analisis kondisi iklim & cuaca kalimantan...
TRANSCRIPT
1
2
PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buletin
Meteorologi Tarakan yang berisi rangkuman informasi
meteorologi di wilayah Kalimantan Utara selama bulan Mei
2018 telah selesai. Buletin ini disusun berdasarkan hasil
pantauan baik terhadap unsur – unsur cuaca lokal maupun
faktor – faktor global dan regional yang turut
mempengaruhi kondisi klimatologi wilayah Kalimantan
Utara.
Unsur – unsur cuaca lokal yang dimaksud meliputi
informasi tentang curah hujan, angin, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara, dan cuaca ekstrim yang
terjadi di wilayah Kalimantan Utara. Sedangkan informasi
kondisi atmosfer secara global dan regional meliputi analisis
perkembangan aktifitas MJO, El Nino & La Nina, gangguan
tropis dan suhu muka laut selama bulan November 2018.
Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk
lebih meningkatkan kesempurnaan buletin ini. Mudah-
mudahan dengan segala kekurangan yang ada di buletin ini
dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang
kondisi cuaca Kalimantan Utara.
TIM REDAKSI
Pelindung: Armunanto Widyosutoto, S.Sos
Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan
Penanggung Jawab: William Santo HS, S.Kom
Redaktur/ Editor:
M. Hermansyah, S.Tr Elok Suci Wulandari, S.Tr
Raa’ina Farah Nur Annisa, S.Tr
Staf Redaksi: Gusti Dahniar IAP
Hakim Mubasyir, S.Kom Totok Dwi Sucahyanto, A.Md
Percetakan:
Pebri Amdani, A.Md Muhammad Ariansyah, S.Tr
Alamat Redaksi: JL. Mulawarman
Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan
Telp/Fax: 0551-21629
Email: [email protected]
Website: http://tarakan.kaltara.bmkg.go.id/
E D I S I B U L A N D E S E M B E R 2 0 1 8
Kepala Stasiun Meteorologi
Juwata Tarakan
Armunanto Widyosutoto, S.Sos NIP. 19690926 199202 1 001
3
Laporan Utama 2
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
LAPORAN UTAMA
ANALISIS KONDISI IKLIM &
CUACA KOTA TARAKAN
BULAN DESEMBER 2018
3
Analisis Dinamika Atmosfer Skala
Global dan Regional
3
OLR (Outgoing Longwave
Radiation)
3
Suhu Muka Laut 3
Streamline 4
SOI 5
Analisis Skala Lokal 6
Curah Hujan 6
Suhu Udara 6
Kelembaban Udara 7
LAPORAN KHUSUS
- Prakiraan Curah Hujan dan
Sifat Hujan Bulanan (Desember
2018)
8
- Prakiraan Curah Hujan dan
Sifat Hujan Bulanan (Januari
2019)
10
- Prakiraan Curah Hujan dan Sifat
Hujan Bulanan (Februari 2019)
12
DAFTAR ISTILAH 15
DAFTAR ISI
ANALISIS KONDISI IKLIM & CUACA
KALIMANTAN UTARA
Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Kalimantan Utara tidak terlepas dari
berbagai faktor baik skala global, regional maupun lokal. Kalimantan Utara
memiliki karakteristik tersendiri yakni tidak mempunyai musim (Non ZOM)
karena tidak jelas batas musim kemarau dan musim hujannya.
Keragaman hujan di wilayah Kalimantan Utara bergantung pada kondisi
atmosfernya, yang secara umum dipengaruhi oleh aktifitas dari berbagai
fenomena seperti MJO (Madden Jullian Oscillation), El Nino & La Nina, suhu
muka laut di perairan sekitar Indonesia, yang masing – masing berperan
terhadap ketersediaan uap air dalam pembentukan awan. Sedangkan
aktifitas gangguan tropis di sekitar wilayah Indonesia maupun monsun dapat
mempengaruhi pola angin yang dapat memicu penumpukan massa udara di
wilayah Kalimantan Utara. Bagaimanapun, dalam merepresentasikan cuaca
di wilayah Kalimantan Utara tidak dapat mengabaikan topografi dan kondisi
lokal.
Gambar 1. Awan lenticularis
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Sumber: google Sumber : www.hipwee.com
4
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Analisis Dinamika Atmosfer
Skala Global dan Regional
Radiasi balik gelombang panjang atau OLR (Outgoing Longwave Radiation) dapat di interpretasikan
sebagai radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke atmosfer. Jika di atmosfer tidak banyak ter-
dapat hambatan (misalnya awan yang tebal), maka OLR yang ditangkap oleh satelit akan bernilai tinggi, begitu
pula sebaliknya.
OLR (Outgoing Longwave Radiation)
SST (Sea Surface Temperature)
3
Berdasarkan data OLR bulan November, secara umum wilayah Indonesia berada pada kisaran nilai
170 W/m2 – 250 W/m2 , sedangkan nilai OLR untuk wilayah Kalimantan Utara sekitar 210 W/m2 – 230 W/m2.
Anomali OLR untuk wilayah Indonesia ditunjukkan oleh Gambar 3 bernilai antara –30 W/m2 hingga 15
W/m2, potensi pertumbuhan awan banyak terdapat pada perairan selatan Sumatera bagian selatan, NTT, dan
Perairan Banda dengan nilai OLR paling tinggi dibanding daerah lain. Wilayah Kalimantan Utara memiliki nilai
anomali OLR antara 0 W/m2 hingga 5 W/m2, .
Secara umum nilai suhu permukaan laut di Indonesia pada bulan November 2018 berkisar antara 26ºC
hingga 31ºC, dengan suhu tertinggi berada di Selat Karimata. Suhu permukaan laut di sekitar perairan Tarakan
(Kalimantan Utara bagian timur dan/atau Laut Sulawesi bagian barat) yaitu sekitar 270C hingga 29ºC.
Indeks negatif dalam anomali SST menggambarkan suhu permukaan laut yang lebih dingin dari rata-
rata klimatologisnya. Sementara indeks positif menggambarkan suhu permukaan laut yang lebih panas dari rata
-rata klimatologisnya. Jika anomali suhu permukaan laut (SST) semakin tinggi, maka hal tersebut mengindikasi-
kan adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan dan hujan, begitu pula sebaliknya.
Gambar 2. OLR November 2018 Gambar 3. Anomali OLR November 2018
5
Laporan Utama
Streamline
4
Hasil analisis anomali suhu permukaan laut bulan Juli 2018 dapat diketahui secara umum untuk wilayah
Indonesia berada pada kisaran –0,8ºC hingga 0,4ºC, dengan sebaran anomali positif paling banyak berada di
wilayah Laut Natuna dan perairan Natuna , sementara anomali negatif terbesarnya berada perairan selatan Laut
Jawa dan Laut Jawa. Anomali SST untuk perairan Tarakan (Kalimantan Utara bagian timur dan/atau Laut Sula-
wesi bagian barat) bernilai antara –0,2C hingga 0ºC. Hal ini mengindikasikan suhu permukaan laut di Perairan
Tarakan cenderung lebih dingin namun tidak memberikan dampak yang signifikan dikarenakan nilai anomalinya
yang sangat kecil.
Streamline digunakan untuk melihat kecenderungan pergerakan angin dan massa udara di suatu
wilayah.
Gambar 6 di atas menunjukkan kondisi normal streamline untuk bulan November yang didapatkan dari
analisis data selama 30 tahun. Normalnya, pada bulan November Indonesia didominasi oleh angin dari arah Sam-
udera Pasifik di utara equator sedangkan di selatan equator arah angin berhembus dari arah Samudra Hindia.
Teramati adanya sedikit perbedaan pola angin jika dibandingkan dengan data klimatologisnya, dimana vortek di-
wilayah Kalimantan Utara tidak terdeteksi pada bulan ini.
Pola angin di wilayah Tarakan normalnya menunjukkan aliran angin (massa udara) dari arah Utara– Ti-
mur Laut. Jika dilihat dari hasil analisis pada bulan November 2018, pola streamline di Kalimantan Utara pada
umumnya memiliki kecepatan rata-rata berkisar antara 1 m/s hingga 2 m/s (2 – 3 knot).
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Gambar 4. SST November 2018 Gambar 5. Anomali SST November 2018
Gambar 6. Normal Streamline 3000 feet bulan November Gambar 7. Streamline 3000 feet November 2018
6
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
5
SOI (Southern Oscillation Index)
Indeks Osilasi Selatan atau SOI merupakan indeks yang menggambarkan perbedaan tekanan udara dekat
permukaan laut di kawasan Kepulauan Tahiti dan Darwin di Australia. SOI mengacu pada pola arus bolak-balik
perbandingan tekanan pada kedua tempat tersebut. Ketika tekanan di Darwin tinggi (high), maka tekanan di
Tahiti rendah (low), begitu pula sebaliknya. Selanjutnya, nilai SOI dikelompokkan menjadi lima fase, yaitu fase
konstan negatif (constantly negative), fase konstan positif (constantly positive), fase menurun cepat (rapidly fall-
ing), fase meningkat cepat (rapidly rising), dan fase mendekati nol (near zero) (Stone et al, 1996).
Fenomena El Nino dan La Nina adalah fase ekstrim dari osilasi selatan, dengan El Nino mengacu pada
pemanasan suhu muka laut di Pasifik, sedangkan La Nina sebaliknya. Kondisi El Nino biasanya digambarkan
oleh fase konstan negatif dan fase menurun cepat, sedangkan La Nina digambarkan oleh fase konstan positif dan
fase meningkat cepat. Sementara fase mendekati nol (near zero) menggambarkan kondisi normal atau aktivitas
El Nino/La Nina lemah atau tidak signifikan dan SOI berada pada rentang nilai <+10 dan > -10.
Index SOI Pada bulan November 2018 sebe-
sar -0,10 Kondisi ini secara umum memberikan
indikasi normal hingga El Nino/La Nina lemah.
Gambar 8. Indeks Osilasi Selatan
7
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
6
Suhu Udara
Curah Hujan
Pada bulan November 2018, secara umum curah hujan berfluktuatif pada masing-masing daerah. Ter-
dapat tiga kejadian hujan ekstrem diwilayah Kalimantan Utara pada bulan ini yakni pada tanggal 14 dan 25 di wila-
yah Nunukan dengan CH sebesar 89 mm dan 79 mm, pada tanggal 22 di wilayah Tarakan dengan CH sebesar
86,9 mm, kemudian diikuti oleh wilayah Nunukan sebesar 340 mm dan yang terendah adalah wilayah Tanjung
Selor sebesar 126,9 mm dalam satu bulan. Jumlah hari hujan untuk ke-empat titik pengamatan memiliki jumlah
hari hujan masing-masing sebanyak 23hari (Tarakan), 19 hari (Nunukan), dan 17 hari (Tanjung Selor).
Analisis Skala Lokal
Gambar 10. Curah hujan bulan November 2018 di tiga titik pengamatan
Gambar 10. Grafik suhu udara rata-rata harian November 2018
Berdasarkan gambar 10, terlihat bahwa suhu
udara rata-rata harian pada bulan November 2018
berkisar antara 25,7°C hingga 29,5°C. Suhu udara harian
tertinggi dan terendah terdapat di wilayah Tanjung Selor
Rentang suhu yang teramati di Stasiun Meteorologi
Nunukan pada bulan ini berkisar antara 26.2°C dan 29.0°
C. Sedangkan pada wilayah Tarakan sebesar 26.4°C—
28.8°C dan sebesar 26.0°C—29.0°C pada wilayah Tan-
jung Selor.
8
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
7
Analisis Skala Lokal
Kelembaban Udara
Kelembaban udara rata rata harian selama
bulan November 2018 pada wilayah Kalimantan Utara
berkisar 78.0%—91.0%. Kelembaban udara tertinggi
sebesar 91.0% terjadi pada tanggal 14 November di Sta-
siun Meteorologi (Stamet) Nunukan. Kelembaban udara
terendah sebesar 77.8% terjadi pada tanggal 18 Novem-
ber di Stamet Tanung Selor. Kelembaban rata-rata harian
pada ketiga wilayah pengamatan masing-masing sebesar
78.0%—91.0% (Nunukan), 78.0%—90.3% (Tarakan), dan
77.8%—90.6% (Tanjung Selor). Gambar 14. Grafik kelembaban udara harian November 2018
Gambar 11. Grafik suhu udara maksimum harian November 2018 di tiga
daerah pengamtan
Berdasarkan gambar 11, terlihat bahwa suhu
udara maksimum harian mutlak pada bulan November
2018 berkisar antara 28.6°C hingga 35.6°C. Suhu
udara maksimum harian tertinggi dan terendah pada bulan
ini teramati di Stasiun Meteorologi Tanjung Selor pada
tanggal 23 dan 24 November.
Rentang suhu yang teramati di Stasiun Meteorologi
Nunukan pada bulan ini berkisar antara 30.1°C dan 33.6°
C. Sedangkan pada wilayah Tarakan sebesar 28.8°C—
32.2°C dan sebesar 28.6°C—35.6°C pada wilayah Tan-
jung Selor.
Gambar 12. Grafik suhu udara minimum harian November 2018 di tiga
daerah
Berdasarkan gambar 12, terlihat bahwa suhu
udara minimum harian mutlak pada bulan November 2018
berkisar antara 23.0°C hingga 26.2°. Suhu udara minimum
mutlak tertinggi teramati di Stasiun Meteorologi Tarakan
sebesar 26.2°C pada tanggal 11 November. Sedangkan
suhu udara minimum mutlak terendah teramati di wilayah
Tarakan pada tanggal 24 November dan di wilayah Tan-
jung Selor pada tanggal 17 November .
9
Laporan Khusus
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
PROSPEK CUACA DAN IKLIM 2018
8
Pada bulan Desember 2018, Secara umum diprediksi curah hujan wilayah Kaltara kategori menengah
(101–300 mm) . Potensi hujan kategori tinggi di wilayah Bulungan.
Gambar 15. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Desember 2018
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Desember 2018
Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan
0—20 — —
21—50 — —
51—100 — —
101—150 — —
151—200 Nunukan
Malinau
Tana Tidung
Nunukan, Sebatik, Sei Menggaris, Tulin Onsoi,
Lumbis Ogong, Sebuku, Sembakung,KrayanSelatan
Pujungan, Kayan Hilir.
Tana Lia
201—300 Nunukan
Tana Tidung
Bulungan
Malinau
Tarakan
Lumbis, Krayan Selatan.
Sesayap, Sesayap Hiilir, Muruk Rian.
Peso Hilir, Peso, Tanjung Palas Barat, Tanjung
Palas Utara.
Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Selatan,
Malinau Selatan Hulu, Mentarang, Mentarang Hu-
lu, Sungai Tubu, Bahau Hulu, Kayan Hulu, Kayan
Selatan, Sungai Boh.
Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur,
Tarakan Utara.
301—400 Bulungan Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur.
401—500 — —
>500 — —
10
Laporan Khusus
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
9
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Desember 2018
Kabupaten/Kota Sifat Hujan
BN N AN
Tarakan — Tarakan Barat, Tara-kan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara.
–
Bulungan Sekatak. Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Utara, Peso, Peso Hilir, Tan-jung Selor, Tanjung Palas Barat.
—
Nunukan Nunukan, Sebatik, Lumbis Ogong, Lum-bis, Tulin Onsoi, Se-buku, Sebuku Atulai, Sembakung, Nunukan Selatan, TulinOnsoi, Sembakung, Sebuku Atulai.
Krayan Selatan. —
Malinau Kayan Hilir. Malinau Kota, Malinau Utara, Barat, Malinau Selatan, Bahau Hulu, Punjungan, Kayan Hu-lu, Kayan Selatan, Sungai Boh, Menta-rang Hulu, Mentarang.
Sungai Tubu.
Tanah Tidung Sesayap, Sesayap Hilir,
Tanah Lia, Muruk
Rian.
— —
11
Laporan Utama
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
Pada bulan Januari 2019, Secara umum diprediksi curah hujan wilayah Kaltara kategori menengah (101
–300 mm).
Gambar 17. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Januari 2019
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Januari 2019
10
Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan
0—20 — —
21—50 — —
51—100 — —
101—150 Nunukan Nunukan
151—200 Nunukan
Malinau
Tana Tidung
Sebatik, Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Lumbis
Ogong, Lumbis, Sebuku, Sembakung.
Pujungan, Kayan Hilir.
Sesayap, Tana Lia.
201—300 Nunukan
Tana Tidung
Bulungan
Malinau
Tarakan
Lumbis, Krayan Selatan
Sesayap Hilir, Muruk Rian
Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur, Peso Hilir,
Peso, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Utara.
Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Selatan,
Malinau Selatan Hulu, Mentarang, Mentarang Hu-
lu, Sungai Tubu, Bahau Hulu, Kayan Hulu, Kayan
Selatan, Sungai Boh.
Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur,
Tarakan Utara.
301—400 — —
401—500 — —
>500 — —
12
Laporan Khusus
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
11
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Januari 2019
Kabupaten/Kota Sifat Hujan
BN N AN
Tarakan Tarakan Utara. Tarakan Barat, Tara-kan Tengah, Tarakan Timur.
–
Bulungan Tanjung Palas Utara, Peso Hilir, Tanjung Selor, Tanjung Palas Barat, Sekatak.
Peso, Tanjung Palas Timur.
—
Nunukan Nunukan, Sebatik, Lumbis Ogong, Lum-bis, Tulin Onsoi, Se-buku, Sebuku Atulai, Sembakung, Nunukan Selatan, TulinOnsoi, Sembakung, Sebuku Atulai.
Krayan Selatan. —
Malinau Kayan Hilir, Kayan Selatan.
Malinau Kota, Malinau Utara, Barat, Malinau Selatan, Bahau Hulu, Punjungan, Kayan Hu-lu, Sungai Boh, Menta-rang Hulu, Mentarang.
Sungai Tubu.
Tanah Tidung Sesayap, Sesayap Hilir,
Tanah Lia, Muruk
Rian.
— —
13
Laporan Khusus
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
12
Pada bulan Oktober 2018, Secara umum diprediksi curah hujan wilayah Kaltara kategori menengah (101
–300 mm) .
Gambar 16. Peta prakiraan curah hujan (kiri) dan sifat hujan (kanan) bulan Februari 2019
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Februari 2019
Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten/Kota Wilayah Kecamatan
0—20 — —
21—50 — —
51—100 — —
101—150 Nunukan
Tana Tidung
Nunukan, Sebatik, Sebatik, Sei Menggaris, Semba-
kung.
Tana Lia
151—200 Nunukan
Malinau
Tana Tidung
Bulungan
Tulin Onsoi, Lumbis Ogong, Lumbis, Sebuku,
Pujungan, Kayan Hilir.
Pujungan, Kayan Hilir.
Tana Lia.
Sekatak.
201—300 Nunukan
Tana Tidung
Bulungan
Malinau
Tarakan
Krayan Selatan
Sesayap Hilir, Sesayap, Muruk Rian.
Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur, Peso Hilir,
Peso, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Utara.
Malinau Kota, Malinau Barat, Malinau Selatan,
Malinau Selatan Hulu, Mentarang, Mentarang Hu-
lu, Sungai Tubu, Bahau Hulu, Kayan Hulu, Kayan
Selatan, Sungai Boh.
Tarakan Barat, Tarakan Tengah, Tarakan Timur,
Tarakan Utara.
301—400 — —
401—500 — —
>500 — —
14
Laporan Khusus
Buletin Meteorologi Edisi Desember 2018
13
Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Februari 2019
Kabupaten/Kota Sifat Hujan
BN N AN
Tarakan — Tarakan Barat, Tara-kan Tengah, Tarakan Timur, Tarakan Utara.
—
Bulungan Tanjung Palas Utara, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Sekatak.
Peso, Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur.
—
Nunukan Nunukan, Sebatik, Lumbis Ogong, Tulin Onsoi, Sebuku, Sebuku Atulai, Sembakung, Nunukan Selatan, Tuli-nOnsoi, Sembakung, Sebuku Atulai.
Lumbis. Krayan Selatan.
Malinau — Malinau Kota, Malinau Utara, Barat, Malinau Selatan, Mentarang Hulu, Mentarang, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Kayan Hulu, Sungai Boh.
Bahau Hulu, Sungai Tubu, Malinau Selatan Hulu, Pujungan.
Tanah Tidung Tanah Lia. Sesayap, Sesayap Hilir,
Tanah Lia, Muruk
Rian.
—
15
MJO (Madden Jullian Oscillation)
: Osilasi Madden Jullian merupakan fenomena skala global di kawasan tropis, yang berkaitan dengan penambahan gugusan uap air yang mensuplai pembentukan awan hujan. Fenomena ini terkait dengan variasi angin, perawanan, curah hujan, suhu muka laut, dan penguapan di permukaan laut pada skala ruang yang luas. MJO diinterpretasi berdasarkan pengukuran OLR (outgoing Longwave Radiation) menggunakan satelit. OLR merupakan radiasi gelombang panjang yang dipancarkan bumi ke luar angkasa, yang besar kecilnya dominan dipengaruhi oleh tutupan awan karena radiasi gelombang panjang sulit untuk menembus partikel awan. Jika OLR bernilai negatif, maka wilayah yg dilewatinya cenderung banyak awan hujan, sedangkan jika OLR bernilai positif, wilayah yg dilewatinya cenderung sedikit atau kurang banyak awan hujan.
El Nino dan La Nina
: Fenomena El Nino berarti memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik timur sehingga secara umum menyebabkan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia berkurang. Secara umum, fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di Indonesia menurun bila bersamaan dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Namun demikian, karena luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. Salah satu indikator fenomena El Nino/La Nina yaitu menggunakan SOI (Southern Oscillation Index). Dimana pada saat nilai SOI negatif, maka diindikasikan dengan kejadian El Nino. Sebaliknya pada saat indeks SOI menunjukkan nilai positif, di-indikasikan dengan kejadian La nina. Indeks ini tersedia bulanan dan nilainya berkisar antara -35 sampai +35.
Gangguan Tropis
: Gangguan tropis merupakan fenomena yang terjadi di sekitar wilayah tropis, yang dapat mengganggu pola cuaca di sekitarnya dalam skala yang cukup luas. Beberapa jenis gangguan tropis diantaranya depresi tropis, badai tropis, dan sebagainya. Wilayah Indonesia tidak akan dilintasi badai tropis namun apabila terdapat badai di sekitar wilayah Indonesia maka Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu angin kencang, gelombang tinggi dan hujan pada wilayah yang dekat dengan lokasi badai tergantung arah gerakan dari badai namun tidak selamanya badai membentuk cuaca buruk di Indonesia.
Kondisi Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia
: Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak / sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan diatas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.
16
Monsun : Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran / tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia.
Curah Hujan : Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak mengalir, dan tidak meresap. Curah hujan 1 mm didefinisikan sebagai air hujan setinggi 1 mm yang tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m2 degan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.
Normal Hujan
: Normal hujan bulanan adalah nilai rata – rata curah hujan masing – masing bulan selama periode 30 tahun berturut – turut yang periodenya dapat ditentukan secara bebas.
Sifat Hujan : Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: Di Atas Normal (A), jika nilai perbandingannya > 115% Normal (N), jika nilai perbandingannya antara 85% - 115% Di Bawah Normal (B), jika nilai perbandingannya < 85% Mengingat bahwa curah hujan rata – rata bulanan di suatu tempat tidak selalu sama dengan tempat lainnya, maka yang dimaksud dengan sifat hujan dalam buletin ini adalah perbandingan antara jumlah curah hujan selama sebulan dengan nilai rata – rata atau normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Dengan demikian daerah yang sifat hujannya di Bawah Normal (B) tidak berarti di daerah tersebut kurang hujan, demikian halnya daerah yang sifat hujannya di Atas Normal (AN) tidak berarti banyak hujan. Hal ini tergantung pada rata – rata bulanannya pada tempat yang bersangkutan.
Intensitas Curah Hujan
: Ringan : Curah hujan 5 – 20 mm/hari atau 1 – 5 mm/jam Sedang : Curah hujan 20 – 50 mm/hari atau 5 – 10 mm/jam Lebat : Curah hujan 50 – 100 mm/hari atau 10 – 20 mm/jam Sangat lebat : Curah hujan >100mm/hari atau >20mm/jam
Cuaca Ekstrim
: Kondisi cuaca yang terjadi di suatu daerah yang melebihi keadaan rata – ratanya atau diluar kebiasaan.
17