analisis kelayakan usahatani jagung (studi kasus : desa
TRANSCRIPT
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG
(Studi Kasus : Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
OLEH:
TIMOTHY DANU HARLAN
140304090
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG
(Studi Kasus : Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
TIMOTHY DANU HARLAN
140304090
AGRIBISNIS
Skripsi ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian
di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
TIMOTHY DANU HARLAN (140304090) dengan judul Analisis
Kelayakan Usahatani Jagung (Studi Kasus: Desa Bandar Setia Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang). Penelitian ini dibimbing oleh Ibu
Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, MSi.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
produksi jagung, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
jagung, dan mengetahui kelayakan usahatani jagung di daerah penelitian.
Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linear berganda dengan
teori produksi, teori pendapatan dan teori kelayakan usahatani. Penentuan daerah
penelitian dilakukan secara purposive dengan cara pengambilan sampel Simple
Random Sampling dengan menggunakan rumus slovin dengan total sampel
sebanyak 39 orang. Untuk pengambilan data dilakukan wawancara menggunakan
kuesioner terhadap petani jagung di daerah penelitian. Kuesioner yang digunakan
mencakup karakteristik petani dan hal-hal yang berkaitan dengan produksi, harga,
dan biaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April tahun 2018 di
Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Secara serempak luas lahan, benih,
pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap
produksi jagung. Secara parsial luas lahan, benih, dan pupuk NPK berpengaruh
nyata terhadap produksi jagung, sementara pupuk urea, pestisida, dan tenaga kerja
tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung; 2. Secara serempak produksi,
harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani
jagung. Secara parsial produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata
terhadap pendapatan petani jagung; 3. Dari nilai Reveneu Cost Ratio (R/C), Break
Even Point (BEP) produksi dan harga produksi, usahatani jagung di Desa Bandar
Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilaksanakan.
Kata Kunci : Jagung, Produksi, Luas Lahan, Benih, Pupuk Urea, Pupuk NPK,
Tenaga Kerja, Pestisida, Biaya Produksi, Harga Jual, Pendapatan,
Kelayakan Usahatani.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
TIMOTHY DANU HARLAN (140304090) with the entitled thesis is
Feasibility Analysis of Maize Farming (Case : Desa Bandar Setia Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ). Guided by Ibu Dr. Ir. Salmiah,
MS and Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, MSi.
The objective research is to determine the factors that affect corn production,
to determine the factors that affect the income of corn farmers, and know the
feasibility of corn farming in the study area.
The method research used is multiple linear regression method with
production theory, income theory and feasibility theory of farming. Determination
of research area done by purposive by sampling Simple Random Sampling by
using slovin formula with total sample counted 39 people. For data collection,
interviews conducted using questionnaires to corn farmers in the study area.
Questionnaires used include farmer characteristics and matters relating to
production, prices, and costs. This research conducted from March to April 2018
at Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
The research results shows that: 1. Simultaneously land area, seed, urea
fertilizer, NPK fertilizer, pesticide, and labor have a significant effect on corn
production. Partially, land, seed, and NPK fertilizer have a significant effect on
corn production, while urea, pesticide, and labor have no significant effect on
maize production; 2. Simultaneously production, selling price, and production
cost have a real effect to the income of corn farmers. Partially production, selling
price, and production cost have a significant effect to the income of corn farmers;
3. From the value of Reveneu Cost Ratio (R / C), Break Even Point (BEP)
production and production price, corn farming in Desa Bandar Setia Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang are feasible.
Keywords: Corn, Production, Land Area, Seed, Urea Fertilizer, NPK Fertilizer,
Labor, Pesticides, Production Cost, Selling Price, Revenue,
Farm Worthiness.
Universitas Sumatera Utara
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.Adapun judul Skripsi ini adalah “Analisis
Kelayakan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang).
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga akhir.
2. Bapak Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, MSi selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga
akhir.
3. Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga akhir.
4. Ibu Ir. Lily Fauzia, MSi selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam pengerjaan Skripsi ini hingga akhir.
5. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, MEc selaku Ketua Program Studi Agribisnis.
6. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agribisnis khususnya dan di
Fakultas Pertanian.
7. Orang tua Penulis Bapak Harmon Edi dan Ibu Suhariyanti yang telah banyak
memberikan bantuan baik dari segi materil dan non materil.
8. Tante Penulis Tante Elsi Renie yang telah memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini hingga akhir.
Universitas Sumatera Utara
ii
9. Kepada Bapak Amran selaku Sekretaris Desa Bandar Setia yang telah membantu
peneliti untuk memudahkan penelitian ini.
10. Kepada Bapak Siregar selaku Ketua Kelompok Tani yang telah membantu
peneliti dalm hal meinformasikan kepada responden.
11. Kepada responden yang telah meluang waktunya untuk diwawancara peneliti.
12. Seluruh teman-teman stambuk 2014 terutama Becket Parapat yang telah banyak
membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan Penulis berharap semoga Skripsi
ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2018
Penulis
Universitas Sumatera Utara
iii
RIWAYAT HIDUP
TIMOTHY DANU HARLAN, lahir di Padang pada tanggal 16 September
1996. Anak pertama dari tiga bersaudara dari keluarga pasangan Harmon Edi dan
Suhariyanti.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah :
1. Tahun 2001 masuk Taman Kanak-kanak Al-Hidayah Padang dan tamat tahun
2002.
2. Tahun 2002 masuk Sekolah Dasar Swasta Pembangunan Padang sampai 2005,
kemudian lanjut di Sekolah Dasar Negeri Percobaan Padang dan tamat tahun
2008.
3. Tahun 2008 masuk Sekolah Menengah Pertama Swasta Frater Padang dan tamat
tahun 2011.
4. Tahun 2011 masuk Sekolah Menengah Atas Pertiwi 1 Padang dan tamat tahun
2014.
5. Tahun 2014 diterima di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara melalui jalur SBMPTN.
6. Bulan Juli-Agustus tahun 2017 mengikuti Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di
Desa Sukaramai Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara.
7. Bulan April 2018 melakukan penelitian di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
8. Anggota Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian tahun 2014-2017
9. Tahun 2015 Anggota Panitia “HN EXPO”.
Universitas Sumatera Utara
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………….…………………………………………….i
RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………………iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..…….iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….vii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….…1
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………………….………5
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………,,,,………….……5
1.4 Kegunaan Penelitian……………………………………………………….……...5
1.5 Keaslian Penelitian………………………………………………………………..6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jagung…..………………………………………………………….…...7
2.2 Landasan Teori………………………………………………………………..…..8
2.2.1 Teori Usaha Tani……………………………………………………............8
2.2.2 Fungsi Produksi…………………………………………………………......9
2.2.3 Faktor Produksi………………………………………………….….……...11
2.2.4 Biaya Produksi……………………………………………………………..13
2.2.5 Penerimaan………………………………………………………………...14
2.2.6 Pendapatan……………………………………………..………….………15
2.2.7 Kelayakan……………..…………………………………………………...15
2.3 Penelitian Terdahulu……………………………………………………………..17
2.4 Kerangka Pemikiran…………………………………………………………..…20
2.5 Hipotesis……………………………………………………………………..…..21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian……………………………………………………………..….23
3.2 Metode Pengambilan Sampel…………….……………………………………...24
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………………………..….24
3.4 Metode Analisis Data……………………………………………………..….….25
Universitas Sumatera Utara
v
3.5 Definisi dan Batasan Operasional………………………………………….…....31
3.5.1 Definisi…………………………………………………………………….31
3.5.2 Batasan Operasional……………………………………………………….32
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK
PETANI SAMPEL
4.1.1 Luas dan Letak Geografis……………….……………………………………..33
4.1.1 Penggunaan Lahan………………………….…………………………..….34
4.1.2 Keadaan Penduduk………………………………………………………..34
4.1.3.Sarana dan Prasaran………………………………………………………..37
4.2 Karakteristik Petani Sampel……………………………………………………..38
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisi Usahatani Jagung………………………………………………………..40
5.2 Produktivitas
5.2.1 Produktivitas Berdasarkan Luas Lahan…………………………………...41
5.2.2 Produktivitas Berdasarkan Tenaga Kerja…………………………………41
5.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
5.3.1 Uji Asumsi Klasik………………………………………………………….42
5.3.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis…………44
5.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pettani Jagung
5.4.1 Uji Asumsi Klasik………………………………………………………….47
5.4.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis…………49
5.5 Kelayakan Usahatani Jagung
5.5.1 Reveneu Cost Ratio (R/C)…………………………………………………50
5.5.2 Break Even Point (BEP)…………………………………………………..51
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan……………………………………………….……………………...53
6.2 Saran……………………………………………………………………………..54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Luas Lahan, Produksi, Rata-Rata Produksi Jagung
Menurut Tahun 2007-2016 di Sumatera Utara 2
1.2 Perkembangan Produksi Jagung per Kabupaten /Kota di
Provinsi Sumatera Utara (ton) Tahun 2013 – 2016
3
1.3 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi Jagung per
Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015 4
2.1 Penelitian Terdahulu 17
3.1 Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Tanaman
Jagung Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Percut Sei
Tuan (Ha) tahun 2016
23
4.1 Nama Dusun di Desa Bandar Setia 33
4.2 Penggunaan Lahan di Desa Bandar Setia Tahun 2017
( Jiwa )
34
4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa
Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 35
4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Bandar
Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 35
4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian di Desa
Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 36
4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Bandar
Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 36
4.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Desa Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa ) 37
4.8 Sarana Dan Prasarana Desa Bandar Setia 38
4.9 Karakteristik Petani Sampel di Desa Bandar Setia 38
5.1 Analisis Analisis Usahatani Jagung per Petani di Desa
Bandar Setia Kecamatan Percut Kabupaten Deli Serdang
40
5.2 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan
Luas Lahan
41
5.3 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan
Tenaga Kerja
42
5.4 Uji Multikolinearitas 43
5.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 43
5.6 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Produksi Jagung
44
5.7 Uji Multikolinearitas 47
5.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 48
5.9 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Petani Jagung 49
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kurva Law Diminishing Return 9
2.2 Kurva Break Even Point ( BEP ) 16
2.3 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan
Usahatani Jagung 22
5.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas 43
5.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas 48
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Karakteristik Responden di Daerah Penelitian
2. Luas Lahan dan Biaya Lahan di Daerah Penelitian
3. Jumlah Benih dan Biaya Benih di Daerah Penelitian
4. Jumlah Pupuk dan Biaya Pupuk di Daerah Penelitian
5. Jumlah Pestisida dan Biaya Pestisida di Daerah Penelitian
6. Biaya Peyusutan Peralatan di Daerah Penelitian
7a. Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian
7b. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian
8. Total Biaya Produksi Jagung di Daerah Penelitan
9. Penerimaan Produksi Jagung di Daerah Penelitan
10. Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan Refresi Linear
Berganda
11. Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan Refresi Linear
Berganda
12. Foto Daerah Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat
mempertahankan hidup dan untuk itu pangan bagi setiap orang setiap waktu
merupakan hak azasi yang layak dipenuhi. Berdasar kenyataan tersebut masalah
pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk setiap saat di suatu wilayah
menjadi sasaran utama kebijakan pangan bagi pemerintahan suatu negara
(Suryana, 2005).
Menurut Khalik dalam Rusmanto (2017) Jagung merupakan salah satu
komoditas unggulan bagi Indonesia karena memiliki peranan yang sangat penting,
baik itu untuk kebutuhan pangan, pakan, maupun industri lainnya. Prospek
usahatani tanaman jagung cukup bagus bila dikelola secara intensif dan berpola
agribisnis.
Produksi jagung nasional setiap tahun meningkat, namun hingga kini belum
mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 11 juta ton per tahun, sehingga
masih mengimpor dalam jumlah besar yaitu hingga 1 juta ton. Menurut Mejaya
dalam Soraya, Adinda (2014) sebagian besar jagung domestik untuk pakan atau
industri. Pakan membutuhkan 57% dari kebutuhan nasional, sisanya sekitar 34%
untuk pangan, dan 9% untuk kebutuhan industri lainnya.
Produksi jagung nasional setiap tahun meningkat, namun hingga kini masih
belum mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 12 juta ton per tahun,
sehingga masih harus mengimpor dalam jumlah yang besar sekitar 1 juta ton per
tahun. Komoditas jagung tergolong komoditas yang strategis karena memenuhi
Universitas Sumatera Utara
2
kriteria antara lain memiliki pengaruh terhadap harga komoditas pangan lainnya,
memiliki prospek yang cerah, memiliki kaitan ke depan dan ke belakang yang
cukup baik (Anonimus, 2010).
Produksi jagung terbesar di Indonesia terdapat di pulau Jawa, yakni Jawa Timur
dan Jawa Tengah, masing-masing lima juta ton pertahun. Setelah itu menyusul
beberapa daerah di sumatera, antara lain Sumatera Utara dan Lampung, sehingga
produksi Indonesia mencapai 16 juta ton per tahun (Tim Karya Mandiri, 2010).
Tabel 1.1 Luas Lahan, Produksi, Rata-Rata Produksi Jagung Menurut
Tahun 2007-2016 di Sumatera Utara
Tahun Luas Lahan
(ha)
Produksi
(ton)
Rata-Rata Produksi
(kw/ha)
2007 229 882,0 804 850,0 35,01
2008 240 413,0 1 098 969,0 45,71
2009 247 782,0 1 166 548,0 47,08
2010 274 822,0 1 377 718,0 50,13
2011 255 291,0 1 294 645,0 50,71
2012 243 098,0 1 347 124,0 55,41
2013 211 750,0 1 182 928,0 55,86
2014 200 603,0 1 159 795,0 57,82
2015 243 772,0 1 519 407,0 62,33
2016 252 729,2 1 557 462,8 61,63
Sumber:Badan Pusat Statistik Sumatera Utara,2007-2016
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada Luas lahan tanaman jagung terbesar
pada tahun 2010 sebesar 274.822,0 Ha. Produksi jagung terbesar pada tahun 2016
sebesar 1.557.462,8 ton .Dan rata-rata produksi jagung terbesar pada tahun 2015
sebesar 62,33 kw/Ha.
Universitas Sumatera Utara
3
Tabel 1.2 Perkembangan Produksi Jagung per Kabupaten /Kota di
Provinsi Sumatera Utara (ton) Tahun 2013 – 2016
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016
N i a s 156 130 241 867,8
Mandailing Natal 6 803 916 828 9 616,2
Tapanuli Selatan 7 693 3 669 4 054 18 552,7
Tapanuli Tengah 6 223 4 521 1 192 2 739,7
Tapanuli Utara 17 484 14 780 18 030 33 395,6
Toba Samosir 14 095 12 782 11 189 21 969,2
Labuhanbatu 942 2 463 3 305 2 773,7
Asahan 9 047 7 710 10 625 13 461,5
Simalungun 284 956 324 434 381 685 382 309,6
Dairi 129 613 121 647 259 033 217 003,5
Karo 424 210 413 346 553 208 521 870,0
Deli Serdang 72 307 88 009 74 324 107 756,4
Langkat 161 352 125 193 147 368 156 583,1
Nias Selatan 821 1 390 1 210 6 314,1
Humban Hasundutan 1 298 1 362 2 525 6 070,5
Pakpak Bharat 4 074 6 992 9 070 7 418,2
Samosir 7 885 4 947 7 008 7 511,1
Serdang Bedagai 13 161 9 395 15 785 16 386,1
Batu Bara 539 483 1 432 6 732,2
Padang Lawas Utara 1 498 405 644 727,0
Padang Lawas 1 751 1 497 1 260 1 286,2
Labuhan Batu Selatan 1 194 912 572 1 388,9
Labuhan Batu Utara 2 588 2 254 305 1 166,3
Nias Utara 161 192 185 253,7
Nias Barat 87 91 73 73
Kota Sibolga - - - -
Kota Tanjungbalai 126 164 62 52,3
Kota Pematangsiantar 6 890 3 823 5 653 4 164,5
Kota Tebing Tinggi 126 142 130 142,8
Kota Medan 733 681 1 415 1 612,3
Kota Binjai 3 697 4 038 5 842 5 412,4
Kota Padang
sidimpuan
1 199 1 134 1 129 687,6
Kota Gunungsitoli 216 193 26 1 158,2
Sumatera Utara 1 182 928 1 159 795 1 519 407 1 557 462,8
Sumber:Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara,2016
Universitas Sumatera Utara
4
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa Kabupaten Deli Serdang berada pada posisi
kelima produksi jagung terbesar di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 107.256,4 ton
setelah Kabupaten Karo sebanyak 521 870,0 ton, Kabupaten Simalungun sebanyak
382 309,6, Kabupaten Dairi sebanyak 217 003,5 ton, Kabupaten Langkat
sebanyak 156 583,1 ton.
Tabel 1.3 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi Jagung per Kecamatan di
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
Kecamatan Luas Tanam
(ha)
Luas Panen
(ha)
Produksi
(ton)
Gunung Meriah 94 100 816,2
S.T.M. Hulu 552,7 508,2 3131,02
Sibolangit 306 166 1022,73
Kutalimbaru 2906 2516 15602,2
Pancur Batu 2599 1949 12107,79
Namo Rambe 2322 1263 7781,34
Biru-Biru 826 481 2963,44
S.T.M. Hilir 1750 1825 11843,83
Bangun Purba 104 49 301,89
Galang 60 51 314,21
Tanjung Morawa 956 737 4540,66
Patumbak 688 672 4140,19
Deli Tua 22 10 61,61
Sunggal 2471 2089,2 13871,86
Hamparan Perak 670 545 3357,75
Labuhan Deli 351 168 1035,05
Percut Sei Tuan 1920 2622 16357,24
Batang Kuis 1007 947 5834,47
Pantai Labu 491 425 2618,43
Beringin 176,6 59 363,5
Lubuk Pakam 5,8 2,9 17,87
Pagar Merbau - - -
Deli Serdang 20289,3 17185,3 107756,4
Sumber:Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Deli Serdang, 2017
Universitas Sumatera Utara
5
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Kecamatan Percut Sei Tuan memiliki luas
tanam, luas panen dan produksi tertinggi di Kabupaten Deli Serdang.Luas tanam
sebesar 1920 Ha, luas panen sebesar 2622 Ha, dan produksi sebesar 16357,24 ton.
Dengan melihat latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian ilmiah
terhadap petani jagung untuk melihat berapa besar produksi jagung dan
menganalisis apakah layakah menjadi sentra produksi di daerah ini. Selain itu
tingginya produksi di daerah penelitian ini juga menjadi alasan dilakukan
penelitian.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apakah faktor ( luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan pestisida ) yang
mempengaruhi produksi jagung di Desa Bandar Setia?
2. Apakah faktor ( biaya produksi, harga, dan produksi ) yang mempengaruhi
pendapatan petani jagung di Desa Bandar Setia?
3. Apakah produksi jagung layak dilakukan di Desa Bandar Setia?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengeanalisi faktor ( luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan
pestisida ) yang mempengaruhi produksi jagung di Desa Bandar Setia.
2. Untuk menganalisis faktor ( biaya produksi, harga, dan produksi ) yang
mempengaruhi pendapatan petani jagung di Desa Bandar Setia.
3. Untuk menganalisi Produksi Jagung layak dilakukan di Desa Bandar Setia.
1.4 Kegunaan Penelitan
1. Sebagai bahan informasi bagi petani jagung dalam mengembangkan
usahatani jagung.
Universitas Sumatera Utara
6
2. Sebagai bahan masukkan bagi orang yang membutuhkan dalam upaya
mengembangkan dan meningkatkan usahatani jagung.
3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin
melakukan penelitian yang berhubungan dengan usahatani jagung.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Model Penelitian : dalam penelitian ini menggunakan fungsi Cobb Douglas
dan regresi linear berganda dengan spesifikasi model ekonometrika, uji asumsi
klasik, uji kesesuaian model, dan koefisien determinan dengan alat bantu
SPSS 21. Dan untuk mengetahui kelayakan menggunakan uji R/C dan BEP.
2. Variabel Penelitian : penelitian ini menggunakan lima variabel bebas yaitu
luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Dan satu variabel terikat
yaitu produksi. Ada juga variabel lain yaitu biaya produksi, penerimaan dan
pendapatan.
3. Jumlah sampel : penelitian ini menggunakan sampel sebesar 39 petani,
dimana populasinya ialah petani jagung.
4. Waktu Penelitian : penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai April
tahun 2018
5. Tempat Penelitian : penelitian ini dilakukan di Desa Bandar Setia,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Jagung
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan
Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Jagung merupakan
salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi.
Sebagai sumber utama karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung
juga menjadi alternatif sember pangan di Amerika Serikat. Beberapa penduduk di
daerah Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Ternggara) juga menggunakan
jagung sebagai pangan pokok (Budiman, 2006).
Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010) sistematika tanaman jagung adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Menurut AKK dalam Rusmanto (2017) Tanaman jagung cocok ditanam di
Indonesia, karena kondisi tanah dan iklim yang sesuai. Disamping itu tanaman
jagung tidak banyak menuntut persyaratan tumbuh serta pemeliharaannya lebih
Universitas Sumatera Utara
8
mudah, maka wajar jika banyak petani yang selalu mengusahakan lahannya
dengan tanaman jagung.
Jagung termasuk jenis tanaman semusim (annual). Susunan tubuh
(morfologi) tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.
Perakaran tanaman jagung terdiri atas empat macam akar, yaitu akar utama, akar
cabang, akar lateral, dan akar rambut (Warisno, 2010).
Menurut Tim Karya Tani dalam Soraya, Adinda (2014) Jagung dapat
ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan
yang memiliki ketinggian antara 1.000-1800 mdpl. Daerah dengan ketinggian
antara 0-600 mdpl merupakan ketinggian yang optimum bagi pertumbuhan.
Biji jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Pada umumnya,
biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat secara lurus atau berkelok-kelok
dan berjumlah antara 8-20 baris biji. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama,
yaitu kulit biji, endosperm, dan embrio (Rukmana, 2008).
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Teori Usahatani
Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang
mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan dan alam
sekitarnya sebagai modal sehingga memberi manfaat yang sebaik-baiknya.
Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari
cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan
penggunaan faktor-faktor produksi selektif dan seefisien mungkin sehingga usaha
tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Ilmu usahatani adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana mengusahakan dan mengkoodinir faktor
Universitas Sumatera Utara
9
produksi seperti lahan dan alam sekitar sebagai modal agar memberikan manfaat
yang baik (Suratiyah, 2009).
Usahatani bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan budidaya
yang dilakukan dan sebagai bahan evaluasi faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha (Sriyanto, 2010).
2.2.2 Fungsi Produksi
Menurut Sadono Sukirno dalam Theodoric (2014), fungsi produksi adalah
hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya
dinamakan fungsi produksi. Model yang sering digunakan dalam fungsi produksi,
terutama fungsi produksi klasik adalah the law of deminishing return. Model ini
menjelaskan hubungan fungsional yang mengikuti hukum pertambahan hasil yang
semakin berkurang. Bila input dari salah satu sumber daya dinaikkan dengan
tambahan yang sama per unit waktu, sedangkan input dari sumber daya yang lain
dipertahankan agar tetapkonstan, produk akan meningkat di atas suatu titik
tertentu, tetapi peningkatan output tersebut cenderung mengecil. Hal ini dapat di
lihat dari gambar berikut:
Gambar2.1. Kurva Law Diminishing Return
Universitas Sumatera Utara
10
Keterangan:
TPL : Total Product / Produksi Total
MPL : Marginal Product / Produksi Marginal
APL : Average Product / Produksi Rata-rata
Y(TP) : Produksi
X(K,L) : Faktor Produksi
Berdasarkan gambar di atas dapat ditemukan tahapan (stages) produksi , I, II
dan III. Tahap I merupakan tahapan yg tidak rasional, karena setiap penambahan
input menaikan produksi lebih besar dari penambahan input itu sendiri yang
masih memungkinkan peningkatan total produksi dengan menaikan variabel
input. Tahap ini berada di antara titik 0 sampai perpotongan antara marginal
product dengan average product yang sering di sebut tahap increasing. Tahap II
menunjukan penambahan input meningkatkan total produksi. Tahap ini berada
dari titik MP = AP sampai pada maksimum total product. Pada tahap ini akan
dicapai keuntungan maksimum, daerah ini disebut daerah yang paling rasional.
Tahap III merupakan tahapan dimana penambahan variabel input justru
menurunkan total produksi. Tahap ini dimulai dari total product yang menurun
dan marginal product yang negative (Bilas, 1994).
Secara Sistematik dapat ditulis dengan analisis fungsi Coob-Douglas. Fungsi
Coob-Douglas adalah salah satu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau
lebih variabel (variabel bebas dan variabel tidak bebas), secara matematis,
pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = a0.X𝟏b1.X𝟐b𝟐.X𝟑b𝟑 …..Xnbn
eµ
Universitas Sumatera Utara
11
Menurut Soekartawi dalam Rahmi (2013) Untuk menaksir parameter-
parameter yang harus ditranformasikan dalam bentuk logaritma natural (ln)
sehingga merupakan bentuk linier berganda (multiplelinear) yang kemudian
dianalisis dengan metode kuadrat kecil (ordinnary least square) dengan bentuk
matematis :
LnY = Lna𝟎+ b𝟏𝑳𝒏X𝟏+ b𝟐𝑳𝒏X𝟐+b𝟑𝑳𝒏X𝟑+……+µLne
Dimana :
Y = Produksi
a𝟎 = Konstanta
b𝟏…bn = Koefisien regresi terhadap X
𝑿n = Faktor Produksi
2.2.3 Faktor Produksi
1. Lahan Pertanian
Lahan pertanian dapat dibedakan dengan tanah pertanian. Lahan pertanian
banyak diartikansebagai tanah yang disiapkan untuk diusahakan usahatani
misalnya sawah, legal dan pekarangan. Sedangkan tanah pertanian adalah tanah
yang belum tentu diusahakan dengan usaha pertanian. Ukuran luas lahan secara
tradisional perlu dipahami agar dapat ditransfomasi keukuran luas lahan yang
dinyatakan dengan hektar. Disamping ukuran luas lahan, maka ukuran nilai tanah
juga diperhatikan (Soekartawi, 2005).
2. Benih
Benih jagung secara teori dapat kita artikan biji tanaman jagung yang
digunakan untuk tujuan pertanaman jagung. Benih jagung secara umum
dibedakan menjadi dua macam, yaitu benih jagung unggulan dan benih jagung
Universitas Sumatera Utara
12
lokal. Benih jagung unggul adalah benih jagung yang mempunyai sifat-sifat yang
lebih atau unggul dari varietas sejenisnya. Adapun jenis dari benih jagung unggul
yang beredar di Indonesia sekarang ini baru beberapa varietas saja seperti jagung
hibrida yang benihnya merupakan keturunan pertama dari persilangan dua galur
atau lebih yang sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen (Remedi, 2015).
Sedangkan benih jagung lokal adalah jagung yang merupakan hasil
pertanaman spesifik lokasi, tidak merupakan benih hibrida dan impor. Contohnya
adalah jagung kodok, jagung kretek, jagung manado kuning dan jagung metro.
Jagung jenis ini masih dibudidayakan oleh petani yang mempertahankan dan ingin
melestarikan keberadaan jagung local di Nusantara ini dan keberadaannya masih
mudah kita temui dipetani-petani tradisional di Indonesia (Remedi, 2015).
3. Pupuk
Pada dasarnya pupuk sangatlah bermanfaat dalam mempertahankan
kandungan unsur hara yang ada didalam tanah serta memperbaiki atau
menyediakan kandungan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia
ditanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Manfaat utama dari pupuk yang
berkaitan dengan sifat fisika tanah yaitu memperbaiki struktur tanah dari padat
menjadi gembur. Pemberian pupuk organik, terutama dapat memperbaiki struktur
tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Selain
menyediakan unsur hara, pemupukan juga membantu mencegah kehilangan unsur
hara yang cepat hilang seperti N, P, K yang mudah hilang oleh penguapan
(Purwono, 2007).
Universitas Sumatera Utara
13
4.Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang perlu diperhitungkan dalam
proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya
tenaga kerja saja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja perlu juga di perhatikan.
Jumlah tenaga kerja ini masih banyak di pengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas
tenaga kerja, jenis kelamin, musim dan upah tenaga kerja. Bila kualitas tenaga
kerja ini tidak di perhatikan, maka akan terjadi kemacetan dalam proses produksi.
Ukuran tenaga kerja dapat dinyatakan dalam hari orang kerja (HOK). Hari orang
kerja wanita (HOKW) setara dengan 0,8 hari orang kerja pria (HOKP). Curahan
tenaga kerja dalam satu tahun rata-rata 476 HOK/Ha. Setiap musim tanam
memerlukan tenaga kerja sebanyak 159 HOK/Ha (Soekartawi, 2000).
5.Pestisida
Pestisida sangat dibutuhkan petani untuk mencegah serta membasmi hama
dan penyakit tanaman yang dibudidayakan. Pestisida dapat menguntungkan
usahatani namun di sisi lain pestisida dapat merugikan petani. Pestisida dapat
menjadi kerugian bagi petani jika terjadi kesalahan pemakaian baik dari cara
maupun komposisi yang diaplikasikan ke tanaman. Pemakaian pestisida yang
berlebihan dapat menyebabkan biaya produksi yang berlebihan (Purwono, 2007).
2.2.4 Biaya Produksi
Menurut Rahardja dan Mandala dalam Rusmanto (2017), biaya produksi
merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan produksi.
Biaya total (TC) sama dengan biaya tetap (FC) yang ditambah dengan biaya
variabel (VC).
TC = FC + VC
Universitas Sumatera Utara
14
Dimana :
TC = Total Cost / Biaya Total
FC = Fixed Cost / Biaya Tetap
VC = Variabel Cost / Biaya Variabel
Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung pada
jumlah produksi, contohnya biaya barang modal, gaji pegawai, bunga pinjaman,
pajak, sewa tanah, alat pertanian bahkan pada saat perusahaan tidak berproduksi
(Q = 0), biaya tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama. Biaya variabel
(variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat produksi,
contohnya upah buruh tidak tetap, pupuk, bibit, pestisida, dan sarana produksi
lainnya yang dibutuhkan selama kegiatan usahatani berlangsung. Biaya variabel
yang dikeluarkan sesuai dengan volume usahatani yang sedang dilakukan. Jadi
apabila tidak dilakukan kegiatan usahatani maka tidak ada biaya variabel yang
harus dikeluarkan (Soekartawi, 2000).
2.2.5 Penerimaan
Penerimaan adalah produksi yang dihasilkan oleh petani dikalikan dengan
harga jual. Secara matematik, dapat dirumuskan sebagai berikut :
TR = P x Q
Dimana :
TR = Total penerimaan (Rp)
P = Harga (Rp)
Q = Produksi (Kg)
Universitas Sumatera Utara
15
2.2.6 Pendapatan
Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya
(pengeluaran). Dimana pernyataan tersebut dapat dinyatakan dalam rumus sebagai
berikut :
Y = TR – TC
Keterangan :
Y = Income / Pendapatan
TR = Total Revenue / Penerimaan total
TC = Total Cost / Biaya Total
Pendapatan keluarga petani adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan
usahatani ditambah dengan pendapatan rumah tangga yang berasal dari luar
usahatani. Pendapatan keluarga diharapkan mencerminkan tingkat kekayaan dan
besarnya modal yang dimiliki petani. Pendapatan yang besar mencerminkan
tersediannya dana yang cukup dalam usahatani. Rendahnya pendapatan
menyebabkan menurunnya investasi dan upaya pemupukan modal.
(Soekartawi, 2003).
2.2.7 Kelayakan
Kelayakan adalah menentukan apakah usaha yang akan di jalankan akan
memberi manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Usaha yang dijalankan akan memberi keuntungan finansial dan non finansial
sesuai dengan tujuan mereka yang diinginkan. Layak disini diartikan juga akan
memberi keuntungan (Kasmir dan Jafar, 2007).
Analisis kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia usaha.
Gagalnya usahatani dan bisnis rumah tangga pertanian merupakan bagian dari
Universitas Sumatera Utara
16
tidak diterapkannya studi kelayakan dengan benar. Secara teoritis, jika setiap
usahatani didahului analisis kelayakan yang benar, resiko kegagalan dan kerugian
dapat dikendalikan dan diminimalkan sekecil mungkin (Subagyo, 2007).
Menurut Suratiyah (2009), dengan analisis BEP ini petani dapat
merencanakan sesuatunya karena hal berikut :
1. Dapat dihitung berapa produksi (Kg) yang harus dicapai agar petani
memperoleh keuntungan atau dengan kata lainnya BEP Produksi. Usahatani
dikatakan layak apabila jumlah produksi lebih besar daripada BEP produksi.
2. Dapat dihiting berapa harga jual (Rp/Kg) agar petani untung atas total biaya
produksi atau untung dari total biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh
petani atau dengan kata lainya BEP Harga. Usahatani dikatakan layak apabila
harga jagung lebih tinggi daripada BEP harga. Kurva Break Even Point dapat
dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Kurva Break Even Point ( BEP )
3. Analisis R/C (Revenue Cost Ratio) adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui tingkat penerimaan total biaya. Maka dari itu analisis R/C
merupakan perbandingan antara penerimaan dan total biaya per usahatani.
Secara teoritis dengan rasio R/C = 1, artinya tidak untung dan tidak rugi.
Maka usahatani akan dikatakan layak apabila nilai R/C > 1.
Universitas Sumatera Utara
17
2.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Penulis
Judul Identifikasi
Masalah
Metode Kesimpulan
1 Adinda
Soraya
Nasution,
2013
Faktor-faktor
yang
Mempengaru
hi Produksi
dan
Pendapatn
Petani
Jagung
(Studi Kasus
Desa
Tanjung Jati,
Kecamatan
Binjai,
Kabupaten
Langkat)
1. Faktor-
faktor apa
saja yang
mempengar
uhi produksi
jagung di
daerah
penelitian?
2. Faktor-
faktor apa
saja yang
mempengar
uhi
pendapatan
petani
jagung di
daerah
penelitian?
3.Bagaiman
akah
kelayakan
usahatani
jagung di
daerah
penelitian?
Regresi
Linear
Berganda
Hasil penelitian
antara lain:
Produksi jagung di
daerah penelitian
tergolong tinggi,
Pendapatan petani
di daerah penelitian
tergolong tinggi,
dan usahatani
jagung di daerah
penelitian tergolong
efesien.
2 Amanda
Rizka
Nabilla
Yull,
2014
Faktor-faktor
yang
Mempengaru
hi Produksi
dan
Pendapatan
Petani
Jagung
(Studi Kasus:
Desa Lau
Bakeri,
Kecamatan
Kuta
1.Faktor-
faktor apa
saja yang
mempengar
uhi produksi
jagung di
daerah
penelitian?
2.Faktor-
faktor apa
saja yang
mempengar
uhi
pendapatan
petani
Regresi
Linear
Berganda
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa: Secara
serempak, variabel
luas lahan, jenis
bibit, jumlah
pestisida, jumlah
pupuk, dan tenaga
kerja berpengaruh
signifikan terhadap
produksi jagung di
daerah penelitian.
Namun secara
Universitas Sumatera Utara
18
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitan Terdahulu
Limbaru,
Kabupaten
Deli
Serdang)
jagung di
daerah
penelitian?
parsial variabel
jenis bibit, jumlah
pestisida, dan
tenaga kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
produksi jagung,
sedangkan variabel
luas lahan dan
jumlah pupuk tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
produksi jagung
3 Claudya
Rahmi,
2013
Analisis
Usahatani
dan
Pemasaran
Jagung
(Studi Kasus
Desa Pamah,
Kecamatan
Tanah
Pinem,
Kabupaten
Dairi)
1. Berapa
besar
produktivita
s jagung di
daerah
penelitian
dan faktor-
faktor apa
yang
mempengar
uhi
produktivita
s jagung di
daerah
penelitian?
2.Bagaiman
a struktur
biaya
produksi
usahatani
jagung di
daerah
penelitian?
3. Berapa
besar
pendapatan
usahatani
jagung di
daerah
penelitian
dan faktor-
faktor apa
yang
Regresi
Linear
Berganda
Hasil penelitian
antara lain:
Produktivitas
jagung di daerah
penelitian tergolong
tinggi, struktur
biaya usahatani
didominasi oleh
biaya saprotan yang
terdiri dari biaya
bibit, biaya pupuk
dan biaya herbisida.
Harga jagung di
Kabupaten Dairi
fluktuatif namun
cenderung
meningkat, dan
sistem pemasaran
jagung di daerah
penelitian tergolong
efisien.
Universitas Sumatera Utara
19
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitan Terdahulu
mempengar
uhi
pendapatan
usahatani
jagung?
4 Rusmanto
, 2017
Analisis
Kelayakan
Usahatani
Jagung
(Kasus :
Desa
Lantasan
Baru,
Kecamatan
Patumbak,
Kabupaten
Deli
Serdang)
1. Berapa
pendapatan
petani
jagung yang
memanfaatk
an lahan
garapan di
daerah
penelitian?
2.Bagaiman
a kelayakan
usahatani
jagung di
daerah
penelitian?
Analisis
Kelayaka
n R/C,
B/C, BEP
Hasil penelitian
identifikasi masalah
pertama diperoleh
bahwa pendapatan
petani di daerah
penelitian tinggi
dengan
membandingkannya
terhadap UMK Deli
Serdang, dimana
58,34% petani
memiliki
pendapatan diatas
UMK, dan 41,66%
5 Theodori
c C.S,
2014
Strategi
Peningkatan
Produksi
Jagung
(Studi Kasus:
Desa
Kineppen
1. Apakah
faktor-
faktor yang
mempengar
uhi produksi
jagung di
daerah
penelitian
Analisis
SWOT
Hasil penelitian
diperoleh : 1)
Terdapat faktor
internal yang terdiri
dari lima kekuatan
dan empat
kelemahan
Universitas Sumatera Utara
20
Lanjutan Tabel 2.1 Penelitan Terdahulu
Kec. Munte
Kab. Karo)
2.Bagaiman
a strategi
untuk
meningkatk
an produksi
di daerah
penelitian?
sedangkan faktor
eksternal yang
terdiri dari tiga
peluang dan enam
ancaman yang
mempengaruhi
peningkatan
produksi jagung di
daerah penelitian. 2)
Strategi yang
diperoleh untuk
meningkatkan
produksi jagung di
daerah penelitian
adalah strategi
agresif atau strategi
SO (Strengths –
Opportunities) yaitu
menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang yang ada.
2.4 Kerangka Pemikiran
Jagung termasuk komoditi terpenting di Sumatera Utara, jagung termasuk ke
dalam kelompok pangan strategis yang permintaanya terus meningkat setiap
tahunnya, walaupun produksi jagung di Sumatera Utara terus meningkat tapi tidak
dapat mencukupi kebutuhan permintaan yang akhirnya memaksa pemerintah
untuk mengimport jagung. Setelah mengimport maka harga jagung import lebih
murah dari pada jagung lokal yang mengakibatkan kerugian pada petani jagung
lokal.
Dari adanya usahatani jagung maka dihasilkan produksi jagung, produksi
jagung di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas lahan, bibit, pupuk, pestisida,
tenaga kerja, dan alat dan mesin pertanian. Hasil produksi jagung dijual kepada
Universitas Sumatera Utara
21
pedagang. Harga berpengaruh kepada penerimaan. Besarnya penerimaan petani
jagung diperoleh dari perkalian antara produksi dengan harga jual. Penerimaan
yang di dapat petani akan di kurangi dengan biaya produksi akan mendapatkan
pendapatan bersih petani. Pendapatan petani mempengaruhi layak atau tidak layak
usahatani jagung dilakukan di daerah penelitian.
Keterangan: Menyatakan pengaruh
Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan Usahatani
jagung
2.5 Hipotesis
1. Terdapat faktor yang mempengaruhi produksi jagung adalah luas lahan, benih,
pupuk, tenaga kerja, dan pestisida.
USAHATANI JAGUNG FAKTOR PRODUKSI
1. Luas lahan
2. Benih
3. Pupuk
4. Tenaga Kerja
5. Pestisida
PRODUKSI
PENERIMAAN
PENDAPATAN
LAYAK TIDAK
LAYAK
HARGA
BIAYA PRODUKSI
Universitas Sumatera Utara
22
2. Terdapat faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung adalah biaya
produksi, harga, dan produksi jagung.
3. Produksi jagung layak dilakukan di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Daerah penelitian yaitu di Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.Daerah penelitian ini dipilih
karena daerah ini merupakan daerah dengan rata-rata produksi yang berkualitas di
Kecamatan Percut Sei Tuan. Berikut adalah luas panen, produksi, rata-rata
produksi tanaman jagung menurut desa/kelurahan di Kecamatan Percut Sei Tuan,
dapat dilhat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Luas Panen, Produksi, Rata-rata Produksi Tanaman Jagung
Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Percut Sei Tuan (Ha)
tahun 2016
No Desa/Kelurahan Luas Panen
(ha) Produksi (ton)
Rata-Rata
Produksi (Kw/ha)
1 Amplas 281 1664 59.22
2 Kenangan - - -
3 Tembung 2 14 70.00
4 Sumber Rejo
Timur 294 1758 59.80
5 Sei Rotan 163 1122.5 68.87
6 Bandar Kalippa 412 2535 61.53
7 Bandar Khalipa - - -
8 Medan Estate - - -
9 Laut Dendang 8 56.3 70.38
10 Sampali 307 1859 60.55
11 Bandar Setia 11 80.3 73.00
12 Kolam 601 3698.14 61.53
13 Saentis 543 3570 65.75
14 Cinta Rakyat - - -
15 Cinta Damai - - -
16 Pematang Lalang - - -
17 Percut - - -
18 Tanjung Rejo - - -
19 Tanjung Selamat - - -
20 Kenangan Baru - - -
Percut Sei Tuan 2622 16357,24 62.38
Sumber : Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka, 2017
Universitas Sumatera Utara
24
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Jumlah populasi petani jagung adalah 308 KK. Karena jumlah populasi
diketahui maka jumlah sampel ditentukan dengan metode slovin (Supriana, 2013)
yaitu dengan rumus :
=
= 39
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : kesalahan pengambilan sampel ditolerir 15%
Berdasarkan rumus slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diambil pada
penelitian ini adalah 39 petani jagung dari 308 petani jagung dengan penentuan
sampel secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang tidak
sengaja kepada petani yang berada di lokasi penelitian untuk dipilih sebagai
sampel.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada petani dengan
menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan. Data sekunder
diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Sumatera
Utara, Badan Pusat Statisitk Deli Serdang, perpustakaan USU, jurnal dan skripsi
terdahulu yang berhubungan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
25
3.4 Metode Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis 1 menggunakan program statical product for
service solution (SPSS). Analisis pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi
terhadap hasil produksi pada usahatani jagung dilakukan dengan menggunakan
fungsi produksi Cobb-Douglas sebagai berikut :
Y= aX1b1
X2b2
X3b3
X4b4
X5b5
X6b6
eµ
Model fungsi produksi Cobb Douglas tersebut diubah ke dalam bentuk
persamaan regresi linear berganda, sehingga menjadi persamaan sebagai berikut :
LnY=Lna+b1LnX1+b2LnX2 +b3LnX3 +b4LnX4 +b5LnX5 +b6LnX6
+µLne
Dimana :
Y = Produksi Jagung (Ton)
X1 = Luas Lahan (Ha)
X2 = Benih (Kg/MT)
X3 = Pupuk Urea (Kg/MT)
X4 = Pupuk NPK (Kg/MT)
X5 = Pestisida (Liter/MT)
X6 = Tenaga Kerja (HKP)
a = Konstanta
b1-b5 = Koefisien regresi variabel X1-X5
e = logaritma natural, e= 2,718
µ = Kesalahan (disturbance term)
Universitas Sumatera Utara
26
Untuk membuktikan hipotesis 2 menggunakan fungsi regresi linear berganda
sebagai berikut :
Y= a+b1.X1+b2.X2+b3.X3+µ
Dimana :
Y = Pendapatan (Rp)
X1 = Biaya Produksi (Rp)
X2 = Harga (Rp)
X3 = Produksi (Ton)
a = Konstanta
b1-b3 = Koefisien regresi variabel X1-X3
µ = Kesalahan (disturbance term)
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Asumsi Multikolineatitas
Uji asumsi multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan
adanya kolerasi atau hubungan antara variabel eksogen dalam model regresi,
Korelasi diantara variabel eksogen seharusmya tidak terjadi dalam model regresi
yang baik (Ghozali, 2005). Melihat nilai toleransi dan VIF, dengan kriteria uji
sebagai berikut :
a. Jika tolerasi ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10 : terjadi multikolinearitas
b. Jika tolerasi> 0,10 dan VIF < 10 : tidak terjadi multikolinearitas
2. Uji Normalitas
Uji Noermalitas data yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jiak
pengolahan data dengan SPSS menunjukkan nilai signifikansi ≥0,05 maka data
normal. Jika nilai signifikansi <0,05 maka data tidak normal. Uji normalitas data
Universitas Sumatera Utara
27
bertujuan untuk mengetahui data variabel dependen dan independen berdistribusi
normal atau tidak.
3. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hal
tersebut dapat dilihat dari pola pada grafik scatterplot.Jika titik-titik pada grafik
membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian
menyempit berarti terjadi heteroskedastisitas.Jika titik-titik menyebar di atas
maupun di bawah angka 0 dan sumbu Y serta tidak ada pola yang jelas maka tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
Uji Kesesuaian Model
1. Uji Serempak (Uji F- Statistik)
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara serempak (Sugiyono, 2008). Hipotesis yang digunakan
yaitu :
a. H0 : b1=b2=b3= b4 = b5 = b6 = 0, artinya variabel independen secara
serempak tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
b. H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya variabel independen secara
serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian sebagai berikut :
a. Jika nilai sig ≤0,05 ,maka H1 diterima (H0 ditolak) berarti variabel
independen secara serempak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
28
b. Jika nilai sig >0,05 ,maka H1 ditolak (H0 diterima) berarti variabel
independen secara serempak berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Uji Parsial (Uji t- statistik)
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
bebas terhadap variabel terkait (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan yaitu :
a. H0 : b1 = 0, b2 = 0 ………. b6 = 0, artinya variabel independen secara parsial
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. H1 : b1 ≠ 0, b2 ≠ 0……….. b6 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian sebagai berikut :
a. Jika nilai sig ≤0,05, maka H1 diterima (H0 ditolak) berarti masing-masing
variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai sig >0,05, maka H1 ditolak (H0 diterima) berarti masing-masing
variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.Besarnya berkisar
antara 0-1 yang berarti semakin kecil besar R square, maka hubungan kedua
variabel semakin lemah. Sebaliknya jika R square semakin mendekati 1, maka
hubungan kedua variabel tersebut semakin kuat.
Untuk membuktikan hipotesis 3 menggunakan uji kelayakan yaitu uji Return
Cost Ratio (R/C), dan Break Even Point (BEP).
Universitas Sumatera Utara
29
Revenue Cost Ratio (R/C)
Revenue Cost Ratio (R/C) yaitu perbadingan antara penerimaan dan
biaya.R/C menunjukkan besarnya penerimaan yang diperoleh sebagai manfaat
dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Secara matematika dapat dituliskan sebagai
berikut :
R = Py.Y
C = FC+TC
R/C =
Dimana :
R : Penerimaan
C : Biaya
Py : Harga Produksi
Y : Produksi
FC : Biaya Tetap / Fix Cost
VC : Biaya Variabel / Variabel Cost
Kriteria uji R/C :
1. Jika R/C > 1, maka usahatani layak untuk dilaksanakan
2. Jika R/C = 1, maka usahatani impas
3. Jika R/C < 1, maka usahatani tidak layak untuk dilaksanakan
Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) merupakan suatu keadaan atau penjualan usaha
dimana jumlah manfaat (pendapatan) sama dengan pengeluaran (biaya) dengan
kata lain keadaan ini usaha ini tidak mendapat laba maupun rugi ( Riyanto, 2011 ).
Universitas Sumatera Utara
30
BEP Produksi =
Kriteria uji BEP :
1. BEP Produksi < Produksi, maka usahatani layak untuk dilaksanakan.
2. BEP Produksi = Produksi, maka usahatani impas (tidak untung maupun rugi).
3. BEP Produksi > Produksi, maka usahatani tidak layak untuk dilaksanakan.
BEP Harga Produksi =
Kriteria uji BEP :
1. BEP Harga < Harga jual produk, maka usahatani layak untuk dilaksanakan.
2. BEP Harga = Harga jual produk, maka usahatani impas (tidak untung maupun
rugi).
3. BEP Harga > Harga jual produk, maka usahatani tidak layak untuk
dilaksanakan.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
3.5.1 Definisi
Definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Jumlah produksi adalah jumlah total produksi panen jagung yang di produksi
oleh petani. Satuan yang di pakai adalah (ton).
2. Luas lahan adalah luas lahan yang digunakan petani untuk menanam jagung
dalam satu musim tanam. Satuan yang digunakan hektar (Ha).
3. Benih adalah jumlah benih jagung yang digunakan pada satu kali musim
tanam. Satuan yang digunakan adalah kilogram per musim tanam (Kg/MT).
4. Pupuk urea adalah jumlah pupuk yang mengandung K2O ( urea ) dalam satu
kali musim tanam. Satuan yang digunakan adalah kilogram per musim tanam
(kg/MT).
Universitas Sumatera Utara
31
5. Pupuk NPK adalah jumlah pupuk yang memiliki kandungan N, P, dan K
dalam satu kali musim tanam. Satuan yang digunakan adalah kilogram per
musim tanam (kg/MT).
6. Pestisida adalah bahan yang sangat dibutuhkan petani untuk mencegah serta
membasmi hama dan penyakit tanaman yang dibudidayakan dalam satu kali
musim tanam. Satuan yang digunakan adalah liter per musim tanam
(liter/MT).
7. Tenaga kerja adalah jumlah curahan tenaga kerja yang digunakan ushatani
jagung dalam satu kali musim tanam mulai dari mengolah tanah, penanaman,
pemeliharaan sampai panen baik dari dalam keluarga maupun luar keluarga
yang dihitung dengan HKP.
8. Biaya Produksi adalah semua biaya yang dikeluar oleh petani untuk kegiatan
produksi. Biaya Produksi di bagi dua yaitu biaya tetap (fix cost) dan biaya
variabel (variabel cost) yang dihitung dengan rupiah.
9. Penerimaan adalah jumlah produksi dikalikan dengan harga produksi per
satuan yang dihitung dengan rupiah.
10. Pendapatan adalah penerimaan yang didapat petani dikurangi biaya produksi
yang dihitung dengan rupiah.
11. Kelayakan yaitu perbandingan antara pemasukan dengan pengeluaran suatu
usahatani.
3.5.2 Batasan Operasional
Batasan Operasional yang digunakan penelitian yaitu :
1. Daerah penelitian di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
32
2. Populasi penelitian yaitu Petani Jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
3. Waktu Penelitian pada Bulan Maret sampai April tahun 2018.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI
SAMPEL
4.1 Luas dan Letak Geografis
Deskripsi daerah penelitian menggambarkan bahwa penelitian ini dilakukan
di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara. Desa Bandar Setia ini berjarak 4 km dari kantor
kecamatan dan 23 km dari ibukota provinsi. Desa Bandar Setia memiliki luas 3,50
km2 ,dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
-Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kolam
-Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sampali
-Sebelah utara berbatasan dengan Desa Saentis
-Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bandar Klipa dan Desa Bandar
Khalifah.
Desa Bandar Setia terdiri dari 10 dusun. Dusun-dusun tersebut akan disajikan
pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Nama Dusun di Desa Bandar Setia
Dusun I Dusun VI
Dusun II Dusun VII
Dusun III Dusun VIII
Dusun IV Dusun IX
Dusun V Dusun X
Sumber : Kantor Desa Bandar Setia, 2018
Adapun masing-masing dari dusun tersebut dikepalai oleh seorang kepala
dusun. Yang masing-masing dari kepala dusun tersebut saling berkoordinasi
dengan kepala desa di dalam sistem pemerintahan desa.
Universitas Sumatera Utara
34
Secara geografis, letak koordinat Desa Bandar Setia yaitu 3o58’LU dan
98o73’BT dengan suhu rata-rata 32-37
o C yang berada pada ketinggian 1 meter
diatas permukaan laut.
4.1.1 Penggunaan Lahan
Luas wilayah Desa Bandar Setia menurut penggunaan wilayah dibagi
menjadi areal pemukiman, perladangan/pertanian, prasarana umum, perkuburan,
perkantoran dan pendidikan dan lainya. Secara rinci penggunaan lahan dapat
dilihat di Tabel 4.2
Tabel 4.2 Penggunaan Lahan di Desa Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa )
No Penggunaan Lahan Luas (Km2) Persentase (%)
1 Pemukiman 1,97 56,3
2 Perladangan/Pertanian 1,35 38,7
3 Prasarana Umum 0.011 0,31
4 Perkuburan 0,016 0,45
5 Perkantoran dan Pendidikan 0,004 0,11
6 Dan Lainnya 0,14 4,13
Jumlah 3,50 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017
Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa luas areal pemukiman sebesar 1,97 Km2,
perladangan/pertanian sebesar 1,35Km2, prasarana umum sebesar 0,011 Km2,
perkuburan sebesar 0,016Km2, perkantoran dan pendidikan sebesar 0,004Km
2 dan
lainya sebesar 0,14 Km2.
4.1.2 Keadaan Penduduk
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di Desa Bandar Setia dapat
dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
35
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Bandar
Setia Tahun 2017 ( Jiwa )
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 12238
Perempuan 11517
Total 23755
Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017
Berdasarkan Tabel 4.3 bahwa jumlah penduduk di Desa Bandar Setia
berjumlah 23.755 jiwa terdiri dari laki-laki 12.238 jiwa dan perempuan 11.517
jiwa.
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur
Distribusi penduduk berdasarkan umur di Desa Bandar Setia dapat dilihat
pada Tabel 4.4 sebagai berikut.
Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Bandar Setia
Tahun 2017 ( Jiwa )
Umur ( tahun ) Jumlah
0-14 7424
15-64 15661
65+ 670
Total 23755
Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017
Berdasarkan Tabel 4.4 bahwa berdasarkan umur penduduk di Desa Bandar
Setia paling banyak yaitu antara 15-64 tahun dengan jumlah 15.661 jiwa. Umur
tersebut sudah mulai produktif.
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
Mata pencarian dalam hal ini adalah sumber pemasukan masyarakat Desa
Bandar Setia. Distribusi penduduk berdasarkan mata pencarian dapat dilihat pada
Tabel 4.5 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian Tahun 2016
( Jiwa )
Jenis Pekerjaan Jumlah
PNS/TNI/POLRI 174
Petani 742
Pedagang 690
Supir Angkutan Umum 32
Industri Rumah Tangga 65
Karyawan 92
Guru TK 4
Guru SD 116
Guru SMP -
Guru SMA -
Dokter -
Perawat 8
Bidan 4
Dukun Bayi 1
Bengkel 43
Total 1971
Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017
Berdasarkan Tabel 4.5 bahwa pekerjaan yang paling umum dilakukan oleh
masyarakat Desa Bandar Setia adalah sebagai petani berjumlah 742 jiwa dari total
penduduk yang memiliki mata pencarian sebesar 1.971 jiwa.
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Distribusi penduduk berdasarkan agama di Desa Bandar Setia dapat dilihat
pada Tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Bandar Setia
Tahun 2017 ( Jiwa )
Agama Jumlah Persentase (%)
Islam 22.971 96.7
Kristen Protestan 499 2,1
Kristen Katolik 285 1,2
Hindu 0 0
Budha 0 0
Total 23.755 100
Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017
Universitas Sumatera Utara
37
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa agama islam yang paling banyak
penduduknya di Desa Bandar Setia sebesar 22.971 jiwa.
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Bandar Setia
dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut.
Tabel 4.7 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa
Bandar Setia Tahun 2017 ( Jiwa )
Tingkat Pendidikan Jumlah
Tidak tamat SD 124
SD 984
SMP 838
SMA 1.432
Diploma 56
Sarjana 161
Total 3.595
Sumber: Kantor Kepala Desa Bandar Setia,2017
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Bandar
Setia yang tidak tamat SD sebesar 124 jiwa, tamat SD sebesar 984 jiwa, tamat
SMP sebesar 838 jiwa, tamat SMA sebesar 1.432 jiwa, diploma sebesar 56 jiwa
dan sarjana sebesar 161 jiwa.
4.1.4 Sarana Dan Prasarana
Keadaan sarana dan prasarana di Desa Bandar Setia akan mempengaruhi
perkembangan dan kemajuan masyarakat Desa Bandar Setia. Semakin baik sarana
dan prasarana maka akan mempercepat laju perkembangan pembangunan daerah
pedesaan. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Bandar Setia dapat dilihat pada
Tabel 4.8 berikut :
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.8 Sarana Dan Prasarana Desa Bandar Setia
No Fasilitas Sarana dan Prasarana Jumlah/Volume
1 Pendidikan TK 1
SD 6
2 Kesehatan Posyandu 10
3 Rumah Ibadah Masjid 9
Musholla 13
4 Umum Balai Desa 1
Kantor Desa 1
Tempat Pemakaman
Umum 1
Kantor BPD 1
Pajak Pekanan Mingguan 1
5 Transportasi Jalan Aspal 13 km
Jalan Tanah 9 km
Sumber : Kantor Desa Bandar Setia
4.2 Karakteristik Petani Sampel
Adapun karakteristik petani sampel dalam penelitian ini digambarkan oleh
umur, tingkat pendidikan, lama bertani dan jumlah tanggungan. Karakteristik
petani sampel dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Karakteristik Petani Sampel di Desa Bandar Setia
Karakteristik Range Rataan
Umur (tahun) 36-70 51,56
Tingkat Pendidikan (tahun) 0-12 8,36
Lama Bertani (tahun) 10-31 16,56
Jumlah Tanggungan 1-5 2,97
Sumber : Analisis Data Primer (lampiran 1)
Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa umur petani sampel berkisaran antara
36-70 tahun dan rataan sebesar 51,56 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani
sampel berada di usia produktif dan masih aktif melakukan usahatani dengan baik.
Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani sampel
berkisaran antara 0-12 tahun dan rataan sebesar 8,36 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa petani sampel sudah tamat SD, namun pengetahuan sangat rendah.
Universitas Sumatera Utara
39
Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa lama bertani petani sampel berkisaran
antara 10-31 tahun dan rataan sebesar 16,56 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
pengalaman bertani petani sampel cukup lama yang memiliki banyak pengalaman
tentang usahatani jagung.
Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan petani sampel
berkisaran antara 1-5 jiwa dan rataan sebesar 2,97 jiwa. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah tanggungan petani sampel relative sedikit.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Usahatani Jagung
Analisis usahatani jagung per petani di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut
Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut:
Tabel 5.1 Analisis Usahatani Jagung per Petani di Desa Bandar Setia
Kecamatan Percut Kabupaten Deli Serdang
Uraian Jumlah Total Total Biaya
A.Biaya Tetap
1.Biaya Sewa Lahan
2.Biaya Pajak Bumi dan Bangunan
3.Biaya Penyusutan Peralatan
- Cangkul
- Traktor
- Alat Semprot
- Mesin Gunting Daun
4.Biaya Tenaga Kerja
0,29 Ha
12,32 Ha
9
34
36
2
473,6 HKP
Rp 550.000
Rp 8.995.000
Rp 90.000
Rp 34.000.000
Rp 1.725.500
Rp 20.000
Rp 42.624.000
Total Biaya Tetap Rp 86.124.500
B.Biaya Variabel
1.Biaya Benih
2.Biaya Pupuk
-Urea
-NPK
3.Biaya Pestisida
72.6 Kg
84,1 Kg
113,55 Kg
32,7 Liter
Rp 5.751.000
Rp 403.100
Rp 314.600
Rp 4.864.750
Total Biaya Variabel Rp 11.360.450
C.Total Biaya Produksi Rp 97.484.950
D.Total Produksi 98,6 ton
E.Rata-Rata Harga Jual Rp 2.120
F.Total Penerimaan Rp 204.320.000
G.Total Pendapatan Petani Jagung Rp 106.835.050
H.Rata-Rata Pendapatan Petani Per Musim
Tanam Rp 2.739.360
I. Rata-Rata Pendapatan Petani Per Bulan Rp 684.840
Sumber: Data Primer
Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa total biaya produksi usahatani
jagung sebesar Rp 97.484.950 terdiri dari biaya tetap yaitu biaya sewa lahan,
Universitas Sumatera Utara
41
biaya pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan peralatan dan biaya tenaga
kerja sebesar Rp 86.124.500 dan biaya variabel yaitu biaya benih, biaya pupuk
urea dan NPK, dan biaya pestisida sebesar Rp 11.360.450. Total produksi jagung
sebesar 98,6 ton dengan rat-rataa harga jual Rp 2.120. Penerimaan didapat dari
total produksi dikalikan dengan rata-rata harga jual hasilnya sebesar Rp
204.320.000. Total Pendapatan didapat dari total penerimaan dikurangi total biaya
produksi sehingga dapat sebesar Rp 106.835.050. Rata-rata pendapatan petani
jagung di Desa Bandar Setia untuk satu musim tanam sebesar Rp 2.739.360. Rata-
rata pendapatan petani jagung di Desa Bandar Setia untuk satu musim tanam
sebesar Rp 684.840.
5.2 Produktivitas
5.2.1. Produktivitas Berdasarkan Luas Lahan
Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan luas lahan dapat
dilihat pada Tabel 5.2 sebagai berikut.
Tabel 5.2 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan Luas
Lahan
Produksi (ton) 98,6
Luas Lahan (Ha) 12,61
Produktivitas (ton/Ha) 7,81
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa produktivitas jagung di Desa
Bandar Setia berdasarkan luas lahan sebesar 7,81 ton/Ha. Artinya produktivitas
jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan luas lahan sangat tinggi.
5.2.2. Produktivitas Berdasarkan Tenaga Kerja
Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan tenaga kerja dapat
dilihat pada Tabel 5.3 sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 5.3 Produktivitas Jagung di Desa Bandar Setia Berdasarkan Tenaga
Kerja
Produksi (ton) 98,6
Tenaga Kerja (HKP) 473,6
Produktivitas (ton/HKP) 0,21
Sumber : Data Primer
Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa produktivitas jagung di Desa
Bandar Setia berdasarkan tenaga kerja sebesar 0,21 ton/HKP. Artinya
produktivitas jagung di Desa Bandar Setia berdasarkan tenaga kerja rendah.
5.3 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
5.3.1 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Untuk uji asumsi multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai tolerance dan VIF.Adapun nilai tolerance dan VIF pada tiap variabel
bebas dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Uji Multikolinearitas
Independent Variabel Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Luas Lahan 0.259 3.863 Benih 0.143 6.993 Pupuk Urea 0.630 1.586 Pupuk NPK 0.147 6.790 Pestisida 0.469 2.134 Tenaga Kerja 0.624 1.602
Sumber: Analis Data dengan SPSS
Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa nilai tolerance masing-masing variabel
bebas diatas 0,10 dan nilai VIF masing-masing variabel bebas dibawah 10. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi mulitikolinearitas.Artinya penggunaan keenam
Universitas Sumatera Utara
43
variabel bebas tersebut pada model dapat dilakukan karena asumsi
mulitikolinearitas sudah terpenuhi.
2.Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan metode OS-KS (One
Sample Kolmogorov Smirnov). Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Keterangan N Kolmogorov-Smirnov Asymp.Sig. (2.tailed)
Standardized
Residual
39 0,116 0,200
Sumber : Analisis Data dengan SPSS
Pada Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov
adalah sebesar 0,200. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan
yang ditolerir yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara
distribusi residual dengan distribusi normal. Maka dari dua pendekatan uji
normalitas dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal sehingga
asumsi normalitas terpenuhi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan metode grafik dengan mengamati
pola pada scatterplot. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Universitas Sumatera Utara
44
Pada Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
dibawah dan diatas angka 0.Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas.
5.3.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis
Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung
dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi
Jagung
Independent Variabel Koefisien
Regresi
t hitung Sig Keterangan
α = 0,05
Konstanta 2.961 3.907 0.000
Luas Lahan 12.099 15.110 0.000 S
Benih
Pupuk Urea -0.824
-0.085
-2.911
-0.834
0.007 S
0.411 Pupuk NPK
Pestisida
Tenaga Kerja
-0.968
0.006
0.102
-2.336
0.199
0.556
0.026
0,582
S
0.843
R2 0,929
F hitung 69,964
Sig F 0,000
*S = Pengaruh signifikan
Sumber : Analisis Data dengan SPSS
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi
R2(R Square) yang di peroleh adalah sebesar 0,929. Hal ini menunjukkan bahwa
sebesar 92,9 % variasi variabel terikat produksi jagung telah dapat dijelaskan oleh
variabel bebas luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan tenaga
kerja. Sedangkan sisanya sebesar 7,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang belum
dimasukkan ke dalam model.
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikasi F
adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak H1 diterma yang
Universitas Sumatera Utara
45
berarti variabel bebas luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan
tenaga kerja berpengaruh nyata secara serempak terhadap variabel terikat produksi
jagung.
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel luas lahan
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak H1 diterma yang berarti variabel bebas luas lahan berpengaruh nyata
terhadap variabel terikat produksi jagung. Luas lahan mempengaruhi produksi tapi
tidak sepenuhnya.
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel benih memiliki
nilai signifikasi t adalah 0,007 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak
H1 diterima yang berarti variabel bebas benih berpengaruh nyata terhadap
variabel terikat produksi jagung. Benih selain dari jumlahnya juga dilihat dari
jenis benih tersebut.
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pupuk urea
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,411 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
diterima H1 ditolak yang berarti variabel bebas pupuk urea tidak berpengaruh
nyata terhadap variabel terikat produksi jagung.
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pupuk NPK
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,026 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas pupuk NPK berpengaruh nyata
terhadap variabel terikat produksi jagung. Pupuk NPK adalah pupuk yang
mengandung unsur N, P, dan K.
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel pestisida
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,582 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
Universitas Sumatera Utara
46
diterima H1 ditolak yang berarti variabel bebas pestisida tidak berpengaruh nyata
terhadap variabel terikat produksi jagung. Pestisida digunakan secara optimal
untuk memberantas hama dan penyakit. Jika pemakaian pestisida tidak optimal,
maka tanaman jagung akan mati dan produksi berkurang.
Pada Tabel 5.6 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,843 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
diteriam H1 ditolak yang berarti variabel bebas tenaga kerja tidak berpengaruh
nyata terhadap variabel terikat produksi jagung. Tenaga kerja terdiri dari tenaga
kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar kerja yang melakukan kegiatan
usahatani jagung yaitu persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan,
dan panen.
Pada estiamasi model faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung
dapat diperoleh fungsi Cobb Douglas sebagai berikut
Y=2,961X112,099
X2-0.824
X3-0,085
X4-0,968
X50,006
X60,102
eµ
Jika diubah menjadi regresi linear berganda maka fungsinya sebagai berikut:
Y=2,961+12,099LnX1-0,824LnX2-0,085LnX3-0,968LnX4+0,006LnX5+0,102
X6+µLne
Angka 2,961 pada Unstandardized Coefisients (B) menunjukkan besarnya
nilai konstanta. Artinya apabila nilai variabel luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk
NPK, pestisida dan tenaga kerja sama dengan nol maka nilai produksi jagung
sama dengan 2.961.
Setiap penambahan 1 Ha luas lahan maka produksi meningkat sebesar 12,099
ton. Setiap penambahan 1 kg benih jagung maka produksi menurun sebesar 0,824
ton. Setiap penambahan 1 kg pupuk urea maka produksi menurun sebesar 0,085
Universitas Sumatera Utara
47
ton. Setiap penambahan 1 kg pupuk NPK maka produksi menurun sebesar 0,968
ton. Setiap penambahan 1 liter pestisida maka produksi meningkat sebesar 0,006
ton. Setiap penambahan 1 HKP tenaga kerja maka produksi menurun sebesar
0,102 ton.
5.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung
5.4.1 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Untuk uji asumsi multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai tolerance dan VIF.Adapun nilai tolerance dan VIF pada tiap variabel
bebas dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Tabel 5.7 Uji Multikolinearitas
Independent Variabel Collinearity Statistic
Tolerance VIF
Produksi 0.644 1.553 Harga Jual 0.491 2.038 Biaya Produksi 0.360 2.777
Sumber: Analis Data dengan SPSS
Dari Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa nilai tolerance masing-masing variabel
bebas diatas 0,10 dan nilai VIF masing-masing variabel bebas dibawah 10. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi mulitikolinearitas.Artinya penggunaan ketiga
variabel bebas tersebut pada model dapat dilakukan karena asumsi
mulitikolinearitas sudah terpenuhi.
2.Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan metode OS-KS (One
Sample Kolmogorov Smirnov). Uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 5.8 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Keterangan N Kolmogorov-Smirnov Asymp.Sig. (2.tailed)
Standardized
Residual
39 0,246 0,061
Sumber : Analisis Data dengan SPSS
Pada Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov
adalah sebesar 0,061. Nilai yang diperoleh lebih besar dari probabilitas kesalahan
yang ditolerir yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara
distribusi residual dengan distribusi normal. Maka dari dua pendekatan uji
normalitas dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal sehingga
asumsi normalitas terpenuhi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan metode grafik dengan mengamati
pola pada scatterplot. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Pada Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa titik-titik membentuk garis yg tidak
teratur dan ada menyebar secara acak dibawah dan diatas angka 0.Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.4.2 Uji Kesesuaian (Test Goodness of Fit Model) dan Uji Hipotesis
Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung
dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 5.9 Analisis Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Petani Jagung
Independent
Variabel
Koefisien
Regresi
t hitung Sig Keterangan
α = 0,05
Konstanta -2393108.649 -3.574 0,001 S
Produksi 1903166.898 23.012 0.000 S
Harga Jual 1341.304 6.810 0,000 S
Biaya Produksi -.990 -6.815 0,000 S
R2 0,949
F hitung 215,994
Sig F 0,000
*S = Pengaruh signifikan
Sumber : Analisis Data dengan SPSS
Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai koefisien
determinasi R2(R Square) yang di peroleh adalah sebesar 0,949. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 94,9% variasi variabel terikat pendapatan petani
jagung telah dapat dijelaskan oleh variabel bebas produksi, harga jual, dan biaya
produksi. Sedangkan sisanya sebesar 5,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang
belum dimasukkan ke dalam model.
Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikasi F
adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak H1 diterima yang
berarti variabel bebas produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata
secara serempak terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung.
Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel produksi
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas produksi berpengaruh nyata
terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung.
Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel harga jual
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
Universitas Sumatera Utara
50
ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas harga jual berpengaruh nyata
terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung.
Pada Tabel 5.9 hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel biaya produksi
memiliki nilai signifikasi t adalah 0,000 (≤ 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0
ditolak H1 diterima yang berarti variabel bebas biaya produksi berpengaruh nyata
terhadap variabel terikat pendapatan petani jagung. Biaya produksi terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel.
Pada estimasi model regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani jagung dapat diperoleh fungsi sebagai berikut :
Y = -2393108.649 + 1903166.898 X1 + 1341.304 X2 -0.990 X3 + e
Angka -2393108.649 pada Unstandardized Coefisients (B) menunjukkan
besarnya nilai konstanta. Artinya apabila nilai variabel bebas produksi, harga jual,
dan biaya produksi sama dengan nol maka nilai pendapatan petani jagung sama
dengan -2393108.649.
Setiap penambahan 1 ton produksi maka pendapatan meningkat sebesar
Rp 1903167. Setiap harga jual ditambah Rp 1000 maka pendapatan meningkat
sebesar Rp 1341304. Setiap biaya produksi ditambah Rp 1000 maka pendapatan
menurun sebesar Rp 990.
5.5 Kelayakan Usahatani Jagung
5.5.1 Reveneu Cost Ratio (R/C)
Metode Reveneu Cost Ratio digunakan untuk menentukan perbandingan
antara penerimaan dengan biaya produksi dan juga menentukan kelayakan
usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang.Secara matematika dapat dirumuskan sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
51
R/C =
=
=2,10
Berdasarkan hasil metode Reveneu Cost Ratio (R/C) bahwa nilai R/C
sebesar 2,10 (R/C>1). Artinya usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilakukan.
5.5.2 Break Even Point (BEP)
Break Even Point yaitu suatu usaha dimana jumlah manfaat (pendapatan)
sama dengan pengeluaran (biaya).
1. Break Even Point (BEP) Produksi
Metode Break Even Point berdasarkan produksi pada usahatani jagung di
Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
BEP Produksi =
=
= 45.983,47
Berdasarkan hasil metode Break Even Point (BEP) Produksi bahwa nilai
BEP produksi sebesar 45.983 (BEP Produksi< Total Produksi : 98,6 ton = 98.600
Kg). Artinya usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang layak dilakukan.
2. Break Even Point (BEP) Harga Produksi
Metode Break Even Point berdasarkan harga produksi pada usahatani jagung
di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
52
BEP Harga Produksi =
=
=988,69
Berdasarkan hasil metode Break Even Point (BEP) Harga Produksi bahwa
nilai BEP harga produksi sebesar 988,69 (BEP Harga Produksi<Harga Produk=Rp
2.120 ). Artinya usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. a. Secara serempak luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pestisida, dan
tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi jagung.
b. Secara parsial luas lahan, benih, dan pupuk NPK berpengaruh nyata
terhadap produksi jagung, sementara pupuk urea, pestisida, dan tenaga
kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung.
2. a. Secara serempak produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh
nyata terhadap pendapatan petani jagung.
b. Secara parsial produksi, harga jual, dan biaya produksi berpengaruh nyata
terhadap pendapatan petani jagung.
3. Dari nilai Reveneu Cost Ratio (R/C), Break Even Point (BEP) produksi dan
harga produksi, usahatani jagung di Desa Bandar Setia Kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang layak dilaksanakan.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat di sampaikan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kepada Petani
Agar petani menambah luas lahan supaya produksi menambah. Petani juga
memilih benih yang berkualitas supaya produksi jagung berkualitas dan
mengoptimalkan pemakaian pupuk NPK karena pupuk NPK merupakan pupuk
majemuk.
Universitas Sumatera Utara
54
Petani harus meningkatkan produksi jagung, menambah harga jual jagung,
dan meminimalkan biaya produksi supaya pendapatan petani jagung meningkat
dan petani sejahtera.
Selain itu, petani ikut berpatisipasi dalam program penyuluhan maupun
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan produksi jagung.
2. Kepada Pemerintah
Agar pemerintah memperhatikan kondisi petani yang berada di pelosok desa,
terutama petani tanaman pangan. Karena pangan merupakan sumber pokok
masyarakat dan juga sumber ekonomi terbesar di Indonesia. Pemerintah harus
lebih aktif dalam meningkatkan kualitas pelayanan termasuk petugas yang terjun
ke masyarakat petani jagung.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Agar peneliti selanjutnya lebih mendalam mengenai penggunaan faktor-faktor
produksi jagung dan mengetahui studi kelayakan usahatani jagung.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2010. Teori Produksi. www.worldpress.com
Badan Pusat Statistik. 2007-2016. Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2007-
2016.Medan : BPS
Badan Pusat Statistik. 2016. Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka 2016.
Medan : BPS
Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Deli Serdang Dalam Angka 2015. Medan
: BPS
Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan Percut Sei Tuan Dalam Angka 2017.
Medan: BPS
Bilas, Richard A. 1994. Microeconomics Theory. Mc Graw Hill International
Book Company.
Budiman, Haryanto., 2006. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Yogyakarta
Dakung, Sugiyanto. 1989. Teknologi pertanian tradisional sebagai tanggapa aktif
masyarakat terhadap lingkungan di daerah Pekalongan. Pekalongan :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang
: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Kasmir dan Jakfar. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015, Pasal 44 ayat 1 dan ayat 2
Purwono. 2007 . Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta : Penebar
Swadaya
Rahmi Claudya, 2013. Analisis Usahatani dan Pemasaran Jagung (Studi Kasus
Desa Pamah, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi) Jurusan
Agribisnis Fakultas Pertanian USU
Remedy, Taufik. 2015 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruh Produksi
Jagung (Studi Kasus: di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro
Universitas Sumatera Utara
Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar Pembelajaan Perusahaaan.Edisi Keempat.
Yogyakarta : BPFE
Rizka Nabilla, Amanda. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi dan
Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus: Desa Lau Bakeri,
Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang) Jurusan Agribisnis
Fakultas Pertanian USU
Rukmana, 2008. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Yogyakarta
Rusmanto. 2017. Usahatani Jagung Analisis Kelayakan (Kasus : Desa Lantasan
Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang) Jurusan
Agribisnis Fakultas Pertanian USU
Soekartawi. 2000. Analisis Usahatani. Jakarta ; UI Press
Soekartawi. 2003. Analisis Usahatani. Jakarta ; UI Press
Soekartawi. 2005. Analisis Usahatani. Jakarta ; UI Press
Soraya, Adinda. 2013. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Produksi dan
Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus Desa Tanjung Jati, Kecamatan
Binjai,Kabupaten Langkat) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian USU
Subagyo. 2007. Studi Kelayakan Usahatani dan Bisnis. Kencana. Jakarta
Suratiya. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta
Supriana, T, 2013. Dasar Ekonometrika. Medan : USU Press
Suryana, A. 2005. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencapai Ketahanan
Pangan dan Pemulihan Ekonomi. Jakarta
Theodoric. 2014. Strategi Peningkatan Produksi Jagung (Studi Kasus : Desa
Kineppen Kec. Munte Kab. Karo) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian
USU
Tim Karya Tani Mandiri, 2010. Pedoman Bertanam Jagung. Nuansa Aulia,
Bandung
Warisno. 2010. Budidaya Jagung Hibrida. Jakarta : Penebar Swadaya
Universitas Sumatera Utara
1 70 Tidak tamat SD 15 2 42 36 SMP 10 5 43 35 SMA 1 2 44 57 SD 15 2 45 53 SMA 31 5 46 53 SMA 10 3 47 49 SMP 13 2 48 56 SD 20 2 49 67 Tidak tamat SD 30 5 4
10 46 SD 21 2 411 50 SMA 11 4 412 41 SMA 12 2 413 55 SMP 31 5 414 36 SMP 10 3 415 57 SD 15 3 416 60 SD 25 2 417 56 SD 23 4 418 54 Tidak tamat SD 16 3 419 48 Tidak tamat SD 13 2 420 39 SMP 10 2 421 45 SMA 15 4 422 48 SMA 15 5 423 65 SD 20 2 424 58 SD 14 3 425 46 SMP 15 1 426 61 Tidak tamat SD 31 2 427 53 SMP 17 4 428 50 SMA 21 5 429 45 SD 10 2 430 61 SD 28 2 431 48 SMP 16 3 432 65 Tidak tamat SD 20 3 433 55 SMA 18 2 434 49 SMA 15 2 435 53 SMP 11 5 436 54 SD 13 4 437 47 Tidak tamat SD 15 2 438 39 SMA 10 2 439 51 SMP 10 3 4
Lampiran 1. Karakteristik Responden di Daerah PenelitianLama Musim
Tanam (bulan)No Sampel Umur Petani (tahun)
Tingkat Pendidikan
Lama Bertani (tahun)
Jumlah Tanggungan (orang)
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 Sewa 300000 Segiempat 0.7 x 0.6 0.12 0.21 Sewa 250000 Jajarangenjang 0.5 x 0.5 0.53 0.04 Milik Sendiri 70000 Jajarangenjang 0.5 x 0.5 0.54 0.24 Milik Sendiri 140000 Jajarangenjang 0.5 x 0.5 0.55 0.04 Milik Sendiri 70000 Segiempat 0,5 x 0,5 0.76 0.41 Milik Sendiri 290000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.77 0.39 Milik Sendiri 275000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.78 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.79 0.34 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.7
10 0.36 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.711 0.45 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.712 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.713 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.714 0.29 Milik Sendiri 200000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.715 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.716 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.717 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.718 0.22 Milik Sendiri 180000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.719 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.720 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.721 0.25 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.722 0.4 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.723 0.44 Milik Sendiri 330000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.724 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.725 0.5 Milik Sendiri 350000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.726 0.3 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.727 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.728 0.41 Milik Sendiri 290000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.729 0.25 Milik Sendiri 150000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.730 0.51 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.731 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.732 0.38 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.733 0.35 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.734 0.32 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.735 0.24 Milik Sendiri 200000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.736 0.31 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.737 0.3 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.738 0.33 Milik Sendiri 250000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.739 0.4 Milik Sendiri 300000 Segiempat 0,2 x 0,25 0.7
Total 12.61 8995000 550000Rata-rata 0.32 243108.11 275000
Lampiran 2. Luas Lahan dan Biaya Lahan di Daerah PenelitianJarak Tanam
(meter)Jarak Antar
Tanaman (meter)No Sampel Luas Lahan Status Kepemilikan Lahan
Biaya Pajak (Rp)
Biaya Sewa (Rp) Bentuk Lahan
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 Pioner 0.7 8.75 80000 56000 7000002 0.21 Elfrida 1 4.76 70000 70000 333333.333 0.04 Pertokol 0.6 15 40000 24000 6000004 0.24 Elfrida 1.7 7.08 70000 119000 495833.335 0.04 Elfrida 0.6 15 70000 42000 10500006 0.41 Pioner 2 4.88 80000 160000 390243.907 0.39 Pioner 2 5.13 80000 160000 410256.418 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.869 0.34 Pioner 2 5.88 80000 160000 470588.24
10 0.36 Pioner 2 5.56 80000 160000 444444.4411 0.45 Pioner 2 4.44 80000 160000 355555.5612 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8613 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8614 0.29 Pioner 2 6.90 80000 160000 551724.1415 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8616 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8617 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8618 0.22 Pioner 2 9.09 80000 160000 727272.7319 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8620 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8621 0.25 Pioner 2 8 80000 160000 64000022 0.4 Pioner 2 5 80000 160000 40000023 0.44 Pioner 2 4.55 80000 160000 363636.3624 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8625 0.5 Pioner 2 4 80000 160000 32000026 0.3 Pioner 2 6.67 80000 160000 533333.3327 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8628 0.41 Pioner 2 4.88 80000 160000 390243.9029 0.25 Pioner 2 8 80000 160000 64000030 0.51 Pioner 2 3.92 80000 160000 313725.4931 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8632 0.38 Pioner 2 5.26 80000 160000 421052.6333 0.35 Pioner 2 5.71 80000 160000 457142.8634 0.32 Pioner 2 6.25 80000 160000 50000035 0.24 Pioner 2 8.33 80000 160000 666666.6736 0.31 Pioner 2 6.45 80000 160000 516129.0337 0.3 Pioner 2 6.67 80000 160000 533333.3338 0.33 Pioner 2 6.06 80000 160000 484848.4839 0.4 Pioner 2 5 80000 160000 400000
Total 12.61 72.6 250.08 3050000 5751000 19137935.6Rata-rata 0.32333333 1.86 6.41 78205.13 147461.54 490716.30
Lampiran 3. Jumlah Benih dan Biaya Benih di Daerah PenelitianTotal Harga Per
Petani (Rp)Total Harga Per Ha (Rp)No Sampel Luas Lahan Jenis Benih Jumlah Benih
per Ha ( Kg )Harga per Kg
(Rp)Jumlah Benih per
petani (Kg)
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 1.7 21.25 3000 5100 63750 2.5 31.25 7000 17500 218750 4.2 52.5 22600 2825002 0.21 1.7 8.10 2500 4250 20238.10 2.75 13.10 2000 5500 26190.48 4.45 21.19 9750 46428.573 0.04 1 25 2500 2500 62500 2 50 2000 4000 100000 3 75 6500 1625004 0.24 1.7 7.08 2500 4250 17708.33 2.5 10.42 2000 5000 20833.33 4.2 17.5 9250 38541.675 0.04 1 25 2000 2000 50000 1.8 45 2000 3600 90000 2.8 70 5600 1400006 0.41 2 4.88 5000 10000 24390.24 3 7.32 3000 9000 21951.22 5 12.20 19000 46341.467 0.39 2 5.13 5000 10000 25641.03 3 7.69 3000 9000 23076.92 5 12.82 19000 48717.958 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.719 0.34 3 8.82 5000 15000 44117.65 3 8.82 3000 9000 26470.59 6 17.65 24000 70588.24
10 0.36 3 8.33 5000 15000 41666.67 3 8.33 3000 9000 25000 6 16.67 24000 66666.6711 0.45 2 4.44 5000 10000 22222.22 3 6.67 3000 9000 20000 5 11.11 19000 42222.2212 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7113 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7114 0.29 2 6.90 5000 10000 34482.76 3 10.34 3000 9000 31034.48 5 17.24 19000 65517.2415 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7116 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7117 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7118 0.22 3 13.64 5000 15000 68181.82 3 13.64 3000 9000 40909.09 6 27.27 24000 109090.9119 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7120 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7121 0.25 2 8 5000 10000 40000 3 12 3000 9000 36000 5 20 19000 7600022 0.4 2 5 5000 10000 25000 3 7.5 3000 9000 22500 5 12.5 19000 4750023 0.44 3 6.82 5000 15000 34090.91 3 6.82 3000 9000 20454.55 6 13.64 24000 54545.4524 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7125 0.5 3 6 5000 15000 30000 3 6 3000 9000 18000 6 12 24000 4800026 0.3 2 6.67 5000 10000 33333.33 3 10 3000 9000 30000 5 16.67 19000 63333.3327 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7128 0.41 3 7.32 5000 15000 36585.37 3 7.32 3000 9000 21951.22 6 14.63 24000 58536.5929 0.25 2 8 5000 10000 40000 3 12 3000 9000 36000 5 20 19000 7600030 0.51 2 3.92 5000 10000 19607.84 3 5.88 3000 9000 17647.06 5 9.80 19000 37254.9031 0.35 2 5.71 5000 10000 28571.43 3 8.57 3000 9000 25714.29 5 14.29 19000 54285.7132 0.38 2 5.26 5000 10000 26315.79 3 7.89 3000 9000 23684.21 5 13.16 19000 5000033 0.35 3 8.57 5000 15000 42857.14 3 8.57 3000 9000 25714.29 6 17.14 24000 68571.4334 0.32 2 6.25 5000 10000 31250 3 9.38 3000 9000 28125 5 15.625 19000 5937535 0.24 2 8.33 5000 10000 41666.67 3 12.5 3000 9000 37500 5 20.83 19000 79166.6736 0.31 3 9.68 5000 15000 48387.10 3 9.68 3000 9000 29032.26 6 19.35 24000 77419.3537 0.3 2 6.67 5000 10000 33333.33 3 10 3000 9000 30000 5 16.67 19000 63333.3338 0.33 2 6.06 5000 10000 30303.03 3 9.09 3000 9000 27272.73 5 15.15 19000 57575.7639 0.4 3 7.5 5000 15000 37500 3 7.5 3000 9000 22500 6 15 24000 60000
Total 12.61 84.1 311.47 182500 403100 1339415.04 113.55 448.99 117000 341600 1353454.56 197.65 760.46 744700 2692869.60Rata-rata 0.32 2.16 7.99 4679.49 10335.90 34343.98 2.91 11.51 3000.00 8758.97 34703.96 5.07 19.50 19094.87 69047.94
Total Pupuk Per Petani
(Kg)
Total Pupuk Per Ha (Kg)
Total Biaya Pupuk Per Petani (Rp)
Total Biaya Pupuk Per Ha
(Rp)
UreaJenis Pupuk
NPKTotal harga
Per HaTotal Harga Per Petani
Jumlah Per Petani (Kg)
Jumlah Per Ha (Kg)
Harga Per Kg (Rp)
Total Harga Per Petani
Total harga Per Ha
Jumlah Per Petani (Kg)
No Sampel Luas LahanJumlah Per
Ha (Kg)Harga Per Kg (Rp)
Lampiran 4. Jumlah Pupuk dan Biaya Pupuk di Daerah Penelitian
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 - 0 0 0 0 02 0.21 Seltina 0.75 3.57 150000 112500 535714.293 0.04 Seltina 0.5 12.50 150000 75000 18750004 0.24 - 0 0 0 0 05 0.04 Pastak 0.35 8.75 35000 12250 3062506 0.41 Seltina 1 2.44 150000 150000 365853.667 0.39 Seltina 1 2.56 150000 150000 384615.388 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.439 0.34 Seltina 1 2.94 150000 150000 441176.4710 0.36 Seltina 0.5 1.39 150000 75000 208333.3311 0.45 Seltina 1 2.22 150000 150000 333333.3312 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4313 0.35 Seltina 0.25 0.71 150000 37500 107142.8614 0.29 Seltina 1 3.45 150000 150000 517241.3815 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4316 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4317 0.35 Seltina 0.5 1.43 150000 75000 214285.7118 0.22 Seltina 1 4.55 150000 150000 681818.1819 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4320 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4321 0.25 Seltina 1 4.00 150000 150000 60000022 0.4 Seltina 0.75 1.88 150000 112500 28125023 0.44 Seltina 1 2.27 150000 150000 340909.0924 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4325 0.5 Seltina 1 2.00 150000 150000 30000026 0.3 Seltina 1 3.33 150000 150000 50000027 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4328 0.41 Seltina 1 2.44 150000 150000 365853.6629 0.25 Seltina 1 4.00 150000 150000 60000030 0.51 Seltina 1 1.96 150000 150000 294117.6531 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4332 0.38 Seltina 0.6 1.58 150000 90000 236842.1133 0.35 Seltina 1 2.86 150000 150000 428571.4334 0.32 Seltina 1 3.13 150000 150000 46875035 0.24 Seltina 1 4.17 150000 150000 62500036 0.31 Seltina 1 3.23 150000 150000 483870.9737 0.3 Seltina 1 3.33 150000 150000 50000038 0.33 Seltina 0.5 1.52 150000 75000 227272.7339 0.4 Seltina 1 2.50 150000 150000 375000
Total 12.61 32.7 116.41 5435000 4864750 16455345.08Rata-rata 0.32 0.84 2.98 139358.97 124737.18 421931.93
Lampiran 5. Jumlah Pestisida dan Biaya Pestisida di Daerah PenelitianJumlah Per Ha
(liter)Harga Per Liter (Rp)
Total Harga Per Petani
Total harga Per HaNo Sampel Luas Lahan Jenis
PestisidaJumlah Per
Petani (liter)
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 1 70000 50000 2 100002 0.21 2 70000 50000 2 200003 0.04 2 70000 50000 2 200004 0.24 2 70000 50000 2 200005 0.04 2 60000 30000 3 200006 0.41 1 15000000 10000000 5 10000007 0.39 1 15000000 10000000 5 10000008 0.35 1 15000000 10000000 5 10000009 0.34 1 15000000 10000000 5 1000000
10 0.36 1 15000000 10000000 5 100000011 0.45 1 15000000 10000000 5 100000012 0.35 1 15000000 10000000 5 100000013 0.35 1 15000000 10000000 5 100000014 0.29 1 15000000 10000000 5 100000015 0.35 1 15000000 10000000 5 100000016 0.35 1 15000000 10000000 5 100000017 0.35 1 15000000 10000000 5 100000018 0.22 1 15000000 10000000 5 100000019 0.35 1 15000000 10000000 5 100000020 0.35 1 15000000 10000000 5 100000021 0.25 1 15000000 10000000 5 100000022 0.4 1 15000000 10000000 5 100000023 0.44 1 15000000 10000000 5 100000024 0.35 1 15000000 10000000 5 100000025 0.5 1 15000000 10000000 5 100000026 0.3 1 15000000 10000000 5 100000027 0.35 1 15000000 10000000 5 100000028 0.41 1 15000000 10000000 5 100000029 0.25 1 15000000 10000000 5 100000030 0.51 1 15000000 10000000 5 100000031 0.35 1 15000000 10000000 5 100000032 0.38 1 15000000 10000000 5 100000033 0.35 1 15000000 10000000 5 100000034 0.32 1 15000000 10000000 5 100000035 0.24 1 15000000 10000000 5 100000036 0.31 1 15000000 10000000 5 100000037 0.3 1 15000000 10000000 5 100000038 0.33 1 15000000 10000000 5 100000039 0.4 1 15000000 10000000 5 1000000
Total 12.61 9 340000 230000 11 90000 34 510000000 340000000 170 34000000Rata-rata 0.32 1.8 68000 46000 2.2 18000 1 15000000 10000000 5 1000000
Menghitung Biaya Penyusutan
Jumlah
Biaya Penyusutan=
TraktorBiaya Penyusutan
(Rp)Harga Awal
(Rp)Harga Akhir
(Rp)Lama Pemakaian
(tahun)Biaya Penyusutan
(Rp)
Lampiran 6. Biaya Peyusutan Peralatan di Daerah Penelitian
No Sampel Luas Lahan Harga Awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
CangkulLama Pemakaian
(tahun)Jumlah
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴−𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝑃𝑃
x Jumlah per satuan
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 100002 0.21 200003 0.04 1 700000 500000 4 50000 1 70000 50000 2 10000 800004 0.24 200005 0.04 1 760000 500000 5 52000 1 70000 50000 2 10000 820006 0.41 1 800000 500000 4 75000 10750007 0.39 1 750000 650000 4 25000 10250008 0.35 1 700000 500000 4 50000 10500009 0.34 1 600000 500000 4 25000 102500010 0.36 1 800000 600000 4 50000 105000011 0.45 1 760000 550000 4 52500 105250012 0.35 1 790000 590000 5 40000 104000013 0.35 1 700000 500000 4 50000 105000014 0.29 1 650000 450000 4 50000 105000015 0.35 1 670000 500000 4 42500 104250016 0.35 1 700000 500000 5 40000 104000017 0.35 1 680000 400000 4 70000 107000018 0.22 1 750000 550000 4 50000 105000019 0.35 1 800000 600000 5 40000 104000020 0.35 1 800000 600000 5 40000 104000021 0.25 1 700000 500000 4 50000 105000022 0.4 1 660000 500000 4 40000 104000023 0.44 1 700000 500000 4 50000 105000024 0.35 1 780000 550000 5 46000 104600025 0.5 1 750000 550000 4 50000 105000026 0.3 1 700000 500000 4 50000 105000027 0.35 1 700000 500000 4 50000 105000028 0.41 1 700000 500000 4 50000 105000029 0.25 1 700000 500000 4 50000 105000030 0.51 1 670000 470000 4 50000 105000031 0.35 1 800000 600000 5 40000 104000032 0.38 1 750000 550000 4 50000 105000033 0.35 1 750000 550000 4 50000 105000034 0.32 1 750000 550000 4 50000 105000035 0.24 1 650000 450000 4 50000 105000036 0.31 1 650000 450000 4 50000 105000037 0.3 1 690000 500000 4 47500 104750038 0.33 1 700000 500000 4 50000 105000039 0.4 1 750000 550000 4 50000 1050000
Total 12.61 36 25960000 18760000 151 1725500 2 140000 100000 4 20000 35835500Rata-rata 0.32 1 721111.11 521111.11 4.19 47930.56 1 70000 50000 2 10000 918858.97
Menghitung Biaya Penyusutan
Total Biaya Penyusutan
(Rp)
Lanjutan Lampiran 6. Biaya Peyusutan Peralatan di Daerah Penelitian
No Sampel Luas LahanAlat Semprot Mesin Gunting Daun
Jumlah Harga Awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
Lama Pemakaian
Biaya Penyusutan (Rp) Jumlah
Biaya Penyusutan=
Harga Awal (Rp)
Harga Akhir (Rp)
Lama Pemakaian
Biaya Penyusutan (Rp)
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴−𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻𝐿𝐿𝐻𝐻 𝑃𝑃𝑃𝑃𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴𝐴𝐻𝐻𝑃𝑃
x Jumlah per satuan
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 2 1 1.6 1 12 0.21 2 1.6 1.6 0.8 0.83 0.04 1 2 0.8 0.84 0.24 2 2 0.8 1 0.85 0.04 1 1 0.8 1 0.86 0.41 2 2 2.4 1 0.8 0.87 0.39 2 2 2.4 1 1 1.68 0.35 2 1 1.6 0.8 1 0.89 0.34 2 1 2.4 1 1 0.8
10 0.36 2 2 1.6 1 1.611 0.45 2 2 1.6 0.8 112 0.35 2 1 2 1.6 1 0.813 0.35 2 1 2.4 1 0.8 114 0.29 2 1 1 1.6 1 0.815 0.35 2 2 0.8 1 0.816 0.35 2 2 1.6 117 0.35 1 2.4 1 118 0.22 1 1 1 1.6 1 0.819 0.35 2 1 0.8 1.6 1 0.8 120 0.35 2 2 1.6 121 0.25 2 2 0.8 1.6 0.8 122 0.4 2 1 1 1.6 1.6 1 1.623 0.44 2 1 1 1 2.4 1 0.824 0.35 2 1 2.4 1 0.825 0.5 2 1 2 1.6 1 0.826 0.3 2 1 1.6 1 0.8 0.827 0.35 2 2 0.8 1.6 128 0.41 2 1 1 0.8 1 1.6 129 0.25 1 1 2.4 1 1.630 0.51 2 1 2 1.6 1 1 0.8 131 0.35 2 1 2.4 1 0.832 0.38 2 1 2.4 0.8 1 0.833 0.35 2 2 1.6 1 0.834 0.32 2 2 0.8 1.6 1 1.6 135 0.24 2 1 1.6 1 1.636 0.31 2 1 1 1.6 1 0.837 0.3 2 2 0.8 0.8 1 1.638 0.33 2 2 2.4 1 0.839 0.4 2 1 1 2.4 0.8 1 0.8
Total 12.61Rata-rata 0.32
Laki-laki = 1 HKPPerempuan = 0,8 HKP
Maksimal HKP
TKDK TKLKPemupukan (HKP)
TKDK TKLK
HKP =
Menghitung Nilai HKP
No Sampel Luas LahanPersiapan Lahan (HKP)
Lampiran 7a. Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah PenelitianPenanaman (HKP)
TKDK TKLK
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐿𝐿𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴 𝑂𝑂𝐻𝐻𝐻𝐻𝑃𝑃𝐻𝐻 𝑥𝑥𝐽𝐽𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐾𝐾𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻 𝑀𝑀𝐻𝐻𝐴𝐴𝑀𝑀𝐴𝐴𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴 𝐾𝐾𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐴𝐴𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻
X HKP
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 1 1 1.6 10.22 0.21 0.8 1.6 1.6 10.83 0.04 1 2 0.8 8.44 0.24 0.8 2 0.8 10.25 0.04 1 1 0.8 7.46 0.41 1 2 2.4 14.47 0.39 0.8 2 2.4 15.28 0.35 1 1 1.6 10.89 0.34 1 1 2.4 12.610 0.36 0.8 2 1.6 12.611 0.45 1 2 1.6 1212 0.35 1 1 2 1.6 1413 0.35 0.8 1 2.4 12.414 0.29 0.8 1 1 1.6 11.815 0.35 1 2 0.8 10.416 0.35 0.8 2 1.6 1117 0.35 1 2.4 1 9.818 0.22 1 1 1 1.6 1119 0.35 0.8 1 0.8 1.6 12.420 0.35 1 2 1.6 11.221 0.25 1 2 0.8 1.6 13.622 0.4 1 1 1.6 1.6 1523 0.44 1 1 1 2.4 14.624 0.35 0.8 1 2.4 11.425 0.5 0.8 2 1.6 12.826 0.3 1 1 1.6 10.827 0.35 1 2 0.8 1.6 12.828 0.41 0.8 1 0.8 1 1.6 13.629 0.25 1 2.4 10.430 0.51 1 2 1.6 1 1631 0.35 1 1 2.4 11.632 0.38 0.8 1 2.4 12.233 0.35 0.8 2 1.6 11.834 0.32 0.8 2 0.8 1.6 15.235 0.24 1 1 1.6 10.836 0.31 0.8 1 1 1.6 11.837 0.3 1 2 0.8 0.8 12.838 0.33 0.8 2 2.4 13.439 0.4 1 1 1 2.4 14.4
Total 12.61 473.6Rata-rata 0.32 12.14
Laki-laki = 1 HKPPerempuan = 0,8 HKP
Total HKP
Lanjutan Lampiran 7a. Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian
Menghitung Nilai HKP
HKP =
Maksimal HKP
No Sampel Luas LahanPemeliharaan (HKP) Panen (HKP)
TKDK TKLK TKDK TKLK
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐿𝐿𝐴𝐴𝐻𝐻𝐴 𝑂𝑂𝐻𝐻𝐻𝐻𝑃𝑃𝐻𝐻 𝑥𝑥𝐽𝐽𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐾𝐾𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻 𝑀𝑀𝐻𝐻𝐴𝐴𝑀𝑀𝐴𝐴𝐿𝐿𝐻𝐻𝐴𝐴 𝐾𝐾𝐻𝐻𝐿𝐿 𝐴𝐴𝑃𝑃𝐻𝐻𝐾𝐾𝐻𝐻
X HKP
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 0 0 100000 0 50000 0 0 80000 50000 0 50000 02 0.21 0 0 100000 0 0 80000 0 80000 0 40000 0 400003 0.04 50000 0 0 0 100000 40000 0 0 0 40000 0 04 0.24 100000 0 0 0 100000 0 0 40000 0 0 50000 400005 0.04 50000 0 0 0 50000 40000 0 0 50000 0 0 400006 0.41 180000 0 0 0 180000 216000 0 0 90000 72000 0 720007 0.39 180000 0 0 0 180000 216000 0 0 90000 0 90000 1440008 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 144000 0 72000 90000 720009 0.34 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 90000 0 90000 72000
10 0.36 180000 0 0 0 180000 144000 0 0 90000 0 0 14400011 0.45 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 0 72000 90000 012 0.35 180000 0 0 0 90000 0 180000 144000 90000 0 0 7200013 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 90000 72000 90000 014 0.29 180000 0 0 0 90000 0 90000 144000 0 0 90000 7200015 0.35 180000 0 0 0 180000 72000 0 0 90000 72000 0 016 0.35 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 0 0 90000 017 0.35 90000 0 0 0 0 216000 90000 0 0 0 90000 018 0.22 90000 0 0 0 90000 0 90000 144000 90000 0 0 7200019 0.35 180000 0 0 0 90000 72000 0 144000 90000 72000 90000 020 0.35 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 90000 0 0 021 0.25 180000 0 0 0 180000 72000 0 144000 0 72000 90000 022 0.4 180000 0 90000 0 90000 144000 0 144000 90000 0 0 14400023 0.44 180000 0 90000 0 90000 0 90000 216000 90000 72000 0 024 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 0 90000 7200025 0.5 180000 0 90000 0 180000 0 0 144000 90000 72000 0 026 0.3 180000 0 0 0 90000 144000 0 0 90000 72000 0 7200027 0.35 180000 0 0 0 180000 72000 0 144000 0 0 90000 028 0.41 180000 0 90000 0 90000 72000 90000 144000 90000 0 0 029 0.25 90000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 0 90000 14400030 0.51 180000 0 90000 0 180000 144000 90000 0 90000 72000 90000 031 0.35 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 0 90000 7200032 0.38 180000 0 0 0 90000 0 0 216000 0 72000 90000 7200033 0.35 180000 0 0 0 180000 0 0 144000 90000 0 0 7200034 0.32 180000 0 0 0 180000 72000 0 144000 90000 144000 90000 035 0.24 180000 0 0 0 90000 0 0 144000 90000 0 0 14400036 0.31 180000 0 0 0 90000 0 90000 144000 0 0 90000 7200037 0.3 180000 0 0 0 180000 72000 0 72000 90000 0 0 14400038 0.33 180000 0 0 0 180000 0 0 216000 90000 0 0 7200039 0.4 180000 0 0 0 90000 0 90000 216000 0 72000 90000 72000
Total 12.61Rata-rata 0.32
Penanaman (Rp) Pemupukan (Rp)Lampiran 7b. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian
TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLKNo Sampel Luas Lahan
Persiapan Lahan (Rp)
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan1 0.08 50000 0 0 0 50000 0 0 80000 5100002 0.21 0 40000 0 0 0 80000 0 80000 5400003 0.04 0 0 50000 0 100000 40000 0 0 4200004 0.24 0 40000 0 0 100000 0 0 40000 5100005 0.04 50000 0 0 0 50000 40000 0 0 3700006 0.41 0 0 90000 0 180000 216000 0 0 12960007 0.39 0 0 0 72000 180000 216000 0 0 13680008 0.35 90000 0 0 0 90000 0 0 144000 9720009 0.34 90000 0 0 0 90000 0 0 216000 1134000
10 0.36 0 72000 0 0 180000 144000 0 0 113400011 0.45 0 0 90000 0 180000 0 0 144000 108000012 0.35 90000 0 0 0 90000 0 180000 144000 126000013 0.35 0 0 0 72000 90000 0 0 216000 111600014 0.29 0 0 0 72000 90000 0 90000 144000 106200015 0.35 90000 0 0 0 180000 72000 0 0 93600016 0.35 0 72000 0 0 180000 0 0 144000 99000017 0.35 0 0 90000 0 0 216000 90000 0 88200018 0.22 90000 0 0 0 90000 0 90000 144000 99000019 0.35 0 0 0 72000 90000 72000 0 144000 111600020 0.35 90000 0 0 0 180000 0 0 144000 100800021 0.25 0 0 90000 0 180000 72000 0 144000 122400022 0.4 90000 0 0 0 90000 144000 0 144000 135000023 0.44 0 0 90000 0 90000 0 90000 216000 131400024 0.35 0 0 0 72000 90000 0 0 216000 102600025 0.5 0 72000 0 0 180000 0 0 144000 115200026 0.3 90000 0 0 0 90000 144000 0 0 97200027 0.35 90000 0 0 0 180000 72000 0 144000 115200028 0.41 0 72000 0 0 90000 72000 90000 144000 122400029 0.25 0 0 0 0 90000 0 0 216000 93600030 0.51 0 0 90000 0 180000 144000 90000 0 144000031 0.35 90000 0 0 0 90000 0 0 216000 104400032 0.38 0 0 0 72000 90000 0 0 216000 109800033 0.35 0 72000 0 0 180000 0 0 144000 106200034 0.32 0 0 0 72000 180000 72000 0 144000 136800035 0.24 90000 0 0 0 90000 0 0 144000 97200036 0.31 0 72000 0 0 90000 0 90000 144000 106200037 0.3 0 0 90000 0 180000 72000 0 72000 115200038 0.33 0 72000 0 0 180000 0 0 216000 120600039 0.4 90000 0 0 0 90000 0 90000 216000 1296000
Total 12.61 42624000Rata-rata 0.32 1092923
Lanjutan Lampiran 7b. Biaya Penggunaan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian
Total Biaya (Rp)TKDK TKLK TKDK TKLKNo Sampel Luas Lahan
Pemeliharaan (Rp) Panen (Rp)
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 300000 10000 510000 820000 56000 22600 0 78600 898600 112325002 0.21 250000 20000 540000 810000 70000 9750 112500 192250 1002250 4772619.053 0.04 70000 80000 420000 570000 24000 6500 75000 105500 675500 168875004 0.24 140000 20000 510000 670000 119000 9250 0 128250 798250 3326041.675 0.04 70000 82000 370000 522000 42000 5600 12250 59850 581850 145462506 0.41 290000 1075000 1296000 2661000 160000 19000 150000 329000 2990000 7292682.937 0.39 275000 1025000 1368000 2668000 160000 19000 150000 329000 2997000 7684615.388 0.35 250000 1050000 972000 2272000 160000 19000 150000 329000 2601000 7431428.579 0.34 250000 1025000 1134000 2409000 160000 24000 150000 334000 2743000 8067647.0610 0.36 250000 1050000 1134000 2434000 160000 24000 75000 259000 2693000 7480555.5611 0.45 300000 1052500 1080000 2432500 160000 19000 150000 329000 2761500 6136666.6712 0.35 250000 1040000 1260000 2550000 160000 19000 150000 329000 2879000 8225714.2913 0.35 250000 1050000 1116000 2416000 160000 19000 37500 216500 2632500 7521428.5714 0.29 200000 1050000 1062000 2312000 160000 19000 150000 329000 2641000 9106896.5515 0.35 250000 1042500 936000 2228500 160000 19000 150000 329000 2557500 7307142.8616 0.35 250000 1040000 990000 2280000 160000 19000 150000 329000 2609000 7454285.7117 0.35 250000 1070000 882000 2202000 160000 19000 75000 254000 2456000 7017142.8618 0.22 180000 1050000 990000 2220000 160000 24000 150000 334000 2554000 11609090.9119 0.35 250000 1040000 1116000 2406000 160000 19000 150000 329000 2735000 7814285.7120 0.35 250000 1040000 1008000 2298000 160000 19000 150000 329000 2627000 7505714.2921 0.25 250000 1050000 1224000 2524000 160000 19000 150000 329000 2853000 1141200022 0.4 300000 1040000 1350000 2690000 160000 19000 112500 291500 2981500 745375023 0.44 330000 1050000 1314000 2694000 160000 24000 150000 334000 3028000 6881818.1824 0.35 250000 1046000 1026000 2322000 160000 19000 150000 329000 2651000 7574285.7125 0.5 350000 1050000 1152000 2552000 160000 24000 150000 334000 2886000 577200026 0.3 250000 1050000 972000 2272000 160000 19000 150000 329000 2601000 867000027 0.35 250000 1050000 1152000 2452000 160000 19000 150000 329000 2781000 7945714.2928 0.41 290000 1050000 1224000 2564000 160000 24000 150000 334000 2898000 7068292.6829 0.25 150000 1050000 936000 2136000 160000 19000 150000 329000 2465000 986000030 0.51 300000 1050000 1440000 2790000 160000 19000 150000 329000 3119000 6115686.2731 0.35 250000 1040000 1044000 2334000 160000 19000 150000 329000 2663000 7608571.4332 0.38 250000 1050000 1098000 2398000 160000 19000 90000 269000 2667000 7018421.0533 0.35 250000 1050000 1062000 2362000 160000 24000 150000 334000 2696000 7702857.1434 0.32 250000 1050000 1368000 2668000 160000 19000 150000 329000 2997000 936562535 0.24 200000 1050000 972000 2222000 160000 19000 150000 329000 2551000 10629166.6736 0.31 250000 1050000 1062000 2362000 160000 24000 150000 334000 2696000 8696774.1937 0.3 250000 1047500 1152000 2449500 160000 19000 150000 329000 2778500 9261666.6738 0.33 250000 1050000 1206000 2506000 160000 19000 75000 254000 2760000 8363636.3639 0.4 300000 1050000 1296000 2646000 160000 24000 150000 334000 2980000 7450000
Total 12.61 550000 8995000 35835500 40744000 86124500 5751000 744700 4864750 11360450 97484950 323270474.3Rata-rata 0.32 275000 243108.11 918858.97 1044717.95 2208320.51 147461.54 19094.87 124737.18 291293.59 2499614.10 8288986.52
Lampiran 8. Total Biaya Produksi Jagung di Daerah PenelitanTotal Biaya
Produksi Per petani (Rp)
Total Biaya Produksi Per
Ha (Rp)
Total Biaya Tetap (Rp)
Biaya TetapBiaya Benih
(Rp)Biaya Pupuk
(Rp)Biaya Pestisida
(Rp)
Total Biaya Variabel
(Rp)
Biaya VariabelBiaya Tenaga
Kerja (Rp)No Sampel Luas Lahan Biaya Sewa
Lahan (Rp)Biaya Pajak Lahan (Rp)
Biaya Penyusutan (Rp)
Universitas Sumatera Utara
1 0.08 1.3 16.3 2000 2600000 898600 1701400 425350 53168752 0.21 1.6 7.6 3500 5600000 1002250 4597750 1149437.5 5473511.903 0.04 1.1 27.5 4000 4400000 675500 3724500 931125 23278125.004 0.24 2.1 8.8 3200 6720000 798250 5921750 1480437.5 6168489.585 0.04 1 25.0 2000 2000000 581850 1418150 354537.5 8863437.56 0.41 3.7 9.0 2000 7400000 2990000 4410000 1102500 2689024.397 0.39 3.3 8.5 2000 6600000 2997000 3603000 900750 2309615.388 0.35 2.7 7.7 2000 5400000 2601000 2799000 699750 1999285.719 0.34 2.4 7.1 2000 4800000 2743000 2057000 514250 1512500
10 0.36 2.6 7.2 2000 5200000 2693000 2507000 626750 1740972.2211 0.45 4.2 9.3 2000 8400000 2761500 5638500 1409625 313250012 0.35 2.6 7.4 2000 5200000 2879000 2321000 580250 1657857.1413 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2632500 2367500 591875 1691071.4314 0.29 1.9 6.6 2000 3800000 2641000 1159000 289750 999137.9315 0.35 2.8 8.0 2000 5600000 2557500 3042500 760625 2173214.2916 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2609000 2391000 597750 1707857.1417 0.35 2.3 6.6 2000 4600000 2456000 2144000 536000 1531428.5718 0.22 2.1 9.5 2000 4200000 2554000 1646000 411500 1870454.5519 0.35 2.6 7.4 2000 5200000 2735000 2465000 616250 1760714.2920 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2627000 2373000 593250 169500021 0.25 1.5 6.0 2000 3000000 2853000 147000 36750 14700022 0.4 3.3 8.3 2000 6600000 2981500 3618500 904625 2261562.523 0.44 4 9.1 2000 8000000 3028000 4972000 1243000 282500024 0.35 2.6 7.4 2000 5200000 2651000 2549000 637250 1820714.2925 0.5 4.6 9.2 2000 9200000 2886000 6314000 1578500 315700026 0.3 1.8 6.0 2000 3600000 2601000 999000 249750 83250027 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2781000 2219000 554750 158500028 0.41 3.5 8.5 2000 7000000 2898000 4102000 1025500 2501219.5129 0.25 2.2 8.8 2000 4400000 2465000 1935000 483750 193500030 0.51 4.6 9.0 2000 9200000 3119000 6081000 1520250 2980882.3531 0.35 2.7 7.7 2000 5400000 2663000 2737000 684250 195500032 0.38 2.8 7.4 2000 5600000 2667000 2933000 733250 1929605.2633 0.35 2.5 7.1 2000 5000000 2696000 2304000 576000 1645714.2934 0.32 2.2 6.9 2000 4400000 2997000 1403000 350750 1096093.7535 0.24 1.3 5.4 2000 2600000 2551000 49000 12250 51041.6736 0.31 1.9 6.1 2000 3800000 2696000 1104000 276000 890322.5837 0.3 2 6.7 2000 4000000 2778500 1221500 305375 1017916.6738 0.33 2.2 6.7 2000 4400000 2760000 1640000 410000 1242424.2439 0.4 2.6 6.5 2000 5200000 2980000 2220000 555000 1387500
Total 12.61 98.6 340.8 82700 204320000 97484950 106835050 26708762.5 108832569.1Rata-rata 0.32 2.53 8.74 2120.51 5238974.36 2499614.10 2739360.26 684840.06 2790578.70
Lampiran 9. Penerimaan Produksi Jagung di Daerah PenelitanPendapatan per Petani per
musim tanam (Rp)Pendapatan per Petani
per bulan (Rp)Pendapatan per Ha
per bulan (Rp)No Sampel Luas Lahan Produksi Per Petani (ton)
Harga Jual (Rp)
Penerimaan Per petani (Rp/Kg)
Biaya Produksi (Rp)
Produksi Per Ha (ton)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10 Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan Refresi Linear
Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Produksi (ton) 2.5026 .90014 39
Luas lahan (Ha) .3233 .10396 39
Benih (Kg) 1.8615 .39578 39
Pupuk Urea (Kg) 2.1564 .52103 39
Pupuk NPK (Kg) 2.9115 .26642 39
Tenaga Kerja (HKP) 12.1436 1.89623 39
Pestisida (Liter) .8385 .29255 39
Correlations
Produksi
(ton)
Luas
lahan
(Ha)
Benih
(Kg)
Pupuk
Urea
(Kg)
Pupuk
NPK (Kg)
Tenaga
Kerja
(HKP)
Pestisida
(Liter)
Pearson
Correlatio
n
Produksi (ton) 1.000 .886 .492 .355 .465 .624 .339
Luas lahan (Ha) .886 1.000 .798 .544 .774 .715 .505
Benih (Kg) .492 .798 1.000 .565 .912 .573 .588
Pupuk Urea (Kg) .355 .544 .565 1.000 .590 .425 .399
Pupuk NPK (Kg) .465 .774 .912 .590 1.000 .610 .603
Tenaga Kerja (HKP) .624 .715 .573 .425 .610 1.000 .406
Pestisida (Liter) .339 .505 .588 .399 .603 .406 1.000
Sig. (1-
tailed)
Produksi (ton) . .000 .001 .013 .001 .000 .017
Luas lahan (Ha) .000 . .000 .000 .000 .000 .001
Benih (Kg) .001 .000 . .000 .000 .000 .000
Pupuk Urea (Kg) .013 .000 .000 . .000 .003 .006
Pupuk NPK (Kg) .001 .000 .000 .000 . .000 .000
Tenaga Kerja (HKP) .000 .000 .000 .003 .000 . .005
Pestisida (Liter) .017 .001 .000 .006 .000 .005 .
N Produksi (ton) 39 39 39 39 39 39 39
Luas lahan (Ha) 39 39 39 39 39 39 39
Benih (Kg) 39 39 39 39 39 39 39
Pupuk Urea (Kg) 39 39 39 39 39 39 39
Pupuk NPK (Kg) 39 39 39 39 39 39 39
Tenaga Kerja (HKP) 39 39 39 39 39 39 39
Pestisida (Liter) 39 39 39 39 39 39 39
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 10 Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan
Refresi Linear Berganda
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Tenaga Kerja
(HKP), Pestisida
(liter), Benih
(Kg), Pupuk
Urea (Kg),
Pupuk NPK,
Luas Lahan
(Ha)b
. Enter
a. Dependent Variable: Produksi (Ton)
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .964a .929 .916 .26106
a. Predictors: (Constant), Pestisida (Liter), Pupuk Urea (Kg), Tenaga
Kerja (HKP), Benih (Kg), Luas lahan (Ha), Pupuk NPK (Kg)
b. Dependent Variable: Produksi (ton)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.609 6 4.768 69.964 .000b
Residual 2.181 32 .068
Total 30.790 38
a. Dependent Variable: Produksi (ton)
b. Predictors: (Constant), Pestisida (Liter), Pupuk Urea (Kg), Tenaga Kerja (HKP), Benih (Kg),
Luas lahan (Ha), Pupuk NPK (Kg)
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 10 Hasil Analisi Data Faktor Produksi Jagung Menggunakan
Refresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.961 .758 3.907 .000
Luas lahan (Ha) 12.099 .801 1.397 15.110 .000 .259 3.863
Benih (Kg) -.824 .283 -.362 -2.911 .007 .143 6.993
Pupuk Urea (Kg) -.085 .102 -.049 -.834 .411 .630 1.586
Pupuk NPK (Kg) -.968 .414 -.286 -2.336 .026 .147 6.790
Tenaga Kerja (HKP) .006 .033 .014 .199 .843 .469 2.134
Pestisida (Liter) .102 .183 .033 .556 .582 .624 1.602
a. Dependent Variable: Produksi (ton)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 39
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .23956281
Most Extreme Differences Absolute .116
Positive .116
Negative -.093
Test Statistic .116
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance
Universitas Sumatera Utara
.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Hasil Analisis Data Faktor Pendapatan petani Jagung menggunakan
Regresi Linear Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
pendapatan (Rp) 2739360.2564 1560979.43314 39
Produksi (Ton) 2.5026 .90014 39
Harga jual (Rp) 2120.5128 432.96985 39
Biaya Produksi (Rp) 2499614.1026 685213.99269 39
Correlations
pendapatan
(Rp)
Produksi
(Ton)
Harga jual
(Rp)
Biaya Produksi
(Rp)
Pearson Correlation pendapatan (Rp) 1.000 .728 .334 -.058
Produksi (Ton) .728 1.000 -.313 .581
Harga jual (Rp) .334 -.313 1.000 -.704
Biaya Produksi (Rp) -.058 .581 -.704 1.000
Sig. (1-tailed) pendapatan (Rp) . .000 .019 .362
Produksi (Ton) .000 . .026 .000
Harga jual (Rp) .019 .026 . .000
Biaya Produksi (Rp) .362 .000 .000 .
N pendapatan (Rp) 39 39 39 39
Produksi (Ton) 39 39 39 39
Harga jual (Rp) 39 39 39 39
Biaya Produksi (Rp) 39 39 39 39
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Biaya Produksi
(Rp), Harga Jual
(Rp), Produksi
(Ton)b
. Enter
a. Dependent Variable: Pendapatan (Rp)
b. All requested variables entered.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 11. Hasil Analisis Data Faktor Pendapatan petani Jagung
menggunakan Regresi Linear Berganda
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .974a .949 .944 368200.56193
a. Predictors: (Constant), Biaya Produksi (Rp), Produksi (Ton), Harga
jual (Rp)
b. Dependent Variable: pendapatan (Rp)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 8784795016275
4.380
3 2928265005425
1.457
215.994 .000b
Residual 4745007883143
.061
35 135571653804.
087
Total 9259295804589
7.440
38
a. Dependent Variable: pendapatan (Rp)
b. Predictors: (Constant), Biaya Produksi (Rp), Produksi (Ton), Harga jual (Rp)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2393108.649 669545.748 -3.574 .001
Produksi (Ton) 1903166.898 82704.929 1.097 23.012 .000 .644 1.553
Harga jual (Rp) 1341.304 196.956 .372 6.810 .000 .491 2.038
Biaya Produksi (Rp) -.990 .145 -.435 -6.815 .000 .360 2.777
a. Dependent Variable: pendapatan (Rp)
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Lampiran 11. Hasil Analisis Data Faktor Pendapatan petani Jagung
menggunakan Regresi Linear Berganda
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 11
Normal Parametersa,b
Mean 10.5195
Std. Deviation 3.30084
Most Extreme Differences Absolute .246
Positive .127
Negative -.246
Test Statistic .246
Asymp. Sig. (2-tailed) .061c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Foto Daerah Penelitan
Universitas Sumatera Utara