analisis prinsip 5c dan 7p pada penyaluran kredit …/analisis... · saat proses penilaian kredit...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT
DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Studi Diploma III Keuangan Dan Perbankan
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh :
AYU PUSPITANINGTYAS
F3609015
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT
DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR
AYU PUSPITANINGTYAS
F3609015
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip 5C dan 7P
dalam penyaluran kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar.
Mekanisme analisis penyaluran kredit di PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar juga menjadi salah satu bahan penganalisaan.
Kesimpulan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan ialah proses
penilaian kredit yang sudah dijalankan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar masih perlu untuk lebih berhati-hati. Kesimpulan lain yang dapat
ditarik ialah mengenai kesesuaian analisis 5C dan 7P yang belum diperhatikan
dengan baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar.
Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari kesimpulan adalah diharapka
saat proses penilaian kredit diharapkan untuk lebih memperhatikan lagi dan benar-
benar menerapkan prinsip kehati-hatian. Pada penganalisaan aspek capital
diharapkan bisa dibedakan dengan saat menganalisa aspek condition of economy.
Penganalisaan capital sebaiknya lebih difokuskan pada modal yang calon debitur
kucurkan khusus untuk usaha. Pada aspek condition of economy, pihak bank
hanya menilai dari segi kondisi ekonomi calon debitur dan tidak menilik kondisi
perekonomian regional, negara, ataupun internasional yang memungkinkan
memberi pengaruh dalam perekonomian calon debitur dan bank itu sendiri.
Kata kunci : Analisa penyaluran kredit, penerapan prinsip 5C dan 7P, dan analisa
deskriptif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul :
“ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI
PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR”
Surakarta, Mei 2012
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Fakultas Ekonomi
Drs. Harimurti, M. Si.
NIP. 195612141984031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas akhir dengan judul :
“ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT DI
PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR”
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Jurusan Diploma III Keuangan Dan Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
1. Drs. Supriyono, M. Si. ; (…………………………)
NIP. 19600221198601001
2. Drs. Harimurti, M. Si. : (…………………………)
NIP. 195612141984031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Jangan pernah menyamankan perasaan seseorang dengan sebuah kebohongan!
(Penulis)
Masa depan adalah milik bagi siapa yang percaya pada indahnya mimpi mereka.
(Eleanor Roosevelt)
Diri kita dibentuk dari apa yang kita lakukan berulang kali, sedangkan kesuksesan
bukan merupakan usaha dan tindakan, melainkan akibat dari suatu kebiasaan.
(Aristoteles)
Manusia yang dilahirkan normal di seluruh bumi ini memiliki kemampuan otak
100% sama, tidak ada yang bodoh atau pintar.
(Albert Einstein)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua orang tuaku yang selalu mendukungku dan mendoakanku.
Terimakasih untuk do’a, kasih sayang, serta segala perjuangan yang telah
dilewati demi hidupku. Aku sayang kalian.
2. Keluargaku tercinta: kakak, kakek, dan adik keponakanku. Terimakasih
untuk do’a, dukungan dan semangat yang sudah diberikan untukku.
3. Sahabat-sahabatku: Erni, Dina, Cipluk, Rekno, Lina, Meta, dan Desi yang
selalu bersamaku saat suka dan duka serta selalu memberikan masukan
untukku selama ini.
4. Teman seperjuangan prodi Keuangan Perbankan atas dukungan dan
bantuannya.
5. Almamaterku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan hidayah-
Nya. Berkat ridho dan ijin dari Allah SWT, penulis mampu menyelesaikan Tugas
Akhir dengan judul “ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA
PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA
KARANGANYAR” dengan baik. Suatu kebahagiaan dan pengalaman yang
sangat berharga bagi penulis telah bisa menyelesaikan tugas ini yang merupakan
salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III
Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
sebesar-besarnya yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang telah membantu
atas terselesaikannya Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih penulis haturkan
kepada :
1. Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
2. Ketua Jurusan Diploma III Keuangan dan Perbankan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
3. Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dengan
baik.
4. Bapak Drs. Harimurti, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Magang dan
Tugas Akhir atas bimbingan, kesabaran, pemberian saran, dan arahan
selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Bapak Iswahyudi, SE. selaku Direktur Utama PT. BPR Antar Rumeksa
Arta Karanganyar yang telah memberikan kesempatan untuk magang di
instansi terkait.
6. Seluruh staff PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karangayar yang telah
memberikan arahan-arahan, bimbingan, dan membantu penulis dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
7. Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret,
yang telah mengajarkan ilmu dan pengetahuan bermanfaat bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna
dalam segala segi, karena hal itu penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan. Penulis sangat mengharapkan dan menghargai setiap kritik dan saran
yang diberikan demi mewujudkan kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap para pembaca dapat memperoleh manfaat dari
penulisan Tugas Akhir ini.
Surakarta, 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Abstraksi ......................................................................................................... ii
Halaman Persetujuan ....................................................................................... iii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iv
Motto ............................................................................................................... v
Persembahan ................................................................................................... vi
Kata Pengantar ................................................................................................ vii
Daftar Isi .......................................................................................................... ix
Daftar Tabel .................................................................................................... xi
Daftar Gambar ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
E. Metode Penelitian ................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank .. ................................................................................................... 6
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) .......................................................... 10
C. Kredit .................................................................................................... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 26
B. Pembahasan .......................................................................................... 47
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 59
B. Saran ..................................................................................................... 60
Daftar Pustaka
Lampiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kredit yang Disalurkan PT. BPR Antar Rumeksa Arta ................... 2
Karanganyar
Tabel 3.1 Komposisi Kepemilikan Modal Disetor Bank ................................. 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar ................................................................................. 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA PENYALURAN KREDIT
DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR
AYU PUSPITANINGTYAS
F3609015
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip 5C dan 7P
dalam penyaluran kredit pada PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar.
Mekanisme analisis penyaluran kredit di PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar juga menjadi salah satu bahan penganalisaan.
Kesimpulan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan ialah proses
penilaian kredit yang sudah dijalankan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar masih perlu untuk lebih berhati-hati. Kesimpulan lain yang dapat
ditarik ialah mengenai kesesuaian analisis 5C dan 7P yang belum diperhatikan
dengan baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar.
Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari kesimpulan adalah diharapka
saat proses penilaian kredit diharapkan untuk lebih memperhatikan lagi dan benar-
benar menerapkan prinsip kehati-hatian. Pada penganalisaan aspek capital
diharapkan bisa dibedakan dengan saat menganalisa aspek condition of economy.
Penganalisaan capital sebaiknya lebih difokuskan pada modal yang calon debitur
kucurkan khusus untuk usaha. Pada aspek condition of economy, pihak bank
hanya menilai dari segi kondisi ekonomi calon debitur dan tidak menilik kondisi
perekonomian regional, negara, ataupun internasional yang memungkinkan
memberi pengaruh dalam perekonomian calon debitur dan bank itu sendiri.
Kata kunci : Analisa penyaluran kredit, penerapan prinsip 5C dan 7P, dan analisa
deskriptif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekarang ini, perkembangan lembaga keuangan tumbuh dengan begitu
cepat. Dunia perbankan pun turut berkembang dan menuntut persaingan yang
ketat antar sesama bank. Semua berusaha untuk mendapatkan banyak nasabah
dan memperoleh keuntungan setinggi mungkin.
UU No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau dalam
bentuk lainnya dalam rangka memenuhi taraf hidup rakyat banyak. Maka,
produk perbankan dapat dibagi menjadi dua yaitu: produk simpanan dan
produk pinjaman/ kredit.
Suhardjono (2003) mengungkapkan bahwa penyaluran kredit
merupakan bisnis utama bank, sehingga bagian terbesar dari asset bank ialah
kredit. Begitu pula dengan pendapatan terbesar bank yang mayoritas berasal
dari bunga kredit. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pendapatan utama
perbankan didapat melalui selisih bunga pinjaman dan bunga simpanan. Hal
ini juga menjadi alasan mengapa kredit sangat penting bagi sebuah bank.
Kualitas kredit yang baik akan sangat membantu bank dalam upaya
meningkatkan keuntungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
PT. BPR Antar Rumeksa Arta merupakan lembaga keuangan bank
yang memiliki peranan dalam penyaluran kredit kepada masyarakat terutama
yang berada di daerah yang belum terjangkau oleh bank umum. Produk kredit
yang ditawarkan oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta yaitu kredit umum.
Sementara produk simpanan yang ditawarkan antara lain Tabungan umum,
Tabungan wajib, Tabungan pensiun, Tabungan Tentram, Tabungan Siswa,
Tabungan Bonus, Tabungan Mikro, Tabungan Artha Mas, dan Deposito.
Analisis kredit dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip 5C dan
7P. Prinsip analisis kredit dengan 5C itu sendiri terdiri dari: Character,
Capacity, Capital, Collateral, dan Condition. Sedangkan prinsip analisis
menggunakan 7P ialah Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment,
Profitability, dan Protection. Meskipun demikian, dalam pelaksanaan
pemberian kredit masih ada penyaluran yang tidak melakukan penilaian
dengan baik terhadap calon debitur sehingga kedepannya dapat menimbulkan
masalah dalam pembayaran. Masalah tersebut dapat berupa angka kredit
macet (non performing loan) yang tinggi.
Tabel 1.1
Kredit yang Disalurkan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
Periode Desember 2011 – Maret 2012
Kredit yang diberikan Desember 2011 Maret 2012
Lancar 6,140,421 7,186,850
Kurang Lancar 323,486 241,080
Diragukan 515,630 375,397
Macet 540,267 639,612
Jumlah 7,519,804 8,442,939
Sumber : Bank Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data di atas yaitu penyaluran
kredit yang tergolong lancar mengalami peningkatan dalam waktu tiga bulan.
Meskipun demikian, angka kredit macet juga mengalami kenaikan.
Berdasarkan pada uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat
Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PRINSIP 5C DAN 7P PADA
PENYALURAN KREDIT DI PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA
KARANGANYAR”.
B. Rumusan Masalah
Pokok permasalahan yang akan dirumuskan dalam penulisan Tugas
Akhir ini mengacu pada latar belakang antara lain :
1. Bagaimana mekanisme analisis penyaluran kredit yang dilakukan oleh
PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR?
2. Bagaimana penerapan prinsip 5C dan 7P dalam penyaluran kredit di
PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penilitian berdasarkan pada rumusan masalah antara lain :
1. Mengetahui mekanisme analisis penyaluran kredit yang dilakukan oleh
PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR.
2. Mengetahui penerapan prinsip 5C dan 7P PT. BPR ANTAR RUMEKSA
ARTA KARANGANYAR.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara langsung
maupun tidak langsung yang antara lain :
1. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan sebagai koreksi atas
kinerja PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR selama
ini.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat membantu penulis untuk menambah wawasan serta
pengalaman di dalam dunia kerja selama menjalani Kuliah Magang Kerja
tersebut.
3. Bagi Pihak Lain
Pihak lain dapat memanfaatkan tulisan ini sebagai bahan referensi
tentang PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA KARANGANYAR.
E. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Lokasi : PT. BPR ANTAR RUMEKSA ARTA
Alamat : Jl. Solo-Tawangmangu Km12 Papahan, Karanganyar
Tanggal Penelitian : 12 Maret 2012 hingga 13 April 2012
2. Jenis Data
Data Kualitatif yaitu data disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara : data diperoleh dengan jalan mengajukan pertanyaan
yang dijawab langsung oleh Ibu Diah Sosiani Dewi, Bapak Sapto
Susilo, Bapak Arif Iskandar, Bapak Sujoko Prihartono, dan Bapak
Rahman Siam Sudir,
b. Observasi : pengamatan secara langsung di lapangan dalam proses
penyaluran kredit dan mekanisme,
c. Dokumentasi : pengumpulan data yang berkaitan dengan penilaian
yang dilakukan pada penyaluran kredit,
d. Teknik Kepustakaan : pengumpulan data dari berbagai referensi
buku yang berhubungan dengan tema penelitian ini sehingga dapat
penulis gunakan sebagai acuan dalam pembuatan tugas akhir.
4. Sumber Data
a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari PT.
BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melalui penelitian.
b. Data Sekunder ialah data yang diperoleh berdasarkan pada data
yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh PT. BPR Antar Rumeksa
Arta Karanganyar.
5. Teknik Pembahasan
Teknik pembahasan secara deskriptif yaitu pemaparan data dengan
menggambarkan informasi yang diperoleh secara gamblang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank
1. Pengertian Bank
Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bank
termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat. (Malayu : 2008)
Beberapa kutipan tentang definisi bank dalam Malayu (2008) :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang No. 10
Tahun 1998 :
1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2) Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank, mencangkup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
3) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat ialah bank yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Prof. G. M. Verryn Stuart
Bank adalah badan usaha yang wujudnya memuaskan
keperluan orang lain dengan memberikan kredit berupa uang yang
diterimanya dari orang lain, sekalipun dengan jalan mengeluarkan
uang kertas atau logam. Maka dari itu dapat dikatakan juga bahwa
bank telah melakukan operasi aktif dan pasif, yaitu mengumpulkan
dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan kredit
kepada masyarakat yang membutuhkan dana.
c. Dr. B. N. Ajuha
Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat
menggunakannya secara menguntungkan kepada mereka yang
dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat.
d. Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
Bank umum adalah lembaga keungan, pencipta uang,
pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas
pembayaran, stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan
perekonomian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Penggolongan Bank
Penggolongan Bank menurut Undang-undang Pokok Perbankan
No. 14 Tahun 1967 dan Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan mempunyai beberapa perbedaan sebagai berikut :
a) Menurut Undang-undang Pokok Perbankan No. 14 Tahun 1967
1) Berdasarkan jenis :
1) Bank Sentral
2) Bank Umum
3) Bank Pembangunan
4) Bank Tabungan
5) Bank Sekunder (Bank Perkreditan Rakyat)
2) Berdasarkan kepemilikan :
a) Bank milik Pemerintah
b) Bank milik Pemerintah Daerah
c) Bank milik Swasta Nasional
d) Bank milik Koperasi
e) Bank Asing/ Campuran
3) Berdasarkan bentuk hukum :
a) Bank berbentuk hukum Khusus (dibentuk berdasarkan
Undang-undang)
b) Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah
c) Bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas (PT)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
d) Bank berbentuk hukum Koperasi
4) Berdasarkan kegiatan usaha :
a) Bank Devisa
b) Bank Bukan Devisa
b) Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan telah diubah
dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
1) Berdasarkan jenis :
a) Bank Umum
b) Bank Perkreditan Rakyat
2) Berdasarkan kepemilikan :
a) Bank milik Pemerintah
b) Bank milik Pemerintah Daerah
c) Bank milik Swasta Nasional
d) Bank milik Koperasi
e) Bank Asing/ Campuran
3) Berdasarkan bentuk hukum :
a) Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah
b) Bank berbentuk hukum Perseroan (PERSERO)
c) Bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas (PT)
d) Bank berbentuk hukum Koperasi
4) Berdasarkan kegiatan usaha :
a) Bank Devisa
b) Bank Bukan Devisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
5) Berdasarkan sistem pembayaran jasa :
a) Bank berdasarkan pembayaran bunga
b) Bank berdasarkan pembayaran berupa pembagian hasil
keuntungan (bank dengan prinsip syariah)
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
1. Pengertian BPR
Bank Perkreditan Rakyat (Malayu : 2008) ialah bank yang tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang dalam pelaksanaan
kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah. Bank Perkreditan Rakyat hanya menerima simpanan dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan.
Pada awal mulanya tugas pokok Bank Perkreditan Rakyat adalah
untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi perekonomian desa serta
mengurangi praktek-praktek ijon dan para pelepas uang. Tugas BPR tidak
hanya ditujukan kepada masyarakat desa sejalan dengan semakin
berkembangnya kebutuhan masyarakat, tapi juga mencakup pemberian
jasa perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah perkotaan.
BPR dapat melakukan usaha-usaha berikut ini demi memenuhi
tugas pokok (Malayu : 2008) :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/ atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
d. Menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/ atau tabungan pada bank
lain.
Berikut ini adalah usaha-usaha yang tidak diperbolehkan/ dilarang
bagi BPR menurut Malayu (2008) ialah :
a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam Lalu Lintas
Pembayaran (LLP).
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali melakukan
transaksi/ jual beli uang kertas asing (money changer).
c. Melakukan penyertaan modal.
d. Melakukan usaha perasuransian.
e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di
atas.
Bentuk hukum suatu Bank Umum dapat berupa perseroan terbatas,
koperasi, atau perusahaan daerah, dan hanya dapat didirikan seizin Direksi
Bank Indonesia.
2. Pendirian Bank Perkreditan Rakyat
Malayu (2008) menuliskan bahwa pendirian bank perkreditan
rakyat dapat dilakukan oleh :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
a. Warga Negara Indonesia,
b. Badan Hukum Indonesia yang seluruh kepemilikannya oleh WNI,
c. Pemerintah Daerah, atau
d. Dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam angka (1), (2),
dan (3).
C. Kredit
1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari kata Italia credere yang memiliki arti
kepercayaan yaitu kepercayaan dari kreditor bahwa debiturnya akan
mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian
kedua belah pihak (Malayu : 2008). Prinsip penyaluran kredit adalah
prinsip kepercayaan dan kehati-hatian. Indikator bagi kepercayaan ini
adalah kepercayaan moral, komersial, financial, dan agunan. Menurut
Malayu (2008), kepercayaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kepercayaan murni ialah jika kreditur memberikan kredit kepada
debiturnya hanya atas kepercayaan saja tanpa ada jaminan lainnya.
b. Kepercayaan reserve diartikan jika kreditur memberikan kredit kepada
debitur berdasarkan kepercayaan yang kurang yakin sehingga selalu
meminta agunan berupa materi.
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan (UU RI NO. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan Bab I, Pasal 1, Ayat (12)).
2. Fungsi dan Tujuan Kredit
Malayu (2008) menguraikan fungsi kredit bagi masyarakat sebagai
berikut :
a. Motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan
perekonomian;
b. Memperluas lapangan pekerjaan;
c. Memperlancar arus barang dan arus uang;
d. Meningkatkan hubungan internasional;
e. Meningkatkan produktivitas dana yang ada;
f. Meningkatkan daya guna barang;
g. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat;
h. Memperbesar modal kerja perusahaan;
i. Meningkatkan income per capita masyarakat;
j. Mengubah cara berpikir/ bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.
Tujuan penyaluran kredit antara lain adalah (Malayu : 2008) :
a. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit;
b. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada;
c. Melaksanakan kegiatan operasional bank;
d. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
e. Memperlancar lalu lintas pembayaran;
f. Menambah modal kerja perusahaan;
g. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Unsur-unsur Kredit
Suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit kalau ia betul-
betul yakin bahwa penerima kredit akan benar-benar mengembalikan
pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat
yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Unsur-unsur yang terdapat
dalam kredit (Thomas : 1997) :
a. Kepercayaan ialah keyakinan dari kreditur bahwa prestasi yang
diberikannya akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu
tertentu di masa yang akan datang.
b. Waktu ialah suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi
dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan
datang.
c. Defgree Of Risk yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai
akibat adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian
prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari.
d. Prestasi atau objek kredit tidak diberikan begitu saja dalam bentuk
uang, tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa, karena jaman yang
sudah lebih modern, maka kebutuhan uang semakin tinggi sehingga
yang paling banyak dijumpai adalah peminjaman uang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
4. Jenis-Jenis Kredit
Kredit dapat pula dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu (Kasmir
: 2004) :
a. Berdasarkan kegunaan :
1) Kredit investasi yaitu kredit akan digunakan untuk keperluan
perluasan usaha atau membangun proyek/ pabrik baru atau untuk
keperluan rehabilitasi.
2) Kredit modal kerja yaitu kredit yang dipergunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
b. Berdasarkan tujuan kredit :
1) Kredit produktif ialah kredit yang digunakan untuk peningkatan
usaha atau produksi atau investasi.
2) Kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk konsumsi
secara pribadi.
3) Kredit perdagangan yaitu kredit yang digunakan untuk
perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang
pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut.
c. Berdasarkan jangka waktu :
1) Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka
waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya
digunakan untuk modal kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) Kredit jangka menengah merupakan kredit dengan jangka waktu
berkisar 1 tahun sampai dengan 3 tahun. Kredit ini biasanya
digunakan sebagai investasi.
3) Kredit jangka panjang ialah kredit yang masa pengembaliannya
paling panjang/ lama. Kredit ini memiliki jangka waktu
pengembalian di atas 3 tahun atau 5 tahun.
d. Bedasarkan jaminan :
1) Kredit dengan jaminan. Kredit yang diberikan dengan suatu
jaminan yang dapat berupa barang berwujud atau tidak berwujud
atau jaminan orang, artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan
dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.
2) Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa
jaminan barang ataupun orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan
dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau
nama baik si calon debitur selama ini.
e. Berdasarkan sektor usaha :
1) Kredit pertanian merupakan kreditt yang dibiayai untuk sektor
perkebunan atau pertanian rakyat dan dapat dalam bentuk kredit
jangka panjang ataupun jangka pendek.
2) Kredit peternakan. Kredit untuk usaha ini biasanya dalam bentuk
kredit jangka pendek.
3) Kredit industri ialah kredit yang diberikan guna membiayai industri
kecil, menengah, atau besar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
4) Kredit pertambangan, untuk usaha ini biasanya diberikan kredit
jangka panjang.
5) Kredit pendidikan merupakan kredit yang diberikan untuk
membiayai pembangunan sarana dan prasarana pendidikan atau
dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.
6) Kredit professi diberikan kepada para profesional.
7) Kredit perumahan yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai
pembangunan atau pembelian perumahan.
8) Dan sektor-sektor lainnya.
5. Alasan Pengajuan Kredit
Menurut Maryono (2011), alasan kenapa pinjaman dibutuhkan
ada beberapa aspek yaitu :
a. Untuk pembiayaan stok barang, menambah bahan baku, bahan
setengah jadi maupun jadi,
b. Adanya kondisi dimana supplier mempercepat tagihan pembayaran
missal yang biasanya diberikan tempo pembayaran 2 bulan sekarang
harus bayar cash,
c. Adanya kondisi dimana jangka waktu pembayaran dari Customer
diperlama misal biasanya 1 bulan, sekarang menjadi 2 bulan,
d. Untuk cadangan modal kerja,
e. Investasi,
f. Relokasi tempat usaha,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
g. Modernisasi mesin,
h. Ekspansi,
i. Diversifikasi produk, dan
j. Diversifikasi usaha. Usaha baru dapat berhubungan dengan usaha
utama atau juga tidak.
6. Prosedur Penyaluran Kredit
Permohonan fasilitas kredit mencakup (Thomas : 1997) :
a. Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit;
b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan;
c. Permohonan perpanjangan/ pembaruan masa laku kredit yang telah
berakhir jangka waktunya;
d. Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat
fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan,
perubahan/ pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.
7. Permohonan Kredit
Menurut Malayu (2008), prosedur yang harus dipenuhi dalam
penyaluran kredit antara lain :
a. Calon debitur menulis nama, alamat, agunan, dan jumlah kredit yang
diinginkan pada formulir aplikasi permohonan kredit;
b. Calon debitur mengajukan jenis kredit yang diinginkan;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c. Analisis kredit dengan cara mengikuti asas 5C dan 7P, dan 3R dari
permohononan kredit tersebut;
d. Karyawan analisis kredit menetapkan besarnya plafond kredit atau
Legal Lending Limit (L3) atau BMPK-nya;
e. Jika BMPK disetujui nasabah, akad kredit (perjanjian kredit)
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
8. Penyidikan dan Analisis Kredit
Maryanto (2011) dalam bukunya menyebutkan bahwa setiap
pengajuan kredit kepada pihak bank atau lembaga keuangan lainnya harus
melalui proses analisis kredit terlebih dahulu, baru kemudian ditentukan
keputusan persetujuan kreditnya disetujui atau ditolak. Proses analisis
kredit mempunyai tujuan utama yang paling hakiki, yaitu agar bank
membuat satu keputusan kredit yang baik dan benar “make a good loan”,
sehingga terhindar dari keputusan kredit yang keliru yang menyebabkan
kredit bermasalah “bad loan”. Penggunaan analisis kredit diharapkan
kredit menjadi berkualitas, di atas standard, dan jauh di atas marjinal.
Yang dimaksud dengan penyidikan (investigasi) kredit adalah
pekerjaan yang meliputi (Thomas : 1997) :
a. Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.
b. Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang
diajukan nasabah termasuk informasi antarbank dan pemeriksaan pada
daftar-daftar hitam dan daftar-daftar kredit macet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Pemeriksaan/ penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-
hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh.
d. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah
dilaksanakan.
Menurut Thomas (1997) yang dimaksud dengan analisis kredit
adalah pekerjaan yang meliputi:
a. Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek,
baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan
dapat/ tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit.
b. Menyusun laporan analisis yang diperlukan yang berisi penguraian dan
kesimpulan serta penyajian alternatif-alternatif sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari
permohonan kredit nasabah.
Setiap permohonan kredit harus diadakan penyidikan dan analisis
seperti termaksud dalam butir (a) dan (b).
Pekerjaan penyidikan dilakukan oleh petugas yang berfungsi
sebagai penyidik kredit, sedangkan pekerjaan analisis dilakukan oleh
penyidik analisis. Pembagian kerja tersebut ada apabila organisasi bagian
kredit memungkinkannya.
9. Penerapan Prinsip Kehati-Hatian Dalam Perkreditan
Prosedur pemberian kredit yang sehat adalah upaya bank dalam
mengurangi resiko dalam pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
penyusunan perencanaan perkreditan, dilanjutkan dengan proses
pemberian putusan kredit (prakarsa, analisis dan evaluasi, negosiasi,
rekomendasi dan pemberian putusan kredit), penyusunan perjanjian kredit,
dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta
pengawasan dan pembinaan kredit. Saat penyusunan perencanaan
perkreditan tersebut bank harus melakukan riset pasar dan dipadukan
dengan pengalaman selama memberikan kredit, sehingga diperolah
pedoman pasar sasaran yang akan dimasuki (target market), kriteria calon
nasabah yang dapat diterima sebagai nasabah, kriteria nasabah yang dapat
dilayani, serta penyusunan besarnya target ekspansi kredit.
Hal berikutnya yang harus dilakukan adalah proses pemberian
putusan kredit, yang meliputi prakarsa kredit dan permohonan kredit,
analisis dan evaluasi kredit, negosiasi kredit, rekomendasi pemberian
putusan kredit, pemberian putusan kredit, perjanjian kredit, dokumentasi
dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit, dan pengawasan
kredit (monitoring) harus memperhatikan resiko yang mungkin timbul dan
upaya-upaya perlindungan yang perlu dilakukan, aspek-aspek hukum yang
memperkuat posisi bank serta mencari berbagai alternatif penyelamatan
pengembalian kredit. Apabila sampai terjadi kredit bermasalah, maka bank
harus melakukan upaya-upaya dalam mengatasi kredit bermasalah sampai
tidak ada alternatif lainnya, serta melakukan penghapusan kredit dan
pengelolaan kredit yang telah dihapus bukukan (ekstra komtabel). Saat
penyelamatan kredit bermasalah tersebut dilakukan dengan cara 3R
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
(rescheduling, reconditioning, dan restructuring). Namun bila tidak dapat
diselesaikan dengan cara-cara 3R, maka dilakukan dengan cara:
penagihan secara damai dan penagihan melalui saluran hukum (Mudrajad,
Suhardjono : 2002).
10. Faktor-Faktor Penentu Dalam Pemberian Kredit
Pihak kreditur memerlukan analisis terhadap usaha debitur yang
mengajukan permohonan kredit dalam pengambilan keputusan pencairan
pinjaman tersebut. Salah satu cara menilai kegiatan usaha debitur adalah
dengan menggunakan prinsip-prinsip kredit pada aspek-aspek usaha
debitur.
Adapun prinsip yang digunakan adalah berupa analisis 5C, 7P, dan
adapula yang menggunakan prinsip 3R. Dengan menggunakan salah satu
dari ketiga prinsip tersebut, maka kreditur dapat menilai sejauh mana
debitur dapat dipercaya untuk mendapatkan hutang hingga mampu
memberikan keuntungan pada bank.
Penilaian dengan menggunakan analisis 5C menurut Maryanto
(2011) adalah sebagai berikut:
a. Character, berkaitan dengan sifat debitur yang harus memiliki itikad
baik dan komitmen tinggi untuk mengembalikan seluruh kewajiban
sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani bersama antara
pihak debitur dan pihak kreditur. Karakter debitur pun tidak diragukan
dan tidak bercacat cela.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Ada beberapa sifat calon debitur yang akan menentukan
karakter seperti:
1) Usia, pendidikan, status, kesehatan
2) Pengendalian emosi
3) Pergaulan, lingkungan, relasi, sosialisasi
4) Hobi atau kegemaran baik/ buruk
5) Kebiasaan baik/ buruk
6) Tanggung jawab terhadap kewajiban kepada semua pihak
yang berhubungan
7) Dll.
b. Capacity, analisis kemampuan manajemen nasabah untuk mengelola
suatu perusahaan sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba dan
dapat membayar seluruh kewajiban di masa sekarang dan mendatang.
c. Capital, seberapa besar debitur memiliki andil dalam besarnya
persentase yang dibiayai oleh perusahaan atas pembiayaan terhadap
satu pekerjaan atau proyek.
d. Collateral, jaminan hanya berfungsi dan bersifat sebagai solusi
terakhir (second wayout) apabila debitur bermasalah tidak dapar
mengembalikan kewajiban pinjaman.
e. Condition, analisis ini meliputi ekonomi baik nasional, regional
maupun internasional, politik, perundang-undangan, dll. Pengaruhnya
terhadap bisnis debitur yang sedang berjalan dilihat untuk masa
sekarang dan mendatang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Sementara itu, penilaian lain dengan menggunakan prinsip 7P
terdiri dari (Andira : 2011) :
a. Personality ialah menilai nasabah dari segi kepribadian atau perilaku
sehari-hari bahkan masa lalunya. Personality juga dapat meliputi
sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi
suatu masalah.
b. Party yaitu mengelompokan nasabah ke dalam klasifikasi atau
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakter.
Sehingga nasabah dapat dikelompokkan kegolongan tertentu dan akan
mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.
c. Perpose adalah mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
termasuk kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit
nasabah dapat bermacam-macam.
d. Prospect ialah menilai usaha nasabah di masa mendatang akan
menghasilkan keuntungan atau tidak. Hal ini mengingat jika suatu
fasilitas kredit yang dibiayai memiliki prospek, maka dapat
memberikan keuntungan tidak hanya bagi nasabah, tapi juga bagi
pihak bank.
e. Payment adalah menilik ketersediaan sumber pembayaran kredit dari
calon debitur serta apakah setelah pemberian kredit debitur punya
sumber pendapatan yang cukup untuk pembayaran kredit.
f. Profitability yaitu analisis kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari waktu ke waktu untuk dilihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
perkembangannya terutama setelah mendapatkan suntikan dana yang
berasal dari kredit.
g. Protection adalah guna berjaga-jaga jika terjadi hal yang di luar
dugaan hingga diperlukan perlindungan terhadap kredit dari kelompok
perusahaan, jaminan atau holding company.
Penilaian lain yang dapat bank gunakan sebagai acuan pencairan
permohonan kredit adalah dengan menggunakan prinsip 3R (Andira :
2011), yaitu:
a. Returns (hasil yang diperoleh), yaitu pendapatan/ hasil yang diperoleh
debitur setelah diberi kredit oleh bank cukup untuk mengcover kredit
beserta bunga, dan biaya–biaya lainnya.
b. Repayment (pembayaran kembali), kewajiban pembayaran kembali
pihak debitur kepada bank yang timbul akibat pemberian kredit harus
disesuaikan dengan kemampuan bayar debitur. Kemampuan
membayar tersebut harus sesuai dengan schedule pembayaran kembali
dari kredit yang diberikan.
c. Risk bearing ability (kemampuan menyerap risiko), bank harus
mempertimbangkan kemampuan debitur menyerap risiko jika terdapat
hal-hal di luar prediksi. Oleh karena itu diperlukan pertimbangan
mengenai jaminan dan/ atau asuransi barang atau kredit cukup aman
untuk menutupi risiko tersebut atau tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa keuangan (perbankan). Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 22 Oktober 1993 di Kecamatan Jaten, Kabupaten
Karanganyar, oleh keluarga H. Suwito. Perkembangan usaha yang begitu
baik menginspirasi pendiri untuk membuatkan gedung baru di dukuh
Kodokan Rt 01/01, Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar.
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar berkonsentrasi pada
pelayanan masyarakat yang berdomisili di pedesaan dan sebagian besar
merupakan golongan menengah ke bawah, serta sebagian besar dari
mereka belum terjangkau oleh pelayanan perbankan. Penyediaan layanan
jasa perbankan diharapkan bisa membawa pengaruh yang positif bagi
peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan dan daerah.
2. Informasi Umum Perusahaan
a. Badan Hukum dan Modal
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar didirikan
berdasarkan Akta Pendirian Nomor 6 tanggal 14 Desember 1992 di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
hadapan Notaris Agus Haryanto, SH dan sempat mengalami beberepa
kali perubahan dengan akta terakhir bernomor 42 tertanggal 26
Februari 1997 di hadapan notaris yang sama. Pada tanggal 31 Agustus
2002 terjadi perubahan anggaran dasar yaitu perubahan modal dan
susunan pengurus. Berdasarkan pada Akte Notaris Nomor 12 tersebut,
modal dasar perusahaan berubah menjadi sebesar Rp. 1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah).
Modal yang sudah disetor berdasarkan pada jumlah modal
dasar tersebut adalah sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah). Sementara susunan awal pengurus sebagai berikut :
1) Komisaris Utama : H. Suwito Priyosudarmo
2) Direktur Utama : Drs. Meddy Sulistiyanto
3) Direktur : Ari Airlangga, SH
Pada tanggal 10 Oktober 2006, dengan berdasarkan pada Rapat
Umum Pemegang Saham yang telah disahkan oleh Notaris Erny
Rahmawati, SH., maka susunan pengurus PT. BPR Antar Rumeksa
Arta Karanganyar berubah menjadi sebagai berikut :
1) Komisaris Utama : H. Suwito Priyosudarmo
2) Komisaris : Drs. Meddy Sulistiyanto
3) Direksi : Ari Airlangga, SH
Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan berdasarkan pada Rapat
Umum Pemegang Saham yang telah disahkan oleh Notaris Erny
Rahmawati, SH., terjadi Perubahan Anggaran Dasar lagi mengenai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Susunan Pengurus dan Perubahan Modal Dasar PT. BPR Antar
Rumeksa Arta Karanganyar dari Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah) berubah menjadi Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah),
sedangkan perubahan susunan pengurus adalah sebagai berikut :
1) Komisaris Utama : Drs. Meddy Sulistiyanto
2) Komisaris : H. Soewito Priyosudarmo
3) Direksi : Ari Airlangga, SH
Tabel 3.1
Komposisi Kepemilikan Modal Disetor Bank
Nama Jumlah
Lembar
Nilai Prosentase
H. Suwito 6.000 60.000.000 4.6 %
Hj. Sutarmi 1.500 15.000.000 1.1 %
Dra. Anik
Sulistiyowati, MM
11.500 1.225.000.000 94.3 %
Jumlah 130.000 1.300.000.000 100 %
Sumber: Data Perusahaan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham terbaru tertanggal
25 April 2008 terjadi perubahan susunan pengurus lagi menjadi :
1) Komisaris Utama : Drs. Meddy Sulistiyanto
2) Komisaris : H. Soewito Priyosudarmo
3) Direktur Operasional : Ari Airlangga, SH
4) Direktur Kredit : Sutopo, Spd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
b. Peraturan Perusahaan
Visi :
Menjadikan Bank Perkreditan Rakyat yang terdepan.
Misi :
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar bertekad untuk
meningkatkan nilai pemegang saham dengan menjadi perusahaan
terdepan. Produk dari PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
merupakan tumpuan sukses kita dalam memuaskan debitur dengan
produk dan layanan berkualitas tinggi melalui orang-orang yang
dinamis dan berdedikasi.
Values :
1) Jujur
2) Tanggung Jawab
3) Disiplin
4) Kerjasama
5) Adil
6) Visioner
7) Peduli
c. Gambaran Keadaan Daerah
Kecamatan Tasikmadu memiliki luas wilayah 27,6 KM2
dengan ketinggian rata-rata 140m di atas permukaan laut. Pada tahun
1996 jumlah penduduk di Kecamatan Tasikmadu adalah 49.234 orang
yang terdiri 24.228 laki-laki dan 25.005 perempuan. Jumlah usia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
produktif (15-64) sebanyak 29.351 orang yang terdiri 14.554 laki-laki
dan 14.797 perempuan.
Kepala Keluarga di Kecamatan Tasikmadu berjumlah 11.050
dengan perincian: prasejahtera (3.513 KK), keluarga sejahtera tahap I
(627 KK), keluarga sejahtera tahap II (4.560 KK), keluarga sejahtera
tahap III (2.279 KK), dan keluarga sejahtera tahap III plus (71 KK).
Mata pencaharian penduduk terdiri dari petani sendiri (2.547
orang), buruh tani (6.014 orang), pengusaha (917 orang), buruh
industri (7.962 orang), buruh bangunan (2.825 orang), pedagang (674
orang), pengangkut (459 orang), PNS/ABRI (1.865), pensiunan (454
Orang), dan lain-lain (12.181 orang) dengan total keseluruhan yaitu
35.698 orang.
Sarana perekonomian terdiri dari pasar (3), toko/ kios/ warung
(612), KUD (1), Koperasi Simpan Pinjam (4), BPR (2), dan BRI Unit
(2).
d. Produk dan Jasa
PT. BPR. Antar Rumeksa Arta Karanganyar mempunyai 2
produk utama, yaitu mengumpulkan dana dari pihak ketiga dan
menyalurkannya pada pihak lain yang membutuhkan.
1) Produk Simpanan
a) Tabungan
Jenis tabungan yang ditawarkan oleh PT. BPR Antar
Rumeksa Arta Karanganyar terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
(1) Tabungan umum
(2) Tabungan wajib
(3) Tabungan pensiun
(4) Tabungan Tentram
(5) Tabungan Siswa
(6) Tabungan Bonus
(7) Tabungan Mikro
(8) Tabungan Artha Mas
Pada produk Tabungan ini, masing-masing nasabah
diberi kotak tabungan pada setiap minggu atau sesuai
permintaan nasabah.
b) Deposito
Deposito yang ditawarkan PT. BPR Antar Rumeksa
Arta Karanganyar seluruhnya dengan bunga bervariasi, yang
jelas masih setara dengan bunga penjaminan LPS.
Deposito yang ditawarkan ialah :
(1) Deposito jangka 1 bulan
(2) Deposito jangka 3 bulan
(3) Deposito jangka 6 bulan
(4) Deposito jangka 12 bulan
2) Kredit
Jenis kredit yang PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar tawarkan yaitu kredit umum. Kredit ini ditujukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kepada masyarakat umum, sektor yang dibiayai adalah
perdagangan, jasa dan konsumsi.
e. Strategi
1) Aspek Organisasi :
a) Sruktur organisasi disusun sesuai kebutuhan tugas dan fungsi
operasionalnya.
b) Penggabungan beberapa fungsi dan tetap memperhatikan aspek
pengawasan ditempuh sebagai upaya dalam rangka
meningkatkan efisiensi.
c) Penempatan karyawan mengutamakan kemampuan serta
mempertimbangkan dedikasi.
2) Aspek Pemasaran :
a) Program pemasaran: promosi Langsung, kenalan, brosur.
b) Mengutamakan pemberian pelayanan yang cepat dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang perbankan.
c) Menciptakan produk yang kompetitif, berorientasi pada
kebutuhan pasar.
3) Aspek Perkreditan :
Wewenang memutus kredit. Setiap kredit yang dikeluarkan
adalah hasil dari putusan Komite Kredit yang terdiri dari Direktur
Kredit dan Marketing. Kredit diatas Rp. 20 juta harus disetujui oleh
Komisaris Utama dan Pemegang Saham Pengendali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
4) Jaminan kredit :
Kredit umum jaminannya 95 % adalah Sertifikat tanah, 5 %
jaminannya BPKB kendaraan bermotor. Kredit yang menggunakan
sertifikat pinjaman mulai Rp. 2.500.000,- dinotariskan (SKMHT/
APHT). Pembutukan PPAPWD sudah sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia.
f. Struktur Organisasi
Perusahaan menempatkan karyawan di tempat yang sesuai
dengan kemampuannya, sehingga masing-masing bisa berprestasi
secara optimal. PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
menerapkan struktur organisasi garis, karena tugas dan tanggung jawab
setiap bagian mempunyai pola vertikal yaitu melalui satu saluran.
Setiap bagian berada dalam pengawasan bagian yang satu tingkat lebih
tinggi jenjangnya. Meskipun demikian, seluruh bagian saling
bekerjasama demi mewujudkan tujuan perusahaan.
Setiap karyawan bank mempunyai kewajiban untuk mencari
nasabah Tabungan, Deposito, dan Kredit. Pembedanya ada pada
jumlah target antara petugas lapangan dengan yang ada di dalam
perusahaan. Petugas lapangan mempunyai target yang lebih tinggi.
Berikut adalah bagan struktur organisasi pada PT. BPR Antar
Rumeksa Arta Karanganyar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar
Sumber: Data Perusahaan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
Pembagian tugas serta wewenang setiap bagian dari
struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :
1) Komisaris
Tanggung jawab Komisaris adalah sebagai berikut :
a) Menetapkan tujuan-tujuan serta rencana kerja dan anggaran
yang realistis bagi setiap unit kerja perusahaan.
DIREKTUR
UTAMA
KOMISARIS
DIREKTUR
KABAG
OPERASIONAL
MARKETTING
REMEDIAL MARKETING
DANA
MARKETING
KREDIT
OPERASIONAL
ADM//IT TELLER ACCOUNTING
UMUM/
OFFICE BOY
JAGA
MALAM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
b) Menjamin bahwa integritas dan perilaku seluruh personal
perusahaan tetap berada pada prinsip etika serta moral
perbankan.
c) Menjamin terjalinnya komunikasi yang harmonis antar
personal intern perusahaan.
d) Bersama Direktur mengukur dan melakukan tindakan yang
dipandang perlu dalam rangka melindungi dan menjaga
kekayaan perusahaan.
Tugas utama Komisaris ialah sebagai berikut :
a) Melakukan pengawasan terhadap kinerja Direktur.
b) Memimpin perusahaan, mengurus, dan menguasai kekayaan
menurut kebijakan yang telah ditetapkan.
c) Mewakili perusahaan di dalam dan di luar pengadilan atau
menunjuk orang lain selaku kuasanya.
d) Membuat rencana kerja sama dengan Direktur.
e) Mengawasi pelaksanaan pemberian kredit pada batas jumlah
tertentu.
f) Bersama dengan Direktur memelihara hubungan baik dengan
pihak instansi lainnya.
2) Direksi
Direktur bertanggung jawab kepada Komisaris. Direksi
membawahi semua bagian di lingkup perusahaan.
Tugas utama Direksi adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
a) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan
tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud
dan tujuan Perusahaan.
b) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan memenuhi
segala ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, khususnya peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk Bank Perkreditan Rakyat.
c) Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar
Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian,
mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan
Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang
mengenai kepengurusan maupun kepemilikan.
d) Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak dan
kewajiban jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta
kekayaan Perseroan dalam satu tahun buku baik dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun
berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham yang dihadiri atau diwakili para
pemegang saham yang memiliki ¾ dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sahdan disetujui oleh ¾ dari jumlah
seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
e) Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai
jaminan utang atau melepaskan hak serta harta kekayaan
Perseroan wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan
Perseroan.
f) Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan
atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
g) Dalam hal Direktur Utama berhalangan, diwakili direksi
lainnya.
h) Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang
atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan
kepadanya kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa khusus.
i) Pembagian tugas dan wewenang direksi ditetapkan oleh RUPS.
j) Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota
direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota direksi
lainnya, dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota direksi,
maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Komisaris.
Wewenang Direksi adalah memberi keputusan akhir atas
segala permasalahan yang ada di kantor kas pembantu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3) Koordinator Kantor Kas
Pimpinan Kantor Kas bertanggung jawab kepada Direksi.
Pimpinan Kantor Kas membawahi :
a) Staff Marketting
b) Teller
c) Staff Administrasi Kredit
Tugas Utama :
a) Merencanakan segala urusan yang berkaitan dengan urusan
perusahaan dan bertanggung jawab atas target yang ada.
b) Menjaga pembinaan nasabah.
Tugas tambahan Koordinator Kantor Kas ialah melakukan
pengecekan mutasi harian. Wewenang Koordinator Kantor Kas
ialah memberi keputusan akhir atas segala permasalahan yang ada
di kantor kas pembantu.
4) Kepala Bagian Kredit
Kepala bagian kredit bertanggung jawab kepada Direksi.
Kepala Bagian Kredit membawahi :
a) Staff Marketting
b) Staff Penagihan
c) Staff Remedial
d) Staff Administrasi Kredit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tugas Utama :
a) Mengkoordinasi dan membina personil dalam lingkungan
kredit.
b) Menganalisa pengajuan berkas kredit.
c) Memberikan pengesahan terhadap pengajuan kredit.
d) Mengurus dan membuat laporan hasil meeting kredit.
e) Melakukan pengawasan terhadap tim penagihan.
Tugas tambahan :
a) Melakukan pencarian nasabah dan survei sampai proses
pengajuan kredit selesai.
b) Koordinasi tim penyelesaian kredit.
c) Melakukan tugas lain yang dibebankan oleh managemen.
Wewenang Kepala bagian kredit :
a) Menentukan layak tidaknya proses pemberian kredit.
b) Penentuan Kredit batas tertentu, maksimal 5 juta.
5) Kepala Bagian Operasional
Kepala Bagian Operasional bertanggung jawab kepada
Direksi. Kepala Bagian Operasional membawahi :
a) Customer Service
b) Teller
c) Staff Accounting
d) Staf Dana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tugas Utama :
a) Mengkoordinir dan mengawasi semua kegiatan personil
bagian operasional (Customer Service, Teller, Staff
Accounting, dan Dana).
b) Melaksanakan semua peraturan dan prosedur yang telah
digariskan oleh managemen maupun ketentuan dari Bank
Indonesia.
c) Meneliti hasil kerja rutin bagian operasional sebelum diajukan
pada Direktur.
d) Mengkoordinir pembuatan neraca harian dan rugi laba
bulanan dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
pembuatan tersebut.
e) Mengkoordinir pembuatan neraca harian dan rugi laba
bulanan serta bertanggung jawab penuh atas kebenaran
pembuatan tersebut.
f) Mengkoordinir pembuatan laporan ekstern sesuai dengan
ketentuan yang telah digariskan oleh Bank Indonesia.
g) Bertanggung jawab penuh atas pengecekan kartu buku besar
atau buku lain yang menyangkut kegiatan operasional.
h) Mengkoordinasi dengan Direktur Utama untuk pemutusan
pelunasan kredit yang bermasalah.
i) Menjadwalkan kewajiban pada pihak ketiga (Astek dll).
j) Membuat rincian gaji karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
k) Melakukan koordinasi kredit dan direksi untuk melakukan
penghapusan kredit kategori tidak lancar.
l) Mengkoordinasi penataan ruangan bagian operasional dan
umum.
Tugas tambahan :
a) Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum.
b) Melaksanakan tugas lain yang diberikan managemen
sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas operasional.
Wewenang Kepala Bagian Operasional :
a) Memberikan rekomendasi pengeluaran biaya operasional
harian sampai dengan 5 juta.
b) Memeriksa segala berkas transaksi harian dengan nota.
c) Menyimpan cek beserta meregistrasi penggunaannya.
d) Memeriksa laporan keuangan setiap hari.
e) Memeriksa laporan bulanan sebelum dilaporkan ke BI.
f) Memeriksa buku besar tiap akhir bulan.
6) Staff Marketing
Staff Marketing bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Kredit.
Tugas utama :
a) Mencari nasabah.
b) Melaksanakan promosi tabungan dan kredit.
c) Membuat laporan NPL akhir bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
d) Mengisi jumlah laporan setiap hari lewat transaksi harian
(nasabah setor).
Tugas tambahan :
a) Survei nasabah
b) Mengisi form nasabah yang disurvei setiap hari
7) Staff Remidial
Tugas Utama yaitu menyelesaikan kredit yang bermasalah.
Tugas tambahan Staff Remidial ialah mencari nasabah. Wewenang
Staff Remidial ialah menarik jaminan kepada nasabah yang
bermasalah.
8) Staf Administrasi Kredit
Staf Administrasi Kredit bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Kredit.
Tugas utama :
a) Memasukkan angsuran (dari kasir) ke komputer dan manual
(dalam buku).
b) Penerimaan, pengambilan, dan penyimpanan jaminan.
c) Membuat surat pajak dan akte tambahan (jika ada yang ganti
jaminan ada tambahan pasal baru).
d) Membuat laporan NPL/ prestasi kredit pada akhir bulan.
Tugas tambahan :
a) Menarik dan setor uang ke Bank Mandiri atau BPR. Trihasta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b) Setor angsuran rutin tiap bulan ke BNI, BII, Danamon, dan
BRI.
Wewenang Staf Administrasi Kredit ialah mengeluarkan
dokumen Perjanjian Kredit kepada yang membutuhkan.
9) Customer Service
Customer Service bertanggung jawab kepada Kepala
Bagian Operasional.
Tugas utama :
a) Menerima segala informasi yang masuk baik intern maupun
ekstern dan menyampaikan pesan dari customer kepada yang
bersangkutan.
b) Menerima calon nasabah maupun nasabah yang datang dan
menanyakan kepentingannya.
c) Menerima pendaftaran kredit ataupun simpanan (tabungan dan
deposito) serta menjelaskan semua syarat yang dibutuhkan.
d) Menulis pada buku pendaftaran, lalu masuk ke Kabag Kredit.
Tugas tambahan :
a) Mengecek kelengkapan dokumen kredit sebelum realisasi.
b) Melaksanakan akad kredit.
c) Membuat surat pajak dang anti jaminan (buat akte tambahan).
d) Membuat hal yang berkaitan dengan pembuatan surat-surat
intern maupun ekstern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Wewenang Customer Service ialah menolak nasabah yang
datang dan belum melengkapi syarat pengajuan kredit.
10) Teller
Teller bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Operasional.
Tugas utama:
a) Menghitung dan menerima setoran uang dari nasabah yang
berupa tabungan, deposito, maupun angsuran kredit.
b) Membayarakan uang atas nama bank kepada nasabah yang
menarik uanganya dari bank berupa tabungan/ deposito.
c) Menulis rincian pengeluaran dan pemasukan dalam buku kas.
d) Membuat laporan saldo uang kas bulanan tiap akhir bulan.
e) Mutasi tabungan dan deposito.
f) Perincian atau pemilahan uang kas tiap hari, berupa uang Rp.
1000 berapa keping, Rp. 100 berapa keping, dsb.
Tugas tambahan:
a) Melaksanakan tugas lain dari Kepala Bagian Operasional
selama masih dalam ruang lingkup pekerjaan Teller.
b) Membantu penyelesaian administrasi angsuran jika petugas
tidak ada di tempat.
Wewenang Teller ialah mengeluarkan uang dalam jumlah
tertentu tanpa persetujuan Kepala Bagian Operasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
11) Staff Accounting
Staff Accounting bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Operasional.
Tugas utama :
a) Membuat neraca harian.
b) Menyajikan laporan bulanan kepada pihak yang
membutuhkan baik intern (pihak manajemen untuk membuat
kebijakan) maupun ekstern (BI, Kreditur, Investor, Kantor
Pajak, dll).
c) Menghitung dan menyiapkan SSP bunga pajak tabungan,
buku deposito, sewa gedung, dan sewa mobil.
d) Mengirimkan laporan ke bank lain.
e) Melaporkan SPT pajak ke kantor pajak dan membayar setoran
pajak.
12) Staf Dana
Staf Dana bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Opperasional.
Tugas utama :
a) Menghimpun dana berupa simpanan (tabungan, deposito) ke
sekolah-sekolah.
b) Menawarkan dan menarik tabungan ke pasar-pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tugas tambahan ialah mencari anak asuh. Wewenang Staf
Dana yaitu mengeluarkan sejumlah uang pada siswa dan menarik
tabungan ke nasabah di pasar-pasar.
13) Staf Kebersihan
Staf Kebersihan bertanggung jawab kepada Direksi.
Tugas utama :
a) Membersihkan seluruh ruangan dan toilet di wilayah
perusahaan.
b) Membuka pintu perusahaan.
Tugas tambahan :
a) Membantu menyelesaikan urusan administrasi perusahaan.
b) Membayar pajak tiap bulan.
c) Menyelesaikan segala permasalahan selama masih dalam
lingkup perusahaan.
14) Security
Security bertanggung jawab kepada Direktur. Tugas utama
Security ialah menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan
perusahaan.
Tugas tambahan Security membantu menyelsaikan urusan
administrasi perusahaan, setor/ transfer uang ke Bank Indonesia,
Bank BNI, Bank BCA, Bank Mandiri, BPR Trihasta (tiap sore),
kantor pos, fotocopy, dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Wewenang Security ialah berhak menolak siapa saja yang
akan memasuki wilayah perusahaan saat jam kerja dengan tujuan
yang tidak jelas atau berbuat keonaran.
15) Petugas Jaga Malam
Petugas Jaga Malam bertanggung jawab kepada Direktur
Utama. Tugas utama Petugas Jaga Malam ialah menjaga keamanan
dan ketertiban di perusahaan di luar jam kerja kantor atau pada
waktu malam hari sampai pagi hari.
Wewenang Petugas Jaga Malam yaitu berhak menolak
siapa saja yang akan memasuki wilayah perusahaan pada malam
hari sampai pagi hari dengan tujuan membuat keonaran.
B. Pembahasan
1. Mekanisme Penilaian Kredit/ Analisis Kredit
Produk pinjaman yang ditawarkan oleh PT. BPR Antar Rumeksa
Arta Karanganyar adalah kredit umum. Calon debitur akan melewati
beberapa tahapan guna pihak bank bisa menilai kelayakannya untuk
diberikan pinjaman. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur
saat mengajukan permohonan kredit antara lain :
a. Jaminan berupa Sertifikat Tanah (jika jaminan berupa tanah atau
barang tak bergerak)
1) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk suami-istri (4 lembar)
2) Fotocopy Kartu Keluarga (1 lembar)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
3) Fotocopy Jaminan Sertifikat (1 lembar)
4) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk pemilik jaminan (2 lembar)
5) Fotocopy Surat Nikah (1 lembar)
6) Rekening Listrik, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Air Mengalir
(1 lembar)
7) Surat keterangan lainnya.
b. Jaminan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (jika jaminan
berupa kendaraan bermotor)
1) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk suami-istri (4 lembar)
2) Fotocopy Kartu Keluarga (1 lembar)
3) Fotocopy Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (1 lembar)
4) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk pemilik jaminan (2 lembar)
5) Fotocopy Surat Nikah (1 lembar)
6) Fotocopy Surat Tanda Kendaraan Bermotor (1 lembar)
7) Kwitansi bermaterai (1 lembar)
8) Esek-esek nomor rangka dan nomor rangka mesin (1 lembar)
9) Surat keterangan lainnya.
Setelah calon debitur mengajukan aplikasi permohonan kredit dan
memenuhi semua persyaratan tersebut di atas, maka hal selanjutnya adalah
calon debitur akan dikunjungi oleh account officer yang melakukan survei
dan wawancara yang bertujuan memperoleh data tentang calon debitur itu
sendiri. Survei tersebut berupa kunjungan langsung ke pihak yang terkait
dan ada juga survei yang bersifat rahasia atau tanpa sepengetahuan pihak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
calon debitur itu sendiri. Hasil survei dari account officer tersebut
dituangkan dalam bentuk formulir permohonan kredit, analisa calon
debitur/ debitur, dan juga checking informasi nasabah.
Adapun beberapa aspek yang tercantum dalam formulir
permohonan kredit, analisa calon debitur/ debitur, dan checking informasi
nasabah yang mana aspek-aspek tersebut menekankan pada beberapa hal
yang dapat memberikan gambaran akan kelancaran prospek pengembalian
utang nantinya pada pihak bank. Aspek-aspek tersebut seperti yang
tercantum pada formulir permohonan kredit, analisa calon debitur/ debitur,
dan checking informasi nasabah yang pengisiannya didasarkan pada hasil
survei yang telah dilakukan sebelumnya.
Formulir permohonan kredit tentang data pribadi calon debitur
memuat unsur :
a) Data Calon Debitur : data pemohon yang diisi berdasarkan pada data
yang telah calon debitur kumpulkan.
b) Data Pekerjaan : data ini dipergunakan untuk menilik pekerjaan
ataupun usaha yang tengah dijalani oleh pemohon serta lokasi kerja/
usahanya tersebut.
c) Data Agunan Sertifikat : data ini diisi jika agunan yang diajukan
berupa tanah atau benda tak bergerak. Data yang berada di dalamnya
digunakan untuk mengetahui status kepemilikan agunan dan
informasi-informasi penting lainnya yang berhubungan dengan
agunan yang diajukan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
d) Data Agunan BPKB : data ini diisi jika jaminan yang diajukan berupa
kendaraan bermotor. Informasi yang diberikan merupakan data-data
penting yang bersangkutan dengan kendaraan bermotor yang
dijaminkan.
Form checking informasi nasabah ialah formulir yang juga diisi
oleh account officer menurut dari hasil survei. Formulir ini digunakan
untuk memeriksa aspek-aspek yang lebih menyangkut kepada kehidupan
pribadi calon debitur.
Pemeriksaan terhadap aspek-aspek yang terdiri dari karakter,
pekerjaan, kondisi keuangan, kondisi keluarga, hubungan dengan
masyarakat, jaminan, asset lain, serta mengenai hubungan pengusaha
dengan suplier dan juga pelanggan diisi lebih dari sekali. Hal tersebut
dikarenakan informasi-informasi yang diperoleh berasal dari sumber-
sumber yang berbeda. Hal ini dilakukan guna membandingkan antara
informasi satu dengan yang lain hingga dapat diketahui persamaan atau
perbedaan informasi yang diberikan sehingga dapat diperolah informasi
yang sebenarnya.
Form berikutnya ialah formulir analisa calon debitur/ debitur
seperti yang tertera dalam lampiran. Formulir ini diisi oleh account officer
berdasarkan hasil survei kepada nasabah. Isian dalam formulir ini
menyangkut penilaian kredit yang lebih spesifik. Aspek-aspek yang
dibahas dalam form ini terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
a) Character : data yang diisikan dalam bagian ini terdiri dari jenis dan
lama usaha dijalankan serta informasi karakter termasuk keterangan
mengenai nasabah yang merupakan nasabah lama atau baru hingga
pada pengajuan kredit tersebut yang ke berapa.
b) Kemampuan Pendapatan untuk Memenuhi Kewajiban Angsuran :
informasi yang bisa diperoleh dari bagian ini ialah perhitungan data
keuangan nasabah secara sederhana guna melihat seberapa besar
pendapatan nasabah yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan
dalam besarnya pencairan kredit, termasuk pada pinjaman di bank
lain ada atau tidak.
c) Prospek Usaha : berisi tentang gambaran singkat usaha yang
dijalankan oleh calon debitur.
d) Permodalan : data yang disajikan pada bagian ini membahas
mengenai kepemilikan tempat usaha dan modal.
e) Jaminan : informasi yang dapat ditemukan dalam bagian ini ialah
mengenai agunan yang diajukan beserta keterangan tentang hak
milik, lokasi (jika agunan berupa tanah dan bangunan), kondisi
kendaraan (jika agunan berupa kendaraan bermotor), kelengkapan
kendaraam, serta penilaian jaminan. Jaminan inilah yang nantinya
berguna sebagai pengamanan apabila kredit yang diberikan terjadi
gagal bayar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
f) Rekomendasi : merupakan pengajuan bagian marketting terhadap
besar kredit yang dapat diberikan kepada calon debitur setelah
disesuaikan dengan hasil survei dan analisa.
Setelah data-data calon debitur sudah dilengkapi dan memenuhi
persyaratan, maka hal berikutnya diadakan rapat komite kredit untuk
mendapatkan persetujuan mengenai permohonan kredit tersebut.
Keabsahan jaminan diteliti dengan baik karena berkaitan erat dengan
jumlah kredit yang nantinya dapat dicairkan untuk debitur. Rapat komite
kredit juga sekaligus menentukan tanggal realisasi.
Proses penilaian kredit terhadap calon debitur memang sudah
dilakukan sesuai ketentuan sejauh ini. Namun, kasus yang terjadi seperti
penggunaan kredit yang tidak sesuai atas nama peminjam merupakan salah
satu contoh dari kekurang hati-hatian dalam proses analisa. Penipuan yang
debitur lakukan tersebut menandakan bahwa masih kurangnya kehati-
hatian dalam penganalisaan calon debitur.
2. Penerapan Prinsip 5C dan 7P
Penerapan analisis kredit PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar yang sesuai dengan prinsip 5C :
a. Character
PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melihat sifat dari
calon debitur tersebut dengan cara melakukan survei terhadap nasabah
baru dengan mewawancarai lingkungan sekitar nasabah tanpa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
sepengetahuannya. Selain itu, pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar juga menilai karakter dari calon debitur saat mengajukan
pertanyaan seputar usaha yang akan dibiayai. Berdasarkan wawancara
tersebut dapat dilihat dari sikap dan cara menjawab calon debitur yang
akhirnya akan diketahui karakter mereka. Bagi nasabah lama, maka
penilaian karakter dilakukan dengan menilik riwayat kredit
sebelumnya. Berdasarkan riwayat tersebutlah, maka pihak PT. BPR
Antar Rumeksa Arta Karanganyar dapat mengetahui mana nasabah
yang memiliki sifat dan itikad baik dalam pengembalian hutang
nantinya. Penilaian aspek karakter PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar sudah menerapkan penilaian character dengan baik.
b. Capacity
Penilaian aspek capacity berhubungan dengan kemampuan
debitur dalam mengembalikan pinjaman. Pengukuran untuk hal ini
dapat dilakukan kreditur dengan meneliti keahlian calon debitur dalam
mengelola bidang usaha dan kemampuan manajerial. Pihak PT. BPR
Antar Rumeksa Arta Karanganyar sendiri juga melihat kemampuan
calon debitur dalam menjalankan usaha dan sebaik apa prospek usaha
tersebut sehingga pihak bank dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan debitur dalam mengembalikan hutang kelak dengan
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan usaha tersebut.
Oleh karena itu, pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar
sudah menerapkan aspek capacity dengan baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
c. Capital
Aspek ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar modal
yang dimiliki oleh debitur untuk usaha yang akan atau telah
dijalankan. Cara yang dipergunakan oleh pihak PT. BPR Antar
Rumeksa Arta Karanganyar dalam menilik aspek ini adalah dengan
menilik keadaan rumah calon debitur itu sendiri dan asset-asset yang ia
miliki. Sementara modal yang calon debiturkan sediakan secara khusus
untuk usahanya itu belum begitu diperhatikan. Penilaian untuk aspek
ini dilakukan PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar sama seperti
halnya saat memperhatikan aspek condition of economy. .PT. BPR
Antar Rumeksa Arta Karanganyar belum benar-benar menerapkan
prinsip ini dengan baik.
d. Collateral
Pada aspek ini pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar akan melakukan pengecekan secara langsung terhadap
jaminan yang diajukan oleh debitur. Bila jaminan berupa kendaraan
bermotor, maka pihak bank akan memeriksa kelengkapan surat,
kelengkapan bagian kendaraan, kepemilikan, melakukan penilaian dari
kendaraan, dan informasi penting lainnya tentang keadaan kendaraan
tersebut. Sedangkan untuk jaminan berupa tanah, bahan bangunan,
atau barang tak bergerak lainnya, maka pihak bank akan memeriksa
letak tanah/ bangunan, kepemilikan, kelengkapan surat, penilaian, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
data yang lainnya. Aspek ini sudah diperhatikan dengan cukup baik
oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta.
e. Condition of Economy
Penilaian terhadap keadaan ekonomi dilihat berdasarkan pada
keadaan dan isi rumah serta asset-asset yang dimiliki. Penilaian yang
dilakukan dalam hal ini tak berbeda jauh dengan saat menilai aspek
capital dari calon debitur sehingga tak ada perbedaan antara menilai
aspek capital dan condition of economy itu sendiri. Sementara keadaan
ekonomi secara regional, nasional, ataupun internasional yang suatu
saat dapat mempengaruhi keadaan perekonomian dari calon debitur
seperti halnya perubahan perundangan ataupun inflasi yang dapat
terjadi sewaktu-waktu di masa yang akan datang belum diperhatikan
dengan begitu baik.
Kesesuaian analisa kredit yang dilakukan oleh PT. BPR Antar
Rumeksa Arta Karanganyar dengan prinsip 7P ialah sebagai berikut :
a. Personality
Pihak bank melakukan survei tersembunyi di sekitar
lingkungan calon debitur dengan mengajukan pertanyaan kepada
tetangga mengenai kehidupan sosial nasabah. Pihak bank juga
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu dalam
proses penilaian personality dari calon debitur itu sendiri. Penerapan
point ini sudah terlaksana dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
b. Party
Penggolongan debitur PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar adalah dengan jalan memberi kemudahan dalam proses
pemberian kredit berikutnya pada nasabah yang lancar pada
pembayaran kredit sebelumnya. Debitur yang telah mengajukan
permohonan kredit lebih dari sekali dilihat riwayat kreditnya, maka
dari situlah pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta dapat melihat
keloyalitasan serta karakter calon debitur yang bersangkutan dengan
itikad baik dalam pengembalian utang.
c. Purpose
Penilaian yang pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta lakukan
untuk mengetahui tujuan nasabah dalam penggunaan kredit dengan
mewawancarai calon debitur itu dan mendatangi lokasi usaha dengan
menilik hal-hal apa saja yang akan dibiayai. Penerapan PT. BPR Antar
Rumeksa Arta Karanganyar untuk aspek ini sudah baik.
d. Prospect
PT. BPR Antar Rumeksa Arta mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan usaha atau pekerjaan calon nasabah. Hal ini
dilakukan guna mengetahui seberapa menguntungkan dan seberapa
lama usaha atau pekerjaan tersebut dapat dijalankan. Aspek ini sudah
dijalankan dengan baik oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
e. Payment
Pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melakukan
survei terhadap kepemilikan harta dari calon debitur dan penghasilan
tambahan selain dari usaha yang dijalankan guna melihat seberapa
besar kemampuan mereka dalam pengembalian kredit kelak. Pihak
bank melakukan penghitungan terhadap pendapatan perbulan dari
calon debitur dan kemudian akan dihitung dengan pembayaran cicilan
utang yang akan diberikan yang dengan begitu dapat membuat calon
debitur mampu melakukan pembayaran dengan lancar atau tidak.
Aspek ini juga sudah terlaksana dengan baik oleh PT. BPR Antar
Rumeksa Arta.
f. Profitability
Pihak PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar melakukan
pengawasan kegiatan usaha yang dijalankan oleh debitur. Pengawasan
terhadap pengelolaan manajemen usaha pun diperhatikan guna
mengetahui perkembangan usaha kelak, karena dengan perkembangan
usaha itu bisa diketahui sejauh mana kelancaran debitur dalam
membayar hutang kelak.
g. Protection
Agunan yang diajukan oleh calon debitur sangat diperhatikan
oleh PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar. Jaminan inilah yang
dapat dijadikan perlindungan jika suatu saat terjadi hal yang tidak
diinginkan oleh bank seperti kredit macet. Perlindungan terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
jaminan pun disahkan oleh notaris sehingga pihak bank punya
wewenang terhadap barang jaminan tersebut. PT. BPR Antar Rumeksa
Arta Karanganyar sudah menerapkan aspek ini dengan baik.
Meskipun demikian, untuk beberapa hal dalam proses analisa ada
beberapa aspek yang terkadang tak dapat diterapkan dengan sepenuhnya.
Pada beberapa kasus, aspek-aspek dalam kedua prinsip tersebut dapat
terlaksana dengan baik, tapi dalam kasus lain secara keseluruhan dalam
aspek tersebut tak selalu terlaksana dengan baik menyesuaikan dengan
keadaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan dalam bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan :
1. Proses penilaian kredit yang dilakukan oleh pihak PT. BPR Antar
Rumeksa Arta Karanganyar menggunakan hasil pengumpulan data yang
diberikan oleh calon debitur dan hasil survei dari account officer yang
dituangkan dalam bentuk formulir permohonan kredit, analisa calon
debitur/ debitur, dan juga checking informasi nasabah turut menjadi salah
satu bahan dasar dalam proses tersebut. Proses penilaian kredit terhadap
calon debitur memang sudah dilakukan sesuai ketentuan sejauh ini.
Namun, penipuan yang debitur bisa lakukan menandakan bahwa masih
kurangnya kehati-hatian dalam proses analisa calon debitur.
2. Penilaian kredit PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar yang
berdasarkan pada 5C baru diterapkan dalam character, capacity, dan
collateral. Sementara bagi penerapan capital dan condition of economy
masih belum seluruhnya terlaksana dengan baik. Sedangkan penerapan
prinsip 7P dalam analisa kredit sudah dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan ketentuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
B. Saran
1. Saat proses penilaian kredit untuk lebih diperhatikan lagi dan benar-benar
menerapkan prinsip kehati-hatian. Data yang sudah diberikan oleh nasabah
untuk dicek ulang kebenarannya. Hal tersebut diterapkan guna
menghindari peningkatan NPL.
2. Pada penganalisaan aspek capital diharapkan bisa dibedakan dengan saat
menganalisa aspek condition of economy. Penganalisaan capital sebaiknya
lebih difokuskan pada modal yang calon debitur kucurkan untuk usaha.
Pada aspek condition of economy, pihak bank hanya menilai dari segi
kondisi ekonomi calon debitur dan tidak menilik kondisi perekonomian
regional, negara, ataupun internasional yang memungkinkan memberi
pengaruh dalam perekonomian calon debitur dan bank itu sendiri.
Sebaiknya PT. BPR Antar Rumeksa Arta Karanganyar juga menganalisa
keadaan perekonomian regional, negara, atau juga internasional yang
sedang dalam masa kondisi baik atau tidak dan akan berlangsung seberapa
lama untuk bisa diperkirakan sehingga jika sewaktu-waktu ada hal yang
tidak diinginkan, bank tidak akan kerepotan.