analisis pengaruh harga dan pelayanan terhadap an jasa layanan pada salon aniq kedungwuni
DESCRIPTION
ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PELAYANAN TERHADAP PERMINTAAN JASA LAYANAN PADA SALON ANIQ KEDUNGWUNIRESUME SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas PekalonganOleh : ASIH TRISNAWATI NPM : 02.2615 EFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEKALONGAN 2007BAB I PENDAHULUANKesuksesan bisnis salon kecantikan tergantung pada kemampuan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan dengan konsisten. BisnisTRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PELAYANAN TERHADAP PERMINTAAN JASA LAYANAN
PADA SALON ANIQ KEDUNGWUNI
RESUME SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikanProgram Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Pekalongan
Oleh :
ASIH TRISNAWATI
NPM : 02.2615 E
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PEKALONGAN
2007
BAB I
PENDAHULUAN
Kesuksesan bisnis salon kecantikan tergantung pada kemampuan untuk
memberikan kepuasan bagi pelanggan dengan konsisten. Bisnis salon yang sukses
adalah yang memberikan service yang terbaik, menggunakan produk yang berkualitas
dan menyediakan suasana yang menyenangkan dengan harga yang sesuai. Pelanggan
bisnis ini bersedia membayar harga tinggi untuk pelayanan yang memuaskan mereka
untuk perubahan penampilan fisik bahkan relaksasi mental.
Persyaratan untuk memulai bisnis salon adalah dengan memiliki cukup modal.
Besarnya modal yang anda butuhkan untuk memulai bisnis ini tergantung dari tipe,
kualitas dan pilihan model salon, deposit penyewaan dan penggunaan, hal-hal lainnya
termasuk perbaikan, penyewaan, inventarisasi pembukaan dan peralatan yang akan anda
gunakan.
Sebuah salon biasanya menawarkan service berikut:
Rambut: gunting rambut, merapihkan rambut & style; highlights/foils & weaving;
perawatan rambut & kulit; relaksasi, perms, cat rambut; sampo dan pelembab;
mengeriting, memperbaiki waving. Kuku: manikur, pedikur, mengecat, membentuk
kuku, memperbaiki kuku, perawatan tangan. Perawatan kulit: Facial, waxing tubuh,
pijat.
Dalam mengelola salon agar tidak tersingkir ditengah persaingan antar
pengusaha salon, diperlukan usaha-usaha tertentu agar salon kecantikannya tetap eksis
dan di sukai konsumen, dengan cara mengetahui kebutuhan, keinginan, harapan
konsumen karena sangat penting bagi keberhasilan suatu usaha salon kecantikan.
Diantara pengusaha salon kecantikan yang ada di Pekalongan adalah salon
kecantikan Aniq Salon yang berdiri sejak tahun 2000. Dengan usia yang begitu muda,
Aniq Salon mahir dalam menjaring konsumen agar melakukan perawatan pada salonnya
dengan memahami segala keinginan dan kebiasaan konsumennya, yaitu dengan
memberikan layanan yang ditawarkan berupa potong rambut, keriting rambut,
rebonding, creambath, semir rambut, facial, body scrub.
Ditengah persaingan antar pengusaha salon kecantikan, diperlukan usaha-usaha
tertentu agar salon kecantikannya tetap eksis dan di sukai konsumen, dengan cara
mengetahui kebutuhan, keinginan, harapan konsumen karena sangat penting bagi
keberhasilan suatu usaha salon kecantikan.
Meskipun banyak pesaing bermunculan ternyata Aniq Salon masih tetap
diminati dan disukai konsumen karena selalu memperhatikan keinginan dari konsumen
akan permintaan jasa layanannya. Dari hal tersebut maka Aniq Salon selalu berhati-hati
dalam menetapkan harga jasa pelayanannya dengan mengimbangi dengan pemberian
service yang memuaskan dari karyawannya yang selalu mengikuti mode dan trend yang
ada.
BAB II
PERMASALAHAN
Perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada pengaruh antara harga dan pelayanan terhadap permintaan jasa
pelayanan salon ?
2. Variabel mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap permintaan jasa
pelayanan salon ?
BAB III
ANALISIS PEMBAHASAN
Untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh, terlebih dahulu akan
dilakukan pembahasan mengenai karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen
tersebut meliputi ; jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan dan
intensitas kedatangan pada Salon Aniq Kedungwuni. Berdasarkan jawaban kuesioner
yang diterima, dapat diketahui karakteristik konsumen, adalah sebagai berikut :
3.1. Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen dalam penelitian ini, diukur dalam 5 indikator, yaitu : jenis
kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan dan intensitas kedatangan.
1. Jenis Kelamin
Karakteristik konsumen menurut jenis kelamin dari 150 konsumen yang paling
banyak adalah berjenis kelamin perempuan sebesar 114 orang (76 %). Hal ini
berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa wanita
lebih memperhatikan terhadap masalah kecantikan daripada laki-laki.
2. Usia Konsumen
Karakteristik konsumen menurut usia dari 150 konsumen yang paling banyak
adalah berumur kurang dari 25 tahun sebanyak 115 orang (76,7 %) serta yang
paling sedikit adalah berumur lebih dari 40 tahun sebanyak 2 orang (1,3 %). Hal
ini berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa usia
kurang dari 25 tahun lebih banyak yang kesalon untuk mempercantik diri
dibandingkan dengan usia 25 s/d 40 tahun dan usia lebih dari 40 tahun.
3. Jenis Pekerjaan
Karakteristik konsumen menurut jenis pekerjaan dari 150 konsumen yang
paling banyak adalah memiliki profesi kerja sebagai (guru, dosen dan
TNI/POLRI) sebanyak 41 orang (27,3 %) serta yang paling sedikit adalah
pedagang sebanyak 10 orang (6,7 %). Hal ini berdasarkan observasi yang
dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa profesi kerja (guru, dosen dan
TNI/POLRI) lebih banyak yang datang kesalon untuk menjaga penampilan
dengan mengikuti trend masa kini daripada pegawai swasta, pedagang, PNS,
wiraswasta dan pekerjaan lain-lain.
4. Tingkat Penghasilan
Karakteristik konsumen menurut tingkat penghasilan dari 150 konsumen yang
paling banyak adalah berumur kurang dari 25 tahun sebanyak 115 orang (76,7
%) serta yang paling sedikit adalah berumur lebih dari 40 tahun sebanyak 2
orang (1,3 %). Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti
ditemukan bahwa tingkat penghasilan kurang dari Rp 1,5 juta lebih banyak
dibandingkan tingkat penghasilan Rp 1,5 s/d 2,5 juta maupun tingkat
penghasilan lebih dari Rp 2,5 juta.
5. Intensitas kedatangan pada Salon Aniq Kedungwuni
Karakteristik konsumen menurut intensitas kedatangan pada Salon Aniq
Kedungwuni dari 150 konsumen yang paling banyak adalah pernah sebanyak 3
kali sebesar 51 orang (34 %) serta yang paling sedikit adalah pernah datang
lebih dari 5 kali sebesar 15 orang (10 %). Hal ini berdasarkan observasi yang
dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa kebanyakan konsumen pernah datang
3 kali ke Salon Aniq untuk melakukan perawatan kecantikan maupun hanya
sekedar potong rambut.
3.2. Analisis Harga
Untuk mengetahui pendapat dari responden mengenai harga jasa layanan pada
Salon Aniq Kedungwuni dapat dilihat pada data berikut :
Tabel 3.1
Pendapat Responden Mengenai Harga
No Pertanyaan Jawaban (%) Jml
(%) SS S N TS STS
1 Harga yang ditetapkan Aniq Salon sangat terjangkau
47 60 26 17 0 150
Persentase 31,3 40 17,3 11,4 - 100
2 Harga sesuai dengan jasa layanan yang diberikan
42 55 32 15 6 150
Persentase 28 36,7 21,3 10 4 100
Sumber : data primer yang diolah
3.3. Analisis Pelayanan
Untuk mengetahui pendapat dari responden mengenai pelayanan yang diberikan
dari Salon Aniq Kedungwuni dapat dilihat pada data berikut :
Tabel 3.2
Pendapat Responden Mengenai Pelayanan
No Pertanyaan Jawaban (%) Jml
(%)SS S N TS STS
Keandalan
1 Hanya dalam memberikan pelayanan kepada konsumen sangat ramah
26 68 36 17 3150
Persentase 17,3 45,34 24 11,3 2 1002 Pelayanan yang diberikan karyawan sangat cepat 46 60 27 14 3 150
Persentase 30,67 40 18 9,33 2 100Kesigapan
3 Kemampuan karyawan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan
41 62 31 14 2150
Persentase 27,34 41,33 20,67 9,33 1,33 1004 Tindakan cepat saat pelanggan membutuhkan
pelayanan48 54 29 15 4
150Persentase 32 36 19,33 10 2,67 100Jaminan
5 Pengetahuan dan kemampuan karyawan tentang mode
54 55 29 10 2150
Persentase 36 36,67 19,33 6,67 1,33 1006 Jaminan terhadap permintaan jasa pelayanan 43 50 32 20 5 150
Persentase 28,67 33,33 21,33 13,33 3,34 100Kemudahan
7 Memberi perhatian khusus pada setiap pelanggan 36 74 26 14 0 150Persentase 24 49,34 17,33 9,33 - 100
8 Pelayanan kepada pelanggan tanpa memandang status sosial
41 65 32 10 2 150
Persentase 27,34 43,33 21,33 6,67 1,33 100Kondisi Fisik
9 Kelengkapan dan kebersihan ruangan 37 41 56 13 3 150Persentase 24,67 27,33 37,33 8,67 2 10010 Penataan desain eksterior dan interior pada
ruangan bagus dan terasa nyaman36 45 41 23 5 150
Persentase 24 30 27,33 15,33 3,34 100Sumber : data primer yang diolah
3.4. Analisis Permintaan
Untuk mengetahui pendapat dari responden mengenai permintaan jasa layanan
pada Salon Aniq Kedungwuni dapat dilihat pada data berikut :
Tabel 5.8
Pendapat Responden Mengenai Permintaan Jasa Layanan Salon
No Pertanyaan Jawaban (%) Jml
(%) A B C D E
1 Intensitas kedatangan pada
salon
15 24 37 51 23 150
Persentase 10,00 16,00 24,67 34,00 15,33 100
Sumber : data primer yang diolah
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
pertanyaan yang dijadikan kuesioner. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk
menguji tingkat kemampuan instrumen riset untuk mengumpulkan data secara
konsisten dari sekelompok individu yang dijadikan kuesioner. Pengujian validitas
dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu software SPSS verssi 11.00 for
windows.
Dari hasil perhitungan validitas dan reliabilitas diperoleh r hitung pada
setiap pertanyaan dari indikator variabel harga nilainya r hitung > r tabel 0,210.
Demikian juga dengan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,7463 lebih besar dari
cronbach alpha 0,60. Dengan demikian dapat dikatakan pertanyaan dari indikator
variabel harga adalah valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian.
Dari perhitungan validitas dan reliabilitas diperoleh r hitung pada setiap
pertanyaan dari indikator variabel pelayanan nilainya r hitung > r tabel 0,210.
Demikian juga dengan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,6598 lebih besar dari
cronbach alpha 0,60. Dengan demikian dapat dikatakan pertanyaan dari indikator
variabel pelayanan adalah valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian.
Dari perhitungan validitas dan reliabilitas diperoleh r hitung pada setiap
pertanyaan dari indikator variabel permintaan nilainya r hitung > r tabel 0,210.
Demikian juga dengan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,6139 lebih besar dari
cronbach alpha 0,60. Dengan demikian dapat dikatakan pertanyaan dari indikator
variabel permintaan adalah valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen
penelitian.
3.6. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mencari pengaruh dari faktor X1, dan X2 terhadap
variabel Y.
Adapun rumus yang digunakan adalah (Robert D. Masson dan Douglas A. Lind,
1999 : 102)
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 11,094 + 0,287 X1+ 0,391 X2
Interpretasi
b1 = 0,287 artinya harga berpengaruh positif terhadap permintaan jasa layanan
pada Salon.
b2 = 0,391 artinya pelayanan berpengaruh positif terhadap permintaan jasa
layanan pada Salon.
3.7. Analisis Determinasi Berganda (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh variabel
harga (X1), dan pelayanan (X2) terhadap permintaan (Y), menggunakan program
SPSS for windows versi 11.0 dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai R2 = 0,596 atau 59,6 %,
artinya bahwa permintaan jasa layanan pada Salon Aniq Kedungwuni dipengaruhi
oleh harga dan pelayanan sebesar 59,6 %, sedangkan sisanya 40,4 % dipengaruhi
oleh faktor lain yang mempengaruhi permintaan jasa layanan pada Salon Aniq
Kedungwuni seperti penghasilan, selera konsumen dan fasilitas.
5.8. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
variabel harga dan pelayanan terhadap permintaan, baik secara simultan maupun
secara parsial.
1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Dari pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan uji F hitung
dengan menggunakan taraf signifikan 5 %, derajat kebebasan n-k-1)
diperoleh nilai F hitung = 108,664, dengan tingkat signifikansi 0,000 atau
lebih kecil dari = 0,05, sedang nilai F tabel = 4,61.
Karena nilai F hitung > F tabel, yaitu 108,664 > 4,61 maka Ho
ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara harga dan
pelayanan terhadap permintaan jasa layanan pada Salon Aniq Kedungwuni.
Gambar 3.1
Uji F
Daerah Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
F tabel = 4,61 F hit = 108,664
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
variabel X terhadap Y secara sendiri-sendiri (parsial).
a. Variabel harga nilai t hitung (X1) sebesar 4,415 > 1,96, dengan tingkat
signifikansi 0,000 lebih kecil dari = 0,05 maka Ho ditolak yang artinya
ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap permintaan.
Gambar 3.2
Uji t Antara Harga Terhadap Permintaan
Daerah Daerah Daerah
Penolakan Ho Penerimaan Ho Penolakan Ho
-1,96 1,96 4,415
b. Variabel pelayanan nilai t hitung (X2) sebesar 4,768 > 1,96, dengan
tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari = 0,05 maka Ho ditolak
yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel pelayanan
terhadap permintaan.
Gambar 3.3
Uji t Antara Pelayanan Terhadap Permintaan
Daerah Daerah Daerah
Penolakan Ho Penerimaan Ho Penolakan Ho
1,96 1,96 4,768
3. Variabel yang paling dominan
Dari kedua nilai koefisien regresi b1 dan b2 diperoleh hasil bahwa koefisien
regresi pelayanan b2 (0,391) > koefisien regresi harga b1 (0,287).
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi dari
variabel pelayanan (X2) paling dominan atau paling besar pengaruhnya
terhadap permintaan jasa layanan pada Salon Aniq Kedungwuni dibandingkan
dengan variabel harga (X1).
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :
1. Analisis Regresi Berganda
Dari analisis yang dilakukan diperoleh persamaan regresi :
Y = 11,094 + 0,287 X1+ 0,391 X2
Interpretasi
b1 = 0,287 artinya harga berpengaruh positif terhadap permintaan jasa
layanan pada Salon.
b2 = 0,391 artinya pelayanan berpengaruh positif terhadap permintaan jasa
layanan pada Salon.
2. Analisis Determinasi (R2)
Besarnya R2 = 0,596 atau 59,6 %, artinya bahwa permintaan jasa layanan pada
Salon Aniq Kedungwuni dipengaruhi oleh harga dan pelayanan sebesar 59,6 %,
sedangkan sisanya 40,4 % dipengaruhi oleh faktor lain yang mempengaruhi
permintaan jasa layanan pada Salon Aniq Kedungwuni seperti penghasilan,
selera konsumen dan fasilitas.
3. Pengujian Hipotesis
a. Dari pengujian secara simultan (bersamaan) diperoleh hasil sebagai berikut :
Dengan menggunakan taraf signifikan 5 %, derajat kebebasan n-k-1)
diperoleh nilai F hitung = 108,664, dengan tingkat signifikansi 0,000 atau
lebih kecil dari = 0,05, sedang nilai F tabel = 4,61.
Karena nilai F hitung > F tabel, yaitu 108,664 > 4,61 maka Ho ditolak yang
artinya ada pengaruh yang signifikan antara harga dan pelayanan terhadap
permintaan jasa layanan pada Salon Aniq Kedungwuni.
b. Dari pengujian secara parsial (sendiri-sendiri) menggunakan taraf signifikan
0,05, derajat kebebasan (n-2) diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Variabel harga nilai t hitung (X1) sebesar 4,415 > 1,96, dengan tingkat
signifikansi 0,000 lebih kecil dari = 0,05 maka Ho ditolak yang
artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap
permintaan.
2) Variabel pelayanan nilai t hitung (X2) sebesar 4,768 > 1,96, dengan
tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari = 0,05 maka Ho ditolak
yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel pelayanan
terhadap permintaan.
c. Dari pengujian variabel yang paling dominan diperoleh hasil bahwa variabel
pelayanan (X2) paling dominan atau paling besar pengaruhnya terhadap
permintaan jasa layanan pada Salon Aniq Kedungwuni dibandingkan
dengan variabel harga (X1).
4.2. Saran-saran
1. Salon Aniq Kedungwuni perlu mempertahankan harga dan pelayanannya,
karena kedua variabel tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
permintaan jasa layanan pada Salon Aniq Kedungwuni.
2. Salon Aniq Kedungwuni perlu memprioritaskan pelayanan yang diberikan
kepada konsumennya, karena pelayanan yang diberikan memberikan pengaruh
yang paling besar terhadap permintaan jasa layanan salon, sehingga konsumen
merasakan kepuasan akan pelayanan yang diberikan sehingga mereka akan
menjadi pelanggan setia.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisesmito, 1996, Marketing, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Basu Swasta DH dan Irawan, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, BPFE, Yogyakarta.
Bilson Simamora, 2004, Perilaku Konsumen, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Burhanudin, 2006, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Hotel (Studi Kasus Pada Hotel Cempaka Bandung), Skripsi Fakultas Ekonomi, UPI, (http//digilib.upi.edu).
Djarwanto, 2001, Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian, Liberty, Yogyakarta.
Dwi Hartati, 2004, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Kambing di Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi Fakultas Ekonomi, UMS, (http//ums.digital.library).
Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Andy Offset, Yogyakarta.
Fuad Mas’ud, 2004, Survay Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Mudrajad Kuncoro, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
Moenir, 1999, Metode Pelayanan Umum di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.
Phillip Kotler, 2002, Manajemen Pemasaran, Prenhalindo, Jakarta, Edisi Milenium, Jilid 1.
Radiosunu, 1993, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis, BPFE, Yogyakarta, Edisi 2.
Robert D. Masson dan Doglas A. Lind, 1999, Teknik Statistika Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta.