analisis sikap konsumen terhadap produk ramah …eprints.upnyk.ac.id/1204/1/skrispsi_devica.pdf ·...
TRANSCRIPT
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK RAMAH
LINGKUNGAN (GREEN PRODUCT) DAN PRODUK TIDAK RAMAH
LINGKUNGAN (NON GREEN PRODUCT)
(Studi pada mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta
angkatan 2011-2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S1)
Disusun oleh :
DEVICA KURNIASARI HARJOKO
NPM. 152110095
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2015
i
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK RAMAH
LINGKUNGAN (GREEN PRODUCT) DAN PRODUK TIDAK RAMAH
LINGKUNGAN (NON GREEN PRODUCT)
(Studi pada Mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013
UPN “Veteran Yogyakarta”)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogtakarta
Disusun Oleh :
DEVICA KURNIASARI HARJOKO
NPM. 152110095
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2015
iii
MOTTO
There is a will, there is a way
(Bunda Sri Hartati)
Before you talk , LISTEN
Before you react, THINK
Before you spend, EARN
Before you criticize, WAIT
Before you pray, FORGIVE
Before you quit, TRY
(Ernet Hemingway)
Keep moving & busy
(Devica Kurniasari)
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya,
Bapak Agus Harjoko dan Bunda Sri Hartati terima kasih atas kasih sayang,
dukungan dan doa yang selalu selalu kalian berikan. Semoga ini menjadi
awal dari salah satu mimpi besar kalian yang sudah bisa saya wujudkan.
Untuk belahan hati Siraaj Habibie Rafiif , satu janji untukmu yang sudah
aku wujudkan, semoga Rafiif bahagia disana, kelak nanti akan kuberikan
mimpi besar yang lain untukmu Rafiif.
v
ABSTRAKSI
Devica Kurniasari Harjoko, Nomor P okok Mahasiswa 152110095,
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Judul Penelitian
Perbandingan Sikap Konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green
Product) dan Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) (Studi pada
Mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angkatan 2011-
2013). Dosen Pembimbing Utama : Sauptika Kencana, M.Si dan Dosen
Pembimbing Pembantu : Didik Indarwanta, M.AB
Latar Belakang penelitian ini munculnya isu keamanan dan kesehatan
lingkungan, adanya gerakan go green, gaya hidup back to nature dan adanya
edukasi kesehatan lingkungan yang memunculkan produk hijau, dimana di
Indonesia baik pemerintah maupun swasta turut mendukung gerakan go green
untuk membentuk sikap posititf terhadap go green. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah perbandingan sikap konsumen terhadap
produk ramah lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan
(non green product). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan sikap
konsumen terhadap produk ramah lingkungan (green product) dan produk tidak
ramah lingkungan (non green product). Jenis penelitian ini menggunakan metode
survey dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Adapun populasinya
mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta, untuk sampelnya
angkatan 2011-2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
menggunakan teknik accidental sampling. Alat analisis dalam penelitian ini
adalah analisis sikap Fishbein yang digunakan untuk mengetahui perbandingan
sikap konsumen terhadap produk ramah lingkungan (green product) dan produk
tidak ramah lingkungan (non green product). Berdasarkan hasil analisis dapat
terlihat bahwa konsumen memberikan sikap netral terhadap atribut desain dan
memberi sikap positif terhadap atribut-kualitas, ciri, dan jaminan dari Green
Product. Sikap konsumen negatif terhadap atribut ciri, desain dan jaminan Non
Green Product dan netral terhadap atribut kualitas. Sikap Konsumen terhadap
Green Product adalah positif atau setuju yaitu sebesar 68, sedangkan sikap
konsumen terhadap Non Green Product negatif atau tidak setuju, yaitu sebesar 36.
Saran yang diberikan kepada green product harus mampu mempertahankan atau
bahkan meningkatkan sikap positif ini. Sedang untuk atribut desain yang masih
mendapat sikap netral, maka desain pada Green Product harus diperbaiki agar
sikap kosumen berubah menjadi positif. Sedangkan pada non green product
semua atribut harus diperbaiki agar sikap konsumen tidak negatif.
Kata kunci : Sikap konsumen, atribut produk
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah serta dengan ridho-Nyalah skripsi dengan judul ‘PERBANDINGAN
SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK RAMAH LINGKUNGAN
(GREEN PRODUCT) DAN PRODUK TIDAK RAMAH LINGKUNGAN
(NON GREEN PRODUCT)” (Studi pada Mahasiswa Administrasi Bisnis
angkatan 2011-2013 UPN “Veteran Yogyakarta) dapat diselesaikan denga baik.
Penulisan skripsi yang merupakan tugas akhir ini merupakan salah satu prasyarat
yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S-
1) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik pada Program Studi Ilmu Adminitradi
Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan
dan dukungan yang telah penulis terima selama melakukan penelitian tugas akhir
kepada :
1. Ibu Sauptika Kencana, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta dan Dosen
Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan dukungan
dalam menyusun skripsi ini.
2. Bapak Didik Indarwanta, M.AB selaku Dosen Pembimbing II dan
dosen wali penulis, yang telah memberikan bimbingan, saran dan
dukungan dalam menyusun skripsi ini.
vii
3. Ibu Ida Susi Dewanti, M.Si sebagai ibu saya ketika sedang mencari
pengalaman di UUM, terimakasih atas perhatian. dukungan, motivasi
dan kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
4. Ibu Asih Marini Wulandary, M.Si sebagai ibu kedua saya selama
mencari pengalaman di UUM, terimakasih atas perhatian, dukungan
dan motivasi yang sudah diberikan kepada penulis.
5. Bapak Dr. Meilan Sugiarto, M.Si sebagai bapak saya selama mencari
pegalaman di UUM, terimakasih atas perhatian, saran, dukungan dan
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis.
6. Bapak Suratna, S.Sos, M.AB selaku dosen pembina lapangan selama
saya KKN, terimakasih atas perhatian , saran, dukungan, motivasi dan
juga waktu yang telah diberikan pada penulis.
7. Bapak Humam Santoso Utomo, M.AB selaku dosen yang sudah
bersedia menjadi tempat berbagi cerita, terima kasih atas dukungan
saran, motivasi yang sudah diberikan pada penulis.
8. Fawwaz Muhammad, imam yang hebat, pemimpin dan pengarah
pribadi yang terhebat yang tanpa henti mendoakan, mendukung dan
memberi semangat.
9. Ivan Arkan Harjoko, terimakasih atas dukungan, nasehat, canda tawa
dan kebersamaan yang tiada henti.
10. Jaris Rabbani Raziq, terimakasih atas senyuman, celotehan, tawa riang
dan tingkah laku yang menggemaskan dan selalu menghibur penulis.
viii
11. Wanita penuh inspirasi Ria Anggraini, sahabat terbaik Dwike
Rachmaningtyas dan Audia Pratiwi, kalian luar biasa, sahabat yang
mendukung, sahabat yang mengajari banyak hal, yang mengingatkan
aku tentang makna persahabatan.
12. Sahabat Indah Kristiana dan Wening Rachmawati yang sudah
memberikan waktu, canda tawa, doa dan juga memberikan dukungan
terbaiknya selama menjalani suka duka skripsi bersama.
13. Sahabat trio cetar Fian Lufianto, Puput dan Atrid yang sudah
memberikan dukungan dan canda tawa untuk penulis.
14. Sahabat Administrasi Bisnis, Tika Sari, Baiq Mutiara,Tita, Ighi, Wisnu
atas segala bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu
segala kesalahan yang ada harap dimaklumi serta segala kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga hasil
karya ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, Februari 2015
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ ii
HALAMAN MOTTO ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv
ABSTRAKSI .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang masalah ........................................................ 1
1.2.Rumusan masalah ................................................................. 7
1.3.Tujuan penelitian .................................................................. 7
1.4.Manfaat Penelitian ............................................................... 8
1.5.Landasan Teori ..................................................................... 9
1.5.1. Bauran Pemasaran .............................................. 9
1.5.2. Produk ................................................................ 10
1.5.3. Atribut Produk .................................................... 17
1.5.4. Sikap Konsumen ................................................ 22
1.5.5. Green Marketing ................................................ 29
1.5.6. Produk Ramah Lingkungan (Green Product) .... 32
1.5.7. Produk Tidak Ramah Lingkungan
x
(Non Green Product)........................................... 33
1.5.8. Penelitian Terdahulu .......................................... 34
1.5.9. Kerangka Pemikiran ........................................... 36
1.5.10. Definisi Konsep dan Operasional........................ 36
1.6.Metode Penelitian ................................................................. 39
1.6.1. Jenis Penelitian ................................................... 39
1.6.2. Ruang Lingkup Penelitian .................................. 39
1.6.3. Lokasi Penelitian ................................................ 40
1.6.4. Sumber Data ....................................................... 40
1.6.5. Teknik Pengumpulan Data ................................. 41
1.6.6. Populasi dan Sampel ........................................... 41
1.6.7. Teknik Pengambilan Sampel .............................. 42
1.6.8. Besaran Sampel .................................................. 43
1.6.9. Teknik Pengukuran Variabel .............................. 44
1.6.10. Uji Instrumen ..................................................... 45
1.6.11. Teknik Analisis Data .......................................... 46
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
2.1.Produk Ramah Lingkungan (Green Product) ...................... 49
2.1.1. Kosmetik Hijau .................................................. 50
2.1.2. Elektronik Hemat daya/listrik ............................ 53
2.1.3. Low Cost Green Car (LCGC) ............................. 54
2.1.4. Detergen Super Terkonsentrasi .......................... 55
2.1.5. Pewangi Sekali Bilas .......................................... 55
xi
2.1.6. Lerak ................................................................. 56
2.1.7. Penyuling Air ..................................................... 56
2.1.8. Tas Platik Biodegredeable ................................. 57
2.1.9. Tas Kertas dan Tas Belanja ................................ 58
2.1.10. Botol dan Plastik BPA Free .............................. 58
2.1.11. Beras, buah & sayur organik .............................. 59
2.1.12. Obat Herbal ........................................................ 59
2.2.Produk Ramah Lingkungan (Green Product) ...................... 59
2.2.1. Kosmetik berbahan kimia berbahaya ................. 60
2.2.2. Kosmetik dengan pengujian terhadap binatang . 61
2.2.3. Elektronik boros daya ........................................ 62
2.2.4. Mobil boros BBM .............................................. 62
2.2.5. Tas Platik Polymer ............................................. 63
2.2.6. Botol dan Plastik BPA ....................................... 63
2.2.7. Beras, buah dan sayur anorganik ....................... 64
2.2.8. Obat non herbal atau obat kimia ........................ 64
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Profil Responden .................................................................. 66
3.2.Karateristik Responden ........................................................ 66
3.3.Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ........................................ 69
3.4.Deskripsi Variabel Penelitian ............................................... 71
3.5.Analisis Data dan Hasil Penelitian ....................................... 86
3.5.1. Analisis Evaluasi ................................................. 86
xii
3.5.2. Analisis Keyakinan ........................................... 87
3.5.3. Nilai Rata-rata tertimbang Analisis Evaluasi
(bi) Green Product ............................................. 88
3.5.4. Nilai Rata-rata tertimbang Analisis Keyakinan
Green Product .................................................... 88
3.5.5. Nilai rata-rata tertimbang Analisis Evaluasi
(bi) Non Green Product .................................... 89
3.5.6. Nilai rata-rata tertimbang Analisis Keyakinan
Non Green Product ............................................ 90
3.5.7. Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing
atribut Green Product ........................................ 90
3.5.8. Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing
atribut Non Green Product ................................. 92
3.5.9. Nilai Sikap Konsumen terhadap Green Product .. 93
3.5.10. Nilai Sikap Konsumen terhadap
Non Green Product ............................................ 96
3.6.Pembahasan .......................................................................... 98
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan .......................................................................... 101
4.2.Saran ..................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 103
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perolehan score dan peringkat Indonesia dalam EPI........... 5
Tabel 1.2 Produk Ramah Lingkungan atau green product .................. 6
Tabel 1.3 Jumlah populasi perangkatan ............................................... 43
Tabel 2.1 Produk Ramah Lingkungan secara umum ............................ 50
Tabel 2.2 Produk Tidak Ramah Lingkungan secara umum .................. 60
Tabel 3.1 Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............. 66
Tabel 3.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia ........................... 67
Tabel 3.3 Karateristik Responden Berdasarkan Angkatan ................... 68
Tabel 3.4 Karateristik Responden Berdasarkan Pendapatan ................ 68
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Evaluasi .. .................... 69
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Keyakinan ................... 70
Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Reabilitas ................................................ 70
Tabel 3.8 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas .................... 71
Tabel 3.9 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri ........................... 72
Tabel 3.10 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ...................... 73
Tabel 3.11 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ................... 74
Tabel 3.12 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas ................... 75
Tabel 3.13 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri .......................... 76
Tabel 3.14 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ..................... 77
Tabel 3.15 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ................... 77
Tabel 3.16 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas ................... 78
xiv
Tabel 3.17 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri ............................ 79
Tabel 3.18 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ....................... 80
Tabel 3.19 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ..................... 81
Tabel 3.20 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas ..................... 82
Tabel 3.21 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri ............................ 83
Tabel 3.22 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain ....................... 84
Tabel 3.23 Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan ..................... 85
Tabel 3.24 Hasil Analisis Keyakinan ...................................................... 86
Tabel 3.25 Hasil Analisis Evaluasi ......................................................... 87
Tabel 3.26 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)
terhadap Green Product ........................................................
88
Tabel 3.27 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)
terhadap Green Product........................................................
89
Tabel 3.28 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)
terhadap Non Green Product................................................
89
Tabel 3.29 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)
terhadap Non Green Product ................................................
90
Tabel 3.30 Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut Green
Product .......................................................................
90
Tabel 3.31 Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut Non
Green Product .......................................................................
91
Tabel 3.32 Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Green Product. 94
Tabel 3.33 Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Green Product .. 94
xv
Tabel 3.34 Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Non Green
Product ..................................................................................
96
Tabel 3.35 Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Non Green
Product ..................................................................................
96
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner ....................................................................... 107
Lampiran 2 : Frekuensi Karateristik Responden ................................ 112
Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reabilitas .......................................... 116
Lampiran 4 : Frekuensi Variabel ........................................................ 124
Lampiran 5 : Rekapitulasi Data Responden ....................................... 132
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis di era global sekarang kian pesat,
ditandai dengan kemunculan berbagai macam produk yang semakin
variatif. Produk dituntut untuk tidak saja hanya memenuhi kebutuhan
tetapi juga untuk memenuhi keinginan konsumen. Permintaan yang terus
berubah-ubah dari pasar juga dikarenakan meningkatnya pengetahuan
konsumen. Memasuki era global saat ini konsumen cenderung semakin
pintar dan cermat dalam menentukan pilihannya dalam memilih produk,
berbagai pengetahuan tentang produk pun mampu dicari sendiri oleh
konsumen melalui media massa dan internet.
Sejak awal tahun 2000 sampai dengan saat ini melalui media massa
dan internet pulalah konsumen mengetahui tentang isu-isu keamanan,
kesehatan lingkungan yang secara terus-menerus disampaikan untuk
menimbulkan kesadaran baru di kalangan masyarakat dunia. Isu-isu
tersebut kemudian secara komprehensif diwujudkan dalam slogan yang
singkat, yaitu “Go Green”. Isu keamanan dan kesehatan erat kaitannya
dengan pola konsumsi manusia yang seharusnya lebih mengarah pada
produk “Go Green” dimana meminimalkan dan bahkan menghilangkan
bahan kimia sintetik berbahaya dalam suatu produk. Gaya hidup sehat dan
alami dengan slogan “back to nature” muncul bersamaan dengan isu Go
2
Green. Gaya hidup “back to nature” diharapkan menjadi sebuah tren baru
di dunia. Konsumen juga diedukasi mengenai tanggung jawab mereka
terhadap lingkungan. Melalui isu Go Green, gaya hidup back to nature
dan edukasi mengenai tanggung jawab mereka terhadap lingkungan,
kesadaran masyarakat perlahan mulai tumbuh, untuk berusaha
meminimalisasi kerusakan lingkungan dan menggunakan sumber daya
alam secara efisien.
Adanya gerakan tersebut mengarahkan pola konsumsi manusia
yang seharusnya lebih mengarah pada produk Go Green yang selanjutnya
biasa disebut dengan produk ramah lingkungan atau biasa disebut green
product. Produk sendiri memiliki arti yaitu segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
(Kotler,2009) sedangkan produk ramah lingkungan atau green product
adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya,
tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan
tidak melibatkan kekejaman pada binatang (Kasali,2005). Sama halnya
dengan produk lainnya, green product juga memiliki atribut-atribut produk
yang memang memiliki ciri tersendiri dibanding produk biasa, diamana
biasanya dalam merek,kemasan, jaminan dan pelayanannya selalu sejalan
dengan konsep go green yang esensinya adalah meminimalisasikan atau
tidak menggunakan bahan kimia dan efisiensi sumber daya alam.
3
Munculnya green product turut memunculkan aliran pemasaran
baru yang disebut green marketing. Green marketing atau pemasaran hijau
merupakan fokus baru dalam usaha bisnis yang mulai mencuat dan
menjadi perhatian banyak, khususnya dalam dunia bisnis. (Byrne,2003).
Dalam dunia bisnis Green product dan Green Marketing
mempunyai segmen pasar khusus yaitu green consumer, merupakan
konsumen yang selalu membeli produk ramah lingkungan dan secara aktif
peduli dengan masalah lingkungan dan solusi bagi konsumen
(Ščypa,2006).
Tuntutan para green consumer akan produk-produk ramah
lingkungan tersebut telah mendorong produsen untuk merubah orientasi
usaha mereka, dengan mempertimbangkan aspek ekologi selain aspek
ekonomi. Green marketing dilakukan pada berbagai macam aktifitas
pemasaran termasuk modifikasi produk, perubahan dalam proses,
pergantian packaging, bahkan perubahan pada promosi. Green marketing
dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen akan produk ramah lingkungan sekaligus sebagai bentuk
tanggung jawab perusahaan pada lingkungan.
Dalam dunia bisnis di Indonesia, usaha untuk menumbuhkan
kesadaran akan keamanan dan kesehatan lingkungan juga dilakukan secara
terus-menerus oleh organisasi swasta maupun pemerintah. Dari pihak
organisasi swasta seperti Greenpeace Indonesia, Greenation Indonesia,
Green Indonesia dan lain-lain. Dari pihak pemerintah, melalui Kementrian
4
Perindustrian (Kemenperin) pelaku bisnis di Indonesia dihimbau untuk
melakukan penghematan energi, efisiensi sumber daya alam, membuat
produk yang sesuai dengan konsep “go green” melalui aturan regulasi
hijau (www.kemenperin.go.id)
Beberapa perusahaan di Indonesia juga mencoba mengajak
konsumen untuk terlibat aktif dalam berbagai gerakan dan kampanye yang
dilakukan untuk menghimpun massa secara bersama-sama menyelamatkan
bumi ini. Aksi nyata yang telah dilakukan perusahaan beberapa
diantaranya seperti kampanye diet kantong plastik, penggunaan tas kertas
dan tas belanja, pengembalian kemasan untuk didaur ulang, penghematan
listrik, menolak testing pada hewan bahkan menggunakan kertas bekas
perusahan sebagai media packaging produk. Pelaku di dunia green
business melakukan semua ini untuk memunculkan sikap yang positif dan
mendukung upaya go green.
Sikap konsumen merupakan hal penting untuk diteliti, sikap
memiliki peran penting dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
suatu perusahaan, dikarenakan pengukuran sikap merupakan masalah
pokok dalam berbagai situasi pemasaran. Strategi segmentasi pasar
seringkali didasarkan pada data tentang sikap. Menurut Nickles dalam
(Widowati,2012) sikap berarti suatu kecenderungan yang dipelajari untuk
bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik
ataupun kurang baik secara konsekuen. Menentukan sikap dari berbagai
segmen pasar yang berbeda – beda terhadap suatu produk merupakan hal
5
yang penting sekali untuk mengembangkan strategi. Sikap dan perilaku
dapat membantu dalam peramalan penerimaan produk dan dalam
mengembangkan program-program pemasaran. (Kinnear dan Taylor,1996)
Berkaitan dengan sikap, sikap dan kesadaran masyarakat Indonesia
terhadap kesehatan lingkungan dapat dilihat dari peringkat dan score yang
diperoleh dalam Enviromental Performance Index (EPI). EPI adalah
sebuah metode pengukuran untuk menunjukkan kualitas kesehatan
lingkungan di sebuah negara. Besar kecilnya nilai EPI merupakan cermin
dari kondisi kesehatan lingkungan di negara tersebut. Berikut adalah data
perolehan score dan peringkat untuk Indonesia :
Tabel 1.1
Perolehan score dan peringkat Indonesia dalam EPI
Tahun Score Peringkat Total Negara
2010 44,6 134 163
2012 66 74 132
2014 44,36 112 178
Sumber : http://epi.yale.edu/
Disini dapat terlihat bahwa kesadaran masyrakat Indonesia untuk
menjaga kesehatan lingkungan masih rendah tapi terus naik setiap
tahunnya. Ini juga dapat meramalkan bahwa jumlah konsumen yang peduli
akan Green product di Indonesia juga diperkirakan masih rendah
walaupun pertahunnya mungkin juga mengalami kenaikan jumlah
konsumen. Penggunaan green product yang masih rendah dapat
6
dikarenakan masih sedikitnya produk ramah lingkungan dibandingkan
dengan banyaknya produk konvensional yang ada.
Berikut adalah data beberapa produk ramah lingkungan yang ada
di Indonesia :
Tabel 1.2
Produk Ramah Lingkungan atau green products
Jenis Produk Merek dan Tipe
Kosmetik The Body Shop, The Face Shop, Estee Lauder,
L’Occitane
Monitor, notebook,
netook, desktop
Asus VW-274H-HF, Asus UL30A, Acer
TM8172, HP Compaq 6005 Pro
Televisi Sharp LC-52SEI
Mobil
Chevrolet Aveo, Ford Focus, Honda Accord,
Honda Civic, toyota Camry, Toyota Corolla,
Toyota Prius, Volkswagen Golf, Volkswagen
New Beetle.
Kulkas Panasonic, Polytron Isocool, LG Shine
Pabrik Panasonic Eco Factory
AC Panasonic , LG
Produk Rumah Tangga
Unilever Molto sekali bilas, Lerak, Unilever
Pure it, Tas Plastik Biodegredable, Tas Belanja
dan Tas Kertas
Produk Makanan Beras Organik, Sayur Organik , Buah Organik
Sumber : Miranti 2012
Dari tabel diatas cukup dapat menunjukkan bahwa saat ini masih
sedikit produk ramah lingkungan yang ada di Indonesia, khususnya pada
produk yang termasuk convinince goods, dimana merupakan barang yang
pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi sehingga diharapkan
7
dapat membuat sikap konsumen menjadi positif terhadap produk ramah
lingkungan. Sedangkan untuk produk tidak ramah lingkungan atau non
green product dapat secara mudah ditemui dimanapun sehingga konsumen
lebih terbiasa dengan produk tidak ramah lingkungan (non green product)
dibandingkan dengan produk ramah lingkungan (green product).
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk
mengambil judul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP
PRODUK RAMAH LINGKUNGAN (GREEN PRODUCT) DAN
PRODUK TIDAK RAMAH LINGKUNGAN (NON GREEN
PRODUCT)” (studi pada mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-
2013 UPN “Veteran” Yogyakarta).
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah :
Bagaimanakah Analisis Sikap Konsumen terhadap produk ramah
lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan (non
green product)
8
1.3. Tujuan Penelitian
Dengan mempertimbangkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui Analisis Sikap Konsumen terhadap produk ramah
lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan (non
green product) di kalangan mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan
2011-2013 UPN “Veteran” Yogyakarta
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak
seperti:
1.4.1 Bagi Produsen Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat pada pelaku
bisnis dalam bidang Green product mengenai sikap konsumen
terhadap Green product dan non Green Product, sehingga dapat
dijadikan sebagai masukan dalam peramalan penerimaan produk
dan pengambilan strategi di masa yang akan datang.
1.4.2. Bagi Penulis
Merupakan tambahan pengetahuan yang disesuaikan dengan
pengetahuan teoritis yang didapat selama masa kuliah dalam
bidang pemasaran terutama yang menyangkut bagaimana sikap
konsumen terhadap produk ramah lingkungan (Green product) dan
produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product).
9
1.4.3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan
kepada masyarakat mengenai produk ramah lingkungan (Green
product) dan produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product)
1.5. Landasan Teori
1.5.1. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau Marketing Mix merupakan kombinasi
variabel untuk kegiatan yang merupakan inti dan sistem
pemasaran, Variabel-variabel dalam bauran pemasaran sebagai 4P
yaitu:
1.5.1.1. Produk (Product)
Produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk
digunakan konsumen guna memenuhi kebutuhan dan
memberi kepuasannya. Dalam suatu perusahaan produk
merupakan bagian dari pada kegiatan marketing karena
jika perusahaan menghasilkan yang tidak baik, maka
produk tersebut tidak dapat diterima oleh konsumen.
Pimpinan harus mempertimbangkan apakah susunan dari
berbagai jajaran produk yang menunjukan keserasian
yang berkenaan dengan peningkatan penjualan serta
kesanggupan menghasilkan keuntungan produk yang
dihasilkan.
10
1.5.1.2. Harga (Price)
Dalam menetapkan tingkat harga perlu dilakukan
percobaan untuk menguji pasar, apakah pasar akan
menerima atau menolak. Harga adalah sejumlah uang
yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa jumlah
nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat
memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
1.5.1.3. Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam
pemasaran suatu barang atau jasa. Hal ini disebabkan
karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan
selanjutnya dari perusahaan. Kegiatan promosi meliputi
antara lain: advertising (periklanan), personal selling
(penjualan pribadi), sales promotion (promosi
penjualan), dan publicity (publisitas).
1.5.1.4. Tempat atau distribusi (place)
Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan agar produk tersebut dapat diperoleh dan
tersedia bagi konsumen.
1.5.2. Produk
1.5.2.1. Pengertian Produk
Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009)
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
11
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara
konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2009), produk adalah
elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Selain
itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi
konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya (Tjiptono, 2008).
1.5.2.2. Tingkatan Produk
Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut
(Tjiptono, 2008):
1.5.2.2.1. Produk Inti (Core Product)
Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk
pemecahan masalah yang dicari konsumen
ketika mereka membeli produk atau jasa
1.5.2.2.2. Produk Aktual (Actual Product)
Seorang perencana produk harus menciptakan
produk aktual (actual product) disekitar produk
inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya,
12
tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang
dikombinasikan dengan cermat untuk
menyampaikan manfaat inti (Kotler dan
Armstrong, 2008)
1.5.2.2.3. Produk Tambahan
Produk tambahan harus diwujudkan dengan
menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk
memuaskan konsumen, misalnya dengan
menanggapi dengan baik claim dari konsumen
dan melayani konsumen lewat telepon jika
konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan
(Kotler dan Keller, 2009)
1.5.2.3. Klasifikasi Produk
Menurut Tjiptono (2008) klasifikasi produk bisa dilakukan
atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud
tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek
daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:
1.5.2.3.1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods).
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud
yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau
beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah
13
sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis,
gula dan garam.
1.5.2.3.2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud
yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak
pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian
normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya
antara lain TV, lemari es, mobil, dan komputer.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada
umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa
konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi.
Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi
barang konsumen (costumer's goods) dan barang industri
(industrial's goods). Barang konsumen adalah barang yang
dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri
(individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis.
Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan
menjadi empat jenis yaitu:
1.5.2.3.1. Convinience Goods
Convinience goods merupakan barang yang pada
umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi
(sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan
hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat
14
kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.
Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan,
minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas
hujan.
1.5.2.3.2. Shopping Goods
Barang barang dalam proses pembelian dan
pemilihannya di bandingkan oleh konsumen
dibandingkan dengan berbagai alternatif yang
tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi
harga,kualitas dan model masing-masing barang.
Contohnya alat rumah tangga (TV, mesin cuci,
mebel dan pakaian).
1.5.2.3.3. Specially Goods
Specially goods adalah barang-barang yang
memiliki karakteristik dan identifikasi merek
yang unik di mana sekelompok konsumen
bersedia melakukan usaha khusus untuk
membelinya. Contohnya adalah barang-barang
mewah dengan merek dan model spesifik.
1.5.2.3.4. Unsought Goods
Unsought goods merupakan barang-barang yang
diketahui konsumen atau kalaupun sudah
diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan
15
untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa,
batu nisan, tanah kuburan (Tjiptono, 2008)
1.5.2.4. Definisi Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) kualitas
adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan
bersifat laten. Sedangkan menurut Garvin dan A. Dale
Timpe,1990 dalam Alma, 2011 kualitas adalah keunggulan
yang dimiliki oleh produk tersebut.
1.5.2.5. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan
semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan
manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk
baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi
dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono
(2008) adalah:
1.5.2.5.1. Performance (kinerja), berhubungan dengan
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
1.5.2.5.2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa
lama atau umur produk yang bersangkutan
bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
16
Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen
terhadap produk maka semakin besar pula daya
produk.
1.5.2.5.3. Conformance to specifications (kesesuaian
dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen
atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
1.5.2.5.4. Features (fitur), adalah karakteristik produk
yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi
produk atau menambah ketertarikan konsumen
terhadap produk.
1.5.2.5.5. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas
bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan
atau tidak dalam periode waktu tertentu.
Semakin kecil kemungkinan terjadinya
kerusakan maka produk tersebut dapat
diandalkan.
1.5.2.5.6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan
bagaimana penampilan produk.
1.5.2.5.7. Perceived Quality (kesan kualitas) hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara
tidak langsung karena terdapat kemungkinan
17
bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang
bersangkutan.
1.5.2.5.8. Serviceability, meliputi kecepatan dan
kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi
dan keramahtamahan staf layanan.
1.5.3. Atribut Produk
Menurut Kotler dan Amstong (2008:347) mengelompokan
atribut produk kepada tiga unsur penting, yaitu kualitas produk
(product quality), fitur produk (product features), dan desain
produk (Product design)
1.5.3.1. Kualitas produk (Produk quality)
Kualitas produk menurut kotler dan amstrong
(2008:347) “The Ability of a product to perform its
funtions” yang berarti kemampuan suatu produk dalam
memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya. Kualitas
yang sangat baik akan membangun kepercayaan konsumen
sehingga merupakan penunjang kepuasan konsumen.
Sedangkan Menurut C.M Lingga Purnama (2003:118)
dalam bukunya Strategic Marketing Plan, “Suatu strategi
penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing adalah
18
perbaikan atau peningkatan mutu”. Mutu/kualitas produk
menunjukkan sebuah produk menjalankan fungsinya.
1.5.3.2. Fitur Produk (Product features)
Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk
membedakan produk satu dengan produk-produk pesaing
seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong
(2004:348) bahwa feature are competitive tool for
diferentiating the company’s product from competitor’s
product, yang artinya fitur adalah alat untuk bersaing yang
membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang
unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk
lainnya. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu
produk merupakan hasil pengembangan dan
penyempurnaan secara terus-menerus
1.5.3.3. Desain produk (product design)
Desain memIliki konsep yang lebih luas daripada
gaya (style). Desain selain mempertimbangkan faktor
penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja
produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah
keunggulan bersaing. Menurut Kotler (2009:332)
mengartikan “Desain atau rancangan adalah totalitas
19
keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi
produk dari segi kebutuhan pelanggan”
Sedangkan menurut Tjiptono (2008:104) menyatakan
bahwa Atribut produk meliputi merek, kemasan, pelabelan,
layanan, jaminan (garansi) dan sebagainya.
1.5.3.1. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda,
simbol/lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi
atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk
pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji
penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian
ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek
yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa
jaminan kualuias. Dan merek juga digunakan untuk
beberapa tujuan yaitu :
1.5.3.1.1. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam
diferensi atau membedakan produk suatu
perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini
memudahkan konsumen untuk
menegnalinyasaat berbelanja dan saat
melakukan pembelian ulang
20
1.5.3.1.2. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk.
1.5.3.1.3. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan
keyakinan, jaminan kualitas kepada konsumen
1.5.3.1.4. Untuk mengendalikan pasar.
1.5.3.2. Kemasan
Pengemasan (packaging) merupakan proses yang
berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah
(container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk
dan Tujuan kemasan antara lain meliputi :
1.5.3.2.1. Sebagai pelindung isi (protection). Misalnya
dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya kadar
atau isi.
1.5.3.2.2. Untuk memberikan kemudahan dalam
penggunaan (operating), misalnya supaya tidak
tumpah, sebagi alat pemegang, mudah
meneymprotkannya(seperti obat nyamuk,
parfum).
1.5.3.2.3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable),
misalnya untuk diisi kembali (refil) atau wadah
lainnya.
1.5.3.2.4. Memberikan daya tarik (promotion), ysitu aspek
artistik, warna, bentuk, maupun desainnya.
21
1.5.3.2.5. Sebagai identitas (image) produk, misalnya
berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah.
1.5.3.2.6. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun,
dihitung, dan ditangani.
1.5.3.2.7. Informasi (labelling), yaitu menyangkut isi,
pemakaian, dan kualitas.
1.5.3.2.8. Sebagai cermin inovasi produk, berkaitan
dengan kemajuan teknologi dan daur ulang.
1.5.3.3. Pemberian Label (Labelling)
Label merupakan bagian dari suatu produk yang
menyampaikan informasi mengenai produk dari penjual.
Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau
bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang
dicantelkan kepada produk.
1.5.3.4. Layanan Pelengkap (Supplementary Services)
Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur
jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai produk inti (jasa
murni) maupun jasa sebagai pelengkap.
1.5.3.5. Jaminan (Garansi)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban
produsen atau produknya kepada konsumen, diman para
konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak
bisa berfungsi sebagiman yang diharapkan dan dijanjikan.
22
1.5.4. Sikap Konsumen
1.5.4.1. Pengertian Sikap Konsumen
Menurut Schifman dan Kanuk (1997) dalam
Simmamora, “Sikap adalah ekspresi perasaan (inner
feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang atau
tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak
setuju terhadap suatu obyek.” Pengukuran sikap merupakan
masalah pokok dalam berbagai situasi pemasaran. Strategi
segmentasi pasar seringkali pada data tentang sikap.
Menentukan sikap dari berbagai segmen pasar yang
berbeda-beda terhadap suatu produk merupakan hal yang
penting sekali untuk mengembangkan strategi
“penempatan” pengukuran sikap sering merupakan dasar
untuk mengevaluasi seperti apa tanggapan konsumen
terhadap produk. Sikap dapat membantu dalam peramalan
penerimaan produk dan dalam pengembangan program-
progaram pemasaran. Kinnear dan Taylor (1996:303).
1.5.4.2. Karateristik Sikap
Menurut David L.Loudon dan Albert J. Della Bitta
dalam Suparman (2007:14) sikap memiliki beberapa
karateristik yang terdiri dari :
23
1.5.4.2.1. Sikap mempunyai tujuan
Tujuan dari sikap bisa berupa hal yang abstrak
atau konkret dan dapat berupa benda maupun
kegiatan.
1.5.4.2.2. Sikap memiliki arah, tingkat dan intensitas
Memiliki arah artinya seseorang dapat
berpendapat bahwa sesuatu hal itu
menguntungkan atau tidak menguntungkan serta
tertuju atau tidak setuju terhadap obyek tertentu.
Memiliki tingkat artinya seberapa besar
seseorang suka atau tidak suka terhadap suatu
obyek. Memiliki intensitas artinya sikap
memiliki keyakinan atau kepercayaan terhadap
suatu obyek.
1.5.4.2.3. Sikap mempunyai struktur
Sikap tidak berdiri sendiri melainkan terikat
satu sama lain dan membentuk suatu
keseluruhan yang kompleks. Sikap juga
cenderung tepat dalam jangka waktu tertentu,
dengan batas yang tidak dapat di tentukan tetapi
juga tidak bersifat sementara. Konsumen
cenderung menyamakan sikap tersebut dalam
usaha mempermudah keputusan pembelian.
24
1.5.4.2.4. Sikap adalah belajar
Sikap terbentuk langsung atau tidak
langsungnya dari pengalaman hidup seseorang,
jadi penting untuk mengatakan bahwa formasi
dan perubahan sikap didahului dengan belajar.
1.5.4.3. Komponen Sikap
Menurut Kinnear dan Taylor (1996:304), sikap mempunyai
3 komponen yaitu :
1.5.4.3.1. Komponen kognitif : Komponen kognitif
mengacu kepada kesadaran responden dan
pengetahuannya terhadap beberapa obyek atau
fenomena. Komponen kognitif penting bagi
berbagai tipe-tipe kebutuhan informasiyang
menyangkut kesadaran/pengetahuan tentang
ciri-ciri produk, kampanye periklanan,
penetapan harga, ketersediaan produk.
Komponen kognitif merupakan aspek penting
dari kebutuhan informasi untuk berbagai situasi
keputusan. Contohnya penetapan prefensi dan
perasaan negatif serta positif dari pembeli
menyangkut program-program pemasaran
25
perusahaan serta program pemasaran pesaing.
Kinnear dan Taylor (1996:305).
1.5.4.3.2. Komponen Afektif : Komponen afektif
mengacu pada prefensi dan kesenangan
responden terhadap obyek atau fenomena.
Kadang disebut komponen perasaan (feeling
component). Kinnear dan Taylor (1996:305).
1.5.4.3.3. Komponen Perilaku: Komponen perilaku
mengacu kepada perilaku pembeli yang berupa
“niat membeli” dan “membeli”. Niat membeli
merupakan tahap kecenderungan respoden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli
benar-benar dilaksanakan. Kinnear dan
Taylor(1996:305).
Para pemasar tertarik pada niat membeli responden dan
mendayagunakannya sebagai indikator dari perilaku masa depan
pembeli. Penataan skala sikap dalam pemasaran cenderung
berfokus kepada pengukuran keyakinan responden tentang atribut-
atribut produk (komponen kognitif) dan perasaan responden
tentang daya tarik atribut-atribut (komponen afektif), beberapa
kombinasi keyakinan dan perasaan biasanya diasumsikan untuk
menentukan niat membeli.
26
1.5.4.4. Fungsi Sikap Konsumen
Menurut Kazt dalam Suryani (2008:172) terdapat empat
fungsi sikap:
1.5.4.4.1. Fungsi Utilitarian
Sikap merupakan fungsi penilaian konsumen
tentang apakah obyek sikap (misalnya produk)
memberikan manfaat atau kegunaan bagi
dirinya. Fungsi ini mengacu pada pendapat
bahwa individu mengekspresikan perasaannya
untuk memaksimalkan penghargaan dan
meminimalkan hukuman dari orang lain.
Konsumen dapat mengembangkan sikap
positifnya apabila obyek dipandang
memberikan manfaat atau mendatangkan
keuntungan bagi dirinya.
1.5.4.4.2. Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap dapat terbentuk sebagai fungsi dari
keinginan individu untuk mengekspresikan
nilai-nilai individu kepada orang lain. Ekspresi
sikap digunakan oleh individu untuk
menunjukkan konsep dirinya. Hampir sebagian
besar konsumen dalam perilaku pembelian,
terutama ketika memilih suatu produk atau
27
merek tidak terlepas dari keinginannya untuk
menunjukkan nilai-nilai yang dianutnya dan
dijunjung tinggi kepada konsumen lain atau
masyarakat. Karena sikap merupakan fungsi
dari ekspresi nilai, maka pemasar harus
berusaha mempengaruhi sikap konsumen
dengan cara mengiklankan produknya dengan
menonjolkan ekspresi nilai tertentu bagi para
pemakainya.
1.5.4.4.3. Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap konsumen seringkali merupakan sarana
bagi konsumen untuk melindungi atau
mempertahankan egonya. Sikap digunakan
sebagai sarana untuk melindungi diri dari
kebenaran mendasar tentang dirinya atau
sesuatu yang akan mengancam. Atas dasar hal
ini pemasar dalam iklannya berusaha
mempengaruhi konsumen dengan memberikan
pesan pada promosinya bahwa produknya dapat
melindungi ego konsumen dari penghinaan
orang lain.
28
1.5.4.4.4. Fungsi Pengetahuan
Sikap konsumen merupakan fungsi dari
pengetahuan dan pengalaman konsumen
mengenai obyek sikapnya. Sikap juga
digunakan individu sebagai dasar untuk
memahami. Melalui sikap yang ditunjukkan
akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki
pengetahuan yang cukup, yang banyak, atau
tidsak tahu sama sekali mengenai obyek sikap.
Oleh karena pengetahuan merupakan komponen
penting dari sikap, maka pemasar perlu
memberikan informasi, wawasan mengenai
produk atau obyek sikap lainnya kepada
konsumen.
1.5.4.5. Model Sikap Konsumen
Secara garis besar, Sumarwan (2002:82) mengungkapkan
bahwa terdapat beberapa model sikap, antara lain:
1.5.4.5.1. The Tricomponent Attitude Model (Triandis).
Sikap konsumen terhadap suatu produk
terbentuk dari tiga komponen yaitu kepercayaan
(kognitif), emosi (afektif), dan keinginan
berperilaku (konatif).
29
1.5.4.5.2. Multi Attribute Attitude Model (Fishbein).
Model multiatribut menjelaskan bahwa sikap
konsumen terhadap suatu model sikap (produk
atau merek) sangat ditentukan oleh sikap
konsumen terhadap atribut-atribut yang
dievaluasi. Model tersebut disebut multiatribut
karena evaluasi konsumen terhadap objek
berdasarkan kepada evaluasinya terhadap
banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.
1.5.4.5.3. Ideal Point Model (Model Angka-Ideal).
Engel et al. dalam Sumarwan (2002:82),
menjelaskan bahwa model angka ideal ini
memberikan informasi mengenai sikap
konsumen terhadap merek suatu produk dan
sekaligus bisa memberikan informasi mengenai
merek yang ideal yang dirasakan konsumen.
1.5.5. Green Marketing
Pemasaran hijau telah diterima secara luas diantara
beberapa perusahaan sebagai sebuah strategi bersaing yang
pantas. Istilah ”green” atau hijau sering dipertukarkan dengan
kata ”pro-environmental” atau prolingkungan. Banyak
perusahaan berkomitmen untuk melakukan pemasaran hijau
dalam komunikasi pemasaran mereka. Tujuannya adalah untuk
30
meraih pangsa pasar yang lebih luas pasar yang terus tumbuh dari
konsumen yang peduli lingkungan. Pasar produk ramah
lingkungan ditaksir sekitar 52 juta kepala keluarga di AS pada
tahun 1995. Tren terhadap pemasaran hijau terus berkembang di
seluruh dunia. Di Jerman, sebanyak 88 persen konsumen
menyatakan bahwa mereka telah beralih kepada merek-merek
produk yang lebih hijau. Hal itu juga terjadi di Italia sebesar 84
persen dan di Spanyol sebesar 82 persen. Keinginan terhadap
produk yang lebih hijau atau sebut saja gerakan hijau telah meluas
dari Barat sampai Pacific Rim, Eropa bagian Timur, Africa dan
Timur Tengah. Demikianlah maka dapat dipahami mengapa
banyak perusahaan mengadopsi konsep pemasaran hijau sebagai
maksud keunggulan bersaing yang berkelanjutan. (Oyewole,
2001: 239).
Kata yang sangat penting dari konsep pemasaran hijau
adalah kata hijau. Pemahaman banyak orang sekarang ini kata
hijau berarti ”menjaga lingkungan hidup”. Kaitannya dengan kata
hijau maka (Grant 2007:12 dalam Situmorang 2012:135)
membuat sebuah kategori mengenai seberapa hijau aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan perusahaan yaitu:
a. Green - setting new standards - communicate:
having commercial objectives only (where the product,
brand or company is greener than alternatives, but the
31
marketing is straight forward about establishing this
difference.
b. Greener - sharing responsibility - collaborate:
having green objectives as well as commercial objectives
(the marketing itself achieves green objectives, for instance
changing the way people use the product
c. Greeenest- supporting innovation - cultural reshaping:
having cultural objectives as well (making new ways of life
and new business models normal and acceptable).
Pemasaran hijau dalam prakteknya mencakup aktivitas
yang sangat luas seperti dikemukakan oleh Oyewole (2001:340),
yaitu:
a. using packaging and raw materials that are recyclable,
reusable, photodegradable and/or biodegradable.
b. pollution-free production process
c. aerosol-free raw materials
d. pesticide-free farming
e. anti chemical methods of food preservation
f. less bulky packaging that uses less of the raw material
g. natural, as against synthetic fertilizer
Pujari (2003:1) dalam Situmorang (2012:135)
mengatakan bahwa pemasaran hijau yang dilakukan oleh
perusahaan memiliki dampak positif bagi perusahaan, antara
32
lain : meningkatnya penjualan, memperbaiki umpan balik dari
pelanggan, lebih dekat kepada pelanggan, mempertinggi
kemampuan bersaing, memperbaiki citra perusahaan. maju
pemasaran hijau lebih dapat diterima oleh konsumen meskipun
harga produk ramah lingkungan yang dijual relatif lebih mahal.
Seperti dikutip dari Lampe (1995:303) dalam
Situmorang (2012: 136) bahwa persepsi dari banyak pemimpin
bisnis adalah bahwa pemasaran hijau dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Pada tahun 1989, sebuah jajak
pendapat yang dilakukan Gallup terhadap 500 eksekutif terbaik
menurut majalah Fortune menemukan bahwa 58 persen dari
mereka menyatakan bahwa pelanggan mereka bersedia
membayar lebih mahal untuk produk-produk yang ramah
lingkungan misalnya kemasan atau komponen yang dapat didaur
ulang.
1.5.6. Produk Ramah Lingkungan (Green Product)
Green Product adalah produk yang berwawasan
lingkungan. Suatu produk yang dirancang dan diproses dengan
suatu cara untuk mengurangi efek-efek yang dapat mencemari
lingkungan, baik dalam produksi, pendistribusian dan
pengkonsumsianya. (Nugrahadi,2002) Adanya Green Product
memberikan manfaat nyata bagi lingkungan. Sebagai contoh,
CNG (konversi gas alam) digunakan dalam kendaraan, deterjen
33
super terkonsentrasi tidak hanya menghemat energi dan
kemasan, mereka akhirnya menghemat ruang, uang dan usaha.
Makanan organik tumbuh tidak hanya lebih baik
mempertahankan tanah dan mengurangi jumlah racun dalam
pasokan air, mereka memiliki keunggulan rasa dan manfaat
kesehatan dibandingkan dengan produk non organik. Selain itu
terdapat beberapa pertimbangan konsumen membeli green
product :
a. Harga
b. Performance atau kinerja
c. Convenience atau kenyamanan
d. Health and Safety atau kesehatan dan keamanan
e. Availability atau ketersediaan
1.5.7. Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product)
Produk tidak ramah lingkungan adalah suatu produk yang
tidak berwawasan lingkungan. Suatu produk yang rancangan
dan prosesnya tidak mempertimbangkan untuk mengurangi
efek-efek yang dapat mencemari lingkungan, baik dalam
produksi, pendistribusian dan pengkonsumsianya
34
1.5.8. Penelitian Terdahulu
No Nama
Penulis & Tahun
Judul Variabel
Penelitian
Teknik Analisis
Data Hasil
1 F.X Ibon Suparman
(2007)
Analisis Sikap
Konsumen terhadap atribut produk AQUA
Harga, Promosi, Kemasan, Lokasi,
Kesehatan
Ideal Poin
Sangat positif, secara
keseluruhan yang
diharapkan sudah ideal
dibandingkan dengan yang
diyakini .
2.
Widodo (2008)
Sikap
Konsumen terhadap Jeruk dan
Pisang Lokal Segar
(kasus: DIY)
Warna kulit,
kebersihan kulit, rasa
buah, masa
simpan, harga,
ukuran, kesegaran
Fishbein
positif
terhadap buah jeruk daripada
pisang.
3.
Hari
Prabowo Rosihan Amira (2009)
Analisis Sikap
Konsumen Teh Botol
Merek, mutu
produk, sifat
produk, kemasan,
label
Fishbein
Konsumen
bersikap netral terhadap
produk teh botol sosro
4..
H. Stolz,
M. Stolze, U. Hamm,
M. Janssen, E.
Ruto (2010)
Consumer attitudes towards organic versus
conventional food with
specific quality
attributes
ingrediens, prices, health, quality,
domestic food
LCM (latent class
model)
Memiliki
sikap positif terhadap produk organik
dibandingkan dengan produk
anorganik.
5.
Tan Booi Chen, Lau Teck Chai
(2010)
Attitude towards the Enviroment and Green
Product
Quality, feature, design,
guarantee
Fishbein
Sikap
Konsumen terhadap
Lingkungan dan Green
Product positif
35
6.
Jacob Cherian ,
Jolly Jacob (2012)
Consumer Attitude towards
Eco Friendly Product
Enviromental
problems, enviromen
tal responsibi
lty, eco labelling, enviromen
tal advertisem
ent
Fishbein
Sikap konsumen
terhadap Eco Friendly Product positif.
7.
Tri Rahayu Aguswindi
(2012)
Analisis Sikap
Konsumen terhadap Ponsel
Nokia di Kota Jambi
Merek, selera,
kualitas, fitur
Fishbein
Sikap
konsumen terhadap
produk Nokia cukup baik.
8.
Joko
Suhendro Sri Restuti
Analisis Sikap
Konsumen terhadap Produk
Minuman Isotonik Mizone
Merek, kemasan,
fitur, manfaat, jaminan
Fishbein
Sikap konsumen terhadap produk
Mizone baik.
36
1.5.9. Kerangka Penelitian
1.5.10. Definisi Konsep dan Operasional
1.5.10.1. Definisi Konsep
1.5.10.1.1 Green Product adalah produk yang berwawasan
lingkungan. Suatu produk yang dirancang dan diproses
dengan suatu cara untuk mengurangi efek-efek yang dapat
mencemari lingkungan, baik dalam produksi,
pendistribusian dan pengkonsumsianya. (Nugrahadi,2002).
1.5.10.1.2 Non Green Product adalah produk yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan baik dalam proses
produksi, penjualan dan distribusinya.
Bauran Pemasaran
Product Price Place Promotion
Green
Product
Non
Green
Product
Sikap Konsumen
37
1.5.10.2. Definisi Operasional
Merupakan konsep yang sudah dioperasionalkan
oleh peneliti sesuai dengan obyek penelitian, sehingga
dapat diukur dengan satuan tertentu. Pada penelitian ini
variabel yang diteliti semua berupa variabel bebas
(independen) karena dalam penelitian ini merupakan
analisis, bukan meneliti sebuah pengaruh dan merupakan
penelitian kualitatif.
1.5.10.2.1.1 Green Product atau produk ramah lingkungan, memiliki
variabel dan indikator masing-masing. (Chen dan
Chai,2010).
- Kualitas, indikator kualitas Green Product sebagai
berikut :
a. Daya tahan penggunaan lebih lama.
b. Memiliki fungsi terhadap lingkungan.
- Ciri/ fitur , indikator ciri Green Product sebagai berikut:
a. no animal testing.
b. Tidak mengandung zat kimia berbahaya.
c. Efisiensi energi listrik.
d. Efisiensi sumber daya.
- Desain, indikator desain Green Product sebagai berikut :
a. Menyediakan isi ulang.
b. Mudah di proses ulang setelah pemakaian.
38
d. Efisiensi kemasan.
- Jaminan, indikator jaminan Green Product sebagai
berikut :
a. Komitmen terhadap perlindungan lingkungan.
1.5.10.2.1.2 Non Green Product atau produk tidak ramah lingkungan,
memiliki variabel dan indikator masing-masing (Chen dan
Chai,2010).
- Kualitas, indikator kualitas Non Green Product sebagai
berikut sebagai berikut :
a. Daya tahan penggunaan sementara.
b. Tidak memiliki fungsi terhadap lingkungan
- Ciri/ fitur, indikator ciri Non Green Product sebagai
berikut:
a. Melakukan uji coba terhadap binatang
b. Mengandung zat kimia berbaya.
c. Tidak efisien listrik
d. Tidak efisien sumber daya
- Desain, indikator desain Non Green Product sebagai
berikut:
a. Produk sekali pakai.
b. Kemasan berlebihan/bors
c. Tidak dapat diproses ulang setelah pemakaian.
39
- Jaminan, indikator Jaminan Non Green Product sebagai
berikut:
a. Tidak adanya komitmen terhadap perlindungan
lingkungan
1.6 Metode Penelitian
1.6.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
penelitian survey dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi
dengan menggunakan kuesioner. Penelitian survei yang telah
dilakukan adalah mencari tahu tentang bagaimana perbandingan
sikap konsumen terhadap produk ramah lingkungan (green
product) dan produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product)
1.6.2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana
sikap mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013 terhadap
Produk Ramah Lingkungan (Green Product) dan Produk tidak
ramah lingkungan (Non Greeen Product) apakah setuju (sikap
positif) atau menolak (sikap negatif) adanya (Green Product)
produk ramah lingkungan dibandingkan dengan sikap responden
terhadap produk tidak ramah lingkungan (Non Green Product)
40
1.6.3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Kampus 2 UPN “Veteran”
Yogyakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, khususnya di
Program Studi Administrasi Bisnis.
1.6.4. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang didapati dari lapangan
penelitian dan wawancara langsung dengan pihak yang terkait yang
berhubungan langsung dengan obyek yang diteliti (Indriantoro,
2002). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini
subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dari hasil
pengujian. Dalam penelitian ini data primer yang digunakan
diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden.
Adapun kuesioner yang dibagikan berkaitan dengan tanggapan
responden tentang sikap konsumen terhadap produk ramah
lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan
(non green product).
Untuk memperkaya informasi dalam penelitian ini maka
dibutuhkan informasi tambahan. Informasi tambahan diperoleh
dengan membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain,
yang bersumber dari literatur, buku-buku. Informasi tambahan
41
dalam penelitian ini mengenai produk ramah lingkungan (green
product) dan produk tidak ramah lingkungan (non green product.
1.6.5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik kuesioner. Teknik kuesioner merupakan
metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan
data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden
agar responden tersebut memberikan jawabannya (Suliyanto,
2006:140).
Tipe kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup
yaitu jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden
tinggal memilih (Suliyanto, 2006:141). Adapun responden dari
kuesioner disini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan
2011-2013 UPN “Veteran” Yogyakarta
1.6.6. Populasi dan Sampel
1.6.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2009:115). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
42
adalah mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran”
Yogyakarta.
1.6.6.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:116).
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angkatan
2011-2013, dikarenakan memiliki berbagai latar belakang
yang berbeda, memiliki kepekaan pada lingkungan yang
berbeda dan pengetahuan terhadap produk yang berbeda,
baik pada green product dan non green product sehingga
bersifat heterogen supaya hasil penelitian bersifat umum.
1.6.7. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel yang
digunakan adalah non probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel (Sugiyono, 2009:118). Metode penarikan sampel yang
digunakan adalah accidental sampling dimana teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai
43
sumber data sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi
(Sugiyono,2009:60) Pemilihan teknik ini dikarenakan pada
penelitian ini membutuhkan hasil yang bersifat pandangan secara
umum (Susilana,2012).
1.6.8. Besaran Sampel
Untuk menentukan besaran sampel pada penelitian ini ,
pertama yang perlu diperhatikan adalah besaran populasi. Jumlah
populasi dalam penelitian ini diperlihatkan dalam tabel berikut :
Tabel 1.3
Jumlah populasi perangkatan
Angkatan Jumlah Mahasiswa
2011 95
2012 80
2013 100
Total jumlah 275
Karena jumlah populasi 275 orang, maka jumlah sampel
yang dibutuhkan sesuai dengan rumus Slovin, dengan standard
error 10% sebagai berikut :
2)10,0(2751
275
n
n = 75,3
275
n = 74
Berdasarkan pada perhitungan diatas , maka jumlah
besaran sampel per angkatan adalah sebagai berikut :
44
Untuk angkatan 2011
n = x74275
95
= 25,56
= 26
Untuk angkatan 2012
n = x74275
80
= 21,52
= 22
Untuk Angkatan 2013
x74275
100n
= 27
1.6.9 Teknik Pengukuran Variabel
Pengukurannya dapat dilakukan dengan menggunakan
skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008:132). Dalam skala
likert umumnya berisi lima tanggapan responden terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dalam kuesioner.
Adapun dari tiap-tiap tanggapan tersebut dalam setiap item
pertanyaan kemudian diberi skor, antara lain:
45
1. Sangat Tidak Setuju (STS) (Skor/nilai 1)
2. Tidak Setuju (TS) (Skor/nilai 2)
3. Netral (N) (Skor/nilai 3)
4. Sangat Setuju (SS) (Skor/nilai 4)
5. Sangat Setuju Sekali (SSS) (Skor/nilai 5)
1.6.10 Uji Instrumen
1.6.10.1 Uji validitas
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat
pengukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur (Umar, 2005).Tujuannya untuk menguji item-item
dari pertanyaan yang diberikan melalui kuisioner dengan
jawaban yang diterima (skor total). Apabila diketahui r
hitung lebih besar dari 0,05 (taraf signifikan 5%) berarti
itu valid. Pengujian validitas menggunakan rumus product
moment dari Pearson (Sutrisno Hadi; 1991:23)
46
1.6.10.2 Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan
sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Instrumen dapat dikatakan andal bila
memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar ≥ 0,05
dan sebaliknya bila ≤ 0,05 maka tidak dapat dikatakan
andal. Untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan
uji alpha cronbach, dengan rumus sebagai berikut:
1.6.11 Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil
penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil
kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah
penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric.
(Naibaho,2014). Dengan menggunakan metode penelitian ini
akan diketahui sikap konsumen terhadap produk ramah
lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan
(non green product).
47
1.6.11.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono,
2005). Analisis ini dipakai untuk mendeskripsikan
karakteristik setiap variable dalam sampel.
Karateristik yang dilihat dari jenis kelamin, umur,
angkatan, dan pendapatan (uang saku). Data yang
dikumpulkan, diolah dan ditabulasikan dalam tabel,
kemudian dilanjutkan dengan pembahasan data dalam
angka dan persentase.
1.6.11.2 Analisis Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2010:8) metode penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut : “Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada sampel filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik.
Analisis Kuantitatif pada penelitian ini adalah, uji
validitas dan reabilitas, deskripsi pervariabel dan
perhitungan sikap melalui tabulasi data
48
1.6.11.3 Analisis Sikap Konsumen
Dalam penelitian ini, penilaian terhadap sikap
menggunakan metode MAM (Multi Atribute Attitude
Model) yang dikemukakan oleh Fishbein, dikarenakan
mengacu pada peneliitian terdahulu dan model ini
dianggap paling berpengaruh di dunia pemasaran
(Simamora:2004)
Model Fishbein (Multi Attribute Attitude Model)
Model Fishbein atau yang biasa dikenal
dengan MAM (Multi Attribute Attitude Model)
didasarkan pada pemikiran bahwa sikap seorang
konsumen terhadap obyek akan ditenukan sikapnya
terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh obyek
tersebut. Dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
i
n
Iu
iebAB
AB sikap total individu
ib = kekuatan keyakinan konsumen bahwa produk memiliki
atribut ke-i
ie = evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut ke-i
n = jumlah kriteria atribut yang relevan
49
BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Dalam penelitian ini obyek yang akan diteliti adalah produk ramah
lingkungan (green product) dan produk tidak ramah lingkungan (non
green product). Obyek penetian ini tidak mengkhususkan pada merek
tertentu dikarenakan untuk menghindari hasil penelitan yang bias, karena
bisa saja responden memiliki sikap yang positif terhadap produk karena
ketenaran merek,manfaat inti atau kualitasnya. (Stolz et al,2010). Obyek
juga tidak dikhususkan pada suatu jenis produk ramah lingkungan (green
product) tertentu karena mengingat masih sedikitnya produk ramah
lingkungan (green product) yang ada di Indonesia, dan masyarakat
cenderung tidak memperhatikan suatu produk apakah ramah lingkungan
atau tidak.
2.1. Produk Ramah Lingkungan (Green Product)
Pada dasarnya produk ramah lingkungan (green product) sudah
memiliki berbagai ciri khusus, seperti tidak berbahaya bagi manusia dan
lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah
berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang. Produk Ramah
Lingkungan secara umum yang ada di Indonesia seperti:
50
Tabel 2.1
Produk Ramah Lingkungan secara umum
Jenis Produk Produk Ramah Lingkungan
Kosmetik Kosmetik hijau & kosmetik natural
Elektronik Elektronik hemat energi
Mobil Low Cost Green Car
Produk Rumah Tangga
Detergen super terkonsentrasi
Pewangi sekali bilas
Lerak
Penyuling Air
Tas Plastik Biodegredeable
Tas kertas & tas belanja
Botol & aneka plastik BPA Free
Makanan Beras , Buah & Sayur Organik
Obat Herbal
Sumber : Observasi Peneliti
2.1.1. Kosmetik Hijau (Kosmetik berbahan alami & tanpa pengujian
terhadap binatang).
Pelaku industri dalam kosmetik hijau di Indonesia sudah
cukup banyak, terbukti dari kalangan pelaku bisnis lokal dan
internasional. Munculnya aliran kosmetik hijau ini dikarenakan
adanya isu-isu go green, budaya back to nature dan kesadaran
konsumen akan bahaya bahan kimia dalam kosmetik yang dapat
menyebabkan kanker. Menurut Scientific Adviser Nu Skin
51
Enterprises Dr Paul Alan Cox,produk kosmetik yang ramah
lingkungan bukan hanya terbuat dari bahan alami,tapi
pengerjaannya pun harus dilakukan tanpa membahayakan
lingkungan. Dr Cox juga menjelaskan bahwa terdapat dua macam
green cosmetics yakni kosmetika natural dan organik. “Kosmetik
natural memakai bahan alami, namun masih menggunakan bahan
kimia. Sementara kosmetik organik dibuat dari bahan-bahan
alami yang dikembangbiakkan dalam standar organik,”ujar Dr
Cox. Dalam kosmetik natural, dosis bahan kimia masih dalam
kategori aman. Fungsinya untuk meningkatkan performa
kosmetik itu sendiri. Sementara standar dalam kosmetik organik,
berarti tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik
tersebut tidak disemprot dengan pestisida atau tidak
menggunakan pupuk kimia. Karena prosesnya yang sangat alami,
kosmetik organik diklaim lebih berkhasiat dari kosmetik natural
karena mengandung antioksidan 40% lebih banyak. Sementara
dibanding kosmetik dengan senyawa kimia tinggi, green
cosmetics lebih cepat diserap tubuh karena sifat bahan-bahannya
yang alami. Keuntungan lainnya, dengan menggunakan green
cosmetics, maka kita bisa mengurangi paparan bahan kimia pada
kulit.
Bila jeli melihat, produk- produk ini sebenarnya sudah ada
di sekitar kita sejak lama. Produk The Body Shop misalnya, bisa
52
dibilang sebagai pelopor produk kosmetik dan perawatan tubuh
yang alami. Merek ini bahkan juga memperluas gerakan hijaunya
dengan melakukan berbagai kampanye yang berhubungan dengan
lingkungan, seperti penolakan uji coba kosmetik pada hewan
(against animal testing), mendukung perdagangan yang
mendukung komunitas petani (support community trade), ataupun
gerakan penyelamatan bumi (protect our planet). Produk kosmetik
hijau lainnya dikeluarkan oleh Nu Skin lewat lini Epoch yang
menggunakan bahan-bahan alami. Contohnya, Epoch Ava Puhi
Moni yang digunakan untuk sampo, Epoch Glacial Marine untuk
perawatan muka menggunakan bahan seperti lumpur, dan Epoch
Calming Touch yang berguna untuk menghindari kulit muka
kemerahan. Selain itu,ada juga Neal’s Yard Remedies yang berdiri
sejak 1981 dan menjadi perusahaan pertama di Inggris yang
menjual produk-produk kosmetik dan kesehatan berlabel organik.
Saat ini, perusahaan tersebut menjadi salah satu merek perusahaan
kosmetik organik terbesar di dunia. Ada pula kosmetik dari Spiezia
Organics,Organic Blue, dan Green People keluaran Inggris. Dari
Amerika, Avalon Natural Products juga menjadi merek yang telah
memperoleh sertifikat organik.
Di Indonesia, pelaku bisnis raksasa dalam hal kosmetik
turut meramaikan produk ini adalah Sari Ayu dan Mustika Ratu,
dari lini yang lebih kecil kehadiran sebuah toko online Green
53
Mommy e-Shop rutin menjual produk-produk organik. Lewat
laman http://gms.hadeyazah.org, pendirinya, Deasi Srihandi,
menjual kosmetik organik,mulai dari sabun,masker, pelembap bibir
(lip balm), sampai parfum. Parfum yang disebut Earth Flower
Parfume, dibuat dari minyak tanaman dan essential oil.
2.1.2. Eletronik hemat daya/listrik
Hemat energi merupakan langkah yang tepat untuk
menghemat segala kebutuhan yang tidak dapat diperbaru seperti
produk elektronik. Barang elektronik hemat daya tentu memiliki
harga yang lebih tinggi dibanding yang tidak hemat energi, namun
kelebihannya ada pada penghematan listrik yang berdampak pada
hematnya tagihan listrik dan kualitas yang jauh lebih baik. Masa
penggunaan barang elektronik hemat energi sendiri bisa mencapai
10 tahun. Produsen elektronik hemat energi telah hadir dari awal
tahun 2000 bersamaan dengan adanya isu go green dan merupakan
upaya nyata untuk mengurangi dampak global warming. Seluruh
barang elektronik keluaran terbaru saat ini sudah mengusung
teknologi hemat energi ini, mulai dari hair dryer, kipas, tv, ac dan
kulkas. Beberapa produk kecil seperti socket listrik kini juga
dirancang untuk lebih bisa menghemat listrik/daya yang
digunakan. Beberapa produsen elektronik hemat listrik kelas dunia
adalah Panasonic, LG, Sharp.
54
2.1.3. Low Cost Green Car (LCGC)
Dengan derasnya isu lingkungan hidup serta menipisnya
persediaan minyak bumi kita, perkembangan produk khususnya
mobil saat ini mengarah pada pembuatan mobil dengan biaya
murah dan ramah lingkungan atau dikenal dengan LCGC.
LCGC sendiri memiliki kriteria sebagai berikut :
2.1.3.1. Mempunyai harga sekitar 50 juta untuk daerah perdesaan
dan 75 juta untuk pengguna umum.
2.1.3.2.Mempunyai efisiensi bahan bakar minimal 20km/liter.
2.1.3.3.Mempunyai kandungan lokal minimal 65% dari seluruh
komponen.
Astra Daihatsu , Toyota dan Suzuki adalah 3 pelopor adanya mobil
LCGC ini. Teknologi yang diterapkan pada 3 pelaku industi LCGC
adalah adanya teknologi “Eco-Idle System” yang memungkinkan
mesin untuk mati secara otomatis ketika mobil dalam posisi idle
saat kemacetan. Dengan sistem ini efisiensi bahan bakar mesin
dapat meningkat secara signifikan, emisi CO2 yang dikeluarkan
juga dapat ditekan seminimal mungkin. Berikutnya dengan
menggunakan komponen mesin yang berbeda dan adanya active
ignition system, efisiensi bahan bakar yang dicapai sebesar 30%.
55
2.1.4. Detergen super terkonsentrasi
Detergen ini dikatakan sebagai detergen super
terkonsentrasi karena kemampuannya dimana bisa digunakan
hingga 200x mencuci dan ridak mencemari lingkungan karena
mengandung surfaktan biodegredeable yang larut dengan mudah
dalam air dan tidak mencemari atau merusak kehidupan akuatik.
Kandungan fosfat yang ada juga mampu menyuburkan tanaman
sehingga sisa air mencucinya dapat digunakan kembali untuk
menyirami tanaman. Di Indonesia pelaku bisnis yang
menghasilkan produk ini masih didominasi dari impor seperti
misalnya produk dari Melilea series asal Malaysia, Ultraco
Detergen dari Jerman, Eco ball.
2.1.5. Pewangi sekali bilas
Kebiasaan mencuci selain menggunakan detergen pasti juga
tidak lepas dari penggunaan pewangi pakaian. Awalnya pewangi
pakaian membutuhkan air yang lebih banyak karena proses
pembilasannya dua kali, hal ini dirasa sebagai pemborosan air.
Belum lagi air bilasan pewangi itu tidak dapat digunakan untuk
keperluan lainnya. Dengan adanya isu-isu kesehatan lingkungan
maka muncullah pewangi sekali bilas yang bertujuan untuk
penghematan air dan mengurangi dampak tercemarnya air karena
bahan kimia yang ada didalamnya. Pewangi sekali bilas ini hadir
di Indonesia dipelopori oleh Unilever lewat molto sekali bilas,
56
disusul oleh saingan beratnya yaitu Wings dengan Softener so
Klin sekali bilas dan beberapa merek baru yang muncul di
Indonesia seperti Downy & Vanish.
2.1.6. Lerak
Merupakan produk detergen ramah lingkungan asli
Indonesia. Bahan sabun lerak ini dari biji tumbuhan pohon lerak
yang dari jaman kerajaan dahulu digunakan untuk mencuci batik.
Tak hanya ramah lingkungan karena bahannya yang alami tapi
mencuci dengan lerak tidak melunturkan warna dan kain juga
menjadi lebih awet, air sisa pencucian dengan lerak juga tidak
menimbulkan efek negatif apapun bagi lingkungan.
2.1.7. Penyuling Air
Penyulingan air bertujuan unuk menjernihkan sumber air
yang nantinya dapat digunakan sebagai air minum. Sumber airnya
pun dapat dari PDAM, air sumur bahkan air hujan. Penyuling Air
dikatakan ramah lingkungan karena tanpa menggunakan gas
artinya tanpa harus dimasak dan tanpa listrik juga lebih murah
jika dibandingkan harus membeli galon. Proses penyulingan air
biasanya dilakukan secara 4 tahap, pertama air akan melewati
saringan serat mikto untuk menghilangkan kotoran yang terlihat,
kemudian melewati filter karbon aktif yang menghilangkan
semua parasit dan pestisida berbahaya, kemudian melewati
prosesor pembunuh kuman menghilangkan virus dan bakteri,
57
yang terakhir akan melewati penjernih yang menghasilkan air
yang jernih tidak berbau dan tidak berasa. Produsen produk
penyuling ini antara lain Unilever melalui produk Pure It, PT
Holland for water melalui produk Nazava dan PT. Hydro Water
Technology melalui produk Hydro Water Solution.
2.1.8. Tas Plastik Biodegredeable
Untuk mengurangi dampak akibat menumpuknya sampah
plastik yang tidak dapat terurai dengan cepat dan semakin
tingginya kepedulian pada lingkungan hadir sebuah produk tas
plastik biodegredeable. Plastik ini dikatakan ramah lingkungan
karena mudah melebur ditanah karena dibuat dari material yang
disebut polyhydroxybutyrate atau disingkat PHB. Material
tersebut berasal dari senyawa organik yang diproduksi bakteri,
tidak seperti plastik biasa yang dibuat dari minyak bumi. Bahan
ini kemudian dikembangkan kembali dengan menambahkan
partikel lempung berdiamter kecil yang berfungsi sebagai katalis
yang membenatu degradasi dalam tanah. Plastik ini terbukti dapat
terurai selama 7 minggu dalam ruang pengkomposan. Produsen
yang mempelopori penggunaan produk plastik biodegredeable
dalam seluruh produknya adalah Fujitsu. Fujitsu juga telah
memberikan contoh bahwa penggunaan plastik tradisional harus
ditinggalkan, di Indonesia plastik biodegredeable dapat dengan
mudah ditemui di minimarket atau supermarket.
58
2.1.9. Tas Kertas dan Tas Belanja
Serupa dengan kasus tas plastik biodegredeable, tas kertas
dan tas belanja hadir karena keprihatinan penggunaan tas plastik
polymer yang berlebihan. Tas kertas dan tas belanja dikatakan
sebagai produk ramah lingkungan karena bahannya yang awet
dan mudah diproses kembali, tas kertas menggunakan bahan baku
dari kertas daur ulang. Tas belanja biasanya berbahan kain/ puring
yang daya tahan penggunaannya bisa bertahan maksimal hingga
10 tahun.
2.1.10. Botol dan Plastik BPA Free
BPA Free artinya bahan tersebut bebas dari bahan BPA
atau bisphenol-A yang merupakan zat kimia sintetis yang biasa
digunakan pada beragam produk plastik, salah satunya produk
botol susu bayi. BPA sendiri dapat berdampak terhadap
kesehatan, reproduksi, perkembangan dan tingkah laku anak
seperti obesitas dan pubertas dini. Botol dan Plastik BPA Free
dikatakan sebagai produk ramah lingkungan karena tidak
berdampak negatif bagi kesehatan, dan tidak ada efek buruk bagi
lingkungan (FDA). Beberapa merek yang sudah ada di Indonesia
diantaranya Avent, Nuby, Sassy Mam, Evenflo, Medela, Tomme
Tippie, Playtex dll.
59
2.1.11. Beras, Buah & Sayur Organik
Produk ini dikatakan ramah lingkungan karena mengandung
bahan alami dimana dalam proses penanamannya tidak
menggunakan pupuk pestisida dan pupuk kima, karena pupuk
yang digunakan adalah pupuk kompos. Dari berbagai hasil
penelitian ditemukan bahwa produk organik lebih memberikan
efek kesehatan jangka panjang dimana kandungan vitamin lebih
baik, anti oksidan 40% lebih banyak, flavonorid, pytonutrium 10-
50 % lebih tinggi dan kadar nitrat lebih rendah dan mampu
mencegah kanker.
2.1.12. Obat Herbal
Banyak keuntungan produk herbal alami dibandingkan
dengan obat kimia. Berikut adalah beberapa keunggulan dari
produk herbal alami seperti tidak adanya efek samping karena
bahan yang digunakan semua berasal dari alam, bebas toksin,
mudah diproduksi, menghilangkan akar penyebab penyakit serta
multi khasiat.
2.2. Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non green product)
Berkebalikan dari produk ramah lingkungan (green product),
produk tidak ramah lingkungan secara mudahnya artinya produk yang
tidak memperhatikan lingkungan atau tidak memiliki fungsi lingkungan.
Mencari produk semacam ini di Indonesia justru sangat mudah, berikut
60
adalah beberapa contoh produk tidak ramah lingkungan (non green
product) secara umum :
Tabel 2.2
Contoh Produk Tidak Ramah Lingkungan secara umum
Jenis Produk Produk Ramah Lingkungan
Kosmetik
Kosmetik berbahan kimia berbahaya
Kosmetik dengan pengujian terhadap binatang
(animal testing)
Elektronik elektronik yang boros daya
Mobil
Mobil boros bbm
Mobil yang menghasilkan banyak emisi untuk
lingkungan
Produk Rumah
Tangga
Detergen dengan bahan kimia berbahaya
Cairan pembersih berbahan keras
Tas Plastik Polymer
Botol & aneka plastik yang mengandung BPA
Cairan Obat Nyamuk mengandung racun
Makanan Beras , Buah & Sayur Anorganik
Obat Kimia, Non Herbal
Sumber : Observasi Peneliti
2.2.1. Kosmetik berbahan kimia berbahaya
Kosmetik jenis ini biasa disebut dengan kosmetik
berbahaya. Badan POM sendiri sudah mengkategorikan mana saja
yang dapat dikatakan sebagai kosmetik berbahaya yaitu kosmetik
61
yang mengandung merkuri, hidrokinon, asam retinoatdan
resorsinol. Masing-masing berbahaya bagi kesehatan, misalnya
merkuri yang menjadi penyebab kanker, cacat janin, gagal ginjal
dan gangguan syaraf. Hidrokuinon harus dipakai berdasar resep
dokter karena jika berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit.
Asam retinoat dapat mengikis kulit dan dapat menyebabkan cacat
pada janin. Beberapa produk kosmetik berbahaya ini beredar
dengan merek Tabita Series, Green Alvina, Chrysant series,
Hayfa series, dr. Nur Hidayat, SpKK dll.
2.2.2. Kosmetik dengan pengujian terhadap binatang
Peraturan kosmetik di Indonesia diatur oleh Cosmetic
Directive Asean. Tidak seperti Uni Eropa, Asean tidak melarang
pengujian kosmetik terhadap binatang di wilayah Asia Tenggara.
Maka tak heran banyak merek kosmetik impor yang ada di
Indonesia masih melakukan uji coba pada binatang yang biasaya
terjadi pada hewan tikus, katak, babi atau monyet
(www.tabloidnova.com) Beberapa uji coba kosmetik ini
dilakukan dengan mencukur bulu binatang itu, diteteskan atau
bahkan menyuntikkan bahan kosmetik kepada hewan percobaan
tadi, jika terjadi iritasi kemungkinan bulu mata akan memerah,
ada pendarahan, kebutaan bahkan kematian. Inilah sebabnya
produk kosmetik ini dikategorikan sebagai produk tidak ramah
lingkungan atau Non green product. Produk kosmetik impor yang
62
ada di Indonesia dan masih melakukan uji coba terhadap
binatang adalah Bobbi Brown, Channel, Clinique, Dior, Elizabeth
Arden, Estee Lauder, Lancome, L’Oreal, L’Occitane, Maybelline,
Max Factor, MAC, Olay, Pantene, Revlon, SK II, Shu Uemura,
Yves Rocher, Yves Saint Laurent
2.2.3. Elektronik Boros Daya
Produk ini dimasukkan dalam kategori produk tidak ramah
lingkungan dikarenakan tidak efisien dalam penggunaan sumber
daya. Produk ini biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih
murah dengan daya tahan penggunaannya juga sementara atau
cepat rusak. Beberapa produk ini banyak ditemukan dalam
elektronik seperti AC setengah PK yang mebutuhkan 750 watt,
mesin cuci 1200watt-1400watt , TV tabung dll. Beberapa merek
produk yang masih tergolong boros daya/listrik masih didominasi
produk china seperti SUPER COOL, TCL , Changhong dll.
2.2.4. Mobil boros bbm
Mobil jenis ini dikatakan sebagai produk tidak ramah
lingkungan karena tidak adanya efisiensi bahan bakar minyak,
sedangkan kita tahu bahwa bbm semakin menipis dan belum ada
teknologi yang dapat dengan mudah menggantikan bbm. Mobil
dengan jenis seperti ini biasanya ditemukan pada mobil lama
yang muncul sebelum adanya teknologi hemat bahan bakar.
Tetapi juga ada beberapa mobil baru yang boros bbm dikarenakan
63
cc nya yang besar. Beberapa merek mobil baru yang boros bahan
bakar antara lain Toyota Fortuner & Chevrolet Spark.
2.2.5. Tas plastik Polymer
Banyak penggunaan tas plastik polymer ini mempunyai
berbagai dampak buruk bagi lingkungan karena mampu
mendegradasi lingkungan, karena plastik membutuhkan 1000
tahun agar terurai dengan sempurna. Saat terurai partikel plastik
akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar kan
menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan
manusia dapat memicu kanker, hepatitis, pembengkakakn hati,
gangguan sistem syaraf bahkan memicu depresi. Tas plastik
polymer juga menyebabkan banjir karena menyumbat saluran-
saluran air dan tanggul, dalam proses produksinya pun juga
menyebabkan perubahan iklim utama dimana sejak proses
produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik
mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer.
2.2.6. Botol & Plastik BPA
BPA merupakan kepanjangan dari bishpenol-A sebuah zat
kimia yang sudah digunakan untuk membuat plastik dan resin
epoksifenolat sejak 1957. Tahun 2010 Amerika Serikat Food and
Drug Administration (FDA) memperingatkan kemungkinan
bahaya terhadap janin, bayi dan anak-anak. Tahun yang sama
Kanada mengategorikan zat ini sebagai zat beracun. Gangguan
64
yang bisa karena BPA yaitu obesitas, gangguan fungsi tiroid,
kanker bahakan penyakit jantung dan penurunan produksi sperma,
gangguan kekebalan tubuh dan pubertas dini. Produk yang
mengandung BPA ini sangat mudah ditemui, dengan ciri-ciri
produk plastik mengkilap dan tidak mudah rusak.
2.2.7. Beras, buah & sayur organik
Produk beras, buah dan sayur anorganik justru dengan
mudah dapat kita temui dipasaran. Dikatakan anorganik karena
masih menggunakan pupuk pestisida dan pupuk kimia dalam
pemrosesannya. Pestisida dalam bahan makanan adalah unsur
karsinogen yang dalam jumlah tertentu dan apabila dikonsumsi
secara berlanjut dapat mencetuskan kanker dan toksisitas pada
organ hati dan ginjal. Sedangkan Penggunaan pupuk kimia juga
tidak baik untuk tanah yaitu membuat tanah menjadi tidak
gembur lagidan keras, ini akan menyebabkan matinya unsur hara
sehingga tanah tidak subur lagi.
2.2.8. Obat non herbal atau obat kimia
Obat jenis ini dikategorikan sebagai produk tidak ramah
lingkungan (Non green product) dikarenakan produk ini memiliki
dampak yang buruk bagi kesehatan dalam konsumsinya dan
berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan dalam
pemrosesannya. Saat dikonsumsi obat jenis ini dapat memiliki
efek negatif seperti rusaknya ginjal atau memunculkan gejala
65
penyakit lain karena ketidak cocokan pada bahan obat tersebut.
Dalam pemrosesannya juga membawa dampak negatif bagi
lingkungan karena adanya limbah bahan obat yang beberapa tidak
dapat diolah kembali.
66
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan analisis data dan pembahasan hasil penelitian
tentang Analisis sikap konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green
Product) dan Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) pada
Mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013 UPN “Veteran”
Yogyakarta. Data penelitian diperoleh berdasarkan hasil penyebaran kuesioner
terhadap 75 responden sebagai sampel penelitian.
3.1 Profil Responden
Profil responden dalam penelitian ini ditinjau berdasarkan jenis kelamin,
tingkat usia,angkatan dan tingkat pendapatan yang diterima perbulan.
3.2 Karateristik Responden
Hasil data ini digunakan untuk mengetahui tentang karateristik responden
yang meliputi jenis kelamin, usia, angkatan dan pendapatan per bulan
Mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angkatan 2011-
2013.
1. Jenis Kelamin
Deskripsi karateristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan
pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
Pria 24 32%
Wanita 51 68%
Jumlah 75 100 %
Sumber : Data Primer diolah, 2014
67
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah
Wanita yaitu sebanyak 51 orang (68%) dan sisanya sebanyak 25 orang
(32%) adalah Wanita. Jadi, responden dalam penelitian ini sebagian
besar adalah wanita
2. Usia
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada
tabel 3.2
Tabel 3.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase (%)
>19 tahun 14 18,7%
20-22 tahun 55 73,3%
23-25 tahun 5 6,7%
> 25 tahun 1 1,3%
Jumlah 75 100,00%
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 3.2. diatas dapat dilihat bahwa dari 75 responden
sebagian besar merupakan usia antara 20-22 tahun yang mencapai 55
orang (73,3%), kemudian disusul oleh usia kurang dari 19 tahun yang
mencapai 14 orang (18,7%), selanjutnya untuk usia 23-25 tahun yang
mencapai 5 orang (6,7%) dan yang usia lebih dari 25 tahun hanya 1
orang (1,3%)
3. Pendapatan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendapatan disajikan
pada tabel 3.4.
68
Tabel 3.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Jumlah Presentase (%)
< Rp. 1.000.000 26 34,7%
Rp. 1.000.000-Rp.1.499.999 23 30,7%
Rp.1.500.000-Rp.2.000.000 7 9,3%
Rp.2.000.000-Rp.2.500.000 8 10,7%
≥ Rp. 2.500.000 11 14,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 3.4. dapat dilihat bahwa dari 75 responden sebagian
besar merupakan responden yang mempunyai pendapatan kurang dari
Rp.1.000.000 sebanyak 26 orang (34,7%), kemudian disusul oleh
responden yang mempunyai pendapatan Rp.1.000.000-1.499.999
sebanyak 23 orang (30,7%) selanjutnya responden yang mempunyai
pendapatan lebih dari 2.500.000 sebanyak 11 orang (14,7%),
selanjutnya responden yang mempunyai pendapatan Rp.2.000.000
sebanyak 8 orang (10,7%) terakhir responden dengan pendapatan
Rp.1.500.000-2.000.000 merupakan jumlah terkecil yaitu sebesar 7
orang (9,3 %). Hal ini menunjukan bahwa responden dalam penelitian
ini lebih didominasi oleh orang yang memiliki pendapatan menengah.
3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Untuk mengukur validitas, digunakan metode korelasi productmoment
Pearson. Dari hasil analisis terhadap butir-butir pertanyaan dengan
taraf signifikasi 5% dan df = n-2 (5%, 73) = 0,227 diperoleh bahwa
69
semua butir pertanyaan adalah valid karena r hitung > r tabel. Hasil
selengkapnya dari pengujian validitas setiap pertanyaan dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel 3.5
Hasil pengujian Validitas Variabel Evaluasi
No r hitung
Green Product
r hitung Non Green
Product r tabel Keterangan
1 0,489 0,681 0,227 Valid
2 0,645 0,727 0,227 Valid
3 0,682 0,581 0,227 Valid
4 0,641 0,696 0,227 Valid
5 0,552 0,667 0,227 Valid
6 0,609 0,696 0,227 Valid
7 0,503 0,601 0,227 Valid
8 0,674 0,596 0,227 Valid
9 0,657 0,643 0,227 Valid
10 0,632 0,609 0,227 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Tabel 3.6
Hasil pengujian Validitas variabel Keyakinan
No r hitung
Green Product
r hitung Non
Green Product r tabel Keterangan
1 0,384 0,611 0,227 Valid
2 0,621 0,653 0,227 Valid
3 0,570 0,679 0,227 Valid
4 0,585 0,789 0,227 Valid
5 0,681 0,865 0,227 Valid
6 0,606 0,866 0,227 Valid
7 0,666 0,698 0,227 Valid
8 0,695 0,827 0,227 Valid
9 0,702 0,704 0,227 Valid
10 0,679 0,674 0,227 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2014
70
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 3.7
Hasil analisis Uji Reabilitas
Produk Variabel r tabel r hitung Keterangan
Green
Product
Evaluasi
Keyakinan
0,227
0,227
0,798
0,816
Reliabilitas tinggi
Reliabilitas tinggi
Non Green
Product
Evaluasi
Keyakinan
0,227
0,227
0,843
0,906
Reliabilitas tinggi
Reliabilitas
sempurna
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa variabel Evaluasi dari
Green Product memiliki nilai r hitung sebesar 0,798 dan variabel
Evaluasidari Green Product memiliki r hitung sebesar 0,816. Hasil
yang diperoleh dari variabel Evaluasidari Non Green Product memiliki
r hitung sebesar 0,843 dan variabel Evaluasi sebesar 0,906. Maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan adalah sahih karena r hitung > r
tabel.
3.4 Deskripsi Variabel Penelitian
3.4.1 Green Product
3.4.1.1. Green Product terhadap Analisis Evaluasi
Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut
kualitas, ciri, desain dan jaminan terhadap analisis Evaluasi
dari Green Product akan diberikan pada tabel dibawah ini:
71
1. Atribut Kualitas
Tabel 3.8
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas
Kualitas Jumlah Presentase
Sangat Setuju 31 41,3%
Setuju 39 52%
Netral 4 5,3%
Tidak Setuju 1 1,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.8 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut kualitas,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 31
orang (41,3%), yang menyatakan setuju sebanyak 39 orang
(52%), yang menyatakan Netral sebanyak 4 orang (5,3%),
yang menyatakan tidak setuju 1 orang (1,3%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju juga tidak ada. Dengan
demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada
atribut kualitas dari Green Product. Hal ini menunjukkan
responden memberikan penilaian sangat tinggi terhadap
kualitas dari Green Product.
72
2. Atribut Ciri
Tabel 3.9
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri
Ciri Jumlah Presentase
Sangat Setuju 29 38,7%
Setuju 37 49,3%
Netral 8 10,7%
Tidak Setuju 1 1,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.9 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 29 orang (38,7%),
yang menyatakan setuju sebanyak 37 orang (49,3%), yang
menyatakan Netral sebanyak 8 orang (10,7%), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan
demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada
atribut ciri dari Green Product. Hal ini menunjukkan
responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap
atribut ciri dari Green Product.
73
3. Atribut Desain
Tabel 3.10
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain
Desain Jumlah Presentase
Sangat Setuju 23 30,7%
Setuju 26 34,7%
Netral 21 28,0%
Tidak Setuju 5 6,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut desain, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang (30,7%),
yang menyatakan setuju sebanyak 26 orang (34,7%), yang
menyatakan Netral sebanyak 21 orang (28%), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 5 orang (6,7%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan
demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada
atribut desain dari Green Product. Hal ini menunjukkan
responden memberikan penilaian yang tinggi terhadap
atribut desain dari Green Product.
74
4. Atribut Jaminan
Tabel 3.11
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan
Jaminan Jumlah Presentase
Sangat Setuju 40 53,3%
Setuju 28 37,3%
Netral 7 9,3%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.11 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut jaminan,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 40
orang (53,3%), yang menyatakan setuju sebanyak 28 orang
(37,3%), yang menyatakan Netral sebanyak 7 orang (9,3%),
yang menyatakan tidak setuju tidak ada (0%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan
demikian, mayoritas responden menyatakan sangat setuju
pada atribut jaminan dari Green Product. Hal ini
menunjukkan responden memberikan penilain yang sangat
tinggi terhadap atribut jaminan dari Green Product karena
lebih dari 50% responden mengatakan sangat setuju.
75
3.4.1.2 Green Product terhadap analisis Keyakinan
Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut
kualitas, ciri, desain dan jaminan terhadap analisis
Keyakinan dari Green Product akan diberikan pada tabel-
tabel dibawah ini:
1. Atribut Kualitas
Tabel 3.12
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas
Kualitas Jumlah Presentase
Sangat Setuju 18 24%
Setuju 41 54,7%
Netral 12 16%
Tidak Setuju 4 5,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : Data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.12 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut kualitas,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 18
orang (24%), yang menyatakan setuju sebanyak 41 orang
(54,7%), yang menyatakan Netral sebanyak 12 orang
(16%), yang menyatakan tidak setuju sebanyak 4 orang
(5,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada.
Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan sangat
setuju pada atribut kualitas dari Green Product. Hal ini
menunjukkan responden memberikan keyakinan yang
sangat tinggi terhadap atribut kualitas dari Green Product.
76
2. Atribut Ciri
Tabel 3.13
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri
Ciri Jumlah Presentase
Sangat Setuju 22 29,3%
Setuju 41 54,7%
Netral 11 14,7%
Tidak Setuju 1 1,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.13 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 22 orang (29,3%),
yang menyatakan setuju sebanyak 41 orang (54,7%), yang
menyatakan Netral sebanyak 11 orang (14,7%), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju juga tidak ada. Dengan
demikian mayoritas responden menyatakan sangat setuju
pada atribut ciri dari Green Product. Hal ini menunjukkan
responden memberikan kepercayaan yang sangat tinggi
terhadap atribut ciri dari Green Product.
77
3. Atribut Desain
Tabel 3.14
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain
Desain Jumlah Presentase
Sangat Setuju 19 25,3%
Setuju 22 29,3%
Netral 29 38,7%
Tidak Setuju 5 6,7%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.15 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut desain, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (25,3%),
yang menyatakan setuju sebanyak 22 orang (29,3%), yang
menyatakan Netral sebanyak 29 orang (38,7%), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 5 orang (6,7%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dengan
demikian, mayoritas responden menyatakan setuju pada
atribut desain dari Green Product.
4. Atribut Jaminan
Tabel 3.15
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan
Jaminan Jumlah Presentase
Sangat Setuju 28 37,3%
Setuju 35 46,7%
Netral 12 16%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
78
Berdasarkan tabel 3.15 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 28 orang (37,3%),
yang menyatakan setuju sebanyak 35 orang (46,7%), yang
menyatakan Netral sebanyak 12 orang (16%), yang
menyatakan tidak setuju tidak ada dan yang menyatakan
sangat tidak setuju juga tidak ada. Dengan demikian,
mayoritas responden menyatakan sangat setuju pada atribut
jaminan dari Green Product. Hal ini menunjukkan
responden memberikan kepercayaan yang tinggi terhadap
atribut jaminan dari Green Product.
3.4.2 Non Green Product
3.4.2.1 Non Green Product terhadap analisis Evaluasi
Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut kualitas,
ciri, desain dan jaminan terhadap analisis Evaluasi dari Non Green
Product akan diberikan pada tabel-tabel dibawah ini :
1. Atribut Kualitas
Tabel 3.16
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas
Jaminan Jumlah Presentase
Sangat Setuju 3 4%
Setuju 15 20%
Netral 18 24%
Tidak Setuju 32 42,7%
Sangat Tidak Setuju 7 9,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
79
Berdasarkan tabel 3.16 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut kualitas, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 3 orang (4%), yang
menyatakan setuju sebanyak 15 orang (20%), yang menyatakan
Netral sebanyak 18 orang (24%), yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 32 orang (42,7%) dan yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 7 orang (9,3%). Dengan demikian, mayoritas
responden menyatakan tidak setuju pada atribut kualitas dari Non
Green Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan
penilaian yang rendah terhadap atribut kualitas dari Non Green
Product.
2. Atribut Ciri
Tabel 3.17
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri
Ciri Jumlah Presentase
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 7 9,3%
Netral 9 12%
Tidak Setuju 34 45,3%
Sangat Tidak Setuju 25 33,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.17 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden yang
menyatakan sangat setuju tidak ada (0%), yang menyatakan setuju
sebanyak 7 orang (9,3%), yang menyatakan Netral sebanyak 9
orang (12%), yang menyatakan tidak setuju sebanyak 34 orang
80
(45,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 25
orang (53,3%). Dengan demikian, mayoritas responden
menyatakan tidak setuju pada atribut ciri dari Non Green Product.
Hal ini menunjukkan responden memberikan penilaian yang rendah
terhadap atribut ciri dari Non Green Product.
3. Atribut Desain
Tabel 3.18
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain
Desain Jumlah Presentase
Sangat Setuju 1 1,3%
Setuju 8 10,7 %
Netral 25 33 ,3%
Tidak Setuju 27 36 %
Sangat Tidak Setuju 14 18,7 %
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.18 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut desain, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 1 orang (1,3%), yang
menyatakan setuju sebanyak 8 orang (10,7%), yang menyatakan
Netral sebanyak 25 orang (33,3%), yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 27 orang (36%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 14 orang (18,7%). Dengan demikian, mayoritas
responden menyatakan tidak setuju pada atribut desain dari Non
Green Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan
penilaian yang rendah terhadap atribut desain dari Non Green
Product.
81
4. Atribut Jaminan
Tabel 3.19
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan
Jaminan Jumlah Presentase
Sangat Setuju 2 2,7%
Setuju 9 12 %
Netral 5 6,7 %
Tidak Setuju 30 40%
Sangat Tidak Setuju 29 38,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.19 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut jaminan, responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 2 orang (2,7%), yang
menyatakan setuju sebanyak 9 orang (12%), yang menyatakan
Netral sebanyak 5 orang (6,7%), yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 30 orang (40%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 29 orang (38,7%). Dengan demikian, mayoritas
responden menyatakan tidak setuju pada atribut jaminan dari Non
Green Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan
penilaian yang sangat tinggi terhadap atribut jaminan dari Non
Green Product.
3.4.2.2. Non Green Product terhadap analisis Keyakinan
Hasil yang diperoleh dari data responden terhadap atribut kualitas,
ciri, desain dan jaminan terhadap analisis Kepercayaan dari Non
Green Product akan diberikan pada tabel-tabel dibawah ini :
82
1. Atribut Kualitas
Tabel 3.20
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Kualitas
Kualitas Jumlah Presentase
Sangat Setuju 8 10,7%
Setuju 21 28%
Netral 21 28%
Tidak Setuju 21 28%
Sangat Tidak Setuju 4 5,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.20 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut kualitas, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 8 orang (10,7%),
yang menyatakan setuju sebanyak 21 orang (28%), yang
menyatakan Netral sebanyak 21 orang (28%), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 21 orang (28%) dan yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (5,3%).
Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan setuju,
Netral dan tidak setuju pada atribut kualitas dari Non Green
Product. Hal ini menunjukkan responden memberikan
kepercayaan yang belum pasti terhadap atribut kualitas dari
Non Green Product.
83
2. Atribut Ciri
Tabel 3.21
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Ciri
Ciri Jumlah Presentase
Sangat Setuju 7 9,3%
Setuju 14 18,7%
Netral 22 29,3%
Tidak Setuju 20 26,7%
Sangat Tidak Setuju 12 16%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.21 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut ciri, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang (9,3%),
yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang (18,7%), yang
menyatakan Netral sebanyak 22 orang (29,3%), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 20 orang (26,7%) dan
yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 12 orang
(16%). Dengan demikian mayoritas responden menyatakan
Netral pada atribut ciri dari Non Green Product. Hal ini
menunjukkan responden belum dapat memberikan
kepercayaan terhadap atribut ciri dari Non Green Product.
84
3. Atribut Desain
Tabel 3.22
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Desain
Desain Jumlah Presentase
Sangat Setuju 10 13,3%
Setuju 13 17,3%
Netral 29 38,7%
Tidak Setuju 16 21,3%
Sangat Tidak Setuju 7 9,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.22 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut desain, responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10 orang (13,3%),
yang menyatakan setuju sebanyak 13 orang (17,3%), yang
menyatakan Netral sebanyak 29 orang (38,7%), yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 16 orang (21,3%) dan
yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 7 orang
(9,3%). Dengan demikian, mayoritas responden
menyatakan Netral pada atribut desain dari Non Green
Product. Hal ini menunjukkan responden belum bisa
memberikan kepercayaan terhadap atribut desain dari Non
Green Product.
85
4. Atribut Jaminan
Tabel 3.23
Hasil yang diperoleh terhadap atribut Jaminan
Jaminan Jumlah Presentase
Sangat Setuju 14 18,7%
Setuju 14 18,7%
Netral 17 22,7%
Tidak Setuju 16 21,3%
Sangat Tidak Setuju 14 18,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : data primer diolah,2014
Berdasarkan tabel 3.23 diatas dapat dilihat bahwa dari 75
responden yang diambil terhadap atribut jaminan,
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14
orang (18,7%), yang menyatakan setuju sebanyak 14 orang
(18,7%), yang menyatakan Netral sebanyak 17 orang
(22,7%), yang menyatakan tidak setuju tidak sebanyak 16
orang (21,3%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 14 orang (18,7%). Dengan demikian, mayoritas
responden menyatakan Netral pada atribut jaminan dari
Non Green Product. Hal ini menunjukkan responden belum
bisa memberikan kepercayaan terhadap atribut jaminan dari
Non Green Product.
86
3.5 Analisis Data dan Hasil Penelitian
3.5.1 Analisis Evaluasi
Hasil dari rata-rata Evaluasi, didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 3.24
Hasil Analisis Evaluasi
Atribut Green Product Non Green Product
Kualitas 4,19 2,72
Ciri 4,03 2,19
Desain 3,80 2,44
Jaminan 4,44 2,00
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Dari tabel diatas terlihat bahwa atribut kualitas untuk Green
Product memperoleh skor sebesar 4,19 sedangkan atribut kualitas dari
Non Green Product sebesar 2,72. Atribut ciri dari Green Product
memperoleh skor sebesar 4,03 sedang atribut ciri dari Non Green
Product memperoleh skor sebesar 32,19. Atribut Desain dari Green
Product memperoleh skor sebesar 3,80 sedang atribut desain dari Non
Green Product memperoleh skor sebesar 2,44. Atribut Jaminan dari
Green Product memperoleh skor sebesar 4,44 sedang atribut jaminan
dari Non Green Product memperoleh skor sebesar 2,00.
Dengan demikian terlihat bahwa secara umum konsumen menilai
baik terhadap kinerja atribut-atribut dari Green Product karena
keseluruhan skor dari tiap-tiap atribut lebih tinggi dibandingkan dari
atribut-atribut Non Green Product. Atribut jaminan dari Green
Product adalah yang terbaik bagi konsumen, disusul dengan atribut
87
kualitas dari Green Product yang juga dipercaya oleh konsumen,
peringkat ketiga yang dipercaya baik oleh konsumen adalah atribut
Ciri dan terakhir atribut yang juga dipercaya konsumen baik adalah
atribut Desain.
3.5.2 Analisis Keyakinan
Hasil dari rata-rata Kepercayaan didapat hasil sebagai berikut :
Tabel 3.25
Hasil Analisis Keyakinan
Atribut Green Product Non Green Product
Kualitas 3,80 3,14
Ciri 3,90 2,84
Desain 3,62 3,02
Jaminan 4,21 3,03
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Dari tabel diatas terlihat bahwa atribut kualitas untuk Green
Product memperoleh skor sebesar 3,80 sedangkan atribut kualitas dari
Non Green Product sebesar 3,14. Atribut ciri dari Green Product
memperoleh skor sebesar 3,90 sedang atribut ciri dari Non Green
Product memperoleh skor sebesar 2,84. Atribut Desain dari Green
Product memperoleh skor sebesar 3,62 sedang atribut desain dari Non
Green Product memperoleh skor sebesar 3,02. Atribut Jaminan dari
Green Product memperoleh skor sebesar 4,21 sedang atribut jaminan
dari Non Green Product memperoleh skor sebesar 3,03.
Dengan demikian terlihat bahwa ternyata secara umum konsumen
memberikan kepercayaan lebih tinggi terhadap atribut-atribut dari
88
Green Product karena keseluruhan skor dari tiap-tiap atribut lebih
tinggi dibandingkan dari atribut-atribut Non Green Product. Dari tabel
diatas juga terlihat bahwa atribut Jaminan dari Green Product dinilai
paling baik oleh konsumen,disusul dengan Kepercayaan terhadap ciri,
kualitas dan desain.
3.5.3 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Analisis Evaluasi (ei) Green
Product
Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada
model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang
(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing
komponen Evaluasi dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.26
Nilai Rata-rata Tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)
terhadap Green Product
Atribut Kriteria Jawaban Skor Rata-rata
SS S N TS STS 5 4 3 2 1 Tertimbang
Kualitas 31 39 4 1 0 155 156 12 2 0 4,33
Ciri 29 37 8 1 0 145 148 24 2 0 4,25
Desain 23 26 21 5 0 115 104 63 10 0 3,89
Jaminan 40 28 7 0 0 200 112 21 0 0 4,44
Sumber : Data primer diolah, 2014
3.5.4 Nilai rata- rata tertimbang untuk Analisis Kepercayaan Green
Product
Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada
model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang
89
(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing
komponen Kepercayaan dengan hasil sebagai berikut
Tabel 3.27
Nilai Rata-Rata Tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)
terhadap Green Product
Atribut Kriteria Jawaban Skor Rata-rata
SS S N TS STS 5 4 3 2 1 tertimbang
Kualitas 18 41 12 4 0 90 164 36 8 0 4,0
Ciri 22 41 11 1 0 110 164 33 2 0 4,1
Desain 19 22 29 5 0 95 88 87 10 0 3,7
Jaminan 28 35 12 0 0 140 140 36 0 0 4,2
Sumber : Data Primer diolah, 2014
3.5.5 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Analisis Evaluasi (ei) Non
Green Product
Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada
model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang
(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing
komponen Evaluasi(Evaluasi) dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.28
Nilai Rata-rata Tertimbang Atribut Untuk Evaluasi (ei)
terhadap Non Green Product
Atribut
Kriteria Jawaban Skor Rata-rata
SS S N TS STS 5 4 3 2 1 tertimbang
Kualitas 3 15 18 32 7 15 60 54 64 7 2,67
Ciri 0 7 9 34 25 0 28 27 68 25 1,97
Desain 1 8 25 27 14 5 32 75 54 14 2,40
Jaminan 2 9 5 30 29 10 36 15 60 29 2,00
Sumber : Data primer diolah, 2014
90
3.5.6 Nilai rata-rata tertimbang Atribut Analisis Keyakinan (bi) Non
Green Product
Berdasarkan tabulasi data (data processing) yang dilakukan pada
model sikap Fishbein diperoleh hasil nilai rata-rata tertimbang
(harmonic mean) untuk masing masing atribut pada masing-masing
komponen Evaluasidengan hasil sebagai berikut
Tabel 3.29
Nilai Rata-Rata Tertimbang Atribut Untuk Keyakinan (bi)
terhadap Non Green Product
Atribut Kriteria Jawaban Skor
Rata-rata
SS S N TS STS 5 4 3 2 1 tertimbang
Kualitas 8 21 21 21 4 40 84 63 42 4 3,11
Ciri 7 14 22 20 12 35 56 66 40 12 2,79
Desain 10 13 29 16 7 50 52 87 32 7 3,04
Jaminan 14 14 17 16 14 70 56 51 32 14 2,97
Sumber : Data Primer diolah, 2014
3.5.7 Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing Atribut Green
Product
Berdasarkan nilai rata-rata tertimbang pada variabel Evaluasi(bi) tabel
3.26 dan Keyakinan (bi) tabel 3.27 dapat diperoleh nilai sikap
konsumen terhadap masing-masing atribut Green Product dengan
hasil sebagai berikut :
91
Tabel 3.30
Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut
Green Product
Atribut
Evaluasi Keyakinan Nilai Sikap Sikap
(ei) (bi) (bi x ei)
Kualitas 4,33 4,0 17 Positif
Ciri 4,25 4,1 18 Positif
Desain 3,89 3,7 15 Netral
Jaminan 4,44 4,2 19 Positif
Sikap 68
Sumber : Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 3.30 diatas maka dapat diketahui sikap konsumen
terhadap masing-masing atribut dengan cara membuat skala interval
kelas sebagai berikut (Simmamora,2004) :
Skala Interval = (m-n) / b
Dimana
m = skor tertinggi yang mungkin terjadi
n = skor terendah yang mungkin terjadi
b = jumlah skala yang ingin dibentuk
Skala interval = (25-1) / 5
= 4,8
Berdasar interval sebesar 4,8 tersebut, maka dapat dibuat interval kelas
sebagai berikut :
1 - 5,8 Sangat negatif
> 5,8 - 10,6 Negatif
92
>10,6 - 15,4 Netral
>15,4 - 20,2 Positif
>20,5 - 25 Sangat positif
3.5.8 Nilai Sikap Konsumen pada masing-masing Atribut Non Green
Product
Berdasarkan nilai rata-rata tertimbang pada variabel Evaluasi(ei) tabel
3.29 dan Keyakinan (bi) tabel 3.30 dapat diperoleh nilai sikap
konsumen terhadap masing-masing atribut Non Green Product dengan
hasil sebagai berikut :
Tabel 3.31
Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut
Non Green Product
Atribut Evaluasi Keyakinan
Nilai
Sikap Sikap
(ei) (ei) (bi x ei)
Kualitas 4,0 2,67 11 Netral
Ciri 4,1 1,97 8 Negatif
Desain 3,7 2,40 9 Negatif
Jaminan 4,2 2,00 8 Negatif
Sikap 36
Sumber : Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 3.31 diatas maka dapat diketahui sikap konsumen
terhadap masing-masing atribut dengan cara membuat skala interval
kelas sebagai berikut (Simmamora,2004) :
Skala Interval = (m-n) / b
Dimana
m = skor tertinggi yang mungkin terjadi
n = skor terendah yang mungkin terjadi
93
b = jumlah skala yang ingin dibentuk
Skala interval = (25-1) / 5
= 4,8
Berdasar interval sebesar 4,8 tersebut, maka dapat dibuat interval kelas
sebagai berikut :
1 - 5,8 Sangat negatif
> 5,8 - 10,6 Negatif
>10,6 - 15,4 Netral
>15,4 - 20,2 Positif
>20,5 - 25 Sangat positif
3.5.9 Nilai Sikap Konsumen Terhadap Green Product
Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap Green Product, terlebih
dahulu kita akan melihat total perolehan skor nilai terhdap Green
Product berdasar tabel 3.30
Tabel 3.30
Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing Atribut
Green Product
Atribut
Evaluasi Keyakinan Nilai Sikap Sikap
(ei) (bi) (ei x bi)
Kualitas 4,33 4,0 17 Positif
Ciri 4,25 4,1 18 Positif
Desain 3,89 3,7 15 Netral
Jaminan 4,44 4,2 19 Positif
Sikap 68
Sumber : Data primer diolah, 2014
94
Nilai sikap konsumen terhadap Green Product memperoleh skor 68,
untuk mengetahui skor 68 terletak pada skala penilaian sangat positif,
positif, netral, negatif, atau sangat negatif, terlebih dahulu akan
dihitung skor maksimum dan minimum untuk sikap pelanggan masing-
masing atribut.
Tabel 3.32
Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Green Product
atribut nilai
maksimum
nilai
maksimum nilai sikap
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 5 5 25
ciri 5 5 25
desain 5 5 25
jaminan 5 5 25
Jumlah 100
Sumber : Data primer diolah, 2014
Berdasarkan perhitungan skor maksimum sikap konsumen terhadap
masing-masing atribut tersebut diperoleh skor maksimum sikap
konsumen terhadap Non Green Product yaitu sebesar 100.
Tabel 3.33
Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Green Product
atribut nilai
maksimum
nilai
maksimum nilai sikap
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 1 1 1
ciri 1 1 1
desain 1 1 1
jaminan 1 1 1
Jumlah 4
Sumber : Data primer diolah, 2014
95
Berdasarkan tabel 3.32 diatas maka diketahui nilai minimum untuk
sikap konsumen terhadap Green Product adalah 4. Berdasarkan nilai
maksimum dan minimum tersebut maka dapat dibuat skala interval
dengan rumus sebagai berikut (Simmamora,2004) :
Skala Interval = (m-n) / b
Dimana
m = skor tertinggi yang mungkin terjadi
n = skor terendah yang mungkin terjadi
b = jumlah skala yang ingin dibentuk
Skala interval = (100-4) / 5
= 19,2
Berdasar interval sebesar 19,2 tersebut, maka dapat dibuat interval
kelas sebagai berikut :
4 - 23,2 Sangat negatif
> 23,2 - 42,4 Negatif
>42,4 - 61,6 Netral
>61,6 - 80,8 Positif
>80,9 - 100 Sangat positif
Nilai Berdasar interval kelas diatas, nilai sikap sebesar 68 dapat
disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap Green Product adalah
positif.
96
3.5.10 Sikap Konsumen Terhadap Non Green Product
Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap Non Green Product,
terlebih dahulu kita akan melihat total perolehan skor nilai terhdap
Green Product berdasar tabel 3.31
Tabel 3.31
Nilai Sikap Konsumen terhadap masing-masing atribut
Non Green Product
Atribut Evaluasi Keyakinan
Nilai
Sikap Sikap
(ei) (bi) (ei x bi)
Kualitas 4,0 2,67 11 Netral
Ciri 4,1 1,97 8 Negatif
Desain 3,7 2,40 9 Negatif
Jaminan 4,2 2,00 8 Negatif
Sikap 36
Sumber : Data primer diolah, 2014
Selanjutnya untuk mengetahui sikap konsumen 36 terletak pada skala
penilaian sangat positif, positif, netral, negatif, atau sangat negatif,
terlebih dahulu akan dihitung skor maksimum dan minimum untuk
sikap pelanggan masing-masing atribut.
Tabel 3.34
Skor Maksimum Sikap Konsumen terhadap Non Green Product
atribut nilai
maksimum
nilai
maksimum nilai sikap
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 5 5 25
ciri 5 5 25
desain 5 5 25
jaminan 5 5 25
Jumlah 100
Sumber : Data primer diolah, 2014
97
Berdasarkan perhitungan skor maksimum sikap konsumen terhadap
masing-masing atribut tersebut diperoleh skor maksimum sikap
konsumen terhadap Non Green Product yaitu sebesar 100.
Tabel 3.35
Skor Minimum Sikap Konsumen terhadap Non Green Product
atribut
nilai
maksimum
nilai
maksimum nilai sikap
Evaluasi Keyakinan (ei x bi)
kualitas 1 1 1
ciri 1 1 1
desain 1 1 1
jaminan 1 1 1
Jumlah 4
Sumber : Data primer diolah, 2014
Berdasarkan tabel 3.37 diatas maka diketahui nilai minimum untuk
sikap konsumen terhadap Non Green Product adalah 4. Berdasarkan
nilai maksimum dan minimum tersebut maka dapat dibuat skala
interval dengan rumus sebagai berikut (Simmamora,2004):
Skala Interval = (m-n) / b
Dimana
m = skor tertinggi yang mungkin terjadi
n = skor terendah yang mungkin terjadi
b = jumlah skala yang ingin dibentuk
Skala interval = (100-4) / 5
= 19,2
98
Berdasar interval sebesar 19,2 tersebut, maka dapat dibuat interval
kelas sebagai berikut :
4 - 23,2 Sangat negatif
> 23,2 - 42,4 Negatif
>42,4 - 61,6 Netral
>61,6 - 80,8 Positif
>80,9 - 100 Sangat positif
Nilai Berdasar interval kelas diatas, nilai sikap sebesar 61 dapat
disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap Non Green Product
adalah negatif.
3.6 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kalangan
mahasiswa Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta angakatan
2011-2013 dimana sampel yang dibutuhkan 75 responden dengan porsi
angkatan 2011 sebanyak 26, angkatan 2012 sebanyak 22 orang dan
angkatan 2013 sebanyak 27 orang. Hasil yang di peroleh adalah sebagian
besar responden penelitian merupakan wanita, berusia antara 20-22 tahun,
rata-rata pendapatan yang diperoleh tiap bulannya kurang dari
Rp.1.000.000.
Atribut dari Green Product maupun Non Green Product dalam
penelitian ini meliputi kualitas,ciri,desain dan jaminan. Berdasarkan hasil
analisis Evaluasi terhadap atribut Green Product dan Non Green Product
terlihat bahwa secara umum konsumen meilai lebih terhadap atribut-
99
atribut dari Green Product karena keseluruhan skor dari tiap-tiap atribut
lebih tinggi jika dibandingkan Non Green Product. Atribut kualitas adalah
terbaik bagi konsumen, disusul dengan atribut jaminan, selanjutnya ciri
dan terakhir desain.
Berdasar dari hasil analisis Keyakinan terhadap Green Product dan
Non Green Product terlihat bahwa secara umum konsumen lebih menilai
lebih tinggi terhadap atribut dari Green Product karena keseluruhan skor
lebih tinggi dibandingkan dari atribut Non Green Product. Jaminan
memperoleh posisi tertinggi dan dianggap paling penting bagi konsumen
dalam mempertimbangkan pembelian terhadap produk. Dapat juga
dikatakan, konsumen merasa bahwa keyakinan terhadap jaminan adalah
hal paling utama dalam pertimbangan pembelian terhadap Green Product
disusul dengan ciri,kualitas,desain.
Dari hasil analisis Evaluasi dan Keyakinan terhadap Green Product
terlihat bahwa konsumen memiliki sikap positif pada atribut kualitas, ciri
dan jaminan sedang pada atribut Desain dari Green Product sikapnya
netral. Sebaliknya, pada atribut-atribut dari Non Green Product, sikap
konsumen terhadap atribut kualitas Netral dan memberi sikap negatif pada
atribut Ciri, Desain dan Jaminan.
Hasil perhitungan sikap konsumen terhadap Green Product dan
Non Green Product juga dapat diketahui bahwa Green Product dinilai
lebih baik dibandingkan dengan Non Green Product. Hasil ini ditunjukkan
dengan hasil dimana konsumen memiliki sikap positif atau setuju terhadap
100
Green Product dan memiliki sikap negatif atau tidak setuju terhadap Non
Green Product.
101
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang berjudul Analisis Sikap
Konsumen Terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green Product) Dan
Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) pada Mahasiswa
Administrasi Bisnis angkatan 2011-2013 UPN “Veteran” Yogyakarta
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
4.1.1 Atribut yang diteliti pada penelitian ini adalah kualitas, ciri, desain
dan jaminan. Hasil pengujian terhadap masing-masing atribut dari
Produk Ramah Lingkungan (Green Product) didapat bahwa sikap
konsumen positif terhadap atribut kualitas, ciri dan jaminan
sedangkan untuk atribut desain konsumen bersikap netral.
4.1.2 Hasil pengujian terhadap masing-masing atribut dari Produk Tidak
Ramah Lingkungan (Non Green Product) didapat bahwa sikap
konsumen netral terhadap atribut kualitas, sedanngkan untuk
atribut ciri, desain dan jaminan konsumen bersikap negatif.
4.1.3 Hasil pengujian dengan metode Fishbein diperoleh nilai sikap
konsumen terhadap Produk Ramah Lingkungan (Green Product)
berada pada rentang positif. Dengan demikian sikap konsumen
terhadap atribut kualitas, ciri, desain dan jaminan adalah positif.
4.1.4 Hasil pengujian dengan metode Fishbein diperoleh nilai sikap
konsumen terhadap Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green
102
Product) berada pada rentang negatif. Dengan demikian sikap
konsumen terhadap atribut kualitas, ciri, desain dan jaminan adalah
negatif.
4.2 SARAN
4.2.1 Hasil penelitian menunjukkan sikap positif terhadap Produk
Ramah Lingkungan (Green Product) karena penilaian pada
masing-masing atribut seperti kualitas, ciri dan jaminan positif,
maka Produk Ramah Lingkungan (Green Product) harus mampu
mempertahankan atau bahkan meningkatkan sikap positif ini.
Sedang untuk atribut desain yang masih mendapat sikap netral,
maka desain pada Green Product harus diperbaiki agar sikap
kosumen berubah menjadi positif, dengan cara kemudahan isi
ulang, kemudahan pemrosesan ulang, dan efiensi kemasan.
4.2.2 Bagi Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) sikap
konsumen yang diperoleh adalah negatif. Penilaian pada masing-
masing atributnya juga negatif, terutama pada pada atribut ciri,
desain, dan jaminan yang artinya pada ketiga atribut ini sangat
perlu diperbaiki dengan cara memberikan manfaat lebih, sehingga
konsumen sikapnya menjadi positif. Pada atribut kualitas juga
perlu adanya perbaikan supaya sikap konsumen juga menjadi
positif, dengan cara Misalnya dengan pengurangan uji coba
terhdap binatang, mengurangi zat kimia berbahaya, mengurangi
pemborosan listrik
103
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, 2011, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung :
Alfabeta
Amira, Hari Prabowo, Rosihan, 2009, Analisis Sikap Konsumen Teh Botol Sosro,
Jurnal AGRISE Volume IX No. 1
Aguswindi, 2012, Analisis Sikap Konsumen Terhadap Ponsel Nokia Di Kota
Jambi, Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi,
Vol 1 No 2 April-Juni 2012
Byrne, M, 2003, Understanding Consumer Preferences Across Enviromental
Marketing Mix Variations, OIKOS University of Newcastle
Chen, Tan Booi. Chai, Lau Teck Chai, 2010, Attitude Towards the Enviroment
and Green Product, Jurnal Management Science and Engineering Vol 4
No 2, pp 27-29, Canada : CSCanada
Cherian, Jacob. Jacobs, Jolly, 2012, A Study of Consumers Attitude Towards
Enviroment Friendly Products, Jurnal Asian Social Science Vol 8 No 12
pp 117-126, Canada : Canadian Center of Science and Education
Efianingrum, 2011, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Yogyakarta:
UNY
Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi pertama , Yogyakarta:
BPFE
Kasali, 2005, Sembilan Fenomena Bisnis, Manajemen Student Society MSS, FE
UI official site
Kinnear, Thomas C. Taylor, James R, 1996, Marketing Research : An Applied
Approach, New York : Mc Graw Hill
Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran, Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,
Jakarta : Erlangga
Kotler dan Keller, 2009, Marketing Management, Chichago : Pearson Prentice
Hall
104
Manongko, 2011, Green Marketing dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui Minat Membeli Produk Organik, Publikasi Ilmiah
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Miranti, Savira, 2012, Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin terhadap Perilaku
Pembelian Produk Ramah Lingkungan di Jakarta, Skripsi, Fakultas
Ekonomi Program Studi Magister Manajemen
Moleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Naibaho, 2014, Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Equity,
Return On Assts, Net Profit Margin dan Total Asset Turnover terhadap
perubahan laba perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI, Skripsi,
Medan : Universitas Sumatera Utara
Nugrahadi, E. W, 2002, Pertanian Organik sebagai Alternatif Teknologi dalam
Upaya Menghasilkan Produk Hijau. Makalah Falsafah Sains (PPs 702)
Program Pasca Sarjana/S3 IPB www.deptan.go.id
Oyewole, Philemon, 2001, Social Costs of Environmental Justice Associated with
the Practise of Green Marketing. Journal of Business Ethics, Vol.29
Pujari, Devashish, Gillian Wright, Ken Peattie. 2003. Green and competitive.
Influences on environmental new product development performance.
Journal of Business Research, Vol.56.
Purnama, CM Lingga, 2003, Strategic Marketing Plan, Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson, 2008, Consumer Behavior and Marketing
Strategy ,Ed. 8th, New York : McGraw-Hill International.
Ščypa, P. (2006). Lingkungan pemasaran dan povedenie potrebitelskoe/Russian
Markets. Ekonomi dan Manajemen: Current Issues and Perspectives, 2
(7), 156-159.
Simmora, Bilson, 2004, Riset Perilaku Konsumen, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka
Situmorang James R, 2012, Pemasaran Hijau Yang Semakin Menjadi Kebutuhan
Dalam Dunia Bisnis, Jurnal Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis,Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Bandung : Universitas Katolik Parahyangan
Stanton, 1994, Fundamental of Marketing, New York : McGraw-Hill
Internasional
105
Stolz, H, Stolze, M, Hamm, U, Janssen, M, Ruto, E, 2010, Consumer attitudes
towards organic versus conventional food with spesific quality attributes,
Wageningen Journal of Life Sciences
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, Bandung : Alfabeta
Suhendro, Joko dan Sri Restuti, Analisis Sikap Konsumen terhadap produk
minuman isotonik Mizone, Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Riau
Suliyanto, 2006, Metode Riset Bisnis, Yogyakarta : ANDI
Suparman, 2007, Analisis Sikap Konsumen terhadap atribut produk Aqua. Skripsi,
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Susilana, Rudi, 2012, Metodologi Penelitian, Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia
Sutrisno, Hadi, 1991, Metodologi Research, Yogyakarta : ANDI
Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen : Implikasi Pada Strategi Pemasaran,
Yogyakarta : Graha Ilmu
Suwarman, 2002, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Bogor : Ghalia
Indonesia
Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Bisnis Pemasaran, Yogyakarta : ANDI
Umar, 2005, Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Pustaka
Widodo, 2008, Sikap Konsumen terhadap Jeruk dan Pisang Lokal Segar, Jurnal
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Widowati, 2011, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Harga terhadap
kepuasan pelanggan dan implikasinya terhadap sikap pelanggan PLN,
Skripsi, Semarang : Universitas Diponegoro
www.kemerindag.go.id diakses pada tanggal 21 Februari 2015
http://gms.hadeyazah.org diakses pada tanggal 04 November 2014 pukul 20.00
www.tabloidnova.com diakses pada tanggal 04 November pukul 23.30
107
KUESIONER
Kepada Yth,
Sdr/Sdri
responden
Saya mengharapkan kesediaan anda meluangkan sedikit waktu untuk
membantu penelitian saya dengan mengisi kuesioner ini. Penelitian yang
dilaksanakan adalah mengenai Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk
Ramah Lingkungan (Green Product) dan Produk Tidak Ramah
Lingkungan (Non Green Product) Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka
penyusunan skripsi Sarjana Administrasi Bisnis UPN “Veteran”
Yogyakarta.
Atas kesediaan waktu anda, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Devica Kurniasari
108
Berikut ada beberapa informasi kepada responden, dimana saya akan
memberikan sebuah gambaran mengenai Produk Ramah Lingkungan (Green
Product) dan Produk Tidak Ramah Lingkungan (Non Green Product) yang ada di
kehidupan sehari-hari, dimana tujuannya untuk mengingatkan anda kembali
tentang kedua produk tersebut, nantinya diharapkan mempermudah anda untuk
memberikan jawaban pada kuisioner ini.
Produk Ramah Lingkungan
(Green Product)
Produk Tidak Ramah Lingkungan
(Non Green Product)
Kosmetik hijau
Kosmetik tanpa pengujian pada binatang
Kosmetik berbaan kimia berbahaya &
menggunakan animal testing
Elektronik hemat daya Elektronik boros daya
Detergen super terkonsentrasi, dapat
digunakan untuk menyiram tanaman
Detergen dengan bahan kimia membuat
limbah berbahaya untuk lingkungan
Botol & Aneka plastik BPA Free Botol & Aneka plastik mengandug BPA
Beras, buah & sayur organik Beras, buah & sayur anorganik
Tas kain, tas plastik biodegredeable Tas plastik polymer
Obat Herbal Obat kimia
I. Identitas Responden
Berikan tanda √ atau X pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda Nama : (Jika berkenan)
Jenis Kelamin : □ Pria □ Wanita
Usia : □ <19 □ 23-25
□ 20-22 □ >25
Angkatan : □ 2011 □ 2013
□ 2012
Rata-rata pendapatan dalam 1 bulan?
□ < Rp. 1.000.000 □ Rp. 2.000.000 - Rp. 2.499.999
□ Rp. 1.000.000 - Rp. 1.499.999 □ ≥ Rp. 2.500.000
□ Rp. 1.500.000 - Rp. 1.999.999
109
II. Daftar Pernyataan
Berikan tanda √ atau X pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda
Produk Ramah Lingkungan (Green Product) Sangat
Setuju Setuju Netral
Tidak
Setuju
Sangat Tidak Setuju
Komponen Evaluasi (Evaluation)
1
Menurut saya, Produk Ramah Lingkungan
yang daya tahan penggunaan lebih lama dari
non green product adalah baik.
5 4 3 2 1
2
Menurut saya, Produk Ramah Lingkungan yang
memiliki fungsi terhadap lingkungan adalah
baik.
5 4 3 2 1
3
Menurut saya, Produk ramah lingkungan
yang tidak melakukan pengujian terhadap
binatang adalah baik.
5 4 3 2 1
4
Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
penggunannya tidak mengandung zat kimia
berbahaya adalah baik.
5 4 3 2 1
5 Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
efisiensi listrik adalah baik 5 4 3 2 1
6 Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
efisien sumber daya adalah baik 5 4 3 2 1
7 Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
menyediakan isi ulang adalah baik 5 4 3 2 1
8
Menurut saya, Produk ramah lingkungan yang
mudah diproses ulang setelah pemakaian adalah
baik.
5 4 3 2 1
9 Menurut saya, Produk ramah lingkungan
yang efisien kemasan adalah baik. 5 4 3 2 1
10
Menurut saya, Produk ramah lingkungan
yang memiliki komitmen terhadap
perlindungan lingkungan adalah baik.
5 4 3 2 1
Komponen Keyakinan (bi)
1
Produk Ramah Lingkungan daya tahan
penggunaan lebih lama dibandingkan
dengan non green product.
5 4 3 2 1
2 Produk Ramah Lingkungan memiliki fungsi
terhadap lingkungan. 5 4 3 2 1
3 Produk ramah lingkungan tidak melakukan
pengujian terhadap binatang. 5 4 3 2 1
4 Produk ramah lingkungan penggunannya tidak
mengandung zat kimia berbahaya 5 4 3 2 1
5 Produk ramah lingkungan efisien listrik 5 4 3 2 1
110
6 Produk ramah lingkungan efisien sumber daya. 5 4 3 2 1
7 Produk ramah lingkungan menyediakan isi
ulang. 5 4 3 2 1
8 Produk ramah lingkungan mudah diproses ulang
setelah pemakaian. 5 4 3 2 1
9 Produk ramah lingkungan efisien
kemasan. 5 4 3 2 1
10
Produk ramah lingkungan memiliki
komitmen terhadap perlindungan
lingkungan
5 4 3 2 1
Produk Tidak Ramah Lingkungan
(Non Green Product)
Sangat
Setuju Setuju Netral
Tidak
Setuju
Sangat Tidak Setuju
Komponen Evaluasi (Evaluation)
1
Menurut saya, Non Green Product yang
daya tahan penggunaan bersifat sementara
adalah baik
5 4 3 2 1
2 Menurut saya, Non Green Product yang tidak
memiliki fungsi terhadap lingkungan adalah baik 5 4 3 2 1
3
Menurut saya, Non Green Product yang
melakukan pengujian terhadap binatang
adalah baik.
5 4 3 2 1
4
Menurut saya, Non Green Product yang
penggunannya mengandung bahan zat kimia
berbahaya adalah baik.
5 4 3 2 1
5 Menurut saya, Non Green Product yang tidak
efisien listrik adalah baik. 5 4 3 2 1
6 Menurut saya, Non Green Product yang tidak
efisien sumber daya adalah baik. 5 4 3 2 1
7 Menurut saya, Non Green Product yang
merupakan produk sekali pakai adalah baik 5 4 3 2 1
8 Menurut saya, Non Green Product yang
menggunakan kemasan berlebihan adalah baik 5 4 3 2 1
9
Menurut saya, Non Green Product yang
tidak dapat diproses ulang setelah
pemakaian adalah baik.
5 4 3 2 1
10
Menurut saya, Non Green Product yang
tidak memiliki komitmen terhadap
perlindungan lingkungan adalah baik
5 4 3 2 1
Komponen Keyakinan (bi)
1 Non Green Product daya tahan penggunaan
bersifat sementara. 5 4 3 2 1
2 Non Green Product tidak memiliki fungsi
terhadap lingkungan. 5 4 3 2 1
111
3 Non Green Product melakukan uji coba
terhadap binatang. 5 4 3 2 1
4 Non Green Product penggunannya
mengandung bahan zat kimia berbahaya 5 4 3 2 1
5 Non Green Product tidak efisien listrik 5 4 3 2 1
6 Non Green Product tidak efisien sumber daya 5 4 3 2 1
7 Non Green Product merupakan produk sekali
pakai. 5 4 3 2 1
8 Non Green Product menggunakan kemasan
berlebihan 5 4 3 2 1
9 Non Green Product tidak dapat diproses ulang
setelah pemakaian. 5 4 3 2 1
10 Non Green Product tidak berkomitmen terhadap
perlindungan lingkungan 5 4 3 2 1
112
KARATERISTIK JENIS KELAMIN
Frequencies
[DataSet1]
Statistics
JK
N Valid 75
Missing 0
JK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
P 24 32,0 32,0 32,0
W 51 68,0 68,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
113
KARATERISTIK USIA
GET DATA
/TYPE=XLS
/FILE='D:\VIKA\frekuensi 2.xls'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.
Frequencies
[DataSet2]
Statistics
USIA
N Valid 75
Missing 0
USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<19 14 18,7 18,7 18,7
>25 1 1,3 1,3 20,0
20-22 55 73,3 73,3 93,3
23-25 5 6,7 6,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
114
KARATERISTIK ANGKATAN
GET DATA
/TYPE=XLS
/FILE='D:\VIKA\frekuensi 2.xls'
/SHEET=name 'Sheet1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.
Warning. Command name: GET DATA
(2101) The column contained no recognized type; defaulting to
"Numeric[8,2]"
* Column 5
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
FREQUENCIES VARIABLES=ANGKATAN
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet3]
Statistics
ANGKATAN
N Valid 75
Missing 0
ANGKATAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
11 26 34,7 34,7 34,7
12 22 29,3 29,3 64,0
13 27 36,0 36,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
115
KARATERISTIK PENDAPATAN
FREQUENCIES VARIABLES=PENDAPATAN
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet3] D:\VIKA\SKRIPSI V I C A\OLAH DATA\ANGKATAN.sav
Statistics
PENDAPATAN
N Valid 75
Missing 0
PENDAPATAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
<1000000 26 34,7 34,7 34,7
>2500000 11 14,7 14,7 49,3
1000000-1499999 23 30,7 30,7 80,0
1500000-1999999 7 9,3 9,3 89,3
2000000-2499999 8 10,7 10,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
120
UJI RELIABILITAS
HASIL ANALISIS EVALUATION GREEN PRODUCT
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 75 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 75 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,798 10
RELIABILITY
/VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8
item_9 item_10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
121
UJI RELIABILITAS
HASIL ANALISIS BELIEF GREEN PRODUCT
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 74 98,7
Excludeda 1 1,3
Total 75 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,816 10
122
UJI RELIABILITAS
PADA HASIL ANALISIS EVALUATION NON GREEN PRODUCT
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 75 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 75 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,843 10
123
UJI RELIABILITAS
HASIL ANALISIS BELIEF NON GREEN PRODUCT
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 75 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 75 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,906 10
116
UJI VALIDITAS
HASIL ANALISIS EVALUATION GREEN PRODUCT
Correlations
skor_total
item_1
Pearson Correlation ,489
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_2
Pearson Correlation ,645**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_3
Pearson Correlation ,682**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_4
Pearson Correlation ,641
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_5
Pearson Correlation ,552
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_6
Pearson Correlation ,609
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_7
Pearson Correlation ,503
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_8
Pearson Correlation ,674*
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_9
Pearson Correlation ,657
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_10
Pearson Correlation ,632
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
skor_total
Pearson Correlation 1**
Sig. (2-tailed)
N 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
117
UJI VALIDITAS
HASIL ANALISIS BELIEF GREEN PRODUCT
Correlations
skor_total
item_1
Pearson Correlation ,384
Sig. (2-tailed) ,001
N 75
item_2
Pearson Correlation ,621**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_3
Pearson Correlation ,570
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_4
Pearson Correlation ,585
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_5
Pearson Correlation ,681
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_6
Pearson Correlation ,606
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_7
Pearson Correlation ,666
Sig. (2-tailed) ,000
N 74
item_8
Pearson Correlation ,695
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_9
Pearson Correlation ,702
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_10
Pearson Correlation ,679
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
skor_total
Pearson Correlation 1**
Sig. (2-tailed)
N 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
118
UJI VALIDITAS
HASIL ANALISIS EVALUATION NON GREEN PRODUCT
Correlations
skor_total
item_1
Pearson Correlation ,681
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_2
Pearson Correlation ,727**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_3
Pearson Correlation ,581**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_4
Pearson Correlation ,696**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_5
Pearson Correlation ,667**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_6
Pearson Correlation ,696**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_7
Pearson Correlation ,601**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_8
Pearson Correlation ,596
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_9
Pearson Correlation ,643
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_10
Pearson Correlation ,609**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
skor_total
Pearson Correlation 1**
Sig. (2-tailed)
N 75
119
UJI VALIDITAS
HASIL ANALISIS BELIEF NON GREEN PRODUCT
Correlations
skor_total
item_1
Pearson Correlation ,611
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_2
Pearson Correlation ,653**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_3
Pearson Correlation ,679**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_4
Pearson Correlation ,789**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_5
Pearson Correlation ,865**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_6
Pearson Correlation ,866**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_7
Pearson Correlation ,698**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_8
Pearson Correlation ,827**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_9
Pearson Correlation ,704**
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
item_10
Pearson Correlation ,674*
Sig. (2-tailed) ,000
N 75
skor_total
Pearson Correlation 1**
Sig. (2-tailed)
N 75
124
FREKUENSI TIAP ATRIBUT GREEN PRODUCT
PADA HASIL ANALISIS EVALUATION
Frequencies
Statistics
Kualitas Ciri Desain Jaminan
N Valid 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Kualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 4 5,3 5,3 5,3
S 39 52,0 52,0 57,3
SS 31 41,3 41,3 98,7
TS 1 1,3 1,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Ciri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 8 10,7 10,7 10,7
S 37 49,3 49,3 60,0
SS 29 38,7 38,7 98,7
TS 1 1,3 1,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
125
Desain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 21 28,0 28,0 28,0
S 26 34,7 34,7 62,7
SS 23 30,7 30,7 93,3
TS 5 6,7 6,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
Jaminan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 7 9,3 9,3 9,3
S 28 37,3 37,3 46,7
SS 40 53,3 53,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
126
FREKUENSI TIAP ATRIBUT GREEN PRODUCT
PADA ANALISIS BELIEF
Frequencies
[DataSet1]
Statistics
Kualitas Ciri Desain Jaminan
N Valid 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Kualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 12 16,0 16,0 16,0
S 41 54,7 54,7 70,7
SS 18 24,0 24,0 94,7
TS 4 5,3 5,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
127
Desain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 29 38,7 38,7 38,7
S 22 29,3 29,3 68,0
SS 19 25,3 25,3 93,3
TS 5 6,7 6,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
Jaminan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 12 16,0 16,0 16,0
S 35 46,7 46,7 62,7
SS 28 37,3 37,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Ciri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 11 14,7 14,7 14,7
S 41 54,7 54,7 69,3
SS 22 29,3 29,3 98,7
TS 1 1,3 1,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
128
FREKUENSI TIAP ATRIBUT NON GREEN PRODUCT
PADA HASIL ANALISIS EVALUATION
Frequencies
[DataSet1]
Statistics
Kualitas Ciri Desain Jaminan
N Valid 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Kualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 18 24,0 24,0 24,0
S 15 20,0 20,0 44,0
SS 3 4,0 4,0 48,0
STS 7 9,3 9,3 57,3
TS 32 42,7 42,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
Ciri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 9 12,0 12,0 12,0
S 7 9,3 9,3 21,3
STS 25 33,3 33,3 54,7
TS 34 45,3 45,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
129
Desain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 25 33,3 33,3 33,3
S 8 10,7 10,7 44,0
SS 1 1,3 1,3 45,3
STS 14 18,7 18,7 64,0
TS 27 36,0 36,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Jaminan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 5 6,7 6,7 6,7
S 9 12,0 12,0 18,7
SS 2 2,7 2,7 21,3
STS 29 38,7 38,7 60,0
TS 30 40,0 40,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
130
FREKUENSI TIAP ATRIBUT NON GREEN PRODUCT
PADA HASIL ANALISIS BELIEF Frequencies
[DataSet2]
Statistics
Kualitas Ciri Desain Jaminan
N Valid 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Kualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 21 28,0 28,0 28,0
S 21 28,0 28,0 56,0
SS 8 10,7 10,7 66,7
STS 4 5,3 5,3 72,0
TS 21 28,0 28,0 100,0
Total 75 100,0 100,0
Ciri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 22 29,3 29,3 29,3
S 14 18,7 18,7 48,0
SS 7 9,3 9,3 57,3
STS 12 16,0 16,0 73,3
TS 20 26,7 26,7 100,0
Total 75 100,0 100,0
131
Desain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 29 38,7 38,7 38,7
S 13 17,3 17,3 56,0
SS 10 13,3 13,3 69,3
STS 7 9,3 9,3 78,7
TS 16 21,3 21,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
Jaminan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid N 17 22,7 22,7 22,7
S 14 18,7 18,7 41,3
SS 14 18,7 18,7 60,0
STS 14 18,7 18,7 78,7
TS 16 21,3 21,3 100,0
Total 75 100,0 100,0
135
REKAPITULASI DATA RESPONDEN (GREEN PRODUCT)
NO RESPONDEN JK USIA AGKTN PNDPTN EVALUATION BELIEF
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1
P 2 11 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
2
W 2 11 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3
W 2 11 2 2 4 2 5 5 5 3 5 3 4 2 4 2 5 4 5 5 5 3 5
4
W 2 11 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
5 ANANDA W 2 11 1 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
6 PEPY W 2 11 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
7
P 2 11 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4
8
P 2 11 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3
9 ARDEWI W 2 11 5 3 3 4 5 5 5 3 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
10 FEMIA W 2 11 2 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 2 3 4 4
11 DUWI W 2 11 1 3 5 3 5 4 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 5 5 4 4 5
12 INDAH W 2 11 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 ANASTASIA W 2 11 3 3 5 3 5 4 3 4 5 5 5 2 2 3 5 4 5 5 4 4 5
14
W 2 11 1 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4
15
W 2 11 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
16
W 3 11 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4
17 FIAN P 2 11 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4
18 WENING W 2 11 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
19
W 2 11 2 4 4 2 5 4 5 1 5 4 5 5 4 2 5 4 5 3 1 2 4
20
P 2 11 2 5 4 2 5 5 4 1 5 2 5 4 4 1 5 3 5 3 1 2 4
21
P 3 11 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 2 3 3
22 DEWI W 2 11 2 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4
23
W 2 11 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4
24
P 3 11 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
25
W 2 11 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4
26
W 2 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
136
REKAPITULASI DATA RESPONDEN (GREEN PRODUCT)
27
W 2 12 1 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4
28
W 2 12 1 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4
29
W 2 12 1 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 4 2 2 2 2 3
30 ADILA S. W 2 12 1 4 4 2 4 3 4 3 3 5 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4
31
P 2 12 1 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 2 5 4 4 4 3 5
32
W 2 12 3 5 5 2 5 4 4 2 4 4 5 4 3 2 5 4 4 3 4 4 5
33 FARIDA W 2 12 2 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4
34
W 2 12 5 5 5 2 5 5 4 2 4 4 5 4 3 2 5 4 4 3 4 4 5
35 GUIZHELA W 2 12 1 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
36 ARIESTARI W 1 12 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
37
W 2 12 2 5 5 4 5 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3
38
W 2 12 5 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
39
W 2 12 3 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 4 5 5
40 Vidya W 2 12 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
3 3 4
41
W 2 12 2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5 4 5
42 FAJAR P 2 12 2 5 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4
43 AK W 2 12 2 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 5
44 BAGUS P 2 12 1 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
45 BARNABAS P 2 12 1 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
46
P 2 12 1 3 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3
47
P 3 12 2 5 4 5 5 4 4 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4
48
P 2 12 2 3 4 3 5 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
49
W 2 13 1 5 5 2 5 4 4 3 3 4 5 3 4 2 5 3 3 3 3 4 5
50 HENDRI P 2 13 5 5 5 3 5 4 5 3 5 4 5 2 4 3 5 4 4 3 5 4 4
51
P 2 13 2 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4
52
W 2 13 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4
53
W 1 13 2 2 4 2 4 3 4 4 5 3 5 3 5 3 4 2 4 3 3 2 4
54 LAURA V W 2 13 2 4 4 2 5 4 4 3 4 4 5 4 4 2 5 3 4 3 4 4 5
137
REKAPITULASI DATA RESPONDEN (GREEN PRODUCT)
55
P 1 13 3 4 4 3 5 3 4 4 1 2 3 4 2 3 5 3 4 4 1 2 3
56
W 1 13 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5
57
W 1 13 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
58
W 1 13 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
59
W 1 13 2 5 5 2 5 3 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4 4 5 5
60
W 1 13 4 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3
61 LISA W 2 13 1 2 4 2 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4
62
P 1 13 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 5 3 4 2 4 4 4 3 3 3 5
63
P 2 13 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 5 3 4 3 4 4 4 2 2 4 5
64
P 1 13 1 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
65
P 2 13 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5
66 RATNA K. W 4 13 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5
67 INDRIANA W 2 13 2 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
68 M HUJAR P 1 13 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3
69
P 1 13 1 4 5 1 5 5 4 4 1 4 5 3 5 5 5 4 4 3 4 4 5
70
W 1 13 3 2 5 5 5 5 5 2 2 4 5 2 5 5 5 5 5 2 2 5 5
71
W 1 13 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72
W 2 13 5 5 5 4 5 3 4 3 2 2 5 5 5 4 5 3 4 3 2 2 5
73
W 2 13 1 5 5 5 5 2 2 5 5 4 5 5 5 5 5 2 2 5 5 4 5
74
W 2 13 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4
75
P 2 13 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 3 3 3 5
132
REKAPITULASI DATA RESPONDEN (NON GREEN PRODUCT)
NO RESPONDEN JK USIA ANGKTN PENDAPATAN EVALUATION BELIEF
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1
P 2 11 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3
2
W 2 11 4 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
3
W 2 11 2 3 2 2 1 1 1 3 3 1 2 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4
4
W 2 11 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1
5 ANANDA W 2 11 1 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
6 PEPY W 2 11 2 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4
7
P 2 11 1 3 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
8
P 2 11 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2
9 ARDEWI W 2 11 5 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3
10 FEMIA W 2 11 2 2 3 2 1 1 2 4 2 4 2 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3
11 DUWI W 2 11 1 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
12 INDAH W 2 11 2 4 4 4 2 4 4 5 2 1 1 5 2 2 5 5 5 4 4 3 5
13 ANASTASIA W 2 11 3 2 2 4 1 2 2 4 2 5 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1
14
W 2 11 1 3 3 1 2 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3
15
W 2 11 2 3 1 1 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16
W 3 11 1 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2
17 FIAN P 2 11 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 WENING W 2 11 5 4 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 1 1 3 3 3 3 4
19
W 2 11 2 4 3 4 5 2 2 4 3 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5
20
P 2 11 2 4 3 5 4 5 2 4 3 1 1 3 2 3 4 2 2 4 2 2 1
21
P 3 11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
22 DEWI W 2 11 2 4 2 1 1 2 2 4 2 4 2 4 2 1 1 2 2 4 2 4 2
23
W 2 11 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24
P 3 11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
133
25
W 2 11 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
26
W 2 11 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5
27
W 2 12 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 5
28
W 2 12 1 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
29
W 2 12 1 4 2 2 2 3 2 4 2 4 3 4 2 4 2 3 2 4 3 3 3
30 ADILA S. W 2 12 1 3 2 3 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1
31
P 2 12 1 3 2 1 1 3 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 3 3 1 2 2
32
W 2 12 3 2 3 3 1 1 2 3 2 3 1 3 4 2 4 4 4 5 4 5 5
33 FARIDA W 2 12 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3
34
W 2 12 5 2 3 3 1 1 2 3 2 3 1 3 4 2 4 4 4 5 4 5 5
35 GUIZHELA W 2 12 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
36 ARIESTARI W 1 12 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
37
W 2 12 2 3 4 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 2
38
W 2 12 5 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39
W 2 12 3 4 3 5 3 1 2 4 1 2 1 4 3 5 5 5 5 5 5 3 3
40 Vidya W 2 12 5 3 1 2 1 2 2 3 1 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3
41
W 2 12 2 4 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2
42 FAJAR P 2 12 2 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 2 2 3
43 AK W 2 12 2 3 3 4 1 3 3 4 1 3 1 2 3 4 1 3 3 3 1 3 5
44 BAGUS P 2 12 1 4 4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4
45 BARNABAS P 2 12 1 3 2 2 1 1 1 4 4 2 1 1 4 1 1 1 1 4 1 4 1
46
P 2 12 1 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 5
47
P 3 12 2 3 2 1 1 2 3 3 1 1 1 5 5 1 1 1 1 5 1 5 1
48
P 2 12 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 5
49
W 2 13 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1
50 HENDRI P 2 13 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 2 5 4 4 4 5 4 4
51
P 2 13 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3
52
W 2 13 5 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
53
W 1 13 2 3 3 4 1 2 2 2 1 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
134
54 LAURA V W 2 13 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
55
P 1 13 3 3 3 3 1 3 3 5 3 3 2 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3
56
W 1 13 2 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1
57
W 1 13 5 3 2 2 1 4 1 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2
58
W 1 13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
59
W 1 13 2 1 1 2 1 2 1 5 3 5 1 3 2 2 2 2 2 1 2 5 5
60
W 1 13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3
61 LISA W 2 13 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1
62
P 1 13 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2
63
P 2 13 3 4 1 3 2 2 2 2 2 2 1 4 1 3 2 2 2 2 2 2 1
64
P 1 13 1 5 4 2 2 2 2 4 2 1 1 5 4 2 5 4 4 2 4 4 4
65
P 2 13 4 1 1 4 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 5
66 RATNA K. W 4 13 4 2 2 3 2 2 2 5 2 2 1 5 4 4 5 3 4 5 3 2 5
67 INDRIANA W 2 13 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 5 5 2 2 2 2 2 2 2
68 M HUJAR P 1 13 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3
69
P 1 13 1 3 1 3 1 3 2 1 3 1 5 5 1 2 4 1 1 1 3 1 3
70
W 1 13 3 5 5 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 3 5 1 1 1 1 5 5
71
W 1 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
72
W 2 13 5 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 2 3 2 3 2
73
W 2 13 1 5 5 5 5 3 3 5 2 5 1 5 5 5 5 3 3 5 2 5 1
74
W 2 13 4 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 2
75
P 2 13 4 3 1 3 1 2 2 2 3 3 1 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2