analisis kolom
DESCRIPTION
Perencanaan Struktur KolomTRANSCRIPT
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
1/12
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
IV Kolom Pendek 1
IV.1 Kolom pendek yang dibebani secara konsentrik Tekan . . . . . . . . . . 1
IV.1.1 Analisis Kekuatan Kolom Pendek . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
IV.1.2 C ontoh Kasus 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
IV.1.3 C ontoh Kasus 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
IV.2 Kolom yang Mengalami Gaya Tarik Murni . . . . . . . . . . . . . . . . 6
IV.3 Kekuatan kolom pendek yang dibebani secara eksentrik . . . . . . . . . 6
IV.3.1 Keruntuhan Seimbang (Balance) . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
IV.3.2 Keruntuhan Tarik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
IV.3.3 Keruntuhan Tekan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
IV.4 Eksentrisitas Ekivalen Kolom . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
IV.4.1 Contoh Kolom Aksial Eksentik . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
i
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
2/12
BAB IV Kolom Pendek
IV.1 Kolom pendek yang dibebani secara konsentrik Tekan
IV.1.1 Analisis Kekuatan Kolom Pendek
Gambar IV.1. Gaya Aksial Konstentrik pada Kolom
Apabila kolom beton bertulang pendek hanya dibebani gaya aksial secara konsentrik
(bekerja pada pusat penampang kolom - lihat Gambar IV.1), maka kolom akan mem-
berikan perlawanan (kolom mempunyai kekuatan) dalam 2 komponen, yakni
1. Sumbangan beton : Cc = 0, 85f
c(Ag Ast)
dimana : Ag= luas penampang kolom total (termasuk luas penampang tulangan)
Ast = luas total penampang tulangan
Penggunaan angka 0, 85 pada kekuatan kolom dari sumbangan beton didasari
atas adanya perbedaan kuat tekan beton pada elemen struktur aktual (yang
ada) terhadap kuat tekan beton silinder fc (pada uji coba kekuatan beton di
laboratorium).
1
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
3/12
2. Sumbangan baja : Ts= fyAst
Sehingga kekuatan nominal total kolom pendek yang dibebani secara aksial adalah :
Pn= Po = Cc+Ts= 0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst
Pada kenyataan di lapangan cukup sulit dipastikan bahwa gaya aksial yang bek-
erja pada kolom betul-betul konsentrik. Sehingga dalam perencanaan perlu diperhi-
tungkan eksentrisitas minimum.
Eksentrisitas minimum tersebut harus diambil minimal,
0.1 lebar kolom untuk kolom dengan tulangan pengikat sengkang.
0.05 lebar kolom untuk kolom dengan tulangan pengikat spiral.
Perhitungan eksentrisitas minimum dapat dihindari (boleh tidak dilakukan) bila keku-
atan penampang Po direduksi sebesar 15 % untuk kolom dengan pengikat spiral dan
20 % untuk kolom dengan pengikat sengkang (SNI 03-2847-2002 pasal 12.3.5).
Sehingga kekuatan nominal penampang kolom setelah direduksi untuk antisipasi ek-
sentrisitas minimum menjadi,
Untuk kolom dengan tulangan spiral:
Pn(max)= 0, 85[0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst]
Untuk kolom dengan tulangan sengkangpengikat :
Pn(max) = 0, 8 [0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst]
Selain itu, SNI 03-2847-2002 pasal 11.3.1 mengharuskan, sehubungan denganperilaku
beban normal, lentur, dll, kekuatan elemen beton yang digunakan pada perencanaan
(kuat rencana) adalah hasil kali kekuatan nominal dengan suatu faktor reduksi .
= 0, 7 untuk kolom dengan tulanganspiral
= 0, 65 untuk kolom dengan tulangan sengkangpengikat
Sehingga kuat tekan rencanakolom :
2
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
4/12
Untuk kolom dengan tulangan spiral:
Pn= 0, 7 [0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst]
Untuk kolom dengan tulangan sengkangpengikat :
Pn = 0, 65[0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst]
Dan kuat tekan rencana maksimum yang boleh diberikan pada kolom adalah :
Untuk kolom dengan tulangan spiral:
Pn(max)= 0, 85x0, 7 [0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst]
Untuk kolom dengan tulangan sengkangpengikat :
Pn(max)= 0, 8x0, 65[0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst]
3
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
5/12
IV.1.2 Contoh Kasus 1
Diketahui : Kolom empat persegi dengan tulangan seperti gambar IV.2 berikut,
Gambar IV.2. Contoh Kasus 1
Ditanya :
1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom : Pn
2. Gaya tekan konsentrik rencana pada kolom : Pn
3. Gaya tekan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom :
Pn(maks)
Jawab :
Ast = 4 x 252
4 mm2 = 1964mm2
Ag = 300 x 300 mm2 = 90.000 mm2
fc = 30 M pa = 30N/mm2
fy = 400 M pa = 400 N/mm2
Sehingga
1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom adalah : Pn= 0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst
= 0, 85 x 30 (90.000 1964) + 400 x 1964
= 1575869Ncatatan : 1P a = 1N/m2
2. Gaya tekan konsentrik rencana pada kolom : Pn= 0, 65x 3030518 = 1969837N
3. Gaya tekan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom :
Pn(maks) = 0, 8 x 1969837 = 1575869N
4
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
6/12
IV.1.3 Contoh Kasus 2
Diketahui : Kolom bulat dengan tulangan seperti gambar IV.3. Ditanya :
Gambar IV.3. Kolom Bulat
1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom : Pn
2. Gaya tekan konsentrik rencana pada kolom : Pn
3. Gaya tekan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom :
Pn(maks)
Jawab :
Ast = 6 x 222
4 mm2 = 2281 mm2
Ag = x3502 mm2
4 = 96.211 mm2
fc = 25 M pa = 25 N/mm2
fy = 400Mpa = 400N/mm2
Sehingga
1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom adalah : Pn= 0, 85f
c(Ag Ast) +fyAst
= 0, 85 x 25 (96.211 2281) + 400 x 2281
= 2908412, 5 N
2. Gaya tekan konsentrik rencana pada kolom : Pn= 0, 7x2908412, 5 = 2035889 N
3. Gaya tekan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom :
Pn(maks) = 0, 85 x 2035889 = 1730505 N
5
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
7/12
IV.2 Kolom yang Mengalami Gaya Tarik Murni
Beton yang retak karena gaya tarik tidak mempunyai kekuatan lagi, dan kemampuan
beton menerima tarik sebelum retak sangat kecil, sehingga terhadap aksial tarik di-
anggap beton tidak ikut memikul beban, atau beban aksial tarik hanya dipikul oleh
tulangan saja, sehingga :
Pn(tarik)=Ni1
fyAst
IV.3 Kekuatan kolom pendek yang dibebani secara eksentrik
penampang regangan tegangan gaya dalam kolom
Gambar IV.4. Kolom Pendek dengan Beban Eksentris
Karena Gaya normal yang bekerja pada kolom tidak konsentrik (tidak bekerja di pusat
penampang kolom), maka diagram regangan yang terjadi seperti terlihat pada Gambar
IV.4 di atas, yakni merupakan gabungan antara diagram regangan akibat gaya normal
Pn konsentrik dan momenPn.e.
Pada saat pas akan runtuh diagram regangan dan tegangan kolom seperti terlihat pada
Gambar IV.4
Dari diagram regangan tersebut dapat diketahui,
1. Regangan beton yang terjadi pada serat tepi bagian yang tertekan yakni
c= 0, 003.
6
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
8/12
2. Regangan tulangan tarik (As) :
s= 0, 003d c
c
1
3. Regangan tulangan tekan (As) :
s= 0, 003c d
c
Tegangan yang terjadi pada tulangan tekan dan tarik secara umum adalah
1. f
s= Es.
s fy
2. fs= Es.s fy
Prinsip blok tegangan persegi ekivalen (sebagai pengganti diagram tegangan
sesungguhnya yang berbentuk parabola) yang berlaku pada analisis balok da-
pat juga diterapkan pada analisis kolom dengan beban eksentrik ini, dimana
a= 1c sehingga
Gaya dalam yang terjadi dari sumbangan beton, yakni berupa resultan tegangan
yang diberikan beton adalah
Cc= 0, 85f
c.b.a
Gaya dalam yang terjadi dari sumbangan tulangan tekan berupa resultan tegan-
gan yang terjadi pada tulangan tekan adalah
Cs= A
s.f
s
Gaya dalam yang terjadi dari sumbangan tulangan tarik berupa resultan tegan-
gan yang terjadi pada tulangan tarik adalah
Ts= As.fs1pada kasus ini diasumsikan bahwa jarak garis netral c berada dalam daerah d, sehingga tulangan
As mengalami tarik
7
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
9/12
Keseimbangan gaya terhadap sumbu penampang kolom mensyaratkan :
Pn = Cc+Cs Ts
Mn= Pn.e = Cc.zc+Cs.
1
2h d
+Ts.
d
1
2h
atau
Pn = 0, 85f
c.b.a+A
s.f
s As.fs
Mn= Pn.e = 0, 85f
c.b.a.
h
2
a
2
+As.f
s.
1
2h d
+As.fs.
d
1
2h
Pn dan Mn merupakan gaya tekan nominal dan momen nominal yang dapat dipikul
penampang.
Dari kedua persamaan di atas, ada 4 variabel yang belum diketahui, yakni :
tinggi blok tegangan ekivalen, a.
fs
fs
Pn untuke tertentu, ataueuntukPn tertentu.
sedangkan b, h, d, dan d merupakan data penampang, fc adalah data mutu beton
yang digunakan, As dan A
s merupakan data tulangan yang digunakan dan e atau Pn
tertentu (artinya jika e sudah ditentukan, maka Pn merupakan variabel yang dicari,
sebaliknya jikaPn sudah ditentukan, maka e merupakan variabel yang dicari).
Padahal sebagaimana diketahui bahwa secara matematis 2 buah persamaan dapat dis-
elesaikan jika hanya ada 2 buah variabel yang tidak diketahui.
Seandainya diketahui jenis keruntuhan yang terjadi, maka nilai fs dan f
s sudah ter-
tentu, atau setidaknya dapat dicari.
8
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
10/12
IV.3.1 Keruntuhan Seimbang (Balance)
Jika terjadi keruntuhan seimbang pada kolom, beton yang tertekan runtuh bersamaan
dengan tulangan tarik mencapai tegangan lelehnya.
Jadi pada kondisi seimbang ini :
Regangan beton maks, cu = 0,003.
Regangan tulangan tarik : s = y, dan tegangannya fs =fy.
Sedangkan tegangan tulangan tekan tergantung dari regangannya. Jika regangan yang
terjadi pada tulangan tekan melebihi regangan lelehnya (y = fyEs
, Es = modulus
elastisitas baja = 2x105 Mpa), maka tulangan tekan sudah mencapai lelehnya, se-
hingga tegangan tulangan tekan fs = fy.
Eksentristas gaya pada kondisi seimbang ini disebut eb, serta gaya tekan dan momen
nominal nya adalah Pnb dan Mnb.
IV.3.2 Keruntuhan Tarik
Jika keruntuhan tarik yang terjadi pada kolom, maka
e > eb, untuk nilaie yang sudah tertentu, sehinggaPn merupakan variabel yang
akan dicari.
Pn< Pnb, untuk nilaiPntertentu, sehingga nilai eksentritasemerupakan variabel
yang akan dicari.
IV.3.3 Keruntuhan TekanJika keruntuhan tekan yang terjadi pada kolom, maka
e < eb, untuk nilaie yang sudah tertentu, sehinggaPn merupakan variabel yang
akan dicari.
Pn> Pnb, untuk nilaiPntertentu, sehingga nilai eksentritasemerupakan variabel
yang akan dicari.
9
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
11/12
IV.4 Eksentrisitas Ekivalen Kolom
Umumnya, gaya-gaya dalam yang terjadi pada kolom tidak hanya berupa gaya aksial
namun juga ada momen.
Kombinasi gaya aksial dan momen pada kolom ini ekivalen dengan gaya aksial yang
bekerja eksetris pada kolom seperti terlihat pada Gambar IV.5.
Gambar IV.5. Eksentrisitas Ekivalen Kolom
10
-
5/19/2018 ANALISIS KOLOM
12/12
IV.4.1 Contoh Kolom Aksial Eksentik
Ditanya :
1. Gaya tekan nominal dan momen nominal pada kondisi keruntuhan seimbang.
2. Keruntuhan Tarik.
3. Keruntuhan Tekan.
Jawab :
1. Keruntuhan Seimbang (Balance)
2. Keruntuhan Tarik
Untuk nilai e tertentu, dimana e > eb, yang dicari Pn
Untuk nilaiPn tertentu, dimana Pn< Pnb
3. Keruntuhan Tekan
Untuk nilai e tertentu, dimana e < eb, yang dicari Pn
Untuk nilaiPn tertentu, dimana Pn> Pnb
11