an0167.pdf

20
DELTA ELECTRONIC www.deltaelectronic.com www.deltakitssby.com www.robotindonesia.com ROBOT PEMADAM API DENGAN SENSOR API HAMAMATSU UVTRON R9454 Artikel berikut membahas mengenai robot pemadam api sederhana menggunakan sensor api yang mendeteksi api dengan menggunakan ultraviolet. Sebelum kita memasuki pembahasan mengenai bagian sensor terlebih dahulu kita bahas mengenai bagian-bagian dari robot yang digunakan pada artikel ini. Robot yang digunakan kali ini adalah robot yang bergerak menggunakan roda oleh karena itu dibutuhkan motor DC sebagai penggeraknya. Motor DC Pada sebuah robot,  motor ini merupakan bagian penggerak utama di mana hampir setiap robot pasti selalu menggunakan  motor DC. Kecuali  beberapa robot yang menggunakan  pneumatic,  muscle wire atau motor AC. Motor DC terdiri dari sebuah magnet permanen dengan dua kutub dan kumparan,  cincin belah yang berfungsi  sebagai  komutator  (pemutus arus) 1. Arus mengalir  dari sisi kiri cincin belah ke sisi kanan.  Arus ini akan dilanjutkan ke kumparan yang terkait pada cincin belah 2. Arus mengalir dalam kumparan menimbulkan medan magnet dan membentuk kutubkutub magnet pada kumparan 3. Kutub magnet yang sama dengan kutub magnet  permanen akan saling tolak menolak dan kumparan akan bergerak memutar hingga kumparan berada pada posisi di mana kedua kutubnya berbeda dengan kutub magnet permanen.  S U Magnet permanen Kumparan Cincin Belah (1) Arus mengalir kutub kiri ke kutub kanan (2) Arus mengalir pada kumparan (3) Gerakan memutar terjadi Sikat  Gambar 1.1 Fase 1 dari Motor DC 

Upload: braen-renyut

Post on 06-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 1/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

ROBOT PEMADAM API DENGAN SENSOR API HAMAMATSU

UVTRON R9454

Artikel berikut membahas mengenai robot pemadam api sederhana menggunakan sensor api yangmendeteksi api dengan menggunakan ultraviolet. Sebelum kita memasuki pembahasan mengenai bagian

sensor terlebih dahulu kita bahas mengenai bagian-bagian dari robot yang digunakan pada artikel ini.

Robot yang digunakan kali ini adalah robot yang bergerak menggunakan roda oleh karena itu dibutuhkan

motor DC sebagai penggeraknya.

Motor DC

Pada sebuah robot, motor ini merupakan bagian penggerak utama di mana hampir setiap robot 

pasti  selalu menggunakan motor DC. Kecuali beberapa  robot yang menggunakan pneumatic, 

muscle wire atau motor AC. 

Motor DC terdiri dari sebuah magnet permanen dengan dua kutub dan kumparan, cincin belah 

yang berfungsi

 sebagai

 komutator

 (pemutus

 arus)

 

1.  Arus mengalir dari  sisi kiri cincin belah ke  sisi kanan. Arus  ini akan dilanjutkan ke 

kumparan yang terkait pada cincin belah 

2.  Arus  mengalir  dalam  kumparan  menimbulkan  medan  magnet  dan  membentuk 

kutub‐kutub magnet pada kumparan 

3.  Kutub  magnet  yang  sama  dengan  kutub  magnet  permanen  akan  saling  tolak 

menolak  dan  kumparan  akan  bergerak memutar  hingga  kumparan  berada  pada 

posisi di mana kedua kutubnya berbeda dengan kutub magnet permanen. 

S U

Magnet permanen

Kumparan

Cincin Belah

(1) Arus mengalir kutub

kiri ke kutub kanan

(2) Arus mengalir pada

kumparan

(3) Gerakan memutar terjadi

Sikat

 Gambar

 

1.1 

Fase 

dari 

Motor 

DC 

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 2/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

S U

(5) Kumparan terus

bergerak memutar 

(4) Polaritas pada

kumparan berubah  Gambar

 

1.2 

Fase 

dari 

Motor 

DC 

4.  Perputaran  kumparan  yang  terkait  pada  cincin  belah  akan  mengakibatkan 

perubahan polaritas

 pada

 kumparan

 karena

 sikat

‐sikat

 (brush)

 yang

 dialiri

 listrik

 

terhubung pada sisi cincin belah yang berbeda 

5.  Perubahan  polaritas  kumparan   juga  mengakibatkan  perubahan  kutub  pada 

kumparan sehingga kumparan kembali bergerak memutar. 

6.  Proses  tersebut  terjadi  berulang‐ulang  sehingga  kumparan  akan  berputar  secara 

kontinyu selama aliran arus terjadi pada kedua kutub sikat. 

Gambar 

1.3 

Putaran 

Motor 

DC 

Arah  putaran motor  DC  dapat  diubah  dengan mengubah  polaritas  aliran  arus  yang 

terhubung ke

 sikat

‐sikatnya.

 Sedangkan

 kecepatan

 putar

 motor

 tergantung

 dari

 berapa

 

besar arus yang mengalir. 

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 3/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

 Namun Motor DC biasa seringkali tidak cukup kuat untuk menggerakkan mekanisme

robot secara langsung. Untuk memperbesar  torsi maka dibutuhkan  rangkaian gear‐gear 

yang  akan  mereduksi  kecepatan  motor  dan  sekaligus  meningkatkan  torsi.  Proses 

pengurangan  kecepatan  dan  peningkatan  torsi  ini  berbanding  terbalik  dan  dihitung 

berdasarkan perbandingan gigi. 

Gear dengan

15 gigi

Gear dengan

30 gigi

Gear Ratio 2:1

 As Motor 

 

Gambar 1.4 Perhitungan Rasio Gigi 

-  Worm gear adalah gigi yang berbentuk ulir yang berfungsi mengubah arah putaran 

dari horizontal menjadi vertical 

-  Transfer Gear adalah gigi yang berfungsi untuk konversi antara gigi dengan  jumlah 

banyak ke

  jumlah

 kecil

 ataupun

 sebaliknya.

 -  Gear Shaft adalah gigi yang terhubung langsung dengan as atau sumbu motor 

Perbandingan  gear  transfer  dapat  dihitung  dengan menghitung  jumlah  gigi  yang  ada 

baik sesudah atau sebelum transfer. Gear transfer 1 memiliki 22 gigi dan 11 gigi sesudah 

ditransfer oleh karena itu gear ini mempunyai perbandingan 22:11 atau 2:1. Hal ini akan 

mempercepat putaran motor dua kali lipat namun  juga mengurangi torsi motor dua kali 

lipat 

Sedangkan  gear  transfer  2 memiliki  perbandingan  11:25  yang menguatkan  torsi  dan 

mereduksi kecepatan. 

Gear Transfer

 3 memiliki

 perbandingan

 33:15

 dan

 terhubung

 pada

 gear

 dengan

 50

 gigi.

 

Untuk  menghitung  ratio  total  dari  gear  adalah  sebagai  berikut.  Perhitungan  rasio 

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 4/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

dilakukan  pada  gigi‐gigi  yang  saling  bersinggungan  oleh  karena  itu  perhitungannya 

adalah sebagai berikut: 

25/11 x 33/11 x 50/15 = 20 

Jadi  rasio dari motor gearbox  ini adalah 1:20 di mana  torsi akan naik 20 kali  lipat dan 

kecepatan turun 20 kali lipat pula. 

Gambar 1.5 

Rangkaian H Bridge

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 5/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Gambar 1.6

Dasar untuk rangkaian pengatur gerakan motor adalah dua buah saklar DPDT yang

akan mengalir arus dengan polaritas berbeda. Saat S1 dan S2 berada di posisi kiri, maka

arus akan mengalir dari kutub atas ke kutub bawah motor sedangkan saat S1 dan S2 berada pada posisi kanan maka arus akan mengalir dari kutub bawah ke kutub atas

motor sehingga motor bergerak ke arah sebaliknya.

Untuk mewujudkan kejadian ini secara elektronik maka digunakan saklar-saklarelektronik berupa transistor yang didisain dengan model rangkaian H-Bridge. Seperti

telah dijelaskan sebelumnya bahwa rangkaian H-Bridge dapat dibentuk oleh dua pasang

rangkaian Push Pull sehingga terbentuk seperti pada gambar 1.7

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 6/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Q129012

R11

100K

P1.1

12V

Q139013

Q14BD139

VC C

Q15BD139

Q169013

P1.0

U3B

74LS02

5

6

4

JP4

HEADER 5

1

2

3

45

R12

100K

U3A

74LS02

2

3

1

VC C

U3C

74LS02

8

9

10

P0.0

U3D

74LS02

11

12

13

Q9

BD140

R1447K

C 6100nF

D8IN4001

R1347K

D7IN4001

D6IN4001

D5IN4001Q10

9012

Q11

BD140

H-Bridge

Short Circuit Protector  

Gambar 1.8

Pada gambar tersebut, posisi kutub-kutub motor berada pada kaki 3 dan 4 dari JP4.

Pada saat Transistor Q15 dan Q9 ON maka arus akan mengalir dari kaki 4 ke kaki 3

dan sebaliknya saat Q11 dan Q14 ON maka arus akan mengalir dari kaki 3 ke kaki 4.Transistor Q10, Q12, Q13 dan Q16 berfungsi untuk memberikan penguatan tambahan

yang membentuk konfigurasi darlington seperti pada gambar 1.90. di mana diperoleh

formula penguatan sebagai berikut

HFEtotal = HFEQ1 x HFEQ2 

Q19013

Q2BD139

 Gambar 1.9

Dioda-dioda pada gambar 1.89 berfungsi sebagai dioda proteksi tegangan balik darimotor sedangkan rangkaian gerbang logika dengan IC 7402 berfungsi sebagairangkaian penjaga agar tidak terjadi hubung singkat. Rangkaian H-Bridge memiliki

 pantangan di mana tidak boleh terjadi kondisi ON pada transistor yang berada pada

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 7/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

 posisi berhadap-hadapan. Kondisi ON yang boleh terjadi adalah pada transistor yang

 berada pada posisi saling silang.

Rangkaian IC 74LS02 akan selalu menjaga agar kedua keluarannya selalu berada pada

kondisi logika yang berbeda. Bila Logika 0 atau tegangan 0 Volt ada di U3B maka

logika 1 atau tegangan 5 Volt pasti berada pada U3A dan demikian pula sebaliknyasehingga tidak mungkin kedua transistor yang saling berhadapan akan ON pada waktu

yang bersamaan.

Modul Elektronik Delta DC Driver didisain dengan menggunakan dua buah rangkaian

H-Bridge sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan dua buah motor DC dengan

kapasitas arus sebesar 3A.

Pada gambar 1.10 tampak Delta DC Driver memiliki koneksi ke bagian otak robot yaitu

Delta Robo CPU melalui konektor Delta Robo CPU Port dengan konfigurasi sebagai

 berkut.

12V 

Input 

sumber 

tegangan 

motor 

(3‐

24 

Volt) 

Right Encoder  : Encoder motor kanan (hanya untuk motor dengan 

rotary encoder) 

Left Encoder  : Encoder motor kiri (hanya untuk motor dengan rotary 

encoder) 

Right Enable  : 0V = Motor kanan aktif, 5V = Motor kanan non aktif  

Right Motor

 : 0V

 = Motor

 kanan

 maju,

 5V

 = Motor

 kanan

 mundur

 

Left Enable  : 0V = Motor kiri aktif, 5V = Motor kiri non aktif  

Left Motor  : 0V = Motor kiri maju, 5V = Motor kiri mundur 

VCC  : Input sumber tegangan 5Volt 

GND  : Input sumber tegangan 0Volt 

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 8/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Gambar 1.10

Gambar 1.11 

Bagian Left Encoder dan Right Encoder adalah merupakan perpanjangan dari kaki 5dari konektor 5 pin yang terhubung ke motor di mana kaki ini akan terhubung pada

 bagian keluaran encoder motor dan langsung diteruskan ke Delta Robo CPU.

Delta Robo CPUModul  ini adalah merupakan modul otak dari  robot di mana  seluruh aktifitas  robot 

akan  terpusat  dan  dilakukan  pada modul  ini.  Input  akan  diterima  dari  sensor  dan 

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 9/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

diteruskan  sebagai  aksi  ke motor  driver  atau  action  tools  dan  output  information. 

Action  Tools  dapat  berupa  tangan  untuk menjepit  atau meriam  inframerah  untuk 

permainan robot perang. Sedangkan output information dapat berupa layar LCD atau 

LED. 

Gambar 1.12 

Sistem kendali berupa keypad,  joystick atau  remote kontrol akan mengirim perintah 

ke  otak  robot  dan  memberikan  respon  ke  motor  driver,  output  information  atau 

action 

tools. 

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 10/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Gambar 

1.13 

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bagian ini berfungsi sebagai pemberi keputusan dan perintah agar bagian motor aktif menggerakkan mekanik-

mekanik robot. Selain itu otak juga harus memiliki unsur memori yang berfungsi

sebagai media ingatan robot. Contohnya robot yang menyimpan gerakan-gerakan yangdilakukan pada memori saat melewati labirin-labirin agar rute-rute yang telah dilalui

tercatat pada memorinya.

Modul Delta Robo CPU merupakan modul yang sesuai untuk aplikasi ini karena modul

ini telah memiliki Port DC Driver untuk mengendalikan Motor DC, Infrared line Sensordan Ultrasonic Transducer untuk Input Sensor. Infrared Receiver Port dan DX-24 Port

untuk Input Remote dan 1Kb I2C Serial EEPROM sebagai memori.

Agar otak robot ini dapat bekerja sesuai kebutuhan maka pasang IC Mikrokontroler

yang telah terisi dengan programnya. Contoh untuk aplikasi penjejak garis, maka

 pasang IC Mikrokontroler yang telah terisi file Linetracer.hex, sedangkan untuk aplikasi

remote control inframerah pasang IC Mikrokontroler yang telah terisi file IR.hex.

Selain itu, modul ini juga memiliki Port ISP untuk keperluan mendownload program kedalam mikrokontroler Delta Robo CPU di mana pengguna yang sudah mahir dapat

memodifikasi program tersebut.

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 11/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

VCC

P0.2

P1.0

P2.0

P1.4

PORT SERI AL

INT1

P1.7

INT0

P2.1

Q26C9014

P1.3

VCC

JP5

HEADER 3

123

RF RECEI VER

VCC

12V

P2.4

T1

P0.5

R28

10K

X1

R27

10K

P1.3

P1.0

R23

10K

P0.5

Q28C9014

R26

10K

J1

CON1

1

CPU CONNECTOR

R22

10KU1

8951

31

19

18

9

1213

1415

12345678

3938373635343332

21222324

25262728

171629301110

EA/VP

X1

X2

RESET

INT0INT1T0T1

P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5P1.6P1.7

P0.0P0.1P0.2P0.3P0.4P0.5P0.6P0.7

P2.0P2.1P2.2P2.3P2.4P2.5P2.6P2.7

RDWR

PSEN ALE/P

TXDRXD

VCC

R25

10K

VCC

R21

10K

R24

10K

P2.3

P1.5

D14

IN4001

R110K

P2.7

R10

10K

P0.6

C510uF/16V

VCC

P2.2

P0.7

P0.0

JP8

HEADER 10

12345678

910

C13100nF

T1

P0.0

P1.6

P3.7

P1.1

VCC

X2

P1.0

P0.3

U2

X24C08

123

765

 A0 A1 A2

TESTSCLSDA

P2.0

P1.1

C3

12V

Q27TIP32

VCC

SOLENOI D 1

P2.7

P2.0

D13

IN4001

RST

P3.7

RXD

P0.1

JP5

HEADER 9

123456789

P0.2

P0.7

P2.5

JP11

HEADER 10

12345678910

P2.1

VCCQ29PNP

P1.4

P1.2

VCC

P2.6

JP12

HEADER 2

12

Y1

VCC

TXD

JP7

HEADER 4

1234

P0.1

P1.2

SOLENOI D 2

BZ1BUZZER

P0.4

T0

INT1

R29

1K

VCC

P1.6

P1.1

C10100nF

P2.4

VCC

P2.1

P0.1

C2

D15ZENER 5V/1W

JP2

HEADER 2

12

P0.6

VCC

P0.0

VCC

C9100nF

12V

I NFRARED RECEI VER

P2.6

R20R

P0.4

P1.7

P1.3

JP10

HEADER 3

12

3

C4

R19R

JP1

HEADER 2

12

P2.3

Q25TIP32

JP6

HEADER 10

12345678

910

VCC

P1.5

RF RECEI VER

P3.6

P2.2

P0.3

INT0

TXD

VCC

VCC

C8100nF

P1.2

ULTRASONI C

12V

C1

RXD

VCC

T0

VCC

RST

JP9

HEADER 5

12345

EXTRA PORT

P2.5

R3010K

P2.7

 

Gambar 1.14 Skema Delta Robo CPU

Daftar Komponen

Jumlah  Nama Barang  Parameter  Kode 

1  Buzzer  5 Volt  014‐0005 

2  C1,C2  33pF SMD0805  026‐0030 

1  C3  100uF/16V  026‐0264 

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 12/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

5  C4,C8,C9,C10,C13  100nF  026‐0339 

1  C5  10uF SMD 0805  026‐0338 

2  D13,D14  IN4001  035‐0001 

1 D15

 ZENER

 5V/1W

 035

‐0009

 

3  JP1,JP2,JP12  Konektor putih 2pin  029‐0001 

2  JP5,JP10  Konektor putih 3pin  029‐0003 

1  JP5  Header 9 pin  031‐0001 

3  JP6,JP8,JP11  Konektor putih 10pin  029‐0017 

1  JP7  Konektor putih 4pin  029‐0005 

1  JP9  Konektor putih 5pin  029‐0007 

2  Q25,Q27  TIP42  027‐0126 

2  Q26,Q28  C9014 SOT‐23  027‐0106 

1  Q29  C9012 SOT‐23  027‐0103 

11  R1,R10,R21,R22,R23,R24,  10K SMD 0805  026‐0174 

R25,R26,R27,R28,R30 

3  R20,R19, R29  1K Carbon  026‐0027 

1  U1  AT89S51‐24PC DIP  014‐0457 

1  U2  X24C08 DIP  015‐0464 

1  Y1 

11,0592 MHz Low 

Profile  029‐0032 

Modul Delta Robo KitsAgar diperoleh disain robot yang lebih ringkas dan kompak CPU Robot dan DC Driver digabung dalam

satu modul yaitu Delta Robo Kits yang terdiri dari1.  Power, sumber daya robot dengan tegangan 5V DC

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 13/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

2.  DSF-01 Port, konektor untuk menghubungkan dengan Modul Delta Single Line Follower-01

3.  Buzzer

4.  USB Port, untuk mendownload program ke otak robot (sistem mikrokontroler)

5.  Extra Port, I/O ekstra untuk keperluan serba guna

6.  Mikrokontroler AT89S51 (ATMega8515 optional)7.  Infrared Receiver Modul, untuk menerima data dari remote control

8.  Delta IR Fire & Target Port, untuk canon dan sensor pada aplikasi robo warrior

9. 

D-Sonar Port, untuk aplikasi pengukuran jarak dengan ultrasonik10.  UART Port, untuk komunikasi dengan RS232 PC

11.  Delta IR Line Sensing Port, untuk koneksi dengan “sungut” pada line follower

Gambar 1.15 Tata Letak Delta Robo Kits

12.  Project Board Area, bagian untuk menyolder rangkaian tambahan bila diperlukan

13.  Lubang Spacer, bagian untuk memasang spacer untuk pemasangan “sungut”, soccer clamp (aplikasi robosoccer), bracket atau modul-modul lain

Sensor UVTRON

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 14/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Gambar 1.16

Sensor api yang digunakan pada aplikasi ini adalah Hamamatsu UVTRON R9454 yaitu pengembangan

lebih lanjut dari versi sebelumnya UVTRON R2868 yang didisain dengan ketahanan terhadap mechanicalshock yang lebih tinggi yaitu 10.000 m/s2. Sensor ini mendeteksi api dengan cara mendeteksi cahaya

ultraviolet yang memiliki panjang gelombang 185 hingga 260 nm

Gambar 1.17 Panjang gelombang dari berbagai sumber cahaya

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 15/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Gambar 1.18 Sudut Sensitivitas UVTRON

Gambar 1.18 menunjukkan sudut sensitivitas UVTRON yang berada pada area yang cukup luas yaitu -40

hingga 40 derajat terhitung dengan titik nol derajat berada di tengah. Hal ini akan menyebabkan robot

 belum dapat mengetahui dengan tepat posisi api berada. Agar posisi api dapat diketahui lebih tepat maka

ditambahkan sebuah lapisan selubung khusus dengan segaris lubang di mana cahaya ultraviolet hanya

dapat masuk melalui lubang tersebut.

Celah segaris untuk

masuknya cahaya

ultraviolet

 

Gambar 1.19 

Untuk mendeteksi cahaya ultraviolet, UVTRON membutuhkan tegangan sebesar 400 Volt, oleh karena

itu dibutuhkan rangkaian pengendali yang membangkitkan tegangan tersebut dan sekaligus memproses

sinyalnya menjadi pulsa-pulsa yang dapat dikirim ke mikrokontroler. Untuk rangkaian pengendali ini

dapat menggunakan C10423 seperti dijelaskan pada gambar 1.20

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 16/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Gambar 1.20

Rangkaian Tambahan untuk Pengendali Kipas

Untuk proses pemadaman api dilakukan dengan menggunakan propeller atau kipas yang digerakkan oleh

motor DC yang memiliki RPM cukup tinggi. Motor DC dengan RPM tinggi tersebut seringkalimenghasilkan noise yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan tegangan reverse yang dapat

mengacaukan sistem. Untuk mengantisipasi hal ini maka digunakan sumber tegangan terpisah dan

dilengkapi dioda reverse seperti pada gambar 1.21.

K1

R1

1K

Q1

C9012

BT1

BATTERY 9V

D1

1N4001

M1KIPAS

Port Mikrokontroler 

VCC

D1

1N4001

 Gambar 1.21

Rangkaian ini dapat disolder di bagian Project Board dari Delta Robo Kits

Alur Program Robot

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 17/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Robot Putar ke kiri

Deteksi api

Intensitas Api di

atas ketentuan

Robot gerak lurus

 Aktifkan Kipas

Masih ada api?

Matikan kipas dan

robot berhenti

 

Gambar 1.22

Pada alur program di atas, robot pertama kali akan bergerak berputar ke kiri untuk mencari api. Gerakan

 putar tidak harus ke kiri tetapi bisa juga ke kanan. Sambil bergerak ke kiri, robot akan melakukan proses

deteksi api dengan menghitung jumlah pulsa yang keluar dari UVTRON setiap 100 mS. Apabila terdapat

5 pulsa dalam 100 mS maka dapat dinyatakan bahwa sensor telah mendeteksi api tepat di depan robot

sehingga robot dapat bergerak maju menuju titik api.Kipas dapat mulai diaktifkan untuk memadamkan api dengan cara mengaktifkan relay K1 (gambar 1.21).

Sambil berjalan maju dan menyalakan kipas, robot akan tetap mendeteksi kondisi api. Saat api tidak lagi

terdeteksi maka robot akan berhenti dan kipas dipadamkan.

Download Program robot

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa Delta Robo Kits dapat diaplikasikan sebagai robot line follower, robot soccer,robo war, obstacle avoider dan lain-lain. Untuk mengubah fungsi dari robot tersebut maka pengguna harus

memprogram ulang otak robot sesuai dengan aplikasi yang diinginkan.

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 18/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Sebelum melakukan pemrograman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem minimum yang

diperlukan yaitu:

-  256 MB Memory

-  100 MB Free hard disk space

-  Intel Pentium 200 MHz atau ekuivalennya-  800 x 600 screen

-  Operating Sysrem: Windows XP

Pada kondisi penggunaan yang pertama kali, pengguna harus melakukan instalasi driver maupun software terlebih

dahulu. Berikut adalah langkah-langkah pemrograman Delta Robo Kits

7.  Lakukan instalasi AVR Studio 4.16 pada PC atau notebook anda. Driver USB sudah termasuk di dalam

software tersebut.8.  Atur jumper Delta Robo Kits sesuai pada tabel 1

No Ref Nama Jumper Keterangan Tata Letak

JP4 Reset SelectMemilih AT89S51 atau

ATMega8515    R  e  s  e t   S  e l

  J   P  4

 

JP8 Prog JumperDipasang pada saat

 pengisian programProg

Jumper 

 

JP3 XTAL Select

Berfungsi untuk memilih

crystal 11.0592 atau 8

MHz

JP3

JP14USB Power

Enable

Untuk mode pemrograman dengan

 power dari USB PC

(motor tidak boleh dalam

keadaan aktif)

      J      P      1      4

 

9.  Hubungkan Port USB Delta Robo Kits (Point 4 gambar 1) ke Port USB PC

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 19/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

Gambar 2 Menghubungkan Port USB PC ke Port USB Delta Robo Kits

10.  Hubungkan Power Supply 5V ke Power Connector Delta Robo Kits (Point 1 pada gambar 1)

Gambar 3 Menghubungkan Power Supply ke Delta Robo Kits

11.  Pada kondisi pertama kali PC atau notebook tersebut digunakan untuk melakukan pemrograman pada robot,

akan sistem akan menanyakan driver terlebih dahulu pada saat power supply robot diaktifkan. Pilih Search dan

sistem akan mengarah pada driver yang sudah terbentuk saat instalasi AVR Studio tadi.12.  Buka program AVR Studio 4 dan pilih auto connect pada bagian Tools – Program AVR

Gambar 4 Menghubungkan Program AVR Studio dengan Delta Robo Kits

8/16/2019 an0167.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 20/20

DELTA ELECTRONIC 

www.delta‐electronic.com 

www.deltakits‐sby.com 

www.robotindonesia.com 

7.  AVR Studio akan mendeteksi Port USB yang terhubung pada DU ISP secara otomatis dan sekaligus

mendeteksi target yang terhubung.

Gambar 5 memilih mikrokontroler yang digunakan

8.  Pilihlah mikrokontroler yang akan digunakan pada Field Device and Signature Bytes. Untuk Delta Robo

Kit V2.0 mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S519.  Pilih Tab Program dan Load File Hex pada bagian Program

10.  Klik Program untuk mendownload file hex tersebut ke Delta Robo Kits

11. 

File Hex yang didownload dapat dipilih tergantung dari aplikasi robot yang akan digunakan

Setelah software dan driver terinstalasi, berikutnya proses download program dapat dilakukan dengan mengulangi

langkah-langkah di atas dan melewati point 1 dan 5.

Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic