analisis kepuasan pelanggan dan loyalitas...
TRANSCRIPT
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN
DEALER NISSAN CABANG PAJAJARAN BOGOR
Oleh
INTAN ISMAWATI
H24086056
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN
DEALER NISSAN CABANG PAJAJARAN BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
INTAN ISMAWATI
H24086056
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor
Nama : Intan Ismawati NIM : H24086056
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec NIP . 19581122198503 1 002
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus:
RINGKASAN
INTAN ISMAWATI - H24086056 Analisis Kepuasan dan loyalitas Pelanggan Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor. Di Bawah Bimbingan MA’MUN SARMA. Transportasi merupakan salah satu industri jasa yang berperan dalam pembangunan ekonomi negara. Kebutuhan transportasi dalam aktifitas masyarakat untuk menghubungkan dari satu wilayah ke wilayah lainnya sebagai bagian dalam kegiatan pengangkutan dan perdagangan. Perkembangan perusahaan ritel otomotif yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Terlebih lagi dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan, konsumen sekarang ini cenderung lebih individualis dan menuntut sesuatu hal yang lebih bersifat pribadi atau personal. PT. Nissan Motor Indonesia salah satu perusahaan otomotif yang menawarkan jenis mobil kepada pelanggan dengan harga terjangkau serta fasilitas mobil yang sesuai permintaan pelanggan. Dikarenakan persaingan di sektor otomotif yang semakin meningkat, salah satu dealer resmi yang hanya dimiliki Nissan di satu kota yaitu dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor. Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor sejak berdirinya bulan juli 2009 penjualan meningkat dan respon pelanggan juga positif, perlu diimbangi dengan pelayanan jasa yang maksimal juga.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik pelanggan dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor, menganalisis tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor, mengidentifikasi tingkat loyalitas pelanggan, menganalisa hubungan antara karakteristik pelanggan dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor dengan tingkat kepuasan. Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan teknik Purposive Sampling dengan responden sebanyak 100 orang.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui karakteristik pelanggan dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor sebagian besar pelanggan berjenis kelamin laki-laki sebesar (52%) dengan mayoritas responden rentang usia 26 - 35 tahun sebesar 75%. Pekerjaan pelanggan mayoritas sebagai pegawai swasta dengan nilai sebesar 46% dengan pendidikan terakhir pelanggan 75% adalah Strata-1. Pendapatan per bulan pelanggan rata-rata Rp.3.100.000–Rp.5.000.000 atau sebesar 66%.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil nilai kepuasan pelanggan melalui metode Customer Satisfaction Index senilai 69,60 berada pada range 0,66 – 0,80 yang berarti sejauh ini pelayanan yang dilakukan dealer Nissan Cabang Pajajaran telah memuaskan pelanggannya. Didapatkan juga hasil analisa melalui metode Importance Performance Analysis yaitu atribut prioritas utama (pada kuadran A) yang perlu diperbaiki adalah kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer, jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan, pelayanan jasa dealer yang sesuai prosedur yang ditentukan. Sedangkan atribut yang tersebar pada kuadran B (pertahankan prestasi) menurut pelanggan adalah atribut pengetahuan wiraniaga & customer relation dalam hal pelayanan, penataan display dan ketersediaan brosur di dealer, kemampuan dealer dalam meyelesaikan masalah dengan cepat, kemampuan dealer dalam menanggapi permasalahan yang
timbul. Atribut yang terdapat pada kuadran C (prioritas rendah) antara lain Dealer Nissan Pajajaran merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat, lokasi yang mudah dijangkau, petugas dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat. Sedangkan atribut yang tersebar pada kuadran D (berlebihan) antara lain kepekaan petugas dalam menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan, dealer Nissan Pajajaran bertanggung jawab terhadap keterlambatan pelayanan jasa kepada pelanggan, kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum , petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu, kemampuan petugas dealer dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, kerapihan dan kedisiplinan karyawan dealer Nissan Pajajaran. Berdasarkan Uji Korelasi Chi Square didapatkan hasil bahwa hanya karakteristik pelanggan yang memiliki hubungan yang nyata antara karakteristik jenis kelamin terhadap tingkat kepuasan pelanggan.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 Juni 1983. Penulis
merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan H. Ismail Thahir dan
Hj. Euis Tuti Budiarti.
Pendidikan formal dimulai pada tahun 1989 di Sekolah Dasar Negeri
Panaragan 01 Kota Bogor dan lulus pada tahun 1995. Pada tahun yang sama
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Kota Bogor dan
lulus tahun 1998. Selanjutnya penulis melanjutkan Sekolah Menengah Atas di
SMU Plus YPHB Bogor dan lulus pada tahun 2001.
Setelah lulus dari SMU, penulis bekerja dan selain menjadi pegawai
swasta penulis juga pada tahun 2005 melanjutkan kuliah di Diploma III
Manajemen Perbankan dan Keuangan di Akademi Manajemen Kesatuan (AMK)
Bogor dan lulus pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008 penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata -1 di Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor. Sejak tahun 2008 penulis bekerja di Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Pegadaian selama 1 tahun sebagai kasir status karyawan kontrak,
kemudian sejak tahun 2010 penulis sampai sekarang bekerja di PT. Indomobil
Trada Nasional, Bogor, perusahaan ritel yang memasarkan produk mobil merek
Nissan sebagai Customer Relation Officer (CRO) sampai sekarang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadirat ALLAH
SWT karena atas rahmatnya dan karunia-Nya, skripsi ini berjudul “ Analisis
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Dealer Nissan Pajajaran Bogor” dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun tidak hanya sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) tapi juga sebagai ajang
bagi penulis untuk menuangkan ide dan pemikiran yang berkaitan dengan bidang
keilmuan yang telah ditempuh.
Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak
akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran dari
semua pihak yang terkait. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis
dengan segala kerendahan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang sangat membantu kelancaran penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih sangat
banyak kekurangan dalam penyusunan dikarenakan keterbatasan pengetahuan
serta pengalaman penulis. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
mengharapkan saran, kritik, dan segala bentuk pengarahan dari semua pihak untuk
perbaikan skripsi penelitian ini.
Bogor, Mei 2013
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan doa kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar. Penyelesaian
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan moril dan materil, motivasi, semangat, do’a
dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan waktu luang untuk bimbingan, motivasi yang besar dan
saran mengenai penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM dan ibu Farida Ratna Dewi, SE. MM
Selaku dosen penguji yang telah bersedia menjadi penguji dan memberikan
saran serta kritik yang membangun bagi penulis.
3. Pihak Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor khususnya kepada Bapak Dudy
Rudyana selaku Kepala Cabang Nissan Pajajaran Bogor dan Bapak Khaona
Rachman selaku Human Resource & General Affair yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian dan membantu selama penelitian
sampai penyelesaian skripsi ini.
4. Ayahanda Hj. Ismail Thahir dan Ibunda Hj. Euis Tuti Budiarti tercinta atas
doa dan motivasi yang tak pernah berakhir. Dan juga kepada kedua mertuaku
yang selalu menjadi pacuan diri untuk semangat menyelesaikan skripsi ini.
5. Suamiku tercinta Vidi Effendi (Apih), jagoan kecilku Kalavi Alif Effendi
(Kal) & putri kecilku Almira Nailah Effendi (Nay), terima kasih atas cinta,
pengorbanan, pengertian dan doa yang kalian berikan. Persembahan skripsi ini
buat kalian keluarga kecilku, I Love u All.
6. Kakak-kakaku tersayang yang selalu memberikan motivasi dan semangat yang
tiada hentinya.
7. Teman-teman Ekstensi Manajemen, mas Yuldas, Vinha atas dukungan dan
bantuannya dalam proses penyusunan skripsi ini.
8. Bu Zakiyah dan Mba Fitri selaku staff Sekretariat Sarjana Alih Jenis
Manajemen atas motivasi dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh responden atau pelanggan Nissan Cabang Pajajaran yang telah banyak
membantu berpartisipasi dalam penelitian ini.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan
kritik dan masukan dalam penulisan ini agar tidak terulang lagi. Semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP …………………………………………………….. ...... iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………….. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ... vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… .. ix
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… .. x
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… .. xi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1 1.2 Perumusan Masalah ………………………………………………… 5 1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………… 6 1.4 Kegunaan Penelitian ……………………………………………….. 6 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………….. 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jasa ……………………………………………………………… ..... 7 2.2 Layanan …………………………………………………………….. 7 2.3 Pelanggan …………………………………………………………… 8 2.3.1 Perilaku Pelanggan …………………………………………. 10 2.4 Kepuasan Pelanggan ……………………………………………….. 10 2.5 Dimensi Mutu Pelayanan Jasa ……………………………………….11 2.6 Loyalitas Pelanggan ………………………………………………… 13 2.7 Karakteristik Pelanggan …………………………………………….. 14 2.8 Uji Validitas ………………………………………………………… 14 2.9 Uji Realibilitas ……………………………………………………… 15 2.10 Tabulasi Deskriptif …………………………………………………. 15 2.11 Importance Performance Analysis …………………………………. 16 2.12 Customer Satisfaction Index ……………………………………….. 17 2.13 Uji Chi Square ……………………………………………………… 17
2.14 Penelitian Terdahulu ……………………………………………… .. 18
II. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………... 21 3.2 Lokasi dan Waktu penelitian ……………………………………… . 23 3.3 Jenis dan Sumber Data ……………………………………………… 23 3.4 Metode Pengambilan Data ………………………………………….. 23 3.5 Penyusunan dan Uji Kuesioner …………………………………… .. 24 3.5.1 Uji Validitas ………………………………………………… 24 3.5.2 Uji Reliabilitas ……………………………………………… 25 3.6 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ……………………….. 26
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan …………………………………........ 33 4.2 Visi, Misi Dan Motto Perusahaan ………………………………… .. 35 4.3 Proses Pelayanan Jasa Nissan ………………………………………. 36 4.4 Struktur Organisasi Dealer Nissan Pajajaran ……………………….. 37 4.5 Karakteristik Responden ……………………………………………. 40 4.5.1 Jenis Kelamin Responden ………………………………… .. 41 4.5.2 Usia Responden …………………………………………….. 42 4.5.3 Pendidikan Responden ……………………………………… 43 4.5.4 Pekerjaan Responden ………………………………………. 43 4.5.5 Rata-rata pendapatan per bulan …………………………… .. 44 4.5.6 Type kendaraan yang dibeli ………………………………… 44
4.6 Penilaian tingkat kepentingan pelayanan dealer Nissan Pajajaran … 45 4.7 Penilaian tingkat kinerja pelayanan dealer Nissan Pajajaran ………. 46 4.8 Tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja .. 49 4.9 Urutan prioritas atribut dimensi kualitas jasa pelayanan dealer …… 50 4.10 Analisa strategi untuk meningkatkabn kepuasan pelanggan dengan Menggunakan Importance Performance Analysis (IPA)…………… 51 4.11 Analisis tingkat kepuasan Customer Satisfaction Index (CSI) ……… 57 4.12 Loyalitas Responden ……………………………………………….. 58 4.13 Uji korelasi Chi Square …………………………………………….. 59 4.14 Implikasi Manajerial ……………………………………………… .. 60
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ……………………………………………………………… ...... 63 2. Saran ……………………………………………………………………… ..... 64
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… ..... 66
LAMPIRAN ……………………………………………………………………...68
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor menurut jenis tahun 1987 – 2011 ……………………………………………………… 1
2. Data penjualan merek mobil di Indonesia 2012 ………………… 2 3. Nilai korelasi uji validitas kuesioner ……………………………… 25 4. Penilaian responden berdasarkan tingkat kepentingan …………… 45 5. Penilaian responden berdasarkan tingkat kinerja ………………… 47 6. Tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja.. 49 7. Urutan prioritas …………………………………………………. 50 8. Analisis tingkat kepuasan CSI (Customer Satifaction Index) …… 57 9. Data loyalitas responden ………………………………………… 58
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Perkembangan penjualan mobil periode juli 2009- oktober 2012 Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor ……………………………. 4 2. Kerangka pemikiran penelitian…………………………………….. 22
3. Penjabaran diagram kartesius………………………………………… 29 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin………………… 41
5. Karakteristik responden berdasarkan usia responden........................ 42 6. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan responden ………… 42 7. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan responden…………… 43 8. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan responden………… 44
9. Karakteristik responden berdasarkan tipe kendaraan yang dibeli …….. 44 10. Diagram kartesius IPA ……………………………..………………… 52
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner penelitian ......................................................................... 68 2. Uji validitas dan reliabilitas ……………………………………….. 72 3. Struktur Organisasi Dealer Nissan Cabang Pajajaran ....................... 76 4. Dokumentasi……………………………………………………….. 77 5. Hasil perhitungan Chi Square ………………………………………. 79
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Transportasi merupakan salah satu industri jasa yang berperan dalam
pembangunan ekonomi negara. Kebutuhan transportasi dalam aktifitas
masyarakat untuk menghubungkan dari satu wilayah ke wilayah lainnya
sebagai bagian dalam kegiatan pengangkutan dan perdagangan. Jenis
transportasi terdiri dari darat, laut, dan udara.
Transportasi darat mendominasi karena akses yang mudah dan biaya
terjangkau, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah yang akan
terbebani apabila menggunakan transportasi udara untuk menempuh
perjalanan jarak jauh maupun dekat. Menurut Badan Pusat Statistik
Perkembangan jumlah kendaraan bermotor menurut jenis tahun 1987-2011
berdasarkan jenis adalah mobil berpenumpang, bis, truk, sepeda motor
mengalami peningkatan. Hal ini seperti terlihat pada Tabel 2.
Tabel. 1 Perkembangan jumlah kendaraan bermotor menurut jenis tahun 1987 - 2011 (dalam jutaan)
Tahun Mobil
Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah
1987 1,170,103 303,378 953,694 5,554,305 7,981,480 1988 1,073,106 385,731 892,651 5,419,531 7,771,019 1989 1,182,253 434,903 952,391 5,722,291 8,291,838 1990 1,313,210 468,550 1,024,296 6,082,966 8,889,022 1991 1,494,607 504,720 1,087,940 6,494,871 9,582,138 1992 1,590,750 539,943 1,126,262 6,941,000 10,197,955 1993 1,700,454 568,490 1,160,539 7,355,114 10,784,597 1994 1,890,340 651,608 1,251,986 8,134,903 11,928,837 1995 2,107,299 688,525 1,336,177 9,076,831 13,208,832 1996 2,409,088 595,419 1,434,783 10,090,805 14,530,095 1997 2,639,523 611,402 1,548,397 11,735,797 16,535,119 1998 2,769,375 626,680 1,586,721 12,628,991 17,611,767
1999*) 2,897,803 644,667 1,628,531 13,053,148 18,224,149 2000 3,038,913 666,280 1,707,134 13,563,017 18,975,344 2001 3,189,319 680,550 1,777,293 15,275,073 20,922,235 2002 3,403,433 714,222 1,865,398 17,002,130 22,985,183 2003 3,792,510 798,079 2,047,022 19,976,376 26,613,987 2004 4,231,901 933,251 2,315,781 23,061,021 30,541,954
Tahun Mobil Penumpang
Bis Truk Sepeda Motor
Jumlah
2005 5,076,230 1,110,255 2,875,116 28,531,831 37,623,432 2006 6,035,291 1,350,047 3,398,956 32,528,758 43,313,052 2007 6,877,229 1,736,087 4,234,236 41,955,128 54,802,680 2008 7,489,852 2,059,187 4,452,343 47,683,681 61,685,063 2009 7,910,407 2,160,973 4,452,343 52,767,093 67,336,644 2010 8,891,041 2,250,109 4,687,789 61,078,188 76,907,127 2011 9,548,866 2,254,406 4,958,738 68,839,341 85,601,351
Sumber : Kepolisian Republik Indonesia *) sejak 1999 tidak termasuk Timor-Timur (2013)
Perkembangan perusahaan ritel otomotif yang semakin pesat dewasa
ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat.
Terlebih lagi dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan, konsumen sekarang
ini cenderung lebih individualis dan menuntut sesuatu hal yang lebih bersifat
pribadi atau personal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan
dituntut mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar tetap
survive. Diterima tidaknya produk yang dijual sangat tergantung pada
persepsi konsumen atas produk tersebut. Dapat dilihat pada Tabel 2 yang
menunjukan data penjualan produsen mobil di Indonesia tahun 2012.
Tabel 2. Data penjualan merek mobil di Indonesia (satuan unit)
Sumber: ATPM anggota Gaikindo (2013) Ket : *Tentative
Merek Des* Total 2012 Total 2011 Pertumbuhan (%)
Toyota 37.258 399.511 314.417 27
Daihatsu 14.589 163.068 137.166 19
Mitsubishi 12.851 145.381 129.345 12
Suzuki 11.505 125.501 90.579 39
Honda 9.134 64.285 49.374 30
Nissan 5.620 67.542 57.299 18
Isuzu 2.053* 31.890* 28.833 11*
Mazda 1.13 12.155 9.056 34
Lainnya 7.726* 88.806* 74.500 19
Total 101.866* 1.098.139* 890.569 23*
Berdasarkan data diatas dapat dilihat persaingan antara produsen mobil
semakin ketat untuk dapat menciptakan produk yang dapat memuaskan
keinginan pelanggan. Jika dilihat dari perkembangan penjualan mobil pada
setiap produsen dibandingkan tahun 2011 hampir semua mengalami
peningkatan penjualan, seperti Toyota tetap perkasa sebagai urutan pertama
dengan penjualan 405.414 unit yang disusul saudaranya Daihatsu 162.742
unit, Mitsubishi (148.918 unit), Suzuki (125.577) unit, Honda (69.320 unit),
Nissan (67.143), Isuzu (33.155) dan Mazda (12.392). Pertumbuhan penjualan
terbesar diperoleh Honda, naik 50 persen. Jika dilihat dari data penjualan
diatas, Nissan yang sebelumnya menduduki peringkat kelima diatas Honda
pada tahun 2011, tetapi pada tahun 2012 Nissan mengalami penurunan
penjualan disusul oleh produsen mobil lain yaitu Honda, sehingga Nissan
bearada pada posisi keenam.
Persaingan antara produsen mobil memang terlihat semakin ketat, Salah
satunya adalah PT Nissan Motor Indonesia perusahaan otomotif dari Jepang
yang bergabung dengan grup indomobil untuk menawarkan jenis mobil
kepada pelanggan dengan harga terjangkau serta fasilitas mobil yang sesuai
dengan permintaan pelanggan. Perusahaan yang tergabung dalam Indomobil
Group yang bergerak dalam bidang sales, service dan spare part kendaraan
merek Renault dan Nissan, memiliki cabang-cabang di kota besar Indonesia.
Demi meningkatnya pasar Nissan di Indonesia, perusahaan juga akan
menambah jaringan dealer secara nasional, dari 46 dealer 2011 sekarang per
awal tahun 2012 sudah mencapai 79 dealer (terdapat 19 dealer yang hanya
melayani sales saja tanpa service maupun spare part). Nissan menargetkan
tahun 2013 yang siap menambah jaringan dealer sebagai bentuk pelayanan ke
konsumen. Salah satunya dealer resmi Nissan ke-18 untuk wilayah Jabotabek
adalah Nissan cabang Pajajaran yang berlokasi di Jl. Raya Pajajaran No.55
Kota Bogor. Dealer ini telah menerapkan Retail Visual Identity (RVI) sesuai
dengan standar RVI Nissan Jepang.
Nissan Cabang Pajajaran Bogor salah satu dealer Nissan yang
mengalami penjualan ritel yang meningkat dari semenjak berdiri di bulan juli
2009. Dealer yang memberikan pelayanan 3S ini (Sales, Service & Spare
Part) menunjukan trend penjualan yang meningkat tiap tahunnya. Dapat
dilihat pada Gambar 1. detail perkembangan penjualan ritel mobil Nissan (all
Type) di dealer Nissan Cabang Pajajaran pada periode 2009 – 2012 (dalam
satuan unit).
Peningkatan penjualan mobil di dealer Nissan Cabang Pajajaran harus
diimbangi dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala
kebutuhan pelanggan yang sesuai diharapkannya. Kebutuhan pelanggan yang
diharapkan mengenai kemampuan perusahaan dalam pelayanan purna jual
atau after sales. Kepuasan pelanggan akan menjadi tolak ukur dalam
peningkatan penjualan nantinya di perusahaan. Berikut adalah data
perkembangan penjualan mobil di Nissan Cabang Pajajaran Bogor.
Gambar 1. Perkembangan penjualan mobil periode juli 2009 – oktober 2012 dealer Nissan Pajajaran Bogor (dalam satuan unit) (Finance & administration Dept. Nissan Pajajaran,2012)
Dalam lingkungan persaingan yang sangat kompetitif, hal yang utama
yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan pelanggan, agar
dapat tetap bertahan, bersaing dan menguasai pasar. Perusahaan harus
mengetahui hal-hal apa yang dianggap penting dan menjadi harapan
pelanggannya. Pemahaman terhadap suara pelanggan merupakan prasyarat
peningkatan mutu dan produktivitas terus menerus dalam mencapai kepuasan
total pelanggan.
Seiring meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen dalam
memperoleh layanan yang semakin kompleks sebuah dealer tidak hanya
dituntut untuk dapat memberikan produk yang memilki kualitas mutu yang
baik saja namun pelayanan dari mulai etika follow up calon pelanggan,
kemampuan dealer menyediakan wiraniaga dan petugas lain yang andal baik
pengetahuan produk maupun pelayanan, kemudahan after sales seperti
kemudahan servis dan ketersediaan suku cadang yang mudah. Namun
permasalahan yang diterima oleh dealer bahwa pelanggan kurang puas akan
fasilitas yang ada di dealer Nissan pajajaran, seperti kapasitas bengkel yang
kurang dapat melayani semua pelanggan sehingga pelanggan kesulitan untuk
melakukan service berkala mobil, pelayananan kinerja wiraniaga dan
keandalan pihak perusahaan dalam mengatasi keluhan pelanggan dari proses
prospecting sampai dengan follow up after delivery.
Untuk mengukur sejauhmana keberhasilan sebuah perusahaan jasa
dalam memenuhi kepuasaan konsumennya, maka diperlukan suatu penelitian
mengenai tingkat kepuasan konsumen. Melalui penelitian ini, perusahaan
dapat memperoleh informasi mengenai atribut-atribut yang diinginkan oleh
konsumen dan melihat kinerjanya dalam memenuhi atribut tersebut, sehingga
di kemudian hari dapat memberikan bahan masukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kepuasan konsumennya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah, maka permasalahan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik pelanggan di Dealer Nissan Cabang Pajajaran
Bogor?
2. Bagaimana tingkat kinerja dan kepentingan pelanggan di Dealer Nissan
Cabang Pajajaran Bogor ?
3. Bagaimana tingkat loyalitas pelanggan di Dealer Nissan Cabang
Pajajaran Bogor ?
4. Bagaimana hubungan karakteristik pelanggan dengan tingkat kepuasan
pelanggan di Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi karakteristik pelanggan di Dealer Nissan Cabang
Pajajaran Bogor.
2. Menganalisis tingkat kinerja dan tingkat kepentingan pelanggan di
Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor.
3. Mengidentifikasi tingkat loyalitas pelanggan terhadap dealer Nissan
Cabang Pajajaran Bogor.
4. Menganalisis hubungan karakteristik pelanggan terhadap tingkat
kepuasan pelanggan di Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk:
1. Memberikan kontribusi kepada Dealer Nissan Pajajaran Bogor untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan sehingga berdampak
pada peningkatan pendapatan dan kepuasan.
2. Bahan evaluasi bagi manajemen Dealer Nissan Pajajaran Bogor untuk
melakukan perbaikan pelayanan jasa sehingga pelanggan puas terhadap
pelayanan Dealer Nissan Pajajaran Bogor.
3. Membantu pihak Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam menyusun
formulasi ideal berdasarkan alat analisis yang berkaitan dengan kepuasan.
1.5. Ruang Lingkup Pemasaran
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada menganalisis
tingkat kepentingan dan kepuasan pembeli mobil merek Nissan di Dealer
Nissan Cabang Pajajaran Bogor. Penelitian ini terbatas pada pelanggan
Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor. Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini untuk melihat tanggapan pelanggan terhadap tingkat
kepentingan dan kepuasan pembeli mobil Nissan di Dealer Nissan Pajajaran
Bogor.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jasa
Menurut Tjiptono (1997), jasa adalah sebagai tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya bersifat tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Jasa memiliki empat (4) karakteristik utama yang membedakan
dengan barang, yaitu :
1. Intangibility, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, dan diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability, artinya jasa umumnya dijual terlebih dahulu, kemudian
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
3. Variability, artinya jasa bersifat sangat variabel, karena merupakan non-
standardized output, artinya banyak variasi bentuk, mutu, dan jenis.
4. Perishability, artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan
tidak dapat disimpan.
2.2. Layanan
Menurut Tjiptono (2008), secara sederhana istilah layanan dapat
diartikan sebagai melakukan sesuatu bagi pelanggan. Istilah layanan
menyatakan segala sesuatu yang dilakukan pihak tertentu kepada pihak lain.
Dalam literatur manajemen, terdapat empat (4) definisi konsep layanan, yaitu
1. Layanan menggambarkan berbagai subsektor dalam kategorisasi aktivitas
ekonomi seperti transportasi, finansial, perdagangan ritel, layanan
personal, kesehatan, pendidikan dan layanan publik.
2. Layanan dipandang sebagai produk intangible yang hasilnya lebih berupa
aktivitas daripada obyek fisik meskipun dalam kenyataannya, produk fisik
diutamakan misalkan layanan makanan dan minuman di restoran dan
maskapai penerbangan.
3. Layanan menggambarkan suatu proses yang meliputi penyampaian produk
utama, interaksi personal, kinerja dalam arti luas dan pengalaman layanan.
4. Layanan dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua
komponen utama yaitu operasi pelayanan yang umumnya tidak diketahui
oleh pelanggan dan layanan antar yang diketahui oleh pelanggan.
2.3. Pelanggan
Menurut Engel, et all. (1994) pelanggan adalah orang atau perusahaan
yang melakukan proses menerima, menggunakan dan menentukan apakah
akan terus menggunakan atau menghentikan penggunaan. Jenis pelanggan
dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut :
1. Pelanggan individu adalah orang atau individu yang melakukan
pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau kebutuhan rumah
tangganya.
2. Pelanggan industri adalah lembaga bisnis yang melakukan pembelian atas
nama perusahaan, lembaga pemerintah atau lembaga lainnya.
2.3.1 Perilaku Pelanggan
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) perilaku pelanggan adalah
sebagai perilaku yang diperlihatkan pelanggan dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, menghabiskan produk dan jasa
yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Menurut Kotler (2008) empat faktor yang mempengaruhi perilaku
pelanggan yaitu :
1. Faktor budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap
perilaku, dimana :
a. Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku
seseorang yang paling mendasar.
b. Sub Budaya
Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok yang lebih kecil
sebagai identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku
anggotanya. Sub budaya mencakup kebangsaan,agama,kelompok ras
dan wilayah geografis.
c. Kelas social / pemasaran lintas budaya
Kelas sosial menunjukkan perbedaan pilihan produk dan merek
dalam suatu bidang tertentu seperti pakaian, perabot rumah tangga,
aktivitas waktu senggang dan mobil sesuai dengan tingkat demografi
pelanggan.
2. Faktor Sosial
Perilaku seorang pelanggan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial sebagai berikut :
a. Kelompok acuan/referensi; perilaku seseorang dipengaruhi oleh
berbagai kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka)
atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
b.Keluarga dalah organisasi pembelian pelanggan yang paling
penting dalam masyarakat dan para anggota keluraga menjadi
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
c. Status social dalam tiap-tiap kelompok dapat didefinisikan dalam
peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Setiap peran memiliki status, pemasar
menyadari potensi simbol status dari barang dan jasa.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri
kepribadiannya termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya,
kondisi ekonomi, gaya hidup kepribadian dan konsep diri. Orang
membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya
berdasarkan usia dan tahap siklus hidupnya
Menurut Sumarwan (2002) komponen sikap yaitu kognitif,
afektif, dan konatif adalah urutan-urutan atau tahap-tahap dalam
langkah pembentukan sikap yang ditujukan dalam model hirarki
tanggapan.Komponen kognitif dari sikap menggambarkan pengetahuan
dan persepsi terhadap suatu objek sikap. Komponen afektif
menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk
atau merek. Teori-teori sikap mengemukakan bahwa sikap konsumen
terhadap suatu produk akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap
produk tersebut
2.4 Kepuasan Pelanggan
Menurut Tjiptono (2000) bahwa kepuasan pelanggan adalah respon
efektif terhadap pengalaman melakukan konsumsi yang spesifik atau evaluasi
kesesuaian atau ketidak sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya
dan kinerja actual produk setelah pemakaian. Kepuasan pelanggan dapat
menjadi dasar menuju terwujudnya pelanggan yang loyal atau setia.
Menurut Kotler (2003) kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah
kepuasan pelanggan sehingga berdampak pada sebagai berikut :
1. Melakukan pembelian ulang
2. Mengatakan hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain
(rekomendasi).
3. Kurang memperhatikan merek dan iklan produk pesaing.
4. Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.
Pelanggan mungkin mengalami berbagai tingkat kepuasan yaitu bilamana
kinerja produk tidak sesuai dengan harapannya setelah dikonsumsi maka
pelanggan itu akan merasa tidak puas sehingga dari pembelajaran tersebut
pelanggan akan kecewa. Namun bila terjadi sebaliknya yaitu kinerja produk
sesuai dengan persepsi pelanggan, makaakan merasa sangat puas sehingga di
waktu yang akan datang pelanggan akan mengkonsumsi produk tersebut
kembali. Perusahaan sudah selayaknya memberikan tingkat kepuasan yang
tinggi terhadap para pelanggannya.
Menurut Supranto (2001), pelanggan yang memberikan tingkat kepuasan
yang tinggi akan memiliki ikatan pada merek produk, bukan hanya preferensi
rasional dan akhirnya semua ini akan membangun loyalitas pelanggan.
Pelanggan yang tidak mendapat kepuasan akan pindah ke produk atau jasa
yang lain bahkan tidak akan pernah kembali. Alasan pelanggan memilih
berganti produk atau merek karena merasa tidak puas dengan produk yang
tersedia, munculnya produk lain yang lebih baik, pengaruh teman atau kerabat,
pelanggan yang ingin benar-benar berpindah merek, ketidakpuasan dengan
perilaku pemilik, dan manajer atau perilaku karyawan perusahaan.
2.5 Mutu Pelayanan Jasa
Menurut Tjiptono dan Chandra (2007), mutu layanan jasa
berkontribusi bagi penciptaan diferensiasi, positioning, dan strategi bersaing
setiap organisasi pemasaran. Perspektif mutu dapat diklasifikasikan dalam
lima (5) kelompok, yaitu :
1. Transcendental approach
Dalam kelompok ini, mutu dipandang sebagai innate excellence yaitu
sesuatu yang dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan,
dirumuskan dan dioperasionalkan. Perspektif ini hanya dapat memahami
mutu melalui pengalaman yang didapatkan dari konsumen berulang kali,
misalkan dunia seni seperti seni musik, seni drama, seni tari dan seni rupa.
2. Product-based approach
Perspektif ini mengasumsikan bahwa mutu merupakan karakteristik, atau
obyektif yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur.Perbedaan dalam
mutu mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut
yang dimiliki produk. Misalkan sebuah sepeda motor dengan atribut
harga, konsumsi bahan bakar minyak (BBM), kecepatan dan asesoris
motor.
3. User-based approach
Perspektif ini berdasarkan pemikiran bahwa kualitas tergantung pada
konsumen yang menilai, sehingga produk yang paling memuaskan
preferensi konsumen merupakan produk yang bermutu tinggi. Produk
yang dinilai berkualitas baik oleh konsumen tertentu belum tentu dinilai
sama oleh konsumen lain.
4. Manufacturing-based approach
Perpsektif ini bersifat supply-based dan lebih fokus pada praktek-praktek
rekayasa dan manufaktur serta mendefinisikan kualitas sebagai
kesesuaian.Penentuan kualitas yang ditetapkan berasal dari perusahaan dan
bukan konsumen yang menilai.
5. Value-based approach
Perspektif ini menilai mutu dari aspek nilai dan harga.Mempertimbangkan
trade off antara kinerja dan harga, mutu didefinisikan sebagai affordable
excellence.Sifat mutu berdasarkan value-based approach relatif sehingga
produk yang memiliki mutu paling tinggi belum tentu produk yang
bernilai.
Kualitas jasa adalah sejauh mana jasa memenuhi spesifikasi-
spesifikasinya berdasrkan perspektif pengguna jasa. Dimensi kualitas jasa
dapat dibagi menjadi lima dimensi yang dikenal sebagai SERVQUAL
(singkatan dari service quality). Menurut Tjiptono dan Chandra (2007),
dimensi kualitas jasa terdiri dari lima (5) dimensi pokok, yaitu :
1. Reliabilitas (Reliability)
Menunjukan kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan secara
akurat dan andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas apa yang
dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu
memenuhi janjinya. Dengan kata lain reliabilitas adalah Kemampuan
perusahaan memberikan layanan akurat tanpa membuat kesalahan apapun
dan menyampaikan sesuai dengan waktu yang disepakati.
2. Daya tanggap (Responsiveness)
Dimensi yang mencakup keinginan untuk membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Diartikan juga sebagai
Kemampuan karyawan untuk membantu para pelanggan dan memenuhi
permintaan pelanggan serta menginformasikan pelayanan yang diberikan
secara cepat.
3. Jaminan (Assurance)
Dimensi yang mencakup pengetahuan dan kesopanan pekerja serta
kemampuannya untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan.
Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan ketrampilan dalam
memberikan jasa. Dimensi ini merefleksikan kompetensi perusahaan,
keramahan kepada pelanggan, dan keamanan operasinya. Perilaku para
karyawan mampu menumbuhkan rasa kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan dan mampu menciptakan rasa aman bagi pelanggannya.
4. Empati (Emphaty)
Dimensi yang menunjukkan derajat perhatian yang diberikan kepada
setiap pelanggan. Dimensi ini juga merefleksikan kemampuan perusahaan
memahami pelanggannya, memberikan perhatian personal dan bertindak
demi kepentingan pelanggan.Perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki
waktu operasi nyaman.
5. Bukti Fisik (Tangibles)
Berkenaan dengan adanya daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan
material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.Karena
jasa tidak dapat diamati secara langsung, maka pelanggan seringkali
berpedoman pada kondisi yang terlihat mengenai jasa dalam melakukan
evaluasi.
2.6. Loyalitas Pelanggan
Menurut Suwarman (2002) Konsumen yang merasa puas terhadap
produk atau merek yang dikonsumsi atau dipakai akan membeli ulang produk
tersebut. Loyalitas pelanggan diartikan sebagai sikap positif seorang
pelanggan terhadap suatu merek, pelanggan memiliki keinginan yang kuat
untuk membeli ulang produk yang sama pada saat sekarang maupun saat
mendatang.
Menurut Tjiptono (2006) kepuasan pelanggan merupakan bagian yang
sangat penting dalam loyalitas pelanggan. Kesetiaan pelanggan biasanya
mengakibatkan pembelian berulang (repeat buying) dan rekomendasi
(recommended buying). Setiap bagian dari perusahaan harus dapat memahami
bahwa kepuasan adalah hal yang harus diberikan kepada pelanggannya.
Menurut Tjiptono (2006) pemahaman loyalitas pelanggan sebenarnya
tidak hanya dilihat dari transaksinya saja atau pembelian berulang. Terdapat
empat ciri suatu pelanggan dianggap loyal yaitu :
1. Pelanggan yang melakukan pembelian ulang secara teratur.
2. Pelanggan yang membeli produk yang lain di tempat yang sama.
3. Pelanggan yang mereferensikan kepada orang lain.
4. Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi pesaing untuk pindah.
2.7. Karakteristik Pelanggan
Menurut Suwarman (2002) istilah pelanggan sering diartikan sebagai
dua jenis pelanggan yaitu pelanggan individu dan pelanggan organisasi.
Keduanya memberikan sumbangan yang sangat penting bagi perkembangan
dan pertumbuhan ekonomi, karena tanpa pelanggan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan tidak mungkin laku terjual. Pelanggan individu
merupakan kosumen yang membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri,
sedangkan pelanggan organisasi merupakan kosumen yang membeli produk
peralatan dan jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasi.
Karakterisktik pelanggan dapat mempengaruhi pilihan pelanggan
terhadap produk maupun merek yang akan dibeli. Menurut Suwarman (2002)
perbedaan kelompok pelanggan dapat didasarkan pada karakteristik
pengetahuan, pengalaman kosumen, kepribadian pelanggan dan karakteristik
demografi .
2.8. Uji Validitas
Menurut Umar (2005), uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam pertanyaan untuk mendefinisikan suatu variabel.
Kuesioner akhir terbentuk, langkah selanjutnya dilakukan menguji validitas
kuesioner untuk mengetahui sejauhmana suatu alat instrumen yang akan
diukur. Rumus yang digunakan adalah tehnik korelasi dengan metode
Pearson Correlation:
…………………. (1)
Keterangan : rxy = korelasi antar X dan Y n = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total
Pengujian validitas dilakukan pada 30 responden dimana nilai yang
dihitung sahih.Hasil nilai r lebih dari 0,361 maka pertanyaan tersebut
valid.Pengujian validitas menggunakan Software Microsoft Excell.
2.9. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang
dalam hal ini kuesioner untuk digunakan lebih dari satu kali, paling
tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data konsisten.
Realibilitas dalam bentuk skala sebagai alat ukur menggunakan tehnik
alpha cronbach (Umar 2005):
Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir pertanyaan
= jumlah ragam butir
σ12 = jumlah ragam total
Mencari nilai ragam pada uji reliabilitas menggunakan rumus yaitu :
Keterangan : n = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih
2.10. Tabulasi Deskriptif
Dalam penelitian ini loyalitas pelanggan dilihat dari kepuasan
pelanggan Nissan, untuk merekomendasikan orang lain untuk membeli
produk Nissan, hubungan minat responden dengan sikap responden untuk
merekomendasikan produk kepada orang lain dan berdasarkan criteria
loyalitas pelanggan.
Langkah awal dalam analisis deskriptif adalah membuat tabel
frekuensi sederhana berdasarkan jawaban responden data tentang
karakteristik responden dan loyalitas responden dikelompokan berdasarkan
jawaban yang sama. Ditabulasikan kemudian dipresentasikan.
Data mengenai karakteristik umum konsumen pelanggan Dealer
Nissan Pajajaran Bogor akan dikelompokkan dalam bentuk tabel
……………………………………………………………………...(2)
……………………………………………………..(3)
berdasarkan kesamaan jawaban. Tabel ini kemudian dianalisis berdasarkan
faktor-faktor yang dominan dari variabel-variabel yang diamati.
2.11. Importance Performance Analisys (IPA)
Menurut Rangkuti (2008) konsep IPA berasal dari konsep Service
Quality (SERVQUAL) yang mengutamakan tingkat kepentingan pelanggan
dimana proses pengukuran dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya
dikerjakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk, atau jasa mutu
tinggi. Tjiptono (2008) menambahkan IPA bermanfaat sebagai pedoman
dalam mengalokasikan sumber daya organisasi terbatas pada bidang-bidang
spesifik, dimana perbaikan kinerja besar dapat berdampak pada kepuasan
pelanggan total. Matriks IPA juga menunjukkan atribut tertentu yang perlu
dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya.
Menurut Rangkuti (2008) dengan adanya berbagai persepsi tingkat
kepentingan pelanggan, perusahaan dapat merumuskan tingkat kepentingan
paling dominan. Tujuan utama menggunakan konsep tingkat kepentingan
pelanggan, perusahaan dapat mengetahui persepsi yang lebih jelas mengenai
pentingnya atribut oleh pelanggan.
Analisis Importance dan Performance Matrix terdiri dari empat (4)
kuadran sebagai berikut :
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Kuadran A merupakan wilayah yang meliputi atribut-atribut yang
dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya atribut-atribut
tersebut belum sesuai apa yang diharapkan pelanggan. Atribut-atribut
pada kuadran ini harus ditingkatkan perusahaan dengan cara melakukan
perbaikan secara terus menerus, sehingga performance atribut yang ada
dalam kuadran ini akan meningkat.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Kuadran B merupakan wilayah yang meliputi faktor-faktor yang
dianggap penting oleh pelanggan apakah sudah sesuai dengan yang
dirasakan, sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Atribut-
atribut yang termasuk dalam kuadran B harus tetap dipertahankan karena
semua atribut menjadikan produk, atau jasa tersebut unggul menurut
konsumen.
3. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Kuadran C merupakan wilayah yang meliputi atribut-atribut yang
dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya
kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan atribut-atribut yang
termasuk dalam kuadran C dapat dipertimbangkan kembali karena
pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat
kecil.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Kuadran D merupakan wilayah yang meliputi faktor-faktor yang
dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan.
Atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar
perusahaan dapat menghemat biaya.
2.12 Customer Satisfaction Index (CSI)
Menurut Rangkuti (2008) bahwa riset kepuasan pelanggan
menunjukkan pelanggan yang memiliki tingkat kepuasan relatif tinggi
cenderung sering melakukan perpindahan merek. Hal ini disebabkan oleh
kesalahan persepsi perusahaan terhadap kepuasan pelanggan. Pengukuran
terhadap CSI diperlukan karena hasil dari pengukuran dapat digunakan
sebagai acuan untuk menetukan sasaran-sasaran terhadap peningkatan
pelayanan kepada pelanggan dan indeks diperlukan sebagai hal yang kotinu.
2.13 Uji Chi -Square
Uji Chi Square merupakan salah satu uji statistic non parametric, maka
uji chi square dapat diterapkan untuk pengujian data nominal atau kategorik.
Chi - Square digunakan untuk menganalisis frekuensi dari dua variabel
dengan banyak kategori untuk menentukan apakah ada hubungan antara
kedua variabel. Uji Chi -Square digunakan untuk mengukur tingkat keeratan
hubungan antara variabel satu dengan variabel lain, khususnya untuk data
nominal. Pengujian Chi square biasa digunakan untuk mengetahui frekuensi
dua data observasi terhadap frekuensi data observasi yang diharapkan
(Expected Value). Berdasarkan sebaran data tersebut dapat diketahui
besarnya pengaruh suatu observasi terhadap observasi lainnya.
2.14 Hasil Penelitian Terdahulu
Adiputra (2010), melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Tingkat kepuasan dan Efetivitas Promosi Sepeda Motor Bajaj Pulsar (Studi
Kasus PT. Jayarama Artha Roda Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
Mengidentifikasi karakteristik pelanggan PT. Jayarama Artha Roda, (2)
Menganalisis kepuasan pelanggan PT. Jayarama Artha Roda, (3)
Menganalisis efektivitas promosi yang dilakukan oleh PT. Jayarama Artha
Roda, (4) Menganalisis hubungan antara kepuasan pelanggan dengan
efektivitas pada PT. Jayarama Artha Roda. Pemilihan dan penentuan
responden dilakukan dengan menggunakan convenience sampling, yaitu
responden dipilih berdasarkan kesediannya untuk mengisi kuesioner dan
wawancara pada saat berkunjung ke bengkel PT. Jayarama Artha Roda
Bogor. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis IPA-CSI untuk pengukuran tingkat kepuasan, dan pengukuran
tingkat efektivitas promosi kuesioner dianalisa dengan tekhnik EPIC
Model.
Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa perbedaan dan
persamaan dengan peneliti terdahulu Saputra (2010). Persamaan terletak
pada tema penelitian mengenai analisa tingkat kepuasan dengan alat
analisis CSI dan objek penelitian sama pengukuran kepuasan
pelanggandealer, namun perbedaan dengan peneliti terdahulu yaitu peneliti
tidak menaganalisa tingkat efektivitas promosi dengan analisa EPIC model
tetapi peneliti menganalisa hubungan karakteristik pelanggan terhadap
tingkat kepuasan pelanggan menggunakan uji chisquare.
Juliani (2010), penelitian ini berjudul analisis kepuasan dan loyalitas
pelanggan pada produk kartu Simpati (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu
Fakultas Ekonomi dan Manajemen InstitutPertanian Bogor) dengan metode
IPA dan CSI.Penentuan responden dilakukan dengan metode convenience
sampling.Berdasarkan hasil analisa IPA, didapatkan rataan total penilaian
kepuasan responden terhadap produk Simpati telkomsel adalah 3.59647.
Diagram kartesius analisis IPA menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan
yang ada di kuadran B, artinya Telkomsel harus mempertahankan
prestasinya karena pelanggan sudah merasa puas terhadap atribut ini, yaitu
mutu sinyal jaringan yang luas, kemudahan menemukan tempat/outlet
pembelian pulsa, keaslian (originalitas produk), merek terkenal dan
terpercaya, dan fasilitas kemudahan petunjuk penggunaan kartu.
Persamaan peneliti dengan Juliani (2010), tema yang diangkat
mengenai analisa tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, namun
perbedaan terletak pada objek penelitian, peneliti objek berupa dealer
nissan cabang pajajaran sedangkan Juliani (2010) pada produk kartu
Simpati. Software yang digunakan untuk pengolahan data juga
menggunakan program SPSS versi 17 for window, sedangkan peneliti
SPSS versi 16 for window.
Yonni (2009), penelitian mengenai analisis tingkat kepuasan
pelanggan terhadap kualitas pelayanan pada AHASS Honda motor (Studi
kasus CV. Guna Motor Bogor). Tujuan penelitian ini mengidentifikasi
karakteristik pelanggan, menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap
mutu jasa pelayanan dan menganalisa hubungan antara beberapa
karakteristik pelanggan dengan tingkat kepuasan pelanggan.Alat analisis
yang digunakan adalah Importantce Performance Analysis (IPA), Customer
Satisfaction Index (CSI) analisis deskriptif dan Uji Chi Square.Hasil
penelitian yang ditemukan tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap
atribut kualitas jasa yang diberikan bengkel AHASS sudah tinggi. Hal ini
dapat dilihat dari indeks kepuasan pelanggan (CSI) yang memiliki nilai
sebesar 78,47%, artinya adalah tingkat kepuasan total berada pada 0,66 –
0,80 yang berarti para pelanggan telah puas terhadap kinerja yang
dilakukan oleh bengkel AHASS.
Persamaan peneliti dengan Yonni (2009) terletak pada pengukuran
teori yang digunakan dan alat analisa kepuasan pelanggan yaitu IPA, CSI,
analisa deskriptif dan Uji Chi Square. Namun perbedaan pada objek
penelitian dan peneliti menganalisa tingkat loyalitas pelanggan dealer
Nissan cabang pajajaran tersebut.
Sedangkan dalam penelitian ini adalah penulis mengambil contoh
sektor otomotif yang sedang berkembang saat ini, dan penulis juga tertarik
untuk menganalisa layanan jasa perusahaan yang memasarkan mobil merek
Nissan, seperti yang diketahui bahwa di Bogor dealer penjualan Nissan
hanya memiliki satu cabang, sehingga pelanggan tidak memiliki alternative
dealer pembelian di kotanya. Dikarenakan dasar tersebut, Dealer nissan
pajajaran bogor harus memikirkan strategi yang tepat untuk dapat melayani
pelanggan minimal sekitar 100 per bulan, untuk dapat memberikan
pelayanan yang maksimal dan seimbang dengan penjualan dealer.
Pada penelitian ini tidak hanya mengukur tingkat kepentingan dan
kinerja setiap atribut, namun mengukur indeks kepuasan konsumen secara
keseluruhan dengan menggunakan CSI (customer satifaction Index)
sehingga dapat mengetahui seberapa besar kepuasan konsumen. Selain itu
digunakan pula uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara
karakteristik pelanggan terhadap tingkat kepuasan pelanggan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Suatu perusahaan perlu mengidentifikasi kepuasan pelanggan.
Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi
standar mutu tertentu, dan karena itu akan memberikan pengaruh pada
performance perusahaan. Perusahaan sudah selayaknya memberikan tingkat
kepuasan yang tinggi terhadap para pelanggannya, sebab pelanggan yang
mendapatkan kepuasan yang cukup hanya akan bertahan sementara waktu
dan dapat mudah beralih pada perusahaan/produk sejenis yang lain yang
memberikan penawaran yang lebih baik. Pelanggan yang tidak mendapat
kepuasan akan kabur bahkan tidak akan pernah kembali. Pelanggan memilih
berganti produk atau merek karena hal-hal seperti tidak puas dengan produk
yang tersedia, munculnya produk lain yang lebih baik, pengaruh teman atau
kerabat, pelanggan yang ingin benar-benar berpindah merek, ketidakpuasan
dengan perilaku pemilik, manajer atau perilaku karyawan perusahaan.
Penelitian dilakukan di Dealer Nissan Pajajaran Bogor dengan
menganalisis kepuasan dan loyalitas pelanggan mobil Nissan di Dealer
Nissan Pajajaran Bogor. Langkah awal penelitian mengetahui visi, misi, dan
motto perusahaan. Dikarenakan diawali dengan mengetahui visi, misi dan
motto perusahaan tersebut, kita dapat lebih mudah menganalisa kepuasan
pelayanan dimata pelanggan guna mencapai visi perusahaan. Selanjutnya
mengidentifikasi yang berkaitan dengan dimensi kualitas pelayanan jasa yaitu
realibilitas, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Tanggapan
diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada pelanggan dealer Nissan
Pajajaran Cabang Bogor untuk menilai tingkkat kepentingan dan tingkat
kinerja pelayanan perusahaan dengan metode IPA. Menentukan tingkat
kepuasan secara keseluruhan atau secara menyeluruh dengan menggunakan
analisa CSI (Customer Satisfaction Index). Kemudian juga menganalisa
hubungan antara karakteristik pelanggan dengan tingkat kepuasan pelanggan
dengan Uji Chi Square. Terakhir menentukan hubungan antara kepuasan dan
loyalitas pelanggan atas pelayanan yang diberikan dealer Nissan Pajajaran
Cabang Bogor untuk meningkatkan mutu pelayanan.. Kerangka pemikiran
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
Reliabilitas Daya Tanggap Jaminan Empati Bukti Fisik
Karakteristik Pelanggan
Analisis Deskriptif & Uji Chi Square
Tingkat Kinerja Pelanggan
Tingkat Kepentingan Pelanggan
Tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
IPA (Importance Performance Analysis) CSI (Customer Satisfaction Index)
Rekomendasi
Dealer Nissan Pajajaran Bogor
Visi dan Misi
Proses pelayanan jasa Dealer Nissan
Tanggapan pelanggan terhadap pelayanan jasa dealer Nissan Cabang Pajajaran
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Indomobil Trada Nasional dealer resmi
Nissan Cabang Pajajaran Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara
sengaja dikarenakan dealer resmi Nissan cabang pajajaran merupakan satu-
satunya dealer resmi yang menawarkan mobil merek Nissan dengan trend
penjualan yang terus meningkat. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal
1 September 2012 sampai dengan tanggal 30 November 2012.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang diperoleh terdiri dari data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari pihak manajemen dan pelanggan Dealer Nissan
Pajajaran Bogor. Kuesioner pelanggan dapat dilihat pada Lampiran 1. Data
sekunder merupakan data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data
primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer
atau pihak lain yang disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Perolehan
data sekunder bersumber dari referensi buku, koran, internet, dan majalah.
3.4. Metode Pengambilan Data
Metode penarikan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Non-probability sampling dengan teknik Purposive sampling. Non
Probability sampling adalah pengambilan contoh berdasarkan penilaian dari
peneliti. Setiap anggota atau elemen populasi tidak memiliki peluang yang
sama untuk dipilih. Teknik sampling yang digunakan adala purposive
sampling, yaitu pengambilan dilakukan secara sengaja, maksudnya peneliti
menentukan sendiri sample yang diambil karena ada pertimbangan tertentu.
Dapat diartikan juga tekhnik sampling yang satuan samplingnya dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan
sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam
pengambilan sampel. Sesuai dengan namanya, sample diambil dengan
maksud dan tujuan yang diinginkan peneliti atau sesuatu diambil sebagai
sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut
memiliki atau mengetahui informasi yang diperlukan bagi penelitian yang dia
buat. Instrumen dipilih secara sengaja dengan pertimbangan responden telah
merasakan pelayanan jasa Dealer Nissan Pajajaran Bogor. Populasi dari
penelitian adalah pelanggan Dealer Nissan Pajajaran Bogor. Penentuan mutu
menggunakan rumus Slovin, yaitu :
n = N (1 + N e²) ……………………………………………… (1) Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
Jumlah populasi yang diambil dari pelanggan dealer Nissan cabang
pajajaran yang melakukan pembelian mobil periode tahun 2012. Berdasarkan
narasumber yang tepat yaitu Head of FAD (Head of Finance administration),
penjualan mobil periode 2012 (sampai dengan oktober) sebesar 1.601 unit
(data dapat dilihat pada Gambar 1) Berdasarkan perhitungan rumus slovin
dengan dengan tingkat kelonggaran sebesar 10%, maka jika dihitung
berdasarkan rumus akan bernilai 94 responden, namun dilakukan pembulatan
menjadi 100 responden.
3.5. Penyusunan dan Uji kuesioner
3.5.1 Uji Validitas
Penelitian yang dilakukan di Dealer Nissan Pajajaran Bogor
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu pengamatan
langsung, kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, wawancara
dan studi pustaka. Pengamatan langsung dilakukan dengan melihat langsung
kondisi pelayanan Dealer Nissan Pajajaran Bogor. Kuesioner dibuat setelah
didapatkan konsep penelitian yang akan diukur dalam bentuk butir-butir
pertanyaan disesuaikan atribut-atribut pelayanan dealer Nissan Pajajaran.
Kuesioner yang telah disusun rapi dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
kemudian disebarkan kepada pelanggan Nissan Pajajaran yang dipilih
peneliti untuk menjadi responden yang bersedia.
Pengujian terhadap kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan
reliabilitas. Pengujian dilakukan terhadap 30 responden dari pelanggan
dealer Nissan cabang Pajajaran. Uji validitas dilakukan dengan menghitung
nilai korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total,
memakai rumus teknik korelasi Product Moment Perason yang diolah
dengan Statistical For Social Science (SPSS) versi 16.00 for windows.
Tujuan pengujian kuesioner dengan uji validitas dan reabilitas adalah
mengetahui hasil pengukuran tingkat kepuasan terhadap seluruh pertanyaan
lebih besar dan r tabel pada selang 95% yaitu nyata 0,361. Hal ini
menunjukkan bahwa semua pertanyaan adalah signifikan dan dapat
dinyatakan valid. Pelanggan mampu mengerti setiap pertanyaan yang
diajukan peneliti dalam kuesioner. Hasil perhitungan uji validitas dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai uji validitas kuesioner
Atribut Mutu Pelayanan
Nilai Korelasi (r ) Tingkat
Kepentingan Tingkat Kinerja
1 1 1 2 0.4916 0.3656 3 0.3679 0.3989 4 0.3862 0.4076 5 0.5455 0.4076 6 0.5065 0.4935 7 0.5103 0.3989 8 0.5019 0.4076 9 0.3888 0.4076 10 0.3769 0.3652 11 0.4431 0.4935 12 0.7184 0.3657 13 0.605 0.3989 14 0.4424 0.3657 15 0.4228 0.6744 16 0.6439 0.4006
Nilai r tabel (n=30 ; db = 28 ; α = 0, 05) = 0,361
3.5.2 Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan tehnik αcronbach. Dalam teknik ini,
dimana instrument diujicobakan pada kelompok responden dan hasilnya
dicatat. Hasil pengisian kuesioner kemudian diolah dengan tehnik αcronbach
menggunakan Statistical Package for the Social Sciences 16 (SPSS 16) for
Windows. Berdasarkan hasil pengolahan dihasilkan nilai αcronbach untuk
tingkat kepentingan yaitu α= 0,7056 dan tingkat kepuasan yaitu sebesar α=
0,64881. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai αcronbach yang
lebih besar dari 0,6. Hal ini dapat disimpulkan, kemungkinan terjadi
kesalahan pengukuran dalam kuesioner cukup rendah sehingga
penggunaanya dapat diandalkan dan mampu memberikan pengukuran yang
konsisten apabila penulis menyebarkan kuesioner secara berulang kali dalam
waktu yang berlainan. Hasil perhitungan uji validitas dan reliabilitas dapat
dilihat pada Lampiran 2.
Perhitungan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
SPSS 16 for windows dapat dilihat pada Lampiran 2. Metode pengumpulan
data terdiri dari :
1. Melakukan wawancara terhadap manajemen Dealer Nissan Pajajaran
Bogor tentang mutu pelayanan terhadap pelanggan.
2. Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap situasi
pelayanan jasa Dealer Nissan Pajajaran Bogor dan pesaing perusahaan .
3. Kuesioner, yaitu menggunakan daftar pertanyaan kepada responden
hingga terkumpul data yang diperlukan.
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Importance Performance Analysis (IPA)
Metode yang dipergunakan untuk menganalisis data tingkat
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan pelanggan Dealer Nissan
Pajajaran Bogor adalah metode IPA. Metode ini menentukan apakah suatu
atribut dianggap penting atau tidak oleh pelanggan, dan apakah atribut
tersebut memuaskan pelanggan atau tidak, sehingga dapat prioritas
peningkatan kinerja untuk masing-masing atribut. Tingkat kepentingan
digunakan skala likert lima tingkat, yaitu sangat penting, penting, cukup
penting, kurang penting, dan tidak penting. Kelima tingkat tersebut diberi
skor sebagai berikut:
• Jawaban sangat penting diberi skor 5.
• Jawaban penting diberi skor 4.
• Jawaban cukup penting diberi skor 3.
• Jawaban kurang penting diberi skor 2.
• Jawaban tidak penting diberi skor 1.
Tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan setiap peubah untuk
seluruh responden telah diketahui, langkah selanjutnya adalah memetakan
hasil perhitungan yang telah didapatkan ke dalam Diagram Kartesius.
Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor
rata-rata penilaian terhadap tingkat kinerja (X) menunjukkan posisi suatu
atribut pada sumbu X, sementara posisi atribut pada sumbu Y, ditunjukkan
oleh skor rata-rata tingkat kepentingan terhadap atribut (Y).
n
XiXi ∑= ………………………………….........(2)
n
YiYi ∑= ………………………………….........(3)
Dimana:
Xi = Skor rataan tingkat kinerja
Yi = Skor rataan tingkat kepentingan n = Total responden.
Diagram Kartesius adalah diagram yang terdiri dari empat bagian
yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik
(X dan Y), dimana X adalah rata-rata dari bobot tingkat kinerja atribut
produk, sedangkan Y merupakan rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh
faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rumusnya adalah:
K
XiX
n
i∑
== 1 …………………………………(4)
K
YiY
n
i∑
== 1 …………………………………(5)
Dimana: k = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan
pelanggan.
Penilaian kinerja pelayanan jasa dealer Nissan Pajajaran
menggunakan kuesioner tertutup dengan menggunakan skala Likert, setiap
jawaban diberi bobot berikut :
a. Jawaban sangat puas diberi bobot 5
b. Jawaban puas diberi bobot 4
c. Jawaban cukup puas diberi bobot 3
d. Jawaban kurang puas diberi bobot 2
e. Jawaban tidak puas diberi bobot 1
Perbandingan penilaian tingkat kepentingan dan kinerja
menghasilkan suatu perhitungan tingkat kesesuaian antara tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja. Tingkat kinerja lebih besar atau sama
dengan bobot tingkat kepentingan atau harapan, berarti kepuasan suatu
atribut telah memenuhi harapan pelanggan. Sebaliknya bobot kinerja lebih
kecil dan bobot tingkat kepentingan berarti pelanggan belum puas dengan
pelayanan yang diberikan.
Dalam analisis data ini terdapat (2) peubah, yaitu X dan Y. X
merupakan tingkat kinerja suatu produk, atau jasa sedangkan Y adalah
tingkat kepentingan pelanggan. Rumus yang digunakan untuk tingkat
kesesuaian responden adalah :
……………………………………………. (6)
Keterangan : Tki = Tingkat kesesuaian responden Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan Yi = Skor penilaian kepentingan perusahaan Menentukan bobot penilaian kepuasan kinerja atribut produk, atau jasa
dan bobot penilaian kepentigan pelanggan dibuat rataan dan
diformulasikan ke dalam diagram kartesius. Berikut ini rumusan mencari
skor rataan tingkat kinerja dan tingkat kepentingan :
…………………………………………………… (7)
…………………………………………………….. (8)
Keterangan : = Skor rataan tingkat kinerja
= Skor rataan tingkat kepentingan
n = Jumlah responden
Atribut tersebut dibagi atas (2) buah garis lurus yang berpotongan tegak
lurus pada titik-titik , sehingga rumus yang digunakan adalah
…………………………………………………….. (9)
……………………………………………….. …..(10)
Keterangan : = rataan dari total rataan bobot tingkat kinerja
= rataan dari total rataan bobot tingkat kepentingan
K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi
kepuasan.
Skor dari masing-masing jawaban digunakan rumus sebagai berikut :
S = J x B …………………………………………………………… (11)
Keterangan : S = skor J = Frekuensi jawaban responden B = Bobot nilai Nilai X dan Y digunakan sebagai pasangan koordinat titik-titik atribut
yang memposisikan suatu atribut terletak dimana pada diagram kartesius.
Penjabaran dari diagram kartesius dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3. Penjabaran diagram Kartesius
Prioritas Utama
(A)
Prioritas Rendah
(C)
Berlebihan
(D)
Pertahankan Prestasi
(B)
Tingkat Kepentingan
X X
Y
Y
Tingkat kepuasan
Keterangan :
a. Kuadran A (prioritas utama)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat peubah dengan tingkat
kepentingan tinggi, tetapi memiliki tingkat kinerja rendah. Atribut-
atribut yang masuk pada kuadran ini harus ditingkatkan kinerjanya.
Perusahaan harus secara terus menerus melaksanakan perbaikan.
b. Kuadran B (pertahankan prestasi)
Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor
yang dianggap pelanggan telah sesuai dengan apa yang dirasakannya,
sehingga tingkat kinerjanya relatif lebih tinggi. Atribut-atribut yang
masuk pada kuadran ini harus tetap dipertahankan dan harus terus
dikelola dengan baik, hal ini dikarenakan semua peubah ini menjadikan
produk atau jasa tersebut unggul dimata pelanggan.
c. Kuadran C (prioritas rendah)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat atribut dengan tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja rendah. Peubah-peubah mutu pelayanan
yang termasuk dalam kuadran ini dirasakan tidak terlalu penting oleh
pelanggan dan pihak perusahaan hanya melaksanakan dengan biasa
saja. Pihak perusahaan belum merasa terlalu perlu mengalokasikan
biaya dan investasi untuk memperbaiki kinerjanya (prioritas rendah).
Namun perusahaan juga perlu tetap mewaspadai, mencermati, dan
mengontrol setiap atribut pada kuadran ini, karena tingkat kepentingan
pelanggan dapat berubah seiring meningkatnya kebutuhan.
d. Kuadran D (berlebihan)
Faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan
dirasakan terlalu berlebihan. Atribut-atribut yang termasuk dalam
kuadran ini dapat dikurangi, agar perusahaan dapat menghemat biaya.
2. Customer Satisfaction Index (CSI)
Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan secara
keseluruhan dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat
kepentingan dari atribut-atribut mutu produk yang diukur. Pengukuran
terhadap CSI diperlukan karena pertama, hasil dari pengukuran dapat
digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran-sasaran terhadap
peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Kedua, Index diperlukan
sebagai hal yang kontinu. Berikut ini metode pengukuran CSI :
1. Menghitung importance weighting factors (IWF), yaitu mengubah nilai
rataan tingkat kepentingan menjadi angka presentase dari total nilai
rataan tingkat kepentingan untuk seluruh atribut yang diuji, sehingga
didapatkan total IWF 100 %.
2.Menghitung weighted score (skor terbobot), yaitu nilai perkalian antar
nilai rataan tingkat kinerja/kepuasan masing-masing atribut dengan
importance weighting factors masing-masing atribut.
3. Menghitung weighted total (total terbobot), yaitu menjumlahkan
weighted score dari semua atribut mutu jasa.
4. Menghitung satisfaction index (indeks kepuasan), yaitu weighted total
dibagi skala maksimal yang digunakan (skala maksimal 5), lalu
dikalikan 100%. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat
dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan. Adapun kriterianya
sebagai berikut :
0,00 – 0,34 Tidak puas
0,35 – 0,50 Kurang puas
0,51 – 0.65 Cukup puas
0,66 – 0,80 Puas
0,81 – 1,00 Sangat puas
3. Uji Chi Square
Uji Chi Square merupakan salah satu uji statistic non parametric,
maka uji chi square dapat diterapkan untuk pengujian data nominal atau
kategorik. Menurut Kountur (2005) Chi Square digunakan untuk
menganalisis frekuensi dari dua variabel dengan banyak kategori untuk
menentukan apakah ada hubungan antara kedua variabel. Uji Chi-
Square digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara
variabel satu dengan variabel yang lain, khususnya untuk data nominal.
Pada penelitian ini dilakukan uji Chi-Square tingkat loyalitas
pelanggan dengan karakteristik pelanggan yaitu jenis kelamin, usia,
pekerjaan pelanggan, pendidikan, pendapatan rata-rata perbulan dan
type kendaraan yang dibeli responden. Jenis data yang mewakili
karakteristik pelanggan merupakan data yang berskala sederhana
dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak
menggambarkan kedudukan kategori tersebut.
Menurut Nazir (1989), prosedur uji Chi-Square (χ2) adalah :
1. Rumuskan hipotesa
H0 = Kedua variable saling bebas
H1 = Kedua variable saling berhubungan
2. Tentukan kategori yang akan diuji.
3. Tentukan level signifikansi.
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.10 (10%) karena
angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara
dua variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang sudah
sering digunakan dalam penelitian ilmu sosial.
4. Buat tabel kontingensi dari alternatif atau kategori populasi.
5. Hitung harga Chi-Square dengan rumus sebagai berikut :
…………………
………………………………(12)
Keterangan :
χ2 = Chi square
Cj = Frekwensi hasil observasi
Ej = Frekwensi yang diharapkan
6. Tentukan daerah-daerah penolakan hipotesa dengan mencari
harga Chi-Square pada tabel distribusi Chi-Square, pada level
signifikansi yang telah ditentukan dengan degree of freedom df
= (r-1)(k-1), yaitu : _2 tabel, df = (r-1)(k-1)
7. Tolak H0, terima H1 jika : _2 > _2 tabel, df = (r-1)(k-1)
Terima H0, tolak H1 jika : _2 _ _2 tabel, df = (r-1)(k-1)
8. Rumuskan kesimpulan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Nissan Motor Indonesia berdiri sejak tahun 2001 pada saat Nissan
Motor Ltd bergabung dengan Renault (perusahaan mobil ternama asal
prancis).Sebenarnya Nissan memperkenalkan diri di Indonesia sejak tahun
60-an ketika nama Nissan masih memakai Datsun. Karena krisis global pada
tahun 1998, Nissan mengalami krisis di seluruh dunia termasuk
indonesia.Karena alasan itulah nissan membangun aliansi dengan renault dan
mengembangkan produksi mereka bersama untuk memperbaiki keadaaan
kedua perusahaan tersebut. Dan pada tahun 2000 nissan-renault
mencanangkan program jangka panjang yang dilaksanakan oleh semua
cabang.
PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berdiri sejak masa aliansi nissan-
renault, bergabung dengan grup Indomobil sebagai perusahaan ritel untuk
memudahkan pengembangan produksi dari segi sales dan aftersales. Hingga
sejak awal 2012 Indomobil - Nissan mempunyai sekitar 79 dealer di seluruh
Indonesia, dan akan menargetkan sekitar 90 dealer di tahun 2013. Nissan
memiliki assembly plant dan Spare Part Center di daerah perindustrian di
kota purwakarta, Jawa Barat. Nissan juga memiliki kantor Training Center
guna memberikan pelayanan pelanggan yang maksimal nantinya dengan
SDM yang berkualitas.
PT. Indomobil Trada Nasional adalah perusahaan yang tergabung dalam
Indomobil Group yang bergerak dalam bidang sales, service dan spare part
kendaraan merek Renault dan Nissan, memiliki cabang-cabang di kota besar
Indonesia. Salah satunya adalah Nissan cabang Pajajaran Bogor dealer resmi
Nissan ke-18 untuk wilayah Jabodetabek. Dealer Nissan cabang Pajajaran
Bogor bertepat di JL. Raya Pajajaran No.55 Bogor yang berdiri sejak bulan
Juli tahun 2009. Dealer yang berdiri di tanah seluas 1400 meter ini, telah
menerapkan Retail Visual Identity (RVI) sesuai dengan standar RVI Nissan
Jepang. Dealer Nissan cabang Pajajaran memberikan pelayanan yang
dinamakan 3 S yaitu :
- Sales (penjualan)
- Service (pelayanan jasa bengkel)
- Sparepart (penyediaan suku cadang asli)
Dealer resmi Nissan ini melayani penjualan produk mobil Nissan baik
yang mobil CKD (Completely Knock Down) maupun yang CBU (Completely
Built Up) Dimana artinya CKD adalah bahwa suatu kendaraan dikirim
perkomponennya lalu dirakit di negara tujuan. Jadi bukan diimpor secara
utuh, namun per-part dan ngerakitnya nanti di negara tujuan, seperti contoh
Nissan Evalia, Juke, Livina X-Gear, Livina XR, Nissan Grand Livina, Nissan
ALL New X-Trail, Nissan ALL New Serena, Nissan March. Sedangkan CBU
adalah bahwa kendaraan tersebut diimpor langsung secara utuh (berupa
kendaraan jadi) seperti contoh Nissan Teana, Murano, Elgrand Highway Star
dan Frontier Navara. Kemudian dealer ini juga menyediakan jasa
perbengkelan resmi (Service) yang dihandle dengan para mekanik dan service
advisor yang handal diwaktu operasional Senin – Jumat mulai pukul 08.00
wib – 16.30 wib, Sabtu 07.30 wib – 15.00 wib dan Minggu 08.30 wib – 15.00
wib, kemudian dealer juga melayani penjualan suku cadang (spare Part)
dalam perawatan pelanggan mobil Nissan.
Sejak mulai beroperasinya dealer Nissan Pajajaran Juli tahun 2009, dealer
ini dikepalai oleh Kepala Cabang yang bernama Dudy Rudyana. Selain
kepala cabang dealer ini juga pada saat itu memiliki hanya seorang supervisor
marketing saja namun seiring dengan meningkatnya trend penjualan
khususnya yang menjadi backbone penjualan Grand Livina akhirnya dealer
ini memiliki sekitar 4 supervisor dan penambahan tim sales force dan sales
counter guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Penambahan pada divisi
Finance & Administration (FAD) juga terjadi dikarenakan trend penjualan
meningkat terus hingga tahun 2012.
4.2 Visi, Misi & Motto Perusahaan
Dealer Nissan Cabang Pajajaran merupakan bagian dari PT. Indomobil
Trada Nasional yang berperan sebagai perusahaan ritel dalam penjualan
produk mobil merek Nissan, maka dari itu dealer resmi Nissan harus dapat
membawa visi misi produk tercapai.
Visi Nissan yaitu memperkaya kehidupan setiap individu, sedangkan
Misi Nissan yaitu menyediakan produk dan jasa otomotif secara unit dan
inovatif yang menghasilkan nilai keberhasilan yang tinggi bagi semua
pengguna kendaraan dengan aliansinya bersama Renaults.
Nissan Way adalah kebiasaan berpikir (mindset) dan bertindak (action)
yang diharapkan dari seluruh karyawan Nissan dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari.10 kata kunci dari Nissan Way antara lain Cross Functional &
Cross Culture, Transparent, Frugal, learner, Competitive, Motivate, Commit
& Target, perform, Measure, Challenge.
Nissan kini menggunakan Slogan “SHIFT The Way You Move” yang
penggunaannya seragam secara global. SHIFT_ merupakan semangat Nissan
dalam mengubah pakem atau nilai-nilai tradisional untuk menciptakan dan
menawarkan serangkaian nilai-nilai baru. Slogan ini mengartikan bahwa
“Dengan memberikan ide-ide inovatif kepada pelanggan di manapun, kami
terus berusaha untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
peluang baru dalam kehidupan, walaupun kehidupan di sekitar kita dan alat
transportasi terus berubah” pemikiran kami yang berupaya kuat untuk terus
menyediakan pengalaman-pengalaman menyenangkan dan kemungkinan-
kemungkinan baru di kehidupan sehari-hari, meskipun dunia dan sarana
transportasi juga terus berubah.
“SHIFT_ the way you move” juga mengekspresikan aspirasi Nissan
untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap kendaraan, bukan hanya
sebagai alat transportasi semata namun juga sebagai pendekatan secara
emosional penggunanya.
Dalam rangka mewujudkan kepuasan pelayanan yang maksimal kepada
pelanggan, Dealer Nissan Pajajaran dimulai dari divisi marketing, divisi
finance & administration, divisi human resources & general affair, Customer
Relation Officer (CRO) juga tentunya harus berusaha mewujudkan visi misi
dan slogan yang harus diterapkan dalam memasarkan produk Nissan. Seperti
yang telah dicapai oleh Dealer Nissan Pajajaran di tahun 2012 berhasil
mendapatkan penghargaan Nissan Global Award dalam kategori Best
Dealerships On The Planet dalam penjualan dan kepuasan pelayanan
pelanggan Nissan.
4.3. Proses Pelayanan Jasa Nissan
Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemuasan pelayanan kepada
pelanggan, tentunya perusahaan harus dapat melakukan standar pelayanan
yang baik dan benar. Setiap perusahaan tentunya memliki standar pelayanan
yang bertujuan demi kepuasan pelanggan pada akhirnya. Seperti Nissan
Motor Indonesia memiliki standar pelayanan dalam hal penjualan maupun
service. Proses pelayanan jasa tersebut seharusnya dilakukan oleh setiap
karyawan dealer atau perusahaan guna pencitraan merek atau brand image
perusahaan itu sendiri.
Proses pelayanan jasa di dealer Nissan dalam kepuasan pelanggan dalam
penjualan ada beberapa tahapan yang merupakan standar dari proses
pelayanan selling, antara lain :prospecting, greeting, consulting, product
presentation, demonstration drive, negotiation, closing, vehicle delivery &
follow up. Dengan adanya standar pelayanan jasa yang diberikan dealer
Nissan, tentunya harapan dapat maksimal dalam hal pelayanan kepada
pelanggan.
a. Prospecting
Prospecting adalah langkah awal dalam proses penjualan. Prospek adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk membeli, yang telah menunjukkan
rasa tertarik pada produk atau jasa yang ditawarkan.
b. Greeting
Yaitu salah satu sikap dalam menjalin hubungan baik dengan pelanggan, dari
mulai sikap bertemu pelanggan, menyapa, etika bertelepon dll.
c. Consulting yaitu menggali masalah dan pemuas kebutuhan pelanggan.
Tahap ini harus dapat menggali apa yang pelanggan sedang butuhkan untuk
membantu memberikan saran demi pemuas kebutuhannya.
d. Product Persentation yaitu kemampuan penjual dalam memberikan
penjelasan dan informasi yang sejelas-jelasnya kepada pelanggan. Tahap ini
pelanggan harus dapat merasakan kepuasan akan pemenuhan informasi yang
diinginkan dari mulai spesifikasi produk, kelebihan dan kelemahan dari
produk yang kita tawarkan.
e. Demonstration Drive yaitu pelayanan penjualan dimana pelanggan dapat
lebih mengenal produk yang dibutuhkan secara fisik.
f. Negotiation dan Closing yaitu dimana tahapan penjual dan pelanggan
bernegosiasi mengenai kebutuhan dan produk yang ditawarkan. Sikap
pelayanan jasa ini juga penting, karena pelanggan akan pada akhirnya
memutuskan untuk membeli. Syarat-syarat pembelian dan dokumen serta hal-
hal lain harus disampaikan sedetail mungkin kepada pelanggan.
g. Vehicle Delivery yaitu dimana tahap pelayanan jasa pada saat penyerahan
kendaraan, dari mulai penjelasan mengenai fitur, kebersihan interior dan
eksterior kendaraan yang diterima. Pelayanan jasa pada tahap ini juga penting
karena penyerahan kendaraan tepat waktu juga hal yang memuaskan
pelanggan.
h. Follow up yaitu pelayanan jasa perusahaan dalam menjalin hubungan baik
dengan pelanggan after delivery. Pelayanan jasa ini akan dapat memberikan
kepuasan bagi pelanggan apabila dilakukan sesuai standar.
4.4. Struktur Organisasi Dealer Nissan Pajajaran
Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi,
langkah awal menetapkan rencana jangka pendek dan panjang,
Seiring dengan peningkatan penjualan sejak berdirinya tahun 2009,
menyebabkan pula berkembangnya struktur organisasi sesuai dengan kondisi
yang dibutuhkan guna pendukung kinerja pelayanan ke pelanggan. Beberapa
saja posisi jabatan yang mengalami penambahan di tahun 2011, dimisalkan
pada tahun 2009-2010 pada tim sales counter Nissan Pajajaran masih 2 orang,
Sales Head hanya 1 dan juga belum ada penambahan pada karyawan NSDA
(Nissan Stock Delivery Administration). Gambar struktur organisasi PT.
Indomobil Trada Nasional tepatnya Nissan Cabang Pajajaran dapat dilihat
pada Lampiran 3. Berikut adalah fungsi dari masing-masing jabatan yang ada
di dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor.
1. Branch Manager
a. Tujuan Jabatan
Mengkoordinasikan kegiatan opersional cabang dengan tujuan untuk
meningkatkan sales,workshop, sales volume, profit dan brand image
produk NISSAN.
b. Tanggung Jawab Jabatan
Memastikan peningkatan penjualandan Brand Image untuk pencapaian
target penjualan dan profit.
c. Wewenang Jabatan
- Menyetujui pemberian diskon harga sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
- Menyusun strategi penjualan dan implementasi.
2.Workshop Head
a. Tujuan jabatan
Mengendalikan seluruh aktivitas operasional workshop untuk mencapai
profit workshop sesuai yang ditargetkan dengan tetap menjaga kepuasan
pelanggan baik dalam kualitas maupun biaya pelayanan (di lokasi masing-
masing)
b. Tanggung Jawab Jabatan
- Mengelola seluruh kegiatan bengkel dalam rangka meningkatkan mutu,
usaha pencapaian target dan kecepatan dan ketepatan pelayanan terhadap
customer sesuai SOP yang berlaku.
- Menginformasikan kompetensi jajaran bengkel dalam usaha pencapaian
target untuk meningkatkan produktivitas performance bengkel serta
kepuasan pelanggan.
- Memastikan karyawan bekerja sesuai dengan standar keselamatan kerja
yang berlaku.
- Menjadi jembatan informasi antara workshop dengan bagian lain dan juga
bagian lain ke workshop.
- Menjaga hubungan antara karyawan workshop.
c. Wewenang Jabatan
- Memutuskan pemberian diskon / penolakan diskon untuk pelanggan sesuai
dengan SOP yang berlaku.
- Memutuskan penerimaan/penolakan perjanjian kerjasama service sesuai
SOP yang berlaku.
- Menegur, mengarahkan dan memberikan reward – punishment kepada
karyawan bawahannya sesuai SOP yang berlaku.
- Mengusulkan promosi, transfer, demosi, training atau melakukan PHK
karyawan bawahannya sesuai SOP yang berlaku.
- Menentukan penggunaan kendaraan operasional service cabang (service
car).
3. Sales Head
a. Tujuan Jabatan
Mengawasi semua kegiatan yang berhubungan dengan penjualan untuk
mencapai target yang telah ditentukan.
b. Tanggung Jawab Jabatan
- Mengimplementasikan rencana kerja tim/wiraniaga.
- Membimbing & membantu wiraniaga dalam bekerja
- Mengontrol semua kegiatan yang berhubungan dengan penjualan
- Membantu wiraniaga untuk mencapai kinerja yang baik
- Menjaga disiplin dan motivasi kerja tim/wiraniaga
- Mencapai target penjualan yang telah ditentukan perusahaan
c. Wewenang Jabatan
- Menetapkan rencana kerja tim/wiraniaga
- Mengarahkan aktivitas bekerja wiraniaga
- Melakukan pengawasan terhadap wiraniaga
- Memberikan penilaian atas kinerja wiraniaga
- Memberikan reward atau punishment kepada wiraniaga
- Mengadakan kegiatan penunjang pameran seperti: mall exhibition, moving
exhibition dll.
4.Finance & Administration Head
a. Tujuan jabatan
Mengkoordinasikan kegiatan finance dan accounting sehingga
menghasilkan laporan keuangan yang dapat memberikan informasi
mengenai keadaan keuangan cabang juga sebagai budget control di cabang
a. Tanggung Jawab Jabatan
- Memastikan laporan keuangan selesai dengan tepat waktu dan
memberikan gambaran kondisi keuangan cabang secara akurat serta sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
- Memastikan keakuratan persediaan dan jumlah dana (petty cash) cabang.
- Memastikan kelancaran proses administrasi transaksi keuangan.
- Memastikan kelengkapan dokumen tagihan, memproses serta
membayarnya dengan jumlah dan tepat waktu.
- Memastikan pembelian dalam budget yang sudah dibuat.
b. Wewenang Jabatan
- Memeriksa laporan keuangan dan menandatanganinya.
- Memeriksa rekonsiliasi pajak
- Merekomendasikan laporan keuangan ke tahap berikutnya.
- Memeriksa dan menjaga cash flow.
- Melaksanakan cash opname.
- Menyesuaikan pengeluaran dengan dana yang ada.
- Mengajukan budget tahunan biaya operasional cabang.
- Memeriksa dan menandatangani jurnal voucher, BBT,BKK.
- Membuat bukti memo dan menandatanganinya.
- Menolak penandatanagan form permohonan pembuatan STK apabila
pembayaran < 30% dari harga unit.
- Memeriksa dokumen tagihan, menetapkan cara pembayaran dan
menyetujui / menolak pembayaran.
- Menolak rencana pengeluaran yang melampaui budget yang ditetapkan.
4.5 Karakteristik Responden
Pelanggan yang menjadi responden dalam penelitian ini diuraikan dalam
beberapa karakteristik, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, pekerjaan, rata-rata pendapatan per bulan, dan type kendaraan
Nissan yang dibeli responden.
4.5.1 Jenis Kelamin
Sebagian besar responden berjenis kelamin pria, yaitu sebanyak 52
orang (52%) sedangkan jenis kelamin wanita sebanyak 48 orang (48%).
Selisih tersebut dikarenakan ketertarikan akan otomotif memang lebih
cenderung pada kaum pria, namun tidak menutup kemungkinan wanita zaman
sekarang memiliki kebutuhan yang sama mengenai transportasi. Hal ini
seperti terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
4.5.2 Usia
Karakteristik berdasarkan usia responden, dapat dilihat bahwa usia
pelanggan yang menjadi responden kisaran 18 – 25 tahun sebanyak 5 orang
(5%), selanjutnya usia 26 – 35 tahun sebanyak 75 orang (75%), usia 46 – 55
tahun sebanyak 18 orang (18%), sedangkan usia responden > 55 tahun
sebanyak 2 orang (2%). Dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia
responden menunjukan bahwa yang paling dominan adalah responden usia
26 tahun – 35 tahun sebanyak 75 orang (75%), Sedangkan responden yang
berusia >56 tahun hanya sebanyak 2 orang saja . Pada Usia 26 – 35 tahun
terlihat dominan, dikarenakan pada usia tersebut mayoritas kegiatan masih
sangat produktif sehingga mobilitas sedang meningkat sehingga kebutuhan
akan transportasi juga meningkat. Pada usia tersebut juga rata-rata selain
kebutuhan namun juga selera akan dunia otomotif masih mendominasi. Hal
ini seperti terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Karakteristik berdasarkan usia responden
4.5.3 Pendidikan Terakhir
Karakteristik pelanggan dari 100 responden yang memiliki pendidikan
terakhir Strata-1 (S1) sebanyak 73 orang (73%), SMU (Sekolah menengah
Umum) sebanyak 23 orang (23%), Diploma 3 (D3) sebanyak 3 orang (3 %)
dan Strata-3 (S3) sebanyak 1 orang (1%). Hal ini seperti terlihat pada
Gambar 6.
Gambar 6. Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir responden
4.5.4 Pekerjaan
Karakteristik pelanggan berdasarkan pekerjaan terlihat bahwa
didominasi pada pekerjaan pegawai swasta sebanyak 60 orang (60%),
pekerjaan wiraswata sebanyak 21 orang (21%), Pegawai Negeri Sipil (PNS)
sebanyak 11 orang (11%), pekerjaan sebagai Ibu Rumah tangga (IRT)
sebanyak 7 orang (7%) sedangkan responden yang bekerja di Badan usaha
Milik Negara (BUMN) hanya sebanyak 1 orang (1%). Hal ini seperti terlihat
pada Gambar 7.
Gambar 7. Karakteristik berdasarkan pekerjaan responden
4.5.5 Rata-rata pendapatan perbulan
Karakteristik responden berdasarkan rata-rata pendapatan perbulan sebesar
Rp. 3,100,000. – Rp. 5,000,000.- sebanyak 66 responden (66%), responden
yang memiliki pendapatan rata-rata > Rp. 5,000,000 sebesar 32% atau
sebanyak 32 orang, responden yang memiliki pendapatan rata-rata Rp.
1,100,000 – Rp. 3,000,000 sebesar 2% atau hanya 2 responden tetapi tidak
ada satupun responden yang memiliki pendapatan rata-rata dibawah
Rp.1,000,000. Hal ini seperti terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Karakteristik berdasarkan pendapatan rata-rata perbulan
4.5.6 Tipe Kendaraan yang dibeli
Karakteristik berdasarkan tipe kendaraan yang dibeli pelanggan adalah
mayoritas responden yang melakukan pembelian mobil type Grand Livina
sebanyak 68 orang (68%), sedangkan untuk mobil type March menduduki
sebanyak 21 responden (21%), mobil type juke sebanyak 4 orang (4%), type
Livina x-gear sebanyak 3 orang (3%) sedangkan untuk responden yang
melakukan pembelian mobil tipe Evalia dan X-Trail hanya sebanyak 1 orang
masing-masing (1%). Hal ini seperti terlihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Karakteristik berdasarkan tipe kendaraan yang dibeli
4.6. Penilaian Tingkat Kepentingan Pelayanan dealer Nissan Pajajaran
Responden yang telah menjadi pelanggan Nissan Pajajaran tentunya
memiliki harapan mengenai kepuasan kinerja pelayanan dan kualitas dari
pelayanan jasa dealer. Harapan pelanggan tersebut diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan. Kinerja layanan dan kualitas pelayanan
seperti apa menurut pelanggan, dealer dapat melihat dari atribut-atribut apa
saja yang dianggap paling penting bagi pelanggan. Dengan adanya suara dari
harapan pelanggan, tentunya dealer dapat membaca hal-hal apa saja yang
pelanggan harapkan mengenai kualitas layanan sehingga dealer dapat
maksimal melakukan peningkatan layanan sesuai dengan harapan pelanggan.
Masing-masing atribut apa saja berdasarkan rata-ratanya dapat dilihat pada
Tabel 4.
.Tabel 4. Penilaian responden berdasarkan tingkat kepentingan
Dimensi Mutu Atribut-atribut Dimensi Kualitas Jasa
Tingkat Kepentingan Skor Rata-
rata Spt Pt Cpt Kpt Tpt
Keandalan
Dealer Nissan Pajajaran Bogor memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur pelayanan yang ditentukan.
39 57 4 435 4.35
Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir.
41 55 4 437 4.37
Petugas Dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat.
40 54 6 434 4.34
Daya Tanggap
Dealer Nissan Pajajaran Bogor merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat.
38 52 10 428 4.28
Petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menanggapi dalam menghadapi permasalahan yang timbul.
38 58 4 434 4.34
Jaminan
Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan.
47 45 8 439 4.39
Pengetahuan wiraniaga & Customer Relation Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam hal proses pelayanan pelanggan.
55 42 3 452 4.52
Dealer Nissan Pajajaran Bogor bertanggung jawab terhadap keterlambatan pelayanan jasa kepada pelanggan
39 53 8 431 4.31
Empati
Kemampuan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
42 50 8 434 4.34
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa dimensi mutu jaminan
merupakan dimensi yang paling penting dianggap pelanggan. Atribut pada
dimensi jaminan yang dianggap paling penting bagi pelanggan adalah
Pengetahuan wiraniaga & Customer Relation Dealer Nissan Pajajaran Bogor
dalam hal proses pelayanan pelanggan sebesar 4,52 jika hasil dari rata-rata
(tampilan area sales counter dealer dapat dilihat pada Lampiran 4).
Sedangkan untuk atribut yang menurut rata-rata bernilai paling rendah tingkat
kepentingannya dibandingkan atribut kualitas jasa lainnya adalah Petugas
dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan keadaan individu yaitu
hanya sebesar 4,23.
4.7. Penilaian Tingkat Kinerja Pelayanan dealer Nissan Pajajaran
Dalam tahap ini pelanggan diminta untuk dapat menilai kinerja pelayanan
yang diberikan oleh dealer Nissan Pajajaran Bogor. Penilaian dari pelanggan
tersebut mengenai kinerja layanan merupakan penilaian mengenai kepuasan
pelanggan tersebut terhadap layanan yang telah diberikan. Penilaian kinerja
atau dalam arti lain adalah penilaian tingkat kinerja pelanggan terhadap
layanan yang diterima dapat dilihat pada Tabel 5.
Atribut-atribut Dimensi Kualitas Jasa Tingkat Kepentingan
Skor Rata-rata
Spt Pt Cpt Kpt Tpt
Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu
35 53 12 423 4.23
Kepekaan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan.
40 55 5 435 4.35
Bukti Langsung
Kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum
34 62 4 430 4.3
Kerapihan dan kedisiplinan karyawan Dealer Nissan Pajajaran Bogor.
37 57 6 431 4.31
Lokasi yang mudah dijangkau (Strategis) 35 55 10 425 4.25
Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer
44 51 7 445 4.45
Penataan display dan info produk 47 51 2 445 4.45
Jumlah 69.58
Rata-rata 4.34875
Dimensi Mutu
Empati
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa dimensi mutu bukti langsung
tepatnya atribut penataan display dan ketersediaan informasi produk
(brosur,leaflet, spanduk dll) merupakan atribut yang memiliki rata-rata
paling tertinggi dibandingkan atribut layanan lainnya pada dealer Nissan
Pajajaran sebesar 3,98. Dapat diartikan bahwa pelanggan dealer Nissan
Pajajaran rata-rata telah merasakan pelayanan kinerja dealer dalam hal
ketersediaan brosur dan penataan display sudah memuaskan bagi pelanggan
(tampilan area display informasi produk dapat dilihat pada Lampiran 4).
Sedangkan pada dimensi mutu bukti langsung dengan salah satu atributnya
yaitu kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer merupakan atribut yang
memiliki rata-rata paling rendah dalam arti lain dianggap pelanggan kurang
dapat memberikan layanan yang maksimal sebesar 3,13. Pada atribut
kemudahan dan pengaturan parkir ternyata dinilai pelanggan kurang dapat
memberikan pelayanan yang maksimal, hal tersebut terjadi karena lahan
dealer Nissan Pajajaran yang kurang luas, sehingga pelanggan kesulitan
berkunjung ke dealer (tampilan area parker dealer dapat dilihat pada
Lampiran 4).
Tabel 5. Penilaian responden berdasarkan tingkat kinerja terhadap seluruh atribut dimensi kualitas jasa dealer Nissan Pajajaran
Dimensi Mutu Atribut-atribut Dimensi Kualitas Jasa
Tingkat kinerja Skor Rata-
rata Sps Ps Cps Kps Tps
Keandalan
Dealer Nissan Pajajaran Bogor memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur pelayanan yang ditentukan.
10 51 29 10 361 3.61
Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir.
18 59 22 1 394 3.94
Petugas Dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat.
12 52 28 8 368 3.68
Daya Tanggap
Dealer Nissan Pajajaran Bogor merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat.
9 45 31 6 330 3.3
Petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menanggapi dalam menghadapi permasalahan yang timbul.
13 53 31 3 376 3.76
Jaminan
Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan.
11 46 38 5 363 3.63
Atribut-atribut Dimensi Kualitas Jasa
Tingkat kinerja Skor
Rata-rata Sps Ps Cps Kps Tps
Pengetahuan wiraniaga & Customer Relation Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam hal proses pelayanan pelanggan.
15 52 27 6 376 3.76
Dealer Nissan Pajajaran Bogor bertanggung jawab terhadap keterlambatan pelayanan jasa kepada pelanggan
9 57 32 2 373 3.73
Empati
Kemampuan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
15 51 33 1 380 3.8
Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu
19 51 25 5 384 3.84
Kepekaan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan.
15 48 35 2 376 3.76
Bukti Langsung
Kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum
9 57 31 3 372 3.72
Kerapihan dan kedisiplinan karyawan Dealer Nissan Pajajaran Bogor.
9 61 28 2 377 3.77
Lokasi yang mudah dijangkau (Strategis) 10 50 35 5 365 3.65
Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer
3 36 39 15 7 313 3.13
Penataan display dan info produk 22 56 20 2 398 3.98
Jumlah 59.06 Rata-rata 3.69125
4.8 Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja.
Secara umum, tingkat kesesuaian pelayanan jasa dealer Nissan pajajaran
dari seluruh dimensi mencapai 85%.Tingkat kesesuaian terendah sebesar 70 %
untuk dimensi bukti langsung dan tingkat kesesuaian tertinggi sebesar 91%
untuk dimensi empati.Atribut pada dimensi bukti langsung yaitu kemudahan
dalam pengaturan parkir di dealer, sehingga pihak manajemen perlu
memperhatikan hal tersebut khususnya tentang fasilitas dealer yang mencakup
kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer. Area parkiran yang selama ini
dianggap kurang maksimal perlu adanya peningkatan akan hal ini sehingga
pelanggan merasa puas dengan fasilitas dealer. Upaya perluasan area dealer
harus menjadi prioritas dalam peningkatan pelayanan agar tidak terjadi
penurunan pelanggan pada akhirnya. Tingkat kesesuaian antara tingkat
kepentingan dengan tingkat kinerja dapat dilihat pada Tabel 6.
Jaminan
Dimensi Mutu
Tabel 6. Tingkat Kesesuaian Antara Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja.
No Dimensi Atribut-Atribut Xi Yi Tingkat
Kesesuaian
1 Keandalan
Dealer Nissan Pajajaran Bogor memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur pelayanan yang ditentukan. 361 436 83%
Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir. 394 437 90%
Petugas Dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat. 368 434 85%
2 Daya
Tanggap
Dealer Nissan Pajajaran Bogor merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat. 330 428 77%
Petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menanggapi dalam menghadapi permasalahan yang timbul. 376 434 87%
3 Jaminan
Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan. 363 439 83%
Pengetahuan wiraniaga & Customer Relation Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam hal proses pelayanan pelanggan. 376 452 83%
Dealer Nissan Pajajaran Bogor bertanggung jawab terhadap keterlambatan pelayanan jasa kepada pelanggan 373 431 87%
4 Empati
Kemampuan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. 380 434 88%
Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu 384 423 91%
Kepekaan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan. 376 435 86%
5 Berwujud
Kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum 372 430 87%
Kerapihan dan kedisiplinan karyawan Dealer Nissan Pajajaran Bogor. 377 431 87%
Lokasi yang mudah dijangkau (Strategis) 365 425 86%
Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer 313 445 70%
Penataan display mobil dan ketersediaan informasi produk di dealer (brosur,leaflet,spanduk) 398 445 89%
Rata-rata 369.1 434.9 85%
Yi =Skorpenilaian kepentingan Xi = Skor penilaian kepuasan
4.9 Urutan Prioritas
Urutan prioritas atribut jasa pelayanan dealer Nissan Pajajaran diperoleh
dari tingkat kesesuaian pada masing-masing atribut dimensi kualitas jasa
pelayanan.Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan antar nilai kinerja
dengan nilai kepentingan. Tingkat kinerja merupakan tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mengelola dan menjalankan
fungsinya dalam perusahaan tersebut. Sedangkan tingkat kepentingan
merupakan tingkat harapan konsumen akan suatu produk atau jasa, apakah
tingkat kesesuaian dapat digunakan untuk melihat peringkat atau rangking
dari setiap atribut-atribut jasa pelayanan dealer Nissan Pajajaran yang dinilai
oleh 100 pelanggan dealer Nissan Pajajaran yang menjadi responden, mulai
dari yang memiliki skor terendah sampai skor yang tertinggi, sehingga akan
diketahui urutan prioritas atribut-atribut jasa pelayanan dealer Nissan
Pajajaran yang seharusnya dilakukan peningkatan atau perbaikan terhadap
kinerja atribut-atribut jasa pelayanan dealer Nissan Pajajaran yang dianggap
belum memenuhi kepuasan pelanggan. Adapun urutan prioritas tersebut yang
dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Urutan prioritas atribut dimensi kualitas jasa pelayanan dealer
No Atribut Dimensi Kualitas Jasa Persentase
1 Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer 70%
2 Dealer Nissan Pajajaran Bogor merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat. 77%
3 Dealer Nissan Pajajaran Bogor memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur pelayanan yang ditentukan. 83%
4 Pengetahuan wiraniaga & Customer Relation Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam hal proses pelayanan pelanggan. 83%
5 Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan. 83%
6 Petugas Dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat.
85%
7 Lokasi yang mudah dijangkau (Strategis) 86%
8 Kepekaan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan. 86%
9 Petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menanggapi dalam menghadapi permasalahan yang timbul. 87%
10 Kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum 87%
11 Kerapihan dan kedisiplinan karyawan Dealer Nissan Pajajaran Bogor. 87%
No Atribut Dimensi Kualitas Jasa Persentase
12 Dealer Nissan Pajajaran Bogor bertanggung jawab terhadap keterlambatan pelayanan jasa kepada pelanggan 87%
13 Kemampuan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. 88%
14 Penataan display mobil dan ketersediaan informasi produk di dealer (brosur,leaflet,spanduk) 89%
15 Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir. 90%
16 Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu 91%
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat atribut dengan skor terendah adalah
kemudahan dalam pengaturan parkir, yang artinya bahwa atribut tersebut
menjadi sangat prioritas harus dilakukan adanya perbaikan dari perusahaan
karena dinilai pelanggan paling tidak memuaskan. Sedangkan skor dengan
urutan prioritas yang paling rendah yaitu petugas dapat memberikan
pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu, yang berarti atribut
ini tidak menjadi prioritas perbaikan karena dianggap pelanggan tidak
penting.
4.10 Analisa strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menggunakan Importance Performance Analysis (IPA)
Importance and Performance Matrix merupakan suatu bentuk diagram
yang berbagi menjadi empat kuadran yang dibatasi oleh dua buah garis
yang berpotongan tegak lurus pada titik (X,Y). sumbu X akan mengisi skor
tingkat kinerja (performance), sedangkan sumbu Y akan mengisi skor
untuk tingkat kepentingan (Importance).
Selanjutnya untuk mengetahui lebih detail penempatan 16 atribut dalam
dimensi mutu layanan yang telah dianalisa, atribut-atribut tersebut
dikelompokan ke dalam 4 kuadran. Kuadran A (Prioritas Utama) diartikan
prioritas utama atribut-atribut yang didalamnya perlu dilakukan perbaikan
oleh perusahaan karena dinilai pelanggan belum dapat memenuhi kepuasan
pelanggan. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) yang diartikan bahwa
atribut-atribut yang tersebar adalah atribut yang dinilai pelanggan sudah
baik kinerja pelayanannya, sehingga harus dapat dipertahankan prestasinya.
Kuadran C (Prioritas rendah) yang diartikan bahwa atribut-atribut yang
terdapat dalam kuadran ini merupakan atribut yang dianggap kurang
penting bagi pelanggan, sehingga apabila dilakukan perbaikan juga tidak
terlalu berpengaruh terhadap pelanggan. Sedangkan kuadran D
(Berlebihan) diartikan atribut-atribut yang tidak penting dilakukan dengan
baik oleh perusahaan sehingga pelanggan menilai terlalu berlebihan.
Atribut-atribut dalam kuadran ini sebaiknya dikurangi oleh perusahaan
untuk dapat menghemat biaya perusahaan. Berikut dibawah dapat dilihat
gambar 10. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis dan
penyebaran atribut-atributnya dalam perusahaan.
Keterangan :
1. Dealer Nissan Pajajaran memberikan pelayanan yang sesuai prosedur pelayanan yang
ditentukan
2. Dealer Nissan Pajajaran mampu menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat
dari awal sampai akhir
3. Petugas dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat
4. Dealer Nissan Pajajaran merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat
5. Petugas dealer Nissan Pajajaran mampu menanggapi permasalahan yang timbul
6. Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan
7. Pengetahuan wiraniaga & customer relation dealer Nissan Pajajaran dalam hal proses
pelayanan pelanggan
8. Dealer Nissan Pajajaran bertanggung jawab terhadap keterlambatan pelayanan jasa kepada
pelanggan
9. Kemampuan petugas dealer dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
10. Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu
11. Kepekaan petugas dalam menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan
12. Kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum
13. Kerapihan dan kedisiplinan karyawan dealer Nissan Pajajaran
14. Lokasi yang mudah dijangkau (strategis)
15. Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer
16. Penataan display mobil dan ketersediaan informasi produk di dealer (brosur, leaflet, spanduk)
Dalam Gambar 10 dapat dilihat posisi masing-masing atribut yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan dealer Nissan Pajajaran dalam kuadrannya
masing-masing. Interpretasi dalam Importance Performance Analysis dapat
dilihat sebagai berikut :
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Kuadran A adalah kuadran yang memuat atribut-atribut yang tingkat
kepentingannya tinggi dimata pelanggan, sehingga atribut-atribut dalam
kuadran ini harus menjadi prioritas utama dalam perbaikan kinerja
pelayanan dealer karena menurut pelanggan masih belum dinilai baik
kinerjanya. Dealer harus melakukan improvement guna meningkatkan
kinerja pelayanan dealernya. Berikut adalah atribut-atribut yang menjadi
prioritas utama dealer dalam peningkatan kinerja :
1. Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer (15)
2. Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai
keinginan pelanggan (6)
3.Dealer Nissan Pajajaran memberikan pelayanan yang sesuai prosedur
pelayanan yang ditentukan (1)
Atribut prioritas pertama yang harus dilakukan perbaikan kinerja
pelayanan oleh perusahaan adalah atribut kemudahan dalam pengaturan
parkir di dealer, dikarenakan pelanggan menilai bahwa area parkiran
dealer tidak luas untuk dapat menampung pelanggan showroom maupun
workshop. Perusahaan harus melakukan peningkatan perluasan area parkir
agar dapat menampung seluruh pelanggan Nissan cabang pajajaran atau
melakukan penambahan traffic controller guna mengatisipasi kesulitan
parkir pelanggan. Atribut kedua yang harus diperbaiki kinerjanya oleh
perusahaan adalah Nissan memberikan kenyamanan mutu mobil sesuai
yang diinginkan pelanggan, dapat diartikan bahwa pelanggan kurang
merasa puas dengan dimensi mutu jaminan yang diberikan perusahaan
kemungkinan dikarenakan pelayanan after sales dari Nissan yang belum
dapat memenuhi semua keinginan pelanggan, seperti dimisalkan suku
cadang Nissan yang tidak mudah didapatkan, sehingga pelanggan merasa
mutu jaminan dirasa kurang pelayanannya. Sedangkan atribut yang
terakhir menjadi prioritas dalam perbaikan perusahaan adalah dealer
Nissan Pajajaran memberikan pelayanan yang sesuai prosedur pelayanan
yang ditentukan. Atribut tersebut dinilai kurang memuaskan kinerjanya
oleh pelanggan.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Atribut-atribut dalam posisi kuadran B adalah atribut yang dianggap
penting oleh pelanggan dan dimana pelanggan menilai kinerja pelayanan
sudah memuaskan atau baik dilakukan dealer sehingga pelayanan tersebut
perlu dipertahankan oleh dealer. Adapun atribut-atribut yang terdapat
dalam kuadran tersebut antara lain :
1.Pengetahuan wiraniaga & customer relation dealer Nissan Pajajaran
dalam hal proses pelayanan pelanggan (7)
2.Penataan display mobil dan ketersediaan informasi produk di dealer
(brosur, leaflet, spanduk) (16)
3.Dealer Nissan Pajajaran mampu menyelesaikan masalah pelanggan
dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir (2)
4.Petugas dealer Nissan Pajajaran mampu menanggapi permasalahan yang
timbul (5)
Atribut pertama yang tersebar dalam kuadran B adalah kemampuan
pengetahuan wiraniaga dan customer relation dalam memberikan
pelayanan jasa pelanggan. Adanya penambahan training mengenai
complain handling, product knowledge dll secara regular penting
dilakukan oleh perusahaan untuk karyawan khususnya yang berhubungan
langsung dengan pelanggan yaitu wiraniaga dan customer relation.
Atribut kedua yang ada didalam kuadran B adalah penataan display dan
ketersediaan informasi produk dinilai pelanggan sudah memuaskan
kinerjanya, sehingga harus dapat dipertahankan (tampilan area display
mobil di dealer dapat dilihat pada Lampiran 4).Dalam mempertahankan
atribut tersebut, perusahaan dapat menambah media-media informasi
produk lainnya seperti penambahan informasi regular melalui majalah,
media elektronik dll, sehingga pelanggan akan bertambah mudah dalam
mendapatkan informasi.
Atribut yang ketiga adalah dealer Nissan pajajaran mampu
menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal
sampai akhir. Sedangkan atribut yang terakhir pada kuadran B adalah
petugas dealer mampu menanggapi permasalahan yang timbul.
Berdasarkan atribut-atribut yang tersebar di kuadran B terlihat bahwa
perusahaan dapat mempertahankan prestasi dimata pelanggan dengan cara
penambahan training handling complain, leadership skill bagi karyawan
secara regular guna meningkatkan kemampuan dalam menghadapi
pelanggan.
3. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Atribut-atribut yang tersebar pada kuadran C dapat diartikan bahwa
pelanggan menilai pelayanan kinerja pada kuadran ini tidak terlalu penting
atau prioritas relative rendah, sehingga apabila dilakukan perbaikan oleh
dealerpun tidak terlalu berpengaruh terhadap pelanggan. Atribut-atribut
tersebut antara lain :
1. Dealer Nissan Pajajaran merespon permintaan pelanggan dalam waktu
yang singkat (4)
2. Lokasi yang mudah dijangkau (14)
3. Petugas dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara
akurat dan tepat (3)
Atribut-atribut diatas tidak menjadi prioritas dalam perbaikan kinerja
karena dinilai pelanggan lokasi dealer Nissan Pajajaran sudah cukup
strategis, ditengah kota dan posisi pinggir jalan sehingga mudaj dijangkau.
Sedangkan mengenai atribut respon dealer dalam memberikan informasi
yang cepat dan akurat juga sudah baik kinerjanya selama ini, jadi tidak
perlu dilakukan perbaikan karena tingkat kepentingannya juga rendah
dalam pengaruh kepada pelanggan.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Atribut yang berada pada kuadran ini mempunyai tingkat kinerja yang
sangat baik yang dinilai oleh pelanggan, tetapi atribut ini memiliki tingkat
kepentingan yang tidak begitu penting dinilai oleh pelanggan. Pihak
perusahaan tidak perlu terlalu fokus pada peningkatan kinerja terhadap
atribut di kuadran ini, karena kinerjanya sudah sangat baik.
Atribut-atribut tersebut adalah :
1. Kepekaan petugas dalam menerima keluhan maupun pengaduan
pelayanan (11)
2. Dealer Nissan Pajajaran bertanggung jawab terhadap keterlambatan
pelayanan jasa kepada pelanggan (8)
3. Kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum (12)
4. Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan
keadaan individu (10)
5. Kemampuan petugas dealer dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan (9)
6. Kerapihan dan kedisiplinan karyawan dealer Nissan Pajajaran (13)
Atribut seperti kerapihan dan kedisiplinan karyawan dinilai tidak perlu
dilakukan perbaikan karena dinilai pelanggan bahwa karyawan dealer
sudah sangat rapih memakai seragam sesuai ketentuan dan image
perusahaan. Sedangkan mengenai kebersihan dan kenyamanan juga dirasa
cukup baik karena dealer sudah cukup memiliki petugas kebersihan di
setiap area showroom ditambah dengan fasilitas dealer lainnya seperti
adanya fasilitas ruang tunggu dengan fasilitas yang lengkap, penyejuk
udara yang cukup dan fasilitas area bermain anak dll (tampilan area ruang
tunggu pelanggan dapat dilihat pada Lampiran 4)
4.11 Analisa Tingkat Kepuasan Customer Satisfaction Index (CSI)
Nilai mean (rata-rata) untuk tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
masing-masing atribut digunakan untuk menghitung Customer Satisfaction
Index (CSI). Dari hasil perhitungan yang dilakukan, maka didapatkan hasil
bahwa Customer Satisfaction Index (CSI) untuk atribut kualitas jasa dari
dealer Nissan Pajajaran adalah sebesar 69,60 persen. Dari penilaian yang
dilakukan oleh pelanggan dealer Nissan pajajaran, tingkat kepuasan secara
keseluruhan terhadap atribut kualitas jasa yang diberikan dealer Nissan
Pajajaran sudah tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indeks kepuasan pelanggan
(CSI) yang memiliki nilai sebesar 69,60 persen, artinya adalah tingkat
kepuasan total berada pada 0,66 – 0,80 yang berarti para pelanggan telah
puas terhadap kinerja yang dilakukan oleh dealer Nissan Pajajaran Bogor.
Dapat dilihat pada Tabel 8 Dibawah ini.
Tabel 8. Analisis tingkat kepuasan Customer Satifaction Index (CSI)
No. Dimensi Rata-Rata Tingkat
Kepentingan
Importance Weighting Factor (%)
Rata-rata Tingkat Kinerja
Weighted
Score
1 Dealer Nissan Pajajaran Bogor memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur pelayanan yang ditentukan.
4.36 6.265 3.61 0.23
2 Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir. 4.37 6.280 3.94 0.25
3 Petugas Dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat.
4.34 6.237 3.68 0.23
4 Dealer Nissan Pajajaran Bogor merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat. 4.28 6.150 3.30 0.20
5 Petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menanggapi dalam menghadapi permasalahan yang timbul.
4.34 0.624 3.76 0.02
6 Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan.
4.39 6.308 3.63 0.23
7 Pengetahuan wiraniaga & Customer Relation Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam hal proses pelayanan pelanggan.
4.52 6.495 3.76 0.24
8 Dealer Nissan Pajajaran Bogor bertanggung jawab terhadap keterlambatan pelayanan jasa kepada pelanggan
4.31 6.193 3.73 0.23
9 Kemampuan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
4.34 6.237 3.80 0.24
10 Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu
4.23 6.078 3.84 0.23
11 Kepekaan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan.
4.35 6.251 3.76 0.24
No. Dimensi
Rata-Rata Tingkat
Kepentingan
Importance Weighting Factor (%)
Rata-rata Tingkat Kinerja
Weighted
Score
14 Lokasi yang mudah dijangkau (Strategis) 4.25 6.107 3.65 0.22
15 Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer 4.45 6.395 3.13 0.20
16 Penataan display mobil dan ketersediaan informasi produk di dealer (brosur,leaflet,spanduk)
4.45 6.395 3.98 0.25
Jumlah 69.59 94.39 59.06 3.48
Customer Stafication Index (CSI) 69.60182
4.12 Loyalitas Responden
Dalam penelitian ini juga dianalisa mengenai loyalitas pelanggan dealer
Nissan Pajajaran Bogor. Beberapa pertanyaan mengenai loyalitas pelanggan
juga ditanyakan kepada responden. Hasil dari analisa tersebut untuk dapat
menilai loyalitas secara keseluruhan responden terhadap Nissan di dealer
Pajajaran dalam bentuk persentase. Setiap jawaban responden dari
pernyataan pada kuesioner diartikan ,
• SS Sangat Setuju • S Setuju • CS Cukup Setuju • KS Kurang Setuju • TS Tidak Setuju
Berikut dapat dilihat analisa detailnya dari 100 responden yang diambil
dapat dilihat pada Tabel 9 data loyalitas responden.
Tabel 9. Data loyalitas responden
No. Loyalitas Responden Tingkat Kesetujuan
SS S CS KS TS
1 Saya tidak pernah menggunakan mobil selain merek Nissan
1 15 8 22 54
2 Saya menilai pelayanan jasa Dealer Nissan Pajajaran sangat baik
20 58 20 2 0
3
Saya sering merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan mobil Nissan
26 53 21 0 0
4
Saya tidak akan berpaling dengan merek lain yang menawarkan harga dan spesifikasi yang sama.
11 50 22 14 3
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa pada pertanyaan no. 1 mengenai
loyalitas pelanggan terlihat 54 responden (54%) yang menyatakan bahwa
tidak pernah menggunakan mobil merek lain selain merek Nissan.
Kemudian dapat dilihat juga sebesar 58 responden (58%) pelanggan yang
menilai pelayanan yang dilakukan dealer Nissan Pajajaran sudah baik
kinerjanya. Pada pertanyaan no. 3 di kuesioner penilaian loyalitas pelanggan
juga terlihat mayoritas responden akan merekomendasikan mobil kepada
orang lain, sehingga terlihat jika pelanggan Nissan Pajajaran cukup memiliki
loyalitas yang baik. Tetapi terlihat pada pertanyaan no. 4 responden
menyatakan bahwa apabila merek lain menawarkan harga dan spesifikasi
yang sama 50 responden menyatakan setuju apabila tidak berpaling ke
merek lain.
4.13 Uji Korelasi Chi Square
Uji Chi Square merupakan salah satu uji statistic non parametrik.
Karena termasuk dalam uji non parametrik, maka uji chi square dapat
diterapkan untuk pengujian data nominal dan nominal atau kategorik.
Pengujian chi square biasa digunakan untuk mengetahui frekuensi dua data
observasi terhadap frekuensi data observasi yang diharapkan (expected
value). Berdasarkan sebaran data tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh
suatu observasi terhadap observasi lainya. Seluruh hasil penghitungan Chi
Square pada masing-masing karakteristik dapat dilihat pada Lampiran 5.
a. Jenis Kelamin terhadap kepuasan
Terdapat hubungan antara karakteristik jenis kelamin responden dengan
kepuasan. Dapat dilihat jika Chi Square hitung > dari nilai Chi Square tabel
maka artinya terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan
responden. Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0,067 < 0.10) diartikan
bahwa jika probabilitas < 0,10 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan
antara jenis kelamin dengan kepuasan responden.
b. Usia terhadap kepuasan
Tidak terdapat hubungan antara karakteristik usia responden terhadap
kepuasan. Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel
maka artinya tidak ada hubungan antara usia responden dengan kepuasan
responden. Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0.417 > 0.10) diartikan
bahwa jika probabilitas > 0,10 maka diartikan bahwa tidak ada hubungan
antara usia dengan kepuasan responden.
c. Pendidikan terhadap kepuasan
Tidak terdapat hubungan antara karakteristik pendidikan responden terhadap
kepuasan. Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel
maka artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepuasan
responden. Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0.189 > 0.10) diartikan
bahwa jika probabilitas > 0,10 maka diartikan bahwa tidak ada hubungan
antara pendidikan dengan kepuasan responden.
d. Pekerjaan terhadap kepuasan
Tidak terdapat hubungan antara karakteristik pekerjaan responden terhadap
kepuasan. Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel
maka artinya tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan
responden. Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0.697 > 0.10) diartikan
bahwa jika probabilitas > 0,10 maka diartikan bahwa tidak ada hubungan
antara pekerjaan dan kepuasan responden.
e. Pendapatan rata-rata perbulan terhadap kepuasan
Tidak terdapat hubungan antara karakteristik responden terhadap kepuasan.
Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel maka
artinya tidak ada hubungan antara pendapatan rata-rata perbulan responden
dengan kepuasan responden. Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0.538
> 0.10) diartikan bahwa jika probabilitas > 0,10 maka diartikan bahwa tidak
ada hubungan antara pendapatan responden dan kepuasan responden.
4.14 Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab ini, dapat diperoleh beberapa
informasi yang sangat bermanfaat bagi dealer Nissan Pajajaran Bogor untuk
dapat mengetahui suara pelanggan dalam peningkatan kinerja pelayanan
yang diberikan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisa tingkat
kepuasan pelanggan, penulis menggunakan analisis Customer Satisfaction
Index (CSI) yang diperoleh nilai sebesar 69,60. Dari nilai yang didapat
tersebut diartikan bahwa pelanggan sudah merasa puas dengan kinerja
pelayanan jasa dealer Nissan cabang Pajajaran.
Hasil analisis IPA menunjukan bahwa atribut yang memiliki tingkat
kepentingan tinggi dan memliki tingkat kinerja rendah hendaknya menjadi
prioritas utama dalam perbaikan dan peningkatan pelayanan. Ada beberapa
hal yang dapat dilakukan dealer Nissan Cabang Pajajaran dalam
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap atribut tersebut,antara lain:
• Atribut pertama yang harus diprioritaskan oleh dealer dan harus segera
diperbaiki kinerjanya adalah kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer.
Pelanggan menilai area parkir dealer kurang luas, sehingga tidak mudah
pelanggan untuk berkunjung ke dealer langsung. Kesulitan yang dialami
dealer, dikarenakan akses masuk dealer dan bengkel menjadi satu kemudian
area parkir dealer dan bengkel juga di dalam area yang sama, sehingga
pelanggan area depan dealer sangat padat.
• Atribut kedua yang dianggap pelanggan penting tetapi masih belum
memuaskan kinerjanya adalah jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai
keinginan pelanggan. Pelanggan menilai bahwa salah satunya kemudahan
mendapatkan suku cadang dirasa kurang, kemudian proses claim Nissan
yang dirasa kurang cepat apabila mobil dalam masa warranty. Penambahan
stock suku cadang dirasa perlu dibenahi,sehingga untuk part yang sering
mengalami proses claim dapat segera di atasi keluhan pelanggan.
• Atribut ketiga yang menjadi prioritas utama adalah Nissan memberikan
pelayanan sesuai prosedur yang diterntukan. Sistem prosedur dan alur
penanganan keluhan atau prosedur pelayanan jasa Nissan perlu
disosialisasikan agar pelanggan mengetahui SOP pelayanan Nissan.
Atribut yang terdapat pada kuadran B (pertahankan prestasi) terdiri
dari 4 atribut. Keempat atribut tersebut antara lain, pengetahuan wiraniaga &
customer relation dalam memberikan pelayanan pelanggan, penataan display
dan ketersediaan informasi produk, kemampuan dealer dalam menyelesaikan
masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir dan
kemampuan dealer dalam menangani permasalahan yang timbul. Peningkatan
pelayanan dapat dilakukan dengan memberikan training secara regular
kepada petugas mengenai penampilan, sikap pelayanan dan pengetahuan
kemampuan produk dan informasi lainnya.
Pada kuadran C (prioritas rendah) terdapat tiga atribut antara lain,
dealer dapat merespon permintaan pelanggan dalam waktu singkat, lokasi
yang mudah dijangkau, petugas dealer mampu memberikan informasi secara
akurat dan tepat. Pelayanan akan atribut-atribut tersebut tidak perlu dilakukan
lebih oleh dealer dikarenakan lokasi dealer yang sudah strategis.
Sedangkan atribut yang berada pada kuadran D (berlebihan) terdapat
enam atribut antara lain, kepekaan petugas dalam menerima keluhan, dealer
bertanggung jawab atas keterlambatan pelayanan, kebersihan dan
kenyamanan ruangan, petugas memberikan pelayanan sesuai dengan keadaan
individu, kemampuas petugas dalam memberikan pelayanan pelanggan dan
kerapihan kedisiplinan karyawan dealer Nissan Pajajaran bogor.
Dealer Nissan Cabang Pajajaran sebagai perusahaan ritel yang bergerak
di dunia pemasaran produk ataupun jasa. Berdasarkan persaingan perusahaan
ritel yang semakin meningkat, tentunya dealer harus dapat memahami STP
dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP (Segmentation,
Targeting dan Positioning) sedangkan 4P (unsur dalam marketing mix, yakni
Product, Price, Place dan Promotion). Segmentation dari perusahaan adalah
pelanggan pria dan wanita yang, tergolong berpenghasilan menengah keatas,
berusia mayoritas sudah berkeluarga. Targeting perusahaan adalah semua
kalangan pelanggan yang membutuhkan mobil jenis MPV. Sedangkan
positioning perusahaan jelas sangat memposisikan pada pangsa pasar mobil
keluarga karena backbone dari Nissan adalah Grand Livina yaitu jenis MPV
yang nyaman seperti menggunakan jenis mobil sedan.
Analisis Chi Square menunjukkan bahwa hanya karakteristik
pelanggan jenis kelamin yang memiliki hubungan nyata terhadap tingkat
kepuasan pelanggan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.a. Karakteristik pelanggan dealer Nissan Pajajaran, Bogor sebagian besar adalah
laki-laki, berusia 26-35 tahun, berprofesi sebagai pegawai swasta dan
berpendidikan mayoritas Strata 1, memiliki pendapatan rata-rata perbulan
adalah Rp.3.100.00 – Rp.5.000.000 dan pelanggan mayoritas adalah
pelanggan yang menggunakan mobil Nissan type Grand Livina.
b. Berdasarkan hasil dari Importance Performance Analysis, terdapat tiga atribut
yang berada pada kuadran A (prioritas utama), ketiga atribut tersebut adalah
kemudahan dalam pengaturan parkir, jaminan kenyamanan mutu mobil yang
sesuai keinginan pelanggan dan dealer memberikan pelayanan sesuai dengan
prosedur yang ditentukan. Atribut yang terdapat pada kuadran B
(pertahankan prestasi) terdiri dari 4 atribut. Keempat atribut tersebut antara
lain, pengetahuan wiraniaga & customer relation dalam memberikan
pelayanan pelanggan, penataan display dan ketersediaan informasi produk,
kemampuan dealer dalam menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat
dan tepat dari awal sampai akhir dan kemampuan dealer dalam menangani
permasalahan yang timbul. Pada kuadran C (prioritas rendah) terdapat tiga
atribut antara lain, dealer dapat merespon permintaan pelanggan dalam
waktu singkat, lokasi yang mudah dijangkau, petugas dealer mampu
memberikan informasi secara akurat dan tepat. Sedangkan atribut yang
berada pada kuadran D (berlebihan) terdapat enam atribut antara lain,
kepekaan petugas dalam menerima keluhan, dealer bertanggung jawab atas
keterlambatan pelayanan, kebersihan dan kenyamanan ruangan, petugas
memberikan pelayanan sesuai dengan keadaan individu, kemampuas petugas
dalam memberikan pelayanan pelanggan dan kerapihan kedisiplinan
karyawan dealer Nissan Pajajaran bogor.
2. Berdasarkan Customer Satisfaction Indeks (CSI), diketahui bahwa nilai CSI
sebesar 69,60 % yaitu berada pada range 0,66 – 0,80. Dengan demikian
atribut dari dealer Nissan Pajajaran Bogor dapat dikatakan sudah memuaskan
pelanggannya.
3. Mayoritas responden sebesar 54% menyatakan bahwa tidak pernah
menggunakan mobil merek lain selain merek Nissan. Sedangkan sebesar 58%
dari 100 responden menilai bahwa pelayanan jasa yang dilakukan Dealer
Nissan Pajajaran Bogor sangat baik. Sebagian besar responden akan
merekomendasikan mobil kepada orang lain, sehingga terlihat jika pelanggan
Nissan Pajajaran cukup memiliki loyalitas yang baik. Tetapi terlihat pada
pernyataan 3 responden menyatakan bahwa apabila merek lain menawarkan
harga dan spesifikasi yang sama sekitar 50% responden menyatakan setuju
apabila tidak berpaling ke merek lain.
4. Berdasarkan Uji Korelasi Chi Square didapatkan hasil bahwa hanya
karakteristik pelanggan jenis kelamin yang memiliki hubungan terhadap
tingkat kepuasan pelanggan.
Saran
1. Berdasarkan hasil dari Importance Performance Analysis, dealer Nissan
Cabang Pajajaran Bogor, perlu melakukan peningkatan kinerja pelayanan pada
atribut yang menjadi prioritas tinggi yaitu kemudahan dalam pengaturan
parkir, Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil sesuai keinginan
pelanggan, dealer memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan. Untuk mengatasi dan memperbaiki kinerja pelayanan tersebut
dealer harus dapat memperluas area parkiran dealer atau adanya penambahan
traffic controller agar dapat mengatasi kesulitan parkir. Adanya sosialisasi
lebih kepada pelanggan mengenai standard proses pelayanan pelanggan dan
informasi warranty mobil. Sosialisasi tersebut dapat melalui media informasi
tertulis agar pelanggan dapat mengetahui dengan jelas, atau penjelasan
mengenai standard pelayanan dan jaminan harus selalu disampaikan kepada
pelanggan di awal transaksi.
2. Penambahan fasilitas dealer (seperti adanya kantin, souvenir-souvenir
istimewa buat pelanggan, perbanyak program atau promo khusus dealer dan
penambahan fasilitas lainnya) dapat juga dilakukan dealer guna memberikan
nilai tambah yang lain dimata pelanggan selain melakukan peningkatan yang
berupa fisik yaitu perluas bangunan dealer.
4. Untuk dapat mengetahui penilaian kinerja pelayanan dealer dimata pelanggan,
perlu adanya pengukuran kepuasan pelanggan yang dilakukan secara berkala.
Pengukuran secara berkala ini dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap
kinerja pelayanan dealer. Pengukuran kepuasan pelanggan dapat dimulai dari
hasil follow up CRO dealer yang dapat dijadikan acuan dalam perbaikan
dealer.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2012. Pertumbuhan pdb menurut lapangan usaha 2010-
2012. 23 April 2013;http://www.bps.go.id/brs.id/brs_file/pdb_05feb13.pdf. Badan Pusat Statistik. 2012. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor menurut
jenis tahun 1987-2011. 23 April 2013; http://www.bps.go.id/tab.sub/view.php?tabel=1&daftar=1&18_17&anotab=12.
Engel J. F, R, D, Blackweell P. W. Winiard. 1994. Perilaku Konsumen (Jilid I).
Jakarta (ID): Bina Rupa Aksara. Gaikindo. 2012. Domestic Auto Market By Category Januari – December 2009. 3
November 2012; http://gaikindo.or.id/download/statistic/01-current/01-by-Category/data_2009/bycat_market_exim_jansep_2009.pdf.
Gaikindo. 2012. Domestic Auto Market By Category Januari – December 2010 3
November 2013; http://gaikindo.or.id/download/statistic/01-current/01-by-category/data_2010/bycat_market_exim_jansep_2010.pdf.
Gaikindo. 2012. Domestic Auto Market By Category Januari – December 2011 3
November 2012; http://gaikindo.or.id/download/statistic/01-current/01-by-category/data_2011/bycat_market_exim_jansep_2011.pdf.
Juliani, L. 2010. Analisis kepuasan dan loyalitas pelanggan pada produk kartu
simpati (Studi kasus mahasiswa strata satu fakultas ekonomi dan manajemen institut pertanian bogor) (skripsi). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kompas otomotif. 2012. Rekor baru penjualan mobil di Indonesia. 11 Mei 2013.
http//www.otomotif.kompas.com/read/2013/01/11/6126/2012.Rekor.Baru.Penjualan.Mobil.di.Indonesia.1.161.juta.unit.
Kotler, P, 2008. Manajemen Pemasaran (Terjemahan Jilid I). Ed ke-12 cetak ke 3.
Jakarta (ID): PT. INDEKS Kelompok Gramedia. Kotler, P. 2003. Marketing Management. The Millenium Edition. New Jersey:
Prentice Hall. Kountur,R. 2005. Statistik Praktis Pengolahan Data Untuk Penyusunan Skripsi
dan Tesis. Jakarta (ID): PPM. Nissan Indonesia. 2012. Visi, Misi Nissan Motor Indonesia. 30 November 2012;
http://www.nissan.co.id/web/header/header_1187.htm.
Nazir,M. 1989. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.
Rangkuti, F. 2008. Measuring Customer Satisfaction Tehnik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN-JP. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.
Schiffman, L.G. dan Kanuk, L.L. 1994. Consumer Behavior. 5th Ed. New Jersey:
Prentice Hall. Supranto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pasar. Cetakan Kedua. Jakarta (ID): PT. Rineka Cipta. Sukmalana, S. 2007, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, untuk mencapai
keunggulan bersaing. Edisi kedua. Jakarta (ID): Intermedia Personalia Utama.
Sumarwan, U. 2002. Perilaku Konsumen. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.
Saputra,Y.A. 2010. Analisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan pada AHASS Honda Motor (Studi kasus CV. Guna Motor Bogor) (Skrispi). Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.
Tempo otomotif. 2012. Nissan cetak rekor penjualan semester pertama. 30
November 2012; http://www.tempo.co.id/read/news/2012/07/04/124414824/nissan-cetak-rekor-penjualan-semester-pertama.
Tjiptono,F. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID). PT. ANDI.
Tjiptono,F. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta (ID). PT. ANDI.
Tjiptono,F. 2006. Manajemen Jasa. Ed ke-4. Yogyakarta (ID). PT. ANDI.
Tjiptono, F, Chandra G. 2007. Service, Quality, Satisfaction. Ed ke-2. Yogyakarta
(ID): PT. ANDI.
Tjiptono,F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): PT. ANDI.
Umar, H. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Lampiran 1. Kuesioner pelanggan
KARAKTER RESPONDEN Nama Responden : …………………………………………………. Alamat : …………………………………………………. Telepon / Hp : ………………………………………………… Type Kendaraan : …………………………Tahun……………….
1. Jenis kelamin :
a. Pria b. Wanita 2. Berapa usia Bapak/Ibu saat ini :
a. 18-25 tahun b. 26-35 tahun d. 46-55 tahun e. >56 tahun
3. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu : a. SMU b. Diploma c. S1 d. S2 e. Lainnya …..
4. Pekerjaan Bapak/Ibu : a. Pegawai Negeri Sipil b. Pegawai Swasta c. Wiraswasta d. Lainnya …..
Kepada Yth Bapak/Ibu/Saudara(i),
Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul “ANALISIS KEPUASAN DAN
LOYALITAS PELANGGAN DEALER NISSAN CABANG PAJAJARAN BOGOR”. Penelitian
dibuat dalam rangka menyelesaikan studi akhir di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Kuesioner ini dibuat untuk mendukung proses akhir pengolahan data dalam rangka pemecahan
masalah pengembangan kualitas pelayanan jasa Dealer Nissan Cabang Pajajaran Bogor.
Oleh karena itu, saya berharap Bapak/Ibu/Saudara dapat mengisi kuesioner secara jujur dan
objektif terhadap permasalahan yang ada.
Oleh
Nama / NRP : Intan Ismawati / H24086056 Jurusan : Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor
Informasi yang diterima kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Contact person : Intan Ismawati (087770334268) Dealer Nissan Pajajaran Bogor (0251.8326175)
Lanjutan Lampiran 1 5. Pendapatan rata-rata Bapak/Ibu per bulan : a. < Rp. 1,000,000,- b. Rp. 1,100,000,- Rp. 3,000,000,- c. Rp. 3,100,000, - Rp. 5,000,000,- d. > Rp. 5,000,000,- 6. Berapa kali Bapak / Ibu menggunakan pelayanan jasa bengkel di Nissan
Pajajaran ? a. Belum pernah b. 1 - 2 kali c. 3– 4 kali d. > 5 kali
7. Dari mana Bapak/Ibu mengetahui Dealer Nissan Pajajaran Bogor? a. Teman b. Keluarga c. Sendiri d. Media
9. Jenis mobil Nissan yang dibeli oleh Bapak/Ibu (Jawaban boleh lebih dari 1) ? a. Grand Livina b. March c. Juke d. Lainnya (sebutkan) ………..
10. Proses pembayaran dalam pembelian mobil Bapak / Ibu yang terakhir: a. Cash b. Kredit
11. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana harga jual mobil Nissan (jawaban boleh lebih dari 1) ?
a. Mahal, tidak terjangkau b. Sedang,Terjangkau c. Murah
12. Mengapa Bapak/Ibu memilih mobil Nissan (jawaban boleh lebih dari 1) ? a. Kenyamanan b. Harga Terjangkau c. Irit Bahan Bakar d. Lainnya (sebutkan) …….. 13. Selain mobil Nissan, apakah Bapak/Ibu menggunakan merek kendaraan
lainnya ? a. Ya b. Tidak
14. Jenis merek kendaraan yang Bapak/Ibu miliki ? a. Toyota b. Honda b. Suzuki d. Lainnya (sebutkan) ……
15. Mengapa Bapak/Ibu menggunakan kendaraan merek lain (jawaban boleh lebih dari 1) ? a. Kenyamanan b. Harga Terjangkau b. Irit Bahan Bakar d. Lainnya (sebutkan) ……..
Lanjutan Lampiran 1 A. Tingkat Kepentingan (Harapan pelanggan) dan Tingkat Kepuasan
(Kenyataan yang diterima pelanggan) Petunjuk : Pengisian jawaban dengan Tanda Silang (X) pada kolom yang tersedia Keterangan : A. Tingkat kepentingan (Harapan Pelanggan):
SPt : Sangat Penting CPt : Cukup Penting Pt : Penting KPt : Kurang Penting
TPt : Tidak Penting
B. Tingkat Kepuasan (Kenyataan yang diterima pelanggan): SPs : Sangat Puas CPs : Cukup Puas Ps : Puas KPs : Kurang Puas
TPs : Tidak Puas
No Dimensi Kualitas Jasa (A)Harapan Pelanggan (B)Kenyataan yang diterima
SPt
Pt
CPt
KPt
TPt
SPs
Ps
CPs
KPs
TPs
Reliabilitas (keandalan)
1 Dealer Nissan Pajajaran Bogor memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur pelayanan yang ditentukan.
2 Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menyelesaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat dari awal sampai akhir.
3 Petugas Dealer Nissan Pajajaran dapat memberikan informasi secara akurat dan tepat.
Daya Tanggap
4 Dealer Nissan Pajajaran Bogor merespon permintaan pelanggan dalam waktu yang singkat.
5 Petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor mampu menanggapi dalam menghadapi permasalahan yang timbul.
Assurance (jaminan)
6 Nissan memberikan jaminan kenyamanan mutu mobil yang sesuai keinginan pelanggan.
7 Pengetahuan wiraniaga & Customer Relation Dealer Nissan Pajajaran Bogor dalam hal proses pelayanan pelanggan.
No. Dimensi Kualitas Jasa
(A)Harapan Pelanggan (B)Kenyataan yang diterima
SPt
Pt
CPt
KPt
TPt
SPs
Ps
CPs
KPs
TPs
Emphaty (empati) 9 Kemampuan petugas Dealer Nissan
Pajajaran Bogor dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
10 Petugas dapat memberikan pelayanan yang menyesuaikan dengan keadaan individu
11 Kepekaan petugas Dealer Nissan Pajajaran Bogor menerima keluhan maupun pengaduan pelayanan.
Tangibles (bukti langsung)
12 Kebersihan dan kenyamanan ruangan secara umum
13 Kerapihan dan kedisiplinan karyawan Dealer Nissan Pajajaran Bogor.
14 Lokasi yang mudah dijangkau (Strategis)
15 Kemudahan dalam pengaturan parkir di dealer
16 Penataan display mobil dan ketersediaan informasi produk di dealer (brosur,leaflet,spanduk)
C. Tingkat Loyalitas Pelanggan
Petunjuk : Pengisian jawaban dengan Tanda Silang (X) pada kolom yang tersedia Tingkat Kesetujuan :
SS : Sangat Setuju S : Setuju CS : Cukup Setuju KS : Kurang setuju TS : Tidak Setuju
NO Pertanyaan Tingkat Kesetujuan
SS S CS KS TS
1. Saya tidak pernah menggunakan mobil selain merek Nissan
2. Saya menilai pelayanan jasa Dealer Nissan Pajajaran sangat baik
3. Saya sering merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan mobil Nissan
4. Saya tidak akan berpaling dengan merek lain yang menawarkan harga dan spesifikasi yang sama.
Saran dan komentar Anda untuk perbaikan/peningkatan kualitas pelayanan jasa Dealer Nissan Pajajaran Bogor: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
- Terima Kasih Atas Partisipasinya -
Lampiran 2.Uji Validitas dan Reliabilitas
(a) Uji validitas tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
AtributMutuPelayanan NilaiKorelasi (r )
Tingkat Kepentingan
Tingkat Kinerja
1 1 1 2 0.4916 0.3656 3 0.3679 0.3989 4 0.3862 0.4076 5 0.5455 0.4076 6 0.5065 0.4935 7 0.5103 0.3989 8 0.5019 0.4076 9 0.3888 0.4076 10 0.3769 0.3652 11 0.4431 0.4935 12 0.7184 0.3657 13 0.605 0.3989 14 0.4424 0.3657 15 0.4228 0.6744 16 0.6439 0.4006
Nilai r table pada _ = 5% dan N = 30 adalah 0,361
Berdasarkan pengujian validitas dengan Metode Product Moment, ternyata semua
butir pernyataan tentang tingkat kepentingan dan tingkat kinerja di dealer Nissan
cabang Pajajaran Bogor valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai rhitung validitasnya
yang lebih besar dari nilai r tabel (ryx> 0,361).
(b) Uji Reliabilitas tingkat kepentingan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Lanjutan Lampiran 2.
Berdasarkan pengujian reliabilitas dengan Metode Alpha Cronbach’s ternyata 16
butir pernyataan tentang tingkat kepentingan pelanggan dealer Nissan Cabang
Pajajaran telah reliabel.Hal in dapa dilihat dari nilai Alpha Cronbach’s hitung
yang lebih besar dari nilai r table ( 0.937 > 0,6).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.937 .942 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 65.0000 40.759 .661 .934
VAR00002 65.0333 39.482 .870 .929
VAR00003 65.0000 39.172 .733 .932
VAR00004 65.1667 40.213 .668 .934
VAR00005 65.1333 39.844 .890 .929
VAR00006 64.9667 41.275 .576 .936
VAR00007 64.7333 41.857 .577 .936
VAR00008 65.0000 42.138 .531 .937
VAR00009 65.0667 38.754 .690 .934
VAR00010 65.4000 41.421 .413 .941
VAR00011 65.0333 40.171 .679 .933
VAR00012 65.0333 39.964 .795 .931
VAR00013 65.0333 39.620 .848 .930
VAR00014 65.0000 39.655 .827 .930
VAR00015 64.9667 41.206 .473 .939
VAR00016 64.9333 40.616 .761 .932
Lanjutan Lampiran 2.
(c ) Uji Reliabilitas tingkat kepuasan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.937 .941 16
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 54.7667 55.082 .583 .936
VAR00002 54.3667 59.344 .351 .940
VAR00003 54.7333 54.478 .862 .929
VAR00004 54.6000 53.972 .811 .930
VAR00005 54.6000 53.972 .811 .930
VAR00006 54.8000 55.614 .664 .933
VAR00007 54.7333 54.478 .862 .929
VAR00008 54.6000 53.972 .811 .930
VAR00009 54.6000 53.972 .811 .930
VAR00010 54.7667 56.116 .464 .940
VAR00011 54.8000 55.614 .664 .933
VAR00012 54.7000 54.631 .851 .929
VAR00013 54.7333 54.478 .862 .929
VAR00014 54.7000 54.631 .851 .929
VAR00015 54.9000 53.541 .828 .929
VAR00016 54.1000 63.472 -.101 .951
Lanjutan Lampiran 2.
Berdasarkan pengujian reliabilitas denganMetode Alpha Cronbach’s ternyata 16
butir pernyataan tentang tingkat kepuasan pelanggan dealer Nissan Cabang
Pajajaran telah reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai AlphaCronbach’s hitung
yang lebih besar dari nilai r table ( 0.937 > 0,6).
Lampiran 3. Struktur organisasi PT. Indomobil Trada Nasional Nissan Cabang Pajajaran Bogor Sales Excecutive
Sales Counter
Ordering administrator
Foreman
Technician
Service Advisor
Part Administrator
Warranty & WS Admin
Nissan Technical Advisor
Helper
Picker
Tools & equipment keeper
Traffic Control
Accounting Staff
Finance Staff
Cashier
Sales administrator
TAX Staff
Billing & Invoicing
Stock & Delivery Administrator
PDI
Customer Relation Officer
HRGA Staff
HRGA Administrator
Driver
Courier
Office Boy
Security Cleaning Service
Section
Sales Head
Department
BRANCH HEAD
Section
Workshop Head
Section
FAD Head
Lampiran 4. Dokumentasi
Area sales counter &
Area display informasi produk (brosur)
Area parkir dealer
Lanjutan Lampiran 4
Area display mobil
Lampiran 5. Hasil perhitungan Chi Square
(a) Hubungan jenis kelamin terhadap kepuasan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Gender * Kepuasan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Gender * KepuasanCrosstabulation
Kepuasan
Total
Kurang
Puas
CukupP
uas Puas
SangatPu
as
Gender Lai-laki Count 1 22 28 1 52
Expected Count 1.0 17.2 30.2 3.6 52.0
Wanita Count 1 11 30 6 48
Expected Count 1.0 15.8 27.8 3.4 48.0
Total Count 2 33 58 7 100
Expected Count 2.0 33.0 58.0 7.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 7.159a 3 .067
Likelihood Ratio 7.609 3 .055
Linear-by-Linear Association 5.569 1 .018
N of Valid Cases 100
Nilai Chi Square tabelpada DF= 3dan alpha = 10% adalah6.25dannilai chi-square
hitung= 7,159
Lanjutan lampiran 5.
Kesimpulan :
Dapat dilihat jika Chi Square hitung > dari nilai Chi Square tabel maka artinya
terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan responden. Probabilitas
yaitu P value (Asymp. Sig) (0,067 < 0.10) diartikan bahwa jika probabilitas < 0,10
maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan
responden.
(b) Hubungan usia responden terhadap kepuasan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Usia * Kepuasan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Usia * Kepuasan Crosstabulation
Kepuasan
Total Kurang puas Cukup puas puas Sangat puas
Usia 18-25 thn Count 0 1 3 1 5
Expected Count .1 1.6 2.9 .4 5.0
26-35 thn Count 2 27 42 4 75
Expected Count 1.5 24.8 43.5 5.2 75.0
>56 thn Count 0 3 13 2 18
Expected Count .4 5.9 10.4 1.3 18.0
5 Count 0 2 0 0 2
Expected Count .0 .7 1.2 .1 2.0
Total Count 2 33 58 7 100
Expected Count 2.0 33.0 58.0 7.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 9.225a 9 .417
Likelihood Ratio 9.914 9 .358
Linear-by-Linear Association .300 1 .584
N of Valid Cases 100
a. 11 cells (68.8%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .04.
Nilai Chi Square tabel pada DF= 9dan alpha = 10% adalah 14.68 dan nilai chi-
square hitung = 9.225
Kesimpulan :
Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel maka artinya
tidak ada hubungan antara usia responden dengan kepuasan responden.
Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0.417 > 0.10) diartikan bahwa jika
probabilitas > 0,10 maka diartikan bahwa tidak ada hubungan antara usia dengan
kepuasan responden.
(c) Hubungan pendidikan dengan kepuasan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan * Kepuasan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Pendidikan * Kepuasan Crosstabulation
Kepuasan
Total
Kurang
puas
Cukup
Puas Puas
Sangat
Puas
Pendidikan SMU Count 1 5 11 5 22
Expected Count .4 7.3 12.8 1.5 22.0
Diploma Count 1 25 45 2 73
Expected Count 1.5 24.1 42.3 5.1 73.0
S1 Count 0 0 1 0 1
Expected Count .0 .3 .6 .1 1.0
S2 Count 0 2 1 0 3
Expected Count .1 1.0 1.7 .2 3.0
lainnya Count 0 1 0 0 1
Expected Count .0 .3 .6 .1 1.0
Total Count 2 33 58 7 100
Expected Count 2.0 33.0 58.0 7.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 16.042a 12 .189
Likelihood Ratio 14.264 12 .284
Linear-by-Linear Association 4.411 1 .036
N of Valid Cases 100
Nilai Chi Square tabelpada DF = 12 dan alpha = 10% 18.55dan nilai chi-square
hitung = 16.042
Kesimpulan :
Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel maka artinya
tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepuasan responden. Probabilitas
yaitu P value (Asymp. Sig) (0.189 > 0.10) diartikan bahwa jika probabilitas > 0,10
maka diartikan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepuasan
responden.
(d) Hubungan pekerjaan terhadap kepuasan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 6.426a 9 .697
Likelihood Ratio 7.102 9 .627
Linear-by-Linear Association .194 1 .660
N of Valid Cases 100
a. 11 cells (68.8%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .16.
Pekerjaan * KepuasanCrosstabulation
Kepuasan
Total
Kuran
puas
cukup
puas puas
Sangat
puas
Pekerjaan PegawaiNegeriSipil Count 0 4 6 1 11
Expected Count .2 3.6 6.4 .8 11.0
Pegawaiswasta Count 1 20 35 3 59
Expected Count 1.2 19.5 34.2 4.1 59.0
Wiraswasta Count 1 8 10 3 22
Expected Count .4 7.3 12.8 1.5 22.0
Lainnya Count 0 1 7 0 8
Expected Count .2 2.6 4.6 .6 8.0
Total Count 2 33 58 7 100
Expected Count 2.0 33.0 58.0 7.0 100.0
Nilai Chi Square tabel pada DF= 9 dan alpha = 10% adalah14.68 dan nilai chi-
square hitung = 6.426
Kesimpulan :
Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel maka artinya
tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan responden.
Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0.697>0.10) diartikan bahwa jika
probabilitas > 0,10 maka diartikan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan
dan kepuasan responden.
(e) Hubungan pendapatan rata-rata perbulan terhadap kepuasan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pendapatan * kepuasan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Pendapatan * kepuasanCrosstabulation
kepuasan
Total
Kurang
puas
Cukup
puas puas
Sangat
puas
pendapatan Rp.1.100.000 -
Rp.3.000.000
Count 0 1 1 0 2
Expected
Count .0 .7 1.2 .1 2.0
Rp.3.100.000 -
Rp.5.000.000
Count 1 26 34 5 66
Expected
Count 1.3 21.8 38.3 4.6 66.0
>Rp.5.000.000 Count 1 6 23 2 32
Expected
Count .6 10.6 18.6 2.2 32.0
Total Count 2 33 58 7 100
Expected
Count 2.0 33.0 58.0 7.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 5.042a 6 .538
Likelihood Ratio 5.438 6 .489
Linear-by-Linear Association 1.625 1 .202
N of Valid Cases 100
Nilai Chi Square tabel pada DF= 6 dan alpha = 10% adalah 10.64 dan nilai chi-
square hitung = 5.042
Kesimpulan :
Dapat dilihat jika Chi Square hitung < dari nilai Chi Square tabel maka artinya
tidak ada hubungan antara pendapatan rata-rata perbulan responden dengan
kepuasan responden. Probabilitas yaitu P value (Asymp. Sig) (0.538 > 0.10)
diartikan bahwa jika probabilitas > 0,10 maka diartikan bahwa tidak ada
hubungan antara pendapatan responden dan kepuasan responden.