analisis indomie

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perubahan gaya hidup sering kali mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi.Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut.Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif,walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan trend yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT.Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah.Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan

Upload: yoansyah

Post on 03-Feb-2016

361 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

nn

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis indomie

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Perubahan gaya hidup sering kali mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.Salah

satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi

nasi.Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena

selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan

perut.Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu

peningkatan yang positif,walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu

penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan dengan trend yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek

yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.

PT.Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai

basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan

dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini

akan senantiasa berubah.Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap

sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan

tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.

1.2. Rumusan masalah

Dengan latar belakang yang telah ada maka penulis dapat menemukan perumusan

masalah yaitu membahas tentang “Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant”

Page 2: Analisis indomie

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai untuk mengetahui dan

memahami tentang apa itu “Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant”.

1.4. metode penelitian

Dari hasil penelitian data – data di atas, penulisan paper ini menggunakan metode:

Kepustakaan, mencari bahan kajian pada buku yang bersangkutan mengenai

masalah yang dibahas.

Browse and search internet, mencari bahan kajian pada website yang

bersangkutan mengenai masalah yang dibahas.

1.5. Kegunaan Penelitian

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna khususnya bagi penulis sendiri serta

bagi para pembaca umumnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Paper ini tersusun dalam 3 (tiga) Bab, yaitu: Bab I memuat Pendahuluan yang berisi:

latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, dan

sistematika penulisan. Bab II memuat tentang landasan teori . Bab III memuat

pembahasan tentang hasil penelitian. Bab IV memuat kesimpulan dan saran.

Page 3: Analisis indomie

BAB II

LANDASAN TEORI

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok

memperoleh apa yang dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai barang dan

jasa. The American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide,

barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan

organisasi.Marketing mix adalah suatu alat marketing yang digunakan perusahaan

untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Marketing mix adalah empat

komponen dalam pemasaran yang terdiri 4P yakni:

- Product (produk)

- Price (harga)

- Place (tempat, termasuk juga distribusi)

- Promotion (promosi)

Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori marketing mix juga

terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P

selanjutnya adalah People (orang), Physical evidence (bukti fisik), Process (proses).

Penulis buku Seth Godin,misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.

Program pemasaran yang efektif memadukan seluruh elemen pemasaran ke dalam

suatu program koordinasi, yang dirancang untuk meraih tujuan pemasaran perusahaan

dengan mempersembahkan nilai kepada konsumen.

Marketing mix menciptakan seperangkat alat untuk membangun posisi yang kuat

ke dalam pasar sasaran. Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam

menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu

menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

(konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga

untuk E-marketing.

Page 4: Analisis indomie

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Strategi Pemasaran PT Indofood

3.1.1.    Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan

Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT.

Indofood Sukses Makmur.Tbk.Dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk,

harga, promosi,dan distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan.

Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan untuk

memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan distribusi merupakan

proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir sehingga terjadi

keefektifan penjualan.

Gambar simbol indofood

Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan

dan dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan. Promosi yang tidak

terkendali akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan

untuk promosi merupakan pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh

semua perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun

banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh

Page 5: Analisis indomie

kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku

dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas.Dengan demikian,

saluran distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup dan tumbuh

perusahaan.

3.1.2.   Saluran Distribusi

Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang

yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak

menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis

barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan.Jika perusahaan berada

dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan

penelitian terhadap pasarnya.Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta

selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan

langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih

penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :

(1) manufaktur → konsumen,

(2) manufaktur→pedagang eceran → konsumen,

(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan

(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen

3.1.3.      Visi Perusahaan dan Kegiatan Pemasaran

Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia

utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di

Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya

meliputi lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31

Desember 2006 sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional

Page 6: Analisis indomie

yang kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual

produknya kepada masyarakat dengan cara :

(1)   penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan

sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi,

(2)   penjualan tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia.

Dilakukan lewat distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir, dan

(3)    lewat promosi, melalui media cetak maupun elektronik.

 

3.1.4.   Strategi Pemasaran

Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi

pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu

menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya.

Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru,

seperti mie sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok

Wings yang diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan

Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-

warung, bahkan pasar swalayan.

Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT

Indofood. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini

penguasaan Indofood terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%.

Meski terjadi penurunan penguasaan pasar, namun divisi mie instan tetap dapat

meraih kenaikan penjualan sebesar 6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2

triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan itu antara lain dipengaruhi lebih

Page 7: Analisis indomie

tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini divisi mi instan tetap dapat

mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi

Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada

organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan

speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di

samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan

memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.

3.2. Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant

Perubahan gaya hidup sering mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu

dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi.

Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain

praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat

ini, Indofood masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan

perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar

bungkus. Selain Supermi, Sarimi, dan Sakura, Indomie merupakan merek andalan

Page 8: Analisis indomie

Indofood. Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat

menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mie

instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi

pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006,

2007, dan 2008 (David, S.S., 2008,  Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND).

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat

konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:

a).    Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen

(Product).

b).    Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)

c).     Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

Sekarang mari kita tinjau dari sisi produk, harga, distribusi, dan promosi yang

dilakukan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap Indomie :

3.2.1.   Product (Produk)

Brand name yang digunakan adalah Indomie.Satu bungkus Indomie standard

memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang

disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang

goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim,

2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia.Indomie

pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti

dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie

soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional

daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.

Page 9: Analisis indomie

Jenis -Jenis Produk Indomie

 

3.2.2.   Price (Harga)

Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus

atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan

terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie

dihargai hanya sekitar Rp. 1.500, ( Anonim, 2015).

3.2.3.   Place

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,

menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan.Jumlah titik stok (gudang)

semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan

penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.Gudang stok

ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar

tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis

dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-

agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-

Page 10: Analisis indomie

warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie

instan/mie goreng sebagai menu utama)

3.2.4.   Promotion

Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi

tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan

permintaan (Burnett, 2000).Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan

efektif, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target

market) dan mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan, promosi

penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual sedemian

rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk

membeli produk tersebut (Payne, 2000).

Tagline   : Indomie Seleraku

Iklan       : billboard, iklan TV, sponsor acara

Event     : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar

SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April

2008.

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk

setiap Burjo di Yogyakarta)

Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature,

sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai

Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam

artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer

bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk

maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie

Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun

masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie

Page 11: Analisis indomie

Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur

panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser

artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.

Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di

Indonesia. Indomie juga mengadakan acara”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar

SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan

untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk

Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak

sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.

Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali warung yang menyediakan menu mie instan

(disebut Burjo). Untuk membangun relationship dengan Burjo (meskipun tidak

semua Burjo), agen-agen Indofood menyalurkan langsung Indomie kepada Burjo.

Selain itu untuk memelihara eksistensinya, Indomie juga beriklan dengan cara

membuatkan spanduk bertema Indomie yang berisikan nama Burjo (shop sign).

Sehingga pada benak konsumen tertanam bahwa Burjo hanya menjual produk

Indomie. Hal ini juga merupakan bagian dari marketing mix Indomie.

3.3. Pasang Surut PT. Indofood Dalam Memasarkan Produk

Enam tahun lalu, Indofood masih menjadi penguasa mutlak pasar mie instant

Indonesia. Bayangkan, ketika itu Indofood menguasai sekitar 90% pangsa pasar!

Sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya

sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari

WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.

Persaingan yang ”tiba-tiba” ketat ini menyebabkan Indofood kehilangan pangsanya.

Market share yang mencapai 90% itu pelan-pelan tergerogoti sehingga sekarang

tinggal 70%. Penjualan Indofood tetap naik, namun ada sebagian pasar bisa jadi

konsumen baru yang direbut oleh merk baru. Sehingga di pasar yang sebenarnya

Page 12: Analisis indomie

tumbuh, pertumbuhan pasar Indofood karena besarnya tidak mampu mengimbangi

pertumbuhan pasar secara total. Menyadari hal ini, Indofood ”bangkit” dari tidurnya.

Raksasa mie instant ini mengerahkan seluruh brand-nya untuk bertahan dan

mengembalikan market share yang direbut kompetitor.

Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap dengan meluncurkan

Indomie Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap, dan gimmick ”Beli 5 Gratis 1” dalam

rentang waktu yang cukup panjang. Reaksi Indofood yang cenderung impulsif ini

dinilai para pengamat kurang strategis, terlalu pragmatis,”terjebak permainan

challenger” kesalahan yang sering dilakukan oleh big brands.

Tidak mau tersandung di batu yang sama untuk kedua kalinya, tahun ini

Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih

menunjukkan jati diri Indofood sebagai market leader. Hampir semua brand dalam

portfolio-nya disegarkan kembali dengan kampanye baru maupun peluncuran produk

baru. Indomie disegarkan dengan kampanye ”Selera Nusantara” yang lebih modern.

Sarimi lebih difokuskan untuk membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto

Ayam dengan meluncurkan produk Sarimi Soto Koya yang di-endorse oleh Luna

Maya.

Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng

rasa soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga

menggunakan Slank untuk meng-endorse Supermi.Supermi tampaknya akan

dijadikan brand unggulan kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir

separuh omset divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa

dibilang melenggang sendiri tanpa head on competitor, Indofood sudah

mengantisipasinya dengan upaya building brand melalui kampanye dan promosi di

kalangan remaja.

Page 13: Analisis indomie

Direktur Indofood Taufik Wiraatmadja membantah agresivitas Indofood sebagai

reaksi atau jawaban atas gencarnya program pemasaran kompetitor. ”Kami tidak

melihat kompetitor sebagai musuh. Kami melihat kompetitor sebagai teman dalam

usaha membesarkan pasar mi instant. Masing-masing juga punya satu kesempatan

untuk berinovasi,” kata Taufik diplomatis.

Agresivitas Indofood belakangan ini juga menjadi pembicaraan seru di

komunitas Mix-MarketingClub. Ada yang mengapresiasi, ada yang menilai negatif,

ada pula yang membandingkannya dengan action kompetitor. Seorang marketer yang

enggan mengungkapkan jati dirinya menilai brand concept Mie Sedaap lebih baik.

Iklan Mie Sedaap versi Titi Kamal yang menawarkan pesan ”mie yang bergizi,”

katanya, jauh lebih cerdas dan berkonsep.“Anda bisa bayangkan bagaimana kalau

ternyata iklan tersebut mampu mengubah image bahwa makan mie tidak sehat

menjadi positive image. Hanya dengan menambahkan kata ‘bervitamin dan bergizi’,

urai BrandMaker, demikian peserta milis itu menyamarkan jati dirinya.

Padahal, lanjutnya, Indomie juga pernah mengusung tema kampanye ”bergizi” seperti

yang dilakukan Mie Sedaap saat ini. Tapi Indomie tidak me-maintain kampanye itu.

BrandMaker mengkhawatirkan kemiripan target market yang dipresentasikan oleh

talent iklan Supermi, Pop Mie akan menyebabkan terjadinya kanibalisme atau

”perang saudara” antara sesama brand Indofood.

Sementara itu, Harris Pranata Wijaya, pemasar yang turut berkomentar di milis,

beranggapan bahwa langkah Indofood mengepung Mie Sedaap sangat tepat.

Menurutnya, Indofood memiliki kelebihan dibanding Mie Sedaap dalam hal brand

portfolio. Indofood memiliki tiga brand utama, yaitu Indomie, Supermi, dan Sarimi.

Pop Mie tidak diitung karena konsepnya berbeda. Sementara WingFood, hanya

memiliki satu brand, Mie Sedaap.

Page 14: Analisis indomie

Harris melihat brand portfolio Indofood dibuat bukan berdasar segmentasi target

market, melainkan berdasarkan segmentasi selera dan harga yang diwujudkan dalam

varian rasa. ”Kanibalisasi pasti akan terjadi. Tapi hasilnya Indofood tetap akan

unggul. Setidaknya, market share-nya tidak akan turun lagi, malah mungkin akan

meningkat,” ujar Harris memprediksi.

Kekhawatiran Indofood terhadap para pesaingnya sangat dimaklumi. Menurut catatan

MIX, pada 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie

Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang

gebyar, pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun,

diperkirakan menjadi sekitar 75%–25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Kini

pangsa pasar Indofood tinggal 70%.

Menurut pemantauan MIX di sebuah minimarket di kawasan Depok, Jawa Barat,

Indomie merupakan produk mi instan paling laris (terjual 4-6 karton per hari), diikuti

oleh Mie Sedaap (2-4 karton per hari), Supermi (1 karton), Kare (1 karton), Sarimi (½

karton), dan Pop Mie (20 pieces per hari). Sedangkan produk baru Supermi GoSo,

GoBang, dan GoKar pada masa penetrasi ini terjual 2 karton sehari. ”Di antara

merek-merek tersebut, hanya Mie Kare yang sampai sekarang masih melakukan

promosi ”beli 10 dapat 1 mangkuk,” tutur Haidir, karyawan bagian merchandising

minimarket yang dalam sehari dikunjungi sekitar 500 orang ini.

Indofood memang layak khawatir karena agresivitas pemasaran Mie Sedaap sangat

gencar. Tidak hanya di above the line, di tataran trade marketing pun Mie Sedaap

begitu intense. Ronald Sipahutar, moderator milis Marketing Club, mengamati Mie

Sedaap agresif mengakuisisi warung-warung Indomie siap saji.

Sejatinya,Warung Indomie adalah salah satu channel Indofood yang dibangun dan

dikembangkan sekian lama. Indofood mengajarkan para pengelola warung membuat

Indomie, men-support warung-warung mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor

Page 15: Analisis indomie

ketersediaan produk Indomie di sana. ”Saat masih tinggal di Jogja, saya masih

menemukan warung-warung dengan sisa spanduk yang kumuh bertuliskan Warung

Indomie. Dan saat saya berbicara dengan pemilik warung, dengan bangganya mereka

mengatakan betapa bagusnya support Indomie saat itu, tutur Ronald.

Namun ketika Ronald menyambangi kembali Warung Indomie langganannya, dia

melihat warung tersebut juga mulai menjual Mie Sedaap walaupun, hanya beberapa

bungkus. ”Saya juga melihat spanduk biru yang bututnya sudah diganti dengan

spanduk Warung Sedaap yang bagus dan kinclong. Menurut pedagangnya, laku tidak

laku Mie Sedaap-nya, dia diberikan insentif Rp 50 ribu per bulan,” ungkap Ronald

mulai menangkap gejala sebuah aktivitas akuisisi sedang berlangsung. ”Semoga kali

ini Indomie tidak tutup mata dan terlambat bertindak. Kecepatan beraksi dan

ketepatan bertindak adalah cara jitu memukul market leader,” ucap Ronald

mengingatkan.

3.4. Strategi Pemasaran Yang Paling Efektif Digunakan Dalam Memasarkan Produk

Indomie Menurut Penulis.

Menurut penulis strategi pemasaran yang paling efektif dalam memasarkan produk

indomie adalah dengan cara berikut, seperti : Iklan, Event, Pembuatan Shop Sign.

3.4.1. Iklan

Iklan adalah setiap bentu komunikasi  nonpersonal mengenai suatu organisasi,

produk, servis atau ide yang di bayar oleh satu ponsor yang diketahui.

Untuk iklan banyak sekali yang sudah dijalankan dan malah dengan iklan itulah yang

membuat semua orang tahu ternyata ada produk baru, ternyata, muraah, ternyata

indomie dan lain sebagainya.

Page 16: Analisis indomie

Iklan ini biasanya di pasang di meddia cetak, media elektronik, billboard, iklan di TV,

sebagai sponsor acara, dan iklan lebih terbaru sekarang yaitu gencarnya pemasangan

iklan di media internet. Dengan menggunakan iklan ini semua khalayak akan tahu

dan dengan cepat menyebar kemana-mana apalagi dengan televisi dan media internet

yang begitu gencar saat ini. Strategi pemasaran melalui iklan ini akan selalu tetap di

adopsi dan di pertahankan  oleh PT. Indofood karena merupakan satu-satunya strategi

yang paling laris dan mnyeluruh.

Gambar diatas salah contoh iklan yaitu billboard

3.4.2.   Event

Event adalah kegitan yang dilakukan  dengan melakuakan roadshow atau membuat

acara-acara meriah di suau wilayah ataupun tempat. Dengan melakukan kegiatan

event ini kita selaku produsen dan masyarakat sebagai konsumen serasa lebih dekat

dengan perusahaan ataupun produk yang ditawarkan.

Event juga bertujuan  menawarkan dan mempromosi malah menjual produk yang di

tawarkan. Biasanya event ini menghadirkan orang-orang terkenal dan berpengaruh

atau juga publik figur seperti artis, motivator dan lain sebagainya sebagai daya tarik

dari acara tersebut.

Page 17: Analisis indomie

 Salah satu dari kegiatan event yaitu seperti : Indomie menggelar ajang membuat 

lagu   ”jingle”   untuk   pelajar   SMA,   acara   tersebut   berjudul   Jingle   Dare,   yang 

berlangsung pada 24 April 2008.

 

Gambar diatas merupakan salah satu contoh event

3.4.3.   Pembuatan shop sign

Pembuatan shop sign ini adalah membuat pesan-pesan yang menarik tentang produk

yang kita tawarkan berupa spanduk dan itu kita beri secra cuma-Cuma dan gratis

kepada pihak warung dan kedai-kedai yang berada di seluruh penjuru negeri

indonesia dengan juga menampilkan nama toko,kedai dan warung serta pemiliknya,

namun dengan pihak warung atau kedai juga harus bekersama dengan pihak produsen

dalam hal memasarkan  produk yang ingin di pasarkan.

Dalam hal ini kedua belah pihak saling mendapat keuntungan dan sampai saat ini

startegi pemasaran ini masih digunakan dan berjalan lancar sampai saat ini.

Salah satu contohnya pemasarannya yaitu seperti : (Spanduk Nama Burjo

dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)

Page 18: Analisis indomie

Itulah strategi yang paling efektif yang dapat dijalankan oleh pihak PT. Indofood dan

sampai saat ini strategi ini masih digunakan dan penulis juga sependapat dengan  apa

yang dilakukan oleh pihak PT. Indofood.

 

Gambar diatas merupakan salah satu contoh dari pembuatan shop sign.

Page 19: Analisis indomie

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setiap tahunnya PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk harus mengendalikan biaya

promosi agar biaya promosi yang di keluarkan untuk promosi produk tidak

mengeluarkan biaya yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan dan

supaya tingkat penjualan tidak menurun.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan pendistribusian yang sesuai

dengan target pasar, produk yang yang dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat

konsumen. Jika distribusi tidak sesuai dengan target pasar maka barang yang

diproduksi kurang mendapat minat dari konsumen.

Melihat produk dari perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan dengan melakukan

riset terhadap pasar. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan

dipasarkan, memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat

kebutuhan dari konsumen dan perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya

tarik konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

Jika dari biaya promosi, biaya distribusi, serta strategi-strategi yang menjadi modal

perusahaan dapat berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan, perusahaan

tidak akan mengalami penurunan disetiap tahun.

Page 20: Analisis indomie

4.2. Saran

PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan

kepada produksi mie lain dengan melakukan promosi yang sangat agresif,  harus

melakukan gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain,

ditambah keunggulan-keunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki

kemampuan untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen

yang heterogen, sehingga dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan

konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing atau tidak.

Melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat

diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.

Page 21: Analisis indomie

Daftar pustaka

David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND

http://www.indofood.com/

http://filzanadhila.blogspot.com/2012/03/struktur-organisasi-perusahaan-dan.html

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/

INDF.pdf

http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=114&Itemid=144

http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasar-

mie-instant/

http://riaanggraini25akuntansi.blogspot.com/2010/10/strategi-pemasaran-pt-

indofood.html

http://suwiraputra.files.wordpress.com/2011/08/gambar-indofod.jpg