-
83
lebih cepat cara kerjanya, accessibility dipermudah, kualitas
waktu pemakaian, dan lain-lain.
iii. Expectation Quality
Setelah produk dinyatakan bagus (good quality) yang mampu
bersaing di pasar, kualitas diluar fungsional, yaitu emotional
benefit, misalnya gengsi, status, kebanggaan, memorable, dan
lain-lain.
iv. Quality Excellence
Tahap akhir tentang kualitas yaitu pencapaian kualitas yang
mendekati zero defect dan zero complain sehingga baik kualitas
internal perusahaan dan produk menyamai kualitas externalnya,
yaitu reputasi dan populeritasnya. Tahap ini sudah bebas dari
segala kekurangan dan kelemahan kualitas produk dalam jangka
waktu yang panjang.
5. Implementasi Supply Chain Management
Penerapan SCM dalam perusahaan ini dapat memberikan
keunggulan bersaing untuk perusahaan sebagai hasil dari orientasi
pasar dan kegiatan produksi yang efisiensi dan efektifitas dari
kegiatan operasionalnya.Yang terpenting dalam penggunaan SCM
ini dapat meningkatan image perusahaan sehingga dapat menjaga
kepercayaan pelanggan.
-
84
3.3.3 Analisis Lingkungan internal SI / TI
3.3.3.1 Analisis Rantai Nilai
Analisis Rantai Nilai Divisi PT.Inti Ganda Perdana
Gambar 3.5 Internal Rantai Nilai PT. Inti Ganda Perdana
Support Management Infrastructure akuntansi, keuangan, manufaktur, pemasaran, IT
Human Resource Management Personil, penggajian, rekrutmen, pelatihan, pengembangan
Product & technology development R & D, perbaikan produk dan proses
Procurement Pembelian bahan, mesin, persediaan
Inbound Logistic - Penanganan
bahan baku - pergudangan
- Bagian komponen
- Quality control
Operation - Mesin - Perakitan - Pengujian - Quality control - Production control
outbound Logistic - Pergudangan - Distribusi produk jadi - Pengiriman
Service Maintenane - Menjalin
komunikasi baik dengan pelanggan
Value added cost = profit
Sales & marketing
- Iklan - Promosi - Menentukan harga - hubungan dengan pelanggan
-
85
Aktivitas utama (primary activities)
Inbound Logistic Aktivitas dalam inbound logistic adalah dari awal
penerimaan bahan baku atau bagian komponen, mengatur
stok barang yang ada di gudang untuk melakukan produksi
(bahan mentah) atau bagian komponen dan quality control
Operations Proses yang dilakukan adalah melakukan proses produksi
dari bahan baku diolah oleh mesin dan di rakit. Setelah
produk selesai di produksi produk tersebut akan di testing.
Outbound logistic Kegiatan yang terjadi di outbound logistic adalah kegiatan
pergudangan, distribusi produk jadi dan pengiriman.
Sales & marketing Kegiatan sales and marketing adalah kegitan yang
berkaitan dengan iklan, promosi, menentukan harga,
hubungan dengan pelanggan
Service Pelayanan yang diberikan adalah menjalin hubungan baik
dengan pelanggan.
-
86
Aktivitas pendukung (secondary activities)
Aktivitas pembelian Pembelian bahan baku dari supplier, dan pembelian mesin
mesin produksi.
Aktivitas pengembangan teknologi Aktivitas dalam pengembangan teknologi adalah research
and development, dan pengembangan produk dan proses
perbaikan.
Aktivitas sumber daya manusia - Perekrutan secara langsung
Perekrutan yang diambil dari calon - calon
karyawan yang mengirimkan CV, kemudian
bagian HRD akan melakukan tes wawancara, tes
psikologi.
- Perekrutan dari karyawan magang menjadi
karyawan tetap
perekrutan seperti ini dilakukan pada karyawan
magang yang ditelah bekerja di PT. Inti Ganda
Perdana dalam jangka waktu tertentu, jika dalam
waktu yang ditentukan karyawan tersebut
memberikan nilai positif kepada PT. Inti Ganda
Perdana dan perusahaan tersebut sedang
membutuhkan karyawan baru maka perekrutan pun
-
87
akan diteruskan menjadi karyawan tetap di PT. Inti
Ganda Perdana
- Training
Pelatihan yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu untuk melatih calon karyawan supaya
karyawan tersebut bisa mengoperasikan sistem
yang ada di PT. Inti Ganda Perdana
- Pemberian beasiswa kepada karyawan yang
berprestasi.
Aktivitas infrastruktur perusahaan Aktifitas pendukung perusahaan dalam aktivitas
infrastruktur diantaranya akuntansi, keuangan, manufaktur,
pemasaran, dan IT.
Berdasarkan analisis value chain tersebut, diketahui
serangkaian primary activities dan support activities yang
dilakukan PT.Inti Ganda Perdana untuk mendapatkan nilai
akhir yaitu margin. Semakin baik dan terarah dalam
melakukan kegiatan kegiatan inbound logistic, operations,
outbound logistic, sales & marketing, service, infrastructure,
human resources management, product and technology
development, dan procurement akan memperbesar tingkat
keuntungan yang akan di peroleh PT.Inti Ganda Perdana
-
88
3.3.4 Analisis Lingkungan Internal SI / TI
3.3.4.1 Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana
produksi
Suppliers
PPC (production plan control)
Marketing
Finance
Pelanggan
$ $$
Purchasing
Proses enginering
1. RFQ (request for quotation)RFQ
2. RFQ (request for quotation)
RFQ
3. proposalproposal
4. QuotationQuotation
5. FTO (fix tentative order)
6. FTO (fix tentative order)
7. permintaan pembelian
8. PO
9. bahan baku + surat jalan
10. Laporan penerimaan barang
Bahan baku Surat jalan
Permintaan pembelian
PO
Laporan penerimaan barang
11. Bon permintaan barang
BPB
12. Bahan baku + LPB
Bahan baku
Laporan penerimaan barang
13. Barang jadi
barang
14. Barang + delivery slip
barang Delivery slip
16. Uang + invoice
uang invoice
15. Faktur tagihan
Faktur tagihan
Gambar 3.6 Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana
-
89
Proses bisnis PT. Inti Ganda Perdana (1) dimana pelanggan akan
membuat RFQ (Request for Quotation) dan memberikan kepada
bagian marketing (2) marketing memberikan RFQ ke bagian process
engineering untuk di pelajari , (3) setelah RFQ di pelajari bagian
process engineering akan membuat proposal dan di serahkan
kebagian Marketing, (4) kemudian bagian marketing memberikan
Quotation kepada pelanggan, (5) pelanggan memberikan FTO (Fix
Tentative Order) kepada bagian marketing, (6) marketing memberikan
FTO kepada bagian PPC (Production Planning Control), (7) PPC
membuat dan memberikan permintaan pembelian kepada bagian
purchasing, (8) purchasing memberikan PO (Purchase Order) ke
supplier, (9) kemudian supplier memberikan bahan baku dan SJ (Surat
Jalan) ke PPC, (10) setelah barang diterima, PPC memberikan LPB
(Laporan Penerimaan Barang) kepada supplier, (11) bagian produksi
meminta barang dengan menyerahkan BPB (Bound Permintaan
Barang) ke PPC, (12) PPC memberikan LPB dan barang ke bagian
produksi, (13) bagian produksi memberikan barang jadi kepada PPC,
(14) PPC memberikan barang jadi dan DS (Delivery Slip) kepada
pelanggan, (15) finance memberikan faktur tagihan kepada pelanggan,
(16) pelanggan melakukan pembayaran.
-
90
3.3.4.2 Analisis Area Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas didalam perusahaan
yang mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis biasanya
dikelompokkan kedalam area area fungsional perusahaan, yakni
area area utama dimana sekumpulan aktivitas perusahaan berjalan.
Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi proses bisnis, yakni tindakan
spesifik yang memiliki titik awal dan akhir atau dapat diartikan
memiliki input dan menghasilkan output.
Tabel dibawah ini menjelaskan secara rinci area fungsi, fungsi bisnis
dan proses bisnis perusahaan.
Tabel 3.7 Area Fungsi, Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana
Area Fungsi Fungsi Bisnis Proses Bisnis
PPC
(production
plan
control)
- Merencanakan produksi
- Pengendalian persediaan
- Bagian PPC (production plan contol)
akan menjadwalkan produksi dan
merencanakan kebutuhan material ( MRP /
MPS )
- Membuat LPB (laporan penerimaan
barang)
- Mengatur keluar masuk nya persediaan
Produksi - Produksi
- Quality control
- Melakukan proses produksi
- Mengatur dan mengontrol proses produksi
agar sesuai dengan standard yang ada.
Finance and
accounting
- Akutansi
- Perencanaan keuangan
- Pengelolaan keuangan
- Mengontrol keuangan (arus kas)
- Membuat laporan keuangan
- Merencanakan anggaran keuangan
-
91
Procurement - Pembelian
- Bagian procurmentg akan membuat PO
(purchase order)
- Setelah membuat PO (purchase order)
bagian procurement akan mengirim PO
(purchase order) ke supplier,
HRD - Perekrutan karyawan
- Pelatihan karyawan
- Absensi karyawan
- Penggajian karyawan
- Menyeleksi calon karyawan
- Memberikan training
- Mengecek kehadiran karyawan
- Memberikan,menghitung, dan membuat
laporan gaji karyawan
Marketing - Melakukan promosi
- Melakukan kegiatan
Penjualan
- Menentukan strategi pemasaran
- Menerima pemesanan dari pelanggan
- Membuat laporan penjualan
IT - Pengadaan jaringan
- Pengembangan aplikasi
- Membangun struktur jaringan yang baik
- Membuat aplikasi
- Mengembangkan aplikasi
-
92
Subjek data dapat di identitikasi dari area fungsi, fungsi bisnis dan
proses bisnis diatas adalah sebagai berikut;
Tabel 3.8 Subjek Data dan Entitas Data PT. Inti Ganda Perdana
departemen Entitas Data
PPC (production plan
control)
Data gudang
Data bahan baku
Jadwal produksi
Permintaan pembelian
LPB (Laporan Penerimaan Barang)
Delivery slip
Produksi BPB (Bound Permintaan Barang)
Data bahan baku
Data barang
Data produksi
Finance and accounting Data keuangan
Data pembelian
Data penjualan
Data piutang
Data hutang
Data pajak
Data penggajian
Procurenment Data pembelian
Data bahan baku
Data pemasok
Human Resources
Data karyawan
Data absensi
Data pelatihan
Data kinerja
Marketing Data penjualan
Data pemasaran
-
93
Data pelanggan
Data quotation
Data RFQ (request for quotation)
FTO (fix tentative order)
Data pesaing
IT Data jaringan
Data hardware
Data software
-
94
3.3.4.2.1 Spesifikasi Hardware & Software
Eksekutif
Tabel 3.9 Spesifikasi Hardware eksekutif
Technical Specification
HP dx2310MT
Processor Intel Dual Core E5300 (2.6 GHz, FSB 800, Cache 2MB)
Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset Memory 1 GB DDR2 Hardisk 160 GB HDD SATA Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT,
2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel
Video Graphics Intel GMA 3100 128MB (shared), Connectivity Ethernet 10/100/1000MB
Realtek 8111C-VB-GR GbE Ethernet Controller
Monitor - Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll Keyboard Standard keyboard Operating System Microsoft Windows Vista Business
-
95
Manajemen
Tabel 3.10 Spesifikasi Hardware manajemen
Technical Specification HP Dx2310 Processor Intel Dual Core E5200 (2.50 GHz, 2MB L2
cache, 800MHz FSB) Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset Memory 1 GB DDR2 800MHz (Extendable up to
4GB) Hardisk 160 GB HDD 7200RPM SATA Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT,
2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel
Video Graphics Intel GMA 3100 Connectivity Ethernet 10/100/1000MB
Serial, Parallel, 2xPCI, 1x PCIe Monitor HP L1506 LCD 15 monitor, optional
upgrade to HP L1710 LCD 17 monitor Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll
-
96
Staff
Tabel 3.11 Spesifikasi Hardware Staff
Technical Specification Processor Intel Dual Core Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset Memory 512 GB DDR2 Hardisk 80 GB HDD SATA Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT,
2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel
Video Graphics - Connectivity Ethernet 10/100/1000MB
Serial, Parallel, 2xPCI, 1x PCIe Monitor HP L1506 LCD 15 monitor Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll Keyboard Standard keyboard Operating System Windows XP pro
-
97
Tabel 3.12 Spesifikasi server dan Software PT.Inti Ganda Perdana
Oracle Database Server
Class Server medium
Type Proliant DL 380 GS 5310
Processor Intel Quad Core 1,6 GHz
Memory 16 GB
Hardisk SAS 72 GB x4
O/S Ms. Windows 2003 R2 64 x Edt
(licensed)
Oracle Application Server
Class Server medium
Type HP COMPAQ ML 350 G4
Processor Intel XEON DUAL CORE 3,2 GHz
Memory 4 GB
Hardisk SCSI 36 GB x4
O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt
(licensed)
File Server (Office & IGP Plant)
Class Server low
Type HP Proliant ML 110
Processor Intel Xeon 2,66 Ghz
Memory 4 GB
Hardisk 1 TB
-
98
O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt
(licensed)
Domain Control Server IGP Plant
Class Server low
Type COMPAQ Proliant 3000
Processor Intel Pentium 3-500 MHz
Memory 1 GB
Hardisk SCSI 9 GB
O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt
File Server IGP Plant
Class Server medium
Type Wearnes TITAN DP 345X6 -4U
Processor Intel Xeon 3,2 GHz
Memory 2 GB
Hardisk SCSI (72GB x 4) + (30GB x 2) = 348
GB
O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt
(licensed)
-
99
Software Office Automation * E-mail
* Messenger berupa Yahoo Messenger
* Portal
ORACLE DEVELOPER
- Finance - Material Requirement planning - Delivery system - Warehouse sytem - HR - Accounting - Ordering system - Shop floor control - Billing
* Microsoft Office 2003
* Microsoft Visio 2003
* AutoCad 2003 * Absensi * Payroll payment * CAD (Computer Aided Design) * CAE (Computer Aided Engineering)
-
100
3.3.4.2 Arsitektur Jaringan
Gambar 3.7 Arsitektur Jaringan PT. Inti Ganda Perdana
-
101
Gambar 3.8 IGP plant network
3.3.4.3 Portfolio Aplikasi Saat Ini
Portofolio aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan
untuk menilai aplikasi perusahaan yang digunakan saat ini, apakah
masuk kategori High Potential, Strategic, Key Operational, atau
Support, sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing masing
aplikasi pada bisnis perusahaan. Berikut adalah portfolio aplikasi
pada PT. Inti Ganda Perdana.
-
102
Tabel 3.13 Portofolio Aplikasi PT. Inti Ganda Perdana
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
( ) ERP ( ) knowledge management
( ) ORACLE DEVELOPER - Finance - Material Requirement planning - Delivery system - Warehouse sytem - HR - Accounting - Ordering system - Shop floor control - Billing - Procurement
(*) Office Automation (*) Microsoft Office 2003 (*) Absensi (*) Payroll payment (*) CAD (Computer Aided Design) (*) CAE (Computer Aided Engineering)
KEY OPERATIONAL SUPPORT
Keterangan ;
(*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan.
( ) = Aplikasi yang sedang berjalan, namun butuh pengembangan
lebih lanjut.
-
103
Hasil Analisis dan Masalah yang Dihadapi Saat Ini
- Di dalam perusahaan ini terlihat beberapa masalah di dalam struktur
organisasi pada PT. Inti Ganda Perdana yaitu tidak fokusnya pembagian
wewenang dan tanggung jawab di setiap divisi. Dalam menjalankan
project yang ada divisi process engineering menangani semua project
yang ada dan juga melakukan kegiatan proses engineering sehingga
terjadi ketidak-fokusan dalam mengerjakan pekerjaan yang ada.
- Dalam divisi IT belum ada dokumentasi secara tertulis mengenai
perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi pada PT.
Inti Ganda Perdana,
- Pada proses bisnis perusahaan terdapat masalah dalam menentukan harga
produk di karenakan perubahan harga yang selalu tidak menentu yang di
akibatkan naik turun nya kondisi pasar yang ada, dan sulitnya
mengklarifikasikan tagihan dari pelanggan,
- Belum adanya sistem informasi yang mendukung dalam penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan manajerial.
-
104
Saran Perbaikan Sistem
- Untuk menangani permasalahan pada struktur organisasi di PT. Inti
Ganda Perdana maka diusulkan untuk menambah divisi-divisi baru yaitu
product engineering, project management, dan vendor development
sehingga pembagian tugas dan wewenang menjadi lebih jelas dan
terfokus.
- Dikarenakan terdapat kesulitan dalam menentukan harga produk maka
disarankan untuk mengembangkan cost control system dimana bertugas
dalam penentuan biaya dan harga yang akan diberikan. Dengan adanya
cost control system maka diharapkan dapat menentukan harga yang sesuai
dan akurat.
- Pada Bagian IT disarankan agar membuat pendokumentasian
perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi pada PT.
Inti Ganda Perdana agar perusahaan lebih mengetahui kekuatan IS/IT
yang dimiliki perusahaan agar dapat meningkatkan nilai yang dimiliki
perusahaan dalam berkompetisi dengan pesaing - pesaing yang ada.
- Dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial maka perlu adanya
sistem seperti EIS
- Untuk memudahkan karyawan untuk mengakses internet kapan saja dan
dimana saja maka dibutuhkan jaringan Wi Fi, kami merasa bahwa
jaringan ini akan sangat bermanfaat jika diaplikasikan di dalam ruang
rapat agar mempermudah jalannya rapat dengan menampilkan informasi
informasi yang ter-update.