analisis rasio keuangan koperasi -...
TRANSCRIPT
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio
Republik Indonesia Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Suwarmi
NIM : 132114058
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio
Republik Indonesia Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Suwarmi
NIM : 132114058
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN MOTO PERSEMBAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Motto:
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah
kepadanya, dan Ia akan bertindak.” (Mazmur 37:5)
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.” (Roma 12:12)
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Keluarga Besar di Rembang
Keluarga Besar Yayasan Syantikara
Sahabat-sahabat Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio
Republik Indonesia Yogyakarta)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Suwarmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Suwarmi
Nomor Mahasiswa : 132114058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio
Republik Indonesia Yogyakarta)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya untuk
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2017
Yang menyatakan,
Suwarmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis Rasio Keuangan Koperasi,
dengan studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Angkasa”
Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta..
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa hasil yang disajikan
belum merupakan hasil yang sempurna masih banyak kekurangan di dalam
penyusunan skripsi ini disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang
ada pada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam mempersiapkan, menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ir. Drs. Hansiadi Y. Hartanto, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Dosen
pembimbing yang dengan sabar membimbing dan bersedia meluangkan
waktu, tenaga, saran, koreksi, sumbangan pemikiran, dan nasihat-nasihat
dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.
5. Seluruh dosen dan staf sekretariat Fakultas Ekonomi khususnya Akuntansi
atas bimbingan, ilmu serta pelayanan yang diberikan selama penulis
menempuh kuliah.
6. Drs. Atang Basuki selaku Ketua KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
7. Seluruh jajaran staf dan karyawan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta yang
telah mendukung pelaksanaan penelitian
8. Sr. Magdelin CB selaku Pimpinan Yayasan Syantikara dan seluruh staf
Yayasan Syantikara yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terima kasih telah
memberikan semangat, dorongan, doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
9. Sr. Renata CB selaku Pimpinan Asrama SMA Stella Duce 2 dan seluruh
Mitra Kerja Asrama SMA Stella Duce 2 yang telah berkenan mendukung
dan memberikan semangat selama masa study penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dan studynya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
10. Bapak, Ibu dan keluarga besar di Rembang yang selalu memberikan
semangat, dorongan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dan studynya.
11. Teman-teman seperjuangan MPAT dan semua teman-teman Akuntansi
angkatan 2013.
12. Sahabat-sahabat terdekat penulis yaitu Maria Srimeitika, Vicensia Ita,
Dessy Natalia, Santi, Sepin, Selvi, dan Melinda.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Tuhan membalas segala kebaikan dengan penuh berkat-Nya.
Penulis telah berusaha dengan segala pengetahuan dan kemampuanya. Penulis
berharap agar skripsi ini berguna bagi pembaca dan dapat juga sebagai bahan
refrensi untuk penelitian selanjutnya. Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik
dan saran yang nantinya akan semakin mengembangkan dan menyempurnakan
skripsi ini
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Suwarmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv
ABSTRAK .......................................................................................................... xv
ABSTRACT ........................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
E. Sistem Penulisan ...................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6
A. Koperasi .................................................................................................. 6
B. Laporan Keuangan .................................................................................. 8
C. Keuangan Koperasi ................................................................................. 9
D. Analisis Laporan Keuangan .................................................................... 11
E. Analisis Rasio Keuangan ......................................................................... 12
F. Analisis Trend .......................................................................................... 18
G. Analisis Common Size ............................................................................. 19
H. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 22
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 22
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................... 22
D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 23
E. Data Penelitian ......................................................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 24
G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAN ................................................ 30
A. Sejarah dan Perkembangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta ............. 30
B. Struktur Organisasi .................................................................................. 31
C. Susunan dan Pembagian Tugas ............................................................... 32
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 36
A. Analisis Rasio Keuangan ........................................................................ 36
B. Analisis Trend ......................................................................................... 55
C. Analisis Common Size ............................................................................. 68
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 77
A. Kesimpulan ............................................................................................. 77
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 79
C. Saran ........................................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 81
LAMPIRAN ........................................................................................................ 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penilaian Current Ratio ...................................................................... 25
Tabel 3.2 Penilaian Total Debt to Equity Ratio .................................................. 25
Tabel 3.3 Penilaian Total Debt to Total Assets Ratio ......................................... 26
Tabel 3.4 Penilaian Net Profit Margin ................................................................ 26
Tabel 3.5 Penilaian Return on Assets .................................................................. 27
Tabel 3.6 Penilaian Rentabilitas Modal Sendiri .................................................. 27
Tabel 3.7 Penilaian Perputaran Aktiva................................................................ 28
Tabel 5.1 Perhitungan Current RatioKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016 ........................................................................................... 39
Tabel 5.2 Perhitungan Total Debt to Equity RatioKPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta 2012-2016 ....................................................................... 42
Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Total Assets Ratio Tahun KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta 2012-2016 ....................................................................... 45
Tabel 5.4 Perhitungan Net Profit MarginKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016 ........................................................................................... 48
Tabel 5.5 Perhitungan Return on AssetsKPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016 ........................................................................................... 50
Tabel 5.6 Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ............................................................ 52
Tabel 5.7 Perhitungan Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ................................................................................ 55
Tabel 5.8 Perhitungan Trend Current Ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ................................................................................ 56
Tabel 5.9 Perhitungan Trend Total Debt to Equity Ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta 2012-2016 ....................................................................... 58
Tabel 5.10 Perhitungan Trend Debt to Total Assets Ratio Tahun KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta 2012-2016 ............................................................. 59
Tabel 5.11 Perhitungan Trend Net Profit Margin KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 .......................................................... 61
Tabel 5.12 Perhitungan Trend Return on Assets KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ............................................................................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 5.13 Perhitungan Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 .......................................................... 65
Tabel 5.14 Perhitungan Trend Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 .......................................................... 67
Tabel 5.15 Laporan Common Size atas Sisa hasil Usaha Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2012-2016 padaKPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta (dalam persen (%)) ....................................................... 68
Tabel 5.16 Laporan Common Size atas Neraca31 Desember 2012-2016 padaKPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta (dalam persen (%)) ............................. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Laporan Keuangan ............................................................... 9
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI “Angkasa“ RRI Yogyakarta .................. 32
Gambar 5.1 Grafik TrendCurrent Ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016 ...................................................................................... 56
Gambar 5.2 Grafik TrendTotal Debt to Equity Ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ....................................................... 58
Gambar 5.3 Grafik TrendTotal Debt to Total Assets Ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ....................................................... 60
Gambar 5.4 Grafik TrendNet Profit Margin KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ........................................................................... 62
Gambar 5.5 Grafik TrendReturn on Assets KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ........................................................................... 64
Gambar 5.6 Grafik Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 ..................................................... 66
Gambar 5.7 Grafik Trend Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 ........................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS RASIO KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio Republik
Indonesia Yogyakarta)
Oleh:
Suwarmi
132114058
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan
keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dengan
menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas. Jenis
penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan
wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menghitung rasio-rasio
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas, menganalisis dengan
menggunakan trend dan common size.
Berdasarkan hasil analisis data keuangan KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta diperoleh kesimpulan bahwa tingkat likuiditas yang diukur
menggunakan current ratio pada tahun 2012-2016 dikategorikan sangat baik.
Tingkat solvabilitas yang diukur menggunakan total debt to equity ratio dan total
debt to total assets ratio pada tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 dikategorikan
baik sedangkan tahun 2014 dikategorikan cukup baik. Tingkat rentabilitas diukur
menggunakan net profit margin pada tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016
dikategorikan sangat baik sedangkan tahun 2013 dikategorikan baik, untuk return
on assets pada tahun 2012-2016 dikategorikan cukup baik, dan untuk rentabilitas
modal sendiri pada tahun 2012-2016 dikategorikan kurang baik. Tingkat aktivitas
yang diukur menggunakan perputaran aktiva pada tahun 2012-2016 dikategorikan
tidak baik.
Hasil analisis trend pada current ratio, total debt to equity ratio, total debt
to total asset ratio dan net profit margin pada tahun 2012-2016 mengalami
peningkatan kinerja, sedangkan return on asset, rentabilitas modal sendiri dan
perputaran aktiva mengalami penurunan kinerja. Hasil analisis common size pada
laporan neraca dan sisa hasil usaha cenderung mengalami penurunan dalam
perkembangan keuangannya.
Kata kunci: analisis rasio, trend dan common size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
ANALYSIS OF FINANCIAL RATIO ON COOPERATIVE
(A Case Study on Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” Radio
Republik Indonesia Yogyakarta)
By:
Suwarmi
132114058
Sanata Dharma University
2017
The research aimed to discover financial development of KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta for the year 2012-2016 using analysis of liquidity,
solvency, rentability, and activity ratios. The research method employed in this
research was case study. The data collection techniques that used were
documentation and interview techniques. The data analysis techniques that used
were liquidy, solvency, rentability, and activity calculation ratios, also trend
calculation and common size measurement were used.
Based on the financial data analysis of KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta,
the researcher found that the liquidity for the current ratio, in the year 2012-2016
was in the very good category. The solvency for the total debt equity ratio and
total debt to total assets in the year 2012, 2013, 2015 and 2016 was good, whereas
in the year 2014 was good enough. The rentability for the net profit margin , in the
year 2012, 2014, 2015 and 2016 was very good, whereas in the year 2013 was
good, for the return on assets in the year 2012-2016 was in enough category, and
for the economic rentability in the year 2012-2016 was less than good.
Meanwhile, the activity for the turnover asset in the year 2012-2016 was not.
The result of the analysis trend on current ratio, total debt to equity ratio,
total debt to total assets ratio and net profit margin on 2012-2016 were in the
increase performances, whereas return on asset, economic rentability and turnover
assets were in the discharge performances. The result of the analysis common size
on financial position and income statement had a fluctuative financial.
Keyword: ratio analisys, trend and commen size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asas
kekeluargaan. Menurut data dari laporan tahunan 2016 dari International Co-
operative Alliance (ICA, 2016) ada sebanyak 300 koperasi terbesar di dunia.
Koperasi yang mengalami perkembangan pesat di banyak negara di dunia,
yaitu khususnya di negara-negara industri maju, termasuk Amerika Serikat,
negara-negara di kawasan Eropa Barat termasuk Skandinavia, dan juga di
negara-negara di Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Singapura.
Menurut sektor, sebagian besar dari 300 koperasi terbesar yaitu adalah koperasi
industri makanan dan pertanian, yaitu sebesar 33,5%, ritel sebesar 31,9%,
asuransi sebesar 18,3%, dan keuangan sebesar 7,1%.
Di Indonesia, koperasi juga mempunyai peran sangat penting. Hal ini
ditegaskan di dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 bahwa koperasi
merupakan badan usaha berbasis pada kepentingan ekonomi anggotanya,
wujud demokrasi ekonomi, dan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan. Undang-undang Nomor 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian, juga menegaskan bahwa Koperasi Indonesia adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Prinsip
koperasi menjelaskan bahwa keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terbuka, satu orang satu suara, pengawasan koperasi oleh anggota, dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
Perkembangan koperasi di Indonesia dalam segi kuantitatif dilihat dari
data BPS (Badan Pusat Statistik) dari tahun 1997-2016, hasil perkembangan
koperasi ditandai dengan jumlah koperasi yang aktif di Indonesia selalu
meningkat dengan pesat yaitu tahun 1997 sejumlah 45.899 menjadi 150.223
tahun 2016. Namun dalam segi kualitatif berdasarkan pertumbuhan jumlah
koperasi aktif mengalami penurunan pada tahun 1997 sebesar 12,20% menjadi
2,02% tahun 2016, sehingga masih perlu diperbaiki agar mencapai kondisi
yang diharapkan.
Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, laporan Sisa Hasil Uasaha
(SHU), laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Salah satu alat ukur
laporan keuangan yaitu rasio keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan
atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain
dengan menggunakan alat analisis berupa rasio keuangan yang dapat
menjelaskan dan memberikan gambaran tentang baik atau buruknya keadaan
atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Rasio keuangan
yang digunakan untuk menganalisis terdiri dari rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas. Perkembangan keuangan
koperasi dinilai menggunakan analisis trend dan analisis common size. Analisis
trend digunakan untuk melihat perkembangan koperasi melalui grafik yang
naik atau turun dan analisis commen size berupa penyederhanaan angka-angka
pada laporan keuangan dalam bentuk persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertumbuhan penting untuk koperasi, oleh karena itu penulis tertarik
mengadakan penelitian tentang Analisis Rasio Keuangan Koperasi, dengan
studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Angkasa” Radio
Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil analisis rasio keuangan pada KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta pada periode tahun 2012 – 2016 ?
2. Bagaimana hasil analisis trend dan common size terhadap perkembangan
keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta pada periode tahun 2012 –
2016 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui hasil analisis rasio keuangan pada KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta pada periode tahun 2012 – 2016.
2. Mengetahui hasil analisis trend dan common size terhadap perkembangan
keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta pada periode tahun 2012 –
2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan kontribusi bagi beberapa pihak yang terkait, antara lain:
1. Bagi Penulis
a. Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan teori-teori yang telah
dipelajari di bangku kuliah.
b. Penulis dapat mengetahui kondisi keuangan KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta yang dilihat dari tingkat rasio keuangan.
c. Penulis dapat mengetahui perkembangan keuangan KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta.
2. Bagi Koperasi
a. Memberikan tambahan informasi yang akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengetahui perkembangan keuangan berdasarkan
analisis rasio keuangan.
b. Memberikan bantuan kepada koperasi untuk mengetahui dan memahami
kondisi keuangan.
3. Bagi Universitas
Sebagai bahan referensi tambahan yang akan melakukan penelitian di bidang
koperasi khususnya mengenai analisis rasio keuangan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
untuk mengelola data yaitu tentang koperasi, laporan keuangan koperasi,
analisis rasio keuangan, analisis trend, analisis common size dan penelitian
terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis dan sumber data, data penelitian,
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum koperasi yang meliputi
sejarah dan perkembangan koperasi, struktur organisasi, dan susunan dan
pembagian tugas pengurus dan pengawas koperasi.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan data yang diperoleh dan diolah dalam penelitian dengan
menggunakan metode yang ada serta berisikan pembahasan dari hasil
pengolahan data yang diperoleh.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian serta
keterbatasan dan saran yang dapat bermanfaat bagi penulis dan objek
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang
memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka (Rudianto, 2010:
3). Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2015 pada pasal 1, koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Rudianto (2010: 4) menyatakan bahwa prinsip-prinsip pengelolaan
koperasi merupakan penjabaran lebih lanjut dari asas kekeluargaan yang
dianutnya. Prinsip-prinsip koperasi ini biasanya mengatur baik hubungan
antara koperasi dengan para anggotanya, hubungan antara sesama anggota
koperasi, pola kepengurusan organisasi koperasi serta mengenai tujuan yang
ingin dicapai oleh koperasi sabagai lembaga ekonomi yang berasas
kekeluargaan. Selain itu, prinsip-prinsip koperasi biasanya juga mengatur pola
kepengelolaan usaha koperasi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 pasal 6 ayat 1,
koperasi melaksakan prinsip koperasi yang meliputi:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
2. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan sacara demokrasi;
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen;
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jati diri, kegiatan dan kemanfaatan Koperasi;
6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi dengan bekerjasama melalui jaringan kegiatan pada tingkat local,
nasional, dan internasional; dan
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakat melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
Berdasarkan bidang usaha dan jenis anggotanya, menurut PSAK Nomor
27 tahun 2007, koperasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis
koperasi, antara lain:
1. Koperasi Konsumen
Adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang
atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama melakukan pembelian bersama.
Contohnya: koperasi yang kegiatan utamanya mengelola warung serba ada
atau supermarket
2. Koperasi Produsen
Adalah koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau
perusahaan sendiri-sendiri tetapi bekerjasama dalam wadah koperasi untuk
menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya
menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi bersama.
Contohnya: koperasi jasa konsultan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Koperasi Simpan Pinjam
Adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa
penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran
Adalah koperasi yang anggotanya para produsen atau pemilik barang atau
penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan pemasaran
bersama.
B. Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan
adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2015: 1.3). Laporan keuangan
merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2011: 2). Laporan
keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan
pengikhtisaran data transaksi bisnis (Hery, 2015: 3).
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan
adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna
laporan keuangan dalam pembuatan ekonomi (Ikatan Akuntan Indonesia: 1.3).
Menurut Fahmi, (2011: 5), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan
dari sudut angka-angka dalam satuan moneter.
Menurut Hanafi dan Halim (2012: 49), ada tiga macam laporan
keuangan pokok yang dihasilkan, (1) Neraca, (2) Laporan Laba Rugi, dan (3)
Laporan Aliran Kas.
Gambar 2.1: Siklus Laporan Keuangan Sumber: Hanafi dan Halim (2012: 49)
C. Laporan Keuangan Koperasi
Menurut Rudianto (2010: 11), laporan keuangan koperasi adalah laporan
pertanggungjawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi pada suatu
periode tertentu dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode tersebut.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 27
Tahun 1992, karakteristik laporan keuangan koperasi meliputi:
1. Laporan koperasi merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus
kepada para anggotanya di dalam rapat anggota tahunan;
Neraca Awal
- Aset
- Utang
- Modal Saham
Transaksi dan
Kejadian
Laporan Laba-Rugi
- Pendapatan
- Biaya
Laporan Aliran Kas
- Aktivitas Operasi
- Aktivitas Investasi
- Aktivitas Pendanaan
Neraca Akhir
- Aset
- Utang
- Modal Saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi dan laporan arus kas yang penyajiannya secara komparatif
3. Sesuai dengan posisi koperasi sebagai bagian dari system jaringan koperasi,
maka beberapa akun atau istilah yang sama akan muncul, baik pada
kelompok aktiva maupun kewajiban/kekayaan bersih;
4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU). SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota harus
berasal dari usaha yang diselenggarakannya untuk anggota. Pada rapat
anggota tahunan SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi.
Komponen pembagian SHU sesuai dengan undang-undang adalah sebagai
berikut:
Sisa hasil usaha yang berasal dari
anggota
Sisa hasil usaha yang berasal dari bukan
anggota
a. Cadangan koperasi
b. Anggota sebanding dengan jasa
yang diberikan
c. Dana pengurus
d. Dana pegawai/karyawan
e. Dana pendidikan koperasi
f. Dana sosial
g. Dana pembangunan daerah kerja
a. Cadangan koperasi
b. Dana pengurus
c. Dana pegawai/karyawan
d. Dana pendidikan koperasi
e. Dana sosial
f. Dana pembangunan daerah kerja
Komponen-komponen tersebut selama belum dicairkan, disajikan dalam
kelompok kewajiban lancar pada neraca, sedangkan cadangan koperasi
merupakan bagian SHU yang tidak dibagikan dan dapat digunakan untuk
memupuk modal sendiri dan menutup kerugian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5. Dengan adanya konsep sistem jaringan koperasi dan pengaturan pemerintah,
maka terdapat aktiva (sumber daya) yang dimiliki koperasi tetapi tidak
dikuasainya, dan sebaliknya terdapat aktiva (sumber daya) yang dikuasai
oleh koperasi tetapi tidak dimilikinya.
6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan konsolidasi dari
koperasi-koperasi.
D. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari
unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Hery, 2015: 132).
Menurut Harahap (2011: 190), mengungkapkan analisis laporan
keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan
keputusan yang tepat.
Menurut Hery (2015: 134), langkah-langkah atau prosedur dalam
melakukan analisis laporan keuangan yaitu:
1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan
selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau penghitungan-penghitungan sacara
cermat dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
ke dalam rumusan-rumusan tertentu;
3. Memberikan interpresentasi terhadap hasil penghitungan dan pengukuran
yang telah dilakukan;
4. Membuat laporan hasil analisis;
5. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah
dilakukan.
E. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Hery (2015: 161-163), analisis rasio adalah analisis yang
dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan
keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan suatu
perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi
sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Tujuan analisis rasio menurut Prihadi (2010: 113), analisis rasio digunakan
secara khusus oleh investor dan kreditor dalam keputusan investasi atau
penyaluran dana.
Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan
angka-angka di dalam atau antara laporan laba-rugi dan neraca. Menurut Hery
(2015: 166-235) terdapat beberapa rasio keuangan, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka
pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo.
Menurut Fahmi (2011: 121), rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah
kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
secara tepat waktu. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relative
terhadap utang lancarnya (Hanafi dan Halim, 2010: 75).
Menurut Prihadi (2011: 162), rasio likuiditas bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya. Oleh karena itu pos-pos yang dihitung adalah pos neraca
pada bagian aset lancar dan hutang lancar. Rasio likuiditas dapat dihitung
salah satunya dengan menggunakan current ratio.
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar (current ratio) adalah ukuran yang umum digunakan atas
solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan
utang ketika jatuh tempo (Fahmi, 2011: 121). Rasio lancar mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancarnya (Hanafi dan Halim, 2012: 75).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Menurut Prihadi (2011: 163), rasio lancar adalah perbandingan antara
aset lancar dengan utang lancar. Perhitungan rasio ini bertujuan untuk
mengetahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aset lancar perusahaan
dapat menjamin utang dari kreditor jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin terjamin pembayaran utang jangka pendek perusahaan
kepada kreditor.
Elemen-elemen yang digunakan dalam perhitungan current ratio yaitu
total aktiva lancar dan utang lancar. Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut (06/Per/M.KUKM/V/2006) :
Current Ratio =
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai utang. Dengan kata
lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung
perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Dalam arti luas, rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban
jangka panjang.
Rasio solvabilitas atau rasio struktur modal atau rasio leverage,
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini mengukur kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya (Hanafi dan
Halim, 2012: 79). Rasio solvabilitas antara lain total debt to equity ratio dan
total debt to total assets ratio.
a. Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri (Total Debt to Equity
Ratio)
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini
dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Rasio ini
digunakan untuk mengetahui besarnya perbandingan antara jumlah dana
yang disediakan oleh kreditur dengan jumlah dana yang berasal dari
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk
mengetahui berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan
sebagai jaminan utang. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai
berikut (06/Per/M.KUKM/V/2006):
Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri =
b. Rasio Total Utang terhadap Total Aset (Total Debt to Total Assets
Ratio)
Rasio utang terhadap aset digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain, rasio
ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai
oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pembiayaan aset. Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
oleh kreditur. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut
(06/Per/M.KUKM/V/2006):
Rasio Total Utang terhadap Total Aset =
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2007: 304). Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada
tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu (Hanafi dan Halim, 2012:
81). Rasio rentabilitas antara lain net profit margin, return on asset dan
rentabilitas modal sendiri.
a. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net Profit Margin/Margin Laba Bersih merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih.
Profit margin menghitung sejauh mana kemempuan perusahaan
menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu (Hanafi dan
Halim, 2012: 81). Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut
(06/Per/M.KUKM/V/2006):
Net Profit Margin = x100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Asset/ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset. Menurut Fahmi (2011: 137), rasio ini melihat sejauh mana
investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut (06/Per/M.KUKM/V/2006):
ROA = x100%
c. Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba
bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
ekuitas. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut
(06/Per/M.KUKM/V/2006):
Rentabilitas Modal Sendiri =
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang
aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara
sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal (Fahmi,
2011: 132). Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan
berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(Hanafi dan Halim, 2012: 76). Rasio aktivitas dapat dihitung salah satunya
dengan menggunakan perputaran aktiva.
Perputaran Aktiva
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume
penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualan (Harahap 2007: 309). Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut (Hanafi dan Halim, 2012: 78):
Perputaran Aktiva =
F. Analisis Trend
Menurut Hery (2015: 155), analisis trend merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja
perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. Menurut Harahap
(2007: 244), analisis trend ini bertujuan untuk mengetahui tendensi atau
kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang
baik kecenderungan naik, turun maupun tetap. Analisis ini dimaksudkan untuk
mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang
sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu ke masa yang berikutnya.
Menurut Algifari (2013: 165-168), permasalahan utama dalam membuat
ramalan menggunakan persamaan trend sekuler adalah mencari persamaan
trend yang paling baik (best fitting) untuk membuat ramalan. Metode yang
sering digunakan untuk menentukan persamaan trend yang terbaik dalam
analisis deret berkala adalah metode kuadrat terkecil (least square method).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dengan menggunakan metode ini, persamaan trend yang diperoleh merupakan
persamaan trend yang paling baik untuk membuat ramalan. Karena persamaan
tersebut akan menghasilkan ramalan dengan kesalahan kuadrat paling kecil
(least square error).
Persamaan garis trend linear (linear trend line) yang digunakan yaitu:
Y’ =a+bX
Keterangan:
Y’: nilai variabel yang akan dianalisis
a : nilai Y apabila X sama dengan nol
b : kemiringan garis tren atau perubahan nilai Y
X : waktu
Agar persamaan trend yang diperoleh memenuhi kriteria persamaan garis
linear yang baik maka untuk menentukan nilai a dan b dapat digunakan
formula:
Keterangan:
n: banyaknya tahun yang digunakan
Y: nilai variabel deret berkala
X: kode waktu masing-masing
G. Analisis Common Size
Analisis common size adalah teknik analisis yang menggunakan
penyederhanaaan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan. Proses
ini memerlukan angka dasar yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan angka
konversi. Analisis common size ini dilakukan untuk melihat struktur keuangan
baik dari daftar neraca, laba/rugi, atau arus kas. Untuk melihat struktur
keuangan ini maka laporan keuangan dikonversikan ke bentuk presentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan mengaitkan dengan pos penting. Pos penting itu misalnya penjualan
untuk laba/rugi, pos total aktiva untuk neraca (Harahap 2007: 249-250).
Menurut Wartoyo (2013), dalam praktiknya, analisis common size
disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan
neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari
total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase per-komponen
(common size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan
persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini
disebut teknik analisis common size dan termasuk metode analisis vertikal.
Menurut Siti Aminah (2016), cara perhitungan persentase per komponen
adalah sebagai berikut:
1. Persentase terhadap Total Aktiva=
2. Persentase terhadap Total Pasiva=
3. Persentase terhadap Total Penjualan=
H. Penelitian Terdahulu
Pratama (2016) melakukan analisis kinerja keuangan berdasarkan rasio
likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas pada koperasi tahun 2011-2015 dengan
tujuan untuk mengetahui kinerja Koperasi CU Dharma Hatiku Yogyakarta.
Hasil yang didapat secara keseluruhan mengalami penurunan pada setiap
penilaian rasio keuangannya yaitu pada rasio likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Sari (2016) melakukan analisis rasio keuangan sebagai alat ukur untuk
menilai kinerja koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi dan
usaha kecil dan menengah republik Indonesia nomor:
06/PER/M.KUKM/V/2006, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan
KPRI “Subur” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015. Kinerja
keuangan KPRI “Subur” dengan menggunakan rasio likuiditas, aktivitas,
rentabilitas, dan solvabilitas. Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa rasio
likuiditas KPRI “Subur” kategori cukup, rasio aktivitas berada pada kategori
sangat baik, rasio profitabilitas berada pada kategori cukup, dan rasio
solvabilitas memiliki kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus yang menggambarkan
keadaan sebenarnya dari objek penelitian pada suatu koperasi. Kesimpulan
yang ditarik dari penelitian hanya berlaku pada koperasi yang dianalisis.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Januari-Maret 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah bagian pimpinan, keuangan dan pengurus
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada laporan
keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data kualitatif adalah data yang diperoleh melalui wawancara terhadap
berbagai pihak, antara lain: pihak-pihak yang terkait di bagian keuangan
dan pihak-pihak yang ada pada kepengurusan koperasi.
b. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh melalui laporan keuangan
koperasi.
2. Sumber Data
a. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli atau pihak pertama. Data primer ini yaitu berupa wawancara
dengan bagian pimpinan dan bagian keuangan koperasi.
b. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder ini yaitu berupa
bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip,
dokumen resmi, dan gambaran umum perusahaan.
E. Data Penelitian
1. Gambaran umum koperasi, berkaitan dengan sejarah koperasi, jenis usaha
dan struktur organisasi pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
2. Data keuangan koperasi, berkaitan dengan Neraca dan Sisa Hasil Usaha
(SHU) pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Neraca KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012 – 2016.
b. Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012 –
2016.
c. Struktur Organisasi KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
2. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan sejarah berdirinya koperasi, jenis usaha dan struktur
organisasi koperasi. Wawancara dilakukan kepada pimpinan dan pengurus
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung rasio likuiditas yang meliputi:
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi Award,
maka kriteria penilaian Current Ratio sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penilaian Current Ratio
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Rasio Lancar
(Current Ratio)
200% - 250% Sangat Baik
175% - <200% Baik
150% - <175% Cukup Baik
125% - 150% Kurang Baik
<125% Tidak Baik
2. Menghitung rasio solvabilitas yang meliputi:
a. Rasio antara Utang dengan Modal Sendiri (Total Debt to Equity Ratio)
Total Debt to Equity Ratio =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Total Debt to Total Assets Ratio sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Penilaian Total Debt to Equity Ratio
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Total Hutang
terhadap Modal
Sendiri (Total
Debt to Equity
Ratio)
≤70% Sangat Baik
>70% - 100% Baik
>100% - 150% Cukup Baik
>150% - 200% Kurang Baik
>200% Tidak Baik
b. Rasio antara Utang dengan Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio)
Rasio Total Utang terhadap Total Aset=
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Total Debt to Equity Ratio, yaitu:
Tabel 3.3 Penilaian Total Debt to Total Assets Ratio
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Total Hutang
terhadap Aktiva
(Total Debt to
Total Assets Ratio)
≤40% Sangat Baik
>40% - 50% Baik
>50% - 60% Cukup Baik
>60% - 80% Kurang Baik
>80% Tidak Baik
3. Menghitung rasio rentabilitas yang meliputi:
a. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net Profit Margin =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Net Profit Margin, yaitu:
Tabel 3.4 Penilaian Net Profit Margin
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Net Profit Margin ≥15% Sangat Baik
10% - <15% Baik
5% - <10% Cukup Baik
1% - <5% Kurang Baik
<1% Tidak Baik
b. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets/ROA)
ROA = x 100%
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Rentabilitas Ekonomi, yaitu:
Tabel 3.5 Penilaian Return on Assets
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Rentabilitas
Ekonomi/ROA
≥10% Sangat Baik
7% - <10% Baik
3% - <7% Cukup Baik
1% - <3% Kurang Baik
<1% Tidak Baik
c. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi
Award, maka kriteria penilaian Rentabilitas Modal Sendiri, yaitu:
Tabel 3.6 Penilaian Rentabilitas Modal Sendiri
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Rentabilitas Modal
Sendiri
≥21% Sangat Baik
15% - <21% Baik
9% - <15% Cukup Baik
3% - <9% Kurang Baik
<3% Tidak Baik
4. Menghitung rasio aktivitas yang meliputi:
Perputaran Aktiva
Perputaran Aktiva =
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi/Koperasi Award,
maka kriteria penilaian Perputaran Aktiva, yaitu:
Tabel 3.7 Penilaian Perputaran Aktiva
Jenis Rasio Interval Ratio Kriteria
Perputaran
Aktiva
≥3,5 kali Sangat Baik
2,5 kali - <3,5 kali Baik
1,5 kali - <2,5 kali Cukup Baik
1 kali - <1,5 kali Kurang Baik
<1 kali Tidak Baik
Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua , dengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menginterprestasikan perkembangan kinerja keuangan berdasarkan analisis
trend terhadap rasio likuiditas yang meliputi current ratio, rasio solvabilitas
yang meliputi total debt to equity ratio dan total debt to total assets ratio,
rasio rentabilitas yang meliputi net profit margin; return on asets dan
rentabilitas modal sendiri, dan rasio aktivitas yang meliputi perputaran
aktiva. Dengan persamaan:
Y’ =a+bX
Keterangan:
Y’: nilai variabel yang akan dianalisis
a : nilai Y apabila X sama dengan nol
b : kemiringan garis trend atau perubahan nilai Y
X : waktu
Agar persamaan tren yang diperoleh memenuhi kriteria persamaan garis
linear yang baik maka untuk menentukan nilai a dan b dapat digunakan
formula:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Jika b= positif (+) berarti perkembangan kinerja tersebut mengalami
kenaikan, tetapi jika b= negatif (-) berarti perkembangan kinerja tersebut
mengalami penurunan
Keterangan:
n: banyaknya tahun yang digunakan
Y: nilai variabel deret berkala
X: kode waktu masing-masing
2. Menginterprestasikan perkembangan kinerja keuangan berdasarkan analisis
Commen Size dengan perhitungan persentase per komponen dengan cara
sebagai berikut:
1) Persentase terhadap Total Aktiva=
2) Persentase terhadap Total Pasiva=
3) Persentase terhadap Total Penjualan=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Angkasa” RRI
Yogyakarta merupakan koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri
sebagai usaha bersama yang didasarkan asas kekeluargaan dan kegotong-
royongan yang bertujuan memperkembangkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan kemajuan daerah kerja pada umumnya dalam rangka
menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila.
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta ini sebagian besar anggotanya ialah Pegawai
Negeri Karyawan RRI se-Yogyakarta dan masyarakat. Koperasi ini juga telah
berbadan hukum yaitu No. 1379/BH/XI pada 27 Juli 1985. Lokasi KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta ini berada di Jalan Amad Jazuli No.4
Gondokusuman, Yogyakarta.
Bidang uasaha yang dijalankan oleh KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
antara lain: unit usaha simpan pinjam uang, unit usaha piutang barang dan unit
usaha penyewaan warung. KPRI “Angkasa” per-31 Desember 2016 telah
memiliki jumlah anggota sebanyak 272 orang dengan rincian: 164 laki-laki dan
108 perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Struktur Organisasi
1. Badan Hukum: No. 1379/BH/XI/TGL. 27 JULI 1985
2. Susunan Organisasi
a. Susunan Pengurus
Pembina: Dra. Saraswati, SA.
Ketua: Drs. Atang Basuki
Sekretaris: Bambang Sulaksono
Bendahara I: Suparlan
Bendahara II: Sudartinah, S.Pd
Seksi Simpan Pinjam I: Sulistiyani
Karyawan: Murdilah
b. Sususnan Pengawas
Ketua: Mudjijana, S,Sos
Anggota: Wahini
Istiqomah, SPT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Bagan Kepengurusan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Sumber: Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Angkasa” RRI Yogyakarta
C. Susunan dan Pembagian Tugas Pengurus dan Pengawas Koperasi
1. Pengurus
a. Ketua
1) Membidangi urusan ke dalam dan ke luar;
2) Membina organisasi;
3) Memberi persetujuan pinjaman kredit;
4) Mendispensasi surat-surat masuk;
PENGAWAS
Ketua
Sekertaris
Bendahara I Anggota
Anggota
Ketua
Bendahara II Simpan Pinjam
Karyawan
Pembina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
5) Memimpin rapat-rapat;
6) Memeriksa pembukuan keuangan;
7) Mengesahkan laporan keuangan bendahara;
8) Bertanggung jawab atas kelangsungan dan sehatnya koperasi.
b. Sekretaris
1) Melaksanakan tugas-tugas ketua di bidang kesekretariatan;
2) Memproses surat-surat (mengundang dan membuat notulasi);
3) Memproses surat-surat masuk dan keluar;
4) Mewakili tugas-tugas ketua bila berhalangan;
5) Bertanggung jawab terhadap kegiatan kesekretariatan.
c. Bendahara I
1) Mengerjakan buku besar dan rekap;
2) Membuat neraca;
3) Membuat laporan bulanan dan tutup buku;
4) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kebijakan keuangan
koperasi;
5) Bertanggung jawab atas laporan keuangan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
d. Bendahara II
1) Pemegang kas;
2) Membayar dan menerima uang koperasi;
3) Memegang rekening bank;
4) Menutup dan membuat laporan kas koperasi;
5) Bertanggung jawab terhadap keuangan koperasi.
e. Simpan Pinjam
1) Membuat perencanaan kebutuhan simpan pinjam;
2) Memberikan pelayanan peminjaman dan pelunasan;
3) Membuat laporan bulanan tentang simpan pinjam;
4) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan simpan pinjam.
2. Pengawas
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, tugas pengawas
adalah:
a. Melaksanakan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi, meliputi
bidang-bidang organisasi, usaha, permodalan, keuangan, dan lain-lain;
b. Memeriksa dan meneliti kebenaran pembukuan dan catatan yang
berhubungan dengan kegiatan organisasi dan usaha koperasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pengurus;
d. Memberi saran/usul tentang:
1) Perbaikan sebagai hasil analisis pemeriksaan;
2) Cara pelaksanaan tugas yang lebih baik;
3) Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan.
Selain tugas-tugas tersebut pengawas juga berfungsi:
a. Menjaga hakikat koperasi agar lestari;
b. Mengamankan kepentingan-kepentingan koperasi, anggota dan pihak
lainnya;
c. Mendorong untuk tercapainnya pelaksanaan usaha yang efektif dan
efisien;
d. Membantu pengurus dalam memecahkan permasalahan yang terjadi
dalam koperasi, organisasi, manajemen, usaha keuangan dan
administrasi;
e. Memberikan informasi yang objektif tetntang kondisi perkembangan dan
hasil-hasil yang disampaikan anggota dan pejabat;
f. Mendampingi pengurus bila ada pemeriksaan dari pihak luar;
g. Menjaga agar kekayaan koperasi dalam penggunaannya sehat dan
kegiatan usaha sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data yang dianalisis pada bab ini adalah data laporan keuangan KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta yang terdiri dari neraca dan Sisa Hasil Usaha (SHU).
Untuk menilai kinerja keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta ada beberapa
teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis rasio keuangan, analisis trend
dan analisis common size. Di bawah ini akan dibahas tentang perhitungan analisis
rasio keuangan, analisis trend dan analisis common size:
A. Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan
koperasi meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan koperasi untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah current ratio. Rasio likuiditas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah current ratio.
Current Ratio
Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Current ratio
dihitung dengan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang
lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 5.1 menunjukkan hasil analisis Current Ratio KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor
06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi
Berprestasi/Koperasi Award, nilai current ratio dari tahun 2012-2016
masuk dalam interval ratio 200%-250% termasuk kriteria sangat baik. Pada
tahun 2016 current ratio sebesar 233,83% yang berarti setiap Rp1,00 hutang
lancar dijamin pengembaliaannya oleh aktiva lancar sebesar Rp2,34.
Current ratio pada tahun 2012 sebesar 212,32%, tahun 2013
meningkat sebesar 2,4% menjadi 214,72%, tahun 2014 menurun sebesar
8,94% menjadi 205,78%, tahun 2015 meningkat sebesar 16,02% menjadi
221,80% dan tahun 2016 meningkat sebesar 12,03% menjadi 233,83%.
Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda menunjukkan
bahwa peningkatan atau penurunan pada aktiva lancar dan hutang lancar
juga berbeda-beda. Current ratio yang mengalami peningkatan yaitu pada
tahun 2013, 2015 dan 2016. Peningkatan current ratio terjadi karena aktiva
lancar mengalami peningkatan yang besar sedangkan hutang lancar
mengalami peningkatan pada tahun 2013 dan mengalami penurunan pada
tahun 2015 dan 2016. Besar atau kecilnya peningkatan atau penurunan pada
nilai aktiva lancar dan hutang lancar dapat menyebabkan besar atau kecilnya
nilai current ratio. Peningkatan aktiva lancar ini disebabkan oleh jumlah
piutang anggota yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa piutang anggota
memberikan kontribusi besar dalam pembayaran hutang jangka pendek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
koperasi. Piutang anggota ini merupakan tagihan koperasi kepada anggota
koperasi, tagihan tersebut timbul karena koperasi memberikan pinjaman
uang kepada anggotanya. Sehingga semakin meningkat piutang anggota
dikoperasi berarti semakin meningkat juga masyarakat yang menjadi
anggota koperasi. Meningkatnya jumlah anggota koperasi menunjukkan
bahwa koperasi dipercaya mampu memberikan jasa penyimpanan dan
peminjaman dana kepada anggotanya sehingga masyarakat akan memilih
melakukan simpan pinjam uang di koperasi. Sedangkan current ratio yang
mengalami penurunan yaitu tahun 2014. Current ratio yang menurun ini
terjadi karena hutang lancar meningkat lebih besar sedangkan untuk aktiva
lancar mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa aktiva lancar yang ada mengalami penurunan kemampuan dalam
menjamin pembayaran hutang jangka pendek koperasi. Peningkatan hutang
lancar disebabkan adanya tambahan hutang jasa anggota dan rata-rata tiap
pos pada hutang lancar mengalami peningkatan yang lebih besar daripada
tahun-tahun lainnya. Hutang jasa anggota ini berasal dari jasa/upah yang
diberikan kepada anggota koperasi atas jasa selama anggota koperasi
tersebut melakukan simpan pinjam di koperasi dan jasa anggota ini
sewaktu-waktu bisa dibagikan kepada anggota koperasi. Di tahun 2014 ini
rata-rata tiap pos pada hutang lancar mengalami peningkatan lebih tinggi
daripada tahun lainnya karena kebutuhan dana anggota koperasi meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Hasil perhitungan Current Ratio pada KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.1 dan cara
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 99.
Tabel 5.1 Perhitungan Current Ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Aktiva Lancar 2.415.019.274 2.566.228.575 3.032.973.534 3.254.372.058 3.306.007.058
Hutang Lancar 1.137.449.493 1.195.155.855 1.473.926.720 1.467.231.261 1.413.863.566
Current ratio 212,32% 214,72% 205,78% 221,80% 233,83%
Naik/Turun - Naik 2,4% Turun 8,94% Naik 16,02% Naik 12,03%
Interval ratio 200%-250% 200%-250% 200%-250% 200%-250% 200%-250%
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sumber: Data diolah peneliti
2. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi
dalam membayar kewajiban keuangannya apabila koperasi tersebut
dilikuidasi. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Total Debt to Equity Ratio dan Total Debt to Total Assets Ratio.
a. Total Debt to Equity Ratio (TDER)
Total Debt to Equity Ratio (TDER) (Rasio Total Utang terhadap
Modal Sendiri) digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang
terhadap modal. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara total utang
dengan modal, dan berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap
rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Total debt to equity ratio yang rendah lebih baik dari pada total
debt to equity ratio yang tinggi. Semakin rendah total debt to equity ratio
berarti semakin besar jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai
jaminan utang, sedangkan total debt to equity ratio yang tinggi berarti
semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai
jaminan utang.
Tabel 5.2 menunjukkan hasil analisis Total Debt to Equity Ratio
(TDER) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian
Koperasi Berprestasi/Koperasi Award, nilai total debt to equity ratio
tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 masuk dalam interval ratio >70%-
100% termasuk kriteria baik. Sedangkan nilai total debt to equity ratio
tahun 2014 masuk dalam interval ratio >100%-150% termasuk kriteria
cukup baik. Pada tahun 2014 termasuk kriteria cukup baik karena total
hutang lebih besar daripada modal sendiri sehingga hasil nilai total debt
to equity ratio lebih besar dibandingkan tahun lainnya. Sedangkan untuk
tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 termasuk kriteria baik karena total
hutang lebih rendah daripada modal sendiri. Pada tahun 2016 Total debt
to equity ratio sebesar 75,49% yang berarti setiap Rp1,00 total hutang
dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp0,75.
Total Debt to Equity Ratio tahun 2012 sebesar 89,29%, tahun 2013
meningkat sebesar 2,74% menjadi 92,03%, tahun 2014 meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sebesar 11,18% menjadi 103,21%, tahun 2015 menurun sebesar 9,59%
menjadi 93,62% dan tahun 2016 menurun sebesar 18,13% menjadi
75,49%. Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda
menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan pada total hutang dan
modal sendiri juga berbeda-beda. Total debt to equity ratio yang
mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2013 dan 2014. Peningkatan
total debt to equity ratio ini terjadi karena perbandingan peningkatan
antara total hutang dengan modal sendiri yaitu total hutang lebih besar
dibandingkan modal sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa modal sendiri
yang ada mengalami penurunan kemampuan dalam menjamin
pembayaran hutang koperasi. Peningkatan pada total hutang yang besar
terjadi karena adanya simpanan sukarela yang besar, hal tersebut
menunjukkan bahwa simpanan sukarela memberikan kontribusi besar
pada total hutang. Simpanan sukarela berasal dari anggota koperasi dan
simpanan sukarela bisa setiap waktu diminta kembali oleh anggota
koperasi. Berdasarkan perhitungan total debt to equity ratio, sebaiknya
modal sendiri lebih besar daripada total hutang agar koperasi mampu
mengembalikan simpanan sukarela yang diminta kembali oleh anggota
koperasi dan dapat melunasi hutang-hutang koperasi lainnya. Sedangkan
total debt to equity ratio yang mengalami penurunan yaitu pada tahun
2015 dan 2016. Penurunan total debt to equity ratio ini terjadi karena
perbandingan peningkatan antara total hutang dengan modal sendiri yaitu
modal sendiri lebih besar dibandingkan total hutang. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menunjukkan bahwa modal sendiri yang ada mampu menjamin
pembayaran hutang koperasi. Peningkatan modal sendiri disebabkan oleh
simpanan wajibnya yang besar, hal ini menunjukkan bahwa simpanan
wajib memberikan kontribusi besar dalam pembayaran hutang koperasi.
Simpanan wajib ini diperoleh dari anggota koperasi, semakin meningkat
simpanan wajibnya dikoperasi berarti semakin meningkat juga
masyarakat yang menjadi anggota koperasi. Meningkatnya anggota
koperasi menunjukkan bahwa koperasi dipercaya mampu memberikan
jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggotanya sehingga
masyarakat akan memilih melakukan simpan pinjam uang dikoperasi.
Hasil perhitungan Total Debt to Equity Ratio (TDER) pada KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.2
dan cara perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 100.
Tabel 5.2 Perhitungan Total Debt to Equity Ratio (TDER) KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam
rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Total Hutang 1.164.911.005 1.256.993.247 1.570.389.538 1.605.784.365 1.452.300.233
Modal Sendiri 1.304.667.601 1.365.822.326 1.521.475.826 1.715.296.223 1.923.733.479
TDER 89,29% 92,03% 103,21% 93,62% 75,49%
Naik/ Turun - Naik 2,74% Naik 11,18% Turun 9,59% Turun 18,13%
Interval Ratio >70%-100% >70%-100% >100%-150% >70%-100% >70%-100%
Kriteria Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
Sumber: Data diolah peneliti
b. Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR)
Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR) (Rasio antara hutang
dengan aktiva) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
perbandingan antara total hutang dengan total aset. Rasio ini digunakan
untuk mengukur seberapa besar aset koperasi dibiayai oleh hutang, atau
seberapa besar utang koperasi berpengaruh terhadap pembiayaan asset.
Tabel 5.3 menunjukkan hasil analisis Total Debt to Total Assets
Ratio (TDAR) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian
Koperasi Berprestasi/Koperasi Award, nilai total debt to total assets ratio
tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 masuk dalam interval ratio >40%-50%
termasuk kriteria baik. Sedangkan nilai total debt to total assets ratio
tahun 2014 masuk dalam interval ratio >50%-60% termasuk kriteria
cukup baik. Pada tahun 2014 termasuk kriteria cukup baik karena total
hutang lebih besar daripada total aset sehingga hasil nilai total debt to
total assets ratio lebih besar dibandingkan tahun lainnya. Sedangkan
untuk tahun 2012, 2013, 2015 dan 2016 total hutang lebih rendah
daripada total aset. Pada tahun 2016 total debt to total assets ratio
sebesar 43,02% yang berarti setiap Rp1,00 aset dapat menjamin hutang
sebesar Rp0,43.
Total debt to total assets ratio tahun 2012 sebesar 47,17%, tahun
2013 meningkat sebesar 0,76% menjadi 47,93%, tahun 2014 meningkat
sebesar 2,86% menjadi 50,79%, tahun 2015 menurun sebesar 2,44%
menjadi 48,35% dan tahun 2016 menurun sebesar 5,33% menjadi
43,02%. Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan pada total hutang dan
total aset juga berbeda-beda. Total debt to total assets ratio yang
mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2013 dan 2014. Peningkatan
total debt to total assets ratio ini terjadi karena perbandingan
peningkatan antara total hutang dengan total aset yaitu total hutang lebih
besar dibandingkan total aset. Hal ini menunjukkan bahwa total aset yang
ada mengalami penurunan kemampuan dalam menjamin pembayaran
hutang koperasi. Peningkatan pada total hutang yang besar terjadi karena
adanya simpanan sukarela yang besar. Simpanan sukarela berasal dari
anggota koperasi dan simpanan sukarela bisa setiap waktu diminta
kembali oleh anggota koperasi, sehingga berdasarkan total debt to total
assets ratio sebaiknya total aset lebih besar daripada total hutang agar
koperasi mampu mengembalikan simpanan sukarela yang diminta
kembali oleh anggota koperasi. Sedangkan total debt to total assets ratio
yang mengalami penurunan yaitu pada tahun 2015 dan 2016. Penurunan
total debt to total assets ratio ini terjadi karena perbandingan
peningkatan antara total hutang dengan total aset yaitu total aset lebih
besar dibandingkan total hutang. Hal ini menunjukkan bahwa total aset
yang ada mampu menjamin pembayaran hutang koperasi. Peningkatan
total aset disebabkan oleh piutang anggotanya yang besar, hal tersebut
menunjukkan bahwa piutang anggota memberikan kontribusi besar
dalam pembayaran hutang koperasi. Piutang anggota ini diperoleh dari
anggota koperasi, semakin meningkat piutang anggotanya dikoperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
berarti semakin meningkat juga masyarakat yang menjadi anggota
koperasi. Meningkatnya anggota koperasi menunjukkan bahwa koperasi
dipercaya mampu memberikan jasa penyimpanan dan peminjaman dana
kepada anggotanya sehingga masyarakat akan memilih melakukan
simpan pinjam uang dikoperasi.
Hasil perhitungan Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR) pada
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada
tabel 5.3 dan cara perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman
101.
Tabel 5.3 Perhitungan Total Debt to Total Assets Ratio (TDAR) KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam
rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Total Hutang 1.164.911.005 1.256.993.247 1.570.389.538 1.605.784.365 1.452.300.233
Total Aset 2.469.578.606 2.622.815.573 3.091.865.364 3.321.080.588 3.376.033.712
TDAR 47,17% 47,93% 50,79% 48,35% 43,02%
Naik/Turun - Naik 0,76% Naik 2,86% Turun 2,44% Turun 5,33%
Interval Ratio >40%-50% >40%-50% >50%-60% >40%-50% >40%-50%
Kriteria Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
Sumber: Data diolah peneliti
3. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan
dan sumber daya yang dimiliki, yaitu yang berasal dari kegiatan penjualan,
penggunaan aset, maupun penggunaan modal. Pengukuran rasio rentabilitas
dapat dilakukan dengan membandingkan antara berbagai komponen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
ada di dalam laporan sisa hasil usaha dan/atau neraca. Rasio rentabilitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin (NPM),
Return on Assets (ROA) dan Rentabilitas Modal Sendiri.
a. Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa perbandingan laba yang diperoleh dari penjualan,
semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin baik. Dalam hal ini
perusahaan yang diteliti adalah koperasi, laba disebut sisa hasil usaha dan
penjualan juga bisa disebut pendapatan.
Tabel 5.4 menunjukkan hasil analisis Net Profit Margin (NPM)
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,
Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi
Berprestasi/Koperasi Award, nilai net profit margin tahun 2012, 2014,
2015 dan 2016 masuk dalam interval ratio ≥15% termasuk kriteria sangat
baik. Sedangkan nilai net profit margin tahun 2013 masuk dalam interval
ratio 10%-<15% termasuk kriteria baik. Pada tahun 2013 termasuk
kriteria baik sedangkan tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 termasuk
kriteria sangat baik, karena SHU dan pendapatan pada tahun 2013
termasuk paling rendah daripada tahun lainnya, sehingga net profit
margin koperasi termasuk paling rendah dan termasuk kriteria baik. Pada
tahun 2016 net profit margin sebesar 17,49% yang berarti setiap Rp1,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pendapatan dapat turut berkontribusi menciptakan sisa hasil usaha
sebesar Rp0,17.
Net profit margin tahun 2012 sebesar 16,07%, tahun 2013 menurun
sebesar 1,15% menjadi 14,92%, tahun 2014 meningkat sebesar 3,02%
menjadi 17,94%, tahun 2015 menurun sebesar 0,05% menjadi 17,89%
dan tahun 2016 menurun sebesar 0,04% menjadi 17,49%. Peningkatan
atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda menunjukkan bahwa
peningkatan atau penurunan pada SHU dan pendapatan juga berbeda-
beda. Net profit margin yang mengalami peningkatan yaitu pada tahun
2014. Peningkatan net profit margin ini terjadi karena perbandingan
peningkatan antara SHU dengan pendapatan yaitu SHU lebih besar
dibandingkan pendapatan. SHU diperoleh dari selisih antara pendapatan
dengan biaya-biaya dan ditambah penghasilan di luar. Sehingga
peningkatan pada SHU yang besar terjadi karena pendapatan dan
penghasilan di luar lebih besar daripada biaya-biaya yang digunakan
koperasi. Oleh karena itu pendapatan berpengaruh dalam menghasilkan
SHU pada koperasi. Net profit margin mengalami penurunan pada tahun
2013, 2015 dan 2016. Penurunan net profit margin ini terjadi karena
perbandingan peningkatan antara SHU dengan pendapatan yaitu
pendapatan lebih besar dibandingkan SHU. Peningkatan pendapatan
yang lebih besar ini berasal dari bunga yang memiliki kontribusi besar
dalam menciptakan pendapatan yang lebih besar. Pendapatan bunga ini
berasal dari koperasi atas pinjaman dari anggota koperasi. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
banyak anggota yang meminjam maka bunga yang berasal dari pinjaman
anggota menjadi naik, tetapi jika anggota yang meminjam menurun maka
bunga koperasi atas pinjaman anggota juga menurun.
Hasil perhitungan Net Profit Margin (NPM) pada KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.4 dan cara
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 102.
Tabel 5.4 Perhitungan Net Profit Margin KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
SHU 96.503.929 80.751.024 100.219.019 112.926.764 115.895.087
Pendapatan 600.364.826 541.094.675 558.698.811 631.103.233 662.669.780
NPM 16,07% 14,92% 17,94% 17,89% 17,49%
Naik/Turun - Turun 1,15% Naik 3,02% Turun 0,05% Turun 0,40%
I nterval Ratio ≥15% 10%-<15% ≥15% ≥15% ≥15%
Kriteria Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Sumber: Data diolah peneliti
b. Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan
seberapa besar kontribusi asset dalam menciptakan laba bersih. Rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam aset. Penelitian
ini dilakukan pada koperasi maka laba bersih disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU).
Tabel 5.5 menunjukkan hasil analisis Return on Assets (ROA)
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia,
Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi
Berprestasi/Koperasi Award, nilai return on assets dari tahun 2012-2016
masuk dalam interval ratio 3%-<7% termasuk kriteria cukup baik. Pada
tahun 2012 return on asset sebesar 3,91% yang berarti setiap Rp1,00
total aset dapat turut berkontribusi menciptakan sisa hasil usaha sebesar
Rp0,39.
Return on assets tahun 2012 sebesar 3,91%, tahun 2013 menurun
sebesar 0,83% menjadi 3,08%, tahun 2014 meningkat sebesar 0,16%
menjadi 3,24%, tahun 2015 menurun sebesar 0,16% menjadi 3,40% dan
tahun 2016 menurun sebesar 0,03% menjadi 3,43%. Peningkatan atau
penurunan tiap tahun yang berbeda-beda menunjukkan bahwa
peningkatan atau penurunan pada SHU dan total aset juga berbeda-beda.
Return on assets yang mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2014,
2015 dan 2016. Peningkatan return on assets ini terjadi karena SHU dan
total aset mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa total aktiva
yang dimiliki koperasi sudah digunakan dalam operasional dan aktivitas
koperasi sehingga mampu menciptakan SHU. Sedangkan return on
assets yang mengalami penurunan yaitu pada tahun 2013. Penurunan
return on assets ini terjadi karena SHU mengalami penurunan sedangkan
total aset mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
total aktiva yang ada masih kurang untuk digunakan dalam operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dan aktivitas koperasi sehingga total aktiva masih kurang maksimal
dalam menciptakan SHU.
Hasil perhitungan Return On Assets (ROA) pada KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.5 dan cara
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 103.
Tabel 5.5 Perhitungan Return on Assets (ROA) KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
SHU 96.503.929 80.751.024 100.219.019 112.926.764 115.895.087
Total Aset 2.469.578.606 2.622.815.573 3.091.865.364 3.321.080.588 3.376.033.712
ROA 3,91% 3,08% 3,24% 3,40% 3,43%
Naik/Turun - Turun 0,83% Naik 0,16% Naik 0,16% Naik 0,03%
Interval Ratio 3%-<7% 3%-<7% 3%-<7% 3%-<7% 3%-<7%
Kriteria Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
Sumber: Data diolah peneliti
c. Rentabilitas Modal Sendiri (RMS)
Rentabilitas Modal Sendiri merupakan rasio yang menunjukkan
seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Rasio
ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang
akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
ekuitas. Dalam penelitian ini laba bersih disebut sisa hasil usaha dan total
ekuitas disebut modal sendiri.
Tabel 5.6 menunjukkan tentang hasil analisis Rentabilitas Modal
Sendiri (RMS) KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Indonesia, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian
Koperasi Berprestasi/Koperasi Award, nilai rentabilitas modal sendiri
dari tahun 2012-2016 masuk dalam interval ratio 3%-<9% termasuk
kriteria kurang baik. Pada tahun 2012 rentabilitas modal sendiri sebesar
7,40% yang berarti setiap Rp1,00 modal sendiri dapat turut berkontribusi
menciptakan sisa hasil usaha sebesar Rp0,74.
Rentabilitas modal sendiri tahun 2012 sebesar 7,40%, tahun 2013
menurun sebesar 1,49% menjadi 5,91%, tahun 2014 meningkat sebesar
0,68% menjadi 6,59%, tahun 2015 menurun sebesar 0,01% menjadi
6,58% dan tahun 2016 menurun sebesar 0,56% menjadi 6,02%.
Peningkatan atau penurunan pada tingkat rentabilitas modal sendiri tiap
tahunnya dengan hasil yang berbeda-beda menunjukkan bahwa
peningkatan atau penurunan pada SHU dan modal sendiri juga berbeda-
beda. Rentabilitas modal sendiri yang mengalami peningkatan yaitu
pada tahun 2014. Peningkatan rentabilitas modal sendiri ini dapat dilihat
pada peningkatan SHU dan modal sendiri. SHU pada 2012 mengalami
peningkatan yang lebih besar daripada tahun 2013, 2015 dan 2016 karena
peningkatan pendapatnya lebih besar dan biaya-biaya yang digunakan
koperasi lebih rendah maka SHU koperasi meningkat. Sehingga hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri mampu dalam
menciptakan SHU dan modal sendiri yang dimiliki koperasi sudah
digunakan dalam operasional dan aktivitas koperasi. Sedangkan
rentabilitas modal sendiri yang mengalami penurunan yaitu pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2013, 2015 dan 2016. Penurunan rentabilitas modal sendiri ini dapat
dilihat pada peningkatan antara SHU dan modal sendiri yang tidak
sebanding, namun peningkatan nilai SHU ini semakin menurun.
Menurunnya SHU ini karena peningkatan biaya-biaya yang digunakan
koperasi lebih banyak daripada pendapatan. Peningkatan SHU yang
semakin menurun ini menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri
masih kurang maksimal dalam menciptakan SHU. Sehingga modal
sendiri yang ada masih kurang maksimal digunakan untuk operasional
dan aktivitas koperasi.
Hasil perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) pada KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.6
dan cara perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 104.
Tabel 5.6 Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
SHU 96.503.929 80.751.024 100.219.019 112.926.764 115.895.087
Modal Sendiri 1.304.667.601 1.365.822.326 1.521.475.826 1.715.296.223 1.923.733.479
RMS 7,40% 5,91% 6,59% 6,58% 6,02%
Naik/Turun - Turun 1,49% Naik 0,68% Turun 0,01% Turun 0,56%
Interval Ratio 3%-<9% 3%-<9% 3%-<9% 3%-<9% 3%-<9%
Kriteria Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik
Sumber: Data diolah peneliti
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan asset yang dimiliki, termasuk
untuk mengukur tingkat efesiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
daya yang ada. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perputaran aktiva.
Perputaran Aktiva
Perputaran Aktiva adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan
penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan
yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara besarnya penjualan dengan total
aktiva.
Tabel 5.7 menunjukkan hasil analisis Perputaran Aktiva KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor
06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi
Berprestasi/Koperasi Award, nilai perputaran aktiva dari tahun 2012-2016
masuk dalam interval ratio <1 kali termasuk kategori tidak baik. Pada tahun
2012 perputaran aktiva sebesar 0,24 kali yang berarti setiap Rp1,00 total
aktiva dapat turut berkontribusi menciptakan pendapatan sebesar Rp0,25.
Perputaran aktiva tahun 2012 sebesar 0,24 kali tahun 2013 menurun
sebesar 0,03 kali menjadi 0,21 kali, tahun 2014 menurun sebesar 0,03 kali
menjadi 0,18 kali, tahun 2015 meningkat sebesar 0,01 kali menjadi 0,19 kali
dan tahun 2016 meningkat sebesar 0,01 kali menjadi 0,20 kali. Peningkatan
atau penurunan pada perputaran aktiva tiap tahun yang berbeda-beda
menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan pada pendapatan dan total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
aktiva juga berbeda-beda. Perputaran aktiva yang mengalami peningkatan
yaitu pada tahun 2015 dan 2016. Peningkatan perputaran aktiva ini dapat
dilihat pada peningkatan pendapatan dan total aktiva yang tidak sebanding,
meskipun peningkatan total aktiva lebih besar dari pendapatan, namun
pendapatan mengalami peningkatan yang lebih besar daripada tahun 2013
dan 2014. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari
setiap total aktiva mengalami peningkatan namun belum maksimal karena
total aktiva yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
menciptakan pendapatan. Sehingga total aktiva yang dimiliki koperasi
belum digunakan sacara maksimal dalam operasional dan aktivitas koperasi.
Sedangkan perputaran aktiva yang mengalami penurunan yaitu pada tahun
2013 dan 2014. Penurunan perputaran aktiva ini dapat dilihat pada
peningkatan pendapatan dan total aktiva yang tidak sebanding, peningkatan
total aktiva lebih besar daripada pendapatan, hal ini menunjukkan bahwa
pendapatan yang dihasilkan dari setiap total aktiva masih kurang maksimal
karena total aktiva yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk
menciptakan pendapatan. Sehingga total aktiva yang ada masih kurang
maksimal untuk digunakan dalam operasional dan aktivitas koperasi.
Meskipun sebagian dari nilai dari total aktiva sudah digunakan dalam
memperoleh pendapatan namun nilai dari total aktiva masih besar sehingga
koperasi perlu menggunakan nilai total aktiva untuk memperoleh
pendapatan dengar cara memperbesar nilai untuk penjualan atau membuat
usaha baru lagi sehingga dapat menambah nilai pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hasil perhitungan perputaran aktiva pada KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.7 dan cara
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 105.
Tabel 5.7 Perhitungan Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016 (dalam rupiah)
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Penjualan 600.364.826 541.094.675 558.698.811 631.103.233 662.669.780
Total Aktiva 2.469.578.606 2.622.815.573 3.091.865.364 3.321.080.588 3.376.033.712
Perputaran Aktiva
0,24 kali 0,21 kali 0,18 kali 0,19 kali 0,20 kali
Naik/Turun - Turun 0,03 kali Turun 0,03 kali Naik 0,01 kali Naik 0,01 kali
Interval Ratio <1 kali <1 kali <1 kali <1 kali <1 kali
Kriteria Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik
Sumber: Data diolah peneliti
B. Analisis Trend
Analisis trend merupakan perubahan dari nilai variabel yang relatif
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Analisi trend yang digunakan yaitu
analisis trend kuadrat terkecil guna untuk menilai perkembangan KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, sebagai berikut:
1. Current Ratio
Berdasarkan nilai perhitungan current ratio pada KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, maka hasil trend atau kecenderungan
yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dapat dilihat pada tabel
5.8 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran halaman 107.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.8 Perhitungan Trend Current Ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 221,32 -442,64 4 213,07
2013 -1 214,72 -214,72 1 216,28
2014 0 205,78 0 0 219,49
2015 1 221,80 221,80 1 222,70
2016 2 233,83 467,66 4 225,91
Jumlah 0 1097,45 32,10 10 1097,45 Sumber: Data diolah peneliti
= 1097,49 / 5 = 32,1 / 10
= 219,49 = 3,21
Jadi persamaan trend untuk current ratio adalah Y= 219,49+3,21X.
Berdasarkan perhitungan trend current ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta selama tahun 2012-2016, maka grafik trend current ratio dapat
dilihat pada gambar 5.1.
Gambar 5.1 Grafik Trend Current Ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 5.1, dapat dilihat kondisi Current Ratio KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta dari tahun 2012-2016 memiliki persamaan Y
=219,49+3,21X. Nilai b positif (+) menunjukkan bahwa trend current ratio
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta mempunyai kecenderungan meningkat,
sedangkan nilai current ratio mengalami peningkatan pada tahun 2013,
2015, 2016, dan penurunan pada tahun 2014. Berdasarkan trend current
ratio yang cenderung meningkat disebabkan oleh jumlah aktiva yang cukup
signifikan, sehingga peningkatan jumlah aktiva akan mempengaruhi
kemampuan koperasi dalam membayar hutang jangka pendeknya. Dengan
demikian KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta dalam kondisi likuid pada
tahun 2012-2016.
2. Total Debt to Equity Ratio
Berdasarkan nilai perhitungan Total Debt to Equity Ratio pada KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, maka hasil trend atau
kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dapat
dilihat pada tabel 5.9 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran
halaman 108.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.9 Perhitungan Trend Total Debt to Equity Ratio KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 89,29 -178,58 4 95,93
2013 -1 92,03 -92,03 1 93,33
2014 0 103,21 0 0 90,73
2015 1 93,62 93,62 1 88,13
2016 2 75,49 150,98 4 85,53
Jumlah 0 453,64 -26,01 10 453,64 Sumber: Data diolah peneliti
= 453,93 / 5 = -26,01 / 10
= 90,73 = -2,60
Jadi persamaan trend untuk total debt to equity ratio adalah Y= 90,73-
2,60X.
Berdasarkan perhitungan trend total debt to equity ratio KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta selama tahun 2012-2016, maka grafik trend
total debt to equity ratio dapat dilihat pada gambar 5.2.
Gambar 5.2 Grafik Trend Total Debt to Equity Ratio KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 5.2, dapat dilihat kondisi total debt to eduity ratio KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta dari tahun 2012-2016 memiliki persamaan Y
=453,64-2,06X. Nilai b negatif (-) menunjukkan bahwa trend total debt to
equity ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta mempunyai kecenderungan
menurun, sedangkan nilai total debt to equity ratio mengalami
peningkatan pada tahun 2013, 2014 dan penurunan pada tahun 2015 dan
2016. Berdasarkan trend total debt to equity ratio yang cenderung
menurun maka semakin baik, hal ini menunjukkan bahwa porsi total
hutang lebih sedikit daripada porsi total modal sendiri yang meningkat
sehingga modal sendiri mampu menjamin hutang oleh KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta.
3. Total Debt to Total Assets Ratio
Berdasarkan nilai perhitungan total debt to total assets ratio pada
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, maka trend atau
kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dapat
dilihat pada tabel 5.10 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran
halaman 109.
Tabel 5.10 Perhitungan Trend Total Debt to Totals Assets Ratio KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 47,17 -94,34 4 49,03
2013 -1 47,93 -47,93 1 48,24
2014 0 50,79 0 0 47,45
2015 1 48,35 48,35 1 46,66
2016 2 43,02 86,04 4 45,88
Jumlah 0 237,26 -7,88 10 237,26 Sumber: Data diolah peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
= 237,26 / 5 = -7,88 / 10
= 47,45 = -0,79
Jadi persamaan trend untuk total debt to total assets ratio adalah Y= 47,45-
0,79X.
Berdasarkan perhitungan trend total debt to total assets ratio KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta selama tahun 2012-2016, maka hasil grafik
trend total debt to total assets ratio dapat dilihat pada gambar 5.3.
Gambar 5.3 Grafik Trend Total Debt to Total Assets Ratio KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016
Gambar 5.3, dapat dilihat kondisi total debt to total assets ratio KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta dari tahun 2012-2016 memiliki persamaan Y
=47,45-0,79X. Nilai b negatif (-) menunjukkan bahwa trend total debt to
total assets ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta mempunyai
kecenderungan menurun, sedangakan nilai total debt to total assets ratio
mengalami peningkatan pada tahun 2013, 2014 dan mengalami penurunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pada tahun 2015 dan 2016. Berdasarkan trend total debt to total assets ratio
yang cenderung menurun maka semakin baik, karena hal ini menunjukkan
bahwa porsi total hutang lebih sedikit daripada porsi total asset yang
meningkat sehingga menjamin hutang oleh total asset KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta dalam kondisi baik.
4. Net Profit Margin
Berdasarkan nilai perhitungan net profit margin pada KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, maka hasil trend atau kecenderungan
yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dapat dilihat pada tabel
5.11 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran halaman 110.
Tabel 5.11 Perhitungan Trend Net Profit Margin KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 16,07 -32,14 4 15,70
2013 -1 14,92 -14,92 1 16,28
2014 0 17,94 0 0 16,86
2015 1 17,89 17,89 1 17,44
2016 2 17,49 34,98 4 18,02
Jumlah 0 84,31 5,81 10 84,31 Sumber: Data diolah peneliti
= 84,31 / 5 = 5,81 / 10
= 16,86 = 0,58
Jadi persamaan trend untuk Net Profit Margin adalah Y= 16,86+0,58X.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan perhitungan trend net profit margin KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta selama tahun 2012-2016, maka grafik trend net profit
margin dapat dilihat pada gambar 5.4
Gambar 5.4 Grafik Trend Net Profit Margin Ratio KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016
Gambar 5.4, dapat dilihat kondisi net profit margin KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta dari tahun 2012-2016 memiliki persamaan Y
=16,86+0,58X. Nilai b positif (+) menunjukkan bahwa trend net profit
margin KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta mempunyai kecenderungan
meningkat, sedangkan nilai net profit margin mengalami peningkatan pada
tahun 2014, 2015, 2016 dan penurunan pada tahun 2013. Berdasarkan trend
net profit margin semakin meningkat persentasenya maka semakin baik
karena hal ini menunjukkan bahwa koperasi mampu menghasilkan
pendapatan yang lebih besar di banding dengan SHU yang dimiliki
koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5. Return on Assets
Berdasarkan nilai perhitungan return on assets pada KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, maka hasil trend atau kecenderungan
yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dapat dilihat pada tabel
5.12 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran halaman 111.
Tabel 5.12 Perhitungan Trend Return on Assets KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 3,91 -7,82 4 3,53
2013 -1 3,08 -3,08 1 3,48
2014 0 3,24 0 0 3,41
2015 1 3,40 3,40 1 3,35
2016 2 3,43 6,86 4 3,28
Jumlah 0 17,06 -0,64 10 17,06 Sumber: Data diolah peneliti
= 17,06 / 5 = -0,64 / 10
= 3,41 = -0,06
Jadi persamaan trend untuk Return on Assets adalah Y= 3,41-0,06X.
Berdasarkan perhitungan trend return on assets KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta selama tahun 2012-2016, maka grafik trend return on assets
dapat dilihat pada gambar 5.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 5.5 Grafik Trend Return on Assets KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016
Gambar 5.5, dapat dilihat kondisi return on assets KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta dari tahun 2012-2016 memiliki persamaan Y =3,49-0,07X.
Nilai b negatif (-) menunjukkan bahwa trend return on assets KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta mempunyai kecenderungan menurun,
sedangkan nilai return on assets mengalami peningkatan pada tahun 2014,
2015, 2016 dan penurunan pada tahun 2013. Berdasarkan trend return on
assets semakin menurun persentasenya maka semakin tidak baik, karena hal
ini menunjukkan bahwa SHU yang dihasilkan dari total aktiva masih sangat
kecil sehingga masih perlu pengelolaan total aktiva dalam menciptakan
peningkatan SHU.
6. Rentabilitas Modal Sendiri
Berdasarkan nilai perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri pada KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, maka hasil trend atau
kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dilihat pada tabel 5.13 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran
halaman 112.
Tabel 5.13 Perhitungan Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI
“Angkasa” RRI YogyakartaTahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 7,40 -14,80 4 6,92
2013 -1 5,91 -5,91 1 6,71
2014 0 6,59 0 0 6,50
2015 1 6,58 6,58 1 6,29
2016 2 6,02 12,04 4 6,08
Jumlah 0 32,50 -2,09 10 32,50 Sumber: Data diolah peneliti
= 32,50 / 5 = -2,09 / 10
= 6,50 = -0,21
Jadi persamaan trend untuk Rentabilitas Modal Sendiri adalah Y= 6,50-
0,21X.
Berdasarkan perhitungan trend rentabilitas modal sendiri KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta selama tahun 2012-2016, maka grafik trend
rentabilitas modal sendiri dapat dilihat pada gambar 5.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 5.6 Grafik Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016
Gambar 5.6, dapat dilihat kondisi trend rentabilitas modal sendiri KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta dari tahun 2012-2016 memiliki persamaan Y
=6,50-0,21X. Nilai b negatif (-) menunjukkan bahwa trend rentabilitas
modal sendiri KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta mempunyai
kecenderungan menurun, sedangkan nilai rentabilitas modal sendiri
mengalami peningkatan pada tahun 2014 dan penurunan pada tahun 2013,
2015 dan 2016. Berdasarkan trend rentabilitas modal sendiri yang semakin
menurun persentasenya maka semakin tidak baik, karena hal ini
menunjukkan bahwa SHU yang dihasilkan dari modal sendiri masih sangat
kecil sehingga Rentabilitas Modal Sendiri masih rendah.
7. Perputaran Aktiva
Berdasarkan nilai perhitungan Perputaran Aktiva pada KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016, maka hasil trend atau
kecenderungan yang dihitung menggunakan metode kuadrat terkecil dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dilihat pada tabel 5.14 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran
halaman 113.
Tabel 5.14 Perhitungan Trend Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 0,24 -0,48 4 0,22
2013 -1 0,21 -0,21 1 0,21
2014 0 0,18 0 0 0,20
2015 1 0,19 0,19 1 0,19
2016 2 0,20 0,40 4 0,18
Jumlah 0 1,02 -0,10 10 1,02 Sumber: Data diolah peneliti
= 1,02 / 5 = -0,1 / 10
= 0,20 = -0,01
Jadi persamaan trend untuk Perputaran Aktiva adalah Y= 0,20-0,01X.
Berdasarkan perhitungan trend perputaran aktiva KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta selama tahun 2012-2016, maka grafik trend perputaran aktiva
dapat dilihat pada gambar 5.7.
Gambar 5.7 Grafik Trend Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 5.7, dapat dilihat kondisi trend perputaran aktiva KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta dari tahun 2012-2016 memiliki persamaan Y
=0,21-0,01X. Nilai b negatif (-) menunjukkan bahwa trend perputaran
aktiva KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta mempunyai kecenderungan
menurun, sedangkan nilai perputaran aktiva mengalami peningkatan pada
tahun 2015, 2016 dan penurunan pada tahun 2013 dan 2014. Berdasarkan
trend perputaran aktiva yang semakin menurun persentasenya berarti
semakin tidak baik karena hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aktiva
KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta masih kurang optimal untuk
meningkatkan penjualan koperasi..
C. Analisis Common Size
1. Commen Size pada Sisa Hasil Usaha
Metode analisis commen size pada sisa hasil usaha disajikan di tabel
5.15 dan cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran halaman 115.
Perhitungan persentase dilakukan dengan cara membandingkan seluruh pos-
pos pada laporan sisa hasil usaha terhadap pos pendapatan.
Tabel 5.15 Laporan Commen Size atas Sisa Hasil Usaha Tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012-2016 pada KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta (dalam persen (%))
KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016
PENDAPATAN
Bunga 76,89 83,98 85,05 82,39 83,46
Provisi 3,83 5,00 5,55 4,34 3,82
Adm. BPD/FIF 0,30 0,18 0,28 0,32 0,17
Toko Keliling 6,95 7,09 4,16 5,15 5,68
Warung/Jasa THR/Pulsa 1,07 1,47 1,69 1,73 1,85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5.15 Laporan Commen Size atas Sisa Hasil Usaha Tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012-2016 pada KPRI
“Angkasa” RRI Yogyakarta (dalam persen (%))(Lanjutan)
KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016
Sebrakan 0,32 0,07 0,08 0,14 0,11
Sepeda Motor 10,26 2,20 3,17 5,89 4,92
Pendapatan lain-lain 0,36 - 0,01 0,05 -
JUMLAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
BIAYA-BIAYA 0,74 0,52 0,50 0,57 0,75
Bunga 21,12 17,76 17,84 21,98 20,52
Jasa Simpanan Anggota 29,31 33,41 32,55 30,44 31,25
Adm.BPD/FIF 0,09 0,07 0,13 0,12 0,06
Pembinaan/Pendidikan Pengurus
0,50 0,55 0,54 0,48 0,45
Pembinaan Anggota 0,75 0,29 0,26 0,40 0,31
Beban Rapat 1,13 1,16 1,21 0,95 1,03
ATK/Foto Copy 0,28 0,25 0,37 0,31 0,28
Transport Dinas/Kontak Usaha
0,65 0,80 0,73 0,74 0,60
Beban Karyawan 2,16 2,85 3,01 2,90 3,10
Jasa Konsultan 0,08 0,09 0,09 0,08 0,08
Biaya Adm.Kerjasama 0,50 0,33 0,41 0,30 0,23
Beban RAT/RK-RAPB 13,19 14,97 13,82 12,11 12,06
Beban Kesehatan Pengurus 0,96 1,06 1,03 0,91 0,87
Pajak 2,44 1,91 1,00 1,00 1,00
Evaluasi Usaha - 0,18 0,18 0,16 0,60
Penyusutan Aktiva Tetap 0,32 0,48 0,46 0,22 0,18
Beban Lain-lain 0,67 0,74 0,81 0,71 0,97
Pengembangan Modal 1,71 1,21 0,43 1,27 1,21
JUMLAH 84,64 85,94 82,94 82,77 83,20
PENGHASILAN DI LUAR
PKP-RI 0,59 0,85 0,88 0,66 0,68
Bank 0,12 0,01 - - 0,01
JUMLAH 0,71 0,86 0,88 0,66 0,69
SHU 16,07 14,92 17,94 17,89 17,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel 5.15, total SHU yang dimiliki KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta terdiri dari tiga pos yaitu pendapatan, biaya-biaya dan
penghasilan di luar. Pada pos pendapatan saat diperbandingkan dengan total
pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar yaitu bunga. Secara
signifikan tingkat bunga pada pendapatan mengalami kenaikan di tahun
2012-2014 yaitu menjadi 85,05%, namun di tahun 2015 mengalami
penurunan menjadi 82,39%, dan mengalami peningkatan di tahun 2016
menjadi 83,46%. Kenaikan atau penurunan persentase pada bunga ini
tergantung pada pinjaman anggota. Apabila banyak anggota yang
meminjam maka bunga naik, tetapi jika turun berarti anggota koperasi yang
meminjam juga menurun. Pada pos biaya-biaya saat diperbandingkan
dengan total pendapatan yang merupakan kontribusi terbesar adalah jasa
simpanan anggota, dimana jasa anggota ini salah satu yang dapat
menyejahterakan anggota karena sebagai tambahan simpanan anggota.
Tahun 2012-2013 persentase jasa simpanan anggota mengalami kenaikan
menjadi 33,41%, tahun 2014-2015 mengalami penurunan menjadi 30,44%,
dan 2016 mengalami kenaikan kembali menjadi 31.25%. Bagi koperasi
kenaikan persentase ini sebagai penambahan biaya sehingga mengurangi
SHU koperasi namun semakin tinggi persentasenya dapat menyejahteran
anggota koperasi. Pada pos penghasilan di luar terdiri dari PKP-RI dan
Bank. Penghasilan di luar ini merupakan sebagai tambahan untuk SHU.
Pada PKP-RI saat diperbandingkan dengan total pendapatan yaitu pada
tahun 2012-2014 selalu mengalami kenaikan menjadi 0,88 tahun 2014,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
namun di tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 0,66, dan di tahun
2016 mengalami kenaikan kembali menjadi 0,68. Kenaikan atau penurunan
pos PKP-RI ini dipengaruhi oleh investasi koperasi terhadap terhadap PKP-
RI. Apabila investasinya tinggi penghasilan yang di dapat semakin banyak,
dan apabila investasinya rendah maka penghasilan yang didapat juga
rendah. Dan untuk bank saat diperbandingkan dengan total pendapatan yaitu
tahun 2012-2013 turun menjadi 0,01%, tahun 2014-2015 tidak ada, dan
tahun 2016 sebesar 0,01%. Pos bank ini diperoleh dari bunga atas simpanan
yang dilakukan di bank BPD. Penghasilan dari bank ini sebagai tambahan
untuk SHU koperasi. Bunga bank ini setiap tahun tidak digunakan oleh
koperasi jadi dalam kebutuhan tertentu bunga bank baru diambil oleh
koperasi.
2. Commen Size pada Neraca
Metode analisis common size pada neraca disajikan di tabel 5.16 dan
cara perhitungan dapat dilihat pada lampiran halaman 120. Perhitungan
persentase dilakukan dengan cara membandingkan pada masing-masing pos
aktiva terhadap total aktivanya, dan masing-masing pos pasiva terhadap
total pasivanya.
Tabel 5.16 Laporan Common Size atas Neraca 31 Desember 2012-2016
pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta (dalam persen (%))
KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016
AKTIVA LANCAR
Kas 1,75 0,45 1,22 1,13 0,55
Bank BPD 0,10 0,02 0,53 0,77 0,50
Piutang Anggota 78,85 83,00 84,60 85,12 82,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.16 Laporan Common Size atas Neraca 31 Desember 2012-2016
pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta (dalam persen
(%))(Lanjutan)
KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016
Piutang Barang/Jasa 7,44 5,61 4,00 5,75 7,56
Sepeda motor 9,35 7,33 6,82 4,62 4,96
Warung/Angka Cell 0,16 1,21 0,74 0,43 1,73
Sebrakan 0,13 0,23 0,19 0,18 0,18
JUMLAH 97,79 97,84 98,10 97,99 97,93
INVESTASI JANGKA PANJANG
PKP-RI 1,94 2,00 1,85 1,85 1,96
JUMLAH 1,94 2,00 1,85 1,85 1,96
AKTIVA TETAP
Perlengkapan Kantor 1,06 0,99 0,84 0,94 0,92
Akumulasi Penyusutan -0,78 -0,84 -0,79 -0,78 -0,80
NILAI BUKU 0,27 0,16 0,05 0,16 0,12
TOTAL AKTIVA 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
KEWAJIBAN LANCAR
Simpanan Khusus 0,22 0,19 0,67 1,80 -
Hutang Jasa Anggota 3,90 - 3,17 - 2,41
Hutang Y.A.D/RAT - - - - -
Hutang Pajak 0,09 - - - -
Simpanan Sukarela 20,12 15,44 15,42 15,90 11,32
Pembinaan Pengurus 0,95 0,95 - - 1,02
Simpanan Bulanan - 7,63 7,76 3,07 -
Dana Pensiun & Pralenan 2,44 2,58 2,49 2,90 3,42
Dana Resiko 2,60 2,94 3,59 2,91 5,75
Dana Anggota - - - - -
Dana Pengurus - - - - -
Dana Sosial 0,66 0,93 0,92 1,04 1,23
Dana Pendidikan 0,74 0,72 0,70 0,78 0,93
Dana Kesehatan 2,96 3,06 2,60 2,61 2,77
Dana Pengembangan Moral 0,41 0,25 0,08 0,24 0,24
Dana Resiko Piutang 10,97 10,85 10,20 12,86 12,68
Jaminan Hari Tua - 0,03 0,06 0,08 0,10
THR - - - - -
JUMLAH 46,06 45,57 47,67 44,18 38,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.16 Laporan Common Size atas Neraca 31 Desember 2012-2016
pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta (dalam persen
(%))(Lanjutan)
Berdasarkan tabel 5.16, total aktiva yang dimiliki KPRI “Angkasa”
RRI Yogyakarta terdiri dari tiga pos yaitu aktiva lancar, investasi jangka
panjang dan aktiva tetap. Dari ketiga pos ini yang memiliki pengaruh besar
yaitu pos aktiva lancar. Pos aktiva lancar saat diperbandingkan dengan total
aktiva yang memberikan kontribusi terbesar yaitu piutang anggota. Piutang
anggota secara signifikan mengalami kenaikan dari tahun 2012 dengan nilai
sebesar 78,85 hingga tahun 2015 sebesar 85,12%, namun di tahun 2016
mengalami penurunan menjadi sebesar 82,45% yang berarti setiap Rp1,00
aktiva diinvestasikan dalam bentuk piutang anggota sebesar Rp82,45.
Peningkatan atau penurunan piutang usaha ini dapat mempengaruhi
peningkatan atau penurunan juga pada jumlah aktiva lancar yang merupakan
aset kekayaan koperasi. Pada pos investasi jangka panjang yang
KETERANGAN 2012 2013 2014 2015 2016
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Triwarsa 1,11 2,36 3,12 4,17 1,14
Tabungan Berjangka - - - - -
JUMLAH 1,11 2,36 3,12 4,17 1,14
KEKAYAAN BERSIH
Simpanan Pokok 2,29 2,16 1,80 1,65 1,59
Simpanan Wajib 39,53 39,11 36,96 39,22 43,91
Cadangan Modal 2,74 3,26 3,16 3,31 3,71
Cadangan Koperasi 4,35 4,47 4,05 4,07 4,34
SHU Tahun Berjalan 3,91 3,08 3,24 3,40 3,43
JUMLAH 52,83 52,07 49,21 51,65 56,98
JUMLAH PASIVA 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
berkontribusi yaitu PKP-RI. PKP-RI saat diperbandingkan dengan total
aktiva maka mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 1,94%
menjadi 2,00% di tahun 2013. Namun persentase PKP-RI menurun pada
tahun 2014 sebesar 1,85%. Pada tahun 2015 dan 2016, PKP-RI meningkat
lagi presentasenya sebesar 1,96% yang berarti setiap Rp1,00 aktiva
diinvestasikan dalam bentuk simpanan pada PKP-RI sebesar Rp0,19.
Peningkatan atau simpanan pada PKP-RI ini tergantung pada peningkatan
atau penurunan SHU koperasi. Apabila SHU meningkat maka investasi
pada PKP-RI juga meningkat sedangkan apabila SHU menurun maka
investasi pada PKP-RI juga menurun. Pada pos aktiva tetap saat
diperbandingkan dengan total aktiva yang dimiliki yaitu perlengkapan
kantor sebesar 1,06% pada tahun 2012, mengalami penurunan hingga tahun
2014 sebesar 0,84%. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar
0,94%, lalu turun menjadi 0,92% pada tahun 2016. Peningkatan atau
penurunan pada perlengkapan kantor ini sesuai dengan kebutuhan peralatan
untuk koperasi. Akumulasi penyusutan mengalami peningkatan sesuai
dengan peningkatan total aktiva tetap.
Pada total pasiva yang dimiliki KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
terdiri dari tiga pos yaitu pos kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang
dan kekayaan bersih. Pada pos kewajiban lancar terdapat simpanan-
simpanan, hutang-hutang, dana-dana, pembinaan pengurus, jaminan hari
tua, dan THR. Pada bentuk simpanan yang paling sering terjadi selama 5
tahun terakhir ini yaitu simpanan sukarela, karena bagi setiap anggota wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
untuk memberikan simpanan sukarela. Maka hasil simpanan sukarela saat
diperbandingkan dengan total pasiva yaitu untuk tahun 2012 sebesar
20,12%, tahun 2013 dan 2014 turun menjadi 15,42%, tahun 2015
mengalami kenaikan menjadi 15,90%, dan tahun 2016 turun menjadi
11,32%. Peningkatan atau penurunan pada simpanan sukarela berdasarkan
jumlah anggota koperasi dan jumlah simpanan sukarela yang diberikan
kepada koperasi oleh anggota koperasinya. Pada bentuk hutang , hutang saat
diperbandingkan dengan total pasiva yang sering terjadi yaitu hutang jasa
anggota yaitu sebesar 3,90% tahun 2012, turun menjadi 3,17% tahun 2014,
dan turun lagi 2,41% tahun 2016. Hutang semakin menurun, maka akan
semakin baik dan mengurangi jumlah total kewajiban. Pembinaan pengurus
terjadi pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 0,95% dan tahun
2016 sebesar 1,02, sedangkan tahun 2014 dan 2015 tidak ada pembinaan
pengurus. Besarnya persentase pembinaan pengurus tergantung pada
besarnya kebutuhan untuk pembinaan pengurus oleh koperasi. Pos dana saat
diperbandingkan dengan total pasiva yang paling besar terjadi pada dana
resiko piutang sebesar 10,97% tahun 2012, tahun 2013 dan 2014 mengalami
penurunan menjadi 10,85%, tahun 2015 naik menjadi 12,86, dan tahun 2016
mengalami penurunan menjadi 12,68%. Pada pos kewajiban jangka panjang
yaitu triwarsa selama tahun 2012-2015 secara signifikan mengalami
kenaikan menjadi 4,17% untuk tahun 2015. Namun pada tahun 2016
mengalami penurunan secara drastis menjadi 1,14%. Simpanan wajib
memberikan kontribusi terbesar untuk total pasiva jika dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kekayaan bersih lainnya. Simpanan wajib saat diperbandingkan dengan total
pasiva yaitu tahun 2012 sebesar 39,53%, tahun dan 2014 turun menjadi
sebesar 36,96%, tahun 2015 dan 2016 mengalami kenaikan menjadi
43,91%. Peningkatan atau penurunan pada simpanan wajib ini dipengaruhi
oleh banyaknya anggota koperasi yang bergabung menjadi anggota
koperasi. Semakin meningkat anggota koperasi maka simpanan anggota
juga meningkat. Untuk SHU tahun berjalan secara signifikan mengalami
kenaikan, namun di tahun 2013 turun menjadi 3,08%, dan tahun 2014-2016
naik menjadi 3,43%. Peningkatan atau penurunan SHU tahun berjalan
dipengaruhi oleh pendapatan dan biaya-biaya. Apabila pendapatannya
semakin meningkat dan biaya-biaya menurun maka SHU tahun berjalan
juga semakin meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis rasio terhadap laporan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan aktivitas pada
tahun 2012-2016 menyimpulkan bahwa:
a. Rasio likuiditas berdasarkan perhitungan current ratio pada tahun 2012
sampai dengan 2016 termasuk dalam kriteria sangat baik karena memiliki
nilai persentase yang interval rasionya sebesar 200%-250%, sehingga
setiap tahunnya KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta dinilai mampu
membayar kewajiban jangka pendeknya.
b. Rasio solvabilitas KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
1) Berdasarkan perhitungan total debt to equity ratio pada tahun 2012,
2013, 2015 dan 2016 termasuk dalam kriteria baik karena memiliki
nilai persentase yang interval rasionya sebesar >20%-100%,
sedangkan untuk tahun 2014 termasuk dalam kriteria cukup baik
karena memiliki interval rasionya sebesar >100%-150%.
2) Berdasarkan perhitungan total debt to total asssets ratio pada tahun
2012, 2013, 2015 dan 2016 termasuk dalam kriteria baik karena
memiliki nilai persentase yang interval rasionya sebesar >40%-50%,
sedangkan untuk tahun 2014 termasuk dalam kriteria cukup baik
karena memiliki interval rasionya sebesar >50%-60%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
c. Rasio rentabilitas KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
1) Berdasarkan perhitungan net profit margin pada tahun 2012, 2014,
2015 dan 2016 termasuk dalam kriteria sangat baik karena memiliki
nilai persentase yang interval rasionya sebesar ≥15%, sedangkan
untuk tahun 2013 termasuk dalam kriteria baik karena memiliki
interval rasionya sebesar 10%-<15%.
2) Berdasarkan perhitungan return on assets pada tahun 2012 sampai
dengan 2016 termasuk dalam kriteria cukup baik karena memiliki
nilai persentase yang interval rasionya sebesar 3%-<7%
3) Berdasarkan perhitungan rentabilitas modal sendiri pada tahun 2012
sampai dengan 2016 termasuk dalam kriteria kurang baik karena
memiliki nilai persentase yang interval rasionya sebesar 3%-<9%.
d. Rasio aktivitas berdasarkan perhitungan perputaran aktiva pada tahun
2012 sampai dengan 2016 termasuk dalam kriteria tidak baik karena
memiliki nilai persentase yang interval rasionya sebesar <1 kali.
2. Perkembangan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta terhadap
analisis trend dan analisis common size menyimpulkan bahwa:
a. Analisis trend yang mengalami kenaikan perkembangan keuangan yaitu
pada current ratio, total debt to equity ratio, total debt to total assets
ratio dan net profit margin, sedangkan yang mengalami penurunan
perkembangan keuangan yaitu pada return on assets, rentabilitas modal
sendiri dan perputaran aktiva.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
b. Analisis laporan commen size atas nilai sisa hasil usaha tahun 2012-2016
pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta cenderung mengalami penurunan
yaitu pada tahun 2012 sebesar 16,07%, tahun 2013 menurun menjadi
14,92%, tahun 2014 meningkat menjadi 17,94%, tahun 2015 mengalami
penurunan kembali menjadi 17,89%, dan tahun 2016 menurun menjadi
17,49%.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis di KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta memiliki keterbatasan yaitu berkaitan dengan dokumen yang
kurang lengkap, sehingga dokumen yang diperoleh dilakukan melalui
wawancara.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis hingga sampai kesimpulan penelitian maka
saran yang bisa diberikan kepada pihak KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
yaitu:
1. Rasio likuiditas memiliki kondisi dan perkembangan keuangan yang sangat
baik sehingga koperasi perlu mempertahankan dan meningkatkan total
aktivanya.
2. Rasio solvabilitas yang dilihat dari total debt to equity rasio dan total debt
to total assets ratio masih perlu dilakukan pengurangan hutang usaha agar
tidak melebihi total aktiva dan modal sendiri, dan perlu meningkatkan
usaha koperasi agar ditahun selanjutnya bisa semakin baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Rasio rentabilitas yang dilihat dari net profit margin, return on assets, dan
rentabilitas modal sendiri masih perlu peningkatan pendapatan, total aktiva
dan modal sendiri agar dapat digunakan dalam kontribusi menciptakan
SHU koperasi.
4. Rasio aktivitas perlu meningkatkan perputaran aktiva koperasi dengan
menggunakan total aktiva secara maksimal untuk menciptakan penjualan.
5. Dilihat dari perkembangan keuangannya atas laporan commen size SHU,
hasil SHU koperasi cenderung turun sehingga koperasi perlu meningkatkan
pendapatan dan meminimalkan biaya-biaya yang digunakan oleh koperasi
agar SHU koperasi terus meningkat. Dan juga perlu adanya peningkatan
partisipasi anggota baik secara kuantitas maupun kualitas dalam
memberikan jasa kepada koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2013. Statistika Deskripsi Plus untuk Ekonomi dan Bisnis. UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.
Aminah, Siti. 2016. “Analisis Commen Size Statement dan Trend untuk Menilai
Kinerja Keuangan PT.KAI”. JurnalIlmu dan Riset Manajemen. Vol. 5.
(Maret). No. 3.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung.
Hanafi, Mamduh M., dan Halim, Abdul. 2012. Analisis Laporan Keuangan. STIE
YKPN, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2017. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. CAP,
Yogyakarta.
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 tentang Prnyajian Laporan
Keuangan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 27 tentang Akuntansi
Perekonomian.
Pratama, Hilarius Andhika Heru. 2016. “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan
Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada Koperasi Tahun
2011-2015”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Prihadi, Toto. 2010. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. PPM,
Jakarta.
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.
Setio, Arifin. 2001. Koperasi Teori dan Pratik. Erlangga, Jakarta.
Sari, Valeria Widha Armita. 2016. “Analisis Rasio Keuangan sebagai Alat untuk
Menilai Kinerja Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:
06/PER/M.KUKM/V/2006”. Skripsi. Universitas Santa Dharma,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tambunan, Tulus Tahi Hamonangan. 2009. “Kenapa Koperasi di Negara-negara
Kapitalis/Semi-Kapitalis Lebih Maju?”. Laporan Penelitian. FE-USAKTI.
Jakarta: Pusat Studi Industri dan UKM. Universitas Trisakti.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
Perkoperasian.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Usaha
Simpan Pinjam oleh Koperasi.
Wartoyo. 2013. “Analisis Commen Size terhadap Kinerja Keuangan Bank
Syariah”. Jurnal. Islam IAIn Syekh Nurjati Cirebon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran A
LAPORAN NERACA 2012-2016
KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran B
LAPORAN SISA HASIL USAHA
2012-2016
KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran C
PERHITUNGAN RASIO
KEUANGAN 2012-2016
KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PERHITUNGAN CURRENT RATIO
Current Ratio 2012 =
=
= 212,32%
Current Ratio 2013 =
=
= 214,72%
Current Ratio 2014 =
=
= 205,78%
Current Ratio 2015 =
=
= 221,80%
Current Ratio 2016 =
=
= 233,83%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PERHITUNGAN TOTAL DET TO EQUITY RATIO
Total Debt to Equity Ratio 2012 =
=
= 89,29%
Total Debt to Equity Ratio 2013 =
=
= 92,03%
Total Debt to Equity Ratio 2014 =
=
= 103,21%
Total Debt to Equity Ratio 2015 =
=
= 93,62%
Total Debt to Equity Ratio 2016 =
=
= 75,49%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PERHITUNGAN TOTAL DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO
Total Debt to Total Asset Ratio 2012 =
=
= 47,17%
Total Debt to Total Asset ratio 2013 =
=
= 47,93%
Total Debt to Total Asset Ratio 2014 =
=
= 50,79%
Total Debt to Total Asset Ratio 2015 =
=
= 48,35%
Total Debt to Total Asset Ratio 2016 =
=
= 43,02%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PERHITUNGAN NET PROFIT MARGIN
Net Profit Margin 2012 =
=
= 16,07%
Net Profit Margin 2013 =
=
= 14,92%
Net Profit Margin 2014 =
=
= 17,94%
Net Profit Margin 2015 =
=
= 17,89%
Net Profit Margin 2016 =
=
= 17,49%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PERHITUNGAN RETURN ON ASSETS
Return on Assets 2012 =
=
= 3,91%
Return on Assets 2013 =
=
= 3,08%
Return on Assets 2014 =
=
= 3,24%
Return on Assets 2015 =
=
= 3,40%
Return on Assets 2016 =
=
= 3,43%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PERHITUNGAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI
Rentabilitas Modal Sendiri 2012 =
=
= 7,40%
Rentabilitas Modal Sendiri 2013 =
=
= 5,91%
Rentabilitas Modal Sendiri 2014 =
=
= 6,59%
Rentabilitas Modal Sendiri 2015 =
=
= 6,58%
Rentabilitas Modal Sendiri 2016 =
=
= 6,02%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PERHITUNGAN PERPUTARAN AKTIVA
Perputaran Aktiva 2012 =
=
= 0,24 kali
Perputaran Aktiva 2013 =
=
= 0,21 kali
Perputaran Aktiva 2014 =
=
= 0,18 kali
Perputaran Aktiva 2015 =
=
= 0,19 kali
Perputaran Aktiva 2016 =
=
= 0,20 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran D
PERHITUNGAN TREND
2012-2016
KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Perhitungan Trend Current Ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2
Yt/Trend
(Y=a+bX)
2012 -2 221,32 -442,64 4 213,07
2013 -1 214,72 -214,72 1 216,28
2014 0 205,78 0 0 219,49
2015 1 221,80 221,8 1 222,70
2016 2 233,83 467,66 4 225,91
Jumlah 0 1097,45 32,10 10 1097,45
= 1097,49 / 5 = 32,1 / 10
= 219,49 = 3,21
Jadi persamaan trend untuk Current Ratio adalah Y= 219,49+3,21X.
Yt 2012 = 219,49 + 3,21 (-2)
= 219,49 + (-6,42)
= 213,07
Yt 2013 = 219,49 + 3,21 (-1)
= 219,49 + (-3,21)
= 216,28
Yt 2014 = 219,49 + 3,21 (0)
Yt 2015 = 219,49 + 3,21 (1)
= 219,49 + 3,21
= 222,70
Yt 2016 = 219,49 + 3,21 (2)
= 219,49 + 6,42
= 225,91
= 219,49 + 0
= 219,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Perhitungan Trend Total Debt to Equity Ratio KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu
(X) Nilai Ratio (Y) XY X
2 Yt/Trend
2012 -2 89,29 -178,58 4 95,93
2013 -1 92,03 -92,03 1 93,33
2014 0 103,21 0 0 90,73
2015 1 93,62 93,62 1 88,13
2016 2 75,49 150,98 4 85,53
Jumlah 0 453,64 -26,01 10 453,64
= 453,93 / 5 = -26,01 / 10
= 90,73 = -2,60
Jadi untuk persamaan trend untuk Total Debt to Equity Ratio adalah
Y = 90,73-2,60X.
Yt 2012 = 90,73 + (-2,60) (-2)
= 90,73 + 5,20
= 95,93
Yt 2013 = 90,73 + (-2,60) (-1)
= 90,73 + 2,60
= 90,73
Yt 2014 = 90,73 + (-2,60) (0)
Yt 2015 = 90,73 + (-2,60) (1)
= 90,73 + (-2,60)
= 88,13
Yt 2016 = 90,73 + (-2,60) (2)
= 90,73 + (-5,20)
= 85,53
= 90,73 + 0
= 90,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Perhitungan Trend Total Debt to Totals Assets Ratio KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 47,17 -94,34 4 49,03
2013 -1 47,93 -47,93 1 48,24
2014 0 50,79 0 0 47,45
2015 1 48,35 48,35 1 46,66
2016 2 43,02 86,04 4 45,88
Jumlah 0 237,26 -7,88 10 237,26
= 237,26 / 5 = -7,88 / 10
= 47,45 = -0,79
Jadi untuk persamaan trend untuk Total Debt to Total Assets Ratio adalah
Y =47,45-0,79X.
Yt 2012 = 47,45 + (-0,79) (-2)
= 47,45 + 1,58
= 49,03
Yt 2013 = 47,45 + (-0,79) (-1)
= 47,45 + 0,79
= 48,24
Yt 2014 = 47,45 + (-0,79) (0)
Yt 2015 = 47,45 + (-0,79) (1)
= 47,45 + (-0,79)
= 46,66
Yt 2016 = 47,45 + (-0,79) (2)
= 47,45 + (-1,58)
= 45,88
= 47,45 + 0
= 47,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Perhitungan Trend Net Profit Margin KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 16,07 -32,14 4 15,7
2013 -1 14,92 -14,92 1 16,28
2014 0 17,94 0 0 16,86
2015 1 17,89 17,89 1 17,44
2016 2 17,49 34,98 4 18,02
Jumlah 0 84,31 5,81 10 84,31
= 84,31 / 5 = 5,81 / 10
= 16,86 = 0,58
Jadi untuk persamaan trend untuk Net Profit Margin adalah Y =16,86+0,58X.
Yt 2012 = 16,86 + 0,58 (-2)
= 16,86 + (-1,16)
= 15,70
Yt 2013 = 16,86 + 0,58 (-1)
= 16,86 + (-0,58)
= 16,28
Yt 2014 = 16,86 + 0,58 (0)
Yt 2015 = 16,86 + 0,58 (1)
= 16,86 + 0,58
= 17,44
Yt 2016 = 16,86 + 0,58 (2)
= 16,86 + 1,16
= 18,02
= 16,86 + 0
= 16,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Perhitungan Trend Return on Assets KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun
2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 3,91 -7,82 4 3,53
2013 -1 3,08 -3,08 1 3,47
2014 0 3,24 0 0 3,41
2015 1 3,40 3,40 1 3,35
2016 2 3,43 6,86 4 3,29
Jumlah 0 17,06 -0,64 10 17,06
= 17,06 / 5 = -0,64 / 10
= 3,41 = -0,06
Jadi untuk persamaan trend untuk Return on Assets adalah Y =3,41-0,06X.
Yt 2012 = 3,41 + (-0,06) (-2)
= 3,41 + 0,12
= 3,53
Yt 2013 = 3,41 + (-0,06) (-1)
= 3,41 + 0,06
= 3,47
Yt 2014 = 3,41 + (-0,06) (0)
Yt 2015 = 3,41 + (-0,06) (1)
= 3,41 + (-0,06)
= 3,35
Yt 2016 = 3,41 + (-0,06) (2)
= 3,41 + (-0,12)
= 3,29
= 3,41+ 0
= 3,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Perhitungan Trend Rentabilitas Modal Sendiri KPRI “Angkasa” RRI
YogyakartaTahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 7,4 -14,8 4 6,92
2013 -1 5,91 -5,91 1 6,71
2014 0 6,59 0 0 6,50
2015 1 6,58 6,58 1 6,29
2016 2 6,02 12,04 4 6,08
Jumlah 0 32,5 -2,09 10 32,5
= 32,50 / 5 = -2,09 / 10
= 6,50 = -0,21
Jadi untuk persamaan trend untuk Rentabilitas Modal Sendiri adalah Y =6,50-0,21X.
Yt 2012 = 6,50 + (-0,21) (-2)
= 6,50 + 0,42
= 6,92
Yt 2013 = 6,50 + (-0,21) (-1)
= 6,50 + 0,21
= 6,71
Yt 2014 = 6,50 + (-0,21) (0)
Yt 2015 = 6,50 + (-0,21) (1)
= 6,50 + (-0,21)
= 6,29
Yt 2016 = 6,50 + (-0,21) (2)
= 6,50 + (-0,42)
= 6,08
= 6,50 + 0
= 6,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Perhitungan Trend Perputaran Aktiva KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta
Tahun 2012-2016
Tahun Kode Waktu (X) Nilai Ratio (Y) XY X2 Yt/Trend
2012 -2 0,24 -0,48 4 0,22
2013 -1 0,21 -0,21 1 0,21
2014 0 0,18 0 0 0,20
2015 1 0,19 0,19 1 0,19
2016 2 0,2 0,4 4 0,18
Jumlah 0 1,02 -0,1 10 1,02
= 1,02 / 5 = -0,1
= 0,20 = -0,01
Jadi untuk persamaan trend untuk Perputaran Aktiva adalah Y =0,20-0,01X.
Yt 2012 = 0,20 + (-0,01) (-2)
= 0,20 + 0,02
= 0,22
Yt 2013 = 0,20 + (-0,01) (-1)
= 0,20 + 0,01
= 0,21
Yt 2014 = 0,20 + (-0,01) (0)
= 0,20 + 0
= 0,20
Yt 2015 = 0,20 + (-0,01) (1)
= 0,20 + (-0,01)
= 0,19
Yt 2016 = 0,20 + (-0,01) (2)
= 0,20 + (-0,02)
= 0,18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran E
PERHITUNGAN LAPORAN
COMMON SIZE ATAS SHU
2012-2016
KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS SISA HASIL USAHA
TAHUN 2012 - 2014 (%)
KETERANGAN JUMLAH 2012 JUMLAH 2013 JUMLAH 2014
PENDAPATAN
Bunga 461.595.500 76,89 454.424.900 83,98 475.173.000 85,05
Provisi 23.022.000 3,83 27.061.000 5,00 30.991.000 5,55
Adm. BPD/FIF 1.819.000 0,30 983.500 0,18 1.590.000 0,28
Toko Keliling 41.747.200 6,95 38.372.375 7,09 23.269.584 4,16
Warung/Jasa THR/Pulsa 6.437.850 1,07 7.938.500 1,47 9.461.400 1,69
Sebrakan 1.926.000 0,32 391.500 0,07 449.850 0,08
Sepeda Motor 61.626.780 10,26 11.922.900 2,20 17.722.700 3,17
Pendapatan lain-lain 2.190.496 0,36 - - 41.277 0,01
Jumlah 600.364.826 100,00 541.094.675 100,00 558.698.811 100,00
BIAYA-BIAYA
Bunga 126.783.391 21,12 96.108.915 17,76 99.670.226 17,84
Jasa Simpanan Anggota 175.982.400 29,31 180.763.805 33,41 181.832.952 32,55
Adm.BPD/FIF 566.300 0,09 362.500 0,07 708.000 0,13
Pembinaan/Pendidikan Pengurus 3.000.000 0,50 3.000.000 0,55 3.000.000 0,54
Pembinaan Anggota 4.500.000 0,75 1.550.000 0,29 1.425.000 0,26
Beban Rapat 6.784.000 1,13 6.275.000 1,16 6.784.300 1,21
ATK/Foto Copy 1.706.675 0,28 1.332.475 0,25 2.067.455 0,37
Transport Dinas/Kontak Usaha 3.890.000 0,65 4.325.000 0,80 4.075.000 0,73
Beban Karyawan 12.995.000 2,16 15.420.000 2,85 16.795.000 3,01
Jasa Konsultan 500.000 0,08 500.000 0,09 500.000 0,09
Biaya Adm.Kerjasama 3.000.000 0,50 1.800.000` 0,33 2.300.000 0,41
Hari Radio/Koperasi 500.000 0,08 750.000 0,14 1.500.000 0,27
Pengembangan Kesemaptaan 3.750.000 0,62 3.150.000 0,58 300.000 0,05
Pendidikan (Diklat) 8.000.000 1,33 4.000.000 0,74 6.500.000 1,16
Audit 2.500.000 0,42 2.750.000 0,51 3.000.000 0,54
Promosi Koperasi 4.425.000 0,74 2.800.000 0,52 2.800.000 0,50
Beban Pengobatan/Kesehatan 3.000.000 0,50 3.000.000 0,55 5.300.000 0,95
Pengamanan 2.100.000 0,35 3.000.000 0,55 3.000.000 0,54
Beban Pemotong Gaji 1.500.000 0,25 1.800.000 0,33 1.800.000 0,32
Kenang-kenangan Pengurus 1.600.000 0,27 - - - -
Kesehatan Khusus 3.000.000 0,50 - - - -
Kegiatan Umum 1.234.900 0,21 1.353.200 0,25 875.450 0,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS SISA HASIL USAHA
TAHUN 2012 - 2014 (%) (LANJUTAN)
KETERANGAN JUMLAH 2012 JUMLAH 2013 JUMLAH 2014
Pemasaran 2.500.000 0,42 2.500.000 0,46 2.500.000 0,45
Pembina 1.000.000 0,17 - - - -
Beban Service Komputer&Lainnya 493.000 0,08 180.000 0,03 512.000 0,09
Peningkatan Kecakapan 3.750.000 0,62 3.750.000 0,69 3.750.000 0,67
Beban Pengurus & Pengawas 13.320.000 2,22 13.320.000 2,46 13.320.000 2,38
Beban RAT/RK-RAPB 79.200.000 13,19 81.000.000 14,97 77.200.000 13,82
Beban Kesehatan Pengurus 5.760.000 0,96 5.760.000 1,06 5.760.000 1,03
Pajak 14.641.051 2,44 10.341.000 1,91 5.586.991 1,00
Evaluasi Usaha - - 1.000.000 0,18 1.000.000 0,18
Penyusutan Aktiva Tetap 1.895.750 0,32 2.487.625 0,48 2.587.625 0,46
Beban Lain-lain 4.000.000 0,67 4.000.000 0,74 4.500.000 0,81
Pengembangan Modal 10.248.735 1,71 6.521.886 1,21 2.422.250 0,43
Jumlah 508.126.202 84,64 465.001.406 85,94 463.372.249 82,94
PENGHASILAN DI LUAR
PKP-RI 3.569.181 0,59 4.615.291 0,85 4.892.457 0,88
Bank 696.124 0,12 42.464 0,01 - -
Jumlah 4.265.305 0,71 4.657.755 0,86 4.892.457 0,88
SHU 96.503.929 16,07 80.751.024 14,92 100.219.019 17,94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS SISA HASIL USAHA
TAHUN 2015 & 2016 (%)
KETERANGAN JUMLAH 2015 JUMLAH 2016
PENDAPATAN
Bunga 519.984.650 82,39 553.041.000 83,46
Provisi 27.372.500 4,34 25.335.000 3,82
Adm. BPD/FIF 2.011.800 0,32 1.102.500 0,17
Toko Keliling 32.490.021 5,15 37.642.430 5,68
Warung/Jasa THR/Pulsa 10.889.300 1,73 12.246.850 1,85
Sebrakan 868.400 0,14 702.000 0,11
Sepeda Motor 37.186.600 5,89 32.600.000 4,92
Pendapatan lain-lain 299.962 0,05 - -
JUMLAH 631.103.233 100,00 662.669.780 100,00
BIAYA-BIAYA
Bunga 138.718.286 21,98 135.984.790 20,52
Jasa Simpanan Anggota 192.107.000 30,44 207.107.000 31,25
Adm.BPD/FIF 775.200 0,12 405 0,06
Pembinaan/Pendidikan Pengurus 3.000.000 0,48 3.000.000 0,45
Pembinaan Anggota 2.503.000 0,40 2.075.000 0,31
Beban Rapat 5.973.000 0,95 6.795.500 1,03
ATK/Foto Copy 1.967.150 0,31 1.830.890 0,28
Transport Dinas/Kontak Usaha 4.675.000 0,74 3.950.000 0,60
Beban Karyawan 18.272.500 2,90 20.572.500 3,10
Jasa Konsultan 500.000 0,08 500.000 0,08
Biaya Adm.Kerjasama 1.900.000 0,30 1.500.000 0,23
Hari Radio/Koperasi 1.500.000 0,24 1.500.000 0,23
Pengembangan Kesemaptaan 400.000 0,06 3.900.000 0,59
Pendidikan (Diklat) 6.500.000 1,03 7.000.000 1,06
Audit 6.500.000 1,03 3.500.000 0,53
Promosi Koperasi 3.600.000 0,57 5.000.000 0,75
Beban Pengobatan/Kesehatan 2.100.000 0,33 3.900.000 0,59
Pengamanan 3.000.000 0,48 2.700.000 0,41
Beban Pemotong Gaji 1.800.000 0,29 1.800.000 0,27
Kegiatan Umum 908.000 0,14 1.691.650 0,26
Pemasaran 2.500.000 0,40 2.500.000 0,38
Beban Service Komputer&Lainnya 301.000 0,05 345.000 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS SISA HASIL USAHA
TAHUN 2015 & 2016 (%) (LANJUTAN)
KETERANGAN JUMLAH 2015 JUMLAH 2016
Peningkatan Kecakapan 3.750.000 0,59 3.750.000 0,57
Beban Pengurus & Pengawas 15.720.000 2,49 18.120.000 2,73
Beban RAT/RK-RAPB 76.452.000 12,11 79.950.000 12,06
Beban Kesehatan Pengurus 5.760.000 0,91 5.760.000 0,87
Pajak 6.311.033 1,00 6.613.777 1,00
Evaluasi Usaha 1.000.000 0,16 4.000.000 0,60
Penyusutan Aktiva Tetap 1.366.875 0,22 1.191.875 0,18
Beban Lain-lain 4.500.000 0,71 6.400.000 0,97
Pengembangan Modal 8.000.000 1,27 8.000.000 1,21
Jumlah 522.360.044 82,77 551.342.982 83,20
PENGHASILAN DI LUAR
PKP-RI 4.183.575 0,66 4.509.999 0,68
Bank - - 58.290 0,01
Jumlah 4.183.575 0,66 4.568.289 0,69
SHU 112.926.764 17,89 115.895.087 17,49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran F
PERHITUNGAN LAPORAN
COMMON SIZE ATAS
NERACA
2012-2016
KPRI “Angkasa” RRI
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS NERACA 2012 - 2014
(%)
KETERANGAN JUMLAH 2012 JUMLAH 2013 JUMLAH 2014
AKTIVA LANCAR
Kas 43.239.678 1,75 11.888.165 0,45 37.586.986 1,22
Bank BPD 2.584.681 0,10 424.645 0,02 16.371.008 0,53
Piutang Anggota 1.947.378.685 78,85 2.176.939.985 83,00 2.615.591.550 84,60
Piutang Barang/Jasa (Toko Keliling) 183.811.150 7,44 147.056.700 5,61 123.693.170 4,00
Sepeda motor 230.951.680 9,35 192.257.680 7,33 210.819.820 6,82
Warung/Angka Cell 3.953.400 0,16 31.661.400 1,21 22.911.000 0,74
Sebrakan 3.100.000 0,13 6.000.000 0,23 6.000.000 0,19
Jumlah 2.415.019.274 97,79 2.566.228.575 97,84 3.032.973.534 98,10
INVESTASI JANGKA PANJANG
PKP-RI 47.825.332 1,94 52.440.623 2,00 57.333.080 1,85
Jumlah 47.825.332 1,94 52.440.623 2,00 57.333.080 1,85
AKTIVA TETAP
Perlengkapan Kantor 26.062.300 1,06 26.062.300 0,99 26.062.300 0,84
Akumulasi Penyusutan (19.328.300) -0,78 (21.915.925) -0,84 (24.503.550) -0,79
Nilai Buku 6.734.000 0,27 4.146.375 0,16 1.558.750 0,05
TOTAL AKTIVA 2.469.578.606 100,00 2.622.815.573 100,00 3.091.865.364 100,00
KEWAJIBAN LANCAR
Simpanan Khusus 5.467.000 0,22 4.898.850 0,19 20.626.203 0,67
Hutang Jasa Anggota 96.385.920 3,90 - - 98.056.816 3,17
Hutang Y.A.D/RAT - - - - - -
Hutang Pajak 2.231.851 0,09 - - - -
Simpanan Sukarela 496.875.000 20,12 404.875.000 15,44 476.875.000 15,42
Pembinaan Pengurus 23.464.320 0,95 24.790.476 0,95 - -
Simpanan Bulanan - - 200.000.000 7,63 240.000.000 7,76
Dana Pensiun & Pralenan 60.141.023 2,44 67.702.623 2,58 77.094.223 2,49
Dana Resiko 64.165.095 2,60 77.128.675 2,94 111.056.936 3,59
Dana Anggota - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS NERACA 2012 - 2014
(%)(LANJUTAN)
KETERANGAN JUMLAH 2012 JUMLAH 2013 JUMLAH 2014
Dana Pengurus - - - - - -
Dana Sosial 16.189.180 0,66 24.482.084 0,93 28.577.145 0,92
Dana Pendidikan 18.183.549 0,74 18.939.376 0,72 21.727.527 0,70
Dana Kesehatan 73.062.399 2,96 80.292.944 3,06 80.292.944 2,60
Dana Pengembangan Moral 10.248.735 0,41 6.521.886 0,25 2.422.250 0,08
Dana Resiko Piutang 271.035.421 10,97 284.649.551 10,85 315.448.976 10,20
Jaminan Hari Tua - - 874.390 0,03 1.748.700 0,06
THR - - - - - -
Jumlah 1.137.449.493 46,06 1.195.155.855 45,57 1.473.926.720 47,67
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Triwarsa 27.461.512 1,11 61.837.392 2,36 96.462.818 3,12
Tabungan Berjangka - - - - -
Jumlah 27.461.512 1,11 61.837.392 2,36 96.462.818 3,12
KEKAYAAN BERSIH
Simpanan Pokok 56.610.000 2,29 56.610.000 2,16 55.610.000 1,80
Simpanan Wajib 976.326.000 39,53 1.025.729.000 39,11 1.142.688.000 36,96
Cadangan Modal 67.748.177 2,74 85.602.412 3,26 97.753.813 3,16
Cadangan Koperasi 107.479.495 4,35 117.129.890 4,47 125.204.994 4,05
SHU Tahun Berjalan 96.503.929 3,91 80.751.024 3,08 100.219.019 3,24
Jumlah 1.304.667.601 52,83 1.365.822.326 52,07 1.521.475.826 49,21
JUMLAH PASIVA 2.469.578.606 100,00 2.622.815.573 100,00 3.091.865.364 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS NERACA 2015 & 2016
(%)
KETERANGAN JUMLAH 2015 JUMLAH 2016
AKTIVA LANCAR
Kas 37.460.231 1,13 18.437.122 0,55
Bank BPD 25.524.671 0,77 16.837.961 0,50
Piutang Anggota 2.827.009.800 85,12 2.783.586.594 82,45
Piutang Barang/Jasa (Toko Keliling) 190.875.436 5,75 255.230.911 7,56
Sepeda motor 153.341.320 4,62 167.429.270 4,96
Warung/Angka Cell 14.160.600 0,43 58.485.200 1,73
Sebrakan 6.000.000 0,18 6.000.000 0,18
Jumlah 3.254.372.058 97,99 3.306.007.058 97,93
INVESTASI JANGKA PANJANG
PKP-RI 61.516.655 1,85 66.026.654 1,96
Jumlah 61.516.655 1,85 66.026.654 1,96
AKTIVA TETAP
Perlengkapan Kantor 31.062.300 0,94 31.062.300 0,92
Akumulasi Penyusutan (25.870.425) -0,78 (27.062.300) -0,80
Nilai Buku 5.191.875 0,16 4.000.000 0,12
TOTAL AKTIVA 3.321.080.588 100,00 3.376.033.712 100,00
KEWAJIBAN LANCAR
Simpanan Khusus 59.661.153 1,80 - -
Hutang Jasa Anggota - - 81.265.767 2,41
Hutang Y.A.D/RAT - - -
Hutang Pajak - - - -
Simpanan Sukarela 528.000.000 15,90 382.209.000 11,32
Pembinaan Pengurus - - 34.518.000 1,02
Simpanan Bulanan 102.000.000 3,07 - -
Dana Pensiun & Pralenan 96.320.823 2,90 115.602.423 3,42
Dana Resiko 96.548.835 2,91 194.214.083 5,75
Dana Anggota - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PERHITUNGAN LAPORAN COMMON SIZE ATAS NERACA 2015 & 2016
(%)(LANJUTAN)
KETERANGAN JUMLAH 2015
Dana Pengurus - - - -
Dana Sosial 34.374.286 1,04 41.614.891 1,23
Dana Pendidikan 26.038.478 0,78 31.384.816 0,93
Dana Kesehatan 86.699.944 2,61 93.602.544 2,77
Dana Pengembangan Moral 8.000.000 0,24 8.000.000 0,24
Dana Resiko Piutang 426.929.562 12,86 427.929.562 12,68
Jaminan Hari Tua 2.658.180 0,08 3.522.480 0,10
THR - - - -
Jumlah 1.467.231.261 44,18 1.413.863.566 38,45
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Triwarsa 138.553.104 4,17 38.436.667 1,14
Tabungan Berjangka - - - -
Jumlah 138.553.104 4,17 38.436.667 1,14
KEKAYAAN BERSIH
Simpanan Pokok 54.710.000 1,65 53.710.000 1,59
Simpanan Wajib 1.302.623.500 39,22 1.482.428.500 43,91
Cadangan Modal 109.809.063 3,31 125.180.317 3,71
Cadangan Koperasi 135.226.896 4,07 146.519.575 4,34
SHU Tahun Berjalan 112.926.764 3,40 115.895.087 3,43
Jumlah 1.715.296.223 51,65 1.923.733.479 56,98
JUMLAH PASIVA 3.321.080.588 100,00 3.376.733.479 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI