analisis peningkatan kualitas sumber daya …

19
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN) Volume 1 No. 1 – Juni 2018 25 ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH ARDIANTO ARSAN, S.Sos., M.Si STIA NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH Email : [email protected] ABSTRACT Increased Quality of Education Resources in High School of Administrative Sciences Nusantara Sakti Sungai Penuh. The purpose of this study was to determine the Improvement of the Quality of Educational Resources in Nusantara Sakti Sungai Penuh College of Administrative Sciences. The research approach used in this study is qualitative. The techniques and data collection in this study were interviews and documentation, data collection tools in the form of questionnaires, pens, books / papers. This research informants numbered 7 people. The results of this study indicate that improving the quality of educational resources in high schools is very important in improving quality education. To produce quality graduates in accordance with the expectations and needs of the community and the students themselves, have faith and be devoted to the almighty and achiever god, to live a democratic life, to become the next generation of the nation in building quality universities. It can be concluded that the improvement of the quality of educational resources in the administrative high school of the archipelago of Sakti Sungai Penuh has carried out its role and task well seen by the current Accreditation B. Keywords: Quality, Education Resources ABSTRAK Peningkatan Sumber Daya Pendidikan Yang Berkualitas Disekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Teknik dan pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi, alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan, pena, buku/kertas. Informan penelitian ini berjumlah 7 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peningkatan kualitas sumber daya pendidikan disekolah tinggi sangatlah berperan penting dalam meningkatkan Pendidikan yang berkualitas. Untuk melahirkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan Masyarakat maupun Mahasiswa itu sendiri, beriman serta bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berprestasi, menjalankan kehidupan demokrasi, menjadi generasi penerus bangsa dalam membangun Perguruan Tinggi yang Berkualitas. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya pendidikan di sekolah tinggi ilmu administrasi nusantara sakti sungai penuh telah menjalankan peran dan tugas nya dengan baik terlihat dengan Akreditasi B yang dimiliki sekarang ini. Kata Kunci : Kualitas, Sumber Daya Pendidikan

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

25

ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA

PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH

ARDIANTO ARSAN, S.Sos., M.Si STIA NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH

Email : [email protected]

ABSTRACT

Increased Quality of Education Resources in High School of Administrative Sciences

Nusantara Sakti Sungai Penuh. The purpose of this study was to determine the

Improvement of the Quality of Educational Resources in Nusantara Sakti Sungai Penuh

College of Administrative Sciences. The research approach used in this study is qualitative.

The techniques and data collection in this study were interviews and documentation, data

collection tools in the form of questionnaires, pens, books / papers. This research

informants numbered 7 people. The results of this study indicate that improving the quality

of educational resources in high schools is very important in improving quality education.

To produce quality graduates in accordance with the expectations and needs of the

community and the students themselves, have faith and be devoted to the almighty and

achiever god, to live a democratic life, to become the next generation of the nation in

building quality universities. It can be concluded that the improvement of the quality of

educational resources in the administrative high school of the archipelago of Sakti Sungai

Penuh has carried out its role and task well seen by the current Accreditation B.

Keywords: Quality, Education Resources

ABSTRAK

Peningkatan Sumber Daya Pendidikan Yang Berkualitas Disekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Kualitatif. Teknik dan pengambilan data dalam penelitian ini adalah

wawancara dan dokumentasi, alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan, pena,

buku/kertas. Informan penelitian ini berjumlah 7 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa Peningkatan kualitas sumber daya pendidikan disekolah tinggi sangatlah berperan

penting dalam meningkatkan Pendidikan yang berkualitas. Untuk melahirkan lulusan yang

berkualitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan Masyarakat maupun Mahasiswa itu

sendiri, beriman serta bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berprestasi,

menjalankan kehidupan demokrasi, menjadi generasi penerus bangsa dalam membangun

Perguruan Tinggi yang Berkualitas. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas

sumber daya pendidikan di sekolah tinggi ilmu administrasi nusantara sakti sungai penuh

telah menjalankan peran dan tugas nya dengan baik terlihat dengan Akreditasi B yang

dimiliki sekarang ini.

Kata Kunci : Kualitas, Sumber Daya Pendidikan

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

26

1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pendidikan bisa dicapai melalui Pendidikan formal dan informal. Salah satu

Pendidikan formal adalah Pendidikan tinggi. Kemauan Masyarakat sekarang

ini terhadap dunia Pendidikan semakin meningkat. Pada saat ini Perguruan

Tinggi didorong untuk lebih berkontribusi terhadap peningkatan daya saing

bangsa dengan melaksanakan Pendidikan Tinggi yang berkualitas. Dalam

mewujudkan Pendidikan yang berkualitas, berbagai upaya telah dilakukan oleh

Pemerintah maupun berbagai pihak lainnya.

Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi pasal 12 (hal 12-13) yang berbunyi :

1. Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas

mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang

dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan

pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.

2. Dosen sebagai Ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang

Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian

ilmiah serta menyebarluaskannya.

3. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar

atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi

ilmiah sebagai salah satu sumber Belajar dan untuk pengembangan

Budaya Akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas

Akademika.

Program pembangunan sektor Pendidikan adalah sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sistem

Pendidikan Nasional tersebut harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

Pendidikan, peningkatan Kualitas serta relevansi dan efisiensi manajemen

Pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan

kehidupan lokal, nasional maupun global. Untuk itu, perlu dilakukan

pembaharuan Pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Pembaharuan Pendidikan dilaksanakan antara lain untuk meningkatkan

Kualitas Pendidikan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas Pendidikan salah satu faktor penting

yang pada saat sekarang masih dianggap cukup mempengaruhi Pendidikan

adalah keberadaan Pendidikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Pendidik yang bermutu diharapkan dapat mengajar sesuai dengan ketentuan

yang berlaku sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu.

Dari lulusan yang bermutu pada akhirnya dapat meningkatkan mutu

pendidikan.Tidak hanya Pemerintah, Perguruan Tinggi juga melakukan upaya-

upaya peningkatan mutu Pendidikan Tinggi diantaranya melalui peningkatan

kualifikasi Dosen dan tenaga Kependidikan serta Implementasi system

penjaminan mutu Internal. Perguruan Tinggi sebagai suatu Lembaga

Pendidikan Tinggi, dalam aktivitasnya diwajibkan melakukan peningkatan

kualitas yang dapat diwujudkan melalui pelaksanaan Pendidikan bermutu.

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

27

Perbaikan manajemen merupakan langkah awal menuju kualitas dengan pilar

utamanya adalah kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan serta

menghargai Sumber Daya Pendidikan. Didalam suatu organisasi termasuk di

Perguruan Tinggi, Sumber Daya Pendidikan menjadi asset yang paling penting

dan berharga. Dalam melaksanakan kegiatan organisasinya, Perguruan Tinggi

dibatasi oleh berbagai aturan dan standar yang harus dipenuhi, seperti standar

Pendidikan Tinggi, Undang-Undang Pendidikan Tinggi, dan yang lainnnya.

Dari berbagai hal itu tersebut maka Sumber Daya Pendidik menjadi hal yang

sangat menarik, dikarena Sumber Daya Pendidikan merupakan hal yang sangat

penting di Perguruan Tinggi dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas.

Menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang terbaik, handal dan bermartabat,

memerlukan peningkatan kualitas secara berkelanjutan untuk berlomba

memberikan pelayanan Pendidikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.

Hanya definisi dan kriteria tentang mutu Pendidikan Tinggi perlu benar-benar

dipahami sehingga mampu dikelola bersama untuk mencapainya. Tanpa

adanya pemahaman yang benar, maka cita-cita untuk menjadikan mutu sebagai

basis pengelolaan, akan menjadi salah arah.

Sekolah Tinggi ilmu Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh (STIA-

NUSA) adalah perguruan tinggi yang ada di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten

Kerinci STIA Nusantara Sakti Sungai Penuh menyelenggarakan Pendidikan

Tinggi bidang Ilmu Administrasi khususnya untuk Jurusan atau Program Studi

Ilmu Administrasi Negara (Strata I), Program Studi Administrasi Perkantoran

(DIII).

Dalam peningkatan Motivasi dan Kualitas Mahasiswa Sekolah tinggi Ilmu

Administrasi (STIA-NUSA) juga menyediakan berbagai Beasiswa bagi

Mahasiswa yang memiliki Prestasi dan Beasiswa tidak mampu yang berasal

dari STIA-NUSA dan Dikti,berupa Beasiswa Bidik misi, PPA dan Beasiswa

Provinsi.

Dari data yang peneliti dapatkan jumlah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu

Adminisrasi Nusantara sakti (STIA-NUSA) Sungai penuh dari tahun ketahun

mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:

Berdasarkan peningkatan jumlah Mahasiswa dari tahun ketahun semakin

meningkat hal ini mengisyaratkan bahwa keputusan Mahasiswa memilih

0

100

200

300

400

500

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

S1

DIII

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

28

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara sakti (STIA-NUSA) Sungai

Penuh sebagai tempat melanjutkan Pendidikan tinggi semakin baik.

Jadi berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS

SUMBER DAYA PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU

ADMINISTRASI NUSANTARA SAKTI (STIA-NUSA)”.

1.2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah

Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA)

1.3. Rumusan Masalah Bagaimanakah Peningkatkan kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah

Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) ?

1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis, Dengan penelitian ini merupakan usaha untuk

meningkatkan dan mengembangkan wawasan berfikir dan menambah

pengetahuan dibidang Ilmu Administrasi Negara khusunya yang berkaitan

dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.

2. Manfaat Praktis, Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan masukan bagi Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) untuk mencapai Pendidikan

yang berkualitas.

1.5. Tinjauan Pustaka Pengertian Kualitas

Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat

sesuatu, istilah ini banyak digunakan dalam bisnis, rekayasa, dan manufaktural

dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas

peningkatan kualitas lulusan PT. Oleh karena itu kualitas Dosen harus memperoleh

perhatian dan penanganan yang serius dari para penyelenggara PT baik PTS

maupun PTN. Peningkatan mutu Dosen sebagai seorang manajer dapat dilakukan

dengan penugasan struktural pada Institusi Perguruan Tingginya.

Sementara yang lebih penting bagi Dosen adalah sebagai seorang Akademis

dan Pendidik. Peningkatan mutu dapat dilakukan dengan meningkatkan jabatan

Akademik dan atau dengan studi lanjut. Jenjang Akademik para Dosen pada

dasarnya merupakan perwujudan kewcnangan Dosen untuk dapat menjalankan

fungsi dan peran. Dosen yang bermutu adalah Dosen yang mampu mendidik dan

mengajar Mahasiswa secara efektif sesuai dengan keterbatasan sumber daya dan

lingkungannya yang ada serta prestasi Mahasiswa yang tinggi dilihat dalam nilai

IPK lulusan.

Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi

Masalah mutu merupakan isu menarik dan tidak dapat ditawartawar lagi

dalam pengembangan sebuah perguruan tinggi. Peningkatan mutu sebenarnya

merupakan masalah yang erat kaitannya dengan kebijakan (policy), komitmen, dan

prioritas dari pengembangan lembaga pendidikan tinggi tersebut. Tetapi masalah

kultur dan iklim, serta rasa optimisme menjadi masalah lain yang juga harus

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

29

dibangun agar peningkatan mutu lembaga dan sumber daya manusia dapat lebih

meningkat dan berkembang. Peningkatan mutu lembaga dan sumber daya manusia

ini dapat dilakukan melalui pendekatan makro dan mikro.

Indikator Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan

Sumber daya pendidikan dapat digolongkan menjadi empat kelompok,

yaitu:

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan

dari sebuah Organisasi, pada hakikatnya SDM berupa Manusia yang dipekerjakan

disebuah Organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencanaan untuk mencapai

tujuan Organisasi tersebut, Contoh Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi:

Dosen, Tenaga Akademik, Mahasiswa.

2. Sumber Daya Informasi (SDI)

Informasi merupakan salah satu sumber utama dari Perguruan Tinggi dan

dapat dikelola seperti halnya Sumber lain, Information Resources Management

(IRM) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan

system yang menghasilkan Informasi yang berkualitas. Sumber daya Informasi

tidak hanya sekedar data dan Informasi melainkan mencangkup pula perangkat

keras, perangkat lunak, para spesialis informasi

3. Sumber Daya Fisik

Adalah semua sumber kekayaan yang ada dialam semesta dan barang

mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi.

Faktor Sumber Daya Fisik yaitu: Tanah, Air,

Manusia,Material,Mesin,Uang.

4. Sumber Daya Keuangan

Sumber Daya Keuangan merupakan fungsi bisnis dari Merencanakan,

memperoleh, dan mengelola dana disebuah Organisasi untuk mencapai tujuannya

seefektif dan seefesien mungkin. Contohnya seperti Bendahara Keuangan dan

lainnya.

Pengertian Sumber Daya Pendidikan

Adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola Pendidikan

dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efesien. Sumber

Daya Pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola

Pendidikan untuk melaksanakan proses Pendidikan dalam rangka mencapai tujuan

yang ditetapkan secara efektif dan efisien.

Sumber daya Pendidikan dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu

: Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Informasi, Sumber Daya Fisik serta

Sumber Daya Keuangan. Secara umum Sumber Daya Pendidikan terdiri dari : dana,

bangunan, peralatan, Infrastruktur, ruangan, Masyarakat, tenaga, Siswa serta waktu.

Sekolah Tinggi

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

30

Sekolah tinggi dalam Pendidikan di Indonesia adalah Perguruan Tinggi

yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu

disiplin ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan/ atau Seni dan jika memenuhi syarat

dapat menyelenggarakan Pendidikan Profesi.

Peruguruan tinggi merupakan sebuah pihak yang memiliki pengaruh yang

cukup besar dalam penentuan kebijakan. Jikalau masuk dalam kajian kebijakan

publik, maka perguruan tinggi dapat dimasukan ke dalam epistemic community.

Perguruan tinggi memiliki para professional yang memiliki kajian dalam

menyelesaikan sebuah permasalahan dan hal tersebut dibutuhkan oleh para

pembuat kebijakan. Untuk melihat keterlibatan perguruan tinggi dalam hubungan

internasional khususnya integrasi regional maka dapat melihat akar dari hubungan

internasional itu sendiri yaitu ilmu politik. Selain itu, dapat dilihat manfaat bagi

perguruan tinggi yang memanfaatkan integrasi regional (bahkan global) yang telah

ada dengan melakukan internasionalisasi.

Pengertian Manajemen

Schein (2008: 2) memberi definisi Manajemen sebagai profesi. Menurutnya

manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara

profesional, karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan

berdsarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka

karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus

ditentukan suatu kode etik yang kuat.

Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau

kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok

orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan

cara bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus

melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.

Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

Manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk

menentukan dan mencapai tujuan-tujuan Organisasi dengan pelaksanaan fungsi-

fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating), dan pengawasan (controlling).

1.6 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini adalah pada Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan

di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA-NUSA) Sungai Penuh, pentingnya

Pendidikan selalu berupaya meningkatkan kualitas lembaga Pendidikannya

sehingga dapat melahirkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan harapan dan

kebutuhan masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri.

Dosen

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

31

Sumber Daya Manusia Tenaga Akademik

Mahasiswa

Perangkat Keras

Sumber Daya Informasi Perangkat lunak

Sumber Daya Pendidikan Para spesialis

informasi

Tanah

Sumber Daya Fisik Air

Manusia

Sumber Daya Keuangan Bendahara Keuangan

2. Metode Penelitian 2.1 Pendekatan Penelitian

Menurut Sigit (2001:224). Penelitian diskriptif kualitatif menentukan dan

melaporkan keadaan yang menurut kenyataan, dengan mengukurnya. Penelitian

diskriptif hanya melaporkan keadaan yang sesungguhnya ada. Penelitian deskriptif

yang tipikal ialah untuk mengetahui sikap, pendapat, infomasi demografi, keadaan

dan prosedur. Jadi dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

2.2 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif proses sampling yang terpenting adalah

bagaimana menentukan informan kunci (Key informan) atau situasi sosial tertentu

yang syarat informan sesuai dengan fokus penelitian (Bungin, 2003:53). Informan

kunci dalam penelitian ini adalah Kabag Kepegawaian Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh

Informan penelitian adalah Teknik mengumpulkan data yang dilakukan

dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada subjek atau Informan Penelitian,

dalam proses wawancara, peneliti merekam atau mencatat hasil jawaban yang

diberikan oleh Informan. Kriteria informan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Dosen Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA-NUSA)

Sungai Penuh

2. Sudah mengajar minimal 2 tahun di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

(STIA-NUSA) Sungai Penuh

3. Dosen yang memegang jabatan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

(STIA-NUSA) Sungai Penuh.

2.3 Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Menurut Meztika Zed (2008:33) data primer yaitu data yang diperoleh

langsung dari sumber asli. Data primer dapat berupa opini subjek secara

individual atau kelompok, hasil observasi terhadap satu benda, kejadian atau

kegiatan, dan hasil pengujian.

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

32

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh secara tidak langsung

berupa data-data yang telah ada seperti arsip-arsip, dokumen-dokumen, artikel,

serta laporan yang berhubungan dengan objek penelitian ( Mestika Zed

2008:42).

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:

Interview (wawancara). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju pertanyaan dan Narasumber

sebagai pcmberi jawaban dari pertanyaan tersebut. Dengan melakukan Wawancara

langsung kepada bagian-bagian atau pihak-pihak yang berkepentingan guna untuk

memperoleh data informasi yang di pergunakan dalam penelitian ini.

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara kepada pihak-

pihak yang berkompeten seperti Dosen Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA). Hal ini dilakukan agar data yang

diperoleh dapat sesuai dengan kenyataan dan mempunyai landasan yang kuat dalam

penelitian ini.

2.5 Alat Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dilapangan nantinya, berdasarkan tingkat kejenuhan

yang akan diperoleh melalui wawancara bebas dengan menggunakan pedoman

wawancara serta instrumen seperti : Pena, Buku, HP/Kamera yang akan dijadikan

sebagai alat mengumpukan data dilapangan.

2.6 Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan yang akan diteliti dapat berupa individu,

kelompok sosial, lembaga, dan komunitas. Adapun unit analisis yang penulis

tuangkan dalam penelitian ini adalah Lembaga yakni Sumber Daya Pendidikan di

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA).

2.7 Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri

sendiri dan orang lain. Analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang

diberikan Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2008: 236)

mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian

sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data:

1. Reduksi Data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Dimana setelah peneliti memperoleh data, harus

lebih dulu dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang benar-benar

dibutuhkan dalam penelitian ini.

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

33

2. Penyajian Data

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

disesuaikan dan diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dan menguasai

data dan tidak terbenam dalam setumpuk data

3. Verifikasi (Menarik Kesimpulan)

Kesimpulan selama penelitian berlangsung makna-makna yang muncul dari

data yang diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya sehingga

diperoleh kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.

2.8 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara

Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh Adapun alasan penulis mengambil penelitian di

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) karena penulis

ingin mengetahui sejauh mana Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan di

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Indikator Sumber Daya Manusia

Dosen Dosen adalah Pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentranformasikan,mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi,dan seni melalui Pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Menteri Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(MENRISTEK DIKTI) Muhammad Nasir menegaskan bahwa perbandingan

jumlah ideal Dosen dengan Mahasiswanya di perguruan tinggi swasta adalah satu

banding 30 (1:30) untuk mata kuliah eksakta dan satu banding 45 (1:45) untuk

sosial.

Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom

selaku Kasubag Pelaporan dan Data, bahwa Jumlah keseluruhan dosen di stia nusa,

ketika diwawancarai oleh peneliti beliau menyampaikan:

“Jumlah Dosen di Stia-nusa Keseluruhannya 43 orang”. (Hasil wawancara

dengan Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom, Kasubag Pelaporan dan Data,

16 September 2019 Jam 11.00 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag.

Kemahasiswaan/Kepegawaian:

“Dosen tetap 24 orang, Lektor 10 orang, Asisten ahli 8 orang, belum punya

jabatan fungsional 6 orang, yang punya sertifikat Penddikan 5 orang, yang

punya sertifikat kompetensi 22 orang, belum punya NIDN 4 orang yang lain

sudah, semua Dosen sudah S2. Mendukung adanya program pelatihan

dalam meningkatkan mutu Pendidikan, dengan pelatihan.” (Hasil

wawancara dengan Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag

Kemahasiswaan/Kepegawaian,16 September 2019 Jam 15.30 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil

Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan n:

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

34

“Tingkat Pendidikan Dosen di STIA-NUSA sudah S2 semuanya, ada juga

yang sedang melakukan S3, Dosen perlu mempunyai jenjang jabatan

Fungsional karena hal ini akan memacu seorang Dosen untuk selalu

meningkatkan pengetahuannya dengan melakukan penelitian dan menulis

jurnal Setiap Dosen disebuah pogram studi yang memenuhi persyaratan

berhak memperoleh nomor registrasi pendidik baik NIDN, NIDK, NUP. ”

(Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua

Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan,25 September 2019 Jam

09.00 WIB).

Sumber daya Manusia (Human Resources) adalah “the people who are

ready, willing and able to contribute to organizational goals”(Werther dan

Davis,1996:596). Berdasarkan pendapat ini dapat dinyatakan bahwa SDM adalah

orang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian

tujuan organisasi.Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan SDM adalah Dosen.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa

peneliti dikatakan bahwa indikator sumber daya manusia telah terlaksana

sebagaimana mestinya.

Sumber Daya Manusia merupakan kunci yang menentukan kualitas suatu

perguruan tinggi, sumber daya manusia dalam hal ini Dosen di STIA-Nusantara

sakti sudah memenuhi krieria dari SN Dikti artinya dari segi dari kualitas sumber

daya ini sudah bisa dipertanggung jawabkan dalam pengembangan STIA-

Nusantara Sakti kedepan, untuk beberapa tenaga Dosen yang belum memiliki

jabatan fungsional,NIDN, dan S3, STIA-Nusantara sakti sudah memfasilitasi

dengan menganggarkannya dalam rencana keuangan. Serta memberi dorongan

kepada Dosen, untuk melanjutkan S3, dalam renstra juga telah ditetapkan

pengembangan Dosen sebagai strategi STIA-Nusantara sakti kedepan untuk

meningkatkan Simber Daya Dosen.

Tenaga Akademik

Tenaga Akademik diperguruan tinggi adalah Dosen, yang bertugas

melakukan penyusunan formasi dan rencana pengembangan serta pengadaan,

pengangkatan, mutasi, pengembangan, disiplin pemberhentian, dan administasi

kepegawaian tenaga Akademik dan tenaga penunjang Akademik.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh oleh Ibuk YULIA FITRIANA,

S.Sos Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian ketika diwawancara dengan penulis

beliau menyampaikan:

“Pegawai di STIA-Nusantara Sakti sudah memiliki tingkat Pendidikan S1

bahkan ada juga yang S2, Pembagian kerja di Akademik dapat dinilai dari

hasil pekerjaan yang dicapai oleh Tenaga Akademik dalam melaksanakan

tugasnya masing-masing untuk memenuhi kebutuhan Mahasiswa di STIA-

NUSA. (Hasil wawancara dengan Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos

Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian, 16 September 2019 Jam 15.40

WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak ADE NURMA JAYA, S.Sos., M.AP

selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara dan Administrasi Perkantoran:

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

35

”Secara konsekuensi pegawai diakademik telah melaksanakan tugas yang

dilaksanakan dan menggunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang

sesuai dengan fungsinya.” (Hasil wawancara dengan Bapak ADE NURMA

JAYA, S.Sos., M.AP selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara dan

Administrasi Perkantoran, 18 September 2019 Jam 11.00 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid.

Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

“Pembagian kerja diakademik telah menjabarkan tugas pokok dan fungsinya

seperti tahap pendahuluan, pelaksanaan dan penutup masing-masing tahapan

kegiatan tersebut didalam nya membuat langkah-langkah strategis pembagian

kerja diakademik sehingga saling memberikan daya dukung dalam mencapai

tujuan bersama,dan para Dosen wajib mengikuti pelatihan-pelatihan seperti

Workshop agar meningkatkan mutu Pendidikan untuk sekarang dan yang

akan datang “(Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku

Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan, 25

September 2019 Jam 09.30 WIB).

Tata usaha atau tenaga akademik adalah segenap kegiatan pengelolaan surat

menyurat yaitu menghimpun (menerima),mencatat, mengolah, menggandakan,

mengirim dan menyimpan semua bagian keterangan yang diperlukan oleh

organisasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa

peneliti dikatakan bahwa Tenaga Akademik di STIA-NUSA telah memiliki tingkat

Pendidikan melampaui SN Dikti sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan

terarah sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa, tenaga akademik di perguruan tinggi

merupakan pembantu pimpinan yang mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan, keuangan, akademik, kemahasiswaan

kepegawaian,ketatalaksanaan,dan pelapor dilingkungan perguruan tinggi.

Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi,baik di

Universitas,Intitusi atau Akademik, Mahasiswa tidak dapat diartikan kata perkata,

Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak ARIESKA, S.Kom,

M.Kom, Kasubag Pelaporan dan Data ketika diwawancara dengan penulis beliau

menyampaikan:

“Dari segi jumlah dalam 3 tahun terakhir jumlah mahasiswa meningkat, ini

menunjukkan bahwa sumber daya mahasiswa di STIA-Nusantara Sakti

terus berkembang, dari segi nilai rata-rata Mahasiswa STIA-Nusantara

Sakti mendapatkan nilai 3,5 (Hasil wawancara dengan Bapak ARIESKA,

S.Kom, M.Kom, Kasubag Pelaporan dan Data, 16 September 2019 Jam

11.40 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua

Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

36

“Mahasiswa STIA-Nusantara Sakti sudah memiliki kualitas prestasi yang

banyak, salah satunya adalah Mahasiswa berprestasi peringkat II, ditingkat

Kopertis wilayah X, Sumbar Riau, Jambi dan Riau kepulauan, disamping itu

banyak prestasi dibidang olahraga dan seni yang dicapai Mahasiswa. Hal ini

membuat banyak lulusan SMA yang tertarik untuk masuk STIA-Nusantara

sakti peningkatan penerimaan Mahasiswa dari tahun ketahun meningkat secara

signifikan”. (Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku

Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September

2019 Jam 09.45 WIB).

Menurut Siti Pratini Prestasi belajar adalah hasil dari seseorang dalam kegiatan

pembelajaran. (Siti Pratini, 1980)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa peneliti

prestasi Mahasiswa di STIA-Nusantara sakti meningkat, prestasi diperoleh dari

upaya yang telah dilakukan Mahasiswa setelah memperoleh pengalaman belajar

atau mempelajari sesuatu, jumlah Mahasiswa 3 tahun terakhir juga meningkat

berarti Sumber Daya Manusia di STIA-Nusantara sakti terus berkembang, artinya

dari segi prestasi sudah bisa dipertanggung jawabkan terlihat dari prestasi yang

dicapai Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-

NUSA),dan peningkatan jumlah Mahasiswa dapat dilihat di grafik peningkatan

Mahasiswa STIA-Nusantara Sakti.

3.2. Sumber Daya Informasi

Perangkat Keras

Perangkat keras adalah semua bagian fisik Komputer,dan dibedakan dengan

data yang berbeda didalamnya. Contohnya seperti Harddisk, Monitor, Printer, dan

masih banyak lagi.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak BADAR KHUMAIRA,

M.Pd selaku Kabag Akademik ketika diwawancara dengan penulis beliau

menyampaikan:

“Ditingkatkan lagi secara terus menerus agar perubahan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi membantu dalam menentukan strategi untuk

menciptakan kualitas lulusan yang unggul. (Hasil wawancara dengan Bapak

BADAR KHUMAIRA, M.Pd selaku Kabag Akademik, 18 September 2019

Jam 10.00 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil

Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

“Semakin lama semakin baik, untuk meningkatkan pelayanan kepada

seluruh sivitas Akademika salah satunya adalah penyediaan fasilitas

layanan yang lebih baik lagi,upaya tersebut untuk mempermudah proses

pelayanan Akademika. (Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E.,

M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan

n, 16 September 2019 Jam 10.00).

Perangkat keras komputer mengalami perkembangan yang cepat.

Perkembangan sebagian perangkat keras tersebut seperti Prosesor pertama kali,

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

37

istilah prosesor diperkenalkan pada tahun 70 han. Hal tersebut sangat berdampak

pada Implementasi CPU (Central Processing Unit) yang dipakai pada setiap PC

yang beredar saat ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa

peneliti bahwa pembagian perangkat keras di STIA-NUSA semakin lama semakin

baik, semua bagian fisik komputer,dan dibedakan dengan data yang berada

didalamnya atau yang beroperasi didalamnya.

Perangkat Lunak

Yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.

Contohnya Microsoft Word, Microsoft Power Point, Winamp dan lainnya.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh MASNON, S.E., M.Si selaku

Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan ketika diwawancara

dengan penulis beliau menyampaikan:

“Hal ini dapat dilihat dari Sistem Informasi Akademika SIAKAD yang saat

ini harus diperbarui sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa dalam mengakses

SIAKAD STIA-NUSA”. (Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E.,

M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan,

25 September 2019 Jam 10.15 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak BADAR KHUMAIRA, M.Pd selaku

Kabag Akademik:

“Selama ini telah dikembangkan Portal apl berbasis Android, portal

Akademik Online STIA-NUSA yang pertama, Software STIA-NUSA yang

terdepan, Contoh membangun Website portal Akademik yang baru harus

pake web STIA-NUSA sendiri, para spesialis sudah berjalan dijurnal lp2m,

diportal, diweb, Soft Ware sudah dikembangkan dan dikembangkan

lagi.(Hasil wawancara dengan Bapak BADAR KHUMAIRA, M.Pd selaku

Kabag Akademik,18 September 2019 Jam 10.30 WIB).

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa

peneliti dikatakan bahwa pelaksanaan pengembangan perangkat lunak di STIA-

NUSA sudah dikembangkan dan dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan

Mahasiswa, perangkat lunak bisa dikembangkan untuk berbagai tujuan.

Para Spesialis Informasi

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibuk YULIA FITRIANA,

S.Sos Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian ketika diwawancara dengan penulis

beliau menyampaikan:

”Agar lebih mudah Mahasiswa mengakses atau menerima Informasi

melalui Web, Media Sosial, Pengumuman langsung, Papan dinding sumber

berita dan lain lain”. (Hasil wawancara dengan Ibuk YULIA FITRIANA,

S.Sos Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian, 16 September 2019 Jam

16.30 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom selaku

Kasubag Pelaporan dan Data:

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

38

”Informasi untuk Mahasiswa saat ini menjadi kebutuhan wajib supaya dapat

mempermudahkan Mahasiswa dalam mengaksesnya informasi dapat

melalui Portal, Papan Informasi, Facebook,Web. (Hasil wawancara dengan

Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom selaku Kasubag Pelaporan dan Data, 16

September 2019 Jam 12.00 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil

Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

“Informasi sangat penting supaya Mahasiswa mudah mengetahui

pengumuman yang terjadi di Kampus, Informasi di STIA-NUSA Bisa

melalui Portal STIA-NUSA, Sistem Info Kampus

Whatsapp,Facebook,Mading, Web STIA-NUSA. “(Hasil wawancara

dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum

Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 10.30 WIB).

Menurut Abdul Kadir (2003) informasi merupakan data yang telah diproses,

pemrosesan data tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga data yang telah

diproses tersebut dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menerima dan

menggunakannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa

peneliti dikatakan bahwa informasi memadai sesuai dengan prosedur, kebutuhan

Mahasiswa dikampus untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang

ada terlaksana sesuai dengan rencana.

3.3. Sumber Daya Fisik

Sarana prasarananya, Material mesin uang

Tanah,Air,Bahan Mentah

Mengembangkan Sarana prasarana diperguruan tinggi berperan penting

untuk meningkatkan Kualitas mutu Pendidikan di perguruan tinggi tersebut.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak VIDI

VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum ketika diwawancara dengan

penulis beliau menyampaikan:

“ Melaksanakan analisis kubutuhan dan merencanakan apa-apa saja untuk

membutuhkan menunjang kegiatan Akademik,dan akan menghasilkan

kualitas yang lebih baik. (Hasil wawancara dengan Bapak VIDI

VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum, 18 September 2019

Jam 10.00 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil

Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

“Sarana berdasarkan penunjang kelapangan dengan melihat fasilitas

kampus, sarana prasarana yang perlu dilaksanakan pemeliharaan dan

pengadaan yang diperlukan dalam melaksanakan perkuliahan, melalui

bidang perlengkapan STIA-NUSA. (Hasil wawancara dengan Bapak

MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan

Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 10.40 WIB).

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

39

Menurut Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 perubahan Permenristek

Dikti RI No 50 Tahun 2018 (SN PT) salah satu Sumber Daya Pendidikan yang

mempunyai peran penting karena dapat meningkatkan jalannya proses Pendidikan

secara optimal, dengan adanya sarana prasarana yang bersih rapi,indah,nyaman

dalam kondisi yang menyenangkan sebagai lingkungan tempat belajar sehingga

perlu dikelola dengan baik, dapat tercapainya kualitas layanan pembelajaran secara

baik serta dapat memuaskan Mahasiswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa

peneliti bahwa pengembangan sarana prasarana di STIA-NUSA memadai,

peningkatan kualitas pendidikan terkait dengan berbagai komponen, salah satu

diantaranya yaitu sarana prasarana yang memadai dan biaya yang mencakup.

Fasilitas

Fasilitas Di sebuah Perguruan Tinggi sangatlah penting dan juga bagian

yang perlu diperhatikan,serta mendukung terwujudnya proses belajar mengajar

yang baik.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak VIDI

VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum ketika diwawancara dengan

penulis beliau menyampaikan:

“Perpustakaan, gedung atau aula, Ruang Kelas, Infocus,LED, Kipas Angin,

Computer, Printer dan lainnya. Saya berharap pembangunan fasilitas dan

sarana prasarana baru bagi mahasiswa dapat menjadi suatu motivasi

bersama untuk terus maju” (Hasil wawancara dengan Bapak VIDI

VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum, 18 September 2019

Jam 10.30 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil

Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

“Fasilatas Rektorat, Tata usaha, Gedung registrasi, lokal, Perpustakaan,

Rektorat, Masjid, Pos Satpam, Aula, Tanah lebih kurang 2 hektar untuk

dibangun tapi belum dibangun, Lapangan”. (Hasil wawancara dengan

Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum

Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 11.00 WIB).

Menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN PT) Berdasarkan

Permenristek Dikti RI No 44 2015 dan perubahan Permenristek Dikti No 44 ahun

2018, Standar fasilitas pembelajaran paling sedikit terdiri atas : Lahan, Ruang kelas,

Perpustakaan, Laboratorium, Tempat olahraga, Ruang untuk berkesenian, Ruang

unit kegiatan Mahasiswa, Ruang Pimpinan Perguruan Tinggi,Ruang Dosen, Ruang

TU, fasilitas umum meliputi: Jalan,air,listrik,jaringan komunikasi suara,dan data.

Hal ini telah menyesuaikan dengan teori.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa

peneliti bahwa fasilitas di STIA-NUSA memadai, hal inilah yang menjadi faktor

pemicu keefektifan dan semangat mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut

peneliti bahwa Sumber Daya Fisik di STIA-NUSA kesempatan untuk

menggunakan sarana prasarana dan fasilitas Pendidikan untuk menunjang

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

40

kelancaran pelaksanaan kegiatan, sehingga semua Sumber Daya fisik yang

digunakan untuk keperluan Mahasiswa, jika Sumber Daya Fisik memadai di PT

maka peningkatan kualitas Pendidikan mudah dicapai.

3..4. Sumber Daya Keuangan

Pengelolaan Keuangan

Kampus atau Universitas menjadi salah satu Instansi yang pengelolaan

keuangan cukup berat, banyaknya transaksi yang dilakukan dalam sebuah kampus

tentu membutuhkan perhitungan yang cermat, cepat, namun harus juga cara

pengelolaannya juga harus akurat.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibuk NORA PRANSISKA,SE

selaku Bendahara STIA-NUSA:

“Perencanaan anggaran dimulai dari perhitungan jumlah Mahasiswa seluruh

angkatan, Perhitungan SPP Mahasiswa seluruh angkatan, Maka dibuatlah

anggaran Perencanaan STIA-NUSA, Setelah dibuatkan perencanaan

anggaran tersebut,dirapatkan dibidang senat STIA-NUSA untuk dirembuk

anggaran tersebut, Setelah dibuatkan anggaran selesai perencanaan, maka

selesailah anggaran STIA-NUSA.

Beliau juga menambahkan :

“Pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yang telah dibuat, prosedur

pengeluaran berdasarkan pengajuan dan Acc Ketua STIA-NUSA. Prosedur

pembayaran Spp Mahasiswa yaitu Pembayaran di Bank BPR Kerinci pada

tanggal yang telah ditentukan kemudian Falidasi dilakukan di Bendahara

STIA-NUSA”. (Hasil wawancara dengan Ibuk NORA PRANSISKA,SE

selaku Bendahara STIA-NUSA, 18 September 2019 Jam 10.00 WIB).

Menurut PermenRistek Dikti No 44 Tahun 2015. Untuk memudahkan

pelaporan keuangan, agar proses pengelolaan keuangan kampus menjadi lebih

terkendali dan membantu dalam Akreditasi kampus nantinya, karena proses

pengelolaan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut peneliti

dikatakan bahwa Sumber Daya Keuangan di STIA-NUSA, telah melakukan

tugasnya dengan sebagai mana mestinya, sistem keuangan membantu perguruan

tinggi dalam mengatur anggaran, pencatatan transaksi keluar dan masuk hingga

menghasilkan laporan akuntasi yang dibutuhkan perguruan tinggi.

Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan

Harus dilakukan sebagai langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai

Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan itu dapat meningkatkan taraf

Sumber Daya Manusia didalam kompetensi tenaga kerja dimasa globalisasi

sekarang.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si

selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

“Pertama mendorong para Dosen dari S2 ke S3 Kedua memotivasi Dosen

untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat Ketiga mengikuti

pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan di STIA-NUSA terutama tentang

SAT dan RKPS atau Rencana Kegiatan Pemblajaran Semester Keempat

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

41

mengikuti pelatihan yang dilaksanakan Dikti Kopertis Wilayah 10”. (Hasil

wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid.

Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam

11.05 WIB).

Permenristek Dikti RI IPT(Indek Pendidikan Tinggi), upaya meningkatkan

mutu pendidikan tinggi menjadi kian penting dalam rangka menjawab berbagai

tantangan besar tantangan paling nyata adalah Globalisasi, kemajuan Iptek,

pergerakan tenaga ahli antar negara yang begitu masif. Hal ini menuntut lembaga

PT untuk melahirkan sarjana-sarjana yang berkualitas memiliki keahlian yang siap

menghadapi kompetensi global, sehingga semua upaya peningkatan kualitas

sumber daya pendidikan di PT digunakan untuk peningkatan kualitas

Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut

peneliti bahwa upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi, dalam upaya mutu

pendidikan tinggi yakni dengan menegaskan visi dan orientasi.

Para Dosen yang belum S3, Dosen yang belum melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat yang belum melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, dan yang belum melakukan pelatihan-pelatihan RKPS

diharapkan untuk melakukan perkembangan kedepannya agar upaya peningkatan

kualitas di STIA-Nusantara sakti membuahkan hasil yang diharapkan.

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di STIA-NUSA

Sangatlah berperan penting di suatu Perguruan Tinggi, Kualitas Pendidikan

tidaklah muncul begitu saja tampa adanya tindakan khusus untk meningkatkannya.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si

selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:

“Karyawan sudah berpendidikan S1, Pendidikan sudah minimal S2,

beberapa orang Dosen sedang melakukan Pendidikan S3. (Hasil wawancara

dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum

Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 11.15 WIB).

Kemudian ditambahkan oleh Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag.

Kemahasiswaan/Kepegawaian:

“ Jika ada Kualitas yang lebih baik lagi mengapa tidak, walaupun yang

sempurna itu tak mungkin, tapi dalam zaman modern seperti ini lembaga

atau instansi pendidikan dituntut agar terus berusaha mempertahankan

sekaligus meningkatkan apa yang menjadi tujuannya”. (Hasil wawancara

dengan Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag.

Kemahasiswaan/Kepegawaian 16 September 2019 Jam 16.40 WIB).

Menurut Permen Ristek Dikti No 44 Tahun 2015, peningkatan mutu

Pendidikan diperguruan tinggi juga merupakan urgensi yang mendesak untuk

ditingkatkan, Pendidikan dan dunia kerja bukan hanya untuk menyiapkan lulusan

yang siap kerja karena memiliki ketrampilan atau keahlian yang dibutuhkan dunia

industri. Pendidikan tinggi juga mesti melatih lulusan untuk mampu mendiri

menjawab wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinya maupun orang

lain. Pendidikan dan dunia kerja jadi fokus yang penting saat ini

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

42

Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut

peneliti bahwa Untuk mengukur kualitas sumber daya pendidikan di PT ada dua hal

pertama Akreditasi kampus kedua penilaian hasil, Kualitas Sumber Daya

Pendidikan Di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA-NUSA), Berkualitas

terlihat dengan Akreditasi B yang dimiliki oleh STIA-NUSA sekarang ini dan

fasilitas yang cukup memadai.

4. SIMPULAN

Sumber Daya Manusia berupa Manusia yang dipekerjakan disebuah

organisasi sebagai penggerak, pemikir, dan perancang untuk mencapai tujuan yang

diinginkan, maka dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia di STIA-

Nusantara sakti sudah memenuhi kriteria dari SN Diki artinya dari segi kualitas

Sumber Daya Manusia di STIA-Nusantara sakti ini sudah bisa dipertanggung

jawabkan dalam pengembangan STIA-Nusantara sakti.

Sumber daya informasi (Informan Ricorces Management) berupa konsep

manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber

organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama

seperti sumber organisasional dominan lain seperti Orang, keuangan, peralatan dan

Manajemen maka dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Informasi di STIA-

Nusantara sakti orang keuangan dan peralatan di STIA-Nusantara sakti memadai,

Sumber Daya Informasi digunakan untuk menghasilkan sistem informasi yang

berkualitas di PT.

Dapat disumpulkan Sumber Daya Fisik di STIA-Nusantara sakti sarana

prasarana, material mesin dan uang memadai, terlihat dengan lingkungan yang

bersih dan kampus yang nyaman dikampus 2, ada beberapa fasilitas yang tidak

nyaman seperti WC dikampus 2 agak bau, dalam KEMENRISTEK Dikti no 44

Tahun 2015 perubahan KEMENRISTEK Dikti RI no 50 Tahun 2018 (SN Dikti)

sudah dikatakan agar meningkatnya jalan proses Pendidikan secara optimal dengan

adanya sarana prasarana yang bersih nyaman rapi indah dalam kondisi yang

menyenangkan dilingkungan kampus.

Dapat disimpulkan Sumber daya keuangan di STIA-Nusantara sakti telah

melakukan tugasnya dengan sebagai mana mestinya, Sumber Daya Keuangan

membantu PT dalam mengatur anggaran, pencatatan transaksi keluar dan masuk

hingga menghasilkan laporan akuntansi yang dibutuhkan PT, apabila Sumber Daya

Keuangan dikampus tercapai perencanaannya,perolehannya, pengelolaannya, maka

tercapailah tujuannya yang diinginkan.

Sumber Daya Pendidikan selalu berupaya meningkatkan kualitas lembaga

Pendidikannya sehingga dapat melahirkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan

harapan dan kebutuhan Masyarakat maupun Mahasiswa itu sendiri, maka dapat

disimpulkan bahwa Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah

Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh ada peningkatan dan

berkualitas terlihat dengan Akreditasi B yang dimiliki sekarang dan fasilitas yang

cukup memadai.

Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)

Volume 1 No. 1 – Juni 2018

43

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih kepada LPPM STIA Nusa Sungai Penuh yang telah memberi

kesempatan untuk publish jurnal di OJS Jurnal Administrasi Nusantara (JAN). Serta

semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam jurnal ini.

6. DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Susanti. 2013. Perpustakaan Prasekolahku, Seru!. Bandung : CV Restu

Bumi Kencana.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Dessler, Gary.2001.Manajemen Personalia Teknik dan Konsep Modern.Edisi

Ketiga. Jakarta : Erlangga

Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :

PT. RajaGrafindo Persada.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Mestika, Zed. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Pratini, Siti. 1980. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studing.

Schein.E. H. 2008. Organizational Culture and Leadership. San Francisco : Jossey-

Bass.

Sigit. 2008. Dasar penelitian ilmiah statiska untuk penelitian. Alfabeta : Bandung.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : PT

Alfabeta.

Suwarno. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Surabaya: Aksara Baru

Terry, George. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Werther, William B. & Keith Davis. 1996. Human Resources and Personal

Management. Edisi kelima. New York: McGraw-Hill.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 12 Tentang Pendidikan Tinggi

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan

Nasional (Dediknas)

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 13

Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019.

Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun

2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.