analisis hubungan antara karakteristik konsumen … · dari hasil penelitian diketahui se bagian...
TRANSCRIPT
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA
KARAKTERISTIK KONSUMEN DENGAN SIKAP
KONSUMEN PRODUK FASHION DI MATAHARI
DEPARTEMENT STORE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh
LOURDESTA ROSARI LISTRIANA
NIM : 012214022
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Sabar adalah……. Kekuatan tak ternilai yang membuat kita terus berusaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
• Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia dan perlindungan
luar biasa hingga skripsi ini selesai
• Bapak dan Ibuku tercinta yang rela berkorban segalanya untuk
kemajuanku
• Adik- adikku juga semua keluarga besarku yang telah memberikan
dorongan, semangat dan doa restu kepada penulis.
• My Lovely Annabel dan Ijoel yang telah membuatku selalu bersemangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK KONSUMEN
DENGAN SIKAP KONSUMEN PRODUK FASHION DI MATAHARI
DEPARTEMENT STORE
Lourdesta Rosari Listriana
Universitas Sanata Dharma Jogjakarta
2006
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion di Matahari Departement Store Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang merupakan penelitian terhadap subjek dan objek yang telah ditentukan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang sedang atau pernah membeli produk fashion di Matahari Departement Store Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling Method. Teknik analisis data dengan menggunakan Analisis Fishbeins dan Analisis Koefisien Kontingensi untuk mengetahui hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion.
Dari hasil penelitian diketahui sebagian besar responden adalah laki- laki (56%) dan sikap konsumen terhadap produk fashion adalah cukup (48,4203) yang terletak di skala 40 – 60. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa antara jenis kelamin, pendapatan/ uang saku, usia dan pekerjaan tidak ada hubungannya dengan sikap konsumen. Hal ini ditunjukkan oleh hasil intepretasi Koefisien Kontingensi yang lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT ANALYSE RELATION OF CONSUMER CHARACTERISTIC WITH
CONSUMER BEHAVIOR OF FASHION PRODUCT
Lourdesta Rosari Listriana
Universitas Sanata Dharma
Jogjakarta
2006
The aim of this research is to find out the relation of consumer characteristic
with consumer behavior of product fashion in Matahari Departement Store Yogyakarta.
This research is a case study which is a study foward the determined subject & object. The method used to collect data is quisionair. The population in this research is a peoples who have shooped in Matahari Departement Store Yogyakarta. Sample which are 100 respondents. The sample is decideal by using Purposive Sampling Method. The technique for analizing data is ” Analisis Fishbeins and Analisis Coefficient Contingency” to find out the relation of consumer characteristic with consumer behavior of product fashion in Matahari Departement Store Yogyakarta..
From this result of research known that by some of respondents is man (56%), and consumer attitude to fashion product is enough (48,4203) what lay in scale 40 – 60. From result of research also indicate that among gender, earnings, age and work there no relation with consumer behavior. This matter is shown from very weak intepretation Coefficient Contingency.
KATA PENGANTAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat yang
telah diberikan-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Hubungan
Antara Karakteristik Konsumen dengan Sikap Konsumen Produk Fashion di
Matahari Departement Store Yogyakarta” dapat diselesaikan.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu sarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi manajemen jurusan
manajemen Universitas sanata Dharma Jogjakarta. Disamping ini juga diharapkan
dapat memberikan sumbangan bagi pihak yang diteliti yaitu Matahari Departement
Store Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang
dihadapi, namun demikian hambatan dan kesulitan itu dapat teratasi berkat adanya
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Jogjakarta.
2. Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku Kaprodi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Jogjakarta.
3. A. Yudi Yuniarto, M.Si sebagai pembimbing I yang dengan sabar
membimbing dan selalu menyediakan waktu dalam memberikan pengarahan
dan saran selama penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Dr. Herry Maridjo, M.Si. sebagai pembimbing II yang dengan sabar
memberikan bimbingan, saran serta arahan dalam penulisan skripsi ini, juga
atas waktu yang telah banyak disediakan.
5. Para Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Jogjakarta.
6. Orang Tua yang telah memberikan pengorbanan, doa restu dan semangat
pantang menyerah kepada penulis.
7. Adek- adek ( Ria dan Rosa) juga yang telah memberikan dorongan-dorongan
semangat dan doa restu kepada penulis.
8. Seluruh keluarga besar Mami dan ”Santana fam” Tanjung Brebes.
9. Untuk Kakek dan nenek- nenek ku, Om –tante, Pade- Bude, yang selalu turut
mendoakan penulis agar cepat lulus,hehe.
10. Annabel dan Julius yang telah mengisi hari-hari indah penulis dan membantu
menemani penulis juga ”ngisruh” dalam menyelesaikan skripsi ini dengan
penuh sabar dan cinta. Hehe.. ILOVE you all...
11. Paul Oscar in Heaven ....I love you so much too.....
12. Teman- temanku seperjuangan angkatan 2001...sukses buat kalian semua.....
13. Special friends dan Sahabat-sahabat penulis Th3o-NiA( Ayo kalian juga
bisa...), AnDi-AnGgiT , wOwOX, Dhi3must- N’Ci$ juga MpEk (semangat
semangat!!!!!!) terima kasih ya sobat atas semua bantuannya, mari sama-
sama bangun dunia ini lebih indah dengan kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Keponakanku dan sepupu – sepupu ku yang banyaaaak sekali..... maju terus
sekolahnya....
15. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhirnya skripsi ini terselesaikan, di sadari bahwa skripsi ini jauh dari
sempurna. Untuk itu penyusun dengan rendah hati menghaapkan kritik dan saran
yang dapat memberikan kesempurnaan pada skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penyusun, juga pihak yang membutuhkan.
Jogjakarta, Maret 2006 Penulis
Lourdesta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................................i
Halaman Persetujuan Pembimbing ...................................................................... ii
Halaman Motto.................................................................................................... iii
Halaman Persembahan.........................................................................................iv
Lembar Keaslian Karya .........................................................................................v
Abstrak .................................................................................................................vi
Kata Pengantar .................................................................................................. viii
Daftar Isi...............................................................................................................xi
Daftar Tabel........................................................................................................xiv
Daftar Gambar .................................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah......................................................................... 3
C. Batasan Masalah.............................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian........................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan...................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sikap ............................................................................. 7
B. Ciri- ciri Sikap ................................................................................. 8
C. Struktur Sikap.................................................................................. 9
D. Pembentukan Sikap ...................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Pengertian Produk Fashion............................................................ 12
F. Sikap Konsumen terhadap Produk Fashion .................................. 13
G. Perilaku Konsumen ...................................................................... 14
H. Teori Perilaku Konsumen.............................................................. 15
I. Perilaku Pembeli ........................................................................... 17
J. Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 18
K. Hipotesis ....................................................................................... 22
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 23
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 23
D. Populasi dan Sampel ................................................................... 24
E. TeknikPengujian Kuesioner .......................................................... 26
F. Analisis Persentase ........................................................................ 29
G. Menghitung Sikap ......................................................................... 30
H. Analisis Chi Square ....................................................................... 30
I. Analisis Koefisien Kontingensi..................................................... 32
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Dan Perkembangannya ............... 34
B. Tujuan Pendirian Usaha ................................................................ 37
C. Arti Warna Logo Matahari ........................................................... 38
D. Stuktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 30
E. Gambaran Personalia .................................................................... 43
F. Pemasaran...................................................................................... 45
G. Penerapan In- Store Advertising ................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas .................................................................................. 51
B. Uji Reliabilitas............................................................................... 51
C. Karakteristik Responden............................................................... 52
D. Analisis Kuantitatif ....................................................................... 55
E. Analisis Chi Square ....................................................................... 62
F. Analisis Koefisien Kontingensi..................................................... 70
G. Pembahasan................................................................................... 71
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman 1.1 Tabel Validitas .......................................................................................... 51
1.2 Tabel Reliabilitas....................................................................................... 52
2.1 Kelompok Responden menurut Jenis Kelamin ......................................... 53
2.2 Kelompok Responden menurut Pendapatan/ uang saku........................... 53
2.3 Kelompok Responden menurut Usia ......................................................... 54
2.4 Kelompok Responden menurut Pekerjaan................................................ 54
3.1 Perhitungan Bobot Skor Evaluasi ............................................................. 56
3.2 Perhitungan Bobot Skor Kepercayaan ...................................................... 57
3.3 Sikap Konsumen Terhadap Produk Fashion............................................. 59
4.1 Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 5 ..................................................... 60
4.2 Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 4 ..................................................... 60
4.3 Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 3 ..................................................... 61
4.4 Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 2 ..................................................... 61
4.5 Indeks Sikap Konsumen Dengan bi= 1 ..................................................... 61
5.1 Fo Sikap berdasar Jenis Kelamin .............................................................. 64
5.2 Fh Sikap berdasar jenis Kelamin............................................................... 65
5.3 Perhitungan Kai Kuadrat ........................................................................... 66
5.4 Fo Sikap berdasar Pendapatan................................................................... 67
5.5 Fo Sikap berdasar Usia.............................................................................. 68
5.6 Fo Sikap berdasar Pekerjaan..................................................................... 70
6.1 Intepretasi Nilai Koefisien Kontingensi.................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Skala Letak Daerah Sikap Konsumen....................................................... 58
2. Skala Letak Daerah Sikap Konsumen....................................................... 62
3. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 66
4. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Pendapatan................... 66
5. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Usia.............................. 69
6. Daerah Penerimaan dan Penolakan Berdasarkan Pekerjaan..................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Terbukanya pasar global dewasa ini khususnya pada dunia bisnis, menuntut
para pelaku bisnis melakukan pembenahan kinerjanya dalam rangka memenuhi
kebutuhan konsumen di pasar. Di samping itu, perusahaan masih dituntut untuk
bersaing dengan perusahaan– perusahaan lain yang sejenis.
Dengan semakin meningkatnya kehidupan masyarakat, maka kebutuhannya
pun semakin bertambah. Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu berubah seiring
perkembangan teknologi, ekonomi, pendidikan dan sosial budaya sehingga
mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Konsumen semakin bervariasi perilakunya
dalam mengambil keputusan pembelian produk yang menjadi kebutuhan mereka.
Berbagai faktor dipertimbangkan agar mendapatkan yang terbaik, terlebih sekarang
barang-barang kebutuhan ekonomi dan sandang semakin bervariasi.
Seiring semakin dewasanya konsumen dalam rangka memenuhi
kebutuhannya, maka perusahaan harus lebih berkonsentrasi dalam kegiatan
pemasaran dengan selalu mengikuti, mengamati dan mempelajari perilakunya
sehingga mereka mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Berbagai
perencanaan strategi yang matang sangat diperlukan untuk mendapatkan konsumen
dan meningkatkan penjualan. Salah satu strategi pemasaran yang dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah marketing mix yang terdiri dari variabel- variabel produk, distribusi, harga,
dan promosi.
Dengan semakin majunya tingkat kehidupan masyarakat tersebut
menyebabkan kebutuhan manusia akan pemenuhan sandang juga semakin kompleks.
Pada mulanya pakaian mempunyai fungsi untuk menutup dan melindungi badan,
tetapi sekarang fungsi ini semakin berkembang. Pakaian tidak hanya untuk menutup
tubuh namun pakaian mempunyai nilai keindahan yang dapat mencerminkan gaya
hidup pemakainya. Pakaian sendiri mempunyai jenis yang beragam mulai dari
pakaian santai, pakaian olah raga, pakaian kerja sampai pakaian pesta dengan
berbagai jenis, tren, mode, warna yang semua ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Perkembangan fungsi tersebut menyebabkan produsen harus lebih
memperhatikan pola perilaku konsumen dalam rangka mencapai keuntungan yang
maksimal.
Prioritas konsumen dalam pemilihan atribut produk berbeda-beda tergantung
pada pola perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian. Dalam hal ini sikap
biasanya memainkan peranan penting dalam membentuk perilaku. Sikap yang
dipegang oleh konsumen terhadap berbagai atribut mempunyai peranan yang penting
dalam melakukan pilihan produk. Melalui pemahaman sikap konsumen tehadap
atribut yang melekat pada produk dapat diramalkan perilaku konsumen dalam
pembelian, sehingga perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran yang tepat
dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “Analisis hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion di Matahari Departement Store”.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen produk fashion di Matahari Departement
Store ditinjau dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan/ uang saku ?
2. Bagaimanakah sikap konsumen terhadap atribut produk fashion?
3. Adakah hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen
produk fashion di Matahari Departement Store?
C . Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup permasalahan maka penulis memberikan batasan
masalah agar pembahasan lebih realistis dan sesuai dengan permasalahan yang
diutarakan. Objek penelitian penulis batasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Konsumen
Konsumen yang dipilih sebagai responden penelitian adalah konsumen
Matahari Departement Store Yogyakarta yang berusia =17 tahun dan
berdomisili di kota Yogyakarta.
2. Atribut yang diteliti adalah yang melekat pada atribut produk fashion seperti:
a. Atribut produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Atribut harga
c. Atribut lokasi
d. Atribut promosi.
3. Karakteristik konsumen
Karakteristik konsumen meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan/
uang saku.
.
D. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen produk fashion di Matahari
Departement Store ditinjau dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan/
uang saku.
2. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk fashion.
3. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion di Matahari Departement Store.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Matahari Departement Store
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan informasi mengenai bagaimana sikap
konsumen Matahari Departement Store. Hal ini sangat penting karena dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan sebagai pertimbangan dalam merumuskan strategi yang tepat guna
memenuhi kebutuhan dan tuntutan konsumen.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan karakteristik dan sikap konsumen juga sebagai
tambahan referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di
bangku kuliah ke dalam kasus yang nyata.
F. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II. Landasan teori
Dalam bab ini penulis uraikan tentang landasan teori yang
berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
Bab III. Metode Penelitian
Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang jenis penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, objek dan subjek penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab IV. Gambaran Umum dalam Penelitian
Dalam bab ini penulis uraikan tentang gambaran umum Matahari
Departement Store Yogyakarta di mana penelitian dilaksanakan.
Bab V. Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini dikemukakan tentang hasil- hasil penelitian yang
dilakukan penulis sesuai dengan data lapangan, disertai dengan
analisis data yang sesuai dengan konsep dan tujuan penelitian.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran hasil penelitian.
Penulis juga memberikan beberapa catatan berkait dengan
keterbatasan dalam penulisan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Analisis sikap I. Pengertian sikap
Pengertian sikap pada awalnya menunjuk pada status mental seseorang
yang timbul dari adanya interaksi manusia dan objek tertentu. Sikap bukan hanya
suatu tindakan atau jawaban-jawaban tertentu dari seseorang, akan tetapi
merupakan keseluruhan tindakan dimana satu sama lain saling berhubungan.
Sikap mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seseorang, karena
merupakan kecenderungan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan
lingkungan yang dapat membimbing tingkah laku manusia. Sikap seseorang dapat
terbentuk melalui pengalaman pribadi maupun pengaruh dari lingkungan.
Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun yang tidak,
perasaan emosional, dan kecenderungan berbuat dan bertahan selama waktu
tertentu terhadap suatu objek. Sikap adalah suatu evaluasi yang menyeluruh yang
memungkinkan orang merespon dengan cara menguntungkan atau tidak
menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang
diberikan (Engel dkk., 1995:53).
Sikap juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi
perusahaan terhadap objek yaitu perasaan mendukung atau memihak (favorable)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) ( Azwar,
1988:3).
Walaupun tidak dapat diprediksi dan ditebak tingkah laku seseorang
namun sikap tetap mendasari bentuk perilaku yang secara konsisten terhadap
produk perusahaan karena sikap mempunyai hubungan yang erat keputusan
membeli konsumen, khususnya dalam hal penyeleksian harga, merk, jenis dan
kualitas produk.
2. Ciri-ciri sikap
Menurut Walgito (1991:113) untuk membedakan sikap dengan
pendorong-pendorong yang lain ada beberapa ciri dari sikap tersebut.
Ciri-ciri sikap yaitu :
a. Sikap bukan bawaan lahir, melainkan terbentuknya selama perkembangan
sebagai akibat dari hubungan dengan objek di lingkungan.
b. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan mengandung hubungan dengan suatu
objek. Objek itu tidak hanya satu jenis, melainkan bersama-sama sesuai
dengan banyaknya objek yang menjadi perhatian orang yang bersangkutan.
c. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan orang
lain. Sikap dibentuk dan dipelajari melalui proses pengenalan dengan objek-
objek di lingkungannya.
d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, yang berarti sikap hanya cocok
pada situasi tertentu. Yang belum tentu sesuai dengan waktu yang lain, karena
sikap itu dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Struktur sikap
Struktur sikap seseorang terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang
(Azwar, 1988:17):
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif adalah pengetahuan atau pikiran berdasarkan pada
informasi yang berhubungan pada objek. Komponen ini berisi kepercayaan
seseorang terhadap objek sikap. Kepercayaan ini berdasarkan pada apa yang
kita ketahui kemudian terbentuk karakteristik umum suatu objek. Pengalaman
pribadi dan kebutuhan emosional merupakan pencerminan utama
terbentuknya kepercayaan.
b. Komponen Afektif
Komponen Afektif menunjuk pada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi
yang berhubungan dengan objek (baik atau buruk). Komponen ini
menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek.
Aspek emosional ini yang biasanya berakar dan mempengaruhi sikap
seseorang sebagai reaksi emosional, rasa percaya terhadap suatu objek.
c. Komponen Tingkah laku
Komponen tingkah laku berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak.
Komponen ini di dalam sikap menunjukkan kecenderungan perilaku dalam
diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi.
Ketiga komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Jika satu
komponen berubah maka komponen yang lainnya juga akan berubah. Selain itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing-masing komponen mempunyai manifestasi yang berbeda-beda yang
membentuk suatu sikap yang menyeluruh sebagai tanggapan terhadap rangsangan
yang diterima.
4. Pembentukan sikap
Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap ( Azwar,1988:24):
a. Pengalaman pribadi
Agar menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus memiliki
kesan yang kuat. Oleh karena itu kita harus melibatkan faktor emosional,
sehingga penghayatan akan pengalaman lebih mendalam, pernyataan tersebut
membentuk sikap positif atau negatif.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap orang yang
dianggap penting. Seringkali keserupaan sikap didasari oleh sikap orang lain,
misalnya sikap atasan, orang tua, teman dekat, kelompok dan lain sebagainya.
c. Media massa
Media massa ikut mempengaruhi opini seseorang. Informasi yang
disampaikan dapat menjadi landasan kognitif bagi terbentuknya sikap.
Apabila informasi yang didapatkan cukup kuat maka akan mempengaruhi
komponen afektif yaitu reaksi emosional baik buruk, suka tidak suka pada
suatu objek. Reaksi emosional ini menjadi dasar dalam menilai sesuatu hal,
sehingga terbentuklah arah dan sikap tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Pengaruh lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan dan lembaga agama mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sikap karena kedua lembaga tersebut meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Konsep moral dan ajaran
agama sangat menentukan sistem kepercayaan, sehingga tidak mengherankan
kalau pada akhirnya konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap
individu terhadap suatu hal.
e. Pengaruh faktor emosional
Seringkali sikap terbentuk didasari oleh emosi yang berfungsi menyalurkan
perasaan frustasi atau bentuk dari pengalihan ego seseorang. Sikap ini
cenderung lebih cepat berlalu, namun tidak menutup kemungkinan sikap ini
akan bertahan lama dalam diri seseorang.
Dalam pemasaran sikap memainkan peranan yang sangat penting dalam
membentuk perilaku. Untuk memutuskan merk apa yang akan dibeli, toko mana
yang akan dipilih, konsumen secara khusus mengevaluasi mana yang dianggap
paling menguntungkan. Akibatnya peningkatan sikap atas suatu produk dapat
dijadikan sasaran pemasaran yang menguntungkan. Sikap dapat juga digunakan
untuk mengevaluasi tindakan pemasaran sebelum dilaksanakan di pasar, sehingga
dapat dinilai tingkat keefektifan suatu kegiatan pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Konsep sikap konsumen terhadap produk fashion
1. Pengertian produk fashion
Suatu produk akan disukai oleh konsumen apabila produk tersebut
menawarkan keunggulan dan pelengkap yang inovatif. Perusahaan dituntut untuk
menghasilkan produk-produk yang berkualitas unggul, karena di dalam ketatnya
persaingan ini konsumen makin leluasa untuk memilih dan menentukan produk
yang diinginkan dan yang dianggap paling menguntungkan.
Manusia pada era globalisasi ini, mengenal produk fashion tidak hanya
sebagai nilai kesopanan dan sebagai upaya melindungi tubuh tetapi juga nilai
keindahan bahkan fashion dianggap sebagai cermin gaya hidup modern. Menurut
Moeliono dkk.,(1990:589) fashion menunjuk pada ragam mode pakaian atau
sesuatu yang dikenakan misalnya perhiasan, sepatu, yang cara dan bentuknya
terbaru pada waktu tertentu.
Produk fashion didisain mulai dari kalangan bawah, kalangan menengah
dan kalangan atas dengan berbagai bentuk, warna, model yang menambah nilai
dari produk fashion tersebut. Beragam mode fashion juga dapat dijumpai dari
berbagai media misalnya, di majalah, televisi maupun tabloid yang khusus
menyajikan tentang berbagai macam fashion dari perancang-perancang busana.
Tidak jarang pula mode fashion diperkenalkan ke masyarakat melalui peragaan –
peragaan busana yang sengaja digelar untuk menampilkan mode fashion terbaru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fashion adalah segala yang
berwujud mode atau disain baik pakaian, sepatu, tas maupun perhiasan atau
asesoris yang dikenakan sebagai pelengkap orang berpakaian.
2. Sikap konsumen terhadap produk fashion
Semua sikap dibentuk dari kebutuhan manusia dan nilai-nilai terhadap
objek untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Dalam kehidupan manusia sikap
dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, kelompok, dan orang-orang yang dianggap
penting misalnya atasan, pejabat teman dekat dan lain- lain. Proses evaluasi inilah
yang membantu mengembangkan sikap terhadap pemilihan produk yang
dibutuhkan dan yang sesuai dengan persepsi. Dalam proses pengambilan
keputusan seringkali dipengaruhi oleh kelompok dan masyarakat sekitar yang
dianggap penting untuk memberikan penolakan dan dukungan sosial.
Pengambilan keputusan sebagai proses yang terintegrasi mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi 2 atau lebih alternatif dan memilih satu di
antaranya. Hasil dari proses ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif
sebagai wujud keinginan berprilaku.
Setiap memutuskan membeli produk fashion, konsumen akan
menyesuaikan diri dengan mode, warna, merk, yang sedang populer di
lingkungan masyarakat sekitar. Konsumen akan memilih produk fashion yang
dianggap paling menguntungkan, baik dari segi harga, atribut produk, maupun
tempat di mana produk fashion tersebut dibeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ditinjau dari karakteristik konsumen faktor yang ikut menentukan sikap
konsumen dalam mengambil keputusan membeli produk fashion adalah jenis
kelamin, usia, tingkat pendapatan/ uang saku, tingkat pendidikan, dan faktor lain
di dalam diri individu yang menyangkut kepribadian individu tersebut. Hubungan
wanita dan pria sangat mencolok dalam memilih produk fashion, wanita
cenderung lebih konsumtif terhadap produk fashion dibandingkan dengan pria,
karena wanita menganggap pakaian dapat meningkatkan kecantikan dan
kepercayaan dirinya baik itu pakaian pesta, pakaian santai, pakaian kerja maupun
asesoris pakaian lainnya. Begitu juga hubungan faktor usia, pendapatan maupun
pekerjaan juga mempengaruhi pemilihan produk fashion. Dalam situasi dan
kondisi yang berbeda, konsumen juga berbeda dalam memilih dan menentukan
produk fashion yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
C. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen sering diartikan sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam menggunakan barang dan jasa,
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan itu. (Swastha dan Handoko, 1992:9).
Menurut Engel dkk.,(1995:3) perilaku konsumen adalah sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului
tindakan tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dalam rangka mendapatkan, menggunakan barang dan jasa.
Perilaku konsumen selalu melibatkan pertukaran sebagai suatu proses.
Perilaku konsumen hidup sepanjang masa, dalam hal ini perilaku konsumen
selalu berubah dan terus berkembang. Karena barang dan jasa yang
ditawarkan atau dihasilkan jauh lebih besar dari jumlah konsumen/ penduduk
maka hal ini menyebabkan terbentuknya perilaku yang berbeda-beda.
Tujuan dari pemasar atau kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi
konsumen agar bersedia membeli barang maupun jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan perlu bagi manajer
pemasaran untuk mengenali dengan baik perilaku konsumen karena untuk
setiap kondisi yang tidak sama diperlukan strategi pemasaran yang berbeda
pula.
2. Teori Perilaku Konsumen
Untuk mengetahui proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, manajemen perlu untuk
mengetahui dan mempelajari teori-teori perilaku konsumen yang meliputi
(Swastha dan Handoko, 1992:26 ):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Teori Psikologis
Dalam teori psikologis ini mencakup adanya teori belajar. Teknik-teknik
yang biasa ditempuh oleh perusahaan adalah dengan melakukan kegiatan
promosi misalnya memberi barang atau produk secara cuma-cuma,
memberi diskon pada setiap pembelian produk, memberi voucher, atau
penjualan yang disertai hadiah. Dengan teknik-teknik tersebut maka
konsumen mempelajari sesuatu dan memberikan tanggapannya, maka
sebagai kelanjutannya konsumen akan menunjukkan suatu sikap tertentu,
sikap itu dilakukan berdasarkan atas pandangan terhadap produk dan
proses belajar baik dari pengalaman ataupun pengaruh lingkungan
disekitarnya.
b. Teori Sosiologis
Teori ini menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara individu
dalam hubungannya dengan orang lain dalam kelompoknya yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi perilaku mereka. Jadi dalam perilaku
ini lebih menekankan pada perilaku kelompok bukannya perilaku
individual.
c. Teori Mikro
Keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomi rasional
yang sadar. Pembeli individual berusaha mempergunakan barang-barang
yang akan memberikan kegunaan atau kepuasan paling banyak sesuai
dengan harga produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Teori Antropologis
Teori antropologis sosial menganggap bahwa sikap dan perilaku manusia
dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat yang meliputi budaya, kelas
sosial, keluarga, pengaruh pribadi dan situasi.
3. `Perilaku Pembeli
Banyak yang dapat dipelajari pada saat konsumen melakukan proses
pembelian. Perilaku pembelian berhubungan dengan perilaku pembelian
konsumen akhir, yaitu orang yang membeli produk untuk keperluan pribadi atau
rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis.
Dalam hal ini pembeli selalu ingin memilih toko yang mampu memenuhi
kebutuhan dan memuaskan keinginan dalam masa sekarang maupun masa yang
akan datang. Untuk mencapai itu konsumen harus membuat beberapa keputusan
pembelian. Tipe keputusan konsumen dapat dibagi manjadi tiga kategori (Pride
dan Ferell, 1995: 140-141 ) yaitu :
a. Perilaku tanggapan rutin
Perilaku ini dapat dilihat ketika konsumen melakukan pembelian. Pada saat
membeli konsumen dihadapkan pada berbagai merk, macam dan jenis produk.
Dalam hal ini pembeli sudah memahami merk-merk beserta atribut –
atributnya. Umumnya pembelian dilakukan secara rutin tanpa membutuhkan
tenaga, pikiran, waktu dan keterlibatan yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pembuatan keputusan yang terbatas
Konsumen harus mempunyai waktu untuk mengumpulkan informasi dan
membuat berbagai pertimbangan untuk memutuskan membeli merk yang
tidak mereka kenal. Banyaknya toko dengan berbagai ciri yang berbeda
membuat konsumen yang tidak mempunyai informasi yang cukup tentang
toko-toko tersebut harus mencari informasi mengenai kondisi toko-toko
tersebut.
c. Pembuatan keputusan ekstensif
Pembuatan keputusan ekstensif muncul ketika membeli poduk yang tidak
dikenal dan produk yang mahal. Pembeli menggunakan berbagai kriteria
untuk mengevaluasi berbagai alternatif merk produk atau memilih,
menghabiskan waktu untuk mencari informasi dan akhirnya memutuskan
untuk membeli.
4. Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan suatu keputusan pembelian merupakan proses pemecahan masalah
yang diarahkan pada sasaran.
Hasil dari proses ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai
keinginan berperilaku. Secara umum proses pengambilan keputusan konsumen
dilakukan melalui 5 tahapan atau proses sebagai berikut :
a. Tahap I
Pada tahap ini adanya suatu pemahaman mengenai masalah – masalah untuk
mengenal kebutuhan. Melalui tahapan ini diperoleh gambaran atas hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dirasakan antara status hubungan yang ideal dan yang sebenarnya.
Konsumen mempresepsikan hubungan antara keadaan yang diinginkan dan
situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan proses keputusan.
b. Tahap II
Pada tahap ini konsumen dihadapkan pada pencarian alternatif pemecahan
masalah. Konsumen mencari informasi yang relevan dari lingkungan
mengenai kebutuhan melalui proses pengaktifan pengetahuan dari ingatan.
c. Tahap III
Mengevaluasi alternatif – alternatif yang ada . Konsumen mengevaluasi atau
menilai alternatif pilihannya yang berkenaan dengan manfaat yang diharapkan
dari berbagai alternatif yang dipilih. Altenatif pilihan itu berada dalam
konteks kepercayaan utama tentang konsekuensi relevan dan
mengkombinasikan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan.
d. Tahap IV
Konsumen melakukan pembelian. Setelah konsumen memperoleh alternatif
yang dipilih kemudian konsumen melakukan pembelian . Dengan kata lain
konsumen membeli alternatif yang dipilih.
e. Tahap V
Pada tahap ini konsumen mengalami penggunaan pasca pembelian dan
mengevaluasi ulang alternatif yang dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
produk.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen (Swastha dan
Handoko, 1992: 57):
a. Faktor-faktor lingkungan ekstern, meliputi :
1) Faktor kultural, terdiri dari kultur, sub-kultur dan kelas sosial.
Kultur merupakan penentu yang paling mendasar atas keinginan dan
perilaku pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku konsumen. Kultur sendiri dapat diartikan sebagai himpunan
kepercayaan, sikap, pola perilaku, yang dimiliki oleh anggota – anggota
masyarakat dan diwariskan oleh satu generasi ke generasi selanjutnya
melalui sosialisasi yang cukup lama. Perilaku manusia sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan yang melingkupinya serta akan selalu berubah setiap
waktu sesuai dengan kemajuan dan perkembangan jaman.
2) Faktor sosial
Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peran dan status
konsumen. Kelompok referensi merupakan kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
konsumen.
Di dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia, keluarga mempunyai peranan
sebab keluarga dalam pasar konsumen adalah yang paling sering melakukan
pembelian. Posisi seseorang dalam setiap kelompok ditentukan dari segi peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan status. Setiap peran dari seseorang membawa status yang mencerminkan
penghargaan umum oleh masyarakat. Seseorang yang banyak memiliki peran di
masyarakat secara otomatis akan meningkatkan statusnya di masyarakat.
b. Faktor-faktor intern, meliputi :
1) Faktor Pribadi terdiri dari usia dan tahap daur hidup pembeli, jabatan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Selera
seseorang berhubungan dengan pola konsumsi dan usia yang dibentuk
oleh daur hidup keluarga. Selain itu jabatan dan keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri seseorang akan sangat besar
pengaruhnya dalam pemilihan produk.
2) Faktor Psikologis, terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan
sikap seseorang.
Motivasi merupakan suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan akan siap bereaksi dan bagaimana orang tersebut
bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai sesuatu yang sesuai
dengan aspek lingkungan. Konsumen dalam proses pembelian selalu
melalui proses pengamatan dan mempelajari sesuatu, sehingga proses
belajar terjadi dalam menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan.
Melalui tindakan pengamatan dan belajar orang mendapatkan kepercayaan
dan sikap yang berbeda atas suatu produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini penulis mengemukakan hipotesis untuk menjawab
permasalahan nomer tiga yaitu ada tidaknya hubungan antara karakteristik
konsumen dengan sikap konsumen produk fashion. Adapun hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan sikap konsumen produk fashion di
Matahari.
2. Ada hubungan antara pendapatan/ uang saku dengan sikap konsumen produk
fashion di Matahari.
3. Ada hubungan antara usia dengan sikap konsumen produk fashion di
Matahari.
4. Ada hubungan antara pekerjaan dengan sikap konsumen produk fashion di
matahari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
yaitu penelitian yang terperinci mengenai objek tertentu termasuk lingkungan dan
kondisi masa lalunya dengan cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997:29).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Matahari Department Store Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2005-Januari 2006.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
a. Konsumen produk fashion di Matahari Department Store.
b. Manajer atau Wakil Manajer dari Matahari Department Store.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah karakteristik dan sikap konsumen produk fashion
di Matahari Departement Store.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah konsumen yang pernah membeli produk fashion di
Matahari Departement Store Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Karena dalam
penelitian ini populasinya sangat heterogen maka untuk membatasi sampel
akan digunakan Purposive Sampling Method yaitu sampling dengan
pemilihan kelompok subjek berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan
tertentu baik sifat, ciri maupun tujuannya. Kelompok subjek yang dipilih
adalah yang berusia =17 tahun dan berdomisili di kota Yogyakarta.
Sampel yang akan diambil adalah 100 responden hal ini berdasarkan
atas pertimbangan-pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana
sehingga sampel yang diambil tidak dapat terlalu besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab langsung dengan pihak
Manajer maupun wakil manajer Matahari Departement Store Yogyakarta.
Wawancara antara penulis dengan pihak Matahari Departement Store
dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi Matahari dan gambaran
secara umum tentang perusahaan tersebut.
2. Kuesioner
Kuesioner yang dimaksud adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara membuat daftar pernyataan yang diajukan atau
dibagikan untuk dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan
jawaban sehingga responden hanya perlu menjawab jawaban yang dirasa
paling tepat dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban.
Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan terbagi dalam empat
bagian yaitu:
Bagian I : berisi pernyataan mengenai karakteristik responden
Bagian II : berisi pernyataan mengenai evaluasi sikap responden
terhadap atribut produk fashion.
Bagian III : berisi pernyataan mengenai kepercayaan sikap responden
terhadap atribut produk fashion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagian IV : berisi pernyataan tentang urutan kepentingan dari atribut
Marketing Mix yang menjadi prioritas utama dalam keputusan
pembelian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip
langsung data yang diperoleh dari perusahaan Matahari Departement Store
yang sudah diarsip oleh masing-masing bagian.
F. Teknik Pengujian Kuesioner
Ketelitian hasil suatu penelitian banyak ditentukan oleh validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Validitas adalah
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu alat pengukur dan dapat mengukur apa
yang ingin diukur. Reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrumen secara
keseluruhan dalam mengukur gejala yang sama.
Agar kuesioner dapat digunakan dalam penelitian maka harus diuji
terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitas. Hasil dari pengujian ini akan
digunakan untuk menganalisis tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner
penelitian.
1. Pengukuran validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sahih atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Semakin tinggi tingkat validitas maka semakin tepat pula alat ukur
tersebut mengenai sasaran. Tetapi jika tingkat validitas rendah maka semakin
jauh pula suatu alat ukur mengenai sasarannya.
Pengukuran Validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
korelasi “Product Moment” antar butir dan total dalam tiap instrumen.
Koefisien korelasi ini kemudian dibandingkan dengan r tabel. Apabila nilai r
hitung yang diperoleh lebih besar dari r tabel maka ada korelasi nyata yang
menunjukkan bahwa alat pengukur tersebut dinyatakan valid atau sahih.
Sebaliknya apabila nilai r hitung yang diperoleh kurang dari r tabel berarti
tidak ada korelasi yang nyata, dengan demikian alat pengukur tersebut tidak
valid atau sahih. Dalam proses perhitungan penulis menggunakan program
SPSS (Statistical Package For Social Sciences) versi 10.
r xy = ( )( )
( ){ } ( ){ }[ ]2222 ∑∑∑∑∑ ∑∑
−−
−
YYNXXN
YXXYN
Dimana:
rxy : Korelasi product moment
N : Banyaknya item
X : Nilai dari variabel
Y : Nilai dari total variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian jika rxy hitung lebih besar daripada r tabel, berarti
ada korelasi nyata antara nilai item dengan total nilai item. Tetapi jika rxy
hitung lebih kecil daripada r tabel berarti tidak ada korelasi nyata antara nilai
item dengan total nilai item. Berdasarkan kriteria di atas, maka dapat
diketahui kuesioner sebagai alat ukur adalah valid atau tidak.
2. Pengukuran Reliabilitas
Reliabel artinya dapat diandalkan atau dapat dipercaya. Suatu
kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap suatu
pertanyaan adalah konsisten atau stabil. Metode yang digunakan dalam
mengukur tingkat reliabilitas dari kuesioner ini adalah teknik belah dua yang
menggolongkan pengukuran multi pertanyaan menjadi kelompok-kelompok
yang sepadan dan mengkorelasikan respon-respon pertanyaan untuk
mengestimasikan reliabilitas.
Jika dari perhitungan r gg lebih besar dari r tabel, dengan taraf
signifikansi 5%, maka dapat dikatakan bahwa kuesioner tersebut telah
memenuhi syarat reliabilitas.
Rumus yang digunakan penulis sebagai berikut (Hadi, 1990:44):
rxy = ( )( )
( ){ } ( ){ }[ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−2222 YYNXXN
YXXYN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dimana:
rxy : Korelasi product moment
N : Banyaknya item
X : Nilai dari variabel
Y : Nilai dari total variabel
G. Analisis Data
1. Analisis persentase
Analisis persentase ini digunakan untuk menjawab masalah nomor
satu yaitu untuk mengetahui karakteristik konsumen Matahari Departement
Store Yogyakarta. Alat analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan
antara jumlah responden yang akan dianalisis dengan total responden secara
keseluruhan. Analisis persentase ini dihitung dengan rumus:
P = N
xn.
Dimana:
P : Jumlah persentase
nx : Jumlah yang akan dianalisis
N : Jumlah total responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Menghitung Sikap
Untuk mengetahui sikap konsumen produk fashion maka penulis
menggunakan analisis kuantitatif yang dirumuskan dengan Fishbein sebagai
berikut :
a. Menghitung nilai (score) sikap responden dengan menggunakan rumus
(Umar, 2000: 249) :
Ao = ∑=
n
1I
bi.ei
Keterangan :
Ao = sikap seseorang secara keseluruhan terhadap objek tertentu
bi = kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut i
ei = evaluasi atribut i
n = jumlah atribut
Ciri-ciri yang dimaksud antara lain tentang produk, harga, lokasi, dan
promosi.
b. Uji statistik
Dalam penelitian ini uji statistik digunakan untuk mencari
pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak
bebas. Uji statistik dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Analisis Chi Square /Kai Kuadrat
Untuk menguji hipotesis digunakan analisis uji Kai Kuadrat dengan
rumus Chi Square yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
X2 = ( )∑ Fh
Fh-Fo 2
Keterangan :
X² = Nilai Chi Square
Fo = Frekuensi yang diperoleh dari sampel atau frekuensi
yang diamati atau hasil observasi.
Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai
pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam
populasi
Frekuensi yang diharapkan (Fh) dapat dihitung dengan rumus :
Total Baris
Fh =
N
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak ada hubungan antara karakteristik konsumen dengan
sikap konsumen produk fashion di Matahari.
Ha : Ada hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion di Matahari.
Tingkat signifikasi yang digunakan a = 5% dan derajad kebebasan
untuk distribusi Chi Square adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Df= (I-1).(j-1)
Keterangan :
I = Jumlah baris
j = Jumlah kolom
Kriteria keputusan pengujian adalah :
Ho diterima bila =
X² hitung < X² tabel
Ho ditolak bila =
X² hitung > X² tabel
2) Gambar daerah penerimaan dan penolakan
3) Kesimpulan
Dengan membandingkan hasil dari perhitungan dengan hasil yang
diperoleh dalam tabel dapat ditarik kesimpulan Ho : diterima atau ditolak.
c. Analisis Koefisien Kontingensi
Analisis koefisien Kontingensi digunakan untuk mengukur kekuatan
hubungan antara karakteristik konsumen yaitu jenis kelamin, pendapatan/
uang saku, usia dan pekerjaan dengan sikap konsumen. Nilai koefisien
Kontengensi berkisar antara 0 sampai 1. Rumus koefisien Kontingensi
sebagai berikut:
KK =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KK : Koefisien Kontingensi
X2 : Chi Square
n : Jumlah frekuensi yang didapat dari pengamatan.
Besarnya nilai Koefisien Kontingensi yang telah diperoleh dari hasil
perhitungan dapat diintepretasikan sebagai berikut :
Nilai Koefisien Kontingensi Intepretasi
Antara 0.800 sampai 1.00 Sangat kuat Antara 0.600 sampai 0.800 Kuat Antara 0.400 sampai 0.600 Cukup kuat Antara 0.200 sampai 0.400 Lemah Antara 0.000 sampai 0.200 Sangat lemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Matahari Departement Store adalah suatu badan usaha yang bergerak
dalam bidang perdagangan eceran yang mempunyai skala besar ( Large Scale
Retail ). Matahari Departement Store merupakan badan usaha yang tidak hanya
berdiri di satu tempat / daerah usaha saja, melainkan di beberapa tempat usaha
yang seluruhnya menggunakan nama Matahari, dan dari semuanya itu berada di
bawah naungan Matahari Group.
Pada awalnya usaha ini dirintis oleh Hari Darmawan pada tangga l 24
Oktober 1958, dengan membeli sebuah toko kecil dengan luas 150 m yang mula –
mula diberi nama Mickey Mouse, yang berlokasi di Pasar Baru Jakarta yang tidak
lain adalah tempat tinggalnya. Pada saat ini, setelah mengalami perkembangan
selama kurang lebih 47 tahun, Matahari Group telah mempunyai 56 Departement
Store yang menyebar di seluruh Indonesia dengan mempekerjakan kurang lebih
17.000 tenaga kerja.
Matahari Group mempunyai kantor pusat di jalan H. Samanhudi no. 8,
Jakarta dan dari sinilah seluruh kegiatan operasi Matahari Departement Store di
Indonesia dimonitor dan dikendalikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam perkembangan usahanya, Matahari Group melewati beberapa tahap
perkembangan. Tahap – tahap perkembangan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut
1. Tahap Uji Coba
Tahap ini merupakan tahap awal, berlangsung dari tahun 1958 sampai
dengan tahun 1970. Tahap ini dinamakan tahap uji coba karena dalam
memulai usahanya baru bersifat coba – coba dan belum terencana, yaitu
dengan dibelinya toko kecil yang kemudian diberi nama Mickey Mouse di
daerah Pasar Baru Jakarta. Toko kedua menyusul berdiri dan yang kedua
inilah mulai dipakai nama Matahari.
2. Tahap Konsolidasi
Tahap ini berlangsung dari tahun 1970 hingga tahun 1980. Tahap ini
ditandai dengan bertambahnya tiga buah toko baru yang semuanya berlokasi
di Jakarta, sehingga jumlah semua toko menjadi lima buah. Pada masa ini
pula Matahari mulai membangun Departement Store yang pada saat itu
tergolong cukup besar yaitu seluas 1300 m.
3. Tahap Ekspansi
Tahap ini berlangsung dari tahun 1980 sampai sekarang. Pada
masa ini hampir setiap tahun Matahari selalu membuka Departement Store baru
minimal satu buah dan bahkan lima buah sekaligus dalam kurun waktu satu
tahun. Pada masa ini pula Matahari mulai melebarkan jaringan Departement Store
tidak hanya di Jakarta ataupun di pulau Jawa saja, tetapi juga meluas ke kota –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kota besar lainnya di luar pulau jawa. Dalam rangka ekspansi inilah pada akhir
tahun 1993 Matahari melakukan Go Public.
Pembukaan Matahari Departement Store di Yogyakarta adalah salah satu
wujud dari usaha Matahari Group dalam melebarkan sayapnya. Saat ini di
Yogyakarta ada empat buah Matahari Departement Store, yaitu yang terletak di
lalan Malioboro no. 11A, Pasar Beringharjo ( Super Ekonomi ), Malioboro Mall,
dan Galeria Mall. Matahari Departement Store yang penulis teliti adalah yang
terletak di Malioboro Mall Yogyakarta. Matahari Departement Store ini berdiri
pada tanggal 15 Maret 1988 dan merupakan anggota Matahari yang ke- 27.
Saat ini Matahari Departement Store dipimpin oleh Martha Henry, SE
(Store Manager). Mula – mula Departement Store ini menempati ruangan
berlantai dua, namun karena perkembangannya diperlukan ruangan yang lebih
luas. Maka Matahari kemudian menambah satu lantai diatas, sehingga sekarang
Matahari menempati ruangan berlantai tiga yang terdapat di dalam Malioboro
mall.
Dalam operasinya, Matahari Departement Store membagi lini produknya
menjadi enam section ( bagian ) yang masing – masing menyajikan produk yang
berbeda – beda yaitu:
1. Section 1, menyediakan bermacam – macam pakaian untuk wanita, baik
remaja, dewasa maupun orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Section 2, menyediakan bermacam – macam pakaian untuk pria, baik remaja,
dewasa, maupun orang tua.
3. Section 3, menyediakan bermacam – macam pakaian anak –anak untuk putra
maupun putri.
4. Section 4, menyediakan sepatu untuk pria dan wanita, tas pria dan wanita,
ikat pinggang serta dompet.
5. Section 5, menyediakan mainan anak –anak.
6. Section 6, merupakan Super Bazaar dan menyediakan segala macam
kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan rumah tangga seperti sabun, sampo,
pasta gigi, minyak, bumbu masak, makanan kecil, buah – buahan, sayuran,
dan lain – lain. Khusus untuk section ini tidak terdapat di Matahari Malioboro
mall.
B. Tujuan Pendirian Perusahaan
Matahari Departement Store mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Berperan serta dalam membangun perekonomian bangsa dan negara.
2. Berperan serta dalam menciptakan lapangan kerja.
3. Meningkatkan taraf hidup karyawan.
4. Menciptakan suatu kondisi kerja yang baik dan nyaman.
5. Menciptakan suatu sistem organisasi yang terpadu dan dinamis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Arti Warna Logo Matahari
Logo Matahari Departement Store terdiri atas dua macam warna yaitu
hijau dan merah. Adapun arti masing – masing warna tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Warna Hijau
Warna Hijau menunjukkan tanah air Indonesia yang subur. Dengan simbol
warna Hijau diharapkan pula agar Matahari Departement Store bisa tumbuh
dan berkembang dengan sukses di Indonesia.
2. Warna Merah
Warna Merah menunjukkan bahwa Matahari Departement Store mempunyai
harapan untuk melakukan ekspansi ke luar negri setelah Matahari
Departement Store berkembang di seluruh Indonesia.
D. Struktur Organisasi Perusahaan
Jabatan dan tugas masing – masing personil di Matahari Departement
Store adalah sebagai berikut :
1. Store Manager (Manajer toko)
Store Manager merupakan pemegang kebijaksanaan umum dalam
perusahaan, mewakili perusahaan baik ke dalam maupun ke luar perusahaan.
Adapun tugas dari Store Manager adalah sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas Departement Store.
b. Menentukan policy (kebijakan) Departement Store.
c. Mengawasi bagian – bagian dalam Departement Store.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Menandatangani surat keluar atas nama Matahari Departement Store.
e. Memimpin rapat.
2. Assistant Manager I (Bidang Operasional)
Assistant Manager I bertugas mambantu Store Manager dalam
mengkoordinasikan jalannya operasi Departement Store yang khususnya
bidang operasional. Tugas – tugas dari Assistant manager I sebagai berikut :
a. Mengurusi seluruh kegiatan yang menyangkut bidang penjualan dan
pengadaan barang.
b. Mengurusi kegiatan promosi penjualan baik dengan jalan memasang
iklan, menjadi sponsor, dan lain- lain yang pada prinsipnya dapat
menunjang promosi dan pengenalan produk pada masyarakat.
3. Assistant manager II ( Bidang Personalia)
Assistant Manager II bertugas membantu Store Manager dalam
menjalankan tugasnya, khususnya bidang kepegawaian. Adapun tugasnya
adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan penarikan dan seleksi tenaga kerja baru pada saat
Departement Store memerlukan tenaga kerja baru.
b. Menentukan mutasi tugas karyawan dan pengeluaran.
c. Menentukan sistem penggajian.
d. Menerima dan kemudian memikirkan keluhan karyawan yang
menyangkut bidangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Finance (FIN), Accounting (ACC), Electronic Data Processing (EDP)
Ketiga jabatan di atas dijadikan satu karena dalam menjalankan
tugasnya sangat terkait antara satu dengan yang lainnya. Bagian finance
bertugas mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan keuangan, bagian
accounting mengurusi bidang pembukuan Departement Store. Sedangkan
bagian Electronic Data Processing atau EDP bertugas mengolah seluruh data
yang berhubungan dengan operasi Departement Store. Data yang diolah
diperoleh dari bagian accounting, sehingga dalam kenyataanya jabatan EDP
dirangkap oleh bagian accounting.
5. Supervisor (SPV)
Supervisor bertugas membantu Assistant Manager I dalam
melaksanakan tugas-tugas operasionalnya. Terdapat beberapa macam
supervisor yang bertugas sesuai dengan bidangnya, seperti Supervisor
ekspedisi (penerimaan barang), Supervisor Visual (pemajangan barang),
Supervisor teknisi dan Supervisor monitor. Tugas- tugas dari Supervisor
adalah sebagai berikut :
a. Membuat rencana mengenai aspek manajemen dalam meningkatkan
volume penjualan.
b. Menjabarkan program- program Departement Store kepada bawahan.
c. Mengadakan pengawasan untuk satu counter dan tidak menutup
kemungkinan untuk menangani counter lain apabila diperlukan.
d. Membuat laporan persediaan barang dan mengadakan pengecekan barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Membuat usulan promosi
f. Memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja.
g. Melekukan pengawasan rutin terhadap counter pada khususnya dan
terhadap toko pada umumnya.
6. Koordinator Counter
Tugas – tugas dari Koordinator Counter adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan pemeriksaan pada area penjualan, Stand Display (tempat
menggantungkan pakaian), label harga dan ketepatan pemajangan pakaian
apakah sesuai pada tempatnya atau tidak.
b. Aktif dalam menjual barang dan memberitahukan barang yang sedang tren
pada karyawan.
c. Mengatur dan memeriksa persediaan barang yang ada di pajangan.
d. Mengawasi barang- barang baru di area penjualan dan barang- barang
yang penjualannya baik.
e. Mengadakan analisa data seperti ukuran, warna, harga, dan lain- lain.
f. Memerintahkan karyawan untuk mendengarkan keluhan konsumen dan
mengadakan perbaikan untuk mengatasi keluhan- keluhan dari konsumen.
7. Pramuniaga
Pramuniaga dalam Departement Store merupakan ujung tombak dari
penjualan. Karena dalam hal ini Pramuniaga merupakan personil yang terlibat
langsung dengan konsumen dalam melakukan pembelian suatu barang. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena itu, pramuniaga dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang
terbaik kepada konsumen.
Adapun tugasnya sebagai berikut:
a. Memeriksa fixture, label harga agar selalu dalam keadan baik.
b.Memeriksa persediaan barang yang ada dan menjaga kerapian barang-
barang yang dijual.
c. Menyambut dan melayani konsumen dengan ramah dan sabar.
d. Melaporkan keadaan barang yang baik dan kurang laku kepada atasan.
e. Harus selalu waspada dan menjaga keamanan barang- barang yang ada
di counternya.
f. Mengisi kembali rak- rak kosong yang barangnya sudah laku terjual.
g. Mengambil alih tugas rekan sekerja yang sedang tidak bertugas atau
cuti.
8. Lain- lain
Bagian lain- lain adalah tenaga kerja personalia (T. PER), tenaga
visual (T. VIS), security (SEC), bagian utama (BAG. U), teknisi (TEK),
bagian monitor (MO) dan kasir.
Adapun tugas masing – masing bagian di atas adalah melaksanakan
sesuai dengan bidangnya yang dibawahi atau diawasi oleh Supervisor bagian
yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Gambaran Personalia Matahari Departement Store
1. Pengadaan Tenaga Kerja
Dalam pengadaan tenaga kerja Matahari Departement Store
menggunakan dua cara dalam menarik tenaga kerja, yaitu dari :
a. Intern
Biasanya dalam merekrut tenaga kerja Matahari Departement store
memprioritaskan pihak intern (karyawan Matahari sendiri), terutama yang
berkaitan dengan promosi jabatan.
b. Ekstern
Matahari Departement Store biasanya melakukan perekrutan karyawan
ekstern (luar) yaitu apabila untuk keperluan toko baru. Untuk keperluan ini
Matahari biasanya menarik karyawan baru dari luar, misalnya untuk karyawan
pramuniaga. Untuk jabatan yang lain tidak menutup kemungkinan Matahari
menarik dari luar namun harus sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh
perusahaan. Hal ini dilakukan karena Matahari menganut sistem sentralisasi,
maka dalam penarikan tenaga kerjapun Matahari Departement Store yang ada
di daerah harus mengajukan surat lamaran yang ada pusat, baru setelah
disetujui Departement store yang bersangkutan bisa segera merekrut tenaga
kerja baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tingkat Pendidikan Karyawan
Matahari Departement Store sangat memperhatikan dan
mempertimbangkan masalah pendidikan calon karyawan. Hal ini karena
Matahari sangat mementingkan kualitas sumber daya manusia yang
dimilikinya.
Standar pendidikan yang dipakai oleh Matahari Departement Store
adalah SMU atau sederajat untuk karyawan, misalnya Koordinator counter,
kasir dan pramuniaga. Sedangkan pendidikan minimal untuk jabatan staff ke
atas adalah sarjana atau sederajat.
3. Jumlah Pegawai
Saat ini jumlah tenaga kerja di Matahari Departement store yang penulis
teliti sebanyak 255 orang yang terdiri atas 50 orang tenaga staff dan 205 orang
karyawan.
4. Jam Kerja Karyawan
Untuk jam kerja karyawan Matahari Departement Store adalah 40 jam
per minggu. Setiap hari karyawan bekerja kurang lebih selama 8 jam sehingga
dalam satu minggu ada dua hari libur (off) yang ditetapkan secara bergiliran
pada semua karyawan. Tiap harinya jam kerja karyawan Matahari Department
Store dibagi dalam dua shift (giliran), yaitu :
a. Shift I : jam 09.00 – 17.00
Istirahat : jam 12.00 – 13.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Shift II : jam 13.00 – 21.00
Istirahat : jam 18.00 – 19.00
5. Insentif dan Cuti karyawan
Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, Matahari Departement
Store memberikan bermacam- macam insentif, antara lain: tunjangan hari
raya, uang lembur yang diberikan apabila karyawan kerja lembur, bonus
(diberikan jika Matahari mampu menjual melebihi target), dan sebagainya.
Matahari juga memberikan pengobatan gratis bagi karyawan baik itu
pengobatan berupa rawat jalan/ rawat inap yang bekerja sama dengan Rumah
Sakit Ludira Husada Tama, PKU Muhammadiyah, Panti Rapih dan Bethesda.
Sedangkan untuk cuti karyawan diberikan selama 12 hari dalam setahun dan
tiga bulan bagi karyawan yang sedang melahirkan.
F. Pemasaran Matahari Departement Store
Berikut akan dijelaskan mengenai kegiatan pemasaran Matahari
Departement Store, khususnya yang berhubungan dengan marketing mix yaitu
produk, harga, distribusi dan promosi.
1. Produk
Berdasarkan pada kebutuhannya, produk atau barang di Matahari
Departement Store dibagi menjadi 9-A class (kelompok), yaitu :
a. A1- Pakaian wanita
b. A2- Pakaian pria
c. A3- Pakaian anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. A4- Sepatu
e. A5- Tas, kosmetik dan asesoris
f. A6- Elektronik
g. A7- Mainan
h. A8- Perlengkapan rumah tangga
i. A9- Super Bazzar ( jika ada)
Sedangkan pengelompokan barang di Matahari Departement Store yang
berdasarkan usia adalah sebagai berikut :
a. Wanita
1) Junior, pakaian untuk wanita dengan batasan umur 15 – 24 tahun
2) Missy, pakaian untuk wanita dengan batasan umur 25 – 35 tahun
3) Ladies, pakaian untuk wanita dengan batasan umur 36 tahun ke
atas
b. Pria
1) Youngman, pakaian untuk pria dengan batasan umur 15-24 tahun
2) Men, pakaian untuk pria dengan batasan umur 25 tahun ke atas
3) Anak – anak
4) Toddler, Pakaian untuk pria dengan batasan umur 1-3 tahun
5) Boys, Pakaian untuk pria dengan batasan umur 4-11 tahun
6) Big Boys/ preteens, pakaian untuk pria dengan batasan umur 12-14
tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Harga
Matahari Departement Store dalam menetapkan harga menggunakan
cara Sentralisasi Merchandising di mana harga ditentukan oleh bagian
pengadaan barang dari kantor pusat. Namun ada beberapa barang yang
penetapan harganya dilakukan oleh bagian Merchandising (pengadaan
barang) Departement Store yang bersangkutan, terutama untuk barang- barang
yang membelinya juga di daerah setempat, misalnya sayuran, buah- buahan
dan lain- lainnya.
Dalam mengelompokkan barang- barang menurut harga, dibagi menjadi
tiga yaitu economic price, popular price dan better price. Pengelompokan ini
dibuat berdasarkan pada merk dan kualitas barang, teknik pembuatan serta
model dan disain terbaru.
3. Distribusi
Masalah pengadaan barang di Matahari Departement Store ditentukan
dari kantor pusat oleh bagian Merchandising setelah melihat laporan- laporan
tentang barang yang perlu dijual dari Departement Store setempat. Maka
apabila suatu Departement Store ingin menjual barang “baru”, maka
sebelumnya harus mengajukan dulu ke pusat untuk minta persetujuan. Setelah
itu baru seluruh barang yang akan dijual juga dikirimkan dari kantor pusat.
4. Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Matahari Departement Store
antara lain melalui kegiatan periklanan dan promosi penjualan. Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
periklanan yang dilakukan Matahari antara lain melalui surat kabar, majalah,
televisi dan radio. Sedangkan kegiatan promosi penjualan dilakukan melalui
pemberian diskon, voucher, hadiah langsung, lomba- lomba, pemasangan
spanduk, menjadi sponsor sebuah acara dan lain- lain.
G. Penerapan In-Store Advertising di Matahari Departement Store
Dalam kegiatan operasinya, Matahari Departement Store sangat
mementingkan pelayanan pada pelanggan ( costumer service). Untuk itu peran
karyawan dibagi menjadi dua shift jam kerja setiap harinya dan pemberian
berbagai macam insentif dimaksudkan agar karyawan dapat bekerja dengan
semangat dan sebaik-baiknya terutama dalam hal melayani konsumen.
Disain interior pada Matahari Departement Store dibuat sedemikian
rupa agar memberikan kenyamanan dan suasana yang menyenangkan pada saat
konsumen berbelanja. Penataan ruang dan display juga diatur sedemikian rupa
sehingga tertata rapi, menarik dan tidak menimbulkan kesan sempit.
Pengelompokan produk pada Matahari Departement Store dari A1
sampai A9 diharapkan dapat memberikan kemudahan pada konsumen yang
hendak berbelanja untuk segera menemukan barang yang dicarinya. Di Matahari
Departement Store pada setiap lantainya selalu diberikan petunjuk berupa papan
yang digantung atau ditempel pada tembok yang berisi penjelasan mengenai
letak- letak barang yang dijual untuk setiap lantainya. Sehingga apabila konsumen
ingin membeli suatu barang cukup melihat papan saja dan segera dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menemukan lokasi barang yang hendak dibeli. Papan petunjuk ini diletakkan di
dekat escalator (tangga berjalan).
Lorong- lorong pada Matahari Departement Store juga diatur
sedemikian rupa. Dibuat agak lebar agar konsumen tidak perlu berdesak- desakan
pada waktu mengambil barang yang diinginkan. Rak – rak untuk menaruh barang
juga disusun tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi agar konsumen
dengan leluasa dapat mengambil barang yang diinginkan. Lorong- lorong juga
selalu dibersihkan setiap saat agar terlihat bersih dan segar sehingga membuat
enak pemandangan pada saat berbelanja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
I. Analisis Data
A. Pengujian Kesahihan butir dan keandalan kuesioner
Agar dapat mengetahui apakah butir-butir dalam pernyataan untuk
mendapatkan data sahih atau tidak maka dilakukan pengujian validitas dan
reliabilitas, hasilnya adalah:
a. Uji Validitas
Dalam pengujian ini dicari koefisien validitas atau kesahihan butir yang
didapat dari korelasi antara skor butir dan skor faktor. Skor faktor ini
diperoleh dari jumlah skor semua butir pernyataan dalam faktor. Pedoman
yang dipakai adalah sebagai berikut:
1. Korelasi antar butir dengan faktor harus positif
2. Peluang ralat (p) dari koefisien korelasi tersebut maksimal 5% atau 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1.1 Validitas
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Produk Harga Lokasi Promosi
0,887 0,835 0,851 0,868
0,361 0,361 0,361 0,361
Sahih Sahih Sahih Sahih
Sumber : Data primer yang diolah
Dari hasil pengujian validitas dapat diketahui nilai semua r hitung
adalah lebih besar dari r tabel maka dapat diambil kesimpulan bahwa semua
pernyataan dinyatakan sahih.
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah tingkat kestabilan dari suatu alat ukur, maka semakin
stabil alat ukur berarti semakin stabil untuk digunakan mengukur suatu gejala.
Uji reliabilitas ini untuk menguji pernyataan yang valid. Tingkat reliabilitas
diukur dengan menghitung koefisien alpha (a) dari Cronbach yang besarnya
berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar koefisien alpha (semakin
mendekati 1) semakin tinggi tingkat keterpercayaan alat ukur tersebut. Hasil
uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1.2 Reliabilitas
Dimensi r hitung r tabel Keterangan
Bagian1
0,876
0,361
Andal
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 1.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung (r tt) dibandingkan
dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi yang sama besar yaitu 5% dan db
= N-2 atau 30-2 =28. Dari semua butir dapat diketahui seluruh bagian satu
sampai bagian tujuh memiliki nilai rtt > nilai r tabel (0,361) sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan tentang evaluasi dan kepercayaan
adalah Andal.
B. Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden menurut jenis kelamin
Tabel 2.1 Kelompok responden menurut jenis kelamin
Jenis kelamin N Persentase
Pria Wanita
56 44
56% 44%
Total 100 100%
Sumber:Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel 2.1 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah berjenis
kelamin pria yaitu sebanyak 56 orang atau 56% dan wanita 44 orang atau 44%.
b. Karakteristik responden menurut pendapatan/ uang saku
Tabel 2.2 Kelompok responden menurut pendapatan/ uang saku
Pendapatan/ uang
saku
N Persentase
=500.000 501.000-700.000 701.000-900.000 901.000-1.100.000 >1.100.000
0 17 72 11 0
0 17% 72% 11%
0 Total 100 100%
Sumber:Data Primer
Dari tabel 2.2 di atas diketahui bahwa sebagian besar pendapatan/ uang saku
responden adalah antara Rp. 701.000,- sampai Rp.900.000,- yaitu sebanyak 72
orang atau 72%, responden yang mempunyai pendapatan/ uang saku Rp.501.000
– Rp.700.000 sebanyak 17 orang atau 17%, dan responden yang mempunyai
pendapatan/ uang saku Rp.901.000 – Rp.Rp.1.100.000 sebanyak 11 orang atau
11%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Karakteristik responden menurut Usia
Tabel 2.3 Kelompok responden menurut Usia
Usia N Persentase
17-21 th 22-26 th 27-31 th >31th
26 47 18 9
26% 47% 18% 9%
Total 100 100%
Sumber:Data Primer
Dari tabel 2.3 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 22
sampai 26 tahun yaitu sebanyak 47 orang atau 47%. Urutan kedua adalah
responden yang berusia 17 -21 tahun yaitu sebanyak 26 orang atau 26%, urutan
ketiga adalah responden yang berusia 27 – 31 tahun sebanyak 18 atau 18% dan
terakhir responden yang berusia 31 tahun ke atas sebanyak 9 orang atau 9%.
d. Karakteristik responden menurut pekerjaan
Tabel 2.4 Kelompok responden menurut pekerjaan
Pekerjaan N Persentase
Pelajar/mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Negeri
65 29 6
65% 29%
6 Total 100 100%
Sumber:Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari tabel 2.4 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah pelajar
atau mahasiswa yaitu sebanyak 65 orang atau 65%, Pegawai swasta sebanyak 29
orang atau 29% dan Pegawai negeri sebanyak 6 orang atau 6%.
C. Analisis Kuantitatif
1. Analisis Fishbein
Merupakan suatu model analisis yang digunakan penulis untuk
mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap produk fashion dalam sua tu
proses pembelian produk fashion. Adapun rumus yang digunakan adalah :
Ao = ∑=
n
1I
bi.ei
Keterangan :
Ao = sikap seseorang secara keseluruhan terhadap objek tertentu
bi = kekuatan kepercayaan bahwa objek memiliki atribut i
ei = evaluasi atribut i
n = jumlah atribut
Untuk menentukan sikap konsumen terhadap objek, dalam hal ini menggunakan
dua skala yaitu skala kepercayaan dan evaluasi.
(1) Skala yang digunakan untuk mengukur komponen ei. Skala yang digunakan
yaitu evaluasi.
Sangat baik : 5
Baik : 4
Netral : 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tidak baik : 2
Sangat tidak baik : 1
Tabel 3.1
Perhitungan Bobot Skor Evaluasi
No Atribut SB B Netral TB STB Jml Tot Skor Ei
1 Produk 41 33 26 - - 100 415 4,15 2 Harga 22 26 52 100 370 3,70 3 Lokasi 18 23 17 42 100 317 3,17 4 Promosi 19 18 5 58 100 298 2,98 Jml 100 100 100 100 - 400 1.400 14,00
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui dari pernyataan evaluasi konsumen bahwa
produk fashion adalah sangat baik, hal ini dapat diketahui hasil perolehan Ei
(untuk total skor lihat pada lampiran ) adalah 4,15 atau yang paling besar, untuk
urutan kedua adalah harga produk fashion dengan nilai Ei 3,7. Urutan ketiga
adalah lokasi produk fashion dengan nilai 3,17 dan urutan keempat adalah
promosi produk fashion dengan nilai 2,98.
(2) Skala yang digunakan untuk mengukur komponen bi dengan skala
kepercayaan.
Sangat percaya : 5
Percaya : 4
Netral : 3
Tidak percaya : 2
Sangat tidak percaya : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.2
Perhitungan Bobot Skor Kepercayaan
No Atribut SP P Netral TP STP Jml
Tot
Skor bi
1 Produk 37 24 39 - - 100 398 3,98
2 Harga 25 28 31 16 100 330 3,30
3 Lokasi 21 19 26 34 100 327 3,27
4 Promosi 17 29 4 50 100 313 3,13
Jml 100 100 100 100 - 400 1.368 13,68
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui pernyataan tingkat kepercayaan
konsumen produk fashion adalah sangat dipercaya konsumen, hal ini dapat
diketahui hasil perolehan bi ( untuk total skor lihat pada lampiran ) adalah 3,98
atau yang paling besar, urutan kedua adalah harga dengan nilai bi 3,3. Urutan
ketiga adalah lokasi dengan nilai 3,27 dan urutan keempat adalah promosi
dengan nilai 3,13.
(3). Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Fashion
Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk fashion dihitung
dengan tabel 3.3 yang meliputi tingkat kepercayaan dikalikan evaluasi. Untuk
mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap produk fashion maka akan
ditetapkan kriteria sikap konsumen ke dalam lima interval yang dapat diperoleh
dengan cara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor maksimal untuk sikap pada kuesioner adalah 5 sedangkan banyaknya
atribut adalah 4, maka 4x5x5 = 100
Skor kedua untuk sikap pada kuesioner adalah 4 sedangkan banyaknya atribut
adalah 4, maka 4x4x5= 80
Skor ketiga untuk sikap pada kuesioner adalah 3 sedangkan banyaknya atribut
adalah 4, maka 4x3x5= 60
Skor keempat untuk sikap pada kuesioner adalah 2 sedangkan banyaknya atribut
adalah 4, maka 4x2x5= 40
Skor minimal untuk sikap pada kuesioner adalah 1 sedangkan 4 adalah
banyaknya atribut, maka 4x1x5 = 20
Setelah diketahui skor maksimal sampai skor minimal untuk sikap maka dapat
dibuat ke dalam skala:
Sangat baik baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
100 80 6 0 40 20 0
Gambar 1 Skala letak daerah Sikap Konsumen Terhadap Produk Fashion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sikap konsumen terhadap produk fashion adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Produk Fashion
No Atribut Evaluasi
Tingkat
Kepercayaan
Sikap
Konsumen
1 Produk 4,15 3,98 16,517
2 Harga 3,70 3,30 12,21
3 Lokasi 3,17 3,27 10,3659
4 Promosi 2,98 3,13 9,3274
Jumlah 48,4203
Sumber: Data primer yang diolah
Dari hasil di atas maka dapat diketahui sikap konsumen terhadap produk fashion
adalah cukup ini terlihat pada hasil tabel 3.3 sikap konsumen adalah 48,4203 yang
berada pada skala 40 sampai 60. Berdasarkan hasil di atas maka dapat diketahui
bahwa sikap konsumen cukup terhadap produk fashion dikarenakan produk
setelah itu lokasinya terjangkau oleh semua konsumen.
(4). Indeks Sikap
Untuk menentukan posisi keseluruhan indeks sikap tersebut berada pada posisi
yang sangat baik, baik, netral, tidak baik maupun sangat tidak baik adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Evaluasi dan kepercayaan yang sangat baik atau mempunyai ei = 5 dan bi =5
Tabel 4.1 Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =5
No Atribut Evaluasi
Tingkat
Kepercayaan
Sikap
Konsumen
1 Produk 5 5 25 2 Harga 5 5 25 3 Lokasi 5 5 25 4 Promosi 5 5 25 Jumlah 100
Sumber : Data Primer
b. Evaluasi dan kepercayaan yang mempunyai ei = 5 dan bi= 4
Tabel 4.2 Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =4
No Atribut Evaluasi
Tingkat
Kepercayaan
Sikap
Konsumen
1 Produk 5 4 20 2 Harga 5 4 20 3 Lokasi 5 4 20 4 Promosi 5 4 20 Jumlah 80
Sumber : Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Evaluasi dan kepercayaan yang mempunyai ei = 5 dan bi= 3
Tabel 4.3 Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =3
No Atribut Evaluasi Tingkat Kepercayaan
Sikap Konsumen
1 Produk 5 3 15 2 Harga 5 3 15 3 Lokasi 5 3 15 4 Promosi 5 3 15 Jumlah 60
Sumber : Data Primer d. Evaluasi dan kepercayaan yang mempunyai ei = 5 dan bi =2
Tabel 4.4 Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =2
No Atribut Evaluasi Tingkat
Kepercayaan Sikap
Konsumen 1 Produk 5 2 10 2 Harga 5 2 10 3 Lokasi 5 2 10 4 Promosi 5 2 10 Jumlah 40
Sumber : Data Primer
e. Evaluasi dan kepercayaan yang mempunyai ei = 5 dan bi =1
Tabel 4.5 Indeks sikap konsumen dengan skor evaluasi (ei) = 5
dan kepercayaan (bi) =1
No Atribut Evaluasi Tingkat
Kepercayaan Sikap
Konsumen 1 Produk 5 1 5 2 Harga 5 1 5 3 Lokasi 5 1 5 4 Promosi 5 1 5 Jumlah 20
Sumber : Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah diketahui indeks sikap konsumen dengan cara menghitung skor evaluasi
dan skor kepercayaan maka dapat diketahui skala letak daerah sikap konsumen.
Sangat baik baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak
Baik 100 80 6 0 40 20 0
Gambar 2 Skala letak daerah Sikap Konsumen Terhadap Produk Fashion
Dari gambar 2 tersebut menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap produk
fashion mempunyai sikap cukup baik, karena indeks sikap berada pada tingkat
penilaian evaluasi dan kepercayaan yang cukup baik yaitu 48,4203. Nilai tersebut
terletak diantara interval 60 dan 40.
D. Analisis Chi Square / Kai Kuadrat
Untuk menguji hipotesis digunakan analisis uji Kai Kuadrat dengan rumus Chi
Square yaitu :
X2 = ( )∑ Fh
Fh-Fo 2
Keterangan :
X² = Nilai Chi Square
Fo = Frekuensi yang diperoleh dari sample atau frekuensi yang diamati atau
hasil observasi.
Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari
frekuensi yang diharapkan dalam populasi.
Frekuensi yang diharapkan (Fh) dapaat dihitung dengan rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Total Baris
Fh=
N
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
H0 : Tidak ada hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion.
Ha : Ada hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen
produk fashion.
Tingkat signifikasi yang digunakan a = 5% dan derajat kebebasan untuk
distruibusi Chi Square adalah :
Df= (I-1).(j-1)
Keterangan :
I = Jumlah baris
j = Jumlah kolom
Kriteria keputusan pengujian adalah :
H0 diterima bila :
X² hitung < X² tabel
H0 ditolak bila :
X² hitung > X² tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1) Analisis ada tidaknya hubungan antara karakteristik konsumen dengan
sikap konsumen produk fashion dilihat dari Jenis kelamin
Tabel 5.1 Frekuensi Observasi (Fo)Sikap Terhadap Produk Fashion
Berdasarkan Jenis Kelamin JK Sikap Jml
Sangat tdk baik
Tidak baik Cukup Baik Sangat Baik
Laki2 1,00 0 12 21 10 13 56 Perempuan 2,00 0 6 17 4 17 44 Jml 0 18 38 14 30 100
Sumber : Data Primer
Untuk memperoleh nilai frekuensi laki- laki adalah:
Fh Sangat Baik = 30x56/100 = 16,8
Fh Baik = 14x56/100 = 7,84
Fh Cukup = 38x56/100 = 21,28
Fh Tidak baik = 18x56/100 = 10,08
Fh Sangat tidak Baik = 0x56/100 = 0
Untuk memperoleh nilai frekuensi Wanita adalah:
Fh Sangat Baik = 30x44/100 = 13,2
Fh Baik = 14x44/100= 6,16
Fh Cukup = 38x44/100 = 16,72
Fh Tidak baik = 18x44/100= 7,92
Fh Sangat tidak Baik = 0x44/100 = 0
Dari hasil di atas dapat diketahui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.2 Nilai Frekuensi Harapan (fh) Sikap terhadap
produk fashion berdasarkan Jenis kelamin Sikap Laki- laki Wanita Jumlah
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
16,8 7,84 21,28 10,08
0
13,2 6,16 16,72 7,92
0
30 14 38 18 0
56 44 100
Sumber : data primer Tabel 5.3
Perhitungan Kai Kuadrat sikap terhadap produk fashion berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Sikap fo fh fo-fh (fo-fh)² (fo-fh)² fh
Laki-laki Wanita
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak setuju Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak setuju
13 10 21 12 0
17 4 17 6 0
16,8 7,84 21,28 10,08
0
13,2 6,16 16,72 7,92
0
-3,8 2,16 -0,28 1,92
0
3,8 -2,16 0,28 -1,92
0
14,44 4,6656 0,0784 3,6864
0
14,44 4,6656 0,0784 3,6864
0
0,859524 0,595102 0,003684 0,365714
0
1,093939 0,757403 0,004689 0,465455
0
Jumlah 4,14551
Hasil di atas dihitung secara manual yang mana X² hitung adalah 4,146 dan
X² tabel dengan derajat kebebasan :
db = (baris -1)(kolom-1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
db = (4-1)(2-1)=3 jadi X² tabel dengan derajat kebebasan 3 adalah 7,814.
Karena banyaknya variabel yang diteliti maka penulis juga menyajikan hasil
perhitungan kuantitatif yang dihitung melalui SPSS 11 Lihat lampiran 5
dengan menggunakan Chi Square X² hitung adalah 4,146 sedang X² tabel
dengan derajat kebebasan 3 adalah 7,814 hal ini menunjukkan Ha ditolak dan
Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion ditinjau dari
jenis kelamin.
Gambar 3 Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan jenis kelamin
(2) Menguji hubungan karakteristik konsumen dengan sikap konsumen
berdasarkan pendapatan. Untuk menguji hubungan antara karakteristik
konsumen dengan sikap konsumen maka hasilnya adalah:
Daerah Tolak H0
Daerah Diterima H0
7,814
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.4 Frekuensi Observasi (Fo)Sikap Terhadap Produk fashion
Berdasarkan Pendapatan SIKAP Jml Sangat tdk
baik Tidak baik
Cukup Baik Sangat Baik
1 2 3 4 5
=500.000 501.000-700.000 701.000-900.000 901.000-1.100.000 >1.100.000
0 0 0 0 0
0 4 11 3 0
0 8 26 4 0
0 0 13 1 0
0 5 22 3 0
0 17 72 11 0
Jml 0 18 38 14 30 100 Sumber : Data Primer
Hasil perhitungan kuantitatif Lihat lampiran 5 dengan menggunakan Chi
Square X² hitung adalah 5,005 sedang X² tabel dengan derajat kebebasan 6
adalah 12,5916 hal ini menunjukkan Ha ditolak dan Ho diterima artinya tidak
terdapat hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen
produk fashion dilihat dari segi pendapatan, atau dengan kata lain tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dengan sikap konsumen
dalam pembelian produk fashion.
Gambar 4
Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan pendapatan
Daerah Tolak H0
Daerah Diterima H0
12,5916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3) Menguji hubungan karakteristik konsumen dengan sikap konsumen
berdasarkan Usia
Untuk menguji hubungan sikap konsumen antar variabel yaitu jenis
kelamin, pendapatan, usia, pekerjaan dengan sikap konsumen yang meliputi
produk, harga, lokasi dan promosi berdasarkan Chi Square maka hasilnya
adalah :
Tabel 5.5 Frekuensi Observasi (Fo)Sikap Terhadap Produk fashion
Berdasarkan Usia Sikap Jml
Sangat tdk baik
Tidak baik
Cukup Baik Sangat Baik
1 2 3 4
<25 th 26th-35 th 36th-45 th =46 th
0 0 0 0
6 7 4 1
7 17 8 6
4 7 2 1
9 16 4 1
26 47 18 9
Jml 0 18 38 14 30 100
Hasil perhitungan kuantitatif (lihat lampiran 5) dengan menggunakan
Chi Square X² hitung adalah 6,161 sedang X² tabel dengan derajat kebebasan
9 adalah 16,9190 hal ini menunjukkan Ha ditolak dan H0 diterima artinya dari
segi usia tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap konsumen
dengan pembelian produk fashion artinya dalam keputusan pembelian produk
fashion, usia responden tidak menentukan keputusan pembelian merk fashion
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 5 Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan usia
(4) Menguji hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen
produk fashion berdasarkan pekerjaan.
Untuk menguji hubungan karakteristik konsumen yaitu jenis kelamin,
pendapatan, usia, pekerjaan dengan sikap konsumen yang meliputi produk,
harga, lokasi dan promosi berdasarkan Chi Square maka kesimpulan yang
diambil adalah :
Tabel 5.6 Frekuensi Observasi (Fo)Sikap Terhadap Produk fashion
Berdasarkan Pekerjaan Sikap Jml Sangat
tdk baik Tidak baik
Cukup Baik Sangat Baik
1 2 3
Pelajar/mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Negeri
0 0 0
9 8 1
22 15 1
11 2 1
23 4 3
65 29 6
Jml 0 18 38 14 30 100
Hasil perhitungan kuantitatif (lihat lampiran 5) dengan menggunakan
Chi Square X² hitung adalah 10,000 sedang X² tabel dengan derajat
kebebasan 6 adalah 12,5916 hal ini menunjukkan Ha ditolak dan H0 diterima
Daerah Tolak H0
Daerah Diterima H0
16,9190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik
konsumen dengan sikap konsumen produk fashion atau dengan kata lain
dalam keputusan pembelian produk fashion, pekerjaan responden tidak
menentukan keputusan pembelian produk fashion tersebut.
Gambar 6 Gambar daerah penerimaan dan penolakan berdasarkan pekerjaan
E. Analisis Koefisien Kontingensi
Koefisien kontingensi dalam penelitian ini penulis gunakan untuk
mengukur seberapa kuatkah hubungan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan,
penghasilan/ uang saku dengan sikap konsumen produk fashion di Matahari.
Setelah diketahui hasil dari Chi Square maka dapat diketahui seberapa
kuatkah hubungan antara usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan/ uang saku
dengan sikap konsumen (lihat lampiran 5).
Daerah Tolak H0
Daerah Diterima H0
12,5916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 6.1 Intepretasi nilai koefisien kontingensi
Keterangan Nilai Koefisien Kontingensi
Intepretasi
Hubungan jenis kelamin dengan sikap konsumen
0.214 Lemah
Hubungan pendapatan/ uang saku dengan sikap konsumen
0.202 Lemah
Hubungan usia dengan sikap konsumen
0.067 Sangat lemah
Hubungan pekerjaan dengan sikap konsumen
0.185 Sangat lemah
II. Pembahasan
Dari semua perhitungan di atas diketahui bahwa tidak ada hubungan
antara karakteristik konsumen dengan sikap konsumen produk fashion, baik dari
segi jenis kelamin, usia, pekerjaan maupun pendapatan. Hal ini berarti dalam
pembelian produk fashion jenis kelamin, usia, pekerjaan, maupun pendapatan
tidak turut mempengaruhi konsumen.
Tidak adanya hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion ditinjau dari jenis kelamin karena jenis kelamin tidak
menentukan dalam pembelian produk. Artinya konsumen laki – laki atau
perempuan sama-sama dapat melakukan pembelian produk fashion di Matahari
Departement Store. Mereka lebih mengutamakan tren saat ini yang sesuai dengan
jenis kelamin mereka apabila mereka menyukai model baju atau fashion oleh
sebab itu harus diperhatikan karakteristik konsumen, misalnya laki- laki menyukai
model fashion yang seperti apa, perempuan menyukai model yang seperti apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga pihak Matahari bisa mengetahui selera yang disukai konsumen, bila hal
ini bisa dilakukan maka akan menguntungkan pihak perusahaan, karena dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
Tidak adanya hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion ditinjau dari segi pendapatan karena bila seorang
konsumen menyukai suatu produk mereka akan mengabaikan pendapatan, mereka
cenderung berpikir uang akan dapat diperoleh lagi, mereka akan membeli suatu
produk apabila menyukainya tanpa memperhatikan harga apakah sesuai dengan
pendapatan yang mereka terima per bulan atau tidak.
Tidak adanya hubungan antara karakteristik konsumen dengan sikap
konsumen produk fashion dari segi usia dikarenakan banyak orang yang sudah
berumur tetapi mereka cenderung memilih model untuk anak remaja dengan
alasan untuk menutupi umur mereka dan mengikuti tren saat ini. Oleh sebab itu
sikap konsumen dalam pemilihan produk fashion di Matahari tidak mengenal
usia. Matahari menyediakan fashion untuk anak-anak sampai orang dewasa. Hal
ini yang menguntungkan Matahari karena semua kalangan dapat membeli produk
fashion sesuai kebutuhan mereka.
Tidak adanya hubungan antara pekerjaan dengan sikap konsumen dapat
dilihat seorang pegawai negeri membeli produk fashion sama dengan konsumen
yang bekerja sebagai pegawai swasta, mereka hanya beda selara karena masing-
masing menyukai model yang berbeda tanpa harus meperhatikan status pekerjaan
mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil analisis Koefisien Kontingensi menunjukkan nilai hubungan yang
lemah dan sangat lemah. Nilai Koefisien Kontingensi yang berkisar antara 0,185
sampai 0,214 membuktikan bahwa kekuatan hubungan antara karakteristik
konsumen dengan sikap konsumen adalah lamah. Hal ini berarti antara jenis
kelamin, pendapatan/ uang saku, usia dan pekerjaan tidak ada hubungannya
dengan sikap konsumen produk fashion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Konsumen produk fashion di Matahari Departement store yang diteliti
sebagian besar adalah berjenis kelamin laki – laki, dengan usia sebagian besar
adalah 22 – 26 tahun, pekerjaan konsumen sebagian besar adalah pelajar atau
mahasiswa, dengan pendapatan per bulan berkisar antara Rp. 701.000 – Rp.
900.000.
2. Sikap konsumen terhadap produk Fashion mempunyai sikap cukup baik,
karena indeks sikap berada pada tingkat penilaian evaluasi dan kepercayaan
yang cukup baik yaitu 48,4203. Nilai tersebut terletak pada skala antara 60
dan 40.
3. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara sikap
konsumen dengan karakteristik konsumen produk fashion. Artinya dalam
pemilihan/ pembelian suatu produk fashion jenis kelamin, usia, pendapatan,
maupun pekerjaan konsumen tidak turut mempengaruhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran
Dari pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
hubungannya antara sikap konsumen dengan karakteristik konsumen hal ini
dikarenakan image masyarakat tentang produk Matahari adalah produk tersebut
harganya mahal dan mempunyai kecenderungan konsumen Matahari adalah
menengah keatas, hal ini perlu diperhatikan oleh pihak Matahari karena image
masyarakat sangat penting dalam keputusan mereka untuk membeli suatu produk.
Untuk penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan alat analisis
yang berbeda seperti analisis Regresi dan Korelasi untuk mengetahui hubungan
dan pengaruh atribut-atribut produk dan variabel dependennya adalah keputusan
beli. Untuk sampel penelitian harus lebih banyak dari penelitian saat ini atau lebih
besar dari 100 untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil olah data
JK * SIKAP
Crosstab
Count
12 21 10 13 56
6 17 4 17 4418 38 14 30 100
1,00
2,00
JK
Total
2,00 3,00 4,00 5,00
SIKAP
Total
Chi-Square Tests
4,146a 3 ,246
4,209 3 ,240
1,804 1 ,179
100
Pearson Chi-Square
Likelihood RatioLinear-by-LinearAssociation
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
0 cells (,0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 6,16.
a.
PGHSLN * SIKAP
Crosstab
Count
4 8 5 17
11 26 13 22 723 4 1 3 11
18 38 14 30 100
2,00
3,004,00
PGHSLN
Total
2,00 3,00 4,00 5,00SIKAP
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Chi-Square Tests
5,005a 6 ,543
7,235 6 ,300
,055 1 ,815
100
Pearson Chi-Square
Likelihood RatioLinear-by-LinearAssociation
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
6 cells (50,0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 1,54.
a.
USIA * SIKAP
Crosstab
Count
6 7 4 9 267 17 7 16 47
4 8 2 4 181 6 1 1 9
18 38 14 30 100
1,002,00
3,004,00
USIA
Total
2,00 3,00 4,00 5,00SIKAP
Total
Chi-Square Tests
6,161a 9 ,724
6,268 9 ,713
1,398 1 ,237
100
Pearson Chi-Square
Likelihood RatioLinear-by-LinearAssociation
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
8 cells (50,0%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 1,26.
a.
PKJN * SIKAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crosstab
Count
9 22 11 23 65
8 15 2 4 291 1 1 3 6
18 38 14 30 100
1,00
2,003,00
PKJN
Total
2,00 3,00 4,00 5,00SIKAP
Total
Chi-Square Tests
10,000a 6 ,125
10,594 6 ,102
1,820 1 ,177
100
Pearson Chi-Square
Likelihood RatioLinear-by-LinearAssociation
N of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)
5 cells (41,7%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is ,84.
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI