analisis kesulitan belajar mahasiswa dalam perkuliahan
TRANSCRIPT
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
93
Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa dalam Perkuliahan Konsep
Dasar IPA Fisika Secara Daring di Masa Pandemi Covid-19
Puji Winarti
Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI (UNDARIS)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar mahasiswa PGSD
UNDARIS dalam perkuliahan konsep dasar IPA Fisika secara daring, faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan
belajar tersebut. Subjek penelitian adalah 16 mahasiswa PGSD UNDARIS semester genap
tahun akademik 2019/2020. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian pada tahap identifikasi kesulitan belajar mahasiswa menunjukkan bahwa
rata-rata kesulitan belajar mahasiswa untuk seluruh indikator capaian adalah sebesar 60,90
%. Jika di lihat dari karakteristik indikator capaian yang mahasiswa memiliki tingkat
kesulitan dengan prosentasi tinggi adalah capaian indikator yang membutuhkan percobaan/
pengalaman langsung dalam proses pembelajaran. Kemudian faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar konsep dasar IPA Fisika yang dialami mahasiswa PGSD
Undaris adalah faktor internal berupa faktor motivasi dari dalam diri mahasiswa serta faktor
eksternal yaitu suasana rumah yang kurang mendukung, faktor ekonomi keluarga, faktor
penyajian perkuliahan oleh dosen,faktor ketersediaan sarana dan prasarana penunjang serta
karakteristik materi perkuliahan. Selanjutnya upaya dosen untuk mengatasi kesulitan
mahasiswa adalah membangkitkan motivasi mahasiswa dengan penyajian perkuliahan yang
dinilai menarik dan mengganti bahan dan alat praktikum dengan alat dan bahan yang mudah
ditemui di lingkungan sekitar mahasiswa.
Kata Kunci: Kesulitan belajar, konsep dasar IPA Fisika, perkuliahan daring
Analysis of Students Learning Difficulties in Education of Basic Physics
Concepts Online in The Pandemic Covid-19
Puji Winarti
Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI (UNDARIS)
Abstract
This aims of the research was to identify learning difficulties of PGSD UNDARIS students in lecturing
basic science concepts of Physics online, factors that affect learning difficulties and the efforts made
to overcome these learning difficulties. The research subjects were 16 PGSD UNDARIS students in
the even semester of the 2019/2020 academic year. The research method is a qualitative descriptive.
The results of the study at the identification stage of student learning difficulties showthat the average
student learning difficulties for all achievement indicators amounted to 60.90%. If viewed from the
characteristics of the achievement indicators that students have a high percentage of difficulty, it is
the achievement indicators that require direct experiment / experience in the learning process. Then
the factors that cause difficulties in learning the basic concepts of Natural Science in Physics
experienced by PGSD Undaris students are internal factors in the form of motivational factors from
within students and external factors, namely the unsupportive home atmosphere, family economic
factors, lecture presentation factors by lecturers, the availability of facilities. and supporting
infrastructure and characteristics of lecture materials.
Keyword: Learning difficulties, basic science concepts course Physics, online learning
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
94
PENDAHULUAN
Pandemi corona virus and deseases
(COVID) sejak akhir tahun 2019 telah
banyak merubah tatanan dunia dalam
berbagai sektor. Hampir seluruh Negara di
dunia terdampak virus korona, termasuk
Negara Indonesia. Penyebaran dan
penularan virus yang sangat cepat membuat
pemerintah Indonesia harus membuat
banyak kebijakan untuk memutus rantai
penularan. Salah satu kebijakan yang di
ambil oleh pemerintah Indonesia dalam
sektor pendidikan adalah menutup sekolah
dan kampus serta menerapkan system
belajar daeri rumah secara dalam jaringan
(daring).
Kebijakan belajar dari rumah yang
diambil oleh pemerintah tersebut, menuntut
guru dan dosen harus melakukan
penyesuaian proses pembelajaran dengan
cepat. Pendidik harus menyesuaikan proses
pembelajaran yang biasanya dilakukan
dengan tatap muka diganti menjadi
pembelajaran secara daring. Penyesuaikan
ini harus dilakukan oleh seluruh jenjang
pendidikan dari pendidikan anak usia dini
sampai tingkat universitas tanpa
pengecualian.
Penyesuaian yang harus dilakukan
secara tiba-tiba dan langsung harus
diterapkan tentunya membuat pendidik
harus mencoba-coba metode maupun alat
bantu untuk menyelenggarakan
pembelajaran secara daring. Begitu juga
dengan tingkat universitas, dosen harus
berinovasi dengan cepat menyelenggarakan
proses perkuliahan daring agar kualitas
perkuliahan tidak berbeda dengan yang
diselenggarakan secara luar jaringan
(luring). Dalam proses ini, dosen tentu
mencoba satu metode ke metode lain yang
dirasa paling cocok untuk menunjang proses
pembelajaran secara daring.
Begitu juga dengan proses perkuliahan
yang diselenggarakan di program studi
pendidikan guru sekolah dasar (PGSD),
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
(FKIP), Universitas Darul Ulum Islamic
Centre Sudirman GUPPI (UNDARIS).
Dosen tentu juga memulai perkuliahan
secara daring dengan mencoba
menggunakan metode dan alat bantu yang
dirasa sesuai dengan materi yang diajarkan,
dengan harapan agar kualitas perkuliahan
tidak menurun jika dibandingkan dengan
perkuliahan secara luring. Akan tetapi,
dalam perjalanan proses perkuliahan, dosen
tentu mendapati kesulitan-kesulitan sebagai
tantangan utuk dihadapi dan dicarikan solusi
secepatnya.
Beberapa penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya juga
menemukan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi selama proses perkuliahan secara
daring. Diantaranya penelitian yang
dilakukan oleh (Firman dan Hermansyah,
2020), (Wijayanti, 2012) dan (Darmawan,
2019) yang menemukan beberapa kesulitan
dalam pembelajaran secara daring yang
dapat dikelompokkan kedalam 3 (tiga) jenis
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
95
kesulitan yang bersifat teknis, kesulitan
adaptasi dan ketidaksiapan pengajar.
Kesulitan tersebut di atas di alami oleh
hampir di seluruh mata kuliah meskipun
dengan permalahan yang berbeda-beda,
termasuk dalam perkuliahan konsep dasar
IPA Fisika. Mata kuliah konsep dasar IPA
fisika adalah mata kuliah yang disajikan
dengan tujuan untuk membekali
pengetahuan IPA dasar mahasiswa
mengenai gejala-gejala fisika seperti getaran
dan bunyi, gaya dan energi dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) termasuk
fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan
yang mempelajari gejala alam. Oleh karena
itu, untuk mempelajari fisika muncul adanya
aktivitas dalam bentuk pengamatan atau
eksperimen. Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia, fisika adalah ilmu tentang
zat dan energi (seperti panas, cahaya, dan
bunyi). Ada beberapa fisikawan
mendefinisikan fisika sebagai ilmu
pengetahuan yang tujuannya mempelajari
bagian dari alam dan interaksi yang terjadi
diantara bagian tersebut termasuk
menerangkan sifat-sifatnya dan juga gejala
lainnya yang dapat diamati.
Kesulitan-kesulitan proses perkuliahan
konsep dasar IPA fisika secara daring
tentunya tidak hanya dihadapi oleh dosen,
tetapi juga oleh mahasiswa. Mahasiswa juga
mengalami kesulitan belajar akibat sistem
perkuliahan yang berubah secara cepat.
Selain itu karakteristik mata kuliah konsep
dasar IPA fisika yang mengharuskan adanya
aktivitas dalam bentuk pengamatan dan
eksperimen menjadi kendala tersendiri pada
mahasiswa.
Definisi kesulitan belajar menurut The
United States Office of Education (USOE)
yang dikutip dalam (Mulyono, 2003)adalah
suatu gangguan dalam satu atau lebih dari
proses psikologis dasar yang mencakup
pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran
atau tulisan.Sedangkan menurut Djamarah
dalam (Haqiqi, 2018) kesulitan belajar
merupakan suatu keadaaan di mana siswa
tidak dapat belajar sebagaimana mestinya
yang disebabkan oleh hambatan atau
gangguan tertentu dalam proses
pembelajaran sehingga siswa tidak dapat
mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Sedangkan menurut Hamalik dalam
(Wijayanti, 2012) menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan kesulitan belajar adalah
hal-hal yang bisa menyebabkan kegalalan
ataupun gangguan dalam proses belajar
siswa. Berdasarkan definisi di atas maka
penulis dapat menyilpulkan bahwa kesulitan
belajar adalah adanya gangguan ataupun
kendala yang dihadapi oleh pembelajar
dalam proses belajar sehingga menyebabkan
ketidak tercapaian indikator keberhasilan
belajar. Kesulitan belajar dapat di alami oleh
semua pembelajar baik formal maupun non
formal, dari jenjang pendidikan terendah
sampai tertinggi dimungkinkan mengalami
kesulitan belajar.
Kesulitan belajar tidak hanya
disebabkan karena masalah rendahnya
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
96
intelegensi saja. Telah banyak penelitian
yang membuktikan bahwa penyebab
kesulitan belajar bukan hanya masalah
intelegensia, akan tetapi dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Kesulitan belajar pada
siswa dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Menurut Aunurrahman, Hakim dan
Kartono dalam (Ariyati & Nurdini, 2013)
ada dua faktor penyebab kesulitan belajar
pada siswa, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi minat,
perhatian, motivasi dan kebiasaan belajar.
Sedangkan faktor eksternal meliputi metode
pembelajaran, media pembelajaran dan
sumber belajar. Sementara itu menurut
(Darmawan, 2019) faktor penyebab
kesulitan belajar juga dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi faktor kognitif, afektif dan
psikomotorik. Faktor eksternal meliputi
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga
dan lingkungan masyarakat.
Menurut (Husni, 2011)beberapa faktor-
faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
pada pokoknya dapat digolongkan menjadi
dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern.
Faktor Intern, meliputi: faktor biologis,
kesehatan, faktor psikologis, intelegensi,
perhatian, minat, bakat dan emosi.
Sedangkan faktor ekstern yang meliputi:
lingkungan, faktor suasana rumah, faktor
ekonomi keluarga, faktor lingkungan
sekolah dan faktor lingkungan masyarakat.
Berdasarkan beberapa literature di atas maka
peneliti menggunakan beberapa di indikator
yang akan dijadikan instrument untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar mahasiswa yaitu kesehatan jasmani
mahasiswa dan motivasi belajar mahasiswa
sebagai indikator faktor internal. Sedangkan
indikatr untuk faktor eksternal adalah
dukungan dan perhatian orangtua/wali,
suasana rumah yang mendukung, kondisi
ekonomi keluarga, cara penyajian
perkuliahan oleh dosen, ketersediaan sarana
dan prasarana belajar,materi perkuliahan dan
faktor lingkungan masyarakat.
Menurut (Abin, 2012) beberapa gejala
siswa yang bisa diidentifikasikan mengalami
kesulitan belajar jika siswa mengalami
kegagalan dalam pencapaian tujuan belajar.
Kegagalan belajar dapat ditunjukkan dengan
beberapa kondisi yaitu; (1) Dalam batas
waktu tertentu yang bersangkutan tidak
mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau
tingkat penguasaan materi (mastery level)
minimal dalam pelajaran tertentu yang telah
ditetapkan oleh guru (criterion reference),
(2) Tidak dapat mengerjakan atau mencapai
prestasi semestinya, dilihat berdasarkan
ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau
kecerdasan yang dimilikinya. Siswa ini
dapat digolongkan ke dalam under achiever,
(3) Tidak berhasil tingkat penguasaan materi
(mastery level) yang diperlukan sebagai
prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran
berikutnya. Siswa ini dapat digolongkan ke
dalam slow learner atau belum matang
(immature), sehingga harus menjadi
pengulang (repeater).
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
97
Kesulitan mahasiswa dalam
mempelajari materi dalam konsep dasar IPA
fisika juga dipengaruhi oleh karakteristik
materi konsep dasar IPA fisika. Menurut
(Rusli, 2011)Ilmu fisika dasar merupakan
wahana untuk menumbuhkan kemampuan
berfikir yang berguna untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari dan
membekali peserta didik pengetahuan,
pemahaman dan sejumlah kemampuan yang
merupakan syarat untuk memasuki jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Lebih lanjut
Trianto dalam (Abbas & Yusuf Hidayat,
2018) menyebutkan bahwa fisika merupakan
salah satu cabang dari IPA dan merupakan
ilmu yang lahir dan berkembang lewat
langkah-langkah ilmiah, mulai dari
perumusan masalah, penyusunan hipotesis,
pengujian hipotesis melalui eksperimen,
penarikan kesimpulan, serta penemuan teori
dan konsep.
Meskipun terkadang sebagian besar
mahasiswa menganggap bahwa fisika adalah
materi yang sulit akan tetapi jika di ajarkan
dengan cara yang benar dan sesuai maka
fisika akan menjadi mata kuliah yang
menarik dan menantang keingintahuan
mahasiswa. Dalam proses pembelajaran
fisika, pembelajar harus memiliki konsep
yang utuh dan mengerti aplikasi dari konsep
tersebut. Agar pembelajar memiliki konsep
yang utuh, maka harus bersentuhan ataupun
mengalami langsung proses konsep yang
dipelajari. Karakteristik ilmu fisika adalah
pengetahuan fisis. Oleh karena itu untuk
mempelajari fisika dan membentuk
pengetahuan tentang fisika, diperlukan
kontak langsung dengan hal yang ingin
diketahui, karena fisika merupakan ilmu
yang lebih banyak memerlukan pemahaman
daripada hafalan.
Berkaitan dengan karakter ilmu fisika
yang membutuhkan kontak langsung dengan
objek yang dipelajari,maka perkuliahan yang
dilakukan secara daring memiliki kesulitan
tersendiri baik bagi dosen maupun bagi
mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk; (1) Mengidentifikasi
kesulitan belajar mahasiswa PGSD
UNDARIS dalam perkuliahan konsep dasar
IPA Fisika secara daring di masa pandemi
covid 2019, (2) Mencari faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar mahasiswa
PGSD UNDARIS dalam perkuliahan konsep
dasar IPA Fisika secara daring di masa
pandemi covid 2019, dan (3) Melakukan
upaya untuk mengatasi kesulitan belajar
mahasiswa PGSD UNDARIS dalam
perkuliahan konsep dasar IPA Fisika secara
daring di masa pandemik covid 2019.
Oleh sebab itu peneliti perlu melakukan
penelitian dengan judul “Analisis kesulitan
belajar mahasiswa PGSD UNDARIS dalam
perkuliahan konsep dasar IPA Fisika secara
daring di masa pandemi covid 2019”
METODE
Metode penelitian yang digunakan
dalam peneitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Menurut Sugiyono (2014)
penelitian kualitatif adalah penelitian
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
98
dimana peneliti ditempatkan sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara penggabungan dan analisis
data bersifat induktif. Sedangkan menurut
Nana S (2012), Pendekatan kualitatif
bersifat deskriptif dikarenakan penelitian
deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan
dan menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena yang bersifat
alamiah ataupun rekayasa manusia.
Penelitian ini juga mengkaji bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan dan perbedaannya
dengan fenomena lainnya. Dasar pemikiran
digunakannya metode ini adalah karena
penelitian ini ingin mengetahui tentang
fenomena yang ada dan dalam kondisi yang
alamiah, bukan dalam kondisi terkendali,
labolatoris atau eksperimen. Di samping itu,
karena peneliti perlu untuk langsung terjun
ke lapangan bersama objek penelitian
sehingga jenis penelitian kualitatif
deskripstif kiranya lebih tepat untuk
digunakan.
Subjek penelitian adalah mahasiswa
semester 2 program studi pendidikan guru
sekolah dasar (PGSD) Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNDARIS
yang berjumlah 16 mahasiswa. Subjek
penelitian terdiri dari 5 laki-laki dan 11
perempuan. Penelitian dilakukan di prodi
PGSD FKIP UNDARIS. Waktu penelitian
di mulai 20 April 2020 sampai dengan 10
Juni 2020. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik angket dan
dokumentasi.
Adapun data yang diambil dengan
teknik angket adalah data mengenai
kesulitan belajar dan faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar mahasiswa
yang di berikan kepada mahasiswa dan wali
mahasiswa untuk kemudian dianalisis dan
digunakan sebagai data acuan untuk mencari
solusi atas kesulitan yang dihadapi oleh
mahasiswa. Angket yang digunakan
merupakan angket terbuka dimana
responden bebas menjawab semua
pertanyaan yang disajikan di angket. Selain
itu teknik dokumentasi digunakan untuk
mengambil data hasil belajar mahasiswa
selama pandemi diambil dari nilai UTS
mahasiswa semester 2 PGSD UNDARIS
semester genap tahun akademik 2019/2020.
Pengecekan keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi sumber.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu (Arikunto,2010). Data
angket dari mahasiswa akan dikonfrontir
dengan hasil angket dari orangtua dan juga
dikonfrontir dengan dokumen hasil belajar
mahasiswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data yang
dilakukan penelitian ini mendapakan
beberapa temuan yaitu:
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
99
Pertama, hasil analisis kesulitan belajar
mahasiswa PGSD UNDARIS dalam
perkuliahan konsep dasar IPA Fisika secara
daring di masa pandemi covid 2019.
Berdasarkan data dokumen nilai UTS dalam
mata kuliah konsep dasar IPA Fisika secara
keseluruhan dari 16 mahasiswa di dapati
hanya 4 mahasiswa yang memenuhi nilai
target perkuliahan yaitu 75. Sisanya
memenuhi nilai di bawah target yang telah
ditetapkan oleh dosen. Berdasarkan analisis
terhadap setiap capaian kompetensi pada
mata kuliah didapatkan data dengan sajian
berikut :
Tabel 1. Prosentase Kesulitan belajar
No Indikator Capaian Kompetensi Mahasiswa yang
tidak mencapai nilai
target
Prosentase
1 Mengidentifikasi besaran dan satuan dengan benar. 4 25%
2 Menjelaskan sistem satuan, dimensi, dan mengkonversi
satuan dengan benar.
5 31.25%
3 Menjelaskan penggunaan alat-alat ukur panjang, massa dan
waktu dengan benar.
12 75%
4 Menjelaskan konsepmateri dan perubahan materidengan
tepat.
5 31.25%
5 Menerapkan teknik pemisahan materi secara fisika dengan
tepat melalui percobaan.
13 81%
6 Melakukan percobaan teknik pemisahan materi secara fisika
dengan tepat sesuai dengan prosedur.
14 87.5%
7 Melakukan percobaan teknik pemisahan materi secara fisika
dengan tepat sesuai dengan prosedur.
13 81.25%
8 Merancang percobaan lain mengenai teknik pemisahan
materi secara fisika.
12 75%
Rata-rata 60.90%
Berdasarkan data di atas maka dapat
di ketahui bahwa rata-rata kesulitan belajar
mahasiswa untuk seluruh indikator capaian
adalah sebesar 60,90 %. Artinya lebih dari
separuh mahasiswa mengalami kesulitan
untuk menguasai 99indikator99 capaian
materi pada mata kuliah konsep dasar IPA
Fisika. Lebih rinci lagi maka dapat di
gambarkan bahwa indikator-indikator
capaian yang mahasiswa mengalami
kesulitan dengan presentasi tinggi adalah
menerapkan teknik pemisahan materi secara
fisika dengan tepat melalui percobaan,
melakukan percobaan teknik
pemisahan materi secara fisika dengan tepat
sesuai dengan prosedur, melakukan
percobaan teknik pemisahan materi secara
fisika dengan tepat sesuai dengan prosedur,
merancang percobaan lain mengenai teknik
pemisahan materi secara fisika.
Jika di lihat dari karakteristik
indikator capaian yang mahasiswa memiliki
tingkat kesulitan dengan prosentasi tinggi
adalah capaian indikator yang membutuhkan
percobaan/ pengalaman langsung dalam
proses pembelajaran. Akan tetapi karena di
masa pandemic ini perkuliahan tidak bisa
dilakukan dengan tatap muka secara
langsung maka hal inilah yang
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
100
dimungkinkan menjadi penyebab tingginya
tingkat kesulitan belajar mahasiswa dalam
mata kuliah konsep dasar IPA fisika.
Perkuliahan konsep dasar IPA fisika
selama indikator di prodi PGSD FKIP
Undaris dilakukan dengan menggunakan
beberapa platform yaitu zoom, google
classroom dan video pembelajaran. Untuk
protokol capaian yang sifatnya
praktikum/percobaan dosen memberikan
video percobaan/praktikum kemudian
mahasiswa di minta untuk melakukan
percobaan sendiri dirumah dengan
merikukan langkah-langkah seperti yang
ditampilkan di video pembelajaran.
Kedua, faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar mahasiswa
PGSD UNDARIS dalam perkuliahan konsep
dasar IPA Fisika secara daring di masa
pandemic covid 2019. Untuk mencari
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
mahasiswa dalam perkuliahan daring konsep
dasar IPA fisika maka dilakukan pembagian
angket kepada mahasiswa, wali mahasiswa
dan telaah dokumen. Untuk faktor intern
dari mahasiswa dalam penelitian ini diteliti
dengan menggunakan 2 (dua) indikator yaitu
kesehatan jasmani mahasiswa dan motivasi
belajar mahasiswa. Berdasarkan angket
terbuka yang diberikan kepada mahasiswa
dan orang tua dapat ditarik data bahwa dari
16 (enam belas) mahasiswa hanya 2 (dua)
mahasiswa yang mengalami gangguan
kesehatan selama proses perkuliahan konsep
dasar IPA fisika. Satu orang gangguan
kesehatan karena sempat kecelakaan dan
satu orang lagi karena mengalami demam
dan influenza.
Berkenaan dengan sedikitnya siswa
yang mengalami gangguan kesehatan
jasmani ketika perkuliahan konsep dasar
IPA Fisika maka dapat disimpulkan bahwa
faktor kesehatan jasmani bukan menjadi
faktor penyebab kesulitan belajar mahasiswa
belajar konsep dasar IPA Fisika. Faktor
intern yang kedua adalah motivasi belajar.
Berdasarkan angket yang diberikan kepada
mahasiswa pada intinya mahasiswa tertarik
mengikuti perkuliahan konsep dasar IPA
fisika. Akan tetapi karena perkuliahan
dilakukan secara daring, mahasiswa tidak
dapat beriteraksi secara langsung dengan
dosen maupun dengan alat-alat yang
seharusnya bisa digunakan untuk praktikum
langsung maka motivasi belajarnya menjadi
turun. Dari 16 siswa terdapat 12 mahasiswa
yang menyatakan mengalami penurunan
motivasi perkuliahan konsep dasar IPA
fisika secara daring.
Begitu juga dengan angket yang
diberikan kepada wali mahasiswa yang
seluruhnya menyatakan bahwa anaknya rajin
mengikuti perkuliahan secara daring
meskipun terkadang ada yang sambil tiduran
atau bahkan tertidur. Dosen juga merasakan
bahwa mahasiswa kurang begitu tertarik
menanggapi materi yang disampaikan. Hal
ini terlihat dari sepinya respon mahasiswa
dalam sesi diskusi yang diadakan secara
online oleh dosen melalui google classroom.
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
101
Menurut (Nur laili, 2019) salah satu ciri
tidak adanya motivasi belajar adalah siswa
tidak kritis dalam menanggapi masalah yang
diberikan oleh guru. Oleh sebab itu sepi nya
respon mahasiswa dapat dikatakan
menggambarkan rendahnya motivasi belajar
mahasiswa.
Menurunnya motivasi mahasiswa
dalam perkuliahan konsep dasar IPA fisika
dapat dikatakan menjadi salah satu faktor
penyebab kesulitahan belajar mahasiswa
dalam perkuliahan konsep dasar IPA.
Motivasi yang menurun tentunya membuat
semangat belajar menurun dan
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan
belajar. Penelitian lain yang pernah
dilakukan oleh (Dzurri,2019),
(Marisa,2019),(Asmanullah et al., 2019)
setidaknya memberikan gambaran kepada
kita semua bahwa ternyata motivasi
memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kesulitan belajar yang dihadapi
oleh pembelajar dan cara menyelesaikan
permasalaha belajar yang di hadapi. Begitu
juga dengan penelitian ini, motivasi ternyata
menjadi salah satu faktor penyebab kesulitan
belajar mahasiswa dalam belajar konsep
dasar IPA fisika.
Untuk faktor-faktor eksternal
penyebab kesulitan belajar mahasiswa dalam
perkuliahan konsep dasar IPA fisika diteliti
dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator
yaitu dukungan dan perhatian
orangtua/wali,suasana rumah yang
mendukung,kondisi ekonomi keluarga, cara
penyajian perkuliahan oleh dosen,
ketersediaan sarana dan prasarana
belajar,materi perkuliahan dan faktor
lingkungan masyarakat. Untuk faktor
dukungan dan perhatian orangtua, 8
mahasiswa menyatakan diberikan dukungan
penuh oleh wali mahasiswa dan 5
mahasiswa menyatakan bahwa orangtua
cuek dengan proses perkuliahan akan tetapi
tetap memberikan waktu untuk kuliah
daring.
Sementara 3 mahasiswa lainnya
merasa tidak mendapatkan dukungan dari
wali/orangtua karena wali/orang tua
menganggap mahasiswa libur, meskipun
sebenarnya perkuliahan tetap berjalan secara
daring. Bentuk ketidak pedulian
wali/orangtua mahasiswa dinyatakan dalam
bentuk misalnya menyuruh melakukan
kegiatan lain saat jam perkuliahan, tidak
menjaga suasana perkuliahan dan
sebagainya. Berkenanaan dengan banyaknya
orangtua yang kurang memberikan
dukungan kepada mahasiswa dalam
perkuliahan tidak sebanding dengan
banyaknya mahasiswa yang dikategorikan
mengalami kesulitan belajar maka faktor
perhatian dan dukungan orangtua belum
cukup disimpulkan bahwa menjadi salah
satu penyebab kesulitan mahasiswa dalam
belajar mata kuliah konsep dasar IPA fisika.
Faktor selanjutnya adalah suasana
rumah yang mendukung proses perkuliahan
daring. 11 dari 16 mahasiswa menyatakan
suasana rumah mereka kurang mendukung
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
102
perkuliahan secara daring. Beberapa alas an
yang disampaikan oleh mahasiswa adalah
rumahnya berada pada tempat yang ramai
dipinggir jalan utama, anggota keluarga
banyak sehingga suasana rumah ramai atau
bahkan mahasiswa ada yang tinggal
rumahnya sekaligus membuka warung
sehingga ramai dengan pelanggan sehingga
suasana rumah kurang mendukung proses
perkuliahan secara daring. Pernyataan
mahasiswa ini juga didukung oleh data hasil
angket dari orang tua yang menyatakan hal
yang sama bahwa rumah mereka kurang
mendukung proses perkuliahan secara
daring.
Faktor selanjutnya adalah kondisi
ekonomi keluarga. Berdasarkan angket yang
diberikan mahasiswa menyatakan berada
pada keluarga yang kondisi keuangannya
menengah ke bawah. Bahkan ada 2
mahasiswa yang orangtuanya dirumahkan
karena terkena dampak pandemi. Data yang
sama juga didapatkan dari angket wali
mahasiswa/orangtua mahasiswa.
Berdasarkan data yang didapatkan tersebut
dapat ditemukan indikasi mengapa
mahasiswa kurang bisa menyediakan sarana
dan prasarana yang cukup memadai untuk
perkuliahan konsep dasar IPA fisika karena
kondisi ekonomi wali/orangtua mahasiswa
yang berada pada kondisi ekonomi
menengah ke bawah. Dengan demikian
maka dapat disimpulkan bahwa kondisi
ekonomi keluarga menjadi salah satu faktor
penyebab kesulitan belajar konsep dasar IPA
fisika karena berkaitan dengan penyediaan
sarana dan prasarana perkuliahan secara
daring.
Faktor selajutnya penyebab kesulitan
belajar yang diteliti adalah cara penyajian
perkuliahan oleh dosen. Berdasarkan angket
yang diberikan kepada mahasiwa cara
penyajian perkuliahan secara daring artinya
perkuliahan dilakukan dengan menggunakan
media baik zoom, google classroom maupun
video membuat mahasiswa kesulitan
memahami materi konsep dasar IPA fisika.
Hal ini dikarenakan, mahasiswa tidak bisa
bertanya secara langsung sebanyak ketika
mahasiswa bertemu langsung dengan dosen.
Selain itu tidak minimnya diskusi antar
mahasiswa menyebabkan pembelajaran
lebih bersifat 1 arah yaitu dosen
menyampaikan materi kemudian mahasiswa
mengerjakan tugas yang diberikan oleh
dosen baik tugas praktikum ataupun tertulis.
Penyampaian pembelajaran yang
seperti ini menyebabkan komunikasi
mahasiswa dengan dosen berkurang, entah
itu komunikasi dalam rangka bertanya
mengenai hal yang belum dimengerti
ataupun meminta penjelasan ulang dan
sebagainya. 12 dari 16 mahasiswa
menyatakan mereka belum puas dengan
perkuliahan konsep dasar IPA fisika yang
disajikan oleh dosen secara daring. Begitu
juga dengan orangtua, orangtua yang perduli
dengan anaknya merasa terbebani karena
ikut serta membantu menyediakan alat dan
bahan percobaan dirumah. Dengan demikian
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
103
maka cara penyajian perkuliahan konsep
dasar IPA secara daring dapat dikategorikan
sebagai faktor penyebab kesulitan belajar
mahasiswa dalam perkuliahan konsep dasar
IPA Fisika.
Faktor eksternal selanjutnya yang di
analisis adalah ketersediaan sarana dan
prasarana belajar mahasiswa. Berdasarkan
angket yang diberikan oleh mahasiswa 14
dari 16 mahasiswa tidak memiliki sarana
dan prasarana serta fasilitas yang cukup
memadai untuk menunjang perkuliahan
konsep dasar IPA secara daring. Sebagian
besar yang dimilki oleh mahasiswa adalah
HP android. Sementara untuk menunjang
keberhasilan indicator capaian dalam mata
kuliah konsep dasar IPA secara daring
adalah selain jaringan dan laptop mahasiswa
harus memiliki beberapa alat untuk
praktikum dirumah secara mandiri.
Hal inilah yang menjadi kesulitan
tersendiri bagi mahasiswa. Karena untuk
menyediakan alat-alat yang dibutuhkan
mereka harus membeli dan mahasiswa
merasa keberatan sehingga mahasiswa
memilih hanya melihat demo praktikum
yang disajikan oleh dosen melalui zoom saja.
Hal inilah yang disinyalir menjadikan
mahasiswa kurang menguasai aplikasi dari
konsep dasar IPA fisika yang diajarkamn
oleh dosen secara dalam jaringan. Selain itu
masalah sinyal juga menjadi kendala
tersendiri oleh mahasiswa. Karena sebagain
besar mahasiswa bertempat tinggal
dipegunungan didaerah bandungan dan
sekitarnya yang mana sinyal tidak selancar
yang diharapkan.Penelitian lain mengenai
pengaruh ketersediaan sarana dan prasarana
terhadap munculnya kesulitan belajar juga
telah banyak dilakukan diantara
oleh(Khairuzzaman, 2016),(Murniarti et al.,
2016) yang menyatakan bahwa ketersediaan
sarana dan prasarana belajar menjadi faktor
penting penyebab munculnya kesulitan
belajar.
Faktor selanjutnya adalah materi
perkuliahan. Sseperti yang telah dibahas
sebelumnya bahwa materi perkuliahan
konsep dasar IPA fisika adalah materi
perkuliahan dimana membutuhkan interaksi
langsung antara pembelajar dengan objek
yang dipelajari. Hal ini juga diperkuat
dengan indikator capaian yang
mengharuskan mahasiswa terampil
mengaplikasikan konsep tertentu dalam
bentuk praktikum. Oleh sebab itu, karakter
materi perkuliahan menjadi salah satu faktor
penyebab kesulitan belajar yang dialami
mahasiswa dalam perkuliahan konsep dasar
IPA Fisika.
Faktor eksternal yang terakhir adalah
faktor lingkungan masyarakat. Berdasarkan
agket yang diberikan oleh mahasiswa 15
dari 16 mahasiswa menyatakan bahwa
mereka memiliki lingkungan masyarakat
yang cukup kondusif untuk mengikuti
perkuliahan secara dalam jaringan. Hanya
ada 1 (satu) mahasiswa yang menyatakan
berada di lingkungan yang cukup ramai
karena rumahnya berada diruko dekat pasar
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
104
dan ramai. Kadang-kadang pengunjung
rumahnya kurang menghormati mahasiswa
yang tengah melakukan perkuliahan daring
dan malah gaduh. Akan tetapi karena hanya
1 (satu) mahasiswa yang memiliki problem
ini maka faktor lingkungan masyarakat di
sinyalir tidak menjadi faktor penyebab
kesulitan belajar mahasiswa dalam
perkuliahan konsep dasar IPA fisika.
Secara garis besar berdasarkan
analisis data yang dilakukan maka faktor-
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
mahasiswa dapat diperinci sebagai berikut:
faktor internal berupa faktor motivasi dari
dalam diri mahasiswa serta faktor eksternal
yaitu suasana rumah yang kurang
mendukung, faktor ekonomi keluarga, faktor
penyajian perkuliahan oleh dosen,faktor
ketersediaan sarana dan prasarana penunjang
serta karakteristik materi perkuliahan.
Hasil penelitian yang ditemukan
dalam penelitian ini secara garis besar turut
membuktikan hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh (Firman dan
Hermansyah, 2020), (Wijayanti,2012) dan
(Darmawan,2019) bahwa kesulitan yang
dihadapi dalam perkuliahan secara dar9ing
selama pandemic covid 2019 dapat
dikelompokkan ke dalam 3 hal yaitu
masalah yang berkaitan dengan teknis,
kesulitan adaptasi dan ketidaksiapan
pengajar. Untuk hasil temuan dalam
penelitian ini kesulitan dalam hal teknis
ditemukan adanya beberapa mahasiswa yang
tidak memiliki sarana dan prasarana yang
memadai untuk perkuliahan daring serta
kesulitan jaringan yang dialami oleh
beberapa mahasiswa. Selain itu hasil
penelitian ini juga menemukan adanya
ketidaksiapan pengajar yaitu dosen belum
menemukan metode dan teknik yang sesuai
dalam menyelengarakan perkuliahan secara
daring.
Ketiga, upaya untuk mengatasi
kesulitan belajar mahasiswa PGSD
UNDARIS dalam perkuliahan konsep dasar
IPA Fisika secara daring di masa pandemic
covid 2019. Setelah diketahui faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar mahasiswa dalam
perkuliahan konsep dasar IPA maka dosen
melakukan sesuatu sebagai upaya untuk
mengatasi berbagai kesulitan tersebut.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh
dosen, yang pertama adalah membangkitkan
motivasi mahasiswa dengan penyajian
perkuliahan yang dinilai menarik. Untuk
mendongkrak motivasi mahasiswa maka
dosen mengubah strategi dan teknik
pembelajaran yaitu dengan menggunakan
video pembelajaran yang disertai kuis
interaktif. Video pembelajaran ini kemudian
di upload di platform edmodo. Platform
edmodo di pilih karena tampilannya yang
seperti facebook memungkinkan mahasiswa
lebih familiar dan termotivasi untuk
berinteraksi antara satu dengan yang lain.
Selain itu, menurut penelitian yang
dilakukan oleh (Agatha, 2020) penggunaan
platform edmodo dalam pembelajaran fisika
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
105
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar
mahasiswa.
Upaya –upaya perbaikan pengajaran
oleh dosen ini dilakukan agar mahasiswa
berinteraksi aktif dan benar-benar mengikuti
dengan baik perkulihan yang disajikan.
Memperbaiki cara pengajaran dosen adalah
hal yang wajib dilakukan saat dosen
menemukan gejala kesulitan belajar dari
dalam diri mahasiswa. Hal ini sesuai dengan
teori yang disampaikan oleh (Susanti, 2018)
yang menyatakan bahwa pendidik memiliki
peran kunci dalam keberhasilan proses
pembelajaran.
Dalam video ini juga disediakan demo
praktikum untuk memberikan gambaran
langsung aplikasi konsep yang telah
diajarkan sehingga mahasiswa bisa memutar
berulangkali agar dapat memahami aplikasi
dari konsep tersebut. Dengan langkah ini
maka dosen berharap dapat mengatasi
kesulitan belajar mahasiswa yang
disebabkan oleh minimnya motivasi, faktor
penyajian perkuliahan faktor ketersediaan
sarana dan prasarana serta karakteristik
materi perkuliahan konsep dasar IPA fisika
secara daring.
Upaya kedua yang dilakukan oleh
dosen adalah mengganti bahan dan alat
praktikum dengan alat dan bahan yang
mudah ditemui di lingkungan sekitar
mahasiswa. Untuk mengatasi kesulitan
mahasiswa dam menyediakan alat dan bahan
praktikum maka dosen mengganti alat dan
bahan praktikum dengan alat dan bahan
yang mudah ditemui disekitar rumah
mahasiswa sehingga mahasiswa tetap dapat
melakukan praktikum secara mandiri untuk
mengaplikasikan konsep yang dipelajari.
Selain itu, pengkajian terhadap fenomena
atau kebudayaan lokal dan mengkajinya dari
aspek konsep fisika (etnosains) merupakan
alternatif untuk bisa menenamkan konsep
fisika secara efektif.
Beberapa peneliti juga telah
membuktikan bahwa pendekatan etnosains
dapat digunakan untuk mengefektifkan
pembelajaran fisika, diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Novitasari.
Peran fisika dan etnosains sangat penting
dalam pembelajaran sains mengingat
luasnya cakupan ilmu fisika sebagai salah
satu ranah etnosains. (Novitasari et al.,
2017).
Praktikum mahasiswa kemudian
dipantau oleh dosen dengan memberikan
petunjuk dan pertanyaan yang membimbing
mahasiswa untuk membangun atau
menemukan sendiri konsep yang dipelajari.
Hal ini dirasa efektif untuk membantu
mempermudah belajar siswa agar
mengurangi kesulitan belajar yang dihadapi.
Hal ini sesuai dengan temuan yang
dihasilkan oleh penelitian (Wijayanti, 2012).
Selain itu, jika alat dan bahan praktikum
yang benar-benar tidak bisa digantikan oleh
alat dan bahan lain yang mudah ditemui oleh
mahasiswa maka dosen memberikan giliran
kepada mahasiswa tiap 2 orang dalam satu
hari untuk melakukan praktikum
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
106
dilaboratorium kampus. Dengan demikian
maka protokol kesehatan tetap dapat
dijalankan dan praktikum tetap bisa
dilakukan.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan
maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu;
(1) Berdasarkan data dokumen nilai UTS
dalam mata kuliah konsep dasar IPA Fisika
secara keseluruhan dari 16 mahasiswa di
dapati hanya 4 mahasiswa yang memenuhi
nilai target perkuliahan yaitu 75 dan rata-
rata dari keseluruhan indikator capaian maka
kesulitan belajar yang dialami oleh
mahasiswa sebesar 60.90%. Temuan ini
membuktikan bahwa mahasiswa mengalami
kesulitan belajar dalam perkulihaan konsep
dasar IPA Fisika secara daring, (2) Faktor-
faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
mahasiswa yaitu faktor internal berupa
faktor motivasi dari dalam diri mahasiswa
serta faktor eksternal yaitu suasana rumah
yang kurang mendukung, faktor ekonomi
keluarga, faktor penyajian perkuliahan oleh
dosen,faktor ketersediaan sarana dan
prasarana penunjang serta karakteristik
materi perkuliahan, (3) Upaya dosen untuk
mengatasi kesulitan mahasiswa adalah
membangkitkan motivasi mahasiswa dengan
penyajian perkuliahan yang dinilai menarik
dan Mengganti bahan dan alat praktikum
dengan alat dan bahan yang mudah ditemui
di lingkungan sekitar mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2012). Anak
Berkesulitan Belajar: Teori,
diagnosis, dan remediasinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Abin Syamsuddin Makmun. (2012). Psikologi
Kependidikan: Perangkat Sistem
Pengajaran Modul. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Abbas, A., & Yusuf Hidayat, M. (2018).
FAKTOR-FAKTOR KESULITAN
BELAJAR FISIKA PADA PESERTA
DIDIK KELAS IPA SEKOLAH
MENENGAH ATAS. JPF (Jurnal
Pendidikan Fisika) Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar, 6(1), 45–49.
https://doi.org/10.24252/jpf.v6i1a8
Agatha, H. Maria. (2020). Penerapan E-learning
dengan platform edmodo untuk
meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
Jurnal Komunikasi Pendidikan. 4 (1), 1-8.
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php
/komdik/article/view/442
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ariyati, E., & Nurdini, A. (2013). Deskripsi
Kesulitan Belajar Dan Faktor Penyebabnya
Pada Materi Fungi Di Sma Islam Bawari
Pontianak Dan Upaya Perbaikannya.
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Untan, 2(9).
Asmanullah, A. S., Hamdani, A., & Indonesia,
U. P. (2019). Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Mekanika Teknik Di Smk Bidang
Teknologi Dan Rekayasa Kota Bandung.
Journal of Mechanical Engineering
Education, 6(1), 13–22.
https://doi.org/10.17509/jmee.v6i1.18236
Darmawan, D. (2019). Anak berkesulitan belajar.
Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
http://eprints.ums.ac.id/63834/4/BAB
II..pdf
Firman dan Hermawan. (2020). Analisis
Kesulitan Mahasiswa Pendidikan
Matematika Dalam Pembelajaran Daring
Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.5, No.1 (2021), pp 93-107
www.journal.univetbantara.ac.id/index.php/komdik
P-ISSN 2549-1725
E-ISSN 2549-4163
107
Pedagoria, 11 (2), 195-201.
https://journal.ummat.ac.id/index.php/paed
agoria/issue/view/253
Wijayanti. (2012). EKSPLORASI KESULITAN
BELAJAR SISWA PADA POKOK
BAHASAN CAHAYA DAN UPAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING. (2012). Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia, 6(1), 1–1.
https://doi.org/10.15294/jpfi.v6i1.1093
Haqiqi, A. K. (2018). ANALISIS FAKTOR
PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
IPA SISWA SMP KOTA SEMARANG.
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains &
Matematika, 6(1), 37.
https://doi.org/10.23971/eds.v6i1.838
Husni, D. (2011). Adhd Dalam Kesulitan
Belajar. 3.
Khairuzzaman, M. Q. (2016). pengaruh sarana
prasarana sekolah dan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar siswa
pemasaran di smk negeri 1 sukoharjo tahun
ajaran 2015/2016. 4(1), 64–75.
https://jurnal.uns.ac.id/bise/article/view/16
956
Marisa, S. (2019). Pengaruh Motivasi dalam
Pembelajaran Siswa Upaya Mengatasi
Permaslahan Belajar. Jurnal Taushiah,
9(2), 20–27.
Mulyono, A. (2003). Pendidikan bagi anak
berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka
CiptaMulyono, A. (2003). Pendidikan Bagi
Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 33339.
https://doi.org/10.1016/j.jcjo.2015.03.008,
33339.
https://doi.org/10.1016/j.jcjo.2015.03.008
Murniarti, D., Purwaningsih, E., & Buwono, S.
(2016). Pengaruh Sarana Dan Prasarana
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pelajaran
Ekonomi SMA Ngeri 1 Sungai
Ambawang. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 5(11), 2–13.
Nana, S.2012. Penelitian dan Penilaian
pendidikan. Bandung :Sinar Baru
Algensindo
Novitasari, L., Agustina, P. A., Sukesti, R.,
Nazri, M. F., & Handhika, J. (2017).
Fisika, Etnosains, dan Kearifan Lokal
dalam Pembelajaran Sains. Seminar
Nasional Pendidikan Fisika III 2017, 81–
88.
Nur Laili,L., Munika, S., Sekar, A., Singgih, S.
(2019). Pengembangan Puzzle
Trigonometri untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Matematika Siswa
Sekolah Menengah Atas. Jurnal
Komunikasi Pendidikan. 3 (2), 101-107.
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php
/komdik/article/view/324
Karunia, A & Muhsin.(2019).Pengaruh Minat
Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan
Keluarga, dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Kesulitan Belajar. (2019).
Department of Economics Education,
Faculty of Economics, Universitas Negeri
Semarang, Vol 8 No 2 (2019): Economics
Education Analysis Journal.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ee
aj/article/view/31517
Rusli, A. (2011). Fisika Dasar dan Kesadaran
Ilmiah: Suatu Studi–Analisis Kaitan Fisika
dengan Dunia Digital. Research Report-
Engineering Science, Query date: 2020-
08-14 14:24:03.
http://journal.unpar.ac.id/index.php/rekaya
sa/article/download/65/54
Susanti, R. D. (2018). Strategi Guru Kelas
Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Akademik Siswa Dalam Pembelajaran Di
Sekolah Dasar. KONSELING EDUKASI
“Journal of Guidance and
Counseling,”2(1).
https://doi.org/10.21043/konseling.v2i2.44
70
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif,
Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta.