an0167.pdf
TRANSCRIPT
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 1/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
ROBOT PEMADAM API DENGAN SENSOR API HAMAMATSU
UVTRON R9454
Artikel berikut membahas mengenai robot pemadam api sederhana menggunakan sensor api yangmendeteksi api dengan menggunakan ultraviolet. Sebelum kita memasuki pembahasan mengenai bagian
sensor terlebih dahulu kita bahas mengenai bagian-bagian dari robot yang digunakan pada artikel ini.
Robot yang digunakan kali ini adalah robot yang bergerak menggunakan roda oleh karena itu dibutuhkan
motor DC sebagai penggeraknya.
Motor DC
Pada sebuah robot, motor ini merupakan bagian penggerak utama di mana hampir setiap robot
pasti selalu menggunakan motor DC. Kecuali beberapa robot yang menggunakan pneumatic,
muscle wire atau motor AC.
Motor DC terdiri dari sebuah magnet permanen dengan dua kutub dan kumparan, cincin belah
yang berfungsi
sebagai
komutator
(pemutus
arus)
1. Arus mengalir dari sisi kiri cincin belah ke sisi kanan. Arus ini akan dilanjutkan ke
kumparan yang terkait pada cincin belah
2. Arus mengalir dalam kumparan menimbulkan medan magnet dan membentuk
kutub‐kutub magnet pada kumparan
3. Kutub magnet yang sama dengan kutub magnet permanen akan saling tolak
menolak dan kumparan akan bergerak memutar hingga kumparan berada pada
posisi di mana kedua kutubnya berbeda dengan kutub magnet permanen.
S U
Magnet permanen
Kumparan
Cincin Belah
(1) Arus mengalir kutub
kiri ke kutub kanan
(2) Arus mengalir pada
kumparan
(3) Gerakan memutar terjadi
Sikat
Gambar
1.1
Fase
1
dari
Motor
DC
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 2/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
S U
(5) Kumparan terus
bergerak memutar
(4) Polaritas pada
kumparan berubah Gambar
1.2
Fase
2
dari
Motor
DC
4. Perputaran kumparan yang terkait pada cincin belah akan mengakibatkan
perubahan polaritas
pada
kumparan
karena
sikat
‐sikat
(brush)
yang
dialiri
listrik
terhubung pada sisi cincin belah yang berbeda
5. Perubahan polaritas kumparan juga mengakibatkan perubahan kutub pada
kumparan sehingga kumparan kembali bergerak memutar.
6. Proses tersebut terjadi berulang‐ulang sehingga kumparan akan berputar secara
kontinyu selama aliran arus terjadi pada kedua kutub sikat.
Gambar
1.3
Putaran
Motor
DC
Arah putaran motor DC dapat diubah dengan mengubah polaritas aliran arus yang
terhubung ke
sikat
‐sikatnya.
Sedangkan
kecepatan
putar
motor
tergantung
dari
berapa
besar arus yang mengalir.
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 3/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Namun Motor DC biasa seringkali tidak cukup kuat untuk menggerakkan mekanisme
robot secara langsung. Untuk memperbesar torsi maka dibutuhkan rangkaian gear‐gear
yang akan mereduksi kecepatan motor dan sekaligus meningkatkan torsi. Proses
pengurangan kecepatan dan peningkatan torsi ini berbanding terbalik dan dihitung
berdasarkan perbandingan gigi.
Gear dengan
15 gigi
Gear dengan
30 gigi
Gear Ratio 2:1
As Motor
Gambar 1.4 Perhitungan Rasio Gigi
- Worm gear adalah gigi yang berbentuk ulir yang berfungsi mengubah arah putaran
dari horizontal menjadi vertical
- Transfer Gear adalah gigi yang berfungsi untuk konversi antara gigi dengan jumlah
banyak ke
jumlah
kecil
ataupun
sebaliknya.
- Gear Shaft adalah gigi yang terhubung langsung dengan as atau sumbu motor
Perbandingan gear transfer dapat dihitung dengan menghitung jumlah gigi yang ada
baik sesudah atau sebelum transfer. Gear transfer 1 memiliki 22 gigi dan 11 gigi sesudah
ditransfer oleh karena itu gear ini mempunyai perbandingan 22:11 atau 2:1. Hal ini akan
mempercepat putaran motor dua kali lipat namun juga mengurangi torsi motor dua kali
lipat
Sedangkan gear transfer 2 memiliki perbandingan 11:25 yang menguatkan torsi dan
mereduksi kecepatan.
Gear Transfer
3 memiliki
perbandingan
33:15
dan
terhubung
pada
gear
dengan
50
gigi.
Untuk menghitung ratio total dari gear adalah sebagai berikut. Perhitungan rasio
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 4/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
dilakukan pada gigi‐gigi yang saling bersinggungan oleh karena itu perhitungannya
adalah sebagai berikut:
25/11 x 33/11 x 50/15 = 20
Jadi rasio dari motor gearbox ini adalah 1:20 di mana torsi akan naik 20 kali lipat dan
kecepatan turun 20 kali lipat pula.
Gambar 1.5
Rangkaian H Bridge
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 5/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Gambar 1.6
Dasar untuk rangkaian pengatur gerakan motor adalah dua buah saklar DPDT yang
akan mengalir arus dengan polaritas berbeda. Saat S1 dan S2 berada di posisi kiri, maka
arus akan mengalir dari kutub atas ke kutub bawah motor sedangkan saat S1 dan S2 berada pada posisi kanan maka arus akan mengalir dari kutub bawah ke kutub atas
motor sehingga motor bergerak ke arah sebaliknya.
Untuk mewujudkan kejadian ini secara elektronik maka digunakan saklar-saklarelektronik berupa transistor yang didisain dengan model rangkaian H-Bridge. Seperti
telah dijelaskan sebelumnya bahwa rangkaian H-Bridge dapat dibentuk oleh dua pasang
rangkaian Push Pull sehingga terbentuk seperti pada gambar 1.7
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 6/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Q129012
R11
100K
P1.1
12V
Q139013
Q14BD139
VC C
Q15BD139
Q169013
P1.0
U3B
74LS02
5
6
4
JP4
HEADER 5
1
2
3
45
R12
100K
U3A
74LS02
2
3
1
VC C
U3C
74LS02
8
9
10
P0.0
U3D
74LS02
11
12
13
Q9
BD140
R1447K
C 6100nF
D8IN4001
R1347K
D7IN4001
D6IN4001
D5IN4001Q10
9012
Q11
BD140
H-Bridge
Short Circuit Protector
Gambar 1.8
Pada gambar tersebut, posisi kutub-kutub motor berada pada kaki 3 dan 4 dari JP4.
Pada saat Transistor Q15 dan Q9 ON maka arus akan mengalir dari kaki 4 ke kaki 3
dan sebaliknya saat Q11 dan Q14 ON maka arus akan mengalir dari kaki 3 ke kaki 4.Transistor Q10, Q12, Q13 dan Q16 berfungsi untuk memberikan penguatan tambahan
yang membentuk konfigurasi darlington seperti pada gambar 1.90. di mana diperoleh
formula penguatan sebagai berikut
HFEtotal = HFEQ1 x HFEQ2
Q19013
Q2BD139
Gambar 1.9
Dioda-dioda pada gambar 1.89 berfungsi sebagai dioda proteksi tegangan balik darimotor sedangkan rangkaian gerbang logika dengan IC 7402 berfungsi sebagairangkaian penjaga agar tidak terjadi hubung singkat. Rangkaian H-Bridge memiliki
pantangan di mana tidak boleh terjadi kondisi ON pada transistor yang berada pada
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 7/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
posisi berhadap-hadapan. Kondisi ON yang boleh terjadi adalah pada transistor yang
berada pada posisi saling silang.
Rangkaian IC 74LS02 akan selalu menjaga agar kedua keluarannya selalu berada pada
kondisi logika yang berbeda. Bila Logika 0 atau tegangan 0 Volt ada di U3B maka
logika 1 atau tegangan 5 Volt pasti berada pada U3A dan demikian pula sebaliknyasehingga tidak mungkin kedua transistor yang saling berhadapan akan ON pada waktu
yang bersamaan.
Modul Elektronik Delta DC Driver didisain dengan menggunakan dua buah rangkaian
H-Bridge sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan dua buah motor DC dengan
kapasitas arus sebesar 3A.
Pada gambar 1.10 tampak Delta DC Driver memiliki koneksi ke bagian otak robot yaitu
Delta Robo CPU melalui konektor Delta Robo CPU Port dengan konfigurasi sebagai
berkut.
12V
:
Input
sumber
tegangan
motor
(3‐
24
Volt)
Right Encoder : Encoder motor kanan (hanya untuk motor dengan
rotary encoder)
Left Encoder : Encoder motor kiri (hanya untuk motor dengan rotary
encoder)
Right Enable : 0V = Motor kanan aktif, 5V = Motor kanan non aktif
Right Motor
: 0V
= Motor
kanan
maju,
5V
= Motor
kanan
mundur
Left Enable : 0V = Motor kiri aktif, 5V = Motor kiri non aktif
Left Motor : 0V = Motor kiri maju, 5V = Motor kiri mundur
VCC : Input sumber tegangan 5Volt
GND : Input sumber tegangan 0Volt
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 8/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Gambar 1.10
Gambar 1.11
Bagian Left Encoder dan Right Encoder adalah merupakan perpanjangan dari kaki 5dari konektor 5 pin yang terhubung ke motor di mana kaki ini akan terhubung pada
bagian keluaran encoder motor dan langsung diteruskan ke Delta Robo CPU.
Delta Robo CPUModul ini adalah merupakan modul otak dari robot di mana seluruh aktifitas robot
akan terpusat dan dilakukan pada modul ini. Input akan diterima dari sensor dan
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 9/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
diteruskan sebagai aksi ke motor driver atau action tools dan output information.
Action Tools dapat berupa tangan untuk menjepit atau meriam inframerah untuk
permainan robot perang. Sedangkan output information dapat berupa layar LCD atau
LED.
Gambar 1.12
Sistem kendali berupa keypad, joystick atau remote kontrol akan mengirim perintah
ke otak robot dan memberikan respon ke motor driver, output information atau
action
tools.
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 10/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Gambar
1.13
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bagian ini berfungsi sebagai pemberi keputusan dan perintah agar bagian motor aktif menggerakkan mekanik-
mekanik robot. Selain itu otak juga harus memiliki unsur memori yang berfungsi
sebagai media ingatan robot. Contohnya robot yang menyimpan gerakan-gerakan yangdilakukan pada memori saat melewati labirin-labirin agar rute-rute yang telah dilalui
tercatat pada memorinya.
Modul Delta Robo CPU merupakan modul yang sesuai untuk aplikasi ini karena modul
ini telah memiliki Port DC Driver untuk mengendalikan Motor DC, Infrared line Sensordan Ultrasonic Transducer untuk Input Sensor. Infrared Receiver Port dan DX-24 Port
untuk Input Remote dan 1Kb I2C Serial EEPROM sebagai memori.
Agar otak robot ini dapat bekerja sesuai kebutuhan maka pasang IC Mikrokontroler
yang telah terisi dengan programnya. Contoh untuk aplikasi penjejak garis, maka
pasang IC Mikrokontroler yang telah terisi file Linetracer.hex, sedangkan untuk aplikasi
remote control inframerah pasang IC Mikrokontroler yang telah terisi file IR.hex.
Selain itu, modul ini juga memiliki Port ISP untuk keperluan mendownload program kedalam mikrokontroler Delta Robo CPU di mana pengguna yang sudah mahir dapat
memodifikasi program tersebut.
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 11/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
VCC
P0.2
P1.0
P2.0
P1.4
PORT SERI AL
INT1
P1.7
INT0
P2.1
Q26C9014
P1.3
VCC
JP5
HEADER 3
123
RF RECEI VER
VCC
12V
P2.4
T1
P0.5
R28
10K
X1
R27
10K
P1.3
P1.0
R23
10K
P0.5
Q28C9014
R26
10K
J1
CON1
1
CPU CONNECTOR
R22
10KU1
8951
31
19
18
9
1213
1415
12345678
3938373635343332
21222324
25262728
171629301110
EA/VP
X1
X2
RESET
INT0INT1T0T1
P1.0P1.1P1.2P1.3P1.4P1.5P1.6P1.7
P0.0P0.1P0.2P0.3P0.4P0.5P0.6P0.7
P2.0P2.1P2.2P2.3P2.4P2.5P2.6P2.7
RDWR
PSEN ALE/P
TXDRXD
VCC
R25
10K
VCC
R21
10K
R24
10K
P2.3
P1.5
D14
IN4001
R110K
P2.7
R10
10K
P0.6
C510uF/16V
VCC
P2.2
P0.7
P0.0
JP8
HEADER 10
12345678
910
C13100nF
T1
P0.0
P1.6
P3.7
P1.1
VCC
X2
P1.0
P0.3
U2
X24C08
123
765
A0 A1 A2
TESTSCLSDA
P2.0
P1.1
C3
12V
Q27TIP32
VCC
SOLENOI D 1
P2.7
P2.0
D13
IN4001
RST
P3.7
RXD
P0.1
JP5
HEADER 9
123456789
P0.2
P0.7
P2.5
JP11
HEADER 10
12345678910
P2.1
VCCQ29PNP
P1.4
P1.2
VCC
P2.6
JP12
HEADER 2
12
Y1
VCC
TXD
JP7
HEADER 4
1234
P0.1
P1.2
SOLENOI D 2
BZ1BUZZER
P0.4
T0
INT1
R29
1K
VCC
P1.6
P1.1
C10100nF
P2.4
VCC
P2.1
P0.1
C2
D15ZENER 5V/1W
JP2
HEADER 2
12
P0.6
VCC
P0.0
VCC
C9100nF
12V
I NFRARED RECEI VER
P2.6
R20R
P0.4
P1.7
P1.3
JP10
HEADER 3
12
3
C4
R19R
JP1
HEADER 2
12
P2.3
Q25TIP32
JP6
HEADER 10
12345678
910
VCC
P1.5
RF RECEI VER
P3.6
P2.2
P0.3
INT0
TXD
VCC
VCC
C8100nF
P1.2
ULTRASONI C
12V
C1
RXD
VCC
T0
VCC
RST
JP9
HEADER 5
12345
EXTRA PORT
P2.5
R3010K
P2.7
Gambar 1.14 Skema Delta Robo CPU
Daftar Komponen
Jumlah Nama Barang Parameter Kode
1 Buzzer 5 Volt 014‐0005
2 C1,C2 33pF SMD0805 026‐0030
1 C3 100uF/16V 026‐0264
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 12/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
5 C4,C8,C9,C10,C13 100nF 026‐0339
1 C5 10uF SMD 0805 026‐0338
2 D13,D14 IN4001 035‐0001
1 D15
ZENER
5V/1W
035
‐0009
3 JP1,JP2,JP12 Konektor putih 2pin 029‐0001
2 JP5,JP10 Konektor putih 3pin 029‐0003
1 JP5 Header 9 pin 031‐0001
3 JP6,JP8,JP11 Konektor putih 10pin 029‐0017
1 JP7 Konektor putih 4pin 029‐0005
1 JP9 Konektor putih 5pin 029‐0007
2 Q25,Q27 TIP42 027‐0126
2 Q26,Q28 C9014 SOT‐23 027‐0106
1 Q29 C9012 SOT‐23 027‐0103
11 R1,R10,R21,R22,R23,R24, 10K SMD 0805 026‐0174
R25,R26,R27,R28,R30
3 R20,R19, R29 1K Carbon 026‐0027
1 U1 AT89S51‐24PC DIP 014‐0457
1 U2 X24C08 DIP 015‐0464
1 Y1
11,0592 MHz Low
Profile 029‐0032
Modul Delta Robo KitsAgar diperoleh disain robot yang lebih ringkas dan kompak CPU Robot dan DC Driver digabung dalam
satu modul yaitu Delta Robo Kits yang terdiri dari1. Power, sumber daya robot dengan tegangan 5V DC
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 13/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
2. DSF-01 Port, konektor untuk menghubungkan dengan Modul Delta Single Line Follower-01
3. Buzzer
4. USB Port, untuk mendownload program ke otak robot (sistem mikrokontroler)
5. Extra Port, I/O ekstra untuk keperluan serba guna
6. Mikrokontroler AT89S51 (ATMega8515 optional)7. Infrared Receiver Modul, untuk menerima data dari remote control
8. Delta IR Fire & Target Port, untuk canon dan sensor pada aplikasi robo warrior
9.
D-Sonar Port, untuk aplikasi pengukuran jarak dengan ultrasonik10. UART Port, untuk komunikasi dengan RS232 PC
11. Delta IR Line Sensing Port, untuk koneksi dengan “sungut” pada line follower
Gambar 1.15 Tata Letak Delta Robo Kits
12. Project Board Area, bagian untuk menyolder rangkaian tambahan bila diperlukan
13. Lubang Spacer, bagian untuk memasang spacer untuk pemasangan “sungut”, soccer clamp (aplikasi robosoccer), bracket atau modul-modul lain
Sensor UVTRON
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 14/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Gambar 1.16
Sensor api yang digunakan pada aplikasi ini adalah Hamamatsu UVTRON R9454 yaitu pengembangan
lebih lanjut dari versi sebelumnya UVTRON R2868 yang didisain dengan ketahanan terhadap mechanicalshock yang lebih tinggi yaitu 10.000 m/s2. Sensor ini mendeteksi api dengan cara mendeteksi cahaya
ultraviolet yang memiliki panjang gelombang 185 hingga 260 nm
Gambar 1.17 Panjang gelombang dari berbagai sumber cahaya
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 15/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Gambar 1.18 Sudut Sensitivitas UVTRON
Gambar 1.18 menunjukkan sudut sensitivitas UVTRON yang berada pada area yang cukup luas yaitu -40
hingga 40 derajat terhitung dengan titik nol derajat berada di tengah. Hal ini akan menyebabkan robot
belum dapat mengetahui dengan tepat posisi api berada. Agar posisi api dapat diketahui lebih tepat maka
ditambahkan sebuah lapisan selubung khusus dengan segaris lubang di mana cahaya ultraviolet hanya
dapat masuk melalui lubang tersebut.
Celah segaris untuk
masuknya cahaya
ultraviolet
Gambar 1.19
Untuk mendeteksi cahaya ultraviolet, UVTRON membutuhkan tegangan sebesar 400 Volt, oleh karena
itu dibutuhkan rangkaian pengendali yang membangkitkan tegangan tersebut dan sekaligus memproses
sinyalnya menjadi pulsa-pulsa yang dapat dikirim ke mikrokontroler. Untuk rangkaian pengendali ini
dapat menggunakan C10423 seperti dijelaskan pada gambar 1.20
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 16/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Gambar 1.20
Rangkaian Tambahan untuk Pengendali Kipas
Untuk proses pemadaman api dilakukan dengan menggunakan propeller atau kipas yang digerakkan oleh
motor DC yang memiliki RPM cukup tinggi. Motor DC dengan RPM tinggi tersebut seringkalimenghasilkan noise yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan tegangan reverse yang dapat
mengacaukan sistem. Untuk mengantisipasi hal ini maka digunakan sumber tegangan terpisah dan
dilengkapi dioda reverse seperti pada gambar 1.21.
K1
R1
1K
Q1
C9012
BT1
BATTERY 9V
D1
1N4001
M1KIPAS
Port Mikrokontroler
VCC
D1
1N4001
Gambar 1.21
Rangkaian ini dapat disolder di bagian Project Board dari Delta Robo Kits
Alur Program Robot
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 17/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Robot Putar ke kiri
Deteksi api
Intensitas Api di
atas ketentuan
Robot gerak lurus
Aktifkan Kipas
Masih ada api?
Matikan kipas dan
robot berhenti
Gambar 1.22
Pada alur program di atas, robot pertama kali akan bergerak berputar ke kiri untuk mencari api. Gerakan
putar tidak harus ke kiri tetapi bisa juga ke kanan. Sambil bergerak ke kiri, robot akan melakukan proses
deteksi api dengan menghitung jumlah pulsa yang keluar dari UVTRON setiap 100 mS. Apabila terdapat
5 pulsa dalam 100 mS maka dapat dinyatakan bahwa sensor telah mendeteksi api tepat di depan robot
sehingga robot dapat bergerak maju menuju titik api.Kipas dapat mulai diaktifkan untuk memadamkan api dengan cara mengaktifkan relay K1 (gambar 1.21).
Sambil berjalan maju dan menyalakan kipas, robot akan tetap mendeteksi kondisi api. Saat api tidak lagi
terdeteksi maka robot akan berhenti dan kipas dipadamkan.
Download Program robot
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa Delta Robo Kits dapat diaplikasikan sebagai robot line follower, robot soccer,robo war, obstacle avoider dan lain-lain. Untuk mengubah fungsi dari robot tersebut maka pengguna harus
memprogram ulang otak robot sesuai dengan aplikasi yang diinginkan.
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 18/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Sebelum melakukan pemrograman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem minimum yang
diperlukan yaitu:
- 256 MB Memory
- 100 MB Free hard disk space
- Intel Pentium 200 MHz atau ekuivalennya- 800 x 600 screen
- Operating Sysrem: Windows XP
Pada kondisi penggunaan yang pertama kali, pengguna harus melakukan instalasi driver maupun software terlebih
dahulu. Berikut adalah langkah-langkah pemrograman Delta Robo Kits
7. Lakukan instalasi AVR Studio 4.16 pada PC atau notebook anda. Driver USB sudah termasuk di dalam
software tersebut.8. Atur jumper Delta Robo Kits sesuai pada tabel 1
No Ref Nama Jumper Keterangan Tata Letak
JP4 Reset SelectMemilih AT89S51 atau
ATMega8515 R e s e t S e l
J P 4
JP8 Prog JumperDipasang pada saat
pengisian programProg
Jumper
JP3 XTAL Select
Berfungsi untuk memilih
crystal 11.0592 atau 8
MHz
JP3
JP14USB Power
Enable
Untuk mode pemrograman dengan
power dari USB PC
(motor tidak boleh dalam
keadaan aktif)
J P 1 4
9. Hubungkan Port USB Delta Robo Kits (Point 4 gambar 1) ke Port USB PC
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 19/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
Gambar 2 Menghubungkan Port USB PC ke Port USB Delta Robo Kits
10. Hubungkan Power Supply 5V ke Power Connector Delta Robo Kits (Point 1 pada gambar 1)
Gambar 3 Menghubungkan Power Supply ke Delta Robo Kits
11. Pada kondisi pertama kali PC atau notebook tersebut digunakan untuk melakukan pemrograman pada robot,
akan sistem akan menanyakan driver terlebih dahulu pada saat power supply robot diaktifkan. Pilih Search dan
sistem akan mengarah pada driver yang sudah terbentuk saat instalasi AVR Studio tadi.12. Buka program AVR Studio 4 dan pilih auto connect pada bagian Tools – Program AVR
Gambar 4 Menghubungkan Program AVR Studio dengan Delta Robo Kits
8/16/2019 an0167.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/an0167pdf 20/20
DELTA ELECTRONIC
www.delta‐electronic.com
www.deltakits‐sby.com
www.robotindonesia.com
7. AVR Studio akan mendeteksi Port USB yang terhubung pada DU ISP secara otomatis dan sekaligus
mendeteksi target yang terhubung.
Gambar 5 memilih mikrokontroler yang digunakan
8. Pilihlah mikrokontroler yang akan digunakan pada Field Device and Signature Bytes. Untuk Delta Robo
Kit V2.0 mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S519. Pilih Tab Program dan Load File Hex pada bagian Program
10. Klik Program untuk mendownload file hex tersebut ke Delta Robo Kits
11.
File Hex yang didownload dapat dipilih tergantung dari aplikasi robot yang akan digunakan
Setelah software dan driver terinstalasi, berikutnya proses download program dapat dilakukan dengan mengulangi
langkah-langkah di atas dan melewati point 1 dan 5.
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic