analisis percobaan pemisahan campuran yang tidak saling bercampur

Upload: noviapradaristi

Post on 06-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Analisis Percobaan Pemisahan Campuran Yang Tidak Saling Bercampur

    1/3

    Percobaan ‘Pemisahan Campuran yang tidak Saling Bercampur’ bertujuan untuk 

    memahami fenomena perpindahan massa di antara dua cairan yang tidak saling campur dan

    memahami sifat-sifat kelarutan senyawa – senyawa organik Prinsip percobaan ini adalah

     berdasarkan !ukum "istribusi atau partisi #ernst yang menyatakan bahwa bila ke dalam dua

     pelarut yang tidak saling tercampur dimasukkan  solute yang dapat larut ke dalam kedua

     pelarut tersebut$ maka akan terjadi pembagian  solute dengan perbandingan tertentu %edua

     pelarut tersebut umumnya pelarut organik dan air Perbandingan konsentrasi solute di dalam

    kedua pelarut tersebut tetap$ dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap &etapan tersebut

    disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi

    '

    (

    C  K 

     D  =

      atau

     A

    O

     D

    C  K    =

    Co ) konsentrasi fase organik 

    C* ) konsentrasi fase air 

    Pada percobaan ini dilakukan penentuan harga % "  C!+C,,! asam asetat. yang

    terdistribusi di dalam dua pelarut yang memiliki perbedaan sifat kepolaran$ yaitu antara

    sistem n-heksana nonpolar. dan air polar. serta antara sistem kloroform nonpolar. dan air 

    polar.

    /angkah pertama yang dilakukan adalah pembakuan konsentrasi larutan C!+C,,!

    awal dengan cara titrasi alkalimetri menggunakan #a,! (# sebagai larutan standardnya

    C!+C,,! sebanyak +0 m/ dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 1 tetes

    indikator Phenolptalein PP. yang berfungsi sebagai petunjuk titik akhir titrasi yaitu

    terbentuknya larutan berwarna merah muda pada larutan *lasan penggunaan Phenolptalein

    sebagai indikator karena titrasi yang dilakukan adalah titrasi asam-basa titrasi penetralan.$ di

    mana trayek p! indikator PP adalah 2$(-'0$0$ dengan perubahan warna bening-merah muda

    Pada titrasi ini$ 3olume #a,! yang digunakan adalah sebesar 30 mL dan diperoleh harga

    normalitas C!+C,,! adalah 2N

    /angkah selanjutnya adalah +0 m/ C!+C,,! (# tersebut dimasukkan ke dalam

    corong pisah dan ditambahkan (0 m/ n-heksana %emudian$ dilakukan ekstraksi dengan cara

    mengocok kuat corong pisah secara hori4ontal beberapa kali &ujuan pengocokan ini adalah

    adalah agar terjadinya distribusi C!+C,,! (# ke dalam fase air dan fase n-heksana serta

    untuk memperluas permukaan dan mempercepat proses distribusi Selain itu$ fungsi

     pengocokan juga adalah untuk mencapai kesetimbangan antara 4at terdistribusi dalam air dan

    dalam n-heksana

  • 8/16/2019 Analisis Percobaan Pemisahan Campuran Yang Tidak Saling Bercampur

    2/3

    Setelah itu$ campuran di dalam corong pisah didiamkan beberapa saat agar terjadi

     pemisahan yang sempurna &erbentuk ( lapisan$ yaitu lapisan atas yang bening dan lapisan

     bawah yang terlihat lebih keruh "iketahui bahwa densitas n-heksana 0$5162 g7cm+. lebih

    kecil dibandingkan densitas air ' g7cm+. sehingga dapat dipastikan bahwa larutan pada

     bagian atas merupakan C!+C,,! dalam n-heksana dan pada bagian bawah adalah

    C!+C,,! dalam air

    %emudian$ lapisan bawah yang merupakan lapisan air dimasukkan ke dalam

    erlenmeyer dan ditambahkan akuades sebanyak '00 m/ dan 1 tetes indikator PP &itrasi

    dilakukan kembali dengan menggunakan #a,! (# sebagai larutan standardnya "iperoleh

    3olume #a,! yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi adalah sebanyak (8$1 m/

    yang ditandai dengan terbentuknya larutan berwarna pink di dalam erlenmeyer 9elalui titrasi

    ini$ dapat dihitung konsentrasi C!+C,,! dalam air C*. adalah sebesar 0,55 N Sedangkan

    konsentrasi C!+C,,! dalam n-heksana C,. merupakan selisih konsentrasi awal dengan

    konsentrasi C!+C,,! dalam air$ yaitu 1,45 N Berdasarkan data tersebut$ harga %oefisien

    distribusi % ". C!+C,,! dalam sistem n-heksana dan air adalah 2,6364

    /angkah selanjutnya adalah dilakukan ekstraksi +0 m/ C!+C,,! (# di dalam sistem

    n-heksana dan air sebanyak ( kali$ setiap ekstraksi digunakan '0 m/ n-heksana Prosedur 

    kerjanya adalah +0 m/ C!+C,,! (# dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan

    '0 m/ n-heksana kemudian diekstraksi hingga terbentuk dua lapisan /apisan bawah yang

    merupakan lapisan air ditampung ke dalam gelas kimia dan kemudian dimasukkan ke dalam

    corong pisah yang baru$ ditambahkan '0 m/ n-heksana$ dan diekstraksi kembali Setelah

    didapatkan hasil ekstraksi$ lapisan bawah ditampung ke dalam erlenmeyer$ ditambahkan '00

    m/ akuades dan 1 tetes indikator PP &itrasi dilakukan dengan menggunakan #a,! ( #

    sebagai larutan standard :olume #a,! yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi

    adalah sebanyak (1 m/ Sama seperti sebelumnya$ konsentrasi C!+C,,! dalam air C*.

    dapat diketahui dari perhitungan titrasi$ yaitu sebesar 0,52 N Sedangkan konsentrasi

    C!+C,,! dalam n-heksana C,. adalah 1,48 N dan %oefisien distribusi % ". C!+C,,!

    dalam sistem n-heksana dan air dengan ( kali ekstraksi adalah 2,846.

    Percobaan selanjutnya adalah penentuan harga % " C!+C,,! dalam sistem kloroform

    dan air Perlakuan atau prosedur kerjanya sama seperti penentuan harga % " C!+C,,! dalam

    sistem n-heksana dan air #amun$ pada pembentukan dua lapisan di dalam corong pisah

    setelah ekstraksi$ lapisan atas merupakan C!+C,,! dalam air sedangkan lapisan bawah

    merupakan C!+C,,! dalam kloroform !al ini didasarkan pada densitas kloroform '$6;

  • 8/16/2019 Analisis Percobaan Pemisahan Campuran Yang Tidak Saling Bercampur

    3/3

    g7cm+. yang lebih besar dibandingkan densitas air ' g7cm+. Sehingga$ untuk melakukan

     prosedur selanjutnya digunakan lapisan atas lapisan air.

    a