tim penyusun buku -...
Post on 07-Mar-2019
297 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Hak cipta dilindungi Undang-Undang Cetakan Pertama, 2013 Tim Penyusun Buku
Pengarah
:
: Walikota : Wakil Walikota
Penanggung jawab : Sekretaris Daerah Ketua : Kepala Badan Lingkungan Hidup Wakil Ketua : Kabid Tata Lingkungan dan AMDAL Koordinator : Kasubid Konservasi dan Tata Lingkungan
Natalia Santi K.,S. Hut, MP, Yuniar P., ST Anggota Tim
Fathul Arifin S.Si, Taufikurrahman, ST, Asa Paramesti, ST Sugianur, S. Hut, Slamet Rohmadi.
Diterbitkan Oleh : Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang Alamat Redaksi Gedung Graha Taman Praja Blok III Lantai 2 Jalan Bessai Berinta Bontang Lestari Telp. (0548) 20353 Fax. (0548) 20354
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Di
HUTAN ALAM
KATA PENGANTAR
Penyusunan buku keanekaragaman hayati Di Hutan
Alam adalah salah satu upaya pemerintah dalam rangka
menyusun perencanaan konservasi keanekaragaman hayati di
Kota Bontang.
Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati
memerlukan adanya data dan informasi yang lengkap
mengenai kondisi dan potensi keanekaragaman hayati,
kemudian disusun dalam bentuk profil keanekaragaman hayati
daerah.
Buku ini berisi tentang kekayaan keanekaragaman hayati
yang terdapat di Hutan Alam milik PT. Badak NGL baik dari
jenis tumbuhan maupun satwanya. Kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh PT. Badak NGL untuk memelihara sisa hutan
alam di dalam arealnya sendiri memiliki arti penting guna
mewujudkan kawasan kilang berwawasan lingkungan yang
mendukung program pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan hasil pendataan dan survei yang dilakukan
oleh Tim Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang pada lokasi
tersebut ditemukan berbagai jenis tumbuhan yang dilindungi
dan langka seperti Eusyderoxylon zwageri, Shorea pinanga,
Kompassia mallaccensis, tumbuhan obat seperti Eurycoma
longifolia dan pohon buah seperti durio dan syzygium. Satwa
yang dilindungi juga terdapat di sana seperti orang utan, owa-
owa dan burung elang bondol. Hutan Alam juga kaya akan
jenis insekta (kupu-kupu dan serangga) serta beragam jenis
burung.
Buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
kesadaran kepada semua pihak baik dari kalangan aparat
pemerintah, kalangan perusahaan dan masyarakat akan
pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati
dilingkungan kita.
Bontang, 31 mei 2013
Kepala Badan,
NIP. 19571212 198303 1 024 Ir. Emlizar Muchtar, MM
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 3
B. Tujuan dan Sasaran .................................................................. 5
C. Manfaat .................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ........................................................................ 5
E. Metodologi ............................................................................... 6
F. Proses Penyusunan Buku ……………………………………. 6
II. SEKILAS KOTA BONTANG…………….................................. 8
A. Visi dan Misi............................................................................ 9
B. Fisik Wilayah............................................................................ 10
C. Topografi ................................................................................. 11
D. Geologi .................................................................................... 12
E. Jenis Tanah ............................................................................... 13
F. Penggunaan Lahan ................................................................... 13
G. Aliran Sungai ........................................................................... 15
H. Iklim ........................................................................................ 15
III. LOKASI KEGIATAN .................................................................. 16
A. Hutan Kota ............................................................................. 18
B. Sarana di Hutan Kota ………………………………………. 20
IV. PENGAMBILAN DATA ............................................................. 23
A. Data Flora / Jenis Pohon .......................................................... 24
B. Data Fauna / Jenis Satwa ......................................................... 36
V. KESIMPULAN............................................................................. 44
1 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
BAB 1
PENDAHULUAN
2 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
3 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman
makhluk hidup di muka bumi dan peranan-peranan ekologisnya
yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman
spesies dan keanekaragaman genetik. Keanekaragaman hayati
meliputi berbagai jenis tumbuhan, satwa, mikroorganisme dan
pola kehidupannya masing-masing. Setiap jenis tumbuhan, satwa
dan mikroorganisme mempunyai manfaat dan peran yang
berbeda-beda bagi fungsi ekologis dan kehidupan manusia.
Keanekaragaman hayati ekosistem Indonesia meliputi
kawasan sepanjang 5.000 Km yang terbentang dari timur ke
barat. Karakteristik pulau di Indonesia sangat bervariasi, mulai
dari pulau yang sempit hingga pulau dengan luasan yang sangat
luas dan dari yang datar hingga yang berbukit serta bergunung
tinggi menghasilkan beragam ekosistem mulai hutan dataran
rendah, rawa-rawa, kawasan pesisir dan lautnya.
Keanekaragaman jenis tumbuhan yang dimiliki oleh
negara kita sebanyak 27.500 jenis tumbuhan berbunga (10% dari
seluruh jenis tumbuhan di dunia) dan satwa sebanyak 300.000
jenis (17% dari seluruh satwa di dunia).
Jika dilihat dari data statistik yang berkaitan dengan
jumlah keanekaragaman jenis, Indonesia selalu menempati
urutan teratas di dunia, yaitu:
4 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Urutan kedua setelah Brazil untuk keanekaragaman mamalia,
dengan 515 jenis yang 39% diantaranya merupakan endemik;
Urutan keempat untuk keanekaragaman reptil (511 jenis
dimana 150 merupakan endemik);
Urutan kelima untuk keanekaragaman burung (1.531 jenis,
397 endemik), untuk jenis burung paruh bengkok Indonesia
menempati peringkat pertama (75 jenis, 38 endemik);
Urutan keenam untuk keanekaragaman amfibi (270 jenis, 100
endemik);
Urutan keempat untuk keanekaragaman primata dengan 35
jenis;
Urutan ketiga untuk keanekaragaman ikan air tawar dengan
1.400 jenis.
Indonesia sebagai salah satu negara megabiodiversity telah
meratifikasi Konvensi Keanekaragaman hayati melalui Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations
Convention On Biological Diversity yang salah satu amanatnya
adalah setiap negara harus menyusun strategi, rencana aksi dan
program pengelolaan keanekaragaman hayati.
Dalam upaya pelestarian kekayaan keanekaragaman
hayati di Kota Bontang dan guna mendukung pemanfaatan secara
berkelanjutan, berdaya guna serta berhasil guna untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan penguasaan
pengetahuan, informasi dan tersedianya dokumen mengenai
keanekaragaman hayati daerah. Buku keanekaragaman hayati
Hutan Alam ini berisi dokumentasi data dan informasi mengenai
keanekaragaman hayati baik jenis flora dan satwanya. Buku ini
5 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
diharapkan untuk mendukung pengambilan keputusan,
perumusan kebijakan dan strategi dalam upaya pelestarian serta
pemanfaatan keanekaragaman hayati di Kota Bontang.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penyusunan buku keanekaragaman hayati Hutan
Alam adalah melakukan kegiatan pendokumentasian berupa data
dan informasi tentang keberadaan komponen keanekaragaman
hayati (flora dan satwa) yang terdapat di lokasi Hutan Alam.
Sasaran penyusunan buku keanekaragaman hayati Hutan
Alam adalah terdokumentasikannya potensi keanekaragaman
hayati yang terdapat dilokasi tersebut.
C. Manfaat
Buku keanekaragaman hayati Hutan Alam ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi daerah yaitu sebagai:
• Data dasar mengenai potensi keanekaragaman hayati yang
terdapat di Kota Bontang;
• Upaya pemantauan dan pengawasan terhadap keberadaan
serta kelestarian keanekaragaman hayati;
• Bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
perumusan, kebijakan dan strategi dalam upaya pelestarian
serta pemanfaatan keanekaragaman hayati di Kota Bontang.
D. Ruang Lingkup
Buku keanekaragam hayati Hutan Alam ini merupakan
dokumen yang memuat secara detail kondisi keanekaragaman
6 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
hayati di ekosistem hutan dataran rendah. Sumber data primer
berasal dari pengambilan data secara langsung di lokasi tersebut
(survei, identifikasi dan pemotretan), sedangkan data sekunder
berasal dari pihak PT. Badak NGL dan tinjauan pustaka.
E. Metodologi
Penyusunan buku keanekaragaman hayati Hutan Alam
menggunakan pendekatan metodologi partisipatif yang
melibatkan berbagai instansi yang relevan dengan bidang
tersebut.
F. Proses Penyusunan Buku
Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam proses
penyusunan buku ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Membentuk Tim pendataan keanekaragaman hayati yang
terdiri dari Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang dan Balai
Taman Nasional Kutai;
2. Membuatan jadual kegiatan dan mempersiapkan peralatan
serta bahan yang akan digunakan di lapangan;
3. Melakukan koordinasi dengan pihak PT. Badak NGL sebelum
kegiatan pengambilan data dilapangan;
4. Pengumpulan dan tabulasi data yaitu proses pengambilan
data primer dan pengumpulan data sekunder;
5. Penulisan naskah dilakukan melalui serangkaian proses
diskusi dengan pihak-pihak yang relevan.
7 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
8 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
BAB 2
SEKILAS KOTA BONTANG
9 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
2. SEKILAS KOTA BONTANG
2.1. Visi dan Misi
Visi Pembangunan Kota Bontang adalah “ Terwujudnya
Masyarakat Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan
Sejahtera”.
Misi pembangunan daerah yaitu;
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kota Bontang
yang berakhlak mulia dan profesional;
b) Meningkatkan kualitas tata kepemerintahan yang baik;
c) Mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas;
d) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup;
e) Memperkuat struktur ekonomi Kota Bontang dengan cara
mempercepat pemenuhan kebutuhan listrik, air bersih serta
infrastruktur lainnya.
10 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
2.2. Fisik Wilayah Kota Bontang berada di sebelah utara Ibu Kota Provinsi
Kalimantan Timur yaitu Samarinda dengan jarak ± 90 Km. Secara
geografis, Kota Bontang terletak di antara 117o23’ sampai dengan
117 o38’ Bujur Timur dan di antara 0o01’ sampai dengan 0o12’
Lintang Utara dengan luas wilayah 497,57 Km2
.
Gambar 1. Lokasi Kota Bontang
Wilayah Kota Bontang sebagian besar adalah perairan laut
dengan luas sekitar 349,77 Km2 (70,30%), wilayah daratannya
hanya seluas 147,8 km2
Utara :Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur
(29,70 %). Batas wilayah Kota Bontang :
Selatan :Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara
Barat :Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur
Timur :Selat Makassar
11 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Wilayah administratif Kota Bontang terdiri dari 3 (tiga)
Kecamatan yaitu Kecamatan Bontang Utara, Kecamatan Bontang
Selatan dan Kecamatan Bontang Barat. Kecamatan Bontang Utara
terdiri dari 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Guntung, Kelurahan
Loktuan, Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Api-api, Kelurahan
Bontang Baru, dan Kelurahan Bontang Kuala. Kecamatan Bontang
Selatan terdiri dari 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Satimpo,
Kelurahan Tanjung Laut, Kelurahan Berbas Pantai, Kelurahan
Berbas Tengah, Kelurahan Tanjung Laut Indah dan Kelurahan
Bontang Lestari. Kecamatan Bontang Barat terdiri dari 3
Kelurahan yaitu Kelurahan Belimbing, Kelurahan Gunung Telihan
dan Kelurahan Kanaan.
2.3. Topografi
Topografi wilayah Kota Bontang berupa permukaan tanah
yang datar hingga berbukit. Topografi kawasan Bontang memiliki
ketinggian antara1-120 meter dpl dengan kemiringan lereng yang
bervariasi.
Tabel.1 Kemiringan Lereng Kota Bontang
Kemiringan lereng Luas Ha %
Datar (0-2%) 7.211 48.79
Bergelombang (3-15%) 4.001 27.07
Curam (16-40%) 3.568 24.14
Sangat Curam (> 40%) 0 0.00
Jumlah 14.780 100
12 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
2.4. Geologi
Ditinjau dari aspek geologi, wilayah Kota Bontang
termasuk dalam sub bagian Cekungan Kutai dengan batas fisik di
sebelah Timur adalah Selat Makassar, sebelah Selatan Sungai
Santan, sebelah Barat Gunung Lobang Batik dan sebelah utara
Sungai Temputuk. Struktur geologi yang bekembang berupa
lipatan dan sesar mendatar sedangkan formasi batuannya terdiri
dari :
1. Endapan Alluvium, yang tersusun oleh kerakal, kerikil,
lempung, dan lumpur sebagai endapan sungai, rawa, pantai
dan delta;
2. Formasi Kampung Baru terdiri dari batupasir kuarsa sisipan
lempung, lanau dan serpih dengan sifat lunak dan mudah
hancur. Formasi ini merupakan aquifer airtanah yang sangat
potensial.
3. Formasi Balikpapan, yang terdiri atas perselingan batupasir
kuarsa, batulempung lanauan dan serpih dengan sisipan
napal, batugamping dan batubara. Formasi Balikpapan
merupakan formasi terbesar di Kawasan Pesisir Bontang
dengan arah Utara Selatan.
4. Formasi Pulaubalang, merupakan perselingan batu pasir
kuarsa, batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batu
bara.
5. Formasi Bebulu, merupakan formasi batuan kecil-kecil di
Kawasan Pesisir Bontang yang tersusun atas batu gamping
dengan sisipan lempung, lanauan dan sedikit napal.
13 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
6. Formasi Pamaluan, tersusun atas batu lempung dan serpih
dengan sedikit napal, batu pasir dan batu gamping.
2.5 Jenis Tanah
Jenis tanah didominasi oleh podsolid merah kuning, aluvial
dan komplek latosol. Jenis tanah ini memiliki lapisan kuning (top
soil) yang tipis, peka erosi dan miskin unsur hara. Apabila akan
dimanfaakan untuk lahan pertanian dan perkebunan dibutuhkan
pengolahan awal berupa perbaikan tanah (soil stabilization) dan
pengamanan hutan, sehingga kestabilan tanah dan ketersediaan
air tanah tetap terjaga.
2.6 Penggunaan Lahan
Kota Bontang berbatasan langsung dengan Hutan Lindung
di sebelah barat dan selatan serta dengan Taman Nasional Kutai
di sebelah utara. Berdasarkan hasil pemetaan tahun 2004 hampir
seluruh luas daratan telah dimanfaatkan, baik untuk kawasan
budidaya, kawasan ruang terbuka hijau dan kawasan lindung.
Rincian penggunaan lahan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
No. Jenis Penggunaan Lahan Luas
Hektar %
1. Pemukiman
a. Rumah/Gedung 364,09 2,46
b. Perkaranagan 693,81 4,69
c. Fasilitas sosial 642,98 4,35
d. Permukiman di atas air 37,46 0,25
14 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
e. Jasa 32,59 0,22
2. Kawasan Industri/Pabrik
a. PT. Pupuk Kaltim 179,12 1,21
b. PT. Badak NGL 334,38 2,26
3. Tanah Pertanian
a. Sawah 16,08 0,11
b. Kebun Sejenis 24,15 0,16
c. Kebun Campuran 611,81 4,14
d. Tambak 188,83 1,28
e. Tegalan 769,53 5,21
f. Kolam 28,85 0,20
g. Ladang 343,56 2,32
4. Semak 523,03 3,54
5. Rumput/Alang-alang 2760,06 18,67
6. Rumput Rawa/Bancah 1049,21 7,10
7. Rawa 55,00 0,37
8. Danau/Waduk/Situ 125,76 0,86
9. Bakau 2.182,82 14,77
10. Hutan Kota 304,16 2,06
11. Hutan Sejenis 14,73 0,10
12. Belukar 3.100,88 20,98
13. Tambang Bahan Galian C 14,46 0,10
14. Tanah Terbuka 382,65 2,59
Jumlah 14.780,00 100
Tabel 2. Penggunaan lahan
15 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
2.7. Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menempati wilayah Kota
Bontang merupakan bagian dari Sub DAS Santan hilir. Sungai-
sungai yang mengalir di wilayah adalah Sungai Guntung, Sungai
Bontang, Sungai Busuk, Sungai Nyerakat Kanan dan Sungai
Nyerakat Kiri yang semuanya bermuara di Selat Makasar. Sungai-
sungai tersebut berhulu di bagian barat wilayah Kota Bontang
atau di wilayah Kabupaten Kutai Timur. Sungai-sungai tersebut
juga mengalirkan air yang berasal dari mata air, terutama air
yang keluar dari batuan pasir halus, pasir kasar dan lempung
pasiran yang berasal dari formasi Balikpapan.
2.8. Iklim
Wilayah Kota Bontang terletak di daerah khatulistiwa
sehingga memiliki iklim tropis basah dengan ciri-ciri khas hujan
terjadi disepanjang tahun. Berdasarkan data tahun 2011 suhu
udara di Kota Bontang berkisar antara 200 s.d 350
celcius dengan
kelembaban udara antara 46 s.d 91 persen.
16 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
BAB 3
LOKASI KEGIATAN
17 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
18 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
3. LOKASI KEGIATAN
3.1 Hutan Kota
Lokasi Hutan Kota berada di kawasan PT. Badak NGL
dengan luas sebesar ± 7,4 hektar, titik koordinat geografis
N 00006’51” dan E 1170
Proses penetapan Hutan Alam PT. Badak NGL menjadi
Hutan Kota adalah ketika pihak PT. Badak NGL mengajukan surat
pada tanggal 29 Maret 2012 kepada Pemerintah Kota Bontang
nomor 183/BG00/2012-077 perihal permohonan surat
keputusan penetapan hutan konservasi di area PT. Badak NGL,
kemudian ditindaklanjuti dengan kunjungan lapangan oleh Tim
dari Pemerintah Kota Bontang ke lokasi dimaksud bersama
dengan pihak PT. Badak NGL. Pada tanggal 31 Mei 2012
Pemerintah Kota Bontang mengeluarkan Surat Keputusan
Walikota Bontang Nomor 259 tahun 2012 Tentang Penetapan
Hutan Alam PT. Badak NGL sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) /
Hutan Kota.
27’45.9” kelurahan Satimpo kecamatan
Bontang Selatan.
19 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Gambar 2. Lokasi Hutan Kota
Topografi Hutan Kota berupa dataran sampai berbukit
landai dengan ketinggian 15 – 45 meter di atas permukaan laut.
Kelerengan lokasi berkisar antara 80 – 450
Hutan Kota ini merupakan tipe ekosistem asli hutan hujan
tropika dataran rendah Kalimantan Timur yang kaya akan
keanekaragaman hayatinya baik flora maupun satwanya.
dengan jenis tanah
dominan podsolik dan gleisol.
Pembangunan Hutan Kota oleh PT. Badak NGL adalah
bukti konkrit dan komitmen perusahaan tersebut dalam rangka
mendukung pembangunan berkelanjutan terhadap upaya
pelestarian lingkungan di Kota Bontang.
20 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
3.2 Sarana di Hutan Kota
Sarana yang terdapat di Hutan Kota berupa jalan setapak, shelter
yang letaknya sangat strategis tetapi kondisinya perlu perbaikan,
bangku duduk dari semen, jembatan yang terbuat dari kayu ulin
(perlu perbaikan), lampu taman, papan panjat tebing dan toilet.
Keberadaan sarana tersebut sangat mendukung bagi para
pengunjung yang akan melakukan rekreasi bersama keluarga dan
olah raga di lokasi tersebut.
21 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Foto 1. Shelter
Foto 2. Jembatan Ulin
22 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Foto 3. Sarana Panjat Tebing
Foto 4. Meja dan bangku duduk dari semen
23 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
BAB 4
PENGAMBILAN DATA
24 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
4. PENGAMBILAN DATA
4.1 Data Flora ( Jenis Pohon)
Metoda kegiatan pengambilan data flora (jenis pohon) dan
satwa di Hutan Alam menggunakan metoda inventarisasi sensus
untuk jenis flora, sedangkan jenis fauna menggunakan metoda
pengamatan langsung dan pengamatan tidak langsung (jejak kaki,
bekas cakaran, sarang dan bagian tubuh seperti kulit, bulu).
Tim yang melakukan pendataan dilapangan sebanyak 8 (delapan)
petugas yang terdiri dari 2 (dua) petugas identifikasi, 4 (empat)
petugas pencatat jenis dan jumlah pohon dan fauna dan 2 (dua)
petugas yang melakukan dokumentasi.
Peralatan yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah
teropong binokuler sebanyak 2 (dua) buah dan 1 (satu) buah
kamera SLR. Dalam melakukan identifikasi flora berdasarkan atas
karakteristik daun, getah dan buah, kemudian di foto dan dicatat
jumlahnya.
Buku lapangan yang digunakan untuk menentukan jenis
pohon adalah buku pedoman mengenal 280 jenis pohon pilihan di
daerah Balikpapan-Samarinda oleh Paul J.A Kebler & Kade
Sidiyasa. Pengambilan data flora hanya untuk jenis pohon saja,
tidak untuk jenis lainnya seperti Thallophyta, Orcidacea,
Bryophyta dan Araceae.
Berdasarkan pembagian family jenis pohon yang
teridentifikasi sebanyak 25 (dua puluh lima) yang terdiri dari
25 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
1. Family Anacardiaceae dengan ciri pohon berukuran kecil
hingga besar, daun tunggal atau majemuk, menyirip, berbau
resin, bunga berkelamin ganda dan atau tunggal. Contohnya
Dracontohmelon dao dan Semecarpus.
2. Family Annonaceae dengan ciri pohon berukuran kecil
hingga besar, daun bila diremas berbau minyak atsiri, daun
mahkota penjang dan berkelamin ganda. Contohnya
Polyalthia.
3. Family Apocynaceae dengan ciri pohon berukuran kecil
hingga besar, bergetah putih, daun tunggal, tepi daun rata,
mahkota berbentuk tabung. Contohnya Alstonia
angustiloba.
4. Family Bombacaceae dengan ciri pohon berukuran sedang
hingga besar, bunganya bersisik warna tembaga, daun
tunggal, berseling, daun kelopak menyatu. Contohnya Durio
5. Family Burseraceae dengan ciri pohon berukuran sedang
hingga besar, daun menyirip ganjil, mahkota mengatup,
bakal buah menumpang. Contohnya Canarium sp.
6. Family Compositae dengan ciri pohon tinggi hingga 20 s.d 35
meter, garis tengah 35 cm, daun tunggal, posisi daun spiral,
pangkal daun meruncing. Contohnya Veronia arborea
7. Family Caesapiniaceae dengan ciri pohon berukuran sedang
hingga besar, daun menyirip, anak daun bertepi rata, tangkai
daun menebal di pangkal, berkelamin ganda, daun kelopak 5,
daun mahkota 5 yang paling atas terletak paling dalam pada
bunga yang masih kuncup, bakal buah menumpang.
Contohnya Fordia splandissima
26 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
8. Family Dilleniaceae dengan ciri pohon berukuran kecil
hingga besar, daun tunggal, tangkai daun bersayap lebar,
benang sari banyak, tulang daun membundar. Contohnya
Dillenia grandis.
9. Family Dipterocarpaceae dengan ciri pohon berukuran
sedang hingga besar, akar tunjang tidak ada, tangkai sari
beragam, benang sari banyak. Contohnya Shorea
johornensis.
10. Family Ebenaceae dengan ciri pohon tinggi hingga 25 meter,
pangkal membaji, ujung melancip, tulang daun sekunder,
tidak berkelamin ganda. Contohnya Diospyros borneensis.
11. Family Euphorbiaceae dengan ciri pohon berukuran kecil
hingga sedang, sering berkelenjar di tangkai daun, bunga
berkelamin tunggal, daun mahkota pada umumnya tidak ada,
bakal buah menumpang. Contohnya Glochidon sp.
12. Family Fagaceae dengan ciri pohon berukuran sedang hingga
besar, kayu gubal berabungan, pangkal tangkai daun
menebal atau tidak menebal, bunga kecil dalam untaian,
berkelamin tunggal, mahkota tidak ada, bakal buah
terbenam. Contohnya Lithocarpus pseudomoluccus..
13. Family Lauraceae dengan ciri pohon berukuran kecil hingga
besar, berbau harum, daun tunggal, permukaan bawah
sering berlapis lilin kebiruan, daun muda biasanya bewarna
merah. Contohnya Litsea sp.
14. Family Lecythidaceae dengan ciri pohon berukuran sedang
hingga besar, daun tunggal, membundar telur sungsang,
27 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
bergigi, spiral, sering mengelompok. Contohnya
Barringtonia macrostachya.
15. Family Melastomataceae dengan ciri pohon berukuran kecil,
daun tunggal berhadapan, tepi daun rata, berkelamin ganda,
daun mahkota bebas, kepala sari berupa celah tegak.
Contohnya Pternandra rostrata.
16. Family Meliaceae dengan ciri pohon berukuran kecil hingga
besar, daun majemuk, tanpa bintik kelenjar, berkelamin
ganda, tangkai sari menyatu menjadi tabung benang sari.
Contohnya Switenia macrophylla.
17. Family Moraceae dengan ciri pohon berukuran sedang
hingga besar, bergetah putih, daun berseling, tunggal dan
menyirip, buah menyatu menjadi bongkol. Contohnya
Artocarpus elacticus..
18. Family Myristicaceae dengan ciri pohon berukuran kecil
hingga sedang, tajuk biasanya bercuping 3, benang sari
menyatu menjadi sebuah tugu. Contohnya Myristica inner.
19. Family Myrtaceae dengan ciri pohon berukuran sedang,
tinggi hingga 40 meter, berwarna coklat keabu-abuan hinga
hitam, permukaan bawah daun berlapis lilin, bunga
menggenta, tulang daun sekunder melengkung dekat tepi
daun. Contohnya Syzygium polyanthum.
20. Family Rubiaceae dengan ciri pohon berukuran kecil hingga
sedang, jarang menjadi pohon besar, mahkota berbentuk
tabung, benang sari 4 atau 5. Contohnya Neolamarckia
calamba.
28 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
21. Family Sapindaceae dengan ciri pohon kecil hingga besar,
daun spiral, menyirip ganjil atau menyirip genap, mahkota
berumbai. Contohnya Nephelium cuspidatum.
22. Family Sterculiaceae dengan ciri pohon berukuran sedang
hingga besar, berbanir, daun spiral, tunggal atau menjari,
berkelamin ganda, daun mahkota 5. Contohnya Sterculia sp.
23. Family Theaceae dengan ciri pohon berukuran kecil hingga
besar, daun tunggal, berkelamin ganda atau tunggal, daun
kelopak membundar, bertumpang tindih. Contohnya Schima
wallichii.
24. Family Thymelaeaceae dengan ciri pohon berukuran kecil
hingga besar, berkelamin ganda, bakal buah menumpang,
kelopak seperti tabung, tepi daun rata. Contohnya Aquilaria
malaccensis.
25. Family Verbenaceae dengan ciri pohon kecil hingga sedang,
daun berhadapan, tunggal atau majemuk, kelopak
memangkuk, mahkota berbentuk tabung. Contohnya Vitex
pinnata.
29 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari pihak
PT. Badak NGL didapatkan nama-nama jenis pohon adalah
sebagai berikut:
No. Nama Ilmiah Nama Lokal 1. Alstonia scholaris Pulai 2. Antidesma coriaceum Pengo 3. Aporosa elmerl Tembras putih 4. Archidendron microcarpum Jaring bini 5. Artocarpus integra Keledana 6. Artocarpus rigidus Keledang 7. Barrinatonia scortechinii Asam-asam laki 8. Bridelia penangiana Erot 9. Buchanania sessifolia Rengas burung 10. Canarium denticulatum Tembayo burung 11. Canarium indicum Tembayo tikus 12. Canarium littorale Tembayo 13. Chisocheton sp Mata plando 14. Cratoxvlum confusum Lola tikus 15. Dillenia grandifolia Simpur bini 16. Dillenia grandis Simpur laki 17. Dracontomelon dao Sengkuang 18. Elaeocarpus stipu Seraqam 19. Endospermum diadenum Buta-buta 20. Engelhardia serrata Kayu jaring 21. Eugenia retosa Jambu-jambu 22. Euonymushydrangifolius Sempur 23. Eurycoma Pasak bumi 24. Ficus uncinata Tebolo hutan 25. Fordia gibsai Merkisau 26. Gironnieranervosa Marladihitam 27. Glochidionlutescens Bemai 28. Gmelina elliptica Leban 29. Knema hookeriana Maldara merah 30. Knema scortechinii Maldara putih 31. Lea indica Kayu mati-mti 32. Under a polyantha Medang keladi 33. Linociera oxycarpa Jambu-jambu putih 34. Lithocarpuserykii Pelele bini
30 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
35. Lithocarpuspseudomoluccus Pelele laki 36. Litsea angulata Medang gempos 37. Utsea mejerii Medang hitam 38. Utsea tuberculata Medang kiawas 39. Macarangahypoleuca Lempung swit 40. Ma1/otus malissimus Kayu matu 41. Memecytonintermedium Tembras merah 42. Microcospaniculata Lempuyung 43. Naucleaoffisinalis Bengkal darat 44. Nepheliumcuspidatum Dopar batu 45. Nepheliummaingayi Dopar batu 46. Ochanostachysamentacea Pilung 47. Phoebegrandis Medang merah 48. Pternandracaerulescens Teja 49. Sapium baccatum Buta-buta 50. Schimawa Penagit 51. Shorea ovafis Lempung 52. Sioetia sp Kendis 53. Urophyllum macrophyllum Meniarum 54. Vernoniaarborea Nayub
Tim pendataan melakukan survei dan identifikasi jenis pohon
yang tumbuh secara alami pada lokasi petak-petak tersebut,
adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
No. Nama Ilmiah Nama Lokal 1. Actinodaphne globra Medang berkarang 2. Actinodaphne borneensis Medang berkarang 3. Alstonia angustiloba Pulai 4. Alseodaphne bancana Medang telur 5. Alstonia paeumatophora Pulai 6. Alstonia scolaris Pulai 7. Artocarpus anysophyllus Terap 8. Artocarpus comando Terap 9. Artocarpus dadah Nangka hutan 10. Artocarpus elacticus Terap 11. Artoarpus integer Cempedak 12. Artocarpus lanceifolius Terap 13. Artocarpus rigidus Keledang
31 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
14. Anthocephalus cadamba Kelempayan 15. Antidesma leocapodium Buni 16. Aquilaria malacensis Gaharu 17. Barringtonia macrostachya Putat 18. Barringtonia reticulata Putat 19. Baccaurea stipulata Mata pelanduk 20. Baccaurea brateata Mata planduk 21. Bridelia sp 22. Cananga odorata Kenanga 23. Canarium beccariana Kenari 24. Camelia sp 25. Camosperma auriculatum Terentang 26. Castanopsis gigantea Saninten 27. Chactocarpus castanopcarpus 28. Chisoseton chitoniella Tebaul 29. Cinnamomun javanicum Kayu manis 30. Cleistanthus myrianthus Asam-asam 31. Coordersio Dendron kinnatum Tebu hitam 32. Cratoxyllum formosum Gerunggang 33. Cratoxyllum arborescens Gerunggang 34. Cratoxyllum sumatranum Gerunggang 35. Daeryodess rostata Kembajau 36. Dehaasia polyneura Medang 37. Diospyros foxworthy Kayu arang 38. Diospyros boxsifolia Kayu arang 39. Diospyros sp Kayu arang 40. Diospyros regidus Kayu arang 41. Diospyros borneensis Kayu arang 42. Dillenia grandis Simpur 43. Dillenia reticulata Simpur 44. Dimocarpus sp Letup 45. Dracontomelon dao Sengkuang 46. Durio grifitii Durian burung 47. Duabanga moluccana 48. Dyera costulata Jelutung 49. Eleocarpus stipularis Ganitri 50. Endospermum diadenum Buta-buta 51. Eusideroxylon zwageri Ulin 52. Eugenia sp Jambu-jambu 53. Euonymus hidrangifolius Sempur
32 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
54. Ficus obscura Golok 55. Ficus microsyae Pohon ara 56. Ficus subcordata Pohon ara 57. Ficus tristaniafolia Pohon ara 58. Ficus magnateafolia Pohon ara 59. Ficus callophylla Pohon ara 60. Ficus varigata Pohon ara 61. Garsinia mangostana Manggis 62. Glochidion sp Rambai punai 63. Gluta rengas Rengas 64. Gmelina elliptica Laban 65. Goneotalamus macropylla Lokbil merah 66. Hopea rudiformis Mangerawan 67. Ixonanthes reticulata 68. Knema elmeri Mardara 69. Knema latricia Mardara 70. Koompassia mallaccensis Banggeris 71. Leea indica Mali-mali 72. Leptocea lepro 73 Litsea sp Medang 74.. Litsea robusta Medang 75. Litsea tuberculata Medang 76. Lepisanthes sp Rambutan hutan 77. Lithocrpus pseudomoluccus 78. Lithocarpus elegant 79. Macaranga gigantea Kubung 80. Macaranga lowii 81. Macaranga tanarius 82. Macaranga tricocarpa Mahang 83. Mangifera indica Mangga 84. Mischocarpus pentapetalus 85. Myristica sp Mardara 86. Myristica inner Mardara 87. Nauclea sp Bengkal 88. Nauclea subdita Bengkal 89. Nephelium cuspidatum Rambutan hutan 90. Neolamarckia calamba Jabon 91. Nephelium laurinum Rambutan hutan 92. Ochtanocachys amentacea Pilung 93. Octomeles sumatrana Benuang bini
33 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
94. Ormosia macrodisca Onggo 95. Planconia valida Klinsai 96. Phoebe grandis Medang merah 97. Pometia pinata Matoa kalimantan 98. Polyalthia glauca Banitan 99. Popowia hirta Jerenjang 100. Ptenandra galeata Teja 101. Ptenandra rostata Teja 102. Quercus gaharunensis Pasang 103. Rhodamnia cinerea Jambu-jambu 104. Santiaria rubiginosa 105. Schima walichii Puspa 106. Scaphium sp 107. Semecarpus sp Mangga hutan 108. Shorea sp Meranti kuning 109. Shorea fauciflora Meranti merah 110. Shorea leprosula Markabung 111. Shorea leavifolia Bengkirai 112. Shorea smithiana Meranti kuning 113. Shorea parvistipulata Meranti putih 114. Shorea gratissima Meranti batu 115. Shorea joharensis Meranti merah 116. Shorea ovalis Merkabang 117. Shorea pinanga Tengkawang 118. Shorea agamii Meranti merah 119. Shorea daspyphylia Meranti kuning 120. Sindora walichii Anggi 121. Sterculia sp Medang kayu tebu 122. Switenia macropylla Mahoni 123. Syzgium polyanthum Pohon salam 124. Trema tomantosa Anggrung 125. Vernonia arborea Merambung 126. Vitex pinnata Laban 127. Walsura sp Kerek
34 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Keanekaragaman hayati yang terdapat di Hutan Alam selain dari
jenis pohon juga terdapat jenis liana dan herba.
No. Nama Ilmiah 1. Alpinia sp 2. Alocasia longiloba 3. Asplenium nidas 4. Bambosa sp 5. Bambosa vulgaris 6. Bauhinia lingua 7. Bauhinia tomantosa 8. Blechnum orietale 9. Caesalpinia sp 10. Calathea sp 11. Clidemia hirta 12. Corymborchys veratrifolia 13. Colathea sp 14. Custus speciosus 15. Cnestis capitata 16. Cordiospermum haliacacabum 17. Cyperus sp 18. Derris sp 19. Dendrocide stimulan 20. Desmos chocinensis 21. Dicranopteris liniaris 22. Eltingera sp 23. Eurycoma longifolia 24. Horsfieldia glabra 25. Imperata cylindrica 26. Lantana camara 27. Lygodium circinatum 28. Lygodium microphyllum 29. Lygodium carnuum 30. Leea indica 31. Malastomamalabatrikam 32. Meremia peltata 33. Milletia sp 34. Microlepia malinensis 35. Microlepia spluncae
35 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
36. Mikania micrantha 37. Nephrolepis falcata 38. Omphalea sp 39. Pandanus sp 40. Piper nigrum 41. Piper majusculum 42. Piper aduncum 43. Poikilospermum sp 44. Scleria purpurascens 45. Smilax modista 46. Selaginella willdenovii 47. Seloginello sp 48. Stenoclaena palutrii 49. Stocyprenium borneensis 50. Salanum torvum 51. Tacca palmata 52. Tetracera scandens 53. Uncaria cordata 54. Urophyllum sp 55. Zoysia matrella
36 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
4.2 Data Satwa
Pengambilan data satwa dilakukan bersamaan dengan
pendataan flora, kegiatan ini dimulai pukul 08.00 s.d 15.00 Wita.
Data satwa diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan juga
data yang diperoleh dari pihak PT. Badak NGL. Dalam melakukan
pengambilan dokumentasi satwa secara langsung sangat sulit
dilakukan, meskipun satwa tersebut baru saja melintas di dekat
tim pendataan.
Dalam melakukan pengamatan satwa jenis burung di alam,
peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Teropong binokuler, fungsinya akan membantu kita dalam
mengamati burung yang jauh di luar jarak pandang kita;
2. Buku panduan lapangan digunakan untuk mempermudah
dalam identifikasi burung karena di dalam buku tersebut
memuat gambar-gabar serta informasi seperti penyebaran
37 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
habitat dan kebiasaan jenis-jenis burung. Buku yang
digunakan adalah Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan
Kalimantan oleh John Mackinnon, Karen Philips, Bas van
Balen, penerbit LIPI dan Birdlife International 1998;
3. Buku catatan dan alat tulis digunakan untuk menuliskan
informasi-informasi penting tentang burung yang sedang
diamati.
Jenis satwa yang terdapat di Hutan Kota terdiri dari 4
(empat) kelas yaitu kelas mamalia, reptilia, insekta dan aves.
Sarang satwa yang ditemukan dilapangan yaitu sarang orang
utan. Di lokasi Hutan Kota banyak ditemukan berbagai jenis
burung, serangga, kupu-kupu, kaki seribu, capung, semut, katak
dan laba-laba. Pada pendataan ini satwa yang terdata hanya
sebagian kecil saja yang teridentifikasi diantaranya adalah
sebagai berikut:
Nama Latin Nama Daerah
Mamalia
Pongo pygmaeus Orang utan
Hylobates muelleri Owa kalawat
Macaca fascicularis Monyet ekor panjang
Sus barbatus Babi hutan
Tupaia sp Tupai
Reptil
Python reticulatus Ular Phyton
38 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Naja sputarix Ular Kobra
Veranus salvator Biawak
Mabouya multifasciatta Kadal
Aves
Ictinaetus malayensis Elang hitam
Haliastur indus Elang bondol
Corvus enca Gagak
Geopelia striata Perkutut
Centropus sinensis Bubut besar
Chalcophaps indica Delimukan zamrud
Streptopelia chinensis Tekukur biasa
Cacomantis merulinus Wiwik kelabu
Celeus brachyurus Pelatuk kijang
Pycnonotus aurigaster Cucak kutilang
Pycnonotus goiavier Merbah cerucuk
Oriolus cruentus Kepudang hitam
Sitta frontalis Munguk beledu
Malacocinda sepiarium Pelanduk semak
Rhipidura javanica Kipasan belang
Gracula religosa Tiong emas
Acridotheres cristatellus Kerak Jambul
Arachnothera longirostra Pijantung kecil
Passer montanus Burung Gereja
Hirundo sp Burung Layang-layang
Meiglyptes tristis Caladi batu
39 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Berdasarkan hasil survei dan identifikasi tersebut, hasil
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil survey yang
telah dilakukan pada tahun sebelumnya, khususnya pada
parameter Indeks Nilai Penting (INP) dan Indeks
Keanekaragaman (H).
Indeks Nilai Penting (INP)
INP adalah kedudukan (dominansi) suatu jenis terhadap
jenis lainnya dalam suatu komunitas. Indeks Nilai Penting (INP)
berbagai jenis pada pohon untuk tahun 2012 – 2013 dapat
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tidak terjadi perubahan nilai
INP yang nyata antara tahun 2012 dan tahun 2013. Hal ini
menunjukkan kondisi lingkungan di hutan tersebut masih tidak
mengalami perubahan.
Keanekaragaman Jenis ( Indeks Keanekaragaman)
INP masing-masing jenis berkaitan erat dengan indeks
keanekaragaman jenis (H’) dalam petak contoh. Semakin tinggi
INP menyebabkan keanekaragaman jenis menjadi lebih kecil.
Hal ini disebabkan berkurangnya populasi jenis tertentu, yang
menyebabkan jenis-jenis tertentu mendominasi. Pada Tabel 1
dan 2 dapat dilihat bahwa perubahan keanekaragaman jenis
tingkat pohon di hutan alam ini relatif kecil. Perubahan
keanekaragaman jenis tingkat pohon dalam kurun waktu satu
tahun belum tampak signifikan untuk terlihat.
40 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Tabel 1.Nilai Kerapatan, Kerapatan Relatif, Frekuensi, Frekuensi relative, Dominansi, Dominansi relatif, Ind eks Penting Jenis dan Indeks Keanekaragaman Tumbuhan Tingkat Pohon di Hutan Alam PT Badak LNG BontangTahun 2011
No. NamaSpesies K KR F FR D DR INP H'
1 Shorea sp1. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.860 2.186 5.128 2 Shorea sp2 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.683 1.737 4.679 3 Shorea sp3 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.614 1.560 4.502 4 Knemalatericia 0.0008 2.807 0.333 3.077 0.301 0.765 6.649 5 Dilleniaborneensis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.828 2.105 5.047 6 Syzygium sp. 0.0017 5.965 0.500 4.615 1.399 3.557 14.138 7 Arthocarpusanisophylla 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.069 0.175 3.117 8 Memecylon borneensis 0.0013 4.561 0.500 4.615 2.600 6.609 15.786 9 Shorea kunstleri 0.0013 4.561 0.500 4.615 2.918 7.418 16.594
10 Ixonanthesreticulata 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.456 1.158 4.100 11 Nothaphobe sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.722 1.835 4.777 12 Shoreaparvistipulata 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.401 1.021 3.962 13 Schimawalichii 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.272 0.691 3.633 14 Actinodaphneglabra 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.075 0.189 3.131 15 Octomelessumatrana 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.349 0.888 3.830 16 Myristia maxima 0.0004 1.404 0.167 1.538 1.274 3.240 6.182
17 Gonystylusbrunnescans 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.083 0.211 3.153 18 Shorealaevis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.707 1.798 4.740 19 Sp1 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.036 0.092 3.034 20 Sp2 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.683 1.737 4.679 21 Dipterocarpus sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.902 2.293 5.235 22 Xylophiaferuginea 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.043 0.109 3.051 23 Ficus sp. 0.0008 2.807 0.333 3.077 1.837 4.669 10.553 24 Sp3 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.057 0.145 3.087 25 Nothaphobe sp. 0.0008 2.807 0.167 1.538 0.374 0.952 5.297 26 Sp4 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.209 0.530 3.472 27 Duriogriffitii 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.591 1.503 4.445 28 Shorea leprosula 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.669 1.701 4.643 29 Horsfieldia sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.134 0.340 3.282 30 Sp5 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.067 0.171 3.113 31 Sp6 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.104 0.264 3.206
41 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
32 Shorea alutacea 0.0013 4.561 0.333 3.077 2.808 7.139 14.777
33 Sp7 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.362 0.919 3.861 34 Alstoniaiwahingensis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.470 1.194 4.136 35 Baccaureastipulata 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.072 0.182 3.124 36 Anthocepalus sp. 0.0013 4.561 0.167 1.538 8.235 20.935 27.035 37 Sp8 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.409 1.039 3.981 38 Sp9 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.104 0.264 3.206
39
Anthocephalus cadamba 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.140 0.356 3.298
40
Boueaop psitifolia 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.760 1.933 4.875
41
Polyialtia sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.073 0.186 3.127
42
Sp10 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.251 0.638 3.580
43
Fabaceae 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.970 2.466 5.408
44
Sp11 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.352 0.895 3.837
45
Sp12 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.269 0.683 3.625
46
Cryptocaryacrassinema 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.527 1.339 4.281
47
Ixonanthessp 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.158 0.402 3.344
48
Sp13 0.0004 1.404 0.167 1.538 1.148 2.918 5.860
49
Shoreaslovenii 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.234 0.595 3.537
50
Campnosperma sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.040 0.102 3.044
51
Sp14 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.249 0.634 3.576
52
Sp15 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.077 0.197 3.139
53
Sp16 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.243 0.617 3.559
54
Placordiasp 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.061 0.156 3.098
55
Draconto melondao 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.366 0.930 3.872
56
Phoebe grandis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.641 1.630 4.572 1.658
Keterangan : H' = Nilai indeks keanekaragaman
42 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Tabel 2. Nilai Kerapatan, Kerapatan Relatif, Frekuensi, Frekuensi relative, Dominansi, Dominansi relatif, Indeks Penting Jenis dan Indeks Keanekaragaman Tumbuhan Tingkat Pohon di Hutan Alam PT Badak LNG BontangTahun 2012
No. NamaSpesies K KR F FR D DR INP H'
1 Shorea sp1. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.860 2.186 5.128
2 Shorea sp2 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.683 1.737 4.679
3 Shorea sp3 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.614 1.560 4.502
4 Knemalatericia 0.0008 2.807 0.333 3.077 0.301 0.765 6.649
5 Dilleniaborneensis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.828 2.105 5.047
6 Syzygium sp. 0.0017 5.965 0.500 4.615 1.399 3.557 14.138
7 Arthocarpusanisophylla 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.069 0.175 3.117
8 Memecylonborneensis 0.0013 4.561 0.500 4.615 2.600 6.609 15.786
9 Shoreakunstleri 0.0013 4.561 0.500 4.615 2.918 7.418 16.594
10 Ixonanthesreticulata 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.456 1.158 4.100
11 Nothaphobe sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.722 1.835 4.777
12 Shoreaparvistipulata 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.401 1.021 3.962
13 Schimawalichii 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.272 0.691 3.633
14 Actinodaphneglabra 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.035 0.189 3.131
15 Octomelessumatrana 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.349 0.888 3.830
16 Myristia maxima 0.0004 1.404 0.167 1.538 1.274 3.240 6.182
17 Gonystylusbrunnescans 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.083 0.211 3.153
18 Shorealaevis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.707 1.798 4.740
19 Sp1 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.036 0.092 3.034
20 Sp2 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.683 1.737 4.679
21 Dipterocarpus sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.902 2.293 5.235
22 Xylophiaferuginea 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.043 0.109 3.051
23 Ficus sp. 0.0008 2.807 0.333 3.077 1.837 4.669 10.553
24 Sp3 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.057 0.145 3.087
25 Nothaphobe sp. 0.0008 2.807 0.167 1.538 0.374 0.952 5.297
26 Sp4 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.209 0.530 3.472
27 Duriogriffitii 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.591 1.503 4.445
28 Shorealeprosula 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.669 1.701 4.643
29 Horsfieldia sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.134 0.340 3.282
30 Sp5 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.067 0.171 3.113
31 Sp6 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.104 0.264 3.206
43 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
32 Shoreaalutacea 0.0013 4.561 0.333 3.077 2.808 7.139 14.777
33 Sp7 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.362 0.919 3.861
34 Alstoniaiwahingensis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.470 1.194 4.136
35 Baccaureastipulata 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.072 0.182 3.124
36 Anthocepalus sp. 0.0013 4.561 0.167 1.538 8.205 20.935 27.035
37 Sp8 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.409 1.039 3.981
38 Sp9 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.104 0.264 3.206
39 Anthocephaluscadamba 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.140 0.356 3.298
40 Boueaoppsitifolia 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.760 1.933 4.875
41 Polyialtia sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.073 0.186 3.127
42 Sp10 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.251 0.638 3.580
43 Fabaceae 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.970 2.466 5.408
44 Sp11 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.352 0.895 3.837
45 Sp12 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.269 0.683 3.625
46 Cryptocarya crassinema 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.527 1.339 4.281
47 Ixonanthessp 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.158 0.402 3.344
48 Sp13 0.0004 1.404 0.167 1.538 1.148 2.918 5.860
49 Shorea slovenii 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.234 0.595 3.537
50 Campno sperma sp. 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.040 0.102 3.044
51 Sp14 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.249 0.634 3.576
52 Sp15 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.077 0.197 3.139
53 Sp16 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.243 0.617 3.559
54 Placordiasp 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.061 0.156 3.098
55 Dracontomelondao 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.346 0.930 3.872
56 Phoebe grandis 0.0004 1.404 0.167 1.538 0.641 1.630 4.572
1.6575
Keterangan : H' = Nilai indeks keanekaragaman
44 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
BAB 5
KESIMPULAN
45 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
4. KESIMPULAN
1. Hutan Kota yang dikelola oleh PT. Badak NGL memiliki
kekayaan keanekaragaman hayati hutan dataran rendah yang
cukup lengkap, baik dari jenis tumbuhan maupun satwanya;
2. Hutan Kota tempat yang aman bagi satwa liar untuk menetap dan
berkembangbiak. Satwa liar yang terdapat di sana ada yang
statusnya terancam punah seperti orangutan maupun yang
statusnya tidak dilindungi seperti tupai dan babi hutan;
3. Keanekaragaman jenis insekta (kupu-kupu dan serangga) dan
jenis burung cukup tinggi, dimana selama melakukan pendataan
Tim selalu berjumpa dengan satwa tersebut;
4. Tumbuhan langka, tumbuhan yang dilindungi, tumbuhan obat dan
tumbuhan buah khas kalimantan terdapat di lokasi tersebut;
5. Hutan Kota dapat dijadikan tempat penelitian tumbuhan endemik
bagi para pelajar dan tempat rekreasi alam bagi masyarakat
sehingga diharapkan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di Kota
Bontang.
46 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
DAFTAR PUSTAKA
Kebler A. J. Paul, Sidiyasa Kade ,2002, Pedoman Mengenal 280
Jenis Pohon Pilihan di Daerah Balikpapan-Samarinda.
John macKinnon, Karen Phillips, Bas van Balen, 1998, Burung-
burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan, Puslitbang
Biologi-LIPI.
Jatna Supriatna, 2008, Melestarikan Alam Indonesia
Ady Kristanto, Frank Momberg, 2008, Alam Jakarta, Panduan
Keanekaragaman hayati yang tersisa di Jakarta
Laporan Kegiatan Penataan dan Desain Botanical Garden
PT. Badak NGL bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan
IPB tahun 1995
47 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
LAMPIRAN
48 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
49 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
50 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
51 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Surat Keputusan Walikota Bontang
52 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Dillenia grandis
53 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Dyera costulata
54 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Neolamarckia calamba
55 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Shorea pinanga
56 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Ficus microsyae
57 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
58 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Shorea agamii
59 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Cratoxyllum formosum
Planconia valida
60 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Seemacarpus sp
Satwa kaki seribu
61 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Satwa Kupu-kupu
62 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Sarang Orang Utan
Burung merbah
63 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Burung Kutilang
Kala Bendana
64 Keanekaragaman Hayati di Hutan Kota PT. Badak NGL
Monyet ekor panjang
top related