thirtypointone97.files.wordpress.com · web vieworang yang kreatif akan memandang barang yang...
Post on 30-Sep-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PRODUK ATAU JASA
1.1. Memilih Jenis Usaha
Sebelum membuat rencana bisnis, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah memilih jenis usaha yang akan dimulai dan dikembangkan. Ada beberapa
hal yang dapat dijadikan pedoman untuk memilih jenis usaha yang bisa
dikembangkan, antara lain sebagai berikut.
1.1.1. Memilih Jenis Usaha Yang Dikuasai
Setiap orang pasti mempunyai kemampuan dan karunia yang berbeda-
beda. Kemampuan yang dimiliki seseorang bisa dipengaruhi oleh faktor latar
belakang pendidikan formal. Didapat hasil pelatihan atau memang setiap bakat
yang dimiliki sejak kecil.
Kemampuan karena latar belakang pendidikan formal diperoleh seseorang
ketika menempuh jalur pendidikan formal. Wirausaha yang kreatif adalah
wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi
lingkungan di sekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia.
Orang yang kreatif akan memandang barang yang oleh orang kebanyakan
dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual. Orang
yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan panjang pencari kerja, karena dia
sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan bahkan
orang lain.
1.1.2. Memilih Jenis Usaha Yang Disukai
1
Selain berdasarkan keahlian, baik karena latar belakang pendidikan formal
maupun pendidikan non-formal, Anda dapat juga memilih jenih usaha yang sesuai
dengan bidang yang Anda sukai atau menjadi hobi Anda.
Seseorang yang berjiwa dinamis adalah orang yang mampu melihat
lingkungan sebagai sesuatu yang bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu
tren dari masyarakat yang tidak terduga. Apabila kita mampu memanfaatkan
dengan baik maka kondisi tersebut akan menjadi suatu peluang usaha bagi kita. Di
sini orang yang mau bekerja keras, ulet, percaya pada kemampuan sendiri, kreatif
dan inovatif akan lebih mudah menemukan peluang usaha yang ada. Jika peluang
usaha digali dengan baik maka akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya
suatu produk atau jasa ke arah yang lebih produktif. Beberapa faktor yang
mendorong untuk melakukan inovasi dalam usaha antara lain keinginan untuk
berprestasi, adanya sifat penasaran atau keinginan untuk menanggung risiko,
faktor pendidikan, pengalaman, dan adanya peluang.
1.1.3. Memilih Jenis Usaha Sesuai Kondisi Finansial Yang Ada
Selain berdasarkan hal-hal yang kita kuasai dan sukai, alternatif ketiga
adalah memilih jenis usaha berdasarkan kemampuan finansial atau modal yang
ada besar atau kecilnya bisnis Anda. Sebelum memulai usaha, membuat rencana
usaha adalah sesuatu keharusan. Kemampuan Anda dalam membuat rencana
usaha yang baik dan sesuai latar belakang yang nyata bisa dijadikan ukuran
bagaiman siapnya Anda untuk memulai terjun kedunia usaha untuk siap
menghadapi persaingan usaha yang berat dan penuh segala macam resiko.
2
Dunia bisnis adalah yang penuh resiko dan keberanian mengambil resiko
menjadi modal pertama. Tapi keberanian mengambil resiko tana diiringi
kemapuan membuat analisis terhadap resiko sama saja dengan memasuki pintu
kegagalan, kata Rhenald Kasali.
Penyebab pengusaha atau calon pengusaha gagal pada tahap pertama
berbisnis adalah mereka hanya berencana untuk mendapat keuntungan semata
saja, timbulnya resiko memang mereka takuti, namun mereka tidak merencanakan
dengan baik bagaimana menghadapi segala macam resiko yang bisa timbul
dikemudian hari.
1.2. Menetapkan Produk.
Di bagian ini harus diputuskan produk apa yang akan disediakan untuk
para pelanggan, bisa berupa Produk barang, seperti makanan, minuman, peralatan,
perhiasan , pakaian, aksesoris, mainan anak, dan sebagainya atau Produk jasa
yang bisa berupa jasa salon, laundry pakaian, jasa parkir, jasa penitipan anak, dan
sebagainya.
1.2.1. Produk Berwujud (Tangible)
Produk yang dapat diraba dikatakan sebagai produk berwujud atau
tangible. Produk yang berwujud berupa barang yang nyata. Produk semacam ini
jika sudah dibeli atau pada saat barang ditawarkan maka pembeli dapat
menyentuhnya. Misalnya buku, baju, makanan, peralatan dapur, peralatan kantor
dan sebagainya.
1.2.2.Produk tidak berwujud
Produk tidak berwujud adalah suatu produk usaha yang tidak dapat dilihat
dan tidak bisa disentuh pada saat ditawarkan pada calon pelanggan. Produk tak
3
berwujud biasanya berupa jasa. Contohnya jasa laundry, jasa cuci mobil, jasa
antar jemput sekolah, jasa bimbingan belajar dan sebagainya.
1.3. Menentukan Harga
Dalam menentukan harga tidak ada patokan yang pasti, dalam
menentukannya berdasarkan beberapa pertimbangan, bisa berdasarkan harga
pasar, biaya produksi, kualitas, keunikan dan sebagainya. Menentukan harga jual
untuk makanan dan miniman bisa didasarkan pada yang cepat busuk atau
kadaluwarsa.
1.3.1. Menggunakan Harga Yang Lebih Rendah
Sebagai seorang pebisnis, Anda dituntut agar lebih peka terhadap harga
jual yang ditentukan oleh para pesaing. Hal itu bertujuan agar produk Anda tetap
menjadi pilihan konsumen karena memakai harga jualyang tepat. Namun, jika
Anda memiliki suatu produk yang tidak dijual oleh pesaing makal hal tersebut
menjadi keuntungan tersendiri bagi Anda. Pasalnya, Anda bisa menentukan harga
sendiri tanpa harus mengikuti harga jual yang dimiliki oleh pesaing. Selain itu,
dengan menggunakan harga yang lebih rendah maka bisa menarik minat
konsumen untuk membeli produk Anda. Memasang harga rendah bukan berarti
membuat Anda mengabaikan keuntungan yang akan didapat. Jadi, Anda tetap bisa
memiliki margin sekitar 10-20% untuk suatu produk.
1.3.2. Bertujuan Khusus
Ketika menentukan harga jual suatu produk, ada beberapa faktor yang bisa
menjadi bahan pertimbangan. Tak terkecuali pertimbangan khusus dimana Anda
menentukan harga jual memang dikarenakan ingin menggunakan pendekatan
khusus. Artinya, dalam menentukan harga jual memang ada yang ingin dicapai.
4
Diantaranya adalah menetapkan harga jual karena ingin meningkatkan jumlah
penjualan ataupun meningkatkan image produk. Hal tersebut menjadi sebuah
alasan khusus bagu Anda dalam menentukan harga jual suatu produk sehingga
tidak memiliki kesamaan dengan pesaing lainnya.
5
BAB II
RENCANA OPERASIONAL
Rencana operasional menjelaskan tentang proses menjalankan usaha.
Bagian ini menjelaskan mulai dari rencana proses produksi, distribusi,
pemasaran, tim manajemen dan operasional, dan rencana keuangan.
2.1. Rencana Produksi
Prosedur standar untuk operasional atau petunjuk kerja (Standard
Operating Procedures atau SOP) diperlukan dalam suatu proses produksi, baik
produksi barang maupun jasa. Dengan adanya SOP, proses produksi menjadi
sistematis, terstruktur, dan akan mempunyai standar yang sama, baik jika
digunakan sendiri maupun jika digunakan oleh pihak lain yang bermitra dengan
usaha kita.
Management suatu perusahaan ataupun pabrik selalu melakukan inovasi
dalam produksinya. Produk yang menghasilkan barang tersebut nantinya menjadi
alat untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan perusakaan. Pada tahap
awal dari suatu proses produksi maka akan dibuat suatu perencanaan produksi.
Perencanaan produksi tersebut merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk
menentapkan produk yang diproduksi dalam jumlah yang dibutuhkan, kapan
harus berproduksi maupun kapan produk harus selesai diproduksi.
Perencanaan produksi ini kemudian berhubungan dengan pengendalian
produksi yang merupakan aktivitas untuk menetapkan kemampuan semua sumber
yang digunakan untuk menjalankan kemampuan produksi agar berjalan sesuai
rencana. Pengendalian produksi tersebut juga bertujuan untuk meminimalkan
6
persediaan, merencanakan berapa besar produk yang akan digunakan, pengesahan
dan memaksimalkan produksi , proses planning maupun routing.
2.1.1. Tujuan Produksi
Suatu perencanaan haruslah memiliki tujuan yang jelas dan mampu
dipahami oleh manajemen perusahaan. Tidak mungkin suatu perusahaan akan
menggunakan beberapa bahan bakunya untuk produksi sedangkan mereka tidak
mengetahui apa tujuan dari produksi tersebut. Sebelum menentukan berapa besar
bahan baku yang akan digunakan, tentukan dulu untuk apa produk akan
diproduksi apakah untuk memenuhi permintaan konsumen ataukah untuk
kebutuhan perusahaan sendiri atau untuk sekedar promosi. Bila bahan baku yang
tersedia banyak dan tujuan produksi diketahui maka perusahaan akan mudah
menentukan berapa besar produksi yang akan dilakukan.
2.1.2. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi tidak hanya dilakukan atas tujuan saja namun juga
harus diukur berapa besar kemampuan konsumen atas barang yang diproduksi.
Perencanaan produksi yang melebihi kapasitas pasar dan tidak mengukur berapa
besar kemampuan konsumen atas barang tersebut, hal ini akan menimbulkan
penimbunan barang yang sia-sia. Sebagai contoh perusahaan A memproduksi
barang melebihi kebutuhan pasar, hal ini akan memperbesar biaya produksi dan
mengurangi pendapatan perusahaan.
Karena itu saat akan produksi sebaiknya perencanana produksi juga harus
mempertimbangkan standar dan kemampuan konsumen di pasaran. Bagaimana
konsumen bisa menghabiskan produk dalam jangka waktu tertentu, berapa besar
kemampuan konsumen untuk membeli produk dan berapa banyak kebutuhan
7
pasar atas barang yang akan diproduksi. Kemudian bagi perusahaan juga harus
mempertimbangkan berapa besar keuangan perusahaan untuk berproduksi
sesuai kebutuhan pasar.
2.2. Distribusi
Dalam rencana distribusi perlu dipertimbangkan apakah akan
mendistribusikan hasil produksi sendiri atau menggunakan pihak lain
(distributor).
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah
perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer
(retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan
(dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut
kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
2.2.1. Distribusi Intensive
Digunakan untuk produk-produk convenience, dimana produk/ barang
perlu tersedia dimana saja (tersebar luas) serta tungkat utilitasnya tinggi (high
replacement). Disini perusahaan memandang ketersediaan sebagai faktor utama
yang mempengaruhi sales. Strategi ini berarti perusahaan melakukan stocking
produk di sebanyak mungkin. Sebagai contoh adalah soft drink, gum, permen, dll.
Produk-produk itu di jual di toko grosir, pompa bensin sampai warung sebelah
rumah.
8
2.2.2. Distribusi Selektif
Sering dipakai untuk produk-produk yang termasuk katagori shopping
product, ketika konsumen menghbiskan waktu, membandingkan serta memiliki
preferrensi tgertentu tgerhadap merk. Service terhadap konsumen dianggap
sangat perlu. Melalui selektif distribusi, maka perusahaan menyediakan lebih dari
satu, tetapi tidak banyak distribusor. Beberapa merkTelevisi, furniuture serta
small appliance didistribusikan dengan cara ini.
2.2.3. Distribusi Eksklusif
Digunakan untuk produk-produk yang termasuk dalam katagori specialty
product, dimana koinsumen memiliki preferensi merk yang kuat, frekuensi
poembelian produk jarang serta membutuhkan service tambahan. Dengan cara ini
perusahaan memiliki diustributor yang terbagats serta masing-masing memiliki
hak ekslusif untuk mendistribusikan proiduk perrusahaan di wilayahnya masing-
masing. Bias digunakan untuk produk-produk mobil, pakaian ekslusif.
2.3. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sekarang ini
kegiatan pemasaran menjadi suatu kegiatan yang sangat kompleks,dimana setiap
perusahaan yang ingin berhasil didalam usahanya terlebih dahulu harus
memahami pengertian pemasaran.
Kegiatan pemasaran dulunya hanya dikenal dengan kegiatan distribusi dari
penjualan,sekarang menjadi luas yaitu sebagaimana cara produsen menarik
9
keuntungan yang baik tidaklah cukup hanya dengan menghasilkan produk yang
baik,melainkan juga bagaimana memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu
kegiatan pemasaran sekarang menjadi suatu kegiatan kompleks. Untuk itu suatu
perusahaan yang ingin maju didalam usahanya harus memahami masalah
pemasaran.
Proses pemasaran terjadi jauh sebelum barang di produksi dan kegiatan
pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual dimana keduanya sama-sama
mencari kepuasan bilamana perusahaan tersebut mampu memasarkan barang atau
jasa yang dihasilkan dengan harapan perusahaan dapat meningkatkan penjualan
dan keuntungan.
Gambar 1. Data Pengguna Handphone Umur 10-20 Tahun
Sehubungan dengan cakupan makna pemasaran yang begitu luas berarti
bahwa teori pemasaran yang mempunyai cakupan yang luas pula, maka perlu di
perinci sesuai aspek atau segi di bidang-bidangya. Sehingga memperjelas adanya
pemikiran hasil-hasil produk tersebut, yang akhirnya dapat memberikan perincian
biaya pemasaran yang mudah diteliti dan dianalisa. Selanjutnya akan diberikan
10
suatu penganalisaan sesuai dengan aspek-aspek pendekatan dari teori pemasaran
secara umum, yaitu :
2.3.1. Pendekatan serba fungsi (Function Approach)
Adalah cara mempelajari marketing dengan jalan mempelajari fungsi-
fungsinya yaitu yang dilakukan dalam proses pemasaran oleh lembaga-lembaga
marketing. Adapun fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah penjualan, fungsi
pembelian, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan dan fungsi-fungsi lain yang
terletak antara produsen dan konsumen. Dengan mempelajari fungsi-fungsi
tersebut dapatlah diketahui sebab-sebab tidak lancarnya arus barang dari produsen
ke konsumen, sehingga dapat dicari langkah-langkah untuk menanggulanginya.
2.3.2. Pendekatan serba Serba Sistem Total
Adalah pendekatan yang mencakup elemen-elemen yang luas dalam
system pemasaran.pendekatan semacam ini dipakai oleh beberapa perusahaan
besar dan maju, karena memerlukan tenaga ahli dibidang marketing.
2.3.3. Pendekatan Serba manajemen
Adalah sebuah pendekatan yang mempelajari pemasaran dengan
menitikberatkan pada pendapat manajer serta keputusan yang diambil. Pemasaran
ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri dari variable-variabel yang tidak
dapat dikontrol, seperti : produk,tempat,(saluran distribusi), harga dan promosi.
2.4. Tim Manajemen dan Operasional
Rencana manajemen dan personalia menjabarkan tentang organisasi
perusahaan, seperti kepemilikan, komisaris, direksi, manajemen, dan staf kunci.
Disana dijelaskan pula posisi, tingkat pendidikan, pengalaman, potensi masa
depan, dan sebagainya.
11
2.4.1. Tim Manajemen
Jumlah tim manajemen bergantung pada jenis usaha, misalnya
memproduksi barang, makanan, dan minuman atau bergerak di bidang jasa.
Faktor ini juga bergantung pada besar kecilnya usaha dan banyak sedikitnya
karyawan. Tim manajemen dibagi menjadi tiga bagian yaitu pemilik atau
pengelola, administrasi, dan keuangan.
2.4.2. Tim Operasional
Selain kemampuan, faktor yang paling penting untuk diperhatikan dalam
pemilihan tim operasional adalah karate, latar belakang (back ground), dan
pengalaman kerja (track record) yang baik.
2.5. Rencana Keuangan
Banyak orang sekadar mencatat uang masuk dan uang keluar. Namun,
perncanaan keuangan penting untuk dilalukan. Perencanaan keuangan dapat
dibuat secara periodik, misalnya mingguan atau bulanan. Kegunaan perencanaan
keuangan adalah untuk menentukan saldo minimum dalam jumlah yang cukup,
memperkirakan penjualan, memperkirakan penerimaan dan memperkirakan
pengeluaran.
2.5.1. Biaya Awal (Modal)
Salah satu kendala yang sering disebut oleh calon wirausahawan baik
untuk memulai atau mengembangkan suatu usaha adalah “modal”. Modal dalam
arti sempit adalah “modal dalam bentuk uang”, padahal modal juga bisa berupa
keahlian atau keterampilan, tempat usaha, kendaraan bermotor, peralatan, relasi,
media promosi, dan sebagainya.
12
2.5.2. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin dalam jangka
waktu tertentu, misalnya setiap bulan. Biaya-biaya itu antara lain gaji pengelola,
gaji karyawan, biaya pajak kendaraan, biaya kir mobil.
2.5.3. Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan bervariasi, bergantung
pada banyaknya barang atau jasa yang dihasilkan. Semakin banyak produksi maka
biaya tidak tetap akan semakin bertambah besar. Contoh biaya tidak tetap adalah
biaya operasional dan biaya upah lembur.
2.5.4. Biaya Tidak Terduga
Biaya tidak terduga adalah biaya yang dikeluarkan akibat kecelakaan kerja
atau biaya pengobatan jika karyawan sakit. Untuk mengantisipasi hal ini,
disarankan perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam asuransi tenaga kerja
seperti Jamsostek atau asuransi kecelakaan kerja lainnya.
Begitu pula dengan tempat usaha (rumah, toko, pabrik, gedung, dan
sebagainya) sebaiknya diasuransikan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diingikan seperti pencurian, benca kebakaran, dan sebagainya.
13
BAB III
PERENCANAAN KEUANGAN
3.1. Definisi Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian
tentang keuangan dengan menempatkan berbagai atribut keuangan secara
terkonsep dan sistematis baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam konsep jangka pendek biasanya 1 tahun atau dua 12 saja. Sedangkan
jangka panjang beberapa pakar menyatakan jangka waktunya 2 hingga 5 tahun ke
depan, bahkan beberapa pakar juga menyebutkan bahwa jangka waktunya bisa
lebih dari 5 tahun. Periode jangka panjang menurus Ross dkk., disebut sebagai
cakrawala perencanaan (planning horizon). Cakrawala perencanaan (planning
horizon) adalah periode waktu jangka panjang yang menjadi focus perencanaan
keuangan.
3.1.1. Menurut Pakar Ekonomi
Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan dan
pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Memang salah satu tujuan
perencanaan keuangan untuk memberikan arah perubahan dan perkembangan
perusahaan secara berkelanjutan. Jika suatu perusahaan berkeinginan untuk
menciptakan perubahan yang bersifat berkelanjutan maka artinya perencanaan
keuangan bersifat jangka panjang. Namun jika ingin mengejar profit jangka
pendek maka perencanaan perusahaan bersifat jangka pendek. Namun harus
diingat perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bersifat jangka panjang.
14
3.1.2. Menurut Para Ahli
Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan yang akan datang.Untuk memprakirakan pendapatan,
pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume
penjualan harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu
dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi
selama tahapan-tahapan pemasokan. Suatu prakiraan dan perencanaan keuangan
dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi
dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan
bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi
kinerja perusahaan.
3.2. Arus Kas Dalam Perusahaan
Sebelum menyusun rencana keuangan, maka ada beberapa hal yang harus
dipahami dalam suatu perusahaan. Salah satu hal penting yang harus dianalisis
adalah arus kas suatu perusahaan. Arus dana yang terjadi di dalam suatu
perusahaan sering juga dikatakan sebagai perputaran modal kerja. Arus dana
adalah cerminan bagaimana sistem aliran dana yang terjadi dalam suatu
perusahaan. Sehingga dengan diketahui aliran dana ini, maka bagi pihak
pengambil keputusan akan dapat menentukan dalam menetapkan kebutuhan dana
perusahaan, darimana akan dibiayai serta bagaimana penggunaannya.
Arus kas adalah istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan arus kas
(kas yang diterima) dari kegiatan operasi. Istilah arus kas juga digunakan untuk
menunjukkan dana, dimana arus kas bersih mewakili perbedaan antara sumber
dan penerimaan. Dalam hal kepemilikan kas, perusahaan juga harus mampu
15
melakukan penyeimbangan. Artinya: apabila perusahaan memiliki saldo kas yang
terlalu besar, maka perusahaan akan mengalami kerugian dalam bentuk
kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada kesempatan
investasi lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya apabila saldo kas terlalu
rendah, kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan likuiditas. Oleh karena itu,
ada beberapa model yang digunakan untuk membantu menentukan target saldo
kas.
3.2.1. Model Baumol
Model ini dikembangkan oleh William Baumol. Pada prinsipnya model
persediaan (EOQ) yang diterapkan pada manajemen kas. Biaya pesanan diganti
dengan biaya administrasi dan biaya transaksi pada waktu melakukan transfer kas
menjadi surat berharga dan sebaliknya. Untuk dapat menggunakan Model Baumol
dengan baik, maka harus didasarkan pada berbagai asumsi.
3.2.2. Model Miller-Orr
Model Miller-Orr tepat digunakan untuk kondisi dimana pengeluaran kas
ber-fluktuasi (tidak konstan) dari waktu ke waktu secara random dan tingkat
ketidakpastian pembayaran kas yang cukup besar. Model ini pada dasarnya
menentukan batas atas dan batas bawah fluktuasi kas.Ide dasar model ini adalah
apabila jumlah kas mencapai batas atas, maka perusahaan membeli surat berharga
untuk menurunkan kas, sebaliknya apabila mencapai batas bawah maka
perusahaan menjual surat berharga untuk menambah kas. Selama kas berada
antara batas atas dan batas bawah, maka perusahaan tidak melakukan transaksi.
16
BAB IV
RENCANA PEMASARAN
4.1. Price (Harga)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan
produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang
ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula oleh besarnya
pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau
keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penentuan harga produk dari suatu
perusahaan merupakan masalah yang cukup penting karena dapat memengaruhi
laba dan hidup matinya perusahaan. Hendaknya setiap perusahaan dapat
menetapkan harga yang paling tepat. Hal ini berarti harga yang dapat memberi
keuntungan yang paling baik, untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
Tabel 1. Target Penjualan Produk Handphone Samsung Galaxy J Series
Bulan Februari 2015
Type
Produk Harga Pasar
Jumlah Produksi
(dalam unit) Laba
J1 1500000 3000 4500000000
J2 2650000 2000 5300000000
J5 3700000 2500 9250000000
J7 5250000 2000 10500000000
17
4.1.1. Cost Oriented Pricing
Merupakan cara paling umum yang banyak digunakan oleh perusahaan,
yakni dengan penetapan harga jual berdasar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
produksi dan menambahkan suatu prosentase tertentu sebagai labanya.
4.1.2. Demand-Oriented Pricing
Menurut Djaslim Saladin (2003:96) Demand-Oriented Pricing adalah
Penentuan harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar
dan keinginan konsumen. Demand-oriented pricing mendasarkan kepada tingkah
laku demand, misalnya harga tinggi apabila demand sangat kuat dan harga rendah
bilamana demand lemah.
Untuk menanggapi aneka macam konsumen yang mengiinginkan suatu
produk, maka cara yang biasa ditempuh adalah dengan mengadakan diskriminasi
harga. Macam-macam diskriminasi harga yang dapat dilakukan misalnya adalah
diskriminasi terhadap teritorial (wilayah), kelompok customer (pelanggan), Waktu
dan kualitas atau bentuk produk.
4.1.3. Competition Oriented Pricing
Competition oriented pricing merupakan penetapan harga yang didasarkan
kepada harga yang ditetapkan oleh pesaing, hal ini dilakukan terutama untuk
produk-produk yang bersifat homogen.
Ada banyak tujuan dalam penetapan harga produk sebelum dilempar ke
pasaran. Berbagai kemungkinan tujuan trsebut misalnya untuk penetrasi pasar
baru, market skimming, mempercepat pemasukan uang tunai, memenuhi target
laba maupun promosi product line. Apapun tujuannya, penetapan harga produk
18
perlu dilakukan sejak awal karena juga merupakan salah satu fungsi yang penting
dalam pemasaran.
4.2. Product (Produk)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang atau
jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan
perusahaan guna mendukung penjualan, dan bentuk barang ataupun jasa yang
ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah
perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Namun, keputusan itu tidak berdiri sendiri, sebab produk atau jasa sangat erat
hubungannya dengan target market yang dipilih.
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa
yang disebut dengan produk. Produk didefinisikan sebagai suatu yang dapat
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Pentingnya suatu produk
fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang dapat
diberikannya. Kita tidak membeli mobil untuk dilihat saja, melainkan untuk jasa
transportasinya, jadi produk fisik yang sebenarnya adalah sarana untuk
memberikan jasa kepada kita.
Pertukaran merupakan proses, bukan kejadian sesaat, masing-masing
pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka beunding dan mengarah
kesuatu persetujuan. Jika persetujuan dapat dicapai maka tejadi “transaksi”.
Transaksi merupakan unit pertukaran terkecil. Suatu transaksi merupakan
pertukaran nilai antara dua pihak. Ada beberapa aspek dalam transaksi yaitu
adanya dua barang yang memiliki nilai, syarat-syarat yang disetujui, waktu
persetujuan dan tempat persetujuan.biasanya ada suatu sistem yang menjamin
19
bahwa pihak yang melakukan transaksi memenuhi kewajibannya. Karena tanpa
adanya hukum perjanjian, setiap orang cenderung untuk tidak saling percaya pada
saat mulai transaksi dan akhirnya semua rugi.
Suatu pemasaran berdasarkan hubungan adalah membangun suatu aset
berupa jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran terdiri dari suatu perusahaan
dengan pemasok, distributor dan pelanggannya dimana sudah terdapat suatu
hubungan bisnis yang kuat dan dapat diandalkan. Semakin lama, pemasaran
semakin bergeser dari memaksimalkan hubungan salaing menguntungkan dengan
mitranya. Prinsip dasarnya adalah dengan membangun hubungan baik, transaksi
yang menguntungkan akan datang sendiri.
Tabel 2. Data Penjualan Produk Elektronik Samsung di Dunia Tahun
2013-2016 dalam Unit
ProdukTahun
2013 2014 2015 2016
Airconditioner 74,589.00 107,384.00 111,674.00 135,647.00
Refigerator 41,395.00 65,847.00 60,776.00 78,465.00
Computer 64,387.00 57,847.00 78,647.00 95,290.00
Handphone 112,756.00 127,894.00 138,746.00 176,483.00
Television 68,364 64,298.00 80,943.00 72,940.00
Sound System 38,725.00 35,218.00 51,982.00 49,765.00
Gambar 2. Grafik Penjualan Produk Samsung Tahun 2013-2016
20
4.2.1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan
dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan
mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh
pelanggan.
4.2.2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit
disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar
laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan
tertentu.
4.3. Place (Tempat)
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan
dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode
penyampaian produk atau jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba
pada tempat yang tepat. Harapannya produk atau jasa tersebut berada di tengah-
tengah kebutuhan dan keinginan konsumen.
21
Hal yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan mempelancar arus
barang atau jasa adalah memilih saluran distribusi. Pemilihan saluran distribusi
adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam
memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk atau
jasa dari produsen ke konsumen.
4.3.1. Segmentasi Pasar
Adalah tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berbeda
dengan kebutuhan, karakteristik,atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau bauran pemasaran terpisah.
4.3.2. Penetapan Target Pasar
Yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan
memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar
terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan
pelanggan yang tepat, atau sebuah perusahaan besar mungkin memutuskan untuk
menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh segmen
pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani
segmen tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen
4.3.3. Diferensiasi dan Posisi Pasar
Perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran
pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya
dalam segmen tersebut, posisi produk adalah tempat yang diduduki produk relatif
terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan
posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama persis
22
dengan produk lainnya di pasar,konsumen tidak mempunyai alasan untuk
membelinya.
23
top related