analisis data pada siklus i

16
51 4.1.4 Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Siklus I Dari penelitian yang telah dilakukan, instrumen pengumpulan data mengenai kemampuan berfikir kritis siswa diambil dari laporan hasil pengamatan individu yang mengacu pada rubrik penilaian. Hasil laporan pengamatan individu yang digunakan disusun berdasarkan indikator kemapuan berpikir kritis. Di dalam penjabaran kemampuan berpikir kritis tersebut didasarkan pada lima indikator yaitu: 1). Menganalisis rumusan masalah; 2). Kemampuan merumuskan hipotesis; 3). Menjastifikasi / mengumpulkan data; 4). Menyajikan data hasil pengamatan; 5). Kemampuan menganalisis hasil pengamatan; 6) kemampuan membuat kesimpulan . Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil laporan individu siswa, dapat disajikan data berfikir kritis siswa berdasarkan butir-butir indikator pada tabel 9. Tabel 9. Rata-rata persentase berfikir kritis siswa berdasarkan butir indikator No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Rata - Rata (%) Kategori P 1% P 2% P 3% P 4% 1 Merumuskan masalah 63,6 3 66,6 7 87,8 7 90,9 0 77,2 6 kritis 2 Membuat hipotesis 62,1 2 66,6 7 84,8 4 86,3 6 74,9 9 Cukup kritis

Upload: revina-sri-utami

Post on 11-Aug-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis data pada siklus i

51

4.1.4 Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Siklus I

Dari penelitian yang telah dilakukan, instrumen pengumpulan data

mengenai kemampuan berfikir kritis siswa diambil dari laporan hasil pengamatan

individu yang mengacu pada rubrik penilaian. Hasil laporan pengamatan individu

yang digunakan disusun berdasarkan indikator kemapuan berpikir kritis. Di dalam

penjabaran kemampuan berpikir kritis tersebut didasarkan pada lima indikator

yaitu: 1). Menganalisis rumusan masalah; 2). Kemampuan merumuskan hipotesis;

3). Menjastifikasi / mengumpulkan data; 4). Menyajikan data hasil pengamatan;

5). Kemampuan menganalisis hasil pengamatan; 6) kemampuan membuat

kesimpulan . Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil laporan individu siswa,

dapat disajikan data berfikir kritis siswa berdasarkan butir-butir indikator pada

tabel 9.

Tabel 9. Rata-rata persentase berfikir kritis siswa berdasarkan butir indikator

No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

Rata-Rata (%)

Kategori

P 1% P 2% P 3% P 4%1 Merumuskan masalah 63,63 66,67 87,87 90,90 77,26 kritis2 Membuat hipotesis 62,12 66,67 84,84 86,36 74,99 Cukup kritis3 Mengumpulkan data 66,67 89.39 90,90 96,97 85,98 kritis4 Menyajikan data 66,67 77,27 90,90 96,97 82,95 kritis5 Menganalisis 60,60 65,15 69,69 69,69 66,26 Cukup kritis6 Menyimpulkan 57,57 77,27 80,30 80,30 73,86 Cukup kritis% Berfikir Kritis 62,87 73,73 84,08 86,86 76,88 kritisKategori Cukup

KritisKritis Kritis Kritis Kritis

Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat rata-rata kemampuan berfikir kritis

siswa kelas VII1 SMP Muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada

siklus 1 paling tinggi pada pertemuan 3(62,87%) Kritis, yang terendah pada

pertemuan 1 (62,87%) Cukup Kritis sedangkan pertemuan 2 dan tiga sama-sama dalam

kategori kritis. Untuk indikator persentase paling tinggi yaitu indikator 3 (85,98%)

dengan kategori kritis. Indikator berfikir kritis yang terendah yaitu indikator 5

Page 2: Analisis data pada siklus i

52

(66,26%) dengan kategori cukup kritis. Sedangkan untuk indikator lainnya ada

dalam kategori cukup kritis.

a. Merumuskan Masalah

Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang

akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-

bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian

menurut tingkat eksplanas. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil

rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP Muhammadiyah 2

pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang

dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk merumuskan

masalah disajikan pada tabel 10.

Tabel 10. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa untuk merumuskan masalah (siklus 1)

No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

Rata-Rata (%)

Kategori

P 1% P 2% P 3% P 4%1 Merumuskan masalah 63,63 66,67 87,87 90,90 77,26 kritis

Kategori Cukup Kritis Kritis Kritis Kritis

Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator

merumuskan masalah setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing

(guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari

perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut

erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat

dilihat pada gambar 2.

Page 3: Analisis data pada siklus i

53

Gambar 2 Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Merumuskan

Masalah

Berdasarkan gambar 2. kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1

untuk indikator merumuskan masalah. Persentase terendah dari kemampuan

berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan masalah terlihat pada pertemuan

1 dengan pokok bahasan energi , dengan jumlah 19 orang siswa (63,63 %) pada

kategori cukup kritis dan (36,37%) siswa kategori kurang kritis . Dan persentase

tertinggi terlihat pada pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji makanan dan

pencernaan yaitu 90,90% siswa dengan kategori (sangat kritis) dan (9,10%)

orang siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat peningkatan

kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan merumuskan masalah dari

pertemuan 1-4 yaitu : 27,27%.

b. Merumuskan hipotesis

Merumuskan Hipotesis adalah membuat jawaban sementara terhadap

masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan

kebenarannya . Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata

PERSENTASE

Page 4: Analisis data pada siklus i

54

kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru

tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai .

Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk merumuskan hipotesis

disajikan pada table 12.

Tabel 12. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa untuk merumuskan hipotesis (siklus 1)

No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

Rata-Rata (%)

Kategori

P 1% P 2% P 3% P 4%

2 Membuat hipotesis 62,12 66,67 84,84 86,36 74,99 Cukup kritisKategori Cukup

kritisCukup kritis

Kritis Kritis

Cukup kritis

Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator

merumuskan masalah setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri terbimbing

(guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang didapatkan dari

perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan aturan menurut

erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat

dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 . Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Merumuskan

PERSENTASE

Page 5: Analisis data pada siklus i

55

HipotesisBerdasarkan gambar 3 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1

untuk indikator merumuskan hipotesis Persentase terendah dari kemampuan

berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada

pertemuan 3 dengan pokok bahasan energi , yaitu (62,12%) pada katgori cukup

kritis dan (37,88%) siswa pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi

terlihat pada pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan,

yaitu 86,36% dengan kategori (sangat kritis) dan (13,64%) siswa dengan

kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir

kritis untuk kemampuan merumuskan hipotesis dari pertemuan 1-4 yaitu :

21,51%.

c. Mengumpulkan data

Mengumpulkandata merupakan Suatu pernyataan (statement) tentang sifat,

keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian

(Gulo, 2002 : 110). Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata

kemampuan berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru

tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai .

Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan

mengumpulkan data disajikan pada tabel 13.

Tabel 13 Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kemampuan mengumpulkan data (siklus 1)

No Rubrik Persentase kemampuan berfikir kritis siswa

Rata-rata (%)

Kategori

P 1% P 2% P 3% P 4%

3 Mengumpulkan data 66,67 89.39 90,90 96,97 85,98 KritisKategori Cukup

kritisKriti

sKritis Kritis Kritis

Adapun hasil kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator

kemampuan mengumpulkan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri

Page 6: Analisis data pada siklus i

56

terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang

didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan aturan menurut erman dalam

muyadiana dalam selamet (2008) yang telah dimodifikasi dan dapat dilihat pada

gambar 4.

Gambar 4. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Mengumpulkan Data

Berdasarkan gambar 4 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1

untuk indikator mengumpulkan data. Persentase terendah dari kemampuan

berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada

pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , yaitu (66,67%) siswa pada kategori

cukup kritis dan (33,33%) siswa pada kategori kurang kritis . Dan persentase

tertinggi terlihat pada pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan

pencernaan, yaitu (96,97 % ) siswa dengan kategori sangat kritis dan

(3,03%)siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan

kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan mengumpulkan data dari pertemuan

1-4 yaitu : 30,3%.

Page 7: Analisis data pada siklus i

57

d. Menyajikan data

Penyajian Data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil

penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari kedua

pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kelas

VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran 2014/2015 pada siklus 1

selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan rata-rata kemampuan

berfikir kritis untuk kemampuan menyajikan data disajikan pada tabel 14.

Tabel 14. Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis siswa kemampuan menyajikan data (siklus 1)

No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

Rata-Rata (%)

Kategori

P 1% P 2% P 3% P 4%

4 Menyajikan data 66,67 77,27 90,90 96,97

82,95 Kritis

Kategori Cukup kritis

Kritis

Kritis Kritis Kritis

Adapun hasil kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator

kemampuan menyajikan data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri

terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang

didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan

aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah

dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 5.

Page 8: Analisis data pada siklus i

58

Gambar 5. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menyajikan Data

Berdasarkan gambar 5 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1

untuk indikator menyajikan data Persentase terendah dari kemampuan berfikir

kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 3

dengan pokok bahasan energi , yaitu (66,67%) pada kategori cukup kritis dan

(33,33%) pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada

pertemuan 6 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 96,97 %

sisa dengan kategori sangat kritis dan jumlah paling sedikit (3,03%) orang siswa

dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat rata-rata kemampuan

berfikir kritis untuk kemampuan menyajikan data dari pertemuan 1-4 yaitu :

30,3%.

e. Menganalisis

Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna

meneliti secara mendalam. Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata

kemampuan berfikir kritis siswa kelas vii1 smp muhammadiyah 2 pekanbaru tahun

ajaran 2014/2015 pada siklus 1 selama dua kali pertemuan yang dinilai .

Page 9: Analisis data pada siklus i

59

Perbandingan rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menganalisis

data disajikan pada tabel 15.

Tabel 15. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Menganalisis Data (Siklus 1)

No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

Rata-Rata (%)

Kategori

P 1% P 2% P 3% P 4%

5 Menganalisis

60,60 65,15 69,69

69,69 66,26 Cukup kritis

Kategori Cukup kritis

Kritis Kritis Kritis Kritis

Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator

kemampuan menganalisis data setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri

terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 7-8 yang

didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan

aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah

dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menganalisis Data

Page 10: Analisis data pada siklus i

60

Berdasarkan gambar 6 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1

untuk indikator menganalisis data Persentase terendah dari kemampuan berfikir

kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada pertemuan 1

dengan pokok bahasan energi , yaitu 60,60% pada kategori cukup kritis dan

39,4% pada kategori kurang kritis . Dan persentase tertinggi terlihat pada

pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji makanan dan pencernaan, yaitu 69,69 %

pada kategori cukup kritis dan 30,31% siswa dengankategori kurang kritis.

Sehingga dapat dilihat peningkatan kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan

menganalisis data dari pertemuan 1-4 yaitu : 9.09%

f. Menyimpulkan

Menyimpulkan adalah membuat pernyataan singkat tentang hasil

analisis deskripsi dan pembahasan tentang hasil pengetesan hipotesis yang telah

dilakukan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian rumusan

masalah. Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup pertanyaan dan

jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan.

Dari kedua pertemuan tersebut, dapat diambil rata-rata kemampuan

berfikir kritis siswa kelas VII1 SMP muhammadiyah 2 pekanbaru tahun ajaran

2014/2015 pada siklus 2 selama dua kali pertemuan yang dinilai . Perbandingan

rata-rata kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyimpulkan data

disajikan pada tabel 16.

Tabel 16. Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kemampuan Menyimpulkan Data (Siklus 1)

No Rubrik Persentase Kemampuan Berfikir Kritis Siswa

Rata-Rata (%)

Kategori

P 1% P 2% P 3% P 4%

6 Menyimpulkan 57,57 77,27 80,30

80,30 73,86 Cukup kritis

Kategori Cukup kritis

Kritis Kritis Kritis Kritis

Page 11: Analisis data pada siklus i

61

Adapun hasil klasifikasi kemampuan berfikir kritis siswa untuk indikator

kemampuan menyimpulkan setelah diterapkannya pembelajaran inkuiri

terbimbing (guided inquiry) menggunakan handout pada pertemuan 1-4 yang

didapatkan dari perhitungan total persentase indikator dengan menggunakan

aturan menurut erman dalam muyadiana dalam selamet (2008) yang telah

dimodifikasi dan dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Persentase Berfikir Kritis Siswa Untuk Indikator Kemampuan Menyimpulkan Data

Berdasarkan gambar 7 kemampuan berfikir kritis siswa pada siklus 1

untuk indikator menyimpulkan data. Persentase terendah dari kemampuan

berfikir kritis siswa untuk indikator merumuskan hipotesis terlihat pada

pertemuan 1 dengan pokok bahasan energi , yaitu (57,57 %) pada katgori cukup

kritis dan jumlah siswa paling sedikit yaitu (42,42 %) pada kategori kurang kritis.

Dan persentase tertinggi terlihat pada pertemuan 4 dengan pokok bahasan uji

makanan dan pencernaan, yaitu 80,30 % dengan kategori cukup kritis dan 19,7 %

siswa dengan kategori kurang kritis. Sehingga dapat dilihat peningkatan

kemampuan berfikir kritis untuk kemampuan menyimpulkan data dari pertemuan

1-4 yaitu : 22,73%.