trauma pelvis
Post on 21-Dec-2015
20 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Trauma Pelvis
By : Kelompok 8
TRAUMA PELVIS
• Fraktur pelvis berhubungan dengan injuri arteri mayor, saluran kemih bagian bawah, uterus, testis, anorektal dinding abdomen, dan tulang belakang.
• Dapat menyebabkan hemoragi (pelvis dapat menahan sebanyak + 4 liter darah) dan umumnya timbul manifestasi klinis seperti hipotensi, nyeri dengan penekanan pada pelvis, perdarahan peritoneum atau saluran kemih.
Etiologi
• Trauma langsung• Trauma tidak langsung• Proses penyakit• Compresion force: klien yang melompat dari
tempat ketinggian dapat mengakibatkan fraktur kompresi tulang belakang.
• Muscle (otot): akibat regangan otot yang kuat
Klasifikasi
Patofisiologi
WOC
Manifestasi Klinis
• Klien datang dalam keadaan anemia dan syok karena perdarahan yang hebat.
• Terdapat gangguan fungsi anggota gerak.
• Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.
Komplikasi
• Shock Hipovolemik/traumatik• Fraktur (ekstrimitas, vertebra, pelvis, femur) → perdarahan,
kehilangan cairan ekstrasel ke jaringan yang rusak → shock hipovolemi.
• Emboli lemak• Tromboemboli vena• Berhubungan dengan penurunan aktivitas/kontraksi
otot/bedrest.• Infeksi• Fraktur terbuka: kontaminasi infeksi sehingga perlu monitor
tanda infeksi dan terapi antibiotik.
Komplikasi (Next..)
• Robekan kandung kemih, robekan dapat terjadi apabila ada gangguan simfisis pubis atau tusukan dari tulang panggul yang tajam.
• Robekan uretra, robekan ini terjadi karena ada gangguan simfisis pubis pada daerah uretra pars membranosa.
• Trauma rektum dan vagina. • Trauma pembuluh darah besar akan menyebabkan
perdarahan masif sampi syok. • Trauma pada syaraf
Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan rontgen: menentukan lokasi/luasnya fraktur/trauma
• Kreatinin• Hitung darah lengkap• CT scan
Penatalaksanaan
1. Rekognisi: menyangkut diagnosa fraktur pada tempat kejadian kecelakaan dan kemudian di rumah sakit.
a. Riwayat kecelakaanb. Parah tidaknya lukac. Diskripsi kejadian oleh pasiend. Menentukan kemungkinan tulang yang patahe. Krepitus
2. Reduksi: reposisi fragmen fraktur sedekat mungkin dengan letak normalnya. Reduksi terbagi menjadi dua yaitu:
• Reduksi tertutup: untuk mensejajarkan tulang secara manual dengan traksi atau gips.
• Reduksi terbuka: dengan metode insisi dibuat dan diluruskan melalui pembedahan, biasanya melalui internal fiksasi dengan alat misalnya; pin, plat yang langsung kedalam medula tulang.
3. Retensi: menyatakan metode-metode yang dilaksanakan untuk mempertahankan fragmen-fragmen tersebut selama penyembuhan (gips/traksi).
4. Rehabilitasi: langsung dimulai segera dan sudah dilaksanakan bersamaan dengan pengobatan fraktur karena sering kali pengaruh cedera dan program pengobatan hasilnya kurang sempurna (latihan gerak dengan kruck).
Kasus dan Askep
Terima Kasih
top related