analisis isi pesan dakwah buletin jum’at al-mimbar tambun...
TRANSCRIPT
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH BULETIN JUM’AT AL-MIMBAR
TAMBUN SELATAN - BEKASI
Oleh :
Muhammad Erfan Nul Hakim Nim: 204051002846
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 H/2008 M
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH BULETIN JUM’AT AL-MIMBAR
TAMBUN SELATAN – BEKASI
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
Oleh :
Muhammad Erfan Nul Hakim Nim: 204051002846
Di Bawah Bimbingan :
Umi Musyarrofah, M.Ag. Nip. 150 281 980
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 H/2008 M
ABSTRAK
Muhammad Erfan Nul Hakim Analisis Isi Pesan Dakwah Bulletin Jum’at Al-Mimbar Tambun Selatan – Bekasi
Kehidupan masyarakat di abad modern tidak dapat dipisahkan dari jurnalistik atau pers, secara ekstrim para ahli jurnalistik menyamakan pers dengan udara yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Manusia modern tidak lagi dapat hidup tanpa mendapatkan suguhan pers yang memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Dengan demikian media atau pers merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia yang sudah tidak lagi dapat dipisahkan.
Perkembangan teknologi informasi baik secara langsung maupun tidak langsung telah membawa kemajuan yang begitu pesat, yang mampu mengungkapkan berbagai kehidupan yang kita jalani saat ini. Kemajuan teknologi informasi secara langsung semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan segala bentuk informasi yang diperlukan.
Begitupun dengan buletin jum’at Al-Mimbar yang merupakan alat untuk penyebaran dakwah Islam di masyarakat luas yang sangat strategis, karena buletin memiliki sifat selamanya bila dibandingkan dengan dakwah bil lisan. Buletin Al-Mimbar ini memiliki tiga rubikasi yaitu Rubrik Bahasan Utama, Rubrik Hikmah, dan Rubrik Dunia Informasi.dan peneliti hanya meneliti rubrik bahasan utama, yang mencakup isi materi dakwah.
Dari uraian diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah tiap edisinya dan mengetahui pesan dakwah apa yang sering muncul dalam bulletin jum’at edisi Februari - April 2008.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (Content Analisis). Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Klaus Krippendorf yaitu analisis isi suatu penelitian untuk membuat frekuensi-frekuensi valid dan dapat ditiru dari data ke konteks yang di kuatkan oleh defisi R. Holsti yaitu untuk suatu metode analisis isi pesan dalam satu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisa pesan-pesan yang disampaikan komunikator.
Untuk penelitian ini objek analisis yang digunakan adalah Buletin Al-Mimbar edisi bulan Februari – April 2008, yang dianalisis oleh peneliti adalah pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam tulisan tersebut.
Secara singkat dapat diamabil kesimpulan bahwa selama bulan Februari – April 2008 pesan yang terkndung dalam buletin Al-Mimbar lebih dominan mengandung nilai syari’ah. Karena pada saat itu Pemda Bekasi sedang gencar-gencarnya membersihan penyakit masyarakat yaitu prostitusi.
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah memberi pencerahan hati dan
pikiran kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan
skripsi ini, walaupun masih jauh dari sempurna. Shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada kekasih Allah, baginda nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang tetap istiqomah pada
ajaran agama.
Dalam pengantar skripsi ini, perkenankanlah penulis untuk
mengekspresikan diri sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih yang akan
diberikan kepada semua pihak yang telah banyak memberikan kontribusinya yang
tak terbatas serta spirit yang telah diberikan kepada penulis dalam rangka
meyelesikan tugas akhir perkuliahan S1 ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan
kepada;
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, bapak Dr. H. Murodi, MA,
bersama para Pembantu Dekan I bapak Dr. Arif Subhan, MA. Pembantu
Dekan II Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA. Pembantu Dekan III bapak
Drs. Study Rizal LK. MA. Serta para dosen yang telah mewariskan ilmu-
ilmu yang bermanfaat bagi penulis. Dan tak lupa pula para karyawan FDK
yang rela melayani seluruh mahasiswa termasuk penulis.
2. Ketua Program Non-reguler Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum. Sekertaris
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Non-reguler Dra. Hj. Musfirah
Nurlaily, MA. Yang telah banyak membantu penulis dalam
pengadministrasian dan segala teknis-teknis yang bersangkutan dengan
akademik.
3. Ibu Umi Musyarrofah, MA., selaku pembimbing skripsi ini, yang selalu
memberikan arahan dan masukan kepada penulis selama proses penulisan
skripsi ini selesai.
4. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memudahkan penulis untuk mendapatkan berbgai referensi dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Keluarga Besar Yayasan Al-Mimbar, bapak H.M. Zaenal Muttaqin LC,
selaku ketua Yayasan Al-Mimbar, yang telah mengizinkan untuk meneliti
buletin Al-Mimbar. Kepada Ust. Juju Zubair selaku sekertaris, yang telah
meluangkan waktunya bagi penulis untuk diwawancarai. Dan tak lupa pula
khususnya kepada Ust. Uus Mauludin yang telah banyak membantu
penulis dari hal yang terkecil sampai terbesar. Dan kepada seluruh segenap
pengurus Yayasan Al-Mimbar yang telah banyak membantu dan selalu
direpotkan oleh penulis untuk memenuhi data tentang bulletin Al-Mimbar
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Kepada para juri atau koder yaitu : H. Munfhadil, Ustadjah Esti, dan Dade
Pamungkas terima kasih banyak telah membantu dalam penilaian buletin
Al-Mimbar, sehingga penulis bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.
7. Kepada orang tua penulis, ayahanda Emed dan Ibunda Shaleha, yang telah
memberikan segalanya kepada penulis, motivasi serta kasih sayangnya.
Semoga kebahagian yang penulis raih saat ini dan yang akan datang, akan
menjadi kebahagiaan untuk keduanya.
8. Kakak-kakak ku tercinta yang sudah berkelurga semua : A’ Roy’ teh Novi,
a’ Wawan’ the Reni terima kasih atas dukungan dan kekeluargaannya. Dan
tak lupa pula adik-adik ku Ririn dan Rafi, mudah-mudahan bias
melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi dan memberikan yang terbaik
untuk diri sendiri dan keluarga. Serta keponakanku : Fitri (Alm), Euis,
Rifal dan Raihan. Senang rasanya kalau kumpul semua dirumah.
9. Teman-teman sekelas KPI B Non-Reguler, Pak Nurdin, Riyan, Ronal,
Roby, Sauqilah, Umar, Nasrullah Y, Nasrullah N, Nur Haris, Syahroni,
Milati Cahya, Mila KD, Misliah, Rahmi isnaini, Vina monica, Nurul
Mardiah, Umu kalsum, Siti Komariah, Rani. Terus tetap semangat dan
jaga terus solidaritas.
10. Teman-teman di tempat tinggal sewaan : Dade, Agin, Ronal, Riyan ,
Khaerul Anwar , Irwan, Iwan Pangala, Wahyu, dan Syarif terima kasih
atas motivasi dan dukungannya. Semua adalah keluarga dan jangan pernah
putus komunikasi.
11. Siti Romlah, yang selalu berada di samping penulis dalam memberikan
motivasi, masukan dan saran. Terima kasih atas kesabarannya dalam
menghadapi penulis. Mudah-mudahan akan menjadi pahala dan pelajaran
yang sangat berharga untuk kedepannya.
Ciputat, 5 Juni 2008
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................. ...... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………...……… 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………….. 4
D. Metodologi Penelitian………………………………… 5
E. Tinjauan Pustaka……………………………………… 7
F. Sistematika Penulisan………………………………… 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Media…………….………………………. 10
B. Jenis-jenis Media……………………………….……. 12
C. Pengertian Buletin…………………………………….15
D. Manfaat Buletin ………………………………………17
BAB III GAMBARAN UMUM BULETIN AL-MIMBAR
A. Sejarah Yayasan Al-Mimbar…………………………. 18
B. Sejarah Buletin Al-Mimbar…………………………... 20
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Pesan Dakwah Tiap Edisi Buletin Al-Mimbar……… 24
B. Pesan dakwah yang mendominasi dalam buletin
Jum’at Al-Mimbar edisi Februari – April 2008......... 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………….. 91
B. Saran-Saran…………………………………………. 92
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 93
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan metode penyebaran suatu ajaran agama kepada
masyarakat luas. Dengan dakwah diharapkan masyarakat dapat mempelajari
ajaran agama tersebut untuk selanjutnya mengamalkan sesuai dengan
kemapunanya. Dakwah akan terlaksana dengan baik (sempurna) bila didahului
persiapan-persiapan dengan jalan menyatukan (potensi) kekuatan dan
mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menjaga hasil
dakwah1.
Dakwah juga merupakan kewajiban setiap individu muslim
kapanpun dan di manapun berada. Berdakwah tidak dapat dilaksanakan
dengan asal-asalan. Melainkan harus dengan metode. Karena yang diseru
adalah manusia yang mempunyai pikiran dan pendirian. Oleh karena itu
seorang juru dakwah harus memahami kondisi jama’ah yang akan menjadi
objek dakwah. Khususnya berkenaan dengan sikap, sifat dan karakternya2.
Sebagai proses komunikasi, dakwah juga dapat menggunakan media-
media yang digunakan sebagai media komunikasi modern, seperti surat kabar,
radio dan televisi, yang lebih dikenal dengan media massa. Menurut M. Bahri
Ghazali ‘Dakwah dengan menggunakan media komunikasi lebih efektif dan
1 Muhammad Ibrahim Syaqrah, Cara Praktis Memajukan Islam ,(Gema Insani Press,
1989) Cet ke1. h.34 2 Rukmana Nana, Masjid & Dakwah Al-Mawardi Prima. Cet 1. hal 164
efisien, atau dengan bahasa lain dakwah yang demikian merupakan dakwah
yang komunikatif”3
Berdakwah melalui media cetak lebih efektif apabila misi dakwah
yang disampaikan sesuai dengan sasaran pembacannya. Dalam masyarakat
yang sistem komunikasinya sudah kompleks salah satu variabel atau faktor
yang menonjol adalah peranan media massa yang canggih sudah banyak hasil
penelitian membuktikan, bahwa media cetak dapat menimbulkan berbagai
dampak di kalangan bangsa-bangsa atau masyarakat yang tersingkap kepada
media modern.
Buletin masjid merupakan bagian dari dakwah Bil Qolam dalam
bingkai jurnalistik Islami. Biasanya, buletin yang juga lazim dinamai Buletin
Jumat itu diterbitkan Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM). Buletin diterbitkan
setiap hari Jumat (sekali seminggu atau dua minggu sekali). Para jama’ah
biasanya bebas mengambil bila telah disediakan atau dibagikan secara cuma-
cuma. Sebetulnya pengadaan buletin itu tidak didapat secara gratis. Untuk
mendapatkannya bila tidak menerbitkan sendiri, DKM bisa menghubungi
masjid yang menerbitkan buletin lalu membeli atau berlangganan.4
Buletin Al-Mimbar ini berbeda dengan buletin jum’at pada
umumnya. Yang membedakannya dari segi ukuran, kandungan isi dan orang-
orang yang menulis. Dari segi ukuran, buletin Al-Mimbar mempunyai bentuk
seperti buku saku yang bisa menarik para pembaca, bukan selembaran pada
3 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membagun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi
Dakwah (Jakarta : CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997) cet k-1. h.33. 4 Asep Syamsul M.dan Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil
Qolam. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003) Cet, Ke-1. h. 103
umumnya. Sedangkan dari segi isi kandungan buletin, bulletin Al-Mimbar ini
tidak pernah membahas tentang fiqh atau mahzab yang ada. Dikarenakan
kondisi masyarakat kita yang berbeda-beda keyakinan, yang bisa
menyebabkan perpecahan satu dengan yang lainnnya. Dan kandungan isi lebih
bersifat pada sentuhan dan pergerakan. Dan dari para penulis, buletin Al-
Mimbar ini sebagaian besar penulisnya dari kalangan akademisi yang sudah
merasakan perkuliahan.5
Oleh karena itu, dari penjelasan diatas penulis ingin melakukan
penelitian sekaligus menjadikan judul skripsi yang berjudul : Analisis Isi
Pesan Dakwah Buletin Jum’at Al-Mimbar Tambun Selatan – Bekasi.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi dengan menganalisa buletin
Jum’at Al-Mimbar sebagai buletin yang menyampaikan pesan-pesan dakwah
Islami.
Penulis membatasi selama bulan Februari – April 2008.
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalahnya yaitu
sebagai berikut:
5 Ustad Juju Zubair, Sekertaris Yayasan Al-Mimbar, Wawancara Pribadi (Bekasi : 16 Mei 2008) jam 14.15. di Yayasan Al-Mimbar
1. Bagaimana isi pesan dakwah tiap edisi buletin Al-Mimbar?
2. Pesan apa yang mendominasi buletin jum’at Al-Mimbar edisi
Februari – April 2008?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan
seperti diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil
penelitian ini yaitu:
a. Menjelaskan isi pesan dakwah buletin Al-Mimbar.
b. Mengetahui pesan dakwah apa yang sering muncul dalam buletin Jum’at
Al-Mimbar edisi Februari - April 2008.
2. Manfaat Penelitian.
a. Segi Akademis
Kajian penelitian ini menitikberatkan tentang penyampaian isi atau
pesan dakwah melalui saluran media cetak sebagai wacana pemikiran dan
tambahan referensi mengenai analisis serta menjadi bahan pustaka.
b. Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para
teorisi, praktisi dan pemikir dakwah dalam mengemas nilai-nilai Islam
menjadi kajian yang menarik. Selanjutnya memberikan motivasi bagi
pelaksana dakwah untuk lebih memanfaatkan media cetak sebagai media
dakwah melalui tulisan.
D. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis
isi (content analysis) yang sering kali dipakai untuk mengkaji pesan-pesan
dakwah dalam media.
Neuman menyebutkan ”content analysis is a technique for gathering
and analyzing the content of text” (Neuman 2003 : 310) Pengertian isi dari
teks ini bukan hanya tulisan atau gambar saja, melainkan juga ide, tema,
pesan, arti maupun simbol-simbol yang terdapat dalam teks, baik dalam
bentuk tulisan (seperti buku, majalah, surat kabar, iklan, surat resmi, lirik lagu,
puisi dan sebagainya), gambar (misalnya film, foto, lukisan), atau pidato.6
Yang menjadi subjek penelitian adalah redaksi buletin Al-Mimbar.
Dan objeknya adalah buletin Al-Mimbar edisi bulan Februari – April 2008.
dan waktu yang diperlukan peneliti untuk meneliti buletin kurang lebih lima
bulan lamanya, yang bertempat di Yayasan Al-Mimbar Tambun Selatan –
Bekasi.
Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data.
6 Bambang Prasetyo, dan Lina Miftahul Jannah. Metode PenelitianKuantitatif: Teori dan
Aplikasi. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005) cet, Ke-1. hal. 165
a. Observasi
Peneliti melakukan observasi langsung yaitu dengan teknik
pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap subjek yang di selidiki.
Observasi yang dilakukan peneliti dengan mengumpulkan bulletin Jum’at
Al-Mimbar sebanyak tiga belas edisi.
b. Wawancara
Wawancara ialah tehnik dalam upaya menghimpun data yang
akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah
tertentu, yang sesuai dengan data. Adapun data yang di peroleh melalui
tehnik ini adalah dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka
langsung antara seorang atau beberapa pewawancara dengan seseorang
atau beberapa interview.7
Adapun yang peneiliti wawancara adalah sekertaris redaksi
buletin Al-Mimbar Ust. Juju Zubair, dan bendahara ust. Roufiudin.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang diperoleh
dengan cara mencatat dokumen-dokumen yang berupa catatan-catatan
7 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta : logos, 1997) cet ke-1.h.72
formal suatu lembaga kegiatan.8 Dalam hal ini data yang dilacak adalah
gambaran umum buletin Al-Mimbar.
d. Teknik Analisa Data.
Untuk data kuantitatif, analisis statistik dapat digunakan untuk
melakukan pengujian terhadap hipotesis. Analisis dapat dilakukan
dengan menjabarkan informasi yang dikumpulkan secara naratif melalui
interview atau observasi.9
Dalam melakukan analisis ini, peneliti akan meminta bantuan juri
atau koder dalam penilaian buletin Jum’at Al-Mimbar dengan
berdasarkan tema buletin tersebut. Adapun identitas juri tersebut ialah H.
Munfhadil (wakil ketua DKM Al-Madani), Ustadjah. Esti (pimpinan
majlis ta’lim Al-Madaniah). Dade Pamungkas (guru).
E. Tinjauan Pustaka
Judul yang digunakan dalam skripsi ini memang memiliki banyak
kemiripan dengan judul-judul skripsi lainnya yang mencoba menganalisis
pesan dakwah yang terkandung dalam media cetak, seperti skripsi yang ditulis
oleh Maria Ulfah (Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) “Dakwah
Melalui Beletin Jum’at, “Analisis Pesan Dakwah Dalam Buletin Jum’at
Risalah Tabligh, Bulan Agustus 2005”, dengan perumusan bagaimana judul
8 Ibid., h.77 9 Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuntitatif, (Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006), Cet Ke-1. h. 25.
dan frekuensi “Materi Dakwah” dalam risalah tabligh, dan bagaimana bentuk
pesan dakwah dalam tiap edisi. Chairil Anwar (Mahasiswa Fakultas Dakwah
dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta) “Analisa Buletin Khutbah Jum’at Tentang
Kepemimpinan Di Masjid Agung At-tin TMII Jakarta Timur”. Dengan
perumusan apa sajakah judul bulletin kutbah jum’at tentang kepemimpinan di
MAAT periode tahun 2002 samapai dengan periode 2004? Bagaimanakah isi
bulletin kepemimpinan di MAAT periode 2002 samapai dengan tahun 2004?
Sedangkan penulis mengambil judul “Anlisis isi Pesan Dakwah
Buletin Jum’at Al-Mimbar Di Masjid Cikarang Baru, Edisi Bulan Februari –
April 2008”. Dari dua perbandingan diatas penulis berkeyakinan bahwa
dengan obyek yang berbeda maka akan menghasilkan pola dan hasil penelitian
yang berbeda pula.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, yang didalamnnya menguraikan tentang latar
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori, konsep dakwah yang terdiri pengertian
media, jenis-jenis media, pengertian buletin, dan manfaat buletin.
BAB III : Gambaran Umum Buletin Al-Mimbar, yang terdiri
dari : Sejarah Yayasan Al-Mimbar, dan sejarah buletin Al-Mimbar.
BAB IV : Temuan dan Analisis, Berisikan tentang hasil penelitian
yang dilakukan, yang diantaranya meliputi Bagaimana isi pesan dakwah tiap
edisi buletin Al-Mimbar Pesan apa yang mendominasi buletin jum’at Al-
Mimbar edisi Februari – April 2008.
BAB V : Penutup, merupakan langkah terakhir dari suatu
penyusunan dari laporan penelitian, yang meliputi : kesimpulan yaitu
ringkasan dari hasil penelitian dan saran adalah saran yang dikemukakan
peneliti untuk para pembaca tentang penelitian yang dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Media
Media sebagai salah satu aspek dakwah sangat erat hubungannya
dengan kondisi sasaran dakwah, maka alat apapun yang digunakan harus
sesuai dengan kondisi mad’u. Berdakwah menggunakan sarana media
cetak memerlukan minat dan bakat mengarang, karena media cetak
merupakan sarana komunikasi dalam bentuk tulisan, gambar atau pun
simbol-simbol.10
Media berasal dari kata latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang berarti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat
komunikasi. Secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau
pengantar pesan. Sedangkan secara terminologi media berarti segala
sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk menyapai
tujuan. Media dakwah dapat berupa barang (material), orang, tempat,
kondisi tertentu dan sebagainya.11
Media menurut Atwi Suparman adalah alat yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Pengirim dan penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga,
10 Suf Kasman, Jurnalisme universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Dakwah Bil Al –
Qalam dalam Al-Qur’an (Bandung : PT Mizan Media Utama, 2004), cet Ke-1, h.124 11 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya : Al – Ikhlas, 1983), h.
165
sedangkan media tersebut dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku
dan sebagainya.12
B. Jenis-Jenis Media Cetak
Adapun jenis-jenis media cetak yang terdapat di Indonesia antara lain:
1. Booklet
Di Indonesia, booklet disamakan dengan buku kenangan. Ketika
sebuah organisasi merayakan hari jadinya, biasanya diterbitkan booklet.
2. Newa Letter
Biasanya, news letter dibuat oleh sebuah organisasi untuk menjalin
komunikasi dengan customer, atau siapa saja, yang ada kaitannya dengan
organisasi yang bersangkutan. Bisanya, bersifat informasi penting.
3. Annual Report
Secara harfiah annual report berarti: laporan tahunan. Bank
Indonesia selalu membuat laporan tahunan dengan tujuan untuk
memberikan informasi detail mengenai situasi keuangan, atau ihwal yang
berisi pertanggung jawaban/laporan organisasi yang bersangkutan kepada
masyarakat atau kepada pemegang saham.
12 http/Posted by Education Blog at
4. Katalog
Daftar harga, atau informasi lengkap tentang suatu produk, atau
suatu kegiatan sebuah organisasi.
5. Surat Kabar
Terbitan berkala (biasanya harian) yang berisi berita yang
dimultiplikasi secara missal. Media cetak ini sifatnya komersil.
6. Buletin Intern
Sebuah holding company, atau perusahaan besar dengan unit-unit
tersendiri yang mempekerjakan banyak karyawan di berbagai tempat dan
lokasi, biasanya menerbitkan buletin intern sebagai media komunikasi
antarkaryawan.
7. Tabloid
Surat kabar dalam bentuk (ukuran) yang lebih kecil. Biasanya,
formatnya setengah dari surat kabar biasa (A-3).
8. Media Cetak Lain
Dapat berupa terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan
jurnalistik, dilengkapi foto dan gambar. Bisa juga terbitan tidak tetap,
namun berupa media cetak yang bertujuan mengomunikasikan sesuatu
kepada khalayak.
9. Buku
Buku disebut sebagai “jantung dan initi” media cetak karena di
dalamnya dipusatkan dan dikumpulkan hasil pemikiran dan pengalaman
manusia.13
C. Pengertian Buletin
Merebaknya media massa dewasa ini, khususnya media cetak
seperti surat kabar, tabloid, dan buletin dari era informasi dan keterbukaan.
berbagai informasi tersebar setiap hari dan tiap saat, berbagai pandangan
pun berkembang seakan tiada mengenal henti, semua pesan dari media
massa dikonsumsi oleh masyarakat serta menjadi bahan informasi dan
referensi pengetahuan mereka14.
Kekuatan informasi yang disampaikan media massa demikian hebat, sehingga aktivitas tabliqh penting untuk biasa dimasukkan kedalam wilayah itu, artinya para mubaliqh perlu menyiapkan dirinya untuk memiliki keahlian bertabligh melalui tulisan di media massa. Setidaknya harus ada sebagian diantara mereka yang membidangi aktivitas tablighnya melalui tulisan, disamping sejumlah aktivitas dibidang lainnya, karena jika ini tidak diantisipasi maka di khawatirkan masyarakat pembaca akan terbentuk oleh pesan media yang “kering” tanpa nilai-nilai agama.15
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, buletin adalah media cetak
berupa selembaran atau majalah yang berisi warta singkat atau pernyataan
13 R. Masri Sareb Putra, Media Cetak : Bagaimana Merancang dan Memproduksi (Jakarta: Graha Ilmu, 2007) cet ke-1, hal. 7
14 Jalaludin Rahmat, Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik Berpidato,
(Bandung: Akademika, 1982), Cet Ke-1. h.269 15 Aep Kusnawan, et,Al, Komunikasai dan Penyiaran Islam, (Bandung, Benang Merah
Press, 2004), Cet, Ke-1. h.24
tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu system organisasi atau
lembaga-lembaga untuk kelompok profesi tertentu.16
Sebagaimana halnya media komunikasi lain, buletin pun
bertujuan sebgai media komunikasi antarkomunitas yang terbatas.
Meskipun “terbatasa’, sering khalayaknya cukup besar. Bahkan, di sebuah
perusahaan holding company, audiens-nya bisa mencapai belasan ribu.
Untuk menjangkau dan berkomunikasi satu sama lain, diperlukan media
komunikasi. Dan buletin diterbitkan sebagai media komunikasi
dimaksud.17
Sedangakan Penerapan Buletin dalam berdakwah berarti
berdakwah melalui tulisan atau buah pikiran yang dituangkan melalui pena
da’inya. Da’i menyampaikan pesan atau materi dakwah melalui tulisan,
yang dapat di simak dan di hayati isinya.
D. Manfaat Buletin
Adapun manfaat dari buletin adalah:
1. Buletin turut mengembangkan Dakwah Bil Qolam, bulletin menjadi
sarana praktek jurnalistik jamaah sekaligus mendayagunakan dana
umat yang diamanahkan kepada masjid untuk kepentingan Islam dan
jamaah sendiri.
16 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai
Pustaka 2002), edisi Ke-3, h. 174 17 R. Masri Sareb Putra, Media Cetak : Bagaimana Merancang dan Memproduksi
(Jakarta: Graha Ilmu, 2007) cet ke-1, hal. 88
2. sebgai media komunikasi dan informasi.
3. penerbitan buletin dapat menambah sumber dana baru bagi redaksi,
yakni dengan adanya pemasukan dari iklan. Kru penerbitan buletin
dapat mencari iklan, misalnya took-toko atau perusahaan, tanpa
mengurangi nilai religius buletin.
4. Buletin dapat juga menjadi media komunikasi mad’u. Opini mad’u,
misalnya berupa surat pembaca, dapat ditampilkan.18
18 Asep Yamsul dan M. Romli, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah BilQolam
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003 ) Cet, Ke-1. hal.109
BAB III
GAMBARAN UMUM BULETIN AL-MIMBAR
A. Sejarah Yayasan Al-Mimbar
Yayasan Al-Mimbar pertama kali didirikan pada tanggal 7
November tahun 1994. ketika pada saat itu berkembangnya Kabupaten
Bekasi dimana pada saat itu industrial dikota Bekasi sudah mulai
merebak, kawasan industri mulai maju dan karyawan sudah mulai banyak.
Sehingga para da’i berfikir dan memandang perlu membuat wadah untuk
menaungi dan mengkoordinir gerakan dakwah Dikabupaten Bekasi maka
didirikanlah Yayasan Al-Mimbar yang di ketuai oleh ustad, Muhammad
Nuh.19 Lembaga dakwah Al Mimbar adalah lembaga yang bernaung pada
Yayasan Al Mimbar, diketuai oleh seorang direktur yang membawahi
empat program utama yang masing masing dipimpin oleh seorang manajer
program; program Dakwah dan Taklim, Zaswaf, Pendidikan dan latihan
serta Pesantren Quran Al Mimbar.
Keempat lembaga ini bekerja sama, bahu membahu dalam
mewujudkan tercapainya program unggulan pertahun sesuai dengan visi
dan misi Al Mimbar.
19 Ustad Juju Zubair, Sekertaris Yayasan Al-Mimbar, wawancara Pribadi Bekasi : 16 Mei
2008
1. Visi dan Misi Al-Mimbar
Setiap organisasi atau lembaga baik itu perusahaan maupun
yang lainnya tentu memiliki misi dan visi untuk mencapai maksud atau
tujuan yang telah diprogramkan ketika awal berdirinya. Buletin Al-
Mimbar memiliki misi dan visi untuk mencapai tujuan atau cita-cita sesuai
dengan didirikannya buletin Al-Mimbar. Misi merupakan pencapaian apa
yang telah dirumuskan dalam visi. Sedangkan visi adalah cita-cita tujuan
dari adanya sebuah organisasi atau lembaga perusahaan ketengah-tengah
masyarakat. Adapun misi dan visi buletin Al-Mimbar adalah sebagai
berikut.
a.. Visi
Menjadi lembaga terdepan dalam pembinaan masyarakat
pluralistik yang saling menguatkan
b. Misi
1). Mewujudkan pusat pembinaan masyarakat
2). Melahirkan da’i profesional
3). Mengukuhkan dan memperluas jaringan dakwah industri dan
komunitas
2. Susunan Kepengurusan Yayasan Al- Mimbar
Pendiri : H. Muhammad Nuh, Lc
Bali Pranowa Mba
Pembina : Dr. Abdul Jabar, MA
H. Hisbullah Unduh. Lc. Al- Hafidz
Ketua Yayasan : H. Muhammad Zaenal Muttaqien, Lc.
Sekretaris : H. Juju Zubair, Amd.
Bendahara : H. Roufiudin
Lembaga Dakwah
Direktur utama : Ust. Uus Mauluddin, Sos.i.
Div. Dakwah dan Ta’lim : Ust. Rosandi, SE.
Ust. Ade Kustaman
Ziswaf : H. Nurhadi, Amd.
Drs. Rofiuddin
Diklat : Acep Hud Sholahuddin, Amd
Eko, Amd.
B. Sejarah Buletin Al-Mimbar
Buletin Al-Mimbar mulai terbit pada tahun 1996 setelah satu
tahun berdirinya yayasan Al-Mimbar itu sendiri. Setelah 10 tahun lamanya
berjalan sekitar tahun 2006, Buletin Al-Mimbar banyak mengalami
perubahan dalam rubrikasi. Yaitu rubrik utama, rubrik hikmah, kemudian
ada rubrik tanya jawab, sampai dengan dunia informasi-informasi dunia
Islam. Sekarang yang tetap dipertahankan itu didalam buletin Al-Mimbar
terdapat tiga rubrikasi yaitu:
1. Rubrik Bahasan Utama : yaitu rubrik yang membahas masalah-
masalah keseluruhan isi materi dan yang sedang hangat-hangatnya atau
up to date sekarang ini.
2. Rubrik Hikmah : yaitu rubrik yang hanya sebagai tambahan dan juga
membahas masalah-masalah yang berisi tentang cerita atau kisah yang
memuat ajaran Islam.
3. Rubrik Dunia Informasi : yaitu rubrik yang memuat segala informasi
tentang dunia Islam dan mengkoordinir bagi masyarakat yang senang
bergerak dibidang dakwah, pendidikan, dan sosial.
a. Visi dan Misi
Adapun visi yang buletin Al-Mimbar adalah: “Menebar fitroh tiada
henti” artinya dakwah bil qolam ini kita lakukan secara terus menerus dan
tidak terlalu memperhitungkan atau melihat apakah buletin ini pada saat
itu memberikan dampak pengaruh atau tidak.
Sedangakan misi yang redaksi buletin Al-Mimbar pegang ialah
“Mengoptimalkan kerjasama lintas sector” Artinya pembinaan
ummat bukanlah proyek yang kenal batas waktu akan tetapi proses
ini merupakan proyek mega besar dan juga harus di lakukan secara
massif dengan melibatkan seluruh jaringan dakwah.
b. Segi Isi Materi Buletin
Sedangkan dari segi materi buletin Al-Mimbar ini secara umum
materi yang disampaikan didalam buletin dakwah itu lebih bersifat pada
sentuhan. Sehingga banyak materi yang sering ditampilkan itu materi
tentang aqidah, materi-materi uluqiyah, dan materi-materi pergerakan.
Buletin Al-Mimbar jarang sekali mengangkat masalah-masalah fiqh atau
masalah-masalah ikhtilaf, karena mereka melihat bahwa buletin ini bisa
dibaca oleh semua pihak. Kalu mereka menyentuh maslah fiqh, masalah
furuq, itu bisa bisa jadi ada kondisi-kondisi masyarakat yang tidak
sepaham atau tidak sejalan didalam fiqhnya. Jadi untuk menghindari
perselisihan dan fanatiksme mereka lebih memilih materi yang bersifat
sosial.20
Bila dilihat dari sisi inti isi materi da’i pikir buletin ini bersifat
universal semua kalangan. Tapi dari sisi bahasa memang sering banyak
mengalami perubahan untuk memberikan variasi dan nuansa-nuansa
yang berbeda dan baru bagi para pembaca. Terkadang bahasa yang
digunakan bahasa ilmiah, tentu saja masyarakat kalangan menengah
kebawah tidak terlalu banyak pertanyaan-pertanyaan dengan istilah-
istilah ilmiah tapi terkadang sering mengggunakan bahasa yang
sederhana sehingga bisa diterima oleh kalangan bawah tetapi dianggap
biasa-biasa saja oleh kalangan atas. Untuk mananganinya da’i (penulis)
sering menggunakan bahasa yang cukup puitis sehingga siapa pun bisa
tersentuh. Perubahan bahasa-bahasa ini yang menjadi variasi yang
menghiasi buletin dakwah ini.
Hambatan yang dihadapi oleh penulis buletin sangat banyak
sekali, salah satunya tuntutan meminta dituliskan identitas penulis.
Bukannya pihak redaksi enggan menuliskan identitas penulis, tetapi da’i
(penulis) berfikir kalau identitas penulis dicantumkan disamping akan
menunjukkan bahwa hanya beberapa orang saja yang menulis, ini akan
20 Raufiudin ,Bendahara Yayasan Al-Mimbar, Wawancara Pribadi, (Bekasi : 16 Mei 2008
jam 14-15, di yayasan Al-Mimbar)
menjadi sebuah jembatan yang tak terlihat. Artinya bisa saja mad’u
(pembaca) bertanya bukan kepada redaksi buletin Al-Mimbar tetapi akan
bertanya ke penulis yang bersangkutan. Ini yang mereka takutkan.
Sehingga hal seperti ini da’i (penulis) lebih banyak menggunakan nama-
nama istilah atau nama-nama alias.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Pesan Dakwah Tiap Edisi Buletin Al-Mimbar
Buletin Al-mimbar merupakan bagian dari Dakwah Bil Qolam dalam
bingkai jurnalistik Islami. Peneliti mengambil obyek penelitian yaitu sebanyak
tiga belas edisi bulletin Al-Mimbar selama bulan Februari – April 2008. lebih
lengkapnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1 Tema-Tema dalam Buletin Al-Mimbar
No Edisi Tema-tema Dalam Buletin Al - Mimbar 1. No. 5 jum’at Ke-1 Th
V, 23 Muharam 1429 H/ 1 Februari 2008
Tugas Bersama Bag 1 : Upaya pencegahan individu
2. No. 6 jum’at Ke-2 Th V, 1 Shafar 1429 H/ 8
Februari 2008
Tugas Bersama Bag 2: Upaya pencegahan keluarga
3. No. 7 jum’at Ke-3 Th V, 8 Shafar 1429 H/ 15
Februari 2008
Tugas Bersama Bag 3 : Benteng Keluarga
4. No.8 Jum’at Ke-4 Th V, 15 Shafar 1429 H/ 22
Februari 2008
Tugas Bersama Bag 4 : Mengembalikan Identitas Masyarakat Muslim
5. No. 9 jum’at Ke-5 Th V, 22 Shafar 1429 H/
29 Februari 2008
Tugas Bersama Bag 5 : Menegakkan Hukum
6. No. 10 jum’at ke-1 Th V, 29 Shafar 1429 H/ 7
Maret 2008
Simbolisasi Keyakinan
7. No. 11 jum’at ke-2 Th V, 6 Rabiul Awal 1429
H/ 14 Maret 2008
Hambatan Komunikasi
8. No. 12 jum’at ke-3 Th Mengejar Bayang-Bayang
V, 13 Rabiul Awal 1429 H/ 21 Maret 2008
9. No. 13 jum’at ke-4 Th V, 20 Rabiul Awal 1429
H/ 28 Maret 2008
Sejarah
10 No. 14 jum’at ke-1 Th V, 27 Rabiul Awal 1429
H/ 4 April 2008
Reformasi Ekonomi Umar bin Abdul Aziz
11. No. 15 jum’at ke-2 Th V, 2 Rabiuts Tsani 1429
H/ 11 April 2008
Mencari Da’i Sejati
12 No. 16 jum’at ke-3 Th V, 11 Rabiuts Tsani
1429 H/ 18 April 2008
Dunia Bermain Anak
13. No. 17 jum’at ke-4 Th V, 18 Rabiuts Tsani
1429 H/ 25 april 2008
Lingkungan Bermain Anak
Setelah peneliti mengamati seluruh bulletin Jum’at Al-Mimbar dari
bulan Februari sampai April 2008 yang terdiri dari 13 edisi, dapat diketahui dari
judul bulletin jum’at terdapat beberapa tema materi dakwah diantaranya:
a. Akidah
b. Syari’ah
c. Muamalah
d. Akhlak
Dari keseluruhan judul diatas dapat di kategorisasikan dengan tema materi
dakwah. Untuk jelasnya tabel dengan perincian sub kategori berikut ini:
Tabel 2 Kategorisasi Judul
No Kategori Sub Kategori
1 Akidah 1. Simbolisasi Keyakinan
2. Tugas Bersama Bag 3 : Benteng
Keluarga
Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan
da’i kepada mad’u. Dalam hal ini jelas bahwa yang menjadi maddah
dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.
Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat
masalah pokok, yaitu:
(1). Masalah Akidah (Keimanan)
3. Sejarah
2 Syari’ah 1.Tugas Bersama Bag 1 : Upaya
pencegahan individu
2.Tugas Bersama Bag 5 : Menegakkan
Hukum
3. Reformasi ekonomi Umar bin Abdul
Aziz
5.Tugas Bersama Bag 4 : Menegembalikan
identitas masyarakat muslim
6. Hambatan Komunikasi
7. Mengejar Bayang-Bayang
3 Akhlak 1.Tugas Bersama Bag 2: Upaya
Pencegahan Keluarga
2. Dunia Bermain Anak
3. Mencari Da’i Sejati
4. Lingkungan Bermain Anak
Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah
atau keimanan. Aspek ini yang akan membentuk moral manusia. Oleh
karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam
adalah masalah aqidah atau keimanan.
akidah yaitu suatu perkara yang harus di benarkan oleh hati,
yang dengannya jiwa dapat menjadi tenang sehingga jiwa itu menjadi
yakin serta mantap tidak dipengaruhi oleh keraguan dan tidak
dipengaruhi oleh syak wasangka.
Sedangkan iman yaitu apa yang dikirakan, ditetapkan dengan
hati dan dibenarkan dengan perbuatan. Suatu golongan yang mengaku
beriman tetapi tidak mengamalkan maka mereka berarti berdusta dan
Allah akan mengesampingkan mereka.21
(2). Masalah Syariah
Hukum atau syariah sering disebut sebagai cermin peradaban
dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka
peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya.
Secara harfiah, syari`ah artinya jalan, sedangkan sebagai istilah
keislaman, syari`ah adalah dimensi hukum atau peraturan dari ajaran
Islam. Mengapa disebut syari`ah adalah karena aturan itu dimaksud
memberikan jalan atau mengatur lalu lintas perjalanan hidup manusia.
Lalu lintas perjalanan hidup manusia itu ada yang bersifat vertikal
dan ada yang bersifat horizontal, maka syari'ah juga mengatur
21 Musthafa Al’Alim. Aqidah Islam Ibnu Taymiyah (Bandung : PT. Al-Ma’arif). Cet. Ke-
1. h 6
hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan menusia dengan
sesama manusia.22
(3). Masalah Mu’amalah
Muamalah ialah segala aturan agama yang mengatur hubungan
antara sesame manusia, baik yang seagama maupun tidak, antara
manusia dengan kehidupannya, dan antara manusia dengan alam
sekitarnya/ alam semesta.
Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan
kehidupannya, dapat kita temukan antara lain dalam Hukum Islam
tentang makanan, minuman, pakaian, mata pencaharian dan rezeki
yang dihalalkan ataupun diharamkan. 23
(4) Masalah Akhlak
Kata akhlak secara etimologi berasal dar bahasa arab jama’ dari
“Khuluqun” yang artinya sebagai budi pekerti, perangai, dan tingkah
laku atau tabiat. Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi
persesuaian dengan perkataan “khaqun” yang berate kejadian, serta
erat hubungannya dengan “khalik” yang berarti pencipta, dan
“makhluq” yang berarti yang diciptakan.24
1. Pesan Dakwah Dalam Tiap Edisi Buletin Al-Mimbar
22 Hasanuddin, Sh. Hukum Dakwah.(Jakarta : Pedoman Ilamu Jaya, 1996) Cet, Ke-1. h.44 23 Masjfuk Zuhdi, Studi Islam Jilid III : Muamalah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
1993), Cet Ke-2. h. 2 24 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah. (Jakarta : kencana, 2004) Cet, Ke-1. h. 117
Setelah mengetahui kategorisasi judul dan frekuensi materi dakwah
dalam buletin Al-Mimbar, sekarang penulis ingin mengetahui pesan
dakwah tiap edisi bulletin.
a. Pesan Dakwah Yang Mengandung Nilai Aqidah
pesan dakwah yang bernilai aqidah yaitu rangkaian kata yang ada
pada tiap-tiap kalimat yang terdapat dalam buletin jum’at Al-Mimbar,
yang menggambarkan tentang keyakianan seorang hamba terhadap
keesaan Allah SWT atau yang mengisyaratkan keesan tentang keesaan
Allah.
Tabel 3 Kategori Aqidah
No Judul Buletin Kategori 1. Simbolisasi Keyakinan Aqidah
2. Tugas Bersama Bag 3 : Benteng Keluarga Aqidah
3. Sejarah Aqidah
1). Simbolisasi Keyakinan
Buletin keenam No 10, pesan dakwah yang terkandung ialah tentang
aqidah: “Tidak ada satupun yang serupa dengan dia, dan dialah yang maha
mendengar dan maha melihat.” (42: 11). Penduduk Indonesia akan bangkit
amarahnya ketika symbol palu parit yang menjadi symbol komunis ada
yang mendemonstrasikannya. Paganisme/animisme primitif
mengaktualisasikan keyakinannya pada suatu symbol yang nyata seperti
pohon, gunung, sungai atau patung dan berhala, keyakinan akan symbol-
simbol tertentu yang dipelihara secara turun temurun umumnya belanjut
dengan proses kramatisasi. Dengan latar belakang tersebut diatas, jelas
sekali bahwa islam melarang kita menggunakan dan mempercayai simbol-
simbol yang dijadkan suatu keyakinan atau identitas agama tertentu.25
Dari konteks diatas terlihat bahwa symbolisasi menjadikan identitas
agama tertentu, dan symbol-simbol tersebut merupakan suatu bukti
keyakinan terhadap tuhan pencipta alam semesta ini.
2). Tugas Bersama Bag 3 : Benteng Keluarga
Buletin ketiga No 7. mencakup isi dakwah tentang aqidah. Yaitu:
kunci keberkahan itu berada pada niat yang ikhlas. Niat yang ikhlas baru
bisa tumbuh dari iman dan taqwa. Membangun keluarga merupakan
implementasi dari setengah agama (nisfuddin) dan bukti dari mengikuti
sunah rasul (I’tibar rasul) dan juga usaha untuk menjaga kehormatan diri.
Siapa saja yang berusaha menjaga kesucian dirinya, maka Allah akan
menurunkan pertolongannya. Siapa yang ditolong Allah, maka dia akan
mendapatkan keberkahan dari-Nya. Dari sanalah dalam turunnya
keberkahan dan rahamat dari Allah. Ingatlah apa yang disampaikan
Rasulullah SAW bahwa didalam jam’ah itu terkandung rahmat yang
banyak. Dan ingatlah bahwa tangan Allah selalu berada diatas mereka
yang berjama’ah.26
Dari pemeparan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa dengan niat
yang ikhlas akan mendapatkan kberkahan dan pertolongan dari Allah
25 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 10 jum’at ke-1 Th V, 29 Shafar 1429 H/ 7 Maret 2008) 26 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 7 jum’at Ke-3 Th V, 8 Shafar 1429 H/ 15 Februari
2008)
SWT. Dan sebagaimana rasululluh SAW bersabda “sesunguhnya segala
perbuatan tergantung dengan niat”
3). Sejarah
Buletin kesembilan No 13, isi pesan dakwah berisi tentang aqidah :
“Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-
kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah
datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-
orang yang beriman.” (QS Huud (11):120)
Prediksi masa depan yang bisa di yakini kebenarannya hanyalah
yang ditetapkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi, karena Allah yang
menentukan perjalanan hidup makhluknya, masa lalu, sekarang dan yang
akan datang. Hal ini pula yang menjadi sebab mengapa kita harus
menggali sejarah untuk kita cari kebenaran dan pelajaran didalamnya,
karena dari sana kebenaran bisa kita dapatkan. Kita dikatakan maju,
karena adanya sejarah.27
Kita harus meyakini apa yang terdapat di Al-Qur’an dan hadist nabi
tentang sejarah-sejarah yang telah dialami oleh para sahabat dan orang-
orang terdahulu. Karana dengan mempelajari sejarah kita akan maju untuk
kedepannya.
b. Pesan Dakwah Yang Mengandung Nilai Syari’ah
27 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 13 jum’at ke-4 Th V, 20 Rabiul Awal 1429 H/ 28
Maret 2008)
Syari’ah disini dapat mengandung dua nilai, yaitu bernilai hukum
dan muamalah. syari`ah adalah dimensi hukum atau peraturan dari ajaran
Islam. Mengapa disebut syari`ah adalah karena aturan itu dimaksud
memberikan jalan atau mengatur lalu lintas perjalanan hidup manusia
Tabel 4 Kategori Syari’ah
No Judul Bulletin Kategori 1 Tugas Bersama Bag 1 : Upaya pencegahan
individu
Syari’ah
2 Tugas Bersama Bag 5 : Menegakkan
Hukum
Syari’ah
3 Reformasi ekonomi Umar bin Abdul Aziz Syari’ah
4 Tugas Bersama Bag 4 : Menegembalikan identitas masyarakat muslim
Syari’ah
5 Hambatan Komunikasi Syari’ah
6 Mengejar Bayang-Bayang Syari’ah
1). Tugas Bersama Bag 1 : Upaya pencegahan individu
Buletin pertama edisi No 5 dalam penyampaian pesan dakwah
banyak berisikan tentang syariah atau hokum-hukum islam seperti
menutup aurat, menundukan pandangan, shaum untuk menjaga hati dan
pikiran, tidak berkhalawat dengan non-mahramnya dan menjauhi segala
perbuatan yang menuju kemaksiatan.28
Dari konteks diatas penulis berkesimpulan bahwa islam adalah
agama yang tegas dengan permasalah hukum, sebagai salah satu contoh
28 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 5 jum’at Ke-1 Th V, 23 Muharam 1429 H/ 1 Februari
2008)
pelanggaran orang yang melakukan zina maka hukuman yang berlaku
dalam islam adlah di razam atau di cambuk sebanyak seribu kali dan
diasingkan ketempat yang jauh dari pergaulan.
2). Tugas Bersama Bag 5 : Menegakkan Hukum
Buletin kelima No 9. berisikan pesan dakwah tentang syari’ah yaitu:
menurut jumhur mufasirin yang dimaksud perbuatan keji ialah perbuatan
zina, sedangkan menurut pendapat yang lain ialah segala perbuatan mesum
seperti zina, homosek dan sejenisnya. Sanksi social yang harus dikenakan
kepada para pelaku maksiat adalah dengan mengasingkannya atau
mengisolasinya sehingga tidak ada satu orangpun yang bergaul dengannya.
Dengan sanksi ini sekaligus melindungi masayrakat dari pengaruh buruk
perbuatannya atau menghindarkan masyarakat dari mengikuti perbuatan
maksiat itu. Allah melarang hamba-hambanya untuk merasa kasihan
kepada para pelaku zina sehingga mencegah mereka untuk
memberlakukan hukuman kepada para penzinah. Sebab, Allah SWT
mensyariatkan hukuman tersebut didasarkan kepada kasih sayang dan
rahmatNya pada mereka. Hukuman zina adalah (dirajam) dengan cara
yang mengerikan atau dicambuk didepan khalayak ramai agar membuat
jera para pelaku yang lain.29
Dari pemaparan diatas dapat dilihat bahwa apabila Negara ingin
maju dan sejahtera maka hokum harus ditegakkan. Pelangran-pelanggaran
29 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 9 jum’at Ke-5 Th V, 22 Shafar 1429 H/ 29 Februari
2008)
yang dilakukan harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Negara
tersebut. Jangan dibiarkan begitu saja, yang mengakibatkan tidak ada
kekapokan terhadap pelangar hukum.
3). Reformasi Ekonomi Umar bin Abdul Aziz
Buletin kesepuluh No 14, isi pesan yang terkandung yaitu tentang
Muamlah: kelurga dan istana Umar bin Abdul menyadari dengan baik
bahwa ia adalah bagian dari masa lalu ia tidak mungkin sanggup
melakukan perbaikan dalam kehidupan Negara yang luas kecuali ia berani
memulainya dari dirinya sendiri, kemudian melanjutkannya pada keluarga
intinya dan selnjutnya pada keluarga istana yang lebih besar. Maka
langkah pertama yang harus ia lakukan adlah membersihkan diri sendiri,
keluarga dan istana kerajaan. Kemudian penghematan total dlam
penyelenggraan Negara, selnajutnya melakukan redistribusi kekayaan
Negara secara adil.30
Dari konteks diatas dapat penulis simpulkan bahwa reformasi atau
perubahan harus di mulai dari diri sendiri, karena diri sendiri merupakan
cermin perbuatan kita. Baru perubahan selanjutnya kepada keluarga dan
masyrakat. Dengan begitu perubahan akan tercapai menuju kebaikan.
4). Tugas Bersama Bag 4 : Mengembalikan Identitas Masyarakat
Muslim
30 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 14 jum’at ke-1 Th V, 27 Rabiul Awal 1429 H/ 4 April 2008)
Buletin keempat edisi No 8. isi pesan mencakup tentang nilai
Muamalah yaitu : salah satu kebiasaan buruk yang sering terjadi
dimasyarakat kita adalah membiarkan pelanggaran-pelanggaran yang
dinilai kecil, baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini menjadi
masalah besar ketika pelanggaran itu berkembang jumlah dan kualitasnya.
Demikian juga halnya dengan pergaulan remaja, masyarakat kita sering
kali tidak peduli ketika anak gadis tetangganya sering didatangi laki-laki
yang tidak kita kenal. Didi lain identitas dimasyarakat kita tidak jelas,
akibatnya generasi muda pun miskin identitas. Dari kondisi inilah, kita
memilki kewajiban bersama untuk mengembalikan pemahaman tentang
islam dengan benar dan menyeluruh. Dengan kata lain dakwah yang harus
kita lakukan bukan saja didalam masjid, tetapi harus terjun kelapangan
dakwah sesungguhnya.31
Dari konteks diatas dapat dilihat bahwa kebiasaan buruk masyarakat
kita sekarang ini adalah membiarkan pelanggaran-pelanggaran yang kecil,
baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Dari kondisi inilah kita memiliki
kewajiban untuk mengajak kembali masyarakat kejalan kebenaran dan
memahami Islam secara kafah.
5). Hambatan Komunikasi
Buletin ketujuh edisi No. 11, yaitu isi pesan dakwah tentang nilai
Muamalah : hampir semua bahaya lisan yang diuraikan Imam Al-Ghazali
31 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No.8 Jum’at Ke-4 Th V, 15 Shafar 1429 H/ 22 Februari
2008)
dalam ihyanya berkaitan dengan kesalahan komunikasi, baik dari pelaku,
isi komunikasi, media atau caranya. Kemarahan adalah bahaya lisan
karena kesalah pelaku komunikasi, bohong, fitnah, atau naimah adalah
bahaya lisan karena kesalahan pesan komunikasi, sedangkan Ghibah/
mengunjing adalah kesalah media atau cara komunikasi. Keberhasilan
komunikasi sangat di pengaruhi oleh gaya komunikasi para pelakunya.
Ketika gaya komunikasi dijalankan dengan baik, maka pesan yang
sulitakan mudah tersampaikan tanpa merusak hubungan antar pelaku
komunikasi.32
Dari konteks diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang baik
adalah ketika gaya komunikasi bejalan dengan baik, maka pesan yang
disampaikan komunikator akan diterima dengan baik pula oleh
komunikan. Dan kita semua harus menjaga bik-baik lidah ini. Karena
pepatah mengatakan lidah lebih tajam dari pedang.
6). Mengejar Bayang-Bayang
Buletin kedelapan No 12, isi pesan dakwah berisikan tentang nilai
Muamlah : ada perbedaan yang sangat jelas antara orang kaya dengan
orang mewah. Orang kaya belum tentu bergaya hidup mewah. Dan orang
yang bergaya hidup mewah belum tentu kaya. Islam mendorong umatnya
untuk menjadi orang kaya tetapi sama sekali tidak mendorong untuk
bergaya hidup mewah sebagai mana Allah berfirman:
32 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 11 jum’at ke-2 Th V, 6 Rabiul Awal 1429 H/ 14 Maret
2008)
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke
dalam kubur.“ (QS At-Takaatsur (102:1-2).
Dari pemaparan diatas dapat dilihat bahwa kita dianjurkan menjadi
orang kaya, tetapi kita tidak boleh menjadi sombong. Karena
kesombongan adalah cerminan diri kita di neraka nanti. Dan rasulullah
mengajarkan kepada kita kehidupan didunia harus diimbangi dengan
kehidupan diakherat, artinya kita harus bisa mengimbangi hidup didunia
dan bekal buat dia akherat nanti.
c. Pesan Dakwah Yang Mengandung Nilai Akhlak
Pesan dakwah yang mengandung nilai akhlak berisi tentang
kepribadian yang baik, sopan santun dan tawadhu sebagaimana akhlak
yang dicontohkan nabi Muhammad keapda umatnya.
Table 5 Kategori Akhlak
No Judul Buletin Kategori 1 Tugas Bersama Bag 2: Upaya Pencegahan
Keluarga Akhlak
2 Dunia Bermain Anak Akhlak 3 Mencari Da’i Sejati Akhlak
4 Lingkungan Bermain Anak Akhlak
1). Tugas Bersama Bag 2: Upaya pencegahan keluarga
Buletin kedua edisi No 6. berisikan pesan dakwah tentang akhlak
yaitu : keberhasilan seorang anak atau remaja menjaga dirinya dari
perbuatan zina, sangat dipengaruhi oleh kondisi dan lingkungan keluarga,
masayarakat. Untuk itu sebuah keluarga muslim harus menjalankan upaya-
upaya agar setiap anggota keluarganya terhindar dari perbuatan maksiat
tersebut yaitu:
1). Mendidik anak sesuai dengan usia dan jenis kelaminnya.
2). Memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.
3). Menjadi sahabat anak
4). Segera menikahkan dengan pasangan yang soleh
Jika setiap anggota keluaraga ingin terhindar dari perilaku maksiat
berupa perzinahan atau yang mendekatinya, maka langkah pencegahan itu
harus dilakukan semaksimal mungkin.33
Dari pemaparan diatas terlihat jelas bahwa lingkungan yang baika
akan membentuk akhlak seorang anak terhadap dirinya sendiri. Dan tidak
terlepas dari bimbingan orang tua yang setiap saat harus bisa memantau
gerak-gerik anaknya sendiri.
2). Dunia Bermain Anak
Buletin ke dua belas No 1 6. isi pesan dakwah berisi tentang akhlak:
menurut Ali bin abi Thalib, usia anak mulai 0-7 th adalah usia bermain.
Artinya , hendaklah segala pendidikan dan pembelajaran bagi anak
dilakukan denagan cara yang menyenangkan baginya. Dari berbagai
arahan Rasulullah SAW dalam hal permainan dengan anak, hendaklah kita
33 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 6 jum’at Ke-2 Th V, 1 Shafar 1429 H/ 8 Februari
2008)
memberikan hak bermain bagi anak. Yaitu dengan beberapa langkah
sebgai berikut:
1. Sempatkanlah bermain dengan anak.
2. Menyediakan media bermain dan menghargai mainan anak.
3. Tidak membiarkan anak berhenti ketika sedang main
4. Mencegah anak bermain pada tempat dan saat-saat terlarang.34
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa usia anak dari 0-7
tahun adalah masa bermain seorang anak. Sebagi orang tua harus mengerti
dan memahami karakter atau masa bermain seorang anak. Biarkanlah anak
itu tumbuh dengan masanya sendiri. Dan jangan sekali-kali membentak
atau menyuruh anak yang masih kecil untuk bekerja.
3). Mencari Da’i Sejati
Buletin kesebelas edisi No 15, isi pesan dakwah berisi tentang nilai
Muamalah: “(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh
jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang
tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari
minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka
tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang
baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah (2):273)
34 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 16 jum’at ke-3 Th V, 11 Rabiuts Tsani 1429 H/ 18
April 2008)
Ketika kita berencana melaksanakan suatu kegiatan, baik acara
pribadi berupa hajatan, walimah, syukuran, atau acara bersama berupa
peringatan, tabligh atau kajian, betapa kita sering merasa sulit mencari
seorang da’i sebagai narasumber yang cocok dengan kita atau dengan
jama'ah. Banyak ragam keinginan jama’ah. Ada yang menginginkan da’i
yang bagus lantunan qur'annya, atau yang banyak gurauannya yang
membuat mereka tertawa, atau yang perkataannya menyentuh hati yang
bisa membuat menangis, atau yang fasih baca kitab gundul dan banyak
literatur kitab referensinya dan lain sebagainya. Ketika keinginan jamaah
coba kita penuhi, yang jadsi masalah selanjutnya adalah dana untuk
narasumber tersebut. Berapa isi amplop yang harus disiapkan untuk da’i
tersebut ? Bagaimana menentukan jadwal acara jika sang da’i acaranya
padat dan sebagainya. Pertanyaan ini sering terdengar dari pengurus yang
meminta salah satu da'i kondang untuk mengisi acaranya.
Ada bebrepa hal akibat besar yang timbul dari budaya ini
1. Umat baru mau mendatangi sebuah majlis tablig manakala yang
menjadi nara sumber adalah mubalig yang cocok dengan
keinginannya.
2. Tumbuh pemahaman pada umat bahwa dakwah hanya dilakukan
diata podium dalam bentuk acara formal saja, padahal dakwah
bisa dilakukan dimana saja, dan kapan saja dan oleh siapa saja.
3. Kecilnya minat umat pada majlis umat karena tebiasa dengan
model tablig dan tidak mau dibebani dengan berfikir dan
kewajiban. Padahal pemahaman yang baik baru bisa ia dapatkan
dari majlis ta’lim dengan rujukan Al-qur’an dan hadits Nabi.35
Dari pemaparan diatas bahwa seorang da’i harus mempunyai
karakter diri jujur, amanah dan ikhlas hati dalam menyebarkan dakwah
islam.dan seorang da’i pun harus cerdas dan bisa membaca keadaan
lingkungan dan mad’u sebelum dia berdakwah.
4). Lingkungan Bermain Anak
Buletin ke tiga belas No 17. pesan dakwah yang terkandung tentang
nilai muamlah: penataan lingkungan adalah salah satu hal yang penting
kalu bukan yang terpenting dalam membangun minat belajar anak karena
anak belajar melalui lingkungannya, sedangkan guru kini fungsinya
sebagai fasilitator, observatory, mediator, atau model dalam membimbing
anak-anaknya. Lingkungan belajar harus memperhatikan kebutuhan anak
dan tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan. Lingkungan yang
penuh kasih dan memahami karakter dasar meraka sebagai anak-anak atau
lingkungan yang rawan dengan kekerasan dan miskin baik ekonomi
maupun kasih sayang. Lingkungan buruk merupakan penyebab utama
hilangnya kesempatan anak untuk umbuh normal dan positif.36
Dari konteks datas dapat disimpulkan bahwa lingkungan yang baik
dapat mempengaruhi karakter seorang anak. Dengan lingkunagn yang baik
35 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 15 jum’at ke-2 Th V, 2 Rabiuts Tsani 1429 H/ 11 April
2008) 36 Bulletin jum’at Al-Mimbar (No. 17 jum’at ke-4 Th V, 18 Rabiuts Tsani 1429 H/ 25
april 2008)
anak dapat membangun minta belajar, karena anak belajar melalui
lingkungannya. Sebaliknya apabila lingkungannya tidak baika maka
karakter seorang anak pun cenderung buruk pula.
B. Pesan Dakwah Yang Mendominasi Dalam Buletin Jum’at Al-Mimbar
Edisi Februari – April 2008
1. Analisa Data
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan dalam
bulletin jum’at Al-Mimbar maka diadakan pengujian kategori pada tiga orang
juru atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel. Identitas
koder yaitu: H. Munfhadil (wakil ketua DKM Al-Madani), Ustadjah. Esti.
Dade Pamungkas (guru). Kemudian akan ditampilkan dalam data dan jumlah
frekuensi.
Bulletin pertama edisi No. 5 jum’at Ke-1 Th V, 23 Muharam 1429 H/ 1
Februari 2008.
Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 3 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
1 No. 5 jum’at Ke-1 Th V, 23 Muharam 1429 H/ 1 Februari 2008
“…dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kami memahaminya. “(Qs. Al-An’aam (6): 151)
a
2 “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin, hemdaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia- Nya.” (Qs. An-Nuur (24) : 33)
a
Jumlah 2 0,99 3 “ Barang siapa diantara kalian melihat
kemungkaran, hndaklah dicegah dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah dengan lisannya dan jika tidak mampu dengan hatinya. Dan demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.”(HR. Muslim)
b
4 “ Janganlah bersembunyi (berkhalawat) salah satu diantara kalian dengan seorang perempuan, kecuali bersama mahromnya”(HR Bukhori Muslim)
b
5 “ Dicatat bagi anak Adam bagiannya dari zina. Ia pasti mengetahuinya: dua mata berzina dengan melihat, dua telinga berzina dengan mendengar, lisan berzina dengan
b
berbicara, tangan berzina dengan memukul/mengusap, kaki berzina dengan melangkah, hati berzina dengan berkeinginan dan berharap-harap dan semua itu dibenarkan atau didustakan oleh kemaluannya.”(HR Bukhori Muslim)
6 “Ada tiga kelompok manusia yang tidak akan melihat api neraka,…orang yang matanya tidak mau melihat hal-hal yang diharamkan Allah.” (HR. Thabrani)
b
Jumlah 4 1,98 7 Allah AWT telah menurunkan bantuannya
kepada kita, baik berupa tuntunan pencegahan (preventif) ataupun tuntunan perbaikan (korektif)
c
8 Setiap langkah yang ditunjukkan Allah dalam Al-Quran , bersesuaian dengan unsure-unsur yang terlibat dalam prakter-praktek perzinahan tersebut,
c
9 Siapa saja yang lemah imannya, maka dengan mudah dia akan berbelok ke sana dan terjadilah transaksi perzinahan.
c
Jumlah 3 1,48 10 Kewajiban menutup aurat bukan semata-
mata ketka melaksanakan shalat dan thawaf saja. Dalam keadaan apapun setiap individu yang sudah baliqh wajib menutup auratnya.
d
11 Batasan aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.
d
12 Menjaga pandangan dari segala yang haram merupakan upaya preventif yang sangat efektif, karena dorongan hawa mafsu lebih banyak dimulai dari pandangan mata.
d
13 Shaum bisa menurunkan dorongan hawa nafsu yang bergejolak, shoum juga menjaga hati dan kesehatan jiwa.
d
14 Abdullah Nasih Ulwan menyebutkan beberapa jalan untuk menjaga kesucian diri diantaranya dengan menikah pada usia muda, selalu berpuasa sunah, menjauhi rangsangan-rangsangan seksual, mengisi kesenggangan dengan aktifitas yang bermanfaat, pergaulan yang baik, mempelajari ilmu-ilmu kesehatan, menahan
d
penglihatan dari hal-hal yang haram serta memperkokoh agama dan menanamkan rasa takut pada Allah.
15 Berkhalawat dengan non- mahromnya artinya berdua-duan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahom tanpa ditemani keluarga dari kedua belah pihak.
d
Jumlah 6 2,97 16 Di Negara-negara atau daerah-daerah yang
menjadi daerah industri, maka perzinahan menjadi damapak negativ yang secara otomatis tumbuh berbarengan dengan iklim industriallisasi.
e
17 System kerja yang bercampur bebas dengan pakaian bebas, jam kerja yang tidak terbatas dengan paikaian bebas, jam kerja yang tidak terbatas pada siang hari dll, menyebabkan tidak terhindarkan praktek perzinahan tersebut.
e
18 Penaggulangan penyakit ini bukan semata-mata tugaspemerintah saja, tetapi juga tugas setiap unsure masyarakat yang mampu mengubah atau mencerahkan setiap unsur yang menyebabkan timbulnya perzinahan itu.
e
Jumlah 3 1,48 19 Banyak fakta menunjukkan bahwa
terjadinya perzinahan dimulai dengan melihat lawan jenis dengan pakaian menantang atau melihat tontonan syur di berbagai media massa atau elektronik.
f
20 Lingkungan yangmembiarkan bahakan menyediakan sarana dan prasarana perzinahan serta keluarga dan masyarakat yang tidak mendidik dan mengawasi perilaku seksual anggotanya.
f
21 Seringkali mereka berdalih bahwa mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidakdibolehkan agama. Bahkan ada yang mengistilahkan pacaran islami tanpa ada landasan yang jelas.
f
jumlah 3 1,48
Dari bulletin pertama edisi No. 5 jum’at Ke-1 Th V, 23 Muharam 1429 H/ 1
Februari 2008. diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 0,99 %
(kode a), Hadits 1,98 (kode b), Akidah 1,48 % (kode c), Syari’ah 2,97 % (kode d),
Muamalah 1,48 % (kode e), Akhlak 1,48 % (kode f). Ternyata syari’ah 2,97 %
(kode d) merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan firman Allah
0,98 % (kode a) merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Bulletin kedua edisi No. 6 jum’at Ke-2 Th V, 1 Shafar 1429 H/ 8 Februari
2008
Tabel 4
Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202 No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
22 No. 6 jum’at Ke-2 Th V, 1 Shafar 1429 H/ 8 Februari 2008
“ hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dari keluarga mu dari api neraka yang bhan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakanapa yang diperintahkan.” (QS. At- Thrim (66): 6)
a
23 “ hai orang-orang beriman, hendaklah budak-budak yang belum baliqh diantara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum baliqh diantara
a
kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembhayang subuh, ketika kamu menaggalkan pakaian (luar) mu ditengah hari dan sesudah sembahyang isya’.(itulah) tiga ‘aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Merekaa melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah maha mengetahui lagi maha Bijaksana. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum meminta izin. Demikianlah Allah menjelalskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. An-Nuur (24): 58-59)
Jumlah 2 0,9924 “wahai para pemuda ! Jika diantara
kalian telah mampu untuk berumah tangga, maka menikahlah. Jika belum mampu, hendaklah kalian memperbanyak shaum, karena shaum itu menjaga pandangan dan farji kalian (Muttafaq alaih)
b
Jumlah 1 0,4925 Memisahkan tempat tidur anak laki-
laki dan perempuan d
26 Bahkan dengan tegas Allah memerintahkan untuk meminta izin ketika akan memasuki kamar oaring tuanya atau saudaranya yang lain, terutama pada waktu-waktu aurat.
d
27 Konsep tanggung jawab pribadi, kewajiban syar’I, pergaulan dengan lawan jenis sampai kepada sanksi hokum sudah berlaku (mukallaf). Ramaja yang terdidik dengan baik akan memahami berbagai aturan hokum tersebut.
d
28 Pendidikan agama yang kuat akan menumbuhkan rasa takut terhadap hokum agama (dunia-akhirat) jauh lebih besar terhadap hokum positif (dunia saja).
d
29 Anak-anak kelas 5 tau 6 SD (10-12 tahun) sudah masuk usia baligh
d
30 Segera menikahkan dengan pasangan yang sholeh.
d
31 Ada sebuah hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa masa untuk menikahkan anak adlaah usia 16-17 tahun.
d
Jumlah 7 3,4632 Keberhasilah seorang anak atau
remaja menjaga dirinya dari perbuatan zina sangat dipengaruhi oleh kondisi dan dukungan keluarga dan masyarakatnya.
e
33 Pola pendidikan kepada anak dilakukan dengan ideal, artinya terjadi keseimbangan pertumbuhan biologis dan kematangan jiwa anak, maka sangat tepat pada usia tersebut untuk menikahkan anak.
e
34 Dorongan seksual yang sedang menggebu-gebu pada diri mereka, bisa mereka salurkan pada saluran yang benar yaitu istri/ suami yang sah.
e
35 Inilah yang dimaksud dengan indahnya pernikahan dini karena kesadaran dan kematangan.
e
36 Dengan keharmonisan setiap anggotakeluarga, maka setiap permasalahan yang dihadapi, bisa terdekteksi lebih dini dan mudah dicarikan pemecahnnya.
e
Jumlah 5 2,4737 Pola pendidikan dalam keluarga dan
masyarakat sangat besar pengaruhnya pada perilaku seksual anak dan remaja.
f
38 Orang tua harus mendidik anak-anaknya sesuai dengan jenis kelaminnya.
f
39 Pakaian, mianan, teman bermain smapai cara berbicara dan hak serta kewajiban masing-masing harus dijelaskan dengan sebaik-baiknya dengan bahasa yang mudah dicerna.
f
40 Salah satu indicator pola pendidikan anak yang baik adalah ketika anak menjadikan oranf tuanya sebgai tempat curhat pertamanya.
f
41 Jika orang tua atau anggota keluarga yang lain menyuguhkan perilaku buruk dan jauh dari nilai-nilai agama, maka sudah bisa dipastikan, anak pun akan berperilaku seperti itu.
f
42 Seorang ibu harus menerangkan dengan baik ketika putrinya mendapatkan haidh pertamanya, sebagaimana seorang ayah menjelaskan kepada putranya ketika mendapat mimpi basah pertamanya.
f
43 Pihak orang tua berkewajiban membimbing, mengarahkan dan mengawasi aktivitas mereka (anak-anaknya).
F
jumlah 7 3,46
Dari bulletin kedua edisi No. 6 jum’at Ke-2 Th V, 1 Shafar 1429 H/ 8 Februari 2008
diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 0,99 % (kode a), Hadits
0,49 (kode b), Syari’ah 3,46 % (kode d), Muamalah 2,47 % (kode e), Akhlak 3,46
% (kode f). Ternyata Syari’ah 3,46 % (kode d) dan Akhlak 3,46 % (kode f)
merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan Hadits 0,49 (kode b)
merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Bulletin ketiga edisi No. 7 jum’at Ke-3 Th V, 8 Shafar 1429 H/ 15 Februari
2008
Tabel 5 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
44 No. 7 jum’at Ke-3 Th V, 8 Shafar 1429 H/ 15 Februari 2008
“ hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah meniptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allahselalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nissa (4): 1)
a
45 “ dan di anatara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dandijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagikeum yang berfikir.” (QS. Ar-ruum (30): 21)
a
46 “ tangan Allah di atas tangan mereka…” (QS. Al- Fath (48): 10)
a
47 “ sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim (14):
a
7) Jumlah 4 1,9848 “ tiga golongan yang wajib aku
(Allah) menolongnya, salah satunya adalah orang yang menikah karena ingin menjaga kesucian dirinya.” (HR. Tirmidzi)
b
Jumlah 1 0,4949 Semoga keberkahan dari Allah
selalu menyertaimu, dan semoga kebaikan selalu bersamamu, dan semoga Allah menyatukan kalian berdua dalam kebaikan.
c
50 Niat yang ikhlas baru bisa tumbuh dari iman dan taqwa.
c
51 Siapa saja yang berusaha menjaga kesucian dirinya, maka Allah akan menurunkan pertolongannya.
c
52 Siapa yang ditolong Allah, dia akan mendapatkan keberkahan dari-Nya.
c
53 Dari sanalah jalan turunnya keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
c
54 Ingatlah apa yang disampaikanRasulullah SAW bahwa didalam jama’ah itu terkandung rahmat yang banyak, dan ingatlah bahwa tangan Allah selalu berada diatas mereka yang berjama’ah.
c
55 Sabar dan syukur adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan dari seorang mukmin.
c
56 Dengan kesabaran, Allah akan menambahkan keimanan dan ketenangan.
c
57 Syukur akan kelebihan dan potensi yang adas dalam keluarga, maka dengan syukur Allah akan menambahkan kenikmatan-Nya.
c
58 Dan pada dasarnya dengan bertambahnya ketenangan dan kenikmatan itu bertambahlah manfaat hidupnya.
c
59 Keragaman warna itu, tetap harus dibangun diatas warna atau nadir
c
yang sama yakni aqidah islam. Jumlah 11 5,4460 Dengan demikian membangun
keluarga adalah langkah yang harus ditempuh untuk menegakkan syariat (agama) Allah di muka bumi ini.
d
Jumlah 1 0,4961 keluarga Islami dibangun oleh dua
tiang utama yakni keberkahan dan keharmonisan. Dengan keberkahan, maka setiap anggota keluarga semakin tumbuh kebaikannya dan semakin banyak manfaatnya bagi keluarga dan masyarakatnya. Sedangkan dengan keharmonisan, maka di dalamnya setiap anggota keluarga menegakkan adab-adab Islam dengan berlandaskan ibadah, sehingga menumbuhkan ketenangan, cinta, dan kasih sayang, serta menjadi panutan dan dambaan umat.
e
62 Dengan kata lain, keluarga yang tidak islami adalah keluarga yang menyimpang (broken home) dimana di dalamnya terdapat perpecahan karena anggota-anggota keluarga gagal memenuhi kewajiban pribadi dan peran sosialnya.
e
63 Keluarga yang didalamnya subur keberkahan dan keharmonisan, setiap anggota keluarganya akan terjaga dari perilaku-perilaku buruk dan menyimpang.
e
64 Ciri sebuah keluarga yang mendapatkan keberkahan diantaranya kepribadiannya makin sempurna; dari sisi wawasan dan pemahaman makin luas dan mendalam, dari segi fisik makin sehat dan kuat, secara emosi makin matang dan dewasa, trampil dalam berusaha, bersungguh-sungguh dalam bekerja, dan teratur dalam
e
aktifitas kehidupannya sehingga dirasakan manfaat keberadaannya bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
65 Membangun keluarga merupakan implementasi dari setengah agama (nisfuddin)dan bukti dari mengikuti sunnah rasul (ittiba' rasul) dan juga usaha untuk menjaga kehormatan diri.
e
66 Ketika semua komunikasi itu dilandaskan atas nasehat kebenaran dan ibadah, maka hal itu sebenarnya identik dengan usaha membangun sebuah jama'ah. Dari sanalah jalan turunnya keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
e
67 Harmonis adalah perpaduan berbagai warna karakter yang menguatkan eksistensi sebuah benda.
e
68 Ada beberapa hal yang harus tetap terjaga untuk menumbuhkan keharmonisan keluarga secara berkesinambungan, diantaranya : 1. Menjaga sakralitas sebagai warna dasar keluarga 2. Pandangan Objektif terhadap setiap anggota keluarga 3. Melihat kelebihan dan menutupi kekurangan setiap anggota keluarga 4. Tidak menoleh ke belakang (tidak mengungkit-ungkit peristiwa masa lalu)
e
Jumlah 8 3,9669 Betapa indahnya sebuah keluarga
yang menghidupkan sikap bijak dan santun seperti ini
F
70 orang tua bijak menyikapi anak-anaknya, dan anak-anak hormat dan santun kepada orang tuanya.
f
Jumlah 2 0,99
Dari bulletin ketiga edisi No. 7 jum’at Ke-3 Th V, 8 Shafar 1429 H/ 15 Februari
2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 1,98 % (kode a),
Hadits 0,49 % (kode b), Akidah 5,44 % (kode c), Syari’ah 0,49 % (kode d),
Muamalah 3,96 % (kode e), Akhlak 0,99 % (kode f). Ternyata Akidah 5,44 %
(kode c) merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan Hadits 0,49
(kode b) dan Syari’ah 0,47 % (kode d) merupakan materi dakwah paling sedikit
muncul.
Bulletin keempat edisi No.8 Jum’at Ke-4 Th V, 15 Shafar 1429 H/ 22
Februari 2008
Tabel 6 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
71 No.8 Jum’at Ke-4 Th V, 15 Shafar 1429 H/ 22 Februari 2008
“… dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah (2):195)
a
Jumlah 1 0,49 72 “Tujuh golongan yang mendapat
naungan dimana tidak ada naungan selain naungan dari Allah.....pemuda yang terikat hatinya dengan masjid....“ (Muttafaq alaih)
b
73 Jika kalian mendengar ada wabah (thon) disuatu daerah, maka janganlah kalian memasukinya.
b
Dan jika berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari daerah itu. (Muttafaq alaih)
Jumlah 2 0,99 74 Islam hanya sebagai formalitas
belaka. Mungkin mayoritas mereka tidak pernah melakukan shalat wajib, apalagi sunnah. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang tidak bisa mengucapkan kalimat syahadat.
c
Jumlah 1 0,49 75 Maksiat adalah sebuah wabah,
sehingga siapapun wajib untuk menjaga dirinya dari perbuatan ini dan berusaha agar penyakit yang sudah terlanjur muncul tidak menular menjadi epidemi.
d
76 Langkah-langkah tersebut tentu saja harus dilandaskan pada tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi saw. Sehingga perbaikan dan perubahan karakter dan lingkungan masyarakat pun mengacu kepada perbaikan dan pembentukan karakter Al-Qur'an dan As-Sunnah. Dengan demikian secara bertahap akan mengembalikan identitas masyarakat menjadi masyarakat muslim yang berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.
d
Jumlah 2 0,99 77 alah satu kebiasaan buruk yang
sering terjadi di masyarakat kita adalah membiarkan pelanggaran-pelanggaran yang dinilai kecil, baik dari kualitas ataupun kuantitasnya. Hal ini menjadi masalah besar ketika pelanggaran itu berkembang jumlah dan kualitasnya
e
78 ketika anak gadisnya terjatuh dalam perbuatan zina (sering diistilahkan “kecelakaan“), para tetangga dan masyarakat sekitar pun seringkali hanya menggunjingkannya, seolah-olah mereka tidak ikut andil dalam
e
kejadian tersebut. Itulah akibat dari masyarakat yang permisif dan tidak berusaha melakukan pencegahan dini (preventif).
79 Semua elemen masyarakat yang memberikan andil dalam terjadainy praktek prostitusi, memiliki pengaruh yang berbeda tingkatnya (busur pengaruh).semakin tinggi tingkat pengaruhnya, semakin besr andil terhadap terjadinya praktek perzinahan itu.
e
80 langkah yang paling utama yang harus segera dilaksanakan dan menjadi tugas bersama adalah mengembalikan dan membentuk kembali tatanan masyarakat Islami yang memiliki prinsif yang tegas dan memiliki keteguhan dalam pendirian.
e
81 kita memiliki kewajiban bersama untuk mengembalikan pemahaman tentang Islam dengan benar dan menyeluruh. Dengan kata lain, dakwah yang harus kita lakukan bukan saja di dalam mesjid, tetapi harus terjun ke lapangan dakwah sesungguhnya.
e
82 Dakwah bukan hanya ceramah kepada orang baik-baik, tetapi juga kepada mereka di mall, di plaza, di hotel bahkan dakwah dengan nahyi mungkar di tempat-tempat hiburan atau di tempat maksiat lainnya.
e
83 Memberikan pembinaan dan pengawasan yang maksimal kepada generasi muda. Hal ini menjadi penting karena mayoritas penduduk negeri ini adalah generasi muda yang akan menjadi penerus perjuangan dan dakwah Islam. Bahkan bisa dikatakan bahwa identitas sebuah masyarakat ditentukan oleh identitas generasi mudanya.
e
84 Maka menjadi kewajiban
masyarakat dan khususnya para orang tua agar anak-anak remaja mereka biasa terikat dengan program dan kegiatan dakwah yang ditunjukkan dengan keterikatan mereka dengan masjid.
e
85 Tidak dipungkiri bahwa salah satu penyebab perubahan yang terjadi pada masyarakat adalah media.
e
86 Kita berusaha maksimal untuk menyaring media yang ada agar hal-hal negatif yang ada di dalamnya tidak mempengaruhi pribadi dan lingkungan masyarakat. Dengan langkah-langkah ini, kita berusaha untuk membangun lingkungan masyarakat yang kondusif bagi pembentukan karakter anggota-anggotanya terutama karakter generasi mudanya.
e
87 Dalam bahasa sosialnya, daerah yang kena wabah hendaklah diisolasi. Demikian juga dengan kemaksiatan, hendaklah masyarakat berusaha untuk mencegah dan menghapus kemaksiatan itu semaksimal mungkin, dan langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengisolasinya agar tidak merebak dan meluas di masyarakat.
e
Jumlah 11 5,44 88 Masyarakat kita sering kali tidak
peduli ketika anak gadis tetangganya sering di datangi oleh laki-laki yang tidak kita kenal.
f
89 Bahkan mereka membiarkan anak-anak gadisnya berpacaran di dalam rumahnya, bahkan di depan matanya.
f
90 Jumlah 2 0,99
Dari bulletin keempat edisi No.8 Jum’at Ke-4 Th V, 15 Shafar 1429 H/ 22 Februari
2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 0,49 % (kode a),
Hadits 0,99 % (kode b), Akidah 0,49 % (kode c), Syari’ah 0,99 % (kode d),
Muamalah 5,44 % (kode e), Akhlak 0,99 % (kode f). Ternyata Muamalah 5,44 %
(kode e) merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan firman Allah
0,49 % (kode a) dan Akidah 0,49 % (kode c) merupakan materi dakwah paling
sedikit muncul.
Bulletin kelima edisi No. 9 jum’at Ke-5 Th V, 22 Shafar 1429 H/ 29 Februari
2008
Tabel 7 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
91 No. 9 jum’at Ke-5 Th V, 22 Shafar 1429 H/ 29 Februari 2008
“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar. Dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang
a
menghinakan.“ (QS An-Nisaa (4):13-14)
92 "Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari kekafiran), Maka Sesungguhnya Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan.“ (QS Al-Anfal (8):39).
a
93 (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya.” (QS. An-Nisa’ (4) :15)
a
94 “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nur (24) :2)
a
95 “Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.“ (QS. Al Baqarah (2):179)
a
Jumlah 5 2,47 96 Yang harus kita yakini bersama
adalah semua bentuk hukuman yang Allah tetapkan adalah untuk kebaikan umat manusia itu sendiri,
c
Jumlah 1 0,49
97
Diakui atau tidak, ada yang aneh dengan sikap bangsa ini terhadap hukum. Perjuangan membebaskan negeri ini dari penjajahan begitu gigih dengan pengorbanan yang tidak sedikit. Namun, ketika kemerdekaan itu telah diraih, bangsa ini mempersilakan dirinya untuk dijajah kembali dalam segi hukum, yaitu ketika mengambil sumber hukum penjajah yaitu KUHP dan KUH Perdata menjadi dasar hukum pengadilan negeri ini. Dan sampai saat ini, belum ada usaha nyata untuk mengubahnya, apalagi usaha untuk menggantinya. Dan hal ini pun berdampak pada buruknya penegakkan hukum.
d
98 Berbagai kejahatan dan kemaksiatan merajalela, sulit untuk diberantas. Aparat hukum mudah dibeli, para pelaku kejahatan dan kemaksiatan makin berani.
d
99 Merampok rakyat dan para aparat hukum memeras rakyat. Akhirnya, meskipun negeri ini negeri hukum, tetapi bisa dikatakan sama saja dengan negeri tanpa hukum. Hukum hanya dikenakan pada rakyat kecil yang lemah, hukum tidak mampu menyentuh mereka yang kuat.
d
100 sanksi sosial yang harus dikenakan kepada para pelaku maksiat adalah dengan mengasingkannya atau mengisolasinya, sehingga tidak ada satu orang pun yang bergaul dengannya.
d
101 Allah melarang hamba-hambaNya untuk merasa kasihan kepada para pelaku zina sehingga mencegah mereka untuk memberlakukan hukuman kepada para pezina itu.
d
102 Allah 'Azza wa Jalla mensyari'at kan hukuman tersebut didasarkan pada kasih sayang dan rahmatNya
d
pada mereka. 103 Allah itu sangat sayang kepada
kalian, namun kasih sayang tersebut tidaklah mencegah Allah untuk memerintahkan berlakunya hukuman ini.
d
104 hukuman zina adalah dibunuh (dirajam) dengan cara yang mengerikan. Dalam hukuman zina yang ringan saja (yaitu bagi yang belum menikah), Allah menggabungkan antara hukuman terhadap fisik dengan cambuk dan hukuman terhadap hati/mentalnya dengan cara diasingkan dari negerinya selama satu tahun.
d
105 Allah'Azza wa Jalla memerintahkan agar hukuman terhadap pelaku zina (baik itu cambuk ataupun rajam, pent) hendaknya dilakukan di hadapan khalayak orang-orang mukmin, bukan di tempat yang sepi sehingga tidak ada orang yang dapat menyaksikannya. Hal ini dilakukan agar hukuman tersebut lebih efektif untuk tujuan “zajr” (membuat jera pelaku dan membuat takut orang lain melakukannya).
d
106 Demikian juga bagi para pemabuk yang suka minum minuman keras (khamr). Rasulullah memerintahkan untuk menderanya empat puluh kali sebagai hukuman atas mereka.
d
Jumlah 10 4,95 107 Kelemahan sisi hukum produk
penjajah ini pun berpengaruh pada merebaknya berbagai perilaku maksiat seperti perjudian, perzinahan, minuman keras dan lain-lain.
e
108 Menurut jumhur mufassirin yang dimaksud perbuatan keji ialah perbuatan zina, sedang menurut
e
pendapat yang lain ialah segala perbuatan mesum seperti : zina, homo sek dan yang sejenisnya.
109 Berbagai perbuatan maksiat seperti zina, khomr dan judi tersebut, seringkali terjadi karena hukum ekonomi supply dan demand, ada penjual ada pembeli alias ada transaksi. Karena itu, untuk memberantasnya harus dengan diputuskan rantai transaksinya.
e
Jumlah 3 1,48 110 Mengacu pada pendapat Imam
Ibnul Qayyim, perilaku zina terjadi karena manusia memperturutkan syahwatnya. Bisa dikatakan bahwa bentuk kemaksiatan yang lain pun didorong oleh syahwat pula yang menurut pelakunya membawa kepada kesenangan. Dan perilaku ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik golongan bawah, golongan menengah ataupun golongan atas.
f
Jumlah 1 0,49 Dari bulletin kelima edisi No. 9 jum’at Ke-5 Th V, 22 Shafar 1429 H/ 29 Februari
2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 2,47 % (kode a),
Akidah 0,49 % (kode c), Syari’ah 4,95 % (kode d), Muamalah 1,48 % (kode e),
Akhlak 0,49 % (kode f). Ternyata Syari’ah 4,95 % (kode d) merupakan materi
dakwah paling banyak muncul. Sedangkan Akidah 0,49 % (kode c) dan Akhlak
0,49 % (kode f).merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Bulletin keenam edisi No. 10 jum’at ke-1 Th V, 29 Shafar 1429 H/ 7 Maret 2008
Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 8 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
111 No. 10 jum’at ke-1 Th V, 29 Shafar 1429 H/ 7 Maret 2008
“…tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat (42:11)
a
112 Itu adalah karena (usaha ) kami”. Dan jika mereka ditimpa kekusahan, mereka emparkan sebab kesialan itu kepada musa dan orang-orang yang bertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebnyakan mereka tidak mengetahui” (QS. Al-A’raaf (7): 131)
a
113 Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS.Al-Baqarah (2): 102)
a
Jumlah 3 1,48 114 Barang siapa yang mendatangi
dukun atau tukang ramal, lalu membenarkan apa yang dikatakannya, sesungguhnya dia telah kufur kepada apa yang diturunkan atas Muhammad.” (HR. Ahmad)
b
115 “ apakah kalian mengetahui apa yang difirmankan oleh Allah Tuhan kalian?” mereka menjawab,” Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.”
Allah berfirman,” pagi ini di anatra hamba-ku ada yang beriman kepada-ku dan ada pula yang kafir. Adapun orang-orang yang berkata kami diberi hujan dengan karunia Allah dan rahmat-nya maka dia beriman kepada-ku dan kafir kepada bintang. Adapun orang yang berkata (hujan itu turun) karena bintang itu, maka dia telah kafir kepada-ku dan beriman kepada bintang (HR. Bukhori)
b
116 Tidak termasuk golongan kami orang yang melakukan atau minta tathayyur, meramal atau minta diramal (dan saya kira beliau pun bersabda) dan menyihir atau meminta disihirkan.” (HR Thabrani)
b
Jumlah 3 1,48 117 Kuatnya makana dan pengaruh
symbol-simbol pada keyakinan manusia. Mungkin mayoritas kaum muslimin akan langsung timbul rasa atipati ketika melihat orang menggunkan symbol bintang david (bintang segi enam) karena telah menjadi symbol yahudi
c
118 Paganisme atau animisme primitive mengaktualisasikan keyakinannya pada suatu symbol yang nyata yaitu pohon, hewan, gunung, sungai atau patung berhala.
c
119 Bisa kita terima secara logis mengapa islam melarang umatnya untuk mencapai ramalan, karena sama saja dia meyakini atau mempercayai paganisme dan animisme yang merupakan perbuatan syirik.
c
120 .islam melarang kita menggunakan dan mempercayai symbol-simbol yang dijadikan suatu keyakinan atau identitas agama tertentu.
c
121 Kepercayaan akan adanya pengaruh bintang adan planet terhadap
c
bebagai kejadian dan kehidupan manusia termasuk perbuatan syirik.
122 Rasulullah menegaskan bahwa thiyaroh adalah perbuatan syirik. Siapa saja yang melakukannya tidak termasuk umatnya.
c
Jumlah 6 2,97 123 Dengan landasan tersebut, segala
bentuk nujum dan thiyaroh, apapun kemasannya adalah terlarang.
d
Jumlah 1 0,49
Dari bulletin keenam edisi No. 10 jum’at ke-1 Th V, 29 Shafar 1429 H/ 7 Maret
2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 1,48 % (kode a),
Hadits 1,48 % (kode b) Akidah 2,97 % (kode c), Syari’ah 0,49% (kode d), Ternyata
Akidah 2,97 % (kode c) merupakan materi dakwah paling banyak muncul.
Sedangkan Syari’ah 0,49% (kode d).merupakan materi dakwah paling sedikit
muncul.
Bulletin ketujuh edisi No. 11 jum’at ke-2 Th V, 6 Rabiul Awal 1429 H/ 14 Maret 2008 Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 9 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
124 No. 11 jum’at ke-2 Th V, 6 Rabiul Awal 1429 H/ 14 Maret 2008
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(QS. Al-Hujuraat (49):6)
a
125 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu ber mu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah seorang penulis diantra kamu menuliskannya dengan benar. (QS. 2: 282)
a
126 Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada mu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah berita itu dengan benar agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan (yang sebenarnya) yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. 49:6)
a
Jumlah 3 1,48 127 dalam sistem hukum, ketersambungan
komunikasi menjadi dasar absahnya suatu hokum seperti perawi dalam hadits.
d
Jumlah 1 0,49 128 Banyak permasalahan besar yang terjadi
antar manusia disebabkan oleh hal sepele karena lemahnya komunikasi. Perubahan-perubahan positif seringkali diterima secara negatif karena salah atau minim komunikasi.
e
129 Hampir semua bahaya lisan yang diuraikan Imam Al-Ghazali dalam Ihyanya berkaitan dengan kesalahan komunikasi, baik dari pelaku, isi komunikasi, media atau caranya. Kemarahan adalah bahaya lisan karena kesalahan pelaku komunikasi, bohong, fitnah atau namimah adalah bahaya lisan
e
karena kesalahan pesan komunikasi, sedangkan ghibah atau menggunjing adalah kesalahan media atau cara komunikasi.
130 ketidaksempurnaan proses komunikasi tersebut. Pada model komunikasi verbal, hambatan psikologi bawahan-atasan, murid-guru, anak-anak orangtua atau rakyat-pemimpin, sering menjadi hambatan yang sulit dihilangkan. Hal ini terutama terjadi di berbagai masyarakat yang masih terkungkung oleh budaya feodal yang tertutup. Beberapa ciri yang sering kita dengar adalah dengan munculnya istilah pamali (sunda), lancang, kualat, yang semuanya menimbulkan budaya pakewuh ketika terjadi komunikasi dari yang lemah/bawah kepada yang kuat/atas.
e
131 tulah sebabnya Islam selalu memerintahkan untuk tabayyun (klarifikasi) dalam menyikapi kedua model komunikasi itu untuk menghilangkan sumbatan komunikasi yang mungkin timbul.
e
132 Persepsi bahwa semua pihak bisa disamakan sehingga abai terhadap perbedaan. Jika hal ini terjadi, maka sikap antar pelaku komunikasi akan terhambat. Beberapa akibat dari salah persepsi ini diantaranya : -Mengabaikan perbedaan antara kelompok yang secara kultural berbeda -Mengabaikan perbedaan antara kelompok kultural yang berbeda -Mengabaikan perbedaan dalam makna (arti) -Melanggar adat kebiasaan kultural -Menilai perbedaan secara negatif -Kejutan budaya
e
Jumlah 5 2,47
Dari bulletin ketujuh edisi No. 11 jum’at ke-2 Th V, 6 Rabiul Awal 1429 H/ 14
Maret 2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 1,48 % (kode
a), Syari’ah 0,49 % (kode d), Muamalah 2,47 % (kode e). Ternyata Muamalah 2,47
% (kode e) merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan Syari’ah
0,49 % (kode d).merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Bulletin kedelapan edisi No. 12 jum’at ke-3 Th V, 13 Rabiul Awal 1429 H/ 21 Maret 2008 Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 10 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
133 No. 12 jum’at ke-3 Th V, 13 Rabiul Awal 1429 H/ 21 Maret 2008
“ Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya)
a
Maka waspadalah terhadap mereka; Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS Al-Munafiquun (63):4)
134 “... Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.“ (QS. Luqman (31) :33)
a
135 Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.“ (QS At-Takaatsur (102:1-2)
a
136 “Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.“ (QS Al-Hadiid (56):20)
a
Jumlah 4 1,98 137
“Kelak akan terjadi pada umat ini (tiga hal) : (Mereka) ditenggelamkan (ke dalam bumi), dihujani batu dan diubah bentuk mereka yaitu jika mereka minum arak, mengundang biduanita-biduanita (untuk menyanyi) dan menabuh (membunyikan) musik.“ (HR Ibnu Abidunya)
b
138 “Lihatlah kepada yang ada dibawahmu, dan janganlah melihat kepada yang ada diatasmu.......”. (HR Muslim)
b
Jumlah 2 0,99 139 "Bergembiralah engkau hari ini,
puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati."
c
Jumlah 1 0,49 140 Ada dua akibat buruk dari bayang-bayang
popularitas ini yaitu gaya hidup yang sudah kadung borju dan hedonis yang tentu saja membutuhkan banyak uang untuk memenuhinya
e
141 Menurut kamus bebas wikipdia, hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
e
142 Islam mendorong umatnya untuk menjadi orang kaya tetapi sama sekali tidak mendorong untuk bergaya Ada perbedaan yang sangat jelas antara orang kaya dengan orang mewah. Orang kaya belum tentu bergaya hidup mewah dan orang yang bergaya hidup mewah belum tentu kaya. Islam mendorong umatnya untuk menjadi orang kaya tetapi sama sekali tidak mendorong untuk bergaya hidup mewah. Orang kaya yang bergaya hidup mewah adalah terpedaya oleh dunia, sementara orang miskin yang bergaya hidup mewah adalah tertipu oleh dunia dan menipu dirinya sendiri.
e
143 Semua bayang-bayang itu adalah fatamorgana yang melenakan. Tanpa mengetahui hakikat yang sebenarnya, siapa saja yang terjun ke dalamnya akan terpedaya. Jangankan para selebritis yang dangkal pemahaman agamanya, ulama pun bisa terpedaya dan terlena ketika daya tahan dan imunitas terhadap pengaruh dunia itu masih tipis.
e
Jumlah 4 1,98 144 ereka diumpamakan seperti kayu yang
tersandar, Maksudnya untuk menyatakan sifat mereka yang buruk meskipun tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai berbicara, akan tetapi sebenarnya otak mereka adalah kosong tak dapat memahami kebenaran.
f
145 Kita membutuhkan pemimpin yang tegas dalam menyikapi ajang-ajang hedonis yang semakin merebak.
f
Jumlah 2 0,99
Dari bulletin kedelapan edisi No. 12 jum’at ke-3 Th V, 13 Rabiul Awal 1429 H/
21 Maret 2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 1,98 %
(kode a), Hadits 0,99 % (kode b), Akidah 0,49 % (kode c), Muamalah 1,98 %
(kode e), Akhlak 0,99 % (kode f). Ternyata firman Allah 1,98 % (kode a) dan
Muamalah 1,98 % (kode e) merupakan materi dakwah paling banyak muncul.
Sedangkan Akidah 0,49 % (kode c), merupakan materi dakwah paling sedikit
muncul.
Bulletin kesembilan edisi No. 13 jum’at ke-4 Th V, 20 Rabiul Awal 1429 H/ 28 Maret 2008 Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 11 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
146 No. 13 jum’at ke-4 Th V, 20 Rabiul Awal 1429 H/ 28 Maret 2008
“Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS Huud (11):120)
a
147 Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula)
a
yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.“(QS. Al Mu'min (40):78)
Jumlah 2 0,99 148 Prediksi masa depan yang bisa diyakini
kebenarannya hanyalah apa yang ditetapkan Al-Qur’an Qur'an dan Sunnah Nabi, karena Allah yang menentukan perjalanan hidup makhluk-Nya, masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Hal ini pula yang menjadi sebab mengapa kita terus menggali sejarah untuk kita cari kebenaran dan pelajaran didalamnya, karena dari sana kebenaran bisa kita dapatkan. Kita dikatakan maju, karena ada sejarah.
c
149 Berbagai do'a dan tuntunan syariat Allah ditetapkan dari sejarah perjalanan para Nabi dan Rasul-Nya. Itupun hanya sebagian sejarah para nabi dan rasul-Nya yang dikisahkan dalam Al-Qur'an,
c
150 Apa do'a yang kita baca ketika bertaubat kepada Allah. Tentu saja doa yang ada dalam Al-Qur'an yang tidak lain adalah do'a yang dipanjatkan oleh beberapa nabi dan rasul Allah
c
151 Semua kisah-kisah itu menjadi peringatan bagi kita yang membacanya agar tidak melakukan perbuatan ingkar sebagaimana yang mereka lakukan. Dari sejarah ini pula kita bisa melihat korelasi yang begitu erat antar perilaku manusia dengan musibah, bencana atau peringatan dari Allah lainnya.
c
Jumlah 4 1,98 152 Apa yang Allah timpakan kepada umat
terdahulu adalah sebuah konsekuensi dari perbuatan yang mereka lakukan. Siapa saja yang berbuat dzalim dan ingkar kepada Allah maka Allah turunkan kepada mereka adzab yang pedih.
d
153 Meskipun dalam hal ini ada dua pendapat berkaitan dengan penetapan dasar hukum dari hadits yaitu yang menyatakan bahwa semua perkataan beliau baik sebelum atau sesudah masa kenabian bisa dijadikan sandaran hukum, atau yang menyatakan bahwa semua perkataan dan perbuatan beliau sesudah masa kenabian saja yang bisa ditetapkan sebagai sandaran hukum. Namun, semuanya menunjukkan kesempurnaan sosok pribadi Muhammad saw yang patut untuk dijadikan panutan.
d
Jumlah 2 0,99 154 Jalan hidup para nabi dan rasul serta
manusia-manusia pilihan Allah yang dikisahkan dalam Al-Qur'an penuh dengan nasehat bagi yang membacanya. Nasehat kebenaran itu tidak akan pernah lapuk dimakan usia. Apa yag dinasehatkan Nabi Yakub kepada Nabi Yusuf, tetap berlaku sampai sekarang, sebagaimana nasehat Luqmanulhakim kepada anaknya. Kalimat-kalimat bijak yang keluar dari perkataan mereka ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu bisa kita rasakan di hadapan kita melalui kisah yang Allah turunkan dalam Al-Qur'an. Nasehat orangtua kepada anak, nasehat pemimpin kepada rakyatnya, nasehat yang tua kepada yang muda, atau sebaliknya, semuanya bisa kita dapatkan dalam Al-Qur'an.
e
155 ada dua tujuan pokok dalam mempelajari sejarah hidup Muhammad saw yakni : a.Memahami pribadi Rasulullah saw dalam berbagai aspek kehidupan.Dengan mengetahui sejarah hidup Rasulullah saw, maka kita akan mengetahui bagaimana sosok pribadi beliau, sejak kecil sampai wafat, sejak masa remaja sebelum kerasulan sampai sesudah masa kerasulan.
e
Jumlah 2 0,99 156 Sangatlah logis apa yang disampaikan
Rasulullah bahwa manusia yang beruntung adalah yang kehidupannya hari ini lebih baik dari hari kemarin sedangkan
f
manusia yang rugi adalah manusia yang kehidupannya hari ini sama saja dengan kehidupan kemarin, terlebih lagi manusia yangkehidupannya hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka dia adalah manusia yang bangkrut.
Jumlah 1 0,49 Dari bulletin kesembilan edisi No. 13 jum’at ke-4 Th V, 20 Rabiul Awal 1429 H/
28 Maret 2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 0,99 %
(kode a), Akidah 1,98 % (kode c), Syari’ah 0,99 % (kode d), Muamalah 0,99 %
(kode e), Akhlak 0,49 % (kode f). Ternyata firman Akidah 1,98 % (kode c)
merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan Akhlak 0,49 %
(kode f), merupakan materi dakwah paling sedikit muncul
Bulletin kesepuluh edisi No. 14 jum’at ke-1 Th V, 27 Rabiul Awal 1429 H/ 4 April 2008 Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 12 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
157 No. 14 jum’at ke-1 Th V, 27
“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang
a
Rabiul Awal 1429 H/ 4 April 2008
berbuat kebaikan.“ (QS Huud (11):17)
Jumlah 1 0,47 158 Ketika akhirnya Umar menerima jabatan
ini, ia mengatakan kepada seorang ulama yang duduk di sampingnya, Al-Zuhri, "Aku benar-benar takut pada neraka."
c
159 "Saya beri kalian makanan yang enak dan lezat tapi kalian harus rela menjebloskan saya ke neraka, atau kalian bersabar dengan makanan sederhana ini dan kita akan masuk surga bersama.
c
160 Umar lalu berkata kepada sang bibi: "Apakah bibi rela menyaksikan saya dibakar di neraka seperti daging ini hanya untuk memuaskan keserakahan kalian?
c
161 Allah SWT memerintahkan kita menyusuri jalan waktu dan ruang, agar kita dapat merumuskan peta sejarah manusia, untuk kemudian menemukan kaidah-kaidah permanen yang mengatur dan mengendalikannya.
c
Jumlah 4 1,98 162 Dalam konsep distribusi zakat, penetapan
delapan objek penerima zakat atau mustahiq, sesungguhnya mempunyai arti bahwa zakat adalah sebentuk subsidi langsung. Zakat harus mempunyai dampak pemberdayaan kepada masyarakat yang berdaya beli rendah.
e
163 Sumber pemborosan dalam penyelenggaraan negara biasanya terletak pada struktur negara yang tambun, birokrasi yang panjang, administrasi yang rumit.
e
164 Dengan meningkatnya konsumsi masyarakat, maka produksi juga akan ikut meningkat. Jadi, pola distribusi zakat bukan hanya berdampak pada hilangnya kemiskinan absolut, tapi juga dapat menjadi faktor stimulan bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat makro.
e
165 Itulah yang kemudian terjadi di masa Umar Bin Abdul Aziz. Jumlah pembayar
zakat terus meningkat, sementara jumlah penerima zakat terus berkurang, bahkan habis sama sekali. Para amil zakat berkeliling di pelosok-pelosok Afrika untuk membagikan zakat, tapi tak seorang pun yang mau menerima zakat. Artinya, para mustahiq zakat benar-benar habis secara absolut. Sehingga negara mengalami surplus.
e
166 Sejarah adalah cermin yang baik, yang selalu mampu memberi kita inspirasi untuk menghadapi masa-masa sulit dalam hidup kita.
e
Jumlah 5 2,47 Dari bulletin kesepuluh edisi No. 14 jum’at ke-1 Th V, 27 Rabiul Awal 1429 H/ 4
April 2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 0,41 % (kode
a), Akidah 1,98 % (kode c), Muamalah 2,47 % (kode e). Ternyata Muamalah
2,47 % (kode e) merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan
firman Allah 0,49 % (kode a), merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Bulletin kesebelas edisi No. 15 jum’at ke-2 Th V, 2 Rabiuts Tsani 1429 H/ 11 April 2008 Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 13 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
167 No. 15 jum’at ke-2 Th V, 2 Rabiuts Tsani 1429 H/ 11 April 2008
“(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah (2):273)
a
168 orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.“ (QS Ali Imraan (3):187)
a
169 orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.“ (QS Ali Imraan (3):187)
a
Jumlah 3 1,48 170 Ketika kita berencana melaksanakan suatu
kegiatan, baik acara pribadi berupa hajatan, walimah, syukuran, atau acara bersama berupa peringatan, tabligh atau kajian, betapa kita sering merasa sulit mencari seorang da’i sebagai narasumber yang cocok dengan kita atau dengan jama'ah. Banyak ragam keinginan jama’ah. Ada yang menginginkan da’i yang bagus lantunan qur'annya, atau yang
banyak gurauannya yang membuat mereka tertawa, atau yang perkataannya menyentuh hati yang bisa membuat menangis, atau yang fasih baca kitab gundul dan banyak literatur kitab referensinya dan lain sebagainya. Ketika keinginan jamaah coba kita penuhi, yang jadi masalah selanjutnya adalah dana untuk narasumber tersebut. Berapa isi amplop yang harus disiapkan untuk da’i tersebut ? Bagaimana menentukan jadwal acara jika sang da’i acaranya padat dan sebagainya. Pertanyaan ini sering terdengar dari pengurus yang meminta salah satu da'i kondang untuk mengisi acaranya.
e
171 Sejak kapan budaya ini tumbuh di kalangan umat ? Tidak ada yang tahu. Namun jika kita menelusuri model budaya tersebut, bisa kita katakan bahwa ini merupakan pengaruh kapitalisme dalam dakwah.
e
172 Dengan model ini, dakwah bagaikan sebuah transaksi ekonomi. Harga akan semakin tinggi jika permintaan semakin tinggi atau ketika pasokan semakin sedikit. Atau, semakin tinggi kualitas, maka semakin tinggi pula harga yang harus dikeluarkan.
e
173 tumbuh pemahaman pada umat bahwa dakwah hanya dilakukan di atas podium dalam bentuk acara formal saja. padahal dakwah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dan oleh siapa saja.
e
174 kecilnya minat umat pada majelis taklim karena terbiasa dengan model tabligh dan tidak mau dibebani dengan beban berfikir dan kewajiban. Padahal pemahaman yang baik baru bisa dia dapatkan dari majelis ta’lim dengan rujukan al-Qur'an dan hadits nabi.
e
175 mahalnya biaya dakwah yang harus dikeluarkan umat atau jama’ah karena banyak dibebani oleh masalah seremonial dan formalisasi acara, sementara subtansi
e
dakwah sangat minim. Padahal masih banyak kebutuhan umat yang harus diprioritaskan sebagai bagian dari sarana dakwah.
176 semakin beratnya beban para da’i dalam mengajak dan membina umat serta menjaga keikhlasan dalam menjalankan tugas dakwahnya.
e
177 Dengan keistimewaannya, dakwah memiliki dua dimensi operasional yaitu dimensi individu yang kemudian disebut dengan dakwah fardiyyah dan dimensi kolektif yang kemudian disebut dengan dakwah jam'iyyah.
e
178 dengan pengaruh kapitalisasi dalam dakwah, maka dakwah menjadi seperti sebuah transaksi ekonomi. Di sinilah jatidiri seorang da’i diuji, apakah dia terpengaruh oleh daya tarik capital (uang) atau tidak.
e
Jumlah 9 4,45 179 Jati diri seorang dai sejati adalah tetap
teguh pada karakternya sebagaimana pada tahapan dakwah fardiyyahnya.
f
180 Kekuatan seorang da’i pada fase ini adalah kemampuannya untuk memprioritaskan kepentingan objek dakwahnya daripada kepentingan dirinya sendiri.
f
181 Da’i perofesional adalah da’i yang hidup untuk dakwah, sebaliknya da’i yang tidak profesional adalah da’i yang hidup dari dakwah.
f
182 Da’i juga manusia, bukan malaikat. Da’i juga bisa salah, tetap memerlukan nasehat.
f
Jumlah 4 1,98 Dari bulletin kesebelas edisi No. 15 jum’at ke-2 Th V, 2 Rabiuts Tsani 1429 H/ 11
April 2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 1,98 % (kode
a), Muamalah 4,45 % (kode e), Akhlak 1,98 % (kode f) . Ternyata Muamalah
4,45 % (kode e) merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan
firman Allah 1,48 % (kode a), merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Bulletin kedua belas edisi No. 16 jum’at ke-3 Th V, 11 Rabiuts Tsani 1429 H/ 18 April 2008 Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 14 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202
No
Edisi
Pesan Dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
183 No. 16 jum’at ke-3 Th V, 11 Rabiuts Tsani 1429 H/ 18 April 2008
Biarkanlah Dia pergi bersama Kami besok pagi, agar Dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan Sesungguhnya Kami pasti menjaganya.” (QS Yusuf (12):12)
a
Jumlah 1 0,49 184 Inilah yang digambarkan oleh Rasulullah
saw ketika mendapatkan pemberian kain bercorak tetapi tidak terlalu besar. Kemudian beliau hendak menghadiahkannya kepada Ummu Khalid seraya meminta agar membawa Ummu Khalid kepada beliau. Digendongnya Ummu Kholid dan dipakaikannya kain tersebut, kemudian beliau memuji anak tersebut dengan mengucapkan “Sanah ! Sanah ! dalam bahasa Ethiopia yang berarti cantik. Ummu Kholid kemudian memainkan cap kenabian yang ada dipunggung nabi. Melihat itu, ayahnya menghardik Ummu Khalid agar tidak
b
bertindak seperti itu, tetapi Rasulullah saw justru membelanya seraya berkata : “ Biarkanlah dia.” (Lihat Sahih Bukhori, kitabul adab)
185 “Pada suatu hari aku melayani Rasulullah saw. Setelah kurasa tugasku sudah selesai dan kukira beliau sedang istirahat siang, aku keluar ke tempat anak-anak bermain dan menyaksikan mereka bermain. Tidak lama kemudian Rasulullah saw datang seraya mengucapkan salam kepada anak-anak yang sedang bermain, lalu beliau memanggilku dan menyuruhku untuk suatu keperluan. Aku pun segera menunaikannya sedang beliau duduk di bawah pohon sampai aku kembali kepadanya. Dan seterusnya hingga akhir hadits. “ (HR Ahmad)
b
186 waktu bermain anak diluar hanya sampai waktu maghrib saja, karena pada saat itu setan-setan berkeliaran sehingga tidak dianjurkan untuk membiarkan anak bermain di luar. Setelah lepas waktu Maghrib, biarkan mereka bermain atau beraktivitas di dalam rumah sampai waktu Isya.” (HR. Bukhori)
b
Jumlah 3 1,48 187 Menurut Ali bin Abi Thalib, usia anak
mulai 0-7 tahun adalah usia bermain. Artinya, hendaklah segala pendidikan dan pembelajaran bagi anak dilakukan dengan cara yang menyenangkan baginya. Ketika kita ingin mengajarkan sholat pada anak, ajarkanlah sholat sebagai aktivitas yang menyenangkan bagi dia.
f
188 Dalam sirah juga disebutkan bahwa Rasulullah membiarkan Hasan dan Husen menggelayut di punggungnya ketika beliau sedang sholat. Demikian juga kala kita mengharapakan anak bisa membaca dan menulis, biarkanlah anak yang merasakan bahwa dia senang belajar membaca dan menulis, bukan dipaksa oleh orang tuanya untuk membaca dan menulis. Dalam hal ini, penekanan pada proses belajar anak adalah untuk menggali
f
potensi yang dia miliki dan memberinya kesempatan untuk mengeksplor potensinya tersebut.
189 Yang harus menjadi perhatian orang tua adalah, bahwa mainan tersebut memberikan stimulan positif bukan sebaliknya atau bukan yang membahayakannya.
f
190 Rasulullah saw menyuruh kita untuk mengajarkan tiga ketangkasan kepada anak-anak yakni memanah, berkuda dan berenang. Banyak hikmah dari tiga ketangkasan tersebut. Disamping memberikan yang kesenangan kepada anak-anak, ternyata ketiga hal tersebut menjadi jalan untuk menanamkan pelajaran penting pada anak. Memanah mendidik anak agar selalu menghadapi setiap urusan dengan fokus, berkuda mendidik anak agar memiliki ketangkasan dan mobilisasi yang baik, sedangkan berenang adalah olah raga yang menggunakan seluruh anggota badan, sehingga anak terlatih untuk menggunakan setiap potensi yang dia miliki.
f
191 Ungkapkan rasa kekaguman kepada anak kita kala mereka mendapatkan kemenangan dalam permainannya. Semuanya bisa memberikan kesenangan dan semangat kepada anak-anak kita. Disamping itu, juga bisa membangun keberanian untuk bergaul dengan orang dewasa, membangun rasa percaya diri serta membiasakan beretika dalam jiwa sang anak.
f
192 Penghargaan Rasulullah terhadap mainan yang dimiliki anak-anak yang ada dalam lingkungan keluarganya menunjukkan bahwa anak-anak memang memerlukan mainan untuk mengembangkan akalnya, meluaskan pengetahuannya dan memberikan kesibukan kepada indera dan perasaannya.
f
Jumlah 6 2,97
Dari bulletin kedua belas edisi No. 16 jum’at ke-3 Th V, 11 Rabiuts Tsani 1429
H/ 18 April 2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 0,49 %
(kode a), Hadits 1,48 % (kode b), Akhlak 2,97 % (kode f) . Ternyata Akhlak 2,97
% (kode f), merupakan materi dakwah paling banyak muncul. Sedangkan firman
Allah 0,48 % (kode a), merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Bulletin ketiga belas edisi No. 17 jum’at ke-4 Th V, 18 Rabiuts Tsani 1429 H/ 25 april 2008 Rumus yang digunakan adalah :
P= F x 100% N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 15 Frekuensi Materi Dakwah Buletin Al-Mimbar
N= 202 No
Edisi
Pesan dakwah
Kode Materi
Dakwah
F
%
193 No. 17 jum’at ke-4 Th V, 18 Rabiuts Tsani 1429 H/ 25 april 2008
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. ...“ (QS Al-Hajj (22):5)
a
Jumlah 1 0,49 194 agama Islam memandang bahwa tanggung
jawab pendidikan terletak pada keluarga (ibu sebagai manajer di rumah dan ayah sebagai penentu arahnya).
d
Jumlah 1 0,49 195 Penataan lingkungan adalah salah satu hal
yang penting, kalau bukan yang terpenting dalam membangun minat belajar anak. Karena anak belajar melalui lingkungannya, sedangkan guru kini fungsinya sebagai fasilitator, observator, mediator atau model dalam membimbing anak-anaknya.
e
196 lingkungan belajar harus memperhatikan kebutuhan anak dan tujuan yang hendak di capai dalam pendidikan.
e
197 Kini banyak orang tua yang pesimis dengan kemampuan pendidikan formal dan mengembalikan fungsi sekolah di rumahnya sendiri. Hal ini karena apa yang mereka peroleh di sekolah tidak memiliki relevansi dengan kehidupan mereka yang nyata seperti yang mereka hadapi di rumah dan lingkungan sosialnya.
e
198 Tentu orang yang paling dekat dan secara intensif berhubungan dengan anak, mereka yang paling berpengaruh dalam proses pendidikan anak. Kita tidak pernah tahu, selalu ada tarik menarik antara guru, orang tua atau seorang pembantu rumah tangga yang tidak tahu menahu mengenai pendidikan pada anak.
e
199 yang penuh kasih dan memahami karakter Lingkungan dasar mereka sebagai anak-anak atau lingkungan yang rawan dengan kekerasan dan miskin baik ekonomi maupun kasih sayang. Lingkungan buruk merupakan penyebab utama hilangnya kesempatan anak untuk tumbuh normal dan positif.
e
Jumlah 5 2,47 200 Lingkungan yang sangat berbeda dan
tidak jarang sangat bertolak belakang disinyalir menjadi penyebab perbedaan perilaku dan kegagalan membentuk perilaku anak yang diharapkan.
f
201 Pendidikan anak menjadi semata-mata pencapaian kompetensi anak yang telah ditetapkan oleh orang dewasa yang menyangka bahwa itulah yang terbaik untuk anak-anaknya.
f
202 Orang tua ramai-ramai mengajari segala
hal yang “penting” untuk anak-anak sejak dini tanpa mengetahui apakah hal tersebut berguna bagi kehidupan anak di masa yang akan datang.
f
Jumlah 3 1,48 Dari bulletin ketiga belas edisi No. 17 jum’at ke-4 Th V, 18 Rabiuts Tsani 1429
H/ 25 april 2008 diperoleh hasil bahwa tema yang ada yaitu firman Allah 0,49 %
(kode a), Syari’ah 0,49 % (kode d), Muamalah 2,47 % (kode e), Akhlak 1,48 %
(kode f) . Ternyata Muamalah 2,47 % (kode e), merupakan materi dakwah paling
banyak muncul. Sedangkan firman Allah 0,49 % (kode a) dan Syari’ah 0,49 %
(kode d), merupakan materi dakwah paling sedikit muncul.
Setelah semua edisi selesai diteliti, maka penulis mengumpulkan data dalam
bentul tabel
Hasil penelitian besarnya frekuensi materi dakwah tiap-tiap edisi terangkum
dalam tabel dibawah ini. Rumus yang di gunakan adalah :
P= F x 100%
N
Yaitu P = Prosentase
F = Frekuensi Data,
N = Jumlah data yang dimaksud
Tabel 16 Penjumlahan Materi Dakwah Bulletin Jum’at Al-Mimbar
Edisi Bulan Februari – April 2008
N = 202
No Materi Dakwah Kode F %
1 Firman Allah a 32 15,84
2 Hadits b 17 8,41
3 Akidah c 35 17,32
4 Syari’ah d 41 20,39
5 Muamalah e 50 24,75
6 Akhlak f 27 13,36
Jumlah 202 100
Dari tabel diatas, ternyata Mua’malah merupakan materi dakwah yang paling
banyak muncul dari setiap kalimat dakwah yang diamati (24,75 %), Alqur’an/
Firman Allah (15,84 %) , Hadits (8,41%), Aqidah (17, 32 %), Syari’ah (20,39 %),
dan Akhlak (13, 36 %).
2. Hasil Analisa
Dari hasil diatas dapat kita lihat bahwa bulletin Jum’at Al-Mimbar
edisi bulan Februari-April 2008, pesan dakwah yang sangat dominan muncul
mengandung nilai Syariah. Karena isi kandungan bulletin Al-Mimbar lebih
bersifat pada sentuhan sehingga materi yang muncul tentang Syari’ah, Akidah
dan Akhlak. Tetapi pada edisi bulan Februari – April, materi yang sering
muncul mengandung nilai Sari’ah.
Sedangkan dari da’i (penulis) bulletin ini ditulis oleh orang-orang yang
sudah ahli dibidangnya dan kebanyakan penulis yang mengisi di bulletin Al-
Mimbar berstatus pendidikannya luar negeri seperti dari tamatan Kairo, Mesir,
dan Australia. Dan referensi untuk penulisan bulletin yang digunakannya pun
banyak menggunakan kitab-kitab yang sengaja diterjemahkan oleh penulis
sendiri.
Dari segi mad’u (pembaca) bulletin Al-Mimabar lebih bersifat
universal, baik dari kalangan menengah keatas, maupun menengah kebawah.
Karena bulletin ini bisa dibaca oleh siapapun dan berumur panjang, artinya
bisa saja pada saat bulletin terbit para pembaca (mad’u) belum membaca atau
belum memberikan sentuhan, tapi pada satu saat pembaca (mad’u) terbentur
masalah membutuhkan referensi dibulletin Al-Mimbar yang ada bisa dijadikan
rujukan.
Dan dari segi oplah penjualan bulletin Al-Mimbar sangat maju pesat
sejak tahun 2004 akhir. Banyaknya permintaan dari masyarakat bulletin tiap
minggunya, ini menunjukan adanya respon positif terhadap bulletin Al-
Mimbar tersebut. Apalagi penyebarannya bukan hanya dikabupaten bekasi
saja, tetapi di Jakarta, Tangerang, Bogor sampai kepulau seribu bahkan ada
sebuah perusahaan yang lokasi perkebunannya di riau meminta untuk
dikirimkan bulletin tiap minggunya.
Dan dari metode penulisan, bulletin Al-Mimbar ini menggunakan
metode sentuhan dan pergerakan. Karena bulletin Al-Mimbar tidak membahas
tentang Fiqh dan Ikhtilaf yang bisa menyebabkan perpecahan dimasyarakat
yang berbeda keyakinan. Dan bahasa yang digunakan terkadang bahasa
ilmiah, yang susah di mengerti oleh kalangan menengah kebawah. Tetapi
terkadang juga menggunakan bahasa yang sederhana yang bisa dimengerti
semua kalangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Amrullah. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta : PLP2M,
1985), Cet, ke-2, h. 3 A.H. Hasanuddin. Rhetorika Da’wah dan Publisistik, (Surabaya : Usaha
Nasional, 1982) Cet, ke-1 h.33 A.N, Firdaus. Panji-Panji Dakwah (Jakarta : CV Pedoman Ilmu Jaya, 1991) Cet
Ke-1, h. 1 Al’Alim, Musthafa. Aqidah Islam Ibnu Taymiyah (Bandung : PT. Al-Ma’arif).
Cet. Ke-1. h 6 Aziz, Jum’ah Amin Abdul. Fiqh Dakwah. (Solo : Intermedia, 1997) Cet, Ke-1. h.
29 Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. (Jakarta : kencana, 2004) Cet, Ke-1. h. 117 Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta : logos, 1997) cet ke-
1.h.72 Ghazali, M. Bahri. Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah.
(Jakarta : CV, Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet, Ke-I, h. 45 - - - - . Dakwah Komunikatif: Membagun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah (Jakarta : CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997) cet k-1. h.33 Hasanuddin, Hukum Dakwah.(Jakarta : Pedoman Ilamu Jaya, 1996) Cet, Ke-1.
h.44 Kasman, Suf. Jurnalisme universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Dakwah Bil Al –
Qalam dalam Al-Qur’an (Bandung : PT Mizan Media Utama, 2004), cet Ke-1, h.124
Kusnawan, Aep. et,Al, Komunikasai dan Penyiaran Islam, (Bandung, Benang
Merah Press, 2004), Cet, Ke-1. h.24 Lathief, Nasarudin Teori dan Praktki Dakwah Islamiah, (Jakarta: PT Firma Dara,
tt ) Cet Ke-1. h. 20
M, Asep Syamsul.dan Romli, SIP, Jurnalistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qolam. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003) Cet, Ke-1. h. 103
Munawar, Munir. dan Illaihi, Wahyu. Manajemen Dakwah. (Jakarta: Kencana
2006), Cet. 1. hal. 17. Nata, Abuddin. Akhlaq Tasawuf (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003) Cet,
Ke-5. h. 2 Nana, Rukmana. Masjid & Dakwah (Jakarta : Al-Mawardi Prima). Cet 1. hal 164 Nasional, Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
balai Pustaka 2002), edisi Ke-3, h. 174 Nasution, Mustafa Edwin dan Usman, Hardius. Proses Penelitian Kuantitatif,
(Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006), Cet Ke-1. h. 25.
Putra, R. Masri Sareb Media Cetak : Bagaimana Merancang dan Memproduksi
(Jakarta: Graha Ilmu, 2007) cet ke-1, hal. 88
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi (Bandung Rosda Karya, 2003), cet k3
– 20, h.189 - - - - . Retorika Modern, Sebuah Kerangka Teori dan Praktik Berpidato,
(Bandung: Akademika, 1982), Cet Ke-1. h.120 RI, Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung : Gema Risalah
Pres, 1992), h. 421 Shihab, Quraish. Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan 1998), Cet. Ke-17,h. 194. Sueb, Musa. UrgensiKeimanan Dalam Abad Globalisasi.(Jakarta : Pedoman Ilmu
Jaya 1996) Cet, Ke-1 , h. 45 Syaqrah, Muhammad Ibrahim. Cara Praktis Memajukan Islam ,(Gema Insani
Press, 1989) Cet ke1. h.34 Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya : Al – Ikhlas,
1983), h. 170
Takariawan, Cahadi. Prinsip-Prinsip Dakwah. (Yogyakarta : Izzan Pustaka) Cet, Ke-IV. H 25
Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah (Jakarta : pustaka Firdaus, 1999), h. 105 Umar, Toha Yahya. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Widjaya 1992), Cet, ke-5, h. 1 Yunus, Mahmud. Kamus Arab – Indonesia, (Jakarta : Yayasan Penterjemah
Penafsiran Al-Qur’an, 1973), h. 127 Zuhdi, Masjfuk. Studi Islam Jilid III : Muamalah, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1993), Cet Ke-2. h. 2 Yunus, Ketua DKM Masjid Al-Madani Cikarang Baru, wawancara Pribadi
(Cikarang : 24 Mei 2008, jam 7.30, di Rumah Kediaman). Zubair, Juju. Sekertaris Yayasan Al-Mimbar, Wawancara Pribadi (Bekasi : 16 Mei
2008) jam 14.15. di Yayasan Al-Mimbar http://mediasauna.multiply.com/journal/item/8
http://groups.google.co.id/group/pirus/browse_thread
Buletin Al-Mimbar. Edisi bulan Februari – April, 2008