ukuran frekuensi penyakit dan ukuran asosiasi antara paparan
Post on 18-Jun-2015
934 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ukuran Ukuran frekuensi penyakitfrekuensi penyakit
Hamsu KadriyanHamsu Kadriyan
PendahuluanPendahuluan
Studi klinis dan epidemiologis Studi klinis dan epidemiologis pekerjaan hitung menghitungpekerjaan hitung menghitung Frekuensi penyakit Frekuensi penyakit paling sederhana paling sederhana Proporsi penyakitProporsi penyakit Kecepatan kejadian penyakit pada Kecepatan kejadian penyakit pada
populasi populasi lebih kompleks lebih kompleks Risiko terkena penyakit dllRisiko terkena penyakit dll
Ukuran frekuensi Ukuran frekuensi
Rasio Rasio membandingkan kuantitas (a) sebagai membandingkan kuantitas (a) sebagai numerator dan (b) sebagai denominator = (a/b)numerator dan (b) sebagai denominator = (a/b) Jumlah lahir mati/1000 kelahiran hidupJumlah lahir mati/1000 kelahiran hidup
Proporsi Proporsi membandingkan kuantitas (a) membandingkan kuantitas (a) sebagai numerator dan kuantitas lainnya sebagai numerator dan kuantitas lainnya sebagai denominator yang mengandung sebagai denominator yang mengandung kuantitas numerator (a+b) = (a/(a+b))kuantitas numerator (a+b) = (a/(a+b)) Proporsi diare pada seluruh pasien rawat inapProporsi diare pada seluruh pasien rawat inap
Rate Rate (laju)(laju) ukuran proporsi yang memasukkan ukuran proporsi yang memasukkan unsur waktu = (a/(a+b)) x (waktu)unsur waktu = (a/(a+b)) x (waktu)
Berdasarkan riwayat alamiah Berdasarkan riwayat alamiah penyakitpenyakit
Insidensi Insidensi kejadian penyakit yang baru kejadian penyakit yang baru saja memasuki fase kliniksaja memasuki fase klinik Proporsi kasus demam berdarah dengue (DBD) Proporsi kasus demam berdarah dengue (DBD)
baru di RSU dalam 1 tahunbaru di RSU dalam 1 tahun Prevalensi Prevalensi kejadian penyakit pada satu kejadian penyakit pada satu
saat atau satu periode waktu tertentu, saat atau satu periode waktu tertentu, baik yang baru saja manifes maupun yang baik yang baru saja manifes maupun yang telah beberapa waktu lamanya telah beberapa waktu lamanya berkembang sepanjang fase klinikberkembang sepanjang fase klinik Proporsi kasus malaria dalam 1 tahun (baik Proporsi kasus malaria dalam 1 tahun (baik
baru maupun lama)baru maupun lama)
Insidensi KumulatifInsidensi Kumulatif
Parameter yang menunjukkan taksiran Parameter yang menunjukkan taksiran probabilitas (risiko) seseorang untuk probabilitas (risiko) seseorang untuk terkena penyakit (atau untuk hidup) dalam terkena penyakit (atau untuk hidup) dalam suatu jangka waktusuatu jangka waktu
Risiko terkena penyakit jantung koroner Risiko terkena penyakit jantung koroner (PJK) dalam kurun waktu 5 tahun pada pria (PJK) dalam kurun waktu 5 tahun pada pria Indonesia yang berumur lebih dari 50Indonesia yang berumur lebih dari 50
Probabilitas kelangsungan hidup dalam Probabilitas kelangsungan hidup dalam setahun setelah diagnosis kanker parusetahun setelah diagnosis kanker paru
IK= Jumlah orang yang terkena penyakit dalam suatu waktu tertentu
Jml semua orang dalam risiko untuk terkena penyakit dalam waktu tsb
Metode kumulatif Metode kumulatif sederhanasederhana
IK (to-t) = I/NoIK (to-t) = I/No IK (to-t) IK (to-t) : insiden kumulatif penyakit dari waktu to : insiden kumulatif penyakit dari waktu to
hingga thingga t II : jml kasus baru penyakit dalam periode : jml kasus baru penyakit dalam periode
waktu to hingga twaktu to hingga t NoNo : jumlah kohor (populasi) yang berisiko pada saat to: jumlah kohor (populasi) yang berisiko pada saat to
Syarat population at risk:Syarat population at risk: Tidak sedang atau telah terjangkit penyakit yang ditelitiTidak sedang atau telah terjangkit penyakit yang diteliti Tidak imun terhadap penyakit yang ditelitiTidak imun terhadap penyakit yang diteliti Memiliki organ sasaran penyakit dalam keadaan intakMemiliki organ sasaran penyakit dalam keadaan intak HidupHidup Masih dalam jangkauan pengamatan (tidak lagi dikatakan Masih dalam jangkauan pengamatan (tidak lagi dikatakan
berisiko setelah berhenti (DO), pindah, dsb)berisiko setelah berhenti (DO), pindah, dsb)
ContohContoh
Dokter puskesmas Dokter puskesmas keracunan makanan keracunan makanan pada 1 dusun setelah jamuan makan pada 1 dusun setelah jamuan makan (syukuran). Populasi penduduk pada dusun (syukuran). Populasi penduduk pada dusun tersebut 500 orang, jumlah penduduk yang tersebut 500 orang, jumlah penduduk yang hadir pada acara syukuran tersebut 100 hadir pada acara syukuran tersebut 100 orang. Sampai hari pertama orang yang orang. Sampai hari pertama orang yang mengalami gejala keracunan adalah 25 mengalami gejala keracunan adalah 25 orang.orang.
Berapa risiko keracunan makanan pada Berapa risiko keracunan makanan pada penduduk tersebut selama 1 hari?penduduk tersebut selama 1 hari?
CI = 25/100 = 0,25 dalam 1 hariCI = 25/100 = 0,25 dalam 1 hari
Metode AkturialMetode Akturial
Bagaimana risiko pada hari ke-2 dst?Bagaimana risiko pada hari ke-2 dst?I j’I j’
IKj’ = --------------IKj’ = --------------Noj’ – Wj’/2Noj’ – Wj’/2
IKj’ : Risiko dalam interval waktu ke j’.j’ = 1,2,…, j’IKj’ : Risiko dalam interval waktu ke j’.j’ = 1,2,…, j’Ij’ : Jumlah insidensi dalam interval waktu ke j’Ij’ : Jumlah insidensi dalam interval waktu ke j’Noj’ : jumlah subyek dalam risiko pada awal waktu Noj’ : jumlah subyek dalam risiko pada awal waktu
interval ke j’interval ke j’Wj’ : jumlah subyek yang menarik diri dari follow Wj’ : jumlah subyek yang menarik diri dari follow
up dalam waktu interval ke j’up dalam waktu interval ke j’
Laju insidensiLaju insidensi
Ukuran yang menunjukkan kecepatan Ukuran yang menunjukkan kecepatan kejadian (baru) penyakit pada populasikejadian (baru) penyakit pada populasi
Proporsi antara jumlah orang yang Proporsi antara jumlah orang yang menderita penyakit dan jumlah orang menderita penyakit dan jumlah orang dalam risiko x lamanya ia dalam risikodalam risiko x lamanya ia dalam risiko Metode pastiMetode pasti Metode akturialMetode akturial Metode populasi dinamikMetode populasi dinamik
Jml Kasus baru penyakitJml Kasus baru penyakit ID =ID =
jml org dlm risiko x lamanya msg2 dlm jml org dlm risiko x lamanya msg2 dlm risikorisiko
PrevalensiPrevalensi
Prevalensi titikPrevalensi titik P = (kasus penyakit/populasi total) pada satu P = (kasus penyakit/populasi total) pada satu
titik waktutitik waktu
Prevalensi periodePrevalensi periode P = (Co + I(to,t)P = (Co + I(to,t)
NN- Co : Jumlah kasus saat iniCo : Jumlah kasus saat ini- I (to,t) : jumlah kasus baruI (to,t) : jumlah kasus baru- N : Rata-rata populasi (to,t). N boleh juga N : Rata-rata populasi (to,t). N boleh juga
diganti No (populasi pada saat to)diganti No (populasi pada saat to)
Hubungan prevalensi dan Hubungan prevalensi dan insidensiinsidensi
Prevalensi merupakan fungsi dari Prevalensi merupakan fungsi dari insidensi dan durasi dari fase klinik ke insidensi dan durasi dari fase klinik ke fase akhir penyakitfase akhir penyakit
P = ID x DP = ID x D P : prevalensiP : prevalensi ID : laju insidensiID : laju insidensi D : rata-rata durasi penyakitD : rata-rata durasi penyakit
Penggunaan insidensi dan Penggunaan insidensi dan prevalensiprevalensi
Riset etiologi Riset etiologi insidensi insidensi Insidensi kumulatif Insidensi kumulatif menaksir probabilitas menaksir probabilitas
individu untuk terkena penyakit, bertahan individu untuk terkena penyakit, bertahan hidup, atau meninggalhidup, atau meninggal
Laju insidensi Laju insidensi menaksir kecepatan kejadian menaksir kecepatan kejadian penyakit atau akibat –akibat penyakitpenyakit atau akibat –akibat penyakit
Intervensi kesehatan masyarakat Intervensi kesehatan masyarakat prevalensi prevalensi Dalam intervensi Dalam intervensi kasus baru maupun kasus baru maupun
kasus lama diterapikasus lama diterapi
Ukuran asosiasi antara Ukuran asosiasi antara paparan dan penyakitpaparan dan penyakit
Paparan atau faktor risikoPaparan atau faktor risiko Rokok dapat menyebabkan kanker paruRokok dapat menyebabkan kanker paru
Rokok Rokok faktor risiko faktor risiko Kanker paru Kanker paru outcome outcome (penyakit yang timbul)(penyakit yang timbul)
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi timbulnya cacingandapat mengurangi timbulnya cacingan
Cuci tangan dengan sabun Cuci tangan dengan sabun paparan paparan Cacingan Cacingan outcome (penyakit yang timbul) outcome (penyakit yang timbul)
Evidence that an association is cause & effect:
1. Temporality : cause precedes effect2. Strength : large relative risk/ Odd ratio3. Dose-response : larger exposure to cause associated
with higher rates of disease4. Reversibility : reduction in exposure associated
with lower rates of disease5. Consistency : repeatedly observed by different
persons, places, circumstances & times
6. Biologic plausibility : makes sense, according tobiologic knowledge of the time
7. Specificity : one cause leads to one effect8. Analogy : cause-effect relationship
already established for a similar exposure/ disease
Paparan vs penyakitPaparan vs penyakit
Parameter untuk menggambarkan Parameter untuk menggambarkan hubungan antara paparan/faktor hubungan antara paparan/faktor risiko dengan timbulnya penyakit risiko dengan timbulnya penyakit ukuran asosiasiukuran asosiasi Mengukur besarnya efek (pengaruh) Mengukur besarnya efek (pengaruh)
paparan terhadap penyakitpaparan terhadap penyakit
Risiko Relative Risiko Relative
Ukuran yang menunjukkan berapa Ukuran yang menunjukkan berapa kali (lebih besar atau lebih kecil) kali (lebih besar atau lebih kecil) risiko untuk mengalami penyakit risiko untuk mengalami penyakit pada populasi terpapar relatif pada populasi terpapar relatif dibandingkan populasi tak terpapardibandingkan populasi tak terpapar
Risiko relatif, Odds rasio, risiko Risiko relatif, Odds rasio, risiko prevalenceprevalence
PaparanPaparan
Ya Ya TidakTidak TotalTotal
PenyPenya-kita-kit YaYa aa bb M1=a+bM1=a+b
TidakTidak cc dd Mo=c+dMo=c+d
TotalTotal N1=a+cN1=a+c No=b+dNo=b+d T=a+b+T=a+b+c+dc+d
Kebiasaan cuci tangan dg sabunKebiasaan cuci tangan dg sabun
Ya Ya TidakTidak TotalTotal
DiarDiaree YaYa 44 3030 3434
TidaTidakk
2424 66 3030
TotalTotal 2828 3636 6464
RR = IK terpapar/IK tak terpapar RR = IK terpapar/IK tak terpapar =(a/n1)/(b/no)=(a/n1)/(b/no) (4/28)/(30/36)(4/28)/(30/36) 0,17 0,17
kalau dibalik tidak cuci tangan 1/0,17 = 5,9 kalau dibalik tidak cuci tangan 1/0,17 = 5,9 kalikali
Artinya kalau tidak mencuci tangan dengan Artinya kalau tidak mencuci tangan dengan sabun sabun risiko terkena diare sebesar 5,9 kali risiko terkena diare sebesar 5,9 kali
OR OR untuk studi kasus kontrol untuk studi kasus kontrol Rasio antara banyaknya kasus Rasio antara banyaknya kasus
terpapar dan kontrol tidak terpapar terpapar dan kontrol tidak terpapar (a/b)/(c/d) = ad/bc(a/b)/(c/d) = ad/bc (4x6)/(30x24)=0,03(4x6)/(30x24)=0,03
Kalau dibalik tidak cuci tangan 1/0,03 = 30 Kalau dibalik tidak cuci tangan 1/0,03 = 30 kalikali
Rasio laju insidensiRasio laju insidensi
Ukuran yang menunjukkan berapa Ukuran yang menunjukkan berapa kali (bisa lebih cepat atau lambat) laju kali (bisa lebih cepat atau lambat) laju insidensi penyakit pada populasi insidensi penyakit pada populasi terpapar relatif dibandingkan populasi terpapar relatif dibandingkan populasi tak terpapartak terpapar
ID terpaparID terpapar a/N1a/N1 IDR =IDR = = =
ID tak terpaparID tak terpapar b/Nob/No
PaparanPaparan
YaYa TidakTidak
PenyakitPenyakit aa bb M1=a+bM1=a+b
Orang Orang waktuwaktu
N1N1 NoNo T=N1+NoT=N1+No
LAtihan fisikLAtihan fisik
RinganRingan BeratBerat
PJKPJK 6262 2020 8282
Orang Orang tahuntahun
1760017600 11.00011.000 28.60028.600
Rasio laju insidensiRasio laju insidensi (62/17.600)/(20/11.000)(62/17.600)/(20/11.000) = 1,94= 1,94
Beda risiko (Beda risiko (Attributable riskAttributable risk))
Ukuran yang menunjukkan beda Ukuran yang menunjukkan beda absolut antara probabilitas untuk absolut antara probabilitas untuk terkena penyakit diantara terkena penyakit diantara subpopulasi tak terpaparsubpopulasi tak terpapar
RD = AR = IK terpapar – IK tak RD = AR = IK terpapar – IK tak terpaparterpapar (a/N1) – (b/No)(a/N1) – (b/No)
Penggunaan kontrasepsi oralPenggunaan kontrasepsi oral
Ya Ya TidakTidak TotalTotal
InfarInfark jtgk jtg YaYa 2323 133133 156156
TidaTidakk
304304 28162816 31203120
TotalTotal 327327 29492949 32763276
RD = (23/327) – (133/2949) =0,0252RD = (23/327) – (133/2949) =0,0252 252/10.000252/10.000 Sebanyak 252 wanita di antara 10.000 Sebanyak 252 wanita di antara 10.000
wanita pengguna kontrasepsi oral wanita pengguna kontrasepsi oral sesungguhnya dapat dihindarkan dari sesungguhnya dapat dihindarkan dari terserang infark otot jantung kalau saja terserang infark otot jantung kalau saja mereka tidak menggunakan kontrasepsi mereka tidak menggunakan kontrasepsi oraloral
Beda laju insidensiBeda laju insidensi
Ukuran yang menunjukkan beda laju Ukuran yang menunjukkan beda laju insidensi penyakit antara populasi insidensi penyakit antara populasi yang terpapar dan populasi tak yang terpapar dan populasi tak terpaparterpapar
IDD = ID terpapar – ID tak terpaparIDD = ID terpapar – ID tak terpapar Contoh : pengaruh latihan fisik Contoh : pengaruh latihan fisik
terhadap kematian PJKterhadap kematian PJK
Penggunaan ukuran asosiasiPenggunaan ukuran asosiasi
Ukuran rasio Ukuran rasio Informasi untuk Informasi untuk memutuskan bahwa hubungan memutuskan bahwa hubungan papara dan penyakit valid atau tidak papara dan penyakit valid atau tidak secara kausalitassecara kausalitas
Ukuran beda Ukuran beda lebih bermanfaat lebih bermanfaat bagi pelayanan kesehatanbagi pelayanan kesehatan
Merokok merupakan faktor risiko bagi Merokok merupakan faktor risiko bagi kematian karena Ca paru (14 kali) dan kematian karena Ca paru (14 kali) dan penyakit jantung koroner (1,6 kali)penyakit jantung koroner (1,6 kali)
Angka kematian Ca paru (10/100.000 Angka kematian Ca paru (10/100.000 penduduk)penduduk)
Angka kematian PJK (413/100.000 Angka kematian PJK (413/100.000 penduduk)penduduk)
Menurut anda ukuran asosiasi mana yang Menurut anda ukuran asosiasi mana yang akan di pakai?akan di pakai?
top related