analisis motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan antenatal …
TRANSCRIPT
1
ANALISIS MOTIVASI IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN
ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MERDEKA
KOTA PALEMBANG
TAHUN 2020
Oleh
M. AMELIA PUTRI HABSARI
18.13101.10.22
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2020
ANALISIS MOTIVASI IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN
ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MERDEKA
KOTA PALEMBANG
TAHUN 2020
Tesis ini diajukan sebagai
Salah satu syarat memperoleh gelar
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
Oleh
M. AMELIA PUTRI HABSARI
18.13101.10.22
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
2020
iii
ABSTRAK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) BINA HUSADA PALEMBANG
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
Tesis, 20 Agustus 2020
M. AMELIA PUTRI HABSARI
ANALISIS MOTIVASI IBU DALAM PELAKSANAAN “ANTENATAL
CARE’ DI PUSKESMAS MERDEKA PALEMBANG TAHUN 2020
(xiv + 112 halaman + 26 tabel + 2 gambar + 2 bagan + 2 gambar+4 lampiran)
Motivasi adalah keadaan pribadi mendorong keinginan melakukan
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Ibu hamil yang memiliki motivasi
melakukan antenatal kemungkinan besar berpikir menentukan sikap, berprilaku
mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan. Tujuan ANC
yaitu memantau deteksi dini risiko penyebab kematian ibu, memastikan kesehatan
dan tumbuh kembang janin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka kota Palembang tahun
2020 di Jln. Merdeka No.66, Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Penelitian menggunakan desain
penelitian kuantitatif survey analitik pendekatan Cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di Puskesmas Merdeka yang
berjumlah 598 ibu hamil. Sampel penelitian minimum di kelurahan Talang Semut
berjumlah 217 ibu hamil dari 17 posyandu. Teknik pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling. Metode pengumpulan data wawancara
menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji Chi square derajat
kepercayaan 95% (α = 0,05). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei – 20
Juli 2020.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (ρ = 0,001),
kepatuhan (ρ =0,002), kesiapan (ρ = 0,007), dukungan suami (ρ= 0,004) paritas
(ρ= 0,008), umur (ρ = 0,001), pendidikan (ρ= 0,006), promosi kesehatan (ρ=
0,006) dengan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care.
Saran bagi puskesmas dapat menjadi bahan pertimbangan pembuatan
kebijakan keputusan melakukan penyuluhan tentang motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan antenatal care.
Kata Kunci : Motivasi ibu hamil, Antenatal Care
Daftar Pustaka : 40 (2010-2020)
iv
ABSTRACT HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE (STIK) BINA HUSADA PALEMBANG
PUBLIC HEALTH BACHELOR PROGRAM STUDY PROGRAM
Thesis, 20 August 2020
M. AMELIA PUTRI HABSARI
MOTIVATION ANALYSIS OF MOTIVATION IN THE
IMPLEMENTATION OF "ANTENATAL CARE" IN THE PUSKESMAS
MERDEKA PALEMBANG IN 2020
(xiv + 112 pages + 26 tables + 2 pictures + 2 charts + 2 pictures + 4 attachments)
Motivation is a personal condition that encourages the desire to do certain
activities in order to achieve a goal. Pregnant women who are motivated to do
antenatal care are most likely to think about determining attitudes, preventing,
avoiding or overcoming pregnancy risk problems. The purpose of ANC is to
monitor early detection of the risk of causes of maternal death, to ensure the
health and development of the fetus.
This study aims to describe the motivation of pregnant women in
implementation Antenatal Careat the Puskesmas Merdeka Palembang in 2020 at
Jln. Merdeka No.66, Talang Semut, Bukit Kecil District, Palembang City, South
Sumatra, Indonesia. This study used a quantitative research design analytic survey
with cross sectional approach. The population of this study were 598 pregnant
women who were in Puskesmas Merdeka. The minimum research sample in
Talang Semut village is 217 pregnant women from 17 posyandu. The sampling
technique used accidental sampling. The method of collecting interview data
using a questionnaire. Data analysis was performed using the Chi square test with
95% degree of confidence (α = 0.05). The study was conducted on 12 May - 20
July 2020.
The results showed that there was a relationship between knowledge (ρ =
0.001), obedience (ρ = 0.002), readiness (ρ = 0.007), husband's support (ρ =
0.004) parity (ρ = 0,
Suggestions for community health centers can be used as consideration for
policy decisions to conduct counseling about the motivation of pregnant women
in implementation antenatal care.
Keywords : Motivation for pregnant women, Antenatal Care
Bibliography : 40 (2010-2020)
v
LEMBAR PENGESAHAN Tesis dengan judul :
ANALISIS MOTIVASI IBU HAMIL DDALAM PELAKSANAAN
“ANTENATAL CARE” DI PUSKESMAS MERDEKA
PALEMBANG
TAHUN 2020
Oleh
M. AMELIA PUTRI HABSARI
NPM.18.13101.10.22
Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat
Telah diperiksa,disetujui dan dipertahankan di hadapan tim penguji tesis
Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang
Palembang, 20 Agustus 2020
KOMISI PEMBIMBING
Pembimbing I,
(Dr.dr. Chairil Zaman,M.Sc)
Pembimbing II,
( Helen Evelina, SST, M.Keb )
Ketua Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat
( Dr. Nani Sari Murni, M. Kes )
vi
PANITIA SIDANG SEMINAR PROPOSAL
PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
BINA HUSADA PALEMBANG
Telah Diujikan
Palembang, 08 Juli 2020
Ketua,
( Dr. Nani Sari Murni, SKM, M.Kes )
Anggota I,
(Dr.dr. Chairil Zaman,M.Sc)
Anggota II,
( Helen Evelina, SST, M.Keb )
Anggota III,
(Prof. Supli Effendi Rahim, Msc)
vii
PANITIA SIDANG TESIS
PROGRAM PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
BINA HUSADA PALEMBANG
Telah Diujikan
Palembang, 20 Agustus 2020
Ketua,
( Dr. Nani Sari Murni, SKM, M.Kes )
Pembimbing I,
(Dr.dr. Chairil Zaman,M.Sc)
Pembimbing II,
( Helen Evelina, SST, M.Keb )
Penguji I,
(Prof. Supli Effendi Rahim, Msc)
Penguji II,
(Dr. Marsidi ST, MT)
viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. Biodata
Nama : M. Amelia Putri Habsari
Tempat/tanggal lahir : Lahat, 12 Mei 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Sari Bunga Mas RT. 01 / RW. 02 Kec. Lahat Kel.
Sari Bunga Mas
Status : Belum Menikah
No. Hp : 0812-7407-3155
Nama orang tua,
Ayah : Moch. Prawoto
Ibu : F. Dewayani
2. Riwayat Pendidikan :
- SD Santo Yosef Lahat 2000-2006
- SMP Santo Yosef Lahat 2006-2009
- SMA Negeri 5 Lahat 2009-2013
- D3 Kebidanan UNIKA Musi Charitas Palembang 2013-2016
- S1 Kesehatan Masyarakat STIK Bina Husada Palembang 2016-2018
ix
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Kupersembahkan kepada :
Ibunda tercinta F.Dewayani, kakek dan nenek tercinta (alm) Ign. David Soesilo
Hadi Soebroto dan Charatina Darini, sahabat hidup Antonius Pandu Agung
Prasetyo yang tiada henti selalu memberikan dukungan semangat, support secara
material, doa , dan membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
MOTTO :
“Yosua 1:9 Bukanlah telah kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan
teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN
Allahmu, menyertai engkau, kemanapun engkau pergi..”
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kepada Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
dan hidayah Nya telah diberikan kepada penulis sehingga penyusunan tesis
Penelitian berjudul “Analisis Motivasi Ibu Hamil pada kunjungan Antenatal Care
Di Puskesmas Merdeka Palembang Tahun 2020” dapat terselesaikan.
Laporan tesis penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan
sebagai gelar Magister Kesehatan pada Program Pasca Sarjana Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang. Penulis
menyadari laporan tesis penelitian ini masih belum sempurna dan merupakan
tugas yang tidak ringan dalam proses penyusunannya banyak sekali menghadapi
hambatan karena keterbatasan dari kemampuan penulis sendiri. Dan pada
akhirnya laporan tesis ini dapat terselesaikan karena beberapa pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan tesis ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dalam
penulisan laporan proposal penelitian ini. Rasa terimakasih ini penulis haturkan
kepada :
1. Dr. Amar Muntaha, SKM, M. Kes selaku Ketua STIK Bina Husada
Palembang
xi
2. Dr. Nani Sari Murni,SKM,M.Kes, selaku Kepala Program Studi Pasca
Sarjana Kesehatan Masyarakat (PPSKM).
3. Dr. Dr. Chairil Zaman, M,Sc, sebagai Dosen Pembimbing satu tesis
yang telah membimbing proses penyelesaian tesis ini.
4. Helen Evelina, SST, M.Keb sebagai Dosen Pembimbing dua tesis yang
telah membimbing proses penyelesaian tesis ini.
5. Prof.Dr. Supli Effendi,M.Si selaku selaku Dosen Program Studi Pasca
Sarjana Kesehatan Masyarakat sekaligus dosen penguji proposal dan
tesis yang telah turut serrta membimbing dan memberi masukan dalam
proses penyelesaian tesis saat ini.
6. Dr. Marsidi ST, MT selaku selaku Dosen Program Studi Pasca Sarjana
Kesehatan Masyarakat sekaligus dosen penguji proposal dan tesis yang
telah turut serrta membimbing dan memberi masukan dalam proses
penyelesaian tesis saat ini.
7. Dr. Hj. Desty Aryani, M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Merdeka
Palembang atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
melakukan penelitian proposal sehingga berjalannya proses pembuatan
hasil dari penelitian tersebut.
Palembang, Juli 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN JUDULDALAM ....................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... v
PANITIA SIDANG PROPOSAL .................................................................. vi
PANITIA SIDANG TESIS ............................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP PENULIS ...................................................................... viii
PERSEMBAHAN MOTTO .......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xx
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xxiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xxiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
1.4.1 Tujuan Umum ............................................................... 5
1.4.2 Tujuan Khusus .............................................................. 5
1.5 Manfaat Teoritis ....................................................................... 6
1.5.1 Manfaat Teoritis ........................................................... 6
1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................. 7
1.6 Ruang Lingukup Penelitian ...................................................... 8
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kehamilan ................................................................... 9
2.1.1 Definisi Kehamilan ....................................................... 9
2.1.2 Pengertian Ibu Hamil .................................................... 10
2.1.3 Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan........................... 10
2.2 Motivasi ................................................................................... 15
2.2.1 Definisi Motivasi .......................................................... 15
2.2.2 Jenis Motivasi ............................................................... 16
2.2.3 Fungsi Motivasi ............................................................ 17
2.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi .............. 18
2.3 Antenatal Care ......................................................................... 19
2.3.1 Definisi ......................................................................... 19
2.3.2 Delapan Standar Asuhan Kehamilan ANC .................... 21
2.3.3 Standar Pelayanan Antenatal Care ................................ 22
2.3.4 Jadwal Kunjungan Antenatal Care ................................ 23
2.3.5 Kepatuhan Dalam Kunjungan Antenatal Core ............... 31
2.3.6 Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan
Antenatal Care (ANC) .................................................. 31
2.4 Pengetahuan ............................................................................. 33
2.4.1 Pengertian Pengetahuan ................................................ 33
2.4.2 Tingkat Pengetahuan ..................................................... 34
2.4.3 Pengaturan Tingkat Pengetahuan .................................. 35
2.5 Kesiapan Persalinan ................................................................ 37
2.6 Dukungan Suami / Keluarga ..................................................... 39
2.7 Paritas ...................................................................................... 40
2.8 Umur ........................................................................................ 41
2.9 Tingkat Pendidikan .................................................................. 42
xiv
2.10 Promosi Kesehatan ................................................................... 43
2.11 Karakteristik Demografi ........................................................... 44
2.11.1 Karakteristik .................................................................. 44
2.11.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Karakteristik Ibu Hamil ................................................ 46
2.12 Variabel Paling Dominan ......................................................... 47
2.13 Kerangka Teori ........................................................................ 47
2.14 Penelitian Terkait .................................................................... 49
BAB III METODE PNELITIAN
3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 51
3.2 Waktu Penelitian ...................................................................... 52
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................ 52
3.3.1 Populasi .......................................................................... 52
3.3.2 Sampel............................................................................ 53
3.4 Besaran Sampel ....................................................................... 54
3.5 Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 55
3.6 kriteria Subjek Penelitian .......................................................... 55
3.7 Kerangka Konsep ..................................................................... 56
3.8 Definisi Operasional ................................................................. 58
3.9 Pengukuran dan Pengamatan Variabel ...................................... 59
3.9.1 Validitas .......................................................................... 59
3.9.2 Reabilitas ......................................................................... 62
3.10 Hipotesis .................................................................................. 63
3.11 Pengumpulan Data .................................................................. 64
3.11.1 Data Primer .................................................................. 64
3.11.2 Data Sekunder ............................................................. 65
3.11.3 Pengolahan Data .......................................................... 65
3.12 Analisis Data ............................................................................ 67
xv
3.12.1 Analisis Univariat ......................................................... 67
3.12.2 Analisis Bivariat .......................................................... 67
3.12.3 Analisis Multivariat ..................................................... 69
3.13 Etika Penelitian ........................................................................ 71
3.13.1 Inform Consent (Lembar Persetujuan) ......................... 71
3.13.2 Anonimity (tanpa nama) ............................................... 72
3.13.3 Confidentaly (Kerahasiaan) ......................................... 72
3.13.4 Protectio From Discomfort .......................................... 72
3.13.5 Persetujuan .................................................................. 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 73
4.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Merdeka Kota Palembang
4.1.2 Letak Geografis ..................................................................... 74
4.1.3 Batas Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Kota Palembang ..... 75
4.1.4 Keadaan Demografi .................................................................. 76
4.1.5 Visi, Misi, Kebijakan, Motto, Tata Nilai, dan Peran Serta
Peran Masyarakat Puskesmas Kota Palembang ......................... 77
4.1.5.1 Visi ................................................................................ 77
4.1.5.2 Misi................................................................................ 77
4.1.5.3 Kebijakan Mutu.............................................................. 77
4.1.5.4 Motto ............................................................................. 78
4.1.5.5 Tata Nilai ....................................................................... 78
4.1.5.6 Peran Serta Masyarakat .................................................. 78
4.2 Hasil Anilisis .................................................................................... 78
4.2.1 Analisis Univariat ..................................................................... 79
4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020 ........................................... 79
xvi
4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuann Dengan Motivasi
Ibu hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ........................... 79
4.2.1.3 Distribusi Frekuensi Kesiapan Persalinan Dengan
Motivasi Ibu hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal
Care “ANC” di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020 .................................................................... 80
4.2.1.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga/ Suami
Dengan Motivasi Ibu hamil Dalam Pelaksanaan
Antenatal Care “ANC” di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020 .................................................. 80
4.2.1.5 Distribusi Frekuensi Paritas Dengan Motivasi Ibu
hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Caredi
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ......... 81
4.2.1.6 Distribusi Frekuensi Umur Dengan Motivasi Ibu hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ........................... 81
4.2.1.7 Distribusi Frekuensi Pendidikan Dengan Motivasi Ibu
hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ......... 82
4.2.1.8 Distribusi Frekuensi Promosi Kesehatan Dengan
Motivasi Ibu hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal
Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun
2020 ............................................................................. 82
4.2.2 Analisis Bivariat .................................................................. 83
4.2.2.1 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ......... 83
xvii
4.2.2.2 Hubungan Antara Kepatuhan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ......... 84
4.2.2.3 Hubungan Antara Kesiapan Persalinan Dengan
Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal
Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun
2020 ............................................................................. 85
4.2.2.4 Hubungan Antara Dukungan Keluarga/ Suami Dengan
Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal
Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun
2020 ............................................................................. 86
4.2.2.5 Hubungan Antara Paritas Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ........................... 87
4.2.2.6 Hubungan Antara Umur Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ........................... 88
4.2.2.7 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ......... 89
4.2.2.8 Hubungan Antara Promosi Kesehatan Dengan
Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal
Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun
2020 ............................................................................. 90
4.3 Analisis Multivariat ............................................................................ 91
4.3.1 Menyeleksi Variabel ............................................................ 91
4.3.2 Identifikasi Faktor Prediktor Kandidat Model....................... 92
4.4 Pembahasaan ...................................................................................... 94
xviii
4.4.1 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020 ..................................................... 94
4.4.2 Hubungan Antara Kesiapan Persalinan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ...................................... 96
4.4.3 Hubungan Antara Dukungan Keluarga/ Suami Dengan
Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas MerdekaKota Palembang tahun 2020 ....................... 97
4.4.4 Hubungan Antara Paritas Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020 ............................................................... 99
4.4.5 Hubungan Antara Umur Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020 ............................................................... 101
4.4.6 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembangtahun 2020 ....................................................... 103
4.4.7 Hubungan Antara Promosi Kesehatan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020 ........................................ 105
xix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 107
5.2 Saran ........................................................................................ 108
5.2.1 Bagi Puskesmas Merdeka Kota Palembang ................... 109
5.2.2 Bagi Institute Pendidikan STIK Bina Husada ................ 109
5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................... 109
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 111
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan ....................... 28
Tabel 2.2 Tabel Interval Lama Perlindungan Tetanus Toxoid .......................... 28
Tabel 2.3 Penelitian Terkait .......................................................................... 49
Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 58
Tabel 3.2 Uji Validitas..................................................................................... 61
Tabel 3.3 Uji Reabilitas ................................................................................... 63
Tabel 3.4 Analisa Jenis Uji Multivariat ............................................................ 71
Tabel 4.1 Peta Demografi Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ............ 76
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Hamil Dakam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang 2020 ...................................................................... 79
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Motivasi Ibu
Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ..................................... 79
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kesiapan Motivasi Ibu Hamil
Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang 2020 ....................................................... 80
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga/Suami
Motivasi Ibu Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal
Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ......................... 80
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Paritas Motivasi Ibu Hamil
Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang 2020 ....................................................... 81
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Umur Motivasi Ibu Hamil
Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang 2020 ....................................................... 81
xxi
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pendidikan Motivasi Ibu Hamil
Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang 2020 ....................................................... 82
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Promosi Kesehatan Motivasi Ibu
Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ..................................... 82
Tabel 4.10 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi
Ibu Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ..................................... 83
Tabel 4.11 Hubungan Antara Kesiapan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ..................................... 84
Tabel 4.12 Hubungan Antara Dukungan Keluarga/ Suami
Dengan Motivasi Ibu Hamil Dakam Pelaksanaan
Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang 2020 .............................................................................. 85
Tabel 4.13 Hubungan Antara Paritas Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ..................................... 86
Tabel 4.14 Hubungan Antara Umur Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ..................................... 87
Tabel 4.15 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ..................................... 88
Tabel 4.16 Hubungan Antara Promosi Kesehatan Dengan
Motivasi Ibu Hamil Dakam Pelaksanaan Antenatal
Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020 ......................... 89
xxii
Tabel 4.17 Hasil Analisis Bivariat pada Variabel Independen .......................... 91
Tabel 4.18 Hasil Analisis Hubungan variabel pengetahuan,
kesiapan, dukungan suami/keluarga, umur, paritas,
pendidikan, dan Promosi Kesehatan di Puskesmas
Merdeka Kota Paalembang tahun 2020 ............................................ 92
Tabel 4.19 Hasil Seleksi Permodelan Bivariat antara Variabel
Independen dengan Motivasi Ibu Hamil dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Paalembang tahun 2020........................................................... 92
xxiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian ............................................................. 48
Bagan 3.1 Kerangka Konsep .......................................................................... 56
xxiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka di Kota Palembang ...... 75
Gambar 4.2 Tampak Depan Gedung Puskesmas Merdeka .............................. 75
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pernyataan Bebas Plagiat .................................................... 1
Lampiran 2 Surat Pernyataan Melakukan Penelitian Wawancara .................... 2
Lampiran 3 Form Permohonan Menjadi Responden ....................................... 3
Lampiran 4 Form Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden ....................... 4
Lampiran 5 Koesioner Motivasi ...................................................................... 5
Lampiran 6 Koesioner Pengetahuan dan Kesiapan .......................................... 6
Lampiran 7 Koesioner Dukungan dan Umur ................................................... 7
Lampiran 8 Koesioner Paritas dan Pendidikan ................................................ 8
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Koesioner Motivasi .......... 9
Lampiran 10 Inter- Item Correlation Matrix dan Total Item Statistics ............. 10
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Pengetahuan .................................................. 11
Lampiran 12 Hasil Uji Reabilitas Pengetahuan ................................................ 12
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kepatuhan .............................. 13
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Dukungan Suami .............. 14
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Umur................................ 15
Lampiran 16 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Promosi Kesehatan ........... 16
Lampiran 17 Coding Validitas dan Reabilitas Motivasi dan Pengetahuan ........ 17
Lampiran 18 Coding Validitas dan Reabilitas Kesiapan dan Dukungan Suami/
Keluarga .......................................................................................................... 18
Lampiran 19 Coding Validitas dan Reabilitas Umur dan Paritas ...................... 19
xxv
Lampiran 20 Coding Validitas dan Reabilitas Pendidikan dna Promosi Kesehatan
........................................................................................................................ 20
Lampiran 21 Tabel frekuensi Motivasi, Pengetahuan, Kesiapan, Dukungan ..... 21
Lampiran 22 Tabel Frekuensi Umur, Paritas, Pendidikan, Promosi .................. 22
Lampiran 23 Tabel Bivariat Pengetahuan dan Motivasi ................................... 23
Lampiran 24 Tabel Bivariat Kesiapan dan Motivasi......................................... 24
Lampiran 25 Tabel Bivariat Dukungan dan Motivasi ....................................... 25
Lampiran 26 Tabel Bivariat Umur dan Motivasi .............................................. 26
Lampiran 27 Tabel Bivariat Paritas dan Motivasi ............................................ 27
Lampiran 28 Tabel Bivariat Pendidikan dan Motivasi...................................... 28
Lampiran 29 Tabel Multivariat ........................................................................ 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO data Angka Kematian Ibu yang disepakati dalam MDGS
adalah sasaran menurunkan angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2015
sebanyak 102/1000 kelahiran hidup ( Nancy, 2014).
Menurut Survei demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 ,
Angka Kematian maternal di Indonesia mencapai 359/100.000 kelahiran
hidup, itu berarti setiap 100.000 kelahiran hidup masih ada 359 ibu yang
meninggal akibat kompliksi kehamilan dan persalinan (Nancy, 2014).
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera selatan data 2018 AKI
sebanyak 119/100.000 kelahiran hidup, 2017 data AKI sebanyak 107/100.000
kelahiran hidup.
Menurut Dinas Kesehatan Kota Palembang data tahun 2017 AKI sebanyak
7/27.876 kelahiran hidup (Dinkes kota Palembang, 2018).
Menurut hasil data yang ada pada Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka kota
Palembang tahun 2020 jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC
diposyandu maupun Puskesmas Merdeka pada tahun 2018 sebanyak K1 dan
K4 , Vit A dan Fe 88%, 2019 sebanyak 96% , sampai bulan April 2020
sebanyak 98%
2
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginanan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna memcapai
tujuan. Motivasi berpengaruh terhadap keberhasilan cakupan kunjungan pada
ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki motivasi untuk melakukan kunjungan
antenatal kemungkinan besar akan berpikir untuk menentukan sikap,
berprilaku untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko
kehamilan (Lilies, 2018).
Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditentukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim . dikutip
dari (Manuaba, 2010 dalam Deta, 2019). Tujuan ANC yaitu memantau deteksi
dini risiko penyebab kematian ibu, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin (Depkes RI, 2007 dalam Deta, 2019).
Kunjungan ANC adalah seharusnya dilakukan minimal 4x selama
kehamilan yaitu K1 sampai K4 (Rosfanty,2010 dalam Deta, 2019). Antenatal
care merupakan suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medic pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan (rosfanty,2010 dalam Deta, 2019).
Berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu
dan bayi yang telah menjadi program prioritas nasional dan merupakan
komitmen global yang di cantumkan dalam SDG’s (Sustainable Development
Goals) program yang menjadi prioritas dimasa depan atau masa yang akan
3
datang adalah diantaranya meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan , khususnya ibu hamil terutama melalui pembangunan
pos kesehatan Desa, pos kesehatan kelurahan serta penempatan bidan yang
tinggal di Desa. (Dinkes prov sumsel, 2019).
Penelitian terdahulu menurut Elvaria, 2018 yang berjudul “Tingkat
Pendidikan Ibu dengan Kepatuhan Antenatal Care pada perdesaan dan
perkotaan di Indonesia” metode penelitian cross sectional menggunakan data
Indonesia Family life Survey 5, dengan sampel ibu yang melakukan
pemeriksaan ANC, dengan besar sampel 1.869 responden hasilnya kepatuhan
ANC di Desa lebih rendah dari di kota. Tingkat pendidikan dan paritas
berhubungan dengan kepatuhan ANC. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu
maka semakin dapat mencari informasi dengan baik dan benar mengenai
kesehatan ibu sendiri. (jurnal elvaria, 2018).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Frederuka Nancy Losu, 2014
mengenai “ Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Melakukan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Kauditan Kecamatan
Kauditan Kabupaten Minahasa Utara” menggunakan metode deskriptif
analitik dengan menguji hipotesis yang telah ditetapkan dengan menggunakan
metode pendekatan cross sectional hasilnya ibu dengan pendidikan tinggi
lulus SMA, ada hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan motivasi ANC,
4
ada hubungan antara pengetahuan dengan motivasi kunjungan ANC, ada
hubungan dukungan keluarga/ suami dengan motivasi kunjungan ANC.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh widyaningrum, 2019 berjudul
faktor- faktor yang memotivasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan
Antenatal Care di Polindes Bringin, kecamatan Ngrandu, Kabupaten
Ponorogo tahun 2019 yaitu hasil tertinggi 114 parameter factor kemampuan
mengambil keputusan, yang memotivasi ibu hamil dalam melakukan
kunjungan ANC dan skor terendah 85 pada parameter factor pengetahuan
yangmemotivasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan Antenatal Care.
Oleh sebab itu penulis tertarik meneliti penelitian dengan menggunakan
metode analisis data sekunder yang berjudul : “Analisis Motivasi Ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal care di Puskesmas Merdeka kota Palembang
tahun 2020” karena belum ada data tentang motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka kota Palembang tahun.
1.2 Rumusan Masalah
Proses kehamilan pada ibu dapat berisiko menyebabkan kematian ibu dan
bayi. Antenatal Care bisa membantu dalam pencegahan kematian ibu dan
bayi. Belum ada data hasil penelitian motivasi ibu hamil dalam melaksanakan
antenatal care. Perlu diteliti tentang motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
antenatal care.
5
1.3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimana gambaran motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan ANC di
Puskesmas Merdeka?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui analisis motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
Antenatal Care di Puskesmas Merdeka kota Palembang tahun 2020.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengetahuan inu, kesiapan persalinan,dukungan
suami/keluarga, paritas, umur dan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020
2. Mengnalisis hubungan antara pengetahuan dengan motivasi ibu
hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020
3. Menganalisis hubungan antara kesiapan persalinan dengan motivasi
ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020
4. Menganalisis hubungan antara dukungan keluarga/suami dengan
motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020
6
5. Menganalisis hubungan antara paritas dengan motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020
6. Menganaisis hubungan antara umur dengan motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020
7. Menganalisis hubungan antara pendidikan dengan motivasi ibu
hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020
8. Menganalisis hubungan antara promosi kesehatan dengan motivasi
ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020
9. Menganalisis variabel yang paling dominan berhubungan motivasi
ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi Puskesmas Merdeka Kota Palembang
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan tindakan edukasi
atau cara dalam meningkatkan upaya pelayanan untuk memotivasi ibu
hamil berkunjung melakukan pelayanan Antenatal care supaya dapat
7
meningkatkan cakupan kunjungan Antenatal care dari berbagai elemen
dan kualitas pelayanan sehingga meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya ibu hamil dan bayinya serta lebih memahami
betapa pentingnya melakukan motivasi ibu hamil dalam pelaksanan
Antenatal care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
2. Bagi STIK Bina Husada Palembang
Dapat menjadi kepustakaan yang diharapkan berguna bagi
mahasiawa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang,
khususnya mahasiswa yang memerlukan literatur mengenai motivasi
ibu hamil pada kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat menjelaskan memberikan ilmu dan informasi
terbaru tentang motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal care di
Puskesmas Mereka Kota Palembang tahun 2020.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Responden
Sebagai sumber informasi bagi responden tentang motivasi
ibu hamil dalam pelaksanaan antenatal care yang sesuai dengan
standar pelayanan minimal yang sudah ditetapkan.
8
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berjudul Analisis Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care Di Puskesmas Merdeka Palembang Tahun 2020
dengan tujuan mengetahui pengetahuan, kesiapan persalinan, dukungan
keluarga/suami, paritas, umur, pendidikan, promosi kesehatan, dan variabel
paling dominan dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
tahun 2020.
Penelitian ini dilakukan dengan metode data primer observational analitik
pendekatan cross sectational, pada bulan Mei 2020 sampai Juni 2020, olah
data dilakukan Juli 2020, lokasi di di Puskesmas Merdeka kota Palembang
tahun 2020 di Jln. Merdeka No.66, Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil,
Kota Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Populasinya adalah semua ibu
hamil yang berkunjung dan melakukan antenatal care ke Puskesmas Merdeka
sebanyak populasi 680 sampel lalu 598 yang melakukan ANC ke Puskesmas
Merdeka,cakupan tertinggi di kelurahan Talang Semut sebanyak 217 ibu
hamil serta bersedia menjadi responden dan diambil menggunakan teknik
random sampling sampel secara accidental sampling, metode pengumpulan
data wawancara (interview) menggunakan koesioner,besaran sampel 70
responden.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya dengan adanya kehamilan
maka seluruh system genetalia wanita mengalami perubahan yang
mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim selama proses kehamilan berlangsung (Muhimah, 2010
dalam Aviati, 2018).
Menurut Hakimi, 2010 dalam Aviati , 2018 wanita hamil atau
yang disebut ibu hamil (gravid) adalah seorang wanita yang membawa
embrio atau fetus di dalam tubuhnya kurang lebih 9 bulan 7 hari atau
42 minggu. Terdapat 3 sebutan bagi ibu hamil yaitu :
1. Primigravida adalah seorang wanita yang hamil pertama kalinya
2. Secondigravida adalah seorang wanita yang hamil keduakalinya
3. Multigravida adalah seorang wanita hamil lebih dari kedua kalinya
Menurut Syaifuddin, dkk. kehamilan merupakan pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam uterus mulai sejak konsepsi dan
berakir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998). Lamanya
10
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama dari haid terakhir (Syaifuddin dkk, 2006).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3
triwulan yaitu triwulan pertama di mulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan ke dua dari bulan keempat sampai bulan ke 7, triwulan ketiga
dari bulan ke 7 sampai 9 bulan
2.1.2 Pengertian Ibu Hamil
Ibu hamil adalah seorang ibu yang mengandung dalam jangka
waktu 9 bulan atau 40 minggu yang dibagi dalam 3 trimester. Trimester
pertama dari miggu ke 1 sampai dengan minggu ke 12, trimester kedua
dari minggu ke 14 sampai dengan ke 26 dan trimester ketiga mulai
minggu ke 27 sampai akhir kehamilan atau aterm (38-40 minggu)
(Prawiroharjo, 2002).
2.1.3 Perubahan Fisiologis Pada Ibu hamil
a) 1. Sistem Reproduksi
a. Suplai darah
Suplai darah ke organ reproduksi meningkat segera setelah
konsepsi karena peningkatan kadar hormon-hormon steroid
seksual.
11
b. Serviks
Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama,
serviks menjadi lebih lunak sebagai akibat meningkatnya suplai
darah (Ibu Goodell’s).
c. Uterus
Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah
perbesaran uterus untuk menyimpan bayi yang sedang tumbuh.
Beratnya meningkat 20 kali, dan kapasitasnya meningkat 500
kali. Peningkatan ukuran ini disebabkan oleh pertumbuhan
serabut-serabut otot dan jaringan yang berhubungan, termasuk
jaringan fibelastik, darah dan syaraf.
d. Vagina
Sampai minggu kedelapan meningkatnya vaskularisasi pada
vagina menyebabkan kehamilan yang khas yang disebut
chadwick, corak yang berwarna keunguan yang dapat terlihat
oleh pemeriksa.
a. Payudara
Salah satu petunjuk pada wanita yang menIbukan bahwa ia
hamil adalah rasa semutan nyeri tekan pada payudara, yang
secara bertahap mengalami perbesaran karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Puting susu
12
menjadi lebih menonjol dan keras. Areola tumbuh lebih gelap,
dan kelenjar-kelenjar Montgomery menonjol keluar.
b. Kulit
Striae gravidarum sebagaimana janin tumbuh, uterus
membesar menonjol keluar. Hal ini menyebabkan tonjolan dan
kemudian membusung. Serabut-serabut elastis dari lapisan kulit
terdalam terpisah dan putus karena rengangan. Ibu regangan yang
di bentuk disebut striae gravidarum. Pigmentasi Linea nigra atau
garis gelap mengikuti medline abdomen. Chloasma atau topeng
kehamilan, seperti bintik-bintik hitam pada wajah.
2. Sistem Endokrin
a. Kelenjar Tiroid
Selama kehamilan, basal metabolic rate (BMR) meningkat
hampir 20% dan kelenjar tiroid membesar.
b. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa
kehamila, terutama minggu ke 15 sampai ke 30 ketika kebutuhan
kalsium janin besar.
c. Pankreas
Selama masa kehamilan sel-sel ini tumbuh dan menghasilkan
lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat.
13
d. Kelenjar Pituitari
Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit
pembesaran selama kehamilan dan terus menghasilkan semua hormone
tropik, tetapi dengan jumlah yang sedikit berbeda. Hormon pertumbuhan
berkurang dan hormon melanotropik meningkat menyebabkan
peningkatan pigmentasi puting susu, wajah, dan abdomen.
e. Kelenjar Adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama
bagian kortikal yang membentuk kortin.
3. Sistem Kardivaskuler
Sebagaimana kehamilan berlanjut, volume darah meningkat bertahap
sampai mencapai 30% sampai 50% di atas tingkat pada keadaan tidak hamil.
4. Sistem Muskuloskeletal
a. Gigi, tulang dan persendian
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira sepertiga
lebih banyak kalsium dan fosfor. Dengan diit yang seimbang kebutuhan
tersebut terpenuhi dengan baik. Postur tubuh wanita secara bertahap
mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen. Untuk
mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik kebelakang
dan tulang belakang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur, dapat menyebabkan nyeri puggung pada beberapa wanita.
14
b. Otot
Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama
kehamilan. Penyebabnya mungkin behubungan dengan metabolism
kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot atau postur
yang tidak seimbang.
5. Sistem Pernapasan
a. Paru-paru dan pernapasan
Karena bentuk dari rongga torak berubah dan area bernapas lebih
cepat, sekitar 60% wanita hamil mengeluh sesak napas.
b. Membran Mukosa
Walaupun penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, bengkak seperti
alergi pada membran mukosa merupakan hal umum pada kehamilan.
6. Sistem Gastrointestinal
Pada bulan-bulan awal kehamilan, sepertiga dari wanita hamil
mengalami mual muntah. Penurunan asam lambung, melambatkan
pengosongan lambung dan menyebabkan kembung. Menurunnya peristaltic
menyebabkan mual dan konstipasi
7. Sistem Perkemihan
Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat, dan
perbesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor- faktor tersebut
menyebabkan meningkatnya berkemih.
15
2.2 Motivasi
2.2.1 Definisi Motivasi
1. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginanan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna
memcapai tujuan. Motivasi berpengaruh terhadap keberhasilan
cakupan kunjungan pada ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki motivasi
untuk melakukan kunjungan antenatal kemungkinan besar akan
berpikir untuk menentukan sikap, berprilaku untuk mencegah,
menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan. Ibu memiliki
kesadaran melakukan kunjungan antenatal untuk memeriksakan
kehamilannya sehingga apabila terjadi resiko pada kehamilan tersebut
dapat ditangani secara dini dan tepat oleh tenaga medis kesehatan,
sehingga dapat membantu menurunkan angka kematian ibu yang
cukup tinggi (Lilis, 2018).
2. Motif atau motivasi merupakan sesuatu yang telah aktif. Motif berasal
dari bahasa Latin, movere yang berarti bergerak atau to move. Suatu
dorongan yang terdapat dalam diri manusia berkaitan erat dengan
kebutuhan, namun kadang dorongan bisa terlepas dari adanya suatu
kebutuhan tertentu. Energi pada prilaku manusia diperoleh dari adanya
dorongan untuk mencapai kebutuhan. Hamalik, 1992 dalam Candra,
2017 mengemukakan motivasi adalah suatu perubahan energy dalam
16
pribadi seseorang yang ditandai dengan munculnya afektif dan reaksi
untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Jadi, motivasi adalah dorongan yang telah aktif, sehingga terjadi
perubahan energy dalam diri manusia yang menggerakkannya untuk
mencapai tujuan atau kebutuhannya. Pada umumnya, setiap dorongan
dari dalam diri individu terjadi dalam rangka mencapai suatu tujuan,
namun demikian ada dorongan yang terjadi tidak berkaitan langsung
dengan tujuan yang akan dicapai yang telah direncanakan sebelumnya
(Candra, 2017).
2.2.2 Jenis Motivasi
Ada 2 macam motivasi yaitu :
b) Motivasi Instrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motivasi
yang aktif atau bergungsinya tidak memerlukan stimuli dari luar,
karena dalam diri individu telah ada suatu dorongan untuk
melakukan sesuatu. Seseorang yang telah memiliki motivasi
intrinsik, secara sadar akan melakukan kegiatan yang tidak
memerlukan motivasi dari luar dirinya. Motivasi intrinsic sangat
penting dalam suatu aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang
maksimal. Seseorang yang memiliki motivasi instrinsik cenderung
17
menjadi orang terdidik, berpengetahuan, dan mempunyai keahlian
dalam bidang tertentu.
c) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsic.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Suatu kegiatan dikatakan karena
motivasi ekstrinsik jika seseorang menempatkan tujuan aktifitsnya
di luar faktor-faktor situasi aktivitas tersebut. Motivasi ekstrinsik
tidak selalu buruk akibatnya. Dalam suatu keadaan motivasi
ekstrinsik dapat digunakan untuk membantu seseorang
memperhatikan suatu kegiatan yang harus dilakukan.
2.2.3 Fungsi Motivasi
Motivasi intrinsic maupun ekstrinsik berfungsi sama sebagai
pendorong, penggerak, dan pengarah prilaku seseorang, sebagai berikut
1. Motivasi sebagai pendorong perilaku
Pada mulanya, tidak ada hasrat melakukan sesuatu, tetapi
karena ada sesuatu yang dicari, muncullah minatnya untuk
melakukan suatu kegiatan tersebut. Sesuatu yang dicari itu ingin
memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan
dilakukannya. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya
mendorong seseorang untuk berprilaku. Jadi, perilaku seseorang
18
didorong oleh adanya motivasi tertentu dalam aktivitas
kehidupannya.
2. Motivasi sebagai penggerak prilaku
Dorongan psikologis yang mucul merupakan suaty kekuatan
yang tidak terbendung, yang kemudian menjelma dalam bentuk
gerakan psikofisik. Dalam keadaan demikian, seseorang telah
melakuakn aktivitasnya dengan optimal untuk mencapai tujuan
yang diinginkan
3. Motivasi sebagai pengarah prilaku
Seseorang dalam menyeleksi atau mengarahkan suatu perilaku
tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku yang tidak mendukung
untuk mencapai tujuan itu akan disingkirkan, sebaliknya perilaku
tertentu yang mendukung pencapaian tujuan yang diinginkan akan
dilakukan dengan penuh semangat dan antusias.
2.2.4 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Irwanto dkk, 1991 dalam Candra, 2017, berbagai faktor
yang mempengaruhi motivasi sebagai berikut :
1. Faktor yang berasal dari lingkungan
Ada sejumlah faktor dari lingkungan yang dapat
mempengaruhi motivasi seseorang. Faktor tersebut diantaranya:
19
kegaduhan, adanya bahaya dari lingkungan, desakan guru atau
tekanan dari orang yang berpengaruh.
2. Faktor yang berasal dari individu
Harapan, cita-cita, emosi, insting dan keinginan
3. Nilai dari suatu objek
Tujuan ata insentif atau nilai suatu objek bias dari dalam
individu dan bias juga dari luar individu. Faktor dari dalam diri
individu meliputi: kepuasan kerja dan tanggungjawab. Niai dari
suatu objek dari luar individu mencakup status, uang, kehormatan
dan pangkat
2.3 Antenatal Care
2.3.1 Definisi
Asuhan Antenatal Care adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medic pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan yang aman dan
memuaskan (Siwi, 2015 dalam Lilis, 2018).
Asuhan kehamilan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggungjawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada
klien yang mempunyai kebutuhan/ masalah dalam bidang kesehatan ibu
pada masa kehamilannya. Pelaksanaan asuhan kehamilan bertujuan
untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi
20
dengan cara membina hubungan saling percaya anatara ibu dan bidan,
memantau kemajuan kehamilan dan kesejahteraan ibu dan bayi,
mempersiapkan kelahiran yang aman, meningkatkan pemahaman ibu
tentang kesehatan melalui pendidikan kesehatan, dan mendeteksi
komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi (Gusti, 2017
dalam lilies, 2018).
Antenatal Care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui
kesehatan umum ibu, menegakkan secara dinipenyakit yang menyertai
kehamilan, menegakkan secara dini juga komplikasi kehamilan serta
menetapkan resiko kehamilan (Salman, 2013 dalam Lilis, 2018).
Cakupan pelayanan antenatal care meliputi pelayanan K1 sampai
K4. K1 yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan, sedangkan K4 yaitu kontak minimal empat kali selama masa
kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal care yang terdiri
atas minimal satu kali kontak pada trimester pertama, satu kali kontak
trimester kedua dan duakali kontak pada trimester ke tiga (Salman,
2013 dalam Lilis, 2018).
Pelayanan antenatal adalah suatu program terencana yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan berupa observasi, edukasi dan
penanganan medis pada ibu hamil untuk memperoleh kejhamilan serta
persalinan yang aman (WHO, 2008 dalam Aviati, 2018).
21
Pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin sesuai dan
terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas dengan memastikan
bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah
dan penyakit yang dialami oleh ibu hamil, melakukan intervensi secara
adekuat sehingga ibu siap untuk menjalani persalinan normal. Setiap
kehamilan dan perkembangannya mempunyai resiko mengalami
komplikasi (penyulit) (kemenkes RI, 2012 dalam Aviati, 2018).
2.3.2 Delapan Standar Asuhan Kehamilan ANC
Delapan Standar asuhan kehamilan ANC menurut Rismalinda,
2015 dalam Lilis, 2018 yaitu :
1. Standar 1 : Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilakukan dengan metode manajemen,
kebidanan dengan langkah pengumpulan data dan analisis data,
penentuan diagnose perencanaan evaluasi dan dokumentasi.
2. Standar 2 : Pengkajian
3. Standar 3 : identifikasi ibu hamil
4. Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal.
5. Standar 5 : Palpasi Abdominal
6. Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan
7. Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
8. Standar 8 : Persiapan persalinan
22
2.3.3 Standar Pelayanan Antenatal Care
Standar pelayanan Antenatal Care menurut Mufdillah,2009 dalam
Aviati, 2018 pelayanan antenatal ada 6 yaitu :
1. Identifikasi ibu hamil, dengan hasil yang diharapkan :
a. Menanyakan keluuhan masalah yang dirassakan ibu saat ini
b. Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah
kehamilan dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil
c. Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat
kehamilan yang sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan
sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita ibu.
d. menanyakan status imunisasi ibu tetanus toksoid.
e. Menanyakan jumlah tablet Fe (zat besi) yang dikonsumsi
f. Menanyakan obat-obatan yang dikonsumsi
g. Menanyakan gejala penyakit infeksi menular seksual, riwayat
penyakit pasangannya, terutama daerah beresiko tinggi IMS.
h. Menanyakan pola makan ibu selama kehamilan yaitu jumlah
frekuensi dan kualitas asupan makanan terkait gizinya.
i. Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi
kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan.
2. Pemantauan dan pelayanan antenatal, dengan hasil yang
diharapkan :
23
a. Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali selama
kehamilan
b. Meningkatkan pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat
c. Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan
d. Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda
bahaya kehamilan dan tahu apa yang dilakukan
e. Mengurus transpotasi rujukan jika sewaktu waktu terjadi
kegawatdaruratan
3. Palpasi abdominal dengan hasil yang diharapkan :
a. Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik
b. Diagnosis dini kelainan letak dan merujuknya sesuai dengan
kebutuhan
c. Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain, serta
rujukannya sesuai dengan kebutuhan
4. Pengelolaan anemia pada kehamilan, hasil yang diharapkan :
a. Ibu dengan anemia berat segera dirujuk
b. Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan anemia
c. Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia
5. Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan, hasil diharapkan :
a. Ibu hamil dengan tanda preeklamsi mendapat perawataan yang
memadai dan tepat waktu
24
b. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat preeklampsi
6. Persiapan Persalinan yang di harapkan :
a. Ibu hamil dan masyarakat tergerak untuk merencanakan
persalinan yang bersih dan aman
b. Persalinan direncanakan ditempat yang aman dan memadai
c. Adanya persiapan sarana transportasi untuk merujuk ibu
bersalin jika diperlukan
d. Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila diperlukan
2.3.4 Jadwal Kunjungan Antenatal care
1. Menurut Manuaba, 2010 dalam Aviati, 2018 masa kehamilan
dibagi menjadi tiga trimester yaitu :
a. Trimester pertama (0-12 minggu)
b. Trimester kedua (13-28 minggu)
c. Trimester ketiga (29-40 minggu)
2. Menurut Sifuddin, 2006 dalam Aviati, 2018 menyatakan bahwa ibu
hamil sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal
yaitu
a. 1x selama trimester pertama (sebelum minggu ke 12)
b. 1x selama trimester kedua (antara minggu ke 14-28)
c. 2x kunjungan selama trimester ketiga ( antara minggu ke 28-36
dan sesudah minggu ke 36)
25
3. Menurut Rahayu, 2016 dalam Aviati, 2018 kunjungan ibu hamil
adalah antara kontak ibu hamil dengan petugas kesehatan yang
memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan. Hasil pencapaian program pelayanan
kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indicator
cakupan K1 dan K4 yaitu :
b. Pemeriksaan kehamilan yang pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Rumus
yang dipakai untuk perhitungan presentase cakupannya adalah :
c. Pemeriksaan kehamilan yang keempat (K4)
Kunjungan K4 atau disebut cakupan K4 adalah cakupan
ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi 1 kali pada
trimester ke 1, 1 kali pada trimester ke 2 dan 2 kali pada
trimester ke 3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan
Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
X 100%
26
antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan
menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan
menggambarkan kemampuan manajemen kelangsungan
program KIA.
1) Setiap kunjungan antenatal, ibu hamil perlu mendapatkan
asuhan dan informasi yang sangat penting dari bidan
meliputi :
a) Satu kali trimester pertama :
(1) Mendeteksi masalah yang dapat ditangani
(2) Mencegah masalah, misalnya: tetanus neonatal,
anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya
(3) Membangun hubungan saling percaya
(4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan
untuk menghadapi komplikasi
(5) Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan,
olahraga, istirahat, seks)
b) Satu kali trimester kedua (sebelum minggu ke -28)
(1) Sama seperti kunjungsn pada trimester pertama
(2) Kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala preeclampsia, pantau
tekanan darah, evaluasi edema, proteinuria).
27
c) Dua kali pada trimester ketiga :
(2) Sama seperti kunjungan sebelumnya hanya saja
ditambah dengan deteksi kehamilan ganda dan
deteksi kelainan letak atau kondisi yang
memerlukan persalinan di rumah sakit.
2) Melaksanakan pelayanan Antenatal care ada 14 standar
pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga
kesehatan yang dikenal dengan 14T. Pelayanan atau asuhan
standar 14T adalah sebagai berikut (Siwi, 2015 dalam Lilis,
2018) :
a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan :kenaikan
Berat badan TM I- TM III ± 9-13,9 kg, kenaikan tiap
minggu normal 0,4-0,5 kg mulai TM II. Tinggi badan
bdiukur untuk mendeteksi factor resiko rongga panggul
sempit.
b) Pemeriksaan tekanan darah : normal 110/80 – 140/90
mmHg. Bila ≥140/90 mmHg waspada preeclampsia.
c) Pengukuran tinggi fundus uteri : tujuan mengukur TFU
teknik Mc. Donal menentukan umur kehamilan
berdasarkan minggu dan hasil dibandingkan dengan
28
haid pertama minggu terakhir (HPHT). TFU normal
harus sama dengan Usia Kehamilan (UK )
2.1 Tabel Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan
No Usia Kehamilan/ minggu Jarak dari simfisis
1 22- 28 Minggu 24-25 cm
2 28 Minggu 26,7 cm
3 30 Minggu 29,5 – 30 cm
4 32 Minggu 31 cm
5 34 Minggu 32 cm
6 36 Minggu 33 cm
7 40 Minggu 37, 7 cm
Sumber : Buku lilis, 2018
d) Pemberian tambah darah (tablet Fe) : sebanyak 90 tablet
selama kehamilan.
e) Pemberian imunisasi TT : harus diberikan pada wanita
hamil sat melakukan kunjungan pertama pada minggu
ke 4
2.2 Tabel Interval Lama Perlindungan tetanus Toxoid
No Imunisasi
TT
Selang waktu
minimal
pemberisn TT
Lama Perlindungan
1 TT 1 - Langkah awal
pembentukan
kekebalan tubuh
terhadap penyakit
Tetanus
2 TT 2 1 bulan setelah
TT 1
3 tahun
3 TT 3 6 bulan setelah 6 tahun
29
TT 2
4 TT 4 12 bulan
setelah TT 3
10 tahun
5 TT 5 12 bulan
setelah TT 4
≥25 tahun
Sumber :Buku Lilis, 2018
f) Pemeriksaan Hb: dilakukan pada kunjungan pertama
dan minggu ke 28 bila kadar Hb < 11gr% dinyatakan
anemia harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As
hingga Hb menjadi 11 gr%.
g) Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL ( Veneral
disease Research Lab) : pemeriksaan dilakukan saat ibu
hamil datang pertama kali diambil specimen darah vena
kurang lebih 2 cc jika test positif dilakukan pengobatan
dan rujukan,
h) Pemeriksaan Protein Urine : dilakukan untuk
mengetahui protein urine dan mendeteksi gejala
preeklampsi.
i) Pemeriksaan urine reduksi: untuk ibu hamil riwayat
diabetes Melitus jika positif periksa gula darah
memastikan DMG.
j) Perawatan payudara: senam payudara/ perawatan
payudara 2x sehari sebelum mandi dimulai usia
kehamilan 6 minggu.
30
k) Senam ibu hamil : dilakukan minimal 1 minggu sekali
mulai usia kehamilan trimester 3.
l) Pemberian obat malaria: diberikan pada ibu hamil
dengan gejala panas tinggi disertai menggigil dan hasil
apusan darah yang positif.
m) Pemberian kapsul minyak Yodium: diberikan pada
kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah
endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh
kembang Manusia.
n) Temu wicara/konseling
3) Jenis Pemeriksaan Dalam Antenatal Care (ANC)
Pemeriksaan Ibu hamil yang lengkap meliputi : Tanya jawab
(anamnesis) pemeriksaan umum, pemeriksaan pandang (inspeksi),
pemeriksaan raba (palpasi), pemeriksaan dengan (auskultasi),
pemeriksaan ketuk (perkusi), pemeriksaan dalam, pemeriksaan
panggul, dan pemeriksaan laboratorium (Kumalasari, 2015).
Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai keujung kaki,
dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan.
Adapun komponen pemeriksaan pada ibu hamil adalah sebagai
berikut (Kumalasari, 2015):
31
2.3.5 Kepatuhan Dalam Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Kepatuhan dalam kunjungan Antenatal care (ANC) Pengertian kepatuhan
dalam melakukan kunjungan antenatal adalah ketaatan ibu hamil
melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk melakukan kunjungan ANC
sesuai standar yang ditentukan oleh pemerintah (Pronoto, 2012 dalam Aviati,
2018). Menurut kemenkes RI, 2016 dalam Aviati, 2018 indikator yang
digunakan untuk menggambarkan ANC adalah cakupan K1 dan K4 dengan
tenaga kesehatan sesuai standard atau waktu kunjungan yang telah ditetapkan.
Kepatuhan kunjungan ibu hamil
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berartu taat, suka menurut
perintah. Kepatuhan adalah tingkat paien melaksanakan cara pengobatan dan
prilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain. Kepatuhan merupakan
suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak mentaati peraturan ke
perilaku yang mentaati peraturan (Notoatmodjo, 2012).
2.3.6 Faktor Mempengaruhi Kepatuhan Pelayanan Antenatal Care
Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Antenatal Care menurut standar
pelayanan kebidanan (Depkes RI, 2003), ada banyak alasan mengapa ibu
hamil tidak kunjungan ANC antara lain :
a) Kemampuan mengambil keputusan
Ibu sering kali tidak berhak memutuskan sesuatu, karena hal itu
adalah hak suami dan mertua, sementara mereka tidak mengetahui
32
perlunya memeriksakan kehamilan dan hanya mengandalkan cara-cara
tradisional.
b) Fasilitas kesehatan
Fasilitas untuk pelayanan ANC tidak memadai, tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaannya, harus
menunggu lama atau perlakuan petugas kesehatan yang kurang
memuaskan.
c) Pengetahuan
Beberapa ibu hamil tidak mengetahui mereka harus
memeriksakankehamilannya, maka ibu hamil tidak melakukan
pemeriksaan kehamilan.
d) Budaya
Kurangnya dukungan keluarga maupun tradisi yang tidak
mengijinkan seorang ibu hamil meninggalkan rumah untuk memeriksakan
kehamilannya.
e) Petugas kesehatan
Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada petugas kesehatan
secara umur beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua
petugas kesehatan pemerintah.
33
f) Kepercayaan
Takhayul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilannya pada
petugas kesehatan (terlebih pula jika petugasnya seorang laki-laki).
g) Sosial ekonomi
Ibu hamil atau anggota keluarganya tidak mampu membayar atau
tidak mempunyai waktu untuk memeriksakan kehamilannya.
2.4 Pengetahuan
2.4.1 Pengertian pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior)
(salman, 2013).
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang
mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu, Pengindraan
terhadap objek yang terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu
pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
34
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian vesar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Wawan, 2017).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, diharapkan
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin
luas pula pengetahuannya. Hal ini mengingat bahwa peningkatan
pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan non formal saja, akan
tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan formal (Wawan, 2017).
2.4.2 Tingkat pengetahuan
Tingkat pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seorang (ovent behavior). Dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih sering langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata
35
kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,
menyatakan,dan sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek tau materi harus dapat menjelaskan
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan
hokum-hukum, rumus, metode, perinsip dan sebagainya dalam konteks
atau situasi lain.
3. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi
atau satu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam
struktur organisasi tersebut masih ada kaitannya satu sama lain.
36
4. Sintesis (synthesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan
untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
5. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan criteria
2.4.3 Pengukuran Tingkat Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan menurut Arikunto (2006), dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi
materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden dimana
kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui dapat disesuaikan dengan
tingkat pendidikan. Hasil pengukuran yang diperoleh dari pertanyaan
objektif (pilihan ganda) sebagai berikut yaitu :
1. N Baik : dengan presentase ≥ 75%
2. Cukup : dengan presentase 60%-75%
3. Kurang : dengan presentase ≤ 60%
37
2.5 Kesiapan Persalinan
Kesiapan persalinan mempunyai mempunyai 5 hal menurut Bobak,
Lowdermilk,2004 yaitu :
1. Kesiapan Fisik
Kesiapan fisik berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu,
menyiapkan perubahan fisiologis 2 minggu sebelum persalinan, ibu lebih
mudah bernafas karena fundus uteri menurun kepala Janis sudah masuk
panggul, ibu sering buang air kecil,sering merasakan gambaran his palsu
dan kadang perut mengejang(Jonson, 2014).
Kesiapan fisik lainnya dengan melakukan olahraga misalnya
senam hamil, karena kondisi fit ada hubungan dengan atau tidaknya
penyakit berat yang diindap calon ibu. Fungsi utama senam hamil
membantu kelancaran proses persalinan, gerakan pada senam hamil
berfungsi menghindari posisi bayi sungsang (patria, 2015).
2. Kesiapan Psikologis
Ibu primigravida belum mempunyai bayangan mengenai kejadian
pada akhir kehamilan dna persalinan salah satu yang harus dipersiapkan
ibu yaitu hindari kpanikan, ketakutan, bersikap tenang, dan ibu hamil
dapat meminta dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian,
kasihsayang akan memberikan semangat ibu yang akan melahirkan
38
3. Kesiapan Finansial
Kesiapan finansial sebagai kebutuhan mutlak yang harus disiapkan
berkaitan dengan penghasilan atau keuangan yang dimiliki untuk
mencukupi kebutuhan selama hamil sampai proses persalinan. Perlu
anggaran biaya persalinan dan dan perencanaan adekuat dalam memilih
tempat bersalin dengan pertimbangan jarak,fasilitas, biaya, kemapuan
biaya.
4. Kesiapan Budaya
Masalah budaya termasuk menangani masalah praktikan keyakinan
mungkin perbedaan yang dilakukan petugas kesehatan, namun penting
untuk keluarga ibu hamil. Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan,
tradisi dan tingkat hidup kurang baik terhadap kehamilan, dan berusaha
mencegah seperti budaya membawa plasenta ke rumah, cara berprilaku
yang benar selama kehamilan dengan menjaga sikap dan perilaku.
5. Kesiapan Materi
Menurut Patria, 2015 ibu dan suami maupun anggota keluarga
harus menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk dibawa saat
persalinan antaralain : kesiapan ibu membawa peralatan mandi, kesiapan
bayi membawa peralatan mandi bayi dan perlengkapan bayi.
39
2.6 Dukungan suami/ keluarga
Dukungan suami diterjemahkan sebagai sikap penuh perhatian yang di
tujukkan dalam bentuk kerjasama yang baik, serta memberikan dukungan
moral dan emosional (Jacinta, 2015).
Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami terhadap istri,
suatu bentuk dukungan di mana suami dapat memberikan bantuan secara
psikologis baik berupa motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami
merupakan hubungan bersifat menolong yang mempunyai nilai khusus bagi
istri sebagai tanda adanya ikatan-ikatan yang bersifat posistif (Goldberger &
Brenis,1982 dalam Jacinta 2015)
Menurut Cohen dan Syme,1984 dalam Jacinta,2015 dukungan social
suami istri member pengaruh penting bagi individu yang bersangkutan, yakni :
1. Kedekatan hubungan
Pemberian dukungan social dari suami lebih memiliki keterdekatan
yang lebih tinggi dari pada sumber dukungan yang lainnya. Keterdekatan
yang dimaksud di sini lebih menekankan pada kualitas hubungan bukan
kuantitasnya. Individu yang memiliki suatu hubungan dekat padat dipercaya
cenderung memiliki kesehatan mental yang baik.
40
2. Ketersediaan pemberi dukungan
Individu yang yakin mendapat dukungan dari pasangannya apabila
menghadapi kesulitan dapat mengatasi permasalahannya dengan lebih kreatif
dari pada mereka yang ragu dengan ketersediaan dukungan.
3. Kualitas pertemuan
Pasangan hidup mempunyai frekuensi pertemuan lebih tinggi
dibanding sumber dukungan lain. Sehingga pemberian dukungan social
dapat lebih sering diberikan oleh suami atau istri daripada sumber lain.
2.7 Paritas
Paritas adalah jumlah atau banyaknya persalinan yang pernah dialami ibu
baik lahir hidup maupun mati. Paritas 2 sampai 3 merupakan paritas paling
aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Ibu dengan paritas paling aman
ditinjau dari sudut kematian maternal. Ibu dengan paritas tinggi lebih dari 3
memiliki angka maternal yang tinggi karena dapat terjadi gangguan
endometrium. Penyebab gangguan endometrium tersebut dikarenakan
kehamilan berulang. Sedangkan pada paritas pertama beresiko karena rahim
baru pertama kali menerima hasil konsepsi dan keluwesan otot rahim masih
terbatas untuk pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2010).
Tingkat paritas telah menarik perhatian peneliti dalam kesehatan ibu dan
anak. Dikatakannya bahwa terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang
berparitas rendah lebih baik daripada yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi
41
antara tingkat paritas dan penyakit-panyakit tertentu yang berkaitan dengan
kehamilan (Notoatmodjo, 2012). Paritas dapat dibedakan menjadi multipara
yaitu paritas 0, primipasa yaitu paritas 1, multipara yaitu paritas2-4, dan
grandemultipara yaitu paritas lebih dari 4 (praawieohardjo,2014).
2.8 Umur
Umur kehamilan yang aman pada ibu adalah usia antara 20 sampai 35
tahun merupakan umur rawan bagi kehamilan. Kondisi fisik ibu hamil dengan
umur lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini
pun turut mempengaruhi kondisi janin. Pada proses pembuahan, kualitas sel
telur wanita dengan usia reproduksi sehat yaitu 20 sampai 35 tahun
(Sulistyawati, 2009).
Umur reproduksi optimal bagi ibu adalah 20-35 tahun. Dibawah dan diatas
umut tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan.
Pertambahan umur diikuti oleh perubahan perkembangan organ- organ dalam
rongga pelvis.
Pada wanita usia muda dimana organ-organ reproduksi belum sempurna
secara keseluruhan dan kejiwaan belum siap menjadi seorang ibu maka
kehamilan dapat berakhir dengan suatu keguguran, bayi berat lahir rendah
(BBLR). Dan dapat disertai dengan persalinan macet. Imir kehamilan pertama
yang ideal bagi seorang wanita adalah 20 tahun, sebab pada usia tersebut rahim
wanita sudah siap menerima kehamilan (Manuaba, 2010). Usia ibu hamil yang
42
terlalu muda (<20 tahun) dan terlalu tua (>35 tahun) mempunyai resiko yang
lebih besar untuk melahirkan bayi kurang sehat. Hal ini dikarenakan pada umur
dibawah 20 tahun, dari segi biologis fungsi reproduksi seorang wanita belum
berkembang sempurna untuk menerima keadaan janin dan segi psikis belum
matang dalam menghadapi tuntutan beban moril, mental, dan emosional,
sedangkan pada umur diatas 35 tahun dan sering melahirkan, fungsi reproduksi
seorang wanita sudah mengalami kemunduran atau degenerasi dibandingkan
fungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi
pasca persalinan terutama perdarahan lebih besar. Perdarahan post partum yang
mengakibatkan kematian maternal pada wanita hamil yang melahirkan pada
umur dibawah 20 tahun, 2-5 kali lebih tinggi daripada perdarahan post partum
meningkat kembali setelah usia 30- 35 tahun (Wiknjosastro, 2010).
2.9 Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup
(Notoatmodjo, 2012). Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat dibutuhkan
sehingga akan meningkatkan pengetahuannya. Penguasaan pengetahuan erat
kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula
pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan
rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya
43
maka tidak mengetahui mengenai bagaimana cara melakukan perawatan
kehamilan yang baik (Sulistyawati, 2010).
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk
bertindak dan mencari penyebab dan solusi dalam hidunya. Orang yang
berpendidikan tinggi biasanya bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang
yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru.
Demikian ibu berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya
secara teratur demi menjaga kesehatan dirinya dan anak dalam kandungannya
(june, 2014). Tingkat pendidikan adalah lamanya mengikuti pendidikan formal
dan mempunyai ijazah sesuai strata pendidikan di Indonesia. Menurut UU
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 14 menjelaskan bahwa jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi yang diklasifikasikan pada pasal 17 yaitu pendidikan dasar
meliputi SD, SLTP atau sedrajat. Pasal 18 yaitu pendidikan menengah yaitu
ALTA sederajat dan pada pasal 19 yaitu pendidikan tinggi mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doctor yang diselenggarakan
oleh pendidikan tinggi.
2.10 Promosi kesehatan
Promosi adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dengan jalan
mempengaruhi konsumen secara langsung ataupun tidak langsung untuk
menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Amaliah, 2013).
44
2.11 Karakteristik Demografi
2.11.1 Karakteristik
1. Pengertian Karakeristik
Istilah karakteristik dalam Kamus basar Bahasa Indonesia
mempunyai arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Karakteristik
seseorang merupakan sifat yang membedakan seseorang dengan
yang lain berupa pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anak,
dan jumlah keluarga dalam rumah tangga yang mempengaruhi
prilaku seseorang. Karakteristik atau cirri-ciri individu digolongkan
ke dalam tiga kelompok (notoatmodjo, 2012) yaitu :
a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur
b. Struktur social, seperti tingkat pendidikan, status pekerjaan,
kesukaan atau ras, dan sebagainya.
c. Manfaat- manfaat kesehatan seperti keyakinan bahwa pelayanan
kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit.
2. Demografi
Demos= rakyat/penduduk, Grafein= menulis berasal dari bahasa
Yunani. Jadi Demografi adalah tulisan/karangan mengenai
rakyat/penduduk. Diperkenalkan pertamakali oleh Achille
Guillard,1884. Definisi demografi adalah ilmu yang mempelajari
45
persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk. Perubahan
tersebut seperti kelahiran, kematian, migrasi, sehingga menurut umur
dan jenis kelamin tertentu.
Ruang lingkup demografi meliputi demografi formal yang
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan dan
variable-variabel non demografi seperti ekonomi, sosiologi, geografi,
psikologi, politik. Demografi merupakan interdisciplinary. Tujuan
Demografi :
a. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu
b. Memperjelas pertumbuhan masa lampau, penurunan dan
persebaran dengan sabaik-baiknya dengan data yang tersedia
c. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan
penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi social
d. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan
datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
e. Ukuran demografi. Ukuran dasar demografi meliputi :
1) Fertilitas
Adalah kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang
dijerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan diantaranya angka
46
kelahiran kasar (crude birth rate),angka kelahiran menurut umur (age
specific fertility rate), dan angka fertilitas total (total fertility rate)
2) Mortalitas
Angka kematian kasar (crude death rate), angka kematian
menurut umur (age specific death rate)
2.11.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Ibu Hamil
Menurut Teori Lawrence Green ada tiga faktor yang mempengaruhi
karakteristik ibu hamil yaitu faktor yang mempermudah (predisposing
factor) yang mencakup umur, pendidikan, paritas, pendapatan,
pengetahuan dan unsure lain yang terdapat dalam diri individu maupun
masyarakat. Faktor pendukung (enabling factor) yaitu jarak fasilitas
kesehatan, ketersediaan waktu dan faktor pendorong (reinforcing factor)
yaitu faktor yang memperkuat perubahan perilaku seorang yang
dikarenakan dorongan orang lain seperti sikap petugas kesehatan,
dukungan suami, dan keluarga.
Kriteria usia ibu hamil
b) Usia <20 tahun kategori awal.
c) Usia 20-30 tahun kategori pertengahan.
d) Usia 31-40 tahun kategori akhir. (Widayatun, 1999)
47
2.12 Variabel Paling Dominan
Variabel paling dominan merupakan variabel yang paling mempengaruhi
dalam suatu model.
2.13 Kerangka Teori
Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori
Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2012). Kesehatan seseorang atau
masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor prilaku (behavior
cause) dan faktor di luar prilaku ( non behavior cause). Selanjutnya prilku
itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu :
1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap ,kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
2. Faktor-faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam
lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya tersedianya fasilitas-fasilitas atau
sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat
kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
3. Faktor-faktor pendorong (renforcing factor) yang terwujud dalam sikap
dan prilaku petugas kesehatan, atau petugas lain yang merupakan
kelompok referensi dari prilaku masyarakat.
48
Bagan 2.1
Kerangka Teori Penelitian
Keterangan :
Sumber : Teori Laurence Green dalam Notoatmodjo, 2012 :101
- Dapat dilihat ada 4 konsep yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung,
faktor pendorong terhadap terjadinya Motivasi ibu hamil pada kunjungan
ANC itu sendiri (Notoatmodjo, 2012:102).
Faktor Predisposisi :
-Pengetahuan
- Sikap
- Pendidikan
- Kepercayaan
- keyakinan
- Umur
- Pekerjaan
Faktor pendukung :
- Ketersediaan sumber
daya kesehatan
- Keterjangkauan
sumber daya
kesehatan
- Prioritas dan
komitmen masyarakat
atau pemerintah
- Ketrampilan yang
berkaitan dengan
kesehatan
Faktor Pendorong :
- Keluarga
- Teman
- Suami
- Petugas Kesehatan
- Media Promosi
Masalah
prilaku
spesifik
49
- Tiap konsep mempunyai masing-masing variabel sebagai indikasi
pengukuran masing-masing. Untuk faktor predisposisi dapat melalui
variabel pengetahuan, pendidikan, sikap (Notoatmodjo, 2012:102).
2.14 Penelitian Terkait
Tabel 2.3 Penelitian Terkait
No Judul dan Nama
1. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan
Antenatal Care Di Puskesmas Kauditan Kecamatan KAuditan Kabupaten Minahasa
Utara tahun 2014 oleh Dinarohmayanti, Femmy Keintjem, Fredrika Nancy Losu,
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
2. Motivasi dan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Pada Ibu Hamil Trimester
III oleh Ratna sari Hardiaani dan Agustin Purwanti program Studi Keperawatan
Universitas Jember tahun 2018
3. Tingkat Pendidikan Ibu Dengan kepatuhan Antenatal Care Pada Pedesaan dan
Perkotaan di Indonesia oleh Elvaria Amantao, Monica dara Delia Suja di Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada tahun 2018
4. Analisis Faktor Kunjungan Antenatal Care (ANC) Berbasis Teori Transcultural
Nursing di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh tahun 2018 oleh Aviati Faradhika.
Fakultas keperawatan universitas Airlangga Surabaya program studi NERS.
5. Factors Contributing to Antenatal Care and Delivery Practies in Village Development
Committees of Ilam District, Nepal 2013 by Pradhan PMS, Bhattarai IS, Gaurav K,
Pokharel PK
6. Cakupan Kunjungan Antenatal Care pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Klambu Kabupaten Grobogan tahun 2017 oleh Nurmawati, Fitri Indrawati dari
fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Negri Semarang jurusan Ilmu kesehatan
Masyarakat , Administrasi Kebijakan Kesehatan
50
7. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Kelas Ibu hamil
januari-Juli tahun 2017 di Kecamatan Muara Tembasi Kabupaten Batang Hari
Provinsi Jambi oleh Emiyanti, M.Zen Rahfiludin,Sri Winarni, Fakulats Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponogoro.
8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil
tahun 2017 oleh Ayu Indah Rachmawati, Ratna Dewi Puspitasari, Eka Cania Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung
9. Faktor-faktor Yang Memotivasi Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal
Care (ANC) di Polindes Beringin, Kecamatan Ngrandu, Kabupaten Ponorogo tahun
2019 oleh Defa Ardiana Widyaningrum fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
10. Hubungan Motivasi Ibu Hamil trimester III dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal
Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember tahun 2012
oleh Agustin Purwanti.
11. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care
Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado tahun 2013 oleh Cein
Tamaka, Agnes Madianung,Jolie Sambeka program studi Keperawatan fakultas
kedokteran Universitas Sam Ratulangi
12. Hubungan Motivasi Suami Pada Ibu Hamil Terhadap pemeriksaan Kehamilan (ANC)
di RumahSakit Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2014 oleh Aureliya Hutagaol
13. Faktor Pendidikan, Pengetahuan, Paritas, Dukungan Keluarga dan Penghasilan
Keluarga Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal di Puskesmas
Wilayah Jakarta Timur tahun 2015 Oleh Gita Nirmala sari, Shentya Fitriana, Diana
Hartaty, Anggraini Dosen Jurusan Kebidanan Poltekes Kemenkes Jakarta III
14. Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat tahun 2013 oleh Nurul
Syamsiah, Atikah Pustikasari Program studi Keperawatan Faklutas Kesehatan
Universitas MH. Thamrin
51
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pada desain penelitian ini menggunakan metode penelitian :
1. Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat
dan mencari literature yang sudah ada untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan analisis motivasi ibu hamil pada kunjungan ANC di
Indonesia
2. Library Research atau telaah pustaka yaitu penelaahan kepustakaan
dengan mencari data-data atau keterangan dari berbagai buku yang
berkaitan dengan masalah yang akan di bahas . metode penelitian
merupakan rencana langkah-langkah kegiatab penelitian yang meliputi
:objek, populasi, sampel
3. Desain yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif survei analitik dengan
pendekatan Cross Sectional. Desain penelitian survey analitik merupakan
suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap
subjek penelitian (masyarakat), dengan pendekatan Cross Sectional yaitu
variabel sebab atau resiko kasus yang terjadi pada objek penelitian di ukur
atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu bersamaan)
(Notoatmodjo, 2012).
52
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Merdeka Kota Palembang,
dilaksanakan pada tanggal 12 Mei - 20 Juli 2020.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, objek pada populasi
diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan itu berlaku untuk
seluruh populasi (Arikunto, 2010).
Pada tahun 2019 hasil cakupan jumlah ibu hamil yang berkunjung
melakukan antenatal care (ANC) menurut usia kehamilan , khususnya
Puskesmas Merdeka Di Kota Palembang sebanyak 598 ibu hamil yang
melakukan kunjungan Antenatal care (ANC) dari jumlah keseluruhan 680 ibu
hamil yang berada di jumlah ibu hamil sebanyak 142 wilayah kerja Puskesmas
Merdeka yang terbagi dari kelurahan 19 Ilir sebanyak 131 ibu hamil yang
melakukan kunjungan ANC dari jumlah keseluruhan ibu hamil di kelurahan
19 Ilir sebanyak 153 ibu hamil. Kelurahan 22 Ilir jumlah ibu hamil
sebanyak142 orang, namun hanya 120 ibu hamil yang berkunjung untuk
melakukan ANC, selanjutnya kelurahan 26 Ilir terdapat 143 ibu hamil namun
hanya 130 ibu yang datang untuk melakukan kunjungan antenatal care.
Kelurahan Talang Semut ibu hamil berjumlah 242 orang namun hanya 217
53
yang datang melakukan peeriksaan antenatal care (profil Kesehatan
Puskesmas Merdeka, 2019)
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud menggeneralisasikan
hasil penelitian sampel (Arikunto, 2010).
Teknik pengambilan sampel Acidental sampling, kriteria inklusi ibu
bersedia menjadi responden, ibu yang hamil usia kandungan 4 minggu sampai
36 minggu sebagai responden penelitian, berada di wilayah Kelurahan
Puskesmas Merdeka Palembang, bisa membaca dan menulis. Kriteris Eksklusi
yaitu Subjek tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian dan tidak
mempunyai tempat tinggal tetap sehingga sulit dihubungi
Karena wilayah kerja Puskesmas Merdeka mempunyai 4 kelurahan 19
Ilir,22 Ilir, 26 Ilir dan Talang Semut. Untuk mempermudah peneliti
mengambil sampel, maka peneliti mengambil sampel minimum dari kelurahan
Talang Semut Palembang karena diantara 4 kelurahan tersebut cakupan paling
tinggi di kelurahan Talang Semut berjumlah 242 namun yang melakukan
pemeriksaan pada kunjungan ANC sebanyak 217 ibu hamil dari 16 posyandu
di wilayah kerja Puskesmas Merdeka kota Palembang .
54
3.4 Besaran Sampel
Besar sampel di dapat dengan menggunakan rumus yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo (2012), yaitu sebagai berikut :
N
n =
1+ N (d2)
Keterangan :
n = Besaran Sampel
N = Populasi
d = tingkat kepercayaan (0,1)
N
n =
1+ N (d2)
217
n =
1+ 217 (0,1)2
n = 68,45 dibulatkan menjadi 70 sampel.
Jadi,besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 70 responden.
Pengambilan sampel berdasarkan jumlah yang sudah ditentukan yaitu
populasi sebanyak 680 ibu hamil keseluruhan, lalu 598 ibu hamil yang
melakukan kunjungan ANC diambil dari registrasi Puskesmas Merdeka
berdasarkan laporan rutin dari Posyandu yang ada diambil 16 Posyandu di
Puskesmas Merdeka khususnya Kelurahan Talang Semut Kota Palembang
sebanyak 68 sampel. Sedangkan menentukan sampel per posyandu digunakan
rumus sebagai berikut (Efrizal, 2015:42) :
55
n = Ni x n
N
Keterangan :
n = jumlah sampel yang diambil
Ni = jumlah populasi dari masing-masing kelompok (posyandu)
N = jumlah keseluruhan populasi
Berdasarkan rumus pengambilan sampel per kelompok diatas, maka
sampel kelompok penelitian ini adalah :
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Berdasarkan karakteristik sampel maka sampel yang diambil sebanyak
ibu yang mempunyai bayi dengan menggunakan teknik cara pengambilan
sampel secara accidental sampling dengan mengambil kasus atau responden
yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks
penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara (interview)
yaitu tatap muka dengan responden menggunakan lembar kuesioner yang
telah dipersiapkan dan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh enumenator
yang sebelumnya telah peiteliti jelaskan apa yang dimaksud dan diinginkan
dari kuesioner tersebut (menyamakan presepsi).
3.6 Kriteria Subjek Penelitian
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada
populasi terjangkau. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah :
56
a. Bersedia menjadi responden.
b. Ibu yang hamil usia kandungan 4 minggu sampai 36 minggu sebagai
responden penelitian.
c. Berada di wilayah Kelurahan Puskesmas Merdeka Palembang
d. Bisa membaca dan menulis.
Kriteria eksklusi adalah sebagian subjek yang memenuhi kriteria
inklusi tetapi harus dikeluarkan karena suatu hal, antara lain :
a. Subjek tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian
b. Tidak mempunyai tempat tinggal tetap sehingga sulit dihubungi
3.7 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan
atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti (Notoadmodjo,
2012).
Kerangka konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian oleh sebab itu konsep tidak dapat di
ukur dan diamati secara langsung, agar konsep tersebut dapat diamati dan
dapat di ukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam variabel-
variabel. Dari variabel itulah konsep dapat diukur dan diamati (Notoadmodjo,
2012).
Kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada bagian di bawah ini
57
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
Analisis Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020
Variabel Independen Variabel Dependen
2. Kesiapan persalinan
1. Pengetahuan
3. Dukungan Suami/ keluarga
5. Umur
4. Paritas
6. Pendidikan
7. Promosi Kesehatan
Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care
“ANC”
58
3.8 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah semua variabel yang akan diteliti ditambah
istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel maupun subjek penelitian
bertujuan mempermudahkan pengumpulan data sehingga menghindari
perbedaan interprestasi dan membatasi ruang lingkup (Arini, 2014)
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No
. Variabel
Definisi
Operasional Cara Ukur
Alat
Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Variabel Dependen
1. Motivasi ibu
hamil dalam
pelaksanaan
ANC
Masih banyak ibu belum
menyadari arti pentingnya
motivasi ibu hamil dalam
melakukan ANC
Wawancara Kuesioner 1. Tidak Melakukan = bila
tidak melakukan pemeriksaan
ANC minimal 1x pada
trimester I (0-12 minggu) 1x pada trimester II(13-27 minggu
dan 2x pada trimester III (28-40
minggu)
2. Melakukan = bila
melakukan pemeriksaan ANC
1x pada trimester I (0-12
minggu) 1x pada trimester
II(13-27 minggu dan 2x pada
trimester III (28-40 minggu)
(Rizki, 2016)
Nominal
Variabel Independen
2. Pengetahuan
ibu hamil
Hasilnya tahu dari suatu
pengalaman yang diperoleh
untuk motivasi ibu hamil tentang kunjungan ANC
Wawancara Kuesioner 1. Baik, jika skor ≥ 75%-
100%.
2. Cukup, jika skor 56% -74%. (Arikunto, 2006 dalam Wiwin,
2014: 04)
Ordinal
3. Kesiapan
ibu hamil
Kesiapan selama hamil
dimana ibu harus menjaga
dan memperhatikan
kesiapan fisik, menjaga
kebersihan diri, menjaga
pola nutrisi dan pola
istirahat.
Wawancara Kuesioner 1. 1.Tidak siap jika sekor = ≤
median
2. 2.Siap jika sekor = ≥ median
3.
4.
Nominal
59
3.9 Pengukuran dan Pengamatan Variabel
3.9.1 Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan bahwa instrument yang dipakai
benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur (Notoatmodjo, 2012). Uji
validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrument
yang dilakukan betul-betul mengukur apa yang perlu diukur dan sejauh mana
instrument yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Terlebih
dahulu sebelum uji validitas dan reabilitas indikator dari variabel,dilakukan
4. Dukungan
suami/
keluarga
Dukungan yang diberikan
suami pada ibu hamil berups
sikap, tindakan, perhatian,
motivasi, serta kasihsayang
Wawancara
Koesioner 1. Tdak mendukung ≤ nilai
mean (≤)
2. Mendukung ≥ nilai mean
(≥12,2432)
Arikunto,2009
Nominal
5. Umur ibu
hamil
Umur ibu saat dilakukan
penelitian hamil sekarang ini
wawancara kuesioner 1.Beresiko≤20 dan ≥35 tahun.
2. Tidak beresiko jika 21 tahun -34 tahun
(Vera, 2012)
Nominal
6. Paritas ibu
hamil
Banyaknya jumlah anak
yang dilahirkan hidup,
dihitung dalam jumlah
satuan anak, primigravida=
tidak memiliki anak
Multigravida= memiliki1-3
anak
Grande multi gravida=
memiliki ≥ 3 anak
wawancara koesioner 1= primigravida (1 anak)
2= multigravida ( anak)
(Notoadmodjo, 2012)
Ordinal
7. pendidikan
Ibu hamil
Jenjang pendidikan formal
yang dicapai ibu hamil saat
sekarang.
Wawancara Kuesioner Pendidikan Rendah ( < SMA )
Pendidikan Tinggi ( > SMA )
(Sumber UU No. 23, 2003)
Nominal
8. Promosi
Kesehatan
Promosi kesehatan adalah
upaya untuk pemberdayaan
masyarakat sehat optimal
terutama ibu hamil pada
kunjungan ANC
wawancara koesioner 1. Diberikan
2. Tidak diberikan
(Nursalam, 2003)
Nominal
60
uji validita dan realiabilitas pada butir kuesioner dengan menggunakan
SPSS. Uji validitas dan reabilitas indikator dari variabel endogen dan eksogen
dengan menggunakan Smart Partial Square (PLS), dinyatakan valid jika
mempunyai loading factor 0,5-0,6 (masih) dapat ditolelir sepanjang model
masih dalam tahap pengembangan namun loading factor yang
direkomendasikan diatas 0,7 (Notoatmodjo, 2012). Selain evaluasi dengan
loading factor untuk melihat discriminant validity adalah dengan
membandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap
konstruk dengan korelasi dengan konstruk lainnya dalam model. Jika nilai
kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar dari pada nilai korelasi antar konstruk
dengan konstruk lainnya dalam model maka dikatakan memiliki nilai
discriminant validity yang baik. Dalam menilai validitas dari konstruk dengan
nilai yang dipersyartkan model yang baik kalau AVE masing-masing konstruk
lainnya lebih besar dari 0,50 (Notoatmodjo, 2012). Uji validitas butir dilakukan
dengan aplikasi program SPSS Statistic 26 .Uji validitas dilakukan dengan cara
membandingkan rtabel dengan rhitung. Nilai r tabel dilihat pada r table yang
menggunakan df=n-2 pada α 5 %. Bila r hitung > r tabel pertanyaan dinyatakan
valid (Hidayat. A.A., 2012).
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020 dengan jumlah responden 70 Ibu hamil. Setelah
61
dilakukan uji kuisioner dengan jumlah responden 70 orang di dapatkan N= 48
maka df= N-2 , hasil validitas r hasil > r tabel ( r hasil > 0,4)
Tabel 3.2
Uji Validitas
No Variabel Pertanyaan r hitung r tabel keterangan
1. Motivasi ibu
hamil
Soal 1 0, 527 0,468 valid
Soal 2 0,519 0,468 valid
Soal 3 0,620 0,468 valid
Soal 4 0,460 0,468 valid
Soal 5 0,551 0,468 valid
Soal 6 0.491 0,468 valid
Soal 7 0,691 0,468 valid
2. Pengetahuan Soal 1 0,483 0,468 valid
Soal 2 0,531 0,468 valid
Soal 3 0,188 0,468 Tidak valid
Soal 4 0,360 0,468 Tidak valid
Soal 5 0,531 0,468 valid
Soal 6 0,017 0,468 Tidak valid
Soal 7 0,188 0,468 Tidak valid
Soal 8 0,165 0,468 Tidak valid
Soal 9 0,531 0,468 valid
Soal 10 0,483 0,468 valid
1. Kesiapan Soal 1 0,531 0,468 valid
Soal 2 0,512 0,468 valid
Soal 3 0,028 0,468 Tidak valid
Soal 4 0,416 0,468 Tidak valid
Soal 5 0,222 0,468 Tidak valid
4. Dukungan
Suami
Soal 1 0,472 0,468 Valid
Soal 2 0,658 0,468 Valid
Soal 3 0,390 0,468 Tidak valid
Soal 4 0,099 0,468 Tidak valid
Soal 5 0,481 0,468 Valid
Soal 6 0,573 0,468 Valid
Soal 7 0,344 0,468 Tidak valid
Soal 8 0,478 0,468 Valid
Soal 9 0,567 0,468 Valid
Soal 10 0,194 0,468 Tidak valid
62
Sumber : Uji Validitas SPSS, 2020
3.9.2 Reabilitas
Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan keterandalan atau dapat
dipercaya dari suatu alat ukur. Instrument yang realibel berarti hasil pengukuran
tetap konsisten atau tetap asas, apabila dilakukan pengukuran berulang kali
terhadap gejala yang sama dan menggunakan alat ukr yang sama
(Notoadmodjo,2012).
Uji reabilitas kontruk yang diukur dengan dua kriteria yaitu composite
readability dan cronbach alpha dari blok indicator yang mengukur konstruk.
Konstruk dinyatakan reiabel jika nilai composite reability maupun cronbach alpha
diatas 0,70 (Notoadmodjo,2012). Jika r alpha positif dan nilainya lebih besar dari r
tabel maka sejumlah butir yang ada atau variabel tersebut adalah reliable. Sebagai
dasar secara umum untuk melakukan penentuan suatu reabilitas bitur pertanyaan
5. Umur Soal 1 0,277 0,468 Tidak valid
Soal 2 0,533 0,468 Valid
Soal 3 0,475 0,468 Valid
6. Paritas Soal 1 0,089 0,468 Tidak valid
Soal 2 0,250 0,468 Tidak valid
Soal 3 0,579 0,468 Valid
7. Pendidikan Soal 1 0,516 0,468 Valid
Soal 2 0,763 0,468 Valid
Soal 3 0,827 0,468 Valid
8. Promosi
Kesehatan
Soal 1 0,466 0,468 Tidak valid
Soal 2 0,640 0,468 Valid
Soal 3 0,732 0,468 Valid
Soal 4 0,255 0,468 Valid
Soal 5 0,576 0,468 Valid
Soal 6 0,531 0,468 Valid
63
yang ada tersebut maka besaran kefisien minimum akan dinyatakan sudah
memenuhi syarat adalah , jika r= 0,600 dan andaikan nialinya lebih kecil dari
0,600 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan tidak reliable (Arikunto,
2010). Untuk menghitung besaran dari r tabel maka semua pertanyaan koesioner
dinyatakan reliabel.
Tabel 3.3
Tabel Reabilitas
No Variabel Hasil Cronbach’s Alpa Keterangan
1. Motivasi 0,619 Valid
2. Pengetahuan 0,501 Valid
3. Kesiapan 0,179 Tidak valid
4. Dukungan 0,490 Valid
5. Umur 0,465 valid
6. Paritas 0,542 Valid
7. Pendidikan 0,782 Valid
8. Promosi 0,704 Valid
Sumber : Uji Reabilitas SPSS, 2020
3.10 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang bersifat
praduga, dan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
2. Ada hubungan antara kesiapan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun
2020.
64
3. Ada hubungan antara dukungan suami/keluarga dengan motivasi ibu
hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
4. Ada hubungan antara umur dengan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
5. Ada hubungan antara paritas dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
6. Ada hubungan antara pendidikan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
7. Ada hubungan antara promosi kesehatan dengan motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
3.11 Pengumpulan Data
3.11.1 Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, baik
dari individu ataupun perorangan seperti hasil wawancara atau hasil
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
(aewfer,2012). Pada penelitian ini pengambilan data primer dengan
dilakukan observasi dalam bentuk teks, gambar, foto, video, rekaman
65
suara atau data yang diambil dari situs web untuk menjadi data
utama membentuk dasar argumentasi peneliti
Menurut Susilo (2002), data primer adalah data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti. Pada penelitian ini
pengambilan data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung
dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
3.11.2 Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan telaah dokumen,
data yang diambil dari web Dinas Kesehatan Kota Palembang dan
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020 yang meliputi profil
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020 dan laporan bulanan di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Pengumpulan data yang diperoleh dari naskah publikasi dari
WHO, Profil Kesehatan Indonesia, Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan, dan Profil Dinas Kesehatan Kota Palembang,
3.11.3 Pengolahan Data
Pengolahan data didapat melalui wawancara kemudian data
tersebut diolah dengan manual dan komputerisasi, dimana data tersebut
diolah sesuai variabel-variabel yang berhubungan dengan variabel yang
diteliti. Menurut Notoatmodjo (2010), langkah-langkah pengolahan data
adalah sebagai berikut :
66
4. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan formulir/check
list apakah jawaban sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
5. Coding
Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka\bilangan. Kegunaannya untuk mempermudah pada saat analisa data
mempercapat entry data.
6. Entry data
Setelah semua check list terisi penuh dan benar selanjutnya
melakukan pemasukan data dari kuesioner ke proses tabulasi.
7. Tabulasi data
Tabulasi adalah membuat tabel yang berisikan data yang telah
diberi kode sesuai analisis yang dibutuhkan.
8. Cleaning data
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry
apakah ada kesalahan atau tidak.
67
3.12 Analisis Data
3.12.1 Analisis Univariat
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat.
Menurut Notoadmodjo (2010), analisis univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
penelitian. Variabel dependen pada penelitian ini yaitu Motivasi ibu
hamil pada kunjungan ANC. Variabel independen meliputi sikap ibu,
pendidikan, pengetahuan, kepatuhan, kesiapan, dukungan
suami/keluarga, umur, paritas, sosial ekonomi, status gizi, pekerjaan,
aksesibilitas, peran petugas kesehatan dan promosi kesehatan. Hasil
pengukuran ditampilkan dalam bentuk angka atau sudah diolah menjadi
persentase, dan penyajian data pada penelitian ini yaitu dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi.
3.12.2 Analisis Bivariat
Menurut Notoadmodjo (2010), analisis bivariat adalah analisis
yang akan dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkolerasi. Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Variabel independen meliputi sikap
ibu, pendidikan, pengetahuan, kepatuhan, kesiapan, dukungan
suami/keluarga, umur, paritas, sosial ekonomi, status gizi, pekerjaan,
68
aksesibilitas, peran petugas kesehatan dan promosi kesehatan dianalisis
menggunakan uji statistik. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang
bermakna antara variabel dependen dan variabel independen, dilakukan uji
statistik dengan uji Chi-square.
Analisis bivariat ini dilakukan menggunakan komputerisasi dengan
uji statistik Chi-square, dimana batas kemaknaan p value 0,05.
1.Jika p value < α (0,05) yang berarti ada hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen.
2.Jika p value > α (0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen.
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
independent dan variable dependen dengan menggunakan analisis uji chi square.
Melalui uji statistic chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini
digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara variable ini
dikatakan bermakna bila p ≤0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan
dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p≥ o,05 yang berarti Ho diterima
dan Ha ditolak.
Lalu pada nilai OR merupakan nilai estimasi resiko untuk terjadi outcome
sebagai pengaruh adanya variable independen. Jika nilai OR >1 berarti memiliki
hubungan erat positif, tapi jika nilai OR<1 memiliki hubungan negative
sedangkan OR=1 tidak memiliki hubungan
69
Jika nilai OR<1 artinya variable independen merupakan factor protektif
terhadap variable dependen dan jika nilai OR> 1 artinya Variabel Independen
merupakan factor resiko terhadap variable dependen.
3.12.3 Analisis Multivariat
Analisis multivariate dilakukan untuk melihat variable independen yang
paling berpengaruh terhadap variable dependen. Analiss multivariate yang
digunakan adalah regresi logistic model prediksi, dengan tingkat kepercayaan
95% dan menggunakan metode menentukan odds rasio variabel kategorik
polikontom dengan salah satu kategori menjadi pembanding dengan cara chi
square. Langkah yang dilakukan dalam analisis regresi logistic adalah sebagai
berikut: (Dahlan, 2014)
1. Melakukan seleksi variable yang layak dilakukan dalam model multivariate
dengan cara terlebih dahulu melakukan seleksi bivariate antara masing-masing
variable ibdependen dengan variable dependen dengan uji regresi logistic
sederhana
2. Bila hasil analisis bivariate menghasilkan p-value < 0,25 atau termasuk
subtansi yang penting maka variable tersebut dapat dimasukkan dalam model
multivariate.
3. Variabel yang memenuhi syarat dimasukkan ke dalam analisis ,multivariate
4. Dari hasil analisa dengan multivariate dengan regresi logistic menghasilkan p
value masing-masing variabel..
70
5. Variabel yang p valuenya >0,05 ditandai dan dikeluarkan satu persatu dari
model, hingga seluruh variable yang p-valuenya 0,05 hilang.
6. Untuk melihat adanya interaksi antar variable selanjutnya dilakukan uji
interaksi. Variable dikatakan tidak saling berinteraksi jika didapatkan hasil p-
valuenya >pada α=0,05.
7. Pada langkah terakhir akan tampak nilai exp(B), yang menunjukkan bahwa
semakin besar nilai exp (B)/OR maka semakin besar pengaruh variabel
tersebut terhadap variabel dependen.
Analisis multivariate dilakukan untuk mengetahuan pengaruh seluruh
variabel independen yang mempunyai nilai p<0,25 pada analisis bivariate diuji
secara bersama-sama terhadap variabel dependen menggunakan uji Regresi
Logistik pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05).
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan lebih dari satu
variabel independen dan satu variabel dependen, pada penelitian analisis dengan
menggunakan uji regresi logistic teknik pengelohan data.
Tingkat signifikan :
1. Jika (p) value < (α) maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan
antara pengetahuan, kepatuhan, kesiapan, dukungan, umur, paritas, pendidikan
dan promosi kesehatan terhadap motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
Antenatal Care “ANC” di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
71
2. Jika (p) value < (α) maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada
hubungan antara pengetahuan, kepatuhan, kesiapan, dukungan, umur, paritas,
pendidikan dan promosi kesehatan terhadap motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care “ANC” di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
Tabel 3.4
Analisa Jenis Uji Multivariat
No Variabel Jenis uji Skala
1. Variabel bebas (Independent) pengetahuan Ordinal
Regresi
Logistik
3. Variabel bebas (Independent) kesiapan Ordinal
4. Variabel bebas (Independent) Dukungan suami Ordinal
5. Variabel bebas (Independent) Umur Nominal
6. Variabel bebas (Independent)Paritas Nominal
7. Variabel bebas (Independent) Pendidikan Ordinal
8. Variabel bebas (Independent) Promosi Kesehatan Ordinal
9. Variabel terikat (dependent) Motivasi Ordinal
3.13 Etika Penelitian
3.13.1 Inform Consent (Lembar Persetujuan)
Yaitu lembar persetujuan untuk menjadi responden yang diedarkan
sebelum penelitian dilaksanakan pada seluruh responden yang bersedia
diteliti. Jika responden bersedia untuk diteliti maka harus mencantumkan
tanda tangan pada lembar persetujuan menjadi responden, dengan terlebih
dahulu diberi kesempatan untuk membaca isi persetujuan tersebut. Jika
72
responden menolak untuk diteliti maka penulis tidak akan memaksa dan
menghormati hak-hak responden. Dalam masa pandemic covid-19 saat ini
inofm consent dilakukan melalui media online yaitu Whattshap, peneliti
membagikan laman google form sebagai inform consent. Jika ada yang
dating secara langsung maka melakukan inform consent secara langsung
ditempat dengan menggunakan standar APD covid-19 lengkap.
3.13.2 Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka dalam lembar
pengumpulan data penelitian tidak dicantumkan nama tapi nomor.
3.13.3 Confidentally (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden
dijaga oleh peneliti. Data hanya akan disajikan atau dilaporkan dalam
bentuk kelompok yang berhubungan dengan penelitian ini
3.13.4 Protection From Discomfort
Responden mendapat perlindungan dan rasa nyaman
3.13.5 Persetujuan
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari
Puskesmas Merdeka Kota Palembang
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Merdeka Kota Palembang
Puskesmas Merdeka Palembang merupakan Puskesmas Kecamatan tahun
1988 ditetapkan sebagai salah satu Puskesmas Induk di Kecamatan Bukit Kecil
sekaligus Puskesmas Koordinator untuk Kecamatan Bukit Kecil dengan luas
wilayah kerjs 619 Ha. Puskesmas Merdeka mempunyai 3 Puskesmas Pembantu
dan 16 Posyandu. Wilayah kerja Puskesmas Merdeka meliputi 4 kelurahan, yakni
Kelurahan 26 Ilir, Kelurahan 22 Ilir, Kelurahan 19 Ilir, dan Kelurahan Talang
Semut. Puskesmas Merdeka berdiri tahun 1955 dan awalnya adalah sebuah klinik
kesehatan untuk melayani pekerja Belanda yang berada dikantor Ledeng
(sekarang kantor Walikota). Seiring kemerdekaan RI, klinik ini pun
diperuntukkan bagi masyarakat disekitarnya dengan sebutan “klinik Musi”.
Semakin ramainya pengunjung dan semakin luasnya kebutuhan masyarakat
sekitar klinik maka klinik dikembangkan menjadi sebuah pusat kesehatan
masyarakat yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Klinik Musi ini diserahkan pengelolaanya kepada Pemerintah daerah Kota
Palembang yang pelaksanaannya diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota
Palembang yang diberi nama “Puskesmas Merdeka” pada tahun 1960an. Sejak
74
saat itu pelaksanaan kegiatan Puskesmas Merdeka selalu dalam binaan Dinas
Kesehatan Kota Palembang.
Berdasarkan SK Walikota Palembang, nama “Klinik Musi” diganti
menjadi “Puskesmas Merdeka” dan memiliki 4 (empat) Wilayah Kerja meliputi
Kelurahan 19 Ilir, Kelurahan 22 Ilir, Kelurahan 26 Ilir dan Kelurahan Talang
Semut. Sejak tanggal 17 Juli 2003, berdasarkan Keputusan Walikota Palembang
No.599 tahun 2003 Puskesmas Merdeka ditetapkan menjadi “Puskesmas
Swakelola Merdeka”.
4.1.2 Letak Geografis
Puskesmas Merdeka terletak di Kecamatan Bukit Kecil tepatnya di
Kelurahan Talang Semut. Puskesmas ini terletak di Jalan Merdeka no. 98
Palembang. Masyarakat yang ingin berobat dapat menjangkaunya dengan berjalan
kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor atau angkutan umur.
Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka meliputi 4 Kelurahan, yaitu :
Kelurahan 19 Ilir, Kelurahan 22 Ilir, Kelurahan 26 Ilir, dan Kelurahan Talang
Semut dengan jumlah penduduk sebanyak 16.086 jiwa.
75
4.1.3 Batas Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Kota Palembang
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020
Gambar 4.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka di Kota Palembang
Sumber : Profil Puskesmas Merdeka Kota Palembang 2020
Gambar 4.2
Tampak Depan Gedung Puskesmas Merdeka di Kota Palembang
Sumber: Google Art Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020
76
4.1.4 Keadaan Demografi
Tabel 4.1
Peta Demografi Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020
No Deskripsi
Kelurahan
19 Ilir 22 Ilir 26 Ilir Talang
Semut Jumlah
1. Jumlah Penduduk 2328 2166 6500 5092 16086
2.
.
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
a. KK Gakin
b. KK Non Gakin
431
320
577
237
1760
1684
776
878
3544
3119
3. Jumlah ibu hamil 27 32 107 97 263
4. Jumlah ibu bersalin (Bulin) 26 31 106 96 259
5. Jumlah ibu nifas (Bufas) 26 31 106 96 259
6. Jumlah wanita usia subur 308 308 914 799 2329
7. Jumlah peserta KB aktif 388 444 2095 1051 3978
8. Jumlah Bayi 26 31 105 95 257
9. Jumlah Balita 134 143 343 190 810
10. Jumlah Batita 101 120 350 192 793
11. Jumlah Baduta 54 52 215 105 426
12. Jumlah Remaja 420 425 1212 951 3008
13. Jumlah Usila 132 207 361 500 1200
14. Jumlah taman kanak-kanak 2 0 1 3 6
Jumlah PAUD 0 0 4 3 7
15. Jumlah SD/ Madrasah Ibtidaiyah
a. Negeri 0 0 2 0 2
b. Swasta 1 0 2 3 6
16. Jumlah SMP/ sederajat
a. Negeri 0 0 0 1 1
b. Swasta 0 0 1 3 4
17. Jumlah SMA/Madrasah Aliyah
a. Negeri 0 0 0 0 0
b. Swasta 0 0 0 2 2
18. Jumlah rumah 469 312 1296 1169 3246
19. Jumlah rumah sehat 375 249 1036 1023 2683
Sumber : Profil Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2019
Pada tahun 2018 jumlah penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka
Kota Palermbang adalah 16.086 jiwa, yang tersebar di empat kelurahan. Lebih
77
dari separuh (8.526 jiwa) penduduk berjenis kelamin perempuan. Distribusi
penduduk menurut kelompok umur yang terbanyak adalah penduduk berumur 20-
24 tahun yaitu berjumlah 2.612 jiwa. Kelompok umur terbanyak kedua adalah
penduduk kelompok umur 25-219 tahun yaotu 2.212 jiwa, dan umur 10-14 tahun
yang berjumlah 2.123 jiwa. Hal ini merupakan potensi di wilayah kerja
Puskesmas Merdeka kota Palembang yang harus diberdayakan demi mendukung
berbagai upaya kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2019.
4.1.5 Visi, Misi, Kebijkan,Motto, Tata Nilai, dan Peran Serta Masyarakat
Puskesmas Merdeka Kota Palembang
4.1.5.1 Visi :
“Tercapainya Wilayah Kerja Puskesmas Merdeka Sehat dengan
Bertumpu Pada Pelayanan Prims dan Pemberdayaan Masyarakat”.
4.1.5.2 Misi
Puskesmas merdeka bertekad meningkatkan kualitas pelayanan
secara berkesinambungan berdasarkan standar yang ditetapkan demi
tercapainya kepuasan masyarakat.
4.1.5.3 Kebijakan Mutu
1. Meningkatkan kemitraan pada semua pihak
2. Meningkatkan profesinalitas, provider dan pemberdayaan masyarakat.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu prima.
4. mengikuti standar yang ditetapkan
78
4.1.5.4 Motto
Kesehatan anda adalah kebahagiaan kami.
4.1.5.5 Tata Nilai :
a. Melayani dengan sepenuh hati dan mengutamakan kepuasan pelanggan
b. Elok hati, senyum, sapa dan salam
c. Rasa kekeluargaan, kebersamaan dan kekompakan
d. Disiplin kerja selalu diutamakan
e. Etika dijaga, ikhlas, jujur, dan penuh tanggungjawab
f. kebersihan dan kerapian diri dan lingkungan kerja
g. Apapun yang dikerjakan sesuai dengan SOP
4.1.5.6 Peran serta Masyarakat
Upaya puskesmas untuk lebih menggerakkan masyarakat dengan
melaksanakan SKD/MMD pembinaan kader posyandu agar UKBM aktif dan
kemitraan Kader Dukun. Puskesmas merdeka mempunyai 16 posyandu balita,
10 posyandu lansia, dan 5 posbindu.
4.2 Hasil Analisis
Hasil penelitian pengenali gambaraan karakteristik responden, analisis
univariat, analisis bivariat dan multivariat.
79
4.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis untuk mengetahui gambaran
distribusi frekuensi dari tiap variable. Variaabel-variabel yang diteliti
meliputi variable independen (pengetahuan, kepatuhan, kesiapan,
dukungan suami/keluarga, umur, paritas, pendidikan ,promosi) dan
variable dependen ( motivasi ibu hamil). Jumlah responden sebanyak 70
orang. Data disajikan dalam bentuk table dan teks.
4.2.1.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan
Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan
Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020
No Motivasi Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Tidak Melakukan 24 34,3%
2. Melakukan 46 65,7%
Total 70 100%
Berdasarkan tabel 4.2 disimpulkan bahwa ibu yang memiliki
motivasi cenderung tidak melakukan sebanyak 24 orang (34,3%) .
4.2.1.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuann Dengan Motivasi Ibu hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020.
80
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dengan Motivasi Ibu hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
No Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Rendah 52 74,3%
2. Tinggi 18 35,7%
Total 70 100%
Berdasarkan tabel 4.3 disimpulkan bahwa ibu yang memiliki
pengetahuan cenderung rendah sebanyak 52 orang (74,3%) .
4.2.1.3 Distribusi Frekuensi Kesiapan Persalinan Dengan Motivasi Ibu
hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kesiapan Persalinan Dengan Motivasi Ibu
hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care
di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020
No Kesiapan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Tidak Siap 54 74,3%
2. Siap 18 25,7%
Total 70 100%
Berdasarkan tabel 4.4 disimpulkan bahwa ibu yang memiliki
ketidak siapan sebanyak 54 orang (74,3%).
4.2.1.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga/ Suami Dengan
Motivasi Ibu hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
81
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga/ Suami Dengan Motivasi
Ibu hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020
No Dukungan Suami Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Tidak Mendukung 47 67,1%
2. Mendukung 23 32,9%
Total 70 100%
Berdasarkan tabel 4.5 disimpulkan bahwa ibu yang tidak mendapat
dukungan motivasi dari suami cenderung sebanyak 74 orang (67,1%) .
4.2.1.5 Distribusi Frekuensi Paritas Dengan Motivasi Ibu hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020.
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Paritas Dengan Motivasi Ibu hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di PuskesmasMerdeka
Kota Palembang
tahun 2020.
No Paritas Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Primigravida 47 67,1%
2. Multigravida 23 32,9%
70 100%
Berdasarkan tabel 4.6 disimpulkan bahwa ibu dengan paritas
primigravida cenderung sebanyak 47 orang (67,1%).
4.2.1.6 Distribusi Frekuensi Umur Dengan Motivasi Ibu hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
82
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Umur Dengan Motivasi Ibu hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang
tahun 2020
No Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Beresiko 49 70,0%
2. Tidak Beresiko 21 30,0%
70 100%
Berdasarkan tabel 4.7 disimpulkan bahwa ibu berumur lebih
cenderung beresiko sebanyak 49 orang (70%).
4.2.1.7 Distribusi Frekuensi Pendidikan Dengan Motivasi Ibu hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Pendidikan Dengan Motivasi Ibu hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang
tahun 2020
No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Pendidikan Rendah 48 68,6%
2. Pendidikan Tinggi 22 31,4%
Total 70 100%
Berdasarkan tabel 4.8 disimpulkan bahwa ibu yang berpendidikan
rendah cenderung sebanyak 48 orang (68,6%).
4.2.1.8 Distribusi Frekuensi Promosi Kesehatan Dengan Motivasi Ibu
hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang tahun 2020
83
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Promosi Kesehatan Dengan Motivasi Ibu
hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang
tahun 2020
No Promosi Kesehatan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Diberikan 48 68,6%
2. Tidak Diberikan 22 31,4%
Total 70 100%
Berdasarkan tabel 4.9 disimpulkan bahwa ibu yang tidak mendapat
promosi kesehatan cenderung sebanyak 22 orang (68,6%).
4.2.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahuihubungan dua
variabel yaitu variabel dependen (motivasi ibu hamil pada pelaksanaan
ANC) dan variabel independen (pengetahuan, pendidikan, umur, paritas,
promosi, dukungan suami/keluarga, kesiapan). Dalam penelitian ini
digunakan uji statistic Chi Square, Batas kemaknaan pada α=0,05 jika p
value ≤α=0,05 artinya ada hubungan antara variable dependen (Ho
ditolak) dan independen, jika p value ≥α=0,5 artinya tidak ada hubungan
antara variabel dependen dan independen.
4.2.2.1 Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
84
Tabel 4.10
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang
tahun 2020
No Pengetahuan Motivasi Ibu Hamil Total P
value
OR
Tidak
Melakukan
Melakukan
n % n % n % 0,001 3.214
1. Rendah 23 34,3% 28 40% 52 73,3%
2. Tinggi 0 0,00% 18 25,7% 18 25,7%
Total 24 34,3% 46 65,7% 70 100%
Dari tabel 4.10 diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil berpengetahuan
rendah sebanyak 52 orang (73,3%) dengan motivasi ibu hamil yang melakukan
antenatal care sebanyak 28 orang (40%) lebih tinggi dibandingkan ibu hamil
berpengetahuan tinggi yang melakukan sebanyak sebanyak 18 orang (25,7%) .
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,001 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Hasil nilai OR = 3,214, artinya ibu hamil dengan pengetahuan rendah mempunyai
peluang 3,214 kali tidak melakukan motivasi dalam pelaksanaan Antenatal care.
4.2.2.2 Hubungan Antara Kesiapan Persalinan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
85
Tabel 4.11
Hubungan Antara Kesiapan Persalinan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang
tahun 2020
No Kesiapan Motivasi Ibu Hamil Total P
value
OR
Tidak
Melakukan
Melakukan
n % n % N % 0,007 13.483
1. Tidak siap 23 32,9% 29 42,4% 52 74,3%
2. Siap 1 1,4% 17 24,3% 18 25,7%
Total 24 34,3% 46 65,7% 70 100%
Dari tabel 4.11 diatas dapat disimpulkan kesiapan ibu hamil yang tidak
siap sebanyak 52 orang (74,3%) dengan motivasi ibu hamil sebanyak 23
responden (32,9%) lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi ibu hamil yang
melakukan tapi tidak siap sebanyak 20 responden (29,0%).
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,007 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara kesiapan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Hasil nilai OR = 13,483, artinya ibu hamil dengan kesiapan yang yang tidak siap
mempunyai peluang 13,483 kali tidak melakukan dengan kesiapan ibu yang siap.
4.2.2.3 Hubungan Antara Dukungan Keluarga/ Suami Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020.
86
Tabel 4.12
Hubungan Antara Dukungan Keluarga/ Suami Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang
tahun 2020
No Dukungan
Suami/
Keluarga
Motivasi Ibu Hamil Total P
value
OR
Tidak
Melakukan
Melakukan
n % n % N % 0,004 9,240
1. Tidak
mendukung
22 31,4% 25 35,7% 47 67,1%
2. Mendukung 2 2,9% 21 30,0% 23 32,9%
Total 24 34,4% 46 65,7% 70 100%
Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang tidak mendapat
dukungan suami/keluarga sebanyak 47 orang (67,1%) dan ibu hamil yang tidak
melaksanakan Antenatal care sebanyak 22 orang (31,4%) lebih tinggi
dibandingkan dengan ibu hamil yang mendapat dukung suami/ keluarga sebanyak
25 orang (35,7%) dan melakukan motivasi ibu hamil sebanyak 21 orang (30,0%)
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,004 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara dukungan suami/keluarga dengan motivasi ibu
hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020. Hasil nilai OR = 9,240, artinya ibu hamil dengan dukungan
suami/keluarga yang rendah mempunyai peluang 9,240 kali yang tidak melakukan
motivasi ibu hamil dalam melakukan Antenatal Care dengan mendapat dukungan
dari suami/ keluarga.
87
4.2.2.4 Hubungan Antara Paritas Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
Tabel 4.13
Hubungan Antara Paritas Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang
tahun 2020
No Paritas Motivasi Ibu Hamil Total P
value
OR
Tidak
Melakukan
Melakukan
n % n % N % 0,008 6,417
1. Primigravida 21 30,0% 24 34,3% 45 64,3%
2. Multigravida 3 4,3% 22 31,4% 25 35,7%
Total 24 34,3% 46 65,7% 70 100%
Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa ibu hamil dengan paritas
primigravida sebanyak 45 orang (64,3%) serta motivasi ibu hamil yang tidak
melakukan sebanyak 21 orang (30,0%) dan yang melakukan motivasi ibu hamil
pada primigravida sebanyak 24 orang (34,3%) lebih tinggi dibandingkan paritas
ibu hamil multigravida sebanyak 25 orang (35,7%) serta motivasi ibu hamil yang
tidak melakukan sebanyak 3 orang (4,3%).
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,008 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara paritas dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Hasil nilai OR = 6,417, artinya ibu hamil dengan primigravida mempunyai
peluang 6,417 kali tidak melakukan motivasi dalam pelaksanaan antenatal care
dengan paritas multigravida.
88
4.2.2.5 Hubungan Antara Umur Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
Tabel 4.14
Hubungan Antara Umur Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang
tahun 2020
No Umur Motivasi Ibu Hamil Total P
value
OR
Tidak
Melakukan
Melakukan
n % n % N % 0,001 19.320
1. Beresiko 23 32,9% 25 35,7% 48 68,6%
2. Tidak
Beresiko
1 1,4% 21 30,0% 22 31,4%
Total 24 34,3% 46 65,7% 70 100%
Dari tabel 4.14 dapat disimpulkankan ibu hamil yang umur beresiko
sebanyak 48 orang (68,6%) dengan motivasi ibu hamil yang tidak melakukan
sebanyak 23 orang (32,9%) dan motivasi ibu hamil yang melakukan sebanyak 25
orang (35,7%) lebih tinggi dibandingkan umur ibu hamil yang tidak beresiko
sebanyak 22 orang (31,4%).
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,001 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Hasil nilai OR = 19.320, artinya ibu hamil beresiko mempunyai peluang 19.320
kali tidak melakukan motivasi ibu hamil dalam pelaksaan antenatal care.
4.2.2.6 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
89
Tabel 4.15
Hubungan Antara Pendidikan Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang
tahun 2020
No Pendidikan Motivasi Ibu Hamil Total P
value
OR
Tidak
Melakukan
Melakukan
n % n % n % 0,006 8,462
1. Rendah 22 31,4% 26 37,1% 48 68,6%
2. Tinggi 2 2,9% 20 28,6% 22 31,4%
Total 24 34,3% 46 65,7% 70 100%
Dari tabel 4.15 dapat diinterprestasikan ibu hamil dengan pendidikan
rendah pada motivasi ibu hamil berjumlah 48 responden (68,6%) yang tidak
melakukan motivasi ibu hamil rendah sebanyak 22 responden (31,4%) dan yang
melakukan motivasi ibu hamil rendah sebanyak 26 responden (37,1) lebih tinggi
dibandingkan dengan motivasi ibu hamil pendidikan tinggi pada motivasi ibu
hamil berjumlah 22 responden (31,4) dan pendidikan tinggi yang tidak melakukan
motivasi ibu hamil berjumlah 2 responden (2,9%) dan pendidikan tinggi yang
melakukan motivasi ibu hamil 20 responden (28,6%).
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,006 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Hasil nilai OR = 8,462, artinya ibu hamil yang pendidikan rendah mempunyai
peluang 8,462 kali tidak melakukan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
antenatal care.
90
4.2.2.7 Hubungan Antara Promosi Kesehatan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020
Tabel 4.16
Hubungan Antara Promosi Kesehatan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas
Merdeka Kota Palembang
tahun 2020
No Promosi
Kesehatan
Motivasi Ibu Hamil Total P
value
OR
Tidak
Melakukan
Melakukan
n % n % N % 0,006 8,462
1. Rendah 22 31,4% 26 37,1% 48 68,6%
2. Tinggi 2 2,9% 20 28,6% 22 31,4%
Total 24 34,3% 46 65,7% 70 100%
Dari tabel 4.16 dapat disimpulkan ibu hamil yang mendapat promosi
kesehatan rendah sebanyak 48 orang (68,6%) dengan ibu hamil yang tidak
melakukan pada promosi kesehatan sebanyak 22 orang (31,4%) dan ibu hamil
yang melakukan motivasi 26 orang (37,1) lebih tinggi dibandingkan promosi
kesehatan dengan motivasi ibu hamil sebanyak 22 responden (31,4%)
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,006 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara promosi kesehatan dengan motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun
2020. Hasil nilai OR = 8,462, artinya ibu hamil yang dengan promosi kesehatan
rendah mempunyai peluang 8,462 kali tidak melakukan untuk motivasi ibu hamil
dalam pelaksaan antenatal care.
91
4.3 Analisis Multivariat
Analisis multivariate dilakukan untuk mengetahuan pengaruh seluruh
variabel independen yang mempunyai nilai p<0,25 pada analisis bivariate diuji
secara bersama-sama terhadap variabel dependen menggunakan uji Regresi
Logistik pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Adapun tahapan permodelannya
sebagai berikut :
4.3.1 Menyeleksi Variabel
Variabel yang dimasukkan dalam analisis adalah variabel pada analisa
bivariate yang mempunyai niali p value > 0,25 tidak diikutsertakan ke
multivariate namun secara substansi penting maka variabel tersebut dapat
dimasukkan dalam model multivariate, seleksi ini menggunakan uji regresi
logistic ganda (Hastono, 2006).Adapun hasil seleksi bivariate dari penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 4.19
Tabel 4. 17
Hasil analisa bivariat pada variabel independen
No Variabel P value Exp (B) 95% C.I for EXP (B)
Lower Upper
1. Pengetahuan 0,011 14,786 1.833 119.284
2. Kepatuhan 0,007 8,462 1,777 40.287
3. Kesiapan 0,015 13.483 1.668 108.976
4. Dukungan 0,005 9,240 1,943 43.948
5. Umur 0,005 19.320 2.403 155.341
6. Paritas 0,007 6,417 1.679 24,528
7. Pendidikan 0,007 8,462 1,777 40,287
8. Promosi Kesehatan 0,007 8,462 1,777 40,287
92
Dari tabel 4.17 Dapat dilihat bahwa variabel diatas tidak mempunyai nilai
p value > dari 0.25 maka dalam seleksi bivariat variabel tidak ada yang
dikeluarkan.Pada variabel (pengetahuan, kesiapan, dukungan, umur, paritas,
pendidikan, promosi kesehatan) mempunyai nilai lebih besar nilai p value <0.25,
sehingga semua variabel tersebut dapat dimasukkan dalam analisis multivariat.
4.3.2 Identifikasi Faktor Prediktor Kandidat Model
Analisis multivariat bertujuan mendapatkan model yang terbaik dalam
menentukan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan ANC. Analisis regresi logistic
tahap atau model yakni dengan predictor semua variabel bebas yang bermakna
secara statistic pada analisis bivariat.
Hasil analisis model pertaama hubungan semua variabel independen yang
meliputi (pengetahuan, kepatuhan, kesiapan, dukungan, umur, paritas, pendidikan,
dan promosi kesehatan) terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.18
Hasil Analisis Hubungan variabel pengetahuan, kesiapan,
dukungan, umur, paritas, pendidikan, promosi kesehatan
di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020
No Variabel Independen P value Exp (B) Cl 95%
Exp (b)
1. Pengetahuan 0,007 8,462 1,777
2. Kesiapan 0,015 13.483 1,668
3. Dukungan 0,005 9,240 1,943
4. Umur 0,007 17,692 2,199
5. Paritas 0,007 6.417 1,679
6. Pendidikan 0,007 8,462 1,777
7. Promosi Kesehatan 0,007 8,462 1,777
93
Tabel 4.19
Hasil Seleksi Permodelan Bivariat antara Variabel Independen
dengan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Kota Palembang
tahun 2020
No Variabel Independen P value Exp (B) Cl 95% Exp (b)
Lower Upper
1. Pengetahuan 0,559 8,462 1,777
34,578
2. Kesiapan 1,000 13.483 1,668
3. Dukungan 0,719 9,240 1,943
4. Umur 0,851 17,692 2,199
5. Paritas 0,809 6.417 1,679
6. Pendidikan 0,477 8,462 1,777
7. Promosi Kesehatan 1,000 8,462 1,777
Cox & Snell R Square 0,228
.-Nagelkerke R Square 0,303
Berdasarkan tabel 4.19 Diperoleh hasil tidak ada variabel yang
memiliki nilai p < 0,25 sehingga tidak bias melanjutkan ketahap
permodelan dan hasil akhir multivariat. Jadi dapat disimpulkan tidak
ada variabel yang paling dominan atau yang paling berpengaruh dengan
motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan antenatal care di Puskesmas
Merdeka kota Palembang tahun 2020.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Hasil Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020.
Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diinterprestasikan bahwa pengetahuan
yang rendah sebanyak 52 responden (73,3%) dengan motivasi ibu hamil yang
tidak melakukan sebanyak 24 responden (34,3%) dan motivasi ibu hamil yang
94
melakukan sebanyak sebanyak 28 responden (40%) sedangkan pengetahuan yang
rendah sebanyak 24 responden (34,3%), dan motivasi ibu hamil yang melakukan
dengan pengetahuan yang tinggi sebanyak 18 responden (25,7%). Dari hasil
analisis ini juga diperoleh nilai OR yang diperoleh 9,240 berarti
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,001 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Dari hasil nilai OR = 3,214, artinya yang tidak melakukan motivasi ibu hamil
dengan pengetahuan rendah mempunyai peluang 3,214 kali lebih beresiko untuk
motivasi ibu hamil yang tidak melakukan dengan pengetahuan tinggi.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang
mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu, Pengindraan terhadap
objek yang terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
persepsi terhadap objek. Sebagian vesar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga (Wawan, 2017).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fredrika
Nancy Losu (2014) yang berjudul Faktor- faktor yang berhubungan dengan
motivasi ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Kauditan
Kecamatan Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode
95
deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Dari
hasil statistic Chi-square diperoleh nilai (p= 0,000) yang berarti ada hubungan
antara pengetahuan dengan motivasi melakukan kunjungan ANC. Dengan hasil
penelitian ini mengungkapkan bahwa pengetahuan dapat merubah prilaku kea rah
yang diinginkan.
Menurut hasil penelitian, teori dan penelitian terkait, peneliti berpendapat
bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020
dikarenakan pengetahuan adalah pemahaman ibu hamil selama beliau menjalani
kehamilannya dengan mengetahui resiko dan persiapan persalinan di Puskesmas
Merdeka sehingga memotivasi ibu untuk melaksanakan antenatal care disana
beliau mendapat pengetahuan dari tenaga kesehatan seperti dokter/bidan.
4.4.2 Hubungan Antara Kesiapan Persalinan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
Dari tabel 4.13 diatas dapat diinterprestasikan kesiapan yang tidak siap
sebanyak 52 responden (74,3%) dengan tidak melakukan motivasi ibu hamil
sebanyak 23 responden (32,9%) dan motivasi ibu hamil yang melakukan tapi
tidak siap sebanyak 20 responden (29,0%). Kesiapan motivasi Ibu hamil yang siap
tapi tidak melakukan sebanyak 1 responden (1,4%), dengan siap melakukan
motivasi ibu hamil sebanyak 17 responden (24,3%), dan jumlah motivasi ibu
hamil yang siap sebanyak 18 responden (25,7%).
96
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,007 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara kesiapan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Dari hasil nilai OR = 13,483, artinya yang tidak melakukan motivasi ibu hamil
dengan kesiapan yang tidak siap mempunyai peluang 13,483 kali lebih beresiko
untuk motivasi ibu hamil yang tidak melakukan dengan kesiapan ibu yang siap.
Kesiapan persalinan mempunyai mempunyai 5 hal menurut Bobak,
Lowdermilk, 2004 salah satunya yaitu Kesiapan fisik berkaitan dengan kondisi
kesehatan ibu, menyiapkan perubahan fisiologis 2 minggu sebelum persalinan, ibu
lebih mudah bernafas karena fundus uteri menurun kepala Janis sudah masuk
panggul, ibu sering buang air kecil,sering merasakan gambaran his palsu dan
kadang perut mengejang(Jonson, 2014). Kesiapan fisik lainnya dengan melakukan
olahraga misalnya senam hamil, karena kondisi fit ada hubungan dengan atau
tidaknya penyakit berat yang diindap calon ibu. Fungsi utama senam hamil
membantu kelancaran proses persalinan, gerakan pada senam hamil berfungsi
menghindari posisi bayi sungsang (patria, 2015).
4.4.3 Hubungan Antara Dukungan Keluarga/ Suami Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka
Kota Palembang tahun 2020.
Dari tabel 4.14 dapat diinterprestasikan dukungan suami/keluarga yang
tidak mendukung sebanyak 47 responden (67,1%) dan yang tidak melakukan serta
97
tidak mendukung motivasi ibu hamil sebanyak 22 responden (31,4%) dengan
tetap melakukan motivasi ibu hamil tapi tidak didukung suami/ keluarga sebanyak
25 resonden (35,7%). Sedangkan yang mendapat dukungan suami/keluarga tetapi
tidak melakukan motivasi ibu hamil sebanyak 2 responden (2,9%)
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,004 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara dukungan suami/keluarga dengan motivasi ibu
hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020. Dari hasil nilai OR = 9,240, artinya yang tidak melakukan motivasi
ibu hamil dengan tidak mendapat dukungan dari suami/keluarga mempunyai
peluang 9,240 kali lebih beresiko untuk motivasi ibu hamil yang tidak melakukan
dengan mendapat dukungan dari suami/ keluarga.
Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami terhadap istri,
suatu bentuk dukungan di mana suami dapat memberikan bantuan secara
psikologis baik berupa motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami
merupakan hubungan bersifat menolong yang mempunyai nilai khusus bagi istri
sebagai tanda adanya ikatan-ikatan yang bersifat posistif (Goldberger &
Brenis,1982 dalam Jacinta 2015)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustin
Purwanti (2018) yang berjudul Motivasi dan kepatuhan kunjungan antenatal care
pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan menggunakan
98
pendekatan teknik proportional stratified random sampling. Dengan jumlah
sampel 67 orang, sumber data primer dan sekunder. Dari hasil statistic Chi-square
diperoleh nilai (p= 0,002) yang berarti ada hubungan antara kepatuhan dengan
motivasi ibu hamil melakukan kunjungan Antenatal care. Dengan hasil penelitian
ini mengungkapkan bahwa kepatuhan diharapkan ibu dapat memafaatkan fasilitas
kesehatan sebaik-baiknya karena ibu yang patuh selain mendapat informasi
mengenai pentingnya kehamilan ibu juga dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin,sehingga gizi ibu maupun janin terpantau dengan baik.
Menurut hasil penelitian, teori dan penelitian terkait, peneliti berpendapat bahwa
ada hubungan antara
4.4.4 Hubungan Antara Paritas Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
Dari tabel 4.15 dapat diinterprestasikan jumlah paritas primigravida
sebanyak 45 responden (64,3%) serta yang tidak melakukan motivasi ibu hamil
pada primigravida sebanyak 21 responden (30,0%) dan yang melakukan motivasi
ibu hamil pada primigravida sebanyak 24 responden (34,3%). Paritas multigravida
sebanyak 25 responden (35,7%) serta yang tidak melakukan motivasi ibu hamil
sebanyak 3 responden (4,3%) dan motivasi ibu hamil yang melakukan sebanyak
22 responden (31,4%).
99
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,008 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara paritas dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Dari hasil nilai OR = 6,417, artinya yang tidak melakukan motivasi ibu hamil
dengan paritas primigravida mempunyai peluang 6,417 kali lebih beresiko untuk
motivasi ibu hamil yang tidak melakukan dengan paritas multigravida.
Paritas adalah jumlah atau banyaknya persalinan yang pernah dialami ibu
baik lahir hidup maupun mati. Paritas 2 sampai 3 merupakan paritas paling aman
ditinjau dari sudut kematian maternal. Ibu dengan paritas paling aman ditinjau
dari sudut kematian maternal. Ibu dengan paritas tinggi lebih dari 3 memiliki
angka maternal yang tinggi karena dapat terjadi gangguan endometrium.
Penyebab gangguan endometrium tersebut dikarenakan kehamilan berulang.
Sedangkan pada paritas pertama beresiko karena rahim baru pertama kali
menerima hasil konsepsi dan keluwesan otot rahim masih terbatas untuk
pertumbuhan janin (Winkjosastro, 2010). Tingkat paritas telah menarik perhatian
peneliti dalam kesehatan ibu dan anak. Dikatakannya bahwa terdapat
kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik daripada yang
berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara tingkat paritas dan penyakit-panyakit
tertentu yang berkaitan dengan kehamilan (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diana hartaty
Anggraini (2014) yang berjudul Faktor pendidikan, pengetahuan, paritas,
100
dukungan keluarga dan penghasilan keluarga yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan antenatal di Puskesmas Jakarta Timur . Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross
sectional potong lintang. Dari hasil statistic Chi-Kuadrat diperoleh nilai (p=
0,005) yang berarti ada hubungan antara paritas dengan motivasi ibu hamil
melakukan kunjungan ANC. Dengan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
ibu hamil primigravida lebih banyak membutuhkan informasi sebab belum
berpengalaman saat kehamilan terjadi. Ibu primigravida lebih banyak merasa
kahwatir dan akan lebih banyak memanfaatkan fasilitas antenatal disbanding
multigravida.
Menurut hasil penelitian, teori dan penelitian terkait, peneliti berpendapat
bahwa ada hubungan antara paritas dengan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
antenatal care di Puskesmas merdeka karena sangat beresiko pada ibu
primigravida jika tidak melaksanakan antenatal care.
4.4.5 Hubungan Antara Umur Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
Dari tabel 4.16 dapat di interprestasikan umur ibu hamil yang beresiko
sebanyak 48 responden (68,6%) dengan motivasi ibu hamil yang tidak melakukan
serta beresiko sebanyak 23 responden (32,9%) dan motivasi ibu hamil yang
melakukan serta beresiko sebanyak 25 responden (35,7%). Umur ibu hamil yang
101
tidak beresiko sebanyak 22 respoden (31,4%) serta ibu hamil yang tidak
melakukan sebanyak 1 responden (1,4%) dan Motivasi ibu hamil tidak beresiko
dan melakukan sebanyak 21 responden (30,0).
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,001 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Dari hasil nilai OR = 19.320, artinya yang tidak melakukan motivasi ibu hamil
dengan pengetahuan rendah mempunyai peluang 19.320 kali lebih beresiko untuk
motivasi ibu hamil yang tidak melakukan dengan pengetahuan tinggi.
Umur kehamilan yang aman pada ibu adalah usia antara 20 - 35 tahun
merupakan umur rawan bagi kehamilan. Kondisi fisik ibu hamil dengan umur
lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini pun turut
mempengaruhi kondisi janin. Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita
dengan usia reproduksi sehat yaitu 20 sampai 35 tahun (Sulistyawati, 2009).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustin
Purwanti (2018) yang berjudul Motivasi dan kepatuhan kunjungan antenatal care
pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Kaliwates Kabupaten Jember.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan menggunakan
pendekatan teknik proportional stratified random sampling. Dengan jumlah
sampel 67 orang, sumber data primer dan sekunder. Dari hasil statistic Chi-square
diperoleh nilai (p= 0,002) yang berarti ada hubungan antara kepatuhan dengan
102
motivasi ibu hamil melakukan kunjungan ANC. Dengan hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa kepatuhan diharapkan ibu dapat memafaatkan fasilitas
kesehatan sebaik-baiknya karena ibu yang patuh selain mendapat informasi
mengenai pentingnya kehamilan ibu juga dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin,sehingga gizi ibu maupun janin terpantau dengan baik.
4.4.6 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Motivasi Ibu Hamil Dalam
Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang
tahun 2020.
Dari tabel 4.17 dapat diinterprestasikan pendidikan yang rendah pada
motivasi ibu hamil berjumlah 48 responden (68,6%) yang tidak melakukan
motivasi ibu hamil rendah sebanyak 22 responden (31,4%) dan yang melakukan
motivasi ibu hamil rendah sebanyak 26 responden (37,1). Sedangkan pendidikan
tinggi pada motivasi ibu hamil berjumlah 22 responden (31,4) dan pendidikan
tinggi yang tidak melakukan motivasi ibu hamil berjumlah 2 responden (2,9%)
dan pendidikan tinggi yang melakukan motivasi ibu hamil 20 responden (28,6%).
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,006 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.
Dari hasil nilai OR = 8,462, artinya yang tidak melakukan motivasi ibu hamil
dengan pendidikan rendah mempunyai peluang 8,462 kali lebih beresiko untuk
motivasi ibu hamil yang tidak melakukan dengan pendidikan tinggi.
103
Pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup
(Notoatmodjo, 2012). Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat dibutuhkan
sehingga akan meningkatkan pengetahuannya. Penguasaan pengetahuan erat
kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula
pengetahuannya tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan
rendah kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya
maka tidak mengetahui mengenai bagaimana cara melakukan perawatan
kehamilan yang baik (Sulistyawati, 2010).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Avianti
Faradhika (2018) yang berjudul Analisis factor kunjungan antenatal care berbasis
teorii transcultural nursing di Puskesmas Burneh. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan teknik proportional
stratified random sampling. Dari hasil statistic Chi-square diperoleh nilai (p=
0,014) yang berarti ada hubungan antara pendidikan dengan motivasi ibu hamil
melakukan kunjungan ANC. Dengan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
pendidikan seseorang menentukan seberapa besar pengetahuan yang dimiliki oleh
ibu serta ibu yang berpendidikan memiliki pemahaman mengenai masalah
kesehatan, semakin tinggi pendidikan ibu maka keyakinan ibu didukung oleh
bukti ilmiah yang rasional dan individu.
104
Menurut hasil penelitian, teori dan penelitian terkait, peneliti berpendapat
bahwa ada hubungan antara pendidikan dan motivasi ibu hamil dalam
melaksanakan Antenatal carekarena semakin tinggi pendidikan ibu semakin kritis
seseorang sehingga ibu memiliki pengetahuan yang baik dan juga petugas
kesehatan dituntut untuk lebih cerdas dalam memberikan informasi.
4.4.7 Hubungan Antara Promosi Kesehatan Dengan Motivasi Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
Dari tabel 4.18 dapat diinterprestasikan promosi kesehatan yang rendah
sebanyak 48 responden (68,6%) dengan motivasi ibu hamil yang tidak melakukan
pada promosi kesehatan rendah 22 responden (31,4%) dan ibu hamil yang
melakukan motivasi rendah 26 responden (37,1). Promosi kesehatan tinggi
sebanyak 22 responden (31,4%) serta motivasi ibu hamil yang tidak melakukan
dengan promosi kesehatan tinggi yaitu 2 responden (2,9%) dan melkuan motivasi
ibu hamil dengan promosi kesehatan tinggi sebanyak 46 responden (65,7%).
Hasil uji statistic didapatkan p value= 0,006 < 0,05, ini berarti ada
hubungan yang bermakna antara promosi kesehatan dengan motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal Care di Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun
2020. Dari hasil nilai OR = 8,462, artinya yang tidak melakukan motivasi ibu
hamil dengan promosi kesehatan rendah mempunyai peluang 8,462 kali lebih
105
beresiko untuk motivasi ibu hamil yang tidak melakukan dengan promosi
kesehatan yang tinggi.
Promosi adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dengan jalan
mempengaruhi konsumen secara langsung ataupun tidak langsung untuk
menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Amaliah, 2013).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diana hertaty
Anggraini (2014) yang berjudul factor pendidikan, pengetahuan, paritas,
dukungan keluarga dan penghasilan keluarga yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan antenatal di Puskesmas Jakarta Timur Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan teknik
proportional stratified random sampling. Dengan jumlah sampel 67 orang, sumber
data primer dan sekunder. Dari hasil statistic Chi-square diperoleh nilai (p=
0,017) yang berarti ada hubungan antara dukungan suami/keluarga dengan
motivasi ibu hamil melakukan kunjungan ANC. Dengan hasil penelitian ini
mengungkapkan bahwa kepatuhan diharapkan ibu dapat memafaatkan fasilitas
kesehatan sebaik-baiknya karena ibu yang patuh selain mendapat informasi
mengenai pentingnya kehamilan ibu juga dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin,sehingga gizi ibu maupun janin terpantau dengan baik.
Menurut hasil penelitian, teori dan penelitian terkait, peneliti berpendapat
bahwa ada hubungan antara promosi kesehatan dengan dengan motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan Antenatal Care dikarenakan ibu hamil yang semakin kurang
106
mendapatkan promosi kesehatan maka akan tinggi tingkat resiko motivasi ibu
hamil yang melaksanakan Antenatal Care, promosi kesehatan sangat berpengaruh
terhadap motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan Antenatal Care
106
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Diketahui distribusi frekuensi motivasi ibu hamil yang melaksanakan
antenatal care sebanyak 46 orang (65,7%), pengetahuan rendah sebanyak 52
orang (74,3%), kesiapan ibu yang tidak siap sebanyak 54 orang (74,3%),
dukungan suami/keluarga yang tidak mendukung sebanyak 47 orang (67,1%),
paritas primigravida sebanyak 47 orang (67,1%), umur beresiko sebanyak 49
orang (70,0%), pendidikan rendah sebanyak 48 orang (68,6%), dan promosi
kesehatan tidak diberikan sebanyak 22 orang (31,4%) pada ibu hamil dalam
pelaksanaan antenatal care di Puskesmas Merdeka tahum 2020.
2. Ada hubungan antara pengetahuan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan antenatal care di Puskesmas Merdeka tahun 2020 dengan p value
0,001.
3. Ada hubungan antara kesiapan persalinan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan antenatal care di Puskesmas Merdeka tahun 2020 dengan p value
0,007.
4. Ada hubungan antara dukungan suami/keluarga dengan motivasi ibu hamil
dalam pelaksanaan antenatal care di Puskesmas Merdeka tahun 2020 dengan
p value 0,004.
107
5. Ada hubungan antara paritas dengan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
antenatal care di Puskesmas Merdeka tahun 2020 dengan p value 0,008.
6. Ada hubungan antara umur dengan motivasi ibu hamil dalam pelaksanaan
antenatal care di Puskesmas Merdeka tahun 2020 dengan p value 0,001.
7. Ada hubungan antara pendidikan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan antenatal care di Puskesmas Merdeka tahun 2020 dengan p value
0,006.
8. Ada hubungan antara promosi kesehatan dengan motivasi ibu hamil dalam
pelaksanaan antenatal care di Puskesmas Merdeka tahun 2020 dengan p value
0,006.
9. Berdasarkan hasil uji Multivariat didapatkan hasil tidak terdapat variabel yang
paling dominan atau paling berpengaruh dikarenakan nilai p value >0,25.
5.2 Saran
Responden atau populasi penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu hamil yang berkunjung datang untuk melakukan antenatal care ke
Puskesmas Merdeka Kota Palembang tahun 2020.dan ke sejumlah posyandu
di Puskesmas Merdeka serta bersedia menjadi responden dan diambil
menggunakan teknik random sampling.
5.2.1 Bagi Puskesmas Merdeka Kota Palembang
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan tindakan edukasi
atau cara dalam meningkatkan upaya pelayanan untuk memotivasi ibu
108
hamil berkunjung melakukan pelayanan antenatal care supaya dapat
meningkatkan cakupan kunjungan antenatal care dari berbagai elemen
dan kualitas pelayanan sehingga meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya ibu hamil dan bayinya.dan lebih memahami betapa
pentingnya melakukan motivasi ibu hamil pada kunjungan antenatal care.
5.2.2 Bagi Institut Pendidikan STIK Bina Husada
Dapat menjadi kepustakaan yang diharapkan berguna bagi
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang,
khususnya mahasiswa yang memerlukan literatur mengenai motivasi ibu
hamil pada kunjungan antenatal care di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020.
5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat menjelaskan memberikan ilmu dan informasi
terbaru tentang motivasi ibu hamil pada kunjungan Antenatal care di
Puskesmas Mereka Kota Palembang tahun 2020.
109
DAFTAR PUSTAKA
Purwoastuti, E dan Walyani, E, 2015.
Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jogjakarta
, Penerbit Pustaka Baru Press.
Notoadmodjo,S, 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
_____ 2012
Promosi Kesehatandan perilaku kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta; 2012
Faijah Sihombing, 2012.
Hubungan Dukungan Suami terhadap Kunjungan ANC pada Ibu Hamil.
Diunduh dari http://hubungan-dukungan-kunjungan-anc/bidan.ac.id, tanggal
21 Mei 2020.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), 2012.
Angka Kematian Ibu Diunduh dari http://angka-kematian-ibu-menurut-
SDKI/profil.kes.20 pada tanggal 2 Juni 2020.
Yunita, 2010.
Hubungan pengetahuan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan
pelaksanaan K1 murni dalam kehamilan. Diunduh dari
http://garuda.dikti.go.id/jurnal pada tanggal 1 Juni 2020.
Eka Cania, Rachmawati Ayu Indah, Ratna Dewi Puspitasari, 2017.
110
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu
Hamil. Diunduh dari http://faktor- mempengaruhi-kunjungan -
anc/jurnal.ac.id,pada tanggal 1 Juni 2020
Lisbet L, Pencapaian Milenium Development Goals (MDGs). Politica. 2016;
4(1);129-56. Diunduh dari http://pencapaian- milenium-development-
anc/jurnal.ac.id, pada tanggal 29 Mei 2020
World Health Organization. Global Health Observatory (GHO) data: maternal
mortality Geneva Worls Health Organization (WHO),2017
Diunduh dari http://www.who.int/gho/meternal-health/mortality/maternal-
mortality-text/en/. diakses tanggal 2 Juni 2020
Agus Y, Horiuchi S.
Factors Influencing the use of antenatal care in rural West Sumatra,
Indonesia London: BMC Pregnancy and Childbirth; 2012 diunduh dari
http;//www.biomedcentral.com/1471-2393/12/9. Diakses tanggal 2 Juni
2020.
Salmah U, Ikhsan M, Nurlaelah.
Faktor yang berhubungan dengan kunjungan
antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Dungkait Kabupaten Mamuju
Makasar; Respiratory Universitas Hasanuddin,2012 di akses dari
http;//respiratory.unhas.ac.id/handle/123456789/11503. Diakses tanggal 2
Juni 2020.
Syamsiah N, Pustikasari A.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care pada ibu
hamil di Puskesmas Kembangan Jakarta Barat tahun 2013. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 2014;6(1):15-
Pratiwi EY.
Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Menjalankan Program
Terapi Pada Pasien Terapi Rumatan Metadon di Wilayah Kerja Puskesmas
111
Bogor Timur Kota Bogor (Skripsi). Banyumas: Universitas Jendral
Soedirman, 2011.
Cein Tamaka, Agnes Madianung, Jolie Sambeka, 2013.
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan
Antenatal Care di Puskesmas Bagu Kecamatan Malalayang Kota Manado
tahun 2011.
Mawaddah dan Maulina, 2011.
Hubungan pengetahuan Ibu Hamil tentang Antenatal Care Dengan Jumlah
Kunjungan Antenatal Care di desa Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Ramasamy Aruna, Lumongga Fitriani, 2013. Hubungan tingkat
pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang antenatal care dalam
kalangan usia subur di Puskesmas Padang Bulan. E-Jurnal FK USU, Volume
1 no 1.
Ratna Sari Hardiani, Agustin Purwanti 2012,
Motivasi dan Kepatuhan Antenatal care (ANC) pada Ibu Hamil Trimester III
volume 3, Nomor 2, Universitas Jember.
Dinarohmayanti, Femmy Keintjem, Fredrika Nancy Losu, 2014.
Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Motivasi Ibu Hamil Melakukan
Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Kauditan Kecamatan Kauditan
Kabupaten Minahasa Utara, Jurnal Ilmiah Bidan ISSN:2339-1731 volume 2
Nomor 2.
Destria D, Palarto B, 2010.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pemahaman Ibu Hamil
Terhadap Pesan Antenatal Care Yang Terdapat Di Dalam Buku KIA.
Semarang. FK Undip di akses http://eprints.undip.ac.id/ di akses tanggal 3
Juni 2020.
112
Su’ong R.A, 2013.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care di
Puskesmas Mongolato Kecamatan telaga Kabupaten Gorontalo. KIM
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. Vol.1 Nomor 1 Nomor 1
pp. 1- 11. Diakses tanggal 3 Juli 2020.
Elly Shofiyana, Suparni, dkk, 2012.
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC Dengan Motivasi
Ibu Dalam Melakukan Kunjungan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sragi II
Kabupaten Pekalongan Tahun 2012. Pekalongan. STIKES Muhammadiyah
Pekalongan 2012. Di unggah http://www,e-skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id. Di
akses tgnggal 4 Juni 2020
109
LAMPIRAN
Lampiran
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya mahasiswa Prodi Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKes Bina
Husada Palembang. Bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul “ Analisis
Motivasi Ibu Hamil dDalam Pelaksanaan ANC di Puskesmas Merdeka Kota
Palembang tahun 2020”
Saya mengharap parrtisipasi anda dalam penelitian yang saya lakukan,
saya menjamin kerahasian dan identitas anda. Informasi yang anda berikan hanya
semata-mata digunakan untuk pengembangan ilmu kebidanan dan tidak di
gunakan untuk maksud lain.
Apabila anda bersedia menjadi responden, anda mengisi dan
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
Atas perhatian dan kesediaan anda saya ucapkan terimakasih.
Palembang , Mei 2020
Peneliti
M. Amelia Putri Habsari
NPM: 18.13101.10.22
Lampiran 5
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Inform Consent
Saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam pengambilan data atau
sebagai responden pada penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Prodi pasca
Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKes Bina Husada Palembang
Judul Penelitan : “ Analisis Motivasi Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan Antenatal
care di Puskesmas Merdeka kota Palembang tahun 2020”.
Peneliti : M. Amelia Putri Habsari
NPM : 18.13101.10.22
Saya percaya yang saya informasikan di jamin kerahasiaannya.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan apapun dari siapapun,
saya bersedia berperan dalam penelitian.
Palembang, ………2020
Peneliti Responden
(……………………………….) (……………………………….)
KOESIONER
“ Analisis Motivasi Ibu Hamil dalam Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Merdeka kota Palembang tahun 2020”
PETUNJUK PENGISIAN :
10. Jawablah pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda ceklist (√) pada
jawaban yang kamu anggap benar, tepat, sesuai.
11. Nama serta identitas tidak perlu ditulis.
12. Isi koesioner ini dengan sejujur-jujurnya karena jawaban terjamin
kerahasiannya
13. Jawaban hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah penelitian saja dan
tidak akan disebarluaskan kemanapun
14. Hanya diperkenankan bertanya kepada orang yang membagikan koesioner.
A. Data Umum
1. No. Responden : … (Diisi oleh Peneliti)
2. Usia ibu : … tahun
3. Usia kandungan : … minggu/bulan
B. Data Khusus
1. Motivasi
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang
ibu alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah ibu bersemangat untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan ?
2. Apakah ibu sangat menjaga kesehatan bayi ibu?
3. Apakah ibu menghendaki kehamilan ini?
4. Apakah ibu memeriksakan kandungan sesuai jadwal
yang diberikan bidan/dokter?
5. Apakah ibu merencanakan kehamilan ini?
6. Apakah ibu pernah selalu minum tabet Fe?
7. Apakah ibu telah menerima suntikan TT secara
lengkap?
2. Pengetahuan
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang ibu
alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah ibu tahu jadwal pemeriksaan ANC selama
hamil?
2. Apakah ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan?
3. Apakah ibu mengetahui manfaat memeriksakan
kandungan ke puskesmas?
4. Apakah ibu mengetahui jarak minimal kehamilan?
5. Apakah ibu mengetahui penyakit bawaan yang dapat
membahayakan kehamilan ibu?
6. Apakah ibu mengetahui resiko ibu hamil kurang gizi
7. Apakah ibu mengetahui manfaat meminum tablet Fe
setiap hari?
8. Apakah ibu melakukan pengukuran tinggi badan
dan berat badan?
9. Apakah ibu melakukan pemeriksaan tinggi fundus
uteri ?
10. Apakah ibu memeriksakan diri terhadap
kemungkinan adanya penyakit menular seksual?
3. Kesiapan
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang ibu
alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya belum menyiapkan biaya persalinan dan
perlengkapan bayi
2. Saya belum merencanakan mau bersalin dimana
3. Saya sudah mempersiapkan pendamping selama
proses persalinan
4. Saya sudah mempersiapkan rencana jika sesuatu
terjadi hal yang tidak saya inginkan
5. Saya sudah mempersiapkan kendaraan untuk pergi
kefasilitas kesehatan
6. Saya mendapat dukungan suami, keluarga saat proses
persalinan nanti
4. Dukungan
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang ibu
alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah suami mendukung ibu selama kehamilan?
2. Apakah keluarga/ suami membantu ibu dalam
memperoleh informasi seputar kehamilan dan
persalinan?
3. Apakah suami/ keluarga ikut mengantarkan ibu ke
pelayanan kesehatan untuk memerksakan kehamilan?
4. Apakah keluarga/ suami memberi perhatian penuh
kepada ibu selama kehamilan?
5. Apakah suami/ keluarga mendukung ibu minum
tablet Fe selama kehamilan?
6. Apakah selama kehamilan ibu mendapat dukungan
dari lingkungan selain keluarga?
7. Apakah selama ibu hamil suami/ keluarga selalu
bersedia membantu serta menyayangi ibu?
8. Apakah suami/keluarga mendukung rencana
persalinan yang sudah direncanakan?
9. Apakah suami/ keluarga mendukung ibu
menggungakan alat kontrasepsi setelah melahirkan?
10. Apakah suami/ keluarga menganjurkan ibu
melakukan senam ibu hamil?
5. Umur
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang ibu
alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah ibu hamil saat ini usia ibu dibawah 20 tahun?
2. Apakah ibu hamil saat ini usia diatas 35 tahun?
3. Apakah ibu hamil mengalami keterlambatan hamil
saat setelah menikah?
6. Paritas
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang ibu
alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Saat ini ibu hamil anak pertama?
2. Saat ini ibu hamil anak ke lima?
3. Apakah ibu pernah hamil namun tidak sempat
melahirkan karna keguguran/ bayi meninggal
diperut?
4. Apakah ibu telah melahirkan anak yang hidup
sebanyak lebih dari 4?
7. Pendidikan
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang ibu
alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah ibu hamil saat ini tamatan SMA?
2. Apakah ibu hamil saat ini tamatan S1/S2?
3. Apakah ibu hamil saat ini tamatan SD/SMP?
8. Promosi kesehatan
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan yang ibu
alami.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah selama hamil ibu mendapat penyuluhan
seputar kehamilan?
2. Apakah ibu 3 jenis makanan yang penting
dikonsumsi setiap hari oleh ibu hamil seperti zat besi,
kalsium, dan Yodium?
3. Apakah ibu mendapat penyuluhan penanganan
pertama saat terjadi kegawatdaruratan?
4. Apakah ibu merasa nyaman dan puas selama
penyuluhan serta mendapat pelayanan di puskesmas
selama kehamilan?
5. Apakah ibu mendapat penyuluhan mengenai
persiapan persalinan?
6. Apakah ibu mendapat penyuluhan tentang motivasi
ibu hamil?
LAMPIRAN
1. Uji Validitas koesioner Motivasi
2. Uji Reabilitas koesioner Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.741 .828 8
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Inter-Item Correlation Matrix
Melakukan Pemeriksaan
kehamilan
Menjaga Kesehatan
bayi
Menghendaki kehamilan
Periksa Kandungan
Sesuai jadwal
Rencanakan Kehamilan
ini
Minum Table
Fe
Menerima TT
engkap
Jumlah total
Melakukan pemeriksaan kehamilan
1.000 .206 .286 .435 -.055 .356 .491 .582
Menjaga kesehatan bayi
.206 1.000 .435 -.099 .419 .257 .419 .602
Menghendaki kehamilan
.286 .435 1.000 .206 .764 .134 .218 .687
Periksa kandungan Sesuai jadwal
.435 -.099 .206 1.000 .157 .257 .419 .552
Rencanakan kehamilan ni
-.055 .419 .764 .157 1.000 .102 .375 .625
Minum tablet fe .356 .257 .134 .257 .102 1.000 .357 .579 Menerima TT lengkap .491 .419 .218 .419 .375 .357 1.000 .745 jumlahtotal .582 .602 .687 .552 .625 .579 .745 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
melakukanpemeriksaankeha
milan 16.95 15.103 .527 .853 .715
menjagakesehatanbayi 16.90 15.042 .519 .947 .715
menghendakikehamilan 16.95 14.787 .620 .970 .706
periksakandungansesuaijad
wal 16.90 15.253 .460 .955 .721
rencanakankehamilanini 17.05 15.313 .551 .903 .717
minumtabletfe 16.85 15.082 .491 .954 .717
menerimaTTlengkap 17.05 14.892 .691 .961 .705
jumlahtotal 9.10 4.095 .996 .997 .736
Hasil uji Validitas dan Reabilitas Pengetahuan
Correlations
Tahu jadwal
ANC
Tanda bahaya
hamil
Manfaat Periksa
puskesmas
Periksa Sesuai
jadwal
Penyakit bawaan
Minum tablet
fe
Resiko kurang
gizi
Manfaat tablet
fe
Melakukan TFU
dan BB
Periksa kemungkinan
penyakitlain
Total jumlah
Tahu Jadwal ANC
Pearson Correlation
1 -.076 -.076 .688** -.076 -.076 -.076 -.096 .688
** -.053 .483
*
Sig. (2-tailed)
.749 .749 .001 .749 .749 .749 .686 .001 .826 .031
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tanda bahaya hamil
Pearson Correlation
-.076 1 -.111 -.111 1.000** -.111 -.111 -.140 -.111 .688
** .531
*
Sig. (2-
tailed) .749
.641 .641 .000 .641 .641 .556 .641 .001 .016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Manfaat periksa ke puskesmas
Pearson Correlation
-.076 -.111 1 -.111 -.111 -.111 -.111 .327 -.111 -.076 .188
Sig. (2-tailed)
.749 .641
.641 .641 .641 .641 .160 .641 .749 .426
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Periksa kandungan sesuai jadwal
Pearson Correlation
.688** -.111 -.111 1 -.111 -.111 -.111 -.140 .444
* -.076 .360
Sig. (2-tailed)
.001 .641 .641
.641 .641 .641 .556 .050 .749 .119
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Penyakit bawaan
Pearson Correlation
-.076 1.000** -.111 -.111 1 -.111 -.111 -.140 -.111 .688
** .531
*
Sig. (2-tailed)
.749 .000 .641 .641
.641 .641 .556 .641 .001 .016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
minumtabletfe
Pearson Correlation
-.076 -.111 -.111 -.111 -.111 1 -.111 -.140 -.111 -.076 .017
Sig. (2-tailed)
.749 .641 .641 .641 .641
.641 .556 .641 .749 .943
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Resiko kurang gizi
Pearson Correlation
-.076 -.111 -.111 -.111 -.111 -.111 1 -.140 .444* -.076 .188
Sig. (2-tailed)
.749 .641 .641 .641 .641 .641
.556 .050 .749 .426
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Manfaat tablet fe
Pearson Correlation
-.096 -.140 .327 -.140 -.140 -.140 -.140 1 -.140 -.096 .165
Sig. (2-tailed)
.686 .556 .160 .556 .556 .556 .556
.556 .686 .486
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Melakukan TFU dan BB
Pearson Correlation
.688** -.111 -.111 .444
* -.111 -.111 .444
* -.140 1 -.076 .531
*
Sig. (2-tailed)
.001 .641 .641 .050 .641 .641 .050 .556
.749 .016
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Periksa kemungkinan penyakit lain
Pearson Correlation
-.053 .688** -.076 -.076 .688
** -.076 -.076 -.096 -.076 1 .483
*
Sig. (2-tailed)
.826 .001 .749 .749 .001 .749 .749 .686 .749
.031
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Total jumlah
Pearson Correlation
.483* .531
* .188 .360 .531
* .017 .188 .165 .531
* .483
* 1
Sig. (2-tailed)
.031 .016 .426 .119 .016 .943 .426 .486 .016 .031
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Reabilitas Pengetahuan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.578 .501 11
Inter-Item Correlation Matrix
Tahu jadwal ANC
Tanda Bahaya hamil
Manfaat periksa ke puskesmas
Periksa kandungan
sesuai jadwal
Penyakit bawaan
Minum tablet
fe
Resiko kurang
gizi
Manfaat Tablet
fe
Melakukan TFU dan BB
periksakemungkinanpenyakitlain
Total jumla
h
Tahu Jadwal ANC
1.000 -.076 -.076 .688 -.076 -.076 -.076 -.096 .688 -.053 .483
Tandabahaya hamil
-.076 1.000 -.111 -.111 1.000 -.111 -.111 -.140 -.111 .688 .531
Manfaatperiksa kepuskesmas
-.076 -.111 1.000 -.111 -.111 -.111 -.111 .327 -.111 -.076 .188
Periksakandungan sesuaijadwal
.688 -.111 -.111 1.000 -.111 -.111 -.111 -.140 .444 -.076 .360
penyakitbawaan -.076 1.000 -.111 -.111 1.000 -.111 -.111 -.140 -.111 .688 .531 minumtabletfe -.076 -.111 -.111 -.111 -.111 1.000 -.111 -.140 -.111 -.076 .017 resikokuranggizi -.076 -.111 -.111 -.111 -.111 -.111 1.000 -.140 .444 -.076 .188 manfaattabletfe -.096 -.140 .327 -.140 -.140 -.140 -.140 1.000 -.140 -.096 .165 melakukanTFU danBB
.688 -.111 -.111 .444 -.111 -.111 .444 -.140 1.000 -.076 .531
Periksakemungkinan penyakitlain
-.053 .688 -.076 -.076 .688 -.076 -.076 -.096 -.076 1.000 .483
totaljumlah .483 .531 .188 .360 .531 .017 .188 .165 .531 .483 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
tahujadwalANC 20.85 3.608 .390 . .543 tandabahayahamil 20.80 3.432 .406 . .528 Manfaatperiksake puskesmas
20.80 3.853 .035 . .592
Periksakandungan sesuaijadwal
20.80 3.642 .215 . .562
penyakitbawaan 20.80 3.432 .406 . .528 minumtabletfe 20.80 4.063 -.136 . .619 resikokuranggizi 20.80 3.853 .035 . .592 manfaattabletfe 20.75 3.882 -.018 . .607 melakukanTFUdanBB 20.80 3.432 .406 . .528 Periksakemungkinan penyakitlain
20.85 3.608 .390 . .543
totaljumlah 10.95 .997 1.000 . .111
Hasil validitas Kepatuhan
Hasil Reabilitas Kepatuhan Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Correlations
Siapbiaya bersalin
Rencana tempat bersalin
Siap pendamping
bersalin
Rencana Hal tak terduga
Siap kendaraan
Jumlah seluruh
siapbiayabersalin
Pearson Correlation
1 -.218 .048 -.023 .126 .531*
Sig. (2-tailed) .355 .842 .924 .597 .016
N 20 20 20 20 20 20
rencanatempatbersalin
Pearson Correlation
-.218 1 -.436 .314 .115 .512*
Sig. (2-tailed) .355 .054 .177 .628 .021
N 20 20 20 20 20 20
siappendampingbersalin
Pearson Correlation
.048 -.436 1 -.252 -.378 -.028
Sig. (2-tailed) .842 .054 .285 .100 .907
N 20 20 20 20 20 20
rencanahaltakterduga
Pearson Correlation
-.023 .314 -.252 1 -.424 .416
Sig. (2-tailed) .924 .177 .285 .063 .068
N 20 20 20 20 20 20
siapkendaraan
Pearson Correlation
.126 .115 -.378 -.424 1 .222
Sig. (2-tailed) .597 .628 .100 .063 .347
N 20 20 20 20 20 20
jumlahseluruh
Pearson Correlation
.531* .512
* -.028 .416 .222 1
Sig. (2-tailed) .016 .021 .907 .068 .347 N 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.366 .179 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.495 .188 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Siap biaya bersalin
12.10 1.989 .270 . .268
Rencana Tempat bersalin
11.90 1.989 .218 . .294
Siap pendamping bersalin
12.10 2.832 -.306 . .560
Rencana hal tak terduga
12.05 2.155 .121 . .354
Siap kendaraan 12.15 2.450 -.057 . .440 Jumlah seluruh 6.70 .642 1.000 . -.973
a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model
assumptions. You may want to check item codings.
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Validitas dan Reabilitas Dukungan Suami/Keluarga
Inter-Item Correlation Matrix
suamimendukungselamahamil
membantumemperolehinformasikehami
lan
suamimembantuibukefaskes
suamimemberiperhati
an
suamimendukungminumtabletFe
selamahamilmendapatdukunganlingk
ungan
suamiselalubersediamenolon
gibu
suamimendukungrencanapers
alinan
suamimendukunggunakanalatKBsetelahlahiran
suamimenganjurkansenamhamil
jumlahtotal
suamimendukungselamahamil
1.000 -.380 .031 -.210 -.243 -.243 -.243 -.308 -.343 -.176 -.472
membantumemperolehinformasikehamilan
-.380 1.000 -.154 .302 .174 .406 -.522 .601 .287 -.099 .658
suamimembantuibukefaskes
.031 -.154 1.000 -.327 .126 .378 -.126 -.023 .356 -.275 .390
suamimemberiperhatian
-.210 .302 -.327 1.000 -.289 -.289 .000 .419 -.408 .140 .099
suamimendukungminumtabletFe
-.243 .174 .126 -.289 1.000 -.067 -.067 .061 .236 .404 .481
selamahamilmendapatdukunganlingkungan
-.243 .406 .378 -.289 -.067 1.000 -.333 .061 .707 -.243 .573
suamiselalubersediamenolongibu
-.243 -.522 -.126 .000 -.067 -.333 1.000 -.424 -.471 .404 -.344
suamimendukungrencanapersalinan
-.308 .601 -.023 .419 .061 .061 -.424 1.000 .043 -.308 .478
suamimendukunggunakanalatKBsetelahlahiran
-.343 .287 .356 -.408 .236 .707 -.471 .043 1.000 -.057 .567
suamimenganjurkansenamhamil
-.176 -.099 -.275 .140 .404 -.243 .404 -.308 -.057 1.000 .194
jumlahtotal -.472 .658 .390 .099 .481 .573 -.344 .478 .567 .194 1.000
Uji Validitas dan Reabilitas Umur
Correlations
ibuhamilusiadibawah20tahun
ibuhamilusiadiatas35tahun
ibumengalamiketerlambatankeha
milan
jumlahtotal
Ibuhamilusia dibawah20tahun
Pearson Correlation 1 -.373 -.126 .277
Sig. (2-tailed) .105 .597 .237
N 20 20 20 20
Ibuhamilusia diatas35tahun
Pearson Correlation -.373 1 -.058 .533*
Sig. (2-tailed) .105 .808 .015
N 20 20 20 20
Ibumengalami Keterlambatan kehamilan
Pearson Correlation -.126 -.058 1 .475*
Sig. (2-tailed) .597 .808 .034
N 20 20 20 20
jumlahtotal
Pearson Correlation .277 .533* .475
* 1
Sig. (2-tailed) .237 .015 .034 N 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
suamimendukungselamahamil
24.35 7.713 -.572 . .601
membantumemperolehinformasikehamilan
24.05 5.208 .522 . .383
suamimembantuibukefaskes 24.20 5.958 .220 . .467 suamimemberiperhatian 24.30 6.642 -.060 . .525 suamimendukungminumtabletFe
24.25 5.776 .333 . .442
selamahamilmendapatdukunganlingkungan
24.25 5.566 .439 . .417
suamiselalubersediamenolongibu
24.25 7.671 -.481 . .608
suamimendukungrencanapersalinan
24.15 5.713 .313 . .443
suamimendukunggunakanalatKBsetelahlahiran
24.10 5.463 .412 . .415
suamimenganjurkansenamhamil
24.35 6.450 .054 . .501
jumlahtotal 12.75 1.671 1.000 . -.220a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.449 .356 4
Inter-Item Correlation Matrix
ibuhamilusiadib
awah20tahun
ibuhamilusiadiat
as35tahun
ibumengalamike
terlambatankeh
amilan
jumlahtotal
ibuhamilusiadibawah20tahu
n 1.000 -.373 -.126 .277
ibuhamilusiadiatas35tahun -.373 1.000 -.058 .533
ibumengalamiketerlambatan
kehamilan -.126 -.058 1.000 .475
jumlahtotal .277 .533 .475 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Ibuhamilusia
dibawah20tahun 6.75 1.566 -.045 .822 .610
Ibuhamilusia
diatas35tahun
6.60 1.305 .144 .875 .478
Ibumengalami
Keterlambatan
kehamilan
6.80 1.326 .206 .791 .423
jumlahtotal 4.00 .421 .945 .903 -.919a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Uji Validitas dan Reabilitas Umur
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Inter-Item Correlation Matrix
ibuhamilusiadibawah20tahun
ibuhamilusiadiatas35tahun
ibumengalamiketerlambatankeh
amilan
jumlahtotal
ibuhamilusiadibawah20tahun
1.000 -.312 .048 .089
ibuhamilusiadiatas35tahun -.312 1.000 -.089 .250 ibumengalamiketerlambatankehamilan
.048 -.089 1.000 -.579
jumlahtotal .089 .250 -.579 1.000
Correlations
ibuhamilusiadibawah20tahun
ibuhamilusiadiatas35tahun
ibumengalamiketerlambatankeha
milan
jumlahtotal
ibuhamilusiadibawah20tahun
Pearson Correlation 1 -.312 .048 .089
Sig. (2-tailed) .181 .842 .709
N 20 20 20 20
ibuhamilusiadiatas35tahun
Pearson Correlation -.312 1 -.089 .250
Sig. (2-tailed) .181 .709 .288
N 20 20 20 20
ibumengalamiketerlambatankehamilan
Pearson Correlation .048 -.089 1 -.579**
Sig. (2-tailed) .842 .709 .007
N 20 20 20 20
jumlahtotal
Pearson Correlation .089 .250 -.579** 1
Sig. (2-tailed) .709 .288 .007 N 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
a
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
a
N of Items
-.542 -.562 4
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Correlations
ibutamatSMA ibutamatS1 iburamatSDatau
SMP
jumlahseluruh
ibutamatSMA
Pearson Correlation 1 .057 .229 .516*
Sig. (2-tailed) .811 .332 .020
N 20 20 20 20
ibutamatS1
Pearson Correlation .057 1 .458* .763
**
Sig. (2-tailed) .811 .042 .000
N 20 20 20 20
iburamatSDatauSMP
Pearson Correlation .229 .458* 1 .827
**
Sig. (2-tailed) .332 .042 .000
N 20 20 20 20
jumlahseluruh
Pearson Correlation .516* .763
** .827
** 1
Sig. (2-tailed) .020 .000 .000
N 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
ibuhamilusiadibawah20tahun
4.30 .537 -.122 .148 -.529a
ibuhamilusiadiatas35tahun 4.20 .484 -.090 .187 -.652a
ibumengalamiketerlambatankehamilan
4.30 .747 -.363 .355 .042
jumlahtotal 4.00 .526 -.144 .410 -.480a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Hasil Uji Validitas dan reabilitas Pendidikan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.782 .784 4
Inter-Item Correlation Matrix
ibutamatSMA ibutamatS1 iburamatSDatau
SMP
jumlahseluruh
ibutamatSMA 1.000 .057 .229 .516
ibutamatS1 .057 1.000 .458 .763
iburamatSDatauSMP .229 .458 1.000 .827
jumlahseluruh .516 .763 .827 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
ibutamatSMA 7.15 3.292 .360 . .825
ibutamatS1 6.70 2.642 .618 . .726
iburamatSDatauSMP 6.90 2.516 .713 . .687
jumlahseluruh 4.15 .976 1.000 . .518
Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas Promosi kesehatan
Correlations
ibumendapatpenyuluhanseputarkehamil
an
jeniskonsumsiibuhamilzatbesikaliumd
anyodium
ibumendapatpenyuluhanpenangananpertamakegawa
tdaruratan
ibumerasanyamandanpuasmendapatpenyuluhandipu
skesmas
ibumendapatpenyuluhanmengenaipers
alinan
ibumendapatpenyuluhanmotivasiibuham
il
jumlahseluruh
Ibumendapat Penyuluhanseputar kehamilan
Pearson Correlation
1 .057 .229 -.015 .420 -.031 .466*
Sig. (2-tailed) .811 .332 .951 .065 .898 .038
N 20 20 20 20 20 20 20
Jeniskonsumsiibu Hamilzatbesikalium danyodium
Pearson Correlation
.057 1 .458* .171 .408 .134 .640
**
Sig. (2-tailed) .811 .042 .471 .074 .574 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 Ibumendapat Penyuluhanpenanganan Pertamakegawat daruratan
Pearson Correlation
.229 .458* 1 -.171 .204 .535
* .732
**
Sig. (2-tailed) .332 .042 .471 .388 .015 .000
N 20 20 20 20 20 20 20
Ibumerasanyaman Danpuasmendapat penyuluhandipuskesmas
Pearson Correlation
-.015 .171 -.171 1 -.105 .023 .255
Sig. (2-tailed) .951 .471 .471 .660 .924 .278
N 20 20 20 20 20 20 20
Ibumendapat Penyuluhanmengenai persalinan
Pearson Correlation
.420 .408 .204 -.105 1 .000 .576**
Sig. (2-tailed) .065 .074 .388 .660 1.000 .008
N 20 20 20 20 20 20 20
Ibumendapatpenyuluhan motivasiibuhamil
Pearson Correlation
-.031 .134 .535* .023 .000 1 .531
*
Sig. (2-tailed) .898 .574 .015 .924 1.000 .016
N 20 20 20 20 20 20 20
jumlahseluruh
Pearson Correlation
.466* .640
** .732
** .255 .576
** .531
* 1
Sig. (2-tailed) .038 .002 .000 .278 .008 .016 N 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.704 .714 7
Inter-Item Correlation Matrix
ibumendapatpenyuluhanseputark
ehamilan
jeniskonsumsiibuhamilzatbesikaliumdanyodi
um
ibumendapatpenyuluhanpenangananpertamakegawatdar
uratan
ibumerasanyamandanpuasmendapatpenyuluhandipu
skesmas
ibumendapatpenyuluhanmenge
naipersalinan
ibumendapatpenyuluhanmotivasiibuhamil
jumlahseluruh
ibumendapatpenyuluhanseputarkehamilan
1.000 .057 .229 -.015 .420 -.031 .466
jeniskonsumsiibuhamilzatbesikaliumdanyodium
.057 1.000 .458 .171 .408 .134 .640
ibumendapatpenyuluhanpenangananpertamakegawatdaruratan
.229 .458 1.000 -.171 .204 .535 .732
ibumerasanyamandanpuasmendapatpenyuluhandipuskesmas
-.015 .171 -.171 1.000 -.105 .023 .255
ibumendapatpenyuluhanmengenaipersalinan
.420 .408 .204 -.105 1.000 .000 .576
ibumendapatpenyuluhanmotivasiibuhamil
-.031 .134 .535 .023 .000 1.000 .531
jumlahseluruh .466 .640 .732 .255 .576 .531 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
ibumendapatpenyuluhanseputarkehamilan
16.15 8.976 .362 .700 .692
jeniskonsumsiibuhamilzatbesikaliumdanyodium
15.70 8.011 .577 .699 .649
ibumendapatpenyuluhanpenangananpertamakegawatdaruratan
15.90 7.884 .627 .894 .640
ibumerasanyamandanpuasmendapatpenyuluhandipuskesmas
15.95 9.313 .118 .816 .724
ibumendapatpenyuluhanmengenaipersalinan
15.80 8.274 .464 .842 .668
ibumendapatpenyuluhanmotivasiibuhamil
15.60 8.568 .405 .777 .680
jumlahseluruh 8.70 2.432 .981 .974 .527
Coding validitas dan reabilitas Motivasi
Coding validitas dan reabilitas pengetahuan
Codingan validitas dan reabilitas Kesiapan
Codingan validitas dan eabilitas Dukungan Suami/Keluarga
Coding Uji Validitas dan Reabilitas Umur
Kodingan validitas dan reabilitas Paritas
Codingan Validitas dan Reabilitas Pendidikan
Codingan validitas dan reabilitas promosi kesehatan
Frequency Table Motivasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
tidak melakukan 24 34.3 34.3 34.3
melakukan 46 65.7 65.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
rendah 51 72.9 72.9 72.9
tinggi 19 27.1 27.1 100.0
Total 70 100.0 100.0
Kesiapan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Siap 52 74.3 74.3 74.3
Siap 18 25.7 25.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
Kepatuhan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Patuh 48 68.6 69.6 69.6
Tidak Patuh 21 30.0 30.4 100.0
Total 69 98.6 100.0 Missing System 1 1.4 Total 70 100.0
Dukungan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Mendukung 47 67.1 67.1 67.1
Mendukung 23 32.9 32.9 100.0
Total 70 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Beresiko 48 68.6 68.6 68.6
Tidak Beresiko 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
Paritas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Primigravida 45 64.3 64.3 64.3
Multigravida 25 35.7 35.7 100.0
Total 70 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
PendidikanRendah 48 68.6 68.6 68.6
Pendidikantinggi 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
Promosi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Diberikan 48 68.6 68.6 68.6
TidakDiberikan 22 31.4 31.4 100.0
Total 70 100.0 100.0
Bivariat
4. Pengetahuan* Motivasi Crosstab
Motivasi Total
tidak melakukan melakukan
Pengetahuan
rendah
Count 23 28 51
Expected Count 17.5 33.5 51.0
% within Pengetahuan 45.1% 54.9% 100.0%
% within Motivasi 95.8% 60.9% 72.9%
% of Total 32.9% 40.0% 72.9%
tinggi
Count 1 18 19
Expected Count 6.5 12.5 19.0
% within Pengetahuan 5.3% 94.7% 100.0%
% within Motivasi 4.2% 39.1% 27.1%
% of Total 1.4% 25.7% 27.1%
Total
Count 24 46 70
Expected Count 24.0 46.0 70.0
% within Pengetahuan 34.3% 65.7% 100.0%
% within Motivasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.3% 65.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 9.749 1 .002 Continuity Correction 8.062 1 .005 Likelihood Ratio 11.962 1 .001 Fisher's Exact Test .002 .001
Linear-by-Linear Association 9.610 1 .002 N of Valid Cases 70
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Pengetahuan (rendah / tinggi) 14.786 1.833 119.284
For cohort Motivasi = tidak melakukan 8.569 1.242 59.127
For cohort Motivasi = melakukan .580 .442 .759
N of Valid Cases 70
5. Kesiapan* Motivasi
Crosstab
Motivasi Total
tidak melakukan melakukan
Kesiapan
Tidak Siap
Count 23 29 52
Expected Count 17.8 34.2 52.0
% within Kesiapan 44.2% 55.8% 100.0%
% within Motivasi 95.8% 63.0% 74.3%
% of Total 32.9% 41.4% 74.3%
Siap
Count 1 17 18
Expected Count 6.2 11.8 18.0
% within Kesiapan 5.6% 94.4% 100.0%
% within Motivasi 4.2% 37.0% 25.7%
% of Total 1.4% 24.3% 25.7%
Total
Count 24 46 70
Expected Count 24.0 46.0 70.0
% within Kesiapan 34.3% 65.7% 100.0%
% within Motivasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.3% 65.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.877 1 .003 Continuity Correction 7.244 1 .007 Likelihood Ratio 10.890 1 .001 Fisher's Exact Test .003 .002
Linear-by-Linear Association 8.750 1 .003 N of Valid Cases 70
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Kesiapan (Tidak Siap / Siap) 13.483 1.668 108.976 For cohort Motivasi = tidak melakukan 7.962 1.157 54.798
For cohort Motivasi = melakukan .590 .452 .771
N of Valid Cases 70
6. Dukungan *Motivasi
Crosstab
Motivasi Total
tidak melakukan melakukan
Dukungan
Tidak Mendukung
Count 22 25 47
Expected Count 16.1 30.9 47.0
% within Dukungan 46.8% 53.2% 100.0%
% within Motivasi 91.7% 54.3% 67.1%
% of Total 31.4% 35.7% 67.1%
Mendukung
Count 2 21 23
Expected Count 7.9 15.1 23.0
% within Dukungan 8.7% 91.3% 100.0%
% within Motivasi 8.3% 45.7% 32.9%
% of Total 2.9% 30.0% 32.9%
Total
Count 24 46 70
Expected Count 24.0 46.0 70.0
% within Dukungan 34.3% 65.7% 100.0%
% within Motivasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.3% 65.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 9.956 1 .002 Continuity Correction 8.337 1 .004 Likelihood Ratio 11.453 1 .001 Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 9.814 1 .002 N of Valid Cases 70
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Dukungan (Tidak Mendukung / Mendukung) 9.240 1.943 43.948 For cohort Motivasi = tidak melakukan 5.383 1.383 20.950 For cohort Motivasi = melakukan .583 .433 .784
N of Valid Cases 70
7. Umur *Motivasi
Crosstab
Motivasi Total
tidak melakukan melakukan
Umur
Beresiko
Count 23 25 48
Expected Count 16.5 31.5 48.0
% within Umur 47.9% 52.1% 100.0%
% within Motivasi 95.8% 54.3% 68.6%
% of Total 32.9% 35.7% 68.6%
Tidak Beresiko
Count 1 21 22
Expected Count 7.5 14.5 22.0
% within Umur 4.5% 95.5% 100.0%
% within Motivasi 4.2% 45.7% 31.4%
% of Total 1.4% 30.0% 31.4%
Total
Count 24 46 70
Expected Count 24.0 46.0 70.0
% within Umur 34.3% 65.7% 100.0%
% within Motivasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.3% 65.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 12.595 1 .000 Continuity Correction 10.743 1 .001 Likelihood Ratio 15.413 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 12.415 1 .000 N of Valid Cases 70
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Umur (Beresiko / Tidak Beresiko) 19.320 2.403 155.341 For cohort Motivasi = tidak melakukan 10.542 1.519 73.172 For cohort Motivasi = melakukan .546 .410 .726
N of Valid Cases 70
8. Paritas * Motivasi
Crosstab
Motivasi Total
tidak melakukan melakukan
Paritas
Primigravida
Count 21 24 45
Expected Count 15.4 29.6 45.0
% within Paritas 46.7% 53.3% 100.0%
% within Motivasi 87.5% 52.2% 64.3%
% of Total 30.0% 34.3% 64.3%
Multigravida
Count 3 22 25
Expected Count 8.6 16.4 25.0
% within Paritas 12.0% 88.0% 100.0%
% within Motivasi 12.5% 47.8% 35.7%
% of Total 4.3% 31.4% 35.7%
Total
Count 24 46 70
Expected Count 24.0 46.0 70.0
% within Paritas 34.3% 65.7% 100.0%
% within Motivasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.3% 65.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.572 1 .003 Continuity Correction 7.103 1 .008 Likelihood Ratio 9.478 1 .002 Fisher's Exact Test .004 .003
Linear-by-Linear Association 8.450 1 .004 N of Valid Cases 70
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Paritas (Primigravida / Multigravida) 6.417 1.679 24.528 For cohort Motivasi = tidak melakukan 3.889 1.286 11.759 For cohort Motivasi = melakukan .606 .445 .826
N of Valid Cases 70
9. Pendidikan *Motivasi
Crosstab
Motivasi Total
tidak melakukan melakukan
Pendidikan
PendidikanRendah
Count 22 26 48
Expected Count 16.5 31.5 48.0
% within Pendidikan 45.8% 54.2% 100.0%
% within Motivasi 91.7% 56.5% 68.6%
% of Total 31.4% 37.1% 68.6%
Pendidikantinggi
Count 2 20 22
Expected Count 7.5 14.5 22.0
% within Pendidikan 9.1% 90.9% 100.0%
% within Motivasi 8.3% 43.5% 31.4%
% of Total 2.9% 28.6% 31.4%
Total
Count 24 46 70
Expected Count 24.0 46.0 70.0
% within Pendidikan 34.3% 65.7% 100.0%
% within Motivasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.3% 65.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 9.039 1 .003 Continuity Correction 7.482 1 .006 Likelihood Ratio 10.395 1 .001 Fisher's Exact Test .003 .002
Linear-by-Linear Association 8.910 1 .003 N of Valid Cases 70
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Pendidikan (PendidikanRendah / Pendidikantinggi) 8.462 1.777 40.287 For cohort Motivasi = tidak melakukan 5.042 1.298 19.579 For cohort Motivasi = melakukan .596 .445 .798
N of Valid Cases 70
10. Promosi * Motivasi
Crosstab
Motivasi Total
tidak melakukan melakukan
Promosi
Diberikan
Count 22 26 48
Expected Count 16.5 31.5 48.0
% within Promosi 45.8% 54.2% 100.0%
% within Motivasi 91.7% 56.5% 68.6%
% of Total 31.4% 37.1% 68.6%
TidakDiberikan
Count 2 20 22
Expected Count 7.5 14.5 22.0
% within Promosi 9.1% 90.9% 100.0%
% within Motivasi 8.3% 43.5% 31.4%
% of Total 2.9% 28.6% 31.4%
Total
Count 24 46 70
Expected Count 24.0 46.0 70.0
% within Promosi 34.3% 65.7% 100.0%
% within Motivasi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 34.3% 65.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 9.039 1 .003 Continuity Correction 7.482 1 .006 Likelihood Ratio 10.395 1 .001 Fisher's Exact Test .003 .002
Linear-by-Linear Association 8.910 1 .003 N of Valid Cases 70
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Promosi (Diberikan / TidakDiberikan) 8.462 1.777 40.287 For cohort Motivasi = tidak melakukan 5.042 1.298 19.579
For cohort Motivasi = melakukan .596 .445 .798
N of Valid Cases 70
Multivariat
Dilihat satu persatu
15. Pengetahuan *Bivariat
b. Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 11.962 1 .001
Block 11.962 1 .001
Model 11.962 1 .001
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 78.045 .157 .217
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 .000 0 .
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Motivasi = tidak melakukan Motivasi = melakukan Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 23 23.000 28 28.000 51
2 1 1.000 18 18.000 19
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1 2.694 1.065 6.394 1 .011 14.786 1.833 119.284
-2.497 1.171 4.543 1 .033 .082
1. Umur *Bivariat
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower
Step 1 Umur 2.961 1.064 7.752 1 .005 19.320 2.403
Constant -2.878 1.175 5.994 1 .014 .056 Variables in the Equation
95% C.I.for EXP(B)
Upper
Step 1 Umur 155.341
Constant
Multivariat yang semua variabel dimasukkan jadi Satu
Logistic Regression
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 14.602 8 .067
Block 14.602 8 .067
Model 14.602 8 .067
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 82.439 .188 .251
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B
)
95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1
Umur .615 1.564 .155 1 .694 1.850 .086 39.698
Pengetahuan .649 .591 1.208 1 .272 1.913 .601 6.088
Kepatuhan -.376 1.734 .047 1 .828 .686 .023 20.541
Kesiapan -.057 .847 .005 1 .946 .944 .179 4.970
Dukungan 1.025 1.778 .332 1 .564 2.788 .085 90.976
Pendidikan -.214 .795 .072 1 .788 .807 .170 3.838
Paritas -.526 1.260 .174 1 .677 .591 .050 6.987
Promosi -.376 1.734 .047 1 .828 .686 .023 20.541