analisis kesalahan silabus
TRANSCRIPT
Rancangan Pembelajaran Matematika
Analisis Kesalahan Silabus Matematika
Kelas VIII Semester 1
Kelompok 2A:
Desmaiyanti 12504/2009
Fadhila El Husna 12513/2009
Mira Dwinda Sari 12502/2009
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
Analisis Kesalahan Slilabus Matematika
Kelas VIII Semester 1
A. Analisis Kesalahan Susunan Komponen Silabus secara umum
Pada materi pembelajaran, sebaiknya dituliskan juga objek matematikanya
seperti fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Kegiatan pembelajarannya tidak jelas objek belajarnya, siapa yang melakukan
kegiatan pembelajaran tersebut, seharusnya diisi dengan kegiatan siswa atau
guru.
Sebaiknya pada teknik penilaian juga disertai dengan aspek-aspek yang akan
dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal
Teknik penilaian dan bentuk intrumen penilaian pada silabus ini kurang
bervariasi hanya menggunakan tes tulis yang berbentuk tes uraian. Teknik
penilaian bisa berupa tes tulis, tes lisan, tes unjuk kerja, penugasan, observasi,
wawancara, portofolio, dan penilaian diri. Bentuk instrumen bisa berupa tes
isian, uraian, pilihan ganda, daftar pertanyaan, tes simulasi, tugas proyek dan
sebagainya.
Indikator pada silabus ini umumnya kurang memadai, banyak KD yang hanya
memuat satu atau dua indikator saja. Sebaiknya setiap Kompetensi Dasar (KD)
terdiri dari sekurang-kurangnya tiga indikator
Indikatornya kurang memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-
hari.
Komponen sumber belajar kurang memadai karena hanya berasal dari buku teks
saja. Sumber belajar hanya terpaku pada buku teks saja, saharusnya bisa juga
dengan menggunakan media, narasumber, dan alat. Jika sumber belajar yang
digunakan adalah buku teks, maka harus ditulis juga judul buku, pengarang,
dan halaman yang diacu.
Sebaiknya susunan tabel silabus dimulai dari KD – Indikator – Materi
Pokok/pembelajaran – Kegiatan Pembelajaran – Penilaian – Alokasi Waktu –
Sumber Belajar. Indikator ditulis sesudah Kompetensi Dasar karena indikator
disusun berdasarkan KD dengan kata lan indikator merupakan jabaran dari
Kompetensi Dasar. Dari indikator ditetapkan materi pokok/pembelajaran, dan
dari materi pokok yang ada barulah direncanakan kegiatan pembelajaran, dari
rencana kegiatan direncanakan instrumen penilaian dan diperkirakan alokasi
waktu yang dibutuhkan.
B. Analisis kesalahan berdasarkan prinsip pengembangan silabus yang dilihat
per- KD
1.1. Melakukan Operasi Aljabar
Prinsip relevan: Antara kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi dengan alokasi waktunya tidak relevan karena materi operasi
tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat pada bentuk aljabar merupakan
pengulangan dari materi kelas VII, akibatnya dalam mendiskusikan materi
tersebut siswa hanya mengingat apa yang telah dipelajarinya di kelas VII
sehingga tidak perlu alokasi waktu sebanyak 4x40 menit, terlalu lama.
Prinsip memadai: Contoh instrumen yang diberikan tidak memadai karena
kurang bisa untuk mengukur dan menunjang pencapaian kompetensi dasar,
seperti contoh insrumen indikator pertama hanya mengukur kemampuan
siswa dalam melakukan operasi penjumlahan dan contoh instrumen
indikator kedua hanya mengukur kemampuan siswa dalam melakukan
operasi perkalian pada bentuk aljabar.
Prinsip aktual dan kontekstual: Kegiatan pembelajaran tidak aktual dan
kontekstual karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas
tidak memperhatikan perkembangan teknologi dalam kehidupan nyata
1.2. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
Prinsip relevan: Pada kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi yang pertama tidak relevan, karena alokasi waktunya terlalu
lama, padahal siswa hanya dituntut untuk bisa menentukan faktor dari
bentuk aljabar yang paling sederhana
Prinsip konsisten: Antara indikator pencapaian kompetensi dengan contoh
instrumen juga tidak konsisten karena contoh instrumennya tidak memiliki
hubungan yang konsisten dengan indikator pencapaian kompetensi, dimana
pada indikator pencapaian kompetensi yang pertama yang ingin diukur
adalah kemampuan siswa dalam menentukan faktor suku aljabar yang
berupa variabel dan konstanta, sedangkan pada contoh instrumen siswa
diminta untuk menyebutkan mana yang merupakan variabel dari suatu
bentuk aljabar. Begitu juga dengan indikator pencapaian kompetensi yang
kedua yang ingin diukur adalah kemampuan siswa dalam menguraikan
bentuk-bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya, sedangkan contoh
instrumen yang diberikan hanya menentukan faktor dari bentuk aljabar
yang variabelnya terpisah
Prinsip memadai: Contoh instrumen baik yang pertama maupun yang
kedua tidak memadai karena contoh instrumen tersebut tidak mendukung
pencapaian kompetensi dasar
Prinsip fleksibel: Contoh instrumen yang dibuat tidak fleksibel karena baik
contoh instrumen yang pertama maupun yang kedua, dua-duanya tidak
mampu melayani kemampuan siswa yang bervariasi, dengan kata lain
instrumennya terlalu sederhana, seperti pada contoh instrumen yang
pertama, siswa hanya diminta menyebutkan variabel dari suatu bentuk
aljabar yang sederhana, dan pada contoh instrumen yang kedua siswa
hanya diminta menentukan faktor dari suatu aljabar yang variabelnya
terpisah.
Prinsip menyeluruh: Kegiatan pembelajarannya tidak menyeluruh karena
kegiatan pembelajaran yang dilakukan, baik kegiatan pembelajaran yang
pertama maupun yang kedua, hanya mengembangkan kemampuan siswa
dari aspek kognitif saja, tidak menyebabkan adanya perkembangan dari
aspek afektif dan psikomotor
Prinsip sistematis: Contoh instrumen yang diberikan tidak sistematis
karena seharusnya contoh instrumen yang pertama dari KD 1.2. ini
diberikan pada awal pembelajaran yaitu sebelum masuk pada materi
menyelesaikan operasi aljabar. Akibatnya juga tidak relevan karena penulis
silabus tidak memperhatikan tingkat perkembangan intelektual siswa.
1.3. Memahami relasi dan fungsi
Prinsip relevan: Antara kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi dengan alokasi waktunya tidak relevan karena hanya untuk
kegiatan pembelajaran yang pertama dimana siswa diminta guru untuk
menyebutkan contoh relasi dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari, dan
untuk indikator pencapaian siswa mampu menjelaskan masalah relasi dan
fungsi dalam kehidupan sehari-hari tersebut, alokasi waktunya terlalu lama.
Begitu juga dengan kegiatan pembelajaran yang kedua juga terlalu lama
alokasi waktunya, karena cakupannya hanya menuliskan suatu fungsi
dengan notasi.
Prinsip konsisten: Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan indikator
pencapaian kompetensi karena antara kegiatan pembelajaran dengan
indikator pencapaian kompetensinya tidak ada hubungan yang konsisten.
Oleh karena itu, sebaiknya indikator ditulis setelah kompetensi dasar
karena indikator merupakan jabaran kompetensi dasar, baru kemudian
disusul dengan materi ajar dan kegiatan pembelajaran sehingga kita dapat
mengembangkan kegiatan pembelajaran berdasarkan indikator pencapaian
kompetensi.
Prinsip memadai: Contoh instrumennya tidak memadai karena untuk
menunjang pencapaian KD 1. 3. tidak cukup hanya dengan menyebutkan
contoh-contoh relasi dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari dan
menyatakan fungsi dengan notasi. Begiu juga dengan contoh instrumen
yang diberikan pada kegiatan pembelajaran yang kedua, terlalu sederhana,
belum cukup untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi bahwa
siswa mampu menuliskan fungsi dengan menggunakan notasi.
Prinsip menyeluruh: Kegiatan pembelajarannya tidak menyeluruh karena
yang dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan hanya
aspek kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotornya tidak.
1.4. Menentukan nilai fungsi
Prinsip relevan: Antara kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
kompetensi dengan alokasi waktu yang diberikan tidak relevan karena
penulis silabus tidak memperhatikan karakteristik siswa sehingga alokasi
waktunya terlalu lama, padahal yang dituntut dari siswa hanya kemampuan
menentukan nilai fungsi dan menyusun nilai fungsi tersebut yang bisa
dicapai dalam waktu 2x40 menit.
Prinsip menyeluruh: Penilaiannya tidak menyeluruh karena yang dinilai
hany aspek kognitif saja, tidak ada penilaian yang dilihat dari aspek afektif
dan psikomotor
1.5. Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat
Cartesius
Prinsip relevan: Kegiatan pembelajaran yang direncanakan kurang relevan
karena kegiatan pembelajaran yang pertama dan kedua sebenarnya bisa
digabungkan ke dalam satu kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran
lebih efektif. Jika dilihat dari materi yang akan dipahami, materi dalam
kegiatan pembelajaran yang pertama akan secara langsung terpenuhi
dalam kegiatan pembelajarn yang kedua.
Prinsip memadai: Kegiatan pembelajaran kurang memadai karena
kegiatan pembelajaran tersebut tidak cukup untuk menunjang pencapaian
KD.
Prinsip aktual dan kontekstual: Kegiatan pembelajaran di dalam silabus
belum memenuhi prinsip aktual dan kontekstual karena kurang
menggunakan strategi yang bervariasi dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dan sumber belajarnya pun tidak menggunakan teknologi yang
sedang berkembang.
1.6. Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus
Prinsip relevan : Kegiatan pembelajaran yang direncanakan kurang
relevan dengan alokasi waktunya karena alokasi waktu pada kegiatan
pembelajaran pertama dan kedua terlalu lama dan disamakan saja dengan
kegiatan pembelajaran ketiga, padahal kegiatan pembelajaran ketiga
membutuhkan alokasi waktu yang lebih dibandingkan kegiatan
pembelajaran pertama dan kedua.
Prinsip memadai: Kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan teknik
penilaian kurang memadai karena kurang cukup untuk menunjang
pencapaian KD.
Prinsip aktual dan kontekstual: Kegiatan pembelajaran di dalam silabus
belum memenuhi prinsip aktual dan kontekstual karena kurang
menggunakan strategi yang bervariasi dalam kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam pembelajaran dan sumber belajarnya pun tidak
menggunakan teknologi yang sedang berkembang.
2.1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
Prinsip relevan: Kegiatan pembelajaran yang direncanakan kurang relevan
dengan alokasi waktu karena alokasi waktu pada kegiatan pembelajaran
yang pertama terlalu lama, padahal untuk mendiskusikan pengertian dan
perbedaan SPLDV dan PLDV tidak dibutuhkan alokasi waktu yang terlalu
lama. Selain itu indikator dan kegiatan pembelajaran kurang
memperhatikan tingkat kesukaran, kedalaman dan keluasan materi,
seharusnya indikator yang kedua diletakkan pada indikator yang pertama
karena untuk bisa mengerti pengertian PLDV dan SPLDV sebaiknya
siswa harus bisa mengklasifikasikan yang mana PLDV dan PLDV.
Prinsip memadai: Kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan teknik
penilaian yang digunakan kurang memadai karena kurang cukup untuk
menunjang pencapaian KD
Prinsip aktual dan kontekstual: Kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan
system penilaian kurang memadai, karena kurang cukup untuk mencakup
pencapaian KD
2.2. Membuat matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel
Prinsip memadai : kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan system
penilaian kurang memadai, karena kurang cukup untuk mencakup
pencapaian KD
Prinsip Menyeluruh: kegiatan pembelajaran kurang memadai karena
kegiatan pembelajaran hanya memusatkan kepada kemampuan kognitif
saja.
Prinsip aktual dan kontekstual : kegiatan pembelajaran, sumber belajar
dan system penilaian kurang memadai, karena kurang cukup untuk
mencakup pencapaian KD
2.3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya
Prinsip Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan pada KD ini sudah
memenuhi prinsip ilmiah karena sudah benar dan bisa
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Prinsip relevansi: Penetapan waktu untuk indikator kedua pada KD ini
terlalu lama, tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran, dan materi ajar
yang tidak terlalu kompleks. Untuk kegiatan pembelajaran kedua ini
seharusnya hanya dibutuhkan alokasi waktu 3 x 40 menit.
Prinsip Sistematis: Perumusan Indikator, kegiatan pembelajaran dan materi
ajar belum memenuhi prinsip sistematis karena antara indikator, kegiatan
pembelajaran dan materi ajar belum menunjukkan hubungan fungsional.
Seharusnya indikator menjadi patokan dalam memilih materi ajar dan dari
materi ajar direncanakan dan diuraikan kegiatan pembelajaran. Pada KD ini
materi ajar diuraikan. Materi ajar pada KD ini hanya merupakan judul bab
secara garis besar. Selain itu pada KD ini juga tidak diuraikan kegiatan apa
saja yang dilakukan baik itu siswa maupun guru sehingga tidak terlihat
hubungan fungsional antara indikator, kegiatan pembelajaran dan materi
ajar
Prinsip Konsisten: Komponen-komponen dalam KD 2.3 ini sudah
konsisten yaitu semua komponennya sudah semata-mata bertujuan untuk
pencapaian KD.
Prinsip Memadai: KD ini belum memenuhi prinsip memadai karena jumlah
minimal indikator dikatakan memadai dalam satu KD adalah tiga
sedangkan pada silabus ini hanya ada dua indikator. Selain itu, materi ajar
dan kegiatan pembelajaran juga terlalu sedikit dan tidak memadai untuk
mencapai indikator. Seharusnya diuraikan secara lebih terperinci dan
mudah dimengerti.
Prinsip aktual dan kontekstual: KD ini belum memenuhi prinsip aktual dan
kontekstual karena kegiatan pembelajaran yang digunakan tidak aktual dan
kontekstual bahkn tidak dijelaskan. Selain itu sumber belajar juga tidak
menggunakan media yang berbasis teknologi hanya menggunakan buku
teks.
Prinsip Fleksibel: KD ini juga belum memenuhi prinsip fleksibel karena
kegiatan pembelajarannya tidak mengakomodasi keberagaman peserta
didik, pendidik, maupun lingkungan.
Prinsip Menyeluruh: Komponen di dalam KD 2.3 ini belum memenuhi
prinsip menyeluruh karena indikator, kegiatan pembelajaran, maupun
contoh instrumen belum mencakup keseluruhan ranah kompetensi, bahkan
terlihat lebih difokuskan kepada ranah kognitif. Selain itu, kegiatan
pembelajarannya tidak diuraikan dalam bentuk pendekatan metode dan
aktivitas apa saja yang digunakan akibatnya tidak bisa ditentukan apakah
ketiga ranah pengetahuan yang dibutuhkan siswa sudah terpenuhi atau
belum.
3.1. Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi
segitiga siku-siku.
Prinsip Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan pada KD ini sudah
memenuhi prinsip ilmiah karena sudah benar dan bisa
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Prinsip relevansi: Penetapan waktu pada KD ini sudah sesuai dengan
keluasan, kedalaman, dan tingkat kesukaran materi ajar. Seharusnya jika
kegiatan pembelajarannya diuraikan tentunya akan terlihat relevansi
pemanfaatan alokasi waktunya.
Prinsip Sistematis: Perumusan Indikator, kegiatan pembelajaran dan materi
ajar belum memenuhi prinsip sistematis karena antara indikator, kegiatan
pembelajaran dan materi ajar belum menunjukkan hubungan fungsional.
Prinsip Konsisten: Komponen-komponen dalam KD 3.1 ini sudah
konsisten yaitu semua komponennya sudah semata-mata bertujuan untuk
pencapaian KD.
Prinsip Memadai: KD ini belum memenuhi prinsip memadai karena
sumber belajar yang tidak bervariasi karena yang digunakan hanya buku
teks dan buku berpetak sehingga belum bisa menunjang pencapaian KD.
Selain itu, materi ajar dan kegiatan pembelajaran juga terlalu sedikit dan
tidak memadai untuk mencapai indikator. Seharusnya diuraikan secara
lebih terperinci dan mudah dimengerti.
Prinsip aktual dan kontekstual: KD ini belum memenuhi prinsip aktual dan
kontekstual karena kegiatan pembelajaran yang direncanakan tidak jelas
sehingga tidak bisa ditentukan apakah kegiatan pembelajarannya itu sudak
aktual dan kontekstual. Selain itu sumber belajar juga tidak menggunakan
media yang berbasis teknologi sehingga tidak membuat siswa terbiasa
mencari informasi yang lebih luas.
Prinsip Fleksibel: KD ini juga belum memenuhi prinsip fleksibel karena
kegiatan pembelajarannya tidak mengakomodasi keberagaman peserta
didik, pendidik, maupun lingkungan.
Prinsip Menyeluruh: Komponen di dalam KD 3.1 ini belum memenuhi
prinsip menyeluruh karena indikator, kegiatan pembelajaran, maupun
contoh instrumen belum mencakup keseluruhan ranah kompetensi, bahkan
terlihat lebih difokuskan kepada ranah kognitif. Selain itu, kegiatan
pembelajarannya tidak diuraikan dalam bentuk pendekatan metode dan
aktivitas apa saja yang digunakan akibatnya tidak bisa ditentukan apakah
ketiga ranah pengetahuan yang dibutuhkan siswa sudah terpenuhi atau
belum.
3.2. Memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema
Pythagoras.
Analisis:
Prinsip Ilmiah: keseluruhan materi dan kegiatan pada KD 3.2 ini sudah
memenuhi prinsip ilmiah karena sudah benar dan bisa
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Prinsip relevansi: Penetapan waktu pada KD 3.2 ini sudah sesuai dengan
keluasan, kedalaman, dan tingkat kesukaran materi ajar. Seharusnya jika
kegiatan pembelajarannya diuraikan tentunya akan terlihat relevansi
pemanfaatan alokasi waktunya.
Prinsip Memadai: KD ini belum memenuhi prinsip memadai karena jumlah
minimal indikator dikatakan memadai dalam satu KD adalah tiga
sedangkan pada silabus ini hanya ada dua indikator. Selain itu, materi ajar
dan kegiatan pembelajaran juga terlalu sedikit dan tidak memadai untuk
mencapai indikator. Seharusnya diuraikan secara lebih terperinci dan
mudah dimengerti.
Prinsip aktual dan kontekstual: KD ini belum memenuhi prinsip aktual dan
kontekstual karena kegiatan pembelajaran yang direncanakan tidak jelas
sehingga tidak bisa ditentukan apakah kegiatan pembelajarannya itu sudak
aktual dan kontekstual. Selain itu sumber belajar juga tidak menggunakan
media yang berbasis teknologi sehingga tidak membuat siswa terbiasa
mencari informasi yang lebih luas.
Prinsip Fleksibel: KD ini juga belum memenuhi prinsip fleksibel karena
kegiatan pembelajarannya tidak mengakomodasi keberagaman peserta
didik, pendidik, maupun lingkungan.
Prinsip Menyeluruh: Komponen di dalam KD 3.2 ini belum memenuhi
prinsip menyeluruh karena indikator, kegiatan pembelajaran, maupun
contoh instrumen belum mencakup keseluruhan ranah kompetensi, bahkan
terlihat lebih difokuskan kepada ranah kognitif. Selain itu, kegiatan
pembelajarannya tidak diuraikan dalam bentuk pendekatan metode dan
aktivitas apa saja yang digunakan akibatnya tidak bisa ditentukan apakah
ketiga ranah pengetahuan yang dibutuhkan siswa sudah terpenuhi atau
belum.