analisis pengendalian kualitas kemasan air · pdf filegambar 3.2 alur proses produksi cv....
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR
MINUM JENIS GALON PADA CV. AL ABRAR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan
Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Derajat Ahli Madya
Progam Studi D3 Manajemen Industri
Oleh :
Handoko Gunawan F3508026
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan judul :
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS
GALON PADA CV. AL ABRAR
Surakarta, 28 Juli 2011
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Sinto Sunaryo SE, M.Si NIP. 197503062000122001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS
GALON PADA CV. AL ABRAR
Telah disahkan oleh Tim penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma III Manajemen Industri
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 28 Juli 2011
Tim Penguji Tugas Akhir
1. Sinto Sunaryo SE, M.Si. NIP : 197503062000122001
2. Drs. Atmadji SE, MM NIP : 195905311985031004
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
¶ Hidup itu pilihan, pintarlah memilih
pilahan yang pintar.
¶ Hari ini adalah sejarah yang akan
terukir dimassa depan.
¶ Tujuan akhir memanglah penting, tapi
yang terpenting lagi adalah proses
mencapai tujuan akhir tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala rasa bangga dan kerendahan hati hasil karya ini
kupersembahkan kepada :
© Kedua orangtuaku yang telah memberikan dukungan dan do’a
restu untuk kebaikan massa depanku.
© Kakek dan Nenek yang telah membesarkanku dari kecil hingga
sekarang.
© Om dan Bulikku yang telah ikut membantu membiyayai kuliah dan
memberikan motivasi serta arahan untuk terus maju mencapai
kesuksesan.
© Semua keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dan
do’a restu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahamat dan Hidayah-Nya sehingga
Laporan Tugas Akhir dengan Judul ANALISIS PENGENDALIAN
KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS GALON PADA CV. AL
ABRAR ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Ahli Madya pada Program D3 Studi Manajemen Industri Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tugas akhir ini
tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dukungan dan petunjuk dari berbagai
pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
dengan rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, MS Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Sinto Sunaryo SE, M.Si selaku ketua Program Studi Manajemen
Industri yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
kegiatan magang sebagai syarat penyusunan Tugas Akhir. Sekaligus
selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
bimbingan, motivasi dan saran sehingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Bapak Dekrit Bayu Sasmoyo selaku Kepala Divisi yang telah berkenan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang
kerja dan penelitian pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.
5. Seluruh staff dan karyawan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.
6. Semua teman-teman Manajemen Industri angkatan 2008 yang selama
ini menimba ilmu bersama baik suka maupun duka.
7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunaan Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengaharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk kepada hambaNya yang sedang menuntut ilmu.
Surakarta, 25 Juli 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
ABSTRAK .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv
MOTTO ............................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................ 6
E. Metode Penelitian ............................................................. 6
F. Kerangka Pemikiran ......................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Produksi danStandar Produksi ...................... 15
B. Pengertian Pengendalian ................................................. 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
C. Pengertian Kualitas .......................................................... 16
D. Pengertian Pengendalian Kualitas ................................... 17
E. Tujuan Pengendalian Kualitas .......................................... 18
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas ..................... 19
G. Prosedur Pengawasan Kualitas ....................................... 22
H. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas ............................ 24
I. Teknik Pengendalian Kualitas .......................................... 24
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................ 30
B. Tujuan Perusahaan .......................................................... 32
C. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................... 33
D. Aspek Personalia ............................................................. 40
E. Aspek Produksi ................................................................ 44
F. Aspek Pemasaran ............................................................ 51
G. Laporan Magang .............................................................. 51
H. Pembahasan Masalah ...................................................... 53
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................... 64
B. Saran ................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Data Jumlah Tenaga Kerja CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur tahun
2011 .............................................................................................................
Tabel 3.2
Data Kerusakan Galon Tahun 2010 CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur
......................................................................................................................
Tabel 3.3
Jeni-jenis Kerusakan Galon Tahun 2010 CV. ALABRAR Divisi AMDK
Kaafur ...........................................................................................................
41
54
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Contoh Diagram Pareto ..................................................................... 11
Gambar 1.2
Contoh Diagram Sebab-Akibat .......................................................... 12
Gambar 1.3
Kerangka Pemikiran .......................................................................... 13
Gambar 2.1
Diagram Pareto ................................................................................. 28
Gambar 2.2
Diagram Sebab-Akibat ...................................................................... 29
Gambar 3.1
Struktur Organisasi CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur .................. 33
Gambar 3.2
Alur Proses Produksi CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur ............... 50
Gambar 3.3
Grafik C-chart Jumlah Kerusakan Galon per bulan ........................... 57
Gambar 3.4
Diagram Pareto Jenis Kerusakan Galon ........................................... 60
Gambar 3.5
Diagram Sebab-Akibat ...................................................................... 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Kerusakan Galon
Lampiran 2. Surat Keterangan Magang Kerja
Lampiran 3. Surat Penilaian Magang
Lampiran 4. Surat Pernyataan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS
GALON PADA CV. AL ABRAR.
HANDOKO GUNAWAN F 3508026
CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang memproduksi air minum murni. Dalam kesempatan ini penulis melakukan pengamatan tentang proses produksi jenis galon. Dilihat dari proses produksinya, perusahaan pasti mengalami kesalahan pada proses produksinya baik di karenakan metode, bahan baku, peralatan yang dipakai dalam bekerja maupun kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, sehingga menyebabkan kerusakan pada produk tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan produk jenis galon pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dengan metode C-chart . Sumber data yang digunakan adalah data kerusakan galon tahun 2010 CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur. Dari data yang ada kemudian dilakukan analisis dengan bagan kendali C-chart.
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui rata-rata kerusakan galon tahun 2010 sebesar 209,3333 dengan batas pengendalian atas (UCL) 252,7384 dan batas pengendalian bawah (LCL) 165,9283 dan standar deviasi sebesar 14,4684. Berdasarkan grafik C-chart menunjukan bahwa masih terjadi kerusakan yang berada dalam kondisi out of control atau berada diluar batas kendali. Yang terjadi pada bulan Febuari, Mei, Juni, September, Oktober, November, dan Desember.
Dengan demikian diharapkan pengendalian kualitas pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dapat ditingkatkan lagi. Sebaiknya perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor penyebab kerusakan galon seperti metode yang kurang tepat, kurangnya pengawasan terhadap kinerja karyawan, dan bahan baku tidak sesuai pesanan atau penanganan bahan baku yang kurang baik. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan tetap baik.
Kata kunci : Pengendalian kualitas, Metode C-chart.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS OF DRINKING WATER QUALITY CONTROL PACKAGING
TYPES GALLON IN CV. AL ABRAR
HANDOKO GUNAWAN F 3508026
CV. Al ABRAR Division Kaafur bottled drinking water is a company that produces bottled water (bottled drinking water) that produces pure drinking water. On this occasion the authors make observations about the type of production process gallon. Viewed from the production process, companies must have experienced an error in the production process both in because of the methods, materials, equipment used in work or error committed by employees, causing damage to the product.
This study aims to determine the extent of damage to the CV. AL ABRAR Division AMDK Kaafur of product gallons types with C-chart method. Source data used is data destruction gallons 2010 in CV. AL ABRAR Division AMDK Kaafur. From the existing data and then analyzed by C-chart control chart.
From the analysis it can be known to the average damage of 2010 gallons of 209.3333 to the upper control limit (UCL) 252.7384 and lower control limits (LCL) 165.9283 and the standard deviation of 14.4684. Based on the graph C-chart shows that there is any damage that are in out of control or are beyond the control limits. Which occurred in February, May, June, September, October, November and December.
Thus the expected quality control on the CV. AL ABRAR Division Kaafur AMDK can be increased again. We recommend that companies need to consider factors that cause such damage gallon less precise methods, lack of supervision on employee performance, and raw materials are not made to order or handling of raw materials that are less good. This is done to keep the quality of the products remains good.
Keyword : Quality control, C-chart method.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan sektor industri di zaman modern ini semakin
meningkat dengan pesat. Hal inilah yang menyebabkan serta
mendorong perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan serta
berusaha memberikan pelayanan produk-produk yang berkualitas.
Produk yang berkualitas tinggi akan disukai oleh banyak konsumen
sehingga perusahaan mampu bertahan dalam menghadapi
persaingan. Semakin tinggi kemampuan produk dalam memenuhi
kebutuhan konsumen berarti semakin berkualitas produk tersebut.
Kualitas merupakan atribut penting dalam penyampaian
informasi. Informasi mutu yang tinggi adalah kunci untuk kebanggaan
produktifitas dari suatu perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi maka perlu adanya perhitungan dan perencanaan
yang mantap sebelum perusahaan mulai memproduksi dan
memasarkan produknya. Dalam upaya meningkatkan produk yang
berkualitas perusahaan perlu menetapkan pengawasan mulai dari
bahan baku, proses, dan juga barang jadi. Pengawasan produk harus
bersifat terus-menerus dan mempunyai standar yang telah ditetapkan
agar dapat selalu menjaga kualitas produk perusahaan tetap baik.
Pengawasan kualitas merupakan suatu kegiatan untuk
memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal kualitas atau standart
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dapat terjamin dalam hasil akhir. Didalam pengawasan kualitas ini
produk diperiksa menurut standart dan semua penyimpangan dicatat
serta dianalisis dimana nantinya akan digunakan sebagai umpan balik
untuk para pelaksana dalam melakukan tindakan perbaikan dimasa
yang akan datang (Assauri, 1993 : 227). Selain itu pengawasan hasil
produksi dapat menekan jumlah produk yang cacat. Mengurangi
tingkat cacat atau kerusakan berarti mempertinggi produktifitas dan
laba serta dapat meningkatkan kualitas produk tersebut. Selain itu
proses analisis pengendalian kualitas akan membawa pengaruh
terhadap reputasi perusahaan dan dapat menigkatkan kepercayaan
konsumen terhadap kinerja perusahaan. Menurut Nasution (2003 : 20)
pengendalian kualitas merupakan suatu pendekatan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan
lingkungan.
Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai
macam metode. Menurut Render dan Heizer (2001 : 124) beberapa
metode pengendalian kualitas yaitu:
1. Control chart untuk variabel
Variabel control chart adalah variabel bersambung yang dapat
diukur, misalnya berat dan volume. Variabel control chart yang
umum digunakan adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
a) Mean chart (X– chart)
Mean chart menggunakan rata-rata proses dari sampel.
Mean dari tiap sampel dihitung dan di gambar pada grafik,
titik-titik (point) tersebut merupakan mean sampel.
b) Range chart (R-chart)
Range adalah perbedaan nilai terkecil dan terbesar dalam
sampel. Range ini lebih mencerminkan variabilitas proses
daripada kecondongan terhadap nilai mean.
2. Control chart untuk atribut
Bagan control ini digunakan bila pengukuran dari unit sampel
diklasifikasikan dalam dua kategori, misalnya baik atau buruk,
sukses atau gagal dan sebagainya. Macam control chart untuk
atribut adalah:
a) P-chart
P-chart menggunakan proporsi dari kerusakan atau
kecacatan barang dalam sampel sebagai statistic sampel.
b) C-chart
C-chart digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan
perunit output.
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah
perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
yang mengutamakan kualitas produksi. CV. ALABRAR Divisi AMDK
Kaafur memproduksi lima varian produk, yaitu cup/gelas 240 ml, botol
1.500 ml, 600 ml, 330 ml, dan galon 19 liter. Dalam memproduksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
produk tersebut terdapat kendala atau masalah yang dihadapi terkait
kerusakan produk yaitu, pada produk cup/gelas 240 ml terdapat
kerusakan seperti, not full, double cup, bocor, kotor, kendor, dan
menceng. Sedangkan kerusakan yang terjadi pada botol 1.500 ml,
600 ml, dan 330 ml adalah, penyok, kotor, dan giur. Adapun
kerusakan yang terjadi pada galon adalah, bocor atas, tengah, bawah,
dan dasar. Pada produk jenis galon penyebab kerusakan intern
disebabkan karena karyawan kurang berhati-hati dalam proses
pencucian, pengisian, dan pengangkutan/pengiriman galon ke
armada. Sedangkan faktor extern belum dapat diketahui secara pasti
penyebab kerusakan produk jenis galon tersebut. Berdasarkan uraian
di atas, pentingnya pengendalian kualitas mendorong penulis untuk
mengadakan penelitian dan menuangkanya dalam bentuk tugas akhir
dengan mengambil judul “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS
KEMASAN AIR MINUM JENIS GALON PADA CV. AL ABRAR”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan air murni pada CV. AL
ABRAR Divisi AMDK Kaafur?
2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas yang
diterapkan oleh CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
3. Berapa batas pengendalian atas (UCL) dan batas
pengendalian bawah (LCL) kerusakan jenis galon dengan
metode C-chart ?
4. Berapa tingkat kerusakan produk jenis galon pada CV. AL
ABRAR Divisi AMDK Kaafur dengan metode C-chart?
5. Apa saja penyebab kerusakan produk jenis galon pada CV.
AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui secara detail proses pembuatan air murni
pada CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur.
2. Untuk mengetahui pengendalian kualitas produk yang di
terapkan oleh CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.
3. Untuk mengetahui batas pengendalian atas (UCL) dan batas
pengendalian bawah (LCL) kerusakan jenis galon dengan
metode C-chart.
4. Untuk mengetahui tingkat kerusakan produk jenis galon
pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dengan metode
C-chart.
5. Untuk mengetahui penyebab kerusakan produk jenis galon
pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan produksi terutama dengan standar kualitas produk
perusahaan.
2. Bagi Penulis
Salah satu media untuk menerapkan teori yang telah diperoleh
dari bangku kuliah dan kenyataan yang dihadapi, dan juga
untuk menambah pengetahuan mengenai masalah
pengendalian kualitas dalam aktifitas nyata yang dilakukan oleh
perusahaan.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang pengendalian kualitas pada
perusahaan serta sebagai masukan untuk pengembangan dan
penelitian lebih lanjut.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis diskriptif yang
dilakukan dengan meniliti kerusakan produk jenis galon pada CV.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur apakah masih dalam batas
pengendalian atau tidak. Analisis diskriptif adalah memperoleh
jawaban dari pertanyaan tentang siapa, kapan, dimana, dan
bagaimana dari suatu topik penelitian (Sumarni dan Wahyuni,
2006 : 52).
2. Objek Penelitian
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur yang berada di Jl. KH. Agus
Salim No. 36 B Sondakan, Surakarta.
3. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber
yaitu:
a. Data Primer
Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan
staff atau karyawan CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur yaitu
kaitanya dengan pengendalian kualitas produk seperti tentang
kerusakan-kerusakan produk dan penyebab-penyebab
kerusakan tersebut.
b. Data Sekunder
Data ini diperoleh melalui studi pustaka berupa keterangan atau
fakta dengan cara memepelajari buku-buku, dokumen-
dokumen, laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
diantaranya tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi,
dan data kerusakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Dengan cara mengadakan tanya jawab langsung atau tidak
langsung yang dilaksanakan secara tatap muka dengan pihak
karyawan CV. ALABRAR Divisi AMDK Kaafur.
b. Observasi
Dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung
kegitan proses produksi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.
c. Studi Pustaka
Dengan mengumpulkan data mengenai teori-teori dan
membaca buku khususnya yang berhubungan dengan
pengendalian kualitas.
d. Dokumentasi
Penulis diberi data oleh pihak perusahaan CV AL ABRAR Divisi
AMDK Kaafur tentang sejarah perkembangan perusahaan,
struktur organisasi, proses produksi, dan jumlah produk yang
rusak.
5. Teknik Analisis Data
A. Analisis Control C-chart
Analisis data yang digunakan dalam penulisan tugas
akhir ini adalah teknik analisis kuantitatif yaitu stastical quality
control atau pengawasan kualitas secara stastitik dengan
metode C-chart. Metode tersebut digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
mengetahui tingkat kerusakan produk yang terjadi dengan
menggunakan rumus :
1) Menentukan garis pusat (center line) dengan rumus :
Keterangan :
= Total jumlah kerusakan
= Jumlah bulan yang di obsevasi
2) Menentukan standar deviasi
Keterangan :
= Standar deviasi
= Rata-rata kerusakan
3) Menghitung batas kendali atas dan batas kendali
bawah :
Keterangan :
= Jumlah kerusakan per unit
= Standar deviasi
UCL = Batas kendali atas (upper control limit)
LCL = Batas kendali bawah (lower control limit)
Batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah
(LCL) merupakan batasan-batasan pengawasan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
kerusakan yang terjadi. Bila terjadi kerusakan melewati batas
kendali bawah maka merupakan prestasi yang baik bagi
perusahaan karena perusahaan sedapat mungkin
meminimalkan kerusakan produknya. Sebaliknya jika terjadi
kerusakan melewati batas kendali atas maka terjadi kualitas
penyimpangan produk yang dihasilkan.
Bila terjadi demikian maka perusahaan harus segera
mengambil tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan
pengendalian kualitas tersebut. Sebelum terjadi
penyimpangan yang lebih besar maka perlu diadakan
tindakan intensif, misalnya: mengoreksi penyebab kesalahan
mulai dari karyawan, mesin, metode, dan bahan baku.
B. Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan suatu grafik batang yang
menggambarkan masalah menurut prioritas dan tingkat
kepentingannya (dalam persen) jumlah total masalah adalah
100%, penempatan grafik diurutkan dari prosentase masalah
yang paling besar diletakkan dikanan sampai prosentase
terkecil diletakkan dikiri.
Adapun untuk mengetahui kerusakan produk dengan
menggunakan rumus:
Prosentase kerusakan = X 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Gambar 1.1
Contoh Diagram Pareto
C. Diagram Sebab-Akibat
Digram ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi
penyebab-penyebab dari suatu masalah kualitas yang disusun
dengan suatu urutan dan dengan berlangsungnya suatu
proses. Diagram ini sangat membantu untuk melihat aliran
proses dimana masalahnya terjadi. Diagram ini menggunakan
empat kategori : Bahan baku/material, Mesin, Manusia, dan
Metode.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar 1.2
Contoh Diagram Sebab-akibat
MASALAH
Bahan Baku Metode
Mesin Manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
F. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.3
Kerangka Pemikiran
Bahan Baku
Proses Produksi
Produk
Pengendalian Kualitas
Produk rusak Produk baik
Analisis Control C-chart
1. Analisis UCL 2. Analisis LCL
Konsumen
1. Analisis diagram Pareto
2. Analisis sebab-akibat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Keterangan :
Untuk menjaga agar kualitas produk tetap sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh perusahaan maka, di perlukan
pengendalian kualitas. Pengendalian tersebut dilakukan agar
produk dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu produk
rusak dan produk tidak rusak. Untuk produk yang rusak
dilakukan analisis dengan diagram C-chart untuk mengetahui
apakah kerusakan produk tersebut masih dalam batas
pengendalian kualitas atau tidak. Kemudian dianalisis dengan
diagram pareto untuk mengetahui tingkat kerusakan produk.
Setelah itu dilanjutkan analisis dengan diagram sebab-akibat
juga disebut diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan untuk
mengetahui faktor penyebab kerusakan produk jenis galon
pada CV. AL ABRAR. Dari hasil analisis tersebut dapat
digunakan sebagai bahan evalusi untuk mengantisipasi
kerusakan yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Produksi dan Standar Produksi
Banyak sekali pakar ekonomi yang mendefinisikan produksi,
munculnya definisi yang berbeda-beda tersebut karena tergantung
pada kegunaannya. Berikut ini definisi produksi menurut beberapa ahli
di antaranya :
Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan
manfaat atau penciptaan faedah baru (Ahyari, 1994 : 6). Sedangkan
menurut Render dan Heizer (2001 : 2) produksi adalah penciptaan
barang dan jasa.
Produksi menurut Assauri (1999 : 11) diartikan menjadi dua
yaitu secara luas yaitu sebagai kegiatan yang menafsirkan masukan
(input) menjadi keluaran (output) tercakup semua aktivitas atau
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa serta kegiatan lain
mendukung, menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut.
Secara sempit produksi diartikan sebagai kegiatan yang menghasilkan
suatu barang baik barang jadi, setengah jadi, bahan industri dan suku
cadang dan komponen.
Sedangkan pengertian standar produksi menurut Ahyari ( 1994
: 219) adalah merupakan pedoman yang dapat dipergunakan untuk
melaksanakan proses produksi. Dengan demikian maka apabila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
perusahaan yang bersangkutan ini mempunyai standar produksi di
dalam pabrik yang didirikan tersebut, maka para karyawan
perusahaan yang bersangkutan akan dapat melaksanakan proses
produksi ini dengan sebaik-baiknya.
B. Pengertian Pengendalian
Pengendalian diartikan sebagai pengawasan, yang sekaligus
dapat mengambil beberapa tindakan untuk perbaikan yang diperlukan.
Dengan demikian fungsi pengendalian ini bukan sekedar mengadakan
pengawasan dari pelaksanaan kegiatan dalam sebuah perusahaan,
melainkan juga termasuk pengumpulan data sebagai masukan (input)
guna penentuan tindak lanjut dalam usaha-usaha perbaikan
pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut pada masa yang
akan datang (Ahyari, 1994 : 44).
C. Pengertian Kualitas
Dalam sebuah perusahaan kualitas merupakan salah satu
faktor yang dapat menentukan baik atau buruknya perusahaan
tersebut. Berikut ini adalah pengertian kualitas menurut beberapa
pakar ekonomi.
Menurut Render dan Hezer (2001 : 92) Kualitas adalah totalitas
bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang
tampak jelas maupun yang tersembunyi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam
suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut
sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan
atau dibutuhkan (Assauri, 1999 : 205)
Handoko (1999 : 54) mendifinisikan kualitas merupakan faktor
yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk
tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk tersebut
diproduksi.
Kualitas adalah aktivitas pengendalian untuk mengukur cirri-ciri
kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan
dan menggambar tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada
perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar.
(Purnomo, 2005 : 162).
D. Pengertian Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah kegiatan untuk memastikan
apakah kebijaksanaan dalam hal mutu / standar dapat tercermin
dalam hasil akhir atau usaha untuk mempertahankan mutu / kualitas
dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk
yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan
perusahaan (Assauri, 1999 : 227).
Ahyari (1994 : 57) mendifinisikan pengendalian kualitas
mengandung dua macam pengertian utama, yaitu yang pertama
menentukan standar kualitas untuk masing-masing produk atau jasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dari perusahaan yang bersangkutan, sedangkan yang kedua adalah
usaha perusahaan untuk dapat memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan tersebut.
E. Tujuan Pengendalian Kualitas
Menurut Assauri (1999 : 210) tujuan pengendalian kualitas
adalah:
1. Agar hasil produksi dapat mencapai standar mutu dan
kualitas yang telah ditetapkan.
2. Menyesuaikan biaya inspeksi dapat menjadi sekecil
mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya design dari produk dan
proses penggunaan mutu tertentu dapat menjadi kecil.
4. Mengusahakan agar biaya produksi menjadi serendah
mungkin.
Di lain pihak, Ahyari (1994 : 57) mengemukakan bahwa tujuan
pengendalian kualitas adalah:
a) Peningkatan kepuasan konsumen.
b) Penggunaan biaya yang serendah-rendahnya.
c) Selesai tepat pada waktunya.
Sedangkan Menurut Handoko (2000 : 454) tujuan pengendalian
kualitas adalah sebagai berikut :
1) Mengurangi kesalahan dan meningkatkan motif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2) Mengilhami kerja tim yang lebih baik.
3) Mendorong ketertiban dalam tugas.
4) Meningkatkan motivasi para karyawan.
5) Menciptakan kemampuan memecahkan masalah.
6) Menimbulkan sikap-sikap mencegah masalah.
7) Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan
hubungan antara manajer dan karyawan.
8) Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang
tinggi.
9) Memajukan karyawan dan mengembangkan
kepemimpinan.
10) Mendorong penghematan biaya.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Menurut Yamit (2003 : 92) ada 2 faktor yang mempengaruhi
kualitas, yaitu :
1. Faktor-faktor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a) Fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan
b) Peralatan dan perlengkapan
c) Bahan baku atau material
d) Pekerja ataupun staf organisasi
2. Faktor-faktor secara khusus dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Pasar / tingkat persaingan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Persaingan sering merupakan faktor penentu dalam
menetapkan tingkat kualitas output suatu perusahaan,
maka tinggi tingkat persaingan akan memberikan
pengaruh pada perusahaan untuk menghasilkan produk
yang berkualitas.
b) Tujuan Organisasi
Apakah perusahaan bertujuan untuk menghasilkan
volume output tinggi, barang yang berharga rendah atau
barang yang berharga mahal.
c) Testing produk
Testing yang kurang memadai terhadap produk yang
dihasilkan dapat berakibat kegagalan dalam
mengungkapkan kekurangan yang terdapat pada produk.
d) Pencari produk
Cara mendesain produk pada awalnya dapat menentukan
kualitas produk itu sendiri.
e) Proses produksi
Prosedur untuk memproduksi produk dapat juga
menentukan kualitas produk itu sendiri.
f) Kualitas input
Jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar.
Tenaga kerja tidak terlatih atau perlengkapan yang
digunakan tidak tepat akan berakibat pada kualitas produk
yang dihasilkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
g) Perawatan perlengkapan
Apabila perlengkapan tidak dirawat secara tepat atau suku
cadang tidak tersedia, maka kualitas produk akan kurang
dari semestinya.
h) Standar kualitas
Jika perhatian terhadap kualitas dalam organisasi tidak
tampak, tidak ada testing maupun inspeksi, maka output
yang berkualitas tinggi sulit dicapai.
i) Umpan balik konsumen
Jika kerusakan kurang sensitive terhadap keluhankeluhan
konsumen kualitas tidak akan meningkat secara
signifikan.
Di sisi lain Render dan Heizer (2005 : 254) mengemukakan
selain sebagai elemen penting dalam operasi, kualitas juga memiliki
pengaruh lain. Ada tiga alasan lain pentingnya kualitas:
1) Reputasi perusahaan
Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti
kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul
sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan,
kebiasaan karyawan, dan hubungan pemasok. Promosi diri
tidak akan menggantikan produk yang berkualitas.
2) Keandalam produk
Pengendalian terus-menerus berusaha menangkap
organisasi yang memiliki desain, memproduksi, atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
mengedarkan produk atau jasa yang penggunaanya
mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.
3) Keterlibatan Global
Bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara
efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus
memenuhi harapan kualitas, desain, dan harga global.
G. Prosedur Pengawasan Kualitas
Menurut Handoko ( 2000 : 430) prosedur pengawasan kualitas
dapat dilakukan dengan cara:
1. Inspeksi
Produk dan jasa selalu diperiksa agar sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dalam golongan produk
yang berkualitas baik maupun yang rusak, dari hal
tersebut dapat dilakukan hal yang berpengaruh pada
proses produksi dan dari produk rusak dapat
disingkirkan. Pemeriksaan produk selama proses
produksi juga bertujuan menghindarkan dari pengerjaan
satuan yang sebenarnya telah rusak, sehingga tujuan
utama daripada inspeksi adalah menghentikan
pembuatan produk yang rusak. Dalam hal melakukan
inspeksi ada beberapa pedoman umum untuk
menentukan kapan sebaiknya inspeksi dilakukan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
a) Inspeksi setelah operasi-operasi yang cenderung
memproduksi barang-barang salah agar tidak
ada kerja lebih dilakukan pada barang-barang
jelek.
b) Inspeksi sebelum operasi-operasi yang menekan
biaya agar berbagai operasi ini tidak akan
dilaksanakan pada barang-barang yang telah
rusak.
c) Inspeksi sebelum operasi-operasi dimana
produk-produk salah mungkin menghentikan dan
akan memacetkan mesin-mesin.
d) Inspeksi sebelum operasi-operasi menutup
kerusakan-kerusakan seperti pengecatan.
e) Inspeksi sebelum operasi-operasi perakitan yang
tidak dapat dilakukan seperti pengelasan
komponen, pencampuran warna.
f) Pada mesin-mesin automatic inspeksi dilakukan
pada unit pertama dan unit terakhir tetapi hanya
kadang-kadang untuk unit-unit diantaranya :
g) Inspeksi komponen-komponen akhir.
h) Insepeksi sebelum penggudangan.
i) Inspeksi pengujian dan produk jadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Acceptance Sampling
Sampling merupakan suatu proses observasi atau
pengamatan yang dilakukan dengan cara mengambil
sebagian kecil dari sekumpulan produk untuk mewakili
populasi.
H. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas
Menurut Assauri (1999 : 210) ruang lingkup pengendalian
kualitas dapat dibedakan menjadi :
a. Pengendalian selama pengolahan atau proses yaitu
pengendalian kualitas yang dilakukan berkenaan dengan
proses secara beruntun dan teratur terhadap barang-barang
yang akan diproses.
b. Pengendalian kualitas terhadap produk jadi, yaitu pengendalian
yang dilakukan terhadap hasil akhir produksi agar barang yang
masih rusak atau kurang memenuhi syarat tidak lolos kepada
konsumen.
I. Teknik Pengendalian Kualitas
Menurut Render dan Heizer (2001 : 124) tenik pengendalian
kualitas meliputi:
1. Control chart untuk variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Variabel control chart adalah variabel bersambung yang dapat
diukur, misalnya berat dan volume. Variabel control chart yang
umum digunakan adalah :
a) Mean chart (X– chart)
Mean chart menggunakan rata-rata proses dari sampel.
Mean dari tiap sampel dihitung dan di gambar pada grafik,
titik-titik (point) tersebut merupakan mean sampel. Rumus
menentukan batas kendali.
UCL = + R
LCL = - R
Keterangan:
UCL = Batas kendali atas (upper control limit)
LCL = Batas kendali bawah (lower control limit)
= selang (range)
= nilai yang ditemukan
= rata-rata dari rata-rata sampel
b) Range chart (R-chart)
Range adalah perbedaan nilai terkecil dan terbesar dalam
sampel. Range ini lebih mencerminkan variabilitas proses
daripada kecondongan terhadap nilai mean. Rumus
menentukan batas kendali adalah :
UCLR = D 4
LCLR = D 3
R = range rata- rata dan garis tengah untuk sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Keterangan :
R = range tiap sampel
K = jumlah sampel
UCL = Batas kendali atas (upper control limit)
LCL = Batas kendali bawah (lower control limit)
2. Control chart untuk atribut
Bagan control ini digunakan bila pengukuran dari unit sampel
diklasifikasikan dalam dua kategori, misalnya baik atau buruk,
sukses atau gagal dan sebagainya. Macam control chart untuk
atribut adalah:
a) P-chart
P-chart menggunakan proporsi dari kerusakan atau
kecacatan barang dalam sampel sebagai statistic sampel.
Dengan P chart, sampel diambil secara periodik dari proses
produksi dan proporsi dari barang yang rusak atau cacat
dalam sampel ditentukan untuk melihat proporsi tersebut
masih tercakup dalam batasan control grafik. P-chart
menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
= Jumlah produk rusak
n = Jumlah sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
UCLP = + z
LCLP = - z
Keterangan
= rata –rata sampel dari proporsi kerusakan
Z = jumlah standar deviasi dari rata – rata proses
= standar deviasi dari proporsi sampel
UCL = batas kendali atas (upper control limit)
LCL = batas kendali bawah (lower control limit)
Semakin kecil nilai z, semakin sempit batasan dan grafik
semakin sensitive terhadap perubahan.
b) C-chart
C-chart digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan
perunit output. Rumus yang digunakan dalam C-chart
adalah:
Keterangan:
= Total jumlah kerusakan
= Jumlah bulan yang di observasi
Keterangan:
= Jumlah kecacatan rata-rata per unit
= Standar deviasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
UCL = batas kendali atas (upper control limit)
UCL = batas kendali bawah (lower control limit)
3. Diagram Pareto
Diagram Pareto (Pareto charts) adalah sebuah metode
untuk mengelola kesalahan, masalah atau cacat untuk
membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian
masalah. Diagram Pareto bentuknya seperti Diagram Batang,
namun tiap batangnya menunjukkan porsi permasalahan yang
terjadi dari yang paling banyak ke yang paling sedikit (Render
dan Heizer, 2005 : 266).
Gambar 2.1
Diagram Pareto
4. Diagram Sebab-Akibat
Diagram sebab-akibat merupakan salah satu dari banyak
alat yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mungkin dari terjadinya masalah-masalah mutu dan lokasi
pemeriksaan, yang juga disebut Diagram Isikawa atau Diagram
Tulang Ikan. Cara untuk memulai suatu diagram sebab-akibat
adalah dengan menggunakan empat kategori (4M) : material
(bahan-bahan untuk produksi), mesin/peralatan, tenaga kerja,
dan metode kerja (Render dan Heizer 2001 : 107).
Gambar 2.2
Diagram Sebab-Akibat
Bahan Baku Metode
MASALAH
Manusia Mesin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah
perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
yang memproduksi air minum murni. Perusahaan ini berdiri pada
bulan April 2004 di kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan,
Surakarta tepatnya di Jl. KH. Agus Salim No. 36 B dengan SIUP. No
517/0253/PK/VI/2004 dan BPOM RI MD : 249111001296.
Produk yang dihasilkan yaitu air minum murni “KAAFUR”. Air
minum murni ini adalah proses filter berteknologi tinggi dengan tingkat
kemurnian sampai 99% diukur dengan Elektrolisa air dan TDS (Total
Dissolved Solid), didukung proses akhir ozonisasi dan (Ultraviolet) UV,
sehingga tidak ada apa-apa lagi, termasuk mineral. Air minum ini
tidak berlumut bila dijemur dalam waktu sekian tahun. Bagi orang
yang belum terbiasa minum air murni “KAFUUR” kesan pertama
terkadang terasa pahit, karena “KAFUR” adalah air murni yang tidak
ada apa-apanya lagi dalam air, termasuk garam dan gula. Rasa pahit
itu sebagai salah satu proses pelarutan toxic atau racun berupa
endapan-endapan yang tidak berguna bagi tubuh, sehingga saat
pelarutan itu timbul rasa pahit.
Produk air minum ini awal berdirinya bernama Tasnim dengan
mengusung “Air Minum Kesehatan” kemudian pada awal tahun 2005,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Tasnim berubah nama menjadi Kaafur, karena pada waktu didaftarkan
untuk SNI ( Standart Nasional Indonesia) di Jakarta, sudah ada yang
mendaftarkan dengan nama Tasnim, sehingga harus mengubah nama
menjadi Kaafur sampai dengan sekarang. Nama Kaafur itu sendiri
berasal dari nama bahasa arab yang artinya air yang turun dari surga.
Air minum Kaafur telah mencapai perkembangan yang cukup
menggembirakan. Semula dari kapasitas produksi 10.000 Lt/hari
menjadi 20.000 Lt/hari. Perusahaan Air Minum Murni KAAFUR
diproduksi dalam 5 varian produk, yaitu cup/gelas 240 ml, botol 1500
ml, 600 ml, 330 ml, dan galon 19 liter. Peningkatan mutu dan
kepuasan pelanggan merupakan komitmen dari CV. Al ABRAR Divisi
AMDK Kaafur sebagai perusahaan pendistribusian air minum murni,
dengan menetapkan kebijakan mutu sebagai berikut :
1. Memproduksi AMDK sesuai dengan Standar Nasioanal
Indonesia.
2. Berupaya mengelola perusahaan secara profesional dengan
melibatkan tanggung jawab seluruh karyawan.
3. Menjamin kontinuitas produk dan kepuasan pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. TUJUAN PERUSAHAAN
CV. Al Abrar Divisi AMDK Kaafur didirikan memiliki dua tujuan
baik secara umum maupun khusus.
Tujuan Umum :
1. Memenuhi kebutuhan, memberi kepuasan dan pelayanan yang
baik bagi pelanggan.
2. Membantu pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Tujuan Khusus :
Untuk memperoleh keuntungan yang digunakan sebagai
sumber penghasilan perusahaan guna kelangsungan hidup
perusahaan dan sebagian keuntungannya merupakan pendapatan
yayasan untuk sabilillah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Gambar 3.1
Struktur Organisasi CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur
Berdasarkan gambar di atas dapat diuraikan tugas dan
tanggung jawab dari tiap kegiatan dalam struktur organisasi CV. Al
ABRAR Divisi AMDK Kaafur adalah sebagai berikut :
DIREKTUR
Kabag Keuangan
Seksi Produksi
Seksi Maintence
QUALITY ASSURANCE
KEPALA DIVISI
Kabag Pengadaan & Gudang
Kabag Produksi &
QC
Kabag Pemasaran
Kabag PPIC
Kabag Umum & Personalia
Seksi Administrasi
DIREKTUR
QUALITY ASSURANCE
Kabag Pemasaran
Kabag PPIC
Kabag Umum & Personalia
Seksi Cleaning Service
Seksi Transportasi
Seksi Penjualan
Kabag Keuangan
Seksi Produksi
Seksi Maintenance
Kabag Pengadaan & Gudang
Kabag Produksi &
QC
Seksi Administrasi
QUALITY ASSURANCE
Kabag Pemasaran
Kabag PPIC
Kabag Umum & Personalia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1. Direktur
a) Menentukan misi dan tujuan organisasi.
b) Memlih eksekutif.
c) Mendukung eksekutif dan tinjauan terhadap kinerjanya.
d) Memastikan perencanaan organisasi yang efektif.
e) Memastikan sumber daya yang mencukupi.
f) Menentukan dan memantau progam dan jasa organisasi.
g) Menentukan image organisasi ke publik.
h) Bertindak sebagai court of appeal (pengendalian perkara).
i) Mengukur kinerjanya sendiri.
2. Quality Assurance
a) Menyelenggarakan kegiatan berdasarkan panduan mutu.
b) Membuat perhitungan biaya, tinjauannya berdasarkan kualitas.
c) Menindak lanjuti rencana mutu.
d) Melakukan pengontrolan proses dengan teknik statistik.
e) Melakukan analisa penyebab kegagalan.
f) Dalam bertindak mewakili/persetujuan ketiga pihak.
g) Mengadakan sitem audit.
3. Kepala Divisi
a) Semua kebijakan perusahaan termasuk kebijkan serta sasaran
mutu yang ingin dicapai.
b) Melakasanakan tinjauan manajemen sesuai dengan jangka waktu
yang telah ditetapkan.
c) Pemilihan pemasok komponen produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d) Pemeriksaan pemasok komponen produksi.
e) Pemeriksaan pemasok bahan penolong/komponen produksi.
f) Menentukan pembelian dengan sistem kredit.
g) Memeriksa keuangan perusahaan.
h) Mengadakan perjanjian dengan pihak luar.
i) Melaksanakan perubahan-perubahan yang diperlukan.
j) Memberikan pengarahan kepada seluruh personel.
4. Kepala Bagian PPIC
a) Membuat planning produksi dan pemasaran berdasarkan repeat
order.
b) Menbuat statistik dari data pemasaran dan produksi.
c) Memonitor perkembangan/prestasi pelanggan.
d) Memonitor sirkulasi galon di pelanggan.
e) Melakukan analisa secara berkala.
5. Kepala Bagian Produksi
a) Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalanya kegiatan produksi.
b) Mengendalikan proses produksi agar hasilnya selalu sesuai dengan
yang direncanakan.
c) Menjamin bahwa bahan baku, bahan penolong dan bahan
kemasan yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan.
d) Menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
e) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan
kegiatan produksi.
6. Kepala Bagian Quality Control
a) Cek harian
Memeriksa kondisi air baku.
a. Sebelum proses produksi (chek physic).
b. Saat air datang dari supplier.
b) Cek mingguan
Memerikasa bakteriologis air produk yang siap diisikan.
c) Cek bulanan
Memerikasa bakteriologis air baku yang akan diproses.
d) Cek insidentil
1) Memeriksa kondisi fisik produk jadi (galon, cup/gelas, botol 600
ml, dan botol 1500 ml) setiap selesai produksi.
2) Memeriksa bakteriologis produk jadi (galon, cup/gelas, botol 600
ml, dan botol 1500 ml).
3) Melakukan pemeriksaan ulang terhadap produk di-complain
konsumen.
4) Mencatat produk yang tidak sesuai dengan standar.
5) Melakukan pemeriksaan terhadap bahan pembantu yang akan
dipakai untuk proses produksi.
6) Mendata peralatan yang telah dan akan diproduksi.
7) Menjamamin bahwa urutan produksi sudah sesuai degan
persyaratan SNI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
7. Kepala Bagian Keuangan
a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan
agar sesuai dengan anggaran.
b) Mengendalikan piutang perusahaan.
c) Bertanggug jawab atas keluaran dan masuknya keuangan
perusahaan.
8. Kepala Bagian Umum Dan Personalia
a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
pengadaan bahan, suku cadang, mesin, peralatan, dan
kepegawaian.
b) Merencanakan penerimaan dan penempatan karyawan sesuai
dengan yang dibutuhkan.
c) Merencanakan dan mengendalikan pelatihan/kursus terhadap
karyawan dalam rangka peningkatan untuk pelaksanaan tugas.
9. Kepala Bagian Pemasaran
a) Bertanggung jawab terhadap pemasaran produk.
b) Memajukan perluasan pasar.
c) Membuat perencanaan pemasaran produk, termasuk cara
pengirimanya.
d) Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan serta
mengevaluasi perbaikan yang diperlukan.
10. Kepala Bagian Pengadaan Dan Gudang
a) Mempersiapkan data barang kebutuhan pabrik yang akan dibeli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Mengadakan negosiasi dengan supplier.
c) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi
pembelian.
d) Mencatat daftar sub kontrak berterima.
11. Seksi Administrasi
a) Mencatat order dari customer.
b) Merangkum dan melakukan koreksi terhadap laporan pemasaran,
produksi, dan pegeluaran gudang.
c) Melaksanakan kegiatan surat-menyurat.
d) Melaksanakan tindakan koreksi pada kartu debitur.
12. Seksi Produksi
a) Melaksanakan proses produksi : gallon, botol, gelas.
b) Memperhatikan standar operasional.
a. Proses pencucian kemasan.
b. Proses pencucian, penutupan dan pengepakan.
c) Melakukan proses inspeksi produk yang dihasilakan, segera
melapor jika terjadi penyimpangan dari standar yang ditentukan.
d) Mengirimkan atau menyerahkan hasil produksi ke gudang dalam
keadaan tertata rapi.
e) Menjaga kebersihan mesin, lokasi pekerjaan dan peralatan kerja.
13. Seksi Maintenance
a) Menjamin bahwa seluruh peralatan dan mesin dalam keadaan baik
dan siap dioperasikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
b) Melakukan dan memelihara mesin dan peralatan.
c) Melakukan perbaikan mesin dan peralatan.
d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan
pemeliharaan dan perbaikan peralatan.
e) Menjamin keadaan barang digudang dari kerusakan, penurunan
kualitas serta kehilangan.
14. Seksi Transportasi
a) Mengirim produk ke konsumen sesuai instruktur kepala bagian
pemasaran.
b) Melakukan perawatan mobil.
c) Menjamin bahwa mobil dalam keadaan baik dan sipa untuk
dioperasikan.
15. Seksi Penjualan
a) Menyiapkan produk yang akan dipasarkan.
b) Mengadkan kontrak/negosiasi dengan para pembeli/pelanggan.
c) Menjamin barang yang dipasarkan sampai kepelanggan.
d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi
penjualan.
e) Bertanggung jawab terhadap kebersihan seluruh lokasi
perusahaan.
f) Menyimpan dan memelihara peralatan kebersihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
D. ASPEK PERSONALIA
1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah pegawai pada CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur
dari bulan ke bulan mengalami perubahan. Hal ini disebabkan
tingkat volume produksi dan permintaan dari pelanggan.
CV. Al ABRAR Devisi AMDK Kaafur bulan Febuari 2011 ini
memiliki jumlah karyawan sebanyak 31 orang, dengan perincian
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 3.1 Data Jumlah Tenaga Kerja
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur Tahun 2011
Sumber : CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Divisi 1
2 Kabag PPIC 1
3 Kabag Keuangan 1
4 Kabag Umum & Personalia 1
5 Kabag Pemasaran 1
6 Kabag Produksi & QC 1
7 Kabag Pengadaan & gudang 1
8 Seksi Administrasi 1
9 Seksi Produksi 10
10 Seksi Maintenance 1
11 Seksi Tranportasi 8
12 Seksi Penjualan 5
13 Seksi Cleaning Service 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Pembagian Kerja
Sistem kerja dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Shift I : Shift ini untuk karyawan kantor dan karyawan bagian
produksi yang masuk pagi.
b. Shift II :Shift ini untuk karyawan bagian produksi saja yang
masuk malam.
Pembagian waktu kerja di perusahaan ini adalah :
Shift I :
a. Hari Senin – Kamis
Jam kerja mulai 08.00 WIB – 16.00 WIB, dengan jam
istirahat 12.00 WIB – 13.00 WIB.
b. Hari Jum’at
Jam kerja mulai 08.00 WIB – 16.00 WIB, dengan jam
istirahat 11.30 WIB – 13.00 WIB.
c. Hari Sabtu
Jam kerja mulai 08.00 WIB – 14.30 WIB, dengan jam
istirahat 12.00 WIB – 13.00 WIB.
d. Hari Minggu
Jam kerja mulai 08.00 WIB – 16.00 WIB, dengan jam
istirahat 12.00 WIB – 13.00 WIB.
Shift II :
Hari Senin – Sabtu
Jam kerja mulai 16.00 WIB – 24.00 WIB, dengan jam
istirahat 18.00 WIB – 19.00 WIB.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan yang diterapkan oleh CV Al ABRAR
Divisi AMDK Kaafur adalah:
a. Upah Bulanan
Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan tetap dan
diberikan setiap bulannya. Yang meliputi karyawan staff
kantor, karyawan produksi, dan keamanan.
b. Upah Mingguan
Yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu. Upah ini
diberikan untuk karyawan tidak tetap yaitu pada karyawan
bagian produksi.
4. Kesejahteraan Karyawan
Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan
semangat kerja karyawan, maka perusahaan CV. Al ABRAR Divisi
AMDK Kaafur selain memberikan upah juga memberikan
kebijakan yang menyangkut kesejahteraan karyawan yaitu :
a. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya), yaitu tunjangan
kesejahteraan yang diberikan setiap akhir tahun atau libur
hari raya.
b. Untuk karyawan yang sudah berkeluarga berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari
perusahaan terhadap (suami, istri ataupun anak-anaknya ).
c. Memberikan pakaian seragam kepada seluruh karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
d. Setiap bulannya perusahaan memberikan fasilitas 3 buah
galon air murni kepada setiap karyawannya.
E. ASPEK PRODUKSI
1. Hasil Produksi
Perusahaan CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur
menghasilkan produk dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Adapun
produk-produk yang dihasilkan perusahaan CV. Al ABRAR Divisi
AMDK Kaafur dalah sebagai berikut :
a. Galon 19 liter
b. Botol 1500 ml
c. Botol 600 ml
d. Botol 330 ml
e. Gelas/cup 240 ml
2. Bahan-bahan yang Digunakan
a. Bahan Produksi
Proses produksi pada CV. Al ABRAR Divisi AMDK
Kaafur merupakan proses produksi terus menerus atau proses
produksi continue. Bahan baku yang digunakan adalah air
yang diambil dari sumber yang terjamin kualitasnya, untuk itu
beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjamin kualitas
air meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
1) Pemeriksaan organoleptik, fisika, kimia, microbiologi, dan
radio aktif.
2) Sumber air baku harus terlindungi dari pencemaran kimia
dan microbiologi yang bersifat merusak atau mengganggu
kesehatan.
b. Bahan Penolong yang Digunakan adalah :
1) Kemasan galon, botol, dan cup
2) Tutup galon, botol, dan Lidcup
3) Seal galon dan botol
4) Stiker galon dan botol
5) Double tape
6) Kardus
3. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi
AMDK harus terbuat dari bahan yang tara pangan (food grade)
tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan kimia. Dalam
melaksanakan proses produksi, perusahaan CV. Al ABRAR Divisi
AMDK Kaafur menggunakan mesin dan peralatan produksi
berupa:
a. Bak atau tangki penampung air beku
b. Unit pengolahan air (water treatment)
Unit pengolahan air harus meempunyai alat desinfeksi
(ozonator, lampu UV atau alat lain yang mempunyai dapat
terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
1) Prefilter
2) Filter carbon Aktif
3) Microfilter
c. Mesin pencuci kemasan (bottle washer).
d. Mesin pengisi kemasan (filling machine).
e. Mesin penutup kemasan (capping machine).
Selain itu seluruh mesin dan peralatan yang kontak
langsung dengan air harus terbuat dari bahan yang tara pangan
(food grade), tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan kimia.
4. Proses Produksi
Secara garis besar proses produksi pada CV. Al ABRAR
Divisi AMDK Kaafur adalah sebagai berikut:
a. Penyediaan Air Baku
Pada tahap ini dilakukan proses pemompaan air
baku dari sumbernya, yaitu air sumur ke dalam tangki-
tangki penampungan air baku. Dalam tahap ini kandungan
mineral (TDS) dalam tangki penampungan air baku masih
tinggi sekali yaitu ± 200 – 300 ppm.
b. Pengolahan Air Baku Menjadi Air Setengah Jadi
Tahap selanjutnya adalah pengolahan dari air baku
menjadi air setengah jadi, dimana pada tahap ini dilakukan
proses filtrasi dengan menggunakan pasir kuarsa dan filter
10 micron. Filtrasi ini dilakukan dengan tujuan untuk
menyaring partikel-partikel kasar yang ada dalam air
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
tersebut. Setelah dilakukan proses filtrasi dilanjutkan
dengan proses penukaran ion, yaitu unsur mineral yang
terdapat dalam bahan baku dihilangkan yaitu dengan
mengikat ion positif dan ion negative yang diproses melaui
tabung kation dan tabung anion. Pada proses penukaran
ion ini, TDS air yang tadinya ± 200 ppm menjadi < 50 ppm.
Setelah itu dimasukkan ke dalam tangki-tangki
penampungan air berkapasitas 8.000 liter.
c. Pengolahan Air Setengah Jadi Menjadi Air Jadi
Setelah dilakukan proses pengolahan air baku
menjadi air setangah jadi, tahap selanjutnya adalah
pengolahan dari air setengah jadi menjadi air jadi. Pada
tahap ini sama seperti pada tahap proses pengolahan air
baku menjadi air setengah jadi, yaitu dengan melakukan
penukaran ion dan ditambah dengan proses filter dengan
karbon aktif, prose ini bertujuan untuk menyerap bau, rasa,
warna, sisa khlor dan bahan anorganik. Setelah itu
dimasukan ke dalam bak penampungan air berkapasitas
6.000 liter. Pada tahap ini TDS air dapat turun lagi menjadi
< 3 ppm.
d. Penyaringan dengan Mikrofilter
Penyaringan dengan menggunakan filter micro ini
merupakan penyaringan bertingkat, karena menggunakan
filter berukuran 5 µ, 3 µ, dan 1 µ. Filter ini berfungsi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
menyaring partikel-partikel halus dan menghilangkan sisa-
sisa anorganik maupun koloid.
e. Desinfeksi dengan Ozon dan Ultraviolet (UV)
Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam tangki
pencamur ozon dan selama ozon masih dalam kemasan.
Kadar ozon pada tangki pencamur minimal 0,6 ppm dan
kadar residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar antara
0,1-0,4 ppm. Pemeriksaan kadar residu ozon dilakukan
secara periodik dan didokumentasikan dalam administratif
perusahaan. Tindakan desinfeksi ini dapat ditambah
dengan melakukan penyinaran dengan lampu Ultra Violet
(UV). Dengan catatan, apabila menggunakan lampu ultra
violet (UV) harus dengan panjang gelombang 254 nm atau
2573 A dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per
. Tujuan dari proses desinfeksi ini adalah untuk
mematikan bakteri-baketri yang masih hidup. Kemudian
dimasukan ke dalam tandon stenlis dengan kapasitas 1.500
liter air.
f. Pengisian, Penutupan dan Pengepakan
1) Pengisian dan penutupan
Setelah dilakukan proses pengolahan air bahan
baku menjadi air jadi, maka air murni siap untuk diisikan
kedalam galon, botol, dan gelas yang proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pengisiannya dengan menggunakan mesin yang sudah
terotomatis.
Pengisian dan penutupan botol atau gelas harus
dilakukan dengan cara yang higienis dalam ruang
pengisian yang bersih dan saniter. Suhu dalam ruang
pengisian maksimal 25
2) Pengepakan
Tahap terakhir adalah pengepakan. Pengepakan
terhadap produk yang sudah jadi ini dapat berupa :
kotak karton, shrink plastik, atau krat plastik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 3.2 Alur Proses Produksi CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
Air Sumber/air baku
Sand Filter
Carbon Filter
Storage Tank
Storage Tank I
Storage Tank II
CF 10 µ CF 5 µ
CF 1 µ
Ozon Generation
Ultra Violet
Finish Tank
Cup/gelas Botol Galon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
F. ASPEK PEMASARAN
Untuk meningkatkan dan memajukan hasil usaha, perusahaan
CV. Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur dalam memasarkan hasil
produksinya mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas,
diantaranya : Surakarta, Semarang, Ungaran, Boyolali, Pacitan,
Wonogiri, Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, dan Sragen. Untuk
memasarkan hasil produksinya, perusahaan menggunakan saluran
distribusi lansung dan tidak langsung, artinya distribusi barang dari
produsen langsung kepada konsumen dan dari produsen ke
konsumen lewat penyalur terlebih dahulu.
G. LAPORAN MAGANG KERJA
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan
yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dengan cara diterjunkan
secara langsung ke dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa
dapat melihat secara langsung aplikasi dari berbagai teori yang
telah dipelajari dalam perkuliahan. Magang kerja ini wajib
dilakukan oleh setiap mahasiswa Diploma Tiga jurusan
Manajemen Industri pada semester akhir. Lamanya pelaksanaan
magang kerja, yaitu minimal selama satu bulan. Karena magang
kerja juga membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas
akhir. Perusahaan yang menjadi tujuan magang kerja yaitu
perusahaan yang bersifat produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja
Tempat pelaksanaan kerja di CV. Al ABRAR Divisi AMDK
Kaafur yang berlokasi di Jl. KH. Agus Salim No. 36 B, Kel.
Sondakan, Kecamatan Laweyan, Surakarta. Waktu pelaksanaan
magang kerja dimulai dari tanggal 1 februari 2011 – 28 februari
2011.
3. Prosedur Magang Kerja
Selama dalam kegiatan magang kerja, perusahaan
memberikan beberapa prosedur atau peraturan yang harus ditaati
oleh mahasiswa antara lain sebagai berikut :
a) Mahasiswa wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi.
b) Magang Kerja dilaksanakan mulai jam 08.00 – 16.00 WIB
c) Setiap harinya, mahasiswa diharap lapor kepada keamanan
pabrik (security) untuk melakukan absensi daftar hadir.
4. Tujuan Magang Kerja
Membandingkan ilmu–ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan dengan aplikasi di lapangan yang dilaksanakan di CV.
Al ABRAR Divisi AMDK Kaafur yaitu :
a) Mahasiswa dapat melihat secara langsung aplikasi dari
berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.
b) Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
langsung mengenai berbagai aktivitas dalam dunia kerja.
c) Setelah lulus diharapkan mahasiswa mampu mengatasi
permasalahan – permasalahan di dunia kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
5. Kegiatan Magang Kerja
a) Minggu I ( Tanggal 1 – 4 Februari 2011 )
1) Pengenalan lingkungan perusahaan.
2) Monitoring proses kerja karyawan & mesin.
b) Minggu II ( Tanggal 7 – 11 Februari 2011 )
1) Mengamati proses produksi dari awal sampai akhir.
2) Mencatat jumlah kerusakan produksi cup/gelas per hari.
c) Minggu III ( Tanggal 14 – 18 Februari 2011 )
1) Membantu bagian produksi cup/gelas.
2) Membantu bagian produksi botol.
3) Membantu bagian produksi galon
d) Minggu IV ( Tanggal – 21 – 25 Februari 2011 )
1) Mengumpulkan data mengenai sejarah perusahaan,
proses produksi, struktur organnisasi, dan jumlah
kerusakan galon per bulan.
H. PEMBAHASAN MASALAH
1. Analisis C-chart
Peta pengendalian C-chart ini digunakan untuk
mengadakan pengujian terhadap kualitas proses produksi dengan
mengetahui banyaknya kesalahan pada unit produk sebagai
sempelnya dan untuk mengetahui kerusakan produk masih dalam
batas pengendalian atau tidak. Berikut ini adalah data kerusakan
galon pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur selama satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
periode yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember
2010.
Tabel 3.2 Data Kerusakan Galon Tahun 2010 CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur.
Sumber : CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
No
Bulan
Jumlah
1 Januari 188
2 Febuari 96
3 Maret 203
4 April 182
5 Mei 97
6 Juni 142
7 Juli 233
8 Agustus 247
9 September 152
10 Oktober 507
11 November 321
12 Desember 144
TOTAL 2.512
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Dari data diatas kemudian dilakukan perhitungan dengan
menggunakan C-chart, langkah perhitungannya adalah:
a) Menentukan rata-rata kerusakan dengan menggunakan
rumus:
b) Mencari standar deviasi
=
= 14,4684
c) Menentukan batas kendali atas dan batas kendali bawah,
dengan menggunakan batas toleransi 3(tiga), dengan rumus:
1. Batas kendali atas (UCL)
= 209,33 + 3 (14,4684)
= 252,7384
2. Batas kendali bawah (LCL)
= 209,33 – 3 (14,4684)
= 165,9283
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Batas kendali atas (UCL) merupakan batas toleransi
maksimum dan batas kendali bawah (LCL) merupakan batas
toleransi minimum untuk kerusakan produk yang digunakan untuk
membatasi kondisi yang ideal untuk kerusakan produk periode
2010. Batas pengendalian atas pada perusahaan sebesar
252,7384 dan batas pengendalian bawah 165,9283. Pada CV. AL
ABRAR Devisi AMDK Kaafur diharapkan kerusakan jenis galon
pada tahun 2010 tidak melebihi batas kendali atas (UCL) sebesar
252,7384 dan batas kendali bawah (LCL) sebesar 165,9283.
Apabila melebihi batas kendali atas (UCL) dan bawah (LCL) maka
akan tercipta kondisis out of control dan apabila kerusakan produk
tidak melebihi 252,7384 dan tidak kurang dari 165,9283 hal ini
dapat dikatakan bahwa kerusakan produk masih dianggap wajar.
Setelah melakukan perhitungan kemudian dapat disusun
grafik pengendalian C-chart untuk menampilkan kerusakan produk
yang masih berada di dalam garis batas pengawasan dan yang
masih berada di luar garis pengawasan. Bila digambar akan
tampak seperti gambar di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Gambar 3.3
Grafik C-chart Jumlah Kerusakan Galon per bulan
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa batas
pengendalian atas (UCL) sebesar 252,7384 dan batas
pengendalian bawah (LCL) sebesar 165,9283 dengan rata-rata
kerusakan sebesar 209,3333 dan standar deviasi sebesar
14,4684. Berdasarkan grafik di atas menunjukan bahwa masih
terjadi kerusakan yang berada dalam kondisi out of control atau
berada diluar batas kendali. Yang terjadi pada bulan Febuari, Mei,
Juni, September, Oktober, November, Desember.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
2. Analisis Diagram Pareto
Selama mengamati proses produksi jenis galon pada CV.
ALABRAR Divisi AMDK Kaafur penulis mencatat permasalahan
mengenai jenis–jenis penyebab kerusakan produk. Untuk
menganalisis permasalahan mengenai jenis-jenis penyebab
kerusakan produk tersebut, penulis menggunakan diagram pareto.
Diagram pareto merupakan metode untuk mencari
faktorfaktor yang menyebabkan kerusakan produk. Langkah
pembuatan diagram pareto adalah :
a) Menentukan presentase kerusakan untuk setiap jenis
kerusakan misalnya terdapat kerusakan a, b, atau c yang
jumlahnya masing-masing sebesara%, b%, c%.
b) Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis
kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah yang
paling kecil dari kiri ke kanan.
Presentase kerusakan dihitung dengan rumus :
% kerusakan = x 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 3.3 Jenis-jenis Kerusakan Galon Tahun 2010
CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
Sumber : Data yang diolah
No
Bulan
Jenis Kerusakan Galon
Jumlah
Bocor Atas
Bocor Tengah
Bocor Bawah
Bocor Dasar
1 Januari 39 64 53 32 188
2 Febuari 19 36 21 20 96
3 Maret 29 58 78 38 203
4 April 13 66 59 44 182
5 Mei 20 32 16 29 97
6 Juni 18 47 32 45 142
7 Juli 33 81 68 51 233
8 Agustus 42 78 80 47 247
9 September 10 71 62 9 152
10 Oktober 22 246 196 43 507
11 November 9 181 119 12 321
12 Desember 29 44 64 7 144
TOTAL
283 1004 848 377 2.512
11,25% 40,00% 33,75% 15,00% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Gambar 3.4 Diagram Pareto
Jenis Kerusakan Galon
Dari hasil persentase perhitungan kerusakan di atas
menunjukkan bahwa persentase kerusakan terbesar adalah bocor
tengah sebesar 1.004 atau 40,00%. Sedangkan persentase
kerusakan terkecil adalah bocor atas sebesar 283 atau 11,25%.
3. Anailisis Diagram Sebab-Akibat
Diagram sebab-akibat juga disebut Diagram ishikawa atau
Diagram tulang ikan. Tujuan dari penggunaan diagram sebab-
akibat ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan sehari-hari dari
pengendalian mutu. Diagram sebab-akibat juga digunakan untuk
penulusuran akar penyebab terjadinya masalah secara aktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Berikut adalah penyebab terjadinya kerusakan terjadinya
kerusakan produk jenis galon pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK
Kaafur.
Metode
Metode kurang tepat
Sosialisasi metode
Kurang merata
Penanganan Material kurang baik Kurang pengawasan
Kurang disiplin
Kualitas tidak Sesuai pesanan Kurang bertanggung jawab
Bahan Baku Manusia
Gambar 3.5 Diagram Sebab-Akibat
Produk Rusak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
a) Metode
Metode yang kurang tepat dapat mempengaruhi kualitas suatu
produk. Hal ini disebabkan karena cara penanganan yang salah
misalnya pada penanganan galon kembali dari konsumen
dilakukan pengecekan untuk melihat apakah ada galon bocor atau
tidak. Jika ada galon yang bocor dan galon tersebut masih bisa
diperbaiki sebaiknya langsung dilakukan perbaikan. Sosialisasi
yang kurang merata bisa disebabkan karena pada saat sosialisasi
metode ada beberapa karyawan yang tidak masuk kerja ditambah
tingkat pemahaman karyawan berbeda-beda.
b) Manusia
Dalam proses produksi tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap
kualitas produk. Kurangnya pengawasan dapat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Selama ini pengawasan tidak
dilakukan terus menerus hanya dilakukan sesekali, dua atau tiga
kali dalam sehari. Kedisiplinan karyawan juga kurang diperhatikan,
ada beberapa karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP). Tanggung jawab sebagai karyawan
juga perlu di perhatikan biasanya pada saat pengangkutan galon
ke armada karyawan secara tidak sengaja menjatuhkan atau
membenturkan galon sehingga galon tersebut pecah atau bocor.
c) Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang paling utama dalam proses
produksi suatu perusahaan. Bahan baku yang kurang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
biasanya disebabkan karena bahan baku tidak sesuai pesanan,
ada beberapa bahan baku yang tidak sesuai pesanan misalnya :
jika dilakukan pengecekan satu persatu maka akan terlihat pada
produk jenis galon terdapat galon yang mempunyai kualitas yang
berbeda-beda, ada galon yang jika ditekan maka akan penyok ada
juga yang ditekan tidak penyok. Penanganan bahan baku yang
kurang baik juga dapat mempengaruhi awet tidaknya bahan baku
tersebut. Misalnya pada produk jenis galon jika pada saat
pengangkutan atau penurunan galon dari armada dibanting maka
lama kelamaan galon tersebut akan pecah atau bocor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan tentang pengendalian
kualitas jenis galon pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan
metode C-chart dapat diketahui bahwa batas pengendalian atas
(UCL) sebesar 252,7384 dan batas pengendalian bawah (LCL)
sebesar 165,9283 dengan rata-rata kerusakan sebesar 209,3333
dan standar deviasi sebesar 14,4684. Berdasarkan analisis
dengan menggunakan metode C-chart menunjukan bahwa masih
terjadi kerusakan yang berada dalam kondisi out of control atau
berada diluar batas kendali yang terjadi pada bulan Febuari, Mei,
Juni, September, Oktober, November, dan Desember. Dari data
kerusakan galon pada tahun 2010 CV. AL ABRAR Divisi AMDK
Kaafur terjadi kerusakan paling besar hingga melewati batas
pengendalian atas (UCL) yaitu pada bulan Oktober sebesar 507.
Karena pada bulan tersebut galon yang rusak sudah mencapai
batas pemakaian, rata-rata batas pemakaian galon mencapai 3
hingga 6 tahun tergantung kualitas galon tersebut.
2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan diagram pareto
dapat diketahui tingkat kerusakan paling besar adalah bocor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
tengah sebesar 1.004 atau 40,00% kemudian bocor bawah
sebesar 848 atau 33,75% setelah itu bocor dasar sebesar 377
atau 15,00% dan kerusakan terkecil adalah bocor atas sebesar
283 atau 11,25%.
3. Berdasarkan analisis dengan diagram sebab-akibat dapat diketahui
faktor-faktor penyebab kerusakan galon pada CV. AL ABRAR
Divisi AMDK Kaafur yaitu :
a) Metode
Metode yang digunakan kurang tepat dan sosialisasi
metode yang kurang merata.
b) Manusia
Kurangnya pengawasan terhadap kinerja karyawan,
karyawan kurang disiplin tidak mematuhi standar
operasional prosedur yang ada, dan tanggung jawab
sebagai karyawan kurang.
c) Bahan Baku
Bahan baku tidak sesuai dengan pesanan, dan
penanganan bahan baku yang kurang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
B. Saran
Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil
penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran yang
diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan untuk
menentukan langkah lebih lanjut mengenai pengendalian kualitas :
1. Pengendalian kualitas pada CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur
perlu ditingkatkan lagi karena pada tahun 2010 produk yang
dihasilkan masih belum memenuhi standar yang diharapkan
sebab masih ada kerusakan yang melebihi batas kendali atau out
of control yakni pada bulan Febuari, Mei, Juni, September,
Oktober, November, dan Desember. Kerusakan itu disebabkan
oleh metode yang kurang tepat, kurangnya pengawasan terhadap
kinerja karyawan, dan bahan baku tidak sesuai pesanan atau
penanganan bahan baku yang kurang baik.
2. Perlu adanya perbaikan metode dengan cara pengecekan galon
lebih teliti dan melakukan analisa untuk mengetahui penyebab
kerusakan galon tersebut. Selain itu perlu adanya pengawasan
terhadap kinerja karyawan bisa dilakukan dengan cara memasang
camera CCTV untuk memonitoring kinerja karyawan selama
proses produksi. Bahan baku juga perlu diperhatikan, jika terdapat
bahan baku yang tidak sesuai pesanan sebaiknya perusahaan
tidak menerima bahan baku tersebut atau mereturnya.
Penanganganan galon sebaiknya harus sesuai dengan
prosededur kerja yang telah ditetapkan perusahaan.