analisis kesalahan ejaan pada karangan siswa skripsi
TRANSCRIPT
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Antonia Evita
NIM: 161134109
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Antonia Evita
NIM: 161134109
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR
Oleh :
Antonia Evita
NIM : 161134109
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Tanggal 4 Juni 2021
Pembimbing II
Brigitta Erlita Tri Anggadewi., S.Psi., M.Psi. Tanggal 4 Juni 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Antonia Evita
NIM: 161134109
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 11 Juni 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. ……………
Sekretaris Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ……………
Anggota Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ……………
Anggota Brigitta Erlita Tri Anggadewi., S.Psi., M.Psi. …………....
Anggota Drs. Paulus Wahana, M.Hum. …………….
Yogyakarta, 11 Juni 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan ,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan kerendahan hati, kar/ya ini saya persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dalam setiap langkah hidupku.
2. Bunda Maria yang selalu mendengarkan dan mengabulkan permohonanku
melalui doa Novena Tiga Salam Maria.
3. Orangtuaku tercinta, bapak Antonius Akhun dan ibu Mariatha Tatik, yang
selalu mendukung setiap keputusanku.
4. Saudara-saudaraku, Julian Jeriko dan Rosari Octaviana, yang selalu
mendengarkan cerita perkuliahanku.
5. Anakku tercinta, Kasih Dayang Jolina, yang selalu mendukung dan
mendoakanku dalam setiap langkah.
6. Sahabat-sahabat tersayang, Carolina, Alisa Pranita Utama, M.Eka, Valentina
Apriani, dan Veronika Violyntina yang selalu memberikan dukungan di
segala usaha penyelesaian skripsi ini.
7. Partner sekaligus sahabat saya dalam mengerjakan skripsi Klaudia Mega
Kusumawati, yang selalu memberikan dorongan untuk mengerjakan skripsi.
8. Keluarga besar Kos Harimau, Wegi, Charles, Ebraw, Juan, Fari, Indra, Etud,
dan Toras yang selalu memberi semangat ketika mengalami kesulitan.
9. Teman-teman satu payung yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
10. Dosen dan staf karyawan PGSD yang telah membimbing dan memberikan
banyak ilmu selama kuliah.
11. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menjadi tempat
dalam pencapaian cita-citaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman
yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.
( Andrew Jackson )
Karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
( 1 Korintus 15:58 )
Janganlah berhenti berusaha, karena hari esok pastikan bahagia.
( Antonia Evita )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Juni 2021
Penulis
Antonia Evita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Antonia Evita
Nomor Induk Mahasiswa : 161134109
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 11 Juni 2021
Yang menyatakan
Antonia Evita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR
Antonia Evita Universitas Sanata Dharma
2021
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh analisis kesalahan ejaan karangan siswa SD. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan yang terdapat di dalam karangan siswa. Kesalahan ejaan tersebut mencakup kesalahan pemakaian huruf,
kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dari penelitian
ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 16 siswa di salah satu SD Negeri, Sleman, Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah tentang penerapan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca pada karangan. Rancangan penelitian ini
menggunakan ketujuh langkah yaitu, (a) observasi, (b) tahap perencanaan, (c) mempertajam fokus dan perumusan masalah, (d) pelaksanaan, (e) analisis, (f)
pengecekan kesalahan, (g) temuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Alat yang digunakan adalah kartu data dan daftar wawancara. Teknik pengumpulan adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian
adalah teknik analisi data kualitatif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu, (1) kesalahan pemakaian huruf kapital terdapat 5 kasus kesalahan, (2) penulisan kata terdapat 4 kesalahan yaitu kurang huruf, kata depan, penulisn huruf, dan kata ulang. (3) pemakaian tanda baca terdapat 3 kesalahan yaitu,
tanda hubung, tanda titik, dan tanda koma. Dapat disimpulkan secara keseluruhan kesalahan ejaan pada karangan siswa kelas V SD adalah kesalahan pemakaian huruf,
penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Kata kunci: pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF THE GRADE V ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’
ESSAY MISSPELLING
Antonia Evita Universitas Sanata Dharma
2021
This research is based on an analysis of an elementary school student’s essay
misspelling. This research aims to describe any misspelling involved in the students’ essay. The misspelling covered any error of used letters, written words, and punctuation errors.
This research is a descriptive qualitative research. The participants of this research were 16 students grade V from one of state elementary schools in Sleman,
Yogyakarta. The objectives of this research were about the implementation of letters usages, written words, and the use of punctuation on an essay correctly. The design of this research used the seven steps: (a) observation, (b) scheming stage, (c) sharpen
the focus and conducting the research’s problem, (d) implementation, (e) analysis, (f), error correction, (g) findings. The instrument utilized on this research was the
researcher itself. The data gathering techniques were observation and interview. The data analysis techniques on this research were qualitative data analysis technique which consisted of data gathering, data reduction, data presenting, and conclusion.
The results of this research were (1) there were 5 cases on the misspelling of capital words, (2) there were 4 cases on the written words, they were some missing
letters, preposition, written letters error, and repeated words. (3) There were 3 cases of punctuation used errors, they were the hyphen, full stop, and coma. Accordingly, it could be concluded that the words’ misspelling on the students’ grade V essay
included the letter usage errors, errors of written words, and error of punctuation uses.
Keywords: letter usage, written word, and punctuations.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan berkat yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Analisis Kesalahan Ejaan pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah
Dasar”.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu,
perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dengan setulus hati
kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD
Universitas Sanata Dharma.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma sekaligus pembimbing 1 yang telah membimbing
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi, selaku dosen pembimbing II
yang telah memberikan dukungan sehingga peneliti bisa menyelesaikan
skripsi ini.
5. Para dosen PGSD dan staf karyawan yang menyemangati.
6. Kepala Sekolah dan guru-guru serta staf karyawan Sekolah Dasar Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian.
7. Kedua orangtua dan saudara yang selalu mendoakan dan menginsipirasi.
8. Orang yang peneliti sayangi dan sahabat-sahabat yang selalu memberi
semangat.
9. Teman-teman sejawat PGSD kelas C angkatan 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan dan pengalaman yang peneliti miliki. Oleh karena
itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menyempurnakan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan belajar bagi
pembaca.
Yogyakarta, 11 Juni 2021
Penulis
Antonia Evita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …...…………………………...…… ii
HALAMAN PENGESAHAN ….………………………………………………...… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................................iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................................. viii
ABSTRACT ....................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
3. Tujuan Penelitian................................................................................................ 4
4. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 4
4. Asumsi Penelitian............................................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 7
1. Ejaan ............................................................................................................... 7
2. Analisis ........................................................................................................... 7
3. Karangan......................................................................................................... 8
4. Analisis Kesalahan Berbahasa........................................................................ 8
5. PUEBI............................................................................................................. 9
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 24
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 29
1. Jenis Penelitian ................................................................................................. 29
2. Setting Penelitian.............................................................................................. 30
3. Desain Penelitian .............................................................................................. 30
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 32
1. Observasi ...................................................................................................... 32
2. Wawancara ................................................................................................... 32
5. Instrument Penelitian........................................................................................ 34
6. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 38
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 38
1. Kesalahan Pemakaian Huruf ........................................................................ 38
2. Kesalahan Penulisan Kata ............................................................................ 38
3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca ............................................................... 38
B. Pembahasan ...................................................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Kesalahan Pemakaian Huruf ........................................................................ 43
2. Kesalahan Penulisan Kata ............................................................................ 45
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 49
A. Kesimpulan....................................................................................................... 49
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 49
C. Saran ................................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................. 831
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1 Kartu Data .................................................................................................. 33
Tabel 4. 1 Daftar Judul Karangan Siswa ..................................................................... 38
Tabel 4. 2 Kesalahan Ejaan yang Terdapat pada Karangan Siswa Kelas V SD ......... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Tabel analisis kesalahan data ejaan karangan.......................................... 52
Lampiran 2 Tabel Analisis Data Kesalahan dan Pembelajaran Ejaan pada Karangan
Kelass V ...................................................................................................................... 60
Lampiran 3 Karangan Siswa ....................................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, asumsi penelitian, dan definisi operasional.
1. Latar Belakang
Pada umumnya bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi IV
(2014:116), dinyatakan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang
memiliki suatu makna atau arti dihasilkan oleh alat ucap, digunakan untuk
berinteraksi dalam bersosialisasi dan bahasa merupakan percakapan yang baik, sopan
santun. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan gagasan, ide, pikiran dalam
menyampaikan pendapat. Melalui bahasa setiap orang dapat mengetahui berbagai
macam informasi. Informasi tersebut didapatkan melalui koran, internet, televisi dan
sebagainya. Bahasa memiliki sifat sosial yang dapat dipakai disemua kalangan
masyarakat. Sebagai masyarakat Indonesia, tentu saja Bahasa Indonesia digunakan
sebagai bahasa nasional yang dapat berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.
Bangsa Indonesia sendiri mempunyai berbagai suku dan /budaya. Setiap
daerah di Indonesia memiliki kultur dan bahasa yang berbeda-beda yang menjadi ciri
khasnya masing-masing dalam berkomunikasi. Komunikasi digunakan sebagai alat
kontrol sosial, bertukar pola pikir, berekspresi, membangun karakter dan memberikan
tingkah laku yang baik. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
lisan dan tulisan. Menulis dan membaca termasuk dalam kegiatan komunikasi
tertulis, Sedangkan mendengar dan berbicara adalah kegiatan komunikasi lisan.
Selain itu, bahasa juga berperan penting dalam perkembangan intelektual dan sosial
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sutarno (2008) mengatakan bahwa menulis ialah cara untuk mewujudkan
serta menuangkan ide atau gagasan serta pikiran ke dalam sebuah tulisan. Dalam
dunia pendidikan menulis diperkenalkan kepada siswa agar dapat mengasah
kemampuan dalam penggunaan huruf, tanda baca, dan penulisan kata. Menulis
bertujuan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yang berupa pemindahan
pikiran atau perasaan seseorang. Keterampilan menulis didapatkan dengan cara
berlatih secara bebas dalam tulisan. Salah satunya dalam penulisan karangan.
Karangan merupakan tulisan yang berupa rangkaian kata menjadi sebuah
kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah cerita yang dapat dipahami oleh
pembaca. Dalam menulis sebuah karanganmasih terdapat beberapa permasalahan
yang terjadi, maka dari itu dalam pembuatan karangan harus sesuai dengan PUEBI.
Karangan tersebut berisi infromasi dari pengalaman pribadi, perasaan, atau peristiwa
yang terjadi. Karangan narasi merupakan suatu bentuk perencanaan yang
dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang hasilnya dapat berupa tulisan, artikel,
berita, atau majalah. Dalam penulisan karangan hal yang paling diperhatikan adalah
ejaan.
Ejaan adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana ucapan atau
apa yang dilakukan secara lisan oleh seseorang, kemudian dituliskan dalam bentuk
tulisan (Suyanto,2011). Pada suatu proses belajar, pendidik memperkenalkan
bermacam-macam bentuk ejaan. Ejaan yang digunakan dalam penulisan karangan
narasi meliputi penggunaan huruf, penulisan kata, dan tanda baca.
Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan observasi peneliti
menyimpulkan bahwa siswa kelas V mengalami kesulitan dalam menulis karangan.
Kesulitan tersebut yaitu siswa kurang memahami arahan sebenarnya dari peneliti
sehingga siswa kebingungan dalam menulis karangan yang mengakibatkan struktur
penulisan karangan tidak beraturan. Dengan hambatan yang terjadi peneliti
melakukan analisis untuk mengetahui kesalahan ejaan dalam penulisan karangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan ejaan pada karangan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
seperti pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Berdasarkan
dengan fakta yang terjadi di lapangan, solusi dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian tentang analisis kesalahan bahasa pernah dilakukan oleh Sugina
dengan judul “Analisis Kesalahan Berbahasa Karangan Narasi Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 01 Karangpandan Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2015/2016”. Penelitian ini memiliki tujuan meneliti tentang kesalahan pemilihan
kata/diksi dalam karangan narasi, kesalahan penggunaan ejaan dalam karangan
narasi, dan kesalahan struktur kalimat dalam karangan narasi. Subjek pada penelitian
ini adalah siswa kelas V. Objek pada penelitian ini adalah kesalahan berbahasa yang
meliputi pemilihan kata/diksi, penggunaan ejaan, dan struktur kalimat. Jenis
penelitian adalah kualitatif. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah pada tempat penelitian. Selain itu, objek pada penelitian pun
berbeda, penelitian sebelumnya meneliti tentang pemilihan kata/diksi dan struktur
kalimat sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan hanya meneliti tentang ejaan.
Menurut Bogdan Taylor (melalui Moleong 2009) pendekatan kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dan menurut Denzin
dan Lincoln, menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan melibatkan berbagai metode yang ada. Menurut Denzin
dan Lincoln (2003) penelitian kualitatif merujuk pada aktivitas yang dibentuk oleh
peneliti terhadap dunia sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data
deskriptif yang utuh, sebagai wadah yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka. Segala yang dikumpulkan menjadi kunci terhadap data yang diteliti.
Data tersebut dapat diperoleh dari naskah wawancara dan observasi. Berdasarkan
latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Kesalahan
Ejaan Pada Karangan Siswa Kelas 5 SD”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa kelas V ?
2. Bagaimana kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa kelas V?
3. Bagaimana kesalahan pemakaian tanda baca pada karangan siswa kelas V ?
3. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa SD.
2. Mendeskripsikan kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa SD.
3. Mendeskripsikan kesalahan pemakaian tanda baca dalam karangan siswa SD.
4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
beberapa pihak yaitu :
1. Bagi Guru
Guru dapat lebih memperhatikan media belajar atau strategi pembelajaran
dalam materi ejaan bahasa seperti pemakaian huruf capital, tanda baca dan
penulisan kata yang benar.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat menggunakan pemakaian huruf capital, tanda baca, dan penulisan
kata yang benar.
3. Bagi Peneliti
Sebagai wadah untuk memberikan pengetahuan baru kepada guru dalam
menggunakan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata yang benar dan
berpedoman pada PUEBI.
4. Asumsi Penelitian
1. Hal yang Mendukung Penelitian
Pihak sekolah yaitu guru kelas dan kepala sekolah sangat antusias dan
menerima baik kedatangan saya untuk melakukan penelitian.
2. Hal yang Tidak Mendukung Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pada saat melakukan penelitian, peneliti mendapat kesulitan ketika mencari cara
mendapatkan karangan dari siswa karena pihak sekolah tidak melakukan
pembelajaran tatap muka berhubung sedang pandemi.
3. Definisi Operasional
1. Ejaan
Ejaan adalah aturan yang berkaitan dengan penulisan huruf, penulisan kata, dan
penggunaan tanda baca.
2. Analisis
Analisis adalah suatu proses pemeriksaan terhadap suatu peristiwa dengan cara
menyelidiki dan akhirnya disimpulkan agar dapat menghasilkan pemahaman yang
mudah dimengerti
3. Karangan
Karangan adalah suatu gagasan seseorang yang dicurahkan dalam sebuah tulisan.
4. Analisis Kesalahan Ejaan
Analisis kesalahan ejaan adalah suatu proses pengecekan terhadap kesalahan
dalam menyatakan kata, kallimat, dan sebagainya yang tidak sesuai dengan
pedoman.
5. Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan berbahasa adalah adalah suatu proses pengecekan terhadap
kesalahan dalam penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tata bahasa yang
baik dan benar.
6. PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia )
PUEBI adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur tentang
penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari penggunaan huruf,
penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.
7. Karangan narasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Karangan narasi merupakan suatu cerita yang berisi peristiwa terjadi sesuai
dengan waktu yang jelas atau kronologis cerita bertahap.
8. Menulis
Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dapat berupa bimbingan atau
bakat dari dalam diri.
9. Tanda baca
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan kata atau frase pada
suatu bahasa melainkan sebagai intonasi jeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian pustaka, penelitian relevan, dan
kerangka berpikir. Sebagai berikut penjelasan mengenai landasan teori:
A. Kajian Pustaka
1. Ejaan
Ejaan merupakan tata cara menulis bahasa lisan dalam bahasa Indonesia
dengan huruf latin. Menurut Gantamitreka, (2016:9) Ejaan ialah unsur-unsur secara
lisan (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta
bagaimana penggunaan tanda baca tersebut. Menurut pendapat lain, Suwarna (2014:
10 menyatakan bahwa ejaan adalah keseluruhan sistem dan peraturan penulisan
bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman yang meliputi : 1) lambang fonem yang
disertai dengan huruf-huruf, 2) cara menulis satuan-satuan bentuk kata, 3) cara
menulis kalimat dan penggunaan tanda baca. Berdasarkan beberapa uraian pendapat
di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ejaan adalah tata cara penulisan huruf,
penulisan bentuk kata dan penggunaan tanda baca dalam suatu karangan.
2. Analisis
Menurut Hastuti (2003:29) analisis adalah suatu penyelidikan untuk
menyelesaikan permasalahan, yang kemudian dibahas secara mendalam, mengkritik,
dikomentari, kemudian dievaluasi. Menurut LexyJ. Moleong (2002), analisis data
adalah teknik pengolahan data, mengelompokkan data ke dalam suatu susunan dan
menjadi satu kesatuan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2002:43) adalah : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, duduk perkarannya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaah bagian itu sendiri
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh bagian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
analisis adalah suatu penyelidikan terhadap masalah untuk mengetahui unsur-unsur
permasalahan yang sebenarnya.
3. Karangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,2008), karangan adalah hasil
mengarang: tulisan, cerita, artikel, buah pena. Menurut Suparno (2007:33) karangan
merupakan suatu gagasan yang diungkapkan seseorang dengan berbagai unsur bahasa
seperti: kata, kalimat, dan paragraf. Karangan adalah bahasa tulis yang merupakan
rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya
menjadi sebuah wacana yang dapat dibaca dan dipahami (Keraf, 2010). Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karangan adalah suatu ungkapan
gagasan yang ditulis melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang
yang membacanya.
4. Analisis Kesalahan Berbahasa
Menurut Setyawati (2010), analisis kesalahan berbahasa adalah prosedur kerja
yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa yang meliputi kegiatan
mengumpulkan sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam
sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklarifikasi kesalahan tersebut, dan
mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu. Menurut Ellis dalam Gufron (2015:3)
Analisis Kesalahan Bahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasanya digunakan oleh
para peneliti dan juga guru bahasa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan
berbahasa adalah suatu kesalahan bahasa yang telah di identifikasi dan sudah di
perbaiki sesuai dengan PUEBI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
5. PUEBI
Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah PUEBI. Berikut adalah
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia menurut Badan Pengembangan
Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016.
a. Pemakaian Huruf
1. Huruf Abjad
Huruf Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri dari 26
huruf, yaitu, a, b, c, d, e, f, g, h, I, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y,
dan z.
2. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri atas
lima huruf, yaitu, a, e, i, o, dan u.
3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri
atas 21 huruf, yaitu, b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan
z.
4. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan
dengan gabungan huruf vocal ai, au, ei, dan oi.
Contoh pemakaian dalam kata: autodidak, geiser, dan amboi.
5. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny dan sy masing-masing
melambangkan suatu bunyi konsonan.
Contoh pemakaian dalam kata: khusus, banyak, dan senang.
6. Huruf Kapital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(i) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya: Erik menulis surat.
(ii) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan. Misalnya: Charles Indrawan, Klaudia Mega.
(iii) Huruf kapital dipakai dalam petikan langsung. Misalnya: Wegi
bertanya, “Kapan kamu pulang ?”
(iv) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata, nama,
agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti
untuk Tuhan. Misalnya: Islam, Alquran, Hindu Weda, Kristen,
Alkitab.
(v) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang
mengikuti nama orang. Misalnya: Raden Mas Yogajaya, I
Nyoman Safari.
(vi) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan
dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya:
Selamat dating, Yang Mulia.
(vii) Haruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya: Profesor Supomo, Wakil Presiden Mohammad Hatta.
(viii) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia, suku Dayak,
bahasa Jawa.
(ix) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan
hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya: Hari Paskah, bulan
Juni, hari Sabtu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
(x) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa
sehjarah. Misalnya: Perang Dunia II, Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
(xi) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografis.
Misalnya: Jawa Barat, Jakarta, Selat Lombok, Danau Toba.
(xii) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama
Negara, lembaga, badan organisasi, atau dokumen, kecuali kata
tugas, seperti di, ke, dari, yang, dan untuk.
(xiii) Misalnya: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Republik
Indonesia.
(xiv) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata
(termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku,
karangan, artikel, makalah, serta nama majalah dan surat kabar,
kecuali kata tugas seperti di, ke, dan, dari, yang dan untuk, yang
tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Tulisan itu dimuat
dalam majalah Bahasa dan Sastra.
(xv) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama untuk singkatan
nama, gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya: Sdr. (saudara), S.H.
(sarjana hukum), Prof. (professor).
(xvi) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan
paman serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan. Misalnya: “Silahkan duduk, Pak!”
kata orang itu.
7. Huruf Miring
(i) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,
atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dafar pustaka. Misalnya: Berita pembunuhan seorang wanita muda
itu muncul dari Koran Sindo.
(ii) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Misalnya: Dalam
bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
(iii) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya: Ungkapan bhineka
tunggal ika dijadikan semboyan Negara Indonesia.
(iv) Huruf Tebal
Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang
sudah ditulis miring.
Misalnya: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan tidak terdapat
dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
(v) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian
karangan, seperti judul buku, bab, atau sub bab. Misalnya: 1.1.1
Latar Belakang
b. Penulisan Kata
1. Kata Dasar Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya: Saya pergi ke sekolah.
2. Kata Berimbuhan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)
ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya: gemetar, berjalan
3. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya: adibusana, infrastruktur, proaktif.
4. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara
unsur-unsurnya.
Misalnya: buku-buku, hati-hati, cumi-cumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5. Gabungan Kata
Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, ditulis terpisah.
Misalnya: kambing hitam, orang tua, persegi panjang.
6. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya: anak-istri pejabat, anak istri-pejabat
7. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran.
Misalnya: bertepuk tangan, sebar luaskan
8. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
serangkai.
Misalnya: dilipatgandakan
9. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.
Misalnya: apalagi, perilaku, beasiswa.
10. Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut:
Jika di tengah kata terdapat huruf vocal yang berurutan, pemenggalannya
dilakukan di antara kedua huruf vocal itu.
Misalnya: bu-ah, ma-in
11. Huruf diftong ai, au, ei dan oi tidak dipenggal.
Misalnya: pan-dai, sur-vei
a) Jika ditengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan
huruf konsonan) diantara dua huruf vocal pemenggalannya dilakukan
sebelum huruf konsonan itu.
Misalnya: ba-pak, de-ngan
b) Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan tyang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Misalnya: ap-ril, man-di
c) Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di
antara huruf konsonan yang kedua.
Misalnya: ul-tra, ben-trok.
12. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara bentuk
dasar dan unsur pembentukannya.
Misalnya: di-ambil, mempertanggungjawab-kan, apa-kah
13. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya
itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di
antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada
kata dasar.
Misalnya: biodata bio-data bi-o-da-ta
14. Nama orang yang terdiri dari dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Misalnya: Lagu “Indonesia Raya” diubah oleh Wage Rudolf Supratman.
15. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
Misalnya: Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga
Warsita.
16. Kata Depan
Kata depan seperti di, ke, dan, dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya: Cincin itu terbuat dari emas. Dia mana dia sekarang?
17. Partikel
a) Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya: Apakah yang tersirat dalam surat itu?
b) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Misalnya: Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih
tersedia.
c) Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, ‘mulai’, ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
Misalnya: Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
18. Singkatan dan Akronim
a) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik pada setiap unsur singkatan.
Misalnya: S.Kom. : sarjana komunikasi, H.Hamid: Haji Hamid
b) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap nama lembaga pemerintahan
dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta
nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
c) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri
ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: SD Sekolah Dasar, KTP Kartu Tanda Penduduk
d) Singkatan kata yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama
diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: dll. dan lain-lain, dst. dan seterusnya
e) Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat
menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya: a.n. atas nama, d.a. dengan alamat
f) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata
uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya: cm sentimeter, kg kilogram, Rp rupiah
19. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: BIN Badan Intelejen Negara, LAN Lembaga Administrasi
Negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
20. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya: Kalteng Kalimantan Tengah
21. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku
ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: pemilu pemilihan umum, puskesmas pusat kesehatan
masyarakat.
22. Angka dan Bilangan
Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan
atau nomor. Angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), angka Romawi (I, II,
III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,…)
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian.
Misalnya: mereka menonton film itu sampai dua kali.
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
MIsalnya: Dua pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta
3. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Misalnya: Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.
4. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan
huruf supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 miliar rupiah.
5. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan
waktu serta (b) nilai uang.
Misalnya: 1 tahun, 3 bulan, 5 hari, 1 jam 40 menit.
6. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen,
atau kamar.
Misalnya: Jalan Mekar No. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
7. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya: Matius 16: 3-6
8. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut :
a. Bilangan Utuh. Misalnya: dua puluh (20)
b. Bilangan Pecahan. Misalnya: dua puluh persen (20%)
c. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut:
Misalnya: abad XX abad ke-20 abad kedua puluh.
d. Penulisan angka yang mendapat akhiran –an dilakukan dengan cara
berikut.
Misalnya: uang 5000-an (uang lima ribuan)
e. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam
peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya: Telah diterima uang sebanyak Rp 2.950.000,00 (dua juta
sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit
televisi.
f. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf.
Misalnya: Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 900.500,50
(Sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
g. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan
huruf.
Misalnya: kelapadua, rajaampat.
9. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, -nya
a. Kata gantiku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya: rumahnya sedang diperbaiki.
b. Kata Sandang si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya: toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Penggunaan Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)
i) . Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Misalnya: Ayam itu bertelur.
ii) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
iii) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
iv) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
v) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru),
dan tempat terbit.
vi) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukkan jumlah
2. Tanda Koma (,)
(i) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Misalnya: Telepon seluler, internet, atau computer bukan barang asing
lagi.
(ii) Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti, tetapi
melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya: Ini bukan milik saya, melainkan adik saya.
(iii)Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimatnya.
Misalnya: Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
(iv) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti, oleh karena itu, jadi, dengan demikian, dan
meskipun demikian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Misalnya: Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia
memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
(v) Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya,
wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu,
Dik, atau Nak.
Misalnya: Nak, kapan selesai kuliahmu?
(vi) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat.
Misalnya: Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
(vii) Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dala, daftar pustaka.
Misalnya: Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1.
Jakarta: Pusat Bahasa.
(viii) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar
akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan
nama diri, keluarga atau marga.
Misalnya: Ny. Khadijah, M.A.
(ix) Tanda koma dipakai sebelum angka decimal atau di antar rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya: 27, 2 kg
(x) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau
keterangan aposisi.
Misalnya: Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang
yang belum diolah.
(xi) Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat untuk menghindari salah baca atausalah pengertian.
Misalnya: Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3. Tanda Titik Koma (;)
(i) Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
lain di dalam kalimat majemuk.
Misalnya: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
(ii) Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
pemerincian dalam kalimat yang sudah mengguanakan tanda koma.
Misalnya: Kakak membeli buku dan pensil; baju, celana, dan kaus;
pisang, apel, dan jeruk.
4. Tanda Titik Dua (:)
(i) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan.
Misalnya: Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
(ii) Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
(iii)Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerincian.
Misalnya: Ketua : Ahmad Nijarwan
Sekretaris : Astuti Putri
Bendahara : Bambang Puji
(iv) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya: Ibu :”Bawa koper ini, Nak!”
5. Tanda Hubung (-)
(i) Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal
oleh pergantian baris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Misalnya: Nelayan pesisir pantai itu berhasil membudidaya-kan
rumput laut.
(ii) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Misalnya: anak-anak
(iii)Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun
yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata
yang dieja satu-satu.
Misalnya: 11-12-2019
(iv) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata
atau ungkapan.
Misalnya: ber-evolusi
(v) Tanda hubung dipakai untuk merangkai se- dengan kata berikutnya
yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka dengan –an, kata
angka, angka dengan –an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan
atau kata, dan jabatan rangkap.
Misalnya: se-indonesia, se-jawa timur, hadiah ke-3, tahun 60-an,
mem-PHK-kan, hari-H, Menteri Sekretaris Negara.
(vi) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
Misalnya: ber-pariban (bahasa batak, ‘bersaudara sepupu’)
(vii) Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang
menjadi objek bahasan.
Misalnya: Kata pasca- berasal dari bahasa Sansekerta.
6. Tanda Tanya (?)
(i) Tanda Tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya: Kapan Hari Sumpah Pemuda diperingati?
(ii) Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang diasingkan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya: Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
7. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya: Bayarlah pajak tepat pada waktuya!
8. Tanda Petik (“…”)
(i) Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya: “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
(ii) Tanda petik dipakai umtuk mengapit judul sajak, lagu, film, sonetron,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya: Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
(iii)Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya: Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!
9. Tanda Garis Miring (/)
(i) Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya: tahun ajaran 2012/2013
(ii) Tanda gaaris miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap.
Misalnya: harganya Rp 1.500,00/lembar ‘harganya Rp 1.500,00 setiap
lembar.
(iii)Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan
di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Misalnya: Dia sedang menyelesaikan/h/utangnya di bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Penelitian yang Relevan
Berikut beberapa penelitian relevan dalam penelitian ini adalah: Sugina
(2015/2016) di dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Analisis Kesalahan
Berbahasa Karangan Narasi Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri Karanpandan
Kabupaten Karanganyar”. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan tingkat
keterampilan menulis karangan siswa SD Negeri Karangpandan Kabupaten
Karanganyar. Kesalahan tersebut mencakup: 1) kesalahan pilihan kata (diksi) dalam
karangan narasi siswa, 2) kesalahan penggunaan ejaan dalam karangan narasi siswa,
3) kesalahan struktur kalimat dalam karangan narasi. Objek penelitian ini adalah
karangan siswa SD kelas V. Subjek dari penelitian adalah pemilihan kata (diksi),
penggunaan ejaan, struktur kalimat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
triangulasi, teknik simak dan catat, teknik interaktif, dan teknik sampling. Hasil dari
penelitian ini sebagai berikut: 1) kesalahan penggunaan diksi yang terdapat pada
karangan siswa seperti ketidaktepatan dalam pemilihan kata dalam kalimat,
ketidaklangsungan, atau tidakk tidak ekonomis kata yang dipilih dalam kalimat
sehingga kalimat menjadi tidak efektif. 2) kesalahan pemakaian bahasa Indonesia
dalam bidang ejaan pada penelitian ini, menyangkut beberapa kesalahan seperti
penulisan kata yang tidak sesuai dengan kaidah yang telah disempurnakan,
pemakaian tanda baca, seperti: tanda hubung (-), tanda koma (,), tanda titik (.) dan
pada bidang penulisan huruf ditemukan juga penulisan kata pada huruf dan juga
penulisan huruf kapital. 3) kesalahan struktur kalimat yang dijumpai adalah pada
kesalahan kalimat yang tidak bersubjek dan kalimat tidak berpredikat. Secara
keseluruhan kesalahan yang paling dominan adalah kesalahan kata depan.
Tyas Pitaloka, Iin Purnamasari, Zaenal Arifin (2019) “Analisis Kesalahan
Ejaan pada Penyusunan Teks Deskriptif Sekolah Dasar”. Penelitian ini membahas
kesalahan ejaan pada penyusunan karangan teks deskriptif siswa Sekolah Dasar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan karangan
deskriptif siswa kelas IV Tema Keragaman di Negeriku dibeberapa Sekolah Dasar
Negeri seperti SD Negeri Karangpasar, SD Negeri Kejawan, SD Negeri Tegowanu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Kulon 03, SD Negeri 02 Tegowanu Wetan, dan SD Negeri 03 Tlogorejo. Subjek dari
penelitian ini adalah karangan siswa SD Negeri Karangpasar sebanyak 28 siswa, SD
Negeri Kejawan sebanyak 47 siswa, SD Negeri Tegowanu Kulon 03 sebanyak 26
siswa, SD Negeri 02 Tegowanu Wetan sebanyak 16 siswa, dan SD Negeri 03
Tlogorejo. Kesalahan ejaan yang terdapat pada penelitian mencakup: 1) kesalahan
penulisan huruf kapital, 2) kesalahan penulisan huruf, 3) kesalahan penggunaan tanda
baca. Dari penelitian ini, kesalahan yang paling banyak adalah pada kesalahan
penggunaan huruf kapital.
Berdasarkan kedua penelitian di atas, keduanya saling menganalisis kesalahan
ejaan pada karangan siswa. Kesamaan dari peneltian tersebut menggunakan
penelitian kualitatif dan menganalisis kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan
penggunaan tanda baca. Selain itu, subjek yang diteliti adalah siswa sekolah dasar.
Perbedaan dari kedua penelitian tersebut yaitu peneliti Sugina menganalisis pilihan
kata (diksi) dan struktur kalimat, sedangkan peneliti Tyas Pitaloka, dkk hanya
berfokus pada kesalahan ejaan. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada subjek yang
diteliti ialah kelas IV di salah satu SD Negeri dan kelas V dibeberapa SD Negeri.
Dari kedua penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan dari penelitian yang
telah diamati dan penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada objek
penelitian, subjek penelitian, tempat penelitian, dan jenis karangan.
C. Kerangka Berpikir
Soejono (2004:30) mengutarakan pengertian bahasa, menurutnya bahasa
adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.
Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual dan sosial siswa.
Bahasa sendiri tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, bahasa juga bisa
menunjukkan pribadi seseorang yang akan diidentifikasi melalui perkataan yang
diucapkan. Mata pelajaran bahasa Indonesia sangat berpengaruh terhadap berhasilnya
pencapaian mata pelajaran lainnya. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah mata
pelajaran yang diberikan diseluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
hingga perguruan tinggi. Oemar Hamalik (239:2006) menyatakan pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material
fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan
pembelajaran.
Salah satu materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang dapat diajarkan dan
meningkatkan kemampuan siswa SD adalah menulis karangan. Karangan adalah hasil
perwujudan dari gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh pembaca (Gie dalam Musrifah, 1999). Dalam menulis sebuah
karangan harus memperhatikan penggunaan ejaan. Ejaan adalah kaidah-kaidah cara
menggambarkan bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan tanda baca. Siswa SD kelas V masih sering mengalami
kesulitan pada saat menulis sebuah karangan. Siswa kemudian diminta untuk
membuat karangan yang kemudian karangan tersebut akan dianalisis oleh penliti agar
dapat mengetahui letak kesalahan ejaan karrangan. Analisis kesalahan berbahasa
dapat membantu guru bahasa Indonesia untuk memprogramkan materi yang akan
diajarkan (Rohmadi, 2009). Setelah menganalisis, peneliti akan mengetahui
permasalahan yang ada. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam
meneliti penelitian ini dan berpedoman pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia). Menurut Moleong (2005:11), penelitian deskriptif kualitatif adalah
penelitian yang datanya berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian jenis deskriptif
kualitati dengna judul Analisis Kesalahan Ejaan pada Karangan Siswa Kelas V
Sekolah Dasar. Penelitian ini menghasilkan data deskriptif, yaitu berupa penjabaran
kata-kata tertulis. Peneliti melakukan analisis kesalahan ejaan pada karangan
sebanyak 16 karangan siswa. Ditemukan tiga hasil kesalahan penulisan ejaan, yaitu
kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian
tanda baca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian.
Penelitian ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, desain penelitian, teknik
pengumpulan data, instrument penelitian, dan teknik analisis data.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Bungin (2011:6) menjelakan bahwa penelitian menempatkan posisi yang paling
urgen dalam ilmu pengetahuan, yaitu untuk mengembangkan dan melindunginya dari
kepunahan. Creswell (2008) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai
suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala
sentral. Menurut Strauss dan Corbin (2007:1), penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat, sejarah,
tingkah laku, fungsional organisasi, gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan.
Jenis penelitian yang dipilih peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif. Menurut Sutopo
(2002), jenis-jenis sumber data penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan.
Creswell (2008) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai suatu
pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala
sentral. Penelitian deskriptif kualitatif menurut Bungin (2011:6) menjelakan bahwa
penelitian menempatkan posisi yang paling urgen dalam ilmu pengetahuan, yaitu
untuk mengembangkan dan melindunginya dari kepunahan. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitati karena data dalam penelitian ini berupa kata-kata,
tulisan, atau kalimat bukan angka.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka peneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif dalam menganalisis kesalahan ejaan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Karangan siswa kelas V dan penelitian ini berpedoman sesuai denngan ejaan
dari PUEBI.
2. Setting Penelitian
1) Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 16 siswa kelas V disalah satu SD Negeri yang
ada di Sleman, Yogyakarta. Tahun ajaran 2021/2022.
2) Objek Penelitian
Objek penelitian yang diteliti adalah kesalahan ejaan yang terdapat di dalam
karangan siswa kelas V SD.
3) Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu SD Negeri yang ada di Sleman Yogyakarta.
4) Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 25 Januari 2021.
3. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan bagian yang diperlukan pada saat melakukan
perencanaan penelitian. Desain penelitian bertujuan untuk memberikan solusi
dalam permasalahan yang ada. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif diperoleh dari
pengumpulan data. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Moleong (2008:11) menyatakan bahwa
deskriptif kualitatif data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-
angka. Berikut langkah- langkah prosedur penelitian menurut Moleong:
1. Observasi
Observasi merupakan tahap awal yang dilakukan dalam penelitian. Pada
tahap ini peneliti melakukan observasi atau pengamatan di dalam kelas untuk
mengetahui proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Setelah itu
mengidentifikasi aspek-aspek yang menjadi pusat perhatian yang akan dilakukan
dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan instrumen yang
diperlukan berupa lembar wawancara untuk guru.
3. Mempertajam Fokus dan Perumusan Masalah
Pada tahap ini peneliti berfokus pada siswa kelas V dan peneliti berfokus pada
karangan siswa.
4. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan pelaksanaan (observasi dan
wawancara) yaitu pada tanggal 25 Januari 2021. Peneliti melakukan penelitian
di kelas V. Peneliti langsung terjun ke lapangan tetapi tidak langsung
observasi kepada siswa dikarenakan pada saat itu sekolah tidak melakukan
pembelajaran tatap muka akibat dari masa pandemi. Peneliti meminta bantuan
wali kelas dalam pengumpulan data dengan cara memberikan pekerjaan
rumah kepada siswa dengan membuat sebuah karangan yang disesuaikan
dengan tema yang sedang dipelajari. Peneliti juga melakukan wawancara
kepada wali kelas V berkaitan dengan pemahaman siswa dalam membuat
karangan. Setelah selesai melakukan penelitian, peneliti berpamitan pulang
dan mengucapkan terimakasih kepada guru-guru yang telah bersedia untuk
melakukan penelitian dan akan kembali seminggu kemudian untuk
mengambil data.
5. Analisis
Pada tahap ini peneliti menganalisis karangan siswa yang berkaitan
dengan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca pada
ejaan karangan siswa, termasuk juga data hasil observasi dan wawancara yang
telah dilakukan di SD.
6. Pengecekan Kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dalam tahap pengecekan kesalahan, peneliti melakukan pengecekan
data dengan cara mencatat hasil dari menganalisis karangan siswa yang
berkaitan dengan kesalahan pemakain huruf, penulisan kata, dan pemakaian
tanda baca.
7. Temuan
Temuan adalah tujuan utama dari penelitian kualitatif. Hasil temuan
kemudian ditulis ke dalam table. Di dalam table tersebut terdapat kesalahan
pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
4. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah bagian dari dalam pengumpulan data. Observasi bertujuan
untuk menggambarkan keadaan yang diobservasi. Observasi dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung dengan mengambil peran atau tidak berperan (Spradley
dalam Sutopo, 2006:75). Menurut Bungin (2011:121) mendefinisikan observasi
sebagai suatu proses melakukan pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean
serangkai perilaku.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka peneliti akan menggunakan
observasi secara langsung. Pada observasi pertama peneliti melakukan pengamatan
secara umum seperti kondisi kelas dan kondisi lingkungan. Namun observasi
selanjutnya tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang oleh peneliti
karena terhalang oleh pandemic yang mengakibatkan kegiatan belajar mengajar tidak
dilakukan secara tatap muka. Kemudian peneliti melakukan kerjasama dengan wali
kelas V dalam pengumpulan data. Dengan cara memberikan pekerjaan rumah berupa
membuat sebuah karangan dengan tema yang diberikan oleh wali kelas V.
2. Wawancara
Menurut Moleong (2006) wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tersebut. Peneliti menggunakan wawancara jenis semi terstruktur. Menurut
Koentjroro (2010) wawancara semi terstruktur adalah pertanyaannya terbuka namun
ada batasan tema dan alur di dalam pembicaraan. Dalam wawancara jenis ini jawaban
yang diberikan oleh narasumber tidak dibatasi sehingga narasumber bebas
mengemukakan pendapat selama masih masuk ke dalam konteks pembicaraan.
Selanjutnya peneliti dapat mengembangkan pertanyaannya sesuai dengan alur
pembicaraan dengan kebutuhan. Kemudian hasil wawancara tersebut dapat
disimpulkan menjadi informasi yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
Wawancara biasanya dilakukan di tempat yang nyaman, aman dan bebas dari
kebisingan. Selanjutnya, hasil analisis data tersebut akan dicatat ke dalam kartu data,
disaring, kemudian diklasifikasikan (dikelompokkan). Kartu data tersebut berfungsi
untuk mencatat kesalahan ejaan, sedangkan proses penyaringan untuk menyaring data
yang benar-benar mengandung kesalahan ejaan.
Berikut adalah format kartu data:
Tabel 3. 1 Kartu Data
Kartu Data
05/3/P1/K2 Aku dan saudaraku berangkat ke rumah kakek.
KPHK Kesalahan penulisan huruf kapital
KPK Kesalahan penulisan kata
KPTB Kesalahan penulisan tanda baca
Keterangan:
05/3 : menunjukkan nomor data
P1 : menunjukkan nomor paragraph dalam tulisan
K2 : menunjukkan nomor kalimat dalam paragrap
KPHK : menunjukkan kesalahan penulisan huruf kapital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
KPK : menunjukkan kesalahan penulisan kata
KPTB : menunjukkan pemakaian tanda baca
5. Instrument Penelitian
Miles (1992) mengatakan kehadiran peneliti di lapangan dalam peneliti
kualitatif adalah suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen
penelitian sekaligus pengumpul data. Moelong (2006) menjelaskan yang dimaksud
dengan peneliti sendiri atau manusia sebagai instrumen penelitian adalah peneliti
sekaligus perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsiran data ddan pada
akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya. Menurut Sugiyono (2017) peneliti
sebagai instrumen juga perlu “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap
melakukan penelitian yang langsung terjun ke lapangan.
Menurut Arikunto (2013). Instrument penelitian adalah alat bantu yang
digunakan dalam pengumpulan data. Miles (1992) mengatakan kehadiran peneliti di
lapangan dalam peneliti kualitatif adalah suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak
sebagai instrumen penelitian sekaligus pengumpul data. Moelong (2006) menjelaskan
yang dimaksud dengan peneliti sendiri atau manusia sebagai instrumen penelitian
adalah peneliti sekaligus perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsiran
data ddan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya. Instrument yang
digunakan adalah observasi dan wawancara. Yang dimaksud dengan obrservasi
adalah kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengamati situasi dan kondisi objek
secara langsung. Alat bantu yang digunakan berupa daftar ceklis. Sedangkan
wawancara merupakan proses tanya jawab yang dilakukan peneliti dengan
narasumber untuk memperoleh informasi lebih detail, alat bantu yang digunakan
berupa daftar wawancara. Selain itu, instrument yang digunakan adalah kartu data.
6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif terdapat banyak model rancangan teknik analisis
data. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan
proses pengumpulan data. Tahap analisis data ini dilakukan setelah proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pengumpulan data telah selesai dilakukan. Menurut Singarimbun dan Effendi (dalam
Basrowi & Suwandi, 2008), analisis data kualitatif dilakukan dengan
menginterpretasikan data untuk mencari makna dan implikasinya yang lebih luas
sebagai hasil penelitian.
Kemudian ada juga teknik analisis data kualitatif yang digunakan dalam
penelitian kualitatif yaitu model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles
dan Huberman. Berikut adalah langkah-langkah analisis kualitatif yang
dikembangkan oleh Miles dan Hubermann dalam Rohidi dan Mulyanto, (1992):
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu dengan cara menggunakan teknik wawancara dan
menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Peneliti menggunakan
wawancara dalam pengumpulan data untuk mengetahui informasi yang berkaitan
dengan penelitian. Peneliti juga melakukan observasi untuk mengetahui informasi
yang didapat serta hasil tersebut berdasarkan judul dari penelitian yang peneliti
gunakan.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan data dalam pemilahan data peneliti
menggunakan data yang diperlukan untuk menunjang penelitian yang tidak perlu
tidak peneliti cantumkan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data agar mudah
dimengerti dengan menganalisis letak kesalahan data tersebut, pembenaran data yang
sudah diolah yang dirangkum untuk mengetahui berfokus pada kesalahan yang
diperlukan, dan perubahan data yang masuh kasar yang terlihat dari catatan ditempat
penelitian.
3. Penyajian Data
Data yang telah dipilih atau direduksi kemudian disajikan dalam bentuk
uraian. Uraian tersebut membantu peneliti memahami informasi yang didapat dari
berbagai sumber yang terdapat ditempat penelitian. Uraian data kemudian disusun
dengan melakukan kesimpulan tersebut didapat dari data yang peneliti ambil dari
salah satu SD Negeri yang berada di Sleman Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan penelitian didapat dari hasil yang dilakukan di tempat
penelitian. Dari kesimpulan tersebut dapat diketahui informasi yang digunakan untuk
menjawab dari judul penelitian dan juga rumusan masalah. Kesimpulan juga didapat
dari berbagai sumber berdasarkan data lapangan berdasarkan hasil analisis data.
Kemudian dengan menggunakan metode yang telah ditentukan untuk mengetahui
hasil tersebut bias dinyatakan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini merupakan deskripsi penggunaan ejaan karangan siswa
SD kelas V. Deskripsi tersebut merupakan hasil dari penelitian yang diperoleh dari
tempat penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini akan dipaparkan bagaimana
kesalahan pemakaian huruf dalam sebuah karangan siswa, kesalahan penulisan kata
serta kesaalahan pemakaian tanda baca pada karangan siswa SD kelas V. Siswa yang
diteliti berjumlah 16 anak.
Tabel 4. 1 Daftar Judul Karangan Siswa
No Inisial Judul Karangan
1 Siswa 1 kegiatan saat pandemi
2 Siswa 2 kegiatanku selama pandemi
3 Siswa 3 kegiatanku Sehari-hari selama pandemi
4 Siswa 4 Kegiatanku selama pandemi
5 Siswa 5 liburan korona/covid-19
6 Siswa 6 cerita narasi dipandemi
7 Siswa 7 kegiatan ku masa pandemi
8 Siswa 8 kegiattanku sehari hari saat pandemi
9 Siswa 9 kegiatanku
10 Siswa 10 KEGIATAN KU Saat masa pandemi
11 Siswa 11 Ceritaku saat dirumah aja
12 Siswa 12 Kegiatan Ku Selama Pandemi covid 19
13 Siswa 13 kegiatan ku selama pandemi
14 Siswa 14 Belajar Di Masa Pandemi Covid-19
15 Siswa 15 Kegiatan sehari-hari selama Pandemi
16 Siswa 16 Disaat pandemi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Kesalahan Pemakaian Huruf
Kesalahan ejaan pada karangan terjadi akibat kesalahan pemakaian huruf,
salah satunya adalah kesalahan pemakaian huruf kapital. Kesalahan pemakaian huruf
kapital pada sebuah karangan siswa biasanya terjadi akibat siswa yang kurang paham
dalam penggunaan huruf kapital. Kesalahan tersebut sebagai berikut: (1) kesalahan
huruf dalam penulisan judul karangan, (2) kesalahan huruf dalam penulisan awal
kalimat, (3) kesalahan huruf dalam penulisan nama hari, (4) kesalahan huruf dalam
penulisan nama geografis, (5) kesalahan huruf dalam penulisan ungkapan lain.
2. Kesalahan Penulisan Kata
Kesalahan penulisan kata yang ditemukan adalah penulisan partikel.
Kesalahan penulisan partikel yang ditemukan biasanya partikel -pun. Siswa-siswa
sering kali menulis partikel -pun dirangkai dengan kata sebelumnya. Penulisan
partikel -pun berbeda dengan ketentuan penulisan partikel lainnya seperti -lah, -kah,
dan -tah. Kesalahan penulisan partikel -pun yang dirangkai tersebut diakibatkan
karena kurangnya pemahaman siswa tentang ketentuan menggunaakan partikel.
Selain kesalahan penulisan partikel -pun, masih ada kesalahan penulisan kata
yang sering terjadi anatara lain: (1) kurang huruf, (2) kata depan, (3) penulisan huruf,
(4) kata ulang. Kesalahan ini akan terus terjadi jika guru tidak memberikan penjelasan
yang benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca
Kesalahan penggunaan ejaan tanda baca yang ditemukan dalam karangan
siswa SD, masih banyak siswa yang belum dapat menggunakan tanda baca dengan
benar. Kesalahan tanda baca tersebut terdiri atas: (1) kesalahan tanda titik pada akhir
kalimat, (2) kesalahan tanda baca koma, (3) kesalahan tanda hubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan ketiga penjelasan di atas kemudian peneliti akan membuat table rincian
jumlah kesalahan ejaan yang terjadi pada karangan siswa kelas V SD. Kesalahan
ejaan tersebut meliputi penggunaan huruf, penulisan kata dan penggunaan tanda baca.
Tabel 4. 2 Kesalahan Ejaan yang Terdapat pada Karangan Siswa Kelas V SD
No. Judul
Kesalahan
Aspek kesalahan Contoh data Jumlah
kesalahan
dalam
karangan
siswa kelas
V
Jumlah siswa
yang
melakukan
kesalahan
1 1. Kesalahan
pemakaian
huruf
Judul karangan pandemi 27 14
Awal kalimat aku 39 10
Nama hari rabu 2 1
Nama Geografis cina 2 1
Ungkapan lain mas 2 1
Jumlah KPHP 72
22 2. Kesalahan
Penulisan
Kata
Kurang huruf adah 16 6
Kata depan disekolah 20 6
Penulisan huruf magerip 5 7
Kata ulang laki2 2 4
Jumlah KPK 43
3 3. Kesalahan
Pemakaian
Tanda
Baca
Tanda Hubung Selain
belajar, aku
juga
mempu(-)ny-
i hewan
peliharaan
yaitu
bebera(-)p-
10 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
a burung
dara.
Tanda Titik Aku merasa
tidak senang
belajar di
rumah(.)
32 10
Tanda Koma Pada hari itu
tidak keluar
untuk main(,)
tetapi untuk
membeli
makan
karena ibu
saya tidak
memasak.
8 7
Jumlah KPTB 50
Total Kesalahan 165
Dari tabel di atas menunjukkan kesalahan ejaan pada karangan siswa kelas V.
Pada kesalahan penggunaan huruf terdapat 5 kategori kesalahan, kesalahan terbanyak
yang dialami siswa terdapat pada kesalahan awal kalimat sebanyak 39 kesalahan.
Pada kesalahan penulisan kata terdapat 4 kategori kesalahan, kesalahan terbanyak
yang dialami siswa terdapat pada kata depan sebanyak 20 kesalahan. Pada kesalahan
pemakaian tanda baca terdapat 3 kategori kesalahan, kesalahan terbanyak yang
dialami siswa terdapat pada tanda titik sebanyak 32 kesalahan. Dari penjelasan di atas
kemudian peneliti akan membuat diagram presentase kesalahan penggunaan huruf,
kesalahan penulisan kata, dan kesalahan penggunaan tanda baca sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4.1 Diagram Kesalahan Pemakaian Huruf
Pada diagram di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan huruf
terbanyak pada aspek kesalahan awal kalimat yaitu 54% dan 3% untuk aspek
kesalahan nama hari pada ejaan karangan siswa kelas V. Selain presentase kesalahan
fawal kalimat dan nama hari, ada aspek kesalahan penggunaan huruf lainnya yaitu:
kesalahan judul karangan 37%, nama geografis 3%, dan ungkapan lain 3%.
4.2 Diagram Kesalahan Penulisan Kata
Pada diagram presentase di atas, kesalahan penulisan kata terdapat aspek
kesalahan sebagai berikut: kurang huruf 37%, kata depan 46%, penulisan huruf 12%,
dan kata ulang 5%. Presentase terbanyak terdapat pada aspek kesalahan penulisan
kata depan yaitu 46%, dan presentase yang jumlahnya paling sedikit yaitu terdapat
pada aspek kata ulang 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4.3 Diagram Kesalahan Pemakaian Tanda Baca
Pada diagram presentase di atas, menunjukkan kesalahan pemakaian tanda
baca pada karangan siswa kelas V. Pada diagram presentase dapat dilihat bahwa
dalam kesalahan pemakaian tanda hubung sebanyak 20%, tanda titik 64%, dan tanda
koma 16%.
4.4 Diagram Kesalahan Ejaan pada Karangan
Pada gambar diagram di atas terdapat hasil keseluruhan kesalahan ejaan pada
karangan siswa kelas V. Pada presentase di atas terdapat kesalahan pemakaian hururf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sebanyak 44%, kesalahan penuliiisan kata sebanyak 26%, dan kesalahan pemakaian
tanda baca sebanyak 30%.
B. Pembahasan
1. Kesalahan Pemakaian Huruf
Di dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang kesalahan ejaan.
Penelitian ini dilakukan di salah satu SD Negeri yang berada di Sleman, Yogyakarta.
Beberapa kesalahan ejaan tersebut adalah kesalahan pemakaian huruf, kesalahan
penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca. Subjek data dari penelitian
adalah siswa kelas V SD yang berjumlah 16 siswa. Objek penelitian ini adalah
kesalahan ejaan yang terdapat pada karangan siswa. Jenis karangan yang dapat dibuat
oleh siswa kelas tinggi adalah karangan narasi. Menurut Keraf (2010: 135) karangan
narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang
dijalin serta dirangkai menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam kesatuan waktu.
Pada bagian pertama ini peneliti akan membahas mengenai hasil tentang
kesalahan pemakaian huruf. Contoh dari kesalahan pemakaian huruf adalah dalam
pemakaian huruf kapital. Kesalahan pemakaian huruf kapital yang terdapat pada
karangan tersebut adalah kesalahan penulisan huruf kapital pada penulisan judul
karangan, kesalahan penulisan huruf kapital pada awal kalimat, kesalahan penulisan
huruf kapital pada nama hari, kesalahan penulisan huruf kapital pada nama geografis,
dan kesalahan penulisan huruf kapital pada ungkapan lain. Kesalahan yang terjadi
dalam pemakaian huruf pada ejaan karangan dikarenakan masih ada siswa yang
belum mengerti tentang pemakaian huruf. Dari data pada tabel kesalahan ejaan yang
terdapat pada karangan siswa kelas V SD terdapat 72 kesalahan pemakaian huruf
kapital dengan presentase 44%. Dari data tersebut kemudian peneliti akan
menganalisis karangan berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan tanda baca (KBBI 2008). Terdapat 5 kesalahan dalam
pemakaian huruf seperti yang sudah disebutkan di atas. Lima kesalahan tersebut
terdiri dari: (1) kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan judul karangan ada 27
kesalahan dengan presentase 37% dari 15 siswa yang mengalami kesalahan, salah
satu contohnya: pandemi. (2) kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan awal
kalimat ada 39 kesalahan dengan presentase 54% dari 10 siswa yang mengalami
kesalahan, salah satu contohnya: aku. (3) kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan
nama hari ada 2 kesalahan dengan presentase 3% dari 1 siswa yang mengalami
kesalahan, salah satu contohnya: rabu. (4) kesalahan pemakaian huruf dalam
penulisan nama geografis ada 2 kesalahan dengan presentase 3% dari 1 siswa yang
mengalami kesalahan, salah satu contohnya: cina. (5) kesalahan pemakaian huruf
dalam penulisan ungkapan lain ada 2 kesalahan dengan presentase 3% dari 1 siswa
yang mengalami kesalahan, salah satu contohnya: mas.
Hasil dari analisis pemakaian huruf ini berjumlah 72 kesalahan pemakaian
huruf dalam karangan siswa. Kesalahan yang terbanyak ditemukan pada kesalahan
pemakaian huruf dalam penulisan awal kalimat sebanyak 39 kesalahan dengan
presentase 54%. Sesuai dengan PUEBI, terdapat beberapa pedoman penulisan
pemakaian huruf salah satunya penulisan pemakaian huruf kapital pada awal kalimat.
Salah satu contoh pemakaian huruf kapital sebagai huruf pertama pada awal kalimat,
misalnya: Saya pergi ke kebun.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berperan penting pada kemampuan berbahasa
anak karena di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia anak akan belajar membaca dan
menulis. Seperti yang dikatakan oleh (Resmini 2006), tujuan dari pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah meningkatkan komunikasi siswa dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dari data analisis kesalahan pemakaian huruf di atas, dapat diketahui bahwa
siswa belum memahami bagaimana penulisan pemakain huruf yang benar dalam
menulis sebuah karangan. Terdapat 72 kesalahan pemakaian huruf yang diperoleh
peneliti dari 16 siswa. Dalam penulisan ejaan karangan pemakaian huruf siswa masih
mengalami kesulitan dalam menempatkan huruf kapital yang tepat dalam menulis
sebuah karangan.
2. Kesalahan Penulisan Kata
Dalam penelitian ini siswa membuat sebuah karangan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI, 2008), karangan adalah hasil mengarang, tulisan, cerita,
artikel, dan buah pena. Mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian
kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksudkan
oleh pengarang; sedangkan hasil dari kegiatan mengarang biasa disebut dengan
karangan (Widyamartya dalam Musrifah, 1999). Subjek data penelitian adalah data
hasil karangan siswa, yang berjumlah enam belas orang di salah satu SD Negeri yang
berada di Sleman, Yogyakarta. Peneliti menganalisis karangan siswa agar
memperoleh data yang diperlukan. Peneliti menganalisis karangan siswa dengan
menggunakan pedoman, pedoman yang digunakan adalah PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia) tentang Penulisan Kata. Dalam KBBI (1993), analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui
keadaan yang sebenar-benarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antar-bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan.
Pada tabel kesalahan ejaan yang terdapat pada karangan siswa kelas V SD
terdapat 43 kesalahan penulisan kata. Selain kesalahan pemakaian huruf ada juga
kesalahan penulisan kata dalam ejaan karangan. Kesalahan yang sering terjadi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
penulisan kata, misalnya kata ganti ku. Siswa sering kali menuliskan kata ganti ku
tidak serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Hal ini terjadi karena kurang
pahamnya siswa pada ketentuan dalam menggunakan kata ganti.
Pada bagian kedua ini peneliti akan membahas tentang hasil analisis
kesalahan penulisan kata. Peneliti menemukan 4 macam kesalahan penulisan kata,
yang terdiri dari: (1) kesalahan penulisan kata dalam kurang huruf ada 16 kesalahan
dengan presentase 37% dari 6 siswa, contohnya: adah yang seharusnya adalah. (2)
kesalahan penulisan kata dalam kata depan ada 20 kesalahan dengan presentase 46%
dari 7 siswa, contohnya: disekolah yang seharusnya ditulis di sekolah. (3) kesalahan
penulisan kata dalam penulisan huruf ada 5 kesalahan dengan presentase 12% dari 4
siswa, contohnya: magerip yang seharusnya ditulis magrib. (4) Kesalahan penulisan
kata dalam kata ulang ada 2 kesalahan dengan presentase 5% dari satu siswa,
contohnya: laki2 yang harusnya ditulis laki-laki. Hasil dari analisis kesalahan
penulisan kata berjumlah 43 kesalahan penulisan kata.
Dari pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa masih ada siswa yang
mengalami kesulitan penulisan kata dalam ejaan karangan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dan sebagainya) dalam tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda
baca (KBBI, 2008). Siswa masih ada menggunakan bahasa daerah atau bahasa gaul
pada era sekarang pada karangan. Kesalahan-kesalahan tersebut akan sering terulang,
guru harus lebih banyak memberikan penjelasan ketentuan penulisan kata yang benar
kepada siswa.
Guru memiliki peran penting dalam pelaksanaan tugasnya guna meningkatkan
hasil belajar siswa di setiap pembelajaran berlangsung. Yolandasari (2020)
mengatakan bahwa Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat 4 keterampilan,
yaitu baca, tulis, bicara, dan menyimak. Maka dari itu, guru juga harus kreatif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
mengolah pembelajaran di kelas agar siswa mampu menagnkap materi yang
disampaikan.
3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca
Pada bagian ini peneliti akan membahas tentang kesalahan pemakaian tanda
baca. Data diperoleh dari hasil penelitian. Subjek dari data adalah hasil dari karangan
siswa SD kelas V, yang berjumlah enam belas orang. Pada tabel kesalahan ejaan yang
terdapat pada karangan siswa kelas V terdiri dari 50 kesalahan pemakaian tanda baca.
Tarigan (1990) menjelaskan bahwa keterampilan berbahasa terdiri dari empat
keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Selain kesalahan pemakaian huruf dan
kesalahan penulisan kata ada juga kesalahan pemakaian tanda baca dalam ejaan
karangan. Setelah melakukan analisis terhadap karangan siswa kelas V SD, peneliti
menemukan 3 macam kesalahan pemakaian tanda baca, yaitu tanda hubung, tanda
titik, dan tanda koma.
Dalam menganalisis karangan peneliti masih menggunakan pedoman yang
sama, yaitu PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Di dalam PUEBI
terdapat 15 macam pemakaian tanda baca, tetapi di dalam penelitian ini peneliti
hanya menemukan 3 macam kesalahan pemakaian tanda baca. Kesalahan tersebut
sebagai berikut: (1) kesalahan pemakaian tanda hubung ada 10 kesalahan dengan
presentase 20% dari 4 siswa yang mengalami kesalahan, contohnya: Selain belajar,
aku juga mempu(-)nyai hewan peliharaan yaitu bebera(-)pa burung dara. (2)
kesalahan pemakaian tanda titk ada 32 kesalahan dengan presentase 64% dari 10
siswa yang mengalami kesalahan, contohnya: Aku merasa tidak senang belajardi
rumah(.). (3) kesalahan pemakaian tanda koma ada 8 kesalahan dengan presentase
16% dari 7 siswa yang mengalami kesalahan, contohnya: Pada hari itu tidak keluar
untuk main(,)tetapi untuk membeli makanan karena ibu saya tidak memasak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Dari hasil analisis kesalahan pemakaian tanda baca, dapat diketahui bahwa
masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis pemakaian tanda baca
sebuah ejaan karangan. Kesalahan terbanyak terletak pada pemakaian tanda titik yang
berjumlah 32 kesalahan dengan presentase 64%. Tanda titik (.) merupakan salah satu
pemakaian tanda yang terdapat dalam PUEBI. Salah satu poin dari tanda titiik adalah
digunakan pada akhir kalimat pernyataan. Contohnya: Buku itu sudah dijual.
Berdasarkan dari uraian pembahasan tentang kesalahan pemakaian huruf,
kesalahan penulisan kata, dan kesalahan pemakaian tanda baca dapat diketahui
terdapat kesalahan pemakaian huruf sebanyak 72 kesalahan dengan presentase 44%,
kesalahan penulisan kata sebanyak 43 dengan presentase 26%, dan kesalahan
pemakaian tanda baca sebanyak 50 kesalahan dengan presentase 30%. Banyak faktor
yang menyebabkan kesalahan yang dialami siswa, yaitu masih ada siswa yang belum
paham penggunaan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
Selain itu, guru tidak menggunakan metode yang tepat saat memberikan materi
pelajaran sehingga siswa cepat bosan dan pada akhirnya mereka tidak mampu
memahami materi yang diajarkan (Darmastuti, 2009).
Terdapat beberapa peran guru dalam pembelajaran yang dikemukan oleh
Moon yaitu: 1) guru sebagai perancang pembelajaran, 2) guru sebagai pengelola
pembelajaran, 3) guru sebagai pengarah pembelajaran, 4) guru sebagai evaluator, 5)
guru sebagai konselor (Hamzah, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan ejaan pada karangan siswa
kelas V dengan menggunakan metode kualitatif dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesalahan pemakain huruf kapital pada karangan siswa SD kelas V
ditemukan sebagai berikut: (a) kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan
judul karangan, (b) kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan awal
kalimat, (c) kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan nama hari, (d)
kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan nama geografis, dan (e)
kesalahan pemakain huruf dalam penulisan ungkapan lain.
2. Kesalahan penulisam kata pada karangan siswa SD kelas V ditemukan
sebagai berikut: (a) kurang huruf, (b) kata depan, (c) penulisan huruf, (d) kata
ulang.
3. Kesalahan pemakaian tanda baca pada karangan siswa SD kelas V ditemukan
sebagai berikut: (a) kesalahan pemakaian tanda hubung, (b) kesalahan
pemakaian tanda titik, (c) kesalahan pemakaian tanda koma.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah, dari 16 karangan yang terkumpul, terdapat
satu karangan yang tulisannya sulit untuk dibaca sehingga membuat peneliti sulit
untuk menganalisis karangan tersebut.
C. Saran
Saran penelitian ini adalah pada penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti
menyiapkan karangan lebih dari jumlah yang dibutuhkan agar dapat menjadi
cadangan ketika ada karangan yang tulisannya sulit untuk dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Matthew, B., Miles dan Huberman, A. Michael.(1992). Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
Damastuti, Rini. (2009). Media Relations: Konsep, Strategi dan Aplikasi.
Yogyakarta: Andi.
Hastuti, Sri. (2003). Permasalahan dalam Bahasa Indonesia. Semarang: Intan.
Hastuti, Sri. (1989). Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:
PT Mitra Gama Widya.
Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Kholifah, Siti dan Suyadnya, I Wayan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif
Berbagi Pengalaman dan Lapangan. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
NS, Sutarno. (2008). Menulis yang Efektif. Jakarta: IKAPI.
Pangestu Rini, Widhi dan Sahari, Sutrisno. (2018). Pemahaman Penggunaan Ejaan
Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Siswa Sekolah Dasar. Kediri:
UNP.
Pitaloka, Tyas, dkk. (2019). Analisis Kesalahan Ejaan Pada Penyusunan Karangan
Teks Deskriptif Sekolah Dasar. Semarang: Universitas PGRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Rohmadi, Muhammad, dkk. (2009). Morfologi Telaah Morfen dan Kata. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugina. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa Karangan Narasi Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 01 Karangpandan. Karanganyar: UPT Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan.
Setyawati, Nanik. (2010). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Tarigan, Henry. (1990). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun Pusat Bahasa Depniknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pusta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lampiran 1 Tabel analisis kesalahan data ejaan karangan
Siswa Analisis Kesalahan Ejaan pada Siswa Kelas V
Pemakaian Huruf Penulisan Kata Tanda Baca
1 kegiatanku, pandemic beri badah, adah
kesalahan
Kegiatanku : 2 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
Kesalahan
beri badah : 1 kesalahan
adah : 1 kesalahan
Tidak ada kesalahan
2 kegiatanku, pandemic membatu, bermai, karna,
sapai, sabil, menugu,
magerip, solat
Tanda titik (.)
Kesalahan
kegiatanku : 1 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
Kesalahan
membatu : 1 kesalahan
bermai : 2 kesalahan
karna : 1 kesalahan
sapai : 1 kesalahan
sabil : 1 kesalahan
menugu : 1 kesalahan
magerip : 1 kesalahan
solat : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda titik (.) : 4 kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3 kegiatanku, pandemi, aku, setelah Tanda titik (.)
Kesalahan
kegiatanku : 1 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
aku : 1 kesalahan
setelah : 2 kesalahan
Tidak ada kesalahan Kesalahan
Tanda titik (.) : 4 kesalahan
4 pandemi, aku Rutim
Kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
aku : 1 kesalahan
Kesalahan
Rutim : 1 kesalahan
Tidak ada kesalahan
5 liburan, korona, covid, akupun, aku, ketika tdk, tanggan, buah-buah,
buguru, utuk
Tanda titik (.)
Tanda koma (,)
Kesalahan
liburan : 1 kesalahan
korona : 1 kesalahan
covid : 1 kesalahan
akupun : 3 kesalahan
aku : 2 kesalahan
ketika : 1 kesalahan
Kesalahan
tdk : 1 kesalahan
tanggan : 1 kesalahan
buah-buah : 1 kesalahan
buguru : 1 kesalahan
utuk : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda titik (.) : 1 kesalahan
Tanda koma (,) : 1
kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
6 cerita, narasi, pandemi, aku, Dan ilang, sekola, teria Tanda titik (.)
Kesalahan
cerita : 1 kesalahan
narasi : 1 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
aku : 6 kesalahan
Dan : 2 kesalahan
Kesalahan
ilang : 1 kesalahan
sekola : 1 kesalahan
teria : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda titik (.) : 8 kesalahan
7 kegiatanku, pandemi, Diam, diRumah, Tetapi,
Aku, Rutin, Dan, Tugas, Berkerumun,
Dimasa, Rumah
Supermarket, menger jakan Tanda titik (.)
Tanda koma (,)
Kesalahan
kegiatanku : 2 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
Diam : 1 kesalahan
diRumah : 1 kesalahan
Rumah : 1 kesalahan
Tetapi : 1 kesalahan
Aku : 5 kesalahan
Rutin : 1 kesalahan
Kesalahan
Supermarket : 1 kesalahan
Menger jakan : 1 kesalahan
Tanda titik (.) : 1 kesalahan
Tanda koma (,) : 1
kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dan : 4 kesalahan
Tugaas : 1 kesalahan
Berkerumun : 1 kesalahan
Dimasa : 1 kesalahan
8 kegiatanku, sehari-hari, pandemi, saat, Aku,
Higienis, setelah
Pademi, hansanitaizer,
menungu, solat
Tanda titik (.)
Tanda koma (,)
Kesalahan
kegiatanku : 1 kesalahan
sehari-hari : 1 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
saat : 3 kesalahan
Aku : 3 kesalahan
Higienis : 1 kesalahan
setelah : 1 kesalahan
Kesalahan
Pademi : 1 kesalahan
Hansanitaizer : 1 kesalahan
Menungu : 1 kesalahan
Solat : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda tititk (.) : 5
kesalahan
Tanda koma (,) : 2
kesalahan
9 kegiatanku, ketika, sekian Haya, menyap
Kesalahan
kegiatanku : 1 kesalahan
Kesalahan
Haya : 1 kesalahan
Tidak ada kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
ketika : 2 kesalahan
sekian : 1 kesalahan
Menyap : 1 kesalahan
10 Saat, pandemi, Hari, lalu, Beberapa, Menit,
Saya, setelah, Makanannya, Jam, Melihat
Karna, orang2, cucitangan,
laki2
Tanda titik (.)
Tanda koma (,)
Kesalahan
Saat : 1 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
Hari : 1 kesalahan
lalu : 1 kesalahan
Beberapa : 1 kesalahan
Menit : 1 kesalahan
Saya : 1 kesalahan
setelah : 1 kesalahan
Makanannya : 1 kesalahan
Jam : 1 kesalahan
Melihat : 1 kesalahan
Kesalahan
Karna : 1 kesalahan
Orang2 : 1 kesalahan
Cucitangan : 1 kesalahan
Laki2 : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda titik (.) : 2 kesalahan
Tanda koma : 1 kesalahan
11 rumah, rabu, jumat Jum’at, sodara, terimakasih
Kesalahan
rumah : 1 kesalahan
Kesalahan
Jum’at : 1 kesalahan
Tidak ada kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
rabu : 1 kesalahan
jumat : 1 kesalahan
Sodara : 1 kesalahan
Terimakasih : 1 kesalahan
12 Selama, covid 19, Kita Perakarya, selaim, dirumah,
berahir, Aamiin
Tanda koma (,)
Tanda hubung (-)
Kesalahan
Selama : 1 kesalahan
covid 19 : 1 kesalahan
Kita : 1 kesalahan
Kesalahan
Perakarya : 1 kesalahan
Selaim : 1 kesalahan
Dirumah : 1 kesalahan
Berahir : 1 kesalahan
Aamiin : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda koma (,) : 1
kesalahan
Tanda hubung (-) : 2
kesalahan
13 Kegiatanku, pandemic, setelah, aku Didalam Tanda titik (.)
Tanda koma (,)
Kesalahan
kegiatanku : 2 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
setelah : 1 kesalahan
aku : 1 kesalahan
Kesalahan
Didalam : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda titik (.) : 2 kesalahan
Tanda koma : 1 kesalahan
14 Di, Dan, wuhan, cina, mas, jajak Diadakanya, bis Tanda titik (.)
Tanda koma (,)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kesalahan
Di : 1 kesalahan
Dan : 1 kesalahan
wuhan : 1 kesalahan
cina : 1 kesalahan
mas : 1 kesalahan
jajak : 1 kesalahan
Kesalahan
Diadakanya : 1 kesalahan
Bis : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda titik (.) : 1 kesalahan
Tanda koma (,) : 1
kesalahan
15 sehari-hari, Selama, sejak, pandemi,
disamping, satu, kami, bu, hari, guruku,
selain, inilah
Perivat, sat, adiku Tanda titik (.)
Tanda koma (,)
Tanda hubung (-)
Kesalahan
sehari-hari : 1 kesalahan
Selama : 1 kesalahan
sejak : 1 kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
disamping : 1 kesalahan
satu : 1 kesalahan
kami : 1 kesalahan
bu : 1 kesalahan
Kesalahan
Perivat : 1 kesalahan
Sat : 1 kesalahan
Adiku : 1 kesalahan
Kesalahan
Tanda titik (.) : 4 kesalahan
Tanda koma (,) : 1
kesalahan
Tanda hubung (-) : 5
kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
hari : 1 kesalahan
guruku : 1 kesalahan
selain : 1 kesalahan
inilah : 1 kesalahan
16 Pandemic Menjalaninnya Tanda hubung (-)
Kesalahan
pandemi : 1 kesalahan
Kesalahan
Menjalaninnya : 1 kesalahan
Tanda hubung (-) : 2
kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 2 Tabel Analisis Data Kesalahan dan Pembelajaran Ejaan pada Karangan Kelass V
No Kode
Data
Kalimat Pembetulan Analisis Kesalahan Ket
KPH
K
KPK KPT
B
1 05/1/J kegiatanku saat pandemic Kegiatanku saat Pandemi
2 05/1/P1/K
1
kegiatan ku saat pandemi adalah
bermain di dalam rumah bersama
adik dan belajar beri badah juga
menonton TV.
Kegiatanku saat pandemi adalah bermain
di dalam rumah bersama adik dan belajar
beribadah juga menonton TV.
3 05/1/P1/K
2
kegiatan ku selanjutnya adah
membantu ibu dan merapikan
kamarku.
Kegiatanku selanjutnya adalah
membantu ibu dan merapikan kamarku.
4 05/2/J kegiatanku selama pandemic Kegiatanku selama Pandemi
5 05/2/P1/K
1
Pada hari Senin aku di beri tugas
oleh guruku lalu ku selesai
mengerjakan tugas ku lalu aku
membatu ibuku untuk memasak
makan siang.
Pada hari Senin, aku diberi tugas oleh
guruku. Lalu ku selesai mengerjakan
tugasku lalu, aku membantu ibuku untuk
memasak makan siang.
6 05/2/P1/K Selesai makan aku bermain bersama Selesai makan aku bermain bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2 teman-temanku didepan rumah. teman-temanku di depan rumah.
7 05/2/P2/K
1
Setelah pulang bermai aku cuci kaki
dan cuci tangan lalu aku mandi
karna aku mengaji pada jam 4 sore
sapai jam 5
Setelah pulang bermain, aku cuci kaki dan
cuci tangan lalu aku mandi karena aku
mengaji pada jam 4 sore sampai jam 5.
8 05/2/P2/K
2
Aku selesai mengaji lalu aku bermain
bersama teman sabil menugu solat
magerip di sana aku bermai bersama
Aku selesai mengaji, lalu aku bermain
bersama teman sambil menunggu sholat
magrib, di sana aku bermain bersama.
9 05/3/J kegiatanku Sehari-hari selama
pandemic
Kegiatanku Sehari-hari selama Pandemi
10 05/3/P1/K
1
Setiap hari aku selalu bangun pagi
lalu aku menjalankan kewajiban ku
yaitu sholat subuh
Setiap hari aku selalu bangun pagi lalu aku
menjalankan kewajibanku yaitu sholat
subuh.
11 05/3/P1/K
2
setelah selesai sholat subuh aku
langsung mandi dan bergegas untuk
belajar
Setelah selesai sholat subuh, aku langsung
mandi dan bergegas untuk belajar.
12 05/3/P1/K
3
aku belajar dirumah karena sekarang
sedang ada pandemi covid-19.
Aku belajar di rumah karena sekarang
sedang ada pandemi Covid-19.
13 05/3/P2/K Setelah selesai belajar aku pun Setelah selesai belajar aku pun merapikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1 merapikan tempat belajarku tempat belajarku.
14 05/3/P1/K
2
setelah itu aku bermain di halaman
rumah
Setelah itu, aku bermain di halaman
rumah.
15 05/3/P2/K
3
aku bermain egrang setelah bermain
egrang aku pun masuk rumah dan
aku pun langsung istirahat.
Aku bermain egrang, setelah bermain
egrang aku pun masuk rumah dan aku pun
langsung istirahat.
16 05/4/J Kegiatanku selama pandemic Kegiatanku selama Pandemi
17 05/4/P1/K
1
Kegiatanku setiap pagi hari yaitu
berjemur selama 15/20 menit.
(tidak ada pembetulan)
18 05/4/P1/K
2
aku berjemur bersama ibu, ayah,
nenek, kakek, dan simbah.
Aku berjemur bersama ibu, ayah, nenek,
dan kakek. (simbah sebutan nenek dan
kakek dalam bahasa Jawa)
19 05/4/P1/K
3
Kita selalu berjemur bersama. (tidak ada pembetulan)
20 05/4/P1/K
4
Tak hanya rajin berjemur saja, aku
dan keluargaku juga rutim minum
vitamin agar daya tahan tubuh
terjaga.
Tak hanya rajin berjemur saja, aku dan
keluargaku juga rutin minum vitamin agar
daya tahan tubuh terjaga.
21 05/4/P2/K Kita juga selalu makan makanan (tidak ada pemebtulan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1 yang bersih dan sehat.
22 05/4/P2/K
2
Tak lupa juga sebelum dan sesudah
makan kami mencuci tangan dengan
sabun/Handsanitizer.
Tak lupa juga sebelum dan sesudah makan,
kami mencuci tangan dengan
sabun/handsanitizer.
23 05/4/P2/K
3
Keluargaku juga saling mengingatkan
jika ingin Keluar rumah jangan lupa
menggunakan masker.
Keluargaku juga saling mengingatkan jika
ingin keluar rumah jangan lupa
menggunakan masker.
24 05/5/J liburan korona/ covid-19 Liburan Korona/ Covid-19
25 05/5/P1/K
1
Pada liburan korona itu aku selalu
membantu Ibuku mengerjakan tugas
rumah seperti menyapu, masak Dan
sebagainya
Pada liburan korona itu, aku selalu
membantu ibuku mengerjakan tugas
rumah, seperti menyapu, masak, dan
sebagainya.
26 05/5/P1K
2
akupun tdk lupa mengerjakan tugas
dr buguru maupun bapak guru.
Aku pun tidak lupa mengerjakan tugas
dari Bu guru maupun Bapak guru.
27 05/5/P1/K
3
liburan korona itu akupun tdk lupa
utuk selalu cuci tangan pakai sabun.
Liburan korona itu aku pun tidak lupa
untuk selalu cuci tangan pakai sabun.
28 05/5/P1/K
4
Jika keluar rumah aku tdk lupa
memakai masker.
Jika keluar rumah aku tidak lupa memakai
masker.
29 05/5/P1/K Setiap 5 atau 3 hr aku mencuci Setiap 5 atau 3 hari sekali, aku mencuci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5 maskerku agar tetap bersih. maskerku agar tetap bersih.
30 05/5/P2/K
1
aku pun juga mengikuti 3M yaitu
memakai masker, menjaga jarak,
mencuci tangan.
Aku pun juga mengikuti 3M, yaitu
memakai masker, menjaga jarak, dan
mencuci tangan.
31 05/5/P2/K
2
akupun tdk lupa untuk memakan
makanan yg sehat seperti sayur dan
buah-buah.
Aku pun tidak lupa untuk memakan
makanan yang sehat, seperti sayur dan
buah-buahan.
32 05/5/P2/K
3
aku selalu menghindari dr mkn yang
tdk sehat seperti ciki-ciki maupun
makanan lainnya.
Aku selalu menghindari dari makanan
yang tidak sehat seperti ciki-ciki maupun
makanan lainnya.
33 05/5/P2/K
4
ketika keluar rumah aku tdk lupa
menjaga jarak 1 m pd orang-orang
sekitar ku.
Ketika keluar rumah aku tidak lupa
menjaga jarak 1 m pada orang-orang
sekitarku.
34 05/6/J cerita narasi di pandemic Cerita Narasi di Pandemi
35 05/6/P1/K
1
aku merasa tidak senang belajar
dirumah
Aku merasa tidak senang belajar di
rumah.
36 05/6/P1/K
2
aku mau sekolah disekolah dan
pandemi ini cepat ilang
Aku mau sekolah di sekolah dan pandemi
ini cepat hilang.
37 05/6/P1/K aku selalu belajar dirumh walau Aku selalu belajar di rumah walaupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3 pun nggak Belajar disekolah tidak belajar di sekolah.
38 05/6/P2/K
1
dan semoga dimasa pandemi covid-
19 cepat hilang dan aku bisa belajar
disekolah lagi, dan bisa ketemu
teman-teman di sekolah.
Dan semoga dimasa pandemi Covid-19
cepat hilang dan aku bisa belajar di
sekolah lagi, dan bisa ketemu teman-
teman di sekolah.
39 05/6/P3/K
1
aku tetap semangat dengan belajar
online tetap semangat ya semuanya.
Aku tetap semangat dengan belajar online,
tetap semangat ya semuanya.
40 05/6/P3/K
2
aku juga senang belajar dirumah. Aku juga senang belajar di rumah.
41 05/6/P3/K
3
Aaku kangen dengan sekola, teman-
teman, dan guru-guru yang disekolah
Aku kangen dengan sekolah, teman-teman,
dan guru-guru yang di sekolah.
42 05/6/P4/K
1
aku tidak tau kapan belajar disekolah
lagi dan bermain sama temen-temen
sekolah dan semangat ya untuk guru-
guru
Aku tidak tau kapan belajar di sekolah lagi
dan bermain sama teman-teman sekolah
dan semangat ya untuk guru-guru.
43 05/6/P4/K
2
aku berteria kasih dengan guru-guru
yang telah mengararku dimasa
pandemi ini
Aku berterima kasih dengan guru-guru
yang telah mengajarku dimasa pandemi
ini.
44 05/6/P4/K Tetap semangat ya aku harus Tetap semangat ya, aku harus semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3 semangat juga juga.
45 05/7/J kegiatan ku masa pandemic Kegiatanku masa Pandemi
46 05/7/P1/K
1
Kegiatan ku waktu pandemi Diam
dirumah saja tetapi walaupun masa
pandemi Aku tetap berolahraga Rutin
dan Berjemur setiap pagi biar sehat
tetap vit dan tidak gampang sakit
Kegiatanku waktu pandemi diam di
rumah saja, walaupun masa pandemi aku
tetap berolahraga rutin dan berjemur setiap
pagi biar sehat tetap fit dan tidak gampang
sakit.
47 05/7/P1/K
2
Jadi Aku berolah raga dan berjemur. Jadi, aku berolahraga dan berjemur.
48 05/7/P2/K
1
Aku tidak cuma berolahraga dan
berjemur aku juga tetap mengerjakan
tugas dari ibu guru/ pak guru
Aku tidak Cuma berolahraga dan berjemur,
aku juga tetap mengerjakan tugas dari Ibu
guru/ Pak guru.
49 05/7/P2/K
2
Aku Dimasa pandemi aku harus
berceria tidak cemberut dan kalau
Aku keluar Rumah aku tidak
Berkerumun kalau ke Supermarket
cari yang tidak berkerumun.
Aku dimasa pandemi harus berceria tidak
cemberut, dan kalau aku keluar rumah aku
tidak berkerumun dan kalau ke
Supermarket cari yang tidak berkerumun.
50 05/8/J kegiatanku sehari-sehari saat
pandemic
Kegiatanku Sehari-hari saat Pandemi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
51 05/8/P1/K
1
Pada saat pandemi covid-19 saat itu
aku main di kebun dekat rumah
Pada saat pandemi Covid-19, saat itu aku
main di kebun dekat rumah.
52 05/8/P1/K
2
Saat itu aku disuruh pakai masker
jika tidak membawa masker disuruh
pulang dulu mengambil masker
Saat itu, aku disuruh pakai masker jika
tidak membawa masker, aku disuruh
pulang dulu mengambil masker.
53 05/8/P1/K
3
Saat itu aku mau jajan saat itulah Aku
disuruh pakai Hansanitaizer agar
Higienis dan tidak terpapar virus
covid-19.
Saat itu aku mau jajan, dan saat itulah aku
disuruh pakai handsanitizer agar higienis
dan tidak terpapar virus Covid-19.
54 05/8P2/K
1
Setelah Aku jajan aku ke kebun lagi
untuk sepak bola
Setelah aku jajan, aku ke kebun lagi untuk
bermain sepak bola.
55 05/8/P2/K
2
saat sepak bola Aku membagi tim
terlebih dahulu 5 vs 5 lalu aku
bermain bola sampai selesai
Saat sepak bola aku membagi tim terlebih
dahulu 5 vs 5, lalu aku bermain bola
sampai selesai.
56 05/8/P2/K
3
setelah itu Aku pulang ke rumah lalu
menungu keringatnya hilang
Setelah itu, aku pulang ke rumah lalu
menunggu keringatnya hilang.
57 05/8/P2/K
4
setelah itu aku mandi dan solat
magrib di masjid.
Setelah itu, aku mandi dan sholat magrib
di masjid.
58 05/9/J Kegiatanku Kegiatanku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
59 05/9/P1/K
1
ketika saya dirumah saya melakukan
kegiatan seperti mencuci piring,
menyap, mengepel, dan lain-lain.
Ketika saya di rumah saya melakukan
kegiatan, seperti mencuci piring,
menyapu, mengepel, dan lain-lain.
60 05/9/P1/K
2
Saya tidak pernah keluar rumah saat
awal pandemi.
(tidak ada pembetulan)
61 05/9/P1/K
3
ketika dirumah saya haya bermain
dengan saudara saya.
Ketika di rumah, saya hanya bermain
dengan saudara saya.
62 05/9/P2/K
1
Saya selalu berdoa agar korona bisa
menghilang agar saya bisa sekolah
lagi.
(tidak ada pembetulan)
63 05/9/P2/K
2
Saya bosan karena saya dirumah
hanya bisa belajar online terus.
Saya bosan karena saya di rumah hanya
bisa belajar online terus.
64 05/9/P3/K
1
Semoga aja bulan besok bisa sekolah
lagi karena saya bosan dirumah.
Sekian terima kasih.
Semoga saja bulan depan bisa sekolah
lagi karena saya bosan di rumah, sekian
terima kasih.
65 05/10/J KEGIATAN KU Saat masa
pandemic
Kegiatanku saat Masa Pandemi
66 05/10/P1/
K1
Pada Hari itu aku tidak keluar untuk
main tetapi untuk membeli Makan
Pada hari itu tidak keluar untuk main,
tetapi untuk membeli makan karena ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
karna ibu saya tidak memasak saya tidak memasak.
67 05/10/P1/
K2
Sebelum saya keluar saya membawa
hand sanitizer dan memakai masker
lalu saya berangkat dengan kakak
saya untuk membeli makan.
Sebelum saya keluar, saya membawa hand
sanitizer dan memakai masker lalu saya
berangkat dengan kakak saya untuk
membeli makan.
68 05/10/P2/
K1
Setelah Beberapa menit saya sampai
dan menjaga jarak dengan orang2
disekitar saya sejauh 1 meter
Setelah beberapa menit saya sampai dan
menjaga jarak dengan orang-orang di
sekitar saya sejauh 1 meter.
69 05/10/P2/
K2
setelah mengambil Makanannya dari
toko saya dan kakak saya memakan
sanitizer
Setelah mengambil makanannya dari toko,
saya dan kakak saya memakai hand
sanitizer.
70 05/10/P2/
K3
setelah saya sampai rumah saya cuci
tangan menggunakan sabun.
Setelah saya sampai rumah, saya cuci
tangan menggunakan sabun.
71 05/10/P3/
K1
Beberapa Jam saya bermain di rumah
dengan kakak laki2 saya yaitu
bermain UNO.
Beberapa jam saya bermain di rumah
dengan kakak laki-laki saya yaitu bermain
UNO.
72 05/10/P3/
K2
Setelah itu saya Melihat TV dan
itulah ceritaku
Setelah itu saya melihat TV dan itulah
ceritaku.
73 05/11/J Ceritaku saat di rumah aja Ceritaku saat di Rumah saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
74 05/11/P1/
K1
Pada saat pandemi Covid-19 aku
tidak berangkat ke sekolah, tapi aku
belajar daring dari rumah.
Pada saat pandemi Covid-19 aku tidak
berangkat ke sekolah, tetapi aku belajar
daring dari rumah.
75 05/11/P1/
K2
Setiap hari selalu ada tugas dari guru. -
76 05/11/P1/
K3
Aku bangun tidur langsung
mengerjakan tugas, setelah tugas
selesa aku langsung les, tetapi lesnya
tidak setiap hari hanya hari rabu dan
jum’at saja.
Aku bangun tidur langsung mengerjakan
tugas, setelah tugas selesai aku langsung
les, tetapi lesnya tidak setiap hari hanya
hari Rabu Jumat saja.
77 05/11/P2/
K1
Setiap hari kegiatanku seperti itu
saja.
-
78 05/11/P2/
K2
Ketika tidak ada les aku bermain
bersama sodara dan temanku, kami
bermain sepeda dll.
Ketika tidak les aku bermain bersama
saudara dan temanku, kami bermain
sepeda dll.
79 05/11/P2/
K3
Sehabis bermain aku mandi, lalu
malamnya aku membaca buku
Sehabis bermain aku mandi, lalu
malamnya aku membaca buku.
80 05/11/P2/
K3
setelah membaca buku aku bermain
hp sebentar dan setelah aku bermain
Setelah membaca buku aku bermain hp
sebentar dan setelah aku bermain hp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
hp akupun tidur sambil
mendengarkan musik dari hp.
akupun tidur sambil mendengarkan musik
dari hp.
81 05/12/J Kegiatan ku Selama Pandemi covid-
19
Kegiatanku selama Pandemi Covid-19
82 05/12/P1/
K1
Sudah lama rasanya kita semua tidak
merasakan suasana seperti dulu,
banyak kegiatan yang dibatasi selama
pandemi covid-19 ini
Sudah lama rasanya kita semua tidak
merasakan suasana seperti dulu, banyak
kegiatan yang dibatasi selama pandemi
Covid-19 ini
83 05/12/P1/
K2
kita tidak bisa bersekolah seperti
biasa, bermain sesuka hati dll.
Kita tidak bisa bersekolah seperti biasa,
bermain sesuka hati dll.
84 05/12/P2/
K3
Untuk itu kita semua harus
menyikapi keadaan ini dengan
bersabar dan harus patuh pada
peraturan perotokol kesehatan yang
sudah diatur oleh pemerintah.
Untuk itu, kita semua harus menyikapi
keadaan ini dengan bersabar dan harus
patuh pada peraturan protokol kesehatan
yang sudah diatur oleh pemerintah.
85 05/12/P3/
K1
Dengan keadaan seperti ini kegiatan
saya banyak dilakukan dirumah saja
seperti mengerjakan tugas yang
diberikan sekolah, membantu ibu
Dengan keadaan seperti ini kegiatan saya
banyak dilakukan di rumah saja seperti
mengerjakan tugas yang diberikan sekolah,
membantu ibu di rumah, kadang juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dirumah, kadang juga membuat
perakarya seperti menggambar,
membuat kerajinan tangan untuk
kamar saya, membuat selaim.
membuat perakarya seperti menggambar,
membuat kerajinan tangan untuk kamar
saya, membuat slime.
86 05/12/P3/
K2
Semua dilakukan dirumah agar tidak
jenuh dan selalu senang
melakukannya.
Semua dilakukan di rumah agar tidak
jenuh dan selalu senang melakukannya.
87 05/12/P3/
K3
Semoga pandemi covid-19 ini bisa
cepat berakhir dan kita semua
diberikan kesehatan serta bisa
melakukan aktivitas seperti dulu lagi
Aamiin
Semoga pandemi Covid-19 ini bisa cepat
berakhir dan kita semua diberikan
kesehatan serta bisa melakukan aktivitas
seperti dulu lagi, amin.
88 05/13/J kegiatan ku selama pandemic Kegiatanku selama Pandemi
89 05/13/P1/
K1
kegiatanku adalah bermain didalam
rumah bersama adik dan belajar
bersama adik setiap pagi
Kegiatanku adalah bermain di dalam
rumah bersama adik dan belajar bersama
adik setiap pagi.
90 05/13/P1/
K2
Setelah belajar aku menonton TV
bersama dan makan, membantu ibu
membersihkan rumah dan kamar.
Setelah belajar, aku menonton TV bersama
dan makan, membantu ibu membersihkan
rumah dan kamar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
91 05/13/P1/
K3
setelah itu aku mandi dan anti baju. Setelah itu aku mandi dan ganti baju.
92 05/13/P1/
K4
Aku bersama adikku menonton TV
bersama lagi menonton acara kartun
Aku dan adikku menonton TV bersama
lagi menonton acara kartun.
93 05/14/J Belajar Di Masa Pandemi Covid-19 Belajar di Masa Pandemi Covid-19
94 05/14/P1/
K1
Baru saat ini saya belajar daring dari
rumah Dan ini yang pertama kali bagi
saya belajar di tengah-tengah adanya
virus-19 atau virus corona.
Baru saat ini saya belajar daring dari
rumah dan ini yang pertama kali bagi saya
belajar di tengah-tengah adanya virus-19
atau Virus Corona.
95 05/14/P1/
K2
Virus corona ditemukan pertama kali
di wuhan cina dan menyebar ke
seluruhan dunia.
Virus corona ditemukan pertama kali di
Wuhan Cina dan menyebar ke seluruh
dunia.
96 05/14/P2/
K1
Belajar daring ini dimulai sejak
adanya penyebaran virus corona dari
bulan Maret pertengahan sampai saat
ini.
Belajar daring ini dimulai sejak adanya
penyebaran Virus Corona dari bulan Maret
pertengahan sampai saat ini.
97 05/14/P2/
K2
Semua tugas belajar melalui daring. -
98 05/14/P2/ Saya sebagai siswa merasa belajarnya Saya sebagai siswa merasa belajarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
K3 kurang, apalagi dari pelajaran itu
tidak adanya penjelasan dari bapak
ibu guru yang mengampu mata
pelajarannya.
kurang, apalagi dari pelajaran itu tidak
adanya penjelasan dari bapak dan ibu guru
yang mengampu mata pelajarannya.
99 05/14/P2/
K4
Sehingga tidak dapat ilmu secara luas
dan cara berpikir juga kurang luas
karena dengan adanya virus corona
semua kehidupan jadi berubah.
Sehingga tidak dapat ilmu secara luas dan
cara berpikir juga kurang luas karena
dengan adanya Virus Corona semua
kehidupan jadi berubah.
100 05/14/P3/
K1
Karena dengan adanya virus corona
semua kehidupan jadi berubah, yang
awalnya diadakanya lockdown
kemudian PSBB juga PPKM.
Karena dengan adanya Virus Corona
semua kehidupan jadi berubah, yang
awalnya diadakannya lockdown
kemudian PSBB juga PPKM.
101 05/14/P3/
K2
Semua warga harus melaksanakan
3M yaitu, mencuci tangan pakai
sabun, memakai masker, dan
menjaga jarak atau di singkat “Cita
mas jajak”.
Semua warga harus melaksanakan 3M
yaitu, mencuci tangan pakai sabun,
memakai masker, dan menjaga jarak atau
di singkat “Cita Mas Jajak”.
102 05/14/P3/
K3
Itu semua dijalani adanya kehidupan
baru atau new normal semoga Allah
Itu semua dijalani adanya kehidupan baru
atau new normal semoga Allah SWT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
SWT segera melenyapkan virus
corona dari muka bumi ini dan kita
bis hidup dengan normal kembali
Amin.
segera melenyapkan Virus Corona dari
muka bumi ini dan kita bis hidup dengan
normal kembali, Amin.
103 05/15/J Kegiatan sehari-hari selama Pandemi Kegiatan Sehari-hari selama Pandemi
104 05/15/P1/
K1
sejak pandemi terjadi kegiatan
sekolahku terhenti.
Sejak pandemi terjadi kegiatan sekolahku
terhenti.
105 05/15/P1/
K2
kami semua belajar dari Rumah
secara online dengan bimbingan dari
guru dan orangtua.
Kami semua belajar dari rumah secara
online dengan bimbingan dari guru dan
orang tua.
106 05/15/P2/
K1
disamping belajar online setiap Pagi
aku dan adikku belajar dengan guru
perivat.
Di samping belajar online, setiap pagi aku
dan adikku belajar dengan guru privat.
107 05/15/P2/
K2
guruku bernama bu hari, beliau
sangat baik.
Guruku bernama Bu Hari, beliau sangat
baik.
108 05/15/P2/
K3
kami juga belajar mengaji Kami juga belajar mengaji.
109 05/15/P3/
K1
Selain belajar, aku juga mempunyai
hewa Peliharana yaitu beberapa
Selain belajar, aku juga mempunyai hewan
peliharaan yaitu beberapa burung dara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
burung dara.
110 05/15/P3/
K2
Burung dara ku berjumlah 9 pasang. Burung daraku berjumlah 9 pasang
111 05/15/P3/
K3
sat yang Paling kusuk adalah saat
memberi makan jagung.
Satu yang paling kusuka adalah saat
memberi makan jagung.
112 05/15/P3/
K4
aku dan adiku sangat menyayangi
burung dara
Aku dan adiku sangat menyayangi burung
dara.
113 05/16/J Disaat pandemic Disaat Pandemi
114 05/16/P1/
K1
Disaat pandemi Covid-19 Aku sedih
karena pandemi covid-19
menyebabkan tidak bisa masuk
sekolah.
Disaat pandemi Covid-19, aku sedih
karena pandemi Covid-19 menyebabkan
tidak bisa masuk sekolah.
115 05/16/P1/
K2
Semua pelajaran sekolah diganti
menggunakan daring tetapi aku harus
mematuhi protokol kesehatan.
Semua pelajaran sekolah diganti
menggunakan daring, tetapi aku harus
mematuhi protokol kesehatan.
116 05/16/P1/
K2
Setiap hari aku menerima tugas dari
bapak guru dan aku langsung
mengerjakannya.
-
117 05/16/P1/ Setelah itu aku biasanya bermain Setelah itu, aku biasanya bermain tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
K3 tetapi karena adanya Covid 19 aku
menggantinya dengan bersih-bersih
rumah.
karena adanya Covid-19 aku
menggantinya dengan bersih-bersih rumah.
118 05/16/P1/
K4
Walau ini tidak seperti biasa aku
harus tetap menjalaninnya.
Walau ini tidak seperti biasa aku harus
tetap menjalaninya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 3 Karangan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Antonia Evita merupakan putri kedua dari Bapak Antonius
Akhun dan Ibu Mariatha Tatik. Terlahir sebagai anak kedua
dari 3 orang bersaudara. Lahir di Pontianak 27 Juni 1998.
Peneliti menyelesaikan TK di TK Kartika Pontianak. Kemudian
menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri No 28 Serengkah
Kanan. Selanjutnya menyelesaikan Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Pangudi Luhur St. Alquino
Tumbang Titi dan Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 01 Tumbang
Titi. Pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan dengan mengambil Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma. Peneliti menulis skripsi ini dengan
judul” Analisis Kesalahan Ejaan Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI