suaidinmath.files.wordpress.com · web viewhal ini didukung permenkes no. 41 tahun 2014 tentang...
Post on 22-Apr-2018
242 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PETUNJUK TEKNISPROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH
P R O G A S
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | i
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR2016
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | ii
KATA PENGANTAR
Undang-undang No 7 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, mengamanatkan bahwa pembangunan
nasional diarahkan pada terwujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya saing,
ditunjukan dengan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia. Pembangunan
nasional tersebut dilakukan melalui pembangunan manusia seutuhnya yang
meliputi manusia sebagai insan dan sumberdaya pembangunan.
Saat ini permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan SDM antara
lain di bidang pendidikan adalah angka putus sekolah, dan dibidang kesehatan
satus gizi anak usia 6-14 tahun masih rendah. Review terhadap ratusan
penelitian tentang sarapan menunjukkan bahwa manfaat sarapan bagi anak
sekolah yaitu 1) meningkatkan fokus atau konsentrasi belajar dan bekerja, 2)
meningkatkan ketahanan fisik dan daya tahan tubuh, 3) meningkatkan status gizi
dan kesehatan, 4) mengurangi risiko kegemukan, 5) mencegah jajan sembarang
dan 6) melatih disiplin dan kebersamaan. Meskipun demikian, masih besar
persentase anak yang tidak sarapan dan sarapan belum memenuhi kebutuhan
gizi di pagi hari.
Mempertimbangkan besarnya manfaat sarapan bagi pendidikan dan
kualitas anak, besarnya masalah tidak sarapan dan rendahnya kualitas gizi
sarapan dan Pedoman Gizi Seimbang menyatakan pentingnya sarapan yang
tertuang dalam Pesan ke-6 dari 10 Pesan Gizi Seimbang, maka diperlukan suatu
Program Pembinaan Gizi Anak Sekolah yang lebih komprehensif yang
menggabungkan pemberian sarapan sehat serta pendidikan gizi dan karakter
agar sarapan sehat menjadi suatu kebiasaan bagi siswa sebelum mengikuti
kegiatan belajar di sekolah dalam rangka mewujudkan siswa sehat beprestasi
sebagai generasi penerus bangsa.
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan
berbagai pertimbangan di atas pada tahun 2016 meluncurkan Program Gizi Anak
Sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik melalui pemberian pendidikan gizi, peningkatan asupan gizi
melalui sarapan sehat dan pendidikan karakter agar siswa mempunyai perilaku
dan budaya hidup bersih dan sehat untuk membentuk karakter Insan Indonesia
yang tangguh dan berdaya saing.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | i
Buku Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi para penyelenggara
Program Gizi Anak Sekolah di seluruh daerah di Indonesia. Kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini, kami sampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya. Kami senantiasa
terbuka menerima saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan buku
panduan ini.
Jakarta, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar
Wowon Widaryat, M.SiNIP. 195905121983111001
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | ii
SAMBUTAN
Pendidikan, menurut Ki Hadjar Dewantara, merupakan daya upaya untuk
memajukan bertumbuh-kembangnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak.
Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak kita. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sampai dengan saat ini pembangunan sumber daya manusia masih
menghadapi berbagai masalah di berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan
dan kesehatan. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik tahun 2013,
persentase anak putus sekolah dasar sebesar 0,67%. Sementara di bidang
kesehatan, hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan masih tingginya
persentase anak usia 5-12 tahun yang kurus, pendek (stunting), gemuk dan
anemia yaitu masing-masing 11,2%, 30,7%, 18,8% dan 26,4%,selanjutnya
sebesar 89.3% penduduk diatas usia 10 tahun tidak cukup makan sayur dan
buah dan hanya 47.2% yang melakukan cuci tangan dengan benar sebelum
makan. Selain itu menurut ACDP (Analytical and Capacity development
Partnership) 20% anak-anak memiliki kebiasaan makan kurang dari 3 kali sehari
dan 20% anak-anak berangkat ke sekolah tidak sarapan (ACDP, 2013).
Hasil review terhadap berbagai penelitian bidang gizi dan kesehatan di
Indonesia menunjukkan bahwa pada anak-anak usia 4-12 tahun mengalami
defisit asupan energi sebesar 35% dan defisit asupan protein sebesar 20% dari
Angka Kecukupan Gizi (ACDP, 2013). Presentase kebiasaan tidak sarapan pada
anak-anak bervariasi antara 17% terjadi di Jakarta hingga 59% terjadi di
Yogyakarta (Hardinsyah dan M. Aries, 2012). Selanjutnya sebanyak 90.2% anak
usia sekolah mengkonsumsi sarapan dengan mutu gizi yang rendah (Perdana F
dan Hardinsyah, 2013). Selain hal tersebut diatas, rendahnya pengetahuan gizi
dan kesehatan menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas konsumsi
pangan khususnya pada anak sekolah dasar.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | iii
Guna menjawab berbagai permasalahan di atas, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan meluncurkan sebuah Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS).
Pengertian Program Gizi Anak Sekolah adalah program perbaikan gizi anak
sekolah melalui pendidikan gizi, peningkatan asupan gizi, pendidikan karakter,
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta kemampuan belajar dalam
upaya membentuk insan Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, tangguh dan
berdaya saing.
Mengakhiri sambutan saya, marilah kita secara bersama-sama
membangun pendidikan Indonesia, saya percaya kita akan mampu mencapai
hasil yang lebih baik 5 tahun kedepan, apabila kita dengan bersungguh-sungguh
melakukannya, marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa - Allah
SWT agar berkenan memberikan bimbingan dan meridhoi semua usaha luhur
kita dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif,
tangguh dan berdaya saing.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Anies Baswedan
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................iDESKRIPSI PROGRAM........................................................iiDAFTAR ISI......................................................................viBAB I PENDAHULUAN........................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1B. Dasar Hukum dan Kebijakan...................................................2C. Tujuan Petunjuk Teknis...........................................................4D. Lingkup Kegiatan....................................................................4E. Tujuan PROGAS.......................................................................5F. Sasaran...................................................................................5G. Waktu Pelaksanaan.................................................................5H. Hasil yang Diharapkan............................................................6I. Nilai Bantuan...........................................................................6
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAHA. Penetapan Sekolah Penerima Bantuan PROGAS.....................7B. Pelaksanaan PROGAS di Tingkat Sekolah................................7C. Tiga (3) Rangkaian Kegiatan Utama PROGAS..........................8
C1. Peningkatan Gizi...............................................................9C2. Peningkatan Asupan Gizi...................................................9C3. Pendidikan Karakter........................................................13
D. Sanksi...................................................................................14
BAB III TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB ORGANISASI............4A. Tingkat Pusat..........................................................................4B. Tingkat Provinsi.......................................................................4C. Tingkat Kabupaten/KotaD. Tingkat KecamatanE. Tingkat Desa/Kelurahan
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.................................42. Dinas Pendidikan Provinsi...................................................43. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota......................................54. Tim Koordinasi Kecamatan.....................................................................5. Tim Desa/Kelurahan6. Tim Sekolah........................................................................57. Komite Sekolah ..................................................................6
BAB IVPERSIAPAN, PERENCANAAN, PELAKSANAAN/PENYELENGGARAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN DANA
A. Persiapan................................................................................7B. Perencanaan...........................................................................7C. Pelaksanaan/Penyelenggaraan...............................................9D. Mekanisme Pencairan Dana....................................................9
BAB VMONITORING & EVALUASI DAN PELAPORAN.............12A. Monitoring.............................................................................12B. Evaluasi.................................................................................12C. Pelaporan..............................................................................12
BAB VII PENUTUP............................................................15
LAMPIRAN .....................................................................16
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Contoh Siklus Menu PROGAS......................................................26
Lampiran 2 Formulir Monitoring PROGAS.......................................................27
Lampiran 3 Formulir Penerimaan Dana.........................................................28
Lampiran 4 Formulir Laporan Bulanan...........................................................29
Lampiran 5 Laporan Pertanggungjawaban....................................................31
Lampiran 6 Formulir Daftar Hadir kelompok Memasak..................................32
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | vi
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSalah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki
tingkat kesehatan, intelektualitas dan produktivitas yang tinggi.Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, diantaranyamenyusun Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Pasal 3 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratisserta bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang menetapkan pembangunan pendidikan sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional.Pemenuhan gizi, perilaku hidup bersih dan sehat dapat dicapai melalui pendidikan gizi, perbaikan konsumsi pangan dan pendidikankarakter.
Pada tahun 1997-2000 telah dilaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah (PMT-AS). Program ini tidak berlanjutdi seluruh daerah sebagaimana yang diharapkan, hanya beberapa daerah yang melaksanakan program PMT-AS secara mandiri. Pada tahun 2010 dan 2011 program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah berubah menjadi Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) dalam bentuk kudapan yang dilaksanakan di 27 kabupaten pada 27 provinsi. Hasil kajian program PMT-AS mengungkapkan bahwa : 1) makanan yang disajikan berupa kudapan (snack) yang sarat akan karbohidrat, tetapi masih kurang komponen sayur dan buah (sebagai sumber vitamin mineral), 2) Makanan tambahan diberikan setelah jam 9 pagi untuk melengkapi sarapan, namun pelaksanaannya menjadi pengganti sarapan, 3) belum melibatkan kantin sekolah sehingga dana operasional lebih besar (perlu pengadaan peralatan masak bagi Tim Penggerak PKK atau KomiteSekolah sebagai pengelolamakanan).
Laporan Riskesdas menunjukkan masih tingginya persentase anak usia 5-12 tahun yang kurus, pendek (stunting), gemuk dan anemia yaitumasing-masing 11,2%, 30,7%, 18,8% dan 26,4% (Riskesdas 2013). Meskipun persentaseanak sekolah dasar yang pendek di Indonesia menurun dari 35,8% (Riskesdas 2010) menjadi
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 8
30,7% (Riskesdas 2013), namun persentase tersebut masih tergolong sangat tinggi dan merupakan masalah gizi masyarakat.Hasil review terhadap berbagai penelitian bidang gizi dan kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa pada anak-anak usia 4-12 tahun mengalami defisit asupan energi sebesar 35% dan defisit asupan protein sebesar 20% dari AKG. Selain itu 20% anak-anak memiliki kebiasaan makan kurang dari 3 kali sehari dan 20% anak-anak berangkat ke sekolah tidak sarapan (ACDP 2012). Selanjutnya sebesar 89.3% penduduk diatas usia 10 tahun tidak cukup makan sayur dan buah dan hanya 47.2% yang melakukan cuci tangan dengan benar sebelum makan (Riskesdas 2013).
Penelitian lain menunjukkan bahwa persentase kebiasaan tidak sarapan pada anak-anak bervariasi antara 17% terjadi di Jakarta hingga 59% terjadi di Yogyakarta (Hardinsyah & Aries 2012). Selanjutnya sebanyak 90.2% anak usia sekolah mengkonsumsi sarapan dengan mutu gizi yang rendah (Perdana dan Hardinsyah 2013). Sementara itu, telah terbukti bahwa sarapan memiliki berbagai manfaat diantaranya adalah 1) meningkatkan fokus atau konsentrasi belajar; 2) meningkatkan ketahanan fisik dan daya tahan tubuh; 3) meningkatkan status gizi dan kesehatan; 4) mengurangi risiko kegemukan; 5) mencegah jajan sembarang; dan 6) melatih disiplin dan kebersamaan.
Dengan mempertimbangkanbesarnya manfaat sarapan bagi anak didik maka diperlukan suatu Program Pembinaan Gizi Anak Sekolah yang lebih komprehensif yang menggabungkan pemberian sarapan sehat serta pendidikan karakter dan giziseimbang agar sarapan sehat menjadi suatu kebiasaan bagi siswa sebelum mengikuti kegiatan belajar di sekolah dalam rangka mewujudkan siswa sehat berprestasi sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini didukung Permenkes No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang yang menyatakan mengenai pentingnya sarapan yang tertuang dalam Pesan ke-6 dari 10 Pesan Gizi Seimbang.
B. Dasar Hukum dan Kebijakan1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
(Amandemen).2. Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak.3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 9
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.7. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan,
10.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
11.Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengggaraan Pendidikan.
12.Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.
13.Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.
14.Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
15.Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi.
16.Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Periode 2015-2019.
17. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penyelenggaraan Prioritas Pembangunan Nasional.
18. Instruksi Presiden No 3 Tahun 2010 tentang perlunya disusun dokumen Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi.
19.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 942 Tahun 2003 Tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan.
20.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan.
21.Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.
22.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah.
23.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2269 Tahun 2011 Tentang Pedoman PembinaanPerilaku Hidup Bersih dan Sehat.
24.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasa Boga.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 10
25.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan
26.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia
27.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang.
28.Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri Nomor 6/X/PB/2014; Nomor 73 Tahun 2014; Nomor 41 Tahun 2014 dan Nomor 81 Tahun 2014 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah
29.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis 2015-2019
C. Dasar Penentuan Lokasi Sasaran wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Kupang, Kabupaten
Timor Tengah Selatan, Kabupaten Belu) dan Desa Kohod,Kecamatan
Pakuhaji, Kabupaten Tangerang- Provinsi Banten.
Empat lokasi ini ditentukan sebagai percontohan awal dalam implementasi
PROGAS.
Sesuai dengan Peta Kerentanan terhadap Kerawanan Pangan dan Peta
Penduduk yang Hidup dibawah Garis Kemiskinan di wilayah Indonesia yang
bersumber dari hasil kajian Dewan Ketahanan Pangan dan WFP Tahun
2015, peringkat kerentanan No.1 adalah wilayah Papua dan peringkat
kerentanan No.2 adalah wilayah NTT antara lain Kabupaten Kupan,
Kabupaten Belu dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Pada rintisan pelaksanaan PROGAS ini, NTT merupakan wilayah pertama
yang menjadi sasaran mengingat sebelumnya beberapa wilayah di Papua
dan NTT telah mendapat bantuan sejenis berupa PMT-As dari WFP dan
saat ini WFP masih melakukan keberlanjutan program pemberian sarapan di
Papua. Dengan demikian untuk melakukan keberlanjutan di NTT,
Pemerintah menilai perlu untuk melaksanakan PROGAS di wilayah tersebut.
Berdasarkan data lainnya, pilihan sasaran tersebut diperkuat dengan dengan
hasil kajian statistik taun 2015 bahwa jumlah penduduk miskin di Nusa
Tenggara Timur hingga Maret 2015, 1.159,84 ribu orang (22,61 persen) atau
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 11
meningkat 168 ribu orang dibandingkan pada September 2014 hanya
berjumlah 991,88 ribu orang atau 19.60 persen dari total penduduk.
Selain hal itu, di daerah perkotaan, indeks harga pada sub-kelompok padi-
padian, umbi-umbian dan hasilnya mengalami kenaikan sebesar 18,12
persen Tentunya dengan demikian angka kemiskinan di daerah perdesaan
dan perkotaan di wilayah NTT merambat naik dan hal ini dinilai penting untuk
memberikan bantuan PROGAS kepada anak-anak Sekolah Dasar di ke 3
(tiga) wilayah NTT tersebut. .
D. Tujuan Petunjuk TeknisPetunjuk Teknis Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) sebagai acuan bagi
tim pelaksana dalam melaksanakan program gizi anak sekolah (PROGAS) di
Sekolah Dasar..
E. Lingkup Kegiatan Program gizi anak sekolah dilaksanakan melalui tiga kegiatan yang saling
berkaitan, yaitu:
1. Pendidikan gizi seimbang
2. Peningkatan asupan gizi melalui penyediaan sarapan bergizi seimbang
3. Pendidikan karakterserta perilaku hidup bersih dan sehat
F. Tujuan PROGASUmumMeningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, asupan gizi serta kemampuan
belajar dalam upaya membentuk karakter insan Indonesia yang sehat,
cerdas, produktif, tangguh dan berdaya saing.
Khusus1. Meningkatkan asupan gizi peserta didik Sekolah Dasar melalui
penyediaan konsumsi pangan dengan prinsip gizi seimbang
2. Meningkatkan ketahanan jasmani peserta didik Sekolah Dasar
3. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik gizi seimbang peserta didik
Sekolah Dasar
4. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat peserta didik Sekolah
Dasar
5. Meningkatnya kehadiran dan minat belajar peserta didik sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran;
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 12
6. Meningkatkan kecintaan peserta didik Sekolah Dasar terhadap pangan
lokal
7. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan dan
menyediakan pangan lokal
G. Sasaran Sasaran PROGAS tahun 2016 adalah peserta didik Sekolah Dasar baik
negeri maupun swasta sebanyak 38.448 siswa di wilayah ProvinsiNusa
Tenggara Timur (Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan,
Kabupaten Belu)dan Kecamatan Kohod, Kabupaten Tangerang- Provinsi
Banten.
H. Waktu PelaksanaanBantuan PROGAS diperkirakan dilaksanakan dengan rencana penyediaan
sarapan minimal 3x setiap minggu, dengan jumlah HMA (Hari Makan Anak)
minimal sebanyak 108 kali dalam satu tahun ajaran
I. Hasil yang Diharapkan (mohon diselaraskan dengan urutan Tujuan)1. Meningkatkan asupan gizi peserta didik Sekolah Dasar melalui
penyediaan konsumsi pangan dengan prinsip gizi seimbang;
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik gizi seimbang peserta didik
Sekolah Dasar;
3. Meningkatnya ketahanan fisik peserta didik sekolah dasar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran;
4. Meningkatkan ketahanan jasmani peserta didik Sekolah Dasar;
5. Meningkatkan kecintaan peserta didik Sekolah Dasar terhadap pangan
local;
6. Meningkatnya jumlah peserta didik yang menyukai makanan lokal, yang bersumber dari bahanpangan lokal untuk mewujudkan gerakan aku cinta makanan Indonesia;
7. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan kebiasaan makan yang sehat;8. Meningkatnya kehadiran dan minat belajar peserta didik sekolah dasar
dalam kegiatan pembelajaran;9. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyediaan dan
pemanfaatan keanekaragaman pangan lokal sebagai bahan baku kudapan PROGAS;
10.Meningkatnya penggunaan pangan lokal yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat setempat.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 13
J. Pendanaan1. Sumber Dana
Pendanaan yang dialokasikan untuk kegiatanPROGAS berasal dari APBN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 berdasarkan DIPA Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor :023.03.1.666011/2015 tanggal 7 Desember 2015.
2. Penggunaan Dana1. Dana Sarapan Peserta didik2. Peralatan Masak dan Peralatan penunjang3. Peralatan Makan
3. Mekanisme PenyaluranDana PROGASdisampaikan ke Sekolah melalui bank penyalur yang ditunjuk sebesar dana yang disalurkan secara utuh, tanpa potongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak manapun.
4. Proses Pencairan dana bantuana. Pengambilandana dilakukan setiap 1 (satu) bulan dengan
persyaratan yang harus dipenuhi antara lain Rencana Penggunaan Dana PROGAS (Lampiran 1) dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaaan Dana (Lampiiran 2)yang telah dicairkan/diambil pada Bank Penyalur.
b. Penggunaan dana PROGAS dilakukan sekolah sesuai dengan kebutuhan untuk penyelenggaraanPROGAS, dan menandatangani bukti penerimaan yang disediakan oleh bank penyalur.
c. Dana PROGAS harus dikelola secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
d. Dana PROGAS yang belum diambil oleh sekolah sampai dengan batas waktu yang ditentukan, dikembalikan oleh bank penyalur ke rekening kas negara.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 14
BAB II
KETENTUAN BAGI SEKOLAH PENERIMA PROGAS
A. Penetapan Sekolah Penerima Bantuan PROGASSekolah Dasar calon penerima bantuan PROGAS harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan sebagai berikut:
1. Persyaratan Umum
a. Masih operasional dan memiliki NPSN, ijin operasional untuk sekolah swasta;
b. Mempunyai Kepala Sekolah difinitif yang dibuktikan dengan surat keputusan yang masih berlaku dari pejabat yang berwenang atau badan penyelenggara pendidikan;
c. Memiliki Komite Sekolah, yang ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Sekolah; dan
d. Memiliki rekening bank atas nama sekolah, bukan rekening bank atas nama pribadi.
2. Persyaratan Khusus
a. Pada tahun 2016 tidak menerima bantuan sejenis dari sumber dana lainnya ( Dana Alokasi Khusus, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota).
b. Kepala Sekolah membuat dan mempersiapkan dokumen Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Dana PROGAS (Lampiran 1).
c. Kepala sekolah menandatangani SPTJM sebagai kesanggupan dalam melaksanakan dan menyelesaikan bantuan PROGAS secara swakelola, transparan dan penuh tanggungjawab.
d. Sekolah membuat Laporan Penggunaan Dana PROGAS sebagai laporan pertanggungjawaban (Lampiran 2).
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 15
B.Tiga (3) Rangkaian Kegiatan Utama PROGAS
PROGAS terdiri dari tiga rangkaian kegiatan utama, yaitu pendidikan gizi, penyediaan asupan gizi, dan pendidikan karakter yang diuraikan sebagai berikut:
B1. Pendidikan GiziTujuan Kegiatan ini bertujuan meningkatkanpengetahuan peserta didik Sekolah Dasaragar mampu menerapkan empat pilar Gizi Seimbang, yaitu:- Setiap hari mengonsumsi anekaragam pangan yang cukup, baik
jenis jumlah maupun mutu, sehingga dapat memenuhi zat gizi sesuai kebutuhan tubuh
- Berperilaku hidup bersih sehingga terbebas dari penyakit infeksi dan penyakit kecacingan
- Beraktivitas fisik dan olah raga yang cukup sehingga peserta didik lebih sehat dan bugar
- Memantau berat badan pada awal dan akhir semester yang akan dijadikan dasar pemantauan status gizi.
Strategi PembelajaranPendidikan gizi kepada peserta didik dilakukan dengan cara:1. Pendidikangizi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
pemberian sarapan (15 – 30 menit)2. Materi pendidikan gizi diintegrasikan dengan mata ajaran yang
terkait3. Memasukkan pesan-pesan terkait pendidikan gizi dapat melalui
kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler (pramuka, olahraga, seni, dokter kecil, inspektur cilik).
4. Menyediakan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam bentuk cetak dan elektronik, seperti: poster, leaflet, games, lagu, jingle, video, dan lain-lain.
B2. Peningkatan Asupan Gizi TujuanKegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi peserta didik Sekolah Dasar melalui penyediaan sarapan yang sesuai dengan prinsip gizi seimbang
Ketentuan Bahan Pangan
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 16
Contoh bahan pangan yang dapat digunakan sebagai menu sarapan meliputi:1. Berbahan pangan lokal 2. Bahan pangan harus segar dan bebas dari cemaran3. Komposisi bahan pangan terdiri dari :
a. Pangan sumber karbohidrat Padi-padian: beras, jagung dan sorgum Umbi-umbian: ubi kayu/singkong, ubi jalar, talas, kentang,
ganyong, garut dan lain-lain Bahan pokok olahan: nasi jagung, bihun jagung, dan lain-
lain. Tepung-tepungan: tepung jagung, tepung beras, tepung
singkong, tepung ubi jalar dan lain-lain Sumber karbohidrat lainnya, seperti: labu kuning, pisang,
sukun, sagu dan lain-lainb. Pangan sumber protein hewani dan nabati
Hewani: telur, ikan, unggas, daging, susu Nabati: kacang nasi, kacang merah, kacang kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, tahu, tempe, dan lain-lainc. Pangan sumber vitamin dan mineral
Sayuran: sawi, kol, tomat, daun kelor, daun dan bunga pepaya, daun ubi, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, terong, mentimun, dan sayuran lainnya.
Buah: pisang, jeruk, pepaya, jambu biji, semangka, mangga, alpukat, srikaya, salak dan lain-lain
4. Air harus memenuhi persyaratan air minum
Contoh tersebut dapat dimodifikasi oleh Sekolah Penerima Bantuan atas bimbingan Tim Pembina Desa/Kelurahan menggunakan makanan yang berbasis lokal. Contoh Menu Sarapan disampaikan pada Lampiran 3.
Komposisi/jenis makanan yang diusulkan oleh Sekolah Penerima Bantuan harus dilakukan pengukuran nilai Gizinya oleh Instansi yang berwewenang di Kabupaten maupun oleh Perguruan Tinggi yang membidangi keahlian tersebut.
Ketentuan Penyediaan SarapanPenyediaan sarapan dilakukan minimal sebanyak 3 kali dalam seminggu, dapat berselang hari atau berturut-turut, misalnya hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sarapan dipersiapkan dan diolah oleh kelompok masak yang beranggotakan orang tua/komite
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 17
sekolah/pengelola kantin sekolah/masyarakat sekitar sekolah dibawah pengawasan guru penanggungjawab PROGAS.Pelaksanaan1. Proses persiapan dan pengolahan bahan makanan dilakukan
maksimum 4 jam sebelum sarapan dilaksanakan di sekolah.2. Menu yang disajikan harus dimakan terlebih dahulu oleh
penanggung jawab program yang telah dilatih.3. Pendistribusian sarapan dilakukan secara desentralisasi yaitu
makanan diporsikan dan disajikan dikelas masing-masing/aula sekolah
4. Peserta didik diharuskan mencuci tangan sebelum dan sesudah sarapan dengan tertib dan teratur
5. Sarapan diawali dan diakhiri dengan berdo’a6. Peserta didik Sekolah Dasar diberikan pendidikan gizi sebelum dan
selama sarapan berlangsung
Waktu Pemberian SarapanWaktu pelaksanaan sarapan adalah pagi hari sebelum dimulainya pemberian mata pelajaran pertama. Waktu yang diperlukan kurang lebih 30 menit.
Pemilihan Menu dan Kandungan GiziKandungan zat gizi menu sarapan yang disusun diharapkan dapat memenuhi seperempat sampai sepertiga kebutuhan gizi harian peserta didik, atau paling tidak mengandung energi 400-500 kkal dengan protein 10-12 g. Menu sarapan yang disajikan berupa menu sepinggan atau menu lengkap yang khas dari daerah setempat. Siklus menu yang digunakan adalah menu 3 hari. Adapun contoh menu disajikan pada Lampiran 1.
Aspek Keamanan Pangan1. Pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan
KLB keracunan pangan adalah suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau lebih yang menderitasakit dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah mengonsumsi makanan, dan berdasarkan analisis laboratorium, makanan tersebut terbukti sebagai sumber penularan.
Pencegahan KLB keracunan pangan menjadi bagian penting dari kegiatan PROGAS. Upaya pencegahan ini dilakukan dengan cara menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan pada setiap proses, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan makanan, kesehatan (hygiene) pengolah/penjamah makanan, kebersihan
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 18
peralatan masak dan makan hingga penyajian makanan untuk dikonsumsi.
Mengantisipasi terjadinya keracunan pangan, penanggung jawab kegiatan PROGAS/pihak sekolah hendaknya memiliki nomor-nomor telepon penting (hot line) yang harus dihubungi jika terjadi keadaan darurat, yaitu nomor telepon Rumah Sakit atau Puskesmas setempat, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Balai Besar/Balai POM terdekat.
2. Penanggulangan Keracunan Makanana. Jika ada peserta didik merasa pusing, mual, atau muntah
beberapa saat setelah mengonsumsi sarapan yang menandakan terjadinya keracunan makanan dan peserta didik masih di sekolah maka sebaiknya melakukan tindakan sebagai berikut:1) Pisahkan sejumlah sampel pangan (kurang lebih 500 g) dan
tempatkan pada wadah atau kantong plastik yang bersih dan simpan dalam lemari pendingin bila ada
2) Pisahkan atau bawa anak yang mengalami gejala keracunan pangan ke suatu ruangan yang tenang dan cukup ventilasinya.
3) Guru menenangkan suasana di sekolah, jangan panik4) Kepala sekolah/guru segera menghubungi dokter
puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk minta pertolongan
5) Apabila anak mengalami gejala muntah atau diare segera beri minum oralit sebelum mendapat pertolongan dokter
6) Apabila gejala sangat serius segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
7) Informasikan dengan baik kepada orang tua, namun jangan membuat mereka panik
8) Tim pelaksana PROGAS sekolah segera mengambil tindakan perbaikan agar tidak terjadi lagi keracunan.
b. Apabila keracunan makanan terjadi di rumah, maka tindakan yang dilakukan sebagai berikut: 1) Apabila anak mengalami muntah atau diare, anak segera
diberi minum oralit atau air minum2) Orang tua menghubungi petugas kesehatan terdekat atau
membawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk minta pertolongan
3) Orang tua melaporkan kepada kepala sekolah
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 19
4) Kepala sekolah menghubungi dokter di puskesmas atau di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, untuk melakukan pengecekan kebenaran laporan orang tua peserta didik.
5) Guru dan tim pelaksana PROGAS membantu menenangkan suasana, jangan panik
6) Bila gejala sangat serius segera rujuk ke rumah sakit
B3. Pendidikan KarakterTujuanPendidikan karakter yang terintegrasi dalam PROGAS bertujuan menanamkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat pada peserta didik dan warga sekolah dalam upaya mendukung terwujudnya karakter Insan Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, tangguh dan berdaya saing. Secara khusus, pendidikan karakter diberikan kepada peserta didik Sekolah Dasar dalam rangka:1. Menanamkan budaya kejujuran (tidak mengambil hak orang lain)2. Menanamkan budaya mencintai tanah air (mencintai produk lokal,
menghargai petani, peternak dan nelayan)3. Menanamkan budaya disiplin (tidak terlambat, antri, mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan) 4. Menanamkan budaya bersyukur (berdoa sebelum dan sesudah
makan, menerima dan menyukai makanan yang disajikan)5. Mengasah kepemimpinan (memimpin doa, dan lain sebagainya)6. Mengasah kepekaan, toleransi dan empati (tidak berebut makanan,
membantu teman dan guru)7. Mengasah rasa tanggung jawab (menghabiskan porsi makanan
yang diterima)8. Menanamkan budaya kerja sama (membantu pembagian makanan,
merapikan kembali peralatan makan)9. Menanamkan kebersamaan (makan bersama)10.Meningkatkan budaya tenggang rasa (berbagi)Materi pendidikan karakter yang akan diberikan selama PROGASdiantaranya:1. Pentingnya mencintai produk lokal dan membiasakan memilih
makanan lokal/tradisional Indonesia2. Pembiasaan budaya berdoa, tertib dan disiplin3. Pembiasaan menghabiskan makanan yang diambil dan merapikan
peralatan makan4. Pembekalan warga sekitar sekolah (penjual jajanan dan makanan
di sekitar sekolah)
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 20
Strategi PembelajaranPendidikan karakter dapat dilakukan melalui:1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan sabun dan
air mengalir2. Membantu guru membagikan alat makan/makanan3. Mengantri untuk mendapatkan makanan4. Berdoa bersama sebelum dan setelah makan5. Makan bersama 6. Membantu merapikan kembali alat makan7. Mendengarkan lagu, pemutaran video, cerita, dongeng, dan tanya
jawab selama sarapan8. Sikat gigi bersama sangat disarankan dan dicantumkan pada
materi PHBS
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 21
BAB III
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
ORGANISASI PELAKSANA PROGAS
Organisasi PROGASdibentuk secara berjenjang, mulai dari Tim Koordinasi PROGAS Pusat, Tim Koordinasi PROGAS Provinsi, Tim Koordinasi PROGAS Kabupaten, Tim Koordinasi PROGAS Kecamatan, Tim Pembina PROGAS Desa/Kelurahan, dan Tim Pelaksana PROGAS Sekolah.
Tugas dan tanggungjawab dalam organisasi PROGAS mulai tingkat pusat sampai dengan sekolah adalah sebagai berikut:
A. Tingkat PusatTingkat Pusat terdiri dari unsur-unsur: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, ...... 1. Menetapkan Tim Koordinasi PROGAS tingkat Pusat yang terdiri
dari unsur-unsur diatas;2. Menetapkan kebijakan PROGAS dalam bentuk Pedoman Umum
Pembinaan, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis;3. Menyosialisasikan bantuan pemerintah tentang PROGAS
tahun2016 kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten;4. Melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh pihak terkait;
5. Menetapkan sasaran Kabupaten, Kecamatan dan Sekolah calon penerima bantuan pemerintah tentang PROGAS;
6. Penyebaran informasi PROGAS dengan menggunakan leaflets, booklets, dan poster;
7. Melakukan perjanjian kerjasama dengan sekolah penerima bantuan pemerintah;
8. Menyalurkan dana bantuan pemerintah ke sekolah penerima bantuan PROGRAS;
9. Melakukan bimbingan teknis tentang PROGAS;10.Melaksanakan monitoring/supervisi pelaksanaan untuk memastikan
bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Petunjuk Teknis.
B. Tim PROGAS Tingkat ProvinsiDinas Pendidikan Provinsidibagai koordinasi Gubernur bertindak sebagai perwakilan Tim PROGAS Tingkat Provinsi melaksanakan tugas dan fungsinya sebagi berikut:1. Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
kegiatanPROGAS;
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 22
2. Melaporkan tentang bantuan pemerintah PROGAS kepada Gubernur dan Jajaran Instansi terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi pada rapat/pertemuan Pemerintah Daerah;
3. Menjalin kemitraan dengan dunia usaha dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan dan/atau mensinambungkan program;
4. Memberikan informasi bantuan pemerintah tentang PROGAS ke Dinas Pendidikan Kabupaten calon penerima.
B. Tim PROGAS Tingkat Kabupaten/KotaDinas Pendidikan Kabupaten/Kota melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai berikut:
1. Membentuk dan menetapkan Tim PROGAS Kabupaten/Kotayang terdiri dari unsur-unsur: Sekretariat Daerah, BAPPEDA, Badan Ketahanan Pangan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Perikanan dan Tim Penggrak PKK;
2. Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (Lampiran 4);3. Membuat usulan ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar yang
memuat Nama Kecamatan, Desa/Kelurahan, sejumlah nama sekolah dan jumlah siswasebagai penerima bantuan PROGAS (Lampiran 5);
4. Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengendalianpelaksanaan PROGAS;
5. Bertanggungjawab terhadap penetapan sekolah penerima;6. Merencanakan program serupa dalam rangka keberlanjutan dan
perluasan progam di tingkat Kabupaten; 7. Membuat surat pengantar penarikan dana dengan
melampirkanrencana penggunaan dana dan laporan pertanggungjawaban;
8. Menyetujui laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan9. Bersama-sama Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
melaksanakan monitoring dan supervisi.
C. Tim PROGAS Tingkat KecamatanTim ProgasTingkat Kecamatan akan melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu:1. Membentuk dan
menetapkan Tim PROGAS tingkat Kecamatan dibawah koordinasi Camat, terdiri dari unsur-unsur: UPTD Pendidikan, Pengawas Sekolah, Tenaga Gizi dari Puskesmas, Tim Penggerak PKK, Tim Pembina UKS;
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 23
2. Mendayagunakan musyawarah rencana pembangunan Kecamatan sebagai forum koordinasi programMelakukan pemantuan, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan PROGAS secara rutin;
3. Mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
D. Tim PROGASTingkat Desa/KelurahanTim PROGAS Tingkat Desa/Kelurahan yang terdiri dari unsur Tim Penggerak PKK, dan Tokoh Masyarakat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai berikut:1. Kepala Desa membentuk
dan menetapkan Tim PROGAS tingkatDesa/Kelurahan ;2. Mengikuti bimbingan teknis
yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;3. Melaksanakan
pendampinganserta pembinaankepada sekolah-sekolah penerima bantuan PROGAS;
4. Melakukan penyuluhan tentang PROGAS kepada masyarakat;
5. Mendorong tumbuh kembangnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PROGAS;
6. Melanjutkan dukungan kepada sekolah untuk melibatkan Tokohmasyarakat dan/atau Tokoh Agama guna memotivasi program PROGAS agar tepat tujuan dan sasaran;
7. Memantau pelaksanaan PROGAS untuk diinformasikan kepada Kepala Sekolah sebagai masukan.
E. TIM PELAKSANA PROGAS Tingkat Sekolah1. Melakukan penandatangan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan
(SPPB) dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
2. Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) (Lampiran 6);
3. Membuat Surat Keputusan Tim Pelaksana PROGAS Sekolah, pembagian tugas dan jadwal kerja;
4. Mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah dasar;
5. Membentuk tiga kelompok masakyang terdiri dari 6 – 7 orang per kelompok di setiap sekolah;
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 24
6. Membuat modifikasi menu sarapan (jika diperlukan) bersama-sama dengan Tim Penggerak PKK dan petugasGizi Puskesmas;
7. Menentukan tempat memasak di sekolah atau lokasi yang tidak jauh dari sekolah;
8. Menyajikan sarapan di ruang kelas atau tempat yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah;
3. Melaporkandana yang masuk pada rekening Sekolah ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
4. Menyusun Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Dana PROGASsebagai bahan usulan pencairan dana(Lampiran 1);
5. Membuat laporan Penggunaan Dana PROGAS per mingguansebagai persyaratan pengambilan dana berikutnya (Lampiran 2);
6. Bertanggungjawab pada keseluruhan kegiatan pelaksanaan PROGAS di sekolah; dan
7. Membuat laporan pelaksanaan dan pertanggungjawaban PROGAS ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar setiap bulan (Lampiran 7).
Tim Pelaksana PROGAS Sekolah (TPPS) adalah sebagai berikut:
Jabatan UnsurPenanggung Jawab merangkap Ketua :
Kepala sekolah
Sekretaris
Bendahara:
Guru*
guru*
Anggota/KelompokMasak: Komite Sekolah,Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, dan Orang Tua Siswa
*Guru yang ditugaskan tidak boleh merangkap jabatan dalam TPPS
Tugas: melakukan perencanaan, penyelenggaraan, pencairan, pembelanjaan dan pencatatan dana serta pelaporan kegiatan PROGAS di Sekolah Dasar yang bersangkutan.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 25
BAB IVPERSIAPAN, PERENCANAAN,
PELAKSANAAN/PENYELENGGARAAN DAN MEKANISME PENDANAAN
A. Persiapan1. Workshop dan Lokakarya
Workshop dan Lokakarya bertujuan untuk merumuskan pola dan strategi mekanisme penyaluran dana serta pertanggungjawaban PROGAS. Peserta workshop dan lokakarya berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Perguruan Tinggi, dan instansi terkait.
2. Kampanye PROGASKampanye dilaksanakan melaui penyebaran leaflets, booklets, dan poster. Kampanye bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya gizi bagi anak sekolah serta dampak kurangnya gizi bagi perkembangan kualitas anak, sehingga orang tua dan masyarakat dapat menyiapkan makanan bergizi bagi anak usia sekolah.
3. Bimbingan Teknis PROGASTujuan bimbingan teknis adalah meningkatkan kapasitas Tim Pelaksana PROGAS di Sekolah. Pada kegiatan ini akan dihadiri oleh Tim Koordinasi Kecamatan dan Tim Pembina Desa/Kelurahan di wilayah sekolah penerima bantuan. Kegiatan ini menitikberatkan pada pelatihan keterampilan, terutama tentang mutu makanan, obat kecacingan, peningkatan peran serta masyarakat, pencegahan dan penanggulangan keracunan dari nakanan yang diberikan. Disamping itu materi lain adalah tentang pemanfaatan menu.
4. Pengadaan dan Pendistribusian Petunjuk TeknisPengadaan Petunjuk Teknis dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan instansi dan perguruan tinggi terkait. Petunjuk teknis tersebut dikirim ke sekolah penyelenggara PROGAS.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 26
B. Perencanaan tingkat sekolah1. Pengadaan alat makan anak sekolah.2. Pengadaan alat masak di sekolah 3. Pengadaan timbangan pengukuran berat badan dan tinggi
badan4. Pengadaan timbangan bahan pangan5. Pembentukan kelompok masak6. Penentuan tempat memasak 7. Pembuatan siklus menu, jadwal masak8. Penentuan Hari Makan Anak selama 8 bulan9. Penentuan tempat kegiatan sarapan bersama
C. Pelaksanaan/PenyelenggaraanProsedur penyelenggaraan PROGAS disekolah adalah sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan PROGAS di sekolah menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah. Pelaksanaan PROGAS dilakukan oleh pembina UKS, Komite Sekolah, dan Tim Penggerak PKK desa/kelurahan, dengan pengawasan dari petugas gizi puskesmas atau petugas kesehatan lain yang mempunyai kewenangan;
2. Kelompok masak terdiri dari Komite Sekolah, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, dan orang tua siswa;
3. Pemberian makanan dimulai minggu pertama bulan April hingga Desember 2016 yang dilaksanakanpaling sedikit tigakali dalam seminggusepanjang tahun 2016;
4. Pemberian makanan dilakukan sebelum pelajaran pertama dimulai;
5. Pemberian sarapan dipadukan dengan pendidikan gizi dan pendidikan karakter;
6. Sebelum dan sesudah makan setiap peserta didik diharuskan mencuci tangan dengan sabun, dan berdoa sesuai agama/kepercayaan peserta didik;
7. Sebelum dan sesudah makan setiap peserta didik minum dengan air minum yang aman yang dibawa sendiri dari rumah;
8. Pembagian makanan kepada peserta didik di kelas dilaksanakan oleh guru dibantu oleh peserta didik.
9. Guru mengenalkan bahan makanan dan menjelaskan dengan singkat manfaatnya. Setelah itu, peserta didik dipersilahkanmakan makanan yang disajikan. Kepala sekolah melakukan pemantauan penyelenggaraan PROGAS, dan bila ada masalah segera melakukan koordinasi dan tindakan perbaikan, termasuk tentang ukuran/porsi makanan dan kesukaaan anak.
D. Mekanisme Pencairan DanaPencairan dana bantuan operasional dicairkan secara sekaligus dengan ketentuan sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 27
No. Pencairan ke RekeningKS
Tahapan (%)Pencairan Dana
diBankPenyalur
Persyaratan Pencairan Dana
1. 100% SK Penerima Bantuan PROGAS dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM) ditanda tangani oleh KS (Lampiran 6);
Organisasi Pelaksana Penerima Bantuan;
Rencana Kerja dan Rencana Penggunaan Dana PROGAS/RK-RPDP selama program berjalan 1 tahun yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Sekretaris dan Tokoh Masyarakat serta diketahui Kepala Dinas Pendidikan kabupaten bersangkutan (Lampiran 2)
Perjanjian Kerjasama yang ditandatangani oleh PPK dan Penerima Bantuan (Lampiran 8)
Kuitansi Bukti Penerimaan Uang Bantuan yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah Penerima Bantuan(Lampiran 9)
Seluruh dokumen tersebut diatas harus disampaikan kepada PPK di Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar untuk digunakan sebagai data pencairan dana.
Pencairan I: 1minggusebelum
pembelanjaan
SK Penerima Bantuan PROGAS dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
RK-RPDP yang telah ditandatangani oleh pihak yang ditetapkan diatas meliputi: rencana kerja 1 bulan, pengadaan alat masak, pengadaan alat makan, pendistribusian biaya sarapan per anak maksimum Rp12.000,-
Kumpulan dokumen diatas harus disampaikan kepada Bank Penyalur sebagai persyaratan pencairan dan bahan verifikasi. Dokumen tersebut juga harus disampaikan ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar sebagai dokumen pertanggungjawaban.
Pencairan tahap selanjutnya
dilaksanakan setiap 1 bulandengan nilai sesuan kebutuhan
SK Penerima Bantuan dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
RPDB yang telah ditandatangani oleh KS, Ketua dan Tokoh Masyarakat, serta diketahui oleh Kepala Dinas
Laporan Pertaggungjawaban Penggunaan Dana Mingguan yang ditandatangani oleh KS, Ketua dan Tokoh Masyarakat, serta diketahui oleh
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 28
Kepala Dinas0(Lampiran 2)1 Minggu setelah berakhirnya pelaksanaan PROGRAS
Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan (Lampiran 10)
Catatan:
1. Pencairan dana dapat di lakukan pada Bank Penyalur dengan terlebih dahulu melalui verifikasi Petugas Bank terhadap dokumen sesuai yang dipersyaratkan pada Tabel diatas.
2. Jumlah saldo kas tunai di brankas sekolah yang berhubungan dengan dana PROGAS tidak boleh lebih dari Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
3. Bank Penyalur diharuskan membuat laporan penerimaan dan penyaluran dana PROGAS setiap bulan ke Direktorak Pembinaan Sekolah Dasar, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan per rekening sekolah.
4. Bunga bank dan dana yang tidak termanfaatkan harus dikembalikan ke kas Negara.(penyaluran alternatif 1 dan 2 dari PMK 168 pasal 19)
SanksiSanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara dan/atau satuan pendidikan dan/atau peserta didik akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya seperti berikut:
1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana bantuan yang terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada kas negara.
3. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada kabupaten/kota, bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau golongan.
BAB V
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 29
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilakukan tepat waktu sehingga dapat segera diambil tindakan perbaikan. Monitoring adalah tindakan pemeriksaan atau observasi dan penilaian terhadap pelaksanaan PROGAS yang dilakukan oleh TimPROGAS Pusat,Tim Pembina Provinsi, Tim Pengembang Kabupaten/Kota, Tim PROGAS Kecamatan, dan Tim Pelaksana PROGASSekolah.Evaluasi dilakukan berdasarkan hasil monitoring untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan PROGRAS. Hasil monitoring dan evaluasi serta data/informasi lain yang terkait akan menjadi bagian dari pelaporan yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah sebagai perbaikan pelaksanaan selanjutnya. Informasi dan data pengelolaan PROGAS, hasil monitoring dan evaluasi serta pelaporan harus didokumentasikan/diarsipkan dan disimpan dengan baik.
A. MonitoringPROGASTujuan monitoring adalah untuk mengetahui proses
pelaksanaan, memperoleh gambaran kesesuaian antara rencana dan pelaksanaan kegiatan, kendala/permasalahan yang dihadapi, penanganan masalah,perkembangan yang dicapai dan tindak lanjut yang diperlukan. Monitoring dilakukan terhadap peserta didik dan pelaksana PROGASsebagai berikut:1. Peserta Didik
Jumlah peserta didik yang direncanakan menerima PROGAS Jumlah peserta didik penerima PROGAS (aktual) Jumlah Hari Makan Anak (HMA) aktual Jumlah peserta didik yang tidak hadir (absen) pada HMA Jumlah peserta didik yang tidak hadir (absen) pada bukan HMA Menu yang diberikan pada peserta didik Menu yang dijadwalkan (siklus menu) Porsi sarapan yang diberikan pada peserta didik Jumlah peserta didik penerima PROGAS yang menghabiskan
sarapan Jumlah peserta didik penerima PROGAS yang tidak
menghabiskan sarapan Jumlah peserta didik penerima PROGAS yang mengetahui
manfaat sarapan Jumlah peserta didik penerima PROGAS mengetahui
susunan/kombinasi makanan bergizi seimbang
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 30
Jumlah peserta didik penerima PROGAS yang melakukan cuci tangan dengan benar sebelum dan sesudah makan
Jumlah peserta yang diukur berat badan dan tinggi badan sebelum dan sesudah PROGAS dilaksanakan
Lembar monitoring yang didasarkan pada indikator tersebut diatas disajikan pada format lampiran 11. Lembar monitoring ini diisi oleh guru kelas pada awal, tengah dan akhir program. Indikator pemantauan tersebut di atas dapat ditambah dan dikembangkan lebih lanjut oleh Tim Pembina Nasional dan Provinsi dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang teruji.
2. PelaksanaPROGAS Dana digunakan sesuai dengan juknis Sekolah menyediakan air bersih untuk cuci tangan Peralatan makan dan peralatan masak yang disediakan sesuai
dan cukup Bahan baku berasal dari daerah setempat (lokal) Pengolahan sarapan tepat waktu dan sesuai cara pengolahan
pangan yang baik Penyajian sarapan tepat waktu Kelompok masak sesuai dengan juknis Kepala Sekolah/Penanggungjawab PROGAS selalu
mengonsumsi sarapan sebelum diberikan kepada siswa Guru kelas menyampaikan pesan gizi dan PHBS sebelum dan
selama pelaksanaan sarapan Guru menjadi teladan (role model) perilaku hidup bersih dan
sehat
B. Evaluasi PelaksanaanPROGASEvaluasi pelaksanaan PROGAS akan dilakukan berdasarkan hasil monitoring, kumpulan laporan mingguan dan data/informasi lainnya. Hasil evaluasi ini akan dapat menggambarkan pelaksanaan PROGAS yang selanjutnya akan digunakan sebagai masukan dan bahan Pelaporan.
B. Pelaporan PROGAS1. Laporan Penerimaan Dana
Sekolah Dasar penerima dana PROGAS wajib melaporkan penerimaan dana PROGAS ke alamat berikut ini
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 31
Format laporan penerimaan dana disajikan pada Lampiran 11.
2. Laporan kegiatanLaporan bulanan pelaksanaanPROGAS disusun setiap akhir bulan
oleh Tim Pelaksana sekolah dan disampaikan kepada Tim
Pengembang Kabupaten/Kota(Lampiran 11).
3. Laporan pertanggungjawabana. Laporan pertanggungjawaban PROGAS dibuatoleh Tim
Pelaksana Sekolah dan disampaikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membuat
rekapitulasilaporanpertanggungjawaban dan dikirimkan
keDirektorat Pembinaan Sekolah Dasardengan tembusanke
Dinas PendidikanProvinsi (Lampiran12).
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 32
Kepada Yth.Direktur Pembinaan Sekolah DasarU.pKasubdit Kelembagaan dan Sarana PrasaranaDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan MenengahKementerian Pendidikan dan KebudayaanKompleks Kemendikbud Gedung E Lantai 18 Jalan Jenderal Sudirman Senayan-Jakarta 10270Telp. 021-5725643Fax. 021-5725643
BAB VIPENUTUP
Pelaksanaan PROGAS merupakan kebijakan pembangunan
pendidikan yang bertujuan untukmeningkatkan asupan gizi dan perilaku
hidup sehat dalam upaya memperbaiki ketahanan fisik, minat dan
kemampuan belajar sebagai bagian dari upaya perbaikan gizi dan
kesehatan dalam rangkamembentuk karakter insan Indonesia yang sehat,
cerdas, produktif, tangguh dan berdaya saing.
Keberhasilan pelaksanaan PROGAS dalam jangka panjang
diharapkan akan meningkatkan prestasi peserta didik Sekolah Dasar yang
menjadi indikator keberhasilan program wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun. Dengan demikianpelaksanaan PROGAS menjadi sangat
penting.Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang
terkait, pengamat program serta pemangku kepentingan (stakeholder)
dalam pelaksanaan PROGAS, sehingga implementasi kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 33
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 34
RENCANA PENGGUNAAN DANA
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 35
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 36
Alamat:Nama SekolahDesa: : Kabupaten / Kota:Kecamatan : Propinsi :
Penerimaan ke :
dari Direktorat Pembinaan SD
Penarikan ke : dari BRIRPD ke :
NO. URAIAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
JUMLAH PENGAJ
UAN
………………, ……………… 20 …Mengeta
huiKoordinator Pelaksana Ketua Tim Pelaksana Rehabilitasi
( ………………………… )
( ………………………… )
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 37
Lampiran 3Contoh Siklus Menu PROGAS
Menu 1 Menu 2 Menu 3Bihun Jagung Goreng Bubur Jagung Nasi GurihAyam Goreng Telur Ikan Kuah KuningPisang Jambu Biji Jeruk
Kandungan Zat GiziEnergi : 514kkal Energi : 430 kkal Energi : 415 kkalProtein : 12 g Protein : 14 g Protein : 16 g
Menu 4 Menu 5 Menu 6Bubur jagung sehat Singkong gurih Mie jagungIkan goreng terbang Bakwan sehat Dadar telurPisang Pisang Jeruk
Energi: 438 kkal Energi: 469 kkal Energi: 573 kkalProtein: 16 g Protein: 17 g Protein: 12 g
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 38
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 39
Lampiran 18. Formulir Monitoring PROGAS
Provinsi : _________________
Kabupaten: _________________
Kecamatan : ________________________
Sekolah: ________________________
BULAN : _________________
NO Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Hari Absen
Jumlah siswa yang mendapat sarapanpada Pemberian Ke- Sisa Keterangan
S I A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
4
5
6
____,._________________
( ) Pelapor
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 40
Lampiran 19. Formulir Penerimaan Dana
Form 2 PROGAS : LAPORAN REKONSILIASI BANKSEKOLAH : _______________________________________BULAN : _______________________________________TRANSAKSI BANKNo Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
1 2 3
Dst TOTAL TRANSAKSI KELOMPOK MASAKNo Tanggal Jenis Resep Penerimaan Pengeluaran Uang Sisa
1 2 3
dst TOTAL
SISA DANA DI BANK SISA DANA DARI KELOMPOK MASAK TOTAL SISA DANA
Hormat Kami,
(……………………………………………………….)
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 41
Lampiran 20. Formulir Laporan Bulanan
Form 1 PROGAS : LAPORAN KEUANGAN DARI KEPALA SEKOLAH (BULANAN)
SEKOLAH : ____________________________
BULAN : ____________________________
SALDO AWAL : _________________________
NO TANGGAL KEGIATAN PENGELUARAN BELANJA
JENIS MENU YANG DIMASAK
JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK MASAK
JUMLAH SISWA
1
2
3
4
5
6
TOTAL PENGELUARAN
RANGKUMAN
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 42
SALDO AWAL
TOTAL PENGELUARAN
SALDO AKHIR
Dengan ini saya menyatakan bahwa informasi diatas adalah benar sebagai laporan kelompok masakdemikian juga dengan laporan jumlah bahan yang dibeli dan di masak.
Yang melaporkan (Kepala Sekolah) Mengetahui Dinas Pendidikan
(Mewakili Komite Sekolah) (Mewakili Komite Pangan Kabupaten)
Nama : Nama :
Tanggal : Tanggal :
Tanda Tangan + Stempel :Tanda Tangan + Stempel :
Mengetahui UPTD Kecamatan
(Mewakili Komite Pangan Tingkat Kecamatan)
Nama :
Tanggal :
Tanda Tangan + Stempel :
Lampiran 21. Laporan Pertanggungjawaban
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 43
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 44
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 45
Lampiran 11a. Formulir Daftar Hadir Kelompok Memasak
Tanggal Nama Tanda TanganResep yang
Dimasak
Tanggal Nama Tanda TanganResep yang
Dimasak
Mengetahui :Ketua Kelompok Masak
______________________
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 46
Lampiran 12
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
KEPALA SEKOLAH
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : .............................................................................................................
Jabatan : KepalaSekolah Dasar ………………………………………………………
Alamat Sekolah
No. Hp
:
:
Jalan .............................,Kecamatan...............................................,
Kabupaten.......................Propinsi ..........................................................
.................................................................................................
bertindak atas nama jabatan, dengan ini menyatakan bahwa:
1.
Apabila pernyataan ini tidak benar dan atau dikemudian hari saya melakukan wanprestasi/cedera janji atau lalai, maka saya bersedia mempertanggungjawabkannya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
………………………..…
Kepala Sekolah Dasar
(.........................................)
NIP.
Lampiran 8a
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 47
Materai Rp.6000
KOP DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)
Nomor : ......................................
Yang bertandatangan di bawah ini, saya :N a m a : NIP : Jabatan : Kepala Dinas PendidikanAlamat Kantor : Kabupaten/Kota : Provinsi : No. Telp. Kantor : No. Faksimili : No. Handphone : e-mail :
Bertindak untuk dan atas nama dalam jabatan tersebut di atas, dengan ini menyatakan bahwa:1. Nama-nama sekolah yang tercantum dalam daftar terlampir
adalah benar hasil verifikasi yang telah dianalisis dan dihitung tingkat kerusakannya oleh tim teknis yang berkompeten di bidang konstruksi bangunan.
2. Nama-nama sekolah yang tercantum dalam daftar terlampir adalah benar dan dalam kondisi yang layak untuk mendapat bantuan PROGAS tahun 2016.
3. Akan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sekolah penerima bantuan PROGAS tahun 2016 sesuai dengan tugas dan kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
4. Akan menyampaikan laporan akhir sekolah penerima bantuan PROGAS tahun 2016 ke Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari terbukti ada pernyataan yang tidak benar, maka saya bersedia mempertanggungjawabkannya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
…………………………………Kepala Dinas Pendidikan
Materai Rp. 6.000
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 48
(.....................................)NIP.
(kop surat sekolah)
Nomor : ………..,.......…… 2016Lampiran : 1 (satu) berkashal : penerimaan dana bantuan Progas
Yth. Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah u.p. Subdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana Kemdikbud, Gd. E Lt. 18 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta
Sehubungan dengan pelaksanaan pemberian dana PROGAStahun anggaran 2016, dengan ini kami beritahukan dengan hormat bahwa dana bantuan untuk sekolah kami Sekolah Dasar ........................................, sebesar Rp........................... (...........................) telah kami terima pada tanggal ................................................................................................................................
Bersama ini kami lampirkan fotokopi saldo terakhir rekening sekolah kami sebagai bukti penerimaan dana bantuan dimaksud. Selanjutnya kami akan segera melaksanakan kegiatan PROGAS sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan.
Demikian pemberitahuan kami, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
Kepala Sekolah
stempel dan ttd
…………………...........
NIP. ………..……..........
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 49
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM GIZI ANAK SEKOLAH | 50
top related