analisis masalah

Upload: erizadil

Post on 07-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisis Masalah

TRANSCRIPT

Analisis Masalaha. Apa hubungan jenis kelamin dan usia dengan kasus? Tinea capitis jenis gray patch ringworm merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak-anak.

b. Bagaimana intepretasi dari bintil pada kasus? Bintil yang dimaksud pada kasus, dalam efloresensi disebut papula. Papula adalah penonjolan superficial pada permukaan kulit dengan massa zat padat, berbatas tegas, berdiameter < 0,5 cm.

c. Bagaimana mekanisme rambut patah dan rontok pada bercak tebal pada kasus?

Template1. Bagaimana cara mendiagnosis kasus? Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, pemeriksaan dengan lampu wood dan pemeriksaan mikroskopik rambut langsung dengan KOH. Pada pemeriksaan mikroskopik akan terlihat spora di luar rambut ( ektotriks ) atau di dalam rambut ( endotriks ).Diagnosis laboratorium dari dermatofitosis tergantung pada pemeriksaan dan kultur dari kikisan lesi. Infeksi pada rambut ditandai dengan kerusakan yang ditemukan pada pemeriksaan. Lesi dapat dilepaskan dengan forsep tanpa disertai dengan trauma atau dikumpulkan dengan potongan potongan yang halus dengan ayakan halus atau sikat gigi.(1)Sampel rambut terpilih di kultur atau dilembutkan dalam 10 20 % potassium hydroxide ( KOH ) sebelum pemeriksaan di bawah mikroskop. Pemeriksaan dengan preparat KOH ( KOH mount ) selalu menghasilkan diagnosa yang tepat adanya infeksi tinea.(1)(3)Pada pemeriksaan lampu wood didapatlkan infeksi rambut oleh M. canis, M.ferrugineum, akan memberikan flouresensi cahaya hijau terang hingga kuning kehijauan. Infeksi rambut oleh T. schoeiileinii akan terlihat warna hijau pudar atau biru keputihan, dan hifa didapatkan di dalam batang rambut. Pada rambut sapi T. verrucosum memperlihatkan fluoresensi hijau tetapi pada manusia tidak berfluoresensi.(1)(6)Ketika diagnosa ringworm dalam pertimbangan, kulit kepala diperiksa di bawah lampu wood. Jika fluoresensi rambut yang terinfeksi biasa, pemeriksaan mikroskopik cahaya dan kultur. Infeksi yang disebabkan oleh spesies microsporum memberikan fluoresensi warna hijau.

2. Definisi? Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita.

3. Penatalaksanaan (farmako dan nonfarmako)? Dermatofitosis umumnya dapat diatasi dengan pemberian griseofulvin yang bersifat fungistatik. Secara umum, griseofulvin dalam bentuk fine particle dapat diberikan dengan dosis 0,5 1 gram untuk orang dewasa dan 0,25 0,5 gram untuk anak-anak sehari atau 10 25 mg per kg BB. Lama pengobatan bergantung pada lokasi penyakit, penyebab penyakit, dan keadaan imunitas penderita. Setelah sembuh klinis dilanjutkan 2 minggu agar tidak residif. Untuk mempertinggi absorpsi obat dalam usus, sebaiknya obat dimakan bersama-sama makanan yang banyak mengandung lemak. Untuk mempercepat waktu penyembuhan, kadang-kadang diperlukan tindakan khusus atau pemberian obat topikal tambahan.Pada pengobatan kerion stadium dini, diberikan kortikosteroid sistemik sebagai anti-inflamasi, yakni prednisone 3 x 5mg atau prednisolon 3 x 4mg sehari selama 2 minggu. Obat tersebut diberikan bersama-sama dengan griseofulvin. Griseofulvin diteruskan selama 2 minggu setelah sembuh klinis. Terbinafin yang bersifat fungisidal juga dapat diberikan sebagai pengganti griseofulvin selama 2-3 minggu, dosisnya 62,5mg 250mg sehari bergantung pada berat badan.Efek samping griseofulvin jarang dijumpai, yang merupakan keluhan utama ialah sefalgia yang didapati pada 15% penderita. Efek samping yang lain dapat berupa gangguan traktus digestivus yaitu nausea, vomitus dan diare. Obat tersebut juga bersifat fotosensitif dan dapat mengganggu fungsi hepar.Efek samping terbinafin ditemukan pada kira-kira 10% penderita, yang tersering adalah gangguan gastrointestinal diantaranya nausea, vomitus, nyeri lambung, diare, konstipasi, umumnya ringan. Efek samping lain dapat berupa gangguan pengecapan yang bersifat sementara. Sefalgia ringan juga dapat terjadi. Gangguan fungsi hepar dilaporkan pada 3,3 7%.Obat per oral, yang juga efektif untuk dermatofitosis yaitu ketokonazol yang bersifat fungistatik. Pada kasus-kasus resisten terhadap griseofulvin dapat diberikan obat tersebut sebanyak 200mg per hari selama 10 hari 2 minggu pada pagi hari setelah makan. Ketokonazol merupakan kontraindikasi untuk penderita kelainan hepar.Pada masa kini, selain obat-obat topikal konvensional, misalnya asam salisil 2-4%, asam benzoate 6-12%, sulfur 4-6%, vioform 3%, asam undesilenat 2-5%, dan zat warna (hijau brilian1% dalam cat castellani) dikenal banyak obat topikal baru. Obat-obat baru ini diantaranya tolnaftat 2%, tolsiklat, haloprogin, derivate-derivat imidazol, siklopiroksamin, dan naftiline masing-masing 1%.

Daftar Pustaka:1. Andrew. 2000.Viral Diseases : Diseases of the skin.9thedition. Philadelphia : WB Saunders Company.2. Straus, Stephen E. Oxman, Michael N. Schmader, Kenneth E. Fitzpatricks Dermatology in general medicine seventh edition, vol 1 and 2, 2008, page 1885-18953. Widaty, Sandra. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Adhi, Edisi Tujuh Cetakan Pertama, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2015.