analisa sistem pencahayaan buatan ruang intensive...
TRANSCRIPT
Analisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit
Hanang Rizki Ersa Fardana , 2410100074
Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT
Latar Belakang
• Keluhan Kesilauan • Kenyamanan pengguna ruangan • British Standar EN 12464-1
• Iluminansi minimal 300 lux • Indeks Kesilauan maksimal 19 • Keseragaman minimal 0,6
Rumusan Masalah & Tujuan
Tujuan
1. Apakah sistem pencahayaan buatan ruang ICU telah memenuhi standar.
2. Bagaimana merancang sistem pencahayaan buatan yang nyaman bagi pengguna ruangan
Rumusan Masalah
1. Mengetahui Kualitas sistem pencahaya-an buatan ruang ICU.
2. Merancang sistem pencahayaan buatan yang nyaman bagi pengguna ruangan.
Tujuan Penelitian
Kualitas sistem pencahayaan Mengetahui Kualitas sistem pencahaya-an buatan ruang ICU.
- Iluminansi
- Indeks kesilauan
- Keseragaman
Perancangan Merancang sistem pencahayaan buatan yang nyaman bagi pengguna ruangan.
- Iluminansi > 300 lux
- Indeks kesilauan < 19
- Keseragaman > 0,6
Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Pengambilan data kuat pencahayaan dilakukan di ruang rawat intensif
RSU Haji Surabaya. 2. Pengambilan data menggunakan luxmeter Lutron Light Meter LX-103. 3. Tinggi sekat pembatas antar kamar pasien diasumsikan hingga pada
atap. 4. Masing-masing ruangan diasumsikan memilki dimensi yang sama. 5. Perancangan dilakukan dengan penggantian lampu dan armatur.
Dasar Teori
• Sumber cahaya (candela) • Flux Cahaya (lumen) • Iluminansi (lux) • Luminansi (Apostilb)
Dasar Teori
• Diagram Polar • Lampu tanpa armatur • Lampu dengan armatur/reflektor
Dasar Teori
• Glare • Disability glare • Discomfort glare 𝑔 = 0.9
𝐿𝑠1.6𝜔0.8
𝐿𝑏𝑃1.6
Keterangan: Ls : luminansi sumber Lb : luminansi latar belakang w : sudut antara pengamat dan sumber cahaya P : indeks posisi
Metodologi
1.Mengukur dimensi ruang ICU (panjang, lebar, tinggi) dan menhitung luasnya.
2.Menentukan tinggi bidang kerja (work plane). Bidang kerja setinggi 65 cm, didasarkan pada tinggi tempat tidur pasien sebagai penghuni tetap ruangan.
3.Menentukan titik ukur dengan spidol. 4.Mengukur kuat pencahayaan masing-masing titik sebanyak tiga
kali dengan lux meter. Lux meter dihadapkan tegak lurus terhadap bidang kerja.
Metodologi
5. Mencatat kuat pencahayaan di masing-masing titik pengukuran. 6. Mengukur reflektansi tirai, dinding, dan lantai dengan lux meter. 7. Mengulang langkah 1-6 pada ruang yang sama dengan kondisi tirai terbuka. 8. Menghitung kuat pencahayaan rata-rata.
Metodologi
• Dinding = 0,68
• Tirai = 0,74
• Atap = 0,75
• Lantai = 0,37
• Kaca = 0,15
Reflektansi
Analisa data
• E rata-rata = 305 lux • Keseragaman = 0,6
• E rata-rata = 280 lux dan 287 lux • Keseragaman = 0,6 • Glare Index = 14
Terbuka
Tertutup
1 3
2
Simulasi Pertama Ruang Tertutup
E rata-rata = 327 lux Keseragaman = 0,5 Glare Index = 15,3
Flux lampu : 5200 lumen Flux luminer : 3536 lumen
Ruang terbuka
E rata-rata = 367 lux Keseragaman = 0,5
Glare Index Bed 1 dan 4 = 15,32 Bed 2 dan 5 = 15,32 Bed 3 dan 6 = 15,32
Simulasi Kedua Ruang Tertutup
E rata-rata = 356 lux Keseragaman = 0,5 Glare Index = 13,7
Flux lampu : 5200 lumen Flux luminer : 4056 lumen
Ruang Terbuka
E rata-rata = 408lux Keseragaman = 0,5
Glare Index Bed 1 dan 4 = 13,74 Bed 2 dan 5 = 13,74 Bed 3 dan 6 = 13,74
Simulasi Ketiga Ruang Tertutup
E rata-rata = 353 lux Keseragaman = 0,6 Glare Index = 12,3
Flux lampu : 7000 lumen Flux luminer : 4130 lumen
Ruang terbuka
E rata-rata = 408 lux Keseragaman = 0,5
Glare Index Bed 1 dan 4 = 13,08 Bed 2 dan 5 = 13,14 Bed 3 dan 6 = 12,32
Simulasi Keempat Ruang Tertutup
E rata-rata = 318 lux Keseragaman = 0,6 Glare Index = 9,9
Ruang terbuka
E rata-rata = 368 lux Keseragaman = 0,6
Glare Index Bed 1 dan 4 = 11,01 Bed 2 dan 5 = 10,7 Bed 3 dan 6 = 10,27
Kesimpulan
1. Simulasi ketiga dan keempat telah memenuhi standar desain sistem pencahayaan buatan.
2. Hasil terbaik didapatkan dari simulasi keempat, yaitu menggunakan Philips TBS260 3xTL5-24W HFP M2 dengan flux lampu sebesar 5250 lumen dan flux luminer sebesar 3412 lumen pada atap, dan Philips TWS462 1xTL5-14W HFP PCO flux lampu sebesar 1200 lumen dan flux luminer sebesar 816 lumen pada dinding, yang menghasilkan kuat pencahayaan rata-rata sebesar 318, keseragaman 0,6 dan Glare index sebesar 9,9.