analisis faktor-faktor yang mempengaruhi …eprints.ums.ac.id/70744/12/naspub-5.pdf · penelitian...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PENGUSAHA MEBEL
(Studi Kasus di Desa Banaran Kecamatan Kalijambe Sragen)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh:
SEPTIANA MAYA SAPUTRI
B300130120
PRODI ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
2
i
3
ii
4
iii
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PENGUSAHA MEBEL
(Studi kasus di Desa Banaran Kecamatan Kaljambe Kabupaten Sragen)
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Pengusaha Mebel di Desa Banaran Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen”.
Adapun tujuannya untuk menganalisis faktor-faktor pendapatan terhadap
pengusaha mebel dan menganalisis faktor jumlah tenaga kerja, bahan baku, lama
usaha dan pendidikan terhadap pendapatan pengusaha mebel di desa Banaran,
kecamatan Kalijambe, kabupaten Sragen. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah pengusaha mebel, sedangkan variabel independen antara lainjumlah tenaga
kerja, bahan baku, lama usaha dan pendidikan. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sejumlah 30 responden pengusaha mebel di desa Banaran. Data
dalam penelitian ini menggunakan data primer. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda metode ordinary least square. Hasil analisis adalah
: (1) Hasil perhitungan uji normalitas data dengan model Jarque Bera berdistribusi
normal (2) Hasil uji linieritas dengan model Ramsey Reset menunjukan bahwa
model berbentuk linier (3) Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa tidak
terdapat masalah multikolinieritas, heteroskedastisitas dan terdapat masalah
otokorelasi (4) Hasil uji t menunjukkan variabel jumlah tenaga kerja dan bahan
bakuberpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha mebelsedangkan
variabel lama usaha dan pendidikantidak berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan pengusaha(5) Hasil uji F menunjukkan model yang dipakai eksis (6)
R² memperoleh nilai 83% yang berarti bahwa 83% variasi pendapatan pengusaha
mebel dapat dijelaskan oleh variabel jumlah tenaga kerja, bahan baku, lama usaha
dan pendidikan.Sedangkan 17% sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas
lain yang dimasukkan dalam model.
Kata kunci :Pendapatan, ordinary least square, kabupaten Sragen
Abstract
That affect the income of furniture entrepreneurs in Banaran village, Kalijambe
sub-district, Sragen regency. The dependent variable is in the form of furniture
entrepreneurs, while the independent variables include the amount of labor, raw
materials, length of business and education. The sample used in this study were 30
respondents of furniture entrepreneurs in the village of Banaran. The data in this
study uses primary data. This study uses a multiple linear regression analysis
method of ordinary least square method. The results of the analysis are: (1) The
results of the calculation of the data normality test with the Jarque Bera model are
normally distributed (2) The linearity test results with the Ramsey Reset model
show that the model is linear (3) The classic assumption test results show that
there is no problem of multicollinearity, heteroscedasticity and there is problem of
autocorrelation (4) The results of the t test can be seen that the variable amount of
labor and raw materials have a significant effect on the income of furniture
2
entrepreneurs while the variablelenght of business and education has no
significant effect on the income of entrepreneurs (5) The results of the F test
indicate that the model used exists (6) R² obtained a value of 83 %, which means
that 83% of variations in the income of furniture entrepreneurs can be explained
by the variable amount of labor, raw materials, length of business and education.
The remaining 17% is explained by other independent variables included in
model.
Key words: Revenue, ordinary least square, Sragen regency
1. PENDAHULUAN
Pembangunan di bidang ekonomi merupakan suatu aspek dari pembangunan
nasional.Pembangunan ekonomi lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi. Proses
pembangunan menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan
adanya perubahan struktur ekonomi. Indonesia saat ini sedang menuju perubahan
struktur ekonomi dari pertanian ke industri. Guna tercapainya transformasi
structural dari pertanian ke industry adalah dengan memajukan sector industri
yang di topang sector pertanian yang kuat sebagai inputnya (Kuncoro, 2009).
Industrialisasi dan pembangunan industry merupakan satu jalur kegiatan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti meningkatkan kehidupan yang
lebih maju dan taraf hidup yang lebih bermutu. Proses industrialisasi biasanya
akan diikuti dengan percepatan kemajuan teknologi, proses pelatihan sumber daya
manusia, dan kemudian peningkatan produktivitas. Industrialisasi dianggap
sebagai motor penggerak pembangunan, khususnya sebagai mesin penggerak
pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan teknologi (Todaro, 2000).
Industri merupakan salah satu sector penting dalam peningkatan pertumbuhan
ekonomi di suatu daerah. Industri mampu menyerap tenaga kerja dalam skala
besar. Oleh karena itu, sector industry merupakan sector unggulan bagi beberapa
daerah seperti di kabupaten Sragen.Beberapa tahun terakhir, sector industry
pengolahan menjadi salah satu sector primadona bagi bumi Sukowati ini, di
samping sektor-sektor yang lainnya. Gambaran mengenai peningkatan sector
indutri pengolahan ini dapat dilihat pada Tabel 1:
3
Tabel 1
Produk Domestik Regional Bruto kabupaten Sragen Atas Dasar
Harga konstan Menurut Lapangan Usaha 2013-2015 (Juta Rupiah)
Uraian 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, danPerikanan 3.623.916 3.350.003 3.473.401
PertambangandanPenggalian 483.472 517.244 539.657
IndustriPengolahan 5.887.153 6.568.123 7.105.779
PengadaanListrikdan Gas 34.213 35.480 37.323
Pengadaan Air, PengelolaanSampah,
Limbah dan Daur Ulang
14.681
15.333 15.704
Konstruksi 1.312.584 1.379.827 1.461.725
Perdagangan Besar dan Eceran 4.055.278 4.288.085 4.482.571
Transportasi dan Pergudangan 518.075 572.182 600.442
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
544.737
600.499 641.084
Informasi dan Komunikasi 255.720 302.067 333.960
Jasa Keuangan dan Asuransi 488.460 533.471 569.613
Real Estate 182.875 197.192 211.374
Jasa Perusahaan 73.839 80.471 87.320
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial
457.107
460.948 480.355
Jasa Pendidikan 693.040 770.542 828.920
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 133.814 147.409 156.375
Jasa lainnya 323.237 350.950 365.270
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
19.102.182
20.169.825 21.390.871
Sumber: BPS, Kabupaten Sragen 2016.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk
meneliti tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan pengusaha mebel
dalam skripsi berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN PENGUSAHA MEBEL (Studi kasus di Desa Banaran Kecamatan
Kalijambe Kabupaten Sragen)”.
2. METODE
2.1. JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data penelitian
yang secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui perantara. Sumber data
primer diperoleh dari hasil responden penelitian dalam hal ini adalah pengusaha
mebel desa Banaran kecamatan Kalijambe kabupaten Sragen.
4
2.2. METODE ANALISIS
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode analisis regresi linier berganda. Metode analisis regresi linier berganda
merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variable bebas yaitu modal, tenaga kerja, bahan baku, lama usaha dan
pendidikan terhadap variable terikat yaitu pendapatan. Alat analisis yang yang
digunakan adalah regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan program
e-views 7 menggunakan uji statistic dan uji asumsi klasik. Menurut Gujarati 2010,
bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5+μ
Keterangan :
Y = Pendapatan pengusaha mebel
X1 = Tenaga Kerja
X2 = Bahan Baku
X3 = Lama Usaha
X4 = Pendidikan
α = Intersep (konstanta) yang menggambarkan rata-rata pengaruh dari
variabel lain yang mempengaruhi Y akan tetapi tidak dimasukan dalam
persamaan regresi.
β1,…β5 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas X1…X5
μ = Tingkat kesalahan (gangguan) stokastik
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisa tenaga kerja, bahan baku, lama
usaha dan pendidikan terhadap pendapatan pengusaha mebel di desa Banaran,
kecamatan Kalijambe, kabupaten Sragen dengan menggunakan model regresi
linier berganda metode Ordinary Least Square (OLS). Dengan model
ekonometrik sebagai berikut :
LogYi= βo + β1X1i + β2LogX2i+ β3X3i+ β4X4i+
Keterangan :
LogYi = Logaritma Pendapatan
5
X1i = Upah tenaga kerja
LogX2i = Logaritma bahan baku
X3i = Lama usaha
X4i = Pendidikan
= Error Term ( faktor kesalahan)
βo = Konstanta
β1,β2...β5 = Koefisiensi regresi
i = observasike i
Berdasarkan hasil estimasi ekonmetrik diatas beserta uji pelengkapnya
terangkum dalam tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil Estimasi Model Ekonometri
LOG Yi=4,419823*+092210 X1i*+0, 72935 LOG X2i * +0,006912 X3i –0, 012738 X4i
Prob = (0,0039)(0,0014) (0,0000) (0,6089) (0,7291)
R2 = 0,837581 ; DW-Stat = 2,795254 ; F-Stat = 32, 23070; Prob. F-Stat = 0,000000
Uji Diagnosis
(1) Multikolinieritas (VIF)
X1 = 1,357213; X2 = 1,357333; X3 = 1,7600098; X4 = 1,866213
(2) Normalitas
2 (2) = 0,125116 ; Prob.(
2) = 0,939359
(3) Otokorelasi
2(3) = 9,022257 ; Prob.(
2) = 0,0290
(4) Heteroskedastisitas
2(14) = 18,67868 ; Prob.(
2) = 0,1776
(5) Linieritas
F(2,23) = 1,104637 ; Prob.(2) = 0,3483
Sumber:Data primer yang diolah.
Keterangan: * signifikanpada α = 0,01;
** signifikan pada α = 0,05;
***signifikan pada α = 0,10.
Adapun uji validitas model, pengujian meliputi:
3.1 Uji normalitas (uji Jarque Bera)
Berdasarkan Tabel 2 terlihat nilai p, probabilitas atau signifikasi empirik
statistik JB adalah sebesar 0,939359 yang berarti > 0,10 maka H0 diterima,
distribusi residual normal.
6
3.2 Uji linieritas (uji Ramsey Reset)
Berdasarkan Tabel 2 terlihat nilai p, probabilitas atau signifikansi empirik
statistik Fuji Ramsey Reset terlihat memiliki nilai sebesar 1, 104637 yang berarti
> 0,10; maka H0 diterima, sehingga spesifikasi model benar (model linier).
Kesimpulan spesifikasi model yang dipakai dalam penelitian tepat atau linier.
3.3 Uji multikolinieritas
Tabel 3 Hasil Multikolinearitas
Variabel VIF Kriteria Keterangan
Tenaga kerja 1,357213 < 10 Tidak ada multikolinieritas
Bahan baku 1,357333 < 10 Tidak ada multikolinieritas
Lama Usaha 1,7600098 < 10 Tidak ada multikolinieritas
Pendidikan 1,866213 < 10 Tidak ada multikolinieritas
Sumber: Data primer yang diolah.
3.4 Uji Heteroskedastisitas
Dari Tabel 2 terlihat nilai p, probabilitas atau signifikansi empirik statistik
χ2uji White adalah sebesar 0,1776 yang berarti > 0,10; jadi H0 diterima,
kesimpulan tidak terdapat masalah heterokedastisitas dalam model.
3.5 Uji Otokorelasi
Berdasarkan Tabel 2 terlihat nilai p, probabilitas atau signifikansi empirik
statistik χ2 uji BG sebesar 0,0290 yang berarti < 0,10; jadi H0 ditolak, kesimpulan
terdapat masalah otokorelasi dalam model
Adapun untuk pengujian statistik, terdiri dari :
3.6 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Variabel Sig.t Kriteria Kesimpulan
X1 0,0014 < 0,05 Berpengaruh signifikan
logX2 0,0000 < 0,01 Berpengaruh signifikan
X3 0,6089 > 0,10 Tidak berpengaruh signifikan
X4 0,7291 > 0,10 Tidak berpengaruh signifikan
Sumber: Data primer yang diolah.
3.7 Uji kebaikan atau eksistensi model (uji F)
Dari Tabel2,terlihat nilai p, probabilitas,atau signifikansi empirik statistik F
pada estimasi model memiliki nilai 0,000000 yang berarti ≤ 0,10; jadi H0 ditolak,
kesimpulan model yang dipakai dalam penelitian eksis.
Tabel 4 Hasil Validitas Pengaruh (Uji t)
7
3.8 Analisis koefisien determinasi (R2)
Koefisien Determinan (R2) menunjukan daya ramal dari model terestimasi.
Dari Tabel 2 terlihat R2sebesar 0,837581 itu berarti 83% variasi variabel
pendapatan pengusaha mebel dapat dijelaskan oleh variabel tenaga kerja, bahan
baku, lama usaha dan pendidikan. Sisanya 17% dipengaruhi oleh variabel-variabel
atau faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
4. PENUTUP
Dari hasil pembahasan di bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
Hasil uji t dapat diperolehhasil variabel yang berpengaruh dan yang tidak
berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha mebel adalah sebagai berikut: (a)
Jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha
mebel pada α = 0,01 (b) Bahan baku berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
pengusaha mebel pada α = 0,01 (c) Lama usaha tidak berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan pengusaha mebel pada α = 0,10 (d) Pendidikan tidak
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengusaha mebel pada α = 0,10.
Uji eksistensi model (uji F) secara bersama-sama variabel jumlah tenaga kerja,
bahan baku, lama usaha dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan pengusaha mebel pada α = 0,10.
Determinan ( ) memperoleh nilai sebesar 0,837581 yang berarti bahwa
variasi variabel pendapatan pengusaha mebel di desa Banaran dijelaskan oleh
variabel jumlah tenaga kerja, bahan baku, lama usaha, pendidikan dalam model
statistik sebesar 83%. Sedangkan sisanya17% variasi pendapatan pengusaha
mebel di desa Banaran dijelaskan oleh variabel bebas lain yamh tidak disebut
dalam model.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN
8
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen 2016.Statistik Daerah Kabupaten Sragen
:Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen
Badan Pusat Statistik 2015: Badan Pusat Statistik Jakarta
Bappeda Sragen. Peta Kabupaten Sragen. 2018
Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Sragen. Jumlah Unit Usaha dan Tenaga
Kerja Pada Industri Mebel di Kecamatan Kalijambe Tahun 2017. 2017
Fernando Yandhi, Pudjihardjo M, SE.,MS.,Dr.,Prof. 2016. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus Di Pasar
Besar Kota Malang)” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas
Brawijaya.Vol 5, No.15, Hal : 56-58
Gujarati, Damodar.2012. Ekonometrik Dasar. Jakarta : Erlangga
Herawati, Efi.2008. “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Modal, Bahan
Baku, Tenaga Kerja dan Mesin terhadap Produksi Glycerine pada PT.Flora
Sawita Chemindo Medan”E-JurnalEkonomi Pembangunan Universitas
Sumatera Utara.Vol 4, No.11Hal :38
Kuncoro, Mudrajat. 1997. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta :
UPPAMP YKPN
Muslim. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet
(Kurang Lancar, Diragukan dan Macet) Pada UMKM Industri Mebel di
Kabupaten Jepara Tahun 2012 “ .E-Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Universitas Diponegoro.
Nazir, M. 2014. Metodologi Penelitian. Bogor :Ghalia Indonesia
Saputri, Annisa. 2015. “Pengaruh Modal Usaha Dan Jumlah Tenaga Kerja
terhadap Pendapatan Industri Kecil (Studi Kasus Pada Industri Mebel Di
Kelurahan Tunjung Sekar Kota Malang) E-Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Universitas Brawijaya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Alfabeta
Supit, Tiatradan Jan, Arrazi Hassan.2015. “ Analisis Persediaan Bahan Baku Pada
Industri Mebel di Desa Leilem” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan,
Universitas Sam ratulangi
Veno Andri, Pernomo Sidiq dan Ma’aruf 2017, “Pengukuran Daya Saing Klaster
Batik, Konveksi Dan Mebel Di Kabupaten Sragen“ Surakarta, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Russel, Roberta S and Bernaed W. Taylor, 1995, Production and Operation
Management, Focusing On Quality and Competitiveness, Prentice Hall,
Inc, Englewood Cliffs, New Jersey.
9
Todaro, Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi di dunia Ketiga, Edisi
Keenam.Jakarta : Erlangga
Tohar, Muhammad. 2000. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta :Kanisius
Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha.
Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian.
Zamrowi, M.Taufik,SE. 2007 “Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri
Kecil (Studi Kasus Di Industri Kecil Mebel Di Kota Semarang) E-Jurnal
Ekonomi Pembangunan, Universitas Diponegoro.
www.sragen.go.id/statis-71-perindustrian-html. (11 oktober2017 )