analisis kemampuan literasi matematis …i analisis kemampuan literasi matematis siswa kelas viii a...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA
KELAS VIII A SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Egidius Gunardi
NIM : 131414094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Gutta Cavat lapidem, Non Vi Sed Saepe Cadendo
( Tetetesan Air Melubangi Batu Bukan Karena Derasnya Air melainkan
Karena Tetesanya Terus-Menerus)
Kupersembahkan karya ini untuk:
Kedua Orang tuaku, Bpk. Laurensius Meon dan Mama Anastasia Banul
Kak Ondi sekeluarga, Kak Vinsen sekeluarga, Kak Linda Sekeluarga,
Kak Yan, Kak Afri Sekeluarga
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
Teman-teman dan sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Gunardi, Egidius. 2017. Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa
Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI di kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan, (2) mengetahui kemampuan literasi matematis
siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan, dan (3) mengetahui jenis-
jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang
diadaptasi dari PISA.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah 28 orang siswa kelas
VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2017. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan observasi, tes soal yang diadaptasi dari PISA,
wawancara guru dan siswa, dengan instrumen pengumpulan data yaitu
lembar observasi, soal tes, lembar pedoman wawancara guru dan siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di
kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan belum memenuhi karakteristik
PMRI, kemampuan literasi matematis siswa paling banyak berada di level 2
dan 4 PISA dengan persentase ketercapaian siswa 35,71% dan 32,14 %, serta
kesalahan siswa lebih dominan karena kesalahan dalam penafsiran bahasa
dengan persentase siswa yang melakukan kesalahan adalah 53,57%.
Kata kunci : Literasi matematis, PMRI, Jenis-jenis kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Gunardi, Egidius. 2011. Analysis of Mathematics Literacy for Students Class
VIII A in SMP Pangudi Luhur Moyudan 2016/2017 Academic Year. Thesis.
Yogyakarta : Mathematics Education Study Program, Majoring in
Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Theacher Training
and Education, Sanata Dharma University
This research aimed to: (1) know the implementation of mathematics
learning by using PMRI approach in class VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan , (2) know the ability of mathematical literacy of students class VIII
A in SMP Pangudi Luhur Moyudan, and (3) know the types of students error
in solving problems adapted from PISA.
The method used in this research was descriptive research method
with qualitative approach. The subjects of this research were the 28 students
of class VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan 2016/2017 academic year.
This research was conducted from February to May 2017. The data collected
in this research used observation, test questions adapted from PISA, teacher
and student interviews, with data collection instruments namely the
observation sheets, test questions, teacher and student interview sheets.
The results of this research showed that mathematics learning in class
VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan not meet the characteristics of PMRI,
the ability of mathematical literacy students at most are in level 2 and 4 PISA
with the percentage of student achievement 35,71% and 32,14%, and student
errors more dominant due to errors in the interpretation of the language with
the percentage of students who made a mistake was 53.57%.
Key Word: Mathematical Literacy, PMRI, Types of error
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tepat waktunya.
Rasa bangga dan terharu penulis rasakan atas pencapaian yang dialami penulis
sampai pada tahap ini. Semua hal itu penulis sadari karena berkat
penyelenggaraan Ilahi melalui para Dosen, Pegawai, dan Karyawan di Universitas
Sanata Dharma, keluarga dan para sahabat di Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis tidak bekerja sendirian. Begitu
banyak orang yang rela menyempatkan dirinya untuk membantu dan memberikan
motivasi demi penyelesaian penelitian ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pendamping akademik yang
setia membimbing dan memberi motivasi.
4. Bapak Antonius Yudhi Anggoro, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang
selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi motivasi serta
perhatian kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Bapak Drs. Yohanes Juniarto, selaku kepala SMP Pangudi Luhur Moyudan
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah.
6. Ibu Ag. Y. Dwi Ambarwati, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan yang telah membantu penulis selama melaksanakan
penelitian di sekolah.
7. Siswa-siswi kelas VIII A SMP Pangudi Luhur yang telah bekerja sama dengan
baik selama proses penelitian.
8. Para Pegawai Sekretariat JPMIPA atas pelayanannya yang sangat baik dalam
mendukung proses penelitian.
9. Bapa dan Mama, Kak Ondi Sekeluarga, Kak Vinsen Sekeluarga, Kak Linda
Sekeluarga, Kak Yan, Kak Afri Sekeluarga yang selalu memberi perhatian dan
kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis.
10. Sahabat dekat penulis Florentina Alma Oktaviani Lastuti yang selalu memberi
semangat dan perhatian selama proses penyelesaian penelitian ini.
11. Teman-teman “Cah Embuh” (Ocha, Yuse, Cicil, Totok, Adhi dan Sepnu) yang
selalu memberi motivasi, penyemangat dan membantu penulis dalam segala
kesulitan.
12. Teman-teman seangkatan Pendidikan Matematika 2013 yang selalu memberi
dukungan dan motivasi.
13. Semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah membantu dalam
proses penyelesaian penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan demi
penyempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penulis menyampaikan selamat membaca dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Yogyakarta, 12 Juli 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT................................................................................................... .viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Pembatasan Masalah ................................................................................. 7
E. Penjelasan Istilah ....................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 9
BAB II ........................................................................................................... 11
LANDASAN TEORI ..................................................................................... 11
A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 11
1. Matematika ............................................................................................. 11
2. Literasi matematis ................................................................................... 12
3. PISA ....................................................................................................... 16
4. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ............................................ 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5. Jenis-jenis Kesalahan .............................................................................. 32
B. Kerangka Berpikir ................................................................................... 35
BAB III .......................................................................................................... 37
METODE PENELITIAN ............................................................................... 37
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37
B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 37
C. Objek Penelitian ...................................................................................... 37
D. Bentuk Data ............................................................................................ 38
E. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 38
1. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 38
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 39
F. Metode Analisis Data .............................................................................. 42
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan .............................. 44
H. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................ 45
BAB IV .......................................................................................................... 46
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 46
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 46
1. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 46
2. Penyajian Data ........................................................................................ 47
3. Analisis Data ........................................................................................... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 124
BAB V ......................................................................................................... 131
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 131
A. Kesimpulan ........................................................................................... 131
B. Saran ..................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 133
LAMPIRAN ................................................................................................. 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori
Proses .............................................................................................. 17
Tabel 2.2 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori
Konten ............................................................................................. 18
Tabel 2.3 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori
Konteks ........................................................................................... 18
Tabel 2.4 Enam Level Kemampuan Literasi Matematis Siswa Menurut OECD
2013 ................................................................................................ 19
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 45
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 47
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan
Pendekatan PMRI ............................................................................ 48
Tabel 4.3 Hasil Wawancara Guru .................................................................... 53
Tabel 4.4 Data Kemampuan Literasi Matematis Siswa Berdasarkan Level PISA
...................................................................................................... 127
Tabel 4.5 Persentase Ketercapaian Literasi Matematis Siswa ........................ 128
Tabel 4.6 Jenis-jenis Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal
yang diadaptasi dari PISA .............................................................. 130
Tabel 4.7 Persentase Siswa yang melakukan Kesalahan dalam menyelesaikan
soal yang diadaptasi dari PISA ....................................................... 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Jawaban S2 untuk soal nomor 5......................................................64
Gambar 4.2 Jawaban S2 untuk soal nomor 4......................................................65
Gambar 4.3 Jawaban S3 untuk soal nomor 4......................................................66
Gambar 4.4 Jawaban S4 untuk soal nomor 4......................................................70
Gambar 4.5 Jawaban S4 untuk soal nomor 7......................................................70
Gambar 4.6 Jawaban S5 untuk soal nomor 2......................................................71
Gambar 4.7 Jawaban S5 untuk soal nomor 3......................................................72
Gambar 4.8 Jawaban S5 untuk soal nomor 4......................................................72
Gambar 4.9 Jawaban S5 untuk soal nomor 5......................................................73
Gambar 4.10 Jawaban S5 untuk soal nomor 8....................................................74
Gambar 4.11 Jawaban S6 untuk soal nomor 4....................................................75
Gambar 4.12 Jawaban S6 untuk soal nomor 8....................................................76
Gambar 4.13 Jawaban S6 untuk soal nomor 9....................................................77
Gambar 4.14 Jawaban S7 untuk soal nomor 4....................................................78
Gambar 4.15 Jawaban S7 untuk soal nomor 3....................................................79
Gambar 4.16 Jawaban S7 untuk soal nomor 8....................................................80
Gambar 4.17 Jawaban S7 untuk soal nomor 9....................................................80
Gambar 4.18 Jawaban S8 untuk soal nomor 4....................................................82
Gambar 4.19 Jawaban S8 untuk soal nomor 8....................................................84
Gambar 4.20 Jawaban S9 untuk soal nomor 6....................................................85
Gambar 4.21 Jawaban S10 untuk soal nomor 9..................................................86
Gambar 4.22 Jawaban S10 untuk soal nomor 8..................................................87
Gambar 4.23 Jawaban S12 untuk soal nomor 4..................................................90
Gambar 4.24 Jawaban S12 untuk soal nomor 2..................................................92
Gambar 4.25 Jawaban S12 untuk soal nomor 7..................................................93
Gambar 4.26 Jawaban S13 untuk soal nomor 8..................................................94
Gambar 4.27 Jawaban S13 untuk soal nomor 4..................................................95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.28 Jawaban S13 untuk soal nomor 7..................................................96
Gambar 4.29 Jawaban S13 untuk soal nomor 6..................................................99
Gambar 4.30 Jawaban S15 untuk soal nomor 3................................................100
Gambar 4.31 Jawaban S16 untuk soal nomor 2................................................100
Gambar 4.32 Jawaban S16 untuk soal nomor 4................................................101
Gambar 4.33 Jawaban S17 untuk soal nomor 4................................................102
Gambar 4.34 Jawaban S17 untuk soal nomor 3................................................104
Gambar 4.35 Jawaban S18 untuk soal nomor 5................................................105
Gambar 4.36 Jawaban S19 untuk soal nomor 4................................................107
Gambar 4.37 Jawaban S20 untuk soal nomor 3................................................108
Gambar 4.38 Jawaban S20 untuk soal nomor 4................................................109
Gambar 4.39 Jawaban S21 untuk soal nomor 8................................................110
Gambar 4.40 Jawaban S22 untuk soal nomor 8................................................111
Gambar 4.41 Jawaban S22 untuk soal nomor 4................................................112
Gambar 4.42 Jawaban S22 untuk soal nomor 9................................................113
Gambar 4.43 Jawaban S23 untuk soal nomor 2................................................114
Gambar 4.44 Jawaban S23 untuk soal nomor 4................................................115
Gambar 4.45 Jawaban S23 untuk soal nomor 4................................................115
Gambar 4.46 Jawaban S24 untuk soal nomor 2................................................116
Gambar 4.47 Jawaban S25 untuk soal nomor 4................................................118
Gambar 4.48 Jawaban S25 untuk soal nomor 3................................................119
Gambar 4.49 Jawaban S26 untuk soal nomor 4................................................120
Gambar 4.50 Jawaban S26 untuk soal nomor 3................................................121
Gambar 4.51 Jawaban S27 untuk soal nomor 3................................................121
Gambar 4.52 Jawaban S28 untuk soal nomor 4................................................123
Gambar 4.52 Jawaban S28 untuk soal nomor 4................................................124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A.1 Surat Keterangan Penelitian ...................................................... 138
Lampiran A.2 Validasi Instrumen ................................................................... 139
Lampiran A.3 Lembar Observasi Pembelajaran............................................... 142
Lampiran A.4 Lembar Tes ............................................................................... 145
Lampiran A.5 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa ....................................... 155
Lampiran A.6 Lembar Alternatif Jawaban Tes ................................................. 157
LAMPIRAN B
Lampiran B.1 Hasil Observasi Pemebelajaran ................................................. 171
Lampiran B.2 Hasil Tes Siswa ........................................................................ 174
Lampiran B.3 Transkrip Wawancara Guru ...................................................... 205
Lampiran B.4 Transkrip Wawancara Siswa ..................................................... 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Hans Freudental, dalam A.Wijaya (2012: 20), matematika
merupakan suatu bentuk aktivitas manusia. Pernyataan Freudental tersebut
menunjukkan bahwa Freudental tidak menempatkan matematika sebagai
suatu produk jadi, melainkan suatu bentuk aktivitas atau proses. Sebagai
suatu aktivitas, matematika sebaiknya tidak diberikan kepada siswa sebagai
suatu produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk kegiatan dalam
mengkonstruksi konsep matematika. Mengkonstruksi konsep matematika
berarti siswa sendiri yang secara aktif untuk menemukan konsep matematika.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa ditempatkan sebagai subjek belajar,
sehingga memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan
masalah yang bervariasi dan berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuannya.
Dalam proses menemukan konsep matematika, sangat penting bagi siswa
agar masalah realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika.
Masalah realistik yang dimaksud adalah masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari hari yang bisa dibayangkan siswa. Penggunaan masalah
realistik diawal pembelajaran matematika bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada siswa dalam menemukan ide-ide atau konsep-konsep
matematika serta untuk melihat kemampuan menggunakan matematika yang
telah dipelajari untuk memecahkan masalah-masalah dengan caranya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Selain itu, Kaiser (1987) dalam A. Wijaya (2012: 22) mengatakan bahwa
manfaat lain penggunaan masalah realistik diawal pembelajaran adalah untuk
meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dalam belajar matematika.
Selain penggunaan masalah realistik, dalam proses menemukan konsep
matematika, siswa harus mengetahui konsep-konsep dasar matematika dan
mampu menghubungkan konsep-konsep dasar matematika tersebut untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Kemampuan yang demikianlah yang disebut kemampuan literasi matematis.
Dalam Programme for International Student Assessment (PISA) 2015,
literasi matematis didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk
merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai
konteks. Kemampuan literasi matematis mencakup penalaran matematis dan
kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta dan
fungsi matematika untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi
suatu fenomena. Kemampuan literasi matematis membantu seseorang dalam
menerapkan matematika ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari
keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif (OECD, 2016). Oleh
karena itu pembelajaran matematika di Indonesia pada zaman ini sangat
diharapkan untuk mengembangkan kemampuan literasi matematis melalui
pendekatan pembelajaran kontekstual. Pendekatan pembelajaran matematika
kontekstual yang dimaksudkan di sini adalah pembelajaran yang menekankan
posisi guru yang tidak lagi langsung memberi informasi kepada siswa,
melainkan harus menciptakan aktivitas yang dapat digunakan oleh para siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk mengkonstruksi pengetahuan matematika (Hongki Julie dan Y.
Marpaung, 2012: 2).
Dalam kenyataannya, kemampuan literasi matematis siswa Indonesia
masih jauh dari memuaskan. Pernyataan tersebut mengacu pada hasil test
kemampuan literasi matematis dalam PISA sebagai kegiatan resmi secara
internasional di bawah naungan Organisation for Economic Coorporation
and Development (OECD) untuk mengukur kemampuan literasi siswa
berumur 15 tahun, yang menunjukkan bahwa prestasi Indonesia jauh dari
memuaskan. Dari keikutsertaan Indonesia pada tahun 2000, Indonesia
mendapat rangking 39 dari 41 negara dibidang matematika, dengan skor 367
yang jauh di bawah skor rata-rata negara OECD yaitu 500 (OECD, 2003).
Pencapaian dalam bidang matematika siswa Indonesia dalam PISA 2003
masih belum memuaskan yaitu rangking 38 dari 40 negara, dengan skor
361(OECD, 2004). Pada PISA 2006, rangking Indonesia adalah 50 dari 57
negara dengan skor 391 (OECD, 2007). Pada PISA 2009, skor matematika
siswa Indonesia turun menjadi 371 dan Indonesia berada di posisi 61 dari 65
negara (OECD, 2010). Pada PISA 2012 skor matematika siswa Indonesia
adalah 375 dan posisi Indonesia berada pada urutan 64 dari 65 negara
(OECD, 2014), sedangkan pada PISA 2015 Indonesia berada diposisi 63 dari
70 negara dengan skor matematika siswa adalah 386 (OECD, 2016).
Hasil PISA di atas menjadi bahan refleksi bagi proses pembelajaran
matematika di Indonesia, terutama untuk melihat sejauh mana pendekatan
pembelajaran yang telah kita lakukan dapat meningkatkan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
literasi matematis siswa. Mengacu pada tujuan PISA, salah satu pendekatan
pembelajaran matematika yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran
matematika zaman ini adalah pembelajaran yang menekankan hal-hal
kontekstual. Pembelajaran yang menekankan hal-hal kontekstual lebih
dikenal sebagai pembelajaran matematika realistik. Pembelajaran matematika
realistik menjadi sarana agar siswa mampu memaknai konsep matematika
melalui aktivitas sehari-hari, sehingga pada akhirnya siswa mampu
membangun pengetahuan matematika dan menjadikan matematika sebagai
bagian dari hidupnya.
Dalam mencapai kemampuan literasi matematis siswa, tentu sangat
diperlukan sarana untuk memacu peningkatan kemampuan literasi
matematika siswa. Hal demikianlah yang dilakukan oleh Sanata Dharma
sebagai suatu lembaga perguruan tinggi yang mengadakan kontes literasi
matematika (KLM) untuk mengukur kemampuan siswa SMP yang berumur
sekitar 15 tahun dalam menyelesaikan masalah kontekstual matematika.
Dalam kegiatan ini, SMP Pangudi Luhur Moyudan terlibat dan pada tahun
2016 SMP Pangudi Luhur Moyudan mengirimkan peserta sebanyak 3 orang
yang terdiri dari 1 orang kelas VIII dan 2 orang Kelas IX. Dari kegiatan ini,
siswa SMP Pangudi Luhur Moyudan belum mencapai prestasi yang
memuaskan.
Menyadari kenyataan di atas, peneliti melakukan penelitian untuk
mengetahui kemampuan literasi matematis siswa SMP Pangudi Luhur
Moyudan. Tujuannnya adalah agar dapat mengetahui lebih jelas sejauh mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kemampuan literasi matematis siswa pada sekolah tersebut dan kesalahan-
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal literasi
matematis. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sangat
penting dalam rangka memperbaiki metode pembelajaran sehingga siswa
tidak melakukan kesalahan yang sama. Selain itu juga penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran matematika dengan
pendekatan realistik dilakukan di SMP Pangudi Luhur Moyudan. Hal ini
peneliti lakukan karena pembelajaran matematika realistik sangat erat
kaitannya dengan upaya meningkatkan kemampuan literasi matematis, seperti
yang telah peneliti uraikan sebelumnya.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan pada tahun ajaran 2016/2017. Pemilihan kelas VIII A sebagai
subjek bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan literasi matematis
siswa dan sebagai salah satu acuan dalam proses pembelajaran matematika
selanjutnya terutama dalam menerapkan pendekatan matematika realistik
serta salah satu rujukan untuk menyiapkan strategi pembelajaran agar siswa
bisa meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.
Dalam mengukur kemampuan literasi matematis kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan, peneliti menggunakan soal-soal yang diadaptasi
dari PISA sebagai instrumen untuk mengukur kemampuan literasi matematis
siswa. Soal-soal PISA yang digunakan oleh peneliti mengakomodasi semua
level kemampuan yang diukur dalam PISA. Harapannya dengan penelitian ini
para guru bisa mengetahui kemampuan literasi matematis siswa serta sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi pembelajaran selanjutnya,
terutama dalam meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan tiga (3) masalah
yang akan diteliti yaitu:
1. Apakah pembelajaran matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan tahun ajaran 2016/2017 sudah menggunakan pendekatan
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)?
2. Bagaimana kemampuan literasi matematis siswa Kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan tahun Ajaran 2016/2017?
3. Jenis-jenis kesalahan apakah yang dilakukan siswa Kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan
soal-soal yang diadaptasi dari PISA?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan
pendekatan PMRI di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun
ajaran 2016/2017.
2. Mengetahui kemampuan literasi matematis siswa Kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa Kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan
soal-soal yang diadaptasi dari PISA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah terkait
dengan analisis kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017. Analisis kemampuan
literasi matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
mendeskripsikan sejauh mana penggunaan pendekatan PMRI dalam proses
pembelajaran matematika di kelas, mendeskripsikan kemampuan literasi
matematis siswa berdasarkan jawaban terhadap soal-soal yang diadaptasi dari
PISA yang diperkuat dengan hasil wawancara serta mendeskripsikan
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang
diadaptasi dari PISA.
E. Penjelasan Istilah
Beberapa penjelasan istilah yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Matematika
Matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia. Sebagai suatu
aktivitas manusia maka matematika tidak ditempatkan sebagai suatu
produk jadi, melainkan suatu aktivitas manusia yang mengarah pada suatu
kegiatan mengkonstruksi konsep matematika.
2. Literasi Matematis
Literasi matematis adalah kemampuan individu untuk merumuskan,
menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks.
Kemampuan ini mencakup penalaran matematis dan kemampuan
menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta dan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
matematika untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi suatu
fenomena. Hal ini membantu seseorang dalam menerapkan matematika ke
dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari keterlibatan masyarakat
yang konstruktif dan reflektif.
3. PISA (Programme for International Student Assessment)
PISA adalah sebuah kegiatan dari Organisation for Economic
Coorporation and Development (OECD). Program for International
Student Assessment (PISA) merupakan survei internasional tiga tahunan
yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan di seluruh dunia
dengan menguji keterampilan dan pengetahuan siswa 15 tahun.
4. PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan adaptasi dari
Pendidikan Matematika Realistik (RME) yang dikembangkan di Belanda
sejak tahun 1970, dalam konteks indonesia (Suryanto dkk 2010: 38).
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu
1. Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini menambah wawasan peneliti dalam mengetahui
kemampuan literasi matematis siswa dan dalam mengembangkan
keterampilan mengajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi
matematis siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat bagi Guru.
Manfaat penelitian ini bagi guru adalah menjadi bahan rujukan dalam
mengembangkan pembelajaran yang menekankan pendekatan kontekstual
sehingga dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.
3. Manfaat bagi Sekolah
Laporan penelitian ini menjadi sumber bacaan siswa untuk dapat
mengembangkan keterampilan dan kemampuan dalam membaca dan
menulis, serta untuk memacu siswa dalam mengembangkan kemampuan
literasi matematis.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri-dari lima bab, yaitu :
BAB I Pada BAB I, peneliti menjelaskan latar belakang penelitian
yang memuat alasan dilakukannya penelitian ini, rumusan
masalah, pembatasan masalah, penjelasan istilah, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Pada BAB II, peneliti mendeskripsikan landasan teori dan
kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini
BAB III Pada BAB III, peneliti mendeskripsikan jenis penelitian,
metode penelitian, instrumen pengumpulan data serta
metode atau teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini.
BAB IV Pada BAB IV, peneliti memaparkan pelaksanaan penelitian,
analisis data, pembahasan dan keterbatasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB V Pada BAB V, peneliti memaparkan kesimpulan dari hasil
penelitian serta saran untuk pengembangan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Matematika
Istilah matematika berasal dari istilah latin yaitu mathematica yang
awalnya mengambil istilah Yunani yaitu mathematike yang berarti relating to
learning yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan. Kata Yunani tersebut
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu
atau pengetahuan (knowledge).
Berikut pengertian matematika menurut beberapa ahli:
a. Hans Freudental ( dalam A. Wijaya, 2012: 20)
Hans Freudental mendeskripsikan matematika sebagai suatu bentuk
aktivitas manusia. Sebagai suatu aktivitas manusia maka matematika
tidak ditempatkan sebagai suatu produk jadi, melainkan suatu aktivitas
manusia yang mengarah pada suatu kegiatan mengkonstruksi konsep
matematika.
b. Amsal Bahtiar, 1997( dalam Didi Haryono, 2014:118)
Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan.
c. Ruseffendi,1991 (dalam Heruman, 2007: 1)
Matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur
yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak terdefisinikan, ke unsur
yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti mengartikan
matematika berdasarkan pendapat Hans Freudental, dalam A.Wijaya
(2012:20) bahwa matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia.
Sebagai suatu aktivitas manusia maka matematika tidak ditempatkan sebagai
suatu produk jadi, melainkan suatu aktivitas manusia yang mengarah pada
suatu kegiatan mengkonstruksi konsep matematika.
2. Literasi matematis
Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang literasi matematis
(Mathematical Literacy):
a. OECD (1999)
Mathematics literacy is an individual’s capacity to identify and
understand the role that mathematics plays in the world, to make well-
founded judgments, and to engage in mathematics in ways that meet the
needs of that individual’s current and future life as a constructive,
concerned and reflective citizen.” (Literasi matematis adalah
kemampuan individu untuk mengidentifikasi dan memahami peran
matematika di dunia nyata, untuk menemukan pendapat-pendapat dan
untuk mengunakan cara-cara yang ada dalam matematika dalam rangka
menemukan kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya dalam kehidupan saat
ini dan akan datang seperti suatu kemampuan yang sifatnya
membangun, menghubungkan dan merefleksikan masyarakat).
b. OECD (2016)
Mathematical literacy is an individual’s capacity to formulate, employ,
and interpret mathematics in a variety of contexts. It includes reasoning
mathematically and using mathematical concepts, procedures, facts and
tools to describe, explain and predict phenomena. It assists individuals
to recognise the role that mathematics plays in the world and to make
the well-founded judgments and decisions needed by constructive,
engaged and reflective citizens. (Literasi matematis adalah kemampuan
individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika
dalam berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran
matematis dan kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika,
prosedur, fakta dan fungsi matematika untuk menggambarkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena. Hal ini membantu
seseorang dalam menerapkan matematika ke dalam kehidupan sehari-
hari sebagai wujud dari keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan
reflektif ).
c. Ojose, Bobby (Journal of Mathematics Education, 2011: 90)
Mathematics literacy is the knownledge to know and apply basic
mathematics in our every day living (Literasi matematis adalah
pengetahuan untuk mengetahui dan menggunakan dasar matematika
dalam kehidupan sehari-hari).
Berdasarkan definisi-definisi literasi matematis di atas, peneliti
menggunakan definisi literasi matematis menurut OECD 2016 yaitu
kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan
matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran
matematis dan kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika,
prosedur, fakta dan fungsi matematika untuk menggambarkan, menjelaskan
dan memprediksi suatu fenomena. Hal ini membantu seseorang dalam
menerapkan matematika ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari
keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif.
Dalam PISA 2015 ada 3 hal utama yang menjadi pokok pikiran konsep
literasi matematis yaitu :
a. Kemampuan merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika
dalam berbagai konteks yang selanjutnya disebut sebagai proses
matematis.
b. Melibatkan penalaran matematis dan penggunaan konsep, prosedur, fakta,
dan alat matematika untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan
memprediksi fenomena.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Kemampuan literasi matematis membantu seseorang dalam menerapkan
matematika ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud dari
keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif.
Berdasarkan definisi dan konsep literasi matematis di atas, maka
diperlukan tujuh kemampuan dasar matematika yang menjadi pokok dalam
proses literasi matematis.
Dalam PISA 2015 dijelaskan tujuh kemampuan dasar matematika yang
menjadi pokok dalam proses literasi matematis yaitu:
a. Komunikasi
Literasi matematis melibatkan kemampuan untuk mengkomunikasikan
masalah. Kemampuan berkomunikasi ini penting ketika individu sudah
menemukan penyelesaian dari suatu masalah maka hasil penyelesaiannya
perlu disampaikan atau diberi penjelasan serta justifikasi kepada orang
lain.
b. Matematisasi
Literasi matematis juga melibatkan kemampuan untuk mengubah
permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau justru
sebaliknya yaitu menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam
permasalahan aslinya. Kata matematisasi digunakan untuk
menggambarkan kegiatan tersebut.
c. Representasi
Literasi matematis melibatkan kemampuan untuk menyajikan kembali
suatu permasalahan atau suatu objek matematika melalui hal-hal seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
memilih, menafsirkan, menerjemahkan, dan mempergunakan grafik, tabel,
gambar, diagram, rumus, persamaan, maupun benda konkret untuk
memotret permasalahan sehingga lebih jelas.
d. Penalaran dan argumen
Literasi matematis melibatkan kemampuan menalar dan memberi alasan.
Kemampuan ini berakar pada kemampuan berpikir secara logis untuk
melakukan analisis terhadap informasi untuk menghasilkan kesimpulan
yang beralasan.
e. Merancang strategi untuk memecahkan masalah
Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang menggunakan
matematika untuk memecahkan masalah yang dihadapi
f. Penggunaan simbol, bahasa formal dan teknis, dan penggunaan operasi
Kemampuan ini melibatkan pemahaman, penafsiran, kemampuan
memanipulasi suatu konteks matematika yang digunakan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
g. Penggunaan alat matematika
Literasi matematis melibatkan kemampuan dalam menggunakan alat – alat
matematika misalnya melakukan pengukuran, operasi dsb. Hal ini
bertujuan untuk membantu proses matematisasi, dan mengetahui
keterbatasan dari alat-alat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. PISA
Program for International Student Assessment (PISA) merupakan
survei internasional tiga tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem
pendidikan di seluruh dunia dengan menguji keterampilan dan pengetahuan
siswa 15 tahun(lihat http://www.oecd.org/pisa/). Kegiatan ini dimulai pada
tahun 2000 yang berlangsung tiga (3) tahun sekali dan sejak awal Indonesia
terlibat dalam kegiatan tersebut. PISA juga memberikan informasi tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan skill dan sikap siswa baik di
rumah maupun di sekolah dan juga menilai bagaimana faktor-faktor ini
berintegrasi sehingga mempengaruhi perkembangan kebijakan suatu negara (
OECD, 2010 ).
Literasi matematis sebagai bagian dari penilaian PISA tentu memiliki
standar penilaian tertentu. Untuk tujuan penilaian, PISA 2015 mendefinisikan
literasi matematis siswa dengan menganalisis tiga komponen yang saling
terkait yaitu proses (process), konten (content), konteks (context ). Komponen
penilaian pada PISA 2015 pada pokoknya sama dengan yang digunakan pada
PISA 2012 (OECD, 2016).
Adapun komponen penilaian literasi matematis pada PISA 2012 adalah
sebagai berikut ( Sri Wardhani dan Rumiati, 2011 : 15-18):
a. Proses
Komponen proses dalam studi PISA dimaknai sebagai langkah langkah
seseorang untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam situasi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
konteks tertentu dengan menggunakan matematika sebagai alat sehingga
permasalahan itu dapat diselesaikan.
Kemampuan proses definisikan sebagai kemampuan seseorang dalam
merumuskan (formulate), menggunakan (employ) dan menafsirkan
matematika untuk memecahkan masalah. Tabel 2.1 berikut ini menunjukkan
persentase skor untuk setiap item yang diujikan dalam komponen proses
(OECD, 2015).
Tabel 2.1 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk
Kategori Proses
Kategori Proses Persentase %
Merumuskan situasi matematis 25
Menggunakan konsep, fakta, prosedur,
dan penalaran dalam matematika
50
Menafsirkan, menerapkan, dan
mengevaluasi hasil dari suatu proses
matematika
25
Total 100
b. Konten
Komponen konten dalam studi PISA dimaknai sebagai isi atau materi
atau subjek matematika yang dipelajari di sekolah. Materi yang diujikan
dalam komponen konten meliputi perubahan dan keterkaitan (change and
relationship), ruang dan bentuk ( space and shape ), kuantitas ( quantity ),
dan ketidakpastian dan data ( uncertainty and data ). Tabel 2.2 berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menunjukkan persentase skor untuk setiap materi yang diujikan dalam
komponen konten ( OECD, 2016 ).
Tabel 2.2 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk Kategori Konten
Kategori Konten Persentase %
Perubahan dan
keterkaitan
25
Ruang dan bentuk 25
Kuantitas 25
Ketidakpastian dan data 25
Total 100
c. Konteks
Komponen konteks dalam studi PISA dimaknai sebagai situasi yang
tergambar dalam suatu permasalahan. Ada empat (4) konteks yang menjadi
fokus yaitu konteks pribadi ( personal ), pekerjaan ( occupatial ), sosial (
social ), dan ilmiah ( scientific ).
Tabel 2.3 berikut ini menunjukkan persentase skor untuk setiap item
yang diujikan dalam komponen konteks (OECD, 2015).
Tabel 2.3 Proporsi Skor Berdasarkan Item-item Matematika untuk
Kategori Konteks
Kategori Konteks Persentase %
Pribadi 25
Pekerjaan 25
Sosial 25
Ilmiah 25
Total 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan ketiga komponen penilaian kemampuan literasi matematis
di atas, maka soal-soal dalam PISA dibuat berdasarkan enam (6) level
atau tingkatan. Setiap level atau tingkatan soal-soal tersebut
menggambarkan kemampuan literasi matematis yang dicapai oleh
siswa. Tabel 2.4 di bawah ini menjelaskan enam level kemampuan
literasi matematis siswa menurut OECD 2013.
Tabel 2.4 Enam Level Kemampuan Literasi Matematis Siswa Menurut OECD
2013
Level Kemampuan yang dapat dilakukan siswa
6 Para siswa dapat melakukan konseptualisasi dan generalisasi
dengan memanfaatkan informasi berdasarkan penyelidikan
dan pemodelan dalam suatu situasi yang kompleks. Para siswa
dapat menghubungkan sumber informasi dan representasi
yang berbeda dengan fleksibel dan menerjemahkannya. Para
siswa di tingkat ini telah mampu berpikir dan bernalar secara
matematika. Mereka dapat menerapkan pemahamannya secara
mendalam disertai dengan penguasaan teknis operasi
matematika, mengembangkan strategi dan pendekatan baru
untuk menghadapi situasi baru. Para siswa pada tingkat ini
dapat merefleksikan tindakannya, dapat merumuskan dan
mengkomunikasi dengan tepat apa yang mereka temukan.
5 Para siswa dapat mengembangkan dan bekerja dengan model
untuk situasi yang kompleks, mengidentifikasi kendala dan
melakukan dugaan-dugaan. Mereka dapat memilih,
membandingkan, dan mengevaluasi strategi untuk
memecahkan masalah yang rumit yang berhubungan dengan
model ini. Para siswa pada tingkatan ini dapat bekerja dengan
menggunakan pemikiran dan penalaran yang luas, serta secara
tepat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
matematikanya dengan situasi yang dihadapi. Mereka dapat
melakukan refleksi dari apa yang mereka kerjakan dan
mengkomunikasikannya.
4 Para siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dalam
situasi yang konkret tetapi kompleks yang mungkin
melibatkan kendala kendala atau membuat asumsi-asumsi.
Mereka dapat memilih dan mengintegrasikan representasi
yang berbeda, termasuk simbolik dan menghubungkannya
dengan situasi dunia nyata. Para siswa pada tingkat ini dapat
menggunakan keterampilannya dengan baik dan
mengemukakan alasan serta pandangan yang fleksibel sesuai
konteks. Mereka dapat memberikan penjelasan dan
mengkomunikasikannya disertai argumentasi berdasarkan
pada interpretasi dan tindakan mereka.
3 Para siswa dapat melaksanakan prosedur dengan baik,
termasuk prosedur yang membutuhkan keputusan berurutan.
Mereka dapat memillih dan menerapkan strategi pemecahan
masalah yang sederhana. Siswa pada tingkat ini dapat
menafsirkan dan menggunakan representasi berdasarkan
sumber-sumber informasi yang berbeda dan mengemukakan
alasan secara langsung. Mereka dapat mengembangkan
komunikasi yang sederhana melalui hasil, interpretasi dan
penalaran mereka.
2 Para siswa dapat menafsirkan dan mengenali situasi dalam
konteks yang membutuhkan penarikan kesimpulan secara
langsung. Mereka dapat memilah informasi yang relevan dari
satu sumber dan menggunakan cara representasi tunggal.
Siswa pada tingkat ini dapat mempekerjakan algoritma dasar,
menggunakan rumus, melaksanakan prosedur atau konvensi
sederhana untuk memecahkan masalah yang melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
seluruh angka. Mereka mampu memberikan alasan secara
langsung dari hasil yang ditulisnya.
1 Para siswa dapat menjawab pertanyaan yang konteksnya
umum dan dikenal serta semua informasi yang relevan
tersedia dengan pertanyaan yang jelas. Mereka bisa
mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan prosedur rutin
menurut instruksi langsung pada situasi yang eksplisit.
Mereka dapat melakukan tindakan sesuai dengan stimuli yang
diberikan.
Berdasarkan level kemampuan dalam PISA di atas maka soal-soal yang
diujikan kepada siswa dibuat berdasarkan kemampuan yang diukur setiap
level dalam PISA. Adapun contoh soal-soal PISA berdasarkan level
kemampuannya adalah sebagai berikut :
1) Level 1
Grafik berikut menunjukkan informasi ekspor barang dari Zedland sebuah
negara dengan mata uang Zed.
Berapakah jumlah total ekspor (dalam juta Zed) pada tahun 1998?
20,4 25,4 27,1
37,9 42,6
0
10
20
30
40
50
1996 1997 1998 1999 2000
Total annual exports from Zedland in
milions of zeds, 1996-2000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECD’S
PISA Assessments. OECD 2009 )
2) Level 2
Helen baru saja mendapat sepeda baru. Sepeda tersebut mempunyai
spidometer yang duduk di stang. Speedometer tersebut dapat memberitahu
Helen jarak perjalanan dan kecepatan rata-rata untuk perjalanannya.
Pada suatu perjalanan, Helen naik sepeda di menit pertama dan
kemudian dalam 5 menit berikutnya. Salah satu dari pernyataan
berikut ini yang benar adalah ...
a) Kecepatan rata-rata Helen lebih besar dalam 10 menit pertama daripada
dalam 5 menit berikutnya.
b) Kecepatan rata-rata Helen sama dalam 10 menit pertama dan dalam 5
menit berikutnya.
c) Kecepatan rata-rata Helen dalam 10 menit pertama lebih kecil daripada
dalam 5 menit berikutnya.
d) Hal ini tidak mungkin untuk mengatakan apa-apa tentang kecepatan
rata-rata Helen dari informasi yang diberikan.
(Diadaptasi dari PISA 2012 Results : What Students Know and Can Do
Student Performance In Mathematics, Reading and Science Volume I)
3) Level 3
Rohman membuat pola tangga dengan menggunakan beberapa persegi.
Berikut ini adalah beberapa tahapan yang dia kerjakan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Seperti yang terlihat pada gambar, dia menggunakan satu persegi pada tahap
1, tiga persegi pada tahap 2 dan enam persegi untuk tahap 3.
Berapakah banyak persegi yang dia gunakan untuk tahap keempat?
( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECD’S PISA
Assessments. OECD 2009 )
4) Level 4
Mark (dari Sidney, Australia) dan Hans (dari Berlin,Jerman) sering ngobrol
melalui internet yang sering diistilahkan dengan “chat”. Mereka harus sama-
sama tersambungkan dengan internet pada saat yang sama.
Untuk menemukan waktu yang cocok untuk melakukan chat, Mark melihat
panduan dunia dan menemuan hal di bawah ini
Pertanyaan:
Pada Pukul 19.00 di Sidney, jam berapakah di Berlin?
( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECD’S PISA
Assessments. OECD 2009 )
Greenwich 24:00 Berlin 01:00 Sidney 10:00
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
5) Level 5
Gambar di atas menunjukkan jejak kaki seorang pria yang telah berjalan.
Pacelength/Panjang adalah jarak antara bagian belakang pada jejak kaki.
Untuk pria, ada rumus
yang berlaku dalam memperkirakan jejak
kaki dimana:
Pertanyaannya
Jika rumus di atas berlaku untuk Heiko yang sedang berjalan dengan 70
langkah per menit berapakah panjang pacelength Heiko? Tunjukkan
perhitunganmu!
( Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECD’S PISA
Assessments. OECD 2009 )
6) Level 6
Seorang tukang kayu mempunyai kayu sepanjang 32 meter dan ingin
membuat pagar sekeliling kebun. Dia sedang mempertimbangkan beberapa
rancangan/desain berikut untuk membuat pagar tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lingkari “Ya” atau “Tidak” untuk setiap rancangan yang menunjukkan
apakah pagar kebun itu dapat dibuat dari 32 meter kayu.
Rancangan Pilihan
Rancangan A Ya/Tidak
Rancangan B Ya/Tidak
Rancangan C Ya/Tidak
Rancangan D Ya/Tidak
(Diadaptasi dari Take the Test: Sample Question From OECD’S PISA
Assessments. OECD 2009)
4. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan adaptasi dari
Pendidikan Matematika Realistik (PMR) yang dikembangkan di Belanda
sejak tahun 1970, dalam konteks Indonesia.
a. Prinsip Pendidikan Matematika Realistik
Adapun beberapa prinsip yang merupakan dasar teoritis PMR
(Suryanto dkk 2010: 41-43):
A B
C D
10 m
6 m
10 m
10 m 10 m
6 m
6 m 6 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Guided Reinvention dan progressive Mathematization ( Penemuan
Kembali secara Terbimbing dan Matematisasi Progesif)
Prinsip Guided Reinvention memberi penekanan pada
“penemuan kembali” secara terbimbing. Melalui masalah kontekstual
yang realistik (yang dapat dibayangkan atau dipahami siswa), yang
mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa
diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide-
ide dan konsep-konsep matematis. Setiap siswa diberi kesempatan
untuk merasakan situasi dan mengalami masalah kontekstual yang
memiliki berbagai kemungkinan solusi. Bila diperlukan dapat
diberikan bimbingan sesuai dengan keperluan siswa yang
bersangkutan. Jadi pembelajaran tidak diawali dengan pemberitahuan
tentang “ketentuan”, atau “pengertian”, atau ”nama objek matematis”
(definisi), atau “sifat” (teorema), atau “aturan”, yang diikuti dengan
contoh-contoh serta penerapannya, tetapi justru dimulai dengan
masalah kontekstual realistik (dapat dipahami atau dibayangkan oleh
siswa, karena diambil dari dunia siswa atau dari pengalaman siswa),
dan selanjutnya melalui aktivitas, siswa diharapkan dapat menemukan
kembali pengertian (definisi), sifat-sifat (teorema), dan lainnya,
meskipun pengungkapannya masih dalam bahasa informal (non
matematis).
Progressive Mathematization diartikan sebagai upaya yang
mengarah ke pemikiran matematis. Dikatakan progresif karena terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
atas dua langkah yang berurutan, yaitu matematisasi horizontal
(berawal dari masalah kontekstual yang diberikan dan berakhir pada
matematika formal), dan kemudian matematisasi vertikal (dari
matematika formal ke matematika formal yang lebih luas, atau lebih
tinggi, atau lebih rumit).
2) Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis)
Prinsip ini menekankan fenomena pembelajaran yang bersifat
mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk
memperkenalkan topik-topik matematika kepada siswa. Masalah
kontekstual dipilih dengan mempertimbangkan aspek kecocokan
aplikasi yang harus diantisipasi dalam pembelajaran dan kecocokan
dengan proses reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, cara
atau sifat, termasuk model matematis, tidak disediakan atau
diberitahukan oleh guru, tetapi siswa perlu berusaha untuk
menemukan atau membangun sendiri dengan berpangkal pada
masalah kontekstual yang diberikan guru. Hal ini akan menimbulkan
“learning trajectory” (lintasan belajar) yang mengarah ke tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Tetapi perlu ditekankan di sini bahwa
tujuan utama pembelajaran dalam PMR bukanlah diketahuinya
beberapa konsep atau rumus, atau dikerjakannya banyak soal oleh
siswa, melainkan pengalaman belajar yang bermakna dan sikap positif
terhadap matematika sebagai dampak dari matematisasi horizontal
maupun vertical, kebiasaan berdikusi, dan merefleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3) Self-Developed Model (Membangun sendiri model)
Prinsip ini menunjukkan adanya fungsi “jembatan” yang berupa
model. Karena berpangkal pada masalah kontekstual dan akan menuju
ke matematika formal, serta ada kebebasan pada siswa, maka tidak
mustahil siswa akan mengembangkan model sendiri. Model itu
mungkin masih sederhana dan masih mirip dengan masalah
kontekstualnya. Model ini disebut “model of “ dan sifatnya masih
dapat disebut “matematika informal”. Selanjutnya mungkin melalui
generalisasi atau formalisasi dapat mengembangkan model yang lebih
umum, yang mengarah ke matematika formal. Model tahap kedua,
yang memiliki sifat umum ini disebut “model for”. Dua jenis proses
demikian yang sesuai dengan dua matematisasi yang juga berurutan
yaitu matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal yang
memungkinkan siswa dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan
caranya sendiri.
b. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik
Traffers (1987) dalam A.Wijaya (2012: 21-23) merumuskan lima
karakteristik pendidikan matematika realistik yaitu :
1) Penggunaan konteks
Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik
awal pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah
dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat
peraga, atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dibayangkan dalam pikiran siswa. Melalui penggunaan konteks, siswa
dilibatkan secara aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi
permasalahan. Hasil eskplorasi siswa tidak hanya bertujuan untuk
menemukan jawaban akhir dari permasalahan yang diberikan, tetapi
juga diarahkan untuk mengembangkan berbagai strategi penyelesaian
masalah yang bisa digunakan. Manfaat lain penggunaan konteks di
awal pembelajaran adalah untuk meningkatkan motivasi dan
ketertarikan siswa dalam belajar matematika (Kaiser, dalam De
Lange, 1987).
2) Penggunaan model untuk matematisasi progresif
Dalam Pendidikan Matematika Realistik, model digunakan
dalam melakukan matematisasi progresif. Penggunaan model
berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika
tingkat konkrit menuju pengetahuan matematika tingkat formal. Hal
yang perlu dipahami dari kata “model” adalah bahwa „model‟ tidak
merujuk pada alat peraga. „Model‟ merupakan suatu alat ”vertikal”
dalam matematika yang tidak bisa dilepaskan dari proses matematisasi
(yaitu matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal) karena
model merupakan tahapan proses transisi level informal menuju level
matematika formal .
3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa
Mengacu pada pendapat Freudental bahwa matematika tidak
diberikan kepada siswa sebagai suatu produk yang siap dipakai tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam
Pendidikan Matematika Realistik siswa ditempatkan sebagai subjek
belajar. Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi
pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang
bervariasi. Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan
untuk landasan pengembangan konsep matematika.
4) Interaktivitas
Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu
melainkan juga secara bersamaan merupakan suatu proses sosial.
Proses belajar siswa akan menjadi singkat dan bermakna ketika siswa
saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka.
Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat
dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara
simultan.
5) Keterkaitan
Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan
(Intertwinement) antar konsep matematika sebagai hal yang harus
dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Melalui keterkaitan ini,
suatu pembelajaran matematika diharapkan bisa mengenalkan dan
membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c. Implementasi Pelaksanaan PMR
Pelaksanaan PMR menjanjikan perbaikan atau keefektifan
pembelajaran matematika di sekolah, karena PMR mengarahkan siswa
untuk aktif, kreatif, menyenangi matematika, dengan pembelajaran yang
berpusat pada siswa, dengan materi dan kegiatan yang kontekstual.
Implementasi pelaksanaan PMR tentu saja berkaitan dengan proses
pembelajaran dalam kelas. Secara umum langkah-langkah pembelajaran
matematika dengan pendekatan PMR adalah sebagai berikut (Suryanto
dkk, 2010: 50-51):
1) Persiapan Kelas
a) Persiapan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan,
misalnya buku siswa, LKS, alat peraga, dan sebagainya.
b) Pengelompokan siswa, jika perlu (sesuai rencana).
c) Penyampaian tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
diharapkan dicapai, serta cara belajar yang dipakai hari itu.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Siswa secara kelompok ataupun secara individu, mengerjakan soal
atau memecahkan masalah kontekstual yang diberikan dengan
caranya sendiri.
b) Jika dalam waktu yang dipandang cukup, belum ada satupun siswa
yang dapat menemukan cara pemecahan, guru memberikan
bimbingan atau petunjuk seperlunya atau mengajukan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yang menantang. Petunjuk itu dapat berupa gambar ataupun
bentuk tulisan.
c) Setelah waktu yang disedikan habis, beberapa orang siswa atau
wakil dari kelompok siswa menyampaikan hasil kerjanya atau
hasil pemikirannya.
d) Siswa ditawari untuk mengemukakan pendapatnya atau
tanggapannya tentang berbagai selesaian yang disajikan temannya
di depan kelas. Bila untuk suatu soal ada lebih dari satu selesaian
atau cara penyelesaian, perlu diungkap semua.
e) Guru mengarahkan atau membimbing siswa untuk membuat
kesepakatan kelas tentang selesaian mana yang dianggap paling
tepat. Dalam proses ini dapat terjadi negosiasi. Guru perlu
memberikan penekanan kepada selesaian benar yang dipilih.
f) Bila masih tidak ada selesaian yang benar, guru minta agar siswa
memikirkan cara lain.
5. Jenis-jenis Kesalahan
Menurut Sukirman (1985), dalam Wardoyo (2013: 8) kesalahan
merupakan penyimpangan terhadap hal-hal yang benar yang sifatnya
sistematis, konsisten, maupun insendental pada daerah tertentu. Kesalahan
yang sistematis dan konsisten terjadi disebabkan oleh tingkat penguasaan
materi yang kurang pada siswa. Sedangkan kesalahan yang bersifat
insendental adalah kesalahan yang bukan merupakan akibat dari rendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tingkat penguasaan materi pelajaran melainkan karena kurang cermat dalam
membaca untuk memahami maksud soal dan dalam menghitung.
Hadar, Zaslavsky, dan Inbar (1987: 8-12) melakukan penelitian
terhadap jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan
soal-soal matematika. Dari penelitian tersebut, mereka mengklasifikasikan
jenis-jenis kesalahan dalam mengerjakan soal matematika antara lain :
a. Kesalahan dalam penggunaan data
Kategori ini mencakup kesalahan yang berupa perbedaan antara data
yang diketahui dalam soal dengan data yang dituliskan siswa dalam
jawabannya. Kesalahan ini bisa terjadi pada saat awal menuliskan data
atau pada saat memproses data. Jenis-jenis kesalahan ini meliputi :
1) Menambahkan data yang tidak seharusnya ada dalam soal.
2) Mengabaikan beberapa data yang diberikan yang nantinya akan
digunakan untuk menyelesaikan soal.
3) Menyatakan syarat yang tidak dikehendaki dalam soal.
4) Menuliskan informasi yang tidak sesuai dengan permasalahan.
5) Menggunakan persyaratan yang tidak sesuai dengan informasi.
6) Menggunakan angka pengganti suatu variabel untuk variabel yang lain.
7) Salah menyalin soal ke dalam buku.
b. Kesalahan penafsiran bahasa
Kategori ini mencakup kesalahan yang berhubungan dengan
kesalahan menginterpretasi bahasa. Ciri-ciri kesalahan ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1) Menerjemahkan simbol dari bahasa sehari-hari ke dalam istilah
matematika atau persamaan yang sebenarnya mempunyai arti yang
berbeda.
2) Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang artinya
berbeda.
3) Kesalahan menafsirkan grafik sebagai istilah matematika atau
sebaliknya.
c. Kesalahan dalam penarikan kesimpulan
Secara umum, yang termasuk kategori ini adalah kesalahan di dalam
penarikan kesimpulan dari informasi sebelumnya yang telah diketahui.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
1) Penarikan kesimpulan dari pernyataan bersyarat (jika maka ),
menjadi jika maka , atau jika tidak maka .
2) Penarikan kesimpulan dari pernyataan bersyarat (jika maka ) adalah:
a) Jika terjadi, maka pasti tidak terjadi.
b) Jika salah, maka pasti salah.
3) Menarik kesimpulan bahwa mengimplikasikan saat tidak harus
mengikuti .
4) Kesalahan penggunaan operator logis seperti “semua”, “ada”, dan
“beberapa”.
5) Melakukan lompatan penarikan kesimpulan logis yaitu menyatakan
yang mengikuti tanpa memberikan urutan pembuktian yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d. Kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi
Kategori ini mencakup kesalahan-kesalahan yang berhubungan
dengan penyimpangan prinsip, aturan, teorema, atau definisi tertentu.
Yang termasuk kesalahan dalam kategori ini adalah sebagai berikut:
1) Menerapkan teorema pada kondisi yang tidak sesuai.
2) Menerapkan sifat distributif untuk fungsi nondistributif atau operasi
yang bukan distributif.
3) Kesalahan dalam mengutip definisi, teorema, atau formula.
e. Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali
Ciri utama dari kesalahan dalam kategori ini adalah setiap langkah
yang diambil siswa sudah benar, akan tetapi hasil akhirnya bukan solusi
dari masalah yang diberikan.
f. Kesalahan dalam perhitungan
Kategori ini meliputi kesalahan perhitungan (misalnya ),
kesalahan dalam pengambilan data dari tabel, kesalahan dalam
memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, dan kesalahan lainnya dalam
mengoperasikan perhitungan.
B. Kerangka Berpikir
Pada penelitian ini, pertama-tama peneliti melakukan observasi
pembelajaran matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan.
Observasi pembelajaran dilakukan peneliti untuk melihat sejauh mana
penggunaan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika di Kelas VIII
A SMP Pangudi Luhur Moyudan. Hasil observasi tersebut diperkuat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
wawancara guru untuk mengetahui dengan jelas keterlaksanaan pendekatan
PMRI dalam proses pembelajaran di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan.
Setelah melakukan observasi pembelajaran dan wawancara guru,
peneliti memberikan test dan wawancara siswa. Test diberikan kepada siswa
berupa lembar soal yang terdiri dari sepuluh (10) nomor soal yang mencakup
enam (6) level, sesuai dengan tingkat kemampuan literasi matematis yang ada
dalam PISA. Soal tersebut merupakan hasil adaptasi dari PISA dengan
memperhatikan tiga (3) komponen utama yang menjadi pokok penilaian PISA
yaitu aspek proses, konten dan konteks. Sedangkan dalam hal wawancara
peneliti menyiapkan lembar kisi-kisi wawancara sebagai pedoman bagi
peneliti dalam melakukan wawancara. Wawancara dilakukan untuk
mengkonfirmasi terkait jawaban test siswa yang belum dipahami peneliti dan
untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA. Setelah melakukan test dan
wawancara, peneliti menganalisis data tersebut untuk memperoleh deskripsi
tentang level kemampuan literasi matematis siswa dan kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian berdasarkan
metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibantu
dengan penelitian kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan (to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-
persoalan tentang fenomena sebagaimana adanya maupun analisis hubungan
antara berbagai variabel dalam suatu fenomena (Zainal Arifin, 2011: 62 ).
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Lexy J. Moleong, 2011: 6).
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah 28 orang siswa-siswi kelas VIII A
SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017.
C. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI di kelas
VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan tahun ajaran 2016/2017 yang diukur melalui soal-soal yang
diadaptasi dari PISA
3. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII A SMP Pangudi
Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017 dalam menyelesaikan soal-soal
yang diadaptasi dari PISA.
D. Bentuk Data
Bentuk data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI di
kelas yang diperoleh melalui observasi dan wawancara guru.
2. Data kemampuan literasi matematis siswa yang diperoleh dari hasil
jawaban siswa terhadap soal-soal yang didaptasi dari PISA yang diperkuat
dengan hasil wawancara.
3. Data wawancara siswa yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
literasi matematis dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.
E. Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Observasi
Observasi dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran di kelas
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan proses
pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI.
b. Tes tertulis
Tes yang diberikan kepada siswa berupa soal berstandar PISA
yang diadaptasi dan diterjemahkan dalam konteks Indonesia agar
siswa mudah untuk memahaminya. Tujuan dari test ini adalah untuk
mengukur kemampuan literasi matematis siswa berdasarkan level
kemampuan dalam PISA.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa dan guru.
Wawancara siswa bertujuan untuk mengkonfirmasi jawaban siswa
terkait hasil tes yang belum dipahami oleh peneliti dan untuk
mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal yang diadaptasi dari PISA, sedangkan
wawancara guru bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
penggunaan pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian (Karunia E.Lesatari dan
Mokhammad R.Yudhanegara, 2015: 90).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Lembar Observasi Pembelajaran
Observasi dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran
matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan bertujuan
untuk melihat sejauh mana penggunaan pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam pembelajaran
matematika di Kelas.
Pada lembar observasi, peneliti mencantumkan aspek-aspek
yang akan diamati dalam pembelajaran matematika sesuai dengan
karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks, model, interaktivitas,
dan keterkaitan. Hasil observasi tersebut dideskripsikan dan dalam
mendeskripsikannya, peneliti menggunakan video sebagai alat bantu.
Lembar Observasi pembelajaran yang digunakan peneliti dapat dilihat
pada bagian lampiran A.3
b. Lembar Soal Tes
Lembar soal test yang diberikan kepada siswa memuat soal-soal
yang diadaptasi dari PISA. Soal-soal adaptasi yang dimaksudkan di
sini adalah soal-soal PISA yang diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia dan disesuaikan dengan konteks Indonesia seperti nama
grup band dan jenis mobil. Soal yang diberikan berjumlah sepuluh
(10) dengan komposisi level satu (1) berjumlah satu (1) nomor yaitu
soal nomor 1, level 2 berjumlah tiga (3) nomor yaitu soal nomor 2, 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dan 6, level 3 berjumlah dua (2) nomor yaitu soal nomor 3 dan 10,
level 4 berjumlah dua (2) nomor yaitu soal nomor 4 dan 7, level 5
berjumlah satu (1) nomor yaitu soal nomor 8, dan level 6 berjumlah
satu (1) nomor yaitu soal nomor 9.
Soal tersebut mengakomodasi empat aspek konten dalam PISA
yaitu ketidakpastian dan data (soal nomor 1, 2 dan 5), ruang dan
bentuk (soal nomor 6, 7, dan 10), kuantitas (soal nomor 3) serta
perubahan dan keterkaitan ( soal nomor 4, 8 dan 9).
Lembaran test yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
lampiran A.4
c. Panduan Wawancara Siswa dan Guru
1) Panduan wawancara siswa
Peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas VIII A
SMP Pangudi Luhur Moyudan untuk mengkonfirmasi jawaban
siswa terhadap hasil tes yang belum dipahami oleh peneliti dan
untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.
Kisi-kisi wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
dapat dilihat pada bagian lampiran A.5
2) Panduan wawancara Guru
Peneliti melakukan wawancara Guru matematika kelas VIII
A SMP Pangudi Luhur Moyudan untuk mengetahui pendekatan
pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
matematika di kelas. Selain itu juga wawancara guru bertujuan
untuk mendapatkan informasi terkait sejauh mana pendekatan
PMRI dilaksanakan dalam pembelajaran matematika.
Kisi-kisi wawancara guru dapat dilihat pada bagian lampiran A.5
F. Metode Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Basrowi dan Suwandi
(2008: 209-210), ada tiga teknik dalam menganalisis data kualitatif:
1. Reduksi data
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,
memilah, memfokuskan, membuang dan menyusun data dalam suatu
cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.
2. Penyajian Data
Model data didefinisikan sebagai suatu kumpulan informasi yang
tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Model tersebut mencakup berbagai jenis matrik,
grafik, jaringan kerja, dan bagan.
3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari
konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama
penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu
diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin. Pada
tahap ini, peneliti membuat proposisi yang terkait dengan prinsip logika,
mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian mengkajinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
secara berulang-ulang terhadap data yang telah ada, pengelompokan data
yang telah terbentuk dan proposisi yang telah dirumuskan. Pada akhirnya
peneliti melaporkan hasil penelitian yang lengkap dengan temuan yang
baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada.
Berdasarkan penjelasan teknik analisis data penelitian kualitatif di atas,
peneliti melakukan analisis data dengan langkah –langkah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan keterlaksanaan penggunaan pendekatan pembelajaran
PMRI di kelas berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru.
Dalam mendeskripsikan keterlaksanaan PMRI di kelas, pertama-tama
peneliti melakukan pengumpulan data terkait proses pembelajaran di kelas
dengan menggunakan observasi dan wawancara guru, kemudian peneliti
membuat catatan terkait hasil observasi dan wawancara guru tersebut. Dari
catatatan tersebut, peneliti memilah, memfokuskan, menyusun data
tersebut dan membuat kesimpulan terkait keterlaksanaan penggunaan
pendekatan pembelajaran PMRI di kelas.
2. Mendeskripsikan hasil tes siswa dalam menyelesaikan soal yang
diadaptasi dari PISA
Dalam mendeskripsikan hasil tes, peneliti dibantu dengan alternatif
jawaban yang telah dibuat oleh peneliti.
Adapun lembar alternatif jawaban yang dimaksud peneliti dapat dilihat
pada bagian lampiran A.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Melakukan wawancara siswa untuk mengkonfirmasi jawaban siswa terkait
hasil tes dan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang siswa lakukan
dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.
4. Mendeskripsikan kemampuan literasi matematis dan kesalahan yang
dilakukan siswa berdasarkan hasil tes siswa yang didukung dengan hasil
wawancara.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Prosedur pelaksanaan penelitian ini antara lain :
1. Menentukan lokasi penelitian
2. Observasi lokasi penelitian
3. Mengurus surat ijin penelitian di sekretariat JPMIPA
4. Pemberian surat ijin penelitian ke sekolah
5. Menyusun proposal penelitian
6. Konsultasi proposal penelitian dengan Dosen
7. Validasi instrumen penelitian oleh ahli (Dosen)
8. Penentuan jadwal penelitian dengan pihak sekolah
9. Pelaksanaan penelitian di SMP Pangudi Luhur Moyudan selama kurang
lebih satu bulan.
10. Analisis data hasil penelitian
11. Menyusun laporan hasil penelitian
12. Konsultasi hasil penelitian
13. Penentuan jadwal ujian hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
H. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Moyudan pada bulan
Februari sampai awal bulan Mei.
Adapun jadwal penelitian yang dilakukan peneliti seperti pada tabel 3.1 di
bawah ini.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan
1 Senin, 13-21 Februari
2017
Penyusunan instrumen
2 Senin, 27 Februari 2017 Observasi pembelajaran dan
wawancara guru
3 Selasa, 21 Maret 2017 Test soal
4 Rabu, 29 Maret -
Rabu, 12 April 2017
Wawancara siswa
5 Senin, 24 April – Rabu,
10 Mei 2017
Analisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 28 orang siswa SMP Kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016/2017.
Adapun tahap penelitian hingga pelaksanaan penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Perijinan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengurus
surat ijin di sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam ( JPMIPA ) Universitas Sanata Dharma yang ditujukan
kepada Kepala SMP Pangudi Luhur Moyudan.
Pada tanggal 14 Desember 2016, peneliti mengantar surat ijin ke
sekolah dan di sana peneliti diterima oleh guru matematika karena kepala
sekolah sedang ada kegiatan. Pada saat itu, peneliti menyampaikan
maksud dan tujuan dari penelitian. Setelah menyampaikan maksud dan
tujuan penelitian, guru secara langsung menerima kegiatan penelitian ini
karena beliau adalah guru matematika kelas VIII.
b. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat proposal penelitian.
Proposal tersebut dikonsultasi dengan dosen pembimbing agar arah
penelitiannya jelas. Dalam membuat proposal penelitian, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
membutuhkan persiapan yang matang terkait instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini. Untuk itu, peneliti berkonsultasi dengan
Dosen pembimbing sebanyak lima (5) kali sampai pada instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan. Setelah melakukan
konsultasi dan persiapan instrumen soal yang akan digunakan dalam
penelitian, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian.
c. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan dengan jadwal pelaksanaan penelitian seperti pada tabel 4.1 di
bawah ini .
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian
No Hari/Tanggal Waktu Jenis kegiatan
1 Rabu, 29
Maret 2017
07.00-08.45 Test
2 Rabu, 5 April
2017
07.00-08.45 Observasi pembelajaran
3 Rabu, 5 April
2017
09.00-09.30 Wawancara Guru
Matematika Kelas VIII A
4 Rabu, 26 April
2017-Jumat,
12 Mei 2017
09.00-09.15,
11.15-11-45 Wawancara Siswa
2. Penyajian Data
Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan memberikan tiga (3) informasi data sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a. Data Observasi Pembelajaran
Kegiatan observasi pembelajaran dilakukan peneliti untuk mengetahui
sejauh mana keterlaksanaan pendekatan PMRI dalam pembelajaran di
kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan.
Adapun hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran matematika
dengan pendekatan PMRI seperti pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan PembelajaranMatematika dengan
Pendekatan PMRI
No Kegiatan yang
Diamati
Ya Tidak Deskripsi
Pelaksanaannya
I Pendahuluan
1. Guru memeriksa
kesiapan siswa
seperti alat tulis dan
buku pelajaran.
Guru menyuruh siswa
untuk menyediakan
catatan, alat tulis dan buku
pembelajaran serta jaring-
jaring kubus yang telah
ditugaskan pada
pertemuan sebelumnya.
2. Guru
menyampaikan
tujuan pembelajaran
Guru tidak menyampaikan
tujuan pembelajaran,
melainkan bertanya
tentang materi yang sudah
dipelajari terkait
banyaknya rusuk,
diagonal, dan banyaknya
sisi pada kubus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
II Kegiatan Pembelajaran
A Penggunaan konteks
1. Siswa diberi
masalah kontekstual
atau soal cerita
(secara lisan atau
tertulis)
- Guru memberi siswa soal
cerita terkait banyaknya
kawat yang dibutuhkan
untuk membuat kerangka
kubus dengan diketahui
panjang rusuk.
- Guru memberi
kesempatan kepada siswa
untuk menentukan
banyaknya model jaring-
jaring kubus yang dapat
dibentuk dengan
melakukan percobaan
dari media yang tersedia.
2. Siswa diberi waktu
khusus untuk
memahami
permasalahan
tersebut.
Siswa langsung diinstruksi
untuk menyelesaikan soal
dan percobaan yang telah
diberikan.
3. Siswa yang belum
memahami masalah
atau soal diberi
penjelasan singkat
tetapi tidak
menunjukkan
selesaian.
Guru memberi penjelasan
terkait soal yang belum
paham ke siswa yang
belum menemukan solusi
terhadap soal yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. Penggunaan Model
1. Siswa diberi waktu
khusus untuk
menyelesaikan
masalah itu dengan
strateginya sendiri.
Guru memberi
kesempatan kepada siswa
untuk menyelesaikan soal
secara mandiri
2. Guru memberi
petunjuk berupa
gambar atau tulisan
jika belum ada
siswa yang dapat
menemukan cara
pemecahan masalah
tersebut.
Guru menggambar di
papan tulis salah satu
contoh model jaring-jaring
kubus dan menunjukkan
salah satu contoh model
jaring jaring kubus.
C. Interaktivitas
1. Siswa diberi
kesempatan untuk
berdiskusi terkait
penyelesaian
masalah yang telah
diberikan.
Guru menyuruh siswa
untuk bekerja secara
mandiri.
2. Guru menciptakan
suasana belajar
yang
menyenangkan
(tidak tegang)
Suasana belajar di kelas
sedikit tegang karena guru
memaksa siswa untuk
tidak boleh ribut dan
selalu menekankan siswa
untuk tidak berdiskusi
dengan teman setiap diberi
latihan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Siswa diberi
kesempatan untuk
mempresentasikan
penyelesaian
masalah dengan
cara mereka sendiri.
Siswa tidak diberi
kesempatan untuk
mempresentasikan hasil
kerjanya.
4. Guru memotivasi
siswa untuk berani
mengutarakan ide,
pertanyaan tanpa
rasa takut untuk
membuat kesalahan.
- Guru kurang memberi
stimulus dengan
mengutarakan ide untuk
memecahkan masalah
dalam soal yang telah
diberikan agar siswa bisa
menyelesaikan soal yang
diberikan.
5. Guru memberi
kesempatan kepada
siswa yang lain
untuk menanggapi
hasil pekerjaan
temannya.
Tidak ada kesempatan
untuk siswa menanggapi
hasil pekerjaan teman
karena tidak ada waktu
khusus yang diberikan
guru untuk
mempresentasikan hasil
perkerjaan siswa.
6. Siswa memberikan
tanggapan atau
saran terhadap hasil
kerja teman.
Tidak dilaksanakan karena
tidak ada waktu bagi
siswa untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
D. Keterkaitan
1. Materi yang
disampaikan guru
saling berkaitan satu
sama lain.
Materi yang diberikan
kepada siswa sudah
terstruktur serta adanya
keterkaitan antar materi.
2. Siswa diberi
kesempatan untuk
menyampaikan
contoh masalah
nyata yang
berkaitan dengan
materi yang
dipelajari.
Siswa lebih diarahkan
pada kegiatan melakukan
percobaan terkait
banyaknya model jaring-
jaring kubus yang dapat
dibentuk sehingga tidak
ada kesempatan untuk
menyampaikan contoh
masalah nyata yang
berkaitan dengan materi
yang dipelajari
III Penutup
1. Siswa diberi
kesempatan untuk
memilih cara yang
mudah mereka
paham dari berbagai
selesaian yang
benar.
Siswa diberi kebebasan
untuk membuat model
jaring-jaring kubus
asalkan mereka paham
akan konsepnya.
2. Guru memberi
penekanan terhadap
selesaian yang
benar.
Guru menekankan cara
membuat model jaring-
jaring balok dengan
pendekatan yang sama
seperti pada kubus.
Hasil Observasi Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Data Tes
Ada 28 siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan yang
mengikuti test. Adapun hasil test dari 28 siswa tersebut dapat dilihat pada
bagian lampiran.
Hasil jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran B.2
c. Data Wawancara
1) Data Wawancara Guru
Wawancara guru merupakan bagian dari upaya menggali informasi
terkait sejauh mana pendekatan PMRI dilaksanakan dalam
pembelajaran matematika di kelas.
Adapun hasil wawancara guru matematika seperti tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Hasil Wawancara Guru
No Daftar Pertanyaan Hasil Wawancara
1 Apakah metode pembelajaran
matematika yang Bapak/Ibu
gunakan hari ini berlaku juga
untuk pembelajaran matematika
sebelumnya?
Setiap pembelajaran metode
yang digunakan berbeda.
2 Bapak/Ibu sering menggunakan
metode apa dalam pembelajaran
matematika?
Metode pembelajaran selalu
berbeda tergantung pokok
bahasaan. Kalau materi
pembelajaran cocok untuk
menggunakan metode
percobaan maka yang
digunakan metode percobaan,
tetapi kalau materinya sulit
maka menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ceramah.
3 Apakah Bapak/Ibu pernah
memberi kesempatan siswa
untuk menyelesaikan soal-soal
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-sehari?
Kalau soal sudah bisa, maka
dikaitkan dengan kehidupan
nyata.
4 Seberapa sering Bapak/Ibu
memberi kesempatan siswa
untuk menyelesaikan soal yang
berkaitan dengan kehidupan
sehari-sehari?
- Tidak setiap pertemuan
karena masalahnya waktu
- Kompensasinya diberikan
pada kelas 9.
- Pada umumnya di kelas 9
baru banyak latihan soal
yang berkaitan dengan
kehidupan sehari- hari
5 Apakah siswa diberi waktu
khusus untuk memahami soal
yang diberikan?
- Sering menggunakan cara
mandiri
6 Apakah siswa diberi waktu
khusus untuk berdiskusi?
- Lebih sering kerja secara
mandiri, dari pada diskusi.
- Kalau diskusi susah
dikendalikan karena terlalu
ramai.
7 Apakah siswa diberi waktu
khusus untuk
mempresentasikan hasil
kerjanya?
Jika ada waktu, maka diberi
kesempatan kepada siswa.
Tetapi untuk sekarang dikejar
waktu karena materi bangun
ruang harus selesai di kelas 8
Transkrip Wawancara Guru dapat dilihat pada Lampiran B.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Data Wawancara Siswa
Wawancara siswa dilakukan peneliti untuk mengkorfirmasi
jawaban siswa terhadap hasil tes yang belum dipahami oleh penelit i
serta untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
dalam menyelesaikan soal. Oleh karena itu tidak semua siswa
diwawancarai, yang diwawancarai adalah siswa yang mampu menjawab
dengan baik namun tidak disertai alasan atau yang penjelasannya belum
dipahami oleh peneliti.
Transkrip Wawancara dapat dilihat pada lampiran B.4
3. Analisis Data
a. Data Observasi Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi terkait keterlaksanaan pembelajaran
matematika dengan pendekatan PMRI pada kelas VIII A yang telah
diuraikan pada tabel 4.2 di atas, maka hasil observasi tersebut dapat
dianalisis sebagai berikut :
1) Kegiatan Pendahuluan
Mengacu pada karakteristik pembelajaran dengan pendekatan
PMRI dan hasil observasi yang telah diuraikan secara spesifik pada
tabel 4.2 di atas khususnya pada bagian kegiatan pendahuluan, maka
salah satu karakteristik PMRI yang belum terpenuhi pada kegiatan
pendahuluan adalah penyampaian tujuan pembelajaran. Hal ini bisa
dilihat pada uraian hasil observasi bahwa setelah guru menyuruh siswa
untuk mempersiapkan buku dan alat peraga pembelajaran, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mereview materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Penggunaan Konteks
Berdasarkan hasil observasi, maka ada tiga point penting yang
dianalisis pada bagian penggunaan konteks yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
Siswa diberi masalah kontekstual atau soal cerita (secara lisan
atau tertulis)
Dari hasil observasi, ada dua kegiatan yang dapat dianalisis
terkait masalah yang disajikan. Pada bagian pertama, terkait
dengan soal banyaknya jaring-jaring kubus yang dapat dibuat dari
suatu kawat dengan panjang tertentu dengan diketahui panjang
rusuk kubus. Dari soal ini, nampak bahwa persoalan yang berikan
kepada siswa lebih mengarah pada cara matematis dalam
menyelesaikan soal. Cara matematis yang dimaksudkan di sini
berkaitan dengan operasi matematika yang digunakan dalam
penyelesaian soal. Padahal dalam prinsip PMRI, masalah yang
disajikan ke siswa justru dimulai dengan masalah kontekstual
realistik (dapat dipahami atau dibayangkan oleh siswa, karena
diambil dari dunia siswa atau dari pengalaman siswa), dan
selanjutnya melalui aktivitas, siswa diharapkan dapat menemukan
kembali pengertian (definisi), sifat-sifat (teorema), dan lainnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
meskipun pengungkapannya masih dalam bahasa informal (non
matematis).
Pada bagian kedua, terkait kegiatan percobaan menemukan
banyaknya model jaring-jaring yang dapat dibentuk untuk
membuat kubus belum sepenuhnya termasuk dalam masalah
kontekstual. Hal ini didasarkan pada uraian prinsip PMRI bahwa
masalah kontekstul yang dimaksudkan adalah masalah yang
berkaitan dengan situasi atau pengalaman dunia siswa sehingga
mudah dipahami dan dibayangkan oleh siswa, sedangkan pada
kegiatan percobaan ini, siswa lebih diarahkan untuk
membayangkan sebuah bangun ruang kubus sedangkan bangun
ruang kubus sifatnya abstrak. Dengan demikian, unsur
kontekstualnya belum sepenuhnya terpenuhi.
Siswa diberi waktu khusus untuk memahami permasalahan dan
siswa yang belum memahami masalah atau soal diberi penjelasan
singkat tetapi tidak menunjukkan selesaian.
Dari hasil observasi, guru langsung mengistruksikan siswa
untuk menyelesaikan soal dan percobaan dari pada memberi
waktu khusus kepada siswa untuk memahami persoalan. Hal ini
menandakan bahwa dalam proses penyelesaian masalah,
karakteristik PMRI dikesampingkan dalam pembelajaran terutama
terkait dengan waktu khusus bagi siswa untuk memahami
masalah. Sedangkan yang berkaitan dengan memberi penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
singkat terhadap siswa yang belum paham akan masalah sudah
dilaksanakan oleh guru. Hal tersebut dilakukan guru dengan
menjelaskan ulang maksud dari masalah yang telah diberikan.
b) Interaktivitas
Mengacu pada hasil observasi yang telah diuraikan pada tabel
4.3 maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran tidak
ada waktu khusus untuk siswa berdiskusi. Guru lebih mengarahkan
siswa untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan secara mandiri.
Hal tersebut tentu membuat suasana kelas menjadi tegang atau tidak
rileks.
Selain itu juga, kesempatan untuk siswa mempresentasikan hasil
kerjanya tidak ada karena persoalan waktu. Hal ini tentu menjadi
persoalan dan tanggung jawab guru dalam manajemen waktu yang
baik.
c) Keterkaitan
Berdasarkan hasil observasi, maka dapat disimpulkan bahwa
guru sudah melakukan pembelajaran dengan terstruktur dan ada
keterkaitan antara materi yang diberikan kepada siswa namun dalam
hal kesempatan siswa menyampaikan keterkaitan materi dengan
masalah sehari-hari tidak ada. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa
karakteristik PMRI, dimana siswa mampu menghubungkan situasi
dunia nyata dengan materi yang dipelajari tidak dilaksanakan dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3) Kegiatan Penutup
Mengacu pada hasil observasi pada tabel 4.2 di atas, maka dapat
dijelaskan bahwa pada kegiatan penutup guru memberi kebebasan
kepada siswa untuk memilih cara yang menurut mereka mudah dalam
menyelesaikan soal. Selain itu juga guru memberi penekanan khusus
terhadap penggunaan langkah penyelesaian yang sama dalam
menyelesaikan soal serupa.
Dari penjelasan di atas, tidak dapat disimpulkan bahwa kegiatan
penutup sudah sesuai karakteristik PMRI. Hal ini dilandasi oleh soal
yang digunakan belum bersifat kontekstual dan pemberian kebebasan
untuk memilih cara tidak berdasarkan hasil selesaian dari beberapa
siswa, melainkan berdasarkan pendapat masing-masing siswa. Padahal
dalam PMRI, siswa diberi kebebasan untuk memilih cara yang paling
mudah mereka mengerti berdasarkan banyaknya selesaian yang berbeda
dari hasil presentasi siswa, bukan dari hasil individu.
b. Data Wawancara Guru
Wawancara guru bertujuan untuk memperkuat data tentang sejauh
mana keterlaksanaan pembelajaran PMRI dalam pembelajaran matematika
di ke kelas. Berdasarkan hasil wawancara guru yang telah diuraikan secara
jelas pada tabel 4.3 maka dapat disimpulkan bahwa dalam setiap
pembelajaran guru tidak selalu mengaitkan pembelajaran dengan masalah-
masalah kontekstual. Hal ini ditegaskan dalam pernyataan pada hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
wawancara yang telah diuraikan pada tabel 4.3 pada point 4 bahwa tidak
setiap pertemuan ada latihan tentang soal-soal yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari karena waktunya kurang memungkinkan, sehingga
kompensasinya di kelas IX baru akan dilaksanakan latihan soal yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa
esensi dari karakteristik PMRI berkaitan dengan penggunaan konteks
dalam pembelajaran matematika belum terlaksana dengan baik.
Selain itu juga dalam proses pembelajaran, guru lebih sering
menyuruh siswa untuk menyelesaikan soal secara mandiri dari pada
diskusi. Hal itu diperkuat dengan pernyataan hasil wawancara pada tabel
4.3 point 6 yang mengatakan bahwa siswa lebih sering ditugaskan secara
mandiri karena jika menggunakan metode diskusi maka situasi kelas akan
tidak kondusif. Lebih lanjut pada tabel 4.3 point 7 dijelaskan bahwa siswa
jarang untuk mempresentasikan hasil kerjanya karena kurangnya waktu.
Hal ini menunjukkan bahwa proses interaksi yang menjadi karakteristik
dari PMRI belum dilaksanakan dengan baik.
c. Data Tes dan Wawancara Siswa
Berdasarkan hasil tes dan wawancara siswa terhadap soal-soal yang
diadaptasi dari PISA, maka dapat dianalisis sebagai berikut :
S1
Dari hasil tes, S1 mampu menyelesaikan 2 soal dengan benar yaitu
soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
level 1 dan soal nomor 6 yang mengukur kemampuan literasi matematis
siswa pada level 2. Berdasarkan hasil tersebut, tampak bahwa S1 hanya
mampu menyelesaikan soal sampai pada soal yang mengukur
kemampuan literasi matematis pada level 2. Di sisi lain, ada dua soal
(nomor 2 dan 5) yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa
pada level 2 belum dikerjakan dengan baik. Oleh karena itu, untuk
mengetahui dengan jelas kemampuan literasi matematis S1, peneliti
melakukan wawancara terkait ketercapaiannya dalam menyelesaikan
soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 2 yaitu
soal nomor 6.
Adapun transkrip hasil wawancara terkait jawaban S1 pada nomor
6 adalah sebagai berikut :
P : Okey...nah saya ingin tanya tentang jawabanmu
khususnya jawaban yang pertama, yaitu nomor 6. Kamu
kan memilihnya C yaitu titik S. Kenapa kamu memilih itu
? coba jelaskan!
S : eee...40 menit itu satu putaran.
P : Okey. terus.....pertanyaannya ?
S : Joni menaiki kincir di titik P. Dimana joni berada setelah
setengah jam ?
P : Setengah jam itu berapa menit?
S : 30 menit
P : Dimana berarti ?
S : Saya memilihnya 30 menit berhentinya di sini (sambil
menunjuk ke titik S).
P : oh begitu? Kenapa bukan yang lain ?
S : Karena 30 menit itu
dari lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
P : dari mana kamu dapatkan
?
S : kan kalau setengah lingkaran berarti
sama dengan
,kemudian kalau ke S ditambah
sama dengan
Dari wawancara di atas, terlihat dengan jelas bahwa S1
menggunakan konsep perbandingan dan operasi penjumlahan dalam
menentukan posisi Joni setelah setengah jam berputar menaiki kincir.
Hal tersebut dapat dilihat pada hasil wawancara di atas pada bagian
penentuan nilai
. Selain itu juga, S1 memiliki kemampuan dalam
memahami informasi yang konteksnya umum seperti halnya
mengkonversi jam ke menit. Dengan kemampuan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis S1 berada pada level
2.
Dari jawaban terhadap tes, S1 melakukan kesalahan dalam
menjawab soal nomor 2 karena S1 menyimpulkan jawabannya hanya
berdasarkan pernyataan pertama pada persyaratan mobil yang
diinginkan oleh Chris. Peneliti mengatakan demikian berdasarkan hasil
wawancara yang dapat dilihat di bawah ini:
P : oh gitu....kemudian untuk nomor 2 kamu menjawab A.
Coba jelaskan !
S : Saya melihatnya jarak yang ditempuh tidak lebih dari
50000 km, yang ditempuh tidak dilebih dari 50000.
P : oh gitu ..kamu hanya melihat ini ?
S : iya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
P : oh gitu...berarti kamu hanya membaca yang ini
(menunjuk pernyataan pertama terkait persyaratan mobil
kris)
S : iya..
Dari percakapan di atas, tampak bahwa kesalahan yang dilakukan
oleh S1 karena mengabaikan beberapa data yang diberikan dalam
soal yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. Dengan
demikian jenis kesalahan yang dilakukan oleh S1 adalah kesalahan
dalam penggunaan data.
S2
Berdasarkan hasil tes, S2 mampu menjawab 8 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, dan 10. Soal-soal tersebut masing-
masing mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1
(soal nomor 1), level 2 (soal nomor 2, 5, dan 6 ), level 3 (soal nomor 3
dan 10 ), level 4 ( soal nomor 4 ), dan level 5 ( soal nomor 5 ). Dari 8
jawaban tersebut, ada 4 soal yang menjawab dengan benar tetapi tidak
disertai dengan alasan yang lengkap yaitu soal nomor 2, 4, 5 dan 8.
Dari uraian di atas, tampak jelas bahwa S2 mampu menyelesaikan
soal yang mengukur kemampuan literasi matematis sampai pada level 5
( soal nomor 5 ), namun bila dilihat dari hasil pekerjaannya, S2
menjawab soal nomor 5 dengan benar tetapi belum ada penjelasan.
Jawaban yang dimaksud seperti pada gambar di bawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui
lebih jelas kemampuan S2 pada soal tersebut.
Adapun transkrip wawancara terkait nomor 5 adalah sebagai
berikut:
P : Dari nomor 8 ya. Di sini kamu menjawab nya sama
dengan 8. Di sini kan kamu tidak punya alasannya,
kenapa nya sama dengan 8 kan. Nah coba kamu
jelaskan kenapa kok nya sama dengan 8?
S :ketika nya 8, banyaknya pohon pinus sama dengan
pohon apel. Jadi .
Dari penjelasan singkat di atas, dapat dijelaskan bahwa S2
memahami informasi yang ada pada soal, sehingga dengan mudah S2
memperkirakan nilai yang tepat agar banyaknya pohon pinus sama
dengan pohon apel. Mampu memperkirakan nilai yang tepat secara
langsung, menunjukkan bahwa S2 memiliki penalaran yang luas. Hal
tersebut dapat dilihat dari penjelasannya yang disertai langkah-langkah
matematis. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa S2 memiliki
kemampuan kemampuan literasi matematis sampai pada level 5.
Berdasarkan hasil test , S2 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 4. Adapun jawaban dari S2 terkait soal nomor 4 adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1 Jawaban S2 untuk soal
nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa kesalahan dilakukan
S2 karena tidak menjelaskan maksud dari yang diberi tanda merah.
Ketidakmampuan S2 dalam menjelaskan kalimat yang diberi tanda
merah menunjukkan bahwa S2 belum mampu memodelkan suatu
masalah ke dalam bentuk matematika. Dengan demikian, kesalahan
yang dilakukan S2 termasuk dalam jenis kesalahan penafsiran bahasa.
S3
Berdasarkan hasil tes, S3 mampu menjawab 4 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1, 2, 4 dan 6. Masing-masing soal tersebut mengukur
kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal nomor 1 ), level
2 ( soal nomor 2 dan 6 ), dan level 4 ( soal nomor 4 ). Dari hasil
tersebut, tampak bahwa S3 mampu menyelesaikan soal sampai pada
soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 4.
Walaupun demikian, ada 3 soal ( nomor 3, 5 dan 10 ) yang mengukur
kemampuan literasi matematis di bawah level 4 belum diselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih jelas kemampuan
literasi matematis S3, peneliti membutuhkan informasi tambahan terkait
kemampuan S3 dalam menjawab soal yang mengukur kemampuan
literasi matematis di level 4.
Gambar 4.2 Jawaban S2 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dilihat dari hasil pekerjaan S3 terkait soal nomor 4, S3 sudah
menggunakan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal, namun
langkah-langkah penyelesaian soal yang dilakukan S3 belum lengkap.
Hal itu dapat dilihat dari jawabannya pada gambar berikut ini
Dari gambar di atas, peneliti mewawancarai S3 untuk mengetahui
cara berpikirnya dalam menyelesaikan soal tersebut. Adapun hasil
wawancaranya adalah sebagai berikut:
P : Oh iya hari ini saya tanya tentang jawabanmu kemarin
dari hasil test itu. Pertama saya ingin tanya proses kamu
berpikir dalam menyelesaikan soal nomor 4. Coba kamu
jelaskan prosesnya?
S : Pada tower 1 kan ada 3 persegi panjang dan 3 segi enam,
sedangkan pada tower 2, ada 2 persegi panjang dan segi
enamnya ada 3. Berarti segi enamnya sama dari tower 1
dan 2 sama, sementara yang beda ya cuman yang persegi
panjang, makanya saya kurangkan 21-19 sama dengan 2.
P : Oh gitu ya, terus 5 itu dapat dari mana?
S : 5 itu. kan tower 1 ada tiga pasang yang sama
P : 3 pasang apa maksudnya?
S : ini kan segienam dan segiempat satu pasang, jadi ada 3.
Berarti tinggi dari segi enam dan segi empat itu ya 21
dibagi 3 sama dengan 7. Terus kan yang persegi panjang
Gambar 4.3 Jawaban S3 untuk soal nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2 berarti tinggi segi enamnya 7 dikurang 2 sama dengan
5. Jadi tinggi yang terakhir 5 +2+2= 9.
Dari percakapan di atas, jelas bahwa S3 mampu menghubungkan
dua informasi yang ada pada dua tower yang sudah diketahui tingginya
untuk menentukan tinggi segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S3
mampu mengemukakan alasan yang jelas dalam proses penyelesaian
soal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi
matematis S3 berada pada level 4.
Berdasarkan jawaban terhadap test, S3 melakukan kesalahan dalam
menjawab pertanyaan soal nomor 4 ( lihat gambar 4.3 di atas ). Dari
gambar di atas dapat dijelaskan bahwa pada gambar yang diberi tanda
merah, S3 tidak menulis alasan kenapa hasilnya 5. Saya mengatakan
demikian karena dari hasil wawancara S3 seperti pada transkrip
wawancara di atas, S3 mampu menjelaskan dengan baik kenapa
hasilnya 5. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesalahan
dilakukan S3 karena ada lompatan kesimpulan dengan mengabaikan
prosedur penyelesaian. Jadi jenis kesalahan yang dilakukan S3 terkait
soal nomor 4 adalah kesalahan dalam penarikan kesimpulan.
Selain itu juga kesalahan lain yang dilakukan S3 terdapat pada
gambar yang diberi lingkaran biru, karena S3 tidak menulis arti dari
hasil yang ia tuliskan, walaupun pada hasil wawancara S3 mampu
menjelaskan dengan baik maksud tulisannya. Kesalahan yang dilakukan
S3 tersebut termasuk dalam kategori kesalahan dalam penggunaan data
karena mengabaikan informasi yang ada dalam soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hal lain yang menjadi kesalahan S3 pada gambar 4.3 yaitu pada
gambar yang diberi lingkar merah S3 menulis panjang segi enam,
sedangkan dari hasil wawancara S3 mengatakan bahwa yang ia maksud
adalah tinggi segi enam. Hal tersebut mengindikasikan bahwa S3
melakukan kesalahan dalam menafsirkan gambar. Dengan demikian,
kesalahan yang dilakukan S3 termasuk dalam jenis kesalahan
penafsiran bahasa.
S4
Dari hasil tes, S4 mampu menyelesaikan 4 soal dengan baik yaitu
soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada
level 1, soal nomor 5 dan 6 yang mengukur kemampuan literasi
matematis siswa pada level 2 dan soal nomor 10 yang mengukur
kemampuan literasi matematis siswa pada level 3. Berdasarkan hasil
tersebut, nampak bahwa paling tinggi S4 mampu menyelesaikan soal
yang mengukur kemampun literasi matematis pada level 3.
Oleh karena ada soal yang mengukur kemampuan literasi
matematis di bawah dan pada level 3 belum diselesaiakan dengan baik,
maka peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui dengan jelas
kemampuan literasi matematis S4. Wawancara terlebih dahulu
dilakukan untuk mengetahui alur berpikir S4 terhadap jawabannya pada
soal nomor 10. Adapun transkripsi hasil wawancaranya adalah sebagai
berikut :
P : nah...saya ingin tanya tentang jawabanmu dari test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kemarin. Kita mulai dari nomor 10. Coba kamu jelaskan
terkait jawabanmu yang nomor 10 ?
S : ya..nomor 10 nih bentuk pertama saya jawab tidak
,karena kalau di lipat kan jumlah titiknya yang
berhadapan tidak semuanya 7. Kalau bentuk yang 2 dan 3
ya benar karena kan kalau dilipat semua titik-titiknya
sama dengan 7, kalau yang 4 tidak karena kalau dilipat
ada yang jumlahnya tidak 7.
Dari percakapan di atas sangat jelas bahwa S4 memiliki
kemampuan keruangan yang baik sehingga S4 mudah mengidentifikasi
bentuk kubus yang banyak titik-titik yang berhadapannya sama dengan
7 ( tujuh ). Selain itu juga, S4 mampu mengkomunikasikan alasannya
dengan baik terhadap jawabannya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis S4 berada di level 3.
Berdasarkan hasil tes, S4 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 4 dan 7. Pada soal nomor 4, S4 menentukan tinggi segi
empat dan segi enam berdasarkan informasi pada tower pertama tanpa
memperhatikan informasi pada tower kedua, padahal seharusnya dalam
menjawab soal nomor 4, siswa harus memperhatikan kedua informasi
yang tertera pada tower pertama dan kedua. Informasi yang tidak
digunakan oleh S4 dalam menyelesaikan soal dapat dilihat pada tanda
berwarna merah pada gambar di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pengabaian informasi yang dilakukan S4 dalam menyelesaikan soal
nomor 4 termasuk dalam jenis kesalahan dalam penggunaan data.
Pada soal nomor 7, S4 melakukan kesalahan karena menarik
kesimpulan dari sebagian penyelesaian yang dilakukan. Adapun
jawaban S4 terhadap nomor tersebut adalah sebagai berikut:
Pada gambar 4.5 yang diberi warna merah, S4 belum melanjutkan
proses penyelesaian soal karena ada kata “dan”, sedangkan pada lembar
jawaban S4 menulis jawabannya yaitu 5000. Hal tersebut menunjukkan
bahwa S4 menulis kesimpulan berdasarkan sebagian dari proses
penyelesaian soal. Dengan demikian, kesalahan yang dilakukan S4
termasuk dalam jenis kesalahan dalam menarik kesimpulan.
Gambar 4.4 Jawaban S4 untuk soal
nomor 4
Gambar 4.5 Jawaban S4 untuk soal
nomor 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
S5
Berdasarkan hasil tes, S5 mampu menjawab 2 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis pada
level 1 dan soal nomor 2 yang mengukur kemampuan literasi matematis
siswa pada level 2. Dari hasil tersebut, tampak bahwa S5 hanya mampu
menyelesaikan salah satu pada level 2 yaitu soal nomor 2, sedangkan
soal nomor 5 dan tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,
untuk mengetahui dengan jelas kemampuan literasi matematis S5, maka
peneliti menganalisis hasil kerja S5 pada soal nomor 2. Adapun hasil
pekerjaannya terhadap soal nomor 2 seperti pada gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas, tampak bahwa S5 mampu mengidentifikasi
informasi dalam soal yang sesuai dengan persyaratan mobil yang
diinginkan Chris. S5 juga mampu menyimpulkan informasi dari
sejumlah informasi yang ada pada soal. Berdasarkan hal tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis S5 berada
pada level 2.
Berdasarkan hasil tes, S5 melakukan kesalahan pada jawaban soal
nomor 3. Adapun jawaban yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Gambar 4.6 Jawaban S5 untuk soal
nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Dari gambar 4.7 yang diberi lingkaran merah di atas, dapat
dijelaskan bahwa S5 melakukan kesalahan dalam menafsirkan bahasa
dalam soal ke dalam bentuk matematika sehingga berdampak pada
kesalahan konsep matematika yang digunakan dalam menyelesaikan
soal. Kesalahan yang dilakukan S5 terkait jawaban nomor 3 termasuk
dalam jenis kesalahan penafsiran bahasa.
Kesalahan lain yang dilakukan oleh S5 terdapat pada cara
menyelesaikan soal nomor 4. Adapun cara S5 dalam menyelesaikan
soal tersebut adalah sebagai berikut:
Dari gambar di atas yang diberi tanda biru dan merah, S5
melakukan kesalahan karena menambah informasi tinggi tower pendek
sama dengan 8, padahal yang ditanyakan dalam soal adalah tinggi tower
Gambar 4.7 Jawaban S5 untuk soal
nomor 3
Gambar 4.8 Jawaban S5 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pendek. Dengan demikian, jenis kesalahan yang dilakukan S5 terkait
jawaban soal nomor 5 adalah kesalahan dalam penggunaan data.
Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan S5 terdapat pada
penyelesaian soal nomor 5. Adapun jawaban siswa terhadap soal nomor
5 adalah sebagai berikut :
Dari penyelesaian yang dilakukan S5, tampak bahwa S5 melakukan
kesalahan dalam menafsirkan gambar ke bentuk matematika seperti
pada gambar 4.9 yang diberi tanda lingkar merah di atas sehingga
konsep matematika yang digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut
menjadi salah. Dengan demikian jenis kesalahan yang dilakukan S5
adalah kesalahan dalam penafsiran bahasa.
Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan S5 terdapat pada
jawaban soal nomor 8. Kesalahan S5 terletak pada memodelkan soal ke
bentuk matematika dan konsep matematika yang digunakan. Adapun
jawaban dari S5 terhadap soal tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 4.9 Jawaban S5 untuk soal
nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dari gambar 4.10 di atas yang diberi lingkar merah, tampak bahwa
ada konsep operasi matematika yang dikeliru. Pada bagian kiri, S5
menulis dua bilangan yang dihubungkan dengan tanda sama dengan,
sedangkan yang dikanan kedua bilangan tersebut digunakan untuk
operasi perkalian. Kesalahan yang demikian termasuk dalam kesalahan
dalam penggunaan teorema atau definisi.
Selain itu juga, pada gambar yang diberi tanda biru, tampak bahwa
konsep matematika yang digunakan S5 masih salah karena S5
menentukan banyaknya apel dan pinus, padahal yang diminta dalam
soal adalah menentukan nilai yang membuat banyaknya pohon pinus
sama dengan pohon apel. Kesalahan yang demikian termasuk jenis
kesalahan dalam penafsiran bahasa.
S6
Berdasarkan hasil tes, S6 mampu menjawab 7 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, dan 10. Ketujuh (7 ) soal tersebut
masing-masing mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada
level 1 ( soal nomor 1), level 2 ( soal nomor 2, 5, dan 6), level 3 ( soal
Gambar 4.10 Jawaban S5 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
nomor 3 dan 10) dan level 4 ( soal nomor 4 dan 7). Pada soal-soal yang
lain (soal nomor 8 dan 9), S6 tidak mampu menyelesaikan soal dengan
baik.
Dari hasil tersebut, nampak bahwa S6 mampu menyelesaikan soal
sampai pada soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada
level 4, walaupun ada soal (nomor 3) dibawah level 4 yang tidak
dikerjakan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kemampuan literasi matematis S6 berada pada level 4. Hal yang
memperkuat pernyataan tersebut dapat dilihat dari pekerjaan S6 pada
soal nomor 4 seperti pada gambar berikut ini.
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa S6 mampu membuat
model, membuat asumsi-asumsi, menggunakan representasi
berdasarkan apa yang diinformasikan dari soal, memiliki keterampilan
dengan menunjukkan langkah-langkah penyelesaian secara terinci
sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan soal dengan baik.
Gambar 4.11 Jawaban S6 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan
literasi matematis S6 berada pada level 4.
Dari hasil test, S6 melakukan kesalahan dalam proses
menyelesaikan soal nomor 8. Adapun kesalahan dari S6 seperti pada
gambar berikut ini :
Pada gambar di atas, tampak jelas bahwa dibagian ruas kiri, S6
menggunakan rumus banyaknya pohon apel yaitu sedangkan pada
bagian ruas kanan, S6 menggunakan rumus banyaknya pohon pinus
yaitu . Kesalahan S6 dalam proses penyelesaian pada soal tersebut
adalah dalam menentukan nilai seperti pada gambar yang beri tanda
merah. Nilai yang digunakan oleh S6 dalam menentukan jawabannya
adalah dari gambar b, padahal dalam soal siswa diminta untuk
menentukan nilai yang dapat menunjukkan banyaknya pohon apel
sama dengan pohon pinus. Dengan demikian kesalahan yang dilakukan
S6 terkait jawaban soal nomor 8 termasuk jenis kesalahan dalam
penafsiran bahasa.
Gambar 4.12 Jawaban S6 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kesalahan lain yang dilakukan oleh S6 terdapat pada jawaban
terkait soal nomor 9. Adapun jawaban S6 terhadap soal nomor 9 adalah
sebagai berikut :
Pada soal tersebut S6 menjawab yang tumbuh paling cepat adalah
pohon pinus dengan berdasarkan pada perhitungan yang disajikan pada
tabel yang beri tanda merah. Proses perhitungan yang dilakukan S6
sudah benar, namun S6 menentukan kesimpulan (yang diberi tanda
biru) hanya berdasarkan hasil substitusi untuk nilai yang masih kecil.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan
S6 terkait jawaban nomor 9 termasuk jenis kesalahan dalam menarik
kesimpulan.
S7
Berdasarkan hasil tes, S7 menjawab 4 soal dengan benar yaitu soal
nomor 1, 2, 4, 5, dan 9. Soal tersebut masing-masing mengukur tingkat
kemampuan literasi matematis siswa pada level 1( soal nomor 1 ), level
Gambar 4.13 Jawaban S6 untuk soal
nomor 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2 (soal nomor 2 dan 5), dan level 4 ( soal nomor 4 ). Dari hasil tersebut
tampak bahwa salah satu soal yang mengukur kemampuan literasi
matematis pada level 2 belum diselesaikan dengan baik yaitu soal
nomor 6 dan yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level
4 yaitu nomor 7 tidak diselesaikan dengan baik.
Walaupun demikian karena S7 mampu menyelesaikan dengan baik
soal 4 nomor, maka dapat dikatakan kemampuan literasi matematis S7
berada pada level 4. Adapun hal yang menguatkan pernyataan tersebut
adalah dari hasil pekerjaannya pada soal nomor 4 seperti gambar
berikut ini.
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S7 mampu
mengidentifikasi informasi ada tower pertama sehingga S7 dengan
mudah menentukan tinggi segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S7
mampu menghubungkan keterkaitan informasi dari gambar tower
pertama dan kedua sehingga S7 dapat melakukan operasi matematis
sederhana yaitu operasi pengurangan untuk menentukan tinggi segi
Gambar 4.14 Jawaban S7 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
enam. Kemampuan demikianlah yang mengindikasikan bahwa
kemampuan literasi matematis S7 berada pada level 4.
Berdasarkan hasil tes, S7 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 3. Adapun jawaban S7 terhadap soal nomor 3 seperi pada
gambar di bawah ini :
Dari gambar di atas, tampak bahwa S7 kesimpulan yang ditulis S7
hanya berdasarkan hasil operasi pembagian pada salah satu bahan yang
tersedia yaitu papan kayu panjang seperti yang ditunjukkan oleh
gambar di atas yang diberi tanda merah, padahal dalam soal untuk
membuat suatu rak buku membutuhkan 5 buah bahan yang berbeda.
Dengan demikian kesalahan yang dilakukan S7 terhadap soal nomor 3
karena mengabaikan informasi lain yang diketahui dalam soal. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan S7 terhadap
soal nomor 3 termasuk dalam jenis kesalahan penggunaan data.
Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan oleh S7 terdapat pada
soal nomor 8 dan 9. Pada soal nomor 8, S7 melakukan kesalahan karena
konsep matematika yang digunakan untuk menentukan nilai yang
Gambar 4.15 Jawaban S7 untuk soal
nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
membuat banyaknya pohon apel sama dengan pohon pinus belum tepat,
seperti pada gambar di bawah ini yang diberi tanda merah, sehingga
nilai pada kesimpulan (diberi tanda biru) juga salah.
Adapun jawaban dari S7 terkait soal nomor 8 adalah sebagai
berikut:
Kesalahan yang dilakukan S7 terkait soal nomor 8 termasuk jenis
kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.
Pada soal nomor 9, S7 menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan.
Adapun jawaban S7 dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.16 Jawaban S7 untuk soal
nomor 8
Gambar 4.17 Jawaban S7 untuk soal
nomor 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari gambar di atas yang diberi tanda merah, tampak bahwa S7
menjawab yang banyak pohon apel adalah , padahal dalam soal
siswa diminta untuk menjawab pertanyaan, pohon apakah yang
meningkat lebih cepat ketika petani membuat kebun lebih besar. Selain
itu juga, alasan yang ditulis S7 yang diberi tanda biru pada gambar di
atas belum jelas, karena alasannya masih bersifat umum. Dengan
demikian, kesalahan yang dilakukan S7 terkait soal nomor 9 termasuk
jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.
S8
Berdasarkan hasil tes, S8 menjawab 7 soal dengan benar yaitu soal
nomor 1, 2, 4, 5, 6, 9, dan 10. Soal-soal tersebut masing masing
mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( nomor 1
), level 2 ( nomor 2, 5, dan 6 ), level 3 ( nomor 10 ), level 4 ( nomor 4 ),
dan level 6 ( nomor 9 ). Dari jawaban tersebut, S8 menjawab soal
nomor 9 dengan tidak disertai alasan yang jelas, padahal soal tersebut
mengukur kemampuan literasi matematis pada level 6. Oleh karena itu,
peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui proses berpikir S8
dalam menjawab soal nomor 9. Adapun transkrip wawancara dengan S8
adalah sebagai berikut :
P : nah, kali ini saya ingin bertanya tentang jawabanmu dari
test kemarin. Kita mulai dari nomor 9 ya ?
S : ya..
P : Di nomor 9 kan, kamu jawab pohon apel. Kenapa kok
kamu menjawab itu, disini kan kamu belum menulis
alasannya. Alasannya kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
S : eee. Menurut saya pohon apel ya tumbuh lebih cepat dari
pohon pinus
P : itu kenapa? Dilihat dari mananya? Dari gambarnya kah
atau dari rumusnya kah?
S : gambarnya. Masih bingung sih.
Dari percakapan di atas, tampak jelas bahwa S8 belum memiliki
kemampuan literasi matematis pada level 6 sebab S8 belum mampu
menjelaskan secara tepat akan jawaban dari soal nomor 9. Oleh karena
itu untuk mengetahui dengan jelas kemampuan literasi matematis S8,
peneliti menganalisis hasil pekerjaan S8 pada soal yang mengukur
kemampuan literasi matematis di bawah level 6.
Dilihat dari hasil pekerjaan S8, salah satu soal yang mampu
diselesaikan dengan baik dan levelnya berada di bawah 6 adalah soal
nomor 4 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada
level 4. Adapun pekerjaan siswa terkait soal nomor 4 seperti pada
gambar berikut ini
Gambar 4.18 Jawaban S8 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Dari gambar di atas, peneliti mewawancarai S8 untuk menjelaskan
pekerjaannya. Berikut ini adalah transkrip wawancara dengan S8:
P : Okey. Selanjutnya saya mau tanya tentang pekerjaanmu
nomor 4. Coba kamu jelaskan cara berpikirmu tentang
jawaban nomor 4
S : hemm. Kan ini ( menunjuk gambar 1) segi enam sama
persegi panjangnya 7 meter
P : 7 meter apanya?
S : tingginya
P : dari mana itu ?
S : kan ininya dari atas sampai bawah 21 (menunjuk tinggi
tower 1) dibagi 3 ( sambil menunjuk 3 segi enam dan segi
empat), terus ketemu 7. 7 meter itu tinggi segi enam sama
persegi panjang.
P : kemudian limanya dari mana?
S : terus ..limanya itu dari gambar yang kedua, kan segi
enam dan segiempat 7 meter.7 meter ditambah 7 meter
kan 14. Jadi 19 meter kurang 14 meter sama dengan 5.
Dari hasil wawancara di atas, dapat dijelaskan bahwa S8 mampu
menghubungkan kedua informasi yang ada pada tower 1 dan tower 2
sehingga S8 dapat menentukan tinggi segi empat dan tinggi segi enam.
Selain itu juga, S8 mampu mengkomunikasikan hasil pekerjaannya
dengan baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan
literasi matematis S8 berada di level 4.
Berdasarkan hasil tes, S8 membuat kesalahan pada soal nomor 8.
Adapun jawaban S8 terhadap soal nomor 8 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Dari gambar di atas tampak bahwa S8 menentukan nilai
berdasarkan hasil substitusi pada kedua rumus sehingga pada
jawabannya muncul dua nilai (tanda merah) yang berbeda, padahal
dalam soal meminta siswa untuk menentukan suatu nilai yang
menunjukkan banyaknya pohon apel sama dengan pohon pinus. Hal ini
menunjukkan bahwa S8 salah dalam menafsirkan bahasa yang ada
dalam soal ke bentuk matematika. Jenis kesalahan yang demikian
termasuk dalam jenis kesalahan penafsiran bahasa.
S9
Dari hasil tes, S9 mampu menjawab 4 nomor soal dengan benar
antara lain soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis
siswa pada leevel 2 dan soal nomor 2, 5, dan 6 yang mengukur
kemampuan literasi matematis pada level 2. Dari jawaban tersebut, 2
soal dijawab (soal nomor 2 dan 5) dengan benar tetapi tidak disertai
alasan.
Gambar 4.19 Jawaban S8 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Oleh karena S9 mampu menjawab pertanyaan sampai pada level 2
maka dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi matematis S9 berada
pada level 2. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban S9 pada nomor 6
seperti pada gambar berikut ini.
Dari gambar di atas tampak jelas bahwa S9 mampu menafsir dan
mengenali soal dengan baik, mampu memahami dengan baik informasi
dalam soal sehingga langkah-langkah penyelesaian seperti yang tertera
pada gambar di atas benar, dan mampu membuat kesimpulan dengan
benar. Dengan kemampuan yang milikinya, maka dapat dikatakan
bahwa kemampuan literasi matematis S9 berada pada level 2.
Dari gambar di atas, terdapat kesalahan S9 dalam menulis bentuk
operator pembagian, sehingga jenis kesalahan yang dilakukan S9 adalah
kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.
S10
Berdasarkan hasil tes, S10 mampu menjawab soal sampai pada soal
yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 6 yaitu
soal nomor 9. Adapun bentuk jawaban S10 terhadap soal nomor 9
adalah seperti pada gambar berikut ini:
Gambar 4.20 Jawaban S9 untuk soal
nomor 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Dari jawaban di atas, dapat dijelaskan bahwa S10 mempunyai
penalaran tingkat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari pada alasannya
bahwa S10 tidak menggunakan cara coba-coba untuk menentukan
pohon apa yang akan tumbuh meningkat terlebih dahulu, melainkan
dengan melihat rumus yang ada pada soal, S10 mampu membuat
kesimpulan. Selain itu juga S10 mampu berpikir dan bernalar dengan
baik yang ditunjukkan dengan penguasaan teknis operasi matematika.
Kemampuan demikianlah yang menunjukkan bahwa kemampuan
literasi matematis S10 berada pada level 6.
Berdasarkan hasil tes, S10 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal 8. Kesalahan yang dilakukan S10 terletak pada konsep yang
digunakan dalam menyelesaikan soal. Adapun jawaban S10 terhadap
soal nomor 6 adalah sebagai berikut :
Gambar 4.21 Jawaban S10 untuk soal
nomor 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Dari gambar di atas, tampak bahwa S10 melakukan perhitungan
banyaknya pohon pinus dan pohon apel, padahal dalam soal meminta
siswa untuk menentukan nilai yang menunjukkan banyaknya pohon
apel sama dengan pohon pinus. Hal tersebut menunjukkan bahwa S10
melakukan kesalahan karena belum memahami apa yang dimaksud
dalam soal sehingga berpengaruh terhadap konsep yang digunakan
dalam menyelesaikan soal. Kesalahan yang demikian termasuk jenis
kesalahan dalam penafsiran bahasa.
S11
Berdasarkan hasil tes, S11 mampu menyelesaikan 3 soal dengan
baik yaitu soal nomor 1, 2, dan 6. Dari jawaban tersebut, nampak bahwa
S11 memiliki kemampuan literasi matematis sampai pada level 2, sebab
S11 mampu menyelesaikan soal nomor 2 dan 6 walaupun pada
jawabannya belum terdapat alasan yang jelas. Oleh karena itu peneliti
Gambar 4.22 Jawaban S10 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
melakukan wawancara terkait jawaban siswa terhadap soal yang
mengukur kemampuan literasi matematis pada level 2.
Adapun transkripsi wawancara untuk mengetahui kemampuan
literasi matematis S11 adalah sebagai berikut :
P : okey. Nah saya ingin tanya tentang jawabanmu tentang
hasil test kemarin. Pertama, dimulai dari nomor 6, nah
itu kan kamu menjawab titik S. Nah titik S itu darimana?
Coba kamu jelaskan!
S : jelasinnya susah
P : dari soalnya aja dulu gimana?
S : kan setiap satu putaran itu memerlukan waktu 40 menit
, terus ..
P : kemudian Joni menaiki kincir dari mana?
S : dari P
P : pertanyaan apa?
S : Dimana joni berada setelah setengah jam?
P : setengah jam itu berapa menit ?
S : 30 menit
P : berada di titik mana joni berada?
S : di titik S
P : dari mana?
S :
P :
itu dapat dari mana?
S : dari satu putaran
P : dari satu putaran? Tadi kan dari P ke S , berarti dari P
ke S itu
ya?
S : iya
P : okey. Kemudian saya ingin tanya mengenai nomor 5. Ini
nomor 5kan nggak kamu kerjakan, kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
S : saya tau .
P : harus jawab apa?
S : 2 detik
P : oh gitu
S : 5 detik
P : 5 apa 2?
S : 5
P : dari mana kamu dapatkan itu ?
S : dari satu periode ( sambil menunjuk pada gambar dari
titik 0 sampai 5 detik)
P : yang mana lagi ?
S : dari 5 sampai 10 satu periode
P : berarti sebenarnya kamu paham ya?
S : iya
Dari percakapan di atas, dapat dijelaskan bahwa S11 mampu
mempertanggungjawabkan pekerjaan pada soal nomor 6 dan
memperbaiki jawaban pada soal nomor 5, dimana kedua soal tersebut
mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 2.
Berdasarkan wawancara S11 terkait jawaban soal nomor 6, tampak
bahwa S8 menggunakan nalar dan penafsirannya untuk menentukan
keberadaan joni setelah menaiki kincir selama setengah jam. Selain itu
juga, pada jawaban soal nomor 5, S11 mampu memperbaiki
kesalahannya dengan argumentasinya yang menyatakan bahwa
seharusnya jawaban yang benar adalah 5 detik karena definisi dari
periode dan dengan melihat gambar pada soal. Hal tersebut
menandakan bahwa S11 mampu menghubungkan informasi dalam soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dan mampu membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang terdapat
pada soal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi
matematis S11 berada pada level 2.
Dari data tes dan wawancara, tidak ditemukan kesalahan yang
dilakukan S11.
S12
Hasil test menunjukkan bahwa S12 menjawab 5 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, dan 6. Dari kelima jawaban tersebut ada 3
soal yang dijawab dengan benar tetapi tidak disertai dengan alasan yang
lengkap yaitu soal nomor 2, 4, dan 5. Berdasarkan hasil tersebut,
peneliti menganalisis kemampuan literasi matematis S12 berdasarkan
ketercapaian S12 dalam menyelesaikan soal, dimulai dari soal yang
mengukur kemampuan literasi matematis pada level yang paling atas.
Dilihat dari hasi jawaban S12, nampak bahwa S12 mampu
menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi matematis
sampai pada level 4. Adapun hasil pekerjaan S12 pada nomor 4 seperti
pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.23 Jawaban S12 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Oleh karena S12 menjawab tanpa dengan alasan yang lengkap
seperti pada gambar di atas, peneliti melakukan wawancara untuk
mengetahui proses berpikir S12 dalam menyelesaikan soal. Adapun
transkrip wawacara adalah sebagai berikut :
P : selamat pagi?
S : selamat pagi
P : gimana kabarmu?
S : baik
P : senyum-senyum kenapa? heheheh
S : hehehheh
P : nah saya ingin bertanya pekerjaanmu yang nomor
4.Kamu itu menjawab 9 meter tinggi dari tower terakhir
itu darimana dapatnya?
S : ya.. saya cuma ngira kalau yang tinggi benda yang
membentuk segi empat itu cuma kira-kira 5 meter dan
persegi panjangnya 4 meter. Jika dijumlahkan hasilnya 9.
P : berarti ngira-ngira gitu ya? ada cara lain ga?
S : nggak
P : nggak ada?
S : tidak menjawab (mengangguk kepala)
Dari percakapan di atas, dapat dijelaskan bahwa S12 belum mampu
mengatakan alasan yang jelas terkait pekerjaannya, sehingga dapat
dikatakan bahwa S12 belum memiliki kemampuan literasi matematis
pada level 4. Oleh karena itu peneliti melihat hasil S12 dalam
menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi matematis di
bawah level 4 yaitu pada level 2. Pada level ini, S12 menyelesaikan soal
nomor 2 dengan baik, namun alasannya belum lengkap, masih bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
umum. Adapun alasan S12 terhadap jawaban soal nomor 2 adalah
seperti pada gambar berikut :
Dalam rangka memperjelas jawaban di atas, peneliti melakukan
wawancara terhadap S12. Adapun transkrip hasil wawancara adalah
sebagai berikut :
P : okey deh . nggak apa-apa. Kemudian ini nomor 2 kamu
menjawab mobil toyota avanza. Itu darimana tu ? kan di
sini kan alasanmu karena dari persyratan kris yang sesuai
syaratnya mobil itu. Persyaratan yang bagamana to ?
S : persyratan itu di sini dikatakan jika jarak yang ditempuh
tidak lebih dari 50000 km.
P : kalau toyota itu berapa?
S : 50000
P : sama gitu ya
S : iya
P : kemudian?
S : dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian. Toyota
avanza itu dibuat tahun 2013 yaitu setahun kemudian.
Kemudian harganya itu tidak lebih dari 162 juta rupiah
sedangkan di situ 159 juta rupiah
Dari percakapan di atas, terlihat jelas bahwa S12 mampu
memberikan alasan secara langsung terhadap soal yang dberikan. Hal
tersebut menunjukan bahwa S12 paham terhadap informasi yang ada
Gambar 4.24 Jawaban S12 untuk soal
nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
pada soal. Selain itu juga, S12 mampu mengidentifikasi informasi yang
sesuai dengan persyaratan pada soal untuk mengambil suatu kesimpulan
yang benar. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi matematis S12 berada pada level 2.
Berdasarkan hasil wawancara siswa terhadap soal nomor 4 yang
telah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat bahwa penafsiran S12
terhadap gambar pada soal nomor 4 masih salah sebab dia menjawab
berdasarkan perkiraan. Menjawab dengan perkiraan menunjukkan
bahwa S12 belum mampu memodelkan masalah ke bentuk matematika
dan hal tersebut termasuk jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.
Selain itu juga terdapat kesalahan dari jawaban S12 yaitu pada soal
nomor 7. Pada soal nomor 7, S12 menjawab 50000 karena ukuran
panjang panggung dikalikan dengan ukuran lebar lapangan, padahal
dalam soal tidak diketahui panjang dan lebar panggung. Jawaban S12
dapat dilihat pada gambar berikut:
Dari jawaban di atas, kesalahan dilakukan S12 karena menambah
informasi yang tidak seharusnya ada dalam soal. Kesalahan yang
demikian termasuk jenis kesalahan penggunaan data.
Gambar 4.25 Jawaban S12 untuk soal
nomor 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
S13
Berdasarkan hasil tes, S13 mampu menjawab 5 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa
pada level 1, soal nomor 2 dan 6 yang mengukur kemampuan literasi
matematis siswa pada level 2, soal nomor 3 yang mengukur
kemampuan literasi matematis siswa pada level 3 dan soal nomor 8
yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 5.
Dari hasil di atas, tampak bahwa S13 sudah mampu menyelesaikan
soal sampai pada level 5 walaupun pada level sebelumnya masih ada
soal yang belum dijawab dengan benar. Namun dari hasil pekerjaan S13
dapat diperlihatkan bahwa kemampuan S13 berada pada level 5 seperti
gambar berikut ini.
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S13 mampu
menggunakan penalaran yang luas sehingga S13 tidak menyelesaikan
soal tersebut dengan mencoba-coba nilai n yang memenuhi. Selain itu
juga S13 mampu memahami maksud dari soal sehingga dengan mudah
menggunakan penalarannya untuk menjawab soal tersebut dengan baik.
Gambar 4.26 Jawaban S13 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diberi kesimpulan bahwa
kemampuan literasi matematis S13 berada pada level 5.
Berdasarkan hasil tes, S13 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 4. Adapun jawaban yang dimaksud adalah seperti pada
gambar di bawah ini :
Dari gambar di atas, tampak jelas bahwa kesalahan dilakukan S13
pada awal proses penyelesaian (tanda merah) karena menambahkan
informasi diluar soal yang diketahui yaitu dua bilangan yang tidak
diketahui dalam soal. Hal tersebut mempengaruhi proses penyelesaian
soal pada tahap selanjutnya. Kesalahan yang demikian termasuk jenis
kesalahan dalam penggunaan data.
Kesalahan lain yang dilakukan S13 terdapat pada jawaban terkait
soal nomor 7. Adapun jawaban yang dimaksud adalah seperti pada
gambar berikut ini :
Gambar 4.27 Jawaban S13 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari gambar di atas, tampak bahwa S13 menambah dua informasi
yang tidak ditanyakan dalam soal yaitu mengubah satuan panjang dari
m ke cm (di dalam lingkaran merah) dan adanya bilangan 900 ( di
dalam lingkaran biru). Menambahkan informasi yang tidak diketahui
dalam soal termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan data.
S14
Dari hasi tes, S14 menjawab 7 soal dengan benar yaitu soal nomor
1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 10. Berdasarkan hasil tersebut, nampak bahwa S14
mampu menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi
matematis sampai level 4 yaitu soal nomor 4. Pada soal tersebut, S14
menjawab tetapi tidak disertai dengan alasan yang jelas. Oleh karena
itu, peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui cara berpikir S14
dalam menyelesaikan soal tersebut. Adapun transkrip hasil wawancara
terhadap soal nomor 4 adalah sebagai berikut:
P : nah saya ingin tanya tentang jawabanmu dari hasil test\
kemarin.Kita mulai dari jawaban nomor 4. Kamu kan
menjawabnya 9 cm. Dari mana 9 cm itu ?
Gambar 4.28 Jawaban S13 untuk soal
nomor 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
S : anu ini ditanya, berapa tinggi tower yang paling pendek.
Yang paling tinggi ini tak hitung, yang segienamnya ini 6
m dan persegi panjangnya ini 3 m.
P : darimana itu? Kok bisa 6 dan 3 ?
S : nebak
P : nebak ? kok bisa nebak?
S : ya nggak udah nggak bisa kepikir. Liatnya di sini (sambil
menunjuk gambar 1)
Berdasarkan percakapan di atas, maka kemampuan literasi
matematis S14 belum mencapai level 4 sebab alasan yang disampaikan
S14 terhadap jawabannya hanya berdasarkan perkiraan. Oleh karena itu
peneliti mewawancarai jawaban siswa terkait kemampuan literasi
matematis di bawah level 4 yaitu level 3. Hal ini dilakukan karena S14
mampu menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi
matematis pada level 3 yaitu soal nomor 3. Dari soal nomor 3, S14
menjawab dengan benar namun tidak disertai dengan alasan. Oleh
karena itu peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui
kemampuan S14. Adapun hasil wawancara S14 terhadap soal nomor 3
adalah sebagai berikut :
P : nebak ya..okelah nggak apa-apa. Kemudian nomor 3, itu
kan kamu menjawab 5 buah rak buku yang dapat dibuat
oleh tukang kayu. Kenapa kamu menjawab 5?
S : Karena ini dari stok-stok ini yang disimpan ini, aku bagi
denganbahan-bahan yang dibutuhkan jadinya ini( sambil
menunjuk angka 5 )
P : itu dari mana?
S : Kan dibagi, misalnya ini, 26 dibagi 6 sama dengan empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
( 4 )
P : kamu milih lima (5) itu darimana?
S : dari hasil baginya yang paling kecil
P : yang mana ?
S : 33 bagi 6 sama dengan 5 yang bisa digunakan
Dari penjelasan S14 yang dapat dilihat pada hasil wawancara di
atas, dapat dijelaskan bahwa S14 mampu memilih strategi yang baik
yaitu dengan operasi pembagian untuk menentukan banyaknya rak buku
yang dapat dibuat dari sejumlah bahan yang tersedia. Selain itu juga,
S14 memiliki kemampuan bernalar yang baik sehingga S14 mampu
menafsirkan dengan cepat banyaknya rak yang dapat dibuat tanpa harus
melakukan operasi pembagian untuk seluruh bahan yang tersedia.
Dengan kemampuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan
literasi matematis S14 berada di level 3.
Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa kesalahan dari
S14 adalah tidak menjelaskan prosedur penyelesaian secara runtut
dalam memilih jawaban lima (5). Jenis kesalahan yang demikian
termasuk dalam jenis kesalahan dalam penarikan kesimpulan.
S15
Berdasarkan hasil tes, S15 mampu menjawab 3 nomor dengan
benar yaitu soal nomor 1, 2, dan 6. Pada nomor 2, S15 belum
menyampaikan alasan secara lengkap. Dari hasil tersebut tampak bahwa
S15 mampu menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi
matematis pada level 1 ( soal nomor 1 ) dan level 2 ( soal nomor 2 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
6 ). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa level kemampuan literasi
matematis S15 berada pada level 2. Hal tersebut dapat dilihat dari
proses penyelesaian soal pada nomor 6. Adapun proses jawabannya
seperti pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S15 mampu
menghubungkan informasi yang ada pada soal dengan representasi yang
tunggal. Selain itu juga, dari jawaban di atas dapat diperlihatkan cara
penyelesaian yang melibatkan penggunaan operasi matematika
sederhana. Dengan demikian, kemampuan literasi matematis S15
berada pada level 2.
Berdasarkkan hasil tes, S15 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 3. Jawaban S15 terkait soal nomor 3 adalah sebagai berikut
:
Gambar 4.29 Jawaban S15 untuk soal
nomor 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa S15 melakukan kesalahan
dalam menggunakan konsep matematika untuk menyelesaikan soal
nomor 3. Kesalahan yang demikian termasuk jenis kesalahan dalam
penggunaan teorema atau definisi.
S16
Dari hasil tes, S17 mampu menjawab 3 soal dengan benar yaitu
soal yang mengukur kemampuan literasi matematis level 1 (soal nomor
1), level 2 (soal nomor 2 dan 6). Berdasarkan hasil tersebut tampak
bahwa kemampuan literasi matematis S16 berada pada level 2. Hal
tersebut dapat dilihat dari salah satu jawaban soal (soal nomor 2) yang
mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 2 seperti
gambar berikut ini
Gambar 4.30 Jawaban S15 untuk soal
nomor 3
Gambar 4.31 Jawaban S16 untuk soal
nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Dari gambar di atas, tampak bahwa S16 mampu memilah-milah
informasi dan dari informasi tersebut S16 menentukan suatu
kesimpulan yang benar dari sejumlah informasi yang ada pada soal.
Kemampuan demikianlah yang menunjukkan bahwa kemampuan
literasi matematis S16 berada pada level 2.
Berdasarkan hasil tes, S16 melakukan kesalahan pada soal nomor
4. Adapun jawaban S16 terkait soal nomor 4 adalah sebagai berikut:
Dari gambar di atas yang diberi lingkar merah dan biru, tampak bahwa
S16 melakukan operasi pengurangan dari dua tower yang sudah
diketahui yaitu tinggi tower pertama dikurangi tower kedua untuk
mendapatkan tinggi tower yang paling pendek dengan alasan tower
pertama besar dan tower kedua kecil. Konsep penyelesaian soal yang
demikian tentu keliru karena menyelesaikan soal berdasarkan
penafsiran terhadap besar kecilnya tower. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa kesalahan dilakukan S16 terkait nomor 4 karena salah
Gambar 4.32 Jawaban S16 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
menafsirkan soal ke bentuk matematika. Kesalahan yang demikian
termasuk jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.
S17
Berdasarkan hasil tes, S17 mampu menjawab 4 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1, 2, 4, dan 10. Ke empat soal tersebut masing-masing
mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal
nomor 1 ), level 2 ( soal nomor 2 ), level 3 ( soal nomor 3 ), dan level 4
( soal nomor 4 ). Dari hasil tersebut tampak bahwa S17 mampu
menyelesaikan soal yang mengukur kemampuan literasi matematis
siswa pada level 4, walaupun pada soal yang mengukur level di
bawahnya masih ada soal yang belum diselesaikan dengan baik yaitu
soal nomor 3, 5, dan 6. Oleh karena hasilnya demikian, peneliti
melakukan wawancara untuk mengetahui dengan jelas kemampuan
literasi matematis S17. Wawancara dimulai pada hasil kerja siswa
terhadap soal nomor 4, karena yang paling tinggi dari pencapaian S17
adalah soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 4.
Adapun hasil pekerjaan S17 terhadap soal nomor 4 adalah seperti
pada gambar beriku ini:
Gambar 4.33 Jawaban S17 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Dari gambar di atas, nampak jelas bahwa S17 menulis panjang
persegi panjang adalah 2 dan segi enam adalah 5 padahal yang
ditanyakan adalah tinggi. Selain itu juga nilai 2 dan 5 belum dijelaskan
asal-usulnya. Oleh karena itu peneliti melakukan wawancara untuk
mengetahui dengan jelas kemampuan S17. Adapun transkripsi hasil
wawancara S17 untuk soal nomor 4 adalah sebagai berikut :
P : Baik..okey nah saya ingin tanya tentang pekerjaanmu ya.
pekerjaan test kemarin itu. Khususnya soal nomor 4 dulu.
Coba kamu jelaskan jawabanmu. Ini kan kamu tulis
panjang. Yang benar panjang atau tinggi ?
S : tinggi
P : oh tinggi yang ini yah. tinggi dari segi empat itu 2 meter
ya? itu darimana tu?
S : dari 21-19
P : kok kamu kurangi gitu kenapa?
S : karena yang ini kan ( sambil menunjuk tower 1 ) ada
persegi panjangnya sedangkan ini (sambil menunjuk
tower 2) nggak, ada dua.
P : oh gitu, kemudian yang segi enam itu tinggi 5 meter. Dari
mana itu?
S : kalau ini 7 ( menunjuk ke tinggi segiempat dan segi enam
yang berimpit) berarti 7 +7 = 14, jadi 19-14 sama dengan
5
Dari percakapan di atas, sangat jelas bahwa S17 mengkonfirmasi
terkait tulisannya bahwa yang dia maksud bukan panjang tetapi tinggi.
Lebih lanjut S17 menjelaskan dengan baik terkait proses berpikirnya
dalam menentukan tinggi segi empat dan tinggi segi enam. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
demikian dapat dijelaskan bahwa S17 memiliki kemampuan dalam
menghubungkan dua tower yang diketahui untuk menentukan tinggi
segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S17 memiliki kemampuan
dalam memilih konsep matematika yang tepat untuk menentukan tinggi
tower yang belum diketahui serta mampu menjelaskan dengan baik. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan literasi matematis S17
berada di level 4.
Dari gambar 4.33 di atas, yang diberi tanda merah tampak bahwa
kesalahan yang dilakukan S17 karena menulis panjang padahal yang
dimaksud S17 setelah wawancara bukan panjang melainkan tinggi. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa S17 salah dalam menafsirkan gambar
ke dalam bahasa yang benar. Kesalahan yang demikian termasuk dalam
jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.
Berdasarkan hasil test, kesalahan dilakukan S17 terdapat pada soal
nomor 3. Adapun jawaban S17 terkait soal nomor 3 adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.34 Jawaban S17 untuk soal
nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Dari gambar di atas, S17 melakukan kesalahan karena konsep yang
digunakan dalam menentukan banyaknya rak buku yang dapat dibuat
oleh tukang kayu adalah dengan menggunakan operasi pembagian dari
banyaknya stok bahan yang tersedia untuk membuat rak buku dengan
banyak bahan yang diperlukan dalam membuat suatu rak buku (lihat
gambar di atas yang diberi tanda merah). Kesalahan tersebut termasuk
jenis kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.
S18
Dari hasil tes, S18 mampu menjawab 4 soal dengan benar yaitu
soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada
level 1 dan soal nomor 2, 5 dan 6 yang mengukur kemampuan literasi
matematis siswa pada level 2, walaupun pada jawaban nomor 2 S18
tidak menyertakan alasan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa kemampuan literasi matematis S18 berada pada level 2. Hal
tersebut dapat ditunjukkan lewat hasil pekerjaan S18 terhadap soal
nomor 5 seperti gambar berikut ini.
Dari gambar di atas, dapat diperlihat bahwa S18 mampu
memahami semua informasi dari soal, sehingga S18 membuat tanda
Gambar 4.35 Jawaban S18 untuk soal
nomor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
pemisah yang menunjukkan periode yang dimaksud dalam soal
kemudian S18 membuat kesimpulan dengan benar. Berdasarkan semua
informasi yang diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi matematis S18 berada pada level 2.
Selain di atas, dari hasil test, S18 tidak melakukan kesalahan.
S19
Dari hasil tes, S19 mampu menyelesaikan 5 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, dan 6. Kelima soal tersebut masing-masing
mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 (soal
nomor 1 ), level 2 (soal nomor 2, 5, 6) dan level 4 (soal nomor 4 ). Pada
jawaban tersebut tidak semua jawaban disertai dengan alasan yang
lengkap seperti jawaban soal nomor 2, 5 dan 6.
Berdasarkan hasil test yang telah diuraikan di atas, nampak bahwa
pada soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 3 (
soal nomor 3 dan 10) tidak diselesaikan dengan baik sedangkan pada
soal yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 4
diselesaikan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kemampuan literasi matematis S19 berada pada level 4. Hal tersebut
diperkuat dengan proses penyelesaian soal nomor 4 seperti pada gambar
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S19 mampu
menghubungkan dua informasi dari kedua tower yang diketahui untuk
menentukan tinggi segi empat dan segi enam. Selain itu juga, S19
mampu menggunakan operasi matematika sederhana dari informasi
yang terdapat pada soal dan mampu menggunakan prosedur yang baik
dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan
literasi matematis S19 berada pada level 4.
Selain di atas, dari gambar 4.35, S19 melakukan kesalahan karena
pada proses untuk menentukan tinggi tower yang paling pendek, S19
tidak menulis keterangan seperti pada gambar yang diberi lingkar.
Kesalahan yang dilakukan S19 terhadap penyelesaian soal nomor 4 di
atas termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan data karena
mengabaikan informasi yang diberikan dalam soal.
S20
Dari hasil tes, S20 mampu menjawab 4 soal dengan benar yaitu
soal nomor 1, 2, 3 dan 10. Keempat soal tersebut masing-masing
mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal
Gambar 4.36 Jawaban S19 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
nomor 1 ), level 2 (soal nomor 2), dan level 3 (soal nomor 3 dan 10).
Pada soal nomor 2, S20 menjawab dengan benar tanpa alasan yang
lengkap.
Berdasarkan hasil tersebut tampak bahwa S20 mampu menjawab
dengan baik sampai pada soal yang mengukur kemampuan literasi
matematis siswa pada level 3, walaupun ada dua soal (5 dan 6) yang
mengukur kemampuan literasi matematis pada level di bawahnya (level
2) belum dikerjakan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kemampuan literasi matematis S20 sampai level 3. Hal tersebut
juga ditunjukkan dengan hasil pekerjaan S20 pada soal nomor 3 seperti
gambar di bawah ini
Dari gambar di atas, tampak bahwa S20 mampu menghubungkan
informasi yang terdapat dalam soal sehingga S20 memilih prosedur
dengan melakukan operasi pembagian. Selain itu, dari proses tersebut
S20 mampu mengambil kesimpulan berdasarkan hasil penafsirannya
terhadap informasi yang terdapat dalam soal dan hasil dari proses
Gambar 4.37 Jawaban S20 untuk soal
nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
penyelesaian. Kemampuan demikianlah yang mengindikasikan bahwa
kemampuan literasi matematis S20 berada pada level 3.
Berdasarkan hasil tes, tampak bahwa S20 melakukan kesalahan
pada proses penyelesaian soal nomor 4. Adapun jawaban S20 berkaitan
dengan soal nomor 4 adalah seperti pada gambar di bawah ini :
Dari gambar di atas, pada tanda yang diberi warna merah dan biru
, S20 melakukan kesalahan dalam memodelkan gambar ke bentuk
matematika. Kesalahan yang demikian termasuk dalam jenis kesalahan
penafsiran bahasa.
S21
Berdasarkan hasil tes, S21 mampu menjawab 8 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa
pada level 1, soal nomor 2, 5, dan 6 yang mengukur kemampuan literasi
matematis siswa pada level 2, soal nomor 3 dan 10 yang mengukur
Gambar 4.38 Jawaban S20 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
kemampuan literasi matematis siswa pada level 3, soal nomor 4 yang
mengkur kemampuan literasi matematis siswa pada level 4 dan soal
nomor 8 yang mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada
level 5.
Dari hasil di atas, tidak semua jawaban yang benar disertai dengan
alasan yang lengkap, seperti yang terjadi pada nomor 2 dan 5. Namun
dari penjelasan yang singkat dapat dimengerti bahwa S21 memiliki
kemampuan dalam menjawab soal tersebut. Selain itu dari hasil di atas
nampak bahwa S21 mampu menyelesaikan soal nomor 8 yang
mengukur kemampuan literasi matematis pada level 5.
Adapun jawaban yang menunjukkan bahwa S21 mampu
menyelesaikan soal sampai pada level 5 seperti pada gambar berikut
Jawaban di atas memperlihatkan bahwa S21 mampu memahami
dan mengidentifikasi masalah yang tertera pada soal sehingga dengan
mudah membuat model penyelesaian, mampu menggunakan pemikiran
dan penalaran luas, mampu menghubungkan pengetahuannya dan
keterampilan sehingga S21 membuat strategi penyelesaian masalah
secara umum bukan dari hasil coba-coba. Dengan demikian S21
Gambar 4.39 Jawaban S21 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dikategorikan sebagai siswa yang kemampuan literasi matematisnya
berada pada level 5.
Berdasarkan hasil tes, S21 tidak melakukan kesalahan
S22
Dari hasil tes, S22 mampu menjawab 8 soal dengan benar yaitu
soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10. Soal-soal tersebut masing-masing
mengukur kemampuan literasi matematis siswa pada level 1 ( soal
nomor 1 ), level 2 ( soal nomor 2, 5, 6 ), level 3 ( soal nomor 3 dan 10
), level 4 ( soal nomor 4 ), level 5 ( soal nomor 8 ). Dari jawaban benar
tersebut, pada nomor 5, S22 tanpa menggunakan alasan yang tepat.
Berdasarkan hasil di atas, S22 mampu menjawab dengan benar
sampai pada soal yang mengukur kemampuan literasi matematis level 5
yaitu soal nomor 8. Adapun hasil pekerjaan S22 terkait nomor 8 seperti
gambar berikut ini
Dari hasil yang ditunjukkan pada gambar di atas, dapat dijelaskan
bahwa S22 mampu memahami soal dengan baik, mampu
mengidentifikasi masalah yang ada dalam soal, memiliki penalaran
yang luas sehingga dalam menentukan nilai n , S22 tidak menggunakan
Gambar 4.40 Jawaban S22 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
metode coba-coba. Dengan kemampuan tersebut, maka kemampuan
literasi matematis S22 sudah mencapai level 5.
Berdasarkan hasil tes, dapat dilihat bahwa S22 melakukan
kesalahan dalam menjawab soal nomor 4. Adapun jawaban S22 terkait
soal nomor 4 adalah sebagai berikut:
Dari gambar di atas yang diberi tanda merah, S22 melakukan
kesalahan karena menulis panjang persegi panjang sama dengan 7,
sedangkan bila dilihat dari gambar yang dimaksud 7 adalah tinggi
bukan panjang. Kesalahan tersebut termasuk dalam kesalahan
penggunaan data.
Selain itu pada gambar yang diberi tanda biru, kesalahan yang
dilakukan S22 karena tidak membuat tanda kurung untuk membedakan
operasi mana yang digunakan terlebih dahulu. Kesalahan demikian
termasuk jenis kesalahan penggunaan teorema atau definisi.
Gambar 4.41 Jawaban S22 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Selain di atas, kesalahan lain yang dilakukan S22 terdapat pada
jawaban soal nomor 9. Adapun jawaban S22 terkait soal nomor 9
adalah sebagai berikut :
Dari gambar di atas, tampak bahwa konsep yang digunakan S22
untuk menentukan nilai yang menunjukkan banyaknya pohon pinus
sama dengan pohon apel belum jelas. Pada gambar di atas, yang diberi
tanda merah yang paling atas, tampak bahwa nilai yang digunakan
supaya hasilnya sama dengan 4 belum jelas, kemudian pada gambar
yang berwarna merah dibagian bawah tampak bahwa nilai yang
disubstitusikan ke rumus banyaknya pohon pinus adalah empat (4).
Konsep seperti penyelesaian di atas tentu salah karena yang ditanyakan
dalam soal adalah menentukan nilai dimana banyaknya pohon apel
sama dengan pohon pinus.
Dari uraian terkait kesalahan yang dilakukan S22 terkait jawaban
soal nomor 9, dapat disimpulkan bahwa S22 melakukan kesalahan
dalam menafsirkan masalah ke bentuk matematika sehingga prosedur
Gambar 4.42 Jawaban S22 untuk soal
nomor 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
penyelesaian yang digunakan masih salah. Kesalahan demikian
termasuk jenis kesalahan dalam penafsiran bahasa.
S23
Berdasarkan hasil tes, S23 mampu menjawab 2 soal dengan baik
yaitu soal nomor 1 yang mengukur kemampuan literasi matematis pada
level 1 dan soal nomor 2 yang mengukur kemampuan literasi matematis
pada level 2. Dari hasil tersebut tampak bahwa ada 2 soal (soal nomor 5
dan 6) yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 2 tidak
diselesaikan dengan baik. Walaupun demikian, dari proses menjawab
soal pada nomor 2, dapat dikatakan bahwa S23 memiliki kemampuan
dalam menyelesaikan soal yang membutuhkan kemampuan dalam
memilah informasi dan membuat kesimpulan dari sejumlah informasi
yang tersedia.
Adapun hasil pekerjaan S23 terhadap soal nomor 2 seperti gambar
di bawah ini:
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, S23 mampu
mengidentifikasi informasi dari sejumlah informasi yang tersedia dan
menghubungkannya dengan pertanyaan yang diajukan dalam soal
Gambar 4.43 Jawaban S23 untuk soal
nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
kemudian membuat kesimpulan dari sejumlah informasi dalam soal
dengan menulis secara lengkap seperti pada gambar di atas. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan literasi matematis S23
berada pada level 2.
Berdasarkan hasil tes, S23 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 5. Jawaban S23 terkait soal nomor 5 adalah sebagai berikut:
Dari gambar yang diberi tanda merah, kesalahan yang dilakukan S23
terjadi karena salah memahami konsep periode yang dimaksudkan
dalam soal. Kesalahan demikian termasuk jenis kesalahan penafsiran
bahasa.
Kesalahan lain yang dilakukan S23 terjadi pada jawaban soal 8.
Adapun jawaban S23 terkait soal nomor 8 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.44 Jawaban S23 untuk soal
nomor 4
Gambar 4.45 Jawaban S23 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Konsep matematika yang digunakan S23 dalam menjawab soal
nomor 8 masih salah sebab pada soal nomor 8, siswa diminta untuk
menentukan nilai yang memenuhi agar banyaknya pohon apel sama
dengan pohon pinus sedangkan pada jawabannya S23 melakukan
operasi perkalian . Dengan demikian kesalahan yang dilakukan
S23 terkait soal nomor 8 terjadi karena salah menafsirkan soal ke
bentuk matematika. Kesalahan yang demikian termasuk jenis kesalahan
dalam penafsiran bahasa.
S24
Berdasarkan hasil tes, S24 menyelesaikan 4 soal dengan benar
yaitu soal nomor 1, 2, 5 dan 6. Keempat soal tersebut masing-masing
mengukur kemampuan literasi matematis pada level 1 (soal nomor 1)
dan level 2 (soal nomor 2, 5, dan 6). Dari hasil tersebut, tampak bahwa
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal hanya sampai pada soal
level 2, sehingga bisa dikatakan bahwa kemampuan literasi matematis
S24 berada pada level 2. Adapun salah satu pekerjaan yang
mencerminkan kemampuan S24 pada level 2 seperti pada gambar di
bawah ini :
Gambar 4.46 Jawaban S24 untuk soal
nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Gambar di atas merupakan jawaban S24 terhadap soal nomor 2.
Pada soal tersebut siswa diminta untuk mampu mengidentifikasi
informasi-informasi yang ada pada soal yang sesuai dengan persyaratan
yang ada. Dari jawaban di atas, tampak bahwa alasan yang ditulis oleh
S24 kurang lengkap, namun dari jawaban tersebut dapat dijelaskan
bahwa S24 mampu mengidentifikasi semua informasi dalam soal.
Selain itu juga dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa S24 mampu
mengungkapkan alasan dari jawaban yang dipilihnya walaupun tidak
secara lengkap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi S24 berada pada level 2.
Selain di atas, dari hasil test S24 tidak melakukan kesalahan
S25
Berdasarkan hasil tes, S25 menjawab 5 soal dengan benar yaitu
soal nomor 1, 2, 4, 5 dan 6. Dari kelima jawaban tersebut, pada soal
nomor 2 dan 5 S25 menjawab dengan tidak disertakan alasan dan dari
hasil tersebut, tampak bahwa S25 mampu menyelesaikan soal yang
mengukur kemampuan literasi matematis pada level 1 (soal nomor 1),
level 2 (soal nomor 2, 5, 6), level 4 (soal nomor 4) sedangkan pada soal
yang lain S26 belum mampu menjawab dengan tepat.
Dengan hasil yang diperoleh, tampak bahwa S25 mampu
menjawab soal dengan baik sampai pada soal yang mengukur
kemampuan literasi matematis pada level 4, walaupun masih ada soal
yang mengukur kemampuan pada level di bawah 4 masih ada yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
tidak diselesaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
penalarannya dalam menyelesaikan soal nomor 4 seperti pada gambar
berikut ini
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S25 mampu
menghubungkan informasi-informasi pada soal dengan menyajikannya
dalam bentuk yang konkret seperti pada proses pengerjaan dalam
menentukan tinggi dari segi empat dan segi enam. Dari proses
penyelesaiannya dapat dikatakan bahwa S26 mampu membuat
penafsiran terhadap apa yang diketahui dalam soal, sehingga dengan
menggunakan operasi matematika sederhana S25 dapat menyelesaikan
soal tersebut dengan baik. Kemampuan demikianlah yang
mengindikasikan bahwa kemampuan literasi matematis S25 berada
pada level 4.
Berdasarkan hasil tes, S25 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 3. Jawaban yang dimaksud adalah seperti pada gambar di
bawah ini:
Gambar 4.47 Jawaban S25 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Berdasarkan hasil tes, S25 melakukan kesalahan karena konsep
yang digunakan dalam menentukan banyaknya rak buku yang dapat
dibuat oleh tukang kayu adalah dengan menggunakan operasi
pembagian dari banyaknya stok bahan yang tersedia untuk membuat rak
buku dengan banyak bahan yang diperlukan dalam membuat suatu rak
buku (lihat gambar di atas yang diberi tanda merah). Kesalahan tersebut
termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan teorema atau definisi.
S26
Berdasarkan hasil tes, S26 menjawab 3 soal dengan benar yaitu
soal nomor 1, 4, dan 5. Dari ketiga jawaban tersebut, pada soal nomor 5
S26 menjawab dengan tidak disertakan alasan dan dari hasil tersebut
tampak bahwa S26 mampu menyelesaikan soal yang mengukur
kemampuan literasi matematis pada level 1 (soal nomor 1), level 2 (soal
nomor 5), level 4 (soal nomor 4) sedangkan pada soal yang lain S26
belum mampu menjawab dengan tepat.
Dengan hasil yang diperoleh, tampak bahwa S26 mampu
menjawab soal dengan baik sampai pada soal yang mengukur
Gambar 4.48Jawaban S25 untuk soal
nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
kemampuan literasi matematis pada level 4, walaupun masih ada soal
yang mengukur kemampuan pada level di bawah 4 masih ada yang
tidak diselesaikan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
penalarannya dalam menyelesaikan soal nomor 4 seperti pada gambar
berikut ini:
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa S26 mampu
menghubungkan informasi-informasi pada soal dengan menyajikannya
dalam bentuk yang konkret seperti pada proses pengerjaan dalam
menentukan tinggi dari segi empat dan segi enam. Dari proses
penyelesaiannya dapat dikatakan bahwa S26 mampu membuat
penafsiran terhadap apa yang diketahui dalam soal, sehingga S26
menggunakan operasi matematika sederhana dalam menyelesaikan soal
tersebut. Kemampuan demikianlah yang mengindikasikan bahwa
kemampuan literasi matematis S26 berada pada level 4.
Berdasarkan hasil tes, S26 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 3. Jawaban S26 terkait soal tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 4.49 Jawaban S26 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Dari gambar di atas, yang diberi lingkar merah, S26 melakukan
kesalahan karena konsep yang digunakan dalam menentukan
banyaknya rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu adalah dengan
menggunakan operasi pembagian dari banyaknya stok bahan yang
tersedia untuk membuat rak buku dengan banyak bahan yang
diperlukan dalam membuat suatu rak buku (lihat gambar di atas yang
diberi tanda merah). Kesalahan tersebut termasuk jenis kesalahan dalam
penggunaan teorema atau definisi.
S27
Berdasarkan hasil tes, S27 dapat menyelesaikan 4 soal dengan
benar yaitu soal nomor 1, 2, 3, dan 6. Dari hasil test tersebut, tampak
bahwa S27 mampu menjawab soal sampai level 3 yaitu soal nomor 3.
Adapun hasil pekerjaan S27 pada soal nomor 3 seperti gambar berikut
Gambar 4.50 Jawaban S26 untuk soal
nomor 3
Gambar 4.51 Jawaban S27 untuk soal
nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa S27 menggunakan
prosedur yang berurutan sebelum ia membuat keputusan terhadap
jawaban yang benar. Selain itu juga, S27 menunjukkan strategi
pemecahan masalah dengan menggunakan operasi pembagian.
Kemampuan demikianlah yang menunjukkan bahwa kemampuan
literasi matematis S27 berada pada level 3.
Dari gambar 4.51 di atas, tampak bahwa S27 melakukan kesalahan
karena tidak menulis keterangan dari proses penyelesaian soal. Tidak
menulis keterangan menunjukan bahwa S27 mengabaikan data yang
diperlukan untuk menyelesaikan soal. Jenis kesalahan demikian
termasuk jenis kesalahan dalam penggunaan data.
S28
Berdasarkan hasil tes, S28 mampu menjawab 6 soal dengan benar
dan masing-masing jawaban tersebut mengukur kemampuan literasi
matematis level 1(soal nomor 1), level 2 (soal nomor 2, 5, 6), level 3
(soal nomor 3), dan level 4 (soal nomor 4). Dari hasil tersebut, sebagian
dari soal yang mengukur kemampuan literasi matematis pada level 3
dan 4 tidak diselesaikan dengan baik yaitu soal nomor 10 dan 7.
Walaupun demikian, dari hasil penyelesaian soal nomor 4, S28 sudah
dapat dikatakan mencapai kemampuan literasi matematis pada level 4
sebab pada soal nomor 4, S28 mampu membuat penafsiran terhadap
soal sehingga dengan caranya sendiri S28 mencoba menyelesaikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
dengan langkah-langkah yang dapat dipahami. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas, S28 menunjukkan kemampuannya dalam
menafsirkan soal dan penalarannya dengan langkah-langkah
penyelesaian yang dapat dipahami. S28 juga menunjukkan
keterampilannya dalam hal operasi matematika dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan
literasi matematis S28 berada pada level 4.
Berdasarkan hasil tes, S28 melakukan kesalahan dalam menjawab
soal nomor 4 dan 8. Pada soal nomor 4, seperti pada gambar 4.50 di
atas, S28 tidak menulis keterangan yang akan dicari pada persegi
panjang dan segi enam ( lihat tanda yang beri lingkar merah), padahal
menulis keterangan sangat penting dalam pemaknaan suatu proses
penyelesaian. Kesalahan demikian termasuk jenis kesalahan dalam
penggunaan data, karena mengabaikan informasi yang digunakan dalam
proses penyelesaian soal .
Kesalahan lain dilakukan S28 terkait soal nomor 8. Adapun
jawaban S28 terkait soal nomor 8 adalah sebagai berikut:
Gambar 4.52 Jawaban S28 untuk soal
nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Dari gambar yang diberi lingkar merah di atas, tampak bahwa S28
melakukan kesalahan dalam menafsirkan masalah dalam soal ke bentuk
matematika. Hal tersebut dilihat dari jawaban S28 yang menentukkan
banyaknya pohon pinus sama dengan pohon dengan dua nilai yang
berbeda, padahal dalam soal meminta siswa untuk menentukan suatu
nilai yang menunjukkan banyaknya pohon apel sama dengan pohon
pinus. Dengan demikian kesalahan yang dilakukan S28 termasuk jenis
kesalahan dalam penafsiran bahasa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Keterlaksanaan Pendekatan PMRI dalam Pembelajaran Matematika di
Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan
Berdasarkan data hasil observasi pembelajaran pada tabel 4.2 dan
hasil wawancara pada tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika dengan pendekatan PMRI di kelas VIII A SMP Pangudi
Luhur Moyudan belum terlaksana dengan baik. Peneliti mengatakan
demikian karena karakteristik pembelajaran matematika dengan PMRI
belum sepenuhnya terpenuhi. Adapun karakteristik pembelajaran PMRI
Gambar 4.53 Jawaban S28 untuk soal
nomor 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
yang belum terpenuhi dalam pembelajaran matematika di kelas VIII SMP
Pangudi Luhur Moyudan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penggunaan Konteks
Mengacu pada data observasi pembelajaran pada tabel 4.2 maka
dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran di Kelas VIII A SMP
Pangudi Luhur Moyudan belum sepenuhnya memenuhi aspek
kontekstual yang menjadi salah satu ciri khas PMRI. Hal ini terbukti
dari soal-soal yang diberikan kepada siswa yang belum mengarah
pada masalah kontekstual. Soal-soal yang diberikan justru lebih
mengarahkan siswa pada cara penyelesaian dengan menggunakan
operasi matematika. Selain itu juga, soal-soal yang diberikan belum
mengakomodasi masalah kontekstual yang menjadi bagian dari
pengalaman siswa, seperti halnya soal mengenai percobaan untuk
menemukan banyaknya model jaring-jaring yang dapat dibentuk
menjadi kubus.
Hal lain yang dapat memperkuat pernyataan bahwa
pembelajaran matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan belum memenuhi aspek kontekstual adalah hasil wawancara
yang telah diuraikan dengan jelas pada tabel 4.3. Dari hasil
wawancara tersebut dijelaskan bahwa soal-soal yang berkaitan dengan
hal-hal kontekstual pada umumnya diberikan kepada siswa pada saat
kelas IX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Berdasarkan kedua uraian di atas (hasil observasi dan
wawancara), maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan belum
memenuhi ciri penggunaan konteks dalam PMRI.
b. Interaktivitas
Berdasarkan data observasi pembelajaran pada tabel 4.2 dan
data wawancara guru pada tabel 4.4, pembelajaran di Kelas VIII A
SMP Pangudi Luhur Moyudan belum mengarah pada proses interaksi
antara siswa. Dari hasil observasi diperlihatkan bahwa siswa lebih
sering diarahkan untuk menyelesaikan soal secara mandiri dari pada
dengan menggunakan metode diskusi. Hal tersebut diperkuat dengan
data wawancara bahwa siswa lebih sering diarahkan untuk
menyelesaikan soal secara mandiri dari pada kegiatan diskusi sebab
kegiatan diskusi dinilai tidak efektif karena akan menciptakan suatu
situasi yang tidak kondusif.
Selain di atas, dari hasil observasi ditemukan bahwa dalam
proses pembelajaran, siswa tidak ada kesempatan untuk
mempresentasikan hasil kerjanya. Kenyataan tersebut diklarifikasi
dalam hasil wawancara bahwa kegiatan mempresentasikan hasil kerja
siswa akan dilakukan jika masih ada waktu.
Kenyataan di atas menggambarkan bahwa kegiatan
pembelajaran di kelas belum mengarah pada kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
mengedepankan siswa untuk saling berbagi gagasan sehingga pada
akhirnya siswa dapat mengembangkan kemampuan kognitif.
c. Keterkaitan
Berdasarkan data observasi pembelajaran pada tabel 4.2, dapat
dijelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, siswa belum diberi
kesempatan untuk menyampaikan keterkaitan materi dengan masalah
sehari-hari. Selain itu juga, dari soal-soal yang diberikan juga belum
mengaitkan dengan pengalaman harian siswa. Hal tersebut diperkuat
dengan hasil wawancara bahwa soal-soal yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari akan lebih banyak diberikan kepada siswa jika
sudah berada pada kelas IX. Kenyataan ini menggambarkan bahwa
proses pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan belum sepenuhnya menekankan aspek keterkaitan.
2. Kemampuan Literasi Matematis Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan
Berdasarkan hasil analisis data tes dan wawancara terkait kemampuan
literasi matematis, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi
matematis Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan seperti
pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Data Kemampuan Literasi Matematis Siswa Berdasarkan
Level PISA
Level Banyaknya Siswa
II 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
III 4
IV 9
V 4
VI 1
Dari tabel 4.4 dapat disajikan persentase ketercapaian literasi matematis
siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA seperti pada
tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4. 5 Persentase Ketercapaian Literasi Matematis Siswa
Level Persentase (%)
II 35,71
III 14,29
IV 32,14
V 14,29
VI 3,57
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dan 4.5 di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematis Siswa Kelas VIII A
lebih banyak berada pada level 2 dan level 4 dengan persentase
ketercapaiannya adalah 35,71% dan 32,14%.
Kemampuan literasi matematis siswa pada level 2
mengindikasikasikan bahwa siswa memiliki kemampuan dalam
menafsirkan dan mengenali situasi dalam konteks yang membutuhkan
penarikan kesimpulan secara langsung, kemampuan dalam memilah
informasi yang relevan dari satu sumber dengan menggunakan cara
representasi tunggal, mampu menggunakan rumus, melaksanakan
prosedur sederhana untuk memecahkan masalah yang melibatkan seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
angka, dan mampu memberikan alasan secara langsung dari hasil yang
ditulis.
Sedangkan kemampuan siswa di level 4 mengindikasikan siswa
bahwa siswa dapat bekerja secara efektif dengan model dalam situasi
yang konkret tetapi kompleks yang mungkin melibatkan kendala kendala
atau membuat asumsi-asumsi. Mereka dapat memilih dan
mengintegrasikan representasi yang berbeda, termasuk simbolik dan
menghubungkannya dengan situasi dunia nyata. Para siswa pada tingkat
ini dapat menggunakan keterampilannya dengan baik dan mengemukakan
alasan serta pandangan yang fleksibel sesuai konteks. Mereka dapat
memberikan penjelasan dan mengkomunikasikannya disertai argumentasi
berdasarkan pada interpretasi dan tindakan mereka.
Kemampuan literasi matematis siswa yang lebih banyak berada pada
level dua dan empat dapat diduga karena pembelajaran matematika di
kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan belum memenuhi karakteristik
PMRI seperti yang telah diuraikan pada bagian pembahasan
keterlaksanaan PMRI.
3. Kesalahan-Kesalahan yang Dilakukan Siswa Kelas VIII A SMP Pangudi
Luhur Moyudan dalam Menyelesaikan Soal yang Diadaptasi dari PISA
Berdasarkan hasil analisis tes dan wawancara siswa maka dapat
disimpulkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan Siswa Kelas VIII A
SMP Pangudi Luhur Moyudan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Tabel 4.6 Jenis-jenis Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
soal yang diadaptasi dari PISA
No. Jenis Kesalahan Banyaknya
Siswa
1. Kesalahan penafsiran bahasa 15
2. Kesalahan dalam penggunaan data 11
3. Kesalahan dalam penggunaan teorema
atau definisi 6
4. Kesalahan dalam penarikan
kesimpulan 4
Dari data tabel 4.6, maka persentase siswa yang melakukan kesalahan
berdasarkan jenis kesalahan di atas seperti pada tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7 Persentase Siswa yang melakukan Kesalahan dalam
menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA
No. Jenis Kesalahan Persentase Kesalahan yang
dilakukan siswa (%)
1. Kesalahan penafsiran bahasa 53,57
2. Kesalahan dalam penggunaan
data 39,29
3. Kesalahan dalam penggunaan
teorema atau definisi 21,43
4. Kesalahan dalam penarikan
kesimpulan 14,29
Berdasarkan tabel 4.7 dan tabel 4.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa
siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan lebih banyak
melakukan kesalahan dalam hal penafsiran bahasa yaitu 15 orang dengan
persentase siswa yang melakukan kesalahan dalam penafsiran bahasa
adalah 53,57 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian di kelas VIII A SMP Pangudi Ludur Moyudan mendapatkan
hasil sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan
belum memenuhi karakteristik PMRI. Karakteristik PMRI yang belum
terpenuhi antara lain berkaitan dengan penggunaan konteks, interaktivitas
dan keterkaitan. Pada bagian penggunaan konteks, guru lebih banyak
memberi latihan kepada siswa untuk melakukan perhitungan matematika
dari pada memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal –
soal yang bersifat kontekstual. Pada bagian interaktivitas, siswa
cenderung diarahkan untuk menyelesaikan soal secara mandiri daripada
berdiskusi, sedangkan pada bagian keterkaitan, siswa jarang diberi
kesempatan untuk menyampaikan keterkaitan materi yang dipelajari
dengan masalah sehari hari.
2. Kemampuan literasi matematis siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan lebih banyak berada pada level 2 dan 4 PISA dengan persentase
ketercapaian siswa 35,71% dan 32,14%. Kemampuan literasi matematis
siswa masih berada di level 2 dan 4 dapat diduga karena pembelajaran
matematika di Kelas VIII A SMP Pangudi luhur Moyudan tahun ajaran
2016/2017 belum memenuhi karakteristik PMRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
3. Penelitian ini juga memperoleh informasi terkait kesalahan yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa lebih dominan
melakukan kesalahan dalam hal penafsiran bahasa. Dari 28 siswa yang
mengikuti test, 53,57% diantaranya mengalami kesalahan dalam
penafsiran bahasa. Penafsiran bahasa yang dimaksudkan di sini berkaitan
dengan memodelkan masalah sehari-hari ke bentuk matematika
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru di sekolah
- Guru diharapkan untuk menerapkan pendekatan pembelajaran PMRI,
agar kemampuan literasi matematis siswa semakin meningkat.
- Guru diharapkan untuk memperbaharui metode pembelajaran agar
siswa tidak melakukan kesalahan yang sama dalam menyelesaikan
soal.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan hasil
penelitian ini untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal yang diadaptasi dari PISA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan : Metode dan Paradigma Baru.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya .
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka
Cipta.
Hadar, Nitsa M., Zaslavsky, Orit, Inbar, Shlomo. 1987. An Empirical
Classification Model for Errors in High School Mathematics. Journal for
Research in Mathematics Education, Vol.18. No.1
http://www.jstor.org/stable/749532?seq=1&cid=pdf-
reference#references_tab_contents You may need to log in to JSTOR to
access the linked references. Diakses tanggal 16 Mei 2017.
Haryano, Didi. 2014. Filsafat Matematika. Bandung: Alfabeta.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di sekolah Dasar. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Lestari, Karunia E.,Yudhanegara, Mokhamad R. 2015. Penelitian Pendidikan
Matematika. Karawang : PT Refika Aditama.
Marpaung, Y; Juli, Hongki. 2012. PMRI dan PISA : Suatu Usaha Peningkatan
Mutu Pendidikan Matematika di Indonesia. Jurnal Widya Dharma, Vol.
23, No.1
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
OECD. 1999. Measuring Student Knowledge and Skills : A New Frameworl for
Assessment. OECD Publising.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
https://www.oecd.org/edu/school/programmeforinternationalstudentassess
mentpisa/33693997.pdf. Diakses tanggal 6 Desember 2016
OECD. 2009. Learning Mathematics for Life: A Perspective from PISA. OECD
Publishing.
https://www.google.com/search?q=OECD.+2009.+Learning+Mathematics
+for+Life%3A+A+Perspective+from+PISA.+OECD+Publising.&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 14 Desember 2016
OECD. 2009. Take the Test Sample Questions From OECD’S PISA
Assessments. OECD Publishing
https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Take%20the%20test%20e%20boo
k.pdf Diakses tanggal 15 Desember 2016
OECD. 2010. PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do – Student
Performance in Reading, Mathematics and Science (Volume I). OECD
Publising. https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/48852548.pdf . Diakses
tanggal 6 Desember 2016.
OECD. 2013. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics,
Reading, Science,Problem Solving and Financial Literacy. OECD
Publishing.
https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/PISA%202012%20framework%2
0e-book_final.pdf. Diakses tanggal 6 Desember 2016.
OECD. 2014. PISA 2012 Results in Focus: What 15-year-olds know and 2
what they can do with what they know. OECD Publising.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf.
Diakses tanggal 6 Desember 2016
OECD. 2014. PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do – Student
Performance in Mathematics,Reading and Science-Volume I. OECD
Publishing.
https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-volume-I.pdf.
Diakses tanggal 6 Desember 2016
OECD. 2015. PISA 2015 Results in Focus. OECD Publising.
https://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf. Diakses tanggal
6 Desember 2016
OECD. 2016. PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science,
Reading, Mathematic and Financial Literacy. Paris : OECD Publishing.
https://www.google.com/search?q=OECD.+2016.+PISA+2015+Assessme
nt+and+Analytical+Framework%3A+Science%2C+Reading%2C+Mathe
matic+and+Financial+Literacy.+Paris+%3A+OECD+Publishing.&ie=utf-
8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 15 Februari 2017
Ojose, Bobby. 2011. Mathematics Literacy : Are we Able To Put The
Mathematics We Learn into Everyday Use?.Journal Of Mathematics
Education. June 2011,Vol. 4, No. 1
http://educationforatoz.com/images/8.Bobby_Ojose_--
_Mathematics_Literacy_Are_We_Able_To_Put_The_Mathematics_We_L
earn_Into_Everyday_Use.pdf Diakses tanggal 26 Februari 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif
Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suryanto, dkk. 2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
( PMRI ). Yogyakarta.
Wadhani, Sri ; Rumiati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika
SMP : Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta : Kementrian
Pendidikan Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)
Matematika.
http://p4tkmatematika.org/file/Bermutu%202011/SMP/4.INSTRUMEN%2
0PENILAIAN%20HASIL%20BELAJAR%20MATEMATIKA%20.....pdf
Diakses tanggal 26 Februari 2017
Wardoyo. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Curup
Tengah dalam Menyelesaikan Masalah Divergen tentang Sistem
Persamaan Linear Dua Peubah. Tesis. Program Studi Matematika Progrm
Pascasarjana, Universitas Bengkulu.
https://www.google.com/search?q=Wardoyo.2013.+Analisis+Kesalahan+
Siswa+Kelas+X-
1+SMA+Negeri+1+Curup+Tengah+dalam+Menyelesaikan+Masalah+Div
ergen+tentang+Sistem+Persamaan+Linear+Dua+Peubah.+Tesis.+Program
+Studi+Matematika+Progrm+Pascasarjana%2C+Universitas+Bengkulu.&
ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab Diakses tanggal 28 Mei 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran A.3
Lembar Observasi Pembelajaran
Sekolah :
Kelas :
Jam Ke :
Hari, tanggal :
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!
2. Berilah tanda centang sesuai keadaan yang diamati pada kolom Ya/ Tidak !
NO KEGIATAN YANG DIAMATI Ya Tidak Deskripsi
Pelaksanaannya
I PENDAHULUAN
1. Guru memeriksa kesiapan siswa seperti
alat tulis dan buku pelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
II KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Penggunaan konteks
1. Siswa diberi masalah kontekstual atau
soal cerita (secara lisan atau tertulis)
2. Siswa diberi waktu khusus untuk
memahami permasalahan tersebut.
3. Siswa yang belum memahami masalah
atau soal diberi penjelasan singkat tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
tidak menunjukkan selesaian.
B. Penggunaan Model
1. Siswa diberi waktu khusus untuk
menyelesaikan masalah itu dengan
strateginya sendiri.
2. Guru memberi petunjuk berupa gambar
atau tulisan jika belum ada siswa yang
dapat menemukan cara pemecahan
masalah tersebut.
C. Interaktivitas
1. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi
terkait penyelesaian masalah yang telah
diberikan.
2. Guru menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan (tidak tegang)
3. Siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan penyelesaian masalah
dengan cara mereka sendiri.
3. Guru memotivasi siswa untuk berani
mengutarakan ide, pertanyaan tanpa rasa
takut untuk membuat kesalahan.
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa
yang lain untuk menanggapi hasil
pekerjaan temannya.
5. Siswa memberikan tanggapan atau saran
terhadap hasil kerja teman.
D. Keterkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
1. Materi yang disampaikan guru saling
berkaitan satu sama lain.
2. Siswa diberi kesempatan untuk
menyampaikan contoh masalah nyata
yang berkaitan dengan materi yang
dipelajari.
III PENUTUP
1. Siswa diberi kesempatan untuk memilih
cara yang mudah mereka paham dari
berbagai selesaian yang benar.
2. Guru memberi penekanan terhadap
selesaian yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran A.4
Lembar Test
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
1. Pada bulan Januari 2015, album terbaru dari grup band Ungu dan Ada Band
telah dirilis. Bulan Februari, album terbaru dari Agnes Monica dan Tulus juga
dirilis. Berikut adalah grafik penjualan CD dari album mereka dari bulan
Januari sampai Juni.
Pertanyaan :Banyaknya CD Band Tulus yang dijual pada bulan April adalah .
A. 250
B. 500
C. 1000
D. 1270
0250500750
100012501500175020002250
Ban
yak
nya C
D y
an
g d
iju
al
per
bu
lan
Bulan
Grafik Penjualan CD per Bulan
Ungu
Ada Band
Agnes Monica
Tulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!
Jawaban serta alasan:
2. Chris baru saja memiliki SIM mobil dan ingin membeli mobil, berikut ini
adalah daftar detail mobil yang Dia lihat di dealer terdekat.
Model Nissan
March
Honda
Freed
Toyota
Avanza Veloz
Nissan
Serena
Tahun 2011 2012 2013 2014
Harga
( dalam
rupiah)
91 juta 182 juta 159 juta 270 juta
Kilometer 44000 50000 50000 22000
Kapasitas
Mesin
1200 cc 1500 cc 1500 cc 2000 cc
Chris ingin mobil yang memenuhi semua persyaratan ini:
Jarak yang ditempuh tidak lebih tinggi dari 50000 kilometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian.
Harga yang diiklankan tidak lebih tinggi dari 162 juta rupiah
Mobil yang memenuhi persyaratan Chris adalah....
A. Nissan March
B. Honda Freed
C. Toyota Avanza Veloz
D. Nissan Serena
Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!
Jawaban serta alasan :
3. Untuk membuat rak buku, seorang tukang kayu memerlukan bahan sebagai
berikut :
4 buah papan kayu panjang
6 buah papan kayu pendek
12 penjepit kecil
2 penjepit besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
14 buah skrup
Tukang kayu tersebut menyimpan stok 26 papan kayu panjang, 33 papan
kayu pendek, 200 penjepit kecil, 20 penjepit besar dan 510 sekrup.
Berapa banyak rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu tersebut ?
Jelaskan jawaban anda!
Jawaban serta alasan :
4. Di bawah ini adalah 3 tower yang memiliki tinggi berbeda dan tersusun dari
dua bentuk yaitu bentuk segi enam dan persegi panjang.
Berapa tinggi tower yang paling pendek tersebut ? Jelaskan Jawabanmu!
21 m 19 m
m
?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Jawaban serta alasan :
5. Menara Mercusuar memilki lampu sorot di bagian atapnya. Lampu mercusuar
membantu kapal laut menemukan jalan laut pada malam hari pada saat
mereka berlayar mendekati tepi pantai. Menara mercusuar menyalakan
cahaya dengan pola waktu yang teratur. Setiap cahaya yang dipancarkan
mempunyai pola tersendiri.
Pada diagram berikut kalian bisa melihat pola tertentu dari lampu mercusuar.
Kilatan cahaya berselang dengan periode berwarna hitam/gelap.
Pola lampu tersebut teratur. Setelah beberapa waktu pola berulang dengan
sendirinya. Waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi siklus pola, sebelum
Gelap
Terang
Waktu (Detik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
dimulai untuk berulang disebut periode. Ketika kalian menemukan periode,
pola ini akan memudahkan kalian untuk menambah sendiri diagram untuk
waktu berikutnya (detik,menit bahkan waktu).
Manakah berikut ini periode yang merupakan pola dari lampu mercusuar
tersebut?
A. 2 Detik
B. 3 Detik
C. 5 Detik
D. 12 Detik
Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!
Jawaban serta alasan:
6. Sebuah kincir raksasa berputar di tepi sungai. Lihatlah gambar dan diagram
berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Roda kincir berputar dengan kecepatan tetap dan berlawanan arah jaruh jam.
Roda berputar satu putaran penuh dalam waktu 40 menit. Joni menaiki kincir
di titik P. Dimana Joni berada setelah setengah jam ?
A. Di titik R
B. Di antara titik R dan S
C. Di titik S
D. Di antara titik S dan P
Jawaban :
7. Untuk konser music rock, sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang
berukuran panjang 100 meter dan lebar 50 meter disiapkan untuk pengunjung.
Tiket terjual habis dan semua fans yang berdiri. Di antara pilihan berikut,
banyaknya pengunjung yang mungkin hadir dalam konser tersebut adalah ....
A. 2.000
B. 5.000
C. 20.000
D. 50.000
E. 100.000
Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
8. Seorang petani menanam pohon apel dalam pola persegi (bujur sangkar).
Untuk melindungi pohon apel tersebut dari angin ia menanam pohon pinus di
sekeliling kebun. Dibawah ini terdapat gambar situasi yang memperlihatkan
pola pohon apel dan pohon pinus untuk sebarang banyaknya kolom
pohon apel.
Ada dua rumus yang dapat anda gunakan untuk menghitung banyaknya
pohon apel dan banyaknya pohon pinus dalam pola yang digambarkan di atas:
Banyaknya pohon apel
Banyaknya pohon pinus
Dengan menyatakan jumlah baris pohon apel. Terdapat suatu nilai
dimana banyaknya pohon apel sama dengan banyaknya pohon pinus.
Tentukan nilai tersebut dan tunjukkan cara anda memperoleh jawaban
tersebut.
Jawaban serta alasan :
X = Pohon Pinus
= Pohon Apel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
9. Dari No. 8 di atas, misalkan petani ingin membuat kebun yang lebih besar
dengan banyak baris pohon. Ketika petani membuat kebun lebih besar, yang
mana yang akan meningkat lebih cepat, banyaknya pohon apel atau
banyaknya pohon pinus? Jelaskan jawabanmu!
Jawaban serta alasan :
10.
Kamu dapat membuat sebuah kubus angka sederhana dengan memotong,
melipat, dan menempel karton. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan banyak
cara.
Pada gambar di bawah ini kamu dapat melihat potongan karton yang dapat
digunakan untuk membuat kubus angka dengan titik-titik sisi-sisinya.
Disebelah kanan, tampak gambar dua dadu.
Dadu adalah kubus angka khusus dimana aturan berikut
ini berlaku :
Jumlah dari titik-titik yang terdapat pada dua sisi yang
berhadapan selalu tujuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Manakah di antara bentuk-bentuk berikut ini yang dapat dilipat untuk
membentuk kubus yang memenuhi aturan bahwa jumlah titik pada sisi-sisi
yang berhadapan adalah 7?
Untuk masing-masing bentuk, jawablah “Ya” atau “Tidak” pada tabel di
bawah ini!
Bentuk Memenuhi aturan bahwa jumlah titik pada sisi-sisi
yang behadapan adalah 7
I Ya/Tidak
II Ya/Tidak
III Ya/Tidak
IV Ya/Tidak
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran A.5 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru
No Indikator Butir Pertanyaan
1. Mendapatkan informasi terkait
pendekatan pembelajaran yang
sering digunakan dalam
pembelajaran matematika.
1. Apakah metode pembelajaran matematika
yang Bapak/Ibu gunakan hari ini berlaku
juga untuk pembelajaran matematika
sebelumnya?
2. Bapak/Ibu sering menggunakan metode apa
dalam pembelajaran matematika?
3. Mengapa Bapak/Ibu menggunakan metode
tersebut?
2. Mendapatkan informasi terkait
keterlaksanaan pendekatan
PMRI dalam pembelajaran
matematika di kelas.
1. Apakah Bapak/Ibu pernah memberi
kesempatan siswa untuk menyelesaikan
soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-sehari?
2. Seberapa sering Bapak/Ibu memberi
kesempatan siswa untuk menyelesaikan soal
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
sehari?
3. Apakah siswa diberi waktu khusus untuk
memahami soal yang diberikan?
4. Apakah siswa diberi waktu khusus untuk
berdisikusi?
5. Apakah siswa diberi waktu khusus untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
mempresentasikan hasil kerjanya?
6. Apakah siswa sering dilatih untuk
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan
dengan masalah sehari-hari?
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa
No Indikator Daftar Pertanyaan
1. Mendapatkan informasi
terkait kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal-
soal literasi matematis
1. Jelaskan caramu dalam menyelesaikan soal
ini? Mengapa kamu menggunakan cara
tersebut dalam menyelesaikan soal ini?
2. Mendapatkan informasi
terkait kesalahan-kesalahan
yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal
literasi matematis
1. Mengapa kamu menggunakan proses
penyelesaian soal seperti ini?
2. Adakah cara lain dalam menyelesaikan soal
ini?
3. Apakah kamu paham terkait maksud soal
pada nomor ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran A.6
Lembar Alternatif Jawaban
No Level
PISA
Konten Soal Alternatif Jawaban
1. I Uncertainty
and data
(Ketidakpasti
-an dan data)
Pada bulan Januari 2015, album terbaru dari grup band Ungu dan
Ada Band telah dirilis. Bulan Februari, album terbaru dari Agnes
Monica dan Tulus juga dirilis. Berikut adalah grafik penjualan CD
dari album mereka dari bulan Januari sampai Juni.
1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : B
Alasannya :
Pada grafik ditunjukkan bahwa banyaknya CD Band Tulus yang dijual
pada bulan April adalah 500.
2. Nilai Sebagian :
Jawaban benar dan alasannya salah atau
Jawaban salah dan alasannya benar
3. Tanpa Nilai : Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah.
0
250
500
750
1000
1250
1500
1750
2000
2250B
an
yak
nya C
D y
an
g d
iju
al
per b
ula
n
Bulan
Grafik Penjualan CD per Bulan
Ungu
Ada Band
Agnes Monica
Tulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Banyaknya CD Band Tulus yang dijual pada bulan April adalah
....
E. 250
F. 500
G. 1000
H. 1270
Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!
2. I Uncertainty
and data
(Ketidakpasti-an dan data)
Chris baru saja memiliki SIM mobil dan ingin membeli mobil,
berikut ini adalah daftar detail mobil yang Dia lihat di dealer
terdekat
Model Nissan
March
Honda
Freed
Toyota
Avanza
Veloz
Nissan
Serena
Tahun 2011 2012 2013 2014
Harga
( dalam
rupiah)
91 juta 182 juta 159 juta 270 juta
Kilomet-
er 44000 50000 50000 22000
1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : C
Alasannya:
Pada tabel ditunjukkan bahwa :
Jarak yang ditempuh mobil
Toyota Avanza Veloz tidak lebih
tinggi dari 50000 kilometer yaitu
sama dengan 50000.
Mobil Toyota Avanza Veloz
dibuat pada tahun 2013.
Harga Toyota Avanza Veloz
tidak lebih tinggi dari 162 juta
rupiah yaitu 159 juta rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Kapasita
s Mesin
1200 cc 1500 cc 1500 cc 2000 cc
Chris ingin mobil yang memenuhi semua persyaratan ini:
Jarak yang ditempuh tidak lebih tinggi dari 50000
kilometer
Dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian.
Harga yang diiklankan tidak lebih tinggi dari 162 juta
rupiah
Mobil yang memenuhi persyaratan Chris adalah....
E. Nissan March
F. Honda Freed
G. Toyota Avanza Veloz
H. Nissan Serena
Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!
2. Nilai Sebagian:
Jawaban benar dan tanpa
alasan/alasannya salah
3. Tanpa Nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau
jawaban dan alasannya salah
5. II Uncertainty
and data
(Ketidakpas-
tian dan data)
Menara Mercusuar memilki lampu sorot di bagian atapnya.
Lampu mercusuar membantu kapal laut menemukan jalan laut
pada malam hari pada saat mereka berlayar mendekati tepi pantai.
Menara mercusuar menyalakan cahaya dengan pola waktu yang
teratur. Setiap cahaya yang dipancarkan mempunyai pola
tersendiri.
1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : C
Alasannya :
Gelap
Terang
Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Pada diagram berikut kalian bisa melihat pola tertentu dari lampu
mercusuar. Kilatan cahaya berselang dengan periode berwarna
hitam/gelap.
Pola lampu tersebut teratur. Setelah beberapa waktu pola berulang
dengan sendirinya. Waktu yang dibutuhkan untuk melengkapi
siklus pola, sebelum dimulai untuk berulang disebut periode.
Ketika kalian menemukan periode, pola ini akan memudahkan
kalian untuk menambah sendiri diagram untuk waktu berikutnya
(detik,menit bahkan waktu).
Manakah berikut ini periode yang merupakan pola dari lampu
mercusuar tersebut?
A. 2 Detik
B. 3 Detik
C. 5 Detik
Berdasarkan definisi periode yaitu waktu
yang dibutuhkan untuk melengkapi siklus
pola, sebelum dimulai untuk berulang maka
periode yang merupakan pola dari lampu
mersuar adalah 5 detik.
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar dan tanpa alasan/alasannya
salah
3. Tanpa nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah
Gelap
Terang
Waktu (Detik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
D. 12 Detik
Jelaskan alasanmu mengapa memilih jawaban tersebut!
6. II Space and
shape
(Ruang dan
bentuk)
Sebuah kincir raksasa berputar di tepi sungai. Lihatlah gambar dan
diagram berikut.
Roda kincir berputar dengan kecepatan tetap dan berlawanan arah
jaruh jam. Roda berputar satu putaran penuh dalam waktu 40
menit. Joni menaiki kincir di titik P. Dimana Joni berada setelah
setengah jam ?
A. Di titik R
B. Di antara titik R dan S
C. Di titik S
D. Di antara titik S dan P
1. Nilai Penuh :
Jawaban Benar : C ( di titik S)
2. Tanpa nilai :
Jawabannya salah atau tanpa jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
3. III Quantity
(Kuantitas)
Untuk membuat rak buku, seorang tukang kayu memerlukan
bahan sebagai berikut :
4 buah papan kayu panjang
6 buah papan kayu pendek
12 penjepit kecil
2 penjepit besar
14 buah skrup
Tukang kayu tersebut menyimpan stok 26 papan kayu panjang, 33
papan kayu pendek, 200 penjepit kecil, 20 penjepit besar dan 510
sekrup.
Berapa banyak rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu
tersebut ? Jelaskan jawaban anda!
1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : 5 rak buku
Alasan :
Banyaknya rak buku yang dapat
dibuat dari bahan yang tersedia adalah
sebagai berikut :
Kayu Panjang
Kayu Pendek
Penjepit kecil
Penjepit besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Skrup
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar dan tanpa
alasan/alasannya salah
3. Tanpa nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah.
10 III Space and
shape
(Ruang dan
bentuk)
1. Nilai penuh :
Jawaban benar : Tidak, Ya, Ya, Tidak,
sesuai urutan soal.
2. Tanpa Nilai :
Jawaban salah
Disebelah kanan, tampak gambar dua dadu.
Dadu adalah kubus angka khusus dimana
aturan berikut ini berlaku :
Jumlah dari titik-titik yang terdapat pada dua
sisi yang berhadapan selalu tujuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Kamu dapat membuat sebuah kubus angka sederhana dengan
memotong, melipat, dan menempel karton. Pekerjaan ini dapat
dilakukan dengan banyak cara.
Pada gambar di bawah ini kamu dapat melihat potongan karton
yang dapat digunakan untuk membuat kubus angka dengan titik-
titik sisi-sisinya.
Manakah di antara bentuk-bentuk berikut ini yang dapat dilipat
untuk membentuk kubus yang memenuhi aturan bahwa jumlah
titik pada sisi-sisi yang berhadapan adalah 7?
Untuk masing-masing bentuk, jawablah “Ya” atau “Tidak” pada
tabel di bawah ini!
Bentuk Memenuhi aturan bahwa jumlah titik
pada sisi-sisi yang behadapan adalah 7
I Ya/Tidak
II Ya/Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
III Ya/Tidak
IV Ya/Tidak
4. IV Change and
relationship
(Perubahan
dan
keterkaitan)
Di bawah ini adalah 3 tower yang memiliki tinggi berbeda dan
tersusun dari dua bentuk yaitu bentuk segi enam dan persegi
panjang.
Berapa tinggi tower yang paling pendek tersebut ? Jelaskan
Jawabanmu!
1. Nilai penuh:
Jawaban : 9 meter
Alasan :
Misalkan :
Bangun segi enam :
Bangun persegi panjang :
Maka
Substitusi ke persamaan
Sehingga diperoleh
Tinggi tower yang terakhir adalah
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar dan tanpa alasan
3. Tanpa nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah.
21 m 19 m
m
?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
7. IV Space and
Shape
(Ruang dan
bentuk)
Untuk konser music rock, sebuah lapangan yang berbentuk
persegi panjang berukuran panjang 100 meter dan lebar 50 meter
disiapkan untuk pengunjung. Tiket terjual habis
bahkan banyak fans yang berdiri. Di antara pilihan berikut,
banyaknya pengunjung yang mungkin hadir dalam konser tersebut
adalah ....
A. 2.000
B. 5.000
C. 20.000
D. 50.000
E. 100.000
1. Nilai penuh :
Jawaban benar : C
Alasannya :
Untuk jawaban A, yaitu 2000 orang
tidak mungkin, karena ada informasi
yang menyebutkan bahwa lapangan
penuh dan banyak fans yang berdiri.
Untuk jawaban B, yaitu 5000 orang
juga tidak mungkin, karena 5000
orang berarti tiap 1 ditempati 1
orang, sehingga lapangannya jadi
longgar.
Untuk jawaban C, karena ada 20.000
orang, maka tiap 1 ditempati
oleh 4 orang ( diperoleh dari
20.000:5000) dan jawaban ini masuk
akal.
Untuk jawaban D dan E,
menunjukkan tiap 1 m2 ditempati 10
orang, ini jelas tidak mungkin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
kecuali orangnya bertumpuk-
tumpuk, padahal informasinya tidak
demikian dan jawaban E lebih tidak
mungkin karena berarti ada 20 orang
dalam 1 .
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar tanpa penjelasan
3. Tanpa nilai :
Tidak menjawab pertanyaan atau jawaban
dan alasannya salah.
8. V Change and
relationship
(Perubahan
dan
keterkaitan)
Seorang petani menanam pohon apel dalam pola persegi (bujur
sangkar). Untuk melindungi pohon apel tersebut dari angin ia
menanam pohon pinus di sekeliling kebun. Dibawah ini terdapat
gambar situasi yang memperlihatkan pola pohon apel dan pohon
pinus untuk sebarang banyaknya kolom pohon apel.
1. Nilai penuh :
Jawaban benar :
Alasan :
Dengan cara aljabar diperlihatkan
secara eksplisit :
, sehingga didapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Ada dua rumus yang dapat anda gunakan untuk menghitung
banyaknya pohon apel dan banyaknya pohon pinus dalam pola
yang digambarkan di atas:
Banyaknya pohon apel
Banyaknya pohon pinus
Dengan menyatakan jumlah baris pohon apel. Terdapat suatu
nilai dimana banyaknya pohon apel sama dengan banyaknya
pohon pinus.
Tentukan nilai tersebut dan tunjukkan cara anda memperoleh
jawaban tersebut.
atau , dipilih
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar dan tanpa penjelasan
.
3. Tanpa nilai :
Jawabannya : atau tidak menjawab
pertanyaan
X = Pohon Pinus
= Pohon Apel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
9. VI Change and
relationship
(Perubahan
dan
keterkaitan)
Dari No. 8 di atas, misalkan petani ingin membuat kebun yang
lebih besar dengan banyak baris pohon. Ketika petani membuat
kebun lebih besar, yang mana yang akan meningkat lebih cepat,
banyaknya pohon apel atau banyaknya pohon pinus? Jelaskan
jawabanmu!
1. Nilai Penuh :
Jawaban benar : banyak pohon apel
meningkat lebih cepat dari pada
pohon pinus.
Alasannya :
Pohon apel dan pohon pinus
. Kedua rumus mempunyai
faktor , tetapi pohon apel mempunyai
yang lain yang akan membesar
sementara faktor 8 tidak berubah.
Banyak pohon apel akan meningkat
lebih cepat. Atau dengan kata lain
banyak pohon apel adalah kuadratik,
sedangkan banyak pohon pinus linear.
2. Nilai sebagian :
Jawaban benar :
Alasan : jumlah pohon apel akan
meningkat lebih cepat sebab jika kita
gunakan tabel kita peroleh bahwa
banyaknya pohon apel akan meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
lebih cepat daripada pohon pinus. Ini
terjadi khususnya setelah banyaknya
pohon apel dan banyaknya pohon pinus
setara.
3. Jawaban benar (pohon apel) tanpa
penjelasan atau dengan penjelasan yang
tidak memadai atau salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran B.2
LAMPIRAN HASIL TEST SISWA
Siswa No
Soal
Jawaban Siswa
S1 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3
Jawaban :
Alasan : -
4 Jawaban :
Alasan :-
6 Jawaban :
S2 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :-
8 Jawaban :
Alasan : -
9 Jawaban serta alasan :
10 Jawaban :
S3 1 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan : -
3 Jawaban :
Alasan : -
4 Jawaban :
Alasan :
5 Jawaban :
Alasan : -
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan : -
9 Jawaban :
Alasan :-
S4 1 Jawaban :
Alasan : -
2 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Alasan :-
4 Jawaban serta alasan:
5 Jawaban :
Alasan :-
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :
10 Jawaban :
S5 1 Jawaban :
Alasan : -
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :-
8 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
S6 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :
8 Jawaban serta alasan :
9 Jawaban serta alasan :
10 Jawaban :
S7 1 Jawaban :
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan ;
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :-
8 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
9 Jawaban serta alasan ;
10 Jawaban :
S8 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
4 Jawaban:
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Jawaban :
Alasan :
5 Jawaban :
6 Jawaban :
Alasan : -
8 Jawaban serta alasan :
10 Jawaban :
S9 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Alasan : -
5 Jawaban :
Alasan :
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan : -
S10 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
4 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
5 Jawaban :
Alasan :
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :
-
8 Jawaban serta alasan :
9 Jawaban serta alasan :
10 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Alasan :
S11 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan : -
6 Jawaban :
S12 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
4 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :
10 Jawaban :
S13 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan : -
6 Jawaban :
7 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Alasan :
8 Jawaban serta alasan :
10 Jawaban :
S14 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan : -
10 Jawaban :
S15 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban serta alasan :
3 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
6 Jawaban :
10 Jawaban :
S16 1 Jawaban :
2 Jawaban :
4 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
5 Jawaban serta alasan :
6 Jawaban :
10 Jawaban :
S17 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan : -
3 Jawaban serta alasan :
4 Jawaban seta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan : -
10 Jawaban :
S18 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
5 Jawaban :
Alasan : -
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan : -
S19 1 Jawaban :
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
2 Jawaban :
Alasan :
4 Jawaban serta alasan :
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan : -
10 Jawaban :
S20 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
3 Jawaban serta alasan :
4 Jawaban serta alasan :
6 Jawaban :
Alasan :
10 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
S21 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Alasan:
6
8 Jawaban serta alasan:
10 Jawaban:
S22 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
3 Jawaban serta alasan:
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
-
6 Jawaban :
7 Jawaban :
Alasan :
8 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
9 Jawaban serta alasan :
10 Jawaban serta alasan :
S23 1 Jawaban serta alasan :
2 Jawaban serta alasan:
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban serta alasan:
8 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
S24 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban :
Alasan:-
6 Jawaban:
S25 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
3 Jawaban serta alasan :
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
S26 1 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan ;
4 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
5 Jawaban :
S27 1 Jawaban :
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :-
3 Jawaban serta alasan :
6 Jawaban :
10 Jawaban :
S28 1 Jawaban:
Alasan :
2 Jawaban :
Alasan :
3 Jawaban serta alasan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
4 Jawaban serta alasan :
5 Jawaban :
Alasan :
6 Jawaban :
8 Jawaban serta alasan :
10 Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran B.3
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA GURU
P : Selamat pagi Bu, yang pertama saya sampaikan terimakasih atas waktu
dari Ibu, untuk berkenan saya wawancarai.Mungkin langsung saja, saya
ingin tanya Bu, metode pembelajaran yang ibu gunakan hari ini itu
apakah sama dengan metode-metode pembelajaran yang digunakan pada
pembelajaran sebelumnya? Cara belajarnya sama atau beda?
Gu : Pada pokok bahasaan ini ?
P : Eee ...iya. Maksudnya pada pokok bahasan hari ini sama metodenya
dengan pokok-pokok yang lain sebelumnya?
Gu : Setiap pokok bahasan berbeda.
P :berbeda ?
G : iya..
P : Seringnya menggunakan metode seperti apa Bu?
Gu : Ya tergantung pokok bahasannya, kalau memang pokok bahasannya
seperti tadi, bisa menggunakan metode percobaan ya pakai percobaan,
tapi kalau menggunakan percobaan atau diskusi sulit ya , pake metode
ceramah.
P :Lebih seringnya seperti apa Bu?
Gu :Ya itu tadi tergantng pokok bahasannya
P : Terus .eee....kalau dalam pembelajaran, apakah sering atau pernah
dilakukan kegiatan dimana siswa diberi masalah yang berkaitan
kehidupan sehari-hari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Gu :Yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari ....Ya seperti tadi, soal
seperti tadi ...misalnya siapa yang mempunyai kawat berapa untuk
membuat apa dstnya .Setiap pokok bahasaan pasti ada .
P : Dalam proses itu diberikan kesempatan tidak kepada siswa untuk berpikir
sendiri dulu baru berdiskusi atau langsung diskusi atau seperti apa Bu?
Kalau tadi itu kan lebih banyak mandiri Bu ya. Kalau secara umum
selama ini seperti apa ?
G : Di kelas ini ?
P : Iya khusus di kelas ini
Gu : di kelas ini, saya paling sering memang pake mandiri.
P : oh mandiri
Gu :iya. diskusi ya kadang Soalnya kalau diberi kesempatan untuk
berdiskusi rame banget kelas itu, nanti jadi ga terkendali..susah
mengendalikan ..heehhehe ( tertawa )
P :Terus kalau tadi itu soal mandiri, apakah selama ini juga diberi
kesempatan kepada siswa menyampaikan hasilnya, kalau tadi kan tidak
ada Bu ya ? Maksudnya siswa tidak mempresentasikan hasilnya. Kalau
dalam pembelajaran selama ini apakah siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan hasil?
Gu : Kalau ada waktu saya kasih, tapi ya kalau seperti ini kan saya kejar
waktu. Sebenarnya saya ini ngejar waktu. Bangun ruang harus selesai
paling tidak dua minggu, karena abis ini ujian sekolah, abis ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
sekolah kan anak kelas 8 libur. Abis ujian sekolah cuman ada waktu satu
minggu sudah UKK. Ngejar waktu biar nanti sampai UKK materi selesai.
P :Kalau secara umum Bu, dalam pembelajaran selama ini seperti apa?
Gu :Ya itu tadi kalau ada waktu saya kasi, kesempatan untuk
mempresentasikan e...hasil dari siswa. Tapi kalau seperti ini kan aku
kejar-kejaran kan. Materi harus selesai, waktunya tinggal segini
ya..seperti itulah.
P : Kalau kesempatan selama ini apakah siswa itu sering diberi kesempatan
untuk mempresentasikan hasil atau tidak ? tidak hanya untuk materi
bangun ruang
Gu : Iya selalu
P : Itu selalu berkaitan dengan masalah kehidupan nyata atau gimana Bu?
atau jarang ? atau langsung soal seperti itu ?
Gu :Ya soal. Kalau soal sudah bisa ya terus dikaitkan dengan kehidupan sehari
–hari.
P : Kalau berkaitan dengan soal kehidupan sehari-hari lebih sering diberikan
kepada siswa atau jarang diberikan kepada siswa ?
Gu : Di setiap akhir pokok bahasaan.
P : Hanya setiap akhir ?
Gu : Iya
P : Kalau dalam setiap pertemuan ?
Gu : Kalau setiap pertemuan ya tidak selalu biasanya tidak nyampe karena
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
P : Berarti persoalannya karena waktu ya Bu ?
Gu : Iya, karena e..matematika itu biasanya, menurut saya lho ya matematika
dikasi jam segitu jatahnya kan hanya 5 jam. Untuk menyelesaikan materi
sekian itu , selesainya itu biasanya pas mepet. Itupun sudah saya tambah
jam sore. Jadi kalau misalnya kita misalnya harus memberikan e...di
dalam kehidupan sehari-hari banyak gitu, biasanya kekurangan waktu
untuk kelas 7, 8. Nah biasanya terus, e..kompensasinya kita memberi
soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari itu diberikan
kalau sudah kelas 9. Kelas 8 ini kan bangun ruang. Bangun ruang ini
materi kelas 8, ini saya masih harus, materi kelas 9 minimal 1 pokok
bahsaan harus turun di kelas 8. Itu makanya kejar kerjaran. Kalau ga
nanti di kelas 9.
P : Berarti pada umumnya di kelas 9 baru banyak latihan tentang soal yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. ?
Gu : Iya misalnya materi sudah bisa ya baru ditambah dengan soal-soal yang
berkaitan dengan kehidupan sehari –hari.
P : Itu saja dari saya Bu. Terimaksih atas kesediaan Ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran B.4
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA SISWA
1. Wawancara S1
P : Selamat siang
S : Selamat siang mas
P : Gimana kabarmu? Sehat ga?
S : Sehat
P :Okey...nah saya ingin tanya tentang jawabanmu, khususnya jawaban yang
pertama itu nomor 6 . Kamu kan memilihnya C , di titik S. Kenapa kamu
memilih itu ? kamu coba jelaskan!
S : Karena eee...40 menit itu satu putaran.
P : Okey. Terus.....pertanyaannya ?
S : Joni menaiki kincir di titik P. Dimana joni berada setelah setengah jam?
P : Setengah jam itu berapa menit?
S : 30 menit
P : dimana berarti ?
S : Saya milihnya 30 menit berhentinya di sini ( sambil menunjuk ke titik
S).
P : oh begitu? Kenapa bukan yang lain ?
S : Karena 30 menit itu
dari lingkaran.
P : darimana kamu dapatkan ¾?
S : kan kalau setengah lingkaran berarti 1/2 ,kemudian ke S ditambah ¼
Sama dengan ¾.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
P : oh gitu....kemudian untuk nomor 2 kamu menjawab A.coba jelaskan !
S : Saya melihatnya jarak yang ditempuh tidak lebih dari 50000 km, yang
ditempuh tidak dilebih dari 50000.
P : oh gitu ..kamu hanya melihat ini ?
S : iya..
P : oh gitu...berarti kamu hanya membaca yang ini ( menunjuk pernyataan
pertama terkait persyaratan mobil kris)
S : iya...
P : terus yang benar sebenarnya yang mana?
S : yang jawaban C
P : kenapa kamu keliru menjawabnya?
S : karena saya hanya membaca pernyataan ini ( sambil menunjuk pertama
pertama terkait persyaratan mobil kris)
P : nah kemudian...apa toh kesulitan kamu menyelesaikan soal nomor 4
kemudia nomor 7 ?
S : kesulitannya ya...pada soal 19 meter (sambil menunjuk soal nomor 4 pada
tower 2 ) di sini saya kira 18 .
P : oh 18 meter ya?milih gitu aja gitu ya?
S : iya....
P : harusnya gimana berarti ?
S : bingung
P : bingung ?
S : ga tau soalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
P : pernah menjumpai soal seperti ini?
S : belum pernah?
P : Itu menjadi kendalanya atau gimana?
S : itu juga kesulitannya.
P : okey....baik terimakasih ya, sampai ketemu pada pertemuan selanjutnya.
2. Wawancara S2
P : Halo, selamat pagi ?
S : iya
P : gimana kabarmu?
S : baik
P : sehat ga?
S : sehat selalu
P : oh iya, saya ingin tanya nih tentang jawabanmu kemarin, jawaban test
kemarin. Kita mulai darinomor 8 ya?
S : iya
P : Dari nomor 8 kan, di sini kamu menjawab nya sama dengan 8. Di sini
kan kamu tidak punya alasannya, kenapa nya sama dengan 8 kan. Nah
coba kamu jelaskan kenapa kok nya sama dengan 8?
S : ketika nya 8, banyaknya pohon pinus sama dengan pohon apel. Jadi
.
P : oh berarti jadi kamu menyimpulkannya ketika nya banyaknya pohon
pinus sama dengan banyaknya pohon apel ya?
S : iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
P : oh iya. Okey , nah selanjutnya saya mau tanya yang ini, jawabanmu yang
nomor 4 ya.
S : iya
P : nah ini kan kamu menjawab tinggi tower yang pendek itu 9 meter, nah
karena terdiri dari satu bangun bangun persegi enam yang berpasangan
dengan persegi panjang. Maksudnya gimana ini, coba kamu jelaskan.
S : ini.eee. segi enam dan persegi panjangnya jumlahnya 7
P : 7 itu darimana?
S : 7 itu 21 dibagi 3( sambil menunjukkan gambar tower 1 pada nomor 4)
P : oh gitu, kemudian
S : kan yang ( menunjuk pada gambar 2 )
P : gambar tengahnya
S : ini 7, ini 7( sambil menunjuk segi enam dan segi empat yang
berpasangan ), yang ini belum tau (sambil menunjuk segi enam yang
ditengah).
P : terus cara mencarinya?
S : terus cara mencarinya 19 dikurangi 14
P : he‟em
S : sama dengan 5
P : he‟em. Berarti sekarang, ini nya (sambil menunjuk tinggi tower terakhir)
berapa nih ?
S : ini..nganu ini 7 (sambil menunjuk segi enam dan segi empat yang
berpasangan ) dan tinggi persegi panjang 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
P : oh..jadi
S : jadi.. 7
P : ini berapa tadi (sambil menunjukkan tinggi segi empat )? 2 ya ?
S : iya, jadi 7 ditambah 2 sama dengan 9.
P : Oh 9 ya. Nah kemudian e...yang jawabanmu nomor 9. Nomor 9 ya. ini
kan kamu jawab apa yang meningkat lebih cepat adalah pohon pinus
karena jumlahnya lebih banyak. Kenapa kamu menjawab itu ?
S : Karena menurut saya itu .
P : berarti masih kan. Yang harusnya lebih banyak itu apa to , pohon apa?
S : pohon pinus
P : pohon pinus ya? kenapa dengan nomor ini, kok kamu ga bisa jawab
kenapa? Kesulitannya apa?
S : kesulitannya
P : kesulitannya apa?
S : bahasanya itu.
P : oh susah memahami itu soal ya?
S : iya
P : okey . terimaksih ya, sampai ketemu dipertemuan selanjutnya.
3. Wawancara S3
P : Selamat Pagi?
S : selamat pagi
P : gimana kabarmu, sehat ga?
S : sehat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
P : oh iya hari ini saya tanya tentang jawabanmu kemarin dari hasil test itu.
Pertama saya ingin tanya proses kamu berpikir dalam menyelesaikan soal
nomor 4. Coba kamu jelaskan prosesnya?
S : Pada tower 1 kan ada 3 persegi panjang dan 3 segi enam, sedangkan pada
tower 2, ada 2 persegi panjang dan segi enamnya ada 3. Berarti segi
enamnya sama dari tower 1 dan 2 sama, sementara yang beda ya cuman
yang persegi panjang, makanya saya kurangkan 21-19 sama dengan 2.
P : Oh gitu ya, terus 5 itu dapat darimana?
S : 5 itu....kan tower 1 ada tiga pasang yang sama
P : 3 pasang apa maksudnya?
S : ini kan segienam dan segiempat satu pasang, jadi ada tiga. Berarti tinggi
dari segi enam dan segi empat itu ya 21 dibagi 3 sama dengan 7. Terus
kan yang persegi panjang 2 berarti tinggi segi enam 7 dikurang 2 sama
dengan 5. Jadi tinggi yang terakhir 5 +2+2= 9
P : okey, selanjutnya saya ingin tanya nomor 2 ya. Ini kan kamu menjawab
C . Kenapa ya kamu milih C, di sini ga ada alasannya
S : karena jarak yang ditempuh tidak lebih dari 50000 km tapi sama 50000
km, kemudian dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian berarti
antara honda freed sama toyota avanza veloz, kemudian harga yang
diiklankan tidak lebih tinggi dari 162 juta. Emm berarti jawabannya
toyota avanza veloz karena harga jualnya 159 juta.
P : Berarti sebenarnya kamu bisa ya , tapi kamu nggak menulis alasannya.
S : iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
P : kenapa ga nulis alasannya?
S : waktunya udah mepet kemarin
P : oh gitu. Oh iya nomor 8 kan kamu belum jawab tuh kenapa?
S : eeee. Itu lho mas ada kalimat terdapat suatu nilai n dimana banyaknya
pohon apel sama dengan banyaknya pohon pinus. Aku ga dong
maksudnya, rumit pokoknya.
P : oh oke deh . terimakasih ya informasinya sampai jumpa untuk pertemuan
berikutnya.
4. Wawancara S4
P : selamat siang
S : selamat siang
P : Gimana kabarmu?
S : baik.
P : sehat ga?
S : sehat
P : nah...saya ingin tanya tentang jawabanmu dari test kemarin. kita mulai
dari nomor 10. Coba kamu jelaskan terkait jawabanmu yang nomor 10 ?
S : ya..nomor 10 nih bentuk pertama saya jawab tidak, karena kalau di lipat
kan jumlah titiknya yang berhadapan tidak semuanya 7. Kalau bentuk
yang 2 dan 3 ya benar karena kan kalau dilipat semua titik-titiknya sama
dengan 7, kalau yang 4 tidak karena tidak kalau dilipat ada yang
jumlahnya tidak 7.
P : Nah..kemudian terkait jawabanmu yang nomor 2. Nomor dua itu kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
kamu jawab A. Kenapa kamu milih A?
S : karena kurang fokus, salah itu.
P : harusnya yang mana?
S : yang memenuhi persyaratan kris.
P : mobil yang mana harusnya?
S : toyota avanza Velos
P : kenapa ?
S : karena kan jaraknya sama seperti syarat kris 50000 km, dibuat tahun
2012, sama harganya 159 juta berarti tidak lebih dari 162 juta.
P : okey.. kemudian yang nomor 4 dan 7 kan kamu jawab keliru. Apa toh
permasalahnnya terkait nomor 4 dan 7 ?
S : karena nomor 4 itu bingung cara nyelesaiin soalnya
P : bingungnya kenapa?
S : ga paham cara nyelesaiinnya gimna
P : oh okey deh. Kalau yang nomor 7?
S : kan di situ aku hitung luasnya mas, kalau kira-kira yang datang aku ga
tau caranya gimana.
P : Oh gitu..okelah terimakasih infonya ya.
5. Wawancara S7
P : Selamat siang?
S : siang
P : gimana kabarmu?
S : baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
P : okey nah sekarang saya mau tanya tentang hasil pekerjaanmu yang
kemarin. Saya tanya tentang nomor 9. Coba kamu jelaskan jawabanmu
terkait jawaban nomor 9.
S : Jawaban saya nomor 9 itu yang paling banyak pohon apel, karena petani
sebelumnya sudah menanam lebih banyak dan tumbuh menjadi lebih
banyak.
P : kalau dilihat dari gambarnya ?
S : kalau dilihat dari caranya sih banyak pohon pinus. Eh maksudnya lebih
banyak menanam pohon pinus.
P : jadi yang benar itu yang mana? Pinus atau pohon Apel?
S : bingung
P : Okey yaudah kalau masih bingung ya nggak apa-apa
P : nah sekarang terkait jawabanmu yang nomor 7. Nomor 7 ya, nomor 7 itu
kamu menjawab B. Nah itu gimana ? kok bisa jawab B?
S : sebenarnya itu seharusnya C
P : Heem
S : Tapi saya kira 10 meter dikali 50 meter sama dengan 5000 meter udah
ketemu jawabannya. Tapi ternyata yang benar itu 20000 dibagi 5000 .
5000 itu dari 100 meter dikali 50 meter, jadinya ketemunya kan 4 orang,
jadinya ga mungkin kan 4 orang itu 1 meter.
P : 1 meter itu mungkin ga untuk 4 orang ?
S : mungkin sih tapi kan agak sempit
P : agak sempit, tapi mungkin ya, terus kalau yang B itu mungkin ga kira-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
kira. 50000 orang itu mungkin nggak?
S : nggak
P : karena ?
S : karena kebanyakan.
P : oh kebanyakan ya? berarti yang mungkin itu yang mana? Jawaban yang
benar itu yang mana?
S : yang 20000
P : kemudian yang nomor 6
6. Wawancara S8
P : Selamat pagi
S : iya pagi
P : Gimana kabarmu ?
S : Baik
P : sehat?
S : sehat
P : nah, kali ini saya ingin bertanya tentang jawabanmu dari test kemarin
Kita mulai dari nomor 9 ya ?
S : ya..
P : di nomor 9 kan, kamu jawab pohon apel. Kenapa kok kamu menjawab
itu, disini kan kamu belum menulis alasannya. Alasannya kenapa?
S : eee. Menurut saya pohon apel ya tumbuh lebih cepat dari pohon pinus
P : itu kenapa? Dilihat darimananya? Dari gambarnya kah atau dari
rumusnya kah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
S : gambarnya. Masih bingung sih.
P : terus kamu menjawab pohon apel kenapa?
S : asal jawab aja
P : oh iya.. masih bingung ya?
S : iya masih bingung
P : tapi soal paham ga?
S : lumayan paham sih, tapi masih bingung cara menyelesaikannya.
P : okey. Selanjutnya saya mau tanya tentang pekerjaanmu nomor 4. Coba
kamu jelaskan cara berpikirmu tentang jawaban nomor 4 .
S : hemm. Kan ini (menunjuk gambar 1) segi enam sama persegi panjangnya
7 meter
P : 7 meter apanya?
S : tingginya
P : darimana itu ?
S : kan ininya dari atas sampai bawah 21 ( menunjuk tinggi tower 1) dibagi 3
(sambil menunjuk 3 segienam dan segiempat), terus ketemu 7. 7 meter
itu tinggi segienam sama persegi panjang.
P : kemudian limanya darimana?
S : terus ..limanya itu dari gambar yang kedua, kan segienam dan segiempat
7 m.7 meter ditambah 7 meter kan 14. Jadi 19 meter kurang 14 meter
sama dengan 5.
P : oh ..okey.. kemudian yang nomor 8 itu kesulitannya apa ya?
Bahasanya atau gimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
S : bahasanya sih
P : terlalu rumit atau gimana?
S : ga terlalu
P : tapi bahasa yang membuat kurang paham gitu ya?
S : iya
P : okey sampai ketemu untuk pertemuan selanjutnya. Selamat pagi
7. Wawancara S11
P : Selamat siang?
S : siang
P : giman kabarmu?
S : ga tau
P : kok ga tau kabar?
S : heheheh. Baik
P : Sehat ga?
S : Sehat
P : okey. Nah saya ingin tanya tentang jawabanmu tentang hasil test kemarin
Pertama, dimulai dari nomor 6, nah itu kan kamu menjawab titik S. Nah
titik S itu darimana? Coba kamu jelaskan
S : jelasinnya susah
P : dari soalnya aja dulu gimana?
S : kan setiap satu putaran itu memerlukan waktu 40 menit, terus ..
P : kemudian Joni menaiki kincir darimana?
S : dari P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
P : pertanyaan apa?
S : Dimana joni berada setelah setengah jam?
P : setengah jam itu berapa menit ?
S : 30 menit
P : berada di titik mana joni berada?
S : di titik S
P : darimana?
S :
P :
itu dapat dari mana?
S : dari satu putaran
P : dari satu putaran? Tadi kan dari P ke S , berarti dari P ke S itu
ya?
S : iya
P : okey. Kemudian saya ingin tanya mengenai nomor 5. Ini nomor 5 kan ga
kamu kerjakan, kenapa?
S : saya tau .
P : harus jawab apa?
S : 2 detik
P : oh gitu
S : 5 detik
P : 5 apa 2?
S : 5
P : darimana kamu dapatkan itu ?
S : dari satu periode ( sambil menunjuk pada gambar dari 0 sampai 5 detik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
P : yang mana lagi ?
S : dari 5 sampai 10 satu periode
P : berarti sebenarnya kamu paham ya?
S : iya
P : kemudian di sini kan ada beberapa soal kamu tidak menyelesaikannya.
Nomor 3, kenapo to? Apa kesulitannya?
S : Maksudnya banyak rak buku
P : ga paham kalimat itu maksudmu?
S : mengangguk kepala
P : kemudian nomor 10. Kesulitannya apa ?
S : suruh ngapain saya ga tau
P : oh gitu. Ga tau ya. ga tau darimananya? Dari bahasanya atau dari
kalimatnya?
S : kalimatnya.
P : okey baik. sampai ketemu pada pertemuan selanjutnya.
8. Wawancara S12
P : selamat pagi?
S : selamat pagi
P : gimana kabarmu?
S : baik
P : senyum-senyum kenapa? heheheh
S : hehehheh
P : nah saya ingin bertanya pekerjaanmu yang nomor 4. Kamu itu menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
9 meter tinggi dari tower terakhir itu darimana dapatnya?
S : ya.. saya Cuma ngira kalau yang tinggi benda yang membentuk segi
empat itu Cuma kira-kira 5 meter dan persegi panjangnya 4 meter. Jika
dijumlahkan hasilnya 9.
P : berarti ngira-ngira gitu ya? ada cara lain ga?
S : nggak
P : nggak ada?
S : mengangguk kepala
P : okey deh . nggak apa-apa. Kemudian ini nomor 2 kamu menjawab mobil
toyota avanza. Itu darimana tu ? kan di sini kan alasanmu karena dari
persyratan kris yang sesuai syaratnya mobil itu. Persyaratan yang
bagamana to ?
S : persyratan itu di sini dikatakan jika jarak yang ditempuh tidak lebih dari
50000 km.
P : kalau toyota itu berapa?
S : 50000
P : sama gitu ya
S : iya
P : kemudian
S : dibuat pada tahun 2012 atau setahun kemudian. Toyota avanza itu dibuat
tahun 2013 yaitu setahun kemudian. Kemudian harganya itu tidak lebih
dari 162 juta rupiah sedangkan di situ 159 juta rupiah.
P : berarti sebenarnya paham dengan soal ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
S : iya
P : oh gitu..kenapa tidak dikerjakan gitu, alasannya apa? Kenapa ga ditulis
gitu aja? Jaraknya tidak lebih dari 162 juta? Lupa atau bingung ?
S : iya..heheh
P : kemudian yang nomor . kesulitannya apa sih yang nomor 7? Tidak
paham soalnya?
S : iya
P : tidak paham apanya? Bahasanya kah?
S : soal-soalnya itu kurang paham
P : terlalu rumit atau?
S : iya
P : okey deh terimakasih. Sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya
9. Wawancara S14
P : Selamat siang ?
S : Siang
P : Gimana kabar hari ini ?
S : Baik
P : Baik..sehat nggak?
S : Sehat
P : nah saya ingin tanya tentang jawabanmu dari hasil test kemarin. Kita
mulai dari jawaban nomor 4. Kamu kan menjawabnya 9 cm. Dari mana 9
cm itu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
S : anu ini ditanya, berapa tinggi tower yang paling pendek. Yang paling
tinggi ini tak hitung, yang segienamnya ini 6 m dan persegi panjangnya ini
3 m.
P : darimana itu? Kok bisa 6 dan 3 ?
S : nebak
P : nebak ? kok bisa nebak?
S : ya nggak udah nggak bisa kepikir. Liatnya di sini ( sambil menunjuk
gambar 1 )
P : nebak ya..okelah nggak apa-apa. Kemudian nomor 3, itu kan kamu
menjawab 5 buah rak buku yang dapat dibuat oleh tukang kayu. Kenapa
kamu menjawab 5?
S : Karena ini dari stok-stok ini yang disimpan ini, aku bagi dengan bahan-
bahan yang dibutuhkan jadinya ini( sambil menunjuk angka 5 )
P : itu darimana? Kan dibagi, misalnya ini, 26 dibagi 6 sama dengan?
S : empat ( 4 )
P : kamu milih lima (5) itu darimana?
S : dari hasil baginya yang paling kecil
P : yang mana ?
S : 33 bagi 6 sama dengan 5 yang bisa digunakan
P : kenapa kamu ga nulis gitu ?
S : karena waktunya mepet
P : okelah. Kemudian apa toh kesulitan yang dialami pada nomor 4 tadi dan
nomor 7 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
S : belum pernah menjumpai soal ini.
P : baru pertama kali berarti ya?
S : iya.
P : nomor 7 juga gitu ? atau
S : iya
P :kalau bahasanya di sini? Maksudnya kalimat-kalimatnya itu mudah
dipahami atau tidak?
S : kalau kalimatnya mudah dipahami, tapi cara ngerjakannya ini nggak bisa.
P :belum bisa..okey baik terimakasih. Sampai jumpa untuk pertemuan
selanjutnya
10. Wawancara S17
P : Selamat pagi?
S : Selamat pagi
P : Gimana kabarmu?
S : Baik
P : Baik..okey nah saya ingin tanya tentang pekerjaanmu ya. pekerjaan test
kemarin itu. Khususnya soal nomor 4 dulu. Coba kamu jelaskan
jawabanmu. Ini kan ada...ini panjang atau tinggi ?
S : tinggi
P : oh tinggi yang ini yah. tinggi dari segi empat itu 2 meter ya? itu darimana
tu?
S : dari 21-19
P : kok kamu kurangi gitu kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
S : karena yang ini kan ( sambil menunjuk tower 1 ) ada persegi panjangnya
sedangkan ini (sambil menunjuk tower 2) nggak, ada dua.
P : oh gitu, kemudian yang segi enam itu tinggi 5 meter. Darimana itu?
S : kalau ini 7 ( menunjuk ke tinggi segiempat dan segienam yang berimpit)
berarti 7 +7 = 14, jadi 19-14 sama dengan 5
P : okey. Jadi tinggi yang terakhir berarti ?
S : Tingginya 9
P : kenapa kamu ga tulis itu aja kemarin ?
S : buru-buru
P : buru-buru?
S : iya.hehe
P : okey ga apa-apa. Nah kemudian saya ingin tanya tentang jawabanmu
nomor 6. Di sini kan kamu jawab A. Gimana..kok bisa jawab A ?
S : keliru
P : harusnya yang mana?
S : C
P : Kenapa? Kenapa milih C?
S : karena kan 1 putaran itu 40 menit
P : heem. Betul
S : kalau 30 menit jadi berhentinya di titik S.
P : darimana kamu dapatkan itu ?
S : 1 putaran itu 40 menit, 30 menit jadi
P : oh
, harusnya paham ya? tapi lupa atau gimana ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
S : iya lupa
P : okey..nah kemudian nomor 8 dan 9 kan kamu kosong. Kenapa itu,
kenapa ga di isi ?
S : bingung mengerjakannya.
P : bingung apanya? Soalnya susah kah ? atau ?
S : iya, rumit bahasanya
P : terimakasih ya. sampai ketemu untuk pertemuan selanjutnya. Thank you.
11. Wawancara S19
P : Selamat pagi?
S : Selamat pagi
P : Gimana kabarmu? Sehat ?
S : Baik
P : sehat ga?
S : sehat
P : udah makan belum?
S : udah
P : Okey baik. saya ingin tanya tentang pekerjaanmu yang hasil test kemarin.
Nah kita mulai dari nomor 4. Coba kamu jelaskan nomor 4. Disitukan
kamu ada jawaban 2 dan segala macam. Coba kamu jelaskan.
S : ini kan diketahuinya kan segi...segi apa persegi panjangnya itu 21 kurang
19 sama dengan 2 meter.
P : hmmm. darimana itu ?
S : 21 kan dari tinggi tower pertama dikurangi sama 19 ini ( sambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
menunjukan tower 2 )
P : kok kamu kurangi kenapa?
S : ya karena ini ( sambil menunjuk ada segi empat pada tower 1 ). ini kan
ada tiga sementara yang tower dua ada 2. Jadi 21-19 sama dengan 2
meter. Terus segi enamnya sama dengan 21- (2x3) bagi 3 kan jadinya
sama dengan 21-6 dibagi 3 sama dengan 15 bagi 3 sama dengan 5.
Segienamnya 5
P : nah kok kamu bisa mikir kayak gini itu gimana? Karena?
S : karena tinggi towernya kan 21
P : betul
S : dikurangi 2 kali 3 kali 6
P : 2 nya apa itu?
S : tinggi persegi panjang dibagi 3 karena persegi panjangnya ada tiga
P : yang dicari itu persegi panjang atau segi enam?
S : hehe. Segi enam ya ya ya
P : kemudian,
S : kemudian ditanyakan
P : yang ditanyakan?
S : tinggi tower pendek, yang ini ( sambil menunjukkan ke gambar tower
3), jawab 2 kali 2
P : apa itu 2 kali 2 nya?
S : empat ditambah 5... 9. Jadi tinggi tower pendek 9
P : Okey. Nah kemudian yang nomor 3. Kira-kira jawabanmu yang nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
itu gimana? Ada cara lain ga?
S : dicari yang terkecil
P : hmmm. Caranya gimana?s
S : kan kalau kemarin hitunganku kan 26 dibagi 4, nah itu yang tak pakek itu
cuman yang 26 bagi 4 kan sama dengan 6. Nah terus yang sisanya ga tak
pake.
P : semuanya gitu ya dibagi bagi
S : heemm. Terus yang sisanya ga tak pakai
P : terus nanti yang bisa dijadikan untuk membuat rak itu ambil yang paling
besar atau yang paling kecil
S : paling kecil
P : paling kecil gitu ya, tapi ini kok jawab gini ( sambil menunjukkan hasil
pekerjaannya yang nomor 4 )
S : iyah
P : kenapa? Keliru ya?
S : iya
P : nah kemudian, yang nomor 8, 9 ini kan kosong. Kenapa kosong?
S : ga dong ( paham ) sama kehabisan waktu
P : kehabisan waktu gitu
S : heem sama ga tau
P : ga tau..apanya yang susah dari situ ?
S : ga dong aja atau apa gitu
P : oh ga dong ya, apanya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
S : apa ya?
P : bahasanya terlalu sulit kah? Atau mudah dimengerti
S : nggak.. sebenarnya itu kehabisan waktu kemarin nggak sempat kebaca
P : okey baik terimakasih, sampai ketemu untuk pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI