analisis ruang terbuka hijau di kecamatan rogojampi
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
Analisis Ruang Terbuka Hijau Di kecamatan Rogojampi
Ruang terbuka hijau di wilayah Kecamatan Rogojampi masih belum
terealisasi dengan baik, bahkan Penataan RTH masih dalam wacana saja. Padahal
kecamatan Rogojampi merupakan wilayah perkotaan yang padat penduduk yang
dipenuhi dengan ruko-ruko tanpa ada wilayah hijau di sepanjang jalan utama
Rogojampi-Banyuwangi. Meskipun wilayah Rogojampi wilayah pinggirannya
masih banyak sawah ataupun masih banyak kebun yang dikelola oleh masyarakat,
namun untuk wilayah Kota Rogojampi sendiri masih belum ada ruang hijau yang
digunakan sebagai paru-paru kota.
Wialayh hijau yang ada di perkotaan untuk wilayah Rogojampi ini masih
dalam kategori minin, yakni hanya ada di sepanjang jalur kereta api dan hanya di
pinggiran jalan. Tidak ad ataman ataupun ruang terbuka hijau yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana infrastruktur kota yang dapat digunakan masyarakata
untuk berlibur ataupun hanya sekedar ngadem
Jalur hijau jalan sangatlah diperlukan di dalam sebuah kota. Ruang terbuka
hijau di sepanjang ruas jalan, berfungsi sebagai peneduh sekaligus berfungsi
sebagai filter dari polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor dan sebagainya.
Penanaman pohon dan pembuatan taman pada pulau-pulau jalan disepanjang ruas
jalan menjadi arahan untuk menghijaukan Kecamatan Rogojampi. Ini masih
menjadi arahan saja, masih belum terwujud RTH yang hanya menjadi wacana ini
menjadikan Rogojampi memiliki kondisi temperature yang tinggi sehingga suhu
di sekitar wilayah Kota Rogojampi menjadi wilayah yang panas dan gersang.
Pedestrian merupakan bahu jalan yang terdapat di kanan-kiri jalan,
berfungsi sebagai tempat bagi pejalan kaki. Penyediaan fasilitas trotoar
dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan keleluasaan bagi
pejalan kaki. Pedestrian sebagai jalur pejalan kaki, keberadaannya tidak lepas dari
seluruh sistem pergerakan dari masyarakat. Pedestrian juga dapat memberi
karakter lingkungan dan ruang public dengan rancangan yang menarik dan sesuai
dengan fungsi kawasan dan bangunannya.
Prinsip utama jalur pejalan kaki ini adalah tidak terganggu oleh sirkulasi
kendaraan, yang dapat membahayakan kedua belah pihak. Adapun ruas jalan yang
perlu pengembangan trotoar antara lain Jalan Diponegoro bagian Selatan, Jalan
Sudirman, jalan Bolodewo, Jalan Alisakti dan pada ruas jalan yang berdekatan
dengan lokasi perdagangan dan jasa juga fasilitas lainnya.
Dalam pasal 13 UU No. 13/1992 tentang Perkeretaapian dijelaskan bahwa
untuk kelancaran dan keselamatan pengoperasian kereta api, pemerintah
menetapkan pengaturan mengenai jalur kereta api yang meliputi daerah manfaat
jalan, daerah milik jalan dan daerah pengawasan jalan termasuk bagian bawahnya
serta ruang bebas diatasnya. Hal ini berarti badan penyelenggara dalam
memanfaatkan jalur tersebut tidak boleh mengakibatkan terganggunya
penyelenggaraan angkutan kereta api. Agar masyarakat luas mengetahui batas
jalur kereta api, maka badan penyelenggara wajib menempatkan tanda atau patok
batas-batas jalur kereta api. Untuk perlindungan sempadan kereta api dengan
melakukan penataan kawasan di sepanjang sempadan Rel KA yang dapat
dimanfaatkan sebagai RTH Penghijauan pada jalur kereta api ditekankan pada
fungsi penghijauan sebagai peneduh dan pelindung struktur jalan kereta api dari
erosi. Penghijauan dapat diletakkan berderet pada kedua sisi dari jalur kereta api
tersebut. Jarak minimal yang diperbolehkan untuk penghijauan dihitung dari jalur
kereta api adalah 15–20/ meter.
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran
air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta
sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Daerah sempadan sungai adalah
kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai buatan yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai (PerMen PU
No. 63/1993). Kawasan sempadan sungai ini merupakan kawasan perlindungan
setempat. Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk melindungi sungai dari
kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai,
melindungi kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran
sungai. Jadi, bagi sempadan sungai yang telah digunakan dan bertentangan
dengan tujuan itu perlu ditanggulangi agar penggunaan sempadan sungai dapat
mendukung tujuan perlindungan kawasan.
Kawasan sepadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.
Pada kawasan sepadan pantai perlu diarahkan untuk tidak mengijinkan
kegiatan/bangunan yang dikhawatiran dapat mengganggu atau mengurangi fungsi
lindung pantai. Kawasan sempadan pantai merupakan saratan sepanjang tepian
yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai. Kawasan ini
termasuk kawasan perlindungan setempat yang diperuntukkan bagi perlindungan
pantai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu kualitas dan kelestarian
pantai. Kawasan sempadan pantai dapat difungsikan sebagai ruang terbuka hijau,
untuk melindungi pantai dari kegiatan yang dapat mengganggu dan atau merusak
kondisi fisik dan kelestarian kawasan pantai. Sempadan pantai 100 meter dari
pasang tertinggi dilarang mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan
kerusakan kualitas pantai.
Infrastruktur RTH untuk wilayah ini hanya sedikit yang terealisasi. Hanya
di sepadadan pantai dan itu hanya memiliki wilayah yang sedikit dan terbatas
hanya di beberapa tempat saja. Tak ada taman kota ataupun pohon dijalan arteri
Rogojampi –Banyuwangi. Hanya ada beberapa tanda yang ada di jalan yang
menghiasi sepanjang jalan arteri perkotaan Rogojampi. Berikut adalah rencana
tanda dan street furniture Kecamatan Rogojampi
Table rencana tanda dan street furniture Kecamatan Rogojampi
Beberapa furniture dan tanda
yang sudah tersaji di wilayah
perkotaan Rogojampi yakni
penerangan jalan di sepanjang
jaringan jalan, baik jalan arteri
primer ataupun jalan lokal dan
pot bunga yang ada di sepanjang
jalur pedestrian. Papan informasi
hanya ada di beberapa tempat.
Peta wilayah Kecamatan hanya
ada di satu tempat, yakni di
perempatan jalan menuju
wilayah Kecamatan Songgon.
Papan informasi juga masih
sangat minim dan kondisinya
tidak begitu bagus. Berikut
kondisi eksisting infrastruktur
yang ada di sebagaian wilayah
kecamatan Rogojampi.
Halte atau shuttle wilayah
perkotaan Rogojampi ini juga tidak ada. Sehingga kendaraan umum atau angkutan
sembarang menaikan dan menurunkan penumpang, sehingga terjadi kesmrawutan
jalur akibat kurang tertibnya angkutan kota.
Dari kurangnya sarana dan prasarana mengenai RTH dan fasilitas public lainnya
mengakibatkan kesmrawutan dan kondisi penataanruang yang kurang sesuai
dengan