analisis peningkatan kualitas sumber daya …
TRANSCRIPT
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
25
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH
ARDIANTO ARSAN, S.Sos., M.Si STIA NUSANTARA SAKTI SUNGAI PENUH
Email : [email protected]
ABSTRACT
Increased Quality of Education Resources in High School of Administrative Sciences
Nusantara Sakti Sungai Penuh. The purpose of this study was to determine the
Improvement of the Quality of Educational Resources in Nusantara Sakti Sungai Penuh
College of Administrative Sciences. The research approach used in this study is qualitative.
The techniques and data collection in this study were interviews and documentation, data
collection tools in the form of questionnaires, pens, books / papers. This research
informants numbered 7 people. The results of this study indicate that improving the quality
of educational resources in high schools is very important in improving quality education.
To produce quality graduates in accordance with the expectations and needs of the
community and the students themselves, have faith and be devoted to the almighty and
achiever god, to live a democratic life, to become the next generation of the nation in
building quality universities. It can be concluded that the improvement of the quality of
educational resources in the administrative high school of the archipelago of Sakti Sungai
Penuh has carried out its role and task well seen by the current Accreditation B.
Keywords: Quality, Education Resources
ABSTRAK
Peningkatan Sumber Daya Pendidikan Yang Berkualitas Disekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kualitatif. Teknik dan pengambilan data dalam penelitian ini adalah
wawancara dan dokumentasi, alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan, pena,
buku/kertas. Informan penelitian ini berjumlah 7 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Peningkatan kualitas sumber daya pendidikan disekolah tinggi sangatlah berperan
penting dalam meningkatkan Pendidikan yang berkualitas. Untuk melahirkan lulusan yang
berkualitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan Masyarakat maupun Mahasiswa itu
sendiri, beriman serta bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berprestasi,
menjalankan kehidupan demokrasi, menjadi generasi penerus bangsa dalam membangun
Perguruan Tinggi yang Berkualitas. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas
sumber daya pendidikan di sekolah tinggi ilmu administrasi nusantara sakti sungai penuh
telah menjalankan peran dan tugas nya dengan baik terlihat dengan Akreditasi B yang
dimiliki sekarang ini.
Kata Kunci : Kualitas, Sumber Daya Pendidikan
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
26
1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pendidikan bisa dicapai melalui Pendidikan formal dan informal. Salah satu
Pendidikan formal adalah Pendidikan tinggi. Kemauan Masyarakat sekarang
ini terhadap dunia Pendidikan semakin meningkat. Pada saat ini Perguruan
Tinggi didorong untuk lebih berkontribusi terhadap peningkatan daya saing
bangsa dengan melaksanakan Pendidikan Tinggi yang berkualitas. Dalam
mewujudkan Pendidikan yang berkualitas, berbagai upaya telah dilakukan oleh
Pemerintah maupun berbagai pihak lainnya.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi pasal 12 (hal 12-13) yang berbunyi :
1. Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas
mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang
dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan
pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya.
2. Dosen sebagai Ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian
ilmiah serta menyebarluaskannya.
3. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar
atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi
ilmiah sebagai salah satu sumber Belajar dan untuk pengembangan
Budaya Akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas
Akademika.
Program pembangunan sektor Pendidikan adalah sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sistem
Pendidikan Nasional tersebut harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
Pendidikan, peningkatan Kualitas serta relevansi dan efisiensi manajemen
Pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional maupun global. Untuk itu, perlu dilakukan
pembaharuan Pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Pembaharuan Pendidikan dilaksanakan antara lain untuk meningkatkan
Kualitas Pendidikan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas Pendidikan salah satu faktor penting
yang pada saat sekarang masih dianggap cukup mempengaruhi Pendidikan
adalah keberadaan Pendidikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Pendidik yang bermutu diharapkan dapat mengajar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu.
Dari lulusan yang bermutu pada akhirnya dapat meningkatkan mutu
pendidikan.Tidak hanya Pemerintah, Perguruan Tinggi juga melakukan upaya-
upaya peningkatan mutu Pendidikan Tinggi diantaranya melalui peningkatan
kualifikasi Dosen dan tenaga Kependidikan serta Implementasi system
penjaminan mutu Internal. Perguruan Tinggi sebagai suatu Lembaga
Pendidikan Tinggi, dalam aktivitasnya diwajibkan melakukan peningkatan
kualitas yang dapat diwujudkan melalui pelaksanaan Pendidikan bermutu.
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
27
Perbaikan manajemen merupakan langkah awal menuju kualitas dengan pilar
utamanya adalah kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan serta
menghargai Sumber Daya Pendidikan. Didalam suatu organisasi termasuk di
Perguruan Tinggi, Sumber Daya Pendidikan menjadi asset yang paling penting
dan berharga. Dalam melaksanakan kegiatan organisasinya, Perguruan Tinggi
dibatasi oleh berbagai aturan dan standar yang harus dipenuhi, seperti standar
Pendidikan Tinggi, Undang-Undang Pendidikan Tinggi, dan yang lainnnya.
Dari berbagai hal itu tersebut maka Sumber Daya Pendidik menjadi hal yang
sangat menarik, dikarena Sumber Daya Pendidikan merupakan hal yang sangat
penting di Perguruan Tinggi dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas.
Menjadi salah satu Perguruan Tinggi yang terbaik, handal dan bermartabat,
memerlukan peningkatan kualitas secara berkelanjutan untuk berlomba
memberikan pelayanan Pendidikan yang terbaik bagi generasi penerus bangsa.
Hanya definisi dan kriteria tentang mutu Pendidikan Tinggi perlu benar-benar
dipahami sehingga mampu dikelola bersama untuk mencapainya. Tanpa
adanya pemahaman yang benar, maka cita-cita untuk menjadikan mutu sebagai
basis pengelolaan, akan menjadi salah arah.
Sekolah Tinggi ilmu Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh (STIA-
NUSA) adalah perguruan tinggi yang ada di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten
Kerinci STIA Nusantara Sakti Sungai Penuh menyelenggarakan Pendidikan
Tinggi bidang Ilmu Administrasi khususnya untuk Jurusan atau Program Studi
Ilmu Administrasi Negara (Strata I), Program Studi Administrasi Perkantoran
(DIII).
Dalam peningkatan Motivasi dan Kualitas Mahasiswa Sekolah tinggi Ilmu
Administrasi (STIA-NUSA) juga menyediakan berbagai Beasiswa bagi
Mahasiswa yang memiliki Prestasi dan Beasiswa tidak mampu yang berasal
dari STIA-NUSA dan Dikti,berupa Beasiswa Bidik misi, PPA dan Beasiswa
Provinsi.
Dari data yang peneliti dapatkan jumlah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Adminisrasi Nusantara sakti (STIA-NUSA) Sungai penuh dari tahun ketahun
mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:
Berdasarkan peningkatan jumlah Mahasiswa dari tahun ketahun semakin
meningkat hal ini mengisyaratkan bahwa keputusan Mahasiswa memilih
0
100
200
300
400
500
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
S1
DIII
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
28
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara sakti (STIA-NUSA) Sungai
Penuh sebagai tempat melanjutkan Pendidikan tinggi semakin baik.
Jadi berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS
SUMBER DAYA PENDIDIKAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU
ADMINISTRASI NUSANTARA SAKTI (STIA-NUSA)”.
1.2. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA)
1.3. Rumusan Masalah Bagaimanakah Peningkatkan kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) ?
1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis, Dengan penelitian ini merupakan usaha untuk
meningkatkan dan mengembangkan wawasan berfikir dan menambah
pengetahuan dibidang Ilmu Administrasi Negara khusunya yang berkaitan
dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.
2. Manfaat Praktis, Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan masukan bagi Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) untuk mencapai Pendidikan
yang berkualitas.
1.5. Tinjauan Pustaka Pengertian Kualitas
Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat
sesuatu, istilah ini banyak digunakan dalam bisnis, rekayasa, dan manufaktural
dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas
peningkatan kualitas lulusan PT. Oleh karena itu kualitas Dosen harus memperoleh
perhatian dan penanganan yang serius dari para penyelenggara PT baik PTS
maupun PTN. Peningkatan mutu Dosen sebagai seorang manajer dapat dilakukan
dengan penugasan struktural pada Institusi Perguruan Tingginya.
Sementara yang lebih penting bagi Dosen adalah sebagai seorang Akademis
dan Pendidik. Peningkatan mutu dapat dilakukan dengan meningkatkan jabatan
Akademik dan atau dengan studi lanjut. Jenjang Akademik para Dosen pada
dasarnya merupakan perwujudan kewcnangan Dosen untuk dapat menjalankan
fungsi dan peran. Dosen yang bermutu adalah Dosen yang mampu mendidik dan
mengajar Mahasiswa secara efektif sesuai dengan keterbatasan sumber daya dan
lingkungannya yang ada serta prestasi Mahasiswa yang tinggi dilihat dalam nilai
IPK lulusan.
Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi
Masalah mutu merupakan isu menarik dan tidak dapat ditawartawar lagi
dalam pengembangan sebuah perguruan tinggi. Peningkatan mutu sebenarnya
merupakan masalah yang erat kaitannya dengan kebijakan (policy), komitmen, dan
prioritas dari pengembangan lembaga pendidikan tinggi tersebut. Tetapi masalah
kultur dan iklim, serta rasa optimisme menjadi masalah lain yang juga harus
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
29
dibangun agar peningkatan mutu lembaga dan sumber daya manusia dapat lebih
meningkat dan berkembang. Peningkatan mutu lembaga dan sumber daya manusia
ini dapat dilakukan melalui pendekatan makro dan mikro.
Indikator Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan
Sumber daya pendidikan dapat digolongkan menjadi empat kelompok,
yaitu:
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan
dari sebuah Organisasi, pada hakikatnya SDM berupa Manusia yang dipekerjakan
disebuah Organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencanaan untuk mencapai
tujuan Organisasi tersebut, Contoh Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi:
Dosen, Tenaga Akademik, Mahasiswa.
2. Sumber Daya Informasi (SDI)
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari Perguruan Tinggi dan
dapat dikelola seperti halnya Sumber lain, Information Resources Management
(IRM) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan
system yang menghasilkan Informasi yang berkualitas. Sumber daya Informasi
tidak hanya sekedar data dan Informasi melainkan mencangkup pula perangkat
keras, perangkat lunak, para spesialis informasi
3. Sumber Daya Fisik
Adalah semua sumber kekayaan yang ada dialam semesta dan barang
mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor Sumber Daya Fisik yaitu: Tanah, Air,
Manusia,Material,Mesin,Uang.
4. Sumber Daya Keuangan
Sumber Daya Keuangan merupakan fungsi bisnis dari Merencanakan,
memperoleh, dan mengelola dana disebuah Organisasi untuk mencapai tujuannya
seefektif dan seefesien mungkin. Contohnya seperti Bendahara Keuangan dan
lainnya.
Pengertian Sumber Daya Pendidikan
Adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola Pendidikan
dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efesien. Sumber
Daya Pendidikan adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola
Pendidikan untuk melaksanakan proses Pendidikan dalam rangka mencapai tujuan
yang ditetapkan secara efektif dan efisien.
Sumber daya Pendidikan dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu
: Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Informasi, Sumber Daya Fisik serta
Sumber Daya Keuangan. Secara umum Sumber Daya Pendidikan terdiri dari : dana,
bangunan, peralatan, Infrastruktur, ruangan, Masyarakat, tenaga, Siswa serta waktu.
Sekolah Tinggi
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
30
Sekolah tinggi dalam Pendidikan di Indonesia adalah Perguruan Tinggi
yang menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu
disiplin ilmu Pengetahuan, Tekhnologi, dan/ atau Seni dan jika memenuhi syarat
dapat menyelenggarakan Pendidikan Profesi.
Peruguruan tinggi merupakan sebuah pihak yang memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam penentuan kebijakan. Jikalau masuk dalam kajian kebijakan
publik, maka perguruan tinggi dapat dimasukan ke dalam epistemic community.
Perguruan tinggi memiliki para professional yang memiliki kajian dalam
menyelesaikan sebuah permasalahan dan hal tersebut dibutuhkan oleh para
pembuat kebijakan. Untuk melihat keterlibatan perguruan tinggi dalam hubungan
internasional khususnya integrasi regional maka dapat melihat akar dari hubungan
internasional itu sendiri yaitu ilmu politik. Selain itu, dapat dilihat manfaat bagi
perguruan tinggi yang memanfaatkan integrasi regional (bahkan global) yang telah
ada dengan melakukan internasionalisasi.
Pengertian Manajemen
Schein (2008: 2) memberi definisi Manajemen sebagai profesi. Menurutnya
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara
profesional, karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan
berdsarkan prinsip-prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka
karena mereka mencapai standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus
ditentukan suatu kode etik yang kuat.
Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Hal tersebut meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan
cara bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus
melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.
Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
Manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk
menentukan dan mencapai tujuan-tujuan Organisasi dengan pelaksanaan fungsi-
fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controlling).
1.6 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini adalah pada Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan
di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA-NUSA) Sungai Penuh, pentingnya
Pendidikan selalu berupaya meningkatkan kualitas lembaga Pendidikannya
sehingga dapat melahirkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan harapan dan
kebutuhan masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri.
Dosen
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
31
Sumber Daya Manusia Tenaga Akademik
Mahasiswa
Perangkat Keras
Sumber Daya Informasi Perangkat lunak
Sumber Daya Pendidikan Para spesialis
informasi
Tanah
Sumber Daya Fisik Air
Manusia
Sumber Daya Keuangan Bendahara Keuangan
2. Metode Penelitian 2.1 Pendekatan Penelitian
Menurut Sigit (2001:224). Penelitian diskriptif kualitatif menentukan dan
melaporkan keadaan yang menurut kenyataan, dengan mengukurnya. Penelitian
diskriptif hanya melaporkan keadaan yang sesungguhnya ada. Penelitian deskriptif
yang tipikal ialah untuk mengetahui sikap, pendapat, infomasi demografi, keadaan
dan prosedur. Jadi dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
2.2 Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif proses sampling yang terpenting adalah
bagaimana menentukan informan kunci (Key informan) atau situasi sosial tertentu
yang syarat informan sesuai dengan fokus penelitian (Bungin, 2003:53). Informan
kunci dalam penelitian ini adalah Kabag Kepegawaian Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh
Informan penelitian adalah Teknik mengumpulkan data yang dilakukan
dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada subjek atau Informan Penelitian,
dalam proses wawancara, peneliti merekam atau mencatat hasil jawaban yang
diberikan oleh Informan. Kriteria informan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Dosen Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA-NUSA)
Sungai Penuh
2. Sudah mengajar minimal 2 tahun di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
(STIA-NUSA) Sungai Penuh
3. Dosen yang memegang jabatan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
(STIA-NUSA) Sungai Penuh.
2.3 Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Menurut Meztika Zed (2008:33) data primer yaitu data yang diperoleh
langsung dari sumber asli. Data primer dapat berupa opini subjek secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap satu benda, kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian.
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
32
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh secara tidak langsung
berupa data-data yang telah ada seperti arsip-arsip, dokumen-dokumen, artikel,
serta laporan yang berhubungan dengan objek penelitian ( Mestika Zed
2008:42).
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:
Interview (wawancara). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu
oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pengaju pertanyaan dan Narasumber
sebagai pcmberi jawaban dari pertanyaan tersebut. Dengan melakukan Wawancara
langsung kepada bagian-bagian atau pihak-pihak yang berkepentingan guna untuk
memperoleh data informasi yang di pergunakan dalam penelitian ini.
Penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara kepada pihak-
pihak yang berkompeten seperti Dosen Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA). Hal ini dilakukan agar data yang
diperoleh dapat sesuai dengan kenyataan dan mempunyai landasan yang kuat dalam
penelitian ini.
2.5 Alat Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dilapangan nantinya, berdasarkan tingkat kejenuhan
yang akan diperoleh melalui wawancara bebas dengan menggunakan pedoman
wawancara serta instrumen seperti : Pena, Buku, HP/Kamera yang akan dijadikan
sebagai alat mengumpukan data dilapangan.
2.6 Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan yang akan diteliti dapat berupa individu,
kelompok sosial, lembaga, dan komunitas. Adapun unit analisis yang penulis
tuangkan dalam penelitian ini adalah Lembaga yakni Sumber Daya Pendidikan di
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA).
2.7 Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri dan orang lain. Analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang
diberikan Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2008: 236)
mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian
sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data:
1. Reduksi Data
Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Dimana setelah peneliti memperoleh data, harus
lebih dulu dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang benar-benar
dibutuhkan dalam penelitian ini.
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
33
2. Penyajian Data
Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
disesuaikan dan diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dan menguasai
data dan tidak terbenam dalam setumpuk data
3. Verifikasi (Menarik Kesimpulan)
Kesimpulan selama penelitian berlangsung makna-makna yang muncul dari
data yang diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya sehingga
diperoleh kesimpulan yang jelas kebenaran dan kegunaannya.
2.8 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara
Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh Adapun alasan penulis mengambil penelitian di
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) karena penulis
ingin mengetahui sejauh mana Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan di
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Indikator Sumber Daya Manusia
Dosen Dosen adalah Pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentranformasikan,mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi,dan seni melalui Pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Menteri Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(MENRISTEK DIKTI) Muhammad Nasir menegaskan bahwa perbandingan
jumlah ideal Dosen dengan Mahasiswanya di perguruan tinggi swasta adalah satu
banding 30 (1:30) untuk mata kuliah eksakta dan satu banding 45 (1:45) untuk
sosial.
Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom
selaku Kasubag Pelaporan dan Data, bahwa Jumlah keseluruhan dosen di stia nusa,
ketika diwawancarai oleh peneliti beliau menyampaikan:
“Jumlah Dosen di Stia-nusa Keseluruhannya 43 orang”. (Hasil wawancara
dengan Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom, Kasubag Pelaporan dan Data,
16 September 2019 Jam 11.00 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag.
Kemahasiswaan/Kepegawaian:
“Dosen tetap 24 orang, Lektor 10 orang, Asisten ahli 8 orang, belum punya
jabatan fungsional 6 orang, yang punya sertifikat Penddikan 5 orang, yang
punya sertifikat kompetensi 22 orang, belum punya NIDN 4 orang yang lain
sudah, semua Dosen sudah S2. Mendukung adanya program pelatihan
dalam meningkatkan mutu Pendidikan, dengan pelatihan.” (Hasil
wawancara dengan Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag
Kemahasiswaan/Kepegawaian,16 September 2019 Jam 15.30 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil
Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan n:
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
34
“Tingkat Pendidikan Dosen di STIA-NUSA sudah S2 semuanya, ada juga
yang sedang melakukan S3, Dosen perlu mempunyai jenjang jabatan
Fungsional karena hal ini akan memacu seorang Dosen untuk selalu
meningkatkan pengetahuannya dengan melakukan penelitian dan menulis
jurnal Setiap Dosen disebuah pogram studi yang memenuhi persyaratan
berhak memperoleh nomor registrasi pendidik baik NIDN, NIDK, NUP. ”
(Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua
Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan,25 September 2019 Jam
09.00 WIB).
Sumber daya Manusia (Human Resources) adalah “the people who are
ready, willing and able to contribute to organizational goals”(Werther dan
Davis,1996:596). Berdasarkan pendapat ini dapat dinyatakan bahwa SDM adalah
orang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian
tujuan organisasi.Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan SDM adalah Dosen.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa
peneliti dikatakan bahwa indikator sumber daya manusia telah terlaksana
sebagaimana mestinya.
Sumber Daya Manusia merupakan kunci yang menentukan kualitas suatu
perguruan tinggi, sumber daya manusia dalam hal ini Dosen di STIA-Nusantara
sakti sudah memenuhi krieria dari SN Dikti artinya dari segi dari kualitas sumber
daya ini sudah bisa dipertanggung jawabkan dalam pengembangan STIA-
Nusantara Sakti kedepan, untuk beberapa tenaga Dosen yang belum memiliki
jabatan fungsional,NIDN, dan S3, STIA-Nusantara sakti sudah memfasilitasi
dengan menganggarkannya dalam rencana keuangan. Serta memberi dorongan
kepada Dosen, untuk melanjutkan S3, dalam renstra juga telah ditetapkan
pengembangan Dosen sebagai strategi STIA-Nusantara sakti kedepan untuk
meningkatkan Simber Daya Dosen.
Tenaga Akademik
Tenaga Akademik diperguruan tinggi adalah Dosen, yang bertugas
melakukan penyusunan formasi dan rencana pengembangan serta pengadaan,
pengangkatan, mutasi, pengembangan, disiplin pemberhentian, dan administasi
kepegawaian tenaga Akademik dan tenaga penunjang Akademik.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh oleh Ibuk YULIA FITRIANA,
S.Sos Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian ketika diwawancara dengan penulis
beliau menyampaikan:
“Pegawai di STIA-Nusantara Sakti sudah memiliki tingkat Pendidikan S1
bahkan ada juga yang S2, Pembagian kerja di Akademik dapat dinilai dari
hasil pekerjaan yang dicapai oleh Tenaga Akademik dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing untuk memenuhi kebutuhan Mahasiswa di STIA-
NUSA. (Hasil wawancara dengan Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos
Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian, 16 September 2019 Jam 15.40
WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak ADE NURMA JAYA, S.Sos., M.AP
selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara dan Administrasi Perkantoran:
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
35
”Secara konsekuensi pegawai diakademik telah melaksanakan tugas yang
dilaksanakan dan menggunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang
sesuai dengan fungsinya.” (Hasil wawancara dengan Bapak ADE NURMA
JAYA, S.Sos., M.AP selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara dan
Administrasi Perkantoran, 18 September 2019 Jam 11.00 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid.
Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
“Pembagian kerja diakademik telah menjabarkan tugas pokok dan fungsinya
seperti tahap pendahuluan, pelaksanaan dan penutup masing-masing tahapan
kegiatan tersebut didalam nya membuat langkah-langkah strategis pembagian
kerja diakademik sehingga saling memberikan daya dukung dalam mencapai
tujuan bersama,dan para Dosen wajib mengikuti pelatihan-pelatihan seperti
Workshop agar meningkatkan mutu Pendidikan untuk sekarang dan yang
akan datang “(Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku
Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan, 25
September 2019 Jam 09.30 WIB).
Tata usaha atau tenaga akademik adalah segenap kegiatan pengelolaan surat
menyurat yaitu menghimpun (menerima),mencatat, mengolah, menggandakan,
mengirim dan menyimpan semua bagian keterangan yang diperlukan oleh
organisasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa
peneliti dikatakan bahwa Tenaga Akademik di STIA-NUSA telah memiliki tingkat
Pendidikan melampaui SN Dikti sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan
terarah sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa, tenaga akademik di perguruan tinggi
merupakan pembantu pimpinan yang mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, keuangan, akademik, kemahasiswaan
kepegawaian,ketatalaksanaan,dan pelapor dilingkungan perguruan tinggi.
Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi,baik di
Universitas,Intitusi atau Akademik, Mahasiswa tidak dapat diartikan kata perkata,
Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak ARIESKA, S.Kom,
M.Kom, Kasubag Pelaporan dan Data ketika diwawancara dengan penulis beliau
menyampaikan:
“Dari segi jumlah dalam 3 tahun terakhir jumlah mahasiswa meningkat, ini
menunjukkan bahwa sumber daya mahasiswa di STIA-Nusantara Sakti
terus berkembang, dari segi nilai rata-rata Mahasiswa STIA-Nusantara
Sakti mendapatkan nilai 3,5 (Hasil wawancara dengan Bapak ARIESKA,
S.Kom, M.Kom, Kasubag Pelaporan dan Data, 16 September 2019 Jam
11.40 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua
Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
36
“Mahasiswa STIA-Nusantara Sakti sudah memiliki kualitas prestasi yang
banyak, salah satunya adalah Mahasiswa berprestasi peringkat II, ditingkat
Kopertis wilayah X, Sumbar Riau, Jambi dan Riau kepulauan, disamping itu
banyak prestasi dibidang olahraga dan seni yang dicapai Mahasiswa. Hal ini
membuat banyak lulusan SMA yang tertarik untuk masuk STIA-Nusantara
sakti peningkatan penerimaan Mahasiswa dari tahun ketahun meningkat secara
signifikan”. (Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku
Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September
2019 Jam 09.45 WIB).
Menurut Siti Pratini Prestasi belajar adalah hasil dari seseorang dalam kegiatan
pembelajaran. (Siti Pratini, 1980)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa peneliti
prestasi Mahasiswa di STIA-Nusantara sakti meningkat, prestasi diperoleh dari
upaya yang telah dilakukan Mahasiswa setelah memperoleh pengalaman belajar
atau mempelajari sesuatu, jumlah Mahasiswa 3 tahun terakhir juga meningkat
berarti Sumber Daya Manusia di STIA-Nusantara sakti terus berkembang, artinya
dari segi prestasi sudah bisa dipertanggung jawabkan terlihat dari prestasi yang
dicapai Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-
NUSA),dan peningkatan jumlah Mahasiswa dapat dilihat di grafik peningkatan
Mahasiswa STIA-Nusantara Sakti.
3.2. Sumber Daya Informasi
Perangkat Keras
Perangkat keras adalah semua bagian fisik Komputer,dan dibedakan dengan
data yang berbeda didalamnya. Contohnya seperti Harddisk, Monitor, Printer, dan
masih banyak lagi.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak BADAR KHUMAIRA,
M.Pd selaku Kabag Akademik ketika diwawancara dengan penulis beliau
menyampaikan:
“Ditingkatkan lagi secara terus menerus agar perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi membantu dalam menentukan strategi untuk
menciptakan kualitas lulusan yang unggul. (Hasil wawancara dengan Bapak
BADAR KHUMAIRA, M.Pd selaku Kabag Akademik, 18 September 2019
Jam 10.00 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil
Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
“Semakin lama semakin baik, untuk meningkatkan pelayanan kepada
seluruh sivitas Akademika salah satunya adalah penyediaan fasilitas
layanan yang lebih baik lagi,upaya tersebut untuk mempermudah proses
pelayanan Akademika. (Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E.,
M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan
n, 16 September 2019 Jam 10.00).
Perangkat keras komputer mengalami perkembangan yang cepat.
Perkembangan sebagian perangkat keras tersebut seperti Prosesor pertama kali,
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
37
istilah prosesor diperkenalkan pada tahun 70 han. Hal tersebut sangat berdampak
pada Implementasi CPU (Central Processing Unit) yang dipakai pada setiap PC
yang beredar saat ini.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa
peneliti bahwa pembagian perangkat keras di STIA-NUSA semakin lama semakin
baik, semua bagian fisik komputer,dan dibedakan dengan data yang berada
didalamnya atau yang beroperasi didalamnya.
Perangkat Lunak
Yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Contohnya Microsoft Word, Microsoft Power Point, Winamp dan lainnya.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh MASNON, S.E., M.Si selaku
Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan ketika diwawancara
dengan penulis beliau menyampaikan:
“Hal ini dapat dilihat dari Sistem Informasi Akademika SIAKAD yang saat
ini harus diperbarui sesuai dengan kebutuhan Mahasiswa dalam mengakses
SIAKAD STIA-NUSA”. (Hasil wawancara dengan Bapak MASNON, S.E.,
M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan,
25 September 2019 Jam 10.15 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak BADAR KHUMAIRA, M.Pd selaku
Kabag Akademik:
“Selama ini telah dikembangkan Portal apl berbasis Android, portal
Akademik Online STIA-NUSA yang pertama, Software STIA-NUSA yang
terdepan, Contoh membangun Website portal Akademik yang baru harus
pake web STIA-NUSA sendiri, para spesialis sudah berjalan dijurnal lp2m,
diportal, diweb, Soft Ware sudah dikembangkan dan dikembangkan
lagi.(Hasil wawancara dengan Bapak BADAR KHUMAIRA, M.Pd selaku
Kabag Akademik,18 September 2019 Jam 10.30 WIB).
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa
peneliti dikatakan bahwa pelaksanaan pengembangan perangkat lunak di STIA-
NUSA sudah dikembangkan dan dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan
Mahasiswa, perangkat lunak bisa dikembangkan untuk berbagai tujuan.
Para Spesialis Informasi
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibuk YULIA FITRIANA,
S.Sos Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian ketika diwawancara dengan penulis
beliau menyampaikan:
”Agar lebih mudah Mahasiswa mengakses atau menerima Informasi
melalui Web, Media Sosial, Pengumuman langsung, Papan dinding sumber
berita dan lain lain”. (Hasil wawancara dengan Ibuk YULIA FITRIANA,
S.Sos Kasubag. Kemahasiswaan/Kepegawaian, 16 September 2019 Jam
16.30 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom selaku
Kasubag Pelaporan dan Data:
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
38
”Informasi untuk Mahasiswa saat ini menjadi kebutuhan wajib supaya dapat
mempermudahkan Mahasiswa dalam mengaksesnya informasi dapat
melalui Portal, Papan Informasi, Facebook,Web. (Hasil wawancara dengan
Bapak ARIESKA, S.Kom, M.Kom selaku Kasubag Pelaporan dan Data, 16
September 2019 Jam 12.00 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil
Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
“Informasi sangat penting supaya Mahasiswa mudah mengetahui
pengumuman yang terjadi di Kampus, Informasi di STIA-NUSA Bisa
melalui Portal STIA-NUSA, Sistem Info Kampus
Whatsapp,Facebook,Mading, Web STIA-NUSA. “(Hasil wawancara
dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum
Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 10.30 WIB).
Menurut Abdul Kadir (2003) informasi merupakan data yang telah diproses,
pemrosesan data tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga data yang telah
diproses tersebut dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menerima dan
menggunakannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa
peneliti dikatakan bahwa informasi memadai sesuai dengan prosedur, kebutuhan
Mahasiswa dikampus untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang
ada terlaksana sesuai dengan rencana.
3.3. Sumber Daya Fisik
Sarana prasarananya, Material mesin uang
Tanah,Air,Bahan Mentah
Mengembangkan Sarana prasarana diperguruan tinggi berperan penting
untuk meningkatkan Kualitas mutu Pendidikan di perguruan tinggi tersebut.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak VIDI
VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum ketika diwawancara dengan
penulis beliau menyampaikan:
“ Melaksanakan analisis kubutuhan dan merencanakan apa-apa saja untuk
membutuhkan menunjang kegiatan Akademik,dan akan menghasilkan
kualitas yang lebih baik. (Hasil wawancara dengan Bapak VIDI
VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum, 18 September 2019
Jam 10.00 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil
Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
“Sarana berdasarkan penunjang kelapangan dengan melihat fasilitas
kampus, sarana prasarana yang perlu dilaksanakan pemeliharaan dan
pengadaan yang diperlukan dalam melaksanakan perkuliahan, melalui
bidang perlengkapan STIA-NUSA. (Hasil wawancara dengan Bapak
MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan
Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 10.40 WIB).
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
39
Menurut Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 perubahan Permenristek
Dikti RI No 50 Tahun 2018 (SN PT) salah satu Sumber Daya Pendidikan yang
mempunyai peran penting karena dapat meningkatkan jalannya proses Pendidikan
secara optimal, dengan adanya sarana prasarana yang bersih rapi,indah,nyaman
dalam kondisi yang menyenangkan sebagai lingkungan tempat belajar sehingga
perlu dikelola dengan baik, dapat tercapainya kualitas layanan pembelajaran secara
baik serta dapat memuaskan Mahasiswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa
peneliti bahwa pengembangan sarana prasarana di STIA-NUSA memadai,
peningkatan kualitas pendidikan terkait dengan berbagai komponen, salah satu
diantaranya yaitu sarana prasarana yang memadai dan biaya yang mencakup.
Fasilitas
Fasilitas Di sebuah Perguruan Tinggi sangatlah penting dan juga bagian
yang perlu diperhatikan,serta mendukung terwujudnya proses belajar mengajar
yang baik.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak VIDI
VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum ketika diwawancara dengan
penulis beliau menyampaikan:
“Perpustakaan, gedung atau aula, Ruang Kelas, Infocus,LED, Kipas Angin,
Computer, Printer dan lainnya. Saya berharap pembangunan fasilitas dan
sarana prasarana baru bagi mahasiswa dapat menjadi suatu motivasi
bersama untuk terus maju” (Hasil wawancara dengan Bapak VIDI
VIRDIANSYAH, S.Sos selaku Kasubag. Adm. Umum, 18 September 2019
Jam 10.30 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil
Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
“Fasilatas Rektorat, Tata usaha, Gedung registrasi, lokal, Perpustakaan,
Rektorat, Masjid, Pos Satpam, Aula, Tanah lebih kurang 2 hektar untuk
dibangun tapi belum dibangun, Lapangan”. (Hasil wawancara dengan
Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum
Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 11.00 WIB).
Menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN PT) Berdasarkan
Permenristek Dikti RI No 44 2015 dan perubahan Permenristek Dikti No 44 ahun
2018, Standar fasilitas pembelajaran paling sedikit terdiri atas : Lahan, Ruang kelas,
Perpustakaan, Laboratorium, Tempat olahraga, Ruang untuk berkesenian, Ruang
unit kegiatan Mahasiswa, Ruang Pimpinan Perguruan Tinggi,Ruang Dosen, Ruang
TU, fasilitas umum meliputi: Jalan,air,listrik,jaringan komunikasi suara,dan data.
Hal ini telah menyesuaikan dengan teori.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas menurut analisa
peneliti bahwa fasilitas di STIA-NUSA memadai, hal inilah yang menjadi faktor
pemicu keefektifan dan semangat mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut
peneliti bahwa Sumber Daya Fisik di STIA-NUSA kesempatan untuk
menggunakan sarana prasarana dan fasilitas Pendidikan untuk menunjang
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
40
kelancaran pelaksanaan kegiatan, sehingga semua Sumber Daya fisik yang
digunakan untuk keperluan Mahasiswa, jika Sumber Daya Fisik memadai di PT
maka peningkatan kualitas Pendidikan mudah dicapai.
3..4. Sumber Daya Keuangan
Pengelolaan Keuangan
Kampus atau Universitas menjadi salah satu Instansi yang pengelolaan
keuangan cukup berat, banyaknya transaksi yang dilakukan dalam sebuah kampus
tentu membutuhkan perhitungan yang cermat, cepat, namun harus juga cara
pengelolaannya juga harus akurat.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Ibuk NORA PRANSISKA,SE
selaku Bendahara STIA-NUSA:
“Perencanaan anggaran dimulai dari perhitungan jumlah Mahasiswa seluruh
angkatan, Perhitungan SPP Mahasiswa seluruh angkatan, Maka dibuatlah
anggaran Perencanaan STIA-NUSA, Setelah dibuatkan perencanaan
anggaran tersebut,dirapatkan dibidang senat STIA-NUSA untuk dirembuk
anggaran tersebut, Setelah dibuatkan anggaran selesai perencanaan, maka
selesailah anggaran STIA-NUSA.
Beliau juga menambahkan :
“Pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yang telah dibuat, prosedur
pengeluaran berdasarkan pengajuan dan Acc Ketua STIA-NUSA. Prosedur
pembayaran Spp Mahasiswa yaitu Pembayaran di Bank BPR Kerinci pada
tanggal yang telah ditentukan kemudian Falidasi dilakukan di Bendahara
STIA-NUSA”. (Hasil wawancara dengan Ibuk NORA PRANSISKA,SE
selaku Bendahara STIA-NUSA, 18 September 2019 Jam 10.00 WIB).
Menurut PermenRistek Dikti No 44 Tahun 2015. Untuk memudahkan
pelaporan keuangan, agar proses pengelolaan keuangan kampus menjadi lebih
terkendali dan membantu dalam Akreditasi kampus nantinya, karena proses
pengelolaan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting.
Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut peneliti
dikatakan bahwa Sumber Daya Keuangan di STIA-NUSA, telah melakukan
tugasnya dengan sebagai mana mestinya, sistem keuangan membantu perguruan
tinggi dalam mengatur anggaran, pencatatan transaksi keluar dan masuk hingga
menghasilkan laporan akuntasi yang dibutuhkan perguruan tinggi.
Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan
Harus dilakukan sebagai langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai
Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan itu dapat meningkatkan taraf
Sumber Daya Manusia didalam kompetensi tenaga kerja dimasa globalisasi
sekarang.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si
selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
“Pertama mendorong para Dosen dari S2 ke S3 Kedua memotivasi Dosen
untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat Ketiga mengikuti
pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan di STIA-NUSA terutama tentang
SAT dan RKPS atau Rencana Kegiatan Pemblajaran Semester Keempat
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
41
mengikuti pelatihan yang dilaksanakan Dikti Kopertis Wilayah 10”. (Hasil
wawancara dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid.
Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam
11.05 WIB).
Permenristek Dikti RI IPT(Indek Pendidikan Tinggi), upaya meningkatkan
mutu pendidikan tinggi menjadi kian penting dalam rangka menjawab berbagai
tantangan besar tantangan paling nyata adalah Globalisasi, kemajuan Iptek,
pergerakan tenaga ahli antar negara yang begitu masif. Hal ini menuntut lembaga
PT untuk melahirkan sarjana-sarjana yang berkualitas memiliki keahlian yang siap
menghadapi kompetensi global, sehingga semua upaya peningkatan kualitas
sumber daya pendidikan di PT digunakan untuk peningkatan kualitas
Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut
peneliti bahwa upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi, dalam upaya mutu
pendidikan tinggi yakni dengan menegaskan visi dan orientasi.
Para Dosen yang belum S3, Dosen yang belum melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang belum melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, dan yang belum melakukan pelatihan-pelatihan RKPS
diharapkan untuk melakukan perkembangan kedepannya agar upaya peningkatan
kualitas di STIA-Nusantara sakti membuahkan hasil yang diharapkan.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di STIA-NUSA
Sangatlah berperan penting di suatu Perguruan Tinggi, Kualitas Pendidikan
tidaklah muncul begitu saja tampa adanya tindakan khusus untk meningkatkannya.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak MASNON, S.E., M.Si
selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum Keuangan dan Kemahasiswaan:
“Karyawan sudah berpendidikan S1, Pendidikan sudah minimal S2,
beberapa orang Dosen sedang melakukan Pendidikan S3. (Hasil wawancara
dengan Bapak MASNON, S.E., M.Si selaku Wakil Ketua Bid. Adm. Umum
Keuangan dan Kemahasiswaan, 25 September 2019 Jam 11.15 WIB).
Kemudian ditambahkan oleh Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag.
Kemahasiswaan/Kepegawaian:
“ Jika ada Kualitas yang lebih baik lagi mengapa tidak, walaupun yang
sempurna itu tak mungkin, tapi dalam zaman modern seperti ini lembaga
atau instansi pendidikan dituntut agar terus berusaha mempertahankan
sekaligus meningkatkan apa yang menjadi tujuannya”. (Hasil wawancara
dengan Ibuk YULIA FITRIANA, S.Sos Kasubag.
Kemahasiswaan/Kepegawaian 16 September 2019 Jam 16.40 WIB).
Menurut Permen Ristek Dikti No 44 Tahun 2015, peningkatan mutu
Pendidikan diperguruan tinggi juga merupakan urgensi yang mendesak untuk
ditingkatkan, Pendidikan dan dunia kerja bukan hanya untuk menyiapkan lulusan
yang siap kerja karena memiliki ketrampilan atau keahlian yang dibutuhkan dunia
industri. Pendidikan tinggi juga mesti melatih lulusan untuk mampu mendiri
menjawab wirausaha yang membuka lapangan kerja bagi dirinya maupun orang
lain. Pendidikan dan dunia kerja jadi fokus yang penting saat ini
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
42
Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan informan diatas menurut
peneliti bahwa Untuk mengukur kualitas sumber daya pendidikan di PT ada dua hal
pertama Akreditasi kampus kedua penilaian hasil, Kualitas Sumber Daya
Pendidikan Di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA-NUSA), Berkualitas
terlihat dengan Akreditasi B yang dimiliki oleh STIA-NUSA sekarang ini dan
fasilitas yang cukup memadai.
4. SIMPULAN
Sumber Daya Manusia berupa Manusia yang dipekerjakan disebuah
organisasi sebagai penggerak, pemikir, dan perancang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, maka dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia di STIA-
Nusantara sakti sudah memenuhi kriteria dari SN Diki artinya dari segi kualitas
Sumber Daya Manusia di STIA-Nusantara sakti ini sudah bisa dipertanggung
jawabkan dalam pengembangan STIA-Nusantara sakti.
Sumber daya informasi (Informan Ricorces Management) berupa konsep
manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber
organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama
seperti sumber organisasional dominan lain seperti Orang, keuangan, peralatan dan
Manajemen maka dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Informasi di STIA-
Nusantara sakti orang keuangan dan peralatan di STIA-Nusantara sakti memadai,
Sumber Daya Informasi digunakan untuk menghasilkan sistem informasi yang
berkualitas di PT.
Dapat disumpulkan Sumber Daya Fisik di STIA-Nusantara sakti sarana
prasarana, material mesin dan uang memadai, terlihat dengan lingkungan yang
bersih dan kampus yang nyaman dikampus 2, ada beberapa fasilitas yang tidak
nyaman seperti WC dikampus 2 agak bau, dalam KEMENRISTEK Dikti no 44
Tahun 2015 perubahan KEMENRISTEK Dikti RI no 50 Tahun 2018 (SN Dikti)
sudah dikatakan agar meningkatnya jalan proses Pendidikan secara optimal dengan
adanya sarana prasarana yang bersih nyaman rapi indah dalam kondisi yang
menyenangkan dilingkungan kampus.
Dapat disimpulkan Sumber daya keuangan di STIA-Nusantara sakti telah
melakukan tugasnya dengan sebagai mana mestinya, Sumber Daya Keuangan
membantu PT dalam mengatur anggaran, pencatatan transaksi keluar dan masuk
hingga menghasilkan laporan akuntansi yang dibutuhkan PT, apabila Sumber Daya
Keuangan dikampus tercapai perencanaannya,perolehannya, pengelolaannya, maka
tercapailah tujuannya yang diinginkan.
Sumber Daya Pendidikan selalu berupaya meningkatkan kualitas lembaga
Pendidikannya sehingga dapat melahirkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan
harapan dan kebutuhan Masyarakat maupun Mahasiswa itu sendiri, maka dapat
disimpulkan bahwa Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidikan Di Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti Sungai Penuh ada peningkatan dan
berkualitas terlihat dengan Akreditasi B yang dimiliki sekarang dan fasilitas yang
cukup memadai.
Jurnal Administrasi Nusantara (JAN)
Volume 1 No. 1 – Juni 2018
43
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kepada LPPM STIA Nusa Sungai Penuh yang telah memberi
kesempatan untuk publish jurnal di OJS Jurnal Administrasi Nusantara (JAN). Serta
semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam jurnal ini.
6. DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Susanti. 2013. Perpustakaan Prasekolahku, Seru!. Bandung : CV Restu
Bumi Kencana.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Dessler, Gary.2001.Manajemen Personalia Teknik dan Konsep Modern.Edisi
Ketiga. Jakarta : Erlangga
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Mestika, Zed. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Sinar Grafika Offset.
Pratini, Siti. 1980. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studing.
Schein.E. H. 2008. Organizational Culture and Leadership. San Francisco : Jossey-
Bass.
Sigit. 2008. Dasar penelitian ilmiah statiska untuk penelitian. Alfabeta : Bandung.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : PT
Alfabeta.
Suwarno. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Surabaya: Aksara Baru
Terry, George. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Werther, William B. & Keith Davis. 1996. Human Resources and Personal
Management. Edisi kelima. New York: McGraw-Hill.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 12 Tentang Pendidikan Tinggi
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan
Nasional (Dediknas)
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 13
Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019.
Peraturan Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun
2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.