tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1...
Post on 15-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1
TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS HARTATIK
KEDUNGSOKO PLUMPANG TUBAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
RIRIN ISNAWATI
NIM B12 098
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1
TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS HARTATIK
DI DESA KEDUNGSOKO PLUMPANG TUBAN
TAHUN 2015
Diajukan Oleh :
RIRIN ISNAWATI
NIM B12 098
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal
Pembimbing
Ernawati, S.ST, M.Kes
NIK 200886033
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1
TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS HARTATIK
DI DESA KEDUNGSOKO PLUMPANG TUBAN
TAHUN 2015
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
RIRIN ISNAWATI
NIM B12 098
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal
PENGUJI I PENGUJI II
Hutari Puji A, S.SiT.,M.Kes Ernawati, S.ST.,M.Kes
NIK 200580012 NIK 200886033
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 20098503432
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester 1
tentang Emesis gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban Tahun
2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ernawati, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu Hartatik Amd. Keb yang telah bersedia memberi ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
5. Seluruh responden ibu hamil trimester 1 yang telah bersedia menjadi
responden.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Ririn Isnawati
B12098
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER 1
TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI BPS HARTATIK
KEDUNGSOKO PLUMPANG TUBAN
Xii + 45 halaman + 18 lampiran + 8 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Sekitar 50-60% kehamilan disertai mual dan muntah dari 360
wanita hamil, 2% diantaranya mengalami mual dan muntah dipagi hari dan
sekitar 80% mual dan muntah sepanjang hari. Penyebab mual dan muntah
tampaknya disebabkan oleh hormone estrogen dan progesterone, dan hormon
human chorionic gonadotrophin (HCG) juga menimbulkan mual dan muntah,
pola makan calon ibu sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan
serta gaya hidup calon ibu, kurang makan, kurang tidur atau istirahat dan stress
dapat memperburuk rasa mual dan muntah. Untuk mengurangi rasa mual dan
muntah biasanya makan sering dengan porsi kecil, dan cukup istirahat.
Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Hartatik Kedungsoko, Plumpang, Tuban
dari 10 ibu hamil trimester 1 yang bias menjawab pertanyaan tentang emesis
gravidarum yaitu 4 orang dan 6 orang tidak bisa menjawab pertanyaan tentang
emesis gravidarum.
Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang
emesis gravidarum, faktor pendorong dan faktor penghambat.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi
penelitian diambil di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban pada tanggal 20
Februari – 30 Maret 2015. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester
1 yang periksa di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban Tahun 2015
sebanyak 32 responden. Jumlah sampel sebanyak 32 responden, dengan tekhnik
accidental sampling, instrument yang digunakan adalah kuesioner tertutup,
sedangkan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan program
SPSS versi 12 dengan uji test.
Hasil Penelitian : Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 yang
mempunyai pengetahuan baik sebanyak 4 responden (12.5%), sedangkan yang
mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (75%), dan yang
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (12.5%).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil
trimester 1 yang paling banyak pada kategori cukup. Faktor pendorong adalah
Umur, pendidikan, pengalaman, pekerjaan, faktor penghambat adalah terdapat ibu
yang lulus sarjana menjadi IRT sehingga pengetahuan ibu cukup.
Kata kunci : Pengetahuan, ibu hamil trimester 1, emesis gravidarum
Kepustakaan : 19 literatur (Tahun 2007 s/d 2013)
vii
MOTTO
1. Beri satu kunci untuk mengenal hidup, jadikan setiap langkah kita sebagai
ibadah insya allah kita akan tahu tujuan hidup yang sesungguhnya.
2. Berdoa dan berusaha, selain meminta dalam doa mari berusaha sekuat tenaga
untuk buat dirimu pantas dapatkan permintaan dalam doamu pada akhirnya,
kamu akan dapatkan sesuai yang kamu usahakan, bukan yang kamu minta
atau tuntut.
3. Yakin pada dirimu jangan biarkan ketidakyakinan orang lain turunkan
keyakinanmu pada dirimu, suksesmu bukan dari keyakinan orang lain tapi
dari keyakinanmu.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas doa restunya dan cinta kasihnya
selama ini.
2. Kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan support.
3. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
ini.
4. Almamater tercinta
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Ririn Isnawati
Tempat / Tanggal Lahir : Tuban, 04 Desember 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kedungsoko RT.01/RW.07, Plumpang, Tuban
Riwayat Pendidikan
1. SD N 3 Kedungsoko LULUS TAHUN 2006
2. MTs Al-Qudsiyah Klotok LULUS TAHUN 2009
3. SMA N 2 Tuban LULUS TAHUN 2012
4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada ANGKATAN 2012
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURICULUM VITAE .................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................... 6
1. Pengetahuan ............................................................................. 6
2. Kehamilan ................................................................................ . 10
3. Mual dan muntah (emesis gravidarum) ................................... 15
B. Karangka Teori .............................................................................. 21
C. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 23
x
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 23
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................... 24
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 25
E. Definisi Operasional ...................................................................... 25
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 26
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 29
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 30
I. Etika Penelitian ............................................................................. 32
J. Jadwal Penelitian ........................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ........................................... 35
B. Hasil Penelitian ............................................................................ 36
C. Pembahasan .................................................................................. 40
D. Keterbatasan ................................................................................. 43
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 44
B. Saran ............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 25
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................ 26
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ..................... 36
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan ............ 36
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman ........... 37
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan ............................... 38
Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data ................................................................... 39
Tabel 4.6 Distribui Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Trimester I tentang Emesis Gravidarum di BPS
Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban Tahun 2015 ..................... 39
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 3. Surat Keterangan Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Keterangan
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Keterangan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Kisi-kisi Kuesioner
Lampiran 16. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 18. Lembar Konsultasi
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................ 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia yaitu 359/100.000 kelahiran hidup
(Depkes RI, 2012). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
adalah perdarahan (25%), sepsis (15%), hipertensi (12%), partus
macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), sebab – sebab lain (8%)
(Prawirohardjo, 2009).
Di Jawa Timur Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2012 sebesar
97.43/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di kabupaten Tuban
140.54/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jatim, 2013).
Angka kematian yang tinggi umumnya mempunyai tiga sebab pokok
yaitu masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab-akibat dan
penanggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan,
persalinan, serta nifas, kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai
kesehatan reproduksi dan kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik
bagi semua yang hamil (Prawirohardjo, 2009).
Kehamilan merupakan suatu peristiwa indah yang sangat dinanti-
nanti hampir pasangan suami istri (Murni, 2009). Pada bulan – bulan pertama
kehamilan, terdapat perasaan eneg, hal ini mungkin dikarenakan kadar
hormon estrogen yang meningkat. Tidak jarang dijumpai adanya gejala
2
muntah (emesis) pada bulan – bulan pertama kehamilan, biasanya
terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai morning sickness (Manuaba, 2007).
Sekitar 50 – 60% kehamilan disertai mual dan muntah dari 360
wanita hamil, 2% diantaranya mengalami mual dan muntah di pagi hari dan
sekitar 80% mual dan muntah sepanjang hari, kondisi ini biasanya bertahan
dan mencapai puncak pada usia kehamilan 9 minggu. Namun demikian,
sekitar 18% kasus mual dan muntah akan berlanjut sampai kelahiran
(Fauziyah, 2012).
Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan obstetri, salah satunya dengan melakukan pelayanan pemeriksaan
ibu hamil untuk mengetahui keadaan ibu dan janin. Dalam melakukan
pelayanan Ante Natal Care (ANC) hendaknya slalu meberikan penjelasan
dan motivasi mengenai yang dirasakan ibu hamil termasuk didalamnya
emesis gravidarum (Arianto, 2009).
Studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Hartatik Kedungsoko
Plumpang Tuban data yang didapat pada jumlah ibu hamil Trimester I yang
berkunjung dan mengalami mual muntah pada bulan Mei-Oktober 2014 yaitu
sebanyak 190 ibu hamil dan rata-rata kunjungan perbulan sekitar 32 ibu
hamil Trimester I, dan rata-rata ibu hamil yang berkunjung mengeluh mual
muntah saat pagi hari, setelah dilakukan wawancara tentang emesis
gravidarum pada tanggal 3 Oktober 2014 terhadap 10 ibu hamil Trimester I
yang bisa menjawab pertanyaan ada 4 ibu hamil dan yang tidak bisa
menjawab pertanyaan ada 6 ibu hamil.
3
Berdasarkan studi pendahuluan masih banyak ibu hamil trimester I
yang belum mengetahui tentang emesis gravidarum sehingga penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester I tentang emesis gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko
Plumpang Tuban”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan
masalah yaitu ”Bagaimana Tingkat Pengetahuan ibu hamil Trimester 1
tentang emesis gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1
tentang emesis gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang,
Tuban Tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang
emesis gravidarum pada tingkat pengetahuan baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang
emesis gravidarum pada tingkat pengetahuan cukup.
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang
emesis gravidarum pada tingkat pengetahuan kurang
4
d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat
pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang emesis gravidarum.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wacana diperpustakaan
mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil trimester I tentang emesis
gravidarum.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian serupa di
kemudian hari dan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian
selanjutnya.
2. Bagi peneliti
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan
dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
sumbangan pemikiran bagi bidan di BPS Hartatik Kedungsoko
Plumpang, Tuban untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat khususnya ibu hamil.
4. 4. Bagi Responden
Untuk menambah informasi tentang pengetahuan ibu hamil
trimester 1 tentang emesis gravidarum.
5
E. Keaslian penelitian
Dari penelusuran pustaka, peneliti menemukan penelitian yang serupa
dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain :
1. Yuni, H (2010), dengan judul ”Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester
1 tentang emesis gravidarum”. di BPS Purwanti Ceperan Plupuh Sragen.
Desain yang digunakan adalah deskriptif pengambilan sampel yang
digunakan adalah total sampling. Dengan hasil penelitian ini
pengetahuan ibu hamil Trimester I tentang emesis gravidarum pada
kategori baik 33,3%, kategori cukup 50%, kategori kurang 16,7%.
2. Hesti, R (2009), dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu hamil
Trimester I tentang emesis gravidarum”. di BPS Mitra Ibu
Karanganyar Sragen. Desain yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif, pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental
sampling. Dengan hasil penelitian ini pengetahuan ibu hamil
Trimester I tentang emesis gravidarum pada kategori kurang 6
orang (20%), kategori cukup 19 orang (63.3%), kategori baik 5
orang (16.7%).
Persamaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah jenis
penelitian, judul penelitian dan tekhnik pengambilan sampel, sedangkan
perbedaan dalam penelitian ini adalah tekhnik pengambilan sampel dan hasil.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil ”tahu” dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan ”what”, misalnya apa air, apa
manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2012).
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting akan
terbentuknya tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2007).
b. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), dari berbagai macam cara
yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu: cara
tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah
dan cara modern atau cara ilmiah, yakni melalui proses penelitian.
1) Cara memperoleh kebenaran non ilmiah
Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya
metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan
logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui penelitian.
7
Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini
antara lain meliputi:
a). Cara coba salah
b). Secara kebetulan
c). Cara kekuasaan atau otoritas
d). Berdasarkan pengalaman pribadi
e). Cara akal sehat
f). Kebenaran melalui wahyu
g). Kebenaran secara intuitif
h). Melalui jalan pikiran
i). Induksi
j). Deduksi
2) Cara ilmiah
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini
disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian
(research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis
Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif
kemudian dikembangkan oleh deobold van dallen yang
menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan
dengan mengadakan observasi langsung dan membuat
pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan
objek yang diamatinya.
8
Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a). Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
b). Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang
tidak muncul pada saat pengamatan.
c). Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-
gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada
orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak
dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin
banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan
pada aspek fisik dan psikologis (mental).
9
4) Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam.
5) Pengalaman
Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi
dengan lingkunganya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik
seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman
terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis timbul
kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya,
dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupanya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam
mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat
mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap selalu menjaga
kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam
pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.
10
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru
(Mubarak, 2007).
2. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
1) Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Pudiastuti, 2012).
2) Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Prawirohardjo, 2009).
b. Tanda dan gejala kehamilan
Memiliki keturunan merupakan hal yang fitrah. Apabila anda
memiliki kesuburan yang baik dan tidak memiliki gangguan
kesehatan, maka kehamilan merupakan hal yang cukup mudah
didapatkan.
Berikut gejala-gejala kehamilan berikut ini :
1) Terlambat haid
Jika tidak kunjung datang haid apalagi biasanya teratur
haid maka dapat diindikasikan mengalami kehamilan. Namun
keterlambatan atau tidak datangnya haid belum bisa dipastikan
11
kalau hamil. Bisa jadi hal itu dikarenakan adanya gangguan
kesuburan atau gangguan reproduksi.
2) Puting atau payudara lebih lembut
Perubahan payudara memang tidak begitu mencolok.
Pada wanita hamil, payudara dan puting akan menjadi lebih
lembut setelah haid terlambat sekitar 1 minggu. Payudara juga
akan terasa membesar.
3) Mual dan muntah (morning sickness)
Orang hamil memang sering mual dan muntah. Gejala
ini dialami 50-90% wanita. Gejala mual muntah muncul pada
awal kehamilan dan akan berhenti secara perlahan. Biasanya
hanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan dan akan
berhenti begitu memasuki bulan ke 4.
4) Sering buang air kecil
Biasanya pada saat haid terlambat satu hingga dua
minggu, keinginan buang air kecil menjadi lebih sering dari
biasanya. Hal ini dikarenakan janin yang tumbuh dirahim
menekan kandung kemih dan karena adanya peningkatan
sirkulasi darah. Kandung kemih lebih cepat penuh terisi oleh
urin dan keinginan buang air kecil pun menjadi lebih sering.
5) Tes kehamilan
Jika ingin memastikan kehamilan maka perlu melakukan
tes kehamilan. Sebab tes kehamilan memberikan hasil yang
12
lebih akurat. Tes kehamilan dapat dilakukan dengan test pack
yang bisa dibeli bebas diapotik (Murni, 2009).
c. Perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada wanita hamil.
1) Perubahan fisik
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh system genitalia
wanita mengalami perubahan yang mendasar, sehingga dapat
menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
a). Siklus Menstruasi
Penyimpangan pertama pola hormon yang normal
muncul diawal kehamilan. Dalam 28 hari siklus menstruasi,
ovulasi terjadi sekitar hari ke-14 ketika folikel pecah,
menghasilkan sel telur, yang kemudian mulai turun ke tuba
falopi menuju rahim. Untuk sampai di tuba falopi ia dibantu
”jari-jari” yang mengarahkanya. Jika anda hamil, sel telur
dibuahi pada hari ke-14. Implantasi sel telur yang telah
dibuahi pada dinding rahim mulai tujuh hari setelah itu atau
pada hari ke-21.
b). Payudara
Selama kehamilan, payudara akan terasa keras dan
lembut secara umum dan muncul lebih banyak dan lebih
lebar urat darah yang terlihat di permukaan payudara dari
pada biasanya. Rasa geli merupakan hal yang biasa, yang
biasanya disertai rasa sakit seperti ditusuk-tusuk.
13
c). Rahim
Tiga tugas pokok dijalankan oleh rahim selama
kehamilan. Rahim ialah tempat implantasi sel telur yang
terbuahi, tempat menampung bayi yang sedang
berkembang, dan mengeluarkan bayi pada waktunya. Untuk
melakukan tugas yang kedua, rahim harus tumbuh
menggelembung, seiring menahan kecenderungan untuk
berkontraksi ketika ada sesuatu didalamnya dan sementara
bagian jalur keluarnya, leher rahim, tetap bertahan untuk
tidak melebar.
d). Vagina
Pada awal kehamilan, jaringan vagina juga berubah
sehingga vagina lebih melebar untuk mempermudah
persalinan. Sel-sel otot melebar dan membran selaput lendir
yang melapisinya menebal. Efek sampingnya akan hal ini
adalah peningkatan pada sekresi, yang mungkin berarti
anda membutuhkan pembalut yang bersih dan nyaman.
e). Kulit
Seluruh hormon yang berlebihan membuat kulit
menyimpan kelembapan, yang memadatkan kulit, yang
membuatnya lebih halus, tidak berminyak dan tidak
14
berbintik. Darah tambahan yang bersirkulasi didalam tubuh
anda juga membuat kulit anda bercahaya, tapi juga dapat
muncul permasalahan. Noda merah akan bertambah besar,
jerawat bertambaah parah, bagian tertentu menjadi kering
dan bersisik, dan anda mungkin akan memperhatikan
pigmentasi pada wajah anda. Perubahan ini biasanya akan
hilang dengan segera setelah melahirkan bayinya.
f). Rambut dan kuku
Kehamilan dapat menyebabkan efek yang
mengejutkan. Beberapa rambut wanita menjadi lembut dan
bercahaya, yang lain tampak kusam dan lepek. Bahkan
helai rambut mungkin menebal atau menipis. Rambut
wanita kebanyakan berminyak, khususnya diakhir
persalinan, tergantung pada kadar progesteron dalam darah,
yang memicu kelenjar sbaceous dikulit kepala.
Kuku robek dan patah adalah masalah lain bagi
beberapa wanita pada saat kehamilan. Gunakan sarung
tangan karet atau lotion tangan untuk melindungi kuku.
Kuku akan kembali normal setelah persalinan. Mereka yang
memiliki kuku kuat dan berkilau saat kehamilan akan
mengalami kerapuhan kuku setelah persalinan.
15
g). Gigi dan gusi
Dulu dikatakan bayi menyerap kalsium dari gigi ibu
sehingga wanita lebih mudah mengalami kerusakan gigi
selama hamil. Kenyataanya tidak seperti itu karena
menyerap kalsium dari gigi merupakan hal yang tidak
mungkin. Meski begitu, tingginya kadar progesteron yang
dihasilkan pada waktu hamil akan membuat pinggiran gusi
gigi menjadi lembek, mudah terkena infeksi.
2) Perubahan psikologis
a). Emosional, mudah marah, cengeng.
b). Perasaan khawatir, gelisah, elasi (rasa senang yang
berlebihan yang ditandai dengan meningkatkanya aktifitas
fisik dan mental) (Stoppard, 2009).
3. Mual dan Muntah (emesis gravidarum)
a. Pengertian emesis gravidarum
1) Emesis gravidarum keluhan mual muntah ini sering terjadi pada
waktu pagi hari sehingga dikenal dengan ”morning sickness”.
Kasus ini dapat terjadi hampir 50% ibu hamil
dan terbanyak terjadi pada umur kehamilan 6-12 minggu
(Prawirohardjo, 2009).
2) Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang disampaikan
pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan
perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan
16
hormon estrogen, progesteron, dan dikeluarkanya human
chorionic gonadothropine plasenta. Hormon-hormon
inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum
(Manuaba, 2010).
b. Penyebab emesis gravidarum
Penyebab mual dan muntah tampaknya disebabkan oleh
hormon estrogen dan progesteron, walaupun hal ini tidak diketahui
dengan pasti dan hormon human chorionic gonadotropin (HCG)
juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah
(Prawirohardjo, 2009).
Kadar hormon HCG (human chorionic gonadotrophin).
Produksi HCG akan meningkat sekitar hari ke-70 dan akan menurun
selama sisa kehamilan. Kadar yang tinggi dalam aliran darah dapat
menyebabkan mual muntah (morning sickness). Hormon ini dapat
dideteksi pada urin melalui tes kehamilan (Murni, 2009).
Pola makan calon ibu sebelum maupun pada minggu-minggu
awal kehamilan, serta gaya hidupnya juga berpengaruh terhadap
terjadinya emesis gravidarum ini. Studi membuktikan bahwa calon
ibu yang makan-makanan yang berprotein tinggi namun
berkarbohidrat dan bervitamin B6 rendah lebih berpeluang
menderita mual hebat. Keparahan mual pun berkaitan dengan gaya
hidup calon ibu. Kurang makan, kurang tidur atau istirahat dan stress
dapat memperburuk rasa mual (Tarigan, 2010).
17
Selain faktor fisik, faktor emosional juga punya andil yang
besar dalam menyebabkan mual dan muntah pada kehamilan. Para
wanita yang mengalami mual berkepanjangan kelihatanya
mendapatkan dukungan lebih sedikit dari suaminya atau orang tua
mereka (Admin, 2009).
c. Gejala Emesis gravidarum
Gejala klinis dari emesis gravidarum adalah :
1) Mual muntah sampai umur kehamilan 4 bulan
2) Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali/hari, biasanya terjadi
dipagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
3) Kepala pusing terutama di pagi hari
4) Nafsu makan berkurang (Manuaba, 2010).
Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat
menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus
menerus dan mengganggu keseimbangan gizi, cairan, dan elektrolit
tubuh.
d. Pengaruh Emesis Gravidarum pada Ibu dan Janin
Emesis dalam keadaan normal tidak banyak menimbulkan
efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya saja apabila emesis
gravidarum ini berkelanjutan dan berubah menjadi hiperemesis
gravidarum yang dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan
pada kehamilan (Tarigan, 2010).
18
Wanita-wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang
berlebihan berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan
cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi
robekan kecil pada selaput lendir esophagus dan lambung atau
syndrome mallary weiss akibat perdarahan gastrointestinal
(Tarigan, 2010).
Tanda-tanda dehidrasi :
1) Berat badan menurun
2) Denyut nadi meningkat (120/menit dan terus naik)
3) Tekanan darah menurun (diastol 50 mmHg dan terus turun)
4) Mata cekung
5) Elastisitas kulit menghilang
(Tarigan, 2010).
Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamil
maka harus segera mendapatkan pertolongan bidan atau tenaga
kesehatan lainya. Bayi-bayi dari wanita yang menderita emesis
gravidarum sepanjang kehamilan lebih cenderung memiliki kelainan
dan pertumbuhan yang sedikit terbelakang. Pencegahan terhadap
emesis gravidarum yang berlebihan perlu dilaksanakan dengan jalan
memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai
suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual
kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada awal
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,
19
menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam
jumlah kecil tetapi lebih sering (Tarigan, 2010).
e. Penanganan Emesis gravidarum
1) Hal-hal yang harus dilakukan dalam mengatasi Emesis
gravidarum
a). Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil
muda yang slalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis
gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur
kehamilan 4 bulan.
b). Dinasihatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat
tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju
susunan saraf pusat.
c). Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi
lebih sering.
d). Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit
pada emesis gravidarum.
1) Vitamin yang diperlukan (vitamin B kompleks, B6
sebagai vitamin dan anti muntah).
2) Nasihat pengobatan (banyak minum air, hindari
minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi
iritasi lambung)
3) Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih
sering, segera datang bila terjadi keadaan abnormal)
20
(Manuaba, 2010).
2) Hal-hal yang harus dihindari dalam mengatasi Emesis
gravidarum
a). Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak atau
digoreng karena akan lebih sulit untuk dicerna.
b). Hindarilah minuman yang mengandung kafein seperti kopi,
cola.
c). Hindari menyikat gigi begitu selesai makan
d). Bagi beberapa ibu hamil menyikat gigi menjadi hal yang
problematic karena hanya dengan memasukan sikat gigi
dalam mulut membuat mereka muntah, sehingga pilihlah
waktu yang tepat untuk menggosok gigi.
e). Hindari bau-bau yang tidak enak atau sangat menyengat
f). Bau menyengat seperti dari tempat sampah, asap rokok
biasanya dapat menimbulkan rasa mual dan muntah.
g). Hindari mengenakan pakaian yang ketat
h). Pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan yang
tidak nyaman pada perut dan dapat memperburuk rasa mual
(Admin, 2009).
21
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Mubarrak (2007), Manuaba (2009), Pudiastuti (2012), Stoppard (2009),
Prawirohardjo (2009)
Emesis gravidarum :
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Pengaruh pada ibu
dan janin
5. Penanganan
Tingkat pengetahuan
ibu hamil Trimester I
tentang emesis
gravidarum
Kehamilan :
1. Pengertian
2. Tanda dan gejala
kehamilan
3. Perubahan fisik
dan psikologis
wanita hamil
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan
lingkungan sekitar
7. informasi
22
C. Kerangka Konsep
Keterangan
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
trimester 1 tentang emesis
gravidarum
Baik
Cukup
Kurang
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Minat
2. Kebudayaan lingkungan
sekitar
3. informasi
faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pengalaman
4. pekerjaan
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu statistik hasil penelitian (Sugiyono, 2010). Penelitian
kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang
berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2010).
Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester
1 tentang emesis gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban
Tahun 2015.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di BPS Hartatik
Kedungsoko Plumpang Tuban.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis
untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20
Februari – 30 Maret 2015.
24
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitianya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2013). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester 1 yang
berkunjung di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban pada bulan
Mei-Oktober 2014 sebanyak 190 ibu hamil dan setelah dirata-rata
perbulan sebanyak 32 responden.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2013). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau
20%-25% atau lebih (Arikunto, 2013). Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu hamil trimester I yang berkunjung di BPS Hartatik
Kedungsoko Plumpang Tuban sejumlah 32 responden.
3. Teknik sampling
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mawakili keseluruhan populasi yang ada. Dalam penelitian
ini menggunakan accidental sampling. Accidental sampling adalah
penentuan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Hidayat, 2008).
25
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal. Variabel tunggal
adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki
atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,
pekerjaan, pengetahuan dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Dalam
penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil
Trimester 1 tentang emesis gravidarum.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2012).
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Nama
Variabel
Pengertian Indikator Alat Ukur Skala
Pengetahuan
Ibu Hamil
Trimester 1
tentang emesis
gravidarum
Kemampuan
ibu hamil
trimester 1
menjawab
kuesioner
dengan
benar
tentang
tingkat
pengetahuan
Ibu Hamil
Trimester 1
tentang
emesis
gravidarum
Baik : Bila nilai
responden yang
diperoleh (x)>mean + 1
SD
Cukup : Bila nilai
responden mean – 1
SD ≤X ≤ mean + SD
Kurang : bila nilai
responden yang
diperoleh (x) < mean –
1 SD
Kuesioner Ordinal
Sumber : (Riwidikdo, 2013).
26
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian ini adalah
kuesioner tertutup, yaitu bentuk pernyataan yang sudah disediakan
jawabanya sehingga responden tinggal memilih. Jenis pernyataan ini adalah
favorable dan unfavorable. Dalam penelitian ini menggunakan pilihan
”Benar” dan ”Salah” untuk pernyataan positif (favorrable) bila jawaban
benar nilai 1 dan jawaban salah nilai 0 dan untuk pernyataan negatif
(unfavorable) bila jawaban benar nilai 0 dan jawaban salah nilai 1.
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner
Variabel Sub Variabel
Positif Negative Jumlah
(favorable) (Unfavorable) (soal)
Tingkat
Pengetahuan
Ibu Hamil
Trimester 1
Tentang
Emesis
Gravidarum
Pengertian
emesis
gravidarum
1,3* 2 3
Penyebab
4,7*,8,10,11,12,13 5,6,9* 10
Tanda dan
gejala 15,16,17 14 4
Pengaruh pada
ibu dan bayi 16,17,18,21,22,23 19,20 8
Penanganan 24,25,28,29,30, 26,27,33,35 12
31,32,34
JUMLAH 26 11 37
Ket : *tidak valid
Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis diluar lokasi penelitian.
27
1. Uji validitas
Validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid atau
tidak, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat
untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2013).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya hendak diukur. Uji validitas dilaksanakan di BPS Artatik
Kedungsoko Plumpang Tuban pada bulan 20 Desember sampai 2 Januari
2015 dengan jumlah responden sebanyak 32 ibu hamil trimester 1.
Dikatakan valid jika rhitung>rtabel(0,361) dengan taraf signifikan 0,05
(5%).
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus korelasi pearson
product moment, yaitu:
Keterangan :
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Uji validitas dilakukan di BPS Artatik Desa Kedungsoko, Plumpang,
Tuban yang dilakukan pada tanggal 20 Desember 2014 – 2 Januari 2015
sebanyak 32 ibu hamil trimester 1. Dari hasil uji validitas sebanyak 37
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 SSS-S
SSS=
Nrxy
28
item soal didapatkan 34 item soal dinyatakan valid dan 3 item soal
dinyatakan tidak valid karena rhitung<0,361 dengan taraf signifikan 5%
(0,05), untuk nomor soal yang tidak valid adalah nomor 3,7,9 kemudian
dari soal yang tidak valid tidak digunakan untuk penelitian.
2. Uji Reliabiilitas
Reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran
harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan
kemantapaan. Reliabel dapat diartikan ajeg, artinya alat ukur mempunyai
prinsip keajegan, dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda
mempunyai kemampuan mengukur yang sama (Riwidikdo, 2013).
Dikatakan reliable bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,75) (Riwidikdo,
2013).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan
Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Rumus Alpha Chronboach adalah sebagai berikut :
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
S σb2
= Jumlah varian butir
σt2 = varians total
29
Dikatakan reliable bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,75).
Dari hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach’s yaitu sebesar
0,893, sehingga kuesioner dinyatakan reliable karena nilai alpha
cronbach’s > 0,75.
G. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Hidayat (2008), teknik pengumpulan data adalah cara
peneliti mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Data
yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung diambil dari objek atau
objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
(Riwidikdo, 2012). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari
pengisian kuesioner yang diisi ibu hamil Trimester 1 tentang emesis
gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung
dari objek penelitian (Riwidikdo, 2012). Data sekunder didapatkan dari
data Rekam Medik di BPS Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban yaitu
berupa jumlah kunjungan ibu hamil Trimester 1 pada bulan Mei-Oktober
2014.
30
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2008), dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya :
a. Editing (Penyuntingan data)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Pada penelitian ini
editing akan dilakukan dilapangan sehingga bila terjadi kekurangan
atau tidak sesuai dapat dikembalikan keresponden dan segera
dilengkapi.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terdapat data yang terdiri atas beberapa kategori. Pada penelitian ini
kode yang akan dipakai adalah (angka) yaitu 0 dan 1, untuk
pernyataan positif (favorable) bila jawaban benar nilai 1 dan
jawaban salah nilai 0, dan untuk pernyataan negatif (unfavorable)
bila jawaban benar nilai 0 dan bila jawaban salah nilai 1.
c. Data Entri
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master tabel atau database computer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga
dengan membuat tabel kontigensi. Data yang dimasukkan yaitu
31
jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka
atau huruf) dimasukkan kedalam program atau soffware computer.
d. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dianalisis. Dalam penelitian ini menggunakan
deskriptif maka menggunakan statistic deskriptif. Statistik deskriptif
yaitu statistik yang membahas cara-cara meringkas, menyajikan dan
mendeskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti.
2. Analisis Data
Menurut Notoatmodjo (2012), analisis univariat yaitu
menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
Penelitian ini hanya mendeskripsikan pengetahuan responden tentang
tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester 1 tentang emesis gravidarum.
Menurut Riwidikdo (2013), maka digunakan perhitungan sebagai berikut
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
Menurut Sugiyono (2010), rumus mean yaitu :
Rumus : X = n
xå
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
32
∑x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah responden
Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai
untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-
ratanya.
Rumus :
SD = 1
)( 2
2
-
- åån
n
xixi
Keterangan :
SD : Simpangan baku
Xi : nilai responden
n : jumlah responden
Rumus presentase untuk jumlah ibu hamil trimester 1 menurut
tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2013) :
I. Etika Penelitian
Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian
dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2008), meliputi :
1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
33
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:
partisipasi pasien, tujuan dilakukanya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang
akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan
lain-lain.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
34
kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah–langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2012).
Jadwal penelitian terlampir.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Lokasi penelitian ini di BPS Hartatik merupakan salah satu tempat
pelayanan kesehatan swasta yang terletak di Desa Kedungsoko, Kecamatan
Plumpang, Kabupaten Tuban, berada di pedesaan yang masyarakatnya sudah
mulai memahami tentang pentingnya kesehatan. Desa Kedungsoko
berbatasan dengan : sebelah barat berbatasan dengan Desa Dolok, Kecamatan
Plumpang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sisir, Kecamatan
Plumpang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Mojoterong, Kecamatan
Plumpang, sebelah utara berbatasan dengan Desa Bandungrowo, Kecamatan
Plumpang.
BPS Hartatik memiliki sarana prasarana yang cukup memadai antara
lain ruang periksa, dan ruang bersalin dengan 2 tempat tidur. BPS Hartatik
memberikan berbagai pelayanan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan
anak, diantaranya adalah pemeriksaan ibu hamil (ANC), Persalinan (24 jam),
KB, balita sakit, dan imunisasi.
36
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden berdasarkan umur
Deskripsi umur responden menunjukan usia responden pada saat
penelitian dilakukan, distribusi frekuensi umur responden dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
No Umur (Tahun) Jumlah responden Persentase (%)
1 ≤ 20 2 6,25
2 21-30 20 62,5
3 ≥ 30 10 31,25
Jumlah 32 100
Sumber : Data Primer, Februari – Maret 2015
Pada table 4.1 diatas diketahui responden yang berusia ≤ 20
tahun sebanyak 2 responden (6,25%), responden yang berusia 21-30
tahun sebanyak 20 responden (62,5%), dan responden yang berusia
≥ 30 tahun sebanyak 10 responden (31,25%).
2. Karakteristik responden berdasarkan kelompok pendidikan
Diskripsi pendidikan responden menunjukan pendidikan
responden pada saat penelitian dilakukan, distribusi frekuensi pendidikan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan
No Pendidikan Jumlah
responden
Persentase (%)
1 SD 4 12,5
2 SMP 8 25
3 SMA 16 50
4 PERGURUAN TINGGI 4 12,5
Jumlah 32 100
Sumber : Data Primer, Februari – Maret 2015.
37
Pada tabel 4.2 diatas diketahui responden yang berpendidikan SD
sebanyak 4 responden (12,5%), responden yang berpendidikan SMP
sebanyak 8 responden (25%), responden yang berpendidikan SMA
sebanyak 16 responden (50%), dan responden yang berpendidikan
PERGURUAN TINGGI sebanyak 4 responden (12,5%).
3. Karakteristik responden berdasarkan kelompok pengalaman
Diskripsi pengalaman responden merupakan pengalaman
respomden pada saat penelitian dilakukan, distribusi frekuensi
pngalaman responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengalaman
No Anak Jumlah responden Persentase (%)
1 1 6 18,75
2 2 18 56,25
3 3 8 25
Jumlah 32 100
Sumber : Data Primer, Februari – Maret 2015
Pada tabel 4.3 diatas diketahui responden yang memiliki jumlah
anak 1 sebanyak 6 responden (18,75%), responden yang memiliki
jumlah anak 2 sebanyak 18 responden (56,25%), dan responden yang
memiliki jumlah anak 3 sebanyak 8 responden (25%).
4. Karakteristik responden berdasarkan kelompok pekerjaan
Diskripsi pekerjaan responden menunjukan pekerjaan responden
pada saat penelitian dilakukan, distribusi frekuensi pekerjaan responden
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
38
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan kelompok
pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah responden Persentase (%)
1 Tani 4 12,5
2 PRT 2 6,25
3 IRT 10 31,25
4 Karyawan Pabrik 14 43,75
5 PNS 2 6,25
Jumlah 32 100
Sumber : Data Primer, Februari – Maret 2015
Pada tabel 4.4 diatas diketahui responden yang bekerja sebagai
petani sebanyak 4 responden (12,5%), responden yang bekerja sebagai
PRT sebanyak 2 responden (6,25%), responden yang bekerja sebagai
IRT sebanyak 10 responden (31,25%), responden yang bekerja sebagai
karyawan pabrik sebanyak 14 responden (43,75%), responden yang
bekerja sebagai PNS sebanyak 2 responden (6,25%).
5. Analisa Data
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester 1 yang
datang di BPS Hartatik Kedungsoko, Plumpang, Tuban dengan jumlah
responden sebanyak 32 responden. Untuk memperoleh data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara memberi kuesioner kepada
responden dan kemudian kuesioner dikembalikan oleh peneliti untuk
diolah, dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for
windows Versi 12.0.
39
Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Pengolahan Data
Variabel N Mean Standar
Deviation
Tingkat pengetahuan ibu
hamil trimester I tentang
emesis gravidarum
32 26.81 1.49
Sumber : Data Primer, Februari-Maret 2015
Berdasarkan tabel diatas pengetahuan ibu hamil trimester I tentang
emesis gravidarum dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :
Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel pengetahuan
responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang yang
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Emesis Gravidarum di BPS
Hartatik Kedungsoko, Plumpang, Tuban Tahun 2015.
No Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1. Baik 4 12.5
2. Cukup 24 75
3. Kurang 4 12.5
Jumlah 32 100
Sumber : Data Primer, Februari – Maret 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester I tentang Emesis Gravidarum dalam kategori baik sebanyak 4
responden (12.5%), untuk kategori cukup sebanyak 24 responden (75%),
dan untuk kategori kurang sebanyak 4 responden (12.5%).
40
C. Pembahasan
Penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I
tentang Emesis Gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko, Plumpang, Tuban
Tahun 2015 ini, dilakukan terhadap 32 responden ibu hamil trimester I. Hasil
yang didapatkan menunjukkan sebagian besar ibu hamil trimester I tentang
emesis gravidarum adalah kategori cukup 24 responden (75%). Sedangkan
tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (12.5%), dan tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (12.5%). Mayoritas responden
berpengetahuan cukup. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu umur,
pendidikan, pengalaman dan pekerjaan.
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Menyambung apa yang disampaikan menunjukkan rasa keingintahuan yang
tinggi sebagai respon terhadap suatu kasus. Rasa keingintahuan bukan
merupakan faktor utama berpengaruh pada tingkat pengetahuan seseorang,
tetapi masih ada faktor lain yaitu umur, pendidikan, pengalaman, dan social
ekonomi.
Hasil dari penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester I tentang Emesis Gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko,
Plumpang, Tuban Tahun 2015 ini adalah cukup. Faktor-faktor yang
mempengaruhi adalah umur, pendidikan, pengalaman, dan pekerjaan. Rata-
41
rata umur ibu hamil yang periksa di BPS Hartatik yang berpengetahuan cukup
adalah 21-30 tahun. Menurut Mubarak (2007), dengan bertambahnya umur
seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).
Mayoritas ibu hamil yang periksa di BPS Hartatik adalah lulusan
SMA. Menurut Mubarak (2007) makin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka makin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki.
Kebanyakan ibu hamil yang periksa di BPS Hartatik ini sudah
mempunyai anak lebih dari 1 dan ada kebanyakan juga sudah mendapatkan
informasi tentang emesis gravidarum baik di bidan atau di tenaga kesehatan
lain. Menurut Mubarak (2007) Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Ada kecenderungan pengalaman
yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika
pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis
timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya,
dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupanya.
Masyarakat disana rata-rata bekerja sebagai karyawan pabrik.
Menurut Mubarak (2007), bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
pekerjaan. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada penelitian Yuni Handayani tahun 2013 yang berjudul “Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Emesis Grravidarum di BPS
Purwanti Ceperan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen Tahun 2013”. Hasil
42
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil
trimester I tentang emesis gravidarum dari 30 responden, 10 responden
(33,3%) berpengetahuan baik, 15 responden (50%) berpengetahuan cukup, 5
responden (16,7%) berpengetahuan kurang. Mayoritas ibu berpengetahuan
cukup karena responden yang berpengetahuan cukup sudah mengerti emesis
gravidarum tetapi belum mengetahui tanda gejala dan penangananya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan,
pengalaman, social ekonomi. Dan dari penelitian Hesti, R (2009), dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Emesis
Gravidarum di BPS Mitra Ibu Karanganyar Sragen Tahun 2012”. Hasil
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil
trimester I tentang emesis gravidarum dari 30 responden, 6 responden (20%)
berpengetahuan baik, 19 responden (63,3%) berpengetahuan cukup, 5
responden (16,7%) berpengetahuan kurang. Mayoritas ibu berpengetahuan
cukup karena responden yang berpengetahuan cukup sudah mengerti emesis
gravidarum tetapi belum mengetahui tanda gejala dan penangananya.
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian dengan mayoritas berpengetahuan cukup kemungkinan disebabkan
oleh beberapa faktor lain yaitu umur, pendidikan, pengalaman, dan pekerjaan
(Mubarak, 2007). Sehingga sangat diperlukan peran serta tenaga kesehatan
untuk dalam memberikan pemahaman dan informasi yang lebih baik tentang
emesis gravidarum.
43
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini mempunyai banyak kekurangan,
antara lain :
1. Kelemahan / keterbatasan
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden
hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat
menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban
mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
2. Kendala penelitian
Kendala dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu dari responden,
banyak responden yang memiliki usaha rumahan (berdagang) sehingga
dalam menjawab kuesioner kurang teliti.
44
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester I Tentang Emesis Gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko
Plumpang Tuban Tahun 2015”.
1. Pengetahuan ibu hamil trimester I tentang emesis gravidarum dalam
kategori baik sebanyak 4 orang (12.5%).
2. Pengetahuan ibu hamil trimester I tentang emesis gravidarum dalam
kategori cukup sebanyak 24 orang (75%).
3. Pengetahuan ibu hamil trimester I tentang emesis gravidarum dalam
kategori kurang sebanyak 4 orang (12.5%).
4. Faktor pendorong dan penghambat ibu hamil trimester 1 tentang Emesis
Gravidarum di BPS Hartatik Kedungsoko, Plumpang, Tuban. Faktor
pendorong penelitian ini adalah Umur usia 21 – 30 tahun (62,5 %),
pendidikan SMA (50%), pengalaman memiliki anak 2 (56,25%),
pekerjaan karyawan pabrik (43,75%). Dan faktor penghambat penelitian
ini adalah terdapat ibu yang lulus sarjana hanya menjadi IRT sehingga
pengetahuan ibu tersebut dalam batas cukup.
45
B. SARAN
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian dengan judul “Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Emesis Gravidarum di BPS
Hartatik Kedungsoko Plumpang Tuban Tahun 2015”. Maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Ilmu pengetahuan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam
memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara
keseluruhan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan mengembangkan penelitian dengan cara mengembangkan
variabel penelitian, sampel penelitian dan menggunakan kuesioner
terbuka sehingga dapat mengukur pengetahuan responden secara
mendalam dan mendapatkan hasil penelitian yang baik.
3. Bagi Bidan Praktik Swasta (BPS)
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat lebih meningkatkan
pelayanan kesehatan pada ibu hamil khususnya ibu hamil trimester 1.
4. Bagi Responden
Diharapkan responden lebih meningkatkan pengetahuan yang
bias diperoleh dari televisi, majalah dan koran terutama tentang
emesis gravidarum agar dapat mengetahui sejak dini adanya
ketidaknyamanan dan komplikasi yang terjadi selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2009. Emesis gravidarum. Melalui
http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/11/emesis-gravidarum.html. diakses
tanggal 20 Oktober 2014
Arianto, 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil. Melalui http://kti-akbid-
blogspot.com/2009/05/kti-tingkat-pengetahuan-ibu-hamil.html. diakses tanggal
10 oktober 2014
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Dinkes Jawa Timur. 2012. Profil Kesehatan : Tuban. diakses tanggal 10 Oktober
2014
Fauziyah, Y. 2012. Obstetri Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika
Hidayat. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika
Manuaba, I.A.C. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Dan KB. Jakarta:
EGC
Manuaba. I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Arcan
Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Murni, W. 2009. Kiat Mengatasi Masalah Kehamilan dan Janin. Yogyakarta :
Elmatera Publishing
Notoatmodjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
___________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. 2009. ilmu kebidanan. Jakarta : PT.Bina Pustaka
Pudiastuti. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.
Yogyakarta : Nuha Medika
Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Program R dan SPSS.
Yogyakarta : Pustaka Rihama
Stoppard, M. 2009. Panduan lengkap kehamilan & persalinan modern. Jakarta:
Media Abadi
Sugiyono. 2010. Statistik untuk penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Tarigan. 2010. Emesis Gravidarum. Melalui http://repository.usu.ac.i/bitstream-
123456789-21376-4-Chapter%20II.pdf. diakses tanggal 20 Oktober 2014
top related